8 99 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Pribadi Roh Kudus Roh Kudus adalah salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di kalangan orang-orang Kristen saat ini. Banyak orang tidak memahami ajaran tentang Roh Kudus. Banyak pemberita Injil enggan mengajarkan topik ini kepada jemaat oleh karena kurangnya pengetahuan tentang Roh Kudus. Sebagian lagi takut mengajarkannya karena takut dikritik. Ada pula orang yang mengatakan bahwa Roh Kudus itu adalah “kekuatan misterius yang bekerja dalam hati manusia yang membawa kepada pertobatan dan keselamatan. Sebagian lagi percaya bahwa Roh Kudus adalah Ilahi karena Roh Kudus adalah Allah.”9 Siapakah Roh Kudus itu? pertanyaannya bukan “Apakah Roh Kudus itu?” melainkan “Siapakah Roh Kudus itu?” Ini yang menjadi pertanyaan karena Roh Kudus itu adalah pribadi, individual yang berkepribadian. Dia lebih dari sekedar suatu kekuatan atau kuasa; Roh Kudus adalah pribadi Surgawi yang hidup. “Yesus tidak pernah menyebut Roh Kudus sebagai “sesuatu” dalam Yoh 14, 15, dan 16, misalnya, Ia membicarakan Roh Kudus sebagai “Dia” kata ganti Orang, sebab Ia bukanlah suatu kekuatan atau barang, melainkan satu Pribadi.”10 Disebut sebagai satu pribadi karena Ia mempunyai emosi dan kemauan.11. Roh Kudus memiliki emosi terlihat jelas di dalam Ef 4:30: “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan”. Apa yang dimaksud dengan mendukakan Roh Kudus disini? “Ini berarti membuat Dia sedih dan susah karena ketidak- 9 Jack Van Impe, Roh Kudus Engkau sungguh Luar Biasa, (Tambun: BPK Gunung Mulia, 1990), hlm.7 10 11 Billy Graham, Roh Kudus, (Bandung; Lembaga Literatur Babtis, 2002), hlm.15 Ibid., hlm.15 8 9 99 9 taatan manusia”12 Roh Kudus juga memiliki kemauan yang terdapat dalam KPR 15:28: “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini”. Ayat ini mengenai larangan makan daging dan binatang yang sudah dipersembahkan kepada berhala, daging dan binatang yang mati lemas, larangan minum darah serta percabulan. Dari ayat tersebut di atas Roh Kudus mempunyai kemauan untuk mengambil keputusan”.13 1. Roh Kudus Adalah Allah Seperti halnya dengan Allah Bapa dan Allah Putera, maka Roh Kudus ialah anggota Ketuhanan.14 Roh Kudus bukan hanya suatu pribadi, terpisah dari Bapa dan terpisah dari Putera. Dia lebih dari itu Dialah Allah, yang sama dan sederajat dengan Bapa dan Kristus.”15 Roh Kudus adalah Allah yang memiliki hakekat dan derajat yang sama dengan Allah Bapa dan Allah Anak, karena ketigaNya adalah Esa.” 16 Terbukti pada saat Tuhan Yesus memberikan perintah untuk membabtis Ia mengatakan “babtislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.” (Mat.28:19) Roh Kudus tidak dapat dipikirkan atau dibahas lepas dari Allah Bapa dan Yesus Kristus, Anak-Nya. Dan sebaliknya, Anak Allah, Yesus Kristus, dan Allah sendiri sebagaimana dipercayai umat Kristen, tidak dapat dipikirkan dan dibahas secara tepat lepas dari Roh Kudus. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru ketiga unsur itu berkaitan satu sama lain.17 Kualitas yang hanya dimiliki oleh Allah juga dimiliki oleh Roh Kudus. Adapun bukti keilahian Roh Kudus ialah melalui pekerjaan-Nya. Apakah Roh Kudus juga disebut 12 Stephen Tong, Allah Tritunggal, (t.t.p: Lembaga Reformed Injil Indonesia, 1993), hlm. 83 Ibid., hlm.84 14 Cho, Paul Yonggi op.,cit.hlm.37 15 Benny Hinn, Selamat Pagi Roh Kudus, (Jakarta:Immanuel, 2004), hlm.93 16 Diktat STT “Tiberias”, op.cit., hlm.3 17 C.Groenen OFM, Kitab Suci Tentang Roh Kudus, (Semarang: Yayasan Kanisius, 1982), hlm.10 13 10 99 10 Allah? Melalui dua perbandingan dibawah ini dapat menjelaskan bahwa Roh Kudus disebut Allah. “Tetapi Petrus berkata “Ananias, mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah” (KPR.5:3-4). Jelaslah ayat tersebut menjelaskan bahwa mendustai Roh Kudus sama juga halnya dengan mendustai Allah. 2. Roh Kudus dalam Tritunggal Dalam pembahasan ini, penulis tidak menjelaskan apa itu Tritunggal. Namun lebih menjelaskan posisi Roh Kudus dalam Tritunggal. Ada banyak pendapat dari para teolog bagaimana menjelaskan Tritunggal. Demikianlah DR. Stephen Tong menjelaskan bahwa: “Di dalam Tritunggal, Pribadi pertama bukanlah Pribadi Kedua dan Pribadi Kedua bukanlah Pribadi Ketiga. Berlainan Pribadi bukan berarti lain Allah, melainkan tetap satu Allah; satu Allah memiliki tiga Pribadi, dan tiga Pribadi berada di dalam satu esensi Allah; Inilah Titunggal”.18 Pada waktu Yesus memulai pekerjaanNya sebagai Mesias, Dia mengutip dari Kitab Yesaya, sebagai berikut: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. (Luk 4:18-19) Dari ayat tersebut di atas dapat diketahui dengan jelas ketiga Pribadi: Allah Bapa mengurapi Yesus Kristus dengan pengurapan Roh Kudus dan mengutus Dia masuk ke dalam dunia. Hal yang sama juga terlihat di dalam KPR 10:38: “Dengan Roh Kudus dan kuat Kuasa; Dia berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua 18 Tong Stephen, op.cit.,hlm. 79 11 99 11 orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia”. Ayat tersebut juga menjelaskan bagaimana Allah Bapa mengurapi Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Yang mengurapi Allah Bapa, yang diurapi Allah Kristus, dengan urapan Roh Kudus. 3. Roh Kudus adalah Pribadi. Kurangnya pengertian mendalam mengenai Pribadi Roh Kudus, menyebabkan banyak orang kurang menghargai dan menghormati keberadaan Roh Kudus. Ia adalah suatu Oknum yang berpribadi dengan segala sifat kepribadian.”19 Roh Kudus bukan sekedar suatu “kuasa” atau “pengaruh” yang sewaktu-waktu digunakan. Tetapi Roh Kudus ialah satu Oknum Ilahi yang mempunyai Pribadi sama derajatnya dengan Allah Bapa dan Allah Anak. Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari Ketritunggalan Allah. Ia layak dihormati dan dihargai sama seperti menghormati Allah Bapa dan Tuhan Yesus.20 Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa Roh Kudus dapat melakukan hal-hal yang besar seperti yang Allah Bapa lakukan, yaitu dapat menciptakan, dan seperti yang Yesus lakukan; melenyapkan segala penyakit dan banyak mujizat-mujizat yang lainnya. Roh Kudus disebut sebagai Pribadi karena Ia memiliki sifat-sifat seperti yang dimiliki oleh seorang pribadi. Menurut R.A.Torrey menerangkan pentingnya kepribadian Roh Kudus. Ia menekankan bahwa: “hanya suatu mahluk yang berkepribadian dapat mengerti masalah kita dan memberikan pertolongan kepada kita”21 Kepribadian Roh Kudus dapat dilihat dari sifat-sifatNya. Sifat-sifat Roh Kudus menunjukkan bahwa Dia adalah pribadi yang hidup, seorang individu dan bukan hanya sebuah tenaga. “Roh manusia dapat 19 Ibid., hlm.17 Paul Yonggi Cho, Roh Kudus Administrasi Saya, (Jakarta: Immanuel, t.th), hlm.41 21 Ibid., hlm.41 20 12 99 12 mempengaruhi karakter manusia. Kalau rohnya dipimpin Roh Kudus, maka sifat orang tersebut dipengaruhi oleh Roh Kudus untuk menjadi sama seperti sifat Kristus yang