Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Perekonomian empat sektor adalah perekonomian yg terdiri dari sektor RT, Perusahaan, pemerintah dan sektor LN. Perekonomian empat sektor disebut juga perekonomian terbuka karena melakukan hubungan ekonomi (perdagangan internasional) dengan negara lain. Variabel dalam perekonomian terbuka adalah 1. Ekspor 2. Impor 3. Neraca Perdagangan 4. Nilai Tukar Perekonomian Terbuka berinteraksi dengan dua cara: 1. Membeli dan menjual barang dan jasa di pasar produk dunia 2. Membeli dan menjual aset modal, seperti saham dan surat obligasi di pasar uang dunia Arus Barang Ekspor adalah pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Ekspor menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional. Impor adalah pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu perekonomian. Impor menyebabkan penurunan pendapatan nasional yg dapat dicapai. Ekspor Neto (XN) suatu negara adalah nilai ekspor negara tersebut dikurangi dengan nilai impornya. Karena Ekspor neto menunjukkan apakah suatu negara sebagai penjual atau pembeli di pasar barang dan jasa dunia, ekspor neto disebut juga neraca perdagangan. Jika Ekspor neto positif maka ekspor lebih besar dibandingkan dengan impor. Artinya negara tersebut lebih banyak menjual barang dan jasa ke luar negeri dibandingkan dengan membeli barang dan jasa dari negara lain. Sehingga negara ini memiliki surplus perdagangan. Jika Ekspor neto negatif maka ekspor lebih kecil dibandingkan dengan impor. Artinya negara tersebut lebih sedikit menjual barang dan jasa ke luar negeri dibandingkan dengan membeli barang dan jasa dari negara lain. Sehingga negara ini memiliki defisit perdagangan. Jika ekspor neto bernilai nol, maka ekspor dan impor memiliki jumlah yang sama. Sehingga negara tersebut memiliki perdagangan seimbang. Faktor yang mempengaruhi ekspor, impor dan ekspor neto suatu negara: 1. Selera konsumen untuk barang-barang produksi dalam dan luar negeri 2. Harga barang di dalam negeri dan luar negeri 3. Nilai tukar di mana orang-orang dapat menggunakan mata uang domestik untuk membeli mata uang asing 4. Pendapatan konsumen di dalam dan luar negeri 5. Biaya transportasi barang dari satu negara ke negara lain 6. Kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional Ekspor dan Impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional tergantung kepada ekspor neto yaitu ekspor dikurangi impor. Jika ekspor neto adalah positif, pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Dan ini akan meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja. Faktor yg menentukan Ekspor: 1. Barang tersebut diperlukan negara lain dan negara lain tersebut tidak dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri. 2. Kemampuan barang dalam negeri untuk bersaing di pasaran dunia atau luar negeri (mutu dan harga). 3. Cita rasa penduduk di negara lain terhadap barang yg diproduksikan suatu negara (keistimewaan). Faktor yg menentukan Impor: 1. Tingkat pendapatan masyarakat Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak impor yg akan dilakukan. 2. Tingkat inflasi dalam negeri Inflasi menyebabkan secara keseluruhan barang buatan dalam negeri menjadi lebih mahal. Ini mendorong lebih banyak impor. 3. Kemampuan suatu negara (DN) di dalam menghasilkan barang yang lebih baik mutunya. Aliran sumber daya keuangan (Arus Keluar Modal Neto) Arus Keluar Modal Neto merupakan pembelian aset LN oleh warga domestik dikurangi dengan pembelian aset domestik oleh warga asing. Disebut juga Investasi LN Neto. Ex: Seorang warga Singapura membeli saham perusahaan Telekomunikasi Hongkong berarti pembelian ini akan meningkatkan arus keluar modal neto Singapura. Ketika seorang warga Filipina membeli obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Singapura, pembelian ini akan mengurangi arus keluar modal neto Singapura. Variabel yang mempengaruhi arus keluar modal neto: 1. Suku bunga riil yang dibayarkan atas aset LN 2. Suku bunga riil yang dibayarkan atas aset domestik 3. Risiko ekonomi dan politik dalam memegang aset LN 4. Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kepemilikan aset domestik oleh investor asing. Arus Barang dan Modal Internasional Defisit Perdagangan Perdagangan Seimbang Surplus Perdagangan Ekspor < Impor Ekspor = Impor Ekspor > Impor Ekspor Neto < 0 Ekspor Neto = 0 Ekspor Neto > 0 Y = C + I + G + NX < C + I + G Y = C + I + G + NX = C + I + G (Y = C + I + G + NX) > C + I + G Pendapatan > Pengeluaran Domestik Tabungan < Investasi Tabungan = Investasi Tabungan > Investasi Arus Keluar Modal Neto < 0 Arus Keluar Modal Neto = 0 Arus Keluar Modal Neto > 0 Analisa pendapatan nasional dlm perekonomian terbuka: Hubungan ekonomi antar suatu negara dgn negara lain meliputi berbagai macam bentuk, yaitu: 1. Pertukaran atau perdagangan barang dan jasa yg dihasilkan 2. Pertukaran sumber daya ekonomi atau faktorfaktor produksi 3. Hubungan tentang hutang piutang Manfaat hubungan Ekonomi Internasional 1. Negara yg bersangkutan dpt memperoleh barang-barang dan jasa yg tidak dapat dihasilkan di dalam negeri. 2. Memungkinkan masing-masing negara melakukan spesialisasi dlm menghasilkan barang atau jasa yg efisiensinya lebih tinggi dari negara lain atau karena harganya yg relatif lebih rendah dari negara lain. 3. Memungkinkan diadakannya perluasan pasar bagi barang yg diproduksi di dlm negeri, tetapi tidak dpt lagi dinaikkan penjualannya. Shg brg tersebut dapat diekspor. 4. Melalui hubungan ekonomi internasional memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yg lebih baik dan cara memimpin perusahaan yg lebih modern. Keseimbangan pendapatan nasional perekonomian terbuka Syarat: Y+M=C+I+G+X atau Y = C + I + G + (X – M) Dimana: Y = Pendapatan nasional M = Impor I = Investasi X = Ekspor C = konsumsi G = Pengeluaran pemerintah Nilai Tukar Nominal adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Atau unit mata uang asing per mata uang lokal Ex: 9500 rupiah per satu US dolar maka disebut juga 1/9500 US dolar per rupiah Apresiasi adalah peningkatan nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibeli. Artinya nilai tukar berubah sehingga nilai rupiah dapat membeli mata uang asing lebih banyak. Depresiasi adalah penurunan nilai mata uang yang diukur oleg jumlah mata uang asing yang dapat dibeli. Artinya nilai tukar berubah sehingga nilai rupiah membeli mata uang asing lebih sedikit. Ex: Nilai tukar naik dari Rp 9500 ke Rp 10.000 per dolar Amerika. Berarti dolar amerika dikatakan terapresiasi. Sedangkan rupiah mengalami depresiasi karena rupiah membeli lebih sedikir dolar amerika Nilai Tukar Riil Nilai tukar Riil adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lain. Nilai tukar Riil = Nilai tukar Nominal x Harga domestik Harga LN Contoh: Satu Kg beras Thailand dijual 100 baht Satu Kg beras Jepang dijual 1500 yen Berapa nilai tukar riil antara beras Thailand dan beras Jepang? Jika Nilai tukar nominal nya 3 baht per yen Nilai Tukar Riil = (3 yen per baht) x (100 baht per Kg beras Thailand) 1.500 yen per Kg beras Jepang = 300 yen per Kg beras Thailand 1.500 yen per Kg beras Jepang = 1/5 Artinya beras Thailand 1/5 Lebih mahal dibandingkan dengan beras Jepang Multiplier dalam perekonomian terbuka: 1. Multiplier dalam perekonomian terbuka bagi sistem pajak tetap: 1 k 1 b m 2. Multiplier dalam perekonomian terbuka bagi sistem pajak proporsional: k Y 1 X 1 b(1 t ) m ∆Y = pertambahan pendapatan nasional ∆X = pertambahan pengeluaran agregat