JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 PERILAKU INVESTOR MUSLIM DALAM BERTRANSAKSI SAHAM DI PASAR MODAL Pramita Agustin Mahasiwa Program Studi S1 Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email : [email protected] Imron Mawardi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email : [email protected] ABSTRACT This research aims to know the muslim investor behavior in a stock transaction in capital market. This research used the qualitative approach, using the case study method by basing on the theory of behavioral finance.Data collection using a purposive sampling technique to determine informants amounted to five muslim investors who at least has a twoyear stock transaction to be interviewed in depth, observed and evaluated the data by performing a triangulation. The results of this research have findings that muslim investor behavior in a stock transaction is divided into two point of view that is, investors who consider religion in their investment decisions and the invetor did not consider religion in their investment decisions. Investors who consider religion in their investment decisions preferring stock composition of the incoming Sharia index list and nature of investments tend to be long term. Investors who do not consider religion in choosing his investment decision stock blends well in the Shariahcompliant index or not. The nature of investment investors who did not consider the short term nature of the religion. Keywords :Muslim Investors Behavior, Rational Behavior, Psychological factors, Religiuos Behaior, Stock Trading Decisions. I. PENDAHULUAN Investasi adalah pengorbanan nilai tertentu yang berlaku untuk yaitu ketentuan dan kehendak Allah SWT mendapatkan nilai di masa depan yang (Ryandono, 2009:68). Islam memandang belum semua dapat saat dipastikan ini tidaknya suatu investasi di masa depan, besarnya perbuatan manusia dalam (Alexander dan Sharpe, 1997:1). Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai investasi ekonomi konvensional, motif seseorang yang akan mendapatkan hasil (return). melakukan investasi Hasil investasi yang didapat dalam Islam diantaranya untuk mendapat berbeda-beda, menabung pengembalian yang untuk besarnya lebih sesuai dengan besarnya sumberdaya yang dikorbankan. Islam juga besar, merencanakan pensiun, spekulasi, mengajarkan dan lain-lain. Investasi syariah tidak hanya bersifat meliputi persoalan duniawi seperti yang dengan disebutkan oleh ekonom sekuler, namun (dengan sesama manusia) merupakan ada unsur lain yang menentukan berhasil investasi yang akan dinikmati di dunia dan 874 semua vertikal Allah) perbuatan yang (hubungan manusia maupun horisontal JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 di akhirat. kepada Allah setiap SWT memerintahkan umat untuk Sebelum prinsip syariah diterapkan di meraih pasar modal, prinsip syariah sudah terlebih kesuksesan dan berupaya meningkatkan dulu diterapkan pada industri perbankan hasil investasi, hal ini tercantum dalam yang ditandai dengan didirikannya Nasser Surat Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi: Sosial Bank pada tahun 1971 di Kairo. Kemudian diikuti dengan didirikannya Islamic Development Bank (IDB) dan The Dubai Islamic pada tahun 1975, Faisal Islamic Bank di Mesir, Faisal Islamic Bank di Maśalu‘l-lażīna yunfiqūna amwalahum fī Sudan dan Kuwait Finance House pada sabīli L-lāhi kamaśali ḥabbatin anbatat tahun 1977. sab‘a sanābila fī kulli sunbulatin mi‘atu Langkah awal perkembangan habbatin wa‘L-lāhu yuḍā‘ifu liman yasyā pasar modal syariah di Indonesia dimulai wa‘L-lāhu wāsi‘un ālīmun. dengan diterbitkannya reksadana syariah pada 25 Juni 1997 oleh PT Danareksa Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan Invesment Management. Kemudian Bursa oleh) orang-orang yang menafkahkan Efek Jakarta (kini bergabung dengan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih Bursa Efek Surabaya, menjadi Bursa Efek yang Indonesia) menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap Danareksa bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Management Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Pasar modal berbasis syariah kini (DSN-MUI). Terbentuk pada tanggal 3 Juli tahun 2000 JII bertujuan merupakan suatu realita dan menjadi untuk fenomena terkini di tengah kehidupan memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. umat manusia di abad modern ini. Bahkan Dalam rangka menjaga eksistensi hampir di seluruh penjuru dunia manapun, dan sudah terdapat pasar modal sebagai menumbuh kembangkan pasar modal, diperlukan adanya kekuatan basis instrument penting dalam perekonomian tahun PT kriteria syariah yang telah ditetapkan oleh Agama Republik Indonesia, 2011: 45) Sampai Invesment dengan yng berisi 30 saham yang memenuhi Nya) lagi Maha mengetahui.(Departemen negara. sama meluncurkan Jakarta Islamic Indeks (JII) Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia- suatu bekerja investor dan ketersediaan investasi jangka 1970, panjang. sejumlah besar masyarakat muslim dunia Nilai investasi yang besar apabila hanya dimiliki oleh sedikit pihak tidak dapat terlibat dalam investasi di kurang mendukung peningkatan basis pasar modal. Hal ini disebabkan karena investor, sebagaimana dinyatakan dalam larangan Islam pada segala aktivitas bisnis Master Plan Pasar Modal Indonesia tahun yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. 