PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK Oleh : SIGIT DWI JAYANTO Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 46115 Telp. (0265) 323537 Email Author: [email protected] ABSTRAKS Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis price earning ratio dan dividend payout ratio ratio pada PT. Bank Central Asia Tbk, harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk. dan pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk baik secara simultan maupun secara parsial. Metode penelitian menggunakan metode korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dan kepustakaan. Jenis data diperoleh melalui data sekunder berupa data laporan keuangan . Alat analisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa price earning ratio dan dividend payout ratio berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk baik secara simultan maupun secara parsial. Sebaiknya pihak perusahaan dapat mempertahankan price earning ratio dan dividend payout ratio secara konsisten. Kata kunci : price earning ratio, dividend payout ratio, harga saham ABSTRACT The purpose of this research is to find out and analyze the price earning ratio and dividend payout ratio at PT. Bank Central Asia Tbk., the stock price at PT. Bank Central Asia, Tbk and the influence of price earning ratio and dividend payout ratio towards the stock price at PT. Bank Central Asia, Tbk, in a simultaneous or partial way. This research method is using a correlational method. The technique to collecting the data did by documentation and literature study. The type of data which was obtained through secondary data in form of financial statements. Analysis tools is using path analysis. The result of this research showed that price earning ratio and dividend payout ratio gave an influence towards the stock price at PT. Bank Central Asia, Tbk in a simultaneous or partial way. The company should be defend the price earning ratio and dividend payout ratio consistently. Keywords : price earning ratio, dividend payout ratio, stock price panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Investor menginginkan investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan. Investor harus mendasarkan keputusan investasinya dengan melakukan berbagai pertimbangan serta penilaian secara mendalam. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi risiko bagi investor dalam berinvestasi. Secara umum I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam menghadapi situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan juga semakin terdorong untuk meningkatkan efisiensi dan daya saingnya. Pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka 1 ada banyak teknik analisis dalam melaksanakan penilaian investasi, tetapi yang paling umum digunakan adalah analisis yang bersifat fundamental dan teknikal. Analisis fundamental melalui rasio pasar apat dilihat dengan pendekatan price earning ratio (PER) dan dividen payout ratio (DPR) yang merupakan salah satu teknik analisis yang dapat dipergunakan oleh investor dalam menganalisis harga saham dan telah dipergunakan secara luas dalam penilaian harga saham. Pendekatan price earning ratio (PER) dapat dicari melalui rasio antara harga pasar saham dengan laba per lembar saham. PER menunjukkan rasio dari harga saham terhadap tingkat earning, selain itu PER juga memberikan standar yang baik dalam membandingkan harga saham untuk laba per lembar saham yang berbeda dan kemudahan dalam membuat estimasi yang digunakan sebagai input PER. Dividend payout ratio (DPR) merupakan persentase dari laba yang didistribusikan sebagai dividen. Rasio ini merupakan kebijakan dividen yang dibayarkan kepada investor. Besarnya nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Pemberian dividen tercermin dari dividen payout ratio saham perusahaan yang diperoleh dari dividen yang diberikan perusahaan dibagikan dengan laba bersih perusahaan. Harga saham merupakan indikator adanya keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten tersebut semakin kuat. Naik turunnya harga saham tergantung dari kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran akan saham di pasar modal. Penelitian terdahulu dari Madichah (2005) mengenai Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Dividen Payout Ratio (DPR) Dan Financial Leverage (FL) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Price Earning Ratio, Dividen Payout Ratio Dan Financial Leverage berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Harga saham BCA termasuk dalam perusahaan perbankan yang listing di Indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia. Harga saham BCA masuk 5 kali secara berturut– turut pada indeks LQ 45 periode Tahun 2006 sampai dengan 2009, hal ini menggambarkan bahwa BCA termasuk dalam kelompok saham pilihan yang memenuhi