Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau Menurut

advertisement
Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau
Menurut Buku III KUH Perdata
Humala Sitinjak
Dosen Fakultas Hukum Universitas Simalungun
Abstrak
Pelaksanaan perjanjian sewa menyewa kamar hotel tidak selalu dilakukan dengan perjanjian tertulis
sebagaimana layaknya perjanjian sewa menyewa rumah, tetapi dengan azas konsensualitas artinya
sesuatu perjanjian lahir pada detik tercapainya kesepakatan atau persetujuan antara kedua belah
pihak mengenai hal-hal yang pokok dan apa yang menjadi objek perjanjian. Dikatakan sepakat
apabila telah sesuai dengan harapan dan kehendak antara dua pihak tersebut dan perlu ada suatu
pelaksanaan, yaitu tamu-tamu diberitahu sewa kamar per unit dari letak kamar dan diberi kunci
kamar. Pengikatan atas sewa menyewa kamar hotel terjadi disaat pengikatan itu telah disetujui oleh
kedua belah pihak, maka para pihak, yaitu pihak pengusaha perhotelan dan pihak konsumen, dimana
segala hak dan kewajiban yang dibuat oleh pihak hotel haruslah dipatuhi oleh konsumen, dan pihak
hotel haruslah memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan standar hotel. Sekalipun pengikatan
yang terjadi adalah sebatas perjanjian diatas nota bon (bukti tanda pembayaran penyewaan hotel),
pihak konsumen berhak untuk membatalkan pengikatan karena tidak seusai dengan keinginan
sebelum nota bon itu terjadi atau karena alasan tertentu.
------------------------------------------------------------------Kata Kunci: Sewa menyewa, Azas konsesual, Sepakat
I.
ada di dalam kehidupan sosial. Agar
Latar Belakang
tidak timbul kekacauan di dalam masManusia
merupakan
sebagai
yarakat, diperlukan peraturan-pera-
mahluk sosial atau bermasyarakat
turan yang mampu menjamin sta-
harus hidup dengan anggota mas-
bilitas
yarakat lain, masing-masing berhajat
Maksudnya, diperlukan aturan-atu-
kepada
ran hukum yang timbul atas dasar
orang
tolongan,
bertolong-
masyarakat.
dan kesadaran tiap-tiap individu di
memenuhi kebutuhan hidupnya baik
dalam masyarakat.1 Pergaulan hidup
dengan cara jual beli, sewa menyewa,
masyarakat yang terus berkembang
pinjam meminjam atau suatu usaha
pada saat ini memudahkan setiap
yang
pribadi
orang untuk mengadakan hubungan
maupun untuk kepentingan bersama.
dengan orang lain, maupun lembaga
yang
menukar
anggota
untuk
lain
tukar
lain,
para
bersifat
Berbagai hubungan antara individu di
dalam masyarakat sebagai akibat dari
kenakeragaman
kepentingan
yang
1
Sudarsono, Pengantar Ilmu Hukum, cetakan
keempat, Rineka Cipta, Jakarta, 2004,
halaman 48.
16
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2016
ISSN. 2302-6529
dan bahkan dalam hubungan dunia
wajiban
perdagangan. Zaman sekarang ini,
kewajiban dari pemakai kamar hotel
jasa perhotelan telah berkembang de-
membayar harga sewa sebagai hak
ngan
dari pemilik hotel.
banyaknya
hotel
di
kota
ataupun di tempat wisata.
dari
pemilik
hotel
dan
Perjanjian sewa menyewa hotel
Para tamu hotel sudah dapat
seperti itu cukup lumrah dan dapat
langsung mendiami kamar bila telah
diterima setiap orang. Namun bagi
menunjukkan kartu identitas seperti
langganan tetap perjanjian pesanan
Kartu
dengan
Tanda
Penduduk
(KTP).
lisan
tanpa
uang
muka
Pelanggan cukup menentukan kelas
(panjar) juga dapat dilayani oleh
yang diinginkan bedasarkan kemam-
pemilik hotel. Bentuk-bentuk perjan-
puan membayar jasa penginapan per
jian untuk memesan kamar tidak
malamnya. Sewa menyewa kamar
menjadi problem lagi sepanjang tidak
yang dibuat dengan sederhana dan
bertentangan
mudah sudah merupakan bentuk
undang,
perjanjian yang sudah memasyarakat
kesusilaan.
yaitu
dengan
lisan
tanpa
(booking)
kamar
ketertiban
undang-
umum
dan
suatu
perjanjian yang otentik, kecuali bila
memesan
dengan
II.
