BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berhubungan atau berkaitan dengan sistem informasi geografis (SIG) beserta komponen - komponen didalamnya. 2.1.1. Sistem Informasi Gordon (1989, p89) mendefiniskan sistem sebagai suatu kumpulan objek yang terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur. Sedangkan Rober & Michael (1991, p89) mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan dalam interaksi yang kuat maupun lemah dengan pembatas yang jelas. Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, termasuk saling berkaitannya (inter-relasi) di dalam usaha mencapai suatu tujuan atau sasaran bersama tertentu. Atau dengan perkataan lain, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan komponen sub-sistem fisik maupun non-fisik atau logika yang saling berhubungan satu sama lainnya dan bekerja sama secara baik untuk mencapai suatu tujuan. Dalam sebuah sistem komponen-komponen diorganisasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan output sebagai tujuan bersama. Hubungan yang terjadi diantara masing-masing komponen direpresentasikan oleh garis-garis dan arahnya yang bersangkutan. Sementara bentuk gambar atau simbol serta warna yang serupa akan menggambarkan atau 6 menampilkan keterkaitan yang unik diantara suatu komponen dengan komponenkomponen yang lain. Suatu sistem bisa jadi merupakan suatu kenyataan atau keterangan suatu sifat atau model logika semata. Sedangkan pengertian informasi dirumuskan oleh O'Brien (2003) sebagai data yang telah diproses atau data yang telah diproses atau data yang telah memiliki arti dan berguna untuk pengguna akhir tertentu. Sistem informasi didasarkan pada asumsi-asumsi bahwa proses perancangan dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi bagi individu-individu, serta dapat menentukan beberapa kemungkinan metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi dari data dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan pengertian mengenai informasi tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa informasi merupakan analisis dan hasil akhir dari percobaan (sintesis) terhadap data atau informasi yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk ysng sesuai dengan kebutuhan penerimanya.Sistem informasi dapat diartikan sebuah entitas atau kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika (Prahasta, 2009, p93). Dengan demikian sistem informasi merupakan sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian. 7 2.1.2. Sistem Informasi Geografis (SIG) Menurut Mustofa Bisri (Definisi Geografi, 2007) Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaan dan perbedaanya (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geographika. Kata tersebut terdiri dari kata geo (bumi atau permukaan bumi) dan graphien (melukis, mencitrakan, menjelaskan atau menuliskan). Demikian kata Eratosthenes sekitar abad ke-1 SM. Maka berdasarkan asal katanya geografi dapat diartikan sebagai pencitraan atau pelukisan bumi. Dalam arti yang lebih luas, geografi lebih sering diterima sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal balik antara keduanya. Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan permukaan bumi adalah tempat makhluk hidup yang meliputi daratan, air atau perairan dan udara atau lapian udara. Pengertian SIG selalu berkembang, bertambah dan sedikit bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. Lebih dari itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang belum terlalu lama dikembangkan, digunakan oleh berbagai bidang atau disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. Menurut Gistut (Prahasta, 2009, p117), SIG merupakan sistem yang dapat mendukung proses pengambilan keputusan (terkait aspek) spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena 8 yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap akan mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan seperti perangkat keras dan perangkat lunak. Menurut Chrisman (Prahasta, 2009, p116), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi. Menurut Basic (Prahasta, 2000, p116), SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak sistem, komputer yang memungkinkan penggunanya untuk mengelola, menganalisa dan memetakan informasi spasial serta data atributnya atau data deskriptif dengan akurasi kartografi. Berdasarkan pengertian di atas SIG dapat dipahami sebagai kumpulan data geografis (spasial) dan data dokumen (non-spasial) yang terorganisir dan dapat dimanipulasi. SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem yaitu : 1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format - format yang dapat digunakan oleh SIG. 2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain - lain. 9 3. Data Manajemen Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan diperbaiki. 4. Data Manipulation and Analysis Subsistem ini menentukan informasi - informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. 2.1.3. Komponen SIG SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umumnya juga terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat fungsional dan jaringan. Jika diuraikan, sistem informasi geografis sebagai sistem terdiri dari beberapa komponen dengan berbagai karakteristik, yaitu perangkat keras, perangkat lunak, data dan manajemen data SIG. Demikian menurut Gistut, 1994 (Prahasta, 2009 p120). SIG memiliki platform perangkat keras yang terdiri dari berbagai kelas PC Dekstop, Workstations, hingga multi-user host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan yang besar dan mempunyai kapasitas memori (RAM). yang besar. Walaupun demikian, fungsionalitas dari SIG tidak terikat secara ketat pada 10 karakteristik-karakteristik fisik perangkat keras sehingga keterbatasan memori pada suatu PC-pun dapat diatasi. SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana sistem basis datanya memegang peranan kunci. Pada beberapa permasalahan perangkat SIG, setiap sub-sistem diimplementasikan dengan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul. Dan terdapat perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi tersendiri. Elemen yang harus terdapat dalam komponen perangkat lunak SIG adalah : 1. Tool untuk melakukan input dan transformasi data Geografis. 