2010-2014 bahwa kekuatan basis investor 875 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 ditentukan oleh nilai investasi dan jumlah dibuka justru muncul badai besar, yaitu investor. Untuk melaksanakan kegiatan semacam investasi tersebut, seorang investor perlu mendorong investor untuk menjual saham pengambilan keputusan investasi untuk dengan segera, maka terjadilah panic membeli, mejual atau mempertahankan selling dan harga saham mulai bejatuhan. kepemilikan saham. Investor yang rasional Karena harga underlying stock jatuh maka dalam keputusan harga derivative securities pun mengalami bermakna bahwa dalam pengambilan kehancuran dalam waktu dua hari indeks keputusan, tindakan yang dipilih adalah induatrial jatuh 87 poin di hari pertama tindakan dan kemudian berlanjut dengan 34 poin teori pengambilan yang tertinggi menghasilkan yang utulitas diharapkan ada invisible hands yang di hari berikutnya. (Puspitaningtyas,2012). Selain itu investor Hal yang lebih tidak masuk akal yang berpikir rasional akan melakukan terjadi pada peristiwa kedua yaitu harga analisis dalam pengambilan keputusan saham dengan mempelajari laporan keuangan bersamaan mengalami penurunan yang perusahaan serta mengevaluasi kinerja sangat tajam. Beberapa bursa di dunia bisnis perusahaan tersebut. juga mengalami hal yang serupa akibat Kasus yang terjadi pada tahun di adanya NYSE dalam penularan saat tersebut. yang Terjadi 1986 di pasar modal Amerika Serikat yaitu, kepanikan luar biasa dikalangan investor jatuhnya harga saham terjadi karena sehingga pasar menjadi tidak terkendali. histeria investor yang berlebihan, yang Tidak tidak dapat dijelaskan dengan logika. menejelaskan Contohnya kasus market crash, yang belakang memperlihatkan jelas betapa Segera setelah kejadian pertama Shiller emosi dapat mengalahkan rasio para mengirimkan kuisoner kepada 300 investor pelaku pasar pada saat itu. Dua peristiwa secara acak di Amerika Serikat. dari 113 besar yang terjadi yaitu, crash pada pasar balasan modal responden semakin Amerika Serikat pada 11 seorangpun yang secara kedua yang yang dapat rasional peristiwa diterima, latar tersebut. hanya mengacu 3 pada September 1986 (Black Thursday) dan 19 economic and financial news and rumors, Oktober 1987 (Black Monday). Peristiwa sedangkan pertama bahwa mereka menjual sahamnya karena dipicu oleh pembicaraan selebihnya mengatakan berbagai kalangan mengenai inflasi yang orang mengakibatkan harga future contracts mengalami kajatuhan. Shiller menemukan atas mengalami hal serupa berkenaan dengan crash yang penurunan, meskipun tidak serius bila terjadi pada tahun 1987, dari banyak dibandingkan dengan penurunan rata- kuisoner yang disebar lebih dari dua per rata selama sepekan terakhir. Namun tiga memberikan jawaban yang tidak ada ketika New York Stock Exchange (NYSE) kaitannya dengan ekonomi, keuangan, obligasi pemerintah 876 lain juga menjual dan pasar JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 atau politik. Kemudian Shiller Indonesia dapat dilakukan sesuai dengan menyimpulkan bahwa tindakan investor prinsip yang tidak terkendali dilatarbelakangi konvensional. Dilihat dari sisi syariah, pasar oleh aspek psikologis investor, seperti modal adalah salah satu sarana, produk syariah maupun secara ketakutan (fear), ketamakan (greed), dan atau kepanikan (madness). muamalah adalah suatu kegiatan yang Bagi seorang investor muslim, kegiatan muamalah. Kegiatan mengatur hubungan perniagaan. aspek rasionalitas bukan hanya aspek Prinsip syariah di pasar modal satu-satunya yang harus dipertimbangkan berdasarkan atas Fatwa Dewan Syariah dalam keputusan investasinya. Ada aspek Nasional (DSN) No.40/ DSN-MUI/ X/ 2003 lain yang tidak kalah pentingnya yaitu Tentang moral Umum Penerapan kegiatan yang dilarang dalam investasi. bidang Pasar Modal adalah Prinsip Islam dalam kegiatan investasi berikut : setidaknya mencakup lima aspek, yaitu: a. spiritual yang akan memfilter Pasar Modal dan Prinsip Pedoman Syariah di sebagai Pasar modal adalah kegiatan yang tidak mencari rezeki pada hal yang bersasngkutan dengan penawaran haram, umum tidak didzalimi, mendzalimi keadilan dan dalam tidak dan perdagangan efek, distribusi perusahaan publik yang berkaitan pendapatan, dan tidak ada unsur riba, dengan efek yang diterbitkannya, maysir (perjudian, spekulasi), dan gharar serta lembaga, dan profesi yang (ketidakjelasan). berkaitan dengan efek. b. II. TINJAUAN PUSTAKA pasar modal adalah sebagai kegiatan perdagangan efek, dari kegiatan muamalah melarangnya. menjelaskan Undang-Undang dengan prinsip syariah atau tidak. Namun Dengan modal bahwa (2011:23) kegiatan pasar modal tersebut dilakukan modal tersebut dilakukan dengan prinsip- pasar Sutedi pasar modal tidak membedakan apakah membedakan apakah kegiatan pasar kegiatan adalah mubah (boleh), kecuali ada dalil yang jelas Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tidak demkian, mekanisme Menurut kaidah fiqih, hukum asal pasar modal di Indonesia diatur dalam tidak. dan memenuhi prinsip-prinsip syariah. perusahaan yang berkaitan dengan efek. Kegiatan atau terutama sesuai dengan syariah apabila telah diterbitkannya, serta lembaga, dan profesi syariah seluruh perdagangannya dipandang telah yang publik yang berkaitan dengan efek yang prinsip kegiatannya diperdagangkan, bersangkutan dengan penawaran umum dan beserta mengenai emiten, jenis efek yang menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 modal mekanisme A. Pasar Modal Definisi Pasar kegiatan pasar modal Indonesia dapat di dilakukan sesuai prinsip-prinsip syariah dan 877 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 dapat pula dilakukan tidak sesuai dengan perusahaan yang berbentuk Perseroan prinsip-prinsip syariah. Terbatas (PT) atau yang biasa disebut Pasar modal sebagai lembaga intermediasi antara berbagai Emiten. Pemilik saham juga merupakan pelaku pemilik sebagian dari perusahaan sesuai pasar memiliki beberapa peranan penting dengan dalam suatu (Sunariyah, 2000:115). Para pemegang dalam saham (stock holder) merupakan pemilik bahwa perusahaan kegiatan negara. perekonomian Aziz (2010:68) pandangannya menyatakan porsi saham yang yang dapat dimiliki menikmati peran fundamental pasar modal adalah: keuntungan perusahaan sebesar dengan 1. Memberikan fasilitas secara langsung modal kepada pemegang 2. pemilik modal untuk saham Selain para mendapatkan keuntungan dari deviden, selisih nilai beli Memberikan kepada saham dengan nilai jual saham (capital mendapatkan gain) juga merupakan keuntungan yang tambahan modal guna menstabilkan bisa diperoleh oleh pemegang saham. likuiditas Disamping memperoleh manfaat finansial menjual fasilitas untuk