Rancang Bangun Alat Tangkap Jaring Insang Dasar di Korong Ujung Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman 1 Pie Opra Ramanda1), Yuspardianto2), dan Suardi ML2) Mahasiswa Jurusan PSP Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelauatan, Universitas Bung Hatta e-.mail; [email protected] 2 Dosen Jurusan PSP, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta Abstrak Penelitian ini adalah untuk mempelajari rancang bangun alat tangkap jaring insang dasar dan mengetahui spesifikasi alat tangkap jaring insang dasar. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda observasi langsung di lapangan terhadap alat tangkap jaring insang dasar yang digunakan oleh nelayan Korong Ujung Labung Malai V Suku yang mempunyai ukuran mata jaring 1½ inchi, memiliki spesifikasi; jaring utama terbuat dari bahan serat buatan berupa nylon monofilament, ukuran untuk satu piece mempunyai panjang 44,75 meter. Tali ris atas terbuat dari bahan poly ethylene (PE) dengan ukuran bahan no 3 mm, panjang tali ris satu piece 44,75 meter mempunyai berat 0,245 kg dan volume 0,300 liter dengan model pintalan Z. Tali pelampung terbuat dari bahan PE dengan ukuran bahan no 3 mm, panjang tali ris satu piece 44,75 meter mempunyai berat 0,245 kg dan volume 0,300 liter dengan model pintalan Z. Pelampung terbuat dari bahan plastic berbentuk bulat/silinder mempunyai ukuran panjang, lebar dan berat, volume dimana dalam jumlah 1 piece 71 buah jarang pemasangan 0,65 meter. Tali ris terbuat dari bahan PE dengan ukuran bahan no 3 mm, panjang tali ris satu piece 44,75 meter mempunyai berat 0,245 kg dan volume 0,300 liter dengan model pintalan Z. Pemberat terbuat dari bahan timah berbentuk oval,warna perak,berat 1,593 kg, volume 0,170 liter, jumlah 155 buah dengan jarak pemasangan 0,29 meter. Kata kunci : Alat tangkap, rancang bangun jaring insang dasar. Abstract This research is to study the design of the bottom gill net fishing gear and know the specifications of the bottom gill net fishing gear. The method used in this study is the method of direct observation in the field on the bottom gill net fishing gear used by fishermen “Korong Ujung Labung Malai V Suku” us 1 ½ inch mesh size, has a specification; The main webs made of artificial fibers such as nylon monofilament, size for one piece in length 44.75 meters. Ris top rope made of poly ethylene (PE) with the size of the material No. 3 mm, rope length 44.75 meters ris one piece weighs 0.245 kg and a volume of 0.300 liters with models spun Z. Buoy rope made of PE material with no material size 3 mm, rope length 44.75 meters ris one piece weighs 0.245 kg and a volume of 0.300 liters with models spun Z. The buoy is made of plastic material is round / cylindrical having a length, width and weight, volume where the number 1 piece 71 pieces of rare pairing of 0.65 meters. Ris rope made of PE material with no matter the size of 3 mm, rope length 44.75 meters ris one piece weighs 0.245 kg and a volume of 0.300 liters with models spun Z. Ballast made of oval-shaped tin, silver color, weight 1,593 kg, volume of 0.170 liters, the amount of 155 pieces with a distance of 0.29 meters installation. Keywords: fishing gear, design bottom gill net. Berdasarkan hal tersebut di atas, PENDAHULUAN maka Latar Belakang Dalam produksi usaha perikanan penangkapan haruslah penulis mencoba melakukan penelitian tentang “Rancang Bangun Alat melalui Tangkap Jaring Insang Dasar di Korong peningkatan teknologi dan modernisasi. Ujung Labung Nagari Malai V Suku Dengan adanya peningkatan produksi ini Kecamatan diharapkan kesejahteraan hidup nelayan Padang Pariaman”. akan meningkat. Dalam kaitan ini tujuan dalam pembangunan perikanan, disamping peningkatan teknologi dan modernisasi adalah peningkatan kesejahteraan nelayan beserta keluarganya dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Nanlohy (2013) jaring insang merupakan alat tangkap yang sangat ramah