BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Dalam sub

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.
Teori Umum
Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang
berhubungan atau berkaitan dengan sistem informasi geografis (SIG) beserta
komponen - komponen didalamnya.
2.1.1. Sistem Informasi
Gordon (1989, p89) mendefiniskan sistem sebagai suatu kumpulan objek yang
terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur. Sedangkan Rober &
Michael (1991, p89) mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang saling
berinteraksi membentuk satu kesatuan dalam interaksi yang kuat maupun lemah dengan
pembatas yang jelas.
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, termasuk saling
berkaitannya (inter-relasi) di dalam usaha mencapai suatu tujuan atau sasaran bersama
tertentu. Atau dengan perkataan lain, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan
komponen sub-sistem fisik maupun non-fisik atau logika yang saling berhubungan satu
sama lainnya dan bekerja sama secara baik untuk mencapai suatu tujuan. Dalam sebuah
sistem komponen-komponen diorganisasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan
output sebagai tujuan bersama. Hubungan yang terjadi diantara masing-masing
komponen direpresentasikan oleh garis-garis dan arahnya yang bersangkutan. Sementara
bentuk gambar atau simbol serta warna yang serupa akan menggambarkan atau
6
menampilkan keterkaitan yang unik diantara suatu komponen dengan komponenkomponen yang lain. Suatu sistem bisa jadi merupakan suatu kenyataan atau keterangan
suatu sifat atau model logika semata.
Sedangkan pengertian informasi dirumuskan oleh O'Brien (2003) sebagai data yang
telah diproses atau data yang telah diproses atau data yang telah memiliki arti dan
berguna untuk pengguna akhir tertentu.
Sistem informasi didasarkan pada asumsi-asumsi bahwa proses perancangan dapat
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi bagi individu-individu, serta dapat
menentukan beberapa kemungkinan metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan
informasi dari data dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan.
Berdasarkan pengertian mengenai informasi tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa
informasi merupakan analisis dan hasil akhir dari percobaan (sintesis) terhadap data atau
informasi yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk ysng sesuai dengan kebutuhan
penerimanya.Sistem informasi dapat diartikan sebuah entitas atau kesatuan formal yang
terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika (Prahasta, 2009, p93).
Dengan demikian sistem informasi merupakan sekumpulan komponen-komponen
yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses
pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian.
7
2.1.2. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Menurut Mustofa Bisri (Definisi Geografi, 2007) Geografi adalah ilmu tentang
lokasi serta persamaan dan perbedaanya (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan
manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu
geographika. Kata tersebut terdiri dari kata geo (bumi atau permukaan bumi) dan
graphien (melukis, mencitrakan, menjelaskan atau menuliskan). Demikian kata
Eratosthenes sekitar abad ke-1 SM. Maka berdasarkan asal katanya geografi dapat
diartikan sebagai pencitraan atau pelukisan bumi.
Dalam arti yang lebih luas, geografi lebih sering diterima sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal balik
antara keduanya. Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan permukaan
bumi adalah tempat makhluk hidup yang meliputi daratan, air atau perairan dan udara
atau lapian udara.
Pengertian SIG selalu berkembang, bertambah dan sedikit bervariasi. Hal ini terlihat
dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. Lebih dari
itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang belum terlalu lama
dikembangkan, digunakan oleh berbagai bidang atau disiplin ilmu, dan berkembang
dengan cepat.
Menurut Gistut (Prahasta, 2009, p117), SIG merupakan sistem yang dapat
mendukung proses pengambilan keputusan (terkait aspek) spasial dan mampu
mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena
8
yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap akan mencakup metodologi dan
teknologi yang diperlukan seperti perangkat keras dan perangkat lunak.
Menurut Chrisman (Prahasta, 2009, p116), SIG adalah sistem yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi dan lembaga yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan
informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
Menurut Basic (Prahasta, 2000, p116), SIG adalah kombinasi perangkat keras dan
perangkat lunak sistem, komputer yang memungkinkan penggunanya untuk mengelola,
menganalisa dan memetakan informasi spasial serta data atributnya atau data deskriptif
dengan akurasi kartografi.
Berdasarkan pengertian di atas SIG dapat dipahami sebagai kumpulan data geografis
(spasial) dan data dokumen (non-spasial) yang terorganisir dan dapat dimanipulasi. SIG
dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem yaitu :
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data
spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung
jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format - format yang dapat
digunakan oleh SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti
tabel, grafik, peta dan lain - lain.
9
3. Data Manajemen
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam
sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan
diperbaiki.
4. Data Manipulation and Analysis
Subsistem ini menentukan informasi - informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.1.3. Komponen SIG
SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umumnya juga
terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat fungsional dan
jaringan. Jika diuraikan, sistem informasi geografis sebagai sistem terdiri dari beberapa
komponen dengan berbagai karakteristik, yaitu perangkat keras, perangkat lunak, data
dan manajemen data SIG. Demikian menurut Gistut, 1994 (Prahasta, 2009 p120).
SIG memiliki platform perangkat keras yang terdiri dari berbagai kelas PC Dekstop,
Workstations, hingga multi-user host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara
bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, tersebar, berkemampuan tinggi,
memiliki ruang penyimpanan yang besar dan mempunyai kapasitas memori (RAM).
yang besar. Walaupun demikian, fungsionalitas dari SIG tidak terikat secara ketat pada
10
karakteristik-karakteristik fisik perangkat keras sehingga keterbatasan memori pada
suatu PC-pun dapat diatasi.
SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana
sistem basis datanya memegang peranan kunci. Pada beberapa permasalahan perangkat
SIG, setiap sub-sistem diimplementasikan dengan perangkat lunak yang terdiri dari
beberapa modul. Dan terdapat perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program
(*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi tersendiri.
