BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi demi
memelihara kesehatan tubuh (Tsu, 2012). Kebutuhan akan nutrisi dan cairan
sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada
bayi dan anak. Mengingat manfaat nutrisi dan cairan dalam tubuh dapat
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah
terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi (Limbong, Kawilarang,
Neghe & Macpal, 2012). Tubuh kita terbentuk dari zat-zat yang berasal dari
makanan. Oleh karena itu, kita memerlukan masukan makanan yaitu untuk
memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh. Zat-zat ini disebut nutrisi yang
berfungsi membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga,
mengatur pekerjaan di dalam tubuh, dan melindungi tubuh terhadap serangan
penyakit (Jauhari, Nasution, 2013).
Untuk memenuhi kebutuhan energi ini, anak-anak membutuhkan
makanan yang berenergi tinggi dan juga diet yang seimbang dan bervariasi
untuk menyediakan gizi yang cukup sebagai bahan bakar yang memadai
untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Khususnya anak-anak pra
sekolah membutuhkan banyak protein, zat besi, kalsium, vitamin A dan
vitamin D (Croom, Kassianos, 2010). Menciptakan kesehatan yang baik dan
kecerdasan anak maka faktor yang paling penting untuk mendukung adalah
nutrisi, dimana apabila terjadi kekurangan nutrisi maka dapat menyebabkan
berat badan kurang, mudah terserang penyakit, badan letih, penyakit
defisiensi gizi, malas, terhambat pertumbuhan dan perkembangan baik secara
fisik, psikomotor, maupun mental (Sihombing, Lubis, Sudaryati, 2015).
Menurut Wong (2009), anak pra sekolah adalah anak yang mempunyai
rentang usia tiga sampai enam tahun. Perkembangan pada masa ini
merupakan masa perkembangan yang pendek tetapi merupakan masa yang
Sa’idatul Islamiyah Haris Poernomo, 2016
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH (3-6 TAHUN) DI PAUD WILAYAH SUKAJADI KOTA BANDUNG.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
sangat penting (Febrianti, 2011). Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap
aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi
sel atau organ tubuh individu, keduanya tidak bisa terpisahkan (Ridha, 2014).
Astuti (2015), usia masa pra sekolah salah satunya termasuk ke dalam
periode golden age. Golden age merupakan usia yang berada pada
perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak. Pertama yang harus
diperhatikan adalah soal makanan. Anak di usia ini harus diberikan makanan
sehat. Nutrisi yang sehat dan tepat akan meningkatkan kecerdasan anak.
Nutrisi yang sehat dan tepat juga harus mengandung karbohidrat, vitamin,
mineral, protein dan lemak (Lastri, 2015).
Pemberian nutrisi pada anak tidak hanya semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan fisik atau fisiologis anak, tetapi juga berdampak pada aspek
psikodinamika, perkembangan psikososial, dan maturasi organik. Anak yang
mengalami masalah kekurangan nutrisi akan mengalami masalah dengan
tumbuh kembang dan juga kecerdasannya. Jika anak, khususnya di periode
emas tidak mendapatkan kecukupan nutrisi, sel-sel otaknya tidak akan
berkembang dengan semestinya. Secara fisik anak yang kekurangan nutrisi
tubuhnya akan terlihat kecil dan kurus, lesu dan tidak ceria (Mayandra, 2011).
Data WHO menunjukkan bahwa kasus anak usia pra sekolah
underweight di dunia sebesar 15,7% dan anak usia pra sekolah overweight
sebanyak 6,6% (WHO, 2013). Menurut data Riskesdas (2007), jumlah anak
di Indonesia yang mengalami kekurangan nutrisi mencapai 14,7% yang
terbagi dalam gizi kurang dan gizi buruk (Septiani, 2015).
Kesulitan makan pada anak sering terjadi pada anak pra sekolah sebesar
> 20%. Faktor yang mempengaruhi yaitu meliputi cara pemberian makan
anak, suasana makan dan variasi makanan dan faktor pengaturan makanan
meliputi jenis makanan yang diberikan pada anak, waktu makan serta
frekuensi makan anak. Masalah kesulitan makan pada anak dapat berakibat
buruk bagi tumbuh kembang anak. Anak dapat mempunyai peluang besar
untuk menderita kurang gizi (Underweight) karena makanan yang dikonsumsi
Sa’idatul Islamiyah Haris Poernomo, 2016
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH (3-6 TAHUN) DI PAUD WILAYAH SUKAJADI KOTA BANDUNG.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
dalam jumlah sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya
(Fitriani, Febry, Mutahar, 2009).
Terdapat berbagai masalah kebiasaan orangtua dalam pemberian makan
pada anak. Orangtua tidak menentukan menu yang sebaiknya dimakan anak
tetapi cenderung menuruti keinginan anak tanpa ada upaya untuk memberi
makanan yang tidak disukai sebelumnya. Penelitian Jansen et al., (2012)
menyebutkan bahwa orangtua memberikan tekanan pada saat anak makan
dengan memaksa anak untuk tetap makan meskipun anak sudah tidak mau
(Julia, 2015).
