arsitektur nusantara tradisional (10.000 sm

advertisement
Arsitektur Modern Indonesia
(1940-Abad 20)
BY: Dian P.E Laksmiyanti, S.T, M.T
Arsitektur Awal Kemerdekaan
Arsitektur awal kemerdekaan berakar dari usaha pengembalian
pemerintah Hindia Belanda setelah Jepang menyerah pada tahun
1945.
Setelah bertikai selama 4 tahun (sejak tahun 1945), hubungan
Indonesia dan Belanda membaik. Mulai banyak Arsitek belanda
yang membangun project di Indonesia atau Arsitek Indonesia
yang belajar dari kaum Belanda. Beberapa orang belanda juga
masih menjadi staf pengajar di sekolah-sekolah.
 Masih muncul aliran Delft
Menggabungkan bangunan kotak dengan sistem Grid yang
memungkinkan penggunaan unsur pracetak untuk dinding luar
Arsitektur Awal Kemerdekaan
Arsitektur Modern
Kemunculan Kota Taman Tropis
Perkembangan pesat kota jajahan akhir abad ke-19 menimbulkan
kekurang tersediaan lahan untuk bangunan dan naiknya harga
tanah  Ukuran rumah dan taman warga kolonial mengecil
Hal ini menyebabkan penyebaran teratur rumah dan sarana
prasarana ke pinggiran kota
Hasrat kaum berada untuk membangun bangunan kolonial yang
luas dengan taman besar diwujudkan di pinggir pusat kota seperti
bandung, bogor, semarang, surabaya, malang, dll.
Kota2 ini gaya kolonialnya amat kiental, bahkan bandung disebut
Paris Van Java
Vila kolonial akhir abad 19 –
awal abad 20
• Jalan masuk sering diabaikan,
digantikan dengan beranda kecil
di depan rumah
• Ruang pertemuan megah tidak
muncul lagi, tergantikan oleh
bangunan seperlunya yang
mengalir
• Ada tangga menuju tempat tidur
lantai atas
• Dapur dan kamar mandi terletak di
luar
• Pembantu tidak tinggal di rumah,
namun di kampung luar
permukiman penduduk eropa
• Bangunan berdinding putih.
Pengecatan dilakukan paling tidak
setahun sekali.
Modernisme dan Gaya
Internasional
Modernisme Tahun 60-an
Program nasionalisasi yang dimulai pada tahun 1957
menyebabkan banyak pengajar belanda meninggalkan ITB yang
kemudian digantikan oleh pengajar dari Indonesia.
Banyak pengajar generasi pertama dari Indonesia yang
menempuh pendidikan di Amerika, Belanda, Jerman dan Inggris.
Pada saat itu gerakan Modernisme begitu dipuja
Modernisme dan Gaya
Internasional
Tahun 1960-an Gaya Arsitektur Modern di Indonesia mulai booming
Monas, dirancang oleh F Silaban
dan dilanjutkan oleh RM
Soedarsono pada tahun 1961
Kampus STEKPI dirancang oleh PT.
Atelier 6
Pada tahun 1966 (era orde baru) makin
banyak warga Indonesia yang menempuh
pendidikan di luar negeri.
Setelah kembali ke Indonesia mereka banyak
berlomba2 membangun bangunan tinggi
dengan gaya modern dan bentuk yang hampir
sama di setiap daerah (international style),
namun di sisi lain muncul protes dari beberapa
pihak untuk mengusung tema kontekstual
dalam rancangan
Arah Baru Gaya Baru
Pada Tahun 70-an
perekonomian Indonesia
mengalami perkembangan
pesat.
Pada masa ini sejumlah proyek
berukuran besar dibangun.
Bentuk didasarkan pada
pendekatan struktural dan
budaya
2 Kubu Arsitektur
Kelompok Pertama
Mengasah kemampuannya pada tahun 1930-an terutama menjadi staf
ahli perusahaan konstruksi milik belanda.
Mereka digolongkan menjadi “Arsitek melalui pelatihan”
Tokoh: Susilo, Suhanir, F.Silaban
Silaban Terilhami oleh Arsitek belanda Antonisse, pencetus gaya Hindia
(Indo-Eropa)
Kelompok Kedua
Merupakan Arsitek yang mengenyam pendidikan Arsitektur di ITB,
mereka rata-rata lulusan tahun 1958.
Tokoh: Suhartono, Hasan Poerbo, Ahmad Noe’man
Karakter desain kelompok kedua ini lebih terilhami oleh gaya modern
dan klasik. Menjunjung tinggi prinsip fungsionalisme belanda
Prinsip dan contoh kasus dari
kubu pertama
Strategi rancangan
Reinventing
Tradition
memadukan antara dua budaya
Contoh: Rumah F.Silaban
Konsep Rumah Silaban:
•
•
•
•
•
•
•
Rumah ini memiliki halaman yang cukup luas dengan tanaman rendah
Bangunan memanjang dengan sumbu timur-barat
Bangunan ini beratap besar dan berserambi panjang.
memiliki dua beranda, beranda depan dan belakang
Setiap ruag memiliki jendela lebih dari satu
Tidak ada ruang yang benar benar tertutup
Void untuk memantau semua aktifitas di atas
Keterkaitan terhadap iklim
Tinjauan tipologi rumah belanda, Sumber: Wiyatiningsih (2000)




Karakter / Ciri-ciri Bangunan
Sistem Spasial
Sistem Fisik
Tata ruang dipengaruhi
 Struktur beton dan
oleh pertimbangan
pasangan batu
efisiensi lahan
 Material yang
Orientasi bangunan ke
arah kanal
Hierarki ruang
berdasarkan privasi ruang 
yang tinggi
Rumah tinggal dibedakan
secara jelas dari
bangunan umum
dipergunakan merupakan
hasil teknologi modern :
besi cor, kaca timah.
Ukuran bukaan relatif
besar, tetapi sekaligus
dapat melindungi dari
udara dingin


Sistem Bentuk
Mempergunakan
bentuk-bentuk
yang simetris dan
geometris
Tidak menutup diri
terhadap pengaruh
dari luar,
cenderung
mengikuti trend
internasional.
Tinjauan tipologi bangunan tropis, Yeang 1996
• Orientasi
• Insulation and heat store
• Balcon
• Passive shading device
Tinjauan tipologi bangunan tropis, Yeang 1996
•Plan
• Window opening
•Wall
Tinjauan tipologi bangunan tropis, Yeang 1996
•Transitional space
• Relationship to the street
Tinjauan pengaruh iklim terhadap bangunan
Respon terhadap cahaya
Respon terhadap thermal
•Design rumah dengan atap tinggi
•Ubin terasso dan dinding dilapisi batu alam
•Garasi diletakkan di sisi barat
•Orientasi bangunan Utara selatan
Tinjauan pengaruh iklim terhadap bangunan
Respon terhadap agin
Download