MODUL WBL - PRAKTEK ENTERPRENEURSHIP

advertisement
Pertemuan I
Pokok Bahasan
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Membantu peserta
memahami ruang
lingkup Entrepreneur
dan membangun
motivasi dalam dunia
Entrepreneur
Peran Pembimbing
Peran Peserta
Alat
Referensi
: Ruang lingkup Entrepreneurship dan membangun motivasi dalam
dunia
Entrepreneur
Kompetensi Khusus
yang ingin dicapai
oleh peserta
Mampu memahami
elemen elemen yang
mempengaruhi dunia
entrepreneur dan
bagaimana cara
mewujudkannya
dalam dunia usaha
Materi
Ruang lingkup
Entrepreneur dan
elemen elemen yang
mempengaruhinya
Deskripsi Materi
Mengidentifikasi
elemen elemen dan
ruang lingkup
Emtrepreneur
- Menjelaskan secara umum ruang lingkup Entrepreneurship dan
elemen elemen yang ada didalamnya
- Membagi peserta menjadi beberapa kelompok kerja masing2
kelompok terdiri dari 5 orang anggota. Dan membuat penetapan tugas
yang harus diemban oleh masing2 pokja
- Memberikan gambaran kepada peserta apa yang harus dilakukan
selama pelaksanaan matrikulasi
- Menjelaskan kepada para peserta apa manfaat dari mengikuti program
matrikulasi
- Memberikan motivasi dengan menceritakan beberapa contoh kasus
dan contoh pelaku pelaku wirausaha yang berhasil di masyarakat .
- Menyimak dan berusaha untuk memahami ruang lingkup
Entrepreneurship dan elemen elemen yang mempengaruhinya dengan
mencoba untuk menerapkannya pada diri sendiri.
- Membentuk kelompok kerja untuk membuat tugas yang harus
dilaksanakan selama program matrikulasi dijalankan untuk bahan
penilaian
- Membuat rancangan kerja kelompok secara berkala selama program
matrikulasi dijalankan
- Modul dan alat tulis
- Dareck, Carol.2006. Change Your Mindset Change Your Life.
Jakarta: Penerbit Serambi
- Lum, Michael. 2008.NLP Secret. Jakarta: Mitra Media
- Murphi.2002. Membangkitkan Kekuatan Bawah Sadar. Jakarta:
Pioner Jaya
- Nasution, ArmanHakim.2006. Creative Thinking, Yogyakarta: Andi
Publisher
- Senduk, Safir.2005.”Artikel Perencanaan Keuangan”. KOMPAS.
- Sherwood.2006.Innovation and Creativity.Jakarta: Elex Media
- Tim Teknopreneurship.2009.Pengantar Tecknopreneurship.Surabaya:
ITS Press
- Wiwoho,2005.Reframing.Jakarta: Gramedia
- www.pembelajar.com dan beberapa artikel dari internet
CASH FLOW QUADRANT
Employee
Business
- Buruh
- Karyawan
- Pegawai
- Pengacara
- Dokter
- Artis
Self Employee
- Pelaku Bisnis
- MLM
- Franchise
1
3
2
4
- Investor
- Pemegang saham
- Pemegang deposit
Investor
Dalam kehidupan setiap manusia dituntut untuk dapat menafkahi dirinya dan keluarganya, untuk
dapat menafkahi kehidupannya setiap individu dituntut untuk bisa berpenghasilan, untuk
mencukupi hajat hidupnya. Dalam memenuhi hajat hidupnya setiap manusia dituntut untuk
bekerja dan berpenghasilan. Dalam berpenghasilan ada berbagai cara dan jalan dalam mencari
nafkah. Gambar diatas menggambarkan empat kuadaran yang bisa dijadi pilihan oleh setiap
manusia untuk memperoleh penghasilan.
Investor
Kuadran 1 (“E”): adalah wilayah dimana pilihan profesi yang dijalankan sebagai Employee
yaitu profesi dimana individu dapat bekerja sebagai karyawan, pegawai atau buruh. Anda punya
pekerjaan dalam memperoleh penghasilan
Kuadran 2 (“S”): adalah wilayah dimana pilihan profesi yang dijalankan sebagai Self Employee
yaitu profesi dimana anda memiliki pekerjaan dalam memperoleh penghasilan.
Kuadran 3 (“B”): adalah wilayah dimana pilihan profesi yang dijalankan sebagai pelaku bisnis,
yaitu anda memiliki system dan orang lain yang bekerja untuk anda dalam memperoleh
penghasilan.
Kuadran 4 (“I”): adalah wilayah dimana pilihan dalam memperoleh penghasilan dengan cara
uang yang bekeerja untuk anda.
OPT dan OPM
Sebagian besar dari kita pernah mendengar bahwa rahasia memperoleh kekayaan besar adalah :
1. OPT – Other People’s Time (Waktu Orang Lain)
2. OPM – Other People’s Money (Uang Orang lain)
OPT dan OPM ditemukan disisi kanan Quadrant, kebanyakan orang yang bekerja di sisi kiri
Quadrant adalah OP (Other People) yang waktu dan uangnya dipergunakan.
Cash Flow Quadrant bukanlah seperangkat aturan, ini hanya pedoman bagi mereka yang ingin
menggunakannya, Quadrant membimbing kita menuju keamanan financial dan kemudian
menuju kebebasan financial.
Definisi kekayaan adalah : “Jumlah hari dimana anda bisa bertahan tanpa bekerja secara fisik
(atau tanpa siapapun dalam keluarga anda bekerja secara fisik) dan tetap mempertahankan
tingkat kehidupan anda, kekayaan diukur dalam waktu bukan rupiah atau dollar.
Dalam dunia mobil ada pepatah tentang menjalankan mesin sebatas garis merah. “Garis Merah”
berarti pedal ditekan sedemikian rupasehingga perputaran mesin mobil berada sedekat mungkin
dengan “Garis Merah” atau kecepatan maximum yang bisa dipertahankan mesin mobil tanpa
meledak.
Dalam hal keuangan pribadi ada banyak orang kaya dan miskin yang terus menerus beroperasi
pada “Garis Merah” keuangan. Tak perduli berapa banyak pun uang dihasilkan , mereka
membelanjakan nya secepat uang itu dating, masalahnya , jika anda mengopersikan mesin mobil
di garis merah , rentang hidup mesin itu menjadi lebih pendek. Hal sama berlaku dengan
mengoperasikan keuangan anda di “Garis Merah”
Mengapa orang lebih memilih Aman daripada Bebas ?
Ada beberapa orang yang mempunyai pola dalam hidup : Sekolah, dapat nilai bagus dan lalu cari
pekerjaan yang aman dan menjamin !!! Mereka memutuskan untuk menjalani hidup yang
terpusat pada sisi kiri Quadrant !
Tapi ada juga yang menganut pola hidup : Sekolah, dapat nilai bagus, dan lalu dirikanlah
perusahaanmu sendiri !! Mereka memtuskan untuk menjalani hidup yang terpusat pada sisi
kanan Quadrant !
Alasan utama banyak orang mencari keamanan pekerjaan adalah karena itulah yang diajarkan
kepada mereka, baik dirumah maupun disekolah. Jutaan orang terus menerus mengikuti saran
itu, banyak diantara kita telah terkondisi dari kecil untuk berpikir tentang keamanan pekerjaan,
bukannya keamanan financial atau kebebasan financial, dan karena kebanyakan dari kita hanya
belajar sedikit atau sama sekali tidak, tentang uang baik dirumah maupun disekolah , maka wajar
kalau banyak diantara kita yang semaakin erat berpegang pada gagasan keamana pekerjaan ,
bukannya berusaha meraih kebebasan.
Jika memperhatikan CASHFLOW Quadrant , anda akan melihat bahwa sisi kiri dimotivasi oleh
rasa aman dan sisi kanan dimotivasi oleh kebebasan.
Alasan Utama 90 % populasi bekerja di sisi kiri hanyalah karena sisi itulah yang mereka pelajari
di sekolah, mereka lalu meninggalkan bangku sekolah dan tak lama kemudian terlibat utang,
begitu kencangnya libatan utang hingga mereka harus semakin bergantung pada pekerjaan atau
rasa aman professional, hanya untuk membayar berbagai tagihan.
Perangkap Keberhasilan : Seseorang yang berpendidikan tinggi dan juga bekerja keras , tapi ia
bekerja keras disisi kiri quadrant , dengan bekerja keras , mendapat promosi dan lebih banyak
tanggung jawab , ia mempunyai semakin sedikit waktu yang bisa ia lewatkan dengan anak
anaknya, ia berangkat kerja jam 7 pagi dan sering tidak bertemu dengan anak2nya karena saat
anak2nya sudah tidur ia baru pulang . Itulah yang terjadi jika anda bekerja keras dan menjadi
berhasil di sisi kiri quadrant. Keberhasilan memberi anda semakin sedikit waktu . . . meskipun
uang anda bertambah.
Perangkap Uang : Keberhasilan disisi kanan quadran membutuhkan pengetahuan tentang uang
yang disebut dengan “kecerdasan Finansial’ . Kecerdasan Finansial bukan terutama tentang
berapa banyak uang dihasilkan , tapi lebih mengenai berapa banyak uang yang anda simpan,
seberapa keras uang itu bekerja untuk anda dan berapa banyak generasi yang bisa anda hidupi
dengan uang itu. Keberhasilan di sisi kanan quadrant membutuhkan kecerdasan financial. Jika
orang tidak memiliki kecerdasan financial dasar, mereka takkan berhasil di sisi kanan quadrant.
Seseorang yang kaya pandai mengelola uang dan orang dalam pekerjaannya, ia harus bisa
melakukannya, ia bertanggung jawab menciptakan uang, mengelola sesedikit mungkin orang ,
mempertahankan biaya rendah dan mempertahankan laba yang tinggi. Itu adalah keterampilan
yang diperlukan untuk sukses di sisi kanan quadrant.
