Untitled - Christian Resources

advertisement
i
INILAH BERITA ITU!
Injil Tentang Anak
Victor Hall
dengan David Falk
David Baker
Murray Wylie
Agustus 2012
Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Di mana ada
penekanan huruf miring yang digunakan dalam ayat-ayat referensi Kitab Suci,
itu telah ditambahkan dan tidak muncul dalam terjemahan asli.
Desain sampul: Dan Proud
ISBN: 978-1-921585-00-5
Diterbitkan oleh visionone
© Vision One Inc. 2012
10 Old Goombungee Road
Toowoomba QLD 4350
Tlp: +61 1300 885 048
Email: info @ visionone.org.au
Untuk katalog musik dan terbitan Kristen kami,
silakan kunjungi:
Daftar Isi
9
Kata Pengantar
BAB 1
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
14
Tanda perjanjian-Nya
17
Tahap-tahap dalam Perjanjian Kekal
18
Hidup Perjanjian adalah terus-menerus
20
Persekutuan dan kasih Yahweh
21
Peraturan Melkisedek
23
Pekerjaan dari Bapa
24
Pekerjaan dari Anak
25
Pekerjaan dari Roh Kudus
27
Nama-nama kita tertulis dalam kitab kehidupan
28
Firman perjanjian
29
BAB 2
Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham
311
Tujuh pengujian atas iman Abraham
32
Dua bapa dengan kasih yang menderita membuat persembahan
34
Persembahan dari sisi bapa
36
Kebangkitan yang lebih baik
38
Iman Abraham – diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran
39
Memenuhi apa yang tertulis
40
Anak menjadi kepunyaan Bapa
41
Kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah
433
Engkau akan menjadi kepunyaan-Ku
444
BAB 3
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
46
Tujuh tahap dari anak
47
5
INILAH BERITA ITU
1. Identitas dan pertanggungjawaban diberikan kepada Adam
47
2. Pengharapan tentang anak dipulihkan dari Habel kepada Nuh
48
3. Berkat adopsi diberikan kepada Abraham
49
4. Berkat dari belas kasihan dan pengampunan diberikan kepada Daud
50
5. Kelahiran baru dalam Yesus Kristus
52
6. Kesempurnaan kumpulan orang banyak pada Hari Pendamaian
53
7. Kemuliaan banyak anak dalam kebangkitan pada hari terakhir
54
Dari iman dan memimpin kepada iman
54
Kebebasan dan pertanggungjawaban dari Adam
55
Kejatuhan dari umat manusia – pikiran duniawi
57
Akibat dari kejatuhan
59
Ditutup kepada iman persembahan
61
Kain menolak untuk ditetapkan kembali oleh persembahan
63
Iman Habel
65
Set – pemulihan benih ilahi
66
Iman Henokh
66
Iman Nuh
67
BAB 4
Menjadi anak Allah melalui adopsi
69
Tiga tahap adopsi
71
Yesus dan Nikodemus
73
Pembaharuan pikiran kita
74
Kondisi kejatuhan dari umat manusia
75
Injil diberitakan oleh para utusan dengan Roh Kudus
75
Minum dari Roh – menerima kasih Allah
76
Roh Kudus menginsafkan dosa, kebenaran dan penghakiman
77
Empat elemen dari penghakiman Allah
78
Kita diinsafkan dan berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan
80
Kita datang kepada Bapa – ditempatkan dalam posisi seorang anak
81
Pengampunan – kondisi dari adopsi
82
Kebenaran diperhitungkan dan dosa tidak lagi diperhitungkan
83
Bapa memberikan kita kepada Anak
85
6
BAB 5
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
88
Lahir dari firman – Roh dan hidup
88
Tiga proses lahir baru
90
Lahir dari firman perjanjian
91
Persekutuan kita yang terus-menerus dalam firman perjanjian
93
Lahir dari Roh
95
Kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita
97
Roh Kudus – Roh adopsi
98
Lahir dari air dan baptisan
100
Bersekutu dalam penderitaan-Nya
103
Mati dengan Tuhan Yesus
106
BAB 6
Memahami manusia duniawi
108
Israel dan hukum perjanjian
111
Menaklukkan hukum, dosa dan maut
113
Hukum dipakukan di kayu salib
114
Dilema duniawi/daging
117
Dilema orang Korintus
121
Pelayanan duniawi/daging
122
BAB 7
Utusan perjanjian
124
Rasul dan Imam Besar kita
125
Pengurapan dari ketujuh Roh Allah
126
Administrasi dari rahasia
128
Pasokan minyak yang terus-menerus – firman dari perjanjian
130
Perjanjian Tuhan dan perjalanan kita kepada shekinah
132
Firman bertumbuh dan bermultiplikasi (bertambah banyak)
134
Berita mempromosikan persekutuan
135
BAB 8
Administrasi takhta-Nya
137
Penglihatan Zakharia
139
7
INILAH BERITA ITU
Orang yang diurapi (anak-anak minyak) – pelayanan Melkisedek
140
Pelayanan Paulus di Efesus
142
Mangkuk – transisi dari Yerusalem ke Efesus
143
Bapa memberikan kasih karunia kepada lima pelayanan
145
Administrasi Kristus dibawa kepada kita oleh para utusan-bintang
147
Pelayanan lima membangun gereja dalam empat administrasi
148
BAB 9
Bintang-bintang dan corot-corot / pipa-pipa
150
Bintang-bintang – pengertian kepada rahasia
152
Bintang – menuntun banyak orang kepada kebenaran
153
Bintang-bintang – yang membawa iluminasi dari firman
154
Corot-corot/pipa-pipa – administrasi firman
157
Sumber dari minyak, api dan terang
159
Memelihara dan mengatur pelita-pelita
161
Bintang yang mengawasi
162
Menggembalakan gereja Tuhan
164
Krisis kasih yang semula dan persembahan
165
BAB 10
Membangkitkan sebuah bintang
168
Bintang di Efesus telah kehilangan kasih mereka yang semula
171
Diinjak-injaknya bala tentara sorga
172
Otonomi gereja lokal
174
Bintang bangkit di Babel
176
Diutus kepada orang-orang yang memberontak
177
Ujian iman
178
Nasihat kepada gereja di Sardis
180
8
Kata Pengantar
Selama beberapa tahun lalu kami fokus pada cara Yesus Kristus berjalan di antara
gereja-gereja kaki dian-Nya dengan ‘ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya’.1 Ini
telah menjadi suatu pertimbangan penting bagi kita karena rahasia dari ‘ketujuh
bintang di tangan kanan-Nya’ menyatakan bagaimana Yesus Kristus berbicara kepada
gereja-Nya saat ini.2 Kita percaya bahwa Dia berbicara firman dari kebenaran masa
kini pada setiap masa dan generasi dari gereja.3 Bintang-bintang adalah ‘malaikatmalaikat’, utusan-utusan, yang memproklamirkan berita ini. Dalam buku ini, kami
akan terus memperhatikan administrasi ‘utusan’ ini, tapi lebih dari ini, kami akan
menjelaskan berita itu sendiri. Apakah injil yang diberitakan kepada kita oleh para
utusan Kristus, dengan Roh Kudus yang diutus dari sorga?4 Menuliskan sebagai
seorang utusan injil, rasul Yohanes menyatakan, ‘Dan inilah berita, yang telah kami
dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu’.5
Rasul Paulus menyebut ini ‘firman kebenaran’ dan ‘perkataan kebenaran’.6 Yesus
berdoa kepada Bapa supaya Dia menguduskan kita dalam kebenaran, ‘firman-Mu
adalah kebenaran’.7 Pemazmur mendeklarasikan, ‘dasar firman-Mu adalah
kebenaran’.8 Allah menghendaki semua orang datang memperoleh pengetahuan akan
kebenaran.9 Oleh karena itu, Dia mengutus para utusan-Nya untuk memproklamirkan
berita/firman ini. Firman kebenaran yang kami proklamirkan adalah injil tentang
anak. Kami bukan memberitakan injil sosial, injil politik, atau injil kemakmuran.