perusahaannya kepemilikan dengan saham atau para pemegang saham juga memiliki obligasi perusahaan Memfasilitasi perusahaan 4. disetorkan. berpartisipasi meraih keuntungan pengusaha 3. yang keuntungan lain yaitu hak suara dalam berbagai untuk upaya aktivitas meningkatkan saham perusahaan. yang Pada diterbitkan umumnya oleh sebuah kemampuan keuangan perusahaan perusahaan (emiten) yang melakukan dalam ekspansi usaha penawaran umum (Initial Public Offering) Mempermudah ada dua macam, yaitu saham biasa membagi perusahaandalam pengelolaan keuangan (common stock) dan saham istimewa internal perusahaan dengan kegiatan (preferred stock). keuangan eksternal perusahaan Saham syariah adalah saham yang memenuhi kriteria pemilihan saham B. Saham Istilah saham berasal dari bahasa syariah berdasarkan Peraturan Bapepam arab sahmun yang artinya “andil” atau & “peran Penerbitan Daftar Efek syariah, pasal 1.b.7. serta dalam berserikat”. LK No. II.K.1 tentang Sedangkan menurut istilah saham adalah Persyaratan satuan termasuk saham syariah: nilai atau pembukuan berbagai instrument mengacu pada keuangan bagian dalam 1. Tidak yang emiten melakukan bunga, Undang sebagainya. yang berlaku di dikeluarkan oleh asuransi 2. Memenuhi Indonesia saham adalah surat berharga yang dan sahamnya kegiatan usaha seperti judi, jasa keuangan berbasis kepemilikan sebuah perusahaan. Menurut UndangPerseroan yang Kriteria rasio-rasio sebagai berikut: sebuah 878 konvensional, dan keuangan JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 a. Total utang yang berbasis bunga motif yang mendasari seseorang dibandingkan dengan total ekuitas melakukan investasi, antara lain: tidak lebih dari 82%. a. Untuk mendapatkan kehidupan yang b. Total pendapatan pendapatan tidak dibandingkan bunga dan lebih layak di masa yang akan datang. halal lainnya Kebutuhan dengan total kehidupan untuk yang mendapatkan layak merupakan pendapatan usaha (revenue) dan harapan dari setiap manusia, sehingga pendapatan lain-lain tidak lebih dari untuk 10%. pengorbanan dan kerja keras saat ini mendapatkannya diperlukan untuk mencapainya di masa yang C. Investasi Para ekonom dunia akan datang. mengemukakan definisi yang berbeda- b. Mengurangi tekanan inflasi beda mengenai investasi. Tandelilin dalam Faktor Huda investasi terhindarkan dari perekonomian, yang sebagai komitmen atas sejumlah dana dapat dilakukan adala meminimalisir atau sumber daya lainnya yang dilakukan resiko dengan adanya inflasi tersebut. pada saat ini dengan tujuan memperoleh Dengan seseorang melakukan investasi sejumlah keuntungan di masa yang akan dalam kepemilikan perushaan atau datang. Sementara itu Puspitaningtyas suatu obyek maka seseorang tersebut dan Kurniawan (2012) mengemukakan dapat terhindar dari resiko penurunan bahwa investasi dapat diartikan sebagai nilai kekayaan atau hak miliknya yang suatu diakibatkan oleh inflasi. (2007:5) kegiatan mengartikan untuk menempatkan sejumlah dana pada satu atau lebih pada suatu aset dengan selama periode harapan penghasilan atau investasi. Tujuan kegiatan investasi tidak usaha pernah untuk dapat menghemat pajak memperoleh investor ini c. Sebagai tertentu peningkatan inflasi Untuk mendorong tumbuhnya investasi nilai beberapa negara di dunia melakukan melakukan kebijakan yang dapat menumbuhkan adalah untuk investasi dengan cara memberikan memperoleh pendapatan atau tingkat fasilitas pengembalian investasi (return) di masa masyarakat yang melakukan investasi depan. Selain itu menurut pandangan pada bidang usaha tertentu. Sharpe dalam Huda (2007:8) investasi perpajakan kepada Seorang muslim boleh memilih tiga berarti mengorbankan dollar sekarang alternatif atas dana yang untuk dollar di masa depan. Hal ini berarti yaitu: penanaman bentuk uang kas (idle cash), memegang modal saat ini untuk diperoleh manfaatnya di masa depan. Tandelilin memegang tabungan (2010:11) dalam berproduksi, mengemukakan bahwa ada beberapa dalam 879 atau kegiatan dimilikinya, kekayaan bentuk aset dalam tanpa menginvestasikannya produktif seperti JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 kepemilikan proyek-proyek. Ryandono berinvestasi berdasarkan prinsip syariah (2008:23) menyatakan bahwa investasi harus menjauhi hal-hal berikut ini: syariah adalah investasi yang didasarkan a. Terbebas dari unsur riba atas prinsip-prinsip syariah, baik investasi Riba secara etimologi berarti tumbuh pada sektor riil maupun sektor keuangan. dan Oleh terminologi karena itu merencanakan, dalam mengelola, mengendalikan mengorganisasikan usaha ini dan bertambah, ibadah kepada Allah SWT. (‘iwadh) surat ulama definisi diantaranya sebagai kelebihan yang tidak Al-Qur’an para memberikan kesunguhan dan diniatkan sbagai bentuk Dalam dalam syariah banyak perlu dan ada padanan yang tidak pengganti dibenarkan Al-Hasyr syariah yang disyaratkan oleh salah ayat 18, Allah telah meberikan gambaran satu dari dua orang yang berakad. kepada setiap manusia untuk melakukan Imam kegiatan investasi pada kehidupannya kitabnya baik di dunia sampai di akhirat. Hal ini mendefinisikan dijelaskan dalam Al-Qur’an surat sebagai penambahan atas harta pokok tanpa berikut: adanya transaksi bisnis riil. Secara garis besar riba terbagi menjadi dua Badrudin Al ‘Aini dalam ‘Umdatu al-Qari riba sebagai kelompok besar yaitu, riba utang piutang dan riba jual beli. Riba atas Yā-ayyuhā‘l-lażīna āmanū‘t-taqū L-lāha waltanẒur nafsun mā qaddamat ligadin wāttaqū L-lāha inna L-lāha khabīrun bimā ta'malūna. utang piutang terbagi menjadi riba qardh dan riba jahiliyah. Sedangkan yang termasuk dalam kelompok riba Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Departemen Agama RI,2011: 549). jual beli adalah riba fadhl dan riba nasi’ah. Kemudian jenis barang ribawi, mayoritas ulama bersepakat bahwa yang termasuk dalam barang ribawi ada enam yaitu, emas, perak, garam, tepung, gandum, dan kurma Dalam ayat tersebut menerangkan (bahan makanan pokok). bahwa Allah AWT memerintahkan kepada b. seluruh hamba-Nya untuk beriman dan Terhindar dari unsur gharar dengan Secara etimologi