99 8 8 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Pribadi Roh Kudus

advertisement
8
99 8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Pribadi Roh Kudus
Roh Kudus adalah salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di kalangan
orang-orang Kristen saat ini. Banyak orang tidak memahami ajaran tentang Roh Kudus.
Banyak pemberita Injil enggan mengajarkan topik ini kepada jemaat oleh karena kurangnya
pengetahuan tentang Roh Kudus. Sebagian lagi takut mengajarkannya karena takut dikritik.
Ada pula orang yang mengatakan bahwa Roh Kudus itu adalah “kekuatan misterius yang
bekerja dalam hati manusia yang membawa kepada pertobatan dan keselamatan. Sebagian
lagi percaya bahwa Roh Kudus adalah Ilahi karena Roh Kudus adalah Allah.”9 Siapakah Roh
Kudus itu? pertanyaannya bukan “Apakah Roh Kudus itu?” melainkan “Siapakah Roh
Kudus itu?” Ini yang menjadi pertanyaan karena Roh Kudus itu adalah pribadi, individual
yang berkepribadian. Dia lebih dari sekedar suatu kekuatan atau kuasa; Roh Kudus adalah
pribadi Surgawi yang hidup. “Yesus tidak pernah menyebut Roh Kudus sebagai “sesuatu”
dalam Yoh 14, 15, dan 16, misalnya, Ia membicarakan Roh Kudus sebagai “Dia” kata ganti
Orang, sebab Ia bukanlah suatu kekuatan atau barang, melainkan satu Pribadi.”10 Disebut
sebagai satu pribadi karena Ia mempunyai emosi dan kemauan.11. Roh Kudus memiliki
emosi terlihat jelas di dalam Ef 4:30: “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus yang
telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan”. Apa yang dimaksud dengan
mendukakan Roh Kudus disini? “Ini berarti membuat Dia sedih dan susah karena ketidak-
9
Jack Van Impe, Roh Kudus Engkau sungguh Luar Biasa, (Tambun: BPK Gunung Mulia, 1990),
hlm.7
10
11
Billy Graham, Roh Kudus, (Bandung; Lembaga Literatur Babtis, 2002), hlm.15
Ibid., hlm.15
8
9
99 9
taatan manusia”12 Roh Kudus juga memiliki kemauan yang terdapat dalam KPR 15:28:
“Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan
ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini”. Ayat ini mengenai larangan
makan daging dan binatang yang sudah dipersembahkan kepada berhala, daging dan
binatang yang mati lemas, larangan minum darah serta percabulan. Dari ayat tersebut di atas
Roh Kudus mempunyai kemauan untuk mengambil keputusan”.13
1. Roh Kudus Adalah Allah
Seperti halnya dengan Allah Bapa dan Allah Putera, maka Roh Kudus ialah
anggota Ketuhanan.14 Roh Kudus bukan hanya suatu pribadi, terpisah dari Bapa dan
terpisah dari Putera. Dia lebih dari itu Dialah Allah, yang sama dan sederajat dengan
Bapa dan Kristus.”15 Roh Kudus adalah Allah yang memiliki hakekat dan derajat yang
sama dengan Allah Bapa dan Allah Anak, karena ketigaNya adalah Esa.” 16 Terbukti
pada saat Tuhan Yesus memberikan perintah untuk membabtis Ia mengatakan “babtislah
mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.” (Mat.28:19)
Roh Kudus tidak dapat dipikirkan atau dibahas lepas dari Allah Bapa dan Yesus
Kristus, Anak-Nya. Dan sebaliknya, Anak Allah, Yesus Kristus, dan Allah sendiri
sebagaimana dipercayai umat Kristen, tidak dapat dipikirkan dan dibahas secara
tepat lepas dari Roh Kudus. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru ketiga unsur itu
berkaitan satu sama lain.17
Kualitas yang hanya dimiliki oleh Allah juga dimiliki oleh Roh Kudus. Adapun
bukti keilahian Roh Kudus ialah melalui pekerjaan-Nya. Apakah Roh Kudus juga disebut
12
Stephen Tong, Allah Tritunggal, (t.t.p: Lembaga Reformed Injil Indonesia, 1993), hlm. 83
Ibid., hlm.84
14
Cho, Paul Yonggi op.,cit.hlm.37
15
Benny Hinn, Selamat Pagi Roh Kudus, (Jakarta:Immanuel, 2004), hlm.93
16
Diktat STT “Tiberias”, op.cit., hlm.3
17
C.Groenen OFM, Kitab Suci Tentang Roh Kudus, (Semarang: Yayasan Kanisius, 1982), hlm.10
13
10
99 10
Allah? Melalui dua perbandingan dibawah ini dapat menjelaskan bahwa Roh Kudus
disebut Allah. “Tetapi Petrus berkata “Ananias, mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga
engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah” (KPR.5:3-4). Jelaslah ayat
tersebut menjelaskan bahwa mendustai Roh Kudus sama juga halnya dengan mendustai
Allah.
2. Roh Kudus dalam Tritunggal
Dalam pembahasan ini, penulis tidak menjelaskan apa itu Tritunggal. Namun lebih
menjelaskan posisi Roh Kudus dalam Tritunggal. Ada banyak pendapat dari para teolog
bagaimana menjelaskan Tritunggal. Demikianlah DR. Stephen Tong menjelaskan bahwa:
“Di dalam Tritunggal, Pribadi pertama bukanlah Pribadi Kedua dan Pribadi Kedua
bukanlah Pribadi Ketiga. Berlainan Pribadi bukan berarti lain Allah, melainkan tetap satu
Allah; satu Allah memiliki tiga Pribadi, dan tiga Pribadi berada di dalam satu esensi
Allah; Inilah Titunggal”.18
Pada waktu Yesus memulai pekerjaanNya sebagai Mesias, Dia mengutip dari
Kitab Yesaya, sebagai berikut:
Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. (Luk 4:18-19)
Dari ayat tersebut di atas dapat diketahui dengan jelas ketiga Pribadi: Allah Bapa
mengurapi Yesus Kristus dengan pengurapan Roh Kudus dan mengutus Dia masuk ke
dalam dunia. Hal yang sama juga terlihat di dalam KPR 10:38: “Dengan Roh Kudus dan
kuat Kuasa; Dia berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua
18
Tong Stephen, op.cit.,hlm. 79
11
99 11
orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia”. Ayat tersebut juga menjelaskan
bagaimana Allah Bapa mengurapi Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Yang mengurapi
Allah Bapa, yang diurapi Allah Kristus, dengan urapan Roh Kudus.
3. Roh Kudus adalah Pribadi.
Kurangnya pengertian mendalam mengenai Pribadi Roh Kudus, menyebabkan
banyak orang kurang menghargai dan menghormati keberadaan Roh Kudus. Ia adalah
suatu Oknum yang berpribadi dengan segala sifat kepribadian.”19
Roh Kudus bukan sekedar suatu “kuasa” atau “pengaruh” yang sewaktu-waktu
digunakan. Tetapi Roh Kudus ialah satu Oknum Ilahi yang mempunyai Pribadi
sama derajatnya dengan Allah Bapa dan Allah Anak. Roh Kudus adalah Pribadi
ketiga dari Ketritunggalan Allah. Ia layak dihormati dan dihargai sama seperti
menghormati Allah Bapa dan Tuhan Yesus.20
Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa Roh Kudus dapat melakukan hal-hal
yang besar seperti yang Allah Bapa lakukan, yaitu dapat menciptakan, dan seperti yang
Yesus lakukan; melenyapkan segala penyakit dan banyak mujizat-mujizat yang lainnya.
Roh Kudus disebut sebagai Pribadi karena Ia memiliki sifat-sifat seperti yang dimiliki
oleh seorang pribadi.
Menurut R.A.Torrey menerangkan pentingnya kepribadian Roh Kudus. Ia
menekankan bahwa: “hanya suatu mahluk yang berkepribadian dapat mengerti masalah
kita dan memberikan pertolongan kepada kita”21 Kepribadian Roh Kudus dapat dilihat
dari sifat-sifatNya. Sifat-sifat Roh Kudus menunjukkan bahwa Dia adalah pribadi yang
hidup, seorang individu dan bukan hanya sebuah tenaga. “Roh manusia dapat
19
Ibid., hlm.17
Paul Yonggi Cho, Roh Kudus Administrasi Saya, (Jakarta: Immanuel, t.th), hlm.41
21
Ibid., hlm.41
20
12
99 12
mempengaruhi karakter manusia. Kalau rohnya dipimpin Roh Kudus, maka sifat orang
tersebut dipengaruhi oleh Roh Kudus untuk menjadi sama seperti sifat Kristus yang lemah
lembut”22 Roh Kudus dapat disebut sebagai seorang pribadi karena Ia mempunyai
pengetahuan, emosi, dan kemauan”23 Ia dapat mengetahui apa yang tersembunyi bagi
manusia. Roh Kudus mempunyai perasaan; dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus
Allah yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan (Ef 4:30), dan dapat
memberi perintah; oleh karena disuruh atau diperintahkan oleh Roh Kudus, Barnabas dan
Saulus berangkat ke Seleukia (KPR.13:4)
B. Karunia-karunia Roh Kudus
1. Defenisi Karunia Roh Kudus
Secara etimologis, Istilah “Kharismatik “ merupakan suatu perkembangan dari
istilah Alkitabiah Yunani “Kharismata” yang dipakai untuk karunia-karunia Rohani.