Kami juga tidak memproklamirkan sebuah injil yang hanya terbatas pada keselamatan
dari dosa. Kehendak dan tujuan perjanjian Allah adalah untuk membawa banyak anak
kepada kemuliaan.10 Tujuan perjanjian ini memenuhi Kitab Suci dari awal sampai
akhir. Pertanyaan di hadapan kita adalah ini: bagaimana kita, anak-anak manusia,
menjadi anak-anak Allah?
Kita membaca dalam surat Paulus kepada Efesus bahwa Allah Bapa ‘telah
menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya
(kepada pengadopsian sebagai anak-anak-Nya – terjemahan Inggris), sesuai dengan
1
Wah 2:1
Wah 1:20
3
2 Pet 1:12
4
1 Pet 1:12
5
1 Yoh 1:5
6
Ef 1:13. 2 Kor 6:7. 2 Tim 2:15
7
Yoh 17:17
8
Maz 119:43,160
9
1Tim 2:4
10
Ibr 2:10
2
9
INILAH BERITA ITU
kerelaan kehendak-Nya’.11 Pengadopsian ini adalah keseluruhan konteks di dalam
mana kita berproses dari alamiah kepada rohaniah, dari anak-anak manusia kepada
anak-anak Allah dengan warisan kekal.12 Janji dan warisan dari pengadopsian adalah
lahir baru dan tubuh kebangkitan kita. Proses menjadi anak Allah melalui
pengadopsian dan lahir baru terus-menerus selama hidup kita. Proses ini belum
selesai sampai hari kebangkitan, penebusan akan tubuh kita, yang Paulus sebutkan
‘pengangkatan sebagai anak’.13 Tahap akhir dari pengangkatan sebagai anak adalah
ketika kita dilahirkan sebagai anak ke dalam langit dan bumi yang baru.14
Sebagai gereja-gereja, berita kita kepada mereka yang datang mencari haruslah injil
keputraan. Oleh penerangan/iluminasi-lah, ketika injil diberitakan dengan Roh
Kudus, Allah memberitahukan tujuan-Nya kepada mereka yang mendengar dan
menerima berita ini. Injil adalah berita yang memanggil mereka kembali pulang ke
rumah Bapa untuk menjadi anak-anak-Nya yang kekasih yang Dia telah tentukan
untuk jadi sebelum dunia dijadikan.15 Injil menyatakan rencana-Nya untuk
memberikan kebenaran kepada manusia dan membawa banyak anak kepada
kemuliaan. Firman salib adalah alat dari hikmat dan kuasa Allah untuk membawa
keselamatan kepada semua yang mempercayainya.16 Pekerjaan penebusan Kristus
mewakili manusia adalah suatu demonstrasi dari kasih yang sempurna dan kebenaran
Allah. Ketika Kristus ditinggikan di atas kayu salib dan disalibkan, Dia adalah
perwujudan dari berita tentang anak itu. Sebagai manifestasi dari ketaatan yang
sempurna, Dia adalah berita yang diberitakan!17
Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa penghakiman maut bangkit dari kutuk
karena hukum, dan karena pelanggaran Adam menyebar kepada semua manusia. Dan
karena pelanggaran ini, seluruh ciptaan di bawah belenggu maut. Maut memerintah
atas semua manusia dan semua ekspresi individu yang hidup.18 Semua yang hidup di
dunia ini, tanpa kecuali, tunduk kepada belenggu maut. Dalam dunia yang jatuh,
segala makhluk, mengeluh karena sakit bersalin.19 Segala makhluk berkompetisi
untuk bertahan hidup dan, meskipun dengan upaya terbaik mereka, semuanya
menghasilkan maut. Seluruh ciptaan menantikan dinyatakannya anak-anak Allah, di
mana hal itu juga akan menjadi kelepasan dari belenggu maut dan di bawa ke dalam
kemerdekaan yang mulia dari hidup kekal yang adalah milik dari anak-anak Allah.20
11
Ef 1:5
Gal 3:26
13
Rom 8:23
14
Rom 8:19
15
Ef 1:4
16
1 Kor 1:23-24
17
Yoh 12:32
18
Rom 5:12-14
19
Rom 8:22
20
Rom 8:21-23
12
10
Rasa takut, tipu daya dan pencobaan digunakan oleh Iblis untuk memelihara
kuasanya atas bangsa-bangsa. Semua yang hidup oleh hukum adalah tunduk kepada
maut. Iblis mempunyai kuasa atas maut, tapi kuasa ini telah dihancurkan dan dia
telah dilucuti oleh Kristus melalui kemenangan kayu salib. Iblis sekarang
menggunakan rasa takut akan maut untuk membuat umat manusia tetap tunduk
kepadanya sebagai budak-budak dosa di sepanjang kehidupan mereka.21 Tipu daya
dosa adalah bahwa dia menjanjikan kehidupan kepada mereka yang tidak taat kepada
Allah dan menggunakan hukum untuk hidup. Seluruh dunia terperdaya oleh Iblis
dalam hal ini dan, karena tipu daya dan ketidaktaatan ini, tetap di bawah kuasa setan.
Dosa memotivasi umat manusia untuk menyalahgunakan hukum. Oleh karena
pelanggaran hukum dari umat manusia, kuasa dan penghakiman yang ada dalam
hukum mengutuk manusia dan membunuh mereka.22
Melalui persembahan-Nya di kayu salib, Yesus membawa keluar hukum yang
bertentangan dengan kita, dengan penghakiman mautnya, dan memakukannya di
kayu salib-Nya.23 Dia menanggung penghukuman untuk kita dan memuaskan
permintaan hukuman itu dengan menyatukan hukuman itu kepada hidup-Nya
sendiri. Hukum sekarang adalah bagian dari hidup Kristus dan disebut ‘Roh, yang
memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus (hukum dari Roh yang
hidup yang ada di dalam Yesus Kristus – terjemahan Inggris)’.24 Hukum ini adalah
rohani dan ada di dalam Kristus. Oleh kuasa Allah, sekarang dalam harmoni dengan
hidup. Hukum sekarang hanyalah hamba dari Kristus yang telah menjadi keduaduanya, Penebus dan Hakim.25 Ini adalah rangkuman dari injil. Yesus Kristus datang
untuk menebus kita dari kutuk karena hukum, menyelamatkan kita dari maut, dan
memberikan kita hidup-Nya. Yesus mendeklarasikan, ‘Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan’.26 Dia datang
memberikan kita suatu kelimpahan akan jalan masuk ke dalam kerajaan kekal-Nya.27
Yesus Kristus sekarang berkuasa untuk melenyapkan maut dan memberikan hidup
dan kekekalan kepada terang melalui injil.28 Dia telah membangun suatu administrasi
dalam gereja-Nya yang memberikan hidup kepada manusia dan mengakhiri dosa dan
maut. Ada penebusan dalam Kristus. Dia telah menerima dari Bapa suatu kapasitas
tak terbatas untuk menebus dan memperlengkapi kita, memampukan kita untuk
mencapai penentuan kita sebagai anak-anak Allah. Kapasitas tak terbatas yang telah
diberikan kepada Kristus mewakili kita, terlayani kepada kita dalam cara-cara
21
Ibr 2:15
Rom 7:11
23
Kol 2:14
24
Rom 8:2
25
Tit 2:14. Yoh 5:22
26
Yoh 10:10
27
2 Pet 1:11
28
2 Tim 1:10
22
11
INILAH BERITA ITU
spesifik oleh para utusan yang Dia utus kepada gereja-gereja. Ketika Dia naik ke
tempat tinggi, Dia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia. Beberapa
diberikan sebagai rasul-rasul dan beberapa sebagai nabi-nabi, beberapa sebagai
penginjil-penginjil, dan beberapa sebagai gembala-gembala dan pengajar-pengajar.
