BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

advertisement
78
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Pengumpulan Data
4.1.1
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup observasi selama skripsi ini adalah di
bagian departemen produksi adalah sebagai berikut : kegiatan
persiapan persediaan (preparation stock) , Produksi (Paper Machine /
PM) dan finishing. Dari setiap bagian proses produksi tersebut,
terdapat beberapa hambatan-hambatan / masalah yang terjadi pada
kegiatan
produksinya
yang
menyebabkan
pekerja
mengalami
penurunan produktifitas kerjanya. Dari setiap masalah yang terjadi
dapat di katakana peneliti menemukan hal-hal yang yang dapat
menghambat produktifitas pekerja tersebut seperti :kondisi lingkungan
kerja, hubungan dengan atasan, kebijakan administrasi perusahaan,
hubungan antar sesama rekan kerja, kesehatan keselamatan kerja dan
kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di bagian proses produksi. Maka
dari setiap permasalahan itulah peneliti melakukan pengumpulan data
dengan cara kuesioner dan mencari data tentang kecelakaan kerja.
79
4.1.2 Kuesioner
Berdasarkan penelitian secara langsung pada bagian proses
produksi, dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner .Adapun
jumlah populasi yang terdapat di bagian proses produksi seperti :
kegiatan persiapan persediaan (preparation stock) , Produksi (Paper
Machine / PM) dan finishing adalah sebesar 55 pekerja. Jika dilihat
dari tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf
kesalahan 1 % adalah sebesar 51 pekerja (tabel dapat dilihat dari
Lampiran 9). Dengan menggunakan teknik snowball sampling dan
rating scale untuk membuat kuesioner (item kuesioner dapat dilihat
dari Lampiran 2) berikut adalah instrumen kuesioner:
> Kebijakan dan Administrasi Perusahaan
1. Kebijakan penjadwalan kerja dan pelaksanaannya
2. Kondisi lama jam kerja dan pelaksanaannya
3. Pelatihan dan Pembinaan Kerja
> Hubungan dengan Atasan
4. Pergaulan antar pekerja dan atasan
5. Kesempatan untuk berkomunikasi dengan atasan
6. Sikap atasan terhadap bawahan
> Kondisi Kerja
7. Pengenalan terhadap lingkungan kerja
8. Kesempatan berkonsentrasi selama bekerja
80
9. Kesempatan untuk merasakan ketenangan dalam bekerja
10.Kenyamanan sikap / posisi badan dalam bekerja
11. Kesempatan menunda kelelahan selama bekerja
12. Kemudahan untuk menjangkau mesin yang digunakan
13. Menghindari kesalahan dalam komunikasi akibat bising tempat kerja
14. Kesempatan untuk meregangkan badan dengan nyaman selama
bekerja
15. Pengaruh warna lingkungan kerja terhadap penglihatan
16. Pengaruh kelembaban dan temperatur terhadap pekerja
17. Pengaruh getaran mekanis pada mesin terhadap pekerja selama
bekerja
18. Penerangan di lingkungan kerja
> Kesehatan dan Keselamatan kerja
19. Kacamata dalam bekerja
20. Sepatu boot dalam bekerja
21. Wearpack sebagai pakaian kerja
22. Sarung tangan untuk menghindari zat-zat kimia
23. Helm untuk menghindari kecelakaan
24. Earplug untuk menghindari kebisingan
25. Masker untuk meminimalisasi dari bau-bauan dan debu dalam
bekerja
> Hubungan dengan sesama rekan kerja
81
26. Pergaulan sesama rekan kerja
27. Semangat kerjasama antar rekan kerja
28. Kesempatan melakukan interaksi dengan rekan kerja
29. Rasa solidaritas antar sesama rekan kerja
30. Kedisiplinan antar sesama rekan kerja
4.1.3
Data Kecelakaan
Data kecelakaan di peroleh antara bulan juni s/d juli 2008
Tabel 4.1 Data Kecelakaan
No
1
Nama
Bachrullah
Lokasi
PM III
2
Mardius
PM III
3
Natalis
PM V
4
Marhadi
PM V
5
M. Toha
PM VI
Siku tangan
kanan melepuh
6
Didi .H
PM VI
Patah tulang
7
Sudiman
PM V
8
Dani Zulfikar
PM V
9
Joan
Suryatana
Dadang
PM III
Kaki kanan
memar tergencet
spool rool
Punggung tangan
kiri terluka gores
Kesetrum
Terkena sisiran roll
kertas di finishing
Pada saat valp pipa
steen celana terlipat
putaran ass
Terjatuh dari atas
tiang hoys PM VI (
sembrono )
Duduk atas susunan
spool rool dan bagian
bawah tergeser.
