Penelitian ini adalah untuk mempelajari rancang bangun alat

advertisement
Rancang Bangun Alat Tangkap Jaring Insang Dasar di Korong Ujung Labung
Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman
1
Pie Opra Ramanda1), Yuspardianto2), dan Suardi ML2)
Mahasiswa Jurusan PSP Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelauatan, Universitas Bung Hatta
e-.mail; [email protected]
2
Dosen Jurusan PSP, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta
Abstrak
Penelitian ini adalah untuk mempelajari rancang bangun alat tangkap jaring insang dasar
dan mengetahui spesifikasi alat tangkap jaring insang dasar. Metoda yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metoda observasi langsung di lapangan terhadap alat tangkap jaring
insang dasar yang digunakan oleh nelayan Korong Ujung Labung Malai V Suku yang
mempunyai ukuran mata jaring 1½ inchi, memiliki spesifikasi; jaring utama terbuat dari
bahan serat buatan berupa nylon monofilament, ukuran untuk satu piece mempunyai panjang
44,75 meter. Tali ris atas terbuat dari bahan poly ethylene (PE) dengan ukuran bahan no 3
mm, panjang tali ris satu piece 44,75 meter mempunyai berat 0,245 kg dan volume 0,300
liter dengan model pintalan Z. Tali pelampung terbuat dari bahan PE dengan ukuran bahan
no 3 mm, panjang tali ris satu piece 44,75 meter mempunyai berat 0,245 kg dan volume
0,300 liter dengan model pintalan Z. Pelampung terbuat dari bahan plastic berbentuk
bulat/silinder mempunyai ukuran panjang, lebar dan berat, volume dimana dalam jumlah 1
piece 71 buah jarang pemasangan 0,65 meter. Tali ris terbuat dari bahan PE dengan ukuran
bahan no 3 mm, panjang tali ris satu piece 44,75 meter mempunyai berat 0,245 kg dan
volume 0,300 liter dengan model pintalan Z. Pemberat terbuat dari bahan timah berbentuk
oval,warna perak,berat 1,593 kg, volume 0,170 liter, jumlah 155 buah dengan jarak
pemasangan 0,29 meter.
Kata kunci : Alat tangkap, rancang bangun jaring insang dasar.
Abstract
This research is to study the design of the bottom gill net fishing gear and know the
specifications of the bottom gill net fishing gear. The method used in this study is the method
of direct observation in the field on the bottom gill net fishing gear used by fishermen
“Korong Ujung Labung Malai V Suku” us 1 ½ inch mesh size, has a specification; The main
webs made of artificial fibers such as nylon monofilament, size for one piece in length 44.75
meters. Ris top rope made of poly ethylene (PE) with the size of the material No. 3 mm, rope
length 44.75 meters ris one piece weighs 0.245 kg and a volume of 0.300 liters with models
spun Z. Buoy rope made of PE material with no material size 3 mm, rope length 44.75 meters
ris one piece weighs 0.245 kg and a volume of 0.300 liters with models spun Z. The buoy is
made of plastic material is round / cylindrical having a length, width and weight, volume
where the number 1 piece 71 pieces of rare pairing of 0.65 meters. Ris rope made of PE
material with no matter the size of 3 mm, rope length 44.75 meters ris one piece weighs 0.245
kg and a volume of 0.300 liters with models spun Z. Ballast made of oval-shaped tin, silver
color, weight 1,593 kg, volume of 0.170 liters, the amount of 155 pieces with a distance of
0.29 meters installation.
Keywords: fishing gear, design bottom gill net.
Berdasarkan hal tersebut di atas,
PENDAHULUAN
maka
Latar Belakang
Dalam
produksi
usaha
perikanan
penangkapan
haruslah
penulis
mencoba
melakukan
penelitian tentang “Rancang Bangun Alat
melalui
Tangkap Jaring Insang Dasar di Korong
peningkatan teknologi dan modernisasi.
Ujung Labung Nagari Malai V Suku
Dengan adanya peningkatan produksi ini
Kecamatan
diharapkan kesejahteraan hidup nelayan
Padang Pariaman”.
akan meningkat. Dalam kaitan ini tujuan
dalam pembangunan perikanan, disamping
peningkatan teknologi dan modernisasi
adalah peningkatan kesejahteraan nelayan
beserta
keluarganya
dalam
rangka
pembangunan manusia seutuhnya.
Nanlohy (2013)
jaring
insang
merupakan alat tangkap yang sangat
ramah lingkungan, oleh karena itu alat
ini cukup mendukung terhadap aspek
ramah lingkungan. Alat
selektifitas
yang
ini mempunyai
tinggi
dan
tidak
berpengaruh terhadap nelayan.
Jaring ini biasanya tegak lurus di
dalam air dan menghadang arah gerakan
renang
ikan
dalam
perairan.