2. Sistem Manajemen Basis Data. 3. Tool yang mendukung manipulasi Geografis, Analisa dan Visualisasi. SIG dapat menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimportnya dari format-format perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara melakukan dijitasi atau head-ups di atas tampilan layar monitor atau manual dengan menggunakan digitizer dari peta analog dan kemudian memasukkan data atributnya dari tabel-tabel atau laporan dengan menggunakan keyboard. Analisis atau pembahasan mengenai sistem-sistem informasi pada umumnya dimulai dengan deskripsi mengenai definisi secara fungsional dari data dan informasi termasuk pembahasan keterkaitan diantara keduanya. Pemahaman awal mengenai hal ini juga di dukung pemisahan antara terminologi informasi formal dan non-formal atau informal. Pembahasan mengenai atribut-atribut yang mencerminkan nilai suatu informasi dan penganalisisan bagaimana suatu informasi dapat dihasilkan dari data. 11 Selain itu SIG memiliki komponen manajemen data. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian atau kesesuaian dengan deskripsi pekerjaan yang bersangkutan yang tepat pada semua tingkatan. Berkaitan dengan keberadaan komponen-komponen SIG ini, masing-masing memiliki karakteristik biaya yang merupakan fungsi dari waktu. Data dikumpulkan dari hasil pengamatan kita terhadap dunia nyata, serta sebagai bukti atau fakta yang dapat diproses untuk memberikan arti kepada data tersebut dan mengubahnya menjadi informasi. Dengan memiliki rincian yang lengkap, sebuah data dapat menjadi sebuah informasi. Walaupun dalam bahasa sehari-hari antara data dan informasi terkadang sering tertukar penggunaanya, tapi sebenarnya dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara keduanya. 2.1.4. Keuntungan Penggunaan SIG SIG yang disajikan pada peta konvensional boleh jadi merupakan informasi yang murah dari segi biaya, namun peta tersebut sudah dimanipulasi untuk memudahkan pembacaan sehingga mengurangi bahkan tidak menampilkan keasliannya. SIG menyimpan data seperti apa adanya, sesuai dengan ukuran aslinya. Data keruangan yang dimiliki SIG disimpan dalam bentuk digital menggunakan media penyimpanan digital berkapasitas besar. Menurut Yousman (Geografi 3, 2004, p67), beberapa keuntungan penggunaan SIG adalah : a. SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail atau tema yang diinginkan, menggabungkan suatu kumpulan data dengan kumpulan data 12 lainnya, melakukan perbaikan data, serta melakukan pemodelan dan menganalisis suatu keputusan dengan lebih cepat. b. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi-informasi tertentu. Peta-peta tematik tersebut dapat dibuat dari peta-peta yang sudah ada sebelumnya, hanya dengan memanipulasi atribut-atributnya. c. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan Bumi ke dalam beberapa lapisan data spasial. Dengan penggunaan konsep lapisan dalam pemodelan, permukaan Bumi dapat direkonstuksi kembali atau dirancang dalam bentuk tiga dimensi berdasarkan data ketinggiannya. Adapun manfaat dari SIG dapat berbeda-beda disesuaikan dengan fungsi dan bidang pekerjaan yang menggunakan SIG sebagai acuan. Beberapa manfaat SIG yang dapat diterapkan di segala bidang yaitu : a. SIG memudahkan pengguna dalam melihat fenomena di muka bumi dengan perspektif yang lebih baik. b. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta dan data statistik. c. SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat. d. SIG juga mengakomodasi data dinamis serta penyediannya secara tepat waktu. e. Informasi yang dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan kewilayahan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi data keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam. 13 f. SIG dapat menghemat waktu dalam produksi peta, proses pembaharuan peta dan ruang penyimpanan data. g. SIG dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan hingga menghasilkan perencanaan yang lebih baik pada suatu organisasi. 2.2. Data Spasial Data Spasial adalah data yang memiliki refensi atau penjelasan tentang ruang kebumian. Secara konseptual, terdapat dua model data spasial yaitu raster dan vektor. Meskipun demikian, dengan perkembangan teknologi yang terus maju, implementasi data spasial sudah berkembang jauh. Pada mulanya, setiap perangkat SIG memiliki data spasial dengan format tersendiri, tetapi dengan banyaknya jenis format-format tertentu, dipublikasikannya secara luas beberapa spesifikasi format data spasial dan diakuinya format tersebut sebagai standar (Prahasta, 2009 p251). 1. Data Raster Model data raster bertugas untuk menampilkan, menempatkan dan menyimpan konten data spasial dengan menggunakan struktur seperti matriks atau susunan pixel yang membentuk suatu grid atau segi-empat. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tunggal tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik seperti disudut grid (segi-empat), dipusat grid atau ditempat lainnya. Model data raster dapat memberikan informasi spasial mengenai apa yang terjadi dalam bentuk gambaran yang digeneralisasi atau dikuantitaskan oleh sensitivitas sensorsensornya. Pada model data raster, matriks atau array dapat diurutkan menurut koordinat lokalnya. Data raster dapat dikonversi ke sistem koordinat geo14 referensi dengan cara meregistrasi sistem grid raster ke sistem koordinat georeferensi yang diinginkan. Dengan demikian setiap sel pada grid memiliki posisi geo-referensi. Dengan adanya sistem georeferensi, sejumlah set data raster dapat ditata sedemikian sehingga memungkinkan dilakukan analisis spasial. Raster memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya satu sama lain. karakteristik ini biasa mencakup seperti resolusi spasial, orientasi dan zone (Prahasta, 2009 p251). 