Elemen yang harus terdapat dalam komponen perangkat lunak SIG adalah :
1. Tool untuk melakukan input dan transformasi data Geografis.
2. Sistem Manajemen Basis Data.
3. Tool yang mendukung manipulasi Geografis, Analisa dan Visualisasi.
SIG dapat menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak
langsung dengan cara mengimportnya dari format-format perangkat lunak SIG yang lain
maupun secara langsung dengan cara melakukan dijitasi atau head-ups di atas tampilan
layar monitor atau manual dengan menggunakan digitizer dari peta analog dan kemudian
memasukkan data atributnya dari tabel-tabel atau laporan dengan menggunakan
keyboard. Analisis atau pembahasan mengenai sistem-sistem informasi pada umumnya
dimulai dengan deskripsi mengenai definisi secara fungsional dari data dan informasi
termasuk pembahasan keterkaitan diantara keduanya. Pemahaman awal mengenai hal ini
juga di dukung pemisahan antara terminologi informasi formal dan non-formal atau
informal. Pembahasan mengenai atribut-atribut yang mencerminkan nilai suatu
informasi dan penganalisisan bagaimana suatu informasi dapat dihasilkan dari data.
11
Selain itu SIG memiliki komponen manajemen data. Suatu proyek SIG akan berhasil
jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian atau
kesesuaian dengan deskripsi pekerjaan yang bersangkutan yang tepat pada semua
tingkatan. Berkaitan dengan keberadaan komponen-komponen SIG ini, masing-masing
memiliki karakteristik biaya yang merupakan fungsi dari waktu. Data dikumpulkan dari
hasil pengamatan kita terhadap dunia nyata, serta sebagai bukti atau fakta yang dapat
diproses untuk memberikan arti kepada data tersebut dan mengubahnya menjadi
informasi. Dengan memiliki rincian yang lengkap, sebuah data dapat menjadi sebuah
informasi. Walaupun dalam bahasa sehari-hari antara data dan informasi terkadang
sering tertukar penggunaanya, tapi sebenarnya dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan
yang jelas antara keduanya.
2.1.4. Keuntungan Penggunaan SIG
SIG yang disajikan pada peta konvensional boleh jadi merupakan informasi yang
murah dari segi biaya, namun peta tersebut sudah dimanipulasi untuk memudahkan
pembacaan sehingga mengurangi bahkan tidak menampilkan keasliannya. SIG
menyimpan data seperti apa adanya, sesuai dengan ukuran aslinya. Data keruangan yang
dimiliki SIG disimpan dalam bentuk digital menggunakan media penyimpanan digital
berkapasitas besar.
Menurut Yousman (Geografi 3, 2004, p67), beberapa keuntungan penggunaan SIG
adalah :
a. SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail atau tema yang
diinginkan, menggabungkan suatu kumpulan data dengan kumpulan data
12
lainnya,
melakukan
perbaikan
data,
serta
melakukan
pemodelan
dan
menganalisis suatu keputusan dengan lebih cepat.
b. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan untuk
menampilkan informasi-informasi tertentu. Peta-peta tematik tersebut dapat
dibuat dari peta-peta yang sudah ada sebelumnya, hanya dengan memanipulasi
atribut-atributnya.
c. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di
permukaan Bumi ke dalam beberapa lapisan data spasial. Dengan penggunaan
konsep lapisan dalam pemodelan, permukaan Bumi dapat direkonstuksi kembali
atau dirancang dalam bentuk tiga dimensi berdasarkan data ketinggiannya.
Adapun manfaat dari SIG dapat berbeda-beda disesuaikan dengan fungsi dan
bidang pekerjaan yang menggunakan SIG sebagai acuan.
Beberapa manfaat SIG yang dapat diterapkan di segala bidang yaitu :
a. SIG memudahkan pengguna dalam melihat fenomena di muka bumi dengan
perspektif yang lebih baik.
b. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan dan penayangan data
spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto
udara, peta dan data statistik.
c. SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat.
d. SIG juga mengakomodasi data dinamis serta penyediannya secara tepat waktu.
e. Informasi
yang
dihasilkan
SIG
merupakan
informasi
keruangan
dan
kewilayahan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi
data keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam.
13
f. SIG dapat menghemat waktu dalam produksi peta, proses pembaharuan peta dan
ruang penyimpanan data.
g. SIG dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan hingga menghasilkan
perencanaan yang lebih baik pada suatu organisasi.
2.2. Data Spasial
Data Spasial adalah data yang memiliki refensi atau penjelasan tentang ruang
kebumian. Secara konseptual, terdapat dua model data spasial yaitu raster dan vektor.
Meskipun demikian, dengan perkembangan teknologi yang terus maju, implementasi
data spasial sudah berkembang jauh. Pada mulanya, setiap perangkat SIG memiliki data
spasial dengan format tersendiri, tetapi dengan banyaknya jenis format-format tertentu,
dipublikasikannya secara luas beberapa spesifikasi format data spasial dan diakuinya
format tersebut sebagai standar (Prahasta, 2009 p251).
1. Data Raster
Model data raster bertugas untuk menampilkan, menempatkan dan menyimpan
konten data spasial dengan menggunakan struktur seperti matriks atau susunan
pixel yang membentuk suatu grid atau segi-empat. Setiap piksel atau sel ini
memiliki atribut tunggal tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik seperti
disudut grid (segi-empat), dipusat grid atau ditempat lainnya. Model data raster
dapat memberikan informasi spasial mengenai apa yang terjadi dalam bentuk
gambaran yang digeneralisasi atau dikuantitaskan oleh sensitivitas sensorsensornya. Pada model data raster, matriks atau array dapat diurutkan menurut
koordinat lokalnya. Data raster dapat dikonversi ke sistem koordinat geo14
referensi dengan cara meregistrasi sistem grid raster ke sistem koordinat georeferensi yang diinginkan. Dengan demikian setiap sel pada grid memiliki posisi
geo-referensi. Dengan adanya sistem georeferensi, sejumlah set data raster dapat
ditata sedemikian sehingga memungkinkan dilakukan analisis spasial. Raster
memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya satu sama lain.
karakteristik ini biasa mencakup seperti resolusi spasial, orientasi dan zone
(Prahasta, 2009 p251).
1. Resolusi spasial dapat didefinisikan sebagai dimensi linier minimum dari
satuan terkecil ruang geografi (Geographic Space). Resolusi suatu data raster
pada dasarnya akan merujuk pada ukuran atau luas permukaan Bumi yang
dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya. Makin kecil ukuran area
permukaan Bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya, maka
makin tinggi resolusi spasialnya.
2.
Orientasi
didalam
sistem
grid
atau
raster
juga
dibuat
untuk
merepresentasikan arah utara pada sistem grid. Yang paling sering
dilakukan adalah mendekatkan arah utara grid dengan arah utara yang
sebenarnya di titik asal sistem koordinat grid yang bersangkutan.
