BAB II - Universitas Sebelas Maret

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Metode pembelajaran matematika dengan menggunakan musik tentunya akan
sangat unik dan menarik. Terlebih jika diterapkan untuk siswa-siswa kelas bawah.
Karena selain dapat belajar dengan baik, siswa juga masih bisa merasakan suasana
bermain. Dengan musik anak akan lebih bersemangat dengan tidak merasa terpaksa
untuk belajar. Tentu akan lain jika biasanya materi matematika diajarkan hanya
dengan diterangkan dan siswa harus serius mendengarkan dan melihat papan tulis,
namun sekarang materi matematika tersaji dalam sebuah lagu-lagu. Siswa bebas
bergerak dan berekspresi. Suasana pembelajaran yang tadinya menegangkan dan
menakutkan menjadi bisa dinikmati baik oleh siswa maupun guru. Seorang guru
matematika yang tadinya kesulitan untuk mencari solusi bagaimana caranya agar
pembelajaran matematikanya cepat diterima dan diserap oleh siswa, membuat siswa
mau mengulangi dan mempelajari sendiri dari materi yang telah disampaikan, serta
materi pelajaran dapat diingat siswa dalam jangka panjang, menjadi tidak khawatir
lagi karena dengan materi matematika yang telah disajikan dalam bentuk lagu secara
otomatis siswa tidak merasa enggan untuk selalu mengulangi dan mengulanginya
lagi. Hal ini disebabkan karena kebanyakan anak menganggap musik adalah bagian
dari kegiatannya sehari-hari, sehingga dengan musik anak akan lebih cepat dan
mudah menerima dan menyerap materi pelajaran matematika yang telah disampaikan.
Musik memang memberikan suasana baru dalam belajar matematika. Selain
tidak membosankan, pembelajaran dengan musik juga memberi kesan tidak monoton
dalam belajar. Jadi anak tidak
terus-menerus berhadapan dengan simbol-simbol
angka di papan dan di buku tulis, namun ada kalanya pada waktu-waktu tertentu
mereka diajak berekspresi dengan lagu. Dengan musik anak akan merasa senang dan
nyaman. Sehingga anak akan lebih bersemangat dalam belajar dengan rasa ingin tahu
yang semakin besar. Pembelajaran matematika dengan musik akan membuat siswa
1
2
menjadi aktif dan kreatif dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang tadinya hanya duduk
diam mendengarkan penjelasan guru menjadi aktif karena harus mengikuti nyanyian
dengan gerak dan lagu. Sehingga siapa sangka bila suasana pembelajaran yang seperti
ini adalah suasana siswa yang sedang belajar matematika dengan musik.
Penggunaan metode musik dalam pembelajaran matematika memang masih
asing dalam lingkungan pendidikan. Sehingga dunia pendidikan belum banyak yang
mengakui akan pengaruh positif penggunaan metode ini terhadap perkembangan
kemampuan akademik khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar matematika.
Kebanyakan para guru masih menganggap bahwa metode seperti ini hanya akan
membuang-buang waktu saja dan tidak efektif dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif, siswa kurang cepat dalam menerima dan memahami isi
materi pelajaran. Padahal pada saat-saat tertentu penggunaan metode musik dalam
pembelajaran matematika memang cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
Seperti halnya yang terjadi di kelas 2A SD Muhammadiyah Program Khusus
1 Kottabarat Surakarata, bahwa pada pembelajaran keseharian dengan metodemetode umum yang biasa digunakan dan dikembangkan oleh guru kelas, rata-rata
hasil prestasi belajar matematika siswa adalah normal. Posisi prestasi mereka tidak
begitu ketinggalan juga tidak terlalu melesat ke atas bila dibandingkan dengan temanteman sekelasnya yang lain. Akan tetapi ketika fokus pembelajaran yang digunakan
dan dikembangkan adalah kecerdasan musikal, yaitu anak-anak belajar dan
mengerjakan soal-soal matematika sambil mendengarkan musik, sebagian siswa hasil
prestasi belajarnya dapat menanjak. Pada saat pembelajaran inilah terjadi kesenjangan
hasil prestasi belajar pada anak-anak dalam satu kelas tersebut. Terdapat 6 anak yang
mempunyai nilai bagus sementara 17 anak lainnya mendapat nilai yang sangat
memprihatinkan.
Setelah dikoreksi dengan teliti, ternyata ke-6 anak ini mempunyai prestasi
rata-rata pada saat pembelajaran dengan metode yang biasa dikembangkan oleh guru
kelas berdasar dari hasil nilai harian pada tugas-tugas sebelumnya. Akan tetapi
3
kenapa mereka bisa begitu menonjol dan mampu mengalahkan teman-teman lain
yang biasa mendapat nilai diatasnya ketika pembelajaran matematika dikembangkan
dengan mendengarkan musik.
Apakah karena ada musik sehingga kecerdasan lain pada anak bisa terangkat
dan menonjol ? . Benarkah musik sangat berpengaruh pada perkembangan kecerdasan
logis matematis bidang studi matematika anak ?. Berdasar kasus inilah, maka peneliti
ingin mengkaji lebih dalam tentang pengaruh musik terhadap kecerdasan logis
matematis khususnya dalam pembelajaran matematika, dimana dalam penyampaian
materi digunakan gubahan musik sebagai metode pengantar materi pelajaran.
Dengan alasan untuk mendapatkan jawaban yang pasti tentang pengaruh
penggunaan metode gubahan musik dalam pembelajaran matematika, maka peneliti
akan mengadakan penelitian lebih lanjut mengingat belum banyaknya pihak-pihak
yang mengangkat kasus seperti ini sebagai tema penelitian. Penelitian ini menjadi
penting untuk dilakukan karena jika hasilnya berpengaruh positif, selain dapat
meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, juga dapat memberi angin segar dan
suasana baru dalam pembelajaran matematika serta diharapkan dapat mengubah
persepsi para guru yang selama ini masih mengandalkan metode pembelajaran pada
umumnya untuk menciptakan suasana belajar yang dianggap kondusif.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi
permasalahan sebagai berikut :
1. Peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika kemungkinan
dipengaruhi oleh suasana pembelajaran yang musikal.
2. Penggunaan metode gubahan musik, mungkin akan berpengaruh terhadap
peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika.
4
C.
Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan serta keterbatasan yang ada, maka penelitian
ini dibatasi pada masalah-masalah berikut :
1. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh penggunaan gubahan musik dari lagu
anak-anak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung,
dan Pamanku terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi
matematika.
2. Gubahan musik yang dimaksudkan di sini merupakan suatu pengubahan syair
lagu dari lagu anak-anak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke
Puncak Gunung, dan Pamanku menjadi sebuah lagu baru dengan syair yang
berbeda, dimana isi syair lagu tersebut diubah menjadi isi dari materi pelajaran
matematika sebagai proses penyampaian materi pelajaran dalam pembelajaran
matematika.
3. Peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika yang
dimaksudkan di sini hanya dilihat berdasarkan perbandingan hasil nilai rata-rata
pre test dan post test murni mata pelajaran matematika dengan sub pokok bahasan
penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan bersusun tanpa
menyimpan.
4. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe
semester I tahun pelajaran 2006/2007.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka untuk
memperjelas permasalahan peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut :
“Apakah penggunaan gubahan musik dari lagu anak-anak yang berjudul Anak
Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku berpengaruh
terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika sub
pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan
5
bersusun tanpa menyimpan untuk anak kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe semester
I tahun pelajaran 2006/2007” ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
“ Mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan gubahan musik dari lagu anakanak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan
Pamanku terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi
matematika sub pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan
pengurangan bersusun tanpa menyimpan untuk anak kelas 2 SDN Cepoko I
Ngrambe semester I tahun pelajaran 2006/2007”
F. Manfaat Penelitian
1. Untuk menjembatani kecerdasan/bakat logis matematis anak yang masih
terpendam agar dapat teraktualisasikan secara optimal ketika disertai dengan
kecerdasan musikal.
2. Untuk mengetahui efektifitas gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan
logis matematis bidang studi matematika.
3. Untuk memberikan wawasan kepada orang tua dan guru tentang keterkaitan
gubahan musik dengan peningkatan kecerdasan logis matematis anak
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Tentang Musik
a. Pengaruh Kuat dari Musik
Kita semua mengakui bahwa musik tidak pernah terlepas dari kehidupan.
Musik selalu mewarnai dan mengiringi kehidupan. Musik adalah pantulan dunia
sekitar, disaat kita mendengarkan tetesan air hujan, deru kendaraan, suara orang
berbicara, angin yang bertiup, ombak yang berdesir, semua suara-suara itu yang
tentunya setiap hari bisa terdengar merupakan jantungnya musik.
Tapi musik yang dimaksud di sini merupakan lagu bersyair yang mampu
membuat anak merasa nyaman, senang, dan gembira, sehingga dapat mendukung
keberhasilan pembelajaran anak. Seperti yang dijabarkan oleh Nur Rahadian Sari
(2005 : 92), bahwa :
“Musik adalah pengatur yang baik yang membentuk tubuh dan pikiran untuk
saling bekerja sama. Musik memberi :
1. Pengulangan yang menguatkan pembelajaran
2. Ketukan yang berirama yang membantu koordinasi
3. Pola yang membimbing guna mengantisipasi apa yang akan terjadi
berikutnya
4. Kata-kata yang menyusun bahasa dan kemampuan membaca
5. Melodi yang menarik hati dan perhatian dengan kegembiraan”
Peranan musik di sini sangat berpengaruh dalam membantu anak belajar.
Musik dapat melatih anak untuk mengkoordinasikan gerak tubuh dengan hal-hal yang
sedang dipikirkan yang tentunya sesuai antara gerak dengan hal-hal yang sedang
dipelajari atau dipikirkan menurut pendapat mereka masing-masing. Perbedaan
ekspresi yang mereka tampilkan ini disebabkan karena mereka memiliki daya
imajinasi dan kreatifitas yang berbeda-beda, sehingga pada suatu saat ketika anak
mendengar musik tersebut, ia bisa mengenali dan mengingat bagaimana dulu ia
6
7
menghafal hal-hal yang dipelajari dengan gerak lagu sehingga pada akhirnya ia ingat
kembali bagaimana ia belajar dan mengingatnya sekarang.
Kemudian untuk ketukan yang berirama dalam musik tersebut akan
membantu koordinasi anak dalam menanggapi sesuatu. Setiap satu ketukan, ketukan
demi ketukan tentunya mengandung makna-makna tertentu yang harus diikuti oleh
anak secara cepat dan tepat. Begitu pula dengan pola-pola yang ada dalam musik
yang didengarnya. Dengan pola-pola yang teratur dalam musik tentunya akan dapat
menuntut anak untuk bisa mengikutinya, bagaimana panjang pendeknya, bagaimana
tinggi rendahnya dan aturan-aturan yang lainnya yang harus dipatuhi dan diikuti.
Salah sedikit saja dalam mengikuti pola yang telah ditentukan, maka akan fatal
akibatnya di akhir, sehingga dalam memainkan musik sangat diharuskan untuk
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Dengan musik yang
senang dan menggembirakan akan merangsang daya kreatif anak untuk menirukan
dan menyanyikannya, sehingga dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut anak akan
berlatih menyusun kata demi kata hingga membentuk bahasa yang baik dan menarik.
Segala sesuatu yang menarik dapat mengundang perhatian anak, yang akan membuat
anak bersungguh-sungguh dan serius dalam menanggapinya.
Suasana
pembelajaran
yang
musical
akan
membantu
anak
dalam
memperpanjang ingatannya, karena pada umumnya anak-anak menganggap musik
adalah sesuatu yang menyenangkan. Dengan musik pikiran mereka jadi terbuka untuk
bereksplorasi dan mempelajari segala sesuatu. Dengan suasana pembelajaran yang
seperti ini anak akan lebih mudah mencerna dari apa yang telah disampaikan
kemudian mudah mengingatnya kembali ketika mendengar musik tersebut. Seperti
pernyataan Monty P. Satiadarma, Roswiyani P. Zahra (2004 : 13) bahwa “Lagu
berperan sebagai pembangkit fungsi ingatan karena dapat menghubungkan sejarah
pengalaman hidup seseorang”.
Musik merupakan sesuatu yang indah dan menyenangkan, sehingga akan
sangat membantu apabila anak belajar dengan suasana musikal. Seperti yang
dinyatakan oleh Shinta Rahmawati (2001 : 85) bahwa “Seni dan musik dapat
8
membuat siswa menjadi lebih pintar”. Hal ini memang
bukan suatu hal yang
mustahil jika anak dapat lebih pintar berkat adanya musik, karena dengan musik akan
membuat perhatian anak lebih berfokus pada suatu hal yang sedang dipelajari. Dalam
hal ini jika kita perhatikan memang pada usia anak-anak, seseorang lebih cenderung
untuk menyukai musik daripada dengan hal-hal lain. Kebanyakan anak menggunakan
musik dalam bermain dan lebih menyukai kegiatan bermain daripada belajar,
sehingga agar anak tetap mau belajar akan tetapi juga masih bisa merasakan suasana
bermain, bukan tidak mungkin bila musik dimasukkan dalam pembelajarannya.
Sebagaimana diungkapkan oleh Martin Gardiner, Psikolog dari Brown University AS
dalam Shinta Rahmawati ( 2001 : 85) bahwa “Selain sebagai selingan yang
menyenangkan, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari”.
Dengan demikian maka anak yang tadinya begitu enggan untuk mempelajari sesuatu
menjadi sangat tertarik karena dimasukkan unsure musik didalamnya. Anak akan
merasa senang dan gembira. Belajar yang tadinya sangat membosankan menjadi
menyenangkan karena adanya musik didalamnya. Anak lebih suka untuk
menyanyikan sesuatu daripada menghafalkan materi pelajaran satu per satu, sehingga
dengan musik dapat membantu anak dalam menghafalkan dan memahami pelajaran.
Anak akan lebih mudah menghafal dan mengingat apabila materi pelajaran disajikan
dalam musik. Pengalaman pembelajaran dengan musik itu akan mereka kaitkan
dengan suasana bermain ketika musik yang digunakan sama. Pada suatu saat ketika ia
bermain dengan musik tersebut akan ingat
hal-hal yang pernah mereka pelajari
dengan musik tersebut. Oleh karena itu, “Jika seorang anak diperkaya pengalaman
hidupnya dengan suasana yang musical maka kondisi tersebut akan meningkatkan
daya tampung otak untuk menyimpan data pengalaman hidup” (Monty P. Satiadarma,
Roswiyani P Zahra, 2004 : 12).
“Musik
menyajikan
berbagai
peluang
untuk
menggunakan
bahasa,
menggerakkan otot, mendorong kreativitas, membangun persahabatan,berbagi,
mengungkap sesuatu, dan bermain” (Nur Rahadian Sari, 2005 : 92 ). Saat musik
diperdengarkan pada anak-anak, kebanyakan anak langsung bisa menirukan syair
9
lagu yang disajikan meski sebenarnya mereka belum bisa mengerti akan arti dan
maknanya. Baru setelah berkali-kali mereka menyanyikan syair lagu tersebut, mereka
mampu menyadari apa sebenarnya arti dan makna dari syair lagu yang mereka
dendangkan. Oleh karena itu anak yang sebelumnya belum mampu berbahasa
menjadi bisa karena menirukan syair lagu yang didengarkan. Dalam bermain pun
suasana musical juga tidak ketinggalan. Banyak sekali permainan-permainan anak
dan umumnya terdapat pada permainan tradisional yang dalam tata permainannya
menggunakan lagu-lagu dolanan. Dalam hal ini memang musik juga tidak terlepas
dari suasana bermain. Apabila lagu-lagu dolanan anak ini dimasukkan dalam
pembelajaran, tentunya mereka akan merasa lebih santai dan segar dalam menerima
materi pelajaran. Dengan dimanfaatkannya musik tersebut suasana pembelajaran
yang tadinya sulit dan menjenuhkan menjadi nyaman dan bisa dinikmati oleh semua
siswa.
