PEMBELAJARAN TUNTAS (Mastery Learning)

advertisement
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
1 - 39
Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja
dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam
kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah
dalam upaya penganggulangannya.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
2 - 39
A.ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA
B.MUTU DAN PERSEBARAN TENAGA KERJA
C.MASALAH PENGANGGURAN
D.PERANAN
PEMERINTAH
DALAM
PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
[email protected]
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
3 - 39
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
4 - 39
PENDUDUK
( TOTAL POPULATION )
PENDUDUK DI LUAR
USIA KERJA
PENDUDUK DALAM USIA KERJA
ANGKATAN
KERJA
BUKAN
ANGKATKERJA
DI BAWAH
USIA KERJA
DI ATAS
USIA KERJA
SEKOLAH, IBU RT,
DAN LAIN – LAIN
MENCARI PEKERJAAN
BEKERJA PENUH
BEKERJA
SETENGAH MENGANGGUR
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
SMP NPENDIDIKAN
1 DUKUHTURI
DEPARTEMEN
NASIONAL
HALAMAN
5 - 39
Pada dasarnya, seleruh penduduk yang ada pada
suatu negara dilihat dari aspek ketenagakerjaan
merupakan penduduk usia kerja dan penduduk
diluar usia kerja.
Berdasarkan BPS ( Badan Pusat Statistik ) :
Penduduk Usia Kerja yaitu mereka yang
usianya 15 tahun ke atas sedangkan penduduk
diluar usia kerja mereka yang berusia di bawah
15 tahun.
Di beberapa negara, penduduk di luar usia kerja
termasuk mereka yang berusia di atas 65 tahun
atau usia pensiun.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
6 - 39
PENGELOMPOKAN PENDUDUK
 Jumlah Penduduk yang ada pada suatu negara
dapat dikelompokan mejadi dua kelompok, yaitu
Penduduk Usia Kerja ( Working Age Population )
dan Penduduk di luar usia kerja
a. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang siap
bekerja jika ada permintaan kerja. Mereka adalah
yang usianya di antara 15 Th – 64 Th.
b. Penduduk di luar Usia Kerja adalah mereka yang
tidak mampu dan tidak mau bekerja meskipun ada
permintaan kerja. Menurut UU Tenaga Kerja,
penduduk di luar Usia Kerja adalah usia di bawah
15 Th dan di atas 64 Th. ( Anak – anak dan Lansia )
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
7 - 39
PENGELOMPOKAN PENDUDUK USIA KERJA
 Penduduk Usia Kerja yang ada pada suatu negara
dapat dikelompokan mejadi dua yaitu Kelompok
Angkatan Kerja ( Labour force ) dan Bukan
Angkatan Kerja ( nonlabour force )
a. Angkatan Kerja adalah mereka yang siap bekerja
dan ingin bekerja jika ada permintaan kerja. Mereka
sering disebut juga orang yang menawarkan tenaga
kerja.
b. Bukan Angkatan Kerja adalah mereka kelompok
tenaga kerja yang tidak bersedia dan tidak mau
bekerja meskipun mereka mampu bekerja dan ada
permintaan kerja. ( Contoh Anak – anak Sekolah ,
Mahasiswa, dan Ibu Rumah Tangga )
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
8 - 39
PENGELOMPOKAN ANGKATAN KERJA
 Angkatan Kerja dapat dikelompokan mejadi dua
yaitu Kelompok Yang Sudah Bekerja ( Employment )
atau pekerja dan Kelompok yang sedang mencari
pekerjaan ( penganggura = Unemployment )
a. Pekerja ( Employment ) adalah kelompok
angkatan kerja yang benar – benar sudah
bekerja. Artinya, mereka sudah terserap
oleh permintaan kerja.
b. Penganggur ( Unemployment ) adalah
kelompok angkatan kerja yang ingin bekerja,
tetapi belum mendapatkan pekerjaan.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
9 - 39
PENGELOMPOKAN PEKERJA ( EMPLOYMENT )
 Pekerja
juga dikelompokan mejadi dua yaitu
mereka yang bekerja penuh ( full employment )
dan mereka yang setengah bekerja / setengah
menganggur.
 Bekerja Penuh ( full employment ) adalah mereka yang sudah
bekerja dan memenuhi syarat – syarat sebagai seorang pekerja
penuh. Syarat tersebut, diantaranya :
1. Minimal bekerja 40 jam per minggu
2. Minimal menerima upah sama dengan UMR atau UMP
3. Harus bekerja
sesuai dengan latar belakang pendidikan
dan keahliannya.
 Setengah Bekerja / Setengah Menganggur adalah mereka sudah
bekerja, tetapi tidak memenuhi syarat – syarat sebagai pekerja
penuh.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
10 - 39
PENGERTIAN TENAGA KERJA
 Menurut UU No. 13 Tahun 2003 :
Ketenagakerjaan.
Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang / jasa
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat.
 Klasifikasi Tenaga Kerja :
Tenaga Kerja Rohani : Tenaga kerja yang dalam kegiatan
kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran yang produktif dalam
proses produksi.
Tenaga Kerja Jasmani : Tenaga kerja yang dalam kegiatan
kerjanya lebih banyak mencakup kegiatan pelaksanaan yang produktif
dalam produktif.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
11 - 39
TENAGA KERJA JASMANI
1.
2.
3.
TENAGA KERJA TERDIDIK ( SKILLED LABOUR )
TENAGA KERJA TERLATIH ( TRAINED LABOUR )
TENAGA KERJA TAK TERDIDIK ( UNSKILLED LABOUR )
TENAGA KERJA TERDIDIK : TENAGA KERJA YANG MEMERLUKAN
PENDIDIKAN TINGGI.
MISALNYA : GURU, DOKTER, AKUNTAN.
TENAGA KERJA TERLATIH : TENAGA KERJA YANG MEMERLUKAN
PELATIHAN PENGALAMAN TERLEBIH DAHULU.
MISALNYA : PELAYAN TOKO, SOPIR, PENJAHIT, MONTIR, DAN LAIN –
LAIN.
TENAGA KERJA TAK TERDIDIK : TENAGA KERJA YANG TIDAK
MEMERLUKAN PELATIHAN ATAUPUN PENDIDIKAN KHUSUS.
MISALNYA BURUH GENDONG, TUKANG SAPU, KULI BANGUNAN.
TUKANG SAMPAH.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
12 - 39
Pengertian Angkatan Kerja
 Angkatan Kerja adalah mereka
yang berusia 15 – 65 tahun yang
sedang bekerja maupun yang
sedang mencari pekerjaan atau
masih
menganggur,
tetapi
sewaktu – waktu siap untuk
