1. Cover 1.mdi - Repository Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

advertisement
PEMETAAN PERUSAHAAN YANG BEKERJA SAMA DENGAN
PT. VICO INDONESIA DAN FASILITAS SOSIAL
DI DESA BADAK BARU KECAMATAN MUARA BADAK
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
MENGGUNAKAN SOFTWARE ArcGis 10
Oleh :
ADI PRIMA
NIM 130 500 174
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2016
PEMETAAN PERUSAHAAN YANG BEKERJA SAMA DENGAN
PT. VICO INDONESIA DAN FASILITAS SOSIAL
DI DESA BADAK BARU KECAMATAN MUARA BADAK
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
MENGGUNAKAN SOFTWARE ArcGis 10
Oleh :
ADI PRIMA
NIM 130 500 174
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2016
PEMETAAN PERUSAHAAN YANG BEKERJA SAMA DENGAN
PT. VICO INDONESIA DAN FASILITAS SOSIAL
DI DESA BADAK BARU KECAMATAN MUARA BADAK
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
MENGGUNAKAN SOFTWARE ArcGis 10
Oleh :
ADI PRIMA
NIM 130 500 174
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah
: Pemetaan Perusahaan Yang Bekerja Sama Dengan
PT Vico Indonesia Dan Fasilitas Sosial Di Desa
Badak Baru Kecamatan Muara Badak Kabupaten
Kutai Kartanegara Menggunakan Software Arcgis 10
Nama
: Adi Prima
NIM
: 130 500 174
Program Studi
: Geoinformatika
Jurusan
: Manajemen Pertanian
Pembimbing,
Penguji,
Penguji,
Rudi Djatmiko, S.Hut, MP
NIP. 19700915 199512 1 001
Husmul Beze, S.Hut, M.Si
NIP.19790613200812 1 003
Astrolabe Sian Prasetya, ST., MT
NIP. 19900122 201504 1 001
Menyetujui,
Ketua Program Studi Geoinformatika
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
Husmul Beze, S.Hut, M.Si
NIP.19790613 200812 1 003
Ir. M. Masrudy, MP
NIP. 19600805 198803 1 003
ABSTRAK
Adi Prima. Pemetaan Perusahaan Yang Bekerja Sama Dengan PT Vico
Indonesia Dan Fasilitas Sosial Di Desa Badak Baru Kecamatan Muara Badak
Kabupaten Kutai Kartanegara menggunakan Software Arcgis 10 (dibawah
bimbingan RUDI DJATMIKO).
Penelitian ini di latar belakangi bahwa peta merupakan informasi yang
sangat penting bagi masyarakat umum khususnya masyarakat Desa Badak Baru
Kecamatan Muara Badak. Sementara Desa Badak Baru itu belum memiliki Peta
Perusahaan Yang Bekerja Sama Dengan PT Vico Indonesia Dan Fasilitas Sosial
yang representatif, sehingga perlu dibuat peta dengan informasi terkini yang
sesuai dengan kondisi di lapangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dan letak
perusahaan, fasilitas sosial dan membuat peta keberadaan perusahaan dan
fasilitas sosial di Desa Badak Baru.
Hasil dari penelitian adalah berupa Peta Perusahaan Yang Bekerja Sama
Dengan PT Vico Indonesia Dan Fasilitas Sosial Di Desa Badak Baru Kecamatan
Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Desa Badak Baru mempunyai luas
wilayah sebesar 1,231 Ha dengan jumlah penduduk 9.006 jiwa. Perusahaan
yang bekerja sama dengan PT Vico Indonesia yang masih aktif beroperasional
16 unit dan perusahaan yang tidak aktif 7 unit, fasilitas sosial yang ada di Desa
Badak Baru meliputi sarana ibadah 15 unit, sarana kesehatan 3 unit, sarana
pendidikan 10 unit, sarana olahraga 7 unit,dan sarana kepemerintahan 4 unit.
Kata kunci : pemetaan perusahaan dan fasilitas sosial
RIWAYAT HIDUP
Adi Prima, lahir pada tanggal 02 Agustus 1994 di Desa
Badak Baru, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Merupakan anak
ke 1 dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Zakaria Beta
dan ibu Suryani.
Mulai pendidikan di TK, pada tahun 2003 dan lulus pada
tahun 2004, melanjutkan pendidikan ke SD, pada tahun 2004 dan lulus pada
tahun 2009, kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Muara Badak, pada tahun 2009
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama melanjutkan ke SMKN 1
Muara Badak, Jurusan Otomotif dan berijazah pada tahun 2013.
Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2013 di Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Geoi nformatika.
Selama menempuh pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda aktif
tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (HIMA) GI dan Ketua (Unit Kegiatan
Mahasiswa) UKM Bulutangkis.
Kemudian sebagai aplikasi yang telah diperoleh selama mengikuti program
pendidikan, penulis pernah mengikuti pelatihan kerja pada saat mengikuti
program PKL (Praktek Kerja Lapang) di Perusahan PT. Niagamas Gemilang,
Jonggon Kabupaten Kutai Kartanegara pada bulan Maret
Mei 2016.
Hingga pada akhirnya menyusun laporan tugas akhir yang berjudul
Pemetaan Perusahaan Yang Bekerja Sama Dengan PT Vico Indonesia Dan
Fasilitas Sosial Di Desa Badak Baru Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai
Kartanegara menggunakan Software Arcgis 10
syaratan untuk
memperoleh gelar Ahli Madya GeoInformatika pada Program Diploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Ilmiah ini.
Adapun maksud penyusunan Karya
Ilmiah ini adalah salah satu
persyaratan menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III
(A.Md) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Keberhasilan dan kelancaran
dalam penulisan Karya Ilmiah ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan
dari berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua tercinta dan sahabat yang telah banyak memberikan dukungan,
baik dari segi moral maupun materil.
2. Bapak Ir. M. Masrudy, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.
3. Bapak Husmul Beze, S.Hut, M.Si selaku Ketua Program Studi Gioinformatika.
4. Bapak Rudi Djatmiko, S.Hut, MP selaku dosen pembimbing.
5. Bapak Husmul Beze, S.Hut, M.Si sebagai dosen Penguji l.
6. Bapak Astrolabe Sian Prasetya, ST, MT sebagai dosen Penguji ll.
7. Bapak Ibu Dosen, Seluruh staf dan teknisi Program Studi Geoinformatika,
8. Seluruh teman-teman yang telah membantu dalam penulisan Karya Ilmiah ini,
Semoga amal baik dan keikhlasannya akan mendapat balasan yang
setimpal dari ALLAH SWT. Amin. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya
Ilmiah ini masih banyak sekali kekurangan, untuk itu penulis berharap saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Karya Ilmiah
ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis
khususnya.
Kampus Gunung Panjang, Agustus 2016
Penulis
Adi Prima
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
A. Keadaan
B. Peseroan Terbatas (PT)
.
C. Fasilitas Sosial
..
D. Keadaan Umum Kecamatan Muara Badak Dan Desa Badak
Baru
E. ArcMap 10
F. Peta
G. Global Positioning System (GPS)
3
3
4
5
6
7
10
19
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................
B. Alat dan Bahan ........................................................................
C. Prosedur Penelitian .................................................................
26
26
26
27
BAB lV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................
A. Hasil.........................................................................................
B. Pembahasan............................................................................
32
32
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................
B.
39
39
39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1.
Data Hasil Pengukuran Perusahaan Yang Bekerja Sama Dengan
PT Vico Indonesia Di
.
32
2.
..
33
3.
Daftar Perusahaan Yang Masih Aktif Beroperasional
..
35
4.
Daftar Perusahaan Yang Tidak Aktif Beroperasional
..
