Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Konvensi Nasional VIII dan Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) dan Temu Karya XIX FT/FPTK-JPTK se Indonesia. dengan Tema: PERANAN PENIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) X, 2323 halaman, 28 Cm Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Copyright @ 2016 ISBN: Steering Committee : 1. Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si 2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. 3. Dr. Syahril, M.Eng 4. Dr. Riadi, M.Pd., MT. 5. Dr. Nur Qudus, MT 6. Dr. Andoko, ST, MT 7. Dr.Widarto 8. Prof.. Dr. henry Sumual, M.Si 9. Dr. Muh yahya, M.Eng. 10. Prof. Eko Hariadi, M.Si Penyunting: 1. 2. 3. 4. Dr. Nathanael Sitangang, ST, M.Pd. Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd. Dr. Eka Daryanto, MT. 5. Dr. R Mursid, M.Pd. 6. Dr. Arif Rahman, M.Pd. 7. Janter P. Simanjunntak, MT, Ph.D. Diterbitkan Oleh: Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Alamat Penerbit: Jln. Willem Iskandar, Psr V Medan 20222; Telp (061) 6636757; Fax. (061) 6613319-6614002 Website: http//www.aptekindo.unimed.ac.id ii KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku Prosiding Seminar Nasional dalam rangka Konvensi Nasional VIII dan Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) dan Temu Karya XIX FT/FPTK-JPTK se Indonesia pada tanggal 03 s/d 06 Agustus 2016 di Universitas Negeri Medan dapat terlaksana dengan baik. Tujuan utama seminar ini adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidikan pada bidang teknologi kejuruan dalam tema “Peranan Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” yang diaplikasikan dari hasilhasil penelitian dalam upaya meningkatkan hasil lulusan yang memiliki kompetensi dengan standar yang mengacu pada dunia internasional, sehingga lulusan LPTK-PTK mampu bersaing dalam pasar tenaga kerja pada MEA. Oleh karena itu melalui kegiatan seminar nasional, konvensi dan temu karya FPTK/FT-JPTK seluruh Indonesia diharapkan terhimpun pemikiran-pemikiran dalam upaya pengokohan peran LPTK dalam meningkatkan mutu dan pendidikan guru vokasi di Indonesia. Semoga buku prosiding ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, untuk kepentingan pengembangan ilmu, teknologi, seni, dan budaya. Di samping itu, diharapkan juga dapat menjadi referensi bagi upaya pembangunan bangsa dan negara. Melalui kesempatan ini panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan seminar nasional, konvensi dan temu karya FPTK/FT-JPTK seluruh Indonesia ini. Kepada seluruh pemakalah dan peserta seminar, diucapkan terima kasih atas partisipasinya dan selamat berseminar semoga sukses. Medan, 6 Agustus 2016 Ketua Umum, Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. NIP. 195802221981031001 iii Makalah Kunci Strategi Pembelajaran Berbasis Keunggulan Persaingan Tenaga Kerja pada MEA Oleh: Prof. Intan Ahmad, Ph.D (Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti) Makalah Utama MEA dan Pendidikan Tinggi: Perspektif Perubahan Budaya Belajar dan Pembelajaran Oleh: Prof. Dr. syawal Gultom, M.Pd. (Rektor Universitas Negeri Medan) Penyiapan Tenaga Kerja melalui Pendidikan Kejuruan dalam Menghadap MEA Oleh: Drs. M. Mustaghfirin, MBA (Direktur Pembinaan SMK) i DAFTAR ISI Prakata .................................................................................................................................. i Susunan Panitia..................................................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................................................ v Sub Tema1 : Pengembangan Kapasitas Guru Teknik dan Kejuruan A-01-024 USULAN MODEL PENDIDIKAN PROFESI GURU KEJURUAN DI INDONESIA Bernardus Sentot Wijanarka, Universitas Negeri Yogyakarta A-01-008 PENDIDIKAN (GURU VOKASIONAL) TEKNIK ARSITEKTUR: SEBUAH JALAN TENGAH M. Syaom Barliana, Universitas Pendidikan Indonesia A-01-022 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU SMKN KOTA MANADO Henny Mokoginta, Universitas Negeri Manado A-01-013 KESIAPAN PESERTA PROGRAM SARJANA MENGAJAR DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF SMK Maftuchin Romlie, A-01-009 RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DALAM UPAYA PEMENUHAN GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH TERPENCIL Dedi Supriawan, dan Wowo K Sunaryo,Universitas Pendidikan Indonesia A-01-012 MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF DI SMK PARIWISATA Rizkie Julian, Ellis Endang Nikmawati, dan Sri Subek, Universitas Pendidikan Indonesia A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI (DUDI) DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK SECARA BERKELANJUTAN Putu Agus Mayuni, dan Ni Wayan Sukerti, Universitas Pendidikan Ganesha A-01-033 PELAKSANAAN TEACHING FACTORY MELALUI PEMBELAJARAN MANAJEMEN USAHA MODISTE PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA Esin Sintawati, Universitas Negeri Malang A-01-026 PENGARUH TEKAD DIRI TERHADAP KINERJA ADAPTIF KEPALA SMK KOTA MEDAN Rosnelli, Universitas Negeri Medan A-01-004 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN COMPETENCE BASED TRAINING (CBT) BERBASIS KOMPETENSI KERJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Riana T Mangesa, Universitas Negeri Makassar A-05-051 INOVASI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BERBASIS MODULAR INTERACTIVE TUTORIAL Hasanah dan Muhammad Nasir Malik, Universitas Negeri Makassar A-05-052 ANALISA PERBANDINGAN AKURASI AVOMETER LABORATORIUM INSTALASI LISTRIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DENGAN AVOMETER KONTRAKTOR INSTALASI LISTRIK TERHADAP MC-5 Massus Subekti, Parjiman, Universitas Negeri Jakarta A-05-053 STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN REDUKSI PRESSURE DROP SALURAN SEMPIT BERPENAMPANG BUJUR SANGKAR DENGAN KONFIGURASI SILINDER SIRKULAR DENGAN DISTURBANCE BODY BERBENTUK CIRCULAR DAN SQUARE Nuzul Hidayat, Donny Fernandez, Universitas Negeri Padang A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT) TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR INJEKSI Toto Sugiarto, Dwi Sudarno Putra, Universitas Negeri Padang A-05-055 PENGARUH PENGATURAN START OF INJECTION DAN DURASI INJEKSI CNG TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK (SFC)PADA MESIN DIESEL SISTEMDUAL FUELSOLAR-CNG Ahmad Arif, Erzeddin Alwi, Universitas Negeri Padang A-05-056 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI UNIMA MELALUI KOMITMEN KERJA Christine Takarina Meitty Manoppo, Universitas Negeri Manado A-05-057 INOVASI STRATEGI PEMBELAJARAN VAK MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN CIPTA KARYA BOGA Ni Desak Made Sri Adnyawati, Universitas Pendidikan Ganesha A-05-058 PENGEMBANGAN MEDIA GIZI BERBASIS JEJARING SOSIAL UNTUK REMAJA DENGAN ORANG TUA PENDERITA DIABETES MELITUS Rusilanti, Ari Istiany, dan Yeni Yulianti, Universitas Negeri Jakarta A-05-059 PERANCANGAN SEKSI UJI TEROWONGAN ANGIN PEMBELAJARAN DI JURUSAN TEKNIK MESIN UNJ Catur Setyawan K., Universitas Negeri Jakarta A-05-060 PIPA KALOR PEMINDAH PANAS KAPASITAS BESAR DAN CEPAT Nugroho Gama Yoga, Universitas Negeri Jakarta A-05-061 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK N 1 BUKITTINGGI Habibullah, Onil Adrian, Universitas Negeri Padang SEBAGAI MEDIA A-05-051 INOVASI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BERBASIS MODULAR INTERACTIVE TUTORIAL Hasanah; dan Muhammad NasirMalik Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNM [email protected]; dan [email protected] ABSTRAK : Penelitian ini menghasilkan sebuah inovasi pembelajaran kewirausahaan berbasis modul tutorial interaktif. Inovasi pembelajaran ini adalah sebuah pembaharuan pada pembelajaran kewirausahaan menggunakan modul interaktif berbasis multimedia. Modul ini praktis dan efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi kewirausahaan dan praktik-praktik kewirausahaan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri, produktif dan dapat bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research & Development). Pengembangan inovasi Pembelajaran Kewirausahaan berbasis modul tutorial interaktif merupakan aktivitas utama dalam penelitian ini. Tempat penelitian adalah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Makassar. Hasil yang dicapai berdasarkan tujuan, yakni: (1) menghasilkan inovasi pembelajaran kewirausahaan berbasis modul tutorial interaktif, (2) modul interaktif yang dihasilkan praktis digunakan di SMK, dan (3) modul interaktif yang dihasilkan efektif meningkatkan aktivitas peserta didik SMK. Kata Kunci: Inovasi, kewirausahaan, tutorian, praktis, efektif I. PENDAHULUAN Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) mulai diberlakukan di awal tahun 2016, termasuk di Indonesia. MEA atau AEC adalah bentuk kerjasama antar