“Musik adalah bagian yang istimewa dari kegiatan rutin anak-anak kecil
setiap harinya” (Nur Rahadian Sari, 2002 : 93 ). Anak menjadi aktif dan kreatif
dengan musik. Keberadaan musik dapat merangsang gerak dan pikiran anak. Anak
yang tadinya hanya terdiam, setelah mendengar syair lagu dari musik yang
didengarnya, mereka akan terespon untuk melakukan sesuatu dalam menanggapi
syair lagu, entah berupa gerakan ataupun ide-ide untuk mengomentari sesuatu
berdasar syair lagu tersebut. Tinggal bagaimana kita mengarahkan pikiran anak dan
menyeleksi jenis syair lagu yang cocok atau sesuai dengan usia tumbuh kembang
anak.
“Musik adalah penggugah perasaan mendalam yang paling cepat. Dengan
demikian musik bukan saja sesuatu yang sangat dekat dengan manusia, tapi juga
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan” (Agus Efendi, 2005 : 148 ). Pada saat
kita mendengar musik, maka perasaan kita langsung berubah dari keadaan semula
menjadi selaras dan seirama dengan musik yang didengar. Detak jantung kita juga
merupakan musik. Dengan demikian selama manusia masih hidup detak jantung
selalu berdenyut mengiringi, peristiwa itulah yang dapat menjadikan salah satu alasan
10
bahwa manusia tidak pernah terlepas dari musik, ini merupakan suatu satu kesatuan
yang tidak terpisahkan.
Musik memang mudah didapatkan, sehingga anak tidak perlu meluangkan
waktu khusus untuk dapat mengambil manfaat dari musik, dan cukup libatkan musik
dalam kegiatan keseharian anak. Bisa saat anak bermain maupun saat anak belajar.
Manfaat musik selain dapat memberi pengaruh terhadap kecerdasan berpikir, juga
berpengaruh terhadap kecerdasan emosi. Musik yang cocok dan sesuai dengan usia
tumbuh kembang anak tentunya akan memberikan kesan nyaman dan menyenangkan
yang kemudian akan menghasilkan pengaruh emosi yang positif. Hal yang
demikianlah yang akan memberi pengaruh saat pembelajaran, bentukan emosi yang
positif ini akan sangat mendukung dalam mencapai keberhasilan secara maksimal,
karena dengan musik dapat menjadikan anak menjadi lebih giat dan semangat belajar.
“Belajar musik merupakan kegiatan yang positif bagi anak. Kegiatan ini
mampu mengasah kemampuan fisik, mental sekaligus kepekaan emosi seorang anak
secara seimbang” (Shinta Rahmawati, 2001 : 71 ). Musik dapat merangsang anak
untuk menjadi aktif dan kreatif. Dengan musik akan membawa daya imajinasi anak
pada tingkat yang lebih tinggi. Keberadaan musik juga sangat membantu anak dalam
olah fisik. Hal ini bisa dilihat apabila saat diperdengarkan musik pada anak, maka
secara tidak sadar salah satu bagian tubuh anak atau bahkan seluruh tubuh anak akan
bergerak mengikuti irama musik. Musik memang sangat mendukung proses belajar
secara maksimal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Adi W. Gunawan (2003 :
237), bahwa “Mereka dapat belajar dengan lebih maksimal bila musik menemani
proses pembelajaran mereka”. Mereka dapat membuat lagu dan memasukkan
informasi yang ingin mereka pelajari kedalam lagu tersebut. Jika anak telah terbiasa
dengan musik, maka segala sesuatu yang ingin atau sedang mereka pelajari akan lebih
mudah mereka pahami apabila suatu informasi tersebut mereka buat dan masukkan
kedalam musik. Mereka akan membuat lagu-lagu untuk mempelajari dan memahami
hal-hal baru. Sehingga untuk mengingatnya di kemudian hari anak tinggal
memainkan musik yang telah mereka buat pada beberapa waktu lalu. Dalam
11
bermusik anak tidak harus bersuara merdu dan bagus, yang terpenting bagi mereka
adalah dapat menikmati lagu yang mereka nyanyikan. Dalam hal ini anak yang
mampu menikmati lagu yang dimainkannya sendiri, akan membuatnya senang
menyanyi, sehingga semakin sering mareka bernyanyi makin besar pula keinginannya
untuk bernyanyi. Seperti pernyataan Paul Madaule (2002: 147), bahwa “Anak-anak
harus bisa bernyanyi dengan suaranya yang alami dan tidak masalah kalau suaranya
sumbang, yang penting adalah anak-anak menikmati bernyanyi dan bahwa semakin
sering mereka bernyanyi, semakin ingin mereka menyanyi.
b. Musik Meningkatkan Potensi Kecerdasan Pada anak
Berdasarkan hasil penelitian yang selama ini telah kita pelajari menyatakan
bahwa secara garis besar otak manusia terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak kanan dan
otak kiri. Otak kanan mempunyai kemampuan untuk mendengar musik,
memanfaatkan paduan warna yang menarik, menciptakan aneka symbol baru, belajar
kelompok, teka-teki, humor, lelucon dan kreatifitas. Sedangkan otak kiri mempunyai
kemampuan untuk membaca, berhitung, membuat rangkuman, mengerjakan PR,
menganalisa,
membuat
penalaran
dan
menghafal.
Kemudian
dalam
perkembangannya, teori pendidikan terbaru mengatakan bahwa otak akan
berkembang optimal apabila kedua belahan otak ini dipergunakan secara bersamaan.
Otak kanan yang memiliki spesifikasi berpikir dan mengolah data seputar perasaan ,
emosi, seni dan musik. Sementara otak kiri berfungsi mengolah data seputar sains,
bisnis, dan pendidikan.
Berdasarkan hal diatas, maka untuk mendapatkan hasil perkembangan otak
yang maksimal dan seimbang harus selalu ada paduan aktifitas untuk merangsang
bekerjanya otak kanan dan otak kiri secara bersamaan. Dengan adanya suatu proses
kegiatan pembelajaran matematika yang diikuti dengan metode pembelajaran yang
berupa gubahan musik sebagai pengantar penyampaian materi bukan tidak mungkin
bila dapat menjadikan salah satu alternatif untuk mewujudkan perkembangan otak
yang seimbang, sehingga akan didapatkan hasil kerja otak yang optimal. Seperti yang
12
diungkapkan oleh Nur Rahadian Sari ( 2005 : 45 ) bahwa “Otak akan bekerja optimal
apabila kedua belahan otak ini dipergunakan secara bersama-sama”.
Jika anak belajar dengan hanya memanfaatkan otak kiri, sementara
otak kanannya tidak diaktifkan, maka akan mudah timbul rasa ngantuk , bosan, dan
menjenuhkan. Sedangkan bagi mereka yang hanya memanfaatkan otak kanan tanpa
diimbangi dengan otak kiri bisa jadi ia akan banyak menyanyi, mengobrol, dan
menggambar dengan sedikit ilmu yang bisa masuk terserap oleh otaknya. Maka
mengembangkan pemantapan otak kanan dan otak kiri menjadi penting dalam
suasana belajar.
2. Tinjauan Tentang Kecerdasan Logis Matematis
a. Definisi Kecerdasan Logis Matematis
Memiliki kecerdasan merupakan suatu karunia yang tak ternilai harganya.
Salah satu kecerdasan yang dikaruniakan pada manusia adalah kecerdasan logis
matematis. Adapun pengertian kecerdasan logis matematis itu sendiri telah
dipaparkan oleh para ahli sebagai berikut :
Gardner dalam Linda Campbell (2002:40), menyatakan bahwa “Inteligensi
logis matematis melibatkan banyak komponen ; perhitungan secara matematis,
berpikir logis, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan induktif, dan
ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan. Pada intinya kemampuan matematis
merupakan kemampuan untuk mengenal dan memecahkan masalah”. Kemampuan
untuk memecahkan masalah secara profesional bukanlah hal yang mudah, sehingga
dalam hal ini tidak semua orang mampu melewati dan menghadapi suatu
permasalahan dengan profesional dan logis serta dapat diterima oleh umum. Seperti
halnya deskripsi yang dipaparkan oleh Adi.W. Gunawan ( 2003 : 233 ), yang
menyatakan bahwa “Orang dengan kecerdasan matematika dan logika yang
berkembang adalah orang yang mampu memecahkan masalah, mampu memikirkan
dan menyusun solusi dengan urutan yang logis. Mereka suka angka, urutan, logika
13
dan keteraturan. Mereka dapat mengerti pola dan hubungan serta mampu melakukan
proses berpikir deduktif dan induktif.
Memberi solusi atas permasalahan bukan suatu hal yang mudah untuk
dilakukan. Akan tetapi seseorang yang memiliki kecerdasan logis matematis akan
mampu menyusun solusi atas permasalahan yang dihadapinya tersebut secara urut
dan logis serta tidak menimbulkan kerancuan.
Orang yang memiliki kecerdasan logis matematis berani melakukan dan
menghadapi tantangan serta mau menanggung resiko atas apa yang mereka lakukan.
Dalam kebiasaan sehari-hari mereka lebih menyukai bentuk teka-teki daripada uraian
yang panjang lebar. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Laurel Schmidt (
2002: 36 ) bahwa “Anak-anak yang memiliki kecerdasan logis matematis biasanya
menyukai teka-teki, seperti teka-teki tentang seorang petani yang ingin menyeberangi
sungai dengan membawa ayam, serigala, dan sekantong jagung. Bagi mereka
bilangan layaknya benda hidup atau tokoh dalam buku cerita. Mereka suka berpikir
matematis, mengira-ngira, mengukur dan menghitung”.
Dengan sifat dan kemampuan yang seperti diatas, maka Gardner dalam Utami
Munandar ( 2002 : 265 ), juga menyatakan bahwa “Inteligensi logis matematis
merupakan kemampuan untuk menjajaki pola-pola, kategori-kategori dan hubunganhubungan dengan memanipulasi objek-objek atau simbol-simbol”.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka bukan tidak mungkin bila anak-anak
yang menonjol kecerdasan logis matematisnya, dalam mempelajari sesuatu lebih
menyukai suatu bentuk pola-pola ataupun lebih memilih mengkategorikan berbagai
materi yang ingin mereka kuasai daripada harus menghafalkan kalimat demi kalimat.
Sedangkan menurut James dalam Agus Efendi ( 2005 : 143 ) mendefinisikan
bahwa “Orang yang memiliki kecerdasan ini adalah mereka yang bekerja dengan
symbol-simbol abstrak dan bisa melihat koneksi antara potongan-potongan informasi
yang mungkin terlewatkan oleh orang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat ditarik suatu
definisi operasional bahwa kecerdasan logis matematis adalah suatu kecerdasan yang
14
dimiliki oleh seseorang dimana mereka mampu memecahkan suatu permasalahan
dengan menggunakan penalaran dan memberikan solusi secara urut dan logis, mereka
suka angka, teka-teki, serta menyusun pola-pola, kategori-kategori, dan hubunganhubungan dengan memanipulasi objek-objek atau symbol-simbol dalam mempelajari
sesuatu. Mereka lebih mudah menguasai sesuatu dalam bentuk abstrak daripada
bentuk konkret.
b. Ruang Lingkup Kecerdasan logis Matematis
Salah satu potensi kecerdasan pada seseorang adalah kecerdasan logis
matematis. Kecerdasan ini lebih mengarah pada 3 bidang yang saling berhubungan,
yaitu matematika, ilmu pengetahuan (sains), dan logika. Tetapi dalam penelitian ini,
hanya akan membahas kecerdasan logis matematis yang mengarah pada bidang
keberbakatan kemampuan matematika. Dimana kecerdasan tersebut memenuhi salah
satu sifat yang telah dikemukakan dalam Linda Campbell (2002 : 41), bahwa
“Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti, membuat hipotesis,
merumuskan berbagai model, mengembangkan contoh-contoh tandingan dan
membuat argumen-argumen yang kuat”. Jadi dalam hal ini anak yang memiliki
kecerdasan logis matematis adalah anak yang mampu berpikir secara matematis,
artinya mampu memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah sebagai
cara untuk memperoleh jawaban yang tepat.
Seperti yang kita lihat di lapangan, banyak siswa yang frustasi karena
mengalami kesulitan saat mengikuti pembelajaran matematika. Kebanyakan dari
mereka merasa terlalu tegang atau merasa bosan terhadap metode pembelajaran yang
diberikan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar guru matematika lebih memilih
suasana pembelajaran yang serius, diam, tertib, dan fokus pada penjelasan guru,
sehingga bukan mustahil jika siswa merasa takut dan tegang apalagi bila didukung
oleh performance guru saat mengajar yang terkesan galak dan menakutkan. Sudah
tidak ada lagi siswa yang berani bergerak ataupun mengalihkan pandangan ke tempat
lain.
15
Apakah seperti ini suasana pembelajaran matematika yang dianggap berhasil.
Bukankah hanya akan berhasil membuat siswa takut dan berpura-pura diam, serius,
memperhatikan pelajaran, padahal tak sedikitpun ilmu yang dapat mereka serap dan
mereka pahami. Karena yang terjadi sebenarnya adalah mereka merasa takut pada
hukuman yang diberikan oleh guru jika melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
yang diperintahkan oleh guru. Hal seperti inilah yang akan menyebabkan suasana
pembelajaran yang terjadi cukup membosankan dan menegangkan.
Kini saatnya metode pembelajaran yang sangat konvensional itu ditinggalkan
dan metode-metode pembelajaran yang modern, yang mengutamakan pada kebebasan
siswa untuk aktif dan kreatif segera berjaya dan menyebar di setiap suasana
pembelajaran terlebih pada pembelajaran matematika. Dalam belajar matematika para
siswa sebenarnya membutuhkan suasana pembelajaran
menyenangkan, sehingga
yang nyaman
dan
tidak mudah stress karena harus selalu fokus pada
penjelasan atau ceramah guru.
Dengan adanya suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas akan
sangat berpengaruh pada perkembangan emosi siswa, sehingga dengan suasana
pembelajaran matematika yang dibuat dalam suasana asyik dan menyenangkan akan
membuat belajar matematika yang tadinya serius dan memusingkan menjadi dapat
dinikmati oleh seluruh siswa. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan yang kuat
antara musik dan emosi. “Musik diruang kelas dapat membantu menciptakan keadaan
emosi positif yang kondusif bagi pendidikan” (Linda Campbell, 2002:145). Jadi
proses pembelajaran akan lebih berhasil maksimal bila digunakan musik sebagai
strategi belajarnya. Hal ini juga telah dibuktikan oleh Zoltan Kodaly dalam Linda
Campbell (2002 : 145). bahwa “Pelajar di Hungaria juga mahir dalam ilmu
matematika dan ilmu pengetahuan lain sebagai hasil dari training musik yang mereka
jalani”.
Berdasarkan hal tersebut di atas jelas bahwa peranan musik sangat
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik matematika. Kemudian
dilaporkan juga oleh Konferensi Nasional Guru Musik dari tahun 1987-1989, bahwa
16
para pelajar yang mengambil kursus musik memiliki skor rata-rata 20 sampai 40
point lebih tinggi pada mata pelajaran lisan/verbal dan matematika berdasarkan test
pencapaian kemajuan pelajaran dibandingkan pelajar yang tidak mengambil kursus
musik.
Selain itu, dari studi yang dilakukan oleh dewan ujian masuk Perguruan
Tinggi menemukan bahwa para pelajar yang mengambil kursus musik dan kursus
seni lainnya selama 4 tahun atau lebih memperoleh skor 34 point lebih baik pada skor
SAT ( School Aptitude Tert ) verbal dan 18 point lebih baik pada skor SAT
matematika dibandingkan dengan pelajar yang hanya mengikuti kursus musik selama
1 tahun. Hal ini membuktikan bahwa musik memberikan pengaruh positif terhadap
pencapaian kemajuan akademik secara umum (Linda Campbell, 2002 : 146).
Berdasarkan pernyataan di atas, penting bagi siswa untuk melibatkan musik
sebagai pendukung keberhasilan belajarnya, karena selain membantu memaksimalkan
hasil belajarnya, musik juga memberikan suasana yanh berbeda dalam belajar,
menyenangkan sehingga membentuk emosi
yang positif. Kadang siswa menjadi
lebih bersemangat dan kreatif ketika musik membantunya dalam belajar.
c. Komponen Kecerdasan Logis Matematis
Gardner dalam Linda Campbell ( 2002 : 40 ) menyatakan bahwa “Inteligensi
logis matematis melibatkan banyak komponen ; perhitungan secara matematika,
berpikir logis pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan induktif, dan
ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan”.