lemah lembut”22 Roh Kudus dapat disebut sebagai seorang pribadi karena Ia mempunyai pengetahuan, emosi, dan kemauan”23 Ia dapat mengetahui apa yang tersembunyi bagi manusia. Roh Kudus mempunyai perasaan; dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan (Ef 4:30), dan dapat memberi perintah; oleh karena disuruh atau diperintahkan oleh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia (KPR.13:4) B. Karunia-karunia Roh Kudus 1. Defenisi Karunia Roh Kudus Secara etimologis, Istilah “Kharismatik “ merupakan suatu perkembangan dari istilah Alkitabiah Yunani “Kharismata” yang dipakai untuk karunia-karunia Rohani. Dalam penggunaan masa kini, istilah-istilah “kharismatik”, kharismatisme atau kharismatisisme dapat saling dipertukarkan penerapannya.”24. Teologi atau kelompok yang menyukai pengadopsian dan pelaksanaan praktek-praktek dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan gerakan Roh. “Karunia ini diberikan Tuhan kepada gereja untuk membawakan perbaikan bagi dirinya melalui Roh, sesuai dengan hak istimewa dan anugerah Ilahi.”25 Kata karunia berasal dari bahasa Yunani; Κάρισματα (baca: kharismata) merupakan kata turunan dari kata benda kharis artinya: anugerah, (Juga diterjemahkan “kasih karunia” atau “rahmat”). Maka arti kharismata secara harafiah adalah anugerah atau “pemberi anugerah”, tetapi terjemahan yang paling 22 t.p. Roh Kudus SOM Bethany, (Surabaya; t.p. t.th), hlm.18 Billy Graham, op.,cit. hlm.15 24 Wilfed J.Samuel, Kristen Kharismatik, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), hlm.3 25 Ibid., hlm.3 23 13 99 13 biasa adalah “karunia”, sedangkan pneumatikos berarti rohani, bersifat roh, berkenaan dengan roh (dari kata pneuma yaitu roh)26 Kata Karunia Roh jelas sekali hubungan erat dengan kata anugerah, artinya sesuatu yang disebabkan oleh anugerah Allah. Penggunaan kata itu dalam Perjanjian Baru mencakup dari karunia keselamatan (Rm.6:23) sampai pada karunia pemeliharaan Allah (2 Kor.1:11), hingga penggunaan yang paling sering dalam hubungannya dengan kasih karunia bagi orang percaya, maka karunia rohani adalah suatu kemampuan yang diberikan Allah untuk pelayanan. Charles C.Ryrie mengatakan: Karunia Rohani adalah: “suatu kemampuan yang diberikan Allah, Kristus dan Roh Kudus adalah pemberi karunia-karunia tersebut dengan tujuan untuk pelayanan, maka setiap karunia tersebut harus melayani tubuh Kristus.”27 Istilah karunia-karunia Roh dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata benda jamak yaitu Yunani: Κάρισματα (baca: kharismata), menunjukkan belas kasihan, memberi dengan cuma-cuma yang dihubungkan dengan kata benda “kharis” artinya “kasih karunia”. Karena itu kharismata barangkali lebih tepat terjemahan “karunia-karunia pengasihan”28 sedangkan kata benda Ruakh berasal dari kata kerja yang berarti mengeluarkan nafas dengan kuat dari hidung. Ruakh sering berarti “angin” dan sering pula dianggap berkuasa, bahkan bisa merusak, tetapi selalu dikendalikan oleh Allah untuk melaksanakan kehendakNya. Pneuma istilah Yunani adalah padan Ruakh dan arti umum pneuma sama dengan arti Ruakh mengacu pada Roh Kudus.29 26 David L.Baker, Roh dan Kerohanian Dalam Jemaat Tafsiran Surat I Kor.12-14, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), hlm.33 27 Charles C.Ryrie, Teologi Dasar 2, (Yokjakarta: Yayasan Andi,1986), hlm.145 28 Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, (Jakarta: Yayasan Komunikasih Bina Kasih/OMF,1988), hlm.522 29 Ibid., hlm.316 14 99 14 Menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Karunia adalah “kasih atau belas kasihan”, sedangkan roh adalah sesuatu (unsur) yang ada di dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup atau kehidupan”.30 J.Wesley mengatakan, bahwa kata “karunia” berarti bahwa karunia itu berasal dari Tuhan, sedangkan “Roh” menerangkan unsurnya”.31 Lebih lanjut pengertian karunia Roh dalam Ensiklopedia Alkitab Masa Kini karunia adalah “pemberian” dalam bahasa Yunani kata karunia adalah “kharismata”, artinya “karunia baik” Allah, yaitu hidup yang kekal (Rm.6:23), tetapi penggunaan yang khas ialah “Karunia-Karunia Rohani”, yaitu KaruniaKarunia yang Roh Kudus berikan kepada orang-orang tertentu. Setiap orang mempunyai karunia (I Ptr.4:10), tetapi karunia khusus yang disediakan untuk sejumlah orang (I Kor.12:30), dan orang-orang yang diberkati karunia-karunia ini adalah juga “pemberianpemberian”, yang berasal dari Kristus yang naik ketempat tinggi yang diberikan kepada Gereja (Ef.4:7)32 Setiap pelayanan gereja direncanakan untuk bertumbuh baik secara kualitas maupun kuantitas. Oleh sebab itu agar pelayanan gereja bertumbuh pesat, karunia Roh Kudus mempunyai peranan yang aktif dalam pertumbuhan gereja. Karunia Roh Kudus dimiliki oleh setiap orang yang percaya. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.” (1 Kor12:8-10) 30 Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit., hlm.510 J.Wesley Brill, Tafsiran Surat Kor Pertama, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2003), hlm. 238 32 Ibid., hlm. 522 31 15 99 15 Dari ayat di atas dapat memberi penjelasan bahwa setiap orang Kristen diberi karunia Roh Kudus, tidak terkecuali. “Karunia ini bukan karunia jabatan, tetapi karunia pelayanan, maka setiap orang harus melayani”.33 Oleh karena itu di dalam melayani Tuhan di Gereja harus berdasarkan karunia yang ia dapat dari Tuhan, bukan berdasarkan hanya kemampuan saja (skill) dan keinginan pribadi, atau gelar atau ilmu yang dimilikinya. Demikian juga Stepen Tong mengatakan: “Di dalam Gereja kita melayani dengan karunia, bukan dengan strategi atau cara pengalaman duniawi”34. Oleh sebab itu gereja harus melayani dengan Kuasa Roh Kudus melalui karunia-karuniaNya sehingga gereja dapat bertumbuh sebagai mana gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul. 2. Karunia Kuasa Di dalam I Kor.12:8-10, mengajarkan bahwa ada 9 Karunia Roh Kudus, yang mana diklasifikasikan menjadi 3 bagian “(Karunia penyingkapan: Hikmat, Marifat, Membedakan segala roh; Karunia Kuasa: Iman, Kesembuhan dan Mujizat; Dan Karunia Pengungkapan: Bernubuat, Berbahasa Roh, menafsirkan Bahasa Roh).”35 Namun yang akan dibahas dalam skripsi ini ialah Karunia Roh Kudus dalam Perbuatan / Kuasa Allah. “Karunia Kuasa adalah karunia keperkasaan yang di dalamnya Kuasa Allah muncul demi mewujudkan suatu jawaban mujizat melalui campur tangan adikodrati yang berdaya cipta”36 Adapun Karunia Kuasa ini ialah Iman, Kesembuhan dan Mujizat. Demikianlah ketiga hal di atas bekerja secara supranatural kepada orang yang percaya dan hal ini dilakukan oleh Roh Kudus. 