PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN DIVIDEND

advertisement
PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN
DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK
Oleh :
SIGIT DWI JAYANTO
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 46115 Telp. (0265) 323537
Email Author: [email protected]
ABSTRAKS
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis price earning ratio dan
dividend payout ratio ratio pada PT. Bank Central Asia Tbk, harga saham pada PT. Bank
Central Asia, Tbk. dan pengaruh price earning ratio dan dividend payout ratio terhadap harga
saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk baik secara simultan maupun secara parsial.
Metode penelitian menggunakan metode korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan studi dokumentasi dan kepustakaan. Jenis data diperoleh melalui data sekunder berupa
data laporan keuangan . Alat analisis menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa price earning ratio dan dividend payout ratio
berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Bank Central Asia, Tbk baik secara simultan
maupun secara parsial. Sebaiknya pihak perusahaan dapat mempertahankan price earning
ratio dan dividend payout ratio secara konsisten.
Kata kunci : price earning ratio, dividend payout ratio, harga saham
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out and analyze the price earning ratio and dividend
payout ratio at PT. Bank Central Asia Tbk., the stock price at PT. Bank Central Asia, Tbk and
the influence of price earning ratio and dividend payout ratio towards the stock price at PT.
Bank Central Asia, Tbk, in a simultaneous or partial way.
This research method is using a correlational method. The technique to collecting the data
did by documentation and literature study. The type of data which was obtained through
secondary data in form of financial statements. Analysis tools is using path analysis.
The result of this research showed that price earning ratio and dividend payout ratio gave an
influence towards the stock price at PT. Bank Central Asia, Tbk in a simultaneous or partial
way. The company should be defend the price earning ratio and dividend payout ratio
consistently.
Keywords : price earning ratio, dividend payout ratio, stock price
panjang dari masyarakat untuk disalurkan
ke sektor-sektor produktif.
Investor menginginkan investasi
yang ditanamkan dapat menguntungkan.
Investor harus mendasarkan keputusan
investasinya dengan melakukan berbagai
pertimbangan serta penilaian secara
mendalam. Teknik yang benar dalam
analisis akan mengurangi risiko bagi
investor dalam berinvestasi. Secara umum
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha dewasa
ini berkembang pesat, terlebih dalam
menghadapi situasi perekonomian yang
semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka
perusahaan juga semakin terdorong untuk
meningkatkan efisiensi dan daya saingnya.
Pasar modal merupakan wahana yang
dapat menggalang pengerahan dana jangka
1
ada banyak teknik analisis dalam
melaksanakan penilaian investasi, tetapi
yang paling umum digunakan adalah
analisis yang bersifat fundamental dan
teknikal. Analisis fundamental melalui
rasio pasar apat dilihat dengan pendekatan
price earning ratio (PER) dan dividen
payout ratio (DPR) yang merupakan salah
satu
teknik
analisis
yang
dapat
dipergunakan
oleh
investor
dalam
menganalisis harga saham dan telah
dipergunakan secara luas dalam penilaian
harga saham.
Pendekatan price earning ratio
(PER) dapat dicari melalui rasio antara
harga pasar saham dengan laba per lembar
saham. PER menunjukkan rasio dari harga
saham terhadap tingkat earning, selain itu
PER juga memberikan standar yang baik
dalam membandingkan harga saham untuk
laba per lembar saham yang berbeda dan
kemudahan dalam membuat estimasi yang
digunakan sebagai input PER.
Dividend payout ratio (DPR)
merupakan persentase dari laba yang
didistribusikan sebagai dividen. Rasio ini
merupakan kebijakan dividen yang
dibayarkan kepada investor. Besarnya nilai
rasio tersebut menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
berdasarkan modal saham tertentu.
Pemberian dividen tercermin dari dividen
payout ratio saham perusahaan yang
diperoleh dari dividen yang diberikan
perusahaan dibagikan dengan laba bersih
perusahaan.
Harga saham merupakan indikator
adanya keberhasilan manajemen dalam
mengelola perusahaan. Jika harga saham
suatu perusahaan selalu mengalami
kenaikan, maka investor atau calon
investor menilai bahwa perusahaan
berhasil dalam mengelola usahanya.
Kepercayaan investor atau calon investor
sangat bermanfaat bagi emiten, karena
semakin banyak orang yang percaya
terhadap emiten maka keinginan untuk
berinvestasi pada emiten tersebut semakin
kuat.
Naik turunnya harga saham
tergantung dari kekuatan tarik menarik
antara permintaan dan penawaran akan
saham di pasar modal.
Penelitian terdahulu dari Madichah
(2005) mengenai Pengaruh Price Earning
Ratio (PER), Dividen Payout Ratio (DPR)
Dan Financial Leverage (FL) Terhadap
Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Price Earning Ratio,
Dividen Payout Ratio Dan Financial
Leverage berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham.
Harga saham BCA termasuk dalam
perusahaan perbankan yang listing di
Indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia. Harga
saham BCA masuk 5 kali secara berturut–
turut pada indeks LQ 45 periode Tahun
2006 sampai dengan 2009, hal ini
menggambarkan bahwa BCA termasuk
dalam kelompok saham pilihan yang
memenuhi kriteria tertentu di Bursa Efek
Indonesia. Kedudukan jenis saham pada
kelompok LQ 45 tidak bersifat tetap, setiap
enam bulan ada penetapan kembali saham
yang tetap memenuhi kriteria serta
mengeliminasi saham yang tidak lagi
memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.
