FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 - 2014 Resa Yulisa1, Yuhelmi2, Surya Dharma2. Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University Lecturer of Management Department, Faculty of Economic, Bung Hatta University E-mail :[email protected],[email protected], dan [email protected] Abstract The purpose of this research is to determine the effect of ROA, EPS, and DER to dividend payment decision. The object of this research is automotive and component sub sector that listed on BEI in 2011- 2014. Analysis method that used in this research is regression and classic assumption test that consist of normality test, multikolinearitas test, heteroskedastisitas test, autokorelasi test, and hypotesis test is conclude that ROA, have a significant effect on dividend payment decision in automotive and component sub sector, while EPS and DER have no significant effect on dividend payment decision in automotive and component sub sector. Keywords :Return on Assets, Earning per Share, Debt to Equity Ratio, and dividend payment decision. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1. PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi suatu Perusahaan Otomotif dan Komponen ini negara dapat diukur dengan berbagai mempunyai potensi yang kuat cara, mana salah satunya adalah dengan perusahaan Otomotif yang dan mengetahui tingkat perkembangan pasar Komponen merupakan bagian yang tidak modal dan berbagai jenis aneka industri lepas dari kebutuhan pada negara tersebut. Investor atau jaman dan kemajuan teknologi serta pemegang saham mempunyai tujuan perusahaan Otomotif dan Komponen utama dalam menanamkan dananya ke mempunyai persaingan bisnis yang kuat dalam perusahaan yaitu untuk mencari akibat pendapatan atau tingkat pengembalian perusahaan Otomotif dan Komponen ini investasi baik berupa pendapatan dividen jumlah perusahaan yang membayarkan maupun pendapatan dari selisih harga dividen mengalami penurunan dari tahun jual saham terhadap harga belinya atau ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat pada capital gain. tabel 1.1 di bawah ini: Perusahaan Komponen Otomotif merupakan salah dan satu perusahaan dari Sektor Aneka Industri 1 dari aktivitas. perkembangan Tetapi pada Pada Tabel 1.1 terlihat dari data sektor Aneka Industri terdiri dari empat Berdasarkan sub sektor yaitu sub sektor Otomotif dan menunjukkan peningkatan rata-rata harga Kaki, dan Kabel. Dari keempat Sektor saham tiap tahunnya mulai dari tahun Aneka Industri perusahaan Tekstil dan merupakan 2011 sebesar 3.128, tahun 2012 sebesar perusahaan 3.953, tahun 2013 sebesar 4.147 dan terbanyak namun membayar dividen tahun 2014 sebesar 4.309. Hal ini dapat paling sedikit. Sedangkan perusahaan dilihat dari tujuan perusahaan Otomotif Otomotif dan Komponen merupakan dan Komponen yaitu memakmurkan perusahaan paling banyak membayar pemegang dividen, tetapi jumlah perusahaan yang pendapatan persentase pembayaran dividen selama 4 dengan perusahaan yang bersangkutan (Martono & Harjito, 2010: tahun sebanyak 50% padahal perusahaan Komponen dimana investor akan mendapatkan hak atas dari tahun ke tahun dengan rata- rata dan saham memiliki suatu saham perusahaan berarti membayar dividen mengalami penurunan Otomotif 1.2 perusahaan Otomotif dan Komponen Komponen, Tekstil dan Garment, Alas Garment Tabel 13). terus Apabila harga saham meningkat mengalami peningkatan harga saham maka pembayaran dividenpun juga akan yang menunjukkan pertumbuhan pesat meningkat. dari tahun ke tahun dilihat pada Tabel Tetapi pada perusahaan Otomotif dan Komponen ini jumlah 1.2. perusahaan yang membayarkan dividen mengalami penurunan tiap tahun dilihat pada tabel 1.1,padahal rata-rata harga saham perusahaan Otomotif dan komponen mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dilihat pada tabel 1.2. 