BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran matematika dengan menggunakan musik tentunya akan sangat unik dan menarik. Terlebih jika diterapkan untuk siswa-siswa kelas bawah. Karena selain dapat belajar dengan baik, siswa juga masih bisa merasakan suasana bermain. Dengan musik anak akan lebih bersemangat dengan tidak merasa terpaksa untuk belajar. Tentu akan lain jika biasanya materi matematika diajarkan hanya dengan diterangkan dan siswa harus serius mendengarkan dan melihat papan tulis, namun sekarang materi matematika tersaji dalam sebuah lagu-lagu. Siswa bebas bergerak dan berekspresi. Suasana pembelajaran yang tadinya menegangkan dan menakutkan menjadi bisa dinikmati baik oleh siswa maupun guru. Seorang guru matematika yang tadinya kesulitan untuk mencari solusi bagaimana caranya agar pembelajaran matematikanya cepat diterima dan diserap oleh siswa, membuat siswa mau mengulangi dan mempelajari sendiri dari materi yang telah disampaikan, serta materi pelajaran dapat diingat siswa dalam jangka panjang, menjadi tidak khawatir lagi karena dengan materi matematika yang telah disajikan dalam bentuk lagu secara otomatis siswa tidak merasa enggan untuk selalu mengulangi dan mengulanginya lagi. Hal ini disebabkan karena kebanyakan anak menganggap musik adalah bagian dari kegiatannya sehari-hari, sehingga dengan musik anak akan lebih cepat dan mudah menerima dan menyerap materi pelajaran matematika yang telah disampaikan. Musik memang memberikan suasana baru dalam belajar matematika. Selain tidak membosankan, pembelajaran dengan musik juga memberi kesan tidak monoton dalam belajar. Jadi anak tidak terus-menerus berhadapan dengan simbol-simbol angka di papan dan di buku tulis, namun ada kalanya pada waktu-waktu tertentu mereka diajak berekspresi dengan lagu. Dengan musik anak akan merasa senang dan nyaman. Sehingga anak akan lebih bersemangat dalam belajar dengan rasa ingin tahu yang semakin besar. Pembelajaran matematika dengan musik akan membuat siswa 1 2 menjadi aktif dan kreatif dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang tadinya hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru menjadi aktif karena harus mengikuti nyanyian dengan gerak dan lagu. Sehingga siapa sangka bila suasana pembelajaran yang seperti ini adalah suasana siswa yang sedang belajar matematika dengan musik. Penggunaan metode musik dalam pembelajaran matematika memang masih asing dalam lingkungan pendidikan. Sehingga dunia pendidikan belum banyak yang mengakui akan pengaruh positif penggunaan metode ini terhadap perkembangan kemampuan akademik khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar matematika. Kebanyakan para guru masih menganggap bahwa metode seperti ini hanya akan membuang-buang waktu saja dan tidak efektif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, siswa kurang cepat dalam menerima dan memahami isi materi pelajaran. Padahal pada saat-saat tertentu penggunaan metode musik dalam pembelajaran matematika memang cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Seperti halnya yang terjadi di kelas 2A SD Muhammadiyah Program Khusus 1 Kottabarat Surakarata, bahwa pada pembelajaran keseharian dengan metodemetode umum yang biasa digunakan dan dikembangkan oleh guru kelas, rata-rata hasil prestasi belajar matematika siswa adalah normal. Posisi prestasi mereka tidak begitu ketinggalan juga tidak terlalu melesat ke atas bila dibandingkan dengan temanteman sekelasnya yang lain. Akan tetapi ketika fokus pembelajaran yang digunakan dan dikembangkan adalah kecerdasan musikal, yaitu anak-anak belajar dan mengerjakan soal-soal matematika sambil mendengarkan musik, sebagian siswa hasil prestasi belajarnya dapat menanjak. Pada saat pembelajaran inilah terjadi kesenjangan hasil prestasi belajar pada anak-anak dalam satu kelas tersebut. Terdapat 6 anak yang mempunyai nilai bagus sementara 17 anak lainnya mendapat nilai yang sangat memprihatinkan. Setelah dikoreksi dengan teliti, ternyata ke-6 anak ini mempunyai prestasi rata-rata pada saat pembelajaran dengan metode yang biasa dikembangkan oleh guru kelas berdasar dari hasil nilai harian pada tugas-tugas sebelumnya. Akan tetapi 3 kenapa mereka bisa begitu menonjol dan mampu mengalahkan teman-teman lain yang biasa mendapat nilai diatasnya ketika pembelajaran matematika dikembangkan dengan mendengarkan musik. Apakah karena ada musik sehingga kecerdasan lain pada anak bisa terangkat dan menonjol ? . Benarkah musik sangat berpengaruh pada perkembangan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika anak ?. Berdasar kasus inilah, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang pengaruh musik terhadap kecerdasan logis matematis khususnya dalam pembelajaran matematika, dimana dalam penyampaian materi digunakan gubahan musik sebagai metode pengantar materi pelajaran. Dengan alasan untuk mendapatkan jawaban yang pasti tentang pengaruh penggunaan metode gubahan musik dalam pembelajaran matematika, maka peneliti akan mengadakan penelitian lebih lanjut mengingat belum banyaknya pihak-pihak yang mengangkat kasus seperti ini sebagai tema penelitian. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan karena jika hasilnya berpengaruh positif, selain dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, juga dapat memberi angin segar dan suasana baru dalam pembelajaran matematika serta diharapkan dapat mengubah persepsi para guru yang selama ini masih mengandalkan metode pembelajaran pada umumnya untuk menciptakan suasana belajar yang dianggap kondusif. B. Identifikasi Masalah Berdasar uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika kemungkinan dipengaruhi oleh suasana pembelajaran yang musikal. 2. Penggunaan metode gubahan musik, mungkin akan berpengaruh terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika. 4 C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan serta keterbatasan yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah berikut : 1. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh penggunaan gubahan musik dari lagu anak-anak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika. 2. Gubahan musik yang dimaksudkan di sini merupakan suatu pengubahan syair lagu dari lagu anak-anak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku menjadi sebuah lagu baru dengan syair yang berbeda, dimana isi syair lagu tersebut diubah menjadi isi dari materi pelajaran matematika sebagai proses penyampaian materi pelajaran dalam pembelajaran matematika. 3. Peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika yang dimaksudkan di sini hanya dilihat berdasarkan perbandingan hasil nilai rata-rata pre test dan post test murni mata pelajaran matematika dengan sub pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan bersusun tanpa menyimpan. 4. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe semester I tahun pelajaran 2006/2007. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka untuk memperjelas permasalahan peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah penggunaan gubahan musik dari lagu anak-anak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku berpengaruh terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika sub pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan 5 bersusun tanpa menyimpan untuk anak kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe semester I tahun pelajaran 2006/2007” ? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “ Mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan gubahan musik dari lagu anakanak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika sub pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan bersusun tanpa menyimpan untuk anak kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe semester I tahun pelajaran 2006/2007” F. Manfaat Penelitian 1. Untuk menjembatani kecerdasan/bakat logis matematis anak yang masih terpendam agar dapat teraktualisasikan secara optimal ketika disertai dengan kecerdasan musikal. 2. Untuk mengetahui efektifitas gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika. 3. Untuk memberikan wawasan kepada orang tua dan guru tentang keterkaitan gubahan musik dengan peningkatan kecerdasan logis matematis anak 6 BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Tentang Musik a. Pengaruh Kuat dari Musik Kita semua mengakui bahwa musik tidak pernah terlepas dari kehidupan. Musik selalu mewarnai dan mengiringi kehidupan. Musik adalah pantulan dunia sekitar, disaat kita mendengarkan tetesan air hujan, deru kendaraan, suara orang berbicara, angin yang bertiup, ombak yang berdesir, semua suara-suara itu yang tentunya setiap hari bisa terdengar merupakan jantungnya musik. Tapi musik yang dimaksud di sini merupakan lagu bersyair yang mampu membuat anak merasa nyaman, senang, dan gembira, sehingga dapat mendukung keberhasilan pembelajaran anak. Seperti yang dijabarkan oleh Nur Rahadian Sari (2005 : 92), bahwa : “Musik adalah pengatur yang baik yang membentuk tubuh dan pikiran untuk saling bekerja sama. Musik memberi : 1. Pengulangan yang menguatkan pembelajaran 2. Ketukan yang berirama yang membantu koordinasi 3. Pola yang membimbing guna mengantisipasi apa yang akan terjadi berikutnya 4. Kata-kata yang menyusun bahasa dan kemampuan membaca 5. Melodi yang menarik hati dan perhatian dengan kegembiraan” Peranan musik di sini sangat berpengaruh dalam membantu anak belajar. Musik dapat melatih anak untuk mengkoordinasikan gerak tubuh dengan hal-hal yang sedang dipikirkan yang tentunya sesuai antara gerak dengan hal-hal yang sedang dipelajari atau dipikirkan menurut pendapat mereka masing-masing. Perbedaan ekspresi yang mereka tampilkan ini disebabkan karena mereka memiliki daya imajinasi dan kreatifitas yang berbeda-beda, sehingga pada suatu saat ketika anak mendengar musik tersebut, ia bisa mengenali dan mengingat bagaimana dulu ia 6 7 menghafal hal-hal yang dipelajari dengan gerak lagu sehingga pada akhirnya ia ingat kembali bagaimana ia belajar dan mengingatnya sekarang. Kemudian untuk ketukan yang berirama dalam musik tersebut akan membantu koordinasi anak dalam menanggapi sesuatu. Setiap satu ketukan, ketukan demi ketukan tentunya mengandung makna-makna tertentu yang harus diikuti oleh anak secara cepat dan tepat. Begitu pula dengan pola-pola yang ada dalam musik yang didengarnya. Dengan pola-pola yang teratur dalam musik tentunya akan dapat menuntut anak untuk bisa mengikutinya, bagaimana panjang pendeknya, bagaimana tinggi rendahnya dan aturan-aturan yang lainnya yang harus dipatuhi dan diikuti. Salah sedikit saja dalam mengikuti pola yang telah ditentukan, maka akan fatal akibatnya di akhir, sehingga dalam memainkan musik sangat diharuskan untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Dengan musik yang senang dan menggembirakan akan merangsang daya kreatif anak untuk menirukan dan menyanyikannya, sehingga dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut anak akan berlatih menyusun kata demi kata hingga membentuk bahasa yang baik dan menarik. Segala sesuatu yang menarik dapat mengundang perhatian anak, yang akan membuat anak bersungguh-sungguh dan serius dalam menanggapinya. Suasana pembelajaran yang musical akan membantu anak dalam memperpanjang ingatannya, karena pada umumnya anak-anak menganggap musik adalah sesuatu yang menyenangkan. Dengan musik pikiran mereka jadi terbuka untuk bereksplorasi dan mempelajari segala sesuatu. Dengan suasana pembelajaran yang seperti ini anak akan lebih mudah mencerna dari apa yang telah disampaikan kemudian mudah mengingatnya kembali ketika mendengar musik tersebut. Seperti pernyataan Monty P. Satiadarma, Roswiyani P. Zahra (2004 : 13) bahwa “Lagu berperan sebagai pembangkit fungsi ingatan karena dapat menghubungkan sejarah pengalaman hidup seseorang”. Musik merupakan sesuatu yang indah dan menyenangkan, sehingga akan sangat membantu apabila anak belajar dengan suasana musikal. Seperti yang dinyatakan oleh Shinta Rahmawati (2001 : 85) bahwa “Seni dan musik dapat 8 membuat siswa menjadi lebih pintar”. Hal ini memang bukan suatu hal yang mustahil jika anak dapat lebih pintar berkat adanya musik, karena dengan musik akan membuat perhatian anak lebih berfokus pada suatu hal yang sedang dipelajari. Dalam hal ini jika kita perhatikan memang pada usia anak-anak, seseorang lebih cenderung untuk menyukai musik daripada dengan hal-hal lain. Kebanyakan anak menggunakan musik dalam bermain dan lebih menyukai kegiatan bermain daripada belajar, sehingga agar anak tetap mau belajar akan tetapi juga masih bisa merasakan suasana bermain, bukan tidak mungkin bila musik dimasukkan dalam pembelajarannya. Sebagaimana diungkapkan oleh Martin Gardiner, Psikolog dari Brown University AS dalam Shinta Rahmawati ( 2001 : 85) bahwa “Selain sebagai selingan yang menyenangkan, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari”. Dengan demikian maka anak yang tadinya begitu enggan untuk mempelajari sesuatu menjadi sangat tertarik karena dimasukkan unsure musik didalamnya. Anak akan merasa senang dan gembira. Belajar yang tadinya sangat membosankan menjadi menyenangkan karena adanya musik didalamnya. Anak lebih suka untuk menyanyikan sesuatu daripada menghafalkan materi pelajaran satu per satu, sehingga dengan musik dapat membantu anak dalam menghafalkan dan memahami pelajaran. Anak akan lebih mudah menghafal dan mengingat apabila materi pelajaran disajikan dalam musik. Pengalaman pembelajaran dengan musik itu akan mereka kaitkan dengan suasana bermain ketika musik yang digunakan sama. Pada suatu saat ketika ia bermain dengan musik tersebut akan ingat hal-hal yang pernah mereka pelajari dengan musik tersebut. Oleh karena itu, “Jika seorang anak diperkaya pengalaman hidupnya dengan suasana yang musical maka kondisi tersebut akan meningkatkan daya tampung otak untuk menyimpan data pengalaman hidup” (Monty P. Satiadarma, Roswiyani P Zahra, 2004 : 12). “Musik menyajikan berbagai peluang untuk menggunakan bahasa, menggerakkan otot, mendorong kreativitas, membangun persahabatan,berbagi, mengungkap sesuatu, dan bermain” (Nur Rahadian Sari, 2005 : 92 ). Saat musik diperdengarkan pada anak-anak, kebanyakan anak langsung bisa menirukan syair 9 lagu yang disajikan meski sebenarnya mereka belum bisa mengerti akan arti dan maknanya. Baru setelah berkali-kali mereka menyanyikan syair lagu tersebut, mereka mampu menyadari apa sebenarnya arti dan makna dari syair lagu yang mereka dendangkan. Oleh karena itu anak yang sebelumnya belum mampu berbahasa menjadi bisa karena menirukan syair lagu yang didengarkan. Dalam bermain pun suasana musical juga tidak ketinggalan. Banyak sekali permainan-permainan anak dan umumnya terdapat pada permainan tradisional yang