Seseorang yang berpendidikan tidak mengelola uang dan orang dalam pekerjaannya, meski ia
mengira itulah yang dilakukannya, misalkan seseorang itu menjabat sebagai kepala bidang
pendidikan, ia adalah pejabat pemerintah dengan anggaran milyaran rupiah dan ribuan pegawai ,
tapi bukan uang yang ia ciptakan , melainkan uang pembayar pajak dan tugasnya adalah
membelanjakan semua uang itu, jika ia tidak menggunakannya, pemerintah akaan memberinya
lebih sedikit di tahun anggaran berikutnya., jadi pada akhir tiap tahun fiscal ia mencari cara
untuk menghabiskannya, yang berarti ia sering mempekerjakan lebih banyak orang hanya supaya
anggaran tahun depan tidak dikurangi, lucunya semakin banyak orang yang dia pekerjakan
semakin banyak masalah yang ia dapat !
Dua Pengeluaraan Terbesar anda : Alasan mengapa begitu banyak orang berjuang mati matian
mencari uang adalah karena begitu mendapat lebih banyak uang , mereka juga meningkatkan dua
pengeluaran terbesar meraka :
1. Pajak
2. Bunga Pinjaman
Ditambah lagi pemerintah sering menawari anda keringanan pajak yang membuat anda
semakin terperangkap dalam utang , tidak kah hal itu membuat anda agak curiga.
Apa perbedaan antara :
1. Keamanan Pekerjaan.
2. Keamanan Finansial.
3. Kebebasan Finansial.
1. Inilah Pola Keamanan Pekerjaan :
Orang orang dengan pola ini seringnya berprestasi baik dalam pekerjaan mereka. Banyak
yang menghabiskan waktu bertahun tahun di sekolah dan bertahun tahun berpengalaman
dalam pekerjaan . Masalahnya mereka hanya mengetahui sedikit tentang kuadran “B”
(Bisnis) atau quadran “I” (Investor), meski seandainya mereka mempunyai program
pension, mereka merasa tidak aman secara financial karena mereka telah dilatih hanya
untuk memperoleh keamanan pekerjaan atau professional.
2. Inilah Pola Keamanan Finansial :
Seperti inilah keamanan financial bagi seorang “E” Bukannya hanya memasukan uang
kedalam rekening pension dan berharap akan memperoleh yang terbaik , lingkaran ini
menandakan bahwa orang orang merasa yakin akan pengetahuan mereka baik sebagai
investor maupun pegawai , Bagaimana cara anda menghindari pajak secara Legal. Jalan
yang kedua adalah menjalankan pola investasi jangka panjang seperti Bill Gates.
Uang saja tak kan memberikan rasa aman , mereka sering mempunyai uang yang
diinvestasikan dalam rekening pension , tapi nyaris tidak tahu apa-apa tentang bentuk
investasi mereka !
3. Inilah Pola Kebebasan Finansial :
Inilah pola belajar yang disarankan, Ini merupakan pola kebebasan financial sejati dengan
memilih kuadran “B” , orang2 bekerja untuk anda, dan dalam quadrant “I” uang anda
bekerja untuk anda, anda bebas untuk bekerja atau tidak bekerja. Pengetahuan anda
dalam dua kuadran ini telah memberi anda kebebasan fisik seutuhnya dari keharusan
untuk bekerja.
Perlu diingatkan bahwa quadrant “B” sangat berbeda dengan quadrant “I”. Banyak
pelaku “B” yang sukses menjual bisnis mereka senilai jutaan dolar dan kekayaan yang
baru mereka peroleh itu memabukan mereka, . Mereka cenderung berpikir dolar mereka
adalah tolok ukur IQ mereka, jadi mereka dengan angkuh terjun ke dalam quadrant “I”
dan kehilangan semuanya. Jadi perlu diingat permainan dan peraturan di setiap Quadrant
itu berbeda beda.
SUKSES ADALAH GURU YANG JELEK
Sukses adalah guru yang jelek ! Kita belajar paling banyak tentang diri kita ketika gagal
!!!
Jadi jangan takut gagal , gagal adalah bagian dari proses menjadi sukses, kau tidak bisa
sukses tanpa mengalami kegagalan, jadi orang yang tidak berhasil adalah orang yang tak
pernah gagal.
Cara belajar menjadi seorang “B” –
Adalah dengan magang kepada “ayah” kita yang sudah sukses di quadrant “B” dan “I”
dan seperti itulah cara banyak orang belajar , cara itu disebut cara “On The Job
Training”. Dengan cara itulah banyak kerajaan bisnis keluarga yang tertutup rapat
diwatiskan dari generasi ke generasi.
Ada tiga cara yang bisa membuat anda mencapai sisi “B” dengan Cepat yaitu :
1. Cari seorang pembimbing
2. Usaha Waralaba.
3. Pemasaran Jaringan.
Bank Tidak meminjamkan uang kepada orang yang tidak mempunyai system :
Jika bank tidak mau meminjamkan uang untuk sebuah bisnis kecil tanpa system, apalagi
anda ! Hampir setiap hari orang dating menemui pejabat bank membawa rencana bisnis
dengan harapan memperoleh modal untuk gagasan dan atau proyek mereka. Pihak bank
sering menolak mereka karena satu alas an utama , orang yang mencari modal tersebut
tidak mengetahui perbedaan antara sebuah produk dan sebuah system. Jadi kalau bank
hanya memberikan pinjaman berdasarkan system yang sudah teruji dan ampuh dan
mempertimbangkan siapa orang yang akan menjalankannya, maka anda juga harus
melakukan hal serupa jika anda ingin menjadi seorang investor yang pandai
Tugas :
1. Buat pilihan anda sesuai dengan bakat dan pendangan hidup anda , anda ingin
memilih profesi dan menentukan mata pencaharian di quadran yang mana lengkap
dengan alas an dan argumentasi yang anda punya,
Pertemuan ke 2
Pokok Bahasan : Menjadi Wirausaha
Tujuan Pembelajaran
khusus
Membantu peserta
memahami arti
kewirausahaan,
memahami karakter
seorang wirausaha,
mengetahui tipe tipe
wirausaha dan
menumbuhkan
keinginan untuk
berwirausaha
Kompetensi Khusus yang
ingin dicapai peserta
Mampu menjelaskan arti
kewirausahaan, karakter
seorang wirausaha, , tipe
tipa wirausaha, dan mampu
menumbuhkan keinginan
untuk berwirausaha
Peran Pembimbing
 Menjelaskan arti kewirausahaan dan penerapannya serta kontribusinya
bagi perekonomian nasional
 Menjelaskan bahwa tidak semua pelaku UMKM adalah seorang
entrepreneur.
 Menjelaskan karakter utama seorang entrepreneur adalah bersahabat
dengan ketidak pastian
 Menjelaskan apa arti dan perbedaan usaha spekulatif dan usaha yang
sesungguhnya (Riil)
 Menjelaskan dan mengupas apa yang dimaksud dengan
Entrepreneurial Mindset serta beberapa karakter yang dimiliki oleh
setiap calon wirausaha.
 Memahami apa arti kewirausahaan dan mampu menerapkannya serta
memahami apa kontribusinya bagi perekonomian nasional.
 Memahami bahwa tidak semua pelaku UMKM adalah seorang
entrepreneur
 Memahami apa maksud dari karakter utama seorang entrepreneur
adalah yang mampu bersahabat dengan ketidak pastian.
 Memahami apa arti perbedaan usaha spekulatif dan usaha yang
sesungguhnya (riil)
 Memahami dan mampu mengaplikasikan apa yang dimaksud dengan
Entrepreneurial Mindset Mindset serta beberapa karakter yang dimiliki
oleh setiap calon wirausaha.
Modul dan alat tulis
Dereck, Carol.2006.Change Your Mindset Change Your Life. Jakarta:
Penerbit Serambi
Lum.Michael.2008.NLP Secret . Jakarta: Mitra Media
Murphi.2002.Membangkitkan Kekuatan Bawah sadar. Jakarta: Pionir
Peran Peserta
Alat
Referensi
Materi
Menjadi Wirausaha
Deskripsi materi
Bersahabat
dengan ketidak
pastian,Usaha
sesungguhnya
bukan spekulatif,
Entrepreneurial
Mindset,
Jaya.
Nasution, Arman Hakim.2006. Creative Thinking. Yogyakarta: Andi
Publisher
Senduk, Safir.2005.”Artikel Perencanaan Keuangan”. KOMPAS.
Sherwood .2006.Innovation and Creativity. Jakarta: Elex Media.
Tim Teknopreneurship.2009.Pengantar Teknopreneurship.Surabaya:ITS
Press.
Wiwoho.2005.Refarming.Jakarta:Gramedia
www.pembelajar.com dan beberapa artikel dari internet
Pendahuluan :
Pada tahun 1998, perekonomian Indonesia memasuki masa yang sangat sulit , pergantian
kekuasaan dari era orde baru ke era reformasi yang disertai krisis multidimensi mengakibatkan
pengangguran dimana mana, perekonomian yang saat itu terpusat pada usaha usaha besar dan
konglomerasi mengalami kesulitan besar , konglomerat mengalami kesulitan keuangan , daya
beli masyarakat menurun, perusahaan2 melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
Dilain pihak , ketidak pastian social politik begitu terasa, semua orang merasaa tidak pasti,
system pemerintahan berubah, acuan dan undang2 berubah, Sikap masyarakat sangat agresif dan
investor2 asing dan dalam negri pergi meninggalkan Indonesia.
Ditengah tengah ketidak pastian itu, para sarjana kesulitan mencari pekerjaan, sebagian besar
tidak dapat ditampung. Mereka harus bersaing dengan orang2 yang telah jauh berpengalaman
dalam mencari kerja. Para sarjana pun menjadi pengangguran.
Siapakah yang dapat diandalkan bangsa ini untuk mengatasi semua itu dan siapa kah yang dapat
bertahan di dalam suasana ketidak pastian itu ?
Bukan sekedar Tumpangan Hidup :
Sekalipun UMKM telah menjadi tumpuan hidup yang penting dan telah menjadi andalan
perekonomian Indonesia di masa krisis yang lalu, perlu ditegaskan bahwa tidak semua orang
yang berusaha melalui UMKM itu adalah entrepreneur, perlu ditegaskan lagi bahwa
entrepreneur itu adalah seorang yang berusaha dengan keberanian dan kegigihan sehingga
usahanya mengalami pertumbuhan, Jadi PERTUMBUHAN adalah kata kuncinya.
