IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru (The Correlation Therapeutic Communication with Patient Satisfaction Level in Tjan Timur Ward Dr. Oen Solo Baru Hospital) Dinar Ariasti1, Ditya Yankusuma Setiyani2 AKPER Panti Kosala Surakarta [email protected] Abstract: Good communication skills will distinguish between the average nursing care with good nursing care. One indicator of the quality of nursing care is whether a given nursing care in patient satisfaction or not. Related to this case, the researches interested to do a study about the correlation The purpose of this study was to determine the level of patient satisfaction on therapeutic communication nurse and patient satisfaction with the services of nurses and to investigate the relationship of therapeutic method used in this study is the correlation or connection between therapeutic communication and patient satisfaction with cross sectional approach. The subjects are patients in Tjan Timur Ward Dr. results of Chi-Square test with SPSS program showed univariate analysis for therapeutic communication between therapeutic communication nurse with patient satisfaction level in Tjan Timur Ward Dr. Oen Keyword : Therapeutic communication, Patient satisfaction Abstrak: Keterampilan komunikasi yang baik akan membedakan antara asuhan keperawatan ratarata dengan asuhan keperawatan yang baik. Salah satu indikator dari mutu pelayanan keperawatan adalah apakah pelayanan keperawatan yang diberikan memuaskan pasien atau tidak. Terkait dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi atau menghubungkan antara komunikasi terapeutik dan kepuasan pasien dengan pendekatan cross sectional. Subyek Penelitian adalah pasien a 122 o ditolak sehingga ada hubungan ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru. Kata Kunci: Komunikasi Terapeutik, Kepuasan Pasien. I. PENDAHULUAN Keperawatan meningkatkan fungsi tubuh untuk mencapai tingkat di Indonesia dari kepuasan pasien atas pelayanan keperawatan. tahun ketahun semakin modern dilihat dari perkembangan ilmu dan pengetahuan yang Keterampilan komunikasi yang baik akan semakin berkembang demi kesembuhan pasien. membedakan antara asuhan keperawatan rata- Contohnya saja adalah komunikasi, komunikasi rata dengan asuhan keperawatan yang baik. merupakan salah satu media yang sangat efektif guna mempengaruhi sikap seseorang tanpa membentuk dasar bagi asuhan keperawatan harus melakukan paksaan dan penting dalam diseluruh spektrum sehat, sakit, dan pemulihan. melaksanakan proses perawatan untuk pasien. Beberapa Pada profesi keperawatan, komunikasi menjadi berlangsung beberapa jam, tetapi hubungan lain lebih hanya metode dapat berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, mengimplementasikan proses atau bertahun-tahun. Setiap hubungan menarik keperawatan. Komunikasi yang digunakan dalam karena dapat bersifat unik dan memperkaya baik dalam karena perawat-pasien merupakan utama bermakna hubungan keperawatan adalah komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi Pelayanan keperawatan menjadi salah satu yang direncanakan secara sadar dan kegiatannya faktor penentu citra institusi di mata masyarakat. difokuskan Salah untuk kesembuhan pasien, dan satu indikator dari mutu merupakan komunikasi profesional yang mengarah keperawatan adalah pada tujuan penyembuhan pasien. Komunikasi keperawatan yang diberikan memuaskan pasien terapeutik tidak dapat berjalan secara sendirinya, atau tidak. Kepuasan pasien adalah perasaan tetapi harus direncanakan, dipertimbangkan, dan senang atau kecewa seseorang yang muncul dilaksanakan secara profesional. Sehingga jangan setelah membandingkan antara persepsi atau sampai karena terlalu banyak atau asyik bekerja, kesannya terhadap kinerja atau hasil produk dan apakah pelayanan pelayanan perawat melupakan klien sebagai manusia dengan latar belakang dan permasalahannya. (Mundakir, Dari survei awal yang peneliti lakukan di bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Prinsip yang mendasari hubungan terapeutik Baru bulan November 2013, semua pasien adalah sama tanpa memandang lama kontak, rasa mendapatkan hormat, kesungguhan, empati, mendengarkan perawat. Pasien mengatakan