MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 - 39 Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penganggulangannya. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 2 - 39 A.ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA B.MUTU DAN PERSEBARAN TENAGA KERJA C.MASALAH PENGANGGURAN D.PERANAN PEMERINTAH DALAM PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN MATERI PELATIHAN KTSP 2009 [email protected] DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 3 - 39 MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 4 - 39 PENDUDUK ( TOTAL POPULATION ) PENDUDUK DI LUAR USIA KERJA PENDUDUK DALAM USIA KERJA ANGKATAN KERJA BUKAN ANGKATKERJA DI BAWAH USIA KERJA DI ATAS USIA KERJA SEKOLAH, IBU RT, DAN LAIN – LAIN MENCARI PEKERJAAN BEKERJA PENUH BEKERJA SETENGAH MENGANGGUR MATERI PELATIHAN KTSP 2009 SMP NPENDIDIKAN 1 DUKUHTURI DEPARTEMEN NASIONAL HALAMAN 5 - 39 Pada dasarnya, seleruh penduduk yang ada pada suatu negara dilihat dari aspek ketenagakerjaan merupakan penduduk usia kerja dan penduduk diluar usia kerja. Berdasarkan BPS ( Badan Pusat Statistik ) : Penduduk Usia Kerja yaitu mereka yang usianya 15 tahun ke atas sedangkan penduduk diluar usia kerja mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Di beberapa negara, penduduk di luar usia kerja termasuk mereka yang berusia di atas 65 tahun atau usia pensiun. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 6 - 39 PENGELOMPOKAN PENDUDUK Jumlah Penduduk yang ada pada suatu negara dapat dikelompokan mejadi dua kelompok, yaitu Penduduk Usia Kerja ( Working Age Population ) dan Penduduk di luar usia kerja a. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang siap bekerja jika ada permintaan kerja. Mereka adalah yang usianya di antara 15 Th – 64 Th. b. Penduduk di luar Usia Kerja adalah mereka yang tidak mampu dan tidak mau bekerja meskipun ada permintaan kerja. Menurut UU Tenaga Kerja, penduduk di luar Usia Kerja adalah usia di bawah 15 Th dan di atas 64 Th. ( Anak – anak dan Lansia ) MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 7 - 39 PENGELOMPOKAN PENDUDUK USIA KERJA Penduduk Usia Kerja yang ada pada suatu negara dapat dikelompokan mejadi dua yaitu Kelompok Angkatan Kerja ( Labour force ) dan Bukan Angkatan Kerja ( nonlabour force ) a. Angkatan Kerja adalah mereka yang siap bekerja dan ingin bekerja jika ada permintaan kerja. Mereka sering disebut juga orang yang menawarkan tenaga kerja. b. Bukan Angkatan Kerja adalah mereka kelompok tenaga kerja yang tidak bersedia dan tidak mau bekerja meskipun mereka mampu bekerja dan ada permintaan kerja. ( Contoh Anak – anak Sekolah , Mahasiswa, dan Ibu Rumah Tangga ) MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 8 - 39 PENGELOMPOKAN ANGKATAN KERJA Angkatan Kerja dapat dikelompokan mejadi dua yaitu Kelompok Yang Sudah Bekerja ( Employment ) atau pekerja dan Kelompok yang sedang mencari pekerjaan ( penganggura = Unemployment ) a. Pekerja ( Employment ) adalah kelompok angkatan kerja yang benar – benar sudah bekerja. Artinya, mereka sudah terserap oleh permintaan kerja. b. Penganggur ( Unemployment ) adalah kelompok angkatan kerja yang ingin bekerja, tetapi belum mendapatkan pekerjaan. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 9 - 39 PENGELOMPOKAN PEKERJA ( EMPLOYMENT ) Pekerja juga dikelompokan mejadi dua yaitu mereka yang bekerja penuh ( full employment ) dan mereka yang setengah bekerja / setengah menganggur. Bekerja Penuh ( full employment ) adalah mereka yang sudah bekerja dan memenuhi syarat – syarat sebagai seorang pekerja penuh. Syarat tersebut, diantaranya : 1. Minimal bekerja 40 jam per minggu 2. Minimal menerima upah sama dengan UMR atau UMP 3. Harus bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahliannya. Setengah Bekerja / Setengah Menganggur adalah mereka sudah bekerja, tetapi tidak memenuhi syarat – syarat sebagai pekerja penuh. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 10 - 39 PENGERTIAN TENAGA KERJA Menurut UU No. 13 Tahun 2003 : Ketenagakerjaan. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang / jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Klasifikasi Tenaga Kerja : Tenaga Kerja Rohani : Tenaga kerja yang dalam kegiatan kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran yang produktif dalam proses produksi. Tenaga Kerja Jasmani : Tenaga kerja yang dalam kegiatan kerjanya lebih banyak mencakup kegiatan pelaksanaan yang produktif dalam produktif. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 11 - 39 TENAGA KERJA JASMANI 1. 2. 