Bersahabat dengan ketidak pastian :
Salah satu karakter utama seorang wirausaha adalah persahabatannya dengan ketidak pastian
(uncertainty) . Berbeda dengan mereka yang memilih profesi sebagai pekerja, manajer, atau
professional executive, maka wirausaha menggeluti ketidakpastian dari hari kehari . Untuk
menghindari ketidak pastian banyak sarjana di masa lalu yang memilih bekerja sebagaai pegawai
dan kelak menjadi manajer. Gaji kecil tidak apa apa asaalkan pasti, setiap bulan di tanggal yang
sama, memperoleh penghasilan tetap, setiap tahun ada peninjauan kenaikan jabatan, bisa pindah
bekerja, mendapatkan posisi yang lebih baik , gaji dan tunjangan yang lebih besar. Kalau sudah
menikah , anak dan istri memperoleh tunjangan2 kesejahteraan, semua sudah pasti didapat dari
tempat bekerja. Bagaimana dengan wirausaha ?
Usaha sesungguhnya , bukan spekulatif :
Usaha sungguhan (real business) adalah samudra luas yang digeluti seorang wirausaha . Dia
tidak mengenal jalan pintas, apalagi cara cara cepat menjadi kaya. Lagi pula bagi wirausahawan
kaya bukanlah tujuan , akan tetapi kaya adalah akibat dari perilaku berusaha yang jujur, hasil
dari bekerja keras, dan kepercayaan. Semua itu didapat dari upaya menuntut waktu dan
kesungguhan. Tujuan hidup seorang wirausaha adalah hidup yang mandiri dan bahagia.
Tabel Perbedaan Antara Usaha Spekulatif dengan Usaha Riil
Usaha Spekulatif
Wealth = Money
Illusionary wealth, magic. (kehidupan yang
bisa didapat melalui spekulasi)
Tingkat pengembalian (rate of return), kinerja
ekonomi (economic performance), peringkat
(rating and scoring)
Aset byang terus meningkat nilainya,
penampiloan yang berlebih (over valued asset,
handsome performamnce)
Yang kaya semakin kaya, uang bisa
memperbesar uang.
Jangan bekerja untuk uang, buatlah uang
bekerja untuk anda, bekerja hari ini untuk hari
ini
Inilah Tradisi Wall Street
Usaha Riil
Wealth = Well Being
Instrinsic wealth. (Kehidupan yang artistic,
spiritual, intelligence, intellectual)
Kontribusi ekonomi dalam jangka panjang,
terhadap manusia dan alam / habitatnya
Saling memelihara / menjaga (Mengurangi
ketergantungan pada uang). Mengutamakan
tatanilai
Kekayaan yang diperoleh dari kerja keras,
inovasi, persaingan.
Jangan berilusi, bekerja keraslah, hidup yang
hemat, nikmati pada masanya. Bekerja
sekarang nikmati hari tua dan sisakan untuk
generasi yang akan dating
Inilah Tradisi Market Street
Entrepreneur Mindset
Karakter2 dasar seorang wirausaha ada tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki seorang calon
wirausaha yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Action Oriented
Berpikir simple
Mereka selalu mencari peluang2 baru
Mengejar peluang dengan disiplin tinggi
Hanya mengambil peluang yang terbaik
Focus pada eksekusi
Memfokuskan energy setiap orang pada bisnis yang digeluti
Setiap orang yang mengambil peran atau karier sebagai wirausaha perlu mengetahui pilihan
pilihan apa sajaa yang tersedia dengan menjadi karyawan, intrapreneur, entrepreneur, atau social
entrepreneur.
Tugas :
1. Jika anda diberikan kesempatan untuk berwirausaha, tentukan jenis usaha yang akan anda
jalankan, uraikan dan tetapkanlah langkah2 nya
2. Buatlah 50 daftar hal hal yang perlu anda pesiapkan untuk memulai usaha tersebut,
misalnya :
- Detail usaha (pendiri, bidang usaha, system operasi dll)
- Lingkup usaha
- Tanggapan masyarakat
- Opini pribadi
3. Pilihlah dua langkah awal yang paling penting untuk anda memulai usaha , berikan
alasannya (pilihlah langkah yang berorientasi pada tindakaan dan paling mudah anda
jalankan)
PERTEMUAN KE 3
Tujuan
Pembelajaran
Khusus
-Membantu
peserta
dalam
memahami
tentang
pentingnya
perubahan
mindset
(pola
pikir)
Peran
Pembimbing
Peran peserta
Alat
Referensi
Kompetensi khusus yang ingin dicapai Materi
oleh peserta
Deskripsi Mater
- Mampu
memahami
tentang Berpikir
pentingnya
perubahan
dan perubahan
pemahaman mindset , bagi seseorang
yang berjiwa entrepreneur
- Memahami teory kecerdasan financial
bagi seorang entrepreneur
-Mindset
menggerakan
perilaku.
-Mengubah pola
pikir
-pola
pikir
entrepreneur
-Hambatan
persepsi
saat
memulai usaha
Kreatifitas
Finansial
entrepreneur
-Teknik
VISUALISASI
-Teknik Afirmasi
- Memberikan penjelasan dan pemahaman tentang pentingnya perubahan dan
peranan mindset (pola pikir) menuju pola pikir entrepreneur
- Menjabarkan perubahan mindset dan proses perubahannya
- Mengenalkan mindset entrepreneur
- Mengenalkan teori kecerdasan financial bagi entrepreneur
- Memahami pentingnya perubahan mindset (pola pikir) entrepreneur dan
bisa diaplikasikan sebagai salah satu pilihan mencari nafkah.
- Memahami dan dapat menjabarkan, menjelaskan mindset entrepreneur
- Memahami dan mengerti teory kecerdasan financial bagi seorang
entrepreneur
Modul dan alat tulis
- Dareck, Carol.2006.Change Your Mindset Change Your Life. Jakarta:
Penerbit Serambi.
- Lum, Michael. 2008. NLP Secret. Jakatra: Mitra Media.
- Murphi. 2002. Membangkitkan Kekuatan Bawah Sadar. Jakarta: Pionir
Jaya
- Nasution, ASrman Hakim. 2006. Creative Thinking. Yogyakarta; Andi
Publisher.
- Senduk, Safir. 2005.”Artikel Perencanaan Keuangan”. KOMPAS
- Sherwood.2006. Innovation and Creativity. Jakarta:Elex Media.
- Tim Teknopreneurship. 2009. Pengantar Teknopreneurship. Surabaya: ITS
Press.
- Wiwoho. 2005. Reframing. Jakarta: Gramedia.
- www.pembelajar.com dan beberapa artikel dari internet
Pendahuluan :
Banyak entrepreneur yang tidak menyadari bahwa dunia ini penuh dengan perubahan dan
mereka tidak boleh duduk enak melewati hidup dari keuntungan tanpa kewaspadaan . perubahan
bisa terjadi setiap saat , tetapi manusia selalu menyangkalnya dan tetap asyik dengan harapan
harapannya yang seakan akan hidup dan nasibnya tidak pernah ada perubahan. Manusia melihat
perubahan tetapi tidak mampu melihatnya, punya mata tetapi tidak melihat.
Mengantisipasi Perubahan :
Ada tiga alas an mengapa perubahan yang terjadi kali ini benar2 luar biasa :
1. Perubahan yang terjadi saat ini bersifat discontinue dan tidak berada dalam satu pola
tertentu.
2. Perubahan sekecil apapun yang terjadi akan menyebabkan perbedaan besar pada seluruh
umat manusia termasuk cara bekerja dan bahkan cara hidup.
3. Perubahan yang discontinue itu akan memerlukan orang berpikir terbalik, hal ini
dikatakan sebagai CHANGE.
Semakin tinggi budi daya manusia yang terlihat pada teknologi yang dipakai semakin
menyebabkan perubahan sebuah cara kehidupan, oleh sebab itu TEKNOLOGI disebut sebagai
PRIMARY CHANGE DRIVER (Change Driver Utama)
CHANGE DRIVER KEDUA, yaitu EKONOMI ; seorang eksekutif harus melihat seberapa jauh
perubahaan system ekonomi berpengaruh pada bisnisnya , khususnya seberapa jauh dampaknya
pada perilaku pelanggan atau pesaing.
CHANGE DRIVER KETIGA,yaitu PASAR, pasar akan bertambah luas , perjanjian multilateral
seperti GATT , AFTAS, APEC dll akan memungkinkan anda menjaringkan pasar yang lebih
luas dan itu berarti pasar anda juga bisa dimasuki pesaing baru.
Mengubah pola pikir menjadi pola pikir entrepreneur :
Pola pikir entrepreneur menonjol dalam banyak hal : Dalam masalah konsumsi, seorang
entrepreneur berkarakter produktif bukan konsumtif. Seorang entrepreneur selalu berusaha
mencari cara baru untuk meninhgkatkan utilitas sumber daya secara efisien. Dia selalu mencari
alternative bila sumber daya yang ada terbatas , cenderung menjadi job creator daripada sekadar
job seeker. Semua karakter tersebut disebebkan oleh junlah total pola pikir positif , kreatif,
keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya.
Hambatan Persepsi saat memulai usaha :
“Saat balita kita mampu berjalan karena motivasi yang kuat untuk bisa berjalan. Kita mampu
karena tidak banyak berpikir negative akan resiko , takut jatuh dan sebagainya. Demikian juga
seharusnya pola pikir saat memulai usaha , yaitu harus optimis dan puka ercaya diri dengan pola
pikir positif. “
Banyak orang sukses memprogram otak bawah sadarnya untuk melakukan perubahan yaitu
dengan teknik Visualisasi dan teknik afirmasi.
Teknik Visualisasi : Pertama tetapkanlah tujuan yang jelas , menantang dan spesifik , misalnya
anda membayangkan ingin memiliki jaringan took buku khusus untuk anak2 :
1. Rilex , ciptakan moment santai yang membuat otak anda lebih terbuka untuk memulai
dan memperkuat cara kerja yang benar.