dalam tata permainannya menggunakan lagu-lagu dolanan. Dalam hal ini memang musik juga tidak terlepas dari suasana bermain. Apabila lagu-lagu dolanan anak ini dimasukkan dalam pembelajaran, tentunya mereka akan merasa lebih santai dan segar dalam menerima materi pelajaran. Dengan dimanfaatkannya musik tersebut suasana pembelajaran yang tadinya sulit dan menjenuhkan menjadi nyaman dan bisa dinikmati oleh semua siswa. “Musik adalah bagian yang istimewa dari kegiatan rutin anak-anak kecil setiap harinya” (Nur Rahadian Sari, 2002 : 93 ). Anak menjadi aktif dan kreatif dengan musik. Keberadaan musik dapat merangsang gerak dan pikiran anak. Anak yang tadinya hanya terdiam, setelah mendengar syair lagu dari musik yang didengarnya, mereka akan terespon untuk melakukan sesuatu dalam menanggapi syair lagu, entah berupa gerakan ataupun ide-ide untuk mengomentari sesuatu berdasar syair lagu tersebut. Tinggal bagaimana kita mengarahkan pikiran anak dan menyeleksi jenis syair lagu yang cocok atau sesuai dengan usia tumbuh kembang anak. “Musik adalah penggugah perasaan mendalam yang paling cepat. Dengan demikian musik bukan saja sesuatu yang sangat dekat dengan manusia, tapi juga merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan” (Agus Efendi, 2005 : 148 ). Pada saat kita mendengar musik, maka perasaan kita langsung berubah dari keadaan semula menjadi selaras dan seirama dengan musik yang didengar. Detak jantung kita juga merupakan musik. Dengan demikian selama manusia masih hidup detak jantung selalu berdenyut mengiringi, peristiwa itulah yang dapat menjadikan salah satu alasan 10 bahwa manusia tidak pernah terlepas dari musik, ini merupakan suatu satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Musik memang mudah didapatkan, sehingga anak tidak perlu meluangkan waktu khusus untuk dapat mengambil manfaat dari musik, dan cukup libatkan musik dalam kegiatan keseharian anak. Bisa saat anak bermain maupun saat anak belajar. Manfaat musik selain dapat memberi pengaruh terhadap kecerdasan berpikir, juga berpengaruh terhadap kecerdasan emosi. Musik yang cocok dan sesuai dengan usia tumbuh kembang anak tentunya akan memberikan kesan nyaman dan menyenangkan yang kemudian akan menghasilkan pengaruh emosi yang positif. Hal yang demikianlah yang akan memberi pengaruh saat pembelajaran, bentukan emosi yang positif ini akan sangat mendukung dalam mencapai keberhasilan secara maksimal, karena dengan musik dapat menjadikan anak menjadi lebih giat dan semangat belajar. “Belajar musik merupakan kegiatan yang positif bagi anak. Kegiatan ini mampu mengasah kemampuan fisik, mental sekaligus kepekaan emosi seorang anak secara seimbang” (Shinta Rahmawati, 2001 : 71 ). Musik dapat merangsang anak untuk menjadi aktif dan kreatif. Dengan musik akan membawa daya imajinasi anak pada tingkat yang lebih tinggi. Keberadaan musik juga sangat membantu anak dalam olah fisik. Hal ini bisa dilihat apabila saat diperdengarkan musik pada anak, maka secara tidak sadar salah satu bagian tubuh anak atau bahkan seluruh tubuh anak akan bergerak mengikuti irama musik. Musik memang sangat mendukung proses belajar secara maksimal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Adi W. Gunawan (2003 : 237), bahwa “Mereka dapat belajar dengan lebih maksimal bila musik menemani proses pembelajaran mereka”. Mereka dapat membuat lagu dan memasukkan informasi yang ingin mereka pelajari kedalam lagu tersebut. Jika anak telah terbiasa dengan musik, maka segala sesuatu yang ingin atau sedang mereka pelajari akan lebih mudah mereka pahami apabila suatu informasi tersebut mereka buat dan masukkan kedalam musik. Mereka akan membuat lagu-lagu untuk mempelajari dan memahami hal-hal baru. Sehingga untuk mengingatnya di kemudian hari anak tinggal memainkan musik yang telah mereka buat pada beberapa waktu lalu. Dalam 11 bermusik anak tidak harus bersuara merdu dan bagus, yang terpenting bagi mereka adalah dapat menikmati lagu yang mereka nyanyikan. Dalam hal ini anak yang mampu menikmati lagu yang dimainkannya sendiri, akan membuatnya senang menyanyi, sehingga semakin sering mareka bernyanyi makin besar pula keinginannya untuk bernyanyi. Seperti pernyataan Paul Madaule (2002: 147), bahwa “Anak-anak harus bisa bernyanyi dengan suaranya yang alami dan tidak masalah kalau suaranya sumbang, yang penting adalah anak-anak menikmati bernyanyi dan bahwa semakin sering mereka bernyanyi, semakin ingin mereka menyanyi. b. Musik Meningkatkan Potensi Kecerdasan Pada anak Berdasarkan hasil penelitian yang selama ini telah kita pelajari menyatakan bahwa secara garis besar otak manusia terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak kanan mempunyai kemampuan untuk mendengar musik, memanfaatkan paduan warna yang menarik, menciptakan aneka symbol baru, belajar kelompok, teka-teki, humor, lelucon dan kreatifitas. Sedangkan otak kiri mempunyai kemampuan untuk membaca, berhitung, membuat rangkuman, mengerjakan PR, menganalisa, membuat penalaran dan menghafal. Kemudian dalam perkembangannya, teori pendidikan terbaru mengatakan bahwa otak akan berkembang optimal apabila kedua belahan otak ini dipergunakan secara bersamaan. Otak kanan yang memiliki spesifikasi berpikir dan mengolah data seputar perasaan , emosi, seni dan musik. Sementara otak kiri berfungsi mengolah data seputar sains, bisnis, dan pendidikan. Berdasarkan hal diatas, maka untuk mendapatkan hasil perkembangan otak yang maksimal dan seimbang harus selalu ada paduan aktifitas untuk merangsang bekerjanya otak kanan dan otak kiri secara bersamaan. Dengan adanya suatu proses kegiatan pembelajaran matematika yang diikuti dengan metode pembelajaran yang berupa gubahan musik sebagai pengantar penyampaian materi bukan tidak mungkin bila dapat menjadikan salah satu alternatif untuk mewujudkan perkembangan otak yang seimbang, sehingga akan didapatkan hasil kerja otak yang optimal. Seperti yang 12 diungkapkan oleh Nur Rahadian Sari ( 2005 : 45 ) bahwa “Otak akan bekerja optimal apabila kedua belahan otak ini dipergunakan secara bersama-sama”. Jika anak belajar dengan hanya memanfaatkan otak kiri, sementara otak kanannya tidak diaktifkan, maka akan mudah timbul rasa ngantuk , bosan, dan menjenuhkan. Sedangkan bagi mereka yang hanya memanfaatkan otak kanan tanpa diimbangi dengan otak kiri bisa jadi ia akan banyak menyanyi, mengobrol, dan menggambar dengan sedikit ilmu yang bisa masuk terserap oleh otaknya. Maka mengembangkan pemantapan otak kanan dan otak kiri menjadi penting dalam suasana belajar. 2. Tinjauan Tentang Kecerdasan Logis Matematis a. Definisi Kecerdasan Logis Matematis Memiliki kecerdasan merupakan suatu karunia yang tak ternilai harganya. Salah satu kecerdasan yang dikaruniakan pada manusia adalah kecerdasan logis matematis. Adapun pengertian kecerdasan logis matematis itu sendiri telah dipaparkan oleh para ahli sebagai berikut : Gardner dalam Linda Campbell (2002:40), menyatakan bahwa “Inteligensi logis matematis melibatkan banyak komponen ; perhitungan secara matematis, berpikir logis, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan induktif, dan ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan. Pada intinya kemampuan matematis merupakan kemampuan untuk mengenal dan memecahkan masalah”. Kemampuan untuk memecahkan masalah secara profesional bukanlah hal yang mudah, sehingga dalam hal ini tidak semua orang mampu melewati dan menghadapi suatu permasalahan dengan profesional dan logis serta dapat diterima oleh umum. Seperti halnya deskripsi yang dipaparkan oleh Adi.W. Gunawan ( 2003 : 233 ), yang menyatakan bahwa “Orang dengan kecerdasan matematika dan logika yang berkembang adalah orang yang mampu memecahkan masalah, mampu memikirkan dan menyusun solusi dengan urutan yang logis. Mereka suka angka, urutan, logika 13 dan keteraturan. Mereka dapat mengerti pola dan hubungan serta mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Memberi solusi atas permasalahan bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Akan tetapi seseorang yang memiliki kecerdasan logis matematis akan mampu menyusun solusi atas permasalahan yang dihadapinya tersebut secara urut dan logis serta tidak menimbulkan kerancuan. Orang yang memiliki kecerdasan logis matematis berani melakukan dan menghadapi tantangan serta mau menanggung resiko atas apa yang mereka lakukan. Dalam kebiasaan sehari-hari mereka lebih menyukai bentuk teka-teki daripada uraian yang panjang lebar. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Laurel Schmidt ( 2002: 36 ) bahwa “Anak-anak yang memiliki kecerdasan logis matematis biasanya menyukai teka-teki, seperti teka-teki tentang seorang petani yang ingin menyeberangi sungai dengan membawa ayam, serigala, dan sekantong jagung. Bagi mereka bilangan layaknya benda hidup atau tokoh dalam buku cerita. Mereka suka berpikir matematis, mengira-ngira, mengukur dan menghitung”. Dengan sifat dan kemampuan yang seperti diatas, maka Gardner dalam Utami Munandar ( 2002 : 265 ), juga menyatakan bahwa “Inteligensi logis matematis merupakan kemampuan untuk menjajaki pola-pola, kategori-kategori dan hubunganhubungan dengan memanipulasi objek-objek atau simbol-simbol”. Berdasarkan pernyataan diatas, maka bukan tidak mungkin bila anak-anak yang menonjol kecerdasan logis matematisnya, dalam mempelajari sesuatu lebih menyukai suatu bentuk pola-pola ataupun lebih memilih mengkategorikan berbagai materi yang ingin mereka kuasai daripada harus menghafalkan kalimat demi kalimat. Sedangkan menurut James dalam Agus Efendi ( 2005 : 143 ) mendefinisikan bahwa “Orang yang memiliki kecerdasan ini adalah mereka yang bekerja dengan symbol-simbol abstrak dan bisa melihat koneksi antara potongan-potongan informasi yang mungkin terlewatkan oleh orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat ditarik suatu definisi operasional bahwa kecerdasan logis matematis adalah suatu kecerdasan yang 14 dimiliki oleh seseorang dimana mereka mampu memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan penalaran dan memberikan solusi secara urut dan logis, mereka suka angka, teka-teki, serta menyusun pola-pola, kategori-kategori, dan hubunganhubungan dengan memanipulasi objek-objek atau symbol-simbol dalam mempelajari sesuatu. Mereka lebih mudah menguasai sesuatu dalam bentuk abstrak daripada bentuk konkret. b. Ruang Lingkup Kecerdasan logis Matematis Salah satu potensi kecerdasan pada seseorang adalah kecerdasan logis matematis. Kecerdasan ini lebih mengarah pada 3 bidang yang saling berhubungan, yaitu matematika, ilmu pengetahuan (sains), dan logika. Tetapi dalam penelitian ini, hanya akan membahas kecerdasan logis matematis yang mengarah pada bidang keberbakatan kemampuan matematika. Dimana kecerdasan tersebut memenuhi salah satu sifat yang telah dikemukakan dalam Linda Campbell (2002 : 41), bahwa “Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti, membuat hipotesis, merumuskan berbagai model, mengembangkan contoh-contoh tandingan dan membuat argumen-argumen yang kuat”. Jadi dalam hal ini anak yang memiliki kecerdasan logis matematis adalah anak yang mampu berpikir secara matematis, artinya mampu memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah sebagai cara untuk memperoleh jawaban yang tepat. Seperti yang kita lihat di lapangan, banyak siswa yang frustasi karena mengalami kesulitan saat mengikuti pembelajaran matematika. Kebanyakan dari mereka merasa terlalu tegang atau merasa bosan terhadap metode pembelajaran yang diberikan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar guru matematika lebih memilih suasana pembelajaran yang serius, diam, tertib, dan fokus pada penjelasan guru, sehingga bukan mustahil jika siswa merasa takut dan tegang apalagi bila didukung oleh performance guru saat mengajar yang terkesan galak dan menakutkan. Sudah tidak ada lagi siswa yang berani bergerak ataupun mengalihkan pandangan ke tempat lain. 15 Apakah seperti ini suasana pembelajaran matematika yang dianggap berhasil. Bukankah hanya akan berhasil membuat siswa takut dan berpura-pura diam, serius, memperhatikan pelajaran, padahal tak sedikitpun ilmu yang dapat mereka serap dan mereka pahami. Karena yang terjadi sebenarnya adalah mereka merasa takut pada hukuman yang diberikan oleh guru jika melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru. Hal seperti inilah yang akan menyebabkan suasana pembelajaran yang terjadi cukup membosankan dan menegangkan. Kini saatnya metode pembelajaran yang sangat konvensional itu ditinggalkan dan metode-metode pembelajaran yang modern, yang mengutamakan pada kebebasan siswa untuk aktif dan kreatif segera berjaya dan menyebar di setiap suasana pembelajaran terlebih pada pembelajaran matematika. Dalam belajar matematika para siswa sebenarnya membutuhkan suasana pembelajaran menyenangkan, sehingga yang nyaman dan tidak mudah stress karena harus selalu fokus pada penjelasan atau ceramah guru. Dengan adanya suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas akan sangat berpengaruh pada perkembangan emosi siswa, sehingga dengan suasana pembelajaran matematika yang dibuat dalam suasana asyik dan menyenangkan akan membuat belajar matematika yang tadinya serius dan memusingkan menjadi dapat dinikmati oleh seluruh siswa. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan yang kuat antara musik dan emosi. “Musik diruang kelas dapat membantu menciptakan keadaan emosi positif yang kondusif bagi pendidikan” (Linda Campbell, 2002:145). Jadi proses pembelajaran akan lebih berhasil maksimal bila digunakan musik sebagai strategi belajarnya. Hal ini juga telah dibuktikan oleh Zoltan Kodaly dalam Linda Campbell (2002 : 145). bahwa “Pelajar di Hungaria juga mahir dalam ilmu matematika dan ilmu pengetahuan lain sebagai hasil dari training musik yang mereka jalani”. Berdasarkan hal tersebut di atas jelas bahwa peranan musik sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik matematika. Kemudian dilaporkan juga oleh Konferensi Nasional Guru Musik dari tahun 1987-1989, bahwa 16 para pelajar yang mengambil kursus musik memiliki skor rata-rata 20 sampai 40 point lebih tinggi pada mata pelajaran lisan/verbal dan matematika berdasarkan test pencapaian kemajuan pelajaran dibandingkan pelajar yang tidak mengambil kursus musik. Selain itu, dari studi yang dilakukan oleh dewan ujian masuk Perguruan Tinggi menemukan bahwa para pelajar yang mengambil kursus musik dan kursus seni lainnya selama 4 tahun atau lebih memperoleh skor 34 point lebih baik pada skor SAT ( School Aptitude Tert ) verbal dan 18 point lebih baik pada skor SAT matematika dibandingkan dengan pelajar yang hanya mengikuti kursus musik selama 1 tahun. Hal ini membuktikan bahwa musik memberikan pengaruh positif terhadap pencapaian kemajuan akademik secara umum (Linda Campbell, 2002 : 146). Berdasarkan pernyataan di atas, penting bagi siswa untuk melibatkan musik sebagai pendukung keberhasilan belajarnya, karena selain membantu memaksimalkan hasil belajarnya, musik juga memberikan suasana yanh berbeda dalam belajar, menyenangkan sehingga membentuk emosi yang positif. Kadang siswa menjadi lebih bersemangat dan kreatif ketika musik membantunya dalam belajar. c. Komponen Kecerdasan Logis Matematis Gardner dalam Linda Campbell ( 2002 : 40 ) menyatakan bahwa “Inteligensi logis matematis melibatkan banyak komponen ; perhitungan secara matematika, berpikir logis pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan induktif, dan ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan”. Berbagai komponen yang telah disebutkan oleh Gardner tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam mewujudkan suatu kecerdasan logis matematis d. Pembelajaran Logis Matematis Setiap siswa tentunya memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Kecerdasan logis matematis merupakan salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Dalam 17 pembelajaran dikelas setiap kecerdasan yang dimiliki siswa hendaknya mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya, baik dari guru maupun dari pihak sekolah secara umum, misalkan fasilitas sekolah mendukung untuk proses pengembangan kecerdasan. Untuk mengoptimalkan kemampuan dalam berpikir logis matematis, maka suasana pembelajaran di kelas hendaknya mengikuti proses-proses pembelajaran sebagai berikut : 1). Menggunakan strategi tanya jawab dengan berbagai model. Dalam proses pembelajaran matematika akan memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal apabila digunakan strategi tanya jawab untuk memperdalam pemahaman tentang materi yang dipelajari. Tanya jawab tersebut terdapat banyak model, tergantung kreativitas guru bagaimana beliau akan membuat strategi yang cocok untuk materi dan suasana belajar saat itu. 2). Membuka permasalahan untuk dipecahkan siswa. Dalam hal ini guru bisa mengajukan suatu pertanyaan atau pernyataan untuk kemudian dipecahkan oleh siswa. 3). Mengembangkan konsep dalam teori menjadi tindakan praktis. Berdasarkan materi pelajaran yang telah mereka peroleh, seharusnya mereka dapat memecahkan masalah yang mereka temukan dalam kehidupan keseharian, terutama yang berhubungan dengan masalah matematika, contohnya ketika mereka berbelanja. Mereka harus mampu menghitung jumlah uang dan berapa kembalian atau kekurangannya. 4) Menyuruh siswa untuk mengungkapkan pemahaman mereka dengan menggunakan objek-objek yang konkret. Dalam pembelajaran matematika tentunya akan ada penjumlahan angka. Berdasarkan angka penjumlahan ini akan menjadi konkret apabila dinyatakan dalam contoh nyata, misalkan tentang jumlah anak ayam. 5). Memprediksi dan membuktikan dampak atau hasil secara logis. 18 Ketika para siswa mendapatkan soal-soal matematika, mereka harus segera mengerjakannya untuk membuktikan dan menentukan berapa jawaban sebenarnya, 6). Memperdalam pola atau hubungan suatu peristiwa/kejadian. Seorang yang unggul akan kecerdasan logis matematisnya akan selalu mencari hubungan suatu kejadian atau peristiwa yang sudah ada. 7). Menyuruh siswa untuk memberi alasan atas pernyataan atau pendapat mereka. Agar para siswa benar-benar memahami materi yang telah diberikan, mereka harus memberikan alasan atas pernyataan dan pendapat yang mereka ungkapkan 8). Menggunakan strategi belajar ekspedisi. Strategi belajar yang berupa ekspedisi akan menimbulkan suasana tersendiri dalam belajar siswa, mereka akan lebih tertantang dan semangat untuk mengikuti pelajaran. 9). Menuntun siswa untuk dapat mengerti dan mengetahui untuk apa mereka mempelajari materi tertentu. Pada awal akan disampaikannya suatu materi pelajaran matematika untuk kelas bawah, seorang guru harus menuntun siswa untuk memikirkan dan mengetahui untuk apa mereka belajar materi tersebut. 10). Mengaplikasikan konsep dalam kegiatan diluar proses pembelajaran. Setelah memperoleh pamahaman tentang materi matematika, maka dengan mudah mereka akan melakukan dan menyalesaikan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan masalah matematika. 3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar Matematika a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi merupakan suatu hasil yang telah diraih oleh seseorang sebagai bukti atas usaha yang telah dilakukannya. Seperti yang dinyatakan oleh Winkel (1984 : 16), bahwa “Prestasi belajar merupakan bukti usaha yang dapat dicapai “. Sedangkan 19 menurut Dewa Ketut Sukardi ( 1988 : 41 ), menyatakan bahwa “Prestasi atau kecakapan ( achievement ) adalah kemampuan, kecakapan nyata. Kemampuan nyata ini telah dimiliki oleh individu setelah melalui proses pengalaman atau belajar. Kecakapan ini dapat langsung ditampilkan individu pada situasi tertentu”. Misalkan saja ketika mereka meraih juara dalam perlombaan-perlombaan tertentu, mendapat nilai yang memuaskan saat belajar di kelas, ataupun berhasil dalam mempresentasikan sesuatu. Sedangkan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari salah menjadi benar. Mengenai belajar, A. Tabrani Rusyam, Atang Kusnidar, dan Zainal Arifin ( 1989 : 78 ) memberikan pengertian sebagai berikut : 1. Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. 2. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. 3. Belajar dalam arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih lua lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Berdasarkan pendapat diatas, jelas bahwa karena belajar seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku. Kemudian menurut Sumadi Suryabrata (1983 : 5), menyatakan bahwa “Proses belajar itu sendiri memiliki cirri-ciri sebagai berikut : 1). Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar ( dalam arti behavioral changes ), baik actual maupun potensial. 2). Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku dalam waktu yang relative lama. 3). Perubahan itu terjadi karena usaha”. Belajar akan membuat seseorang mempunyai kemampuan aktivitas baru yang lebih aktual dan potensial. Oleh karena itu, dengan belajar seseorang akan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan usaha-usaha keras yang telah dilakukannya. 20 Dimana usaha tersebut yang pada akhirnya akan mencapai titik batas tertentu yang kemudian tercipta dan ada sesuatu yang baru.Sesuatu yang baru ini merupakan bukti keberhasilan atas apa yang telah dilakukannya melalui proses belajar, yang kemudian hasil terbaru dari usahanya tersebut dikatakan dengan prestasi belajar. Menurut Poerwodarminto ( 1982 : 786 ), “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam belajar yang berwujud angka-angka atau huruf-huruf”. Seseorang yang karena berusaha untuk dapat berprestasi bagus dan inovatif tentunya akan mendapat penghargaan yang sesuai. Penghargaan tersebut dapat berupa angka ataupun huruf. Siswa dengan prestasi belajar bagus akan memperoleh nilai bagus baik berupa angka maupun huruf. Hasil perubahan tersebut akan mendapat sebuah penghargaan yang berupa angka, huruf, maupun tindakan. Seperti dalam pernyataan Muchtar Buchari ( 1977 : 91 ), bahwa “Prestasi belajar adalah prestasi yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf, serta tindakan hasil belajar yang dicapai”. Sedangkan menurut I.L Pasaribu dan B. Simanjuntak ( 1982 : 91 ), “Prestasi belajar ( achievement ) adalah isi/kapasitas seseorang, yang dimaksud disini adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti di dalam latihan tertentu”. Jadi karena usahanya mengikuti latihan-latihan, tertentu seseorang mempunyai gambaran, informasi, dan pengetahuan baru, dimana hal ini tentunya akan menjadi sebuah pengalaman baru yang belum pernah mereka temukan. Jadi perubahan tingkah laku itu sangat besar dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dinyatakan oleh Nana Sujdana ( 1999 : 22 ), bahwa “Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Wujud dari hasil belajar akan diukur untuk mengetahui sejauh mana bukti usaha yang ditunjukkan seseorang karena belajar dalam bentuk penilaian. Sutratinah Tirtonegoro ( 1984 : 43 ), berpendapat bahwa “Prestasi belajar adalah hasil pengukuran serta penilaian usaha belajar yang didengar dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”. Jadi bagus tidaknya hasil belajar dapat dilihat 21 berdasarkan angka atau huruf yang diberikan sebagai penghargaan hasil usahanya melalui proses belajar. Seperti pernyataan Anton Sukarno ( 2003 : 16 ), yang menyatakan bahwa “ Prestasi belajar adalah suatu hasil maksimal yang diperoleh dengan usahanya dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar”. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat ditarik definisi operasional sebagai berikut : Bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran yang mengakibatkan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman yang pada akhirnya dapat mengubah potensi pada diri mereka yang ditunjukkan dalam bentuk kemampuan dan kecakapan baru yang kemudian dapat diperlihatkan kepada orang lain berupa nilai dalam bentuk angka atau huruf. b. Pengertian Matematika Dalam perkembangannya ilmu matematika akan tetap sebagai ilmu eksak yang memerlukan urutan, terstruktur dan terorganisasi. Soedjadi ( 2000 : 11 ) menyajikan definisi matematika yang berdasarkan sudut pandangnya sebagai berikut : 1). Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisasi secara sistematik. 2). Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3). Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan berhubungan dengan bilangan. 4). Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah ruang dan bilangan. 5). Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logic. 6). Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Berdasarkan pernyataan diatas jelas bahwa ilmu matematika sangat membutuhkan penalaran yang logic dan berhubungan dengan bilangan, aturan-aturan dalam matematika pun sangat ketat hingga tidak dapat diubah-ubah lagi, seperti halnya dalam rumus matematika. Dimana rumus-rumus tersebut merupakan salah 22 satu proses untuk dapat memecahkan suatu permasalahan yang berupa pembuktian secara deduktif. Dimana hal ini telah dinyatakan oleh Purwoto ( 1998 : 14 ), bahwa “Matematika adalah pengetahuan yang disusun secara konsisten dengan menggunakan logika deduktif, artinya matematika merupakan pengetahuan yang bersifat rasional yang kebenarannya tidak tergantung kepada pembuktian secara empiris tetapi deduktif”. Sedangakan dalam kamus besar Bahasa Indonesia ( 1999 : 566 ), dinyatakan bahwa “ Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasionalnya yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu definisi operasional sebagai berikut : Bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan eksak yang bersifat abstrak, terstruktur, dan terorganisasi secara sistematis yang berupa angka-angka dan simbol-simbol dimana dalam penyelesaiannya membutuhkan penalaran yang logis dan berupa data kuantitatif. c. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar matematika adalah suatu hasil yang yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran matematika ( angka dan simbol ) untuk dapat menunjukkan kemampuan dan kecakapan baru dalam menyelesaikan permasalahan angka dan symbol dengan menggunakan penalaran logis yang kemudian ditunjukkan dalam bentuk nilai dalam bentuk angka dan huruf. 4. Persamaan Berpikir Logis Matematis dengan Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan diskripsi tentang kecerdasan logis matematis dan prestasi belajar matematika maka dapat ditarik kesimpulan bahwa persamaan antara berpikir logis matematis dengan prestasi belajar matematika adalah sebagai berikut: 23 “Bahwa dalam prosesnya kedua hal ini (berpikir logis matematis dan prestasi belajar matematika) : a. Sama-sama membutuhkan penalaran yang logis dalam memecahkan masalah. b. Sama-sama menggunakan pemahaman tentang angka-angka dan simbolsimbol abstrak untuk menunjukan pembuktian c. Sama-sama mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitatif dan hubungan sebab akibat. 5. Hubungan Logis Matematis dengan Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan pendiskripsian tentang kecerdasan logis matematis dan proses belajar matematika maka ada beberapa hubungan terkait antara logis matematis dengan prestasi belajar matematika,adalah sebagai berikut: a. Bahwa kecerdasan logis matematis bersifat menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis seperti memperkirakan (estimating), perhitungan alogarime (calculating statistics), menafsirkan statistik (interpreting statistic) dan mengambarkan informasi visual dalm bentuk grafik (gambar). b. Bahwa kecerdasan logis matematis membutuhkan pola pikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti, membuat hipotesis, merumuskan berbagai model, mengembangkan contoh-contoh tandingan dengan membuat argumenargumen yang kuat. 6. Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis terhadap Prestasi Belajar Matematika Bahwa dalam aplikasinya kecerdasan logis matematis terdapat beberapa aktifitas yang merupakan wujud dari kecerdasan yang berupa pola pikir, sikap, dan tingkah laku seperti: a. Pemecahan masalah secara logis dengan menggunakan metode ilmiah. b. Menyukai strategi tanya jawab. c. Menyukai pengamatan dan penyelidikan. 