bekerja.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
13 - 39
Kesempatan Kerja / Lowongan
Kerja
 Suatu keadaan yang menggambarkan
tentang tersedianya lapangan kerja bagi
angkatan kerja / pencari kerja.
Masyarakat yang berperan serta dalam
kegiatan ekonomi akan memperoleh
penghasilan
yang
akhirnya
dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari – hari maupun mempersiapkan masa
depannya dengan cara menabung .
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
14 - 39
Kesempatan kerja yang tersedia bagi
masyarakat meliputi berbagai sektor
ekonomi yaitu :
1. Sektor Pertambangan
2. Sektor Pertanian
3. Sektor Industri
4. Sektor Jasa dan Perdagangan
Informasi kesempatan kerja dapat diperoleh dari perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja atau Departemen Tenaga Kerja yang merupakan
lembaga pemerintah yang melayani penyaluran tenaga kerja secara resmi.
Kesempatan kerja yang tersedia memerlukan syarat – syarat tertentu sehingga
masyarakat yang menginginkan atau melamar pekerjaan harus menyesuaikan
diri dengan kesempatan kerja yang ada.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
15 - 39
PENGANGGURAN
VOLUNTER
( Sukarela )
INVOLUNTER
( Terpaksa )
STRUKTURAL
KONJUNGTUR
TERBUKA
MUSIMAN
TEKNOLOGI
TERSELUBUNG
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
16 - 39
PENGANGGURAN
Pengangguran adalah golongan masyarakat
yang termasuk tenaga kerja yang sama sekali
tidak bekerja.
Setengah
menganggur
adalah
golongan
angkatan kerja yang kurang dimanfaatkan
dalam berkerja ( Under employment ).
Golongan ini jam kerja, produktivitas, dan
pendapatan yang diperoleh tidak secara
penuh.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
17 - 39
CIRI – CIRI PENGANGGURAN
1. Tidak bekerja atau sedang mencari
kerja,
2. Tidak memiliki pekerjaan
3. Sudah
memperoleh pekerjaan tetapi
belum mulai bekerja
4. Sedang mempersiapkan usaha baru
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
18 - 39
TINGKAT PENGANGGURAN
 Perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah
penduduk usia kerja.
 TP = JP /JP Usia Kerja x 100 %
Pengangguran Terbuka ( open employment )
Setengah menganggur ( Under Employment )
Pengangguran tersamar / tersembunyi ( invisible unemployed )
JENIS PENGANGGURAN :
1. Struktural
2. Konjungtur
3. Friksional
4. Musiman
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
19 - 39
JENIS PENGANGGURAN
STRUKTURAL
KONJUNGTUR
Perubahan Struktur
Ekonomi
Perubahan – perubahan
dalam tingkat keg. ekonomi
FRIKSIONAL
Proses perekrutan
yang lama
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
SMP N
1 Dukuhturi
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN
NASIONAL
Kondisi geografis
HALAMAN
20 - 39
Informasi yang
tidak sempurna
KESEMPATAN KERJA
Yaitu kesempatan yang tersedia bagi
masyarakat untuk melakukan kegiatan
ekonomi
yang
menjadi
sumber
pendapatan bagi melakukannya.
Kesempatan
Kerja
dapat
diartikan
permintaan tenaga kerja di pasar tenaga
kerja ( demand for labour force ).
Dapat juga diartikan lowongan kerja
yang tersedia di dunia kerja.
MATERI
PELATIHAN
KTSP 2009
Jumlah penduduk
Indonesia
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
210 juta
HALAMAN
21 - 39
MUTU DAN PERSEBARAN TENAGA KERJA
1. Tenaga Kerja merupakan salah satu faktor
produksi yang sangat penting dalam kegiatan
produksi selain faktor alam, modal, dan
keterampilan ( Skill ).
2. Kedudukan Tenaga Kerja sangat penting,
bahkan dapat dikategorikan sebagai faktor
produksi asli setelah faktor alam. Artinya
produksi tidak akan berjalan tanpa faktor alam
dan tenaga kerja.
3. Tenaga Kerja yaitu jumlah penduduk yang
sudah memasuki usia kerja. (Menurut ketentuan
BPS 15 – 64 th.)
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
22 - 39
KRITERIA BAGI ANGKATAN KERJA
UNTUK DAPAT MEMASUKI DUNIA KERJA
1. Jenis Pendidikan
2. Keahlian Khusus yang dimiliki
3. Pengalaman Kerja
4. Kesehatan yang prima
5. Sikap kepribadian dan kejujuran
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
23 - 39
Kondisi Angkatan Kerja dan Penduduk
yang bekerja di Indonesia
Tabel : Jumlah angkatan kerja dan Tenaga Kerja
No
1
2
3
Aspek
JUMLAH
2007
2008
Jumlah Angkatan
109,94 juta
Kerja
Jumlah
penduduk yang
99,93 juta
bekerja
Pengangguran
10,01 juta
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
Keterangan
111,48 juta
meningkat
102,05 juta
meningkat
9,43 juta
Menurun
24 - 39
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS
TENAGA KERJA
 Pelatihan Tenaga Kerja :
 Pemagangan
 Perbaikan Gizi dan Kesehatan
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
25 - 39
Pelatihan Tenaga Kerja
Kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan serta mengembangkan
kompetensi
kerja,
produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat keterampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan / pekerjaan.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
26 - 39
Merupakan bagian dari sistem pelatihan
kerja
yang
diselenggarakan
secara
terpadu antara pelatihan di lembaga
pelatihan dengan bekerja secara langsung
di bawah bimbingan dan pengawasan
instruktur
/
pekerja
yang
telah
berpengalaman dalam proses produksi
barang / jasa di perusahaan.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
27 - 39
Prinsip
Pembelajaran
Remedial
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
o Adaptif
o Interaktif
o Fleksibilitas dalam metode
pembelajaran dan penilaian
o Pemberian umpan balik
sesegera mungkin
o Pelayanan sepanjang waktu
HALAMAN
28 - 39
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
PESERTA DIDIK



