PERGURUAN TINGGI ISLAM DAN TRANSFORMASI LEMBAGA: STUDI TERHADAP PROSES PERUBAHAN FUNGSI DAN PERAN IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA MENJADI UNIVERSITAS ISLAM Ramadhanita Mustika Sari Program Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang Email: [email protected] Abstract: The transformation has been carried out by IAIN Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta be led to changes in this educational institution. It was seen on the graduates produced. Whereas in the past, Islamic Religious Institutions spawned a cadre (personnel scholars) who are experts in the field of Islamic Theology, Syariah, Tarbiyah, Da’wah and Adab. However, after becoming the Islamic University, the scholar who produced not only Muslim scholars, but also can be moslem doctor, moslem economists, moslem psychologists. Changes of IAIN Syarif Hidayatullah inti State Islamic University Jakarta become an impact on changes in the function and role of this College. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta contribute to sustainable development (sustainable development), and the development of society as a whole. In that context, the mission and function more specifically, namely: First, the curriculum applied at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta aims to educate students to meet the needs of all sectors of human activity, by offering relevant qualifications, including education and professional training which combines science and high-level expertise through courses continue to be designed, evaluated regularly, and continue to be developed to address the various needs of the people present and the future. Second, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta strives to promote, create and disseminate knowledge through research; and develop research in the field of science and technology, social sciences, humanities and creative arts. Third, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta also has a vision to help understand, interpret, preserve, strengthen, develop, and disseminate historical cultures of national, regional and international levels in pluralism and cultural diversity in the community. Keywords: Islamic University, Institutional Transformation, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta PENDAHULUAN Perubahan sosial selalu terjadi dalam setiap hal dalam kehidupan manusia, termasuk perubahan yang terjadi di dalam lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam dalam penelitian ini lebih difokuskan pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri atau lebih dikenal dengan PTAIN. Sejarah perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya Perguruan Tinggi Agama Islam telah membuktikan bahwa perubahan sosial tidak dapat dielakkan, demi kemajuan dan tetap eksisnya suatu lembaga. Hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi harapan, dan kebutuhan masyarakat dalam mendorong, serta mengembalikan perubahan sosial dalam proses pembangunan nasional. PTAIN diharapkan dapat melahirkan kader- kurikulum, personil, materil, pembiayaan, kader (tenaga sarjana) yang ahli di bidang penelitian dan kemahasiswaan. Upaya Ushuluddin, Syariah, Tarbiyah, Dakwah perbaikan lainnya yang dilakukan pada dan Adab. Kader-kader inilah yang akan masa Mukti Ali antara lain dilaksanakan mewujudkan fungsi dan peranan agama rasionalisasi IAIN dengan cara phasing out dalam mengendalikan, mendorong, dan sistem bagi fakultas-fakultas cabang yang mengarahkan perubahan sosial dalam proses tidak memenuhi persyaratan akademik, pembangunan nasional melalui berbagai berangsur-angsur dihapuskan kemudian kesempatan pengabdian masyarakat yang disalurkan ke fakultas induk di ibu kota dilakukan secara organisatoris maupun provinsi (Daulay, 2004). individualis (Hak, 2007). Sejarah perubahan fungsi dan peran Penelitian ini mengkaji transformasi PTAIN di Indonesia, akan dijelaskan lebih IAIN menjadi UIN, dengan studi kasus lanjut dalam makalah ini, yang dibagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal menjadi lima sub makalah, yakni: sejarah ini dikarenakan, ia adalah Perguruan lahirnya Perguruan Tinggi Agama Islam Tinggi Islam yang pertama kali berubah Negeri (PTAIN), fungsi dan peranan IAIN statusnya dari Institusi Agama Islam sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Agama menjadi Universitas Islam. Kebijakan Islam, sejarah perubahan IAIN Syarif yang ditempuh IAIN dalam melakukan Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas pengabdian masyarakat dengan Islam Negeri, fungsi dan peranan UIN memperhatikan kebutuhan masyarakat, Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proses serta fungsi dan peranan agama dalam perubahan sosial dan proses pembangunan mendorong dan mengendalikan perubahan nasional, serta analisis terhadap perubahan sosial. Oleh karena fungsi dan peran fungsi dan peran dari Institut menjadi IAIN inilah maka terus diadakan upaya Universitas. perbaikan, serta peningkatan mutu IAIN, salah satunya perubahan IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (Cholid, 2013). Selain itu juga, berbagai perbaikan di tubuh IAIN dituangkan dalam GarisGaris Besar pembinaan IAIN yang meliputi tujuh bidang yaitu organisasi, 2 SEJARAH LAHIRNYA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ȍPTAINȎ Sejarah lahirnya Perguruan Tinggi Agama Islam bermula