33 Stepen Tong, Babtisan Dan Karunia Roh Kudus, (Surabaya: Lembaga Reformed Injil Indonesia, 2005), hlm.126 34 Ibid., hlm.126 35 Paul Yonggi Cho, Roh Kudus adalah Administrasi Saya, (Jakarta, IMMANUEL,t.tp), hlm.148 36 Ibid., hlm.148 16 99 16 a Karunia Iman Terjemahan dari Karunia iman dalam bahasa Yunani πιστιξ (baca: 'pistis', yang artinya kepercayaan: Iman, kesetiaan; agama; ajaran; yang diimani; janji; bukti.37 Seseorang diselamatkan karena beriman kepada Tuhan Yesus Kristus yang mati tersalib, bangkit sebagai Tuhan dan menjadi Juruselamat pribadi. Iman yang menjadi titik tolak penyelamatan tersebut dikerjakan oleh Roh Kudus dan Roh Kudus yang sama memberikan karunia iman untuk melayani.38 Ki Bagus Heruyono, berkata bahwa karunia iman adalah dimana seseorang secara mutlak mempercayai Allah melalui apa yang difirmankanNya, dan melakukan tanpa sedikitpun ada keraguan sehingga dapat mengerjakan perkara yang ajaib (Mat.17:20).39 Wesley Brill berpendapat karunia iman berarti percaya akan janji-janji Allah dan yakin janji itu digenapi, berani menyerang dan mengatasi segala sesuatu yang bertentangan dengan pekerjaan Allah dan kekuatan dari keyakinan itu terletak pada Roh Kudus yang diam di dalam diri orang tersebut, karunia ini diberikan kepada semua orang dalam jemaat Tuhan.40 Menurut Stenley M.Horton, Karunia iman adalah karunia yang memungkinkan seseorang menolong orang lain menerima Roh melalui pendengaran iman (Gal.3:2,5) dan karunia iman dapat diperoleh dengan doa yang sehati yang mendatangkan pencurahan roh Kudus kembali di Yerusalem (KPR.4:32)41 37 Susanto Hasan, Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia Jilid I & II, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2004), hlm.34 38 Heruyono, op.cit., hlm.31 39 loc.cit., 40 Brill, op.cit., hlm.247 41 Stanley M.horton, Oknum Roh Kudus, (Malang: Gandum Mas,2001), hlm.262 17 99 17 Karunia iman menurut H.L.Senduk adalah karunia iman yang besar yang diberikan oleh Roh Kudus kepada orang percaya pada waktu tertentu dan untuk kebutuhan tertentu yang menyatakan Kuasa dan kemuliaan Tuhan. Karunia iman menjadikan kita pahlawan iman yang dapat mengalahkan kuasa dosa, penyakit, dunia maut, dan setan (Ibr.11:1-4)42 Iman disini bukanlah iman yang menyelamatkan, melainkan iman adikodrati khusus yang diberikan oleh Roh Kudus yang memungkinkan orang Kristen mempercayai Allah untuk melakukan perkara yang luar biasa dan ajaib. Ini adalah seperti iman yang memindahkan gunung (I Kor.13:2) dan sering ditemukan kombinasi dengan penyataan lain seperti penyembuhan dan mujizat.43 Menurut penelitian karunia iman disini adalah iman yang teguh seperti batu karang yang tidak dapat tergoyahkan. Dalam konteks 1 Kor.12:9, 'pistis' merupakan salah satu "karunia" Roh Kudus, berbeda dengan iman sebagai penyerahan total atau iman yang menyelamatkan. Karunia iman ini adalah iman yang bekerja secara ajaib seperti iman untuk memindahkan gunung. Di dalam II Tes 3:2, “…dan supaya kami dilepaskan daripada segala orang yang nakal dan jahat, karena iman itu bukan bagian semua orang”. Yang dimaksud “iman bukan bagian semua orang”, adalah karunia iman. Karunia iman adalah salah satu cara Roh Kudus menyatakan diriNya. Ada beberapa contoh peristiwa dalam Alkitab: 42 Senduk,H.L,op.cit, hlm.26 Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,op.cit., hlm.1904 43 18 99 18 1) Yos.6:2-5, Petunjuk dan perintah langsung dari Tuhan, bagaimana caranya agar tembok Yerikho dihancurkan. Yosua merespon dengan menindaklanjuti sebagaimana wahyu Tuhan. Sebagaimana Petunjuk Tuhan yang sepenuhnya dilaksanakan, demikianlah jadinya. 2) II Raj.5:10, Perintah nabi Elisa pada panglima Naaman “pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir”. Ketika panglima Naaman melakukannya dengan benar ia sembuh total (II Raj.5:14). 3) KPR.3:6-9, “Tetapi Petrus berkata: “Emas dan Perak tidak ada padaku tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kritus, orang Nazaset itu, berjalanlah!” Selanjutnya orang lumpuh itu berjalan dan melompat-lompat sambil memuji-muji Tuhan. Masih banyak contoh konkrit dalam Alkitab, maupun hidup pelayanan pemberita-pemberita Injil, khususnya di Indonesia, bahwa mujizat terjadi karena bekerjanya karunia iman pada diri si pemberita Injil. Berdasarkan kenyataan yang ada, penulis mendapatkan bahwa karunia iman bekerja dalam diri seseorang, lalu mengalir melalui kata-kata orang itu dan diresponi oleh orang yang dituju, lalu terjadilah mujizat atau keajaiban. Jadi letak perbedaan antara iman percaya yang ada dalam diri orang percaya menurut Alkitab dengan karunia iman yang menyatakan diri melalui seseorang adalah sebagai berikut: 19 99 19 a Dapat IMAN VERSUS KARUNIA IMAN keajaiban / Bersifat transfer kuasa, dari si ‘A’ melahirkan mujizat bagi orang itu sendiri, kepada si ‘B’ yang membutuhkan dengan iman ini boleh terjadi pertolongan dari Tuhan Yesus mujizat Tuhan pada diri orang sehingga si ‘B’ mengalami mujizat / teresbut karena setiap orang beriman keajaiban melalui si ‘A’ seperti ada janji Tuhan (Mrk 6:16-18) b Bersifat menetap, bahkan Bersifat “bagaimana kehendak Roh bertumbuh. Iman timbul dengan Kudus menyatakan diriNya. Yang pendengaran dan pendengaran akan jelas tidak bersifat menetap pada firman Kristus (Rm.10:17) orang percaya Tabel 2.1 Mungkinkah iman / percaya yang dimiliki orang percaya menurut Alkitab dapat menyatakan diri seperti karunia iman? Penulis sangat yakin, sebab iman percaya yang dimiliki oleh orang percaya menurut Alkitab maupun karunia iman bersumber dari satu sumber yaitu Roh Kudus, dan terus bertumbuh sampai sempurna. Dalam bertumbuh itulah, keajaiban demi keajaiban akan menjadi kenyataan yang memuliakan Tuhan Yesus Kristus. 20 99 20 b. Karunia kesembuhan Karunia penyembuhan dapat dipahami sebagai penyataan yang khusus dari karunia mujizat, tetapi kedua karunia itu dipisahkan dalam Alkitab karena itu penulis memisahkannya juga. Jelaslah menyangkut penyakit manusia secara khusus, meskipun itu meliputi bermacam-macam penyakit manusia. Karunia penyembuhan adalah kemampuan istimewa yang diberikan oleh Allah kepada beberapa anggota dalam tubuh Kristus untuk bertindak sebagai perantara manusia. Melalui mereka Allah berkenan menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan terlepas dari penggunaan cara-cara alami. 44 Karunia menyembuhkan atau karunia kesembuhan Ilahi adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada orang-orang tertentu untuk kesembuhan dari sakit penyakit. Kesembuhan dalam bahasa Yunani digunakan kata kerja τεραπευω (baca: terapeou), memakai akar kata τεραπευ (baca: terapeu) artinya: “menyembuhkan”, “merawati”45, “melayani, melenyapkan”46. Dalam bahasa Yunani kata Karunia Menyembuhkan diterjemahkan Хαρίσματα ίαματων (baca: kharismata iamaton) yang artinya karunia menyembuhkan.47 Karunia untuk menyembuhkan diberikan kepada jemaat untuk memulihkan kesehatan jasmani dengan memakai sarana adikodrati (Mat 4:23-25). Bentuk jamak 'kharismata' (dalam perkataan "karunia-karunia") menunjukkan penyembuhan berbagai macam penyakit dan menganjurkan bahwa setiap tindakan penyembuhan merupakan suatu karunia yang khusus dari Allah. Kendatipun karunia-karunia untuk menyembuhkan ini tidak dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang istimewa, 44 Peter Wagner, Manfaat Karunia Roh untuk Pertumbuhan Gereja, (Malang, Gunung Mas, 1979), hlm.241 45 Wenham, J.W.,Bahasa Yunani Koine (The Elements of New Testament Greek), (Malang: SAAT, 1987), hlm.6 46 Susanto, op.cit., hlm.371 47 Loc.cit., 21 99 21 namun semua anggota boleh mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang yang sakit itu akan disembuhkan. Kesembuhan dapat juga terjadi sebagai hasil dari ketaatan-ketaatan untuk meninggalkan dosa (Yak 5:14-16).48 Allah memberikan 'kharismata', "karunia-karunia", dan bukan 'iamata', "kesembuhan-kesembuhan". 