BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari lima jenis badak yang ada di dunia Bangsa Indonesia patut bersyukur karena masih mampu mempertahankan keberadaan dua jenis badak, yaitu Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) dan Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus). Kedua jenis badak Indonesia ini tergolong langka dan terancam punah. Di dunia terdapat lima jenis spesies badak, sesuai dengan penyebarannya. Dua spesies terdapat di Benua Afrika, tiga spesies terdapat di Benua Asia dan dua spesies hidup di Indonesia yaitu Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) dan Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus).Badak Sumatera diperkirakan saat ini jumlahnya antara 120 - 200 ekor, yang terdapat lebih kurang 30 ekor di Taman Nasional Way Kambas, 60 ekor di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan sisanya lebih kurang 110 ekor terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser.Dalam beberapa tahun terakhir, jejaknya di Taman Nasional Kerinci sulit ditemukan. Berbagai pihak masih mengkhawatirkan peluang keberlanjutan populasi badak jawa yang tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon.Hingga saat ini jumlahnya tidak mengalami peningkatan dan di duga populasinya stabil sekitar 50 ekor.Badak semakin mendapat perhatian dunia internasional karena jumlah dan habitatnya semakin terdesak.Penurunan populasi yang sangat tajam dari kedua jenis badak ini karena banyak diburu, terutama untuk memperoleh culanya. Berburu badak hanya akan memberikan keuntungan seesaat, yang tanpa disadari dapat berakibat buruk karena terputusnya mata rantai kehidupan ekosistem hutan. Hilangnya badak dalam siklus ekologinya berakibat akan hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, yang perannya penting bagi stabilitas jasa ekosistem hutan. Dalam kotoran badak banyak terdapat biji berbagai jenis tumbuhan hutan sehingga pergerakan badak secara tidak langsung membantu penyebaran biji tanaman hutan 1 2 secara alami.Perlu disadari bahwa berburu badak adalah suatu pekerjaan yang melanggar undang-undang keanekaragaman hayati dan ekosistemnya.Satwa dan tumbuhan liar dan seluruh habitatnya memiliki fungsi hidup di bumi ini sebagai bagian dari keanekaragaman ekosistem untuk mempertahankan hutan hujan tropis tetap utuhdan mengalami pertumbuhan alaminya sebagai sumber kehidupan di bumi ini. Sebagian masyarakat meyakini bahwa cula badak memiliki nilai ekonomi yang tinggi.Hal ini disebabkan karena mereka mempercayai bahwa culanya dapat menjadi jimat ampuh sekaligus bermanfaat sebagai obat kuat yang dapat membuat orang menjadi perkasa dan sanggup menanggulangi berbagai jenis penyakit.Perdagangan ini laku karena banyak yang menafsirkan kemujaraban ramuan anti impoten itu, berapapun harganya. Namun akan lebih mahal harga seekor badak yang dibiarkan hidup di alam. Karena cula badak dianggap barang langka dan sakti, maka sampai kini tetap dicari orang dengan harga perhitungan pada tahun 1998 perkilogram senilai 18.000 dolar Amerika, bandingkan dengan harga emas pada waktu itu yang satu kilogramnya hanya 9.540 dolar Amerika. Harga cula badak bahkan diperkirakan akan semakin tinggi jika dibandingkan dengan harga cula pada awal tahun 1970 yang per kilogramnya hanya dua dolar Amerika. Kekhawatiran utama adalah jangan sampai badak yang habitatnya di negara kita menjadi punah. Selain di Indonesia, di Malaysia badak Sumatera juga ditangkapdari berbagai habitatnya di Semenanjung dan Sabbah. Mereka telah melakukan penangkapan badak untuk dipelihara di penangkaran sejak tahun 1985.Jumlah badak yang berhasil ditangkap di Sabbah sampai tahun 1994 adalah 22 ekor.Berbeda dengan di Indonesia, badak-badak Sumatera di Malaysia tidak dikirim keluar negri.Semuanya dipelihara di pusat-pusat penangkaran di Malaysia, yaitu kebun binatang Malaka, di kawasan lindung Sungai Dusun di Semenanjung Malaysia, dan di sebuah suaka di Sepilok Sabbah. Badak Sumatera termasuk badak yang memiliki mata sangat sensitif terhadap sinar matahari.Karena itu, di habitat alaminya badak Sumatera sangat menyukai daerah hutan primer dan hutan sekunder yang memiliki kanopi yang cukup rapat. 3 1.2 Proyek Lingkup Tugas Akhir Penulis mengangkat tema tersebut dan menuangnya kedalam bentuk animasi documenter berupa penjelasan singkat mengenai badak, populasi maupun penyebarannya dan habitat badak. Dengan tujuan agar masyarakat lebih sadar akan kepedulian badak Sumatera dan badak Jawa yang terancam punah.