SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

advertisement
SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM BANYUBENING
BOYOLALI
MERRY KURNIA HAPPYANTO,SRI HUNING A,Yustina Retno W
Teknik Informatika Universitas Sahid Surakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
Today, Banyubening Hospital still use the manual information system which the data of patients are
done by written the file. This method has some weaknesses, such as human error or takes a long time. The
purpose of the research is to develop information system inpatient at RSI Banyubening Boyolali. The
development system is the processing data of inpatient that is done by human before is changed to be computer
based system. The changing is needed in order to make easier processing data and present information well to
avoid some weaknesses hat are often found in the system manual processing.
Keywords: Hospital, Information System, McCall Method
1.
Pendahulan
Salah satu jenis pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit merupakan suatu organisasi
yang mengelola sarana pelayanan kesehatan, yaitu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap yang dikelola oleh Pemerintah. Rumah Sakit sekarang ini selain
sebagai pelayanan medis juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan penelitian.
1.1.1. Sistem
Al Fatta (2007:3), mengutip pendapat Murdick dan Ross (1993), definisi sistem adalah “seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama”.
Dan menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts yang diterjemahkan oleh Jogyanto dan Hartono (2004:2),
“Sistem adalah sebagai suatu kumpulan komponen yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan dan keutuhan
yang komplek di dalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan yang umum”.
Sedangkan menurut Amsyah (2004:4) “Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan
membentuk suatu kesatuan atau organisasi”. Adapun pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005:1) “Suatu
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Sedangkan menurut Amsyah (2004:4) “Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan
membentuk suatu kesatuan atau organisasi”. Adapun pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005:1) “Suatu
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
1.2.
Informasi
Informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi
penggunanya (Nugroho, 2004:6). Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan
unit pengolah. Agar informasinya yang dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak menejemen dalam mengambil keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang mebutuhkan.
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.
1.3.
Sistem Informasi Rawat Inap
Rawat inap adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan bagi pasien yang memerlukan tindakan medis,
keperawatan dan non medis lebih lanjut, (dalam kurun waktu tertentu) yang membutuhkan perawatan rawat inap
di rumah sakit (hospitalization), hal ini dikarenakan penyakit yang diderita oleh pasien dianggap memerlukan
perawatan yang intensif oleh tenaga medis, keperawatan dan non medis untuk mencapai kesehatan yang optimal
(Undang-undang RI No.44 Tahun 2009).
1.4.
Metode McCall
Menurut McCall yang dikutip oleh Winarsih (2009:2) mengusulkan kategori yang berguna mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi perangkat lunak. Fokusnya terdapat pada tiga hal penting produk perangkat
lunak karakteristik operasional, kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Faktor-faktor
kualitas perangkat lunak McCall terdiri dari:
a) Kebenaran
Kebenaran adalah tingkat dimana program memenuhi spesifikasinya dan memenuhi sasaran.
b) Reliabilitas
Reliabiltas adalah tingkat dimana sebuah program dapat diharapkan melakukan fungsi yang diharapkan
dengan ketelitian yang diminta.
c) Efisiensi
Efisiensi adalah jumlah sumber daya penghitungan kode yang diperlukan oleh program untuk
melakukan fungsinya.
d) Integritas
Integritas adalah tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat
di kontrol.
e) Usabilitas
Usabilitas adalah kemudahan mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengintrepretasikan output suatu
program.
f) Maintanabilitas
Maintanabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah
program.
g) Flexibilitas
Flexibilitas adalah usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program operasional.
h) Testabilitas
Testabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk menguji sebuah program untuk memastikan apakah
program melakukan fungsi–fungsi yang dimaksudkan.
i) Portabilitas
Portabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari satu perangkat keras dan
atau lingkungan.
j) Reusabilitas
Reusabilitas adalah tingkat dimana sebuah program (bagian dari suatu program) dapat digunakan
kembali di dalam aplikasi lain.
k) Interoperabilitas
Interoperabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk merangkai satu sistem dengan yang lainnya.
Kualitas software diukur dengan metode penjumlahan dari keseluruhan kriteria dalam suatu faktor
sesuai dengan bobot (weight) yang telah ditetapkan. Rumus pengukuran yang digunakan dalam metode McCall
adalah:
Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn
Dimana:
Fa = nilai total dari faktor a
w1 = bobot untuk kriteria ke-1
c1 = nilai untuk kriteria ke-1
2.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:
Teknik pengambilan data berdasarkan dari sumber-sumber data yang telah diuraikan diatas adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian dengan melihat, mendengarkan,
merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.