Berbagai komponen yang telah disebutkan oleh Gardner tersebut merupakan
satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam mewujudkan suatu kecerdasan logis
matematis
d. Pembelajaran Logis Matematis
Setiap siswa tentunya memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Kecerdasan
logis matematis merupakan salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Dalam
17
pembelajaran dikelas setiap kecerdasan yang dimiliki siswa hendaknya mendapatkan
pelayanan yang sebaik-baiknya, baik dari guru maupun dari pihak sekolah secara
umum, misalkan fasilitas sekolah mendukung untuk proses pengembangan
kecerdasan. Untuk mengoptimalkan kemampuan dalam berpikir logis matematis,
maka
suasana
pembelajaran
di
kelas
hendaknya
mengikuti
proses-proses
pembelajaran sebagai berikut :
1). Menggunakan strategi tanya jawab dengan berbagai model.
Dalam proses pembelajaran matematika akan memperoleh hasil belajar yang lebih
maksimal apabila digunakan strategi tanya jawab untuk memperdalam
pemahaman tentang materi yang dipelajari. Tanya jawab tersebut terdapat banyak
model, tergantung kreativitas guru bagaimana beliau akan membuat strategi yang
cocok untuk materi dan suasana belajar saat itu.
2). Membuka permasalahan untuk dipecahkan siswa.
Dalam hal ini guru bisa mengajukan suatu pertanyaan atau pernyataan untuk
kemudian dipecahkan oleh siswa.
3). Mengembangkan konsep dalam teori menjadi tindakan praktis.
Berdasarkan materi pelajaran yang telah mereka peroleh, seharusnya mereka
dapat memecahkan masalah yang mereka temukan dalam kehidupan keseharian,
terutama yang berhubungan dengan masalah matematika, contohnya ketika
mereka berbelanja. Mereka harus mampu menghitung jumlah uang dan berapa
kembalian atau kekurangannya.
4) Menyuruh
siswa
untuk
mengungkapkan
pemahaman
mereka
dengan
menggunakan objek-objek yang konkret.
Dalam pembelajaran matematika tentunya akan ada penjumlahan angka.
Berdasarkan angka penjumlahan ini akan menjadi konkret apabila dinyatakan
dalam contoh nyata, misalkan tentang jumlah anak ayam.
5). Memprediksi dan membuktikan dampak atau hasil secara logis.
18
Ketika para siswa mendapatkan soal-soal matematika, mereka harus segera
mengerjakannya
untuk
membuktikan
dan
menentukan
berapa
jawaban
sebenarnya,
6). Memperdalam pola atau hubungan suatu peristiwa/kejadian.
Seorang yang unggul akan kecerdasan logis matematisnya akan selalu mencari
hubungan suatu kejadian atau peristiwa yang sudah ada.
7). Menyuruh siswa untuk memberi alasan atas pernyataan atau pendapat mereka.
Agar para siswa benar-benar memahami materi yang telah diberikan, mereka
harus memberikan alasan atas pernyataan dan pendapat yang mereka ungkapkan
8). Menggunakan strategi belajar ekspedisi.
Strategi belajar yang berupa ekspedisi akan menimbulkan suasana tersendiri
dalam belajar siswa, mereka akan lebih tertantang dan semangat untuk mengikuti
pelajaran.
9). Menuntun siswa untuk dapat mengerti dan mengetahui untuk apa mereka
mempelajari materi tertentu.
Pada awal akan disampaikannya suatu materi pelajaran matematika untuk kelas
bawah, seorang guru harus menuntun siswa untuk memikirkan dan mengetahui
untuk apa mereka belajar materi tersebut.
10). Mengaplikasikan konsep dalam kegiatan diluar proses pembelajaran.
Setelah memperoleh pamahaman tentang materi matematika, maka dengan mudah
mereka akan melakukan dan menyalesaikan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan masalah matematika.
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar Matematika
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi merupakan suatu hasil yang telah diraih oleh seseorang sebagai bukti
atas usaha yang telah dilakukannya. Seperti yang dinyatakan oleh Winkel (1984 : 16),
bahwa “Prestasi belajar merupakan bukti usaha yang dapat dicapai “. Sedangkan
19
menurut Dewa Ketut Sukardi ( 1988 : 41 ), menyatakan bahwa “Prestasi atau
kecakapan ( achievement ) adalah kemampuan, kecakapan nyata. Kemampuan nyata
ini telah dimiliki oleh individu setelah melalui proses pengalaman atau belajar.
Kecakapan ini dapat langsung ditampilkan individu pada situasi tertentu”. Misalkan
saja ketika mereka meraih juara dalam perlombaan-perlombaan tertentu, mendapat
nilai
yang
memuaskan
saat
belajar
di
kelas,
ataupun
berhasil
dalam
mempresentasikan sesuatu.
Sedangkan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari tidak
bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari salah menjadi benar.
Mengenai belajar, A. Tabrani Rusyam, Atang Kusnidar, dan Zainal Arifin ( 1989 : 78 ) memberikan pengertian sebagai berikut :
1. Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman.
2. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan.
3. Belajar dalam arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap
atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih lua lagi, dalam
berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.
Berdasarkan pendapat diatas, jelas bahwa karena belajar seseorang akan
mengalami perubahan tingkah laku. Kemudian menurut Sumadi Suryabrata (1983 :
5), menyatakan bahwa “Proses belajar itu sendiri memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1). Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu
yang belajar ( dalam arti behavioral changes ), baik actual maupun
potensial.
2). Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkan kemampuan baru, yang
berlaku dalam waktu yang relative lama.
3). Perubahan itu terjadi karena usaha”.
Belajar akan membuat seseorang mempunyai kemampuan aktivitas baru yang
lebih aktual dan potensial. Oleh karena itu, dengan belajar seseorang akan mampu
menciptakan sesuatu berdasarkan usaha-usaha keras yang telah dilakukannya.
20
Dimana usaha tersebut yang pada akhirnya akan mencapai titik batas tertentu yang
kemudian tercipta dan ada sesuatu yang baru.Sesuatu yang baru ini merupakan bukti
keberhasilan atas apa yang telah dilakukannya melalui proses belajar, yang kemudian
hasil terbaru dari usahanya tersebut dikatakan dengan prestasi belajar.
Menurut Poerwodarminto ( 1982 : 786 ), “Prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai seseorang dalam belajar yang berwujud angka-angka atau huruf-huruf”.
Seseorang yang karena berusaha untuk dapat berprestasi bagus dan inovatif tentunya
akan mendapat penghargaan yang sesuai. Penghargaan tersebut dapat berupa angka
ataupun huruf. Siswa dengan prestasi belajar bagus akan memperoleh nilai bagus baik
berupa angka maupun huruf.
Hasil perubahan tersebut akan mendapat sebuah penghargaan yang berupa
angka, huruf, maupun tindakan. Seperti dalam pernyataan Muchtar Buchari ( 1977 :
91 ), bahwa “Prestasi belajar adalah prestasi yang dicapai anak sebagai hasil belajar
yang berupa angka, huruf, serta tindakan hasil belajar yang dicapai”. Sedangkan
menurut I.L Pasaribu dan B. Simanjuntak ( 1982 : 91 ), “Prestasi belajar (
achievement ) adalah isi/kapasitas seseorang, yang dimaksud disini adalah hasil yang
diperoleh seseorang setelah mengikuti di dalam latihan tertentu”. Jadi karena
usahanya mengikuti latihan-latihan, tertentu seseorang mempunyai gambaran,
informasi, dan pengetahuan baru, dimana hal ini tentunya akan menjadi sebuah
pengalaman baru yang belum pernah mereka temukan. Jadi perubahan tingkah laku
itu sangat besar dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dinyatakan oleh Nana
Sujdana ( 1999 : 22 ), bahwa “Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Wujud dari hasil belajar akan diukur untuk mengetahui sejauh mana bukti
usaha yang ditunjukkan seseorang karena belajar dalam bentuk penilaian.
Sutratinah Tirtonegoro ( 1984 : 43 ), berpendapat bahwa “Prestasi belajar adalah hasil
pengukuran serta penilaian usaha belajar yang didengar dalam bentuk simbol angka,
huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak dalam periode tertentu”. Jadi bagus tidaknya hasil belajar dapat dilihat
21
berdasarkan angka atau huruf yang diberikan sebagai penghargaan hasil usahanya
melalui proses belajar. Seperti pernyataan Anton Sukarno ( 2003 : 16 ), yang
menyatakan bahwa “ Prestasi belajar adalah suatu hasil maksimal yang diperoleh
dengan usahanya dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat
belajar”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat ditarik definisi
operasional sebagai berikut :
Bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa selama proses
pembelajaran yang mengakibatkan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman yang
pada akhirnya dapat mengubah potensi pada diri mereka yang ditunjukkan dalam
bentuk kemampuan dan kecakapan baru yang kemudian dapat diperlihatkan kepada
orang lain berupa nilai dalam bentuk angka atau huruf.
b. Pengertian Matematika
Dalam perkembangannya ilmu matematika akan tetap sebagai ilmu eksak
yang memerlukan urutan, terstruktur dan terorganisasi. Soedjadi ( 2000 :
11 )
menyajikan definisi matematika yang berdasarkan sudut pandangnya sebagai berikut :
1). Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisasi secara
sistematik.
2). Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3). Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan berhubungan
dengan bilangan.
4). Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah
ruang dan bilangan.
5). Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logic.
6). Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Berdasarkan pernyataan diatas jelas bahwa ilmu matematika sangat
membutuhkan penalaran yang logic dan berhubungan dengan bilangan, aturan-aturan
dalam matematika pun sangat ketat hingga tidak dapat diubah-ubah lagi, seperti
halnya dalam rumus matematika. Dimana rumus-rumus tersebut merupakan salah
22
satu proses untuk dapat memecahkan suatu permasalahan yang berupa pembuktian
secara deduktif. Dimana hal ini telah dinyatakan oleh Purwoto ( 1998 : 14 ), bahwa
“Matematika
adalah
pengetahuan
yang
disusun
secara
konsisten
dengan
menggunakan logika deduktif, artinya matematika merupakan pengetahuan yang
bersifat rasional yang kebenarannya tidak tergantung kepada pembuktian secara
empiris tetapi deduktif”.
Sedangakan dalam kamus besar Bahasa Indonesia ( 1999 : 566 ), dinyatakan
bahwa “ Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara
bilangan dan prosedur operasionalnya yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
mengenai bilangan”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu definisi
operasional sebagai berikut :
Bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan eksak yang bersifat abstrak, terstruktur,
dan terorganisasi secara sistematis yang berupa angka-angka dan simbol-simbol
dimana dalam penyelesaiannya membutuhkan penalaran yang logis dan berupa data
kuantitatif.
c. Pengertian Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar matematika adalah suatu hasil yang yang diperoleh siswa
selama mengikuti proses pembelajaran matematika ( angka dan simbol ) untuk dapat
menunjukkan kemampuan dan kecakapan baru dalam menyelesaikan permasalahan
angka dan symbol dengan menggunakan penalaran logis yang kemudian ditunjukkan
dalam bentuk nilai dalam bentuk angka dan huruf.
4. Persamaan Berpikir Logis Matematis dengan Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan diskripsi tentang kecerdasan logis matematis dan prestasi belajar
matematika maka dapat ditarik kesimpulan bahwa persamaan antara berpikir logis
matematis dengan prestasi belajar matematika adalah sebagai berikut:
23
“Bahwa dalam prosesnya kedua hal ini (berpikir logis matematis dan prestasi belajar
matematika) :
a. Sama-sama membutuhkan penalaran yang logis dalam memecahkan masalah.
b. Sama-sama menggunakan pemahaman tentang angka-angka dan simbolsimbol abstrak untuk menunjukan pembuktian
c. Sama-sama mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitatif dan hubungan
sebab akibat.
5. Hubungan Logis Matematis dengan Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan pendiskripsian tentang kecerdasan logis matematis dan proses
belajar matematika maka ada beberapa hubungan terkait antara logis matematis
dengan prestasi belajar matematika,adalah sebagai berikut:
a. Bahwa kecerdasan logis matematis bersifat menggunakan bermacam-macam
keterampilan matematis seperti memperkirakan (estimating), perhitungan
alogarime (calculating statistics), menafsirkan statistik (interpreting statistic)
dan mengambarkan informasi visual dalm bentuk grafik (gambar).
b. Bahwa kecerdasan logis matematis membutuhkan pola pikir secara matematis
dengan mengumpulkan bukti, membuat hipotesis, merumuskan berbagai
model, mengembangkan contoh-contoh tandingan dengan membuat argumenargumen yang kuat.
6. Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis terhadap Prestasi Belajar
Matematika
Bahwa dalam aplikasinya kecerdasan logis matematis terdapat beberapa
aktifitas yang merupakan wujud dari kecerdasan yang berupa pola pikir, sikap, dan
tingkah laku seperti:
a. Pemecahan masalah secara logis dengan menggunakan metode ilmiah.
b. Menyukai strategi tanya jawab.
c. Menyukai pengamatan dan penyelidikan.
24
d. Memberi alasan atas pernyataan dan pendapat mereka.
e. Menentukan maksud dan tujuan atas apa yang akan mereka pelajari.
Berdasarkan point-point
diatas bukan tidak mungkin jika pengetahuan,
penguasaan, dan kecakapan seseorang menjadi bertambah. Dengan bertambahnya
ketiga aspek ini maka secara otomatis akan berdampak pada hasil atau prestasi yang
mereka tunjukkan. Semakin sering mereka menggunakan pola pikir, sikap, dan
tingkah laku yang bersifat logis matematis dalam proses belajar matematika maka
semakin meningkat prestasi belajar matematika yang akan mereka raih.
7. Hubungan Antara Musik dengan Kecerdasan Logis Matematis
Setiap individu yang lahir telah dibekali dengan suatu kecerdasan dan setiap
anak pasti cerdas. Tinggal bagaimana mereka mampu menyesuaikan diri dan
bagaimana pula lingkungan memperlakukan mereka hingga mampu mengoptimalkan
kecerdasan yang telah dibekalkan padanya. Tetapi dalam kenyataannya kebanyakan
anak tidak mampu mengenali dan mengerti kemampuan bakatnya, sehingga mereka
kesulitan untuk menyesuaikan dan mengembangkan kecerdasannya serta tidak tahu
dalam
menentukan bagaimana cara agar kemampuannya dapat teraktualisasikan
secara maksimal.
Salah satu diantaranya adalah anak yang mempunyai keseimbangan
perkembangan kecerdasan musical dengan logis matematis bagus, jadi anak ini akan
mampu berkembang melebihi perkembangan biasanya apabila diiringi dengan
perkembangan kecerdasannya yang lain.
Dimana anak akan mengalami proses
belajar matematika dengan baik ketika metode pembelajarannya menggunakan
gubahan musik. Akan tetapi karena kebanyakan dari mereka tidak menyadari akan
hal itu, akhirnya mereka pun masih tetap merasa kesulitan dalam belajar matematika.
Seperti halnya yang telah dikemukakan oleh Linda Campbell dkk (2002 : 152),
adalah sebagai berikut :
“Salah satu strategi untuk menciptakan atau membentuk lingkungan
pembelajaran yang musical dalam kelas adalah dengan lagu-lagu yang
25
digunakan dalam bidang tertentu, yang artinya lirik lagu yang berisi informasi
kurikulum pembelajaran adalah instruksi yang sangat berharga. Kebanyakan
murid lebih mudah mengingat lirik lagu untuk dinyanyikan, dan akan lebih
mudah untuk mengingat pelajaran yang disusun dalam musik”.