'iamata' dapat bermakna obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan 'kharismata' adalah aneka ragam kemampuan untuk menyembuhkan aneka ragam penyakit, dengan atau tanpa obat.49 Allah sebagai penyembuh sudah dapat dibuktikan sejak dari Perjanjian Lama dan dalam Perjanjian Baru kesembuhan tetap dinyatakan Allah. Bahkan kepada orang percaya diperintahkan mempergunakan otoritas Allah agar berdoa untuk orang sakit (Mrk.16:17,18; Yak 5:14,15). Seseorang dapat diketahui menerima karunia penyembuhan dibuktikan melalui intensitas dari hasil penyembuhan yang dilakukan.50 Adapun karunia kesembuhan ini berasal dari Allah melalui karya Roh Kudus. Ada beberapa pandangan para ahli Teolog mengenai karunia penyembuhan ini, yaitu: Menurut pandangan Peter Youngren dalam bukunya “Anda dapat menerima kesembuhan dari Allah”, mengatakan: Kesembuhan Ilahi adalah impartasi supra alami kesehatan dari Allah kepada seseorang yang sakit secara jasmani, emosi dan pikiran. Kesembuhan Ilahi adalah kesembuhan secara total bagi manusia. Sumber 48 Alkitab penuntun Hidup Berkelimpahan, op.cit., hlm.1904 Susanto, op.cit., hlm.36 50 Heruyono.,op.cit, hlm.32 49 22 99 22 kesembuhan tidak pernah dari iman kita sendiri melainkan Satu Pribadi yang mengaruniakan iman kita yaitu Allah sendiri51 Menurut menyembuhkan pandangan orang Stuart sakit”, Gramenz mengatakan dalam bukunya bahwa: “Bagaimana Penyembuhan adalah mendemostrasikan hati Bapa dari Allah yang masih ingin menarik setiap orang di bumi ini kepadaNya. Yesus hanya melakukan kehendak Bapa dan mendemostrasikan kasihNya dengan menyembuhkan setiap orang yang datang kepadaNya52 Menurut pandangan Richard M.Sipley dalam bukunya “Mengerti kesembuhan Ilahi”, mengatakan bahwa: Kesembuhan dimaksudkan untuk memberi kelepasan yang sempurna agar manusia dapat menang atas dosa maupun penyakit dalam segala bentuknya. Kristus, melalui kematian dan kebangkitanNya, sudah menyediakan bagi kita penebusan yang sempurna53 Menurut pandangan Ir. Eddy Leo, M.Th dalam bukunya “Kesembuhan dan Mujizat”, mengatakan bahwa: Kesembuhan adalah sebuah perjanjian Allah untuk memberi kesembuhan kepada kita apabila kita hidup beribadah kepadaNya54 Menurut pandangan Homan Rubyono, MA dalam bukunya “Dari Baptisan Roh menuju Kepenuhan Roh”, mengatakan bahwa: Yang memberi kesembuhan 51 Peter Youngren, Anda dapat Menerima Kesembuhan Dari Allah, (Semarang: Media Injil Kerajaan, 2000), hlm.V 52 Gramenz, Struart, Bagaimana menyembuhkan orang sakit, (Jakarta : Metanoia, 2005) , hlm. 1 53 Sipley, Richard M, Mengerti Kesembuhan Ilahi, (Bandung: Kalam Hidup, 1996), hlm.136 54 Eddy Leo, Kesembuhan dan Mujizat , (Jakarta: Metanoia, 2006), hlm. 8 23 99 23 adalah Allah sendiri sesuai dengan kehendaknya yang berdaulat. Ada kalanya Allah memakai pihak ketiga sebagai alatNya dalam proses penyembuhan itu 55 Menurut Kenneth E.Hagin, Karunia menyembuhkan adalah karunia penyembuhan Ilahi terhadap penyakit tanpa melalui cara alamiah atau sumber manapun.56 Setelah melihat beberapa pandangan tentang Etimologi Kesembuhan Ilahi atau karunia kesembuhan, maka dapat disimpulkan oleh penulis dan secara tidak langsung menjadi pandangan penulis bahwa karunia kesembuhan berasal dari Kuasa Roh Kudus dan juga merupakan kuasa kesembuhan yang diberikan oleh Allah Bapa di Surga kepada orang yang percaya, supaya mereka disembuhkan dan dilepaskan dari sakit penyakit dan kuasa kegelapan, agar mereka memberikan kesaksian kepada semua orang bahwa Tuhan Yesus yang memberikan kesembuhan tersebut. Sehingga dengan kesaksian itu banyak percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Menyembuhkan (membangunkan, penyakit-penyakit menjadi kuat). Dalam dalam istilah KPR.3:16. Yunani: therapeno, streoό iaomai, apokathistemi adalah istilah pengobatan untuk menyembuhkan penyakit dalam bahasa Yunani disebut antheneia (Lemah secara badani), malakia (nasib buruk), nosema dan nosos (penyakit secara medis).57 Jadi menyembuhkan penyakitpenyakit adalah meniadakan penyakit-penyakit yang membuat tubuh menjadi sehat. 55 Rubyono, Homan, MA, Dari Baptisan Roh menuju Kepenuhan Roh, (Bandung: Kalam Hidup, 1999), hlm 68. 56 Kenneth E.Hagin, Mengenal Karunia-karunia Roh Kudus, (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 1993), hlm.103 57 Douglas II, op.,cit. hlm.367 24 99 24 Menyembuhkan merupakan penyataan Allah yang menjanjikan kesehatan dan kesembuhan bagi umatNya apabila mereka setia pada perjanjian dan perintahperintahNya (II Raj,20:5; Mzm 103:3)58 dan menyembuhkan penyakit umumnya dikaitkan dengan campur tangan Allah melalui pelayanan para nabi 59, seperti nabi Musa menyembuhkan Miryam (Bil.12:1-16), Elisa menyembuhkan Naaman (II Raj.5:8-14). Semuanya dapat disembuhkan karena karya Allah melalui para nabiNya. Keluaran 15:26, “Akulah Tuhan, tabibmu” (Terjemahan tahun 1968). Tuhan Yesus adalah tabib di atas semua tabib. Dalam Mrk.16:18, juga ditegaskan bahwa salah satu tanda yang akan menyertai orang percaya adalah “meletakkan tangan atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh”. Tuhan Yesus memastikan Kuasa kesembuhan menyertai orang percaya. Perhatikan kata-kata “akan sembuh”, yang artinya kesembuhan itu berjalan secara bertahap, hingga tuntas. Dalam II Raj.20:5, Tuhan melalui nabi Yesaya menjanjikan kepada raja Hizkia “sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau, pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah Tuhan”. Kata-kata “Aku akan”, yang berarti kesembuhan tidak bersifat mujizat, tetapi bertahap, dan Tuhan sudah menentukan “hari ketiga”. Jadi proses kesembuhan yang dialami oleh raja Hizkia adalah hari ketiga. Dalam Luk.17:11-19, kesepuluh orang kusta menemuai Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus tahu maksud ucapan mereka “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”. Adapun jawab Tuhan Yesus: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam”. 