2. Interview
Selain melalui observasi, penulis juga mendapatkan data-data yang dibutuhkan melalui interview
dengan orang yang terlibat seperti petugas rumah sakit.
3. Literatur
Literatur atau studi kepustakaan dilakukan dengan mengambil data dari buku, jurnal, ataupun artikel
mengenai teori dan langkah-langkah dalam pembuatan aplikasi. Sehingga Penulis dapat menggunakannya
sebagai dasar landasan teori dan perancangan pembuatan aplikasi sistem informasi.
3.
3.1.1.
Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Pada saat ini proses Rawat Inap di Rumah Sakit Banyubening Boyolali masih terjadi secara manual.
Hasil Rawat Inap hanya berdasarkaan pada laporan hasil studi Pasien dalam satu semester, hal ini dapat dilihat
dalam diagram FlowChart Rawat Inap pada Gambar 3.1.
Alur Rawat Inap
PASIEN
BAGIAN
PENDAFTARAN
DOKTER
Apoteker
ADMINISTRASI
PIMPINAN
Start
Pasien datang
kerumah sakit
Cek id pendaftaran
pasien
Tidak
Pasien sudah
terdaftar?
Ya
From
pendaftaran
pasien baru
Diagnosa dan
konsul dokter
Mengisi
Form
Ya
Pendaftaran
rawat inap
untuk pasien
penyakit
memungkinkan
fasilitas?
Pendaftaran
kamar
pasien
Tidak
Pasien dalam
perawatan
Pemeriksaan
dokter
Menerima
resep
visit
resep
visit
Meracik dan
menyerahkan
obat
Rujukan
menebus resep
Menerima
obat
Pasien
dinyatakan
sembuh?
Tidak
Ya
Tidak
Rekam Medik
Pulang
dengan APS
Pasien Pulang
Keluarga pasien
mengisi dan
menyetujui form
APS
Ya
membuat surat
rujukan mutasi
Menghitung
Pembayaran
Pembuatan
Laporan
Laporan
selesai
Gambar 3.1. Diagram FlowChart Rawat Inap Sistem yang Berjalan
Kelemahan dari sistem manual ini adalah hasil Rawat Inap hanya bergantung pada satu data keadaan
pasien. Kelemahan lain dari sistem Rawat Inap secara manual ini, apabila pasien tidak mempunyai data lengkap
maka proses rekam medic menjadi lama. Memberikan pelayanan yang tertunda, maka akan timbul
permasalahan yang baru terhadap kondisi pasien dan membuat analisa dokter lambat
3.1.2. Analisis Sistem Yang Diusulkan
Sistem yang dikembangkan didasarkan pada sistem yang ada dan yang digunakan sebelumnya. Apabila
sistem yang lama proses pengolahannya masih secara manual, maka pada sistem yang baru semua dilakukan
secara terkomputerisasi dalam satu aplikasi lebih menghemat waktu, praktis dan efesien. Aplikasi yang dapat
mengolah serta memberikan kemudahan kepada setiap penggunanya. Sehingga pengolahan data dan informasi
yang cepat, tepat, jelas dan lebih akurat akan terpenuhi.
3.1.3. Perancangan Sistem
Use case diagram akan menggambarkan relasi/keterhubungan antara actor dengan sistem. Use case
diagram akan menunjukkan “main goal” yang ingin didapatkan actor dari suatu sistem. Aktor yang terlibat
dalam sistem adalah Pendaftaran, Dokter, Administrasi, Apotik, Pimpinan dan Admin. Hubungan antara aktor
dengan use case diagram dijelaskan pada Gambar 3.2.
Admin melakukan update/Input data Kamar, Data Obat, data Fasilitas Perawatan dan data Pasien.
Pasien melakukan Registrasi dengan memberikan data ke Bag Pendaftaran. Dokter memberikan pelayanan
pemeriksaan ke pasien dan menghasilkan data rekam medis pasien. Pimpinan menerima hasil pelaporan.