Tergores kawat tali
nozle
Pasang kabel trafo
Ibu jari tangan
patah
Terjepit spool rool
dan pipe rool
10
PM I
Kecelakaan
Jari telunjuk
tangan kanan
terluka
Mata kiri sakit
Pipi sebelah
kanan sobek
Mata kanan perih
Sebab Kecelakaan
Terkena mesin serut
Terkena sinar api las
saat perbaikan PM III
Terkena pisau
82
4.2
No
11
Nama
Kridan T
Lokasi
PM I
12
Supandi
Stock
Perpar
ation
13
Kasmadi
PM III
14
Edy Sofyan
15
Sudiyono
Stock
Perpar
ation
PM V
Kecelakaan
Pendengaran
terganggu
Pingsan
Kepala terluka
robek
Kuku ibu jari
hampir lepas kaki
Terpeleset jatuh
Sebab Kecelakaan
Suara mesin PM
Tercium bau busuk
dari buburan kertas (
keracunan ) dan
terjatuh
Terbentur pipa
buburan kertas
Tersandung lantai
Lantai licin
Pengolahan Data
4.2.1
Uji Validitas
Melalui penelitian yang dilakukan secara langsung pada PT.
DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA (DASECTA) didapatkan
data melalui kuesioner. Pada tahap ini akan dibahas tentang nilai
validitas untuk menetukan apakah nilai yang terkandung dalam uji
validitas tersebut apakah valid atau tidak, maka di lihat datanya
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Uji validasi
No. Butir Instrumen
Koefisien Korelasi
Keterangan
1
0,949
valid
2
0,939
valid
3
0,939
valid
83
No. Butir Instrumen
Koefisien Korelasi
Keterangan
4
0,975
valid
5
0,949
valid
6
0,957
valid
7
0,935
valid
8
0,961
valid
9
0,945
valid
10
0,949
valid
11
0,979
valid
12
0,975
valid
13
0,975
valid
14
0,967
valid
15
0,980
valid
16
0,984
valid
17
0,934
valid
18
0,936
valid
19
0,940
valid
20
0,935
valid
21
1,021
valid
22
0,967
valid
23
0,939
valid
84
No. Butir Instrumen
Koefisien Korelasi
Keterangan
24
1,001
valid
25
0,961
valid
26
0,972
valid
27
0,936
valid
28
0,940
valid
29
0,980
valid
30
0,933
valid
Contoh Perhitungan (dalam butir instrumen1):
N ∑ xi y i
rxy =
⎧
2
⎨{ N ∑ x i
⎩
(∑ x )
2
i
30.17885
(∑ x )(∑ y )
i
⎫⎧
i
}⎬ ⎨( N ∑ y i 2
⎭⎩
(∑ y )
2
i
(176) (5173)
rxy =
{ 30.638
rxy =
373898
393779
rxy = 0,949
(176) 2
} { 30.525895
(5173) 2
}
⎫
}⎬
⎭
85
Seperti yang telah di kemukakan bahwa, bila koefisien korelasi
sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3). Maka instrumen
dinyatakan valid. Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi
semua butir dengan skor total di atas 0,3. Sehingga semua butir
instrumen dinyatakan valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi
adalah butir nomor 21, dengan koefisien korelasi 1,021 dan paling
rendah adalah butir nomor 30 dengan koefisien korelasi 0,933
(Perhitungan dapat dilihat di lampiran 3, 4 dan 5)
4.2.2 Uji Reliabilitas
Melalui penelitian yang dilakukan secara langsung pada PT.
DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA (DASECTA) didapatkan
data melalui kuesioner. Pada tahap ini akan dibahas tentang nilai
reliabilitas untuk menetukan apakah nilai yang terkandung dalam uji
reliabilitas tersebut apakah reliabel atau tidak,setelah di lihat di
lampiran 5, 6 dan 7. Maka di dapat hasil sebagai berikut :
∑ x = 2582
∑x
2
=128704
∑ y = 2591
∑y
2
= 132303
∑ x y = 131268
86
Maka di hitung dengan menggunakan rumus:
N ∑ xy
rxy =
⎧
2
⎨{ N ∑ x
⎩
(∑ x )(∑ y )
(∑ x ) }⎫⎬ ⎧⎨( N ∑ y (∑ y ) }⎫⎬
2
2
⎭⎩
30.131268
2
⎭
(2582) (2591)
rxy =
{ 30.128704
rxy =
(2582) 2
} { 30.132303
(2591) 2
}
2751922
2774727
rxy = 0,991
Maka di hitung dengan menggunakan rumus Spearman Brown :
rxy =
rxy =
2 . rxy
1 + rxy
2 . 0,991
1 + 0,991
rxy = 0,995
Berdasarkan tabel product moment pada lampiran 10 ,di dapat
r product moment dengan tingkat kepercayaan 99% (error 1%) maka
r product moment (1%) sebesar 0,345. Karena berdasarkan uji
reliabilitas di dapatkan hasil sebesar 0,995. Seperti yang telah di
kemukakan bahwa nilai bila uji reliabilitas lebih besar dari tabel
87
product moment yaitu 0,995 > 0,345 .Maka instrumen dinyatakan
sudah valid dan reliabel seluruh butirnya, maka instrumen dapat di
gunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data (tabel
perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat di lampiran 6, 7 dan 8).
4.3
Analisa faktor yang mempengaruhi pekerja di bagian proses produksi
4.3.1 Kebijakan dan Administrasi Perusahaan
4.3.1.1 Kebijakan penjadwalan kerja dan pelaksanaannya
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kebijakan penjadwalan kerja dan
pelaksanaannya 0 tidak penting, 6 kurang penting, 19 cukup
penting, 23 penting, 3 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,450 Dengan
demikian,
maka
dapat
di
nyatakan
bahwa
kebijakan
penjadwalan kerja dan pelaksanaannya penting Berikut adalah
tabel
hasil
dari
pelaksanaannya :
kebijakan
penjadwalan
kerja
dan
88
Kebijakan penjadwalan kerja dan pelaksanaannya
25
Frequency
20
15
10
5
0
2
3
4
5
nilai
Grafik 4.1 Kebijakan penjadwalan kerja dan pelaksanaannya
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.1.2 Kondisi lama jam kerja dan pelaksanaannya
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden yang
menyatakan bahwa kondisi lama jam kerja dan pelaksanaannya 0
tidak penting, 2 kurang penting, 26 cukup penting, 20 penting, 3
89
sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai yaitu
sebesar 3,470 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan bahwa
kondisi lama jam kerja dan pelaksanaannya cukup penting
Berikut adalah tabel hasil dari kondisi lama jam kerja dan
pelaksanaannya:
Kondisi lama jamkerja dan pelaksanaannya
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
2
3
4
5
nilai
Grafik 4.2 Kondisi lama jam kerja dan pelaksanaannya
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
90
5 = Sangat Penting
4.3.1.3 Pelatihan dan Pembinaan Kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa pelatihan dan pembinaan kerja 2 tidak
penting, 5 kurang penting, 15 cukup penting, 25 penting, 4
sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai yaitu
sebesar 3,470 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan
bahwa pelatihan dan pembinaan kerja cukup penting. Berikut
adalah tabel hasil dari pelatihan dan pembinaan kerja:
Pelatihan dan Pembinaan Kerja
25
Frequency
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.3 Pelatihan dan Pembinaan Kerja
91
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.2
Hubungan kerja dengan atasan
4.3.2.1 Pergaulan antara pekerja dan atasan
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa pergaulan antar pekerja dan atasan 1
tidak penting, 5 kurang penting, 18 cukup penting, 25 penting,
2 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai
yaitu sebesar 3,431 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan
bahwa pergaulan antar pekerja dan atasan cukup penting
Berikut adalah tabel hasil dari pergaulan antar pekerja dan
atasan :
92
Pergaulan antar pekerja dan atasan
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.4 Pergaulan antara pekerja dan atasan
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.2.2 Kesempatan untuk berkomunikasi dengan atasan
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kesempatan untuk berkomunikasi
dengan atasan 1 tidak penting, 5 kurang penting, 24 cukup
93
penting, 20 penting, 1 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,294 Dengan
demikian, maka dapat di nyatakan bahwa kesempatan untuk