2. Fokuskan latihan pada langkah nyata yang mesti dilakukan untuk membuka jaringan toko
buku anak anak itu , apa saja yang diperlukan, tahapannya, bagaimana mengelola toko itu
, melakukan promosi , mengelola karyawan, dan membesarkannya menjadi toko buku
pilihan anak anak.
3. Bayangkan tujuan anda sedetail mungkin , bayangkan segalanya , lokasi persisnya desain
interior , kombinasi warna meja dan kursi serta tata letak buku , kemudian bayangkan
juga keramaian dan keriangan anaak anak yang memenuhi setiap sudut toko anda.
4. Libatkan emosi rasakan bagimana nikmatnya mapu meraih tujuan itu dengan sempurna,
bagaimana rasanya memiliki jaringan kios buku anak anak yang tiap hariu ramai
dikunjungi anak anak dan orang tuanya . Menyertakan perasaan dan emosi akan
memperkuat ssitem cara kerja yang benar dalam otak anda.
5. Lakukanlah hal yang sama berulang ulang untuk mendapat hasil yang optimal lakukanlah
visualisasi positif setiap kali anda mempunyai waktu luang minimal sehari sekali ,
misalnya saat anda akan pergi tidur dan benar benar merasa rileks.
Namun segera sebutkan bahwa “Beautiful Dream itu harus diikuti penyusunan strategi dan aksi
nyata berupa perencanaan karier ataupun personal scorecard pribadi. Perlahan muncul tekad
untuk mengeksekusi strategi yang disusun melalui serangkaian aksi nyata yang konkret dan
sistematis , nah dalam proses implementasi itu kita harus terus menerus melakukan visualisasi
positif secara rutin.
Teknik Afirmasi : Kalau anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, UBAHLAH
PERILAKU ANDA, namun bila anda menginginkan perubahan perubahan yang besar yang
mendasar, UBAHLAH POLA PIKIR ANDA.
Ubahlah kalimat ini dengan menambah hal hal yang positif :
Saya ingin menjadi orang berada tetapi saya ini karyawan rendahan, mana mungkin saya menjadi
kaya.
Saya SUDAH MEMUTUSKAN untuk hidup berkecukupan , saya yakin bisa menjadi kaya
MESKIPUN AWALNYA, saya karyawan rendahan. Saat ini ribuan orang seperti saya SUDAH
MEMTUSKAN hal yang sama. Saat ini puluhan ribu orang seperti saya juga SEDANG DALAM
PROSES menjadi kaya . Saat ini, bahkan jutaan orang seperti saya SUDAH hidup berkecukupan.
KALAU MEREKA BISA , PASTI SAYA JUGA BISA.
Tugas :
1. Buatlah penjelasan apa perbedaan antara KEBUTUHAN dan KEINGINAN, Juga
buat juga daftar 10 kegiatan yang termasuk kategori KEBUTUHAN dan 10
kegiatan yang berkategori KEINGINAN disertai dengan penjelasan dan alasannya
2. Buat juga 10 kategori barang yang termasuk kategori KEBUTUHAN dan 10
barang yang termasuk kategori KEINGINAN disertai dengan penjelasannya.
PERTEMUAN KE 4
Pokok Bahasan : Berpikir Kreatif
Tujuan
Pembelajaran
Khusus
Membantu Peserta
untuk
mengembangkan
kreativitas sebagai
modal
penting
dalam
berwirausahaa,
menjelaskan
hambatan berpikir
kreatif yang dapat
menghambat
progress
sebuah
usaha,
mengenalkan cara
mengukur potensi
kreatif,
mengenalkan cara
meningkatkan
kreativitas
Kompetensi Khusus yang ingin Materi
dicapai peserta
Deskripsi Materi
Mampu untuk mengembangkan Berpikir
kreativitas, mengatasi hambatan kreatif
berpikir kreatif yang dapat
menghambat progress usaha,
Mengenalkan cara mengukur
potensi kreatif dan cara
meningkatkan kreatifitas
-Pembuka
pintu
kesulitan
-Hambatan Kreatifitas
-Takut
mengambil
resiko
-Berani
menghadapi
ketidakpastian
-Lebih suka menilai
daripada menghasilkan
gagasan baru
-Kurang tantangan
-Terburu buru
-Mengukur
potensi
kreatif anda
Peran Pemimbing
- Menjelaskan kepada peserta bagimana mengembangkan kreatifitas dalam
berwirusaha
- Menjelaskan hambatan berpikir kreatif yang dapat menghambat progress
sebuah usaha
- Menjelaskan bagaimana cara mengukur potensi kreatif.
- Memperkenalkan dan menjelaskan cara meningkatkan kreatifitas
- Memahami bagaimana mengembangkan kreatifitas dalam berwirausaha
- Memahami apa saja hambatan berpikir kreatif yang dapat menghambat
progress sebuah usaaha.
- Memahami Bagaimana cara mengukur potensi kreatif
- Memahami cara meningkatkan
kreatifitas untuk kepentingan
berwirausaha.
Modul dan alat tulis
Aleinikov. 2002. Mega Kreativitas. Yogyakarta: Niagara
Hamadi, A. 2006.30 cara Menjadi Kreatif.jakarta: Khalifa.
Hassoubah, ZI.2004.Developing Creative and Critical Thinking Skills.
Bandung: Nuansa.
Kiyosaki, R.T. 2002. Guide to Investing. Jakarta: Gramedia.
Peran Peserta
Alat
Referensi
Koswara.1991.Teori Kepribadian.bandung: Eresco
Mercer. M.W. 1997, Kiat Pemenang. Jakarta: Prenhilando.
Modul Training.2002. “Creative Problem Solving”. Jakarta:PPm
Nasution A,H.2006 Creative Thinking. Yogyakarta: Andi Publisher
Nasution A.H.2007 Membangun Spirit Teknopreneurship.Yogyakarta:
Andi Publisher
Overton, R.Improve Your Management Skill.Wharton Book.
Pendahuluan
Dalam situasi yang serba tidak pasti dan keadaan dunia yang terus berubah dan berkembang
seorang wirausaha dituntut untuk cerdik dalam menghadapi berbagai tekanan dan serangan ,
Kreativitas menjadi sangat penting karena :
1. Wirausaha yang kreativ dapat meluncurkan produk yang belum pernah dibuat di pasar,
anda bisa memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dengan memperkenalkan
produk atau jasa baru yang terus menerus diperbaharui, anda tidak harus jadi penemu
(inventor). Tetapi sebagai wirausaha, anda menjembatani penemu itu dengan pasar, anda
member arahan pada para penemu dan anda mengemasnya sebagai produk komersial
yang harganya terjangkau dan menjadikannya bisa digemari konsumen.
2. Dengan menjadi manusia yang kreatif , anda bukanlah peniru, melainkan pemimpin .
Pemimpin pasar adalah orang yang disegani dan selalu menjadi Benchmark . Brand anda
akan menjadi sangat kuat dan menjadi Legend. Anda bisa saja ditiru orang lain, tetapi
peniru tidak bisa membuat sesuatu yang lebih bagus dari sang pelopor
3. First Mover Advantage , Dengan menjadi manusia kreatif , anda akan memiliki
keunggulan sebagai the First Mover. Mereka yang merintis akan menjadi market leader
dan selalu siap dengan gagasan gagasan baru.
4. Persaingan akan membuat jalan yang dilewati seorang wirausaha menjadi semakin
sempit, dan banyak jalan yang semula terbuka lebar kelak akan ditutup oleh pesaing
pesaing baru. Oleh karena itu , dibutuhkan kreativitas . Kreativitas juga berarti mencari
cara atau jalan keluar baru , membuka terobosan terobosan baru dan menciptakan
perbedaan perbedaan yang menonjol dan disukai pasar.
5. Resiko adalah bagian dari kehidupan seorang wirausahasehari hari, Resiko itu berujung
pada aspek financial yang dapat mematikan usaha, yang tidak bisa diatasi bahkan dapat
merusak reputasi dan kepercayaan terhadap diri anda.Hanya manusia kreatif yang dapat
lolos dari bencana dan kerugian, Kreativitas membuat anda mampu menembus pintu2
baja kesulitan.
6. Kreativitas menghubungkan titik yang terpisah dan terisolasi . Orang yang kreatif mampu
menyatukan mozaik yang menjadi sebuah kode rahasia yang mengandung arti untuk
membuka pintu rahasia kesulitan.
Orang dewasa yang tidak kreatif :
Banyak penelitian menunjukan bahwa pada masa anak2 kita jauh lebih kreatif dibandingkan saat
dewasa, Saat kita berusia 5 tahun, kebanyakan dari kita mempunyai tingkat kreativitas sebesar
96,5 % pada saat itu kita bertanya lebih banyak lima kali daripada orang dewasa. Pada usia 17
tahun manusia mengalami penurunan tingkat kreativitas sehingga potensinya tinggal 86 % dan
pada saat berumur 30 tahun secara rata2 tingkat kreativitas kita tinggal 40 %.
Penurunan tingkat kreativitas sejalan dengan semakin lanjutnya usia seseorangdisebebkan oleh
hubungan antara intensitas eksperimen dengan keinginan mencari aman. Semakin tua , langkah
langkah dan keinginan bereksperimen seseorang menjadi semakin rendah. Ini berarti , semakin
tua manusia semakin cenderung menghindari resiko dan ingin menjalani hal hal yang aman saja
(Statusquo)
Hambatan Kreativitas
Kesalahan terbesar yang dilakukan banyak para sarjana dalam berkarier adalah ketidak tahuan
dan keengganan dalam menggali dan memahami keunikaqn diri sendiri, serta ketidak mampuan
dalam mengatasi hambatan berkreasi, akibatnya mereka memilih hidup yang biasa2 saja dan
datar.mereka terbelenggu oleh apa yang mereka dapatkan dengan sulit daripada mengenali
potensinya sendiri
Banyak orang merasa tidak kreatif dan menyalahkan pekerjaannya tidak sesuai dengan bakatnya,
ada juga yang mengacaukan keadaan yang tidak mendukung untuk melakukan kreativitas , atau
selalu menyalahkan si boss yang tidak memberika ruang gerak bagi dirinya. Apapun alasannya
,manusia yang tidak kreatif selalu melakukan hal yang sama berulang ulang , cenderung
menghindari resiko, Ingatlah alas an hanya dibuat manusia untuk orang lain bukan untuk
memperbaiki dirinya sendiri.