Survei nasional untuk anak-anak usia dini tahun 2008, bahwa rata-rata
anak kurang memakan makanan seimbang seperti buah dan sayur perhari dan
4% anak tidak makan sayuran apapun dalam seminggu dan asupan lemak
jenuh, gula dan garam lebih tinggi dari pada kadar yang dianjurkan (Croom,
Kassianos, 2010). Pemahaman pentingnya asupan nutrisi dalam makanan
yang baik dan mencukupi melalui edukasi gizi sejak dini perlu dilakukan
tidak hanya di rumah, namun juga di lembaga pendidikan, termasuk
pendidikan anak usia dini (PAUD-DIKMAS, 2015). Di Kota Bandung jumlah
PAUD dari tahun ke tahun terus bertambah, bahkan dalam 2 tahun terakhir
ini meningkat sekitar 100%. Tahun 2013 jumlah PAUD di Kota Bandung ada
empat ratus, tujuan PAUD sendiri adalah agar anak bisa berkembang
semaksimal mungkin sesuai dengan usianya (Miftah, 2015). Jumlah murid
PAUD di wilayah Sukajadi dengan total 240 orang, PAUD Az-Zahra Aisyiah
1 total murid 60 orang, PAUD Az-Zahra 2 total murid 30 orang, PAUD
Melati total murid 25 orang, PAUD Al Amanah total murid 50 orang, PAUD
Boegenville total murid 25 orang, PAUD Sukmawati total murid 30 orang,
dan PAUD Nurusshobah total murid 20 orang.
Salah satu PAUD yang ada di wilayah Sukajadi Kota Bandung, yaitu
PAUD Az Zahra 2 yang berstatus swasta tersebut memiliki karakteristik
terhadap pembentukan karakter anak dan pembiasaan menu sehat yang harus
di konsumsi oleh anak, sehingga orangtua dianjurkan untuk membawakan
Sa’idatul Islamiyah Haris Poernomo, 2016
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH (3-6 TAHUN) DI PAUD WILAYAH SUKAJADI KOTA BANDUNG.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
bekal makanan yang sehat setiap harinya. PAUD tersebut memiliki total
murid sebanyak 30 orang dengan kelas A berjumlah 10 orang dan kelas B
berjumlah 20 orang.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 31 Maret 2016 di PAUD
Az Zahra 2, didapatkan bahwa orangtua selalu memberikan makanan sesuai
dengan keinginan anaknya tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi anak
dengan alasan anak selalu sulit makan sehingga orangtua memutuskan untuk
memberikan apapun yang anak inginkan. Hasil wawancara kepada 10 orang
ibu didapatkan data bahwa 4 orang mengatakan anaknya sulit sekali untuk
makan dan tidak mau sarapan, 3 orang mengatakan anaknya memilih-milih
makanan, sehingga bekal yang di bawakan oleh orangtua tidak pernah
dihabiskan dan 3 orang lagi mengatakan anaknya hanya mau makan dengan
nasi dan mie saja.
Hasil observasi yang didapatkan, para murid-murid PAUD Az Zahra
membawa bekal makanan yang instan seperti nasi dan mie. Dalam data yang
diperoleh di PAUD Az Zahra 2 terdapat 10 orang anak BB kurang dari 30
total siswa dan hasil wawancara kepada Kepala Sekolah PAUD tersebut,
bahwa belum pernah ada penelitian terkait serta Sekolah belum pernah
mengadakan parenting atau pendidikan kesehatan mengenai nutrisi yang baik
bagi anak usia pra sekolah yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Selain itu, tidak adanya prasarana atau fasilitas UKS
(Unit Kesehatan Sekolah) pada PAUD Az Zahra 2 Sukajadi Bandung.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang kebutuhan
nutrisi pada anak usia pra sekolah.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang“Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang
kebutuhan nutrisi pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun)?”.
Sa’idatul Islamiyah Haris Poernomo, 2016
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH (3-6 TAHUN) DI PAUD WILAYAH SUKAJADI KOTA BANDUNG.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi pada anak usia pra sekolah (3-6
tahun) di PAUD Wilayah Sukajadi Kota Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber
informasi, pengembangan ilmu keperawatan khususnya keperawatan
anak dalam mengembangkan upaya peningkatan nutrisi pada anak pra
sekolah.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
bahan evaluasi dalam pemahaman kebutuhan nutrisi pada anak
terutama anak usia pra sekolah dan meningkatkan nutrisi pada
anak.
1.4.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi mengenai salah satu uapaya peningkatan nutrisi pada
anak usia pra sekolah.
1.4.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi
untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh nutrisi terhadap
tumbuh kembang anak.
1.4.2.4 Bagi Pendidikan Keperawatan
Sa’idatul Islamiyah Haris Poernomo, 2016
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH (3-6 TAHUN) DI PAUD WILAYAH SUKAJADI KOTA BANDUNG.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Hasil penelitian ini diharapkan lebih memperbanyak
literatur dan penelitian mengenai keperawatan anak.
1.5 Struktur Organisasi Karya Tulis Ilmiah
Untuk mempermudah dalam penyusunan selanjutnya, maka peneliti
memberikan rancangan isi dan materi yang akan dibahas, yaitu sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN. Merupakan uraian tentang latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan struktur organisasi karya tulis ilmiah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merupakan landasan teori yang digunakan
dalam analisis temuan di lapangan dan uraian mengenai kerangka pemikiran
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan desain
penelitian, partisipan, populasi, sampel penelitian, instrumen penelitian,
tehnik pengembangan instrumen, definisi operasional, prosedur penelitian,
metode pengolahan data, analisa data, etika penelitian
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini membahas
mengenai pengolahan atau analisis data serta pembahasan temuan.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini
membahas mengenai hasil analisis temuan. Selain, itu pada bab ini juga di
bahas mengenai rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan
penelitian.
Sa’idatul Islamiyah Haris Poernomo, 2016
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH (3-6 TAHUN) DI PAUD WILAYAH SUKAJADI KOTA BANDUNG.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Download