TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ADAPTASI PSIKOLOGI MASA NIFAS DI RB MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disususun Oleh: DINA NUR ARISNAWATI B 10.131 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayat-Nya serta kesehatan, kekuatan serta kesabaran sehingga peneliti dapat menyelesaikan KTI yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas di RB Marga Waluya Surakarta” Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Rahajeng Putri Ningrum, S.ST selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, bantuan dan dorongan sehingga proposal ini terselaikan. iv 4. Ibu Nurul C Indira,Amd Keb selaku Bidan di RB Marga Waluyayang telah memberikan ijin studi pendahuluan sehingga studi pendahuluan ini berjalan lancar. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang peneliti perbuat dan masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan sumber pustaka yang peneliti miliki. Peneliti mengharapkan bantuan berupa kritik dan sarannya yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wabilahit taufiq wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Surakarta, juli 2013 Penulis v Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Dina Nur Arisnawati B10.131 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ADAPTASI PSIKOLOGI MASA NIFAS DI RB MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2013 (xiv + 46 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 2 gambar) ABSTRAK Latar Belakang: Survey yang dilakukan di RB Marga Waluya didapatkan hasil 6-7 ibu mengalami baby blues setelah persalinan dari rata-rata 13 persalinan per bulan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 ibu hamil di RB Marga Waluya Surakarta tentang adaptasi psikologi masa nifas, didapatkan 7 ibu belum tahu tentang adaptasi psikologi masa nifas, 3 ibu sudah tahu tentang adaptasi psikologi masa nifas. Masa nifas (peurperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Angka kejadian depresi postpartum di Indonesian sendiri juga belum dapat diketahui secara pasti hingga kini, mengingat belum adanya lembaga terkait yang melakukan penelitian terhadap kasus tersebut. Hampir 50-70% dari seluruh wanita paska melahirkan akan mengalami baby blues atau post-natal syndrom yang terjadi pada hari 4-10 paska persalinan. Banyak ibu yang mengalami distres yang tidak seharusnya dan kecemasan hanya karena mereka tidak mengantisipasi atau tidak mengetahui pergolakan psikologi normal, perubahan emosi, dan penyesuaian yang merupakan bagian integral proses kehamilan, persalinan, dan pascanatal. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta dalam tingkat baik, cukup, dan kurang. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan RB Marga Waluya Surakarta pada bulan maret-april 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang berjumlah 32 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisis data dengan analisis univariat. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 3 responden (9,4%), yang berpengetahuan cukup 24 responden (75%) dan yang berpengetahuan kurang 5 responden ( 15,6%). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III di RB Marga Waluya SURakartaberpengetahuan cukup yaitu 24 responden (75%). Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil trimester III, Adaptasi Psikologi Masa Nifas Kepustakaan : 16 literatur (2003 s/d 2012), vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO ¾ Kamu adalah apa yang kamu fikirkan,berfikirlah baik tentang dirimu maka kamu akan menjadi baik. ¾ Tidak ada manusia yang gagal yang ada adalah manusia yang tidak mau berusaha menjadi berhasil. PERSEMBAHAN ¾ Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karuniaNya kemudahan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. ¾ Untuk kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang serta nasehat untukku. ¾ Untuk mbak dan adikku yang selalu memberi ku dukungan selama kuliah ini.. ¾ Untuk teman-teman ku Selly, Rista Windo, Yuli, Astri, makasih atas pertemanan selama ini kalian bukan hanya teman tapi keluarga keduaku. ¾ Teman-teman Prodi DIII Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta, ¾ Almamaterku DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................... iv ABSTRAK..................................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ vii CURRICULUM VITAE............................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ......................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ........................................................... 4 E. Keaslian Penelitian .......................................................... 4 F. Sistematika Penelitian ...................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .................................................................. 7 xi 1. Pengetahuan ................................................................ 7 a. Pengertian Pengetahuan ........................................ 7 b. Tingkat Pengetahuan ..............................................7 c. Cara memperoleh pengetahuan...............................9 d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ...13 e. Cara Pengukuran ................................................... 