"Pengaruh Faktor-Faktor Individual Dan Faktor

advertisement
BAB II
KAJIAN LITERATUR
2.1. Pensiun
Pensiun didefinisikan sebagai suatu yang mengarah
pada waktu saat seseorang tidak melakukan pekerjaan
rutinnya dan menerima setidaknya sebagian penghasilan
sebagai dana pensiun. Pensiun dapat menjadi bagian dari
sebuah proses atau keputusan yang diambil oleh
seseorang berkenaan dengan pekerjaan karirnya (Reitzes
& Mutran, 2004). Muratore dan Earl (2010) menjelaskan
bahwa pensiun merupakan penarikan atas selesainya
pekerjaan atau karir yang disertai dengan perubahan nilai
dalam sumberdaya dan jumlah pendapatan. Kim et al,
(2005) juga mengatakan bahwa pensiun merupakan
proses pemisahan seorang individu dari pekerjaannya,
dimana dalam menjalankan perannya seseorang di gaji.
Dengan kata lain masa pensiun mempengaruhi
aktivitas seseorang, dari situasi kerja ke situasi di luar
pekerjaan. Transisi ini meliputi perubahan peran dalam
lingkungan sosial, perubahan minat, nilai, dan perubahan
dalam segenap aspek kehidupan seseorang. Jadi
seseorang yang memasuki masa pensiun, bisa merubah
arah hidupnya dengan mengerjakan aktivitas lain
ataupun tidak mengerjakan aktivitas tertentu lagi
(Hurlock, 1999).
2.2. Persiapan pensiun
Persiapan pensiun didefinisikan sebagai upaya
investasi yang dilakukan oleh individu yang masih
sementara bekerja demi kesejahteraan hidup dimasa
pensiun (Muratore & Earl, 2010). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa individu memulai persiapan pensiun
mereka jauh sebelum mereka benar-benar meninggalkan
10
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
tempat kerja (Anderson, Li, Bechhofer, McCrone &
Stewart, 2000).
Harshey et al (2003) mengemukakan Beberapa
langkah-langkah yang di pertimbangkan dalam persiapan
pensiun termasuk mencari informasi dan saran yang
relevan, mengumpulkan informasi tentang pensiun,
menetapkan berapa banyak uang yang akan dibutuhkan
di masa pensiun, dan mendiskusikan rencana pensiun
dengan orang lain.
2.3. Motif Berjaga-Jaga (Precautionary Motive)
Menurut John Maynard Keynes dalam Telyukova &
Visschers 2012, terdapat tiga motif utama yang mendasari
permintaan akan uang, salah satunya termasuk motif
berjaga-jaga (precautionary motive). Keynes menjelaskan
bahwa permintaan akan uang dalam motif berjaga-jaga ini
timbul karena seseorang memiliki ketidakpastian
mengenai pembayaran yang ingin dan harus dilakukan.
Secara realistis, seorang individu tidak mengetahui secara
persis pembayaran apa saja yang harus dikeluarkan
dalam beberapa waktu kedepan. Sehingga dengan
berjaga-jaga orang akan lebih siap untuk menghadapi
hal-hal yang tidak dapat diduga sebelumnya.
2.4. Faktor Persiapan Pensiun dari Individual
2.4.1.Persiapan Financial
Persiapan masa pensiun yang dilakukan individu
antara lain mempersiapkan financial agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup setelah pensiun nanti (Joo &
Pauwels, 2002). Menurut Denton et al 2004 Pengertian
persiapan financial untuk pensiun yaitu: suatu tindakan
yang dilakukan oleh setiap individu selama masa
produktif bekerja untuk mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan finansial untuk masa pensiun
11
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
nanti, dengan tujuan untuk dapat menambah asset
dalam memenuhi pilihan gaya hidup yang diinginkan.
Persiapan finansial ini berupa tabungan deposito,
asuransi, dan investasi yang lain.
2.4.2.Persiapan Kegiatan Pengganti
Persiapan kegiatan pengganti setelah pensiun
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
dilakukan karena dengan adanya kegiatan pengganti
tersebut maka ada kemungkinan dapat memperoleh
penghasilan ataupun dapat mengisi waktu luang
seseorang setelah pensiun nanti (Latif & Alkateeb 2012).