lingkungan, oleh karena itu alat ini cukup mendukung terhadap aspek ramah lingkungan. Alat selektifitas yang ini mempunyai tinggi dan tidak berpengaruh terhadap nelayan. Jaring ini biasanya tegak lurus di dalam air dan menghadang arah gerakan renang ikan dalam perairan. Ikan tertangkap secara terjerat pada mata jaring, tergulung serta terbelit-belit oleh jaring Batang Gasan Kabupaten Tujuan dan Manfaat Penelitian Untuk mempelajari rancang bangun alat tangkap jaring insang dasar, dan mengetahui spesipikasi alat tangkap jaring insang dasar yang ada di Korong Ujung Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman. Sedangkan manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi nelayan dan instansi terkait dalam pengambilan kebijakan untuk pengembangan alat tangkap jaring insang khususnya di Korong Ujung Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada cara bulan Juni sampai bulan September 2014, pengoperasiannya adalah hanyut bebas di Korong Ujung Labung Nagari Malai V bersama arus. Adapun jenis-jenis alat Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten tangkap yang terdapat di Korong Ujung Padang Pariaman. tersebut. Jika dilihat dari Labung terdiri dari alat tangkap, jaring insang, payang dan ranjau. Dari semua jenis alat tangkap tersebut, jaring insang merupakan alat tangkap yang paling dominan digunakan oleh nelayan setempat. Materi dan Metoda Penelitian Materi Penelitian Materi penelitian adalah rancang bangun alat tangkap jaring insang dasar yang dioperasikan oleh nelayan di Korong c. Klasifikasi alat tangkap jaring insang Ujung Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten dasar berdasarkan mesh size. d. Penentuan Padang Pariaman. yang penelitian berdasarkan klasifikasi satu unit alat tangkap jaring insang dasar sesuai Bahan dan Alat Penelitian Bahan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit alat tangkap besar mesh size yang dominan. e. Pengamatan pengukuran spesifikasi bagian-bagian konstruksi jaring insang dasar. Sedangkan alat yang alat tangkap jaring insang dasar digunakan adalah meteran, timbangan digital, pisau, gunting dan coban. dan f. Pengukuran berat setiap bagian konstruksi alat tangkap jaring insang Metoda Penelitian dasar dengan menggunakan timbangan. Metoda yang digunakan dalam g. Pengukuran volume setiap bagian penelitian ini adalah metoda observasi konstruksi alat tangkap jaring insang langsung di lapangan terhadap alat tangkap dasar dengan menggunakan gelas ukur jaring insang dasar yang ada di Korong dan peralatan lainnya seperti baskom, Ujung Labung Nagari Malai V Suku ember, dsb. Kecamatan Batang Gasan Kabupaten h. Penghitungan berat jenis setiap bagian Padang Pariaman. klasifikasi alat tangkap jaring insang dasar. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan adalah: i. Penghitungan daya apung dan daya berat setiap bagian konstruksi alat a. Pengamatan umum usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap tangkap jaring insang dasar. j. Pembuatan gambar rancang bangun jaring insang khususnya alat tangkap alat tangkap jaring insang sebagai jaring insang dasar. obyek penelitian. b. Inventarisasi jumlah alat tangkap jaring insang dasar. Untuk menentukan volume satu unit jaring insang dasar dapat kita lakukan dengan cara seperti pada Gambar 1: 1 1. Benda 2. Air 3 3. Air keluar 4. Penampung air / 4 2 Gelas ukur Gambar 1. Cara Sederhana Pengukuran Volume Banda Padat Setelah diambil alat tangkap volume air setelah badan jaring sebagai objek penelitian maka dilakukan dimasukkan. Selisih volume awal dan pengukuran untuk menentukan volume alat terakhir itulah ukuran volume badan tangkap jaring insang dasar dimana alat jaring. tangkap dimasukkan ke dalam wadah 2) Tali (tali ria atas, pelampung, tali ris berisi air yang dapat menampung alat bawah, tali pemberat) tangkap. Pengukuran Sebelum alat tangkap panjang tali diukur dimasukkan ke dalam wadah, terlebih dengan meter, pengukuran berat