setelah Indonesia merdeka dan dibentuknya Departemen Agama. Departemen ini secara institusional Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 diamanahi tanggung jawab terhadap agama pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas pembinaan dan pengembangan pendidikan (SLTA) atau menjadi petugas di bidang agama. Tahun 1950 Departemen Agama pendidikan di lingkungan Departemen mendirikan Sekolah Guru Agama Islam Agama. Pada bulan Mei tahun 1960 (SGAI). Sebagai tindak lanjut dari keluarnya Departemen Agama menggabungkan SKB Menteri Agama serta Menteri PTAIN dan ADIA menjadi IAIN al-Jami’ah Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini al-Islamiyah al-Hukumiyyah. (Kholik dan juga dilakukan sebagai upaya penyediaan Radiana, Diakses dari http://mpiuika. dan pengadaan tenaga guru agama yang wordpress.com/2009/12/13/makalah- ditugaskan di sekolah-sekolah umum diskusi-analisis-kebijakan-pendidikan- negeri. Untuk memenuhi kebutuhan guru islam-kelompok-5. Tanggal 1 Oktober 2013) agama Islam inilah, maka lulusan SGAI Ide pendirian Perguruan Tinggi Islam dipersiapkan untuk menjadi guru agama telah muncul sebelum Indonesia merdeka. di Sekolah Dasar. Untuk guru agama di Namun diantara sekian banyak ide untuk Sekolah Menengah, didirikan Sekolah mendirikan Perguruan Tinggi Islam pada Guru dan Hakim Agama Islam (SGHA). masa penjajahan hampir dikatakan gagal. Sedangkan untuk memenuhi tenaga Karena Perguruan Tinggi Islam tidak guru di SGHA dan tenaga dosen agama bertahan lama kecuali Sekolah Tinggi Islam Islam di Perguruan Tinggi Umum, maka yang dibentuk oleh Masyumi. Baru setelah Departemen Agama mendirikan PTAIN. Indonesia merdeka lahir Perguruan Tinggi (Yunus eds., 1996: 10-11) Islam Negeri (PTAIN) yang kemudian Departemen Agama pertama kali mendirikan Perguruan Tinggi Agama berkembang menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). (Hasbullah, 1995: 199) Islam Negeri (PTAIN) pada tahun 1951 Keinginan umat Islam untuk mendirikan yang bertempat di Yogyakarta. Hal ini Pendidikan Tinggi Islam telah dirintis sejak berdasarkan Peraturan Pemerintah RI zaman Kolonial Belanda. M. Nasir, menulis No. 34 Tahun 1950. Kemudian Juni 1957 dalam capita selecta bahwa keinginan untuk di Jakarta dibuka Akademi Dinas Ilmu mendirikan Pendidikan Tinggi Islam itu Agama (ADIA), berdasarkan Penetapan sudah lama muncul di hati umat Islam. Ia Menteri Agama No. 1 tahun 1957. Dengan menyebutkan bahwa Satiman Wirjosandjojo visi untuk mendidik dan mempersiapkan telah menulis artikel dalam Pedoman pegawai negeri, untuk menjadi guru Masyarakat (PM) membentangkan cita- Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ... 3 citanya untuk mendirikan satu Sekolah Tinggi mendukung untuk dibentuknya Perguruan Islam yang terpusat di tiga tempat, yakni di Tinggi Islam. Setelah selesai kongres Jakarta, Solo dan Surabaya. Di Jakarta akan didirikanlah PTI di Solo yang dimulai dibangun sekolah tinggi sebagai bagian dari tingkat menengah dengan nama IMS dari Sekolah Menengah Muhammadiyah (Islamische Midilbare School). Akan tetapi, (AMS) yang bersifat Westerch (kebaratan). lembaga pendidikan ini ditutup pada tahun Di Solo akan didirikan sekolah tinggi untuk 1941, karena pecahnya perang dunia kedua. mendidik Muballighin. Di Surabaya akan (Hasbullah, 1995: 198) diadakan sekolah tinggi yang akan menerima Usaha untuk mendirikan terus orang-orang pesantren. Walaupun yang bergelora di kalangan umat Islam. Masyumi diungkapkan itu masih dalam bentuk ide, (Majelis Syura Muslimin Indonesia) yang belum menjadi kenyataan, namun semangat merupakan gabungan dari organisasi- untuk mendirikan Perguruan Tinggi Islam organisasi Islam, menjadi pelopor untuk merupakan ide yang brilian. (Yunus, 1996: 23) mendirikan Perguruan Tinggi Islam. Pada Usaha Satiman Wirjosandjojo untuk bulan April 1945 diadakanlah rapat yang mendirikan pesantren luhur pada tahun dihadiri oleh tokoh organisasi Islam yang 1938 sebagai pusat pendidikan Islam selalu menjadi anggota Masyumi. Rapat ini mengalami kegagalan karena intervensi dihadiri oleh sejumlah tokoh Islam dan penjajah Belanda. Pada tahun 1940 tokoh Nasional seperti Mohammad Hatta, Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Muhammad Natsir, K.H. Wahid Hasyim, Padang mendirikan Sekolah Islam Tinggi dan KH. Mas Mansyur. Tokoh-tokoh (SIT) di Sumatra Barat. Sekolah ini hanya yang menghadiri sidang ini dinilai cukup bertahan hingga tahun 1942, karena adanya refresentatif, oleh karena itu keputusan pendudukan Jepang di Indonesia. Semangat yang diambil bisa mewakili aspirasi seluruh untuk mendirikan Pendidikan Tinggi Islam umat Islam Indonesia. (Yunus, 1996: 40) juga tercantum dalam Kongres II MIAI Sidang tersebut memutuskan (Majelis A’la Indonesia) yang diadakan di membentuk panitia perencana Sekolah Solo pada tanggal 2 -7 Mei 1939. Dihadiri Tinggi Islam (STI) yang diketuai oleh oleh 25 organisasi Islam yang menjadi Mohammad Hatta dan sekretarisnya M. anggota MIAI. Dalam laporan kongres Natsir. Akhirnya atas bantuan pemerintah itu salah satu agenda pembahasannya Jepang, Sekolah Tinggi Islam (STI) dibuka adalah Perguruan Tinggi Islam, kongres secara resmi di Jakarta pada tanggal 4 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 8 Juli 1945 dibawah pimpinan Abdul direalisasikan oleh pemerintah pada Kahar Muzakkar. Peresmiannya dilakukan tahun 1950 melalui