tingkat pengetahuan ibu hamil trimester iii tentang adaptasi

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III
TENTANG ADAPTASI PSIKOLOGI MASA NIFAS
DI RB MARGA WALUYA SURAKARTA
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disususun Oleh:
DINA NUR ARISNAWATI
B 10.131
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayat-Nya serta kesehatan,
kekuatan serta kesabaran sehingga peneliti dapat menyelesaikan KTI yang
berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas
di RB Marga Waluya Surakarta”
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3.
Ibu Rahajeng Putri Ningrum, S.ST selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan, bantuan dan dorongan sehingga proposal
ini terselaikan.
iv
4.
Ibu Nurul C Indira,Amd Keb selaku Bidan di RB Marga Waluyayang telah
memberikan ijin studi pendahuluan sehingga studi pendahuluan ini
berjalan lancar.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang peneliti perbuat dan masih
jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan sumber pustaka yang
peneliti miliki. Peneliti mengharapkan bantuan berupa kritik dan sarannya yang
bersifat membangun dan bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Wabilahit taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, juli 2013
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Dina Nur Arisnawati
B10.131
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG
ADAPTASI PSIKOLOGI MASA NIFAS DI RB MARGA WALUYA
SURAKARTA TAHUN 2013
(xiv + 46 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Survey yang dilakukan di RB Marga Waluya didapatkan hasil
6-7 ibu mengalami baby blues setelah persalinan dari rata-rata 13 persalinan per
bulan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 ibu hamil di RB Marga Waluya
Surakarta tentang adaptasi psikologi masa nifas, didapatkan 7 ibu belum tahu
tentang adaptasi psikologi masa nifas, 3 ibu sudah tahu tentang adaptasi psikologi
masa nifas. Masa nifas (peurperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
Angka kejadian depresi postpartum di Indonesian sendiri juga belum dapat
diketahui secara pasti hingga kini, mengingat belum adanya lembaga terkait yang
melakukan penelitian terhadap kasus tersebut. Hampir 50-70% dari seluruh wanita
paska melahirkan akan mengalami baby blues atau post-natal syndrom yang
terjadi pada hari 4-10 paska persalinan. Banyak ibu yang mengalami distres yang
tidak seharusnya dan kecemasan hanya karena mereka tidak mengantisipasi atau
tidak mengetahui pergolakan psikologi normal, perubahan emosi, dan
penyesuaian yang merupakan bagian integral proses kehamilan, persalinan, dan
pascanatal.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas di RB
Marga Waluya Surakarta dalam tingkat baik, cukup, dan kurang.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan RB Marga Waluya Surakarta pada bulan maret-april 2013. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang berjumlah 32 responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Instrumen
yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya, teknik analisis data dengan analisis univariat.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan ibu
hamil trimester III yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 3 responden (9,4%),
yang berpengetahuan cukup 24 responden (75%) dan yang berpengetahuan kurang
5 responden ( 15,6%).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
ibu hamil trimester III di RB Marga Waluya SURakartaberpengetahuan cukup
yaitu 24 responden (75%).
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil trimester III, Adaptasi Psikologi Masa
Nifas
Kepustakaan : 16 literatur (2003 s/d 2012),
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
¾ Kamu adalah apa yang kamu fikirkan,berfikirlah baik tentang dirimu maka
kamu akan menjadi baik.
¾ Tidak ada manusia yang gagal yang ada adalah manusia yang tidak mau
berusaha menjadi berhasil.
PERSEMBAHAN
¾ Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,
hidayah
dan
karuniaNya
kemudahan sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik.
¾ Untuk kedua orang tuaku tercinta yang
selalu memberikan doa, dukungan, kasih
sayang serta nasehat untukku.
¾ Untuk mbak dan adikku yang selalu
memberi ku dukungan selama kuliah ini..
¾ Untuk teman-teman ku Selly, Rista
Windo, Yuli, Astri, makasih atas
pertemanan selama ini kalian bukan hanya
teman tapi keluarga keduaku.
¾ Teman-teman Prodi DIII Kebidanan,
STIKes Kusuma Husada Surakarta,
¾ Almamaterku
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK..................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ vii
CURRICULUM VITAE............................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 4
E. Keaslian Penelitian .......................................................... 4
F. Sistematika Penelitian ...................................................... 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .................................................................. 7
xi
1. Pengetahuan ................................................................ 7
a. Pengertian Pengetahuan ........................................ 7
b. Tingkat Pengetahuan ..............................................7
c. Cara memperoleh pengetahuan...............................9
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ...13
e. Cara Pengukuran ................................................... 15
2. Pengertian kehamilan................................................... 15
3. Trimester III.................................................................16
4. Pengertian adaptasi psikologi masa nifas.................... 16
a. Tahapan adaptasi psikologi ................................... 16
b. Perubahan emosi normal yang dapat terjadi pada masa
nifas ....................................................................... 17
c. Gangguan yang dapat terjadi................................. 18
d. Pencegahan depresi............................................... 21
B. Kerangka Teori ................................................................. 23
C. Kerangka Konsep Penelitian ............................................ 24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................ 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 25
C. Populasi dan Sampel ......................................................... 25
D. Alat/ Instrumen Penelitian ................................................ 26
E. Metode Pengambilan Data ................................................ 29
F. Variabel Penelitian ............................................................ 30
xi
G. Definisi Operasional ......................................................... 30
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .............................. 31
I. Etika Penelitian ................................................................. 33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 36
B. Hasil Penelitian ................................................................. 36
1. Karakteristik Responden ............................................. 36
a. Gambaran Responden Berdasarkan Umur ............ 36
b. Tingkat Pendidikan................................................ 38
2. Analisa Data ................................................................ 39
C. Pembahasan ....................................................................... 41
BAB
PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 44
B. Saran ................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner .................................................................