3.
Zone layer pada peta raster merupakan sekumpulan lokasi-lokasi yang
memperlihatkan nilai-nilai yang bisa diasumsikan sebagai Id atau nomor
pengenal yang direpresentasikan oleh nilai-nilai pikselnya yang sama
(Prahasta, 2009 p251).
15
2. Data Vektor
Menurut definisi umum, vektor adalah struktur data yang digunakan untuk
menyimpan data spasial. Data vektor terdiri dari garis atau lengkungan, yang di
definisikan sebagai awal dan akhir sebuah titik yang bertemu yang dinamakan node.
Lokasi dan topologi dari node tersebut disimpan secara ekplisit. Atributnya
didefinisikan oleh batasan-batasannya atau boundary sendiri dan kurva garis
digambarkan sebagai seri dari lengkungan yang saling terhubung (Prahasta, 2009
p269).
Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk
visualisasi atau penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
1. Titik (Point)
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan
dengan koordinat. Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi yang
diasosiasikan dengan ‘titik’ tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan
jenis titik yang bersangkutan.
2. Garis (Line)
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang
dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk
oleh dua titik koordinat atau lebih.
3. Poligon (Polygon)
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon
adalah pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan
titik awal dan titik akhir (arc) yang sederhana yaitu merepresentasikan setiap
16
poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y) yang membentuk segmen garis,
dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis yang sama atau
memiliki nilai koordinat yang sama (Prahasta, 2009 p269).
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data
vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam
model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik
terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau bidang poligon juga disimpan
sebagai sekumpulan titik-titik yang saling terhubung, tetapi dengan catatan bahwa
titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan syarat
poligon tersebur tertutup.
Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di dalam menyajikan
objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi
koordinat diasumsikan bersifat berkelanjutan (continue) yang memungkinkan
semua posisi, panjang dan dimensi didefinisikan dengan presisi. Vektor berbasis
GIS didefinisikan sebagai vektorial dari data geografis. Menurut karakteristik dari
model data, objek geografis secara ekplisit digambarkan dengan karakteristik
spasial yang di asosiasikan dengan aspek thematic.
Dalam model data vektor :
1. Titik distrukturisasi dan disimpan (di-record) sebagai satu pasang koordinat
(x,y).
2. Garis distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat
(x,y) yang berurutan.
17
3. Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan
koordinat (x,y) yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis yang
menutup menjadi suatu poligon (Prahasta, 2009 p269).
2.3. Pemetaan
Dalam Sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berhubungan
dengan peta, garis lintang dan garis bujur beserta komponennya.
2.3.1. Peta
Sebuah peta secara sederhana dapat diartikan sebagai representasi grafis dari dunia
nyata. Representasi ini selalu merupakan abstraksi dari realitas. Karena sifat tak terbatas
alam semesta tidak mungkin untuk menangkap semua kompleksitas di dunia nyata. Peta
digunakan untuk menampilkan kedua fitur budaya dan fisik lingkungan. Seni konstruksi
peta disebut kartografi. Orang yang bekerja dalam bidang pengetahuan ini disebut
kartografer.
Pembangunan dan penggunaan peta memiliki sejarah yang panjang. Beberapa
akademisi percaya bahwa peta pertama mulai ada pada abad kelima atau keenam SM.
Bahkan tujuan utama dari pata pertama ini adalah untuk menyampaikan informasi. Peta
pertama cukup subjektif dalam presentasi mereka dari informasi spasial. Peta menjadi
lebih objektif dengan kebangkitan ilmu pengetahuan dunia barat. Penerapan metode
ilmiah ke kartografi membuat peta lebih tertata dan akurat. Saat ini, seni pembuatan peta
menggunakan ilmu yang cukup canggih, seperti kartografi, teknik, ilmu komputer,
matematika dan psikologi. Kartografer mengklasifikasikan peta menjadi dua kategori
besar: peta referensi dan peta tematik.
18
1. Peta referensi biasanya menunjukkan benda-benda buatan alam dan buatan
manusia dari lingkungan geografis dengan penekanan pada lokasi. Contoh peta
referensi umum meliputi peta yang ditemukan dalam atlas dan peta topografi
(Pidwirny, M. 2006).
2. Peta tematik digunakan untuk menampilkan distribusi geografis dari suatu
fenomena atau asosiasi spasial yang terjadi antara sejumlah fenomena.
3. Peta Topografi adalah sebuah representasi dua dimensi yang rinci dan akurat
untuk benda alami buatan manusia di permukaan bumi. Peta ini digunakan untuk
beberapa hal, mulai dari berkemah, berburu, memancing dan mendaki, serta
untuk perencanaan kota, manajemen sumber daya dan survei. Karakteristik yang
paling khas dari sebuah peta topografi adalah bahwa bentuk tiga dimensi dari
permukaan bumi dimodelkan dengan menggunakan garis kontur. Garis Kontur
adalah garis khayalan yang menghubungkan lokasi dari ketinggian yang sama.
Kontur memungkinkan untuk mewakili puncak gunung dan kecuraman lereng
pada permukaan peta dua dimensi. Peta topografi juga menggunakan berbagai
simbol untuk menggambarkan kedua fitur yang dibuat alam dan manusia seperti
jalan, bangunan, tambang, danau, sungai dan vegetasi. Peta topografi diproduksi
oleh canadian national nopographic system (NTS) yang umumnya tersedia
dalam dua dua jenis skales yang berbeda: 50.000 dan 1:250.000. Peta dengan
skala 1:50.000 relatif berskala besar seluas sekitar 1000 kilometer persegi. Pada
skala ini, fitur sekecil satu rumah dapat ditampilkan. Skala lebih kecil 1:250,000
peta topografi lebih merupakan jenis peta pengintai. Sebuah peta dalam skala ini
dapat mencakup wilayah yang sama sebanyak enam belas dari peta yang berskala
1:50,000 (Pidwirny, M. 2006).
