REPORT AUDIT ti - Trisula International

advertisement
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
Tanggal 30 September 2013 dan 2012 (Tidak Diaudit)
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk
DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 30 September 2013 (Tidak diaudit)
dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta untuk
periode sembilan bulan yang berakhir
30 September 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ....................................................................................... 1 – 3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .......................................................................... 4 - 5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................................................................................... 6 - 7
Laporan Arus Kas Konsolidasian …...............................................................................................
8
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian............................................................................. 9 - 68
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2013
31 Desember 2012
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain - Pihak ketiga
Persediaan - bersih
Uang Muka
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
2g,2h,2s,4,32,33
2g,2i,2s,5,32,33
63.774.736.128
56.089.462.390
93.162.727.854
3.490.119.389
1.113.226.868
106.092.258.986
14.385.943.400
6.360.186.932
8.346.286.756
90.864.195.696
2.585.800.159
638.428.248
110.011.958.638
17.444.367.102
2.881.647.285
6.010.902.940
296.725.486.313
286.526.762.458
2t
1.314.895.550
427.243.299
2l,2n,3,9
87.013.648.393
71.267.277.531
2m,2n,3,10
5.534.441.459
5.657.249.658
2g,2i,32,33
2.589.400.133
1.707.028.297
1.855.109.188
514.629.826
98.159.413.832
79.721.509.502
394.884.900.145
366.248.271.960
2f,31
2g,2i,2s,5,32,33
2j,3,6
7
13a
2k,8
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan – bersih
Aset tetap - setelah
Dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp. 86.645.271.457
untuk 30 September 2013, serta
Rp. 80.730.102.344 untuk
31 Desember 2012
Properti investasi - setelah
Dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp. 1.148.543.899
untuk 30 September 2013, serta
Rp. 1.025.735.700 untuk
31 Desember 2012
Uang jaminan
Aset tidak lancar lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2013
31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Bagian liabilitas jangka
panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Hutang bank
Hutang pembiayaan konsumen
Hutang lain-lain
2g,11,32,33
2g,12,32,33
53.481.482.911
57.517.475.405
26.399.199.810
6.551.138.060
29.094.556.799
5.721.362.553
3,13b
2g,14,32,33
2r
6.820.007.848
210.033.746
8.263.361.258
1.835.926.663
1.775.379.654
3.423.386.185
354.467.830
10.049.317.063
3.267.306.418
472.804.198
2g,32,33
15
16
17
5.066.612.184
1.410.839.025
1.170.686.556
2.783.284.973
1.539.514.756
330.794.068
112.984.667.715
114.554.270.248
2g,32,33
15
16
17
2r
2t
13.892.815.677
471.096.730
1.733.822.410
906.303.099
336.872.937
5.847.831.632
1.286.390.510
413.492.487
904.399.131
336.872.937
2p,3,18
348.543.866
348.543.866
17.689.454.719
9.137.530.563
130.674.122.434
123.691.800.811
2f,31
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas jangka panjang –
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Hutang bank
Hutang pembiayaan konsumen
Hutang lain-lain
Pendapatan diterima di muka
Liabilitas pajak tangguhan – bersih
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
EKUITAS
EKUITAS YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
Modal saham – nilai nominal Rp 100 per
saham pada tanggal 30 September
2013 dan 31 Desember 2012
Modal dasar –
2.800.000.000 saham pada
tanggal 30 September 2013
dan 31 Desember 2012
Modal ditempatkan
dan disetor penuh 1.002.474.000 saham pada
tanggal 30 September 2013, dan
1.000.000.000 saham pada
tanggal 31 Desember 2012
Tambahan modal disetor - bersih
Saldo laba
Telah ditentukan
31 Desember 2012
100.247.400.000
60.556.160.355
100.000.000.000
60.061.360.355
2.000.000.000
1.000.000.000
40.548.799.696
28.461.966.479
203.352.360.051
189.523.326.834
60.858.417.660
53.033.144.315
JUMLAH EKUITAS
264.210.777.711
242.556.471.149
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS – BERSIH
394.884.900.145
366.248.271.960
penggunaannya
Belum ditentukan
penggunaannya
1c,19
1c,2q,20
30 September 2013
21
Jumlah ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
2d,22
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2013
30 September 2012
PENJUALAN BERSIH
2f,2r,24,31
495.317.105.073
402.161.541.549
BEBAN POKOK PENJUALAN
2f,2r,25,31
(371.525.100.694)
(299.560.920.279)
123.792.004.379
102.600.621.270
(44.773.406.986)
(38.971.713.887)
5.263.862.050
3.449.429.269
(20.793.385.907)
(37.572.387.903)
124.221.853
2.748.501.782
48.760.174.825
47.107.571.095
818.971.866
(3.131.184.887)
695.840.030
(3.237.646.609)
46.447.961.804
44.565.764.516
(11.651.214.526)
(11.246.768.461)
34.796.747.278
33.318.996.055
-
(6.505.834.133)
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM
DAMPAK PENYESUAIAN
PROFORMA
34.796.747.278
26.813.161.922
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
34.796.747.278
26.813.161.922
LABA KOTOR
Beban penjualan dan pemasaran
Beban umum dan administrasi
Laba (Rugi) selisih kurs
Pendapatan lain-lain - bersih
2r,26
2r,27
2r
2r,28
LABA USAHA
Pendapatan bunga
Beban keuangan
2r
2r,29
LABA SEBELUM BEBAN
PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2t,13c
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH
DAMPAK PENYESUAIAN
PROFORMA
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA
1d,2e
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
22.091.473.933
12.705.273.345
21.595.523.801
11.723.472.254
34.796.747.278
33.318.996.055
22.091.473.933
12.705.273.345
15.089.689.668
11.723.472.254
34.796.747.278
26.813.161.922
22,07
18,84
1d,2d,2e
JUMLAH
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK - SEBELUM DAMPAK
PENYESUAIAN PROFORMA
30 September 2012
1d,2d,2e
JUMLAH
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
30 September 2013
1d,20c,29
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Proforma
Ekuitas Dari
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Tambahan
Modal
Disetor - Bersih
Modal Saham
Saldo Laba
Telah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Kepentingan
Nonpengendali
Jumlah
Jumlah
Ekuitas
Saldo 1 Januari 2012
70.000.000.000
4.142.346.076
26.003.180.147
1.000.000.000
6.746.434.441
107.891.960.664
28.435.725.928
136.327.686.592
Penambahan setoran Modal Saham
(catatan 1c)
30.000.000.000
55.919.014.279
-
-
-
85.919.014.279
-
85.919.014.279
-
-
-
-
21.595.523.801
21.595.523.801
11.723.472.254
33.318.996.055
-
-
6.505.834.133
-
(6.505.834.133)
-
-
-
-
-
-
-
(2.000.000.000)
(2.000.000.000)
-
(2.000.000.000)
(4.049.250.000)
(4.049.250.000)
Laba bersih - setelah dampak
penyesuaian proforma
Penyesuaian proforma dari transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali
(Catatan 1d,2e)
Dividen tunai Perusahaan
(Catatan 23)
Dividen tunai – Entitas Anak
(Catatan 23 )
Pembalikan akun proforma ekuitas dari
Transaksi restrukturisasi entitas
Sepengendali – akuisisi saham TSC
Saldo 30 September 2012
-
-
-
-
-
-
-
-
(32.509.014.280)
-
-
(32.509.014.280)
-
(32.509.014.280)
100.000.000.000
60.061.360.355
-
1.000.000.000
19.836.124.109
180.897.484.464
36.109.948.182
217.007.432.646
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Tambahan
Modal
Disetor - Bersih
Modal Saham
Saldo 1 Januari 2013
Proforma
Ekuitas Dari
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Saldo Laba
Telah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Kepentingan
Nonpengendali
Jumlah
Jumlah
Ekuitas
100.000.000.000
60.061.360.355
-
1.000.000.000
28.461.966.479
189.523.326.834
53.033.144.315
242.556.471.149
247.400.000
494.800.000
-
-
-
742.200.000
-
742.000.000
Laba bersih - setelah dampak
penyesuaian proforma
-
-
-
1.000.000.000
21.091.473.933
22.091.473.933
12.705.273.345
34.796.747.278
Dividen tunai – Perusahan
(Catatan 23)
-
-
-
-
(9.004.640.716)
(9.004.640.716)
Pelaksanaan Waran Seri 1
(Catatan 19,20 )
Dividen tunai – Entitas Anak
(Catatan 23 )
Saldo 30 September 2013
100.247.400.000
60.556.160.355
-
-
-
2.000.000.000
40.548.799.696
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
203.352.360.051
(9.004.640.716)
(4.880.000.000)
(4.880.000.000)
60.858.417.660
264.210.777.711
PT TRISULA INTERNATIONALTbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2013
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran kas untuk beban usaha
Penerimaan dari:
Pendapatan bunga
Pendapatan lain-lain
Pembayaran untuk:
Pajak penghasilan
Beban keuangan
Aktivitas operasi lainnya
30 September 2012
493.418.733.105
(302.171.525.117)
(96.035.591.295)
(47.187.241.017)
381.331.431.394
(251.241.074.924)
(82.225.299.218)
(24.245.624.230)
818.971.866
8.032.883.070
695.840.030
2.294.070.882
(14.256.420.957)
(3.131.184.887)
(2.880.971.061)
(8.919.418.334)
(3.237.646.609)
(5.708.721.016)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
36.607.653.707
8.743.557.975
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap (Catatan 9)
Perolehan aset tetap (Catatan 9)
3.042.889.511
(26.331.400.426)
1.000.864.984
(11.388.906.423)
(23.288.510.915)
(10.388.041.439)
742.200.000
90.000.000.000
(27.000.000.000)
12.889.560.454
(2.561.249.198)
7.266.023.259
(941.891.874)
2.308.617.948
(148.395.537 )
(943.969.511)
(9.004.640.716)
(4.035.992.494)
972.883.388
(152.911.020)
(1.135.918.905)
(2.000.000.000)
(15.271.214.778)
(4.880.000.000)
-
(4.049.250.000)
(4.986.761.690)
(5.633.869.054)
42.700.958.380
7.685.273.738
41.056.474.916
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
56.089.462.390
17.197.798.273
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
63.774.736.128
58.254.273.189
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil penawaran umum perdana (Catatan 1c dan 20d)
Hasil pelaksanaan Waran Seri 1 (Catatan 1c dan 20d)
Akuisisi anak perusahaan melalui entitas sepengendali
Hutang bank jangka panjang
Penerimaan
Pembayaran
Pembayaran hutang lain-lain - jangka panjang
Penerimaan
Pembayaran
Pembayaran hutang pembiayaan konsumen
Pembayaran dividen tunai (Catatan 24)
Pembayaran hutang bank jangka pendek
Bagian pemegang saham nonpengendali atas
dividen tunai Entitas Anak
Pembayaran beban emisi saham (Catatan 21)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
8
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Trisula International (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Transindo Global Fashion
berdasarkan Akta Notaris Achmad Bajumi, S.H., No. 38 tanggal 13 Desember 2004 yang
kemudian diubah dengan Akta No. 26 dari Notaris yang sama tanggal 15 Februari 2005. Akta
Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. C-14733 HT.01.01.TH.2005 tanggal 31 Mei 2005 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 9315 tanggal 30
Agustus 2005.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Notaris
Popie
Savitri
Martosuhardjo
Pharmanto,
S.H., No. 11 tanggal 6 Juli 2012,
sehubungan dengan kepastian tentang jumlah saham yang diterbitkan oleh Perusahaan serta
jumlah saham yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana. Perubahan
tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHUAH.01.10-29704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012 (lihat Catatan 1c dan 19d).
Perusahaan tergabung dalam Trisula grup di mana PT Trisula Insan Tiara merupakan entitas
induk terakhir (ultimate parent entity).
b. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
antara lain menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pakaian jadi (garmen), industri
garmen, industri tekstil serta usaha terkait lainya.
Perusahaan berkedudukan di Gedung Trisula Center, Jln. Lingkar Luar Barat Blok A No. 1,
Jakarta Barat dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2005.
Perusahaan melakukan penjualan secara langsung melalui gerai penjualan (sales outlet) milik
sendiri dan secara konsinyasi melalui kerja sama dengan retailer di beberapa pusat perbelanjaan
yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Manado, Surabaya, Bandung, Malang, Bali, Jambi,
Palembang, Gorontalo, Yogyakarta, Bandar Lampung dan Makassar.
c. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui Surat No. S7469/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa atas nama sejumlah
300.000.000 saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada harga
penawaran Rp 300 per saham dengan disertai dengan penerbitan 75.000.000 Waran Seri 1.
Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegangnya untuk membeli satu saham
biasa atas nama pada harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Masa pelaksanaan Waran Seri 1
akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017. Bila Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan hingga
habis masa berlakunya, Waran Seri 1 tersebut menjadi kedaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku
lagi. Adapun masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 28 Desember 2012 dan
akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017.
Pada tanggal 28 Juni 2012, seluruh saham Perusahaan dan Waran Seri 1 tersebut telah tercatat
di BEI.