di dahulu di ukur volume air sebelum timbang, pengukuran volume dapat dimasukan alat tangkap, barulah setelah itu dilakukan dengan cara pengukuran diukur berapa volume air setelah alat badan jaring yang diatas. tangkap dimasukkan. Selisih volume awal 3) Pelampung dan terakhir itulah ukuran volume alat Pengukuran panjang diukur dengan tangkap jaring insang dasar yang terdiri meter, pengukuran berat ditimbang, dari: pengukuran volume dilakuakan sama 1) Badan jaring dengan pengukuran volume badan Pengukuran panjang diukur dengan meter, pengukuran berat ditimbang, dan pengukuran volume dengan badan jaring dimasukkan ke dalam wadah berisi air yang dapat menampung badan jaring. Sebelum badan jaring dimasukkan ke dalam wadah, terlebih dahulu ukur berapa volume air sebelum dimasukan badan jaring, barulah setelah itu diukur berapa jaring dan menggunakan rumus: B = V ( I – C) V=W:C Keterangan: B = Daya apung V = Volume benda C = Berat jenis benda W = Berat benda di udara I = Berat jenis air 4) Pemberat Sementara pengukuran panjang diukur dengan meter, ditimbang, pengukuran pengukuran berat volume dilakuakan sama dengan pengukuran volume badan jaring 7) Tinggi jaring dan Pemakaian tinggi jaring menggunakan rumus; disesuaikan S = V (C – I) V = W : C perairan dimana jaring insang akan Keterangan: dipasang.Jumlah mata jaring yang V = Volume benda I = Berat jenis air S = Daya Berat dengan insang kedalaman diperlukan untuk membuat jaring W = Berat benda diudara dengan C = Berat jenis benda dihitung dengan persamaan : Md Md = m x n 5) Shortening Untuk menghitung shortening yang di pakai pada jaring insang dengan menggunakan tinggi rumus LI S x100% L atau 𝟐 𝐒 − 𝐒² Dengan : Md = mesh deph, tinggi jaring kearah berikut (Sudirman dan Melawa 2004). tertentu dalam M = ukuran mata jaring ( mesh size ), N = jumlah mata jaring kearah dalam S = nilai rata rata dari hang-in ratio, hang-out ratio, hang ratio atau Dimana : hanging ratio dari bagian tali ris S = Besar Shortening atas dan tali ris bawah. L = Panjang jaring yang direnggang 8) Jumlah Pelampung sempurna Dengan I = Panjang jaring setelah jadi mengetahui jumlah pelampung dalam 1 (satu) piece jaring dan jarak antar pelampung (m), maka 6) Hanging ratio Perbandingan antara panjang tali ris secara cepat dapat dihitung panjang dengan dengan jaring dalam 1 (satu) piece dan dalam berikut: seluruh panjang menggunakan H jaring rumus I x100% L Dimana : H = Haging rasio I = Panjang tali ris L = Panjang jaring rangkaian jaring yang dioperasikan, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Panjang Jaring (1 piece) = (n – 1 ) j n = Jumlah pelampung (buah) j = Jarak antar pelampung (meter) 9) Desain Alat Tangkap Jaring Insang, seperti gambar 2. b c a e g f d Keterangan : a. Pelampung e. Mata jaring b. Tali pelampung f. Tali pemberat c. Tali ris atas g. Tali ris bawah d. Pemberat Gambar 2: Desain Alat Tangkap Jaring Insang (Sumber : http://www.miseagrant.umich.edu/explore/fisheries/know-your-nets/gill-nets/gill-net-outline/) jaring berbentuk empat persegi panjang Pengumpulan Data Data yang di ambil adalah data dengan ukuran mata jaring (mesh size) primer dan data sekunder. Data primer yang sama atau seragam di bagian seluruh adalah data yang diperoleh dari hasil mata jaring, panjang jaring lebih panjang pengukuran alat tangkap jaring insang dan jika dibandingkan lebar jaring, bagian atas wawancara langsung dengan nelayan, jaring diikatkan pelampung yang di lalui sedangkan data sekunder diperoleh dari tali pelampung diikatkan pada tali ris atas, instansi terkait seperti: Dinas Perikanan, sedangkan pada bagian bawah dipasang Kantor Kepala Desa dan studi kepustakaan pemberat yang diikatkan pada tali ris untuk melengkapi bahan bacaan yang ada. bawah. Fungsi dari pelampung dan pemberat ini agar jaring dapat terbentang Analisa Data Data yang telah dikumpulkan baik sempurna di dalam air. data primer dan data sekunder dianalisa Rancang Bangun