Ikan
tertangkap secara terjerat pada mata jaring,
tergulung serta terbelit-belit oleh jaring
Batang
Gasan
Kabupaten
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Untuk
mempelajari
rancang
bangun alat tangkap jaring insang dasar,
dan mengetahui spesipikasi alat tangkap
jaring insang dasar yang ada di Korong
Ujung Labung Nagari Malai V Suku
Kecamatan
Batang
Gasan
Kabupaten
Padang Pariaman. Sedangkan manfaat dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi
informasi bagi nelayan dan instansi terkait
dalam
pengambilan
kebijakan
untuk
pengembangan alat tangkap jaring insang
khususnya di Korong Ujung Labung
Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang
Gasan Kabupaten Padang Pariaman.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
cara
bulan Juni sampai bulan September 2014,
pengoperasiannya adalah hanyut bebas
di Korong Ujung Labung Nagari Malai V
bersama arus. Adapun jenis-jenis alat
Suku Kecamatan Batang Gasan Kabupaten
tangkap yang terdapat di Korong Ujung
Padang Pariaman.
tersebut.
Jika
dilihat
dari
Labung terdiri dari alat tangkap, jaring
insang, payang dan ranjau. Dari semua
jenis alat tangkap tersebut, jaring insang
merupakan alat tangkap yang paling
dominan digunakan oleh nelayan setempat.
Materi dan Metoda Penelitian
Materi Penelitian
Materi penelitian adalah rancang
bangun alat tangkap jaring insang dasar
yang dioperasikan oleh nelayan di Korong
c. Klasifikasi alat tangkap jaring insang
Ujung Labung Nagari Malai V Suku
Kecamatan
Batang
Gasan
Kabupaten
dasar berdasarkan mesh size.
d. Penentuan
Padang Pariaman.
yang
penelitian
berdasarkan klasifikasi satu unit alat
tangkap jaring insang dasar sesuai
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan
sampel
digunakan
dalam
penelitian ini adalah satu unit alat tangkap
besar mesh size yang dominan.
e. Pengamatan
pengukuran
spesifikasi bagian-bagian konstruksi
jaring insang dasar. Sedangkan alat yang
alat tangkap jaring insang dasar
digunakan adalah meteran, timbangan
digital, pisau, gunting dan coban.
dan
f. Pengukuran
berat
setiap
bagian
konstruksi alat tangkap jaring insang
Metoda Penelitian
dasar dengan menggunakan timbangan.
Metoda yang digunakan dalam
g. Pengukuran
volume
setiap
bagian
penelitian ini adalah metoda observasi
konstruksi alat tangkap jaring insang
langsung di lapangan terhadap alat tangkap
dasar dengan menggunakan gelas ukur
jaring insang dasar yang ada di Korong
dan peralatan lainnya seperti baskom,
Ujung Labung Nagari Malai V Suku
ember, dsb.
Kecamatan
Batang
Gasan
Kabupaten
h. Penghitungan berat jenis setiap bagian
Padang Pariaman.
klasifikasi alat tangkap jaring insang
dasar.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah:
i.
Penghitungan daya apung dan daya
berat setiap bagian konstruksi alat
a. Pengamatan umum usaha penangkapan
ikan dengan menggunakan alat tangkap
tangkap jaring insang dasar.
j.
Pembuatan gambar rancang bangun
jaring insang khususnya alat tangkap
alat tangkap jaring insang sebagai
jaring insang dasar.
obyek penelitian.
b. Inventarisasi jumlah alat tangkap jaring
insang dasar.
Untuk menentukan
volume satu
unit jaring insang dasar dapat kita lakukan
dengan cara seperti pada Gambar 1:
1
1. Benda
2. Air
3
3. Air keluar
4. Penampung air /
4
2
Gelas ukur
Gambar 1. Cara Sederhana Pengukuran Volume Banda Padat
Setelah
diambil
alat
tangkap
volume air setelah
badan jaring
sebagai objek penelitian maka dilakukan
dimasukkan. Selisih volume awal dan
pengukuran untuk menentukan volume alat
terakhir itulah ukuran volume badan
tangkap jaring insang dasar dimana alat
jaring.
tangkap dimasukkan ke dalam wadah
2) Tali (tali ria atas, pelampung, tali ris
berisi air yang dapat menampung alat
bawah, tali pemberat)
tangkap.
Pengukuran
Sebelum
alat
tangkap
panjang
tali
diukur
dimasukkan ke dalam wadah, terlebih
dengan meter, pengukuran berat di
dahulu di ukur
volume air sebelum
timbang, pengukuran volume dapat
dimasukan alat tangkap, barulah setelah itu
dilakukan dengan cara pengukuran
diukur berapa volume air setelah alat
badan jaring yang diatas.