58 Ibid., hlm.370 Loc.cit., 59 25 99 25 Dalam kasus ini Tuhan Yesus tidak mengatakan “Aku sembuhkan, atau jadilah sembuh atau sejenisnya”, sebagaimana yang dirindukan oleh kesepuluh orang kusta tersebut. Jawaban Tuhan Yesus justru bersifat kontra dengan hukum yang berlaku dimana orang kusta tidak boleh memasuki kota. Sedangkan perintah Tuhan Yesus “tunjukkanlah dirimu kepada imam-imam”, yang jelas ada di kota Yerusalem. Meskipun demikian respon sepuluh orang kusta demikian positif. Ditengah perjalanan, mereka pun sembuh (ayat 14). Jadi kesembuhan terjadi tidak sekaligus atau seketika tetapi pada menit-menit berikutnya. Pelayanan kesembuhan merupakan prioritas dalam pelayanan Yesus. Ia menyembuhkan setiap orang yang sakit, yang menantikan dan memintaNya untuk menyembuhkan mereka, pelayanan seperti inilah yang banyak dilakukan oleh Yesus selama Ia melayani di bumi. Yesus memakai penyembuhan sebagai sebuah tanda dan bukti akan keilahianNya. “Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu (Mat.4:23). Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-rang yang menderita sakit (Mat.8:16). “Dia yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis” (KPR.10:38). Yesus mengajarkan kepada murid-muridNya metode kesembuhan ini di dalam pengutusan untuk memberitakan Injil. “setelah itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, kemudian Ia berkata kepada mereka” dan sembuhkanlah orang sakit di sana dan katakan kepada mereka, “Kerajaan Allah sudah dekat kepadamu” (Luk.10:1-2) 26 99 26 c Karunia untuk mengadakan Mujizat Karunia mengadakan mujizat adalah ένεργαματα δυναμεων (baca: energamata dunameon), yang artinya fungsi-fungsi kesanggupan; kuasa; kekuatan; pembuat perkasa; mujizat; kekuatan ekonomi; kekayaan; kuasa supranatural; pemberi kuasa; yang mahakuasa.60 Karunia untuk mengadakan mujizat adalah karunia untuk mengadakan suatu perbuatan atau kenyataan yang ajaib yang membuktikan bahwa Allah hidup dan Mahakuasa, yang berada diluar kemampuan dan pengertian manusia hal ini tidak dapat diterangkan secara rasional karena melebihi segala yang natural dan melebihi segala kuasa setan. “Karunia mengadakan mujizat adalah perbuatan ajaib yang meniadakan unsur alami dalam peristiwa itu.”61 Menurut H.L.Senduk, karunia-karunia mengadakan mujizat adalah suatu perbuatan ajaib yang membuktikan bahwa Allah hidup dan Mahakuasa dan mujizat adalah manifestasi dari kehendak Allah dalam suatu keadaan tertentu untuk menggenapi Firman Allah, mujizat ini juga diluar kemampuan dan pengertian manusia, sehingga manusia tidak dapat menyelaminya dan menerangkan secara rasional.62 Sedangkan menurut Peter Wagner mengatakan bahwa: Karunia Mujizat adalah kemampuan istimewa yang diberikan oleh Allah kepada beberapa anggota Tubuh Kristus untuk bertindak sebagai perantara manusia. Melalui mereka Allah berkenan melakukan perbuatan-perbuatan yang berkuasa yang menurut pengamatan orang-orang yang menyaksikannya telah mengubah prosedur yang biasa terjadi dalam alam.63 Mujizat adalah pekerjaan Allah diungkapkan dengan tanda-tanda yaitu: ganjil kata Yunani ‘teras’ (KPR 4:30) berkuasa / berkekuatan dalam bahasa Yunani ‘dunamis’ (Mat 11:20), Mujizat-mujizat seperti dalam peristiwa: Pesta perkawinan 60 Susanto, op.cit., hlm.57 Brill, op.cit., hlm.247 62 Senduk, op.cit., hlm.23 63 Wagner Peter , op.cit., hlm.239 61 27 99 27 di Kana yaitu air menjadi anggur, angin ribut diredakan, pembangkitan orang mati.64 Karunia mengadakan mujizat merupakan perbuatan-perbuatan kuasa adikodrati yang dapat mengubah tatanan hukum alam yang normal. Hal-hal ini meliputi tindakan-tindakan Ilahi dimana Kerajaan Allah dinyatakan melawan iblis dan roh-roh jahat. (Yoh.6:2).65 Karunia mengadakan mujizat disini adalah mujizat mengherankan yang dilakukan oleh Roh Kudus. Howard Carter berkata: “perbuatan mujizat itu merupakan suatu manifestasi yang amat penting dari Roh. Ia merupakan Kuasa Allah yang mengalir lewat diri seseorang.66 Mujizat sebagai sarana Allah untuk berbicara secara dramatis kepada orangorang yang mempunyai telinga untuk mendengar berkaitan dengan iman orang yang terlibat langsung untuk menyadarkan yang melihat mujizat berbalik dan percaya kepada Allah dan Allah melakukan pekerjaan perkasa dalam kuasaNya yang transenden / tak terpahami,67 dan menyatakan kepada hamba-hambaNya atau menggunakan hamba-hambaNya sebagai pelaku perbuatan itu.68 Adapun mujizat yang terbesar terjadi di Mesir yaitu berupa tulah / bencana (Kel 9:14), menyatakan wibawa Allah dengan perantaraan Musa dan Harun sebagai juru bicaranya sehubungan dengan tuntunan Allah untuk melepaskan umat Israel, (Kel 6:7 ; 7:5)69 Mujizat Elia menyembuhkan dan membangkitkan anak janda di Sarfat (II Raj.17:17-24), Elisa menghidupkan anak perempuan Sunem, mayat kena tulang-tulang Elisa, orang tersebut hidup kembali (II Raj.13:21) 64 Ibid., hlm.96 Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,op.cit.,hlm.1904 66 Hagin, op.cit., hlm.99 67 Louis Berkhof, Teologia sistematika I Doktrin Allah, (Surabaya: Momentum (LRII), 2004), hlm.24 68 Ibid., hlm.96 69 W.S.Lasor dan DA. Hubbard dan FW.Bush, Pengantar Perjanjian Lama I, Taurat dan Sejarah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), hlm.198 65 28 99 28 Perbuatan Allah yang berhubungan dengan karyaNya yang tidak dapat ditangkap atau dicerna oleh akal, akan dikategorikan sebagai keajaiban atau juga disebut mujizat. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mencatat adanya mujizat, meskipun dalam Perjanjian Baru dicatat lebih banyak jika dibandingkan Perjanjian Lama. Pencantuman mujizat tersebut dengan tujuan sebagai berikut:70 1) Membuktikan keberadaan Allah Yang Mahakuasa yang olehnya manusia dapat memperdalam pengertian tentang Allah (Ef.1:17-23) 2) Mujizat hendak menyatakan bahwa Allah sebagai pribadi yang berkarya serta memimpin umatNya tanpa harus terikat ketentuan yang dinamai takdir 3) Sebagai sarana memperkenalkan nama Yesus yang berkuasa menyelamatkan siapa saja yang percaya (Mrk.16:20) 4) Untuk menciptakan ketakutan atau kekaguman terhadap Allah sebagai pencipta yang seharusnya disembah Mujizat merupakan berkat Allah yang disediakan melengkapi pelayanan orang kudus yang berorientasi kepada pribadi Yesus Krisus. Mewaspadai terjadinya kultus terhadap pribadi pelayanan tetaplah harus dilakukan, agar tujuan utama dari mujizat itu tidak dikesampingkan. Penulis membagi mujizat ini menjadi 2 bagian yaitu: Mujizat atas manusia Mujizat atas alam. 1). Mujizat Atas Manusia KPR.4:22, disembuhkan oleh Mujizat. Ayat ini menunjuk pada peristiwa di pintu gerbang indah Bait Suci dimana orang yang lumpuh sejak lahir berjalan normal seperti yang lainnya 70 Heruyono, op.cit., hlm.32 29 99 29 KPR.9:40, Tabita dihidupkan kembali dari kematian KPR. 5:15, Bayangan Rasul Petrus dapat menyembuhkan dengan mujizat KPR 19:11-12, Sapu tangan Rasul Paulus dapat menyembuhkan dengan mujizat bahkan mengusir setan-setan. Tetapi lebih daripada itu semuanya, mujizat yang paling besar ialah apabila orang bertobat dan mengakui semua dosa-dosanya, selanjutnya hidup sebagai manusia yang baru karena sudah diperbaharui oleh Roh Kudus. 