(RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) 248 ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL

advertisement
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MEMBANTU MEMBERIKAN
INFORMASI KETIKA TERJADI PESANAN KHUSUS (SPECIAL ORDER)
PADA UD. REFIGA BETON
Nosilia Fristiani
STIE Kesuma Negara Blitar
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi terutama
kepada pihak manajemen perusahaan mengenai biaya-biaya yang terkait langsung kepada
suatu unit produk, dan cara memisahkan biaya semi variabel sehingga akan dihasilkan
harga jual yang rendah. Selain itu dapat membantu memberikan informasi ketika akan
memngambil keputusan saat mengalami pesanan khusus dari konsumen. Dari hasil
kesimpulan pembahasan dapat diketahui bahwa perusahaan “UD. Refiga Beton” belum
mampu melakukan perhitungan analisa biaya diferensial secara tepat terbukti masih
banyaknya pesanan khusus yang ditolak sedangkan pesanan tersebut masih mendapat
keuntungkan sebaiknya perusahaan masih bisa menerima. untuk langkah kedepan sebagai
bahan masukan bagi perusahaan sebaiknya perusahaan segera menganggarkan dana
untuk pembelian cetakan model yang belum dimiliki. Apabila perusahaan memiliki
cetakan baru model grass blok L5 dan L6 dan jika ada konsumen yang akan memesan
tentunya perusahaan akan bisa menerima dan ada tambahan laba. Pada tahun 2013 ada 3
pesanan ditolak yang sebenarnya masih terdapat margin kontribusi dari masing masing
konsumen yaitu dari eva salon Rp 1.400.000,00 dari sekolahan Rp 1.050.000,00 dari
Bapak agung Rp 1.500.000,00 . Pada tahun 2014 ada 4 pesana yang juga ditolak
masing masing memiliki kontribusi margin yaitu dari UD. Moro dadi Rp 2.561.000,00
dari family pet store Rp 3.240.000,00 dari Masjid Al-Ikhlas Rp 3.700.000,00 dan dari
Sumber Rejeki Rp 4.850.000,00 ; Sedangkan pada tahun 2015 juga terdapat margin
kontribusi sebanyak 6 yang ditolak yaitu dari ibu Sartika Rp 1.600.000,00 dari UD.
Lancar Jaya Rp 2.700.000,00 Bapak Siswanto Rp 2.800.000,00 dari Bapak Heru Rp
3.349.900 dari Firman Jaya Abadi Rp 3.900.000,00 dan dari Fajar Pet Store Rp
3.100.000,00
Kata Kunci : Biaya Diferensial, Informasi, Pesanan Khusus
PENDAHULUAN
Menghadapi era persaingan yang semakin ketat khususnya pengaruh
globalisasi usaha bisnis yang tidak stabil pada jaman sekarang, perusahaan di
tuntut untuk lebih efesien dan kreatif guna dapat mempertahankan usaha yang
di rintisnya agar tepat sasaran, salah satu cara agar dapat meningkatkan efesiensi
bagi perusahaan yaitu dengan cara memproduksi barang yang lebih berkualitas.
Pada dasarnya tujuan akhir dari produksi dan harga produk adalah konsumen,
sedangkan kondisi konsumen saat ini sudah cenderung sensitif terhadap harga
barang. Kondisi ini mengakibatkan perusahaan berusaha menekan biaya
produksi untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dan di lain pihak
konsumen tetap mendapatkan kepuasan dari produk perusahaan. Dalam proses
menjalankan suatu kegiatan usahanya perusahaan kadangkala dihadapkan
dengan berbagai pilihan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Untuk
mengantisipasi hal tersebut maka pemimpin perusahaan harus pandai dalam
248
ISSN: 2407-2680
menentukan pilihan yang paling tepat bagi perusahaan sehingga memberikan
langkah yang menguntungkan bagi perusahaan. Informasi biaya diferensial
adalah salah satu solusi bagi seorang pemimpin perusahaan untuk menghadapi
situasi tersebut. Manfaat dari informasi biaya Diferensial adalah untuk
penetapan harga produk, perencanaan penetapan aktivitas yang akan
dilaksanakan di kemudian hari, perbandingan dan evalusai yang berkelanjutan
antara pelaksanaan dan pengawasan untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang
akan dicapai. Beberapa informasi yang tepat dan diperlukan bagi seorang
pemimpin untuk pengambilan keputusan adalah informasi biaya diferensial.
Biaya diferensial mengandung unsur pokok bahwa informasi ini berhubungan
dengan masa yang akan datang dan berbeda untuk alternatif. Dalam hal biaya
deferensial sangat berhubungan dengan barang yang punya spesifikasi khusus
atau pesanan khusus. Dikatakan pesanan khusus adalah pesanan yang diterima
oleh perusahaan diluar produksi regular.
UD. Refiga Beton merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi paving, dimana dalam menjalankan produksi usahanya sering
mengalami pesanan khusus dari para konsumen. Dari banyaknya pesanan
khusus tersebut, maka perusahaan sebaiknya menerapkan biaya diferensial
dalam menentukan apakah pesanan dapat diterima atau di tolak. Dalam
penetapan harga jual paving, perusahaan memperhatikan harga jual bahan baku
serta bahan bakar yang terus naik karena hal ini mempengaruhi dalam proses
produksi bahan baku menjadi bahan jadi dan pengiriman barang kepada
konsumen. Perusahaan menjual 4 jenis paving yaitu bentuk bata, bentuk cacing,
bentuk trihex dan bentuk segi enam. Jika pendapatan diferensial (tambahan
pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus) lebih tinggi dibandingkan
dengan biaya diferensial (tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus)
sebaiknya diterima. Di lain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah
dibandingkan dengan biaya diferensial maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, strategi pemasaran antara
perusahaan satu dengan yang lainnya memang berbeda, karena hal itu harus di
sesuaikan dengan kondisi dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, serta
keunggulan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Salah satu perbedaan strategis
misalnya dengan menentukan metode biaya diferensial. Saat ini persaingan di
dunia industri sangat keras sehingga semua produsen bahan bangunan berusaha
untuk menjadi pemimpin, tak terkecuali UD. Refiga Beton yang telah menjadi
pemain lama dalam bisnis ini.