27
Tabel 3.2. Definisi Operasional ...............................................................
31
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Umur ..............
37
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan .....
37
Tabel 4.3. hasil Pengolahan Data.............................................................
38
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas ...................................................
xii
39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori ...................................................................
23
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ...............................................................
24
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas
Lampiran 3.
Surat Keterangan Uji Validitas
Lampiran 4.
Surat Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5.
Surat Keterangan Penggunaan Lahan
Lampiran 6.
Lembar Permohonan Responden
Lampiran 7.
Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 8
Kuesioner Penelitian
Lampiran 9
Jawaban Penelitian
Lampiran 10. Tabulasi Uji Coba Instrumen Penelitian
Lampiran 11. Hasil Uji Validitas
Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 13. Tabulasi Penelitian
Lampiran 14. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
Lampiran 15. Tabel Penelitian Mean dan SD
Lampiran 16. Tabel r Product Moment
Lampiran 17. Lembar Konsultasi
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas (peurperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu
(Sulistyawati, 2009).
Depresi postpartum sering terjadi pada masa ini. Menurut para ahli
mereka didiagnosis menderita depresi postpartum. Depresi merupakan
gangguan afeksi yang paling sering dijumpai pada masa postpartum.
Walaupun insidennya sulit untuk diketahui secara pasti, namun diyakini 1015% ibu yang melahirkan mengalami gangguan ini. Angka kejadian depresi
postpartum di Indonesian sendiri juga belum dapat diketahui secara pasti
hingga kini, mengingat belum adanya lembaga terkait yang melakukan
penelitian terhadap kasus tersebut ( Saleha, 2010 ).
Hampir 50-70% dari seluruh wanita paska melahirkan akan
mengalami baby blues atau post-natal syndrom yang terjadi pada hari 4-10
paska persalinan ( Pieter dan Lubis, 2010). Adanya permasalahan pada ibu
akan berimbas juga kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkannya karena
bayi tidak akan mendapatkan perawatan maksimal dari ibunya. Menyebabkan
morbiditas dan mortalitas bayipun akan meningkat (Sulistyawati, 2009 ).
1
2
Proses adaptasi psikologi pada seorang ibu sudah dimulai sejak dia
hamil. Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa yang normal terjadi
dalam hidup, tetapi demikian banyak ibu yang mengalami distres yang tidak
seharusnya dan kecemasan hanya karena mereka tidak mengantisipasi atau
tidak mengetahui pergolakan psikologi normal, perubahan emosi, dan
penyesuaian yang merupakan bagian integral proses kehamilan, persalinan,
dan pascanatal. Banyak bukti menunjukkan bahwa periode kehamilan,
persalinan, dan pascanatal merupakan masa terjadinya stres berat, kecemasan,
gangguan emosi dan penyesuaian diri (Marmi, 2012).
Survey yang dilakukan di RB Marga Waluya didapatkan hasil 6-7 ibu
mengalami baby blues setelah persalinan dari rata-rata 13 persalinan per
bulan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 ibu hamil di RB Marga
Waluya Surakarta tentang adaptasi psikologi masa nifas, didapatkan 7 ibu
belum tahu tentang adaptasi psikologi masa nifas, 3 ibu sudah tahu tentang
adaptasi psikologi masa nifas. Responden tidak terlalu paham tentang
perubahan psikologi yang dialami ibu pasca persalinan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
Tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas di RB Marga Waluya Surakarta
tahun 2013”.
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
“Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi
psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta 2013?”.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi
psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun
2013 pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun
2013 pada tingkat cukup baik.
c. Untuk mengetahui tingkat pengethuan ibu hamil trimester III tentang
adaptasi psikologi masa nifas di RB Marga Waluya Surakarta tahun
2013 pada tingkat kurang baik.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan
mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi
Psikologi Masa Nifas.
2. Bagi diri sendiri
Peneliti mampu menerapkan secara langsung ilmu yang diperoleh selama
pendidikan dan melaksanakan penelitian secara langsung mengenai Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi Masa
Nifas.
3. Bagi Institusi
a. RB Marga Waluya
Memberi data konkrit mengenai pengetahuan ibu hamil tentang adaptasi
psikologi masa nifas
b. STIKes Kusuma Husada
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan sumber bacaan
mengenai pengetahuan adaptasi psikologi masa nifas dan sebagai acuan
untuk penelitian berikutnya.