Peraturan Pemerintah di kantor imigrasi pusat Gondangdia. Nomor 37 tahun 1950 dengan menegerikan Kurikulum yang dipakai mencontoh Fakultas Agama UII menjadi Perguruan Fakultas Ushuluddin al-Azhar Kairo Tinggi Islam Negeri (PTAIN) dengan Mesir. Setelah Indonesia merdeka yang tiga jurusan yakni, Tarbiyah, Qadha, dan berbarengan dengan itu tokoh-tokoh Dakwah. Tidak lama berselang, pemerintah STI terlibat langsung dalam kancah juga mendirikan Akademi Dinas Ilmu perjuangan kemerdekaan RI. Namun Agama (ADIA) di Jakarta tepatnya tanggal ketika muncul agresi Belanda untuk 1 Juni 1957 sebagai lembaga yang mendidik menjadikan Indonesia kembali sebagai dan menyiapkan pegawai negeri dengan negara, maka Sekolah Islam Tinggi (STI) di kemampuan akademik dan seni akademik Jakarta terpaksa ditutup. Ketika itu ibukota tingkat diploma sebagai guru Agama di negara pindah dari Jakarta ke Yogyakarta, SLTP. (Yunus, 1996: 30) dengan pindahnya ibukota Negara RI, Kemudian tanggal 24 Agustus 1960 maka Sekolah Islam Tinggi (STI) pun ikut Presiden mengeluarkan Peraturan pindah. (Asrohah, 2000: 29) Pemerintah Nomor 11 tahun 1960 yang Pada tanggal 10 April 1946 STI menggabungkan PTAIN dan ADIA dibuka kembali di Yogyakarta dengan dengan nama baru yaitu IAIN al-Jami’ah dihadiri oleh Presiden Sukarno dan Wakil al-Islamiyah al-Hukumiyah. Hal ini Presiden Muhammad Hatta. Untuk lebih berdasarkan pertimbangan yang bersifat meningkatkan efektifitas dan jangkaun akademis, diantaranya karena jumlah STI maka muncullah ide untuk mengubah mahasiswa PTAIN semakin banyak, STI menjadi Universitas. Selanjutnya, yang tidak hanya berasal dari Indonesia tanggal 22 Maret 1948 STI berubah menjadi tetapi juga Malaysia. Sedangkan PTAIN Universitas Islam Indonesia (UII) dengan Yogyakarta diubah menjadi Fakultas mengembangkan empat fakultas yaitu Ushuluddin, Fakultas Syariah, Fakultas Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas Tarbiyah dan ADIA di Jakarta menjadi Ekonomi, dan Fakultas Pendidikan. (Yunus, Fakultas Tarbiyah dan Adab. Sejak saat 1996: 56) itulah secara berturut dibeberapa wilayah Secara formal pendirian lembaga Provinsi di Indonesia berdiri IAIN sebagai Pendidikan Tinggi Islam baru dapat sarana bagi masyarakat muslim untuk Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ... 5 mendapatkan Pendidikan Tinggi dalam bidang Islam. (Yunus, 1996: 10) FUNGSI DAN PERANAN IAIN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI AGAMA ISLAM Untuk mengakomodasi perkembangan IAIN di daerah-daerah, maka dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 963 sebagai pengganti Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 yang memungkinkan terbentuknya IAIN di daerah-daerah di luar Yogyakarta dan Jakarta. Menurut peraturan yang baru itu sekurang-kurangnya tiga jenis fakultas dapat digabungkan menjadi IAIN. Maka bermunculanlah beberapa IAIN di luar Jakarta dan Yogyakarta. (Departemen Agama RI, 1986: 49) Sampai dengan tahun 1970 tercatat ada 14 buah IAIN di seluruh Indonesia. (Departemen Agama RI, 1986: 49-71) Penjelasan mengenai sejarah IAIN yang dipaparkan secara singkat tersebut tampak bahwa IAIN merupakan lembaga pendidikan agama yang diarahkan untuk mencetak intelektual muslim. Di satu sisi, kuatnya studi Islam di IAIN menjadi ciri khas tersendiri lembaga pendidikan ini. Namun di sisi lain hal itu telah memunculkan persepsi dikalangan masyarakat muslim bahwa IAIN lebih merupakan lembaga agama bahkan lembaga dakwah daripada lembaga akademik. Untuk itulah perlu ada penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi dan peranan IAIN sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Islam. Sub bab berikut ini membahas hal tersebut. 6 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) diharapkan dapat mencetak kader-kader (tenaga sarjana) yang ahli dibidang Ushuluddin, Syariah, Tarbiyah, Dakwah dan Adab. Kader-kader inilah yang akan mewujudkan fungsi dan peranan agama dalam mengendalikan, mendorong, dan mengarahkan perubahan sosial dalam proses pembangunan nasional melalui berbagai kesempatan pengabdian masyarakat yang dilakukan secara organisatoris maupun individualis. (Stanton, 1998: 63-64) Kebijakan yang ditempuh IAIN dalam melakukan pengabdian masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat, serta fungsi dan peranan agama dalam mendorong dan mengendalikan perubahan sosial, diaplikasikan dengan berbagai kegiatan. Fungsi dan peran yang dilakukan oleh IAIN sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Islam, yaitu: Pertama, IAIN setiap tahun mencetak sarjana-sarjana yang berkualifikasi kader ulama intelektual di bidang Agama Islam. Alumni ini yang kemudian akan mengintegrasikan dirinya dalam semua lapangan di pemerintahan dan masyarakat, sesuai dengan profesinya masing-masing dalam mewujudkan fungsi, Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 dan peran agama dalam mendorong jalan dalam menyempurnakan konsep serta mengendalikan perubahan sosial. pembangunan nasional yang akan datang. (Departemen Agama RI, 1986: 220-222) Oleh karena fungsi dan peran IAIN Kedua, IAIN mempunyai peran di inilah maka terus diadakan upaya perbaikan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan dan peningkatan mutu IAIN pada masa penelitian, meneliti perkembangan dan Mukti Ali menjadi Menteri Agama. Sebagai perubahan masyarakat. Perubahan- tokoh yang lama mengajar