FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELLITUS PADA PASIEN DM (Factors Associated With Compliance Diet Of Diabetes Mellitus) Gustina, Suratun, Heryati Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email: [email protected] ABSTRAK Kepatuhan adalah kemauan individu untuk melaksanakan perintah yang disarankan oleh orang yang berwenang, disini adalah dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya. Pasien Diabetes Mellitus banyak yang merasa tersiksa sehubungan dengan jenis dan jumlah makanan yang dianjurkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet Diabetes Mellitus di Puskesmas Jatinegara Jakarta Timur.Dukungan keluarga adalah dukungan keluarga sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Jenis Penelitian ini adalah regresi logistik ganda dengan desain cross sectional dengan tingkat kemaknaan 0,05. Populasi dan sampel adalah pasien DM sebanyak 70 orang dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian analisis bivariat dengan menggunakan kai kuadrat, menunjukkanterdapat hubungan yang bermakna dengan kepatuhan diet DM adalah dukungan keluarga (nilai p 0,017) dan motivasi (nilai p <0,001).Responden yang mendapatkan dukungan keluarga memiliki peluang untuk mematuhi diet DM sebesar 5,250 kali dibandingkan dengan responden yang tidak mendapatkan dukungan keluarga (OR = 5,250) dan responden yang motivasi baik memiliki peluang untuk mematuhi diet DM sebesar 329,667 kali dibandingkan dengan responden yang motivasi kurang (OR = 329,667). Kata kunci : dukungan keluarga, motivasi, kepatuhan diet DM. ABSTRACT The compliance is an individual’s willingness to follow orders from the authorities who are doctors, nurses and other health providers. Many DM patients feel torture related to type and amount of recommended food. The purpose of this research aimed to determine the factors related to the compliance of DM’s diet at Jatinegara Community Health Center, East Jakarta. The family support is a support for availability of comfort, attention, rewards, or help people with accepting the condition. This support gains from induvidual or group.Motivation is a process which explains the individual’s intensity, direction, and diligence to achieve his/her goals.This research was a multiple logistic regression with using cross sectional design, with p-value 0.05. The population and samples were 70 DM’s patients which took by purposive sampling technigue. Meanwhile, the result from bivariat analysis with using Chi-square, showed that there was a significant correlation between the compliance to DM’s diet with family support (p-value 0.017) and motivation (p-value <0.001). The respondents who received family support with probability to obey DM’s diet 5.250 times compared to respondents who had not (OR=5.250). On the other hand, the respondents who had good motivation to obey DM’s diet 329.667 times compared to respondents who had less (OR=329.667). Keywords: family support, motivation, compliance to DM’s diet 97 98 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107 berwenang, disini adalah dokter, perawat PENDAHULUAN Diabetes Mellitus (DM) merupakan dan petugas kesehatan lainnya. sekelompok penyakit metabolik dengan Kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi karakteristik peningkatan kadar glukosa dan perencanaan makan merupakan salah darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat satu kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau Mellitus. keduanya Diabetes banyak yang merasa tersiksa sehubungan Assosiation, 2004 dalam Smeltzer & dengan jenis dan jumlah makanan yang Bare, 2008). dianjurkan. (American kendala pada Pasien pasien Diabetes Diabetes Mellitus Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes Menurut WHO, Diabetes Mellitus atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan dunia. Prevalensi dan insiden penyakit ini meningkat secara drastis di negara-negara