LAPORAN KHUSUS KALBE ACADEMIA HIGHLIGHT Menurunkan Berat Badan secara Efektif L-Carnitine dan Koenzim Q-10 membantu pembakaran lemak di mitokondria. Ditambah dengan latihan H.I.I.T, penurunan berat badan akan lebih efektif O besitas, menurut dr. Michael Triangto. Sp.KO, merupakan akumulasi lemak berlebih yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan maupun psikologis. Kondisi ini bisa berakibat serius. “Bisa terjadi gangguan jantung, pembuluh darah, gangguan sendi, cepat lelah dan malas bergerak,” kata ahli kedokteran olahraga dari RS Mitra Kemayoran tersebut. Bahkan, American Medical Association telah mengklasifikasikan obesitas sebagai suatu penyakit. Di seluruh dunia, angka kejadian obesitas meningkat. Lancet melaporkan bahwa dari penelitian Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) ditemukan kenaikan penderita obesitas di dunia, dari 875 juta pada 1980 menjadi 2,1 miliar pada 2013. Ini berarti 1/3 penduduk dunia mengalami kegemukan. Sementara, Riset Kesehatan Dasar 2013 memperkirakan ada 46 juta orang berusia di atas 18 tahun di Indonesia yang mengalami kegemukan. Beberapa hal yang disarankan dr. Michael Triangto untuk mengatasi obesitas, yaitu dengan mengubah pola pikir, meningkatkan aktifitas fisik, pengaturan asupan makanan dan minuman, serta menggunakan suplemen untuk membantu penurunan berat badan. Ada dua senyawa aktif yang diketahui dapat membantu penurunan berat badan, yaitu L-Carnitine dan Koenzim Q10. L Carnitine adalah nutrisi yang berperan mengangkut lemak ke mitokondria untuk dibakar dan diubah menjadi energi bagi tubuh. L-carnitine yang cukup memungkinkan tubuh untuk membakar lemak pada tingkat optimal. Fungsi penting lainnya adalah CDK-220/ vol. 41 no. 9, th. 2014 dapat mengontrol lemak dan berat badan, dengan meningkatkan metabolisme tubuh dan meningkatkan kecepatan konversi lemak dan karbohidrat menjadi energi. Bersama protein, L-carnitine mengonversi lemak menjadi masa otot. Sebagai antioksidan, L-carnitine menghambat peroksidasi lipid dan menurunkan stres oksidatif. Sementara, koenzim Q-10 merupakan substansi menyerupai vitamin, yang larut dalam lemak. Koenzim Q10 ditemukan dalam mitokondria, terutama pada otot rangka dan otot jantung. Koenzim Q10 berperan dalam proses sintesis energi (ATP) dalam mitokondria. Diketahui bahwa penderita gangguan jantung dan penyakit neuromuskular memiliki koenzim Q10 tubuh yang lebih rendah dari orang normal. Buttler dkk. (2003) memperlihatkan bahwa kadar koenzim Q10 pada jaringan adipose penderita kelebihan berat badan lebih sedikit dibanding orang dengan berat badan normal. Dengan demikian, L-carnitine dan koenzim Q10 dapat bekerja secara sinergis membakar lemak dalam tubuh. L-carnitine mentranspor lemak ke mitokondria, sementara koenzim Q10 membakar lemak dalam mitokondria, untuk menghasilkan energi. Dengan kombinasi keduanya, metabolisme energi menjadi lebih baik, pembakaran lemak menjadi lebih optimal dan penurunan berat badan akan lebih efektif. Namun demikian, menggunakan suplemen saja tidak cukup; harus didukung dengan berolah raga. Dikatakan oleh dr. Michael Triangto bahwa saat ini high intensity interval training (H.I.I.T), suatu jenis program latihan fisik, tengan menjadi tren. “H.I.I.T adalah usaha maksimal untuk mencapai mencapai kelelah- an otot dan penggunaan oksigen maksimal dalam suatu olah raga berat, tapi dalam waktu singkat,” jelas dr. Michael Triangto. Program latihan ini mencakup latihan fisik berat dan ringan, secara berganti-ganti. Ada beberapa kelebihan H.I.I.T dibanding latihan fisik biasa. Latihan fisik ini dapat melatih kemampuan anaerobik dan aerobik dalam intensitas tinggi, tapi berdurasi pendek. Meski demikian efeknya sama dengan latihan aerobik dalam durasi panjang. Bentuk latihan tidak membosankan, dapat menurunkan berat badan dan membakar lemak lebih cepat. Dibandingkan dengan latihan aerobik, pembakaran lemak berlangsung selama 40 jam pada orang yang menjalani latihan H.I.I.T, setelah latihan dihentikan. Bertambah berat kerja otot yang dilakukan, bertambah banyak oksigen yang dibutuhkan. Ini meningkatkan fungsi dan kerja dari mitokondria serta meningkatkan VO2 maks dan meningkatkan pembakaran lemak. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa L-carnitine dan koenzim Q10 bekerja sinkron bersama dengan latihan H.I.I.T. H.I.I.T merupakan latihan yang aman, selama ada penyesuaian dan pengawasan terhadap kemampuan masing-masing pasien. Latihan menjadi lebih efektif dan menarik, dalam waktu yang lebih singkat dengan tetap memberikan tingkat metabolisme yang sama dengan latihan aerobik ringan dalam waktu panjang. “Gabungan ketiga komponen di atas (L-carnitine, koenzim Q10 dan H.I.I.T) menjanjikan hasil penurunan berat badan yang lebih efektif dan aman,” ucap dr. Michael Triangto. LVO 715