24 d. Memberi alasan atas pernyataan dan pendapat mereka. e. Menentukan maksud dan tujuan atas apa yang akan mereka pelajari. Berdasarkan point-point diatas bukan tidak mungkin jika pengetahuan, penguasaan, dan kecakapan seseorang menjadi bertambah. Dengan bertambahnya ketiga aspek ini maka secara otomatis akan berdampak pada hasil atau prestasi yang mereka tunjukkan. Semakin sering mereka menggunakan pola pikir, sikap, dan tingkah laku yang bersifat logis matematis dalam proses belajar matematika maka semakin meningkat prestasi belajar matematika yang akan mereka raih. 7. Hubungan Antara Musik dengan Kecerdasan Logis Matematis Setiap individu yang lahir telah dibekali dengan suatu kecerdasan dan setiap anak pasti cerdas. Tinggal bagaimana mereka mampu menyesuaikan diri dan bagaimana pula lingkungan memperlakukan mereka hingga mampu mengoptimalkan kecerdasan yang telah dibekalkan padanya. Tetapi dalam kenyataannya kebanyakan anak tidak mampu mengenali dan mengerti kemampuan bakatnya, sehingga mereka kesulitan untuk menyesuaikan dan mengembangkan kecerdasannya serta tidak tahu dalam menentukan bagaimana cara agar kemampuannya dapat teraktualisasikan secara maksimal. Salah satu diantaranya adalah anak yang mempunyai keseimbangan perkembangan kecerdasan musical dengan logis matematis bagus, jadi anak ini akan mampu berkembang melebihi perkembangan biasanya apabila diiringi dengan perkembangan kecerdasannya yang lain. Dimana anak akan mengalami proses belajar matematika dengan baik ketika metode pembelajarannya menggunakan gubahan musik. Akan tetapi karena kebanyakan dari mereka tidak menyadari akan hal itu, akhirnya mereka pun masih tetap merasa kesulitan dalam belajar matematika. Seperti halnya yang telah dikemukakan oleh Linda Campbell dkk (2002 : 152), adalah sebagai berikut : “Salah satu strategi untuk menciptakan atau membentuk lingkungan pembelajaran yang musical dalam kelas adalah dengan lagu-lagu yang 25 digunakan dalam bidang tertentu, yang artinya lirik lagu yang berisi informasi kurikulum pembelajaran adalah instruksi yang sangat berharga. Kebanyakan murid lebih mudah mengingat lirik lagu untuk dinyanyikan, dan akan lebih mudah untuk mengingat pelajaran yang disusun dalam musik”. Berdasarkan pernyataan di atas, memang sudah cukup jelas bahwa salah satu cara untuk membantu kelancaran anak dalam belajar adalah dengan menyusun materi pelajaran dalam lagu yang biasa disebut gubahan lagu. Memang dalam kenyataannya, akhir-akhir ini lebih banyak anak yang cepat menghafal lagu daripada materi pelajaran yang baru saja disampaikan. Baru satu dua kali mereka mendengar lagu baru langsung hafal dan bisa menyanyikannya. Lalu bagaimana jika mereka mendengar lagu baru yang berisi tentang materi pelajaran matematika ?. Akankah secepat mereka menghafalkan lagu-lagu umum.Untuk mengetahui akan hal itu perlu kiranya kita mencobakan metode baru dalam pembelajaran matematika, yaitu dengan menyajikan gubahan lagu yang berisikan materi pelajaran matematika. Seperti pula yang dicontohkan oleh Linda Campbell (2002: 154), adalah sebagai berikut : “Lagu-lagu untuk matematika dalam album tipe kaset yang berjudul Rappin ‘Tappin’ Time Tables yang disediakan oleh lembaga bantuan mengajar Toe Tappin yang mengajarkan berbagai macam fakta melalui musik dan sajak. Tape dimulai dengan menyatakan fakta matematika seperti 4 x 5. Frase sajak yang digunakan untuk persamaan seperti “baik dan banyak” dan jawaban yang diberikan adalah 20. Setiap fakta matematika diajarkan dan dihubungkan dengan sajak dan dengan melodi masing-masing. Ketika siswa belajar dengan tape, mereka pada akhirnya diminta untuk menghasilkan fakta matematika dan disediakan melodi yang telah dikenal untuk setiap jawaban yang benar. Banyak siswa yang memiliki keahlian musik memperoleh tantangan yang menyenangkan dari beberapa tugas yang diberikan. Hampir semua siswa menyukai pergantian berulang dan berlatih dengan metode motivasi belajar musik”. Dengan demikian bukankah dengan memanfaatkan keberadaan musik yang sesuai dengan situasi dan kondisi sangat besar pengaruhnya terhadap keefektifan pembelajaran. Siswa selain merasa senang juga bertambah motivasinya untuk belajar dan bersaing dalam kelas, karena dengan menyanyikan lagu tidak hanya membantu 26 siswa dalam mengingat materi pelajaran yang penting tetapi siswa juga merasakan suasana belajar sambil bermain dalam kelas. Seperti pernyataan Linda Cambel (2002 : 153), bahwa “Menyanyikan lagu tidak hanya membantu banyak siswa untuk mengingat informasi penting tetapi juga menggembirakan belajar di dalam kelas”. Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan anak mampu memberikan interpretasi menurut pendapat pribadi mengenai apa yang komposer sampaikan melalui musiknya. Juga dapat menganalisis dan mengkritik musik terpilih ( Linda Campbell, 2002 : 147 ). Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan memanfaatkan kekuatan musik dalam suatu pembelajaran dapat juga merangsang kreatifitas anak. Anak mampu menggambarkan sendiri tentang apa isi dari syair lagu yang didengarkannya. “Dalam keseharian setiap orang senantiasa melakukan kegiatan mengolah informasi dari waktu ke waktu. Proses pengolahan data yang diperoleh dari pengalaman senantiasa diolah dalam fungsi kognitif individu yang berpusat diotak . Hasil pengolahan data ini kemudian membentuk skema atau suatu pemetaan. Pemetaan ini memungkinkan seseorang untuk memahami hal tertentu, merefleksikan suatu keadaan atau kejadian, mengembangkan anganangan, membuat perencaan secara matang dan bersifat realistis, bahkan mengembangkan daya khayal yang fantastis dan dipenuhi ketidak mungkinan”( Monty P Satiadarma, Rowiyani, 2004:10 ) Berdasarkan pernyataan di atas telah dijelaskan bahwa seseorang tidak pernah berhenti untuk mengolah informasi. Sebuah informasi akan bertahan dalam waktu jangka panjang apabila saat mendapatkannya dalam suasana yang mengesankan, sehingga dengan hadirnya musik dalam pembelajaran matematika secara otomatis akan merangsang kekuatan ingatan anak dalam mengingat hal-hal penting yang didapatkannya dalam suasana yang menyenangkan. Dalam suasana seperti ini pun juga sangat mendukung kekuatan daya khayal anak, sehingga mudah untuk mengingat hal-hal penting. Dimana seringnya anak mengaitkan hal-hal tersebut dengan peristiwa mengesankan yang lain ketika ia mendengarkan musik tersebut. Ketajaman fungsi ingatan juga sangat dipengaruhi oleh keunikan hal yang akan diingat dan jenis musik yang disajikan. Apabila materi pelajaran ini disusun dalam kalimat yang menarik kemudian dinyanyikan sesuai dengan lagu-lagu yang 27 sangat rekat ditelinga anak-anak dalam kesehariannya tentu akan sangat membantu kesuksesannya dalam memahami dan selalu mengingatnya meski materi pelajaran telah berlalu dalam waktu yang cukup lama. G. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu cara untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menyenangkan, dan tidak membosankan adalah dengan menyajikan metode-metode pembelajaran yang kreatif dan variatif, karena sebagian besar suasana pembelajaran yang terjadi sekarang masih bersifat konvensional dan hanya monoton pada ceramah dan mengerjakan soal secara terus menerus. Suasana pembelajaran yang demikian akan membuat siswa menjadi bosan dan rasa ngantuk tak tertahankan lagi. Apalagi bila mata pelajaran yang disampaikan matematika, jika hanya dengan ceramah, anak akan bosan dan sulit untuk memahami isi dari materi yang disampaikan. Berdasarkan pendapat dan pengalaman siswa, bahwa mereka akan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran apabila suasana pembelajaran menyenangkan dan tidak menegangkan. Untuk itulah, maka salah satu cara untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan adalah dengan membuat pembelajaran bernuansa musikal. Dengan metode gubahan musik bisa diharapkan dapat memberi angin segar terhadap para siswa yang melulu selalu belajar dengan metode konvensional, agar dapat mengubah persepsinya tentang pelajaran matematika. Pelajaran matematika yang tadinya sulit dan memusingkan menjadi mudah dan menyenangkan. Dengan metode gubahan musik saat pembelajaran matematika diharapkan terjadi keseimbangan perkembangan antara otak kanan dan otak kiri sehingga mampu memacu pada peningkatan kecerdasan logis matematis yang terlihat dalam nilai mata pelajaran matematika. 28 Berdasarkan uraian di atas, maka jalannya penelitian dapat dibuat skema sebagai berikut : Gubahan Musik ----------------Matematika Treatment pada anak Otak kiri berhitung Otak kanan mendengarkan musik Perkembangan otak seimbang kecerdasan logis matematis meningkat C. HIPOTESIS Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dan dengan memperhatikan pembatasan masalah pada penelitian ini, maka untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Ada pengaruh penggunaan gubahan musik dari lagu anak-anak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika sub pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan bersusun tanpa menyimpan untuk anak kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe semester 1 tahun pelajaran 2006/2007 “ 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cepoko I Ngrambe Ngawi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2006/2007, tepatnya pada bulan Agustus 2006. B. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara pokok dalam sebuah penelitian untuk memecahkan permasalahan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Seperti pernyataan Moh. Nasir (2003 : 44 ), bahwa “ Metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan“. Sesuai dengan tema permasalahan yang diteliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one group pre tes post test, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan tindakan terhadap obyek penelitian dengan pre test-post test sebagai alat pengukurannya. Metode ini menunjukkan pada pemberian tindakan terhadap obyek penelitian dengan memberikan metode gubahan musik saat pembelajaran matematika, dimana metode gubahan musik sebagai variabel bebas (X) yang akan ditreatmentkan sebanyak 6 kali dan untuk melihat peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika sebagai variabel terikat ( Y ) berupa hasil nilai test murni sesudah pemberian perlakuan yang dibandingkan dengan hasil test murni sebelum mendapat perlakuan. 29 30 Adapun skema dari desain eksperimen ini adalah sebagai berikut : Pengukuran awal ( pre tes ) To Pengukuran akhir Perlakuan ( post test ) X T1 6 X perlakuan Gambar 3.1. Model Rancangan Penelitian Keterangan : To : Prestasi belajar sebelum dikenakan perlakuan T1 : Prestasi belajar setelah dikenakan perlakuan X : Perlakuan berupa pemberian metode gubahan musik saat pembelajaran matematika C. Populasi dan Tehnik Sampel 1. Populasi Penelitian Sebuah populasi adalah kumpulan dari individu kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan ( Moh. Nasir, 2003 : 271 ) Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti. Objek penelitian dapat berupa mahkluk hidup, bendabenda, sitem dam prosedur, fenomena dan lain-lain ( Ronny Kontour, 2004 : 137 ) Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe Ngawi tahun pelajaran 2006/2007 yang terdiri dari satu kelas dengan jumlah siswa 19 siswa 2. Sampel Sebuah sample adalah bagian dari populasi ( Moh. Nasir, 2003 : 271 ). 31 Dalam penelitian ini tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sample, dimana dari 19 siswa ini akan diambil secara keseluruhan sebagai obyek penelitian. D. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dikategorikan menjadi 2 variabel , yaitu : a. Variabel bebas ( independent variable ) : Gubahan musik ( X ) 1). Definisi Operasional. Gubahan musik adalah suatu pengubahan syair lagu dari lagu anak-anak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncsk Gunung, dan Pamanku menjadi sebuah lagu baru dengan syair yang berbeda , dimana isi syair lagu tersebut diubah menjadi isi materi pelajaran matematika sebagai proses penyampaian materi pembelajaran matematika sehingga dapat mendukung keberhasilan proses belajar dengan menciptakan suasana belarar yang optimal ( menarik perhatian siswa, membangkitkan semangat belajar matematika siswa, Membuat siswa terfokus dalam pelajaran matematika, dan siswa lebih cepat memahami materi pelajaran matematika, yang pada akhirnya perkembangan kemampuan matematika dapat meningkat dengan didukung oleh perasaan senang dan gembira serta tidak menegangkan. 2). Skala Pengukuran. Skala yang digunakan untuk pengukuran varuabel gubahan musik adalah skala interval. 3). Indikator Indikator dari variabel gubahan musik berupa skor dimana siswa dengan ratarata atas berarti metode gubahan musik berpengaruh positif terhadap prestasi belajar matematikanya, sedangkan siswa rata-rata skornya rendah berarti metode gubahan musik tidak cocok sama sekali dan berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar matematikanya. 32 b. Variabel terikat ( dependent Variable ) : kecerdasan logis matematis bidang studi matematika ( Y ) 1). Definisi Operasional Kecerdasan logis matematis bidang studi matematika adalah Suatu kecerdasan yang dimiliki oleh seorang siswa, dimana ia unggul dalam memanipulasi objek dan simbol serta cepat dan tepat dalam menyelesaikan soal-soal matematis yang juga berupa angka dan symbol yang bersifat abstrak ( penjumlahan bersusun tanpa menyimpan, pengurangan bersusun tanpa menyimpan, perkalian sebagai penjumlahan berulang, pembagian sebagai pengurangan berulang ) dengan menggunakan penalaran yang logis dan sistematis. 2). Skala Penilaian Skala penilaian untuk variable peningkatan kecerdasan logis matematis adalah skala interval. 3). Indikator Skala penilaian untuk variable peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika adalah hasil nilai dari pre test dan post test. E. Tehnik Pengumpulan Data Data yang ingin dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang prestasi belajar matematika . Adapun untuk mengumpulkan data-data ini digunakan tehnik-tehnik sebagai berikut : 1. Metode Test Test ini dilakukan untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar matematika antara sebelum ( pre test ) dan sesudah pemberian perlakuan ( post test ). Untuk memperoleh alat ukur (soal-soal test) yang dapat mengukur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, soal tes perlu diperbaiki sehingga memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai. Disamping dengan konsultasi pada 33 pembimbing, juga dilakukan try out soal tes terhadap siswa kelas 2 SDN I Ngrambe. Hasil try out ini kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. a. Uji Validitas Item Validitas item diuji dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut : xy - x y xy = ________________________ ________________________ √ ( N ∑ x²-(∑x)²)(N∑y²-(∑y)²) dimana : x = skor item y = skor total N = jumlah subyek kriteria uji : r hitung > r tabel, berarti item valid r hitung < r tabel, berarti item tidak valid b. Uji Reliabilitas Soal tes dikatakan reliabel berarti dapat memberikan hasil yang relatif sama pada saat dilakukan pengukuran lagi pada obyek yang berbeda pada waktu yang berlainan. Reliabilitas soal tes diuji dengan rumus alpha, yaitu : 2 k b 1 h 2 k 1 t dimana : α b² = jumlah varian butir α t² = varian total 34 Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r product moment. Soal tes reliable jika r hitung > r table. Soal tes yang valid dan reliable memenuhi syarat untuk menggali data dari subyek penelitian. Selanjutnya pengukuran didasarkan dari skor yang diperoleh dari jawaban pada soal tes yang diisi oleh siswa. 