industri maju dan sedang berkembang termasuk Indonesia. WHO memprediksi data DM mellitus adalah untuk mengatur gula darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronis. Jika klien berhasil mengatasi dideritanya, ia diabetes akan yang terhindar dari hiperglikemia dan hipoglikemia. akan meningkat menjadi 300 juta pada 25 Penatalaksanaan diabetes mellitus 2005). tergantung pada ketepatan interaksi dari International Diabetes Federation (IDF) tiga faktor, yaitu 1) Aktivitas fisik. memperkirakan di Diabetes mellitus akan terawat baik Indonesia tahun 2020 berjumlah 178 juta apabila terdapat keseimbangan yang baik penduduk yang berusia di atas 20 tahun antara diet, latihan fisik yang teratur dan dengan asumsi setiap hari dan kerja insulin. Dengan tahun mendatang (Siswono, penderita DM prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2 juta latihan teratur pasien DM (Soegondo, Soewondo dan memperbaiki metabolisme glukosa, asam Subekti, 2009). Tingginya angka tersebut lemak menjadikan Indonesia peringkat keempat demikian dapat mengurangi kebutuhan jumlah penderita DM terbanyak di dunia insulin dan merangsang sintesa glukosa). setelah Amerika Serikat, India, dan Cina Semua klien diabetes melitus dianjurkan (Suyono, 2006). latihan fisik ringan, teratur setiap hari dan setiap keton hari bodies dapat (dengan satu atau setengah jam sesudah makan, Kepatuhan adalah kemauan individu untuk melaksanakan perintah yang disarankan oleh orang yang termasuk klien yang dirawat di RS; 2) Diet. Menurut Waspadji (2007) mengutip 99 Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm pendapat Joslin (1952) dari Medical satu Centre Institute, dalam penatalaksanaan ketidakpatuhan penderita DM dalam diet diabetes mellitus ada 3 (tiga) pengelolaan diet.Penelitian lain yang yangharus diketahui dan dilaksanakan dilakukan oleh pasien Diabetes mellitus, yaitu responden, jumlahmakanan, dan menjalankan program diet sebagian besar Intervensi rendah sebanyak 21 responden (41,2%). preparat Kepatuhan menjalankan program diet insulin. sebagian besartidakpatuh sebanyak 29 jadwal jenis makanan; farmakologi 3) dengan hipoglikemik Sarafino makanan oral (1994) atau mendefinisikan penyebabnya oleh adalah Herlena, hasil karena dari motivasi 51 dalam responden (56,9%). kepatuhan (compliance) adalah tingkat Penelitian yang dilakukan oleh pasien melaksanakan cara pengobatan Roslianasafitri, yaitu hasil anamnesa gizi dan pada perilaku yang disarankan oleh saat konsultasi yang ke-2 dokternya atau oleh yang lain. Lutfey dan menunjukkan ternyata kepatuhan pasien Wishner (1999), mengemukakan konsep dalam menjalankan dietnya hanya di kepatuhan dalam kontek medis, sebagai lakukan pada saat pasien tinggi kadar tingkatan yang menunjukan perilaku gula darah nya. Sedangkan pasien yang pasien dalam mentaati atau mengikuti sudah turun kadar gula darahnya dan prosedur atau saran ahli medis. Dalam hal kondisi badannya sudah merasa baik, ini termasuk kepatuhan pasien dalam maka pasien tidak lagi menjalankan diet. menjalankan terapi farmakologi dan Perilaku kesehatan individu juga pemeriksaan kadar gula darah secara dipengaruhi oleh motivasi diri individu rutin. untuk Modifikasi perilaku sehat sangat berperilaku menjaga yang sehat kesehatannya. Menurut diperlukan. Untuk pasien dengan diabetes Wahjosumido diantaranya adalah tentang bagaimana (2004) bahwa motivasi merupakan suatu cara untuk menghindari dari komplikasi proses psikologis yang mencerminkan lebih lanjut apabila sudah menderita interaksi diabetes. Modifikasi gaya hidup dan persepsi, dan keputusan yang terjadi pada kontrol secara teratur atau minum obat diri seseorang. sangat diperlukan bagi pasien diabetes. Penelitian yang dilakukan oleh Faik (1985) dan antara dalam sikap, Suyono kebutuhan, Kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis yang dari dari 312 sampel penelitian 31% terpaksa dokter mengobatinya.Menurut diamputasi, dimana