2). Mujizat atas Alam Kel.14, mengkisahkan Laut Teberau terbelah menjadi dua, ketika tongkat Musa dijulurkan kepada laut itu. II Raj.2:8, Jubah Nabi Elisa membelah Sungai Yordan I Raj.17:1, Doa Nabi Elia mengunci langit, sehingga tidak turun hujan selama 3 tahun 6 bulan. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang ditulis dalam Alkitab, diantaranya angin ribut yang dihentikan oleh Tuhan Yesus, perintah agar jala ditebar ke sebelah kanan perahu dan ketika diangkat jala itu penuh dengan ikan. Disamping contoh peristiwa dalam Alkitab, dalam kehidupan pelayanan pemberita-pemberita Injil, Tuhan Yesus pun melengkapi dengan Kuasa atas alam semesta. Berdasarkan paparan yang sudah diterangkan di atas, terlihat jelas bahwa tiga karunia Roh Kudus, yaitu karunia Iman, karunia berbagai-bagai kesembuhan Ilahi, dan karunia mujizat, bekerja menyatakan diri dalam kuasa Roh Kudus. Di antara yang satu dengan yang lainnya saling bekerja sama. Mujizat terjadi karena dilandasi oleh karunia iman. 30 99 30 C. Uraian Historis Karya Kuasa Roh Kudus dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kuasa adalah kuasa untuk bertindak dengan kekuatan untuk menyatakan keajaiban, kemampuan, kelimpahan, kekuatan, tenaga, terjadinya mujizat dan tanda-tanda ajaib71 dalam bahasa Yunani disebut dunamis72. Di dalam dunia telah terjadi dua kuasa besar sesuai dengan Firman Allah, kususnya dalam dunia rohani yaitu: Kuasa Roh Kudus, yang membawa manusia kepada perbuatan baik dan kuasa iblis, yang membawa kepada perbuatan buruk73 Kuasa Roh Kudus adalah Kuasa yang membawa kepada perbuatan baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis serta melakukan hal-hal yang besar dan dunamis. Dalam KPR 1:8 mengatakan bahwa “kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu). Dari ayat tersebut jelas bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas murimuridNya, maka akan memperoleh Kuasa. Seperti perbedaan mengusahakan ladang dan cangkul atau dengan traktor, begitulah perbedaan dalam pelayanan dengan Kuasa Roh Kudus”74, oleh karena itu adapun Kuasa Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya adalah kuasa untuk bersaksi. Roh Kudus memberikan kuasa kepada orang percaya untuk bersaksi. Kuasa bukan sekedar kemampuan atau kekuatan biasa, tetapi sesuatu yang mendorong orang percaya untuk bertindak. Petrus penakut, karena diurapi Roh Kudus, begitu berani untuk menjadi saksi Kristus dan banyak dipakai melakukan mujizat. Melihat kejahatan yang begitu nyata pada saat ini, maka seharusnya Gereja dan para pelayan Tuhan melayani dengan Kuasa Roh Kudus, seperti yang terjadi dalam Perjanjian Lama dan juga Perjanjian Baru. Tuhan Yesus pada saat menyampaikan argumentasi mengenai asul-usul kuasa yang dipakai untuk mengusir setan, Ia mengakui Roh Kuduslah yang memberikan Kuasa 71 Yeremia Baktiar Damanik , Diktat Sekolah Alkitab Tiberias angkatan VIII, 2006, hlm.3 J.D.douglas, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini II, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2000), hlm.565 73 Pondsius & Susana Takaliung, Antara Kuasa Gelap dan Kuasa Terang, (Batu: Yayasan Pekabaran Injil Indonesia, 2004), hlm.xv 74 .H.L.Senduk, Kuasa Roh Kudus, (t.tp, seksi Penerbit Yayasan Bethel, t.th), hlm.15 72 31 99 31 (Mat.12:28). Dengan demikian akan membawa orang banyak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sehingga gereja-gereja akan menuai jiwa-jiwa. Pelayanan Kuasa akan menghasilkan mujizat karena Kuasa ini berasal dari pembuat mujizat yaitu Yesus. Kuasa Roh Kudus sudah ada sejak perjanjian Lama untuk memajukan kerajaanNya. Frasa dan “tanda-tanda mujizat” muncul pertama sekali di dalam Alkitab untuk menggambarkan berbagai tulah yang Allah datangkan atas Mesir melalui Nabi Musa (Kej.7:3). Tetapi mujizat-mujizat Allah dalam Perjanjian Lama tidak hanya bersifat merusak; Allah juga membelah air Laut Merah dan lain sebaginya. Sama halnya juga dalam Perjanjian Baru ketika Yesus mengubah air menjadi anggur pada waktu pesta di Kana. Adapun alasan Allah mengadakan mujizatnya dalam karunia-karuniaNya adalah sebagai berikut:75 1). Untuk memperlihatkan bahwa Ia Allah; 2). Untuk tujuan penginjilan; 3). Perasaan belaskasihan kepada umatNya. 1. Dalam Perjanjian Lama Secara statistik, kata “Roh” di dalam Alkitab cukup menonjol. Di dalam Perjanjian Lama (PL) kata “Roh” (bhs. Ibrani =Ruakh) muncul 378 kali. Kata ini bisa berarti: Angin, nafas atau roh.76 Kata Ruakh muncul pertama kali pada Kej.1:2, dimana ditulis “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan bumi”. Jadi kata ini muncul sejak awal Alkitab. Degan demikian, pengajaran Alkitab tentang Roh bukan merupakan hal yang baru. 77 Dengan melihat arti kata tersebut, baik dalam bahasa Ibrani atau Yunani, bisa dimaklumi jika ada yang menganggap roh sebagai Kuasa Allah atau disejajarkan dengan angin. 75 Peter Wagner, op.cit., hlm.52 Mangapul sagala Roh Kudus dan Karunia-karunia Roh, (Jakarta: Persekuatuan Kristen Antar Universitas, 2002), hlm.4 77 Ibid., hlm.4 76 32 99 32 Namun demikian, Alkitab menegaskan bahwa Roh adalah Oknum atau Pribadi ketiga Allah Tritunggal, bukan sekedar Kuasa Allah. Adapun peranan Roh Kudus telah terlihat jelas sejak Perjanjian Lama. a. Melalui Penciptaan Alam Semesta. Keberadaan jagad raya dengan segala keteraturannya dimana adanya sistem yang rumit dan akurat, bagaimana mungkin hal itu terjadi oleh suatu ledakan yang kebetulan terjadi dan peristiwa tersebut dipercayai sangat masuk akal. Apakah justru tidak masuk akal jikalau dikatakan bahwa sebab keberadaan jagad raya diciptakan oleh Pribadi yang Mahajenius. Alkitab mencatat langit dan Bumi diciptakan oleh Allah, dimana pada saat penciptaan tersebut Roh Kudus ikut berperan serta (Kej.1:1-2). Roh Kudus mengadakan penataan menjadikan segala sesuatu menjadi harmonis dan memberi kehidupan. Mazmur mengatakan: “apabila Engkau mengirim roh-Mu mereka tercipta dan Engkau membaharui bumi” (104:30) b. Melalui Pelayanan Nabi Yehezkiel. Bagaimana Roh Allah membawa umat-Nya kepada kelahiran kembali. Allah menyatakan kepada umat-Nya bahwa sesungguhnya jika dilihat dari diri mereka sendiri, mereka adalah daging yang berdosa dan memberontak. Karena itu mereka harus memiliki Roh Allah yang mengubah keberadaan mereka yang rusak.78 Allah bersabda: “Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan Roh yang baru di dalam batinmu dan aku menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku 78 Sagala, Op.cit., hlm.4 33 99 33 akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan melakukanNya (Yeh 36:25-27). c. Melalui Pelayanan Nabi Bezaleel. Selanjutnya, peranan Roh yang memberikan karunia-karunia tertentu. Sebagai contoh adalah Kisah Bezaleel yang ditunjuk Allah untuk mengerjakan banyak hal dalam bait Allah. Karena itu, Allah memenuhi dia dengan roh-Nya