gharar bermakna melakukan amal shaleh sejak dini sebagai kekhawatiran atau resiko, dan gharar bekal berarti melakukan investasi untuk akhirat mengahdapi hari juga kecelakaan, perhitungan. menghadapi kerugian, dan suatu atau Satrio dalam Huda (2007:24-30) kebinasaan. Gharar juga dikatakan menjelaskan bahwa dalam melakukan sebagai sesuatu yang bersifat tidak transaksi keuangan termasuk juga dalam pasti (uncertainty). Jual beli gharar 880 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 berarti sebuah mengandung yang untuk ketidakpastian mendapatkannya. kedua belah pihak yang bertransaksi, merampok, atau aktivitas jual beli yang obyek tidak halal hukumnya. tidak diyakini Makanan atau barang halal yang diperoleh dengan dapat cara (mencuri, bathil dan lainnya) menjadi e. Terhindar dari unsur syubhat diserahkan. Kata syubhat mempunyai arti mirip, Terhindar dari unsur judi (maysir) serupa, Secara etimologi bermakna mudah, Dalam terminologi syariah syubhat sehingga maysir merupakan bentuk diartikan obyek yang diartikan sebagai yempat yang tercampur (antara halal dan untuk sesuatu. haram), akan tetapi tidak diketahui sesuatu secara pasti apakah ia sesuatu yang karena seseorang yang seharusnya halal atau sesuatu yang haram, dan berusaha dengan bersusah payah, apakah mencari jalan pintas dengan harapan bathil. memudahkan Dikatakan apa memudahkan yang tercapai d. unsur beli (jahalah) atau ketidaktahuan antara akadnya c. jual dikehendaki walaupun dapat semisal dan sebagai ia bercampur. sesuatu merupakan perkara hak atau D. Perilaku Keuangan bertentangan Teori perilaku keuangan dengan prinsip syariah. (behavioral Terhindar dari unsur haram diartikan sebagai aplikasi ilmu psikologi Investasi yang dilakukan oleh investor dalam disiplin ilmu keuangan. Perilaku muslim unsur keuangan merupakan analisis berinvestasi yang haram menggunakan ilmu psikologi dalam ilmu yang dilarang keuangan, yaitu suatu pendekatan yang harus haram. terhindar Sesuatu merupakan segala dari oleh Allah AWT dan Rasulullah SAW. jelas Kata melakukan haram secara etimologi finance bagaimana dapat theory) manusia investasi (investor) atau yang bermakna melarang. Sesuatu yang berhubungan haram dipengaruhi oleh faktor psikologi. Daniel berarti dilarang untuk dengan keuangan dilakukan. Dalam kaidah ushul fiqh (1998) haram didefinisikan sebagai sesuatu psikologi mempengaruhi perilaku investor yang disediakan hukuman bagi yang dan harga saham. Pendekatan psikologi melakukannya disediakan berkaitan dengan feeling, temperamen, pahala bagi yang meninggalkannya dan motivasi yang setiap saat dapat karena diniatkan untuk menjalankan berubah. dan syariat Allah SWT. Secara garis besar mengungkapkan Selama tahun bahwa 1990-an faktor sampai haram diketegorikan menjadi dua, sekarang, behavioral finance muncul ke yaitu permukaan haram secara zatnya dan haram karena proses yang ditempuh sejalan perkembangan 881 dengan dunia tuntutan bisnis dan JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 akademik yang mulai menyikapi adanya E. Perilaku Investor aspek perilaku dalam proses pengambilan 1. Perilaku Rasional Investor keputusan keuangan atau investasi. Hal ini banyak peran diinspirasi perilaku oleh Menurut meningkatnya sebagai salah keuangan satu faktor sekuritas. perilaku Ricciardi (2000) and keuangan of perilaku sebuah the yang model mempengaruhi investor. didorong understanding merupakan psikologis “behavioral finance attempts to explain increase (2010) yang menekankan implikasi potensial dari penentu dalam pembelian dan penjualan Menurut Hayes oleh Kemunculannya dugaan bahwa konvensional teori kurang reasoning patterns of investors,including memperhatikan the emotional processes involved and the membuat keputusan investasi. Teori –teori degree investasi dibangun atas dasar berbagai to which they decision-making influence the Perilaku process”. asumsi, salah bagaimana satu asumsi investor utamanya keuangan mencoba menjelaskan dan adalah bahwa manusia selalu berfikir meningkatkan pemahaman tentang pola rasional dalam setiap proses pengambilan dari alasan investor termasuk didalamnya keputusannya. Investor juga diasumsikan aspek emosional dan derajat dari aspek selalu tersebut informasi yang tersedia, mampu untuk dalam pengambilan spesifik mempengaruhi keputusan. perilaku Secara keuangan proses lebih mau memperhatikan mengevaluasinya mencoba memcari dan jawaban semua mampu untuk berdasarkan hasil untuk mencari jawaban atas pertanyaan analisis rasional atas hasil tersebut. Pada what, why, dan how keuangan dan dasarnya semua informasi sudah tersedia investasi dari sudut pandang manusia. di pasar, namun investor akan menerima Litner (1998) menjelaskan bahwa dan menganalisis informasi yang tersedia behavioral finance merupakan suatu ilmu dengan cara beragam. Sebagian besar yang mempelajari bagaimana manusia teori yang berkaitan dengan pasar modal menyingkapi dan bereaksi atas informasi didasarkan pada asumsi bahwa setiap yang ada dalam upaya untuk mengambil investor memperhatikan seluruh informasi keputusan yang yang tepat dan ada di pasar dan berperilaku mengoptimalkan tingkat pengembalian dengan rasionalitas (Singh, 2009). Nagy dengan dan memperhatikan resiko yang Obenberger (1994) dalam melekat di dalamnya. Tujuan dari perilaku penelitiannya keuangan dan beberapa faktor lain selain accounting memprediksi implikasi-implikasi sistematis information dan self image coincidence pasar keuangan dari sudut pandang yang juga mempengaruhi investor dalam psikologi. melakukan adalah memahami mengklasifikasikan investasi yaitu neutral information, classic, dan social relevanve. 