2. Dokumentasi Tehnik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan gambar-gambar tentang kegiatan belajar mengajar matematika dengan menggunakan metode gubahan musik F. Tehnik Analisis Data 1. Pengujian Hipotesis Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, penulis kemukakan pada uji t-test, dengan prosedur sebagai berikut : a. Perumusan hipotesis Ho : μ = μο ( Tak ada pengaruh penggunaan metode gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika ) Ha : μ > μο ( Kecerdasan logis matematis bidang studi matematika akan meningkat lebih tinggi dengan menggunakan metode gubahan musik) b. Menentukan taraf signifikansi Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi untuk satu arah dengan α = 5%. c. Penentuan statistik uji Statistik uji yang digunakan adalah uji t ( t-test ). Adapun rumusnya sebagai berikut : 35 t Xd 2 d N ( N 1) dengan : Xd = selisih antara mean pre test dan post test ( X1 dan X2 ) N1 = jumlah individu kelompok X1 N2 = jumlah individu kelompok X2 Dimana : d 2 M N 2 2 d d N d d d). Keputusan uji Apabila to > tt , maka ho ditolak dan ha diterima Dan apabila to < tt , maka ho diterima dan ha ditolak G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dimaksudkan untuk memudahkan kejelasan tentang langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir. Tahap-tahap penelitian yang telah disusun secara sistematis adalah sebagai berikut 1. Tahap Pra Lapangan Tahap awal dari penelitian ini adalah menentukan tempat yang sesuai dengan tema penelitian. Setelah lokasi ditentukan, maka peninjauan tentang keadaan sebenarnya diperlukan untuk memperlancar jalannya penelitian. Penyusunan proposal berfungsi untuk memberikan gambaran tentang bagaimana bentuk dan maksud dari 36 penelitian yang diajukan. Setelah proposal disetujui, maka surat perijinan dari pihak kampus untuk mengijinkan peneliti agar dapat terjun dilapangan harus segera diajukan. 2. Tahap Pelaksanaan di Lapangan Tahap ini dilakukan guna mengumpulkan data dari lapangan yang mendukung keberhasilan penelitian. Selain memperoleh data kuantitatif, dari penelitian ini juga memperoleh dokumen yang berupa gambar kegiatan saat siswa mengikuti pembelajaran matematika dengan metode gubahan musik. a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat dan mempersiapkan syair gubahan lagu yang akan diberikan kepada siswa sebagai metode pengantar materi pelajaran matematika. Hasil gubahan lagu ditulis dan diperbanyak guna efisien waktu saat pembelajaran berlangsung. b. Tahap Pelaksanaan Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cepoko I untuk siswa kelas II yang berjumlah 19 siswa. Pengumpulan data akan dilaksanakan selama 8 kali tatap muka atau 16 jam pelajaran. Dua kali tatap muka untuk pertemuan pertama dan terakhir digunakan untuk mengerjakan soal-soal tes sebagai data pre test dan post test. Sedangkan enam kali tatap muka di tengah yang lain digunakan untuk menyampaikan materi matematika dengan metode gubahan musik dengan desain pembelajaran yang berbeda-beda. 3. Tahap Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara kuantitaf untuk merumuskan hasil temuan penelitian sebagai kesimpulan hasil penelitian. Kemudian hasil analisis kuantitatif yang diolah dengan uji t diperjelas pendiskripsiannya secara 37 kualitatif, sehingga dengan adanya pendiskripsian kualitatif akan mendukung dan memperkuat pernyataan hasil penelitian. 4. Tahap Penyusunan Laporan Tahap paling akhir dari proses penelitian ini adalah tahap penyusunan laporan sebagai bukti kegiatan penelitian telah selesai 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan suatu uraian atau pemaparan data dalam bentuk angka, kata-kata, atau kalimat agar lebih mudah dipahami. Data itu sendiri diperoleh dari tempat diadakannya penelitian. Deskripsi data dari penelitian yang berjudul “Penggunaan Gubahan Musik untuk Meningkatkan Kecerdasan Logis Matematis Bidang Studi Matematika Anak Kelas II Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Ngrambe Tahun Ajaran 2006/2007” adalah sebagai berikut : Peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika diukur berdasarkan prestasi belajar matematika. Dalam hal ini prestasi belajar matematika merupakan variabel terikat dengan tehnik pengumpulan data menggunakan tes. Tes yang digunakan adalah soal-soal tes yang diambil dari buku panduan pelajaran matematika kelas II yang telah diujicobakan pada 34 responden. Setiap soal terdiri dari 4 kriteria penilaian, sehingga ada 148 butir yang dinilai dan untuk setiap butir yang memenuhi syarat memperoleh skor 1 dan yang tidak memenuhi 0, jadi skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 148. Sebelum soal test ini digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas.Untuk menentukan alat ukur yang tepat dalam mengungkap data digunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson dan dikenal sebagai rumus product moment. Dari hasil uji validitas dapat diketahui bahwa terdapat 3 butir soal yang tidak valid. Butir soal yang tidak valid tersebut memiliki korelasi hitung di bawah nilai kritik untuk N=34 yaitu rt =0,339. Ketiga butir tersebut adalah butir nomor 10, 17, dan 27. Sedangkan sisanya memiliki nilai korelasi di atas 0,410. Ringkasan hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11. Reliabilitas merupakan tingkat keandalan dari soal yang akan diberikan kepada responden. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal digunakan rumus alpha. 38 39 Hasil uji reliabilitas diperoleh bahwa r11 hitung sebesar 0,9718 sedang rt untuk 34 responden diperoleh rt =0,339. Karena r11 hitung > rt atau 0,9718 > 0,339 maka soalsoal tersebut reliabel. Hasil uji reliabilitas soal test kecerdasan logis matematis bidang studi matematika dapat dilihat pada lampiran 11. Berdasarkan hasil pre test dan post test yang diperoleh dari lapangan yang diberikan kepada 19 siswa di SDN Cepoko I Ngrambe, maka dapat dilihat hasil analisis perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Analisis Pre Test dan Post Test No. Resp X Pre Test X Post Test 1 142 148 2 147 145 3 116 140 4 142 145 5 147 145 6 139 145 7 131 128 8 137 138 9 123 127 10 137 144 11 105 112 12 130 143 13 125 133 14 88 121 15 139 141 16 142 148 40 17 143 148 18 131 144 19 144 146 2508 2641 X 132 139 Dari tabel di atas, pada pre test nilai rata-rata 132 dengan nilai tertinggi 147 dan nilai terendah 88, sedangkan pada post test nilai rata-rata 139 dengan nilai tertinggi 148 dan nilai terendah 112. Setelah dianalisis soal test kecerdasan logis matematis bidang studi matematika yang terdiri dari 148 butir mengalami kenaikan dari 2508 menjadi 2641 atau sebesar 133. B. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh penggunaan gubahan musik dari lagu anak-anak yang berjudul Anak Gembala, Balonku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Pamanku terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika sub pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa menyimpan dan pengurangan bersusun tanpa menyimpan untuk anak kelas 2 SDN Cepoko I Ngrambe semester 1 tahun pelajaran 2006/2007 “. Adapun rumus pengujian hipotesisnya digunakan uji t (t-test), adalah sebagai berikut : t Xd 2 d N ( N 1) 41 1. Analisis Data Uji Hipotesis : 1. Hipotesis to < tt = 0, artinya tidak ada pengaruh penggunaan gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika to > tt 0, artinya ada pengaruh penggunaan gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika 2. Taraf Signifikansi T( /2) = 0.025 df = n-1-k = 19 –1 = 18 Daerah penolakan Daerah penolakan Daerah Penerimaan 2,093 2,093 3. Perhitungan : Sebelum perhitungan t test, skor test di tabulasikan dulu dalam bentuk tabel. Adapun tabel tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Kerja t-test No TEST Subyek Pre Test Post Test xd xd2 1 142 148 6 36 2 147 145 -2 4 3 116 140 24 576 4 142 145 3 9 42 5 147 145 -2 4 6 139 145 6 36 7 131 128 -3 9 8 137 138 1 1 9 123 127 4 16 10 137 144 7 49 11 105 112 7 49 12 130 143 13 169 13 125 133 8 64 14 88 121 33 1089 15 139 141 2 4 16 142 148 6 36 17 143 148 5 25 18 131 144 13 169 19 144 146 2 4 2508 2641 133 2349 Diketahui : N1 19 N2 19 X1 2508 X2 2641 x 1418 xd 7 2349 xd 133 2 d Xd 2 Kemudian data tersebut dimasukkan dalam rumus t-test sebagai berikut : t Xd 2 d N ( N 1) 43 t 7 1418 1918 = 3,438 4. Keputusan Uji Diperoleh hasil perhitungan nilai t = 3,438 , dikonsultasikan pada t tabel untuk N=19 sebesar = 2,093 pada taraf signifikansi 0,05 yang berarti bahwa to > tt atau 3,438 > 2,093 maka Ho ditolak (berarti Ha diterima). Dengan demikian terdapat pengaruh penggunaan gubahan musik terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika. 2. Analisis Kualitatif Dalam analisis kualitatif, data yang dimunculkan berupa kata-kata, yang kemudian disusun ke dalam teks yang diperluas sesuai dengan keadaan lapangan dan bukan untuk menarik perhatian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data kualitatif ini adalah metode pengamatan langsung, di mana data dikumpulkan dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standart lain ( Moh. Nasir, 2003 : 175 ). Untuk memperoleh tehnik pengumpulan data melalui pengamatan langsung yang tepat diperlukan kriteria-kriteria tertentu agar memenuhi persyaratan analisis. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Moh. Nasir (2003:175), bahwa : “Pengamatan baru tergolong sebagai tehnik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut : a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan tehnik direncanakan secara sistematis. b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan. c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian. d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya”. 44 Adapun tehnik analisis data kualitatif yang digunakan terdiri dari tiga alur kegiatan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Mathew (1992:16), bahwa analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan/verifikasi. a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan data “kasar” yang muncul dari catatancatatan tertulis lapangan menjadi data pilihan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan analisis penelitian. b. Penyajian Data Penyajian data merupakan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Berdasarkan tujuan penelitian, maka deskripsi data yang penulis sajikan adalah sebagai berikut : 1). Sikap belajar siswa saat pembelajaran matematika menggunakan metode gubahan musik. Sebagian besar siswa sangat antusias dan memperhatikan materi pelajaran dengan metode gubahan musik. Hal ini disebabkan karena mereka belum pernah merasakan metode belajar yang seperti ini. Pelajaran metematika yang biasanya hanya memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan soal-soal, kini dengan metode gubahan musik mereka bisa bernyanyi sambil belajar, yang biasanya hanya diam tanpa suara, kini mereka bisa bebas mengeluarkan suara untuk menyanyikan materi matematika. Meskipun ada beberapa siswa yang kurang tertarik, namun hal ini tidak menjadikan hambatan bagi siswa lain yang terus belajar. Ketidaktertarikan ini disebabkan karena mereka tidak bisa menyanyikan nada lagu atau malu untuk bernyanyi. Sehingga dapat diambil jalan tengah agar mereka semua dapat belajar aktif adalah dengan menyanyikan gubahan lagu bersama-sama atau dibuat perlombaan antar kelompok. 2). Tanggapan siswa terhadap penggunaan metode gubahan musik 45 Siswa kelihatan senang dengan gubahan lagu yang disajikan. Mereka langsung mencoba untuk menyanyikan lagu gubahan tersebut sebelum ada instruksi untuk bernyanyi. Dengan demikian maka waktu beberapa menit diberikan untuk mereka bersuara. Bermacam-macam nada dan gaya yang mereka tampilkan. Beberapa saat kemudian baru dinyanyikan bersama dengan nada yang benar dan sesuai dengan lagu asli. 3). Hubungan antar siswa dalam proses belajar mengajar matematika Metode gubahan musik dapat mempererat kebersamaan dan kekompakan siswa. Mereka saling memberi semangat dan dituntut kerja kelompoknya. Siswa yang tadinya hanya mementingkan diri sendiri, tidak mau bernyanyi, dan malu untuk bersuara menjadi dapat menunjukkan kebolehannya karena ajakan dan semangat dari teman kelompokknya. 4). Hubungan antara siswa dengan guru dalam proses belajar mengajar matematika. Metode gubahan musik memberi kebebasan bagi siswa dan tidak membatasi hubungan antara guru dengan murid. Guru dan murid sama-sama belajar, jadi tidak ada batasan bahwa “aku adalah guru dan siswa harus tunduk dan patuh pada aturan guru” akan tetapi seorang guru harus mampu memasuki dunia anak dan bukan anak yang harus dipaksa untuk mengikuti dunia guru. 5). Kondisi belajar siswa saat pembelajaran matematika Kondisi belajar siswa saat menggunakan metode gubahan musik sangat kondusif. Mereka selalu dalam keadaan belajar dan sifat ingin tahu yang begitu besar. Suasana pembelajaran yang aktif dan kreatif, menjadikan mereka untuk mau selalu belajar. 6). Prestasi belajar matematika siswa saat menggunakan metode gubahan musik Penggunaan metode gubahan musik sangat memberikan keleluasaan siswa dalam belajar. Siswa menjadi senang dan nyaman dalam belajar. Dengan kondisi belajar yang demikian maka tidak mustahil apabila semangat belajarnya meningkat yang pada akhirnya menghasilkan sebuah kenaikan prestasi belajar yang memuaskan. 46 c. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode gubahan musik berpengaruh positif bagi peningkatan prestasi belajar matematika siswa. Dengan demikian, maka tidak ada salahnya apabila metode gubahan musik digunakan dalam pembelajaran matematika. C. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil analisis perbandingan data pre test dan post test diperoleh skor rata-rata seperti dalam tabel berikut : Tabel 4.5. Hasil Perbandingan Data Pre Test dan Post Test Pre Test Post Test Selisih 2508 2641 133 Dari hasil analisis di atas dapat dijelaskan bahwa skor pre test adalah 2508 dan skor post test adalah 2641, sehingga antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 133. Hal ini berarti bahwa metode gubahan musik berpengaruh terhadap kecerdasan logis matematis bidang studi matematika. Pada analisis pengujian hipotesis penelitian, dapat dijelaskan sebagai berikut : Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan antara hasil pre test dan post test kecerdasan logis matematis bidang studi matematika, yang berarti bahwa “Penggunaan Gubahan Musik untuk Meningkatkan Kecerdasan Logis Matematis Bidang Studi Matematika Anak Kelas II Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Ngrambe Tahun Ajaran 2006/2007”, teruji dapat meningkatkan prestasi belajar matematika ( dengan uji 2 pihak to > tt, yaitu pada 3,438 > 2,093), maka dapat disimpulkan untuk menolak Ho dan menerima Ha pada siswa kelas II di SDN Cepoko I Ngrambe.Gubahan musik sangat diperlukan sebagai salah satu variasi metode pengajaran matematika dalam menyampaikan materi. Selain menimbulkan rasa 47 senang dan semangat, penggunaan gubahan musik juga dapat menciptakan suasana baru dalam pembelajaran matematika. Pada awalnya pembelajaran hanya bisa berlangsung dengan suasana yang serius, tegang, serta hanya mendengarkan penjelasan dan ceramah dari guru, dengan gubahan musik mereka bisa ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pada umumnya anak-anak lebih menyukai musik daripada harus belajar dengan menghafal. Musik memang sudah ada dan selalu mengiringi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Seperti halnya pernyataan dari Nur Rahadian Sari (2002:93) bahwa musik adalah bagian yang istimewa dari kegiatan rutin anak-anak kecil setiap harinya. Musik akan mendukung suasana pembelajarannya. Secara rinci pembelajaran matematika dengan menggunakan metode gubahan musik mempunyai manfaat sebagai berikut : a. Anak yang belajar dengan perasaan senang berarti ekonomis dalam hal-hal yang bersifat positif 1). Menghemat energi Dalam hal ini dengan adanya musik yang mengiringi pembelajaran matematika akan menjadikan mereka tertarik. Gubahan musik akan memberikan suasana yang tidak menegangkan. Mereka menganggap pembelajaran matematika layaknya bermain saat berkumpul dengan teman-teman. Musik tak lepas dari suasana bermain anak. Perasaan senang dalam belajar akan dapat menghemat energi, karena apabila anak belajar dalam keadaan senang, belajar akan lebih mudah dan cepat dipahami . Kemudahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika berarti sedikit mengeluarkan energi dalam berpikir. Dengan demikian metode gubahan musik secara otomatis dapat menyisakan energi anak yang masih cukup untuk digunakan dalam hal lain. 48 2). Memelihara motivasi Suasana pembelajaran yang menyenangkan akan membuat anak tetap semangat untuk belajar. Suasana pembelajaran yang sebelumnya menjenuhkan menjadi lebih menyenangkan dan mengharuskan siswa untuk dapat berpartisipasi aktif. Keterlibatan mereka dalam belajar akan membuat mereka merasa senang dan nyaman untuk belajar. Tanpa disadari ternyata mereka telah melewati jam belajar matematika dengan nyaman dan tetap semangat yang biasanya terasa lama dan menegangkan. b. Dapat mengeliminasi atau memperlembat hal-hal yang bersifat negatif Suasana belajar yang menyenangkan dapat menghilangkan rasa bosan, ngantuk dan tegang. Belajar yang menyenangkan akan membuat mereka lebih antusias dan tidak ingin meninggalkan waktu sedikit pun untuk memperhatikan hal lain, sehingga hasil belajar yang dapat diraih oleh siswa akan lebih maksimal Berdasarkan beberapa manfaat di atas, jelas bahwa gubahan musik sangat membantu proses belajar dan mempengaruhi hasil belajar anak. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila metode gubahan musik dapat dijadikan salah satu alternatif dalam menyampaikan materi matematika. 49 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan gubahan musik dalam pembelajaran matematika dapat mengurangi kejenuhan siswa. 2. Menyanyikan materi pelajaran matematika dapat menciptakan suasana belajar yang lebih variatif. 3. Gubahan musik dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa menjadi lebih semangat dan kreatif dalam belajar matematika. 4. Suasana belajar yang menyenangkan dapat membuat siswa nyaman dalam belajar, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar matematikanya. 5. Pembelajaran matematika dengan menyanyikan simbol dan angka dalam materi dapat meningkatkan kecerdasan logis matematis siswa. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian ini serta penjelasan dari kesimpulan di atas, maka implikasi dari penelitian ini adalah : 1. Penggunaan gubahan musik dapat meningkatkan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika anak kelas II SDN Cepoko I, oleh karena itu perlu adanya pemberitahuan kepada Kepala Sekolah bahwa metode ini bagus untuk diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. 2. Diadakan pelatihan untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru tentang bagaimana cara menerapkan metode gubahan musik dalam pembelajaran matematika di kelas. 3. Pelatihan untuk guru akan lebih terarah apabila diadakan tiap minggu sekali. Guru diberi kesempatan untuk menyampaikan ide-ide kreatifnya bagaimana menyusun 49 50 strategi pembelajaran matematika yang mendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan implikasi dari hasil penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan gubahan musik dapat meningkatkan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika anak kelas II di SDN Cepoko I Ngrambe. Oleh karena itu pihak sekolah sebagai tempat siswa belajar dan mencari ilmu diharapkan dapat menyajikan berbagai metode pembelajaran dan tidak membatasi berbagai metode pembelajaran selama metode yang digunakan tersebut bersifat mendidik. Metode pembelajaran tidak harus monoton seperti yang terjadi di sekolah-sekolah pada umumnya seperti yang terjadi sekarang ini, yang kegiatan siswa hanya mendengarkan ceramah dan penjelasan guru, bersikap serius, dan mengikuti pembelajaran yang menegangkan, tetapi akan lebih mendukung keberhasilam peningkatan prestasi belajar siswa apabila metode pembelajaran bersifat variatif, karena akan membuat suasana belajar menjadi lain dan baru, motivasi baru, menyenangkan, tidak menegangkan dan yang paling penting dapat membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran. 2. Guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, yang mendukung siswa untuk lebih aktif, nyaman, menyenangkan serta tertarik untuk selalu berada dalam kondisi belajar. Sehingga untuk dapat mewujudkan semua itu, seorang guru perlu memiliki kemampuan, kecakapan, pengetahuan dan wawasan yang luas. Metode gubahan musik dapat diterapkan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran matematika, sehingga metode pembelajaran tidak harus monoton pada metode belajar konvensional yang sudah membudaya sejak waktu yang cukup lama. Seorang guru modern harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan berbagai model pembelajaran agar anak didik menjadi tertarik serta nyaman dan tetap semangat dalam mengikuti pelajaran matematika. 51 3. Pada saat-saat tertentu penggunaan gubahan musik dalam belajar matematika menjadi tidak efektif dikarenakan faktor waktu dan keluasan ilmu, misalnya saat memperdalam dan memperluas konsep matematika tidak cukup jika hanya dengan menyanyikan materi, terlalu banyak menyanyikan materi matematika akan sangat membuang waktu dan tidak dapat untuk mempercepat penyelesaian materi pokok. 4. Penelitian lanjut dipandang perlu mengingat banyak sekali manfaat dari penggunaan gubahan musik. Mengembangkan kecerdasan lebih luas, yang mungkin tidak hanya mengembangkan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika akan tetapi ada kecerdasan-kecerdasan lain yang ikut terangkat lebih dominan lagi, misalnya kecerdasan kinestetik atau kecerdasan interpersonal dan lain sebagainya dalam bidang mata pelajaran yang lain pula. Di samping itu juga penelitian lebih lanjut perlu dikembangkan dalam bentuk lagu lain yang juga lebih bermanfaat untuk mendukung keberhasilan peningkatan prestasi belajar. Hal yang terpenting disini yaitu penggunaan gubahan musik yang akan ditinjau lebih jauh oleh peneliti yang lain diperlukan kesesuaian perkembangan gubahan musik yang disusun dengan situasi dan keadaan serta penerapan di lapangan. 52 DAFTAR PUSTAKA Adi.W.Gunawan.2003. Genius Learning Strategi : Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Agus Efendi. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung : Alfabeta Anton sukarno. 2003. Pengantar Statistik .Surakarta : Depdiknas. ___________ . 2003. Statistik Lanjut. Surakarta : Depdiknas. A.Tabrani Rusyam, Atang Kusnidar, dan Zainal Arifin. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung Remaja Karya Budiyono. 2000. Statistik Dasar Untuk Penelitian. Surakarta : UNS. Depdikbud.1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Dewa Ketut Sukardi. 1988. Analisis Tes Psikologi. Jakarta : PT Rineka Cipta. Djohan. 2003. Psikologi musik. Yogyakarta : Buku Baik. I. L. Pasaribu dan B. Simanjuntak. 1982. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sage Publications. Kunto Purboyo. 2004. Bermain dan Kreatifitas. Jakarta : Papas Sinar Sinanti. Laurel Schmidt. 2002. Jalan Pintas Menjadi 7 Kali Lebih Cerdas. Bandung : Kaifa. Linda Campbell dkk. 2002. Multiple Intelligences : Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan. Depok : Inisiasi Press. Mattew B. Miles & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia. Moh. Nasir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Monty P Satyadarma. Roswiyani P. Zahra. 2004. Cerdas Dengan Musik. Jakarta : Puspa Swara. Muchtar Buchari. 1977. Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung : Jermare. Nana Sudjana. 1999. CBSA dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. 53 Nur Rahadian Sari. 2005. Musik dan Kecerdasan Otak Bayi. Bogor :Kharisma Buka Aksara. Paul Madaule. 2002. Earobics. Bandung : Kaifa. Poerwodarminto. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Purwoto. 1998. Strategi Mengajar Matematika. Surakarta : UNS Press. Ronny Kontour. 2004. Metode Penelitian : untuk Penulisan Skripsi dan Thesis. Jakarta : Penerbit P P M Shinta Rahmawati.2001. Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. Jakarta : Kompas. Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Gunung Mulia. Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Suharsimi Arikunto. 1997. Penelitian Program Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara. ________________. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. 1983. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Andi Offset Sutratinah Tirtonegoro. 1984. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta : Bina Aksara Tim Bina Karya Guru. 2003. Matematika SD : Terampil Berhitung. Jakarta : Erlangga. Utami Munandar. 2002. Kreatifitas dan Keberbakatan : Strategi mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat : Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Winkel. WS. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia. 54 55 Lampiran 1 Instrumen Test Pengantar Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan pada Allah SWT, karena atas rahmad dan ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan instrument kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan alat pengukuran tentang pengaruh penggunaan gubahan musik untuk meningkatkan kecerdasan logis matematis bidang studi matematika anak kelas II Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Ngrambe tahun ajaran 2006/2007. Skor item maksimal adalah 4 dan minimal adalah 0 untuk tiap item yang tidak terpenuhi persyaratannya sama sekali. Instrumen test ini telah disusun dengan segala daya dan upaya yang maksimal dan inilah hasil terbaik yang mampu penulis hasilkan. Untuk itulah mudah-mudahan instrument ini dapat memberi manfaat bagi banyak pihak dan khususnya dalam dunia pendidikan keberbakatan. Ngawi, Agustus 2006 Penulis 56 Lampiran 2 DEFINISI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA A. DEFINISI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS No. 1. Ahli Definisi Gardner dalam Menyatakan bahwa “Inteligensi logis matematis melibatkan Linda banyak komponen ; perhitungan secara matematis, berpikir Campbell logis, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan (2002:40), induktif, dan ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan. Pada intinya kemampuan matematis merupakan kemampuan untuk mengenal dan memecahkan masalah”. Menyatakan bahwa “orang dengan kecerdasan matematika 2. Adi.W. dan logika yang berkembang adalah orang yang mampu Gunawan (2002 memecahkan masalah, mampu memikirkan dan menyusun : 233) solusi dengan urutan yang logis. Mereka suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Mereka dapat mengerti pola dan hubungan serta mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif”. “Anak-anak yang memiliki kecerdasan logis matematis 3. Laurel biasanya menyukai teka-teki, seperti teka-teki tentang Schmidt ( 36 ) seorang petani yang ingin menyeberangi sungai dengan membawa ayam, serigala, dan sekantong jagung. Bagi mereka bilangan layaknya benda hidup atau tokoh dalam buku cerita. Mereka suka berpikir matematis, mengira-ngira, 57 mengukur dan menghitung”. Menyatakan bahwa “Inteligensi logis matematis merupakan 4. Gardner dalam kemampuan untuk menjajaki pola-pola, kategori-kategori Utami dan hubungan-hubungan dengan memanipulasi objek-objek Munandar atau simbol-simbol”. (2002 : 265) Mendefinisikan bahwa “orang yang memiliki kecerdasan ini 5. James dalam adalah mereka yang bekerja dengan symbol-simbol abstrak Agus Efendi ( dan bisa melihat koneksi antara potongan-potongan 2005 : 143 ) informasi yang mungkin terlewatkan oleh orang lain. 6. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat Definisi ditarik suatu definisi operasional bahwa kecerdasan logis Operasional matematis adalah suatu kecerdasan dalam bidang matematika atau ilmu hitung yang dimiliki oleh seseorang dimana mereka mampu memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan penalaran dan memberikan solusi secara urut dan logis, mereka suka angka, teka-teki, serta menyusun pola-pola, kategori-kategori, dan hubunganhubungan dengan memanipulasi objek-objek atau simbolsimbol dalam mempelajari sesuatu. Mereka lebih mudah menguasai sesuatu dalam bentuk abstrak daripada bentuk konkret. 58 Lampiran 5 PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL : 1. Tulislah nama dan nomor absen pada lembar jawaban yang telah dibagikan! 2. Kerjakan semua soal pada lembar jawab yang ada! 3. Pahamilah secara baik-baik setiap soal yang ada! 4. Jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal! 5. Tulislah hasil jawaban yang kamu anggap paling benar dan telitilah sebelum diserahkan pada guru! 6. Mulailah pekerjaanmu dengan bacaan “Basmalah” dan akhirilah dengan bacaan “Hamdalah”! 7. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik ! SELAMAT MENGERJAKAN 59 Lampiran 6 Soal Try Out 1. 87 – 65 =… . 2. Diki memiliki empat puluh lima buah mangga. Dikupas oleh Roma sebanyak 12 buah. Berapa banyak buah mangga Diki sekarang ? 3. 7 puluh sembilan – enam puluh lima =… . 4. 73 ditambah 23 sama dengan … . 5. Lima puluh 3 ditambah 6belas = … . 6. Delapan puluh sembilan dikurangi tujuh puluh lima sama dengan… . 7. Tujuh puluh tujuh – 63 sama dengan… . 8. Delapan puluh lima dikurangi &&&&&&&&&&&& =… . 9. 5@@@@@@@@ – * * * * 2 sama dengan… 10. Dua puluh empat ditambah dua puluh lima sama dengan … . 11. Budi dan Annas mencari ikan di kali. Budi memperoleh dua puluh tiga ekor ikan. Annas memperoleh tiga puluh 5 ekor ikan. Berapa banyak ikan yang mereka dapatkan ? 12. Hari ini penjual mainan menjual 46 buah gasingan. Kemarin ia menjual tiga puluh tiga buah. Berapa gasingan yang dijual selama dua hari tersebut ? 13. Tebal buku Nana 3 puluh delapan halaman. Tebal buku Nunik lima puluh satu halaman. Berapa halaman jumlah tebal buku Nana dan Nunik ? 