1. Resolusi spasial dapat didefinisikan sebagai dimensi linier minimum dari satuan terkecil ruang geografi (Geographic Space). Resolusi suatu data raster pada dasarnya akan merujuk pada ukuran atau luas permukaan Bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya. Makin kecil ukuran area permukaan Bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya, maka makin tinggi resolusi spasialnya. 2. Orientasi didalam sistem grid atau raster juga dibuat untuk merepresentasikan arah utara pada sistem grid. Yang paling sering dilakukan adalah mendekatkan arah utara grid dengan arah utara yang sebenarnya di titik asal sistem koordinat grid yang bersangkutan. 3. Zone layer pada peta raster merupakan sekumpulan lokasi-lokasi yang memperlihatkan nilai-nilai yang bisa diasumsikan sebagai Id atau nomor pengenal yang direpresentasikan oleh nilai-nilai pikselnya yang sama (Prahasta, 2009 p251). 15 2. Data Vektor Menurut definisi umum, vektor adalah struktur data yang digunakan untuk menyimpan data spasial. Data vektor terdiri dari garis atau lengkungan, yang di definisikan sebagai awal dan akhir sebuah titik yang bertemu yang dinamakan node. Lokasi dan topologi dari node tersebut disimpan secara ekplisit. Atributnya didefinisikan oleh batasan-batasannya atau boundary sendiri dan kurva garis digambarkan sebagai seri dari lengkungan yang saling terhubung (Prahasta, 2009 p269). Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk visualisasi atau penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan : 1. Titik (Point) Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan koordinat. Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi yang diasosiasikan dengan ‘titik’ tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan. 2. Garis (Line) Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih. 3. Poligon (Polygon) Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan titik awal dan titik akhir (arc) yang sederhana yaitu merepresentasikan setiap 16 poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y) yang membentuk segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis yang sama atau memiliki nilai koordinat yang sama (Prahasta, 2009 p269). Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau bidang poligon juga disimpan sebagai sekumpulan titik-titik yang saling terhubung, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan syarat poligon tersebur tertutup. Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di dalam menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan bersifat berkelanjutan (continue) yang memungkinkan semua posisi, panjang dan dimensi didefinisikan dengan presisi. Vektor berbasis GIS didefinisikan sebagai vektorial dari data geografis. Menurut karakteristik dari model data, objek geografis secara ekplisit digambarkan dengan karakteristik spasial yang di asosiasikan dengan aspek thematic. Dalam model data vektor : 1. Titik distrukturisasi dan disimpan (di-record) sebagai satu pasang koordinat (x,y). 2. Garis distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan. 17 3. Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis yang menutup menjadi suatu poligon (Prahasta, 2009 p269). 2.3. Pemetaan Dalam Sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berhubungan dengan peta, garis lintang dan garis bujur beserta komponennya. 2.3.1. Peta Sebuah peta secara sederhana dapat diartikan sebagai representasi grafis dari dunia nyata. Representasi ini selalu merupakan abstraksi dari realitas. Karena sifat tak terbatas alam semesta tidak mungkin untuk menangkap semua kompleksitas di dunia nyata. Peta digunakan untuk menampilkan kedua fitur budaya dan fisik lingkungan. Seni konstruksi peta disebut kartografi. Orang yang bekerja dalam bidang pengetahuan ini disebut kartografer. Pembangunan dan penggunaan peta memiliki sejarah yang panjang. Beberapa akademisi percaya bahwa peta pertama mulai ada pada abad kelima atau keenam SM. Bahkan tujuan utama dari pata pertama ini adalah untuk menyampaikan informasi. Peta pertama cukup subjektif dalam presentasi mereka dari informasi spasial. Peta menjadi lebih objektif dengan kebangkitan ilmu pengetahuan dunia barat. Penerapan metode ilmiah ke kartografi membuat peta lebih tertata dan akurat. Saat ini, seni pembuatan peta menggunakan ilmu yang cukup canggih, seperti kartografi, teknik, ilmu komputer, matematika dan psikologi. Kartografer mengklasifikasikan peta menjadi dua kategori besar: peta referensi dan peta tematik. 18 1. Peta referensi biasanya menunjukkan benda-benda buatan alam dan buatan manusia dari lingkungan geografis dengan penekanan pada lokasi. Contoh peta referensi umum meliputi peta yang ditemukan dalam atlas dan peta topografi (Pidwirny, M. 2006). 2. Peta tematik digunakan untuk menampilkan distribusi geografis dari suatu fenomena atau asosiasi spasial yang terjadi antara sejumlah fenomena. 3. Peta Topografi adalah sebuah representasi dua dimensi yang rinci dan akurat untuk benda alami buatan manusia di permukaan bumi. Peta ini digunakan untuk beberapa hal, mulai dari berkemah, berburu, memancing dan mendaki, serta untuk perencanaan kota, manajemen sumber daya dan survei. Karakteristik yang paling khas dari sebuah peta topografi adalah bahwa bentuk tiga dimensi dari permukaan bumi dimodelkan dengan menggunakan garis kontur. Garis Kontur adalah garis khayalan yang menghubungkan lokasi dari ketinggian yang sama. Kontur memungkinkan untuk mewakili puncak gunung dan kecuraman lereng pada permukaan peta dua dimensi. Peta topografi juga menggunakan berbagai simbol untuk menggambarkan kedua fitur yang dibuat alam dan manusia seperti jalan, bangunan, tambang, danau, sungai dan vegetasi. Peta topografi diproduksi oleh canadian national nopographic system (NTS) yang umumnya tersedia dalam dua dua jenis skales yang berbeda: 50.000 dan 1:250.000. Peta dengan skala 1:50.000 relatif berskala besar seluas sekitar 1000 kilometer persegi. Pada skala ini, fitur sekecil satu rumah dapat ditampilkan. Skala lebih kecil 1:250,000 peta topografi lebih merupakan jenis peta pengintai. Sebuah peta dalam skala ini dapat mencakup wilayah yang sama sebanyak enam belas dari peta yang berskala 1:50,000 (Pidwirny, M. 2006). 