PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Tanggal 30 September 2013 dan 2012 (Tidak Diaudit) PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 September 2013 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ....................................................................................... 1 – 3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .......................................................................... 4 - 5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................................................................................... 6 - 7 Laporan Arus Kas Konsolidasian …............................................................................................... 8 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian............................................................................. 9 - 68 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 September 2013 31 Desember 2012 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - Pihak ketiga Persediaan - bersih Uang Muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka 2g,2h,2s,4,32,33 2g,2i,2s,5,32,33 63.774.736.128 56.089.462.390 93.162.727.854 3.490.119.389 1.113.226.868 106.092.258.986 14.385.943.400 6.360.186.932 8.346.286.756 90.864.195.696 2.585.800.159 638.428.248 110.011.958.638 17.444.367.102 2.881.647.285 6.010.902.940 296.725.486.313 286.526.762.458 2t 1.314.895.550 427.243.299 2l,2n,3,9 87.013.648.393 71.267.277.531 2m,2n,3,10 5.534.441.459 5.657.249.658 2g,2i,32,33 2.589.400.133 1.707.028.297 1.855.109.188 514.629.826 98.159.413.832 79.721.509.502 394.884.900.145 366.248.271.960 2f,31 2g,2i,2s,5,32,33 2j,3,6 7 13a 2k,8 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan – bersih Aset tetap - setelah Dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 86.645.271.457 untuk 30 September 2013, serta Rp. 80.730.102.344 untuk 31 Desember 2012 Properti investasi - setelah Dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1.148.543.899 untuk 30 September 2013, serta Rp. 1.025.735.700 untuk 31 Desember 2012 Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 September 2013 31 Desember 2012 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang lain-lain 2g,11,32,33 2g,12,32,33 53.481.482.911 57.517.475.405 26.399.199.810 6.551.138.060 29.094.556.799 5.721.362.553 3,13b 2g,14,32,33 2r 6.820.007.848 210.033.746 8.263.361.258 1.835.926.663 1.775.379.654 3.423.386.185 354.467.830 10.049.317.063 3.267.306.418 472.804.198 2g,32,33 15 16 17 5.066.612.184 1.410.839.025 1.170.686.556 2.783.284.973 1.539.514.756 330.794.068 112.984.667.715 114.554.270.248 2g,32,33 15 16 17 2r 2t 13.892.815.677 471.096.730 1.733.822.410 906.303.099 336.872.937 5.847.831.632 1.286.390.510 413.492.487 904.399.131 336.872.937 2p,3,18 348.543.866 348.543.866 17.689.454.719 9.137.530.563 130.674.122.434 123.691.800.811 2f,31 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang lain-lain Pendapatan diterima di muka Liabilitas pajak tangguhan – bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 Modal dasar – 2.800.000.000 saham pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.002.474.000 saham pada tanggal 30 September 2013, dan 1.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2012 Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba Telah ditentukan 31 Desember 2012 100.247.400.000 60.556.160.355 100.000.000.000 60.061.360.355 2.000.000.000 1.000.000.000 40.548.799.696 28.461.966.479 203.352.360.051 189.523.326.834 60.858.417.660 53.033.144.315 JUMLAH EKUITAS 264.210.777.711 242.556.471.149 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS – BERSIH 394.884.900.145 366.248.271.960 penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 1c,19 1c,2q,20 30 September 2013 21 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KEPENTINGAN NON PENGENDALI 2d,22 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 September 2013 30 September 2012 PENJUALAN BERSIH 2f,2r,24,31 495.317.105.073 402.161.541.549 BEBAN POKOK PENJUALAN 2f,2r,25,31 (371.525.100.694) (299.560.920.279) 123.792.004.379 102.600.621.270 (44.773.406.986) (38.971.713.887) 5.263.862.050 3.449.429.269 (20.793.385.907) (37.572.387.903) 124.221.853 2.748.501.782 48.760.174.825 47.107.571.095 818.971.866 (3.131.184.887) 695.840.030 (3.237.646.609) 46.447.961.804 44.565.764.516 (11.651.214.526) (11.246.768.461) 34.796.747.278 33.318.996.055 - (6.505.834.133) LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 34.796.747.278 26.813.161.922 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - 34.796.747.278 26.813.161.922 LABA KOTOR Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Laba (Rugi) selisih kurs Pendapatan lain-lain - bersih 2r,26 2r,27 2r 2r,28 LABA USAHA Pendapatan bunga Beban keuangan 2r 2r,29 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2t,13c LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 1d,2e JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 22.091.473.933 12.705.273.345 21.595.523.801 11.723.472.254 34.796.747.278 33.318.996.055 22.091.473.933 12.705.273.345 15.089.689.668 11.723.472.254 34.796.747.278 26.813.161.922 22,07 18,84 1d,2d,2e JUMLAH LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 30 September 2012 1d,2d,2e JUMLAH LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 30 September 2013 1d,20c,29 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Tambahan Modal Disetor - Bersih Modal Saham Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Kepentingan Nonpengendali Jumlah Jumlah Ekuitas Saldo 1 Januari 2012 70.000.000.000 4.142.346.076 26.003.180.147 1.000.000.000 6.746.434.441 107.891.960.664 28.435.725.928 136.327.686.592 Penambahan setoran Modal Saham (catatan 1c) 30.000.000.000 55.919.014.279 - - - 85.919.014.279 - 85.919.014.279 - - - - 21.595.523.801 21.595.523.801 11.723.472.254 33.318.996.055 - - 6.505.834.133 - (6.505.834.133) - - - - - - - (2.000.000.000) (2.000.000.000) - (2.000.000.000) (4.049.250.000) (4.049.250.000) Laba bersih - setelah dampak penyesuaian proforma Penyesuaian proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1d,2e) Dividen tunai Perusahaan (Catatan 23) Dividen tunai – Entitas Anak (Catatan 23 ) Pembalikan akun proforma ekuitas dari Transaksi restrukturisasi entitas Sepengendali – akuisisi saham TSC Saldo 30 September 2012 - - - - - - - - (32.509.014.280) - - (32.509.014.280) - (32.509.014.280) 100.000.000.000 60.061.360.355 - 1.000.000.000 19.836.124.109 180.897.484.464 36.109.948.182 217.007.432.646 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Tambahan Modal Disetor - Bersih Modal Saham Saldo 1 Januari 2013 Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Kepentingan Nonpengendali Jumlah Jumlah Ekuitas 100.000.000.000 60.061.360.355 - 1.000.000.000 28.461.966.479 189.523.326.834 53.033.144.315 242.556.471.149 247.400.000 494.800.000 - - - 742.200.000 - 742.000.000 Laba bersih - setelah dampak penyesuaian proforma - - - 1.000.000.000 21.091.473.933 22.091.473.933 12.705.273.345 34.796.747.278 Dividen tunai – Perusahan (Catatan 23) - - - - (9.004.640.716) (9.004.640.716) Pelaksanaan Waran Seri 1 (Catatan 19,20 ) Dividen tunai – Entitas Anak (Catatan 23 ) Saldo 30 September 2013 100.247.400.000 60.556.160.355 - - - 2.000.000.000 40.548.799.696 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 7 203.352.360.051 (9.004.640.716) (4.880.000.000) (4.880.000.000) 60.858.417.660 264.210.777.711 PT TRISULA INTERNATIONALTbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 September 2013 ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran kas untuk beban usaha Penerimaan dari: Pendapatan bunga Pendapatan lain-lain Pembayaran untuk: Pajak penghasilan Beban keuangan Aktivitas operasi lainnya 30 September 2012 493.418.733.105 (302.171.525.117) (96.035.591.295) (47.187.241.017) 381.331.431.394 (251.241.074.924) (82.225.299.218) (24.245.624.230) 818.971.866 8.032.883.070 695.840.030 2.294.070.882 (14.256.420.957) (3.131.184.887) (2.880.971.061) (8.919.418.334) (3.237.646.609) (5.708.721.016) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 36.607.653.707 8.743.557.975 ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap (Catatan 9) Perolehan aset tetap (Catatan 9) 3.042.889.511 (26.331.400.426) 1.000.864.984 (11.388.906.423) (23.288.510.915) (10.388.041.439) 742.200.000 90.000.000.000 (27.000.000.000) 12.889.560.454 (2.561.249.198) 7.266.023.259 (941.891.874) 2.308.617.948 (148.395.537 ) (943.969.511) (9.004.640.716) (4.035.992.494) 972.883.388 (152.911.020) (1.135.918.905) (2.000.000.000) (15.271.214.778) (4.880.000.000) - (4.049.250.000) (4.986.761.690) (5.633.869.054) 42.700.958.380 7.685.273.738 41.056.474.916 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 56.089.462.390 17.197.798.273 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 63.774.736.128 58.254.273.189 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Hasil penawaran umum perdana (Catatan 1c dan 20d) Hasil pelaksanaan Waran Seri 1 (Catatan 1c dan 20d) Akuisisi anak perusahaan melalui entitas sepengendali Hutang bank jangka panjang Penerimaan Pembayaran Pembayaran hutang lain-lain - jangka panjang Penerimaan Pembayaran Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Pembayaran dividen tunai (Catatan 24) Pembayaran hutang bank jangka pendek Bagian pemegang saham nonpengendali atas dividen tunai Entitas Anak Pembayaran beban emisi saham (Catatan 21) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 8 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Trisula International (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Transindo Global Fashion berdasarkan Akta Notaris Achmad Bajumi, S.H., No. 38 tanggal 13 Desember 2004 yang kemudian diubah dengan Akta No. 26 dari Notaris yang sama tanggal 15 Februari 2005. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-14733 HT.01.01.TH.2005 tanggal 31 Mei 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 9315 tanggal 30 Agustus 2005. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 11 tanggal 6 Juli 2012, sehubungan dengan kepastian tentang jumlah saham yang diterbitkan oleh Perusahaan serta jumlah saham yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHUAH.01.10-29704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012 (lihat Catatan 1c dan 19d). Perusahaan tergabung dalam Trisula grup di mana PT Trisula Insan Tiara merupakan entitas induk terakhir (ultimate parent entity). b. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pakaian jadi (garmen), industri garmen, industri tekstil serta usaha terkait lainya. Perusahaan berkedudukan di Gedung Trisula Center, Jln. Lingkar Luar Barat Blok A No. 1, Jakarta Barat dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2005. Perusahaan melakukan penjualan secara langsung melalui gerai penjualan (sales outlet) milik sendiri dan secara konsinyasi melalui kerja sama dengan retailer di beberapa pusat perbelanjaan yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Manado, Surabaya, Bandung, Malang, Bali, Jambi, Palembang, Gorontalo, Yogyakarta, Bandar Lampung dan Makassar. c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui Surat No. S7469/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa atas nama sejumlah 300.000.000 saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada harga penawaran Rp 300 per saham dengan disertai dengan penerbitan 75.000.000 Waran Seri 1. Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegangnya untuk membeli satu saham biasa atas nama pada harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017. Bila Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan hingga habis masa berlakunya, Waran Seri 1 tersebut menjadi kedaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi. Adapun masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 28 Desember 2012 dan akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017. Pada tanggal 28 Juni 2012, seluruh saham Perusahaan dan Waran Seri 1 tersebut telah tercatat di BEI. 9 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak Ringkasan informasi tentang Entitas Anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut: Entitas Anak Tempat Kedudukan Persentase Kepemilikan Bidang Usaha Tahun Awal Operasi Komersial __________ PT Tritirta Saranadamai (TSD) Jakarta Penyewaan dan manajemen properti 98% 2008 PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS) Bandung Industri garmen (ekspor) 95% 1991 PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) Bandung Industri garmen (ekspor) 95% 1998 PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC) Bandung Industri garmen (ekspor) 50% 2000 PT Triduaribu Bersatu (TDB) *) Jakarta Perdagangan pakaian jadi dan alas kaki (impor) 51% 2012 *) Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 30 September 2013 31 Desember 2012 _ __________ _____________ 20.556.013.714 45.694.936.470 97.256.118.774 20.198.593.117 43.266.162.658 83.344.787.983 127.304.998.915 111.386.093.555 29.341.318.810 29.727.950.961 TDB didirikan pada tanggal 3 September 2012 Akuisisi Saham TSD Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 98 lembar saham TSD yang mewakili 98% kepemilikan dari PT Tritirta Inti Mandiri, entitas sepengendali (under common control), dengan biaya perolehan sebesar Rp 3.