i INILAH BERITA ITU! Injil Tentang Anak Victor Hall dengan David Falk David Baker Murray Wylie Agustus 2012 Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Di mana ada penekanan huruf miring yang digunakan dalam ayat-ayat referensi Kitab Suci, itu telah ditambahkan dan tidak muncul dalam terjemahan asli. Desain sampul: Dan Proud ISBN: 978-1-921585-00-5 Diterbitkan oleh visionone © Vision One Inc. 2012 10 Old Goombungee Road Toowoomba QLD 4350 Tlp: +61 1300 885 048 Email: info @ visionone.org.au Untuk katalog musik dan terbitan Kristen kami, silakan kunjungi: Daftar Isi 9 Kata Pengantar BAB 1 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal 14 Tanda perjanjian-Nya 17 Tahap-tahap dalam Perjanjian Kekal 18 Hidup Perjanjian adalah terus-menerus 20 Persekutuan dan kasih Yahweh 21 Peraturan Melkisedek 23 Pekerjaan dari Bapa 24 Pekerjaan dari Anak 25 Pekerjaan dari Roh Kudus 27 Nama-nama kita tertulis dalam kitab kehidupan 28 Firman perjanjian 29 BAB 2 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham 311 Tujuh pengujian atas iman Abraham 32 Dua bapa dengan kasih yang menderita membuat persembahan 34 Persembahan dari sisi bapa 36 Kebangkitan yang lebih baik 38 Iman Abraham – diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran 39 Memenuhi apa yang tertulis 40 Anak menjadi kepunyaan Bapa 41 Kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah 433 Engkau akan menjadi kepunyaan-Ku 444 BAB 3 Perjanjian tentang anak yang dibukakan 46 Tujuh tahap dari anak 47 5 INILAH BERITA ITU 1. Identitas dan pertanggungjawaban diberikan kepada Adam 47 2. Pengharapan tentang anak dipulihkan dari Habel kepada Nuh 48 3. Berkat adopsi diberikan kepada Abraham 49 4. Berkat dari belas kasihan dan pengampunan diberikan kepada Daud 50 5. Kelahiran baru dalam Yesus Kristus 52 6. Kesempurnaan kumpulan orang banyak pada Hari Pendamaian 53 7. Kemuliaan banyak anak dalam kebangkitan pada hari terakhir 54 Dari iman dan memimpin kepada iman 54 Kebebasan dan pertanggungjawaban dari Adam 55 Kejatuhan dari umat manusia – pikiran duniawi 57 Akibat dari kejatuhan 59 Ditutup kepada iman persembahan 61 Kain menolak untuk ditetapkan kembali oleh persembahan 63 Iman Habel 65 Set – pemulihan benih ilahi 66 Iman Henokh 66 Iman Nuh 67 BAB 4 Menjadi anak Allah melalui adopsi 69 Tiga tahap adopsi 71 Yesus dan Nikodemus 73 Pembaharuan pikiran kita 74 Kondisi kejatuhan dari umat manusia 75 Injil diberitakan oleh para utusan dengan Roh Kudus 75 Minum dari Roh – menerima kasih Allah 76 Roh Kudus menginsafkan dosa, kebenaran dan penghakiman 77 Empat elemen dari penghakiman Allah 78 Kita diinsafkan dan berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan 80 Kita datang kepada Bapa – ditempatkan dalam posisi seorang anak 81 Pengampunan – kondisi dari adopsi 82 Kebenaran diperhitungkan dan dosa tidak lagi diperhitungkan 83 Bapa memberikan kita kepada Anak 85 6 BAB 5 Menjadi anak Allah dengan lahir baru 88 Lahir dari firman – Roh dan hidup 88 Tiga proses lahir baru 90 Lahir dari firman perjanjian 91 Persekutuan kita yang terus-menerus dalam firman perjanjian 93 Lahir dari Roh 95 Kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita 97 Roh Kudus – Roh adopsi 98 Lahir dari air dan baptisan 100 Bersekutu dalam penderitaan-Nya 103 Mati dengan Tuhan Yesus 106 BAB 6 Memahami manusia duniawi 108 Israel dan hukum perjanjian 111 Menaklukkan hukum, dosa dan maut 113 Hukum dipakukan di kayu salib 114 Dilema duniawi/daging 117 Dilema orang Korintus 121 Pelayanan duniawi/daging 122 BAB 7 Utusan perjanjian 124 Rasul dan Imam Besar kita 125 Pengurapan dari ketujuh Roh Allah 126 Administrasi dari rahasia 128 Pasokan minyak yang terus-menerus – firman dari perjanjian 130 Perjanjian Tuhan dan perjalanan kita kepada shekinah 132 Firman bertumbuh dan bermultiplikasi (bertambah banyak) 134 Berita mempromosikan persekutuan 135 BAB 8 Administrasi takhta-Nya 137 Penglihatan Zakharia 139 7 INILAH BERITA ITU Orang yang diurapi (anak-anak minyak) – pelayanan Melkisedek 140 Pelayanan Paulus di Efesus 142 Mangkuk – transisi dari Yerusalem ke Efesus 143 Bapa memberikan kasih karunia kepada lima pelayanan 145 Administrasi Kristus dibawa kepada kita oleh para utusan-bintang 147 Pelayanan lima membangun gereja dalam empat administrasi 148 BAB 9 Bintang-bintang dan corot-corot / pipa-pipa 150 Bintang-bintang – pengertian kepada rahasia 152 Bintang – menuntun banyak orang kepada kebenaran 153 Bintang-bintang – yang membawa iluminasi dari firman 154 Corot-corot/pipa-pipa – administrasi firman 157 Sumber dari minyak, api dan terang 159 Memelihara dan mengatur pelita-pelita 161 Bintang yang mengawasi 162 Menggembalakan gereja Tuhan 164 Krisis kasih yang semula dan persembahan 165 BAB 10 Membangkitkan sebuah bintang 168 Bintang di Efesus telah kehilangan kasih mereka yang semula 171 Diinjak-injaknya bala tentara sorga 172 Otonomi gereja lokal 174 Bintang bangkit di Babel 176 Diutus kepada orang-orang yang memberontak 177 Ujian iman 178 Nasihat kepada gereja di Sardis 180 8 Kata Pengantar Selama beberapa tahun lalu kami fokus pada cara Yesus Kristus berjalan di antara gereja-gereja kaki dian-Nya dengan ‘ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya’.1 Ini telah menjadi suatu pertimbangan penting bagi kita karena rahasia dari ‘ketujuh bintang di tangan kanan-Nya’ menyatakan bagaimana Yesus Kristus berbicara kepada gereja-Nya saat ini.2 Kita percaya bahwa Dia berbicara firman dari kebenaran masa kini pada setiap masa dan generasi dari gereja.3 Bintang-bintang adalah ‘malaikatmalaikat’, utusan-utusan, yang memproklamirkan berita ini. Dalam buku ini, kami akan terus memperhatikan administrasi ‘utusan’ ini, tapi lebih dari ini, kami akan menjelaskan berita itu sendiri. Apakah injil yang diberitakan kepada kita oleh para utusan Kristus, dengan Roh Kudus yang diutus dari sorga?4 Menuliskan sebagai seorang utusan injil, rasul Yohanes menyatakan, ‘Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu’.5 Rasul Paulus menyebut ini ‘firman kebenaran’ dan ‘perkataan kebenaran’.6 Yesus berdoa kepada Bapa supaya Dia menguduskan kita dalam kebenaran, ‘firman-Mu adalah kebenaran’.7 Pemazmur mendeklarasikan, ‘dasar firman-Mu adalah kebenaran’.8 Allah menghendaki semua orang datang memperoleh pengetahuan akan kebenaran.9 Oleh karena itu, Dia mengutus para utusan-Nya untuk memproklamirkan berita/firman ini. Firman kebenaran yang kami proklamirkan adalah injil tentang anak. Kami bukan memberitakan injil sosial, injil politik, atau injil kemakmuran. Kami juga tidak memproklamirkan sebuah injil yang hanya terbatas pada keselamatan dari dosa. Kehendak dan tujuan perjanjian Allah adalah untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan.10 Tujuan perjanjian ini memenuhi Kitab Suci dari awal sampai akhir. Pertanyaan di hadapan kita adalah ini: bagaimana kita, anak-anak manusia, menjadi anak-anak Allah? Kita membaca dalam surat Paulus kepada Efesus bahwa Allah Bapa ‘telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya (kepada pengadopsian sebagai anak-anak-Nya – terjemahan Inggris), sesuai dengan 1 Wah 2:1 Wah 1:20 3 2 Pet 1:12 4 1 Pet 1:12 5 1 Yoh 1:5 6 Ef 1:13. 2 Kor 6:7. 2 Tim 2:15 7 Yoh 17:17 8 Maz 119:43,160 9 1Tim 2:4 10 Ibr 2:10 2 9 INILAH BERITA ITU kerelaan kehendak-Nya’.11 Pengadopsian ini adalah keseluruhan konteks di dalam mana kita berproses dari alamiah kepada rohaniah, dari anak-anak manusia kepada anak-anak Allah dengan warisan kekal.12 Janji dan warisan dari pengadopsian adalah lahir baru dan tubuh kebangkitan kita. Proses menjadi anak Allah melalui pengadopsian dan lahir baru terus-menerus selama hidup kita. Proses ini belum selesai sampai hari kebangkitan, penebusan akan tubuh kita, yang Paulus sebutkan ‘pengangkatan sebagai anak’.13 Tahap akhir dari pengangkatan sebagai anak adalah ketika kita dilahirkan sebagai anak ke dalam langit dan bumi yang baru.14 Sebagai gereja-gereja, berita kita kepada mereka yang datang mencari haruslah injil keputraan. Oleh penerangan/iluminasi-lah, ketika injil diberitakan dengan Roh Kudus, Allah memberitahukan tujuan-Nya kepada mereka yang mendengar dan menerima berita ini. Injil adalah berita yang memanggil mereka kembali pulang ke rumah Bapa untuk menjadi anak-anak-Nya yang kekasih yang Dia telah tentukan untuk jadi sebelum dunia dijadikan.15 Injil menyatakan rencana-Nya untuk memberikan kebenaran kepada manusia dan membawa banyak anak kepada kemuliaan. Firman salib adalah alat dari hikmat dan kuasa Allah untuk membawa keselamatan kepada semua yang mempercayainya.16 Pekerjaan penebusan Kristus mewakili manusia adalah suatu demonstrasi dari kasih yang sempurna dan kebenaran Allah. Ketika Kristus ditinggikan di atas kayu salib dan disalibkan, Dia adalah perwujudan dari berita tentang anak itu. Sebagai manifestasi dari ketaatan yang sempurna, Dia adalah berita yang diberitakan!17 Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa penghakiman maut bangkit dari kutuk karena hukum, dan karena pelanggaran Adam menyebar kepada semua manusia. Dan karena pelanggaran ini, seluruh ciptaan di bawah belenggu maut. Maut memerintah atas semua manusia dan semua ekspresi individu yang hidup.18 Semua yang hidup di dunia ini, tanpa kecuali, tunduk kepada belenggu maut. Dalam dunia yang jatuh, segala makhluk, mengeluh karena sakit bersalin.19 Segala makhluk berkompetisi untuk bertahan hidup dan, meskipun dengan upaya terbaik mereka, semuanya menghasilkan maut. Seluruh ciptaan menantikan dinyatakannya anak-anak Allah, di mana hal itu juga akan menjadi kelepasan dari belenggu maut dan di bawa ke dalam kemerdekaan yang mulia dari hidup kekal yang adalah milik dari anak-anak Allah.20 11 Ef 1:5 Gal 3:26 13 Rom 8:23 14 Rom 8:19 15 Ef 1:4 16 1 Kor 1:23-24 17 Yoh 12:32 18 Rom 5:12-14 19 Rom 8:22 20 Rom 8:21-23 12 10 Rasa takut, tipu daya dan pencobaan digunakan oleh Iblis untuk memelihara kuasanya atas bangsa-bangsa. Semua yang hidup oleh hukum adalah tunduk kepada maut. Iblis mempunyai kuasa atas maut, tapi kuasa ini telah dihancurkan dan dia telah dilucuti oleh Kristus melalui kemenangan kayu salib. Iblis sekarang menggunakan rasa takut akan maut untuk membuat umat manusia tetap tunduk kepadanya sebagai budak-budak dosa di sepanjang kehidupan mereka.21 Tipu daya dosa adalah bahwa dia menjanjikan kehidupan kepada mereka yang tidak taat kepada Allah dan menggunakan hukum untuk hidup. Seluruh dunia terperdaya oleh Iblis dalam hal ini dan, karena tipu daya dan ketidaktaatan ini, tetap di bawah kuasa setan. Dosa memotivasi umat manusia untuk menyalahgunakan hukum. Oleh karena pelanggaran hukum dari umat manusia, kuasa dan penghakiman yang ada dalam hukum mengutuk manusia dan membunuh mereka.22 Melalui persembahan-Nya di kayu salib, Yesus membawa keluar hukum yang bertentangan dengan kita, dengan penghakiman mautnya, dan memakukannya di kayu salib-Nya.23 Dia menanggung penghukuman untuk kita dan memuaskan permintaan hukuman itu dengan menyatukan hukuman itu kepada hidup-Nya sendiri. Hukum sekarang adalah bagian dari hidup Kristus dan disebut ‘Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus (hukum dari Roh yang hidup yang ada di dalam Yesus Kristus – terjemahan Inggris)’.24 Hukum ini adalah rohani dan ada di dalam Kristus. Oleh kuasa Allah, sekarang dalam harmoni dengan hidup. Hukum sekarang hanyalah hamba dari Kristus yang telah menjadi keduaduanya, Penebus dan Hakim.25 Ini adalah rangkuman dari injil. Yesus Kristus datang untuk menebus kita dari kutuk karena hukum, menyelamatkan kita dari maut, dan memberikan kita hidup-Nya. Yesus mendeklarasikan, ‘Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan’.26 Dia datang memberikan kita suatu kelimpahan akan jalan masuk ke dalam kerajaan kekal-Nya.27 Yesus Kristus sekarang berkuasa untuk melenyapkan maut dan memberikan hidup dan kekekalan kepada terang melalui injil.28 Dia telah membangun suatu administrasi dalam gereja-Nya yang memberikan hidup kepada manusia dan mengakhiri dosa dan maut. Ada penebusan dalam Kristus. Dia telah menerima dari Bapa suatu kapasitas tak terbatas untuk menebus dan memperlengkapi kita, memampukan kita untuk mencapai penentuan kita sebagai anak-anak Allah. Kapasitas tak terbatas yang telah diberikan kepada Kristus mewakili kita, terlayani kepada kita dalam cara-cara 21 Ibr 2:15 Rom 7:11 23 Kol 2:14 24 Rom 8:2 25 Tit 2:14. Yoh 5:22 26 Yoh 10:10 27 2 Pet 1:11 28 2 Tim 1:10 22 11 INILAH BERITA ITU spesifik oleh para utusan yang Dia utus kepada gereja-gereja. Ketika Dia naik ke tempat tinggi, Dia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia. Beberapa diberikan sebagai rasul-rasul dan beberapa sebagai nabi-nabi, beberapa sebagai penginjil-penginjil, dan beberapa sebagai gembala-gembala dan pengajar-pengajar. Kelima karunia kenaikan ini adalah ‘tangan kanan Kristus’. Pekerjaan mereka adalah memperlengkapi orang-orang kudus supaya mereka dapat melakukan pekerjaan pelayanan mereka sendiri dan bertumbuh untuk menjadi anak-anak Allah yang dewasa, sesuai dengan ukuran kepenuhan Kristus.29 Sebagai gereja-gereja lokal, kita bukanlah untuk menjadi otonom atau bersumber pada diri sendiri, tetapi, sepenuhnya terhubung dengan administrasi takhta Kristus yang dari mana kasih karunia Allah dipasok kepada setiap anggota dari gereja kaki dian. Ketika kasih karunia memerintah, dia akan memampukan kita untuk mendemonstrasikan kebenaran Kristus.30 Hasilnya adalah hidup kekal menjadi milik kita melalui Tuhan Yesus Kristus. Maut dihapuskan oleh kasih karunia karena kasih karunia menyatakan kebenaran. Paulus memproklamirkan bahwa ‘yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus’.31 Sebagai rasul karunia kenaikan dan utusan Kristus, Paulus menuliskan kepada Timotius supaya Timotius menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan, supaya mereka juga ‘mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal’.32 Dia meneruskan dengan mengatakan bahwa benarlah perkataan ini, ‘Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia’.33 Tuhan benar-benar menghancurkan maut dan menebus manusia, bukan hanya dari maut secara fisik, tapi dari segala bentuk maut yang berusaha menghancurkan kita. Hidup kekal lebih dari hanya hidup sebagai manusia roh dengan Allah di dalam sorga. Ini melibatkan penebusan yang lengkap dan mutlak dari manusia sebagai roh, jiwa dan tubuh, kepada langit dan bumi yang baru di mana kebenaran berdiam selamanya.34 Tidak akan ada lagi dukacita, tidak ada rasa sakit, tidak ada tangisan atau kematian.35 Kristus memerintah sampai semua musuh diletakkan di bawah kakiNya. Musuh terakhir yang akan dilenyapkan adalah maut.36 Dalam kebangkitan pada hari terakhir, yang dapat binasa akan mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang 29 Ef 4:10-12 Rom 5:21 31 Rom 5:17 32 2 Tim 2:10 33 2Tim 2:11 34 2 Pet 3:13 35 Wah 21:4 36 1 Kor 15:25-26 30 12 dapat mati akan mengenakan yang tidak dapat mati. Pada hari itu, Kitab Suci akan digenapi, ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan’.37 Sukacita dari rasul Paulus adalah hak istimewa untuk memproklamirkan bahwa kita dapat mengalahkan maut pribadi kita dengan menyatukan diri kita kepada persekutuan persembahan Kristus. Paulus memahami bahwa untuk bersatu dengan persembahan Kristus akan melibatkan suatu persekutuan dalam penderitaan-Nya; tapi dia juga memahami proses ini diperlukan untuk berurusan dengan dosa.38 Persembahan Kristus lebih dari suatu penggantian yang sah. Persembahan Kristus adalah suatu persekutuan di dalam mana kita berhenti berbuat dosa, selalu membawa kematian Yesus di dalam tubuh kita, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kita.39 Manusia lahiriah kita akan binasa, tapi manusia batiniah kita dibaharui hari demi hari. Kita tahu bahwa sejenak, penderitaan ringan dalam hidup kita mengerjakan bagi kita suatu kemuliaan kekal yang jauh lebih besar.40 Dengan mengetahui ini, kita sangat bersukacita. Kami berdoa supaya sementara anda membaca buku ini, anda akan menerima penerangan/iluminasi dan hati akan juga akan bersukacita dalam berita injil ini. Masing-masing dan setiap orang percaya harus yakin dalam memproklamirkan injil tentang anak ditengah-tengah dunia yang jatuh dan mati ini. Injil tentang anak adalah yang paling pasti bisa bercahaya di tempat gelap.41 Inilah berita itu! Victor Hall 37 1 Kor 15:53-54 Fil 3:10 39 2 Kor 4:10 40 2 Kor 4:16-17 41 2 Pet 1:19 38 13 BAB 1 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal Kita membaca dalam kitab Ibrani bahwa ketika Allah memberikan janji kepada Abraham, Dia meneguhkan janji ini dengan sebuah sumpah.1 Karena Dia tidak dapat bersumpah dengan yang lebih besar, Dia bersumpah oleh diri-Nya Sendiri, ‘Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak’.2 Dengan meneguhkan janji ini dengan sumpah, Dia menunjukkan kepada ‘yang berhak menerima janji’ akan kekekalan dari perjanjian kehendak dan tujuan-Nya.3 Ada dua hal kekal di mana adalah tidak mungkin bagi Allah untuk berdusta.4 Pertama adalah apa yang Tuhan Sendiri sebut ‘Perjanjian-Ku’; dan kedua adalah ‘Perjanjian Kekal’. ‘Perjanjian-Ku’ adalah ‘Perjanjian Tuhan 1 Ibr 6:13 Ibr 6:14 3 Ibr 6:17 4 Ibr 6:18 2 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal Allahmu’; yaitu, Perjanjian dari Yahweh Elohim.5 Perjanjian Kekal adalah perjanjian tentang menjadi anak Allah bagi umat manusia.6 Perjanjian ini adalah perjanjian kehendak dan tujuan Bapa untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan melalui pengadopsian dan kelahiran baru.7 Paulus mendeklarasikan, ‘Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya’.8 Injil tentang anak adalah firman dari perjanjian ini.9 Tuhan meneguhkan janji ini kepada Abraham dengan sumpah; oleh karena itu, kita mempunyai ‘dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita’.10 Dalam buku ini, kita memperhatikan bahwa ‘pengharapan yang terletak di depan kita’ jelas adalah pengharapan akan menjadi anak Alllah. Tuhan berjanji kepada Abraham, ‘Aku akan mengadakan perjanjian (menegakkan perjanjian-Ku – terjemahan Inggris) antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu’.11 ‘Perjanjian-Ku’ menggambarkan kasih, persekutuan, dan persembahan terus menerus yang unik antara Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam satu nama, satu hidup, dan satu Roh.12 Perjanjian ini tanpa batas waktu. Di luar waktu dan kekekalan. Kitab Suci menyebut ini ‘sebelum’.13 Kita mengingat Yesus berkata, ‘Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?’14 Pemahaman mengenai ‘Perjanjian-Ku’ adalah penting, karena segalanya keluar dari persekutuan mendasar antara Bapa, Anak dan Roh Kudus ini dan sama halnya, tidak ada yang dapat melanggar persekutuan ini. Tuhan meneguhkan Perjanjian Kekal dengan bersumpah ‘demi diri-Nya sendiri’ dan, seperti yang Paulus tuliskan kepada Timotius, ‘Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya’.15 Pemazmur mendeklarasikan, ‘diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat’.16 Kami menarik judul untuk buku ini, Inilah Berita itu, dari dua ayat dalam surat pertama Yohanes. Ayat pertama menarik perhatian kita kepada ‘Perjanjian-Ku’. Yohanes menuliskan, ‘Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada 5 Ul 4:23 Kej 17:7,19. Yeh 16:62 7 Ibr 2:10. Rom 9:4. Gal 4:5. Ef 1:5. Yoh 3:3-7 8 Ef 1:5 9 Kis 3:25 10 Ibr 6:13,17-18 11 Kej 17:7 12 1 Yoh 4:8. 1 Yoh 1:1-3. Kis 4:12. Ef 4:4-6 13 1 Pet 1:20. Ef 1:4 14 Yoh 6:62 15 2 Tim 2:13 16 Maz 111:9 6 15 INILAH BERITA ITU kegelapan’.17 Ini menggambarkan persekutuan yang mendasari Yahweh-Elohim.18 Berdiam dalam terang yang tak terhampiri, Bapa, Anak dan Roh Kudus sepenuhnya dipuaskan dalam persekutuan ini.19 Mereka tidak kekurangan apapun atau memerlukan apapun. Kita diingatkan dengan perkataan Paulus, ‘Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang’.20 Hanyalah kasih semata yang memotivasi Perjanjian Kekal, yaitu ‘Perjanjian-Nya dengan kita’, perjanjian anak itu.21 Kita akan memperhatikan bahwa Perjanjian Kekal melahirkan ‘permulaan’ dari segala sesuatu yang baru.22 Firman dari Perjanjian Kekal, yang memproklamirkan pengharapan tentang anak, adalah ‘firman sejak semula’.23 Ini adalah firman dalam mulut para utusan dari perjanjian Kedua kali Yohanes menggunakan ungkapan, ‘Inilah berita itu', dia menunjuk kepada Perjanjian Kekal ini. Dia menuliskan, ‘sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi’.24 Kita tahu perintah ‘saling mengasihi’ ini adalah perintah baru.25 Ini adalah perintah dari Perjanjian Baru. Perjanjian Baru digenapi adalah penggenapan dari Perjanjian Kekal dalam daging Yesus Kristus sebagai benih/keturunan dari Abraham.26 Yesus Kristus adalah pintu.27 Dia adalah perantara dari Perjanjian Baru sebagai pintu masuk ke dalam Perjanjian Kekal.28 Partisipasi kita dalam Perjanjian Baru ada dalam Yesus Kristus yang adalah kegenapan/kepenuhan dari ciptaan baru.29 Yesus mengatakan, ‘Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.’30 Dengan cara ini, Yesus berbicara mengenai hari kebangkitan pada akhir masa, penebusan akan tubuhtubuh kita, yang adalah penggenapan dari ‘pengadopsian/pengangkatan sebagai 17 1 Yoh 1:5 Ul 6:4 19 1Tim 6:16. Maz 50:12 20 Kis 17:24-25 21 1 Yoh 4:19. Yeh 16:60 22 Yes 41:4,26. Yes 46:10. Wah 21:5 23 Yoh 1:1. 1 Yoh 1:1 24 1 Yoh 3:11 25 Yoh 13:34 26 Gal 3:16 27 Yoh 10:7,9 28 Ibr 9:15. Ibr 12:24 29 2 Kor 5:17 30 Yoh 6:53-54 18 16 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal anak’.31 Perjanjian Baru adalah realisasi penuh dari anak, ciptaan baru, masuk ke dalam langit dan bumi yang baru di mana kebenaran berdiam dan bertambah selamanya.32 Dia yang duduk di atas takhta memproklamirkan, ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!’.33 Tanda perjanjian-Nya Tanda bahwa Tuhan telah membuat ‘Perjanjian-Nya’ dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal adalah bahwa ‘firman-Nya’ dan ‘Roh-Nya’ ada di tengah-tengah kita. Tuhan mendeklarasikan melalui nabi Yesaya, ‘inilah perjanjian-Ku dengan mereka … Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka.’34 Tuhan terus membuat firman dari perjanjian untuk keluar sebagai mata air memancar kepada hidup-zoe yang kekal.35 Dan bukti dari porsi ganda anak ini di tengah-tengah kita adalah kita mempunyai berkat Abraham. Berkat ini adalah kapasitas untuk berbuah dan bertambah banyak.36 Kita mengingat kembali bahwa penulis kepada Ibrani mengatakan, ‘Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya’.37 Allah mengatakan kepada Abraham, ‘Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak’.38 Berkat dari perjanjian ini diberikan kepada Adam sebagai sebuah perintah, dan kemudian diteguhkan kepada Nuh.39 Orang-orang ini bersatu dengan persekutuan persembahan dan dipulihkan kepada partisipasi dalam perjanjian, tapi mereka kehilangan berkat ini. Tuhan memilih dan menunjuk Abram untuk memberikan dia berkat dari perjanjian anak itu.40 Ketika Nehemia dan orang-orang kembali dari pembuangan mengakui di hadapan Tuhan, katanya, ‘Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham. Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia.’41 Nehemia meneruskan, ‘Dan Engkau telah menepati janji-Mu, karena Engkau benar.’42 Setiap kali Perjanjian Kekal diberikan, kapasitas berkat ini diberikan bersama-sama. Kita perhatikan bahwa saudara-saudara 31 Rom 8:23 2 Pet 3:13. Yes 9:7 33 Wah 21:5 34 Yes 59:21 35 Yoh 4:14 36 Kej 1:22,28. Kej 8:17. Kej 9:1,7. Kej 17:20. Kej 28:3. Kej 35:11. Kej 48:4. Im 26:9. Yer 22:3. Yeh 36:11 37 Ibr 6:13 38 Ibr 6:14 39 Kej 1:28. Kej 9:1 40 Kej 22:17-18 41 Neh 9:7-8 42 Neh 9:8 32 17 INILAH BERITA ITU pada gereja mula-mula berbicara mengenai berkumpul kepada firman supaya bertumbuh, bertambah, mereka berbuah dan bertambah banyak.43 Ada sembilan peristiwa dalam Kejadian pasal tujuh belas di mana Tuhan berbicara mengenai menegakkan ‘Perjanjian-Ku’ dengan Abraham sebagai suatu Perjanjian Kekal.44 Perjanjian Yahweh dinyatakan ketika Perjanjian Kekal ditegakkan di dalam persekutuan Perjanjian Mereka. Ke-Allahan sepakat bersama untuk melahirkan banyak anak kepada kemuliaan hidup kekal, oleh darah dan benih dari Perjanjian Kekal.45 Tahap-tahap dalam Perjanjian Kekal Ada tujuh tahap dalam pewahyuan Perjanjian Kekal supaya banyak anak dibawa kepada kemuliaan dari warisan kekal.46 Perwahyuan kedelapan dan terakhir dibuat berkenaan dengan langit dan bumi baru ketika Tuhan membuat segala sesuatu baru.47 Ini adalah titik puncak dari penggenapan Perjanjian Kekal dan keabadiannya sampai ke dalam masa yang akan datang, di mana kebenaran berdiam dan bertambah selamanya.48 Bapa memproklamirkan, mengenai mereka yang telah menang akan mewarisi segala sesuatu, ‘Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku’.49 Pernyataan ini menunjukkan penentuan kita.50 Kita menjadi anak-anak Allah, tapi tidak pernah menjadi Allah. Kita tidak bersatu dengan ‘Perjanjian Mereka’ sebagai bagian dari Ke-Allahan, tapi kita bersatu dengan Perjanjian Kekal, supaya persekutuan kita adalah dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus sampai selamanya.51 1. Adam – membangun identitas dan penentuan yang dapat dipertanggungjawabkan dari umat manusia.52 2. Nuh – janji untuk diteruskannya sampai penghakiman akhir.53 3. Abraham – janji akan Benih/Keturunan dari perjanjian; menerima sebuah nama baru; firman ditegakkan dalam Ishak dan diteguhkan dalam Yakub sebagai warisan kekal.54 4. Daud – menerima perjanjian akan kerajaan.55 43 Kis 6:4. Kis 6:7. Kis 12:24. Kej 17:2,4,7, 9-10,13-14,19,21 45 Ibr 2:10 46 Ibr 9:15 47 Wah 21:1-5 48 2 Pet 3:13. Yes 9:7 49 Wah 21:7 50 Rom 8:29,30. Ef 1:5,11 51 1 Yoh 1:3. Wah 21:3 52 Kej 1:26 53 Kej 9:16 54 Kej 17:13,19. Im 24:8. 1 Taw 16:17. Maz 105:10 44 55 2 Sam 23:5. Yer 33:20-21 18 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal 5. Yesus Kristus – menerima urapan tujuh Roh; kapasitas untuk mempersembahkan; porsi ganda dari perjanjian anak itu.56 6. Hari Pendamaian – tempat kudus-Nya di tengah-tengah kita.57 7. Hari Kebangkitan – maut ditelan oleh kemenangan; kasih setia yang teguh yang dijanjikan kepada Daud.58 8. Langit dan bumi yang baru – ‘Ia akan menjadi anak-Ku’.59 Nabi Yeremia berbicara mengenai mengenal Yahweh dalam perjanjian. ‘Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.’60 Rahasia Allah besar, tapi kita dapat mengenal Yahweh ketika mata hati kita diterangi dan kita memahami jalan-Nya.61 Untuk saat ini, kita hanya mengetahui sebagian, tapi kita akan terus maju untuk mengenal Tuhan.62 Ini adalah iman Paulus ketika dia menuliskan, ‘yang kukehendaki ialah mengenal Dia’.63 Kita memerlukan ‘Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar’.64 Firman Tuhan adalah Perjanjian Yahweh. Firman ditetapkan sebagai ‘tujuan kekal’ Mereka, dimaksudkan dalam perjanjian. Walaupun demikian, tujuan ini tersembunyi dalam Perjanjian-Nya sampai itu diadakan sebagai Perjanjian Kekal dengan kita. Oleh karena itu, Tuhan berkata kepada Abram, ‘Aku akan mengadakan perjanjianKu’: 1. antara Aku dan kamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi banyak. 2. antara Aku dan kamu, dan kamu akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 3. antara Aku dan kamu, dan keturunan sesudah kamu, perjanjian-Ku dengan dia menjadi Perjanjian yang Kekal untuk keturunannya.65 Nabi Yehezkiel mendeklarasikan Tuhan, ‘Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal’.66 56 Yes 61:8. Yer 32:40. Jer 50:5 Wah 7:15. Yeh 37:26 58 Yes 55:3 59 Wah 21:7 60 Yer 31:34 61 Ef 1:18 62 Hos 6:3 63 Fil 3:10 64 Ef 1:17 65 Kej 17:19 66 Yeh 16:60 57 19 INILAH BERITA ITU Hidup Perjanjian adalah terus-menerus Hidup dari Yahweh Elohim, Tuhan Allah, adalah hidup yang ‘terusmenerus/berkelanjutan’. Ini adalah persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam satu nama, satu Roh, dan kasih yang semula.67 Persembahan yang terus-menerus inilah yang mendefinisikan kasih dan hidup dari Perjanjian Yahweh.68 Kami belum menunjuk kepada korban bakaran yang terus-menerus. Persembahan ini adalah penyerahan diri dengan kasih. Hidup Mereka tidak terkorupsi karena Mereka ‘terusmenerus’ ada dalam persekutuan persembahan. Kita dapat mengaplikasikan ungkapan ini dari kitab Kisah para Rasul; Mereka ‘bertekun’.69 Ini adalah kasih dan penyembahan. Ketika kita melihat ke dalam perjanjian Tuhan, hal pertama yang kita lihat adalah bahwa Allah adalah kasih.70 Perjanjian ini adalah ‘hidup persekutuan dengan Allah’ sebelum segala masa.71 Ini adalah hidup Mereka sendiri, terselesaikan dan dalam damai sejahtera, dalam persekutuan bersama ‘sebelum’ kekekalan. Realisasi inilah yang membuat Musa bertanya untuk mengenal Dia dan nama-Nya.72 Demikian juga, dari pertemuan itu, kita mulai mendapatkan suatu pengertian dalam perwahyuan akan Yahweh. Musa diizinkan untuk melihat dalam perjanjian kasih; yaitu, ke dalam perjanjian Yahweh sendiri. Kitab Suci tidak mencoba mendiskusikan sejarah Yahweh Elohim, seolah-olah Mereka dapat diukur pada masa sebelumnya. Gambaran mendasar adalah bahwa hidup Mereka ‘terus-menerus’. Dan karena Mereka ada dalam ‘persembahan yang terusmenerus’, Mereka dapat mengatakan, ‘Aku Adalah’. Allah adalah kasih dan kasih berasal dari Allah, karena hidup dan kasih Mereka dimanifestasikan dalam peraturan persembahan oleh mana tujuan/maksud Mereka dibukakan. Hal ini selalu harmoni dengan dirinya Sendiri. Ini adalah jalan/cara dari persekutuan, jalan/cara dari persembahan, dan jalan/cara dari perjanjian. Persekutuan Mereka adalah penyembahan yang dari persembahan yang terus-menerus. ‘Terus-menerus’ ini mengatur semua persembahan dan penyembahan bangsa Israel dalam administrasi simbolisnya, dan mewakili semua elemen dari hidup kekal yang diberikan kepada kita sebagai anak-anak Allah.73 Persembahan yang terus-menerus adalah kondisi dari hidup kekal; yang adalah kuasa dari hidup tanpa akhir.74 67 Yoh 17:11,22 Yoh 3:16 69 Kis 2:42 70 1 Yoh 4:8,16 71 Ef 4:18 72 Kel 3:13-14 73 Kel 27:20. Kel 29:42. Im 6:13 74 Ibr 7:16 68 20 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal Kita tidak dapat menyebut perjanjian Tuhan ‘hidup kekal’, karena kekekalan mempunyai awal tapi tidak mempunyai akhir. Yahweh tidak mempunyai awal. Sejauh yang kita perhatikan, hidup Mereka adalah ‘sebelum’; yaitu, sebelum permulaan/awal. Ini adalah sebelum segala sesuatu.75 Mereka memiliki hidup dalam persekutuan perjanjian Tuhan.76 Namun, ketika Perjanjian Mereka diadakan sebagai suatu Perjanjian Kekal, nama Mereka diberitahukan kepada kita.77 Penggunaan istilah ‘sebelum’ dalam Kitab Suci adalah untuk kita. Ini menandakan hidup dari Yahweh Elohim, ‘seketika’ (segera terjadi) bagi Perjanjian Mereka karena tidak ada waktu dalam Yahweh. Mereka ‘sebelum segala sesuatu’. Karena Mereka berada di luar kekekalan, Kitab Suci hanya mengatakan, ‘sebelum’.78 Perjanjian hidup Mereka tidak diatur oleh hukum alam. Yahweh adalah ‘sebelum’ dan di atas; Dia ada di dalam semua, menembus semua dan mengatasi semua.79 Yesus mengatakan, ‘sebelum Abraham jadi, Aku telah ada’.80 ‘Aku Adalah’ adalah nama-Nya. Dia adalah Yahweh Elohim. Tuhan menginstruksikan Musa untuk mengatakan kepada bangsa Israel, ‘TUHAN [Yahweh], Allah [Elohim] nenek moyangmu … telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turuntemurun.’81 Hanya ada hidup perjanjian, dan Perjanjian Baru adalah seketika, di dalam dan dari Perjanjian Mereka. Ini menjadi suatu Perjanjian Kekal bagi kita. Ini adalah ‘segala sesuatu’.82 Karena tidak ada waktu, segala sesuatu yang keluar dari Perjanjian Mereka adalah ‘seketika’ dari dialog Perjanjian Mereka. Dapat kita katakan bahwa Perjanjian Baru adalah ‘seketika’ bagi Perjanjian Yahweh. Karena tidak ada waktu di sana, maka tidak mungkin ada ‘penanggalan’ Perjanjian Baru, lain dari fakta bahwa Perjanjian Baru adalah ‘seketika’ karena siapa Mereka adanya. ‘Segala sesuatu baru’ menggambarkan hidup dari Yahweh sebagai satu-satu-Nya Tuhan yang berdaulat. Persekutuan dan kasih Yahweh Ketika kita melihat ke dalam perjanjian, kita mulai melihat persekutuan Yahweh. Dalam persekutuan ini, Bapa, Anak dan Roh Kudus mengekspresikan kemerdekaan sepenuhnya dari identitas, kapasitas unik Mereka Sendiri dan perbedaan-perbedaan dalam keragaman.83 Ini adalah kerajaan dalam identitas, berdiri dalam kebebasan dan 75 Kol 1:17 Mar 12:29 77 Kej 17:7,13,19. Yeh 16:60. Yeh 37:26 78 1 Pet 1:20. Ef 1:4 79 Ef 4:6 80 Yoh 8:58 81 Kel 3:15 82 Wah 21:5 83 Ul 6:4 76 21 INILAH BERITA ITU kemerdekaan, dan ini adalah kapasitas untuk persekutuan yang sesungguhnya.84 Semua ini keluar dari perjanjian. Keimamatan Mereka adalah kapasitas untuk mempersembahkan, dan dengan cara ini Mereka menyatakan Yang Lain dengan kasih.85 Memperhatikan ‘kasih Allah dalam Kristus’, ini keluar Dari Bapa kepada Anak dan kepada keimamatan-Nya.86 Kebapaan dan keimamatan bekerja bersama oleh kasih Allah dalam Kristus, untuk memperdamaikan segala sesuatu.87 Bapa memberikan Anak-Nya, dan Anak mempersembahkan diri-Nya dalam inisiatif itu untuk memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah.88 Kasih Bapa adalah kasih yang semula, dan ini adalah dari Bapa sebagai permulaan dari dimulainya kasih.89 Yohanes telah menasihatkan kita untuk ‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita’.90 Ini adalah persekutuan dengan Bapa dan Anak.91 Kami akan membicarakan mengenai kasih yang menderita ini dalam bab berikutnya. Kasih dari Anak adalah persembahan.92 Ini adalah kasih Kristus dalam Perjanjian Kekal. Inilah kasih yang dicurahkan untuk banyak orang.93 Allah Anak adalah rangkuman dari semua anak, dan Dia mempunyai kapasitas hakiki untuk mengosongkan diriNya.94 Allah Bapa memiliki kapasitas hakiki untuk menjadi sumber dari persediaan kekal.95 Olah karena itu, kita dapat memahami keinginan Bapa untuk memultiplikasi anak selama-lamanya.96 Oleh karena pengetahuan ini, Yahweh Anak mempersembahkan diri-Nya dan menyerahkan hidup-Nya, bukan dari inisiatif-Nya Sendiri, tapi oleh perintah.97 Perintah Bapa ada dalam hubungan dengan pekerjaan anak-Nya. Dia sepenuhnya taat kepada Bapa, karena Dia sepenuhnya taat kepada Pribadi hakiki-Nya Sendiri. Kasih Bapa tak bersyarat, tapi ‘syarat kasih’ adalah kita taat kepada nama dan panggilan kita. Yesus mengatakan, ‘Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku Sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah 84 2 Kor 3:17. Yes 61:1. Gal 5:1 Yoh 14:9 86 Rom 8:39 87 Kol 1:20 88 Yoh 3:16. Ibr 7:27. Ibr 9:14 89 1 Yoh 4:8,19 90 1 Yoh 3:1 91 1 Yoh 1:3 92 Gal 2:20. Ef 5:2 93 Mat 26:28 94 Ef 1:23. Fil 2:6-7 95 Kol 1:19 96 Ibr 2:10 97 Yoh 10:18 85 22 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.’98 Yesus menunjukkan bahwa Bapa penuh dengan kasih karena Dia bersuka dengan inisiatif dan ketaatan Anak-Nya. Kasih dari Roh adalah persekutuan dari saudara-saudara dalam kuasa Roh Kudus. Paulus menasihatkan Roma, ‘Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku’.99 Dengan cara ini, kasih bekerja untuk membangun persekutuan saudara-saudara. Roh Kudus tidak berbicara dari Dia sendiri, juga tidak menyatakan diri-Nya sendiri.100 Roh Kudus menyatakan Yesus Kristus yang mempunyai Roh tidak terbatas.101 Oleh Roh Tuhan, Dia menyatakan kepenuhan dari Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus. Tidak ada Ke-Allahan yang menyatakan diri Mereka Sendiri. Roh Kudus mengambil yang menjadi bagian dari Anak dan memberikan itu kepada kita dalam pengurapan Roh Tuhan, yang sekarang ada atas gereja kaki dian.102 Terang dari ketujuh Roh Allah membawa fokus dan pewahyuan sepenuhnya dari Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus, masing-masing dalam kedaulatan-Nya Sendiri sebagai Tuhan. Ke-Tuhanan adalah kedaulatan dari Roh atas ekspresi setiap nama. Peraturan Melkisedek Peraturan Melkisedek yang dari kuasa hidup tanpa akhir keluar dari persekutuan Yahweh.103 Dan dari Peraturan Melkisedek, Perjanjian Kekal keluar. Di dalam Perjanjian Kekal, Peraturan Melkisedek semakin menambahkan hidup dan iman. Peraturan ini tidak statis; tetapi, peraturan ini menurut kuasa dari hidup yang semakin bertambah. Iman yang semakin bertambah, ini berarti hidup yang semakin bertambah dalam hal identitas-identitas. Di dalam persekutuan, kita mendengar sebuah dialog Perjanjian Kekal yang termasuk nama-nama kita. Kapasitas Peraturan Melkisedek mulai nampak. Peraturan Melkisedek mengalir keluar dalam kebenaran sebagai pertambahan, dan dalam damai sejahtera sebagai yang memerintah.104 Perjanjian Baru selalu seketika, dan Peraturan Melkisedek meminta supaya segala sesuatu baru. Demikianlah dengan Perjanjian Baru; dia meminta nama-nama baru dan nama-nama baru tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.105 Inilah peraturan/order dari Perjanjian Mereka: Kasih, nama, persekutuan; kemudian 98 Yoh 10:17-18 Rom 15:30 100 Yoh 16:13 101 Yoh 3:34 102 Yoh 16:14-15. Zak 4:6 103 Ibr 7:16 104 Ibr 7:2 105 Wah 21:27 99 23 INILAH BERITA ITU Peraturan Melkisedek dengan kebenaran dan damai sejahtera yang bertambah; kemudian Sebuah dialog dalam Perjanjian Baru; nama-nama baru adalah seketika. Perjanjian Mereka – yaitu, Perjanjian Yahweh – dimengerti dalam Kitab Suci sebagai kasih, nama-nama (anak-anak dengan identitas), dan persekutuan, dari mana segalanya keluar. Dan hasilnya Peraturan Melkisedek. Mereka ada dalam damai sejahtera, dan hidup ini disebut ‘Perjanjian damai’.106 Mereka tidak memerlukan apapun karena kasih mempunyai ekspresi penuh dalam nama-nama Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam persekutuan ‘persembahan yang terus-menerus’. Kasih memungkinkan kehendak Yahweh dan persekutuan Yahweh. Tuhan mengatakan kepada suku Lewi, melalui nabi Maleakhi, ‘Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam’.107 Ini adalah damai sejahtera yang Yesus katakan, ‘Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu’.108 Ini adalah substansi dari hidup yang diberikan ketika kita taat dan tidak melanggar firman Tuhan seperti yang telah diketahui sebelumnya dan dilihat sebelumnya dalam Perjanjian Kekal. Hidup Yahweh dalam Perjanjian Mereka adalah hidup persembahan yang terusmenerus. Dan sudah ditetapkan dan ditegakkan dalam Perjanjian Kekal bagi kita. Allah anak adalah ekspresi penuh dari keputraan dalam Perjanjian Yahweh. Kasih adalah persembahan yang terus-menerus. Kapasitas kasih adalah ‘menyerahkan’ untuk Yang Lain. Mereka mempersembahkan diri Mereka Sendiri Satu kepada Yang Lain. Di saat masing-masing menyerahkan identitas hakiki dan kapasitas Mereka kepada Masing-masing Yang Lain, kepenuhan dari Roh Yahweh berdiam atas Mereka. Hubungan Mereka adalah keharuman dari persembahan yang terus-menerus, dan olehnya Mereka menyatakan Satu dengan Yang Lain. Menyerahkan dalam persembahan adalah ekspresi penuh dari kasih Allah.109 Pekerjaan dari Bapa Setiap anggota dari ke-Allahan taat kepada identitas hakiki Mereka Sendiri sesuai dengan perjanjian. Adalah penting untuk mengatakan bahwa perjanjian Tuhan adalah persekutuan dari persembahan Mereka kepada Yang Lain dalam penyembahan, di mana masing-masing Satu ‘menghargai’ Yang Lain. Sebagai tiga Pribadi berbeda dalam Elohim, masing-masing Satu mewakili diri Mereka Sendiri menurut nama Mereka dalam persekutuan ini. Rangkuman dari semua kapasitas Yahweh Elohim diperlukan untuk melancarkan persembahan Mereka. Kapasitas bagi persembahan perjanjian 106 Bil 25:12. Yes 54:10 Mal 2:4-5 108 Yoh 14:27 109 Yoh 3:16 107 24 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal Yahweh diwujudkan melalui ketujuh atribut yang adalah milik dari Roh yang Kekal, atau Roh yang Kekal dari Yahweh Elohim. Allah Bapa memiliki kapasitas tanpa batas untuk melahirkan anak-anak melalui kelahiran baru dan adopsi.110 Bapa ‘telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya’.111 Tahap pertama dari adopsi adalah nama-nama dari semua anak-anak yang dikenal sebelumnya diberikan kepada kitab kehidupan Anak Domba, menjadikan mereka ‘mendapat bagian dalam perjanjian (anak-anak perjanjian – terjemahan Inggris)’.112 Bapa, menurut nama-Nya, menyerahkan kepada Anak kapasitas-Nya dari persediaan kekal dari hidup-zoe. Ini diberikan kepada Anak untuk menjadi Benih; yaitu, Anak Sulung dan Buah Sulung dari hidup ciptaan baru.113 Hidup-zoe ini dimultiplikasi kepada kita sementara kita melakukan pekerjaan kebenaran yang dipersiapkan untuk kita dan dituliskan dalam kitab kehidupan Anak Domba.114 Kitab Suci telah memperkirakan semua pekerjaan-pekerjaan kita dan kita dibenarkan (yaitu, menjadi orang benar) ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dari iman ini.115 Keragaman dari anak ini dalam ‘identitas dan hidup yang dinamai’ adalah wewenang dari Bapa. Roh Kudus memungkinkan api dari persembahan Mereka oleh pelayanan kuasa Roh yang Kekal supaya Masing-masing akan membuat persembahan kepada Yang Lain. Ini adalah persembahan yang unik dari Perjanjian Kekal. Semua kehidupan diberikan kepada Kristus, dan ini telah diberikan kepada kita dalam ukuran penuh, dalam Kristus, sebagai harta kasih karunia.116 Perjanjian-Nya memungkinkan kuasa ilahi-Nya untuk memberikan kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh.117 Pekerjaan dari Anak Ekspresi dan kapasitas dari semua anak ada dalam identitas unik dari Yahweh Anak. Keragaman dari anak itu, dengan sebuah ‘nama, identitas dan hidup’, adalah wewenang dan inisiatif Bapa. Ini memancar dari identitas dan kapasitas unik-Nya Sendiri sebagai Bapa segala terang dan Bapa segala roh.118 Sesuai dengan itu, Yahweh Anak diurapi dengan kapasitas dari Roh yang Kekal dalam ‘Perjanjian Yahweh’ untuk mengosongkan diri-Nya untuk membuat ruang bagi banyak anak sebagai pewaris 110 Yak 1:18. Rom 8:15,23. 1 Pet 1:23 Ef 1:5 112 Kis 3:25 113 1 Kor 15:23. Kol 1:15. Gal 3:16 114 Ef 2:10. Wah 20:12 115 Yoh 6:51 116 Yoh 3:35. Yoh 13:3 117 2 Pet 1:3 118 Yak 1:17. Ibr 12:9 111 25 INILAH BERITA ITU bersama dengan Dia sendiri.119 Anak diurapi dalam perjanjian dengan kapasitas dari Roh yang Kekal, untuk mempersembahkan dan mengosongkan diri-Nya.120 Kuasa dari Roh yang Kekal memampukan Kristus untuk mempersembahkan diri-Nya supaya Dia dapat menjadi Imam yang menderita dan menjadi persembahan.121 Dia adalah rangkuman dari semua anak di dalam perjanjian Tuhan sebagai Omega dari Allah. Dan Dia adalah Alfa, permulaan dari anak itu.122 Dia adalah Anak Sulung dari banyak anak. Ketika Anak mengosongkan diri-Nya kepada Bapa untuk diperanakkan sebagai Anak Sulung-Nya, Dia menjadi milik dari Bapa. Dia menjadi milik Bapa, budak-Nya, memberikan menurut kehendak Bapa.123 Bapa memberikan segalanya kepada Anak. Prinsip dari kehidupan yang diberikan adalah mendasar bagi perjanjian. Ke-Tiga-nya, dalam dialog perjanjian, memberikan kepada Bapa hak untuk memberikan Anak. Pada titik di mana Bapa menyerahkan kepenuhan-Nya kepada Anak, ini menjadi milik dari Anak sebagai Benih. Dia adalah Pewaris dari setiap nama dalam kitab kehidupan dan dalam benih. Anak mengosongkan diri-Nya untuk mengaktifkan ‘darah perjanjian-Ku’ dan menjadi Benih dari hidup ciptaan baru.124 Hidup yang diberikan dalam Perjanjian Kekal adalah oleh darah dan oleh benih. Mereka yang lahir dari Allah dilahirkan dari benih hidup-zoe.125 Yohanes menuliskan, ‘setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah’.126 Ini adalah arti dari hidup Melkisedek. Ini adalah hidup yang tidak dapat dihancurkan. Kedua kapasitas dari hidup ini adalah kerajaan dan keimamatan, dan ini telah diberikan kepada benih Abraham sebagai suatu Perjanjian Kekal. Nabi Yeremia mendeklarasikan, ‘Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya, maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku’127 Adalah penting untuk memperhatikan bahwa ada suatu pengaturan kembali dari KeAllahan dalam proses Anak naik kepada kemuliaan yang Dia miliki sebelumnya.128 119 Ibr 9:14 Fil 2:7. Wah 7:9 121 Ibr 9:12 122 Wah 1:8. Wah 21:6. Wah 22:13 123 Yoh 3:16. Yes 53:10 124 Zak 9:11. Gal 3:16 125 1 Pet 1:23. 126 1 Yoh 3:9 127 Yer 33:20-21 128 Yoh 17:5 120 26 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal Ada sesuatu yang baru dalam Yahweh, dan itu adalah daging dari Anak Manusia.129 Ini adalah daging dari Anak Tunggal dan Dia adalah milik Bapa sebagai Budak-Nya dan Yang Sulung dari antara yang mati.130 Dia adalah tubuh dari daging yang dimuliakan, tapi meskipun demikian Dia adalah Yahweh Anak. Daging dari Abraham ada dalam takhta Daud dan ini adalah ‘kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud’.131 Daging-Nya telah dibangkitkan kembali ke dalam persekutuan Yahweh, karena Yahweh Anak sekarang mempunyai suatu tubuh daging selamanya sebagai Anak Allah. Bertambah selamanya ada dalam daging Yahweh Anak di sebelah kanan. Kristus akan memerintah sampai semua musuh-musuh-Nya di bawah kaki-Nya.132 Dan ketika Dia memberikan kerajaan kembali kepada Bapa, Allah akan menjadikan semua di dalam semua sebagai Yahweh, hidup dalam kekekalan dalam Perjanjian Kekal di mana segala sesuatu menjadi baru.133 Pekerjaan dari Roh Kudus Roh Kudus juga disesuaikan oleh persembahan untuk menjadi Paraclete kepada Bapa dan Anak. Anak adalah Paraclete bagi Bapa menurut surat perjanjian. Dia adalah ‘anak Tunggal’ dan kita milik-Nya dalam benih itu. Persembahan dari Roh Kudus adalah menjadi Penolong dari Bapa dan Anak oleh kuasa ketujuh Roh Allah. Roh Kudus mempersembahkan diri-Nya untuk menjadi perantara melalui siapa kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita sebagai anak-anak perjanjian.134 Roh Kudus mempunyai kapasitas untuk mengekspresikan semua inisiatif yang dikuduskan dari Bapa dan Anak dalam pekerjaan perjanjian. Roh Kudus, menurut nama-Nya, telah diberikan kepada kita sebagai Penolong kita.135 Dia mengarahkan tujuan Allah dalam gereja. Berbicara mengenai Paraclete-Nya, Yesus mengatakan bahwa ‘Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku’.136 Pertama-tama, Roh Kudus memberikan kita kuasa dari ketujuh Roh Allah untuk melakukan pekerjaanpekerjaan kebenaran.137 Kapasitas ini tersedia bagi kita oleh pengurapan ketujuh Roh Allah, melalui perantaraan Roh Kudus. Definisi dari ketujuh Roh Allah adalah kepenuhan dari Roh Bapa, Roh anak, dan Roh Kudus. Dan semua kapasitas yang adalah milik Bapa, Anak dan Roh Kudus ini 129 1Tim 2:5 Kol 1:18. Wah 1:5 131 Yes 55:3. Kis 13:34 132 1 Kor 15:25 133 1 Kor 15:28 134 Rom 5:5 135 Yoh 14:16-17,26 136 Yoh 16:15 137 Kis 1:8 130 27 INILAH BERITA ITU dimultiplikasi kepada Kristus oleh persembahan. Otoritas dan kuasa dari ketujuh Roh Allah hanya diekspresikan melalui kedaulatan nama Tuhan Yesus Kristus.138 Nama-nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Tuhan mengadakan Perjanjian-Nya dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal untuk memberikan kepada kita suatu bagian dari warisan, sama seperti yang Dia lakukan ketika Israel masuk ke tanah perjanjian. Ini adalah adopsi; permulaan dari anak bagi mereka yang Dia perhitungkan kebenaran.139 Tuhan meneguhkan Perjanjian-Nya dengan menegaskan kembali firman dari janji kepada benih dan pewaris dari perjanjian supaya mereka terus di dalam firman-Nya. Tuhan mengingat perjanjianNya dengan nenek moyang supaya Dia dalam memulihkan mereka yang telah melanggar. Dia akan ‘menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita’.140 Ketika kita memandang kepada Yahweh Allah, kita mulai melihat anak-anak Elohim; yaitu, anak-anak Allah, lahir dari firman perjanjian, dan berubah dari kemuliaan kepada kemuliaan.141 Dalam koinonia firman-Nya, daging-Nya menjadi roti kita. DarahNya adalah hidup kita, diberikan melalui persembahan dan membangkitkan kita.142 Nama-nama kita dikandung dan dimungkinkan dalam persekutuan Perjanjian Yahweh, dan itu tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Rasul Paulus menunjuk ini sebagai ‘Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui’.143 Tujuan perjanjian Tuhan adalah untuk menghubungkan kita semua kepada ‘nama baru’ kita dalam perjanjian kitab kehidupan yang dituliskan ‘sebelum’ segala masa. Tujuan kekal dari Allah adalah substansi dari Perjanjian Kekal.144 Dan ‘diketahui sebelumnya dalam Kitab Suci’, kitab kehidupan Anak Domba. Ini adalah kitab perjanjian.145 Oleh karena Tuhan memilih Abram, banyak anak-anak dipilih dalam benih Abraham dan ditentukan kepada adopsi sebagai anak-anak Allah.146 Kepada Abraham diberikan warisan sebagai suatu janji. Dan janji ini diteguhkan kepadanya melalui sumpah ketika Tuhan bersumpah ‘demi diri-Nya sendiri’.147 Kepada Abramlah firman dari sumpah dan perjanjian dari anak diproklamirkan. 