9
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
d. Struktur Entitas Anak
Ringkasan informasi tentang Entitas Anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Tempat
Kedudukan
Persentase
Kepemilikan
Bidang Usaha
Tahun
Awal
Operasi
Komersial
__________
PT Tritirta
Saranadamai
(TSD)
Jakarta
Penyewaan dan manajemen
properti
98%
2008
PT Trimas Sarana
Garment Industry
(TMS)
Bandung
Industri garmen (ekspor)
95%
1991
PT Trisula Garmindo
Manufacturing (TGM)
Bandung
Industri garmen (ekspor)
95%
1998
PT Trisco Tailored
Apparel
Manufacturing
(TSC)
Bandung
Industri garmen (ekspor)
50%
2000
PT Triduaribu
Bersatu (TDB) *)
Jakarta
Perdagangan pakaian jadi
dan alas kaki (impor)
51%
2012
*)
Jumlah Aset
Sebelum Eliminasi
30 September 2013 31 Desember 2012
_
__________ _____________
20.556.013.714
45.694.936.470
97.256.118.774
20.198.593.117
43.266.162.658
83.344.787.983
127.304.998.915 111.386.093.555
29.341.318.810
29.727.950.961
TDB didirikan pada tanggal 3 September 2012
Akuisisi Saham TSD
Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 98 lembar saham TSD yang mewakili
98% kepemilikan dari PT Tritirta Inti Mandiri, entitas sepengendali (under common control),
dengan biaya perolehan sebesar Rp 3.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah
tercatat aset bersih TSD pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 2.822.024.520
sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”
sebesar Rp 177.975.480 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e).
Setelah akuisisi saham tersebut, pada tanggal yang sama, Perusahaan mengambil bagian dari
penambahan setoran modal saham TSD yang disetor penuh sebesar Rp 15.944.000.000. Dengan
demikian seluruh biaya perolehan atas saham TSD adalah sebesar Rp 18.944.000.000.
Akuisisi Saham TMS
Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TMS dari PT Trisula
Textile Industries sebanyak 460 lembar saham (46%) dan dari Asia Restructuring Capital, Ltd.,
sebanyak 490 lembar saham (49%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan
biaya perolehan sebesar Rp 14.250.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah
tercatat aset bersih TMS pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 14.373.277.896
sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”
sebesar Rp 123.277.896 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e).
10
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
d. Struktur Entitas Anak (lanjutan)
Akuisisi Saham TGM
Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TGM dari PT
Trisula Insan Tiara sebanyak 18.900 lembar saham (90%) dan dari PT Trisula Textile Industries
sebanyak 1.050 lembar saham (5%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan
biaya perolehan sebesar Rp 21.007.350.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah
tercatat aset bersih TGM pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 25.204.393.660
sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”
sebesar Rp 4.197.043.660 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e).
Akuisisi Saham TSC
Pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan mengakuisisi 50% kepemilikan saham TSC dari PT
Trisula Insan Tiara sebanyak 2.779 lembar saham (50%) yang merupakan entitas sepengendali,
dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 27.000.000.000. Bagian proporsional
Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSC pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar
Rp 28.509.014.279 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali” sebesar Rp 1.509.014.279 yang seluruhnya juga dicatat sebagai bagian
dari ekuitas (lihat Catatan 2e).
Penyertaan Saham TDB
Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 1, tanggal 3
September 2012, Perusahaan dan Trading 2000 Limited, Hong Kong, pihak ketiga, telah sepakat
untuk mendirikan PT Triduaribu Bersatu (TDB) di mana dari jumlah modal ditempatkan TDB,
Perusahaan telah mengambil bagian dan menyetor secara penuh sejumlah 153 saham atau
senilai Rp 15.300.000.000. Jumlah penyertaan saham tersebut mencerminkan kepemilikan
sebesar 51%.
e. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30
September 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
Dedie Suherlan
Lim Kwang Tak
Lucas Sonny Sanjaya
Dedie Suherlan
Lim Kwang Tak
Liem Siau Bok (Alm.)
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
:
:
:
:
Tjhoi Lisa Tjahjadi
Lalit Matai
Rudolf Simarmata
Yohanes Linero
Tjhoi Lisa Tjahjadi
Lalit Matai
Rudolf Simarmata
Yohanes Linero
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Lucas Sonny Sanjaya
Michell Suharli
Ong Po Han
Liem Siau Bok (Alm.)
Michell Suharli
Ong Po Han
11
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
e. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi (selain dari Komisaris Independen dan
Direktur Tidak Terafiliasi) merupakan personil manajemen kunci Perusahaan. Manajemen kunci
memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
aktivitas Perusahaan.
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah keseluruhan karyawan tetap
yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing adalah 1.488 dan 1.443 orang
(tidak diaudit).
f. Penerbitan Laporan keuangan konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi
Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian, pada tanggal 29 Oktober 2013.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia
yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK
khususnya Peraturan
No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik”.
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun atas
basis akrual. Laporan keuangan konsolidasian tersebut diukur berdasarkan biaya perolehan,
kecuali untuk beberapa akun tertentu (seperti persediaan) yang disusun berdasarkan pengukuran
lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian tersebut disusun dengan menggunakan metode langsung (direct
method) di mana arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian adalah Rupiah.
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali untuk hal-hal yang terkait dengan penerapan
beberapa SAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2012. Perubahan SAK
yang memiliki dampak signifikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah:
12
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
-
PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang mengatur
mengenai prinsip-prinsip pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya
di antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok
perusahaan maupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang
dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai
nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling
of interest).
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan, selaku entitas induk,
dan seluruh Entitas Anak sebagai suatu entitas ekonomi tunggal (lihat Catatan 1d). Entitas anak
adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika
Perusahaan memiliki, baik secara langsung atapun tidak langsung, lebih dari setengah (50%)
kekuasaan suara pada entitas anak.
Entitas anak dikonsolidasian sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika Perusahaan memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas
anak. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang
sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa, kecuali dinyatakan lain.
Seluruh saldo, penghasilan dan beban intra perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi dari transaksi intra perusahaan dan dividen, dieliminasi secara
penuh.
Kepentingan Nonpengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas entitas anak yang tidak dapat
diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian ekuitas
yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Seluruh laba rugi
komprehensif konsolidasian diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas entitas anak namun tanpa kehilangan
pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas
entitas anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut:
• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai
tercatatnya;
• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan distribusi saham (jika ada);
• mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya;
• mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau
mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan;
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
13
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Efektif pada tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 38
(Revisi 2012), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
Sesuai dengan PSAK tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan
lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok
perusahaan maupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan
atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset
maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai buku seperti
penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur unsur laporan keuangan dari
perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk
periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah olah restrukturisasi
telah terjadi sejak awal tahun laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat
investasi pada tanggal efektif dengan nilai pengalihan dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan neto terhadap akun Tambahan Modal Disetor
di bagian ekuitas.
f.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana
didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Berdasarkan PSAK tersebut,
(1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi dengan Perusahaan dan
Entitas Anak jika orang tersebut:
(i)
memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Perusahaan dan
Entitas Anak,
(ii)
memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, atau
(iii) merupakan personil manajemen kunci dari Perusahaan dan Entitas Anak ataupun
entitas induk dari Perusahaan
(2) Suatu entitas memiliki relasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika memenuhi salah satu
dari hal berikut ini:
(i)
Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok
usaha yang sama,
(ii)
Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak
(atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu
kelompok usaha di mana Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok
usaha tersebut),
(iii) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah ventura bersama dari
pihak ketiga yang sama,
(iv) Satu entitas yang merupakan ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak serta
entitas lain yang merupakan entitas asosiasi dari Perusahaan dan Entitas Anak,
(v)
Entitas yang merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas
Anak. Jika Perusahaan dan Entitas Anak adalah penyelenggara program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak,
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam angka (1) di atas,
14
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
f.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
(vii)
Entitas yang dipengaruhi secara signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam angka
(1) (i) atau orang yang bersangkutan merupakan personil manajemen kunci dari entitas
tersebut (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan di dalam
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
g. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Pengakuan Awal Aset Keuangan
Aset keuangan diakui apabila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hak kontraktual untuk
menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset
keuangan secara reguler diakui pada tanggal transaksi yaitu tanggal ketika di mana Perusahaan
dan Entitas Anak berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.
Pengukuran pada Saat Pengakuan Awal Aset Keuangan
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL). Aset keuangan yang diukur
pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar, namun biaya transaksi
yang timbul seluruhnya akan langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal Aset Keuangan
Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada bagaimana aset keuangan tersebut
dikategorikan yaitu:
(i) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL yang merupakan aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat
pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria
tertentu) untuk diukur pada kelompok ini.
Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya tanpa dikurangi biaya transaksi
yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Seluruh keuntungan atau kerugian
yang timbul dari perubahan nilai wajar, termasuk selisih kurs, bunga dan dividen, diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki
kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan
serta Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki
aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai
(jika ada).
15
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Aset Keuangan (lanjutan)
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau aset keuangan yang tidak dikelompokkan ke
dalam salah satu dari tiga (3) kategori di atas. Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur
sebesar nilai wajar tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan
atau pelepasan lain. Perubahan nilai wajar dari aset keuangan diakui sebagai pendapatan
komprehensif lainnya [kecuali untuk kerugian penurunan nilai, laba (rugi) selisih kurs dan
bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif] sampai aset
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang meliputi akun kas dan setara kas,
seluruh akun piutang dan uang jaminan dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan
dan piutang.
Penghentian Pengakuan atas Aset Keuangan
Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan dan Entitas Anak telah,
secara substansial, mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut telah memenuhi kriteria
penghentian pengakuan.
Pada saat penghentian aset keuangan, selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari 1) pembayaran
yang diterima (termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi liabilitas baru yang ditanggung) dan 2)
keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba
atau rugi.
Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas
kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.
Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas
keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan liabilitas tersebut.
Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengukur seluruh akun liabilitas
keuangan, yang meliputi akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, beban
masih harus dibayar dan hutang bank jangka panjang, pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan FVTPL.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika,
liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.
16
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan dan Entitas Anak saat ini memiliki hak
yang dapat dipaksakan secara hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan
kuotasi harga penutupan di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Entitas Anak dapat
menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan
transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dari
instrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan
harga opsi.
h. Kas dan Setara Kas
Akun kas dan setara kas meliputi saldo kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3
(tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan
atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
i.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai.
Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang
objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang
terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana
dapat diestimasi secara andal.
Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi beberapa indikasi seperti pihak peminjam atau
kelompok pihak peminjam memiliki kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan
pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan
pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data terobservasi mengindikasikan
adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, di mana termasuk
memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau suatu kondisi yang berkorelasi dengan
wanprestasi atas aset keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat
pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah
dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan akun cadangan. Kerugian yang terjadi
diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
17
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
i.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan)
Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual dan secara kolektif untuk aset lainnya. Jika tidak
terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan secara individual, terlepas aset
tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset
yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai
secara kolektif.
Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan
tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, maka rugi penurunan nilai yang lalu dipulihkan, baik secara langsung ataupun dengan
menggunakan akun cadangan. Namun demikian pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan
jumlah tercatat aset melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan. Jumlah
pemulihan aset keuangan tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal serta aset keuangan jangka pendek lainnya dicatat
pada biaya perolehan. Penurunan yang signifikan atau berkepanjangan atas nilai wajar dari aset
keuangan tersebut di bawah biaya perolehannya merupakan suatu bukti objektif penurunan nilai.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah
tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan
dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian
penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
j.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan terdiri dari seluruh
biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada
dalam kondisi dan lokasi saat ini. Sedangkan nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam
kegiatan usaha dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan penjualan.
Biaya persediaan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average
method).
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena adanya keusangan, kerusakan dan cacat,
ditentukan secara berkala berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing
persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto. Seluruh penurunan nilai persediaan di bawah
nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan lainnya (jika ada) diakui sebagai beban pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
k. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
18
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
l.
Aset Tetap
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga
pembelian, biaya pinjaman dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Biaya perolehan juga termasuk biaya
penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana
seluruh aset tetap diukur (kecuali tanah yang tidak disusutkan) sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Seluruh biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang
bersangkutan:
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan pabrik
Kendaraan
Peralatan kantor dan perabot
4 - 20
4-8
4-8
4-8
4-8
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut (jika ada) berlaku prospektif.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dipindahkan ke
masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan
siap digunakan.
Sebagaimana diatur di dalam ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”, biaya hak legal atas tanah
ketika tanah pertama kali diperoleh, baik dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Bangunan dan Hak
Pakai, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak disusutkan, kecuali terdapat
bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan
besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas
tanah diakui sebagai bagian dari aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak
atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
m. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti (meliputi tanah, bangunan atau prasarana yang menjadi bagian
dari tanah dan/atau bangunan) yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk
menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau kedua-duanya dan tidak untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang dan jasa; atau untuk tujuan administratif; atau untuk dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.