Dalam penggunaan masa kini, istilah-istilah “kharismatik”, kharismatisme atau
kharismatisisme dapat saling dipertukarkan penerapannya.”24. Teologi atau kelompok
yang menyukai pengadopsian dan pelaksanaan praktek-praktek dan prinsip-prinsip yang
berkaitan dengan gerakan Roh. “Karunia ini diberikan Tuhan kepada gereja untuk
membawakan perbaikan bagi dirinya melalui Roh, sesuai dengan hak istimewa dan
anugerah Ilahi.”25
Kata karunia berasal dari bahasa Yunani; Κάρισματα (baca: kharismata)
merupakan kata turunan dari kata benda kharis artinya: anugerah, (Juga
diterjemahkan “kasih karunia” atau “rahmat”). Maka arti kharismata secara
harafiah adalah anugerah atau “pemberi anugerah”, tetapi terjemahan yang paling
22
t.p. Roh Kudus SOM Bethany, (Surabaya; t.p. t.th), hlm.18
Billy Graham, op.,cit. hlm.15
24
Wilfed J.Samuel, Kristen Kharismatik, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), hlm.3
25
Ibid., hlm.3
23
13
99 13
biasa adalah “karunia”, sedangkan pneumatikos berarti rohani, bersifat roh,
berkenaan dengan roh (dari kata pneuma yaitu roh)26
Kata Karunia Roh jelas sekali hubungan erat dengan kata anugerah, artinya
sesuatu yang disebabkan oleh anugerah Allah. Penggunaan kata itu dalam Perjanjian Baru
mencakup dari karunia keselamatan (Rm.6:23) sampai pada karunia pemeliharaan Allah
(2 Kor.1:11), hingga penggunaan yang paling sering dalam hubungannya dengan kasih
karunia bagi orang percaya, maka karunia rohani adalah suatu kemampuan yang diberikan
Allah untuk pelayanan.
Charles C.Ryrie mengatakan: Karunia Rohani adalah: “suatu kemampuan yang
diberikan Allah, Kristus dan Roh Kudus adalah pemberi karunia-karunia tersebut dengan
tujuan untuk pelayanan, maka setiap karunia tersebut harus melayani tubuh Kristus.”27
Istilah karunia-karunia Roh dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata benda
jamak yaitu Yunani: Κάρισματα (baca: kharismata), menunjukkan belas kasihan,
memberi dengan cuma-cuma yang dihubungkan dengan kata benda “kharis” artinya
“kasih karunia”. Karena itu kharismata barangkali lebih tepat terjemahan “karunia-karunia
pengasihan”28 sedangkan kata benda Ruakh berasal dari kata kerja yang berarti
mengeluarkan nafas dengan kuat dari hidung. Ruakh sering berarti “angin” dan sering
pula dianggap berkuasa, bahkan bisa merusak, tetapi selalu dikendalikan oleh Allah untuk
melaksanakan kehendakNya. Pneuma istilah Yunani adalah padan Ruakh dan arti umum
pneuma sama dengan arti Ruakh mengacu pada Roh Kudus.29
26
David L.Baker, Roh dan Kerohanian Dalam Jemaat Tafsiran Surat I Kor.12-14, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2004), hlm.33
27
Charles C.Ryrie, Teologi Dasar 2, (Yokjakarta: Yayasan Andi,1986), hlm.145
28
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, (Jakarta: Yayasan Komunikasih Bina Kasih/OMF,1988),
hlm.522
29
Ibid., hlm.316
14
99 14
Menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Karunia adalah “kasih atau belas
kasihan”, sedangkan roh adalah sesuatu (unsur) yang ada di dalam jasad yang diciptakan
Tuhan sebagai penyebab adanya hidup atau kehidupan”.30
J.Wesley mengatakan, bahwa kata “karunia” berarti bahwa karunia itu berasal dari
Tuhan, sedangkan “Roh” menerangkan unsurnya”.31 Lebih lanjut pengertian karunia Roh
dalam Ensiklopedia Alkitab Masa Kini karunia adalah “pemberian” dalam bahasa Yunani
kata karunia adalah “kharismata”, artinya “karunia baik” Allah, yaitu hidup yang kekal
(Rm.6:23), tetapi penggunaan yang khas ialah “Karunia-Karunia Rohani”, yaitu KaruniaKarunia yang Roh Kudus berikan kepada orang-orang tertentu. Setiap orang mempunyai
karunia (I Ptr.4:10), tetapi karunia khusus yang disediakan untuk sejumlah orang (I
Kor.12:30), dan orang-orang yang diberkati karunia-karunia ini adalah juga “pemberianpemberian”, yang berasal dari Kristus yang naik ketempat tinggi yang diberikan kepada
Gereja (Ef.4:7)32
Setiap pelayanan gereja direncanakan untuk bertumbuh baik secara kualitas
maupun kuantitas. Oleh sebab itu agar pelayanan gereja bertumbuh pesat, karunia Roh
Kudus mempunyai peranan yang aktif dalam pertumbuhan gereja. Karunia Roh Kudus
dimiliki oleh setiap orang yang percaya.
Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan
hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata
dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang
seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain
Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan
karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain
Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.” (1 Kor12:8-10)
30
Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit., hlm.510
J.Wesley Brill, Tafsiran Surat Kor Pertama, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2003), hlm. 238
32
Ibid., hlm. 522
31
15
99 15
Dari ayat di atas dapat memberi penjelasan bahwa setiap orang Kristen diberi
karunia Roh Kudus, tidak terkecuali. “Karunia ini bukan karunia jabatan, tetapi karunia
pelayanan, maka setiap orang harus melayani”.33 Oleh karena itu di dalam melayani
Tuhan di Gereja harus berdasarkan karunia yang ia dapat dari Tuhan, bukan berdasarkan
hanya kemampuan saja (skill) dan keinginan pribadi, atau gelar atau ilmu yang
dimilikinya. Demikian juga Stepen Tong mengatakan: “Di dalam Gereja kita melayani
dengan karunia, bukan dengan strategi atau cara pengalaman duniawi”34. Oleh sebab itu
gereja harus melayani dengan Kuasa Roh Kudus melalui karunia-karuniaNya sehingga
gereja dapat bertumbuh sebagai mana gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul.
2. Karunia Kuasa
Di dalam I Kor.12:8-10, mengajarkan bahwa ada 9 Karunia Roh Kudus, yang
mana diklasifikasikan menjadi 3 bagian “(Karunia penyingkapan: Hikmat, Marifat,
Membedakan segala roh; Karunia Kuasa: Iman, Kesembuhan dan Mujizat; Dan Karunia
Pengungkapan: Bernubuat, Berbahasa Roh, menafsirkan Bahasa Roh).”35 Namun yang
akan dibahas dalam skripsi ini ialah Karunia Roh Kudus dalam Perbuatan / Kuasa Allah.
“Karunia Kuasa adalah karunia keperkasaan yang di dalamnya Kuasa Allah muncul demi
mewujudkan suatu jawaban mujizat melalui campur tangan adikodrati yang berdaya
cipta”36
Adapun Karunia Kuasa ini ialah Iman, Kesembuhan dan Mujizat. Demikianlah
ketiga hal di atas bekerja secara supranatural kepada orang yang percaya dan hal ini
dilakukan oleh Roh Kudus.