Berdasarkan pernyataan di atas, memang sudah cukup jelas bahwa salah satu
cara untuk membantu kelancaran anak dalam belajar adalah dengan menyusun materi
pelajaran dalam lagu yang biasa disebut gubahan lagu. Memang dalam kenyataannya,
akhir-akhir ini lebih banyak anak yang cepat menghafal lagu daripada materi
pelajaran yang baru saja disampaikan. Baru satu dua kali mereka mendengar lagu
baru langsung hafal dan bisa menyanyikannya. Lalu bagaimana jika mereka
mendengar lagu baru yang berisi tentang materi pelajaran matematika ?. Akankah
secepat mereka menghafalkan lagu-lagu umum.Untuk mengetahui akan hal itu perlu
kiranya kita mencobakan metode baru dalam pembelajaran matematika, yaitu dengan
menyajikan gubahan lagu yang berisikan materi pelajaran matematika. Seperti pula
yang dicontohkan oleh Linda Campbell (2002: 154), adalah sebagai berikut :
“Lagu-lagu untuk matematika dalam album tipe kaset yang berjudul Rappin
‘Tappin’ Time Tables yang disediakan oleh lembaga bantuan mengajar Toe
Tappin yang mengajarkan berbagai macam fakta melalui musik dan sajak.
Tape dimulai dengan menyatakan fakta matematika seperti 4 x 5. Frase sajak
yang digunakan untuk persamaan seperti “baik dan banyak” dan jawaban
yang diberikan adalah 20. Setiap fakta matematika diajarkan dan dihubungkan
dengan sajak dan dengan melodi masing-masing. Ketika siswa belajar dengan
tape, mereka pada akhirnya diminta untuk menghasilkan fakta matematika
dan disediakan melodi yang telah dikenal untuk setiap jawaban yang benar.
Banyak siswa yang memiliki keahlian musik memperoleh tantangan yang
menyenangkan dari beberapa tugas yang diberikan. Hampir semua siswa
menyukai pergantian berulang dan berlatih dengan metode motivasi belajar
musik”.
Dengan demikian bukankah dengan memanfaatkan keberadaan musik yang
sesuai dengan situasi dan kondisi sangat besar pengaruhnya terhadap keefektifan
pembelajaran. Siswa selain merasa senang juga bertambah motivasinya untuk belajar
dan bersaing dalam kelas, karena dengan menyanyikan lagu tidak hanya membantu
26
siswa dalam mengingat materi pelajaran yang penting tetapi siswa juga merasakan
suasana belajar sambil bermain dalam kelas. Seperti pernyataan Linda Cambel (2002
: 153), bahwa “Menyanyikan lagu tidak hanya membantu banyak siswa untuk
mengingat informasi penting tetapi juga menggembirakan belajar di dalam kelas”.
Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan anak mampu memberikan
interpretasi menurut pendapat pribadi mengenai apa yang komposer sampaikan
melalui musiknya. Juga dapat menganalisis dan mengkritik musik terpilih ( Linda
Campbell, 2002 : 147 ). Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan memanfaatkan
kekuatan musik dalam suatu pembelajaran dapat juga merangsang kreatifitas anak.
Anak mampu menggambarkan sendiri tentang apa isi dari syair lagu yang
didengarkannya.
“Dalam keseharian setiap orang senantiasa melakukan kegiatan mengolah
informasi dari waktu ke waktu. Proses pengolahan data yang diperoleh dari
pengalaman senantiasa diolah dalam fungsi kognitif individu yang berpusat
diotak . Hasil pengolahan data ini kemudian membentuk skema atau suatu
pemetaan. Pemetaan ini memungkinkan seseorang untuk memahami hal
tertentu, merefleksikan suatu keadaan atau kejadian, mengembangkan anganangan, membuat perencaan secara matang dan bersifat realistis, bahkan
mengembangkan daya khayal yang fantastis dan dipenuhi ketidak
mungkinan”( Monty P Satiadarma, Rowiyani, 2004:10 )
Berdasarkan pernyataan di atas telah dijelaskan bahwa seseorang tidak pernah
berhenti untuk mengolah informasi. Sebuah informasi akan bertahan dalam waktu
jangka panjang apabila saat mendapatkannya dalam suasana yang mengesankan,
sehingga dengan hadirnya musik dalam pembelajaran matematika secara otomatis
akan merangsang kekuatan ingatan anak dalam mengingat hal-hal penting yang
didapatkannya dalam suasana yang menyenangkan. Dalam suasana seperti ini pun
juga sangat mendukung kekuatan daya khayal anak, sehingga mudah untuk
mengingat hal-hal penting. Dimana seringnya anak mengaitkan hal-hal tersebut
dengan peristiwa mengesankan yang lain ketika ia mendengarkan musik tersebut.
Ketajaman fungsi ingatan juga sangat dipengaruhi oleh keunikan hal yang
akan diingat dan jenis musik yang disajikan. Apabila materi pelajaran ini disusun
dalam kalimat yang menarik kemudian dinyanyikan sesuai dengan lagu-lagu yang
27
sangat rekat ditelinga anak-anak dalam kesehariannya tentu akan sangat membantu
kesuksesannya dalam memahami dan selalu mengingatnya meski materi pelajaran
telah berlalu dalam waktu yang cukup lama.
G. KERANGKA PEMIKIRAN
Salah satu cara untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif,
menyenangkan, dan tidak membosankan adalah dengan menyajikan metode-metode
pembelajaran yang kreatif dan variatif, karena sebagian besar suasana pembelajaran
yang terjadi sekarang masih bersifat konvensional dan hanya monoton pada ceramah
dan mengerjakan soal secara terus menerus. Suasana pembelajaran yang demikian
akan membuat siswa menjadi bosan dan rasa ngantuk tak tertahankan lagi. Apalagi
bila mata pelajaran yang disampaikan matematika, jika hanya dengan ceramah, anak
akan bosan dan sulit untuk memahami isi dari materi yang disampaikan.
Berdasarkan pendapat dan pengalaman siswa, bahwa mereka akan mudah
mengerti
dan
memahami
materi
pelajaran
apabila
suasana
pembelajaran
menyenangkan dan tidak menegangkan. Untuk itulah, maka salah satu cara untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan adalah dengan
membuat pembelajaran bernuansa musikal. Dengan metode gubahan musik bisa
diharapkan dapat memberi angin segar terhadap para siswa yang melulu selalu belajar
dengan metode konvensional, agar dapat mengubah persepsinya tentang pelajaran
matematika. Pelajaran matematika yang tadinya sulit dan memusingkan menjadi
mudah dan menyenangkan. Dengan metode gubahan musik saat pembelajaran
matematika diharapkan terjadi keseimbangan perkembangan antara otak kanan dan
otak kiri sehingga mampu memacu pada peningkatan kecerdasan logis matematis
yang terlihat dalam nilai mata pelajaran matematika.
28
Berdasarkan uraian di atas, maka jalannya penelitian dapat dibuat skema
sebagai berikut :
Gubahan Musik ----------------Matematika
Treatment pada anak
Otak kiri berhitung
Otak kanan mendengarkan musik
Perkembangan otak seimbang
kecerdasan logis matematis meningkat
C. HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dan dengan memperhatikan
pembatasan masalah pada penelitian ini, maka untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis
bidang studi matematika, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
“Ada pengaruh penggunaan gubahan musik dari lagu anak-anak yang berjudul
Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku terhadap
peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika sub pokok bahasan
penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan bersusun tanpa
menyimpan untuk anak kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe semester 1 tahun pelajaran
2006/2007 “
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cepoko I Ngrambe Ngawi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2006/2007, tepatnya
pada bulan Agustus 2006.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode merupakan suatu cara pokok dalam sebuah penelitian untuk
memecahkan permasalahan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode
yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang
digunakan. Seperti pernyataan Moh. Nasir (2003 : 44 ), bahwa “ Metode yang dipilih
berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan“.
Sesuai dengan tema permasalahan yang diteliti, maka metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one group pre tes post test, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan tindakan terhadap
obyek penelitian dengan pre test-post test sebagai alat pengukurannya. Metode ini
menunjukkan pada pemberian tindakan terhadap obyek penelitian dengan
memberikan metode gubahan musik saat pembelajaran matematika, dimana metode
gubahan musik sebagai variabel bebas (X) yang akan ditreatmentkan sebanyak 6 kali
dan untuk melihat peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika
sebagai variabel terikat
( Y ) berupa hasil nilai test murni sesudah pemberian
perlakuan yang dibandingkan dengan hasil test murni sebelum mendapat perlakuan.
29
30
Adapun skema dari desain eksperimen ini adalah sebagai berikut :
Pengukuran awal
( pre tes )
To
Pengukuran akhir
Perlakuan
( post test )
X
T1
6 X perlakuan
Gambar 3.1. Model Rancangan Penelitian
Keterangan :
To : Prestasi belajar sebelum dikenakan perlakuan
T1 : Prestasi belajar setelah dikenakan perlakuan
X : Perlakuan berupa pemberian metode gubahan musik saat pembelajaran
matematika
C. Populasi dan Tehnik Sampel
1. Populasi Penelitian
Sebuah populasi adalah kumpulan dari individu kualitas serta ciri-ciri yang
telah ditetapkan ( Moh. Nasir, 2003 : 271 )
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang
merupakan perhatian peneliti. Objek penelitian dapat berupa mahkluk hidup, bendabenda, sitem dam prosedur, fenomena dan lain-lain ( Ronny Kontour, 2004 : 137 )
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 SDN Cepoko I
Ngrambe Ngawi tahun pelajaran 2006/2007 yang terdiri dari satu kelas dengan
jumlah siswa 19 siswa
2. Sampel
Sebuah sample adalah bagian dari populasi ( Moh. Nasir, 2003 : 271 ).
31
Dalam penelitian ini tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total
sample, dimana dari 19 siswa ini akan diambil secara keseluruhan sebagai obyek
penelitian.
D. Identifikasi Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dikategorikan menjadi 2 variabel
, yaitu :
a. Variabel bebas ( independent variable ) : Gubahan musik ( X )
1). Definisi Operasional.
Gubahan musik adalah suatu pengubahan syair lagu dari lagu anak-anak yang
berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncsk Gunung, dan Pamanku
menjadi sebuah lagu baru dengan syair yang berbeda , dimana isi syair lagu tersebut
diubah menjadi isi materi pelajaran matematika sebagai proses penyampaian materi
pembelajaran matematika sehingga dapat mendukung keberhasilan proses belajar
dengan menciptakan suasana belarar yang optimal ( menarik perhatian siswa,
membangkitkan semangat belajar matematika siswa, Membuat siswa terfokus dalam
pelajaran matematika, dan siswa lebih cepat memahami materi pelajaran matematika,
yang pada akhirnya perkembangan kemampuan matematika dapat meningkat dengan
didukung oleh perasaan senang dan gembira serta tidak menegangkan.
2). Skala Pengukuran.
Skala yang digunakan untuk pengukuran varuabel gubahan musik adalah
skala interval.
3). Indikator
Indikator dari variabel gubahan musik berupa skor dimana siswa dengan ratarata atas berarti metode gubahan musik berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
matematikanya, sedangkan siswa rata-rata skornya rendah berarti metode gubahan
musik tidak cocok sama sekali dan berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar
matematikanya.
32
b. Variabel terikat ( dependent Variable ) : kecerdasan logis matematis bidang
studi matematika ( Y )
1). Definisi Operasional
Kecerdasan logis matematis bidang studi matematika adalah Suatu kecerdasan
yang dimiliki oleh seorang siswa, dimana ia unggul dalam memanipulasi objek dan
simbol serta cepat dan tepat dalam menyelesaikan soal-soal matematis yang juga
berupa angka dan symbol yang bersifat abstrak ( penjumlahan bersusun tanpa
menyimpan, pengurangan bersusun tanpa menyimpan, perkalian sebagai penjumlahan
berulang, pembagian sebagai pengurangan berulang ) dengan menggunakan
penalaran yang logis dan sistematis.
2). Skala Penilaian
Skala penilaian untuk variable peningkatan kecerdasan logis matematis adalah
skala interval.
3). Indikator
Skala penilaian untuk variable peningkatan kecerdasan logis matematis
bidang studi matematika adalah hasil nilai dari pre test dan post test.
E. Tehnik Pengumpulan Data
Data yang ingin dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang prestasi
belajar matematika .
Adapun untuk mengumpulkan data-data ini digunakan tehnik-tehnik sebagai
berikut :
1. Metode Test
Test ini dilakukan untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar
matematika antara sebelum ( pre test ) dan sesudah pemberian perlakuan ( post test ).
Untuk memperoleh alat ukur (soal-soal test) yang dapat mengukur sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya, soal tes perlu diperbaiki sehingga memiliki
validitas dan reliabilitas yang memadai. Disamping dengan konsultasi pada
33
pembimbing, juga dilakukan try out soal tes terhadap siswa kelas 2 SDN I Ngrambe.
Hasil try out ini kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya.
a. Uji Validitas Item
Validitas item diuji dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
 xy - x y
xy = ________________________
________________________
√ ( N ∑ x²-(∑x)²)(N∑y²-(∑y)²)
dimana :
x = skor item
y = skor total
N = jumlah subyek
kriteria uji :
r hitung > r tabel, berarti item valid
r hitung < r tabel, berarti item tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Soal tes dikatakan reliabel berarti dapat memberikan hasil yang relatif sama
pada saat dilakukan pengukuran lagi pada obyek yang berbeda pada waktu yang
berlainan. Reliabilitas soal tes diuji dengan rumus alpha, yaitu :
2
 k    b 
1 

h  
2
 k  1 
 t 
dimana :
α b² = jumlah varian butir
α t² = varian total
34
Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r product moment.
Soal tes reliable jika r hitung > r table.
Soal tes yang valid dan reliable memenuhi syarat untuk menggali data dari
subyek penelitian. Selanjutnya pengukuran didasarkan dari skor yang diperoleh dari
jawaban pada soal tes yang diisi oleh siswa.
2. Dokumentasi
Tehnik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan gambar-gambar tentang
kegiatan belajar mengajar matematika dengan menggunakan metode gubahan musik
F. Tehnik Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk menguji hipotesis penelitian, penulis kemukakan pada uji t-test, dengan
prosedur sebagai berikut :
a. Perumusan hipotesis
Ho : μ = μο
( Tak ada pengaruh penggunaan metode gubahan musik terhadap
peningkatan
kecerdasan
logis
matematis
bidang
studi
matematika )
Ha : μ > μο
( Kecerdasan logis matematis bidang studi matematika akan
meningkat lebih tinggi dengan menggunakan metode gubahan
musik)
b. Menentukan taraf signifikansi
Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi untuk satu arah dengan α =
5%.
c. Penentuan statistik uji
Statistik uji yang digunakan adalah uji t ( t-test ).
Adapun rumusnya sebagai berikut :
35
t
Xd
2 d
N ( N  1)
dengan :
Xd
= selisih antara mean pre test dan post test ( X1 dan X2 )
N1
= jumlah individu kelompok X1
N2
= jumlah individu kelompok X2
Dimana :
  d 

2
  

M  N
2
2
d
d
N
d
d
d). Keputusan uji
Apabila to > tt , maka ho ditolak dan ha diterima
Dan apabila to < tt , maka ho diterima dan ha ditolak
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dimaksudkan untuk memudahkan kejelasan tentang
langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir. Tahap-tahap
penelitian yang telah disusun secara sistematis adalah sebagai berikut
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap awal dari penelitian ini adalah menentukan tempat yang sesuai dengan
tema penelitian. Setelah lokasi ditentukan, maka peninjauan tentang keadaan
sebenarnya diperlukan untuk memperlancar jalannya penelitian. Penyusunan proposal
berfungsi untuk memberikan gambaran tentang bagaimana bentuk dan maksud dari
36
penelitian yang diajukan. Setelah proposal disetujui, maka surat perijinan dari pihak
kampus untuk mengijinkan peneliti agar dapat terjun dilapangan harus segera
diajukan.