19
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
m. Properti Investasi (lanjutan)
Setelah pengakuan awal Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana
properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai (jika ada). Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti
investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak
termasuk biaya harian penggunaan properti investasi tersebut.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis properti investasi yaitu 20 tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi kepada
pihak lain. Sedangkan transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau
dimulainya pengembangan untuk dijual.
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang "Penurunan Nilai Aset", pada setiap tanggal
pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset nonkeuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan dan
Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan (recoverable amount) atas aset
tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara 1)
nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan 2) nilai
pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari aset atau kelompok aset lain. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas
masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak
yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Sedangkan dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga
penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan
Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilainya menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Penilaian yang dilakukan pada setiap tanggal pelaporan juga menguji apakah terdapat indikasi
bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi
atau mungkin telah menurun. Jika terdapat indikasi tersebut, maka manajemen mengestimasi
jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya akan dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan
untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai yang terakhir diakui.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut
dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah
tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah
diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
20
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang
sistematis selama sisa umur manfaatnya.
o. Beban Emisi Saham Ditangguhkan
Beban-beban yang berhubungan secara langsung dengan rencana penawaran umum perdana
saham Perusahaan (lihat Catatan 1c dan 19c) ditangguhkan dan akan dikurangkan dengan akun
tambahan modal disetor yang timbul dari selisih antara harga penawaran umum perdana dengan
nilai nominal saham (lihat Catatan 2q).
p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Perhitungan imbalan pasca kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undangundang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan metode aktuarial
Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi neto dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir
periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini
liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program (jika ada) pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian aktuarial ini dibagi selama rata-rata sisa masa kerja ekspektasian dari
para karyawan.
Selanjutnya, biaya jasa lalu dibebankan pada saat imbalan tersebut telah menjadi hak (vested)
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vest. Jika
imbalan tersebut menjadi vest segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program
tersebut diubah, biaya jasa lalu segera diakui.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti pada laporan posisi keuangan konsolidasian
merupakan jumlah neto dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan (yang
didiskontokan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar aktif) ditambah
keuntungan (dikurangi kerugian) yang belum diakui, dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui
serta dikurangi nilai wajar aset program yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas secara
langsung (jika ada).
q. Tambahan Modal Disetor
Akun tambahan modal disetor seluruhnya meliputi agio saham yang merupakan kelebihan setoran
pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi saham. Biaya emisi
saham merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham sebagaimana diatur
dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham
yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan
biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan saham, dibebankan
langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012), dalam hal pengalihan aset, liabilitas, saham dan
instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas spengendali, akun tambahan modal disetor juga
meliput nilai “Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang merupakan selisih antara nilai
tercatat investasi pada tanggal efektif dengan nilai pengalihan antara entitas sepengedali tersebut.
21
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh dan nilainya
dapat diukur secara andal. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar pembayaran yang
diterima.
Manajemen menerapkan kriteria spesifik berikut di mana pendapatan dari:
- penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang dagangan kepada pelanggan,
- penjualan ekspor diakui ketika barang dagangan telah dikapalkan,
- penjualan konsinyasi melalui pihak ketiga diakui pada saat terjadinya penjualan dari pihak
ketiga tersebut,
- jasa sewa diakui sesuai dengan masa sewa (garis lurus) sebagaimana disebutkan di dalam
kontrak sewa.
Seluruh penerimaan dari pelanggan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan
disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Diterima di Muka” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang fungsional (Rupiah) berdasarkan
kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disajikan ke dalam mata uang
Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau
rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal 30 September 2013, 31 Desember 2012 dan 30 September 2012, nilai kurs yang
digunakan untuk konversi ke dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:
30 September 2013 31 Desember 2012 30 September 2012
Dolar AS
Euro
Poundsterling
Dolar Hongkong
Dolar Australia
Yen
Dolar Selandia Baru
t.
11.613
15.671
18.770
1.498
10.798
119
9.610
9.670
12.810
15.579
1.247
10.025
112
7.931
9.480
11.801
14.732
1.222
9.524
120
7.457
Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan
kepada) otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perpajakan)
yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Pajak kini diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian tahun
berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik
diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas).
22
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
t.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan
interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin
timbul.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara
dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, serta atas
kredit pajak dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang masih dapat
dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan
dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah
yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan
peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pajak tangguhan diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi komprehensif tahun
berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik
diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas).
Pajak Final
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5/2002 tanggal 23 Maret 2002, setiap pendapatan sewa
atas tanah dan/atau bangunan merupakan objek dari pajak penghasilan final sebesar 10% dan
beban yang berhubungan dengan kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan
perhitungan pajak penghasilan badan.
Perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas yang terkait dengan pajak penghasilan final
dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset ataupun liabilitas pajak tangguhan.
Pajak Final (lanjutan)
Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan diakui
secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai
pajak kini di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di
muka atau hutang pajak.
u. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada
Perusahaan selaku entitas induk selama tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
23
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
v. Segmen Operasi
Segmen operasi disajikan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang diberikan
oleh para manajer segmen kepada pembuat keputusan operasional. Segmen operasi tersebut
dikelola secara independen oleh tiap-tiap manajer yang bertanggungjawab atas kinerja dari
masing-masing segmen operasi yang ada dalam lingkup wewenangnya. Sedangkan pembuat
keputusan operasional adalah pihak yang melakukan penelaahan terhadap laporan segmen di
mana laporan tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan
menilai kinerja segmen.
3.
PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban,
aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode
pelaporan. Adanya ketidakpastian terkait dengan asumsi dan estimasi dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Pertimbangan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas Anak:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset
dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan di dalam PSAK
No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan seluruh aset
keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g dan 31).
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan dan
Entitas Anak beroperasi. Mata uang tersebut merupakan mata uang yang paling mempengaruhi harga
jual barang dan jasa atau mata uang dari satu negara yang kekuatan persaingan dan pengaruhnya
sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk
menentukan mata uang fungsional yang paling tepat dalam menggambarkan pengaruh ekonomi dari
transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari operasi Perusahaan dan Entitas Anak.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan
estimasi pada tolak ukur yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Keadaan
dan asumsi mengenai perkembangan masa depan yang ada saat ini dapat berubah akibat perubahan
pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan
dalam asumsi terkait pada saat terjadinya
24
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Penyisihan Penurunan Nilai dan Keusangan Persediaan
Penyisihan penurunan nilai masing-masing persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan
yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan, harga jual pasar, estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan
penurunan ditetapkan berdasarkan estimasi terbaik manajemen dan dievaluasi kembali serta
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi tersebut.
Jumlah tercatat persediaan sebelum penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30
September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 106.377.208.212 dan
Rp 110.586.849.883 (lihat Catatan 6).
Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi
Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset berkisar antara 4 sampai dengan 20 tahun (lihat Catatan
2l dan 2m). Estimasi tersebut adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri sejenis.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai residu aset yang bersangkutan, dan karenanya biaya penyusutan masa depan
memiliki kemungkinan untuk direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada
tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp
87.013.648.393 dan Rp 71.267.277.531 (lihat Catatan 9). Sedangkan jumlah tercatat properti
investasi pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing adalah sebesar
Rp 5.534.441.459 dan Rp 5.657.249.658 (lihat Catatan 10).
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang bergantung pada pemilihan asumsi aktuaria yang
digunakan untuk menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut meliputi antara lain tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan sebelumnya yang memiliki pengaruh lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan
pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan (lihat Catatan 2p dan 18).
Meskipun manajemen berkeyakinan bahwa asumsi pada tanggal pelaporan tersebut wajar dan telah
sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas dan beban
imbalan kerja jangka panjang. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal
30 September 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing adalah sebesar Rp 348.543.866 dan Rp
348.543.866 (lihat Catatan 18).
Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Entitas Anak selaku wajib pajak menghitung liabilitas perpajakannya secara self
assessment berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Perhitungan tersebut dianggap benar selama
belum terdapat ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika
sampai dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa daluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan pajak
yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang terhutang dapat disebabkan oleh
beberapa hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan
interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu.
25
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Pajak Penghasilan (lanjutan)
Perbedaan hasil aktual dan jumlah tercatat tersebut dapat mempengaruhi jumlah tagihan pajak,
hutang pajak, beban pajak dan aset pajak tangguhan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan
badan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp
11.651.214.526 dan Rp 10.049.317.063 (lihat Catatan 13b).
4. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
30 September 2013
Kas
Bank
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Resona Perdania
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
Dolar AS
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Resona Perdania
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Dolar Australia
PT Bank OCBC NISP Tbk
Euro
PT Bank OCBC NISP Tbk
Sub-jumlah
26
31 Desember 2012
161.564.701
300.879.164
5.207.472.379
1.802.343.828
936.586.790
688.064.299
3.499.254.306
1.200.186.882
357.335.458
97.046.851
616.436.138
69.376.115
11.296.968.011
1.955.356.753
940.930.174
573.940.579
401.228.301
184.689.674
125.726.695
103.908.077
2.478.676
1.745.000
-
509.027.375
4.901.301.141
19.783.120.367
2.320.008.908
10.441.092.376
6.174.058.762
4.925.562.839
12.995.997
-
6.555.999.973
470.375.358
304.194.178
9.806.979
48.847.754.988
37.620.864.251
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
30 September 2013
31 Desember 2012
Deposito berjangka - Rupiah
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Tbk
14.765.416.439
-
13.000.000.000
3.750.000.000
1.417.718.975
Sub-jumlah
14.765.416.439
18.167.718.975
Jumlah
63.774.736.128
56.089.462.390
Tingkat suku bunga deposito berjangka berkisar antara 5,5% - 8,50% per tahun pada tahun 2013 dan
berkisar antara 5,5% - 8,50% per tahun pada tahun 2012.
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat saldo kas dan setara kas
yang ditempatkan pada pihak-pihak yang berelasi ataupun yang digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman.
5. PIUTANG USAHA
a. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Pihak ketiga
Pihak berelasi (lihat Catatan 31)
Jumlah
31 Desember 2012
93.162.727.854
90.864.195.696
3.490.119.389
2.585.800.159
96.652.847.243
93.449.995.855
b. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Dolar AS
Dolar Australia
Rupiah
Dolar Selandia Baru
Dolar Hongkong
78.624.417.137
9.311.148.669
8.709.320.692
7.960.745
-
72.436.186.562
11.195.349.076
9.638.187.794
180.272.423
-
Jumlah
96.652.847.243
93.449.995.855
27
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
c. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Lancar
Telah jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
31 Desember 2012
46.399.465.824
47.804.857.825
28.618.550.119
9.305.347.149
6.704.362.728
5.625.121.423
17.231.868.231
17.003.947.074
5.281.674.572
6.127.648.153
96.652.847.243
93.449.995.855
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat adanya bukti objektif penurunan nilai atas piutang usaha
dan bahwa seluruh saldo tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan
nilai atas piutang.
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, piutang usaha TMS dan TGM dijaminkan
atas pinjaman dari PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 11).
6. PERSEDIAAN
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Barang jadi
Bahan baku
Bahan pembantu
Barang dalam proses
Suku cadang
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai persediaan
Bersih
28
31 Desember 2012
54.966.416.276
22.293.548.778
22.278.278.568
5.833.424.307
1.005.540.283
45.618.613.330
33.091.044.421
16.325.730.859
14.750.278.885
801.182.388
106.377.208.212
110.586.849.883
(284.949.226)
(574.891.245)
106.092.258.986
110.011.958.638
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN (lanjutan)
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Saldo awal
Beban penyisihan penurunan nilai persediaan
Penghapusan persediaan
Saldo akhir
31 Desember 2012
574.891.245
(289.942.019)
182.974.380
430.993.363
(39.076.498)
284.949.226
574.891.245
Berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan,
manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 September
2013 dan 31 Desember 2012 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas keusangan
dan penurunan nilai persediaan.
Biaya persediaan yang diakui sebagai bagian dari beban pokok penjualan pada tanggal 30 September
2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 116.315.963.936 dan Rp
218.607.514.282 (lihat Catatan 25).
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, persediaan milik Perusahaan, TMS, TGM
dan TSC digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia, PT
Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 11).
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, persediaan telah diasuransikan terhadap
risiko kerugian akibat kebanjiran, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket
polis tertentu dengan nilai pertanggungan adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar AS
Dolar Australia
Poundsterling
Euro
Dolar Hong Kong
30 September 2013
31 Desember 2012
60.555.866.536
5.589.446
2.434.821
356.604
60.923
4.883
60.555.866.536
5.589.446
2.434.821
356.604
60.923
4.883
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian
yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
29
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. UANG MUKA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Pemasok - pihak ketiga
Pameran
Lain-lain
12.448.594.009
1.937.349.391
17.213.667.124
77.800.000
152.899.978
Jumlah
14.385.943.400
17.444.367.102
Uang muka yang dibayarkan kepada pemasok terkait dengan pembelian persediaan.