2 Hal ini bisa berdampak buruk dijadikan untuk jaminan utang. Rasio ini bagi perusahaan karena akan dianggap juga memberikan petunjuk umum tentang sebagai sinyal negatif bagi para investor. kelayakan Perusahaan Otomotif dan Komponen perusahaan. Banyak penekanan yang yang tidak membayar dividen atau tidak dilakukan pada rasio ini, karena jika rasio konsiten membayarkan dividen akan ini kehilangan memiliki masalah riil jangka panjang, kepercayaan pemegang dan buruk, risiko maka perusahaan saham terhadap perusahaan tersebut. salah Menurut Fahmi (2011: 138) Earning per kebangkrutan. share dalam penelitian ini adalah: adalah pemberian keuntungan kepada pemegang saham dari setiap a. satunya lembar saham yang dimiliki. Jadi EPS assets perusahaan pembayaran menggambarkan besarnya adalah Rumusan Bagaimana keuangan akan masalah masalah di return on pengaruh terhadap keputusan dividen pada laba bersih perusahaan yang siap dan perusahaan Otomotif dan Komponen akan dibagikan kepada semua pemegang yang saham perusahaan. Menurut Sutrisno Indonesia ? (2010: 266) mempengaruhi melakukan faktor-faktor yang perusahaan untuk keputusan b. terdaftar Bursa Efek Bagaimana pengaruh Earning per share pembayaran di terhadap pembayaran keputusan deviden pada dividen salah satunya yaitu profitabilitas perusahaan Otomotif dan Komponen dimana kemampuan suatu perusahaan yang dalam memperoleh laba dilihat dari Indonesia ? return on assetyaitu menunjukkan c. terdaftar di Bursa Efek Bagaimana pengaruh Debt to equity kemampuan modal yang diinvestasikan ratio dalam total aktiva untuk menghasilkan pembayaran laba perusahaan sehingga perusahaan perusahaan Otomotif dan Komponen mendorong untuk melakukan keputusan yang pembayaran dividen. Indonesia? Menurut Kasmir (2011: 157158) Debt to equity ratio merupakan sendiri terdaftar di Bursa pada Efek a.Keputusan Pembayaran Dividen Keputusan pembayaran dividen rasio ini berfungsi untuk mengetahui modal deviden PENGEMBANGAN HIPOTESIS utang dengan ekuitas, dengan kata lain rupiah keputusan 2. LANDASAN TEORI DAN rasio yang digunakan untuk menilai setiap terhadap menyangkut yang 3 apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan pemberian atau dijadikan sebagai investasi kembali pemegang saham dari setiap lembar oleh saham perusahaan. pembayaran Keputusan dividen keuntungan yang dimiliki. kepada Jadi EPS berhubungan perusahaan menggambarkan besarnya dengan pembagian pendapatan antara laba bersih perusahaan yang siap dan penggunaan akan pendapatan untuk pembayaran kepada pemegang saham ditahan Menurut Kasmir (2011: 157- dalam 158) Debt to equity ratio merupakan perusahaan. rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas, dengan kata lain b. Return On Assets rasio ini berfungsi untuk mengetahui Menurut Sutrisno (2010: 266) faktor-faktor yang setiap mempengaruhi dilakukan pada rasio ini, karena jika yaitu rasio ini buruk, maka perusahaan akan menunjukkan kemampuan modal yang memiliki masalah riil jangka panjang, diinvestasikan dalam total aktiva untuk salah menghasilkan laba perusahaan sehingga keputusan yang perusahaan. Banyak penekanan yang perusahaan dalam memperoleh laba melakukan sendiri tentang kelayakan dan risiko keuangan profitabilitas dimana kemampuan suatu mendorong modal ini juga memberikan petunjuk umum pembayaran dividen salah satunya yaitu dilihat dari return on aset rupiah dijadikan untuk jaminan utang. Rasio perusahaan untuk melakukan keputusan perusahaan semua d. Debt to Equity Ratio perusahaan yang berarti pendapatan harus kepada pemegang saham perusahaan. sebagai dividen atau digunakan dalam tersebut dibagikan satunya adalah masalah kebangkrutan. Menurut Sofyan Syafri untuk Harahap pembayaran (2010: 303) rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana dividen. modal pemilik dapat menutupi utang- c. Earning Per Share utang kepada pihak luar. Semakin kecil Menurut Kasmir (2012: 207) rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut earning per shere disebut juga rasio juga rasio leverage. nilai buku merupakan rasio untuk mengukur dalam keberhasilan mencapai pemegang saham. manajemen keuntungan Menurut bagi Fahmi (2011: 138) Earning per share adalah 4 PENGEMBANGAN HIPOTESIS on asset mempunyai pengaruh positif 1. Pengaruh Return On Assets terhadap terhadap Sutrisno faktor-faktor yang pembayaran dividen. Berdasarkan hasil penelitian keputusan pembayaran dividen Menurut keputusan (2010: terdahulu maka dapat diajukan sebuah 266) hipotesis yang akan dibuktikan, yaitu: mempengaruhi H1: Return on assets berpengaruh positif perusahaan untuk melakukan keputusan terhadap keputusan pembayaran dividen. pembayaran