James L. Adam dalam bukunya Conceptual Blockbusting (1986) telah mengidentifikasi
hambatan kreativitas tersebut dalam bentuk klasifikasi sebagai berikut :
Jenis Hambatan
Hambatan Persepsi
Hambatan Emosi
Hambatan Kultural
Hambatan Lingkungan
Hambatan Intelektual
Contoh
- Pola Pikir Stereotip
- Membatasi masalah secara berlebihan
- Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi
 Takut mengambil resiko
 Tidak menyukai ketidakpastian
 Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan
 Menganggap remeh suatu masalah
 Tergesa gesa dalam menyelesaikan masalah
 Kultur menghambat pengakumulasian gagasan
 Kurangnya dukungan sarana , prasaranan kerja
 Terlalu mengandalkan logika
 Enggan menggunakan intuisi
 Menggunakan pengalaman atau cara lama yang terbukti efektif
hasilnya
Fogler dan LeBlanc (2000) menambahkan satu factor hambatan lagi berupa Hambatan Ekspresif
yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengkomunikasikan gaagasan, baik secara lisan maupun
tertulis. Sebenarnya mutu gagasan tidak harus selalu dikemukakan secara lisan . Bila kita kurang
lancer berbicara , kekurangan tersebut bisa diatasi dengan membuat gambar, ilustrasi, bagan,
atau memanfaatkan “bahasa tubuh’ untuk lebih ekspresif , kita tidak perlu ragu menghabiskan
waktu untuk menyampaikan gagasan.
C arol Kinsey Goman, PhD dalam bukunya yang berjudul Creativity in Business (2001)
mengidentifikasi hambatan kreativitas beserta pendorong untuk keluar dari hambatan tersebut
adalah sebagai berikut
Penghambat kreativitas
Sikap negative
Taat pada aturan
Membuat asumsi
Stress yang berlebihan
Takut gagal
Berkeyakinan diri tidak
kreatif
Terlalu
mengandalkan
logika
Pendorong kreativitas
Sikap Positif
Melanggar aturan
Memeriksa asumsi
Mampu salurkan stress
Teknik pengambilan resiko
Yakin bahwa anda kreatif
Gunakan
imajinasi
&
intuisi
Bila anda mampu mengatasi hambatan2 tersebut dan menggantinya dengan pendorong
kreativitas , maka potensi anda menuju sukses dapat ditingkatkan.
Tugas :
Buatlah rangkuman dari materi tersebut diatas!
PERTEMUAN KE 5
Pokok Bahasan : Berorientasi kepada Tindakan
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Membantu
peserta
untuk
memahami
karakter
kewira
usahaan
yang
berorientasi
pada
tindakan
dan
menjelaskan
sikap
serta tindakan yang
perlu dimilki oleh
seorang
wirausaha
untuk dapat menjadi
pribadi
yang
berorientasi
pada
tindakan
Komperetensi Khusus yang ingin
dicapai oleh Peserta
Mampu memahami dan mengerti
kegunaan dari orientasi pada tindakan
dan menjadi pribadi yang berorientasi
pada tindakan bagi seorang wirausaha
Peran Pembimbing
 Menjelaskan pengertian dan kegunaan dari orientasi pada tindakan dan
manfaatnya bagi seorang wirausaha
 Menjelaskan bagaimana membangun pribadi yang berorientasi pada
tindakan
 Memahami penjelasan yang disampaikan oleh pembimbing menganai
kegunaan dan manfaat dari orientasi seorang wirausaha kepada
tindakan.
 Memahami dan mampu membangun pribadi yang berorientasi kepada
tindakan dan memanfaatkannya untuk kepentingan wirausaha
Modul dan alat tulis
-Kasali, R.2009. Marketing in Crisis
-Jihn Maxwell, Thinking for Change. 2003
-Glazov, S.N. 2007 . What Color is Your Brain. A fund and Fascinating
Approavh To Understanding Yourself And Others. Thorofare: Slack Inc.
Peran Peserta
Alat
Referensi
Materi
Deskripsi materi
-8 habits of Menjelaskan 8
highly
habits of highly
People
People
Pendahuluan :
Seorang pengusaha harus memiliki orientasi PDCA – Plan, Do, Check, dan Action. Ini berarti
dia tidak hanya sekedar merencanakan berbagai strategi dan tak tik tetapi juga melaksanakannya,
secara spesifik seorang pengusaha harus menghindari NATO (No Action Talk Only) NADO
(Noa Action Dream Only) dan NACO (No Action Concept Only).
NATO hanya akan menghasilkan gossip, NADO hanya menghasilkan Visi tanpa tindakan, dan
NACO menghasilkan teori dan falsafah, umumnya yang berpikiran NACO adalah seorang
akademisi yang berpikir menggunakan logika formal.
Cara berpikir NACO adalah sebagai berikut :
Asumsi
Hipotesis / test
Tujuan
Test &
Kumpulan data
Kumpulan Data
Keputusan
Seorang konseptor bekerja dengan data dan jarang berada di lapangan, karena bekerja dengan
data maka supaya valid dan ilmiah seorang konseptor harus terbiasa menguji data2nya ,
membangun model dan melakukan validasi, masalahnya seorang konseptor tidak menguasai
keadaan dan informasi di lapangan sehingga dia bisa menjadi ragu akan pengambilan keputusan
sehingga cenderung mengulangi lagi siklus diatas , yaitu mengumpulkan data lagi , akibatnya dia
bisa berputar putar dan lebih berorientasi pada pikiran daripada tindakan.
Sebaliknya seorang wirausaha menghabiskan 90% waktunya di lapangan, seseorang yang
berorientasi pada tindakan dan dia adalah orang yang memiliki tingkat efektivitas yang tinggi
8 habits of highly Effective People :
Habit #1 : Proaktif.
Seseorang yang efektif mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau berwacana.
Mereka yang efektif adalah orang2 yang proaktif, tidak membatasi diri pada keterbatasan yang
ada tetapi menyadari bahwa mereka memiliki kebebasan untuk menentukan karakter yang
mereka miliki, umumnya meraka tahu persis bahwa mereka tidak sepenuhnya mampu
mengendalikan situasi yang berkembang tetapi mampu menentukan pilihan yang terbaik dengan
mantap.
Bertindak proaktif adalah mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki
muncul. Dengan kata lain orang yang proaktif selalu mengantisipasi hal hal yang akan terjadi
dan cepat mengambil tindakan penyelamatan.
Dibawah ini ada simulasi perbedaan antara yang berperilaku Proaktif dan yang tidak
Yang bertindak Proaktif
Mengandalkan Intuisi
tindakan
Yang bertindak Tidak Proaktif
berorientasi pada Tidak terpaku pada compfort zone.
Terlalu terpaku pada resiko daripada
keuntungan
Bergerak cepat
Menyalahkan lingkungan
Memperhatikan setiap signal perubahan2 kecil Tidak memperhatikan perubahan2 kecil
Tidak terpaku pada compfort zone (zona Terlalu terpaku pada pemikiran daripada
nyaman)
tindakan
Habit #2 : Bermula dari Ujung Pemikiran (Goal Oriented)
Hidup dengan kejelasan Tujuan :
Untuk menjadi seorang yang berorientasi pada tujuan, lakukanlah dalam hidup anda langkah2
sebagai berikut :
1. Tetapkan tujuan akhir (misalnya : hidup sehat, terjamin secara ekonomi dan sejahtera)
2. Tentukan langkah2 kecil untuk mencapai tujuantersebut (misalnya : menyelesaikan
studi, bekerja selama 5 tahun, lalu membuka usaha)
3. Perhatikan setiap kemajuan yang sudah dicapai (misalnya : melakukan evaluasi, lalu
berevolusi, pindah usaha, merekrut manajer, dan memperbaiki proses produksi)
4. Ketika dapat mencapai goal, rayakanlah bersama karyawan dan keluarga
5. Pikirkan tujuam tujuan baru yang lebih menantang
Sebagai contoh tujuan anda sebagai wirausaha adalah hidup sukses dan bahagia di daerah anda
berusaha (misalnya di pasar X) lalu tetapkan hal2 kecil yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan.
Kalau anda ingin mengetahui ke mana hidup anda akan bermuara, lihatlah ke mana arah kepala
anda.
Habit #3 : Mendahulukan yang utama :
Kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas, seringkali manusia
menghabiskan waktu untuk bereaksi (reaktif) pada situasi darurat, bukan menginvestasikan
waktu untuk mengambangkan kemampuan dan mencegah situasi darurat itu. Manusia seperti ini
kurang memahami perbedaan makna antara URGENT (mendesak) dengan important (penting)
Urgen adalah situasi yang mendesak, sedangkan penting adalah membutuhkan perhatian yang
besar.. Untuk mengatasi hal ini diperlukan waktu yang lebih banyak untuk bekerja dengan
perencanaan, mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang2 yang muncul dan merecharge pengetahuan. Orang sering lupa bahwa perencanaan merupakan bagian penting dari
kewirausahaaan dari sebuah tindakan.
Intinya adalah seseorang harus focus pada hal hal yang urgent dengan membuat prioritas dan
menyadari bahwa tidak semua dikategorikan urgen , demikian pula kita tidak bisa mengatsi
semua masalah , selesaikan masalah2 tertentu saja yang bisa diselesaikan dan lainnya mengikuti.