8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Sewa
Asuransi
Lain-lain
7.359.056.801
204.997.086
782.232.869
5.832.054.121
178.848.819
Jumlah
8.346.286.756
6.010.902.940
30
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi ke
Akun Properti
Investasi
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan
prasarana
Mesin
Peralatan pabrik
Kendaraan
Peralatan kantor
dan perabot
Aset dalam
penyelesaian Bangunan
Jumlah Biaya
Perolehan
10.382.751.737
-
-
-
10.382.751.737
46.054.439.284
73.725.031.666
4.224.152.434
4.064.920.025
473.734.801
11.536.509.784
333.790.427
347.225.000
4.135.996.451
173.864.000
-
46.528.174.085
81.125.544.999
4.557.942.861
4.238.281.025
11.094.009.124
9.004.343.068
-
-
20.098.352.192
149.545.304.270
21.695.603.080
4.309.860.451
-
166.931.046.899
2.092.075.605
2.354.081.346
-
-
4.446.156.951
151.637.379.875
24.049.684.426
4.309.860.451
-
171.377.203.850
-
2.281.716.000
-
-
2.281.716.000
151.637.379.875
26.331.400.426
4.309.860.451
-
173.658.919.850
17.877.326.214
51.823.167.507
2.646.263.477
2.060.831.024
1.663.867.522
3.961.623.297
225.969.941
531.809.329
1.892.150.501
79.706.392
-
19.541.193.735
53.892.640.303
2.872.233.418
2.512.933.961
5.962.514.122
-
1.816.220.168
47.535.750
-
-
7.778.734.290
Sewa Guna Usaha
Mesin
Jumlah Aset Tetap
Akumulasi
Penyusutan
Bangunan dan
Prasarana
Mesin
Peralatan pabrik
Kendaraan
Peralatan kantor dan
perabot
Leasing: mesin
Sub-jumlah
80.370.102.344
8.199.490.256
1.971.856.893
-
86.597.735.707
-
47.535.750
-
-
47.535.750
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
80.370.102.344
8.247.026.006
1.971.856.893
-
86.645.271.457
Nilai Buku
71.267.277.531
Sewa Guna Usaha
Mesin
87.013.648.393
31
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2012
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi ke
Akun Properti
Investasi
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan
prasarana
Mesin
Peralatan pabrik
Kendaraan
Peralatan kantor
dan perabot
Sub-jumlah
Aset dalam
penyelesaian bangunan
Jumlah Biaya
Perolehan
13.790.851.737
-
-
(3.408.100.000)
10.382.751.737
47.569.639.284
68.530.830.125
3.710.122.349
3.810.633.662
1.076.700.000
12.053.533.557
514.030.085
373.786.363
6.859.332.016
119.500.000
(2.591.900.000)
-
46.054.439.284
73.725.031.666
4.224.152.434
4.064.920.025
6.865.721.289
4.228.287.835
-
-
11.094.009.124
144.277.798.446
18.246.337.840
6.978.832.016
(6.000.000.000)
149.545.304.270
-
2.092.075.605
-
-
2.092.075.605
144.277.798.446
20.338.413.445
6.978.832.016
(6.000.000.000)
151.637.379.875
16.139.854.005
53.980.122.693
2.366.637.259
1.507.157.468
2.374.647.626
4.274.471.361
279.626.218
673.173.556
6.431.426.547
119.500.000
(637.175.417)
-
17.877.326.214
51.823.167.507
2.646.263.477
2.060.831.024
5.046.558.460
915.955.662
-
-
5.962.514.122
79.040.329.885
8.517.874.423
6.550.926.547
(637.175.417)
80.370.102.344
Akumulasi
Penyusutan
Bangunan dan
prasarana
Mesin
Peralatan pabrik
Kendaraan
Peralatan kantor dan
perabot
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
65.237.468.561
71.267.277.531
Penyusutan dibebankan pada beban usaha tahun berjalan dengan rincian sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Beban pokok penjualan (lihat Catatan 25)
Penjualan dan pemasaran (lihat Catatan
26)
Umum dan administrasi (lihat Catatan 27)
5.195.217.074
5.662.156.355
1.271.186.521
1.780.622.411
365.008.847
2.490.709.221
Jumlah
8.274.026.006
8.517.874.423
32
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan)
Perhitungan laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Hasil
penjualan
Nilai buku
Laba penjualan aset tetap (lihat catatan 28)
31 Desember 2012
3.042.889.511
2.338.003.558
959.557.000
379.810.881
704.885.953
579.746.119
Pada tanggal 30 September 2013, akun aset dalam penyelesaian seluruhnya merupakan akumulasi
biaya pembangunan bangunan pabrik TSC. Persentase jumlah tercatat aset dalam penyelesaian
terhadap nilai kontrak adalah sekitar 30%. Bangunan pabrik tersebut diperkirakan akan selesai pada
bulan Desember 2013.
Pada tanggal 30 September 2013, aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat
Catatan 11 dan 15) dan hutang jangka panjang lainnya (lihat Catatan 17) dengan ringkasan sebagai
berikut:
Kelompok Aset
Dijaminkan kepada
Tanah
PT Bank Resona Perdania, PT Bank OCBC NISP Tbk
dan PT Bank UOB Indonesia
Mesin dan peralatan pabrik
PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bumiputera Finance
Seluruh kelompok aset tanah dan bangunan adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak dengan
bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB).
Pada tanggal 30 September 2013, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat
kebanjiran, kerusuhan, kebakaran, sabotase dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
dengan nilai pertanggungan sebagai berikut:
30 September 2013
Rupiah
Dolar AS
145.962.655.707
4.000.000
31 Desember 2012
145.962.655.707
4.000.000
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang
telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 41.330.949.799
dan Rp 41.330.949.799.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2013 dan 31
Desember 2012.
33
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PROPERTI INVESTASI
Rincian dan mutasi properti investasi adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
dari Akun
Aset Tetap
Saldo
Akhir
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Apartemen
3.408.100.000
2.591.900.000
682.985.358
-
-
-
3.408.100.000
2.591.900.000
682.985.358
Jumlah Biaya Perolehan
6.682.985.358
-
-
-
6.682.985.358
766.770.417
258.965.283
97.196.248
25.611.951
-
-
863.966.665
284.577.234
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
1.025.735.700
122.808.199
-
-
1.148.543.899
Nilai Buku
5.657.249.658
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
Apartemen
5.534.441.459
31 Desember 2012
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
dari Akun
Aset Tetap
Saldo
Akhir
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Apartemen
682.985.358
-
-
3.408.100.000
2.591.900.000
-
3.408.100.000
2.591.900.000
682.985.358
Jumlah Biaya Perolehan
682.985.358
-
-
6.000.000.000
6.682.985.358
Bangunan dan prasarana
Apartemen
224.816.014
129.595.000
34.149.269
-
637.175.417
-
766.770.417
258.965.283
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
224.816.014
163.744.269
-
637.175.417
1.025.735.700
Nilai Buku
458.169.344
Akumulasi Penyusutan
5.657.249.658
34
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
Penyusutan atas properti investasi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tangga 30 September
2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 122.808.199 dan Rp 163.744.269
yang dibebankan pada akun beban umum dan adminstrasi (lihat Catatan 27).
Reklasifikasi properti investasi pada tahun 2012 terkait dengan:
 Tanah dan bangunan pabrik milik TMS yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang,
Bandung dan disewakan kepada PT Nissiel Garment Manufacturer, pihak berelasi (lihat Catatan
31).
 Tanah dan bangunan kantor milik TSD yang dikenal dengan nama Trisula Center yang berada di
Rawa Buaya, Jakarta Barat. Reklasifikasi tersebut dilakukan mengingat 58,66 % dari bangunan
kantor tersebut digunakan sendiri untuk kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak.
Properti investasi berupa unit apartemen dengan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun
No. 1472/XVI/3/Karet Tengsin adalah atas nama TSD. Nilai wajar dari properti investasi tersebut pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.560.000.000 sebagaimana dilaporkan oleh KJPP
Felix Sutandar & Rekan, penilai independen, dengan laporan No. FSR/PV-FS/020122/2012 tanggal
1 Februari 2012.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2013, bulan
February 2013, Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) atas properti investasi yang meliputi tanah dan
bangunan pabrik milik TMS, tanah dan bangunan kantor milik TSD, dan unit apartemen milik TSD
masing-masing adalah sebesar Rp 13.296.656.000, Rp 10.308.255.000, dan Rp 1.634.175.000.
Manajemen meyakini, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan
adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.
Pada tahun 2013, seluruh properti investasi telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi,
kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Properti investasi atas nama TMS digunakan jaminan hutang bank jangka pendek (lihat Catatan 11).
35
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
PT Bank Resona Perdania
Letter of credit
Aksep ekspor valas
Demand Loan
4.343.448.388
13.460.693.681
18.132.973.581
4.835.000.000
1.934.000.000
Sub-jumlah
17.804.142.069
24.901.973.581
PT Bank OCBC NISP Tbk
Post import financing
Pre export financing
Pinjaman Rekening Koran (PRK) Dolar AS
Pinjaman Rekening Koran (PRK) Rupiah
Pinjaman Tetap on Demand
159.701.976
199.801.546
35.317.837.320
21.056.305.580
3.168.581.761
5.456.614.483
1.934.000.000
Sub-jumlah
35.677.340.842
31.615.501.824
-
1.000.000.000
53.481.482.911
57.517.475.405
PT Bank UOB Indonesia
Revolving Credit Facility (RCF)
Jumlah
PT Bank Resona Perdania (BRP)
a. TMS
Berdasarkan Akta Perubahan Pengakuan Hutang No. 39 tanggal 15 Juni 2011 dari Notaris Tien
Norman Lubis, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat dari BRP tentang
“Perubahan Perjanjian Kredit” No. 010396EFB dan 010397EFB tanggal 25 November 2012, TMS,
Entitas Anak, memperoleh beberapa fasilitas kredit yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan
modal kerja dan pembelian impor dengan ringkasan sebagai berikut:
Bunga
Nama Fasilitas
Maksimum Kredit
per Tahun
Aksep Ekspor Valuta Asing I
Aksep Ekspor Valuta Asing II
Sight Letter of Credit
$AS 1.300.000
$AS 700.000
$AS 700.000
COLF+2%
COLF+2%
COLF+2%
Berdasarkan perjanjian tersebut, jumlah maksimum fasilitas sight L/C apabila digunakan bersamasama dengan fasilitas Kredit Aksep Ekspor Valuta Asing II adalah sebesar $AS 700.000.
Perusahaan telah mendapat persetujuan perpanjangan dari BRP atas seluruh fasilitas di atas
sampai dengan tanggal 26 November 2013.
36
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank Resona Perdania (BRP) (lanjutan)
a. TMS (lanjutan)
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan:
2
- Tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna
Bangunan (SHGB) No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan
Soreang, Bandung (lihat Catatan 9 dan 10),
- Piutang pihak ketiga TMS senilai $AS 750.000 (lihat Catatan 5),
- Persediaan milik TMS dengan nilai sebesar $AS 750.000 (lihat Catatan 6).
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak
diperkenankan untuk antara lain:
-
Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset.
Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha.
Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal.
Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., No. 66 tanggal 28 Juli
2011, TMS melakukan perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan susunan
pengurus Perusahaan. Sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank
menyatakan telah menerima pelaporan dari Perusahaan perihal perubahan Anggaran Dasar
tersebut.
b. TGM
Berdasarkan Perjanjian Kredit yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Perubahan
Perjanjian Kredit No. 00021BPL dan No.100135EFB, tanggal 26 November 2012, TGM telah
memperoleh perpanjangan fasilitas Letter of Credit dan pinjaman aksep dari BRP dengan plafon
gabungan sebesar $AS 2.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan
dikenai bunga COLF+2,625%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan luas
8.453 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa
Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10), persediaan milik TGM senilai Rp
16.000.000.000 (lihat Catatan 6) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula
Insan Tiara, pemegang saham Perusahaan (lihat Catatan 31).
Selain itu, berdasarkan Perjanjian Kredit (Non-Komitmen) No. 110040FLB tanggal 26 November
2012, TGM juga memperoleh fasilitas PVA Plafond dengan jumlah maksimum $AS 500.000 yang
digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013
dan dikenai bunga COLF+2,75%. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha milik TGM senilai
Rp 8.000.000.000 (lihat Catatan 5).
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak
diperkenankan untuk antara lain melakukan:
- Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset.
- Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha.
- Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal.
37
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
a. TGM
Berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima
pelaporan dari TGM perihal perubahan Anggaran Dasar.