anggota negara-negara ASEAN yang terdiri dari Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Melalui MEA terjadi pemberlakuan perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN. MEA dirancang untuk mewujudkan wawasan ASEAN 2020. Dengan diberlakukannya MEA atau AEC mulai tahun 2016 ini persaingan usaha semakin sengit. Pertanyaannya adalah, apakah pelaku usaha di Indonesia sudah siap dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat ini?. Beberapa persyaratan umum harus dimiliki sebuah negara supaya produk barang dan jasa bisa bersaing antara negara ASEAN yakni negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, cerdas, dan kompetitif. Salah satu lembaga yang dapat berperan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, cerdas dan kompetitif adalah lembaga pendidikan kejuruan (vokasi). Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai salah satu jalur pendidikan vokasi yang ada di Indonesia sangat memerlukan perhatian yang serius dalam mempersiapkan peserta didik yang siap berkompetisi dan berkolaborasi di dunia kerja setelah mereka lulus. SMK adalah salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga terampil tingkat menengah seharusnya dibekali dengan pengetahuan kewirausahaan agar lulusannya bukan hanya pencari kerja, tetapi dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan membuka usaha sendiri atau mandiri setelah mereka lulus. Apalagi di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, para lulusan SMK diharapkan dapat mengembangankan ekonomi kreatif dan atau dapat menjadi tenaga kerja yang kreatif dan dapat bersaing di era MEA ini. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan bagian integral dari sektor-sektor ekonomi yang ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional perlu terus dikembangkan kualitas dan kuantitasnya. Kualitas sekolah menengah kejuruan dapat merefleksikan kualitas tenaga kerja Indonesia yang perlu terus dibangun untuk meningkatkan keunggulan kompetitif sumber daya manusia Indonesia. Dengan demikian sekolah menengah kejuruan memegang peranan penting dalam menekan angka pengangguran di Indonesia. Untuk itu, perlu terus mengaktualisasikan kemampuan sumber daya manusia dan peralatannya agar selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia (Renstra Dit. PSMK 2010-2014). Karena itu, diperlukan perubahan teknis dan ekonomis terhadap dunia pendidikan kejuruan. Secara teknis pendidikan kejuruan harus diarahkan kepada pembentukan calon-calon tenaga kerja yang siap berkembang, adaptif, mampu bekerja dalam tiem dan sekaligus juga dapat bekerja secara mandiri. Pendidikan kejuruan harus berorientasi ekonomis dan produktif, yang diharapkan menghasilkan entrepreneur muda yang andal. Selain memiliki jiwa entrepreneur, peserta didik di SMK diharapkan dapat mengikuti perkembangan teknologi, dapat menguasai dan menerapkannya. Menurut Djojonegoro (1998: 37) bahwa karakteristik pendidikan kejuruan adalah: 1) diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja, 2) pendidikan kejuruan didasarkan atas “demand driven” atau kebutuhan dunia kerja, 3) fokus isi pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan dunia kerja, 4) penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan peserta didik harus pada ” hands on” atau performa dalam dunia kerja, 5) hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan, 6) pendidikan kejuruan yang baik harus memiliki sifat responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi, 7) pendidikan kejuruan seharusnya lebih menekankan pada “learning by doing” dan “hands on experience”, 8) pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas mutakhir untuk kegiatan praktik. 9) pendidikan kejuruan memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar dibandingkan pendidikan umum lainnya. Selain hal tersebut di atas, sekolah menengah kejuruan juga harus mampu membekali peserta didiknya tentang kewirausahaan. Kewirausahaan bukan saja diperlukan peserta didik untuk persiapan terjun dalam dunia kerja, akan tetapi diperlukan juga untuk membentuk jiwa atau kepribadian siswa yang tangguh, kreatif, inovatif, dan kecakapan yang diperlukan dalam kehidupan (life skills). Kecakapan hidup ini sangat diperlukan oleh siapa saja di tengah kompetisi hidup yang semakin ketat di era masyarakat Ekonomi ASIAN (MEA). Salah satu mata pelajaran yang ada di SMK, yaitu mata