kriteria tertentu di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan jenis saham pada kelompok LQ 45 tidak bersifat tetap, setiap enam bulan ada penetapan kembali saham yang tetap memenuhi kriteria serta mengeliminasi saham yang tidak lagi memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. (www.idx.co.id) Perubahan harga saham selalu terjadi secara terus menerus dan sangat menarik untuk diperhatikan, tak terkecuali dengan PT. Bank Central Asia, Tbk sebagai salah satu lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berkaitan dengan perkembangan usahanya, PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) membagikan dividen sebesar Rp 112,5 per saham atau total sebesar Rp 2,74 triliun dari laba bersih 2010 sebesar Rp 8,48 triliun. Pembagian dividen tersebut menunjukkan kenaikan (dividend payout ratio) BCA sebesar 38 %, lebih rendah dibandingkan dengan rasio pembagian dividen BCA pada 2009 sebesar 39%. (www.indonesiafinancetoday.com) Berdasarkan fenomena tersebut dan melihat hasil dari penelitian terdahulu pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka penguji ingin menganalisis pengaruh price earning ratio 2 dan dividen payout ratio terhadap harga saham pada perusahaan perbankan, dalam hal ini PT. Bank Central Asia, Tbk. atas dasar itu peneliti melakukan penelitian dan dituangkan dalam skripsi dengan judul Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Dividen Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk. ratio dan dividend payout ratio serta harga saham sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai pembanding antara materi kuliah dengan kenyataan di lapangan b. Bagi Aplikasi Teori Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengimplementasikan materi di bangku kuliah dan di lapangan dan diharapkan dapat memberikan masukan serta wawasan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi di pasar modal di masa yang akan datang. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada permasalahan pokok yang telah dikemukakan, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan price earning ratio dan dividend payout ratio pada PT. Bank Central Asia Tbk. 2. Bagaimana perkembangan harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk. 3. Bagaimana pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk baik secara simultan maupun parsial. II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANNGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Stock (Saham) Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Menurut Bambang Riyanto (2005: 240) bahwa “Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perseroan terbatas (PT)”. Menurut Eduardus Tandelilin (2001:18) bahwa “Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas asset-asset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan”. Sedangkan menurut Mangsa Simatupang (2010:19) bahwa “Saham adalah surat berharga yang menunjukan adanya kepemilikan seseorang 1.3 Tujuan Peneliitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Perkembangan price earning ratio dan dividend payout ratio ratio pada PT. Bank Central Asia Tbk. 2. Perkembangan harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk. 4. Pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk baik baik secara simultan maupun secara parsial. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: a. Aspek Keilmuan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen keuangan khususnya mengenai price earning 3 atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham”. Anaroga dan Pakarti (2001 : 64) mengatakan bahwa pendekatan PER didasarkan pada perkiraan per saham di masa mendatang, sehingga dapat diketahui berapa lama investasi dalam suatu saham akan kembali. Formula dari pendekatan PER dapat dirumuskan sebagai berikut : πππ ππ πβπππ PER = πΈππππππ πππ πβπππ 2.1.2 Price Earning Ratio (PER) Pendekatan price earning ratio (PER) merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai di kalangan analisis saham dan para praktisi. Pendekatan PER disebut juga pendekatan multiplier dimana investor akan menghitung berapa kali nilai earnings yang tercermin dalam harga suatu saham. Pengertian price earning ratio menurut Robert Ang (2007 : 324) “Price earning ratio merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham (market price) dengan earning per share dari saham yang bersangkutan.”. Menurut Fabozzi (2009 :363) bahwa “Price earning ratio atau rasio bunga laba merupakan harga pasar berlaku dibagi dengan beberapa ukuran EPS.”. Menurut Agus Sartono (2006 : 106) bahwa “PER diartikan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan sehingga banyak pelaku pasar modal yang menaruh perhatian tarhadap pendekatan PER.”