Kelima karunia kenaikan ini adalah ‘tangan kanan Kristus’. Pekerjaan mereka adalah
memperlengkapi orang-orang kudus supaya mereka dapat melakukan pekerjaan
pelayanan mereka sendiri dan bertumbuh untuk menjadi anak-anak Allah yang
dewasa, sesuai dengan ukuran kepenuhan Kristus.29
Sebagai gereja-gereja lokal, kita bukanlah untuk menjadi otonom atau bersumber
pada diri sendiri, tetapi, sepenuhnya terhubung dengan administrasi takhta Kristus
yang dari mana kasih karunia Allah dipasok kepada setiap anggota dari gereja kaki
dian. Ketika kasih karunia memerintah, dia akan memampukan kita untuk
mendemonstrasikan kebenaran Kristus.30 Hasilnya adalah hidup kekal menjadi milik
kita melalui Tuhan Yesus Kristus. Maut dihapuskan oleh kasih karunia karena kasih
karunia menyatakan kebenaran. Paulus memproklamirkan bahwa ‘yang telah
menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan
berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus’.31 Sebagai rasul karunia
kenaikan dan utusan Kristus, Paulus menuliskan kepada Timotius supaya Timotius
menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan, supaya mereka juga ‘mendapat
keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal’.32 Dia meneruskan
dengan mengatakan bahwa benarlah perkataan ini, ‘Jika kita mati dengan Dia,
kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah
dengan Dia’.33
Tuhan benar-benar menghancurkan maut dan menebus manusia, bukan hanya dari
maut secara fisik, tapi dari segala bentuk maut yang berusaha menghancurkan kita.
Hidup kekal lebih dari hanya hidup sebagai manusia roh dengan Allah di dalam sorga.
Ini melibatkan penebusan yang lengkap dan mutlak dari manusia sebagai roh, jiwa
dan tubuh, kepada langit dan bumi yang baru di mana kebenaran berdiam
selamanya.34 Tidak akan ada lagi dukacita, tidak ada rasa sakit, tidak ada tangisan
atau kematian.35 Kristus memerintah sampai semua musuh diletakkan di bawah kakiNya. Musuh terakhir yang akan dilenyapkan adalah maut.36 Dalam kebangkitan pada
hari terakhir, yang dapat binasa akan mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang
29
Ef 4:10-12
Rom 5:21
31
Rom 5:17
32
2 Tim 2:10
33
2Tim 2:11
34
2 Pet 3:13
35
Wah 21:4
36
1 Kor 15:25-26
30
12
dapat mati akan mengenakan yang tidak dapat mati. Pada hari itu, Kitab Suci akan
digenapi, ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan’.37
Sukacita dari rasul Paulus adalah hak istimewa untuk memproklamirkan bahwa kita
dapat mengalahkan maut pribadi kita dengan menyatukan diri kita kepada
persekutuan persembahan Kristus. Paulus memahami bahwa untuk bersatu dengan
persembahan Kristus akan melibatkan suatu persekutuan dalam penderitaan-Nya;
tapi dia juga memahami proses ini diperlukan untuk berurusan dengan dosa.38
Persembahan Kristus lebih dari suatu penggantian yang sah. Persembahan Kristus
adalah suatu persekutuan di dalam mana kita berhenti berbuat dosa, selalu membawa
kematian Yesus di dalam tubuh kita, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di
dalam tubuh kita.39 Manusia lahiriah kita akan binasa, tapi manusia batiniah kita
dibaharui hari demi hari. Kita tahu bahwa sejenak, penderitaan ringan dalam hidup
kita mengerjakan bagi kita suatu kemuliaan kekal yang jauh lebih besar.40 Dengan
mengetahui ini, kita sangat bersukacita.
Kami berdoa supaya sementara anda membaca buku ini, anda akan menerima
penerangan/iluminasi dan hati akan juga akan bersukacita dalam berita injil ini.
Masing-masing dan setiap orang percaya harus yakin dalam memproklamirkan injil
tentang anak ditengah-tengah dunia yang jatuh dan mati ini. Injil tentang anak adalah
yang paling pasti bisa bercahaya di tempat gelap.41
Inilah berita itu!
Victor Hall
37
1 Kor 15:53-54
Fil 3:10
39
2 Kor 4:10
40
2 Kor 4:16-17
41
2 Pet 1:19
38
13
BAB 1
Perjanjian-Ku dan Perjanjian
Kekal
Kita membaca dalam kitab Ibrani bahwa ketika Allah memberikan janji kepada
Abraham, Dia meneguhkan janji ini dengan sebuah sumpah.1 Karena Dia tidak dapat
bersumpah dengan yang lebih besar, Dia bersumpah oleh diri-Nya Sendiri,
‘Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat
engkau sangat banyak’.2 Dengan meneguhkan janji ini dengan sumpah, Dia
menunjukkan kepada ‘yang berhak menerima janji’ akan kekekalan dari perjanjian
kehendak dan tujuan-Nya.3 Ada dua hal kekal di mana adalah tidak mungkin bagi
Allah untuk berdusta.4 Pertama adalah apa yang Tuhan Sendiri sebut ‘Perjanjian-Ku’;
dan kedua adalah ‘Perjanjian Kekal’. ‘Perjanjian-Ku’ adalah ‘Perjanjian Tuhan
1
Ibr 6:13
Ibr 6:14
3
Ibr 6:17
4
Ibr 6:18
2
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
Allahmu’; yaitu, Perjanjian dari Yahweh Elohim.5 Perjanjian Kekal adalah perjanjian
tentang menjadi anak Allah bagi umat manusia.6 Perjanjian ini adalah perjanjian
kehendak dan tujuan Bapa untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan melalui
pengadopsian dan kelahiran baru.7 Paulus mendeklarasikan, ‘Ia telah menentukan kita
dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan
kehendak-Nya’.8 Injil tentang anak adalah firman dari perjanjian ini.9 Tuhan
meneguhkan janji ini kepada Abraham dengan sumpah; oleh karena itu, kita
mempunyai ‘dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di
depan kita’.10 Dalam buku ini, kita memperhatikan bahwa ‘pengharapan yang terletak
di depan kita’ jelas adalah pengharapan akan menjadi anak Alllah.