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Perbankan No. 17 tanggal 15 Juni 2008
dari Notaris Wijaya Sunarman, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat
No. 051/COM/M-Bdg/01010/00671/AA/V/2013 tanggal 13 Juni 2013. TGM memperoleh
perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit dari NISP, yang seluruhnya digunakan untuk
kebutuhan modal kerja dan pembelian impor, dengan ringkasan sebagai berikut:
Nama Fasilitas
PRK (Overdraft) Rupiah
PRK (Overdraft) Dolar AS
Fasilitas Kombinasi Dolar AS
Demand loan Dolar AS
Maksimum Kredit
Rp. 500.000.000
$AS 1.000.000
$AS 4.000.000
$AS 400.000
Jangka Waktu
15 Juni 2014
15 Juni 2014
15 Juni 2014
15 Juni 2014
Bunga
per Tahun
11,25%
6%
5%-6%
6%
Fasilitas kombinasi di atas meliputi antara lain fasilitas kredit Post Import Financing (PIF), Letter of
Credit dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Dari jumlah gabungan maksimum
kredit $AS 4.000.000 tersebut.
Di samping itu, TGM juga memperoleh perpanjangan fasilitas Forex Line Dolar AS serta
penambahan fasilitas Clean Nego dengan maksimum kredit $AS 2.000.000. Jangka waktu
fasilitas sampai dengan tanggal 15 Juni 2014 dan dapat diperpanjang kembali.
Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan:
- tanah dan bangunan seluas 14.117 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 15 atas
nama TGM yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 9);
- jaminan perusahaan dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan)
(lihat Catatan 31);
- piutang, persediaan, aset tetap berupa mesin-mesin dan peralatan tekstil milik TGM (lihat
Catatan 5, 6 dan 9).
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak
diperkenankan untuk antara lain mengubah Anggaran Dasar dan susunan pengurus.
Selain itu, TGM juga diwajibkan untuk memelihara rasio debt to equity maksimum 2,75X.
38
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) (lanjutan)
b.
TSC
Berdasarkan Perjanjian Pemberian Kredit dari NISP, di mana terakhir telah dirubah dengan
Perjanjian Pemberian Kredit No. 037/COM/M-BDG/01010/00671/AA/IV/2013 tanggal 2 Mei 2013,
TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut:
a. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar $AS 300.000.
Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2014. Fasilitas ini
digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
b. Fasilitas Pre Export Financing dengan maksimum kredit sebesar $AS 1.300.000. Jangka
waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2014. Fasilitas ini digunakan
untuk kebutuhan modal kerja.
c. Fasilitas Past Importing Financing (SLC/ULC/UPAS/SKBDN) dengan maksimum kredit
sebesar $AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15
Juni 2014. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan L/C.
d. Fasilitas Forex Line dengan maksimum kredit sebesar $AS 3.300.000. Jangka waktu fasilitas
12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2014. Fasilitas ini digunakan untuk
kebutuhan hedging kurs.
Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan:
a. Tanah dan bangunan pabrik dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No.16 dan 38 yang
terletak di Komplek Industri Trikencana, Kopo Soreang, KM 11,5, Bandung atas nama TSC
dengan nilai sebesar Rp 25.225.000.000 (lihat Catatan 9).
b. Mesin-mesin garmen milik TSC dengan nilai sebesar Rp 17.727.000.000 (lihat Catatan 9).
c. Persediaan milik TSC dengan nilai sebesar Rp 10.000.000.000 (lihat Catatan 6).
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TSC tanpa persetujuan tertulis dari NISP, tidak
diperkenankan untuk antara lain:
-
merubah susunan pemegang saham dan pengurus,
merubah sifat dan kegiatan usaha,
melakukan konsolidasi, merger, dan akuisisi,
menerima pinjaman dari pihak lain kecuali perjanjian yang telah ada sebelum perjanjian
dilakukan,
- membubarkan perseroan dan/atau mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan
pembayaran kepada Pengadilan Niaga,
- mendapatkan fasilitas kredit baru dari bank lain dan/atau lembaga keuangan lainnya,
- mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban perseroan berdasarkan perjanjian
kredit kepada pihak lain.
39
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2010
dari Notaris Adriani Budiono, S.H., yang telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan
Perubahan Perjanjian Kredit No. UOBI-BRV/PK/021/13, tanggal 27 Februari 2013 dan Surat
Pemberitahuan No. 13/BRV-ETB/0017, tanggal 6 September 2013 perihal Perubahan Suku Bunga
Fasilitas Pinjaman dalam Mata Uang Rupiah, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (lihat
Catatan 15) dengan rincian sebagai berikut:
-
Fasilitas Promissory Notes (PN) yang kemudian diubah menjadi fasilitas Revolving Credit Facility
(RCF) dengan maksimum kredit sebesar Rp 17.800.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah
12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013. Fasilitas ini digunakan untuk
kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11,75% per tahun.
-
Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar
Rp 3.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan
dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan
dan dikenai bunga 11,75% per tahun. Seluruh saldo yang timbul dari fasilitas ini diakui sebagai
bagian dari liabilitas jangka panjang (lihat Catatan 15).
-
Penambahan dalam bentuk Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit
sebesar Rp 1.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada
tanggal 30 Oktober 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan
dikenai bunga 11,75% per tahun.
Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan:
-
-
2
tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 6.315 m dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat
Hak Milik (SHM) No. 794/Ledeng atas nama Winiaty Suherlan (pihak berelasi) (lihat Catatan 31)
yang berada di Kecamatan Cidadap, Bandung.
jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham
Perusahaan) (lihat Catatan 31),
persediaan milik Perusahaan dengan nilai sebesar Rp 20.000.000.000 (lihat Catatan 6).
Sehubungan dengan perjanjian kredit di atas, tanpa persetujuan tertulis dari UOB, Perusahaan tidak
diperkenankan untuk antara lain:
-
Membubarkan perseroan atau meminta dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran
hutang melalui Pengadilan Niaga.
Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Perusahaan untuk membayar kepada
pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha perusahaan sehari-hari.
Mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung (corporate guarantor) yang baru kepada pihak
lain.
40
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG USAHA
a. Rincian hutang usaha berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Pihak ketiga
Pihak berelasi (lihat Catatan 31)
26.399.199.810
6.551.138.060
29.094.556.799
5.721.362.553
Jumlah
32.950.337.870
34.815.919.352
b. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Dolar AS
Rupiah
Dolar Australia
Euro
Poundsterling
Dolar Hong Kong
Dolar Singapura
31 Desember 2012
22.060.566.265
9.278.834.455
1.584.223.719
9.126.418
15.820.008
104.835
1.662.170
23.334.142.981
9.560.137.323
1.794.057.960
114.042.134
13.130.449
408.505
-
32.950.337.870
34.815.919.352
c. Sedangkan rincian akun hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
31 Desember 2012
8.837.296.859
11.746.618.403
9.273.105.395
3.974.787.051
3.420.392.474
7.444.756.091
11.553.842.430
5.961.755.209
943.722.881
4.609.980.429
32.950.337.870
34.815.919.352
Tidak ada jaminan khusus yang diberikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan
hutang usaha di atas.
41
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar di Muka
Rincian Pajak Dibayar Di Muka pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah
sbb :
30 September 2013
31 Desember 2012
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
154.488.000
5.609.530
372.789.430
-
Sub-jumlah
532.886.960
-
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 22
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
456.380.064
235.202.598
5.135.717.310
2.881.647.285
Sub-jumlah
5.827.299.972
2.881.647.285
Jumlah
6.360.186.932
2.881.647.285
b. Hutang Pajak
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2) final
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
131.182.661
41.087.505
9.454.123
124.929.380
414.855.077
99.611.061
62.634.898
10.539.054
45.498.665
48.484.568
1.471.058
329.293.481
Sub-jumlah
721.508.746
597.532.785
42
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
30 September 2013
31 Desember 2012
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2) final
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
89.899.473
389.113.498
22.358.649
6.993.909.858
265.016
46.306.018
23.641.452
922.746.115
97.559.522
575.151.066
18.302.682
7.814.383.441
-
Sub-jumlah
7.541.852.512
9.451.784.278
Jumlah
8.263.361.258
10.049.317.063
c. Beban Pajak Penghasilan
Rincian beban pajak penghasilan untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30
September 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
30 September 2013
30 September 2012
Pajak kini
Perusahaan
Entitas Anak
12.538.866.776
67.332.203
11.179.436.258
Sub-jumlah
12.538.866.776
11.246.768.461
(887.652.250)
-
11.651.214.526
11.246.768.461
Pajak tangguhan
Jumlah
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini merupakan beban yang masih harus dibayarkan atas:
30 September 2013
Bonus
Jaminan sosial tenaga kerja
Gaji
Pengangkutan
Listrik, air dan telepon
Royalti (lihat Catatan 34)
Promosi dan pemasaran
Komisi
Asuransi
Professional Fee
Sewa
Lain-lain
Jumlah
663.467.312
103.896.005
193.214.261
101.875.564
234.208.439
539.265.082
1.835.926.663
43
31 Desember 2012
1.140.846.226
456.989.849
437.294.141
376.038.912
234.000.000
67.290.470
41.250.000
16.888.695
496.708.125
3.267.306.418
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
PT Bank OCBC NISP Tbk - Term Loan (TL)
PT Bank UOB Indonesia - Kredit Investasi
Aset Tetap 2 (KIAT 2)
PT Bank Resona Perdania - Term Loan (TL)
11.345.200.155
4.639.099.247
1.777.777.778
5.836.449.928
2.277.777.778
1.714.239.580
Jumlah
18.959.427.861
8.631.116.605
5.066.612.184
2.783.284.973
13.892.815.677
5.847.831.632
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Bagian jangka panjang
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Berdasarkan surat penegasan persetujuan
kredit dari
(NISP) No. 016/COMM/MBDG/01010/00674/YW/V/2012 tanggal 20 Juni 2012, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai
berikut:
a. Fasilitas kredit Term Loan (TL) 1 dengan maksimum kredit sebesar $AS 550.000. Jangka waktu
fasilitas sampai dengan tanggal 10 Juni 2016. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi
dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun.
b. Fasilitas kredit TL 2 dengan maksimum kredit sebesar $AS 600.000. Jangka waktu fasilitas 60
bulan. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per
tahun.
Seluruh fasilitas pinjaman di atas dikenakan pembatasan serta dijamin dengan jaminan yang sama
seperti halnya hutang jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 11) ditambah
dengan jaminan berupa mesin-mesin senilai Rp 5.800.000.000 (lihat Catatan 9).
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2011
dari Notaris Adriani Budiono, S.H., dan telah diubah dengan Perjanjian Kredit No. 10/BRV/0134
tanggal 3 Desember 2011 dan Surat Pemberitahuan No. 13/BRV-ETB/0017, tanggal 6 September
2013 perihal Perubahan Suku Bunga Fasilitas Pinjaman dalam Mata Uang Rupiah, Perusahaan
memperoleh Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp
3.000.000.000.
Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali
angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11,75%
per tahun. Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan jaminan dan memiliki pembatasan yang sama
seperti halnya hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 11).
PT Bank Resona Perdania (BRP)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 120018FLB tanggal 21 Februari 2012, TMS memperoleh Fasilitas
Kredit Non Revolving dengan maksimum kredit sebesar $AS 225.000. Fasilitas ini digunakan untuk
investasi.
Jangka waktu fasilitas sampai dengan 22 Februari 2015 dan dikenai bunga sebesar COLF + 2,375%
per tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan mesin–mesin senilai $AS 288.286,13 atau setara dengan
Rp 2.591.692.309 (lihat Catatan 9).
44
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT Bank Resona Perdania (BRP) (lanjutan)
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari BRP, tidak
diperkenankan untuk antara lain:
-
Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja ataupun pinjaman
lainnya;
Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain;
Membayar hutang dan/atau memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam
rangka menjalankan usaha sehari-hari;
Mengajukan permohonan pailit;
Membagikan dividen kepada pemegang saham;
Melakukan penggabungan usaha (merger) atau konsolidasi dan mengakuisisi perusahaan lain.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 130019FLB tanggal 07 Maret 2013, TMS memperoleh Fasilitas
Kredit Non Revolving dengan maksimum kredit sebesar $AS 400.000. Fasilitas ini digunakan untuk
investasi.
Jangka waktu fasilitas sampai dengan 18 Februari 2016 dan dikenai bunga sebesar COLF + 2,3% per
tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan mesin–mesin senilai $AS 500.000 (lihat Catatan 9).
16. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa perjanjian untuk pembiayaan kendaraan. Jangka
waktu dari masing-masing perjanjian pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga efektif
yang berkisar antara 7,55% hingga 11,76% per tahun.
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, rincian pembayaran minimum di masa
depan berdasarkan perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai dua tahun
Lebih dari dua tahun
1.491.687.065
484.840.741
-
1.660.099.480
1.229.092.279
90.649.194
Jumlah
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo
1.976.527.806
94.592.051
2.979.840.953
153.935.687
Nilai sekarang atas pembayaran minimum
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
1.881.935.755
2.825.905.266
1.410.839.025
1.539.514.756
471.096.730
1.286.390.510
Bagian jangka panjang
Perjanjian pembiayaan di atas dijamin dengan kendaraan dan mesin yang menjadi objek dari
perjanjian yang bersangkutan di mana Perusahaan dan Entitas Anak tidak diperkenankan untuk
melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas kendaraan tersebut sampai
dengan perjanjian pembiayaan lunas.