Setiap semester pihak UD. Refiga Beton mengadakan evaluasi penjualan
karena semakin hari jumlah pemesanan paving semakin meningkat dan bentuk
yang di inginkan semakin beragam. Fakta bahwa konsumen menginginkan biaya
yang ekonomis adalah salah satu dasar UD. Refiga Beton dalam menentukan
metode yang baik untuk menentukan harga jual. Tentu dengan langkah biaya
diferensial ini dapat dilakukan dengan teliti dan perhitungan yang matang
sehingga perusahaan tetap bisa mencapai laba yang stabil dan konsisten.
UD. Refiga Beton dalam menjalankan produksinya bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Pesanan yang spesifikasinya bersifat khusus
misalnya : tingkat ketebalan paving, warna pesanan paving dan kualitas paving.
Permasalahan yang saat ini dihadapi UD. Refiga Beton selama tahun 2013-2015
ada pesanan paving model grass blok L5 dan grass blok L6 yang sampai saat ini
perusahaan terpaksa menolak pesanan karena tipe tersebut membutuhkan
249
ISSN: 2407-2680
cetakan dan komposisi bahan yang berbeda. Dengan ditolaknya pesanan
tersebut sangat merugikan perusahaan karena konsumen beralih ke pesaing dan
perusahaan kehilangan potensi laba yang lebih besar.
Rumusan Masalah
Bagaimana analisis biaya diferensial pada UD. Refiga Beton dapat
membantu memberikan informasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
ketika terjadi pesanan khusus?
Tujuan Penelitian
Untuk membantu memberikan informasi dalam menganalisa biaya
diferensial pada UD. Refiga Beton pada saat pengambilan keputusan ketika
terjadi pesanan khusus.
Kegunaan Penelitian
1. Bagi UD. Refiga Beton:
Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi perusahaan terkait dengan
kondisi keputusan perusahaan yang dapat digunakan sebagai pedoman dasar
dalam melaksanakan analisis biaya diferensial
2. Bagi penulis
Sebagai sarana mengaplikasikan teori-teori yang selama ini diperoleh, serta
sarana latihan memecahkan masalah dengan pengaplikasian langsung di
lapangan terkait dengan informasi biaya diferensial ketika terjadi pesanan
khusus (special order) sehingga tepat dalam pengambilan keputusan bagi
perusahaan.
3. Bagi pihak lain
Sebagai masukan dan bahan informasi untuk menambah pengetahuan bagi
peneliti lain yang berkepentingan untuk mengembangkan lebih lanjut tentang
masalah yang sejenis.
LANDASAN TEORI
Hasil Penelitian Terdahulu
1. Anita Widayanti (2010), melakukan penelitian dengan judul “Analisa Biaya
Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan
Khusus Pada Perusahaan Cemara Food Blitar” dengan menggunakan
variabel:
a. Biaya relevan
b. pesanan khusus
Kesimpulan yang di dapat adalah:
Dengan cara menggunakan metode analisis biaya relevan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan merupakan solusi yang baik
bagi perusahaan Cemara Food Blitar karena dengan metode seperti inilah
biaya yang terkait langsung dengan proses produksi dimasukkan sehingga
harga yang ditetapkan oleh perusahaan lebih rendah daripada menggunakan
metode full costing. Sejauh ini dalam penentuan harga pokok produksi dengan
menggunakan metode full costing dengan cara ini biaya yang di bebankan
meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Dengan cara metode seperti ini
menyebabkan harga pokok pesanan yang di tetapkan oleh perusahaan lebih
tinggi daripada harga sesungguhnya. Seperti biaya penyusutan dan biaya
250
ISSN: 2407-2680
administrasi seharusnya tidak dimasukkan dalam harga pokok pesanan. Oleh
karena itu pada tahun 2005-2009 perusahaan mengalami penolakan pesanan
khusus dari konsumen.
2. Rezza Agitha (2013), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Biaya
Relevan Sebagai Alat Bantu Keputusan Alternatif Manajemen Saat Terjadi
Pesanan Khusus Pada perusahaan Cahaya Sangkar” dengan menggunakan
variabel :
a. biaya relevan
b. sebagai alat bantu keputusan alternatif Manajemen
Kesimpulan yang didapat adalah:
a. Perusahaan sebaiknya memilih metode kuadrat terkecil yang dapat
memberikan alternatife kepada manajemen karena dalam analisis biaya
relevan yang dimasukkan yaitu biaya-biaya yang langsung terkait dengan
produk, sehingga harga yang ditetapkan oleh perusahaan dengan analisis
biaya relevan lebih rendah daripada metode full costing.
b. Terdapatya laba bersih yang terkandung di masing-masing setiap pesanan
yang ditawarkan seharusnya perusahaan masih dapat menerima pesenan
dari konsumen.
3. Dinar Mustika (2005), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh analisis
informasi diferensial pengambilan keputusan manajemen menerima atau
menolak pesanan khusus prodak terhadap laba perusahaan” dengan
menggunakan variabel :
a. Informasi diferensial
b. Pengambilan keputusan manajemen menerima atau menolak pesanan
khusus
Kesimpulan yang di dapat adalah:
a. Dengan penerapan yang dilakukan oleh manajemen yang berkaitan
menerima atau menolak pesanan khusus sudah diterapkan secara baik dan
dari hasil analisis informasi akuntansi diferensial.
b. Perusahaan akan lebih memeberikan informasi secara detail dengan cara
menggunakan analisis informasi akuntansi diferensial, karena ini
mempengaruhi proses pengambilan keputusan seorang manajemen yang
nantinya akan berpengaruh terhadap pencapaian laba yang ditarjetkan.