Tuhan berjanji kepada Abraham, ‘Aku akan mengadakan perjanjian (menegakkan
perjanjian-Ku – terjemahan Inggris) antara Aku dan engkau serta keturunanmu
turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan
Allah keturunanmu’.11 ‘Perjanjian-Ku’ menggambarkan kasih, persekutuan, dan
persembahan terus menerus yang unik antara Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam satu
nama, satu hidup, dan satu Roh.12 Perjanjian ini tanpa batas waktu. Di luar waktu dan
kekekalan. Kitab Suci menyebut ini ‘sebelum’.13 Kita mengingat Yesus berkata, ‘Dan
bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia
sebelumnya berada?’14 Pemahaman mengenai ‘Perjanjian-Ku’ adalah penting, karena
segalanya keluar dari persekutuan mendasar antara Bapa, Anak dan Roh Kudus ini
dan sama halnya, tidak ada yang dapat melanggar persekutuan ini. Tuhan
meneguhkan Perjanjian Kekal dengan bersumpah ‘demi diri-Nya sendiri’ dan, seperti
yang Paulus tuliskan kepada Timotius, ‘Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat
menyangkal diri-Nya’.15 Pemazmur mendeklarasikan, ‘diperintahkan-Nya supaya
perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat’.16
Kami menarik judul untuk buku ini, Inilah Berita itu, dari dua ayat dalam surat pertama
Yohanes. Ayat pertama menarik perhatian kita kepada ‘Perjanjian-Ku’. Yohanes
menuliskan, ‘Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami
sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada
5
Ul 4:23
Kej 17:7,19. Yeh 16:62
7
Ibr 2:10. Rom 9:4. Gal 4:5. Ef 1:5. Yoh 3:3-7
8
Ef 1:5
9
Kis 3:25
10
Ibr 6:13,17-18
11
Kej 17:7
12
1 Yoh 4:8. 1 Yoh 1:1-3. Kis 4:12. Ef 4:4-6
13
1 Pet 1:20. Ef 1:4
14
Yoh 6:62
15
2 Tim 2:13
16
Maz 111:9
6
15
INILAH BERITA ITU
kegelapan’.17 Ini menggambarkan persekutuan yang mendasari Yahweh-Elohim.18
Berdiam dalam terang yang tak terhampiri, Bapa, Anak dan Roh Kudus sepenuhnya
dipuaskan dalam persekutuan ini.19 Mereka tidak kekurangan apapun atau
memerlukan apapun. Kita diingatkan dengan perkataan Paulus, ‘Allah yang telah
menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak
diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan
manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup
dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang’.20 Hanyalah kasih semata yang
memotivasi Perjanjian Kekal, yaitu ‘Perjanjian-Nya dengan kita’, perjanjian anak itu.21
Kita akan memperhatikan bahwa Perjanjian Kekal melahirkan ‘permulaan’ dari segala
sesuatu yang baru.22 Firman dari Perjanjian Kekal, yang memproklamirkan
pengharapan tentang anak, adalah ‘firman sejak semula’.23 Ini adalah firman dalam
mulut para utusan dari perjanjian
Kedua kali Yohanes menggunakan ungkapan, ‘Inilah berita itu', dia menunjuk kepada
Perjanjian Kekal ini. Dia menuliskan, ‘sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari
mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi’.24 Kita tahu perintah ‘saling
mengasihi’ ini adalah perintah baru.25 Ini adalah perintah dari Perjanjian Baru.
Perjanjian Baru digenapi adalah penggenapan dari Perjanjian Kekal dalam daging
Yesus Kristus sebagai benih/keturunan dari Abraham.26 Yesus Kristus adalah pintu.27
Dia adalah perantara dari Perjanjian Baru sebagai pintu masuk ke dalam Perjanjian
Kekal.28 Partisipasi kita dalam Perjanjian Baru ada dalam Yesus Kristus yang adalah
kegenapan/kepenuhan dari ciptaan baru.29 Yesus mengatakan, ‘Maka kata Yesus
kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan
daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam
dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup
yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.’30 Dengan cara ini,
Yesus berbicara mengenai hari kebangkitan pada akhir masa, penebusan akan tubuhtubuh kita, yang adalah penggenapan dari ‘pengadopsian/pengangkatan sebagai
17
1 Yoh 1:5
Ul 6:4
19
1Tim 6:16. Maz 50:12
20
Kis 17:24-25
21
1 Yoh 4:19. Yeh 16:60
22
Yes 41:4,26. Yes 46:10. Wah 21:5
23
Yoh 1:1. 1 Yoh 1:1
24
1 Yoh 3:11
25
Yoh 13:34
26
Gal 3:16
27
Yoh 10:7,9
28
Ibr 9:15. Ibr 12:24
29
2 Kor 5:17
30
Yoh 6:53-54
18
16
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
anak’.31 Perjanjian Baru adalah realisasi penuh dari anak, ciptaan baru, masuk ke
dalam langit dan bumi yang baru di mana kebenaran berdiam dan bertambah
selamanya.32 Dia yang duduk di atas takhta memproklamirkan, ‘Lihatlah, Aku
menjadikan segala sesuatu baru!’.33
Tanda perjanjian-Nya
Tanda bahwa Tuhan telah membuat ‘Perjanjian-Nya’ dengan kita sebagai suatu
Perjanjian Kekal adalah bahwa ‘firman-Nya’ dan ‘Roh-Nya’ ada di tengah-tengah kita.