36
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1.
Tampilan Utama ArcMap
7
2.
Tampilan Saerch Tools
...
9
3.
Tampilan Basic Tools
.
9
4.
Tampilan Toolbar Standar
.
10
5.
Tampilan
..
13
6.
Diagram Alir Prosedur Penelitian.................................................
27
7.
Tampilan Input Data Primer
30
..
Lampiran
8.
Peta Perusahaan Yang Bekerja Sama Dengan PT Vico Indonesia
Dan Fasilitas
..
42
9.
Pengambilan titik PT Exterran Indonesia
43
10.
Pengambilan titik
.
43
11.
Pengambilan titik
.
44
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman modern seperti sekarang sangat perlu untuk
berwirausaha untuk memajukan perekonomian individu dan Negara Republik
Indonesia. Berwirausaha dengan mempunyai nilai jual dalam dunia kerja sangat
membantu pengurangan pengangguran maka dibutuhkan berwirausaha dibidang
industri. Kegiatan industri ini tentunya memiliki nama untuk melanjutkan kegiatan
industri yang sering disebut Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan oleh
seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan
produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomi manusia.
Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan
berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan
distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan
produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba, Seperti yayasan sosial,
keagamaan dan hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa. Di
lingkungan Perseroan Terbatas (PT) yang ada di Desa Muara Badak Kabupaten
Kutai Kartanegara terdapat penyediaan prasarana dan fasilitas sosial unntuk
memajukan kehidupan masyarakat Desa Badak Baru.
Penyediaan prasarana dan fasilitas sosial merupakan salah satu
cerminan kondisi pemerintahan setempat. Penyedi aan prasarana dan fasilitas
sosial di Desa Badak Baru Kecamatan Muara Badak merupakan salah satu
bentuk pengadaan jasa oleh pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)
dan ditangani langsung oleh Pemerintah Kutai Kartanegara baik melalui
pelelangan umum maupun penunjukkan langsung. Dengan demikian kinerja
proyek - proyek penyediaan prasarana dan fasilitas sosial merupakan salah satu
2
barometer kinerja Pemerintah Kabupaten Kukar. Salah satu bentuk penyediaan
prasarana dan fasilitas sosial yang sangat penting adalah penyediaan fasilitas
dibidang pendidikan yaitu; pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah.
Penyediaan fasilitas pendidikan yang baik merupakan cerminan kepedulian dan
tanggung jawab pemerintah Kukar terhadap dunia pendidikan, prasarana dan
fasilitas sosial yang tak kalah penting seperti tempat ibadah, lapangan olahraga,
sarana kesehatan dan lain
lain. Kemajuan prasarana dan fasilitas sosial di
Desa Badak Baru sangat membantu masyarakat Badak Baru untuk mewujudkan
kehidupan sosial yang lebih sejahtera.
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui jumlah dan letak perusahaan di Desa Badak Baru.
2. Mengetahui jumlah dan letak fasilitas sosial di Desa Badak Baru.
3. Membuat peta keberadaan perusahaan dan keberadaan fasilitas sosial di
Desa Badak Baru.
Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil sebagai
berikut :
1. Memberikan informasi jumlah perusahaan serta letaknya di
Desa Badak
Baru Kecamatan Muara Badak.
2. Memberikan informasi jumlah fasilitas sosial serta letaknya di Desa Badak
Baru Kecamatan Muara Badak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keadaan Umum PT. Vico Indonesia
VICO atau Virginia Indonesia Company adalah salah satu perusahaan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan
pengeboran minyak dan gas bumi.
Berdiri dengan nama awal HUFFCO
Indonesia atau Huffington Company Indonesia yang didirikan oleh pengusaha
asal Texas Roy Fiffington dan pengusaha asal Virginia Geeral Arch Sproul,
dengan mengggandeng perusahaan Ultrmar Indonesia Limited, Union Texas
East Kalimantan Limited Universe Thankships, Inc., pada bulan Febuari 1972
HUFFCO menemukan daerah Muara Badak, sebagai salah satu cadangan
minyak dan gas terbesar di Kalimantan Timur.
Pertamina dengan dukungan dari HUFFCO, menandatangani 20 tahun
kontrak penjualan Linquefied Natural Gas (LNG) pada bulan Desember 1973
dengan lima perusahaan Jepang mendirikan perusahaan kilang gas di Bontang.
VICO mengoperasikan 7 lapangan produksi minyak dan gas bumi di daratan
Kalimantan Timur, Indonesia. Dari lapangan
lapangan itu adalah Muara Badak,
Nilam, Pamaguan, Samberah, Mutiara, Beras, dan Lempake. Produksi minyak
dan gas bumi uyang dihasilkan dari lapangan
lapangan tersebut diproses di
empat stasiun produksi yaitu yang pertama di Muara Badak (1972), diikuti Nilam
(1982), Mutiara (1990) dan Samberah (1991). Produksi VICO (data tahun 2004)
sekitar 870 MMSCFD gas dan 30.000 barrel minyak per
hari, pada tanggal 7
januari 2008, VICO berhasil membuktikan rekor 25 juta jam kerja tanpa
kecelakaan (Yono, 2015).
4
B. Perseroan Terbatas (PT)
Naamloze Vennotschap dalam bahasa Belanda yang artinya Perseroan
Terbatas (PT) merupakan suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham
saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimiliki. Karena modalnya terdiri dari saham
saham
yang dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Besarnya modal
Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan badan usaha akan tercantum dalam
anggaran peusahaan.
Kekayaan peusahaan terpisah dari kekayaan pribadi
pemilik perusahaan sehingga memiliki kekayaan yang tersendiri. Setiap orang
dapat memiliki lebih dari satu saham yang akan jadi bukti kepemilikan
perusahaan tersebut. Tanggung jawab sebagai pemilik saham juga terbatas,
yaitu sebanyak saham yang dimilikinya. Apabila perusahaan tersebut mendapat
keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan. Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi (akta
yang dibuat oleh notaris) yang didalamnya dicantumkan nama lain di PT, modal,
bidang usaha, alamat perusahaan dan lain
lain. Akta ini harus disahkan oleh
menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia.
Paling
sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar sesuai
dengan UU No. 1 Tahun 1995 dan Uu No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang
Perseroan Terbatas. Modal dasar PT adalah jumlah modal yang dicantumkan
dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan.
Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukan,
yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para
persero pendiri (Raharjo, 2012).
5
C. Fasilitas Sosial
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (Samier, 2008) yang menjelaskan
kepentingan dari fasilitas sosial (fasos) adalah fasilitas yang diadakan oleh
pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum
dalam lingkungan pemukiman. Contoh dari fasilitas sosial (fasos) adalah seperti
puskemas, klinik, sekolah, tempat ibadah, pasar, taman bermain, tempat
olahraga, ruang serbaguna, dan lain sebagainya. Fasilitas sosial adalah milik
bersama yang harus dijaga dan dirawat dengan baik agar bisa selalu
dimanfaatkan secara maksimal untuk jangka panjang. Warga masyarakat dapat
saling bahu-membahu untuk membangun dan atau memperbaiki fasos sendiri
jika memang sangat diperlukan tanpa bergantung kepada pemerintah. Tanpa
adanya fasilitas sosial yang memadai akan membuat hidup menjadi lebih sulit.
Fasilitas sosial buatan pemerintah yang dirusak orang-orang yang tidak
bertanggung jawab akan merugikan masyarakat secara umum.