Klasifikasi, Konsep dan Terminologi Biaya
Konsep dari Akuntansi biaya berguna untuk memberikan suatu hasil
pencapaian yaitu penentuan harga produk, perencanaan dan pengendalian biaya
serta pengambilan keputusan. Maka dari itu biaya perlu di klasifikasikan secara
tepat agar informasi yang dihasilkan akurat karena informasi nantinya akan di
pertanggung jawabkan untuk lebih lanjut dalam kegiatan perusahaan dan
mengevaluasi guna meningkatkan kualitas perusahaan di masa mendatang.
Pada dasarnya klasifikasi biaya adalah pengelompokkan biaya dari seluruh
elemen biaya yang secara sistematis ke dalam golongan tertentu yang lebih
spesifik bertujuan untuk memberikan informasi biaya yang lebih lengkap bagi
manajemen dalam mengelola perusahaan.
1. Pengertian Biaya
Mulyadi (2012:8) menyatakan bahwa : Biaya diartikan sebagai suatu bentuk
pengorbanan suatu sumber ekonomi yang bertujuan untuk mencapai tertentu
yang secara besar kemungkinan dapat terjadi atau telah terjadi. Menurut
251
ISSN: 2407-2680
2.
3.
4.
5.
Suadi (2013:23) mengemukakan bahwa: Biaya adalah suatu biaya yang dapat
memberikan manfaat untuk mendapatkan pendapatan dari cost barang atau
jasa.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan biaya adalah sumber
ekonomi yang dikorbankan dan dapat di ukur dengan satuan uang dengan
tujuan tertentu baik berupa barang atau jasa yang memberikan manfaat dan
memperoleh pendapatan.
Penggolongan Biaya Menurut Objek Biaya
a. Biaya Langsung
Menurut Suadi (2013:26) Biaya langsung adalah biaya yang secara
langsung dapat ditelusuri ke dalam produk. Menurut Horngren, Datar dan
Foster (2008:35) “Biaya langsung adalah suatu objek biaya tertentu yang
dapat dilacak dan terdapat hubungan dengan subjek biaya secara ekonomi
dengan cara yang layak..
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan biaya langsung
adalah biaya yang dapat ditelusuri nilai ekonomisnya di suatu produk.
b. Biaya Tidak Langsung
Menurut Suadi (2013:26) “Biaya tidak langsung adalah suatu produk yang
biayanya tidak pasti dan tidak dapat ditelusuri secara langsung didalam
produk. Menurut Horngren, Datar dan Foster (2008:35) “Biaya tidak
langsung adalah suatu objek dengan cara yang layak secara ekonomis”.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan biaya tidak lansung
adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri nilai ekonomisnya dengan cara
yang layak.
Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Menurut Mulyadi (2012;14) “dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi
pokok, yaitu fungsi pokok produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi
administrasi umum.
a. Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
b. Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
c. Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk”.
Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan sesuatu yang Dibiayai
Menurut Mulyadi (2012;14) “sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau
departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu :
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
Penggolongan Biaya Menurut Perilaku dalam Hubungan dengan Perubahan
Volume Aktivitas
Menurut Mulyadi (2012;15) “dalam hubungannya dengan perubahan volume
aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi :
a. Biaya variabel
b. Biaya semivariabel
c. Biaya semifixed
d. Biaya tetap
252
ISSN: 2407-2680
6. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya
Menurut Mulyadi (2012:16) “atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat
dibagi menjadi dua : pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan
a. Pengeluaran Modal
b. Pengeluaran Pendapatan
7. Biaya Berdasarkan Tempat Asal Terjadinya Biaya Menurut Samryn (2012;27)
“dalam pelaporan laba rugi untuk kepentingan publik, biaya dapat
dikelompokkan dimana biaya itu terjadi. Dalam pengelompokan ini dikenal
harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi dan umum, dan
biaya lain-lain yang meliputi biaya non-operasional.
Klasifikasi Biaya Manufaktur Secara Umum
Menurut Hongren, Datar dan Foster (2008;45) “Terdapat tiga istilah yang
sering digunakan dalam menggambarkan biaya manufaktur diantaranya adalah
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung serta biaya manufaktur
tidak langsung”.
1. Biaya Bahan Baku Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja Manufaktur Langsung
3. Biaya Manufaktur Tidak Langsung
Pengertian Biaya Diferensial
Menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2006: 447) “biaya diferensial adalah
biaya antara dua alternatife”. Menurut Raiborn dan Kinney (2011:2) “biaya
diferensial adalah jumlah biaya yang bervariasi diseluruh pilihan keputusan”.
Menurut Carter (2011:22) “biaya diferensial adalah biaya yang harus dikeluarkan
ntuk menyelesaikan suatu usulan proyek atau memperluas aktivitas yang telah
dilakukan”. Menurut Samryn (2012:324) “biaya diferensial adalah perbedaan
atau selisisih biaya antara dua alternatife atau lebih”. Menurut William
(2011,322) biaya diferensial adalah biaya yang wajib untuk dipenuhi dalam
menyelesaikan suatu aktivitas yang akan dilaksanakan. Berdasarkan pendapat di
atas maka dapat disimpulkan biaya diferensial adalah biaya masa datang yang
dapat dipilih dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan beberapa
alternatif yang berhubungan di masa mendatang.
Informasi Akuntansi
Menurut Hongren et.al (2007:105) informasi akuntansi serangkaian prosedur
dari transaksi pencatatan yang di manfaatkan perusahaan guna menunjang
kebutuhan data keuangan perusahaan. Menurut Cecily dan Michael (2011:3)
pentingnya informasi bagi pengambilan keputusan adalah tergantung pada
seberapa penting informasi terkait dengan pencapaian tujuan manajerial. Jika
informasi sangat penting tetapi kurang tepat, seseorang manajer harus lebih
memilih pentingnya informasi bukannya keakuratan informasi”.
Dapat disimpulkan penulis bahwa informasi akuntansi merupakan bentuk
catatan-catatan dari apa yang diperlukan perusahaan hal ini dapat membantu
dalam pengambilan keputusan terkait pencapaian tujuan manajerial.