45
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit No. CJ00353-11 tanggal 9 Februari 2012, TGM
memperoleh fasilitas kredit dari PT Bumiputera Finance (pihak ketiga) untuk pembiayaan pembelian
mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan Februari 2015 dengan tingkat bunga efektif yang
berkisar antara 9% hingga 12%.
Berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha No. LIKT-201307-0006 tanggal 4 Juli 2013, TSC
memperoleh fasilitas kredit dari PT Bumiputera Finance (pihak ketiga) untuk pembiayaan pembelian
mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan Juli 2016 dengan tingkat bunga efektif SIBOR + 3.00%.
Rincian pembayaran minimum di masa depan dari perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai
berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai dua tahun
Lebih dari dua tahun
1.253.754.925
1.004.616.707
789.464.282
352.909.261
341.103.738
83.434.211
Jumlah
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo
3.047.835.914
143.326.949
777.447.210
33.160.655
Nilai sekarang atas pembayaran minimum
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
2.904.508.965
744.286.555
1.170.686.556
330.794.068
Bagian jangka panjang
1.733.822.410
413.492.487
Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin yang dimiliki oleh TGM senilai $AS 128.281 (lihat
Catatan 9). TGM tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak
kepemilikan atas mesin tersebut sampai dengan pinjaman tersebut dilunasi.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan kerja
jangka panjang minimum yang diwajibkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Liabilitas tersebut
diakui berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, aktuaris
independen, yang dalam laporannya bertanggal 31 Desember 2012 dengan menggunakan metode
“Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama di bawah ini. Sedangkan untuk periode sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013, Perusahaan mencatat estimasi beban imbalan
kerja jangka panjang.
31 Desember 2012
Umur pensiun normal (tahun)
Tingkat kenaikan gaji (per tahun)
Tingkat bunga diskonto (per tahun)
Tingkat pengunduran diri (per tahun)
55
6%
7%
6% sampai dengan usia 20
dan berkurang secara linear
sampai dengan 0%
pada usia 52
Hasil yang diharapkan dari aset program
Tingkat mortalitas
7%
TMI 2011
46
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
Perubahan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2012
Saldo awal tahun
Beban jasa kini
Beban bunga
Pembayaran iuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Kerugian aktuarial
6.627.858.962
852.236.211
530.228.718
(877.247.219)
1.604.586.711
Saldo akhir tahun
8.737.663.383
Perubahan dari nilai wajar aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2012
Saldo awal tahun
Iuran yang diterima
Pembayaran manfaat dari asuransi
Hasil yang diharapkan dari aset program
Kerugian aktuarial
5.235.636.448
3.113.357.308
(757.823.969)
366.494.551
(74.263.445)
Saldo akhir tahun
7.883.400.893
Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember 2012
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Nilai wajar aset program
8.737.663.383
(7.883.400.893)
854.262.490
(505.718.624)
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Jumlah Liabilitas yang diakui dalam Laporan
Posisi Keuangan Konsolidasian
348.543.866
Komponen dari beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2012
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Hasil yang diharapkan dari aset program
Kerugian aktuarial
852.236.211
530.228.718
(366.494.551)
1.384.711.378
Jumlah Beban Imbalan Kerja Karyawan
2.400.681.756
47
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Saldo awal
Beban imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 27)
Pembayaran manfaat karyawan
melalui program dana pesangon
Saldo Akhir
31 Desember 2012
348.543.866
413.981.702
1.180.642.668
2.400.681.756
(413.981.702)
(3.232.780.558)
348.543.866
348.543.866
Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini imbalan pasti dan
penyesuaian yang timbul atas aset (liabilitas) program adalah sebagai berikut:
2012
Nilai kini
liabilitas
imbalan pasti
Nilai wajar aset
program
Defisit
Penyesuaian
liabilitas
program
Penyesuaian
aset program
2011
2010
2009
2008
(8.737.663.383)
(6.627.858.962)
(4.578.674.143)
(2.778.894.384)
(2.321.662.831)
7.883.400.893
5.235.636.448
-
-
-
(854.262.490)
(1.392.222.514)
(4.578.674.143)
(2.778.894.384)
(2.321.662.831)
676.575.989
(271.425.524)
523.828.043
(52.671.834)
-
(177.686.501)
(1.663.648.038)
-
-
-
Berdasarkan Perjanjian Penutupan Pesangon, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak (kecuali
TSD dan TDB) telah mengalihkan sebagian tanggung jawab atas liabilitas minimum pembayaran
imbalan pasca kerja jangka panjang, sebagaimana diatur di dalam Undang-undang, dengan
mengikuti program asuransi dana pesangon (iuran pasti) yang diselenggarakan oleh PT AIA
Financial, pihak ketiga. Jumlah iuran pasti yang dibayarkan selama tahun 2012 adalah sebesar Rp
877.247.219.
48
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
MODAL SAHAM
Susunan Pemegang Saham
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 berdasarkan Daftar
Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai
berikut:
30 September 2013
Pemegang Saham
PT Trisula Insan Tiara
PT Karya Dwimanunggal Sejahtera
Masyarakat (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan (%)
Jumlah
420.000.000
280.000.000
41,90
27,93
42.000.000.000
28.000.000.000
302.474.000
30,17
30.247.400.000
1.002.474.000
100,00
100.247.400.000
Sedangkan rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2012
Pemegang Saham
PT Trisula Insan Tiara
PT Karya Dwimanunggal Sejahtera
Masyarakat (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan (%)
Jumlah
420.000.000
280.000.000
42,00
28,00
42.000.000.000
28.000.000.000
300.000.000
30,00
30.000.000.000
1.000.000.000
100,00
100.000.000.000
Perubahan jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Saldo 31 Desember 2012
Pelaksanaan Waran Seri 1 (lihat Catatan 1c dan 19d)
1.000.000.000 saham
2.474.000 saham
Saldo 30 Juni 2013
1.002.474.000 saham
Sampai dengan tanggal 30 September 2013, telah terjadi pelaksanaan Waran Seri 1 sejumlah
2.474.000 saham dengan nilai nominal RP 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp. 300 per
saham.
a. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 2 dari
Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 2 Maret 2011, para pemegang
saham Perusahaan telah menyetujui untuk mengubah nilai nominal saham dari semula Rp
1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapat Persetujuan dari Mentri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-16490.AH.01.02 Tahun 2011, tanggal 31 Maret 2011.
49
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
b. Pada tanggal 20 Juni 2011, sesuai dengan hasil keputusan RUPSLB yang telah dinyatakan
dengan Akta No. 58 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., para pemegang
saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar
Rp 35.000.000.000 yang terbagi atas 350.000.000 saham menjadi sebesar Rp 70.000.000.000
yang terbagi atas 700.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh
oleh PT Trisula Insan Tiara dan PT Karya Dwimanunggal Sejahtera masing-masing sebesar
210.000.000 saham dan 140.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 21.000.000.000 dan
Rp 14.000.000.000.
Peningkatan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-34494.AH.01.02.Tahun2011 tanggal
8 Juli 2011.
c. Berdasarkan Berita Acara RUPSLB yang dinyatakan dengan Akta Notaris Popie Savitri
Martosuhardjo Pharmantho, S.H., No. 2 tanggal 1 Februari 2012, para pemegang saham
Perusahaan telah menyetujui antara lain:
- Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka,
- Menerbitkan saham baru dalam simpanan sebanyak-banyaknya 400.000.000 saham dengan
nilai keseluruhan Rp 40.000.000.000 melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada
masyarakat.
- Menerbitkan waran, apabila dianggap perlu berdasarkan keputusan Direksi, sebanyakbanyaknya 100.000.000 lembar atau senilai Rp 10.000.000.000
- Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan
No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei
2008 (termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Trisula International Tbk dan
peningkatan modal dasar menjadi Rp 280.000.000.000 yang terbagi atas 2.800.000.000
dengan nilai nominal Rp 100).
Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-07845.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal
15 Februari 2012 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33,
Tambahan No. 14883 tanggal 23 April 2013.
d. Pada tanggal 6 Juli 2012, sesuai dengan Pernyataan Dewan Komisaris Sehubungan Dengan
Penawaran Umum Terbatas PT Trisula International Tbk sebagaimana dinyatakan dalam Akta
No. 11 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Dewan Komisaris Perusahaan
telah menyatakan kepastian atas jumlah peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula
sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham menjadi sebesar
Rp 100.000.000.000 yang terbagi atas 1.000.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil
bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara, PT Karya Dwimanunggal Sejahtera dan
Masyarakat masing-masing sejumlah 420.000.000 saham, 280.000.000 saham dan 300.000.000
saham atau masing-masing senilai Rp 42.000.000.000, Rp 28.000.000.000 dan Rp
30.000.000.000.
Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminstrasi Badan Hukum
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.1029704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012.
e. Pada tanggal 13 Agustus 2013, sesuai dengan Pernyataan Direksi Sehubungan Dengan
Penerbitan Waran Seri I PT Trisula International Tbk sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 4
dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Dewan Direksi Perusahaan telah
menyatakan penerbitan 1.045.634 saham baru sebagai hasil pelaksanaan Waran Seri 1 dengan
nilai nominal Rp 100 atau seluruhnya senilai Rp 104.563.400. Oleh karena itu, terhitung sejak
tanggal 28 Juni 2013, jumlah saham Perusahaan menjadi 1.001.045.635 saham atau seluruhnya
senilai Rp 100.104.563.500.
50
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
Modal tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara, PT Karya
Dwimanunggal Sejahtera dan Masyarakat masing-masing sejumlah 420.000.000 saham,
280.000.000 saham dan 301.045.634 saham atau masing-masing senilai Rp 42.000.000.000, Rp
28.000.000.000 dan Rp 30.104.563.400.
Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminstrasi Badan Hukum
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.1038380.Tahun 2013, tanggal 12 September 2013.
Pengelolaan Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal
yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas guna mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan
bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola dan melakukan penyesuaian terhadap struktur
permodalan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan kebutuhan bisnis. Dalam rangka
memelihara dan mengelola struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan besaran dividen
bagi pemegang saham, menerbitkan saham baru, melakukan penawaran umum (lihat Catatan 1c),
membeli kembali saham yang beredar, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman ataupun
menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Kebijakan manajemen adalah mempertahankan secara
konsisten struktur permodalan yang sehat dalam jangka panjang guna mengamankan akses
terhadap berbagai alternatif pendanaan pada biaya (cost of fund) yang wajar.
Tidak ada ketentuan ataupun peraturan khusus yang ditetapkan bagi Perusahaan mengenai jumlah
permodalan selain dari yang diatur di dalam Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995
mengenai Perseroan Terbatas yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal
16 Agustus 2007. Namun demikian, terkait dengan persyaratan di dalam fasilitas hutang bank,
Perusahaan dimungkinkan untuk wajib memelihara rasio keuangan tertentu.
Sebagaimana praktek yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melalui
rasio hutang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara hutang neto
dengan modal. Hutang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi
seluruh ekuitas, termasuk dengan KNP. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012,
perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Jumlah liabilitas
Dikurangi kas dan setara kas
Hutang neto
Jumlah ekuitas
Rasio hutang terhadap modal
130.674.122.434
63.774.736.128
123.691.800.811
56.089.462.390
66.899.386.306
67.602.338.421
264.210.777.711
242.556.471.149
0,25
51
31 Desember 2012
0,28
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Agio saham sehubungan dengan Penawaran
Umum Perdana (lihat catatan 1c)
Dikurangi biaya emisi saham
Agio saham sehubungan dengan Pelaksanaan
Waran Seri 1 (lihat catatan 1c)
Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali
(lihat catatan 1d)
Tambahan Modal Disetor - Bersih
31 Desember 2012
60.000.000.000
(5.590.000.000)
60.000.000.000
(5.590.000.000)
494.800.000
-
5.651.360.355
5.651.360.355
60.556.160.355
60.061.360.355
Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TSD; pada tanggal 3
Juni 2011, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TMS dan TGM (lihat Catatan 1d); dan pada
tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan melakukan akusisi atas saham TSC (lihat Catatan 1d). Seluruh
transaksi akuisisi tersebut dilakukan dengan pihak-pihak yang merupakan entitas sepengendali dan
hubungan tersebut tidak bersifat sementara. Ringkasan dari transaksi akuisisi saham tersebut adalah
sebagai berikut:
Biaya Perolehan
Bagian Atas
Jumlah Tercatat
Aset Bersih
TSD
TMS
TGM
TSC
3.000.000.000
14.250.000.000
21.007.350.000
27.000.000.000
2.822.024.520
14.373.277.896
25.204.393.660
28.509.014.279
(177.975.480 )
123.277.896
4.197.043.660
1.509.014.279
Jumlah
65.257.350.000
70.908.710.355
5.651.360.355
Selisih
Transaksi di atas merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan oleh karena itu
dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
Jumlah selisih yang timbul antara biaya perolehan dan bagian proporsional atas jumlah tercatat aset
bersih Entitas Anak yang diakuisisi tersebut yaitu sebesar Rp 5.651.360.355 seluruhnya diakui
sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan neto terhadap
akun Tambahan Modal Disetor sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian tanggal 31 Desember 2012.