19

Simbol Peta Topografi
:
Peta topografi menggunakan simbol untuk mewakili fitur yang dibangun alam
dan manusia yang ditemukan di lingkungan. Simbol yang digunakan untuk
mewakili fitur dapat dibagi menjadi tiga jenis: titik, garis, dan poligon. Titik
digunakan untuk menggambarkan fitur seperti jembatan dan bangunan. Garis
digunakan untuk grafis menggambarkan fitur yang linier. Beberapa fitur linear
umum termasuk jalan, kereta api dan sungai. Namun, kita juga perlu
menyertakan representasi daerah, dalam hal lahan hutan atau lahan yang dibuka,
hal ini dilakukan melalui penggunaan warna. Berikut ini adalah beberapa contoh
tampilan fitur- fiturnya (Pidwirny, M. 2006).
Fitur Transportasi - Jalan dan Rel
Feature Name
Symbol
Road - hard surface, all
season
Road - hard surface, all
season
Road - loose or stabilized
surface, all season
Road - loose surface, dry
weather
Rapid transit route, road
20
Road under construction
Vehicle track or winter road
Trail or portage
Traffic circle
Highway route number
Gambar 2.3.1.1 Simbol Peta Topografi
2.3.2. Posisi Lokasi Pada Peta (Garis Lintang dan Bujur)
Sebagian besar peta memungkinkan kita untuk menentukan lokasi titik-titik pada
permukaan bumi menggunakan sistem koordinat. Dua jenis sistem koordinat saat
ini umum digunakan dalam geografi, yaitu sistem koordinat geografis dan
rectangular (Cartesian) sistem koordinat. Sistem koordinat geografis mengukur
lokasi dari dua hal, meskipun fakta bahwa lokasi dijelaskan untuk permukaan tiga
dimensi. Dua hal yang digunakan untuk menentukan lokasi keduanya relatif diukur
terhadap sumbu kutub bumi. Kedua ukuran yang digunakan dalam sistem koordinat
geografis disebut lintang dan bujur.
Gambar 2.3.2.1 Gambar Garis Lintang dan Bujur
21
Untuk menemukan suatu tempat secara tepat di permukaan bumi biasanya digunakan
garis geografi yang diakui secara international. Garis geografi tersebut terdiri atas 2
macam yaitu: garis lintang dan garis bujur (Winarno, 2006, p7).
a. Garis Lintang
Mengukur posisi utara-selatan dari lokasi pada relatif permukaan bumi ke titik
yang ditemukan di pusat Bumi. Titik sentral juga terletak di poros bumi atau rotasi
kutub. Khatulistiwa adalah titik awal untuk pengukuran lintang. Khatulistiwa
memiliki nilai nol derajat. Sebuah garis lintang atau paralel 30 ° Utara memiliki
sudut yaitu 30 ° utara dari pesawat diwakili oleh khatulistiwa. Nilai maksimum yang
dapat mencapai garis lintang bisa berupa 90 ° Utara atau Selatan. Garis-garis lintang
tersebut sejajar dengan sumbu rotasi bumi.
Gambar 2.3.2.2 Gambar Garis Lintang
22
b. Garis Bujur
Garis bujur berfungsi mengukur posisi barat-timur dari lokasi di permukaan
bumi relatif terhadap busur lingkaran yang disebut meridian perdana. Posisi meridian
perdana ditentukan oleh kesepakatan internasional untuk menjadi in-line dengan
lokasi pengamatan mantan astronomi di Greenwich, Inggris. Karena lingkar bumi
mirip dengan lingkaran, maka diputuskan untuk mengukur bujur dalam derajat.
Jumlah derajat yang ditemukan di lingkaran adalah 360. Meridian Perdana memiliki
nilai nol derajat. Nilai maksimum yang dimiliki meridian bujur adalah 180 ° yang
merupakan jarak setengah lingkaran. Meridian ini disebut Garis Tanggal
Internasional (Pidwirny, M. 2006).
Kombinasi antara garis lintang dan garis bujur ini sangat berguna untuk
menentukan suatu lokasi yang ada di permukaan bumi. Selain dua cara diatas
terdapat salah satu cara lagi untuk menentukan lokasi pada peta, yaitu dengan cara
universal transverse mercator system (UTM).
c. Universal Transverse Mercator System (UTM)
Metode lain yang umum digunakan untuk menggambarkan lokasi di bumi adalah
UTM sistem grid. Sistem koordinat rectangular ini adalah metrik, menggabungkan
meter sebagai satuan dasar pengukuran. UTM juga menggunakan sistem proyeksi
transverse mercator untuk model permukaan bola bumi ke sebuah bidang dua
dimensi. Sistem UTM membagi permukaan bumi menjadi 60 - enam zona derajat
bujur lebar yang berjalan utara-selatan. Zona ini mulai di line date international dan
secara berurutan di nomori ke arah timur. Setiap zona membentang dari 84 Utara °
23
sampai 80 ° Selatan . Di tengah masing-masing zona ini adalah pusat meridian.
Lokasi diukur dalam zona ini dari asal yang salah yang ditentukan relatif terhadap
persimpangan khatulistiwa dan meridian pusat untuk setiap zona.
Gambar 2.3.2.3 Gambar UTM
2.3.3. Arah Pada Peta
Adalah hal yang sulit untuk mengukur arah pada peta karena distorsi yang
dihasilkan oleh sistem proyeksi. Namun, distorsi ini cukup kecil di peta dengan skala
yang lebih besar dari 1:125,000. Arah biasanya diukur relatif terhadap lokasi kutub ktara
atau kutub selatan. Arah yang ditentukan dari lokasi tersebut dikatakan relatif ke utara
atau ke selatan . Kutub magnet juga dapat digunakan untuk mengukur arah. Namun,
titik-titik di Bumi berada di titik spasial yang berbeda dari kutub utara geografis dan
kutub selatan. Kutub utara magnetik terletak di 78,3 ° utara, 104.0 ° barat dekat Ellef
Ringnes Island, Kanada. Di belahan Selatan, kutub magnetik selatan terletak di
Commonwealth Day, Antartika dan memiliki lokasi geografis 65 ° Selatan, 139 ° timur.
24
Kutub magnet juga tidak tetap selalu ada dan selalu ada untuk menggeser posisi spasial
mereka. Di lapangan, arah fitur sering ditentukan oleh kompas magnetik yang mengukur
sudut relatif terhadap magnetik utara. Menggunakan diagram deklinasi yang ditemukan
pada peta, individu dapat mengkonversi bidang pengukuran arah magnetik mereka ke
arah yang relatif baik itu grid atau ttue north. Arah kompas dapat digambarkan dengan
menggunakan salah satu sistem azimut atau sistem bantalan. Sistem menghitung azimuth
arah dalam derajat lingkaran penuh. Sebuah lingkaran penuh memiliki 360 derajat.