dividen salah satunya yaitu profitabilitas dimana kemampuan suatu 2. Pengaruh Earning per share perusahaan dalam memperoleh laba Terhadap Keputusan Pembayaran dilihat dari return on aset Dividen yaitu menunjukkan kemampuan modal yang Menurut Kasmir (2012: 207) diinvestasikan dalam total aktiva untuk earning per shere disebut juga rasio menghasilkan laba perusahaan sehingga nilai buku merupakan rasio untuk perusahaan untuk mengukur keberhasilan manajemen pembayaran dalam mencapai keuntungan bagi mendorong melakukan keputusan dividen. pemegang saham. Menurut Fahmi Pada penelitian yang telah (2011: 138) Earning per share adalah dilakukan tentang Return on asset oleh pemberian penelitian pemegang saham dari setiap lembar dahulu yaitupenelitian salah Wisriati (2015) return on aset satunya Laim, dkk saham keuntungan yang dimiliki. kepada Jadi EPS terhadap 45 perusahaan menggambarkan besarnya perusahaan yang terdaftar di Indeks laba bersih perusahaan yang siap dan LQ-45 tahun 2009-2013 menemukan akan bahwa return on assets berpengaruh pemegang saham perusahaan. positif terhadap keputusan pembayaran Penelitian dividenartinya pendapatan terhadap 21 perusahaan manufaktur bersih suatu perusahaan meningkat dan non manufaktur dari tahun 2003 terhadap aktiva maka dividen juga sampai 2007 di BEJ menemukan meningkat. Sejalan dengan penelitian Earning Tita apabila Deitiana perusahaan dibagikan Tita per kepada Deitiana share semua (2009) mempunyai (2009) terhadap 21 pengaruh positif terhadap keputusan manufaktur dan non pembayaran dividen.Berdasarkan hasil manufaktur dari tahun 2003 sampai penelitian 2007 di BEJ menemukan bahwa return 5 terdahulu maka dapat diajukan sebuah hipotesis yang akan pembayaran dividen. Sejalan dengan dibuktikan, yaitu: penelitian yang dilakukan oleh Tita H2: Earning per share berpengaruh positif Deitiana (2009) terhadap 21 perusahaan terhadap keputusan pembayaran dividen manufaktur dan non manufaktur dari 3. Pengaruh ratio tahun 2003- 2007 di BEJ menemukan Terhadap Keputusan Pembayaran bahwa Debt to equity ratio mempunyai Dividen pengaruh negatif terhadap keputusan Debt to equity Menurut Kasmir (2011: 157-158) pembayaran dividen. Berdasarkan hasil Debt to equity ratiomerupakan rasio penelitian terdahulu maka dapat yang digunakan untuk menilai utang diajukan sebuah hipotesis yang akan dengan ekuitas, dengan kata lain rasio dibuktikan, yaitu: ini berfungsi untuk mengetahui setiap H3 :Debt to equity ratio berpengaruh rupiah modal sendiri yang dijadikan negatif terhadap keputusan pembayaran untuk jaminan utang. Rasio ini juga dividen. memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan risiko 3. METODE PENELITIAN keuangan Populasi dan Sampel perusahaan. Banyak penekanan yang Menurut dilakukan pada rasio ini, karena jika yang terjadi atas objek atau subjek yang memiliki masalah riil jangka panjang, satunya adalah mempunyai masalah (2010: 303) rasio ini adalah perusahaan manufaktur di sektor aneka industri yang terdaftar di utang kepada pihak luar. Semakin Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini periode 2011-2014. Jumlah seluruh disebut juga rasio leverage. populasi Penelitian Made Wiradharma Otomotif dan akan dijadikan sampel dalam penelitian. perusahaan yang terdaftar di BEI Teknik periode 2010- 2012 menemukan bahwa ratio perusahaan Komponen adalah 12 perusahaan yang Swastyastu, dkk (2014)terhadap 490 equity karakter kesimpulan. Populasi dalam penelitian modal pemilik dapat menutupi utang- to dan untuk dipelajari dan kemudian ditarik ini menggambarkan sampai sejauh mana Debt kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti kebangkrutan. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:80) populasi adalah wilayah generalisasi rasio ini buruk, maka perusahaan akan salah Sugiyono dilakukan mempunyai Metode pengaruh negatif terhadap keputusan 6 pengambilan dengan sensus sampel metode sensus. adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan Dummy yang bersifat biner (yang diberi dengan mengamati secara langsung data kode 0 atau 1 ). Jika perusahaan atau fisik dari target sampel yang akan memutuskan menjadi kepada pemegang saham, maka diberi sasaran dimana anggota membayarkan dividen populasi dijadikan sampel. kode = 1. Jika perusahaan memutuskan Jenis dan Sumber Data untuk Jenis data yang digunakan dalam B. Variabel Independen pihak- pihak yang berkepentingan.Data keuangan adalah tahunan dividen kode = 0. telah diolah dan dipublikasikan oleh dibutuhkan membayarkan kepada pemegang saham, maka diberi penelitian ini adalah data sekunder yang yang tidak Return On Assets laporan Menurut perusahaan Sartono (2010:125) mengungkapkan return on assets dapat manufaktur. Data ini diperoleh dari dicari dengan membandingkan antara pojok BEI, Indonesia Capital Market total operating profit (EBIT) dengan Directory (ICMD) dari tahun 2011- besarnya 2014. total assets didalam perusahaan, yang dapat dirumuskan Identifikasi Variabel Penelitian sebagai berikut: A. Variabel Dependen ROA Operating Pr ofit ( EBIT ) x 100% Total Assets Keputusan Pembayaran Dividen Earning Per Share Untuk perusahaan menilai dalam kemampuan Menurut Irham Fahmi (2013: 138) membayarkan Earning per share atau pendapatan per dividen dan tidak membayar dividen lembar saham adalah bentuk pemberian dilihat dari keputusan apakah laba yang keuntungan yang diberikan kepada para diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham pemegang saham dari setiap lembar sebagai saham yang dimiliki. dividen atau akan ditahan dalam bentuk EPS = laba ditahan guna pembayaran investasi dimasa mendatang. Metode yang digunakan perusahaan untuk membayar atau tidaknya dividen Debt to Equity Ratio yaitu Sofyan Syafri Harahap (2010: menggunakan metode Dummy variabel. Jika variabel depanden Laba bersih Jumlah Saham Biasa Yang Beredar 303) rasio ini menggambarkan sampai merupakan sejauh mana modal pemilik dapat 7 menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik.Untukmemperoleh Debt to equity ratio dapat dicari dengan menggunakan rumus: Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa total Total Utang (Debt) 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = Ekuitas (Equity) observasi 2011 Menurut Ghozali (2013) analisis logistic merupakan suatu digunakan manajemen sedangkan 0 diberikan pada perusahaan yang tidak membayarkan dividen. Secara keseluruhan total skor yang dalam diberikan pengujian hipotesis adalah : didalam perusahaan Yit = a+ β1 X1it - β2 X2it - β3 X3it + e menilai menghasilkan seluruh rata rata dummy sebesar 0,46 dengan standar Keterangan : deviasi sebesar 0,50. Dengan demikian A= Konstanta dapat disimpulkan berdasarkan rata rata Y=1Bila Membayarkan Dividen, 0 Bila yang Tidak Membayarkan Dividen cenderung mendekati 0 menandakan sebagian besar perusahaan β1, β2 , β3 = Koefisien dari regresi X1, dalam X2, X3 sub sektor Otomotif dan Komponen tidak membayarkan dividen X1= Return On Asset secara tunai. X2= Earning per share Analisis Model Regresi dan Penguji X3= Debt to equity ratio Hipotesis E= Error Term Setelah seluruh variabel penelitian 4. HASIL DAN PEMBAHASAN terbebas dari gejala asumsi klasik, dan Berdasarkan tahapan pengelolaan data kebijakan Didalam perusahaan yang membayarkan dividen, variabel antara metric dan non metric. Model yang 2014. tunai digunakan dua kategori 1 bagi independennya merupakan kombinasi regresi digunakan dalam membayarkan dividen secara asumsi normalitas data pada variabel karena sampai pengukuran analisis data yang tidak memerlukan bebasnya yang berjumlah 48, yaitu sepanjang tahun Metode Analisis Data regresi data yang telah dilakukan pengujian pra syarat pengujian regresi maka diperoleh ringkasan statistik deskriptif binary dari masing-masing variabel penelitian model regresi dan pengujian hipotesis yang terdapat pada Tabel 4.1 berikut: dapat 8 logistic segera maka pembentukan dilaksanakan.Hasil pengelolaan data dengan menggunakan terhadap keputusan manajemen didalam alat membagikan analisis berupa program dividen tunai pada eview,Berdasarkan hasil pengujian yang perusahaan yang bergerak pada sub telah dilakukan diperoleh ringkasan sektor automotive dan komponen di hasil terlihat pada tabel 4.12 dibawah Bursa Efek Indonesia. ini: Pengujian dilakukan hipotesis dengan kedua menggunakan variabel Earning per share diperoleh nilai koefisien regresi logistic bertanda negatif sebesar 0,001 temuan yang diperoleh dibuktikan secara nyata melalui probability t-statistik