20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Berdasarkan Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007,
Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya
sebesar 20% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 2 Maret 2011
sebagaimana dinyatakan dengan Akta No. 1 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto,
S.H., telah menyetujui penyisihan cadangan wajib sejumlah Rp 1.000.000.000 dari saldo laba tanggal
31 Desember 2010.
52
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA (lanjutan)
Selanjutnya Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 10 April
2013 sebagaimana dinyatakan dengan Akta No. 34 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo
Pharmanto, S.H., telah menyetujui penyisihan cadangan wajib sejumlah Rp 1.000.000.000 dari saldo
laba bersih tahun buku 2012.
21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Saldo Awal
Bagian kepentingan nonpengendali atas
Laba tahun berjalan
Dividen tunai Entitas Anak (lihat Catatan 23)
Bagian penambahan setoran modal saham
TDB oleh pemegang saham nonpengendali
53.033.144.315
28.435.725.928
12.705.273.345
(4.880.000.000)
14.171.668.387
(4.274.250.000)
-
14.700.000.000
Saldo Akhir
60.858.417.660
53.033.144.315
22. DIVIDEN TUNAI
Perusahaan

Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham No. 23 tanggal 15 Februari 2012, para
pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011
sebesar Rp 2.000.000.000 atau sebesar Rp 2 per saham.
Selanjutnya berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tanggal 10
April 2013 yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 34 Tanggal 10 April 2013 dari
Notaris Popie Savitri Matrosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham Perusahaan telah
menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2012 sebesar Rp 9.004.640.716 atau sebesar
Rp 9 per saham.
Entitas Anak

Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta
RUPSLB No. 70 tanggal 30 April 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H.,
para pemegang saham TSC telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011
sebesar Rp 8.000.000.000 atau sebesar Rp 1.439.366 per saham.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 1 Maret 2013, para
pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2012 sebesar Rp
9.750.000.000 atau sebesar Rp 1.754.228 per saham.

Pada 14 Oktober 2011, Sesuai keputusan RUPST, pemegang saham TMS menyetujui
pembayaran dividen tunai tahun buku 2010 sebesar Rp 5.000.000.000 atau 5.000.000 per
saham.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012
para pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun buku 2012
sebesar Rp 2.700.000.000 atau sebesar Rp 2.700.000 per saham.
53
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. DIVIDEN TUNAI (lanjutan)
Entitas Anak (lanjutan)

Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta
No. 42 tanggal 19 Maret 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosihardjo Pharmanto, S.H., para
pemegang saham TGM telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar
Rp 745.000.000 atau sebesar Rp 35.476 per saham.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012
para pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun buku 2012
sebesar
Rp 1.800.000.000 atau sebesar Rp 85.714 per saham.

Berdasarkan Risalah Rapat umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 April 2012, para
pemegang saham TSD telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar
Rp 600.000.000 atau sebesar Rp 31.088 per saham.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 22 Maret 2013
para pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun buku 2012
sebesar Rp 250.000.000 atau sebesar Rp 12.953 per saham.
24. PENJUALAN BERSIH
Akun ini terdiri dari:
30 September 2013
Penjualan produk pakaian jadi
Ekspor
Lokal
Konsinyasi
Non-konsinyasi
Jumlah
30 September 2012
398.858.509.999
341.153.425.248
47.679.505.983
48.779.089.091
36.704.933.936
24.303.182.365
495.317.105.073
402.161.541.549
Pelanggan dengan nilai penjualan yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama
periode berjalan adalah kepada Trans International Fashion Ltd dengan rata-rata nilai transaksi
sekitar 26% pada tanggal 30 September 2013.
54
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
30 September 2013
30 September 2012
Bahan baku yang digunakan
Upah langsung
Beban jasa maklon dan biaya produksi
tidak langsung lainnya
Penyusutan (lihat Catatan 9)
180.250.309.072
59.045.816.631
163.483.642.425
52.915.937.927
83.265.000.871
5.195.217.074
52.055.791.875
3.726.357.465
Jumlah biaya produksi tahun berjalan
327.756.343.648
272.181.729.692
Persediaan setengah jadi (lihat Catatan 6)
Awal tahun
Akhir periode
14.750.278.885
(5.833.424.307)
12.494.282.345
(7.598.137.686)
Beban pokok produksi
Pembelian persediaan barang jadi - bersih
336.673.198.226
45.343.907.006
277.077.874.351
35.944.190.989
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual
Persediaan barang jadi (lihat Catatan 6)
Awal tahun
Akhir periode
382.017.105.232
313.022.065.340
45.802.156.250
(56.294.160.788)
34.827.560.376
(48.288.705.437)
Beban pokok penjualan
371.525.100.694
299.560.920.279
Tidak ada pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif
penjualan bersih selama tahun berjalan.
26. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 September 2013
30 September 2012
Gaji dan tunjangan
Imbalan kerja karyawan (lihat catatan 18)
Operasional gerai penjualan
Pengangkutan
Komisi
Royalti (lihat Catatan 34)
Promosi
Perlengkapan
Pemeliharaan dan perawatan
Penyusutan (lihat Catatan 9)
Perjalanan dinas
Jamuan dan sumbangan
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000)
14.951.729.306
61.484.724
12.055.277.000
9.625.814.152
1.917.503.133
1.165.787.269
1.363.009.868
706.841.153
416.065.236
1.271.186.521
319.372.784
17.259.686
902.076.154
8.217.518.929
5.115.657.900
2.282.060.127
1.546.534.373
1.175.638.550
1.270.352.628
318.152.636
240.613.658
162.878.422
376.821.823
11.239.914
75.916.947
Jumlah
44.773.406.986
20.793.385.907
55
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 September 2013
30 September 2012
Gaji dan tunjangan
Perjalanan dinas
Alat tulis dan perlengkapan kantor
Penyusutan (lihat Catatan 9 dan 10)
Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 18)
Jamuan dan sumbangan
Informasi dan teknologi
Jasa profesional
Administrasi bank
Listrik, air dan telepon
Pemeliharaan dan perawatan
Pengangkutan
Asuransi
Pelatihan
Perizinan
Sewa
Pajak
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp.
10.000.000)
22.141.941.363
2.582.164.449
1.656.912.969
1.903.430.610
72.063.564
1.370.645.071
1.231.942.273
2.020.774.269
1.429.050.138
642.375.558
519.454.320
386.932.794
78.015.033
701.067.412
555.444.997
352.540.911
44.393.940
23.171.089.285
1.847.572.463
807.938.200
1.850.398.316
1.577.463.756
1.215.350.582
1.119.373.699
1.394.126.098
1.072.253.672
643.709.503
541.663.071
498.851.345
221.680.093
362.077.827
572.911.742
241.786.667
23.885.258
1.282.564.216
410.256.326
Jumlah
38.971.713.887
37.572.387.903
28. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut:
30 September 2013
30 September 2012
Sewa
Laba selisih kurs
Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 9)
Lain-lain
407.175.500
5.263.862.050
704.885.953
2.337.367.816
1.469.672.205
124.221.853
579.746.133
699.083.444
Jumlah
8.713.291.319
2.872.723.635
56
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. BEBAN KEUANGAN
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
30 September 2013
30 September 2012
Bunga atas pinjaman bank
Bunga atas hutang pembiayaan konsumen
Bunga pinjaman pihak ketiga
3.033.814.951
79.257.272
18.112.664
3.174.387.951
63.258.658
Jumlah
3.131.184.887
3.237.646.609
30. LABA PER SAHAM
Perhitungan laba per saham sebagaimana disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Laba tahun berjalan - sebelum dampak penyesuaian
proforma yang dapat diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk
Jumlah rata-rata tertimbang saham
(lihat Catatan 2u dan 19)
30 September 2012
22.091.473.933
15.089.689.668
1.001.124.438
800.729.927
22,07
18,84
Laba per Saham
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha utamanya, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi yang dilakukan pada persyaratan dan ketentuan sebagaimana pada umumnya. Sifat
hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi tersebut diikhtisarkan sebagai
berikut:
No
Nama Pihak
Sifat Relasi
Jenis Transaksi
1.
PT Trisula Insan Tiara
(lihat Catatan 19 dan 28)
Pemegang saham
Sewa kantor
2.
PT Karya Dwimanunggal
Sejahtera
(lihat Catatan 19 dan 28)
Pemegang saham
Sewa kantor
3.
PT Trisula Textile Industries
(lihat Catatan 11, 28 dan 25)
Entitas sepengendali
Sewa kantor dan
pembelian persediaan
4.
PT Tritirta Inti Mandiri
(lihat Catatan 28)
Entitas sepengendali
Sewa Kantor
57
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
No
Nama Pihak
Sifat Relasi
Jenis Transaksi
5.
PT Southern Cross
Textile Industry
(lihat Catatan 11 dan 25)
Entitas sepengendali
Penjamin hutang bank,
sewa kantor dan
pembelian persediaan
6.
PT Nissiel Garment
Manufacturer
(lihat Catatan 24)
Entitas sepengendali
Penjualan, sewa pabrik
7.
PT Mido Indonesia
(lihat Catatan 24)
Entitas sepengendali
Penjualan
8.
PT Chitose Internasional
(lihat Catatan 28)
Entitas sepengendali
Sewa kantor
9.
Chandra Andriati
(lihat Catatan 11)
Direksi dari perusahaan
afiliasi
Penjamin hutang bank
10.
Winiaty Suherlan
(lihat Catatan 11)
Anggota keluarga dekat
dari manajemen
kunci Perusahaan
Penjamin hutang bank
Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi di atas pada tanggal
30 September 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Piutang usaha (lihat Catatan 5)
Pemegang saham
PT Trisula Insan Tiara
PT Karya Dwimanunggal Sejahtera
Entitas sepengendali
PT Tritirta Inti Mandiri
PT Mido Indonesia
PT Trisula Textile Industries
PT Southern Cross Textile Industry
PT Nissiel Garment Manufacturer
PT Chitose Indonesia Manufacturing
43.860.000
42.780.000
79.784.100
39.215.000
4.800.000
2.390.080.063
999.469.650
9.129.676
-
2.434.501.059
27.900.000
4.400.000
-
Jumlah
3.490.119.389
2.585.800.159
0,88%
0,71%
% terhadap jumlah aset
58
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
30 September 2013
31 Desember 2012
Hutang usaha (lihat Catatan 12)
Pemegang saham
PT Trisula Insan Tiara
Entitas sepengendali
PT Nissiel Garment Manufacturer
PT Trisula Textile Industries
PT Southern Cross Textile Industry
93.101.446
56.802.762
4.383.169.610
1.904.630.063
170.236.941
3.286.390.114
1.939.680.336
438.489.341
Jumlah
6.551.138.060
5.721.362.553
5,01%
4,63%
% terhadap jumlah liabilitas
30 September 2013
31 Desember 2012
Hutang lain-lain
Pemegang saham
PT Trisula Insan Tiara
Entitas sepengendali
PT Chitose Indonesia Manufacturing
210.033.746
261.537.130
-
92.930.700
Jumlah
210.033.746
354.467.830
0,16%
0,29%
% terhadap jumlah liabilitas
30 September 2013
30 September 2012
Penjualan (lihat Catatan 24)
Entitas sepengendali
PT Mido Indonesia
PT Nissiel Garment Manufacturer
PT Trisula Textile Industries
3.327.400.630
414.936.632
763.057.570
4.055.961.847
602.122.544
-
Jumlah
4.505.394.832
4.658.084.391
0,91%
1,15%
% terhadap jumlah penjualan bersih
59
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
30 September 2013
30 September 2012
Pembelian (lihat catatan 25)
Entitas sepengendali
PT Nissiel Garment Manufacturer
PT Trisula Textile Industries
PT Southern Cross Textile Industry
16.963.127.837
2.796.716.740
-
11.353.555.223
10.331.535.658
1.719.892.326
Jumlah
19.759.844.577
23.404.983.207
3,99%
5,82%
% terhadap jumlah penjualan bersih
30 September 2013
Imbalan kerja manajemen kunci
Dewan Komisaris
Gaji dan imbalan jangka pendek
Sub-jumlah
Dewan Direksi
Gaji dan imbalan jangka pendek
Imbalan pasca kerja jangka panjang
Sub-jumlah
Jumlah
% terhadap jumlah beban umum dan
administrasi
60
30 September 2012
303.166.667
188.750.000
303.166.667
188.750.000
1.333.091.660
17.390.700
1.135.328.000
13.737.000
1.350.482.360
1.149.065.000
1.653.649.027
1.337.815.000
4,24%
3,56%
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Aset Keuangan
Ringkasan aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2013 dan 31
Desember 2012 yang seluruhnya dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan
piutang (lihat Catatan 2g) adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang jaminan
Jumlah aset keuangan
% terhadap jumlah aset
31 Desember 2012
63.774.736.128
96.652.847.243
1.113.226.868
2.589.400.133
56.089.462.390
93.449.995.855
638.428.248
1.855.109.188
164.130.210.372
152.032.995.681
42%
42%
Aset keuangan, selain uang jaminan, seluruhnya merupakan aset lancar yang berjangka pendek di
mana jumlah tercatat aset tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya.