19 Simbol Peta Topografi : Peta topografi menggunakan simbol untuk mewakili fitur yang dibangun alam dan manusia yang ditemukan di lingkungan. Simbol yang digunakan untuk mewakili fitur dapat dibagi menjadi tiga jenis: titik, garis, dan poligon. Titik digunakan untuk menggambarkan fitur seperti jembatan dan bangunan. Garis digunakan untuk grafis menggambarkan fitur yang linier. Beberapa fitur linear umum termasuk jalan, kereta api dan sungai. Namun, kita juga perlu menyertakan representasi daerah, dalam hal lahan hutan atau lahan yang dibuka, hal ini dilakukan melalui penggunaan warna. Berikut ini adalah beberapa contoh tampilan fitur- fiturnya (Pidwirny, M. 2006). Fitur Transportasi - Jalan dan Rel Feature Name Symbol Road - hard surface, all season Road - hard surface, all season Road - loose or stabilized surface, all season Road - loose surface, dry weather Rapid transit route, road 20 Road under construction Vehicle track or winter road Trail or portage Traffic circle Highway route number Gambar 2.3.1.1 Simbol Peta Topografi 2.3.2. Posisi Lokasi Pada Peta (Garis Lintang dan Bujur) Sebagian besar peta memungkinkan kita untuk menentukan lokasi titik-titik pada permukaan bumi menggunakan sistem koordinat. Dua jenis sistem koordinat saat ini umum digunakan dalam geografi, yaitu sistem koordinat geografis dan rectangular (Cartesian) sistem koordinat. Sistem koordinat geografis mengukur lokasi dari dua hal, meskipun fakta bahwa lokasi dijelaskan untuk permukaan tiga dimensi. Dua hal yang digunakan untuk menentukan lokasi keduanya relatif diukur terhadap sumbu kutub bumi. Kedua ukuran yang digunakan dalam sistem koordinat geografis disebut lintang dan bujur. Gambar 2.3.2.1 Gambar Garis Lintang dan Bujur 21 Untuk menemukan suatu tempat secara tepat di permukaan bumi biasanya digunakan garis geografi yang diakui secara international. Garis geografi tersebut terdiri atas 2 macam yaitu: garis lintang dan garis bujur (Winarno, 2006, p7). a. Garis Lintang Mengukur posisi utara-selatan dari lokasi pada relatif permukaan bumi ke titik yang ditemukan di pusat Bumi. Titik sentral juga terletak di poros bumi atau rotasi kutub. Khatulistiwa adalah titik awal untuk pengukuran lintang. Khatulistiwa memiliki nilai nol derajat. Sebuah garis lintang atau paralel 30 ° Utara memiliki sudut yaitu 30 ° utara dari pesawat diwakili oleh khatulistiwa. Nilai maksimum yang dapat mencapai garis lintang bisa berupa 90 ° Utara atau Selatan. Garis-garis lintang tersebut sejajar dengan sumbu rotasi bumi. Gambar 2.3.2.2 Gambar Garis Lintang 22 b. Garis Bujur Garis bujur berfungsi mengukur posisi barat-timur dari lokasi di permukaan bumi relatif terhadap busur lingkaran yang disebut meridian perdana. Posisi meridian perdana ditentukan oleh kesepakatan internasional untuk menjadi in-line dengan lokasi pengamatan mantan astronomi di Greenwich, Inggris. Karena lingkar bumi mirip dengan lingkaran, maka diputuskan untuk mengukur bujur dalam derajat. Jumlah derajat yang ditemukan di lingkaran adalah 360. Meridian Perdana memiliki nilai nol derajat. Nilai maksimum yang dimiliki meridian bujur adalah 180 ° yang merupakan jarak setengah lingkaran. Meridian ini disebut Garis Tanggal Internasional (Pidwirny, M. 2006). Kombinasi antara garis lintang dan garis bujur ini sangat berguna untuk menentukan suatu lokasi yang ada di permukaan bumi. Selain dua cara diatas terdapat salah satu cara lagi untuk menentukan lokasi pada peta, yaitu dengan cara universal transverse mercator system (UTM). c. Universal Transverse Mercator System (UTM) Metode lain yang umum digunakan untuk menggambarkan lokasi di bumi adalah UTM sistem grid. Sistem koordinat rectangular ini adalah metrik, menggabungkan meter sebagai satuan dasar pengukuran. UTM juga menggunakan sistem proyeksi transverse mercator untuk model permukaan bola bumi ke sebuah bidang dua dimensi. Sistem UTM membagi permukaan bumi menjadi 60 - enam zona derajat bujur lebar yang berjalan utara-selatan. Zona ini mulai di line date international dan secara berurutan di nomori ke arah timur. Setiap zona membentang dari 84 Utara ° 23 sampai 80 ° Selatan . Di tengah masing-masing zona ini adalah pusat meridian. Lokasi diukur dalam zona ini dari asal yang salah yang ditentukan relatif terhadap persimpangan khatulistiwa dan meridian pusat untuk setiap zona. Gambar 2.3.2.3 Gambar UTM 2.3.3. Arah Pada Peta Adalah hal yang sulit untuk mengukur arah pada peta karena distorsi yang dihasilkan oleh sistem proyeksi. Namun, distorsi ini cukup kecil di peta dengan skala yang lebih besar dari 1:125,000. Arah biasanya diukur relatif terhadap lokasi kutub ktara atau kutub selatan. Arah yang ditentukan dari lokasi tersebut dikatakan relatif ke utara atau ke selatan . Kutub magnet juga dapat digunakan untuk mengukur arah. Namun, titik-titik di Bumi berada di titik spasial yang berbeda dari kutub utara geografis dan kutub selatan. Kutub utara magnetik terletak di 78,3 ° utara, 104.0 ° barat dekat Ellef Ringnes Island, Kanada. Di belahan Selatan, kutub magnetik selatan terletak di Commonwealth Day, Antartika dan memiliki lokasi geografis 65 ° Selatan, 139 ° timur. 