perawat melakukan aktif, kepercayaan, dan kerahasiaan. Maksud komunikasi terapeutik, tetapi dari beberapa pasien hubungan terapeutik adalah mendukung pasien, yang peneliti wawancarai diantaranya menyatakan memajukan kesembuhan, dan mendukung atau tidak puas dengan komunikasi yang diberikan ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org komunikasi terapeutik dari 123 IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 perawat. Mereka mengeluh tentang penjelasan penelitian prosedur korelasional perawatan dan perkembangan korelasional. bertujuan Jenis untuk rancangan mendapatkan kondisi pasien yang tidak disampaikan dengan gambaran tentang hubungan antara dua atau jelas. Komunikasi terapeutik adalah hubungan lebih variabel penelitian. Dengan diketahuinya perawat dengan klien yang dirancang untuk hubungan variabel tersebut maka peneliti dapat memfasilitasi tujuan terapi dalam pencapaian menarik kesimpulan dari permasalahan yang tingkatan kesembuhan yang optimal dan efektif. diteliti. Teknik pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu data yang dikumpulkan klien merupakan pengalaman belajar dan juga sesaat atau data saat ini juga. Cara ini dilakukan merupakan pengalaman koreksi terhadap emosi dengan melakukan survey, wawancara atau klien. Disini perawat sebagai penolong haruslah dengan menyebarkan kuesioner pada responden terapeutik dan kunci untuk menjadi terapeutik adalah dengan penggunaan diri secara terapeutik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Bangsal Tjan Timur Rumah Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Sakit Dr. Oen Solo Baru pada saat dilakukan hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan sampling yang digunakan dalam penelitian ini pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. adalah dengan teknik sampling jenuh, yaitu Oen Solo Baru. dengan mengambil semua anggota populasi Tujuan mengetahui penelitian ini adalah untuk hubungan komunikasi terapeutik menjadi sampel, karena jumlah populasi yang sedikit. dengan tingkat kepuasan pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru. Tujuan III. Khususnya adalah: Karakteristik responden 1. 2. HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui komunikasi terapeutik Di bawah ini akan dipaparkan karakteristik perawat di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit responden berdasarkan umur dan jenis kelamin Dr. Oen Solo Baru. dan hasil penelitian mengenai hubungan antara Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan yang dirawat terhadap pelayanan perawat pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Oen Solo Baru. Solo Baru. 1. Distribusi frekuensi berdasarkan umur Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan II. umur Kelompok Umur METODE PENELITIAN Desain penelitian adalah wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji penelitian yang peneliti gunakan adalah rancangan 124 46-60 tahun >60 Jumlah F 4 6 17 8 % 11,4 17,2 48,6 22,8 100 ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 Dari tabel 1 diperoleh informasi bahwa Distribusi tingkat kepuasan pasien sebagian besar responden yaitu sejumlah Tabel 4. Distribusi Tingkat Kepuasan Kepuasan f Puas 32 Kurang puas 3 Jumlah kelompok umur 46-60 tahun dan jumlah responden yang paling sedikit 4 responden 100 Dari tabel 4 diperoleh informasi terdapat tahun. 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin Hubungan Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat kepuasan pasien. jenis kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Tabel 5. Hubungan komunikasi terapeutik f 17 18 % 48,6 100 Dari tabel 2 diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden yaitu sejumlah kelompok perempuan dan 17 responden komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien Tingkat Komunikasi kepuasan No Kurang Terapeutik Puas Puas 1. Optimal 32 0 Kurang 2. 