MAKALAH PENGARUH GERHANA MATAHARI TOTAL TERHADAP TINGGI GELOMBANG LAUT Disusun untuk Memenuhi Tugas Oseanografi Oleh : Aprillia Christianawati (15 / 382299 / GE / 08069) JURUSAN GEOGRAFI LINGKUNGAN FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah “Pengaruh Gerhana Matahari Total terhadap Tinggi Gelombang Laut”, dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Oseanografi. Makalah ini tidak akan selesai tanpa fasilitas yang memadai untuk membuat makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang menyediakan fasilitas yang memadai. Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, baik secara tersurat maupun tersirat. Mengingat keterbatasan penulis sebagai mahasiswa baru. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikian makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi dan banyak manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Yogyakarta, 13 Maret 2016 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………....….i Daftar Isi…………………………………………………………………….…ii BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………....3 1.3 Tujuan…………………………………………………………………….3 BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………....4 1.1 Gerhana Matahari Total…………………………………………….…..4 1.2 Dampak Gerhana Matahari Total………………………………….…..5 BAB III PENUTUP…………………………………………………………...7 1.1 Penutup…………………………………………………………………...7 1.2 Daftar Pustaka…………………………….……………………………..7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah subtansi yang paling melimpah di permukaan bumi, merupakan komponen utama bagi semua makhluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara konstan membentuk permukaan bumi. Air juga merupakan faktor penentu dalam pengaturan pengaturan iklim permukaan bumi untuk kebutuhan hidup manusia (Indarto, 2010). Semua makhluk hidup memerlukan air, karena air merupakan komponen terbesar di planet bernama bumi. Air terdiri dari berbagai jenis, antara lain air laut, air tawar, air danau atau rawa, es dan salju, air tanah, dan sebagainya. Air laut memiliki persentase terbesar dibandingkan jenis-jenis air lainnya, yaitu sebesar 96,1 persen. Menurut Indarto, laut merupakan tempat penampungan air terbesar di bumi. Air laut digunakan untuk siklus hidrologi, yang tentu saja mengandalkan cahaya matahari. Dikutip dari NASA, matahari merupakan sebuah bintang yang terbentuk dari awan dan gas yang berputar dengan amat cepat sehingga menjadi panas dan memancarkan cahaya. Bintang yang suhunya hampir mencapai 5000 derajat celcius ini merupakan sumber cahaya bagi kehidupan di tatasurya, termasuk bumi. Bumi memerlukan matahari untuk siklus hidrologi. Sinar matahari akan memanaskan air laut yang memicu terjadinya kenaikan suhu. Suhu yang naik akan memicu terjadinya penguapan atau evaporasi. Ketika evaporasi terjadi, maka air yang berada di laut berubah menjadi gas dan mengakibatkan berkurangnya air laut secara tidak langsung. Di sisi lain, cahaya matahari juga memanaskan air yang terperangkap di dalam tanaman, sehingga terjadi transpirasi. Proses transpirasi dan evaporasi menghasilkan uap air. Uap air yang naik akan mengalami perbedaan suhu menjadi dingin, sehingga terkondensasi. Proses kondensasi menghasilkan kumpulan partikel-partikel udara yang disebut dengan awan. Awan terbawa oleh pergerakan udara yang disebut angin ke seluruh permukaan di bumi, tak terkecuali laut. Ketika awan tidak mampu menampung uap air lagi, maka uap air tersebut akan dilepas dalam bentuk presipitasi, yaitu salju, hujan, maupun hujan es (Indarto, 2010). Proses tersebut disebut juga dengan siklus hidrologi. Siklus hidrologi tidak membuat air laut berkurang. Buktinya 2/3 permukaan bumi diisi oleh air, terutama air laut. Air laut memiliki karakteristik yang unik dibandingkan air tawar. Menurut Indarto (2010), air laut mengandung sekitar 0,035 (35gr/liter) padatan terlarut, yang kebanyakan berupa garam. Air laut juga tak henti-hentinya bergerak secara dinamis. Air laut akan membentuk suatu tenaga dan melangsungkan berbagai proses di pesisir, antara lain gelombang, ombak, arus, pasang surut, tenaga tektonik, menurunnya permukaan air laut maupun lainnya. Ketika matahari mengalami siklus yang “tidak normal” seperti Gerhana Matahari Total, air laut juga akan mengalami reaksi yang berbeda seperti biasanya. Makalah ini akan membahas mengenai keterkaitan antara Gerhana Matahari Total dengan tinggi gelombang air laut. 1.2 Rumusan Masalah 1. Mengapa Gerhana Matahari Total terjadi? 