. Price earning ratio (PER) merupakan suatu ukuran yang penting bagi para investor dalam berinvestasi, karena PER diakui sebagai metode penilaian yang baik, serta mencakup keseluruhan perusahaan, termasuk dalam memperkirakan nilai saham, menentukan nilai saham di masa yang akan datang dan menentukan besarnya modal dalam saham. Rasio harga laba umumnya digunakan sebagai indikator dari nilai relatif bagi berbagai saham biasa. Rasio harga laba hanya menyediakan indikasi kasar dari hasil investasi relatif, dan harus digunakan dengan sangat hatihati. Price earning ratio merupakan rasio yang lazim dipakai untuk mengukur harga saham biasa dengan laba per lembar saham. Semakin besar price earning ratio berarti harga pasar dari setiap lembar saham akan semakin baik. Tetapi semakin rendah price earning ratio maka semakin besar daya tarik saham sebagai suatu investasi. Dimana earning per share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada suatu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan. Peningkatan earning per share menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor dan hal ini akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Semakin tinggi nilai earning per share nya tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham (Robert Ang 2007: 6.22). 2.1.3 Dividend Payout Ratio (DPR) Setiap perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut di satu pihak dan juga dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham di lain pihak. Dividend payout ratio dapat dijadikan sebagai pertumbahan dari pembayaran dividen. Kebijakan dividen merupakan bagian integral dari keputusan pembelanjaan perusahaan karena menyangkut likuiditas perusahaan . Menurut Robert Ang (2007:623) bahwa “Dividend payout ratio merupakan perbandingan antara dividend per share (DPS) dengan earning per share (EPS).”. Menurut Hamduh M. Hanafi (2007: 88) bahwa “Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio melihat bagian earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. “. Dividend pay our ratio merupakan perbandingan antara DPS dengan EPS, jadi perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan dividend per share (DPS) terhadap pertumbuhan earning per share (EPS). Di 4 dalam komponen DPS terkandung unsur dividen, jadi jika semakin besar dividen yang dibagikan maka akan semakin besar dividend payout rationya. Pada umumnya saham-saham yang tercatat di BEI membayar dividen setiap tahunnya dengan DPR antara 0%- 25%, tetapi ada yang menggunakan tarif proyektif. Dividen yang terlalu besar bukan tidak diinginkan oleh investor, tetapi jika DPR lebih besar dari 25%, dikuatirkan akan terjadi kesulitan likuiditas keuangan pada perseroan pada waktu mendatang. Robert Ang, (2007 : 6.23) suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa (pasar sekunder). 2.2 Kerangka Pemikiran Pengambilan keputusan untuk berinvestasi di pasar modal tentunya harus tepat dengan cara menganalisis informasi yang akurat dan lengkap. Dalam hal ini laporan keuangan dapat dijadikan sebagai gambara dari seluruh hasil kegiatan perusahaan sebagai kinerja perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi utama bagi kepentingan manajemen maupun dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor di pasar modal. Laporan ini mencakup dua hal pokok yaitu laporan rugi laba dan neraca. Pengertian price earnings ratio (PER) menurut Suad Husnan (2007 : 366) “Price earnings ratio membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam laporan keuangan).” Price earnings ratio (PER) ini digunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (earning power) di masa datang. Kesediaan investor untuk menerima kenaikan PER sangat bergantung pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, biasanya memiliki PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, cenderung memiliki PER yang rendah pula. Semakin besar price earning ratio berarti harga pasar dari setiap lembar saham akan semakin baik. Tetapi semakin rendah price earning ratio maka semakin besar daya tarik saham sebagai suatu investasi. Kebijakan pembagian dividen merupakan hal penting yang senantiasa menjadi perhatian para investor. Untuk itu perlu mengetahui berapa nilai dividen yang dibagikan per saham dibanding dengan 2.1.4 Harga Saham Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa saham. Pengertian harga saham menurut Jogiyanto (2003:8), yaitu “Harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal”. Menurut Abdul Halim (2005: 16) adalah sebagai berikut “Harga pasar saham adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor lain. Harga ini tejadi setelah saham tersebut tercatat di bursa”.Menurut Agus Sartono (2006: 9) bahwa “Harga saham terbentuk dipasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham atau earning per share, rasio laba terhadap harga per lembar saham atau price earning ratio, tingkat bunga bebas risiko yang diukur dari tigakat bunga deposito pemerintah dan tingkat kepastian operasi perusahaan.” Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa harga saham akan terbentuk dari adanya transaksi yang terjadi di pasar modal yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Harga saham adalah nilai 5 nilai laba bersih per saham atau dividend payout ratio. Menurut Jogiyanto (2003:280) bahwa “Dividend payout ratio dapat diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum.”. Dividend payout ratio (DPR) merupakan perbadingan antara dividend per share dengan earning per share. Pendekatan price earning ratio dicari melalui rasio antara harga pasar saham dengan laba per lembar saham, pendekatan ini sering digunakan oleh para analis sekuritas untuk menilai harga saham karena pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut Weston dan Brigham (2002: 326) bahwa “Harga saham adalah nilai atau jumlah uang yang dibutuhkan untuk membeli satu lembar saham tertentu yang tercatat di bursa.”.Saham yang diperdagangkan di BEI adalah saham perusahaan yang tercatat dalam BEI. Motivasi perusahaan mencatatkan sahamnya di BEI antara lain adalah mendapatkan tambahan modal kerja, memperbaiki posisi keuangan dan meningkatkan kredibilitas. Sedangkan investor yang bermain di BEI terdiri dari investor asing dan lokal. Motivasi investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividend (bagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham) dan capital gain (keuntungan harga jual saham lebih tinggi dari harga belinya). Pendekatan price earning ratio sering digunakan untuk menilai harga saham, karena pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu. Rasio ini menunjukkan seberapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings. Pendekatan dividend payout ratio dapat dijadikan sebagai ukuran mengenai pertumbuhan dari pembayaran dividen suatu perusahaan. Dividend payout ratio dan price earning ratio merupakan indikator-indikator profitabilitas yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi investor untuk membeli saham. 2.3 Hipotesis Berdasarkan pada kerangka pemikiran di atas, maka dapat ditarik suatu hipotesis yaitu terdapat pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial. III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Pennelitian Objek dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan pada PT. Bank Central Asia, Tbk, khususnya price earning ratio (PER) dan dividen payout ratio (DPR), dengan ruang lingkup penelitian mengenai pengaruh price earning ratio (PER) dan dividen payout ratio (DPR) terhadap harga saham. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode korelasional seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007: 46) bahwa “Penelitian korelasional, adalah metode yang digunakan untuk menganalisis sejauhmana variabel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.” 3.2.1 Jenis Data dan Tekniki Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, jenis data yang akan digunakan adalah data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel atau diagram yang telah dipublikasikan di media cetak, elektronik maupun situs internet. 6 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara studi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari arsip atau dokumentasi laporan keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk khususnya price earning ratio, dividen payout ratio dan harga saham selama periode Tahun 2003 s.d Tahun 2010. sebuah diagram jalur seperti terlihat pada gambar sebagai berikut: X1 Y X1 rX 1X 2 X2 PX2ε1 3.2.2 Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa dengan memperhatikan kriteria-kriteria yang telah ditentukan menurut teori dan fakta yang ada di lapangan. Selanjutnya penulis melakukan analisis data dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif dalam hal ini penulis menganalisis data yang diperoleh dari dinas terkait mengenai price earning ratio, dividend payout ratio dan harga saham. Untuk menganalisa data yang diperoleh dalam pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik parametrik untuk pengujian hipotesis. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan akan diperoleh dan dianalisis sebagai berikut : a. Price Earning Ratio (PER) Anaroga dan Pakarti (2001 : 64) formula dari pendekatan PER dapat dirumuskan sebagai berikut : πππππ πβπππ PER = πΈππππππ πππ πβπππ ο² ο² Y X2 Y P Y ε2 ε2 ε1 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Price Earning Ratio dan Dividend Payout Ratio PT. Bank Central Asia, Tbk. Untuk melihat perkembangan PER pada PT. Bank Central Asia, Tbk selama Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : b. Dividend Payout Ratio (DPR) Formula dari pendekatan DPR Menurut Robert Ang (2007:623) dapat dirumuskan sebagai berikut : π·ππ£πππππ πππ πβπππ DPR = πΈππππππ πππ πβπππ Perkembangan Price Earning Ratio PT. Bank Central Asia, Tbk Periode Tahun 2003 s.d 2010 Price Earning Perubahan Nomor Tahun Ratio (%) (kali) 2003 8,53 1. 