33
Stepen Tong, Babtisan Dan Karunia Roh Kudus, (Surabaya: Lembaga Reformed Injil Indonesia,
2005), hlm.126
34
Ibid., hlm.126
35
Paul Yonggi Cho, Roh Kudus adalah Administrasi Saya, (Jakarta, IMMANUEL,t.tp), hlm.148
36
Ibid., hlm.148
16
99 16
a
Karunia Iman
Terjemahan dari Karunia iman dalam bahasa Yunani πιστιξ (baca: 'pistis',
yang artinya kepercayaan: Iman, kesetiaan; agama; ajaran; yang diimani; janji;
bukti.37 Seseorang diselamatkan karena beriman kepada Tuhan Yesus Kristus yang
mati tersalib, bangkit sebagai Tuhan dan menjadi Juruselamat pribadi. Iman yang
menjadi titik tolak penyelamatan tersebut dikerjakan oleh Roh Kudus dan Roh
Kudus yang sama memberikan karunia iman untuk melayani.38
Ki Bagus Heruyono, berkata bahwa karunia iman adalah dimana seseorang
secara mutlak mempercayai Allah melalui apa yang difirmankanNya, dan
melakukan tanpa sedikitpun ada keraguan sehingga dapat mengerjakan perkara yang
ajaib (Mat.17:20).39
Wesley Brill berpendapat karunia iman berarti percaya akan janji-janji Allah
dan yakin janji itu digenapi, berani menyerang dan mengatasi segala sesuatu yang
bertentangan dengan pekerjaan Allah dan kekuatan dari keyakinan itu terletak pada
Roh Kudus yang diam di dalam diri orang tersebut, karunia ini diberikan kepada
semua orang dalam jemaat Tuhan.40
Menurut
Stenley
M.Horton,
Karunia
iman
adalah
karunia
yang
memungkinkan seseorang menolong orang lain menerima Roh melalui pendengaran
iman (Gal.3:2,5) dan karunia iman dapat diperoleh dengan doa yang sehati yang
mendatangkan pencurahan roh Kudus kembali di Yerusalem (KPR.4:32)41
37
Susanto Hasan, Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia Jilid I & II, (Jakarta:
Lembaga Alkitab Indonesia, 2004), hlm.34
38
Heruyono, op.cit., hlm.31
39
loc.cit.,
40
Brill, op.cit., hlm.247
41
Stanley M.horton, Oknum Roh Kudus, (Malang: Gandum Mas,2001), hlm.262
17
99 17
Karunia iman menurut H.L.Senduk adalah karunia iman yang besar yang
diberikan oleh Roh Kudus kepada orang percaya pada waktu tertentu dan untuk
kebutuhan tertentu yang menyatakan Kuasa dan kemuliaan Tuhan. Karunia iman
menjadikan kita pahlawan iman yang dapat mengalahkan kuasa dosa, penyakit,
dunia maut, dan setan (Ibr.11:1-4)42
Iman disini bukanlah iman yang menyelamatkan, melainkan iman adikodrati
khusus yang diberikan oleh Roh Kudus yang memungkinkan orang Kristen
mempercayai Allah untuk melakukan perkara yang luar biasa dan ajaib. Ini adalah
seperti iman yang memindahkan gunung (I Kor.13:2) dan sering ditemukan
kombinasi dengan penyataan lain seperti penyembuhan dan mujizat.43 Menurut
penelitian karunia iman disini adalah iman yang teguh seperti batu karang yang
tidak dapat tergoyahkan.
Dalam konteks 1 Kor.12:9, 'pistis' merupakan salah satu "karunia" Roh
Kudus, berbeda dengan iman sebagai penyerahan total atau iman yang
menyelamatkan. Karunia iman ini adalah iman yang bekerja secara ajaib seperti
iman untuk memindahkan gunung.
Di dalam II Tes 3:2, “…dan supaya kami dilepaskan daripada segala orang
yang nakal dan jahat, karena iman itu bukan bagian semua orang”. Yang dimaksud
“iman bukan bagian semua orang”, adalah karunia iman. Karunia iman adalah salah
satu cara Roh Kudus menyatakan diriNya. Ada beberapa contoh peristiwa dalam
Alkitab:
42
Senduk,H.L,op.cit, hlm.26
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,op.cit., hlm.1904
43
18
99 18
1) Yos.6:2-5, Petunjuk dan perintah langsung dari Tuhan, bagaimana caranya
agar tembok Yerikho dihancurkan. Yosua merespon dengan menindaklanjuti
sebagaimana wahyu Tuhan. Sebagaimana Petunjuk Tuhan yang sepenuhnya
dilaksanakan, demikianlah jadinya.
2) II Raj.5:10, Perintah nabi Elisa pada panglima Naaman “pergilah mandi tujuh
kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga
engkau menjadi tahir”. Ketika panglima Naaman melakukannya dengan benar
ia sembuh total (II Raj.5:14).
3) KPR.3:6-9, “Tetapi Petrus berkata: “Emas dan Perak tidak ada padaku tetapi
apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kritus, orang
Nazaset itu, berjalanlah!” Selanjutnya orang lumpuh itu berjalan dan
melompat-lompat sambil memuji-muji Tuhan.
Masih banyak contoh konkrit dalam Alkitab, maupun hidup pelayanan
pemberita-pemberita Injil, khususnya di Indonesia, bahwa mujizat terjadi karena
bekerjanya karunia iman pada diri si pemberita Injil.
Berdasarkan kenyataan yang ada, penulis mendapatkan bahwa karunia iman
bekerja dalam diri seseorang, lalu mengalir melalui kata-kata orang itu dan
diresponi oleh orang yang dituju, lalu terjadilah mujizat atau keajaiban. Jadi letak
perbedaan antara iman percaya yang ada dalam diri orang percaya menurut Alkitab
dengan karunia iman yang menyatakan diri melalui seseorang adalah sebagai
berikut:
19
99 19
a Dapat
IMAN VERSUS KARUNIA IMAN
keajaiban / Bersifat transfer kuasa, dari si ‘A’
melahirkan
mujizat bagi orang itu sendiri, kepada si ‘B’ yang membutuhkan
dengan
iman
ini
boleh
terjadi pertolongan
dari
Tuhan
Yesus
mujizat Tuhan pada diri orang sehingga si ‘B’ mengalami mujizat /
teresbut karena setiap orang beriman keajaiban melalui si ‘A’ seperti
ada janji Tuhan (Mrk 6:16-18)
b Bersifat
menetap,
bahkan Bersifat “bagaimana kehendak Roh
bertumbuh. Iman timbul dengan Kudus menyatakan diriNya. Yang
pendengaran dan pendengaran akan jelas tidak bersifat menetap pada
firman Kristus (Rm.10:17)
orang percaya
Tabel 2.1
Mungkinkah iman / percaya yang dimiliki orang percaya menurut Alkitab
dapat menyatakan diri seperti karunia iman? Penulis sangat yakin, sebab iman
percaya yang dimiliki oleh orang percaya menurut Alkitab maupun karunia iman
bersumber dari satu sumber yaitu Roh Kudus, dan terus bertumbuh sampai
sempurna. Dalam bertumbuh itulah, keajaiban demi keajaiban akan menjadi
kenyataan yang memuliakan Tuhan Yesus Kristus.
20
99 20
b.
Karunia kesembuhan
Karunia penyembuhan dapat dipahami sebagai penyataan yang khusus dari
karunia mujizat, tetapi kedua karunia itu dipisahkan dalam Alkitab karena itu
penulis memisahkannya juga. Jelaslah menyangkut penyakit manusia secara khusus,
meskipun itu meliputi bermacam-macam penyakit manusia.
Karunia penyembuhan adalah kemampuan istimewa yang diberikan oleh
Allah kepada beberapa anggota dalam tubuh Kristus untuk bertindak sebagai
perantara manusia. Melalui mereka Allah berkenan menyembuhkan penyakit
dan memulihkan kesehatan terlepas dari penggunaan cara-cara alami. 44
Karunia menyembuhkan atau karunia kesembuhan Ilahi adalah karunia yang
diberikan oleh Tuhan kepada orang-orang tertentu untuk kesembuhan dari sakit
penyakit. Kesembuhan dalam bahasa Yunani digunakan kata kerja τεραπευω
(baca: terapeou), memakai akar kata τεραπευ (baca: terapeu) artinya:
“menyembuhkan”, “merawati”45, “melayani, melenyapkan”46. Dalam bahasa
Yunani kata Karunia Menyembuhkan diterjemahkan Хαρίσματα ίαματων
(baca: kharismata iamaton) yang artinya karunia menyembuhkan.47 Karunia untuk
menyembuhkan diberikan kepada jemaat untuk memulihkan kesehatan jasmani
dengan memakai sarana adikodrati (Mat 4:23-25). Bentuk jamak 'kharismata'
(dalam perkataan "karunia-karunia") menunjukkan penyembuhan berbagai macam
penyakit dan menganjurkan bahwa setiap tindakan penyembuhan merupakan suatu
karunia yang khusus dari Allah. Kendatipun karunia-karunia untuk menyembuhkan
ini tidak dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang istimewa,
44
Peter Wagner, Manfaat Karunia Roh untuk Pertumbuhan Gereja, (Malang, Gunung
Mas, 1979), hlm.241
45
Wenham, J.W.,Bahasa Yunani Koine (The Elements of New Testament Greek),
(Malang: SAAT, 1987), hlm.6
46
Susanto, op.cit., hlm.371
47
Loc.cit.,
21
99 21
namun semua anggota boleh mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang
yang sakit itu akan disembuhkan. Kesembuhan dapat juga terjadi sebagai hasil dari
ketaatan-ketaatan untuk meninggalkan dosa (Yak 5:14-16).48 Allah memberikan
'kharismata', "karunia-karunia", dan bukan 'iamata', "kesembuhan-kesembuhan".