Sedangkan konfigurasi sistem meliputi pengaturan sistem dan pembatasan hak akses untuk user, termasuk menu
apa saja yang dapat digunakan oleh masing-masing user.
m aintenance data pasien
bag. pendaftaran
m eli hat rekam medi s pasien
Dokter
i nstal dan konfi gurasi
<<i ncl ude>>
m emeriksa pasien
m aintenance data kamar
m emberikan di agnosa
<<i ncl ude>>
m aintenance data obat
m enuli s resep obat
<<i ncl ude>>
<<i ncl ude>>
<<i ncl ude>>
Adm in
m aintenance data dokter
m engisi rekam m edis
Apotik
m aintenance data fasi li tas
m enyerahkan obat
Adm ini strasi
m enghitung total pem bayaran
pasien
m aintenance data rekam m edis
pasien
<<i ncl ude>>
pengol ahan transaksi
Pengol ahan l aporan
<<i ncl ude>>
m eli hat laporan
Pi mpi nan
Gambar 2: Use Case Diagram
Class Diagram
Class diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan struktur dari sebuah
sistem. Sistem tersebut akan menampilkan sistem kelas, atribut dan hubungan antara kelas. Class atau kelas
adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan properti, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga
dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem.
Untuk memudahkan pandangan tentang sistem rawat inap ini, kelompok objek-objek dalam sistem
dikelompokkan dalam kelas yang saling berelasi seperti terlihat dalam Gambar 3.11. trans_rawat_inap memiliki
relasi dengan dokter, kamar dan pasien. Trans_inap akan berelasi dengan kamar dan pasien.
Trans_biaya_pengguna_obat akan berelasi dengan obat dan pasien. Trans_biaya_fasilitas akan berelasi dengan
pasien dan biaya fasilitas. Selain itu terdapat trans_mutasi pasien yang juga berelasi dengan pasien.
3.1.4.
Gambar 3: Class Diagram
4.
4.1.
4.1.1.
Implementasi dan Pengujian Sistem
Implementasi Sistem
Antarmuka Halaman Utama
Pada saat pertama dijalankan, menu yang muncul pada aplikasi sistem informasi rawat inap ini hanya
terdapat informasi tentang RSI Banyubening Boyolali dan menu login untuk user login terlihat pada gambar 4.1.
User akun yang sudah terdaftar di aplikasi dapat melakukkan login, apabila ketika melakukkan login dan
terdapat kesalahan input username atau password makan akan muncul pesan password atau username salah
seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.1. Halaman Utama dan Login User
Gambar 4.2. Pesan apabila gagal login
4.1.2.
Menu Input Data
Menu input data dalam aplikasi sistem informasi rawat inpa ini antara lain menu data pasien, menu data
dokter, data kamar, data obat dan biaya fasilitas perawatan.
a.
Data Pasien
Data Pasien terdapat dua bagian data yaitu data pasien dan data penanggung jawab pasien. Data pasien
terdiri dari kode pasien, nama , alamat , telepon , umur, golongan darah, pekerjaan, jenis pasien, tanggal daftar
dan umur pasien. User yang berhak mengisi data pasien adalah user bagian pendaftaran.
Gambar 4.3. Halaman Input Data Pasien
b.
Data Dokter
From Input data dokter terdapat di halaman hak akses bagian admin, jadi yang berhak mengubah atau
menginput adalah akun user admin. From input data dokter hanya terdapat 3 button yaitu simpan, batal dan
keluar.
Gambar 4.4. Halaman Input Data Dokter
c.
Data Kamar
Form input data kamar yang terdiri dari kode kamar yang sudah automatis penomoran kode, bangsal,
kelas, nama kamar, biaya kamar/hari dan fasilitas.User yang berhak menginputkan data kamar adalah user
admin. Form data kamar terdapat sub menu browse yang berisi daftar data kamar.
Gamabar 4.5. Halaman Input Data Kamar
d.
Data Fasilitas Perawatan
User yang berhak mengisi data fasilitas RS adalah user admin yang sudah terdaftar sebagai admin.
Form input data fasilitas perawatan yang berhak mengakses inputan adalah dokter yang berisi data kode fasilitas
perawan, nama fasilitas perawatan dan nominal biaya.
Gambar 4.6. Form Data Fasilitas Perawatan
Data Obat
Form input data obat yang berhak mengakses data obat adalah admin. Form ini berisi data obat dan
harga obat. Terdapat pula sub menu browse yang berisi daftar data obat yang nantinya diperlukan user data
penggunaan obat.
e.
Gambar 4.7. Form Data Obat
4.1.3.
a.
