ANALISA GAYA DAN INTENSITAS MEDAN LISTRIK PADA SUTM 20 kV TERHADAP LINGKUNGAN 1 Muhammad Asrial1*, Yani Ridal1, Mirzazoni1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Padang * E-mail :[email protected] Abstract Medium voltage (SUTM) 20 kV most widely used. SUTM 20 kV still using wire A3C 70 mm2. Due to the use of 20 kV SUTM lot adjacent to building consumer and plants, it will have an impact on the electric field and the Coulomb force. Due to the location of 20 kV SUTM near residential areas it is necessary to know a safe distance from the electric field intensity of exposure to humans. To determine a safe distance from the exposure intensity electric field at 20 kV type pole SUTM TM-1 and TM-3 which is a standard construction pole PLN, we first calculate the value of the electric charge phase R, S, and T. Having obtained the value of the charge phase R, S, and T, it can be in the know on the electric field intensity of 20 kV and SUTM coulomb force at each phase in SUTM 20 kV. Key words : SUTM, electric field, Coulomb force Pendahuluan Untuk Latar Belakang terdapat pada tiap phasa. Medan listrik merupakan daerah yang mengetahui gaya coulomb yang Metodologi masih dipengaruhi sifat kelistrikan dari Hukum Coulomb muatan tertentu. Medan listrik juga dapat Hukum didefinisikan sebagai gaya bertumpu pada ini menyatakan apabila muatan uji satuan pada titik yang ingin terdapat dua buah titik muatan maka akan didapatkan harga medan vektornya. Menurut timbul gaya di antara keduanya, yang standar WHO (World Health Organization) besarnya sebanding dengan perkalian nilai tahun 1990, batas medan listrik yang kedua muatan dan diperbolehkan dengan kuadrat jarak pada masyarakat umum berbanding antar terbalik keduanya . selama 24 jam sehari adalah 5 kV/m. Karena Adapun hal lain yang perlu diperhatikan saluran udara tegangan menengah berada adalah bahwa arah gaya pada masing-masing dekat penduduk, muatan terletak selalu sepanjang garis yang diperlukan suatu studi untuk menghitung menghubungkan kedua muatan tersebut. jarak aman untuk kesehatan masyarakat dari Gaya yang timbul dapat membuat kedua titik pemaparan intensitas medan listrik tersebut. muatan saling tarik-menarik atau saling dengan perumahan Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah tolak-menolak, tergantung nilai dari masing- untuk mengetahui jarak aman dari pemaparan masing muatan. Muatan sejenis (bertanda intensitas medan listrik terhadap manusia dan sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan 1 muatan berbeda jenis akan saling tarik- ɛ0 = Permitivitas relatif menarik. R = Jarak E dengan titik uji Charles Augustin Coulomb (1736- aR = Vektor jarak E dengan titik uji 1806) adalah ilmuwan yang pertama kali Intensitas Medan Listrik Di Sekitar menemukan adanya gaya antara dua benda Konduktor bermuatan listrik. Besar gaya F yang bakerja Jika di dalam sebuah Konduktor antara dua buah muatan titik q1 dan q2 yang berjarak r mengalir arus listrik, maka di sekitar satu sama lain, di rumuskan konduktor tersebut akan muncul medan Coulomb sebagai berikut. F= 1 q1q2 4πε0 r2 ar listrik. Hal ini disebabkan oleh karena arus (1) listrik merupakan aliran muatan listrik. F = Gaya listrik (N) ε0 = Permitivitas ruang hampa Z zp r = Jarak antar muatan (m) aR q1,q2 = Muatan listrik (C) zaZ P dEY Y yaY I X Intensitas Medan Listrik Intensitas medan listrik termasuk dEZ dE Gambar 1. Medan listrik disekitar konduktor.Intensitas medan listrik di sekitar