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSD pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 2.822.024.520 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 177.975.480 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e). Setelah akuisisi saham tersebut, pada tanggal yang sama, Perusahaan mengambil bagian dari penambahan setoran modal saham TSD yang disetor penuh sebesar Rp 15.944.000.000. Dengan demikian seluruh biaya perolehan atas saham TSD adalah sebesar Rp 18.944.000.000. Akuisisi Saham TMS Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TMS dari PT Trisula Textile Industries sebanyak 460 lembar saham (46%) dan dari Asia Restructuring Capital, Ltd., sebanyak 490 lembar saham (49%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 14.250.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TMS pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 14.373.277.896 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 123.277.896 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e). 10 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak (lanjutan) Akuisisi Saham TGM Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TGM dari PT Trisula Insan Tiara sebanyak 18.900 lembar saham (90%) dan dari PT Trisula Textile Industries sebanyak 1.050 lembar saham (5%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 21.007.350.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TGM pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 25.204.393.660 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 4.197.043.660 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e). Akuisisi Saham TSC Pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan mengakuisisi 50% kepemilikan saham TSC dari PT Trisula Insan Tiara sebanyak 2.779 lembar saham (50%) yang merupakan entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 27.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSC pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 28.509.014.279 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 1.509.014.279 yang seluruhnya juga dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e). Penyertaan Saham TDB Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 1, tanggal 3 September 2012, Perusahaan dan Trading 2000 Limited, Hong Kong, pihak ketiga, telah sepakat untuk mendirikan PT Triduaribu Bersatu (TDB) di mana dari jumlah modal ditempatkan TDB, Perusahaan telah mengambil bagian dan menyetor secara penuh sejumlah 153 saham atau senilai Rp 15.300.000.000. Jumlah penyertaan saham tersebut mencerminkan kepemilikan sebesar 51%. e. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen : : : Dedie Suherlan Lim Kwang Tak Lucas Sonny Sanjaya Dedie Suherlan Lim Kwang Tak Liem Siau Bok (Alm.) Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : : : : Tjhoi Lisa Tjahjadi Lalit Matai Rudolf Simarmata Yohanes Linero Tjhoi Lisa Tjahjadi Lalit Matai Rudolf Simarmata Yohanes Linero Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : Lucas Sonny Sanjaya Michell Suharli Ong Po Han Liem Siau Bok (Alm.) Michell Suharli Ong Po Han 11 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi (selain dari Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi) merupakan personil manajemen kunci Perusahaan. Manajemen kunci memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah keseluruhan karyawan tetap yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing adalah 1.488 dan 1.443 orang (tidak diaudit). f. Penerbitan Laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 29 Oktober 2013. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun atas basis akrual. Laporan keuangan konsolidasian tersebut diukur berdasarkan biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu (seperti persediaan) yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang tersebut. Laporan arus kas konsolidasian tersebut disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) di mana arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. c. Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali untuk hal-hal yang terkait dengan penerapan beberapa SAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2012. Perubahan SAK yang memiliki dampak signifikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah: 12 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) - PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). d. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan, selaku entitas induk, dan seluruh Entitas Anak sebagai suatu entitas ekonomi tunggal (lihat Catatan 1d). Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, baik secara langsung atapun tidak langsung, lebih dari setengah (50%) kekuasaan suara pada entitas anak. Entitas anak dikonsolidasian sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa, kecuali dinyatakan lain. Seluruh saldo, penghasilan dan beban intra perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari transaksi intra perusahaan dan dividen, dieliminasi secara penuh. Kepentingan Nonpengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Seluruh laba rugi komprehensif konsolidasian diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas entitas anak namun tanpa kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan distribusi saham (jika ada); • mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya; • mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 13 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Efektif pada tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Sesuai dengan PSAK tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal tahun laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dengan nilai pengalihan dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan neto terhadap akun Tambahan Modal Disetor di bagian ekuitas. f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Berdasarkan PSAK tersebut, (1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, (ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, atau (iii) merupakan personil manajemen kunci dari Perusahaan dan Entitas Anak ataupun entitas induk dari Perusahaan (2) Suatu entitas memiliki relasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini: (i) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha yang sama, (ii) Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak (atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha tersebut), (iii) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama, (iv) Satu entitas yang merupakan ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak serta entitas lain yang merupakan entitas asosiasi dari Perusahaan dan Entitas Anak, (v) Entitas yang merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Jika Perusahaan dan Entitas Anak adalah penyelenggara program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak, (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas, 14 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) (vii) Entitas yang dipengaruhi secara signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) atau orang yang bersangkutan merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas). Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan di dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian. g. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset Keuangan Aset keuangan diakui apabila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui pada tanggal transaksi yaitu tanggal ketika di mana Perusahaan dan Entitas Anak berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan. Pengukuran pada Saat Pengakuan Awal Aset Keuangan Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar, namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya akan langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Aset Keuangan Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada bagaimana aset keuangan tersebut dikategorikan yaitu: (i) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini. Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, termasuk selisih kurs, bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). 15 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau aset keuangan yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga (3) kategori di atas. Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Perubahan nilai wajar dari aset keuangan diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya [kecuali untuk kerugian penurunan nilai, laba (rugi) selisih kurs dan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif] sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang meliputi akun kas dan setara kas, seluruh akun piutang dan uang jaminan dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Penghentian Pengakuan atas Aset Keuangan Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan dan Entitas Anak telah, secara substansial, mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut telah memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Pada saat penghentian aset keuangan, selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari 1) pembayaran yang diterima (termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi liabilitas baru yang ditanggung) dan 2) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas tersebut. Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengukur seluruh akun liabilitas keuangan, yang meliputi akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang bank jangka panjang, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan FVTPL. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa. 16 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan dan Entitas Anak saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penutupan di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi. h. Kas dan Setara Kas Akun kas dan setara kas meliputi saldo kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya. i. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan Seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana dapat diestimasi secara andal. Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi beberapa indikasi seperti pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam memiliki kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data terobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, di mana termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau suatu kondisi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset keuangan. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan akun cadangan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 17 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan) Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan secara kolektif untuk aset lainnya. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan secara individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka rugi penurunan nilai yang lalu dipulihkan, baik secara langsung ataupun dengan menggunakan akun cadangan. Namun demikian pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan. Jumlah pemulihan aset keuangan tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal serta aset keuangan jangka pendek lainnya dicatat pada biaya perolehan. Penurunan yang signifikan atau berkepanjangan atas nilai wajar dari aset keuangan tersebut di bawah biaya perolehannya merupakan suatu bukti objektif penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan. j. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Sedangkan nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya persediaan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Penyisihan penurunan nilai persediaan karena adanya keusangan, kerusakan dan cacat, ditentukan secara berkala berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto. Seluruh penurunan nilai persediaan di bawah nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan lainnya (jika ada) diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. k. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). 18 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Aset Tetap Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian, biaya pinjaman dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Biaya perolehan juga termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur (kecuali tanah yang tidak disusutkan) sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot 4 - 20 4-8 4-8 4-8 4-8 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut (jika ada) berlaku prospektif. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sebagaimana diatur di dalam ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”, biaya hak legal atas tanah ketika tanah pertama kali diperoleh, baik dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Bangunan dan Hak Pakai, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. m. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (meliputi tanah, bangunan atau prasarana yang menjadi bagian dari tanah dan/atau bangunan) yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau kedua-duanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa; atau untuk tujuan administratif; atau untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. 19 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Properti Investasi (lanjutan) Setelah pengakuan awal Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai (jika ada). Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi tersebut. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi yaitu 20 tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi kepada pihak lain. Sedangkan transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang "Penurunan Nilai Aset", pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset nonkeuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan (recoverable amount) atas aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara 1) nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan 2) nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Sedangkan dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Apabila nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penilaian yang dilakukan pada setiap tanggal pelaporan juga menguji apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika terdapat indikasi tersebut, maka manajemen mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya akan dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai yang terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 20 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. o. Beban Emisi Saham Ditangguhkan Beban-beban yang berhubungan secara langsung dengan rencana penawaran umum perdana saham Perusahaan (lihat Catatan 1c dan 19c) ditangguhkan dan akan dikurangkan dengan akun tambahan modal disetor yang timbul dari selisih antara harga penawaran umum perdana dengan nilai nominal saham (lihat Catatan 2q). p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Perhitungan imbalan pasca kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undangundang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi neto dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program (jika ada) pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini dibagi selama rata-rata sisa masa kerja ekspektasian dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu dibebankan pada saat imbalan tersebut telah menjadi hak (vested) dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vest. Jika imbalan tersebut menjadi vest segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, biaya jasa lalu segera diakui. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan jumlah neto dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan (yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar aktif) ditambah keuntungan (dikurangi kerugian) yang belum diakui, dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui serta dikurangi nilai wajar aset program yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas secara langsung (jika ada). q. Tambahan Modal Disetor Akun tambahan modal disetor seluruhnya meliputi agio saham yang merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi saham. Biaya emisi saham merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan saham, dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012), dalam hal pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas spengendali, akun tambahan modal disetor juga meliput nilai “Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang merupakan selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dengan nilai pengalihan antara entitas sepengedali tersebut. 21 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh dan nilainya dapat diukur secara andal. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima. Manajemen menerapkan kriteria spesifik berikut di mana pendapatan dari: - penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang dagangan kepada pelanggan, - penjualan ekspor diakui ketika barang dagangan telah dikapalkan, - penjualan konsinyasi melalui pihak ketiga diakui pada saat terjadinya penjualan dari pihak ketiga tersebut, - jasa sewa diakui sesuai dengan masa sewa (garis lurus) sebagaimana disebutkan di dalam kontrak sewa. Seluruh penerimaan dari pelanggan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Diterima di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang fungsional (Rupiah) berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disajikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2013, 31 Desember 2012 dan 30 September 2012, nilai kurs yang digunakan untuk konversi ke dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 30 September 2012 Dolar AS Euro Poundsterling Dolar Hongkong Dolar Australia Yen Dolar Selandia Baru t. 11.613 15.671 18.770 1.498 10.798 119 9.610 9.670 12.810 15.579 1.247 10.025 112 7.931 9.480 11.801 14.732 1.222 9.524 120 7.457 Pajak Penghasilan Pajak Kini Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan kepada) otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak kini diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas). 22 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Pajak Penghasilan (lanjutan) Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, serta atas kredit pajak dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang masih dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas). Pajak Final Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5/2002 tanggal 23 Maret 2002, setiap pendapatan sewa atas tanah dan/atau bangunan merupakan objek dari pajak penghasilan final sebesar 10% dan beban yang berhubungan dengan kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan badan. Perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas yang terkait dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset ataupun liabilitas pajak tangguhan. Pajak Final (lanjutan) Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. u. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan selaku entitas induk selama tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. 23 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Segmen Operasi Segmen operasi disajikan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang diberikan oleh para manajer segmen kepada pembuat keputusan operasional. Segmen operasi tersebut dikelola secara independen oleh tiap-tiap manajer yang bertanggungjawab atas kinerja dari masing-masing segmen operasi yang ada dalam lingkup wewenangnya. Sedangkan pembuat keputusan operasional adalah pihak yang melakukan penelaahan terhadap laporan segmen di mana laporan tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen. 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Adanya ketidakpastian terkait dengan asumsi dan estimasi dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan seluruh aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g dan 31). Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi. Mata uang tersebut merupakan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa atau mata uang dari satu negara yang kekuatan persaingan dan pengaruhnya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat dalam menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari operasi Perusahaan dan Entitas Anak. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada tolak ukur yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi mengenai perkembangan masa depan yang ada saat ini dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya 24 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Penyisihan Penurunan Nilai dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai masing-masing persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan penurunan ditetapkan berdasarkan estimasi terbaik manajemen dan dievaluasi kembali serta disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi tersebut. Jumlah tercatat persediaan sebelum penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 106.377.208.212 dan Rp 110.586.849.883 (lihat Catatan 6). Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset berkisar antara 4 sampai dengan 20 tahun (lihat Catatan 2l dan 2m). Estimasi tersebut adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri sejenis. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset yang bersangkutan, dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 87.013.648.393 dan Rp 71.267.277.531 (lihat Catatan 9). Sedangkan jumlah tercatat properti investasi pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing adalah sebesar Rp 5.534.441.459 dan Rp 5.657.249.658 (lihat Catatan 10). Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang bergantung pada pemilihan asumsi aktuaria yang digunakan untuk menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut meliputi antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan sebelumnya yang memiliki pengaruh lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan (lihat Catatan 2p dan 18). Meskipun manajemen berkeyakinan bahwa asumsi pada tanggal pelaporan tersebut wajar dan telah sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas dan beban imbalan kerja jangka panjang. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing adalah sebesar Rp 348.543.866 dan Rp 348.543.866 (lihat Catatan 18). Pajak Penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak selaku wajib pajak menghitung liabilitas perpajakannya secara self assessment berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Perhitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika sampai dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa daluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang terhutang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. 25 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Pajak Penghasilan (lanjutan) Perbedaan hasil aktual dan jumlah tercatat tersebut dapat mempengaruhi jumlah tagihan pajak, hutang pajak, beban pajak dan aset pajak tangguhan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan badan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 11.651.214.526 dan Rp 10.049.317.063 (lihat Catatan 13b). 4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 30 September 2013 Kas Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia Dolar Australia PT Bank OCBC NISP Tbk Euro PT Bank OCBC NISP Tbk Sub-jumlah 26 31 Desember 2012 161.564.701 300.879.164 5.207.472.379 1.802.343.828 936.586.790 688.064.299 3.499.254.306 1.200.186.882 357.335.458 97.046.851 616.436.138 69.376.115 11.296.968.011 1.955.356.753 940.930.174 573.940.579 401.228.301 184.689.674 125.726.695 103.908.077 2.478.676 1.745.000 - 509.027.375 4.901.301.141 19.783.120.367 2.320.008.908 10.441.092.376 6.174.058.762 4.925.562.839 12.995.997 - 6.555.999.973 470.375.358 304.194.178 9.806.979 48.847.754.988 37.620.864.251 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 30 September 2013 31 Desember 2012 Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk 14.765.416.439 - 13.000.000.000 3.750.000.000 1.417.718.975 Sub-jumlah 14.765.416.439 18.167.718.975 Jumlah 63.774.736.128 56.089.462.390 Tingkat suku bunga deposito berjangka berkisar antara 5,5% - 8,50% per tahun pada tahun 2013 dan berkisar antara 5,5% - 8,50% per tahun pada tahun 2012. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak-pihak yang berelasi ataupun yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. 5. PIUTANG USAHA a. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Pihak ketiga Pihak berelasi (lihat Catatan 31) Jumlah 31 Desember 2012 93.162.727.854 90.864.195.696 3.490.119.389 2.585.800.159 96.652.847.243 93.449.995.855 b. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Dolar AS Dolar Australia Rupiah Dolar Selandia Baru Dolar Hongkong 78.624.417.137 9.311.148.669 8.709.320.692 7.960.745 - 72.436.186.562 11.195.349.076 9.638.187.794 180.272.423 - Jumlah 96.652.847.243 93.449.995.855 27 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) c. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Lancar Telah jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah 31 Desember 2012 46.399.465.824 47.804.857.825 28.618.550.119 9.305.347.149 6.704.362.728 5.625.121.423 17.231.868.231 17.003.947.074 5.281.674.572 6.127.648.153 96.652.847.243 93.449.995.855 Manajemen berkeyakinan tidak terdapat adanya bukti objektif penurunan nilai atas piutang usaha dan bahwa seluruh saldo tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas piutang. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, piutang usaha TMS dan TGM dijaminkan atas pinjaman dari PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 11). 6. PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Barang jadi Bahan baku Bahan pembantu Barang dalam proses Suku cadang Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan Bersih 28 31 Desember 2012 54.966.416.276 22.293.548.778 22.278.278.568 5.833.424.307 1.005.540.283 45.618.613.330 33.091.044.421 16.325.730.859 14.750.278.885 801.182.388 106.377.208.212 110.586.849.883 (284.949.226) (574.891.245) 106.092.258.986 110.011.958.638 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (lanjutan) Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Saldo awal Beban penyisihan penurunan nilai persediaan Penghapusan persediaan Saldo akhir 31 Desember 2012 574.891.245 (289.942.019) 182.974.380 430.993.363 (39.076.498) 284.949.226 574.891.245 Berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas keusangan dan penurunan nilai persediaan. Biaya persediaan yang diakui sebagai bagian dari beban pokok penjualan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 116.315.963.936 dan Rp 218.607.514.282 (lihat Catatan 25). Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, persediaan milik Perusahaan, TMS, TGM dan TSC digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 11). Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebanjiran, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar AS Dolar Australia Poundsterling Euro Dolar Hong Kong 30 September 2013 31 Desember 2012 60.555.866.536 5.589.446 2.434.821 356.604 60.923 4.883 60.555.866.536 5.589.446 2.434.821 356.604 60.923 4.883 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. 29 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. UANG MUKA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Pemasok - pihak ketiga Pameran Lain-lain 12.448.594.009 1.937.349.391 17.213.667.124 77.800.000 152.899.978 Jumlah 14.385.943.400 17.444.367.102 Uang muka yang dibayarkan kepada pemasok terkait dengan pembelian persediaan. 8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Sewa Asuransi Lain-lain 7.359.056.801 204.997.086 782.232.869 5.832.054.121 178.848.819 Jumlah 8.346.286.756 6.010.902.940 30 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi ke Akun Properti Investasi Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Aset dalam penyelesaian Bangunan Jumlah Biaya Perolehan 10.382.751.737 - - - 10.382.751.737 46.054.439.284 73.725.031.666 4.224.152.434 4.064.920.025 473.734.801 11.536.509.784 333.790.427 347.225.000 4.135.996.451 173.864.000 - 46.528.174.085 81.125.544.999 4.557.942.861 4.238.281.025 11.094.009.124 9.004.343.068 - - 20.098.352.192 149.545.304.270 21.695.603.080 4.309.860.451 - 166.931.046.899 2.092.075.605 2.354.081.346 - - 4.446.156.951 151.637.379.875 24.049.684.426 4.309.860.451 - 171.377.203.850 - 2.281.716.000 - - 2.281.716.000 151.637.379.875 26.331.400.426 4.309.860.451 - 173.658.919.850 17.877.326.214 51.823.167.507 2.646.263.477 2.060.831.024 1.663.867.522 3.961.623.297 225.969.941 531.809.329 1.892.150.501 79.706.392 - 19.541.193.735 53.892.640.303 2.872.233.418 2.512.933.961 5.962.514.122 - 1.816.220.168 47.535.750 - - 7.778.734.290 Sewa Guna Usaha Mesin Jumlah Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Leasing: mesin Sub-jumlah 80.370.102.344 8.199.490.256 1.971.856.893 - 86.597.735.707 - 47.535.750 - - 47.535.750 Jumlah Akumulasi Penyusutan 80.370.102.344 8.247.026.006 1.971.856.893 - 86.645.271.457 Nilai Buku 71.267.277.531 Sewa Guna Usaha Mesin 87.013.648.393 31 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2012 Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi ke Akun Properti Investasi Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian bangunan Jumlah Biaya Perolehan 13.790.851.737 - - (3.408.100.000) 10.382.751.737 47.569.639.284 68.530.830.125 3.710.122.349 3.810.633.662 1.076.700.000 12.053.533.557 514.030.085 373.786.363 6.859.332.016 119.500.000 (2.591.900.000) - 46.054.439.284 73.725.031.666 4.224.152.434 4.064.920.025 6.865.721.289 4.228.287.835 - - 11.094.009.124 144.277.798.446 18.246.337.840 6.978.832.016 (6.000.000.000) 149.545.304.270 - 2.092.075.605 - - 2.092.075.605 144.277.798.446 20.338.413.445 6.978.832.016 (6.000.000.000) 151.637.379.875 16.139.854.005 53.980.122.693 2.366.637.259 1.507.157.468 2.374.647.626 4.274.471.361 279.626.218 673.173.556 6.431.426.547 119.500.000 (637.175.417) - 17.877.326.214 51.823.167.507 2.646.263.477 2.060.831.024 5.046.558.460 915.955.662 - - 5.962.514.122 79.040.329.885 8.517.874.423 6.550.926.547 (637.175.417) 80.370.102.344 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 65.237.468.561 71.267.277.531 Penyusutan dibebankan pada beban usaha tahun berjalan dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Beban pokok penjualan (lihat Catatan 25) Penjualan dan pemasaran (lihat Catatan 26) Umum dan administrasi (lihat Catatan 27) 5.195.217.074 5.662.156.355 1.271.186.521 1.780.622.411 365.008.847 2.490.709.221 Jumlah 8.274.026.006 8.517.874.423 32 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) Perhitungan laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Hasil penjualan Nilai buku Laba penjualan aset tetap (lihat catatan 28) 31 Desember 2012 3.042.889.511 2.338.003.558 959.557.000 379.810.881 704.885.953 579.746.119 Pada tanggal 30 September 2013, akun aset dalam penyelesaian seluruhnya merupakan akumulasi biaya pembangunan bangunan pabrik TSC. Persentase jumlah tercatat aset dalam penyelesaian terhadap nilai kontrak adalah sekitar 30%. Bangunan pabrik tersebut diperkirakan akan selesai pada bulan Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2013, aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 11 dan 15) dan hutang jangka panjang lainnya (lihat Catatan 17) dengan ringkasan sebagai berikut: Kelompok Aset Dijaminkan kepada Tanah PT Bank Resona Perdania, PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank UOB Indonesia Mesin dan peralatan pabrik PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bumiputera Finance Seluruh kelompok aset tanah dan bangunan adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Pada tanggal 30 September 2013, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebanjiran, kerusuhan, kebakaran, sabotase dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebagai berikut: 30 September 2013 Rupiah Dolar AS 145.962.655.707 4.000.000 31 Desember 2012 145.962.655.707 4.000.000 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 41.330.949.799 dan Rp 41.330.949.799. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. 33 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PROPERTI INVESTASI Rincian dan mutasi properti investasi adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi dari Akun Aset Tetap Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Apartemen 3.408.100.000 2.591.900.000 682.985.358 - - - 3.408.100.000 2.591.900.000 682.985.358 Jumlah Biaya Perolehan 6.682.985.358 - - - 6.682.985.358 766.770.417 258.965.283 97.196.248 25.611.951 - - 863.966.665 284.577.234 Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.025.735.700 122.808.199 - - 1.148.543.899 Nilai Buku 5.657.249.658 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Apartemen 5.534.441.459 31 Desember 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi dari Akun Aset Tetap Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Apartemen 682.985.358 - - 3.408.100.000 2.591.900.000 - 3.408.100.000 2.591.900.000 682.985.358 Jumlah Biaya Perolehan 682.985.358 - - 6.000.000.000 6.682.985.358 Bangunan dan prasarana Apartemen 224.816.014 129.595.000 34.149.269 - 637.175.417 - 766.770.417 258.965.283 Jumlah Akumulasi Penyusutan 224.816.014 163.744.269 - 637.175.417 1.025.735.700 Nilai Buku 458.169.344 Akumulasi Penyusutan 5.657.249.658 34 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) Penyusutan atas properti investasi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tangga 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 122.808.199 dan Rp 163.744.269 yang dibebankan pada akun beban umum dan adminstrasi (lihat Catatan 27). Reklasifikasi properti investasi pada tahun 2012 terkait dengan: Tanah dan bangunan pabrik milik TMS yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Bandung dan disewakan kepada PT Nissiel Garment Manufacturer, pihak berelasi (lihat Catatan 31). Tanah dan bangunan kantor milik TSD yang dikenal dengan nama Trisula Center yang berada di Rawa Buaya, Jakarta Barat. Reklasifikasi tersebut dilakukan mengingat 58,66 % dari bangunan kantor tersebut digunakan sendiri untuk kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak. Properti investasi berupa unit apartemen dengan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun No. 1472/XVI/3/Karet Tengsin adalah atas nama TSD. Nilai wajar dari properti investasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.560.000.000 sebagaimana dilaporkan oleh KJPP Felix Sutandar & Rekan, penilai independen, dengan laporan No. FSR/PV-FS/020122/2012 tanggal 1 Februari 2012. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2013, bulan February 2013, Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) atas properti investasi yang meliputi tanah dan bangunan pabrik milik TMS, tanah dan bangunan kantor milik TSD, dan unit apartemen milik TSD masing-masing adalah sebesar Rp 13.296.656.000, Rp 10.308.255.000, dan Rp 1.634.175.000. Manajemen meyakini, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. Pada tahun 2013, seluruh properti investasi telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Properti investasi atas nama TMS digunakan jaminan hutang bank jangka pendek (lihat Catatan 11). 35 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 PT Bank Resona Perdania Letter of credit Aksep ekspor valas Demand Loan 4.343.448.388 13.460.693.681 18.132.973.581 4.835.000.000 1.934.000.000 Sub-jumlah 17.804.142.069 24.901.973.581 PT Bank OCBC NISP Tbk Post import financing Pre export financing Pinjaman Rekening Koran (PRK) Dolar AS Pinjaman Rekening Koran (PRK) Rupiah Pinjaman Tetap on Demand 159.701.976 199.801.546 35.317.837.320 21.056.305.580 3.168.581.761 5.456.614.483 1.934.000.000 Sub-jumlah 35.677.340.842 31.615.501.824 - 1.000.000.000 53.481.482.911 57.517.475.405 PT Bank UOB Indonesia Revolving Credit Facility (RCF) Jumlah PT Bank Resona Perdania (BRP) a. TMS Berdasarkan Akta Perubahan Pengakuan Hutang No. 39 tanggal 15 Juni 2011 dari Notaris Tien Norman Lubis, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat dari BRP tentang “Perubahan Perjanjian Kredit” No. 010396EFB dan 010397EFB tanggal 25 November 2012, TMS, Entitas Anak, memperoleh beberapa fasilitas kredit yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pembelian impor dengan ringkasan sebagai berikut: Bunga Nama Fasilitas Maksimum Kredit per Tahun Aksep Ekspor Valuta Asing I Aksep Ekspor Valuta Asing II Sight Letter of Credit $AS 1.300.000 $AS 700.000 $AS 700.000 COLF+2% COLF+2% COLF+2% Berdasarkan perjanjian tersebut, jumlah maksimum fasilitas sight L/C apabila digunakan bersamasama dengan fasilitas Kredit Aksep Ekspor Valuta Asing II adalah sebesar $AS 700.000. Perusahaan telah mendapat persetujuan perpanjangan dari BRP atas seluruh fasilitas di atas sampai dengan tanggal 26 November 2013. 36 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Resona Perdania (BRP) (lanjutan) a. TMS (lanjutan) Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: 2 - Tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 9 dan 10), - Piutang pihak ketiga TMS senilai $AS 750.000 (lihat Catatan 5), - Persediaan milik TMS dengan nilai sebesar $AS 750.000 (lihat Catatan 6). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain: - Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset. Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal. Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., No. 66 tanggal 28 Juli 2011, TMS melakukan perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan susunan pengurus Perusahaan. Sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari Perusahaan perihal perubahan Anggaran Dasar tersebut. b. TGM Berdasarkan Perjanjian Kredit yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 00021BPL dan No.100135EFB, tanggal 26 November 2012, TGM telah memperoleh perpanjangan fasilitas Letter of Credit dan pinjaman aksep dari BRP dengan plafon gabungan sebesar $AS 2.