Kesulitan ringan (kurang perhatian saat
mengikuti pelajaran)
Kesulitan sedang (gangguan belajar dari
luar peserta didik, misalnya : faktor
keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan
pergaulan)
Kesulitan berat (ketunaan pada diri
peserta didik misalnya tuna rungu, tuna
netra, dan tuna daksa)
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
29 - 39
TEKNIK UNTUK MENDIAGNOSIS
KESULITAN BELAJAR
 Tes prasyarat
 Tes diagnosis
 Wawancara
 Observasi
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
30 - 39
Waktu Pelaksanaan
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial diberikan
setelah peserta didik mempelajari satu
atau beberapa KD tertentu yang diuji
melalui Ulangan Harian.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
31 - 39
PELAKSANAAN REMEDIAL
 Pembelajaran ulang dengan metode dan
media yang berbeda,
 Belajar mandiri atau pemberian
bimbingan secara khusus,
 Pemberian tugas/latihan,
 Belajar kelompok dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya,
 dan lain-lain, yang semuanya diakhiri
dengan ulangan.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
32 - 39
Penilaian ulang diberikan kepada
peserta didik yang telah mengikuti
program pembelajaran remedial agar
dapat diketahui apakah peserta didik
telah mencapai ketuntasan dalam
penguasaan kompetensi yang telah
ditetapkan.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
33 - 39
Nilai Remedial

Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM.
Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap
peserta didik (termasuk yang sudah mencapai
KKM) berhak mengikuti remedi untuk memperbaiki
nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100).

Oleh karena itu, mempertimbangkan kepraktisan
dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat
menetapkan nilai remedi sama dengan nilai KKM.
Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal
tahun pelajaran.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
34 - 39
Contoh:
Teknik pelaksanaan
penugasan/pembelajaran
remedial



Penugasan individu diakhiri dengan tes
(lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20%.
Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian
individual bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang
dari 50%.
Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian
individual bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 50 %.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
35 - 39
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
36 - 39
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
 Peserta didik yang telah mencapai
kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain
dapat mengembangkan dan memperdalam
kecakapannya secara optimal melalui
pembelajaran pengayaan.
 Pembelajaran pengayaan dapat diartikan
sebagai suatu pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang telah melampaui
persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan
oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua
peserta didik dapat melakukannya.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
37 - 39
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
lanjutan …
 Pembelajaran pengayaan memberikan
kesempatan bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sehingga mereka dapat
mengembangkan minat dan bakat serta
mengoptimalkan kecakapannya.
 Pengayaan merupakan penguatan pada KD
tertentu dengan memberi tugas membaca,
tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
38 - 39
Identifikasi Tingkat Kelebihan
Kemampuan Belajar






Belajar lebih cepat
Menyimpan informasi lebih mudah
Keingintahuan yang tinggi
Berpikir mandiri
Superior dalam berpikir abstrak
Memiliki banyak minat
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
39 - 39
TEKNIK IDENTIFIKASI




Tes IQ (Intelligence Quotient)
Tes inventori
Wawancara
Pengamatan (observasi)
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
40 - 39
Jenis Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan
Eksplorasi
Kegiatan yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik. Sajian
dimaksud dapat berupa peristiwa
sejarah, buku, tokoh masyarakat,
yang secara regular tidak tercakup
dalam kurikulum.
Keterampilan
Proses
Kegiatan yang diperlukan oleh peserta
didik agar berhasil dalam melakukan
pendalaman dan investigasi terhadap
topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran mandiri.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
41 - 39
Jenis Pembelajaran Pengayaan
Pemecahan
Masalah
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Program yang diberikan kepada
peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih
tinggi berupa pemecahan
masalah nyata dengan
menggunakan pendekatan
pemecahan masalah atau
pendekatan investigatif
HALAMAN
42 - 39
Bentuk
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pengayaan
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
1. Belajar Kelompok
2. Belajar mandiri
3. Pembelajaran
berbasis tema
4. Pemadatan
kurikulum
HALAMAN
43 - 39
Belajar
Kelompok
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Sekelompok peserta didik
yang memiliki minat
tertentu diberikan
pelajaran bersama pada
jam-jam pelajaran sekolah
biasa, sambil menunggu
teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran
remedial
HALAMAN
44 - 39
Belajar
Mandiri
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Secara mandiri
peserta didik
belajar tentang
sesuatu yang
diminati
HALAMAN
45 - 39
Memadukan
kurikulum di bawah
tema besar sehingga
peserta didik dapat
mempelajari
hubungan berbagai
disiplin ilmu
Pembelajaran
Berbasis Tema
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
46 - 39
Pemadatan
Kurikulum
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Pemberian
pembelajaran hanya
untuk kompetensi
materi yang belum
diketahui peserta didik
HALAMAN
47 - 39
Penilaian
 Sebagai bagian integral dari kegiatan
pembelajaran, kegiatan pengayaan ini
tidak lepas dengan penilaian.
 Penilaian hasil belajar kegiatan
pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa tetapi cukup dalam
bentuk portofolio dan harus dihargai
sebagai nilai lebih dari peserta didik yang
lainnya
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
48 - 39
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN
49
Download