untuk memberi keahlian, pengertian dan pengetahuan. Dalam kitab Keluaran tertulis: “berfirmanlah Tuhan kepada Musa: ‘Lihat, telah kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan dalam segala macam pekerjaan’(Kel.31:1-3). d. Melalui Pelayanan Nabi Otniel. Dan juga peranan Roh Kudus dalam kehidupan Otniel dapat memberikan Kuasa, ketika Israel melakukan yang jahat dimata Tuhan, dimana mereka beribadah kepada Baal dan Asyera. Alkitab mencatat sesuatu yang penting tentang Otniel, yaitu: “Roh Tuhan menghinggapi dia, ia maju berperang sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim (raja Aram-Mesopotamia)”. (Hak.3:10).79 Ada masih banyak contoh yang lain bagaimana Roh Kudus berperan dalam kehidupan orang percaya pada masa PL. Jadi, dari contoh di atas dengan jelas peranan Roh Allah dalam umat-Nya. Karena itu, wajarlah Daud berdoa agar dituntun oleh Roh-Nya dan memohon agar Roh itu tidak pernah meninggalkannya (Mzm 143:10). Kehadiran Roh dalam diri Daud merupakan hal yang sangat penting. Karena itu, ketika Daud menyadari dosa perzinahannya dengan Betsyeba, yang paling dia sesalkan bukan nama baiknya. Atau kehilangan berkat Allah atau karena 79 Ibid., hlm.7 34 99 34 takut akan murka Allah, sekalipun itu mungkin juga ditakutkannya. Namun yang paling dia takutkan adalah Roh Allah akan meninggalkannya. Karena itu, dalam pertobatan dan penyesalan Daud berseru janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang Kudus dari padaku! (Mzm 51:13) 2. Dalam Perjanjian Baru Dalam Perjanjian Baru (PB), kata “pneuma” (Yunani) terdapat 220 Kali. Kata tersebut juga bisa berarti angin (Yoh.3:8), nafas (2 Tes.2:8) dan roh Gal.5:6).80 Di Perjanjian Baru, peranan Roh Kudus terbentang luas. Menunjukkan bahwa kehadiran Roh Kudus ditengah jemaat-Nya sangat vital. Perjanjian Baru menunjukkan bahwa tanpa kehadiran Roh Kudus, jemaat Allah tidak ada, dan sekiranya ada maka jemaat itu tidak memiliki arti dan Kuasa. Karena itu, Yesus melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem dan menyuruh murid-murid-Nya menantikan janji Bapa. Yaitu turunnya Roh Kudus atas mereka Barangkali ada yang bertanya: “Mengapa demikian? Bukankah Yesus telah mati dan bangkit? Bukankah seharusnya berita tersebut harus segera diberitakan kepada dunia agar mereka percaya dan diselamatkan? Lalu mengapa harus ‘membuang’ waktu dan menunggu turunnya Roh Kudus? Jawabnya: Sebab tanpa kehadiran Roh Kudus dalam diri mereka, pemberitaan mereka sia-sia, tidak akan menghasilkan orang-orang yang bertobat.81 Hal itu semakin jelas dari penegasan Yesus: “Tetapi kamu akan menerima Kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, Dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (KPR 1:8). a. Melalui Kehidupan Yesus Adapun peranan Roh Kudus dalam kehidupan Yesus terlihat jelas sejak Ia baru lahir sampai dalam pelayananNya di muka bumi ini bahkan ketika Ia juga mengakhiri hidupNya dan kembali ke Surga. 80 Ibid., hlm.8 Ibid., hlm.10 81 35 99 35 1) Kelahiran Yesus Di dalam kehidupan Yesus sudah terlihat pekerjaan Roh Kudus sebelum Yesus dilahirkan. Adapun nubuat Mesianik nabi Yesaya: “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak lakilaki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel.” (Yes.7:14). Peranan Roh Kudus jelas disini, malaikat memberitahu Maryam bahwa bayi yang dikandung oleh Maryam adalah dari Roh Kudus (Luk.1:35). Ketika Roh Kudus mengurapi Yesus dalam babtisanNya di Sungai Yordan (Mat.3:16), Roh yang diberikan kepada Yesus dalam ukuran yang tak terhingga (Yoh 3:34). 2) Di Padang Gurun Di Padang Gurun sebelum Yesus memulai pelayananNya, Ia dibimbing oleh Roh Kudus untuk dicobai dan mengalahkan godaan si iblis (Mat 4:16-22). Oleh Roh Kudus Ia memakai pedang Roh dan firman (ada tertulis) untuk mengalahkan musuh. 3) Dalam melakukan pekerjaanNya Roh Kudus ada di dalam Yesus untuk melakukan pekerjaan dan pelayananNya. Ia mengajar, mengabarkan Injil, dan juga menyembuhkan orang-orang sakit serta mengusir setan (KPR 10:38) 4) Kematian dan kebangkitanNya. Oleh bimbingan dan pengurapan Roh Kudus Yesus mati di atas kayu salib (Ibr.9:14), Ia dibangkitkan pula oleh Roh Kudus (Rm.8:11). Ia menghembuskan Roh Kudus kepada murid-muridNya (Yoh.20:22) Gereja Tuhan juga hidup oleh Kuasa Roh Kudus. 36 99 36 5) Dalam Khotbah Petrus Petrus menegaskan dalam khotbahnya bahwa Yesus diurapi oleh Roh Kudus: “Tentang Yesus dari Nazareth: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik sebab Allah menyertai Dia. b. Melalui Kisah Para Rasul Dengan jelas peranan Roh Kudus dalam kehidupan gereja mula-mula. 1) Lahirnya Gereja karena pekerjaan Roh Kudus. KPR 2 merupakan peristiwa yang sangat penting, karena dilihat sebagai peristiwa lahirnya gereja mulamula.82 Kalau pandangan ini benar maka kehadiran Roh Kudus dalam peristiwa tersebut sangat menonjol. Lukas menulis: “Ketika tiba hari raya Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di suatu tempat maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus” (KPR 2:1-4). 2) Peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan Gereja mula-mula, serta bagaimana gereja bertahan menghadapi pencobaan dan tantangan-tantangan. Ketika Gereja sedang bertumbuh, satu peristiwa sedih serta menakutkan yang dicatat Lukas pada KPR 5. Hal itu berkenaan dengan Ananias dan Safira yang menjual sebidang tanah. Ketika mereka berdua berbohong dengan menahan sebagian dari hasil penjualan dari tanah itu, dan sebagian lagi dipersembahkan kepada Para rasul, hal itu diketahui Petrus (KPR 5:2,8). Petrus menegur mereka, sambil menegaskan Pribadi Roh Kudus: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus, menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai 82 Ibid., hlm.12 37 99 37 Allah” (KPR 5:3-4). Lukas kemudian mencatat: “Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu (KPR 5:5). c. Melalui Kehidupan Orang Kristen Kamu akan menerima Kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu (KPR 1:8a). Setiap orang yang percaya atau pengikut Kristus (Kristen) sudah mempunyai Kuasa atas musuh, kesakitan, kemiskinan, dosa, dan kegagalan jika Roh Kudus yang ada dalam kehidupannya. Perhatikan makna ayat di atas: “Kamu akan menerima Kuasa, kalau Roh Kudus ke atas kamu” Sesungguhnya Roh Kudus sudah ada di dalam hidup orang percaya ketika mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya. Donald Guthrie, dalam bukunya “New Testamen Theology” meyebut beberapa hal pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya.83 1). Adopsi Apa yang terjadi ketika seseorang percaya dan menerima Tuhan Yesus dalam hidupnya? Yohanes menulis bahwa mereka akan menjadi anak-anak Allah (Yoh.1:12). Demikian juga Rasul Paulus menulis bahwa mereka yang percaya kepadaNya akan diangkat menjadi anak-anak Allah. “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’ “(Gal.4:6). Jadi disini jelas bahwa Roh Kudus mengadopsi orang percaya menjadi anak-anak Allah Bapa di Surga. Sesungguhnya ini adalah suatu mujizat yang sangat besar dimana orang berdosa diangkat menjadi anak-anak Allah, pencipta semesta alam. 83 Ibid., hlm. 15 38 99 38 2) Memberi Kuasa Setelah Roh Kudus mengadopsi orang percaya menjadi anak-anak Allah, Roh yang sama terus bekerja dalam diri mereka dimampukan untuk hidup sesuai dengan statusnya, sebagai anak-anak Allah tersebut. Lukas mencatat kalimat Tuhan Yesus sesaat sebelum Yesus meninggalkan muridmuridNya dan kembali ke Surga. “Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu” (KPR.1:8). 