Dalam sistem azimut, utara memiliki arah baik 0 atau 360 °. Timur dan barat memiliki
azimuth 90 ° dan 270 °, masing-masing. Selatan memiliki azimut 180 ° .
Gambar 2.3.3 Gambar Arah Pada Peta
Sistem azimuth untuk pengukuran arah adalah berdasarkan didasarkan pada 360
derajat yang ditemukan di lingkaran penuh. Ilustrasi menunjukkan sudut terkait
dengan poin kardinal utama dari kompas. Perhatikan bahwa sudut yang ditentukan
searah jarum jam dari utara (Pidwirny, M. 2006).
25
2.3.4. Komponen Peta
Menurut Yusman Hestiyanto (Geografi 3, 2006, p6), peta terdiri dari sembilan
komponen, yaitu :
1. Judul Peta
Peta perlu di cantumkan judul untuk memberikan identitas yang mencerminkan isi
peta. Judul dapat diletakkan di sebelah kiri, tengah, atau di sebelah kanan atas peta
dengan tidak mengganggu peta utama.
2. Mata Angin (Petunjuk Arah)
Mata angin harus dicantumkan dalam peta untuk mengetahui arah utara, selatan,
barat, dan timur pada peta. Mata angin biasanya diletakkan di tempat yang kosong
bergantung pada posisi peta ataupun ruang yang memungkinkan sehingga memberi
kesan menarik.
3. Skala Peta (Map Scale)
Peta sangat jarang ditarik pada skala yang sama dengan dunia nyata. Sebagian besar
peta dibuat pada skala yang jauh lebih kecil dari bidang permukaan yang sebenarnya.
Jumlah penurunan yang telah terjadi biasanya diidentifikasi di suatu tempat pada peta.
Pengukuran ini sering disebut sebagai skala peta. Berikut ini adalah rumus matematika
untuk skala peta :
26
Pada kebanyakan peta, skala peta diwakili oleh suatu fraksi sederhana atau rasio.
Jenis deskripsi skala peta disebut dengan fraksi representatif. Misalnya peta di mana satu
unit (sentimeter, meter, inci, kilometer, dll) pada ilustrasi mewakili 1.000.000 unit-unit
yang sama pada permukaan yang sebenarnya di permukaan bumi akan memiliki
sebagian kecil fraksi dari perwakilan 1/1, 000,000 (fraksi) atau 1 : 1.000.000 (rasio).
Skala juga dapat digambarkan pada peta melalui pernyataan verbal. Misalnya
1:1.000.000 dapat secara verbal digambarkan sebagai "1 cm di peta sama dengan 10
kilometer di permukaan bumi" atau "1 inci mewakili sekitar 16 mil". Sebagian besar
peta juga menggunakan skala grafis untuk menggambarkan hubungan jarak antara peta
dan dunia nyata. Dalam skala grafis, ilustrasi digunakan untuk menggambarkan jarak di
peta dalam satuan umum dari pengukurannya. Skala grafis cukup berguna karena
mereka dapat digunakan untuk mengukur jarak pada peta dengan cepat.
Peta sering digambarkan, dalam arti relatif, sebagai skala kecil atau skala besar.
Contoh :
Gambar 2.3.4 Gambar Skala Peta
27
Tiga ilustrasi tersebut menggambarkan hubungan antara skala peta dan ukuran area
tanah yang ditunjukkan pada tiga skala peta yang berbeda. Peta di sebelah kiri memiliki
skala terkecil, sedangkan peta di sebelah kanan memiliki skala terbesar. Perhatikan apa
yang terjadi pada jumlah daerah yang diwakili dalam peta ketika skala berubah. Sebuah
penggandaan skala (1:100.000 ke 1:50.000 dan 1:50.000 ke 1:25,000) menyebabkan
area yang ditunjukkan pada peta yang akan dikurangi menjadi 25% atau seperempat
(Pidwirny, M. 2006).
4. Simbol
Simbol merupakan tanda yang menggambarkan kenampakan atau objek dan letaknya
di permukaan bumi dalam peta. Adanya simbol menyebabkan peta dapat dibaca dan
dimengerti. Simbol- symbol harus digambarkan secara jelas dan diberi warna.
5. Legenda
Legenda menjadi kunci untuk membaca peta karena berisi keterangan simbolsimbol yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di bagian kiri atau kanan
bawah peta di sebelah dalam garis tepi.
6. Garis Astronomis
Garis Astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur. Garis-garis tersebut
berguna untuk mengetahui posisi suatu objek pada peta (Hestiyanto, 2006, p7).
7. Garis Tepi
Garis tepi merupakan garis untuk membatasi ruang peta, umumnya berbentuk
persegi empat.
28
8. Sumber Peta
Sumber peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan pengguna bahwa peta tersebut
berasal dari instansi atau lembaga yang berkompeten dalam pembuatan peta. Contohnya:
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Jawatan Topografi Angkatan Darat
dan Badan Petahanan Nasional.
9. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta itu dibuat. Tahun
pembuatan peta penting untuk dicantumkan khususnya pada peta yang sifat datanya
selalu mengalami perubahan.
2.4. Basis Data (Database)
Dalam Sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berhubungan
atau berkaitan dengan basis data beserta komponen - komponen didalamnya.
2.4.1. Pengertian Basis Data
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan,
dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi,
atau kombinasinya.
Menurut Connolly dan Begg (2004, p20), data bertindak sebagai penghubung antara
komponen mesin dan pengguna. Database berisi data operasional dan metadata (data
tentang data).
29
Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara
logika dan saling berbagi serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Basis data
merupakan sebuah penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh pemakai dan
departmen secara simultan (Connolly, 2002, p14 - 15.)
Teknologi basis data menawarkan keuntungan penyimpanan data dalam format yang
fleksibel. Hal ini memungkinkan karena basis data didefinisikan secara terpisah dari
sistem informasi dan program-program aplikasi yang akan menggunakan basis data.