Alat Tangkap Jaring secara kuantitatif dan kualitatif. Insang Dasar Dari HASIL DAN PEMBAHASAN Alat Tangkap Jaring Insang Dasar Merupakan suatu alat tangkap ramah lingkungan yang berupa selembar 39 unit alat tangkap jaring insang dasar yang ada di Korong Ujung Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman di ambil satu unit alat tangkap tangkap yang dioperasikan pada perahu jaring insang dasar yang dominan dengan Liro 3 mendominasi pada keseluruhan alat ukuran mata jaring yaitu 1 ½ inchi. Pada tangkap yang dioperasikan di Korong lampiran 2 dapat di lihat alat tangkap Ujung Labung Nagari Malai V Suku jaring insang di Korong Ujung Labung Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Padang Pariaman. dengan spesifikasi dan Gasan gambar sebagai berikut : Kabupaten Padang Pariaman dengan spesifikasi alat tangkap yang 1. Jaring utama/badan jaring(webbing) paling dominan adalah alat tangkap yang Jaring utama merupakan lembaran berukuran mesh size 1 ½ inchi sebanyak jaring yang tergantung pada tali ris atas 39 unit dari 59 unit alat tangkap yang ada dan di Korong Ujung Labung Nagari Malai V tali ris bawah berbentuk empat Suku Kecamatan Batang Gasan dengan ukuran panjang alat tangkap persegi panjang terbuat dari bahan serat yang buatan berupa nylon monofilament,ukuran mendominasi adalah panjang 44,75 meter dan dalam mendominasi alat adalah tangkap yang 1,875 meter. untuk satu piece mempunyai panjang 44,75 meter dengan jumlah mata kearah panjang 2242 mata dan jumlah mata Berdasarkan data diatas maka alat tangkap kearah bawah 50 mata dengan dalam 1,875 yang dijadikan objek penelitian alat meter, no benang yang digunakan adalah tangkap jaring insang dasar adalah alat no 0,20 mm mempunyai berat 0,367 kg tangkap yang dioperasikan pada perahu dan volume 0,464 liter, untuk lebih Liro 3 dimana spesifikasi ukuran pada alat Tali Pelampung jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3: Pelampung 0,65 meter PE, Ø 3 MM, Z Tali Ris Atas Multifilamen 50 Mata No. 020 1½ ´´ Pemberat 44,75 Meter 0,29 meter Gambar 3 : Badan Jaring (Webbing) Tali Ris Bawah Sedangkan alat tangkap jarring insang dasar yang digunanakan nelayan di Korong Toboh Kecamatan V dalam 2 piece. sedangkan dalam jaring 1,6 meter (50 mata) Rahman (2014). Koto Hasil penelitian menunjukkan Kampung Dalam memiliki spesifikasi alat bahwa bentuk jaring insang dasar yang tangkap sebagai berikut : Badan jaring alat dipergunakan oleh nelayan Korong Ujung tangkap jaring insang dasar memiliki Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan panjang Batang (2) piece (95 m) dimana satu Gasan Kabupaten Padang piece memiliki panajang 47,5 meter, 2.375 Pariaman berbentuk empat persegi panjang mata jaring arah samping dan 1,6 meter dan dalam dengan jumlah mata 50, benang dibandingkan dengan panjang jaring. Pada jaring berwarna putih terbuat dari bahan bagian atas jaring dipasang nylon dan bagian bawah dipasang pemberat. ukuran benang 0,15 dengan lebar jaring lebih pendek jika pelampung shortening 28,5 % dan ukuran mata jaring Perbandingan spesifikasi alat tangkap 1.¼ ". Jumlah mata total keseluruhan mata jaring insang dasar pada beberapa hasil jaring ke arah memanjang 4.750 mata penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Spesifikasi Alat Tangkap Jaring Insang Dasar No 1 2 Sumber Hasil Penelitian (Ujung Labungh Kecamatan Batang Gasan KabupatenPadang Pariaman) Najamuddin, 2013 3 Rahman, 2014 Badan Jaring Panjang : 44,75 m Tinggi : 1,875 m Mesh size : 1 ½” Panjang : 30 m Tinggi :2½m Mesh size : 1 ¾” Panjang : 47,5 m Tinggi : 1,6m Mesh size : 1¼” Tali Ris PE Ø3 mm Panjang 44,75 m Shortening (%) 46,77 PE Ø 2 mm Panjang 30 m 35,00 PE Ø1,5 mm Panjang 47,5 m 28,50 Sumber: Hasil Penelitian Dari tabel diatas dapat di lihat Kecamatan V Koto Kampung Dalam bahwa perbedaan gill net pada hasil Kabupaten Padang Pariaman, dimana pada penelitian menunjukkan bahwa bentuk hasil penelitian hanya memiliki tinggi