Pesanan Khusus
Menurut Garrison, Norren dan Brewer (2007:350) “pesanan khusus (special
order) adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan merupakan hasil dan
253
ISSN: 2407-2680
kegiatan normal perusahaan”. Menurut Hongren, Datar dan Foster (2008:449)
“pesanan khusus sebuah jenis keputusan yang mempengaruhi level output
adalah menerima atau menolak pesanan khusus saat terdapat kapasitas produksi
yang menganggur dan pesanan khusus yang tidak memiliki implikasi jangka
panjang”. Menurut Samryn (2012:333) “pesanan khusus merupakan alternatife
pesanan pembelian yang tidak teratur diluar kegiatan produksi normal
perusahaan”.
Dapat disimpulkan penulis bahwa pesanan khusus adalah pembelian dari
konsumen yang tidak teratur diluar produksi regular dengan harga di bawah
harga umum.
Proses Keputusan
Menurut Hansen dan Mowen (2005: 351) “keputusan pesanan khusus adalah
berfokus pada pertanyaan apakah pesanan harga khusus harus diterima atau
ditolak”. Menurut Horngren (2006:446) “model keputusan adalah metode formal
penentuan pilihan, yang sering kali melibatkan analisis kuantitatif dan kualitatif,
Akuntan menejemen bekerja sama dengan para manajer menganalisis dan
menyajikan data yang relevan untuk memandu keputusan”.
Menurut Samryn (2012:335) untuk membuat keputusan menerima atau
menolak pesanan khusus dapat digunakan kriteria :
1. Jika pendapatan tambahan lebih besar dari biaya tambahan, maka pesanan
khusus dapat diterima.
2. Jika pendapatan tambahan lebih kecil dari biaya tambahan, maka pesanan
khusus sebaiknya ditolak.
3. Jika pendapatan tambahan sama dengan biaya tambahan, maka manajemen
dapat mempertimbangkan tambahan informasi dari faktor lain”.
Dapat disimpulkan penulis bahwa proses pengambilan keputusan seorang
manajer harus memahami dan menganalisis data yang baik sesuai dengan
konsep kriteria yang telah di tetapkan sesuai dengan metode formal yang
berlaku.
Analisis Tingkah Laku Biaya
Menurut Samryn (2012:49) “Pemisahan unsur biaya tetap dan biaya variabel
dari biaya semivariabel dapat dilakukan dengan menggunakan metode analisis
regresi kuadrat terkecil”.
1. Analisis Regresi Kuadrat Terkecil
Metode regresi kuadrat terkecil, yaitu suatu metode yang dapat digunakan
dalam pemisahana biaya campuran ke dalam elemen-elemen biaya tetap dan
biaya variabelnya dengan mencocokkan suatu kuadrat garis regresi yang
meminimumkan jumlah kesalahan. Pada umumnya analisis regresi kuadrat
dimulai dari asumsi bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel
terikat dan variabel bebasnya. Asumsi ini dapat diterapkan dalam analisis
hubungan perilaku biaya dengan faktor yang menyebabkan terjadinya biaya
yang bersangkutan. Analisis regresi juga membuat asumsi tentang sifat dan
distribusi “error term” dalam estimasi hubungan antara biaya overhead dan jam
mesin. Atas dasar asumsi tersebut, maka dianggap bahwa fluktuasi biaya
sebagai variabel terikat (y) akan ditentukan secara linier oleh perubahan
volume aktivitas (x) sebagai variabel bebasnya.
254
ISSN: 2407-2680
Metode regresi kuadrat terkecil untuk mengestimasi suatu hubungan linier
didasarkan pada persamaan untuk sebuah garis lurus y = a + bx. Selanjutnya,
untuk menghitung nilai vertical interpect (a) dan kemencengan (b) yang
meminimumkan jumlah squaered error digunakan rumus sebagai berikut :
b = n ( ∑xy ) – ( ∑x ) ( ∑y )
n ( ∑x2 ) – ( ∑x )2
a = ( ∑y ) – b ( ∑x )
n
Dimana :
x = tingkat aktivitas (variabel bebas)
y = total biaya campuran (variabel terikat)
a = total biaya tetap (perpotongan garis vertikal)
b = biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan garis biaya)
n = jumlah data yang diobservasi
∑ = penjumlahan untuk n observasi
Laporan Laba Rugi Format Kontribusi
Menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2013:45) “Pendekatan kontribusi
memisahkan biaya tetap dan variabel. Pertama, penjualan dikurangi dengan
biaya variabel untuk mendapatkan margin kontribusi. Untuk perusahaan dagang,
harga pokok penjualan adalah biaya variabel yang masuk dalam bagian “Biaya
Variabel” pada laporan laba rugi format kontribusi. Dalam analisis pemisahan
alternatife cost dengan pesanan khusus dan tanpa pesanan khusus, dimana
variabel yang digunakan adalah kontribusi margin (contribusi margin) dengan
rumus sebagai berikut”:
Penjualan
xxx
Beban Variabel :
Harga pokok penjualan
xxx
Penjualan variabel
xxx
Administrasi variabel
xxx (xxx)
Margin kontribusi
xxx
Biaya Tetap :
Administrasi tetap :
xxx (xxx)
Laba bersih sebelum pajak
xxx
Biaya Diferensial dengan Pesanan Khusus (Special Order)
Dapat disimpulkan bahwa biaya diferensial adalah biaya masa datang yang
berhubungan dengan beberapa alternatif untuk membantu dalam pengambilan
keputusan, hal ini manajer dituntut harus bisa mengambil keputusan yang
terbaik, Baik keputusan untuk jangka pendek maupun keputusan untuk jangka
panjang yang kaitannya dengan penerimaan atau penolakan pesanan khusus.
Biaya diferinsial akan memberikan informasi mengenai biaya produksi dan laba
yang akan diperoleh ketika menerima pesanan khusus, Perusahaan dapat
membandingkan biaya dan laba dari pesanan khusus dengan pesanan regular.