Sebagai contoh setiap individu pasti mempunyai prioritas masing masing dalam hidupnya ,
contoh seorang wirausaha yang bergerak di bidang konsultan dapat menentukan mana yang
penting dan mana yang urgent dengan time matrix seperti berikut :
Urgent
Penting
Tidak Begitu Urgent
 Deadline dari Klien
 Menghadapi bencana2
seperti kebakaran




Aktivitas preventif
Menjaring Network
Perencanaan
Pengetahuan Profesional
1
 Aktivitas tidak produktif
 Membaca buku tak
berguna
 Interupsi
 Cek e-mail
Tidak begitu
 Meeting yg tdk
direncanakan
Penting
2
3
4
Habit #4 : Berpikir dan Bertindak
Terdapat beberapa alternative solusi dalam berhubungan dengan rekan2 bisnis anda , yaitu ; Win
– win, Win – lose, dan lose – lose situation
Manusia efektif akan selalu bersikap win – win . Meraka berusaha agar semua pihak mencapai
kondisi akhir yang baik. Mereka menyadari bahwa menang sendiri dapat bersifat Destruktif
karena hal itu hanya menghasilkan pihak yang kalah dan akhirnya akan memunculkan perasaan
bermusuhan dan perasaan buruk lainnya, seperti merasa dirugikan , dikalahkan, diperlakukan
kurang/tidak adil dan rasa permusuhan. Pola win – win akan menciptaka kerja sama .
Habit #5 : Cari tahu Dulu untuk Memahami , baru Dipahami
Agar dapat mengembangkan hubungan win – win , seseorang harus mengetahui apa yang
diinginkan oleh pihak lain (rekan usaha) dan apa makna “menang” bagi mereka. Dalam hal ini
kita harus dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain sebelum
mengutarakan tujuan pribadi kita, dengan demikian seorang wirausaha harus meiliki keterbukaan
(open mind) untuk mendengarkan dan tidak menolak , berargumentasi, atau melawan atas apa
yang mereka dengar dari pihak lain. Yang perlu dikembangkan adalah kebiasaan mendengarkan
dengan seksama dan memikirkannya , dengan kata lain ada usaha untuk menepatkan diri kita
pada posisi orang lain yang kita hadapi.
Habit #6 : Sinergi
Sinergi yang efektif tergantung pada komunikasi. Seringkali seseorang tidak mau dan tidak
mampu mendengarkan lawan lawannya (to listen) dan merespon, mereka hanya mampu
mendengar (to hear) dan bereaksi secara reflex, reaksi yang dutunjukan adalah reaksi defensive ,
mutung atau pasif, juga bertindak melawan atau menghindari dan tidak bersifat kooperatif ,
padahal Kooperatif dan komunikasi adalahdua hal yang paling penting dalam bersinergi.
Oleh karena itu carilah rekan kerja yang saling mnelengkapi yang berorientasi pada sinergi agar
dapat berorientasi pada tindakan.
Habit #7 : Menajamkan ketahanan , Fleksibilitas dan Kekuatan.
Jangan pernah takut salah selama kesalahan itu masuih masalah kecil , ingatlah ketika manusia
menciptakan pensil , manusia juga membuat penghapus, it’s okay to make a mistake. Kesalahan
itu adalah kesalahan kesalahan cerdas yang mengantarkan anda pada pembelajaran. Karena bila
tidak pernah melakukan kesalahan , maka anda tidak akan pernah belajar dan tidak akan pernah
melakukan action. Seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak pernah melakukan
apapun sehingga tidak bisa menajamkan ketahanan. Fleksibilitas dan kekuatannya.
“Bukan yang terkuat melainkan yang adaptiflah yang berumur panjang “
Habit #8 : Menemukan Keunikan Pribadi dan membantu Orang lain Menemukannya.
Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki yang tersebar pada empat elemen
utama yaitu : Pikiran (mind), tubuh, hati dan jiwa. Jika pikiran terus dikembangkan dan visi yang
hebat dapat dirumuskan , maka hal tersebut dapat memampukan seseorang untuk
mengembangkan potensi terbesar seseorang, lembaga, atau perusahaan . itulah lantera jiwa.
MBTI :
MBTI dikembangkan oleh Myers & Briggs 1980 dan diteruskan oleh yayasan yang didirikan
oleh Myers dan Psikolog Mars Mc Coulley, yang terus menerus melakukan riset2 psikologis
Menurut MBTI, ada 4 hal yang membedakan kepribadian manusia yang menyebabkan mengapa
sesorang bisa cepat yang lain begitu lambat mengambil keputusan, lebih terbukan dari yang lain
dsb. Hal tersebut adalah :
1. Sumber Energi (Extraversionatau Intraversion)
Ini menyangkut sumber energy pengambilan keputusan , ada orang yang sangat
mengandalkan sumber energy yang berasal dari luar dirinya (extraversion) dan ada juga
yang sangat mengandalkan dirinya sendiri (introversion) yaitu melalui pikiran , ide, dan
konsep yang direnunginya
2. Proses Informasi (Sensing atau Intuision)
Sebagian orang mengendus informasi melalui pengindraan (sensing) sedangkan yang
lainnya mengandalkan intuisi , mereka yang disebut Type pertama: menerima informasi
apa adanya “As it is “ dengan mengandalkan fakta yang ditangkap oleh mata, telinga
hidung kulit dan lidah mereka bisa sangat membumi mengandalkan apayang ada saat itu.
Type yang kedua : lebih berorientasi pada intepretasi atau mengaplikasikan meaning dari
apa yang dilihatnya dari sebelum sebelumnya , dengan demikian dia bisa lebih visioner
atau idealis lebih tertarik ke masa depan.
3. Pengambilan keputusan (Thinking atau Feeling)
Pengambilan keputusan (judgement) yang dilakukan oleh manusiajuga berbeda beda ,
ada yang sangat mengandalkan logika/pikiran (Objective nonpersonal, analitis dan ada
yang menggunakan perasaan(Subjective , kehati hatian personal). Yang pertama (thinkin)
adalah orang orang yang sangat rasional dan mengabaikan emosi sehingga sering kali
seakan akan dianggap lebih scientific dan objective, intellectual dan lebih cerdas, padahal
mereka semata mata hanya berpikir jernih , satu sisi berdasarkan fakta. Sedangkan yang
jedua (feeling) kemungkinan besar sangat mempetimbangkan hubungan hubungan
(harmony) atau kerja sama sehingga berhati hati.
4. Menjalankan kehidupan (judgement atau perceiving)
Ada orang yang lebih senag segala sesuatunya tertata , terorganisasi, dengan daftar
terencana dan mengharapkan orang lain melakukan hal yang sama (judgement),
sementara itu ada orang yang senang menata hidupnya dan memimpin dengan
pendekatan perceiving yaitu menyikapi sesuatu dengan lebih rileks , spontam, tidak perlu
dibuat terorganisasi , menunggu moment yang tepat dan lebih menekankan pada
experience daripada tatanan.
Tugas :
Buatlah tahapan cara penjualan sebuah produk, dari perencanaan hingga realisasi penjualan?
PERTEMUAN KE 6
Pokok Bahasan : Pengambilan Resiko
Tujuan
Pembelajaran
Khusus
Memantu Peserta
dalam
mengidentifikasi
resiko
yang
potensial terjadi
ketika memulai
usaha,
menjelaskan
bagaimana
pengambilan
resiko dilakukan,
dan
bagaimana
mengelola resiko.
Peran
Pembimbing
Peran Peserta
Alat
Referensi
Kompetensi Khusus Yang ingin Materi
Dicapai oleh Peserta
Diskripsi Materi
Mampu mengidentifikasi resiko Pengambilan
yang potensial terjadi ketika Resiko
memulai
usaha,
memahami
bagaimana pengambilan resiko
dilakukan
dan
bagaimana
mengelolanyaa
-Definisi Resiko
-Motivasi
Mengambil Resiko
-Jenis jenis Resiko
dalam bisnis.
-Bentuk2 kerugian
akibat
adanya
resiko
-Pengelolaan
resiko
 Menjelaskan Bagaimana mengambil resiko dalam menjalankan usaha
 Menjelaskan Konsep resiko, motivasi Mengambil resiko.
 Menjelaskan Jenis jenis resiko dalam bisnis
 Menjelaskan Bentuk bentuk kerugian akibat adanya resiko
 Menjelaskan bagaimana cara pengelolaan resiko
 Memahami pengaruhnya pengambilan resiko dalam menjalankan usaha
 Memahami konsep resiko dan apa manfaatnya motivasi dalam mengambil
resiko
 Memahami jenis jenis resiko dalam bisnis
 Memahami bentuk bentuk kerugian akibat adanya resiko
 Memahami bagaimana cara pengelolaan resiko
 Membuat tugas aplikasi dalam membangun bisnis kecil dan sederhana
Modul dan alat tulis
Harrington , Scott E dan Gregory R. Niehaus. 2004. Risk management and
Insurance.2nd Ed.NY.McGraw Hill.
Pendahuluan :
Orang Indonesia kalau sudah melihat potensi keuntungan , konon sulit membayangkan risikonya
, bahkan ada yang mengatakan bagi sebagian orang Indonesia konsep resiko tidak begitu dikenal.
Padahal dalam era uang dewasa ini setiap orang perlu mengenal perilaku resiko dan
meminimalkannya.
Konsep Resiko :
Definisi Resiko
Secara spesifik resiko didefinisikan sebagai adanya konsekkuensi sebagai dampak adanya
ketidak pastianyang memunculkan dampak yang merugikan pelaku usaha. Sebaloknya
konsekuensi yang memunculkan dampak yang menguntungkan tidak dianggap sebagai resiko.
Konsekuensi positif ini dianggap sebagai keuntungan yang diharapkan.
Adalah jamak bila kita ingin mendapatkan hasil / keuntungan yang besar , maka kita harus
berhadapan dengan resiko yang besar juga (high risk, high return). Oleh karenanya dalam proses
yang dilewati seorang wirausaha tidak dapat dilepaskan dengan bagaimana seorang wirausaha
melakukan pengambilan resiko untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Motivasi Mengambil Risiko.
Terdapat beberapa alas an mengapa seseorang mengambil resiko . seseorang mengambil resiko
bisa jadi didasari oleh keinginan untuk mendapat tingkat pengembalian / keuntungan yang
sepadan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Ketika seseorang melakukan kegiatan yang
berisiko karena menginginkan keuntungan, biasanya dia mampu mengkalkulasi besarnya resiko
Atas dasar kalkulasi tersebut, dia akan menetapkan target keuntungan yang dikehendaki, alasan
lain seseorang mengambil resiko adalah karena factor kepepet , seseorang terpaksa mengambil
resiko karena kondisi yang menyertainya , karena kepepet , seseorang biasanya tidak terlalu
menghiraukan resiko2 yang dihadapi. Jika seseorang memahami resiko yang dihadapi biasanya
dia tidak punya cukup waktu untuk mengkalkulasi besarnya resiko resiko tersebut.