Tuhan mendeklarasikan melalui nabi Yesaya, ‘inilah perjanjian-Ku dengan mereka …
Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu
tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan
mereka.’34 Tuhan terus membuat firman dari perjanjian untuk keluar sebagai mata air
memancar kepada hidup-zoe yang kekal.35 Dan bukti dari porsi ganda anak ini di
tengah-tengah kita adalah kita mempunyai berkat Abraham. Berkat ini adalah
kapasitas untuk berbuah dan bertambah banyak.36 Kita mengingat kembali bahwa
penulis kepada Ibrani mengatakan, ‘Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada
Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih
tinggi dari pada-Nya’.37 Allah mengatakan kepada Abraham, ‘Sesungguhnya Aku akan
memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak’.38
Berkat dari perjanjian ini diberikan kepada Adam sebagai sebuah perintah, dan
kemudian diteguhkan kepada Nuh.39 Orang-orang ini bersatu dengan persekutuan
persembahan dan dipulihkan kepada partisipasi dalam perjanjian, tapi mereka
kehilangan berkat ini. Tuhan memilih dan menunjuk Abram untuk memberikan dia
berkat dari perjanjian anak itu.40 Ketika Nehemia dan orang-orang kembali dari
pembuangan mengakui di hadapan Tuhan, katanya, ‘Engkaulah TUHAN, Allah yang
telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan
kepadanya nama Abraham. Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan
Engkau mengikat perjanjian dengan dia.’41 Nehemia meneruskan, ‘Dan Engkau telah
menepati janji-Mu, karena Engkau benar.’42 Setiap kali Perjanjian Kekal diberikan,
kapasitas berkat ini diberikan bersama-sama. Kita perhatikan bahwa saudara-saudara
31
Rom 8:23
2 Pet 3:13. Yes 9:7
33
Wah 21:5
34
Yes 59:21
35
Yoh 4:14
36
Kej 1:22,28. Kej 8:17. Kej 9:1,7. Kej 17:20. Kej 28:3. Kej 35:11. Kej 48:4. Im 26:9. Yer 22:3. Yeh 36:11
37
Ibr 6:13
38
Ibr 6:14
39
Kej 1:28. Kej 9:1
40
Kej 22:17-18
41
Neh 9:7-8
42
Neh 9:8
32
17
INILAH BERITA ITU
pada gereja mula-mula berbicara mengenai berkumpul kepada firman supaya
bertumbuh, bertambah, mereka berbuah dan bertambah banyak.43
Ada sembilan peristiwa dalam Kejadian pasal tujuh belas di mana Tuhan berbicara
mengenai menegakkan ‘Perjanjian-Ku’ dengan Abraham sebagai suatu Perjanjian
Kekal.44 Perjanjian Yahweh dinyatakan ketika Perjanjian Kekal ditegakkan di dalam
persekutuan Perjanjian Mereka. Ke-Allahan sepakat bersama untuk melahirkan
banyak anak kepada kemuliaan hidup kekal, oleh darah dan benih dari Perjanjian
Kekal.45
Tahap-tahap dalam Perjanjian Kekal
Ada tujuh tahap dalam pewahyuan Perjanjian Kekal supaya banyak anak dibawa
kepada kemuliaan dari warisan kekal.46 Perwahyuan kedelapan dan terakhir dibuat
berkenaan dengan langit dan bumi baru ketika Tuhan membuat segala sesuatu baru.47
Ini adalah titik puncak dari penggenapan Perjanjian Kekal dan keabadiannya sampai
ke dalam masa yang akan datang, di mana kebenaran berdiam dan bertambah
selamanya.48 Bapa memproklamirkan, mengenai mereka yang telah menang akan
mewarisi segala sesuatu, ‘Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku’.49
Pernyataan ini menunjukkan penentuan kita.50 Kita menjadi anak-anak Allah, tapi
tidak pernah menjadi Allah. Kita tidak bersatu dengan ‘Perjanjian Mereka’ sebagai
bagian dari Ke-Allahan, tapi kita bersatu dengan Perjanjian Kekal, supaya
persekutuan kita adalah dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus sampai selamanya.51
1.
Adam – membangun identitas dan penentuan yang dapat
dipertanggungjawabkan dari umat manusia.52
2. Nuh – janji untuk diteruskannya sampai penghakiman akhir.53
3. Abraham – janji akan Benih/Keturunan dari perjanjian; menerima sebuah
nama baru; firman ditegakkan dalam Ishak dan diteguhkan dalam Yakub
sebagai warisan kekal.54
4. Daud – menerima perjanjian akan kerajaan.55
43
Kis 6:4. Kis 6:7. Kis 12:24.
Kej 17:2,4,7, 9-10,13-14,19,21
45
Ibr 2:10
46
Ibr 9:15
47
Wah 21:1-5
48
2 Pet 3:13. Yes 9:7
49
Wah 21:7
50
Rom 8:29,30. Ef 1:5,11
51
1 Yoh 1:3. Wah 21:3
52
Kej 1:26
53
Kej 9:16
54
Kej 17:13,19. Im 24:8. 1 Taw 16:17. Maz 105:10
44
55
2 Sam 23:5. Yer 33:20-21
18
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
5. Yesus Kristus – menerima urapan tujuh Roh; kapasitas untuk
mempersembahkan; porsi ganda dari perjanjian anak itu.56
6. Hari Pendamaian – tempat kudus-Nya di tengah-tengah kita.57
7. Hari Kebangkitan – maut ditelan oleh kemenangan; kasih setia yang teguh
yang dijanjikan kepada Daud.58
8. Langit dan bumi yang baru – ‘Ia akan menjadi anak-Ku’.59
Nabi Yeremia berbicara mengenai mengenal Yahweh dalam perjanjian. ‘Dan tidak
usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan:
Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.’60 Rahasia
Allah besar, tapi kita dapat mengenal Yahweh ketika mata hati kita diterangi dan kita
memahami jalan-Nya.61 Untuk saat ini, kita hanya mengetahui sebagian, tapi kita akan
terus maju untuk mengenal Tuhan.62 Ini adalah iman Paulus ketika dia menuliskan,
‘yang kukehendaki ialah mengenal Dia’.63 Kita memerlukan ‘Roh hikmat dan wahyu
untuk mengenal Dia dengan benar’.64 Firman Tuhan adalah Perjanjian Yahweh.
Firman ditetapkan sebagai ‘tujuan kekal’ Mereka, dimaksudkan dalam perjanjian.
Walaupun demikian, tujuan ini tersembunyi dalam Perjanjian-Nya sampai itu
diadakan sebagai Perjanjian Kekal dengan kita.
Oleh karena itu, Tuhan berkata kepada Abram, ‘Aku akan mengadakan perjanjianKu’:
1. antara Aku dan kamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi banyak.
2. antara Aku dan kamu, dan kamu akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
3. antara Aku dan kamu, dan keturunan sesudah kamu, perjanjian-Ku dengan
dia menjadi Perjanjian yang Kekal untuk keturunannya.65
Nabi Yehezkiel mendeklarasikan Tuhan, ‘Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku
dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian
yang kekal’.66
56
Yes 61:8. Yer 32:40. Jer 50:5
Wah 7:15. Yeh 37:26
58
Yes 55:3
59
Wah 21:7
60
Yer 31:34
61
Ef 1:18
62
Hos 6:3
63
Fil 3:10
64
Ef 1:17
65
Kej 17:19
66
Yeh 16:60
57
19
INILAH BERITA ITU
Hidup Perjanjian adalah terus-menerus
Hidup dari Yahweh Elohim, Tuhan Allah, adalah hidup yang ‘terusmenerus/berkelanjutan’. Ini adalah persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam
satu nama, satu Roh, dan kasih yang semula.67 Persembahan yang terus-menerus
inilah yang mendefinisikan kasih dan hidup dari Perjanjian Yahweh.68 Kami belum
menunjuk kepada korban bakaran yang terus-menerus. Persembahan ini adalah
penyerahan diri dengan kasih. Hidup Mereka tidak terkorupsi karena Mereka ‘terusmenerus’ ada dalam persekutuan persembahan. Kita dapat mengaplikasikan
ungkapan ini dari kitab Kisah para Rasul; Mereka ‘bertekun’.69 Ini adalah kasih dan
penyembahan.
Ketika kita melihat ke dalam perjanjian Tuhan, hal pertama yang kita lihat adalah
bahwa Allah adalah kasih.70 Perjanjian ini adalah ‘hidup persekutuan dengan Allah’
sebelum segala masa.71 Ini adalah hidup Mereka sendiri, terselesaikan dan dalam
damai sejahtera, dalam persekutuan bersama ‘sebelum’ kekekalan. Realisasi inilah
yang membuat Musa bertanya untuk mengenal Dia dan nama-Nya.72 Demikian juga,
dari pertemuan itu, kita mulai mendapatkan suatu pengertian dalam perwahyuan
akan Yahweh. Musa diizinkan untuk melihat dalam perjanjian kasih; yaitu, ke dalam
perjanjian Yahweh sendiri.