2. Apa dampak dari Gerhana Matahari Total? 3. Bagaimana keterkaitan Gerhana Matahari Total dengan tinggi gelombang laut? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan tentang Gerhana Matahari Total 2. Dampak gerhana Matahari Total 3. Hubungan antara Gerhana Matahari Total dengan tinggi gelombang laut BAB II PEMBAHASAN 1.1 Gerhana Matahari Total Gerhana merupakan suatu peristiwa astronomis dimana obyek satu menghalangi obyek lainnya. Gerhana terdiri dari gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana matahari adalah suatu peristiwa astronomis dimana bulan berada tepat di tengah-tengah bumi dan matahari, sehingga bulan menutupi matahari dari bumi. Bulan bisa saja menutupi sebagian atau seluruh piringan dari matahari. Hal ini terjadi ketika fase bulan baru terjadi. Gerhana matahari total terjadi ketika bulan ketika berada di kawasan umbra, sedangkan gerhana matahari sebagian terjadi ketika bulan berada di kawasan penumbra. Kenampakan gerhana sendiri tergantung pada jarak pengamat, posisi bulan, dan posisi matahari. Gerhana merupakan fenomena yang langka. Gerhana hanya terjadi ketika musim-musim gerhana, yaitu ketika bidang bulan berada pada orbit lima derajat terhadap bidang bumi. Gerhana tidak terjadi setiap bulan, namun bisa sampai 350 tahun sekali. Di Indonesia, dalam kurun waktu 1945 hingga sekarang, hanya terjadi sembilan kali gerhana matahari total. Ada beberapa alasan yang menyebabkan bahwa gerhana matahari merupakan peristiwa yang menarik. Pertama ialah kekaguman manusia terhadap keindahan langit yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Kedua yaitu keterkaitan gerhana dengan mitos bahwa ada sosok supranatural yang menelan matahari ketika itu maupun mitos bahwa ketika gerhana akan terjadi bencana. Terakhir ialah gerhana matahari pernah menjadi pembuktian fenomenal tentang teori relativitas. 1.2 Dampak Gerhana Matahari Total Gerhana matahari total memberikan beberapa dampak bagi aktivitas di bumi. Dampak pertama ialah keadaan sekitar akan terlihat lebih gelap dan cakrawala di daerah tersebut berwarna layaknya sore hari. Kedua adalah hewan malam akan berperilaku lebih waspada layaknya akan menjalani tidur malam. Jika dikaitkan dengan bumi, gerhana matahari total akan mengakibatkan beberapa perubahan dengan bumi. Gerhana matahari dapat memicu gempa bumi. Buktinya adalah goncangan ata gempa bumi tektonik dari selatan pada tahun 1983. Selain itu juga gaya gravitasi yang berlawanan dengan bulan dan matahari bisa jadi memicu tsunami. Magma di dalam bumi juga ikut bergerak, entah secara perlahan ataupun cepat. Magma tersebut tidak bisa aktif. 1.3 Hubungan antara Gerhana Matahari Total dengan tinggi gelombang laut Gelombang adalah suatu periode naik turunnya permukaan laut (Gross, 1985). Gelombang disebabkan oleh gaya gravitasi antara bulan dan matahari. Bulan lebih mendominasi keadaan gelombang laut. Puncaknya terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada satu bidang sejajar. Efek yang terjadi adalah terjadinya pasang laut purnama. Pasang laut terjadi ketika fase bulan baru maupun bulan penuh (purnama). Ketika peristiwa tersebut terjadi, pasang naik akan sangat tinggi dan pasang surut akan mencapai titik yang rendah sekali. Terjadinya pasang laut purnama maupun pasang penuh tergantung pada jarak tonjolan pasang. Ketika pasang laut purnama terjadi, maka titik gelombang akan mencapai yang tertinggi. Berbeda jika gerhana matahari terjadi dan sedang berada di tempat yang rendah airnya, maka ketinggian gelombang juga akan mengalami titik yang rendah. Ketinggian gelombang laut juga dipengaruhi oleh bentuk cekungan pantai dan keterkaitan luas wilayah. BAB III PENUTUP 1.1 Penutup . Gerhana matahari adalah suatu peristiwa astronomis dimana bulan berada tepat di tengah-tengah bumi dan matahari, sehingga bulan menutupi matahari dari bumi. Gerhana matahari memiliki beberapa dampak dari segi makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup. Gerhana matahari mengakibatkan naiknya gelombang air laut menjadi pasang laut purnama. 1.2 Daftar Pustaka : Dibyosaputro, Suprapto. 1998. Catatan Kuliah Geomorfologi Dasar. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM Indarto. 2010. Hidrologi. Jember : Bumi Aksara Gross, M.Grant. 1995. Principles of Oceanography. New Jersey : PretinceHall,Inc http://science.opposingviews.com/tide-corresponds-solar-eclipse3392.html. Diakses pada 14 Maret 2016 pukul 05.20 WIB