JURNAL ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM DUNIA PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI PQR JAKARTA Juhari Mas’udi Program Studi Teknik Manajemen Industri, STMI Jakarta [email protected] SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI JAKARTA PUSDIKLAT INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI JAKARTA JURNAL ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM DUNIA PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI PQR JAKARTA Juhari Mas’udi Program Studi Teknik Manajemen Industri, STMI Jakarta [email protected] ABSTRAK Keberhasilan secara signifikan bagi Perguruan Tinggi PQR dalam meneyelenggarakan Program Magister Manajemen bisa dirasakan karena telah menerapkan strategi bersaing yang dicetuskan oleh ahli marketing Michael Porter. Penulis menganggap bahwa keberhasilan Perguruan Tinggi PQR tersebut sangat dipengaruhi oleh kebijaksanaan pengelolanya dalam memilih strategi yang sangat efektif yaitu strategi bersaing generic. Dalam strategi bersaing generic ada tiga hal yang sangat populer untuk dipilih guna menentukan strategi agar perusahaan tetap lestari yaitu strategi Diferensiasi, Strategi Keunggulan Biaya, dan Strategi focus. Perguruan Tinggi PQR mampu menerapkan strategi bersaing melalui strategi keunggulan biaya dan strategi focus, yaitu mampu menekan biaya operasioanal sehingga mampu mempengaruhi besarnya biaya pendidikan yang relative rendah jika disandingkan dengan Perguruan Tinggi lain yang menyelenggarakan program sejenis.. Disamping itu strstegi yang sangat efektif adalah strategi focus yakni memfokuskan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam hal ini para Pegawai Negeri yang ternyata mendominasi mahasiswa Perguruan Tinggi PQR (85,60%). Dengan strategi tersebut , maka Perguruan Tinggi PQR mampu menguasai pangsa pasar secara signifikan. Kata Kunci: Strategi Bersaing Keanggulan Biaya dan Fokus. I. PENDAHULUAN Perguruan Tinggi PQR adalah suatu Perguruan Tinggi swasta yang menyelenggarakan program magister manajemen untuk konnsentrasi Manajemen Pemasaran, SDM, dan Keuangan yang kini telah dikenal masyarakat luas, termasuk di dalamnya Instansi Pemerintah dan swasta yang dianggap berhasil meraup mahasiswa yang cukup signifikan. Sejak berdirinya hingga enam tahun kemudian mampu meningkatkan jumlah mahasiswa sebesar 500%. Disinilah letak ketertarikan penulis untuk mengadakan penelitian factor apa saja sehingga mampu mencapai keberhasilan yang sangat signifikan. Penulis mencoba menganalisa melalui pendekatan teori marketing khususnya analisa strategi bersaing keuanggulan biaya dan strategi focus. Tujuannya adalah untuk mengetahui sampai seberapa jauh strategi penentu keberhasilan yang dilakukan atau dipilih oleh Perguruan Tinggi PQR dalam menyelenggarakan program magister manajemen sehingga mampu menarik mahasiswa yang sangat fantastis bila dibanding dengan jumlah mahasiswa angkatan-angkatan sebelumnya. Strategi yang dilakukan sebelumnya adalah dengan promosi yang gencar melalui surat kabar, melalui temen , dari mulut kemulut dan leaflit yang dibawa oleh mahasiswa ternyata merupakan salah satu strategi yang ampuh. Namun apakah strategi ini akan dilanjutkan terus setiap tahunnya? Hal inilah yang menjadi pemikiran penulis untuk memberikan analisis dan strategi baru agar Perguruan Tinggi PQR tetap berkembang di seluruh Nusantara. II. LANDASAN TEORI Menurut Urban, 1993 yang dikuti Bambang TC, 1995, dikatakan, implementasi strategi dalam manajemen pemasaran antara lain meliputi implementasi