12-Strategi Ekspor Dan Pemasaran-Rai Sukmawati

advertisement
68 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
STRATEGI EKSPOR DAN PEMASARAN
Oleh:
Ni Made Rai Sukmawati
Dosen Pada Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali
Abstrak : Perdagangan ekspor adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara barang yang akan
diperjual belikan keluar dari wilayah Pabean Indonesia, atau sering juga disebut dengan perdagangan
antara negara. Sebagai pengusaha yang ingin melakukan kegiatan perdagangan ekspor dimana sebelum
tujuan itu terlaksana perlu adanya strategi-strategi yang harus dibuat agar target pasar yang ingin dituju
bisa tercapai. Disini diperlukan kesiapan dari pihak pengusaha untuk menuju pasar tersebut antara lain
dengan menyiapkan produknya, perencanaan usaha, dan lainnya, mengingat pasar ekspor adalah pasar
global, yaitu pasar dari semua produk dari berbagai negara bergabung di dalamnya.Untuk menuju pasar
ekspor agar target bisa tercapai sesuai dengan harapan maka perlu strategi seperti mengetahui selera
konsumen pada pasar yang akan dituju, dan strategi ini bisa ditempuh melalui media internet, kemudian
mengetahui tingkat persaingan, dan melakukan promosi. Selain melakukan analisa pasar maka
perusahaan harus juga mempersiapkan produk yang akan dipasarkan, dan produk tersebut harus inovatif
dan kreatif sehinnga mempunyai nilai lebih dipasaran. Pemasaran suatu produk bisa dilakukan secara
pasif dan aktif yaitu dengan mengikuti event pameran baik yang ada di dalam negeri maupun diluar
negeri. Faktor penentuan harga jual juga perlu dipikirkan, apakah akan melakukan dengan cara FOB,
CFR, atau Ex-Worky , jika semua sistim sudah disiapkan tinggal menentukan jalur pendistribusian barang
agar bisa sampai pada target pasar yang dikehendaki.
Kata Kunci : Strategi Ekspor.
PENDAHULUAN
Dalam melakukan kegiatan usaha baik yang
berskala kecil maupun berskala besar maka strategi
itu memegang peranan yang sangat penting untuk
diperhatikan bagi pelaku usaha. Bali khususnya
Kabupaten Gianyar jika di bandingkan dengan
daerah yang lain dimana mayoritas produk yang
dihasilkan para pengusaha bersifat dekoratif dan
kerajinan, selain produk pariwisatanya. Kenapa
demikian? Karena Bali khususnya Gianyar tidak
memiliki sumber daya alam seperti propinsi
lainnya yang kaya dengan sumber daya alam
berupa batubara, minyak, dan lainnya, tetapi Bali
tetap terkenal ke mancanegara karena keindahan
alamnya dan keaneka ragaman budayanya. Inilah
salah satu keuntungan yang dimiliki oleh Bali.
Seperti diungkapkan oleh Prof. Ardika (2003:50)
dimana ada 10 unsur budaya antara lain yang
berasal dari arsitektur, tradisi, produk kerajinan,
seni dan musik,dan lainnya. Jadi Gianyar memiliki
beberapa potensi tersebut yang bisa dianggap
_____________________________________________
Volume 8, No. 1, Februari 2014
sebagai paktor pendukung dan sekaligus modal
awal bagi para pengusaha yang ingin memulai
kegiatan usahanya.
Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata
khususnya Ubud yang ada di kabupaten Gianyar
sudah cukup terkenal ke mancanegara secara tidak
langsung sudah menjadi pusat perdagangan
internasional, karena dengan adanya kunjungan
pariwisata
secara
tidak
langsung
sudah
mempromosikan petensi yang dimiliki oleh daerah
tersebut. Terlepas dari potensi tersebut seorang
pengusaha untuk menuju pasar ekspor perlu
memperhatikan minimal dua pendekatan yang bisa
dilakukan oleh calon eksportir yaitu pendekatan
pasif dan pendekatan aktif.