Menu Transaksi
Transaksi Biaya Rawat inap
Halaman transaksi biaya rawat inap adalah halaman untuk transaksi perhitungan jumlah biaya selama
perawatan di RSI Banyubening, pada from ini yang berhak mendapatkan hak akses untuk transaksi biaya rawat
inap adalah bagian administrasi.
Gambar 4.8. Transaksi biaya Rawat Inap
b.
Transaksi Biaya Fasilitas
Form transaksi fasilitas ini untuk menghitung biaya fasilitas yang digunakan selama dalam perawatan di
RSI Banyubening.
Gambar 4.9. Biaya transaksi Fasilitas
c.
Transaksi Biaya Obat
Transaksi Biaya Obat untuk menghitung jumlah obat yang digunakan selamat perawatan pasien. Data
yang terkait seperti no transaksi, kode pasien, kode fasilitas, tanggal transaksi,nama pasien, Qty dan grantotal.
Gambar 4.10. Biaya transaksi Obat
d.
Transaksi Rujukan Pasien
Form transaksi rujukan pasien ini digunakan untuk merujuk pasien ke rumah sakit yang fasilitasnya
lebih memadai. pada from ini yang berhak mendapatkan hak akses untuk transaksi rujukan adalah bagian
administrasi.
Gambar 4.11. Rujukan Pasien
e.
Transaksi Mutasi
Form transaksi mutasi pasien ini digunakan apabila pasien berkeingginan pindah kamar. pada from ini
yang berhak mendapatkan hak akses untuk transaksi mutasi adalah bagian administrasi.
Gambar 4.12. Mutasi Pasien
f.
Transaksi Rawat Inap
Form transaksi rawat inap pasien ini digunakan apabila pasien dirawat inap di rumah sakit. pada from
ini yang berhak mendapatkan hak akses untuk transaksi rawat inap adalah bagian pendaftaran.
Gambar 4.13. Rawat Inap
g.
Medical Record
Form medical record adalah form untuk merekam data medis pasien. User yang berhak untuk mengisi
data medical record adalah user dokter yang sudah terdaftar sebagai user dokter. Form medical record terdapat
data kode pasien, nama pasien, tanggal datang, tanggal diagnose, diagnose, nama dokter dan resep.
Gambar 4.14. Form Data Medical Record
h.
Diagnosa Pasien
Form diagnosa pasien diisi oleh user dokter yang sudah memiliki hak akses sebagai user dokter. From
diagnosa berfungsi untuk mengisi diagnosa pasien yang terdiri dari kode pasien, nama pasien, tanggal diagnosa,
kode dokter, nama dokter, keterangan diagnosa, keterangan resep, nama obat dan jumlah obat.
Gambar 4.15. Form Data Diagnosa Pasien
4.1.4. Menu Laporan
Halaman laporan terdiri dari sebelas tab halaman, yaitu laporan pasien, dokter, obat, kamar, biaya
fasilitas, rawat inap , transaksi biaya obat transaksi biaya fasilitas, rekapitulasi biaya , rujukan dan mutasi.
Masing-masing tab memiliki tampilan yang sama. Laporan yang dibutuhkan untuk pembukuan hanya laporan
data pasien, rawat inap, rekapitulasi biaya, data obat, data kamar, rujukan dan laporan mutasi. Sedangkan
laporan yang lain hanya sebagai pelengkap atau untuk preview.
Gambar 4.16 Lapora Data Pasien
Gambar 4.17. Laporan Rawat inap
Gambar 4.18. Laporan Rekapitulasi Biaya
Gambar 4.19. Laporan obat
Gambar 4.20. Laporan kamar
Gambar 4.21. Laporan rujukan
Gambar 4.22. Laporan mutasi
4.1.5. Menu User dan Konfigurasi
Halaman user adalah halaman untuk melihat atau untuk menambah dan menghapus data user. Data
yang ditampilkan adalah data diri user lengkap dengan username dan password-nya. Data ini bersifat rahasia,
maka dari itu hanya administrator yang dapat mengakses halaman ini.
Halaman konfigurasi berfungsi untuk membuat atau merubah pengaturan label aplikasi, pengaturan
untuk user, dan pengaturan menu yang dapat diakses oleh user. Saat pertama aplikasi dijalankan, secara otomatis
aplikasi akan membuat user admin serta menu user. Halaman konfigurasi juga bersifat rahasia sama seperti
halaman user, sehingga hanya administrator yang dapat mengakses dan merubah pengaturan aplikasi sistem
informasi pasien rawat inap ini.