pelajaran Kewirausahaan yang merupakan mata kuliah wajib perlu dikembangkan. Mata pelajaran kewirausahaan diberikan pada jenjang SMK adalah bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha. Dan meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas, mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas yang dapat bersaing, handal dan unggul. Kewirausahaan menurut Suryana (2008: 10) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif, inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana, 2008: 2). Lebih jauh Zemmerer (2008: 59) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang pasar.Termasuk menerapkan strategis terfokus terhadap ide dan pandangan baru untuk menciptakan produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan pelanggan atau memecahkan masalah. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. Sedangkan menurut Nasution (2007: 4) bahwa Kewirausahaan adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan, dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan mengembangkan usaha mereka. Lebih lanjut, Sunyoto & Wahyuningsih (2009: 2) mengatakan bahwa Kewirausahaan adalah mental dan sikap, jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan. Lembaga pendidikan harus serius mempersiapkan lulusan yang berkualitas. Oleh sebab itu, paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher centred Learning) sudah tidak relevan lagi, oleh sebab itu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Student centred learning) dengan dukungan strategi dan materi pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi (IT) sangat dibutuhkan di semua tingkatan satuan pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti tentang mata pelajaran kewirausahaan di beberapa SMK di Provinsi Sulawesi Selatan, ternyata materi ajar yang digunakan guru masih berupa bahan ajar biasa (diktat mata pelajaran), yang belum berbasis multimedia, sehingga peserta didik jenuh dan merasa bosan mengikuti pelajaran tersebut. Akibatnya, peserta didik kurang berminat mengikuti pelajaran kewirausahaan, jiwa wiarausaha (entrepreneur) mereka tidak mungkin dapat terbentuk. Keluhan guru sebagai pendidik, bahwa kurangnya waktu yang dialokasikan untuk mata pelajaran kewirausahaan, yakni hanya 2 x 45 menit sehingga tidak ada waktu untuk praktik kewirausahaan. Berdasarkan permasalahan-tersebut, maka perlu dikembangkan sebuah inovasi pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, yang dilengkapi dengan CD Tutorial. Hal ini dapat memudahkan peserta didik belajar secara mandiri, fungsi Pendidik hanya sebagai fasilitator dan motivator. Dengan adanya modul yang dilengkapi dengan CD Tutorial diharapkan peserta didik dapat termotivasi dan terinspirasi mengkaji materi secara baik dan dapat mempraktikkannya melalui tugas-tugas yang diberikan dalam modul tersebut. Dengan demikian, inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial ini praktis digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi kewirausahaan dan praktik-praktik kewirausahaan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, produktif dan dapat bersaing di era MEA ini. Modular Interactive Tutorial merupakan modul pembelajaran yang berisi langkah-langkah desain program pembelajaran dengan menggunakan action script tertentu yang dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan (tutorial) secara sistematis. Modul elektronik ini dirancang untuk digunakan sebagai suplemen dalam mata pelajaran kewirausahaan di SMK. Menurut Miarso (2009:490) bahwa pengertian modul interaktif dalam perkembangan dan pemamfaatkan kemajuan ICT khususnya pada penggunaan teknologi komputer, pembuatan bahan ajar dapat dibuat menjadi program interaktif karena gambar dan pesan dapat ditampilkan melalui tombol komputer. Sedang menurut Pradirawilaga dkk (1994:42) bahwa keunggulan pembelajaran berbasis komputer adalah dapat bersifat tutorial dimana pembelajaran dapat diberikan latihan dan pengulangan, permainan dan simulasi. Dari kajian di atas dapat dipahami bahwa bahan ajar cetak dapat dikembangkan menjadi program interaktif termasuk membuat modul berbasis komputer. Dikatakan interaktif karena pengguna akan mengalami interaksi dan bersikap aktif misal aktif memperhatikan gambar, memperhatikan tulisan yang bervariasi warna atau bergerak, suara, animasi bahkan video dan film. Membuat modul interaktif dapat dengan menggunakan