Informasi mengenai analisis biaya diferensial ini sangat diperlukan bagi
255
ISSN: 2407-2680
perusahaan dalam proses pengambilan keputusan meneriman atau menolak
pesanan khusus.
TEKNIK ANALISA DATA
Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah suatu
objek yang bisa dirubah sehingga hasilnya
mempengaruhi peristiwa atau hasil dari penelitian. Dalam penelitian ini, penulis
akan mengidentifikasi variabel utama yang membahas dengan tema
pembahasan dalam skripsi. Variabel dalam penilitian ini adalah :
1. Informasi Diferensial
Informasi Diferensial adalah semua informasi yang berkaitan dengan
beberapa alternatif keputusan yang akan timbul dimasa datang
2. Pesanan Khusus
pesanan khusus adalah pembelian dari konsumen yang tidak teratur diluar
produksi regular.
Populasi Penelitian dan Sampel
Penulis menentukan populasi dan sampel untuk kegiatan penelitian.
Populasi yang digunakan adalah semua data keuangan. Sedangkan sampel yang
diambil adalah data laba rugi, data produksi, dan data penjualan pesanan yang
ditolak pada tahun 2013 s/d 2015 pada perusahaan UD. Refiga Beton.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode ini melihat dan mengamati secara langsung di objek penelitian, yang
berupa mulai dari proses pembuatan bahan baku menjadi produk jadi,
pengamatan data-data yang tersajikan, sehingga akan diperoleh data yang
lengkap.
2. Metode Wawancara
yaitu bentuk pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab
secara langsun kepada pihak pimpinan perusahaan dan staf personalia yang
ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas.
3. Studi Kepustakaan
Metode ini berguna untuk mendapatkan data-data yang bersifat sekunder,
biasanya data yang berasal dari luar perusahaan. Data ini didapat dengan cara
membaca, mempelajari dan menganalisis sumber pustaka yang berhubungan
dengan masalah sejenis. Dasar-dasar teori berasal dari buku-buku, catatan
kuliyah, laporan penelitian terdahulu dan lain sebagainya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu cara metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memindahkan data-data yang diperoleh dari
perusahaan dalam hal ini bagian keuangan menjadi tugas akhir yang akan
disusun oleh penulis.
256
ISSN: 2407-2680
Teknik Analisa Data
Teknik analisa data merupakan bagian terpenting dalam metode penelitian
ilmiah, karena dengan menganalisis data dapat berguna dalam memecahkan
masalah dalam penelitian. Teknik analisa data yang digunakan dalam peneliti ini
adalah:
1. Pemisahan biaya variabel dan biaya tetap.
2. Analisis pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel, dengan menggunakan metode regresi kuadrat terkecil (least-squares
regression method) :
Menggunakan semua data untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi
komponen biaya variabel dan tetap. Dengan rumus y= a+bX . dimana a
merupakan biaya tetap
b menunjukkan biaya variabel per unit, dan x menunjukkan variabel bebas.
untuk menentukan parameter a dan b digunakan rumus :
b = n(∑XY) - (∑X) (∑Y)
n(∑X2) – (∑X)2
a = ∑Y – b (∑X)
n
Dimana :
x = tingkat aktivitas
y = total biaya campuran
a = total biaya tetap
b = biaya variabel per unit aktivitas
n = jumlah data yang diobservasi
∑ = penjumlahan untuk n observasi
3. Analisis pemilihan alternatife relevan cost dengan pesanan khusus dan tanpa
pesanan khusus. Dimana variabel yang digunakan adalah margin kontribusi
(contribution margin).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian yang berjudul “Analisis Biaya Diferensial Untuk Memberikan
Informasi Ketika Terjadi Pesanan Khusus (Special Order)”, waktu penelitian ini
selama 3 bulan yaitu bulan januari sampai dengan bulan maret 2016 dan
penelitian ini bertempat pada UD. Refiga Beton Jl. Mertoyudho, Kecamatan
Garum, Kabupaten Blitar.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Sejarah Perusahaan
Pemilik perusahaan Refiga Beton adalah Bapak Harmanu awalnya ketika
beliau masih muda setelah lulus STM pada tahun 1985 bertekat untuk mencari
pekerjaan di Surabaya. Beliau bekerja menjadi karyawan di perusahaan batu
hias. Karena mempunyai sifat pekerja keras dan mau bekerja walaupun tidak
dibayar karena beliau mempunyai keinginan mempelajari tentang dunia
bisnis, tentang perusahaan secara langsung. Dengan berjalannya waktu dari
hasil kerja kerasnya selama bekerja dan belajar di perusahaan tempat bekerja
beliau semakin pintar dan bisa memahami dunia bisnis. Pada tahun 2000-2001
akhirnya cita-cita beliau mempunyai perusahaan sendiri berhasil
257
ISSN: 2407-2680
didirikannya, perusahaan itu sesuai dengan bidangnya batu hias tahan api
yang di bangun di jalan raya kendalrejo, Kabupaten Blitar yang memiliki
jumlah karyawan sebanyak 38 orang. Perusahaan yang dipimpinnya berjalan
dengan lancar hingga akhirnya bisa mengembangkan usaha yang kedua yaitu
PT. Harman Jaya yang bergerak dalam di bidang bengkel mesin bubut dan
las yang bertempat di kota Surabaya. Pada tahun 2005 perusahaan batu hias
mendapatkan pesanan produk dari Purwakarta partner bisnisnya, karena
sesama seorang pembisnis yang sama-sama memiliki perusahaan terjadilah
transaksi pengiriman produk batu hias tahan api dengan jumlah total senilai
1M. Ternyata selama 6 bulan setelah pengiriman produk partner bisnis
purwakarta tidak bisa membayar hutangnya secara penuh dari total tagihan.