Fasos yang
disediakan oleh pemerintah dibiayai oleh dana yang sebagian besar didapat dari
pajak dan retribusi. Pajak dan retribusi dikumpulkan oleh pemerintah dari
masyarakat, fasilitas sosial merupakan milik masyarakat umum. Fasilitas sosial
sangatlah membantu kehidupan sosial masyarkat mulai dari kalangan bawah
hingga kalangan atas, fasilitas sosial yang menunjang dapat berimbas positif
kepada perilaku masyarakat dimana akan lebih aktif bekerja dengan semangat.
Tak lepas dari kepemerintahan fasilitas sosial ini sebuah solusi untuk
membangun daerah yang tertinggal sehingga menjadi lebih baik lagi.
6
D. Keadaan Umum Kecamatan Muara Badak dan Desa Badak Baru
1. Kecamatan Muara Badak
Muara Badak merupakan sebuah Kecamatan di wilayah pesisir
Kabupaten Kutai Kartanegara. Kecamatan Muara Badak terletak pada posisi
Selatan.
Kecamatan Muara Badak memeliki luas wilayah mencapai 939,09
km² dengan jumlah penduduk mencapai 57.712 jiwa yang tersebar di 13 desa
(Anonim, 2015). Kecamatan Muara badak secara adminitrasi memiliki 13
desa yakni Desa Badak Baru, Desa Gas Alam Badak 1, Desa Muara Badak
Ilir, Desa Muara Badak Ulu, Desa Salo Cella, Desa Salo Palai, Desa Sungai
Bawang, Desa saliki, Desa Suka Damai, Desa Tanah Datar, Desa Tanjung
Limau, Desa Batu
Batu dan Desa Badak Mekar.
Kecamatan Muara Badak berbatasan langsung atas 4 wilayah, yaitu :
Utara
:
Kecamatan Marang Kayu
Selatan
:
Kota Samarinda dan Kecamatan Anggana
Barat
:
Selat Makassar
Timur
:
Kecamatan Tenggarong Seberang
2. Desa Badak Baru
Desa Badak Baru merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Muara Badak, desa yang terlertak ± 2 km dari persisir pantai.
Desa Badak baru dipimpin oleh Kepala Desa (Kades) yang bernama Abdul
Majid, SH.
Desa Badak baru berbatasan langsung atas 4 Desa, yaitu :
Utara
:
Selatan
:
Desa Gas Alam Badak 1
Barat
:
Desa Batu
Batu
7
Timur
:
Desa Tanjung Limau
E. ArcMap 10
ArcMap merupakan aplikasi utama dalam kebanyakan proses Global
Information System (SIG) dan pemetan pada komputer. ArcMap memiliki
kemmpuan utama untuk visualisasi, membangun database spasial yang baru,
memilih (query), editing, menciptakan desain
pembuatan tampilan akhir dalam laporan
dapat
dilakukan
oleh
ArcMap
desain peta, analisis dan
laporan kegiatan. Beberapa hal yang
diantaranya
yaitu
penjelajahan
data
(exploring), analisis SIG (analyzing), presenting result, customizing, data dan
programing. Tampilan utama sofeware ini cukup sederhana, yaitu :
Gambar 1. Tampilan Menu Utama ArcMap
Komponen -komponen ArcMap Table Of Contents (TOC) Merupakan list
atau daftar isi data yang ditampilkan dalam Map Area. TOC terdiri atas Data
Frame yang berisi layer - layer yang mempresentasikan data yang ada.
Beberapa fungsi yang dapat dilakukan dalam TOC antara lain :
a.
Menyusun susunan layer.
b.
Mengaktifkan layer dan me - nonaktifkan layer.
8
c.
Melihat system koordinat yang digunakan (Layer Properties).
d.
Membuka table attribute data spasial (Open Attribute Table).
TOC juga menyediakan fasilitas symbology yang merepresentasikan muka
bumi yang diwakili oleh symbol (baik bentuk maupun warna) dari feature (point,
line, maupun polygon) berdasarkan attribute dapat di sesuaikan melalui TOC.
a. ArcCatalog
ArcCatalog merupakan bagian dari ArcGis yang digunakan untuk
menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi (distribution), dan
menyimpan (documentation) data-data SIG. Secara sederhana fungsi dari
ArcCatalog ialah manajemen data.
b. Arc Toolbox
ArcToolbox merupakan kumpulan alat bantu yang disediakan untuk
melaksanakan operasi - operasi tertentu pada ArcGis. Tampilan ArcToolbox
yaitu berupa tools yang ditampilkan pada folder - folder ArcToolbox
berdasarkan fungsi.
c. Search
Satu hal yang baru di ArcMap 10 yaitu terdapat fasilitas search.
Fasilitas ini menyerupai alat browsing pada layanan mesin pencari. Melalui
fasilitas ini, user dapat mencari data spasial, data project dan tools local
server.
9
Gambar 2. Fungsi Tabel of Search Tool pada ArcMap 10
d. Toolbar
Merupakan kumpulan tool yang diletakkan didalam bar. Secara logis
toolbar memiliki tool - tool yang berkaitan secara erat dalam melaksanakan
operasi - operasi tertentu. Berikut ini beberapa contoh tools standart yang
terdapat pada ArcMap 10.
a). Toolbar Tools
Gambar 3. Fungsi Tabel of Basic Tools pada ArcMap 10
10
b). Toolbar Standart
Gambar 4.Fungsi Tabel of Standart Tools pada ArcMap 10
F. Peta
1. Pengertian Peta
Peta adalah suatu penyajian grafis dari seluruh atau sebagian muka
bumi pada suatu skala peta dan sistem proyeksi peta tertentu (Soendjojo ,
2012).
Sedangkan menurut (Wongsotjitro,1980) Peta adalah bayangan yang
diperkecil dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Bayangan ini harus selengkap - lengkapnya mengigat perkecilan itu.
Perkecilan ini adalah perbandingan antara suatu jarak di atas peta dan jarak
yang sama di atas permukaan bumi, dan perbandingan ini dinamakan skala
dari peta.
2. Syarat - syarat Membuat Peta
Untuk membuat peta yang baik harus memenuhi syarat - syarat
pembuatan peta.
Peta yang baik adalah peta yang dapat memberikan
informasi geografis secara jelas dan tepat (anonim, 2015) . Syarat - syarat
peta yang baik adalah sebagai berikut:
11
a. Peta harus Conform, artinya bentuk yang digambar pada peta harus
menunjukan bentuk yang sesuai dengan penampakan sebenarnya.
b. Peta harus Equivalen, artinya perbandingan luas pada peta harus sesuai
dengan luas daerah yang sebenarnya.
c.
Peta harus Equidistan, artinya perbandingan jarak pada peta harus
sesuai dengan jarak yang sebenarnya.
d. Penyajian data informasi pada peta harus lengkap.
e. Peta yang dibuat harus mudah dipahami.
f.
Peta harus bersih, rapi, dan indah.
g. Setiap peta harus memiliki komponen dasar pembuatan peta.
3. Peta terdiri beberapa Unsur-Unsur yaitu :
a. Judul Peta
Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Judul
peta pada umumnya diletakkan di bagian atas peta.
b. Skala Peta
Skala peta harus dicantumkan dalam menggambar peta dan diletakkan
berdekatan dengan judul peta. Skala yang digambar dapat berupa skala
pecahan, misalnya skala 1: 100.000 atau skala grafik, misalnya 4 cm.
c. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber peta pe rlu dicantumkan supaya pembaca tahu dari mana peta itu
diperoleh. Tahun pembuatan peta sangat diperlukan pada peta yang
menggambarkan data yang mudah berubah, misalnya peta hasil pertanian
dan peta persebaran penduduk.