salah satu program shoftware atau gabungan beberapa shofware komputer seperti microsoft power point, authorware, micromedia captive, macromedia flash, cool audition, photo shop, movi maker dan lain-lain. Modular Interactive Tutorial yang dihasilkan berupa teks, gambar, suara dan bahkan bisa digabungkan dengan video, film dan dilengkapi tombol-tombol interaktif, dan evaluasi interaktif. Modul ini dapat diakses dengan menggunakan komputer, dapat dikopi melalui flash disc, CD (Compact Disk). dan eksternal memory. Modul interaktif dapat membuat pembelajaran menjadi lebih aktif, simpel, mudah, indah dan menyenangkan. Bahkan pembelajaran dapat dilakukan dengan menembus ruang dan waktu. Dengan demikian modul interaktif bisa menjadi ekonomis dan praktis. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa modul multimedia interaktif adalah modul yang dikembangkan dan dilengkapi dengan beberapa hasil dari program shofware sehingga modul menjadi interaktif. Salah satu alternatif media pembelajaran yaitu penggunaan multimedia interaktif, yakni: Modular interactive tutorial yang dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk). Multimedia interaktif ini dirancang khusus dengan menggunakan bermacam-macam software yang dipadukan dengan bentuk-bentuk media visual seperti video sehingga peserta didik tidak hanya mendengar, melihat, tapi juga dapat melakukan sendiri proses pembelajarannya. Penggunaan CD multimedia interaktif ini diharapkan efisien dari segi waktu dan kejelasan materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Modular interactive tutorial digunakan sebagai alat bantu pembelajaran kewirausahaan di SMK. Model pembelajaran sangat diperlukan untuk memandu proses belajar secara efektif. Model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang humanistik, lentur, adaptif, berorientasi kekinian, memiliki sintak pembelajaran yang sedehana, mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang disasar. Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada bidang studi hendaknya dikemas koheren dengan hakikat pendidikan bidang studi tersebut. Namun, secara filosofis, tujuan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi peserta didik dalam penumbuhan dan pengembangan kesadaran belajar, sehingga mampu melakukan olah pikir, rasa, dan raga dalam memecahkan masalah kehidupan di dunia nyata. Terdapat beberapa modelmodel desain pembelajaran, yakni: Model Dick and Lou Carrey, model ASSURE, Model cycle, Model Kemp, Model ADDIE dan lain (Benny, 2009:97). Menurut Smaldino, S.E., Russell, J.D. Heinich, R. & Molenda, M. (2005), bahwa untuk menciptakan sebuah aktivitas pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media dan teknologi, diperlukan adanya sebuah proses perencanaan atau desain yang baik, dan model desain yang cocok adalah model ASSURE. Oleh sebab itu, pengembangan model pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial yang menggunakan multimedia mengikuti desain model Pembelajaran ASSURE (Analyze Learners; State objectives; Select Methods, media, and materials; Utilize materials; Requaire learners participation; Evaluate and revise). II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research & Development). Pengembangan Inovasi Pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial (MIT) di SMK merupakan aktivitas utama dalam penelitian ini. Tahapan pengembangan Inovasi pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, mengikuti desain model Pembelajaran ASSURE. Langkah-langkah penting yang perlu dilakukan dalam model desain system pembelajaran ASSURE, meliputi beberapa aktivitas, yaitu: (1) Melakukan analisis karakteristik siswa (Analyze Learner), (2) Menetapkan tujuan pembelajaran (State objectives), (3) Memilih media, metode pembelajaran dan bahan ajar (Select Methods, media, and materials), (4) Memanfaatkan Modul ajar (Utilize materials), (5) Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran (Requaire learners participation), (6) Evaluasi dan Revisi (Evaluate and revise). Lokasi penelitian di sekolah menengah kejuruan di Kota Makassar dengan subjek penelitian adalah: (1) SMKN 6 Makassar; (2) SMKN 5 Makassar. Kepraktisan model diamati dari tingkat keterlaksaan sintaks pembelajaran, sedangkan keefektifan model diukur dari ketercapaian tujuan pembelajaran, yakni terjadinta interaksi yang baik antara peserta didik dan guru