Gambar 4.23. Konfigurasi Sistem
4.2.
Pengujian Sistem
terjadi kesalahan misalnya ada yang memasukan login menginputkan sandi salah maka akan muncul
pesan dalam kolom bertuliskan pasword salah maka kita harus mengisikan kembali sesuai pasword yang
tersimpan sebelumnya.
Gambar 4.24. Pesan kesalahan jika input memasukan pasword salah
4.3.
Analisis Hasil
Dari analisis penilaian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai yang didapat melalui
kuesioner mengenai Sistem Informasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Banyubening Boyolali ini mendapat
nilai 72,49% dengan predikat cukup baik.
Diperlukan pengembangan yang lebih signifikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.agar dapat
meningkatkan kualitas menjadi sangat baik.
Hasil penilaian dari responden selanjutnya dihitung nilai totalnya dengan menggunakan rumus
Fa=w1c1+w2c2+…+wncn, kemudian penjumlahan total dikalikan 100% dengan ketentuan bobot nilai dalam
persen. Menurut hasil analisis penilaian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai yang didapat melalui
kuesioner ini mendapat nilai 72,49 % dengan predikat cukup baik. Diperlukan pengembangan yang lebih baik
untuk menyempurnakan sistem tersebut, agar dapat meningkatkan kualitas menjadi sangat baik.
5.
5.1.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sistem informasi rawat inap RSI Banyubening ini dibangun menggunakan metode berbasis objek,
dimana sistem yang dibangun menyesuaikan kebutuhan rawat inap untuk pasien rawat inap. Aplikasi informasi
rawat inap ini mudah dalam penggunaannya serta penyajian informasi dan menu-menu yang mudah dimengerti
oleh pengguna. Sistem informasi rawat inap ini merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya yaitu system
informasi rawat inap secara manual yang semua pencatatan data melalui berkas-berkas yang dikumpulkan secara
langsung, diubah menjadi sistem yang berbasis komputer.
Sistem Informasi rawat inap ini telah diuji coba dan tidak ditemukan kendala yang berarti. Kebutuhan
perangkat keras dan perangkat lunak untuk implementasi sistem informasi rawat inap ini juga tergolong
sederhana, dapat dijalankan pada komputer pentium IV dan sistem operasi windows xp pack 2. Berdasarkan
hasil pengujian sistem dengan metode McCall yang telah dilakukan, sistem informasi ini mendapatkan nilai total
kualitas 72,49% dengan predikat cukup baik. Dari hasil pengujian tersebut diharapkan sistem informasi rawat
inap ini dapat diterapkan pada RSI Banyubening untuk membantu aktivitas rumah sakit lebih efektif dan efisien.
5.2.
Saran
Sistem informasi rawat inap ini masih menyesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit Banyubening
Boyolali, sehingga perlu adanya pengembangan agar memiliki keunggulan yang lebih kompetitif dan dapat
diterapkan tidak hanya untuk rawat inap saja melainkan untuk pengolahan inventory obat. Pengembangan yang
dimaksud misalnya penambahan perhitungan inventory data obat.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan
Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi Offset
Amsyah, Zulkifli 2004, Manajemen Sistem Informasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Indonesia.
Fowler, Martin. 2005, UML Distilled 3th Ed., Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standart/ Martin
Fowler, C.V Andi, Yogyakarta Indonesia.
.Jogiyanto, 2005, Analisis dan Design Sistem Informasi PendekatanTerstuktur danAplikasi Bisnis, Edisi
Pertama Cetakan Ke 4, CV Andi, Yogyakarta Indonesia.
Kadir, Abdul 2008, Belajar DATABASE menggunakan Mysql, CV. Andi Yogyakarta.
Kristanto, Andi 2004, Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta Indonesia.
Nugroho, Adi 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi objek.
Informatika, Bandung Indonesia.
Satrio
Wahono,
Romi.
2006.
Teknik
Pengukuran
Kualitas
Perangkat
Lunak.
http://romisatriawahono.net/2006/06/05/teknik-pengukuran-kualitas-perangkat-lunak/ (diakses tanggal
4 februari 2013, jam 22.30 WIB)
Raharjo, Budi 2011, Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL, Informatika, Bandung
Indonesia.
Wahana Komputer, 2010, Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008, C.V Andi, Yogyakarta
Indonesia.
Download