(www.idx.co.id)
Perubahan harga saham selalu
terjadi secara terus menerus dan sangat
menarik untuk diperhatikan, tak terkecuali
dengan PT. Bank Central Asia, Tbk
sebagai salah satu lembaga keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berkaitan dengan perkembangan usahanya,
PT. Bank Central Asia Tbk (BCA)
membagikan dividen sebesar Rp 112,5 per
saham atau total sebesar Rp 2,74 triliun
dari laba bersih 2010 sebesar Rp 8,48
triliun. Pembagian dividen tersebut
menunjukkan kenaikan (dividend payout
ratio) BCA sebesar 38 %, lebih rendah
dibandingkan dengan rasio pembagian
dividen BCA pada 2009 sebesar 39%.
(www.indonesiafinancetoday.com)
Berdasarkan fenomena tersebut dan
melihat hasil dari penelitian terdahulu pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia, maka penguji ingin
menganalisis pengaruh price earning ratio
2
dan dividen payout ratio terhadap harga
saham pada perusahaan perbankan, dalam
hal ini PT. Bank Central Asia, Tbk. atas
dasar itu peneliti melakukan penelitian dan
dituangkan dalam skripsi dengan judul
Pengaruh Price Earning Ratio (PER)
dan Dividen Payout Ratio (DPR)
terhadap harga saham pada PT. Bank
Central Asia, Tbk.
ratio dan dividend payout ratio serta
harga saham sehingga diharapkan
dapat dijadikan sebagai pembanding
antara materi kuliah dengan kenyataan
di lapangan
b. Bagi Aplikasi Teori
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengimplementasikan
materi
di
bangku kuliah dan di lapangan dan
diharapkan dapat memberikan masukan
serta wawasan yang bermanfaat untuk
pengambilan
keputusan
dalam
berinvestasi di pasar modal di masa
yang akan datang.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada permasalahan
pokok yang telah dikemukakan, maka
dapat dibuat identifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana
perkembangan
price
earning ratio dan dividend payout ratio
pada PT. Bank Central Asia Tbk.
2. Bagaimana perkembangan harga saham
pada PT. Bank Central Asia, Tbk.
3. Bagaimana pengaruh price earning
ratio dan dividend payout ratio
terhadap harga saham pada PT. Bank
Central Asia, Tbk baik secara simultan
maupun parsial.
II. TINJAUAN
PUSTAKA,
KERANNGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Stock (Saham)
Saham (stock) merupakan salah
satu instrumen pasar keuangan yang paling
populer. Menerbitkan saham merupakan
salah satu pilihan perusahaan ketika
memutuskan untuk pendanaan perusahaan.
Pada sisi yang lain, saham merupakan
instrumen investasi yang banyak dipilih
para investor karena saham mampu
memberikan tingkat keuntungan yang
menarik. Saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas.
Menurut Bambang Riyanto (2005: 240)
bahwa “Saham adalah tanda bukti
pengambilan bagian atau peserta dalam
suatu perseroan terbatas (PT)”.
Menurut Eduardus Tandelilin (2001:18)
bahwa “Saham merupakan surat bukti
kepemilikan atas asset-asset perusahaan
yang
menerbitkan
saham.
Dengan
memiliki saham suatu perusahaan, maka
investor akan mempunyai hak terhadap
pendapatan dan kekayaan perusahaan,
setelah dikurangi dengan pembayaran
semua kewajiban perusahaan”. Sedangkan
menurut Mangsa Simatupang (2010:19)
bahwa “Saham adalah surat berharga yang
menunjukan adanya kepemilikan seseorang
1.3
Tujuan Peneliitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis :
1. Perkembangan price earning ratio dan
dividend payout ratio ratio pada PT.
Bank Central Asia Tbk.
2. Perkembangan harga saham pada PT.
Bank Central Asia, Tbk.
4. Pengaruh price earning ratio dan
dividend payout ratio terhadap harga
saham pada PT. Bank Central Asia,
Tbk baik baik secara simultan maupun
secara parsial.
1.4
Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini, maka
penelitian ini diharapkan dapat berguna
bagi:
a. Aspek Keilmuan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi
tambahan wawasan ilmu pengetahuan
dalam bidang manajemen keuangan
khususnya mengenai price earning
3
atau badan hukum terhadap perusahaan
penerbit saham”.
Anaroga dan Pakarti (2001 : 64)
mengatakan bahwa pendekatan PER
didasarkan pada perkiraan per saham di
masa mendatang, sehingga dapat diketahui
berapa lama investasi dalam suatu saham
akan kembali. Formula dari pendekatan
PER dapat dirumuskan sebagai berikut :
π‘ƒπ‘Ÿπ‘– 𝑐𝑒 π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’
PER = πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π‘π‘’π‘Ÿ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’
2.1.2 Price Earning Ratio (PER)
Pendekatan price earning ratio
(PER) merupakan pendekatan yang lebih
populer dipakai di kalangan analisis saham
dan para praktisi. Pendekatan PER disebut
juga pendekatan multiplier dimana investor
akan menghitung berapa kali nilai earnings
yang tercermin dalam harga suatu saham.