138 Fil 2:9 Rom 4:11,22 140 Luk 1:72 141 2 Kor 3:18 142 Yoh 6:53-54 143 Gal 3:8 144 Ef 3:8-12 145 Ibr 10:7 146 Gal 3:16 147 Ibr 6:13 139 28 Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal Perjanjian Tuhan memperkirakan sebelumnya sebuah nama dan suatu identitas kekal bagi setiap laki-laki dan perempuan yang diperkirakan dan diketahui sebelumnya dalam kitab perjanjian. Setiap nama telah dituliskan dalam kitab kehidupan Anak Domba dan setiap nama adalah untuk menjadi milik-Nya. Seperti yang Tuhan katakan kepada Israel, ‘jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus’.148 Firman ini telah diteguhkan oleh rasul Petrus.149 Tuhan ‘memotong’ suatu perjanjian untuk mempersembahkan kehidupan dari perjanjian kepada mereka yang nama-namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Namun, tanpa kita terhubung dengan persembahan dan hidup Mereka, nama kita akan dihapuskan dari kitab.150 Adalah suatu pemikiran yang serius bahwa nama-nama kita dapat ‘terhapus’ atau ‘dihapuskan’ dari kitab dan tidak diingat lagi. Orang ini memiliki eksistensi, tapi tidak akan memilik hidup-zoe. Dapat kita katakan bahwa hidup-zoe adalah hidup dari ciptaan baru yang keluar dari perjanjian. Untuk menjadi anak selamanya haruslah mempunyai nama, roh, dan hidup dalam suatu persekutuan kasih yang semula. Oleh ‘roh’, maksud kami seorang anak berdiri dalam kemerdekaan identitas melalui persembahan yang terus-menerus. Identitas anak dikenal melalui persembahan dalam penyembahan yang sesungguhnya. Firman perjanjian Yesus mengatakan, ‘Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup’, karena hanya dari Perjanjian Kekal kita lahir atau dikuduskan oleh pekerjaan Roh kepada nama yang diproklamirkan oleh firman kepada kita dari perjanjian.151 Persekutuan, koinonia, dari gereja adalah konteks di mana ketujuh Roh Allah dibuat tersedia bagi anggota-anggota tubuh Kristus; jadi, ‘tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka … karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. … keturunan Abraham ….’152 Ini adalah korporat Kristus. Pelayanan ketujuh Roh ini adalah oleh perantaraan yang berkuasa dari Roh Kudus sementara Dia mengaktifkan penyembahan dari persembahan dan menguduskan firman dari kebenaran masa kini kepada masing-masing anggota tubuh Kristus.153 Firman kebenaran masa kini adalah firman yang keluar dari perjanjian. Hidup dari Anak adalah substansi oleh mana kita hidup. Kuasa yang mengaktifkan hidup dari 148 Kel 19:5 1 Pet 2:9 150 Wah 3:5 151 Yoh 6:63 152 Gal 3:28 153 2 Pet 1:12 149 29 INILAH BERITA ITU anak Allah adalah Roh yang Kekal. Hidup-zoe adalah substansi dari penebusan, substansi dari semuanya itu, tapi kuasanya adalah Roh yang Kekal. Semua otoritas dan kuasa yang ada di dalam sorga dan bumi dirangkumkan dalam Roh Tuhan dan telah diberikan kepada Yesus Kristus.154 Dia memerintah dengan kapasitas Mereka sampai semua musuh diletakkan di bawah telapak kaki-Nya.155 Kuasa dari ketujuh Roh Allah adalah roti yang sesungguhnya dari sorga.156 Ini adalah perwujudan dari hidup dan kuasa dari perjanjian. Nama-Nya mengekspresikan roti ketaatan melalui kapasitas ketujuh Roh. Roti yang turun dari sorga mempunyai kapasitas dari ketujuh Roh. Inilah kapasitas untuk melakukan kehendak Allah dan menjadi ekspresi dari firman perjanjian. Kita mempertimbangkan bahwa perjanjian anak keluar seperti sebuah sungai. Dimulai dari ke-Allahan. Dari Perjanjian Yahweh, Perjanjian Kekal keluar oleh darah dan benih. Perjanjian Baru adalah Perjanjian Kekal, dialog tentang kita dan proses oleh mana banyak anak dilahirkan. Nama-nama kita didiskusikan dan dipertimbangkan dalam kitab kehidupan Anak Domba. Dalam Perjanjian Kekal, Yahweh Anak menjadi Anak dari Bapa. Dia menjadi Benih di dalam mana semua nama-nama dituliskan dalam kitab.157 Dan kitab kehidupan adalah catatan yang mengikat kita kepada firman perjanjian. Kitab kehidupan dan keputusan Yahweh adalah firman perjanjian. Perjanjian ini adalah firman tentang banyak anak. 154 Mat 28:18 Luk 20:43 156 Yoh 6:32 157 Gal 3:16 155 30 BAB 2 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham Persembahan adalah order/peraturan oleh mana Perjanjian Kekal disingkapkan dan diadakan di tengah-tengah manusia. Ini adalah model Abraham rintis bagi kita. Adalah luar biasa bahwa orang ini ‘dipilih’ oleh Tuhan sementara dia hidup di UrKasdim.1 Tapi lebih luar biasa lagi bahwa Abram menemukan iman untuk bersatu dengan Allah Bapa dan perjanjian anak. Interaksi mereka menjelaskan mengapa Tuhan memanggil dia, ‘Abraham sahabat-Ku’.2 Dia adalah ‘sahabat Allah’, karena dia percaya akan firman-Nya dan menaati segala yang dia perintahkan untuk dilakukan.3 Namun, Abram melakukan lebih dari mengerjakan sebuah persetujuan yang konseptual dengan Tuhan. Dia mengerjakan iman untuk pekerjaan-pekerjaan mempersembahkan yang benar.4 Dengan cara ini, dia didefinisikan kembali dan dibuat menjadi sepadan dengan firman yang datang kepadanya sebagai janji dan pengharapan akan warisan.5 Di manapun iman jenis ini aktif, ada kesetaraan dengan ‘perbuatan-perbuatan iman’. Abraham dibenarkan oleh pekerjaan-pekerjaan. Rasul 1 Kej 15:7 Yes 41:8. 2 Taw 20:7 3 Yak 2:23 4 Ibr 11:17 5 Ibr 11:8 2 INILAH BERITA ITU Yakobus menjelaskan bahwa ‘iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna’.6 Jenis iman ini dianggap dan ‘diperhitungkan sebagai kebenaran’.7 Ini adalah substansi dari ‘Perjanjian Tuhan’, diperhitungkan sebagai suatu ‘Perjanjian Kekal’ kepada sahabat-sahabat Allah. Mereka yang percaya kepada Allah dengan jenis iman ini, berdiri supaya firman dapat terhubung dengan ‘anak-anak perjanjian’.8 Mengenai Abram, Tuhan membawa dia keluar, dan memberikan dia nama ‘Abraham’, karena Dia ‘dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia’.9 Iman Abraham disempurnakan dalam contoh-contoh tertentu di mana dia mendemonstrasikan pekerjaan-pekerjaan kebenarannya. Kitab Suci menuliskan dua hal bagi kita. pertama-tama, rasul Paulus mengatakan kepada kita untuk ‘yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham’.10 Dan kedua, katanya, ‘jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu’.11 Dimanapun kata ‘berkat’ digunakan dalam Kitab Suci, itu menghubungkan kita kembali kepada iman Abraham dan berkat perjanjian yang ditemukan dalam perintah-Nya untuk ‘berkembang biak dan bertambah banyak (berbuah dan bermultiplikasi – terjemahan Inggris)’.12 Tujuh pengujian atas iman Abraham Iman Abraham diperhitungkan sebagai kebenaran dalam tujuh ujian iman. Ujianujian ini datang atas Abraham untuk membuat dia sepadan dengan firman tentang anak-nya dan untuk mengadakan perjanjian Tuhan sebagai suatu Perjanjian Kekal dengan dia dan benih keturunannya. 1. Budaya dan kewarganegaraan Abraham – ‘Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu.’13 Tuhan Allah memilih Abram dan membawa dia keluar dari Ur-Kasdim, dan memberikan dia nama Abraham.14 ‘Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia.’15 Tuhan membawa bapa Abraham 6 Yak 2:22 Kej 15:6. Rom 4:22-24. Maz 106:31 8 Maz 106:23. 9 Neh 9:7-8 10 Gal 3:7 11 Gal 3:9 12 Kej 9:1. Kej 35:11. Yer 23:3 13 Kej 12:1 14 Kej 17:5 15 Neh 9:7-9 7 32 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham 2. 3. 4. 5. 6. dari seberang sungai, dan melipatgandakan keturunannya dan memberikan dia Ishak dan Yakub.16 Budaya keluarga Abraham – ‘Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”.’17 ‘Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.’18 Pewaris Abraham – ‘Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.’19 Persembahan Abraham – ‘Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?"’ Diambilnyalah seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak; ‘Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.’ Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram.’20 Daging Abraham – ‘Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turuntemurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat.’21 Rumah Abraham – ‘Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga 16 Yos 24:4 Kej 12:1 18 Ibr 11:8 19 Kej 15:4-6 20 Kej 15:8-18 21 Kej 17:9-10 17 33 INILAH BERITA ITU ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya." Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa’.22 7. Pengharapan Abraham – ‘Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran".’23 Rasul Yakobus memberikan kita sebuah rangkuman yang sangat jelas mengenai hati dan iman Abraham, yang melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah.24 ‘Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal’25 Dua bapa dengan kasih yang menderita membuat persembahan Semua peristiwa ini menunjukkan kita asal mulanya adopsi. Kita melihat Abraham dan Allah Bapa bekerja bersama-sama. Mereka adalah dua bapa dengan satu anak, Yesus Kristus.26 Dalam perjanjian, kasih Bapa adalah kasih yang semula. Paulus menuliskan dalam suratnya kepada Roma, ‘Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?’27 Kebapaan yang menderita memberikan Dia bagi kita semua. Dan kebapaan yang menderita menghasilkan Imam yang dapat mempersembahkan diri-Nya sendiri.28 Kasih yang menderita membuat persembahan. Jenis kasih ini adalah jelas dalam Allah Bapa dan Abraham, bapa dari kita semua.29 Ketika Abraham diberikan janji perjanjian, Anak Allah menjadi anaknya. Kebapaan dan keimamatan bekerja bersama-sama supaya hidup kebangkitan dimultiplikasi melalui persembahan.30 Diperlukan kebapaan dan keimamatan untuk menegakkan benih keturunan. Iman Abraham sebagai bapa dapat dirumuskan dan dipahami dalam hubungan dengan kebangkitan.31 Adopsi juga dirumuskan dan dipahami dengan cara ini. Ketika Yesus Kristus mati di kayu salib, setiap anggota dari ke-Allahan menderita. Paulus mengatakan, ‘Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita 22 Kej 17:15-17 Kej 22:1-2 24 Yak 2:21-24 25 Ibr 11:17 26 Gal 3:16 27 Rom 8:32 28 Ibr 7:27. Yoh 10:15-17 29 Rom 4:16 30 Yoh 12:24 31 Ibr 11:19 23 34 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham pendamaian itu kepada kami’.32 Yohanes mengatakan kepada kita bahwa ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal’.33 Dapat kita katakan bahwa ‘Allah menyerahkan Anak-Nya’ supaya kita tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Kebapaan dan keimamatan terhubung. Dalam hubungan dengan Ishak, Abraham adalah bapa dan imam di atas gunung Moria.34 Pekerjaan-pekerjaan iman adalah pekerjaan-pekerjaan dari seorang anak mempersembahkan dirinya dalam persembahan Kristus.35 Penderitaan bapa Abraham disatukan kepada persekutuan persembahan Kristus. Abraham adalah ‘bapa’ dan ‘imam’. Dia menderita ketika dia mempersembahkan anaknya. Penderitaannya disatukan kepada persembahan Kristus. Ketika dia mengambil pisau untuk menyembelih Ishak, dia dibawa dalam persembahan Anak. Melalui berpartisipasi dalam persembahan Kristus, kepada Abraham telah diberikan kebangkitan dan hidup kekal sebagai seorang anak Allah. Penderitaan dari Bapa terlihat ketika Abraham mempersembahkan Ishak untuk mengamankan status anak dan adopsi bagi benih keturunannya. Kita telah membandingkan Abraham dengan Allah Bapa, yang ‘tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua’.36 Dalam hubungan dengan persembahan, kita perhatikan bahwa tindakan dari Bapa sorgawi bukanlah tindakan keimamatan. Dia yang menerima janji-janji, mempersembahkan anak tunggalnya. Abraham diuji ketika dia mempersembahkan Ishak. Kebapaan-Nya ditaruh dalam ujian. Dan dia mengalami penderitaan memberikan anaknya kepada Allah. Tapi di saat Abraham mempersembahkan anaknya kepada Allah, Bapa memberikan Anak-Nya untuk kita. Dalam tindakan iman ini, penderitaan Abraham paralel dengan penderitaan Allah Bapa ketika Dia memberikan Anak Tunggal-Nya untuk kita. Kami mengemukakan bahwa Bapa Abraham memberi persembahannya hingga kepada Kristus.37 Dia memberikan anaknya dengan tujuan untuk mencapai anak itu. Dalam kitab Roma, dikatakan mengenai Bapa bahwa ‘Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua’.38 Dan sekali lagi kita membaca, ‘Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa.’39 Dalam surat Yohanes, kita dinasihatkan untuk 32 2 Kor 5:19 Yoh 3:16 34 Kej 22:1-12 35 Rom 6:3-4 36 Rom 8:32 37 Yoh 8:56 38 Rom 8:32 39 Rom 8:3 33 35 INILAH BERITA ITU memandang dan memahami jenis kasih yang menderita yang Bapa anugerahkan ke atas kita yang memampukan kita untuk menjadi anak-anak Allah.40 Paulus telah meletakkan ini dengan terperinci dalam kitab Roma pasal empat dan delapan. Dia mendefinisikan adopsi dalam hubungan dengan kebangkitan. Kita harus memegang proposisi bahwa, ketika kita mempersembahkan diri kita sendiri dalam pekerjaan-pekerjaan kebenaran, kita didefinisikan/ditetapkan kembali kepada ‘perjanjian berdasarkan korban’; kepada pengadopsian. Seperti kata Pemazmur, ‘Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!’41 Di saat kita menerima dari Dia dan bersatu dengan persembahan-Nya kita menjadi milik Kristus. Persembahan dari sisi bapa Kasih yang semula adalah kasih Bapa. Dan oleh karena itu, kasih Bapa adalah kasih yang semula. Ini adalah yang paling pertama dari yang pertama. Seorang bapa selalu mencari sisi lain dari persembahan. Dia mengerjakan dari akhir sampai kepada permulaan. Sisi lain dari persembahan adalah kebangkitan, kekekalan, dan anak yang kekal. Itulah mengapa disebutkan ‘pengadopsian’. Ini adalah dasar yang menegakkan pengadopsian sebagai permulaan. Namun, kebangkitan itu sendiri adalah pengadopsian akhir. Ini bersumber dalam Abraham, sebagai kebapaan dan keimamatan yang menghubungkan. Ini adalah sisi kebapaan dari persembahan. ‘Kasih Allah dalam Kristus’ mengalir keluar dari Bapa, selanjutnya, kepada Anak, memberi kuasa kepada keimamatan-Nya dan persembahan-Nya.42 Bapa memberikan Anak-Nya. Anak mempersembahan diri-Nya sendiri. Kebapaan dan keimamatan bekerja bersama karena Allah ada dalam Kristus mendamaikan kepada Diri-Nya sendiri.43 Ada perbedaan antara iman dari bapa dan iman dari seorang imam. Tuhan menghubungkan kebapaan dengan keimamatan, dan kemudian kepada Diri-Nya sendiri, dengan membangkitkan Anak melalui Roh yang Kekal.44 Bapa sorgawi memiliki hidup dalam Diri-Nya sendiri, dan Dia memberikan itu kepada Anak untuk memiliki hidup dalam Diri-Nya sebagai Imam Besar kita; supaya semua akan menghormati Anak sebagaimana mereka menghormati Bapa.45 Tema kebapaan berhubungan dengan Abraham, dengan Allah Bapa, dan dengan Anak. Anak Bapa menjadi anak Abraham menurut daging. Ada dua bapa yang menghasilkan persembahan, dan satu Anak memberikan persembahan. Inilah satu-satunya masa 40 1 Yoh 3:1 Maz 50:5 42 Rom 8:39 43 2 Kor 5:18-19 44 Ibr 9:14 45 Yoh 5:23,26 41 36 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham dalam sejarah di mana ini terjadi. Kedua bapa bersama-sama, menghasilkan dan memberikan satu persembahan di Gunung Moria. Ishak menjadi bayangan dari Anak yang dilahirkan dalam daging pada waktunya.46 Yesus Kristus ‘lahir’ dalam daging Abraham dan, oleh persembahan diri-Nya sendiri, adalah Imam menurut Peraturan Melkizedek.47 Pekerjaan keimamatan Kristus adalah membangkitkan orang mati dan memultiplikasi hidup-zoe melalui persembahan diri-Nya sendiri.48 Ini adalah wajah administrasi-Nya bagi kaki dian. Dengan membangkitkan orang mati, Dia mendemonstrasikan kuasa dan kapasitas-Nya untuk mengalahkan dosa.49 Dia mencapai pembenaran melalui pekerjaan pendamaian, dengan demikian tiba pada kebangkitan.50 Keimamatan Kristus menunjukkan administrasi Anak kepada gereja sebagai kerajaan imam.51 Ketika Abraham mempersembahkan Ishak, dia menyatukan dirinya kepada persembahan Kristus. Dia melakukan ini sebagai seorang imam, tapi juga sebagai seorang bapa. Sebagai seorang bapa, Abraham mempersembahkan anaknya, daging dan darahnya sendiri, sebagai korban yang hidup. Sebagai Imam, Kristus mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang hidup. Tapi sebagai Imam dari Bapa, Dia dibuat menjadi sama seperti kita.52 Dalam kitab Ibrani pasal kedua, kita membaca bahwa kita tidak melihat segala sesuatu di bawah kaki dari tubuh Kristus.53 Tapi kita melihat Imam dalam administrasi-Nya, dibuat seperti kita. Karena ‘sama dengan kita, Ia telah dicobai’, Dia dapat merasakan belas kasihan, dan kita dapat memiliki keyakinan teguh.54 Dalam segalanya, ‘Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia.’55 Karena persembahan-Nya, benar dan nyata, keimamatan hanya ditemukan dalam Kristus. Allah Anak menjadi seperti Anak Allah untuk tujuan ini. Dia menjadi Imam untuk mempersembahkan diri-Nya bagi kita. Psuche dari semua laki-laki dan perempuan (yaitu, nama-nama mereka) telah diberikan kepada Kristus sebagai Benih perjanjian.56 Mereka adalah kepunyaan-Nya. Setelah menyerahkan hidup-Nya kepada perjanjian dan menerima segala kepenuhan, Dia tetap mempertahankan identitas-Nya sendiri.57 46 Gal 4:4 Ibr 7:17 48 Yoh 5:21 49 1 Kor 15:55-56 50 Rom 4:25 51 Wah 1:6 52 Ibr 2:17 53 Ibr 2:8 54 Ibr 4:15 55 Ibr 2:17 56 Gal 3:16 57 Kol 2:9-10 47 37 INILAH BERITA ITU Kebangkitan yang lebih baik Abraham menemukan kebangkitan sebagai buah dari persembahannya. Sebagai seorang bapa, dia menerima Ishak kembali dari kematian ‘sebagai tipe’ dari Kristus.58 Ini ditunjuk dalam Kitab Suci sebagai pengadopsian. Paulus mendefinisikan pengadopsian dalam hubungan dengan ‘kebangkitan yang lebih baik’.59 Kebangkitan yang lebih baik menunjuk kepada hidup yang lebih baik daripada hidup yang fana.60 Ini menunjuk kepada hidup yang dihidupi dalam tubuh kekal sebagai seorang anak Allah dalam langit dan bumi yang baru. Tubuh yang tidak fana adalah yang telah dibentuk menjadi persis seperti tubuh kebangkitan Kristus.61 Dalam Roma pasal empat, Paulus mengajarakan kepada kita bawa hidup kebangkitan dimultiplikasi oleh persembahan. Sebagai Benih, Dia memiliki kepenuhan dari semua identitas kita. Dia adalah Benih dari semua yang telah diserahkan kepada-Nya oleh Bapa, dan ini milik-Nya sebagai kepunyaan-Nya. Semua kepenuhan ini ada dalam daging dan darah-Nya karena Dia adalah Anak Manusia.62 Ketika Dia mengosongkan diri-Nya, satu-satunya hal yang Dia pertahankan adalah identitas.63 Dia adalah Anak tunggal, Satu-satunya yang memiliki identitas sebelum segala sesuatu ada.64 Tapi Dia adalah pemilik dari semua identitas. Dalam Abraham, hidup keputraan zoe telah dijanjikan. Ini harus dilahirkan dalam daging dan datang dalam daging, sebagai benih dari Abraham. Dalam Abraham, hubungan antara ‘lahir’ dan ‘pengadopsian’ ditegakkan/diadakan. Nikodemus seharusnya memahami hal ini.65 Semua ini menjadi bayangan dari Anak yang akan dilahirkan dalam daging. Kita perlu memahami arti dari menjadi ‘lahir’ supaya kita tidak terhenti dalam posisi anak, yang adalah posisi ‘diadopsi’. Kita telah berproses menjadi ‘lahir’, karena ini adalah janji dalam daging Abraham, lahir dari dia sendiri. Allah berjanji untuk memberikan Kristus kepada Abraham untuk menjadi anaknya. Abraham percaya akan firman Allah yang berbicara kepadanya. Dia percaya bahwa, melalui pendamaian dan kebangkitan Kristus, laki-laki dan perempuan dari segala bangsa dapat menjadi anak-anak Allah dan tiba kepada kekekalan dalam kebangkitan. Abraham percaya sampai kepada pengadopsian akhir, kebangkitan akhir. Dia percaya akan firman Allah; bahwa anak-anak manusia ditentukan untuk 58 Ibr 11:19 Ibr 11:35 60 Ibr 11:8-11 61 Fil 3:21 62 Mat 16:13 63 Fil 2:7 64 Yoh 1:18 65 Yoh 3:1-12 59 38 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham menjadi anak-anak Allah melalui Kristus.66 Imannya diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.67 Iman Abraham – diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran Abraham percaya bahwa Anak Allah akan dilahirkan dari dagingnya, menjadi persembahan Bapa dan persembahan-nya juga. Ketika dia percaya akan hal itu, itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Abraham percaya akan kebangkitan, sebagai realisasi penuh dari adopsi oleh iman, datang dari dagingnya. Ketika Abraham percaya akan kebangkitan di atas Gunung Moria, pengadopsian ditegakkan/diadakan di dalam Perjanjian Kekal. Menurut Yakobus, Ishak adalah meterai dan janji akan warisan tentang anak. Oleh pekerjaan-pekerjaan imannya, kebenaran diperhitungkan dan Abraham dibenarkan.68 Pekerjaan iman yang Abraham capai adalah ketaatannya kepada Allah ketika dia diminta untuk mempersembahkan Ishak kepada Allah sebagai korban bakaran.69 Dia yang telah menerima janji-janji dipersembahkan. Tuhan menunjuk kepada anak tunggal Abraham, Ishak, yang dikatakan, ‘Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu’.70 Abraham mengambil Ishak ke gunung yang disebut Moria dan dia mempersembahkan Ishak kepada Allah dan menerimanya dari kematian, sebagai sebuah tipe. Supaya Ishak menerima janji pengadopsian, dia harus disatukan dengan persembahan Kristus. Imam yang menderita mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban yang hidup. Dan Allah ada dalam Kristus, memulihkan dunia kepada Diri-Nya sendiri.71 Abraham adalah seorang anak melalui pengadopsian karena pembenaran. Pekerjaan kebenaran tentang anak diperhitungkan kebenaran melalui kesatuan dengan persembahan Kristus. Diperhitungkan sebagai anak adalah dasar dari pengadopsian, yang adalah kebangkitan. Diperhitungkan dalam kebenaran sama dengan diperhitungkan sebagai anak, dan ini adalah pengadopsian. Ini tidak diketahui sebelum Abraham menerima kebenaran yang diperhitungkan. Pertama-tama Abraham bukanlah sebagai seorang imam di Moria. Dia berdiri dalam kebapaan. Oleh pekerjaan iman itu, Abraham menegakkan janji akan pengadopsian akhir bagi semua keturunannya. Yakobus mengajarkan kita bahwa iman tanpa perbuatan/pekerjaan adalah mati; yaitu tidak berguna.72 Iman Abraham dalam firman 66 Rom 8:30 Rom 4:9 68 Yak 2:21 69 Ibr 11:17 70 Ibr 11:18 71 2 Kor 5:19 72 Yak 2:17 67 39 INILAH BERITA ITU Allah berarti dia dapat mempraktekkan tindakan ketaatan. Iman memotivasi pekerjaannya, dan iman bekerja dengan pekerjaan-pekerjaannya.73 Sebagai hasil dari pekerjaannya mempersembahkan Ishak, imannya disempurnakan. Menjadi lengkap. Ini adalah iman dari serang bapa. Melalui proses dan disiplin dari persembahan, seorang bapa menyesuaikan anaknya kepada gambar dan budaya dari anak. Bapa menderita sementara melakukan hal itu. Dia tidak pernah terpisah dari anaknya dalam keimamatannya sendiri. Bapa tidak terpisah dari Anak, yang mempersembahkan diri-Nya sebagai Anak Domba Allah untuk menghapus dosa dunia.74 Bapa sorgawi melahirkan Anak-Nya untuk menjadi seorang Imam, dapat dicobai dan diuji dalam segala hal seperti kita.75 Dia dibuat seperti saudara-saudara-Nya dalam segala sesuatu supaya Dia dapat menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.76 Sebagai seorang bapa, Abraham menyatukan Ishak kepada persembahan Kristus ketika dia dipersembahkan kepada Allah sebagai korban bakaran. Dia melakukan ini untuk mengamankan, bagi Ishak dan benih keturunannya, pengadopsian sebagai anak-anak Allah. Memenuhi apa yang tertulis Sampai Abraham percaya dan menaati Allah, Kitab suci yang dituliskan sehubungan dengan dia tidak dapat digenapi. Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus katakan bahwa, ‘Kitab suci melihat jauh kedepan [kitab kehidupan anak Domba], bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham’.77 Penggunaan kata ‘Kitab Suci’ oleh Paulus adalah menarik bagi kami. Dia menunjuk kepada semua yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.78 Firman Allah yang dituliskan dalam Kitab Suci ‘sebelum’ mengenai Abraham, hanya dapat digenapi oleh ketaatan kepada firman itu. Abraham percaya Allah dan dihitung atau diperhitungkan kepadanya. Ini hanya dapat digenapi dalam kehidupan Abraham ketika dia mempraktekkan imannya. Sudah tertulis ‘sebelum’, dalam kitab kehidupan Anak Domba, bahwa Abraham akan melakukan pekerjaan ini. Sebelum zaman dalam persekutuan Perjanjian Kekal, firman Allah memproklamirkan bahwa mereka yang percaya dan menaati firman Allah akan dihitung sebagai orang benar. Mereka yang memiliki iman yang sama seperti Abraham dimampukan untuk menjadi anak-anak Abraham dengan memiliki pengadopsian. Seperti yang tertulis, 73 Yak 2:22 Yoh 1:29 75 Ibr 4:15 76 Ibr 2:17 77 Gal 3:8 78 Rom 4:3 74 40 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham ‘Olehmu segala bangsa akan diberkati’.79 Ketika seseorang percaya firman Allah dan mereka diadopsi sebagai anak Allah, mereka telah menyelesaikan pekerjaan pertama dari anak. Pekerjaan pertama dari anak adalah iman. Tindakan iman ini diperhitungkan kepada mereka sebagai kebenaran. Tidak ada yang lain dapat diperhitungkan. Hanyalah ketika firman tentang anak datang maka kita dapat percaya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan anak. Hanya dengan demikian seorang percaya menerima hak menjadi anak. Ketika seseorang memiliki kebenaran diperhitungkan kepada mereka, mereka juga memiliki hak anak yang diperhitungkan kepada mereka melalui pengadopsian. Iman yang diselesaikan dianggap sebagai kebenaran. Abraham percaya untuk menjadi seorang anak, bukan hanya melakukan pekerjaan dari namanya. Seperti pengharapan dari semua orang sebelum dia, Abraham percaya akan anak. Tapi bagi Abraham, firman tentang anak telah datang sebagai pengadopsian. Anak menjadi kepunyaan Bapa Anak telah menyerahkan hidup-Nya untuk menjadi Anak dan kepunyaan Bapa. Dan sebagai Anak Bapa, Kristus menerima segala kepenuhan sebagai kepunyaan-Nya.80 Namun, Dia tetap kepunyaan Bapa. Seperti Kristus milik Bapa melalui persembahan, demikian juga kita datang kepada Anak melalui persembahan dan kita milik kepunyaan-Nya.81 Jadi pertanyaan ‘milik kepunyaan’ menjadi perhatian penting. Yahweh Anak tidak kehilangan identitas-Nya, tapi Dia menyerahkannya melalui persembahan. Dia menjadi Anak dan Hamba Bapa. Bapa mendeklarasikan, ‘Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini’.82 Identitas-Nya, sebagai Allah Anak dengan segala kepenuhannya, menjadi kepunyaan-Nya. Tapi adalah hak Bapa untuk memberikan kepada-Nya, dan untuk menaruhkan kuasa atas-Nya, dengan cara yang sama Dia menaruhkan kuasa atas kita. Sebagaimana Anak menyerahkan hidup-Nya untuk menjadi Anak dan kepunyaan Bapa, kita juga perlu memperhatikan pertanyaan ‘kita milik siapa?’ dan ‘untuk tujuan apa kita menjadi milik mereka?’ Paulus memproklamirkan, ‘Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah’.83 Bagaimana Kristus menjadi milik Bapa? Dia milik Bapa ketika Dia menjadi Benih Bapa. Oleh kriteria apa Bapa memberikan Anak? Apakah Mereka hanya secara sepihak memberikan kepada Masing-masing Yang Lain oleh karena kasih? Ada suatu peraturan persembahan yang ditegakkan dalam Yahweh 79 Gal 3:8 Kol 2:9-10 81 Rom 8:9 82 Kis 13:33 83 1 Kor 3:23 80 41 INILAH BERITA ITU untuk Perjanjian Baru. Anak menjadi kepunyaan Bapa untuk diberikan, dan Bapa memberikan Anak. Kita harus datang kepada Anak melalui persembahan dan menjadi milik-Nya karena kita berasal dari Dia, dari Benih itu. Sama seperti Dia mengosongkan diri-Nya kepada Bapa, demikian juga kita datang kepada Anak, melalui persembahan, kita milik-Nya. Kita harus datang kepada Dia karena kita berasal dari Dia, dari Benih itu. Bapa menyerahkan segalanya kepada Anak.84 Tapi Anak bukan hanya ‘mengambilnya dari sana’. Prinsip milik kepunyaan ini mengatakan kepada kita bahwa, tanpa Anak menyatakan Bapa, kita bahkan tidak tahu ada Bapa. Pewahyuan mengenai Bapa dibatasi kepada Anak, karena tidak seorangpun datang kepada Bapa tanpa Anak menyatakan Bapa.85 Ini adalah prinsip menyerahkan kembali dan menyerahkan ke depan. Dengan ini, maksud kami bahwa apapun yang diserahkan kepada kita, kita membalas dalam persekutuan dan menyerahkan itu kembali kepada mereka dari siapa kita menerimanya. Pekerjaan ‘menyerahkan’ melalui persembahan, memberkati, memperlengkapi dan menyatakan anak dari yang lain. Pekerjaan dari para utusan adalah menyerahkan firman kepada mereka yang mempunyai telinga untuk mendengarkan.86 Bapa menyerahkan segala kepenuhan kepada Anak. Namun, Anak masih kepunyaan-Nya. kemudian, Anak menyerahkan kepenuhan ini kepada kita dan kita milik-Nya. Tidak akan ada suatu Perjanjian Kekal tanpa Yahweh Anak mempersembahkan diriNya kepada Bapa dan Roh Kudus. Perjanjian Kekal adalah ‘seketika’ bagi persembahan-Nya di dalam persekutuan Perjanjian Yahweh Elohim. Kristus adalah Benih dari perjanjian.87 Ini ditegakkan ketika setiap nama dalam perjanjian, dan dalam kitab kehidupan Anak Domba, diberikan kepada Anak sebagai kepunyaan-Nya. Nama dan hidup kita ada dalam Kristus, Benih itu. Hidup kita ada dalam daging-Nya dan Dia adalah hidup kita. Daging dan darah-Nya adalah roti dan anggur, memampukan untuk taat.88 Prinsip dari penghambaan adalah hak dari seseorang untuk memberikan kepada yang lain dan untuk memiliki hidup yang lain. Kristus adalah kepunyaan Bapa sebagai Anak, tapi Dia juga kepunyaan Bapa sebagai Hamba. Anak dapat memberikan hidup Bapa.89 Anak diberikan kepada Abraham sebagai benihnya. Abraham dapat memberikan Dia. Dalam memberikan Dia sebagai suatu persembahan, kita melihat ‘dua bapa dan satu anak’. 84 Yoh 3:35 Yoh 14:6,9 86 Yoh 15:13 87 Gal 3:16 88 Yoh 6:32-33 89 Yoh 5:21 85 42 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham Bapa sorgawi memberikan Dia supaya Dia menjadi Benih. Dan seperti yang Paulus katakan, ‘kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya’. Itu diberikan kepada Abraham dan keturunan/benihnya; yaitu, satu Benih, Kristus. Kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah Maleakhi mengatakan, ‘Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.’90 Mari kita katakan sekali lagi, Paulus memproklamirkan, ‘tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah’.91 Bapa menyerahkan kepenuhan-Nya kepada Anak, supaya semua kepenuhan ada dalam Benih sebagai kepunyaan-Nya; meskipun demikian, Anak mempertahankan identitas-Nya. Dua hal yang diberikan. Dia diberikan segala kepenuhan supaya Dia dapat menjadi Benih yang korporat. Dan identitas-Nya terpelihara dan diberikan kembali kepada-Nya. Tapi sementara itu dipelihara dan diberikan kembali, ini adalah milik Bapa oleh kepunyaan karena Dia menyerahkannya melalui persembahan untuk menjadi Hamba Bapa sebagaimana juga menjadi Anak Bapa. Allah Anak mempersembahkan diri-Nya dalam Perjanjian Yahweh sebagai korban yang terus-menerus. Model ‘mempersembahkan’ diri ini untuk persembahan adalah pusat dari segala yang Anak lakukan di dalam perjalanan perjanjian-Nya. Ini adalah model yang rasul Paulus letakkan bagi kita. inilah ‘jalan Tuhan’.92 Ayat ini menggambarkan persembahan dari pembawa persembahan di mezbah dengan suatu korban; oleh karena itu kalimatnya, ‘Apabila seseorang di antaramu hendak [yaitu, sekarang, datang mendekat dengan] mempersembahkan persembahan …’.93 Ketika Anak menerima kembali nama dan kemuliaan-Nya yang sejak ‘sebelum’, Dia masih milik Allah karena Dia adalah Anak Manusia.94 Dia adalah Anak Allah, tapi Dia juga Yahweh Anak. Dia tidak berkurang sekarang sehingga Dia harus kembali ke mana Dia ada sebelumnya. Dia tidak melepaskan hubungan-Nya dengan Bapa sebagai Anak Allah. Dan Dia tidak melepaskan daging Daud, sebagai Anak Manusia. Dia mengambil daging Abraham, dan daging Daud, mulai dari kematian karena dosa sampai ke takhta di sebelah tangan kanan Bapa.95 90 Mal 3:17 1 Kor 3:23 92 Luk 3:4 93 Kel 40:32. Im 1:2-3,5 94 Yoh 17:5 95 Kis 2:33 91 43 INILAH BERITA ITU Yesus Kristus mempunyai otoritas dari takhta Bapa sebagai ‘Anak tunggal’. Dan Dia telah menerima dan dimuliakan dengan kemuliaan yang Dia miliki ‘sebelumnya’.96 Dengan dimuliakannya Dia ini, sebagai anak Daud, semua otoritas dari takhta-Nya sendiri sebagai ‘Allah Anak’ telah dipulihkan kepada Dia. Dari posisi dibangkitkan ini, pelayanan lima telah diberikan dengan otoritas tangan kanan-Nya. kita berbagi namaNya, tapi tidak berbagi identitas hakiki-Nya. Ada sesuatu yang baru melalui persembahan. Pada kenyataannya, segala sesuatu adalah baru. Pertambahan kekal dihasilkan. Dalam rangkuman, Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya kepada Bapa dan menjadi milik kepunyaan Bapa.97 Kemudian seluruh sumber dan semua harta Bapa adalah milik-Nya melalui warisan. Mereka menjadi kepunyaan Anak. Dan dengan demikian Dia menjadi Anak Sulung Bapa.98 Dia milik Allah Bapa. Dan kita milik Anak. Semua harta menjadi milik kita, tapi kita menjadi kepunyaan Kristus. Melalui persembahan, kita dikuduskan kepada kemerdekaan akan identitas kita sendiri yang dinamai. Kemerdekaan adalah ketaatan yang dimotivasi kasih, menyatakan nama dan pekerjaan-pekerjaan yang Bapa tentukan bagi kita. Engkau akan menjadi kepunyaan-Ku Dalam kitab Keluaran, Tuhan mengatakan kepada orang Israel, ‘jika kamu sungguhsungguh mendengarkan (taat – terjemahan Inggris) firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa’.99 Dia tidak menunjuk kepada perjanjian hukum karena itu belum diberikan. Dia mengingatkan mereka tentang memelihara Perjanjian Yahweh, Tuhan Allah, yang Dia buat dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Allah memberlakukan perjanjian hukum atas orang Israel karena kegagalan mereka untuk memahami apa yang Dia katakan di Gunung Sinai. Kita dapat menyimpulkan dari nabi Yesaya, bahwa kegagalan mereka memelihara perjanjian itu berarti tidak ada Perjanjian Kekal yang ditegakkan dengan mereka.100 Kita bukan di dalam perjanjian dengan Dia karena kita pergi ke gereja atau kita beragama. Kita dalam perjanjian dengan Dia ketika kita hidup menurut perjanjian-Nya. Tuhan mengatakan melalui Yesaya, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN [Yahweh]: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firmanKu yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu.’101 Ayat ini adalah mendasar dan penting bagi pemahaman kita mengenai perjanjian. Ketika kita 96 Yoh 17:5 Fil 2:7 98 Rom 8:29 99 Kel 19:5 100 Yes 61:8 101 Yes 59:21 97 44 Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham masuk ke dalam perjanjian, Dia memberikan kita kepenuhan akan Roh-Nya dan Dia meletakkan firman perjanjian dalam mulut kita. menerima pengurapan dari ketujuh Roh Allah dan pernyataan perjanjian adalah bukti bahwa sesungguhnya Dia telah mengadakan Perjanjian-Nya dengan kita. Yahweh Elohim tidak dapat dikenal sampai Perjanjian-Nya ditegakkan/diadakan dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal.102 Kita memahami kebenaran ketika kita melakukan pekerjaan yang benar dari nama kita, dan ketika kita, oleh baptisan, dikenakan dengan status anak dari Kristus.103 Yesaya memberi kesaksian, ‘Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa’104 Untuk menyimpulkan, kita harus mengikuti tema benih dari Allah. Tapi ketika kita memandang pada benih Abraham, kita melihat kepada dua elemen. Ini adalah yang dari Allah, dan yang dari Abraham. Dalam Galatia, kita membaca bahwa janji tentang anak melalui pengadopsian diberikan kepada Abraham dan benih keturunannya. Jadi Benih Abraham adalah anak yang keluar dari dia. Mereka yang adalah milik dari Benih Abraham adalah anak-anak Abraham.105 Janji tentang anak adalah milik mereka, dan itu melalui pengadopsian. 102 Kej 17:19 Gal 3:27 104 Yes 61:10-11 105 Yoh 8:39 103 45 BAB 3 Perjanjian tentang anak yang dibukakan Dalam bagian sebelumnya, kita memperhatikan perjanjian Yahweh, Perjanjian Kekal, dan melahirkan Benih perjanjian. Ini adalah perjanjian dan tujuan Bapa untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan melalui Yesus Kristus, Benih perjanjian kepada siapa semua janji-janji dibuat.1 Perjanjian Yahweh telah diadakan/ditegakkan dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal. Ini adalah janji kepada Abraham. Tuhan mengatakan, ‘Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu’.2 Raja Daud memberi kesaksian bahwa Tuhan ‘menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal’.3 Dalam bab ini, kita akan memperhatikan tujuh tahap dalam pewahyuan progresif dari Perjanjian Kekal, perjanjian tentang anak. Kitab Suci menuliskan bahwa Tuhan membuat suatu Perjanjian Kekal dengan Adam, dengan Nuh, dengan Abraham dan dengan Daud.4 Yesus Kristus adalah perantara dari Perjanjian Kekal ini sebagai 1 Ibr 2:10. Gal 3:16. 2 Kor 1:20 Kej 17:7 3 2 Sam 23:5 4 Kej 2:16-17. Kej 9:16. Kej 17:7. 2 Sam 23:5 2 Perjanjian tentang anak yang dibukakan Perjanjian Baru, dengan Yahudi dan non Yahudi dalam satu tubuh.5 Perjanjian Baru berpuncak pada kesempurnaan dari gereja pada Hari Pendamaian dan kebangkitan dari semua orang percaya pada sangkakala terakhir untuk langit dan bumi baru.6 Ini adalah jalan utama dalam membukakan tujuan perjanjian Allah. Kita tahu dalam masa nubuatan Tuhan ada ‘minggu penciptaan’ dan ‘minggu penebusan’, yang diakhiri dengan hari ketujuh istirahat seribu tahun.7 Ketika kita menggunakan istilah ‘penebusan’, ini adalah lebih dari membeli umat manusia kembali dari kematian karena dosa. Penebusan adalah keseluruhan proses oleh mana Tuhan memberikan warisan-Nya dalam ‘memperoleh kepemilikan’ untuk langit dan bumi yang baru.8 Pekerjaan Tuhan selama minggu penebusan ini adalah membawa banyak anak kepada kemuliaan dalam persiapan masa yang akan datang.9 Hari keenam diakhiri dengan penggenapan dari pengadopsian, penebusan tubuh-tubuh kita dalam kebangkitan di hari terakhir. Pada akhir hari ketujuh istirahat seribu tahun, Tuhan yang mengantarkan ke dalam langit dan bumi yang baru. Allah adalah semua di dalam semua. Pernyataan ini dibuat dalam penggenapan Perjanjian Baru, ‘Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka’.10 Tujuh tahap dari anak Adalah penting bagi kita untuk memahami pewahyuan progresif dari Perjanjian Kekal di sepanjang sejarah, karena ini adalah tahap-tahap yang sama dari iman yang setiap orang percaya menegosiasikan ketika Tuhan memasukkan mereka dalam persekutuan perjanjian. Kita diingatkan akan perkataan Yohanes, ‘kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus’11 1. Identitas dan pertanggungjawaban diberikan kepada Adam Dalam suratnya kepada Korintus, Paulus mengidentifikasikan permulaan dan akhir dari jalan anak ini ketika dia mendeklarasikan, ‘yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah’. Dan 5 Ibr 8:6-10. Ibr 9:15. Ef 2:11-16 Wah 11:15. 1 Tes 4:16. Wah 20:4-6. Wah 21:1 7 Wah 20:4-5 8 Ef 1:14 9 Ibr 2:10 10 Wah 21:3 11 1 Yoh 1:1-3 6 47 INILAH BERITA ITU lebih lanjut, ‘Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga’.12 Manusia pertama adalah Adam. Yahweh Anak membentuk tubuhnya dari debu tanah dan kemudian menghembuskan ke dalam hidungnya ‘nafas hidup’.13 Dia menjadi makhluk hidup, dengan identitas dan hidup psuche.14 Adalah penting supaya kita memahami bahwa Adam mempunyai sebuah nama, sebuah pekerjaan, dan sebuah penentuan, tapi status anaknya belum lengkap. Dia adalah dari bumi, jasmaniah, dan perlu berproses dalam iman kepada pengadopsian, kemudian kelahiran baru oleh firman, Roh dan hidup, dan kemudian dimuliakan oleh kebangkitan untuk menghasilkan gambar dari manusia kedua dari sorga, Tuhan Yesus Kristus.15 Yahweh Anak memberikan kepada Adam mandat dan pertanggungjawaban menjadi bapa bagi seluruh umat manusia. ‘Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi’.16 Kita menerima identitas dan hidup psuche ketika kita dikandung dalam rahim ibu kita dalam garis keturunan Adam. Ini adalah tahap pertama dari status anak bagi setiap orang. Kita dilahirkan dalam daging, lahir sebagai anak-anak manusia, dengan kemerdekaan pertanggungjawaban untuk memilih apakah kita akan mencari Allah untuk memahami pengharapan akan hidup kekal, atau terus dalam jalan kita sendiri yang menghasilkan maut kekal.17 Atas dasar ini, Paulus mengingatkan orang-orang di Roma bahwa, ‘Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah’.18 2. Pengharapan tentang anak dipulihkan dari Habel kepada Nuh Adam memiliki pengharapan akan hidup kekal sebelum kejatuhan. Tetapi, ketika dia tidak taat kepada Allah, maut masuk ke dalam dunia dan pengharapan ini hilang. Suatu proses persembahan segera ditegakkan di pintu masuk taman Eden supaya pengharapan ini dipulihkan.19 Ketika Kain menolak untuk ditetapkan oleh persembahan, dia dikirim dari Eden kepada tanah Nod.20 Dia adalah pengembara, terhilang dan ‘tanpa pengharapan’ dalam dunia ini. Dia menjadi apa yang Kitab Suci sebut ‘manusia alamiah’ yang tidak dapat menerima hal-hal yang dari Roh.21 Kitab 12 1 Kor 15:46-47 Kej 2:7 14 1 Kor 15:45 15 1 Kor 15:47-49 16 Kis 17:26 17 Perhatikan contoh Paulus Fil 3:12 18 Rom 14:12-14 19 Kej 3:21 20 Kej 4:4-5,16 21 1 Kor 2:14 13 48 Perjanjian tentang anak yang dibukakan Ibrani menuliskan bahwa Habel, Henokh dan Nuh dipulihkan kepada pengharapan tentang anak melalui iman persembahan.22 Bagi kita, tanpa Kristus, kita mati dalam pelanggaran dan dosa, ‘tanpa pengharapan’ dan tanpa Allah dalam dunia ini.23 Ketika kita mendengarkan injil diberitakan oleh para utusan, dengan Roh Kudus, kita diterangi/diiluminasi mengenai pengharapan tentang anak. Kita harus berlari kepada Kristus sebagai tempat perlindungan untuk menjangkau pengharapan yang terletak di hadapan kita.24 3. Berkat adopsi diberikan kepada Abraham Pengadopsian diberikan kepada Abraham melalui janji. Tuhan menjanjikan kepada Abraham, ‘Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat’.25 Dia meneguhkan janji kekal ini dengan sumpah, bersumpah demi Diri-Nya sendiri, karena tidak mungkin bagi Allah untuk berdusta.26 Yesus menceritakan kepada Yahudi, ‘Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita’.27 Abraham mempunyai iman untuk kedua aspek dari adopsi; yaitu, daging kita menjadi milik-Nya melalui inkarnasi, dan daging-Nya menjadi milik kita melalui menerima firman dan kebangkitan-Nya. Dia percaya bahwa Yesus Kristus akan dilahirkan dalam garis keturunannya dan, oleh karena itu, akan menyentuh dagingnya. Dan dia juga mempercayai bahwa Yesus akan menyentuh hidup-Nya, seperti sebuah benih jatuh ke tanah dan mati, untuk memberikan dan melipatgandakan hidup-Nya bagi kita melalui kelahiran baru dan kebangkitan pada akhir zaman. Kebenaran tentang anak melalui pengadopsian diperhitungkan kepada Abraham ketika dia tidak menahan anak tunggalnya, Ishak, di Gunung Moria.28 Dalam pertemuan ini, dia bersatu dengan iman dari Bapa yang menderita, yang mau mempersembahkan Anak tunggal-Nya, dan iman dari Yesus Kristus, yang mau mempersembahkan diri-Nya sebagai Imam Besar kita yang agung dan berbelas kasihan.29 Abraham percaya dalam ‘Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada’.30 Dari sudut pandang kita, ini adalah Allah yang menempatkan kita dalam posisi seorang anak, memanggil kita anak sebelum kita dilahirkan. Ketika kita 22 Ibr 11:4-7 Ef 2:12 24 Ibr 6:18 25 Kej 22:18 26 Ibr 6:18 27 Yoh 8:56 28 Rom 4:3. Kej 22:2,12,16-18. Gal 3:16 29 Ibr 2:17 30 Rom 4:17 23 49 INILAH BERITA ITU berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan, kita menemukan bahwa Dia adalah pintu rumah Bapa.31 Kita datang ke tempat rahasia Bapa melalui Dia. Yesus mengatakan, ‘Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.32 Bapa menerima kita atas manfaat dari pekerjaan perantaraan Kristus dan kita ditempatkan dalam posisi seorang anak. Seperti Abraham, kebenaran tentang anak diperhitungkan kepada kita. 4. Berkat dari belas kasihan dan pengampunan diberikan kepada Daud Daud memberi kesaksian bahwa Tuhan ‘menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal’ dengan dia, ‘teratur dalam segala-galanya dan terjamin.’33 Kita akan memperhatikan tahap tentang anak dengan Daud dalam dua cara. Pertama adalah berkat diterima ketika belas kasihan/kemurahan diaktifkan dan dosa tidak lagi diperhitungkan. Dalam salah satu mazmurnya, Daud menuliskan, ‘Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!’34 Rasul Paulus mengutip perkataan Daud ini dalam suratnya kepada Roma.35 Kita perlu mengingat bahwa Abraham hidup sebelum perjanjian hukum dan Daud hidup di bawah perjanjian hukum. Paulus mengatakan kepada kita bahwa, ‘Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat’.36 Daud mengizinkan hukum menjadi gurunya untuk memimpin dia kepada Kristus.37 Oleh pewahyuan, Daud memahami bahwa Yesus akan memakukan hukum di kayu salib, menderita penghukumannya, memenuhi kewajibannya, dan membawanya kembali ke dalam harmoni dengan hidup. Dia memegang hidup dari persembahan yang terus-menerus dalam iman sehingga dia menyatukan dirinya dengan persembahan di kayu salib, dan oleh karena itu dapat kembali dari kematian karena dosa dengan Kristus. Dia memberi kesaksian mengenai berkat yang datang kepada manusia yang disatukan kepada persembahan Kristus supaya dosa tidak lagi diperhitungkan terhadapnya. Dan lebih dari ini, dia bersukacita dalam hukum Allah, mengetahui bahwa Kristus akan memakukannya di kayu salib dan membuatnya menjadi hukum dari Roh yang hidup.38 Daud mendeklarasikan, ‘Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari 31 Yoh 10:9 Yoh 14:6 33 2 Sam 23:5 34 Maz 32:1-2 35 Rom 4:6-8 36 Rom 5:13 37 Gal 3:24 38 Kol 2:14. Rom 8:2 32 50 Perjanjian tentang anak yang dibukakan dari Taurat (Hukum – terjemahan Inggris)-Mu’.39 Dan dengan demikian, ‘Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN’.40 Perbedaan kedua antara Abraham dan Daud adalah sifat dari iman mereka. Abraham percaya inkarnasi dari Kristus, bersama dengan kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya sebagai Buah Sulung dari antara orang mati.41 Dengan cara ini, dia percaya akan kebangkitan dari semua orang percaya pada hari terakhir. Demikian juga Daud, percaya akan kebangkitan, yang disebut ‘kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud’, tapi imannya maju lebih jauh lagi.42 Dia memandang kenaikan dan dimuliakannya Yesus ke sebelah kanan Bapa. Dia memandang Bapa mengatakan kepada Anak, ‘Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuhmusuhmu menjadi tumpuan kakimu’.43 Dengan cara ini, Daud memandang Yesus duduk di sebelah kanan Bapa sebagai Kepala yang kekal dari banyak anggota tubuh Kristus.44 Bapa telah mengaruniakan atas-Nya nama di atas segala nama, bukan hanya masa sekarang ini, tapi juga di masa yang akan datang.45 Dia telah meletakkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya dan membuat Dia menjadi Kepala dari segala sesuatu bagi gereja, yaitu tubuh-Nya.46 Daud memahami bahwa Bapa akan menyerahkan suatu administrasi kepada Anak yang cocok untuk kegenapan waktu. Dia tahu administrasi yang cocok untuk kegenapan waktu adalah yang merangkumkan segala sesuatu dalam Kristus, hal-hal yang ada di sorga dan hal-hal yang ada di bumi.47 Secara singkat kita akan mengaplikasikan dua poin ini kepada pengalaman pribadi kita. Ketika Bapa menerima kita karena pekerjaan perantara dari Kristus dan menempatkan kita dalam posisi anak, kita merendahkan hati dan dengan bertanggung jawab berdiri di hadapan Bapa dan mengakui kita membutuhkan kemurahan/belas kasihan. Jika kita mengakui kita membutuhkan pengampunan, dan kemauan kita untuk mengampuni yang lain, kita menemukan belas kasihan dan pengampunan. Lebih lanjut dari hal ini, Bapa mulai mengajarkan kita dalam tempat rahasia-Nya.48 Seperti Daud, kita mulai mengetahui ‘TUHAN bergaul karib (rahasia Tuhan – terjemahan Inggris)’.49 Kita belajar bahwa kita harus bersatu dengan administrasi persembahan dalam tubuh Kristus jika kita mau mewarisi substansi dari 39 Maz 94:12 Maz 119:1 41 1 Kor 15:20,23. 1Tes 4:14-15 42 Kis 13:34 43 Maz 110:1 44 Ef 1:20. Kol 1:18. 