882 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 1. Neutral adalah Information informasi berasal dari dimana luar perusahaan dalam bentuk kepedulian yang terhadap lingkungan (CSR). menunjukan informasi yang tidak berat sebelah, informasi ini 2. Faktor-Faktor Psikologi Investor mencakup Invanova dalam Puspitaningtyas perkembangan investasi (perubahan (2013) harga indicator kerapkali menunjukan perilaku irasional ekonomi (inflasi, tingkat suku bunga, (irrational behavior) di samping sering dll). melakukan saham, dll) dan para investor di pasar tindakan modal berdasarkan 2. Accounting Information yaitu informasi pertimbangan yang jauh menyimpang yang berhubungan dengan laporan dari asumsi rasionalitas. Investor mungkin keuangan perusahaan, yang meliputi saja data pada laporan dan prospectus, terhadap informasi, namun tidak menutup penilaian terhadap kemungkinan adanya unsur subyektifitas, saham dengan menghitung NPV, IRR dan lain-lain. informasi berhubngan lainnya yang yang cepat yang justru mempengaruhi lebih perilaku dominan investor. Kent penilaian Daniel (1998) mengungkapkan bahwa terhadap perusahaan meliputi, reputasi psikologi mempengaruhi perilaku investor perusahaan, posisi perusahaan (market dan harga saham. Lebih jauh lagi, Kent leader, menjelaskan market concern), dengan reaksi emosi dan beberapa faktor psikologis 3. Self Image/Firm Image Coincidence merupakan memberikan follower produk dan atau new pelayanan psikologis perusahaan. 4. Classic investor bahwa berkaitan pendekatan dengan feeling, temperamen dan motivasi yang setiap merupakan menentukan kemampuan kriteria saat pada dapat menemukan berubah. bukti Ritter bahwa (2003) investor di dasar ekonomis dari perilaku investor, Jepang, Taiwan, da Amerika Serikat telah yang tentang kehilangan uang dalah jumlah cukup harga besar dalam trading karena perilaku yang saham pada pembukaan, konsekuensi rasional. Beberapa faktor psikologi yang pajak yang harus dibayarkan, dan mempengaruhi perilaku investor dalam kemampuan untuk memperkecil resiko. keputusan investasinya adalah sebagai deviden 5. Social meliputiinformasi yang diharapkan, Relevance menyangkut berikut: informasi tentang posisi keberadaan 1. Overconfident adalah perasaan saham perusahaan dalam saham yang percaya kepada dirinya sendiri secara terdaftar di bursa (termasuk blue chip berlebihan sehingga dapat membuat atau second linier), jangkauan operasi investor perusahaan (lokal atau internasional), terhadap pengetahuan dan dapat dan membuat tanggung jawab sosial menjadi investor overestimate menjadi underestimate terhadap prediksi yang 883 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 dilakukan karena investor lebihkan melebih- (Nofsinger,2005:64), kemampuannya misalnya good company pasti good stock. (Nofsinger,2005:10). 8. Familiarity 2. Data Maining. Investor menemukan investor adalah untuk kecenderungan berinvestasi pada pola diluar random dengan membaca, perusahaan yang sudah dikenalnya meneliti data di masa lalu (historical (Nofsinger,2005:68). data), dan menggunakannya sebagai 9. Fear and Greed adalah rasa ketakutan alat ukur untuk meprediksi kejadian di dan masa yang akan datang.(Roth,2007) naluri manusia dimana seseorang akan 3. Herd-Like Behavior, merupakan perilaku lari dari sesuatu yang membahayakan investor untuk melakuka transaksi jual- dan menghampiri dalam hidupnya. beli (Roth,2007) saham dengan motif untuk meramaikan bursa.(Tilson,2005) 4. Social adalah Interaction keserakahan yang merupakan 10. Lost Aversion. Investor merasa lebih interaksi terluka jika mengalami loss daripada antara investor dengan broker atau mengalami antara satu investor dengan investor jumlah yang sama.(Roth,2007) lain yang berkaitan dengan investasi. 11. Anchoring, meskipun gain perilaku dalam investor dalam Interaksi sosial dengan pelaku bursa melakukan perdagangan saham yang dan investor lain dapat mempengaruhi hanya terkunci pada harga, baik harga keputusan pada investor dalam investasi (Nofsinger,2005:75). 5. Emotion masalalu maupun masa kini(Roth,2007). berkaitan adaya 12. Pride and Regret, adalah perasaan badmood atau goodmood investor gembira pada saat keputusan yang yang dapat mempengaruhi keputusan dibuat investor. penyesalan Emosi terpenting keputusan dengan merupakan dalam karena ketidakpastian bagian pengambilan memiliki yang dibuat Quo. lebih ketika tidak berjalan tinggi 3. Perilaku Religius Investor merasa mengatur baik keputusan baik(Nofsinger,2005:22). Islam Investor dengan tingkat (Nofsinger,2005:86). 6. Status berjalan merupakan kehidupan yang dengan ajaran dalam dan yang semua nyaman pada style atau gaya yang dimensi baik, akidah, ibadah, dan semua dimiliki. aspek Dengan investor kata enggan lain keluar seorang dari zona kehidupan manusia termasuk dalam hal muamalah, khususnya pada nyaman mereka.(Roth,2007) hal yang berkaitan dengan ekonomi. Ibnu 7. Representativeness. Adalah penilaian Khaldun dalam Asytuti (2010:3) berdasarkan stereotypes yakni dua hal menjelaskan syariah mempunyai peranan yang yang penting dalam membentuk perilaku memiliki kualitas yang sama masyarakat 884 dalam pembangunan JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 ekonomi. Syariah kerjasama, kebaikan mengutamakan menanamkan seperti, integritas, Dimensi pengetahuan agama atau kualitas ketaatan, kejujuran, kesederhanaan, kedilan, ilmu menunjuk pada seberapa tingkat pengetahuan dan pemahaman seorang muslim terhadap ajaran-ajaran kedamaian, dan keharmonisan sosial serta agamanya, mengontrol tingkah lakunya. ajaran-ajaran pokok dari agamanya, Ancok dan Sudarsono (1994) sebagaimana mnyatakan bahwa rumusan Glock dan sucinya. Stark yang membagi religiusitas menjadi 5. Dimensi lima dimensi memiliki dalam tingkat kesesuaian tertentu dengan terutama mengenai termuat dalam kitab pengamalan dapat disejajarkan dengan akhlak islam, Dimensi pengamalan atau akhlak diantaranya : menunjuk pada seberapa tingkatan 1. Dimensi keyakinan dapat disejajarkan seorang muslim berperilaku dimotivasi dengan akidah oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu Dimensi keyakinan atau akidah Islam bagaimana individu berelasi dengan menunjuk dunianya, terutama dengan manusia pada seberapa tingkat keyakinan seorang muslim terhadap kebenaran ajaran lain. agamanya, Religiusitas atau kehidupan berapa terutama terhadap ajaran-ajaran yang penting dalam kehidupan bersifat fundamental dan dogmatik. karena religiusitas memberi 2. Dimensi praktik agama dapat yang besar terhadap manusia pengaruh tingkah laku, disejajarkan dengan syariah ketenangan Dimensi peribadatan (praktik agama) manusia, serta kebahagiaan hidup oleh atau syariah menunjuk pada seberapa karena tingkat merupakan kepatuhan seorang muslim itu emosi, keyakinan pengukuran perkara diri religiusitas yang penting. dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan Pengukuran religiusitas dalam perspektif ritual Islam dapa dibuat, namun mempunyai sebagaimana disuruh dan dianjurkan oleh agamanya. 