Menurut Petkoska & Earl, 2009, persiapan kegiatan
pengganti merupakan suatu upaya yang dilakukan
individu dalam mempersiapkan kegiatan atau aktivitas
pengganti dari aktivitas yang merupakan karir utama
yang telah diberhentikan karna sudah mencapai masa
pensiun sesuai dengan batas umur yang telah ditetapkan.
Kegiatan pengganti ini meliputi kegiatan sosial, kegiatan
ekonomi atau berwiraswasta, karir kedua, dll.
2.5. Faktor Persiapan Pensiun dari Organisasional
2.5.1. Program Persiapan Pensiun
Program persiapan pensiun merupakan investasi
perusahaan yang terakhir untuk karyawannya sebelum
pensiun (Ross & Wills, 2009). Menurut Power dan Hira,
2004, program persiapan pensiun merupakan suatu
kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak organisasi atau
pemberi kerja kepada pekerja yang akan memasuki masa
pensiun.
Kegiatan-kegiatan
tersebut
mencakup
pembahasan tentang perencanaan keuangan, aspek
psikology pensiun ataupun segala sesuatu yang berkaitan
dengan hal-hal yang perlu di persiapkan dalam
menghadapi pensiun nanti.
12
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2.5.2. Manfaat Pensiun
Menurut PSAK No.24 Manfaat pensiun adalah
pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta
pada saat dan dengan cara yang telah ditetapkan dalam
peraturan dana pensiun. dengan kata lain manfaat
pensiun berarti besarnya tunjangan yang akan diterima
pensiunan baik berdasarkan rumus manfaat bulanan
maupun rumus manfaat sekaligus. Menurut Keputusan
Menteri Keuangan No.343 th. 1998 pasal 26 ayat (1),
manfaat pensiun untuk tiap peserta berupa dana yang
terdiri dari jumlah yang telah disetor atas namanya dan
pengalihan dana dari dana pensiun pemberi kerja serta
hasil pengembangannya.
2.6. Dukungan Sosial
2.6.1.Pengertian dukungan sosial
Dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan,
seseorang membutuhkan dukungan sosial. Ada beberapa
tokoh yang memberikan definisi dukungan sosial.
Menurut Dimatteo (2001), dukungan sosial adalah
dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain
seperti teman, keluarga, tetangga, rekan kerja dan orang
lain. Sarason, Sarason & Pierce (dalam Baron & Byrne,
2000)
mendefinisikan
dukungan
sosial
sebagai
kenyamanan fisik dan psikologis yang diberikan oleh
teman-teman dan anggota keluarga. Dukungan sosial
adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, maupun
bantuan dalam bentuk lainnya yang diterimanya individu
dari orang lain atau pun dari kelompok (Sarafino, 2002).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
dukungan sosial adalah kenyamanan fisik dan psikologis,
perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk
yang lainnya yang diterima individu dari orang lain
ataupun dari kelompok.
13
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2.6.2. Sumber Dukungan Sosial
Dukungan sosial yang kita terima dapat bersumber
dari berbagai pihak. Kahn & Antonoucci (dalam Orford,
2002) membagi sumber-sumber dukungan sosial menjadi
3 kategori, yaitu:
a. Sumber dukungan sosial yang berasal dari orangorang yang selalu ada sepanjang hidupnya, yang
selalu bersama dengannya dan mendukungnya.
Misalnya: keluarga dekat, pasangan (suami atau
istri), atau teman dekat.
b. Sumber dukungan sosial yang berasal dari
individu lain yang sedikit berperan dalam
hidupnya dan cenderung mengalami perubahan
sesuai dengan waktu. Sumber dukungan ini
meliputi teman kerja, sanak keluarga, dan teman
sepergaulan.
c.
Sumber dukungan sosial yang berasal dari
individu lain yang sangat jarang memberi
dukungan dan memiliki peran yang sangat cepat
berubah. Meliputi dokter atau tenaga ahli atau
profesional, keluarga jauh.
2.6.3. Bentuk-bentuk dukungan sosial
Menurut Sarafino (2002), ada lima bentuk dukungan
sosial, yaitu:
a. Dukungan emosional
Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati, dan
turut prihatin kepada seseorang. Dukungan ini
akan menyebabkan penerima dukungan merasa
nyaman, tentram kembali, merasa dimiliki dan
dicintai ketika dia mengalami stres, memberi
bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan
personal, dan cinta.
14
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
b.
c.
d.