1 Kor 12:20 45 Fil 2:9 46 Ef 1:21-23 47 Ef 1:10 48 Mat 6:4-6 49 Maz 25:14 40 51 INILAH BERITA ITU anak kita. Yesus mengatakan, ‘setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku’.50 5. Kelahiran baru dalam Yesus Kristus Yesus menjelaskan kepada Nikodemus bahwa kita harus lahir dari firman perjanjian (mulai dari pertama), lahir dari air, dan lahir dari Roh untuk melihat dan masuk dalam kerajaan Allah.51 Sekarang setelah Kristus telah datang dan mempersembahkan diri-Nya bagi kita, kita tidak dapat tetap dalam posisi anak melalui pengadopsian tanpa berproses untuk dilahirkan sebagai anak Allah. Budak dosa tidak akan tetap tinggal dalam rumah selamanya.52 Orang Yahudi tidak memahami bahwa mereka adalah budak-budak dosa, mereka juga tidak memahami bahwa kelahiran baru adalah penting, mereka pikir mereka dapat mewarisi janji pengadopsian, yang adalah kebangkitan, karena mereka adalah keturunan Abraham dan dengan memelihara hukum.53 Dalam realita, hukum hanya melayani untuk memperhitungkan dosa mereka terhadap mereka dan ‘menutup pintu-pintu’ kepada iman tentang anak dalam Kristus.54 Yesus menyerahkan hidup-Nya, seperti sebuah benih ke dalam tanah untuk mati, untuk menghasilkan banyak anak.55 Ketika Bapa membangkitkan Dia dari kematian, melalui Roh Kudus, kelahiran baru tersedia bagi semua manusia. Pada hari kebangkitan-Nya, Yesus menghembuskan Roh dan hidup-Nya kepada murid-murid dan mereka dilahirkan dari Roh.56 Ada tiga elemen yang penting untuk kelahiran baru. Kita dilahirkan dari firman perjanjian ketika kita menerima firman dari semula; benih yang tidak fana dari firman Allah yang keluar dari Perjanjian Kekal mengenai status anak kita secara individu.57 Kita lahir dari Roh ketika Bapa mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita dan berseru, ‘Bapa Bapa’.58 Dalam transaksi ini, Bapa datang dengan Anak untuk membuat tempat tinggal-Nya dengan kita. Yesus mengatakan, ‘Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia’.59 Lebih lanjut dari ini, Bapa dan Anak memberikan kita Pribadi dari Roh Kudus untuk bersama dengan kita selamanya.60 Ini berbeda dengan baptisan Roh Kudus, yang membawa kuasa Roh Yahweh, 50 Yoh 6:45 Yoh 3:3,5 52 Yoh 8:35 53 Luk 3:8. Yoh 8:39 54 Mat 23:13 55 Yoh 12:24 56 Yoh 20:22 57 1 Pet 1:23 58 Rom 8:15 59 Yoh 14:23 60 Yoh 14:16 51 52 Perjanjian tentang anak yang dibukakan memampukan kita untuk menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi.61 Kita dilahirkan dari air di saat kita bersatu dengan kematian Kristus sebagai korban yang hidup supaya kita kembali dari kematian karena dosa.62 Tiga bagian dari proses lahir baru adalah pembahasan kita dalam bab berikut. 6. Kesempurnaan kumpulan orang banyak pada Hari Pendamaian Yesus kembali dari kematian karena dosa ketika Dia berseru, ‘Sudah selesai’, di atas kayu salib.63 Dia dihidupkan dari kematian dan siap mempersembahkan diri-Nya ‘tak bernoda dan tak bercacat’ kepada Bapa.64 Dia mencapai apa yang Kitab Suci sebutkan ‘exanastasis’ yang artinya ‘bangkit-keluar atau hidup ‘keluar dari’ maut. Rasul Paulus mendeklarasikan kerinduannya untuk ‘mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan [exanastasis] dari antara orang mati’.65 Kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup untuk bersatu dengan persembahan Kristus supaya kita menerima hidup-Nya dan berurusan dengan dosa dalam tubuh kita yang fana.66 Kita mati bagi dosa dan dihidupkan bagi Allah.67 Kita menerima hidup dari Kristus dalam manusia batiniah. Manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.68 Sementara kita tetap dalam persekutuan tubuh Kristus, menerima firman dan berpartisipasi dalam persembahan Kristus, tiga bagian proses lahir baru berlanjut selama hidup kita. Jika kita mati dalam Kristus sebelum Hari Pendamaian, kita mati dalam iman yang berseru, ‘sudah selesai’, di saat kita menghembuskan napas terakhir. Namun, akan ada kumpulan orang banyak yang mencapai exanastasis ketika Hari Pendamaian digenapi pada akhir zaman. Ini adalah kumpulan orang banyak yang keluar dari kesusahan besar, yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.69 Mereka telah sepenuhnya mengenakan darah Kristus untuk penyucian dosa, dan mereka berdiri lengkap dan sempurna dalam status anak mereka di hadapan Allah. 61 Kis 1:8 Rom 12:1 63 Yoh 19:30 64 1 Pet 1:19 65 Fil 3:10-11 66 Rom 12:1 67 1 Kor 15:22 68 2 Kor 4:16 69 Wah 7:14 62 53 INILAH BERITA ITU 7. Kemuliaan banyak anak dalam kebangkitan pada hari terakhir Perjanjian dan tujuan Allah adalah untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan.70 Kita lahir sebagai anak-anak Allah dalam hidup ini, tapi kita belum dimuliakan sebagai anak-anak Allah sampai kebangkitan pada hari terakhir. Sekalipun mereka yang hidup sampai Hari Pendamaian dibuat sempurna dalam ‘manusia batiniah’ tapi belum dalam ‘manusia lahiriah’. Rasul Yohanes mengatakan, ‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia’.71 Kita membaca dalam surat Paulus kepada Kolose, ‘Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan’.72 Dengan sangat kita menantikan kedatangan Tuhan kedua kali, yang akan mengubahkan tubuh kita yang hina ini sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.73 Ini adalah akhir dari perjalanan dari alamiah kepada rohani, ketika apa yang dapat binasa mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati.74 Warisan terakhir dari adopsi adalah penebusan tubuh kita.75 Pada hari itu, nubuatan digenapi bagi setiap orang percaya, ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan’.76 Dari iman dan memimpin kepada iman Kitab Roma mendeklarasikan bahwa ‘kebenaran Allah’, dalam membawa banyak anak-anak kepada kemuliaan, telah dinyatakan dari ‘iman dan memimpin kepada iman’.77 Inilah iman yang datang dari Allah dalam setiap tahap dari tujuan perjanjianNya. Firman memproklamirkan iman dari Allah, dan iman datang kepada orang percaya ketika mereka menerima dan percaya akan firman. Ini adalah ‘percaya kepada pemberitaan injil (mendengarkan dengan iman – terjemahan Inggris)’.78 Kita tahu bahwa ‘iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus’.79 Dalam setiap tahap, mereka yang taat kepada firman Allah hidup oleh iman dan menemukan kasih karunia untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang benar yang adalah bagian dari nama mereka.80 Dalam setiap masa dan generasi, Kitab Suci adalah benar, ‘Orang 70 Ibr 2:10 1 Yoh 3:2 72 Kol 3:4 73 Fil 3:21 74 1 Kor 15:54 75 Rom 8:23 76 1 Kor 15:54 77 Rom 1:17 78 Gal 3:2,5 79 Rom 10:17 80 Ef 2:10 71 54 Perjanjian tentang anak yang dibukakan yang benar akan hidup oleh iman’.81 Firman memproklamirkan nama mereka, tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, dan penerangan/iluminasi dan iman datang melalui mendengarkan. Firman menerangi pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari nama mereka dan mereka menerima kasih karunia untuk memenuhi pekerjaanpekerjaan itu.82 Sejak semula, orang benar hidup oleh iman, mendapatkan persetujuan oleh iman, dan kemudian mati dalam iman, menantikan kebangkitan hari terakhir.83 Kita mengingat caranya dikatakan kepada Daniel untuk ‘pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman’.84 Dalam kitab Ibrani pasal sebelas, kita mengamati perkembangan yang jelas akan iman dari satu orang percaya kepada yang berikut, ini mendemonstrasikan kebenaran Allah dinyatakan dari iman kepada iman.85 Dalam setiap tahap, prinsipnya sama. Firman Tuhan memproklamirkan janji akan suatu warisan yang akan datang. Firman ini membatasi dan ‘menutup’ yang mendengarkan kepada suatu jalan ketaatan sebelum mereka dapat mewarisi substansi dari janji. Firman selalu memandang ke depan, maka pendengar ‘ditutup’ kepada iman yang nanti akan dinyatakan, dimanifestasikan, atau dibuat menjadi substansi. Inilah sifat dari iman. Ini adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.86 Penulis kepada orang-orang Ibrani menasihatkan kita, ‘Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah’.87 Kebebasan dan pertanggungjawaban dari Adam Bapa memberikan nama, identitas dan hidup dari setiap anak Allah yang dikenal sebelumnya kepada Yahweh Anak dalam Perjanjian Kekal. Dia adalah Benih perjanjian.88 Ketika Yahweh Anak menghembuskan ke dalam Adam ‘napas kehidupan’, dia menjadi makhluk yang hidup dan bapa dari seluruh umat manusia.89 Yahweh Anak memberikan mandat ‘identitas yang bermultiplikasi’ kepada Adam. Dia memberkati Adam dan memerintahkan dia untuk beranak cucu dan bertambah 81 Gal 3:11 2 Kor 6:1 83 Ibr 11:6,39 84 Dan 12:13 85 Rom 1:17 86 Ibr 11:1 87 Ibr 6:11 88 Gal 3:16 89 Kej 2:7 82 55 INILAH BERITA ITU banyak.90 Hawa dibentuk dari tulang rusuk Adam untuk menjadi ‘penolong yang sepadan’ dalam mandat berkat ini sebagai bejana multiplikasi dan ibu dari semua yang hidup.91 Dengan cara ini, dari satu darah Tuhan telah membuat, setiap bangsa dari umat manusia hidup di muka bumi.92 Mandat Adam sebagai bapa dari umat manusia adalah untuk berbuah dan memultiplikasikan identitas-identitas dari umat manusia melalui beranak cucu. Dia adalah satu-satunya manusia yang pernah diciptakan dari debu tanah; setiap orang yang ada sejak Adam adalah buah dari beranak cucu. Namun setiap identitas, datang dari Bapa segala terang dan Bapa segala roh.93 Setiap nama dan penentuan pribadi ditetapkan sebelum segala masa dan termasuk dalam kitab kehidupan Anak Domba. Raja Daud menuliskan, ‘dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya’.94 Perjanjian pernikahan, dan perintah berikutnya untuk ‘beranak cucu dan bertambah banyak (berbuah dan bermultiplikasi – terjemahan Inggis), secara tidak langsung terhubung dengan tujuan Allah dalam membawa banyak anak kepada kemuliaan. Adalah suatu pemikiran yang menakjubkan bahwa untuk melahirkan anak-anak adalah bersatu dengan pekerjaan Bapa dalam Perjanjian Kekal.95 Nabi Yesaya menggambarkan tanggung jawab yang berarti ini dengan mengatakan, ‘Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati TUHAN, dan anak cucu mereka ada beserta mereka’.96 Lebih lanjut dari ini, Adam diberikan otoritas untuk memenuhi mandatnya dengan kekuasaan atas semua ciptaan.97 Memang, dia diberikan suatu mandat besar dalam hubungan dengan pekerjaan penciptaan. Ketika Tuhan membentuk setiap makhluk ciptaan, Dia membawa mereka kepada Adam ‘untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu’.98 Sementara Adam berjalan dalam ketaatan kepada firman Allah, melakukan pekerjaan yang telah dipersiapkan bagi dia oleh Bapa, dia memiliki persekutuan dengan Tuhan. Dia disebut anak Allah, sekalipun dia tidak ‘lahir’ dari Allah.99 Adam diberikan kedua-duanya, kemerdekaan dan 90 Kej 1:28 Kej 2:21-24 92 Kis 17:26 93 Yak 1:17 94 Maz 139:16. Wah 20:12 95 Ibr 2:10. 2 Kor 6:18. Ef 1:5 96 Yes 65:23 97 Kej 1:26,28 98 Kej 2:19 99 Luk 3:38 91 56 Perjanjian tentang anak yang dibukakan pertanggungjawaban untuk memilih apakah dia akan terus berjalan dengan taat dalam persekutuan dengan Tuhan untuk dibuat menjadi lengkap sebagai anak Allah. Sesuai dengan penentuan dan namanya, Adam diberikan tanggung jawab atas ciptaan.100 Tuhan mempercayakan kepada Adam dengan otoritas dan pekerjaan. Pada masa gereja, Yesus menyamakan ini dengan ‘bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya’.101 Sebagai hamba yang taat, menyerahkan hidup psuchenya untuk memenuhi tanggung jawab ini, Adam dapat menyatakan Tuannya. Dan pada saat yang sama, kebebasan yang penuh dari nama dan identitasnya dapat dinyatakan oleh ketaatannya kepada pekerjaan ini. Namun, Adam menyalahgunakan kebebasan pilihannya. Dia tidak taat kepada Allah dengan mengambil pengetahuan yang baik dan yang jahat ke dalam tangannya sendiri untuk menjadi tuan dari penentuan-nya sendiri. Dia lebih ingin menjadi ‘seperti Allah’ daripada menjadi ‘dari Allah’ dalam persekutuan Perjanjian Kekal.102 Kita melanggar hukum Allah kapan saja kita mengambil hidup psuche kita, bersumber kepada Allah, dan berusaha untuk hidup oleh pengetahuan yang baik dan yang jahat. Kita berdosa melawan Allah; tapi dosa mendasar kita adalah melawan hidup psuche kita sendiri. Kita perlu memperhatikan saling mempengaruhi antara kebebasan dari identitas psuche dan ketaatan seorang budak, yang sepenuhnya memberikan untuk menyatakan tuannya.103 Yesus mengatakan, ‘Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.’104 Yesus menunjuk kepada hidup unik psuche yang kita terima dari Bapa dan otoritas yang sepadan yang kita terima untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan kita yang telah ditentukan. Otoritas selalu diterima, dan hanya dijalankan dalam ketaatan terhadap perintah untuk menyerahkan hidup psuche kita untuk bersatu dan menyatakan persembahan Kristus. Kejatuhan dari umat manusia – pikiran duniawi Nama ‘Hawa’ berarti ‘ibu dari semua yang hidup’. Namun, dia tidak menerima nama ini, dan mandat ini, sampai setelah kejatuhan.105 Pertama-tama dia disebut ‘perempuan’ karena dia diambil dari laki-laki.106 Namanya tidak berubah sebagai 100 Kej 1:28. Kej 2:15 Mar 13:34 102 Kej 3:5. Luk 3:38 103 Yoh 14:9 104 Yoh 10:17-18 105 Kej 3:20 106 Kej 2:23 101 57 INILAH BERITA ITU konsekuensi dari kejatuhan, karena dia selalu akan menerima nama ‘Hawa’ menurut rencana dan penentuan Bapa sebelumnya. Tetapi, kesabaran diperlukan. Seperti Yusuf, yang dijual sebagai budak di Mesir, Hawa perlu menerima bahwa akan ada ujian bersama dengan penentuannya. ‘sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya (firman Tuhan menguji dia – terjemahan Inggris).’107 Dia ditentukan untuk menjadi ‘penolong yang sepadan’ dalam mandat Adam; menjadi berbuah, bermultiplikasi, dan melahirkan anak-anak Allah. tapi sementara Tuhan menunggu mengenai tujuan ini, Hawa menjadi ‘tidak bahagia di dalam firdaus’. Kebebasan dan tanggung jawab diberikan kepada kedua-duanya, Adam dan Hawa, dalam daging, mengizinkan kemungkinan akan ‘hukum lain’.108 ‘Hukum lain’ ini adalah hukum dari pikiran duniawi. Ini adalah sudut pandang daging.109 Ini adalah logika yang berbeda; cara berpikir lain di luar dari kesederhanaan ketaatan. Tidak diragukan bahwa Hawa suka dengan hukum Allah dalam pikirannya.110 Dia mau percaya, taat, dan dengan sabar menantikan penggenapan dari firman Tuhan. Iman dan ketaatan kepada Allah dalam harmoni dengan ‘pikiran yang sehat’ dari pribadi yang bebas dan bertanggung jawab.111 Dan juga, seperti Tuhan memerlukan kesabaran dari Hawa, ‘hukum lain’ ini mulai berperang dengan hukum pikirannya. Dia mulai bertanya-tanya jika ada jalan yang lain. Dia menjadi ‘tidak bahagia dalam firdaus’ di saat hukum lain ini mulai menggerogoti ‘kesukaan’nya dalam hukum Allah. Hawa bukanlah tahanan bagi hukum dosa, tapi dia mulai berpikiran daging. Dilema ini memberikan Iblis kesempatan untuk menawarkan firman yang lain. Dia tidak memulai kerusuhan dalam pikiran Hawa, tapi dia mengambil kesempatan darinya. Dia berusaha untuk memperkuat hukum lain, yang sudah bekerja dalamnya, dengan dusta.112 Dia mengatakan kepada Hawa bahwa Hawa bisa mendapatkan pengetahuan yang baik dan yang jahat dan mencapai hasil yang baik bagi dagingnya. Dia mengatakan kepada Hawa bahwa Hawa tidak akan mati.113 Ketika Hawa percaya perkataan ini, dia menjadi terperdaya/disesatkan.114 Konflik terhapus dalam pikirannya, sementara tipu daya ini membuat semua kesadarannya menjadi berubah. Dia melihat pohon itu dan melihat bahwa itu baik untuk dimakan, sedap kelihatannya, dan menarik hati karena memberi pengertian. Hawa memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat dan kemudian memberikannya kepada Adam dan dia memakannya. Mata mereka segera terbuka kepada konsekuensi 107 Maz 105:19 Rom 7:23 109 Rom 8:6 110 Rom 7:22 111 2 Tim 1:7 112 Rom 7:5 113 Kej 3:4 114 2 Kor 11:3 108 58 Perjanjian tentang anak yang dibukakan pilihan mereka.115 Mereka tidak menemukan hidup; hanya maut. Adam dan Hawa telah memilih untuk berjalan di jalan mereka sendiri dan sekarang dikeluarkan dari hidup Allah. Mereka menjadi tertawan dan tawanan kepada hukum dosa dan maut.116 Dosa sekarang memerintah dalam maut.117 Dicengkeram oleh rasa takut akan maut, mereka telah terjun ke dalam pergumulan yang putus asa untuk kelangsungan hidup. Mereka tidak mempunyai kapasitas untuk menemukan hidup karena setiap tindakan yang berpusat pada diri sendiri menghasilkan maut. Kita membaca dalam kitab Yakobus, ‘Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.’118 Hasil dari dosa adalah maut karena kita berpegang pada hukum di jalan mana dia membunuh kita.119 Pikiran duniawi membuat kita tertawan kepada hukum dosa karena ‘keinginan’ dikandung ketika pikiran kita pada daging. Hidup dalam cara duniawi adalah sibuk dengan cara hidup alamiah diri sendiri. Keberadaan duniawi adalah sibuk dengan apa yang alamiah dan fisik. Keduniawian memotivasi kita untuk memuaskan keinginan daging. Rasul Yohanes menggambarkan buah dari pikiran duniawi sebagai keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup.120 Kita diingatkan dengan amsal, ‘mata manusia tak akan puas’.121 Ketika kita mengejar halhal dunia, kita segera menjadi terperdaya ke dalam pemikiran bahwa kita akan menemukan kepuasan dalam hal-hal ini. Kita mulai mempercayai adalah mungkin untuk menjadi tuan atas penentuan kita sendiri dan tidak mati. Keyakinan seperti ini berperang melawan semua logika yang sehat, tapi adalah bukti bahwa pikiran duniawi telah memenangkan perang dan membawa kita sebagai tawanan bagi hukum dosa. Akibat dari kejatuhan Ketika Hawa mencapai dan memegang pengetahuan yang baik dan yang jahat, dosa terpenuhi dalam hidup pribadinya. Dia telah memilih untuk pergi ke jalan lain dalam ketidaktaatan kepada Allah. Ini belum kejatuhan dari umat manusia. Mandat dan tanggung jawab untuk multiplikasi identitas-identitas telah diberikan kepada Adam. Ketika Adam tidak taat kepada Allah, dosa masuk ke dalam dunia, dan maut melalui dosa.122 Dosa menguasai dan mulai memerintah dalam tubuh fana mereka.123 Mereka terpisah dari hidup Allah dan sekarat. Rasa takut akan maut sekarang ditambahkan 115 Kej 3:6-7 Rom 7:23,25 117 Rom 5:21 118 Yak 1:15 119 1 Kor 15:56 120 1 Yoh 2:16 121 Ams 27:20 122 Rom 5:12 123 Rom 6:12 116 59 INILAH BERITA ITU kepada ‘hukum lain’. Sibuknya umat manusia, dengan pemikiran dagingnya, menjadi kebutuhan untuk kepuasan dan kebutuhan untuk bertahan. Maut memerintah atas segala sesuatu ketika setiap orang mulai bergumul untuk bertahan. Iblis dapat memegang semua manusia menjadi tawanan hukum dosa dengan mempromosikan rasa takut akan maut.124 Pikiran duniawi, disibukkan dengan kepuasan dan kelangsungan hidup duniawi, mulai mempercayai bahwa hal-hal seperti itu adalah benar-benar mungkin. Kebenaran ditukarkan dengan dusta.125 Pribadi yang duniawi percaya mereka dapat mengejar suatu gambar yang mereka ciptakan untuk diri mereka sendiri dan entah bagaimana lolos dari penghakiman Allah. Mereka hidup dalam penyangkalan. Mereka dikendalikan oleh rasa takut dan kekuatiran, namun mengakui mereka memegang kendali kehidupan mereka. Tidak ada takut akan Allah di mata mereka.126 Bukannya merendahkan diri mereka dalam pertobatan di hadapan Allah, mereka mencari perlindungan dalam cara-cara dunia untuk kenyamanan, damai sejahtera dan rasa aman. Paulus menuliskan tentang orang seperti ini, ‘mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya’.127 Raja Daud menggambarkan umat manusia dalam pernyataan ini, ‘Dosa (Pelanggaran/kesalahan – terjemahan Inggris) bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu’.128 Ketika pelanggaran/kesalahan, atau ‘pemberontakan’, menjadi nasihat manusia, dia menekan kebenaran dengan ketidakbenaran/kefasikan.129 Akhirnya, jikalau kita bersikeras dalam menekan kebenaran dan mengeraskan hati kita, Tuhan akan memberikan kita kepada ‘pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas’.130 Hasilnya bagi Adam dan Hawa adalah mereka menolak iman untuk hidup oleh persembahan dan penetapan yang Bapa berikan kepada hidup mereka. Mereka berhenti untuk menjadi ‘dari Allah’ dan, oleh karenanya, mengeluarkan diri mereka sendiri dari persekutuan dengan Allah. Selanjutnya, Adam dan Hawa ‘ditutup’ dari taman Eden.131 Rasul Petrus menuliskan tentang menghujat jalan Allah dengan berdosa terhadap identitas psuche kita. ‘Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu [cara-cara yang menghancurkan], dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat [berbicara jahat]’.132 Jika kita berusaha untuk 124 Ibr 2:15 Rom 1:25 126 Rom 3:18 127 Rom 1:25 128 Maz 36:1 129 Rom 1:18 130 Rom 1:28 131 Kej 3:23 132 2 Pet 2:2 125 60 Perjanjian tentang anak yang dibukakan memenuhi pekerjaan-pekerjaan anak kita menurut daging kita dengan pengetahuan yang baik dan yang jahat, hasilnya akan menjadi suatu korupsi ‘jahat’ terhadap jalan kebenaran. Ketika Adam dan Hawa jatuh, mereka ‘ditutup’ dari taman Eden. Mereka tidak lagi memiliki jalan masuk kepada pengharapan akan hidup kekal yang berbicara secara simbolis berada di balik tirai dari bait dalam Eden ini. Tuhan menempatkan kerubim di pintu masuk untuk menjaga jalan kepada pohon kehidupan.133 Adam memelihara identitas dan hidup psuche-nya, tapi dia sekarang mati dalam pelanggaran dan dosa.134 Dia telah memilih untuk menjadi ‘seperti Allah’, daripada bertekun dalam iman sampai dia lahir ‘dari Allah’. Adalah suatu pemikiran yang menakutkan bahwa ‘ditutup’ di bawah dosa dan ‘dikeluarkan’ dari persekutuan menyatakan kemungkinan dari identitas psuche kita berada dalam isolasi/pengasingan. Akhirnya, inilah suatu elemen dari lautan api.135 Sementara setiap elemen dari persekutuan, komunitas, dan komunikasi dihapuskan, hidup psuche dengan diam-diam terusmenerus dengan kesadaran sendiri yang penuh di bawah penghakiman kekal. Sementara Adam dan Hawa berhasil dalam memutiplikasikan identitas-identitas melalui beranak cucu, mereka sekarang melahirkan anak-anak yang ‘seperti Allah’ tapi bukan ‘dari Allah’. Ketika kita berbalik kepada jalan kita sendiri dan menyalahgunakan otoritas yang adalah milik identitas psuche kita, tanpa memandang apakah kita berhasil atau tidak, kita memisahkan diri kita sendiri dari Allah. Kita mengenali kondisi kita yang sesungguhnya ketika injil tentang anak diberitakan dan kita diinsafkan oleh Roh Kudus akan dosa, kebenaran dan penghakiman.136 Kita diterangi/diiluminasi mengenai tertawannya kita kepada hukum dosa, dan dibatasi oleh kasih Allah untuk berlari kepada Kristus sebagai tempat perlindungan.137 Ditutup kepada iman persembahan Setelah kejatuhan, Adam dan Hawa dikeluarkan dari taman Eden dan dibiarkan untuk tinggal di tanah Eden. Dalam kemurahan-Nya, Tuhan menyediakan jalan pemulihan bagi Adam dan Hawa. Mereka ‘ditutup’ di bawah dosa, namun juga, ‘ditutup’ kepada iman dari anak untuk dinyatakan dalam Yesus Kristus. Tuhan berbicara kepada Adam, memberikan dia firman untuk ditaati dan, oleh karena itu, iman untuk memahami. Ini adalah iman untuk pemulihan dengan persembahan di pintu masuk ke bait di Eden. ‘Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk 133 Kej 3:24 Ef 2:1 135 Wah 20:15 136 Yoh 16:8 137 Rom 7:25. Rom 8:2 134 61 INILAH BERITA ITU manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka’.138 Pakaian ini berbicara secara nubuatan tentang pakaian keimamatan yang dibuat untuk Harun supaya dia dapat melayani sebagai imam di hadapan Tuhan.139 Kita membaca bahwa ‘Imam yang mempersembahkan korban bakaran seseorang, bagi dia juga kulit korban bakaran yang dipersembahkannya itu’.140 Darah korban, pakaian dibuat dari kulit, dan kerubim dengan pedang menyala di pintu masuk taman, semua mempunyai makna yang besar. Jalan pemulihan diadakan bagi Adam dan Hawa, dengan persembahan, untuk memulihkan mereka sekali lagi kepada persekutuan dengan Tuhan. Selama bertahun-tahun sekarang kita memahami bahwa model mendasar dari Allah sendiri, dan oleh karena itu juga bagi setiap orang percaya, adalah persembahan. Kita telah memegang partisipasi dalam persembahan Kristus sebagai satu-satunya cara bersekutu dengan Allah. Sementara ekonomi Perjanjian Lama dari korban hewan telah digenapi dengan persembahan Yesus Kristus ‘satu kali untuk selama-lamanya’, perintah untuk mempersembahkan diri kita kepada Tuhan sebagai korban yang hidup tetap ada.141 Rasul Paulus menuliskan, ‘Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.’142 Mari kita memperhatikan bahwa persembahan adalah satu-satunya cara oleh mana pikiran duniawi diubahkan. Jika pikiran duniawi tidak dibaharui, itu akan terus memasukkan kita ke dalam penawanan kepada hukum dosa. Sementara Adam dan Hawa membawa persembahan ke mezbah di pintu masuk taman Eden, pikiran duniawi mereka dibaharui dan mereka dapat mendengar, menerima dan menaati firman dari Perjanjian Kekal mengenai nama mereka. Meskipun pemisahan umat manusia dari Allah karena kejatuhan, firman perjanjian terus diproklamirkan. Inilah arti dari perkataan Paulus dalam suratnya kepada Ibrani, ‘Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman’.143 Tampak bahwa Adam dan Hawa memeluk persembahan, memulihkan persekutuan mereka dengan Allah, dan mengenali kedaulatan-Nya atas anak psuche mereka. Setelah melahirkan Kain, Hawa memberi kesaksian, ‘Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN’.144 Kita dapat melihat bahwa ajaran apapun yang menunjukkan beberapa 138 Kej 3:21 Kel 28:3 140 Im 7:8 141 Im 9:12. 1 Pet 3:18 142 Rom 12:1-2 143 Ibr 12:25 144 Kej 4:1 139 62 Perjanjian tentang anak yang dibukakan orang ditentukan untuk diselamatkan, sementara beberapa ditentukan untuk dikutuk, adalah secara mendasar menentang Kitab Suci. Dengan persembahan, semua manusia dapat dipulihkan. Akhirnya, Kain menjadi contoh bagi manusia yang menolak untuk ditetapkan oleh firman Tuhan. Dia dikirim dari tanah Eden ke tanah Nod, tipe dari dunia, sebagai ‘manusia duniawi/alamiah’ yang tidak ‘menerima apa yang berasal dari Roh Allah’.145 Kain menolak untuk ditetapkan kembali oleh persembahan Ketika Kain lahir, dia lahir ‘seperti Allah’, mengetahui hidup hanya dari dasar bersumber pada yang baik dan yang jahat dari diri sendiri. Dia lahir di luar taman Eden dan, tidak seperti adiknya Habel, kita memperhatikan bahwa Kain menolak untuk dipulihkan kepada namanya dalam hubungan kepada Allah dengan persembahan. Dia menolak untuk supaya pikiran duniawinya dibaharui dan ditetapkan kembali dengan mempersembahkan persembahan yang berkenan. Kain mengikuti jejak langkah ayahnya dan menjadi petani.146 Kita ingat bahwa tanah dikutuk, khususnya karena Adam. ‘Terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu.’147 Tuhan mau memulihkan Kain dari kesia-siaan kutuk ini dan menetapkan dia kembali sebagai yang sulung dari semua ciptaan. Maka ketika Kain membawa persembahan kepada Tuhan dari hasil tanah, Tuhan tidak mengindahkannya.148 Makna dari menjadi ‘anak sulung’ adalah bahwa Tuhan menginginkan setiap anak sulung dikhususkan kepada pelayanan-Nya. Tuhan mengatakan kepada Musa, ‘kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka.’149 Ketika Kain muncul di hadapan Tuhan, dia tidak mempunyai sikap rela untuk dipisahkan kepada nama dan pekerjaan yang ditentukan bagi dia. Sebaliknya, dia menginginkan hal untuk memilih persembahannya sendiri. Pikirannya ditetapkan pada daging dan oleh karenanya dia adalah seteru Allah.150 Dia menuntut supaya Tuhan menerima dan memberkati persembahan yang ditentukannya sendiri. Kain menolak untuk ditetapkan kembali oleh persembahan karena dia ingin tetap ‘seperti Allah’, dengan kebebasan untuk terus sebagai petani. Pelajaran yang kita pelajari dari Kain adalah bahwa kita harus ditetapkan kembali dengan persembahan, dari menjadi ‘seperti Allah’ kembali menjadi ‘dari Allah’, dan pikiran kita perlu 145 1 Kor 2:14 Kej 4:2 147 Kej 3:17-18 148 Kej 4:3,5 149 Kel 13:2 150 Rom 8:7 146 63 INILAH BERITA ITU dibaharui. Proses ini berlangsung selama seluruh hidup kita, setelah kita bersatu dengan persembahan Kristus. Kita tidak pernah boleh membawa persembahan dengan beranggapan bahwa Allah seharusnya memberkati usaha kita atau definisi/ketetapan yang kita pilih untuk diri kita sendiri. Persembahan Kain menggambarkan seseorang melayani gambar diri dari dirinya sendiri. Dia menolak panggilannya sebagai iman yang sulung dari umat manusia, terperdaya, dan menegakkan kebenaran dari dia sendiri. Tuhan mengatakan kepada Kain setelah dia melanggar persembahan. ‘dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya’.151 Dia menjadi tawanan dan budak dosa, namun tidak mengetahuinya. Pemazmur menuliskan, ‘aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu’.152 Dosa, seperti singa yang mengaum, menghabiskan Kain dan dia menjadi seperti binatang kasar, membunuh saudaranya Habel dalam kemarahannya.153 Dan kemudian dia menyangkal tanggung jawab apapun di hadapan Allah dengan mengatakan, ‘Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?’154 Kita harus menegaskan bahwa Kain bertanggung jawab untuk dosanya, karena dosa keluar dari hati manusia.155 Sebagai hasilnya, Allah mengirim Kain keluar dari tanah Eden ke tanah Nod.156 Kain tidak ditentukan untuk terkutuk. Dia ada di dalam tanah Eden dengan kesempatan untuk ditetapkan kembali dengan persembahan, tapi dia menolak. Jika Kain menyatukan dirinya dengan penderitaan Kristus melalui iman, pikirannya dapat dibaharui dengan persembahan, dan dia dapat dipulihkan kepada jalan penentuannya. Malahan, dia menolak untuk merendahkan dirinya dalam takut akan Allah dan ‘diberikan’ kepada pikiran yang jahat, ditentukan untuk berada dalam ‘gesekan yang konstan’ dengan yang lain sementara dia bergumul untuk kelangsungan hidup. Ini adalah penentuan dan keadaan buruk dari manusia duniawi/alamiah yang adalah ‘kehilangan kebenaran’.157 Rasul Paulus mendefinisikan manusia alamiah/duniawi, katanya, ‘Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani’.158 Ada tujuh generasi dari manusia alamiah/duniawi, benih keturunan fasik, dalam garis keturunan Kain sampai kepada keturunannya Lamekh. Lamekh menyatakan hak untuk membenarkan perkelahian/perang dan menumpahkan darah manusia, katanya, 151 Kej 4:7 Maz 73:22 153 Pengkh 3:18. Kej 4:8 154 Kej 4:9 155 Yak 1:13-15. Mat 15:18 156 Kej 4:16 157 1 Tim 6:5 158 1 Kor 2:14 152 64 Perjanjian tentang anak yang dibukakan ‘Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat.’159 Iman Habel Kitab Suci menceritakan bahwa anak kedua Adam dan Hawa, Habel, membawa persembahan ‘dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu’.160 Ini adalah pertimbangan yang luar biasa karena ditunjukkan bahwa Habel, seperti ibu dan bapanya, memulihkan persekutuannya dengan Allah. Terbukti, Habel memegang firman Allah dan mempersembahkan oleh iman karena dia tahu mempersembahkan yang pertama dan terbaik dari ternaknya. Ini kemudian menjadi standar bagi bangsa Israel dalam membawa persembahan ke tabernakel Musa.161 Persembahan Habel berkenan dan dia memperoleh kesaksian karena persembahannya dipersembahkan dengan iman. ‘Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.’162 Habel melakukan pekerjaan dari status anaknya dengan iman dan, sekalipun dia tidak menerima pengadopsian yang tersedia dalam berkat Abraham, juga lahir baru dalam Yesus Kristus, dia dinyatakan orang benar. Dia mempunyai iman untuk psuchenya, dan Yesus sendiri menunjuk dia sebagai ‘Habel, orang benar itu’.163 Sekalipun Habel lahir di bawah dosa, ‘seperti Allah’ dan bukan ‘dari Allah’, dia menunjukkan setiap orang dalam kondisinya pengharapan ditetapkan kembali kepada nama dan pekerjaan dengan persembahan. Habel dipulihkan kepada namanya, yang kita tahu tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba, karena dia memperoleh kesaksian bahwa dia adalah orang benar dengan imannya. Habel hidup dan mempersembahkan dengan iman dan, sebagai martir pertama dalam sejarah, darahnya masih berbicara.164 Setelah Tuhan tidak mengindahkan persembahan Kain dan memperingatkan dia bahwa dosa mengintip di depan pintu hatinya, Kitab Suci menceritakan tentang Kain ‘Kata Kain kepada Habel, adiknya’.165 Kita dapat menduga bahwa Habel berbagi dengan saudaranya tentang perlunya 159 Kej 4:23-24 Kej 4:4 161 Im 1:3 162 Ibr 11:4 163 Mat 23:35 164 Ibr 11:4 165 Kej 4:8 160 65 INILAH BERITA ITU ditebus dan dipulihkan sebagai imam yang sulung dari umat manusia. Jelas bahwa Habel mengerjakan karunia nubuatan. Kitab Ibrani mengatakan kepada kita bahwa ‘Allah berkenan akan persembahannya itu (Allah memberi kesaksian tentang karunianya – terjemahan Inggris)’.166 Yesus mendaftarkan Habel sebagai yang pertama dari antara semua nabi-nabi sejak dunia dijadikan.167 Sementara Tuhan berbicara kepada Kain melalui Habel, Kain menolak untuk disesuaikan oleh saudara lakilakinya yang lebih muda. Dia bangkit berdiri dalam kemarahan dan ‘menembak utusan’. Dia membunuh Habel karena memproklamirkan firman Tuhan.168 Darah Habel memberikan keselamatan bagi benih ilahi, atau yang tertinggal, karena darahnya ‘masih berbicara’.169 Sementara darah Habel berseru bagi yang tertinggal, bagi tujuh generasi dari Kain kepada Lamekh, tidak ada benih ilahi di muka bumi. Set – pemulihan benih ilahi Pada titik inilah Hawa melahirkan Set. Dia memproklamirkan keibuan ilahi dalam iman, ‘Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya’.170 Tuhan tidak membiarkan diri-Nya tanpa saksi, dan kelahiran Set mengadakan kembali benih ilahi sebagai yang tertinggal di tengahtengah kondisi kejatuhan dunia.171 Kitab Suci kemudian menceritakan bahwa pada zaman Enos, anak Set, ‘orang mulai memanggil nama TUHAN’.172 Terjemahan harfiah untuk ayat ini adalah bahwa manusia memanggil diri mereka sendiri dengan nama Tuhan. Sekali lagi mereka disebut ‘anak-anak Allah’. Benih ilahi ditegakkan kembali oleh iman, dan kemudian berlanjut mulai Set kepada Henokh dan kepada Nuh. Iman Henokh Henokh adalah orang percaya kedua yang diidentifikasi oleh penulis kepada Ibrani. Kitab Suci menceritakan bahwa dia diangkat sehingga dia tidak melihat maut. Hanya dikatakan bahwa dia ‘tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah’.173 Ini artinya dia tidak meninggalkan tubuh jasmaninya. Jelas dia mencapai exanastasis (keluarkebangkitan) dengan persembahan, dosa seperti itu dan maut tidak lagi berkuasa atasnya. Tuhan mengalihkan dia dalam tubuh fananya langsung ke sorga di mana dia menantikan untuk menerima tubuh kebangkitan yang tidak fana, bersama dengan semua orang percaya, pada akhir zaman. Henokh memperoleh kesaksian, sebelum dia 166 Ibr 11:4 Mat 23:35 168 Kej 4:8 169 Ibr 11:4 170 Kej 4:25 171 Kis 14:17 172 Kej 4:26 173 Kej 5:24. Ibr 11:5 167 66 Perjanjian tentang anak yang dibukakan diangkat, bahwa dia berkenan kepada Allah. Kita tahu bahwa tanpa iman adalah tidak mungkin berkenan kepada-Nya.174 Iman Nuh Kitab Kejadian pasal kelima menyebutkan setiap generasi sejak Adam, yang lahir dalam garis keturunan ilahi dari Adam, melalui Set. Orang-orang ini membawa persembahan ke tempat kudus, di tanah Eden, dan memelihara persekutuan dengan Allah. Tetapi, kita membaca, bahwa pada zaman Nuh, anak-anak Allah melihat bahwa anak-anak perempuan manusia cantik’ dan mereka mengambil istri bagi diri mereka sendiri, siapapun yang mereka pilih.175 Benih ilahi, ditegakkan kembali dan dibawa dalam silsilah Set, menjadi tercampur dengan benih Kain. Hasil dari perkawinan campur antara manusia ‘dari Allah’ dan anak-anak perempuan ‘seperti Allah’ adalah orang-orang yang menjadi gagah perkasa di zaman purbakala, orangorang yang kenamaan.176 Orang-orang ini adalah duniawi, hidup menurut kebenaran mereka sendiri untuk mencapai hasil kedagingan mereka sendiri. Mereka menjadi berhasil sebagaimana mereka bisa dari sudut pandang dunia, namun Tuhan menganggap campuran yang menghasilkan benih duniawi ini sebagai segala kejahatan yang terbesar. Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia sangatlah besar di atas bumi, dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Dia menyesal bahwa Dia telah membuat manusia di atas muka bumi, dan itu memilukan hati-Nya. 177 Tuhan bersedih karena benih ilahi telah terkorupsi oleh keduniawian. Dia melihat bahwa pikiran mereka pada daging dan pemikiran mereka diperintah oleh nurani jahat yang beroperasi dengan pengetahuan yang baik dan yang jahat mereka sendiri. Tuhan membaca pemikiran dan kecenderungan hati, mencari akan manusia yang hatinya ‘bersungguh hati terhadap Dia (sepenuhnya milik-Nya – terjemahan Inggris)’.178 Rasul Paulus menuliskan kepada Ibrani, ‘Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; … sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita’.179 Sebelum banjir, Tuhan menghakimi kecenderungan pikiran manusia sebagai ‘semata-mata’ karena setiap orang cenderung dan memandang pada menetapkan jalan mereka sendiri. Tidak ada ruang untuk firman iman dalam hati mereka. Kita mengingat bahwa Yesus menegor orang Farisi dengan mengatakan, ‘firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu’.180 174 Ibr 11:5-6 Kej 6:2 176 Kej 6:4 177 Kej 6:5-6 178 Yer 17:10. 1 Taw 28:9. 2 Taw 16:9 179 Ibr 4:12 180 Yoh 8:37 175 67 INILAH BERITA ITU Ini membawa kita kepada Nuh. Tuhan mencari manusia seperti dia karena darah Habel yang terus ‘memanggil’ untuk keselamatan bagi yang tertinggal.181 Walaupun maksud Tuhan untuk menghapuskan umat manusia dari muka bumi, ‘Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN’.182 Kita membaca dalam kitab Ibrani, ‘Karena iman, maka Nuh—dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan—dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya’.183 Nuh, menurut kebenaran iman, menerima kasih karunia untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan namanya. Dia membangun sebuah bahtera, dalam takut yang ilahi, dalam persiapan untuk banjir di seluruh bumi yang belum pernah mengalami hujan sebelumnya. Nuh percaya dalam pengharapan tentang anak, dan kemudian memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari namanya oleh kasih karunia. Iman dari Nuh adalah klimaks dari tahap kedua dari status anak, ketika orang-orang percaya memiliki iman untuk pengharapan tentang status anak. Kebenaran iman ditegakkan dalam Habel, berkenan kepada Allah oleh iman ditegakkan dalam Henokh, dan jalan masuk oleh iman ke dalam kasih karunia ditegakkan dalam Nuh di mana manusia dapat bersukacita dalam pengharapan akan kemuliaan Allah.184 181 Kej 4:10 Kej 6:7-8 183 Ibr 11:7 184 Rom 5:2 182 68 BAB 4 Menjadi anak Allah melalui adopsi Rasul Yohanes memproklamirkan, ‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah’.1 Dengan cara ini, dia mengumumkan realisasi status yang mulia melalui adopsi dan lahir baru. Dalam tahap pertama dari pengadopsian, kita ditempatkan dalam posisi seorang anak oleh iman.2 Tapi lebih dari ini, melalui proses yang terus-menerus dari adopsi dan lahir baru, kita menjadi anak-anak. Ada tiga elemen yang penting bagi kita untuk dilahirkan sebagai anak-anak Allah – firman, Roh, dan hidup.3 Melalui aplikasi dari tiga elemen ini kepada kehidupan kita, kita bergerak dari menjadi disebut anak kepada menjadi anak. Yohanes meneruskan, ‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak’.4 Proses menjadi anak Allah melalui adopsi dan lahir baru berlanjut selama hidup kita. Tidak lengkap sampai hari kebangkitan, hari penebusan tubuh kita, yang Paulus 1 1 Yoh 3:1 Gal 4:5 3 Yoh 3:8. 1 Pet 1:3,23. 1 Yoh 2:29 4 1 Yoh 3:1-2 2 INILAH BERITA ITU sebut ‘pengangkatan sebagai anak’.5 Itu adalah tahap akhir dari adopsi, ketika kita dilahirkan ke dalam langit dan bumi yang baru. Adopsi adalah konteks di mana kita menjadi anak-anak Allah sejak permulaan sampai akhir. Dalam bab sebelumnya, kita mendiskusikan perjanjian anak yang dibukakan dari Adam, kepada Abraham dan Daud, dan akhirnya, kepada Yesus Kristus. Dalam bab ini, kita akan memperhatikan transaksi injil pada zaman kita sekarang. Kita diingatkan bahwa Abraham, dan semua orang kudus zaman dulu yang datang sebelum dia, menerima adopsi sebagai anak-anak oleh iman, tapi mereka tidak lahir dari atas.6 Tidaklah mungkin untuk dilahirkan dari atas sebelum kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus dicapai.7 Kebangkitan Yesus membuktikan kemenangan-Nya atas maut.8 Oleh kematian-Nya, Dia mengakhiri pemerintahan dosa, membatalkan perjanjian hukum, dan menghapuskan kutuk dari hukum.9 Dia dibangkitkan oleh karena pembenaran kita.10 Orang-orang percaya zaman dulu mendapatkan persetujuan oleh iman di saat mereka memandang ke depan kepada Kristus, tapi mereka tidak menerima janji lahir baru dalam hidup mereka.11 Orang-orang kudus Perjanjian Lama adalah orang-orang berdosa yang ditutup kepada iman yang menantikan perjanjian Benih kepada siapa semua janji dibuat.12 Yesus Kristus adalah Anak tunggal Bapa.13 Dia adalah Anak Sulung, Pewaris segala sesuatu, dengan semua kepemilikan akan hidup-zoe.14 Yesus juga menyamakan diri-Nya dengan sebuah benih ditabur ke dalam tanah untuk mati dan menghasilkan multiplikasi.15 Dengan ilustrasi ini, Dia membuat jelas bahwa persembahan dan mautNya adalah penting dalam menghasilkan banyak anak-anak Allah. Yesus mendeklarasikan, ‘Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup (hidup-zoe), dan mempunyainya dalam segala kelimpahan’.16 Sekarang, Yesus telah datang, dan iman untuk status anak telah digenapi, Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik untuk kita, lebih dari yang dimiliki orang-orang kudus di Perjanjian Lama. Yesus mengatakan, ‘Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan 5 Rom 8:23. Ef 1:5 Gal 3:25-29 7 1 Pet 1:3 8 1 Kor 15:12-14, 16-17,56-57 9 Ibr 9:26. Ibr 10:4-10. Rom 8:3-4. Gal 3:13 10 Rom 4:25 11 Ibr 11:39 12 Gal 3:22-23 13 Yoh 3:16 14 Kol 1:18 15 Yoh 12:24 16 Yoh 10:10 6 70 Menjadi anak Allah melalui adopsi hidup’.17 Perkataan firman, Roh, dan Hidup diaplikasikan dalam kehidupan kita supaya kita lahir dari firman perjanjian, lahir dari Roh, dan lahir dari air.18 Kita lahir dari firman perjanjian di saat kita menerima benih yang tidak fana tentang anak kita yang mengalir keluar, dalam Kristus, dari persekutuan Perjanjian Kekal.19 Inilah firman dari semula.20 Kita bertumbuh dalam status anak di saat kita menerima roti hidup yang datang dari sorga, dan berpartisipasi dalam persekutuan perjanjian untuk sepanjang hidup kita.21 Kita lahir dari Roh ketika Allah Bapa mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, melalui Roh Kudus, berseru, ‘Bapa Bapa’.22 Ini adalah seruan dari anak Allah yang baru saja lahir. Inilah artinya menjadi lahir dari Roh, memungkinkan Kristus untuk tinggal dalam hati kita oleh iman.23 Roh Kudus bersaksi dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.24 Kita lahir dari air di saat kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus dan di bawa kembali dari maut karena dosa dalam tubuh-Nya. Inilah substansi dari baptisan kita, di saat kita mengenakan status anak Kristus, sepanjang jalan sampai kepada hari kematian fisik kita ketika kita mengenakan tubuh sorgawi, menantikan hari kebangkitan.25 Tiga tahap adopsi Kita perlu menjadi jelas sejak awal bahwa adopsi berbeda dengan lahir baru. Ketika seorang anak diadopsi, mereka ditempatkan dalam posisi seorang anak laki-laki atau perempuan di dalam keluarga. Mereka menikmati semua keuntungan dari keluarga, tapi mereka tidak lahir ke dalam keluarga. Ilustrasi ini membantu di saat kita memperhatikan tahap pertama dari adopsi. Dalam tahap pertama dari adopsi, kita ditempatkan dalam posisi seorang anak dalam rumah Bapa, tapi kita belum dilahirkan sebagai anak Allah. Ini adalah perbedaan yang penting yang tidak dipahami oleh banyak orang yang mengaku memproklamirkan injil. Kita tidak dilahirkan dari Allah karena kita berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan, datang kepada Bapa, dan ditempatkan dalam posisi seorang anak.26 Adopsi menjadi konteks bagi lahir baru di saat kita datang kepada Kristus, Benih perjanjian, untuk dilahirkan dari firman perjanjian, lahir dari Roh dan lahir dari air. Kemudian kita lahir dalam kedewasaan sebagai anak-anak Allah selama sisa hidup kita sementara kita terus-menerus 17 Yoh 6:63 1 Pet 1:23. Yoh 3:5. 1 Yoh 5:6-8 19 Ibr 13:20. 1 Pet 1:23-25 20 2 Tes 2:13. 1 Yoh 3:11 21 Yoh 6:51 22 Rom 8:15 23 Ef 3:14-19 24 Rom 8:16 25 Gal 3:27. Gal 5:5 26 1 Pet 2:10. Gal 4:5-7 18 71 INILAH BERITA ITU bersekutu dalam tubuh Kristus. Adopsi lengkap ketika kita menerima tubuh kebangkitan kita, pada akhir zaman, untuk langit dan bumi yang baru. Adopsi adalah konteks di dalam mana paket lengkap dari status anak diberikan kepada kita jika kita bersatu dan terus-menerus berpartisipasi dalam persekutuan persembahan Kristus. Janji dan warisan adopsi adalah lahir baru, dan akhirnya, penebusan tubuh dalam kebangkitan pada akhir zaman. Ada tiga tahap utama dari adopsi. Dalam tahap pertama dari adopsi, kita berlari kepada Kristus sebagai tempat perlindungan, dan melalui Dia, kita datang kepada Bapa.27 Bapa menempatkan kita dalam posisi seorang anak dalam rumah-Nya, di saat kita mengakui kebutuhan kita untuk pengampunan-Nya dan kemauan kita untuk mengampuni orang lain.28 Kebenaran Kristus dan berkat Abraham diperhitungkan kepada kita.29 Ada sukacita besar di sorga; tapi mari kita katakan sekali lagi, kita belum dilahirkan kembali atau lahir dari atas pada tahap ini. Dalam tahap kedua dari adopsi, Bapa memberikan kita kepada Anak yang mulai mengaplikasikan tiga elemen penting bagi kita untuk dilahirkan dari Allah.30 Tiga elemen ini adalah firman, Roh dan Hidup. Sebagai akibat dari ini, kita lahir dari firman Perjanjian, lahir dan Roh, dan lahir dari air.31 Kitab Suci jelas. Setelah menerima Roh Kristus, kita milik-Nya. Kita telah menjadi kepunyaan-Nya.32 Kita adalah anggota-anggota tubuh-Nya dan rumah-Nya. Baptisan menyatukan kita kepada persembahan-Nya, dan kemudian perjamuan adalah partisipasi kita yang terusmenerus dalam persekutuan persembahan-Nya sepanjang kehidupan kita.33 Sementara kita terus-menerus berpartisipasi dalam persekutuan persembahan Kristus, Roh Kudus, Roh adopsi, membawa warisan yang adalah milik Kristus dan memberikan itu kepada kita. Yesus mengatakan, ‘Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku’.34 Tahap akhir dari adopsi adalah penebusan tubuh kita dalam kebangkitan pada hari terakhir. Setelah menerima buah sulung dari Roh dalam tubuh fana kita, kita mengeluh untuk ‘langsung dikenakan’ dengan yang dari sorga.35 Pada hari kebangkitan, tubuh hina kita akan diubahkan dan disesuaikan dengan tubuh 27 Ibr 6:18. Yoh 6:65 Rom 8:13-17. Mat 6:14-15 29 Fil 3:9. Gal 3:13-14 30 Yoh 6:44 31 1 Pet 1:23-25. Yoh 3:5-8 32 Rom 8:9. 1 Pet 1:11. 1 Kor 6:19-20 33 Rom 6:4-5. 