'iamata' dapat bermakna obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan
'kharismata' adalah aneka ragam kemampuan untuk menyembuhkan aneka ragam
penyakit, dengan atau tanpa obat.49
Allah sebagai penyembuh sudah dapat dibuktikan sejak dari Perjanjian Lama
dan dalam Perjanjian Baru kesembuhan tetap dinyatakan Allah. Bahkan kepada
orang percaya diperintahkan mempergunakan otoritas Allah agar berdoa untuk
orang sakit (Mrk.16:17,18; Yak 5:14,15). Seseorang dapat diketahui menerima
karunia penyembuhan dibuktikan melalui intensitas dari hasil penyembuhan yang
dilakukan.50 Adapun karunia kesembuhan ini berasal dari Allah melalui karya Roh
Kudus. Ada beberapa pandangan para ahli Teolog mengenai karunia penyembuhan
ini, yaitu:
Menurut pandangan Peter Youngren dalam bukunya “Anda dapat menerima
kesembuhan dari Allah”, mengatakan: Kesembuhan Ilahi adalah impartasi supra
alami kesehatan dari Allah kepada seseorang yang sakit secara jasmani, emosi dan
pikiran. Kesembuhan Ilahi adalah kesembuhan secara total bagi manusia. Sumber
48
Alkitab penuntun Hidup Berkelimpahan, op.cit., hlm.1904
Susanto, op.cit., hlm.36
50
Heruyono.,op.cit, hlm.32
49
22
99 22
kesembuhan tidak pernah dari iman kita sendiri melainkan Satu Pribadi yang
mengaruniakan iman kita yaitu Allah sendiri51
Menurut
menyembuhkan
pandangan
orang
Stuart
sakit”,
Gramenz
mengatakan
dalam
bukunya
bahwa:
“Bagaimana
Penyembuhan
adalah
mendemostrasikan hati Bapa dari Allah yang masih ingin menarik setiap orang di
bumi
ini
kepadaNya.
Yesus
hanya
melakukan
kehendak
Bapa
dan
mendemostrasikan kasihNya dengan menyembuhkan setiap orang yang datang
kepadaNya52
Menurut
pandangan
Richard
M.Sipley
dalam
bukunya
“Mengerti
kesembuhan Ilahi”, mengatakan bahwa: Kesembuhan dimaksudkan untuk memberi
kelepasan yang sempurna agar manusia dapat menang atas dosa maupun penyakit
dalam segala bentuknya. Kristus, melalui kematian dan kebangkitanNya, sudah
menyediakan bagi kita penebusan yang sempurna53
Menurut pandangan Ir. Eddy Leo, M.Th dalam bukunya “Kesembuhan dan
Mujizat”, mengatakan bahwa: Kesembuhan adalah sebuah perjanjian Allah untuk
memberi kesembuhan kepada kita apabila kita hidup beribadah kepadaNya54
Menurut pandangan Homan Rubyono, MA dalam bukunya “Dari Baptisan
Roh menuju Kepenuhan Roh”, mengatakan bahwa: Yang memberi kesembuhan
51
Peter Youngren, Anda dapat Menerima Kesembuhan Dari Allah, (Semarang: Media Injil
Kerajaan, 2000), hlm.V
52
Gramenz, Struart, Bagaimana menyembuhkan orang sakit, (Jakarta : Metanoia, 2005) ,
hlm. 1
53
Sipley, Richard M, Mengerti Kesembuhan Ilahi, (Bandung: Kalam Hidup, 1996), hlm.136
54
Eddy Leo, Kesembuhan dan Mujizat , (Jakarta: Metanoia, 2006), hlm. 8
23
99 23
adalah Allah sendiri sesuai dengan kehendaknya yang berdaulat. Ada kalanya Allah
memakai pihak ketiga sebagai alatNya dalam proses penyembuhan itu 55
Menurut Kenneth E.Hagin, Karunia menyembuhkan adalah karunia
penyembuhan Ilahi terhadap penyakit tanpa melalui cara alamiah atau sumber
manapun.56
Setelah melihat beberapa pandangan tentang Etimologi Kesembuhan Ilahi
atau karunia kesembuhan, maka dapat disimpulkan oleh penulis dan secara tidak
langsung menjadi pandangan penulis bahwa karunia kesembuhan berasal dari Kuasa
Roh Kudus dan juga merupakan kuasa kesembuhan yang diberikan oleh Allah Bapa
di Surga kepada orang yang percaya, supaya mereka disembuhkan dan dilepaskan
dari sakit penyakit
dan kuasa kegelapan, agar mereka memberikan kesaksian
kepada semua orang bahwa Tuhan Yesus yang memberikan kesembuhan tersebut.
Sehingga dengan kesaksian itu banyak percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat.
Menyembuhkan
(membangunkan,
penyakit-penyakit
menjadi
kuat).
Dalam
dalam
istilah
KPR.3:16.
Yunani:
therapeno,
streoό
iaomai,
apokathistemi adalah istilah pengobatan untuk menyembuhkan penyakit dalam
bahasa Yunani disebut antheneia (Lemah secara badani), malakia (nasib buruk),
nosema dan nosos (penyakit secara medis).57 Jadi menyembuhkan penyakitpenyakit adalah meniadakan penyakit-penyakit yang membuat tubuh menjadi sehat.
55
Rubyono, Homan, MA, Dari Baptisan Roh menuju Kepenuhan Roh, (Bandung: Kalam
Hidup, 1999), hlm 68.
56
Kenneth E.Hagin, Mengenal Karunia-karunia Roh Kudus, (Jakarta: Yayasan Pekabaran
Injil Immanuel, 1993), hlm.103
57
Douglas II, op.,cit. hlm.367
24
99 24
Menyembuhkan merupakan penyataan Allah yang menjanjikan kesehatan
dan kesembuhan bagi umatNya apabila mereka setia pada perjanjian dan perintahperintahNya (II Raj,20:5; Mzm 103:3)58 dan menyembuhkan penyakit umumnya
dikaitkan dengan campur tangan Allah melalui pelayanan para nabi 59, seperti nabi
Musa menyembuhkan Miryam (Bil.12:1-16), Elisa menyembuhkan Naaman (II
Raj.5:8-14). Semuanya dapat disembuhkan karena karya Allah melalui para
nabiNya.
Keluaran 15:26, “Akulah Tuhan, tabibmu” (Terjemahan tahun 1968). Tuhan
Yesus adalah tabib di atas semua tabib. Dalam Mrk.16:18, juga ditegaskan bahwa
salah satu tanda yang akan menyertai orang percaya adalah “meletakkan tangan atas
orang sakit, dan orang itu akan sembuh”. Tuhan Yesus memastikan Kuasa
kesembuhan menyertai orang percaya. Perhatikan kata-kata “akan sembuh”, yang
artinya kesembuhan itu berjalan secara bertahap, hingga tuntas.
Dalam II Raj.20:5, Tuhan melalui nabi Yesaya menjanjikan kepada raja
Hizkia “sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau, pada hari yang ketiga
engkau akan pergi ke rumah Tuhan”. Kata-kata “Aku akan”, yang berarti
kesembuhan tidak bersifat mujizat, tetapi bertahap, dan Tuhan sudah menentukan
“hari ketiga”. Jadi proses kesembuhan yang dialami oleh raja Hizkia adalah hari
ketiga.
Dalam Luk.17:11-19, kesepuluh orang kusta menemuai Tuhan Yesus, dan
Tuhan Yesus tahu maksud ucapan mereka “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”.
Adapun jawab Tuhan Yesus: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam”.
58
Ibid., hlm.370
Loc.cit.,
59
25
99 25
Dalam kasus ini Tuhan Yesus tidak mengatakan “Aku sembuhkan, atau jadilah
sembuh atau sejenisnya”, sebagaimana yang dirindukan oleh kesepuluh orang kusta
tersebut. Jawaban Tuhan Yesus justru bersifat kontra dengan hukum yang berlaku
dimana orang kusta tidak boleh memasuki kota. Sedangkan perintah Tuhan Yesus
“tunjukkanlah dirimu kepada imam-imam”, yang jelas ada di kota Yerusalem.