Kitab Suci tidak mencoba mendiskusikan sejarah Yahweh Elohim, seolah-olah Mereka
dapat diukur pada masa sebelumnya. Gambaran mendasar adalah bahwa hidup
Mereka ‘terus-menerus’. Dan karena Mereka ada dalam ‘persembahan yang terusmenerus’, Mereka dapat mengatakan, ‘Aku Adalah’. Allah adalah kasih dan kasih
berasal dari Allah, karena hidup dan kasih Mereka dimanifestasikan dalam peraturan
persembahan oleh mana tujuan/maksud Mereka dibukakan. Hal ini selalu harmoni
dengan dirinya Sendiri. Ini adalah jalan/cara dari persekutuan, jalan/cara dari
persembahan, dan jalan/cara dari perjanjian. Persekutuan Mereka adalah
penyembahan yang dari persembahan yang terus-menerus. ‘Terus-menerus’ ini mengatur
semua persembahan dan penyembahan bangsa Israel dalam administrasi simbolisnya,
dan mewakili semua elemen dari hidup kekal yang diberikan kepada kita sebagai
anak-anak Allah.73 Persembahan yang terus-menerus adalah kondisi dari hidup kekal;
yang adalah kuasa dari hidup tanpa akhir.74
67
Yoh 17:11,22
Yoh 3:16
69
Kis 2:42
70
1 Yoh 4:8,16
71
Ef 4:18
72
Kel 3:13-14
73
Kel 27:20. Kel 29:42. Im 6:13
74
Ibr 7:16
68
20
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
Kita tidak dapat menyebut perjanjian Tuhan ‘hidup kekal’, karena kekekalan
mempunyai awal tapi tidak mempunyai akhir. Yahweh tidak mempunyai awal. Sejauh
yang kita perhatikan, hidup Mereka adalah ‘sebelum’; yaitu, sebelum permulaan/awal.
Ini adalah sebelum segala sesuatu.75 Mereka memiliki hidup dalam persekutuan
perjanjian Tuhan.76 Namun, ketika Perjanjian Mereka diadakan sebagai suatu
Perjanjian Kekal, nama Mereka diberitahukan kepada kita.77 Penggunaan istilah
‘sebelum’ dalam Kitab Suci adalah untuk kita. Ini menandakan hidup dari Yahweh
Elohim, ‘seketika’ (segera terjadi) bagi Perjanjian Mereka karena tidak ada waktu
dalam Yahweh. Mereka ‘sebelum segala sesuatu’. Karena Mereka berada di luar
kekekalan, Kitab Suci hanya mengatakan, ‘sebelum’.78 Perjanjian hidup Mereka tidak
diatur oleh hukum alam. Yahweh adalah ‘sebelum’ dan di atas; Dia ada di dalam
semua, menembus semua dan mengatasi semua.79 Yesus mengatakan, ‘sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada’.80 ‘Aku Adalah’ adalah nama-Nya. Dia adalah Yahweh
Elohim. Tuhan menginstruksikan Musa untuk mengatakan kepada bangsa Israel,
‘TUHAN [Yahweh], Allah [Elohim] nenek moyangmu … telah mengutus aku
kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turuntemurun.’81
Hanya ada hidup perjanjian, dan Perjanjian Baru adalah seketika, di dalam dan dari
Perjanjian Mereka. Ini menjadi suatu Perjanjian Kekal bagi kita. Ini adalah ‘segala
sesuatu’.82 Karena tidak ada waktu, segala sesuatu yang keluar dari Perjanjian Mereka
adalah ‘seketika’ dari dialog Perjanjian Mereka. Dapat kita katakan bahwa Perjanjian
Baru adalah ‘seketika’ bagi Perjanjian Yahweh. Karena tidak ada waktu di sana, maka
tidak mungkin ada ‘penanggalan’ Perjanjian Baru, lain dari fakta bahwa Perjanjian
Baru adalah ‘seketika’ karena siapa Mereka adanya. ‘Segala sesuatu baru’
menggambarkan hidup dari Yahweh sebagai satu-satu-Nya Tuhan yang berdaulat.
Persekutuan dan kasih Yahweh
Ketika kita melihat ke dalam perjanjian, kita mulai melihat persekutuan Yahweh.
Dalam persekutuan ini, Bapa, Anak dan Roh Kudus mengekspresikan kemerdekaan
sepenuhnya dari identitas, kapasitas unik Mereka Sendiri dan perbedaan-perbedaan
dalam keragaman.83 Ini adalah kerajaan dalam identitas, berdiri dalam kebebasan dan
75
Kol 1:17
Mar 12:29
77
Kej 17:7,13,19. Yeh 16:60. Yeh 37:26
78
1 Pet 1:20. Ef 1:4
79
Ef 4:6
80
Yoh 8:58
81
Kel 3:15
82
Wah 21:5
83
Ul 6:4
76
21
INILAH BERITA ITU
kemerdekaan, dan ini adalah kapasitas untuk persekutuan yang sesungguhnya.84
Semua ini keluar dari perjanjian. Keimamatan Mereka adalah kapasitas untuk
mempersembahkan, dan dengan cara ini Mereka menyatakan Yang Lain dengan
kasih.85 Memperhatikan ‘kasih Allah dalam Kristus’, ini keluar Dari Bapa kepada Anak
dan kepada keimamatan-Nya.86 Kebapaan dan keimamatan bekerja bersama oleh
kasih Allah dalam Kristus, untuk memperdamaikan segala sesuatu.87 Bapa memberikan
Anak-Nya, dan Anak mempersembahkan diri-Nya dalam inisiatif itu untuk
memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah.88
Kasih Bapa adalah kasih yang semula, dan ini adalah dari Bapa sebagai permulaan dari
dimulainya kasih.89 Yohanes telah menasihatkan kita untuk ‘Lihatlah, betapa
besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita’.90 Ini adalah persekutuan dengan
Bapa dan Anak.91 Kami akan membicarakan mengenai kasih yang menderita ini dalam
bab berikutnya.
Kasih dari Anak adalah persembahan.92 Ini adalah kasih Kristus dalam Perjanjian Kekal.
Inilah kasih yang dicurahkan untuk banyak orang.93 Allah Anak adalah rangkuman
dari semua anak, dan Dia mempunyai kapasitas hakiki untuk mengosongkan diriNya.94 Allah Bapa memiliki kapasitas hakiki untuk menjadi sumber dari persediaan
kekal.95 Olah karena itu, kita dapat memahami keinginan Bapa untuk memultiplikasi
anak selama-lamanya.96 Oleh karena pengetahuan ini, Yahweh Anak
mempersembahkan diri-Nya dan menyerahkan hidup-Nya, bukan dari inisiatif-Nya
Sendiri, tapi oleh perintah.97 Perintah Bapa ada dalam hubungan dengan pekerjaan
anak-Nya. Dia sepenuhnya taat kepada Bapa, karena Dia sepenuhnya taat kepada
Pribadi hakiki-Nya Sendiri. Kasih Bapa tak bersyarat, tapi ‘syarat kasih’ adalah kita
taat kepada nama dan panggilan kita. Yesus mengatakan, ‘Bapa mengasihi Aku, oleh
karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun
mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku
Sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah
84
2 Kor 3:17. Yes 61:1. Gal 5:1
Yoh 14:9
86
Rom 8:39
87
Kol 1:20
88
Yoh 3:16. Ibr 7:27. Ibr 9:14
89
1 Yoh 4:8,19
90
1 Yoh 3:1
91
1 Yoh 1:3
92
Gal 2:20. Ef 5:2
93
Mat 26:28
94
Ef 1:23. Fil 2:6-7
95
Kol 1:19
96
Ibr 2:10
97
Yoh 10:18
85
22
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.’98 Yesus menunjukkan bahwa Bapa penuh dengan
kasih karena Dia bersuka dengan inisiatif dan ketaatan Anak-Nya.