dikelas, aktivitas dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran meningkat, serta respons positif dari peserta didik dan guru, Sedangkan teknik pengujiannya menggunakan t-test. Secara lengkap tahapan pengembangan pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial dapat disajikan seperi Gambar 1 di bawah ini. Analisis Karakteristik Siswa Analisis Kurikulum SMK Analisis Pembelajaran Kewirausahaan di SMK Menetapkan Tujuan Pembelajaran Memilih Media Desain Modular Interactive Tutorian, dan Desain Instrumen Penelitian Memilih Metode Memilih Materi Pembelajaran Modul Pembelajaran KWU Tutorian Interaktif, dan Instrumen-instrumen Penelitian VALIDASI AHLI: - Ahli Materi - Ahli Media TIDAK VALID? YA UJI COBA, 1, 2 REVISI MODULAR INTERACTIVE TUTORIAL Yang Praktis dan Efektif Gambar 1: Tahapan pengembangan Pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial III. HASIL PENELITIAN Kepraktisan Model diukur dari tingkat keterlaksanaan model. Keterlaksanaan model adalah keterlaksanaan seluruh aktivitas pembelajaran sesuai dengan sintaks atau tahapan-tahapan pembelajaran yang telah dirancang. Persentasi keterlaksanaan pembelajaran diamati oleh pengamat independen yang membantu peneliti mengamati seluruh aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Inovasi pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial yang dikembangkan praktis digunakan dalam proses pembelajaran, diukur dari tingkat keterlaksanaan sintaks pembelajaran, secara lengkap seperti Gambar 2. Selanjutnya hasil pengamatan aktivitas guru dan perilaku peserta didik selama ujicoba, seperti disajikan dalam Gambar 3 dan Gambar 4, menunjukkan bahwa aktivitas guru dan perilaku peserta % Keterlaksanaan didik termasuk dalam kategori baik. 100 90.63 96.88 100.00 78.13 84.38 12.5 13.5 14.5 15.5 16 1 2 3 4 5 0 Penilaiak ke- Rerata Skor Gambar 2 Hasil Analisis tingkat Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis tingkat keterlaksanaan sintaks pembelajaran seperti pada Gambar 2 di atas, tampak bahwa Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial dalam proses pembelajaran praktis dapat digunakan oleh guru di kelas. Rerata Skor 3.60 3.40 3.20 3.00 2.80 2.60 UP 2 3 4 5 Penilaian keGambar 3 Hasil analis Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Rerata Skor 1 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 UP 1 2 3 4 5 Penilaian keGambar 4: Hasil analis Pengamatan Aktivitas Peserta didik dalam Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis pengamatan aktivitas guru dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, terlihat bahwa aktivitas guru dan peserta didik sangat baik dan meningkat setiap pertemuan. Ini berarti bahwa terjadi interaksi yang sangat baik antara guru dan peserta didik, dengan demikian motivasi peserta didik mempelajari modul interaktif tutorial tersebut sangat tinggi sehingga tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi ajar tinggi. Ini merupakan sebuah pembeharuan atau inovasi dalam pembelajaran. Dengan demikian, Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, efektif meningkatkan aktivitas dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Aktivitas peserta didik berdasarkan ujicoba tersebut seperti pada Gambar 4 di atas rata-rata baik, artinya dengan adanya modul interaktif tersebut peserta didik dapat termotivasi dan terinspirasi mengikuti pelajaran dengan baik. Modular Interactive Tutorial yang dihasilkan berupa teks, gambar, suara dan bahkan bisa digabungkan dengan video, film dan dilengkapi tombol-tombol interaktif, dan evaluasi interaktif. Modul ini dapat diakses dengan menggunakan komputer, dapat dikopi melalui flash disc, CD (Compact Disk) dan eksternal memory. Modul interaktif dapat membuat pembelajaran menjadi lebih aktif, simpel, mudah, indah dan menyenangkan. Bahkan pembelajaran dapat dilakukan dengan menembus ruang dan waktu. Dengan demikian modul interaktif tutorial yang dikembangkan praktis digunakan dalam pembelajaran serta efektif meningkatkan aktivitas dan motivasi peserta didik dalam mengkaji materi yang ada di modul, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Sunismi dan Mulin Nu’man (2012: 205) bahwa penggunaan media Pembelajaran Interaktif dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar peserta didik. Efektivitas juga dapat diukur dari respons peserta didik dan Guru. Berdasarkan hasil ujicoba produk, yakni