Pendekatan pertama yaitu pendekatan pasif
mengandung makna pengusaha tidak perlu banyak
promosi, seandainya ada promosi hanya dilakukan
melalui media website, kemudian para importir
yang datang menghubungi perusahaan tersebut
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
atau yang kebetulan datang berkunjung langsung
ke Bali. Keuntungan pendekatan ini perusahaan
tidak perlu banyak mengeluarkan biaya, palingpaling hanya biaya untuk pembuatan situs website
atau brosur perusahaan. Pendekatan kedua yaitu
pendekatan aktif artinya selain melakukan
pendekatan yang pertama maka pihak perusahaan
akan lebih aktif lagi mencari peluang dengan
mengikuti pameran-pameran dagang. Jadi disini
para pengusaha lebih proaktif untuk mencari dan
mendekati pembeli sehingga peluang yang akan
didapatkan akan lebih besar pula. Pendekatan
kedua jelas lebih komplek maka sudah tentu akan
menghabiskan biaya yang lebih pula dibandingkan
dengan pendekatan yang pertama.
Dari kedua pendekatan-pendekatan tersebut,
jika ingin menjadi eksportir yang sukses dalam
berbisnis maka sudah tentunya harus mempunyai
strategi dan perencanaan ekspor, mengingat
kegiatan perdagangan ekspor lebih komplek
daripada perdagangan dalam negeri, karena
perdagangan ekspor bersifat perdagangan antar
negara yang sudah tentunya terikat dengan
peraturan-peraturan negara yang akan dituju.
Setiap produk akan mempunya harmonize system
(HS) tersendiri sesuai dengan jenis produknya. Jadi
perlu perencanaan yang matang mulai dari ide
kenapa harus melakukan penjualan ekspor, dan apa
yang menjadi kelebihan produk sehingga bisa
bersaing nantinya di pasar global. Dengan
menjawab pertanyaan awal tersebut dianggap
sebagai langkah awal disamping langkah-langkah
selanjutnya seperti meningkatkan standar produk,
kapasitas produksi, sistim pembayaran, dokumen
pendukung ekspor, dan mendapatkan peluang
pasar tentunya. Produk yang bagus dan berkwalitas
tetapi tidak disukai pasar, maka perusahaan tidak
akan berjalan dengan baik.
Media Bina Ilmiah69
Data yang dipakai diperoleh dari informan
secara Purposive Sampling, yaitu nara sumber
dipilih oleh peneliti seperti yang diungkapkan oleh
Satori ( 2009 : 47 mengatakan purposive sampling
menentukan subjek/objek sesuai tujuan. Jadi
anggota sampel dipilih sesuai dengan tujuan
penelitian dengan menggunakan pertimbangan
pribadi yang sesuai dengan topik dan analisis data
sesuai dengan kebutuhan dan masih representatif.
Peneliti datang langsung ke objek tersebut dengan
sistim snowball sampling, yaitu dilakukan secara
berantai seperti bola salju yang sedang
menggelinding mula-mula kecil kemudian
membesar dengan tujuan untuk melengkapi data
dari yang sebelumnya, dengan cara tanya jawab
terhadap masalah yang diteliti, dalam hal ini pada
pihak-pihak yang melakukan perdagangan ekspor.
Jadi data yang diperoleh disajikan argumentasi
dan interpretasi yang dijalin menjadi suatu
wawasan umum yang disebut dengan analisis.
Teknik analisa data dalam penelitian ini
memakai analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan
jalan memaparkan hasil temuan dengan teknik
deskriptif interpretatif kedalam suatu pernyataanpernyatatan yang dipaparkan sedemikian rupa,
kemudian data tersebut diolah dalam bentuk tabel
pada bagian tertentu diinterpretasikan sesuai
dengan teori, yang disajikan secara informal.
Interpretasi data dilakukan dengan jalan
interpretatif kualitatif yaitu dengan melakukakan
penafsiran dengan berdasarkan atas konsepkonsep, ide, dan pengetahuan dengan tujuan
mampu menjelaskan dan mendeskripsikan
mengenai strategi ekspor dan pemasarannya.
Selain itu dalam analisis data, juga memakai
analisis SWOT untuk mengetahui kelemahan dan
kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang
sedang diteliti serta kesempatan dan tantangantantangan yang mungkin terjadi.
METODE PENELITIAN
Di dalam melakukan penelitian ini lokasi yang
dipilih adalah Kecamatan Ubud Kabupaten
Gianyar dengan alasan Ubud sudah cukup dikenal
di mancanegara dan banyak eksportir yang tinggal
di daerah tersebut, sehingga disini banyak
bermunculan
pengusaha-pengusaha
dengan
persfektif pasar yang dituju adalah ekspor.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan dilapangan agar
produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan
mampu mencapai sasaran ekspor maka perusahaan
harus menganalisa terlebih dahulu negara tujuan
yang akan dipakai target pasar, mengingat antara
negara yang satu dengan yang lainnya mempunyai
selera pasar yang berbeda. Pasar Afrika lebih suka
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.comVolume 8, No. 1, Februari 2014
70 Media Bina Ilmiah
dengan barang-barang
barang yang berwarna-warni
berwarna
sementara pasar Amerika lebih suka akan barangbarang
barang yang bersifat natural (softcolor
softcolor). Selain itu
perlu juga di analisa trend pasar saat itu seperti
warna-warna
warna yang sedang populer di pasaran
tersebut dan lainnya.