Dukungan penghargaan
Dukungan ini ada ketika seseorang memberikan
penghargaan positif kepada orang yang sedang
stres, dorongan atau persetujuan terhadap ide
ataupun perasaan individu, ataupun melakukan
perbandingan positif antara individu dengan orang
lain. Dukungan ini dapat menyebabkan individu
yang menerima dukungan membangun rasa
menghargai dirinya, percaya diri, dan merasa
bernilai. Dukungan jenis ini akan sangat berguna
ketika individu mengalami stres karena tuntutan
tugas yang lebih besar daripada kemampuan yang
dimilikinya.
Dukungan instrumental
Merupakan dukungan yang paling sederhana
untuk didefinisikan, yaitu dukungan yang berupa
bantuan secara langsung dan nyata seperti
memberi atau meminjamkan uang atau membantu
meringankan tugas orang yang sedang stres.
Dukungan informasi
Orang-orang yang berada di sekitar individu akan
memberikan dukungan informasi dengan cara
menyarankan beberapa pilihan tindakan yang
dapat dilakukan individu dalam mengatasi
masalah yang membuatnya stres (DiMatteo, 2001).
Terdiri dari nasehat, arahan, saran ataupun
penilaian tentang bagaiman individu melakukan
sesuatu. Misalnya individu mendapatkan informasi
dari
dokter
tentang
bagaimana
mencegah
penyakitnya kambuh lagi.
15
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
e.
2.7.
N
o
1.
Dukungan kelompok
Merupakan dukungan yang dapat menyebabkan
individu merasa bahwa dirinya merupakan bagian
dari suatu kelompok dimana anggota-anggotanya
dapat saling berbagi. Misalnya menemani orang
yang sedang stres ketka beristirahat/ berekreasi.
Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
Author/
Judul
Joo, S. dan
Pauwels, V.
W. (2002)
“Factors
Affecting
Workers'
Retirement
Confidence:
Rumusan
Masalah
Sampel
Hasil
Penelitian
GAP
Faktor-faktor
apasaja yang
mempengaru
hi
kepercayaan
diri bagi
pekerja
untuk
pensiun?
Populasi:
1.002
orang dan
sampel:
663 orang.
Menggunak
an data
dari
keyakinan
pensiun
yang
dilakukan
oleh EBRI
1999.
Tingkat
pendidikan,
pendapatan,
sikap dan
perilaku
keuangan
dapat
mempengaru
hi
kepercayaan
pensiun
antara lakilaki dan
perempuan.
Faktor yang
mempengaruh
i kepercayaan
individu untuk
pensiun tidak
melihat
adanya faktor
persiapan
kegiatan
pengganti
setelah
pensiun, dan
dukungan
sosial.
Mengevaluasi
efektivitas
dari dua
seminar
pensiun yang
berbeda
dalam satu
tahun
setelah
intervensi (1)
tentang
perencanaan
keuangan
dan investasi
(2) pelatihan
tujuan
penetapan
keuangan
Penelitian
ini
dilakukan
pada tahun
2001 di
gerontologic
al Society of
American
in Chicago
Seminar ini
dapat
memberikan
dampak
kepada
individu
tentang
kejelasan
tujuan
setelah
pensiun dan
dalam
perencanaan
untuk terus
meningkatka
n tabungan
pensiun.
Penelitian ini
hanya
membahas
faktor
persiapan
pensiun dari
organisasi saja
yaitu program
persiapan
pensiun, dan
tidak
membahas
tentang faktor
persiapan
pernsiun dari
individual dan
dukungan
sosial.
A Gender
Perspective”
2.
Harshey, D.
A., Mowen J,
C., dan
JacobsLawson, J.
M. (2003)
“An
experimental
comparison
of retirement
planning
intervention
seminars”
16
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3.
Kim, J.
Kwon, J. Dan
Anderson,
E.A. 2005
“Factors
Related to
Retirement
Confidence:
Retirement
Preparation
Faktor-faktor
apasaja yang
berkontribusi
terhadap
kepercayaan
individu
untuk
pensiun?
Sampel
1.002
orang
terdirii dari
(783
pekerja dan
219
pensiunan)
Apakah ada
hubungan
negatif
antara
dukungan
sosial
dengan
kecemasan
dalam
menghadapi
masa
pensiun?
Populasi:
karyawan
tetap PT.
