ISU AKTUAL ISU AKTUAL ADMINISTRASI NEGARA

advertisement
ISU AKTUAL
ADMINISTRASI
NEGARA
Oleh:
Oleh:
Desi
s Fernanda
Fernanda,
d , Drs.
s. MSocSc
SocSc
KONSTITUSI
WILAYAH
NEGARA
WARGA
PEMERINTAHAN
LEGISLATIF
EKSEKUTIF
YUDIKATIF
APARATUR NEGARA:
Pejabat Politik & Birokrasi
ADMINISTRASI
NEGARA
FENOMENA
‘PENYELENGGARAAN NEGARA ‘
ATAU “ORGANISASI DAN
MANAJEMEN” NEGARA YANG
BERKENAAN DENGAN
KESELURUHAN UNSUR DAN
INTERAKSI ANTAR UNSUR
NEGARA (WARGA NEGARA,
WILAYAH NEGARA,
PEMERINTAHAN NEGARA),
TUJUAN BERNEGARA, POSISI
DAN PERAN NEGARA DAN
WARGA NEGARA
(MASYARAKAT) DALAM
KESELURUHAN
KE
EL
H
AKTIFITAS
K F
DI
D
DALAMNYA.
Interaksi Sosial Politik Pemerintah Dan Masyarakat
Dalam Kepemerintahan Yang Baik
(Paradigma New Public Administration)
PENGUSAHA
LINGKUNGAN
FISIK, SDA DAN
SOSIAL POLITIK
DALAM NEGERI
MASYARAKAT
UMUM
ETNIS
PEKERJA SOSIAL
LSM
MEMBANGUN
GOOD GOVERNANCE
(NPA)…
REINVENTING GOVT… ?
LINGKUNGAN
EKSTERN &
GLOBAL
PEKERJA
SWASTA
PENAATAN
HUKUM ?
PEMERINTAH &
POLITISI
PERUMUSAN ARAH
KEBIJAKAN…?
PARTISIPASI
MASYARAKAT
MADANI ?
PROSES PEMERINTAHAN,
PEMBANGUNAN DAN
PELAYANAN PUBLIK…?
PELAKSANAAN
KEBIJAKAN…?
KINERJA MANFAAT & DAMPAK BAGI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ?
TRANSPARANSI &
AKUNTABILITAS ?
KERANGKA HUBUNGAN ANTAR PELAKU
DALAM SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
MEKANISME
NEGARA
Power , Prestige, and Popularity
POLITISI PARTAI
Aspirasi
vs
Janji-Janji
Janji
Janji
PEMERINTAH
Aspirasi
vs
Program
PROPAGANDA
POLITIK
KELOMPOK PENEKAN
RAKYAT PEMILIH
Capacity to Pay Taxes/Prices
MEKANISME
PASAR
PELAKU
EKONOMI PASAR
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
PRINSIP-PRINSIP UNIVERSAL KEPEMERINTAHAN YANG
BAIK (UNIVERSAL CODE OF GOOD GOVERNANCE)
PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN
SISTEM KELEMBAGAAN
DAN HUBUNGAN KERJA
PERENCANAAN
KEBIJAKAN
PUBLIK
PUSAT
PELAKSANAAN
PEMBIAYAAN
PEMERINTAHAN
NEGARA
PROPINSI
PENGAWASAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
DAERAH
UUD
1945
KAB/KOTA
SWASTA
MASYARAKAT
INDONESIA
PEMBANGUNAN
EKONOMI-SOSIAL
NEGARA/DAERAH
LSM/ORNOP
CITA-CITA
& TUJUAN
NASIONAL
PELAYANAN
PUBLIK
= Hubungan Koordinasi,
Koordinasi Kerjasama/
Co- arrangement
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN NEGARA
(UU 28 / 1999) (NATIONAL CODE OF GOOD
GOVERNANCE)
KERANGKA STRATEGIS PERMASALAHAN
ADMINISTRASI NEGARA
PERAN
PEMERINTAH
PUSAT
PERMASALAHAN MASYARAKAT
PERTUMBUHAN
EKONOMI LAMBAN
PENDAPATAN
PERKAPITA RENDAH
PENGANGGURAN
TINGGI
POTENSI
SUMBER DAYA:
HUTAN
BAHAN TAMBANG
PERAIRAN
DARAT/LAUT
FLORA/FAUNA
SUMBER DAYA
MANUSIA
ADAT/BUDAYA
KEARIFAN LOKAL
INFRASTRUKTUR
EKONOMI & SOSIAL
KUALITAS SDM
NEGARA
DONOR
DERAJAT KESEHATAN
MASYARAKAT
BENCANA ALAM
DEPLESI SUMBER DAYA
ALAM
KEMISKINAN TINGGI
KEBIJAKAN POL & HKM
KEBIJAKAN EKONOMI
DPR/D DAN KEP NEGARA/DAERAH & WAKIL KN/D;
KAPASITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN :
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PEMERINTAHAN UMUM,
UMUM TRAMTIBMAS
TRAMTIBMAS, PELAYANAN
PUBLIK, PEMBANGUNAN SOS-BUD-EK-POL-KUM-KAM
KEPENTINGAN
DAN ASPIRASI
KEBUTUHAN
MASYARAKAT
PERANGKAT NEGARA/DAERAH:
DEP/LPND/KOMISI/SETDA/DINAS/BADAN/LTD
KEBIJAKAN SOS-BUD
KEBIJAKAN LINGK HDP
SASARAN HASIL
AKSELERASI
PERTUMBUHAN
EKONOMI
PENDAPATAN
MASYARAKAT NAIK
PERAN
SWASTA
PENGANGGURAN
RENDAH
KEMISKINAN RENDAH
KUALITAS SDM
MENINGKAT
HARAPAN HIDUP
MENINGKAT