2. Tahap Pelaksanaan di Lapangan
Tahap ini dilakukan guna mengumpulkan data dari lapangan yang
mendukung keberhasilan penelitian. Selain memperoleh data kuantitatif, dari
penelitian ini juga memperoleh dokumen yang berupa gambar kegiatan saat siswa
mengikuti pembelajaran matematika dengan metode gubahan musik.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat dan
mempersiapkan syair gubahan lagu yang akan diberikan kepada siswa sebagai
metode pengantar materi pelajaran matematika. Hasil gubahan lagu ditulis dan
diperbanyak guna efisien waktu saat pembelajaran berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cepoko I untuk
siswa kelas II yang berjumlah 19 siswa. Pengumpulan data akan dilaksanakan selama
8 kali tatap muka atau 16 jam pelajaran. Dua kali tatap muka untuk pertemuan
pertama dan terakhir digunakan untuk mengerjakan soal-soal tes sebagai data pre test
dan post test. Sedangkan enam kali tatap muka di tengah yang lain digunakan untuk
menyampaikan materi matematika dengan metode gubahan musik dengan desain
pembelajaran yang berbeda-beda.
3. Tahap Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara kuantitaf untuk
merumuskan hasil temuan penelitian sebagai kesimpulan hasil penelitian. Kemudian
hasil analisis kuantitatif yang diolah dengan uji t diperjelas pendiskripsiannya secara
37
kualitatif, sehingga dengan adanya pendiskripsian kualitatif akan mendukung dan
memperkuat pernyataan hasil penelitian.
4. Tahap Penyusunan Laporan
Tahap paling akhir dari proses penelitian ini adalah tahap penyusunan laporan
sebagai bukti kegiatan penelitian telah selesai
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data merupakan suatu uraian atau pemaparan data dalam bentuk
angka, kata-kata, atau kalimat agar lebih mudah dipahami. Data itu sendiri diperoleh
dari tempat diadakannya penelitian. Deskripsi data dari penelitian yang berjudul
“Penggunaan Gubahan Musik untuk Meningkatkan Kecerdasan Logis Matematis
Bidang Studi Matematika Anak Kelas II Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Ngrambe
Tahun Ajaran 2006/2007” adalah sebagai berikut :
Peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika diukur
berdasarkan prestasi belajar matematika. Dalam hal ini prestasi belajar matematika
merupakan variabel terikat dengan tehnik pengumpulan data menggunakan tes. Tes
yang digunakan adalah soal-soal tes yang diambil dari buku panduan pelajaran
matematika kelas II yang telah diujicobakan pada 34 responden. Setiap soal terdiri
dari 4 kriteria penilaian, sehingga ada 148 butir yang dinilai dan untuk setiap butir
yang memenuhi syarat memperoleh skor 1 dan yang tidak memenuhi 0, jadi skor
maksimal yang dapat diperoleh adalah 148.
Sebelum soal test ini digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan
uji validitas.Untuk menentukan alat ukur yang tepat dalam mengungkap data
digunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson dan dikenal sebagai rumus product
moment. Dari hasil uji validitas dapat diketahui bahwa terdapat 3 butir soal yang tidak
valid. Butir soal yang tidak valid tersebut memiliki korelasi hitung di bawah nilai
kritik untuk N=34 yaitu rt =0,339. Ketiga butir tersebut adalah butir nomor 10, 17,
dan 27. Sedangkan sisanya memiliki nilai korelasi di atas 0,410. Ringkasan hasil uji
validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
Reliabilitas merupakan tingkat keandalan dari soal yang akan diberikan
kepada responden. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal digunakan rumus alpha.
38
39
Hasil uji reliabilitas diperoleh bahwa r11 hitung sebesar 0,9718 sedang rt untuk 34
responden diperoleh rt =0,339. Karena r11 hitung > rt atau 0,9718 > 0,339 maka soalsoal tersebut reliabel. Hasil uji reliabilitas soal test kecerdasan logis matematis bidang
studi matematika dapat dilihat pada lampiran 11.
Berdasarkan hasil pre test dan post test yang diperoleh dari lapangan yang
diberikan kepada 19 siswa di SDN Cepoko I Ngrambe, maka dapat dilihat hasil
analisis perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Analisis Pre Test dan Post Test
No. Resp
X Pre Test
X Post Test
1
142
148
2
147
145
3
116
140
4
142
145
5
147
145
6
139
145
7
131
128
8
137
138
9
123
127
10
137
144
11
105
112
12
130
143
13
125
133
14
88
121
15
139
141
16
142
148
40
17
143
148
18
131
144
19
144
146

2508
2641
X
132
139
Dari tabel di atas, pada pre test nilai rata-rata 132 dengan nilai tertinggi 147
dan nilai terendah 88, sedangkan pada post test nilai rata-rata 139 dengan nilai
tertinggi 148 dan nilai terendah 112. Setelah dianalisis soal test kecerdasan logis
matematis bidang studi matematika yang terdiri dari 148 butir mengalami kenaikan
dari 2508 menjadi 2641 atau sebesar 133.
B. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh
penggunaan gubahan musik dari lagu anak-anak yang berjudul Anak Gembala,
Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku terhadap peningkatan
kecerdasan logis matematis bidang studi matematika sub pokok bahasan penjumlahan
bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan bersusun tanpa menyimpan untuk anak
kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe semester 1 tahun pelajaran 2006/2007 “.
Adapun rumus pengujian hipotesisnya digunakan uji t (t-test), adalah sebagai
berikut :
t
Xd
2 d
N ( N  1)
41
1. Analisis Data
Uji Hipotesis :
1. Hipotesis
to < tt = 0,
artinya tidak ada pengaruh penggunaan gubahan musik terhadap
peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika
to > tt  0,
artinya ada pengaruh penggunaan gubahan musik terhadap
peningkatan
kecerdasan
logis
matematis
bidang
studi
matematika
2. Taraf Signifikansi
T( /2) = 0.025
df = n-1-k = 19 –1 = 18
Daerah
penolakan
Daerah
penolakan
Daerah
Penerimaan
2,093
2,093
3. Perhitungan :
Sebelum perhitungan t test, skor test di tabulasikan dulu dalam bentuk tabel.
Adapun tabel tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Kerja t-test
No
TEST
Subyek
Pre Test
Post Test
xd
xd2
1
142
148
6
36
2
147
145
-2
4
3
116
140
24
576
4
142
145
3
9
42
5
147
145
-2
4
6
139
145
6
36
7
131
128
-3
9
8
137
138
1
1
9
123
127
4
16
10
137
144
7
49
11
105
112
7
49
12
130
143
13
169
13
125
133
8
64
14
88
121
33
1089
15
139
141
2
4
16
142
148
6
36
17
143
148
5
25
18
131
144
13
169
19
144
146
2
4
2508
2641
133
2349
Diketahui :
N1
19
N2
19
X1
2508
X2
2641
x
1418
xd
7
2349
xd
133
2
d
Xd 2
Kemudian data tersebut dimasukkan dalam rumus t-test sebagai berikut :
t
Xd
2 d
N ( N  1)
43
t
7
1418
1918
= 3,438
4. Keputusan Uji
Diperoleh hasil perhitungan nilai t = 3,438 , dikonsultasikan pada t tabel untuk
N=19 sebesar = 2,093 pada taraf signifikansi 0,05 yang berarti bahwa to > tt atau
3,438 > 2,093 maka Ho ditolak (berarti Ha diterima). Dengan demikian terdapat
pengaruh penggunaan gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan logis
matematis bidang studi matematika.
2. Analisis Kualitatif
Dalam analisis kualitatif, data yang dimunculkan berupa kata-kata, yang
kemudian disusun ke dalam teks yang diperluas sesuai dengan keadaan lapangan dan
bukan untuk menarik perhatian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
kualitatif ini adalah metode pengamatan langsung, di mana data dikumpulkan dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standart lain ( Moh. Nasir, 2003 : 175
). Untuk memperoleh tehnik pengumpulan data melalui pengamatan langsung yang
tepat diperlukan kriteria-kriteria tertentu agar memenuhi persyaratan analisis.
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Moh. Nasir (2003:175), bahwa :
“Pengamatan baru tergolong sebagai tehnik mengumpulkan data, jika pengamatan
tersebut mempunyai kriteria berikut :
a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan tehnik direncanakan secara
sistematis.
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi
umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian.
d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya”.
44
Adapun tehnik analisis data kualitatif yang digunakan terdiri dari tiga alur
kegiatan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Mathew (1992:16), bahwa analisis
kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan/verifikasi.
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan data “kasar” yang muncul dari catatancatatan tertulis lapangan menjadi data pilihan yang sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan analisis penelitian.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Berdasarkan tujuan penelitian, maka deskripsi data yang penulis sajikan adalah
sebagai berikut :
1). Sikap belajar siswa saat pembelajaran matematika menggunakan metode
gubahan musik.
Sebagian besar siswa sangat antusias dan memperhatikan materi pelajaran dengan
metode gubahan musik. Hal ini disebabkan karena
mereka belum pernah
merasakan metode belajar yang seperti ini. Pelajaran metematika yang biasanya
hanya memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan soal-soal, kini dengan
metode gubahan musik mereka bisa bernyanyi sambil belajar, yang biasanya
hanya diam tanpa suara, kini mereka bisa bebas mengeluarkan
suara untuk
menyanyikan materi matematika. Meskipun ada beberapa siswa yang kurang
tertarik, namun hal ini tidak menjadikan hambatan bagi siswa lain yang terus
belajar. Ketidaktertarikan ini disebabkan karena mereka tidak bisa menyanyikan
nada lagu atau malu untuk bernyanyi. Sehingga dapat diambil jalan tengah agar
mereka semua dapat belajar aktif adalah dengan menyanyikan gubahan lagu
bersama-sama atau dibuat perlombaan antar kelompok.
2). Tanggapan siswa terhadap penggunaan metode gubahan musik
45
Siswa kelihatan senang dengan gubahan lagu yang disajikan. Mereka langsung
mencoba untuk menyanyikan lagu gubahan tersebut sebelum ada instruksi untuk
bernyanyi. Dengan demikian maka waktu beberapa menit diberikan untuk mereka
bersuara. Bermacam-macam nada dan gaya yang mereka tampilkan. Beberapa
saat kemudian baru dinyanyikan bersama dengan nada yang benar dan sesuai
dengan lagu asli.
3). Hubungan antar siswa dalam proses belajar mengajar matematika
Metode gubahan musik dapat mempererat kebersamaan dan kekompakan siswa.
Mereka saling memberi semangat dan dituntut kerja kelompoknya. Siswa yang
tadinya hanya mementingkan diri sendiri, tidak mau bernyanyi, dan malu untuk
bersuara menjadi dapat menunjukkan kebolehannya karena ajakan dan semangat
dari teman kelompokknya.
4). Hubungan antara siswa dengan guru dalam proses belajar mengajar
matematika.
Metode gubahan musik memberi kebebasan bagi siswa dan tidak membatasi
hubungan antara guru dengan murid. Guru dan murid sama-sama belajar, jadi
tidak ada batasan bahwa “aku adalah guru dan siswa harus tunduk dan patuh pada
aturan guru” akan tetapi seorang guru harus mampu memasuki dunia anak dan
bukan anak yang harus dipaksa untuk mengikuti dunia guru.
5). Kondisi belajar siswa saat pembelajaran matematika
Kondisi belajar siswa saat menggunakan metode gubahan musik sangat kondusif.
Mereka selalu dalam keadaan belajar dan sifat ingin tahu yang begitu besar.
Suasana pembelajaran yang aktif dan kreatif, menjadikan mereka untuk mau
selalu belajar.
6). Prestasi belajar matematika siswa saat menggunakan metode gubahan musik
Penggunaan metode gubahan musik sangat memberikan keleluasaan siswa dalam
belajar. Siswa menjadi senang dan nyaman dalam belajar. Dengan kondisi belajar
yang demikian maka tidak mustahil apabila semangat belajarnya meningkat yang
pada akhirnya menghasilkan sebuah kenaikan prestasi belajar yang memuaskan.
46
c. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan
metode gubahan musik berpengaruh positif bagi peningkatan prestasi belajar
matematika siswa. Dengan demikian, maka tidak ada salahnya apabila metode
gubahan musik digunakan dalam pembelajaran matematika.
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis perbandingan data pre test dan post test diperoleh
skor rata-rata seperti dalam tabel berikut :
Tabel 4.5. Hasil Perbandingan Data Pre Test dan Post Test

Pre Test
Post Test
Selisih
2508
2641
133
Dari hasil analisis di atas dapat dijelaskan bahwa skor pre test adalah 2508
dan skor post test adalah 2641, sehingga antara pre test dan post test mengalami
peningkatan sebesar 133. Hal ini berarti bahwa metode gubahan musik berpengaruh
terhadap kecerdasan logis matematis bidang studi matematika.
Pada analisis pengujian hipotesis penelitian, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan antara hasil pre test dan
post test kecerdasan logis matematis bidang studi matematika, yang berarti bahwa
“Penggunaan Gubahan Musik untuk Meningkatkan Kecerdasan Logis Matematis
Bidang Studi Matematika Anak Kelas II Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Ngrambe
Tahun Ajaran 2006/2007”, teruji dapat meningkatkan prestasi belajar matematika (
dengan uji 2 pihak to > tt, yaitu pada 3,438 > 2,093), maka dapat disimpulkan untuk
menolak Ho dan menerima Ha pada siswa kelas II
di SDN Cepoko I
Ngrambe.Gubahan musik sangat diperlukan sebagai salah satu variasi metode
pengajaran matematika dalam menyampaikan materi. Selain menimbulkan rasa
47
senang dan semangat, penggunaan gubahan musik juga dapat menciptakan suasana
baru dalam pembelajaran matematika. Pada awalnya pembelajaran hanya bisa
berlangsung dengan suasana yang serius, tegang, serta hanya mendengarkan
penjelasan dan ceramah dari guru, dengan gubahan musik mereka bisa ikut
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pada umumnya anak-anak lebih menyukai
musik daripada harus belajar dengan menghafal. Musik memang sudah ada dan selalu
mengiringi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Seperti halnya pernyataan dari
Nur Rahadian Sari (2002:93) bahwa musik adalah bagian yang istimewa dari kegiatan
rutin
anak-anak
kecil
setiap
harinya.
Musik
akan
mendukung
suasana
pembelajarannya.
Secara rinci pembelajaran matematika dengan menggunakan metode gubahan musik
mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Anak yang belajar dengan perasaan senang berarti ekonomis dalam hal-hal yang
bersifat positif
1). Menghemat energi
Dalam hal ini dengan adanya musik yang mengiringi pembelajaran
matematika akan menjadikan mereka tertarik. Gubahan musik akan memberikan
suasana yang tidak menegangkan. Mereka menganggap pembelajaran matematika
layaknya bermain saat berkumpul dengan teman-teman. Musik tak lepas dari suasana
bermain anak. Perasaan senang dalam belajar akan dapat menghemat energi, karena
apabila anak belajar dalam keadaan senang, belajar akan lebih mudah dan cepat
dipahami . Kemudahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika berarti sedikit
mengeluarkan energi dalam berpikir. Dengan demikian metode gubahan musik secara
otomatis dapat menyisakan energi anak yang masih cukup untuk digunakan dalam hal
lain.
48
2). Memelihara motivasi
Suasana pembelajaran yang menyenangkan akan membuat anak tetap
semangat untuk belajar. Suasana pembelajaran yang sebelumnya menjenuhkan
menjadi lebih menyenangkan dan mengharuskan siswa untuk dapat berpartisipasi
aktif. Keterlibatan mereka dalam belajar akan membuat mereka merasa senang dan
nyaman untuk belajar. Tanpa disadari ternyata mereka telah melewati jam belajar
matematika dengan nyaman dan tetap semangat yang biasanya terasa lama dan
menegangkan.
b. Dapat mengeliminasi atau memperlembat hal-hal yang bersifat negatif
Suasana belajar yang menyenangkan dapat menghilangkan rasa bosan, ngantuk
dan tegang. Belajar yang menyenangkan akan membuat mereka lebih antusias dan
tidak ingin meninggalkan waktu sedikit pun untuk memperhatikan hal lain, sehingga
hasil belajar yang dapat diraih oleh siswa akan lebih maksimal
Berdasarkan beberapa manfaat di atas, jelas bahwa gubahan musik sangat
membantu proses belajar dan mempengaruhi hasil belajar anak. Oleh karena itu,
alangkah baiknya apabila metode gubahan musik dapat dijadikan salah satu alternatif
dalam menyampaikan materi matematika.