15 2. Pengertian kehamilan................................................... 15 3. Trimester III.................................................................16 4. Pengertian adaptasi psikologi masa nifas.................... 16 a. Tahapan adaptasi psikologi ................................... 16 b. Perubahan emosi normal yang dapat terjadi pada masa nifas ....................................................................... 17 c. Gangguan yang dapat terjadi................................. 18 d. Pencegahan depresi............................................... 21 B. Kerangka Teori ................................................................. 23 C. Kerangka Konsep Penelitian ............................................ 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................ 25 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 25 C. Populasi dan Sampel ......................................................... 25 D. Alat/ Instrumen Penelitian ................................................ 26 E. Metode Pengambilan Data ................................................ 29 F. Variabel Penelitian ............................................................ 30 xi G. Definisi Operasional ......................................................... 30 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .............................. 31 I. Etika Penelitian ................................................................. 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 36 B. Hasil Penelitian ................................................................. 36 1. Karakteristik Responden ............................................. 36 a. Gambaran Responden Berdasarkan Umur ............ 36 b. Tingkat Pendidikan................................................ 38 2. Analisa Data ................................................................ 39 C. Pembahasan ....................................................................... 41 BAB PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................... 44 B. Saran ................................................................................. 44 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ................................................................. 27 Tabel 3.2. Definisi Operasional ............................................................... 31 Tabel 4.1. Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Umur .............. 37 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan ..... 37 Tabel 4.3. hasil Pengolahan Data............................................................. 38 Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas ................................................... xii 39 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kerangka Teori ................................................................... 23 Gambar 2.2. Kerangka Konsep ............................................................... 24 xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 3. Surat Keterangan Uji Validitas Lampiran 4. Surat Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 5. Surat Keterangan Penggunaan Lahan Lampiran 6. Lembar Permohonan Responden Lampiran 7. Lembar Persetujuan Responden Lampiran 8 Kuesioner Penelitian Lampiran 9 Jawaban Penelitian Lampiran 10. Tabulasi Uji Coba Instrumen Penelitian Lampiran 11. Hasil Uji Validitas Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 13. Tabulasi Penelitian Lampiran 14. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur Lampiran 15. Tabel Penelitian Mean dan SD Lampiran 16. Tabel r Product Moment Lampiran 17. Lembar Konsultasi xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas (peurperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Sulistyawati, 2009). Depresi postpartum sering terjadi pada masa ini. Menurut para ahli mereka didiagnosis menderita depresi postpartum. Depresi merupakan gangguan afeksi yang paling sering dijumpai pada masa postpartum. Walaupun insidennya sulit untuk diketahui secara pasti, namun diyakini 1015% ibu yang melahirkan mengalami gangguan ini. Angka kejadian depresi postpartum di Indonesian sendiri juga belum dapat diketahui secara pasti hingga kini, mengingat belum adanya lembaga terkait yang melakukan penelitian terhadap kasus tersebut ( Saleha, 2010 ). Hampir 50-70% dari seluruh wanita paska melahirkan akan mengalami baby blues atau post-natal syndrom yang terjadi pada hari 4-10 paska persalinan ( Pieter dan Lubis, 2010). Adanya permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkannya karena bayi tidak akan mendapatkan perawatan maksimal dari ibunya. Menyebabkan morbiditas dan mortalitas bayipun akan meningkat (Sulistyawati, 2009 ). 1 2 Proses adaptasi psikologi pada seorang ibu sudah dimulai sejak dia hamil. Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa yang normal terjadi dalam hidup, tetapi demikian banyak ibu yang mengalami distres yang tidak seharusnya dan kecemasan hanya karena mereka tidak mengantisipasi atau tidak mengetahui pergolakan psikologi normal, perubahan emosi, dan penyesuaian yang merupakan bagian integral proses kehamilan, persalinan, dan pascanatal. Banyak bukti menunjukkan bahwa periode kehamilan, persalinan, dan pascanatal merupakan masa terjadinya stres berat, kecemasan, gangguan emosi dan penyesuaian diri (Marmi, 2012). Survey yang dilakukan di RB Marga Waluya didapatkan hasil 6-7 ibu mengalami baby blues setelah persalinan dari rata-rata 13 persalinan per bulan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 ibu hamil di RB Marga Waluya Surakarta tentang adaptasi psikologi masa nifas, didapatkan 7 ibu belum tahu tentang adaptasi psikologi masa nifas, 3 ibu sudah tahu tentang adaptasi psikologi masa nifas. Responden tidak terlalu paham tentang perubahan psikologi yang dialami ibu pasca persalinan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013”. 3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta 2013?”. C. Tujuan 1. Tujuan umum Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013 pada tingkat baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013 pada tingkat cukup baik. c. Untuk mengetahui tingkat pengethuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013 pada tingkat kurang baik. 4 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas. 2. Bagi diri sendiri Peneliti mampu menerapkan secara langsung ilmu yang diperoleh selama pendidikan dan melaksanakan penelitian secara langsung mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas. 3. Bagi Institusi a. RB Marga Waluya Memberi data konkrit mengenai pengetahuan ibu hamil tentang adaptasi psikologi masa nifas b. STIKes Kusuma Husada Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan sumber bacaan mengenai pengetahuan adaptasi psikologi masa nifas dan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. E. Keaslian Penelitian Sri Endang Puji (2007) yang berjudul “Adaptasi Psikologis Pada Ibu Setelah Persalinan (post Partum) Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Kodya Semarang”. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu post partum di Rumah Sakit Kodya Semarang. Teknik 5 pengambilan sampel menggunakan content analisis dengan sampel berjumlah 30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Endang yamg berjudul Adaptasi Psikologis Pada Ibu Setelah Persalinan (post Partum) Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Kodya Semarang” terletak pada lokasi dan waktu penelitian, populasi penelitian, teknik pengambilan sampel serta jumlah sampel. Persamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel yaitu meneliti tentang adaptasi psikologi pada ibu setelah persalinan. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, terdiri dari 5 BAB, sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian umum dan khusus, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tinjauan teori tentang : pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, cara-cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, kehamilan, trimester III, pengertian adaptasi psikologi masa nifas, jenis-jenis adaptasi psikologi masa nifas, gangguan-gangguan akibat kegagalan adaptasi, pencegahan depresi. 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi jenis dan rancangan dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan tehnik pengambilan sampel, instrumen penelitian, tehnik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan dan analis data, serta etika penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. (Notoadmodjo, 2010). Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indra maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoadmodjo (2003), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif : 1) Tahu (know) Tahu dapat diartikan sebagai pengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa 7 8 seseorang tahu tentang apa yang dipelajari dengan cara, menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya, aplikasi ini diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukumhukum, rumusan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks dan sebagainya. 4) Analisis (Analysys) Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti 9 sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk Mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya. 5) Sintesis (syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada. c. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional (non ilmiah) yakni tanpa melalui penelitian dan cara modern (cara) ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: 10 1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: a) Cara coba-salah (Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil maka dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat di pecahkan. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuatan atau otoritas Pengetahuan dengan cara ini diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang 11 diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. e) Cara akal sehat (Common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan sistematis. g) Melalui jalan pikiran Selain dengan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berpikir itu berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-penyataan yang dikemukakan. Apabila proses pembuatan kesimpulan ini melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan 12 kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yanga umum kepada yang khusus. h) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. i) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berfikir deduktif berlaku bahwa sesuatau yang dianggap benar secara umum pada kelas tetentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang terjadi pada kelas itu. 2) Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology). Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan 13 bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok: a) Segala sesuatu yang positif, yaitu gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang Menurut Efandy (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu: 1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah 14 pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. 2) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperoleh untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 3) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berbeda dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 4) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan 15 profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 5) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. e. Cara Pengukuran Pengetahuan Menurut Riwidikdo (2010), kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori dibawah ini : 1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD 2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD x Mean + 1 SD 3) Tingkat pengetahuan kurang bila responden yang diperoleh (x) < Mean – SD 2. kehamilan Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Apabila kehamilan ini 16 direncanakan akan memberi rasa kebahagiaan dan penuh harapan (Mandriwati, 2006). Proses adaptasi seorang ibu sudah dimulai sejak dia hamil, banyak ibu dapat mengalami stres yang tidak seharusnya dan kecemasan karena mereka tidak mengantisipasi atau tidak mengetahui pergolakan psikologis normal, perubahan emosi dan penyesuaian yang merupakan bagian integral proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan (Marmi, 2012). 3. Trimester III Trimester III adalah waktu persiapan yang aktif dalam menanti kelahiran anak. Trimester III berlangsung selama 13 minggu yaitu minggu ke 28-40 minggu (Pieter & lubis, 2010) 4. Adaptasi Psikologi masa nifas Adaptasi psikologi masa nifas adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan proses mental yang berhubungan dengan penyesuaian diri seseorang setelah persalinan (masa nifas) (Pieter dan Lubis, 2010). a. Tahapan Adaptasi Psikologi Menurut Pieter dan Lubis (2010), masa nifas terdiri dari tiga tahap, yaitu sebagai berikut : 1) Fase Taking In Merupakan fase ketergantungan ibu yang berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua paska melahirkan. Pada fase ini, fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri semata sehingga 17 pengalaman selama persalinan kerap kali berulang diceritakan kepada setiap orang yang mengunjunginyinya. 2) Fase Taking Hold Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Selama fase ini, ibu selalu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan tanggung jawab merawat anak. Perasaan ibu sensitif sehingga mudah tersinggung. Saat ini ibu sanagat membutuhkan dukungan dari orang lain. 3) Fase Letting Go Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung selama 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mampu menyesuaikan diri dengan ketergantungannya. Kini keinginan merawat diri dan bayi sudah meningkat, meras lebih nyaman, dan bertahap mulai mengambil alih tanggung jawab, dan memahami kebutuhan bayi. b. Perubahan Emosi Normal yang dapat Terjadi pada Masa Nifas 1) Perasaan yang kontradiktif dan bertentangan, mulai dari kepuasan, kegembiraan, kebahagiaan hingga kelelahan, ketidakberdayaan, ketidakbahagiaan, dan kekecewaan karena pada beberapa minggu pertama tampak didominasi oleh hal baru dan asing yang tidak terduga. 2) Kelegaan ”syukurlah semua sudah berakhir”, mungkin diungkapkan oleh kebanyakan ibu segera setelah melahirkan, kadang-kadang ibu 18 menanggapi secara dingin yang baru terjadi, terutama bila ibu mengalami persalinan lama, dengan komplikasi, dan sulit. 3) Beberapa ibu mungkin merasa dekat dengan pasangan dan bayi, sama halnya dengan ibu yang tidak tertarik dengan bayinya, meskipun beberapa ibu ingin menyusui, menginginkan adanya kontak kulit kekulit dan segera menyusui. 4) Tidak tertarik atau sangat perhatian dengan bayinya. 5) Takut terhadap hal yang tidak diketahui dan tanggung jawab yang sangat berat dan mendadak. 6) Kelelahan dan peningkatan emosi. 