Sebagai eksportir selain memperhatikan
kwalitas produk yang akan dipasarkan mereka juga
harus memperhatikan kesiapan-kesiapan
kesiapan lainnya
seperti cara penyerahan barangnya, sistim
pembayaran yang akan dipakai,.sehingga apa yang
diharapkan
harapkan bisa mencapai target. Sistim
pembayaran dalam perdagangan internasional ada
bermacam-macam, seperti open account, letter of
credit (L/C), dan lainnya. Perusahaan harus
menganalisa kelebihan dan kelemahan dari
masing-masing
masing sistim pembayaran tersebut.
terseb
Pembayaran dengan memakai sistim L/C
kelebihannya pembayaran lebih aman karena di
backup oleh bank, tetapi kelemahannya perusahaan
tersebut harus mempunyai cukup modal untuk
proses produksinya. Agar target pasar itu bisa
dicapai, mengingat pasar ekspor sama dengan
pasar global dimana setiap produk akan bersaing
dengan produk-produk
produk dari negara lainnya yang
juga sama-sama
sama ada dipasaran.. Eksportir tersebut
harus menyusun
usun beberapa langkah yang harus
mereka lalui berupa strategi dan perencanaan
ekspor jika ingin menuju pasar ekspor. Strategi
tersebut bisa dilihat seperti di bawah ini.
a. Pertama harus dipikirkan kesiapan eksportir
sebelum memutuskan untuk menuju pasar
ekspor seperti alur kegiatan dalam
perencanaan ekspor tersebut bisa digambarkan
secara skematis dalam gambar dibawah ini.
ISSN No. 1978-3787
1978
1.
Langkah 1: Ajukan pertanyan dan buat
pilihan.
Apakah anda ingin melakukan kegiatan
ekspor? Atau memfokuskan kegiatan usaha untuk
pasar dalam negeri? Sebelum menjawab
pertanyaan ini makaa pengusaha yang ingin terjun
ke dunia ekspor harus bisa menjawab pertanyaan
tersebut, jika pilihan jatuh pada siap untuk menuju
pasar ekspor maka menganalisa dan mengkaji
kelebihan apa yang perusahaan miliki, jika merasa
belum siap lebih baik perbaiki sistem
sis
dan
kemampuan ekspornya terlebih dahulu.
Jika
jawaban yang didapat yakin siap menuju pasar
ekspor maka perusahaan perlu memikirkan cara
pemasaran yang akan mereka tempuh, apakah
bersifat pasif atau aktip. Pemasaran pasif artinya
ia hanya menunggu pembeli
beli datang ketempatnya,
sedangkan pemasaran aktip bisa dilakukan dengan
beberapa langkah seperti ikut dalam setiap event
trade show atau pameran-pameran
pameran baik yang
diadakan didalam negeri maupun di luiar negeri.
Selain itu bisa juga melakukan sistim promosi
promos
melalui media seperti website atau internet.
2.
Langkah 2 : Produk apa yang akan di ekspor?
Matangkan dan mantapkan perencanaan
produk, karena pasar ekspor adalah pasar global,
dimana banyak produk dari berbagai negara akan
ikut bersaing untuk mencari peluang
pelua
pasar
didalamnya. Saat ini persaingan dipasaran sangat
ketat, jadi disamping kwalitas produk maka harga
yang akan dipasarkan harus bersifat kompetitip
jika produk yang dipasarkan mempunyai
kemiripan dengan produk yang lainnya. Saat ini
pihak pemerintah khususnya Kemenparkraft
mengharapkan para pengusaha harus bisa membuat
produk yang kreatif dan inovatif sehingga mampu
bersaing di pasar global.
Langkah 3 : Membuat perencanaan (business
plann)
Sebelum menuju pasar maka buatlah
perencanaan pemasaran terlebih dahulu dengan
menentukan target pasar yang akan dituju, serta
taktik yang diperlukan agar strategi yang dibuat
bisa berjalan dengan baik. Dalam perencanaan ini
perlu juga diperhatikan situasi pasar untuk
mengetahui keadaan calon pembeli pada pasar
yang akan dituju. Jadi penelitian pasar bisa
3.