49
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan gubahan musik dalam pembelajaran matematika dapat mengurangi
kejenuhan siswa.
2. Menyanyikan materi pelajaran matematika dapat menciptakan suasana belajar
yang lebih variatif.
3. Gubahan musik dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa menjadi lebih
semangat dan kreatif dalam belajar matematika.
4. Suasana belajar yang menyenangkan dapat membuat siswa nyaman dalam belajar,
sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar matematikanya.
5. Pembelajaran matematika dengan menyanyikan simbol dan angka dalam materi
dapat meningkatkan kecerdasan logis matematis siswa.
Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian ini serta penjelasan dari kesimpulan di atas, maka
implikasi dari penelitian ini adalah :
1. Penggunaan gubahan musik dapat meningkatkan kecerdasan logis matematis
bidang studi matematika anak kelas II SDN Cepoko I, oleh karena itu perlu
adanya pemberitahuan kepada Kepala Sekolah bahwa metode ini bagus untuk
diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.
2. Diadakan pelatihan untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru tentang
bagaimana cara
menerapkan
metode gubahan musik dalam pembelajaran
matematika di kelas.
3. Pelatihan untuk guru akan lebih terarah apabila diadakan tiap minggu sekali. Guru
diberi kesempatan untuk menyampaikan ide-ide kreatifnya bagaimana menyusun
49
50
strategi pembelajaran matematika yang mendukung keberhasilan kegiatan belajar
mengajar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan implikasi dari hasil penelitian ini, maka
peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan gubahan musik dapat
meningkatkan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika anak kelas II
di SDN Cepoko I Ngrambe. Oleh karena itu pihak sekolah sebagai tempat siswa
belajar dan mencari ilmu diharapkan dapat menyajikan berbagai metode
pembelajaran dan tidak membatasi berbagai metode pembelajaran selama metode
yang digunakan tersebut bersifat mendidik. Metode pembelajaran tidak harus
monoton seperti yang terjadi di sekolah-sekolah pada umumnya seperti yang
terjadi sekarang ini, yang kegiatan siswa hanya mendengarkan ceramah dan
penjelasan guru, bersikap serius, dan mengikuti pembelajaran yang menegangkan,
tetapi akan lebih mendukung keberhasilam peningkatan prestasi belajar siswa
apabila metode pembelajaran bersifat variatif, karena akan membuat suasana
belajar menjadi lain dan baru, motivasi baru, menyenangkan, tidak menegangkan
dan yang paling penting dapat membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
2. Guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, yang
mendukung siswa untuk lebih aktif, nyaman, menyenangkan serta tertarik untuk
selalu berada dalam kondisi belajar. Sehingga untuk dapat mewujudkan semua
itu, seorang guru perlu memiliki kemampuan, kecakapan, pengetahuan dan
wawasan yang luas. Metode gubahan musik dapat diterapkan oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran matematika, sehingga metode pembelajaran tidak
harus monoton pada metode belajar konvensional yang sudah membudaya sejak
waktu yang cukup lama. Seorang guru modern harus lebih kreatif dan inovatif
dalam menyajikan berbagai model pembelajaran agar anak didik menjadi tertarik
serta nyaman dan tetap semangat dalam mengikuti pelajaran matematika.
51
3. Pada saat-saat tertentu penggunaan gubahan musik dalam belajar matematika
menjadi tidak efektif dikarenakan faktor waktu dan keluasan ilmu, misalnya saat
memperdalam dan memperluas konsep matematika tidak cukup jika hanya
dengan menyanyikan materi, terlalu banyak menyanyikan materi matematika
akan sangat membuang waktu dan tidak dapat untuk mempercepat penyelesaian
materi pokok.
4. Penelitian lanjut dipandang perlu mengingat banyak sekali manfaat dari
penggunaan gubahan musik. Mengembangkan kecerdasan lebih luas, yang
mungkin tidak hanya mengembangkan kecerdasan logis matematis bidang studi
matematika akan tetapi ada kecerdasan-kecerdasan lain yang ikut terangkat lebih
dominan lagi, misalnya kecerdasan kinestetik atau kecerdasan interpersonal dan
lain sebagainya dalam bidang mata pelajaran yang lain pula.
Di samping itu juga penelitian lebih lanjut perlu dikembangkan dalam bentuk
lagu lain yang juga lebih bermanfaat untuk mendukung keberhasilan peningkatan
prestasi belajar. Hal yang terpenting disini yaitu penggunaan gubahan musik yang
akan ditinjau lebih jauh oleh peneliti yang lain diperlukan kesesuaian
perkembangan gubahan musik yang disusun dengan situasi dan keadaan serta
penerapan di lapangan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Adi.W.Gunawan.2003. Genius Learning Strategi : Petunjuk Praktis untuk
Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Agus Efendi. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung : Alfabeta
Anton sukarno. 2003. Pengantar Statistik .Surakarta : Depdiknas.
___________ . 2003. Statistik Lanjut. Surakarta : Depdiknas.
A.Tabrani Rusyam, Atang Kusnidar, dan Zainal Arifin. 1989. Pendekatan Dalam
Proses Belajar Mengajar. Bandung Remaja Karya
Budiyono. 2000. Statistik Dasar Untuk Penelitian. Surakarta : UNS.
Depdikbud.1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Dewa Ketut Sukardi. 1988. Analisis Tes Psikologi. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djohan. 2003. Psikologi musik. Yogyakarta : Buku Baik.
I. L. Pasaribu dan B. Simanjuntak. 1982. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sage
Publications.
Kunto Purboyo. 2004. Bermain dan Kreatifitas. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.
Laurel Schmidt. 2002. Jalan Pintas Menjadi 7 Kali Lebih Cerdas. Bandung : Kaifa.
Linda Campbell dkk. 2002. Multiple Intelligences : Metode Terbaru Melesatkan
Kecerdasan. Depok : Inisiasi Press.
Mattew B. Miles & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Moh. Nasir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Monty P Satyadarma. Roswiyani P. Zahra. 2004. Cerdas Dengan Musik. Jakarta :
Puspa Swara.
Muchtar Buchari. 1977. Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung : Jermare.
Nana Sudjana. 1999. CBSA dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
53
Nur Rahadian Sari. 2005. Musik dan Kecerdasan Otak Bayi. Bogor :Kharisma Buka
Aksara.
Paul Madaule. 2002. Earobics. Bandung : Kaifa.
Poerwodarminto. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Purwoto. 1998. Strategi Mengajar Matematika. Surakarta : UNS Press.
Ronny Kontour. 2004. Metode Penelitian : untuk Penulisan Skripsi dan Thesis.
Jakarta : Penerbit P P M
Shinta Rahmawati.2001. Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. Jakarta : Kompas.
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Gunung Mulia.
Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Suharsimi Arikunto. 1997. Penelitian Program Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara.
________________. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta
: Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata. 1983. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta
: Andi Offset
Sutratinah Tirtonegoro. 1984. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya.
Jakarta : Bina Aksara
Tim Bina Karya Guru. 2003. Matematika SD : Terampil Berhitung. Jakarta :
Erlangga.
Utami Munandar. 2002. Kreatifitas dan Keberbakatan : Strategi mewujudkan Potensi
Kreatif dan Bakat : Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Winkel. WS. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
54
55
Lampiran 1
Instrumen Test
Pengantar
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan pada Allah SWT, karena atas rahmad
dan ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan instrument
kuesioner ini.
Kuesioner ini merupakan alat pengukuran tentang pengaruh penggunaan
gubahan musik untuk meningkatkan kecerdasan logis matematis bidang studi
matematika anak kelas II Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Ngrambe tahun ajaran
2006/2007.
Skor item maksimal adalah 4 dan minimal adalah 0 untuk tiap item yang tidak
terpenuhi persyaratannya sama sekali.
Instrumen test ini telah disusun dengan segala daya dan upaya yang maksimal
dan inilah hasil terbaik yang mampu penulis hasilkan. Untuk itulah mudah-mudahan
instrument ini dapat memberi manfaat bagi banyak pihak dan khususnya dalam dunia
pendidikan keberbakatan.
Ngawi, Agustus 2006
Penulis
56
Lampiran 2
DEFINISI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI
MATEMATIKA
A. DEFINISI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
No.
1.
Ahli
Definisi
Gardner dalam
Menyatakan bahwa “Inteligensi logis matematis melibatkan
Linda
banyak komponen ; perhitungan secara matematis, berpikir
Campbell
logis, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan
(2002:40),
induktif, dan ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan.
Pada intinya kemampuan matematis merupakan kemampuan
untuk mengenal dan memecahkan masalah”.
Menyatakan bahwa “orang dengan kecerdasan matematika
2.
Adi.W.
dan logika yang berkembang adalah orang yang mampu
Gunawan (2002 memecahkan masalah, mampu memikirkan dan menyusun
: 233)
solusi dengan urutan yang logis. Mereka suka angka, urutan,
logika dan keteraturan. Mereka dapat mengerti pola dan
hubungan serta mampu melakukan proses berpikir deduktif
dan induktif”.
“Anak-anak yang memiliki kecerdasan logis matematis
3.
Laurel
biasanya menyukai teka-teki, seperti teka-teki tentang
Schmidt ( 36 )
seorang petani yang ingin menyeberangi sungai dengan
membawa ayam, serigala, dan sekantong jagung. Bagi
mereka bilangan layaknya benda hidup atau tokoh dalam
buku cerita. Mereka suka berpikir matematis, mengira-ngira,
57
mengukur dan menghitung”.
Menyatakan bahwa “Inteligensi logis matematis merupakan
4.
Gardner dalam
kemampuan untuk menjajaki pola-pola, kategori-kategori
Utami
dan hubungan-hubungan dengan memanipulasi objek-objek
Munandar
atau simbol-simbol”.
(2002 : 265)
Mendefinisikan bahwa “orang yang memiliki kecerdasan ini
5.
James dalam
adalah mereka yang bekerja dengan symbol-simbol abstrak
Agus Efendi (
dan bisa melihat koneksi antara potongan-potongan
2005 : 143 )
informasi yang mungkin terlewatkan oleh orang lain.
6.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat
Definisi
ditarik suatu definisi operasional bahwa kecerdasan logis
Operasional
matematis
adalah
suatu
kecerdasan
dalam
bidang
matematika atau ilmu hitung yang dimiliki oleh seseorang
dimana mereka mampu memecahkan suatu permasalahan
dengan menggunakan penalaran dan memberikan solusi
secara urut dan logis, mereka suka angka, teka-teki, serta
menyusun pola-pola, kategori-kategori, dan hubunganhubungan dengan memanipulasi objek-objek atau simbolsimbol dalam mempelajari sesuatu. Mereka lebih mudah
menguasai sesuatu dalam bentuk abstrak daripada bentuk
konkret.
58
Lampiran 5
PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL :
1. Tulislah nama dan nomor absen pada lembar jawaban yang telah dibagikan!
2. Kerjakan semua soal pada lembar jawab yang ada!
3. Pahamilah secara baik-baik setiap soal yang ada!
4. Jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal!
5. Tulislah hasil jawaban yang kamu anggap paling benar dan telitilah sebelum
diserahkan pada guru!
6. Mulailah pekerjaanmu dengan bacaan “Basmalah” dan akhirilah dengan bacaan
“Hamdalah”!
7. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik !
SELAMAT MENGERJAKAN
59
Lampiran 6
Soal Try Out
1. 87 – 65 =… .
2. Diki memiliki empat puluh lima buah mangga. Dikupas oleh Roma sebanyak 12 buah.
Berapa banyak buah mangga Diki sekarang ?
3. 7 puluh sembilan – enam puluh lima =… .
4. 73 ditambah 23 sama dengan … .
5. Lima puluh 3 ditambah 6belas = … .
6. Delapan puluh sembilan dikurangi tujuh puluh lima sama dengan… .
7. Tujuh puluh tujuh – 63 sama dengan… .
8. Delapan puluh lima dikurangi &&&&&&&&&&&& =… .
9. 5@@@@@@@@ – * * * * 2 sama dengan…
10. Dua puluh empat ditambah dua puluh lima sama dengan … .
11. Budi dan Annas mencari ikan di kali. Budi memperoleh dua puluh tiga ekor ikan. Annas
memperoleh tiga puluh 5 ekor ikan. Berapa banyak ikan yang mereka dapatkan ?
12. Hari ini penjual mainan menjual 46 buah gasingan. Kemarin ia menjual tiga puluh tiga
buah. Berapa gasingan yang dijual selama dua hari tersebut ?
13. Tebal buku Nana 3 puluh delapan halaman. Tebal buku Nunik lima puluh satu halaman.
Berapa halaman jumlah tebal buku Nana dan Nunik ?
14. Toko Agung telah menjual dua puluh tujuh batang pensil. Toko laris telah menjual empat
puluh dua batang pensil. Berapa pensil yang telah dijual kedua took tersebut ?
15. Ika mempunyai enam puluh 3 helai perangko. Ratna mempunyai 2 puluh enam helai
perangko. Berapa jumlah perangko Ika dan Ratna ?
16. Jumlah murid kelas 2 sebanyak empat puluh tiga siswa. Banyaknya murid perempuan 2
puluh satu siswa. Berapa jumlah murid laki-laki ?
17. 30 ditambah sepuluh = … .
18. Panjang jalan di kampong Selvya dua puluh lima kilometer. Yang sudah diaspal
sepanjang empat belas kilometer. Berapa panjang jalan yang belum di aspal ?
19. Bu Fira memiliki tiga puluh tujuh ikat padi. Bu Fira menumbuk dua puluh dua ikat.
Berapa ikat padi yang belum di tumbuk Bu Fira ?
60
20. Seorang tukang bangunan memasang empat puluh sembilan buah ubin. Karena kurang
hati-hati, sebanyak dua puluh tujuh ubin pecah. Berapa banyak ubin yang tidak pecah ?
21. * * * * * * * * * * * * * * * * * * ditambah empat puluh = … .
22. 2 @@@@@ + 4 puluh &&&& = … .
23. Sembilan belas ditambah 50 sama dengan … .
24. 20 ditambah 55 = … .
25. 30 + 69 = … .
26. Enam puluh7 dikurangi 15 sama dengan… .
27. Lima puluh satu + dua puluh lima = … .
28. Tujuh puluh dua dikurangi enam puluh satu sama dengan… .
29. 94 dikurangi delapan puluh dua =… .
30. Sembilan puluh tiga – dua belas sama dengan… .
31. Panjang sebuah pipa air empat puluh lima meter, kemudian disambung lagi dengan pipa
sepanjang 44 meter. Berapa meterkah panjang pipa itu sekarang ?
32. Umur Rini tiga belas tahun, umur nenek lima puluh lima tahun. Berapa jumlah umur mereka?
33. Di dalam keranjang terdapat tiga puluh 5 apel. Ibu menambah 24 apel lagi ke dalam
keranjang. Berapa jumlah apel di dalam keranjang sekarang ?
34. Tukang jahit pakaian mempunyai 65 keping kancing. Kemudian ia membeli lagi 34
keping. Berapa jumlah kancing baju yang dimiliki tukang jahit itu ?
35. Sebuah Tangki mobil berisi 43 liter bensin. Kemudian diisi lagi 34 liter. Berapa liter
bensin di dalam tangki sekarang ?
36. Erlin mempunyai tujuh puluh 5 telur bebek. Lima belas telur pecah di dalam keranjang.
Berapa butir telur yang masih utuh ?
37. Di rak terdapat 58 gelas. Kemudian Wulan mengambil gelas sebanyak delapan belas
buah. Berapa banyak gelas yang masih berada di dalam rak ?
38. Pak Aji mempunyai 8 puluh tiga lele. Kemudian diberikan kepada Pak Rudi sebanyak
dua puluh tiga lele. Berapa lele Pak Aji sekarang ?
39. Hendrik menggenggam empat puluh tujuh butir kedelai. Kemudian tujuh belas butir
ditanam di kebun. Berapa butir kedelai yang masih digenggam Hendrik ?
40. Toko Bu Dian memiliki enam puluh tujuh buku tulis. Dibeli oleh Bu Yuni sebanyak 3
puluh tujuh buku tulis. Berapa banyak buku tulis di took Bu Dian sekarang ?