Kasih dari Roh adalah persekutuan dari saudara-saudara dalam kuasa Roh Kudus. Paulus
menasihatkan Roma, ‘Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku
menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku
dalam doa kepada Allah untuk aku’.99 Dengan cara ini, kasih bekerja untuk
membangun persekutuan saudara-saudara. Roh Kudus tidak berbicara dari Dia
sendiri, juga tidak menyatakan diri-Nya sendiri.100 Roh Kudus menyatakan Yesus
Kristus yang mempunyai Roh tidak terbatas.101 Oleh Roh Tuhan, Dia menyatakan
kepenuhan dari Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus. Tidak ada Ke-Allahan yang
menyatakan diri Mereka Sendiri. Roh Kudus mengambil yang menjadi bagian dari
Anak dan memberikan itu kepada kita dalam pengurapan Roh Tuhan, yang sekarang
ada atas gereja kaki dian.102 Terang dari ketujuh Roh Allah membawa fokus dan
pewahyuan sepenuhnya dari Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus, masing-masing
dalam kedaulatan-Nya Sendiri sebagai Tuhan. Ke-Tuhanan adalah kedaulatan dari
Roh atas ekspresi setiap nama.
Peraturan Melkisedek
Peraturan Melkisedek yang dari kuasa hidup tanpa akhir keluar dari persekutuan
Yahweh.103 Dan dari Peraturan Melkisedek, Perjanjian Kekal keluar. Di dalam
Perjanjian Kekal, Peraturan Melkisedek semakin menambahkan hidup dan iman.
Peraturan ini tidak statis; tetapi, peraturan ini menurut kuasa dari hidup yang
semakin bertambah. Iman yang semakin bertambah, ini berarti hidup yang semakin
bertambah dalam hal identitas-identitas. Di dalam persekutuan, kita mendengar
sebuah dialog Perjanjian Kekal yang termasuk nama-nama kita. Kapasitas Peraturan
Melkisedek mulai nampak. Peraturan Melkisedek mengalir keluar dalam kebenaran
sebagai pertambahan, dan dalam damai sejahtera sebagai yang memerintah.104
Perjanjian Baru selalu seketika, dan Peraturan Melkisedek meminta supaya segala
sesuatu baru. Demikianlah dengan Perjanjian Baru; dia meminta nama-nama baru dan
nama-nama baru tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.105
Inilah peraturan/order dari Perjanjian Mereka:

Kasih, nama, persekutuan; kemudian
98
Yoh 10:17-18
Rom 15:30
100
Yoh 16:13
101
Yoh 3:34
102
Yoh 16:14-15. Zak 4:6
103
Ibr 7:16
104
Ibr 7:2
105
Wah 21:27
99
23
INILAH BERITA ITU


Peraturan Melkisedek dengan kebenaran dan damai sejahtera yang
bertambah; kemudian
Sebuah dialog dalam Perjanjian Baru; nama-nama baru adalah seketika.
Perjanjian Mereka – yaitu, Perjanjian Yahweh – dimengerti dalam Kitab Suci sebagai
kasih, nama-nama (anak-anak dengan identitas), dan persekutuan, dari mana
segalanya keluar. Dan hasilnya Peraturan Melkisedek. Mereka ada dalam damai
sejahtera, dan hidup ini disebut ‘Perjanjian damai’.106 Mereka tidak memerlukan
apapun karena kasih mempunyai ekspresi penuh dalam nama-nama Bapa, Anak dan
Roh Kudus dalam persekutuan ‘persembahan yang terus-menerus’. Kasih
memungkinkan kehendak Yahweh dan persekutuan Yahweh.
Tuhan mengatakan kepada suku Lewi, melalui nabi Maleakhi, ‘Maka kamu akan
sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi
tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam’.107 Ini adalah damai sejahtera yang
Yesus katakan, ‘Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu’.108 Ini adalah substansi dari
hidup yang diberikan ketika kita taat dan tidak melanggar firman Tuhan seperti yang
telah diketahui sebelumnya dan dilihat sebelumnya dalam Perjanjian Kekal.
Hidup Yahweh dalam Perjanjian Mereka adalah hidup persembahan yang terusmenerus. Dan sudah ditetapkan dan ditegakkan dalam Perjanjian Kekal bagi kita.
Allah anak adalah ekspresi penuh dari keputraan dalam Perjanjian Yahweh. Kasih
adalah persembahan yang terus-menerus. Kapasitas kasih adalah ‘menyerahkan’
untuk Yang Lain. Mereka mempersembahkan diri Mereka Sendiri Satu kepada Yang
Lain. Di saat masing-masing menyerahkan identitas hakiki dan kapasitas Mereka
kepada Masing-masing Yang Lain, kepenuhan dari Roh Yahweh berdiam atas Mereka.
Hubungan Mereka adalah keharuman dari persembahan yang terus-menerus, dan
olehnya Mereka menyatakan Satu dengan Yang Lain. Menyerahkan dalam
persembahan adalah ekspresi penuh dari kasih Allah.109
Pekerjaan dari Bapa
Setiap anggota dari ke-Allahan taat kepada identitas hakiki Mereka Sendiri sesuai
dengan perjanjian. Adalah penting untuk mengatakan bahwa perjanjian Tuhan adalah
persekutuan dari persembahan Mereka kepada Yang Lain dalam penyembahan, di
mana masing-masing Satu ‘menghargai’ Yang Lain. Sebagai tiga Pribadi berbeda dalam
Elohim, masing-masing Satu mewakili diri Mereka Sendiri menurut nama Mereka
dalam persekutuan ini. Rangkuman dari semua kapasitas Yahweh Elohim diperlukan
untuk melancarkan persembahan Mereka. Kapasitas bagi persembahan perjanjian
106
Bil 25:12. Yes 54:10
Mal 2:4-5
108
Yoh 14:27
109
Yoh 3:16
107
24
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
Yahweh diwujudkan melalui ketujuh atribut yang adalah milik dari Roh yang Kekal,
atau Roh yang Kekal dari Yahweh Elohim.