Tepat 1 tahun dari jangka waktu partner bisnis bernegosiasi dengan bapak
Harmanu menutup kekurangan hutangnya dengan memberikan mesin pres
(multi blok) beserta komposisi pembuatan paving. Bulan September tahun
2008 bapak harmanu mendirikan perusahaan ke 3 yang bernama UD. Refiga
Beton, karena kesibukan beliau perusahaan tersebut dipercayakan kepada
Bapak Gatot yang telah bergabung dengan Bapak Harmanu selama 15 tahun.
UD. Refiga Beton awal berdirinya memiliki 12 karyawan, awal dari
pemasarannya mendirikan usaha ini yaitu dengan promosi mendatangi
orang-orang yang sedang melakukan pembangunan, menyebar brosur dan
memasang pamflet di pinggir jalan. Pada 1 bulan penjualan laku terjual 130
m2 x 44 biji= 5720 biji paving. Karena perusahaan gencar malakukan promosi
sehingga dari bulan ke bulan penjualan mengalami peningkatan sehingga
pada saat ini penjualan diperusahaan sudah memiliki pesar tetap dan hanya
menunggu dari pesanan konsumen.
2. Visi dan Misi UD. Refiga Beton
Dalam pencapaian suatu tujuan perusahaan maka di perlukan suatu
perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya. Visi dan Misi
adalah suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai
dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun Visi
yang di terapkan pada UD. Refiga Beton yaitu Menjadi perusahaan yang
terbaik dalam industri Beton Paving
Misi:
a. Memimpin pasar beton paving di kabupaten Blitar
b. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan
c. Kesesuaian mutu,ketepatan,waktu, dan harga bersaing
d. Mengupayakan yang terbaik bagi kepuasan pelanggan dan tumbuh dan
berkembang bersama mitra kerja secara sehat dan berkesinambungan.
Hasil Analisa Data
Pada bab ini akan membahas mengenai analisa data yang diperoleh dari
hasil penelitian agar diperoleh kesimpulan dari masalah-masalah yang sedang
diteliti.
258
ISSN: 2407-2680
Tabel 1.
Data Produksi Produk
Perusahaan UD. Refiga Beton Tahun 2013
2013
Per meter2
Target
Hasil
Kapasitas
Produksi
Produksi
Menganggur
Januari
2.370
2.200
170
Februari
2.370
2.200
170
Maret
2.400
2.200
200
April
2.380
2.200
180
Mei
2.380
2.200
180
Juni
2.370
2.200
170
Juli
2.170
2.000
170
Agustus
2.222
2.042
180
September
2.580
2.400
180
Oktober
2.240
2.100
140
November
2.400
2.300
100
Desember
2.630
2.500
130
Total
28.512
26.542
1.970
Sumber : UD. Refiga Beton
Dari penjelasan data di atas dapat disimpulkan bahwa total target produksi
paving sebanyak 28.512 m2, sedangkan total dari hasil produksi sebayak 26.542
m2, artinya terdapat jumlah kapasitas yang menganggur sebanya 1.970 m2 paving
atau 6,9%. Akibat dari jumlah kapasitas menganggur dapat digunakan sebagai
produk paving sebagai pesanan khusus.
Tabel 2.
Data Produksi Produk
Perusahaan UD. Refiga Beton Tahun 2014
2014
2
Per meter
Target
Hasil
Kapasitas
Produksi
Produksi
menganggur
Januari
2.234
2.000
234
Februari
2.204
2.000
204
Maret
2.191
2.000
191
April
2.376
2.200
176
Mei
2.376
2.200
176
Juni
2.454
2.300
154
Juli
2.454
2.300
154
Agustus
2.434
2.300
134
September
5.068
2.500
134
Oktober
2.686
2.500
186
November
3.186
3.000
186
Desember
3.271
3.000
271
Total
30.500
28.300
2.200
Sumber : UD. Refiga Beton
259
ISSN: 2407-2680
Dari penjelasan data di atas dapat disimpulkan bahwa total target produksi
paving sebanyak 30.500 m2, sedangkan total dari hasil produksi sebayak 28.300
m2, artinya terdapat jumlah kapasitas yang menganggur sebanyak 2.200 m2
paving atau 7,2%. Akibat dari jumlah kapasitas menganggur dapat digunakan
sebagai produk paving sebagai pesanan khusus.
Tabel 3.
Data Produksi Produk
Perusahaan UD. Refiga Beton Tahun 2015
2015
2
Per meter
Target
Hasil
Kapasitas
Produksi
Produksi
menganggur
Januari
2.360
2.200
160
Februari
2.450
2.300
150
Maret
2.650
2.500
150
April
2.500
2.200
300
Mei
2.550
2.300
250
Juni
2.200
2.000
200
Juli
2.250
2.000
250
Agustus
2.790
2.500
290
September
2.510
2.200
310
Oktober
3.180
3.000
180
November
3.100
3.000
100
Desember
3.460
3.300
160
Total
32.000
29.500
2.500
Sumber : UD. Refiga Beton
Dari penjelasan data di atas dapat disimpulkan bahwa total target produksi
paving sebanyak 32.000 m2, sedangkan total dari hasil produksi sebayak 29.500
m2, artinya terdapat jumlah kapasitas yang menganggur sebanyak 2.500 m2
paving atau 7,8%. Akibat dari jumlah kapasitas menganggur dapat digunakan
sebagai produk paving sebagai pesanan khusus. Tidak terpenuhinya target
produksi dikarenakan karena saat produksi mesin mengalami kerusakan, cuaca
yang tidak mendukung saat proses pengeringan dan sebagainya. Dibawah ini
akan dibahas tabel secara rinci mengenai item model produk paving.
Tabel 4.
Data Pesanan Khusus Yang Pernah Ditolak
Perusahaan UD. Refiga Beton Tahun 2013
Harga
Model
Pemesan
Asal
Nego
Bata Biru
Eva Salon
Doko
43.000
Segi Enam
Sekolahan
Binangun
30.000
Trihex Merah Pak Aries
Gawang
40.000
Sumber : UD: Refiga Beton
m2
400
350
300
260
ISSN: 2407-2680
Tabel 5.