sebesar Sesuai dengan Tabel 4.12 terlihat bahwa masing-masing variabel penelitian 0,1896. Hasil pengolahan telah memiliki nilai koefisien regresi yang dibandingkan dengan tingkat kesalahan dapat disusun kedalam sebuah model sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh persamaan terlihat dibawah ini: tersebut menunjukan bahwa data nilai Y = -0,651 + 0,276X1 + 0,002X2 – probability sebesar 0,1896 > alpha 0,05 0,731X3 + e maka keputusannya adalah Ho diterima Berdasarkan hasil dan pengujian Ha ditolak sehingga dapat hipotesis pertama dengan menggunakan disimpulkan bahwa Earning per share variabel return on assets diperoleh nilai tidak berpengaruh terhadap keputusan koefisien regresi logistic sebesar 0,276 manajemen temuan dibuktikan dividen tunai pada perusahaan yang secara nyata melalui probability t- bergerak pada sub sektor automotive statistik dan komponen di Bursa Efek Indonesia. yang diperoleh sebesar 0,0140. Hasil didalam Pengujian pengolahan data dibandingkan dengan membagikan hipotesis tingkat kesalahan (level of confident) dilakukan 95%. Hasil yang diperoleh tersebut variabel Debt to equity ratio diperoleh menunjukan bahwa nilai probability nilai koefisien regresi logistic bertanda sebesar 0,0140 < alpha 0,05 maka negatif sebesar 0,731 temuan yang keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diperoleh diterima sehingga dapat disimpulkan melalui probability t-statistik sebesar bahwa return on assets 0,1645. berpengaruh dengan ketiga dibuktikan Hasil menggunakan secara pengolahan nyata data dibandingkan dengan tingkat kesalahan 9 sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh pembayaran dividen. Temuan yang tersebut nilai djperoleh menunjukan bahwa semakin probability sebesar 0,1645> alpha 0,05 tinggi posisi laba perusahaan akan maka keputusannya adalah Ho diterima mendorong meningkatnya kemampuan dan perusahaan menunjukan Ha ditolak bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa Debt to equity ratio untuk membayarkan dividen. tidak berpengaruh terhadap keputusan Pengaruh Earning Per Share Terhadap manajemen Keputusan Pembayaran Dividen didalam membagikan dividen tunai pada perusahaan yang Berdasarkan hasil pengujian bergerak pada sub sektor automotive hipotesis ditemukan bahwa Earning per dan komponen di Bursa Efek Indonesia. share tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembahasan yang Keputusan Pembayaran Dividen Berdasarkan hasil dalam sub sektor Efek Indonesia.Temuan yang diperoleh tidak sejalan dengan hipotesis yang assets berpengaruh signifikan terhadap diajukan.Hasil yang diperoleh tidak keputusan pembayaran dividen pada sejalan dengan hasil penelitian yang perusahaan yang berada didalam sub dilakukan oleh Ridwan (2015) serta sektor automotive dan komponen di penelitian yang dilakukan Safitri (2015) Bursa Efek Indonesia.Temuan yang yang menemukan bahwa Earning per diperoleh didalam tahapan pengujian share tidak berpengaruh signifikan hipotesis pertama konsisten dengan terhadap keputusan manajemen untuk penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno membagikan dividen secara tunai. Hasil mengungkapkan bahwa yang diperoleh menunjukan bahwa profitabilitas yang diukur dengan return publikasi Earning per share tidak on assetsberpengaruh positif terhadap manajemen berada automotive dan komponen di Bursa pengujian hipotesis ditemukan bahwa return on keputusan pembayaran dividen, khususnya pada perusahaan Pengaruh Return on Assets Terhadap (2010: 266) keputusan menjamin dalam melakukan melakukan pembayaran dividen tunai. manajemen melakukan segera pembayaran dividen secara tunai. Hasil yang sama juga diperoleh didalam Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap penelitian Deitiana (2009) menemukan Keputusan Pembayaran Dividen bahwa return on asset mempunyai Berdasarkan pengaruh positif terhadap keputusan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa Debt 10 to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap perusahaan yang bergerak pada sub keputusan sektor Otomotif dan Komponen di pembayaran dividen pada perusahaan Bursa Efek Indonesia yang berada di dalam sub sektor 2) Hasil pengujian hipotesis kedua automotive dan komponen di Bursa ditemukan bahwa Earning