0 3 Optimal Jumlah 32 3 dengan Jumlah 32 3 aki-laki. IV. Hasil Penelitian terapeutik perawat optimal dan puas terhadap pelayanan. Sedangkan 3 orang pasien menilai responden dihasilkan data sebagai berikut : komunikasi perawat kurang optimal dan merasa Distribusi komunikasi terapeutik kurang puas terhadap pelayanan. Tabel 3. Distribusi Komunikasi Terapeutik Komunikasi Terapeutik f % Optimal 32 Kurang Optimal 3 Jumlah 100 Dari tabel 3 diperoleh informasi bahwa dari menilai perawat melakukan komunikasi terapeutik secara optimal menilai perawat melakukan komunikasi terapeutik kurang optimal Dari hasil uji dengan uji Chi-Square program SPSS 18.0 for windows a o ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Bangsal Tjan Timur Dr. Oen Solo Baru. V. PEMBAHASAN 1. Komunikasi Terapeutik Dari tabel 3 diperoleh informasi bahwa ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 menilai perawat melakukan kejujuran, ekspresif, bersikap positif, komunikasi terapeutik secara optimal dan empati, menerima pasien apa adanya, menilai perawat sensitif terhadap perasaan pasien dan tidak melakukan komunikasi terapeutik kurang terpengaruh terhadap masa lalu pasien. optimal di Bangsal Tjan Timur Dr. Oen Dengan menjalankan prinsip komunikasi Solo Baru. Berdasarkan hasil tersebut terapeutik ini perawat dapat memberikan mengungkapkan bahwa sebagian besar pelayanan optimal dan mudah membina komunikasi yang dilakukan perawat saat hubungan saling percaya dengan pasien. berinteraksi dengan pasien menunjukkan komunikasi yang efektif sesuai dengan 2. Kepuasan Pasien Dari tabel 4 diperoleh informasi terdapat 32 prinsip-prinsip komunikasi terpeutik. terapeutik adalah hubungan perawat dengan klien yang dirancang untuk memfasilitasi adalah tujuan terapi dalam pencapaian tingkatan yang berasal dari perbandingan antara kesembuhan yang optimal dan efektif. kesenangan terhadap aktivitas dan suatu Berdasarkan pengamatan peneliti, perawat produk dengan harapannya. Faktor yang mampu berkomunikasi terapeutik dengan menyebabkan timbulnya rasa tidak puas optimal serta lancar pasien terhadap pelayanan keperawatan, karena melakukan perasaan senang seseorang fase persiapan, fase perkenalan, fase kerja, yaitu : dan fase terminasi. Namun didalam fase a. Tidak sesuai harapan dan kenyataan perkenalan perawat kurang melakukan b. Layanan selama proses menikmati jasa tindakan memperkenalkan diri dan menjelaskan perananya di rumah sakit. tidak memuaskan c. Perilaku perawat kurang memuaskan Dalam fase terminasi perawat kurang melakukan interaksi tindakan yang sudah menindaklanjuti karakteristik dilakukan pasien dan yang dalam digunakan mengevaluasi oleh kualitas membuat kontrak pertemuan selajutnya. jasa pelayanan keperawatan, antara lain yang mempengaruhi komunikasi adalah terlihat dari perawat, empati atau kesediaan persepsi, nilai, emosi, latar belakang sosial perawat budaya, pengetahuan, peran dan hubungan kepada pasien, cepat serta kondisi lingkungan. memberikan pelayanan dengan cepat serta untuk memberikan perhatian tanggap dalam mendengar dan mengatasi keluhan dari 126 terdapat dalam komunikasi terapeutik yang pasien, kemampuan untuk memberikan dibutuhkan perawat untuk menghasilkan jasa komunikasi terapeutik yang optimal adalah terpercaya dan akurat, konsisten dan sesuai dengan yang dijanjikan, ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 kemampuan perawat untuk menimbulkan dilaksanakannya keyakinan adalah : dan kepercayaan terhadap komunikasi terapeutik janji yang telah dikemukakan kepada a. Membantu pasien untuk memperjelas pasien. Perawat harus dapat memberikan dan mengurangi beban perasaan dan pelayanan yang memuaskan kepada pasien pikiran serta dapat mengambil tindakan sehingga pelayanan keperawatan mudah untuk mengubah situasi yang ada bila dilaksanakan dan pasien kooperatif dengan pasien percaya pada hal-hal yang setiap tindakan perawat. diperlukan. b. Mengurangi keraguan 3. c. Mempengaruhi orang lain dengan Tingkat Kepuasan Pasien di d. Mempererat hubungan atau interaksi Bangsal Tjan Timur Dr. Oen Solo Baru antara klien dengan terapis (tenaga hubungan komunikasi terapeutik perawat proposional dalam rangka membantu dengan tingkat kepuasan pasien di Bangsal penyelesaian masalah klien Tjan Timur Dr. Oen Solo Baru adalah dari terapeutik bukan merupakan apa yang terhadap komunikasi terapeutik perawat dilakukan seseorang, tetapi bagaimana yang optimal dan 3 responden menyatakan seseorang melakukan komunikasi itu dalam kurang puas terhadap komunikasi terapeutik hubungan dengan orang