tangkap dimasukkan. Selisih volume awal
3) Pelampung
dan terakhir itulah ukuran volume alat
Pengukuran panjang diukur dengan
tangkap jaring insang dasar yang terdiri
meter, pengukuran berat ditimbang,
dari:
pengukuran volume dilakuakan sama
1) Badan jaring
dengan pengukuran volume badan
Pengukuran panjang diukur dengan
meter, pengukuran berat ditimbang,
dan pengukuran volume dengan badan
jaring dimasukkan ke dalam wadah
berisi air yang dapat menampung
badan jaring. Sebelum badan jaring
dimasukkan ke dalam wadah, terlebih
dahulu
ukur
berapa
volume
air
sebelum dimasukan badan jaring,
barulah setelah itu diukur berapa
jaring dan menggunakan rumus:
B = V ( I – C)
V=W:C
Keterangan:
B = Daya apung
V = Volume benda
C = Berat jenis benda
W = Berat benda di udara
I = Berat jenis air
4) Pemberat
Sementara pengukuran panjang diukur
dengan
meter,
ditimbang,
pengukuran
pengukuran
berat
volume
dilakuakan sama dengan pengukuran
volume
badan
jaring
7) Tinggi jaring
dan
Pemakaian
tinggi
jaring
menggunakan rumus;
disesuaikan
S = V (C – I)  V = W : C
perairan dimana jaring insang akan
Keterangan:
dipasang.Jumlah mata jaring yang
V = Volume benda
I = Berat jenis air
S = Daya Berat
dengan
insang
kedalaman
diperlukan untuk membuat jaring
W = Berat benda diudara
dengan
C = Berat jenis benda
dihitung dengan persamaan :
Md
Md = m x n
5) Shortening
Untuk menghitung shortening yang di
pakai pada jaring insang dengan
menggunakan
tinggi
rumus
LI
S
x100%
L
atau
𝟐 𝐒 − 𝐒²
Dengan :
Md = mesh deph, tinggi jaring kearah
berikut
(Sudirman dan Melawa 2004).
tertentu
dalam
M
= ukuran mata jaring ( mesh size ),
N
= jumlah mata jaring kearah dalam
S
= nilai rata rata dari hang-in ratio,
hang-out ratio, hang ratio atau
Dimana :
hanging ratio dari bagian tali ris
S = Besar Shortening
atas dan tali ris bawah.
L = Panjang jaring yang direnggang
8) Jumlah Pelampung
sempurna
Dengan
I = Panjang jaring setelah jadi
mengetahui
jumlah
pelampung dalam 1 (satu) piece jaring
dan jarak antar pelampung (m), maka
6) Hanging ratio
Perbandingan antara panjang tali ris
secara cepat dapat dihitung panjang
dengan
dengan
jaring dalam 1 (satu) piece dan dalam
berikut:
seluruh
panjang
menggunakan
H
jaring
rumus
I
x100%
L
Dimana : H = Haging rasio
I = Panjang tali ris
L = Panjang jaring
rangkaian
jaring
yang
dioperasikan, dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Panjang Jaring (1 piece) = (n – 1 ) j
n = Jumlah pelampung (buah)
j = Jarak antar pelampung (meter)
9) Desain Alat Tangkap Jaring Insang, seperti gambar 2.
b
c
a
e
g
f
d
Keterangan :
a. Pelampung
e. Mata jaring
b. Tali pelampung
f. Tali pemberat
c. Tali ris atas
g. Tali ris bawah
d. Pemberat
Gambar 2: Desain Alat Tangkap Jaring Insang
(Sumber : http://www.miseagrant.umich.edu/explore/fisheries/know-your-nets/gill-nets/gill-net-outline/)
jaring berbentuk empat persegi panjang
Pengumpulan Data
Data yang di ambil adalah data
dengan ukuran mata jaring (mesh size)
primer dan data sekunder. Data primer
yang sama atau seragam di bagian seluruh
adalah data yang diperoleh dari hasil
mata jaring, panjang jaring lebih panjang
pengukuran alat tangkap jaring insang dan
jika dibandingkan lebar jaring, bagian atas
wawancara langsung dengan nelayan,
jaring diikatkan pelampung yang di lalui
sedangkan data sekunder diperoleh dari
tali pelampung diikatkan pada tali ris atas,
instansi terkait seperti: Dinas Perikanan,
sedangkan pada bagian bawah dipasang
Kantor Kepala Desa dan studi kepustakaan
pemberat yang diikatkan pada tali ris
untuk melengkapi bahan bacaan yang ada.
bawah.
Fungsi
dari
pelampung
dan
pemberat ini agar jaring dapat terbentang
Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan baik
sempurna di dalam air.
data primer dan data sekunder dianalisa
Rancang Bangun Alat Tangkap Jaring
secara kuantitatif dan kualitatif.