3. TENAGA KERJA TERDIDIK ( SKILLED LABOUR ) TENAGA KERJA TERLATIH ( TRAINED LABOUR ) TENAGA KERJA TAK TERDIDIK ( UNSKILLED LABOUR ) TENAGA KERJA TERDIDIK : TENAGA KERJA YANG MEMERLUKAN PENDIDIKAN TINGGI. MISALNYA : GURU, DOKTER, AKUNTAN. TENAGA KERJA TERLATIH : TENAGA KERJA YANG MEMERLUKAN PELATIHAN PENGALAMAN TERLEBIH DAHULU. MISALNYA : PELAYAN TOKO, SOPIR, PENJAHIT, MONTIR, DAN LAIN – LAIN. TENAGA KERJA TAK TERDIDIK : TENAGA KERJA YANG TIDAK MEMERLUKAN PELATIHAN ATAUPUN PENDIDIKAN KHUSUS. MISALNYA BURUH GENDONG, TUKANG SAPU, KULI BANGUNAN. TUKANG SAMPAH. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 12 - 39 Pengertian Angkatan Kerja Angkatan Kerja adalah mereka yang berusia 15 – 65 tahun yang sedang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan atau masih menganggur, tetapi sewaktu – waktu siap untuk bekerja. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 13 - 39 Kesempatan Kerja / Lowongan Kerja Suatu keadaan yang menggambarkan tentang tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja / pencari kerja. Masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan ekonomi akan memperoleh penghasilan yang akhirnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari maupun mempersiapkan masa depannya dengan cara menabung . MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 14 - 39 Kesempatan kerja yang tersedia bagi masyarakat meliputi berbagai sektor ekonomi yaitu : 1. Sektor Pertambangan 2. Sektor Pertanian 3. Sektor Industri 4. Sektor Jasa dan Perdagangan Informasi kesempatan kerja dapat diperoleh dari perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja atau Departemen Tenaga Kerja yang merupakan lembaga pemerintah yang melayani penyaluran tenaga kerja secara resmi. Kesempatan kerja yang tersedia memerlukan syarat – syarat tertentu sehingga masyarakat yang menginginkan atau melamar pekerjaan harus menyesuaikan diri dengan kesempatan kerja yang ada. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 15 - 39 PENGANGGURAN VOLUNTER ( Sukarela ) INVOLUNTER ( Terpaksa ) STRUKTURAL KONJUNGTUR TERBUKA MUSIMAN TEKNOLOGI TERSELUBUNG MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 16 - 39 PENGANGGURAN Pengangguran adalah golongan masyarakat yang termasuk tenaga kerja yang sama sekali tidak bekerja. Setengah menganggur adalah golongan angkatan kerja yang kurang dimanfaatkan dalam berkerja ( Under employment ). Golongan ini jam kerja, produktivitas, dan pendapatan yang diperoleh tidak secara penuh. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 17 - 39 CIRI – CIRI PENGANGGURAN 1. Tidak bekerja atau sedang mencari kerja, 2. Tidak memiliki pekerjaan 3. Sudah memperoleh pekerjaan tetapi belum mulai bekerja 4. Sedang mempersiapkan usaha baru MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 18 - 39 TINGKAT PENGANGGURAN Perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah penduduk usia kerja. TP = JP /JP Usia Kerja x 100 % Pengangguran Terbuka ( open employment ) Setengah menganggur ( Under Employment ) Pengangguran tersamar / tersembunyi ( invisible unemployed ) JENIS PENGANGGURAN : 1. Struktural 2. Konjungtur 3. Friksional 4. Musiman MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 19 - 39 JENIS PENGANGGURAN STRUKTURAL KONJUNGTUR Perubahan Struktur Ekonomi Perubahan – perubahan dalam tingkat keg. ekonomi FRIKSIONAL Proses perekrutan yang lama MATERI PELATIHAN KTSP 2009 SMP N 1 Dukuhturi DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Kondisi geografis HALAMAN 20 - 39 Informasi yang tidak sempurna KESEMPATAN KERJA Yaitu kesempatan yang tersedia bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi yang menjadi sumber pendapatan bagi melakukannya. Kesempatan Kerja dapat diartikan permintaan tenaga kerja di pasar tenaga kerja ( demand for labour force ). Dapat juga diartikan lowongan kerja yang tersedia di dunia kerja. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 Jumlah penduduk Indonesia DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 210 juta HALAMAN 21 - 39 MUTU DAN PERSEBARAN TENAGA KERJA 1. Tenaga Kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan produksi selain faktor alam, modal, dan keterampilan ( Skill ). 2. Kedudukan Tenaga Kerja sangat penting, bahkan dapat dikategorikan sebagai faktor produksi asli setelah faktor alam. Artinya produksi tidak akan berjalan tanpa faktor alam dan tenaga kerja. 3. Tenaga Kerja yaitu jumlah penduduk yang sudah memasuki usia kerja. (Menurut ketentuan BPS 15 – 64 th.) MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 22 - 39 KRITERIA BAGI ANGKATAN KERJA UNTUK DAPAT MEMASUKI DUNIA KERJA 1. Jenis Pendidikan 2. Keahlian Khusus yang dimiliki 3. Pengalaman Kerja 4. Kesehatan yang prima 5. Sikap kepribadian dan kejujuran MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 23 - 39 Kondisi Angkatan Kerja dan Penduduk yang bekerja di Indonesia Tabel : Jumlah angkatan kerja dan Tenaga Kerja No 1 2 3 Aspek JUMLAH 2007 2008 Jumlah Angkatan 109,94 juta Kerja Jumlah penduduk yang 99,93 juta bekerja Pengangguran 10,01 juta MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN Keterangan 111,48 juta meningkat 102,05 juta meningkat 9,43 juta Menurun 24 - 39 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA Pelatihan Tenaga Kerja : Pemagangan Perbaikan Gizi dan Kesehatan MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 25 - 39 Pelatihan Tenaga Kerja Kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan / pekerjaan. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 26 - 39 Merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur / pekerja yang telah berpengalaman dalam proses produksi barang / jasa di perusahaan. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 27 - 39 Prinsip Pembelajaran Remedial MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL o Adaptif o Interaktif o Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian o Pemberian umpan balik sesegera mungkin o Pelayanan sepanjang waktu HALAMAN 28 - 39 DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK Kesulitan ringan (kurang perhatian saat mengikuti pelajaran) Kesulitan sedang (gangguan belajar dari luar peserta didik, misalnya : faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan) Kesulitan berat (ketunaan pada diri peserta didik misalnya tuna rungu, tuna netra, dan tuna daksa) MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 29 - 39 TEKNIK UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR Tes prasyarat Tes diagnosis Wawancara Observasi MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 30 - 39 Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Pembelajaran remedial diberikan setelah peserta didik mempelajari satu atau beberapa KD tertentu yang diuji melalui Ulangan Harian. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 31 - 39 PELAKSANAAN REMEDIAL Pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, Belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus, Pemberian tugas/latihan, Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau tutor sebaya, dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 32 - 39 Penilaian ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 33 - 39 Nilai Remedial Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remedi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100). Oleh karena itu, mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan nilai remedi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 34 - 39 Contoh: Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%. Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 35 - 39 MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 36 - 39 PEMBELAJARAN PENGAYAAN Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya secara optimal melalui pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 37 - 39 PEMBELAJARAN PENGAYAAN lanjutan … Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya. Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 38 - 39 Identifikasi Tingkat Kelebihan Kemampuan Belajar Belajar lebih cepat Menyimpan informasi lebih mudah Keingintahuan yang tinggi Berpikir mandiri Superior dalam berpikir abstrak Memiliki banyak minat MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 39 - 39 TEKNIK IDENTIFIKASI Tes IQ (Intelligence Quotient) Tes inventori Wawancara Pengamatan (observasi) MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 40 - 39 Jenis Pembelajaran Pengayaan Kegiatan Eksplorasi Kegiatan yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud dapat berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum. Keterampilan Proses Kegiatan yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri. MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 41 - 39 Jenis Pembelajaran Pengayaan Pemecahan Masalah MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Program yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigatif HALAMAN 42 - 39 Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1. Belajar Kelompok 2. Belajar mandiri 3. Pembelajaran berbasis tema 4. Pemadatan kurikulum HALAMAN 43 - 39 Belajar Kelompok MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial HALAMAN 44 - 39 Belajar Mandiri MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatu yang diminati HALAMAN 45 - 39 Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan berbagai disiplin ilmu Pembelajaran Berbasis Tema MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 46 - 39 Pemadatan Kurikulum MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum diketahui peserta didik HALAMAN 47 - 39 Penilaian Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan ini tidak lepas dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa tetapi cukup dalam bentuk portofolio dan harus dihargai sebagai nilai lebih dari peserta didik yang lainnya MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 48 - 39 MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 49