per Efek Indonesia.Temuan yang diperoleh share tidak berpengaruh terhadap didalam tahapan pengujian hipotesis keputusan tidak sejalan dengan hipotesis yang pada perusahaan yang bergerak diajukan.Temuan yang diperoleh pada pada sub sektor Otomotif dan tahapan pengujian sejalan dengan hipotesis ketiga Komponen penelitian yang Indonesia dilakukan oleh Sulistiyowati et al (2010) yang menemukan pembayaran di dividen Bursa Efek 3) Hasil pengujian hipotesis ketiga bahwa ditemukan bahwa Debt to equity leverage ratio yang diukur dengan Debt ratio tidak berpengaruh terhadap to keputusan equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap pembayaran dividen keputusan pada perusahaan yang bergerak pembayaran dividen pada perusahaan pada sub sektor Otomotif dan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Komponen Dengan demikian dapat disimpulkan Indonesia. bahwa posisi hutang yang dimiliki perusahaan bukanlah satu di Bursa Efek Keterbatasan Penelitian dan Saran satunya Sesuai dengan hasil analisis dan variabel yang mempengaruhi keputusan pembahasan hasil pengujian hipotesis manajemen untuk membagikan dividen yang telah dilakukan secara tunai. diajukan Kesimpulan Sesuai dengan analisis dan maka dapat sejumlah keterbatasan penelitian dan saran yaitu sebagai berikut: pembahasan hasil pengujian hipotesis 1) Terdapatnya sejumlah data yang maka diajukan beberapa kesimpulan memiliki penting yang merupakan jawaban dari yang hipotesis yang diajukan yaitu: mendorong heterogenitas terlewat varians tinggi, sehingga peneliti untuk 1) Hasil pengujian hipotesis pertama melakukan pergantian data dengan ditemukan bahwa return on assets mean atau rata rata, sehingga berpengaruh terhadap keputusan penelitian pembayaran digeneralisir untuk sub sektor lain, dividen pada 11 ini tidak bisa Ghozali, Imam. 2013. ”Aplikasi Multivariate Dengan Program IBM SPPSS 19”. UNDIP : Semarang. langkah tersebut akan merubah makna data sehingga mempengaruhi akurasi penelitian yang diperoleh. Maka peneliti selanjutnya untuk lebih Kasmir.2011. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4.PT. Raja Grafindo Persada. untuk disarankan Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Rajawali Pers: jakarta. memperhatikan homogenitas varians dengan cara memilih perusahaan- perusahaan yang memiliki Laim, Wisriati. 2015. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks LQ-45.Jurnal EMBA.Vol 3. No 1 Maret 2015. kesamaan karakteristik pada setiap variabel yang diteliti. 2) Masih terdapatnya variabel yang keputusan manajemen sejumlah Martono & Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi ke-3. Yogyakarta: Ekonisia. mempengarui didalam membayarkan dividen yang tidak Ridwan, mohammad. 2015. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen Melakukan Pembayaran Dividen Tunai Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. E-Journal Universitas Sumatera Utara, Medan. digunakan di dalam penelitian ini seperti likuiditas, dividend payout ratio serta keberadaan sejumlah variabel penelitian yang berada di luar perusahaan. Jadi untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.Edisi ke 4. Yogyakarta: BPFE. menambah variabel lain, yang tidak digunakan didalam penelitian ini. Sulistiyowati Heni, Indra Putra dan Syerli Muthia. 2010. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Size Terhadap Kebijakan Manajemen Membagikan Dividen Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Nomor 2 Volume 1.Universitas Dipenegoro, Semarang. DAFTAR PUSTAKA Deitiana, Tita. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi. Vol 11. No 1. April 2009. Fahmi, Irham. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Bandung: Alfabeta. Fahmi, Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-15. Bandung: Alfabeta . Sutrisno. 2010. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Irham. 2013.” Pengantar Manajemen Keuangan”. Alfabeta : Bandung. 12 pertama.Cetakan kedua. Ekonisia: Yogyakarta. Syafri Harahap, Sofyan. 2010. Analisis Kritis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Wiradharma Swastyastu, Made. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend Payout Ratio Yang Terdaftar Di BEI.Jurnal Akuntansi.Vol 2. No 1. Tahun 2014. www. ICMD.co.id 13