lain. Seperti yang perawat yang kurang optimal. Chi-Square diperoleh p sebesar 0,000 sehingga Disimpulkan bahwa ada yang terapeutik antara perawat dan klien merupakan pengalaman belajar dan juga hubungan merupakan pengalaman koreksi terhadap komunikasi terapeutik perawat dengan emosi klien. Disini perawat sebagai tingkat kepuasan pasien di Bangsal Tjan penolong haruslah terapeutik dan kunci untuk menjadi terapeutik adalah dengan dapat terjadi karena perawat memberikan penggunaan diri secara terapeutik. pelayanan yang Berdasarkan paparan diatas maka dapat dan kinerja perawat yang cepat dipahami bahwa ada hubungan komunikasi dalam mengatasi masalah pasien. Pasien terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan merasakan kepuasan diri atas pelayanan pasien di Bangsal Tjan Timur Dr. Oen optimal komunikasi terapeutik perawat yang diberikan dan mengurangi beban perasaan pasien, dalam kondisi sakit masalah kesehatannya dapat ditangani yang berjudul hubungan tingkat kepuasan dengan cepat untuk mencapai kesembuhan. klien terhadap komunikasi terapeutik perawat di Rumah Sakit Bhayangkara ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 127 IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 Polda Kalbar dan hasil penelitian Achyarini besar pasien puas dengan komunikasi yang dilakukan perawat. komunikasi terapeutik perawat dengan c. Dari hasil penelitian hubungan komunikasi kepuasan pasien pada Rumah Sakit Umum terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan Bhakti Asih Tangerang. Kedua penelitian pasien di Bangsal Tjan Timur RS.Dr. Oen ini menyatakan bahwa terdapat hubungan Solo Baru diperoleh hasil uji dengan Chi- antara komunikasi terapeutik yang meliputi Square program SPSS 18.0 for windows fase pra-interaksi perawat, fase orientasi diperoleh p sebesar perawat, fase kerja perawat, dan fase 0 terminasi perawat dengan kepuasan pasien. Dengan komunikasi terapeutik a sangat diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan membantu tingkat kesembuhan pasien. antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Bangsal VI. SIMPULAN Tjan Timur RS.Dr. Oen Solo Baru Dari hasil penelitian yang berjudul hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Bangsal Tjan Timur DAFTAR PUSTAKA Arwani. Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta Dr. Oen Solo Baru maka diperoleh kesimpulan : EGC, 2003. sebagai berikut: a. Riset Keperawatan dan Ditemukan presentasi komunikasi terapeutik pada kategori yang . Jakarta: dilakukan perawat di bangsal Tjan Timur RS. Dr Salemba Medika, 2008. Mundakir. Komunikasi Keperawatan Aplikasi dan Pelayanan. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006. menilai perawat melakukan komunikasi terapeutik secara optimal dan 3 responden menilai perawat melakukan komunikasi terapeutik kurang optimal. Mean Nasir, Abdul (et al Komunikasi dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika, Nurjannah, Intansari. Komunikasi Keperawatan Dasar-Dasar Komunikasi bagi Perawat. sebanyak 9,23 yang menunjukkan pada komunikasi terapeutik yang optimal. b. Ditemukan presentasi pada Nursalam. Manajemen Keperawatan Aplikasi kategori dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika, 2011. responden yang merasa puas dan 3 Sheldon, Lisa Kennedy. Komunikasi untuk Keperawatan Berbicara dengan Pasien puas. Rata-rata nilai kepuasan pasien di Bangsal Tjan Timur RS.Dr. Oen Solo Baru . Alih Bahasa : Stella Tinia. Jakarta : Erlangga, 2010. yaitu 12,11 yang menunjukkan sebagian 128 ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 3 No 1 - Januari 2016 Suyanto. Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2011. Panduan Komunikasi Efektif untuk Bekal Keperawatan Profesional. Yogyakarta : D-Medika, 2013. Achyarini, Dewi Putri. Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien pada Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Tangerang. URL:http://jurnal. untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/ article/download/3044/3019, 2013. Klien terhadap Komunikasi Teraputik Perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar. URL:http://pustaka.unpad. ac.id/archives/126673, 2006. ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 129