Rumusan Masalah
Dari
keterangan
yang
banyak harus dengan uang muka
penjelasan
(panjar) agar hotel tidak rugi bila
diatas, maka perlu untuk membahas
pihak pemesan tidak jadi datang.
bagaimanakah
Hanya bukti nota pembayaran sajalah
terjadinya sewa menyewa kamar
yang
hotel ? Melalui pembahasan ini
membuktikan
bahwa
telah
penulis
hotel tersebut.
menyelesaikan permasalahan dalam
hotel merupakan perjanjian timbal
mengerti
atas
menggunakan jasa penginapan kamar
Perjanjian penyewaan kamar
dapat
pengikatan
dan
perjanjian sewa menyewa kamar
hotel dari aspek hukum.
balik yaitu perjanjian yang memberikan hak dan kewajiban, dimana
hak
sipenyewa
adalah
memakai
kamar dengan aman sebagai ke17
Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau Menurut Buku III KUH Perdata
........ Humala Sitinjak
III.
tujuan atau kata sepakat; (c) Adanya
Pembahasan
tujuan yang ingin dicapai; (d) Adanya
Istilah “perjanjian” berasal dari
prestasi atau kewajiban yang akan
bahasa Belanda yang disebut dengan
dilaksanakan; (e) Adanya bentuk ter-
verbintenis. “Suatu perjanjian dinama-
tentu; dan (f) Adanya syarat-syarat
kan juga persetujuan karena kedua
tertentu.
pihak itu bersetuju untuk melakukan
Suatu perjanjian dapat dika-
sesuatu, dapat dikatakan bahwa dua
takan sebagai perjanjian yang sah
perkataan perjanjian dan persetujuan
apabila telah memenuhi syarat-syarat
itu adalah sama artinya”.2 Pengertian
yang diatur dalam Pasal 1320 KUH
persetujuan (verbintenis) diatur da-
Perdata, dengan demikian perjanjian
lam Pasal 1313 KUH Perdata yang
yang sah adalah perjanjian yang
berbunyi: “suatu persetujuan adalah
diakui oleh hukum. Adapun menurut
suatu perbuatan dengan mana satu
Pasal 1320 KUH Perdata untuk
orang atau lebih mengikatkan dirinya
sahnya suatu perjanjian diperlukan 4
terhadap satu orang lain atau lebih”.
(empat) syarat, yaitu : (a) Sepakat
Selain istilah di atas masih ada
mereka yang mengikatkan dirinya;
dinamakan dengan kata “perikatan”.
(b) Kecakapan untuk membuat suatu
Oleh R. Subekti memberikan penger-
perikatan; (c) Suatu hal tertentu; (d)
tian sebagai berikut, “Suatu Perikatan
Suatu sebab yang halal.
adalah “bahwa perhubungan hukum
Sewa menyewa adalah sebagai
antara dua orang atau dua pihak,
salah satu bentuk perjanjian
berdasarkan mana pihak yang satu
diatur didalam Kitab Undang-Undang
berhak menuntut sesuatu hal dari
Hukum Perdata dan merupakan per-
pihak yang lain, dan pihak yang lain
janjian timbal balik yang selalu me-
berkewajiban untuk memenuhi tun-
ngacu kepada asas konsensualitas
tutan itu”.3 Ada beberapa
unsur
atau berdasarkan kesepakatan para
perjanjian, antara lain : (a) Adanya
pihak dan merupakan salah satu jenis
pihak-pihak yang sekurang-kurang-
perjanjian yang sering terjadi dalam
nya dua orang;
kehidupan
2
3
(b) Adanya perse-
R. Subekti., Hukum Perjanjian, PT.
Intermasa, Jakarta, Tahun 1987, halaman
1.
Ibid
4
di
masyarakat.4
yang
Sewa
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perjanjian
dan Perikatan, Pradya Paramita, Jakarta:
1987, halaman 53
18
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2016
ISSN. 2302-6529
menyewa hampir sama halnya de-
dengan pembayaran sejumlah
ngan
harga sewa yang tertentu pula.
jual
beli
dan
perjanjian-
perjanjian lain pada umumnya adalah
Pada hakekatnya sewa menye-
suatu perjanjian konsensual, yang
wa tidak dimaksud berlangsung terus
artinya ia sudah sah dan mengikat
menerus, melainkan pada saat ter-
pada detik tercapainya sepakat me-
tentu pemakaian dari barang tersebut
ngenai unsur-unsur pokoknya, yaitu
akan berakhir dan barang akan
barang dan harga.
dikembalikan lagi kepada pemilik
Menurut
KUH
semula, mengingat hak milik atas
Perdata mengatakan, sewa-menyewa
barang tersebut tetap berada dalam
ialah suatu persetujuan, dengan mana
tangan pemilik semula. Terhadap
pihak yang satu mengikatkan dirinya
objek
untuk memberikan kepada pihak
meliputi benda berwujud maupun
yang lainnya kenikmatan dan sesuatu
berida tidak berwujud atau benda
barang. Selama suatu waktu tertentu
bergerak
maupun
dan dengan pembayaran sesuatu
bergerak
kecuali
harga, yang oleh pihak tersebut
perniagaan dan benda yang habis
belakangan itu disanggupi pembaya-
karena
rannya.