1 Kor 11:23-26 34 Yoh 16:14-15 35 Rom 8:23 28 72 Menjadi anak Allah melalui adopsi kemuliaan-Nya.36 Maut akan ditelan dalam kemenangan.37 Kefanaan kita akan ditelan oleh hidup-zoe dari Kristus di saat kita menerima tubuh kebangkitan kita dari langit dan bumi yang baru. Ini adalah adopsi akhir. Paulus menuliskan, ‘kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita’.38 Yesus dan Nikodemus Diskusi antara Yesus dan Nikodemus adalah penting. Nikodemus adalah seorang ‘pemimpin agama Yahudi’ dan yang akan sepenuhnya terbiasa dengan adopsi.39 Adopsi, yang berpuncak pada kebangkitan akhir zaman, diberikan kepada Abraham.40 Paulus mengenali bahwa adopsi milik dari saudaranya menurut daging, keturunan Abraham.41 Krisis bagi Nikodemus, dan sesungguhnya semua Yahudi, bukanlah adopsi. Tapi lahir baru. Dalam Perjanjian Baru, warisan dari adopsi, yang adalah kebangkitan, hanya tersedia bagi mereka yang lahir dari atas, lahir dari air, dan lahir dari Roh. Yesus mengatakan, ‘sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah’.42 Lebih lanjut dari ini, kita harus tetap ‘dalam Kristus’, berpartisipasi dalam persekutuan persembahan-Nya, selama sisa hidup kita. Yesus mengatakan, ‘Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman’.43 Lahir barulah yang orang Yahudi tidak mengerti dan tidak mau menerima. Mereka percaya bahwa mereka dapat menerima warisan adopsi dengan memelihara hukum.44 Mereka tidak memahami janji akan lahir baru dalam Kristus, Benih perjanjian, kepada siapa janji akan kebangkitan dibuat. Paulus jelas dalam suratnya kepada Galatia, ‘jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham’.45 Janji akan kebangkitan dibuat kepada Kristus, Benih, adalah satusatunya cara oleh mana warisan adopsi dapat direalisasikan. Tidak ada jalan lain kepada kebangkitan dalam Perjanjian Baru! Oleh karena itu, Yesus mengatakan kepada Nikodemus, ‘kamu harus dilahirkan kembali (dilahirkan dari atas)!’46 Kami 36 Fil 3:21 1 Kor 15:54 38 Rom 8:23 39 Yoh 3:1 40 Kej 22:18. Gal 3:8-9,28-29 41 Rom 9:4 42 Yoh 3:5 43 Yoh 6:54 44 Yoh 5:39-40 45 Gal 3:18 46 Yoh 3:3 37 73 INILAH BERITA ITU telah menyinggung tiga elemen dari proses lahir baru. Elemen-elemen ini jalan serempak satu sama lain, seperti tiga tali. Kita akan memperhatikan ini dalam beberapa detail pada bagian terakhir dari bab ini. Pembaharuan pikiran kita Kita perlu dibaharui dalam roh dari pikiran kita sementara kita memperhatikan halhal ini.47 Kebenaran yang mulia mengenai lahir baru, diberitakan dan diproklamirkan oleh rasul-rasul Perjanjian Baru, telah hilang dan dikaburkan selama berabad-abad debat agamawi dan spekulasi mistis. Hal ini telah dikurangi maknanya kepada suatu transaksi satu kali saja, atau sejenis ‘minimum’ untuk keselamatan. Orang Kristen memiliki kehidupan untuk dihidupi, bukan seperangkat prinsip mekanistik untuk diaplikasikan sebagai cara-cara untuk melarikan diri dari maut dan pergi ke sorga. Pemulihan kepada identitas status anak adalah tujuannya. Kita bangun setiap hari untuk hidup sebagai anak-anak Allah. Persembahan adalah modus hidup kita. Kita bangun setiap hari untuk menghasilkan buah dari status kita sebagai anak, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan bagi kita oleh Bapa sebelum dunia dijadikan.48 Anak manusia yang agamawi berdasarkan pada diri sendiri memperlakukan penyediaan Allah bagi status anak sebagai sumber untuk agenda agamawi mereka sendiri. Adalah penting, sementara kita memperhatikan pembahasan ini, bahwa kita mulai dengan Kitab Suci, bukan dari pengalaman pribadi kita. Sebenar apapun kesaksian pribadi kita, bukanlah ukuran dari kebenaran Kitab Suci. Juga bukan alat utama dalam memahami dan menafsirkan. Kita perlu mengukur pengalaman kita, dengan iluminasi/penerangan, pada Kitab Suci; bukan mengukur Kitab Suci pada pengalaman kita. Ini adalah dilema Nikodemus. Yesus mengatakan kepadanya, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah’.49 Daripada menerima pewahyuan besar ini, Nikodemus segera mulai mengukur perkataan Yesus terhadap pengalaman pribadinya. Dia hanya mengenal kelahiran dan adopsi alamiah, maka dia mulai mencoba merasionalisasikan apa yang Yesus katakan ke dalam batasan itu. Secara signifikan, Yesus tidak berusaha untuk menjawab pertanyaannya atau bersatu dengan dia pada dasar itu. Dia hanya melanjutkan untuk menjelaskan kebenaran yang mulia mengenai lahir dari air dan lahir dari Roh.50 47 Rom 12:2. Ef 4:23 Ef 2:10. Mat 25:20-21 49 Yoh 3:3 50 Yoh 3:5-8. 48 74 Menjadi anak Allah melalui adopsi Kondisi kejatuhan dari umat manusia Dalam tiga pasal pertama kitab Roma, rasul Paulus menguraikan kondisi kejatuhan dari umat manusia. Murka Allah dinyatakan dari sorga menentang semua kefasikan dan kejahatan.51 Semua manusia tanpa kecuali. Sejak penciptaan, sifat ilahi dan kuasa Allah telah jelas terlihat, namun manusia tidak mencari Allah, menghormati Dia, atau bersyukur kepada-Nya. Berbicara mengenai orang-orang bukan Yahudi, Paulus mengatakan bahwa kita telah menjadi sia-sia dalam spekulasi-spekulasi dan kebodohan hati yang telah gelap. Mengaku berhikmat, kita menjadi bodoh. Kita telah menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan menyembah makhluk daripada Pencipta.52 Paulus bertanya di tempat lain, ‘Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?’53 Setelah mengidentifikasi keadaan dan kondisi dari orang-orang bukan Yahudi, Paulus mulai berbicara tentang orang Yahudi. Tidak ada sikap memihak dengan Allah. Semua yang telah berdosa tanpa hukum juga akan binasa tanpa hukum, dan semua yang berdosa di bawah hukum akan dihakimi oleh hukum.54 Kita harus menyimpulkan bahwa semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah.55 ‘"Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak’.56 Tanpa Yesus Kristus, kita mati dalam pelanggaran dan dosa, kehilangan dan tanpa pengharapan dalam dunia ini.57 Dan mungkin yang terbesar dari semua tragedi adalah bahwa kita tidak sadar bahwa kita menyimpan murka untuk diri kita sendiri ketika penghakiman Allah yang benar dinyatakan.58 Injil diberitakan oleh para utusan dengan Roh Kudus Dengan ini dalam pandangan, kita memahami mengapa Paulus mendeklarasikan, ‘Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?’59 Permulaan dari keselamatan bagi setiap orang percaya 51 Rom 1:18 Rom 1:20-25 53 1 Kor 1:20 54 Rom 2:11-12 55 Rom 3:23 56 Rom 3:12 57 Ef 2:1,4-5 58 Rom 2:5 59 Rom 10:14 52 75 INILAH BERITA ITU menerima, percaya dan menaati firman yang diberitakan oleh utusan dengan Roh Kudus. Injil diberitakan kepada kita oleh para utusan Yesus Kristus, dengan Roh Kudus diutus dari sorga. Mengenai Injil tentang anak, Petrus mengatakan, ‘segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga’.60 Utusan memproklamirkan injil tentang anak, dan Roh Kudus melakukan pekerjaan kedaulatan-Nya untuk menginsafkan dan meyakinkan pendengar dengan berita yang diberitakan.61 Minum dari Roh – menerima kasih Allah Pekerjaan pertama dari Roh Kudus adalah membawa kapasitas dari Roh yang Kekal dan, oleh karena itu, kasih karunia kepada pendengar supaya mereka dapat menerima firman.62 Dalam kondisi kejatuhan kita, kita tidak mempunyai kapasitas untuk menerima dan percaya firman ketika itu datang. Namun, ketika kita memilih untuk tidak menolak firman Kristus dan pekerjaan Roh Kudus, kita menerima kasih karunia untuk menerima, percaya dan taat kepada firman. Kasih karunia adalah sumber spesifik dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus yang penting bagi kita untuk menjadi anak-anak Allah.63 Ketika kita menerima firman Kristus, kita minum dari kapasitas Roh yang Kekal, melalui Roh Kudus. Dalam konteks Kristus memberitakan damai sejahtera kepada semua manusia dari kayu salib, Paulus mendeklarasikan, ‘karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa’.64 Demikian juga, dia menjelaskan kepada Korintus, ‘kita semua diberi minum dari satu Roh’.65 Dengan cara ini, kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus.66 Ketika kita menerima firman yang diberitakan kepada kita oleh utusan, dengan Roh Kudus, kita menerima kasih dari Allah dan kasih bagi Allah. Hati kita mulai terbakar ketika kasih ini dicurahkan ke dalam hati kita, membawa penerangan/iluminasi dan menginsafkan. Kita diingatkan dengan perkataan dari dua murid di jalan Emaus. ‘Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’67 Ketika Kitab Suci diproklamirkan kepada kita oleh utusan Kristus, dengan Roh Kudus, kita diterangi/diiluminasi untuk memandang Yesus Kristus sebagai Tuhan 60 1 Pet 1:12 Yoh 16:8 62 Ibr 9:14 63 Ef 2:8. Rom 4:16 64 Ef 2:18 65 1 Kor 12:13 66 Rom 5:5 67 Luk 24:32 61 76 Menjadi anak Allah melalui adopsi dari semua, duduk di atas takhta-Nya.68 Dan lebih lanjut dari ini, kita diterangi/diiluminasi untuk memandang pengharapan tentang status anak kita. Ketika nama Yesus Kristus dideklarasikan, kita mendengar Bapa sorgawi memanggil nama kita, tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba sebelum dunia dijadikan.69 Mata hati kita diterangi supaya kita mengetahui pengharapan akan panggilan-Nya.70 Nama kita dikandung dalam kasih, dalam persekutuan Perjanjian Kekal. Kasih Allah dimanifestasikan segera sesudah nama kita diproklamirkan. Sementara kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita, kita menerima kasih akan kebenaran. Kasih akan kebenaran penting bagi keselamatan. Kita membaca dalam surat Paulus kepada Tesalonika bahwa mereka yang binasa ‘tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka’.71 Roh Kudus adalah Roh kebenaran dan, sementara Dia mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita, Dia menuntun kita ke dalam segala kebenaran.72 Kasih akan kebenaran ini membebaskan kita dari semua spekulasi imajinasi sia-sia yang telah menawan kita kepada hukum dosa dan maut.73 Yesus mengatakan, ‘kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu’.74 Kita dibebaskan untuk mempersembahkan diri kita sebagai budak-budak untuk ketaatan.75 Ini adalah ketaatan kepada kebenaran dari nama kita dan pekerjaanpekerjaan dari status kita sebagai anak. Penghambaan kepada firman perjanjian dan kepada kebapaan Allah adalah ekspresi penuh dari identitas yang bebas. Jika kita mencoba untuk menjadi apapun selain dari apa yang Bapa tentukan untuk kita jadi dalam perjanjian, kita hidup dalam kesesatan dan ikatan. Roh Kudus menginsafkan dosa, kebenaran dan penghakiman Ketika injil diberitakan, Roh Kudus menginsafkan dunia dari dosa, kebenaran dan penghakiman yang akan datang.76 Pertama-tama, Dia menginsafkan dunia akan dosa. Roh Kudus menginsafkan dunia dari dosa karena, dalam perkataan Yesus, ‘mereka tetap tidak percaya kepada-Ku’.77 Kita bertanggung jawab untuk memilih jalan dan hidup kita menurut sumber daya diri kita sendiri. ‘Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita 68 Kis 2:36-37 Wah 13:8. Kel 33:17. Yes 40:26. Rom 8:30 70 Ef 1:18 71 2 Tes 2:10 72 Yoh 16:13 73 Rom 1:21. Rom 8:2 74 Yoh 8:32 75 Rom 6:16 76 Yoh 16:8 77 Yoh 16:9 69 77 INILAH BERITA ITU sekalian’.78 Kitab Suci telah menutup semua di bawah dosa.79 Kita membaca dalam kitab Roma, ‘Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa’.80 Kedua, Roh Kudus menginsafkan kita akan kebenaran. Dia menginsafkan kebenaran karena Yesus telah kembali kepada Bapa dan kita tidak lagi melihat Dia.81 Ketika Yesus Kristus ditinggikan di atas kayu salib dan disalibkan, Dia adalah pewahyuan penuh dari kasih dan kebenaran Allah. Kebenaran-Nya didemonstrasikan dalam ketaatan-Nya yang sempurna. Yesus mengatakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku’.82 Ketika kita diterangi mengenai ketaatan yang sempurna dan kebenaran dari Yesus Kristus, kita memandang jalan ketaatan kita. Kita didorong untuk berhenti mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai hambahamba kecemaran dan kedurhakaan dan mulai mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai hamba-hamba kebenaran.83 Kita diinsafkan akan perlunya memenuhi kebenaran yang adalah milik dari status kita sebagai anak. Kita rindu untuk ditemukan dalam Kristus, bukan memiliki kebenaran kita sendiri, melainkan kebenaran yang datang dari Allah berdasarkan iman.84 Ketiga, Roh Kudus menginsafkan kita akan penghakiman yang benar dari Allah. Empat elemen dari penghakiman Allah Ada empat elemen dari penghakiman Allah. Elemen pertama dari penghakiman Allah adalah bahwa Dia telah menaklukkan ciptaan kepada kesia-siaan dalam pengharapan bahwa manusia akan mencari Dia.85 Dalam kejatuhan, umat manusia kehilangan kekuasaan atas ciptaan. Alam dalam konflik dengan dirinya sendiri. Berbagai makhluk berkompetisi dan membunuh satu dengan yang lain menurut hukum kelangsungan hidup mereka sendiri. Maut sekarang memerintah atas segala sesuatu.86 Takut akan maut mendorong umat manusia untuk berusaha melawan kesia-siaan ini dan mendapatkan kembali kekuasaan. Keangkuhan manusia mengatakan kepadanya bahwa itu adalah mungkin. Namun, dalam 78 Yes 53:6 Gal 3:22 80 Rom 5:12 81 Yoh 16:10 82 Yoh 8:28 83 Rom 6:19 84 Fil 3:9 85 Rom 8:20 86 Rom 5:14,17 79 78 Menjadi anak Allah melalui adopsi perkataan dari orang bijak, ‘segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin’.87 Elemen kedua adalah penghakiman yang terjadi oleh penyalahgunaan hukum Allah. Hukum apapun, ketika dilanggar, memiliki kuasa dalam dirinya untuk menghukum pelanggarannya. Hukum itu sendiri membawa murka atau hukumannya. Mereka yang melanggar hukum apapun dari Allah mendatangkan hukuman dari hukum itu.88 Sebagai contoh, perhatikan hukum alam dari gravitasi. Jika anda pikir anda dapat terbang, dan anda melemparkan diri anda sendiri dari tempat tinggi untuk melakukannya, hukum gravitasi akan membunuh atau melukai anda. Elemen ketiga dari penghakiman Allah adalah ketika kedaulatan-Nya bertindak. Di sepanjang sejarah, Allah telah bertindak dan melaksanakan penghakiman-Nya. Pertama-tama Allah memperingatkan orang-orang melalui nabi-nabi-Nya bahwa, jika mereka bersikeras dalam dosa, penghakiman-Nya yang berdaulat akan ada atas mereka. Ada banyak cerita mengenai hal ini dalam Kitab Suci.89 Pemazmur memproklamirkan, ‘Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya’.90 Elemen keempat dan terakhir dari penghakiman Allah adalah pewahyuan akan murka Allah terhadap kefasikan.91 Allah telah menetapkan suatu hari pada akhir zaman di mana Dia akan menghakimi dunia melalui Yesus Kristus.92 Setiap individu akan berdiri di hadapan takhta Allah untuk penghakiman dan akan memberikan pertanggungjawaban kehidupan mereka.93 Semuanya tanpa kecuali.94 Mereka yang bersikeras dalam keras kepala untuk terus berjalan di jalan mereka, dengan hati yang tidak bertobat, sedang menyimpan murka bagi diri mereka sendiri pada hari murka dan pernyataan dari penghakiman yang benar dari Allah.95 Pada hari penghakiman, orang fasik akan bertekuk lutut di hadapan Yesus Kristus, mengakui dengan mulut mereka bahwa Dia adalah Tuhan, dan dengan demikian mengaku bahwa adalah benar dan sungguh dan adil bahwa setiap orang yang tidak percaya dibuang ke dalam lautan api.96 87 Pengkh 1:14 Maz 89:30-34 89 Sebagai contoh, Yer 9:13-16 90 Maz 105:7 91 Rom 1:18 92 Kis 17:31 93 2 Kor 5:10. Wah 20:12 94 Rom 1:20 95 Rom 2:5 96 Yes 45:23-25. Rom 14:10-11. Fil 2:10 88 79 INILAH BERITA ITU Kita diinsafkan dan berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan Rasa takut akan Tuhan yang murni adalah bukti bahwa kita telah diiluminasi mengenai dosa kita, kebenaran akan status anak, dan penghakiman Allah.97 Kita diingatkan dengan perkataan dari pencuri di atas kayu salib sementara dia diinsafkan mengenai dosanya sendiri dan kebenaran Allah. Dia menegur pencuri yang tidak percaya, katanya, ‘Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah …?’98 Manusia alamiah/duniawi tidak memiliki takut akan Allah. Pemazmur mengatakan kepada kita, ‘Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu’.99 Orang bijak mengatakan, ‘takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan’.100 Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat.101 Ini mendorong kita untuk berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan. Penginsafan dari Roh Kudus dan rasa takut akan Tuhan yang murni membuat kita menghasilkan buah dari pertobatan. Pertobatan artinya ‘berbalik dari’ dosa kita dan ‘berbalik kepada’ Tuhan. Yohanes Pembaptis menegur banyak orang Farisi dan Saduki yang datang kepada dia untuk dibaptiskan. Katanya, ‘Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.’102 Seseorang tidak dapat memahami adopsi, dan oleh sebab itu tidak memahami berkat Abraham, tanpa menghasilkan buah dari pertobatan. Yesus mengatakan kepada orang Farisi ini, ‘Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami!’103 Kebalikan dari orang Farisi ini, mereka yang tertikam hatinya oleh injil pada Hari Pentakosta berseru kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, ‘Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?’104 Oleh penginsafan Roh, kita harus menerima bahwa karena kita adalah orang berdosa, dengan adil kita berada di bawah penghakiman, menerima bahwa murka Allah telah dinyatakan dari sorga kepada kita.105 Masing-masing dan setiap kita harus diinsafkan secara pribadi, setelah menyimpulkan bahwa semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah.106 Tidak ada satu orang yang benar; seorangpun tidak.107 Semua manusia tanpa kecuali dalam hubungan dengan tindakan-tindakan mereka yang 97 Kis 9:31. 2 Kor 5:11 Luk 23:40 99 Maz 36:1 100 Ams 3:7 101 Ams 9:6 102 Mat 3:7-8 103 Mat 3:9 104 Kis 2:37 105 Rom 1:18 106 Rom 3:23 107 Rom 3:10 98 80 Menjadi anak Allah melalui adopsi berdosa.108 Tidak ada hal seperti konflik yang adil antara orang-orang berdasarkan penilaian yang benar dan salah dari mereka sendiri, karena semua bersalah dalam melakukan hal yang sama.109 Penginsafan ini harus dipahami atau jikalau tidak kita akan tetap di bawah murka. Jika kita menghakimi satu dengan yang lain, kita tidak akan luput dari penghakiman Allah, dan oleh karena itu, kita tidak dapat menerima penebusan yang ada dalam Kristus.110 Jika seseorang terus menutupi dosa mereka, sementara pada saat yang sama menghukum orang lain menurut pergolakan, kecemasan, dan kemarahan mereka sendiri, bagaimana mungkin mereka dapat beranggapan akan diselamatkan? Jika mereka masih menghakimi yang lain maka mereka belum diinsafkan mengenai dosa mereka. Kita datang kepada Bapa – ditempatkan dalam posisi seorang anak Ketika kita berlari untuk tempat perlindungan, kita datang ke rumah Bapa. Pintunya adalah Kristus. Yesus mengatakan, ‘Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat’.111 Kristus menerima kita ke dalam rumah Bapa karena kita menanggapi berita injil, yang diproklamirkan kepada kita melalui utusan-utusan-Nya dan Roh Kudus yang Dia utusan kepada kita.112 Bagaimanapun juga, di saat Kristus menerima kita, Dia seketika itu membawa kita kepada Bapa. Dalam arti sebenarnya, kita bukan ‘datang kepada Kristus’ pada titik ini; kita datang kepada Bapa, melalui Kristus. Yesus mengatakan, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.113 Kristus membawa kita kepada Bapa dan mengakui nama kita di hadapan-Nya, memberi kesaksian bahwa kita telah menerima utusan dan berita yang diberitakan kepada kita. Yesus mengatakan, ‘Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.’114 Bapa menerima kita karena penebusan Kristus dan kebenaran dari kesaksian Kristus. Setelah diinsafkan oleh Roh Kudus, pengakuan kita seperi anak yang hilang, ‘Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa’.115 Kita tidak layak disebut anak dari Bapa, tapi menurut kasih dan kemurahan-Nya yang besar, Dia menerima kita dan menempatkan kita ke dalam posisi seorang anak. Ini adalah waktu yang diberkati di saat kita pulang ke rumah, 108 Rom 1:20 Rom 2:1 110 Rom 2:3 111 Yoh 10:9 112 Yoh 16:7 113 Yoh 14:6 114 Mat 10:32 115 Luk 15:21 109 81 INILAH BERITA ITU katakan demikian, ke pelukan Bapa sorgawi.116 Kita diingatkan dengan perkataan Yesus, ‘Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan’.117 Banyak orang akan menganggap pengalaman sukacita ini sebagai masa mereka lahir baru, namun ini adalah tahap pertama dari adopsi, bukan lahir baru. Yesus mengajarkan murid-murid untuk berdoa kepada Bapa, di tempat rahasia, ‘Bapa kami yang di sorga …’118 Ini adalah doa untuk adopsi ke dalam rumah Bapa. ‘Khotbah di bukit’, seperti yang biasanya disebut, adalah Yesus berbicara yang berkaitan dengan tahap pertama adopsi. Dia menggambarkan berkat bagi mereka yang telah ditempatkan dalam posisi seorang anak dalam rumah Bapa.119 Kita berdoa, ‘Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga’120 Nama kita didiskusikan dalam Perjanjian Kekal dan tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba sebelum dunia dijadikan. Kita meminta Bapa untuk menggenapi perjanjian dan kehendak dan tujuan-Nya dalam kehidupan kita. kita mengakui kerinduan kita untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan yang dari status kita sebagai anak, ‘dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya’.121 Lebih lanjut dari ini, kita berdoa, ‘Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya’.122 Kita mengakui bahwa kita tidak mempunyai kapasitas untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita. Kita membutuhkan roti hidup, dianugerahkan, dengan kapasitas Roh yang Kekal, yang turun dari sorga.123 Pengampunan – kondisi dari adopsi Kita perlu mengakui isi dari doa Tuhan sebelum kita ditempatkan dalam posisi seorang anak oleh Bapa. Kita harus rela mengampuni orang lain. Kita berdoa, ‘dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami’.124 Segera, mengikuti doa itu, Yesus menguatkan poin ini lebih lanjut dengan murid-murid. Ini adalah krisis yang harus dinegosiasikan oleh setiap orang percaya. Yesus mengatakan, ‘Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak 116 Luk 15:22-24 Luk 15:7 118 Mat 6:9 119 Mat 5:1-12 120 Mat 6:9-10 121 Ef 2:10 122 Mat 6:11 123 Yoh 6:32-33 124 Mat 6:12 117 82 Menjadi anak Allah melalui adopsi mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.’125 Percaya Yesus, hanya itu sendiri, tidaklah cukup. Pengampunan adalah kondisi yang tidak dapat ditawar dari adopsi. Orang-orang yang tidak mau mengampuni orang yang mereka nyatakan berdosa terhadap mereka, menurut penghakiman dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, masih berada di bawah murka. Mereka belum tiba pada adopsi. Mereka belum menemukan permulaan dari keselamatan. Kebenaran Allah dinyatakan dan dilihat oleh semua ketika Allah menebus manusia dan menghakimi orang berdosa dengan kematian Kristus di kayu salib.126 Anda tidak dapat membantah bahwa Allah tidak adil.127 Bagi mereka yang tidak mau mengampuni, argumen pertama mereka adalah menentang Allah. Mereka tidak menerima murka Allah adalah adil terhadap mereka dan semua manusia. Seseorang tidak dapat menyatakan menjadi seorang Kristen jikalau mereka terus mengeluh terhadap Allah dan orang lain. Rasul Paulus mendeklarasikan, ‘Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama’.128 Kebenaran diperhitungkan dan dosa tidak lagi diperhitungkan Ketika kita ditempatkan dalam posisi seorang anak oleh Bapa sorgawi, kita ‘diberkati’ dengan Abraham, orang percaya.129 Adopsi adalah berkat Abraham. Kita tahu bahwa Abraham percaya kepada Allah dan itu dianggap, atau diperhitungkan, kepadanya sebagai kebenaran.130 Kebenaran diperhitungkan kepadanya sementara dia masih belum disunat.131 Dia percaya Allah yang membenarkan orang durhaka. Dalam tahap pertama dari adopsi, kebenaran diperhitungkan kepada kita berdasarkan iman kita dalam pekerjaan Kristus yang terselesaikan, tapi kebenaran itu belum substansi di dalam kita. Kita masih belum disunat dan durhaka. Kita masih budak dosa yang perlu ditanamkan dalam keserupaan dari kematian Kristus supaya kita mati bagi dosa.132 Tuhan menegakkan berkat memperhitungkan kebenaran dalam Abraham. Lebih lanjut dari ini, Dia menegakkan berkat dosa tidak diperhitungkan dalam Daud. Dalam Roma pasal empat, Paulus menceritakan bahwa Daud juga berbicara mengenai berkat atas manusia yang kepadanya Allah perhitungkan kebenaran. Dia kemudian mengutip 125 Mat 6:14-15 Rom 3:21-22 127 Ibr 6:10. Ul 32:4. 2 Tim 4:8 128 Rom 2:1 129 Gal 3:9 130 Yak 2:23 131 Rom 4:9-12 132 Rom 6:5-7 126 83 INILAH BERITA ITU Daud ketika dia katakan, ‘Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaranpelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.’133 Titik kritis di sini adalah bahwa kebenaran dan pengampunan diperhitungkan kepada kita, hanya pada kondisi dan harapan bahwa kita berproses untuk datang ke dalam Kristus untuk dilahirkan dari atas. Kita harus membuat pengampunan Tuhan menjadi substansi dalam kehidupan kita dengan berhenti mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita kepada dosa sebagai senjata kelaliman. Dan kita harus membuat kebenaran Tuhan substansi dalam kehidupan kita dengan mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai senjata-senjata kebenaran bagi Allah.134 Kita tidak dapat menahan dasar dari kebenaran posisi dan menolak untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya dengan bersatu dalam persekutuan persembahan Kristus dan melakukan pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita. Sama halnya, kita tidak dapat menyatakan posisi pengampunan tanpa mengakui dosa kita dan berjalan di dalam terang, supaya darah Kristus dapat membersihkan kita dari semua kejahatan/kefasikan.135 Jika kita menyatakan suatu posisi diperhitungkan tanpa melanjutkan untuk merangkul prosesnya, kita akan menjadi seperti mereka yang datang ke pesta perkawinan tanpa pakaian pesta. Ini akan menjadi jelas bahwa pakaian kita bernoda dengan kedagingan dan kita masih mengenakan kain kotor yang dari kebenaran kita sendiri.136 Satu-satunya jawaban adalah baptisan ke dalam kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus supaya dengan sebagaimana mestinya kita mengenakan status anak-Nya.137 Paulus mendorong orang-orang Kolose bahwa kita harus ‘mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya’.138 Dan lebih lanjut dari ini, ‘kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain.’139 Dia kemudian menyimpulkan, ‘Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan’.140 Ketika kita dibaptiskan, kita mengenakan Kristus dan semua hal-hal yang Paulus sebutkan ini muai dibuat menjadi substansi dalam hidup kita. Akhirnya, kita hanya akan mengenakan jubah putih jika kita mencucinya dan membuatnya menjadi putih dalam darah Anak 133 Rom 4:7-8. Maz 32:1-2 Rom 6:13 135 1 Yoh 1:7 136 Mat 22:11-13. Yes 64:6 137 Gal 3:27 138 Kol 3:10 139 Kol 3:12-13 140 Kol 3:14 134 84 Menjadi anak Allah melalui adopsi Domba.141 Dan lebih lanjut dari ini, kitab Wahyu menuliskan bahwa jubah putih adalah pekerjaan-pekerjaan benar dari orang kudus.142 Adalah penting untuk memperhatikan bahwa kita tidak dapat tetap dalam posisi anak tanpa melanjutkan untuk dilahirkan sebagai seorang anak Allah. Kita akan beranggapan bahwa kita memiliki pengetahuan dan kapasitas untuk menjadi ‘seperti Allah’, tanpa menjadi lahir ‘dari Allah’. Kita akan berpikir kita melayani Allah dengan niat terbaik kita, tapi itu tidak akan lebih dari melakukan kebenaran kita sendiri. Ini akan mendemonstrasikan perbudakan kita kepada dosa yang berlanjut. Yesus mendeklarasikan bahwa setiap orang yang melakukan dosa adalah budak dosa, dan seorang budak tidak tetap di dalam rumah selamanya.143 Hanya seorang anak yang lahir dari Allah tetap di dalam rumah. Dengan tujuan untuk dilahirkan-lah Bapa menerima kita, mengadopsi kita, dan kemudian segera memberikan kita kepada Anak. Bapa memberikan kita kepada Anak Bapa segera memberikan kita kepada Anak, karena Kristuslah yang mengaplikasikan elemen-elemen yang diperlukan bagi kelahiran baru. Dan lebih lanjut dari ini, kita harus ditanamkan dalam tubuh-Nya dan disatukan dengan persekutuan persembahan-Nya.144 Ini adalah tesis dari Yohanes pasal enam. Yesus mengatakan, ‘Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang’.145 Mari kita katakan sekali lagi, tidaklah mungkin untuk tetap dalam posisi anak tanpa datang kepada Kristus untuk ditemukan dalam Dia dan lahir dari atas. Bapa memberikan kita kepada Anak. Jika kita tidak datang kepada Kristus, kita menolak pekerjaan Bapa. Adalah kehendak Bapa untuk memberikan kita kepada Anak. Warisan dari adopsi, tubuh kebangkitan kita, hanya ditemukan dalam Anak. Dalam perkataan Yesus, ‘Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepadaKu jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman’.146 Dalam Yohanes pasal enam, Yesus membuat dua pernyataan yang mendefinisikan mengenai proses oleh mana kita ‘diberikan kepada-Nya’ oleh Bapa. Kita perlu memperhatikan kedua pernyataan ini dengan baik-baik. Pertama-tama, Dia mengatakan, ‘Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman’.147 Ini tidak menunjuk kepada sejenis bujukan atau dorongan oleh Bapa. Bapa 141 Wah 7:14 Wah 19:8 143 Yoh 8:34-35 144 Rom 6:4-7 145 Yoh 6:37 146 Yoh 6:39 147 Yoh 6:44 142 85 INILAH BERITA ITU menanamkan kita dalam tubuh Kristus, dalam persekutuan kematian Kristus, dan kemudian menarik kita keluar dari air penghakiman, membawa kita kembali dari maut karena dosa. Kita diingatkan dengan perkataan dalam mazmur Mesianik, ‘Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir’.148 Implikasi praktis di sini adalah bahwa kita tidak dapat beranggapan untuk datang kepada Kristus tanpa menundukkan diri kita kepada proses yang diadakan oleh Bapa untuk berurusan dengan dosa.149 Budak dosa tidak dapat tinggal di dalam rumah selamanya. Kedua, Yesus mengatakan, ‘Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu’.150 Ketika injil diberitakan oleh utusan Kristus, dengan Roh Kudus, kita mendengar bahwa nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba sejak sebelum dunia dijadikan.151 Ketika kita datang ke dalam tempat rahasia Bapa, melalui Kristus, kita mulai mendengar dan belajar rahasia nama kita. Dan lebih lanjut dari ini, kita mulai belajar tentang pekerjaan-pekerjaan unik dari status anak kita yang Bapa persiapkan untuk kita lakukan.152 Bapa mulai berbicara kepada kita dengan nama dan kita belajar apa artinya menjadi seorang anak dalam rumah Bapa. Dia menempatkan kita dalam posisi seorang anak dan kemudian berurusan dengan kita sebagai anakNya. Kita mulai mengalami disiplin dari Bapa atas kehidupan kita sementara Dia melatih dan membatasi kita kepada jalan dari penentuan kita. Penulis kepada Ibrani mengatakan, ‘Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak’.153 Lebih dari ini, setelah mendengarkan nama kita diproklamirkan, kita belajar bahwa satu-satunya tempat kita dapat mewarisi substansi dari nama kita dan memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita ada dalam Kristus. Kita ‘belajar’ bahwa Kristus adalah Kepala dari rumah Bapa.154 Rumah Bapa adalah suatu komunitas dari anak-anak Allah. Rumah Anak adalah banyak anggota tubuh Kristus.155 Kristus adalah kedua-duanya, Kepala dari rumah Bapa dan Kepala dari tubuh-Nya. Kita belajar bahwa Dia telah diberikan nama di atas segala nama, dan nama kita ditemukan di dalam Dia.156 Kita belajar, dan oleh karena itu kita tahu, bahwa kita harus mengambil bagian dalam Kristus jika kita mau menerima warisan status anak.157 Kita 148 Maz 18:16. 2 Sam 22:17 Ibr 12:5-11 150 Yoh 6:45 151 Wah 13:8. Wah 17:8 152 Ef 2:10 153 Ibr 12:6 154 Yoh 14:2 155 Rom 12:4-5. 1 Kor 12:12,14,20 156 Fil 2:9. Ibr 1:4 157 Ibr 3:1,14 149 86 Menjadi anak Allah melalui adopsi ‘belajar’ bahwa tidak ada hidup-zoe di luar dari persekutuan tubuh Kristus.158 Kita ‘belajar mengenal Kristus’ dengan cara ini.159 Ketika kita datang ke dalam Kristus, kita terus ‘mendengar tentang Dia’ dan ‘menerima pengajaran di dalam Dia’ melalui administrasi tangan kanan-Nya yang memproklamirkan firman dari Bapa kepada kita. Paulus mendeklarasikan kepada Efesus, ‘Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus’.160 158 1 Yoh 5:12 Ef 4:17-24 160 Ef 4:21 159 87 BAB 5 Menjadi anak Allah dengan lahir baru Lahir dari firman – Roh dan hidup Ini membawa kita kepada pembahasan lahir baru. Kita diadopsi ke dalam rumah Bapa, tapi kita harus berproses untuk menjadi lahir ke dalam rumah Anak, tubuh Kristus dengan banyak anggota. Ini adalah konteks di dalam mana kita bertumbuh dalam kedewasaan sebagai anak-anak Allah. Sedihnya, arti dari menjadi lahir kembali atau lahir dari atas telah hampir hilang dalam gereja moderen. Ini adalah hasil dari satu masalah. Injil tentang anak tidak lagi diberitakan! Entahkah injil tentang anak digantikan dengan injil sosial, injil politik, atau injil kemakmuran, hasilnya adalah sama. Bagi banyak orang, arti dari lahir baru telah dikurangi kepada tidak lebih dari sebuah ‘tiket ke sorga’. Atau telah dikurangi kepada sebuah ‘tiket’ untuk mulai melayani Tuhan menurut motivasi-motivasi dan idealisme-idealisme agamawi kita sendiri. Perjanjian Baru menunjukkan kepada kita bahwa adopsi dan lahir baru adalah senantiasa, membukakan realita-realita yang sepenuhnya terwujud ketika kita Menjadi anak Allah dengan lahir baru menerima tubuh kebangkitan kita dan dibawa masuk ke dalam langit dan bumi yang baru.1 Lahir baru adalah suatu transaksi hidup yang nyata, sehingga kita menjadi ‘anak-anak yang sebenarnya’ yang lahir ‘dari Allah’. Yesus mengatakan, ‘Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri’.2 Dia memberi kesaksian mengenai kita, ‘Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan’.3 Mari kita jangan pernah mengurangi injil kepada suatu ‘minimum’. Yesus datang untuk memberikan kita hidup dalam kelimpahan dengan proses adopsi dan lahir baru. Sementara kita terus dalam proses ini, memastikan panggilan dan pemilihan kita, suatu jalan masuk ke dalam kerajaan kekal Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus disediakan dengan berlimpah bagi kita.4 Ada tiga unsur penting bagi seseorang untuk menjadi lahir dari Allah – perkataan (firman), Roh, dan Hidup. Yesus mengatakan, ‘Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup’.5 Yesus Kristus adalah firman, Roh yang memberikan hidup, dan Hidup itu.6 Semua yang menerima Dia diberikan hak untuk menjadi anak-anak Allah di saat mereka menerima firman-Nya, Roh-Nya, dan hidup-Nya.7 Firman Allah-lah yang menyatukan kita kepada proses lahir baru dari permulaan sampai akhir. Berbicara mengenai semua yang mati dalam pelanggaran dan dosa, Yesus mengatakan, ‘Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup … Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya’.8 Pada hari itu, mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dari status anak mereka, oleh iman, akan bangkit kepada kebangkitan hidup dengan tubuh dengan status anak yang mulia, tidak terkorupsi, dan kekal dari langit dan bumi yang baru. Dalam sisa dari bab ini, dengan singkat kami akan memperhatikan bagaimana tiga unsur ini – firman, Roh, dan Hidup – diterapkan dalam kehidupan kita supaya kita lahir dari firman perjanjian, lahir dari Roh, dan lahir dari air. Adalah penting untuk membedakan antara tiga proses ini. Bagaimanapun juga, kami bukan mencoba meletakkan itu dalam urutan mekanistik, seolah-olah itu adalah batu loncatan ke sorga. Proses dimulai dari menjadi lahir, dalam kesemua tiga aspek, akan berlanjut sampai kita menghembuskan napas terakhir dan mati dalam Kristus, menantikan 1 Lihat sebagai contoh, 1 Pet 1:23. 1 Yoh 2:29. 1 Yoh 3:9. Rom 8:23. 1 Yoh 3:2 Yoh 5:26 3 Yoh 10:10 4 2 Pet 1:10-11 5 Yoh 6:63 6 Yoh 1:1 7 Yoh 1:12 8 Yoh 5:28-29 Lihat sebagai contoh, 1Pet 1:23. 1 Yoh 2:29. 1 Yoh 3:9. Rom 8:23. 1Yoh 3:2 2 89 INILAH BERITA ITU kebangkitan hari terakhir. Tidaklah menolong untuk mencoba meletakkan itu dalam suatu urutan. Cara terbaik untuk berpikir mengenai proses-proses ini adalah seperti tiga standar, terjalin dalam seutas tali yang membentang sepanjang jalan dari permulaan sampai akhir dari perjalanan Kekristenan kita di atas muka bumi. Kita diingatkan dengan perkataan dari orang bijak, ‘Tali tiga lembar tak mudah diputuskan’.9 Tiga proses lahir baru Kita lahir dari firman perjanjian ketika kita menerima benih yang tidak terkorupsi (fana) dari firman mengenai status anak kita yang keluar dari Perjanjian Kekal.10 Firman sejak semula diproklamirkan kepada kita supaya kita ditarik ke dalam persekutuan perjanjian, dan sesungguhnya, persekutuan kita adalah dengan Bapa dan dengan Anak-Nya.11 Firman perjanjian memproklamirkan kebenaran akan nama kita yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Kita diberi kuasa untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita, yang dipersiapkan bagi kita oleh Bapa sebelum dunia dijadikan, sementara kita terus menerima roti hidup dalam persekutuan tubuh Kristus.12 Rasul Yohanes mengidentifikasikan tiga ‘buah’ dari seseorang yang telah lahir dari Allah. Itu semua akan menjadi bukti bersama-sama, tapi kita mengikat salah satu dari ‘buah-buah’ ini dengan longgar pada setiap helai dari lahir baru. Bukti praktis bahwa kita ‘menjadi lahir’ dari firman perjanjian adalah bahwa kita terserap dengan iman dari status anak dan pekerjaan-pekerjaan dari status anak. Ketika kita berjalan dalam status anak kita, ini menghalangi dosa pergi ke jalan yang lain. Inilah yang Yohanes maksudkan ketika dia katakan, ‘Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah’.13 Kita lahir dari Roh ketika Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, melalui Roh Kudus, supaya kita berseru ‘Bapa Bapa!’14 Ini adalah ekspresi kasih yang murni dan tulus dari anak Allah yang baru lahir kepada Bapa sorgawi mereka. Sementara kita menerima Roh Kristus, Bapa juga datang untuk diam dengan kita. Yesus mengatakan, ‘Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia’.15 Dan lebih lanjut dari ini, Kristus memberikan kita Roh Kudus untuk berdiam dengan kita selamanya. Kita dimeteraikan dengan Roh Kudus dari janji sebagai jaminan warisan kita sebagai anak-anak Allah.16 Di sepanjang 9 Pengkh 4:12 1Pet 1:23-25 11 1 Yoh 1:3 12 Ef 2:10. Yoh 6:53-54. 1 Kor 11:23-26 13 1 Yoh 3:9 14 Gal 4:6 15 Yoh 14:23 16 2 Kor 1:22 10 90 Menjadi anak Allah dengan lahir baru keseluruhan proses lahir baru, kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus.17 Bukti praktis bahwa kita lahir dari Roh adalah kasih yang tulus akan Allah dan kasih akan saudara-saudara.18 Yohanes menuliskan, ‘Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah’.19 Kita lahir dari air di saat kita menanamkan diri kita dalam kematian Kristus supaya Bapa, melalui perantaraan Roh Kudus, menarik kita keluar dari air penghakiman dengan Kristus.20 Kita dibawa kembali dari maut karena dosa di saat kita berpartisipasi dalam persembahan Kristus sebagai korban yang hidup.21 Sementara kita berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan Kristus, darah Kristus membersihkan hati kita dari nurani yang jahat dan membasuh kita dari segala yang jahat.22 Kita menerima hidup kebangkitan Kristus sebagai ‘hidup dari antara orang mati (hidup keluar dari maut – terjemahan Inggris)’.23 Ini adalah substansi dari baptisan kita. ‘Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya’.24 Dalam iman ini, Paulus menghendaki untuk ‘mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan [exanastasis] dari antara orang mati’.25 Bukti praktis bahwa kita sedang lahir dari air adalah bahwa kita dilepaskan dari kuasa maut yang memerintah dunia ini. Dengan partisipasi dalam persembahan Kristus, oleh iman, kita melepaskan diri dan mengatasi korupsi yang ada dalam dunia ini. Yohanes mengatakan, ‘sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita’.26 Lahir dari firman perjanjian Sekarang kita akan memperhatikan masing-masing dari proses lahir baru ini lebih detail. Mari kita katakan sekali lagi, kita lahir dari firman perjanjian di saat kita menerima benih yang tidak terkorupsi dari firman Allah yang keluar dari Perjanjian Kekal.27 Ini adalah firman yang sejak semula. Dalam persekutuan Perjanjian Kekal, 17 Rom 5:5 1 Yoh 3:14 19 1 Yoh 4:7 20 Maz 18:16-19 21 Rom 12:2 22 Rom 8:17. Ibr 10:22. 1 Yoh 1:9 23 Rom 11:15 24 Rom 6:5 25 Fil 3:10-11 26 1 Yoh 5:4 27 1 Pet 1:23-25 18 91 INILAH BERITA ITU Bapa, Anak dan Roh Kudus mendiskusikan nama dari setiap anak Allah yang dipilih dan ditentukan. Ketika Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk ‘memotong’ Perjanjian Kekal, ‘permulaan’ dari ciptaan baru dilahirkan.28 Dia diperanakkan sebagai Anak Sulung Bapa, Benih perjanjian dan Pewaris segala sesuatu.29 Sesuai dengan kasih dan kehendak Bapa, nama dari setiap anak Allah yang dipilih diproklamirkan dan diberikan kepada Anak dalam perjanjian.30 Doa Yesus, tertulis dalam Yohanes pasal tujuh belas, menyediakan bagi kita pengertian yang berharga ke dalam transaksi perjanjian ini. Yesus berdoa, ‘Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan’.31 Berbicara mengenai ‘permulaan’ diadakan dalam Perjanjian Kekal, Yohanes membuka injilnya dengan mengatakan, ‘Pada mulanya adalah Firman’. Dan lebih dari ini, pada waktu yang ditentukan, Firman menjadi daging dan tinggal di antara kita.32 Dia adalah Firman hidup.33 Dia adalah Benih perjanjian yang berisikan hidup dari setiap anak Allah yang diperanakkan oleh Bapa di dalam Dia.34 Dan juga, Dia adalah perwujudan dari perjanjian dan tujuan Allah. Dalam kitab Maleakhi, Dia disebut ‘Malaikat Perjanjian (Utusan dari Perjanjian – terjemahan Inggris)’.35 Kitab Suci mencatat bahwa ketika Dia membuat janji adopsi kepada Abraham, ‘Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya’.36 Firman dari kesaksian-Nya mendeklarasikan tujuan/maksud Allah yang tetap dan tidak berubah untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan.37 Utusan dari perjanjian memproklamirkan firman hidup sebagai ‘firman dari permulaan’. Ini adalah benih yang tidak terkorupsi dari firman Allah yang memproklamirkan nama kita yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, bersama dengan pekerjaan-pekerjaan yang dari status anak kita. Ketika kita menerima firman dari semula ini, kita ditarik ke dalam persekutuan Perjanjian Kekal di mana hidup diberikan dan di multiplikasi oleh persembahan. Persekutuan kita adalah dengan Bapa dan Anak.38 Kita menjadi ‘lahir’ sebagai anak-anak Allah di saat kita menerima firman perjanjian sementara itu keluar dari Bapa, dalam Anak, dan oleh 28 Fil 2:7 Kol 1:15,18. Gal 3:16. Ibr 1:2 30 Fil 2:9 31 Yoh 17:24 32 Yoh 1:1. Yoh 1:14 33 1 Yoh 1:1 34 Gal 3:16 35 Mal 3:1 36 Ibr 6:13 37 Ibr 2:10 38 1 Yoh 1:3 29 92 Menjadi anak Allah dengan lahir baru Roh Kudus. Ini adalah iman dari perjamuan kudus kita dalam tubuh Kristus, setiap minggu. Ini adalah persekutuan persembahan, di mana firman dari Bapa, firman dari kebenaran masa kini, sedang diproklamirkan supaya kita ‘lahir’ dan kemudian bertumbuh dan dewasa sebagai anak-anak Allah. Yesus mengatakan, ‘Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup’.39 Disinilah titik kritisnya. Orang Yahudi tidak mengerti perjamuan kudus tubuh Kristus. Mereka tidak dapat memahami bagaimana mungkin mereka dapat makan daging Kristus dan minum darah-Nya. Petrus jelas menerima iluminasi. Ketika Yesus menanyakan kepada murid-murid kalau mereka juga akan menarik diri, Petrus menjawab, ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.’40 Setelah naik ke sebelah kanan Bapa, Dia telah mentahbiskan dan memperlengkapi suatu administrasi dari tangan kanan-Nya untuk menjadi para utusan dari perjanjian, juga memproklamirkan firman perjanjian ini.41 Oleh karena itu, Yohanes menuliskan dalam surat pertamanya, ‘Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup … kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus’.42 Persekutuan kita yang terus-menerus dalam firman perjanjian Adalah menarik bahwa firman perjanjian pertama-tama diproklamirkan kepada kita oleh para utusan Kristus, dengan Roh Kudus, sebelum kita secara pribadi menerima tahap pertama dari adopsi. Firman membawa iluminasi, dan Roh Kudus menginsafkan sejak kita mulai menerimanya. Mata hati kita diterangi untuk mengenal pengharapan yang mulia dari panggilan-Nya.43 Ini adalah suara dari Yesus Kristus, mencapai ujung dunia sebagai suara bagaikan desau air bah.44 Ini mengucapkan nama dari setiap anak Allah yang dipilih dan ditentukan yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Namun demikian, tidaklah mungkin untuk mewarisi substansi dari nama kita jika kita tidak datang kepada Bapa, melalui Kristus, untuk ditempatkan dalam posisi seorang anak dan kemudian berproses untuk menjadi ‘lahir’. Kita tidak dapat memegang substansi dari nama kita jika kita tidak mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup untuk 39 Yoh 6:63 Yoh 6:68 41 Kis 2:34 42 1 Yoh 1:1-3 43 Ef 1:18 44 Yeh 43:2. Wah 1:15. Wah 14:2. Wah 19:6 40 93 INILAH BERITA ITU ‘ditetapkan/didefinisikan kembali’ oleh persembahan, dari proyeksi-proyeksi yang adalah bagian dari cara kejatuhan kita.45 Kita hanya akan dipulihkan kepada nama kita, yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, dengan bersatu dalam persembahan Yesus Kristus yang adalah Anak Domba Allah. Setelah mendengarkan nama kita diproklamirkan, jika kita tidak lanjut untuk menjadi lahir dan ditetapkan kembali oleh persembahan, kita akan lebih mencari untuk menjadi ‘seperti Allah’ daripada ‘dari Allah’.46 Kita lahir oleh benih yang tidak terkorupsi/fana dari firman perjanjian, dan kemudian kita lanjut untuk bertumbuh ke dalam kedewasaan sebagai anak-anak Allah sementara kita terus-menerus menerima roti hidup yang turun dari sorga dari Allah. Ada perbedaan antara benih dan roti. Perjamuan kudus adalah persekutuan kita yang berkelanjutan dan terus-menerus dalam persembahan Kristus dan persekutuan tubuh-Nya. Yesus mengatakan, ‘Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup [zoe] di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal [zoe] dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.’47 Kita lahir dari firman dan kita berproses dari kemuliaan kepada kemuliaan dalam persekutuan atau koinonia firman.48 Yesus menjelaskan bahwa daging fisik-Nya ‘sama sekali tidak berguna’, tapi kata-Nya, ‘Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup’.49 Ini didefinisikan sebagai daging dan darah-Nya. Dan kita mempunyai jalan masuk kepada nama kita di saat kita menerima firman-Nya dan berpartisipasi dalam persembahanNya. Kita tetap secara kolektif dalam persekutuan Roh Kristus di saat kita memberitakan persembahan dan kematian-Nya sampai Dia datang.50 Ini adalah iman kita sementara kita bersatu bersama untuk perjamuan kudus setiap minggu. Kita percaya kita berpartisipasi dalam persekutuan Perjanjian Kekal di mana nama kita diproklamirkan. Kita menerima substansi dari nama kita di saat kita menerima firman dari kebenaran masa kini, diproklamirkan oleh para utusan Kristus dengan Roh Kudus, sebagai roti dari sorga. Roti hidup ini dianugerahkan dengan kuasa Roh Yahweh. Kita diingatkan bahwa roti bagian ingat-ingatan dari korban sajian selalu ‘dicampur dengan minyak’.51 Roti sorga bukan hanya menetapkan pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita, tapi juga membawa kapasitas yang kita perlukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita. Ini adalah roti 45 Rom 12:1-2 Kej 3:5 47 Yoh 6:53-54 48 1 Pet 1:23. 2 Kor 3:18 49 Yoh 6:63 50 1 Kor 11:26 51 Im 7:10. Im 2:9 46 94 Menjadi anak Allah dengan lahir baru dari ketaatan Kristus yang ajaib. Dengan cara ini, makanan kita adalah melakukan kehendak Bapa, pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita.52 Ini adalah pekerjaanpekerjaan yang Bapa telah persiapkan bagi kita sebelum dunia dijadikan, dalam persekutuan Perjanjian Kekal.53 Lahir dari Roh Kita sekarang akan kembali dan menjalankan tali yang lain dalam ‘tali tiga lembar’ dari lahir baru dan lebih lanjut memperhatikan apa artinya menjadi lahir dari Roh. Pada hari kebangkitan-Nya, Kitab Suci menuliskan bahwa Yesus ‘menghembuskan’ kepada murid-murid dan berkata kepada mereka, ‘Terimalah Roh Kudus’.54 Adalah penting kita tidak salah mengartikan dua bagian dari ayat ini. Dia menghembuskan kepada mereka dan kemudian, sebagai suatu tindakan yang terpisah, Dia mengatakan, ‘Terimalah Roh Kudus’. Dia tidak menghembuskan Roh Kudus. Yesus menghembuskan Roh dan hidup-Nya sendiri ke dalam murid-murid. Dengan cara ini, Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati mereka, oleh napas Anak, melalui Roh Kudus. Murid-murid menerima Roh Kristus ke dalam hati mereka dan lahir dari Roh. Kami akan mengomentari lebih lanjut mengenai ini, tapi kita perlu menjadi jelas bahwa ini bukanlah baptisan dalam Roh Kudus. Kita tidak boleh salah mengartikan hembusan lembut dari zoe dengan tiupan angin keras dari Roh Kudus saat Dia datang, membawa Roh Yahweh pada Hari Pentakosta.55 Yesus menjelaskan kepada Nikodemus, ‘Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh’.56 Pada permulaan ciptaan, Yahweh Anak membentuk Adam dari debu tanah dan menghembuskan kedalamnya napas kehidupan. Adam menjadi makhluk hidup dengan identitas dan jiwa yang hidup.57 Identitasnya datang dari Bapa sorgawi, karena Dia adalah bapa segala roh dan Bapa segala terang.58 Namun Yahweh Anaklah yang menghembuskan napas kehidupan ke dalam hidungnya karena identitas dari setiap anak Allah yang ditentukan telah diberikan kepada Anak dalam Perjanjian Kekal. Sebagai akibat dari penghembusan ini, Adam diberikan kapasitas untuk menjadi bapa dari semua yang lahir dari daging. Kita lahir dari daging, dan menerima identitas melalui Adam, ketika kita dikandung dalam rahim ibu. Kita tidak menerima identitas baru ketika kita lahir dari Roh. Tetapi, identitas kita dipulihkan dan dikembalikan oleh penebusan dan kita menerima hidup baru dari Roh Kristus. Adalah tidak mungkin bagi siapapun untuk menjadi lahir dari Roh sebelum kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus 52 Yoh 4:34 Ef 2:10 54 Yoh 20:22 55 Kis 2:2 56 Yoh 3:6 57 Kej 2:7 58 Yak 1:17 53 95 INILAH BERITA ITU Kristus. Kita membaca dalam tulisan Paulus mengenai kebangkitan, ‘Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup … Adam yang akhir [Kristus] menjadi roh yang menghidupkan’.59 Paulus menguraikan proses menjadi lahir dari Roh dalam suratnya kepada Galatia dan suratnya kepada Roma. Kita membaca dalam Galatia, ‘Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"’60 ‘Papa! Papa!’ Adalah seruan dari anak Allah yang baru lahir mengekspresikan kasih kepada Bapa sorgawi mereka. Kasih Allahlah yang membawa kita untuk lahir, dan kita mengasihi karena Dia mengasihi kita lebih dulu.61 Yohanes bersukacita, ‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah’.62 Kita ditempatkan dalam posisi seorang anak melalui adopsi. Kita lahir ketika kita menerima Roh Kristus ke dalam hati kita. Dengan cara ini, Kristus sendiri tinggal di dalam hati kita oleh iman.63 Kita tidak dapat menerima hidup Kristus tanpa menerima Dia. Namun, sementara kita menerima Dia, kita menerima hidup-Nya, bukan identitas-Nya. Ini adalah perbedaan yang penting karena kita lahir sebagai anak-anak Allah dengan menerima Roh Kristus, tapi kita tidak pernah menjadi Allah Anak. Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus menuliskan bahwa Roh Anaklah yang berseru ‘Bapa! Bapa!’64 Dalam ayat paralel dalam kitab Roma, dia menuliskan bahwa ‘kita’ berseru.65 Ini jelas menunjukkan transaksi hidup zoe dari Kristus kepada kita. Hidup zoe Kristus menjadi milik kita sebagai milik pribadi. Penyerahan hidup dari Kristus kepada kita ini adalah mungkin melalui Roh Kudus, yang adalah Roh adopsi. Paulus mendeklarasikan, ‘Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah’.66 Pertama-tama, ini menjelaskan mengapa Yesus menghembuskan Roh dan hidup-Nya ke dalam murid-murid dan kemudian segera berlanjut dengan memberikan mereka Roh Kudus. Sebagai Paraclete dari Bapa dan Anak, Roh Kudus terlibat dalam transaksi lahir baru.67 Dia memungkinkan penyaluran hidup dari Kristus kepada kita, tapi pada saat yang sama, Dia menguduskan identitas kita dari Kristus sebagai sesuatu yang sama sekali ‘baru’. 59 1 Kor 15:45 Gal 4:6 61 1 Yoh 4:19 62 1 Yoh 3:1 63 Ef 3:17 64 Gal 4:6 65 Rom 8:15 66 Rom 8:15-16 67 Yoh 15:26 60 96 Menjadi anak Allah dengan lahir baru Kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita Semua kekayaan dan kebajikan Kristus diberikan kepada kita melalui Roh Kudus. Dalam musim kelahiran baru kita, Roh Kudus mulai memberikan kapasitas tujuh kali lipat dari Roh Allah yang memungkinkan hidup dari status anak kita. Ini bukanlah baptisan dalam Roh Kudus. Aktivitas pertama dari Roh Kudus ketika kita lahir dari atas adalah mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita.68 Kita telah memperhatikan bahwa kita mulai meminum dari Roh dan menerima kasih Allah sejak hari pertama kita mendengarkan dan menerima kabar baik dari injil. Kasih Allah membatasi kita untuk berlari kepada Kristus sebagai tempat perlindungan dan kembali ke rumah Bapa.69 Kita menerima kasih bagi Allah dan dari Allah dalam hati kita, tapi belum menjadi milik kita oleh lahir baru. Kasih Allah adalah yang terpenting di antara kekayaan dan kebajikan Kristus yang diberikan kepada kita sebagai kepunyaan dari kelahiran baru. Setelah menghembuskan hidup zoe pada murid-murid, Yesus bertemu dengan murid-murid di pinggir pantai Laut Tiberias dan memanggil mereka ‘anakanak (anak-anak kecil – terjemahan Inggris)’.70 Mereka adalah anak-anak Bapa yang baru lahir. Yesus berbicara kepada mereka, dan khususnya kepada Petrus, untuk menyoroti perbedaan antara kasih phileo dan kasih agape dari Allah yang sedang dicurahkan ke dalam hati mereka melalui Roh Kudus.71 Petrus perlu mengerti dan memahami kasih agape ini sebelum dia dapat lanjut untuk melakukan kehendak Bapa sebagai anak Allah yang baru lahir. Rasul Yohanes pasti diiluminasi mengenai kasih Allah. Dia menuliskan dengan panjang lebar mengenai kasih agape dalam surat pertamanya. Tulisan Yohanes ada dua rangkap. Pertama, kita mengasihi karena Dia mengasihi kita lebih dulu.72 Kita tidak mempunyai kapasitas untuk mengasihi Allah dan orang lain tanpa lebih dulu menerima kasih agape yang memotivasi semua persembahan yang dengan bebas dan rela. Ekspresi kasih Allah yang terutama adalah persembahan.73 Kedua, jika kita mengasihi Allah, kita akan mengasihi saudara-saudara kita.74 Kasih yang murni dan tulus akan saudara-saudara adalah bukti bahwa kita menerima kasih Allah. ‘Saudarasaudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah’.75 Dia juga mengatakan, ‘Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap 68 Rom 5:5 2 Kor 5:14 70 Yoh 21:5 71 Yoh 21:15-18 72 1 Yoh 4:19 73 Yoh 3:16 74 1 Yoh 3:16 75 1 Yoh 4:7 69 97 INILAH BERITA ITU di dalam maut’.76 Ini adalah perintah yang telah kita dengar sejak semula.77 Mari kita katakan sekali lagi bahwa kasih akan Allah dan kasih akan saudara-saudara adalah bukti bahwa kita menjadi lahir dari Roh. Jika kasih yang tulus kepada saudarasaudara tidak ada dalam kehidupan kita, maka kita perlu bertanya beberapa pertanyaan yang kuat dan jelas. Yohanes hanya mengatakan dengan cara ini: ‘Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya’.78 Roh Kudus – Roh adopsi Roh Kudus disebut ‘Roh adopsi’ karena Dia terlibat dalam setiap tahap adopsi.79 Dialah Satu yang membawakan adopsi. Kita tidak dapat ditempatkan dalam posisi seorang anak, menjadi lahir kembali sebagai anak Allah, atau mewarisi tubuh kebangkitan kita untuk langit dan bumi yang baru, tanpa pekerjaan dari Roh Kudus. Pekerjaan-Nya dimulai segera sesudah injil diproklamirkan. Dia bekerja dengan para utusan Kristus untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.80 Ketika firman diterima, Roh Kudus membuat pendengar mulai meminum Roh dari Tuhan supaya mereka dapat percaya firman, menaatinya, dan berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan.81 Lebih lanjut dari ini, kita telah mengidentifikasi pekerjaan dari Roh Kudus dalam kelahiran baru kita. Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Dengan cara yang sama, kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Ketika kita lahir dari Roh, Roh Kudus memberi kesaksian dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.82 Paulus mendeklarasikan, ‘Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah’.83 Dia adalah Roh kebenaran yang menuntun setiap individu anak Allah ke dalam kebenaran mengenai status anak mereka. Baptisan Roh Kudus adalah sesuatu yang lebih lanjut lagi. Kita perlu membedakan antara Pribadi Roh Kudus dan sumber-sumber, kapasitas dan kuasa yang Dia berikan. Yesus berkata kepada murid-murid, ‘Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi’.84 Demikian juga, segera sesudah 76 1 Yoh 3:14 2 Yoh 1:5 78 1 Yoh 4:20 79 Rom 8:15 80 Yoh 16:8 81 Ibr 6:18 82 Rom 8:16 83 Rom 8:14 84 Luk 24:49 77 98 Menjadi anak Allah dengan lahir baru kenaikan-Nya Dia berkata, ‘Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi’.85 ‘Kuasa’ ini adalah sumber dan kapasitas dari Roh Yahweh. Ini adalah kepenuhan dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus yang datang kepada kita melalui Roh Kudus. Setelah ditinggikan di sebelah kanan Bapa, Yesus Kristus mengutus Roh Kudus untuk membawakan sumber, kasih karunia dan kapasitas penuh dari Roh Yahweh kepada tubuh Kristus. Ini adalah pekerjaan dari Roh Kudus bagi zaman gereja. Yesus mengatakan, ‘Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku’.86 Bapa telah memberikan segala sesuatu kepada Anak. Dia adalah Pewaris segala sesuatu.87 Roh Kudus adalah Paraclete dari keduanya, Bapa dan Anak. Dia sepenuhnya berdaulat bagi zaman gereja. Adalah inisiatif dan pekerjaan dari Roh Kudus untuk membawa ‘kekayaan’ yang diserahkan kepada Anak dalam perjanjian Yahweh sebelum dunia dijadikan, dan memberikan itu kepada kita. Ini adalah kekayaan kemuliaan-Nya dan kekayaan kasih karunia-Nya. Roh Kudus adalah meterai dan jaminan warisan kita karena Dia adalah Satu yang membawa ‘kekayaan Kristus, yang tidak terduga’ ini kepada kita.88 Dia membawa kuasa dari Roh Yahweh kepada kita supaya kita dapat melanjutkan dalam kehendak Allah kepada warisan penuh. Ketika kita dibaptiskan dalam Roh Kudus, Dia mengaplikasikan kuasa Roh Yahweh kepada status anak individu kita. Aliran-aliran air hidup mulai mengalir dari dalam hati kita.89 Kita merasakan kuasa dari masa yang akan datang. Dan lebih dari ini, kita diberi kuasa untuk menjadi saksi Kristus oleh pengurapan Roh Yahweh.90 Yesus mengatakan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku’.91 Dan pengurapan yang sama dari Roh Yahweh ini dicurahkan atas kita supaya Kristus ditinggikan di hadapan mata semua manusia di saat kita memberitakan injil tentang anak. Inilah yang terjadi pada Hari Pentakosta. Seratus dua puluh murid diurapi dengan Roh Yahweh sementara mereka dibaptis dalam Roh Kudus.92 Mereka menerima kuasa untuk memproklamirkan pekerjaan-pekerjaan ajaib dari Allah. Murid-murid ini tidak memberi kesaksian akan status anak mereka sendiri. Digerakkan oleh Roh Kudus, dan diberi kuasa oleh Roh Yahweh, mereka memproklamirkan firman dari perjanjian. Sementara murid-murid yang dibaptiskan dalam Roh Kudus, berbicara dalam bahasa lidah dan bernubuat dalam banyak bahasa berbeda, mereka yang berkumpul mendengarkan nama mereka 85 Kis 1:8 Yoh 16:14-15 87 Ibr 1:2 88 2 Kor 1:22. Ef 3:8 89 Yoh 7:38 90 Kis 1:8 91 Luk 4:18 92 Kis 2:1-4 86 99 INILAH BERITA ITU diproklamirkan.93 Dan lebih dari ini, mereka mendengarkan tentang pekerjaanpekerjaan ajaib dari status anak yang telah tercatat bersama dengan nama mereka dalam kitab kehidupan Anak Domba.94 Lahir dari air dan baptisan Kita lahir dari air di saat kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus dan memulai proses menjadi lahir dari maut karena dosa. Sementara kita menanamkan diri kita sendiri dalam kematian-Nya, kita juga disatukan dengan Dia dalam kebangkitan ‘keluar dari maut’.95 Bapa menarik kita keluar dari air penghakiman dan membuat kita ‘hidup bersama’ dengan Kristus.96 Kita menerima hidup kebangkitan Kristus di saat kita bersatu dalam persekutuan persembahan-Nya. Dalam persekutuan persembahan, hidup Kristus membebaskan kita dari kuasa dosa, membawa kita kembali dari kematian, dan mendamaikan kita dengan Allah. Kita membaca dalam surat Paulus kepada Titus, ‘Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus’.97 Kata ‘kelahiran kembali’ secara harfiah diterjemahkan ‘lahir kembali’. Pada Hari Pentakosta, mereka yang meresponi injil berseru, ‘Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?’ Petrus menjawab, ‘Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus’.98 Kita memulai ‘pertobatan’ kita di saat kita berbalik dari jalan kita sendiri, berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan, dan datang kepada Bapa untuk ditempatkan dalam posisi seorang anak. Buah dari pertobatan kita terlihat dalam kesediaan kita untuk bertanggung jawab bagi dosa kita sendiri dan mengampuni orang lain. Dalam musim ini, kita berbalik dari jalan kita sendiri untuk mulai mendengarkan dan belajar dari Bapa tentang nama kita dalam Perjanjian Kekal. Baptisan adalah proses oleh mana kita mengenakan status anak/keputraan Kristus untuk mewarisi substansi dari status anak kita.99 Petrus mengatakan, ‘hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis’.100 Imanlah yang meresponi dari setiap individu orang percaya untuk secara pribadi mengenakan status anak/keputraan Kristus dan menjadi anggota dari tubuh Kristus secara korporat. Baptisan Yohanes, yang adalah suatu baptisan pertobatan, mempersiapkan jalan untuk baptisan Kristus, yang adalah baptisan status 93 Kis 2:8 Wah 20:12 95 Rom 6:4-6 96 Kol 2:13 97 Tit 3:5 98 Kis 2:37-38 99 Gal 3:27 100 Kis 2:38 94 100 Menjadi anak Allah dengan lahir baru anak.101 Kita membaca dalam surat Paulus kepada Galatia, ‘Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus’.102 Baptisan Kristus adalah persembahan-Nya dari taman Getsemani melalui seruan, ‘Sudah selesai’.103 Ini adalah persembahan-Nya sebagai korban yang hidup. Yesus berkata mengenai persembahan-Nya, ‘Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!’104 Lebih dari ini, Yesus mengatakan kepada murid-murid, ‘kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima’.105 Baptisan kita adalah realita yang terus-menerus sementara kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup untuk memenuhi kehendak Allah setiap hari dalam hidup kita.106 Baptisan lebih dari komitmen ‘satu kali selesai’ pada hari kita tenggelam dalam air. Ini adalah komitmen kita setiap hari untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup. Rasul Paulus mendeklarasikan, ‘tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut (aku mati setiap hari – terjemahan Inggris)’.107 Proses ini berkelanjutan sepanjang hidup kita, sampai kita menghembuskan napas terakhir dan mati dalam Yesus. Ketika kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup, kita ditanamkan dalam keserupaan dengan kematian Kristus, penguburan-Nya, dan kebangkitan-Nya. Paulus menuliskan kepada Roma, ‘Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematianNya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.’108 Yesus menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya dan menghukum dosa dalam dagingNya.109 Ketika kita menanamkan diri kita sendiri dalam kematian-Nya, kita dibebaskan dari kuasa dosa. Kita tidak lagi menjadi budak-budak dosa, membiarkan dosa memerintah dalam tubuh kita yang fana.110 Kita bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus supaya darah-Nya menyucikan kita dari segala dosa.111 Inilah mengapa Petrus mendeklarasikan pada Hari Pentakosta, ‘Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk 101 Kis 19:3-5 Gal 3:27 103 Joh 19:30 104 Luk 12:50 105 Mar 10:39 106 Rom 12:1 107 1 Kor 15:31 108 Rom 6:3-4 109 1 Pet 2:24 110 Rom 6:12 111 1 Yoh 1:7 102 101 INILAH BERITA ITU pengampunan dosamu’.112 Dalam tahap pertama dari adopsi ini, ketika kita ditempatkan dalam posisi seorang anak, dosa kita tidak lagi diperhitungkan kepada kita.113 Meskipun demikian, kita harus berproses kepada menjadi ditanamkan dalam kematian Kristus, dengan baptisan, supaya dosa diselesaikan dengan sebagaimana mestinya dan dihapuskan. Kita membaca dalam surat Petrus yang pertama, ‘Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan—maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah—oleh kebangkitan Yesus Kristus’.114 Ayat ini menolong karena mengidentifikasikan pemisahan antara perjanjian hukum dan Perjanjian Baru dalam Kristus. Kita tahu bahwa salib mengakhiri hubungan Yahudi dengan perjanjian hukum dan membuat Perjanjian Baru dari status anak tersedia bagi mereka dalam Kristus.115 Baptisan air mengakhiri semua kewajiban terhadap perjanjian hukum bagi orang Yahudi, dan menyatukan semua manusia kepada pekerjaan salib. Persembahan-persembahan, korban-korban, tata cara kedagingan dari perjanjian lama, termasuk ‘berbagai pembasuhan’ tidak mempunyai kapasitas untuk ‘menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka’.116 Dosa dapat diampuni dan tidak lagi diperhitungkan, tapi tidak ada persediaan bagi nurani untuk dimurnikan dan dibersihkan. Penulis kepada Ibrani mengembangkan ini lebih lanjut dengan mengatakan, ‘jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup’117 Manusia alamiah yang jatuh memiliki nurani ‘jahat’ karena nuraninya beroperasi menurut pengetahuan yang baik dan yang jahat. Dia adalah hukum bagi dirinya sendiri. Nuraninya, memberi kesaksian kepada hukum dalam hatinya, membuat pikiran-pikirannya menghukum tindakan-tindakannya atau membela tindakantindakannya.118 Berlawanan dengan ini, ‘nurani yang baik’, seperti Kitab Suci menggunakan istilahnya, adalah nurani yang telah dipercikkan dan dibasuh dengan darah Kristus.119 Nurani ini memberi kesaksian kepada iluminasi dan penginsafan dari 112 Kis 2:38 Bandingkan dengan Rom 5:13 114 1 Pet 3:21 115 Ibr 7:18-19. Ibr 8:13. Ibr 10:9 116 Ibr 9:9 117 Ibr 9:13-14 118 Rom 2:14-16 119 1 Tim 1:5. Ibr 10:22 113 102 Menjadi anak Allah dengan lahir baru Roh Kudus, bukan penerapannya sendiri akan pengetahuan yang baik dan yang jahat. Dalam suratnya kepada Roma, Paulus berbicara mengenai nuraninya ‘turut bersaksi dalam Roh Kudus’.120 Baptisan adalah suatu permohonan kepada Allah untuk nurani yang baik karena ketika kita bersatu dengan kematian Kristus, darah Kristus menjadi efektif untuk menyucikan nurani dan berurusan dengan dosa.121 Setelah sepenuhnya dan benar-benar menanamkan dirinya dalam kematian Kristus, Paulus dapat mengatakan, ‘Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan’.122 Ketika kita dibaptis dengan Kristus, kita memperhitungkan diri kita sendiri menjadi mati bagi dosa dan hidup bagi Allah.123 Namun, seperti murid-murid, kita masih perlu untuk kaki kita dicuci.124 Proses lahir dari air dibuat terus-menerus oleh penyucian dari air firman.125 Firman Allah adalah hidup dan aktif dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.126 Dia membedakan pikiran dan pertimbangan hati kita supaya tidak ada yang tersembunyi dihadapan pandangan-Nya. Firman mendorong kita untuk melepaskan hal-hal yang tersembunyi dalam kegelapan karena rasa malu, dan berjalan dalam terang.127 Ketika kita berjalan dalam terang firman, kita mempunyai persekutuan satu dengan yang lain dan darah Kristus efektif untuk menyucikan segala dosa.128 Pencucian/pembersihan oleh air firman adalah konteks di dalam mana darah Kristus menyucikan/membersihkan kita dari dosa, dan kita dikuduskan dan dipulihkan kepada jalan status anak kita. Yesus Kristus menguduskan keseluruhan tubuh Kristus dengan pencucian air firman supaya ‘Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela’.129 Bersekutu dalam penderitaan-Nya Di saat kita menyimpulkan bab ini, mari kita perhatikan bahwa partisipasi dalam persembahan Kristus termasuk, dengan pengertian, partisipasi dalam penderitaanNya sebagai korban yang hidup. Kitab Suci mengajarkan kita bahwa tujuan Allah terselesaikan dalam kehidupan kita melalui penderitaan.130 Akibat dari penderitaan bukanlah rahasia bagi kita, tapi alasan untuk menderita ya, dan bagian dari, rahasia 120 Rom 9:1 1 Pet 3:21 122 1 Kor 4:4 123 Rom 6:11 124 Yoh 13:10 125 Ef 5:26 126 Ibr 4:12 127 1 Kor 4:5 128 1 Yoh 1:7,9 129 Ef 5:26-27 130 Rom 8:17-18. 2 Kor 1:5-7. Fil 3:8. 1 Kor 11:32 121 103 INILAH BERITA ITU Kristus. Penderitaan adalah bagian dari rahasia injil. Penderitaan adalah sebuah kutuk, maka adalah sangat penting kita mengerti bagaimana Allah merangkul kutuk ini di kayu salib Kristus untuk mengubahkannya menjadi berkat. Penderitaan adalah bukti dari kutuk maut. Tapi kita membaca dalam kitab Wahyu, ‘Berbahagialah orangorang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.’131 Rahasia injil adalah suatu pemahaman akan bagaimana, oleh persekutuan dan partisipasi dalam kematian Yesus, seorang Kristen mengalahkan dosa, menerima upah kemuliaan yang adalah milik dari status anak mereka, dan kemudian masuk ke dalam hidup kekal. Roh Kudus memberikan kita kapasitas penuh dari Roh yang Kekal untuk menderita dengan Kristus. Ini adalah kuasa yang sama yang Yesus terima untuk menanggung penderitaan kayu salib dan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang hidup kepada Allah. dia dikuatkan dengan kapasitas dari Roh yang Kekal di taman Getsemani.132 Kita membaca dalam kitab Ibrani bahwa Kristus, ‘oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat’.133 Banyak terjemahan memasukan ‘sang’ sebelum ‘Roh yang Kekal’ yang tidak ada dalam teks asli dan benar-benar tidak membantu, seolah-olah untuk mengartikan bahwa ‘Roh yang Kekal’ adalah sama seperti Roh Kudus. Roh yang Kekal adalah kapasitas dari Bapa, Anak dan Roh Kudus untuk membuat persembahan. Kasih karunia, kapasitas dan kuasa ini dibawakan kepada kita melalui Pribadi Roh Kudus supaya kita dapat bersatu dengan persembahan Kristus. Mengenai persekutuan kita dalam penderitaan Kristus, rasul Paulus meminta gereja Efesus untuk berdoa mewakili dia agar ucapan diberikan kepadanya, supaya dia dapat dengan berani membuat rahasia injil jelas.134 Dia menjelaskan kepada Efesus bahwa melalui pewahyuanlah dia menerima pengetahuan akan rahasia Kristus. Dia menuliskan kepada mereka, menjelaskan pemahamannya akan rahasia ini, mendorong mereka untuk mempelajari surat-suratnya supaya mereka boleh mendapatkan pengertian dalam rahasia Kristus.135 Untuk lebih spesifik, dia mengatakan bahwa dia telah dibuat menjadi pelayan dari rahasia injil oleh kasih karunia Allah, dan telah diperlengkapi dengan kuasa Allah yang memampukan dia untuk menghubungkan orang-orang percaya kepada administrasi rahasia injil. Pekerjaannya adalah menerangi, melalui pemberitaannya, kekayaan Kristus yang tak terduga. Dan lebih dari ini, dia menghubungkan pendengar-pendengarnya kepada persekutuan persembahan Kristus supaya mereka dapat menerima kekayaan ini dan menyesuaikan warisan mereka sebagai anak Allah.136 131 Wah 14:13 Luk 22:43 133 Ibr 9:14 134 Ef 6:19 135 Ef 3:3-5 136 Ef 3:6-9 132 104 Menjadi anak Allah dengan lahir baru Paulus yakin bahwa ketika orang percaya mempunyai jalan masuk kepada Kristus, mereka dapat menjadi berani dan percaya dalam iman mereka. Bapa akan menguatkan mereka dengan Roh-Nya dalam hati mereka, memampukan mereka untuk hidup dan mengatasi semua yang akan mereka tanggung dalam dunia sebagai anak-anak Allah.137 Berbicara kepada Korintus tentang kemuliaan dari status anak kita, dia mengatakan, ‘Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!," Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus’.138 Paulus mengatakan bahwa Allah yang sama yang memerintahkan terang untuk bercahaya dalam kegelapan telah menyalakan dalam hari kita terang status anak yang adalah milik Kristus. Harta dari status anak milik Kristus telah menjadi milik kita dan sekarang tinggal dalam tubuh fisik kita. Kita memiliki harta ini dalam bejana tanah kita. Kita dihiburkan dengan kebenaran bahwa kuasa untuk menjadi anak Allah datang dari Allah. Tidak ada kapasitas keluar dari kemampuan manusia kita untuk menjadi anak Allah. Kekuatan yang melimpah-limpah adalah dari Allah dan bukan dari kita.139 Diskusi dalam Korintus kemudian berubah kepada rahasia bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus. Kristus mempersembahkan diri-Nya kepada Allah sebagai korban yang hidup dan, melalui menderita. Dia membuat pendamaian bagi dosa. Dengan menyatukan orang-orang percaya kepada persekutuan penderitaanNya, Dia dapat menghancurkan kuasa dosa dalam kehidupan mereka. Paulus, berbicara untuk dirinya sendiri dan semua orang percaya, mengatakan bahwa kemanapun kita pergi sekarang sebagai orang Kristen, kita membawa kematian dalam tubuh kita. Ini adalah kematian di mana Yesus mati, supaya hidup Yesus dapat terlihat dalam tubuh kita yang fana.140 Sementara masih hidup, kita terus diserahkan kedalam tangan maut karena Yesus. Dalam daging kita yang mati, hidup yang oleh mana Yesus menaklukkan maut dinyatakan dalam kuasa.141 Paulus juga mengatakan, ‘Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.’142 Yesus mengajarkan kita bahwa kerajaan Allah adalah ‘kebenaran dari hati’.143 Kita memiliki kerajaan ketika kita menemukan damai sejahtera kita dan sukacita kita dalam Roh Kudus.144 Kasih karunia yang Roh Kudus berikan memampukan kita 137 Ef 3:12-19 2 Kor 4:6 139 2 Kor 4:7 140 2 Kor 4:10 141 2 Kor 4:11 142 2 Kro 4:14 143 Mat 13:43 144 Rom 14:17 138 105 INILAH BERITA ITU untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang kita derita. Yakobus mengatakan kepada kita bahwa mereka yang kaya dalam iman memiliki kerajaan Allah.145 Kerajaan Allah tidak terdiri dari hal-hal materi yang adalah bagian dari dunia ini. Kerajaan Allah ada di dalam kita dan pemerintahan Kristus sekarang di tengah-tengah kita.146 Tidak ada yang terjadi kepada kita di luar dari kedaulatan dan kontrol-Nya. Tuhan berkuasa atas kerajaan manusia.147 Dalam bab ini, kami berusaha menjelaskan secara terperinci bagaimana kita lahir sebagai anak-anak Allah. Ketika kita lahir dari Allah, kita bergerak melampaui posisi diperhitungkan kebenaran diberikan kepada kita karena pengampunan Allah, kepada mendemonstrasikan dengan sebenarnya kebajikan Kristus. Seorang Kristen dapat mendemonstrasikan kebajikan Kristus karena mereka telah bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus. Kuasa Allah yang memampukan Kristus untuk mengalahkan dosa dan maut menjadi tersedia bagi kita. Dengan cara ini, Dia menuntun kita dalam kemenangan atas dosa kita dan menderita.148 Mati dengan Tuhan Yesus Kitab Suci menceritakan bahwa hukum memiliki kuasa hukum atas kita selama kita hidup.149 Ketika kita mengamati dunia di sekitar kita, kita tahu bahwa ini adalah benar. Ketika kita mati dengan Kristus, kita mengakhiri hubungan kita dengan hukum, dan penghakimannya yang membuat penderitaan. Ketika kita mati bagi hukum, dosa tidak mempunyai lagi atas kita.150 Ketika kita melanggar hukum, kita menderita konsekuensi yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan kita. Tidak ada keuntungan atau pendamaian dalam hasilnya. Akibat dan efek telah diteruskan kepada akhir dari alamiah mereka. Ketika penderitaan kita yang dihasilkan dari dosa disatukan dengan Kristus, hasilnya berbeda. Penderitaan-Nya adalah cara oleh mana hukum Allah dipuaskan. Kristus menderita hukuman dari hukum. Karena Dia tidak berdosa, dan karena Dia menderita oleh kuasa Roh yang Kekal, Dia dapat memenuhi persyaratan kebenaran.151 Dengan cara ini, Dia mendamaikan kita dengan Allah, memberikan kita hidup, damai sejahtera dan ketenangan. Paulus mengatakan kepada kita dalam suratnya kepada Roma bahwa kita menjadi mati bagi hukum melalui penyaliban tubuh Kristus di saat kita bersatu dengan persekutuan persembahanNya.152 145 Yak 2:5 Luk 17:20-21 147 Dan 4:32 148 2 Kor 2:14 149 Rom 7:1 150 Rom 6:14 151 Mat 5:17 152 Rom 7:4 146 106 Menjadi anak Allah dengan lahir baru Sebagai hasil dari menjadi lahir dari air, kita menyeberangi sungai Yordan dengan Kristus di saat kita bersatu dengan persekutuan penderitaan dan kematian-Nya. Kita mengingat bahwa bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan di saat mereka memasuki istirahat di Tanah Perjanjian sebagai tipe dari perjalanan rohani kita.153 Kita berjalan dengan Kristus melalui hidup ini, dan menyeberangi Yordan di saat kita bersekutu dengan Kristus dalam persembahan dan kematian-Nya. Kita tidak memulai penyeberangan kita di saat kita mendekati hari kematian fisik kita. Sebaliknya, hidup akan mencapai sungai maut, meliput kita, dan mengangkat kita ke dalam tubuh sorgawi. Di saat kita mati, maut ditelan oleh hidup.154 Pakaian kita tidak akan dilepaskan di saat tubuh fisik kita binasa, tapi lebih lanjut mengenakan tubuh sorgawi kita di saat kita mati dalam Yesus.155 Kita tertangkap dalam hidup kekal. Manusia batiniah kita akan tetapi sadar sementara kita dibangkitkan ke dalam hidup untuk bersatu dengan Kristus dan sejumlah besar orang-orang yang bersama ditebus yang ada di sorga. Setelah tubuh fisik kita tidak ada, kita akan berada dalam sorga dengan Kristus, dikenakan dengan tubuh sorgawi. Kita tidak akan menjadi wujud roh pada saat kita mati. Tubuh sorgawi adalah tubuh kemuliaan dan upah yang diberikan pada tubuh kebangkitan kita ketika Kristus kembali pada akhir zaman. Pada hari itu, tubuh kebangkitan kita akan tersusun dan dibangkitkan oleh suara Yesus Kristus dari unsur-unsur material yang adalah milik dari debu tanah bumi. Ini akan terjadi ketika Kristus datang di akhir zaman untuk membangkitkan orang-orang percaya yang mati dan menghakimi dunia.156 Tubuh kebangkitan kita adalah kendaraan dari ekspresi dan kemuliaan yang adalah milik dari langit dan bumi yang baru, di dalam mana kita akan berada untuk selamanya. 153 Ul 11:31 2 Kor 5:4 155 2 Kor 5:2-4 156 1Tes 4:16-17 154 107 BAB 6 Memahami manusia duniawi Tantangan saat ini bagi gereja adalah untuk memahami perjalanan kita dari alamiah kepada rohaniah, dengan adopsi dan lahir baru, tanpa tersandung dan kembali kepada duniawi.1 Prinsip dari berjalan dalam daging dan berjalan dalam Roh adalah dua dasar tapi prinsip berlawanan untuk melayani Tuhan. Bagaimana kita melayani Tuhan sekarang? Apakah kita melayani Dia oleh Roh atau oleh mekanisme dan keinginan daging?2 Setiap orang Kristen seharusnya menggunakan karunia apapun yang mereka terima untuk melayani yang lain, dengan setia melayani kasih karunia Allah dalam banyak dan beragam bentuk.3 Rasul Petrus mendorong kita untuk berbicara sebagai orang-orang yang berbicara ucapan yang dari Allah, dan melayani sebagai orang-orang yang melayani dengan kekuatan yang Allah sediakan, supaya dalam segala sesuatu Allah dapat dimuliakan melalui Yesus Kristus.4 Berjalan dalam daging artinya hidup oleh hukum agamawi dengan maksud yang terbaik. Namun, ini adalah pertentangan dari hidup oleh Roh, sekalipun ideal dari hukum dan ideal dari firman yang keluar bisa menjadi sama. Mereka yang berjalan dalam daging bisa saja bercita-cita untuk 1 1 Kor 2:14 Rom 8:1,4 3 1 Pet 4:10 4 1 Pet 4:11 2 Memahami manusia duniawi hidup sesuai idealnya hukum Allah.5 Namun, mereka mempunyai motivasi-motivasi dan keinginan-keinginan lain yang terkorupsi dengan aspirasi-aspirasi mereka. Mereka berusaha untuk mengontrol inisiatif-inisiatif yang keluar dari motivasimotivasi dan keinginan-keinginan daging mereka sendiri, dengan menggunakan hukum sebagai standar. Mereka mempromosikan idealnya hukum dari kekuatan dan energi mereka sendiri, dan ini selalu menghasilkan kegagalan dan kekecewaan perhubungan. Terlepas dari aspirasi-aspirasi agamawi mereka, pribadi yang duniawi tidak berdaya untuk berjalan dalam penyesuaian dengan hukum Allah.6 Ini telah menjadi kasus sejak kejatuhan umat manusia di taman Eden. Bahkan sebelum Iblis memperdayai Hawa dengan dusta, Hawa jelas telah menjadi rapuh terhadap pencobaan dengan menetapkan pikirannya pada daging.7 Cara pandang daging menjadi ‘hukum yang lain’ menciptakan suatu gejolak batin di dalam hatinya.8 Dia bersuka dengan hukum Allah di satu sisi, tapi di waktu yang sama, dia ‘tidak bahagia dalam firdaus’. Kita perlu menjadi jelas bahwa Iblis tidak menyebabkan ketidakbahagiaannya. Dia mengenalinya dan mempromosikan firman yang lain, dusta yang menargetkan kerapuhan Hawa.9 Kita tidak dapat mengalihkan tanggung jawab kejatuhan kepada Iblis. Dia menjadi kontributor besar bagi kejatuhan, tapi dia bukanlah penyebab utama. Iblis bekerja oleh keuntungan, dan dia menawarkan dusta yang memberikan Hawa alternatif yang bisa memenuhi keinginan dagingnya. Iblis mengatakan kepada Hawa bahwa dia dapat menggunakan pengetahuan yang baik dan yang jahat sebagai sumber untuk menemukan hidup.10 Hawa memilih untuk percaya dusta ini karena hal itu konsisten dengan pola pikir dagingnya. Sebagai konsekuensi dari menerima perkataan ini, dia diperdaya. Urutannya disini adalah penting. Tipu muslihat datang setelah mempercayai dusta. Hawa sepenuhnya bersalah karena mempertimbangkan dan menerima perkataan/firman yang lain ini yang dia tahu berlawanan dengan kebenaran. Dia dicobai, diseret, dan dipikat oleh keinginannya sendiri.11 Setelah menerima dusta dari Iblis, dia diperdaya dan pikiran sehatnya menyimpang. Dia telah menukar kebenaran Allah dengan dusta dan dibawa kepada kesesatannya sendiri.12 Kebodohan hatinya telah menjadi gelap. Hawa benar-benar percaya bahwa dia dapat memegang pengetahuan yang baik dan yang jahat dan menemukan hidup. 5 Rom 7:22 Rom 8:5-8 7 Kej 3:6 8 Rom 7:23 9 Kej 3:1 10 Kej 3:4-5 11 Yak 1:14 12 Rom 1:25 6 109 INILAH BERITA ITU Tidak diragukan bahwa prinsip yang sama diterapkan kepada Adam. Hawa menetapkan pikirannya pada daging, mungkin dengan bertanya-tanya bagaimana dan kapan dia dapat melahirkan anak. Mengetahui bahwa Hawa telah menjadi ‘tidak bahagia dalam firdaus’, bisa saja Adam menetapkan pikirannya pada daging dengan bertanya-tanya bagaimana dia dapat menyenangkan istrinya. Kita diingatkan dengan perkataan Paulus, ‘Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya’.13 Mari kita menjadi jelas bahwa kita bukan berbicara tentang dosa pada titik ini. Hawa ditentukan untuk menjadi penolong Adam dalam multiplikasi ‘identitas’ dengan beranak cucu. Adam dapat menyenangkan istrinya di saat dia mengasihi istrinya dan menyerahkan hidupnya untuk istrinya dalam memenuhi mandat ini. Masalahnya bagi Adam dan Hawa pertama-tama bukanlah hasilnya ini. Sejak semula, Kitab Suci jelas. Satusatunya jalan kepada hidup adalah melalui ketaatan dan persembahan, namun Iblis menawarkan ‘jalan yang lain’ kepada Hawa. Ketika Hawa menerima perkataan ini, dia diperdaya. Saat dia memakan buah dari pohon itu, dia menjadi duta/utusan dari dusta ini. Iblis adalah juru bicara dari ‘perkataan/firman yang lain’ kepada Hawa, dan Hawa menjadi ‘juru bicara’ kepada Adam. Dia menawarkan kepada Adam ‘jalan yang lain’ untuk menyenangkan dia, sebagai lawan dari memelihara hubungan dan pernikahan mereka dalam persekutuan perjanjian dengan persembahan.14 Tanggung jawab untuk kejatuhan dengan tepat ada di pundak Adam. Hawa terperdaya, tapi Adam tidak taat. Dia melanggar Perjanjian Kekal dan berkhianat kepada Tuhan.15 Dan dengan demikian, dia berkhianat dengan istrinya dan sekutu perjanjian.16 Rasul Paulus mencatat bahwa, melalui satu manusia, dosa masuk ke dalam dunia dan maut melalui dosa.17 Maut sekarang memerintah dalam tubuh fana mereka.18 Mata mereka segera terbuka kepada dosa dan kerapuhan mereka. Setelah diasingkan dan mengeluarkan diri mereka sendiri dari kehidupan Allah, mereka dengan segera menyadari mereka telah menjatuhkan diri mereka ke dalam pergumulan yang putus asa untuk kelangsungan hidup. Rasa takut akan maut mencengkeram hati mereka. Mereka sekarang telah menjadi tawanan hukum dosa dan maut.19 Hukum dosa adalah ini. Ketika kita dikeluarkan dari kehidupan Allah, kita tidak mempunyai pilihan selain dari menggunakan sumber daya kita sendiri untuk berjuang demi kelangsungan hidup. Rasa takut akan maut mendorong kita untuk 13 1 Kor 7:33 Kej 3:6 15 Hos 6:7 16 Mal 2:14 17 Rom 5:12 18 Rom 6:12 19 Rom 8:2 14 110 Memahami manusia duniawi menggunakan setiap sumber daya yang kita dapat dalam usaha ini. Adam dan Hawa menyalahgunakan pada jalan mereka sendiri, mandat otoritas atas ciptaan diberikan kepada mereka. Mereka berusaha untuk menggunakan pengetahuan yang baik dan yang jahat yang didapatkan dari memakan buah yang dilarang, hanya untuk menemukan bahwa mereka sepenuhnya tidak mampu menggunakan mandat mereka di luar dari persekutuan dengan Allah. Hukum di tangan dosa menghasilkan maut. Dilema kita adalah bahwa segala yang kita gunakan untuk mencoba hidup olehnya, dan melepaskan diri dari maut, hanya berhasil dalam menghasilkan maut. Pada kenyataannya, semakin kita berjuang untuk melepaskan diri dari pegangan maut, semakin kuat cengkeramannya atas kita. Iblis mempromosikan rasa takut akan maut dalam pengetahuan bahwa dia mengabadikan proses ini, menahan kita dalam ikatan kepada hukum dosa selama hidup kita.20 Dalam bab ini, kita akan memperhatikan bahwa satu-satunya jalan kita bebas dari ‘jerat maut’ adalah bersatu dengan persembahan Kristus. Dan lebih dari ini, kita memperhatikan bahwa kita perlu dibaharui dalam roh pikiran kita; kalau tidak, ‘hukum yang lain’, cara pikir daging, akan memimpin kita kembali ke dalam ikatan hukum dosa.21 Ini adalah dilema bagi orang-orang percaya di Galatia. Mereka adalah orang-orang percaya yang lahir kembali, penuh dengan Roh, mereka berusaha untuk menjadi sempurna oleh daging.22 Paulus mengingatkan mereka, ‘Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh’23 Ini adalah masalah penting dalam gereja moderen. Dapatkan kita memberi kesaksian untuk menang atas daging oleh Roh, atau ‘apakah kita masih duniawi?’24 ‘Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.’25 Israel dan hukum perjanjian Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus menanyakan pertanyaan retoris, ‘Apakah maksudnya hukum Taurat?’ Ditambahkan ‘oleh karena pelanggaran-pelanggaran’ supaya dosa dapat dengan jelas dinyatakan sebagai dosa dan diperhitungkan kepada bangsa Israel.26 Dengan cara ini, dia ‘menutup’ mereka kepada ‘iman’ dalam Yesus Kristus. Ini adalah fungsi utama dari hukum. Dia adalah ‘guru’ yang menuntun kepada Kristus.27 Hukum mengajarkan kita bahwa bersatu dengan persembahan Kristus 20 Ibr 2:15 Rom 8:6. Rom 12:2. Ef 4:23 22 Gal 3:3 23 Gal 5:24-25 24 1 Kor 3:3 25 Rom 8:6 26 Gal 3:19 27 Gal 3:24 21 111 INILAH BERITA ITU adalah satu-satunya jalan kepada hidup. Salib Kristus adalah satu-satunya jalan supaya kekuasaan dan pemerintahan maut dapat dihapuskan. Rasul Paulus berkehendak untuk ditemukan dalam Kristus, ‘berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan’.28 Ada banyak orang percaya di antara bangsa Israel, tapi mereka digambarkan dalam Kitab Suci sebagai bangsa duniawi. Mereka telah menerima adopsi dalam Abraham, yang menjanjikan mereka kebangkitan dan status anak yang kekal dengan Allah. Terkandung di dalam perjanjian yang Allah buat dengan Abraham, orang-orang percaya ini memiliki jalan masuk kepada Roh Allah. Tuhan mendeklarasikan dalam Yesaya pasal lima puluh Sembilan, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu … dari sekarang sampai selamalamanya, firman TUHAN.’29 Mereka memilik jalan masuk kepada Roh dan, dengan persembahan, mereka mempunyai jalan masuk untuk diperhitungkan kebenaran berdasarkan iman dan pengampunan dosa mereka. Tetapi, catatan alkitabiah lebih jauh menunjukkan bahwa, di bawah hukum perjanjian yang diberikan kepada Musa, keduniawian mereka bertambah. Mereka berusaha untuk hidup benar sebagai anakanak Allah yang diadopsi, tapi mereka berjuang dalam kekuatan mereka sendiri untuk memelihara hukum Allah. Dengan mengerjakan ini, bangsa Israel menjadi budak dari keinginan mereka sendiri dan terjual di bawah dosa. Dalam pasal yang sama, nabi Yesaya meneruskan, ‘keadilan tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menantinantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, … menanti-nantikan keselamatan, tetapi tetap jauh dari kami. Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapanMu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami mengenal kejahatan kami … Tetapi TUHAN melihatnya, dan adalah jahat di mata-Nya bahwa tidak ada hukum.’30 Bukannya menerima hukum perjanjian sebagai guru yang menuntun mereka kepada Kristus, bangsa Israel, secara ironis, tanpa ‘keadilan’. Di bawah perjanjian lama, hukum adalah ukuran dari hidup benar dan budaya ilahi dalam kerajaan Allah. Itu dimaksudkan untuk menghasilkan dalam hidup dan kebahagiaan bagi mereka yang memeliharanya.31 Israel mengejar hukum kebenaran untuk memperoleh hidup dan kebahagiaan, tapi tidak sampai pada 28 Fil 3:9 Yes 59:21 30 Yes 59:9-15 31 Rom 7:10 29 112 Memahami manusia duniawi hukum.32 Mereka hanya menemukan dosa dan maut. Hukum bagi mereka hanya menjadi batu sandungan.33 Israel menyalahgunakan hukum ketika mereka berusaha untuk memeliharanya dalam kekuatan mereka sendiri. Ketika mereka melanggar hukum, mereka menderita hukuman dari hukum. Hukum membukakan dosa keangkuhan dan arogansi mereka. Mereka dapat menemukan pengampunan, penerimaan dan berkat dari Allah, dan menerima diperhitungkan kebenaran, jika mereka berbalik kepada-Nya dalam pertobatan dan membuat persembahan. Sementara mereka berpartisipasi dalam ekonomi persembahan, ditegakkan oleh Allah di pintu masuk tabernakel, mereka ditebus oleh iman melalui darah dari persembahan mereka yang menyatukan mereka kepada Kristus. Sebelum kedatangan Kristus dan penyelesaian pekerjaan penebusanNya, Israel tetap di bawah pengawasan, ditutup kepada iman dalam kedatangan Tuhan Yesus. Mereka terbatas kepada iman status anak yang akan dinyatakan ketika Kristus datang dan memakukan hukum di kayu salib, mengubahkannya dari hukum karena dosa dan maut menjadi hukum Roh kehidupan.34 Menaklukkan hukum, dosa dan maut Jalan penderitaan dan persembahan Kristus, dimotivasi oleh ketaatan dan kasih-Nya, menghukum dosa kita dalam dagingnya. Dia menghancurkan kuasa dosa ketika Dia memakukan hukum di kayu salib, mengadakan suatu proses oleh mana dosa dapat diampuni dan hukum digenapi. Maksud kami bahwa persembahan Kristus bukan hanya menghancurkan dosa, tapi juga menghancurkan kuasa dosa dengan menggenapi hukum. Dosa memerintah dalam maut.35 Kita ingat bahwa sengat maut adalah dosa dan kuasa dosa adalah hukum.36 Jika kita bersekutu dengan Kristus dalam penderitaan, dosa dan kematian-Nya dihapuskan karena ‘tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita’.37 Daging kita dimatikan dengan Dia dan kita dihidupkan dalam Roh.38 Perjanjian hukum, diberikan kepada bangsa Israel, adalah untuk dihasilkan dalam penebusan kepada status anak tapi terbukti menghasilkan dalam maut.39 Dosa bangkit dan mengambil kesempatan melalui hukum, karena bangsa Israel berusaha untuk menggenapi hukum oleh kekuatan daging mereka.40 Mereka membawa hukum 32 Rom 9:31 Rom 9:32-33 34 Rom 8:2 35 Rom 5:21 36 1 Kor 15:56 37 Rom 7:6 38 1 Pet 3:18 39 Rom 7:10 40 Rom 7:5,8,11 33 113 INILAH BERITA ITU yang diberikan kepada mereka oleh Musa di Horeb dan mengurungnya dalam daging mereka. Demikian halnya, pada masa kita, pada saat seseorang lahir dari Allah berubah kepada hukum, itu membangkitkan hawa nafsu dosa dari daging dan mereka menjadi tawanan lagi bagi hukum dosa dan maut. Ini adalah manusia duniawi. ‘Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.’41 Persembahan Kristus mengakhiri hukum perjanjian. ‘Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.’42 Hukum akan memiliki kekuatan hukum atas kita selama kita hidup oleh daging. Kita hanya dapat mengakhiri hubungan kita dengan hukum dan penghakimannya ketika kita mati dengan Kristus. Dan ketika kita mati bagi hukum, dosa tidak lagi menguasai kita. Dengan menanamkan diri kita dalam kematian Kristus, dan merangkul persekutuan penderitaan-Nya, kita bersatu dengan proses oleh mana kita disembuhkan dari kutuk maut.43 Ketika Petrus menyampaikan khotbahnya pada Hari Pentakosta, dia mendeklarasikan, ‘Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka’.44 Orang-orang durhaka ini mengaku menjadi pengawas hukum Allah, tapi mereka sendiri tidak berhukum. Dengan setiap tetes darah-Nya yang berharga, Kristus menggenapi hukum dan kembali dari maut karena dosa dengan memanifestasikan ketaatan anak. Iman kita adalah bahwa, di saat kita bersatu dengan persekutuan penderitaan-Nya, kita juga kembali dari maut dosa karena kita menerima hidup-Nya dalam tubuh fana kita.45 Ini adalah operasi dari hukum Roh kehidupan, bukan hukum yang dari perintah daging. Hukum Roh kehidupan menghancurkan kuasa maut.46 Tindakantindakan dosa menguasai kita ketika kita dikeluarkan dari hidup Allah. Dosa memerintah karena kita tidak mempunyai kuasa untuk hidup. Sementara kita meresponi dalam ketaatan kepada firman Allah dan mengenakan status anak/keputraan Kristus, hidup anak-Nya menjadi aktif di dalam kita oleh kuasa Allah, melepaskan kita dari maut dan dosa. Hukum dipakukan di kayu salib Yesus lahir dari seorang perempuan, di bawah hukum, dan disalibkan oleh penyalahgunaan hukum. 47 Ketika Yesus ditangkap dan dibawa ke hadapan gubernur 41 Rom 8:7 Rom 10:4 43 Fil 3:10 44 Kis 2:23 45 Rom 8:11 46 Ibr 2:14. 2 Tim 1:10 47 Gal 4:4,5 42 114 Memahami manusia duniawi Roma, Pilatus tidak dapat menemukan kesalahan di dalam Dia. 48 Dia mengatakan kepada Yahudi, ‘Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu’.49 Orang Yahudi menyalibkan Dia di tangan orang-orang bukan Yahudi, menurut penerapan hukum mereka yang sesat. Namun, Kitab Suci mencatat bahwa Dia dilepaskan kepada maut oleh rencana yang telah ditentukan dan diketahui sebelumnya oleh Allah.50 Salib adalah manifestasi dari hikmat dan kuasa Allah.51 Hukum di tangan orang-orang durhakalah yang memakukan Kristus di kayu salib, tapi darah Kristus yang berhargalah yang menggenapi hukum dan menjadi penyediaan bagi orang-orang durhaka, dalam setiap masa dan generasi, untuk ditebus.52 Ketika Yesus menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya, Dia mati dalam ‘kematian kita’ di bawah kutuk hukum.53 Ini adalah yang benar untuk yang tidak benar.54 Adalah benar-benar tidak adil bahwa Dia mati dengan cara ini, namun Dia tidak membuka mulut-Nya.55 Dia tidak berusaha untuk membela diri-Nya sendiri atau membenarkan diri-Nya sendiri dalam cara apapun. Dicaci, Yesus tidak membalas. Dia tidak mengucapkan ancaman, tapi tetap mempercayakan diri-Nya kepada Allah Bapa yang menghakimi dengan benar.56 Kita adalah budak-budak dosa, dimotivasi oleh rasa takut akan maut mencoba menyelamatkan hidup kita.57 Yesus tidak mencoba untuk menyelamatkan diri-Nya dalam cara apapun. Dia mati sebagai hamba yang rela, taat kepada Bapa. Disinilah poinnya. Yesus mati dalam kematian kita, tapi bukan cara kita. Dia mati dalam cara-Nya, dengan demikian mengubahkan kematian kita ke dalam kematian-Nya.58 Ketika Dia dengan rela menundukkan diri-Nya untuk mati bagi dosa kita, satu kali untuk selamanya, pada kenyataannya, Dia mati bagi dosa dan menghukum dosa dalam daging-Nya. Dengan setiap tetes darah-Nya yang berharga, Dia datang kembali dari maut karena dosa. Darah dari Perjanjian Kekal menebus Dia, membawa Dia kembali, sepanjang jalan kepada seruan kemenangan, ‘Sudah selesai!’59 Yesus datang kembali dari maut karena dosa sebagai Gembala agung dari para domba.60 Rasul Petrus mendeklarasikan, ‘Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia 48 Yoh 18:38 Yoh 18:31,38 50 Kis 2:23 51 1 Kor 1:18-21 52 Kis 2:23. Mat 5:17. 