berkomunikasi dengan atasan cukup penting Berikut adalah
tabel hasil dari kesempatan untuk berkomunikasi dengan
atasan :
Kesempatanuntuk berkomunikasi denganatasan
25
Frequency
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.5 Kesempatan untuk berkomunikasi dengan atasan
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
94
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.2.3 Sikap atasan terhadap bawahan
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa sikap atasan terhadap bawahan 1
tidak penting, 7 kurang penting, 19 cukup penting, 22 penting,
2 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai
yaitu sebesar 3,333 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan
bahwa sikap atasan terhadap bawahan cukup penting Berikut
adalah tabel hasil dari sikap atasan terhadap bawahan :
Sikap atasan terhadap bawahan
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.6 Sikap atasan terhadap bawahan
95
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.3
Kondisi kerja
4.3.3.1 Pengenalan terhadap lingkungan kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa pengenalan terhadap lingkungan kerja
0 tidak penting, 2 kurang penting, 19 cukup penting, 30
penting, 0 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total
nilai yaitu sebesar 3,549 Dengan demikian, maka dapat di
nyatakan bahwa pengenalan terhadap lingkungan kerja cukup
penting Berikut adalah tabel hasil dari pengenalan terhadap
lingkungan kerja :
96
Pengenalan terhadap lingkungan kerja
30
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
2
3
nilai
4
Grafik 4.7 Pengenalan terhadap lingkungan kerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.3.2 Kesempatan berkonsentrasi selama bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden yang
menyatakan bahwa kesempatan berkonsentrasi selama bekerja 0
tidak penting, 5 kurang penting, 19 cukup penting, 26 penting, 1
97
sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai yaitu
sebesar 3,450 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan bahwa
kesempatan berkonsentrasi selama bekerja cukup penting
Berikut adalah tabel hasil dari kesempatan berkonsentrasi selama
bekerja :
Kesempatan berkonsentrasi selama bekerja
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
2
3
4
5
nilai
Grafik 4.8 Kesempatan berkonsentrasi selama bekerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
98
4.3.3.3 Kesempatan untuk merasakan ketenangan dalam bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kesempatan untuk merasakan
ketenangan dalam bekerja 0 tidak penting, 6 kurang penting,
18 cukup penting, 27 penting, 0 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,411 Dengan
demikian, maka dapat di nyatakan bahwa kesempatan untuk
merasakan ketenangan dalam bekerja cukup penting Berikut
adalah
tabel
hasil
dari
kesempatan
untuk
merasakan
ketenangan dalam bekerja:
Kesempatan untuk merasakan ketenangan dalambekerja
30
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
2
3
nilai
4
Grafik 4.9 Kesempatan untuk merasakan ketenangan dalam bekerja
99
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.3.4 Kesempatan untuk menghindari ketegangan bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kesempatan untuk menghindari
ketegangan bekerja 3 tidak penting, 6 kurang penting, 17
cukup penting, 23 penting, 2 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,294. Dengan
demikian, maka dapat di nyatakan bahwa kesempatan untuk
menghindari ketegangan bekerja cukup penting Berikut adalah
tabel hasil dari kesempatan untuk menghindari ketegangan
bekerja :
100
Kesempatan untuk menghindari ketegangan bekerja
25
Frequency
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.10 Kesempatan untuk menghindari ketegangan bekerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.3.5 Kenyamanan sikap / posisi badan dalam bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden yang
menyatakan bahwa kenyamanan sikap / posisi badan dalam
bekerja 3 tidak penting, 7 kurang penting, 21 cukup penting, 20
penting, 0 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total
101
nilai yaitu sebesar 3,137 Dengan demikian, maka dapat di
nyatakan bahwa kenyamanan sikap / posisi badan dalam bekerja
cukup penting Berikut adalah tabel hasil dari kenyamanan sikap /
posisi badan dalam bekerja :
Kenyamanan sikap / posisi badan dalambekerja
20
Frekuensi
15
10
5
0
1
2
3
4
nilai
Grafik 4.11 Kenyamanan sikap / posisi badan dalam bekerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
102