Uang jaminan sekalipun berjangka panjang namun dicatat sebesar biaya perolehan karena nilai
wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal.
Liabilitas Keuangan
Ringkasan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2013 dan
31 Desember 2012 yang seluruhnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi adalah sebagai
berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Liabilitas jangka panjang
53.481.482.911
32.950.337.870
7.030.041.594
1.835.926.663
23.745.872.582
57.517.475.405
34.815.919.352
3.777.854.015
3.267.306.418
12.201.308.426
Jumlah liabilitas keuangan
119.043.661.620
111.579.863.616
91%
90%
% terhadap jumlah liabilitas
Akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar
seluruhnya merupakan liabilitas berjangka pendek sehingga jumlah tercatat dari akun-akun tersebut
telah mencerminkan nilai wajarnya.
Jumlah tercatat dari akun liabilitas jangka panjang, yang meliputi hutang bank jangka panjang, hutang
pembiayaan konsumen dan hutang jangka panjang lainnya juga telah mencerminkan nilai wajarnya
mengingat bahwa seluruh liabilitas tersebut dikenakan suku bunga pasar.
61
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak memiliki eksposur risiko dalam
bentuk risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen
terhadap risiko keuangan dimaksudkan guna meminimumkan potensi dan dampak keuangan
merugikan yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Dalam kaitannya dengan hal ini,
manajemen tidak memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak:
a. Risiko Suku Bunga
Risiko ini merupakan risiko di mana arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan dari suku bunga pasar. Secara potensial, risiko ini timbul dari
hutang bank, baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
Manajemen tidak memiliki kebijakan formal dalam bentuk lindung nilai atas risiko ini. Namun
demikian, manajemen senantiasa memantau kecenderungan suku bunga pasar dan
mengembangkan berbagai alternatif pembiayaan dengan cost of fund yang wajar. Dalam kurun
waktu 24 bulan terakhir tidak terdapat fluktuasi perubahan suku bunga dalam rentang yang
signifikan. Manajemen juga meyakini bahwa dalam 12 bulan mendatang keadaan yang serupa
masih berlaku mengingat indikator-indikator makro ekonomi yang relatif stabil.
b.
Risiko Mata Uang
Risiko mata uang adalah risiko di mana arus kas kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini timbul mengingat sebagian
transaksi penjualan dan pembelian dilakukan dalam mata uang asing (di mana sebagian besar
dalam mata uang Dolar AS). Keberadaan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing juga menimbulkan eksposur risiko mata uang bagi Perusahaan dan Entitas Anak.
Ringkasan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, di mana sebagian besar
dalam mata uang Dolar AS, pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah
sebagai berikut:
30 September 2013
Mata Uang Asing
31 Desember 2012
Setara Rupiah
Mata Uang Asing
Setara Rupiah
Aset Moneter
Kas dan setara kas
Dolar AS
Euro
Dolar Australia
Piutang usaha
Dolar AS
Dolar Australia
Dolar Selandia Baru
Dolar Hong Kong
Piutang lain-lain
Dolar AS
Euro
Dolar Hongkong
Uang jaminan
Dolar AS
Jumlah Aset Moneter
2.369.195
19.411
607.149
27.513.457.791
304.194.178
6.555.999.973
2.229.919
16
46.918
21.563.313.636
204.958
470.371.013
6.770.380
862.303
828
-
78.624.417.137
9.311.148.669
7.960.745
-
7.490.816
1.116.700
22.730
72.436.186.562
11.195.349.076
180.272.423
46.726
555
971
542.623.928
8.697.405
1.454.558
17.247
-
166.781.240
-
-
-
42.193
408.006.600
122.869.954.384
62
106.420.485.508
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b. Risiko Mata Uang (lanjutan)
30 September 2013
Mata Uang Asing
31 Desember 2012
Setara Rupiah
Mata Uang Asing
Setara Rupiah
Liabilitas Moneter
Hutang bank jangka
pendek
Dolar AS
Hutang usaha
Dolar AS
Euro
Poundsterling
Dolar Australia
Dolar Hong Kong
4.717.077
54.779.414.620
5.844.620
56.517.475.405
1.899.644
582
843
146.715
70
22.060.566.265
9.126.418
15.820.008
1.584.223.719
104.835
2.413.045
8.903
843
178.952
327
23.334.142.981
114.042.134
13.130.449
1.794.057.960
408.505
355.728
1.710
7.104
4.131.068.103
26.801.955
845.375
89.868
381
-
869.023.560
3.819.671
-
1.730.653
20.098.067.599
479.742
4.639.105.140
-
-
187.382
1.811.983.940
-
-
76.969
744.286.559
Hutang lain-lain
Dolar AS
Dolar Australia
Euro
Jepang Yen
Hutang bank jangka
panjang
Dolar AS
Hutang pembiayaan
konsumen
Dolar AS
Hutang jangka panjang
lainnya
Dolar AS
Jumlah Liabilitas Moneter
Aset (Liabilitas) Moneter – Bersih
c.
102.706.038.897
89.841.476.304
20.163.915.487
16.579.009.204
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak yang terikat dalam kontrak atas instrumen
keuangan gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan pihak lain mengalami kerugian
keuangan. Eksposur risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak terutama terkait
dengan penempatan (simpanan) dana di bank dan kredit (piutang) yang diberikan kepada
pelanggan.
Guna meminimumkan eksposur yang ada atas simpanan dana di bank, Perusahaan dan Entitas
Anak hanya akan menempatkan dana pada bank yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang
baik. Manajemen juga senantiasa memantau kesehatan bank serta mempertimbangkan
keikutsertaan bank di dalam Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Terhadap eksposur yang
terkait dengan dengan piutang, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan manajemen kredit
dengan prinsip kehati-hatian di mana mencakup prosedur verifikasi kredit, pertimbangan atas
kredibilitas pelanggan dan penetapan jaminan kredit. Manajemen juga senantiasa memantau
kolektibilitas penagihan dan mengupayakan secara maksimum kebijakan zero bad debt.
63
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Nilai maksimum dari eksposur risiko kredit yang terkait dengan piutang usaha adalah sebesar
nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Pada tanggal 30 September 2013 dan
31 Desember 2012, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas saldo
piutang usaha.
d.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas (risiko pendanaan) adalah risiko di mana Perusahaan dan Entitas Anak akan
mengalami kesulitan memperoleh dana tunai dalam rangka memenuhi komitmennya atas
instrumen keuangan. Tujuan pengelolaan terkait dengan risiko ini terutama adalah untuk menjaga
tingkat kas dalam besaran yang memadai guna mendanai kebutuhan operasional dan menutup
liabilitas (terutama liabilitas dalam jangka pendek).
Pengelolaan kas mencakup proyeksi hingga beberapa periode ke depan, menjaga profil jatuh
tempo aset dan liabilitas keuangan, memantau rencana dan realisasi arus kas, senantiasa
mengupayakan penagihan kepada pelanggan secara tepat waktu, memastikan ketersediaan
komitmen fasilitas kredit dan mengupayakan berbagai alternatif pendanaan.
Tabel berikut menyajikan ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak pada tanggal 30 September 2013 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak
didiskontokan:
30 September 2013
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Liabilitas jangka panjang
Jumlah
Kurang dari
1 tahun
1 sampai
dengan 2 tahun
2 sampai
dengan 5 tahun
53.481.482.911
32.950.337.870
7.030.041.594
1.835.926.663
7.648.137.765
4.139.104.808
11.958.630.009
102.945.926.803
4.139.104.808
11.958.630.009 119.043.661.620
Jumlah
53.481.482.911
32.950.337.870
7.030.041.594
1.835.926.663
23.745.872.582
31 Desember 2012
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Liabilitas jangka panjang
Jumlah
Kurang dari
1 tahun
1 sampai
dengan 2 tahun
57.517.475.405
34.815.919.352
3.777.854.015
3.267.306.418
4.653.593.797
6.607.208.057
940.506.572
57.517.475.405
34.815.919.352
3.777.854.015
3.267.306.418
12.201.308.426
104.032.148.987
6.607.208.057
940.506.572
111.579.863.616
64
2 sampai
dengan 5 tahun
Jumlah
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit)
Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. PERJANJIAN PENTING
Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan dan Jack Nicklaus Apparel International/Far East (JNAI/FE)
(pihak ketiga) mendatangani perjanjian “Jack Nicklaus Trademark License Agreement”. Perjanjian
tersebut telah beberapa kali diubah, terakhir pada tanggal 9 September 2011. Berdasarkan perjanjian
ini, Perusahaan mendapatkan lisensi dari JNAI/FE untuk pemasaran dan penjualan produk dengan
merk dagang “Jack Nicklaus” hingga tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperpanjang kembali.
Sehubungan dengan itu, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi target penjualan minimum tahunan.
Apabila Perusahaan tidak dapat memenuhi target penjualan minimum tersebut, pihak JNAI/FE dapat
menghentikan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu.
Atas perjanjian ini, Perusahaan diharuskan untuk memberikan jaminan minimum pembayaran setiap
tiga bulan kepada pihak JNAI/FE. Selain itu, Perusahaan juga membayar royalti pada jumlah tertentu
kepada pihak JNAI/FE yang dihitung dari nilai penjualan bersih.
35. INFORMASI SEGMEN
Manajemen mengidentifikasi informasi dan mengevaluasi kinerja berdasarkan jenis usaha yaitu
dalam segmen retail dan garmen sebagai berikut:
65
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
30 September 2013
Retail
Garmen
Jumlah
Eliminasi
Bersih
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
86.044.677.194
52.228.976.443
426.374.037.420
335.322.673.761
512.418.714.614
387.551.650.204
(17.101.609.541)
(16.026.549.510)
495.317.105.073
371.525.100.694
Laba kotor segmen
33.815.700.751
91.051.363.659
124.867.064.410
(1.075.060.031)
123.792.004.379
(32.889.628.446)
(5.610.583.213)
5.929.053.724
(12.972.552.864)
(33.061.169.565)
6.849.801.706
(45.862.181.310)
(38.671.752.778)
12.778.855.430
1.088.774.324
1.875.192.800
(5.230.914.293)
(44.773.406.986)
(36.796.559.978)
7.547.941.137
Beban penjualan dan pemasaran
Beban umum dan administrasi
Pendapatan lain-lain
Pendapatan/(Beban) yang tidak
dapat dialokasikan
Laba usaha segmen
(1.009.803.727)
1.244.542.816
51.867.442.936
53.111.985.752
(3.342.007.200)
48.760.174.825
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
818.971.866
(3.131.184.887)
Laba sebelum beban pajak
penghasilan segmen
46.447.961.804
Beban pajak penghasilan
(11.651.214.526)
Laba sebelum kepentingan nonpengendali
Dampak penyesuaian proforma
Kepentingan nonpengendali
34.796.747.278
(12.705.273.345)
Laba bersih
Aset segmen
Aset yang tidak dapat dialokasikan
Liabilitas Segmen
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
22.091.473.933
213.269.276.481
270.256.054.159
483.525.330.640
(109.196.444.209)
21.640.901.711
121.678.236.348
143.319.138.059
(12.718.818.505)
66
374.328.886.431
20.556.013.714
130.600.319.554
73.802.878
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
30 September 2012
Retail
Garmen
Jumlah
Eliminasi
Bersih
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
50.029.032.319
28.995.149.683
358.729.927.896
277.163.189.262
408.758.960.215
306.158.338.945
(6.597.418.666)
(6.597.418.666)
402.161.541.549
299.560.920.279
Laba kotor segmen
21.033.882.636
81.566.738.634
102.600.621.270
-
102.600.621.270
(16.705.250.412)
(3.332.408.912)
1.251.055.165
(4.088.135.495)
(33.818.054.998)
1.768.158.395
(20.793.385.907)
(37.150.463.910)
3.019.213.560
1.754.400.000
(1.295.750.000)
(20.793.385.907)
(35.396.063.910)
1.723.463.560
Beban penjualan dan pemasaran
Beban umum dan administrasi
Pendapatan lain-lain
Pendapatan/(Beban) yang tidak
dapat dialokasikan
Laba usaha segmen
(1.027.063.918)
2.247.278.477
45.428.706.536
47.675.985.013
458.650.000
47.107.571.095
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
695.840.030
(3.237.646.609)
Laba sebelum beban pajak
penghasilan segmen
44.565.764.516
Beban pajak penghasilan
(11.246.768.461)
Laba sebelum kepentingan nonpengendali
Dampak penyesuaian proforma
Kepentingan nonpengendali
33.318.996.055
(6.505.834.133)
(11.723.472.254)
Laba bersih
Aset segmen
Aset yang tidak dapat dialokasikan
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
15.089.689.668
182.841.009.939
206.194.926.990
389.035.936.929
(84.711.192.864)
21.059.222.923
89.610.347.556
110.669.570.479
(3.509.842.865)
67
304.324.744.065
19.871.705.107
107.159.727.614
29.288.912
Download