Data Pesanan Khusus Yang Pernah Ditolak
Perusahaan UD. Refiga Beton Tahun 2014
Harga
Model
Pemesan
Asal
Nego
Segi Enam
UD. Morodadi
Kanigoro
57.000
Family pet
54.000
Cacing
Srengat
store
Masjid AL55.000
Bata
Samben
Ikhlas
UD. Sumber
56.000
Grass blok l5
Samben
Rejeki
Sumber : UD. Refiga Beton
Tabel 6.
Data Pesanan Khusus Yang Pernah Ditolak
Perusahaan UD. Refiga Beton Tahun 2014
Harga
Model
Pemesan
Asal
Nego
Bata merah
Ibu Sartika
Kademangan
60.000
UD. Lancar
Segi enam merah
Samben
64.000
jaya
Bata
Bpk.Sis
Lodoyo
53.000
Segi enam
Bpk. Heru
Taun
53.000
Grass blok l5
Firma jaya
Tulung
66.000
merah
abadi
agung
Grass blok l6
Fajar PS
Samben
66.000
merah
Sumber : UD. Refiga Beton
Tabel 7.
Pesanan Khusus “Eva Salon” Tahun 2013
Tanpa
Pesanan
Keterangan
Pesanan
Khusus
Khusus (Rp)
(Rp)
Pendapatan Diffrensial
1.139.327.500 1.139.327.500
Pesanan Khusus
16.800.000
Jumlah
1.139.327.500 1.156.127.500
Biaya Produksi Variabel
Bahan Baku
690.580.000
690.580.000
Bahan Pembantu
14.750.000
14.750.000
Tenaga Kerja
160.750.000
160.750.000
Overhead Pabrik Variabel
28.877.500
28.877.500
Biaya Variabel
15.200.000
Pesanan Khusus
Biaya Pengiriman
200.000
Jumlah Biaya Produsi
894.957.500
910.357.500
Variabel
m2
370
385
340
500
m2
150
300
250
250
250
300
Beda
16.800.000
15.400.000
261
ISSN: 2407-2680
Laba Kotor atas Penjualan
Biaya Tetap
Laba Bersih Sebelum Pajak
Sumber : Data diolah
244.370.000
4.080.000
240.290.000
245.770.000
4.080.000
241.690.000
1.400.000
1.400.000
Dari tabel di atas dapat di ketahui jika perusahaan menerima pesanan
khusus dari konsumen akan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar
Rp 1.400.000,00
Tabel 8.
Pesanan Khusus “UD. Sumber Rejeki” Tahun 2014
Tanpa
Pesanan
pesanan
Keterangan
Khusus
Khusus
(Rp)
(Rp)
Pendapatan Diffrensial
1.248.800.000 1.248.800.000
Pesanan Khusus
28.000.000
Jumlah
1.248.800.000 1.276.800.000
Biaya Produksi Variabel
Bahan Baku
775.320.000
775.320.000
Bahan Pembantu
16.380.000
16.380.000
Tenaga Kerja
188.500.000
188.500.000
Overhead Pabrik Variabel
36.676.300
36.76.300
Biaya Variabel
20.700.000
Pesanan Khusus
Pembelian Cetak
2.000.000
Biaya Pengiriman
450.000
Jumlah Biaya Variabel
1.016.876.300 1.040.026.300
Laba kotor Atas Penjualan
231.923.700
236.773.700
Biaya Tetap
4.080.000
4.080.000
Laba Bersih Sebelum Pajak
227.843.700
232.693.700
Sumber : Data diolah
Beda
(Rp)
28.000.000
23.150.000
4.850.000
4.850.000
Dari tabel di atas dapat di ketahui jika perusahaan menerima pesanan
khusus dari konsumen akan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar
Rp 4.850.000
Tabel 9.
Pesanan Khusus “Firma Jaya Abadi” Tahun 2015
Tanpa
Pesanan
Pesanan
Beda
Keterangan
Khusus
Khusus
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Pendapatan Diffrensial
1.375.296.300 1.375.296.300
Pesanan Khusus
16.500.000
Jumlah
1.375.296.300 1.391.796.300
16.500.000
Biaya Produksi Variabel
Bahan Baku
913.200.000
913.200.000
Bahan Pembantu
18.850.000
18.850.000
Tenaga Kerja
195.200.000
195.200.000
262
ISSN: 2407-2680
Overhead Pabrik Variabel
Biaya Variabel
Pesanan Khusus
Biaya Pesanan Cetak
Biaya Pengiriman
Jumlah Biaya Variabel
Laba kotor Atas Penjualan
Biaya Tetap
Laba Bersih Sebelum Pajak
Sumber : Data diolah
46.321.000
1.173.571.000
201.725.300
4.080.000
197.645.300
46.321.000
10.150.000
2.200.000
250.000
1.186.171.000
205.625.300
4.080.000
201.545.300
11..950.00
3.900.000
3.900.000
Dari tabel di atas dapat di ketahui jika perusahaan menerima pesanan
khusus dari konsumen akan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar
Rp 3.900.000
Analisis Pembahasan
Setelah dilakukan perhitungan biaya diferensial perusahaan “UD.Refiga
Beton” belum mampu melakukan perhitungan mengenai penerapan biaya bagi
perushaan secara tepat. Apabila perusahaan menerima pesanan, perusahaan
masih bisa mendapatkan keuntungan dan ini tentu akan adanya tambahan laba
untuk perusahaan. Pada tahun 2013 ada 3 pesanan yang ditolak yang terdapat
margin kontribusi dari masing-masing konsumen dari Eva Salon sebesar Rp
1.400.000,00 dari sekolahan sebesar Rp 1.050.000 dan dari Pak Agung sebesar Rp
1.500.000
Sedangkan pada tahun 2014 masing masing juga terdapat margin kontribusi
dari UD.Morodadi sebesar Rp 2.561.000,00 ; dari Family Pet Store sebesar Rp
3.240.000, dari Masjid Al-Ikhlas sebesar Rp 3.700.000,00 dan dari UD. Sumber
Rejeki sebesar Rp 4.850.000,00
Pada tahun 2015 juga terdapat margin kontribusi dari masing-masing
konsumen, yaitu Ibu Sartika sebesar Rp 1.600.000, dari UD. Lancar Jaya sebesar
Rp 2.700.000, dari Bapak Siswanto sebesar Rp 2.800.000, dari Bapak Heru sebesar
Rp 3.349.900, dari Firma Jaya Abadi sebesar Rp 3.900.000, dan dari Fajar PS
sebesar Rp 3.100.000
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya
maka dapat dijadikan suatu kesimpulan sekaligus hasil akhir dari pembahasan
penelitian sebagai berikut :
1. Dengan menggunakn analisa biaya diferensial dengan teknik menggunakan
rumus pemisahan biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel
dilanjutkan dengan menggunakan rumus analisis regresi kuadrat terkecil
sampai dengan pengklasifikasian biaya tetap dan biaya variabel, maka
dengan jelas dapat memberikan informasi kepada pihak menajemen
perusahaan mengenai bagaimana cara dalam memisahkan biaya-biaya yang
terdapat dalam setiap unit produk. Dengan teknik analisa biaya diferensial ini
biaya yang didapat lebih rendah dan lebih jelas, karena dengan menggunakan
cara seperti ini biaya yang dimasukkan dalam perhitungan hanya biaya yang
langsung terkait dengan unit produk saja.
