SIARAN PERS BKPM Luncurkan Perluasan Implementasi KLIK di 5

advertisement
SIARAN PERS
BKPM Luncurkan Perluasan Implementasi KLIK
di 5 Kawasan Industri di Provinsi Keppri
Batam, 3 Februari 2017 --- Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk percepatan
layanan perizinan kepada investor serta fasilitasi proyek-proyek investasi menjadi kunci untuk
meningkatkan daya saing investasi. Adanya sinergi itulah yang ingin dicapai melalui
penyelenggaraan kegiatan Peluncuran Perluasan Implementasi Kemudahan Investasi Langsung
Konstruksi (KLIK) Tahap II pada tanggal 3 Februari 2017 bagi beberapa kawasan industri tertentu
yang berada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menyampaikan bahwa kunjungan
kerjanya di Batam, Provinsi Kepulauan Riau untuk meluncurkan Perluasan Implementasi
Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK). “Teridentifikasi sebanyak 4 (empat) kawasan
industri di wilayah Kota Batam dengan total luas lahan tersedia 326,4 Hektar dan 1 (satu)
kawasan industri di Kabupaten Bintan dengan luas lahan tersedia 229,6 Hektar yang menerima
fasilitas KLIK dalam kegiatan peluncuran ini,” ujarnya dalam peluncuran Perluasan Implementasi
Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) di Kawasan Industri Batamindo, Batam, Jum’at
(3/2).
Kawasan industry tersebut terdiri dari:
a) Kota Batam (4 KI, total luas lahan tersedia 326,4 Ha)
• Kawasan Industri Batamindo Industrial Park (61,4 Ha)
• Kawasan Industri Bintang Industrial Park II (20 Ha)
• Kawasan Industri Kabil Integrated Industrial Park (142,5 Ha)
• Kawasan Industri West Point Maritime Industrial Park (102,5 Ha)
b) Kabupaten Bintan (1 KI, luas lahan 229,6 Ha), yakni Kawasan Industri Bintan Inti Industrial
Estate Lobam.
Thomas menyampaikan bahwa fasilitas KLIK ini dapat dinikmati oleh semua investor karena tidak
mensyaratkan batasan minimal nilai investasi atau jumlah tenaga kerja, sepanjang berlokasi di
Kawasan Industri tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah. “Dengan fasilitas kemudahan
investasi langsung konstruksi investor dapat langsung membangun proyek mereka setelah
memperoleh Izin Investasi/Izin Prinsip Penanaman Modal, baik dari PTSP Pusat di BKPM maupun
di PTSP Daerah,” ungkapnya.
Lebih lanjut mantan Menteri Perdagangan tersebut menyebutkan bahwa secara paralel,
perusahaan dapat mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lingkungan (UKL/UPL dan
AMDAL), serta izin pelaksanaan lainnya. Izin pelaksanaan tersebut wajib diselesaikan sebelum
perusahaan melakukan produksi secara komersial.
Peluncuran implementasi KLIK didukung oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Kepolisian
Daerah Kepulauan Riau, Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Kabupaten Bintan, Badan
Pengusahaan Batam, Badan Pengusahaan Bintan, serta DPRD Provinsi Kepulauan Riau, DPRD
Kota Batam, dan DPRD Kabupaten Bintan. Dengan peluncuran KLIK ini diharapkan realisasi
investasi khususnya di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau semakin meningkat dan dapat memacu
kegiatan ekspor-impor.
Perkembangan Realisasi Investasi di Kota Batam
Menurut data BKPM realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam tahun 2016 sebesar
Rp 6,26 triliun (71 Proyek), meningkat sebesar 46,6% dibandingkan periode sebelumnya tahun
2015 sebesar Rp 4,27 triliun (63 Proyek). Realisasi PMA ini umumnya didominasi oleh sektor
industri alat angkutan dan transportasi lainnya, serta industri mineral non logam dan industri
kimia dasar. Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2016
sebesar Rp 489,5 miliar (75 proyek), mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 13
(tiga belas) kali lipat dari tahun 2015 sebesar Rp 34,7 miliar (77 proyek). Peningkatan PMDN ini
disebabkan oleh peningkatan pada proyek-proyek investasi pertambangan minyak dan gas alam
serta proyek-proyek properti di Kota Batam pada tahun 2016.
Layanan Izin Investasi 3 Jam (I23J)
Selain fasilitas KLIK, pemerintah juga memberikan Layanan Izin Investasi 3 Jam (I23J), yang
merupakan implementasi percepatan layanan investasi sebagaimana telah dicanangkan di PTSP
Pusat, BKPM RI. Layanan ini telah diluncurkan pada tanggal 1 September 2016 oleh Badan
Pengusahaan Batam. Terdapat 8 (delapan) jenis izin yang diberikan dalam 3 jam yaitu: Izin
Investasi/Izin Prinsip Penanaman Modal, Akte Pendirian Perusahaan dan Pengusahaan Perseroan
Terbatas, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), Angka
Pengenal Importir (API), dan Nomor Induk Kepabeanan (NIK). Adapun kriteria yang mendapatkan
layanan I23J di Batam yaitu memiliki nilai investasi minimal Rp 50 miliar atau menyerap tenaga
kerja sekurangnya sebanyak 300 orang.
--Selesai--
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
E-mail :[email protected]
Download