jaring insang dasar yang dipergunakan badan jaring yaitu 1,875 meter dan oleh nelayan Korong Ujung Labung memiliki ukuran mata yang besar yaitu 1 Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang ½”. Gasan Kabupaten Pariaman Badan jaring terbuat dari bahan berbentuk empat persegi panjang dan nilon monofilament dengan panjang pada tinggi jika saat diregang sempurna 84,08 meter dibandingkan dengan tinggi jaring pada setelah terpasang pada tali ris sehingga daerah Sulawesi dan Korong Toboh panjangnya menjadi 44,75 meter dengan jaring Padang lebih pendek nilai pengerutan (shortening) 46,77% sehingga ikan tertangkap secara terjerat, dimana shortening pada daerah penelitian lebih besar dibandingkan dengan daerah Sulawesi danKorong Toboh Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Dengan disimpulkan demikian rancang dapat bangun alat tangkapjaring insang dasar di Korong Ujung Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman mempunyai ukuran yang berbeda dibandingkan Korong Toboh Kampung Dalam dengan Kecamatan Kabupaten daerah V Koto Padang Pariaman. 0,300 liter dengan model pintalan Z. 4. Pelampung Pelampung pada jaring insang dasar ini berfungsi untuk mengangkat tali ris pada bagian atas agar jaring dapat berdiri tegak (vertikal) pada dasar perairan . pelampung terbuat dari bahan plastic berbentuk bulat/silinder ukuran panjang, lebar mempunyai dan berat, volume dimana dalam jumlah 1 piece 71 buah jarang pemasangan 0,65 meter. Daya apung pada pelampung ini telah sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Martasuganda, (2005) yaitu: jumlah, berat jenis dan volume pelampung yang 2. Tali ris atas Tali mempunyai berat 0,245 kg dan volume dipakai ris atas adalah dalam satu piece akan tempat menentukan besar kecilnya daya apung menggantungkan jaring utama dan tempat (bouyancy). Besar kecilnya daya apung letaknya pelampung pada bagian atas yang terpasang pada satu jaring.tali ris terbuat dari bahan poly sangat ethylene (PE) dengan ukuran bahan no 3 , buruknya hasil tangkapanan. panjang tali ris satu piece 44,75 meter mempunyai berat 0,245 kg dan volume 0,300 liter dengan model pintalan Z. 3. Tali pelampung berpengaruh piece akan terhadap baik 5. Tali ris bawah Tali ris bawah adalah tali tempat di pasangnya pemberat dan tempat menggantungkan jaring utama pada bagian Tali pelampung adalah tempat bawah . terbuat dari bahan poly ethylene menggantungkan jaring utama dan tempat (PE) dengan ukuran bahan no 3 mm letaknya pelampung pada bagian atas panjang tali ris satu piece 44,75 meter jaring, tali ris terbuat dari bahan poly mempunyai berat 0,245 kg dan volume ethylene (PE) dengan ukuran bahan no 3 0,300 liter dengan model pintalan Z. Hal panjang tali ris satu piece 44,75 meter ini sesuai Martasuganda dengan (2005), pernyataan bahan yang dipakai untuk tali pelampung sama dengan Suku bahan yang dipakai pada tali pemberat, tali seluruh bagian jaring ke dasar perairan. ris atas, tali ris bawah serta tali selambar pemberat dari bahan timah berbentuk dan panjang tali dari mulai ujung badan oval,warna perak, berat 1,593 kg, volume jaring biasanya dilebihkan antara 30 – 50 0,170 liter, jumlah 155 buah dengan jarak cm. pemasangan Selanjutnya Najamuddin (2009) berfungsi untuk menenggelamkan 0,29 meter. Menurut menyatakan kelebihan tali pelampung, tali Martasuganda (2005), jumlah mata antar pemberat, tali ris atas, tali ris bawah serta pemberat dalam satu unit alat tangkap tali salambar dimaksudkan sebagai tempat sebagian besar memiliki jumlah mata yang penyambungan antara satu jaring dengan sama namun ada beberapa jumlah mata jaring lainnya pada saat dioperasikan. yang dilebihkan dari satu pemberat ke Namun beda hal nya dengan alat tangkap pemberat yang lain dimana bahan, ukuran, jaring insang dasar yang di operasikan Di bentuk dan daya tenggelam dari pemberat Korong Ujung Labung Nagari Malai V biasanya berbeda antara satu nelayan Suku tali dengan nelayan