Pengertian price earning ratio
menurut Robert Ang (2007 : 324) “Price
earning ratio merupakan perbandingan
antara harga pasar atau saham (market
price) dengan earning per share dari
saham yang bersangkutan.”. Menurut
Fabozzi (2009 :363) bahwa “Price earning
ratio atau rasio bunga laba merupakan
harga pasar berlaku dibagi dengan
beberapa ukuran EPS.”. Menurut Agus
Sartono (2006 : 106) bahwa “PER
diartikan sebagai indikator kepercayaan
pasar terhadap prospek pertumbuhan
perusahaan sehingga banyak pelaku pasar
modal yang menaruh perhatian tarhadap
pendekatan PER.”.
Price
earning
ratio
(PER)
merupakan suatu ukuran yang penting bagi
para investor dalam berinvestasi, karena
PER diakui sebagai metode penilaian yang
baik,
serta
mencakup
keseluruhan
perusahaan,
termasuk
dalam
memperkirakan nilai saham, menentukan
nilai saham di masa yang akan datang dan
menentukan besarnya modal dalam saham.
Rasio harga laba umumnya digunakan
sebagai indikator dari nilai relatif bagi
berbagai saham biasa. Rasio harga laba
hanya menyediakan indikasi kasar dari
hasil investasi relatif, dan harus digunakan
dengan sangat hatihati. Price earning ratio
merupakan rasio yang lazim dipakai untuk
mengukur harga saham biasa dengan laba
per lembar saham. Semakin besar price
earning ratio berarti harga pasar dari setiap
lembar saham akan semakin baik. Tetapi
semakin rendah price earning ratio maka
semakin besar daya tarik saham sebagai
suatu investasi.
Dimana
earning
per
share
merupakan perbandingan antara laba
bersih setelah pajak pada suatu tahun buku
dengan jumlah saham yang diterbitkan.
Peningkatan
earning
per
share
menandakan bahwa perusahaan berhasil
meningkatkan taraf kemakmuran investor
dan hal ini akan mendorong investor untuk
menambah jumlah modal yang ditanamkan
pada perusahaan. Semakin tinggi nilai
earning per share nya tentu saja
menggembirakan pemegang saham karena
semakin besar laba yang disediakan untuk
pemegang saham (Robert Ang 2007: 6.22).
2.1.3
Dividend Payout Ratio (DPR)
Setiap
perusahaan
selalu
menginginkan adanya pertumbuhan bagi
perusahaan tersebut di satu pihak dan juga
dapat membayarkan dividen kepada para
pemegang saham di lain pihak. Dividend
payout ratio dapat dijadikan sebagai
pertumbahan dari pembayaran dividen.
Kebijakan dividen merupakan bagian
integral dari keputusan pembelanjaan
perusahaan karena menyangkut likuiditas
perusahaan .
Menurut Robert Ang (2007:623)
bahwa “Dividend payout ratio merupakan
perbandingan antara dividend per share
(DPS) dengan earning per share (EPS).”.
Menurut Hamduh M. Hanafi (2007: 88)
bahwa “Rasio pembayaran dividen atau
dividend payout ratio melihat bagian
earning (pendapatan) yang dibayarkan
sebagai dividen kepada investor. “.
Dividend pay our ratio merupakan
perbandingan antara DPS dengan EPS, jadi
perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan
dividend per share (DPS) terhadap
pertumbuhan earning per share (EPS). Di
4
dalam komponen DPS terkandung unsur
dividen, jadi jika semakin besar dividen
yang dibagikan maka akan semakin besar
dividend payout rationya. Pada umumnya
saham-saham yang tercatat di BEI
membayar dividen setiap tahunnya dengan
DPR antara 0%- 25%, tetapi ada yang
menggunakan tarif proyektif. Dividen yang
terlalu besar bukan tidak diinginkan oleh
investor, tetapi jika DPR lebih besar dari
25%, dikuatirkan akan terjadi kesulitan
likuiditas keuangan pada perseroan pada
waktu mendatang. Robert Ang, (2007 :
6.23)
suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan yang mengeluarkan saham
tersebut,
dimana
perubahan
atau
fluktuasinya sangat ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan yang
terjadi di bursa (pasar sekunder).
2.2
Kerangka Pemikiran
Pengambilan keputusan untuk
berinvestasi di pasar modal tentunya harus
tepat dengan cara menganalisis informasi
yang akurat dan lengkap. Dalam hal ini
laporan keuangan dapat dijadikan sebagai
gambara dari seluruh hasil kegiatan
perusahaan sebagai kinerja perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan merupakan
sumber informasi utama bagi kepentingan
manajemen maupun dalam pengambilan
keputusan investasi bagi investor di pasar
modal. Laporan ini mencakup dua hal
pokok yaitu laporan rugi laba dan neraca.