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan dikenai bunga COLF+2,625%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10), persediaan milik TGM senilai Rp 16.000.000.000 (lihat Catatan 6) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara, pemegang saham Perusahaan (lihat Catatan 31). Selain itu, berdasarkan Perjanjian Kredit (Non-Komitmen) No. 110040FLB tanggal 26 November 2012, TGM juga memperoleh fasilitas PVA Plafond dengan jumlah maksimum $AS 500.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan dikenai bunga COLF+2,75%. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha milik TGM senilai Rp 8.000.000.000 (lihat Catatan 5). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain melakukan: - Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset. - Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal. 37 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) a. TGM Berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari TGM perihal perubahan Anggaran Dasar. Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Perbankan No. 17 tanggal 15 Juni 2008 dari Notaris Wijaya Sunarman, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat No. 051/COM/M-Bdg/01010/00671/AA/V/2013 tanggal 13 Juni 2013. TGM memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit dari NISP, yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pembelian impor, dengan ringkasan sebagai berikut: Nama Fasilitas PRK (Overdraft) Rupiah PRK (Overdraft) Dolar AS Fasilitas Kombinasi Dolar AS Demand loan Dolar AS Maksimum Kredit Rp. 500.000.000 $AS 1.000.000 $AS 4.000.000 $AS 400.000 Jangka Waktu 15 Juni 2014 15 Juni 2014 15 Juni 2014 15 Juni 2014 Bunga per Tahun 11,25% 6% 5%-6% 6% Fasilitas kombinasi di atas meliputi antara lain fasilitas kredit Post Import Financing (PIF), Letter of Credit dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Dari jumlah gabungan maksimum kredit $AS 4.000.000 tersebut. Di samping itu, TGM juga memperoleh perpanjangan fasilitas Forex Line Dolar AS serta penambahan fasilitas Clean Nego dengan maksimum kredit $AS 2.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 15 Juni 2014 dan dapat diperpanjang kembali. Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan: - tanah dan bangunan seluas 14.117 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 15 atas nama TGM yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 9); - jaminan perusahaan dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan) (lihat Catatan 31); - piutang, persediaan, aset tetap berupa mesin-mesin dan peralatan tekstil milik TGM (lihat Catatan 5, 6 dan 9). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain mengubah Anggaran Dasar dan susunan pengurus. Selain itu, TGM juga diwajibkan untuk memelihara rasio debt to equity maksimum 2,75X. 38 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) (lanjutan) b. TSC Berdasarkan Perjanjian Pemberian Kredit dari NISP, di mana terakhir telah dirubah dengan Perjanjian Pemberian Kredit No. 037/COM/M-BDG/01010/00671/AA/IV/2013 tanggal 2 Mei 2013, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar $AS 300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2014. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja. b. Fasilitas Pre Export Financing dengan maksimum kredit sebesar $AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2014. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja. c. Fasilitas Past Importing Financing (SLC/ULC/UPAS/SKBDN) dengan maksimum kredit sebesar $AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2014. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan L/C. d. Fasilitas Forex Line dengan maksimum kredit sebesar $AS 3.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2014. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan hedging kurs. Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan: a. Tanah dan bangunan pabrik dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No.16 dan 38 yang terletak di Komplek Industri Trikencana, Kopo Soreang, KM 11,5, Bandung atas nama TSC dengan nilai sebesar Rp 25.225.000.000 (lihat Catatan 9). b. Mesin-mesin garmen milik TSC dengan nilai sebesar Rp 17.727.000.000 (lihat Catatan 9). c. Persediaan milik TSC dengan nilai sebesar Rp 10.000.000.000 (lihat Catatan 6). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TSC tanpa persetujuan tertulis dari NISP, tidak diperkenankan untuk antara lain: - merubah susunan pemegang saham dan pengurus, merubah sifat dan kegiatan usaha, melakukan konsolidasi, merger, dan akuisisi, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali perjanjian yang telah ada sebelum perjanjian dilakukan, - membubarkan perseroan dan/atau mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran kepada Pengadilan Niaga, - mendapatkan fasilitas kredit baru dari bank lain dan/atau lembaga keuangan lainnya, - mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban perseroan berdasarkan perjanjian kredit kepada pihak lain. 39 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2010 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., yang telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. UOBI-BRV/PK/021/13, tanggal 27 Februari 2013 dan Surat Pemberitahuan No. 13/BRV-ETB/0017, tanggal 6 September 2013 perihal Perubahan Suku Bunga Fasilitas Pinjaman dalam Mata Uang Rupiah, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (lihat Catatan 15) dengan rincian sebagai berikut: - Fasilitas Promissory Notes (PN) yang kemudian diubah menjadi fasilitas Revolving Credit Facility (RCF) dengan maksimum kredit sebesar Rp 17.800.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11,75% per tahun. - Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11,75% per tahun. Seluruh saldo yang timbul dari fasilitas ini diakui sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang (lihat Catatan 15). - Penambahan dalam bentuk Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar Rp 1.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11,75% per tahun. Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan: - - 2 tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 6.315 m dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 794/Ledeng atas nama Winiaty Suherlan (pihak berelasi) (lihat Catatan 31) yang berada di Kecamatan Cidadap, Bandung. jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan) (lihat Catatan 31), persediaan milik Perusahaan dengan nilai sebesar Rp 20.000.000.000 (lihat Catatan 6). Sehubungan dengan perjanjian kredit di atas, tanpa persetujuan tertulis dari UOB, Perusahaan tidak diperkenankan untuk antara lain: - Membubarkan perseroan atau meminta dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang melalui Pengadilan Niaga. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Perusahaan untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha perusahaan sehari-hari. Mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung (corporate guarantor) yang baru kepada pihak lain. 40 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG USAHA a. Rincian hutang usaha berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Pihak ketiga Pihak berelasi (lihat Catatan 31) 26.399.199.810 6.551.138.060 29.094.556.799 5.721.362.553 Jumlah 32.950.337.870 34.815.919.352 b. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Dolar AS Rupiah Dolar Australia Euro Poundsterling Dolar Hong Kong Dolar Singapura 31 Desember 2012 22.060.566.265 9.278.834.455 1.584.223.719 9.126.418 15.820.008 104.835 1.662.170 23.334.142.981 9.560.137.323 1.794.057.960 114.042.134 13.130.449 408.505 - 32.950.337.870 34.815.919.352 c. Sedangkan rincian akun hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah 31 Desember 2012 8.837.296.859 11.746.618.403 9.273.105.395 3.974.787.051 3.420.392.474 7.444.756.091 11.553.842.430 5.961.755.209 943.722.881 4.609.980.429 32.950.337.870 34.815.919.352 Tidak ada jaminan khusus yang diberikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan hutang usaha di atas. 41 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka Rincian Pajak Dibayar Di Muka pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sbb : 30 September 2013 31 Desember 2012 Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 154.488.000 5.609.530 372.789.430 - Sub-jumlah 532.886.960 - Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai 456.380.064 235.202.598 5.135.717.310 2.881.647.285 Sub-jumlah 5.827.299.972 2.881.647.285 Jumlah 6.360.186.932 2.881.647.285 b. Hutang Pajak Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai 131.182.661 41.087.505 9.454.123 124.929.380 414.855.077 99.611.061 62.634.898 10.539.054 45.498.665 48.484.568 1.471.058 329.293.481 Sub-jumlah 721.508.746 597.532.785 42 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) 30 September 2013 31 Desember 2012 Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai 89.899.473 389.113.498 22.358.649 6.993.909.858 265.016 46.306.018 23.641.452 922.746.115 97.559.522 575.151.066 18.302.682 7.814.383.441 - Sub-jumlah 7.541.852.512 9.451.784.278 Jumlah 8.263.361.258 10.049.317.063 c. Beban Pajak Penghasilan Rincian beban pajak penghasilan untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut: 30 September 2013 30 September 2012 Pajak kini Perusahaan Entitas Anak 12.538.866.776 67.332.203 11.179.436.258 Sub-jumlah 12.538.866.776 11.246.768.461 (887.652.250) - 11.651.214.526 11.246.768.461 Pajak tangguhan Jumlah 14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan beban yang masih harus dibayarkan atas: 30 September 2013 Bonus Jaminan sosial tenaga kerja Gaji Pengangkutan Listrik, air dan telepon Royalti (lihat Catatan 34) Promosi dan pemasaran Komisi Asuransi Professional Fee Sewa Lain-lain Jumlah 663.467.312 103.896.005 193.214.261 101.875.564 234.208.439 539.265.082 1.835.926.663 43 31 Desember 2012 1.140.846.226 456.989.849 437.294.141 376.038.912 234.000.000 67.290.470 41.250.000 16.888.695 496.708.125 3.267.306.418 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 PT Bank OCBC NISP Tbk - Term Loan (TL) PT Bank UOB Indonesia - Kredit Investasi Aset Tetap 2 (KIAT 2) PT Bank Resona Perdania - Term Loan (TL) 11.345.200.155 4.639.099.247 1.777.777.778 5.836.449.928 2.277.777.778 1.714.239.580 Jumlah 18.959.427.861 8.631.116.605 5.066.612.184 2.783.284.973 13.892.815.677 5.847.831.632 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Berdasarkan surat penegasan persetujuan kredit dari (NISP) No. 016/COMM/MBDG/01010/00674/YW/V/2012 tanggal 20 Juni 2012, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut: a. Fasilitas kredit Term Loan (TL) 1 dengan maksimum kredit sebesar $AS 550.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 10 Juni 2016. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun. b. Fasilitas kredit TL 2 dengan maksimum kredit sebesar $AS 600.000. Jangka waktu fasilitas 60 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun. Seluruh fasilitas pinjaman di atas dikenakan pembatasan serta dijamin dengan jaminan yang sama seperti halnya hutang jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 11) ditambah dengan jaminan berupa mesin-mesin senilai Rp 5.800.000.000 (lihat Catatan 9). PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2011 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., dan telah diubah dengan Perjanjian Kredit No. 10/BRV/0134 tanggal 3 Desember 2011 dan Surat Pemberitahuan No. 13/BRV-ETB/0017, tanggal 6 September 2013 perihal Perubahan Suku Bunga Fasilitas Pinjaman dalam Mata Uang Rupiah, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11,75% per tahun. Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan jaminan dan memiliki pembatasan yang sama seperti halnya hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 11). PT Bank Resona Perdania (BRP) Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 120018FLB tanggal 21 Februari 2012, TMS memperoleh Fasilitas Kredit Non Revolving dengan maksimum kredit sebesar $AS 225.000. Fasilitas ini digunakan untuk investasi. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 22 Februari 2015 dan dikenai bunga sebesar COLF + 2,375% per tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan mesin–mesin senilai $AS 288.286,13 atau setara dengan Rp 2.591.692.309 (lihat Catatan 9). 44 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Resona Perdania (BRP) (lanjutan) Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari BRP, tidak diperkenankan untuk antara lain: - Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja ataupun pinjaman lainnya; Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain; Membayar hutang dan/atau memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Mengajukan permohonan pailit; Membagikan dividen kepada pemegang saham; Melakukan penggabungan usaha (merger) atau konsolidasi dan mengakuisisi perusahaan lain. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 130019FLB tanggal 07 Maret 2013, TMS memperoleh Fasilitas Kredit Non Revolving dengan maksimum kredit sebesar $AS 400.000. Fasilitas ini digunakan untuk investasi. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 18 Februari 2016 dan dikenai bunga sebesar COLF + 2,3% per tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan mesin–mesin senilai $AS 500.000 (lihat Catatan 9). 16. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa perjanjian untuk pembiayaan kendaraan. Jangka waktu dari masing-masing perjanjian pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga efektif yang berkisar antara 7,55% hingga 11,76% per tahun. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, rincian pembayaran minimum di masa depan berdasarkan perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dua tahun Lebih dari dua tahun 1.491.687.065 484.840.741 - 1.660.099.480 1.229.092.279 90.649.194 Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo 1.976.527.806 94.592.051 2.979.840.953 153.935.687 Nilai sekarang atas pembayaran minimum Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.881.935.755 2.825.905.266 1.410.839.025 1.539.514.756 471.096.730 1.286.390.510 Bagian jangka panjang Perjanjian pembiayaan di atas dijamin dengan kendaraan dan mesin yang menjadi objek dari perjanjian yang bersangkutan di mana Perusahaan dan Entitas Anak tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas kendaraan tersebut sampai dengan perjanjian pembiayaan lunas. 45 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit No. CJ00353-11 tanggal 9 Februari 2012, TGM memperoleh fasilitas kredit dari PT Bumiputera Finance (pihak ketiga) untuk pembiayaan pembelian mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan Februari 2015 dengan tingkat bunga efektif yang berkisar antara 9% hingga 12%. Berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha No. LIKT-201307-0006 tanggal 4 Juli 2013, TSC memperoleh fasilitas kredit dari PT Bumiputera Finance (pihak ketiga) untuk pembiayaan pembelian mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan Juli 2016 dengan tingkat bunga efektif SIBOR + 3.00%. Rincian pembayaran minimum di masa depan dari perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dua tahun Lebih dari dua tahun 1.253.754.925 1.004.616.707 789.464.282 352.909.261 341.103.738 83.434.211 Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo 3.047.835.914 143.326.949 777.447.210 33.160.655 Nilai sekarang atas pembayaran minimum Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.904.508.965 744.286.555 1.170.686.556 330.794.068 Bagian jangka panjang 1.733.822.410 413.492.487 Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin yang dimiliki oleh TGM senilai $AS 128.281 (lihat Catatan 9). TGM tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas mesin tersebut sampai dengan pinjaman tersebut dilunasi. 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang minimum yang diwajibkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Liabilitas tersebut diakui berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, aktuaris independen, yang dalam laporannya bertanggal 31 Desember 2012 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama di bawah ini. Sedangkan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013, Perusahaan mencatat estimasi beban imbalan kerja jangka panjang. 31 Desember 2012 Umur pensiun normal (tahun) Tingkat kenaikan gaji (per tahun) Tingkat bunga diskonto (per tahun) Tingkat pengunduran diri (per tahun) 55 6% 7% 6% sampai dengan usia 20 dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 52 Hasil yang diharapkan dari aset program Tingkat mortalitas 7% TMI 2011 46 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Perubahan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Saldo awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Pembayaran iuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kerugian aktuarial 6.627.858.962 852.236.211 530.228.718 (877.247.219) 1.604.586.711 Saldo akhir tahun 8.737.663.383 Perubahan dari nilai wajar aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Saldo awal tahun Iuran yang diterima Pembayaran manfaat dari asuransi Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian aktuarial 5.235.636.448 3.113.357.308 (757.823.969) 366.494.551 (74.263.445) Saldo akhir tahun 7.883.400.893 Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program 8.737.663.383 (7.883.400.893) 854.262.490 (505.718.624) Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah Liabilitas yang diakui dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 348.543.866 Komponen dari beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian aktuarial 852.236.211 530.228.718 (366.494.551) 1.384.711.378 Jumlah Beban Imbalan Kerja Karyawan 2.400.681.756 47 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 27) Pembayaran manfaat karyawan melalui program dana pesangon Saldo Akhir 31 Desember 2012 348.543.866 413.981.702 1.180.642.668 2.400.681.756 (413.981.702) (3.232.780.558) 348.543.866 348.543.866 Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini imbalan pasti dan penyesuaian yang timbul atas aset (liabilitas) program adalah sebagai berikut: 2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Defisit Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program 2011 2010 2009 2008 (8.737.663.383) (6.627.858.962) (4.578.674.143) (2.778.894.384) (2.321.662.831) 7.883.400.893 5.235.636.448 - - - (854.262.490) (1.392.222.514) (4.578.674.143) (2.778.894.384) (2.321.662.831) 676.575.989 (271.425.524) 523.828.043 (52.671.834) - (177.686.501) (1.663.648.038) - - - Berdasarkan Perjanjian Penutupan Pesangon, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak (kecuali TSD dan TDB) telah mengalihkan sebagian tanggung jawab atas liabilitas minimum pembayaran imbalan pasca kerja jangka panjang, sebagaimana diatur di dalam Undang-undang, dengan mengikuti program asuransi dana pesangon (iuran pasti) yang diselenggarakan oleh PT AIA Financial, pihak ketiga. Jumlah iuran pasti yang dibayarkan selama tahun 2012 adalah sebesar Rp 877.247.219. 48 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. MODAL SAHAM Susunan Pemegang Saham Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Pemegang Saham PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan (%) Jumlah 420.000.000 280.000.000 41,90 27,93 42.000.000.000 28.000.000.000 302.474.000 30,17 30.247.400.000 1.002.474.000 100,00 100.247.400.000 Sedangkan rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Pemegang Saham PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan (%) Jumlah 420.000.000 280.000.000 42,00 28,00 42.000.000.000 28.000.000.000 300.000.000 30,00 30.000.000.000 1.000.000.000 100,00 100.000.000.000 Perubahan jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: Saldo 31 Desember 2012 Pelaksanaan Waran Seri 1 (lihat Catatan 1c dan 19d) 1.000.000.000 saham 2.474.000 saham Saldo 30 Juni 2013 1.002.474.000 saham Sampai dengan tanggal 30 September 2013, telah terjadi pelaksanaan Waran Seri 1 sejumlah 2.474.000 saham dengan nilai nominal RP 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp. 300 per saham. a. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 2 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 2 Maret 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk mengubah nilai nominal saham dari semula Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapat Persetujuan dari Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16490.AH.01.02 Tahun 2011, tanggal 31 Maret 2011. 49 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. MODAL SAHAM (lanjutan) b. Pada tanggal 20 Juni 2011, sesuai dengan hasil keputusan RUPSLB yang telah dinyatakan dengan Akta No. 58 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar Rp 35.000.000.000 yang terbagi atas 350.000.000 saham menjadi sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara dan PT Karya Dwimanunggal Sejahtera masing-masing sebesar 210.000.000 saham dan 140.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 21.000.000.000 dan Rp 14.000.000.000. Peningkatan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-34494.AH.01.02.Tahun2011 tanggal 8 Juli 2011. c. Berdasarkan Berita Acara RUPSLB yang dinyatakan dengan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., No. 2 tanggal 1 Februari 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain: - Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, - Menerbitkan saham baru dalam simpanan sebanyak-banyaknya 400.000.000 saham dengan nilai keseluruhan Rp 40.000.000.000 melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat. - Menerbitkan waran, apabila dianggap perlu berdasarkan keputusan Direksi, sebanyakbanyaknya 100.000.000 lembar atau senilai Rp 10.000.000.000 - Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Trisula International Tbk dan peningkatan modal dasar menjadi Rp 280.000.000.000 yang terbagi atas 2.800.000.000 dengan nilai nominal Rp 100). Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-07845.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 15 Februari 2012 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33, Tambahan No. 14883 tanggal 23 April 2013. d. Pada tanggal 6 Juli 2012, sesuai dengan Pernyataan Dewan Komisaris Sehubungan Dengan Penawaran Umum Terbatas PT Trisula International Tbk sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 11 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Dewan Komisaris Perusahaan telah menyatakan kepastian atas jumlah peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham menjadi sebesar Rp 100.000.000.000 yang terbagi atas 1.000.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara, PT Karya Dwimanunggal Sejahtera dan Masyarakat masing-masing sejumlah 420.000.000 saham, 280.000.000 saham dan 300.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 42.000.000.000, Rp 28.000.000.000 dan Rp 30.000.000.000. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminstrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.1029704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012. e. Pada tanggal 13 Agustus 2013, sesuai dengan Pernyataan Direksi Sehubungan Dengan Penerbitan Waran Seri I PT Trisula International Tbk sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 4 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Dewan Direksi Perusahaan telah menyatakan penerbitan 1.045.634 saham baru sebagai hasil pelaksanaan Waran Seri 1 dengan nilai nominal Rp 100 atau seluruhnya senilai Rp 104.563.400. Oleh karena itu, terhitung sejak tanggal 28 Juni 2013, jumlah saham Perusahaan menjadi 1.001.045.635 saham atau seluruhnya senilai Rp 100.104.563.500. 50 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. MODAL SAHAM (lanjutan) Modal tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara, PT Karya Dwimanunggal Sejahtera dan Masyarakat masing-masing sejumlah 420.000.000 saham, 280.000.000 saham dan 301.045.634 saham atau masing-masing senilai Rp 42.000.000.000, Rp 28.000.000.000 dan Rp 30.104.563.400. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminstrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.1038380.Tahun 2013, tanggal 12 September 2013. Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas guna mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola dan melakukan penyesuaian terhadap struktur permodalan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan kebutuhan bisnis. Dalam rangka memelihara dan mengelola struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan besaran dividen bagi pemegang saham, menerbitkan saham baru, melakukan penawaran umum (lihat Catatan 1c), membeli kembali saham yang beredar, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman ataupun menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Kebijakan manajemen adalah mempertahankan secara konsisten struktur permodalan yang sehat dalam jangka panjang guna mengamankan akses terhadap berbagai alternatif pendanaan pada biaya (cost of fund) yang wajar. Tidak ada ketentuan ataupun peraturan khusus yang ditetapkan bagi Perusahaan mengenai jumlah permodalan selain dari yang diatur di dalam Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007. Namun demikian, terkait dengan persyaratan di dalam fasilitas hutang bank, Perusahaan dimungkinkan untuk wajib memelihara rasio keuangan tertentu. Sebagaimana praktek yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio hutang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara hutang neto dengan modal. Hutang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas, termasuk dengan KNP. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Jumlah liabilitas Dikurangi kas dan setara kas Hutang neto Jumlah ekuitas Rasio hutang terhadap modal 130.674.122.434 63.774.736.128 123.691.800.811 56.089.462.390 66.899.386.306 67.602.338.421 264.210.777.711 242.556.471.149 0,25 51 31 Desember 2012 0,28 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Agio saham sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana (lihat catatan 1c) Dikurangi biaya emisi saham Agio saham sehubungan dengan Pelaksanaan Waran Seri 1 (lihat catatan 1c) Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lihat catatan 1d) Tambahan Modal Disetor - Bersih 31 Desember 2012 60.000.000.000 (5.590.000.000) 60.000.000.000 (5.590.000.000) 494.800.000 - 5.651.360.355 5.651.360.355 60.556.160.355 60.061.360.355 Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TSD; pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TMS dan TGM (lihat Catatan 1d); dan pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan melakukan akusisi atas saham TSC (lihat Catatan 1d). Seluruh transaksi akuisisi tersebut dilakukan dengan pihak-pihak yang merupakan entitas sepengendali dan hubungan tersebut tidak bersifat sementara. Ringkasan dari transaksi akuisisi saham tersebut adalah sebagai berikut: Biaya Perolehan Bagian Atas Jumlah Tercatat Aset Bersih TSD TMS TGM TSC 3.000.000.000 14.250.000.000 21.007.350.000 27.000.000.000 2.822.024.520 14.373.277.896 25.204.393.660 28.509.014.279 (177.975.480 ) 123.277.896 4.197.043.660 1.509.014.279 Jumlah 65.257.350.000 70.908.710.355 5.651.360.355 Selisih Transaksi di atas merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan oleh karena itu dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Jumlah selisih yang timbul antara biaya perolehan dan bagian proporsional atas jumlah tercatat aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi tersebut yaitu sebesar Rp 5.651.360.355 seluruhnya diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan neto terhadap akun Tambahan Modal Disetor sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2012. 20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 2 Maret 2011 sebagaimana dinyatakan dengan Akta No. 1 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., telah menyetujui penyisihan cadangan wajib sejumlah Rp 1.000.000.000 dari saldo laba tanggal 31 Desember 2010. 52 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA (lanjutan) Selanjutnya Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 10 April 2013 sebagaimana dinyatakan dengan Akta No. 34 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., telah menyetujui penyisihan cadangan wajib sejumlah Rp 1.000.000.000 dari saldo laba bersih tahun buku 2012. 21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Saldo Awal Bagian kepentingan nonpengendali atas Laba tahun berjalan Dividen tunai Entitas Anak (lihat Catatan 23) Bagian penambahan setoran modal saham TDB oleh pemegang saham nonpengendali 53.033.144.315 28.435.725.928 12.705.273.345 (4.880.000.000) 14.171.668.387 (4.274.250.000) - 14.700.000.000 Saldo Akhir 60.858.417.660 53.033.144.315 22. DIVIDEN TUNAI Perusahaan Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham No. 23 tanggal 15 Februari 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 2.000.000.000 atau sebesar Rp 2 per saham. Selanjutnya berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tanggal 10 April 2013 yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 34 Tanggal 10 April 2013 dari Notaris Popie Savitri Matrosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2012 sebesar Rp 9.004.640.716 atau sebesar Rp 9 per saham. Entitas Anak Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 70 tanggal 30 April 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham TSC telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 8.000.000.000 atau sebesar Rp 1.439.366 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 1 Maret 2013, para pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2012 sebesar Rp 9.750.000.000 atau sebesar Rp 1.754.228 per saham. Pada 14 Oktober 2011, Sesuai keputusan RUPST, pemegang saham TMS menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2010 sebesar Rp 5.000.000.000 atau 5.000.000 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012 para pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 2.700.000.000 atau sebesar Rp 2.700.000 per saham. 53 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. DIVIDEN TUNAI (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan) Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta No. 42 tanggal 19 Maret 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosihardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham TGM telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 745.000.000 atau sebesar Rp 35.476 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012 para pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 1.800.000.000 atau sebesar Rp 85.714 per saham. Berdasarkan Risalah Rapat umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 April 2012, para pemegang saham TSD telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 600.000.000 atau sebesar Rp 31.088 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 22 Maret 2013 para pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 250.000.000 atau sebesar Rp 12.953 per saham. 24. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari: 30 September 2013 Penjualan produk pakaian jadi Ekspor Lokal Konsinyasi Non-konsinyasi Jumlah 30 September 2012 398.858.509.999 341.153.425.248 47.679.505.983 48.779.089.091 36.704.933.936 24.303.182.365 495.317.105.073 402.161.541.549 Pelanggan dengan nilai penjualan yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama periode berjalan adalah kepada Trans International Fashion Ltd dengan rata-rata nilai transaksi sekitar 26% pada tanggal 30 September 2013. 54 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 30 September 2013 30 September 2012 Bahan baku yang digunakan Upah langsung Beban jasa maklon dan biaya produksi tidak langsung lainnya Penyusutan (lihat Catatan 9) 180.250.309.072 59.045.816.631 163.483.642.425 52.915.937.927 83.265.000.871 5.195.217.074 52.055.791.875 3.726.357.465 Jumlah biaya produksi tahun berjalan 327.756.343.648 272.181.729.692 Persediaan setengah jadi (lihat Catatan 6) Awal tahun Akhir periode 14.750.278.885 (5.833.424.307) 12.494.282.345 (7.598.137.686) Beban pokok produksi Pembelian persediaan barang jadi - bersih 336.673.198.226 45.343.907.006 277.077.874.351 35.944.190.989 Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual Persediaan barang jadi (lihat Catatan 6) Awal tahun Akhir periode 382.017.105.232 313.022.065.340 45.802.156.250 (56.294.160.788) 34.827.560.376 (48.288.705.437) Beban pokok penjualan 371.525.100.694 299.560.920.279 Tidak ada pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama tahun berjalan. 26. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2013 30 September 2012 Gaji dan tunjangan Imbalan kerja karyawan (lihat catatan 18) Operasional gerai penjualan Pengangkutan Komisi Royalti (lihat Catatan 34) Promosi Perlengkapan Pemeliharaan dan perawatan Penyusutan (lihat Catatan 9) Perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000) 14.951.729.306 61.484.724 12.055.277.000 9.625.814.152 1.917.503.133 1.165.787.269 1.363.009.868 706.841.153 416.065.236 1.271.186.521 319.372.784 17.259.686 902.076.154 8.217.518.929 5.115.657.900 2.282.060.127 1.546.534.373 1.175.638.550 1.270.352.628 318.152.636 240.613.658 162.878.422 376.821.823 11.239.914 75.916.947 Jumlah 44.773.406.986 20.793.385.907 55 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2013 30 September 2012 Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Alat tulis dan perlengkapan kantor Penyusutan (lihat Catatan 9 dan 10) Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 18) Jamuan dan sumbangan Informasi dan teknologi Jasa profesional Administrasi bank Listrik, air dan telepon Pemeliharaan dan perawatan Pengangkutan Asuransi Pelatihan Perizinan Sewa Pajak Lain-lain (masing-masing di bawah Rp. 10.000.000) 22.141.941.363 2.582.164.449 1.656.912.969 1.903.430.610 72.063.564 1.370.645.071 1.231.942.273 2.020.774.269 1.429.050.138 642.375.558 519.454.320 386.932.794 78.015.033 701.067.412 555.444.997 352.540.911 44.393.940 23.171.089.285 1.847.572.463 807.938.200 1.850.398.316 1.577.463.756 1.215.350.582 1.119.373.699 1.394.126.098 1.072.253.672 643.709.503 541.663.071 498.851.345 221.680.093 362.077.827 572.911.742 241.786.667 23.885.258 1.282.564.216 410.256.326 Jumlah 38.971.713.887 37.572.387.903 28. PENDAPATAN LAIN-LAIN Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: 30 September 2013 30 September 2012 Sewa Laba selisih kurs Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 9) Lain-lain 407.175.500 5.263.862.050 704.885.953 2.337.367.816 1.469.672.205 124.221.853 579.746.133 699.083.444 Jumlah 8.713.291.319 2.872.723.635 56 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2013 30 September 2012 Bunga atas pinjaman bank Bunga atas hutang pembiayaan konsumen Bunga pinjaman pihak ketiga 3.033.814.951 79.257.272 18.112.664 3.174.387.951 63.258.658 Jumlah 3.131.184.887 3.237.646.609 30. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham sebagaimana disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Laba tahun berjalan - sebelum dampak penyesuaian proforma yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Jumlah rata-rata tertimbang saham (lihat Catatan 2u dan 19) 30 September 2012 22.091.473.933 15.089.689.668 1.001.124.438 800.729.927 22,07 18,84 Laba per Saham 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha utamanya, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi yang dilakukan pada persyaratan dan ketentuan sebagaimana pada umumnya. Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi tersebut diikhtisarkan sebagai berikut: No Nama Pihak Sifat Relasi Jenis Transaksi 1. PT Trisula Insan Tiara (lihat Catatan 19 dan 28) Pemegang saham Sewa kantor 2. PT Karya Dwimanunggal Sejahtera (lihat Catatan 19 dan 28) Pemegang saham Sewa kantor 3. PT Trisula Textile Industries (lihat Catatan 11, 28 dan 25) Entitas sepengendali Sewa kantor dan pembelian persediaan 4. PT Tritirta Inti Mandiri (lihat Catatan 28) Entitas sepengendali Sewa Kantor 57 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) No Nama Pihak Sifat Relasi Jenis Transaksi 5. PT Southern Cross Textile Industry (lihat Catatan 11 dan 25) Entitas sepengendali Penjamin hutang bank, sewa kantor dan pembelian persediaan 6. PT Nissiel Garment Manufacturer (lihat Catatan 24) Entitas sepengendali Penjualan, sewa pabrik 7. PT Mido Indonesia (lihat Catatan 24) Entitas sepengendali Penjualan 8. PT Chitose Internasional (lihat Catatan 28) Entitas sepengendali Sewa kantor 9. Chandra Andriati (lihat Catatan 11) Direksi dari perusahaan afiliasi Penjamin hutang bank 10. Winiaty Suherlan (lihat Catatan 11) Anggota keluarga dekat dari manajemen kunci Perusahaan Penjamin hutang bank Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi di atas pada tanggal 30 September 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Piutang usaha (lihat Catatan 5) Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera Entitas sepengendali PT Tritirta Inti Mandiri PT Mido Indonesia PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry PT Nissiel Garment Manufacturer PT Chitose Indonesia Manufacturing 43.860.000 42.780.000 79.784.100 39.215.000 4.800.000 2.390.080.063 999.469.650 9.129.676 - 2.434.501.059 27.900.000 4.400.000 - Jumlah 3.490.119.389 2.585.800.159 0,88% 0,71% % terhadap jumlah aset 58 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 30 September 2013 31 Desember 2012 Hutang usaha (lihat Catatan 12) Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara Entitas sepengendali PT Nissiel Garment Manufacturer PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry 93.101.446 56.802.762 4.383.169.610 1.904.630.063 170.236.941 3.286.390.114 1.939.680.336 438.489.341 Jumlah 6.551.138.060 5.721.362.553 5,01% 4,63% % terhadap jumlah liabilitas 30 September 2013 31 Desember 2012 Hutang lain-lain Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara Entitas sepengendali PT Chitose Indonesia Manufacturing 210.033.746 261.537.130 - 92.930.700 Jumlah 210.033.746 354.467.830 0,16% 0,29% % terhadap jumlah liabilitas 30 September 2013 30 September 2012 Penjualan (lihat Catatan 24) Entitas sepengendali PT Mido Indonesia PT Nissiel Garment Manufacturer PT Trisula Textile Industries 3.327.400.630 414.936.632 763.057.570 4.055.961.847 602.122.544 - Jumlah 4.505.394.832 4.658.084.391 0,91% 1,15% % terhadap jumlah penjualan bersih 59 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 30 September 2013 30 September 2012 Pembelian (lihat catatan 25) Entitas sepengendali PT Nissiel Garment Manufacturer PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry 16.963.127.837 2.796.716.740 - 11.353.555.223 10.331.535.658 1.719.892.326 Jumlah 19.759.844.577 23.404.983.207 