Dari defenisi Pasal 1548
benda atau barang yang disebut
Kitab Undang-Undang Hukum Per-
dalam perjanjian sewa menyewa
data dapat dilihat bahwa ada 3 (tiga)
harus dibedakan dengan pengertian
unsur yang melekat, yaitu :
benda/barang yang terdapat dalaan
a.
pasal
perjanjian
sewa
menyewa
benda
benda
pemakaiannya.
di
tidak
luar
Pengertian
Suatu persetujuan antara pihak
hukum
yang
(pada
“Sebab pengertian benda seperti yang
pemilik barang)
disebut dalam pasal 499 KUH Perdata
menyewakan
umumnya
b.
1548
kebendaan
(zaakenrecht),
dengan pihak penyewa.
adalah segala barang dan hak yang
Pihak
menyewakan
dapat dijadikan hak milik, hal ini
menyerahkan sesuatu barang
berbeda dengan benda/barang yang
kepada
dimaksud dalam menyewa”5.
yang
sipenyewa
untuk
sepenuhnya dinikmati.
c.
Penikmatan berlangsung untuk
suatu jangka waktu tertentu
5
M. Yahya Harahap., Segi-Segi Hukum
Perjanjian, Alumni, Bandung, Tahun 1986,
halaman 222.
19
Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau Menurut Buku III KUH Perdata
........ Humala Sitinjak
Perjanjian sewa menyewa seba-
dimana semua pelayanan itu dipe-
perjanjian
maka
runtukan bagi masyarakat umum,
mengenai harga sewa harus diten-
baik mereka yang bermalam di
tukan bersama-sama antara pihak
hotel tersebut ataupun mereka yang
penyewa dengan pihak yang me-
hanya menggunakan fasilitas tertentu
nyewakan kecuali sewa menyewa
yang dimiliki hotel itu. Pelaksanaan
kamar, karena flu besarnya uang
perjanjian sewa menyewa kamar
sewa harus ditentukan, namun dapat
hotel tidak dilakukan dengan per-
juga berupa prestasi lain asalkan
janjian tertulis sebagaimana layaknya
kedua belah pihak menyetujuinya.
perjanjian sewa menyewa rumah,
Berdasarkan uraian sewa menyewa
tetapi dengan azas konsensualitas
tersebut diatas, dapatlah
artinya sesuatu perjanjian lahir pada
gai
a.
b.
c.
d.
konsensual,
Merupakan persetujuan antara
detik tercapainya kesepakatan atau
pihak yang menyewakan de-
persetujuan antara kedua belah pihak
ngan pihak penyewa.
mengenai hal-hal yang pokok dan apa
Terhadap pihak yang menye-
yang menjadi objek perjanjian.
wakan menyerahkan sesuatu
Dikatakan sepakat apabila telah
barang untuk menikmati hasil-
sesuai dengan harapan dan kehendak
nya kepada sipenyewa
antara dua pihak tersebut dan perlu
Terhadap penggunaan jasa tem-
ada suatu pelaksanaan, yaitu tamu-
pat berakhir dengan waktu
tamu diberitahu sewa kamar per unit
tertentu
dari letak kamar dan diberi kunci
Dilakukan pembayaran dengan
kamar. Didalam hukum Perdata, “se-
sejumlah uang sebagai uang
mua persetujuan yang dibuat secara
sewa sesuai dengan kesepaka-
sah berlaku sebagai undang-undang
tan dengan kedua belah pihak
bagi mereka yang membuatnya. Per-
yang membuat perjanjian.
setujuan-persetujuan itu tidak dapat
Hotel adalah suatu bentuk ba-
ditarik kembali selain dari sepakat
ngunan, lambang, perusahaan atau
kedua
badan usaha
alasan-alasan
akomodasi yang
me-
belah
pihak
atau
karena
yang oleh undang-
nyediakan pelayanan jasa pengi-
undang dinyatakan cukup untuk itu.
napan,
Persetujuan harus dilaksanakan de-
penyedia makanan
dan
minuman serta fasilitas jasa lainnya
20
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2016
ISSN. 2302-6529
ngan itikad baik”.6 Pada pelaksanaan
merupakan kebiasaan di setiap hotel,
penyewaan hotel, realisasi kesepa-
sedangkan pembayaran baru dilaku-
katan para pihak supaya perjanjian
kan setelah check out (keluar) dengan
itu tercapai. Pada perjanjian umum-
permisi dan pengembalian kunci
nya perlu ada surat perjanjian. “Surat
penggunaan kamar hotel. Tidak ja-
merupakan alat bukti tertulis yang
rang
memuat tulisan untuk menyatakan
membayar tunai untuk penggunaan
pikiran
sekian waktu dimuka.