Jenis jenis resiko dalam bisnis
Sebagai seorang pemula, bagi yang ingin berbisnis perlu mengenal beberapa resiko yang sering
dijumpai dalam bisnis :
1. Resiko Murni : Adalah resiko yang muncul sebagai akibat dari sebuah situasi atau
keputusan yang konsekuensinyaadalah kerugian. Beberapa bentuk resiko murni yang
sering muncul diantaranya adaalah ;
a. Resiko hilang/rusaknya asset yang dimilik yang diakibatkan kebakaran, pencurian ,
penggelapan, dsb.
b. Kecelakaan kerja pada proses produksi.
c. Resiko akibat tuntutan hokum pihak lain , misalnya keracunan dari makanan yang
anda jual, tuntutan konsumen akibat kelalaian kita dsb.
d. Resiko opersional lainnya
e. Bencana alam (force majeure), seperti banjir, gempa , angin topan, dsb
2. Resiko Spekulatif : adalah resiko yang muncul akibat situasi atau keputusan yang
konsekuensinya bisa berupa keuntungan ataupun kerugian al :
a. Resiko perubahan harga : harga pasar suatu produk , jasa , atau komoditi dapat
berubah ubah . Ini dapat naik maupun turun . Terkait dengan perubahan harga input ,
jika harga input naik , maka perusahaan dapat mengalami kerugian penurunan Margin
keuntungan. Terkaitdengan harga output, jika harga output naik , maka perusahaan
akan mengalami keuntungan karena naiknya margin keuntungan . Sementara jika
harga output turun , maka perusahaan akan mengalami kerugian , yaitu berupa
penurunan margin keuntungan
b. Resiko kredit: adalah resiko yang muncul dari transaksi kredit , seperti utang dagang ,
jika pihak yang kita berikan kredit mengalami gagal bayar, maka kita akan
mengalami kerugian.
Bentuk bentuk kerugian akibat adanya resiko.
Setidaknya terdapat dua jenis kerugian yang diakibatkan oleh resiko :
a. Kerugian Langsung : yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak
langsung dari resiko yang dapat terjadi. Misalnya, terjadi kortsleting listrik pada toko
yang digunakan untuk usaha
b. Kerugian Tidak Langsung : yaitu nominal yang harus ditangguing akibat dampak tidak
langsung resiko yang terjadi, misalnya kemungkinan penjualan atau keuntungan yang
gagal diterima akibat terjadinya resiko yang munculnya biaya operasional tambahan,
kesempatan investasi yang hilang dan bermacam kerugian lainnya.
Cara mengkalkulasi kerugian :
1. Tentukan seberapa sering suatu resiko terjadi (frekuensi atau probability nya)
2. Tentukan dampak yang ditimbulkan dari resiko yang terjadi (dampak)
3. Hitung kemungkinan prediksi kerugian dengan formula
Frekuensi
Dampak
x
Pengelolaan Resiko : Gunakan dengan konsep PARETO yaitu dengan membuat urutan resiko
yang potensial terjadi berdasarkan prediksi mkerugian yang dihasilkan dari yang paling tinggi
sampai yang paling rendah, selanjutnya lakukan nprioritas dalam pengelolaan terhadap resiko
yang memiliki prediksi kerugian yang paling besar terhadap bisnis anda , ada 4 pilihan strategi
pengelolaan resiko :
 Dikontrol : Yaitu upaya upayaa yang dilakukan agar probabilitas terjadinya resiko yang
kita identifikasi menjadi berkurang. Mengontrol resiko juga dimaksudkan untuk
mengurangi dampak yang mungkin nterjadi. Salah satu upaya itu adalah dengan
menerapkan SOP yang baik, melakukan pengontrolan secara serius terhadap kualitas
produk dan proses, melengkapi area produksi dengan alat alat keselamatan kerja dan
termasuk mengintroduksi budaya sadar resiko kepada semua karyawan.
 Ditransfer kepada pihak lain : yaitu upaya upaya yang secara sadar dilakukan dengan
memindahkan resiko yang kita hadapi terhadap pihak lain. Hal ini dapat dilakukan
dengan memindaahkan resiko terjadinya nkebakaran toko kepada perusahaan asuransi.
Sedangkan untuk memindahkan resiko meningkatnya beban biaya tetap pegawai , dapat
dilakukan dengan kontrak outsourcing. Demikian juga untuk memindahkan resiko
tingginya modal kerja kepada konsumen dapat dilakukan dengan meminta pembayaran di
awal atau memindahkan resiko tingginya biaya persediaan ke tangan supplier.
 Dibiayai sendiri (risk) : yaitu upaya upaya mendanai dampak yang ditimbulkan oleh
resiko . dalam konteks mendanai resiko ini terdapat dua cara, yaitu dengan menyiapkan
dana cadangan (allowance) khusus untuk mendanai resiko atau tanpa membuat dana
cadangan. Pembuatan dana cadangan tentu akan membuat modal kerja meningkat,
sementara jika membiayai resiko tanpa dana cadangan akan menimbulkan resiko baru
yaitu terganggunya kegiatan bisnis yang telah direncanakan sebelumnya.
 Dihindari (risk avoidance) : yaitu tindakaan secara sadar untuk menghindari resiko yang
dihadapi, misalnya jika diprediksi satu minggu akan terjadi hujan terus menerus sebagai
pengusaha restoran anda disarankan untuk menghindari penjualan bermacam macam
minuman dingin aneka es krim dan produk yang kurang diminati dalam suasana dingin.
Namun perlu diingat sebagai wirausaha terlalu sering melakukan penghindaran akan
berdampak buruk terhadap pengembangan usaha karena akan banyak opportunity yang
terlewatkan.
Tugas :
Buatlah daftar resiko yang akan terjadi dari usaha yang anda bangun di awal
pertemuan. Lengkap dengan solusi dan cara2 untuk menghindari resiko yang
akan terjadi?
PERTEMUAN KE 7
Pokok Bahasan : Kepemimpinan
Tujuan
Pembelajaran
Khusus
Membantu peserta
untuk memahami
akan pentingnya
kepemimpinan bagi
seorang wirausaha,
menjelaskan
perbedaan manager
dan pemimpin,
menjelaskan teori
kepemimpinan awal
dan kepemimpinan
kontemporer
Peran Pembimbing
Peran Peserta
Alat
Referensi
Kompetensi Khusus Yang
Ingin dicapai oleh Peserta
Mampu memimpin sebuah
organisasi bisnis , mampu
membedakan pemimpin dan
manager, mana yang lebih
tepat menggunakan
kepemipinan atau memanajeri
sebuah usaha dengan
menggunakan teori
kepemimpinan awal dan
kepemimpinan kontemporer,
dan dampak yang dihasilkan
dari penerapan teori
kepemimpinan awal dan
kontemporer.
Materi
Deskripsi
Materi
Kepemimpinan Kewirausahaan
dengan
Kepemimpinan.
-Wirausaha
Indonesia
Tanpa
Kepemimpinan.
Teory
Karakteristik
Teory Perilaku
Perbedaan
pemimpin dan
Manajer
 Menjelaskan tentang peran kepemimpinan bagi keberhasilan
sebuah usaha.
 Menjelaskan perbedaan antar seorang pemimpin dengan
seorang manajer dan hasil nya bagi sebuah organisasi usaha.
 Menjelaskan teori kepemimpinan awal dan kepemimpinan
kontemporer
 Menjelasakan dampak dari seorang pemimpin dan dampak dari
seorang manajer dalam suatu organisasi bisnis
 Memahami tentang peran pemimpin bagi keberhasilan sebuah
usaha
 Memahami peran seorang manajer dalam sebuah organisasi
usaha
 Memahami teori kepemimpinanawal dan kepemimpinan
kontemporer dan dampak yang dihasilkan dari berbagai jenis
kepemimpinan bagi sebuah organisasi.
 Memahami dampak kepemimpinan seorang yang berwatak
pemimpin dan hasil kepemimpinan bagi seorang pimpinan
yang berwatak manajer
Modul dan alat tulis
Maxwell.2003. Leadership
Pekerti, A 2008. Strategic Change Leaders: 24 Pemimpin
Perubahan Organisasi . Jakarta : PPM
Robbins, S. dan M. Coulter. 2004 manajemen .Edisi ke 7.
Jakarta: PT Indeks.
White, B.Joseph.2007 The Nature of Leadership. New York:
AMACOM.
Pendahuluan :
Kepemimpinan bagi seorang wirausaha adalah modal yang sama pentingnya dengan
kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda Inovatif dan adaptif,
kaya dengan pembauran dan tidak mudah dihambat oleh kejadian kejadian dari luar.
Namun tanpa kepercayaan , kreativitas yang hebat tidak mempunyai nilai pasar , tidak
dapat diterima di mana mana. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan
kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efektif yang berpengaruh luas dan hidup.
Sebuah usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha
kecil yang stagnant (tidak berkembang) . Anda hanya mampu memimpin sedikit orang
dari usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan tidak ada orang
hebat yang bekerja pada anda. Kepemimpinan akan membentuk usaha anda menjadi
besar dan banyak orang yang mau bekerja dengan anda , kepemimpinan dbentuk secara
bertahap sejalan dengan tumbuhnya usaha, dari kombinasi pengetahuan, pengalaaman ,
keterampilan, cara mengarahkan dan penerimaan.
Teory Karakteristik :
Enam karakter yang terkait dengan kepemimpinan yang efektif yaitu sbb :
1. Dorongan ; Pemimpin adalah orang yang memiliki tingkat usaha (dorongan) yang
tinggi, mereka mempunyai kehendak yang kuat untuk pencapaian prestasi, memiliki
ambisi positif , energy yang berlimpah tak kenal lelah dalam berkegiatan dan
menunjukan inisiatif dalam banyak hal.