Pengertian price earnings ratio
(PER) menurut Suad Husnan (2007 : 366)
“Price earnings ratio membandingkan
antara harga saham (yang diperoleh dari
pasar modal) dan laba per lembar saham
yang diperoleh pemilik perusahaan
(disajikan dalam laporan keuangan).”
Price earnings ratio (PER) ini
digunakan untuk memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
(earning power) di masa datang.
Kesediaan investor untuk menerima
kenaikan PER sangat bergantung pada
prospek perusahaan. Perusahaan dengan
peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi,
biasanya memiliki PER yang tinggi,
sebaliknya perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah, cenderung
memiliki PER yang rendah pula. Semakin
besar price earning ratio berarti harga
pasar dari setiap lembar saham akan
semakin baik. Tetapi semakin rendah price
earning ratio maka semakin besar daya
tarik saham sebagai suatu investasi.
Kebijakan pembagian dividen
merupakan hal penting yang senantiasa
menjadi perhatian para investor. Untuk itu
perlu mengetahui berapa nilai dividen yang
dibagikan per saham dibanding dengan
2.1.4 Harga Saham
Harga saham merupakan nilai
suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan yang mengeluarkan saham
tersebut,
dimana
perubahan
atau
fluktuasinya sangat ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan yang
terjadi di bursa saham.
Pengertian harga saham menurut
Jogiyanto (2003:8), yaitu “Harga saham
yang terjadi dipasar bursa pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar
dan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan
dipasar modal”. Menurut Abdul Halim
(2005: 16) adalah sebagai berikut “Harga
pasar saham adalah harga jual dari investor
yang satu dengan investor lain. Harga ini
tejadi setelah saham tersebut tercatat di
bursa”.Menurut Agus Sartono (2006: 9)
bahwa “Harga saham terbentuk dipasar
modal dan ditentukan oleh beberapa faktor
seperti laba per lembar saham atau earning
per share, rasio laba terhadap harga per
lembar saham atau price earning ratio,
tingkat bunga bebas risiko yang diukur dari
tigakat bunga deposito pemerintah dan
tingkat kepastian operasi perusahaan.”
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa harga saham akan
terbentuk dari adanya transaksi yang
terjadi di pasar modal yang ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan dengan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Harga saham adalah nilai
5
nilai laba bersih per saham atau dividend
payout
ratio.
Menurut
Jogiyanto
(2003:280) bahwa “Dividend payout ratio
dapat diukur sebagai dividen yang
dibayarkan dibagi dengan laba yang
tersedia untuk pemegang saham umum.”.
Dividend payout ratio (DPR) merupakan
perbadingan antara dividend per share
dengan earning per share.
Pendekatan price earning ratio
dicari melalui rasio antara harga pasar
saham dengan laba per lembar saham,
pendekatan ini sering digunakan oleh para
analis sekuritas untuk menilai harga saham
karena pada dasarnya PER memberikan
indikasi tentang jangka waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan dana
pada tingkat harga saham dan keuntungan
perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Weston dan Brigham
(2002: 326) bahwa “Harga saham adalah
nilai atau jumlah uang yang dibutuhkan
untuk membeli satu lembar saham tertentu
yang tercatat di bursa.”.Saham yang
diperdagangkan di BEI adalah saham
perusahaan yang tercatat dalam BEI.
Motivasi
perusahaan
mencatatkan
sahamnya di BEI antara lain adalah
mendapatkan tambahan modal kerja,
memperbaiki
posisi
keuangan
dan
meningkatkan kredibilitas. Sedangkan
investor yang bermain di BEI terdiri dari
investor asing dan lokal. Motivasi investor
membeli saham adalah untuk mendapatkan
dividend (bagian dari laba yang dibagikan
kepada pemegang saham) dan capital gain
(keuntungan harga jual saham lebih tinggi
dari harga belinya).
Pendekatan price earning ratio
sering digunakan untuk menilai harga
saham, karena pada dasarnya PER
memberikan indikasi tentang jangka waktu
yang diperlukan untuk mengembalikan
dana pada tingkat harga saham dan
keuntungan perusahaan pada suatu periode
tertentu. Rasio ini menunjukkan seberapa
besar investor menilai harga dari saham
terhadap
kelipatan
dari
earnings.
Pendekatan dividend payout ratio dapat
dijadikan sebagai ukuran mengenai
pertumbuhan dari pembayaran dividen
suatu perusahaan. Dividend payout ratio
dan price earning ratio merupakan
indikator-indikator profitabilitas yang
dapat
dijadikan
sebagai
bahan
pertimbangan bagi investor untuk membeli
saham.
2.3
Hipotesis
Berdasarkan
pada
kerangka
pemikiran di atas, maka dapat ditarik suatu
hipotesis yaitu terdapat pengaruh price
earning ratio dan dividend payout ratio
terhadap harga saham baik secara
simultan maupun parsial.
III. OBJEK
DAN
METODE
PENELITIAN
3.1 Objek Pennelitian
Objek dalam penelitian ini adalah
kinerja keuangan pada PT. Bank Central
Asia, Tbk, khususnya price earning ratio
(PER) dan dividen payout ratio (DPR),
dengan ruang lingkup penelitian mengenai
pengaruh price earning ratio (PER) dan
dividen payout ratio (DPR) terhadap harga
saham.