setelah selesai dilaksanakan pembelajaran di kelas dengan menggunakan Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial,maka diberikanlah angket respons peserta didik dan guru terhadap implementasi model tersebut, sehingga hasilnya dapat diamati pada Gambar 5 di bawah ini. Rerat Skor 4.00 3.00 2.00 Guru 1.00 Siswa 0.00 Validitas Reliabelitas Objektivitas Kepraktisan Aspek Yang Dinilai , Gambar 5: Hasil analisis Respons Peserta didik dan Guru Salah satu indikator keefektifan model adalah hasil angket respons peserta didik dan guru terhadap penerapan pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, bahwa secara umum peserta didik dan guru memberikan respons yang sangat positif terhadap penerapan Model tersebut, sebagaimana disajikan pada Gambar 5 di atas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, praktis dan efektif digunakan dalam pembelajaran kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial yang telah dikembangkan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai sintaks pembelajarannya, interaksi antara peserta didik dan guru dalam pembelajaran juga tergolong sangat tinggi sehingga aktivitas peserta didik dan Guru dari hasil pengamatan dalam kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial praktis digunakan di SMK. Demikian juga hasil analisis respon peserta didik dan guru yang merupakan salah satu indikator keefektifan, bahwa secara umum peserta didik dan guru memberikan respons yang sangat positif terhadap penerapan Model tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, efektif digunakan dalam pembelajaran kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan di atas, bahwa Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial praktis dan efektif digunakan dalam pembelajaran, sehingga disarankan pada kepala SMK diseluruh Indonesia bahwa perlunya mendorong guru bidang studi untuk mengembangkan bahan ajarnya berbasis multimedia tutorial. UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada panitia “Seminar Nasional APTEKINDO” di Universitas Negeri Medan atas kesediaannya menerima dan memuat artikel ini, sehingga dapat hadir didepan pembaca. Terimakasih kasih juga kepada Lembaga Penelitian UNM Makassar, atas perkenannya memberikan dana penelitian melalui Dana PNBP untuk melaksanakan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Astamoen, Moko P. (2005). Entrepreneurship. Bandung: Alfabeta Benny, A. Pribadi, (2009). Model desain sistem pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat Ciputra. (2008). Ciputra Quantum Leap: Entrepreneurship mengubah masa depan bangsa dan masa depan anda. Jakarta: PT Alex Media Kompetindo Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Direktorat tenaga kependidikan direktorat jenderal peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan (Dirjen PMPTK). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas. (2009) Rencana strategis Departemen pendidikan Nasional tahun 2010-2014, tentang menuju pembangunan pendidikan Nasional jangka panjang 2025 Depdiknas. (2009). Roadmap pengembangan SMK 2010-2014 Direktorat Pembinaan SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Djojonegoro Wardiman. (1998). Pengembangan sumber daya manusia melalui sekolah menengah kejuruan (SMK). Jakarta : PT Jayakarta Agung Offset. Miarso, Y. (2005). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana. Prawiradilaga. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Nasution, A.H., Arifin, B.N., & Suef, Mukh. (2007), Entrepreneurship, membangun spirit teknopreneurship. Yogyakarta: Andi Offset. Smaldino, S.E., Russell, J.D. Heinich, R. & Molenda, M. (2005). Instructional Tecnology and Media for Learning. New Jersey: Pearson Merril Prentice Hall Inc. Suherman, Eman. (2008). Desain pembelajaran kewirausahaan. Bandung: ALFABETA Sunyoto, D. & Wahyuningsih, A. (2009). Panduan kewirausahaan: Teori, evaluasi & wirausaha mandir. Bogor: Jelajah Nusa Sunismi dan Mulin Nu’man. (2012). Pengembangan Bahan Pembelajaran Geometri dan Pengukuran Model Penemuan Terbimbing. Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th XXXI, No.2. Suryana. (2008). Kewirausahaan: Pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. Jakarta: Salemba Empat Zimmerer, T.W., Scarborough, N.M., & Wilson, D. (2008). Essentials of entrepreneurship and small business management (5thed). New Jersey: Pearson Education, Inc.