Insang Dasar
Dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat Tangkap Jaring Insang Dasar
Merupakan
suatu
alat
tangkap
ramah lingkungan yang berupa selembar
39 unit alat tangkap jaring
insang dasar yang ada di Korong Ujung
Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan
Batang
Gasan
Kabupaten
Padang
Pariaman di ambil satu unit alat tangkap
tangkap yang dioperasikan pada perahu
jaring insang dasar yang dominan dengan
Liro 3 mendominasi pada keseluruhan alat
ukuran mata jaring yaitu 1 ½ inchi. Pada
tangkap yang dioperasikan di Korong
lampiran 2 dapat di lihat alat tangkap
Ujung Labung Nagari Malai V Suku
jaring insang di Korong Ujung Labung
Kecamatan Batang Gasan Kabupaten
Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang
Padang Pariaman. dengan spesifikasi dan
Gasan
gambar sebagai berikut :
Kabupaten
Padang
Pariaman
dengan spesifikasi alat tangkap yang
1. Jaring utama/badan jaring(webbing)
paling dominan adalah alat tangkap yang
Jaring utama merupakan lembaran
berukuran mesh size 1 ½ inchi sebanyak
jaring yang tergantung pada tali ris atas
39 unit dari 59 unit alat tangkap yang ada
dan
di Korong Ujung Labung Nagari Malai V
tali ris bawah berbentuk empat
Suku Kecamatan Batang Gasan dengan
ukuran
panjang
alat
tangkap
persegi panjang terbuat dari bahan serat
yang
buatan berupa nylon monofilament,ukuran
mendominasi adalah panjang 44,75 meter
dan
dalam
mendominasi
alat
adalah
tangkap
yang
1,875
meter.
untuk satu piece mempunyai panjang
44,75 meter dengan jumlah mata kearah
panjang 2242 mata dan jumlah mata
Berdasarkan data diatas maka alat tangkap
kearah bawah 50 mata dengan dalam 1,875
yang dijadikan objek penelitian alat
meter, no benang yang digunakan adalah
tangkap jaring insang dasar adalah alat
no 0,20 mm mempunyai berat 0,367 kg
tangkap yang dioperasikan pada perahu
dan volume 0,464 liter, untuk lebih
Liro 3 dimana spesifikasi ukuran pada alat
Tali Pelampung
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3:
Pelampung
0,65 meter
PE, Ø 3 MM, Z
Tali Ris Atas
Multifilamen
50
Mata
No. 020
1½ ´´
Pemberat
44,75 Meter
0,29 meter
Gambar 3 : Badan Jaring (Webbing)
Tali Ris Bawah
Sedangkan alat tangkap jarring
insang dasar yang digunanakan nelayan di
Korong
Toboh
Kecamatan
V
dalam 2 piece. sedangkan dalam jaring 1,6
meter (50 mata) Rahman (2014).
Koto
Hasil
penelitian
menunjukkan
Kampung Dalam memiliki spesifikasi alat
bahwa bentuk jaring insang dasar yang
tangkap sebagai berikut : Badan jaring alat
dipergunakan oleh nelayan Korong Ujung
tangkap jaring insang dasar memiliki
Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan
panjang
Batang
(2) piece (95 m) dimana satu
Gasan
Kabupaten
Padang
piece memiliki panajang 47,5 meter, 2.375
Pariaman berbentuk empat persegi panjang
mata jaring arah samping dan 1,6 meter
dan
dalam dengan jumlah mata 50, benang
dibandingkan dengan panjang jaring. Pada
jaring berwarna putih terbuat dari bahan
bagian atas jaring dipasang
nylon
dan bagian bawah dipasang pemberat.
ukuran
benang
0,15
dengan
lebar
jaring
lebih
pendek
jika
pelampung
shortening 28,5 % dan ukuran mata jaring
Perbandingan spesifikasi
alat tangkap
1.¼ ". Jumlah mata total keseluruhan mata
jaring insang dasar pada beberapa hasil
jaring ke arah memanjang 4.750 mata
penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Spesifikasi Alat Tangkap Jaring Insang Dasar
No
1
2
Sumber
Hasil Penelitian
(Ujung Labungh Kecamatan Batang
Gasan KabupatenPadang Pariaman)
Najamuddin, 2013
3
Rahman, 2014
Badan Jaring
Panjang : 44,75 m
Tinggi
: 1,875 m
Mesh size : 1 ½”
Panjang : 30 m
Tinggi
:2½m
Mesh size : 1 ¾”
Panjang : 47,5 m
Tinggi
: 1,6m
Mesh size : 1¼”
Tali Ris
PE Ø3 mm
Panjang 44,75 m
Shortening (%)
46,77
PE Ø 2 mm
Panjang 30 m
35,00
PE Ø1,5 mm
Panjang 47,5 m
28,50
Sumber: Hasil Penelitian
Dari tabel diatas dapat di lihat
Kecamatan V Koto Kampung Dalam
bahwa perbedaan gill net pada hasil
Kabupaten Padang Pariaman, dimana pada
penelitian menunjukkan bahwa bentuk
hasil penelitian hanya memiliki tinggi
jaring insang dasar yang dipergunakan
badan jaring yaitu 1,875 meter dan
oleh nelayan Korong Ujung Labung
memiliki ukuran mata yang besar yaitu 1
Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang
½”.