3) Pertumbuhan Ciri kehidupan adalah Pertumbuhan. Setiap bayi yang baru lahir pasti bertumbuh semakin besar. Hanya bayi yang tidak hiduplah yang tidak bertumbuh. Bayi yang sakit pun tetap memiliki pertumbuhan, sekalipun munghkin terlambat pertumbuhannya. Demikian juga bayi rohani. Setiap yang mengaku dirinya anak-anak Allah harus bertumbuh. Untuk itulah Allah mengutus RohNya berdiam tinggal dalam hati orang percaya. Adapun jenis-jenis pertumbuhan gereja adalah sebagai berikut: a) Pertumbuhan internal (berkualitas) Pertumbuhan internal adalah pertumbuhan rohani orang-orang Kristen yang sudah menjadi anggota Tubuh Kristus.84 Melalui pertumbuan itu mereka belajar mengasihi Allah dengan lebih mendalam, beribadah dengan lebih bersemangat, berdoa lebih bersungguh-sungguh, bersaksi dengan lebih efektif, saling mempedulikan dengan kasih yang lebih besar, menelaah firman Allah 84 Wagner, op.cit., hlm.197 39 99 39 dengan lebih cerdas, serta menunjukkan sifat-sifat baik Kristiani lainnya yang mencerminkan kedewasaan Kristen. Pertumbuhan internal atau kualitas ini adalah prasyarat untuk jenisjenis pertumbuhan lainnya, oleh sebab orang-orang Kristen yang dewasalah yang merupakan alat yang dipakai oleh Allah untuk menjangkau orang lain bagi Kristus dan merangkul mereka dalam persekutuan orang-orang percaya b) Pertumbuhan ekspansi (berkuantitas). Pertumbuhan ekspansi adalah: “pertumbuhan jemaat setempat dalam keanggotaan.”85. “Inilah jenis pertumbuhan yang telah kita sebut sebagai minat utama sebagian besar gembala gereja”. Apabila gereja sudah berkualitas dengan sendirinya akan berkuantitas karena orangorang akan melihat di dalam gereja tersebut ada kasih Allah. c) Pertumbuhan ekstensi. Pertumbuhan ekstensi adalah: “pertumbuhan dengan jalan memulai gereja-gereja baru.”86. Pertumbuhan ekstensi merupakan bidang yang paling diabaikan untuk Pekabaran Injil pada hal pertumbuhan ini sangat diutamakan di Indonesia khusunya mengingat bahwa Negara Indonesia masih minoritas Kristen. Menjadikan semua bangsa menjadi Murid Kristus itulah Amanat Agung Tuhan Yesus, bukan mengumpulkan menjadi satu organisasi walaupun itu memang salah satu bagian untuk mencapai visi tersebut. 85 86 Ibid., hlm.198 Ibid., hlm.198 40 99 40 d. Melalui Gereja Tuhan Gereja adalah kumpulan orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan dosa kepada terang Kristus (Eklesia) atau juga disebut “Umat Milik Tuhan”.87 Gereja juga disebut sebagai organisme karena Gereja adalah tubuh Kristus yang hidup dan dinamis haruslah selalu berkembang dan bertumbuh. Adapun Kuasa Roh Kudus dalam gereja dapat melakukan hal-hal yang supranatural, seperti: 1) Bersaksi tentang Kristus yang hidup Yohanes 15:26 – Roh Penghibur bersaksi tentang Kristus. KPR 1:8 – Kuasa Roh Kudus turun, murid-murid menjadi saksi Kristus. 2) Pertumbuhan Gereja KPR. 2:41-47 – jumlah mereka terus bertambah. 3). Kesembuhan dan Mujizat KPR. 3:1-10 – Ptrrus dengan Roh Kudus menyembuhkan orang lumpuh 4). Mempersatukan Gereja Tuhan Di dalam I Kor 12 :5-23,24, Yahudi, Yunani, dan lain-lain menjadi satu tubuh. Hal-hal rohani bukanlah hal-hal duniawi. Doktrin-doktrin Gereja yang dibuat oleh manusia sering merupakan tembok penghalang bagi kemajuan gereja. Roh Kudus mendobrak semua tembok-tembok tersebut. Roh Kudus dapat memakai gerakan oikumenis, gerakan persekuatuan doa Injil Sepenuh (Full Gospel) untuk memulihkan semua aliran Gereja. Kasihlah sebagai pengikat persatuan. 88 87 Ibid., hlm. 25 Ibid., hlm. 26 88 41 99 41 5). Perkembangan Gereja Lawatan Roh Kudus tidak saja ditandai oleh pengalaman yang bersifat subjektif seseorang atau kelompok, melainkan juga ditandai dengan perkembangan yang objektif. Pengalaman subjektif hanya dapat dirasakan oleh seseorang dan kelompok tertentu saja, sedangkan yang bersifat objektif terlihat adanya perkembangan yang secara faktual dapat dibuktikan. Perkembangan Gereja yang terjadi pada saat dipimpin oleh Rasul merupakan bukti adanya lawatan Roh Kudus yang perkembangannya dapat disaksikan serta dirasakan dampaknya oleh masyarakat.89 PERKEMBANGAN OBYEKTIF KARENA PEKERJAAN ROH KUDUS Sebelum Pentakosta Sesudah Pentakosta Pergerakan Misi Petrus Petrus menjadi berani Bertambah 3000 jiwa menyangkali untuk bersaksi tentang (KPR.2:41) sebagai imannya kepada Setiap hari ada jiwa baru pengikut Yesus Yesus (KPR.2:14; (KPR 2:47) (Luk.22:54-62) 4:13,31 Tidak memiliki Kuasa Mujizat (Luk 9:40) Mengadakan mujizat (KPR.2:43; 3:1-10; 5:12-16). Orientasinya kepada perkara duniawi (KPR.1:6) Menjual hak miliknya untuk melayani (KPR.2:45; 4:34-37) Menjadi lebih dari 5000 jiwa anggotanya (KPR.4:4). Melaksanakan Pekabaran Injl KPR 1328) Mendanai Misi (I Kor.16:1-3; Fil 4:18) Jangkauan Misi semakin luas (KPR.12:24) Tabel 2.2 Gereja terpanggil bukan hanya untuk percaya kepada Roh Kudus, melainkan mengabdi kepada apa yang menjadi kehendakNya. Pengabdian kepada 89 Heruyono, op.cit., hlm.26 42 99 42 Roh Kudus akan ditandai dengan perkembangan secara objektif seperti penjelasan dalam tabel di atas. Kebutuhan adanya manifestasi Roh Kudus dalam rangka perkembangan gerejaNya haruslah lebih kuat daripada kekuatiran akan munculnya aliran penyesatan. Gereja yang ingin berkembang haruslah menghilangkan kecurigaan dan ketakutan terhadap manifestasi Roh Kudus,90 sebaliknya mempercayai kemampuanNya dalam menghadapi siasat dan tipu daya iblis. Tuhan menghendaki agar setiap gereja-gereja agar tetap bersatu, sebab gereja yang adalah tubuh Kristus, pribadi orang percaya. Agar gereja dapat bersatu harus diikat dengan kasih yang dari pada Tuhan Yesus, sebab Ia adalah Kasih itu. e. Melalui Dunia Roh Kudus bukan saja bekerja dalam orang-orang percaya dan dalam gereja Tuhan tapi juga bekerja dalam dunia bagi orang yang belum percaya. 1) Roh Kudus menghalangi pertumbuhan kejahatan dan kedurhakaan Demikianlah Rasul Paulus menegaskan dalam tulisannya: “karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan” (II Tes.2:7). Maksud yang menahan kejahatan tersebut adalah Roh Kudus. Kalau Roh Kudus diangkat secara total, maka dunia akan mengalami peperangan, kejahatan, kebencian, ketakutan, dan lain-lain. 2) Roh Kudus telah datang untuk menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yes.16:7-11). 90 Ibid., hlm. 27