Semen
Gresik
(PERSERO)
Tbk
berjenis
kelamin
laki-laki
karena
memiliki
peran
sebagai
and
Workplace
Financial
Education”
4.
Sari, E. D.,
Kuncoro, J.
(2006)
“Kecemasan
dalam
menghadapi
pensiun
ditinjau dari
dukungan
sosial pada
PT. Semen
gresik
(PERSERO)”
Mereka yang
menghitung
banyaknya
kebutuhan
dana
pensiun,
memiliki
tabungan
yang lebih,
memiliki
tingkat
kepercayaan
yang tinggi
terhadap
program
pemerintah,
seperti
jaminan
sosial dan
medicare,
pendapatan
rumah
tangga yang
tinggi,
kesehatan
yang baik,
dan
menerima
pendidikan
keuangan di
tempat kerja
memiliki
tingkat
kepercayaan
yang lebih
tinggi untuk
pensiun.
Ada
hubungan
negatif dan
signifikan
antara
dukungan
sosial
dengan
kecemasan
dalam
menghadapi
masa
pensiun,
semakin
Penelitian ini
melihat
persiapan dari
individual dan
organisasional
. Sedangakan
tidak
mengaitkan
dengan
dukungan
sosial.
Penelitian ini
hanya melihat
adanya
dukungan
sosial
sehingga
dapat
mengurangi
rasa
kecemasan
dalam
menghadapi
masa pensiun,
dan tidak
17
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
kepala
keluarga.
5.
Hakim, S.N.
2007
“Perencanaa
n dan
persiapan
menghadapi
masa
pensiun”
6.
Sari, D. F
2012
“Efektifitas
pelatihan
persiapan
pensiun
terhadap
kecemasan
Apakan
program
persiapan
pensiun dari
manajemen
suatu
instansi
dapat
menghindari
kecemasan
dalam
menghadapi
masa
pensiun?
Apakah
pelatihan
persiapan
masa
pensiun
dapat
menurunkan
kecemasan
karyawan
yang akan
Sampel:
karyawan
yang akan
menghadap
i masa
pensiun
(Max 5
tahun)
yang
memiliki
anak yang
masih
menjadi
tanggungan
Kegiatan ini
dilakukan
dengan
beberapa
metode
seperti
ceramah,
diskusi,
dan
konsultasi
6 karyawan
perum
damri
semarang
yang akan
pensiun
sampai
dengan
tahun 2013
tinggi
dukungan
sosial yang
dimiliki
maka
semakin
rendah
kecemasan
dalam
menghadapi
masa
pensiun,
begitu pula
sebaliknya.
pelihat
persiapan
pensiun dari
individual dan
organisasional
yang dapat
mempengaruh
i kecemasan
menghadapi
masa pensiun.
Setelah
melakukan
kegiatan ini
terdapat
perubahan
yang
signifikan
wacana dari
para peserta
dalam hal
kondisi
pensiun,
kegiatan
selanjuntya
yang akan
dilakukan
dan
bagaimana
untuk
memulai
aktivitas
baru.
Penelitian ini
hanya melihat
dari persiapan
organisasi
mengenai
pengadaan
program
persiapan
pensiun yang
dapat
membantu
dalam
kesiapan
menghadapi
pensiun,
sedangkan
tidak melihat
persiapan
pensiun dari
individu dan
adanya
dukungan
sosial.
Penelitian ini
hanya
menganalisis
mengenai
pengaruh
pelatihan
persiapan
pensiun dari
organisasi
terhadap
tingkat
Menunjukka
n bahwa
pelatihan
persiapan
pensiun
terbukti
efektif
menurunkan
tingkat
kecemasan
karyawan
18
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
7.
menghadapi
masa
pensiun
pada
karyawan
perum damri
semarang”
purna tugas?
Latif, A. D.,
Alkhateeb, M
F. (2012)
Penelitian ini
menggambar
kan rencana
pensiun dari
persepsi
anggota
fakultas
untuk
memerikasa
faktor,
persepsi atau
kondisi yang
dapat
mempengaru
hi keputusan
untuk
pensiun
“Pharmacy
Faculty
Retirement at
Colleges and
Schools of
Pharmacy
in the United
States and
Canada”
dalam
menghadapi
masa
pensiun.
Populasi:15
31 orang
Sampel:
488 (32%)
Anggota
fakultas
berusia 55
tahun dan
lebih tua di
Amerika
serikat dan
Kanada.