Meskipun demikian respon sepuluh orang kusta demikian positif. Ditengah
perjalanan, mereka pun sembuh (ayat 14). Jadi kesembuhan terjadi tidak sekaligus
atau seketika tetapi pada menit-menit berikutnya.
Pelayanan kesembuhan merupakan prioritas dalam pelayanan Yesus. Ia
menyembuhkan setiap orang yang sakit, yang menantikan dan memintaNya untuk
menyembuhkan mereka, pelayanan seperti inilah yang banyak dilakukan oleh Yesus
selama Ia melayani di bumi. Yesus memakai penyembuhan sebagai sebuah tanda
dan bukti akan keilahianNya. “Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea dan
melenyapkan segala penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu (Mat.4:23). Yesus
mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-rang yang menderita sakit
(Mat.8:16). “Dia yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan
semua orang yang dikuasai iblis” (KPR.10:38).
Yesus mengajarkan kepada murid-muridNya metode kesembuhan ini di
dalam pengutusan untuk memberitakan Injil. “setelah itu Tuhan menunjuk tujuh
puluh murid, kemudian Ia berkata kepada mereka” dan sembuhkanlah orang sakit di
sana dan katakan kepada mereka, “Kerajaan Allah sudah dekat kepadamu”
(Luk.10:1-2)
26
99 26
c
Karunia untuk mengadakan Mujizat
Karunia mengadakan mujizat adalah ένεργαματα δυναμεων (baca:
energamata dunameon), yang artinya fungsi-fungsi kesanggupan; kuasa; kekuatan;
pembuat perkasa; mujizat; kekuatan ekonomi; kekayaan; kuasa supranatural;
pemberi kuasa; yang mahakuasa.60
Karunia untuk mengadakan mujizat adalah
karunia untuk mengadakan suatu perbuatan atau kenyataan yang ajaib yang
membuktikan bahwa Allah hidup dan Mahakuasa, yang berada diluar kemampuan
dan pengertian manusia hal ini tidak dapat diterangkan secara rasional karena
melebihi segala yang natural dan melebihi segala kuasa setan. “Karunia
mengadakan mujizat adalah perbuatan ajaib yang meniadakan unsur alami dalam
peristiwa itu.”61
Menurut H.L.Senduk, karunia-karunia mengadakan mujizat adalah suatu
perbuatan ajaib yang membuktikan bahwa Allah hidup dan Mahakuasa dan
mujizat adalah manifestasi dari kehendak Allah dalam suatu keadaan
tertentu untuk menggenapi Firman Allah, mujizat ini juga diluar kemampuan
dan pengertian manusia, sehingga manusia tidak dapat menyelaminya dan
menerangkan secara rasional.62
Sedangkan menurut Peter Wagner mengatakan bahwa:
Karunia Mujizat adalah kemampuan istimewa yang diberikan oleh Allah
kepada beberapa anggota Tubuh Kristus untuk bertindak sebagai perantara
manusia. Melalui mereka Allah berkenan melakukan perbuatan-perbuatan
yang berkuasa yang menurut pengamatan orang-orang yang menyaksikannya
telah mengubah prosedur yang biasa terjadi dalam alam.63
Mujizat adalah pekerjaan Allah diungkapkan dengan tanda-tanda yaitu:
ganjil kata Yunani ‘teras’ (KPR 4:30) berkuasa / berkekuatan dalam bahasa Yunani
‘dunamis’ (Mat 11:20), Mujizat-mujizat seperti dalam peristiwa: Pesta perkawinan
60
Susanto, op.cit., hlm.57
Brill, op.cit., hlm.247
62
Senduk, op.cit., hlm.23
63
Wagner Peter , op.cit., hlm.239
61
27
99 27
di Kana yaitu air menjadi anggur, angin ribut diredakan, pembangkitan orang
mati.64
Karunia mengadakan mujizat merupakan perbuatan-perbuatan kuasa
adikodrati yang dapat mengubah tatanan hukum alam yang normal. Hal-hal ini
meliputi tindakan-tindakan Ilahi dimana Kerajaan Allah dinyatakan melawan iblis
dan roh-roh jahat. (Yoh.6:2).65 Karunia mengadakan mujizat disini adalah mujizat
mengherankan yang dilakukan oleh Roh Kudus. Howard Carter berkata: “perbuatan
mujizat itu merupakan suatu manifestasi yang amat penting dari Roh. Ia merupakan
Kuasa Allah yang mengalir lewat diri seseorang.66
Mujizat sebagai sarana Allah untuk berbicara secara dramatis kepada orangorang yang mempunyai telinga untuk mendengar berkaitan dengan iman
orang yang terlibat langsung untuk menyadarkan yang melihat mujizat
berbalik dan percaya kepada Allah dan Allah melakukan pekerjaan perkasa
dalam kuasaNya yang transenden / tak terpahami,67 dan menyatakan kepada
hamba-hambaNya atau menggunakan hamba-hambaNya sebagai pelaku
perbuatan itu.68
Adapun mujizat yang terbesar terjadi di Mesir yaitu berupa tulah / bencana
(Kel 9:14), menyatakan wibawa Allah dengan perantaraan Musa dan Harun sebagai
juru bicaranya sehubungan dengan tuntunan Allah untuk melepaskan umat Israel,
(Kel 6:7 ; 7:5)69 Mujizat Elia menyembuhkan dan membangkitkan anak janda di
Sarfat (II Raj.17:17-24), Elisa menghidupkan anak perempuan Sunem, mayat kena
tulang-tulang Elisa, orang tersebut hidup kembali (II Raj.13:21)
64
Ibid., hlm.96
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,op.cit.,hlm.1904
66
Hagin, op.cit., hlm.99
67
Louis Berkhof, Teologia sistematika I Doktrin Allah, (Surabaya: Momentum (LRII),
2004), hlm.24
68
Ibid., hlm.96
69
W.S.Lasor dan DA. Hubbard dan FW.Bush, Pengantar Perjanjian Lama I, Taurat dan
Sejarah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), hlm.198
65
28
99 28
Perbuatan Allah yang berhubungan dengan karyaNya yang tidak dapat
ditangkap atau dicerna oleh akal, akan dikategorikan sebagai keajaiban atau juga
disebut mujizat. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mencatat adanya mujizat,
meskipun dalam Perjanjian Baru dicatat lebih banyak jika dibandingkan Perjanjian
Lama. Pencantuman mujizat tersebut dengan tujuan sebagai berikut:70
1)
Membuktikan keberadaan Allah Yang Mahakuasa yang olehnya manusia
dapat memperdalam pengertian tentang Allah (Ef.1:17-23)
2) Mujizat hendak menyatakan bahwa Allah sebagai pribadi yang berkarya serta
memimpin umatNya tanpa harus terikat ketentuan yang dinamai takdir
3) Sebagai sarana memperkenalkan nama Yesus yang berkuasa menyelamatkan
siapa saja yang percaya (Mrk.16:20)
4) Untuk menciptakan ketakutan atau kekaguman terhadap Allah sebagai
pencipta yang seharusnya disembah
Mujizat merupakan berkat Allah yang disediakan melengkapi pelayanan
orang kudus yang berorientasi kepada pribadi Yesus Krisus. Mewaspadai terjadinya
kultus terhadap pribadi pelayanan tetaplah harus dilakukan, agar tujuan utama dari
mujizat itu tidak dikesampingkan.
Penulis membagi mujizat ini menjadi 2 bagian yaitu: Mujizat atas manusia
Mujizat atas alam.
1). Mujizat Atas Manusia
KPR.4:22, disembuhkan oleh Mujizat. Ayat ini menunjuk pada peristiwa di pintu
gerbang indah Bait Suci dimana orang yang lumpuh sejak lahir berjalan normal
seperti yang lainnya
70
Heruyono, op.cit., hlm.32
29
99 29
KPR.9:40, Tabita dihidupkan kembali dari kematian
KPR. 5:15, Bayangan Rasul Petrus dapat menyembuhkan dengan mujizat
KPR 19:11-12, Sapu tangan Rasul Paulus dapat menyembuhkan dengan mujizat
bahkan mengusir setan-setan.
Tetapi lebih daripada itu semuanya, mujizat yang paling besar ialah apabila
orang bertobat dan mengakui semua dosa-dosanya, selanjutnya hidup sebagai
manusia yang baru karena sudah diperbaharui oleh Roh Kudus.