konduktor : besaran vector. Oleh karena itu, seperti gaya Coulomb, prinsip superposisi juga berlaku untuk intensitas medan listrik. Misalkan E= sebuah titik P dipengaruhi oleh dua buah dq YaY − ZaZ 4πε0 Y 2 + Z 2 3 2 Menghitung Muatan Listrik Dengan Metoda Bayangan muatan sumber q1, q2 dan q3. Menurut prinsip superposisi, kita hitung terlebih qA qB D12 D23 qC dahulu tiap intensitas medan listrik oleh q1, q2 dan q3 secara terpisah, misalkan E1, E2 H11 H1 2 H1 3 h dan E3. Kemudian kita hitung Intensitas medan listrik di q’ yang merupakan resultan H22 H33 dari E1, E2 dan E3. Etotal = E1 + E2+E3. E= 1 q 4πε 0 R 2 -qA aR -qB -qC (2) Gambar 2. Rangkaian ekivalen konduktor E = Intensitas medan listrik dalam metoda bayangan. q = Muatan listrik 2 Vab = ln H 22 H 12 1 2πε0 qa ln +qc ln D 12 r D 23 − ln − ln D 31 H 12 H 11 + qb ln r D 12 didapatkan jarak titik uji ke phasa S = 2,15 m − H 23 dan jarak titik uji ke phasa T = 3,2 m. Selain (3) H 31 jarak titik uji, muatan listrik di tiap phasa Vbc = ln H 33 H 23 1 2πε 0 qb ln +qa ln D 23 r D 21 D 13 − ln − ln H 23 H 22 + qc ln r D 23 − H 21 juga mempengaruhi perbedaan dari intensitas medan listrik. Muatan listrik di phasa R (4) H 13 disimbolkan dengan qc = -0,344 x 10-5 C, Vca = ln H 11 H 31 1 2πε 0 qc ln +qb ln D 31 D 12 D 23 r − ln − ln H 31 H 33 + qa ln r D 31 − H 12 muatan listrik di phasa S disimbolkan dengan (5) H 23 qb = -0,312 x 10-5 C , dan muatan listrik di phasa T disimbolkan dengan qa = -0,299 x Dengan mensubtitusi Vab, Vbc, dan 10-5 C. Jarak aman dari pemaparan intensitas Vca maka akan diperoleh nilai qa, qb, dan qc. medan listrik pada phasa R dan T adalah 3,5 I. Hasil dan Pembahasan m, sedangkan pada phasa S adalah 4,1 m. Tabel 1. Intensitas medan listrik terhadap Tabel beberapa titik uji di TM-1. No. 1 2 Intensitas medan listrik terhadap beberapa titik uji di TM-3. Titik Uji Intensitas medan listrik total (kV/m) 3,5 m dari phasa R 4,970 3,5 m dari phasa S 2. Titik Uji Intensitas medan listrik total (kV/m) 1 3 m dari phasa R 4,689 6,736 2 3 m dari phasa S 6,65 No 3 3,5 m dari phasa T 4,878 3 3 m dari phasa T 4,799 4 4,1 m dari phasa R 3,763 4 3,5 m dari phasa R 3,592 5 4,1 m dari phasa S 4,96 5 3,5 m dari phasa S 4,935 6 4,1 m dari phasa T 3,698 6 3,5 m dari phasa T 3,666 Hasil perhitungan intensitas medan Hasil perhitungan intensitas medan listrik pada TM-1 dapat dilihat pada tabel. listrik pada TM-3 dapat dilihat pada tabel. Dari hasil perhitungan akan tampak beda Dari hasil perhitungan akan tampak beda intensitas medan listrik phasa R, S, dan T di intensitas medan listrik phasa R, S, dan T di titik uji yang berjarak sama, hal ini titik uji yang berjarak sama, hal ini disebabkan karena jarak phasa R,S, dan T disebabkan karena jarak phasa R,S, dan T yang berbeda terhadap titik uji, sebagai yang berbeda terhadap titik uji, sebagai contoh, pada perhitungan dengan titik uji 1,5 contoh, pada perhitungan dengan titik uji 1,5 m di sebelah kanan dari phasa R maka m di sebelah kanan dari phasa R maka 3 didapatkan jarak titik uji ke phasa S = 2,3 m Kesimpulan dan jarak titik uji ke phasa T = 3,1 m. Selain Berdasarkan hasil perhitungan dan jarak titik uji, muatan listrik di tiap phasa analisa data dari gaya dan intensitas medan juga mempengaruhi perbedaan dari intensitas listrik medan listrik. Muatan listrik di phasa R menengah, dapat disimpulkan sebagai berikut disimbolkan dengan qc = -0,222 x 10 -5 C, listriknya, phasa T disimbolkan dengan qa = -0,241 x sebaliknya