Gasan
Kabupaten
Pariaman
Badan jaring terbuat dari bahan
berbentuk empat persegi panjang dan
nilon monofilament dengan panjang pada
tinggi
jika
saat diregang sempurna 84,08 meter
dibandingkan dengan tinggi jaring pada
setelah terpasang pada tali ris sehingga
daerah Sulawesi dan Korong Toboh
panjangnya menjadi 44,75 meter dengan
jaring
Padang
lebih
pendek
nilai
pengerutan
(shortening)
46,77%
sehingga ikan tertangkap secara terjerat,
dimana shortening pada daerah penelitian
lebih besar dibandingkan dengan daerah
Sulawesi danKorong Toboh Kecamatan V
Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang
Pariaman.
Dengan
disimpulkan
demikian
rancang
dapat
bangun
alat
tangkapjaring insang dasar di Korong
Ujung Labung Nagari Malai V Suku
Kecamatan
Batang
Gasan
Kabupaten
Padang Pariaman mempunyai ukuran yang
berbeda
dibandingkan
Korong
Toboh
Kampung
Dalam
dengan
Kecamatan
Kabupaten
daerah
V
Koto
Padang
Pariaman.
0,300 liter dengan model pintalan Z.
4. Pelampung
Pelampung pada jaring insang
dasar ini berfungsi untuk mengangkat tali
ris pada bagian atas agar jaring dapat
berdiri tegak (vertikal) pada dasar perairan
. pelampung terbuat dari bahan plastic
berbentuk
bulat/silinder
ukuran panjang, lebar
mempunyai
dan berat, volume
dimana dalam jumlah 1 piece 71 buah
jarang pemasangan 0,65 meter. Daya
apung pada pelampung ini telah sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Martasuganda, (2005) yaitu: jumlah,
berat jenis dan volume pelampung yang
2. Tali ris atas
Tali
mempunyai berat 0,245 kg dan volume
dipakai
ris
atas
adalah
dalam
satu
piece
akan
tempat
menentukan besar kecilnya daya apung
menggantungkan jaring utama dan tempat
(bouyancy). Besar kecilnya daya apung
letaknya pelampung pada bagian atas
yang terpasang pada satu
jaring.tali ris terbuat dari bahan poly
sangat
ethylene (PE) dengan ukuran bahan no 3 ,
buruknya hasil tangkapanan.
panjang tali ris satu piece 44,75 meter
mempunyai berat 0,245 kg dan volume
0,300 liter dengan model pintalan Z.
3. Tali pelampung
berpengaruh
piece akan
terhadap
baik
5. Tali ris bawah
Tali ris bawah adalah tali tempat di
pasangnya
pemberat
dan
tempat
menggantungkan jaring utama pada bagian
Tali pelampung adalah tempat
bawah . terbuat dari bahan poly ethylene
menggantungkan jaring utama dan tempat
(PE) dengan ukuran bahan no 3 mm
letaknya pelampung pada bagian atas
panjang tali ris satu piece 44,75 meter
jaring, tali ris terbuat dari bahan poly
mempunyai berat 0,245 kg dan volume
ethylene (PE) dengan ukuran bahan no 3
0,300 liter dengan model pintalan Z. Hal
panjang tali ris satu piece 44,75 meter
ini
sesuai
Martasuganda
dengan
(2005),
pernyataan
bahan
yang
dipakai untuk tali pelampung sama dengan
Suku
bahan yang dipakai pada tali pemberat, tali
seluruh bagian jaring ke dasar perairan.
ris atas, tali ris bawah serta tali selambar
pemberat dari bahan timah berbentuk
dan panjang tali dari mulai ujung badan
oval,warna perak, berat 1,593 kg, volume
jaring biasanya dilebihkan antara 30 – 50
0,170 liter, jumlah 155 buah dengan jarak
cm.
pemasangan
Selanjutnya Najamuddin (2009)
berfungsi untuk menenggelamkan
0,29
meter.
Menurut
menyatakan kelebihan tali pelampung, tali
Martasuganda (2005), jumlah mata antar
pemberat, tali ris atas, tali ris bawah serta
pemberat dalam satu unit alat tangkap
tali salambar dimaksudkan sebagai tempat
sebagian besar memiliki jumlah mata yang
penyambungan antara satu jaring dengan
sama namun ada beberapa jumlah mata
jaring lainnya pada saat dioperasikan.
yang dilebihkan dari satu pemberat ke
Namun beda hal nya dengan alat tangkap
pemberat yang lain dimana bahan, ukuran,
jaring insang dasar yang di operasikan Di
bentuk dan daya tenggelam dari pemberat
Korong Ujung Labung Nagari Malai V
biasanya berbeda antara satu nelayan
Suku
tali
dengan nelayan lainnya meskipun target
pemberat, tali ris atas, tali ris bawah dan
tangkapannya sama. Hal ini sama dengan
tali salambar mempunyai ukuran yang
yang di terapkan oleh
sama dengan tujuan pemasangan tali sama
Korong Ujung Labung Nagari Malai V
pelampung dan pemberat lebih mudah
Suku menggunakan perkiraan saja.
dimana
tali
pelampung,
serta dari segi biaya lebih murah namun
hal ini mempunyai kekurangan dimana alat
tangkap akan mudah putus, beda hal nya
seperti yang dikemukakan Martasuganda
(2005), menyatakan bahwa tali ris atas
lebih mempunyai perbedaan dengan tali ris
bawah, hal ini bertujuan supaya alat
tangkap lebih kuat dan tahan serta tidak
mudah putus saat di operasikan.
untuk
lebih jelasnya spesifikasi alat tangkap
jaring insang dasar.