3.2 Metode Penelitian
Metode
penelitian
dalam
penyusunan skripsi ini menggunakan
metode
korelasional
seperti
yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2007: 46)
bahwa “Penelitian korelasional, adalah
metode
yang
digunakan
untuk
menganalisis sejauhmana variabel-variabel
pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan pada koefisien korelasi.”
3.2.1
Jenis
Data
dan
Tekniki
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, jenis data
yang akan digunakan adalah data sekunder,
yaitu data primer yang telah diolah lebih
lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul
data primer atau oleh pihak lain, misalnya
dalam bentuk tabel atau diagram yang
telah dipublikasikan di media cetak,
elektronik maupun situs internet.
6
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini diperoleh dengan cara studi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan
data dengan mempelajari arsip atau
dokumentasi laporan keuangan PT. Bank
Central Asia, Tbk khususnya price earning
ratio, dividen payout ratio dan harga
saham selama periode Tahun 2003 s.d
Tahun 2010.
sebuah diagram jalur seperti terlihat
pada gambar sebagai berikut:
X1
Y X1
rX 1X 2
X2
PX2ε1
3.2.2 Teknik Analisis Data
Data
yang telah
terkumpul
kemudian dianalisa dengan memperhatikan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan
menurut teori dan fakta yang ada di
lapangan. Selanjutnya penulis melakukan
analisis data dengan menggunakan analisa
deskriptif kualitatif dalam hal ini penulis
menganalisis data yang diperoleh dari
dinas terkait mengenai price earning ratio,
dividend payout ratio dan harga saham.
Untuk menganalisa data yang diperoleh
dalam pengujian hipotesis, data tersebut
diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis
dengan menggunakan metode statistik
parametrik untuk pengujian hipotesis.
Berdasarkan data yang telah
dikumpulkan akan diperoleh dan dianalisis
sebagai berikut :
a. Price Earning Ratio (PER)
Anaroga dan Pakarti (2001 : 64)
formula dari pendekatan PER dapat
dirumuskan sebagai berikut :
π‘ƒπ‘Ÿπ‘–π‘π‘’ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’
PER = πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π‘π‘’π‘Ÿ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’


Y X2
Y
P Y ε2
ε2
ε1
IV. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Price Earning Ratio
dan Dividend Payout Ratio PT.
Bank Central Asia, Tbk.
Untuk melihat perkembangan PER
pada PT. Bank Central Asia, Tbk selama
Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
b. Dividend Payout Ratio (DPR)
Formula dari pendekatan DPR Menurut
Robert
Ang
(2007:623)
dapat
dirumuskan sebagai berikut :
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 π‘π‘’π‘Ÿ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’
DPR = πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π‘π‘’π‘Ÿ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’
Perkembangan Price Earning Ratio
PT. Bank Central Asia, Tbk
Periode Tahun 2003 s.d 2010
Price
Earning Perubahan
Nomor Tahun
Ratio
(%)
(kali)
2003
8,53
1.
2004
11,45
25,50
2.
2005
11,64
1,63
3.
2006
15,11
22,96
4.
2007
20,05
24,64
5.
2008
13,87
(44,56)
6.
2009
17,57
21,06
7.
2010
18,61
5,59
8.
c. Analisis Jalur (Path Analysis)
Selanjutnya dalam menganalisis data
yang diperoleh penulis menggunakan
analisis path, karena analisis tersebut
cukup
untuk
mewakili
berapa
besarnya hubungan dan pengaruh PER
(X1) dan DPR (X2) terhadap harga
saham (Y). Adapun struktur path
analysis dapat diterjemahkan dalam
Berdasarkan pada tabel di atas,
dapat dilihat bahwa price earning ratio
PT. Bank Central Asia, Tbk periode Tahun
2003 sampai dengan Tahun 2010
cenderung mengalami perkembangan
bervariasi. Secara umum perkembangan
price earning ratio PT. Bank Central Asia,
Tbk selama delapan tahun mengalami
7
peningkatan, kecuali pada Tahun 2008
price earning ratio mengelami penurunan
drastis yakni sebesar 44,56 % dari tahun
sebelumnya, dengan nilai PER sebesar
13,87 kali. Peningkatan tertinggi terjadi
pada Tahun 2004 dengan nilai PER sebesar
11,45 kali atau mengalami kenaikan
sebesar 25,50% dari tahun sebelumnya, hal
ini disebabkan karena presentase kenaikan
harga saham lebih besar daripada
presentase kenaikan laba per lembar saham
PT. Bank Central Asia, Tbk. Begitu juga
sebaliknya penurunan terjadi disebabkan
karena presentase penurunan harga saham
lebih besar daripada presentase penurunan
laba per lembar saham PT. Bank Central
Asia, Tbk.