E. Keaslian Penelitian
Sri Endang Puji (2007) yang berjudul “Adaptasi Psikologis Pada Ibu Setelah
Persalinan (post Partum) Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Kodya
Semarang”. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah Ibu post partum di Rumah Sakit Kodya Semarang. Teknik
5
pengambilan sampel menggunakan content analisis dengan sampel berjumlah
30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri
Endang yamg berjudul Adaptasi Psikologis Pada Ibu Setelah Persalinan (post
Partum) Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Kodya Semarang” terletak pada
lokasi dan waktu penelitian, populasi penelitian, teknik pengambilan sampel
serta jumlah sampel. Persamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan
penelitian sebelumnya terletak pada variabel yaitu meneliti tentang adaptasi
psikologi pada ibu setelah persalinan.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, terdiri dari 5 BAB, sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian umum dan khusus, manfaat penelitian, keaslian penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tinjauan teori tentang : pengertian pengetahuan, tingkat
pengetahuan, cara-cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan, kehamilan, trimester III, pengertian
adaptasi psikologi masa nifas, jenis-jenis adaptasi psikologi masa
nifas, gangguan-gangguan akibat kegagalan adaptasi, pencegahan
depresi.
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi jenis dan rancangan dari jenis dan rancangan
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan tehnik
pengambilan sampel, instrumen penelitian, tehnik pengumpulan
data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan
dan analis data, serta etika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan
dan keterbatasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang
sekedar menjawab pertanyaan “what”. (Notoadmodjo, 2010).
Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia
terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu
objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat
indra maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia
berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan
(Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2003), ada 6 tingkat pengetahuan yang
dicapai dalam domain kognitif :
1) Tahu (know)
Tahu dapat diartikan sebagai pengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya. Tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa
7
8
seseorang
tahu
tentang
apa
yang
dipelajari
dengan
cara,
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan
sebagainya.
2) Memahami (comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui
dan
dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah
paham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya,
aplikasi ini diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukumhukum, rumusan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks dan
sebagainya.
4) Analisis (Analysys)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam satu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja
dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti
9
sebagainya.
Analisis
merupakan
kemampuan
untuk
Mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5) Sintesis (syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkas, dapat
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang sudah ada.
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional
(non ilmiah) yakni tanpa melalui penelitian dan cara modern (cara)
ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
10
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba-salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan bahkan
mungkin
sebelum
adanya
peradaban
apabila
seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
dilakukan dengan cara coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan
masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil maka
dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat di
pecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuatan atau otoritas
Pengetahuan dengan cara ini diperoleh berdasarkan pada
pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai wibawa atau
kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin
agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi dapat
digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
11
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada
masa yang lalu.
e) Cara akal sehat (Common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan
hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang
untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif
sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara
yang rasional dan sistematis.
g) Melalui jalan pikiran
Selain dengan perkembangan kebudayaan umat manusia cara
manusia berpikir itu berkembang. Dari sini manusia mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.
Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan
pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-penyataan
yang dikemukakan. Apabila proses pembuatan kesimpulan ini
melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum
dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan
12
kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yanga umum kepada yang
khusus.
h) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.
Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan
tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang
ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu
konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu
gejala.
i) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berfikir deduktif
berlaku bahwa sesuatau yang dianggap benar secara umum pada
kelas tetentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa
yang terjadi pada setiap yang terjadi pada kelas itu.
2) Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian
(research methodology). Cara ini mula-mula dikembangkan oleh
Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif
kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan
13
bahwa
dalam
memperoleh
kesimpulan
dilakukan
dengan
mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan
terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya.
Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok:
a) Segala sesuatu yang positif, yaitu gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
Menurut Efandy (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu:
1) Pendidikan
Pendidikan
adalah
suatu
usaha
untuk
mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang
tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat
kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan
pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang
berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah
14
pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan
formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
2) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang
akan
bertambah
pengetahuannya
walaupun
tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperoleh untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
3) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,
baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam
individu yang berbeda dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan di
respon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
4) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang di peroleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan
memberikan
pengetahuan
dan
ketrampilan
15
profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan
kemampuan
mengambil
keputusan
yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan
etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
5) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperoleh semakin membaik.
e. Cara Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2010), kedalaman pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori dibawah ini :
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) >
Mean + 1 SD
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ” x ” Mean + 1
SD
3) Tingkat pengetahuan kurang bila responden yang diperoleh (x) <
Mean – SD
2. kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita
yang
memiliki
organ
reproduksi
sehat
sangat
besar
kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Apabila kehamilan ini
16
direncanakan akan memberi rasa kebahagiaan dan penuh harapan
(Mandriwati, 2006).
Proses adaptasi seorang ibu sudah dimulai sejak dia hamil, banyak ibu
dapat mengalami stres yang tidak seharusnya dan kecemasan karena
mereka tidak mengantisipasi atau tidak mengetahui pergolakan psikologis
normal, perubahan emosi dan penyesuaian yang merupakan bagian
integral proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan (Marmi, 2012).
