BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hal yang paling banyak disukai oleh kebanyakan orang di seluruh dunia ini. Ada berbagai aliran musik yang tercipta dari berbagai belahan dunia. Mulai dari musik tradisional hingga musik yang modern. Sayangnya, untuk mempelajari semua musik yang tercipta di berbagai belahan dunia ini tidaklah mudah. Oleh karena itu, ada standar penulisan yang digunakan untuk menulis dan membaca sebuah musik. Not merupakan bahasa yang telah distandarkan dan digunakan oleh W banyak orang di berbagai belahan dunia untuk dapat membaca suatu nada yang akan menghasilkan sebuah musik. Untuk dapat memainkan musik, sesorang harus paham dalam pembacaan not tersebut. Dimana dia harus dapat menterjemakan KD dari simbol-simbol atau angka yang terdapat dalam sebuah partitur lagu untuk kemudian dimainkan menjadi serangkaian nada yang sesuai sehingga dapat menghasilkan suatu lagu yang indah. Sebenarnya terdapat beberapa cara dalam menuliskan dan membaca © U sebuah musik. Dua cara penulisan yang sering digunakan adalah not balok dan not angka. Not balok adalah standar penulisan lagu yang paling sering digunakan dalam dunia musik internasional. Not balok merupakan serangkaian simbol yang telah ditetapkan berupa bulatan-bulatan yang diletakkan pada garis paranada yang terdiri dari 5 garis horizontal. Dimana peletakan simbol tersebut akan menentukan nada yang akan dimainkan. Tidak hanya berupa bulatan-bulatan saja, ada banyak simbol-simbol yang akan mendampingi not-not balok tersebut dalam menciptakan serangkaian nada yang akan dimainkan, seperti tanda rest yang merupakan simbol untuk melakukan pause dari suatu nada, dan masih banyak lagi. Sedangkan not angka, sesuai dengan namanya, mereupakan serangkaian angka yang digunakan untuk membaca suatu nada sama halnya seperti not balok. Seperti 1 untuk do, 2 untuk re, 3 untuk mi, dan seterusnya sampai dengan 7 untuk si. Not angka ini sendiri cukup popular di kawasan Asia, 1 khususnya Indonesia. Masih banyak musisi-musisi di Indonesia yang menggunakan not angka ini untuk penulisan lagu yang telah mereka ciptakan. Namun sayangnya, standar penulisan not angka ini tidak seperti not balok yang telah menjadi internasional. Not angka hanya digunakan oleh beberapa negara saja dimana tidak semua musisinya dapat membaca not balok, sehingga penggunaan not angka ini dapat menjadi alternatif yang lebih mudah dalam menciptakan sebuah lagu. Dari kendala tersebut, kemudian akan dikembangkan sistem yang dapat mengkonfersikan bahasa musik internasional yang berupa not balok, kedalam bahasa musik yang umum dipake di beberapa negara seperti Indonesia, yaitu not angka. Salah satu bidang TI yang dapat mengembangkan kondisi W tersebut adalah bidang Pengolahan Citra, dimana bidang tersebut termasuk pembelajaran tentang pembacaan pola. Not balok sebagai serangkaian simbol bidang tersebut. KD tersebut yang berupa simbol hitam putih akan dapat diproses melalui sistem dalam Pada skripsi ini akan dibentuk sistem pengenalan pola not balok. Langkah awalnya adalah melakukan scanning terhadap sebuah partitur yang hendak diolah. Dari hasil scan yang didapat, citra akan diolah melalui metode © U OCR (Optical Character Recognition) melalui beberapa cara. Cara pertama yaitu pemindaian citra yang dimasukkan oleh pengguna untuk diolah menjadi citra digital oleh scanner. Setelah didapatkan hasil berupa citra digital, kemudian dilanjutkan proses Segmentasi, yaitu pemotongan (cropping) citra menjadi bagian-bagian kecil. Segmentasi pertama akan memotong satu baris partitur lagu menjadi masing-masing delapan birama. Setelah mendapatkan hasil berupa delapan birama, kemudian dilanjutkan dengan segmentasi kedua, yaitu pemotongan not di dalam delapan birama tersebut menjadi 4 not, sehingga total akan didapat tiga puluh dua not. Setelah mendapatkan masing-masing not tunggal tersebut, barulah masuk proses region atau pemotongan citra menjadi beberapa area secara vertikal menjadi dua belas baris untuk mendapatkan posisi not. Proses terakhir adalah menterjemahkan posisi not tersebut ke dalam not angka. 