Teknologi basis data menyediakan skalabilitas superior, dalam arti basis data dan sistem
yang menggunakannya dapat ditingkatkan atau dikembangkan untuk menemukan
kebutuhan-kebutuhan perubahan pada sebuah organisasi. Disisi lain, teknologi basis data
lebih kompleks daripada teknologi file. dibutuhkan perangkat lunak khusus yang disebut
database management system (DBMS). sekalipun DBMS masih sedikit lebih lambat
daripada teknologi file yaitu kumpulan record yang serupa, namun batasan performa
tersebut makin tidak jelas. Dimana yang dimaksud record adalah kumpulan field yang
disusun dalam format yang telah ditetapkan sebelumnya(Jeffery et al, 2004 p520 - 521 System Analysis and Design Methods).
DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang mengizinkan pengguna untuk
mendifinisikan,membuat, mengatur dan memelihara akses ke database(Connolly&Begg,
2004, p16). Menurut McLeod dan Schell (2004, p196), DBMS adalah aplikasi perangkat
lunak yang menyimpan struktur basis data, hubungan antar-data dalam basis data, serta
berbagai formulir laporan yang berkaitan dengan basis data tersebut.
30
Pada basis data terdapat simpanan unit terkecil dari data yang disebut Field. Pada
field terdapat primary key dan foreign key (Jeffery et al, 2004 p520 - System Analysis
and Design Methods).
a) Primary Key adalah sebuah field yang nilai-nilainya mengidentifikasikan satu
dan hanya satu record pada sebuah file.
b) Foreign Key sebuah pointer (penunjuk) ke record dari sebuah file lain pada
sebuah basis data.
2.5.
Statechart Diagram
Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class
dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Statechart diagram menggambarkan
transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem
sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Transisi antar state umumnya memiliki
kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan
dalam kurung siku.
Gambar 2.3.5 Gambar Statechart Diagram
31
2.5.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah pendekatan top-down untuk mendesain basis data yang dimulai
dengan mengidentifikasi data yang penting, yang disebut sebagai entitas dan hubungan
antara data harus digambarkan (Connolly, 2002, p330).
Entity relationship model digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut ERD
sebuah diagram ERD tersusun atas tiga komponen, yaitu:
•
Entitas (Entity) adalah objek-objek dasar yang terkait didalam sistem.
•
Attribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan
penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
•
Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity yang
keterangannnya perlu disimpan dalam basis data (Martin, 1975).
Batasan utama dalam relasi disebut multiplicity. Multiplicity adalah jumlah kejadian
yang mungkin muncul dari entitas satu ke entitas lainnya yang memiliki hubungan
khusus.
Hubungan yang paling umum adalah berpasangan (Connolly, 2002, p344 - p348),
seperti :
1. one-to-one (1 : 1)
Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas
di B.
32
2. one-to-many (1 : *)
Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas di B
dan sebuah entitas di B dan sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan
paling banyak satu entitas di A.
3. many-to-many(* : *)
Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di B dan
sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di A.
2.5.2. Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu gambaran garis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah
bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data melalui suatu proses saling berkaitan.
Simbol menggambarkan hubungan antar elemen proses, aliran data dan penyimpanan
data (McLeod,2004,p171).
1. Terminate
Gambar 2.5.2.1 Simbol Terminate
Terminator yaitu suatu unit kerja atau jabatan atau sejenisnya yang berada diluar
sistem tetapi memberi keputusan atas pemberian atau penerimaan data dari sistem secara
langsung.
33
2. Proses
Gambar 2.5.2.2 Simbol Proses
Proses adalah suatu tindakan yang akan diambil terhadap data yang
masuk.Proses diberikan identifikasi (nomor) agar mempermudah sekuen untuk diagram
detilnya.
3. Alur Data
Gambar 2.5.2.3 Simbol Alur Data
Alur data menunjukkan data terhubung dari terminator ke proses atau proses ke
proses lainnya. Data yang dibawa oleh alur data harus disebutkan dan diletakkan diatas
lambang alur data.
4. Penyimpanan Data
atau
Gambar 2.5.2.4 Simbol Penyimpanan Data
Data yang akan disimpan ditempatkan ke penyimpanan data. Data yang disimpan
dapat berupa data manual atau data digital. Data digital disebut file data di komputer.
Alur data yang anak panahnya menuju Penyimpanan Data, kegiatannya merekam data,
sehingga isi file data akan berubah. Alur data yang anak panahnya menuju ke proses dari
34
penyimpanan data, kegiatannya adalah membaca data, sehingga isi file data tidak
berubah.
2.6. Teori Khusus
Dalam Sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berhubungan
atau berkaitan dengan interface dan tools yang digunakan user dalam geografis.
2.6.1. Interaksi Manusia Dan Komputer (IMK)
Interaksi manusia dan komputer (human–computer interaction, HCI) merupakan
satu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi di antara pengguna dengan
sistem. Sistem yang dimaksud disini tidak hanya sistem yang ada pada komputer saja
tetapi juga sistem yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
kendaraan, peralatan rumah tanggan dan sebagainya. Peran utama dari IMK adalah
untuk menghasilkan sebuah system yang mudah digunakan, aman, efektif dan efisien
(Sudarman dan Ariyus, 2007, p2).
Berikut adalah delapan aturan emas dalam IMK, yaitu (Sudarman dan Ariyus, 2007,
p131):
1. Konsistensi.
Ciri - ciri yang konsisten dari suatu user interface yaitu dapat menghindarkan
user dari keselahan di saat menggunakan suatu perintah atau fungsi untuk
pertama kali. Di samping itu juga dapat mempercepat interaksi. Kekonsistenan
interface bisa dicapai melalui panduan-panduan user interface yang telah ada.
35
2. Jalan pintas
Memungkinkan pengguna sering untuk menggunakan jalan pintas (shortcut).
Demi kemudahan dan kecepatan interaksi di dalam menggunakan suatu sistem
maka sudah seharusnya bila tersedia shortcut. Shortcut sangat berguna untuk
membantu user agar dapat menggunakan berbagai fungsi dengan mudah.
3. Sistem timbal balik
Sistem seharusnya memberitahu pengguna segala aktivitas yang sedang berlaku
atau status sistem. Status sistem menunggu input dari pengguna, memproses
input, menampilkan output dan sebagainya. Dalam kasus fungsi dan operasi yang
perlu diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, user interface bisa menggunakan
sistem umpan balik secara simultan untuk member tahu user bahwa sistem
sedang melakukan sesuatu.