Survey
dilakukan
secara
online
Faktor yang
dapat
mempengaru
hi keputusn
pensiunan
fakultas
farmasi
yaitu: status
keuangan,
kesempatan
untuk
berpartisipas
i dalam
kegiatan lain
(kegiatan
pengganti),
kecemasan
karyawan, tapi
tidak melihat
faktor-faktor
persiapan
pensiun yang
lain seperti
faktor dari
individu, dan
dari dukungan
sosial
Penelitian ini
hanya melihat
faktor
individual
(persiapan
financial dan
kegiatan
pengganti)
namun tidak
melihat faktor
persiapan dari
organisasi dan
adanya
dukungan
sosial dalam
pengambilan
keputusan
pensiun.
Dari beberapa penelitian terdahulu yang telah
diuraikan pada tabel 2.1 diatas dapat di simpulkan
bahwa persiapan pensiun yang dilakukan oleh individual
(persiapan financial dan persiapan kegiatan pengganti),
dan persiapan pensiun dari organisasional (adanya
program persiapan pensiun dan pemberian manfaat
pensiun)
serta
adanya
dukungan
sosial,
dapat
mempengaruhi kesiapan menghadapi pensiun.
2.8. Perumusan Hipotesis
Penyusunan
hipotesis
dalam
penelitian
ini
didasarkan dari beberapa penelitian terdahulu seperti
yang sudah diuraikan pada tabel 2.1. Maka hipotesis yang
19
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dapat disusun
berikut:
dalam
penelitian ini adalah
sebagai
2.8.1. Pengaruh Faktor Individual (Persipan Financial)
terhadap Kesiapan Menghadapi Pensiun
Faktor persiapan financial merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi perilaku perencanaan pensiun
(Jacob-Lawson , Harshey & Neukam, 2004). Berger dan
Denton (2004) menguraikan faktor persiapan pensiun
terdiri dari persiapan keuangan pribadi yang dilakukan
individu yang bertujuan untuk mengoptimalkan kekayaan
di kemudian hari (hal ini termasuk rekening tabungan,
investasi, asuransi untuk akses dan perawatan
kesehatan). Tingkat kepercayaan individu untuk pensiun
cenderung lebih tinggi apabila mereka menghitung
kebutuhan dana untuk pensiun sehingga menyimpannya
sebagai tabungan dan investasi yang lain (Kim et al,
2005), karena dengan mempersiapkan keuangan dapat
menambah asset di masa pensiun untuk dapat memenuhi
pilihan gaya hidup yang diinginkan (Fletcher &
Hansson,1991). Habib (2007) menemukan bahwa masih
terdapat orang-orang yang tidak ingin pensiun karena
mereka tidak menyisihkan uang pada masa pensiun atau
terlambat dalam mempersiapkannya, sehingga persiapan
financial sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan
pensiun.
Harsey et al (2003) kesiapan financial adalah faktor
yang signifikan terhadap kesiapan untuk pensiun. Hal ini
di dukung dengan adanya persiapan tabungan pensiun
(Joo & pauwels, 2002; Berger & Denton, 2004; Kim et al,
2005; Noone et al, 2009; Mayer et al 2011; Moorthy,
Chelliah, Sien, Leong, Kai, Rhu, & Teng, 2012), persiapan
asuransi (Berger & Denton, 2004) dan investasi lain
20
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(Berger & Denton, 2004; Kim et al, 2005; Latif &
Alkhateeb, 2012;)
Dengan demikian hipotesis yang bisa dibuat untuk diteliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Faktor
individual
(persiapan
financial)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesiapan menghadapi pensiun
2.8.2. Pengaruh Faktor Individual (Persiapan Kegiatan
Pengganti) terhadap Kesiapan Menghadapi
Pensiun
Selain persiapan financial, persiapan kegiatan
pengganti setelah pensiun juga dapat mempengaruhi
pensiun,
kesiapan seseorang untuk menghadapi
Patrickson dan Hartman (1996) mengungkapkan bahwa
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan orang untuk
pensiun yaitu persiapan pekerjaan yang lain. Lebih lanjut
Albert
(1995)
mengatakan
bahwa
mempunyai
perencanaan kegiatan pengganti setelah pensiun dapat
berpengaruh signifikan terhadap kehidupan setelah
pensiun, karena dengan adanya kegiatan pengganti dapat
mengganti pendapatan yang dianggap perlu untuk
mempertahankan standar hidup (Latif & Alkhateeb,
2012). Latif & Alkhateeb (2012) dan Moorty et al (2012)
menunjukkan bahwa individu yang berpartisipasi dalam
kegiatan yang lain lebih siap untuk pensiun dan lebih
percaya diri dalam pengambilan keputusan untuk
pensiun.