4.3.3.6 Kesempatan menunda kelelahan selama bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kesempatan menunda kelelahan
selama bekerja 2 tidak penting, 3 kurang penting, 18 cukup
penting, 27 penting, 1 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,431 Dengan
demikian, maka dapat di nyatakan bahwa kesempatan menunda
kelelahan selama bekerja cukup penting Berikut adalah tabel
hasil dari kesempatan menunda kelelahan selama bekerja:
Kesempatan menunda kelelahan selama bekerja
30
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.12 Kesempatan menunda kelelahan selama bekerja
103
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.3.7 Kemudahan untuk menjangkau mesin yang digunakan
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa Kemudahan untuk menjangkau mesin
yang digunakan 0 tidak penting, 5 kurang penting, 19 cukup
penting, 27 penting, 0 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,341 Dengan
demikian, maka dapat di nyatakan bahwa Kemudahan untuk
menjangkau mesin yang digunakan cukup penting Berikut
adalah tabel hasil dari Kemudahan untuk menjangkau mesin
yang digunakan :
104
Kemudahan untuk menjangkau mesin yang digunakan
30
25
Freqkuensi
20
15
10
5
0
2
3
nilai
4
Grafik 4.13 Kemudahan untuk menjangkau mesin yang digunakan
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
105
4.3.3.8 Menghindari kesalahan dalam komunikasi akibat bising
tempat kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden yang
menyatakan bahwa menghindari kesalahan dalam komunikasi
akibat bising tempat kerja 2 tidak penting, 6 kurang penting, 15
cukup penting, 26 penting, 2 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,392 Dengan demikian,
maka dapat di nyatakan bahwa menghindari kesalahan dalam
komunikasi akibat bising tempat kerja cukup penting Berikut
adalah tabel hasil dari menghindari kesalahan dalam komunikasi
akibat bising tempat kerja:
Menghindari kesalahan dalam komunikasi akibat bising
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.14 Menghindari kesalahan dalam komunikasi akibat bising
106
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.3.9 Kesempatan untuk meregangkan badan dengan nyaman
selama bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kesempatan untuk meregangkan
badan dengan nyaman selama bekerja 2 tidak penting, 5 kurang
penting, 19 cukup penting, 23 penting, 2 sangat penting. Hasil
rata-rata perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,352
Dengan demikian, maka dapat di nyatakan bahwa kesempatan
untuk meregangkan badan dengan nyaman selama bekerja
cukup penting Berikut adalah tabel hasil dari kesempatan untuk
meregangkan badan dengan nyaman selama bekerja:
107
Kesempatan untuk meregangkan badan dengan nyaman selama bekerja
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.15 Kesempatan meregangkan badan dengan nyaman
selama bekerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.3.10 Pengaruh warna lingkungan kerja terhadap penglihatan
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa pengaruh warna lingkungan kerja
terhadap penglihatan 2 tidak penting, 5 kurang penting, 19
cukup penting, 25 penting, 0 sangat penting. Hasil rata-rata
108
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,313 Dengan
demikian, maka dapat di nyatakan bahwa pengaruh warna
lingkungan kerja terhadap penglihatan cukup penting Berikut
adalah tabel hasil dari pengaruh warna lingkungan kerja
terhadap penglihatan :
Pengaruh warna lingkungan kerja terhadap penglihatan
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
1
2
3
4
nilai
Grafik 4.16 Pengaruh warna lingkungan kerja terhadap
penglihatan
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
109
5 = Sangat Penting
4.3.3.11 Pengaruh kelembaban dan temperatur terhadap pekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa pengaruh kelembaban dan temperatur
terhadap pekerja 0 tidak penting, 5 kurang penting, 20 cukup
penting, 26 penting, 0 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,411 Dengan
demikian,
maka
dapat
di
nyatakan
bahwa
pengaruh
kelembaban dan temperatur terhadap pekerja cukup penting
Berikut adalah tabel hasil dari pengaruh kelembaban dan
temperatur terhadap pekerja :
Pengaruh kelembaban dan temperatur terhadap pekerja
25
Frequency
20
15
10
5
0
2
3
nilai
4
Grafik 4.17Pengaruh kelembaban dan temperatur terhadap
pekerja
110
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.3.12 Pengaruh getaran mekanis pada mesin terhadap pekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden yang