Untuk melihat perkembangan DPR
pada PT. Bank Central Asia, Tbk selama
Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
DPS (Dividend per share) dari tahun
sebelumnya yaitu sebesar Rp. 180 miliar
artinya dividen yang dibagikan perusahaan
cukup tinggi sehingga akan semakin besar
pula DPR-nya. Komposisi tersebut
menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan
perusahaan berada pada level tertinggi
sehingga mempunyai rasio pembayaran
dividen yang tinggi, semakin besar dividen
yang dibagikan maka akan semakin besar
dividend payout rationya. Adapun
penurunan DPR terendah terjadi pada
Tahun 2004 yaitu sebesar 87,10 % dari
tahun sebelumnya, hal ini disebabkan
karena adanya peningkatan earning per
share (EPS) sedangkan dividend per share
(DPS) menurun. Pada Tahun 2008 DPR
sebesar 25 % atau mengalami penurunan
sebesar 16 % dan kondisi tersebut
menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan
perusahaan berada pada level terendah
sehingga mempunyai rasio pembayaran
dividen yang rendah pula.
Perkembangan Dividend Payout Ratio
PT. Bank Central Asia, Tbk
Periode Tahun 2003 s.d 2010
Dividend
Payout Perubahan
Nomor Tahun
Ratio
(%)
(%)
2003
0,58
1.
2004
0,31
(87,10)
2.
2005
0,31
0,00
3.
2006
0,33
6,06
4.
2007
0,49
32,65
5.
2008
0,29
(68,97)
6.
2009
0,25
(16,00)
7.
2010
0,36
30,56
8.
4.2 Perkembangan Harga Saham pada
PT. Bank Central Asia, Tbk.
Untuk melihat perkembangan
harga saham pada PT. Bank Central Asia,
Tbk selama Tahun 2003 sampai dengan
Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Perkembangan Harga Saham
PT. Bank Central Asia, Tbk
Periode Tahun 2003 s.d 2010
Harga
Perubahan
Nomor Tahun Saham
(%)
(Rupiah)
2003
3.325
1.
2004
2.975
(11,76)
2.
2005
3.400
12,50
3.
2006
5.200
34,62
4.
2007
7.300
28,77
5.
2008
3.250
(124,62)
6.
2009
4.850
32,99
7.
2010
6.400
24,22
8.
Berdasarkan pada tabel di atas,
dapat dilihat bahwa dividend payout ratio
PT. Bank Central Asia, Tbk Periode
selama periode Tahun 2003 sampai dengan
Tahun 2010 cenderung fluktuatif atau
mengalami perubahan yang bervariasi.
Pada Tahun 2007 nilai DPR sebesar 0,49
kali dan merupakan peningkatan dividend
payout ratio tertinggi yaitu sebesar 32,65
% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini
disebabkan karena adanya peningkatan
Berdasarkan pada tabel di atas,
dapat dilihat bahwa harga saham pada PT.
8
Bank Central Asia, Tbk selama Tahun
2003 sampai dengan Tahun 2010
mengalami fluktuasi atau mengalami
variasi perubahan setiap tahunnya. Harga
saham tertinggi terjadi pada Tahun 2007
yaitu sebesar Rp. 7.300 dan hal ini
disebabkan karena semakin tingginya
minat investor terhadap saham BCA dan
juga peningkatan kinerja keuangan PT.
Bank Central Asia, Tbk. Sedangkan harga
saham terendah terjadi pada Tahun 2004
yaitu sebesar Rp. 2.975 hal ini disebabkan
karena perubahan selera pelaku pasar dan
investor masih menganalisis kinerja
perusahaan secara kompleks. Fluktuasi
harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk
sangatlah kompleks karena banyak faktor
penyebabnya, misalnya kenaikan laba dan
dividen perusahaan, peningkatan atau
penurunan
yang
diakibatkan
oleh
perubahan selera pelaku pasar. Pergerakan
harga saham disebabkan oleh perubahan
pelbagai motif dari karakter investor, baik
motif ekonomi maupun motif psikologis
dan akibat dari pergerakan harga itu
menentukan tingkat return investor.
Adapun pengaruh secara parsial
dari setiap variabel independen terhadap
variabel dependen dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Pengaruh price earning ratio (X1)
terhadap harga saham (Y)
Secara ekonomi dapat diartikan bahwa
price earning ratio secara langsung
berpengaruh terhadap harga saham
yaitu sebesar 45,6 persen, sedangkan
pengaruh tidak langsung dividend
payout ratio terhadap harga saham
melalui hubungannya dengan price
earning ratio yaitu sebesar 14,9 persen,
sehingga dengan demikian secara total
variabel price earning ratio dapat
mempengaruhi harga saham PT. Bank
Central Asia, Tbk yaitu sebesar 60,2 %.
b. Pengaruh dividend payout ratio (X2)
terhadap harga saham (Y)
Secara ekonomi dapat diartikan bahwa
dividend payout ratio secara langsung
berpengaruh pada harga saham sebesar
13,5 persen, sedangkan pengaruh tidak
langsung price earning ratio terhadap
harga saham melalui hubungannya
dengan dividend payout ratio yaitu
sebesar 14,6 persen, sehingga dengan
demikian secara total variabel dividend
payout ratio dapat mempengaruhi
harga saham PT. Bank Central Asia,
Tbk yaitu sebesar 28,1 %.