24 Kutub magnet juga tidak tetap selalu ada dan selalu ada untuk menggeser posisi spasial mereka. Di lapangan, arah fitur sering ditentukan oleh kompas magnetik yang mengukur sudut relatif terhadap magnetik utara. Menggunakan diagram deklinasi yang ditemukan pada peta, individu dapat mengkonversi bidang pengukuran arah magnetik mereka ke arah yang relatif baik itu grid atau ttue north. Arah kompas dapat digambarkan dengan menggunakan salah satu sistem azimut atau sistem bantalan. Sistem menghitung azimuth arah dalam derajat lingkaran penuh. Sebuah lingkaran penuh memiliki 360 derajat. Dalam sistem azimut, utara memiliki arah baik 0 atau 360 °. Timur dan barat memiliki azimuth 90 ° dan 270 °, masing-masing. Selatan memiliki azimut 180 ° . Gambar 2.3.3 Gambar Arah Pada Peta Sistem azimuth untuk pengukuran arah adalah berdasarkan didasarkan pada 360 derajat yang ditemukan di lingkaran penuh. Ilustrasi menunjukkan sudut terkait dengan poin kardinal utama dari kompas. Perhatikan bahwa sudut yang ditentukan searah jarum jam dari utara (Pidwirny, M. 2006). 25 2.3.4. Komponen Peta Menurut Yusman Hestiyanto (Geografi 3, 2006, p6), peta terdiri dari sembilan komponen, yaitu : 1. Judul Peta Peta perlu di cantumkan judul untuk memberikan identitas yang mencerminkan isi peta. Judul dapat diletakkan di sebelah kiri, tengah, atau di sebelah kanan atas peta dengan tidak mengganggu peta utama. 2. Mata Angin (Petunjuk Arah) Mata angin harus dicantumkan dalam peta untuk mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta. Mata angin biasanya diletakkan di tempat yang kosong bergantung pada posisi peta ataupun ruang yang memungkinkan sehingga memberi kesan menarik. 3. Skala Peta (Map Scale) Peta sangat jarang ditarik pada skala yang sama dengan dunia nyata. Sebagian besar peta dibuat pada skala yang jauh lebih kecil dari bidang permukaan yang sebenarnya. Jumlah penurunan yang telah terjadi biasanya diidentifikasi di suatu tempat pada peta. Pengukuran ini sering disebut sebagai skala peta. Berikut ini adalah rumus matematika untuk skala peta : 26 Pada kebanyakan peta, skala peta diwakili oleh suatu fraksi sederhana atau rasio. Jenis deskripsi skala peta disebut dengan fraksi representatif. Misalnya peta di mana satu unit (sentimeter, meter, inci, kilometer, dll) pada ilustrasi mewakili 1.000.000 unit-unit yang sama pada permukaan yang sebenarnya di permukaan bumi akan memiliki sebagian kecil fraksi dari perwakilan 1/1, 000,000 (fraksi) atau 1 : 1.000.000 (rasio). Skala juga dapat digambarkan pada peta melalui pernyataan verbal. Misalnya 1:1.000.000 dapat secara verbal digambarkan sebagai "1 cm di peta sama dengan 10 kilometer di permukaan bumi" atau "1 inci mewakili sekitar 16 mil". Sebagian besar peta juga menggunakan skala grafis untuk menggambarkan hubungan jarak antara peta dan dunia nyata. Dalam skala grafis, ilustrasi digunakan untuk menggambarkan jarak di peta dalam satuan umum dari pengukurannya. Skala grafis cukup berguna karena mereka dapat digunakan untuk mengukur jarak pada peta dengan cepat. Peta sering digambarkan, dalam arti relatif, sebagai skala kecil atau skala besar. Contoh : Gambar 2.3.4 Gambar Skala Peta 27 Tiga ilustrasi tersebut menggambarkan hubungan antara skala peta dan ukuran area tanah yang ditunjukkan pada tiga skala peta yang berbeda. Peta di sebelah kiri memiliki skala terkecil, sedangkan peta di sebelah kanan memiliki skala terbesar. Perhatikan apa yang terjadi pada jumlah daerah yang diwakili dalam peta ketika skala berubah. Sebuah penggandaan skala (1:100.000 ke 1:50.000 dan 1:50.000 ke 1:25,000) menyebabkan area yang ditunjukkan pada peta yang akan dikurangi menjadi 25% atau seperempat (Pidwirny, M. 2006). 4. Simbol Simbol merupakan tanda yang menggambarkan kenampakan atau objek dan letaknya di permukaan bumi dalam peta. Adanya simbol menyebabkan peta dapat dibaca dan dimengerti. Simbol- symbol harus digambarkan secara jelas dan diberi warna. 5. Legenda Legenda menjadi kunci untuk membaca peta karena berisi keterangan simbolsimbol yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di bagian kiri atau kanan bawah peta di sebelah dalam garis tepi. 6. Garis Astronomis Garis Astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur. Garis-garis tersebut berguna untuk mengetahui posisi suatu objek pada peta (Hestiyanto, 2006, p7). 7. Garis Tepi Garis tepi merupakan garis untuk membatasi ruang peta, umumnya berbentuk persegi empat. 28 8. Sumber Peta Sumber peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan pengguna bahwa peta tersebut berasal dari instansi atau lembaga yang berkompeten dalam pembuatan peta. Contohnya: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Jawatan Topografi Angkatan Darat dan Badan Petahanan Nasional. 9. Tahun Pembuatan Tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta itu dibuat. Tahun pembuatan peta penting untuk dicantumkan khususnya pada peta yang sifat datanya selalu mengalami perubahan. 2.4. Basis Data (Database) Dalam Sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berhubungan atau berkaitan dengan basis data beserta komponen - komponen didalamnya. 2.4.1. Pengertian Basis Data Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Menurut Connolly dan Begg (2004, p20), data bertindak sebagai penghubung antara komponen mesin dan pengguna. Database berisi data operasional dan metadata (data tentang data). 