menyatakan bahwa pengaruh getaran mekanis pada mesin
terhadap pekerja selama bekerja 2 tidak penting, 6 kurang
penting, 16 cukup penting, 26 penting, 1 sangat penting. Hasil
rata-rata perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,352 Dengan
demikian, maka dapat di nyatakan bahwa pengaruh getaran
mekanis pada mesin terhadap pekerja selama bekerja cukup
penting Berikut adalah tabel hasil dari pengaruh getaran mekanis
pada mesin terhadap pekerja selama bekerja :
111
Pengaruh getaran mekanis pada mesin terhadap pekerja
25
Frequency
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.18 Pengaruh getaran mekanis pada mesin
terhadap pekerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
112
Kesehatan dan Keselamatan kerja
4.3.4.1 Kacamata dalam bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa penerangan di lingkungan kerja 0
tidak penting, 5 kurang penting, 16 cukup penting, 28 penting,
2 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai
yaitu sebesar 3,529 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan
bahwa penerangan di lingkungan kerja cukup penting Berikut
adalah tabel hasil dari penerangan di lingkungan kerja :
Penerangan di lingkungan kerja
30
25
20
Frequency
4.3.4
15
10
5
0
2
3
4
5
nilai
Grafik 4.19 Kacamata dalam bekerja
113
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.4.2 Sepatu boot dalam bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa sepatu boot dalam bekerja 1 tidak
penting, 1 kurang penting, 18 cukup penting, 31 penting, 0
sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai yaitu
sebesar 3,549 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan
bahwa sepatu boot dalam bekerja cukup penting Berikut adalah
tabel hasil dari sepatu boot dalam bekerja:
114
Sepatuboot dalambekerja
35
30
Frequency
25
20
15
10
5
0
1
2
3
4
nilai
Grafik 4.20 Sepatu boot dalam bekerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.4.3 Wearpack sebagai pakaian kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa wearpack sebagai pakaian kerja 0
tidak penting, 7 kurang penting, 19 cukup penting, 24 penting,
115
1 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai
yaitu sebesar 3,372 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan
bahwa wearpack sebagai pakaian kerja cukup penting Berikut
adalah tabel hasil dari wearpack sebagai pakaian kerja :
Wearpack sebagai pakaian kerja
25
Frequency
20
15
10
5
0
2
3
4
5
nilai
Grafik 4.21 Wearpack sebagai pakaian kerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
116
4.3.4.4 Sarung tangan menghindari zat-zat kimia dan benda tajam
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa sarung tangan untuk menghindari zatzat kimia 3 tidak penting, 2 kurang penting, 20 cukup penting,
24 penting, 2 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari
total nilai yaitu sebesar 3,392 Dengan demikian, maka dapat di
nyatakan bahwa sarung tangan untuk menghindari zat-zat
kimia cukup penting Berikut adalah tabel hasil dari sarung
tangan untuk menghindari zat-zat kimia:
Sarung tangan untuk menghindari zat-zat kimia
25
Frequency
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.22 Sarung tangan menghindari zat-zat kimia dan
benda tajam
117
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.4.5 Helm untuk menghindari kecelakaan
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa helm untuk menghindari kecelakaan 0
tidak penting, 2 kurang penting, 27 cukup penting, 18 penting,
4 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total nilai
yaitu sebesar 3,470 Dengan demikian, maka dapat di nyatakan
bahwa helm untuk menghindari kecelakaan cukup penting
Berikut adalah tabel hasil dari helm untuk menghindari
kecelakaan:
118
Helmuntuk menghindari kecelakaan
30
25
Frequency
20
15
10
5
0
2
3
4
5
nilai
Grafik 4.23 Helm untuk menghindari kecelakaan
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.4.6 Earplug untuk menghindari kebisingan
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang
menyatakan
bahwa
earplug
untuk
menghindari
kebisingan 5 tidak penting, 9 kurang penting, 18 cukup
119
penting, 19 penting, 0 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3 Dengan demikian,
maka dapat di nyatakan bahwa earplug untuk menghindari
kebisingan cukup penting Berikut adalah tabel hasil dari
earplug untuk menghindari kebisingan:
Earpluguntukmenghindari kebisingan
20
Frequency
15
10
5
0
1
2
3
4
nilai
Grafik 4.24 Earplug untuk menghindari kebisingan
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
120