Selanjutnya dilakukan pengujian
hipotesis secara simultan untuk menguji
apakah terdapat pengaruh secara signifikan
atau tidak. Dengan menggunakan tingkat
keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) dan
degree of freedom (k) dan (n-k-1)
diperoleh nilai Pvalue = 0,005 < 0,05
sehingga dapat diartikan bahwa secara
simultan price earning ratio dan dividend
payout ratio berpengaruh signifikan
terhadap harga saham PT. Bank Central
Asia, Tbk, sehingga hipotesis dapat
diterima kebenarannya.
Pengujian hipotesis secara parsial
dilakukan untuk menguji pengaruh price
earning ratio dan dividend payout ratio
terhadap
harga
saham
dengan
4.3 Pengaruh Price Earning Ratio
(PER) dan Dividend Payout Ratio
(DPR) terhadap Harga Saham Pada
PT. Bank Central Asia, Tbk.
Berdasarkan pengaruh proporsional
yang didapatkan dari hasil analisis dari
keseluruhan data, dapat diketahui bahwa
total pengaruh secara proporsional variabel
price earning ratio dan dividend payout
ratio terhadap harga saham PT. Bank
Central Asia, Tbk dilihat dari nilai
koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar
0,883 artinya pengaruh price earning ratio
dan dividend payout ratio terhadap harga
saham yaitu sebesar 88,3 %. Hal ini
menunjukan bahwa kedua variabel
fundamental yaitu price earning ratio dan
dividend
payout
ratio
mempunyai
kontribusi yang tinggi terhadap pergerakan
harga saham, sedangkan sisanya 11,7 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini, misalnya
kondisi ekonomi dan kebijakan bank.
9
menggunakan tingkat keyakinan sebesar
95% (α = 0,05) yaitu sebagai berikut :
a. Uji hipotesis Variabel X1 terhadap Y
Ha1, yx1 Price earning ratio
secara
ο‚Ή0
: berpengaruh
parsial terhadap Harga
saham
Ho1, yx1 Price earning ratio tidak
secara
=0
: berpengaruh
parsial terhadap Harga
saham
Hasil perhitungan menunjukan
tingkat signifikansi (Pvalue) sebesar 0,016,
hal ini berarti nilai Pvalue lebih kecil dari
0,05 yang menunjukkan hasil uji ini
menerima Ha dan menolak Ho, sehingga
hipotesis teruji kebenarannya, artinya
secara parsial price earning ratio
berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk.
Price earning ratio merupakan hal yang
menunjukkan seberapa besar harga yang
bersedia dibayar oleh investor untuk setiap
rupiah laba suatu perusahaan. Price
earning ratio sering digunakan analisis
sekuritas dalam menilai kewajaran harga
saham, namun demikian saham yang
mempunyai price earning ratio tinggi,
mungkin besar kemungkinan harganya
terlalu tinggi.
b. Uji hipotesis Variabel X2 terhadap Y
Ha1, yx2 ο‚Ή Dividend payout ratio
berpengaruh
secara
0
parsial
terhadap
Harga
:
saham
Ho1, yx2 = Dividend payout ratio
tidak berpengaruh secara
0
parsial terhadap Harga
:
saham
Hasil perhitungan menunjukan
tingkat signifikansi (Pvalue) sebesar 0,021,
hal ini berarti nilai Pvalue lebih kecil dari
0,05 yang menunjukkan hasil uji ini
menerima Ha dan menolak Ho, sehingga
hipotesis teruji kebenarannya, artinya
secara parsial dividend payout ratio
berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham PT. Bank Central Asia, Tbk.
Ratio ini menunjukkan prosentase dari
pendapatan yang akan dibayar kepada
pemegang saham sehingga semakin tinggi
DPR maka harga saham juga akan semakin
tinggi Saham dengan dividen yang tinggi
merupakan salah satu faktor yang menarik
bagi investor yang dapat memperbesar
Dividend Payout Ratio (DPR) sehingga
dapat menaikkan harga saham.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan mengenai pengaruh price
earning ratio dan dividend payout ratio
terhadap harga saham pada PT. Bank
Central Asia, Tbk maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Price earning ratio pada PT. Bank
Central Asia, Tbk periode Tahun 2003
sampai dengan Tahun 2010 cenderung
mengalami
perkembangan
yang
bervariasi.
Peningkatan
tertinggi
terjadi pada Tahun 2004, hal ini
disebabkan
karena
presentase
kenaikan harga saham lebih besar
daripada presentase kenaikan laba per
lembar saham. Begitu juga dividend
payout ratio cenderung mengalami
perubahan yang bervariasi. Pada
Tahun 2007 nilai dividend payout
ratio mengalami meningkat, hal ini
disebabkan
karena
persentase
peningkatan dividend per share (DPS)
lebih tinggi daripada peningkatan
earning per share (EPS).
2. Pergerakan harga saham pada PT.
Bank Central Asia, Tbk selama Tahun
2003 sampai dengan Tahun 2010
mengalami
mengalami
variasi
perubahan setiap tahunnya. Harga
saham tertinggi terjadi pada Tahun
2007, sedangkan harga saham
terendah terjadi pada Tahun 2004, hal
ini disebabkan kegairahan pasar di
lantai Bursa Efek Indonesia karena
semakin tingginya minat investor
terhadap saham BCA dan juga
peningkatan kinerja keuangan PT.
Bank Central Asia, Tbk.