12
d. Penunjuk Arah Peta
Penunjuk arah sangat penting dalam membaca peta karena dengan
penunjuk arah pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan
timur pada peta.
e. Inset
Inset adalah penunjuk lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya
dengan daerah sekitar yang lebih luas. Misalnya, kita menggambar peta
daerah Surakarta. Untuk mengetahui di mana kedudukan daerah tersebut,
pada pojok bawah atau pada tempat yang kosong kita buat peta Jawa
Tengah yang lebih kecil ukurannya. Setelah itu, kita letakkan daerah
Surakarta di dalamnya sesuai kedudukan yang sebenamya.
Tujuan memberikan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari
peta dan menunjukkan lokasi yang penting, tetapi kurang jelas dalam peta.
f. Garis Tepi Peta
Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi dapat dijadikan
pertolongan pada waktu membuat peta, pulau, kota, ataupun wilayah yang
dimaksud tepat di tengah - tengahnya.
g. Legenda
Legenda adalah suatu keterangan dan simbol - simbol agar lebih mudah
dibaca. Legenda umumnya terletak di sisi kiri atau kanan bagian bawah
suatu peta dan sebaiknya didalam garis tepi peta. Contoh legenda adalah
sebagai berikut.
13
Gambar 5. Tampilan Legenda
h. Warna Peta
Warna pada peta mempunyai ciri khusus sebagai berikut.
1) Cokelat untuk menandai pegunungan/gunung yang tinggi.
2) Merah dan hitam untuk menandai bentang hasil budidaya
manusia, seperti jalur jalan raya, jalan kereta api, dan kota.
3) Putih untuk menandai puncak pegunungan salju.
4) Biru untuk menandai lautan/perairan.
5) Hijau untuk menandai dataran rendah.
6) Kuning untuk menandai dataran tinggi.
Dalam penggunaan warna ada kalanya menggunakan warna bertingkat,
artinya warnanya sama atau mudanya berbeda Contoh:
1) Laut memakai warna biru dengan segala variasi percampuran warna
biru. Semakin dalam laut, warna yang dipakai harus semakin biru.
2) Dataran
tinggi
memakai
warna
cokelat
dengan
segala
variasi
percampuran warna cokelat. Semakin tinggi daerahnya, semakin tua
warna cokelatnya.
14
I. Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis yang digunakan untuk menentukan lokasi
suatu tempat. Pada umumnya garis astronomis hanya sebagai tanda di tepi
atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka derajat, menit, dan
detiknya tanpa membuat garis lintang dan garis bujur.
J. Penggunaan Tulisan Pada Peta
Penggunaan tulisan pada peta harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1) Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak, tinggi
huruf supaya disesuaikan dengan besar peta.
2) Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil dan aturlah supaya baik
untuk dilihat.
3) Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak, lebih kecil
dari judul peta. Untuk kota-kota kecil hurufnya juga harus lebih
kecil lagi.
4) Ketampakan di air, misalnya sungai, laut, rawa, danau
menggunakan huruf miring, besar atau kecilnya berdasarkan
strategisnya.
5) Sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Untuk
penulisan nama sungai dapat diletakkan pada bagian atas atau
kiri sungai (Kuswanto, 2002).
4. Proyeksi Peta
Menurut (Aristya, 2012). Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang
digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga
dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi
15
dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem
yang memberikan hubungan antara posisi titik - titik di muka bumi dan di peta.
Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk
bidang lengkung ke bentuk bidang datar, dengan persyaratan bentuk yang
diubah itu harus tetap, luas permukaan yang diubah harus tetap dan jarak
antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus
tetap.
Dalam pembuatan peta apabila kita ingin menggambarkan perubahan
benda yang berukuran tiga dimensi ke benda yang berukuran dua dimensi,
benda itu harus diproyeksikan ke bidang datar.
Teknik proyeksi ini juga
berlaku untuk memindahkan letak titik-titik pada permukaan bumi ke bidang
datar yang dinamakan Proyeksi Peta.
Secara khusus pengertian dari proyeksi peta adalah cara memindahkan
sistem paralel (garis lintang) dan meridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe)
ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan
menjadi peta.Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan
akurat. Agar kesalahan diperkecil sampai tidak ada kesalahan maka proses
pemindahan harus memperhatikan syarat - syarat di bawah ini:
a. Bentuk -bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus
tetap),persis seperti pada gambar peta di globe bumi.
b. Luas permuk aan yang diubah harus tetap.
c. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang diubah
harus tetap.
Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di
atas sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat
16
memenuhi satu syarat saj a untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang
tidak mungkin, yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat - syarat di
atas
dan
ini
hanya
untuk
sebagian
kecil
dari
muka
bumi.
Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah
yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas.
5. Fungsi-fungsi Peta
Fungsi peta adalah menyajikan suatu informasi tentang suatu objek
kepada pembaca peta.
Agar informasinya mudah diterima dan cepat
dipahami, maka cara penyampaianya harus jelas, dengan bahasa sederhana.
Bahasa
peta
adalah
sismbol-simbol
(titik,
garis
dan
luasan/areal,
kualitatif/kuantitatif, warna, notasi, arsir) yang merupakan sistem komunikasi
antara pembuat peta dengan pembaca peta. Pokok permasalahanya adalah
bagaimana membuat simbol-simbol dan menempatkan ke dalam ruang peta
sehingga pembaca peta dapat membacanya dengan mudah dan menafsirkan
artinya dengan benar.
Selanjutnya dinyatakan bahwa dengan informasi yang akan disajikan
kedalam peta, perlu kejelasan, mana informasinya utama dan mana
informasinya tambahan agar peta mudah dipahami isinya.
Dalam hal ini,
informasinya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok:
a. Informasi dasar, yaitu unsur-unsur pada peta dasar yang perlu atau tidak
perlu
disajikan
sebagai
latar
peta
tematik
(berhubungan
dengan
generalasi).
b. Informasi pokok, yaitu informasi yang berkaitan dengan tema tematik.
Apakah hutan perlu diklasifikasikan atau distratifikasi. Apakah batas fungsi
hutan atau batas administrasi perlu dicantumkan.
17
c. Informasi penunjang, yaitu informasi yang diharapkan dapat melengkapi
informasi pokok dan nada relevasinya untuk dicantumkan dalam peta.
Informasi apa saja yang perlu dicantumkan pada peta tematik sulit
dirinci. Hal ini sangat tergantung kepada tema peta, tersedianya data dan
kerateristik serta relevansinya. Apabila unsur-unsur dan informasinya terlalu
banyak, maka petanya akan menjadi rumit dibaca, sedangkan kalau
informasinya terlalu sedikit, peta menjadi kurang informatif.
6. Jenis
jenis Peta
Peta topografi merupakan gambaran sebagian kecil permukaan bumi di
atas bidang datar (bidang yang didatarkan) yang dibuat dalam skala tertentu,
serta dilakukan dengan metode tertentu pula. Karena banyaknya data
topografi yang dapat disajikan di atas suatu peta, maka perlu dilakukan
pemilihan data - data yang akan disajikan sehingga kerumitan isi peta dapat
dihindari. Dalam pemilihan data tersebut, perlu dipertimbangkan beberapa hal
seperti : skala peta yang akan dibuat, sumber data pemetaan, serta jenis data
yang akan disajikan (tujuan pemetaan) (Subagio, 2002).
Berdasarkan
ketiga
pertimbangan
diatas,
suatu
peta
dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa jenis peta.
Berdasarkan sumber datanya, peta dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Peta Induk (Basic Map). Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei
langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta
dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam
pembuatan peta-peta lainnya.
18
b. Peta Turunan (Derived Map). Peta turunan yaitu peta yang dibuat
berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan
survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai
peta dasar.