perencanaan, implementasi taktik bauran produk, implementasi kebijakan fungsional. Implemetasi strategi pemasaran meliputi aspekaspek yang perlu diperhitungkan sebagai bagian dari suatu strategi yang telah di tetapkan. Misalnya implementasi strategi terhadap harga jual produk, apakah akan di revisi atau tidak. Kemampuan strategi yang dipilih akan terlihat dari taktik yang dikembangkan dalam bisnis untuk mencapai kinerja perusahaan yang maksimal (Bambang TC, 1995). Sementara Porter (1994) dalam bukunya Keunggulan bersaing menyatakan, bahwa dalam indutri apapun entah itu dalam negeri atau internasional atau mneghasilkan produk atau jasa, aturan persaingan di cakupn di dalam lima kekuatan yaitu: 1. Masuknya pesaing baru, 2. Ancaman dari produk penggani, 3. Kekuatan tawar menawar pembeli, 4. Kekuatan tawar menawar pemasuk, 5. Di antara pesaing-pesaing yang ada. Keunggulan bersaing dapat diperoleh melalui keunggulan biaya, diferensiasi dan focus. Oleh karena itu untuk mencapai kinerja diatas ratarata, maka ada tiga strategi yang efektif yaitu strategi generic yang meliputi keunggulan biaya, diferensiasi dan focus. Strategi keunggulan biaya adalah suatu strategi yang berupaya meminimalkan biaya-biaya yang dikeluarkan pada aktivitas operasional agar dapat menekan biaya perkuliahan bagi mahasiswa. Upaya yang biasa dilakukan mungkin mengkombinasikan dan mengkaitkan dengan berbagai kegiatan yang konskuensinya menelan biaya dengan aktivitas rantai nilai seperti masukan (input), proses, keluaran (output), pemasaran, pelayanan, fasilitas,teknologi, SDM, pembelan). Strategi Fokus adalah memusatkan (focus) pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Strategi focus bisa dibangun untuk melayani target secara baik dan semua kebijaksanaan fungsional di kembangkan atas dasar pemikiran ini. Organisasi/perusahaan yang memilih strategi focus secara potensial dapat menghasilkan keuntungan diatas rata-rata. III. DATA PENELITIAN Data penelitian diambil dari hasil kuesioner terhadap mahasiswa Perguruan Tinggi PQR sebanyak 125 orang dengan hasil sebagai berikut: Tabel 1. Usia mahasiswa No 1 2 3 4 umur 28 29 - 38 39 - 49 > 50 % 31,20 58,40 10,40 Tabel 2. Status pekerjaan Mahasiswa No 1 2 Status pekerjaan Aparatur Sipil Negara swasta % 85,60 14,40 Tabel 3. Jabatan Mahasiswa No 1 2 3 4 Jabatan Aparatur Sipil Negara Eselon 3 Eselon 4 staf manajer % Swasta - 13,60 76.80 9,60 - Tabel 4. Pendapatan perbulan No 1 2 3 Pendapatan/bln (dlm Rp 000 ) < 3000 3000-6000 > 6000 Tabel 10. Biaya pendidikan persemester % 36,00 40,80 23,20 No 1 2 3 4 Biaya pendidikan (Rp 000) < 5.000 6.000 7.000 > 8.000 % 21,16 33,60 29,60 15,64 Tabel 5. Informasi masuk program MM Tabel 11. Sistim pembayaran yang diinginkan No 1 2 3 Informasi Dari teman Baca koran poster % 71,20 19,60 9,20 No 1 2 3 Sistim pembayaran Tunai lewat bank Angsur lewat bank Transfer % 40,80 42,40 16,80 Tabel 6. Motivasi mengikuti program MM No 1 2 3 4 Motivasi Mengisi waktu Menambah pengetahuan Mengembangkan karier Harga diri % 52,00 48,00 - Tabel 7. Proses penerimaan program MM No 1 2 3 4 Proses penerimaan Bertele-tele Praktis Mudah Sulit % 75,00 25,00 - Tabel 8. Hambatan memasuki program MM No 1 2 3 4 Kendala Faktor biaya Faktor Keluarga Faktor pekerjaan Kesadaran % 63,20 22,40 14,40 Tabel 9. Sistim penerimaan program MM No 1 2 3 Sistim penerimaan testing Seleksi adm dan IP Seleksi adm saja % 36,00 40,00 24, 00 Tabel 12. Fasilitas yang perlu ditingkatkan No 1 2 3 4 Fasilitas Sekretariat Perputakaan Ruang kuliah Foto copy % 9,60 32,80 40,80 16,80 Tabel 13. Perasaan menjadi mahasiswa PT. PQR No 1 2 3 4 Fasilitas % Biasa saja Kurang bangga Bangga Sangat bangga 24,00 4,80 48,00 2,32 Tabel 14. Alasan perasaan bangga No 1 2 3 Alasan % Mahasiswa banyak Dosen berbobot Mahasiswa dari berbagai bidang 32,00 29,60 38,40 IV. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah wawancara dan pengisian kuesioner kepada 125 mahasiswa. Adapun kuesioner berisikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: usia mahasiswa, status pekerjaan mahasiswa, jabatan, pendapatan perbulan, informasi memasuki Perguruan Tinggi, motivasi kuliah lagi, cara penerimaan, kendala memasuki program, sistim penerimaan, biaya pendidikan, sistim pembayaran, fasilitas perguruan Tinggi, dan perasaan yang melatarbelakanginya atau alasan. Dari hasil kuesioner dianalisis secara kualitatif untuk kemudian dijadikan sebagai analisis strategi bersaing yang tepat sehingga dapat diketahui pilihan strategi yang tepat yaitu apakah menggunakan strategi bersaing keunggulan biaya, strategi bersaing diferensiasi, atau strategi bersaing focus. V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil angket yang diedarkan kepada responden, diperoleh data yang diperlihatkan pada tabel-tabel terdahulu, maka dapat jelaskan sebabagi berikut: 1. Bahwa usia mahasiswa didominasi oleh kelompok mahasiswa yang berusia 39- 49 sebanyak 58,40 %, 2. Perguruan Tinggi PQR mayoritas atau mencapai 85,60% berasal dari PNS atau sekarang berubah nama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). 3. Sebanyak 76,80% mahasiwanya telah menduduki jabatan eselon IV 4. Pendapatan perbulan rata-rata RP. 6.000.000,- mencapai 40,80% 5. Masuk kuliah berkat dari ajakan/informasi teman-temannya mencapai 71,20%. 6. Mereka (mahasiswa) mau kuliah lagi karena Memiliki motivasi tinggi untuk menambah pengetahuan mencapai 52,00%, dan untuk mengembangkan karier mencapai 48%. 7. Dorongan ingin kuliah lagi karena menganggap proses penerimaannya mudah mencapai 75%, dengan biaya terjangkau yaitu Rp 6.000.000-,-/semester mencapai 33,60%, dan bisa diangsur mencapai 42,40%. 8. Ditambah seleksi penerimaanya sesuai dengan keinginannya yaitu cukup seleksi administrative dan Indeks Prestasi mencapai 40% 9. Harapan tersedianya Fasilitas ruang kuliah yang memadai mencapai 40,80% telah teratasi. Dengan diterapkannya kebijakan yang sangat peduli kepada keinginan dan kemampuan mahasiswa, Perguruan Tinggi PQR dan Menerapkan strategi bersaing keunggulan biaya, strategi bersaing diferensiasi dan strategi bersaing fokus atau yang dikenal secara populer adalah strategi bersaing generic, merupakan strategi yang telah dipilih dan diputuskan berdasarkan kreatifitas dan kecerdasan dalam melihat, mengamati situasi dan kondisi pasar sasaran yang berkembang selama ini yakni para pegawai negeri. Alasannya adalah bahwa karier para pegawai negeri sudah jelas asal didukung dengan pendidikan yang memadai. Kenyataanya hampir semua pegawai negeri berpendidikan S1, dengan pangkat dan golongan , Penata, III/a bagi yang awal masuk pegawai negeri, berpeluang menduduki jabatan eselon IV difinitif adalah golongan III/c. Bila didukung dengan pendidikan S2, maka akan memperlancar proses keberhasilan dalam artian peningkatan karier yang lebih tinggi dan akan jauh mendahului pegawai yang tidak berpendidikan S2. Hal ini akan terjadi dengan asumsi yang bersangkutan tetap menunjukkan kinerja yang baik, memiliki integritas yang tinggi, komitmen, konsisten, kejujuran, disiplin, semangat dan loyalitas yang tinggi (Ginanjar, AA, 2005). Oleh karenanya Perguruan Tinggi PQR menetapkan strategi bersaing Fokus. Sementara penerapan strategi bersaing keunggulan biaya adalah ketika memberi kesempatan kepada para mahasiswa dengan biaya yang relative terjangkau dan ada peluang penyelesaian administrasi keuangan untuk pembayaran kuliah bisa diangsur. Ini yang membuat daya tarik tersendiri bagi mahasiswa atau calon mahasiswa yang akan dan kuliah di Perguruan Tinggi PQR. Dengan strategi inilah maka jumlah mahasiswa dari tahun ketahun relative meningkat dalam kurun waktu 4-5 tahun. Inilah efektifitas teori marketing yang digagas Michael Porter dengan Strategi bersaing Generic nya (strategi diferensiasi, strategi keunggulan biaya dan strategi focus). Untuk kesempatan ini penulis tidak membahas mengenai strategi diferensiasi. Dalam strategi focus, maka Perguruan Tinggi PQR cenderung memfokuskan kepada kelompok peminat dari Pegawai Negeri yang pendapatannya relative menengah kebawah, namun memiliki motivasi yang tinggi untuk memasuki program Magister Manajemen. Ternyata Perguruan Tinggi PQR sangat tepat memfokuskan kepada para Pegawai Negeri, sebab pada umumnya pegawai negeri mengikuti kuliah program magister manajemen motivasinya adalah untuk menambah pengetahuan mencapai 52%, dan untuk mengembangkan karier mencapai 48%. Menambah pengetahuan bagi pegawai negeri adalah sudah jelas yakni akan berdampak kepada pengembangan karier . Menambah pengetahuan merupakan bagian dari panca prasetya Korp Pegawai Negeri (KORPRI) dalam rangka meningkatkan kemampuan guna kelancaran pelaksanaan tugas sehari- hari. Dengan melihat, mengamati situasi dan kondisi dan memperhatikan akan kebutuhan aktualisasi diri bagi pegawai Negeri, maka strategi focus sangat tepat diterapkan oleh Perguruan tinggi PQR untuk menjaring calon mahasiswa agar bersedia memasuki program magister manajemen di Perguruan Tinggi PQR. VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Strategi bersaing generic yang diterapkan oleh Perguruan Tinggi PQR Jakarta sangat efektif yakni telah mampu menjaring para pegawai negeri yang secara mayoritas mendominasi mahasiswa hingga mencapai 85,60%. 2. Strategi keunggulan biaya dan strategi focus mampu meningkatkan motivasi untuk memasuki program magister manajemen dalam rangka menambah pengetahuan (52,00%) dan mengembangan karier (48,00%). B. SARAN-SARAN 1. Sudah saatnya Perguruan Tinggi PQR Jakarta mengembangkan program studi baru (bukan hanya mempertahankan konsentrasi manajemen pemasaran, SDM, dan keuangan saja) yakni untuk konsentrasi Administrasi Negara dan Kebijakan Publik, mengingat kedua konsentrasi ini merupakan ilmu yang sangat penting bagi Aparatur Negara dalam hal ini pegawai negeri sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. 2. Perguruan Tinggi PQR sebaiknya membangun kerja sama secara kelembagaan dengan instansi pemerintah untuk mengembangkan program studi dengan konsentrasi tertentu yang dapat memberikan manfaat kedua belah pihak dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan di bidang administrasi Negara dan kebijakan public. VII. DAFTAR PUSTAKA 1. Tri Cahyono, Bambang, 1995, Pemasaran Strategik Pendekatan Keunggulan Bersaing, Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia, Jakarta. 2. Clancy, Kevin J & Shulman, Roberts, 1993, The Marketing Revolution, Harper Business, New York. 3. Ginanjar A, Ary, 2005, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, ESQ, Arga, Jakarta. 4. Porter, Michael, E, 1994, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, Terjemahan, Binarupa, Alisara, Jakarta.