3. Dimensi pengalaman prinsip tertentu yang harus dipatuhi agar dapat pengukuran menjadi tepat dan selaran disejajarkan dengan ihsan Dimensi pengalaman dengan ajaran Islam. Menurut Manap dkk (atau (2007), penghayatan) atau ihsan menunjuk dalam mengalami merasakan perasaanperasaan religiusitas dalam perspektif Islam adalah : pada seberapa jauh tingkat seorang muslim prinsip-prinsip 1. Peilaian religiusitas dari perpektif dan individu atau kelompok berdasarkan dan aspek zahir (tampak) saja. pengalaman-pengalaman religius. 2. Penilaian religiusitas dapat dibuat, 4. Dimensi pengetahuan agama dapat namun penilaian sebenarnya yang disejajarkan dengan ilmu 885 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 tepat mengenai seseorang atau informasi akuntansi memiliki nilai relevansi kelompok adalah di sisi Allah. 3. Pengukuran karena religiusitas perspektif Islam dalam statististik berdasarkan perlu dibuktikan dengan dengan nilai sebagai menjelaskan nilai diarahkan untuk kemampuan perusahaan yang menginvestigasi hubungan empiric antara nilai-nilai pasar sempurna melahirkan akhlaq yang saham (stock market values) dengan mulia berbagai angka informasi akuntansi yang yang Islam secara yang 6. Simbol syariat berhubungan didefinisikan amalan. 5. Pengahayatan akuntansi pasar. Relevansi nilai informasi akuntansi manifestasi iman, islam, dan ihsan. 4. Iman informasi mempunyai kaitan dimaksudkan untuk dengan religiusitas tidak semestinya angka-angka tersebut dalam penilaian memiliki interpretasi yang sama bagi fundamental perusahaan. individu yg berbeda. menilai manfaat Tujuan investasi dapat tercapai 7. Standar pengukuran religiusitas dalam apabila investor tepat dalam mengambil perspektif Islam adalah Al-Qur’an dan keputusan investasi, sehingga keputusan As-Sunnah. tersebut Shahzad dkk juga resiko yang akan dihadapi. Menurut (2013) Sharpe dalam Huda (2007: 9-10), ada konsep mengenai investor yang rasional dalam teori bermakna pengambilan bahwa dalam tahapan dalam pengambilan keputusan keputusan investasi yang harus dihadapi oleh investor mengambil antara lain: keputusan, tindakan yang dipilih adalah 1. Menentukan kebijakan investasi tindakan yang menghasilkan utilitas (utility) Terdapat tertinggi yang diharapkan. Investor yang tingkat rasional akan melakukan analisis dalam yang dilakukan antara saja pengembalian dan antara resiko, namun investor juga harus memahami bahwa ada kemungkinan perusahaan, serta mengevaluasi kinerja resiko yang berpotensi menyebabkan bisnis perusahaan dengan tujuan untuk kerugian. memgambil keputusan investasi investasi 2. Analisis sekuritas yang akan memberikan nilai kepuasan Langkah yang optimal. selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap sekuritas Puspitaningtyas (2012) menjelaskan yang bahwa pada umumnya dalam proses keputusan posoitif hanya untuk memperoleh kekayaan lain dengan mempelajari laporan keuangan pengambilan hubungan maka tujuan investasi dari investor tidak proses pengambilan keputusan investasi. Analisis mempertimbangkan tingkat keuntungan yang diharapkan dan F. Keputusan Investasi Menurut sudah meliputi penilaian terhadap sekuritas baik secara individual maupun investasi, beberapa sekelompok sekuritas. 886 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 3. Pembentukan portofolio mempertimbangkan indicator-indicator Dalam tahap ini membentuk portofolio yang menunjukan perilaku rasional dalam yang melibatkan identifikasi aset yang bertransaksi saham. Indikator yang dipakai mana oleh dalam yang akan investasi menjadi dan pilihan menentukan kelima rasional informan dalam perilaku saham adalah information dimana bertransaksi berapa besar investasi pada masing- indicator masing sekuritas. informasi-informasi dari luar seperti ulasan 4. Melakukan revisi portofolio di neutral media keuangan dan keadaan Sejalan dengan berjalannya waktu, ekonomi secara umum menjadi penting investor bagi investor untuk menjadi pertimbangan mungkin akan mengubah tujuan dari investasi awalnya, yaitu dalam membentuk portofolio baru yang lebih informasi ini lebih mudah didapat. optimal. keputusan Indikator 5. Evaluasi kinerja portofolio investasinya kedua pertimbangan yang karena menjadi informan adalah Pada tahapan terakhir ini, seorang accounting information dimana empat investor dari lima informan mempertimbangkan akan melakukan penilaian terhadap kinerja portofolionya secara indicator periodic baik return dan resikonya. investasinya. ditunjukan III. METODE PENELITIAN Pendekatan ini yang dalam keputusan Accounting information oleh laporan keuangan digunakan perusahaan saat ini dan pendapatan dalam penelitian ini adalah pendekatan perusahaan yang diharapkan digunakan kualitatif dengan metode studi kasus. sebagai Peneliti dianggap mampu mencerminkan tingkat menggunakan pendekatan alat analisis tradisional yang kualitatif karena diperlukan pendekatan keuntungan dan gambaran yang jelas untuk memahai mitivasi untuk memaksimalkan kekayaan perilaku investor muslim dalam berinvestasi tercapai. Deviden yang diharapkan yang di pasar modal dalam perspektif islam. ditunjukan menjadi IV. PEMBAHASAN mendalam diperoleh dilakukan terhadap hasil pertimbangan dari juga empat bonus yang diberikan perusahaan untuk terhadap para pemegang sahamnya. Nilai deviden lebih kecil jika dibandingkan dengan bertransaksi saham di pasar modal. Dari capital gain yang didapat oleh informan setiap indicator yang ada pada perilaku yang sifat investasinya jangka pendek. rasional investor, hampir semua