Data dan informasi yang disajikan pada suatu peta tergantung maksud
dan tujuan pembuatannya, sehingga peta dapat dibedakan atas:
a. Peta Topografi, peta yang menyajikan berbagai jenis informasi unsur unsur alam dan buatan permukaan bumi dan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan pekerjaan. Peta topografi dikenal juga sebagai peta
dasar, karena dapat digunakan untuk pembuatan peta-peta lainnya.
Contoh peta yang digolongkan sebagai peta topografi:
1) Peta
planimetrik, peta yang menyajikan beberapa jenis
unsur
permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian.
2) Peta kadaster/pendaftaran tanah, peta yang menyajikan data mengenai
kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi
lainnya.
3) Peta bathimetrik, peta yang menyajikan informasi kedalaman dan
bentuk dasar laut.
b. Peta Tematik, peta yang menyajikan unsur/tema tertentu permukaan bumi
sesuai dengan keperluan penggunaan peta tersebut. Data tematik yang
disajikan dapat dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif.
Contoh peta yang digolongkan sebagai peta tematik:
1) Peta diagram, pada peta ini subyek tematik yang berelasi disajikan
dalam bentuk diagram yang proporsional.
19
2) Peta distribusi, pada peta ini menggunakan simbol titik untuk menyajikan
suatu informasi yang spesifik dan memiliki kuantitas yang pasti.
3) Peta isoline, pada peta ini menyajikan harga numerik untuk distribusi
yang kontinu dalam bentuk garis yang terhubung pada suatu nilai yang
sama.
Jenis peta berdasarkan skalanya
a. Peta kadaster, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 100 sampai
dengan 1 : 5.000. Contoh: Peta hak milik tanah.
b. Peta skala besar, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai
dengan 1: 250.000. Contoh: Peta topografi
c. Peta skala sedang, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 250.000
sampai dengan 1 : 500.000. Contoh: Peta Kabupaten per Provinsi.
d. Peta skala kecil, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 500.000 sampai
dengan 1 : 1.000.000. Contoh: Peta Provinsi di Indonesia.
e. Peta geografi, yaitu peta yang memiliki skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
Contoh: Peta Indonesia dan peta dunia.
G. Global Positioning System (GPS)
1. Pengertian GPS
Menurut (Abidin, 2011) Global Positioning System (GPS) adalah sistem
radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dimiliki dan
dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem yang secara nominal terdiri dari 24
satelit ini dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca,
serta didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga - dimensi yang
teliti dan juga informasi mengenai waktu secara kontinu di seluruh dunia.
Saat ini (November 2010) ada 32 satelit GPS yang operasional.
20
2. Kemampuan GPS
Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi
tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana
saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS
adalah satu - satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam
beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu.
Ketelitian
dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa
cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian
waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa
faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data,
dan metode pengolahan datanya.
3. Fungsi GPS
Kini GPS dengan aplikasi peta digital terbaru, memiliki fungsi yang
semakin menarik:
a. Mengetahui koordinat suatu titik
b. Penunjuk arah jalan (navigasi)
c. Cara Menggunakan GPS (untuk GPS Garmin)
Cara menggunakan GPS adalah sebagai berikut:
a. Memegang GPS dengan erat
erat.
b. Periksa baterai.
c. Tekan tombol On, nyalakan.
d. Tunggu sebentar sampai terhubung via satelit.
e. Kemudian akan muncul banyak icon seperti di windows , map, compass,
setup, dan lain2.
21
f. Masuk ke fitur akan ditemukan tanda panah bergoyang - goyang yang
menunjukkan posisi, bila garmin belum memiliki peta maka GPS masih
kosong atau belum diinstall peta, GPS bisa terkoneksi dengan software
ArcGIS, bila GPS masih kosong bisa memasukkan koordinat - koordinat
yang bisa dimengerti.
g. Lalu tekan "MARK", untuk menyimpan koordinat saat ini, jika selesai
rename point tersebut dengan nama lain.
h. Bila sudah disave, lalu save lagi point dengan nama "kerja saya" yes,
setelah itu bila ingin kembalike tempat pengukuran, tinggal memakai
fasilitas waypoint dari GPS anda dan GPS akan menarik garis dari posisi
yang sekarang menuju tempat pengukuran, dan akan dipandu jalan
terdekat menuju lokasi yang di inginkan.
4. Produk yang diberikan GPS
Secara umum produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu.
Selain itu ada beberapa produk lainnya seperti percepatan, azimuth,
parameter attitude, TEC (Total Electron Content), WVC (Water Vapour
Content), Polar motion parameters, serta beberapa produk yang perlu
dikombinasikan dengan informasi eksternal dari sistem lain, produknya antara
lain tinggi ortometrik, undulasi geoid, dan defleksi vertikal.
5. Segmen Penyusun Sistem GPS
Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu segmen sistem
kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna.
Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa, yang
diperlengkapi dengan antena - antena untuk mengirim dan menerima sinyal
sinyal gelombang. Sinyal - sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di
22
dekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi,
kecepatan, maupun waktu. Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan
peralatan untuk mengontrol attitude satelit. Satelit-satelit GPS dapat dibagi
atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF.
Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R
yang operasional.
Secara umum segmen sistem kontrol berfungsi mengontrol dan
memantau operasional satelit dan memastikan bahwa satelit berfungsi
sebagaimana mestinya. Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit
GPS di manapun berada.
Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS (GPS
receiver) diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal - sinyal dari
satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu.
Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena
dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses
sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan
pemroses data (solusi navigasi), osilator presisi , satu daya, unit perintah dan
tampilan, dan memori serta perekam data.
6. Prinsip penentuan posisi dengan GPS
Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode
reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke
beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS,
setiap titiknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3
parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu
akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS.
Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.
23
7. Tipe alat (Receiver) GPS
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing - masing memberikan
tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama adalah
tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah,
sekitar 1
4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru
dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik
single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan
pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai
dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi
yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini
biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan
jaring titik kontrol, survei deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe
geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.
8. Sinyal dan Bias pada GPS
GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2
(1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random
yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/acquisition). Sinyal L2 hanya
membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga
penerima (receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit.
- Spoofing
selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.
Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal tersebut akan
terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya gangguan di sebut
bias. Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2 macam yaitu bias ionosfer
dan bias troposfer. Bias ini harus diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi
24
atau melakukan teknik differencing untuk metode diferensial dengan jarak
baseline yang tidak terlalu panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat
dengan ketelitian yang baik. Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan
kesalahan posisi sampai dengan orde meter.
9. Error Source pada GPS
Pada sistem GPS terdapat beberapa kesalahan komponen sistem yang
akan mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh.
Kesalahan-
kesalahan tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit,
kesalahan jam receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal-hal
lainnya juga ada yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan
noise.
Kesalahan ini dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan
teknik differencing data.
10. Metoda penentuan posisi dengan GPS
Metoda penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua,
yaitu metoda absolute, dan metoda diferensial. Masing-masing metoda
kemudian dapat dilakukan dengan cara real time dan atau post-processing.
Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut
Statik. Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka
metodenya disebut kinematik.
Selanjutnya lebih detail lagi kita akan
menemukan metoda-metoda seperti SPP, DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid
statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta masih ada beberapa
metode lainnya.
11. Ketelitian Posisi yang diperoleh dari Sistem GPS
Untuk aplikasi sipil, GPS memberikan nilai ketelitian posisi dalam
spektrum yang cukup luas, mulai dari meter sampai dengan milimeter.
