Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar • Perekonomian Tertutup dan Terbuka – Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain di dunia. • Tidak ada ekspor, impor dan arus modal. – Perekonomian Terbuka adalah perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan perekonomian lain di dunia. Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar • Perekonomian terbuka – Perekonomian terbuka berinteraksi dengan negara lain dalam dua cara. • Perekonomian ini menjual dan membeli barang dan jasa di pasar barang dunia. • Perekonomian ini menjual dan membeli aset modal seperti saham dan obligasi di pasar keuangan. dunia ARUS BARANG DAN MODAL INTERNASIONAL • Perekonomian Terbuka – Amerika Serikat adalah perekonomian yang sangat besar dan terbuka - mengimpor dan mengekspor sejumlah besar barang dan jasa. – Selama empat dekade terakhir, perdagangan internasional dan keuangan telah menjadi semakin penting. Arus Barang : Ekspor, Impor, Ekspor Neto • Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dijual di luar negeri. • Impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan di jual di dalam negeri. Arus Barang : Ekspor, Impor, Ekspor Neto • Ekspor Neto (NX) adalah nilai ekspor suatu negara dikurangi nilai impornya. • Ekspor Neto juga disebut neraca perdagangan . Arus Barang : Ekspor, Impor, Ekspor Neto • Defisit perdagangan adalah situasi dimana ekspor neto (NX) negatif. – Impor > Ekspor • Surplus perdagangan adalah situasi dimana ekspor neto (NX) negatif. – Ekspor > Impor • Perdagangan seimbang adalah situasi dimana ekspor neto bernilai nol —ekspor dan impor sama nilainya. Arus Barang : Ekspor, Impor, Ekspor Neto • Faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor Neto – Selera konsumen pada barang produksi dalam negeri dan luar negeri. – Harga barang di dalam dan di luar negeri. – Nilai tukar dimana seseorang dapat menggunakan mata uang domestik untuk membeli mata uang asing. Arus Barang : Ekspor, Impor, Ekspor Neto • Faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor Neto – Pendapatan konsumen di dalam dan di luar negeri. – Biaya mengirimkan barang dari satu negara ke negara lain. – Kebijakan pemerintah tentang perdagangan internasional. Figure 1 Internasionalisasi Perekonomian U.S. Percent of GDP 15 Imports 10 Exports 5 0 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Copyright © 2004 South-Western Aliran Sumber Daya Keuangan: Arus Keluar Modal Neto • Arus keluar modal neto adalah pembelian aset luar negeri oleh warga domsetik dikurangi pembelian aset domestik oleh warga asing. – Warga Singapura membeli saham perusahaan mobil Hongkong, meningkatkan arus keluar modal neto Singapura – Warga Pilipina membeli obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Singapura, menurunkan arus keluar modal neto Singapura. Aliran Sumber Daya Keuangan: Arus Keluar Modal Neto • Variabel – variabel yang mempengaruhi Arus Keluar Modal Neto – Suku Bunga Riil yang dibayarkan atas aset luar negeri. – Suku Bunga Riil yang dibayarkan atas aset domestik. – Resiko ekonomi dan politik dalam memegang aset luar negeri. – Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kepemilikan aset domestik oleh investor asing. Persamaan Ekspor Neto dan Arus Keluar Modal Neto • Ekspor Neto (NX) dan arus keluar modal neto (NCO) berhubungan sangat dekat. • Untuk perekonomian secara keseluruhan, NX dan NCO harus saling menyeimbangkan sedemikian hingga : NCO = NX – Persamaan ini muncul karena setiap transaksi yang mempengaruhi salah satu sisi persamaan ini juga mempengaruhi sisi lain dengan jumlah yang sama. Tabungan, Investasi dan Hubungannya dengan Arus Internasional • Ekspor Neto adalah komponen dari PDB : Y = C + I + G + NX • Tabungan Nasional adalah pendapatan nasional yang tersisa setelah membayar konsumsi dan belanja pemerintah : Y - C - G = I + NX Tabungan, Investasi dan Hubungannya dengan Arus Internasional • Tabungan Nasional (S) sama dengan Y - C - G sehingga: S = I + NX or Domestic + Net Capital Saving = Investment Outflow S I = + NCO Figure 2 Tabungan Nasional, Investasi Domestik , dan Investasi Luar Negeri Neto (a) National Saving and Domestic Investment (as a percentage of GDP) Percent of GDP 20 Domestic investment 18 16 14 National saving 12 10 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Copyright © 2004 South-Western Figure 2 Tabungan Nasional, Investasi Domestik , dan Investasi Luar Negeri Neto (b) Net Capital Outflow (as a percentage of GDP) Percent of GDP 4 3 2 Net capital outflow 1 0 –1 –2 –3 –4 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Copyright © 2004 South-Western HARGA UNTUK TRANSAKSI INTERNASIONAL : NILAI TUKAR RIIL DAN NOMINAL • Transaksi Internasional dipengaruhi oleh harga internasional. • Dua harga internasional yang paling penting adalah nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai Tukar Nominal • Nilai tukar nominal adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Nilai Tukar Nominal • Nilai tukar nominal dinyatakan dalam dua cara : – Dalam unit mata uang asing per satuu dolar Amerika. – Dalam unit dolar Amerika per satu unit mata uang asing. Nilai Tukar Nominal • Asumsikan nilai tukar