diperkirakan salah Sacket dalam Niven (2002) kepatuhan 100 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107 adalah sejauh mana prilaku pasien sesuai penelitian kepada instansi terkait yaitu dengan ketentuan yang diberikan oleh Suku Dinas kesehatan Jakarta timur DKI profesional kesehatan. Jakarta.Pelaksanaan, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan METODE Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan kuesioner dan melihat program diet yang ditetapkan dokter/ahli gizi, serta Populasi pengolahan dan analisa data dilakukan responden dalam penelitian ini adalah dengan mempergunakan perangkat lunak semua pasien yang berobat ke Puskesmas komputer program SPSS for windows Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. versi 16 dan kegiatan pengolahan dan Ketentuan jumlah sampel minimal untuk meliputi editing, coding, entry data, analisis 10 cleaning.Analisa data Univariat, Bivariat, kejadian untuk tiap parameter (Peduzzi menggunakan uji statistik kai kuadrat et.al. dalam Hosmer dan Lemeshow, dengan tingkat kepercayaan 95%, Analisa 2000). Penelitian ini memiliki 7 variabel Multivariat dengan uji statistik regresi yang akan diteliti, jadi jumlah sampel logostik ganda dengan model faktor yang dibutuhkan adalah 7 x 10 = 70 resiko, interpretasi data dan kesimpulan responden.Langkah-langkah hasil penelitian. pendekatan kuantitatif. regresi logistik adalah yang dilakukan/cara pengumpulan data terdiri dari persiapan, yaitu mengurus surat ijin HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur Mean Median 62,96 63,00 Standar Deviasi 10,04 Minimum Maksimum 95% CI 34,00 92,00 60,56 – 65,35 Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis Umur termuda responden adalah 34,00 didapatkan rata-rata umur responden tahun dan umur tertua adalah 92,00 adalah 62,96 tahun, median 63,00 tahun, tahun. 95% diyakini bahwa rata-rata dengan standar deviasi 10,04 tahun. umur responden adalah diantara 60,56 tahun sampai dengan 65,35 tahun. 101 Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan karakteristiknya (N = 70) Karakteristik Umur Kurang dari 60 tahun 60 tahun atau lebih Pendidikan Rendah (SD, SMP) Menengah/Tinggi (SMA ke atas) Pekerjaan Tidak bekerja Pensiun/Bekerja Riwayat dirawat karena DM Tidak Ya Jumlah Persentase (%) 23 47 32,9 67,1 42 28 60,0 40,0 46 24 65,7 34,3 47 23 67,1 32,9 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui rendah, SD/SMP (60,0%), tidak bekerja bahwa (65,7%) dan tidak pernah dirawat karena berdasarkan karakteristiknya, mayoritas responden berumur 60 tahun atau lebih (67,1%), DM (67,1%). berpendidikan Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga, motivasi pasien dan kepatuhan diet DM (N = 70) Variabel Dukungan keluarga Kurang Mendukung Motivasi Pasien Kurang Baik Kepatuhan diet DM Tidak Patuh Jumlah Persentase (%) 12 58 17,1 82,9 26 44 37,1 62,9 24 46 34,3 65,7 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui DM (82,9%), memiliki motivasi yang bahwa mayoritas responden mendapatkan baik (62,9%) dan mematuhi diet DM dukungan keluarga dalam pengobatan (65,7%). Tabel 4. Hasil analisis variabel independen terhadap kepatuhan diet DM (N = 70) Variabel Independen Umur Kurang dari 60 tahun 60 tahun atau lebih Pendidikan Kepatuhan diet DM Tidak Patuh n % n % 7 17 30,4 36,2 16 30 69,6 63,8 Nilai p 0,836 OR 0,772 102 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107 Variabel Independen Kepatuhan diet DM Tidak Patuh n % n % 17 40,5 25 59,5 ke 7 25,0 21 75,0 Rendah (SD, SMP) Menengah/Tinggi (SMA atas) Pekerjaan Tidak bekerja 18 39,1 28 60,9 Pensiun/Bekerja 6 25,0 18 75,0 Riwayat dirawat karena DM Tidak 19 40,4 28 59,6 Ya 5 21,7 18 78,3 Dukungan keluarga Kurang 8 66,7 4 33,3 Mendukung 16 27,6 42 72,4 Motivasi Kurang 23 88,5 3 11,5 Baik 1 2,3 43 97,7 * variabel independen yang berhubungan (nilai p < 0,05) Berdasarkan diketahui bahwa hasil Nilai p OR 0,280 2,040 0,359 1,929 0,201 