2004 11,45 25,50 2. 2005 11,64 1,63 3. 2006 15,11 22,96 4. 2007 20,05 24,64 5. 2008 13,87 (44,56) 6. 2009 17,57 21,06 7. 2010 18,61 5,59 8. c. Analisis Jalur (Path Analysis) Selanjutnya dalam menganalisis data yang diperoleh penulis menggunakan analisis path, karena analisis tersebut cukup untuk mewakili berapa besarnya hubungan dan pengaruh PER (X1) dan DPR (X2) terhadap harga saham (Y). Adapun struktur path analysis dapat diterjemahkan dalam Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa price earning ratio PT. Bank Central Asia, Tbk periode Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 cenderung mengalami perkembangan bervariasi. Secara umum perkembangan price earning ratio PT. Bank Central Asia, Tbk selama delapan tahun mengalami 7 peningkatan, kecuali pada Tahun 2008 price earning ratio mengelami penurunan drastis yakni sebesar 44,56 % dari tahun sebelumnya, dengan nilai PER sebesar 13,87 kali. Peningkatan tertinggi terjadi pada Tahun 2004 dengan nilai PER sebesar 11,45 kali atau mengalami kenaikan sebesar 25,50% dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena presentase kenaikan harga saham lebih besar daripada presentase kenaikan laba per lembar saham PT. Bank Central Asia, Tbk. Begitu juga sebaliknya penurunan terjadi disebabkan karena presentase penurunan harga saham lebih besar daripada presentase penurunan laba per lembar saham PT. Bank Central Asia, Tbk. Untuk melihat perkembangan DPR pada PT. Bank Central Asia, Tbk selama Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : DPS (Dividend per share) dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 180 miliar artinya dividen yang dibagikan perusahaan cukup tinggi sehingga akan semakin besar pula DPR-nya. Komposisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan berada pada level tertinggi sehingga mempunyai rasio pembayaran dividen yang tinggi, semakin besar dividen yang dibagikan maka akan semakin besar dividend payout rationya. Adapun penurunan DPR terendah terjadi pada Tahun 2004 yaitu sebesar 87,10 % dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan earning per share (EPS) sedangkan dividend per share (DPS) menurun. Pada Tahun 2008 DPR sebesar 25 % atau mengalami penurunan sebesar 16 % dan kondisi tersebut menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan berada pada level terendah sehingga mempunyai rasio pembayaran dividen yang rendah pula. Perkembangan Dividend Payout Ratio PT. Bank Central Asia, Tbk Periode Tahun 2003 s.d 2010 Dividend Payout Perubahan Nomor Tahun Ratio (%) (%) 2003 0,58 1. 2004 0,31 (87,10) 2. 2005 0,31 0,00 3. 2006 0,33 6,06 4. 2007 0,49 32,65 5. 2008 0,29 (68,97) 6. 2009 0,25 (16,00) 7. 2010 0,36 30,56 8. 4.2 Perkembangan Harga Saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk. Untuk melihat perkembangan harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk selama Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Perkembangan Harga Saham PT. Bank Central Asia, Tbk Periode Tahun 2003 s.d 2010 Harga Perubahan Nomor Tahun Saham (%) (Rupiah) 2003 3.325 1. 2004 2.975 (11,76) 2. 2005 3.400 12,50 3. 2006 5.200 34,62 4. 2007 7.300 28,77 5. 2008 3.250 (124,62) 6. 2009 4.850 32,99 7. 2010 6.400 24,22 8. Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dividend payout ratio PT. Bank Central Asia, Tbk Periode selama periode Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 cenderung fluktuatif atau mengalami perubahan yang bervariasi. Pada Tahun 2007 nilai DPR sebesar 0,49 kali dan merupakan peningkatan dividend payout ratio tertinggi yaitu sebesar 32,65 % dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa harga saham pada PT. 8 Bank Central Asia, Tbk selama Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 mengalami fluktuasi atau mengalami variasi perubahan setiap tahunnya. Harga saham tertinggi terjadi pada Tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 7.300 dan hal ini disebabkan karena semakin tingginya minat investor terhadap saham BCA dan juga peningkatan kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk. Sedangkan harga saham terendah terjadi pada Tahun 2004 yaitu sebesar Rp. 2.975 hal ini disebabkan karena perubahan selera pelaku pasar dan investor masih menganalisis kinerja perusahaan secara kompleks. Fluktuasi harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk sangatlah kompleks karena banyak faktor penyebabnya, misalnya kenaikan laba dan dividen perusahaan, peningkatan atau penurunan yang diakibatkan oleh perubahan selera pelaku pasar. Pergerakan harga saham disebabkan oleh perubahan pelbagai motif dari karakter investor, baik motif ekonomi maupun motif psikologis dan akibat