6. Pemberat
nelayan pada
7. Pemberat tambahan
Pemberat tambahan pada jaring
insang dasar terbuat dari batu yang
berjumlah
2
unit
menenggelamkan
berfungsi
untuk
seluruh bagian jaring
kedasar perairan untuk bagian ujung ke
ujung bagian bawah jaring dengan berat
satu batu 1 kg, dua buah batu 2 kg.
8. Tali salambar
Tali salambar tali yang terletak
pada bagian ujung jaring terdiri dari 2 utas
Pemberat pada jaring insang dasar
tali yaitu tali selambar depan yang
di Korong Ujung Labung Nagari Malai V
gunanya untuk mengikat ujung jaring
dengan pelampung tanda, tali selambar
Korong Ujung Labung Nagari Malai V
belakang berguna untuk menghubungkan
Suku.
jaring ke perahu. tali selambar depan
mempunyai panjang 10 – 15
meter
10. Hanging ratio
selambar belakang 20 – 30 meter . jenis
Perbandingan antara panjang tali
bahan yang digunakan poly ethylene (PE)
ris
dengan ukuran no 3 mm dan model
menggunakan
pintalan Z. Untuk lebih jelasnya data
H
pengukuran komponen bahan jaring insang
dasar.
dengan
panjang
jaring
rumus
dengan
berikut:
I
x100%
L
Dimana : H = Haging rasio
I = Panjang tali ris
9. Shortening
L = Panjang jarring
Shortening merupakan pemendekan yang
diberikan pada tubuh jaring (webbing) saat
dipasang pada tali ris berguna untuk
memberikan daya elastisitas jaring pada
saat dioperasikan agar ikan tertangkap
11. Daya apung
Daya apung pada alat tangkap jaring
insang dasar menggunakan rumus:
V = (W:C)
B = V (1-C)
secara terjerat dan terbelit pada tubuh
jaring. Shortening pada hasil penelitian
Daya apung mempunyai nilai 0,849 kg
pada Korong Ujung Labung Nagari Malai
V Suku dengan nilai pemendekan 46,77%
, dapat dicari dengan rumus sebagai
12. Daya berat
Daya berat pada alat tangkap jaring
insang dasar menggunakan rumus:
berikut ;
S=
𝐿 −𝐼
𝐿
×100%
Nilai pemendekan seperti ini telah
S = (C-1)
V = (W:C)
Daya berat mempunyai nilai 1,517 kg
sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Sudirman, 2004, mengatakan supaya
ikan mudah tertangkap secara terjerat dan
terbelit tidak mudah lepas, untuk ikan yang
tertangkap secara terjerat dan terbelit
shorteningnya
30 % - 50 %. Untuk lebih
jelasnya perhitungan nilai pemendekan
pada alat tangkap jaring insang dasar di
Daya berat pada alat tangkap jaring
insang dasar lebih besar dari pada daya
apung karena jaring tersebut tenggelam ke
dasar perairan. Daya apung pada alat
tangkap jaring insang dasar di Korong
Ujung Labung Nagari Malai V Suku
Kecamatan
Batang
Gasan
Kabupaten
Padang Pariaman mempunyai nilai daya
apung 0,849 kg dan daya berat mempunyai
adalah: jaring insang dasar dengan ukuran
nilai 1,517 kg. Nilai daya apung dan daya
mesh size 1 ¼ inchi sebanyak 12 unit,
berat
jaring insang dasar dengan ukuran mesh
seperti ini telah sesuai dengan
pendapat
oleh
size 1 ½ inchi sebanyak 39 unit dan jaring
Martasuganda (2005), yaitu untuk jaring
insang dasar dengan ukuran 2 inchi
insang dasar total daya apung dalam satu
sebanyak 8 unit.
piece
yang
dikemukakan
harus lebih kecil dari total daya
Penentuan
sampel
berdasarkan
tenggelamnya. Besar kecilnya daya apung
klasifikasi satu unit alat tangkap jaring
dan daya tenggelam akan mempengaruhi
insang dasar sesuai besar mesh size yang
ketegangan jaring. Untuak lebih jelasanya
dominan yaitu: 1 ½ inchi berjumlah 39
perhitungna daya apung dan daya berat.
unit, dimana dalam 1 unit terdapat 7 piece.