1 Pet 1:18-19 53 Gal 3:13 54 1 Pet 3:18 55 Kis 8:32 56 1 Pet 2:23 57 Rom 6:17 58 Rom 6:3,5. Fil 3:10 59 Yoh 19:30 60 Ibr 13:20 49 115 INILAH BERITA ITU membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh’.61 Dengan cara ini, Yesus menegakkan hukum Roh yang memberi hidup.62 Kita membaca dalam surat Paulus kepada Roma, ‘Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu’.63 Kita terikat dengan hukum Roh yang hidup melalui bersatu dengan Yesus Kristus dalam kematian-Nya. Sementara kita bersekutu dalam penderitaan-Nya, kita dimatikan dalam daging tapi dihidupkan dalam Roh.64 RohNya memberikan hidup kepada tubuh kita yang fana. Sekalipun manusia lahiriah kita membusuk dan binasa, manusia batiniah kita dibaharui, dari sehari ke sehari, dalam pengharapan akan kebangkitan yang mulia.65 Persembahan Yesus Kristus menggenapi hukum perjanjian dalam tubuh-Nya. Ketika tubuh-Nya dipakukan di kayu salib, hukum itu sendiri dipakukan kembali ke tempat yang seharusnya.66 Substansi dari hukum sekarang dapat digenapi dalam tubuh Kristus oleh partisipasi dalam persembahan-Nya.67 Dengan menegakkan suatu proses di dalam mana dosa dapat diurus dan dihapuskan dari kehidupan kita, Dia telah menghapuskan penghakiman dari hukum. Dia menghapuskan ‘permusuhan/perseteruan’, hukum dengan segala perintah dan ketentuannya yang bermusuhan dengan kita.68 Paulus menuliskan kepada Kolose, ‘Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuanketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.’69 Ketika hukum dipakukan di kayu salib, Yesus Kristus mengubahkan hukum dosa dan maut ke dalam hukum Roh yang hidup. Hukum sekarang dalam harmoni dengan hidup karena kayu salib menegakkan suatu proses bagi kita untuk menggenapi hukum kerajaan, oleh kuasa dari ketujuh Roh Yahweh, dan mewarisi hidup kekal.70 Persyaratan benar dari hukum dapat digenapi dalam kita jika kita berjalan menurut Roh, bukan menurut daging.71 61 1 Pet 3:18 Rom 8:2 63 Rom 8:11 64 1 Pet 3:18. Fil 3:10 65 2 Kor 4:16 66 Kol 2:14 67 Rom 6:3 68 Ef 2:15-16 69 Kol 2:13,14 70 Yak 2:8 71 Rom 8:4 62 116 Memahami manusia duniawi Paulus mendeklarasikan, ‘Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.’72 Kita tahu bahwa Kristus menggenapi hukum ketika Dia mempersembahkan diri-Nya dalam kasih bagi kita.73 Rasul Paulus menjelaskan kasih Kristus kepada Efesus, katanya, ‘sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah’.74 Demikian juga, kia mengingat perkataan-Nya, ‘Aku memberikan perintah [hukum] baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi’.75 Rasul Yakobus menuliskan, ‘Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’76 Demikian juga, kita membaca dalam surat Paulus kepada Galatia, ‘Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini’, yaitu: ‘Kasih’.77 Jika kita menanamkan diri kita dalam kematian Kristus, kita bebas untuk memenuhi hukum dari perintah baru dengan kuasa dari ketujuh Roh Yahweh.78 Kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus.79 Dilema duniawi/daging Tantangan utama bagi gereja saat ini adalah tidak berubah kepada cara pikir, sikap, dan posisi duniawi. Paulus mengatakan kepada kita bahwa cara pikir daging adalah permusuhan dengan Allah.80 Pribadi yang duniawi telah menetapkan pikiran mereka pada hasil tertentu dalam daging mereka. Jika kita meninggalkan kebebasan yang kita miliki dalam Kristus untuk berjalan dengan kapasitas dari ketujuh Roh Allah dan berusaha untuk menetapkan jalan kita sendiri, kita membangkitkan hukum dosa dan maut.81 Pribadi yang duniawi berusaha untuk mencapai status anak dengan berubah kembali kepada inisiatif daging. Mereka menggunakan hukum yang dicuri dan pengetahuan yang baik dan yang jahat untuk mencapai hasil itu.82 Ini hanya menghasilkan pengasingan dari Allah dan maut. Sekali lagi mereka menjadi tawanan dosa dan maut karena mereka telah, dalam simbolis dari salib dan paku itu, menarik kembali hukum itu turun dari salib itu. 72 Rom 8:2 Mat 5:17 74 Ef 5:2 75 Yoh 13:34 76 Yak 2:8 77 Gal 5:14 78 Rom 6:4 79 Rom 5:5 80 Rom 8:5-7 81 Rom 7:8-11 82 Kej 3:6 73 117 INILAH BERITA ITU Dalam suratnya kepada Roma, Paulus menggambarkan dilema serius dari keduniawian ini. Dia berusaha untuk membedakan antara modus duniawi dan modus rohani. Paulus bersaksi, ‘Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku’.83 Kita harus ingat bahwa konteks dari surat Paulus adalah setelah Kristus memakukan hukum di salib di Kalvari. Tidak ada lagi suatu hukum perjanjian dari Perjanjian Lama yang dapat diterapkan karena itu telah dipakukan di kayu salib dan dikeluarkan dari jalan.84 Jadi ketika Paulus berbicara mengenai hukum Allah, maksudnya hukum kerajaan/utama, dinyatakan dan dimanifestasikan dalam salib Kristus. Paulus menjelaskan bahwa orang yang duniawi ‘di dalam batinku aku suka akan hukum Allah’.85 Dalam konteks Roma pasal tujuh, orang yang duniawi telah lahir sebagai anak Allah. Dia telah diterangi oleh firman perjanjian mengenai namanya dan pekerjaan-pekerjaan dalam statusnya sebagai anak. Namun, ada ‘hukum yang berbeda’, atau ‘hukum yang lain’, yang bekerja dalam anggota-anggota tubuhnya.86 ‘Hukum yang lain’ adalah pola pikir daging. Ini adalah ‘pola pikir’ yang mengatakan adalah mungkin untuk memenuhi kehendak Allah dengan menggunakan sumbersumber dari daging kita. Juga, ini adalah pola pikir yang mengatakan adalah mungkin untuk memenuhi kehendak Allah, sementara di saat yang sama mengejar tujuantujuan dan aspirasi-aspirasi dalam dunia. Batu sandungan kritis dalam kedua hal ini adalah diperlukannya untuk berpartisipasi dalam penderitaan Kristus.87 Rasul Paulus mulai menegur orang Galatia dengan mengatakan, ‘Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?’88 Adalah perlu untuk disalibkan dengan Kristus, itu adalah masalah yang penting.89 Pola pikir daging berusaha untuk memelihara daging dengan mencari akan suatu alternatif untuk mati dengan Kristus. Menariknya, setelah menerima janji dari Roh dengan mendengarkan oleh iman, orang-orang percaya tahu tidak ada jalan yang lain.90 Mereka telah diterangi kepada kebenaran. Namun mereka mengalami gejolak dalam batin antara apa yang mereka tahu adalah benar dan ‘hukum yang lain’ ini. Hukum yang lain dalam anggota-anggota tubuh mereka berperang menentang hukum pikiran mereka.91 83 Rom 7:22-23 Kol 2:14 85 Rom 7:22 86 Rom 7:23 87 Yoh 6:61. 1 Kor 1:23. Gal 5:11 88 Gal 3:1 89 Rom 6:1-7 90 Gal 3:2,5 91 Rom 7:23-25 84 118 Memahami manusia duniawi Hukum yang lain selalu memenangkan pergumulan ini, dan mereka segera tertawan lagi kepada hukum dosa dan maut. Paulus mengatakan, ‘sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat’.92 Banyak orang Kristen hidup dengan gejolak dalam hati ini dan menghasilkan penghukuman selama bertahun-tahun. Kita dapat memperhatikan sejumlah contoh. Dapat kita katakan seorang percaya meresponi firman Allah mengenai perlunya membuat persembahan. Dengan sukacita mereka setuju dengan firman ini dalam hati mereka.93 Hukum dalam pikiran mereka mengatakan bahwa inilah yang perlu mereka lakukan. Namun, setiap kali mereka tiba di ambang pintu untuk sesungguhnya membuat persembahan, ‘hukum yang lain’ mulai mengobarkan perang dengan hukum pikiran mereka. Pola pikir duniawi yang mengatakan, ‘Jika aku berikan, maka aku akan kekurangan,’ membuat mereka dicengkeram kekuatiran dan mereka menarik diri dari persembahan. Mereka dipaksa untuk menggunakan pengetahuan yang baik dan yang jahat mereka untuk membenarkan keputusan mereka, tapi pada saat mereka melakukan ini, mereka menarik hukum turun kembali dari salib dan berada di bawah penghakimannya. Mereka ditawan kembali kepada hukum dan maut. Setelah mengasingkan diri mereka sendiri dari penyediaan dan pasokan dari Roh Kristus, mereka berubah kembali kepada sumber daya mereka sendiri yang menghasilkan maut. Ketika kita memperhatikan dilema duniawi, ada tiga pilihan yang orang percaya dapat pilih. Pertama adalah untuk terus-menerus hidup dengan kontradiksi dan penghukuman melayani hukum Allah dalam pikiran mereka, tapi melayani hukum dosa dalam daging mereka.94 Kedua adalah memegang firman salib dan mati dengan Kristus.95 Dengan cara ini, mereka menemukan bahwa sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Hukum dari Roh yang hidup dalam Yesus Kristus membebaskan mereka dari hukum dosa dan maut.96 Pilihan ketiga adalah berbalik kepada firman yang lain atau ‘injil yang lain’.97 Dalam jangka panjang, seorang percaya duniawi yang diberatkan oleh gejolak dalam hati yang terus-menerus dari ketidaksesuaian antara firman Allah dan tindakan-tindakan mereka akan mencari kelegaan. Mereka akan berbalik kepada injil yang lain yang menjanjikan hidup di luar dari persekutuan dalam penderitaan Kristus. Ini adalah keadaan buruk dari banyak orang percaya yang berubah kepada injil substitusi legal yang menjanjikan hidup kekal tanpa merangkul firman salib. Paulus 92 Rom 7:19 Rom 7:22 94 Rom 7:22-23 95 Rom 6:8 96 Rom 8:1-2 97 2 Kor 11:3-4 93 119 INILAH BERITA ITU menuliskan kepada Korintus, ‘Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya’.98 Dia menyamakan firman yang lain ini dengan seseorang yang memberitakan ‘Yesus yang lain’ atau injil yang lain. Jika kita menukarkan pesan dari salib dengan injil yang lain, tidak akan lama kita akan disesatkan, seperti Hawa, kepada pemikiran bahwa kita dapat pergi ke jalan yang lain dan tetap mewarisi hidup kekal. Seperti Hawa, setelah percaya dengan perkataan seperti itu, kita tidak akan tahu bahwa kita tertipu. Akal sehat kita terdistorsi. Hati kita yang bodoh menjadi gelap dan kita tidak akan tahu bahwa kita berjalan di jalan yang hanya memimpin kepada maut.99 Rasul Paulus memperingatkan Timotius bahwa akan datang waktunya orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat. Mereka ingin ‘memuaskan keinginan telinganya’, sehingga mereka mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya, atau dapat kita katakan, kedagingan mereka sendiri.100 Orang agamawi yang disesatkan adalah yang berlagak tahu, padahal tidak mengerti apa-apa.101 Mereka memiliki kepentingan dalam pertanyaan-pertanyaan yang kontroversi dan berselisih tentang perkataan yang memimpin kepada tidak lain dari iri hati, perselisihan dan perpecahan. Mereka menemukan diri mereka sendiri dalam pergesekan yang terus-menerus dengan orang lain yang telah diberikan kepada ‘tidak lagi berpikiran sehat’ dan ‘kehilangan kebenaran’.102 Ini adalah hasilnya bagi orang Kristen duniawi yang menyangka kesalehan adalah sarana untuk keuntungan besar. Orang percaya duniawi yang mempercayai perkataan/firman yang lain, berakhir dengan menjadi musuh dari salib Kristus.103 Seseorang yang memikirkan daging adalah seteru bagi Allah, dan seteru bagi semua yang melayani Dia menurut Roh.104 Mari kita menjadi jelas bahwa jika kita menerima hidup baru dari Yesus Kristus dan kemudian menyalahgunakan hidup itu untuk keuntungan kita sendiri, maka kita menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia .105 Ketika kita menyalahgunakan hidup-zoe dengan berbalik ke jalan lain, dosa menjadi lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.106 Jika kita mulai dalam Roh dan kemudian kembali kepada daging, kita akan dikenakan penghakiman yang lebih ketat. Dan lebih dari ini, 98 2 Kor 11:3 Rom 1:21 100 2 Tim 4:3 101 1Tim 6:4 102 1 Tim 6:5 103 Fil 3:18 104 Rom 8:7 105 Ibr 10:29 106 Rom 7:13 99 120 Memahami manusia duniawi jika kita percaya akan perkataan/firman yang lain dan menjadi disesatkan, kita tidak akan tahu bahwa Allah telah melepaskan kita kepada keinginan hati mereka akan kecemaran dan menimbun murka bagi diri kita sendiri pada hari penghakiman.107 Ketika kita memahami gerak majunya, kita melihat betapa petingnya pikiran kita dibaharui.108 Tidaklah cukup dengan memulai dalam Roh.109 Kita harus terus-menerus menyatukan diri kita kepada persembahan Kristus supaya kita dibaharui dalam roh dan pikiran kita. Ini hanyalah jalan untuk menjawab gejolak dan kontradiksi dari pola pikir daging. Paulus meminta kepada orang-orang di Roma untuk terus-menerus mempersembahkan tubuh mereka sebagai korban yang hidup. Dengan cara ini, dan satu-satunya cara ini, kita tidak lagi serupa dengan dunia, tapi diubahkan dalam pembaharuan pikiran kita supaya membuktikan kehendak Allah yang baik, berkenan dan sempurna dengan persembahan.110 Oleh iman, kita bersatu dengan Dia di atas salib dan kita menerima kuasa dari Roh yang Kekal. Kita dipimpin oleh Roh Kudus dan kita berjalan oleh kuasa dari Roh yang Kekal, Roh Yahweh. Inilah artinya menjadi rohani. Dilema orang Korintus Sebagai rasul bagi gereja Korintus, Paulus menuliskan kepada mereka tentang pertanyaan mengenai duniawi. Banyak dari perkataan Paulus kepada Korintus menyatakan bahwa mereka telah dilahirkan sebagai anak-anak Allah dan dibaptiskan oleh Roh Kudus, yang memberikan mereka kuasa dari ketujuh Roh Allah. Namun, Paulus menyesali, ‘Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus’.111 Paulus menarik perhatian kepada kebutuhan mereka untuk mengatasi dan bertumbuh dari manusia duniawi kepada manusia rohani. Kita mulai memahami bahwa dilema orang Korintus adalah mereka lebih suka untuk memancarkan terang zoe individu mereka sebagai anak-anak Allah, daripada melayani dari kapasitas Roh Yahweh. Dia meneruskan dengan mengatakan, ‘Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?’112 107 Rom 1:24. Rom 2:5 Rom 12:2 109 Gal 3:3 110 Rom 12:1-2 111 1 Kor 3:1 112 1 Kor 3:3-4 108 121 INILAH BERITA ITU Bukti bahwa mereka masih duniawi adalah iri hati dan perselisihan di antara mereka. Jelas, mereka mempunyai kelompok-kelompok dalam gereja yang mengampanyekan jenis dari para utusan, para pengajar, para fungsionaris kasih karunia dan model pertemuan tertentu.113 Mereka berusaha menggunakan firman sebagai sumber dan kemudian membentuk program lokal independen mereka sendiri. Masalah pokoknya adalah bahwa gereja di Korintus tidak berkomitmen untuk menerima Paulus sebagai utusan mereka. Dia mengecewakan harapan-harapan mereka karena dia tidak datang dengan kepandaian berbicara, kata-kata yang indah dari hikmat manusia, atau kehadiran jasmani.114 Namun, Paulus melayani oleh kuasa Roh Yahweh ketika dia datang ditengah-tengah mereka. Dia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus dan ‘Dia yang disalibkan’.115 Paulus tidak datang di bawah tekanan jemaat dan merasa didorong untuk menerima kewajiban apapun yang mereka usahakan untuk berikan atasnya menurut daging. Paulus adalah satu-satunya sumber minyak firman kebenaran masa kini, dan oleh karenanya, satu-satunya orang yang dapat menghubungkan mereka kepada firman zoe mereka dan kuasa dari Roh Yahweh. Pelayanan duniawi/daging Sementara kita menyimpulkan bab mengenai hukum dan manusia duniawi ini, kita akan memperhatikan pendekatan pelayanan kita. Dilema duniawi di Korintus adalah krisis sekarang bagi gereja saat ini dan bagi mereka yang melayani firman dan hidup dari Perjanjian Kekal. Di saat Paulus mendekati akhir dari suratnya yang kedua kepada Korintus, dia direfleksikan pada pekerjaan pelayanannya.116 Dia memulai dengan bebas mengekspresikan hati kebapaannya dan kecemburuan rohani bagi mereka. Dia takut, kalau-kalau sama seperti Iblis memperdayakan Hawa, mereka akan menerima injil yang lain.117 Bagaimana jika rasul palsu, mungkin lebih menarik, pembicara yang karismatik, datang dan memberitakan ‘Yesus yang lain’ kepada mereka? Dia mengangkat Hawa pada poin ini dengan ada maksud, karena kecenderungan duniawinya kepada daging adalah katalis untuk dia disesatkan. Paulus meneruskan, ‘jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal pengetahuan; sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala waktu dan di dalam segala hal. Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu?’118 Paulus merendahkan dirinya supaya kapasitas dari ketujuh Roh Allah, bukan menyalahgunakan hidup psuche-zoe, adalah dasar dari pelayanannya. 113 1 Kor 11:18-19 1 Kor 2:1-5. 2 Kor 10:10 115 1 Kor 2:2 116 2 Kor 11:2-7 117 2 Kor 11:2-4 118 2 Kor 11:6-7 114 122 Memahami manusia duniawi Paulus, yang dengan terbuka mengakui sebagai yang paling berdosa dari semua orang berdosa, menemukan belas kasihan ketika dia masuk ke dalam persekutuan persembahan.119 Melalui persembahan, Paulus ditetapkan kembali kepada status anaknya dan pekerjaannya, dan dipercayakan pelayanan oleh Tuhan.120 Persembahan adalah satu-satunya dasar dari mana seorang pelayan dalam melayani jemaat orangorang percaya. Orang Kristen duniawi/daging memiliki psuche dan zoe, dan membuat pergerakan karir atas nama pekerjaan pelayanan. Dia melanggar dan menyalahgunakan persembahan. Masalahnya bukan dagang lawan persembahan. Krisis sesungguhnya adalah berdagang dengan persembahan. Berdagang dengan persembahan adalah pelanggaran paling buruk karena persembahan disediakan untuk menetapkan/mendefinisikan kita kembali. Oleh persembahan, kita ditetapkan/didefinisikan jauh dari anggapan kejatuhan kita bahwa kita dapat hidup ‘seperti Allah’, menjadi ‘dari Allah’. Memegang hidup-Nya, hidup-zoe, dan menyalahgunakan kapasitas itu untuk membangun karir pelayanan individu adalah dosa melawan Kristus. Dalam setiap cara, kita perlu memastikan bahwa kita terus berjalan dalam Roh. Satu-satunya pendekatan pelayanan yang meneguhkan adalah pelayanan dari ketujuh Roh Yahweh. 119 120 1Tim 1:15 1Tim 1:12 123 BAB 7 Utusan perjanjian Tuhan Yesus datang untuk berbicara kepada rasul Yohanes yang sudah lanjut usia di Pulau Patmos. Dia datang kepada Yohanes dengan cara yang sama Dia datang kepada Yesaya, ketika Dia memproklamirkan, ‘Aku, TUHAN [Yahweh], yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga.’1 Yesus datang kepada kedua utusan sebagai Dia ‘yang telah melepaskan kita dari dosa kita’.2 Melalui nabi Perjanjian Lama, Dia mendeklarasikan, ‘Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku’.3 Ketika Yohanes mendengarkan suara keras seperti sangkakala dibelakangnya, dia berbalik dan melihat Yesus Kristus.4 Dia berdiri sebagai ‘Rasul dan Imam Besar yang kita akui (pengakuan kita – terjemahan Inggris)’ dan Dia memanggil utusan bagi Dia.5 Di sepanjang Kitab Suci, sangkakala menunjuk kepada suara Tuhan memproklamirkan Perjanjian-Nya kepada gereja kaki dian dan memanggil kita untuk 1 Yes 41:4 Wah 1:5 3 Yes 44:6. Wah 22:13 4 Wah 1:10 5 Ibr 3:1 2 Administrasi takhta-Nya mendengarkan. Kita perlu untuk ‘mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat’.6 Yohanes jatuh di kaki-Nya seperti orang mati, tapi Tuhan meletakkan tangan kanan atasnya. Setelah menguatkan Yohanes, Tuhan mengatakan, ‘Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir’.7 Berbicara sebagai Yahweh, Dia mengatakan, ‘Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang Kupanggil! Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian! Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan. Berhimpunlah kamu sekalian dan dengarlah!’8 Sebagaimana pada saat itu, demikian juga saat ini; Tuhan Yesus mencari para utusan. Dia mencari ‘orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya’.9 Pemazmur mendeklarasikan, ‘TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya. Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya. Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!’10 Rasul dan Imam Besar kita Pada awal penglihatannya, Yohanes tidak melihat kepada kaki dian. Namun, ketika dia berbalik, dia melihat Yesus sebagai ‘yang memimpin kepada keselamatan’.11 Kata Yunaninya adalah archegos, yang artinya ‘perintis’. Sebagai Rasul dari ‘panggilan sorgawi’ kita, Dia memimpin gereja kaki dian.12 Yesus memanggil para utusan-Nya untuk ‘berjalan dengan Aku dalam pakaian putih’ di antara ketujuh gereja kaki dian.13 Dia adalah Rasul kita dan Imam Besar yang diurapi.14 Sebagai Imam Besar yang agung, suara-Nya berbicara ‘dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub’ dalam bait tabernakel/suci yang sesungguhnya.15 Nabi Yehezkiel mendeklarasikan, ‘Suara sayap kerub itu 6 Wah 2:7,11,17,29. Wah 3:6,13,22 Wah 1:17 8 Yes 48:12-14 9 Maz 103:18 10 Maz 103:19-22 11 Ibr 2:10 12 Ibr 3:1 13 Wah 3:4. Wah 1:13 14 Ibr 3:1 15 Bil 7:89 7 125 INILAH BERITA ITU terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman’.16 Pada masa Yehezkiel, kerub adalah administrator malaikat dari takhta. Tetapi, sekarang, pada masa gereja, penatalayanan dari takhta telah diberikan kepada administrasi penilik dan diaken dari para utusan di tangan kanan Kristus.17 Dalam hal ini, Dia memanggil ‘semua yang mau’ untuk datang dan berlari mencari tempat perlindungan di dalam tabir.18 Setiap orang yang mendengar suara para utusan-Nya dapat mendekat pada tabut Perjanjian-Nya; yaitu, takhta kasih karunia dalam terang dari kaki dian.19 Sebagai Rasul Raja, Yesus Kristus duduk di sebelah kanan yang Mulia dalam sorga, dan Dia menantikan musuh-musuh-Nya dijadikan tumpuan di bawah kaki-Nya.20 Kita belum melihat semua musuh di bawah kaki-Nya, tapi Allah Bapa akan menghancurkan Iblis di bawah kaki kita, segera.21 Sebagai Rasul Raja, Yesus memegang para utusan-Nya sebagai ‘bintang di tangan kanan-Nya’, melalui siapa Dia mengadakan suatu administrasi untuk kegenapan waktu untuk membawa semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.22 Musuh terakhir untuk dihancurkan adalah maut, dan ini akan terjadi ketika ‘kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud’ tercapai dan digenapi.23 Ini akan terjadi pada hati terakhir, pada bunyi sangkakala terakhir, ketika banyak anak telah tiba pada kegenapan dari adopsi dan telah menerima tubuh kebangkitan mereka.24 Pengurapan dari ketujuh Roh Allah Yesus Kristus di tengah-tengah kaki dian memiliki ‘ketujuh Roh Allah’,25 yang adalah istilah yang digunakan dalam kitab Wahyu. ‘ketujuh Roh Allah’ ini menunjuk kepada kepenuhan dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus.26 Ketujuh ini juga disebut ‘Roh Tuhan’ di sepanjang Kitab Suci nubuatan. Yesaya menubuatkan tentang Kristus, ‘Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN’.27 Tidak ada tujuh Roh individu. Roh Tuhan adalah rangkuman dari semuanya, yang pada gilirannya termasuk kepenuhan dari roh hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan (pengetahuan) dan takut akan Tuhan. Yesus memproklamirkan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah 16 Yeh 10:5 Wah 1:20. Ef 1:9-10 18 Kel 25:21-22. Maz 17:7. 2 Kor 3:14-16 19 Wah 11:19. Ibr 4:16 20 Ibr 10:12-13 21 Ibr 2:8. Rom 16:20 22 Wah 1:20. Ef 1:10 23 1 Kor 15:26. Yes 55:3 24 Yoh 6:39-40. 1 Kor 15:52 25 Wah 5:6 26 Yoh 15:26. Ef 1:7. Luk 11:13 27 Yes 11:2 17 126 Administrasi takhta-Nya mengurapi Aku’, dengan demikian menggenapi perkataan Yesaya.28 Nabi mendeklarasikan, ‘Roh Tuhan ALLAH [Adonai Yahweh] ada padaku, oleh karena TUHAN [Yahweh] telah mengurapi aku’.29 ‘Ketujuh Roh’ tidak menunjuk kepada ketujuh pribadi Roh Allah. Dalam penyimbolan Ibrani, ‘tujuh’ adalah kata nubuatan untuk ‘kepenuhan’ dan ‘kesempurnaan’. Ini menunjuk kepada ekspresi penuh dari Allah yang adalah Roh. Yohanes melihat ketujuh obor (pelita – terjemahan Inggris) menyala di hadapan takhta, dan dia memahami bahwa itu adalah tujuh kali lipat dari Roh Yahweh – Bapa, Anak dan Roh Kudus.30 Ketujuh Roh adalah terang dan cahaya dari Allah adanya, berarti segalanya tentang Yahweh Elohim adanya. Arti dari ‘Yahweh’ adalah bahwa Tuhan Allah Satu yang tidak dapat dibagi dalam kesatuan pikiran, hati dan tujuan Setiap anggota dari Ke-Allahan – Bapa, Anak dan Roh Kudus – adalah Tuhan. Ketika kita ‘mengikatkan dirinya pada Tuhan’, kita ‘satu Roh’ dengan Dia.31 Ketujuh pelita memancarkan Roh-Nya dalam gereja kaki dian. Allah adalah Roh, dan mereka yang menyembah Dia berjalan dalam terang dari ketujuh Roh dengan ‘roh hikmat dan wahyu’. Inilah artinya menyembah ‘dalam roh dan kebenaran’.32 Paulus mengatakan, ‘Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga’ itu yang diwahyukan kepada kita melalui Roh Kudus.33 Mereka yang mendengar yang Roh katakan akan dipasok dengan minyak, dan mereka akan ‘berbuah, bertambah banyak, bertambah dalam kasih karunia, dan perkembangan mereka akan terlihat oleh semua orang’.34 Kapasitas dari ketujuh Roh diutus kepada melalui Roh Kudus. Kapasitas untuk memancarkan terang ditengah-tengah gerejagereja adalah manifestasi dari Roh yang diberikan kepada setiap orang.35 Yesus Kristus, dalam ‘rupa Allah’ hakiki-Nya, adalah Yahweh Anak. Dia mengajukan, dalam persekutuan Perjanjian Yahweh, ‘sebelum’, supaya Dia dapat mengosongkan dan membuat ruang bagi ‘banyak anak’.36 Dia menerima dari Bapa dan Roh Kudus, pengurapan tujuh kali lipat untuk menjadi Mesias. Dia memiliki Roh tanpa batas.37 Tujuh unsur dari pengurapan adalah tujuh harta yang diberikan kepada Yesus Kristus sebagai kepunyaan-Nya. Harta ini adalah semua ‘kekayaan kemuliaan’ dan semua 28 Luk 4:18 Yes 61:1 30 Wah 4:5 31 1 Kor 6:17. Penerjemah menambahkan ‘dengan Dia’; tetapi kita perhatikan penekanan khusus dalam bahasanya ‘Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh (Dia yang mengikatkan dirinya pada Tuhan adalah satu Roh – terjemahan Inggris)’. 32 Yoh 4:23-24 33 1 Kor 2:9 34 1Tim 4:14-15 35 1 Kor 12:7. 2 Kor 3:3 36 Fil 2:7. Yoh 11:52 37 Yoh 3:34 29 127 INILAH BERITA ITU ‘kekayaan kasih karunia’.38 Ketika minyak ini dicurahkan atas kepada Anak, Dia mengosongkan diri-Nya untuk ‘memotong’ Perjanjian Kekal.39 Pengurapan dari ‘ketujuh Roh Allah’ aktif atas-Nya sebagai Anak Manusia, dan atas kaki dian melalui perantaraan Roh Kudus. Anak Manusia adalah Rasul dan Imam Besar kita yang berjalan dengan dua jabatan, kerajaan dan keimamatan dalam satu inisiatif pelayanan.40 Kita tahu bahwa tiga Pribadi Ke-Allahan tidak menyatakan diri Mereka sendiri. Anak telah menerima semua yang Bapa berikan kepada-Nya.41 Dan Roh Kudus mengambil kepunyaan Anak dan memberikan itu kepada kita dalam pengurapan.42 Roh Tuhan yang sama ini ada atas gereja kaki dian. Kita harus berhati-hati untuk memperhatikan bahwa, ketika Yesus dipimpin ke padang gurun oleh Roh untuk dicobai selama empat puluh hari, Dia dipimpin oleh Roh Kudus, bukan oleh ketujuh Roh.43 Tujuh, seperti yang didaftarkan Yesaya, adalah atribut dan kapasitas dari Yahweh. Yesus Kristus memiliki ‘minyak pengurapan’ karena ‘Tuhan Allah’ (Adonai Yahweh) telah mengurapi Dia dalam perjanjian ‘sebelum’.44 Dia sekarang berdiri di tengah-tengah kaki dian, telah dibangkitkan untuk pembenaran kita.45 Dia dikenakan untuk pelayanan-Nya sebagai Imam Raja dan Dia memulai suatu administrasi penilik dan diaken dalam gereja-gereja kaki dian.46 Administrasi dari rahasia Yohanes, sebagai seorang rasul Anak Domba, diarahkan oleh Yesus untuk ‘tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat’.47 Kumpulan tulisantulisan ini menutup Kitab Suci. Tidak seorangpun dapat menambahkan atau mengurangi dari apa yang dituliskan.48 Setelah melihat kepada Yesus sebagai Imam Besar yang agung, rasul Anak Domba ini jatuh tersungkur seperti orang mati. Tetapi, Tuhan meletakkan tangan kanan-Nya atas Yohanes, membangunkan dia dan mentahbiskan dia sebagai seorang bintang utusan kepada gereja-gereja kaki dian.49 Oleh kuasa dan otoritas dari ‘ketujuh Roh’, dan seperti para utusan sebelum dia, Yohanes dimampukan oleh Yesus untuk menuliskan kepada tujuh gereja. Isi dari 38 Rom 9:23. Ef 3:16. Ef 1:7 Fil 2:7 40 Ibr 3:1. Ibr 7:2,11,17. Zak 6:13 41 Yoh 13:3 42 Yoh 16:13-15 43 Luk 4:1 44 Kel 29:7. Wah 3:1. Luk 4:18 45 Rom 4:25 46 Ef 1:10 47 Wah 1:11 48 Wah 22:18 49 Wah 1:17-19 39 128 Administrasi takhta-Nya ‘kitab Wahyu’ adalah penggenapan dari Perjanjian Kekal, dan itu mengenai ‘apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini’.50 Yohanes menuliskan dan meneguhkan tulisan-tulisan sebelumnya dari Paulus kepada Efesus. Rasul ini telah berbicara kepada Efesus tentang suatu administrasi yang akan cocok untuk kegenapan waktu dan bahwa administrasi ini akan merangkumkan segala sesuatu dalam Kristus, di sorga dan di bumi.51 Tangan kanan Kristus dengan tujuh bintang dalam gereja kaki dian menetapkan ‘administrasi’ itu. Kita akan menunjuk kepada hal ini sebagai administrasi tempat minyak/mangkuk, administrasi corot-corot/pipa-pipa, administrasi bintang-bintang, dan administrasi kaki dian. Yesus mengatakan kepada Yohanes bahwa tujuh kaki dian adalah tujuh gereja dan tujuh bintang adalah para malaikat atau para utusan dari tujuh gereja.52 Untuk memahami makna dari kaki dian dan bintang, kita harus membiarkan Kitab Suci menafsirkan Kitab Suci. Ini adalah hermeneutik kita. Kita tidak menetapkan arti dari simbol-simbol ini secara acak. Sementara Yesus menjelaskan penglihatan kepada rasul Yohanes, Dia mengidentifikasikan dua rahasia dalam detail. Mengenai rahasia pertama dari tujuh kaki dian emas ini, kita perhatikan bahwa, dalam tabernakel/bait suci Perjanjian Lama, kaki dian bersinar dan menerangi ‘didepannya (wilayah di depannya)’.53 Pertama, terangnya bersinar ke dalam wilayah yang memungkinkan ‘semua orang di dalam rumah itu’ melihat.54 Kemudian, bersinar atas ‘jalan orang benar’, yang dengan demikian meng-iluminasi jalan bagi imam besar untuk masuk dan melayani di tabut perjanjian Tuhan dalam tempat maha kudus.55 Kaki dian adalah pembawa terang dari ‘ketujuh Roh Allah’. Kita membaca dalam kitab Wahyu bahwa ‘tujuh obor (pelita – terjemahan Inggris) menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah’.56 Kita menemukan keterangan terperinci dari prosedur dan urutan pelayanan harian kaki dian dari imam dalam kitab Keluaran.57 Rahasia dari kaki dian menjelaskan bagaimana keimamatan dari setiap anak Allah dalam gereja bertumbuh ke atas. Di saat setiap anak dari Bapa mengenakan keimamatan Yesus Kristus dengan baptisan ke dalam nama-Nya, mereka dapat mendekati ‘takhta kasih karunia’.58 Datang kepada tutup pendamaian-Nya (kursi kemurahan-Nya) dalam terang ketujuh Roh Allah, mereka dapat menerima hidup-zoe dari status anak mereka. Inilah artinya ‘membeli 50 Wah 1:19 Ef 1:10 52 Wah 1:20 53 Kel 25:37. Bil 8:2. Literal, Strong 54 Mat 5:15 55 Ams 4:18. Im 24:4 56 Wah 4:5 57 Kel 27:20-21. Kel 30:7-8. Bandingkan 2 Taw 13:11. 2 Taw 4:20 58 Gal 3:27 51 129 INILAH BERITA ITU emas’, seperti yang Yesus nasihatkan kepada kaki dian Laodikia.59 Dengan cara ini, gereja dapat secara progresif menyatakan hidup Kristus. Setiap rangkaian baru dari kuncup, kuntum dan bunga dalam kaki dian bertumbuh ke atas sebagai ‘buah dari terang’.60 Kepada masing-masing diberikan manifestasi dari Roh untuk kepentingan semua.61 Kemudian manifestasi dari Roh akan dinyatakan sebagai terang dari kaki dian. Pasokan minyak yang terus-menerus – firman dari perjanjian Nabi Yesaya mendeklarasikan, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.’62 Pemazmur menuliskan, ‘Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel.’63 Rahasia dari tujuh bintang di tangan kanan adalah rahasia dari Yesus Kristus di antara kaki dian sebagai utusan dari perjanjian.64 Dia adalah ‘perjanjian bagi bangsabangsa’ dan administrasi kaki dian adalah ‘terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain’.65 Rahasia ini menyatakan bagaimana firman ‘perjanjian Tuhan’ dicurahkan dan dipasok kepada kita sebagai suatu Perjanjian Kekal.66 Bukti dari perjanjian di tengah-tengah kita adalah firman Mereka Roh Mereka. Sebagai utusan dari Perjanjian Kekal, Kristus memurnikan keimamatan kita supaya kita dapat menjadi ‘dimurnikan oleh persembahan’ dan oleh firman mengenai status anak kita. Dia mencari ‘mempersembahkan korban yang benar’.67 Ini lebih dari diperhitungkan benar. Tuhan Yesus mencari buah dari status anak kita dipersembahkan sebagai korban yang hidup.68 Seperti Paulus, Dia mencari akan persembahan yang benar yang adalah buah dari pekerjaan-pekerjaan kita. Dia mengetahui pekerjaan iman kita dan usaha kasih kita. Dia tahu perbuatan kita, jerih payah dan ketekunan kita.69 59 Wah 3:18 Ef 5:9 61 1 Kor 12:7 62 Yes 59:21 LITV, YLT 63 Maz 105:8-10 64 Mal 3:1 65 Luk 2:32 66 Yer 22:9 67 Mal 3:3 68 Mat 21:43. Yoh 15:16. Rom 12:1 69 Wah 2:2 60 130 Administrasi takhta-Nya Kristus berjalan di tengah-tengah gereja-gereja-Nya sebagai Rasul dan Imam Besar.70 Dia mencari akan ‘nama-nama’ yang akan bersatu dengan administrasi keimamatanNya dan ‘berjalan dengan Aku dalam pakaian putih’ dalam gereja-gereja kaki dian.71 Kita diingatkan bahwa Dia memanggil bintang-bintang dengan nama dan menyuruh segenap tentara keluar.72 Bukti bahwa Kristus ada di tengah-tengah kaki dian adalah aktivitas dari lima karunia kenaikan para utusan bersama dengan para penilik dan para diaken.73 Karunia kenaikan penilik adalah karunia dan otoritas dari Kristus kepada gereja-gereja dan bintang-bintang ada dalam tangan-Nya.74 Dalam surat kepada tujuh gereja, Kristus berbicara kepada bintang-bintang itu, para penilik yang murni itu, dengan ‘telinga untuk mendengar’. Karunia kenaikan penilik mewakili Kristus sendiri dan tangan kanan-Nya dalam tempat sorgawi.75 Pelayanan para penilik karunia memiliki penatalayanan atas administrasi tempat minyak/mangkuk.76 Dan mereka dibangkitkan dan memperlengkapi para bintang dengan kepenuhan kasih karunia.77 Para bintang memiliki penatalayanan atas administrasi empat puluh sembilan corot/pipa, supaya memastikan bahwa ada aliran minyak ‘terus-menerus’ sebagai ‘pasokan dari Roh Kristus’ yang tetap.78 Para penilik bintang dan diaken yang melayani kepada kaki dian adalah bagian dari persekutuan firman dalam tangan Kristus. Adalah penting untuk mereka tetap terhubung dengan tangan supaya ‘persembahan yang terus-menerus’ dari Kristus sendiri dibentangkan di hadapan semua mata.79 Para bintang terhubung dengan tangan dalam dua cara. Pertama, mereka tetap dalam lingkup orbit mereka, berjalan dengan karunia kenaikan penilik dan menyalakan minyak dalam pelita-pelita.80 Kemudian kedua, mereka tetap terhubung dalam administrasi pipa mereka supaya ada suatu penyediaan minyak yang ‘terus-menerus’ yang adalah ‘pertolongan Roh Yesus Kristus (penyediaan dari Roh Kristus – terjemahan Inggris)’ kepada setiap cabang dalam setiap gereja kaki dian.81 Kemudian tujuh pelita (yaitu, tujuh Roh Allah), akan ‘membakar terus-menerus’ dan memanifestasikan terang dari bintang.82 Sementara para penilik berjalan sebagai 70 Wah 2:1 Wah 3:4 72 Yes 40:26 73 Ef 4:11-12. Fil 1:1 74 Wah 1:16 75 Wah 1:20 76 Zak 4:2-3 77 Ef 4:12 78 Zak 4:2 79 Kel 29:42. Maz 145:15 80 2 Kor 10:13-16 dan bandingkan dengan Yud 1:13 81 Fil 1:19 82 Zak 4:2 71 131 INILAH BERITA ITU bintang dalam tangan kanan Kristus, akan ada suatu pelayanan dari ketujuh Roh Allah kepada semua yang menerima berita mereka. Pasokan minyak yang terusmenerus dalam tangan kanan Yesus Kristus keluar dari Perjanjian Kekal sebagai pewahyuan Yesus Kristus. Pewahyuan Yesus Kristus, yang Allah berikan kepada-Nya, keluar kepada tujuh bintang sebagai para utusan dari perjanjian. Ketika kita mencari akan minyak emas dalam Perjanjian Baru, dan khususnya dalam kitab Wahyu, kita menemukannya dalam segala kekayaan kasih karunia-Nya dalam keimamatan dan kekayaan kemuliaan dalam kerajaan. Minyak adalah dua bagian dari kekayaan kemuliaan-Nya dan kekayaan kasih karunia-Nya.83 Administrasi Kristus ini dapat diidentifikasi oleh tujuh harta pengurapan atasnya, sehingga memampukan kita untuk bertumbuh ke dalam seluruh kepenuhan Allah.84 Ingat bahwa Yesus mengatakan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku’.85 Tujuh pengurapan atas Yahweh Anak ini menjadi kepunyaan dari gereja kaki dian ketika gereja terhubung oleh empat puluh Sembilan pipa kepada administrasi takhta-Nya dalam tempat sorgawi. Kita menerima tujuh harta pengurapan sebagai minyak mengalir dari kepala-Nya dan ke dalam gereja kaki dian.86 Administrasi takhta dari Anak menyatakan dan melipatgandakan kasih karunia dari ketujuh Roh Allah kepada kita. Perjanjian Tuhan dan perjalanan kita kepada shekinah Pelita-pelita dipasang atas kaki dian adalah memancarkan cahaya ‘ketujuh Roh Allah’. Inilah bagaimana kita menerima kuasa dari Roh Kudus supaya kita dapat mendekati tabut perjanjian Tuhan. Tutup pendamaian/kursi kemurahan ada di atas tabut dalam tempat maha kudus.87 Ini adalah takhta kasih karunia.88 Rahasia dari Perjanjian Tuhan dan Perjanjian Kekal ditemukan dalam tabut Perjanjian-Nya ini. Perjalanan kita bukanlah untuk menjadi kaki dian. Kita berjalan dalam terang kaki dian kepada tabut perjanjian-Nya, kepada takhta Allah. Sementara administrasi perjanjian turun dari atas, status anak kita bertumbuh kepada kedewasaan penuh seperti pohon badam. Pasokan minyak adalah firman dari perjanjian tentang anak/status anak. Ini adalah pewahyuan Yesus Kristus yang Allah berikan kepadaNya dan supaya Dia mengirim kepada gereja-gereja melalui administrasi kaki dianNya. Ingat bahwa Tuhan mengadakan ‘Perjanjian-Nya dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal’ tentang anak/status anak. Seperti yang Dia katakan kepada Abraham, ‘Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta 83 Rom 9:23. Fil 4:19. Kol 1:27. Ef 1:7. Ef 2:7 Ef 4:13 85 Luk 4:18 86 Maz 133:2 87 Kel 25:22 88 Ibr 4:16 84 132 Administrasi takhta-Nya keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu’.89 Ketika bait Allah dalam sorga terbuka, tabut perjanjian-Nya akan terjadi ‘di hadapan semua mata’. Ini akan menjadi kegenapan dari ‘rahasia Kristus dan jemaat’.90 Perempuan, mempelai perempuan, akan terlihat dalam bait-Nya di tabut PerjanjianNya. Kita tahu Tuhan telah memberikan kita simbolis bagian dari perkakas tabernakel ini yang disebut ‘tabut perjanjian Tuhan’ sebagai tempat di mana perpindahan hidup terjadi. Pada hari perkawinan Anak Domba, perempuan mengenakan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang, akan terlihat di langit, memiliki kemuliaan shekinah dari hidup zoe yang mewakili hidup zoe dari Kristus yang sekarang adalah kepunyaan dari setiap anak Allah. Ini adalah tanda besar dari perjanjian. Dia berteriak kesakitan, untuk melahirkan benih dari perjanjian ke dalam kekekalan untuk langit dan bumi yang baru.91 Ini akan menjadi akhir dari Perjanjian Tuhan sebagai janji akan ‘keturunan (benih dari benih)’ dilahirkan. Yesus Kristus, sebagai Imam Raja, sekarang adalah mempelai pria dengan mempelai perempuan-Nya, bersama dalam pekerjaan perjanjian yang mengakhiri pemerintahan maut dan membawa hidup dan kekekalan kepada terang.92 Yesaya bernubuat, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.’93 Yehezkiel mendeklarasikan, ‘Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengahtengah mereka untuk selama-lamanya.’94 Pada Hari Pendamaian yang besar, kita akan tinggal dalam tabut Perjanjian-Nya untuk menerima warisan penuh dari status anakzoe ketika Dia membentangkan tabernakel-Nya atas kita.95 Sebelum itu, kaki dian adalah gereja, dipenuhi dengan Roh Kudus dan berjalan kepada Hari Raya Tabernakel/Pondok Daun. Ketujuh pelita menyala di hadapan takhta, yang telah diatur dan berorientasi memancarkan terang pada ‘wilayah’-nya, dan tubuh Kristus dalam setiap tempat bertumbuh dan menjadi seperti emas. Setiap anak dapat dengan keberanian mendekati tabut Perjanjian-Nya sebagai takhta kasih karunia, 89 Kej 17:7 Ef 5:32 91 Wah 11:19. Wah 12:1-2 92 2Tim 1:10 93 Yes 59:21 LITV 94 Yeh 37:26 95 Wah 7:15 90 133 INILAH BERITA ITU menemukan belas kasihan dan pertolongan untuk disesuaikan kepada status anakzoe mereka sendiri.96 Firman bertumbuh dan bermultiplikasi (bertambah banyak) Minyak kasih karunia Allah ‘bertumbuh dan bermultiplikasi (bertambah banyak)’ sementara saudara-saudara menantikan firman.97 Ini telah menjadi model sejak semula. Oleh karena itu, Kitab Suci mengatakan bahwa kita seharusnya ‘beranakcuculah dan bertambah banyak (berbuah-buahlah dan bermultiplikasi – terjemahan Inggris)’.98 Sementara para penilik karunia kenaikan memberi diri mereka untuk berdoa dan melayani firman, kita perhatikan pelipatgandaan dari firman. Ketika dua belas rasul menetapkan untuk memberi diri mereka dengan cara ini, ‘Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat’. Sebagai hasilnya, ‘Firman Allah makin tersebar (bertambah banyak – terjemahan Inggris)’.99 Di cerita lain, kita membaca bahwa ‘Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang (terus bertumbuh dan bermultiplikasi – terjemahan Inggris)’.100 Persekutuan dalam firmanlah, dalam mangkuk/tempat minyak, yang membuat multiplikasi dari firman. Sementara minyak firman bertambah banyak, demikian juga kepenuhan dari ketujuh Roh mengalir ke dalam pipa-pipa. Minyak ditetapkan dan dibagikan kepada pelitapelita, dan kepada setiap anggota secara khusus, supaya mereka dapat melakukan pekerjaan yang dipersiapkan bagi mereka dan tiba pada kepenuhan dari nama mereka.101 Rasul Petrus mengatakan, ‘Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu’ dalam bahasa Inggris, ‘Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera menjadi milikmu dalam ukuran sepenuhnya’, dan ‘Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera dilipatgandakan kepadamu’.102 Ketika kita terhubung kepada Yesus Kristus yang duduk di atas takhta, setiap anggota individu menerima kepenuhan-Nya.103 Namun, sekelompok pemimpin dapat menghalangi administrasi pipa jika mereka mengukur minyak kepada batasan atau pemikiran pribadi mereka sendiri. Bintang harus memastikan bahwa administrasi dari kepenuhan minyak pergi ke setiap tempat. Kasih karunia-Nya, dalam ukuran paling penuh, datang melalui ‘tujuh corot/pipa’ kepada pasokan penuh setiap pelita. Tidak ada batasan atas empat puluh pipa ketika mereka bekerja dengan sebagaimana mestinya. Paulus menuliskan kepada sesama 96 Ibr 4:16 Kis 6:2 98 Kej 35:11 99 Kis 6:5,7 100 Kis 12:24. Kis 19:20 101 Ef 2:10 102 1 Pet 1:2 103 Yoh 1:16 97 134 Administrasi takhta-Nya rasul, Timotius, bahwa ‘kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya’.104 Kitab Kisah para Rasul menuliskan bahwa ‘Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah’.105 Pentingnya tujuh pipa bagi setiap pelita tidak boleh lari dari kita. Ini bukanlah seolah-olah sejumlah tertentu dari kasih karunia dipasok kepada mangkuk dan kemudian dibagikan di antara setiap pelita. Pasokan minyak adalah terus-menerus dan bermultiplikasi kepada kelimpahan. Yesus Kristus ‘penuh kasih karunia dan kebenaran’, dan ‘Karena dari kepenuhan-Nya’ kita semua telah terima.106 Berita mempromosikan persekutuan Firman bertumbuh dan berlipat ganda ketika para pendengar meresponi dari hati ketika bintang memproklamirkan sebuah berita. Efeknya dari berita atas yang mendengarkan akan menjadi kerinduan untuk bersatu dengan persekutuan firman pada tingkat yang sebagaimana mestinya. Ketika kita memproklamirkan kepada orang-orang yang tidak kita kenal, kita mengundang mereka untuk bersatu dengan persekutuan ini. Pertama, beritanya adalah persekutuan firman dari perjanjian itu sendiri. Ketika Paulus memberi kesaksian bahwa Tuhan telah menempatkan dia sebagai terang bagi bangsabangsa, ada suatu efek seketika. Dalam kitab Kisah para Rasul, kita membawa bahwa ‘Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.’107 Dalam persekutuan ini, kasih Allah dalam Kristus dinyatakan.108 Berita mengenai injil Allah adalah firman dari Bapa kepada anak-anak-Nya. Kedua, beritanya adalah persekutuan kasih yang semula. Dalam persekutuan Anak ini, saudara-saudara menyerahkan hidup satu untuk yang lain, untuk kesaksian Yesus, dan untuk firman kebenaran.109 Ketika dia menuliskan kepada gereja Korintus, Paulus mengingatkan mereka bahwa ‘Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir’.110 Persekutuan ini memungkinkan persembahan untuk 104 1Tim 1:14 Kis 4:33 106 Yoh 1:14,16 107 Kis 13:47-49 108 Rom 8:39 109 1 Kor 1:9. Wah 20:4 110 1 Kor 1:9-10 105 135 INILAH BERITA ITU menetapkan/mendefinisikan setiap orang yang berpartisipasi dalam iman ini. Yang lebih tua membuat ruang bagi yang lebih muda, dan mereka dengan otoritas kasih karunia melangkah maju dalam persembahan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan bagi mereka. Ketiga, berita ini meminta persekutuan dengan utusan. Ketika Yohanes menuliskan surat pertamanya, dia menjelaskan beritanya bahwa ‘kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus’.111 Persekutuan dari saudara-saudara adalah terpenting bagi rasul Paulus. Dia mengatakan kepada Korintus bahwa ‘bukan hartamu yang kucari’, sehingga mengindikasikan bahwa hubungan dan koneksi adalah prioritas utama.112 Dalam persekutuan ini, kita dapat bersatu dengan inisiatif utusan sebagai teman-teman sekerja dengan Kristus dan saudara-saudara; ‘Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima’.113 Keempat, beritanya adalah persekutuan buah sulung. Paulus berbangga mengenai Makedonia katanya ‘menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami’.114 Kesaksian mengenai buah sulung di Korintus familiar bagi kita. Mereka mengabdikan diri dalam pelayanan persekutuan orangorang kudus di wilayah Akhaya.115 Kelima, beritanya adalah persekutuan persembahan yang terus-menerus. Ini adalah ekspresi paling mendasar dari hidup perjanjian. Pertama-tama, persembahan tidak memberikan kita keuntungan materi. Namun memberikan kita hidup kekal. Persembahan yang terus-menerus adalah karakteristik yang mendefinisikan/menetapkan hidup kekal, yang berkelanjutan sepanjang masa. Ini adalah pernyataan dari pertambahan yang tetap dan tidak berhenti. Kitab Suci menjelaskan dua belas unsur yang terus-menerus. Masing-masing memiliki penerapannya bagi kita.116 111 1 Yoh 1:3 2 Kor 12:14 113 2 Kor 6:1 114 2 Kor 8:2-5 115 1 Kor 16:15 116 1 Korban bakaran. Kel 29:38,42 2 Api diatas mezbah. Im 6:13 3 Korban curahan. Bil 28:10 112 136 Administrasi takhta-Nya BAB 8 Administrasi takhta-Nya Takhta Anak dalam Perjanjian Lama ditegakkan oleh administrasi malaikat dimulai dengan Musa.117 Penglihatan Zakharia mengenai administrasi ini adalah pengembangan lebih lanjut dari pola yang diberikan kepada Musa dan penglihatan yang Tuhan berikan kepada Yehezkiel.118 Administrasi para malaikat dan pola dari hal-hal dalam sorga dinyatakan kepada Musa, dan dia mendirikan suatu tiruan/salinan dari pola ini di atas bumi dalam bait suci/tabernakel di mana shekinah berdiam.119 Administrasi malaikat dalam kerub mewakili takhta Anak, dan ini 4 Korban sajian buahsulung. Im 6:20 5 Minyak supaya pelita tetap menyala. Kel 27:20. Im 24:2 6 Mengatur pelita-pelita. Im 24:4 7 Dua belas roti unjukan dan kemenyannya. Kel 25:30. Im 24:8 8 Ukupan. Kel 30:8. 9 Imam-imam yang melayani di hadapan Tabut. 1 Taw 16:37. Kaki dian. Im 24:3-4 10 Patam (mahkota) keimamatan. Kel 28:38 11 Batu Urim dan Tumim. Kel 28:29-30 12 Nafiri/sangkakala. 