3. Hasil analisis menunjukkan bahwa
secara simultan price earning ratio
10
dan dividend payout ratio berpengaruh
terhadap harga saham PT. Bank
Central Asia, Tbk, artinya kedua
variabel
fundamental
tersebut
mempunyai kontribusi yang tinggi
terhadap tinggi rendahnya harga
saham, dengan demikian hipotesis
dapat diterima kebenarannya. Secara
parsial baik price earning ratio
maupun dividend payout ratio
berpengaruh terhadap harga saham PT.
Bank Central Asia, Tbk dan dengan
demikian hipotesis dapat diterima
kebenarannya.
harga saham, karena masih banyak
faktor lain yang berpengaruh terhadap
harga saham, misalnya kebijakan
dividen, earning growth, rasio
likuiditas, dan lain-lain.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, 2005, Analisa Investasi,
Edisi Revisi. Jakarta: Salemba
Empat.
Agus Sartono. 2006. Majemen Keuangan
Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE
Ang, Robert, 2007. Buku Pintar Pasar
Modal Indonesia (The Intelligent
Guide to Indonesian Capital
Market). Jakarta : Mediasoft
Indonesia.
Anoraga dan Pakarti. 2001. Pengantar
Pasar Modal (Edisi Revisi). Jakarta
: Rineka Cipta.
Bambang Riyanto. 2005. Dasar-dasar
Pembelajaran Perusahaan, Edisi
Keempat,
Cetakan
Ketujuh,
Yogyakarta: BPFE.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F.,
2006, Dasar-Dasar Manajemen.
Keuangan, Alih Bahasa: Yulianto,
Akbar, Ali, Buku Satu, Jakarta :
Salemba Empat.
Eduardus Tandelilin. 2010. Portofolio &
Investasi Teori & Aplikasi, Edisi
Pertama, Yogyakarta: BPFE UGM.
Fabozzi., J, Frank. 2009. Manajemen
Investasi. Buku Satu dan Buku
Dua. Alih Bahasa Tjiptono. Jakarta
: Salemba Empat.
Jay. M. Smith dan K. Fred Skousen. 20000.
Akuntansi
Intermediate.
Edisi
Kesembilan, diterjemahkan oleh
Nugroho Widjajanto, Jakarta :
Erlangga.
Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi, Edisi Kedua,
Yogyakarta : BPFE.
Hamduh M. Hanafi. 2007. Analisis
Laporan
Keuangan.YKPN.
Yogyakarta. Jakarta, 2000.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan mengenai
pengaruh price earning ratio dan dividend
payout ratio terhadap harga saham pada
PT. Bank Central Asia, Tbk maka dapat
diperoleh saran sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Sebaiknya PT. Bank Central Asia, Tbk
mempertahankan nilai PER maksimal
25 % untuk menjaga stabilitas harga,
karena saham yang mempunyai nilai
PER yang tinggi cenderung terlalu
tinggi harganya dan dikhawatirkan
dapat menghambat calon investor
karena harga saham kemungkinan
tidak akan naik lagi. Selain itu
sebaiknya nilai DPR ditingkatkan agar
investor tertarik dengan kebijakan
pembayaran dividen yang ditawarkan
oleh perusahaan.
2. Bagi Investor
Disarankan kepada para investor
bahwa sebelum mengambil keputusan
berinvestasi lebih memperhatikan
variabel price earning ratio dan
deviden payout ratio sebagai acuan
dalam
pengambilan
keputusan
berinvestasi, karena kedua variabel
tersebut mempunyai pengaruh positif
terhadap harga saham.
3. Bagi Penelitian Lanjutan
Untuk
penelitian-penelitian
selanjutnya hendaknya menambah
variabel faktor fundamental yang
lainnya yang dapat mempengaruhi
11
Mangsa Simatupang. 2010. Investasi
Saham & Reksadana, Bandung:
Mitra Wacana Media
Muhamad Nazir. 2003. Metode Penelitian.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Martono dan Agus Harjito, 2007,
Manajemen
Keuangan,
Edisi
Kedua, Yogyakarta: Ekonisia.
Nazwirman, 2008, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Price Earning
Ratio
pada
Perusahaan
Manufaktur yang Listing di BEI.
Jurnal Manajemen Keuangan.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis,
Cetakan Ketujuh, Jakarta: Alfabeta.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan
Teori, Konsep dan Aplikasi,
Yogyakarta: Ekonisia
Suad Husnan, 2007. Manajemen Keuangan
Teori dan Penerapan (keputusan
Jangka Pendek), Edisi : 4,
Yogyakarta : BPFE UGM.
Rusdin, 2006. Pasar Modal. Bandung:
Alfabeta.
Tangkilisan, Hessel Nogi S, 2003,
Manajemen Modern untuk Sektor
Publik,
Cetakan
Pertama,
Yogyakarta : Penerbit PT. Balirung
& Co,
Wild, John J. Subramanyam, K.R. Halsey,
Robert F. 2005. Analisis Laporan
Keuangan
Perusahaan.
Alih
Bahasa Sutrisno. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Zaki Baridwan. 2004. Intermediate
Accounting,
Edisi
Ketujuh.
Yogyakarta: BPFE UGM.
12
Download