DEPLESI SDA
DIPERLAMBAT
LINGK. HIDUP LEBIH
BAIK
SWADAYA
MASYARAKAT
PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN
PRINSIPDALAM MASYARAKAT KONTEMPORER
„
„
„
„
Berorientasi interaktif dan eksternal
eksternal;;
Bersifat Holistik dan Komprehensif dalam tindakan dan
kebijakan pemecahan permasalahan publik;
publik;
Mendelegasikan tanggung jawab makro terhadap berbagai unsur
pelaku sosial, dan
memberdayakan mereka untuk mengambil
d
dan
menerima
i
tanggung jawab
j
b tersebut;
tersebut
b ;
Memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menjembatani konflik
diantara berbagai kelompok kepentingan dan berbagai hambatan
lainnya dalam kerangka sosial
sosial-politik
Dilandasi oleh:
oleh:
„
„
„
„
„
M t l trust
Mutual
t t & understanding
d
t di
Shared Responsibility
Political Support & Participation
E
Empowerment
t
Partnership & CoCo-arrangement
MASALAH KEKUASAAN ADMINISTRATIF
Pada Tingkat hirarkhi jabatan yang lebih tinggi:
penyalahgunaan
l h
kekuasaan
k k
„ perilaku korup para pejabat, dan /atau
„ tindakan menghambat negara atau pemerintah
„ tidak mengambil tindakan tertentu ketika seharusnya
mengambil
g
tindakan
„
Pada tingkat menengah dan rendah:
k
korupsi
i individual,
i di id l
„ perilaku korup berlaku umum dalam upaya mencapai
tujuan tertentu (misalnya perilaku suap dalam proses
tender ataupun pelayanan umum lainnya; SPPD fiktif,
mark--up harga
mark
harga--harga, dsb).
„
AKUNTABILITAS EKSTERNAL
„
Akuntabilitas eksternal dapat juga diartikan sebagai
pertanggungjawaban seorang pejabat atau aparatur
pemerintah atau sesuatu organisasi pemerintah kepada
pihak ekstern atau masyarakat atas kinerja pencapaian
tujuan atau sasaran kegiatan tertentu yang telah
dil k k
dilakukan;
mencakup:
k
„
„
„
„
Seberapa baik kinerja pencapaian hasil dibandingkan dengan
target ataupun sasaran tugas yang ditetapkan ?
Bagaimana tingkat efisiensi penggunaan sumbersumber-sumber ?
Apakah kegiatan yang dilaksanakan itu sesuai dan sejalan
dengan
g
mandat atau tugas
g pokok
p
berdasarkan peraturan
p
perundangperundang
-undangan yang berlaku ?
Apakah masyarakat puas dengan tindakan dan kegiatan yang
dilakukan ?
JENIS--JENIS AKUNTABILITAS
JENIS
„
„
„
„
„
AKUNTABILITAS FISKAL:
FISKAL: PERTANGGUNGJAWABAN ATAS
PENGGUNAAN ATAU PEMANFAATAN DANA PUBLIK
AKUNTABILITAS HUKUM/LEGAL:
HUKUM/LEGAL: PERTANGGUNGJAWABAN
UNTUK PENAATAN ATAS ATURANATURAN-ATURAN HUKUM DAN
PERUNDANG--UNDANGAN YANG BERLAKU
PERUNDANG
AKUNTABILITAS PROGRAM:
PROGRAM: PERTANGGUNGJAWABAN ATAS
PELAKSANAAN SESUATU PROGRAM KEGIATAN TERTENTU
AKUNTABILITAS PROSES:
PROSES: PERTANGGUNGJAWABAN
J
ATAS
PELAKSANAAN ATURAN TATA KERJA ATAU PROSEDUR
KERJA
AKUNTABILITAS KINERJA:
KINERJA
J : PERTANGGUNGJAWABAN
J
ATAS
HASIL--HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN/TUGAS YANG
HASIL
DIBEBANKAN
((McKinneyy dan Howard,, 1979: 417))
FAKTOR--FAKTOR PENDORONG REFORMASI BIROKRASI
FAKTOR
POLITIK:
Represif, penyumbatan
saluran demokrasi,
kemandulan sistem
perwakilan, dominasi
Parpol mayoritas
ma oritas
EKONOMI:
Krisis ekonomi dan moneter, Disparitas
ekonomi regional,Dayabeli rendah,
Investasi rendah, defisit neraca
perdagangan, devisa rendah, dsb
KONDISI BIROKRASI
• Lamban,
Lamban
• Politisasi,
• Organisasi Gemuk,
• Sentralisasi,
• Orientasi Jabatan,
• Korupsi,
• Hierarkhis,
• Kolusi,
• Top-down,
p
• Nepotisme,
• Birokratisme
• Inefisiensi,
• dsb.