2,443 0,017* 5,250 0,000* 329,667 analisis dibandingkan dengan responden motivasi yang kurang (OR = 329,667).Adapun beberapa variabel berhubungan dengan kepatuhan diet DM variabel adalah dukungan keluarga (nilai p 0,017) berhubungan dengan kepatuhan diet DM. dan p Variabel tersebut diantaranya umur (nilai <0,001).Responden yang mendapatkan p 0,836), pendidikan (nilai p 0,280), dukungan keluarga memiliki peluang pekerjaan (nilai p 0,359) dan riwayat untuk mematuhi diet DM sebesar 5,250 dirawat karena DM (nilai p 0,201). motivasi pasien (nilai independen lain tidak kali dibandingkan dengan responden yang tidak mendapatkan dukungan keluarga (OR = 5,250) dan responden Pengujian Kandidat Model untuk Analisis Regresi Logistik Ganda motivasi baik memiliki peluang untuk mematuhi diet DM sebesar 329,667 kali Tabel 5. Model Akhir: Permodelan tanpa variabel ‘umur’, ‘kerja’ serta tanpa adanya interaksi Variabel independen Pendidikan Riwayat dirawat karena DM Dukungan keluarga Motivasi Nilai p 0,358 0,226 0,580 0,000 OR 3,368 5,070 2,427 633,496 103 Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm Berdasarkan hasil diketahui besar keinginan untuk mamanfaatkan bahwa responden yang memiliki motivasi pengetahuan dan ketetrampilan. Dari baik akan berpeluang mematuhi diet DM uraian diatas dapat disimpulkan bahwa 633,496 dengan pendidikan dapat merubah sikap dan motivasi perilaku responden untuk mematuhi diet kali responden analisis dibandingkan yang memiliki kurang, setelah dikontrol oleh variabel DM. riwayat dirawat karena DM, pendidikan dan dukungan keluarga (OR = 633,496). Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan responden mayoritas rendah, SD/SMP (60 %), dengan (nilai p 0,280), B. PEMBAHASAN Dengan demikian variabel pendidikan, 1. Umur tidak berhubungan dengan kepatuhan diet Gibson (1996) yang mengatakan bahwa dengan bertambahnya DM. umur dianggap lebih cakap secara teknis, lebih 3. Pekerjaan banyak pengalaman dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Dalam arti luas Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh Berdasarkan hasil analisis, dapatlah manusia. Dalam arti sempit, istilah dilihat bahwa hanya umurlah yang bukan pekerjaan digunakan untuk suatu tugas merupakan variabel independen untuk atau kerja yang menghasilkan sebuah masuk ke dalam kandidat model karena karya bernilai imbalan dalam bentukuang nilai p 0,635 (lebih besar dari 0,25). bagi Maka dapat disimpulkan umur responden sehari-hari istilah pekerjaan dianggap tidak ada hubungan secara bermakna sama dengan profesi. Hasil penelitian, terhadap kepatuhan diet DM pada pasien mayoritas Daibetes Mellitus. (65,7%), dengan (nilai p 0,359). Dengan seseorang. Dalam responden demikian pembicaraan tidak variabel bekerja pekerjaantidak berhubungan dengan kepatuhan diet DM. 2. Pendidikan Pendidikan merupakan suatu proses yang akan perilaku menghasilkan seseorang yang perubahan berbentuk 4. Riwayat dirawat karena DM Riwayat dirawat karena DM, peningkatan kemampuan kognitif, afektif adalah responden pernah dirawat karena dan psikomotor (Notoatmojo, 2003). penyakit Demikian juga menurut Siagian (2002) penelitianFery makin tinggi pendidikan seseorang makin faktor yang tidak berhubungan dengan Diabetes Mellitus. Ferdiansyah Hasil bahwa : 104 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107 tingkat kepatuhan diet pada penderita yang DM adalah lama menderita DM ( keluarga (OR = 5,250). p=0,155, CI=95%, tidak mendapatkan dukungan p>0,05).Hasil penelitian, mayoritas responden tidak 6. Motivasi pernah riwayat dirawat karena DM (67,1 Menurut Rachmat (2005), motivasi %) dengan (nilai p 0,201). Dengan diri adalah dorongan, baik dari dalam demikian variabel riwayat dirawat karena maupun dari luar diri manusia untuk DM menggerakkan dan mendorong sikap dan tidak berhubungan dengan kepatuhan diet DM. Hal ini sejalan perubahan perilakunya. Motivasi ini dengan penelitian Fery