informan keputusan indicator classic namun informan mengangpan ini sebagai informan perilaku rasional investor muslim dalam dalam sehingga diterima oleh informan tidak terlalu besar wawancara kelima penelitian oleh didapat, informan. Walaupun nilai dari deviden A. Perilaku Rasional Investor Setelah yang Indikator selanjutnya yang menjadi transaksinya pertimbangan 887 tiga informan dalam JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 keputusan transaksinya adalah social anchoring dimana dalam perdagangan informan di bursa, pengambilan keputusan jual beli saham saham tidak hanya didasarkan pada perusahaan dalam bursa. Posisi saham harga saham, terdapat hal lain yang perlu perusahaan dalam bursa menentukan dipertimbangkan dalam transaksi saham keputusan investasi dari masing-masing diantaranya faktor informan. Saham-saham yang tergolong perusahaan, dan blue chip yang banyak diminati oleh berkembang di pasar. Namun ada salah informan, menutup satu informan yang dalam keputusan kemungkinan pula saham-saham yang investasinya masih dipengaruhi oleh faktor berada pada posisi second linier juga psikologis (anchoring), hal ini karena sifat diminati oleh masing-masing informan. investasi dari informan tersebut jangka dimana relevance mempertimbangkan posisi namun tidak mendalam dilakukan terhadap Faktor psikologis lain yang dialami oleh informan kebanyakan informan adalah lost aversion diperoleh hasil penelitian terhadap faktor- dimana peraasaan sedih atau terluka faktor psikologi investor muslim dalam yang keputusannya bertransaksi saham di pasar kali ada beberapa informan yang hampir yang masih dialami nyaman dan dialami oleh beberapa informan. informan aman C. Perilaku Religius Investor yang Setelah dirasakan oleh informan ketika melakukan mendalam transaksi jual diperoleh informan enggan beli saham sehingga terhadap hasil wawancara kelima penelitian informan terhadap perilaku religious investor muslim dalam ini keputusannya bertransaksi saham di pasar jangka modal. Berkaitan dengan perilaku investor panjang informan. Faktor lainnya yang muslim dalam bertransakasi saham di kerapkali dialami oleh informan adalah pasar modal, pengetahuan dan aktivitas tersebut mencerminkan sifat dari dilakukan zona nyaman keluar perasaan terdapat beberapa fakor psikologis yang diantaranya adalah status quo dimana perasaan daripada psikologis yang telah dijabarkan masih oleh Faktor-faktor oleh besar mengalai kerugian. Selain ketiga faktor dalam keputusan bertransaksi saham di psikologisnya. lebih pada saat saham yang informan miliki ada juga informan yang sampai saat ini faktor-faktor karena mengungkapkan bahwa itu biasa terjadi investasi saham di pasar modal. Namun dipengaruhi investor Kelima informan dalam pernyataannya tersebut diawal informan memulai untuk masih oleh senang saat memperoleh keuntungan. penah mengalami semua faktor-faktor modal dialami mengalami kerugian bisa mencapai dua modal. Dari setiap faktor-faktor tersebut pasar yang trend an harga yang tercermin di pasar. wawancara kelima berita pendek, sehingga informan hanya melihat B. Faktor-Faktor Psikologi Investor Setelah fundamental dan investasi hal 888 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 keagamaan (perilaku religious) investor penilaian investasi untuk memungkinkan tidak mendorong semua informan memilih investor memilih investasi terbaik diantara instrument yang sesuai dengan syariah alternatif investasi yang tersedia. yang dalam hal ini masuk dalam indeks JII Konsep mengenai investor yang maupun ISSI. Namun ada dua informan rasional yang memilih keputusan, bermakna bahwa instrument yang sesuai dengan syariah mengambil keputusan, tindakan karena keyakinan dan pengetahuan yang dipilih dimiliki oleh informan. menghasilkan D. dengan Perilaku sadar hanya Investor Muslim analisis tanpa menginvestasikannya seperti produksi, utilitas yang yang tertinggi dalam yang 2013:2). prinsip-prinsip pengambilan antara Analisis lain laporan yang dengan keuangan perusahaan, serta mengevaluasi kinerja kegiatan kepemilikan proses investasinya. mempelajari atau bisnis perusahaan, sebagai pertimbangan proyek. dalam keputusan investasi. Investasi syariah merupakan investasi yang atas tindakan dalam dilakukan dalam bentuk uang kas (idle cash), dalam didasarkan dalam (Puspitaningtyas, keputusan alternatif atas dana yang dimilikinya, yaitu produktif pengambilan Investor yang rasional akan melakukan Seorang muslim boleh memilih tiga aset teori adalah diharapkan Dalam Bertransaksi Saham bentuk dalam syariah, baik investasi pada sektor riil maupun sektor keuangan. Oleh karena itu dalam mengelola, merencanakan, mengendalikan dan mengorganisasikan diperlukan kesungguhan dan diniatkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan memperoleh harapan dapat pengahasilan atau peningkatan nilai investasi. memerlukan informasi-informasi Informasi-informasi dari luar seperti ulasan dimedia keuangan dan keadaan Investor ekonomi yang pertimbangan merupakan faktor penting sebagai dasar perilaku dalam menjadi keputusan mudah didapat oleh investor. informasi yang ada kemudian terbentuk model umum transaksinya karena jenis informasi ini lebih untuk menentukan pilihan investasi. Dari suatu secara sebuah pengambilan proses investasi, keputusan investasi yang berupa kriteria faktor 889 pengamilan investor informasi Dalam keputusan mempertimbangkan akuntansi. Informasi JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 akuntansi diprediksi memiliki relevansi, perilaku investasinya dan investor yang karena informasi akuntansi secara statistik tidak berhubungan dalam keputusan investasinya. Relevansi dengan nilai didefinisikan nilai informasi akuntansi dengan menjelaskan nilai pasar. 