lainnya meskipun target pemberat, tali ris atas, tali ris bawah dan tangkapannya sama. Hal ini sama dengan tali salambar mempunyai ukuran yang yang di terapkan oleh sama dengan tujuan pemasangan tali sama Korong Ujung Labung Nagari Malai V pelampung dan pemberat lebih mudah Suku menggunakan perkiraan saja. dimana tali pelampung, serta dari segi biaya lebih murah namun hal ini mempunyai kekurangan dimana alat tangkap akan mudah putus, beda hal nya seperti yang dikemukakan Martasuganda (2005), menyatakan bahwa tali ris atas lebih mempunyai perbedaan dengan tali ris bawah, hal ini bertujuan supaya alat tangkap lebih kuat dan tahan serta tidak mudah putus saat di operasikan. untuk lebih jelasnya spesifikasi alat tangkap jaring insang dasar. 6. Pemberat nelayan pada 7. Pemberat tambahan Pemberat tambahan pada jaring insang dasar terbuat dari batu yang berjumlah 2 unit menenggelamkan berfungsi untuk seluruh bagian jaring kedasar perairan untuk bagian ujung ke ujung bagian bawah jaring dengan berat satu batu 1 kg, dua buah batu 2 kg. 8. Tali salambar Tali salambar tali yang terletak pada bagian ujung jaring terdiri dari 2 utas Pemberat pada jaring insang dasar tali yaitu tali selambar depan yang di Korong Ujung Labung Nagari Malai V gunanya untuk mengikat ujung jaring dengan pelampung tanda, tali selambar Korong Ujung Labung Nagari Malai V belakang berguna untuk menghubungkan Suku. jaring ke perahu. tali selambar depan mempunyai panjang 10 – 15 meter 10. Hanging ratio selambar belakang 20 – 30 meter . jenis Perbandingan antara panjang tali bahan yang digunakan poly ethylene (PE) ris dengan ukuran no 3 mm dan model menggunakan pintalan Z. Untuk lebih jelasnya data H pengukuran komponen bahan jaring insang dasar. dengan panjang jaring rumus dengan berikut: I x100% L Dimana : H = Haging rasio I = Panjang tali ris 9. Shortening L = Panjang jarring Shortening merupakan pemendekan yang diberikan pada tubuh jaring (webbing) saat dipasang pada tali ris berguna untuk memberikan daya elastisitas jaring pada saat dioperasikan agar ikan tertangkap 11. Daya apung Daya apung pada alat tangkap jaring insang dasar menggunakan rumus: V = (W:C) B = V (1-C) secara terjerat dan terbelit pada tubuh jaring. Shortening pada hasil penelitian Daya apung mempunyai nilai 0,849 kg pada Korong Ujung Labung Nagari Malai V Suku dengan nilai pemendekan 46,77% , dapat dicari dengan rumus sebagai 12. Daya berat Daya berat pada alat tangkap jaring insang dasar menggunakan rumus: berikut ; S= 𝐿 −𝐼 𝐿 ×100% Nilai pemendekan seperti ini telah S = (C-1) V = (W:C) Daya berat mempunyai nilai 1,517 kg sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudirman, 2004, mengatakan supaya ikan mudah tertangkap secara terjerat dan terbelit tidak mudah lepas, untuk ikan yang tertangkap secara terjerat dan terbelit shorteningnya 30 % - 50 %. Untuk lebih jelasnya perhitungan nilai pemendekan pada alat tangkap jaring insang dasar di Daya berat pada alat tangkap jaring insang dasar lebih besar dari pada daya apung karena jaring tersebut tenggelam ke dasar perairan. Daya apung pada alat tangkap jaring insang dasar di Korong Ujung Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman mempunyai nilai daya apung 0,849 kg dan daya berat mempunyai adalah: jaring insang dasar dengan ukuran nilai 1,517 kg. Nilai daya apung dan daya mesh size 1 ¼ inchi sebanyak 12 unit, berat jaring insang dasar dengan ukuran mesh seperti ini telah sesuai dengan pendapat oleh size 1 ½ inchi sebanyak 39 unit dan jaring Martasuganda (2005), yaitu untuk jaring insang dasar dengan ukuran 2 inchi insang dasar total daya apung dalam satu sebanyak 8 unit. piece yang dikemukakan harus lebih kecil dari total daya Penentuan sampel berdasarkan tenggelamnya. Besar kecilnya daya apung klasifikasi satu unit alat tangkap jaring dan daya tenggelam akan mempengaruhi insang dasar sesuai besar mesh size yang ketegangan jaring. Untuak lebih jelasanya dominan