Dengan demikian hipotesis yang bisa dibuat untuk diteliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2: Faktor individual (persiapan kegiatan pengganti)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesiapan menghadapi pensiun
21
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2.8.3. Pengaruh
Faktor
Organisasional
(Adanya
Program Persiapan Pensiun) terhadap Kesiapan
Menghadapi Pensiun
Program persiapan pensiun dari organisasi yang
mencakup berbagai aspek yang perlu dipersiapkan dalam
masa pensiun dapat meningkatkan pengetahuan individu
dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk masa
pensiun (McCarthy & Turner, 2000; Power & Hira, 2004).
Dengan beberapa bukti yang mendukung pandangan
tersebut, Yates dan Ward (2013) mengatakan bahwa
dengan adanya penasihat profesional keuangan dari
organisasi dapat membantu individu dalam mengelolah
keuangan dan biaya di masa pensiun nanti. Sehingga
mereka yang lebih tau banyak tentang perencanaan
keuangan lebih siap dalam menghadapi pensiun (Harsey
et al., 2003; Clark & d’Ambrosio, 2003; Mayer et al.,
2011). Pendidikan keuangan yang diberikan oleh
organisasi dapat memberikan efek pada tabungan
individu (Bernheim & Shwiff, 2001). Joo dan Pauwels
(2002)
dalam
penelitiannya
membuktikan
bahwa
peningkatan tabungan persiapan pensiun dapat membuat
para pekerja lebih percaya diri untuk pensiun Lebih
lanjut lagi Robinson et al, (2011) menemukan bahwa
mereka yang mengikuti program persiapan pensiun dari
organisasi memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih
tinggi dimasa pensiun.
Sari (2012) Menunjukkan bahwa program persiapan
pensiun terbukti efektif menurunkan tingkat kecemasan
karyawan dalam menghadapi masa pensiun. Grable dan
Joo (1999) menemukan bahwa program persiapan
pensiun dari organisasi menunjukkan dampak positif
terhadap perencanaan pensiun dan pengambilan
keputusan investasi. Hal yang sama juga dibuktikan oleh
Kim, et al, (2005) yang menyatakan bahwa program
22
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
persiapan pensiun dari organisasi mengenai pendidikan
keuangan berhubungan positif dan signifikan terhadap
kesiapan menghadapi pensiun. Saran penggunaan dan
keuangan
dari
organisasi
dapat
pengalokasian
memberikan peningkatan yang signifikan terhadap
kepuasan karyawan selama pensiun (Power & Hira,2004).
Harsey et al (2003) menunjukkan bahwa pengetahuan
tentang keuangan adalah fakor yang signifikan terhadap
pra-perencanaan pensiun, karena pengetahuan keuangan
positif terkait dengan kesiapan keuangan, dengan
demikian orang lebih siap untuk pensiun.
Dengan demikian hipotesis yang bisa dibuat untuk diteliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3: Faktor organisasional (adanya program persiapan
pensiun) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan menghadapi pensiun
2.8.4. Pengaruh Faktor Organisasional (Pemberian
Manfaat
Pensiun)
terhadap
Kesiapan
Menghadapi Pensiun
Selain program persiapan pensiun dari organisasi,
pemberian manfaat pensun juga dapat mempengaruhi
kesiapan seseorang untuk pensiun. Fronstin (2002)
menjelaskan bahwa karyawan yang akan pensiun sangat
mengharapkan organisasi dapat memberikan manfaat
pensiun, karena hal tersebut bagi mereka merupakan
sumber pendapatan untuk tetap dapat mempertahankan
standar hidup (Kim et al, 2005), informasi dari organisasi
yang berkaitan dengan sumberdaya keuangan yang
berupa pemberian manfaat pensiun kepada karyawan
dapat memberikan peningkatan yang signifikan terhadap
kepuasan karyawan selama masa pensiun (Power & Hira,
2004). Kim et al, (2005) membuktikan bahwa kepercayaan
23
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
individu untuk pensiun sangat bergantung pada
kepercayaan diri mereka terutama terhadap pemberian
manfaat pensiun dari organisasi daripada faktor-faktor
yang lain.