dari pergerakan harga itu menentukan tingkat return investor. Adapun pengaruh secara parsial dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pengaruh price earning ratio (X1) terhadap harga saham (Y) Secara ekonomi dapat diartikan bahwa price earning ratio secara langsung berpengaruh terhadap harga saham yaitu sebesar 45,6 persen, sedangkan pengaruh tidak langsung dividend payout ratio terhadap harga saham melalui hubungannya dengan price earning ratio yaitu sebesar 14,9 persen, sehingga dengan demikian secara total variabel price earning ratio dapat mempengaruhi harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk yaitu sebesar 60,2 %. b. Pengaruh dividend payout ratio (X2) terhadap harga saham (Y) Secara ekonomi dapat diartikan bahwa dividend payout ratio secara langsung berpengaruh pada harga saham sebesar 13,5 persen, sedangkan pengaruh tidak langsung price earning ratio terhadap harga saham melalui hubungannya dengan dividend payout ratio yaitu sebesar 14,6 persen, sehingga dengan demikian secara total variabel dividend payout ratio dapat mempengaruhi harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk yaitu sebesar 28,1 %. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis secara simultan untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan atau tidak. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) dan degree of freedom (k) dan (n-k-1) diperoleh nilai Pvalue = 0,005 < 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa secara simultan price earning ratio dan dividend payout ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk, sehingga hipotesis dapat diterima kebenarannya. Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan untuk menguji pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham dengan 4.3 Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Central Asia, Tbk. Berdasarkan pengaruh proporsional yang didapatkan dari hasil analisis dari keseluruhan data, dapat diketahui bahwa total pengaruh secara proporsional variabel price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,883 artinya pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham yaitu sebesar 88,3 %. Hal ini menunjukan bahwa kedua variabel fundamental yaitu price earning ratio dan dividend payout ratio mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap pergerakan harga saham, sedangkan sisanya 11,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, misalnya kondisi ekonomi dan kebijakan bank. 9 menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) yaitu sebagai berikut : a. Uji hipotesis Variabel X1 terhadap Y Ha1, ο ο²yx1 Price earning ratio secara οΉ0 : berpengaruh parsial terhadap Harga saham Ho1, ο ο²yx1 Price earning ratio tidak secara =0 : berpengaruh parsial terhadap Harga saham Hasil perhitungan menunjukan tingkat signifikansi (Pvalue) sebesar 0,016, hal ini berarti nilai Pvalue lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menerima Ha dan menolak Ho, sehingga hipotesis teruji kebenarannya, artinya secara parsial price earning ratio berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk. Price earning ratio merupakan hal yang menunjukkan seberapa besar harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap rupiah laba suatu perusahaan. Price earning ratio sering digunakan analisis sekuritas dalam menilai kewajaran harga saham, namun demikian saham yang mempunyai price earning ratio tinggi, mungkin besar kemungkinan harganya terlalu tinggi. b. Uji hipotesis Variabel X2 terhadap Y Ha1, ο²yx2 οΉ Dividend payout ratio berpengaruh secara 0 parsial terhadap Harga : saham Ho1, ο²yx2 = Dividend payout ratio tidak berpengaruh secara 0 parsial terhadap Harga : saham Hasil perhitungan menunjukan tingkat signifikansi (Pvalue) sebesar 0,021, hal ini berarti nilai Pvalue lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menerima Ha dan menolak Ho, sehingga hipotesis teruji kebenarannya, artinya secara parsial dividend payout ratio berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk. Ratio ini menunjukkan prosentase dari pendapatan yang akan dibayar kepada pemegang saham sehingga semakin tinggi DPR maka harga saham juga akan semakin tinggi Saham dengan dividen yang tinggi merupakan salah satu faktor yang menarik bagi investor yang dapat memperbesar Dividend Payout Ratio (DPR) sehingga dapat menaikkan harga saham. V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Price earning ratio pada PT. Bank Central Asia, Tbk periode Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 cenderung mengalami perkembangan yang bervariasi. Peningkatan tertinggi terjadi pada Tahun 2004, hal ini disebabkan karena presentase kenaikan harga saham lebih besar daripada presentase kenaikan laba per lembar saham. Begitu juga dividend payout ratio cenderung mengalami perubahan yang bervariasi. Pada Tahun 2007 nilai dividend payout ratio mengalami meningkat, hal ini disebabkan karena persentase peningkatan dividend per share (DPS) lebih tinggi daripada peningkatan earning per share (EPS). 