61
Lampiran 7
Soal Test Matematika
1. 87 – 65 =… .
2. Diki memiliki empat puluh lima buah mangga. Dikupas oleh Roma sebanyak 12 buah.
Berapa banyak buah mangga Diki sekarang ?
3. 7 puluh sembilan – enam puluh lima =… .
4. 73 ditambah 23 sama dengan … .
5. Lima puluh 3 ditambah 6belas = … .
6. Delapan puluh sembilan dikurangi tujuh puluh lima sama dengan… .
7. Tujuh puluh tujuh – 63 sama dengan… .
8. Delapan puluh lima dikurangi &&&&&&&&&&&& =… .
9. 5@@@@@@@@ – * * * * 2 sama dengan…
10. Budi dan Annas mencari ikan di kali. Budi memperoleh dua puluh tiga ekor ikan. Annas
memperoleh tiga puluh 5 ekor ikan. Berapa banyak ikan yang mereka dapatkan ?
11. Hari ini penjual mainan menjual 46 buah gasingan. Kemarin ia menjual tiga puluh tiga
buah. Berapa gasingan yang dijual selama dua hari tersebut ?
12. Tebal buku Nana 3 puluh delapan halaman. Tebal buku Nunik lima puluh satu halaman.
Berapa halaman jumlah tebal buku Nana dan Nunik ?
13. Toko Agung telah menjual dua puluh tujuh batang pensil. Toko laris telah menjual empat
puluh dua batang pensil. Berapa pensil yang telah dijual kedua toko tersebut ?
14. Ika mempunyai enam puluh 3 helai perangko. Ratna mempunyai 2 puluh enam helai
perangko. Berapa jumlah perangko Ika dan Ratna ?
15. Jumlah murid kelas 2 sebanyak empat puluh tiga siswa. Banyaknya murid perempuan 2
puluh satu siswa. Berapa jumlah murid laki-laki ?
16. Panjang jalan di kampong Selvya dua puluh lima kilometer. Yang sudah diaspal
sepanjang empat belas kilometer. Berapa panjang jalan yang belum di aspal ?
17. Bu Fira memiliki tiga puluh tujuh ikat padi. Bu Fira menumbuk dua puluh dua ikat.
Berapa ikat padi yang belum di tumbuk Bu Fira ?
18. Seorang tukang bangunan memasang empat puluh sembilan buah ubin. Karena kurang
hati-hati, sebanyak dua puluh tujuh ubin pecah. Berapa banyak ubin yang tidak pecah ?
62
19. * * * * * * * * * * * * * * * * * * ditambah empat puluh = … .
20. 2 @@@@@ + 4 puluh &&&& = … .
21. Sembilan belas ditambah 50 sama dengan … .
22. 20 ditambah 55 = … .
23. 30 + 69 = … .
24. Enam puluh7 dikurangi 15 sama dengan… .
25. Tujuh puluh dua dikurangi enam puluh satu sama dengan… .
26. 94 dikurangi delapan puluh dua =… .
27. Sembilan puluh tiga – dua belas sama dengan… .
28. Panjang sebuah pipa air empat puluh lima meter, kemudian disambung lagi dengan pipa
sepanjang 44 meter. Berapa meterkah panjang pipa itu sekarang ?
29. Umur Rini tiga belas tahun, umur nenek lima puluh lima tahun. Berapa jumlah umur
mereka?
30. Di dalam keranjang terdapat tiga puluh 5 apel. Ibu menambah 24 apel lagi ke dalam
keranjang. Berapa jumlah apel di dalam keranjang sekarang ?
31. Tukang jahit pakaian mempunyai 65 keping kancing. Kemudian ia membeli lagi 34
keping. Berapa jumlah kancing baju yang dimiliki tukang jahit itu ?
32. Sebuah Tangki mobil berisi 43 liter bensin. Kemudian diisi lagi 34 liter. Berapa liter
bensin di dalam tangki sekarang ?
33. Erlin mempunyai tujuh puluh 5 telur bebek. Lima belas telur pecah di dalam keranjang.
Berapa butir telur yang masih utuh ?
34. Di rak terdapat 58 gelas. Kemudian Wulan mengambil gelas sebanyak delapan belas
buah. Berapa banyak gelas yang masih berada di dalam rak ?
35. Pak Aji mempunyai 8 puluh tiga lele. Kemudian diberikan kepada Pak Rudi sebanyak
dua puluh tiga lele. Berapa lele Pak Aji sekarang ?
36. Hendrik menggenggam empat puluh tujuh butir kedelai. Kemudian tujuh belas butir
ditanam di kebun. Berapa butir kedelai yang masih digenggam Hendrik ?
37. Toko Bu Dian memiliki enam puluh tujuh buku tulis. Dibeli oleh Bu Yuni sebanyak 3
puluh tujuh buku tulis. Berapa banyak buku tulis di took Bu Dian sekarang ?
63
Lampiran 8
PENILAIAN TEST
Butir Soal
Kriteria Penilaian
*
1. 87 – 65 =… .
**
***
****
Total Skor
1
1
1
1
4
Dikupas oleh Roma sebanyak 12 buah. Berapa 1
banyak buah mangga Diki sekarang ?
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
memperoleh dua puluh tiga ekor ikan. Annas 1
memperoleh tiga puluh 5 ekor ikan. Berapa
1
1
1
4
1
1
1
1
4
lima puluh satu halaman. Berapa 1
1
1
1
4
2. Diki memiliki empat puluh lima buah mangga.
3. 7 puluh sembilan – enam puluh lima =… .
4. 73 ditambah 23 sama dengan … .
5. Lima puluh 3 ditambah 6belas = … .
6. Delapan puluh sembilan dikurangi tujuh puluh
lima sama dengan… .
7. Tujuh puluh tujuh – 63 sama dengan… .
8. Delapan
puluh
lima
dikurangi
&&&&&&&&&&&& =… .
9. 5@@@@@@@@ – * * * * 2 sama dengan…
10. Budi dan Annas mencari ikan di kali. Budi
banyak ikan yang mereka dapatkan ?
11. Hari ini penjual mainan menjual 46 buah
gasingan. Kemarin ia menjual tiga puluh tiga
buah. Berapa gasingan yang dijual selama dua
hari tersebut ?
12. Tebal buku Nana 3 puluh delapan halaman. Tebal
buku Nunik
halaman jumlah tebal buku Nana dan Nunik ?
64
13. Toko Agung telah menjual dua puluh tujuh
batang pensil. Toko laris telah menjual empat 1
puluh dua batang pensil. Berapa pensil yang telah
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
belas kilometer. Berapa panjang jalan yang 1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
20. 2 @@@@@ + 4 puluh &&&& = … .
1
1
1
1
4
21. Sembilan belas ditambah 50 sama dengan … .
1
1
1
1
4
22. 20 ditambah 55 = … .
1
1
1
1
4
23. 30 + 69 = … .
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
dijual kedua toko tersebut ?
14. Ika mempunyai enam puluh 3 helai perangko.
Ratna mempunyai 2 puluh enam helai perangko.
1Berapa jumlah perangko Ika dan Ratna ?
15. Jumlah murid kelas 2 sebanyak empat puluh tiga
siswa. Banyaknya murid perempuan 2 puluh satu
siswa. Berapa jumlah murid laki-laki ?
16. Panjang jalan di kampong Selvya dua puluh lima
kilometer. Yang sudah diaspal sepanjang empat
belum di aspal ?
17. Bu Fira memiliki tiga puluh tujuh ikat padi. Bu
Fira menumbuk dua puluh dua ikat. Berapa ikat
padi yang belum di tumbuk Bu Fira ?
18. Seorang tukang bangunan memasang empat
puluh sembilan buah ubin. Karena kurang hatihati, sebanyak dua puluh tujuh ubin pecah.
Berapa banyak ubin yang tidak pecah ?
19. * * * * * * * * * * * * * * * * * * ditambah
empat puluh = … .
24. Enam puluh7 dikurangi 15 sama dengan… .
25. Tujuh puluh dua dikurangi enam puluh satu sama
dengan… .
26. 94 dikurangi delapan puluh dua =… .
65
27. Sembilan puluh tiga – dua belas sama dengan.. .
1
1
1
1
4
28. Panjang sebuah pipa air empat puluh lima meter,
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
Berapa jumlah kancing baju yang dimiliki tukang 1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
Berapa banyak gelas yang masih berada di dalam 1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
kemudian disambung lagi dengan pipa sepanjang
44 meter. Berapa meterkah panjang pipa itu
sekarang ?
29. Umur Rini tiga belas tahun, umur nenek lima
puluh lima tahun. Berapa jumlah umur mereka?
30. Di dalam keranjang terdapat tiga puluh 5 apel.
Ibu menambah 24 apel lagi ke dalam keranjang.
Berapa jumlah apel di dalam keranjang sekarang?
31. Tukang jahit pakaian mempunyai 65 keping
kancing. Kemudian ia membeli lagi 34 keping.
jahit itu ?
32. Sebuah Tangki mobil berisi 43 liter bensin.
Kemudian diisi lagi 34 liter. Berapa liter bensin
di dalam tangki sekarang ?
33. Erlin mempunyai tujuh puluh 5 telur bebek. Lima
belas telur pecah di dalam keranjang. Berapa
butir telur yang masih utuh ?
34. Di rak terdapat 58 gelas. Kemudian Wulan
mengambil gelas sebanyak delapan belas buah.
rak ?
35. Pak Aji mempunyai 8 puluh tiga lele. Kemudian
diberikan kepada Pak Rudi sebanyak dua puluh
tiga lele. Berapa lele Pak Aji sekarang ?
36. Hendrik menggenggam empat puluh tujuh butir
kedelai. Kemudian tujuh belas butir ditanam di
kebun.
Berapa
butir
digenggam Hendrik ?
kedelai
yang
masih
66
37. Toko Bu Dian memiliki enam puluh tujuh buku
tulis. Dibeli oleh Bu Yuni sebanyak 3 puluh tujuh
buku tulis. Berapa banyak buku tulis di took Bu 1
Dian sekarang ?
Keterangan :
* : mengubah soal menjadi bentuk bersusun
** : mengubah soal menjadi bentuk angka
*** : membubuhkan tanda hitung dengan tepat
**** : memberikan angka jawaban yang tepat
1
1
1
4
67
Lampiran 9
Nama
No. Absen
Kelas
Sekolah
:
:
:
:
LEMBAR JAWAB
Jawablah soal-soal yang telah dibagikan, pada lembar jawab dengan baik dan rapi !
1. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
2. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
3. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
4. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
5. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
6. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
7. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
8. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
9. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
10. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………
68
Lampiran 10
GUBAHAN LAGU MATERI PELAJARAN MATEMATIKA
Syair Asli Lagu I :
“Anak Gembala”
Aku adalah anak gembala
Selalu riang serta gembira
Karena aku senang bekerja
Tak pernah lelah ataupun lengah
Tralala…lala 2X
Tralala…lala 3X
Setiap hari kubawa ternak
Ke padang rumput di kaki bukit
Rumputnya hijau, subur dan banyak
Ternakku makan tak pernah sdikit
Tralala…lala 2X
Tralala…lala 3X
69
Syair Gubahan Materi I :
“Penjumlahan Bersusun Tanpa Menyimpan”
Ayo sekarang ajar berhitung
Menjumlah angka dengan bersusun
Pertama hitung jumlah satuan
Kmudian baru jumlah puluhan
Tralala…lala 2X
Tralala…lala 3X
Ayo sekarang kita mencoba
Menjumlah angka dengan bersusun
Delapan belas angka pertama
Jumlahkan dengan delapan Satu
Tralala…lala 2X
Tralala…lala 3X
Angka satuan tambahkan dulu
Delapan tambah satu berapa ?
Hasilnya s’bilan tulis dibawah
Barulah hitung angka puluhan
Tralala…lala 2X
Tralala…lala 3X
Satu ditambah dlapan berapa ?
Hasilnya s’bilan tulis dibawah
Sehingga hasil akhir hitungan
Sembilan puluh sembilan tepat
Tralala…lala 2X
Tralala…lala 3X
70
Syair Lagu II :
“ Balonku “
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau, dooooor
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
69
71
Gubahan Lagu Materi I :
“Ayamku”
Ayamku tiga lima
Rupa-rupa bulunya
Hitam, putih, kelabu
Coklat muda dan tua
Kubeli ayam lagi, pthooook
Jumlahnya dua Satu
Ayamku lima enam
Kukandang rapat-rapat
Syair Lagu Asli II :
“Balonku”
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau, door
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
72
Syair Lagu Gubahan Materi II :
“Pengurangan Bersusun Tanpa Tehnik Menyimpan”
Kurangkan angka ini
Jangan lupa caranya
Hitung dengan bersusun
Agar mudah dan cepat
Sembilan puluh tujuh, say
Kurangi empat tiga
Hasilnya lima empat
Bagaimana caranya ?
Sembilan puluh tujuh
Kita tulis diatas
Lima empat dibawah
Hitung dari yang blakang
Tujuh kurangi tiga, say
Didapat angka empat
Sembilan kurang empat
Hasilnya ada lima
( Sehingga hasil akhir, Lima puluh empat pas )
Syair Lagu Asli III :
73
“Pamanku”
Kemarin paman datang
Pamanku dari desa
Dibawakannya rambutan pisang
Dan sayur mayur segala rupa
Cerita paman tentang ternaknya
Berkembang biak semua
Padaku paman berjanji
Mengajak libur di desa
Hatiku girang tidak terperi
Terbayang sudah aku disana
Mandi di sungai, turun ke sawah
Menggiring kerbau ke kandang
Syair Lagu Asli IV :
“Naik-naik ke Puncak Gunung”
Naik-naik ke puncak gunung
Tinggi-tinggi sekali
Naik-naik ke puncak gunung
Tinggi-tinggi sekali
Kiri-kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara
Kiri-kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara
74
75
Lampiran 11
Uji Validitas Test Matematika
No.