263
ISSN: 2407-2680
2. Dari hasil pembahasan analisa yang berhubungan dengan menerima atau
menolak pesanan khusus, sebaiknya dari beberapa pesanan yang ditolak oleh
perusahaan pada tahun 2013 sebanyak 3 pesanan, tahun 2014 sebanyak 4
pesanan, dan tahun 2014 sebanyak 6 pesanan seharusnya pesanan tersebut
masih bisa diterima karena mengingat perusahaan masih mempunyai
kapasitas yang menganggur, dan terdapat laba bersih dari masing-masing
pesanan.
3. Dari pesanan terjadi pada tahun 2013 dari Bapak Aries dan pada tahun 2016
dari Bapak Agung memang benar pesanan tersebut tidak diterima karena
apabila diterima bisa merusak harga pasaran. Karena harga terlalu rendah.
Saran
Dari keseluruhan pembahasan yang telah disajikan, peneliti ada beberapa
saran yang diharapkan yang mana saran tersebut bisa dijadikan sebagai bahan
masukan, bahan pertimbagan untuk perusahaan tentu kaitannya dalam
pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.
1. Perusahaan sebaiknya jangan buru-buru untuk menolak pesanan dari
konsumen dengan harga yang ditawarkan. Untuk pesanan harga jual yang
dibawah harga regular ada baiknya pihak menejemen perusahaan
menerapkan metode biaya diferensial dalam menentukan harga jual pokok
pesanan. Dengan cara ini akan dihasilkan perhitungan biaya yang lebih
rendah. Biaya yang diperhitungkan hanya biaya yang berubah sebanding
dengan perubahan jumlah produksi pesanan yang diterima. Karena
mengingat perusahaan masih mengalami kapasitas menganggur sehingga
memungkinkan perusahaan masih bisa untuk menerima pesanan tersebut
tanpa harus menambah biaya-biaya perusahaan yang bersifat tetap.
2. Pada tahun 2014 dan tahun 2015 terdapat pesanan dari konsumen yang
ditolak oleh perusahaan karena perusahaan tidak memiliki model cetakan
produk yang diinginkan oleh konsumen. sebaiknya perusahaan segera
menganggarkan dana untuk pembelian model cetakan tersebut mengIngingat
jumlah pemesan setiap tahunnya bertambah dan harga jual cukup tinggi dan
tentu hal ini nantinya juga akan mempengaruhi peningkatan laba bersih
perusahaan apabila perusahaan mau membeli model cetakan produk tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Agitha, Rezza. 2013. Analisis Biaya Relevan Sebagai Alat Bantu Keputusan Alternatif
Manajemen Saat Terjadi Pesanan Khusus Pada Perusahaan Cahaya Sangkar.
STIEKEN. Blitar
Brewer Peter C, Eric W. Noreen, dan Ray H. Garrison, 2013, Managerial
Accounting, McGraw-Hill Education, Terjemahan Kartika Dewi, 2013,
Akuntansi Manajerial, Edisi Empatbelas, Salemba Empat, Jakarta
Carter, William K. 2011. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta
Dinar, Mustika. 2005. Pengaruh analisis informasi diferensial pengambilan keputusan
manajemen menerima atau menolak pesanan khusus prodak terhadap laba
perusahaan. Universitas Widyatama. Bandung
Garrison, Ray H, et al. 2007. Akuntansi Manajerial. Edisi Sebelas. Buku 2. Salemba
Empat. Jakarta
264
ISSN: 2407-2680
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. Salemba
Empat. Jakarta
Hongren Charles T, Srikant M. Datar, dan George Foster, 2003, Cost Accounting A
Managerial Emphasis, Prentice Hall, Terjemahan Desi Adhariani, 2008,
Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial, Edisi Sebelas, Erlangga, Jakarta
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. STIE YKPN. Yogyakarta
Nurlela, dan Bastian Bustomi. 2007. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu. Jakarta
Raiborn, Cecily A. dan Michael R. Kinney. 2011. Akuntansi Biaya Dasar dan
Perkembangan. Salemba Empat. Jakarta
Samryn, L. M. 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama. Kencana Prenada
Media Group. Jakarta
Suadi, Arief. 2013. Akuntansi Biaya. Edisi Dua. Salemba Empat. Jakarta
Widayanti, Anita. 2010. Analisa Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan
Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Cemara Food Blitar.
STIEKEN. Blitar.
265
Download