medan listrik di TM-1 minimal 3,5 m m, 2,5 m, 3 m, dan 3,5 m. terlihat beda total pula 2. Jarak aman dari pemaparan intensitas medan listrik di TM-3 untuk titik uji 1,5 m, 2 listrik begitu tinggi intensitas medan listriknya. Dari hasil perhitungan intensitas medan tegangan semakin dekat jarak titik uji semakin 10-5 C. intensitas udara titik uji semakin rendah intensitas medan qb = -0,232 x 10-5 C , dan muatan listrik di listrik total. Perbedaan saluran 1. Semakin jauh jarak konduktor terhadap muatan listrik di phasa S disimbolkan dengan intensitas medan pada pada phasa R dan T, sedangkan di phasa S jarak aman adalah 4,1 m. tersebut 3. Jarak aman dari pemaparan intensitas dikarenakan jarak titik uji terhadap terhadap medan listrik di TM-3 minimal 3 m pada phasa R,S, dan T. Semakin dekat jarak titik phasa R dan T, sedangkan di phasa S uji terhadap phasa R, S, dan T semakin besar jarak aman adalah 3,5 m. intensitas medan listriknya, begitu juga 4. Intensitas medan listrik terbesar terdapat sebaliknya semakin jauh jarak titik uji di phasa S, hal ini disebabkan karena semakin rendah intensitas medan listrik yang phasa S berada di pusat dari intensitas diterima oleh titik uji tersebut. medan listrik SUTM 20 kV . Perhitungan gaya Coulomb pada 5. Perhitungan intensitas medan listrik phasa R, S, dan T di TM-1 menghasilkan terhadap objek yang berupa masjid dan nilai yang berbeda-beda untuk tiap phasa. rumah penduduk, diperoleh intensitas Pada phasa R, gaya coulomb yang dihasilkan medan adalah 0,199 N, pada phasa S, gaya coulomb listrik masing-masing 3,666 kV/m dan 2,603 kV/m. Intensitas medan yang dihasilkan adalah 0,112 N dan pada listrik di phasa T, gaya coulombnya adalah 0,087 N. kedua bangunan tersebut dikategorikan aman dari standar WHO Perbedaan gaya coulomb disebabkan oleh yaitu 5 kV/m. jarak antar muatan listrik pada tiap phasa, 6. semakin jauh jarak antar muatan listrik Semakin jauh jarak antar dua muatan listrik semakin semakin kecil gaya semakin kecil gaya tarik menarik atau tolak coulomb yang dihasilkan, sebaliknya menolak antar muatan listrik. 4 semakin dekat jarak antar muatan listrik semakin besar gaya tarik menarik atau Biodata Penulis tolak menolak antar muatan tersebut. Penulis lahir di Pekanbaru, Daftar Pustaka 22 Azmi, Safarul (2002), Penggunaan FEM (Finite Element Method) Dalam Memetakan Medan Listrik Pada permukaan isolator Jenis PIN Dan Post 20 kV Dan Udara Di Sekitarnya. Skripsi Sarjana. Semarang : Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Baafai, Usman Saleh (2004), Sistem Tenaga Menempuh Magnetik Kesehatan Manusia. kanak 5 Andre (2012), Fisika Perbaikan Dengan Kapasitor Seri, Paralel, Dan Campuran. Skripsi Sarjana. (Tidak Dipublikasikan). Padang : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta. Alwxander (2003), Saat ini Padang 10 September 2013 Tegangan Rendah Untuk Konsumen Juswan, SDN penulis Universitas Bung Hatta Padang. Universitas Indonesia. Febrinaldi, Pekanbaru. : Djuhana, Dede, Gaya Dan Medan Listrik. Departemen TK Aisyah 029 telah menempuh pendidikan S1 di Teknik Elektro Sumatera Utara. : di Pekanbaru, SMPN 22 Pekanbaru, dan SMAN Jurusan Teknik Elektro Universitas Jakarta jalur Pekanbaru, Terhadap Medan 1988. pendidikan taman kanak- Listrik:Polusi Dan Pengaruh Medan Elektro oktober Studi Perhitungan Kuat Medan Listrik Dan Medan Magnet Di Bawah Saluran Transmisi 150 kV. Skripsi Sarjana. Semarang : Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra. 5