seseorang
sebagai
alat
para
tamu
juga
langsung
bukti”7, namun pada masa sekarang
Dengan menjunjung tinggi sem-
ini sudah jarang pada penyewaan
boyan “Tamu adalah Raja”, maka
hotel dilakukan perjanjian dengan
segala keluhan ataupun hak-hak dari
lisan.
tamu hotel, maka setiap tamu berhak
Dalam hal ini, menyangkut nilai
melaporkan dan meminta apa yang
ekonomis yang sangat tinggi serta
menjadi hak tamu selama masih
faktor
keberadaan
menyewa didalam hotel tersebut.
perjanjian lisan, sering terjadi peni-
Terhadap pengikatan yang terjadi
puan dan janji-janji palsu. Dimana
dalam sewa menyewa hotel, untuk
tidak ada pengikatan serta pem-
menciptakan kenyamanan berusaha
buktian terhadap sebuah perjanjian.
bagi para pelaku usaha hotel dan
Pelaksanaan perjanjian sewa menye-
sebagai keseimbangan atas hak-hak
wa hotel, dilaksanakan berdasarkan
yang diberikan kepada pengguna jasa
azas kepercayaan di mana penyewa
perhotelan, kepada pelaku usaha
hanya memberikan kartu identitas
diberikan hak sebagaimana diatur
dan tanpa uang muka. Para tamu
pada Pasal 6 UUPK. Hak pelaku usaha
hotel mengetahui uang sewa per-
adalah :
malam (masuk hari ini besok harus
1.
lain
terhadap
Hak untuk menerima pemba-
keluar tepat pukul 12 siang) sesuai
yaran
yang
sesuai
dengan
dengan ketentuan harga baku yang
kesepakatan mengenai kondisi
telah ditetapkan. Hal seperti ini
dan nilai tukar barang dan/atau
jasa yang diperdagangkan. Se-
6
7
Ibid. Halaman 35
Abdulkadir Muhammad., Hukum Acara
Perdata Indonesia, Alumni, Bandung,
Tahun 1992, Halaman.30
bagai
pelaku
usaha,
sudah
menjadi hak dari pengusaha
21
Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau Menurut Buku III KUH Perdata
........ Humala Sitinjak
hotel terhadap penggunaan jasa
mendapatkan
2.
5.
pembayaran.
ketentuan
perun-
dang-undangan lainnya
yang telah diberikan.
Bukan hanya hak yang tetapi
Hak untuk mendapatkan per-
juga kewajiban juga haruslah dila-
lindungan hukum dari tindakan
kukan oleh pengusaha perhotelan.
konsumen yang beritikad tidak
Beberapa
baik. Hak pelaku usaha adalah
perhotelan adalah:
menegakkan kewajiban konsu-
1.
kewajiban
dari
pihak
Pelayanan untuk para tamu,
men selama menggunakan jasa
dimana memberikan informasi
sewa menyewa hotel. Apabila
tentang hotel tersebut.
2.
kukan oleh para konsumen,
maka
pelaku
usaha
berhak
ngan hukum.
Keramahtamaan,
kenyamanan
dan sebagainya
3.
untuk mendapatkan perlindu-
Keamanan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan.
4.
Memiliki rasa tanggung jawab
Hak untuk melakukan pem-
terhadap kenyamanan konsu-
belaan diri sepatutnya di dalam
men.
penyelesaian hukum sengketa
4.
peraturan
Bayaran atas segala pelayanan
terjadi pelanggaran yang dila-
3.
Hak-hak yang diatur dalam
5.
Memberikan
pelayanan-pela-
konsumen.
yanan yang dibutuhkan oleh
Hak untuk rehabilitasi nama
konsumen
baik
apabila
tidak
terbukti
6.
Memberikan bukti pembayaran
secara hukum bahwa kerugian
terhadap
konsumen
perhotelan kepada konsumen.
oleh
tidak
barang
diakibatkan
dan/jasa
penggunaan
jasa
yang
Kewajiban diatas ini haruslah
diperdagangkan. Apabila ter-
dilaksanakan dengan baik oleh pihak
bukti kesalahan yang didapat
hotel, guna menjamin kenyamanan
pelaku usaha hotel berasal dari
konsumen pada selama menggu-
konsumen, maka pihak pelaku
nakan jasa peginapan hotel. Bukan
usaha berhak mendapat pemu-
hanya hak dan kewajiban pengusaha
lihan nama baik atas kejadian
hotel dalam pengikatan dalam sewa
yang terjadi di hotel.
menyewa hotel, tetapi juga hak dan
kewajiban konsumen jasa penyewaan
22
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2016
hotel.