No. Item
Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
4
4
4
4
4
4
4
0
4
4
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
2
3
0
2
4
4
0
4
4
4
1
4
2
4
4
4
0
4
0
4
4
2
2
3
4
4
4
4
3
4
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
3
4
4
3
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
0
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
0
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
0
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
0
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
0
4
4
4
4
4
4
3
4
0
4
4
4
4
4
4
3
0
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
1
4
4
4
4
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
0
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
0
4
4
4
0
4
4
2
4
4
4
4
4
3
1
4
0
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
4
0
4
4
4
0
4
3
4
4
4
1
4
0
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
0
4
4
4
0
2
3
4
4
4
2
4
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
3
4
4
4
4
0
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
0
4
4
4
2
4
3
4
4
4
0
4
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
0
4
4
4
0
3
4
4
4
4
3
4
4
4
0
3
0
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
1
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
0
4
4
4
0
4
4
4
0
4
3
4
4
4
0
4
0
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
2
3
4
4
3
0
4
4
4
0
2
4
4
3
4
2
4
4
4
0
4
0
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
3
4
3
4
4
3
0
4
4
4
0
4
4
4
4
4
0
4
4
4
0
4
0
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
0
SX
SX2
123
471
98
346
117
459
130
514
125
481
125
483
119
463
120
452
128
500
131
509
114
436
115
443
114
432
123
479
119
463
112
426
129
501
107
405
107
397
108
422
SXY
16717 13985 16609 17618 17097 17007 16274 16229 17378 17231 15925 16108 15877 17083 16723 15835 16979 15215 15160 15498
r hit
r tab
0,517 0,667 0,789 0,618 0,692 0,572 0,445 0,410 0,624 0,020 0,617 0,650 0,609 0,755 0,763 0,710 0,027 0,671 0,680 0,706
0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Ket
si2
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
tdk
vl
vl
vl
vl
vl
vl
tdk
vl
vl
vl
0,77 1,87 1,66 0,50 0,63 0,69 1,37 0,84 0,53 0,13 1,58 1,59 1,46 1,00 1,37 1,68 0,34 2,01 1,77 2,32
76
No. Item
Kuadra
t
Y
Y2
157 24649
155 24025
111 12321
106 11236
134 17956
158 24964
156 24336
11
121
148 21904
82
6724
149 22201
126 15876
156 24336
111 12321
160 25600
153 23409
157 24649
54
2916
159 25281
79
6241
154 23716
156 24336
149 22201
143 20449
139 19321
154 23716
158 24964
153 23409
160 25600
77
5929
155 24025
101 10201
142 20164
107 11449
4470 630546
Jml
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
4
4
1
4
4
4
4
0
4
0
2
0
4
3
4
2
4
2
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
0
4
0
3
3
4
4
0
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
3
4
4
0
4
4
4
4
0
4
0
2
4
4
0
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
3
3
4
4
0
4
4
4
4
0
2
0
4
4
4
2
4
4
4
0
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
0
4
0
3
3
4
4
0
0
2
4
4
0
4
0
4
4
4
0
4
4
4
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
2
0
4
3
4
4
4
4
4
4
4
0
4
2
4
2
4
0
4
4
4
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
3
4
4
4
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
3
4
4
3
4
4
4
0
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
0
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
3
4
4
4
0
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
0
4
3
4
3
4
1
4
1
1
4
4
0
4
0
4
3
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
3
0
4
4
4
4
4
0
4
4
2
3
4
4
4
2
2
4
4
0
4
0
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
3
4
4
4
4
4
0
4
0
3
3
4
4
2
0
0
4
2
0
4
0
2
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
0
4
4
4
4
4
0
4
0
4
1
4
4
3
4
4
4
4
0
4
0
4
2
4
3
4
4
4
0
4
0
4
4
4
3
4
4
4
4
4
0
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
3
4
4
4
2
4
0
4
0
4
2
4
4
4
2
4
4
4
0
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
0
2
0
4
4
4
4
4
1
4
0
4
0
4
2
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
2
4
4
0
0
0
4
4
0
3
0
4
4
4
2
4
4
4
0
4
0
4
4
4
4
3
4
2
4
4
0
4
0
3
2
4
4
0
1
1
4
4
0
2
0
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
3
0
4
4
0
4
0
3
0
3
2
4
4
0
2
2
4
4
0
3
0
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
3
4
4
0
0
0
2
4
0
3
0
4
4
4
4
4
4
4
0
4
0
4
4
4
4
4
2
4
4
4
0
4
0
4
3
101 114 107 105 99 115 131 117 115 116 98 105 91 108 108 102 91 87 102 94
371 450 415 403 385 449 509 459 445 452 370 403 349 416 414 390 343 325 394 362
14516 16134 15307 15226 14583 16345 17351 16624 16332 16526 14245 15392 13579 15730 15509 14872 13679 12982 15085 13981
0,709 0,673 0,677 0,774 0,770 0,764 0,300 0,799 0,783 0,821 0,703 0,864 0,760 0,866 0,751 0,770 0,831 0,737 0,862 0,776
0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
r11
vl
vl
vl
vl
vl
vl
tdk vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
vl
2,09 1,99 2,30 2,32 2,85 1,77 0,13 1,66 1,65 1,65 2,57 2,32 3,10 2,15 2,09 2,47 2,92 3,01 2,59 3,00
68,71
0,9718
77
Contoh penghitungan validitas angket item no. 1
rxy 

.
.  .
2
 
2
.    
2
2
34 x16717  123x4470
34x471  123 34x630546  4470 
2
2
= 0,517
Tabel Ringkasan Uji Validitas Pola Asuh Orang Tua (X1)
No
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
X
X2
Y
Y2
XY
r hit
r tab
Keterangan
123
98
117
130
125
125
119
120
128
131
114
115
114
123
119
112
129
107
107
108
101
114
107
105
99
115
471
346
459
514
481
483
463
452
500
509
436
443
432
479
463
426
501
405
397
422
371
450
415
403
385
449
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
16717
13985
16609
17618
17097
17007
16274
16229
17378
17231
15925
16108
15877
17083
16723
15835
16979
15215
15160
15498
14516
16134
15307
15226
14583
16345
0,517
0,667
0,789
0,618
0,692
0,572
0,445
0,410
0,624
0,020
0,617
0,650
0,609
0,755
0,763
0,710
0,027
0,671
0,680
0,706
0,709
0,673
0,677
0,774
0,770
0,764
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
78
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
131
117
115
116
98
105
91
108
108
102
91
87
102
94
509
459
445
452
370
403
349
416
414
390
343
325
394
362
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
4470
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
630546
17351
16624
16332
16526
14245
15392
13579
15730
15509
14872
13679
12982
15085
13981
0,300
0,799
0,783
0,821
0,703
0,864
0,760
0,866
0,751
0,770
0,831
0,737
0,862
0,776
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
0,339
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Perhitungan Reliabilitas
1. Mencari varians tiap item dengan rumus
 X2 – (X)2
n
i2 =
139– (37)2
34
=
n
= 0,766
34
Hasil Penghitungan varians butir soal adalah sebagai berikut :
Item i2
Item
i2
1
0,766
11
1,581
2
1,869
12
1,589
3
1,658
13
1,464
4
0,498
14
1,001
5
0,631
15
1,368
6
0,689
16
1,678
7
1,368
17
0,340
8
0,837
18
2,008
9
0,533
19
1,772
10
0,125
20
2,322
Item i2
Item
i2
21
2,087
31
2,574
22
1,993
32
2,316
23
2,302
33
3,101
24
2,316
34
2,145
25
2,845
35
2,087
26
1,766
36
2,471
27
0,125
37
2,925
28
1,658
38
3,011
29
1,648
39
2,588
30
1,654
40
3,003
Total
68,71
79
2. Mencari jumlah varians (i2)
= 68,71
3. Mencari varian total
 Y2 – (Y)2
n
i2 =
630546– (4470)2
34
= 1260,96
34
=
n
Dimasukkan ke dalam rumus alpha
i2
k
r11 =
1t2
k–1
37
r11 =
68,71
137 – 1
1260,96
r11 = 1,0278 x 0,9455
= 0,9718
Hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel untuk n = 34 diperoleh hasil
0,339 Karena r hitung > r tabel atau 0,9718 > 0,339 maka item – item
tersebut adalah reliabel
80
81
Lampiran 12
Gambar Kegiatan Siswa Kelas II SDN Cepoko I Ngrambe
Saat Pembelajaran Matematika dengan Metode Gubahan Musik
Kegiatan siswa saat menyanyikan lagu gubahan materi pelajaran matematika
pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa tehnik menyimpan
Aktifitas siswa saat bernyanyi bersama
dengan tema lagu pengurangan bersusun tanpa tehnik menyimpan
81
82
Gambar kegiatan siswa kelas II SDN Cepoko I saat mengerjakan soal-soal pre test
Beraneka sikap dan gaya siswa-siswi SDN Cepoko I saat mengerjakan soal-soal test kecerdasan
logis matematis bidang studi matematika untuk tahap post test
83
84
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta
Lampiran : 1 (satu) Proposal
Hal
: Permohonan Ijin Menyusun Skripsi
Kepada
Surakarta, 15 Maret 2006
: Yth. Dekan
c.q. Pembantu Dekan I
FKIP – Univ. Sebelas Maret
Di Surakarta
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: HERLIN YULI FITRIANI
Nomor Induk Mahasiswa : K5102019
Tempat, Tgl. Lahir
: NGAWI, 21 JUNI 1984
Program / Jurusan
: PLB / IP
Tingkat / Semester
: IV / VIII
Alamat
: Cepoko Rt 02 Rw 01 Ngrambe, Ngawi,
Jawa Timur
dengan ini kami mengajukan permohonan kepada Dekan FKIP –
Universitas Sebelas Maret, untuk menyusun Skripsi/Makalah dengan
judul sebagai berikut:
PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN
KECERDASAN
LOGIS
MATEMATIS
BIDANG
STUDI
MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI
CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007.
Kami lampirkan pula kerangka minimal Skripsi/Makalah.
Adapun konsultan/pembimbing kami mohonkan :
1.
Prof. Moch. Sholeh Y. A. I. Ph.D.
2.
Drs. Munawir Yusuf. M. Psi.
Atas terkabulnya permohonan ini kami ucapkan terima kasih.
Persetujuan konsultan,
Hormat kami,
1.
_______________
2.
_______________
Fitriani
Herlin Yuli
MENGETAHUI :
Ketua Program Studi
Pendidikan Luar Biasa
Ketua Jurusan
Ilmu Pendidikan
Drs.R. Indianto.M.Pd
NIP. 130 814 552
Drs. Asrowi. M.Pd
NIP. 131 458 317
85
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta
Nomor :
/ J27.1.2 /PL/ 2006
Lampiran : 1 berkas proposal
Hal
: Permohonan Ijin Research/Try Out
Kepada
: Yth. Rektor
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dengan hormat,
Untuk menyelesaikan penyusunan skripsi dengan ini kami melaporkan
bahwa Mahasiswa FKIP – UNS tersebut dibawah ini akan mengadakan
penelitian :
Nama
: HERLIN YULI FITRIANI
Nomor Induk Mahasiswa : K5102019
Tempat, Tgl. Lahir
: NGAWI, 21 JUNI 1984
Program / Jurusan
: PLB / IP
Tingkat / Semester
: IV / VIII
Alamat
: CEPOKO RT 02 RW 01 NGRAMBE, NGAWI,
JATIM
Akan mengadakan Research di : SDN CEPOKO I NGRAMBE
Judul Skripsi / Penelitian / Obyek :
PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN
KECERDASAN
LOGIS
MATEMATIS
BIDANG
STUDI
MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI
CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007.
Mohon mendapatkan proses penyelesaian ijin ke Gubernur / C.Q.
BAPPEDA Jawa Tengah di Semarang dan kami lampirkan foto copy
kerangka penelitian.
Demikian harap menjadikan maklum dan terima kasih.
Surakarta, 15 Maret 2006
a.n. Dekan
Pembantu Dekan III
Drs. Swandono, M.Hum.
NIP. 130 342 440
86
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta
Nomor
Lampiran
Hal
:
/ J27.1.2 / PL / 2006
: 1 berkas proposal
: Permohonan Ijin Research / Try Out
Kepada
:
Yth. Bapak Kepala Sekolah
SDN Cepoko I
di Cepoko
Dengan hormat,
Kami beritahukan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama
: HERLIN YULI FITRIANI
NIM
: K5102019
Tempat, Tgl. Lahir
: NGAWI, 21 JUNI 1984
Semester / Jurusan
: VIII / IP - PLB
Alamat
: CEPOKO RT 02 RW 01 NGRAMBE,
NGAWI, JAWA TIMUR
Telah kami ijinkan untuk menyusun Skripsi / Makalah guna
melengkapi tugas-tugas studi tingkat Sarjana.
Dengan judul :
PENGGUNAAN
GUBAHAN
MUSIK
UNTUK
MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH
DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN
2006/2007.
Sehubungan dengan hal tersebut kami mengharap kiranya Saudara
berkenan mengijinkan mahasiswa kami mengadakan Research / Try
out pada sekolah / instansi yang berada di bawah pimpinan Saudara.
Atas perkenan dan perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Surakarta, 15 Maret 2006
a.n. Dekan
Pembantu Dekan III
Drs. Swandono, M.Hum.
NIP. 130 342 440
87
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Nomor :
/ J27.1.2 / PP / 2006
T E N T A N G
IJIN MENYUSUN SKRIPSI / MAKALAH
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret setelah
menimbang pedoman menyusun Skripsi / Makalah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Nomor : 02 / PT40. FKIP / C / 1991 Tanggal
25 Februari 1991.
Dengan persetujuan konsultan / pembimbing tanggal, 14 Maret 2006
M E M U T U S K A N
Menetapkan kepada mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama
: HERLIN YULI FITRIANI
Nomor Induk Mahasiswa
: K5102019
Tempat, Tgl.Lahir
: NGAWI, 21 JUNI 1984
Program / Jurusan
: PLB / IP
Tingkat / Semester
: IV / VIII
Alamat
: CEPOKO RT 02 RW 01 NGRAMBE, NGAWI,
JATIM
Diijinkan memulai menyusun Skripsi / Makalah dengan judul yang telah dirumuskan
sebagai berikut :
PENGGUNAAN
GUBAHAN
MUSIK
UNTUK
MENINGKATKAN
KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA
ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE
TAHUN AJARAN 2006/2007.
Dengan konsultan / pembimbing :
1.
Prof. Moch. Sholeh Y. A. I. Ph.D. ( Pembimbing Pertama )
2.
Drs. Munawir Yusuf. M.Psi.
( Pembimbing Kedua / Teknik )
Surat keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau kembali jika
dikemudian hari terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di : Surakarta
Pada Tanggal : 15 Maret 2006
a.n. Dekan
Tim Skripsi
Pembantu Dekan I
Drs. R. Indianto. M.Pd
Prof.Dr.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 130 814 552
NIP. 131 458 317
Tembusan :
Yth. Bp / Ibu Pembimbing mohon dilaksanakan sebagaimana mestinya.
88
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta
Nomor
Lampiran
Hal
:
/ J27.1.2 / PL / 2006
: 1 berkas proposal
: Permohonan Ijin Research / Try Out
Kepada
:
Yth. Ibu Kepala Sekolah
SDN Ngrambe I
di Ngrambe
Dengan hormat,
Kami beritahukan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama
: HERLIN YULI FITRIANI
NIM
: K5102019
Tempat, Tgl. Lahir
: NGAWI, 21 JUNI 1984
Semester / Jurusan
: VIII / IP - PLB
Alamat
: CEPOKO RT 02 RW 01 NGRAMBE,
NGAWI, JAWA TIMUR
Telah kami ijinkan untuk menyusun Skripsi / Makalah guna
melengkapi tugas-tugas studi tingkat Sarjana.
Dengan judul :
PENGGUNAAN
GUBAHAN
MUSIK
UNTUK
MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH
DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN
2006/2007.
Sehubungan dengan hal tersebut kami mengharap kiranya Saudara
berkenan mengijinkan mahasiswa kami mengadakan Research / Try
out pada sekolah / instansi yang berada di bawah pimpinan Saudara.
Atas perkenan dan perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Surakarta, 15 Maret 2006
a.n. Dekan
Pembantu Dekan III
Drs. Swandono, M.Hum.
NIP. 130 342 440
89
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE
Jl. Ngrambe - Walikukun
SURAT KETERANGAN
No.
Sesuai dengan surat permohonan ijin Research dari UNS Surakarta pada
Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Ngrambe, dengan ini kami memberikan keterangan
kepada :
Nama
NIM
TTL
Program/Jurusan
Tingkat/Semester
Alamat
: Herlin Yuli Fitriani
: K5102019
: Ngawi, 21 Juni 1984
: Pendidikan Luar Biasa / Ilmu Pendidikan
: IV / VIII
: Cepoko, 02 / 01 Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur
Bahwa nama tersebut telah mengadakan penelitian dan pengumpulan data
pada bulan September 2006 guna menyusun skripsi dengan judul “PENGGUNAAN
GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS
MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH
DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007”, telah
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenarnya dan agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Ngawi, 15 September 2006
Kepala Sekolah
Sekolah Dasar Negeri Cepoko I
Riyanto, Spd
NIP 130 459 677
90
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH DASAR NEGERI NGRAMBE I
Jl. Ngrambe - Walikukun
SURAT KETERANGAN
No.
Sesuai dengan surat permohonan ijin Try Out dari UNS Surakarta pada
Sekolah Dasar Negeri Ngrambe I , dengan ini kami memberikan keterangan kepada :
Nama
NIM
TTL
Program/Jurusan
Tingkat/Semester
Alamat
: Herlin Yuli Fitriani
: K5102019
: Ngawi, 21 Juni 1984
: Pendidikan Luar Biasa / Ilmu Pendidikan
: IV / VIII
: Cepoko, 02 / 01 Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur
Bahwa nama tersebut telah mengadakan Try Out pada hari Sabtu, 02
September 2006 guna menyusun skripsi dengan judul “PENGGUNAAN
GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS
MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH
DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007”, telah
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenarnya dan agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Ngawi, 02 September 2006
Kepala Sekolah
Sekolah Dasar Negeri Ngrambe I
Hj. Kartini
NIP 130 311 087
Download