perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 96 BAB V

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada
bab IV tentang masalah sosial, pilar pendidikan karakter, dan resepsi pembaca
terhadap masalah sosial yang terdapat dalam novel Air Mata Tjitanduy dapat
diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Masalah sosial yang terdapat dalam novel Air Mata Tjitanduy
Berdasarkan data dari hasil analisis mengenai masalah sosial yang
terdapat dalam novel Air Mata Tjitanduy maka dapat disimpulkan bahwa novel
Air Mata Tjitanduy mengandung 5 masalah sosial, yaitu (1) kemiskinan akibat
sistem pertanian liberal dan kekejaman para penguasa; (2) kejahatan yang
dilakukan oleh aparat pemerintah, utusan Lurah, dan orang Bejangan; (3)
disorganisasi keluarga karena hak-hak sebagai anggota keluarga tidak
terpenuhi; (4) pertikaian atau peperangan untuk memperebutkan tanah trukah;
(5) masalah kekerasan yang berupa pemukulan dan pemerkosaan.
2. Pilar pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Air Mata Tjitanduy
Berdasarkan data dari hasil analisis data mengenai pilar pendidikan
karakter yang terkandung dalam novel Air Mata Tjitanduy maka dapat
disimpulkan bahwa novel Air Mata Tjitanduy mengandung 8 pilar pendidikan
karakter, yaitu (1) religius walaupun dalam keadaan susah, (2) toleransi
terhadap perbedaan agama, (3) kerja keras untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih baik, (4) kreatif dalam menciptakan sesuatu yang baru, (5) rasa ingin tahu
terhadap apa yang didengar dan dilihat, (6) bersahabat/ komunikatif kepada
orang lain yang baru dikenal, (7) peduli sosial terhadap orang yang
membutuhkan, (8) tanggung jawab terhadap tugas yang dimiliki.
3. Resepsi pembaca terhadap masalah sosial yang terkandung dalam novel Air
Mata Tjitanduy
Berdasarkan hasil analisis dan wawancara dari informan mengenai
commit
to user
masalah sosial yang terkandung
dalam
novel Air Mata Tjitanduy dapat
96
97
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
disimpulkan bahwa novel Air Mata Tjitanduy mengandung banyak masalah
sosial. Banyak terjadi aksi kejahatan dan kekerasan yang diceritakan dalam
novel, seperti pencurian, pemerkosaan dan pembunuhan. Masalah-masalah
sosial, seperti kejahatan dan kekerasan muncul pada masyarakat kita karena
masyarakat kita kurang menanamkan budi pekerti luhur dan juga akibat dari
kemiskinan. Masalah-masalah sosial yang terdapat dalam novel masih terjadi
hingga sekarang, salah satu buktinya dengan masih banyaknya pencurian dan
pembunuhan yang dipicu karena kemiskinan, dendam, dan syirik.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Sebuah karya sastra tidak hanya menyajikan cerita, tetapi sebuah
karya sastra juga memiliki nilai-nilai pendidikan yang sarat akan makna.
Melalui karya sastra inilah penulis dapat menuangkan gagasan dan ide-ide
cemerlangnya untuk dapat disampaikan kepada pembaca. Penelitian ini, yang
menggunakan objek kajian karya sastra (novel) degan menggunakan
pendekatan sosiologi memiliki implikasi yang positif terhadap bidang lain.
Implikasi dari segi teori, yaitu penelitian ini dapat digunakan untuk
memperkaya khasanah keilmuan tentang teori-teori sosiologi yang digunakan
untuk menganalisis masalah sosial di dalam sebuah karya sastra. Hal ini
membuktikan bahwa penelitian antarmultidisiplin ilmu pun dapat dilakukan
terhadap sebuah karya sastra. Selain itu, penelitian ini dapat menambah
referensi pembaca tentang beragamnya novel yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran.