2). Mujizat atas Alam
Kel.14, mengkisahkan Laut Teberau terbelah menjadi dua, ketika tongkat Musa
dijulurkan kepada laut itu.
II Raj.2:8, Jubah Nabi Elisa membelah Sungai Yordan
I Raj.17:1, Doa Nabi Elia mengunci langit, sehingga tidak turun hujan selama 3
tahun 6 bulan.
Masih banyak contoh-contoh lainnya yang ditulis dalam Alkitab, diantaranya
angin ribut yang dihentikan oleh Tuhan Yesus, perintah agar jala ditebar ke
sebelah kanan perahu dan ketika diangkat jala itu penuh dengan ikan.
Disamping contoh peristiwa dalam Alkitab, dalam kehidupan pelayanan
pemberita-pemberita Injil, Tuhan Yesus pun melengkapi dengan Kuasa atas alam
semesta.
Berdasarkan paparan yang sudah diterangkan di atas, terlihat jelas bahwa
tiga karunia Roh Kudus, yaitu karunia Iman, karunia berbagai-bagai kesembuhan
Ilahi, dan karunia mujizat, bekerja menyatakan diri dalam kuasa Roh Kudus. Di
antara yang satu dengan yang lainnya saling bekerja sama. Mujizat terjadi karena
dilandasi oleh karunia iman.
30
99 30
C. Uraian Historis Karya Kuasa Roh Kudus dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Kuasa adalah kuasa untuk bertindak dengan kekuatan untuk menyatakan keajaiban,
kemampuan, kelimpahan, kekuatan, tenaga, terjadinya mujizat dan tanda-tanda ajaib71
dalam bahasa Yunani disebut dunamis72. Di dalam dunia telah terjadi dua kuasa besar sesuai
dengan Firman Allah, kususnya dalam dunia rohani yaitu: Kuasa Roh Kudus, yang
membawa manusia kepada perbuatan baik dan kuasa iblis, yang membawa kepada perbuatan
buruk73 Kuasa Roh Kudus adalah Kuasa yang membawa kepada perbuatan baik dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis serta melakukan hal-hal yang besar dan
dunamis. Dalam KPR 1:8 mengatakan bahwa “kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu). Dari ayat tersebut jelas bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas murimuridNya, maka akan memperoleh Kuasa. Seperti perbedaan mengusahakan ladang dan
cangkul atau dengan traktor, begitulah perbedaan dalam pelayanan dengan Kuasa Roh
Kudus”74, oleh karena itu adapun Kuasa Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya adalah
kuasa untuk bersaksi. Roh Kudus memberikan kuasa kepada orang percaya untuk bersaksi.
Kuasa bukan sekedar kemampuan atau kekuatan biasa, tetapi sesuatu yang mendorong orang
percaya untuk bertindak. Petrus penakut, karena diurapi Roh Kudus, begitu berani untuk
menjadi saksi Kristus dan banyak dipakai melakukan mujizat. Melihat kejahatan yang begitu
nyata pada saat ini, maka seharusnya Gereja dan para pelayan Tuhan melayani dengan Kuasa
Roh Kudus, seperti yang terjadi dalam Perjanjian Lama dan juga Perjanjian Baru.
Tuhan Yesus pada saat menyampaikan argumentasi mengenai asul-usul kuasa yang
dipakai untuk mengusir setan, Ia mengakui Roh Kuduslah yang memberikan Kuasa
71
Yeremia Baktiar Damanik , Diktat Sekolah Alkitab Tiberias angkatan VIII, 2006, hlm.3
J.D.douglas, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini II, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2000),
hlm.565
73
Pondsius & Susana Takaliung, Antara Kuasa Gelap dan Kuasa Terang, (Batu: Yayasan Pekabaran
Injil Indonesia, 2004), hlm.xv
74
.H.L.Senduk, Kuasa Roh Kudus, (t.tp, seksi Penerbit Yayasan Bethel, t.th), hlm.15
72
31
99 31
(Mat.12:28). Dengan demikian akan membawa orang banyak percaya kepada Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat, sehingga gereja-gereja akan menuai jiwa-jiwa. Pelayanan Kuasa
akan menghasilkan mujizat karena Kuasa ini berasal dari pembuat mujizat yaitu Yesus.
Kuasa Roh Kudus sudah ada sejak perjanjian Lama untuk memajukan kerajaanNya.
Frasa dan “tanda-tanda mujizat” muncul pertama sekali di dalam Alkitab untuk
menggambarkan berbagai tulah yang Allah datangkan atas Mesir melalui Nabi Musa
(Kej.7:3). Tetapi mujizat-mujizat Allah dalam Perjanjian Lama tidak hanya bersifat
merusak; Allah juga membelah air Laut Merah dan lain sebaginya. Sama halnya juga dalam
Perjanjian Baru ketika Yesus mengubah air menjadi anggur pada waktu pesta di Kana.
Adapun alasan Allah mengadakan mujizatnya dalam karunia-karuniaNya adalah sebagai
berikut:75 1). Untuk memperlihatkan bahwa Ia Allah; 2). Untuk tujuan penginjilan; 3).
Perasaan belaskasihan kepada umatNya.
1. Dalam Perjanjian Lama
Secara statistik, kata “Roh” di dalam Alkitab cukup menonjol. Di dalam Perjanjian
Lama (PL) kata “Roh” (bhs. Ibrani =Ruakh) muncul 378 kali. Kata ini bisa berarti: Angin,
nafas atau roh.76 Kata Ruakh muncul pertama kali pada Kej.1:2, dimana ditulis “Roh
Allah melayang-layang di atas permukaan bumi”. Jadi kata ini muncul sejak awal Alkitab.
Degan demikian, pengajaran Alkitab tentang Roh bukan merupakan hal yang baru. 77
Dengan melihat arti kata tersebut, baik dalam bahasa Ibrani atau Yunani, bisa dimaklumi
jika ada yang menganggap roh sebagai Kuasa Allah atau disejajarkan dengan angin.
75
Peter Wagner, op.cit., hlm.52
Mangapul sagala Roh Kudus dan Karunia-karunia Roh, (Jakarta: Persekuatuan Kristen Antar
Universitas, 2002), hlm.4
77
Ibid., hlm.4
76
32
99 32
Namun demikian, Alkitab menegaskan bahwa Roh adalah Oknum atau Pribadi ketiga
Allah Tritunggal, bukan sekedar Kuasa Allah.
Adapun peranan Roh Kudus telah terlihat jelas sejak Perjanjian Lama.
a. Melalui Penciptaan Alam Semesta.
Keberadaan jagad raya dengan segala keteraturannya dimana adanya sistem
yang rumit dan akurat, bagaimana mungkin hal itu terjadi oleh suatu ledakan yang
kebetulan terjadi dan peristiwa tersebut dipercayai sangat masuk akal. Apakah justru
tidak masuk akal jikalau dikatakan bahwa sebab keberadaan jagad raya diciptakan
oleh Pribadi yang Mahajenius. Alkitab mencatat langit dan Bumi diciptakan oleh
Allah, dimana pada saat penciptaan tersebut Roh Kudus ikut berperan serta
(Kej.1:1-2). Roh Kudus mengadakan penataan menjadikan segala sesuatu menjadi
harmonis dan memberi kehidupan. Mazmur mengatakan: “apabila Engkau
mengirim roh-Mu mereka tercipta dan Engkau membaharui bumi” (104:30)
b. Melalui Pelayanan Nabi Yehezkiel.
Bagaimana Roh Allah membawa umat-Nya kepada kelahiran kembali. Allah
menyatakan kepada umat-Nya bahwa sesungguhnya jika dilihat dari diri mereka
sendiri, mereka adalah daging yang berdosa dan memberontak. Karena itu mereka
harus memiliki Roh Allah yang mengubah keberadaan mereka yang rusak.78 Allah
bersabda: “Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan
kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan
mentahirkan kamu. Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan Roh yang baru di
dalam batinmu dan aku menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku
78
Sagala, Op.cit., hlm.4
33
99 33
akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan melakukanNya (Yeh
36:25-27).
c. Melalui Pelayanan Nabi Bezaleel.
Selanjutnya, peranan Roh yang memberikan karunia-karunia tertentu. Sebagai
contoh adalah Kisah Bezaleel yang ditunjuk Allah untuk mengerjakan banyak hal
dalam bait Allah. Karena itu, Allah memenuhi dia dengan roh-Nya untuk memberi
keahlian, pengertian dan pengetahuan. Dalam kitab Keluaran tertulis: “berfirmanlah
Tuhan kepada Musa: ‘Lihat, telah kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku
Yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian
dan pengetahuan dalam segala macam pekerjaan’(Kel.31:1-3).
d. Melalui Pelayanan Nabi Otniel.