2. Pergerakan harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk selama Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 mengalami mengalami variasi perubahan setiap tahunnya. Harga saham tertinggi terjadi pada Tahun 2007, sedangkan harga saham terendah terjadi pada Tahun 2004, hal ini disebabkan kegairahan pasar di lantai Bursa Efek Indonesia karena semakin tingginya minat investor terhadap saham BCA dan juga peningkatan kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk. 3. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan price earning ratio 10 dan dividend payout ratio berpengaruh terhadap harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk, artinya kedua variabel fundamental tersebut mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap tinggi rendahnya harga saham, dengan demikian hipotesis dapat diterima kebenarannya. Secara parsial baik price earning ratio maupun dividend payout ratio berpengaruh terhadap harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk dan dengan demikian hipotesis dapat diterima kebenarannya. harga saham, karena masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap harga saham, misalnya kebijakan dividen, earning growth, rasio likuiditas, dan lain-lain. VI. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, 2005, Analisa Investasi, Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Agus Sartono. 2006. Majemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE Ang, Robert, 2007. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market). Jakarta : Mediasoft Indonesia. Anoraga dan Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Bambang Riyanto. 2005. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta: BPFE. Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F., 2006, Dasar-Dasar Manajemen. Keuangan, Alih Bahasa: Yulianto, Akbar, Ali, Buku Satu, Jakarta : Salemba Empat. Eduardus Tandelilin. 2010. Portofolio & Investasi Teori & Aplikasi, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE UGM. Fabozzi., J, Frank. 2009. Manajemen Investasi. Buku Satu dan Buku Dua. Alih Bahasa Tjiptono. Jakarta : Salemba Empat. Jay. M. Smith dan K. Fred Skousen. 20000. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesembilan, diterjemahkan oleh Nugroho Widjajanto, Jakarta : Erlangga. Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, Yogyakarta : BPFE. Hamduh M. Hanafi. 2007. Analisis Laporan Keuangan.YKPN. Yogyakarta. Jakarta, 2000. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan mengenai pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk maka dapat diperoleh saran sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Sebaiknya PT. Bank Central Asia, Tbk mempertahankan nilai PER maksimal 25 % untuk menjaga stabilitas harga, karena saham yang mempunyai nilai PER yang tinggi cenderung terlalu tinggi harganya dan dikhawatirkan dapat menghambat calon investor karena harga saham kemungkinan tidak akan naik lagi. Selain itu sebaiknya nilai DPR ditingkatkan agar investor tertarik dengan kebijakan pembayaran dividen yang ditawarkan oleh perusahaan. 2. Bagi Investor Disarankan kepada para investor bahwa sebelum mengambil keputusan berinvestasi lebih memperhatikan variabel price earning ratio dan deviden payout ratio sebagai acuan dalam pengambilan keputusan berinvestasi, karena kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. 3. Bagi Penelitian Lanjutan Untuk penelitian-penelitian selanjutnya hendaknya menambah variabel faktor fundamental yang lainnya yang dapat mempengaruhi 11 Mangsa Simatupang. 2010. Investasi Saham & Reksadana, Bandung: Mitra Wacana Media Muhamad Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Martono dan Agus Harjito, 2007, Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Yogyakarta: Ekonisia. Nazwirman, 2008, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI. Jurnal Manajemen Keuangan. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Jakarta: Alfabeta. Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia Suad Husnan, 2007. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (keputusan Jangka Pendek), Edisi : 4, Yogyakarta : BPFE UGM. Rusdin, 2006. Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. Tangkilisan, Hessel Nogi S, 2003, Manajemen Modern untuk Sektor Publik, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Penerbit PT. Balirung & Co, Wild, John J. Subramanyam, K.R. Halsey, Robert F. 2005. Analisis Laporan Keuangan Perusahaan. Alih Bahasa Sutrisno. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Zaki Baridwan. 2004. Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE UGM. 12