Dengan demikian hipotesis yang bisa dibuat untuk diteliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4: Faktor
organisasional
(pemberian
manfaat
pensiun) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan menghadapi pensiun
2.8.5. Pengaruh Faktor Dukungan Sosial sebagai
Variabel Pemoderasi Antara Faktor Individual
dan Faktor Organisasional terhadap Kesiapan
Menghadapi Pensiun
Dukungan sosial dari keluarga, rekan kerja ataupun
dari orang disekitar sangat menentukan kesiapan
seseorang untuk pensiun (Hatch, 2003). Nuttman (2007)
menjelaskan bahwa individu merupakan bagian dari
keluarga dimana mereka mendapatkan dukungan, dan
keluarga juga merupakan sumber daya yang paling utama
dalam menyesuaikan diri dengan pensiun. Albert (1995)
juga mengungkapkan bahwa dukungan sosial dari
keluarga dan rekan kerja dapat mempengaruhi kesiapan
individu untuk pensiun. lebih lanjut Kuncoro dan Sari,
(2006) membuktikan bahwa ada hubungan yang negatif
dan signifikan antara dukungan sosial dengan kecemasan
dalam menghadapi masa pensiun, dimana semakin tinggi
dukungan sosial maka kecemasan menghadapi pensiun
akan semakin rendah, atau seseorang akan semakin siap
untuk pensiun.
Persiapan financial dan kegiatan-kegiatan lainnya
akan lebih bisa dilakukan dengan baik oleh seorang
karyawan apabila ada dukungan sosial dari keluarga,
24
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
rekan kerja ataupun teman dekat. Dengan adanya
dukungan sosial, manajemen persiapan finansial akan
dapat lebih terarah sehingga kepercayaan diri karyawan
dalam persiapan finansial lebih tinggi. Begitu pula dengan
kegiatan pengganti, dukungan sosial yang berupa
persetujuan, arahan dan masukan dari anggota keluarga
dapat memantapkan karyawan dalam melakukan
persiapan kegiatan pengganti untuk menghadapi masa
pensiun.
Dengan demikian hipotesis yang bisa dibuat untuk diteliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H5.1 : faktor dukungan sosial sebagai variabel
pemoderasi antara faktor persiapan financial
perpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesiapan menghadapi pensiun
H5.2 : faktor dukungan sosial sebagai variabel
pemoderasi antara faktor persiapan kegiatan
pengganti berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan menghadapi pensiun
Untuk menunjang masa pensiun karyawan, pada
umumnya organisasi melaksanakan program persiapan
pensiun yang berupa sosialisasi mengenai pensiun dan
hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika karyawan
memasuki masa pensiun. Program ini akan berjalan
dengan baik jika ada dukungan dari berbagai pihak,
diantaranya pimpinan atau pengurus organisasi, rekan
kerja, maupun juga dukungan dari keluarga. dengan
berjalannya program ini maka karyawan dapat lebih siap
untuk menghadapi masa pensiun. Pemberian manfaat
pensiun pada umumnya digunakan sebagai sumber
pendapatan ketika karyawan memasuki masa pensiun.
25
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Dukungan sosial dari pihak organisasi atau rekan kerja
berupa pemberian informasi mengenai manfaat pensiun
yang diberikan sangat berguna bagi karyawan dalam
menghadapi masa pensiun.
Dengan demikian hipotesis yang bisa dibuat untuk diteliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H5.3 : faktor dukungan sosial sebagai variabel
pemoderasi antara faktor adanya program
persiapan pensiun berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kesiapan menghadapi
pensiun
H5.4 : faktor dukungan sosial sebagai variabel
pemoderasi antara faktor pemberian manfaat
pensiun berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan menghadapi pensiun
26
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2.8.6. Model
Gambar 2.1
Model Penelitian
INDIVIDUAL
- Persiapan Financial (X1)
H1
- Persiapan Kegiatan Pengganti (X2)
H2
ORGANISASIONAL
- Adanya program persiapan pensiun (X3)
Kesiapan
Menghadapi
Pensiun (Y)
H3
H4
H5.1
- Pemberian manfaat pensiun (X4)
H5.2
H5.3
H5.4
Dukungan
Sosial (X5)
27
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Download