Dan juga peranan Roh Kudus dalam kehidupan Otniel dapat memberikan
Kuasa, ketika Israel melakukan yang jahat dimata Tuhan, dimana mereka beribadah
kepada Baal dan Asyera. Alkitab mencatat sesuatu yang penting tentang Otniel,
yaitu: “Roh Tuhan menghinggapi dia, ia maju berperang sehingga ia mengalahkan
Kusyan-Risyataim (raja Aram-Mesopotamia)”. (Hak.3:10).79
Ada masih banyak contoh yang lain bagaimana Roh Kudus berperan dalam
kehidupan orang percaya pada masa PL. Jadi, dari contoh di atas dengan jelas
peranan Roh Allah dalam umat-Nya. Karena itu, wajarlah Daud berdoa agar
dituntun oleh Roh-Nya dan memohon agar Roh itu tidak pernah meninggalkannya
(Mzm 143:10). Kehadiran Roh dalam diri Daud merupakan hal yang sangat penting.
Karena itu, ketika Daud menyadari dosa perzinahannya dengan Betsyeba, yang
paling dia sesalkan bukan nama baiknya. Atau kehilangan berkat Allah atau karena
79
Ibid., hlm.7
34
99 34
takut akan murka Allah, sekalipun itu mungkin juga ditakutkannya. Namun yang
paling dia takutkan adalah Roh Allah akan meninggalkannya. Karena itu, dalam
pertobatan dan penyesalan Daud berseru janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang Kudus dari padaku! (Mzm 51:13)
2. Dalam Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Baru (PB), kata “pneuma” (Yunani) terdapat 220 Kali. Kata
tersebut juga bisa berarti angin (Yoh.3:8), nafas (2 Tes.2:8) dan roh Gal.5:6).80 Di
Perjanjian Baru, peranan Roh Kudus terbentang luas. Menunjukkan bahwa kehadiran Roh
Kudus ditengah jemaat-Nya sangat vital. Perjanjian Baru menunjukkan bahwa tanpa
kehadiran Roh Kudus, jemaat Allah tidak ada, dan sekiranya ada maka jemaat itu tidak
memiliki arti dan Kuasa.
Karena itu, Yesus melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem dan menyuruh
murid-murid-Nya menantikan janji Bapa. Yaitu turunnya Roh Kudus atas mereka
Barangkali ada yang bertanya: “Mengapa demikian? Bukankah Yesus telah mati
dan bangkit? Bukankah seharusnya berita tersebut harus segera diberitakan kepada
dunia agar mereka percaya dan diselamatkan? Lalu mengapa harus ‘membuang’
waktu dan menunggu turunnya Roh Kudus? Jawabnya: Sebab tanpa kehadiran
Roh Kudus dalam diri mereka, pemberitaan mereka sia-sia, tidak akan
menghasilkan orang-orang yang bertobat.81
Hal itu semakin jelas dari penegasan Yesus: “Tetapi kamu akan menerima Kuasa
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem,
Dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (KPR 1:8).
a. Melalui Kehidupan Yesus
Adapun peranan Roh Kudus dalam kehidupan Yesus terlihat jelas sejak Ia
baru lahir sampai dalam pelayananNya di muka bumi ini bahkan ketika Ia juga
mengakhiri hidupNya dan kembali ke Surga.
80
Ibid., hlm.8
Ibid., hlm.10
81
35
99 35
1) Kelahiran Yesus
Di dalam kehidupan Yesus sudah terlihat pekerjaan Roh Kudus sebelum
Yesus dilahirkan. Adapun nubuat Mesianik nabi Yesaya: “Sebab itu Tuhan
sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: sesungguhnya,
seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak lakilaki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel.” (Yes.7:14). Peranan Roh Kudus
jelas disini, malaikat memberitahu Maryam bahwa bayi yang dikandung oleh
Maryam adalah dari Roh Kudus (Luk.1:35). Ketika Roh Kudus mengurapi
Yesus dalam babtisanNya di Sungai Yordan (Mat.3:16), Roh yang diberikan
kepada Yesus dalam ukuran yang tak terhingga (Yoh 3:34).
2) Di Padang Gurun
Di Padang Gurun sebelum Yesus memulai pelayananNya, Ia dibimbing
oleh Roh Kudus untuk dicobai dan mengalahkan godaan si iblis (Mat 4:16-22).
Oleh Roh Kudus Ia memakai pedang Roh dan firman (ada tertulis) untuk
mengalahkan musuh.
3) Dalam melakukan pekerjaanNya
Roh Kudus ada di dalam Yesus untuk melakukan pekerjaan dan
pelayananNya. Ia mengajar, mengabarkan Injil, dan juga menyembuhkan
orang-orang sakit serta mengusir setan (KPR 10:38)
4) Kematian dan kebangkitanNya.
Oleh bimbingan dan pengurapan Roh Kudus Yesus mati di atas kayu
salib (Ibr.9:14), Ia dibangkitkan pula oleh Roh Kudus (Rm.8:11). Ia
menghembuskan Roh Kudus kepada murid-muridNya (Yoh.20:22) Gereja
Tuhan juga hidup oleh Kuasa Roh Kudus.
36
99 36
5) Dalam Khotbah Petrus
Petrus menegaskan dalam khotbahnya bahwa Yesus diurapi oleh Roh
Kudus: “Tentang Yesus dari Nazareth: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan
Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik
sebab Allah menyertai Dia.
b. Melalui Kisah Para Rasul
Dengan jelas peranan Roh Kudus dalam kehidupan gereja mula-mula.
1) Lahirnya Gereja karena pekerjaan Roh Kudus. KPR 2 merupakan peristiwa
yang sangat penting, karena dilihat sebagai peristiwa lahirnya gereja mulamula.82 Kalau pandangan ini benar maka kehadiran Roh Kudus dalam
peristiwa tersebut sangat menonjol. Lukas menulis: “Ketika tiba hari raya
Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di suatu tempat maka penuhlah
mereka dengan Roh Kudus” (KPR 2:1-4).
2) Peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan Gereja mula-mula, serta bagaimana
gereja bertahan menghadapi pencobaan dan tantangan-tantangan. Ketika
Gereja sedang bertumbuh, satu peristiwa sedih serta menakutkan yang dicatat
Lukas pada KPR 5. Hal itu berkenaan dengan Ananias dan Safira yang
menjual sebidang tanah. Ketika mereka berdua berbohong dengan menahan
sebagian dari hasil penjualan dari tanah itu, dan sebagian lagi dipersembahkan
kepada Para rasul, hal itu diketahui Petrus (KPR 5:2,8). Petrus menegur
mereka, sambil menegaskan Pribadi Roh Kudus: “Ananias, mengapa hatimu
dikuasai iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus, menahan sebagian dari
hasil penjualan tanah itu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai
82
Ibid., hlm.12
37
99 37
Allah” (KPR 5:3-4). Lukas kemudian mencatat: “Ketika mendengar perkataan
itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan
semua orang yang mendengar hal itu (KPR 5:5).
c.
Melalui Kehidupan Orang Kristen
Kamu akan menerima Kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu (KPR
1:8a). Setiap orang yang percaya atau pengikut Kristus (Kristen) sudah
mempunyai Kuasa atas musuh, kesakitan, kemiskinan, dosa, dan kegagalan jika
Roh Kudus yang ada dalam kehidupannya. Perhatikan makna ayat di atas:
“Kamu akan menerima Kuasa, kalau Roh Kudus ke atas kamu” Sesungguhnya
Roh Kudus sudah ada di dalam hidup orang percaya ketika mengaku Yesus
sebagai Tuhan dan Juru selamatnya.
Donald Guthrie, dalam bukunya “New Testamen Theology” meyebut
beberapa hal pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya.83
1). Adopsi
Apa yang terjadi ketika seseorang percaya dan menerima Tuhan Yesus
dalam hidupnya? Yohanes menulis bahwa mereka akan menjadi anak-anak
Allah (Yoh.1:12). Demikian juga Rasul Paulus menulis bahwa mereka yang
percaya kepadaNya akan diangkat menjadi anak-anak Allah. “Dan karena
kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati
kita, yang berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’ “(Gal.4:6). Jadi disini jelas bahwa Roh
Kudus mengadopsi orang percaya menjadi anak-anak Allah Bapa di Surga.
Sesungguhnya ini adalah suatu mujizat yang sangat besar dimana orang
berdosa diangkat menjadi anak-anak Allah, pencipta semesta alam.