Adapun hak-hak konsumen
gungjawab
adalah :
1.
2.
3.
4.
atas
keselamatan
mobil tamu hotel saja. Bila
Menerima
informasi lengkap
mobil konsumen berisi muatan
atas apa yang disediakan oleh
barang yang berharga bukan
hotel
tanggung jawab pengelola hotel.
Konsumen berhak untuk me-
3.
Selama
menginap
di
hotel,
milih kualitas kamar yang di-
dilarang :
inginkannya.
a.
Membawa minuman keras,
Mendapatkan kenyamanan se-
b.
Bermain judi
lama masih menyewa kamar.
c.
Membawa perempuan/wa-
Berhak
mendapatkan
bukti
nita yang bukan istrinya.
tanda pembayaran penyewaan
5.
ISSN. 2302-6529
d.
Coret-coret
dan
menem-
kamar.
pelkan sticker di dinding
Serta berhak meminta pela-
hotel.
yanan atas kamar yang disewa
4.
Kewajiban untuk mengemba-
seperti perbaikan atas keadaan
likan kunci kepada pihak hotel
kamar, minuman mineral untuk
tanda
konsumen, serta kebersihan ka-
kamar hotel.
mar
sesuai
dengan
standar
Kewajiban
5.
penggunaan
untuk
membayar
harga pelayanan yang telah
pelayanan hotel.
Kewajiban-kewajiban
selesai
dari
diberikan hotel.
para
konsumen hotel yaitu :
Sedangkan hak dan kewajiban dari
1.
Apabila kamar ditinggalkan ko-
pihak yang menyewakan dan pihak
song, supaya tidak mening-
yang
galkan barang-barang berharga
Perdata, adalah sebagai berikut: 8
seperti
1.
2.
jam
tangan,
kalung,
menyewa,
menurut
KUH
Hak dan kewajiban pihak yang
cincin, dan lain-lain didalam
menyewakan
kamar. Karena merupakan tang-
menjadi hak dari pihak yang
gung jawab sendiri.
menyewakan adalah menerima
Pencegahan kehilangan pada
harga
sewa
adapun
yang
yang
telah
mobil tamu hotel, penjaga ma8
lam
hotel
hanya
bertang-
http://online-hukum. blogspot. co.id/
2011/01/hak-dan-kewajiban-para-pihakdalam-sewa.html
23
Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau Menurut Buku III KUH Perdata
........ Humala Sitinjak
ditentukan.
Sedangkan
yang
perjanjian
menjadi kewajiban bagi pihak
menyewa
tersebut, yaitu:
yang menyewakan dalam per-
a. Memakai barang sewa de-
janjian sewa menyewa tersebut,
ngan baik artinya kewa-
yaitu:
jiban memakainya seakan-
a.
Menyerahkan barang yang
akan barang tersebut itu
disewakan kepada si penye-
kepunyaan sendiri
wa (Pasal 1550 ayat 1
b.
b. Membayar harga sewa pada
KUHPerdata)
waktu yang telah diten-
Memelihara barang yang
tukan (Pasal 1560 KUH
disewakan sedemikian ru-
Perdata.
pa, sehingga dapat dipakai
untuk
c.
keperluan
d.
kamar hotel, berdasarkan ketentuan
dimaksudkan (Pasal 1550
pasal 1338 KUH Perdata di atas, ada
ayat 2 KUHPerdata)
terdapat 3 (tiga) ketentuan pokok
Memberikan hak kepada
akibat
penyewa untuk menikmati
tersebut, yaitu :
barang
yang
disewakan
1.
(Pasal
1550
ayat
Melakukan
pada
e.
(3)
hukum
Berlaku
suatu
perjanjian
sebagai
undang-
undang; Pelaksanaan dan suatu
perjanjian yang dibuat secara
pembetulan
waktu yang sama
sah
akan
berlaku
sebagai
undang-undang bagi para pihak,
(Pasal 1551 KUHPerdata)
artinya pihak-pihak harus men-
Menanggung
dari
taati perjanjian itu sama dengan
disewakan
mentaati undang-undang. Me-
barang
yang
cacat
(Pasal 1552 KUHPerdata)
Hak
Pada perjanjian sewa menyewa
yang
KUHPerdata)
2.
sewa
dan
kewajiban
nurut ketentuan dalam setiap
pihak
sewa menyewa yang dibuat
penyewa. Adapun yang menjadi
dengan
hak bagi pihak penyewa adalah
perjanjian sebagaimana dalam
menerima
pasal
barang
yang
di
syarat-syarat
1320
KUH
sebagai
suatu
Perdata,
sewakan dalam keadaan baik.
berlaku
undang-un-
Sedangkan yang menjadi kewa-
dang bagi pihak penyewa dan
jiban dari pihak penyewa dalam
yang menyewakan. Apabila ada
24
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2016
yang melanggar perjanjian sewa
tentang sewa menyewa yang di-
menyewa, maka akan berakibat
buat secara tidak tertulis dapat
hukum berupa 3 (tiga) ketentu-
dihentikan
an, yaitu:
tahuan kepada penyewa.
b.
dengan
pemberi-
a.