Implikasi praktis dari penelitian ini, yaitu penelitian ini dapat
digunakan sebagai contoh dalam penganalisisan tentang masalah-masalah
sosial di dalam sebuah karya sastra (novel). Selain itu novel Air Mata
Tjitanduy dapat dijadikan sebagai bahan ajar materi SMA kelas XI dengan
standar kompetensi memahami berbagai novel Indonesia karena novel tersebut
sarat akan makna dan banyak pilar pendidikan karakter. Di dalam novel
terdapat masalah sosial dan pilar pendidikan karakter yang dapat memberikan
commit
pelalajaran kepada siswa tentang
artito user
sebuah kehidupan, kerja keras, dan
98
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perjuangan. Tetapi di dalam novel ada beberapa masalah sosial yang tidak baik
untuk diajarkan kepada siswa, sehingga guru harus selalu mendampingi dan
mengingatkan kepada siswa agar siswa tidak meniru hal-hal negatif yang
digambarkan dalam novel. Tidak sembarang novel dapat dijadikan sebagai
bahan ajar untuk pembelajaran, guru harus dapat memilih novel yang baik,
seperti novel yang banyak mengandung pilar pendidikan karakter.
C. Saran-saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan implikasi di atas, maka peneliti
mengajukan saaran sebagai berikut:
1. Kepada pembaca novel Air Mata Tjitanduy karya Bambang Setiaji khususnya
para siswa hendaknya dapat mengambil nilai positif dan dapat menghindari
nilai-nilai negatif, baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam cerita.
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap pilar pendidikan karakter yang
terkandung dalam novel tersebut. Ajaran tentang kebaikan dapat diambil
sebagai cermin bagi kehidupan. Sikap negatif yang ditunjukkan para pelaku
sedapat mungkin dihindari karena bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat.
2. Kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia, novel Air Mata Tjitanduy karya
Bambang Setiaji merupakan novel yang baik untuk dijadikan alternatif untuk
pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Selain sarat dengan pilar
pendidikan karakter, novel tersebut sagat enak dibaca, mudah dipahami, dan
bersifat menghibur. Karena di dalam novel ada beberapa masalah sosial yang
tidak baik diajarkan kepada siswa, sehingga guru harus senantiasa
mendampingi dan mengingatkan siswa agar tidak meniru hal-hal negatif
tersebut. Guru harus dapat memilih novel yang baik untuk dijadikan bahan
ajar, karena tidak sembarang novel dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk
pembelajaran.
commit to user
99
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
B. Miles, Mattew dan Huberman, A. Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: UI Press.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. (2010). Pengembangan
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional.
Baoren, Su. (2008). A Comparison and Research on the Sino-U.S Character
Education. Asian Social Science.4.10.111-115.Diakses 2 Mei 2013, dari:
http//doaj.org.
Choiruddin, Setyo. (2012). “Masalah-Masalah Sosial dalam Cerbung Dalane Isih
Peteng Karya Sartono Kusumaningrat (sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra) ”.
Skripsi. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas
Maret.
Elmubarok, Zaim. (2009). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Endraswara, Suwardi. (2011). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Faruk. (1999). Pengantar Sosiologi Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayatullah, Furqon. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban
Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
J. Waluyo, Herman. (2011). Pengkajian dan Apresiasi Cerita Fiksi. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
Kamaruddin, SA. (2012). Character Education and Students Social Behavior.
Journal of Education and Learning. 6. 4. 223-230. Diakses 2 Mei 2013,
dari: http//doaj.org.
Kasnadi dan Suteho. (2010). Kajian Prosa: Kiat Menyisir Dunia Prosa.
Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Kesuma, Dharma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Khusnul, Anies. (2011). “Problem-Problem Sosial Novel Bumi Manusia Karya
Pramoedya Ananta Toer (Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan)”.
Tesis. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret.
commit to user
100
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kurniawan, Heru. (2012). Teori, Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lickona, Thomas. (2013). Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik
Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Mulyasa. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi).
Bandung: Pemuda Rosda Karya.
Nurgiyantoro, Burhan. (2012). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Pradopo, Rachmat Djoko. (2005). Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, Nyoman Kutha. (2011). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sangidu. (2004). Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat.
Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Setiadi, Elly M. dan Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta:
Prenada Media Group.
Setiaji, Bambang. (2012). Air Mata Tjitanduy. Jakarta: Rebublika.
Soekanto, Soerjono. (2002).
RajaGrafindo Persada.
Sosiologi
Suatu
Pengantar.
Jakarta:
PT.
Soetomo. (2008). Masalah Sosial dan Upaya Pencegahannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Taufiq, Muhammad. (2011). “Problem-Problem Sosial dalam Naskah Lakon
“Aum” Karya Putu Wijaya (Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra)”. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret.
Wellek, Rene dan Warren, Austin. (1993). Teori Kesusastraan. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
commit to user
Download