29 Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan saling berbagi serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Basis data merupakan sebuah penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh pemakai dan departmen secara simultan (Connolly, 2002, p14 - 15.) Teknologi basis data menawarkan keuntungan penyimpanan data dalam format yang fleksibel. Hal ini memungkinkan karena basis data didefinisikan secara terpisah dari sistem informasi dan program-program aplikasi yang akan menggunakan basis data. Teknologi basis data menyediakan skalabilitas superior, dalam arti basis data dan sistem yang menggunakannya dapat ditingkatkan atau dikembangkan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan perubahan pada sebuah organisasi. Disisi lain, teknologi basis data lebih kompleks daripada teknologi file. dibutuhkan perangkat lunak khusus yang disebut database management system (DBMS). sekalipun DBMS masih sedikit lebih lambat daripada teknologi file yaitu kumpulan record yang serupa, namun batasan performa tersebut makin tidak jelas. Dimana yang dimaksud record adalah kumpulan field yang disusun dalam format yang telah ditetapkan sebelumnya(Jeffery et al, 2004 p520 - 521 System Analysis and Design Methods). DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang mengizinkan pengguna untuk mendifinisikan,membuat, mengatur dan memelihara akses ke database(Connolly&Begg, 2004, p16). Menurut McLeod dan Schell (2004, p196), DBMS adalah aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur basis data, hubungan antar-data dalam basis data, serta berbagai formulir laporan yang berkaitan dengan basis data tersebut. 30 Pada basis data terdapat simpanan unit terkecil dari data yang disebut Field. Pada field terdapat primary key dan foreign key (Jeffery et al, 2004 p520 - System Analysis and Design Methods). a) Primary Key adalah sebuah field yang nilai-nilainya mengidentifikasikan satu dan hanya satu record pada sebuah file. b) Foreign Key sebuah pointer (penunjuk) ke record dari sebuah file lain pada sebuah basis data. 2.5. Statechart Diagram Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Gambar 2.3.5 Gambar Statechart Diagram 31 2.5.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ERD adalah pendekatan top-down untuk mendesain basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi data yang penting, yang disebut sebagai entitas dan hubungan antara data harus digambarkan (Connolly, 2002, p330). Entity relationship model digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut ERD sebuah diagram ERD tersusun atas tiga komponen, yaitu: • Entitas (Entity) adalah objek-objek dasar yang terkait didalam sistem. • Attribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. • Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity yang keterangannnya perlu disimpan dalam basis data (Martin, 1975). Batasan utama dalam relasi disebut multiplicity. Multiplicity adalah jumlah kejadian yang mungkin muncul dari entitas satu ke entitas lainnya yang memiliki hubungan khusus. Hubungan yang paling umum adalah berpasangan (Connolly, 2002, p344 - p348), seperti : 1. one-to-one (1 : 1) Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas di B. 32 2. one-to-many (1 : *) Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas di B dan sebuah entitas di B dan sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entitas di A. 3. many-to-many(* : *) Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di B dan sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di A. 2.5.2. Data Flow Diagram (DFD) DFD adalah suatu gambaran garis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data melalui suatu proses saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan antar elemen proses, aliran data dan penyimpanan data (McLeod,2004,p171). 1. Terminate Gambar 2.5.2.1 Simbol Terminate Terminator yaitu suatu unit kerja atau jabatan atau sejenisnya yang berada diluar sistem tetapi memberi keputusan atas pemberian atau penerimaan data dari sistem secara langsung. 33 2. Proses Gambar 2.5.2.2 Simbol Proses Proses adalah suatu tindakan yang akan diambil terhadap data yang masuk.Proses diberikan identifikasi (nomor) agar mempermudah sekuen untuk diagram detilnya. 3. Alur Data Gambar 2.5.2.3 Simbol Alur Data Alur data menunjukkan data terhubung dari terminator ke proses atau proses ke proses lainnya. Data yang dibawa oleh alur data harus disebutkan dan diletakkan diatas lambang alur data. 4. Penyimpanan Data atau Gambar 2.5.2.4 Simbol Penyimpanan Data Data yang akan disimpan ditempatkan ke penyimpanan data. Data yang disimpan dapat berupa data manual atau data digital. Data digital disebut file data di komputer. Alur data yang anak panahnya menuju Penyimpanan Data, kegiatannya merekam data, sehingga isi file data akan berubah. Alur data yang anak panahnya menuju ke proses dari 34 penyimpanan data, kegiatannya adalah membaca data, sehingga isi file data tidak berubah. 2.6. Teori Khusus Dalam Sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berhubungan atau berkaitan dengan interface dan tools yang digunakan user dalam geografis. 2.6.1. Interaksi Manusia Dan Komputer (IMK) Interaksi manusia dan komputer (human–computer interaction, HCI) merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi di antara pengguna dengan sistem. Sistem yang dimaksud disini tidak hanya sistem yang ada pada komputer saja tetapi juga sistem yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kendaraan, peralatan rumah tanggan dan sebagainya. Peran utama dari IMK adalah untuk menghasilkan sebuah system yang mudah digunakan, aman, efektif dan efisien (Sudarman dan Ariyus, 2007, p2). Berikut adalah delapan aturan emas dalam IMK, yaitu (Sudarman dan Ariyus, 2007, p131): 1. Konsistensi. Ciri - ciri yang konsisten dari suatu user interface yaitu dapat menghindarkan user dari keselahan di saat menggunakan suatu perintah atau fungsi untuk pertama kali. Di samping itu juga dapat mempercepat interaksi. Kekonsistenan interface bisa dicapai melalui panduan-panduan user interface yang telah ada. 35 2. Jalan pintas Memungkinkan pengguna sering untuk menggunakan jalan pintas (shortcut). Demi kemudahan dan kecepatan interaksi di dalam menggunakan suatu sistem maka sudah seharusnya bila tersedia shortcut. Shortcut sangat berguna untuk membantu user agar dapat menggunakan berbagai fungsi dengan mudah. 