7) Nyeri 8) Peningkatan kerentanan, tidak mampu memutuskan, kehilangan libido, gangguan tidur dan kecemasan. c. Gangguan yang dapat terjadi Sebagian wanita dapat menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan psikologi dengan berbagai gejala atau sindrommyang oleh para peneliti dan klinis disebut post partum blues (Dewi dan Sunarsih, 2011). Menurut Wulandari dan Handayani (2011), gangguan yang dapat terjadi jika kegagalan adaptasi pada masa nifas adalah sebadai berikut : 19 1) Post natal blues/baby blues Post Partum Blues merupakan periode emosional yang terjadi antara hari ketiga dan kesepuluh setelah persalinan. a) Penyebab baby blues (1) Perubahan level hormon yang terjadi secara cepat (2) Ketidaknyamanan yang tidak diharapkan (3) Kecemasan setelah pulang dari RS/tempat bersalin (4) Perubahan pola tidur b) Gejala-gejala baby blues (1) Menangis (2) Mengalami perubahan perasaan (3) Cemas (4) Kesepian (5) Khawatir mengenai sang bayi (6) Penurunan gairah sex dan kurang percaya diri terhadap kemampuan menjadi seorang ibu. 2) Depresi Post Natal Terjadi antara 10%-20% ibu post partum. a) Gejala-gejala depresi post natal (1) Ibu tidak merawat dirinya sendiri atau bayinya (2) Merasa mendengar suara seseorang yang sesungguhnya tidak ada (3) Gangguan tidur 20 (4) Kehilangan keinginan seksual (5) Kelelahan (6) Perasaan marah bersalah, tidak berharga, perasaan kosong dan merasa gagal menjadi ibu (7) Percaya diri rendah 3) Depresi berat Depresi berat dikenal sebagai sindrom depresi non psikotik pada kehamilan namun umumnya terjadi dalam beberapa minggu setelah kelahiran Gejala-gejala depresi berat ; a) Perubahan pada mood b) Gangguan pola tidur dan makan c) Perubahan mental dan libido d) Dapat pula muncul fobia, ketakutan akan menyakiti diri sendiri atau bayinya 4) Psikosis Post Partum Psikosis post partum yaitu kondisi gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya ketidakmampuan membedakan antara kenyataan dan khayalan (Elvira,2006). Insiden terjadinya psikosis post partum adalah 1-2 per 1000 kelahiran. 21 Gejala psikosis post partum, diantaranya sebagai berikut: a) Gangguan tidur b) Cepat marah c) Gaya bicara yang keras d) Menarik diri dari pergaulan d. Pencegahan Depresi Menurut Wulandari dan Handayani (2011), ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan ibu untuk mencegah depresi paska melahirkan, yaitu sebagai berikut : 1) Persiapan diri yang baik Persiapan yang baik pada aat kehamilan sangat diperlukan sehingga saat kelahiran memiliki kepercayaan diri yang baik dan mengurangi resiko terjadinya depresi postpartum. 2) Olahraga dan nutrisi yang cukup Olahraga dapat menjaga kondisi dan stamina sehingga dapat membuat keadaan emosi lebih baik. 3) Support mental dari lingkungan sekitar Support mental sangat diperlukan pada periode post partum dukungan tidak hanya dari suami tapi keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Menurut Marmi (2012), beberapa cara peningkatan support mental yang dapat dilakukan keluarga diantaranya : 22 a) Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih perhatian terhadap istrinya. b) Suami menggantikan peran istri ketika istri kelelahan. c) Ibu dianjurkan sering bertukar cerita dengan teman-temannya yang baru saja melahirkan. d) Mengganti suasana, dengan bersosialisasi dengan tetangga e) Suami sering menemani istri dalam mengurus bayinya 4) Ungkapkan yang dirasakan Petugas kesehatan dapat membantu ibu mengungkapkan perasaan dan emosi ibu agar ibu dapat lebih nyaman. 5)Mencari informasi tentang depresi post partum Informasi tentang depresi post partum akan sangat bermanfaat sehingga ibu mengetahui faktor-faktor pemicu sehingga dapat mengantisipasi atau mencari bantuan jika mendapati kondisi tersebut. 6) Menghindari perubahan hidup yang drastis Perubahan hidup yang drastis sesudah kelahiran akan berpengaruh terhadap emosional ibu sehingga sebisa mungkin sebaiknya dihindari misalnya pindah kerja, pindah ke rumah yang baru. 7) Melakukan pekerjaan rumah tangga Saat kondisi ibu masih labil bisa dilampiaskan dengan melakukan pekerjaan rumah tangga 23 B. KERANGKA TEORI Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Ibu Hamil : Ibu Nifas 1. Pendidikan 2. Sosial budaya dan ekonomi 3. Lingkungan 4. Pengalaman 5. Usia Tingkat Pengetahuan tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas : 1. Tahapan-tahapan Adaptasi Psikologi Masa Nifas 2. Perubahan Emosi Normal masa Nifas 3. Gangguan-gangguan yang terjadi akibat kegagalan adaptasi Gambar 2.1 Kerangka Teori (Sumber : Notoatmodjo (2003), Pieter dan Lubis (2010). 24 C. KERANGKA KONSEP Baik Tingkat Pengetahuan Ibu hamil tentang adaptasi Psikologi Cukup Masa Nifas Kurang Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Ibu Hamil: 1. Pendidikan 2. Sosial budaya dan ekonomi 3. Lingkungan 4. Pengalaman 5. Usia Keterangan : : diteliti : tidak diteliti Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membut gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif, metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoadmodjo, 2010). Penelitian yang akan dilakukan menggambarkan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah menjelaskan tempat atau lokasi penelitian dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan pada bulan 5 Maret-25 April 2013. 25 26 C. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh pasien ibu hamil TM III di RB Marga Waluya Surkarta yang periksa dari tanggal 5 maret-25 april yaitu sebanyak 32 responden. 2. Sampel Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ( Notoatmodjo, 2010). Apabila jumlah populasi yang kurang dari 100 diambil semuanya, tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil 20-30 % atau lebih (Arikunto, 2012). Sampel yang diambil merupakan ibu hamil TM III di RB Marga Waluya Surakarta yaitu sebanyak 32 responden. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan teknik sampling, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2008). Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Sugiyono 2008). D. Alat atau Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian yang 27 digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,2008). Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang adaptasi psikologi masa nifas, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban “benar” atau “salah”. Sistem penilaian pertanyaan dengan kriteria positif (favourable) yaitu bila menjawab “benar” nilainya 1 jika menjawab “salah” nilainya 0 dan kriteria negatif (unfauvorable) bila menjawab “salah” nilainya 1 dan jika menjawab “benar” nilainya 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥ ) pada jawaban yang dianggap benar (Hidayat, 2007). Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisikisi dari instrumen dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner No Aspek 1 2 Ibu hamil Pengertian adaptasi psikologi masa nifas Tahapan-tahapan adaptasi psikogi masa nifas Perubahan emosi norma Gangguangangguan yang dapt terjadi 3 4 5 No. Kuesioner Favourable Unfavourable Jumlah 1 3,4 2 2 2 5,6,8,10 9,11 6 12,13,15,16,17 14 6 18,19,21,22 20,23 6 28 26,27,29,30 6 Pencegahan depresi 25 Jumlah Total Soal 5 27 Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji kevaliditas dan reabilitasnya terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas dan reabilitas akan dilakukan di BPS Rufina Surakarta. Untuk mengetahui kevaliditas soal, maka peneliti melakukan : 1) Uji validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment (Riwidikdo, 2009). Menurut riwidikdo (2009), rumus product moment adalah : rxy 6xy 6x6y ^6N6x 2 x 2 `^ N6y 2 6y 2 ` N Keterangan : r : Korelasi antara masing-masing butir pernyataan N : Jumlah responden x : Skor Pertanyaan y : skor total pertanyaan xy: Skor pernyataan dikalikan skor total 29 setelah memperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan r tabel jika harga rxy lebih besar dari r tabel maka dikatakan butir soal valid. Setelah diperoleh nilai rxy, kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan harga kritik product moment, jika rhitung > rtabel maka dikatakan butir soal ini valid jika rhitung < rtabel dikatakan butir soal tidak valid. Setelah dilakukan Uji Validitas di BPM Rufina Esien pada bulan Februari - Maret kepada 30 ibu hamil trimester III hasil validitas didapatkan dari 30 item 27 valid dan 3 item tidak valid yaitu nomer 7(rhitung 0,228), 24(rhitung 0,214), 28 (rhitung 0,056). Pernyataan yang tidak valid dihilangkan karena pernyataan yang valid sudah memenuhi kriteria kisi-kisi kuesioner. 2) Uji reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha (Į) minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: ri 2 ª k ºª 6Si º «¬ k 1»¼«1 Si2 » ¬ ¼ Keterangan : ri = Reliabilitas Instrument k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Si2 = Jumlah varian butir 30 Si2 = Varians total kuesioner dikatakan realibel apabila nilai alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2010) Uji validitas dan reabilitas dilakukan di BPS Rufina Surakarta. Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan ibu nifas tentan perubahan psikologis selama masa nifas adalah 0,899 jadi instrument dalam penelitian ini adalah reliable karena alpha > 0,7 yaitu 0,899 > 0,7. E. Metode Pengambilan Data Menurut Riwidikdo (2009), Cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2009) Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara komersial maupun non komersial (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder berupa data jumlah ibu hamil trimester III didapat dari rekam medik dari bidan di RB Marga Waluya Surakarta. F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang 31 hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas. G. Definisi Operasional Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Skala ukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut : Table 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang adaptasi Psikologi Masa Nifas Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang Tahapan-tahapan Adaptasi Psikologi Masa Nifas, Perubahan Emosi Normal masa Nifas, Gangguan-gangguan yang terjadi akibat kegagalan adaptasi, Pencegahan Depresi Skala Ukur Ordinal Hasil a. Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean ņ 1 SD x mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean ņ 1 SD H. Metode Pengolahan Dan Analisa Data 1. Metode Pengolahan Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu: 32 a. Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir atau kuesioner b. Coding Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Memasukkan data atau processing Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam progam atau “software”. d. Pembersihan data (cleaning) Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang. 33 Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter : 1. Baik : bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD 2. Cukup : bila nilai Mean – 1 SD x Mean + 1 SD 3. Kurang : bila nilai responden (x) < Mean – 1 SD Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus : n ¦x i:1 x i n Keterangan : X : nilai rata-rata (mean) n : jumlah data Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari Simpangan baku (standart deviation) dengan rumus : n n ¦x sd 2 i ¦ x1 2 i 1 i 1 n n 1 Keterangan : sd : Simpangan Baku (Standart Deviation) xi : Nilai data n : Jumlah data 34 Rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil menurut tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010), yaitu : Skor prosentase = Jumlah ibu hamil menurut tingkat pengetahuan × 100 % Jumlah responden I. Etika Penelitian Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang diteliti dengan menekanakan pada masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika penelitian (Hidayat, 2007), adalah sebagai berikut : 1. Informed Consent Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampakanya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati 35 keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan. 2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas) Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (kerahasiaan hasil) Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan dijamin oleh peneliti. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta yang beralamat dijalan Kimangun Sarkoro no 89 Komplang, Surakarta. RB ini dipimpin oleh Ny. Nurul C indira, Amd. Keb yang memiliki tenaga kerja 3 pegawai, 6 pegawai magang. Sarana prasarana cukup memadai antara lain. Pelayanan yang dapat diberikan yaitu ruang persalinan 1 dengan 2 bed, ruang periksa 1, ruang nifas 6 dengan 6 bed. Jam buka pelayanan umum dimulai pada pukul 08.00 –21.00 WIB, pelayanan persalinan 24 jam. Pelayanan yang diberikan di RB Marga Waluya Surakarta berupa pemeriksaan ANC, imunisasi, KB, dan bersalin. B. Hasil Penelitian 1. Kareteristik responden Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Marga Waluya Surakarta setelah dilakukan pengumpulan data dapat dibedakan karakteristik responden yang meliputi : a. Gambaran responden berdasarkan kelompok umur Diskripsi umur responden menunjukan usia responden pada saat penelitian dilakukan, distribusi frekuensi umur responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 36 37 Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur No 1 2 3 Umur (Tahun) 20 21-30 30 Jumlah Sumber : Data Primer Jumlah responden 3 23 6 32 Persentase (%) 9,4 71,9 18,7 100 Pada tabel 4.1 di atas diketahui responden yang berusia 20 tahun sebanyak 3 responden (9,4%), responden yang berusia antara 21-30 tahun sebanyak 23 responden (71,9) dan responden yang berusia 30 tahun sebanyak 6 responden (18,7%). b. Tingkat pendidikan Diskripsi pendidikan responden menunjukan tingkat pendidikan formal yang ditempuh responden. Pendidikan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan No 1 2 3 4 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah Sumber : Data Primer Jumlah Responden 2 10 17 3 32 Persentase (%) 6,25 31,25 53,1 9.4 100 Pada tabel 4.2 diatas diketahui responden yang berpendidikan SD sebanyak 2 responden (6,25%), responden yang berpendidikan SMP sebanyak 10 responden (31,25%), responden yang berpendidikan SMA 17 responden (53,1%) dan responden yang berpendidikan perguruan tinggi 3 responden (9,4%). 38 2. Analisa Data Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psiklogi masa nifas pada kategori baik, cukup, kurang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah data . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RB MargaWaluya Surakarta pada 32 orang ibu hamil trimester III dapat diperoleh nilai mean dan standar deviasi sebagai berikut : Berdasarkan hasil nilai mean dan Standar Deviasi, pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu : Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Pengolahan data N Pengetahuan ibu 32 hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta Sumber : Data Primer Minimum Maximum Mean 17 21,28 25 Standar Deviation 1,87 39 a. Baik : (x) > mean + 1SD (x) > 21,28+ 1,87 (x) >23,15 Jadi tingkat pengetahuan baik jika nilai responden> 23,07 b. Cukup : mean – 1SD < (x) < mean + 1SD 21,28 – 1,79< (x) < 21,28 + 1,79 19,41< (x) < 23,15 Jadi tingkat pengetahuan cukup jika nilai responden 19,49 < (x) < 23,07 c. Kurang : (x) < mean – 1SD (x) < 21,28 – 1,87 (x) < 19,41 Dari hasil tabulasi Tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester III disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil TM III tentang adaptasi psikologis pada masa nifas No Tingkat Jumlah Prosentase (%) Pengetahuan Responden 9,4% 3 Baik 1 2 Cukup 24 75% 3 Kurang 5 15,4% Jumlah 32 100% Sumber : Data Primer Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan yang telah disajikan dalam bentuk tabel 4.3 dapat diketahui bahwa hasil penelitian yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 3 responden(9,4%), yang 40 berpengetahuan cukup 24 responden (75%) dan yang berpengetahuan kurang 5 responden ( 15,6%). Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas di RB Marga Waluya Surakarta mempunyai pengetahuan cukup yaitu 24 responden (75%). C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas yang telah disajikan dalam bentuk tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (75%). Berdasarkan karekteristik responden yaitu menurut umur dan pekerjaan responden diketahui responden yang berusia 20 rata-rata mendapatkan nilai 19 dengan kategori kurang, responden yang berusia antara 20-30 rata-rata mendapatkan nilai 20-23 dengan kategori cukup dan 1 responden mendapat nilai 24 dengan kategori baik dan responden yang berusia 30 mendapat nilai 21-23 dengan 2 responden mendapat nilai 25 dengan kategori baik. Menurut Erfandi (2009), semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya karena pengalamannya bertambah banyak, sehinnga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa responden yang berpendidikan PT mempunyai pengetahuan baik, responden yang berpendidikan SMA dan SMP mempunyai pengetahuan cukup dan responden yang berpendidikan SD mempunyai pengetahuan kurang. Menurut Erfandi 41 (2009), Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan di mana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinngi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan dari manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indra maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010). Adaptasi psikologi masa nifas adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan proses mental yang berhubungan dengan penyesuaian diri seseorang setelah persalinan (masa nifas) (Pieter dan Lubis, 2010). Menurut Pieter dan Lubis (2010), adaptasi masa nifas terdiri dari tiga tahap, yaitu sebagai berikut : 1. Fase Taking In Merupakan fase ketergantungan ibu yang berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua paska melahirkan. Pada fase ini, fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri 42 2. Fase Taking Hold Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Selama fase ini, ibu selalu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan tanggung jawab merawat anak. 3. Fase Letting Go Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung selama 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mampu menyesuaikan diri dengan ketergantungannya. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup, pengetahuan yang diiliki responden memungkinkan responden lebih mampu dan siap untuk menghadapi masa nifas. Pengetahuan responden dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, pendidikan dan pengalaman. D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu : 1. Kelemahan / keterbatasan a. Variabel penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner 43 Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diambil dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas tahun 2013”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas dalam kategori baik sebanyak 3 responden (9,4%). 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas dalam kategori cukup sebanyak 24 responden (75%). 3. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas dalam kategori kurang sebanyak 5 responden (15,4%). B. Saran Berbagai keterbatasan dan kekurangan selama jalannya penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi responden Diharapkan ibu hamil Trimester III mengetahui pengetahuan tentang adaptasi psikologi masa nifas untuk persiapan setelah persalinan sehingga ibu hamil siap secara mental menghadapi masa nifas. 45 2. Bagi Peneliti Berikutnya Diharapkan peneliti atau penelitian selanjutnya menambah variabel penelitian tidak hanya satu variabel yang berhubungan dengan adaptasi Psikologi masa Nifas 3. Bagi Institusi a. STIkes Kusuma Husada Surakarta Diharapkan institusi menambah referensi dan sumber bacaan mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas di RB Marga Waluya Surakarta b. RB Marga Waluya Surakarta Diharapkan RB Marga Waluya Surakarta bekerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan cara memberikan konseling khususnya tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas. DAFTAR PUSTAKA Dewi,V,N,L dan Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika Efendi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. http://forbetterheath.wordpress.com. Diakses 11 November 2012. Elvira,S,D. 2006. Deprei Pasca Persalinan. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Mandriawati,G, A. 2006. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Pieter, H,Z dan Lubis, N,L. 2010. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta : Kencana Puji, S, E. 2007. Adaptasi Psikologis pada Ibu setelah Persalinan (Post Partum) di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Kodya Semarang. Karya Tulis Ilmiah. (http ://garudadikti.com). diakses tanggal 12 oktober 2012 Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press. . 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :Mitra Cendikia Press Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Rineka Cipta Sulistyawati, A.2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : Andi Yogyakarta Sugiyono. 2008. Statistika Penelitian. Bandung : Alfabeta Wulandari,S,R dan Handayani,S. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta : Gosyen Publishing