Membayar ganti rugi.
b.
Perjanjian dapat diputus-
janjian, ketentuan pasal 1507
kan.
KUH Perdata disebut setelah
Membayar biaya perkara
berakhir waktu sewa seperti
jika sampai diperkarakan
ditentukan, dalam perjanjian
di muka Hakim bagi yang
tertulis, penyewa tetap mengu-
kalah (pasal 181 ayat 1
asai objek jeijanjian tersebut
HIR).
tanpa ada tegoran dan pemilik
c.
2.
ISSN. 2302-6529
Perjanjian sewa atas objek per-
Tidak dapat ditarik kembali
yang menyewakan, maka pe-
secara sepihak
nyewa tetap dianggap terus
Perjanjian yang telah dibuat
menguasai, dan bila penyewa
secara
sah
tidak
dapat
ditarik
ingn menghentikan harus dibe-
kembali/dibatalkan secara sepihak
ritahukan menurut kebiasaan
jika ingin menarik kembali/mem-
setempat.
batalkan harus persetujuan pihak
3.
Pelaksanaan dengan itikad baik.
lainnya. Dengan demikian, setiap
Pengertian pelaksanaan dengan
perjanjian sewa menyewa itu perlu
itikad baik dalam pasal 1338 ayat (3)
dibuat dengan suatuakta otentik, dan
KUH
kalaupun tidàk bisa, sedikitnya dibuat
mengindahkan norma-norma kepatu-
dengan akta dibawah tangan. Sebagai
tan dan kesusilaan, artinya pelak-
pengecualian dalam undang-undang
sanaan perjanjian itu harus berjalan
terhadap
diatas aturan yang benar, yaitu
pembatalan
pencabutan
penarikan/
perjanjian
sewa
Perdata
ini
harus
dengan
mengindahkan norma-norma kepatu-
menyewa adalah:
tan dan kesusilaan. Hal seperti ini ada
a.
Perjanjian yang bersifat terus-
diatur dalam KUH Perdata mengenai
menerus, berlakunya itu dapat
pembayaran sewa menyewa misalnya
dihentikan secara sepihak, mi-
kamar hotel, yaitu pada pasal 1393
salnya pasal 1571 KUH Perdata
KUH Perdata yang berbunyi:
25
Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau Menurut Buku III KUH Perdata
........ Humala Sitinjak
a.
b.
Pembayaran harus dilakukan di
dan banyak perlu ada suatu per-
tempat yang ditetapkan dalam
janjian
persetujuan, jika dalam persetu-
persekot (uang muka) atas pesanan
juan tidak ditetapkan suatu
tersebut. Biasanya hanya dilakukan
tempat, maka pembayaran yang
dengan satu lembar kertas atau
mengenai suatu barang yang
kuitansi dan hotel. Bila hal ini ada
sudah ditentukan, hanis di tem-
pihak yang wanprestasi dan dapat
pat dimana barang itu berada
merugikan salah satu pihak maka
sewaktu persetujuannya dibuat.
ketentuan dan pasal 1338 KUH
Di luar kedua hal tersebut,
Perdata dapat digugat atau mthta
pembayaran harus dilakukan di
ganti rugi atas perbuatan wanprestasi
tempat
tersebut.
tinggal
siberpiutang
selama orang ini terus-menerus
berdiam
dalam
dengan
Dapat
can
membayar
disimpulkan
bahwa
keresidenan,
disaat pengikatan itu telah disetujui
dimana ia berdiam sewaktu
oleh kedua belah pihak, maka para
persetujuan
di
pihak, yaitu pihak pengusaha per-
dalam hal-hal lainnya di tempat
hotelan dan pihak konsumen, dimana
tinggalnya si berutang.
segala hak dan kewajiban yang dibuat
Dari penjelasan pasal 1338 KUH
oleh pihak hotel haruslah dipatuhi
Perdata di atas bila kita hubungkan
oleh konsumen dan pihak hotel
dengan praktek dalam perjanjian
haruslah memenuhi kebutuhan kon-
sewa menyewa kamar hotel tidak
sumen sesuai dengan standar hotel.