2. Kehendak untuk memimpin: pemimpin adalah orang yang mempunyai karakter dan
kehendak yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain. Mereka
menunjukan kemauan dalam mengemban tanggung jawab,m meskipun pekerjaan atau
tugas yang diembannya berbahaya atau berisiko.
3. Kejujuran dan Integritas : Pemimpin mempunyai keinginan untuk membangun
hubungan saling percaya dan member teladan dan menunjukan konsistensi yang
tinggi antara perkataan dan perbuatan.
4. Kepercayaan Diri : para pengikut melihat pemimpinnya tidak ragu ragu dalam
bertindak , pemimpin perlu menunjukan kepercayaan dirinya untuk meyakinkan para
pengikutnya tentang kebenaran sasaran dan keputusannya.
5. Kecerdasan : Pemimpin adalah orang yang cerdas dan berpengetahuan untuk
mengumpulkan , menganalisis, dan menafsirkan informasi , mereka harus mampu
menciptakan visi , memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat.
6. Pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan : Pemimpin yang efektif mempunyai
tingkat pengetahuan yang tinggi tentang banyak hal , mulai dari perusahaan, industry
dan hal hal teknis . Pengetahuan yang luas membuat pemimpin dapat membujat
keputusan yang cermat.
Teory Perilaku : Menjelaskan efektivitas perilaku yang membedakan seorang pemimpin
yang efektif dengan orang2 lain yang tidak efektif, Ada 4 studi perilaku utama yang perlu
kita ketahui yaitu :
Keterangan
Study
Leadership
dari
Universitas
IOWA
Dimensi Perilaku
Gaya demokrtais : melibatkan bawahan,
mendelegasikan
wewenang,
dan
mendorong pertisipasi.
Gaya Otokratis : Mendiktekan metode
kerja , memusatkan pengambilalihan
keputusan dan membatasi partisipasi.
Gaya laissez Faire : Memberikan
kebebasan pada kelompok untuk membuat
keputusan dan menyelesaikan pekerjaan
Study
Pertimbangan : Mempertimbangkan ide
Leadership
dan perasaan para pengikutnya.
dari n OHIO Mengadakan struktur : Menyusun tugas
State
dan hubungan kerja untuk memenuhi
tujuan pekerjaan
Study
Leadership
dari
Universitas
Michigan
Berorientasi karyawan : Menekankan
hubungan
antara
pribadi
dan
memperhatikan kebutuhan karyawan.
Berorientasi Produksi : Menekankan aspek
teknis atau tugas dari pekerjaan.
Kisi
kisi Memperhatikan Manusia : Mengukur
Manajerial
perhatian pemimpin terhadap bawahan
pada skala 1 – 9 (rendah sampai tinggi )
Perhatian akan produksi : Mengukur
perhatian pemimpin untuk menyelesaikan
pekerjaan pada skala 1 – 9 ( rendah sampai
tinggi)
Kesimpulan
Kepemimpinan yang paling
efektif
adalah
kepemimpinan dengan cara
yang demokratis.
Pemimpin tinggi tinggi
(tinggi dalam pertimbangan
dan tinggi dalam pengadaan
struktur ) mencapai kinerja
dan kepuasan bawahan
yang tinggi , tapi tidak
dalam semua situasi.
Pemimpin
yang
berorientasi
karyawan
terkait dengan produktivitas
kelompok yang tinggi dan
klepuasan kerja yang lebih
tinggi
Pemimpin berkinerja sangat
baik jika ngayanya 9,9
(perhatian yang tinggi atas
produksi dan perhatian yang
tinggi
atas
manusia/bawahan
Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan tidak mungkin.
Kalau anda menyadari maju mundurnya usaha yang anda bangun sangat bergantung pada
kekuatan kepemimpinan, maka mau tak mau anda harus mengembangkannya . Pemimpin
mempunyai cirri yang berbeda dengan seorang pengikut (follower). Cirri ciri itu dapat
dilihat dibawah ini
Followers VS Leaders
Followers
Beraksi (reaktif)
Listen : Tunggu Telepon masuk
Membuang waktu : Reaching Problem
Leaders
Berinisiatif
Lead : Angkat Telepon
Gunakan waktu dengan perencanaan dan
antisipasi masalah.
Spend Time with People
Invest time with people
Kalender diisi dengan jadwal yang sudah Mengisi kalender dengan prioritas2 ke
diperintahkan
depan : action
Demikian pula pemimpin berbeda dengaan manajer.antara lain :
Pemimpin
Memperbaharui / menciptakan system baru
Manajer
Memelihara system yang ada , bekerja
dengan system
Bebas, merdeka, kreatif, berani melakukan Patuh disiplin tidak member ruang bagi
kesalahan tetapi tetap disiplin
kesalahan
Berani menghadapi tantangan
Menghindari resiko
Orientasi ke masa depan di suatu tempat Orientasi di sini, hari ini ( here & now) ,
yang berbeda, imaginative (be somewhere learning from the past
one day , learning from the future)
Dasarnya adalah kreativitas dan karakter
Menciptakan pengikut dan “bawahan”
Tak terlalu memikirkan posisi, lebih pada Dasarnya
adalah
kompetensi
dan
manfaat, nilai dan tanggung jawab
profesionalisme.
Dewasa ini kita juga mengenal tiga jenis kepemimpinan yaitu :
1. Kepemimpinan Transformational – Transaksional :
Pemimpin transaksional adalah pemimpin yang membimbing atau memptivasi
pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran atau
persyaratan tugas .
Pemimpin Transformational adalah dibangun diatas kepemimpinan transaksional , ia
menghasilkan usaha dan kinerja karyawan jauh melampaui apa yang dihasilakn oleh
pendekatan transaksional. Kepemimpinan transformational memimpin lebih dari
sekedar charisma. Ia menanamkan kemampuan bertanya kepada para pengikutnya ,
termasuk mempertanyakan hal hal yang sudah mapan dan rutin untuk diperbaharui.
2. Pemimpin karismatik – Visioner .
Pemimpin Kharismatik adalah pemimpin yang basisnya adalah antusiasme dan
memiliki rasa percaya diri yang kuat, serta tindakannya dapat mempengaruhi banyak
orang untuk berperilaku dengan cara tertentu . Ada lima karakteristik pemimpin
Kharismatik :
a. Mempunyai Visi
b. Mampu menyampaikan visi tersebut dengan jelas dan mudah dipahami.
c. Berani mengambil resiko untuk mencapai visi tersebut
d. Sensitif terhadap kendala lingkungan dan kebutuhan pengikutnya.
e. Menunjukan perilaku di luar kebiasaan.
Istilah Visi sering dikaitkan dengan kepemimpinan Kharismatik , akan tetapi
kepemimpinan visioner melampaui kharismatik, karena kemampuannya menciptakan
dan menyatakan visi yang realistis , layak dipercaya dan menarik mengenai masa
depan organisasi atau unit organisasi yang tumbuh dan memperbaiki situasi sekarang
. pemimpin visioner memiliki tuga sifat yang berkaitan dengan efektivitas peran
visioner mereka :
a. Keterampilan pertama adalah kemampuannya dalam menjelaskan visi nya kepada
orang lain melalui pidato2 nya yang memukau dan memancing orang untuk
bergabung, dia adalah seorang komunikator yang kuat, dia tidak segan egan ikut
bekerja.
b. Ketyerampilan kedua adalah kemampuannya mengungkapkan visi bukan hanya
secara verbal melainkan juga memalui perilaku.
c. Keterampilan ke tiga adalah kemampuan untuk memperluas dan menetapkan visi
dalam berbagai konteks yang berbeda beda, visi itu harus sama maknanya .
3. Kepemimpinan Team :
Kepemimpinan team dapat dibagi kedalam empat peran :
a. Pemimpin team adalah penghubung dengan pihak luar , pihak luar dapat
mencakup manajemen yang lebih atas , tim internal lain, pelanggan, atau
pemasok./
b. Pemimpin team adalah penyelesai masalah. Apabila tim itu menghadapi masalah
dan membutuihkan bantuan , pemimpin team selalu bersedia dan siap membantu
memecahkan masalah itu.
c. Pemimpin team adalah manajer konflik, apabila muncul pertikaian, pemimpin
membantu memproses konflik itu .
d. Pemimpin team adalah seorang Pembina . mereka memperjelas harapan dan
peran, mengajarkan, menawarkan dukungan , member semangat dan melakukan
apa saja yang perlu untuk membantu para anggota team mempertahankan tingkat
kinerja mereka yang tinggi.
Dari berbagai teory kepemimpinan , maka bagi seorang wirausaha yang ingin memiliki
kepemimpinan yang efektif dia harus memperhatikan hal2 berikut :
a. Ciptakan tatan nilai dan keyakinan untuk para karyawan , buatlah agar mereka
bergairah mengejarnya.
b. Hargai dan dukung hal hal positif yang yang dicapai para karyawan.
c. Berikan contoh .
d. Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan ters arahkan
mereka pada tujuan mereka.
e. SEdiakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan.
f. Berkomunikasilah dengan para karyawan.
g. Hargai keragamaan para pekerja, manfaatkan perbedaan2 yang ada.
h. Rayakan setiap keberhasilan bersama para pekerja. Berikan penghargaan kepada
karyawan yang menampilkan kinerja yang terbaik.
i. Doronglah kreativitas di antara para pekerja , pemimpin yang baik mau menerima
kegagalan sebagai bagian dari inovasi dan kreativitas sebagai keberhasilan yang
tertunda.
j. Pertahankan selera humor.
k. Tataplah terus masa depan .
Tips memupuk jiwa pemimpin
Bangunlah Pengetahuan ,
membaca
Bukalah jendela sel sel mu
Disiplin diri
Bekerjalah dengan prioritas
Kerjakan atau delegasikan
Rajinlah Bangunlah kepercayaan dan respek
Jaga kesetabilan emosi
Latihlah diri berkomunikasi dan mumpuni
Belajarlah menulis
Gunakan manajemen/
Tugas :
Anda akan membuat suatu organisasi, coba anda buat visi dan
misi dari partai politik yang akan anda bangun, dengan
memperhatikan aspek aspek kepemimpinan?
Download