di IAIN, Mukti perubahan yang timbul dimasyarakat Ali sangat mengetahui berbagai kelemahan sebagai akibat dari perubahan sosial yang dimiliki oleh IAIN. Menurutnya dan pembangunan nasional, terutama ada tiga kelemahan pokok IAIN yaitu: yang mengguncangkan nilai-nilai yang kekurangan dalam sistem dan metode, telah dianut dan baku dalam masyarakat kekurangan dalam mental ilmu, serta yang bersumberkan ajaran agama, akan kekurangan dalam penguasaan bahasa dibahas, dan dicarikan solusinya di IAIN. asing yakni bahasa Arab dan bahasa Ketiga, IAIN melalui kegiatan pengabdian Inggris. (Departemen Agama RI, 1986: masyarakat yang dilakukan oleh 216-217) Atas dasar berbagai kelemahan mahasiswanya setiap tahun, melaksanakan tersebut, diadakan berbagai perbaikan kegiatan pendidikan dan penyuluhan yang dituangkan dalam Garis-Garis Besar masyarakat. Kegiatan pengabdian Pembinaan IAIN yang meliputi tujuh masyarakat ini dinamakan dengan Kuliah bidang yaitu: organisasi, kurikulum, Kerja Nyata (KKN). Bertujuan untuk personil, materil, pembiayaan, penelitian mengenalkan kenyataan hidup secara dan kemahasiswaan. ((Departemen Agama nyata dalam masyarakat desa, dan untuk RI, 1986: 237) menggerakkan dinamika masyarakat di Peningkatan kualitas dosen juga dalam kegiatan pembangunan nasional, dilaksanakan dengan cara melakukan serta perubahan sosial yang terjadi melalui pendidikan tambahan. Dimulai sejak bahasa agama, dengan memberikan tahun 1974/1975 di Jakarta dilaksanakan bimbingan, pendidikan, dan penyuluhan Pelatihan Penelitian Agama (PLPA) selama kepada anggota masyarakat desa. Hasil lima bulan. Di Yogyakarta dibuka pula pengalaman dari pelaksanaan ini dijadikan Studi Purna Sarjana (SPS) selama sembilan bahan studi (input) untuk mengembangkan bulan. Program SPS ini berlangsung ilmu pengetahuan agama, dan mencari hingga sembilan angkatan. Program Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ... 7 Pascasarjana di IAIN dimulai dari IAIN kurikulumnya mengacu pada struktur Syarif Hidayatulllah Jakarta pada tahun yang diberlakukan berupa Mata Kuliah 1982 dan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata satu tahun setelahnya. Karena semakin Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), gencarnya tuntutan agar dosen-dosen Mata Kuliah Keahlian Bekerja (MKB), Mata IAIN ditingkatkan kualifikasinya dan juga Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) dan Mata semakin gencarnya tuntutan kemajuan Kuliah Berkehidupan Masyarakat (MBB). ilmu pengetahuan, maka IAIN di Indonesia Berbagai perubahan ke arah perbaikan di di izinkan membuka program Strata Dua tubuh IAIN semakin membuktikan bahwa (S.2) dan Program Doktor (S.3). Lembaga peran lembaga Pendidikan Tinggi Islam ini Pendidikan Tinggi Islam IAIN sampai saat sudah sangat besar dalam mewujudkan ini telah banyak mengeluarkan Magister tujuan pendidikan nasional sebagaimana dan Doktor dalam bidang Pemikiran termaktub dalam Undang-Undang Sistem Islam, Pendidikan Islam, Hukum Islam Pendidikan Nasional. (Nasution, 1990: 15) serta disiplin ilmu lainnya. (Hidayat dan Menyikapi era global dengan tuntutan Prasetyo, 2000: 50) yang semakin berkembang, serta cita- Perbaikan kurikulum juga terus cita untuk mengintegrasikan ilmu yang dilakukan, terakhir penyempurnaan tergolong perennial knowledge dengan ilmu kurikulum nasional pada tahun 1995 yang tergolong acquired knowledge, maka yang kemudian ditindaklanjuti dengan IAIN dalam perkembangan berikutnya Keputusan Menteri Agama Nomor 383 sebagian telah berubah menjadi Universitas Tahun 1997. Kurikulum inti (kurikulum Islam Negeri (UIN). Sejak tahun 2002 nasional) berlaku untuk setiap IAIN dan hingga 2012 telah ada enam IAIN yang kurikulum lokal diberlakukan khusus berubah menjadi UIN, yaitu UIN Syarif untuk IAIN setempat disesuaikan dengan Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga kebutuhan lokal. Kurikulum inti dibagi Yogyakarta, UIN Malang, UIN Sultan Syarif kepada tiga kategori yaitu: Mata Kuliah Kasim Pekanbaru, UIN Sunan Gunung Jati Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Bandung dan UIN Alauddin Makassar. Keahlian (MKDK), dan Mata Kuliah Dengan adanya UIN maka pengembangan Keahlian (MKK). Setelah diberlakukan ilmu pun menjadi bervariasi pula. Melihat Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tuntutan perkembangan zaman, maka di IAIN sejak tahun 2000-an, maka pengembangan keilmuwan tidak lagi 8 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 hanya terbatas pada ilmu agama saja, akan bertransformasi menjadi Universitas Islam tetapi semakin kuat munculnya tuntutan Negeri. (Diakses dari http://www.uinjkt. kebutuhan pengembangan yang bervariasi. ac.id Tanggal 20 Agustus 2013) Berdasarkan hal tersebutlah, maka kehadiran Transformasi IAIN Syarif Hidayatullah Universitas Islam Negeri adalah sesuatu Jakarta menjadi Universitas Islam yang sangat dibutuhkan saat sekarang ini. Negeri dilakukan sebagai upaya untuk (Hidayat dan Prasetyo, 2000: 34-35) mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu Berikut ini akan dijelaskan mengenai agama. Lembaga ini mulai mengembangkan bagaimana perubahan yang dilakukan diri dengan konsep IAIN dengan mandat IAIN dalam upaya pengembangan yang lebih luas (IAIN with wider mandate) Perguruan Tinggi Agama Islam menjadi menuju terbentuknya Universitas Islam sebuah Universitas Islam. Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Langkah konversi ini mulai diintensifkan pada masa SEJARAH PERUBAHAN IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA MENJADI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Dalam makalah ini mengambil kasus di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melihat bagaimana sejarah perubahan IAIN menjadi Universitas Islam Negeri, dikarenakan beberapa alasan, antara lain: IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu IAIN tertua di Indonesia yang bertempat di ibu kota negara, sehingga menempati posisi yang unik dan strategis, yakni tidak hanya menjadi “Jendela Islam di Indonesia”, tetapi juga sebagai simbol bagi kemajuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pembangunan sosial-keagamaan. Selain itu juga, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah IAIN pertama yang kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A. dengan dibukanya jurusan Psikologi dan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah, serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syari’ah pada tahun akademik 1998/1999. Untuk lebih memantapkan langkah konversi ini, pada tahun 2000 dibuka Program Studi Agribisnis dan Teknik Informatika bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), juga Program Studi Manajemen dan Akuntansi. Pada tahun 2001 diresmikan Fakultas Psikologi dan Dirasat Islamiyah bekerjasama dengan Al-Azhar, Mesir. Selain itu dilakukan pula upaya kerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) sebagai penyandang dana pembangunan kampus Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ... 9 yang modern, McGill University melalui itu, rancangan Keputusan Presiden tentang Canadian International Development Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Agencis (CIDA), Leiden University (INIS), Hidayatullah Jakarta juga telah mendapat Universitas Al-Azhar (Kairo), King Saud rekomendasi, dan pertimbangan Menteri University (Riyadh), Universitas Indonesia, Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Institut Pertanian Bogor (IPB), Ohio Dirjen Anggaran Departemen Keuangan University, Lembaga Indonesia Amerika RI Nomor 02/M-PAN/1/2002 tanggal 9 (LIA), Badan Pengkajian dan Penerapan Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 Teknologi (BPPT), Bank Negara Indonesia, tanggal 14 Februari 2002. Rekomendasi ini Bank Muamalat Indonesia, dan universitas- merupakan dasar bagi keluarnya Surat universitas serta lembaga-lembaga lainnya. Keputusan Presiden RI Nomor 031 tanggal (Diakses dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 20 Mei Tahun 2002 tentang Perubahan Agustus 2013) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Langkah perubahan bentuk IAIN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Diakses menjadi UIN mendapat rekomendasi dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus pemerintah dengan ditandatanganinya 2013) Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dengan keluarnya Keputusan Presiden Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI 20 Mei 2002, IAIN Syarif Hidayatullah Nomor 500/2001 tanggal 21 Nopember Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif 2001. Selanjutnya melalui surat Nomor Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya 088796/MPN/2001 tanggal 22 Nopember dilakukan oleh Wakil Presiden Republik 2001, Direktur Jenderal Pendidikan Indonesia pada 8 Juni 2002 bersamaan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan memberikan rekomendasi dibukanya 12 Lustrum ke-9, serta pemancangan tiang program studi yang meliputi program pertama pembangunan Kampus UIN studi ilmu sosial dan eksakta, yaitu Teknik Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi, Islamic Development Bank (IDB). Satu Manajemen, Sosial Ekonomi Pertanian/ langkah lagi UIN Syarif Hidayatullah Agribisnis, Psikologi, Bahasa dan Sastra Jakarta menambah fakultas, yaitu Fakultas Inggris, Ilmu Perpustakaan, Matematika, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Program Kimia, Fisika, dan Biologi. Seiring dengan Studi Kesehatan Masyarakat) sesuai 10 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 surat keputusan Menteri Pendidikan Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Nasional Nomor 1338/ D/T/2004 Tahun Komaruddin Hidayat, dalam pidato 2004 tanggal 12 April 2004 tentang izin Wisuda Sarjana ke-67 tahun akademik Penyelenggaraan Program Studi Kesehatan 2006-2007. Knowledge mengandung arti Masyarakat (S-1) pada Universitas Islam bahwa UIN Syarif Hidayatullah memiliki Negeri, dan Keputusan Direktur Jenderal komitmen menciptakan sumber daya insani Kelembagaan Agama Islam tentang izin yang cerdas, kreatif, dan inovatif. UIN penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan Masyarakat Program Sarjana (S-1) pada memainkan peranan optimal dalam kegiatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif learning, discoveries, dan angagement hasil- Hidayatullah Jakarta Nomor Dj.II/37/2004 hasil riset kepada masyarakat. Komitmen tanggal 19 Mei 2004. (Diakses dari www. tersebut merupakan bentuk tanggung uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013) jawab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Selanjutnya akan dibahas mengenai dalam membangun sumber insani bangsa bagaimana fungsi dan peranan UIN yang mayoritas adalah muslim. UIN