5 = Sangat Penting
4.3.4.7 Masker untuk meminimalisasi dari bau-bauan dan debu
dalam bekerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden yang
menyatakan bahwa masker untuk meminimalisasi dari bau-bauan
dan debu dalam bekerja 2 tidak penting, 5 kurang penting, 24
cukup penting, 19 penting, 1 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,235 Dengan demikian,
maka dapat di nyatakan bahwa masker untuk meminimalisasi
dari bau-bauan dan debu dalam bekerja cukup penting Berikut
adalah tabel hasil dari masker untuk meminimalisasi dari baubauan dan debu dalam bekerja :
Masker untuk meminimalisasi dari bau-bauan dan debu
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.25 Masker untuk meminimalisasi dari bau-bauan
dan debu dalam bekerja
121
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.5
Hubungan dengan sesama rekan kerja
4.3.5.1 Pergaulan sesama rekan kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kebijakan pergaulan sesama rekan
kerja 1 tidak penting, 7 kurang penting, 20 cukup penting, 23
penting, 0 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total
nilai yaitu sebesar 3,274 Dengan demikian, maka dapat di
nyatakan bahwa pergaulan sesama rekan kerja cukup penting
Berikut adalah tabel hasil dari pergaulan sesama rekan kerja :
122
Pergaulan sesama rekan kerja
25
Frekuensi
20
15
10
5
0
1
2
3
4
nilai
Grafik 4.26 Pergaulan sesama rekan kerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.5.2 Semangat kerjasama antar rekan kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa semangat kerjasama antar rekan kerja
1 tidak penting, 5 kurang penting, 21 cukup penting, 23
penting, 1 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total
nilai yaitu sebesar 3,352 Dengan demikian, maka dapat di
123
nyatakan bahwa semangat kerjasama antar rekan kerja cukup
penting Berikut adalah tabel hasil dari semangat kerjasama
antar rekan kerja :
Semangat kerjasama antar rekan kerja
25
Frequency
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.27 Semangat kerjasama antar rekan kerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
124
4.3.5.3 Kesempatan melakukan interaksi dengan rekan kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kesempatan melakukan interaksi
dengan rekan kerja 0 tidak penting, 3 kurang penting, 19 cukup
penting, 28 penting, 1 sangat penting. Hasil rata-rata
perhitungan dari total nilai yaitu sebesar 3,529 Dengan
demikian, maka dapat di nyatakan bahwa kesempatan
melakukan interaksi dengan rekan kerja cukup penting Berikut
adalah tabel hasil dari kesempatan melakukan interaksi dengan
rekan kerja :
Kesempatan melakukan interaksi dengan rekan kerja
30
25
Frequency
20
15
10
5
0
2
3
4
5
nilai
Grafik 4.28 Kesempatan melakukan interaksi dengan rekan
kerja
125
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.5.4 Rasa solidaritas antar sesama rekan kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa rasa solidaritas antar sesama rekan
kerja 4 tidak penting, 9 kurang penting, 14 cukup penting, 23
penting, 1 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total
nilai yaitu sebesar 3,156 Dengan demikian, maka dapat di
nyatakan bahwa rasa solidaritas antar sesama rekan kerja
cukup penting Berikut adalah tabel hasil dari rasa solidaritas
antar sesama rekan kerja :
126
Rasa solidaritas antar sesama rekankerja
25
Frequency
20
15
10
5
0
1
2
3
nilai
4
5
Grafik 4.29 Rasa solidaritas antar sesama rekan kerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
4.3.5.5 Kedisiplinan antar sesama rekan kerja
Berdasarkan hasil data kuesioner, ada 51 responden
yang menyatakan bahwa kedisiplinan antar sesama rekan kerja
0 tidak penting, 1 kurang penting, 20 cukup penting, 28
127
penting, 2 sangat penting. Hasil rata-rata perhitungan dari total
nilai yaitu sebesar 3,607 Dengan demikian, maka dapat di
nyatakan bahwa kedisiplinan antar sesama rekan kerja cukup
penting Berikut adalah tabel hasil dari kedisiplinan antar
sesama rekan kerja:
Kedisiplinanantar sesama rekankerja
30
25
Frequency
20
15
10
5
0
2
3
4
5
nilai
Grafik 4.30 Kedisiplinan antar sesama rekan kerja
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
128
5 = Sangat Penting
4.4
Usulan-usulan
4.4.1
Hubungan kerja dengan atasan
Untuk hubungan kerja dengan atasan hubungan antar sesama, saya
memberi usulan-usulan tentang cara bersikap dari pekerja maupun
atasannya seperti :
Seorang pekerja harus mempunyai etos kerja antara lain :
1. Berwatak baik, jujur, disiplin dalam bekerja, mengetahui dan
melaksanakan tata tertib dalam bekerja.