14. Toko Agung telah menjual dua puluh tujuh batang pensil. Toko laris telah menjual empat puluh dua batang pensil. Berapa pensil yang telah dijual kedua took tersebut ? 15. Ika mempunyai enam puluh 3 helai perangko. Ratna mempunyai 2 puluh enam helai perangko. Berapa jumlah perangko Ika dan Ratna ? 16. Jumlah murid kelas 2 sebanyak empat puluh tiga siswa. Banyaknya murid perempuan 2 puluh satu siswa. Berapa jumlah murid laki-laki ? 17. 30 ditambah sepuluh = … . 18. Panjang jalan di kampong Selvya dua puluh lima kilometer. Yang sudah diaspal sepanjang empat belas kilometer. Berapa panjang jalan yang belum di aspal ? 19. Bu Fira memiliki tiga puluh tujuh ikat padi. Bu Fira menumbuk dua puluh dua ikat. Berapa ikat padi yang belum di tumbuk Bu Fira ? 60 20. Seorang tukang bangunan memasang empat puluh sembilan buah ubin. Karena kurang hati-hati, sebanyak dua puluh tujuh ubin pecah. Berapa banyak ubin yang tidak pecah ? 21. * * * * * * * * * * * * * * * * * * ditambah empat puluh = … . 22. 2 @@@@@ + 4 puluh &&&& = … . 23. Sembilan belas ditambah 50 sama dengan … . 24. 20 ditambah 55 = … . 25. 30 + 69 = … . 26. Enam puluh7 dikurangi 15 sama dengan… . 27. Lima puluh satu + dua puluh lima = … . 28. Tujuh puluh dua dikurangi enam puluh satu sama dengan… . 29. 94 dikurangi delapan puluh dua =… . 30. Sembilan puluh tiga – dua belas sama dengan… . 31. Panjang sebuah pipa air empat puluh lima meter, kemudian disambung lagi dengan pipa sepanjang 44 meter. Berapa meterkah panjang pipa itu sekarang ? 32. Umur Rini tiga belas tahun, umur nenek lima puluh lima tahun. Berapa jumlah umur mereka? 33. Di dalam keranjang terdapat tiga puluh 5 apel. Ibu menambah 24 apel lagi ke dalam keranjang. Berapa jumlah apel di dalam keranjang sekarang ? 34. Tukang jahit pakaian mempunyai 65 keping kancing. Kemudian ia membeli lagi 34 keping. Berapa jumlah kancing baju yang dimiliki tukang jahit itu ? 35. Sebuah Tangki mobil berisi 43 liter bensin. Kemudian diisi lagi 34 liter. Berapa liter bensin di dalam tangki sekarang ? 36. Erlin mempunyai tujuh puluh 5 telur bebek. Lima belas telur pecah di dalam keranjang. Berapa butir telur yang masih utuh ? 37. Di rak terdapat 58 gelas. Kemudian Wulan mengambil gelas sebanyak delapan belas buah. Berapa banyak gelas yang masih berada di dalam rak ? 38. Pak Aji mempunyai 8 puluh tiga lele. Kemudian diberikan kepada Pak Rudi sebanyak dua puluh tiga lele. Berapa lele Pak Aji sekarang ? 39. Hendrik menggenggam empat puluh tujuh butir kedelai. Kemudian tujuh belas butir ditanam di kebun. Berapa butir kedelai yang masih digenggam Hendrik ? 40. Toko Bu Dian memiliki enam puluh tujuh buku tulis. Dibeli oleh Bu Yuni sebanyak 3 puluh tujuh buku tulis. Berapa banyak buku tulis di took Bu Dian sekarang ? 61 Lampiran 7 Soal Test Matematika 1. 87 – 65 =… . 2. Diki memiliki empat puluh lima buah mangga. Dikupas oleh Roma sebanyak 12 buah. Berapa banyak buah mangga Diki sekarang ? 3. 7 puluh sembilan – enam puluh lima =… . 4. 73 ditambah 23 sama dengan … . 5. Lima puluh 3 ditambah 6belas = … . 6. Delapan puluh sembilan dikurangi tujuh puluh lima sama dengan… . 7. Tujuh puluh tujuh – 63 sama dengan… . 8. Delapan puluh lima dikurangi &&&&&&&&&&&& =… . 9. 5@@@@@@@@ – * * * * 2 sama dengan… 10. Budi dan Annas mencari ikan di kali. Budi memperoleh dua puluh tiga ekor ikan. Annas memperoleh tiga puluh 5 ekor ikan. Berapa banyak ikan yang mereka dapatkan ? 11. Hari ini penjual mainan menjual 46 buah gasingan. Kemarin ia menjual tiga puluh tiga buah. Berapa gasingan yang dijual selama dua hari tersebut ? 12. Tebal buku Nana 3 puluh delapan halaman. Tebal buku Nunik lima puluh satu halaman. Berapa halaman jumlah tebal buku Nana dan Nunik ? 13. Toko Agung telah menjual dua puluh tujuh batang pensil. Toko laris telah menjual empat puluh dua batang pensil. Berapa pensil yang telah dijual kedua toko tersebut ? 14. Ika mempunyai enam puluh 3 helai perangko. Ratna mempunyai 2 puluh enam helai perangko. Berapa jumlah perangko Ika dan Ratna ? 15. Jumlah murid kelas 2 sebanyak empat puluh tiga siswa. Banyaknya murid perempuan 2 puluh satu siswa. Berapa jumlah murid laki-laki ? 16. Panjang jalan di kampong Selvya dua puluh lima kilometer. Yang sudah diaspal sepanjang empat belas kilometer. Berapa panjang jalan yang belum di aspal ? 17. Bu Fira memiliki tiga puluh tujuh ikat padi. Bu Fira menumbuk dua puluh dua ikat. Berapa ikat padi yang belum di tumbuk Bu Fira ? 18. Seorang tukang bangunan memasang empat puluh sembilan buah ubin. Karena kurang hati-hati, sebanyak dua puluh tujuh ubin pecah. Berapa banyak ubin yang tidak pecah ? 62 19. * * * * * * * * * * * * * * * * * * ditambah empat puluh = … . 20. 2 @@@@@ + 4 puluh &&&& = … . 21. Sembilan belas ditambah 50 sama dengan … . 22. 20 ditambah 55 = … . 23. 30 + 69 = … . 24. Enam puluh7 dikurangi 15 sama dengan… . 25. Tujuh puluh dua dikurangi enam puluh satu sama dengan… . 26. 94 dikurangi delapan puluh dua =… . 27. Sembilan puluh tiga – dua belas sama dengan… . 28. Panjang sebuah pipa air empat puluh lima meter, kemudian disambung lagi dengan pipa sepanjang 44 meter. Berapa meterkah panjang pipa itu sekarang ? 29. Umur Rini tiga belas tahun, umur nenek lima puluh lima tahun. Berapa jumlah umur mereka? 30. Di dalam keranjang terdapat tiga puluh 5 apel. Ibu menambah 24 apel lagi ke dalam keranjang. Berapa jumlah apel di dalam keranjang sekarang ? 31. Tukang jahit pakaian mempunyai 65 keping kancing. Kemudian ia membeli lagi 34 keping. Berapa jumlah kancing baju yang dimiliki tukang jahit itu ? 32. Sebuah Tangki mobil berisi 43 liter bensin. Kemudian diisi lagi 34 liter. Berapa liter bensin di dalam tangki sekarang ? 33. Erlin mempunyai tujuh puluh 5 telur bebek. Lima belas telur pecah di dalam keranjang. Berapa butir telur yang masih utuh ? 34. Di rak terdapat 58 gelas. Kemudian Wulan mengambil gelas sebanyak delapan belas buah. Berapa banyak gelas yang masih berada di dalam rak ? 35. Pak Aji mempunyai 8 puluh tiga lele. Kemudian diberikan kepada Pak Rudi sebanyak dua puluh tiga lele. Berapa lele Pak Aji sekarang ? 36. Hendrik menggenggam empat puluh tujuh butir kedelai. Kemudian tujuh belas butir ditanam di kebun. Berapa butir kedelai yang masih digenggam Hendrik ? 37. Toko Bu Dian memiliki enam puluh tujuh buku tulis. Dibeli oleh Bu Yuni sebanyak 3 puluh tujuh buku tulis. Berapa banyak buku tulis di took Bu Dian sekarang ? 63 Lampiran 8 PENILAIAN TEST Butir Soal Kriteria Penilaian * 1. 87 – 65 =… . ** *** **** Total Skor 1 1 1 1 4 Dikupas oleh Roma sebanyak 12 buah. Berapa 1 banyak buah mangga Diki sekarang ? 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 memperoleh dua puluh tiga ekor ikan. Annas 1 memperoleh tiga puluh 5 ekor ikan. Berapa 1 1 1 4 1 1 1 1 4 lima puluh satu halaman. Berapa 1 1 1 1 4 2. Diki memiliki empat puluh lima buah mangga. 3. 7 puluh sembilan – enam puluh lima =… . 4. 73 ditambah 23 sama dengan … . 5. Lima puluh 3 ditambah 6belas = … . 6. Delapan puluh sembilan dikurangi tujuh puluh lima sama dengan… . 7. Tujuh puluh tujuh – 63 sama dengan… . 8. Delapan puluh lima dikurangi &&&&&&&&&&&& =… . 9. 5@@@@@@@@ – * * * * 2 sama dengan… 10. Budi dan Annas mencari ikan di kali. Budi banyak ikan yang mereka dapatkan ? 11. Hari ini penjual mainan menjual 46 buah gasingan. Kemarin ia menjual tiga puluh tiga buah. Berapa gasingan yang dijual selama dua hari tersebut ? 12. Tebal buku Nana 3 puluh delapan halaman. Tebal buku Nunik halaman jumlah tebal buku Nana dan Nunik ? 64 13. Toko Agung telah menjual dua puluh tujuh batang pensil. Toko laris telah menjual empat 1 puluh dua batang pensil. Berapa pensil yang telah 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 belas kilometer. Berapa panjang jalan yang 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 20. 2 @@@@@ + 4 puluh &&&& = … . 1 1 1 1 4 21. Sembilan belas ditambah 50 sama dengan … . 1 1 1 1 4 22. 20 ditambah 55 = … . 1 1 1 1 4 23. 30 + 69 = … . 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 dijual kedua toko tersebut ? 14. Ika mempunyai enam puluh 3 helai perangko. Ratna mempunyai 2 puluh enam helai perangko. 1Berapa jumlah perangko Ika dan Ratna ? 15. Jumlah murid kelas 2 sebanyak empat puluh tiga siswa. Banyaknya murid perempuan 2 puluh satu siswa. Berapa jumlah murid laki-laki ? 16. Panjang jalan di kampong Selvya dua puluh lima kilometer. Yang sudah diaspal sepanjang empat belum di aspal ? 17. Bu Fira memiliki tiga puluh tujuh ikat padi. Bu Fira menumbuk dua puluh dua ikat. Berapa ikat padi yang belum di tumbuk Bu Fira ? 18. Seorang tukang bangunan memasang empat puluh sembilan buah ubin. Karena kurang hatihati, sebanyak dua puluh tujuh ubin pecah. Berapa banyak ubin yang tidak pecah ? 19. * * * * * * * * * * * * * * * * * * ditambah empat puluh = … . 24. Enam puluh7 dikurangi 15 sama dengan… . 25. Tujuh puluh dua dikurangi enam puluh satu sama dengan… . 26. 94 dikurangi delapan puluh dua =… . 65 27. Sembilan puluh tiga – dua belas sama dengan.. . 1 1 1 1 4 28. Panjang sebuah pipa air empat puluh lima meter, 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 Berapa jumlah kancing baju yang dimiliki tukang 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 Berapa banyak gelas yang masih berada di dalam 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 kemudian disambung lagi dengan pipa sepanjang 44 meter. Berapa meterkah panjang pipa itu sekarang ? 29. Umur Rini tiga belas tahun, umur nenek lima puluh lima tahun. Berapa jumlah umur mereka? 30. Di dalam keranjang terdapat tiga puluh 5 apel. Ibu menambah 24 apel lagi ke dalam keranjang. Berapa jumlah apel di dalam keranjang sekarang? 31. Tukang jahit pakaian mempunyai 65 keping kancing. Kemudian ia membeli lagi 34 keping. jahit itu ? 32. Sebuah Tangki mobil berisi 43 liter bensin. Kemudian diisi lagi 34 liter. Berapa liter bensin di dalam tangki sekarang ? 33. Erlin mempunyai tujuh puluh 5 telur bebek. Lima belas telur pecah di dalam keranjang. Berapa butir telur yang masih utuh ? 34. Di rak terdapat 58 gelas. Kemudian Wulan mengambil gelas sebanyak delapan belas buah. rak ? 35. Pak Aji mempunyai 8 puluh tiga lele. Kemudian diberikan kepada Pak Rudi sebanyak dua puluh tiga lele. Berapa lele Pak Aji sekarang ? 36. Hendrik menggenggam empat puluh tujuh butir kedelai. Kemudian tujuh belas butir ditanam di kebun. Berapa butir digenggam Hendrik ? kedelai yang masih 66 37. Toko Bu Dian memiliki enam puluh tujuh buku tulis. Dibeli oleh Bu Yuni sebanyak 3 puluh tujuh buku tulis. Berapa banyak buku tulis di took Bu 1 Dian sekarang ? Keterangan : * : mengubah soal menjadi bentuk bersusun ** : mengubah soal menjadi bentuk angka *** : membubuhkan tanda hitung dengan tepat **** : memberikan angka jawaban yang tepat 1 1 1 4 67 Lampiran 9 Nama No. Absen Kelas Sekolah : : : : LEMBAR JAWAB Jawablah soal-soal yang telah dibagikan, pada lembar jawab dengan baik dan rapi ! 1. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 2. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 3. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 4. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 5. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 6. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 7. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 8. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 9. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 10. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………… 68 Lampiran 10 GUBAHAN LAGU MATERI PELAJARAN MATEMATIKA Syair Asli Lagu I : “Anak Gembala” Aku adalah anak gembala Selalu riang serta gembira Karena aku senang bekerja Tak pernah lelah ataupun lengah Tralala…lala 2X Tralala…lala 3X Setiap hari kubawa ternak Ke padang rumput di kaki bukit Rumputnya hijau, subur dan banyak Ternakku makan tak pernah sdikit Tralala…lala 2X Tralala…lala 3X 69 Syair Gubahan Materi I : “Penjumlahan Bersusun Tanpa Menyimpan” Ayo sekarang ajar berhitung Menjumlah angka dengan bersusun Pertama hitung jumlah satuan Kmudian baru jumlah puluhan Tralala…lala 2X Tralala…lala 3X Ayo sekarang kita mencoba Menjumlah angka dengan bersusun Delapan belas angka pertama Jumlahkan dengan delapan Satu Tralala…lala 2X Tralala…lala 3X Angka satuan tambahkan dulu Delapan tambah satu berapa ? Hasilnya s’bilan tulis dibawah Barulah hitung angka puluhan Tralala…lala 2X Tralala…lala 3X Satu ditambah dlapan berapa ? Hasilnya s’bilan tulis dibawah Sehingga hasil akhir hitungan Sembilan puluh sembilan tepat Tralala…lala 2X Tralala…lala 3X 70 Syair Lagu II : “ Balonku “ Balonku ada lima Rupa-rupa warnanya Hijau, kuning, kelabu Merah muda dan biru Meletus balon hijau, dooooor Hatiku sangat kacau Balonku tinggal empat Kupegang erat-erat 69 71 Gubahan Lagu Materi I : “Ayamku” Ayamku tiga lima Rupa-rupa bulunya Hitam, putih, kelabu Coklat muda dan tua Kubeli ayam lagi, pthooook Jumlahnya dua Satu Ayamku lima enam Kukandang rapat-rapat Syair Lagu Asli II : “Balonku” Balonku ada lima Rupa-rupa warnanya Hijau, kuning, kelabu Merah muda dan biru Meletus balon hijau, door Hatiku sangat kacau Balonku tinggal empat Kupegang erat-erat 72 Syair Lagu Gubahan Materi II : “Pengurangan Bersusun Tanpa Tehnik Menyimpan” Kurangkan angka ini Jangan lupa caranya Hitung dengan bersusun Agar mudah dan cepat Sembilan puluh tujuh, say Kurangi empat tiga Hasilnya lima empat Bagaimana caranya ? Sembilan puluh tujuh Kita tulis diatas Lima empat dibawah Hitung dari yang blakang Tujuh kurangi tiga, say Didapat angka empat Sembilan kurang empat Hasilnya ada lima ( Sehingga hasil akhir, Lima puluh empat pas ) Syair Lagu Asli III : 73 “Pamanku” Kemarin paman datang Pamanku dari desa Dibawakannya rambutan pisang Dan sayur mayur segala rupa Cerita paman tentang ternaknya Berkembang biak semua Padaku paman berjanji Mengajak libur di desa Hatiku girang tidak terperi Terbayang sudah aku disana Mandi di sungai, turun ke sawah Menggiring kerbau ke kandang Syair Lagu Asli IV : “Naik-naik ke Puncak Gunung” Naik-naik ke puncak gunung Tinggi-tinggi sekali Naik-naik ke puncak gunung Tinggi-tinggi sekali Kiri-kanan kulihat saja Banyak pohon cemara Kiri-kanan kulihat saja Banyak pohon cemara 74 75 Lampiran 11 Uji Validitas Test Matematika No. No. Item Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 0 2 4 4 0 4 4 4 1 4 2 4 4 4 0 4 0 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 3 4 4 3 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 0 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 0 4 4 4 4 4 4 3 4 0 4 4 4 4 4 4 3 0 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 0 4 4 4 0 4 4 2 4 4 4 4 4 3 1 4 0 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 0 4 4 4 0 4 3 4 4 4 1 4 0 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 0 4 4 4 0 2 3 4 4 4 2 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 0 4 4 4 2 4 3 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 0 4 4 4 0 3 4 4 4 4 3 4 4 4 0 3 0 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 0 4 4 4 0 4 4 4 0 4 3 4 4 4 0 4 0 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 0 4 4 4 0 2 4 4 3 4 2 4 4 4 0 4 0 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 0 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0 4 4 4 0 4 0 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 0 SX SX2 123 471 98 346 117 459 130 514 125 481 125 483 119 463 120 452 128 500 131 509 114 436 115 443 114 432 123 479 119 463 112 426 129 501 107 405 107 397 108 422 SXY 16717 13985 16609 17618 17097 17007 16274 16229 17378 17231 15925 16108 15877 17083 16723 15835 16979 15215 15160 15498 r hit r tab 0,517 0,667 0,789 0,618 0,692 0,572 0,445 0,410 0,624 0,020 0,617 0,650 0,609 0,755 0,763 0,710 0,027 0,671 0,680 0,706 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 Ket si2 vl vl vl vl vl vl vl vl vl tdk vl vl vl vl vl vl tdk vl vl vl 0,77 1,87 1,66 0,50 0,63 0,69 1,37 0,84 0,53 0,13 1,58 1,59 1,46 1,00 1,37 1,68 0,34 2,01 1,77 2,32 76 No. Item Kuadra t Y Y2 157 24649 155 24025 111 12321 106 11236 134 17956 158 24964 156 24336 11 121 148 21904 82 6724 149 22201 126 15876 156 24336 111 12321 160 25600 153 23409 157 24649 54 2916 159 25281 79 6241 154 23716 156 24336 149 22201 143 20449 139 19321 154 23716 158 24964 153 23409 160 25600 77 5929 155 24025 101 10201 142 20164 107 11449 4470 630546 Jml 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 4 4 1 4 4 4 4 0 4 0 2 0 4 3 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 0 4 0 3 3 4 4 0 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 3 4 4 0 4 4 4 4 0 4 0 2 4 4 0 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 3 3 4 4 0 4 4 4 4 0 2 0 4 4 4 2 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 0 4 0 3 3 4 4 0 0 2 4 4 0 4 0 4 4 4 0 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 2 0 4 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 2 4 2 4 0 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 3 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 3 4 4 3 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 0 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 3 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 0 4 3 4 3 4 1 4 1 1 4 4 0 4 0 4 3 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 3 0 4 4 4 4 4 0 4 4 2 3 4 4 4 2 2 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 3 4 4 4 4 4 0 4 0 3 3 4 4 2 0 0 4 2 0 4 0 2 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0 4 0 4 1 4 4 3 4 4 4 4 0 4 0 4 2 4 3 4 4 4 0 4 0 4 4 4 3 4 4 4 4 4 0 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 3 4 4 4 2 4 0 4 0 4 2 4 4 4 2 4 4 4 0 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 0 2 0 4 4 4 4 4 1 4 0 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 2 4 4 0 0 0 4 4 0 3 0 4 4 4 2 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 3 4 2 4 4 0 4 0 3 2 4 4 0 1 1 4 4 0 2 0 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 3 0 4 4 0 4 0 3 0 3 2 4 4 0 2 2 4 4 0 3 0 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 3 4 4 0 0 0 2 4 0 3 0 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 2 4 4 4 0 4 0 4 3 101 114 107 105 99 115 131 117 115 116 98 105 91 108 108 102 91 87 102 94 371 450 415 403 385 449 509 459 445 452 370 403 349 416 414 390 343 325 394 362 14516 16134 15307 15226 14583 16345 17351 16624 16332 16526 14245 15392 13579 15730 15509 14872 13679 12982 15085 13981 0,709 0,673 0,677 0,774 0,770 0,764 0,300 0,799 0,783 0,821 0,703 0,864 0,760 0,866 0,751 0,770 0,831 0,737 0,862 0,776 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 r11 vl vl vl vl vl vl tdk vl vl vl vl vl vl vl vl vl vl vl vl vl 2,09 1,99 2,30 2,32 2,85 1,77 0,13 1,66 1,65 1,65 2,57 2,32 3,10 2,15 2,09 2,47 2,92 3,01 2,59 3,00 68,71 0,9718 77 Contoh penghitungan validitas angket item no. 1 rxy . . . 2 2 . 2 2 34 x16717 123x4470 34x471 123 34x630546 4470 2 2 = 0,517 Tabel Ringkasan Uji Validitas Pola Asuh Orang Tua (X1) No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 X X2 Y Y2 XY r hit r tab Keterangan 123 98 117 130 125 125 119 120 128 131 114 115 114 123 119 112 129 107 107 108 101 114 107 105 99 115 471 346 459 514 481 483 463 452 500 509 436 443 432 479 463 426 501 405 397 422 371 450 415 403 385 449 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 16717 13985 16609 17618 17097 17007 16274 16229 17378 17231 15925 16108 15877 17083 16723 15835 16979 15215 15160 15498 14516 16134 15307 15226 14583 16345 0,517 0,667 0,789 0,618 0,692 0,572 0,445 0,410 0,624 0,020 0,617 0,650 0,609 0,755 0,763 0,710 0,027 0,671 0,680 0,706 0,709 0,673 0,677 0,774 0,770 0,764 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 78 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 131 117 115 116 98 105 91 108 108 102 91 87 102 94 509 459 445 452 370 403 349 416 414 390 343 325 394 362 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 4470 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 630546 17351 16624 16332 16526 14245 15392 13579 15730 15509 14872 13679 12982 15085 13981 0,300 0,799 0,783 0,821 0,703 0,864 0,760 0,866 0,751 0,770 0,831 0,737 0,862 0,776 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Perhitungan Reliabilitas 1. Mencari varians tiap item dengan rumus X2 – (X)2 n i2 = 139– (37)2 34 = n = 0,766 34 Hasil Penghitungan varians butir soal adalah sebagai berikut : Item i2 Item i2 1 0,766 11 1,581 2 1,869 12 1,589 3 1,658 13 1,464 4 0,498 14 1,001 5 0,631 15 1,368 6 0,689 16 1,678 7 1,368 17 0,340 8 0,837 18 2,008 9 0,533 19 1,772 10 0,125 20 2,322 Item i2 Item i2 21 2,087 31 2,574 22 1,993 32 2,316 23 2,302 33 3,101 24 2,316 34 2,145 25 2,845 35 2,087 26 1,766 36 2,471 27 0,125 37 2,925 28 1,658 38 3,011 29 1,648 39 2,588 30 1,654 40 3,003 Total 68,71 79 2. Mencari jumlah varians (i2) = 68,71 3. Mencari varian total Y2 – (Y)2 n i2 = 630546– (4470)2 34 = 1260,96 34 = n Dimasukkan ke dalam rumus alpha i2 k r11 = 1t2 k–1 37 r11 = 68,71 137 – 1 1260,96 r11 = 1,0278 x 0,9455 = 0,9718 Hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel untuk n = 34 diperoleh hasil 0,339 Karena r hitung > r tabel atau 0,9718 > 0,339 maka item – item tersebut adalah reliabel 80 81 Lampiran 12 Gambar Kegiatan Siswa Kelas II SDN Cepoko I Ngrambe Saat Pembelajaran Matematika dengan Metode Gubahan Musik Kegiatan siswa saat menyanyikan lagu gubahan materi pelajaran matematika pokok bahasan penjumlahan bersusun tanpa tehnik menyimpan Aktifitas siswa saat bernyanyi bersama dengan tema lagu pengurangan bersusun tanpa tehnik menyimpan 81 82 Gambar kegiatan siswa kelas II SDN Cepoko I saat mengerjakan soal-soal pre test Beraneka sikap dan gaya siswa-siswi SDN Cepoko I saat mengerjakan soal-soal test kecerdasan logis matematis bidang studi matematika untuk tahap post test 83 84 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta Lampiran : 1 (satu) Proposal Hal : Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Surakarta, 15 Maret 2006 : Yth. Dekan c.q. Pembantu Dekan I FKIP – Univ. Sebelas Maret Di Surakarta Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : HERLIN YULI FITRIANI Nomor Induk Mahasiswa : K5102019 Tempat, Tgl. Lahir : NGAWI, 21 JUNI 1984 Program / Jurusan : PLB / IP Tingkat / Semester : IV / VIII Alamat : Cepoko Rt 02 Rw 01 Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur dengan ini kami mengajukan permohonan kepada Dekan FKIP – Universitas Sebelas Maret, untuk menyusun Skripsi/Makalah dengan judul sebagai berikut: PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007. Kami lampirkan pula kerangka minimal Skripsi/Makalah. Adapun konsultan/pembimbing kami mohonkan : 1. Prof. Moch. Sholeh Y. A. I. Ph.D. 2. Drs. Munawir Yusuf. M. Psi. Atas terkabulnya permohonan ini kami ucapkan terima kasih. Persetujuan konsultan, Hormat kami, 1. _______________ 2. _______________ Fitriani Herlin Yuli MENGETAHUI : Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Drs.R. Indianto.M.Pd NIP. 130 814 552 Drs. Asrowi. M.Pd NIP. 131 458 317 85 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta Nomor : / J27.1.2 /PL/ 2006 Lampiran : 1 berkas proposal Hal : Permohonan Ijin Research/Try Out Kepada : Yth. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta Dengan hormat, Untuk menyelesaikan penyusunan skripsi dengan ini kami melaporkan bahwa Mahasiswa FKIP – UNS tersebut dibawah ini akan mengadakan penelitian : Nama : HERLIN YULI FITRIANI Nomor Induk Mahasiswa : K5102019 Tempat, Tgl. Lahir : NGAWI, 21 JUNI 1984 Program / Jurusan : PLB / IP Tingkat / Semester : IV / VIII Alamat : CEPOKO RT 02 RW 01 NGRAMBE, NGAWI, JATIM Akan mengadakan Research di : SDN CEPOKO I NGRAMBE Judul Skripsi / Penelitian / Obyek : PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007. Mohon mendapatkan proses penyelesaian ijin ke Gubernur / C.Q. BAPPEDA Jawa Tengah di Semarang dan kami lampirkan foto copy kerangka penelitian. Demikian harap menjadikan maklum dan terima kasih. Surakarta, 15 Maret 2006 a.n. Dekan Pembantu Dekan III Drs. Swandono, M.Hum. NIP. 130 342 440 86 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta Nomor Lampiran Hal : / J27.1.2 / PL / 2006 : 1 berkas proposal : Permohonan Ijin Research / Try Out Kepada : Yth. Bapak Kepala Sekolah SDN Cepoko I di Cepoko Dengan hormat, Kami beritahukan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini : Nama : HERLIN YULI FITRIANI NIM : K5102019 Tempat, Tgl. Lahir : NGAWI, 21 JUNI 1984 Semester / Jurusan : VIII / IP - PLB Alamat : CEPOKO RT 02 RW 01 NGRAMBE, NGAWI, JAWA TIMUR Telah kami ijinkan untuk menyusun Skripsi / Makalah guna melengkapi tugas-tugas studi tingkat Sarjana. Dengan judul : PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007. Sehubungan dengan hal tersebut kami mengharap kiranya Saudara berkenan mengijinkan mahasiswa kami mengadakan Research / Try out pada sekolah / instansi yang berada di bawah pimpinan Saudara. Atas perkenan dan perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih. Surakarta, 15 Maret 2006 a.n. Dekan Pembantu Dekan III Drs. Swandono, M.Hum. NIP. 130 342 440 87 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Nomor : / J27.1.2 / PP / 2006 T E N T A N G IJIN MENYUSUN SKRIPSI / MAKALAH Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret setelah menimbang pedoman menyusun Skripsi / Makalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Nomor : 02 / PT40. FKIP / C / 1991 Tanggal 25 Februari 1991. Dengan persetujuan konsultan / pembimbing tanggal, 14 Maret 2006 M E M U T U S K A N Menetapkan kepada mahasiswa tersebut di bawah ini : Nama : HERLIN YULI FITRIANI Nomor Induk Mahasiswa : K5102019 Tempat, Tgl.Lahir : NGAWI, 21 JUNI 1984 Program / Jurusan : PLB / IP Tingkat / Semester : IV / VIII Alamat : CEPOKO RT 02 RW 01 NGRAMBE, NGAWI, JATIM Diijinkan memulai menyusun Skripsi / Makalah dengan judul yang telah dirumuskan sebagai berikut : PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007. Dengan konsultan / pembimbing : 1. Prof. Moch. Sholeh Y. A. I. Ph.D. ( Pembimbing Pertama ) 2. Drs. Munawir Yusuf. M.Psi. ( Pembimbing Kedua / Teknik ) Surat keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau kembali jika dikemudian hari terdapat kekeliruan. Ditetapkan di : Surakarta Pada Tanggal : 15 Maret 2006 a.n. Dekan Tim Skripsi Pembantu Dekan I Drs. R. Indianto. M.Pd Prof.Dr.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 130 814 552 NIP. 131 458 317 Tembusan : Yth. Bp / Ibu Pembimbing mohon dilaksanakan sebagaimana mestinya. 88 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Telp.46634,46761 Psw 312, 322 Surakarta Nomor Lampiran Hal : / J27.1.2 / PL / 2006 : 1 berkas proposal : Permohonan Ijin Research / Try Out Kepada : Yth. Ibu Kepala Sekolah SDN Ngrambe I di Ngrambe Dengan hormat, Kami beritahukan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini : Nama : HERLIN YULI FITRIANI NIM : K5102019 Tempat, Tgl. Lahir : NGAWI, 21 JUNI 1984 Semester / Jurusan : VIII / IP - PLB Alamat : CEPOKO RT 02 RW 01 NGRAMBE, NGAWI, JAWA TIMUR Telah kami ijinkan untuk menyusun Skripsi / Makalah guna melengkapi tugas-tugas studi tingkat Sarjana. Dengan judul : PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007. Sehubungan dengan hal tersebut kami mengharap kiranya Saudara berkenan mengijinkan mahasiswa kami mengadakan Research / Try out pada sekolah / instansi yang berada di bawah pimpinan Saudara. Atas perkenan dan perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih. Surakarta, 15 Maret 2006 a.n. Dekan Pembantu Dekan III Drs. Swandono, M.Hum. NIP. 130 342 440 89 DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE Jl. Ngrambe - Walikukun SURAT KETERANGAN No. Sesuai dengan surat permohonan ijin Research dari UNS Surakarta pada Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Ngrambe, dengan ini kami memberikan keterangan kepada : Nama NIM TTL Program/Jurusan Tingkat/Semester Alamat : Herlin Yuli Fitriani : K5102019 : Ngawi, 21 Juni 1984 : Pendidikan Luar Biasa / Ilmu Pendidikan : IV / VIII : Cepoko, 02 / 01 Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur Bahwa nama tersebut telah mengadakan penelitian dan pengumpulan data pada bulan September 2006 guna menyusun skripsi dengan judul “PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007”, telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Demikian surat ini dibuat dengan sebenarnya dan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Ngawi, 15 September 2006 Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Cepoko I Riyanto, Spd NIP 130 459 677 90 DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SEKOLAH DASAR NEGERI NGRAMBE I Jl. Ngrambe - Walikukun SURAT KETERANGAN No. Sesuai dengan surat permohonan ijin Try Out dari UNS Surakarta pada Sekolah Dasar Negeri Ngrambe I , dengan ini kami memberikan keterangan kepada : Nama NIM TTL Program/Jurusan Tingkat/Semester Alamat : Herlin Yuli Fitriani : K5102019 : Ngawi, 21 Juni 1984 : Pendidikan Luar Biasa / Ilmu Pendidikan : IV / VIII : Cepoko, 02 / 01 Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur Bahwa nama tersebut telah mengadakan Try Out pada hari Sabtu, 02 September 2006 guna menyusun skripsi dengan judul “PENGGUNAAN GUBAHAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI CEPOKO I NGRAMBE TAHUN AJARAN 2006/2007”, telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Demikian surat ini dibuat dengan sebenarnya dan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Ngawi, 02 September 2006 Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Ngrambe I Hj. Kartini NIP 130 311 087