4. Jalan keluar yang jelas
Sistem seharusnya bisa memberikan penjelasan tentang kondisi dan solusi untuk
menghindari user terperangkap dalam tampilan-tampilan yang tidak diinginkan,
aktivitas atau situasi dalam berinteraksi dengan sistem. Jadi apabila pengguna
melakukan kesalahan dalam memilih perintah maka seharusnya ia bisa keluar
dari kesalahan tersebut tanpa ada masalah. Contohnya: dalam proses pencetakan
dokumen, apabila terdapat masalah seperti kehabisan kertas, maka sistem
seharusnya mengeluarkan pesan yang menunjukkan bahwa operasi tidak dapat
diteruskan dan memberi peluang kepada user untuk membatalkan proses
tersebut.
36
5. Pesan kesalahan yang baik
Pesan kesalahan berfungsi untuk memberitahukan kesalahan dan menunjukkan
situasi bahwa user berada dalam kondisi bermasalah serta membantu user untuk
lebih memahami sistem.
6. Mencegah kesalahan
Rekayasa interface yang baik seharusnya mampu membuat user menghindari
kesalahan. Sebagai contoh, interaksi melalui menu lebih dapat menghindarkan
user melakukan kesalahan dibanding interaksi yang menggunakan perintah baris.
7. Bantuan dan dokumentasi
Bantuan dan dokumentasi merupakan kemudahan yang diberikan dalam
kebanyakan sistem, menjelaskan cara menggunakan sistem, ciri-ciri khusus
sistem dan membolehkan user untuk mengendalikan sistem dengan lebih baik.
Bantuan dan dokumentasi pada suatu sistem lebih baik dibanding user manual.
Bantuan dari suatu sistem membantu user untuk mempelajari sistem dengan
lebih cepat dan mudah.
8. Kurangi beban ingatan user
User tidak seharusnya dibebani untuk mengingat atau menghafal pada saat
berinteraksi dengan sistem. Penggunaan menu dapat mengurangi beban user
dibandingkan penggunaan baris perintah. Hal tersebut disebabkan karena di
penggunaan baris perintah user harus menghafal banyak sintaks untuk
menjalankan suatu operasi. Contohnya apabila user ingin menghapus suatu file
maka user harus mengetik ‘del’ dan file yang dituju.
37
2.6.2. HyperText Prepocessor (PHP)
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman skrip yang dirancang untuk membangun
aplikasi web. Ketika dipanggil dari web-browser, program yang ditulis dengan PHP akan
di-parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan ke dalam
dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web-browser. Karena
pemrosesan program PHP dilakukan dilingkungan web-server, PHP dikatakan sebagai
bahasa sisi server. Oleh sebab itu, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kode
PHP tidak akan terlihat pada saat user memilih perintah view source pada web-browser
yang mereka gunakan.(Budi et al, 2010 , p41).
Maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah dengan menggunakan PHP.
Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan
menggunakan script php. PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat
dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi
halaman web yang dinamik dan menerima cookies (Sidik, 2001, p 3-4).
2.6.3. Extensible Markup Language (XML)
XML merupakan bahasa yang digunakan untuk meningkatkan fungsionalitas web,
dengan menyediakan pengidentifikasian informasi secara fleksibel dan dapat diadaptasi
dengan mudah. Selain itu XML merupakan format penyimpanan data standar, mudah
untuk melakukan pertukaran data. XML secara umum digunakan untuk mendefinisikan
bagaimana informasi secara terstruktur disimpan. XML disimpan sebagai file teks
(ASCII) biasa (Sidik, 2001 , p465 - 466).
38
2.6.4. HTML
HyperText Markup Language merupakan bahasa yang dikenal untuk melakukan
pengemasan dan penyajian informasi dalam web. Dalam HTML kita menggunakan tag
yang telah ditentukan. Tag yang merupakan bahasa mark-up, menandai dokumen
memiliki elemen apa saja, kemudian bagaimana harus di tampilkan dalam browser-web
(Sidik, 2001 , p465).
2.6.5. SQL
Pada awalnya SQL lebih dikenal terlebih dahulu dengan nama SEQUEL (structured
english query language). Akan tetapi karena permasalahan hukum mengenai penamaan
SEQUEL, akhirnya diubah menjadi SQL.(Hartini et al, 2009, p7).
2.6.6. BTS
BTS merupakan singkatan dari Base Transceiver Station merupakan komponen
jaringan dari sistem komunikasi mobile yang menerima dan mengirim sinyal.sebuah
BTS dikendalikan oleh pengontrol base station dan fungsinya memfasilitasi komunikasi
nirkabel antara user equipment (UE) atau peralatan pengguna dan jaringan. UE
merupakan perangkat yang digunakan pengguna misalnya ponsel, telepon, komputer
dengan aktivitas nirkabel, wifi dan WiMAX gadget.
Istilah lain dari BTS adalah radio base station (RBS), node B (pada jaringan 3G)
atau juga hanya base station (BS) saja. BTS berlaku untuk semua standar komunikasi
nirkabel, umumnya BTS terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan
CDMA.
39
2.6.7. Google
Google Inc (NASDAQ: GOOG) adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika
yang menyediakan produk dan layanan yang berhubungan dengan internet, termasuk
pencarian internet, cloud computing, perangkat lunak dan teknologi periklanan. Iklan
dari AdWords menghasilkan pendapatan dari hampir semua keuntungan perusahaan.
Perusahaan ini didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika keduanya mengikuti
Stanford University. Bersama-sama, Brin dan Page memiliki sekitar 16 persen dari
saham perusahaan. Google pertama kali didirikan sebagai perusahaan swasta pada
tanggal 4 September 1998, dan penawaran umum perdana diikuti pada tanggal 19
Agustus 2004. Pertumbuhan yang cepat sejak penggabungan telah memicu rantai
produk, akuisisi, dan kemitraan di luar inti perusahaan mesin pencari web. Perusahaan
ini menawarkan perangkat lunak produktivitas online, termasuk email, sebuah office
suite, dan jaringan sosial. Produk Google memperluas ke desktop juga, dengan aplikasi
untuk browsing-web, foto mengorganisir, mengedit dan instant messaging. Google
memimpin pengembangan sistem operasi android mobile, serta OS Google chrome
browser satu- satunya sistem operasi, ditemukan di netbook khusus yang disebut chrome
books.