yaitu: 1 ½ inchi berjumlah 39 perhitungna daya apung dan daya berat. unit, dimana dalam 1 unit terdapat 7 piece. Klasifikasi Alat Tangkap Jaring Insang Data pengukuran komponen bahan jaring Klasifikasi alat tangkap jaring insang dasar berdasarkan pada Korong insang dasar dan klasifikasi alat tangkap dapat dilihat pada Tabel 2. Ujung Labung Nagari Malai V Suku Tabel 2. Data Pengukuran Komponen Bahan Jaring Insang Dasar No. Bahan 1 2 3 4 5 6 Total Badan jarring Tali Ris Atas Tali Pelampung Pelampung Tali Ris Bawah Pemberat Berat Benda (W) Kg Volume (V) Liter Berat jenis (C) DayApung (B) Daya Berat (S) 0,367 0,245 0,245 0,452 0,245 1,593 3,147 0,464 0,300 0,300 1,136 0,300 0,170 2,670 0,790 0,817 0,817 0,400 0,817 9,370 1,179 0,057 0,057 0,678 0,057 0,849 0.097 1,420 1,517 Sumber : Hasil penelitian Setelah pengukuran volume 1,136 dan berat jenis 0,400 didapat komponen bahan jaring insang dasar daya apung 0,678, tali ris bawah memiliki didapat data yaitu badan jaring memiliki berat 0,245 kg, volume 0,300 dan berat berat 0,367 kg, volume 0,464 liter dan jenis 0,817didapat daya apung 0,057 dan berat jenis 0,790 didapat daya berat 0,097, pemberat memiliki berat 1,593 kg, volume tali ris atas memiliki berat 0,245 kg, 0,170 dan berat jenis 9,370 didapat daya volume 0,300 dan berat jenis 0,817 didapat berat 1,420, dimana total keseluruhan daya pelampung pengukuran komponen bahan jaring insang memiliki berat 0,245 kg, volume 0,300 dan didapat yaitu: berat benda 3,147 kg, berat jenis 0,817, didapat daya apung volume 2,670 liter, berat jenis 1,179, daya 0,057, pelampung memilik berat 0,452 kg, apung 0,849 dan daya berat 1,517. apung dilakukan 0,075, tali Hasil penelitian menunjukkan (floats) dan pada bagian bawah diletakkan bahwa bentuk jaring insang dasar yang pemberat (sinkers). Badan jaring terbuat dipergunakan oleh nelayan Korong Ujung dari bahan (synthetic fibre) berupa nilon Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan monofilamen dengan panjang saat diregang Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman sempurna 84,08 meter setelah terpasang berbentuk empat persegi panjang dan lebar pada tali ris sehingga panjangnya menjadi jaring lebih pendek jika dibandingkan 44,75 meter dengan nilai pengerutan dengan panjanng jaring dimana ukuran (shortening) mata jaring (mesh size) sama. Pada bagian tertangkap secara terjerat dan terbelit. atas jaring dipasang pelampung dan bagian 46,77 % sehingga ikan Dalam merancang dan membuat bawah jaring dipasang pemberat. Bentuk ini kontruksi telah yang nelayan Korong Ujung Labung Nagari dikemukakan oleh Martasuganda (2002), Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan jaring insang alat penangkap ikan dari hanya berdasarkan pengalaman saja. Hal bahan jaring yang bentuknya empat persegi ini disebabkan karena alat tangkap yang panjang dimana ukuran mata jaring (mesh mereka size) sama, jumlah mata jaring ke arah digambarkan . sesuai dengan pendapat horizontal (mesh length/ML) jauh lebih banyak dari jumlah mata jaring ke arah vertikal (mesh depth/MD). Pada lembaran jaring bagian atas diletakkan pelampung alat tangkap jaring insang buat tidak dituliskan Hasil Tangkapan Jenis tangkapan jaring insang dasar pada loksi penelitian dapat dilahat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Tangkapan No. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Lokal 1 Rasreliger sp Ikan Kembung Gambolo 2 Lutjanus campechanus Ikan Kakap Merah Capa 3 Sardinella sp Ikan Sarden Sarai 4 Trichiurus savala Ikan Layur Baledang 5 Auxis /thunnus tonggol Ikan Tongkol Ambu – ambu 6 Celeutheroneme Ikan Senagen Sinangih 7 Selene vomer Ikan Kuwe gepeng Tajak – tajak 8 Caranx latus Ikan Kuwe Gole gole 9 Peneus indicus Udang Putih Udang rabuang 10 Portunus sexdentatus Kepiting Kapitiang Sumber : Hasil Penelitian dan Seperti dilihat pada tabel diatas KESIMPULAN DAN SARAN bahwa alat tangkap jaring insang di Kesimpulan Korong Ujung