2 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang dapat diambil adalah : a. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat digunakan untuk mengenali pola citra not balok, sehingga dapat menentukan posisi suatu not balok dalam sebuah garis paranada untuk diterjemahkan ke dalam not angka. b. Berapa persen ketepatan sistem dalam mengenali posisi not balok tersebut dengan menggunakan metode OCR, untuk kemudian diterjemahkan ke 1.3. Batasan Masalah W dalam not angka. Pada sistem untuk konversi not balok menjadi not angka ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut: KD 1) Batasan Masalah pada Sistem / Program : a) Metode yang dipakai adalah OCR (Optical Caracter Recognition) dengan digitizing, Segmentasi (crop kolom1 dan crop kolom 2), dan penentuan posisi dengan region. © U b) Pembacaan untuk tiap satu baris partitur. c) Penempatan direktori gambar atau citra harus sama dengan sistem. 2) Batasan Masalah pada Input Data : a) Citra yang diinputkan berupa file berbentuk *.jpg b) Partitur yang digunakan dengan birama 4/4 pada kunci G, dalam tangga nada Do=C (1 oktaf ditambah 4 nada tinggi re, mi, fa, sol) untuk not 1 ketukan, tanpa menggunakan tanda kromatis. c) Standar model not balok yang digunakan adalah cetak (bukan tulisan tangan) d) Gambar yang diinputkan berupa satu baris birama atau telah dipotong dalam masing-masing 1 baris birama 3 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sebuah aplikasi yang dapat membaca pola dari penulisan partitur not balok untuk menentukan posisi notnya serta mengkonversinya menjadi not angka. 1.5. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa langkah-langkah berikut : 1. Metode Pengumpulan data dengan mengunakan studi pustaka dan literatur mengenai topik OCR dan Pengolahan Citra Digital atau Computer Vision, dan tentang musik, terutama tentang teori not balok. W 2. Metode pengembangan aplikasi dilakukan dengan membuat pengenalan pola not balok menggunakan algoritma digitizing, segmentasi, dan penentuan posisi dengan region. Konversi dilakukan dengan penulisan KD dari posisi dari hasil region yang kemudian ditulis dalam angka sebagai output / keluaran. 1.6. Sistematika Penulisan © U Sistematika dalam penulisan laporan hasil karya ilmiah atau skripsi ini akan dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang tinjauan pustaka dan landasan teori sebagai dasar pendukung dari penelitian ini. Serta mengulas secara garis besar proses awal sampai dengan hasil dari konversi not balok menjadi not angka ini. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4 Berisi tentang analisis tentang bahan / alat yang akan dipakai dalam konversi not balok menjadi not angka ini, kemudian perancangan sistem dengan menguraikan bagaimana cara perancangan,dan simulasi yang nantinya akan diimplementasikan kedalam sistem yang sesungguhnya. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM Berisi tentang hasil riset / implementasi, dan pembahasan / analisis dari konversi not balok menjadi not angka ini. Adanya daftar, table grafik, dan foto yang akan membantu gambaran implementasi dari program. W BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang hasi kesimpulan yang didapat dari riset dan implementasi sistem konversi not balok menjadi not angka. Serta saran-saran dari semua KD aktifitas yang telah dilakukan dalam pembuatan sistem konversi not balok © U menjadi not angka tersebut. Serta teknik pengembangan yang perlu diperbaiki. 5