25
Sebelum Mei 2000 (SA on) ketelitian posisi GPS metode absolute dengan
data psedorange mencapai 30
ketelitian membaik menjadi 3
100 meter. Kemudian setelah SA off
6 meter. Sementara itu Teknik DGPS
memberikan ketelitian 1 - 2 meter, dan teknik RTK memberikan ketelitian 1 5 sentimeter. Untuk posisi dengan ketelitian milimeter diberikan oleh teknik
survei GPS dengan peralatan GPS tipe geodetik dual frekuensi dan strategi
pengolahan data tertentu.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 3 bulan, dimulai pada bulan
Juni hingga Agustus 2016 meliputi : penyusunan proposal, pengambilan data
di lapangan, pengolahan data, dan penyusunan laporan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Badak Baru sebagai obyek yang
dikaji. Sedangkan data lapangan akan diolah di Labotorium Geodesi Prodi
Geoinformatika Kampus Politani.
B. Alat dan Bahan
1. Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
a. GPS Navigasi Garmin tipe 62S.
b. Laptop/Komputer.
c. USB.
d. Handphone.
e. Kendaraan.
2. Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Alamat perusahaan, fasilitas sosial berupa sarana pendidikan, sarana
ibadah, sarana olahraga, sarana perdagangan dan sarana pemerintahan .
b. Peta Batas RT Desa Badak Baru (Profil Desa Badak Baru, 2015).
c. Kertas HVS.
d. Alat tulis (Pulpen, Spidol dan lain-lain).
e. Papan LJK .
f. Baterai.
27
C. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini secara grafis
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.
Mulai
Data Primer
Data Sekunder
Download Data Dari GPS
Input Data GPS ke Software ArcGis 10
Overlay
Layout Peta
Peta
Selesai
Gambar 6. Diagram Alir Prosedur Penelitian
1. Persiapan
Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan
penelitian. Dimulai dari persiapan pembuatan proposal, surat perizinan,
penyusunan rencana kerja, dan konsultasi pembimbing.
28
2. Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini secara garis besar dapat di
klasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu data sekunder dan data primer.
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang di ambil dari lokasi objek penelitian
atau yang sering disebut metode waypoint. Data primer yang di ambil
koordinat perusahaan dan fasilitas sosial menggunakan alat Global
Positioning System (GPS)Navigasi Garmin tipe 62S.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan dari profil
Desa Badak Baru. Data sekunder yang dikumpulkan adalah jumlah
perusahaan dan fasilitas sosial yang ada di Desa Badak Baru.
3. Pengolahan Data
Data yang sudah diambil di lapangan diolah oleh penulis dengan
menggunakan laptop. Selanjutnnya data tersebut di input ke dalam komputer.
Data yang telah diinput kemudian di buka dengan menggunakan software
ArcMap dan di padukan (overlay) dengan Peta Batas RT Desa Badak Baru
sehingga mendapatkan hasil berupa Peta Perusahaan Yang Bekerja Sama
Dengan PT Vico Indonesia Dan Fasilitas Sosial Di Besa Badak Baru.
Untuk lebih jelasnnya sebagai berikut :
a. Mendowload data pengukuran di lapangan dari GPS.
Mendowload data hasil survei lapangan menggunakan GPS berupa
titik (waypoints). Data dari GPS dihubungkan ke komputer dengan USB lalu
menjalankan program Garmin BaseCamp pada komputer dengan memilih
Menu Device pada menu bar lalu pilih Receive from device maka dari data
29
GPS akan berhasil ter-download dan masuk kedalam folder library dengan
nama perangkat GPS yang digunakan lalu simpan data tersebut dengan
cara memilih export pada file yang terdapat pada menu bar BaseCamp,
lalu tentukan tipe file dalam hal ini tipe file adalah gpx, serta menentukan
letak folder data GPS yang akan disimpan lalu klik tombol save.
b. Menginput data GPS ke dalam software ArcGis10.
Menginput atau memasukkan data berupa koordinat dari titik-titik
waypoints yang di peroleh dari GPS tersebut ke dalam ArcMap dengan
menggunakan tipe file shp yang pada tipe default data GPS adalah gpx.
Cara mengubah tipe gpx ke dxf ialah pada program MapSource, pada
menu bar pilih file, lalu pilih save as setelah itu pada kotak dialog save as
tipe pilih extension dxf. Lalu membuka ArcMap dan Add data pada tools
yang terdapat pada menu bar ArcMap setelah itu tentukan letak file
koordinat GPS lalu dibuka.
c. Melakukan edit attribute untuk keterangan feature.
Setelah memiliki feature data, dilakukan pemberian atau pengeditan
attribute yang merupakan table berisi keterangan feature data tersebut.
d. Join Data Primer dan Data Sekunder.
Adalah menggabungkan data primer dan data sekunder dengan
langkah-langkah :
1) Input data primer, browser data dari directory melalui icon Add Data,
maka data akan tampil dalam bentuk titik-titik seperti yang terlihat pada
Gambar 7. Di bawah ini.
30
Gambar 7. Input Data Primer
2) Menambahkan informasi penjelas terhadap feature - feature yang ada
yaitu point (data koordinat), polyline (jalan) dan polygon (batas
administrasi). Hal ini dilakukan dengan cara melakukan mengedit
terhadap attribut table dari masing-masing feature tersebut. Editing
dimulai dengan klik kanan pada salah satu feature >Open Attribut
Table> klik icon Table Option> Add Field> menentukan nama Field>
memilih Double pada pemilihan Type> Ok. Melakukan langkah yang
sama untuk penambahan informasi yang lainnya.
3) Pemilihan label, klik kanan satu feature yang ingin di munculkan nama
labelnnya > Propertis> Labels> memilih nama table pada kolom Label
Field> mengatur jenis text dan ukuran label pada kolom Text Sysmbol >
Ok.
4) Memunculkan nama label, klik kanan >klikLabel Feature.
31
e. Pembuatan Layout Peta.
Langkah-langkah pembuatan layout yaitu sebagai berikut.
1) Klik icon Layout View
2) Mengatur ukuran kertas, File > Print and Page Setup>Size (A3) >
Orientasi (Landscape).
3) Pembuatan garis astronomi, klik kanan di area peta >Propertis> Grids>
New Grid> pilih Measured Grid> Next> Finish.
4) Penambahan informasi peta, dari toolbar pilih insert.
5) Text untuk member judul peta, system proyeksi, sumber peta, tahun
pembuatan, dan nama pembuat.
a. North untuk memilih jenis arah mata angin
b. Scale untuk mengatur skala peta.
c. Legend untuk mengatur legenda peta
d. Insert untuk membuat insert peta.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian telah dilaksanakan dalam rangka memperoleh informasi tentang
Desa Badak Baru. Hasil data yang telah diambil pada penelitian berupa data
pengukuran lapangan dan data administrasi Desa Badak Baru.
Berdasarkan data yang telah diambil dari pengukuran lapangan dan
setelah dilakukan pengolahan diperoleh hasil dapat dilihat pada tabel 1 sebagai
berikut:
Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Perusahaan Yang Bekerja Sama Dengan
PT Vico Indonesia Di Lapangan.
No.
Nama Perusahaan
Easting ( m )
1.
( Perseroan Tersero ) PT
1.1
PT Annisa
1.2
PT APEXINDO
1.3
PT Ceria Utama Abadi
1.4
PT HALLIBURTON
1.5
PT Inconis Nusa Jaya
1.6
PT ISTECH
1.7
PT Jonathan Agung
1.8
PT RADIANT
1.9
PT SAR
1.10 PT Scomi Oiltools
1.11 PT SINARCO
1.12 PT SUCOPINDO
1.13 PT Surya Mahakam
1.14 PT Vico Indonesia
1.15 PT Exterran Indonesia
1.16 PT TOJ
546424
546740
546568
546724
546796
546709
547114
546304
546356
546415
546449
546635
546424
547464
546712
546476
Titik Koordinat
Norting ( m ) Elevation ( m)
9964017
9964635
9963753
9964415
9963933
9963941
9964128
9964126
9963984
9963989
9963782
9964327
9964017
9963360
9963956
9963772
19
74
68
58
71
45
20
77
16
90
67
59
87
28
16
32
33
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Fasilitas Sosial Di Lapangan.