3. Sistem timbal balik Sistem seharusnya memberitahu pengguna segala aktivitas yang sedang berlaku atau status sistem. Status sistem menunggu input dari pengguna, memproses input, menampilkan output dan sebagainya. Dalam kasus fungsi dan operasi yang perlu diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, user interface bisa menggunakan sistem umpan balik secara simultan untuk member tahu user bahwa sistem sedang melakukan sesuatu. 4. Jalan keluar yang jelas Sistem seharusnya bisa memberikan penjelasan tentang kondisi dan solusi untuk menghindari user terperangkap dalam tampilan-tampilan yang tidak diinginkan, aktivitas atau situasi dalam berinteraksi dengan sistem. Jadi apabila pengguna melakukan kesalahan dalam memilih perintah maka seharusnya ia bisa keluar dari kesalahan tersebut tanpa ada masalah. Contohnya: dalam proses pencetakan dokumen, apabila terdapat masalah seperti kehabisan kertas, maka sistem seharusnya mengeluarkan pesan yang menunjukkan bahwa operasi tidak dapat diteruskan dan memberi peluang kepada user untuk membatalkan proses tersebut. 36 5. Pesan kesalahan yang baik Pesan kesalahan berfungsi untuk memberitahukan kesalahan dan menunjukkan situasi bahwa user berada dalam kondisi bermasalah serta membantu user untuk lebih memahami sistem. 6. Mencegah kesalahan Rekayasa interface yang baik seharusnya mampu membuat user menghindari kesalahan. Sebagai contoh, interaksi melalui menu lebih dapat menghindarkan user melakukan kesalahan dibanding interaksi yang menggunakan perintah baris. 7. Bantuan dan dokumentasi Bantuan dan dokumentasi merupakan kemudahan yang diberikan dalam kebanyakan sistem, menjelaskan cara menggunakan sistem, ciri-ciri khusus sistem dan membolehkan user untuk mengendalikan sistem dengan lebih baik. Bantuan dan dokumentasi pada suatu sistem lebih baik dibanding user manual. Bantuan dari suatu sistem membantu user untuk mempelajari sistem dengan lebih cepat dan mudah. 8. Kurangi beban ingatan user User tidak seharusnya dibebani untuk mengingat atau menghafal pada saat berinteraksi dengan sistem. Penggunaan menu dapat mengurangi beban user dibandingkan penggunaan baris perintah. Hal tersebut disebabkan karena di penggunaan baris perintah user harus menghafal banyak sintaks untuk menjalankan suatu operasi. Contohnya apabila user ingin menghapus suatu file maka user harus mengetik ‘del’ dan file yang dituju. 37 2.6.2. HyperText Prepocessor (PHP) PHP adalah salah satu bahasa pemrograman skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web-browser, program yang ditulis dengan PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web-browser. Karena pemrosesan program PHP dilakukan dilingkungan web-server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server. Oleh sebab itu, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kode PHP tidak akan terlihat pada saat user memilih perintah view source pada web-browser yang mereka gunakan.(Budi et al, 2010 , p41). Maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah dengan menggunakan PHP. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script php. PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik dan menerima cookies (Sidik, 2001, p 3-4). 2.6.3. Extensible Markup Language (XML) XML merupakan bahasa yang digunakan untuk meningkatkan fungsionalitas web, dengan menyediakan pengidentifikasian informasi secara fleksibel dan dapat diadaptasi dengan mudah. Selain itu XML merupakan format penyimpanan data standar, mudah untuk melakukan pertukaran data. XML secara umum digunakan untuk mendefinisikan bagaimana informasi secara terstruktur disimpan. XML disimpan sebagai file teks (ASCII) biasa (Sidik, 2001 , p465 - 466). 38 2.6.4. HTML HyperText Markup Language merupakan bahasa yang dikenal untuk melakukan pengemasan dan penyajian informasi dalam web. Dalam HTML kita menggunakan tag yang telah ditentukan. Tag yang merupakan bahasa mark-up, menandai dokumen memiliki elemen apa saja, kemudian bagaimana harus di tampilkan dalam browser-web (Sidik, 2001 , p465). 2.6.5. SQL Pada awalnya SQL lebih dikenal terlebih dahulu dengan nama SEQUEL (structured english query language). Akan tetapi karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, akhirnya diubah menjadi SQL.(Hartini et al, 2009, p7). 2.6.6. BTS BTS merupakan singkatan dari Base Transceiver Station merupakan komponen jaringan dari sistem komunikasi mobile yang menerima dan mengirim sinyal.sebuah BTS dikendalikan oleh pengontrol base station dan fungsinya memfasilitasi komunikasi nirkabel antara user equipment (UE) atau peralatan pengguna dan jaringan. UE merupakan perangkat yang digunakan pengguna misalnya ponsel, telepon, komputer dengan aktivitas nirkabel, wifi dan WiMAX gadget. Istilah lain dari BTS adalah radio base station (RBS), node B (pada jaringan 3G) atau juga hanya base station (BS) saja. BTS berlaku untuk semua standar komunikasi nirkabel, umumnya BTS terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan CDMA. 39 2.6.7. Google Google Inc (NASDAQ: GOOG) adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika yang menyediakan produk dan layanan yang berhubungan dengan internet, termasuk pencarian internet, cloud computing, perangkat lunak dan teknologi periklanan. Iklan dari AdWords menghasilkan pendapatan dari hampir semua keuntungan perusahaan. Perusahaan ini didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika keduanya mengikuti Stanford University. Bersama-sama, Brin dan Page memiliki sekitar 16 persen dari saham perusahaan. Google pertama kali didirikan sebagai perusahaan swasta pada tanggal 4 September 1998, dan penawaran umum perdana diikuti pada tanggal 19 Agustus 2004. Pertumbuhan yang cepat sejak penggabungan telah memicu rantai produk, akuisisi, dan kemitraan di luar inti perusahaan mesin pencari web. Perusahaan ini menawarkan perangkat lunak produktivitas online, termasuk email, sebuah office suite, dan jaringan sosial. Produk Google memperluas ke desktop juga, dengan aplikasi untuk browsing-web, foto mengorganisir, mengedit dan instant messaging. Google memimpin pengembangan sistem operasi android mobile, serta OS Google chrome browser satu- satunya sistem operasi, ditemukan di netbook khusus yang disebut chrome books. Google telah diperkirakan menjalankan lebih dari satu juta server di pusat data di seluruh dunia, dan proses lebih dari satu miliar permintaan pencarian dan sekitar dua puluh empat petabyte dibuat pengguna data setiap hari. Pada September 2009, Alexa mendaftarkan situs yang berfokus pada AS Google.com sebagai situs internet yang paling banyak dikunjungi. Google juga menempati urutan nomor dua dalam database ekuitas brand. 