3. Trimester III
Trimester III adalah waktu persiapan yang aktif dalam menanti
kelahiran anak. Trimester III berlangsung selama 13 minggu yaitu minggu
ke 28-40 minggu (Pieter & lubis, 2010)
4. Adaptasi Psikologi masa nifas
Adaptasi psikologi masa nifas adalah ilmu yang mempelajari
tentang perilaku manusia dan proses mental yang berhubungan dengan
penyesuaian diri seseorang setelah persalinan (masa nifas)
(Pieter dan Lubis, 2010).
a. Tahapan Adaptasi Psikologi
Menurut Pieter dan Lubis (2010), masa nifas terdiri dari tiga tahap,
yaitu sebagai berikut :
1) Fase Taking In
Merupakan fase ketergantungan ibu yang berlangsung dari hari
pertama sampai hari kedua paska melahirkan. Pada fase ini, fokus
perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri semata sehingga
17
pengalaman selama persalinan kerap kali berulang diceritakan
kepada setiap orang yang mengunjunginyinya.
2) Fase Taking Hold
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan.
Selama
fase
ini,
ibu
selalu
merasa
khawatir
akan
ketidakmampuannya dan tanggung jawab merawat anak. Perasaan
ibu sensitif sehingga mudah tersinggung. Saat ini ibu sanagat
membutuhkan dukungan dari orang lain.
3) Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung selama 10 hari setelah melahirkan. Ibu
sudah mampu menyesuaikan diri dengan ketergantungannya. Kini
keinginan merawat diri dan bayi sudah meningkat, meras lebih
nyaman, dan bertahap mulai mengambil alih tanggung jawab, dan
memahami kebutuhan bayi.
b. Perubahan Emosi Normal yang dapat Terjadi pada Masa Nifas
1) Perasaan yang kontradiktif dan bertentangan, mulai dari kepuasan,
kegembiraan, kebahagiaan hingga kelelahan, ketidakberdayaan,
ketidakbahagiaan, dan kekecewaan karena pada beberapa minggu
pertama tampak didominasi oleh hal baru dan asing yang tidak
terduga.
2) Kelegaan ”syukurlah semua sudah berakhir”, mungkin diungkapkan
oleh kebanyakan ibu segera setelah melahirkan, kadang-kadang ibu
18
menanggapi secara dingin yang baru terjadi, terutama bila ibu
mengalami persalinan lama, dengan komplikasi, dan sulit.
3) Beberapa ibu mungkin merasa dekat dengan pasangan dan bayi,
sama halnya dengan ibu yang tidak tertarik dengan bayinya,
meskipun beberapa ibu ingin menyusui, menginginkan adanya
kontak kulit kekulit dan segera menyusui.
4) Tidak tertarik atau sangat perhatian dengan bayinya.
5) Takut terhadap hal yang tidak diketahui dan tanggung jawab yang
sangat berat dan mendadak.
6) Kelelahan dan peningkatan emosi.
7) Nyeri
8) Peningkatan kerentanan, tidak mampu memutuskan, kehilangan
libido, gangguan tidur dan kecemasan.
c. Gangguan yang dapat terjadi
Sebagian wanita dapat menyesuaikan diri dengan baik, tetapi
sebagian lainnya tidak tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami
gangguan-gangguan
psikologi
dengan
berbagai
gejala
atau
sindrommyang oleh para peneliti dan klinis disebut post partum blues
(Dewi dan Sunarsih, 2011).
Menurut Wulandari dan Handayani (2011), gangguan yang dapat
terjadi jika kegagalan adaptasi pada masa nifas adalah sebadai berikut :
19
1) Post natal blues/baby blues
Post Partum Blues merupakan periode emosional yang terjadi
antara hari ketiga dan kesepuluh setelah persalinan.
a) Penyebab baby blues
(1) Perubahan level hormon yang terjadi secara cepat
(2) Ketidaknyamanan yang tidak diharapkan
(3) Kecemasan setelah pulang dari RS/tempat bersalin
(4) Perubahan pola tidur
b) Gejala-gejala baby blues
(1) Menangis
(2) Mengalami perubahan perasaan
(3) Cemas
(4) Kesepian
(5) Khawatir mengenai sang bayi
(6) Penurunan gairah sex dan kurang percaya diri terhadap
kemampuan menjadi seorang ibu.
2) Depresi Post Natal
Terjadi antara 10%-20% ibu post partum.
a) Gejala-gejala depresi post natal
(1) Ibu tidak merawat dirinya sendiri atau bayinya
(2) Merasa mendengar suara seseorang yang sesungguhnya tidak
ada
(3) Gangguan tidur
20
(4) Kehilangan keinginan seksual
(5) Kelelahan
(6) Perasaan marah bersalah, tidak berharga, perasaan kosong
dan merasa gagal menjadi ibu
(7) Percaya diri rendah
3) Depresi berat
Depresi berat dikenal sebagai sindrom depresi non psikotik
pada kehamilan namun umumnya terjadi dalam beberapa minggu
setelah kelahiran
Gejala-gejala depresi berat ;
a) Perubahan pada mood
b) Gangguan pola tidur dan makan
c)
Perubahan mental dan libido
d) Dapat pula muncul fobia, ketakutan akan menyakiti diri sendiri
atau bayinya
4) Psikosis Post Partum
Psikosis post partum yaitu kondisi gangguan jiwa yang ditandai
dengan adanya ketidakmampuan membedakan antara kenyataan dan
khayalan (Elvira,2006).