Google telah diperkirakan menjalankan lebih dari satu juta server di pusat data di
seluruh dunia, dan proses lebih dari satu miliar permintaan pencarian dan sekitar dua
puluh
empat
petabyte
dibuat
pengguna
data
setiap
hari.
Pada September 2009, Alexa mendaftarkan situs yang berfokus pada AS Google.com
sebagai situs internet yang paling banyak dikunjungi. Google juga menempati urutan
nomor dua dalam database ekuitas brand.
40
Product Google terdiri atas berbagai macam tipe yaitu:
-
Search tools meliputi Google Groups, Google News dan Web History.
-
Advertising services meliputi Google AdSense, Google AdWords dan
Google Website Optimizer.
-
Communication and publishing tools meliputi Blogger, Google Apps dan
Google+.
-
Development resources meliputi Google App Engine, Google Web Toolkit
dan Google Code.
-
Map-related products meliputi Google Maps, Google Map Maker dan
Google Building Maker.
-
Statistical tools meliputi Google Analytics, Google Insights for Search dan
Google Trends.
-
Operating systems meliputi Android, Google Chrome OS dan Google TV.
-
Desktop applications meliputi Google Earth, Google Chrome dan Gmail
Notifier.
-
Mobile web applications meliputi Gmail, Google Product Search dan Google
Reader.
-
Mobile standalone applications meliputi YouTube app, Google Voice app
dan Translate.
Pada tahap ini kami akan menjelaskan lebih detail produk Google yang mengenai
Google maps dan Google Earth.
41
A. Google Maps
Google maps adalah layanan web pemetaan aplikasi dan teknologi yang disediakan
oleh Google, yang berbasis peta pada berbagai layanan, termasuk situs Google maps,
Google ride finder, Google transit, dan peta yang terdapat pada situs web pihak ketiga
melalui Google maps API. Ia menawarkan peta jalan, perencana rute untuk berjalan
kaki, transportasi mobil, sepeda, atau lokasi usaha bisnis publik untuk berbagai negara di
seluruh dunia. Gambar satelit Google maps tidak diperbarui secara real time, mereka
diperbahurui beberapa bulan atau tahun. Google maps menggunakan varian dekat dari
proyeksi mercator, sehingga tidak dapat menunjukkan daerah-daerah di sekitar kutub.
Google maps memberikan resolusi tinggi udara atau citra satelit untuk sebagian besar
daerah perkotaan di seluruh dunia. Berbagai pemerintah telah mengeluhkan tentang
potensi teroris untuk menggunakan citra satelit dalam merencanakan serangan. Google
telah mengaburkan beberapa daerah untuk keamanan (kebanyakan di Amerika Serikat),
termasuk daerah US Naval Observatory (tempat kediaman resmi Wakil Presiden ), dan
sebelumnya Amerika Serikat Capitol dan Gedung Putih. Instalasi pemerintah terkenal
lainnya, termasuk Area 51 di gurun Nevada, terlihat. Tidak semua daerah pada citra
satelit tercakup dalam resolusi yang sama; daerah yang kurang penduduk biasanya
mendapatkan kurang detail. Beberapa daerah mungkin dikaburkan oleh bercak awan.
Meskipun Google menggunakan word satelite , sebagian besar citra resolusi tinggi dari
kota - kota adalah foto udara yang diambil dari pesawat yang terbang di 800-1500 kaki
bukan dari satelit, sedangkan sebagian besar sisa citra yang sebenarnya dari satelit.
42
B. Google Earth (GE)
GE adalah sebuah peta dunia virtual dan program informasi geografis yang pada
awalnya disebut EarthViewer 3D, dan telah dibuat oleh Keyhole, Inc, sebuah Central
Intelligence Agency (CIA) perusahaan yang didanai diakuisisi oleh Google pada 2004.
Google Earth tersedia dalam tiga lisensi yang berbeda, dua saat ini: Google Earth,
sebuah versi gratis dengan fungsi terbatas; Google Earth Plus (dihentikan), yang
termasuk fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($ 399 per tahun), yang dimaksudkan
untuk penggunaan komersial. Google Earth didasarkan pada peta 3D, memiliki
kemampuan untuk memperlihatkan bangunan 3D dan struktur (seperti jembatan), yang
meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah software 3D modeling
program. Pada versi sebelumnya dari Google Earth (sebelum Versi 4), bangunan 3d
terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur.
Meskipun ada banyak kota di Google Earth yang sepenuhnya atau sebagian 3D, lebih
banyak tersedia di Galeri Earth. GE adalah sebuah perpustakaan modifikasi yang telah
dibuatGoogle Earth untuk bangunan 3D . Di perpustakaan ada lebih dari sekedar
modifikasi untuk bangunan 3D ada model dari gempa bumi menggunakan model Google
Earth, hutan 3D, dan banyak lagi.
Adapun kegunaan dari Google Earth, antara lain :

Google Earth dapat digunakan untuk melihat daerah mengalami bencana luas
jika Google menyediakan up-to-date gambar

Seseorang dapat menjelajahi dan menempatkan penanda lokasi di Bulan, dan
Mars.
43

Google Earth juga dapat berfungsi sebagai pusat pengetahuan, berkaitan lokasi
pengguna. Dengan mengaktifkan pilihan tertentu, orang dapat melihat lokasi
pompa bensin, restoran, museum, dan tempat umum lainnya di daerah mereka

Kita juga bisa mendapatkan petunjuk menggunakan Google Earth, dengan
menggunakan variabel seperti nama jalan, kota, dan perusahaan.
C. Keyhole Markup Language (KML)
KML singkatan dari keyhole markup language yang secara sederhana bisa diartikan
sebagai format file untuk menampilkan data geografis dengan program penjelajah
kebumian (Earth browser) seperti Google Earth (GE) dan Google maps(GM) atau
perangkat lunak geospasial lainnya menerapkan pengkodean KML. KML bisa
menyimpan obyek utama seperti titik, garis dan luasan dalam format tertentu sehingga
bisa ditampilkan dengan GE dan GM. File KML ini, seperti namanya, memiliki ekstensi
*.kml. KML dapat membuat tampilan lebih spesifik, seperti miring, pos dan ketinggian.
44
Download