2. Mau bekerja keras tekun dan rajin
3. Mempunyai motivasi dalam dirinya untuk maju
4. Mau berkomunikasi dengan atasan
5. Bermental kuat
6. Melakukan pekerjaan sampai tuntas
Seorang atasan harus mempunyai etos kerja antara lain :
1. Mempunyai sifat keterbukaan dan manusiawi
2. Menghargai pekerja sebagai aset utama dari perusahaan
3. Memandang pekerja sebagai manusia dengan segala harkat dan
martabat
4. Bersedia
mengadakan
komunikasi
dengan
pekerja
menganggap pekerja sebagai mitra
5. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan.
dan
129
6. Mengerti dan memahami kebutuhan pekerja.
7. Bersikap adil untuk semua pekerja
8. Menunjukkan keteladanan kepada pekerja
9. Mempunyai wawasan jauh kedepan
10. Mengetahui hak dan kewajiban pekerja.
4.4.2 Hubungan antar sesama rekan kerja
Untuk hubungan antar sesama saya memberi usulan-usulan seperti :
Dengan adanya Human relation (interaksi antar seorang dengan yang
lain). Human relation dalam artinya adalah merupakan interaksi antara
seorang dengan orang lain, antara seorang dengan kelompok atau
kelompok dalam situasi kerja kelompok atau kelompok dalam situasi
kerja dengan tujuan menggiatkan seseorang bekerja dengan semangat
kerjasama yang produktif tetapi dengan hati puas dan senang.sehingga
dengan seringnya interaksi antar pekerja diharapkan adanya solidaritas
yang kuat antar sesama pekerja dan dapat juga meningkatkan
produktifitas pekerja dalam setiap pekerjaannya.
4.4.3
Lembaga hukum yang melindungi setiap pekerja
Untuk melindungi pekerja dalam setiap pekerjaannya, hendaknya
perusahaan meninjau kembali tentang lembaga hukum yang berlaku di
negara indonesia tentang perlindungan tenaga kerja agar dapat
memberi pedoman tentang kesehatan dan keselamatan pekerja.
Sehingga dari setiap kecelakaan dapat di tangani dengan baik. Berikut
130
undang-undang yang mengatur tentang K3 dan kecelakaannya
(terdapat di lampiran 17). seperti :
1. Untuk pengaturan K3 (Kesehatan Keselamatan kerja)dan
syarat-syaratnya, sudah di tetapkan dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Republik Indonesia Undang-undang No.1 Tahun
1970 dan pasal 1, 2, 3, 11, 12, 13 dan 15. kemudian syaratsyaratnya di tetapkan dengan Peraturan Menteri Perburuhan
No.7 Tahun 1964 pasal 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11,12, 14. terdapat
juga tabel di lampiran 11 dan 12
2. Untuk pengaturan bahan-bahan kimia, sudah di tetapkan
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia
No. KEP. 187/MEN/1999 pasal 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. terdapat
juga tabel di lampiran 13 dan 14
3. Untuk pengaturan iklim kerja, kebisingan, getaran, gelombang
mikro, sinar ultra ungu (pencahayaan), suhu dan kelembaban.
Sudah di tetapkan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia No. KEP. 51.MEN/1999 tentang Nilai
Ambang Batas faktor fisika di tempat kerja pasal 1, 2, 3, 4 dan
6. terdapat juga tabel di lampiran 11 dan 12
4.4.4
Jamsostek
Untuk melindungi pekerja dalam setiap pekerjaannya, hendaknya
perusahaan meninjau kembali tentang lembaga hukum yang berlaku di
131
negara indonesia tentang perlindungan tenaga kerja agar dapat
memberi pedoman tentang kesehatan dan keselamatan pekerja.
Sehingga dari setiap kecelakaan dapat di tangani dengan baik. Di
samping itu terdapat undang-undang yang mengatur tentang jaminan
sosial tenaga kerja dan perlindungan hukum terhadap pekerja dalam
setiap kecelakaannya (terdapat di lampiran 17). Seperti:
1. Pengertian jaminan kecelakaan kerja, sudah di atur dalam bab 1
2. Petunjuk permintaan, penetapan jaminan kecelakaan kerja, sudah di
atur dalam bab 2
3. Masalah
yang
timbul
akibat
kecelakaan
kerja
dan
upaya
penyelesaiannya misalnya : jari terputus, lengan tergores yang dapat
menyebabkan cacat sudah diatur dalam bab 3 dan bab 9
4. Jenis-jenis santunan dan tata cara perhitungan jaminan kecelakaan
kerja, sudah diatur dalam bab 4 dan bab 8
5. Pengertian jaminan hari tua dan jaminan kematian, sudah di atur
dalam bab 5 dan bab 6
.
Download