Klasifikasi Alat Tangkap Jaring Insang
Data pengukuran komponen bahan jaring
Klasifikasi
alat
tangkap
jaring
insang dasar berdasarkan pada Korong
insang dasar dan klasifikasi alat tangkap
dapat dilihat pada Tabel 2.
Ujung Labung Nagari Malai V Suku
Tabel 2. Data Pengukuran Komponen Bahan Jaring Insang Dasar
No.
Bahan
1
2
3
4
5
6
Total
Badan jarring
Tali Ris Atas
Tali Pelampung
Pelampung
Tali Ris Bawah
Pemberat
Berat Benda (W)
Kg
Volume
(V)
Liter
Berat jenis (C)
DayApung (B)
Daya Berat (S)
0,367
0,245
0,245
0,452
0,245
1,593
3,147
0,464
0,300
0,300
1,136
0,300
0,170
2,670
0,790
0,817
0,817
0,400
0,817
9,370
1,179
0,057
0,057
0,678
0,057
0,849
0.097
1,420
1,517
Sumber : Hasil penelitian
Setelah
pengukuran
volume 1,136 dan berat jenis 0,400 didapat
komponen bahan jaring insang dasar
daya apung 0,678, tali ris bawah memiliki
didapat data yaitu badan jaring memiliki
berat 0,245 kg, volume 0,300 dan berat
berat 0,367 kg, volume 0,464 liter dan
jenis 0,817didapat daya apung 0,057 dan
berat jenis 0,790 didapat daya berat 0,097,
pemberat memiliki berat 1,593 kg, volume
tali ris atas memiliki berat 0,245 kg,
0,170 dan berat jenis 9,370 didapat daya
volume 0,300 dan berat jenis 0,817 didapat
berat 1,420, dimana total keseluruhan
daya
pelampung
pengukuran komponen bahan jaring insang
memiliki berat 0,245 kg, volume 0,300 dan
didapat yaitu: berat benda 3,147 kg,
berat jenis 0,817, didapat daya apung
volume 2,670 liter, berat jenis 1,179, daya
0,057, pelampung memilik berat 0,452 kg,
apung 0,849 dan daya berat 1,517.
apung
dilakukan
0,075,
tali
Hasil
penelitian
menunjukkan
(floats) dan pada bagian bawah diletakkan
bahwa bentuk jaring insang dasar yang
pemberat (sinkers). Badan jaring terbuat
dipergunakan oleh nelayan Korong Ujung
dari bahan (synthetic fibre) berupa nilon
Labung Nagari Malai V Suku Kecamatan
monofilamen dengan panjang saat diregang
Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman
sempurna 84,08 meter setelah terpasang
berbentuk empat persegi panjang dan lebar
pada tali ris sehingga panjangnya menjadi
jaring lebih pendek jika dibandingkan
44,75 meter dengan nilai pengerutan
dengan panjanng jaring dimana ukuran
(shortening)
mata jaring (mesh size) sama. Pada bagian
tertangkap secara terjerat dan terbelit.
atas jaring dipasang pelampung dan bagian
46,77
%
sehingga
ikan
Dalam merancang dan membuat
bawah jaring dipasang pemberat. Bentuk ini
kontruksi
telah
yang
nelayan Korong Ujung Labung Nagari
dikemukakan oleh Martasuganda (2002),
Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan
jaring insang alat penangkap ikan dari
hanya berdasarkan pengalaman saja. Hal
bahan jaring yang bentuknya empat persegi
ini disebabkan karena alat tangkap yang
panjang dimana ukuran mata jaring (mesh
mereka
size) sama, jumlah mata jaring ke arah
digambarkan .
sesuai
dengan
pendapat
horizontal (mesh length/ML) jauh lebih
banyak dari jumlah mata jaring ke arah
vertikal (mesh depth/MD). Pada lembaran
jaring bagian atas diletakkan pelampung
alat tangkap jaring insang
buat
tidak
dituliskan
Hasil Tangkapan
Jenis tangkapan jaring insang dasar
pada loksi penelitian dapat dilahat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Tangkapan
No.
Nama Ilmiah
Nama Indonesia
Nama Lokal
1
Rasreliger sp
Ikan Kembung
Gambolo
2
Lutjanus campechanus
Ikan Kakap Merah
Capa
3
Sardinella sp
Ikan Sarden
Sarai
4
Trichiurus savala
Ikan Layur
Baledang
5
Auxis /thunnus tonggol
Ikan Tongkol
Ambu – ambu
6
Celeutheroneme
Ikan Senagen
Sinangih
7
Selene vomer
Ikan Kuwe gepeng
Tajak – tajak
8
Caranx latus
Ikan Kuwe
Gole gole
9
Peneus indicus
Udang Putih
Udang rabuang
10
Portunus sexdentatus
Kepiting
Kapitiang
Sumber : Hasil Penelitian
dan
Seperti dilihat pada tabel diatas
KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa alat tangkap jaring insang di
Kesimpulan
Korong Ujung Labung Nagari Malai V
1. Gill
net
pada
hasil
bahwa
penelitian
Suku mendapat hasil tangkapan adalah
menunjukkan
bentuk
jaring
jenis-jenis ikan dasar (bottom fish) ataupun
insang dasar yang dipergunakan oleh
ikan-ikan damersal. Jenis-jenis ikan seperti
nelayan Korong Ujung Labung Nagari
cucut, tuna, yang mempunyai tubuh sangat
Malai V Suku Kecamatan Batang
besar sehingga tak mungkin terjerat pada
Gasan Kabupaten Padang Pariaman
mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat
berbentuk empat persegi panjang yang
fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar,
memiliki panjang 44,75 meter dan
yang bentuk tubuhnya sukar terjerat pada
dalam 1,875 meter.
mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan
2. Jaring insang dasar yang digunakan
tertangkap dengan cara terbelit-belit. Jenis
oleh nelayan Korong Ujung Labung
ikan yang tertangkap pada jaring insang di
Malai V Suku Kecamatan Batang
Korong Ujung Labung Nagari Malai V
Gasan Kabupaten Padang Pariaman
Suku adalah jenis ikan seperti: ikan
dengan ukuran mata jaring 1½ inchi,
kembung, ikan kakap merah, ikan sarden,
memiliki spesifikasi Jaring utama bahan
ikan layur, ikan tongkol, ikan sanagen,
nylon monofilament, ukuran panjang
ikan jorobado, ikan kuwe, udang putih,
satu piece 44,75 meter jumlah mata ke
kepiting
Hasil
arah panjang 2242 mata dan dalam
tangkapan seperti ini telah sesuai dengan
1,875 meter jumlah mata kearah dalam
pendapat
oleh
50 mata, nomor benang 0,20 mm
Dalam
mempunyai berat jenis 1,179, tali ris
pengoperasian jaring insang dilakukan
atas terbuat dari bahan poly ethylene
dengan cara menghadang arah renang
(PE) dengan ukuran bahan no 3 ,
gerombolan ikan pelagis atau demersal
mempunyai berat 0,245 kg dan volume
yang menjadi sasaran tangkap sehingga
0,300 liter dengan model pintalan Z
terjerat pada jaring. Jaring bottom gill net
yang mana tali ris atas sama dengan tali
dipasang
arus
pelampung, tali pemberat dan tali
sehingga nantinya akan dapat menghadang
salambar dengan daya apung pada alat
gerombolan ikan dan akhirnya tertangkap
tangkap jaring insang dasar 0,849 kg
karena terjerat pada bagian operculum
dan daya berat 1,517
(penutup
shortening 46,77% dan hanging ratio
dan
lain
yang
Martasuganda
terpuntal.
tegak
insang)
sebagianya.
dikemukakan
(2002),
lurus
atau
terhadap
dengan
cara
53,22%.
kg dengan
CCRF
Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan
(Code
of
Conduct
for
Responsible Fisheries). Fakultas
untuk mendapatkan daya apung daya berat
Perikanan
yang ideal sehingga mendapatkan hasil
Universitas
tangkapan yang lebih baik.
Jurnal Ilmu Hewani Tropika. Vol 2.
S. 2002.
(Gillnet).
Jaring Insang
Serial
Penangkapan Ikan
Lingkungan.
Teknologi
Berwawasan
Bogor:
Pemanfaatan
Jurusan
Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor.
Martasuganda, 2005. Serial Alat Tangkap
Gillnet, Setnet, dan Trap. Jilid I.
Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut
Nanholy. A, C. 2013. Evaluasi Alat
Ikan Pelagis Ramah
Lingkungan di Perairan Maluku
dengan
Menggunakan
Najamuddin. 2009.
Kelautan
Pattimura
Ambon.
Prinsip
Modul of Fishing
Gear Design.
Faculty of Marine
Science and Fishiries, Hasanuddin
University,
Makassar.
Unpublished.
Rahman ,M.A., 2014. Studi
Perikanan
Jaring Udang Di Kecamatan V
Koto Kampung Dalam Kabupaten
Padang
Pariaman
Provinsi
Sumatera Barat. Skripsi Fakultas
Perikanan
dan
Ilmu
Kelautan
Universitas Bung Hatta Padang.
Sudirman dan Mallawa, 2004. Teknik
Penangkapan
Pertanian Bogor.
Tangkap
Ilmu
No 1.
DAFTAR PUSTAKA
Martasuganda
dan
Ikan.
Rineka Cipta, Jakarta.
Penerbit
LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK
Judul
: RANCANG BANGUN ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR
DI KORONG UJUNG LABUNG NAGARI MALAI V SUKU
KECAMATA BATANG GASAN KABUPATEN PADANG
PARIAMAN
Nama
: PIE OPRA RAMANDA
NPM
: 0910016211004
Jurusan
: Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas
: Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas
: Bung Hatta
Telah Disetujui untuk di Aplout ke Website oleh :
Pembimbing I,
Ir. Yuspardianto, M.Si
Pembimbing II,
Ir. Suardi ML., M.Si
Download