40 Product Google terdiri atas berbagai macam tipe yaitu: - Search tools meliputi Google Groups, Google News dan Web History. - Advertising services meliputi Google AdSense, Google AdWords dan Google Website Optimizer. - Communication and publishing tools meliputi Blogger, Google Apps dan Google+. - Development resources meliputi Google App Engine, Google Web Toolkit dan Google Code. - Map-related products meliputi Google Maps, Google Map Maker dan Google Building Maker. - Statistical tools meliputi Google Analytics, Google Insights for Search dan Google Trends. - Operating systems meliputi Android, Google Chrome OS dan Google TV. - Desktop applications meliputi Google Earth, Google Chrome dan Gmail Notifier. - Mobile web applications meliputi Gmail, Google Product Search dan Google Reader. - Mobile standalone applications meliputi YouTube app, Google Voice app dan Translate. Pada tahap ini kami akan menjelaskan lebih detail produk Google yang mengenai Google maps dan Google Earth. 41 A. Google Maps Google maps adalah layanan web pemetaan aplikasi dan teknologi yang disediakan oleh Google, yang berbasis peta pada berbagai layanan, termasuk situs Google maps, Google ride finder, Google transit, dan peta yang terdapat pada situs web pihak ketiga melalui Google maps API. Ia menawarkan peta jalan, perencana rute untuk berjalan kaki, transportasi mobil, sepeda, atau lokasi usaha bisnis publik untuk berbagai negara di seluruh dunia. Gambar satelit Google maps tidak diperbarui secara real time, mereka diperbahurui beberapa bulan atau tahun. Google maps menggunakan varian dekat dari proyeksi mercator, sehingga tidak dapat menunjukkan daerah-daerah di sekitar kutub. Google maps memberikan resolusi tinggi udara atau citra satelit untuk sebagian besar daerah perkotaan di seluruh dunia. Berbagai pemerintah telah mengeluhkan tentang potensi teroris untuk menggunakan citra satelit dalam merencanakan serangan. Google telah mengaburkan beberapa daerah untuk keamanan (kebanyakan di Amerika Serikat), termasuk daerah US Naval Observatory (tempat kediaman resmi Wakil Presiden ), dan sebelumnya Amerika Serikat Capitol dan Gedung Putih. Instalasi pemerintah terkenal lainnya, termasuk Area 51 di gurun Nevada, terlihat. Tidak semua daerah pada citra satelit tercakup dalam resolusi yang sama; daerah yang kurang penduduk biasanya mendapatkan kurang detail. Beberapa daerah mungkin dikaburkan oleh bercak awan. Meskipun Google menggunakan word satelite , sebagian besar citra resolusi tinggi dari kota - kota adalah foto udara yang diambil dari pesawat yang terbang di 800-1500 kaki bukan dari satelit, sedangkan sebagian besar sisa citra yang sebenarnya dari satelit. 42 B. Google Earth (GE) GE adalah sebuah peta dunia virtual dan program informasi geografis yang pada awalnya disebut EarthViewer 3D, dan telah dibuat oleh Keyhole, Inc, sebuah Central Intelligence Agency (CIA) perusahaan yang didanai diakuisisi oleh Google pada 2004. Google Earth tersedia dalam tiga lisensi yang berbeda, dua saat ini: Google Earth, sebuah versi gratis dengan fungsi terbatas; Google Earth Plus (dihentikan), yang termasuk fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($ 399 per tahun), yang dimaksudkan untuk penggunaan komersial. Google Earth didasarkan pada peta 3D, memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan 3D dan struktur (seperti jembatan), yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah software 3D modeling program. Pada versi sebelumnya dari Google Earth (sebelum Versi 4), bangunan 3d terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur. Meskipun ada banyak kota di Google Earth yang sepenuhnya atau sebagian 3D, lebih banyak tersedia di Galeri Earth. GE adalah sebuah perpustakaan modifikasi yang telah dibuatGoogle Earth untuk bangunan 3D . Di perpustakaan ada lebih dari sekedar modifikasi untuk bangunan 3D ada model dari gempa bumi menggunakan model Google Earth, hutan 3D, dan banyak lagi. Adapun kegunaan dari Google Earth, antara lain : Google Earth dapat digunakan untuk melihat daerah mengalami bencana luas jika Google menyediakan up-to-date gambar Seseorang dapat menjelajahi dan menempatkan penanda lokasi di Bulan, dan Mars. 43 Google Earth juga dapat berfungsi sebagai pusat pengetahuan, berkaitan lokasi pengguna. Dengan mengaktifkan pilihan tertentu, orang dapat melihat lokasi pompa bensin, restoran, museum, dan tempat umum lainnya di daerah mereka Kita juga bisa mendapatkan petunjuk menggunakan Google Earth, dengan menggunakan variabel seperti nama jalan, kota, dan perusahaan. C. Keyhole Markup Language (KML) KML singkatan dari keyhole markup language yang secara sederhana bisa diartikan sebagai format file untuk menampilkan data geografis dengan program penjelajah kebumian (Earth browser) seperti Google Earth (GE) dan Google maps(GM) atau perangkat lunak geospasial lainnya menerapkan pengkodean KML. KML bisa menyimpan obyek utama seperti titik, garis dan luasan dalam format tertentu sehingga bisa ditampilkan dengan GE dan GM. File KML ini, seperti namanya, memiliki ekstensi *.kml. KML dapat membuat tampilan lebih spesifik, seperti miring, pos dan ketinggian. 44