1 Taw 16:6 117 Kej 14:7 118 Zak 1 119 Kel 25:9 137 INILAH BERITA ITU didirikan sebagai hamba kepada Musa, kepada Harun, dan kepada administrasi shekinah. Minyak dalam administrasi kemah suci/tabernakel dipasok menurut pola yang Musa lihat dalam tempat sorgawi. Kemuliaan shekinah Anak tinggal di atas tutup pendamaian di atas tabut perjanjian Yahweh.120 Kemudian, sesuai dengan iman mereka untuk persembahan, bangsa Israel mempersembahkan minyak zaitun tumbuk yang murni yang untuk pelayanan kaki dian.121 Di saat orang-orang bersatu dengan persekutuan ‘persembahan khusus’, minyak menggambarkan Roh Tuhan yang memungkinkan Kristus untuk menjadi terang dunia dan sekarang memungkinkan gereja untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa.122 Beberapa tahun kemudian, ketika Yahudi dalam pembuangan di Babel, administrasi malaikat muncul kembali ketika tangan Tuhan mengangkat Yehezkiel dengan memegang rambutnya.123 Dia dibawa dalam Roh kembali ke bait dalam Yerusalem, di mana dia menubuatkan tentang kepenatuaan, kepemimpinan dan keimamatan yang didiskualifikasikan sekarang di Yerusalem. Yehezkiel menjadi utusan dari perjanjian, dan secara khusus pelanggaran terhadap perjanjian. Dia memindahkan shekinah dan itu dibawa kembali kepada kemuliaan. Kemuliaan itu naik ke atas ambang pintu bait suci dan kembali kepada Kristus yang telah memberikannya.124 Dengan melakukan demikian, Yehezkiel memindahkan warisan berkat dari kehadiran zoe yang telah tinggal di antara kerub di atas tutup pendamaian. Tangan Kristus aktif, datang untuk membangkitkan Yehezkiel dengan memegang rambutnya dan membawa dia dalam penglihatan dari Allah ke Yerusalem. Sesudah itu, dia didudukkan di antara para penatua di tepi sungai Kebar dalam tekanan rohnya.125 Kita tahu bahwa administrasi malaikat ini yang Yehezkiel lihat mempunyai administrasi yang sesuai dengan kitab Wahyu. Semua unsur dari administrasi takhta Anak tinggal dalam semesta malaikat, dan kemah suci/tabernakel adalah salinan dari ini dalam setiap detail. Semuanya ini digambarkan dengan detail dalam Yehezkiel pasal 1-3. Sebagai konsekuensinya, seluruh bangsa Yahudi dibuang dalam penawanan selama tujuh puluh tahun pada perkataan nabi Yeremia.126 120 Kel 25:22 Kel 27:20 122 Yoh 8:12. Yes 49:6 123 Yeh 8:3-18 124 Yeh 10:4,18 125 Yeh 3:14-15 126 Yer 25:11-12 121 138 Administrasi takhta-Nya Penglihatan Zakharia Pada masa sesudah kembalinya orang Yahudi dari pembuangan, nabi Zakharia memiliki penglihatan mengenai Yehuda sebagai bangsa kaki dian. Pada masa sesudah kembali dari Babel, minyak dipasok kepada kaki dian oleh administrasi malaikat kerub di atas takhta yang sama seperti sebelumnya. Ketika bait suci dipulihkan sepenuhnya pada masa Zakharia, ketujuh Roh Allah ada di tengah-tengah mereka tapi shekinah tidak kembali. Dia tetap dengan Kristus, menantikan sampai Dia datang ‘dalam … seluruh kepenuhan ke-Allahan’ dalam daging dari Abraham dan Daud.127 Kristus tetap dalam sorga sementara takhta-Nya ditegakkan oleh administrasi malaikat. Namun, Dia tetap berurusan dengan manusia individu yang adalah milik dari administrasi itu. Administrasi malaikat dari takhta tidak mempunyai kepemilikan atas shekinah. Hidup-zoe dari status anak kita ada dalam Kristus, duduk di atas takhta. Sebelum ini, zoe tidak ada dalam daging manusia, sekalipun Roh Allah sebagai ketujuh Roh datang atas mereka. Tinggal dalam tabut, ‘kotak’ di dalam tempat maha kudus. Atas kembalinya mereka dari penawanan di Babel, penyimbolan administrasi takhta beralih, dan sesungguhnya berkembang, dari empat makhluk yang Yehezkiel lihat, kepada dua pohon zaitun. Nabi Zakharia mengidentifikasikan dua pohon zaitun sebagai sumber dari administrasi yang memasok minyak emas ke dalam tempat minyak/mangkuk di atas kaki dian.128 Kedua pohon ini menjadi koneksi kepada takhta Anak sebagai wajah dari administrasi Kristus sendiri. Pohon zaitun ini adalah dua unsur dari tujuh harta-Nya. Wajah kerajaan dan wajah keimamatan dinyatakan oleh pohon zaitun di saat mereka memasok minyak kepada mangkuk. Mangkuk, sebagai suatu administrasi, adalah semua substansi dari dua pohon zaitun dan tujuh pipa. Administrasi yang Zakharia lihat menyalurkan minyak sebagai kapasitas dari kerajaan dan keimamatan Kristus kepada bangsa kaki dian. Nabi melihat keduanya ini berdiri di samping ‘Tuhan - Adonai seluruh bumi’.129 Kedua pohon zaitun ini adalah ‘orang yang diurapi (anak-anak minyak – terjemahan Inggris)’ dengan dia pipa mereka. Arti harfiahnya adalah ‘tangan-tangan dari pipa’. Kedua anak minyak adalah dua jabatan dari kerajaan (rasul) dan keimamatan yang adalah milik dari Allah Anak.130 Dan dua anak minyak ini mempunyai tangan yang, ketika disatukan bersama, membentuk mangkuk di atas kaki dian. Tidak ada diskusi yang jelas tentang pelita-pelita. Semua itu dianggap untuk dimengerti sebagai pasokan dan penyediaan kasih karunia kepada bangsa. Diskusinya tentang kaki dian dari orang Yahudi, tujuh pelita, dan administrasi, yang menjaga 127 Kol 2:9 Zak 4:2-3 129 Zak 4:14 130 Ibr 7:1-2,16 128 139 INILAH BERITA ITU bangsa ini tetap terikat kepada takhta Kristus melalui kerajaan dan keimamatan-Nya. Ada banyak diskusi dan nubuatan tentang keimamatan Kristus. Dan ada perhatian tentang empat tukang besi datang untuk menggagalkan pekerjaan Iblis dan tanduktanduk pemerintahannya.131 Kerajaan telah diberikan dalam kepercayaan kepada Zerubabel sebagai suatu ‘kerasulan’, sementara keimamatan lanjut dengan Yosua, dipegang juga dalam kepercayaan untuk Yesus Kristus.132 Aliran minyak emas mengalir dari kedua anak minyak ini ke dalam mangkuk emas. Mangkuk menerima minyak untuk tujuan menyalurkannya, dalam ukuran penuh, kepada bangsa kaki dian emas. Kita akan memperhatikan dengan terperinci pada fakta bahwa minyak dipasok kepada tiap-tiap dari tujuh pelita dari kaki dian melalui tujuh pipa. Orang yang diurapi (anak-anak minyak) – pelayanan Melkisedek Kedua anak minyak, yang Zakharia lihat pada sisi-sisi dari mangkuk, memberikan para utusan bintang suatu titik koneksi kepada takhta kasih karunia. Karena mereka secara langsung terhubung ke takhta Anak, mereka membawa firman dari perjanjian dan pewahyuan Yesus Kristus ke dalam mangkuk dan kepada kaki dian. Kedua yang diurapi ini memiliki otoritas dan kasih karunia untuk memproklamirkan Peraturan Melkisedek dari status anak. Kristus telah memberikan mereka penatalayanan dari rahasia ini supaya mereka membawa terang pewahyuan kepada bangsa-bangsa.133 Ketika minyak dari perjanjian dicurahkan, ketujuh Roh memberikan kapasitas kepada darah pemercikan oleh mana gereja kaki dian menang dan disempurnakan.134 Minyak dari perjanjian adalah pasokan penuh dari Roh Yahweh melalui empat puluh Sembilan pipa dalam Peraturan Melkisedek, dan ini membawa banyak anak kepada kemuliaan. Minyak dikosongkan melalui tangan mangkuk ke dalam suatu administrasi empat puluh sembilan pipa yang mengalir sebagai bahan bakar untuk tujuh pelita. Kepada Zakharia diberitahukan bahwa minyak emas adalah Roh Tuhan (Yahweh) semesta alam.135 Kita akan mendiskusikan empat puluh sembilan pipa yang memasok minyak dari mangkuk kepada pelita-pelita kemudian. Pengerjaan gabungan dari Allah ini memenuhi perkataan nubuatan Yoel, yang mengatakan, ‘Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia’.136 Minyak yang mengalir yang nabi lihat menyimbolkan ‘Roh Tuhan’, yang dengan kata lain disebut ‘Roh yang Kekal’ dan ‘ketujuh Roh Allah’. Istilah-istilah ini secara umum dapat saling berganti/bertukar tapi mereka 131 Zak 1:18-21 Hag 1:1,12,14 133 Luk 2:32 134 Wah 12:11 135 Zak 4:4-6 136 Yoel 2:28 132 140 Administrasi takhta-Nya mempunyai penekanan yang berbeda. Roh yang Kekal, sebagai contoh menggambarkan kuasa dan kapasitas dari Tuhan yang memampukan Yesus untuk mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa di Getsemani.137 Kedua anak/orang yang diurapi ini mewakili pelayanan Melkisedek dari Yesus Kristus, mengalirkan kepada kita dari Perjanjian Kekal.138 Otoritas dari pelayanan ini telah diberikan kepada rasul-rasul kudus Tuhan dan nabi-nabi dalam Roh, dan mereka menegakkan persekutuan firman dalam mangkuk.139 Mereka menyerahkan minyak firman-Nya kepada penginjil, gembala dan pengajar, ketiga pelayanan karunia Kristus,140 dalam dialog dari mangkuk. Minyak dari Peraturan Melkisedek diatur dari antara kedua jabatan Yesus Kristus; yaitu, jabatan kerajaan dan keimamatan-Nya.141 Minyak datang melalui dua yang diurapi ini, rasul dan nabi, digambarkan oleh pohon zaitun. Rasul dan nabi adalah bagian dari pelayanan lima jawatan, tetapi mereka juga membawa pewahyuan kepada mangkuk. Dengan cara ini, minyak bertumbuh dan bermultiplikasi sebagai kepenuhan/kegenapan dari berkat Kristus. Kedua anak/orang ini, atau pipa, sama dengan administrasi Yesus Kristus berjalan di tengah-tengah tujuh kaki dian emas.142 Dia dinyatakan sebagai Rasul dan Imam Besar dari pengakuan kita dengan empat wajah administrasi dari takhta-Nya.143 Pewahyuan Yesus Kristus berjalan ini adalah penggenapan dari administrasi malaikat di dalam mana Yehezkiel berpartisipasi. Pertama-tama, Dia memiliki wajah singa sebagai kerajaan dan wajah lembu sebagai keimamatan, dan kasih karunia dari administrasi ini telah diberikan kepada kaki dian dalam setiap masa. Pelayanan dari rasul dan nabi ini terlihat dalam ‘tangan dari pipa’. Mangkuk adalah ‘tangan-tangan’, sehingga menunjukkan bahwa lima pelayanan karunia kenaikan terhubung tidak terpisah kepada anak-anak minyak. Hanya demikian maka tangan kanan-Nya memegang tujuh bintang dalam persekutuan mangkuk. Firman bertumbuh dan bermultiplikasi di saat anak-anak minyak mengalirkan minyak emas mereka melalui ‘dua tangan’ dalam suatu persekutuan di dalam firman perjanjian, supaya firman Kristus berdiam dengan segala kekayaannya di tengah-tengah kita.144 Kedua pipa ini milik dari dua pohon zaitun; kita bukan mendiskusikan tujuh pipa. Dalam penglihatan Zakharia, pipa-pipa dalam kedua cerita ini menggambarkan alat/sarana pemasokan minyak kasih karunia dari satu tempat ke tempat lain. 137 Ibr 9:14. Yunani tidak mempunyai artikel sebelum ‘Roh yang Kekal’. Zak 4:14 139 Ef 3:5 140 Ef 4:11 141 Zak 6:13 142 Wah 2:1 143 Ibr 3:1 144 Kol 3:16 138 141 INILAH BERITA ITU Minyak keluar dari ‘Satu’; yaitu, dari Kristus yang duduk di atas takhta di sebelah kanan Bapa. Kemudian keluar kepada ‘dua’ anak-anak minyak, dua jabatan kerajaan dan keimamatan. Ini adalah pewahyuan ‘seketika/segera’ dari kebenaran masa kini. Dan memberikan pengertian dan penglihatan dari Perjanjian Kekal. Dua pelayanan dari anak-anak minyak ini menyalurkan kasih karunia Kristus ke tangan. Bintang tidak menyediakan minyak sendiri. Setiap bintang harus tetap terhubung dengan sebagaimana mestinya kepada anak-anak minyak. Minyak mengalir ke dalam persekutuan mangkuk melalui kerasulan ‘dua-tujuh’. Pada waktu gereja mula-mula, kita memperhatikan pelayanan rasul dan nabi ini dalam Paulus dan Barnabas, dan kemudian Paulus dan Silas.145 Timotius, Titus, dan yang lain membentuk bagian dari kerasulan yang berjalan bersama dengan Paulus. Anak-anak minyak memasok minyak kepada mangkuk untuk penatalayanan para bintang. Tidak perlu ada anak-anak minyak di setiap tempat jika pelayanan lima jawatan berjalan dengan para penilik dan para diaken. Pelayanan Paulus di Efesus Ketika Paulus datang ke Efesus, dia menemukan dua belas murid dan kemudian melanjutkan untuk mengajar di rumah ibadat.146 Dia mencari buah-sulung sebagai rangkaian pertama dari kaki dian. Ketika sejumlah orang-orang buah sulung, yang dia ajarkan, meninggalkan tempat ibadat dan bergabung dengan dia, Paulus segera mendirikan sekolah dalam rumah Tiranus. Dia mendirikan sekolah ini supaya kaki dian di Efesus dapat bertumbuh dari satu persekutuan dalam firman. Kita mengingat bahwa kaki dian zaman ditempa dengan palu, dibentuk dari satu bongkahan emas.147 Paulus secara simbolis menempa kaki dian dari satu bongkahan emas sebagai pekerja dan tukang. Dari dasar, dia menumbuhkan sebuah kuncup, kemudian sebuah kuntum, dan sebuah bunga. Kita mungkin mengharapkan dia menempatkan sebuah pelita dalam bunga dari rangkaian pertama itu, tetapi tidak. Dia menempatkan sebuah kuntum, dan kemudian kuntum kedua, dan kemudian kuntum ketiga. Tiga kuntum pusat ini mewakili Sekolah Tiranus. Kuntum-kuntum adalah kelompok-kelompok dari saudara-saudara buah sulung yang menjadi dewasa kepada kepenatuaan. Kuntum menjadi rangkuman dari semua kepenatuaan dan kepenilikan. Saudara-saudara diutus dari sekolah untuk memulai pusat perjamuan lain di seluruh wilayah Efesus.148 Namun Paulus mungkin tidak meninggalkan sekolah. Kaki dian bercabang sementara firman disuarakan dalam mulut para utusan yang diutus oleh Paulus. Kita ingat nubuatan Zakharia mengenai Kristus, ‘Ia akan bertunas dari 145 Kis 13:34. Kis 15:40 Kis 19:7-8 147 Kel 25:31 148 Kol 4:12-13 146 142 Administrasi takhta-Nya tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN’.149 Ini adalah buah dari sebuah mangkuk yang efektif, di mana kuncup-kuncup mulai bertumbuh dari kuntumkuntum dan percabangan dari sebuah kaki dian efektif. Kaki dian ditempa dari satu bongkahan emas ini sampai akhir dari pada setiap cabang sebagai ‘tiga rangkaian dari tiga’, menyimbolkan kelengkapan dalam persekutuan dari setiap cabang. Dengan cara ini, Paulus memproklamirkan firman yang keluar dari Perjanjian Kekal dalam setiap wilayah. Kitab Suci menceritakan bahwa firman disuarakan dengan cara seperti itu sampai ‘semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan’.150 Epafras dan yang lain memulai pekerjaan di Kolose, Hierapolis dan Laodikia.151 Tidak diragukan bahwa Paulus membawa terang pewahyuan ke Efesus, dan seluruh wilayah Asia, oleh Roh Kudus. Perkataannya menegakkan pelayanan lima sebagai administrasi mangkuk untuk seluruh wilayah Asia. Sementara para penilik tetap terhubung dengan pelayanan minyak Paulus, mereka menerima pasokan minyak dari firman kebenaran masa kini terus-menerus. Ketika Paulus berangkat dari gereja-gereja di mana dia melayani, dia tidak mengosongkan pekerjaannya sebagai seorang anak minyak bagi mereka. Dia hanya menetapkan/mendefinisikan ulang kedekatannya dengan mereka. Dia tidak pergi sampai dia telah menegakkan suatu administrasi mangkuk dan pipa sebagai administrasi minyak. Prinsip ini terangkum dalam nasihat Paulus kepada para penilik bintang Efesus ketika dia katakan bahwa dia tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu’.152 Mangkuk – transisi dari Yerusalem ke Efesus Ketika Paulus dalam perjalanannya ke Frigia dan Galatia, mangkuk jelas masih di Yerusalem. Setelah ‘Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia’, sebuah penglihatan muncul kepada Paulus pada malam hari dan seorang dari Makedonia berdiri dan meminta dia untuk datang ke Makedonia. Ketika dia mendapatkan penglihatan, segera dia berusaha untuk pergi ke Makedonia, menyimpulkan bahwa Allah memanggil dia untuk memberitakan injil di sana.153 Paulus tahu bahwa Makedonia adalah prioritas utama. Menaati firman, Paulus pergi ke Filipi dan bertemu Lydia dari Tiatira di Asia.154 Tidak diragukan pertemuan ini adalah penting bagi pergerakan pelayanan Paulus ke Efesus di Asia. Paulus menghabiskan setahuan enam bulan berikutnya mengajar di Korintus.155 Adalah 149 Zak 6:12 Kis 19:10 151 Kol 4:12-13 152 Kis 20:27 153 Kis 16:6-10 154 Kis 16:14-15 155 Kis 18:11 150 143 INILAH BERITA ITU sebelum mereka di bawah penganiayaan dari Yahudi di Korintus, Paulus menyimpulkan bahwa dia bebas untuk pergi ke Efesus.156 Dapat kita katakan, pada waktu Paulus menyelesaikan pelayanannya di Efesus, bintang dalam tangan Kristus untuk wilayah itu adalah seluruh majelis/penatua jemaat Efesus yang dia panggil ke Miletus.157 Bintang adalah majelis/penatua jemaat korporat, yang tidak diragukan mencakup banyak perjamuan lokal. Mereka telah berkumpul kepada Paulus dan Sekolah Tiranus adalah mangkuk di tengah-tengah Efesus.158 Pada saat Paulus meninggalkan Efesus, tidak diperlukan mangkuk terhubung ke Yerusalem. Itu bukan karena mereka tidak terhubung atau terkoneksi dengan Yerusalem, akan tetapi, karena orang-orang kudus di Yerusalem akan menjadi tersebar. Paulus tidak memulai suatu transisi dalam mangkuk, menurut otoritas kasih karunianya, sampai Tuhan Yesus mengizinkan dia untuk memberitakan di Asia. Namun, sebuah transisi dalam hal mangkuk terjadi ketika Paulus akhirnya datang ke Efesus. Transisi terjadi di Sekolah Tiranus. Disinilah Paulus mengembangkan administrasi yang datang turun (ke bawah) dan administrasi yang bertumbuh naik (ke atas). Sampai saat itu, mangkuk ada di Yerusalem dan Paulus terus kembali di sana untuk tunduk dan melaporkan, memastikan bahwa dia tidak berjalan dengan sia-sia dengan pergi ke bangsa-bangsa bukan Yahudi.159 Tidak diragukan bahwa Paulus memahami hubungan dari pipa-pipa kepada mangkuk. Dan dia juga memahami bahwa administrasi pelayanan adalah penting kalau minyak harus dipasok kepada pelita-pelita, dan kapasitas penuh dari ketujuh Roh untuk bercahaya ke dalam suatu wilayah. Minyak harus sampai kepada bunga. Kita juga jelas bahwa Paulus memperingatkan saudara-saudara di Efesus bahwa mereka akan menjadi bintang jatuh setelah kepergiannya karena ‘serigala-serigala yang ganas’ akan datang di antara mereka, tidak ‘akan menyayangkan kawanan itu’.160 Maksud kami adalah, pada saat Paulus bertemu dengan saudara-saudara di Miletus, modelnya lengkap. Apa yang kita lihat dalam Pola Efesus adalah bintang sedang bangkit, pelita-pelita sedang diatur dan berorientasi, dan kemudian gereja kaki dian memancarkan terang ke dalam wilayah di depan. Ini adalah model yang sekarang sedang dipulihkan untuk waktu terakhir dan akhir zaman. Asia adalah titik balik dalam hubungan kepada ‘mangkuk’. Inisiatif dari mangkuk adalah dari Yerusalem, dengan dua belas, sampai Paulus pergi ke Asia. Pada waktu 70 M, inisiatif Yahudi berakhir. Yohanes pindah dekat Efesus. Sejak Patmos-lah dia 156 Kis 18:18-19 Kis 20:17 158 Kis 19:9 159 Fil 2:16 160 Kis 20:29 157 144 Administrasi takhta-Nya menuliskan kitab Wahyu, di mana tangan ditumpangkan atasnya dan dia menjadi bagian dari administrasi karunia kenaikan.161 Namun, Yohanes masih salah satu dari dasar kota mempelai dan meja roti unjukan.162 Bapa memberikan kasih karunia kepada lima pelayanan Sebagai ‘Anak tunggal’, Yesus Kristus memiliki otoritas atas takhta Bapa. Dan lebih lanjut dari ini, Dia telah menerima dan dimuliakan dengan kemuliaan yang Dia miliki ‘sebelum dunia ada’.163 Dengan dimuliakannya Dia sebagai anak Daud, wajah singa dan otoritas kerajaannya telah diberikan kembali kepada-Nya.164 Dia duduk di takhta Bapa, dan takhta-Nya sendiri sebagai ‘Allah Anak’ telah dipulihkan kepada-Nya.165 Dari posisi dibangkitkan ini, administrasi ‘tangan dari pipa’ mengalirkan minyak ke dalam mangkuk. Dibentuk oleh tangan-tangan dari anak-anak minyak, mangkuk adalah persekutuan dari para penilik lima karunia kenaikan. Mereka dikaruniakan dengan otoritas tangan kanan-Nya. Menuliskan kepada Efesus, Paulus mengidentifikasikan kasih karunia Kristus ini sebagai ‘pemberian-pemberian kepada manusia’ supaya beberapa menjadi rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar.166 Bintang-bintang yang Kristus pegang dalam tangan kanan-Nya adalah para utusan karunia pelayanan. Sebagai Gembala Agung, Dia mengutus para penilik ini untuk menggembalakan dan mengajarkan jemaat-jemaat yang adalah bagian dari gereja kaki dian dalam wilayah mereka.167 Menurut Paulus, pelayanan lima adalah perantara dari tangan kanan-Nya. Bersama dengan para penilik dalam tangan, mereka memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan dan memenuhi kehendak Bapa dalam pekerjaan-pekerjaan dari status anak mereka. Kita ingat bahwa ‘tangan kanan’ menunjuk kepada kuasa dan otoritas Kristus sesuai dengan firman perjanjian dari Tuhan.168 Dengan otoritas tangan kanan-Nya, Dia dapat membangkitkan anak-anak dan mentahbiskan mereka sesuai dengan Perjanjian Kekal. Kita menerima bagian kita dari status anak zoe, sebagai bagian dari ‘jemaat anak-anak sulung’, oleh tangan kanan ini.169 Rasul Paulus mengatakan bahwa pekerjaan memperlengkapi ini telah diberikan kepada lima karunia pelayanan dari administrasi kebangkitan dan kenaikan-Nya. Mereka melayani kekayaan kemuliaan 161 Wah 1:17 Wah 21:14 163 Yoh 17:5 164 Wah 5:5 165 Yoh 17:5 166 Ef 4:8,11 167 1Pet 5:1-4 168 1Pet 5:1-4 169 Ibr 12:23 162 145 INILAH BERITA ITU dan kekayaan kasih karunia sebagai porsi ganda dari Peraturan Melkisedek dari takhta.170 Sebagai inisiatif kebapaan, penumpangan tangan adalah bukti dari otoritas kasih karunia ini. Adalah inisiatif Bapa untuk mencurahkan minyak urapan atas para utusan bintang sesuai dengan ukuran karunia Kristus.171 Para penilik pelayanan lima jawatan menerima kapasitas kasih karunia mereka dari Bapa. Kemudian mereka diberikan kepada gereja oleh Yesus Kristus. Mereka mengerjakan pelayanan administrasi penggembalaan Kristus sebagai bagian dari tangan kanan-Nya. Paulus menghubungkan kerasulannya, sebagai bagian dari pelayanan lima jawatan, langsung kepada Bapa.172 Dia mengatakan bahwa dia sujud kepada Allah Bapa dari siapa dia menerima kasih karunia dan jabatan rasul.173 Kristus memberikan penilik karunia kenaikan ini, yang Bapa telah perlengkapi dengan kasih karunia, kepada gereja sebagai karunia. Kemudian Anak menetapkan mereka sebagai para penilik-Nya, sebagai pelayan firman perjanjian, menurut ‘wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya’.174 Saudara-saudara ini adalah teman-teman sekerja, yang telah menerima kasih karunia Allah.175 Mereka adalah penilik-penilik yang bekerja bersama-sama dengan Bapa.176Anak memegang mereka dalam tangan-Nya dan mereka adalah tangan kanan-Nya bagi gereja. Kemudian, dari tangan-Nya, Kristus menetapkan utusan-utusan bintang kepada gereja-gereja sebagai administrasi kasih karunia-Nya. Pekerjaan penilik adalah untuk memperlengkapi setiap anak dari Bapa dalam hubungan kepada pekerjaan-pekerjaan dari nama dan penentuan mereka. Pengudusan dari setiap anak Allah bersumber dalam Bapa sehingga pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari nama mereka adalah prioritas pribadi mereka. Para penilik ini adalah untuk menjadi teman-teman sekerja dengan Bapa dalam menciptakan, membentuk, dan mengukir pekerjaan dari setiap anak. Pelayanan lima ini bukanlah untuk membuat anak-anak mewakili mereka. Tetapi, mereka bekerja dengan Bapa, dalam administrasi dari Anak, untuk membentuk/mengukir setiap orang menurut gambar dari status anak yang Bapa telah siapkan sebelum dunia diciptakan. Tidak seorangpun dapat menyatakan menjadi ciptaan baru di luar dari fungsi dan partisipasi mereka yang sebagaimana mestinya dalam kemanusiaan baru dari Allah, tubuh Kristus. Memanifestasikan ciptaan baru adalah bagian dari pekerjaan nama dan status anak 170 Rom 9:23. Ef 1:7 Ef 4:7 172 Ef 3:7. 1Kor 2:3 173 Rom 1:5 174 Wah 1:1 175 2 Kor 6:1 176 1 Kor 3:10. Ef 2:10 171 146 Administrasi takhta-Nya kita. Oleh karena itu, kita harus tetap dalam persekutuan dengan penilik yang Kristus utus kepada gereja-Nya. Paulus mengidentifikasikan dirinya sendiri, dan bahkan saudara-saudara dalam karunia kenaikan, sebagai hamba Yesus Kristus. Dia mengatakan dia adalah ‘yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah’.177 Pertamatama Paulus menyebut ini ‘injil Allah’, bukan injil Anak.178 Injil Allah adalah firman dari status anak kita, hidup-zoe kita sebagai anak-anak Bapa. Hidup-zoe ini adalah keajaiban dalam tabut Perjanjian-Nya, di mana kita mendekat dalam terang dari ketujuh Roh. Paulus mengatakan bahwa dia ‘dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu telah dijanjikan-Nya [yaitu, Bapa] sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci’. Janji akan injil ini ada dalam Anak-Nya, yang lahir sebagai keturunan Daud menurut daging. Dia dideklarasikan ‘menurut Roh dari kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita’.179 Ini adalah injil Allah, dan datang kepada kita sebagai administrasi Kristus oleh Roh Kudus, dengan kuasa dari ketujuh Roh. Administrasi Kristus dibawa kepada kita oleh para utusan-bintang Kepenuhan dari administrasi Kristus datang kepada kita oleh para utusan-bintang dari Tuhan. Para penilik karunia pelayanan ini, yang membawa firman iluminasi, harus berfungsi oleh ketujuh Roh Allah. Kasih karunia Kristus adalah ketujuh Roh (atau atribut) diberikan kepada kita melalui persembahan Kristus. Semua ini datang kepada kita melalui perkataan (firman) dari para utusan. Seperti yang rasul Paulus katakan, ‘Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus’.180 Yesus Kristus duduk di sebelah kanan Bapa. Kita mempunyai para penilik karunia kenaikan karena Kristus naik. Dia adalah ‘Raja di atas segala raja dan Tuan diatas segala tuan’.181 Kita membaca dalam kitab Efesus, ‘Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.’182 Kita adalah budak-budak dosa, tapi Kristus memegang kita dan membuat kita menjadi budak-budak kebenaran.183 Ketika Dia naik, Dia menerima kasih karunia dari Bapa dan memberikan karunia-karunia kepada budak-budak-Nya. Dia kemudian mengambil beberapa dari budak-budak-Nya memberikan mereka sebagai karunia- 177 Rom 1:1 Rom 15:16 179 Rom 1:2-4 180 Ef 4:7 181 1Tim 6:15 182 Ef 4:8 183 Rom 6:6 178 147 INILAH BERITA ITU karunia bagi gereja. Contoh paling baik adalah rasul Paulus. Dia adalah musuh dari salib, tapi Yesus Kristus memegang dia, membuat dia menjadi seorang budak dan seorang tawanan, dan memberikan dia penatalayanan kasih karunia yang khusus.184 Paulus menuliskan kepada Efesus, ‘Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah — memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu’.185 Rasul Petrus, mengutip nabi Yoel, mengatakan bahwa pada hari-hari terakhir Dia akan mencurahkan Roh-Nya atas hamba-hamba-Nya, laki-laki dan perempuan.186 Seperti Bapa telah memberikan ‘wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya’, hamba-hamba ini memproklamirkan injil oleh Roh Kudus yang diutus dari sorga.187 Kasih karunia membawa penerangan dan pewahyuan ini datang sebagai terang dari ketujuh Roh Allah. Administrasi karunia kenaikan memampukan setiap individu untuk menerima kasih karunia Kristus dan untuk berfungsi sebagai imam dalam rumah-Nya, melakukan pekerjaan yang dipersiapkan bagi mereka. Setiap anak dari Bapa dapat mendekati takhta kasih karunia dan menerima zoe status anak mereka sendiri dari Kristus, sang Anak.188 Semua ini tersembunyi di dalam tabut Perjanjian-Nya. Kepada setiap orang, manifestasi Roh telah diberikan untuk kepentingan semua. 189 Manifestasi dari Roh ini bercahaya oleh terang korporat dari pelita di atas kaki dian. Ini adalah buah dari terang dalam setiap rangkaian yang bertumbuh; dari kuncup kepada kuntum kepada bunga dalam cabang dari gereja kaki dian.190 Pelayanan lima membangun gereja dalam empat administrasi Para penilik karunia kenaikan membawa terang dari wahyu Yesus Kristus dalam empat administrasi, dalam setiap masa dan generasi dari gereja. Tujuh pelita adalah ketujuh Roh ‘di hadapan (di hadapan wajah)’ takhta-Nya.191 Dengan cara yang sama ini, pelayanan bintang mengiluminasi wajah Dia yang duduk di atas takhta. Ketika Yesus mengutus tujuh puluh, Dia mengutus mereka ‘mendahuluinya (di hadapan wajah-Nya)’ ke setiap wilayah di mana Dia akan datang.192 Kemuliaan yang bekerja 184 Kis 9:15-16 Ef 3:2 186 Kis 2:16-18. Yoel 2:28-32 187 Wah 1:1 188 Ef 4:11-12. Ef 2:10 189 1 Kor 12:7 190 Ef 5:9 191 Wah 4:5 192 Luk 10:1 185 148 Administrasi takhta-Nya dalam kita adalah kemuliaan dalam wajah Yesus Kristus.193 Sebagai akibatnya, terang dari kaki dian mengiluminasi masing-masing dari empat administrasi Kristus.194 Inilah efek dari pelayanan yang datang dari tangan Kristus kepada gereja-gereja kaki dian. Tangan yang menyembunyikan kuasa-Nya, mengatur persembahan dari jemaat di pintu rumah. Menurut empat wajah singa, lembu, rajawali, dan manusia, gereja kaki dian harus memiliki administrasi kerajaan, keimamatan, status anak/keputraan sebagai anak sulung Allah, dan pelayanan nubuatan. Kerajaan adalah otoritas Kristus yang memerintah. Mereka yang lahir ke dalam kerajaan Allah dapat menemukan akses masuk dan keluar dari takhta kasih karunia, ‘menanyakan keputusan Urim bagi dia di hadapan TUHAN’ di tabut PerjanjianNya.195 Keimamatan adalah presentasi dari persembahan kita sebagai buah dari pekerjaan kita.196 Kita dapat bersatu dengan persembahan Kristus dan melayani persembahan dari setiap yang lain. Pelayanan anak sulung jelas ketika kepala-kepala dari rumah-rumah berdiri sebagai buah sulung supaya seluruh jemaat diatur dan dilayani, khususnya mengenai berjemaat bersama-sama.197 Anak laki-laki dan perempuan diangkat dengan sayap rajawali kepada Bapa.198 Pelayanan nubuatan adalah partisipasi kita dalam kesaksian Yesus. Ini adalah roh nubuat.199 Terang pewahyuan dan kebenaran masa kini adalah bukti dari kasih karunia ini di tengah-tengah kita. Sebagaimana dengan Musa dan Harun, tangan Kristus efektif melalui pelayanan keimamatan lima jawatan. Keimamatan ini mengatur kaki dian, memberikan orientasi yang seharusnya kepada tujuh pelita. Tujuh bintang dalam tangan Kristus melakukan pelayanan ini supaya ‘"Dari dalam gelap akan terbit terang!," Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus’.200 Wajah-Nya bercahaya atas empat administrasi, yang adalah ‘sinar cahaya’ dalam tangan Kristus yang digambarkan oleh nabi Habakuk.201 Oleh pelayanan dari ketujuh Roh Allah, ‘Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian 193 2 Kor 4:6 Maz 104:15 195 Bil 27:21 196 Kol 1:10 197 1Tim 3:4-5 198 Kel 19:4. Yes 40:31 199 Wah 19:10 200 2 Kor 4:6 201 Hab 3:4 194 149 INILAH BERITA ITU kepada-Nya’. Nabi mendeklarasikan, ‘Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya’.202 Tangan Kristus membangun bait suci sebagai penggenapan dari pekerjaan yang ada dalam tangan Zerubabel. Zerubabel memegang batu pilihan (tali pengukur) di tangannya sementara dia memimpin pekerjaan pembangunan kembali bangsa kaki dian.203 Dengan cara yang sama, tangan kanan Kristus memegang tujuh bintang. Pelayanan karunia-kenaikan ada di tangan kanan Kristus. Batu pilihan ada dalam tangan Kristus sementara Dia membangun gereja kaki dian. Kita dapat menyimpulkan bahwa pekerjaan dari tujuh bintang adalah mengukur bagian-bagian, mewakili pelayanan karunia-kenaikan, supaya rumah dibangun. Rasul Paulus menyebut dirinya ‘ahli bangunan yang cakap’.204 Pelayanan lima karuniakenaikan memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan, ‘bagi pembangunan tubuh Kristus’.205 Kita membaca dalam kitab Wahyu bahwa pelayanan Kristus dirangkumkan dalam sinar cahaya wajah-Nya.206 Anak Manusia, dengan wajah kemuliaan dan keperkasaan, melayani kepada gereja-Nya dengan tangan kanan-Nya. tangan-Nya memegang tujuh bintang dan memancarkan ‘bercahaya dari tangan-Nya’, sama seperti pada permulaan.207 Yesaya berbicara mewakili Tuhan, katanya, ‘Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit’.208 Dan, seperti Musa mengatakan pada hari pembebasan mereka dari Mesir, ‘Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh … Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka.’209 Wajah Kristus, dalam pelayanan-Nya kepada gereja-gereja kaki dian, dilepaskan oleh tangan-Nya dengan tujuh bintang. 202 Hab 3:3-4 Zak 4:10 204 1 Kor 3:10 205 Ef 4:12 206 Wah 1:16 207 Wah 1:16. Wah 2:2 208 Yes 48:13 209 Kel 15:6,12 203 150 BAB 9 Bintang-bintang dan corotcorot/pipa-pipa Kita sekarang akan mengarahkan perhatikan kita kepada bintang-bintang.1 Di tahuntahun yang akan datang, sementara kita mendekati pemulihan dari gereja-gereja kaki dian di setiap tempat, tujuh bintang akan menjadi kelompok pelayanan kasih karunia di seluruh dunia yang berjumlah beribu-ribu laksa hamba-hamba Yesus Kristus.2 Setiap bintang adalah sekelompok korporat dari para utusan yang menilik, yang memproklamirkan firman kebenaran masa kini dan menggembalakan gereja kaki dian tertentu.3 Ada satu bintang untuk setiap kaki dian, tapi Yesus Kristus memegang semua bintang dalam tangan kanan-Nya.4 Kitab Wahyu menggambarkan Dia berjalan di antara kaki tujuh dian emas dengan tujuh bintang dalam tangan kanan-Nya, karena ‘tujuh’ adalah angka kegenapan/kepenuhan/kelengkapan.5 Rahasia dari tujuh bintang dalam tangan kanan Kristus menyatakan bagaimana firman perjanjian, yang Bapa berikan kepada anak, diberikan kepada para utusan 1 Wah 1:16,20 Ef 1:10. Kol 4:12 3 2 Pet 1:12. Kis 20:28 4 Wah 1:16 5 Poin ini diperkuat oleh penggunaan yang luas dari angka 7 di seluruh Kitab Suci 2 INILAH BERITA ITU Kristus untuk memproklamirkan sebagai firman kebenaran masa kini.6 Rahasia ini menyatakan bagaimana firman dari perjanjian Tuhan (Yahweh) datang sebagai ‘Roh dan hidup’ kepada gereja-gereja kaki dian.7 Kita ingat bahwa Pemazmur menuliskan, ‘Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN’.8 Bintang membawa ‘jalan masuk’ dari firman. Seperti yang dikatakan Pemazmur, ‘Bila tersingkap [jalan masuk = dibukakan], firman-firman-Mu memberi terang’.9 Karena bintang menerima terang pewahyuan dari tangan, itu harus tetap terhubung dengan tangan. Firman perjanjian bukan berasal dari bintang, tapi dari dalam tangan mangkuk. Pada tingkat paling mendasar, firman datang dari dua pelayanan Melkisedek dari anak-anak minyak.10 Kita ingat ini adalah dua kapasitas kerajaan dan keimamatan dari Kristus, ‘perjanjian bagi umat manusia’.11 Bintang-bintang – pengertian kepada rahasia Kitab Daniel dan kitab Wahyu perlu diperlakukan sebagai pernyataan nubuatan tunggal. Bintang-bintang adalah kelompok dari orang-orang dengan pengertian pada rahasia.12 Mereka bercahaya di tempat sorgawi dan memimpin banyak orang kepada kebenaran. Mereka ‘orang-orang bijaksana di antara umat’ dan mereka memberikan pemahaman kepada banyak orang. Bintang-bintang adalah ‘bercahaya (orang-orang yang membawa terang)’ dalam ‘cakrawala’.13 Dalam perkataan Paulus, mereka adalah diaken-diaken (pelayan-pelayan) dari firman, ditetapkan menurut ‘perintah Allah, Juruselamat kita’ dan dari tangan kanan ‘Kristus Yesus, dasar pengharapan kita’ dan Tuhan kita.14 Tulisan mengenai bintang-bintang dimulai dengan nubuatan Daniel, bahkan sebelum penglihatan Zakharia mengenai kaki dian. Daniel menunjuk kepada bintang-bintang dengan cara yang sama yang Yesus lakukan dalam Wahyu. Tiga kali, Daniel berbicara mengenai mereka yang memiliki kebijaksanaan.15 Dia mengatakan bahwa orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.16 Dalam Perjanjian Baru, Paulus berbicara tentang memiliki pengertian dalam rahasia.17 Yesus lebih lanjut lagi dan mengatakan bahwa ketujuh 6 Kol 1:19. Joh 1:1. Ef 3:8. 2 Pet 1:12 Kej 17:7. Yoh 6:63 8 Maz 118:26 9 Maz 119:130 10 Zak 4:14 [LITV] 11 Yes 42:6 12 Dan 11:33. Ef 3:3-4 13 Dan 12:3 14 1Tim 1:1-2 15 Strongs H7919 ‘wawasan’, ‘pengertian’, dalam tiga tempat. Dan 11:33,35. Dan 12:3 16 Dan 12:3 17 Ef 3:4 7 152 Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa bintang adalah suatu rahasia.18 Pengertian dalam rahasia adalah apa yang mengidentifikasikan bintang-bintang yang dikatakan Daniel. Mereka yang memiliki pengertian ini memiliki ruang lingkup/daerah kerja di dalam mana mereka berjalan, katakan demikian, dalam cakrawala.19 Para utusan-bintang bercahaya seperti cahaya cakrawala dan menuntun banyak orang kepada kebenaran dengan memproklamirkan firman kebenaran.20 Dalam tulisan pertamanya, Daniel menyebutkan orang-orang yang bijaksana yang mulai muncul pada masa ‘diinjak-injaknya’ tempat kudus.21 Pelanggaran perjanjian ini memimpin kepada kehancuran. Dan bintang-bintang yang menginstruksikan banyak orang tunduk pada pedang, api, penawanan dan kemunafikan, tetapi menerima 'sedikit bantuan’.22 Dalam tulisan keduanya, Daniel menunjuk kepada bintangbintang yang jatuh, sampai akhir zaman, membuat mereka menjadi dibersihkan, disucikan dan dibuat menjadi putih.23 Orang-orang yang bijaksana akan bercahaya seperti bintang, seperti cahaya cakrawala. Mereka menuntun banyak orang kepada kebenaran.24 Namun, dengan tujuan untuk menuntun ‘banyak orang kepada kebenaran’, bintang pertama-tama harus membawa sebuah berita.25 Oleh karena itu, bintang harus sepenuhnya dan dengan sebagaimana mestinya terhubung dengan tangan kanan Yesus Kristus supaya dapat memproklamirkan firman kebenaran masa kini sebagai suara-Nya dari sorga.26 Bintang-bintang ada dalam cakrawala tempat sorgawi karena mereka dibangkitkan dengan Kristus sebagai bagian dari pemerintah dan otoritas kenaikan-Nya.27 Bintang – menuntun banyak orang kepada kebenaran Administrasi utusan karunia kenaikan diutus dari takhta Anak untuk mentahbiskan para utusan-bintang.28 Yehezkiel dan Daniel menggambarkan panggilan Allah ini sebagai tangan Tuhan atas mereka.29 Tangan Kristus mengangkat kita ke tempat sorgawi, memberikan kita ruang lingkup/daerah kerja dan membuat kita menjadi bintang-bintang di saat Dia memanggil segenap tentara-Nya dengan nama.30 Tanpa 18 Wah 1:20 2 Kor 10:13 20 Dan 12:3 21 Dan 9:17. Yes 1:12 22 Dan 11:33-34 23 Dan 11:35. Mat 24:39. Wah 8:10. Wah 12:4 24 Dan 12:3 25 1 Yoh 1:3 26 Kol 3:1 27 Ef 3:8 28 Ef 4:8-12 29 Yeh 1:3. Dan 10:10 30 Yes 40:26 19 153 INILAH BERITA ITU bintang, tidak akan ada pelayanan ketujuh Roh Allah, dan kaki dian akan diambil.31 Injil bergantung pada administrasi ini untuk memberi penerangan/pencerahan bagi setiap orang kepada terang dari nama dan penentuannya.32 Inilah tujuan dari bintang. Tetapi, bintang yang jatuh telah menjadi tidak terhubung dengan tangan.33 Kita akan memperhatikan ini nanti. Sebagai bintang-bintang ‘menuntun banyak orang kepada kebenaran’, mereka membuka ‘pintu gerbang kebenaran’ ke rumah Bapa supaya banyak orang masuk melalui mereka.34 Bintang-bintang ‘menuntun jalan’ orang benar dengan memproklamirkan firman zoe kepada setiap anak.35 Kata ‘malaikat’, atau ‘angelos’, berarti ‘utusan’ dan diambil dari kata yang berarti, ‘memimpin’ atau ‘membawa’.36 Ketika bintang memimpin dalam gereja kaki dian, banyak individu anak-anak Allah akan mendengar nama mereka diproklamirkan dan akan berjalan kepada shekinah dalam tabut Perjanjian-Nya dan mewarisi status anak mereka.37 Jalan ini menuju kepada warisan kebenaran anak ‘yang sesungguhnya’ yang melakukan pekerjaan-pekerjaan dari nama mereka dan mewarisi kepenuhan Kristus.38 Ketika kita ‘mengikuti’ jalan terang, kita akan mengetahui pengudusan unik kita sendiri sebagai anak Allah. Inilah bagaimana kita mewarisi substansi dari status anak kita. Jika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan benar dari nama kita, buahnya akan dilihat semua orang.39 Inilah yang dimaksud Raja Daud ketika dia meminta Tuhan untuk ‘lepaskanlah aku sesuai dengan kebenaranku’. Dia berdoa, ‘Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar’ dan, ‘Hakimilah aku sesuai dengan keadilan-Mu, ya TUHAN Allahku’.40 Demikian juga, dia mendeklarasikan, ‘TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, … Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku’.41 Bintang-bintang – yang membawa iluminasi dari firman Pekerjaan dari ‘bintang’ adalah menjadi utusan yang melayani firman ‘kebenaran masa kini’ di dalam ruang lingkup/daerah kerja yang ditetapkan/ditunjuk.42 Dengan cara 31 Wah 3:1. Wah 4:5. Wah 2:5 Yoh 1:9. Ef 1:18 33 Yes 14:12 34 Maz 118:19 35 Maz 23:3. Yoh 6:63,68 36 Strongs G32 37 Kel 25:22. Kel 30:6. Im 16:2. 38 Kol 1:12. Wah 3:1. Fil 3:9. Yoh 1:16 39 1Tim 4:15 40 Maz 7:8. Maz 35:24 41 Maz 18:20,24 42 2 Kor 10:13 32 154 Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa ini, terang pewahyuan dan kebenaran masa kini ada di tengah-tengah semua gereja.43 Di saat para bintang memproklamirkan berita dari perjanjian sejak semula, Roh Kudus memberi kesaksian.44 Firman yang mereka beritakan diajarkan kepada kita oleh Roh Kudus.45 Rasul berdoa supaya ‘mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus’.46 Administrasi dari setiap pelita ada dalam tanggung jawab dari utusan-bintang khusus mereka. Setiap bintang harus mengatur dan menyalakan pelita dalam wilayah mereka, supaya ‘terang yang menjadi pernyataan’ ‘terus menyala-nyala’ dan bercahaya ke dalam wilayah mereka.47 Bintang mengatur, memimpin dan mendukung persekutuan dari administrasi karunia kenaikan yang memasok minyak dari ketujuh Roh Allah kepada pipa-pipa.48 Ketika para penilik dan diaken memberikan dukungan yang semestinya kepada pelayanan lima, maka firman akan bertumbuh dan bermultiplikasi.49 Adalah kewajiban atas para diaken untuk memberikan dukungan material kepada para penilik karunia kenaikan, dengan cara yang sama di mana tujuh diaken membuat jalan yang praktis bagi dua belas pada gereja mula-mula.50 Sementara minyak berproses dari pelayanan lima dalam tangan kepada penatalayanan tujuh bintang dan empat puluh sembilan pipa, kita harus menjaga perbedaan jelas antara bintang-bintang dan pipa-pipa. Tujuh bintang adalah seluruh kepenatuaan dari para penilik dan diaken. Ini adalah kelompok utusan tertentu yang Yesus berikan tanggung jawab untuk kaki dian-Nya. Pernyataan-Nya diarahkan kepada bintang dengan ruang lingkup/daerah kerja yang diukur dan suatu orbit sebagai ‘utusan gereja’ dalam berbagai kota.51 Bintang, seperti Ayub, harus menjadi ‘mata bagi orang buta’, dan ke sana kemari dalam ruang lingkup/daerah kerja pelayanannya.52 Tetapi, sebuah bintang tidak boleh berbangga di luar dari ruang lingkup/daerah kerjanya. Dalam suratnya kepada Korintus, rasul menuliskan, ‘kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga. Sebab dalam memberitakan Injil Kristus kami telah sampai kepada kamu, sehingga kami tidak melewati batas daerah kerja kami, seolah-olah kami belum sampai kepada kamu. Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak 43 2 Pet 1:12 1 Yoh 1:1. 1Yoh 5:6 45 1 Kor 2:13. Yoh 14:26 46 Ef 1:18 47 Luk 2:32 LITV 48 Wah 4:5. Zak 4:2-3 49 Kis 12:24 50 Kis 6:2-4 51 Wah 2:1,8,12,18. Wah 3:1,7,14 52 Ayub 29:15 44 155 INILAH BERITA ITU dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami. Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka’.53 Sebuah bintang mempunyai ruang lingkup/daerah untuk bekerja. Dan setiap individu bintang harus menjalankan sehingga memenuhi batas ruang lingkup/daerah kerja itu. Sesuai dengan itu, bintang datang untuk membawa terang dan menyalakan persembahan dalam hati dan pikiran dari yang mendengarkan mereka. Mereka datang dengan api dari Roh untuk menyalakan minyak dari pipa-pipa supaya pelita dalam bunga akan menjadi yang membawa terang dalam kaki dian. Kitab Suci menyebut ini ‘menjadikan terang’.54 Ini adalah pekerjaan khusus dari sebuah bintang dalam daerah kerja mereka. Bintang menyalakan, menunjuk dan mengatur pelita supaya dapat menyinarkan terang dari tujuh kali lipat Roh Yahweh. Seperti yang rasul Paulus katakan, ‘Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan’.55 Dan seperti yang nabi Yoel katakan, ‘Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia’.56 Pertama-tama, setiap bintang berkomitmen kepada administrasi Roh. Bukti dari komitmen ini adalah komitmen yang tidak bisa ditawar dan teguh untuk memasok minyak yang datang dari mangkuk, melalui suatu administrasi pipa-pipa, dan kemudian kepada pelita-pelita. Minyak dari firman kasih karunia dari Bapa dan dari Kristus ini menjadi ‘dikosongkan’ dari anak-anak minyak ke dalam mangkuk.57 Dan kemudian mengalir kepada kaki dian melalui suatu administrasi empat puluh Sembilan pipa.58 Minyak kasih karunia adalah suatu penyediaan kekal yang membawakan ‘perjanjian anak’ kepada setiap wilayah kaki dian. Karena sebuah bintang adalah bagian dari persekutuan firman, mereka harus membawa minyak di dalam diri mereka sendiri, dan ‘berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya’.59 Sebuah bintang adalah utusan yang berkomitmen membawa terang, Entahkah mereka adalah penilik perlayanan karunia kenaikan atau penilik atau diaken kaki dian. Sebagai saudara-saudara persekutuan dalam firman perjanjian, bintang harus 53 2 Kor 10:13-16 Ef 1:18 55 2 Kor 3:17 56 Yoel 2:28 57 Fil 2:5-7 58 Zak 4:2. Wah 1:20 59 Tit 1:9 54 156 Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa memberikan diri mereka untuk belajar dan menggali Kitab Suci untuk memperoleh penerangan dan iluminasi pribadi akan firman hidup.60 Utusan-bintang harus memiliki telinga untuk kebapaan. Seperti Salomo yang bijaksana mengatakan, ‘Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.’61 Di saat Roh berbicara, para penilik dan diaken yang setia dimintakan untuk melayani minyak ini sebagai berita tertentu bagi kaki dian tertentu. Para penilik pelayanan karunia berkomitmen untuk menjadi orangorang yang setia untuk mengajarkan orang lain. Laki-laki dan perempuan yang setia jangan menjadi seperti Diotrefes, yang ‘tidak mau mengakui kami (tidak menerima apa yang kami katakan – terjemahan Inggris)’.62 Corot-corot/pipa-pipa – administrasi firman Pelayanan lima adalah yang menjaga tujuh bintang. Sama seperti orang Lewi melayani Harun dan anak-anaknya, tujuh bintang adalah karunia/pemberian dari Tuhan kepada pelayanan lima jawatan.63 Ada satu bintang untuk setiap kaki dian. Datang dari tangan, kelompok utusan ini memimpin dan mengawasi administrasi empat puluh Sembilan pipa. Pipa-pipa menerima minyak dari persekutuan pelayanan karunia kenaikan di dalam tangan. Setiap pelita, dan oleh karenanya setiap anggota gereja kaki dian, dipasok oleh pipa. Namun, fungsi dari bintang sebagai yang membawa terang berbeda dengan fungsi dari pipa-pipa. Administrasi empat puluh sembilan pipa adalah perantara bagi pemasokan dan perpindahan minyak dari mangkuk. Apapun ‘yang dikatakan Roh’ melalui para utusan adalah minyak yang penting untuk semua keperluan di dalam gereja kaki dian.64 Minyak adalah sama bagi semua kaki dian. Para penilik dan diaken seharusnya memberikan perhatian untuk melayani minyak ini sebagai suatu komitmen perhubungan dan praktis untuk program wilayah mereka. Mereka harus dengan teguh memelihara ‘rahasia iman’ sementara mereka memimpin dalam pekerjaan ‘menyalurkan minyak’ kepada kaki dian.65 Cakupan program wilayah ditentukan oleh terang bintang dan pelita-pelita yang bercahaya ke dalam wilayah, baik atau tidak baik waktunya.66 Jika ada kekurangan apapun sehubungan dengan pelita-pelita dan iluminasi, itulah pentingnya ada administrasi yang efektif dari pipa-pipa. 60 Kis 17:11 Ams 4:1-2 62 3 Yoh 1:9 63 Bil 3:6. Bil 18:6 64 Ibr 3:7. Wah 2:7,11,17,29. Wah 3:6,13,22 65 1Tim 3:9 66 2 Tim 4:2 61 157 INILAH BERITA ITU Adalah penting untuk memahami perbedaan antara bintang-bintang dan pipa-pipa. Administrasi firman oleh para penilik dan diaken adalah sama dengan pipa-pipa. Bintang mengawasi administrasi dari empat puluh sembilan pipa supaya semua sumber-sumber firman tersedia baik atau tidak baik waktunya. Administrasi ini menjamin dimasukkannya banyak pengaturan keahlian kedua dan ketiga, khususnya jika pekerjaannya adalah memasok kepada wilayah-wilayah luar. Sebagai persekutuan gereja-gereja kaki dian, kita telah memberikan diri kita untuk mendatangkan dan menyebarkan firman. Dengan cara ini, saudara-saudara di setiap tempat akan memerlukan penyediaan untuk ‘Beritakanlah firman … nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran’.67 Ada banyak dan berbagai macam sumber daya dan keahlian yang dapat berkontribusi untuk memasok minyak. Tujuh pipa kepada setiap kaki dian menyimbolkan banyak dan berbagai macam cara untuk melayani persembanan-persembahan yang diberikan jemaat. Diaken-diaken harus mampu memimpin dan mengawasi penyaluran administrasi minyak sebagai penyediaan yang berlimpah dari bermacam-macam kasih karunia Allah bagi kaki dian.68 Para diaken yang bertanggung jawab memberikan diri mereka untuk melayani administrasi pipa-pipa. Ketika mereka memimpin dengan rajin, akan ada komitmen dengan sukacita dan bersemangat dari jemaat untuk bersatu dengan persekutuan melayani dalam administrasi praktis dari firman. Petrus telah mendorong setiap orang yang menerima karunia untuk melayani karunia itu dalam melayani satu dengan yang lain sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.69 Para penilik dan diaken mengatur dan menyusun pelita-pelita di dalam tanggung jawab mereka menurut arahan yang datang dari tangan. Para utusan-bintang memelihara daerah kerja dan orbit mereka dalam order untuk mengawasi kawanan domba sebagai para penilik dan diaken yang menggembalakan. Seperti yang kami katakan tadi, bintang yang efektif akan menghubungkan seluruh wilayah kepada persekutuan firman perjanjian oleh suatu administrasi empat puluh sembilan pipa. Ini akan menjadi sangat penting ketika penilik karunia kenaikan tidak hadir secara pribadi. Untuk alasan inilah Paulus menuliskan surat-surat dan mengutus kelompokkelompok dari saudara dan saudari yang melayani untuk memelihara administrasi firman sebagai yang menyalurkan minyak. Ingat bahwa setiap hal yang baik dan pemberian yang sempurna datang dari atas kepada kita oleh firman.70 Sebagai penilik karunia kenaikan, Paulus memberikan firman kepada orang-orang yang setia di dalam 67 2Tim 4:2 1Pet 4:10 69 1Pet 4:11 70 Yak 1:7 68 158 Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa administrasi yang terhubung, berkomitmen dan berfungsi supaya mereka dapat mengajarkan yang lain juga.71 Administrasi pipa-pipa mewakili administrasi firman yang membawa sumber-sumber minyak terus-menerus. Dengan cara ini, administrasi akan menyesuaikan setiap individu anak supaya mereka menemukan tempat mereka dalam kuncup, kuntum dan bunga. Setiap jemaat dapat menjadi bunga yang mampu menopang sebuah pelita.72 Kemudian pelita akan menjadi kota yang murni di atas bukit sebagai terang dunia.73 Setiap jemaat akan bercahaya atas jalan untuk menjadi anak kepada shekinah dan tabut perjanjian-Nya. Setiap anak dalam proses pemurnian dan pertumbuhan oleh mana mereka dapat mencapai warisan penuh dari ciptaan baru pada hari Yesus Kristus.74 Takhta Anak, digambarkan dengan tabut, akhirnya akan dinyatakan pada Hari Pendamaian besar ketika perempuan, gereja, dinyatakan dalam tabut perjanjianNya.75 Sumber dari minyak, api dan terang Sementara minyak emas terus bermultiplikasi, tetap hanya ada satu mangkuk, dan sementara kaki dian bermultiplikasi, bintang-bintang juga bermultiplikasi. Berapa banyak pipa yang akan ada dalam suatu administrasi kegenapan waktu?76 Jelas, jumlahnya adalah kelipatan dari tujuh, artinya kegenapan dari berkat Kristus.77 Dan meskipun ada perbedaan budaya antara kaki dian, setiap bintang harus terhubung oleh persekutuan dalam firman kepada pelayanan-pelayanan karunia kenaikan; kalau tidak, mereka adalah bintang yang jatuh, atau lebih parah, mereka adalah bintang yang berkelana.78 Pelayanan lima adalah bintang-bintang itu sendiri dan mereka hidup di dalam gereja kaki dian. Namun, pelayanan lima, sebagai bintang-bintang, milik dari tangan Kristus. Mereka bukanlah pertama-tama milik dari kaki dian. Pelayanan karunia kenaikan ini adalah karunia dari Kristus kepada kaki dian, tapi mereka diberikan kepada seluruh tubuh.79 Bahkan demikian, ada suatu order otoritas di antara pelayanan lima jawatan; ‘pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar’.80 Mereka harus memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan mereka. Semua sumber-sumber daya yang penting supaya pelita 71 2Tim 2:2 Bil 8:2-3 73 Mat 5:14 74 Mal 3:3. 