antara yen Jepang dan dolar Amerika adalah 80 yen per satu dolar Amerika.. – Satu dolar Amerika ditukar dengan 80 yen. – Satu yen ditukar dengan 1/80 (= 0.0125) dolar. Nilai Tukar Nominal • Apresiasi radalah peningkatan nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibeli. • Depresiasi adalah penurunan nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibeli. Nilai Tukar Nominal • Jika satu dolar dapat membeli lebih banyak mata uang asing, terdapat apresiasi pada dolar.. • Jika satu dolar dapat membeli lebih sedikit mata uang asing, terdapat depresiasi pada dolar. Nilai Tukar Riil • Nilai tukar riil adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lain. Nilai Tukar Riil • Nilai tukar riil membandingkan harga barang domestik dan barang asing dalam perekonomian domestik. – Jika satu kilogram keju Australia dua kali lebih mahal dibandingkan dengan satu kilogram keju Prancis, kita katakan setengah kilogram keju Asutralia untuk satu kilogram keju Prancis. Nilai Tukar Riil • Nilai tukar riil tergantung pada nilai tukar nominal dan harga barang di dua negara yang diukur dalam mata uang lokal. Nilai Tukar Riil • Nilai tukar riil adalah determinan kunci dari seberapa banyak ekspor dan impor suatu negara. Nominal exchange rate Domestic price Real exchange rate = Foreign price Nilai Tukar Riil • Depresiasi (jatuh) pada nilai tukar riil Amerika berarti barang – barang Amerika menjadi relatif lebih murah dibanding barang luar negeri. • Hal ini mendorong konsumen domestik dan asing untuk membeli lebih banyak barang Amerika dan lebih sedikit barang dari negara lain. Nilai Tukar Riil • Sebagai akibatnya, ekspor Amerika naik dan impornya turun, dan kedua perubahan ini meningkatkan ekspor neto Amerika. • Sebaliknya, apresiasi pada nilai tukar riil Amerika berarti bahwa barang – barang Amerika lebih mahal dibanding barang – barang asing, sehingga ekspor neto Amerika turun. TEORI PERTAMA PENENTUAN NILAI TUKAR: PARITAS DAYA BELI • Teori paritas daya beli adalah teori paling sederhana dan paling diterima secara luas dalam menjelaskan variasi nilai tukar mata uang. Logika Dasar dari Teori Paritas Daya Beli • Paritas daya beli adalah teori nilai tukar yang menyatakan bahwa satu unit mata uang tertentu harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara. Logika Dasar dari Teori Paritas Daya Beli • Teori paritas daya beli didasarkan pada prinsip yang disebut hukum satu harga. – Berdasar hukum satu harga, suatu barang harus dijual dengan harga yang sama pada semua lokasi. Logika Dasar dari Teori Paritas Daya Beli • Jika hukum satu harga tidak benar, akan terdapat peluang keuntungan yang tidak tereksploitasi. • Proses pengambilan keuntungan perbedaan harga di pasar dinamakan arbitrase. Logika Dasar dari Teori Paritas Daya Beli • Jika arbitrase terjadi, akhirnya harga yang berbeda di dua pasar tentu akan sama. • Berdasar teori paritas daya beli, suatu mata uang harus memiliki daya beli yang sama di semua negara. Implikasi Teori Paritas Daya Beli • Jika daya beli dolar selalu sama di dalam dan di luar negeri, maka nilai tukar tidak bisa berubah. • Nilai tukar nominal antara mata uang dari dua negara harus mencerminkan tingkat harga yang berbeda di negara-negara. Implikasi Teori Paritas Daya Beli • Ketika bank sentral mencetak uang dalam jumlah besar, uang kehilangan nilai baik dari segi barang dan jasa yang dapat dibeli dan dalam hal jumlah mata uang lain yang bisa dibeli. Figure 3 Money, Prices, and the Nominal Exchange Rate During the German Hyperinflation Indexes (Jan. 1921 5 100) 1,000,000,000,000,000 Money supply 10,000,000,000 Price level 100,000 1 Exchange rate .00001 .0000000001 1921 1922 1923 1924 1925 Copyright © 2004 South-Western Keterbatasan Teori Paritas Daya Beli • Banyak barang-barang yang tidak mudah diperdagangkan atau dikirim dari satu negara ke negara lain. • Barang yang bisa diperdagangkan tidak selalu substitusi yang sempurna ketika barang tersebut diproduksi di berbagai negara. Rangkuman • Ekspor neto adalah nilai barang dan jasa dalam negeri dijual di luar negeri dikurangi nilai barang asing dan jasa yang dijual di dalam negeri. • Arus keluar modal neto adalah akuisisi aset asing oleh penduduk negeri minus akuisisi aset domestik oleh asing. Rangkuman • Arus keluar modal neto suatu perekonomian selalu sama dengan ekspor neto. • Tabungan suatu negara dapat digunakan baik untuk investasi keuangan di domestik atau untuk membeli aset di luar negeri. Rangkuman • Nilai tukar nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. • Nilai tukar riil adalah harga relatif dari barang dan jasa dari dua negara. Rangkuman • Ketika nilai tukar nominal berubah sehingga setiap dolar dapat membeli mata uang asing yang lebih banyak, dolar dikatakan terapresiasi atau menguat. • Ketika nilai tukar nominal berubah sehingga setiap dolar dapat membeli mata uang asing yang lebih sedikit, dolar dikatakan terdepresiasi atau melemah. Rangkuman • Berdasar teori paritas daya beli, suatu unit mata uang tertentu harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara. • Nilai tukar nominal antara mata uang dua negara harus mencerminkan tingkat harga di negara – negara tersebut.