83
Ibid., hlm. 15
38
99 38
2) Memberi Kuasa
Setelah Roh Kudus mengadopsi orang percaya menjadi anak-anak
Allah, Roh yang sama terus bekerja dalam diri mereka dimampukan untuk
hidup sesuai dengan statusnya, sebagai
anak-anak Allah tersebut. Lukas
mencatat kalimat Tuhan Yesus sesaat sebelum Yesus meninggalkan muridmuridNya dan kembali ke Surga. “Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau
Roh Kudus turun ke atas kamu” (KPR.1:8).
3) Pertumbuhan
Ciri kehidupan adalah Pertumbuhan. Setiap bayi yang baru lahir pasti
bertumbuh semakin besar. Hanya bayi yang tidak hiduplah yang tidak
bertumbuh. Bayi yang sakit pun tetap memiliki pertumbuhan, sekalipun
munghkin terlambat pertumbuhannya. Demikian juga bayi rohani. Setiap
yang mengaku dirinya anak-anak Allah harus bertumbuh. Untuk itulah Allah
mengutus RohNya berdiam tinggal dalam hati orang percaya.
Adapun jenis-jenis pertumbuhan gereja adalah sebagai berikut:
a) Pertumbuhan internal (berkualitas)
Pertumbuhan internal adalah pertumbuhan rohani orang-orang
Kristen yang sudah menjadi anggota Tubuh Kristus.84 Melalui
pertumbuan itu mereka belajar mengasihi Allah dengan lebih
mendalam, beribadah dengan lebih bersemangat, berdoa lebih
bersungguh-sungguh,
bersaksi
dengan
lebih
efektif,
saling
mempedulikan dengan kasih yang lebih besar, menelaah firman Allah
84
Wagner, op.cit., hlm.197
39
99 39
dengan lebih cerdas, serta menunjukkan sifat-sifat baik Kristiani
lainnya yang mencerminkan kedewasaan Kristen.
Pertumbuhan internal atau kualitas ini adalah prasyarat untuk jenisjenis pertumbuhan lainnya, oleh sebab orang-orang Kristen yang
dewasalah yang merupakan alat yang dipakai oleh Allah untuk
menjangkau orang lain bagi Kristus dan merangkul mereka dalam
persekutuan orang-orang percaya
b) Pertumbuhan ekspansi (berkuantitas).
Pertumbuhan ekspansi adalah: “pertumbuhan jemaat setempat
dalam keanggotaan.”85. “Inilah jenis pertumbuhan yang telah kita sebut
sebagai minat utama sebagian besar gembala gereja”. Apabila gereja
sudah berkualitas dengan sendirinya akan berkuantitas karena orangorang akan melihat di dalam gereja tersebut ada kasih Allah.
c) Pertumbuhan ekstensi.
Pertumbuhan ekstensi adalah: “pertumbuhan dengan jalan
memulai gereja-gereja baru.”86. Pertumbuhan ekstensi merupakan
bidang yang paling diabaikan untuk Pekabaran Injil pada hal
pertumbuhan ini sangat diutamakan di Indonesia khusunya mengingat
bahwa Negara Indonesia masih minoritas Kristen. Menjadikan semua
bangsa menjadi Murid Kristus itulah Amanat Agung Tuhan Yesus,
bukan mengumpulkan menjadi satu organisasi walaupun itu memang
salah satu bagian untuk mencapai visi tersebut.
85
86
Ibid., hlm.198
Ibid., hlm.198
40
99 40
d.
Melalui Gereja Tuhan
Gereja adalah kumpulan orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan
dosa kepada terang Kristus (Eklesia) atau juga disebut “Umat Milik Tuhan”.87
Gereja juga disebut sebagai organisme karena Gereja adalah tubuh Kristus yang
hidup dan dinamis haruslah selalu berkembang dan bertumbuh.
Adapun Kuasa Roh Kudus dalam gereja dapat melakukan hal-hal yang
supranatural, seperti:
1) Bersaksi tentang Kristus yang hidup
Yohanes 15:26 – Roh Penghibur bersaksi tentang Kristus.
KPR 1:8 – Kuasa Roh Kudus turun, murid-murid menjadi saksi Kristus.
2) Pertumbuhan Gereja
KPR. 2:41-47 – jumlah mereka terus bertambah.
3). Kesembuhan dan Mujizat
KPR. 3:1-10 – Ptrrus dengan Roh Kudus menyembuhkan orang lumpuh
4). Mempersatukan Gereja Tuhan
Di dalam I Kor 12 :5-23,24, Yahudi, Yunani, dan lain-lain menjadi satu
tubuh.
Hal-hal rohani bukanlah hal-hal duniawi. Doktrin-doktrin Gereja
yang dibuat oleh manusia sering merupakan tembok penghalang bagi
kemajuan gereja. Roh Kudus mendobrak semua tembok-tembok
tersebut. Roh Kudus dapat memakai gerakan oikumenis, gerakan
persekuatuan doa Injil Sepenuh (Full Gospel) untuk memulihkan
semua aliran Gereja. Kasihlah sebagai pengikat persatuan. 88
87
Ibid., hlm. 25
Ibid., hlm. 26
88
41
99 41
5). Perkembangan Gereja
Lawatan Roh Kudus tidak saja ditandai oleh pengalaman yang
bersifat subjektif seseorang atau kelompok, melainkan juga ditandai dengan
perkembangan yang objektif. Pengalaman subjektif hanya dapat dirasakan
oleh seseorang dan kelompok tertentu saja, sedangkan yang bersifat objektif
terlihat adanya perkembangan yang secara faktual dapat dibuktikan.
Perkembangan Gereja yang terjadi pada saat dipimpin oleh Rasul merupakan
bukti adanya lawatan Roh Kudus yang perkembangannya dapat disaksikan
serta dirasakan dampaknya oleh masyarakat.89
PERKEMBANGAN OBYEKTIF KARENA PEKERJAAN ROH KUDUS
Sebelum
Pentakosta
Sesudah Pentakosta
Pergerakan Misi
 Petrus
 Petrus menjadi berani  Bertambah 3000 jiwa
menyangkali
untuk bersaksi tentang
(KPR.2:41)
sebagai
imannya kepada
 Setiap hari ada jiwa baru
pengikut Yesus
Yesus (KPR.2:14;
(KPR 2:47)
(Luk.22:54-62)
4:13,31

Tidak memiliki
Kuasa Mujizat
(Luk 9:40)

Mengadakan mujizat
(KPR.2:43; 3:1-10;
5:12-16).

Orientasinya
kepada perkara
duniawi
(KPR.1:6)

Menjual hak miliknya
untuk melayani
(KPR.2:45; 4:34-37)

Menjadi lebih dari 5000
jiwa anggotanya
(KPR.4:4).

Melaksanakan
Pekabaran Injl KPR 1328)
Mendanai Misi (I
Kor.16:1-3; Fil 4:18)
Jangkauan Misi semakin
luas (KPR.12:24)


Tabel 2.2
Gereja terpanggil bukan hanya untuk percaya kepada Roh Kudus,
melainkan mengabdi kepada apa yang menjadi kehendakNya. Pengabdian kepada
89
Heruyono, op.cit., hlm.26
42
99 42
Roh Kudus akan ditandai dengan perkembangan secara objektif seperti penjelasan
dalam tabel di atas. Kebutuhan adanya manifestasi Roh Kudus dalam rangka
perkembangan gerejaNya haruslah lebih kuat daripada kekuatiran akan munculnya
aliran penyesatan. Gereja yang ingin berkembang haruslah menghilangkan
kecurigaan dan ketakutan terhadap manifestasi Roh Kudus,90 sebaliknya
mempercayai kemampuanNya dalam menghadapi siasat dan tipu daya iblis.
Tuhan menghendaki agar setiap gereja-gereja agar tetap bersatu, sebab
gereja yang adalah tubuh Kristus, pribadi orang percaya. Agar gereja dapat bersatu
harus diikat dengan kasih yang dari pada Tuhan Yesus, sebab Ia adalah Kasih itu.
e. Melalui Dunia
Roh Kudus bukan saja bekerja dalam orang-orang percaya dan dalam
gereja Tuhan tapi juga bekerja dalam dunia bagi orang yang belum percaya.
1) Roh Kudus menghalangi pertumbuhan kejahatan dan kedurhakaan
Demikianlah Rasul Paulus menegaskan dalam tulisannya: “karena secara
rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan” (II Tes.2:7). Maksud yang menahan kejahatan tersebut adalah Roh
Kudus. Kalau Roh Kudus diangkat secara total, maka dunia akan mengalami
peperangan, kejahatan, kebencian, ketakutan, dan lain-lain.
2) Roh Kudus telah datang untuk menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran
dan penghakiman (Yes.16:7-11).
90
Ibid., hlm. 27
Download