2 Kor 5:17. Yoel 2:11. Zef 1:14 75 Wah 11:19. Wah 12:1 76 Ef 1:10 77 Rom 15:29 78 Yes 14:12. Yud 1:13 79 Ef 4:8,11-12 80 1 Kor 12:28 72 159 INILAH BERITA ITU menyala terus-menerus datang dari koneksi perhubungan yang sebagaimana mestinya antara para penilik karunia kenaikan dan bintang-bintang. Seorang penilik akan menjadi orang yang mempersembahkan dan mezbah itu sendiri.81 Tingkah lakunya harus menjadi teladan persembahan, sebagai seorang yang mempersembahkan dirinya dan menyerahkan hidupnya dalam kasih yang semula di antara saudara-saudara dan untuk kawanan domba.82 Prioritas harus diberikan untuk menciptakan jalan pemuridan, dan melatih orang yang baru bertobat supaya mereka tidak jatuh ke dalam jerat dan penghukuman setan.83 Zakharia menyebut ini ‘masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini (tempat untuk berjalan di antara mereka yang berkumpul di sini – terjemahan Inggris)’.84 Kita tahu bahwa bintang haruslah orang-orang yang murah hati mempersembahkan. Karenanya, mereka akan berada dalam jarak dekat dengan persekutuan mezbah, dalam doa dan pemberian diri yang terus-menerus. Mereka akan menjadi sadar/tahu akan kapasitas dan kontribusi khusus yang sesuai dari semua yang merangkul iman persembahan. Pengerjaan dari pengawasan yang efektif memerlukan supaya bintang memiliki kapasitas dan pengertian untuk mengenal dan memanggil domba dengan nama supaya mereka dapat memimpin masuk dan keluar untuk menemukan padang rumput.85 Seorang penilik perlu memperhatikan hikmat Salomo, ketika dia mengatakan, ‘Kenallah baikbaik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu’.86 Demikian juga, bintang akan menjadi sadar akan ‘api persembahan’ datang atas mereka yang berkomitmen, di saat mereka ada, kepada persekutuan persembahan di mezbah. Pembawa persembahan yang murni, yang mempersembahkan dirinya di antara saudara-saudara, akan tiba di bawah ujian iman mereka di saat mereka membuktikan/menunjukkan kehendak Allah dengan persembahan dan korban mereka.87 Seperti Habel, yang mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari Kain, melalui mana dia memperoleh kesaksian, demikian juga kesaksian dan kemajuan dari mereka yang hidup oleh persembahan akan dilihat oleh semua.88 Budaya persembahan akan memiliki dampak besar atas seluruh jemaat, dan sesungguhnya atas seluruh cabang dari kaki dian. Para penilik harus sadar/tahu akan efek dari persembahan ada atas mereka yang mempersembahkan. Kita tahu bahwa kita semua didefinisikan/ditetapkan dalam status anak kita oleh persembahan. Demikian juga, semua yang mendekat akan menemukan bidang kesempatan yang baru di saat Tuhan sendiri mendefinisikan/menetapkan kembali yang membawa 81 Mat 23:19 1Tim 3:1-7. Tit 1:7-9. Wah 2:4 83 1Tim 3:6 84 Zak 3:7 85 Yoh 10:9 86 Ams 27:23 87 1Pet 4:12. Rom 12:2. Fil 2:15 88 Ibr 11:4 82 160 Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa persembahan menurut perjanjian-Nya. Penilik tidak boleh mempromosikan ‘mata yang jahat’ di antara jemaat oleh karena kekuatiran atau keinginan untuk keuntungan yang jahat.89 Semua hak anak, atribut, dan kapasitas pelayanan Kristus ‘dipasok’ kepada gereja oleh administrasi yang sama yang memegang tujuh bintang. Kristus mengutus bintangbintang-Nya kepada pelita-pelita. Para utusan-bintang menyalakan pelita-pelita oleh firman kebenaran masa kini dan pewahyuan di saat Roh Kudus melayani api dari mezbah Perjanjian Mereka.90 Memelihara dan mengatur pelita-pelita Adalah penting untuk mengingat bahwa pelita pertama-tama bukan milik dari kaki dian. Mari kita memperhatikan pelayanan dari kaki dian dalam kemah suci/tabernakel zaman dulu. Kita akan membandingkan ini dengan mengacu kepada kaki dian dalam kitab Zakharia dan kitab Wahyu. Perintah Tuhan kepada imam yang mengurus dalam kitab Keluaran adalah memelihara dan mengatur pelita-pelita. Diperlukan cukup minyak untuk membuat ‘lampu (pelita) agar tetap menyala’.91 Pekerjaan imam adalah untuk ‘tetap diaturnya lampu-lampu (pelita-pelita)’.92 Dalam kitab Bilangan, ada deskripsi terperinci mengenai peralatan yang digunakan oleh imam. Ada pelita-pelita dan sepit-sepit, penadah-penadahnya dan perkakas minyak.93 Kebanyakan sejarawan setuju bahwa pelita-pelita mempunyai sumbu, sekalipun Kitab Suci hanya berbicara tentang sepit-sepit.94 Adalah beralasan untuk beranggapan bahwa imam-imam memiliki prioritas berbeda dalam pelayanan kaki dian pagi dan petang. Di awal petang, pelita dipindahkan dari kaki dian dan alat pemadam digunakan untuk mematikan nyala api. Wadahnya penuh dengan minyak. Kemudian sumbu-sumbunya digantikan sehingga pelita-pelita dapat menyala terus-menerus sepanjang malam hari.95 Setelah pelitapelita ‘diisi ulang’, pelita-pelita itu diangkat kepada kaki dian. Kemudian diatur dalam bunga diarahkan oleh imam, untuk memancarkan terang ke dalam wilayah di depan dari kaki dian (dihadapan-Nya).96 Di pagi hari, sumbu-sumbu dipangkas dengan sepit-sepit dan pelita-pelita diisi ulang dengan minyak. Ini memungkinkan mereka untuk terus menyala sepanjang hari. 97 89 Mar 7:21-22. Ams 23:6. Ams 28:22 Maz 18:28 91 Kel 27:20 92 Im 24:4 93 Bil 4:9 94 1 Raj 7:49 95 Kel 27:21 96 Kel 25:37 97 Kel 30:7-8 90 161 INILAH BERITA ITU Ketika kita memperhatikan pelita dalam kitab Zakharia, kita menemukan bahwa empat puluh sembilan pipa telah menggantikan perkakas dan pekerjaan tertentu dari imam-imam.98 Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikan catatan Zakharia mengenai corot-corot/pipa-pipa. Karena mereka menggantikan perkakas dari keimamatan, kita dapat menyimpulkan bahwa administrasi dari pipa-pipa adalah pekerjaan pelayanan yang sama dengan pekerjaan dari para imam dalam tabernakel/kemah suci. Dalam gereja kaki dian, para diaken dan penilik telah diberikan kepengurusan/penatalayanan untuk memasok minyak dengan cara yang sama yang dilakukan para imam dan pipa-pipa.99 Mereka harus mengatur pelita-pelita di atas kaki dian sehingga menunjukkan ruang lingkup dan arah jalan terang dari pelita. Karena bunga ada dalam posisi yang tetap di atas kuntum, oleh karena itu, pelita-pelita harus diatur dalam hubungan dengan bunga sebagai yang memantulkan terang. Bintang yang mengawasi Para utusan yang mengawasi di dalam gereja kaki dian adalah angelos, bintang dalam tangan kanan Kristus.100 Bintang adalah persekutuan dari para penilik dan diaken. Mereka adalah kelompok korporat dari para utusan yang mengawasi yang memproklamirkan firman di dalam gereja kaki dian. Kita perlu menjadi jelas bahwa bintang tidak sama seperti mangkuk.101 Mangkuk dibentuk dari para penilik pelayanan karunia kenaikan yang telah diberikan kepada seluruh tubuh Kristus. Haruslah ada kasih karunia pelayanan lima jawatan di dalam setiap bintang yang ada. Namun, bintang dan mangkuk bukanlah hal yang sama. Dalam gereja kaki dian manapun, bintang menjadi penilik dan diaken dari administrasi empat puluh sembilan pipa. Kepenilikan mereka adalah pekerjaan pelayanan yang ‘turun’ dari atas dalam administrasi Kristus. Paulus mengatakan bahwa barangsiapa menginginkan untuk menjadi penilik, itu adalah ‘pekerjaan yang indah’ yang dia ingin lakukan.102 Para penilik adalah para penatua yang memperoleh bagi diri mereka derajat yang baik dalam kepengurusan dan pelayanan pipa-pipa mereka. Mereka melayani dalam firman yang bekerja keras dalam memberitakan dan mengajarkan.103 Paulus menuliskan kepada Tesalonika, memperingatkan mereka untuk ‘menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh 98 Zak 4:2 Ef 3:2. Kol 1:25 100 Wah 1:20 101 Zak 4:3 102 1Tim 3:1 103 1Tim 5:17 99 162 Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka’.104 Para diaken yang bekerja mewakili kami layak dihormati, dihargai dan disegani. Para penilik harus memiliki kapasitas untuk ‘melihat’ dan mengawasi kawanan domba.105 Mereka perlu memahami pekerjaan, nama dan status anak dari setiap anggota secara khusus. Adalah peran mereka untuk mengidentifikasi kemampuan, otoritas dan kapasitas kasih karunia dalam jemaat.106 Jika ada kekurangan dalam kepenilikan di dalam persekutuan kaki dian, saudara-saudara buah sulung dan kepala-kepala dari rumah harus berjalan bersama dalam kasih yang semula dengan para penilik karunia kenaikan. Mereka harus memperhatikan potensi bahaya yang disebabkan oleh ragi keburukan dan kejahatan.107 Paulus memperingatkan kita supaya tidak menjadi ‘menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain’.108 Saudara-saudara tidak boleh menjadi tuan atas kawanan domba dengan atas nama program, order atau disiplin.109 Adalah kejahatan besar bagi seorang atau beberapa hamba di dalam rumah Tuhan kalau mereka bangkit dan mulai memukul hamba-hamba yang lain.110 Anak Manusia dalam kaki dianlah yang memberikan tanggung jawab kepada hambahamba yang setia dan bijaksana. Sebagai tuan, dia memberi tanggung jawab kepada mereka akan rumahnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya. ‘Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orangorangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.’111 Tanggung jawab dari rumah telah diberikan kepada para penilik dan diaken sebagai hamba-hamba. Akan ada referensi dan konferensi yang tekun dalam nama. Kemudian akan ada suatu konsultasi yang efektif untuk pembentukan dan pembuatan pelita menjadi pengantar minyak yang efektif. Bermacam-macam kasih karunia di tengah-tengah para penilik dan diaken akan menentukan bentukan cakupan dari pelita-pelita, dengan cara yang sama di mana tukang (orang yang membentuk) membentuk pelita-pelita dalam jemaat lokal pada awalnya. Pada diaken dan penilik memiliki karakter keilahian/kesalehan yang jelas dalam jemaat-jemaat. Para penilik tidak boleh menjadi penyebab dari pelarangan/pembatasan apapun; seperti yang Paulus katakan, ‘Dan bagi kamu ada 104 1Tes 5:12-13 Kis 20:28 106 1 Kor 12:27. Ef 4:8. 1 Kor 1:4 107 Wah 2:4. 1 Kor 5:8 108 1 Kor 4:6 109 Mat 10:25. 1Pet 5:3 110 Mat 24:48-49 111 Mat 24:45-47 105 163 INILAH BERITA ITU tempat yang luas dalam hati kami (kamu tidak dibatasi/dilarang oleh kami – terjemahan Inggris)’.112 Emas keilahian/kesalehan dimurnikan oleh ujian karena firman.113 Bintang diberikan untuk mendapatkan emas dari karakter yang terbukti.114 Penyalaan pelita-pelita setiap hari berasal dari api korban yang terus-menerus di atas mezbah. Arah dan orientasi dari pelayanan terang disesuaikan oleh saudara-saudara sebagai tangan dari keimamatan. Menggembalakan gereja Tuhan Ketika Yohanes menuliskan kepada gereja Efesus, dia berbicara kepada mereka mewakili ‘Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu’.115 Malaikat di Efesus dipuji untuk pekerjaan, jerih payah dan ketekunan mereka. Mereka tetap sabar dan menderita oleh karena nama Kristus dan tidak mengenal lelah. Namun, mereka ditegur karena meninggalkan ‘kasihmu yang semula’.116 Jelas bahwa Yesus menuliskan kepada ‘kelompok; utusan yang menilik/mengawasi, bukan kepada individu. Kepada malaikat gereja di Smirna, kata-Nya, ‘Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara’.117 Demikian juga, Dia mengatakan bahwa beberapa dari para penilik dalam gereja Pergamus memegang pengajaran Bileam dan pengajaran Nikolaus.118 Penggunaan ‘beberapa’ mengindikasikan bahwa ada lebih dari satu. Meskipun demikian, sejarah gereja mencatat bahwa bahkan sebelum kematian rasul Yohanes, uskup-uskup dan penilik-penilik tunggal bangkit di setiap tempat. Dalam tujuh surat, Yesus berbicara kepada bintang dari setiap gereja, kecuali Smirna, dengan peringatan, ‘Aku tahu pekerjaanmu’ atau ‘Aku tahu perbuatanmu’.119 Pertamatama, Yesus tidak menunjuk kepada pekerjaan yang dari status anak individu mereka yang Paulus sebutkan ‘pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya’.120 Yesus menunjuk kepada pekerjaan kolektif mereka sebagai bintang untuk menggembalakan gereja-gereja kaki dian. ‘Pekerjaan yang semula’ dari bintang adalah pekerjaan menggembalakan. Paulus memberitahukan kepenatuaan Efesus untuk ‘jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri’.121 Bintang adalah kelompok kolektif 112 2 Kor 6:12 1Tim 4:7-8 114 Rom 5:4 115 Wah 2:1 116 Wah 2:2-4 117 Wah 2:10 118 Wah 2:14-15 119 Wah 2:2,19,23. Wah 3:1,8,15. 120 Ef 2:10 121 Kis 20:28 113 164 Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa dari saudara-saudara yang menggembalakan dalam gereja kaki dian. Mereka ada dalam tangan Kristus. Bintang harus menjadi bagian dari ‘suara’ Yesus Kristus, Gembala agung.122 Yesus mengatakan domba mengenal Gembala dengan suara-Nya. ‘siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan dombadomba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.’123 Ketika Yesus Kristus berbicara kepada bintang Laodikia, Dia mengatakan, ‘Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok’.124 Dia berbicara sebagai Gembala agung dari domba. Yesus datang di pintu dan mencari untuk masuk melaluinya supaya Dia dapat memanggil domba menurut nama. Domba mengikuti karena mereka mengenal suara-Nya, dan Dia menuntun mereka keluar. Kita diingatkan bahwa bintang-bintang akan menuntun banyak orang kepada kebenaran. Ini artinya mereka memanggil anak-anak Allah secara individu dengan nama, supaya orang-orang percaya itu diiluminasi mengenai ‘pekerjaanpekerjaan benar’ dari status anak mereka. Semua persediaan bagi cabang-cabang dipasok oleh administrasi Kristus di saat gembala-gembala-Nya yang mengawasi memberi makan dan menjaga kawanan domba kaki dian. Sama seperti Yesus memerintahkan Petrus untuk ‘gembalakanlah domba-domba-Ku (berilah makan kepada domba-domba-Ku – terjemahan Inggris)’ dan ‘gembalakanlah domba-domba-Ku (peliharalah anak-anak domba-Ku – terjemahan Inggris)’, demikian juga para penilik dan diaken harus menggembalakan kawanan domba.125 Ketika Petrus memahami mandat ini, yang diberikan kepadanya oleh Tuhan Yesus, dia mulai menasihati pekerjaan yang sama ini kepada sesama penatua-penatua. Dia menuliskan, ‘Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua’ untuk ‘Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu’.126 Krisis kasih yang semula dan persembahan Setiap kelompok utusan yang mengawasi sebagai bintang harus hidup dalam ‘kasih yang semula’ dalam wilayah gereja kaki dian yang mereka awasi. Krisis dari bintang adalah krisis kasih yang semula dan persembahan. Yesus memperingatkan bintang di 122 Ibr 13:20 Yoh 10:2-5 124 Wah 3:20 125 Yoh 21:15-17 126 1Pet 5:1-3 123 165 INILAH BERITA ITU Efesus bahwa Dia mempunyai sesuatu yang menentang mereka. Ini adalah perintah pertama/semula kepada setiap orang yang menerima pelayanan dari Yesus Kristus. Dia berbicara kepada setiap kelompok utusan yang mengawasi dan meminta mereka untuk memeluk persekutuan kasih yang semula supaya mereka dapat melakukan ‘apa yang semula engkau lakukan (pekerjaan yang semula – terjemahan Inggris)’.127 Hidup dalam kasih yang semula membuat kita mengenali kasih karunia yang Yesus Kristus telah berikan di antara saudara-saudara oleh tangan kanan-Nya. Perintah untuk merendahkan diri kita ‘di bawah tangan Tuhan yang kuat’ artinya supaya kita berkomitmen kepada ‘persembahan yang terus-menerus’ sebagai budaya dari kasih yang semula.128 Jika seseorang menginginkan untuk menjadi bagian dari bintang yang menggembalakan, dia harus berkomitmen untuk menyerahkan hidupnya untuk menyatakan yang lain, dan secara khusus yang lebih muda.129 Bintang yang adalah bagian dari administrasi berjalan bersatu dengan ‘Gembala yang baik’ yang menyerahkan hidup-Nya dalam kasih yang semula. Jelas bahwa bintang tidak boleh mencari untuk menjadi yang pertama di antara saudara-saudara. Rasul Petrus menasihatkan para penatua di antara kawanan domba untuk mengerjakan kepenilikan dengan kerelaan, tidak menjadi tuan atas mereka yang dalam tanggung jawab mereka.130 Sebagai gembala, bintang harus menjadi teladan bagi kawanan domba. Mereka berjalan oleh persembahan dalam kasih yang semula, dengan taat memproklamirkan firman tentang menjadi anak. Komitmen kepada persembahan mendefinisikan dan mendefinisikan kembali mereka yang ‘mempersembahkan’ diri mereka. Bintang harus menjadi teladan bagi mereka yang didefinisikan/ditetapkan kembali oleh persembahan. Yesus Kristus tidak menunjuk bintang sebagai pemimpin lokal dari jemaat. Jika bintang yang menggembalakan tidak mau berjalan dan melayani seluruh kaki dian, mereka telah jatuh dari tangan. Kita mungkin secara anekdot menyebut mereka ‘bintang yang diam di tempat’, karena mereka seharusnya berjalan dan melayani lebih dari satu tempat. Jenis utusan ini telah menjadi tidak terhubung dengan tangan, seperti Diotrefes, yang Yohanes katakan, ‘yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami’.131 Untuk alasan apapun, bintang jenis ini telah berketetapan untuk tetap dalam satu tempat dan ada dalam bahaya menjadi tuan atas kawanan domba.132 Ini adalah model dari gereja lokal independen. Krisis yang sama menjadi jelas dengan saudara seperjalanan seperti Yohanes Markus, Demas 127 Wah 2:4-5 1Pet 5:6 129 Yoh 10:11. Yoh 15:13. 1 Yoh 3:16 130 1Pet 5:2-3 131 3 Yoh 1:9 132 1 Pet 5:3 128 166 Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa dan yang lain, yang menarik diri dari tanggung jawab untuk berjalan.133 Kita mengetahui akan pemulihan Yohanes Markus, tapi kita tidak jelas tentang Demas. Rasul menyiratkan bahwa Demas takut karena dia tidak akan dicurahkan sebagai korban curahan. Kita menyimpulkan bahwa dia telah meninggalkan kasihnya yang semula. Dalam suratnya kepada Timotius, Paulus menuliskan, ‘Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya. Berusahalah supaya segera datang kepadaku, karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.’134 Ini adalah poin penting saat kita akan menutup bab ini. Para penilik pelayanan kasih karunia harus ‘berjalan’. Dengan ‘berjalan’, kita memahami bahwa mereka yang melayani Roh melakukannya mewakili Kristus. Mereka melayani dengan cara yang terpisah dari persekutuan-persekutuan lokal, sekalipun mereka adalah bagian dari persekutuan-persekutuan lokal. Komitmen untuk menjadi bintang yang berjalan dalam tangan kanan Kristus, adalah satu-satunya cara supaya gereja kaki dian dapat bertumbuh. Jika bintang berhenti untuk berjalan dengan Kristus, maka jelas bintang itu telah jatuh dari tangan-Nya. 133 134 Kis 15:39 2Tim 4:6-11 167 BAB 10 Membangkitkan sebuah bintang Wahyu Yohanes paling kurang tiga puluh tahun sesudah gereja kaki dian didirikan oleh rasul Paulus di Efesus.1 Selama tiga tahun dia tinggal di wilayah ini, Paulus mengatur, apa yang kita sebut, Pola/Teladan Efesus, sebagai model dari wilayah kaki dian.2 Dengan ini, maksud kami bahwa dia mendirikan ‘mangkuk’ dalam wilayah itu. Kita mengetahui hal ini karena dia memberitakan seluruh maksud Allah selama itu, melalui pelayanannya siang dan malam di Ruang Kuliah/Sekolah Tiranus di mana dia melatih, membimbing dan memperlengkapi semua yang bergabung dengan dia.3 Ada pekerjaan karunia kenaikan yang jelas di saat Paulus memperlengkapi kelompok besar dari saudara-saudara ini untuk pekerjaan pelayanan mereka dalam wilayah itu. Ini memakan waktu selama dua tahun, dan pekerjaan ini tersebar di sepanjang wilayah itu sampai kepada tingkat sehingga ‘semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani’.4 Oleh karena Paulus mendirikan mangkuk di Efesus, firman Tuhan bertumbuh dengan kuatnya dan berlaku dengan cara yang sama seperti di Yerusalem pada waktu awal.5 1 Wah 2:1 Kis 20:31 3 Kis 20:27. Kis 19:9 4 Kis 19:10 5 Kis 19:20 2 Membangkitkan sebuah bintang Tuhan memegang kesaksian pada firman perjanjian yang Paulus beritakan dan ajarkan di tengah-tengah mereka, sampai kepada tingkat bahwa ‘Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat’.6 Ada tanggapan negatif yang jelas mengenai ini dari orang yahudi, termasuk anak-anak dari imam besar Yahudi, yang berusaha mengkorupsi persembahan Paulus di antara orang banyak. Tujuh orang ini berdagang atas nama Paulus dan Yesus. Mereka mencoba untuk menyebut nama Tuhan Yesus atas orang-orang yang kerasukan roh jahat , ‘Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus’.7 Efek dari ‘mangkuk’ di tengah-tengah mereka dalam wilayah ini adalah besar, di dalamnya semua motif-motif dibukakan di saat firman bertumbuh dan bermultiplikasi dan banyak yang menggabungkan diri dengan Paulus dalam sekolahnya.8 Efek dari firman atas mereka yang berdagang dengan cara apapun adalah tajam. Seorang bernama Demetrius, ‘seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya’.9 Dia berkumpul bersama dengan pekerja-pekerja yang melakukan dagang yang sama dan mengatakan, ‘Ia mengumpulkan mereka bersamasama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudarasaudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!’10 Tanpa menyadari apa yang dia katakan, orang ini dengan tanpa sengaja memberi kesaksian akan pekerjaan yang ajaib yang terjadi. ‘Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang.’11 Disanalah seorang tukang tembaga Yahudi bernama Aleksander ditunjuk sebagai penipu di antara orang Yahudi, orang-orang percaya, dan orang-orang lokal.12 Paulus mencatat dalam tulisannya kepada Timotius bahwa beberapa, seperti Aleksander, telah gagal menjaga iman dan nurani yang baik, dan bahwa mereka telah ditolak dan menderita karam kapal berkenaan dengan iman mereka.13 Di antara mereka ini adalah Himeneus dan Aleksander, yang telah dia berikan kepada iblis supaya mereka jera menghujat.14 Paulus mencatat juga bahwa Aleksander tukang tembaga telah banyak berbuat kejahatan terhadapnya dan Tuhan akan membalasnya 6 Kis 19:11-12 Kis 19:13-14 8 1 Kor 14:25. Kis 12:24 9 Kis 19:24 10 Kis 19:25 11 Kis 19:26 12 Kis 19:33 13 1Tim 1:19 14 1Tim 1:20 7 169 INILAH BERITA ITU menurut perbuatannya.15 Dia memperingatkan Timotius supaya waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran mereka.16 Memang, seperti yang dibuktikan Kitab Suci, ‘Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan’.17 Ini adalah efek dari memiliki ‘mangkuk’ di tengah-tengah mereka di Efesus. Dapat kita katakan bahwa ‘tangan kanan dan bintang-bintang’ sangat efektif dalam kuasa ketujuh Roh di tengah-tengah mereka. Setelah huru-hara berhenti, Paulus mengutus murid-murid. Dan ketika dia menasihatkan mereka, dia pergi ke Makedonia.18 Dalam perjalanan terakhirnya kepada Yerusalem, Paulus memanggil kelompok bintang dari para penilik, diaken dan penatua Efesus ke Miletus untuk memperingatkan dan menginstruksikan mereka.19 Ketika mereka berkumpul bersama, Paulus memberi kesaksian tentang pekerjaannya dalam menegakkan mangkuk dalam wilayah mereka. Dia katakan bahwa, ‘aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulanperkumpulan di rumah kamu (dari rumah ke rumah – terjemahan Inggris)’.20 Sebagaimana biasanya, Paulus menjadi ‘tawanan Roh’ saat dia pergi ke Yerusalem, tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di sana.21 Namun, Roh Kudus memberi kesaksian kepadanya di setiap kota, tentang penjara dan sengsara yang menantikan dia.22 Rasul mengatakan kepada mereka bahwa dia sedang menuju Yerusalem, dan bahwa mereka tidak akan pernah melihat wajahnya lagi.23 Dia menempatkan tanggung jawab untuk gereja-gereja kaki dian di Asia kepada mereka.24 Sebagai kelompok penilik, diaken dan utusan kasih karunia, mereka adalah bintang, angelos dari kaki dian di Efesus. Paulus menasihatkan mereka untuk ‘jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah AnakNya sendiri’.25 Dia berbicara kepada administrasi penggembalaan lima jawatan yang 15 2Tim 4:14 2Tim 4:15 17 Kis 19:23 18 Kis 19:24 19 Kis 20:17 20 Kis 20:18-20 21 Kis 20:22 22 Kis 20:23 23 Kis 20:25 24 Kis 20:28 25 Kis 20:28 16 170 Membangkitkan sebuah bintang berjalan di antara kaki dian.26 Paulus juga berbicara kepada persekutuan para penilik dan diaken yang mengawasi dan menjaga kawanan domba sebagai penjaga-penjaga pintu di dalam kaki dian di Efesus. Dia memperingatkan mereka, sebagai gembalagembala dan penjaga-penjaga pintu, bahwa serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah mereka, tidak akan menyayangkan kawanan itu.27 Dan lebih dari ini, dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.28 Bintang di Efesus telah kehilangan kasih mereka yang semula Ketika Yesus Kristus berbicara kepada kelompok angelos ini, tiga puluh tahun kemudian atau lebih, Dia memuji mereka karena tidak dapat sabar terhadap orangorang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul.29 Tetapi, perselisihan internal/di dalam mengancam untuk menghancurkan mereka dan kaki dian mereka. Yesus menegur mereka karena meninggalkan kasih yang semula.30 Dia meminta mereka untuk mengingat dari mana mereka telah jatuh.31 Demikian juga, gereja Korintus dengan jelas berubah menjadi mekanisme perhubungan kejatuhan dan daging. Kita diingatkan dengan perkataan Paulus kepada Korintus, ‘jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?’32 Yakobus juga mengatakan, ‘Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat’.33 Kehilangan kasih semula yang mendasar ini dan penginjakan pelataran rumah Tuhan membuat bintang Efesus jatuh dari tangan kanan Kristus, dari tempat sorgawi.34 Yesus memerintahkan mereka untuk bertobat dan melakukan ‘pekerjaan yang semula’ atau Dia akan datang mengambil gereja kaki dian dari tempatnya. Mereka perlu untuk merendahkan diri mereka di bawah tangan Allah yang kuat dan menerima para utusan yang Kristus utus kepada mereka. Yesus mengatakan, ‘Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah’.35 Seluruh kepenatuaan perlu untuk kembali kepada pekerjaan yang semua dari persembahan perhubungan, khususnya di antara mereka sendiri. 26 Wah 1:13. Wah 2:1 Kis 20:29 28 Kis 20:30 29 Wah 2:2 30 Wah 2:4 31 Wah 2:5 32 1 Kor 3:3 33 Yak 3:16 34 Yes 1:12. Wah 2:5 35 Yoh 6:29 27 171 INILAH BERITA ITU Mengapa Yesus Kristus memilih menggunakan kata ‘jatuh’ dan bukan istilah yang lain?36 Ketika bintang jatuh dari tangan, kita mengerti bahwa itu terus ada tapi tidak dapat berfungsi. Mandatnya dipotong dan digagalkan. Kaki dian diambil dari tempatnya. Mari kita perhatikan kekecewaan Kristus dalam Yohanes pasal dua belas. Sekalipun Dia telah mengadakan banyak mujizat dan tanda heran, mereka tidak percaya kepada-Nya atau berita yang Dia sampaikan.37 Apakah yang terus mengecewakan/membuat frustrasi berita dari gereja kaki dian? Jawabannya jelas. Seketika kita mulai memberitakan tentang administrasi kaki dian dengan para penilik dan diakennya, dinamika kesetaraan kolegial berusaha untuk diberi kuasa secara daging. Tuhan berbicara melalui bintang-utusan yang Dia pegang dalam tangan-Nya. Bintang ini adalah kelompok penilik, penatua dan diaken karunia-pelayanan yang berkomitmen untuk berjalan dalam persekutuan. Firman kebenaran masa kini diserahkan di tengah-tengah saudara-saudara dalam kepenatuaan. Dengan cara ini, firman bukan miliki seorang. Tetapi, milik dari persekutuan persembahan korporat. Firman harus diserahkan kepada saudara-saudara, bukan kepada mereka yang mencari untuk menggunakannya sebagai sumber untuk memberi kuasa kepada diri mereka sendiri. Ini adalah ‘melemparkan mutiara kepada babi’. Yesus memperingatkan kita untuk tidak memberikan apa yang kudus kepada anjing, juga tidak melemparkan mutiara kepada babi, atau mereka akan menginjaknya, dan berbalik mengoyak kita.38 Ini adalah dilema bagi seorang pelayan. Mereka tidak boleh menyerahkan firman kepada ‘babi’; tapi menyerahkannya kepada saudara-saudara dalam persekutuan kebenaran masa kini, jangan sampai hal yang memberi kuasa kepada mereka, berbalik dan menginjak mereka di bawah kaki. Diinjak-injaknya bala tentara sorga Yesus berbicara kepada bintang Efesus, ‘Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh’.39 Sebagai konsekuensi dari tidak terhubungnya mereka dengan tangan kanan Kristus, bintang ini telah jatuh dari ‘ketinggian’. Kita telah mendiskusikan bagaimana bintang-bintang yang dibawa oleh Kristus dalam tangan kanan-Nya. Mereka adalah jawatan korporat melalui mana pelayanan Melkisedek dari Kristus dibawa kepada gereja kaki dian.40 Bintang dapat jatuh dalam sejumlah cara yang berbeda, tapi hanya satu dari ini artinya ‘jatuh ke dalam dosa’. Selama zaman gereja, bintang telah diinjak-injak, dianiaya dan dibenci. Di seluruh dunia, para utusan bagi gereja-gereja menderita seperti ini. 36 Wah 2:5 Yoh 12:37-43 38 Mat 7:6 39 Wah 2:5 40 Maz 110:4. Ibr 7:21 37 172 Membangkitkan sebuah bintang Dalam buku sebelum ini, kita mempelajari pembinasa keji.41 Ini adalah pelanggaran persembahan, korupsi dari administrasi Kristus, diinjak-injaknya pelataran Tuhan, dan pelanggaran perjanjian tentang anak.42 Daniel mengatakan kepada kita bahwa orang-orang yang bijaksana/dengan pengertian akan mulai muncul selama masa diinjak-injaknya tempat kudus. Dia memanggil orang-orang seperti itu ‘bintangbintang’, yang ‘akan bercahaya seperti cahaya cakrawala’.43 Mereka menginstruksikan banyak orang dan menuntun mereka kepada kebenaran. Beberapa dari bintangbintang ini akan jatuh, sampai akhir zaman, untuk memurnikan dan membersihkan umat Allah.44 Sesungguhnya, banyak bintang-bintang akan jatuh ketika penguasapenguasa langit diguncangkan pada akhir zaman.45 Kita membaca dalam kitab Daniel, bahwa orang-orang yang bijaksana (mereka yang memiliki pengertian) akan jatuh oleh pedang, api, penawanan dan perampasan beberapa waktu lamanya.46 ‘Beberapa waktu lamanya’ menunjuk kepada 2300 tahun sampai tempat kudus dipulihkan.47 Sekalipun mereka akan diberikan ‘pertolongan sedikit’, bintang-bintang akan binasa dan jatuh selama masa ini.48 Akan terjadi seperti ini sampai Dia membersihkan tempat kudus dari kekejian yang menyebabkan kebinasaan, korupsi persembahan.49 Selama seratus tahun kembalinya orang-orang Yahudi dalam pembuangan ke Babel, mereka dikalahkan oleh korupsi persembahan.50 Oleh karena hal ini, Mikhael, malaikat kuat yang berdiri mengawasi Israel, dan dua ratus juta yang lain, dihempaskan ke tanah dan diinjak-injak.51 Sejak masa Kerajaan Yunani, ada sedikit pertolongan malaikat untuk umat perjanjian Allah. Tentu saja, tidak seperti waktu malaikat-malaikat melindungi Israel, ketika mereka maju masuk ke Tanah Perjanjian.52 Perkataan Daniel dimeteraikan sampai akhir zaman.53 Perkataannya berlaku secara khusus sampai ketika Mikhael dan malaikat-malaikat akan berdiri lagi setelah 2300 hari.54 Ketika tahun-tahun ini berakhir, satu tahun untuk satu hari, tempat kudus 41 Dan 11:31. Mat 24:15 Dan 11:33 43 Dan 12:3 44 Dan 12:10 45 Mat 24:29. Mar 13:25 46 Dan 11:33 47 Dan 8:14 48 Dan 11:34 49 Dan 8:13 50 Mal 1:7,10,13 51 Dan 8:11-12 52 Ul 1:30 53 Dan 12:4 54 Dan 8:14. Dan 12:1. Wah 12:7 42 173 INILAH BERITA ITU akan dibersihkan. Kemudian zaman kerajaan akan dimulai. Ini adalah masa yang berhubungan dengan pasal empat dan lima dalam kitab Wahyu. Pembersihan tempat kudus akan dimulai ketika Anak Domba berdiri.55 Ini akan menetapkan empat puluh dua tahun terakhir dari sejarah manusia. Akan ada satu generasi sampai penyempurnaan zaman-zaman.56 Selama masa ini, para utusanbintang tidak akan lagi jatuh oleh api, pedang, kelaparan dan penganiayaan.57 Tapi sebelum masa itu, mereka akan diinjak-injak sekalipun Kristus memerintah.58 Setelah Tuhan memulihkan persembahan kepada tujuh gereja, Dia akan memulihkan kepada mereka semua unsur yang dibicarakan dalam surat-surat-Nya. Ingat, surat-surat ini tidak berbicara kepada gereja-gereja. Dia menuliskan ini kepada tujuh angelos para utusan-bintang, termasuk mereka yang telah jatuh dari tangan-Nya.59 Otonomi gereja lokal Untuk sebagian besar zaman gereja, administrasi penggembalaan yang sesungguhnya telah ditolak atas nama otonomi lokal.60 Model promosi diri ini adalah model oleh mana uskup, penatua, pendeta atau penilik lokal mengambil kedudukan tertinggi atas gereja. Mereka yang melayani dari dasar, menolak dan keberatan dengan administrasi berjalan dari Kristus demi mendukung otonomi atau demokrasi mereka sendiri. Mereka memberi diri mereka untuk belajar dan menafsirkan, dengan cara ini, mereka diberi kuasa dan menyatakan hak mereka untuk otoritas.61 Tuhan berbicara dari sorga melalui pelayan-pelayan yang Dia utus. Tapi banyak kali, kedaulatan-Nya digantikan dengan demokrasi dari orang banyak. Setelah jatuh dari tangan Kristus, angelos Efesus berubah menjadi membandingkan dan berkompetisi untuk mendirikan hierarki di tengah-tengah mereka sendiri.62 Mereka mengukur diri mereka sendiri dengan diri mereka sendiri, dan membandingkan diri mereka sendiri di antara mereka sendiri.63 Mereka ‘saling menantang satu dengan yang lain’, sehingga membangun superioritas, dan ‘saling iri satu dengan yang lain’ untuk mencegah inferioritas.64 55 Wah 5:6 Mat 24:34 57 Dan 11:33-35 58 Ibr 2:14. 1 Kor 15:54-55. 2Tim 1:10 59 Wah 2:1,8,12,18. Wah 3:1,7,14 60 3 Yoh 1:9. 2 Kor 10:10 61 Yoh 5:39-40 62 Wah 2:4 63 2 Kor 10:12 64 Gal 5:26 56 174 Membangkitkan sebuah bintang Kita perlu memperhatikan bahwa jenis rasa tidak aman dan kekuatiran ini membuka pintu bagi orang-orang seperti Diotrefes.65 Kasih yang semula ditukarkan dengan keinginan untuk menjadi ‘orang terkemuka di antara mereka’. Bukannya menjadi bagian dari persekutuan dari saudara-saudara yang hidup dalam kasih yang semula, Diotrefes berusaha untuk memiliki keistimewaan sebagai penilik-uskup tunggal dalam lokalitasnya. Dia adalah penjaga pintu yang menunjuk diri sendiri yang tidak mau membuka pintu untuk administrasi penggembalaan Kristus. Yohanes mencatat bahwa dia tidak mau menerima para utusan. Pada kenyataannya, dia mendakwa para utusan dengan ‘kata-kata kasar’.66 Dia kemungkinan besar mendakwa para utusan memanfaatkan orang-orang dan ‘menjadi tuan atas’ iman mereka. Dan lebih dari ini, siapapun dari saudara-saudara yang mau menerima para utusan, dia keluarkan dari gereja. Diotrefes, dan orang lain seperti dia, menginjak-injak jemaat sementara mereka berusaha menegakkan dan menguatkan posisi pelayanan mereka. Paulus bertanya kepada Korintus, ‘Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?’67 Sebelum ini, dia pernah bertanya ‘Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?’68 Dilema bagi gereja di Korintus adalah berkenaan dengan utusan. Paulus telah ditunjuk/diangkat oleh Yesus Kristus untuk meletakkan dasar, tapi para utusan yang lain telah datang sesudah dia. Gereja ini mulai terpecah karena mereka memilih siapa yang akan mereka ikuti. Beberapa menganggap diri mereka menjadi dari golongan Paulus, beberapa Apolos, beberapa Kefas, dan beberapa Kristus.69 Paulus bingung karena dia dan Apolos adalah bagian dari satu utusan-bintang.70 Rasul mengatakan, ‘Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan .. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama (satu – terjemahan Inggris)’.71 Para utusan-bintang memiliki kasih karunia dan otoritas berbeda, tapi hanya satu berita. Mereka adalah bagian dari satu korporat utusan. Paulus menghimbau kepada gereja yang terpecah ini dengan mengatakan mereka adalah kawan sekerja dan sesama hamba bersama dalam pelayanan injil.72 Saat ini, sama seperti kasus di Korintus, ada suatu penolakan administrasi utusan Kristus untuk mendukung otonomi gereja atau hierarki denominasi. Para pemimpin 65 3 Yoh 1:9 3 Yoh 1:10 67 1 Kor 14:36 68 1 Kor 4:7 69 1 Kor 1:11-13 70 1 Kor 4:6 71 1 Kor 3:6,8 72 1 Kor 3:9 66 175 INILAH BERITA ITU lokal, entahkah yang ditunjuk sendiri atau dipasangkan, telah mengambil keistimewaan dalam melayani jemaat-jemaat lokal mereka. Kelompok-kelompok ini menjadi otonom dan bersumber sendiri. Jika mereka menerima pelayanan utusan, mereka melakukannya hanya untuk menambahkan kepada sumber-sumber mereka. Sebagai hasilnya, utusan-bintang tunduk kepada tekanan jemaat yang meminta supaya mereka melayani agenda orang banyak. Mereka lebih menjadi sumber daripada menjadi persembahan yang murni dalam kasih yang semula. Inilah artinya menjadi ‘jatuh karena ditawan’.73 Bintang ditawan kepada agenda-agenda alternatif. Karena mereka telah membayar perpuluhan mereka, jemaat meminta supaya para penilik karunia-pelayanan ada untuk melayani pribadi mereka dan agenda-agenda gereja lokal. Tetapi, perpuluhan dibayarkan kepada Kristus dan adalah sumber untuk administrasi–Nya.74 Dia membayarnya untuk melayani saudara-saudara yang berjalan dalam kaki dian.75 Kita harus berhenti menggunakan kasih karunia sebagai sumber dan mengizinkan para utusan-Nya untuk berjalan dalam pelayanan ‘dia yang berbicara dari sorga’.76 Bintang bangkit di Babel Selama tahun-tahun penghakiman dan runtuhnya bangsa Yehuda, nabi Yehezkiel menemukan dirinya ditengah-tengah pembuangan di Babel. Dia adalah bagian dari bintang yang jatuh karena seluruh administrasi Yehuda telah jatuh ke dalam dosa. Administrasi Yehuda merosot menjadi imam-imam dosa, raja-raja dosa, penatuapenatua dosa dan nabi-nabi dosa.77 Kitab Suci mencatat bahwa, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, firman Tuhan datang atas Yehezkiel.78 Dia melihat administrasi malaikat dengan Kristus di atas takhta.79 Dia mendengar suara Yang Maha Kuasa.80 Ketika Yehezkiel melihat ini, dia tersungkur dan mendengarkan suar berbicara kepadanya. Tuhan berkata kepadanya, ‘Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau’.81 Yehezkiel memberi kesaksian, ‘Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku (Kemudian Roh masuk kedalamku ketika Dia berbicara kepadaku – terjemahan Inggris) dan ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku’.82 73 Dan 11:33 Mal 3:10 75 1 Kor 9:14 76 Ibr 12:25 77 Yer 25:11. Yer 2:26. Yeh 10:18-22 78 Yeh 1:1 79 Yeh 1:26 80 Yeh 1:24 81 Yeh 2:1 82 Yeh 2:2 74 176 Membangkitkan sebuah bintang Roh Allah mengangkat Yehezkiel ke dalam sorga oleh Roh Kudus dan Yehezkiel pergi dengan hati panas dan dengan perasaan pahit (dalam kegusaran/kemarahan rohnya – terjemahan Inggris).83 Dia adalah seorang yang marah pergi turun untuk bernubuat! Dia mendeklarasikan, ‘kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat’.84 Ini adalah bukti dan konsekuensi dari Anak Yahweh mengulurkan tangan kanan-Nya untuk memegang dia.85 Kita mengingat perkataan dari pemazmur, ‘sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat’.86 Administrasi yang hidup dari sorga membawa Yehezkiel turun ke sungai Kebar di Babel. Dia duduk di antara para penatua selama tujuh hari dan di sana aku duduk tertegun di tengah-tengah mereka selama tujuh hari (dan mereka dalam kekuatiran/ketakutan karena dia duduk ditengah-tengah mereka – terjemahan Inggris).87 Setiap orang dalam kekuatiran/ketakutan ketika Allah mulai mengulurkan tangan kanan-Nya untuk membangkitkan bintang. Dan mereka yang memelihara sikap kolegialitas-lah, dari otonom lokal, yang tanpa diragukan akan merasakan paling kuatir/takut. Gereja saat ini turun di Babel. Sekalipun kita mungkin dalam debu tanah, namun, tangan kanan-Nya ada atas kita.88 Dan perintah-Nya adalah ‘berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau (berdiri dan dengarkan apa yang Aku akan katakan kepadamu! – terjemahan Inggris)’89 Kristus terus-menerus meletakkan tangan-Nya atas bintang-bintang di setiap generasi, memanggil mereka keluar dari debu tanah. Sama seperti Kristus dilemparkan ke tanah dan kemudian dibangkitkan, bintang perlu dibangkitkan oleh kuasa hidup kebangkitan.90 Bintang dilemparkan ke tanah dan diinjak-injak, tapi kemudian dibangkitkan kembali untuk berdiri dan memproklamirkan. Diutus kepada orang-orang yang memberontak Setelah membangkitkan dia, Tuhan mendeklarasikan kepada Yehezkiel bahwa Dia mengutusnya kepada orang-orang yang memberontak, keras kepala dan tegar hati yang tidak mau mendengarkan dia.91 Namun, sebagai seorang nabi di tengah-tengah mereka, adalah kewajiban atas Yehezkiel untuk memproklamirkan firman Tuhan. Ini adalah mandat dari bintang. ‘Haruslah kau katakan kepada mereka …. baik mereka mendengarkan atau tidak.’92 Akan ada utusan-utusan dalam setiap generasi gereja. 83 Yeh 3:14 Yeh 3:14 85 Yeh 1:3 86 Maz 32:4 87 Yeh 3:15 88 Yeh 27:30. Maz 7:5. Maz 22:5. Yes 52:2 89 Yeh 2:1 90 Mar 8:31. Mat 12:40. Yoh 11:25. 1 Kor 6:14 91 Yeh 2:4 92 Yeh 2:5 84 177 INILAH BERITA ITU Dan sekalipun para pendengar tidak mau menerima beritanya, ‘mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka’.93 Tuhan memberi semangat kepada Yehezkiel supaya jangan kecewa dengan mereka yang tidak mau mendengarkan, juga tidak takut kepada mereka. ‘Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.’94 Lebih lanjut, Dia menginstruksikannya untuk tidak memberontak, seperti ‘kaum pemberontak’ ke mana dia pergi.95 Ini adalah perintah kepada setiap utusan dan semuanya tanpa kecuali.96 Panggilan-Nya adalah Dia memampukan.97 Kasih karunia diberikan melalui penumpangan tangan.98 Tanpa menghiraukan kecemasan/kegugupan kita atau kapasitas yang kita tetapkan sendiri, Tuhan akan memperlengkapi dan memampukan kita untuk pekerjaan ini.99 Dia akan menetapkan wajah-wajah kita seperti batu dan membuat wajah kita kuat terhadap wajah-wajah mereka.100 Utusan harus tekun/rajin perhatikan (masukan ke dalam hati mereka – terjemahan Inggris) semua firman yang Tuhan sampaikan kepada mereka dan mendengar dengan baikbaik.101 Utusan ini tidak dengan cara apapun dibebaskan dari berita ini, tetapi, dia berada di bawah kewajiban lebih lagi untuk mendengarkan dan merupakan contoh dari apa yang dia beritakan/khotbahkan. Tidak seperti ahli Taurat dan orang Farisi yang ‘bicara tapi tidak melakukan’, Yehezkiel diberitahukan untuk membuka mulutnya dan memakan gulungan kitab, sama seperti yang dinstruksikan kepada Yohanes juga dalam Wahyu pasal sepuluh.102 Ujian iman Firman kepada bintang pada saat ini adalah merangkul kejatuhan oleh pedang, api, penawanan dan perampasan.103 Ini adalah ujian iman bagi siapapun yang berjalan dengan Kristus, siapapun yang membajak.104 Beberapa akan jatuh ke dalam dosa dan tidak akan pernah bangkit kembali. Yang lain akan jatuh oleh perkumpulan dengan 93 Yeh 2:5 Yeh 2:6 95 Yeh 2:8 96 Rom 1:20 97 2 Pet 1:10. Rom 11:29 98 1 Tim 4:14 99 Yer 1:7. Kel 4:11-12 100 Yeh 3:8-9 101 Yeh 3:10 102 Mar 7:6. Yeh 2:8. Wah 10:9 103 Dan 11:33 104 Yak 1:2-4. Kis 14:22. Ibr 10:38-39. Luk 9:62 94 178 Membangkitkan sebuah bintang orang-orang fasik yang ‘menyelusup’.105 Tapi selama bintang itu tidak membalas musuh-musuh, mereka akan mengatasi/menang dan terpelihara.106 Perkataan ini sama dengan yang disampaikan kepada Kain: ‘tetapi engkau harus berkuasa atasnya’.107 Dosa, seperti singa, meringkuk di depan pintu dan berusaha untuk menelan kita. Dengan cara yang sama, Petrus memperingatkan kita supaya berhati-hati, karena musuh kita, setan, berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum.108 Dia adalah pendakwa dari saudara-saudara dan baunya adalah korupsi dari kematian/maut.109 Dia makan dari korupsi seperti anjing dan babi, dan berusaha untuk menjerat kita supaya kita juga menjadi terkorupsi dan ditelan.110 Utusan-bintang tidak boleh ditarik ke dalam konflik di mana mereka mulai saling menelan satu dengan yang lain dan menghancurkan diri mereka sendiri dengan korupsi yang dari kuburan.111 Di mana kedurhakaan makin bertambah, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.112 Secara terus-menerus Tuhan memperingatkan bintang untuk tidak tertangkap dalam jenis argumen seperti itu. Kita harus dibangkitkan dengan Dia.113 Kita harus melibatkan diri dalam kebenaran masa kini, bukan dalam argumen-argumen atas hal-hal yang sudah lama mati.114 Kita tidak boleh menyibukkan diri dengan seluk beluk (hal-hal yang dalam tentang – terjemahan Inggris) Iblis yang adalah milik dari neraka/jurang maut.115 Lawan dari kebenaran masa kini makan dari korupsi, dan inilah caranya mereka menelan. Dalam ujian iman, kita dapat menjadi kecewa dengan jenis perang ini dan kita dapat menarik diri. Tapi kita tidak boleh menarik diri dalam ketidakpercayaan.116 Pencobaan dan ujian iman yang mengikuti adalah pekerjaan utama dari setan. Kita harus berhati-hati untuk tidak membiarkan setan ini memegang kita. Tetapi, kita harus melawan dengan iman yang teguh!117 Mari kita memperhatikan supaya kesibukan kita adalah berjalan dalam kebenaran masa kini. Dia yang memiliki telinga biarlah mendengarkan apa yang Roh katakana kepada gereja-gereja saat ini.118 105 Yuh 1:4 1Pet 2:23 107 Kej 4:7 108 1Pet 5:8 109 Wah 12:10 110 Fil 3:2. Mat 7:6. 2 Pet 2:22 111 Gal 5:15. Rom 3:13. Ams 29:6 112 Mat 24:12 113 Ef 2:6 114 2 Pet 1:12. Mat 8:22. Luk 9:60 115 Wah 2:24 116 Rom 4:20 117 1Pet 5:9 118 Wah 2:7,11,17,29. Wah 3:6,13,22 106 179 INILAH BERITA ITU Nasihat kepada gereja di Sardis Pada musim ini, Yesus Kristus mengukur kita sesuai dengan kaki dian di Sardis.119 Dia menginginkan kita untuk menyelaraskan diri kita kepada administrasi berjalan, dalam kasih semula yang murni, cabang ke cabang. Surat kepada Sardis ditujukan dari Yesus, yang memiliki ‘ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu’.120 Pelayanan dari ketujuh bintang, oleh ketujuh Roh Allah, adalah administrasi Kristus penuh dari sorga yang menyalurkan ketujuh pengurapan kepada gereja. Angelos di Sardis digambarkan sebagai kelompok para penilik yang malas, tertidur.121 Mereka telah melupakan nasihat kepada semua para penilik, ‘Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba’.122 Setelah kembali kepada tangan kanan Bapa, Yesus Kristus seperti orang yang pergi ke negeri yang jauh untuk menerima kerajaan bagi di sendiri.123 Dia telah memberikan otoritas kepada hambahambanya, kepada setiap orang pekerjaannya, dan memerintahkan penjaga pintu untuk mengawasi. Sebagai penjaga pintu dalam rumah-Nya, Yesus mengatakan kepada angelos di Sardis ‘Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati’.124 Dia belum menemukan pekerjaan dari kepenilikan mereka lengkap di hadapan Allah. Yesus meminta mereka untuk mengingat firman kebenaran masa kini yang mereka telah ‘terima dan dengar’ dari angelos-Nya yang berjalan. Dia memperingatkan mereka, ‘Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu’.125 Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, ‘Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar’.126 Jika para penilik dengan tekun/rajin berjaga-jaga, berdoa, dan menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, pada musimnya Kristus akan datang sebagai Tuan dengan upah-Nya.127 Namun, jika para penilik malas, tertidur, dan memukul sesama hamba, Dia akan datang seperti pencuri di malam hari.128 Angelos di Sardis perlu untuk ‘menjadi imam dalam suatu keimamatan yang berkenan’ kalau tidak, Kristus akan datang seperti pencuri dan mengambil penatalayanan dari mereka. 119 Wah 3:1-6 Wah 3:1 121 Wah 3:2-3 122 Mark 13:33 123 Kol 1:3. Mar 13:34 124 Wah 3:2 125 Wah 3:3 126 Luk 12:39 127 Wah 22:12 128 Mat 24:48-50 120 180 Membangkitkan sebuah bintang Hanya sedikit dari angelos di Sardis telah memelihara keimamatan dan pengudusan mereka. Hanya sedikit yang telah memelihara pakaian keimamatan mereka tidak bercacat oleh kedagingan dan memelihara pekerjaan-pekerjaan dari status anak mereka yang telah ditentukan.129 Yesus menganggap mereka layak untuk berjalan dengan Dia dalam pakaian putih sebagai bagian dari angelos-Nya yang berjalan di antara gereja-gereja kaki dian. Lebih dari ini, semua yang menang di Sardis akan mengenakan pakaian putih.130 Mereka akan menjadi bagian dari kumpulan orang banyak yang keluar dari kesesakan besar, yang mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih dalam darah Anak Domba.131 Ini adalah janji untuk utusan-bintang yang dilemparkan dan diinjak-injak jika mereka akan dibangkitkan untuk berdiri dan mendengar apa yang Kristus katakan.132 Peran mereka akan berkelanjutan dalam akhir zaman ketika orang-orang kudus memiliki kerajaan sorga. Mereka akan bergabung dengan suara keimamatan dan kerajaan sebagai bagian dari suara dari sorga. Bintang-bintang terus-menerus menghadapi konflik dengan pedang dan api. Namun, mereka harus berpegang pada rahasia iman seperti cahaya cakrawala.133 Mereka harus memelihara terang kebenaran masa kini, yang membuat Bintang Timur bercahaya dalam hati orang-orang.134 Dengan cara ini, mereka akan menuntun banyak orang kepada kebenaran.135 Dalam kesimpulan penutup, adalah keyakinan kita bahwa Roh Kudus berbicara kepada gereja-gereja saat ini, firman kebenaran masa kini. Mari kita menjadi orangorang yang berdiri di atas kaki kita untuk mendengarkan apa yang Tuhan katakan kepada gereja-gereja.136 129 Wah 3:4 Wah 3:5 131 Wah 7:9,14 132 Yeh 2:1 133 1Tim 3:9. Dan 12:3 134 2Pet 1:19 135 Dan 12:3 136 Yeh 2:1 130 181