Dari bagan tersebut bisa dilihat :
_____________________________________________
Volume 8, No. 1, Februari 2014
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
dilakukan melalui media internet dengan membuka
beberapa situs untuk mendapatkan informasi yang
diinginkan. Disini bisa dianalisa kelebihan produk
yang akan dipasarkan, tingkat persaingan, segmen
pasar, dan daya bali.
4.
Langkah 4 : Tentukan Saluran distribusi.
Selain tiga langkah di atas maka langkah
memilih atau menentukan saluran distribusi juga
tidak kalah pentingnya, karena dengan memilih
saluran distribusi yang tepat akan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan
didalam menuju pasar yang akan ditargetkan.
Disini perusahaan harus mampu mencari mitra
usaha yang bisa diajak bekerjasama dalam jangka
panjang, karena banyak dari mereka hanya bersifat
jangka pendek yang hanya melihat keuntungan
sesaat.
Jadi
mitra
usaha/agen
seperti
importer/eksportir, agen pemasaran atau membuka
cabang di tempat yang akan dipakai target pasar.
Agen dianggap sebagai perpanjangan tangan bagi
perusahaan.
5.
Langkah 5 : Promosi.
Promosi bisa dilakukan dengan beberapa cara
seperti pameran dagang, melalui media internet,
dan penyebaran brosur. Promosi sebagai salah satu
upaya agar produk yang akan dipasarkan lebih
cepat dikenal oleh calon pembeli.
b.
Selain langkah-langkah tersebut untuk dapat
mencapai target pasar ekspor perlu juga
diperhatikan strategi penetapan harga.
Didalam kegiatan perdagangan internasional
ada
beberapa
komponen
yang
harus
dipertimbangkan didalam menetapkan harga
seperti :
1. Beban administrasi : gedung, alat-alat kantor,
dan administrasi.
2. Biaya produksi tetap : mesin, gaji
3. Biaya produksi tidak tetap : bahan baku.
4. Biaya
logistik
:
biaya
pengiriman,
transportasi/pengangkutan, dan asuransi.
5. Biaya promosi/pemasaran, dan lainnya yang
sifatnya insidentil.
Setelah menganalisa komponen- komponen di atas
maka barulah bisa ditentukan berapa harga yang
akan kita pasarkan plus keuntungan yang ingin kita
jual.
Media Bina Ilmiah71
Ada beberapa metode yang bisa dipakai di
dalam menentukana harga produk seperti
Penentuan harga yang berorientasi pada laba , yaitu
harga yang dipasarkan disesuaikan dengan target
yang in gin dicapai.
1. Penentuan harga yang berorirntasi pada
kwalitas atau brand.
2. Metode biaya plus, yaitu mengacu pada harga
barang kemudian ditambahkan dengan
prosentase laba yang diinginkan.
3. Strategi bertahan, artinya harga yang
dipasarkan dalam kondisi BEP ( break event
point) yaitu dalam posisi tidak untung dan
tidak rugi, hal ini dilakukan karena situasi
pasar yang sudah jenuh dengan produk
tersebut.
4. Berorientasi
pada
persaingan,
artinya
perusahaan dalam menentukan harga mereka
akan melihat harga pasar yang memimpin saat
itu terhadap produknya yang sejenis atau
serupa.
c.
Tahap terakhir dalam perencanaan pasar
ekspor,
adalah
menentukan
metode
pembayaran dan penyerahan barang yang
akan dipakai oleh perusahaan dalam
melakukan transaksi penjualannya dengan
konsumen atau pembeli.
Cara pembayaran dan penyerahan barang
berkaitan erat dengan penentuan harga jual suatu
produk kepada konsumen atau pembeli. Secara
umum dalam perdagangan internasional ada
beberapa metoda yang sering dipakai dalam
transaksi penjualan seperti :
1. FOB (Free On Board ), artinya eksportir
dalam menentukan harga jualnya harus
menghitung semua biaya-biaya sampai barang
tersebut diserahkan di atas kapal pada agen
yang ditunjuk.
2. CFR (Cost And freight ) artinya harga barang
yang ditetapkan sudah termasuk biaya
pengiriman sampai di pelabuhan tujuan.
3. CIF (Cost Insurance And Freight) artinya
harga tersebut selain harga barang dan lainnya
ia juga sudah termasuk biaya asuransi sampai
barang tersebut di pelabuhan tujuan.