Insiden terjadinya psikosis post partum adalah 1-2 per 1000
kelahiran.
21
Gejala psikosis post partum, diantaranya sebagai berikut:
a) Gangguan tidur
b) Cepat marah
c) Gaya bicara yang keras
d) Menarik diri dari pergaulan
d. Pencegahan Depresi
Menurut Wulandari dan Handayani (2011), ada beberapa cara
pencegahan yang dapat dilakukan ibu untuk mencegah depresi paska
melahirkan, yaitu sebagai berikut :
1) Persiapan diri yang baik
Persiapan yang baik pada aat kehamilan sangat diperlukan
sehingga saat kelahiran memiliki kepercayaan diri yang baik dan
mengurangi resiko terjadinya depresi postpartum.
2) Olahraga dan nutrisi yang cukup
Olahraga dapat menjaga kondisi dan stamina sehingga dapat
membuat keadaan emosi lebih baik.
3) Support mental dari lingkungan sekitar
Support mental sangat diperlukan pada periode post partum
dukungan tidak hanya dari suami tapi keluarga, teman, dan
lingkungan sekitar.
Menurut Marmi (2012), beberapa cara peningkatan support mental
yang dapat dilakukan keluarga diantaranya :
22
a) Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya
dan lebih perhatian terhadap istrinya.
b) Suami menggantikan peran istri ketika istri kelelahan.
c) Ibu dianjurkan sering bertukar cerita dengan teman-temannya
yang baru saja melahirkan.
d) Mengganti suasana, dengan bersosialisasi dengan tetangga
e) Suami sering menemani istri dalam mengurus bayinya
4) Ungkapkan yang dirasakan
Petugas kesehatan dapat membantu ibu mengungkapkan perasaan
dan emosi ibu agar ibu dapat lebih nyaman.
5)Mencari informasi tentang depresi post partum
Informasi tentang depresi post partum akan sangat bermanfaat
sehingga ibu mengetahui faktor-faktor pemicu sehingga dapat
mengantisipasi atau mencari bantuan jika mendapati kondisi
tersebut.
6) Menghindari perubahan hidup yang drastis
Perubahan hidup yang drastis sesudah kelahiran akan berpengaruh
terhadap emosional ibu sehingga sebisa mungkin sebaiknya
dihindari misalnya pindah kerja, pindah ke rumah yang baru.
7) Melakukan pekerjaan rumah tangga
Saat kondisi ibu masih labil bisa dilampiaskan dengan melakukan
pekerjaan rumah tangga
23
B. KERANGKA TEORI
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan Ibu Hamil :
Ibu Nifas
1. Pendidikan
2. Sosial budaya dan
ekonomi
3. Lingkungan
4. Pengalaman
5. Usia
Tingkat Pengetahuan tentang
Adaptasi Psikologi Masa Nifas :
1. Tahapan-tahapan
Adaptasi Psikologi Masa
Nifas
2. Perubahan Emosi Normal
masa Nifas
3. Gangguan-gangguan yang
terjadi akibat kegagalan
adaptasi
Gambar 2.1 Kerangka Teori
(Sumber : Notoatmodjo (2003), Pieter dan Lubis (2010).
24
C. KERANGKA KONSEP
Baik
Tingkat Pengetahuan Ibu hamil
tentang adaptasi Psikologi
Cukup
Masa Nifas
Kurang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan
Ibu Hamil:
1. Pendidikan
2. Sosial budaya dan ekonomi
3. Lingkungan
4. Pengalaman
5. Usia
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan penelitian
Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian diskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membut gambaran atau diskripsi suatu
keadaan secara objektif, metode ini digunakan untuk memecahkan atau
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang
(Notoadmodjo, 2010). Penelitian yang akan dilakukan menggambarkan
pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah menjelaskan tempat atau lokasi penelitian
dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian
(Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di RB Marga Waluya
Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan pada bulan 5 Maret-25 April
2013.
25
26
C. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh pasien ibu hamil
TM III di RB Marga Waluya Surkarta yang periksa dari tanggal 5 maret-25
april yaitu sebanyak 32 responden.
2. Sampel
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi ( Notoatmodjo, 2010). Apabila jumlah populasi yang kurang dari
100 diambil semuanya, tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil 20-30 % atau
lebih (Arikunto, 2012). Sampel yang diambil merupakan ibu hamil TM III
di RB Marga Waluya Surakarta yaitu sebanyak 32 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan teknik sampling, untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono,
2008). Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil
semua anggota populasi menjadi sampel (Sugiyono 2008).
D. Alat atau Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian yang
27
digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab
(Sugiyono,2008).
Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang adaptasi psikologi masa
nifas, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah
terdapat jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban “benar”
atau “salah”. Sistem penilaian pertanyaan dengan kriteria positif (favourable)
yaitu bila menjawab “benar” nilainya 1 jika menjawab “salah” nilainya 0 dan
kriteria negatif (unfauvorable) bila menjawab “salah” nilainya 1 dan jika
menjawab “benar” nilainya 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi
tanda centang (¥ ) pada jawaban yang dianggap benar (Hidayat, 2007).
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisikisi dari instrumen dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner
No
Aspek
1
2
Ibu hamil
Pengertian adaptasi
psikologi masa nifas
Tahapan-tahapan
adaptasi
psikogi
masa nifas
Perubahan
emosi
norma
Gangguangangguan yang dapt
terjadi
3
4
5
No. Kuesioner
Favourable
Unfavourable
Jumlah
1
3,4
2
2
2
5,6,8,10
9,11
6
12,13,15,16,17
14
6
18,19,21,22
20,23
6
28
26,27,29,30
6
Pencegahan depresi
25
Jumlah Total Soal
5
27
Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji kevaliditas dan
reabilitasnya terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen yang
benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas dan reabilitas akan dilakukan di BPS
Rufina Surakarta.
Untuk mengetahui kevaliditas soal, maka peneliti melakukan :
1) Uji validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen
dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini.
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment
(Riwidikdo, 2009).
Menurut riwidikdo (2009), rumus product moment adalah :
rxy
6xy 6x6y ^6N6x 2 x 2 `^ N6y 2 6y 2 ` N
Keterangan :
r : Korelasi antara masing-masing butir pernyataan
N : Jumlah responden
x : Skor Pertanyaan
y : skor total pertanyaan
xy: Skor pernyataan dikalikan skor total
29
setelah memperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan r tabel jika
harga rxy lebih besar dari r tabel maka dikatakan butir soal valid.
Setelah diperoleh nilai rxy, kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan
harga kritik product moment, jika rhitung > rtabel maka dikatakan butir soal ini
valid jika rhitung < rtabel dikatakan butir soal tidak valid. Setelah dilakukan
Uji Validitas di BPM Rufina Esien pada bulan Februari - Maret kepada 30
ibu hamil trimester III hasil validitas didapatkan dari 30 item 27 valid dan 3
item tidak valid yaitu nomer 7(rhitung
0,228),
24(rhitung
0,214),
28 (rhitung
0,056).
Pernyataan yang tidak valid dihilangkan karena pernyataan yang valid sudah
memenuhi kriteria kisi-kisi kuesioner.
2) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat atau
instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika
memiliki nilai alpha (Į) minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009).
Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha
Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
ri
2
ª k ºª 6Si º
«¬ k 1»¼«1 Si2 »
¬
¼
Keterangan :
ri
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
™Si2
= Jumlah varian butir
30
Si2
= Varians total
kuesioner dikatakan realibel apabila nilai alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2010)
Uji validitas dan reabilitas dilakukan di BPS Rufina Surakarta. Hasil dari
olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan ibu nifas tentan perubahan
psikologis selama masa nifas adalah 0,899 jadi instrument dalam penelitian
ini adalah reliable karena alpha > 0,7 yaitu 0,899 > 0,7.
E. Metode Pengambilan Data
Menurut Riwidikdo (2009), Cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek/objek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2009)
Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumbernya
dan diperoleh jawaban dari pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan
oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara komersial maupun non
komersial (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder berupa
data jumlah ibu hamil trimester III didapat dari rekam medik dari bidan di
RB Marga Waluya Surakarta.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
31
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel
dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
ibu hamil Trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau
variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Skala ukur ordinal dapat
dikategorikan sebagai berikut :
Table 3.2 Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional
Tingkat
Pengetahuan
Ibu Hamil
Trimester
III Tentang
adaptasi
Psikologi
Masa Nifas
Segala sesuatu yang
diketahui ibu hamil
tentang Tahapan-tahapan
Adaptasi Psikologi Masa
Nifas,
Perubahan Emosi Normal
masa Nifas,
Gangguan-gangguan
yang terjadi akibat
kegagalan adaptasi,
Pencegahan Depresi
Skala
Ukur
Ordinal
Hasil
a. Baik, bila nilai
yang diperoleh
(x) > mean + 1
SD
b. Cukup, bila nilai
mean ņ 1 SD ”
x ” mean + 1 SD
c. Kurang,
bila
nilai responden
yang diperoleh
(x) < mean ņ 1
SD
H. Metode Pengolahan Dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan
Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang
dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4
yaitu:
32
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir
atau kuesioner
b. Coding
Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan.
c. Memasukkan data atau processing
Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk
“kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam progam atau “software”.
d. Pembersihan data (cleaning)
Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisa
univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
variabel. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut
dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan
kurang.
33
Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup
dan kurang maka menggunakan parameter :
1. Baik
: bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD
2. Cukup
: bila nilai Mean – 1 SD ” x ” Mean + 1 SD
3. Kurang
: bila nilai responden (x) < Mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata (mean)
diperoleh dengan rumus :
n
¦x
i:1
x
i
n
Keterangan :
X
: nilai rata-rata (mean)
n
: jumlah data
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari Simpangan baku (standart
deviation) dengan rumus :
n
n
¦x
sd
2
i
¦ x1 2
i 1
i 1
n
n 1
Keterangan :
sd
: Simpangan Baku (Standart Deviation)
xi
: Nilai data
n
: Jumlah data
34
Rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil menurut tingkat pengetahuan
menurut Riwidikdo (2010), yaitu :
Skor prosentase = Jumlah ibu hamil menurut tingkat pengetahuan × 100 %
Jumlah responden
I. Etika Penelitian
Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian
adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia
memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan
dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Setiap
penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan
etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke
subjek yang diteliti dengan menekanakan pada masalah etika penelitian. Untuk
penelitian ini menekankan pada masalah etika penelitian (Hidayat, 2007),
adalah sebagai berikut :
1. Informed Consent
Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed
Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampakanya. Jika
subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati
35
keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi
lembar persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)
Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang
harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. kerahasiaan
hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan dijamin
oleh peneliti.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta yang
beralamat dijalan Kimangun Sarkoro no 89 Komplang, Surakarta. RB ini
dipimpin oleh Ny. Nurul C indira, Amd. Keb yang memiliki tenaga kerja 3
pegawai, 6 pegawai magang. Sarana prasarana cukup memadai antara lain.
Pelayanan yang dapat diberikan yaitu ruang persalinan 1 dengan 2 bed, ruang
periksa 1, ruang nifas 6 dengan 6 bed. Jam buka pelayanan umum dimulai pada
pukul 08.00 –21.00 WIB, pelayanan persalinan 24 jam. Pelayanan yang
diberikan di RB Marga Waluya Surakarta berupa pemeriksaan ANC,
imunisasi, KB, dan bersalin.
B. Hasil Penelitian
1. Kareteristik responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Marga
Waluya Surakarta setelah dilakukan pengumpulan data dapat dibedakan
karakteristik responden yang meliputi :
a. Gambaran responden berdasarkan kelompok umur
Diskripsi umur responden menunjukan usia responden pada saat
penelitian dilakukan, distribusi frekuensi umur responden dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
36
37
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
No
1
2
3
Umur (Tahun)
” 20
21-30
• 30
Jumlah
Sumber : Data Primer
Jumlah responden
3
23
6
32
Persentase (%)
9,4
71,9
18,7
100
Pada tabel 4.1 di atas diketahui responden yang berusia ” 20 tahun
sebanyak 3 responden (9,4%), responden yang berusia antara 21-30
tahun sebanyak 23 responden (71,9) dan responden yang berusia •30
tahun sebanyak 6 responden (18,7%).
b. Tingkat pendidikan
Diskripsi pendidikan responden menunjukan tingkat pendidikan
formal yang ditempuh responden. Pendidikan responden dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan
No
1
2
3
4
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Jumlah
Sumber : Data Primer
Jumlah Responden
2
10
17
3
32
Persentase (%)
6,25
31,25
53,1
9.4
100
Pada tabel 4.2 diatas diketahui responden yang berpendidikan SD
sebanyak 2 responden (6,25%), responden yang berpendidikan SMP
sebanyak 10 responden (31,25%), responden yang berpendidikan SMA
17 responden (53,1%) dan responden yang berpendidikan perguruan
tinggi 3 responden (9,4%).
38
2. Analisa Data
Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
hamil trimester III tentang adaptasi psiklogi masa nifas pada kategori baik,
cukup, kurang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian
kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah data .
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RB MargaWaluya Surakarta
pada 32 orang ibu hamil trimester III dapat diperoleh nilai mean dan standar
deviasi sebagai berikut :
Berdasarkan hasil nilai mean dan Standar Deviasi, pengetahuan ibu hamil
trimester III tentang adaptasi psikologi masa nifas dapat dikategorikan
menjadi 3 tingkat, yaitu :
Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Pengolahan data
N
Pengetahuan ibu 32
hamil trimester
III
tentang
adaptasi
psikologi masa
nifas di RB
Marga Waluya
Surakarta
Sumber : Data Primer
Minimum Maximum
Mean
17
21,28
25
Standar
Deviation
1,87
39
a. Baik : (x) > mean + 1SD
(x) > 21,28+ 1,87
(x) >23,15
Jadi tingkat pengetahuan baik jika nilai responden> 23,07
b. Cukup : mean – 1SD < (x) < mean + 1SD
21,28 – 1,79< (x) < 21,28 + 1,79
19,41< (x) < 23,15
Jadi tingkat pengetahuan cukup jika nilai responden 19,49 < (x) < 23,07
c. Kurang : (x) < mean – 1SD
(x) < 21,28 – 1,87
(x) < 19,41
Dari hasil tabulasi Tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester III
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil TM III
tentang adaptasi psikologis pada masa nifas
No
Tingkat
Jumlah
Prosentase (%)
Pengetahuan
Responden
9,4%
3
Baik
1
2
Cukup
24
75%
3
Kurang
5
15,4%
Jumlah
32
100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan yang telah
disajikan dalam bentuk tabel 4.3 dapat diketahui bahwa hasil penelitian
yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 3 responden(9,4%), yang
40
berpengetahuan cukup 24 responden (75%) dan yang berpengetahuan
kurang 5 responden ( 15,6%).
Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil Trimester
III tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas di RB Marga Waluya Surakarta
mempunyai pengetahuan cukup yaitu 24 responden (75%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang adaptasi psikologi masa nifas yang telah disajikan dalam bentuk tabel
4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan
cukup sebanyak 24 responden (75%).
Berdasarkan karekteristik responden yaitu menurut umur dan pekerjaan
responden diketahui responden yang berusia ” 20 rata-rata mendapatkan nilai
19 dengan kategori kurang, responden yang berusia antara 20-30 rata-rata
mendapatkan nilai 20-23 dengan kategori cukup dan 1 responden mendapat
nilai 24 dengan kategori baik dan responden yang berusia •30 mendapat nilai
21-23 dengan 2 responden mendapat nilai 25 dengan kategori baik. Menurut
Erfandi (2009), semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya karena pengalamannya bertambah banyak, sehinnga
pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa responden yang
berpendidikan
PT
mempunyai
pengetahuan
baik,
responden
yang
berpendidikan SMA dan SMP mempunyai pengetahuan cukup dan responden
yang berpendidikan SD mempunyai pengetahuan kurang. Menurut Erfandi
41
(2009), Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah orang tersebut menerima informasi. Pengetahuan sangat erat
kaitannya dengan pendidikan di mana diharapkan seseorang dengan pendidikan
tinngi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan “what”. Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil
tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan dari manusia untuk
memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang
baik lewat indra maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh
manusia berbentuk ideal atau bersangkutan dengan masalah kejiwaan
(Notoatmodjo, 2010).
Adaptasi psikologi masa nifas adalah ilmu yang mempelajari tentang
perilaku manusia dan proses mental yang berhubungan dengan penyesuaian
diri seseorang setelah persalinan (masa nifas) (Pieter dan Lubis, 2010).
Menurut Pieter dan Lubis (2010), adaptasi masa nifas terdiri dari tiga tahap,
yaitu sebagai berikut :
1. Fase Taking In
Merupakan fase ketergantungan ibu yang berlangsung dari hari pertama
sampai hari kedua paska melahirkan. Pada fase ini, fokus perhatian ibu
terutama pada dirinya sendiri
42
2. Fase Taking Hold
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Selama fase
ini, ibu selalu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan tanggung
jawab merawat anak.
3. Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung selama 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah
mampu menyesuaikan diri dengan ketergantungannya.
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai
pengetahuan cukup, pengetahuan yang diiliki responden memungkinkan
responden lebih mampu dan siap untuk menghadapi masa nifas. Pengetahuan
responden dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, pendidikan dan
pengalaman.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :
1. Kelemahan / keterbatasan
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner
43
Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya
bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat menguraikan
jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa
mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diambil dengan judul “ Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas
tahun 2013”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa
nifas dalam kategori baik sebanyak 3 responden (9,4%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa
nifas dalam kategori cukup sebanyak 24 responden (75%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang adaptasi psikologi masa
nifas dalam kategori kurang sebanyak 5 responden (15,4%).
B. Saran
Berbagai keterbatasan dan kekurangan selama jalannya penelitian, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi responden
Diharapkan ibu hamil Trimester III mengetahui pengetahuan tentang
adaptasi psikologi masa nifas untuk persiapan setelah persalinan sehingga
ibu hamil siap secara mental menghadapi masa nifas.
45
2. Bagi Peneliti Berikutnya
Diharapkan peneliti atau penelitian selanjutnya menambah variabel
penelitian tidak hanya satu variabel yang berhubungan dengan adaptasi
Psikologi masa Nifas
3. Bagi Institusi
a. STIkes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan institusi menambah referensi dan sumber bacaan mengenai
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Adaptasi Psikologi
Masa Nifas di RB Marga Waluya Surakarta
b. RB Marga Waluya Surakarta
Diharapkan RB Marga Waluya Surakarta bekerjasama dengan semua
pihak untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan cara memberikan
konseling khususnya tentang Adaptasi Psikologi Masa Nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,V,N,L dan Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta :
Salemba Medika
Efendi.
2009. Pengetahuan Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi.
http://forbetterheath.wordpress.com. Diakses 11 November 2012.
Elvira,S,D. 2006. Deprei Pasca Persalinan. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Mandriawati,G, A. 2006. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Pieter, H,Z dan Lubis, N,L. 2010. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta :
Kencana
Puji, S, E. 2007. Adaptasi Psikologis pada Ibu setelah Persalinan (Post Partum)
di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Kodya Semarang. Karya Tulis Ilmiah.
(http ://garudadikti.com). diakses tanggal 12 oktober 2012
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.
. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :Mitra
Cendikia Press
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Rineka Cipta
Sulistyawati, A.2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : Andi
Yogyakarta
Sugiyono. 2008. Statistika Penelitian. Bandung : Alfabeta
Wulandari,S,R dan Handayani,S. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.
Yogyakarta : Gosyen Publishing
Download