No.
Nama Fasilitas Sosial
Easting ( m )
1.
2.
3
4
Sarana
1.1
1.2
1.3
Sarana
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
Sarana
Kesehatan
Klinik
Puskesmas
Posyandu
Pendidikan
TK Islam Bintang Kecil
TK Kurnia
TK Nusantara
TK Aisyiyah Busthanul
SDN 012
SDN 015
SDN 017
SMP Muhammadiyah
SMP TI
SMKN 1
SMK TI
SMK Muhammadiyah
Ibadah
Langgar Baitul Musafir
???
Musollah Baitul Makroman
???
Musollah Baitul Jannah
???
Musollah Ar - Rahman
???
Musollah Al - Hijrah
???
Musollah At - Taubah
???
Mesjid An Nisa
???
Mesjid Al - Muttaqin
???
Mesjid Baitul Hikmah
???
???? Mesjid An Nur
???? Mesjid Baitul Ilmi
???? Mesjid Jabal Rahma
???? Mesjid Baitul Jalal
???? Mesjid Al Taqwa
???? Gereja Toraja
Sarana Olahraga
Lapangan Bola
???
Lapangan Futsal
???
Lapangan volley Kampung Timur
???
Lapangan volley Kampung Jawa
???
Lapangan volley Kampung Bugis
???
Lapangan Bulutangkis Siduarjo
???
Titik Koordinat
Norting ( m )
Elevation ( m )
544942
547220
546771
9963826
9963933
9963888
32
23
35
546794
547086
546450
546659
547117
546227
546519
546657
545691
543507
545691
546657
9963885
9963868
9963919
9964168
9963888
9963857
9964042
9964167
9963717
9964162
9963717
9964167
41
28
34
22
27
40
26
33
31
35
40
18
547358
546661
546509
547076
547401
547196
543483
546228
546514
546490
546672
546911
547252
547242
546801
9963817
9964418
9963720
9963876
9963940
9963394
9963852
9963837
9963918
9964291
9964157
9964015
9964043
9963674
9964402
12
9
10
32
20
21
43
22
29
23
10
11
23
25
16
547199
547471
547448
546903
546761
546542
9963596
9963489
9964295
9964150
9964161
9963921
14
19
29
30
23
12
34
Tabel 2. Lanjutan
No.
Nama Fasilitas Sosial
???
5
6
Lapangan Bulutangkis Mekarjaya
Sarana Perdagangan
Pasar Rawa
5.1
Pasar Baru
5.2
Sarana Kepemerintahan
??? Kantor Desa
??? Kantor BPD
??? Gedung BPU
??? Kantor Polisi
Easting ( m )
547261
Titik Koordinat
Norting ( m ) Elevation ( m )
9964065
13
547124
547033
9964094
9963826
20
15
546547
546550
546503
546143
9964195
9964201
9964209
9963690
41
31
18
22
B. Pembahasan
Data - data di atas merupakan data hasil pengukuran di lapangan yang
menunjukan lokasi atau tempat perusahaan dan fasilitas sosial yang ada di Desa
Badak Baru.
Pengukuran yang dilakukan sudah dikatakan mendekati benar,
karena bentuk lokasi perusahaan dan lokasi fasilitas sosial berada hampir
menyerupai keadaan yang sebenarnya di lapangan. Perusahaan yang bekerja
sama dengan PT Vico Indonesia bergerak dibidang jasa driver, jasa mekanik,
jasa suplair pipa, dan lain
lain.
Data ukur tersebut tidak bisa serta merta
dijadikan sebagai acuan mengingat belum memiliki legalitas dari instansi yang
membidangi dalam hal ini BAPPEDA Kaltim. Walaupun demikian hasil
pengukuran ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk masyarakat agar lebih
mengetahui tentang gambaran lapangan Desa Badak Baru. Menurut (Basuki,
2006), menyatakan bahwa memetakan atau memindahkan bentuk muka bumi
tiga dimensi ke dalam peta kecil dengan skala tertentu pada bidang dua dimensi
atau datar, pasti mengalami banyak sekali distorsi atau pergeseran titik.
35
1. Peseroan Terbatas (PT)
Dari Tabel 1 data lokasi perusahaan yang bekerja sama dengan PT Vico
Indonesia di Desa Badak Baru berjumlah 16 unit. 14 perusahaan berada di
tengah Desa Badak Baru dan 2 perusahaan berada lumayan jauh dari tengah
Desa Badak Baru.
Nama
nama perusahaan yang masih aktif beroprasional sebagai
barikut :
Tabel 3. Daftar Perusahaan Yang Masih Aktif Beroperasional
No.
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan
1. PT Annisa
Jalan Poros samarinda- badak RT. 30
2. PT APEXINDO
Jalan Kihajar Dewantara RT. 30
3. PT Ceria Utama Abadi
Jalan Perintis RT. 12
4. PT HALLIBURTON
Jalan Kihajar Dewantara RT. 30
5. PT Inconis Nusa Jaya
Jalan Perintis RT. 21
6. PT ISTECH
Jalan Perintis RT. 24
7. PT Jonathan Agung
Jalan Hasaunddin RT. 16
8. PT RADIANT
Jalan Kihajar Dewantara RT. 30
9. PT SAR
Jalan Kihajar Dewantara RT. 30
10. PT Scomi Oiltools
Jalan Kihajar Dewantara RT. 24
11. PT SINERCO
Jalan Perintis RT. 12
12. PT SUCORINDO
Jalan Kihajar Dewantara RT. 30
13. PT Surya Mahakam
Jalan Kihajar Dewantara RT. 24
14. PT Vico Indonesia
Jalan Hasanuddin RT. 01
15. PT Exterran Indonesia
Jalan Perintis RT. 24
16. PT TOJ
Jalan Perintis RT.12
Tabel 5. Daftar Perusahaan Yang Tidak Aktif Beroperasional
No.
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan
1. PT Gatra Kaltim Jaya
Jalan Hasanuddin RT. 12
2. PT TRA
Jalan Hasaunddin RT. 16
3. PT INC
Jalan Perintis RT. 21
4. PT Karina
Jalan Perintis RT. 21
5. PT Pradana Bumi Syariharti
Jalan Kihajar Dewantara RT. 24
6. PT Serba Dinamik
Jalan Kihajar Dewantara RT. 25
7. PT SYRVEYOR INDONESIA
Jalan Palacari RT. 25
36
2. Fasilitas Sosial
a. Kesehatan
Dari Tabel 2 nomor 1 data sarana kesehatan dapat diketahui bahwa
sarana kesehatan yang berada di Desa Badak Baru berjumlah 3 unit
diantaranya 2 unit layanan kesehatan Pemerintah yaitu Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), 1
unit layanan kesehatan swasta yaitu Klinik. Puskemas aktif melayani
masyakat Desa badak Baru dari hari senin sampai hari jumat pada jam
08.00
14.00 WITA. Posyandu aktif melayani masyarakat Desa badak
Baru hanya diwaktu tertentu saja. Klinik aktif melayani masyakat Desa
badak Baru dalam 24 jam. Untuk sarana kesehatan di Desa Badak Baru
itu sendiri sudah dapat dikatakan memadai atau mencukupi karena di
setiap jalan utama terdapat sarana kesehatan.