• Orientasi Input,
HUKUM:
Penyimpangan
konstitusi,
Pelanggaran hukum &
UU Ketidakadilan
UU,
Ketidakadilan,
Penegakan hukum
lemah, dsb.
SOSIAL:
Disparitas Kesejahteraan sosial,
Kemiskinan, Pengangguran, diskriminasi,
mutu SDM rendah, Kriminalitasi, Kerusuhan
massa, Dekadensi moral, dsb.
KEPEMERINTAHAN
Krisis keuangan negara, mis-manajemen pemerintahan
dan pembangunan, mutu pelayanan publik buruk,
monopolistik, akuntabilitas rendah, partisipasi kurang,
sewenang-wenang, serba rahasia, kroniisme, dsb.
INFRASTRUKTUR:
Kualitas infrastruktur memburuk: jalan,
jjembatan,, drainase,, stadion,, p
pertamanan,,
penerangan umum, bandara, pelabuhan,
stasiun, terminal, perparkiran, dsb,
LINGKUNGAN HIDUP & SDA
Kerusakan hutan, longsor, banjir, ruang
terbuka hijau menyusut, pencemaran udara,
air dan tanah, deplesi SDA, kepunahan flora &
fauna darat maupun laut, dsb
K
R
I
S
I
S
K
E
P
E
R
C
A
Y
A
A
N
ARAH KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI
REFORMASI KEBIJAKAN
SOSIAL
K
R
I
S
I
S
K
E
P
E
R
C
A
Y
A
A
N
REFORMASI KEBIJAKAN
EKONOMI
REFORMASI
BIDANG POLITIK
• NETRALITAS PNS
• PROFESIONALITAS APARATUR
• MANAJEMEN SDM BERBASIS
KOMPETENSI
• SISTEM KOMPENSASI & SANKSI SDM
• PENATAAN KELEMBAGAAN
• SISTEM AKUNTABILITAS PUBLIK/
PENGAWASAN
GERAKAN
REFORMASI
NASIONAL
REFORMASI
BIDANG
PEMERINTAHAN/
BIROKRASI
• MANAJEMEN BERBASIS KINERJA
• SISTEM ANGGARAN KINERJA
• MANAJEMEN MUTU PELAYANAN
PUBLIK
• ORIENTASI KEBUTUHAN MASY.
• REVISI KEBIJAKAN PUBLIK
• MEKANISME PARTISIPASI MASY.
REFORMASI
BIDANG HUKUM
• PRIVATISASI & MEKANISME PASAR
• MEKANISME TRANSPARANSI
• MEKANISME DEMOKRASI
REFORMASI KEBIJAKAN
LINGKUNGAN HIDUP & SDA
• PENEGAKAN DAN PENINDAKAN
HUKUM
REFORMASI KEBIJAKAN
INFRASTRUKTUR
PENYELENGGARA
NEGARA YANG
BAIK DAN BERSIH
VISI INDONESIA 2020
(Tap MPR No.
No VII/MPR/2001)
RELIGIUS
MAJU
BERSATU
PENYELENGGARA
NEGARA
N
G
YANG
NG
BAIK DAN BERSIH
ADIL
MANDIRI
DEMOKRATIS
MANUSIAWI
SEJAHTERA
TATANAN MASYARAKAT BANGSA
INDONESIA TAHUN 2020
http://mirror.undp.org/magnet/Docs/cap/Capdeven.pdf
Capacity
p
y Development
p
Strategy
gy
1. Strategic thinking
2. Beneficiary or customer
customer-orientation
orientation
3. Delegation
4. Duplication
5. Partnerships
6. Structures
7 Cost-effectiveness
7.
Cost effectiveness
8. Results-oriented
9 Use of existing capacities
9.
10. Transparency and accountability
11. Human resources
12. Continuous learning
Policy & Program Approach
1. Advocates for people-centred approaches to
help define clear goals, policies and
strategies.
2. Strategically develops key capacities to attain
high impact national goals for sustainable
high-impact
human development.
3. Provides critically required development
services … to ensure that resources a re not
spread thin and are focused on achieving
priority … goals.
POLICY – CAPACITY DEVELOPMENT – COORDINATION
APPROACH
Download