Labung Nagari Malai V 1. Gill net pada hasil bahwa penelitian Suku mendapat hasil tangkapan adalah menunjukkan bentuk jaring jenis-jenis ikan dasar (bottom fish) ataupun insang dasar yang dipergunakan oleh ikan-ikan damersal. Jenis-jenis ikan seperti nelayan Korong Ujung Labung Nagari cucut, tuna, yang mempunyai tubuh sangat Malai V Suku Kecamatan Batang besar sehingga tak mungkin terjerat pada Gasan Kabupaten Padang Pariaman mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat berbentuk empat persegi panjang yang fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar, memiliki panjang 44,75 meter dan yang bentuk tubuhnya sukar terjerat pada dalam 1,875 meter. mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan 2. Jaring insang dasar yang digunakan tertangkap dengan cara terbelit-belit. Jenis oleh nelayan Korong Ujung Labung ikan yang tertangkap pada jaring insang di Malai V Suku Kecamatan Batang Korong Ujung Labung Nagari Malai V Gasan Kabupaten Padang Pariaman Suku adalah jenis ikan seperti: ikan dengan ukuran mata jaring 1½ inchi, kembung, ikan kakap merah, ikan sarden, memiliki spesifikasi Jaring utama bahan ikan layur, ikan tongkol, ikan sanagen, nylon monofilament, ukuran panjang ikan jorobado, ikan kuwe, udang putih, satu piece 44,75 meter jumlah mata ke kepiting Hasil arah panjang 2242 mata dan dalam tangkapan seperti ini telah sesuai dengan 1,875 meter jumlah mata kearah dalam pendapat oleh 50 mata, nomor benang 0,20 mm Dalam mempunyai berat jenis 1,179, tali ris pengoperasian jaring insang dilakukan atas terbuat dari bahan poly ethylene dengan cara menghadang arah renang (PE) dengan ukuran bahan no 3 , gerombolan ikan pelagis atau demersal mempunyai berat 0,245 kg dan volume yang menjadi sasaran tangkap sehingga 0,300 liter dengan model pintalan Z terjerat pada jaring. Jaring bottom gill net yang mana tali ris atas sama dengan tali dipasang arus pelampung, tali pemberat dan tali sehingga nantinya akan dapat menghadang salambar dengan daya apung pada alat gerombolan ikan dan akhirnya tertangkap tangkap jaring insang dasar 0,849 kg karena terjerat pada bagian operculum dan daya berat 1,517 (penutup shortening 46,77% dan hanging ratio dan lain yang Martasuganda terpuntal. tegak insang) sebagianya. dikemukakan (2002), lurus atau terhadap dengan cara 53,22%. kg dengan CCRF Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan (Code of Conduct for Responsible Fisheries). Fakultas untuk mendapatkan daya apung daya berat Perikanan yang ideal sehingga mendapatkan hasil Universitas tangkapan yang lebih baik. Jurnal Ilmu Hewani Tropika. Vol 2. S. 2002. (Gillnet). Jaring Insang Serial Penangkapan Ikan Lingkungan. Teknologi Berwawasan Bogor: Pemanfaatan Jurusan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Martasuganda, 2005. Serial Alat Tangkap Gillnet, Setnet, dan Trap. Jilid I. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Nanholy. A, C. 2013. Evaluasi Alat Ikan Pelagis Ramah Lingkungan di Perairan Maluku dengan Menggunakan Najamuddin. 2009. Kelautan Pattimura Ambon. Prinsip Modul of Fishing Gear Design. Faculty of Marine Science and Fishiries, Hasanuddin University, Makassar. Unpublished. Rahman ,M.A., 2014. Studi Perikanan Jaring Udang Di Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta Padang. Sudirman dan Mallawa, 2004. Teknik Penangkapan Pertanian Bogor. Tangkap Ilmu No 1. DAFTAR PUSTAKA Martasuganda dan Ikan. Rineka Cipta, Jakarta. Penerbit LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK Judul : RANCANG BANGUN ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR DI KORONG UJUNG LABUNG NAGARI MALAI V SUKU KECAMATA BATANG GASAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Nama : PIE OPRA RAMANDA NPM : 0910016211004 Jurusan : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas : Bung Hatta Telah Disetujui untuk di Aplout ke Website oleh : Pembimbing I, Ir. Yuspardianto, M.Si Pembimbing II, Ir. Suardi ML., M.Si