Syarif Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proses Hidayatullah Jakarta ingin menjadi sumber perubahan sosial dan pembangunan perumusan nilai keislaman yang sejalan nasional. Diharapkan sub bab berikut dengan kemoderenan dan keindonesiaan. ini memberikan gambaran mengenai Oleh karena itu, UIN Syarif Hidayatullah konsep yang dikembangkan UIN Syarif Jakarta menawarkan studi-studi keislaman, Hidayatullah Jakarta dalam upaya studi-studi sosial, politik, ekonomi, sains pengembangan pendidikan Islam dan dan teknologi modern dalam perspektif implementasinya terhadap tujuan integrasi ilmu. (Diakses dari www.uinjkt. didirikannya PTAIN. ac.id Tanggal 20 Agustus 2013) Piety mengandung pengertian bahwa FUNGSI DAN PERANAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM PROSES P E RU BA H A N S O S I A L DA N P RO S E S PEMBANGUNAN NASIONAL Fungsi dan peranan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tercermin dari motto “Knowledge, Piety, Integrity”. Motto ini pertama kali disampaikan Rektor UIN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen mengembangkan inner quality dalam bentuk kesalehan di kalangan civitas akademika. Kesalehan yang bersifat individual (yang tercermin dalam terma habl min Allah) dan kesalehan sosial (yang tercermin dalam terma habl min al-nas) Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ... 11 merupakan basis bagi civitas akademika sebagai universitas riset (research university) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam dan universitas kelas dunia (world class membangun relasi sosial yang lebih university). Universitas riset dapat diartikan luas. Sedangkan integrity mengandung sebagai universitas yang menjadikan pengertian bahwa civitas akademika UIN tradisi riset sebagai basis normatif Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan aktivitas universitas. Secara operasional, pribadi yang menjadikan nilai-nilai universitas riset adalah universitas yang etis sebagai basis dalam pengambilan mengimplementasikan sistem pendidikan keputusan dan perilaku sehari-hari. berbasis riset dengan menerapkan Integrity juga mengandung pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) bahwa civitas akademika UIN Syarif dan SKS secara utuh; keseluruhan aktivitas Hidayatullah Jakarta memiliki kepercayaan penelitian menerapkan standar ilmiah; diri, sekaligus menghargai kelompok- penyelenggaraan manajemen universitas kelompok lain. Sehingga dalam moto mengacu pada penerapan Total Quality “Knowledge, Piety, Integrity” terkandung Management (TQM); dan mengupayakan sebuah spirit untuk mewujudkan kampus produk-produk unggulan Perguruan madani, sebuah kampus yang berkeadaban, Tinggi yang diapresiasi publik. (Diakses dan menghasilan alumni yang memiliki dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus kedalaman dan keluasaan ilmu, ketulusan 2013) hati, dan kepribadian kokoh. (Diakses dari Sedangkan universitas kelas dunia, www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013) dapat diartikan bahwa pengembangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah diarahkan untuk telah menjadi jendela keunggulan membangun jaringan kerjasama dengan akademis Islam Indonesia (window of universitas-universitas terkemuka di dunia. academic exellence of Islam in Indonesia) dan Jaringan kerjasama itu dirancang dalam barometer perkembangan pembelajaran, berbagai tingkatan, baik pembelajaran penelitian, dan kerja-kerja sosial yang dalam bentuk pertukaran mahasiswa diselenggarakan kaum Muslim Indonesia (exchange students), penelitian, dan dalam berbagai bidang ilmu. Dalam program-program pengabdian masyarakat kerangka memperkuat peranannya (sosial services). Pada saat bersamaan tersebut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pembangunan jaringan itu diharapkan berkomitmen untuk mengembangkan diri dapat memberikan manfaat berupa 12 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 pengakuan dunia internasional terhadap diartikan sebagai suatu proses bagaimana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai gagasan diciptakan atau dikembangkan. salah satu universitas berkualitas dunia. Difusi adalah proses dimana gagasan baru Hal ini terbukti dengan adanya kerjasama tersebut disebarluaskan dalam sistem sosial pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah tersebut. Sedangkan consequences atau Jakarta dengan Universitas Urbaniana, akibat, yakni hasil diterimanya/adopsi Vatikan dan muslim Italia. (Berita Sekolah, gagasan baru dalam sistem sosial atau Edisi Minggu, 01 September 2013, Tahun sebaliknya ditolaknya gagasan baru itu. II, No.17) (Wahyu, 2005: 2-3) Uraian di atas cukup menjelaskan Inovasi dapat didefinisikan sebagai bagaimana fungsi dan peranan UIN proses sosial dan kebudayaan yang Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proses meliputi suatu penemuan baru, jalannya perubahan sosial dan pembangunan unsur kebudayaan baru yang tersebar ke nasional, yang telah dibuktikan dengan masyarakat, dan cara unsur kebudayaan beragama program yang dijalankan. baru tadi diterima, dipelajari dan akhirnya dipraktekkan dalam kehidupan ANALISIS TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI DAN PERAN DARI INSTITUT MENJADI UNIVERSITAS Sebelum dibahas mengenai bagaimana analisis terhadap perubahan fungsi dan peran dari IAIN menjadi UIN, akan dijelaskan terlebih dahulu teori tentang