Ferdiansyah. didasarkan dari faktor internal individu yang bersifat psikologis dan sebagai akibat dari internalisasi dari informasi 5. Dukungan Keluarga Friedman dalam Sudiharto (2007), dan hasil pengamatan suatu objek yang menyatakan bahwa fungsi dasar keluarga melahirkan persepsi sehingga individu antara lain adalah fungsi efektif, yaitu dapat terdorong untuk berbuat atau fungsi melakukan sesuatu. internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling Menurut Hordget (2000) motivasi mengasuh dan memberikan cinta kasih, adalah serta saling menerima dan mendukung. sekaligus Hasil dengan secara langsung. Makna yang terkandung penelitian Mei Lina Susanti, menyatakan didalamnya yaitu dorongan dan motivasi bahwa dimana motivasi ini yang memegang penelitian ini dukungan sejalan keluarga dapat psikologis yang mendorong mengendalikan seseorang meningkatkan kepatuhan diet DM pada peranan pasien = berisikan perilaku, artinya dalam konteks 0,000.Berdasarkan hasil analisis, dapat perubahan pola makan bagi pasien DM diketahui yang didasarkan pada keinginan pasien untuk berhubungan dengan kepatuhan diet DM sembuh dan mengurangi kecatatan akibat adalah dukungan keluarga (nilai p 0,017). menderita Hasi penelitian ini dapat disimpulkan termotivasi untuk mengikuti program diet bahwa responden yang mendapatkan yang DM bahwa dengan variabel p dukungan keluarga memiliki peluang penting DM karena motivasi sehingga dianjurkan oleh mereka dokter. Berdasarkan hasil analisis, dapat untuk mematuhi diet DM sebesar 5,250 diketahui kali dibandingkan dengan responden berhubungan dengan kepatuhan diet DM adalah bahwa variabel motivasi (nilai yang p 105 Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm 0,000).Responden motivasi baik memiliki perilaku yang bertujuan, semua pengaruh peluang untuk mematuhi diet DM sebesar internal seperti kebutuhan (needs) yang 329,667 berasal dari fungsi-fungsi organisme, kali responden dibandingkan motivasi dengan kurang (OR = 329,667). dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial yang bersumber dari fungsifungsi tersebut.Menurut Rachmat (2005), SIMPULAN motivasi diri adalah dorongan, baik dari Diabetes Mellitus merupakan dalam maupun dari luar diri manusia sekelompok penyakit metabolik dengan untuk menggerakkan dan mendorong karakteristik peningkatan kadar glukosa sikap dan perubahan perilakunya. darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat Menurut Hordget (2000) motivasi kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau adalah keduanya sekaligus (American Diabetes psikologis yang mendorong mengendalikan seseorang Assosiation, 2004 dalam Smeltzer & secara langsung. Makna yang terkandung Bare, 2008). Tujuan terapeutik pada didalamnya setiap tipe diabetes adalah mencapai keinginan pasien untuk sembuh dan kadar glukosa darah normal. Ada 5 mengurangi kecatatan akibat menderita komponen DM sehingga mereka termotivasi untuk diabetes dalam yaitu penatalaksanaan Diet, Latihan yaitu didasarkan pada fisik, mengikuti program diet yang dianjurkan Pemantauan gula darah, Terapi, dan oleh dokter.Dukungan keluarga.Friedman Pendidikan Diabetes dalam Sudiharto (2007), menyatakan (2007) bahwa fungsi dasar keluarga antara lain mengutip pendapat Joslin (1952) dari adalah fungsi efektif, yaitu fungsi internal Medical keluarga untuk pemenuhan kebutuhan .Diet Mellitus.Menurut Centre Waspadji Institute, dalam penatalaksanaan diet diabetes mellitus psikososial, ada 3 (tiga) hal yangharus diketahui dan memberikan cinta kasih, serta saling dilaksanakan oleh pasien DM diabetes menerima dan mellitus, yaitu jumlahmakanan, jenis (1990) makanan dan jadwal makan.Motivasi (compliance) adalah tingkat menurut melaksanakan cara pengobatan Sherif, dkk (1956) dalam saling mengasuh mendukung. mendefinisikan dan Sarafino kepatuhan pasien dan Gerungan (2002) motif adalah bagian perilaku yang disarankan oleh dokternya integral dari motivasi diri adalah istilah atau oleh yang lain. Menurut Sacket generik yang meliputi semua faktor dalam Niven (2000) kepatuhan adalah internal yang mengarah ke berbagai jenis sejauh mana prilaku pasien sesuai dengan 106 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 97-107 ketentuan yang diberikan professionalkesehatan. oleh Menurut Smet (1994) berbagai strategi telah dicoba untuk DAFTAR RUJUKAN meningkatkan kepatuhan adalahDukungan profesional kesehatan, Dukungan sosial, Perilaku sehat, dan Pemberian informasi. Ayu P. 2012. Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam Menjalani Diet (Studi Deskriptif padaPasien Rawat Jalan RS Telogorejo Semarang). Under Graduates thesis. Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil anaisis penelitian ini dapat dilihat bahwa, mayoritas responden berumur 60 tahun atau lebih (67,1%), berpendidikan rendah (60,0%), tidak bekerja (65,7%), tidak pernah dirawat karena DM (67,1%), mendapatkan dukungan keluarga dalam pengobatan motivasi mematuhi DM yang (82,9%), baik diet memiliki (62,9%) DM dan (65,7%).Ada beberapa variabel independen lain tidak berhubungan dengan kepatuhan diet DM. Variabel tersebut diantaranya umur (nilai p 0,836), pendidikan (nilai p 0,280), pekerjaan (nilai p 0,359) dan riwayat dirawat karena DM 0,201).Sedangkan (nilai variabel p yang berhubungan dengan kepatuhan diet DM: Butler, H.A. 2002. Motivation: The role in diabetes self-management in olderadults. Diunduh dari http://proquest.umi.com/pqdweb. FKUI. 2004. Penatalaksanan Diabetes Mellitus Terpadu Sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Bagi Dokter Maupun Edukator. Jakarta. FKUI Hastono, S.P. 2001. Modul: Analisa data. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Depok. Heru, W, 2011. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet Pasien Diabetes Mellitus. (Tesis. Pascasarjana Program Magister Kedokteran Keluarga, Minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan. Universitas Sebelas Maret Surakarta ). Hosmer, DW & Lemeshow, S. 2000. Applied logistic regression, 2nd ed. John Wiley & Sons, Canada. dukungan keluarga (nilai p 0,017) dan motivasi (nilai p 0,000).Responden yang memiliki motivasi baik akan berpeluang mematuhi diet DM 633,496 kali Lutfey,K.E., & Wishner, W.J.1999. Beyond “Compliance” is “andherence” improving the prospect of diabetes care, 22, 635639. dibandingkan dengan responden yang memiliki motivasi kurang, setelah dikontrol oleh variabel riwayat dirawat karena DM, pendidikan dan dukungan keluarga (OR = 633,496). Nasrul H.P. 2011. Hubungan pengetahuan tentang diet diabetes Mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes Melitus. Jurnal Gustina: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada Pasien Dm Keperawatan Vol 01 Nomor 01 2011. (diakses 5 Agustus 2014). Notoatmodjo, S.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Suyono, S. 2004. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Siswono. 2005. P2M & PL dan LITBANGKES. Diunduh dari hptt://www. Depkes.go.id. Smeltzer, S & Bare. 2008. Brunner & Suddarth’s Textbook of medical surgical nursing. Philadelpia: Lippincott. Sudjatmiko, AN. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemunculan komplikasi kronik pada penderita diabetes melitus tipe 2 rsud kabupaten kudus. Undergraduate thesis, Diponegoro University. 107 Soegondo, S., Soewondo, P, & Subekti, I. 2009. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Soeparman & Waspadji, S.2004. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Soegondo,S.,dkk.2005. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Suyono,S.2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. (Edisi 3). Jakarta: Pusat penerbit Departemen Penyakit Dalam FKUI. Sukardji, K.2004. Daftar Bahan Makanan Penukar dan Perencanaan Makan Pada Diabetes Melitus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Waspadji,S.2007. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia