hubungan iklim organisasi dengan kinerja pegawai

advertisement
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI
PADA SENTRA PENDIDIKAN BANK RAKYAT INDONESIA
BANDUNG
Penulis:
Rina Hanifah
Dedy Achmad Kurniady (Penulis Penanggung Jawab)
Jurusan Administrasi Pendidikan - Fakultas Ilmu Pendidikan - Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang aktual dan jelas
mengenai hubungan iklim organisasi dengan kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan
Bank Rakyat Indonesia Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan
angket yang disebarkan kepada 24 pegawai sebagai sampel penelitian yang merupakan
semua populasi. Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted
Mean Scored (WMS), menunjukkan bahwa iklim organisasi di Sentra Pendidikan BRI
Bandung termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 4,15 dan
kinerja pegawai di Sendik BRI Bandung termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor
rata-rata sebesar 4,39.
Penelitian ini menggunakan statistik non parametrik, karena jumlah sampel kurang dari
30. Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi Spearman Rank, diperoleh
koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah sebesar 0,802 yaitu
menunjukkan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang sangat
kuat. Adapun saran dari penelitian ini yaitu bagi pegawai dari sisi kinerja pegawai
diharapkan dapat selalu meningkatkan kualitas dalam menjalankan tugas, pokok dan
fungsinya dan dari sisi iklim organisasinya yaitu agar lebih meningkatkan komunikasi
informal agar rasa aman AAAdan nyaman dalam lingkungan kerja tercipta.
Kata Kunci: iklim organisasi, kinerja pegawai
Abstrack
In general this study aims to determine the actual and clear picture of the relationship
between the organizational climate and employee performance in Education Centre of
Bank Rakyat Indonesia Bandung. The method used in this research is descriptive method
with quantitative approach. Data collection techniques uses questionnaire distributed to
the sample of 24 employees who are all the population. General trend calculation results
using Weighted Mean Scored (WMS) indicates that the organizational climate in
Education Centre of Bank Rakyat Indonesia Bandung is in the excellent category with an
average score of 4.15, and performance of employees in Education Centre of Bank Rakyat
Indonesia Bandung is in the excellent category with a score of average of 4.39 .
This study uses non-parametric statistics, because the size of the sample is less than 30.
The correlation analysis uses the Spearman Rank technique with correlation coefficient
between variables X and Y is 0.802. It shows that the correlation between the two
variables is at the very strong level of relationship. The suggestion from this study is the
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung
Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
1
employee is expected to always improve their quality in performing their roles,
responsibilities and functions of the organizational climate in order to increase the
informal communication so that the convenience and safety in the work environment can
be created.
Key words: organizational climate, performance of employee
Organisasi adalah sarana atau alat dalam
pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah
sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orangorang yang bekerja sama dalam usahanya
mencapai tujuan. Tujuan tersebut pasti
berbeda-beda satu dan lainnya, misalnya dapat
berupa laba, pelayanan sosial, peningkatan
pendidikan, pembinaan karir dan sebagainya.
Organisasi terdiri dari komponen-komponen
sumber daya yang diikat melalui sistem kerja
yang terarah dan terprogram. Setiap
komponen saling berperan dalam sistem kerja
yang sesuai dengan peran dan fungsi yang
dimilikinya kemudian saling mempengaruhi
dan menunjang antara satu dengan yang
lainnya.
Robbin (1994: 4) mengemukakan bahwa:
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah
batasan
yang
relatif
dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang
relatif terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi merupakan wadah interaksi
personal baik dengan sesama anggota maupun
dengan lingkungan sosialnya yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya dalam
rangka mencapai tujuan bersama.
Salah satu sumber daya dari suatu organisasi
adalah sumber daya manusia. Sumber daya
manusia merupakan salah satu sumber daya
organisasi yang memiliki peran sebagai
penggerak sumber daya lainnya dan
mekanisme kerja yang ada. Hal tersebut
menunjukkan sumber daya mempunyai
kedudukan penting dalam organisasi sehingga
keberadaannya harus mendapatkan perhatian
agar mampu didayagunakan secara optimal
dalam proses organisasi.
Penggunaan sumber daya manusia akan
optimal dan berkaitan erat dengan kepuasan
kerja yang dirasakan oleh pegawai secara
pribadi jika kondisi lingkungan organisasi
tempat ia bekerja terasa nyaman. Suasana
kondusif akan tumbuh dengan adanya
hubungan kerjasama yang baik diantara para
personilnya dan keadaan ini juga disebut
dengan iklim organisasi. Keadaan iklim
organisasi yang kondusif ini akan dapat
menimbulkan
rasa
nyaman
dan
menyenangkan bagi pegawai sehingga akan
lebih bersemangat dalam menjalankan
tugasnya. Dengan kata lain, pegawai dalam
suatu lembaga akan melaksanakan tugas
dengan semaksimal mungkin yang pada
akhirnya akan mendukung kearah peningkatan
kinerja pegawai.
Iklim Organisasi
Iklim merupakan suatu keadaan yang
menunjukan suatu kehidupan yang saling
berinteraksi, sehingga menimbulkan rasa
senang atau tidak senang terhadap bidang
pekerjaannya. Arti interaksi yang dimaksud
adalah adanya hubungan antara atasan dan
bawahan serta bawahan dengan bawahan
lainnya. Hal ini terjadi dalam proses interaksi
adalah adanya suatu komunikasi yang
dijadikan sebagai media untuk menyampaikan
pesan sehingga ada hubungan atau respon dari
yang menerima informasi.
Iklim organisasi adalah kepribadian suatu
organisasi berdasarkan cara pandang anggota
organisasi tersebut. Beberapa hal penting dari
pengertian iklim organisasi adalah berkaitan
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung
Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
2
dengan persepsi mengenai iklim organisasi
berdasarkan atas apa yang dijalankan atau
dipercayai oleh anggota organisasi juga
hubungan antara karakteristik organisasi
lainnya dengan tindakan atasan dan iklim
yang dihasilkan.
Iklim merupakan produk akhir dari perilaku
sekelompok orang yang berada dalam
organisasi yang meliputi pimpinan puncak
(top manager), middle manager, para
supervisor atau low manager serta staf atau
karyawan organisasi. Iklim organisasi itu pada
akhirnya akan meningkatkan pada kinerja
pegawai yang akan memberikan kontribusi
yang positif bagi kemajuan lembaganya.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Iklim
Organisasi
Keith Davis dan John W. Newstrom (1994:
24) dalam penelitiannya menyebutkan
beberapa faktor yang dapat mengukur iklim
organisasi:
Kualitas kepemimpinan, kadar kepercayaan,
komunikasi keatas dan ke bawah, perasaan
melakukan pekerjaan yang bermanfaat,
tanggung jawab, imbalan yang adil, tekanan
pekerjaan
yang
nalar,
kesempatan,
pengendalian, struktur, dan birokrasi yang
nalar dan keterlibatan pegawai.
Selanjutnya Steers (2005: 32) mengemukakan
bahwa ada empat faktor yang menentukan
iklim suatu organisasi. Keempat faktor
tersebut ialah: struktur organisasi, teknologi,
lingkungan luar dan kebijakan suatu proses
manajemen.
Kinerja Pegawai
Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang
dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan
tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya
yang
dipengaruhi
oleh
kecakapan,
kesungguhan dalam bekerja. Kinerja pegawai
juga
merupakan
ukuran
kemampuan
melaksanakan tugas dan tanggung jawab
seorang pegawai dengan memperhatikan
tingkat kualitas dan kuantitas dari hasil yang
dilakukan dalam pekerjaan oleh para pegawai.
Hal ini sejalan dengan ungkapan Grounlund
(Rahman, 1997: 26) mengenai pengertian dari
kinerja yaitu: ‘Kinerja adalah penampilan
perilaku kerja yang ditandai oleh keluwesan
gerak ritme atau urutan kerja yang sesuai
dengan prosedur sehingga diperoleh hasil
yang memenuhi syarat kualitas, kecepatan dan
jumlah’.
Dalam hal ini dipertegas juga dengan
ungkapan pengertian kinerja
menurut
Mangkunegara (2000: 67) bahwa : “Prestasi
kerja (kinerja) adalah hasil secara kualitas dan
kuantitas dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Adapun baik tidaknya kinerja seorang
pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya
tergantung pada beberapa faktor yang
mempengaruhinya dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya. Hal demikian ini
diungkapkan oleh Anwar (1994: 82) yang
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai di dalam
organisasi yaitu sebagai berikut:
1. Sumber individu itu sendiri, meliputi:
kelemahan-kelemahan
intelektual,
fisiologis,
psikologis,
faktor-faktor
personalitas, keuangan dan orientasi nilai.
2. Sumber dari organisasi, meliputi: sistem
organisasi, peran organisasi, kelompokkelompok dalam organisasi, perilaku yang
berhubungan dengan pengawasan dan
iklim organisasi.
3. Sumber dari luar lingkungan eksternal,
meliputi : keluarga, kondisi ekonomi,
kondisi hukum, nilai-nilai sosial, peranan
kerja,
perubahan
teknologi
dan
perkumpulan-perkumpulan.
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung
Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
3
METODE
Dalam penelitian ini, penulis melakukan
terlebih dahulu terhadap instrumen yang telah
penelitian dengan menggunakan metode
disusun yaitu dengan melakukan uji validitas
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang
dan uji reliabilitas. Adapun pengujian validitas
ditunjang oleh studi kepustakaan. Lokasi
instrumen dalam penelitian ini dengan
dalam penelitian ini adalah Sentra Pendidikan
menggunakan rumus korelasi Pearson
BRI Bandung dengan populasi seluruh
Product Moment. Sedangkan untuk menguji
pegawai yang ada di Sentra Pedidikan BRI
reliabilitas instrumen dalam penelitian ini,
Bandung yang berjumlah 24 orang. Sampel
peneliti menggunakan metode Split Half
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Ganjil Genap. Teknik pengumpulan data yang
keseluruhan jumlah populasi yang ada yang
digunakan dan diperlukan dalam penelitian ini
menjadi objek/subyek penelitian. Sesuai
adalah dengan menggunakan kuesioner
dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono
(angket).
(2011:126) bahwa: “Jumlah sampel yang
Adapun langkah-langkah analisis data dalam
diharapkan 100% mewakili populasi adalah
penelitian ini dimulai dengan seleksi data,
sama dengan jumlah anggota populasi itu
menghitung kecenderungan umum skor
sendiri”. Dengan kata lain, penelitian ini
responden dari masing-masing variabel
merupakan penelitian populasi. Berdasarkan
dengan rumus Weighted Means Scored
variabel yang diteliti, penelitian ini
(WMS), mengubah skor mentah menjadi skor
menggunakan skala Likert dengan kriteria
baku untuk setiap variabel, pengolahan data
skor: 5 (Selalu), 4 (Sering), 3 (Kadangmenggunakan analisis data non parametrik,
kadang), 2 (Hampir Tidak Pernah) dan 1
karena jumlah sampel <30, menguji hipotesis
(Tidak Pernah).
penelitian dengan tahapan: analisis korelasi
Sebelum instrumen disebar kepada responden,
Spearman Rank.
peneliti memandang perlu melakukan uji coba
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian didapatkan dari pengolahan
tanggung jawab, penghargaan, kehangatan,
instrumen angket yang telah diisi oleh
dan dukungan. Sedangkan untuk variabel Y
responden. Pengolahan hasil penelitian
(Kinerja Pegawai) berdasarkan perhitungan
dilakukan menggunakan program Microsoft
WMS, dapat diketahui bahwa skor rata-rata
Excel 2010 untuk mengetahui bagaimana
yang diperoleh adalah sebesar 4,39, maka
pengaruh yang berarti antara variabel X (Iklim
dapat ditafsirkan bahwa kinerja pegawai
Organisasi) dengan variabel Y (Kinerja
dalam kategori sangat baik. Ini terlihat dari
Pegawai). Selanjutnya, penyebaran angket
indikator kuantitas kerja, kualitas kerja,
disebar sebanyak 24 buah dengan jumlah item
kooperatif, dependability, inisiatif.
20 pernyataan untuk variabel X (Iklim
Selanjutnya dilakukan uji pengolahan data
Organisasi) dan 18 pernyataan untuk variabel
dengan menggunakan statistik non parametrik,
Y (Iklim Organisasi).
karena jumlah sampel <30 dan ini berarti
Berdasarkan perhitungan WMS, dapat
bebas distribusi data dan dapat langsung ke
diketahui bahwa skor rata-rata yang diperoleh
tahap pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis
untuk variabel X (Iklim Organisasi) adalah
penelitian dilakukan untuk melihat apakah
sebesar 4,15, maka dapat ditafsirkan bahwa
hipotesis yang telah dirumuskan dalam
iklim organisasi yang ada di Sentra
penelitian ini dapat diterima atau ditolak.
Pendidikan BRI Bandung dalam kategori
Hipotesis yang dirumuskan adalah: “Terdapat
sangat baik. Ini terlihat dari indikator struktur,
hubungan yang positif dan signifikan antara
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung
Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
4
iklim organisasi dengan kinerja pegawai pada
Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia
Bandung.” Pengujian hipotesis dilakukan
dengan analisis koefisien korelasi Spearman
Rank, dimana berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien korelasi Spearman Rank
(rs) antara variabel X dan variabel Y adalah
0,802 yang menunjukkan bahwa koefisien
korelasi Spearman Rank antara variabel X dan
variabel Y yaitu iklim organisasi dengan
kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan Bank
Rakyat Indonesia Bandung termasuk pada
kategori sangat kuat yaitu berada diantara 0,88
– 1,00. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
sebesar 0,802 sedangkan
dengan taraf signifikansi 95% sehingga
diperoleh
= 0,409, dengan demikian
≥
, atau 0,802 ≥ 0,409.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara
variabel X dan variabel Y.
Pembahasan dalam penelitian ini akan
membahas
mengenai
hasil
penelitian
berdasarkan pada temuan-temuan yang
diperoleh di lapangan untuk menjawab
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
gambaran mengenai iklim organisasi yang
berlangsung pada Sentra Pendidikan BRI
Bandung dan gambaran kinerja yang
dihasilkan oleh para pegawai pada Sentra
Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung.
Pada dasarnya iklim organisasi yang baik
mampu menciptakan perasaan nyaman
karyawan dalam proses bekerja. Karyawan
yang bekerja dengan rasa nyaman akan
mendorong dan merangsang karyawan untuk
bekerja lebih giat lagi, oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa iklim organisasi berfungsi
sebagai faktor pengukuh perilaku kerja.
Berdasarkan perhitungan WMS, dapat
diketahui bahwa skor rata-rata yang diperoleh
untuk variabel X (Iklim Organisasi)
menunjukan nilai rata-rata 4,15 atau berada
dalam kategori sangat baik. Ini berarti bahwa
Iklim organisasi pada Sentra Pendidikan BRI
Bandung berkriteria sangat baik yang terlihat
dari indikator struktur, tanggung jawab,
penghargaan, kehangatan, dan dukungan.
Sedangkan kinerja pegawai merupakan hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing,
dalam
rangka
upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika.
Berdasarkan perhitungan WMS mengenai
kecenderungan umum jawaban responden
untuk variabel Y (Kinerja Pegawai)
menunjukkan nilai rata-rata 4,39 atau berada
dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh, dengan demikian
dapat dartikan bahwa kinerja pegawai di
Sentra Pendidikan BRI berada dalam kategori
sangat baik, ini terlihat dari indikator quantity
of work, quality of work, cooperative,
dependability, dan initiative.
Berdasarkan hasil perhitungan keseluruhan,
dapat diartikan bahwa iklim organisasi
memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan kinerja pegawai pada Sentra
Pendidikan BRI Bandung.
KESIMPULAN
Secara umum peneliti menyimpulkan bahwa
yang positif dan signifikan antara iklim
iklim organisasi pada Sentra Pendidikan BRI
organisasi dengan kinerja pegawai pada
sudah berjalan dengan baik. Hal ini
Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia
ditunjukkan dengan kenyamanan yang
Bandung”, telah terbukti dan dapat diterima.
dirasakan oleh pegawai pada saat bekerja
Sedangkan
secara
khusus
peneliti
sehingga menghasilkan kinerja yang optimal,
menyimpulkan sebagai berikut:
hipotesis penelitian yaitu: “Terdapat hubungan
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung
Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
5
1. Iklim organisasi pada Sentra Pendidikan
Bank Rakyat Indonesia Bandung dapat
dikatakan telah tercipta dengan sangat
baik. Kondisi ini terlihat dari aspek iklim
organisasi yang meliputi: struktur,
tanggung jawab, penghargaan, kehangatan
dan dukungan.
2. Kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan
Bank rakyat Indonesia tergolong dalam
kriteria sangat baik. Kondisi ini terlihat
dari aspek kinerja pegawai yang meliputi:
quantity of work, quality of work,
cooperative, dependability, dan initiative.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara
iklim organisasi dengan kinerja pegawai
pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat
Indonesia Bandung yang tergolong sangat
kuat.
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan
menunjukkan bahwa iklim organisasi pada
Sentra Pendidikan BRI Bandung sudah
berjalan dengan sangat baik, selain itu kinerja
pegawai pada Sentra Pendidikan BRI
Bandung pun berada dalam kategori sangat
baik. Namun peneliti ingin mengemukakan
beberapa saran yang mudah-mudahan dapat
memberikan manfaat bagi lembaga, pegawai
maupun bagi peneliti yang selanjutnya, yaitu
sebagai berikut:
1. Bagi pihak lembaga dari sisi iklim
organisasi
Hasil penelitian mengenai iklim organisasi
ini secara umum sudah menunjukkan
kondisi yang sangat baik. Namun, secara
khusus perlu adanya peningkatan atau
pengembangan yang lebih baik lagi dalam
beberapa yaitu lebih meningkatkan
dukungan
dan
penghargaan,
menyempurnakan
kebijakan
serta
komunikasi yang menjangkau seluruh
pegawai.
2. Bagi seluruh pegawai dari sisi kinerja
pegawai
Hasil penelitian mengenai kinerja pegawai
secara umum sudah menunjukkan kondisi
yang sangat baik. Namun, secara khusus
perlu
adanya
peningkatan
atau
pengembangan yang lebih baik lagi dalam
beberapa hal yaitu:
a. Diharapkan pegawai selalu dapat
meningkatkan
kualitas
dalam
menjalankan tugas, pokok dan
fungsinya untuk menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan.
b. Diharapkan pegawai dapat mengikuti
kegiatan-kegiatan seperti diklat dan
seminar untuk pengembangan diri,
meningkatkan kemampuan dan kinerja
sebagai tenaga penyelenggara diklat.
c. Diharapkan pegawai peka terhadap
perkembangan teknologi dan informasi
sehingga dapat memperbaharui ilmu
dan pengetahuannya yang akan
diberikan kepada peserta diklat sesuai
dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan peserta diklat.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Kepada peneliti yang ingin melakukan
penelitian
sejenis
disarankan
menggunakan variabel lain yang lebih
spesifik
yang
berkaitan
dengan
peningkatan kinerja pegawai. Disarankan
pula pada peneliti lain agar memperbaiki
dan memperhatikan kualitas item-item
yang akan digunakan sebagai alat
pengumpul data dengan memperhatikan
kaidah penulisan item yang telah ada
sehingga penelitian dapat menghasilkan
hasil yang maksimal dan mempunyai
validitas serta reliabilitas yang baik. Selain
itu perlu ditingkatkan pengambilan data
secara
kualitatif
(wawancara
dan
observasi) yang lebih baik sehingga dapat
lebih spesifik melihat fenomena yang ada
dilapangan.
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung
Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
6
DAFTAR PUSTAKA
Akdon. (2008). Aplikasi Statistika Dan
Mangkunegara. (2000). Manajemen Sumber
Metode
Daya Manusia. Perusahaan. Bandung:
Penelitian Untuk Administrasi Dan
Remaja Rosdakarya.
Manajemen. Bandung : Dewa Ruchi.
Rahman, Arif. (1997). Manajemen Kelas.
Anwar, Idochi. (1994). Evaluasi dan
Jakarta: Depdiknas.
Pengukuran
Pendidikan.
Jakarta:
Robbins, Stephen P. (1994). Teori Organisasi:
Depdikbud.
Struktur, Desain dan Aplikasi. Jakarta:
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
Arcan.
Suatu
Steers, Richard M. (2005). Efektivitas
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Organisasi.
Terjemahan
Magdalena
Cipta.
Jamin. Jakarta: Erlangga
Davis, K. dan John W. Newstrom. (2003).
Sugiyono.
(2011).
Metode
Penelitian
Perilaku Dalam Organisasi. Jilid I, Edisi
Pendidikan
Keenam, Alih Bahasa: Agus Dharma.
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
Jakarta: PT. Erlangga.
&
D.
Bandung:
Alfabeta.
Biodata Penulis :
1. Rina Hanifah adalah Mahasiswa S1 tingkat akhir Jurusan Administrasi Pendidikan FIP-UPI
2. Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd adalah Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP-UPI
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung
Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
7
Download