perubahan sosial. Perubahan sosial dapat diartikan sebagai posisi atau situasi masyarakat yang secara keseluruhan mengidentifikasikan adanya perbedaan di dalam proses yang berlangsung dalam masyarakat. (Quresyi, 1988: 58) Proses perubahan sosial dapat dibagi menjadi tiga langkah, yakni inovasi (penemuan baru), difusi, dan consequences (akibat). Inovasi masyarakat. Inovasi terbagi atas discovery dan invention. Yang dimaksud discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat maupun gagasan yang diciptakan oleh individu maupun kelompok. Discovery menjadi invention ketika masyarakat sudah menerima dan menerapkan penemuan baru itu. Hal ini disebabkan karena dalam kehidupan manusia terdapat sistem nilai. Nilai-nilai tersebut saling mengisi dan melengkapi, sehingga tidak menimbulkan ekstremisme kehidupan, akibat lebih menonjolkan nilai yang satu atas nilai lainnya. (Koentjaraningrat, 1964: 136) Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ... 13 Apabila perubahan sosial terjadi pada kesiapan budaya secara individual, dengan sangat cepat, efek-efek negatifnya masyarakat dapat melibatkan dirinya juga akan sangat besar. Efek negatif dari tanpa harus kehilangan jati diri sebagai perubahan antara lain individu-individu pribadi yang mempunyai eksistensi. menjadi merasa terasing, kesepian dan putus Sebaliknya, tanpa adanya kesiapan asa, apa lagi kalau perubahan itu terjadi budaya, kemungkinan kedua akan terjadi; secara mendadak. Maka, perubahan itu kemudian salah satu akibat sosial yang dapat mengacaukan dan menggoyangkan akan terjadi adalah keterasingan. (Budiman perasaan individu. Jika efek itu menyebabkan eds., 2006: v) terjadinya kesenjangan kultural, mungkin Bila perubahan sosial yang terjadi sekali akan terjadi di organisasi umum di di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam masyarakat secara keseluruhan, sebab dianalisis dengan menggunakan teori perubahan sosial itu sering dibarengi oleh proses perubahan sosial yang telah bermacam-macam problem sosial. (Wahyu, dijelaskan sebelumnya. Maka perubahan 2005: 12) fungsi dan peran dari IAIN menjadi Ada dua kemungkinan yang akan UIN merupakan suatu inovasi berupa terjadi dalam sebuah perubahan. Pertama, penemuan unsur kebudayaan yang baru, masyarakat menemukan sistem nilai yakni terintegrasinya ilmu agama dan dan falsafah hidup yang baru. Kedua, ilmu umum. Sehingga melahirkan alumni- masyarakat akan tenggelam dalam alumni yang mempunyai basic agama yang persoalan-persoalan yang dihadapinya paham ilmu umum, seperti dokter muslim dan tidak dapat mengambil sikap atau ataupun psikolog muslim. Hal ini kemudian keputusan terhadap realitas yang baru. menjadi invention ketika masyarakat Kemungkinan pertama akan terjadi bagi luas telah menerima dan menerapkan masyarakat yang mempunyai persiapan penemuan baru itu, dengan bukti setelah budaya dalam menghadapi perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi yang dapat dilakukan dengan berbagai menjadi Universitas Islam Negeri, maka cara, seperti melalui pewarisan atau setahun kemudian IAIN Sunan Kalijaga sosialisasi nilai budaya yang dilakukan Yogyakarta resmi menjadi UIN, dan IAIN secara sistematis, pendidikan formal, yang berada di daerah lainnya juga secara pengembangan diri. Dengan adanya bertahap mulai bertransformasi menjadi persiapan budaya yang lebih bertumpu Universitas Islam Negeri. 14 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 Sedangkan dampak atau hasil dari relevan, termasuk pendidikan dan pelatihan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah profesional yang mengkombinasikan ilmu Jakarta resmi menjadi Universitas Islam pengetahuan dan keahlian tingkat tinggi Negeri, yakni masyarakat menemukan melalui mata kuliah-mata kuliah yang terus sistem nilai dan falsafah hidup yang dirancang, dievaluasi secara terus menerus, baru. Atau lebih tepatnya bukan hanya dan terus dikembangkan untuk menjawab masyarakat, tetapi juga semua elemen yang berbagai kebutuhan masyarakat dewasa ini ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan masa datang. menemukan falsafah baru, bahwa tidak Kedua, Perguruan Tinggi Islam ada dikotominya ilmu agama dan ilmu diharapkan dapat memajukan, umum. Sehingga masyarakat tidak lagi menciptakan serta menyebarkan beranggapan bahwa kuliah di Perguruan ilmu pengetahuan melalui riset; dan Tinggi Agama, maka akan menjadi seorang memberikan keahlian (expertise) yang dai atau pendakwah, tetapi juga bisa relevan untuk membantu masyarakat menjadi seorang dokter muslim ataupun umum dalam pengembangan budaya, psikolog muslim. sosial dan ekonomi; mengembangkan Menurut Azra dalam tulisannya yang penelitian dalam bidang sains dan berjudul “IAIN di Tengah Paradigma Baru teknologi, ilmu-ilmu sosial, humaniora dan Perguruan Tinggi” bahwa perubahan seni kreatif. Ketiga, Perguruan Tinggi Islam IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi juga diharapkan dapat membantu untuk Universitas Islam Negeri memberikan memahami, menafsirkan, memelihara, kontribusi kepada pembangunan yang memperkuat, mengembangkan, dan berkelanjutan (sustainable development), menyebarkan budaya-budaya historis dan pengembangan masyarakat secara nasional, regional dan internasional keseluruhan (Diakses dari http://www. dalam pluralisme dan keragaman budaya ditpertais.net/artikel/azyu01.asp Tanggal di lingkungan masyarakat. Selain itu 14 Desember 2013). Dalam konteks itu, misi Perguruan Tinggi Islam diharapkan dan fungsi Perguruan Tinggi Islam secara perannya untuk membantu melindungi lebih spesifik, yakni: Pertama, mendidik dan memperkuat nilai-nilai sosial, dengan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan menanamkan kepada generasi muda nilai- seluruh sektor aktivitas manusia, dengan nilai yang membentuk dasar kewargaan menawarkan kualifikasi-kualifikasi yang yang demokratis (democratic citizenship). Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ... 15 PENUTUP Berita Sekolah. Edisi Minggu, 01 September 2013, Tahun II, No.17. Dari uraian dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa Cholid, Rasmianto. “Pembaharuan PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Pendidikan Tinggi Islam: Studi tentang Negeri) memiliki peran yang strategis Perubahan Konsep, Institusi dan dalam upaya pengembangan Pendidikan Budaya Pendidikan di Universitas Islam di Indonesia. Selain itu, kebijakan Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah yang ditempuh IAIN dalam melakukan Jakarta dan Universitas Islam Negeri pengabdian masyarakat dengan (UIN) Malang”. Diakses dari http:// memperhatikan kebutuhan masyarakat, library.sunan-ampel.ac.id/media. serta fungsi dan peranan agama dalam php?module=detailberita&id=144, mendorong dan mengendalikan perubahan Tanggal 7 September 2013. sosial. Oleh karena fungsi dan peran Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam IAIN inilah maka terus diadakan upaya dalam Sistem Pendidikan Nasional di perbaikan dan peningkatan mutu IAIN, Indonesia. Jakarta: Kencana, 2004. salah satunya perubahan IAIN menjadi Universitas Islam Negeri, yang dipelopori Departemen Agama RI, “Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 2007”, dalam Kumpulan oleh IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. UU dan PP RI tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam KEPUSTAKAAN ACUAN Departemen Agama RI, 2007. Asrohah, Hanun. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Logos, 2000. Departemen Agama RI, Sejarah Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Tahun 1976 Azra, Azyumardhi. Pendidikan Islam Tradisi sampai dengan 1980 (Jakarta: Proyek dan Modernisasi Menuju Millennium Pembinaan Prasaranan dan Sarana Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002. Azra, Azyumardi. “IAIN di Tengah Paradigma Baru Perguruan Tinggi. IAIN di Jakarta, 1986). Fadjar, A. Malik. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Fajar Dunia, 1992. Diakses dari http://www.ditpertais. net/artikel/azyu01.asp Tanggal 14 Hak, Nurul. “Sistem Pendidikan Islam di Desember 2013. Indonesia Awal Abad Ke 20: Kajian Historis terhadap Perkembangan Sistem 16 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 Pendidikan”. dalam Abdul Rahman Era Orde Lama”. Diakses dari http:// Assegaf, eds. Pendidikan Islam di Indonesia. mpiuika.wordpress.com/2009/12/13/ Yogyakarta: Suka Press, 2007. makalah-diskusi-analisis-kebijakan- Hasan, Muhammad Tholha. Dinamika Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Lantabora Press, 2006. Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di pendidikan-islam-kelompok-5. Tanggal 1 Oktober 2013. Koentjaraningrat. Pengantar Antropologi. Jakarta: Unversitas Djakarta, 1964. Indonesia, Lintasan Sejarah Pertumbuhan Mulkhan, Abdul Munir. Pemikiran Kyai dan Perkembangan. Jakarta: RajaGrafindo Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah: Persada, 1995. dalam Perspektif Perubahan Sosial. Jakarta: Havely, Etzioni. Social Change: Sources, Patterns and Consequences. New York: Basic Book, 1979. Hidayat, Komaruddin dan Hendro Prasetyo. Bumi Aksara, 1990. Nizar, Samsul eds. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Era Rasulullah sampai Indonesia. Jakarta: Kencana, 2007. Problem dan Prospek IAIN. Jakarta: Quresyi, Tufail Ahmad. “Metodologi- Direktorat Perguruan Tinggi Agama Metodologi dalam Perubahan Sosial Islam Departemen Agama RI, 2000. dan Hukum Islam”. dalam A. Nashir Horikoshi, Hiroko. Kyai dan Perubahan Sosial, terj. Umar Basalim dan Andi Muarly Sunrawa. Jakarta: P3M, 1987. http://www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013. IAIN Jakarta. Proposal Pembentukan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah, 1998. Indris, Ja’far S. Islam dan Perubahan Sosial. terj. Rahmani Astuti. Bandung: Mizan, 1993. Kholik, Fauzi Rijal dan Apip Radiana. “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Budiman eds. Perspektif Muslim Tentang Perubahan Sosial. Bandung: Penerbit Pustaka, 1988. S. Nasution. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1990. Sairin, Sjafri. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia: Perspektif Antropologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002. Soehendro, Bambang. Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 1996-2005. Jakarta: Dikti, 1996. Stanton, Charles Michael. Pendidikan Tinggi Islam. Jakarta: Logos, 1998. Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ... 17 Sztompka, Piotr. The Sociology of Social Yunus, Yulizal eds. IAIN Imam Bonjol 30 Change, alih bahasa Alimandan. Jakarta: Prenada Media, 2005. Wahyu. Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: Hecca Publishing, 2005. 18 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 Tahun. Padang: IAIN-IB Press, 1996.