2. Perilaku kemampuan suatu mempertimbangkan investor muslim mempertimbangkan perusahaan agama yang agama dan perilaku investor muslim yang tidak berdasarkan informasi akuntansi. Relevansi mempertimbangkan nilai perilakunya bertransaksi saham, sifat diarahkan hubungan untuk empirik menginvestigasi antara nilai pasar investasinya saham dengan berbagai angka informasi akuntansi yang dimaksudkan jangka dalam panjang (long term) dan jangka pendek (short term). untuk 3. Perilaku investor menilai manfaat angka-angka tersebut mempertimbangkan dalam perilaku penilaian agama fundamental perusahaan. muslim yang agama dalam bertransaksi saham lebih memilih saham yang masuk dalam Dalam teori psikologis dikatakan daftar indek syariah, baik indek JII dan bahwa seseorang akan selalu didorong ISSI. Sedangkan perilaku investor muslim oleh kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yang tidak yang mana pengaruh agama dalam saham memiliki lingkungan terbentuk dimana dari investor berada. mempertimbangkan perilaku bertransaksi komposisi saham Faktor-faktor psikologi dapat membentuk campuran untuk investor yang sifat perilaku investasinya keuangan investor dalam jangka panjang, melakukan transaksi jual beli saham di sedangkan untuk investor yang sifat bursa. Berkaitan dengan perilaku investasi investasinya jangka pendek memiliki di pasar modal, praktik dan aktivitas komposisi saham yang tidak masuk keagamaan dalam daftar indeks syariah. seratus (religiusitas) persen investor mendorongnya tidak untuk 4. Baik memilih saham syariah. investor tidak mempertimbangkan mempertimbangkan A. Simpulan dan Simpulan yang dapat diambil dari 5. Aspek sebagai berikut : investor muslim pandang, dalam yaitu mempertimbangkan dua yang agama dalam aspek psikologis agama rasional dalam Rasional yang dalam masih perilaku investasi investor muslim adalam neutral information, sudut investor faktor dipertimbangkan dalam bertransaksi saham di pasar modal dilihat yang pengambilan keputusan investasinya. pembahasan hasil penelitian ini adalah 1. Perilaku muslim mempertimbangkan agama dan yang V. SIMPULAN DAN SARAN dapat perilaku accounting information, classic, socia relevance, dan self image coindence. 890 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 6. Faktor psikologis yang dipertimbangkan masih dalam Aziz, Abdul. 2010. Manajemen Investsi perilaku investasi investor muslim adalah social interaction, anchoring, Alfabeta. Cetakan Kesatu. Daniel,Kent.1998.”Investor Psychology and representativeness, familiarity, Bandung: Syariah. herd-like Security Market Under and Over. Reaction”. Journal of Asset Finance behaviour, data maining. Vol 53, PP 1839-1886 B. Saran Hayes, Suzanne K. 2010. Exploring Investor Diharapkan penelitian ini dapat Decision in a Behavioral Finance digunakan sebagai acauan atau bahan referensi bagi penelitian Framework. Journal of Family and selanjutnya, Cunsumer Sciences Vol 102. No. 2. khususnya dalam ruang lingkup perilaku investor muslim. Disamping mengubah dari tema Hal: 56-60. itu, tanpa penelitian Huda, Nurul. Mustafa Edwin. 2007. Investasi ini, pada disarankan agar penelitian selanjutnya dapat memperluas jumlah responden, cakupan Jakarta: ataupun sehingga analisis faktor untuk yang mengetahui faktor apa mendominasi investor muslim Modal Kencana. Syariah. Cetakan Kesatu. dapat Jamaluddin, Ancok dan Fuad Nashori digunakanlah teknik kuantitatif dengan menggunakan Pasar Suroso.1994. Psikologi Islami; Solusi Atas Problem-problem Psikologi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. dalam Kumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional bertransaksi saham di pasar modal. Majelis Ulama Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Litner, G. 1998. Behavioral Finance: Why Abd. Al-Baqi, Muhammad Fuad. 2010. Investor Make Bad Decisions. The Kumpulan Hadis Sahih Al-Bukhari Planner 13 (1). Hal: 7-8. Muslim, Terjemahan Arif Rahman Manap, dkk..2007.The Principles of Islamic Hakim. Solo: Insan Kamil. Alexander, Gordon J Religiosity and Religious Personality dan William Sharpe.1997.Fundamental Investment. Prentice Hall Measurement. of Koleksi Inc, Indonesia.2013. [On-line Tanpa untuk series]. http://jurnalakademik.com/2006/0 Judul.(Online). 9/principles-of-islamic-eligiosity http://www.alquranindonesia.com/) Ilmiah Akademik: Dikongsi, Dianalisis dan Dibahaskan Englewood, New Jersey. Al-Qur’an Artikel Jurnal diakses Nafik Ryandono, Muhamad. 2009. Bursa pada Efek & Investasi Syariah. Jakarta: Kamis, 9 Januari 2013, jam 00.52 Serambi Ilmu Semesta. Cetakan WIB. Kesatu. 891 JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 Nagy, Robert dan Obenberger. 1994. Factors Influencing Investors Interdisciplinary Financial Vol. 4. No. 10. Hal: 605-619. Analysts Journal. hal 63-68. Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Nofsinger, Jhon R. 2005. Psychologi of Secon Investing. Edition. Pasar New Akuntansi dan Jakarta: Sinar Grafika. Cetakan Kesatu. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan 16. No. 2. Hal: 164-183. Zarah dan Unit Sutedi, Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah. Manfaatnya bagi Investor. EKUITAS: Puspitaningtyas, Yogyakarta: Manajemen Preusan YKPN. Puspitaningtyas, Zarah. 2012. Relevansi Informasi Modal. Penerbit dan Percetakan Akademi Jersey. Precentice-Hall Inc. Nilai of Contemporary Research In Business Individual Behaviour. Journal Investasi. Yogyakarta: BPFE Agung Tilson, Whitney. 2005. Applying Behavioral Kurniawan. 2012. Prediksi Tingkat Finance to Value Investing. Artikel Pengembalian Partner LLC.com Investasi Berupa Deviden Yield berdasarkan Analisis Finansial Rasio. Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi, dan Bisnis, Vol. 16. No.1. Hal: 89-98. Puspitaningtyas, Investor Zarah. dalam 2013. Perilaku Pengambilan Keputusan Investasi. (Diakses dari www.researchgate.com pada Senin, 26 Januari 2014, pukul 19.48) Ricciardi, V dan Simon. 2000. What is Behaviour in Finance?. Business, Education,and Technology Journal. Fall. Hal:1-9. Ritter, Jay R. 2003. “Behavioral Finance”. Pasific-Basin Finance Journal Vol 11, pp 429-437. Roth, Allan S. 2007. Behavioral Finance. Article Wealth Logic, LLC. Shahzad, Syed J.H. dkk. 2013. Stock Market Efficiency: Behavioral or Traditional Paradigm? Kawachi Evidence Stock Exchange From and Investor Community of Pakistan. 892