Sarana kesehatan di
Desa Badak Baru dikatakan cukup memadai karena puskesmas bisa
melayani 20
25 perhari jadi dalam setahun puskesmas mampu
melayani ± 9000 orang.
b. Pendidikan
Dari Tabel 2 nomor 2 data sarana pendidikan dapat diketahui
bahwa sarana pendidikan yang berada di Desa Badak Baru berjumlah 12
unit yaitu, TK 4 unit, SDN berjumlah 3 unit, SMP Swasta berjumlah 2 unit,
SMKN 1 unit dan SMK Swasta 2 unit. Dari jumlah TK, SD, SMP, SMK
dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Desa Badak Baru itu
sendiri dapat dikatakan kurang memadai karena lulusan satu SDN ± 60
orang sedangkan di Desa Badak Baru hanya mempunyai 2 SMP untuk
37
kedepannya sebaiknya ditambahkan lagi
sarana pendidikan terutama
SMP.
c. Sarana Ibadah
Dari Tabel 2 nomor 3 data sarana Ibadah dapat diketahui bahwa
sarana ibadah yang berada di Desa Badak Baru sudah menyebar merata.
Sarana Ibadah di Desa Badak Baru yaitu berjumlah 15 unit. di antaranya
8 unit mesjid, 1 unit langgar, 5 unit mushola dan 1 unit gereja akan tetap
data yang di peroleh dari kantor desa data sarana ibadah hanya 14 unit
tetapi setelah di survei menjadi 15 unit, dilihat dari nama tempat ibadah
yang ada di Desa Badak Baru, bisa dikatakan bahwa penduduk warga
yang berada di Desa Badak Baru hampir semua mayoritas menganut
agama Islam, dan minoritas menganut agama Kristen.
Hal ini dapat
dilihat karena semua sarana ibadah yang ada di Desa Badak Baru berupa
mesjid, langgar dan ada sarana ibadah seperti gereja. Hal ini juga dilihat
dari informasi yang diperoleh dari data profil Desa Badak Baru.
d. Sarana Olahraga
Dari Tabel 2 nomor 4 data sarana olahraga dapat diketahui bahwa
sarana Olahraga yang berada di Desa Badak Baru berjumlah 7 unit yaitu
lapangan bola 1 unit, lapangan bulu tangkis 2, unit, lapangan futsal 1 unit,
dan lapangan volley 3 unit. Untuk lapangan sepak bola terawat dengan
bagus tapi apabila hujan biasanya ada genangan air di lapangan, untuk
lapangan bulutangkis berada di luar gedung dan digunakan untuk umum,
lapangan futsal paling banyak digemari kaum lelaki sehingga akan dibaut
lapangan futsal yang baru dan lapangan volley mayoritas digemari kaum
wanita sering digunakan pada sore hari. Masyarakat Desa Badak Baru
38
terhibur dengan adanya sarana olahraga karena dapat mengisi waktu
senggang, sebelumnya sarana olahraga di Desa badak Baru masih
terbilang masih sedikit. Untuk sarana olahraga di Desa Badak Baru itu
sendiri sudah dapat dikatakan memadai atau mencukupi karena di setiap
jalan utama atau jalan cabang terdapat sarana olahraga .
e. Sarana Perdagangan
Dari Tabel lanjutan 2 nomor 5 data sarana perdagangan dapat
diketahui bahwa sarana perdagangan yang berada di Desa Badak Baru
berjumlah 2 unit yaitu pasar Baru dan pasar Rawa yang berada di
sepanjangan jalan Hasanuddin, beroperasi setiap hari tiap pagi dan siang
hari tapi pada bulan atau hari tertentu akan beroperasi sampai malam hari
seperti bulan ramadhan atau hari sebelum tahun baru.
Untuk kedua
pasar ini letaknya sangat strategis karena berada ditengah pusat Desa
Badak baru.
f.
Sarana Kepemerintahan
Dari Tabel lanjutan 2 nomor 6 data sarana Kepemerintahan dapat
diketahui bahwa sarana Kepemerintahan yang berada di Desa Badak
Baru berjumlah 3 unit. Yaitu Kantor Desa, Kantor BPD dan Gedung BPU.
Untuk lokasi Kantor tempatnya berada di tengah - tengah Desa Badak
Baru. Kondisi jalan di Desa Badak Baru sudah dikatakan baik karena
mulai dari jalan utama hingga jalan cabang tidak banyak jalan berlubang
dan tidak ada keluhan masyarakat tentang kondisi jalan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan telah dilaksanakan, dengan demikian dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perusahaan yang bekerja sama dengan PT Vico Indonesia berjumlah 16 unit,
14 unit berada disekitaran tengah Desa Badak Baru dan 2 unit lumayan jauh
dari tengah Desa Badak Baru, ada 7 PT yang telah nonaktif.
2. Fasilitas sosial yang terdapat di Desa Badak Baru berupa sarana kesehatan
3 unit, sarana pendidikan 10 unit, sarana ibadah 15 unit, sarana olahraga 7
unit, sarana perdagangan 2 unit dan sarana pemerintahan 4 unit.
3. Peta yang dibuat penulis menampilkan keberadaan perusahaan yang bekerja
sama dengan PT Vico Indonesia dan fasilitas sosial yang ada di Desa Badak
Baru.
B. Saran
1. Dari data peta yang ada dapat digunakan untuk perkembangan Desa Bdak
Baru kedepanya.
2. Sebaiknya penelitian lanjutan sejenis pada lokasi yang sama masih dapat
dilaksanakan, sehingga terjadi pembaharuan data spasial.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. http://www.geosiana.com/belajar- arcgis-10- arcgis-10-2- arcgis10-3/html?m=1
Anonim. 2015. http://www.organosasi.org/2015/01/daftar nama kecamatankelurahan desa kodepos di-kota kabupaten kutai-kartenegarakalimatntan-timur.html?m=1
Anonim. 2015. tentang peta http://budisma.net/2015/01/syarat-syarat-membuatpeta.html (Di unduh pada tanggal 18 Juli 2016).
Abidin, 2011http://s05.flagcouter.com/count/acgt/bg_FFFFFF/txt_000www000/B
rder_CCCCCC/columns_2/pageview_1/flags_1/.(Diakses20 april 2016)
Arianto Samier, 2008. http://www.sobatbaru.com/2008/10/pengertian-fasilitas belajar.html?m=1
Aristya, 2012. Tentang peta https://Aristyakristina.wordpress.com/2012/09/16/
proyeksi-peta ( Diunduh pada tanggal 20 Juli 2016).
Basuki, S. 2006. Ilmu Ukur Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Desa Badak Baru, 2015. Profil Desa Badak Baru
Hadwi Soendjojo. 2012. Kartografi. Penerbit ITB. Bandung. Hal 526.
Hasanuddin Z, Abidin, dkk. 2011. Survei Dengan GPS. Penerbit ITB. Bandung.
Hal 526.
Kuswanto 2002 Ips Geografi, Penerbit : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Penulis : Drs. Kuswanto,M.M.dk
Kecamatan muara badak, 2015.
Soetomo Wongsotjitro. 1980. Ilmu Ukur Tanah. Penerbit Yayasan Kanisius
(anggota IKAPI). Yogyakarta. Hal 380.
Subagio. 2003. Pengetahuan Peta. Penerbit ITB. Bandung
Raharjo, S.H. 2012. Hukum Perusahaan. Penerbit. Edia Pressindo
Yono, 2015. http://www.mangyono.com/2015/09/di-pt-vico-indonesia-muarabadak-kalimantan-timur.html?m=1(diunduh pada tanggal 19 juli 2016)
43
Gambar 9. Pengambilan titik PT Exterran Indonesia
Gambar 10. Pengambilan titik Puskesmas Badak Baru
44
Gambar 11. Pengambilan titik SDN 017 Badak Baru
Download