4. Factoy Price, yaitu harga tersebut hanya
sampai di gudang penjual, dan biaya-biaya
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.comVolume 8, No. 1, Februari 2014
72 Media Bina Ilmiah
yang ditimbulkan di luar itu, menjadi
tanggung jawab pembeli.
Jadi didalam menetapkan harga ekspor ,
seorang eksportir harus mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
pembayaran dan cara penyerahan barang tersebut.
Pada sistim penyerahan barang dengan cara
FOB dimana penjual hanya bertanggung jawab
sampai barang tersebut berada di atas kapal, dan
dari atas kapal sampai ke tujuan menjadi tanggung
jawab pembeli, sedangkan CFR dan CIF tanggung
jawab penjual sampai barang tersebut berada di
pelabuhan tujuan daripada pembeli. Cara kedua
mempunya resiko yang lebih tinggi dibandingkan
dengan cara pertama, terutama resiko selama masa
pengapalan tersebut, tetapi kelebihannya mereka
sudah dibayar penuh, sedangkan sistim FOB
biasanya barang baru akan dibayar jika barang
sudah dikapalkan dan pengangkut sudah
ditentukan oleh pembeli.
PENUTUP
Hal penting yang perlu diperhatikan bagi
eksportir yang baru akan memulai ekspor yaitu
harus menentapkan dan meneliti terlebih dahulu
apa yang menjadi keunggulan produknya,
kemudian disusul dengan menentukan perencanaan
usaha (business plan) agar bisa target yang dituju
dicapai.
Selain itu penentuan harga dan cara
penjualan perlu juga dipertimbangkan agar
perusahaan tidak rugi. Penentuan harga sangat erat
kaitannya dengan target pasar. Eksportir bisa saja
merugi tanpa disadari jika dia tidak menganalisa
dengan baik harga yang akan dipasarkan.
Mengingat resiko perdagangan internasional jauh
lebih besar dibandingkan dengan perdagangan
domestik.
Importir adalah pembeli yang memiliki
kebijakan bisnis tersendiri, dan eksportir tidak
dapat mengendalikan sepenuhnya kebijakan
importir tersebut, maka sebagai saran perlu adanya
kontrak dagang yang jelas untuk menghindari
terjadinya resiko di kemudian hari.
Penyerahan barang dengan sistim Free On
Board (FOB) lebih aman dibandingkan dengan
sistim penyerahan barang dengan sistim CFR/CIF,
_____________________________________________
Volume 8, No. 1, Februari 2014
ISSN No. 1978-3787
karena FOB tanggung jawab penjual hanya sampai
barang tersebut berada di atas kapal di daerah asal
barang tersebut, dan umumnya agen pengangkut
sudah ditunjuk oleh pembeli.
DAFTAR PUSTAKA
Ardika,
Wayan. 2003. Pariwisata Budaya
Berkelanjutan, Refleksi dan Harapan
diTengah Perkembangan Global.
Denpasar : Program Studi Magister
(S2) Kajian Pariwisata Program
Pascasarjana Universitas Udayana.
Brannen, Yulia. 2007. Memandu Metode
Penelitian Kwalitatif dan kwantitatif.
Yogyakarta : Pustaka pelayan.
Chandra Y., Tjiptono F., Chandra G. 2004.
Pemasaran
Global
:
Internasionalisasi dan Internetisasi.
Yogyakarta : Andi.
Philip Kotler dan Kevin Lane keller. 2009.
Manajemen Pemasaran. Indonesia :
PT Macanan Jaya Cemerlang.
Keegan j., Warren. 2009. Manajemen Pemasaran
Global. Jakarta : PT Indeks.
Kartajaya, Hermawan. 2001. Marketing Plus 2000
: Siasat memenangkan Persaingan
Global. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Karyani D. 2006. Strategi Mengelola Departemen
di Perusahaan. Jakarta : Khilma
Pustaka.
Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, dkk. 2008.
Human resource Management :
Gaining a Competitive Advantage.
Jakarta : Salemba Empat.
Satory Djam’an & Komariah Aan. 2009.
Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : Alfabeta.
Udoyo Bambang. 2012. English for Export-Import
Business. Yogyakarta : CV Andi
Offset.
Wismiarsi Tri, Ph.D, Muchsin Saggaff Shihab,
Ph.D, Wijaya Adidarma, S.T.M.M.
2008. Hambatan Ekspor UKM
Indonesia, Hasil Studi Pada Industri
Mebel, Kerajinan, dan Biofarmaka.
Jakarta : Kompas.
http://www.lpsdimataram.com
Download