selamanya dibuat dengan perjanjian
Sekalipun pengikatan yang terjadi
sebagaimana disebut dalam pasal
adalah sebatas perjanjian diatas nota
1320 KUH Perdata dengan perjanjian
bon (bukti tanda pembayaran penye-
tertulis atau otentik. Karena dalam
waan hotel), pihak konsumen berhak
ketentuan
dalam
untuk membatalkan pengikatan kare-
perjanjian sewa menyewa kainar
na tidak seusai dengan keinginan
hotel tidak ada dibuat tertulis, kecuali
sebelum nota bon itu terjadi atau
dalam hal tertentu dengan cara
karena alasan tertentu.
yang
dibuat,
berlaku
dan
booking (memesan) kantar dan suatu
Setiap perjanjian harus mem-
perusahaan atau ada acara yang
punyai akibat hukum, demikian juga
memerlukan unit kamar yang khusus
terhadap
suatu
perjanjian
sewa
26
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2016
ISSN. 2302-6529
menyewa hotel. Ketentuan seperti ini
katkan diri untuk menyewa hotel
sangat jelas terhadap hotel, dimana
tersebut. Terhadap ketentuan pasal
para tamu yang telah mengikuti
1338 KUH Perdata dalam hotel yang
ketentuan
Dalam
hukum
dilakukan hanya dengan perjanjian
hukum
suatu
tanpa suatu perjanjian otentik. Hanya
perjanjian diatur dalam Buku III
bedasarkan nota pembayaran penye-
Bagian 3, pasal 1338 KUH Perdata,
waan dari hotel. Secara umum ada
yang berbunyi:
beberapa ketentuan untuk berak-
perdata
1.
hotel.
akibat
Semua perjanjian yang dibuat
hirnya perjanjian diatur didalam
secara
sebagai
Pasal
mereka
pelaksanaan perjanjian sewa menye-
sah
berlaku
undang-undang
2.
bagi
1381
KUH
Perdata,
pada
yang membuatnya.
wa
Perjanjian-perjanjian itu tidak
beberapa cara untuk berakhirnya
dapat ditarik kembali selain
suatu perjanjian, yaitu:
dengan sepakat kedua belah
a.
atau
alasan
yang
hotel
terdapat
ada
Berakhir masa perjanjian sewa
karena
alasan-
menyewa kamar hotel. Pada
oleh
undang-
syarat yang pertama ini, yaitu
undang dinyatakan cukup untuk
berakhir masa perjanjian apa-
itu.
bila pihak penyewa kamar hotel
Perjanjian-perjanjian harus di-
hanya memesan kamar dengan
laksanakan dengan itikad baik.
waktu
Seperti pada pengikat atas sewa
(satu) hari, maka bila penyewa
menyewa hotel, para tamu harus
telah check out sesuai dengan
mematuhi ketentuan yang dibuat
ketentuan hotel pada pukul
oleh pihak hotel, serta pihak hotel
12.00 WIB. Pengembalian kunci
huga
dan dilkuti dengan pembayaran
3.
pihak,
kamar
harus
memberi
pelayanan
tertentu
misalnya
terbaik mereka kepada para peng-
maka
guna jasa hotel sesuai dengan standar
perjanjian sewa menyewa hotel.
hotel itu sendiri. Sebab pengikatan
b.
berakhirnya
1
masa
Pembatalan sewa kamar. Pem-
terhadap penyewaan hotel itu terjadi
batalan sewa kamar biasanya
ketika telah mencapai kesepakatan
terjadi ketika, pemesanan itu
atas keinginan tamu untuk mengi-
dilakukan dengan cara booking.
27
Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau Menurut Buku III KUH Perdata
........ Humala Sitinjak
Pelaksanaan
bisa
eksonerasi9
klausula
dalam
dilakukan dengan via telepon
kontrak baku. Hal ini terlihat
atau melakukan pentransferan/
dari pembahasannya tentang
tunai
jadi
perjanjian jual beli perumahan
melakukan
dalam bentuk kontrak baku
dimuka
ditempat
tanda
untuk
pemesanan
Namun
berklausula eksonerasi ditinjau
ketika dilakukan pembatalan
dari hukum perjanjian yang
maka akan diminta pembayaran
dilihat dari salah satu seginya
administrasi,
konse-
adalah
kuensi pembatalan pemesanan
dalam
kamar. Pembyaran administrasi
jual beli. 10
tersebut
c.
booking
kamar.
sebagai
yaitu,
untuk
jasa
d.
Terjadi
pembatalan
perjanjian
resiko
sepihak
pengikatan
pada
Hotel.
persiapan pelayanan isi kamar
Resiko yang tidak terduga dapat
Hotel.
terjadi kapan pun. Keadaan
Berlaku
syarat
batal.
Pada
memaksa terkait erat dengan
ketentuan dalam Hotel, bahwa
resiko. Permasalahannya adalah
setiap penyewaan kamar hotel
siapa yang harus menanggung
dilarang untuk membawa minu-
resiko dalam keadaan memaksa.
man beralkohol, dan membawa
Resiko dalam perjanjian sewa
tamu yang bukan pasangan istri
menyewa hotel dapat terjadi
pada kamar. Bila hal seperti ini
karena
dalam
keadaan
terjadi maka petugas hotel akan
melakukan tindakan pembatalan kamar kepada setiap tamu
hotel yang menginap. Dengan
larangan dan tindakan pemulangan tamu tersebut maka
berakhirlah
menyewa
Mahardika
perjanjian
kamar.
sewa
Andreanto
menggolongkan
klausula syarat batal sebagai
9
Bandingkan bahwa pengertian eksonerasi
adalah Membebaskan seseorang atau
badan usaha dari suatu tuntutan atau
tanggung
jawab.”Secara
sederhana,
klausula eksonerasi ini diartikan sebagai
klausula
pengecualian
kewajiban/
tanggung jawab dalam perjanjian.
http://www. hukumonline. com/klinik/
detail/lt4d0894211ad0e/klausulaeksonerasi)
10 Andreanto Mahardika, Penerapan Klausula
Eksonerasi Dalam Perjanjian Baku
Pengikatan Jual Beli Perumahan Di Kota
Denpasar Propinsi Bali, Tesis Program
Studi Magister Kenotariatan Universitas
Diponegoro, Semarang, Tahun 2010,
halaman 65-70.
28
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2016
memaksa atau disebut juga
ISSN. 2302-6529
IV. Penutup
dengan istilah overmacht atau
Pelaksanaan perjanjian sewa
force majeure. Keadaan memak-
menyewa
sa disini adalah karena keadaan
dilakukan dengan perjanjian tertulis
timbul di luar kemauan dan
sebagaimana
kemampuan
pihak pengelola
sewa menyewa rumah, tetapi dengan
hotel, sebagai contoh terjadinya
azas konsensualitas artinya sesuatu
kebakaran dan gempa bumi
perjanjian
yang
tercapainya
mengakibatkan
kamar
kamar
hotel
layaknya
lahir
tidak
perjanjian
pada
detik
kesepakatan
atau
hotel tidak dapat lagi digunakan
persetujuan antara kedua belah pihak
sebab dalam hal ini terjadi
mengenai hal-hal yang pokok dan apa
kerusakan. Pada keadaan resiko
yang
seperti ini, maka pelaksanaan
Dikatakan
pengikatan
sewa
sesuai dengan harapan dan kehendak
menyewa hotel akan berakhir.
antara dua pihak tersebut dan perlu
Terhadap hal force maejure,
ada suatu pelaksanaan, yaitu tamu-
maka akan diselesaikan secara
tamu diberitahu sewa kamar per unit
administrasi kekeluargaan oleh
dari letak kamar dan diberi kunci
pihak pengelola Hotel.
kamar.
perjanjian
menjadi
Dari penjelasan terhadap berak-
objek
sepakat
perjanjian.
apabila
telah
Daftar Pustaka
hirnya perjanjian sewa menyewa
hotel di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa
berakhirnya
perjanjian
tersebut
dikarenakan
berakhirnya
masa waktu penyewaan yang telah
habis waktu, pelanggaran atas ketentuan yang telah diterapkan oleh pihak
hotel,
pembatalan
sepihak
oleh
pengguna jasa Hotel, serta keadaan
force meujure karena bencana yang
tak terduga oleh pihak hotel itu
Soebekti,
R., Aneka Perianjian,
Alumni, Bandung, Tahun
1984.
Harahap, M. Yahya, Segi-Segi Hukum
Perjanjian,
Alumni,
Bandung, Tahun 1982.
Muhammad, Abdulkadir, Hukum
Perikatan,
Alumni,
Bandung, Tahun 1982
Sudarsono, Pengantar Ilmu Hukum,
cetakan keempat, Rineka
Cipta, Jakarta, 2004
sendiri.
29
Suatu Tinjauan Penyewaan Kamar Hotel Ditinjau Menurut Buku III KUH Perdata
........ Humala Sitinjak
Wirjono
Prodjodikoro,
Hukum
Perjanjian dan Perikatan,
Pradya Paramita, Jakarta:
1987
http://online
hukum.
blogspot.
co.id/2011/01/hak-dan-
kewajiban-para-pihakdalam-sewa.html
http://www.hukumonline.com/klinik
/detail/lt4d0894211ad0e
/klausula-eksonerasi
30
Download