3,99% 5,82% % terhadap jumlah penjualan bersih 30 September 2013 Imbalan kerja manajemen kunci Dewan Komisaris Gaji dan imbalan jangka pendek Sub-jumlah Dewan Direksi Gaji dan imbalan jangka pendek Imbalan pasca kerja jangka panjang Sub-jumlah Jumlah % terhadap jumlah beban umum dan administrasi 60 30 September 2012 303.166.667 188.750.000 303.166.667 188.750.000 1.333.091.660 17.390.700 1.135.328.000 13.737.000 1.350.482.360 1.149.065.000 1.653.649.027 1.337.815.000 4,24% 3,56% PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Aset Keuangan Ringkasan aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 yang seluruhnya dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g) adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan Jumlah aset keuangan % terhadap jumlah aset 31 Desember 2012 63.774.736.128 96.652.847.243 1.113.226.868 2.589.400.133 56.089.462.390 93.449.995.855 638.428.248 1.855.109.188 164.130.210.372 152.032.995.681 42% 42% Aset keuangan, selain uang jaminan, seluruhnya merupakan aset lancar yang berjangka pendek di mana jumlah tercatat aset tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya. Uang jaminan sekalipun berjangka panjang namun dicatat sebesar biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal. Liabilitas Keuangan Ringkasan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 yang seluruhnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang 53.481.482.911 32.950.337.870 7.030.041.594 1.835.926.663 23.745.872.582 57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 12.201.308.426 Jumlah liabilitas keuangan 119.043.661.620 111.579.863.616 91% 90% % terhadap jumlah liabilitas Akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar seluruhnya merupakan liabilitas berjangka pendek sehingga jumlah tercatat dari akun-akun tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya. Jumlah tercatat dari akun liabilitas jangka panjang, yang meliputi hutang bank jangka panjang, hutang pembiayaan konsumen dan hutang jangka panjang lainnya juga telah mencerminkan nilai wajarnya mengingat bahwa seluruh liabilitas tersebut dikenakan suku bunga pasar. 61 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak memiliki eksposur risiko dalam bentuk risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan dimaksudkan guna meminimumkan potensi dan dampak keuangan merugikan yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Dalam kaitannya dengan hal ini, manajemen tidak memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif. Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak: a. Risiko Suku Bunga Risiko ini merupakan risiko di mana arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan dari suku bunga pasar. Secara potensial, risiko ini timbul dari hutang bank, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Manajemen tidak memiliki kebijakan formal dalam bentuk lindung nilai atas risiko ini. Namun demikian, manajemen senantiasa memantau kecenderungan suku bunga pasar dan mengembangkan berbagai alternatif pembiayaan dengan cost of fund yang wajar. Dalam kurun waktu 24 bulan terakhir tidak terdapat fluktuasi perubahan suku bunga dalam rentang yang signifikan. Manajemen juga meyakini bahwa dalam 12 bulan mendatang keadaan yang serupa masih berlaku mengingat indikator-indikator makro ekonomi yang relatif stabil. b. Risiko Mata Uang Risiko mata uang adalah risiko di mana arus kas kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini timbul mengingat sebagian transaksi penjualan dan pembelian dilakukan dalam mata uang asing (di mana sebagian besar dalam mata uang Dolar AS). Keberadaan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing juga menimbulkan eksposur risiko mata uang bagi Perusahaan dan Entitas Anak. Ringkasan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, di mana sebagian besar dalam mata uang Dolar AS, pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Mata Uang Asing 31 Desember 2012 Setara Rupiah Mata Uang Asing Setara Rupiah Aset Moneter Kas dan setara kas Dolar AS Euro Dolar Australia Piutang usaha Dolar AS Dolar Australia Dolar Selandia Baru Dolar Hong Kong Piutang lain-lain Dolar AS Euro Dolar Hongkong Uang jaminan Dolar AS Jumlah Aset Moneter 2.369.195 19.411 607.149 27.513.457.791 304.194.178 6.555.999.973 2.229.919 16 46.918 21.563.313.636 204.958 470.371.013 6.770.380 862.303 828 - 78.624.417.137 9.311.148.669 7.960.745 - 7.490.816 1.116.700 22.730 72.436.186.562 11.195.349.076 180.272.423 46.726 555 971 542.623.928 8.697.405 1.454.558 17.247 - 166.781.240 - - - 42.193 408.006.600 122.869.954.384 62 106.420.485.508 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Mata Uang (lanjutan) 30 September 2013 Mata Uang Asing 31 Desember 2012 Setara Rupiah Mata Uang Asing Setara Rupiah Liabilitas Moneter Hutang bank jangka pendek Dolar AS Hutang usaha Dolar AS Euro Poundsterling Dolar Australia Dolar Hong Kong 4.717.077 54.779.414.620 5.844.620 56.517.475.405 1.899.644 582 843 146.715 70 22.060.566.265 9.126.418 15.820.008 1.584.223.719 104.835 2.413.045 8.903 843 178.952 327 23.334.142.981 114.042.134 13.130.449 1.794.057.960 408.505 355.728 1.710 7.104 4.131.068.103 26.801.955 845.375 89.868 381 - 869.023.560 3.819.671 - 1.730.653 20.098.067.599 479.742 4.639.105.140 - - 187.382 1.811.983.940 - - 76.969 744.286.559 Hutang lain-lain Dolar AS Dolar Australia Euro Jepang Yen Hutang bank jangka panjang Dolar AS Hutang pembiayaan konsumen Dolar AS Hutang jangka panjang lainnya Dolar AS Jumlah Liabilitas Moneter Aset (Liabilitas) Moneter – Bersih c. 102.706.038.897 89.841.476.304 20.163.915.487 16.579.009.204 Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak yang terikat dalam kontrak atas instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Eksposur risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak terutama terkait dengan penempatan (simpanan) dana di bank dan kredit (piutang) yang diberikan kepada pelanggan. Guna meminimumkan eksposur yang ada atas simpanan dana di bank, Perusahaan dan Entitas Anak hanya akan menempatkan dana pada bank yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik. Manajemen juga senantiasa memantau kesehatan bank serta mempertimbangkan keikutsertaan bank di dalam Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Terhadap eksposur yang terkait dengan dengan piutang, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan manajemen kredit dengan prinsip kehati-hatian di mana mencakup prosedur verifikasi kredit, pertimbangan atas kredibilitas pelanggan dan penetapan jaminan kredit. Manajemen juga senantiasa memantau kolektibilitas penagihan dan mengupayakan secara maksimum kebijakan zero bad debt. 63 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko Kredit (lanjutan) Nilai maksimum dari eksposur risiko kredit yang terkait dengan piutang usaha adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas saldo piutang usaha. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas (risiko pendanaan) adalah risiko di mana Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan memperoleh dana tunai dalam rangka memenuhi komitmennya atas instrumen keuangan. Tujuan pengelolaan terkait dengan risiko ini terutama adalah untuk menjaga tingkat kas dalam besaran yang memadai guna mendanai kebutuhan operasional dan menutup liabilitas (terutama liabilitas dalam jangka pendek). Pengelolaan kas mencakup proyeksi hingga beberapa periode ke depan, menjaga profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, memantau rencana dan realisasi arus kas, senantiasa mengupayakan penagihan kepada pelanggan secara tepat waktu, memastikan ketersediaan komitmen fasilitas kredit dan mengupayakan berbagai alternatif pendanaan. Tabel berikut menyajikan ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2013 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan: 30 September 2013 Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang Jumlah Kurang dari 1 tahun 1 sampai dengan 2 tahun 2 sampai dengan 5 tahun 53.481.482.911 32.950.337.870 7.030.041.594 1.835.926.663 7.648.137.765 4.139.104.808 11.958.630.009 102.945.926.803 4.139.104.808 11.958.630.009 119.043.661.620 Jumlah 53.481.482.911 32.950.337.870 7.030.041.594 1.835.926.663 23.745.872.582 31 Desember 2012 Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang Jumlah Kurang dari 1 tahun 1 sampai dengan 2 tahun 57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 4.653.593.797 6.607.208.057 940.506.572 57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 12.201.308.426 104.032.148.987 6.607.208.057 940.506.572 111.579.863.616 64 2 sampai dengan 5 tahun Jumlah PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 30 September 2013 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2013 Dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan dan Jack Nicklaus Apparel International/Far East (JNAI/FE) (pihak ketiga) mendatangani perjanjian “Jack Nicklaus Trademark License Agreement”. Perjanjian tersebut telah beberapa kali diubah, terakhir pada tanggal 9 September 2011. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan mendapatkan lisensi dari JNAI/FE untuk pemasaran dan penjualan produk dengan merk dagang “Jack Nicklaus” hingga tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperpanjang kembali. Sehubungan dengan itu, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi target penjualan minimum tahunan. Apabila Perusahaan tidak dapat memenuhi target penjualan minimum tersebut, pihak JNAI/FE dapat menghentikan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Atas perjanjian ini, Perusahaan diharuskan untuk memberikan jaminan minimum pembayaran setiap tiga bulan kepada pihak JNAI/FE. Selain itu, Perusahaan juga membayar royalti pada jumlah tertentu kepada pihak JNAI/FE yang dihitung dari nilai penjualan bersih. 35. INFORMASI SEGMEN Manajemen mengidentifikasi informasi dan mengevaluasi kinerja berdasarkan jenis usaha yaitu dalam segmen retail dan garmen sebagai berikut: 65 PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30 September 2013 Retail Garmen Jumlah Eliminasi Bersih Penjualan bersih Beban pokok penjualan 86.044.677.194 52.228.976.443 426.374.037.420 335.322.673.761 512.418.714.614 387.551.650.204 (17.101.609.541) (16.026.549.510) 495.317.105.073 371.525.100.694 Laba kotor segmen 33.815.700.751 91.051.363.659 124.867.064.410 (1.075.060.031) 123.792.004.379 (32.889.628.446) (5.610.583.213) 5.929.053.724 (12.972.552.864) (33.061.169.565) 6.849.801.706 (45.862.181.310) (38.671.752.778) 12.778.855.430 1.088.774.324 1.875.192.800 (5.230.914.293) (44.773.406.986) (36.796.559.978) 7.547.941.137 Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Pendapatan/(Beban) yang tidak dapat dialokasikan Laba usaha segmen (1.009.803.727) 1.244.542.816 51.867.442.936 53.111.985.752 (3.342.007.200) 48.760.174.825 Pendapatan keuangan Beban keuangan 818.971.866 (3.131.184.887) Laba sebelum beban pajak penghasilan segmen 46.447.961.804 Beban pajak penghasilan (11.651.214.526) Laba sebelum kepentingan nonpengendali Dampak penyesuaian proforma Kepentingan nonpengendali 34.796.747.278 (12.705.273.345) Laba bersih Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Liabilitas Segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 22.091.473.933 213.269.276.481 270.256.054.159 483.525.330.640 (109.196.444.209) 21.640.901.711 121.678.236.348 143.319.138.059 (12.718.818.505) 66 374.328.886.431 20.556.013.714 130.600.319.554 73.802.878 PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30 September 2012 Retail Garmen Jumlah Eliminasi Bersih Penjualan bersih Beban pokok penjualan 50.029.032.319 28.995.149.683 358.729.927.896 277.163.189.262 408.758.960.215 306.158.338.945 (6.597.418.666) (6.597.418.666) 402.161.541.549 299.560.920.279 Laba kotor segmen 21.033.882.636 81.566.738.634 102.600.621.270 - 102.600.621.270 (16.705.250.412) (3.332.408.912) 1.251.055.165 (4.088.135.495) (33.818.054.998) 1.768.158.395 (20.793.385.907) (37.150.463.910) 3.019.213.560 1.754.400.000 (1.295.750.000) (20.793.385.907) (35.396.063.910) 1.723.463.560 Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Pendapatan/(Beban) yang tidak dapat dialokasikan Laba usaha segmen (1.027.063.918) 2.247.278.477 45.428.706.536 47.675.985.013 458.650.000 47.107.571.095 Pendapatan keuangan Beban keuangan 695.840.030 (3.237.646.609) Laba sebelum beban pajak penghasilan segmen 44.565.764.516 Beban pajak penghasilan (11.246.768.461) Laba sebelum kepentingan nonpengendali Dampak penyesuaian proforma Kepentingan nonpengendali 33.318.996.055 (6.505.834.133) (11.723.472.254) Laba bersih Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 15.089.689.668 182.841.009.939 206.194.926.990 389.035.936.929 (84.711.192.864) 21.059.222.923 89.610.347.556 110.669.570.479 (3.509.842.865) 67 304.324.744.065 19.871.705.107 107.159.727.614 29.288.912