Allah Bapa memiliki kapasitas tanpa batas untuk melahirkan anak-anak melalui
kelahiran baru dan adopsi.110 Bapa ‘telah menentukan kita dari semula oleh Yesus
Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya’.111
Tahap pertama dari adopsi adalah nama-nama dari semua anak-anak yang dikenal
sebelumnya diberikan kepada kitab kehidupan Anak Domba, menjadikan mereka
‘mendapat bagian dalam perjanjian (anak-anak perjanjian – terjemahan Inggris)’.112
Bapa, menurut nama-Nya, menyerahkan kepada Anak kapasitas-Nya dari persediaan
kekal dari hidup-zoe. Ini diberikan kepada Anak untuk menjadi Benih; yaitu, Anak
Sulung dan Buah Sulung dari hidup ciptaan baru.113 Hidup-zoe ini dimultiplikasi
kepada kita sementara kita melakukan pekerjaan kebenaran yang dipersiapkan untuk
kita dan dituliskan dalam kitab kehidupan Anak Domba.114 Kitab Suci telah
memperkirakan semua pekerjaan-pekerjaan kita dan kita dibenarkan (yaitu, menjadi
orang benar) ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dari iman ini.115
Keragaman dari anak ini dalam ‘identitas dan hidup yang dinamai’ adalah wewenang
dari Bapa. Roh Kudus memungkinkan api dari persembahan Mereka oleh pelayanan
kuasa Roh yang Kekal supaya Masing-masing akan membuat persembahan kepada
Yang Lain. Ini adalah persembahan yang unik dari Perjanjian Kekal. Semua kehidupan
diberikan kepada Kristus, dan ini telah diberikan kepada kita dalam ukuran penuh,
dalam Kristus, sebagai harta kasih karunia.116 Perjanjian-Nya memungkinkan kuasa
ilahi-Nya untuk memberikan kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang
saleh.117
Pekerjaan dari Anak
Ekspresi dan kapasitas dari semua anak ada dalam identitas unik dari Yahweh Anak.
Keragaman dari anak itu, dengan sebuah ‘nama, identitas dan hidup’, adalah
wewenang dan inisiatif Bapa. Ini memancar dari identitas dan kapasitas unik-Nya
Sendiri sebagai Bapa segala terang dan Bapa segala roh.118 Sesuai dengan itu, Yahweh
Anak diurapi dengan kapasitas dari Roh yang Kekal dalam ‘Perjanjian Yahweh’ untuk
mengosongkan diri-Nya untuk membuat ruang bagi banyak anak sebagai pewaris
110
Yak 1:18. Rom 8:15,23. 1 Pet 1:23
Ef 1:5
112
Kis 3:25
113
1 Kor 15:23. Kol 1:15. Gal 3:16
114
Ef 2:10. Wah 20:12
115
Yoh 6:51
116
Yoh 3:35. Yoh 13:3
117
2 Pet 1:3
118
Yak 1:17. Ibr 12:9
111
25
INILAH BERITA ITU
bersama dengan Dia sendiri.119 Anak diurapi dalam perjanjian dengan kapasitas dari
Roh yang Kekal, untuk mempersembahkan dan mengosongkan diri-Nya.120 Kuasa dari
Roh yang Kekal memampukan Kristus untuk mempersembahkan diri-Nya supaya Dia
dapat menjadi Imam yang menderita dan menjadi persembahan.121 Dia adalah
rangkuman dari semua anak di dalam perjanjian Tuhan sebagai Omega dari Allah. Dan
Dia adalah Alfa, permulaan dari anak itu.122 Dia adalah Anak Sulung dari banyak anak.
Ketika Anak mengosongkan diri-Nya kepada Bapa untuk diperanakkan sebagai Anak
Sulung-Nya, Dia menjadi milik dari Bapa. Dia menjadi milik Bapa, budak-Nya,
memberikan menurut kehendak Bapa.123 Bapa memberikan segalanya kepada Anak.
Prinsip dari kehidupan yang diberikan adalah mendasar bagi perjanjian. Ke-Tiga-nya,
dalam dialog perjanjian, memberikan kepada Bapa hak untuk memberikan Anak. Pada titik
di mana Bapa menyerahkan kepenuhan-Nya kepada Anak, ini menjadi milik dari
Anak sebagai Benih. Dia adalah Pewaris dari setiap nama dalam kitab kehidupan dan
dalam benih. Anak mengosongkan diri-Nya untuk mengaktifkan ‘darah perjanjian-Ku’
dan menjadi Benih dari hidup ciptaan baru.124
Hidup yang diberikan dalam Perjanjian Kekal adalah oleh darah dan oleh benih.
Mereka yang lahir dari Allah dilahirkan dari benih hidup-zoe.125 Yohanes menuliskan,
‘setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada
di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah’.126 Ini adalah
arti dari hidup Melkisedek. Ini adalah hidup yang tidak dapat dihancurkan. Kedua
kapasitas dari hidup ini adalah kerajaan dan keimamatan, dan ini telah diberikan
kepada benih Abraham sebagai suatu Perjanjian Kekal.
Nabi Yeremia mendeklarasikan, ‘Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan
siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi
pada waktunya, maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari,
sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu
juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi
pelayan-Ku’127
Adalah penting untuk memperhatikan bahwa ada suatu pengaturan kembali dari KeAllahan dalam proses Anak naik kepada kemuliaan yang Dia miliki sebelumnya.128
119
Ibr 9:14
Fil 2:7. Wah 7:9
121
Ibr 9:12
122
Wah 1:8. Wah 21:6. Wah 22:13
123
Yoh 3:16. Yes 53:10
124
Zak 9:11. Gal 3:16
125
1 Pet 1:23.
126
1 Yoh 3:9
127
Yer 33:20-21
128
Yoh 17:5
120
26
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
Ada sesuatu yang baru dalam Yahweh, dan itu adalah daging dari Anak Manusia.129 Ini
adalah daging dari Anak Tunggal dan Dia adalah milik Bapa sebagai Budak-Nya dan
Yang Sulung dari antara yang mati.130 Dia adalah tubuh dari daging yang dimuliakan,
tapi meskipun demikian Dia adalah Yahweh Anak. Daging dari Abraham ada dalam
takhta Daud dan ini adalah ‘kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud’.131
Daging-Nya telah dibangkitkan kembali ke dalam persekutuan Yahweh, karena
Yahweh Anak sekarang mempunyai suatu tubuh daging selamanya sebagai Anak
Allah. Bertambah selamanya ada dalam daging Yahweh Anak di sebelah kanan.
Kristus akan memerintah sampai semua musuh-musuh-Nya di bawah kaki-Nya.132
Dan ketika Dia memberikan kerajaan kembali kepada Bapa, Allah akan menjadikan
semua di dalam semua sebagai Yahweh, hidup dalam kekekalan dalam Perjanjian
Kekal di mana segala sesuatu menjadi baru.133
Pekerjaan dari Roh Kudus
Roh Kudus juga disesuaikan oleh persembahan untuk menjadi Paraclete kepada Bapa
dan Anak. Anak adalah Paraclete bagi Bapa menurut surat perjanjian. Dia adalah ‘anak
Tunggal’ dan kita milik-Nya dalam benih itu. Persembahan dari Roh Kudus adalah
menjadi Penolong dari Bapa dan Anak oleh kuasa ketujuh Roh Allah. Roh Kudus
mempersembahkan diri-Nya untuk menjadi perantara melalui siapa kasih Allah
dicurahkan ke dalam hati kita sebagai anak-anak perjanjian.134 Roh Kudus
mempunyai kapasitas untuk mengekspresikan semua inisiatif yang dikuduskan dari
Bapa dan Anak dalam pekerjaan perjanjian. Roh Kudus, menurut nama-Nya, telah
diberikan kepada kita sebagai Penolong kita.135 Dia mengarahkan tujuan Allah dalam
gereja. Berbicara mengenai Paraclete-Nya, Yesus mengatakan bahwa ‘Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku’.136 Pertama-tama, Roh
Kudus memberikan kita kuasa dari ketujuh Roh Allah untuk melakukan pekerjaanpekerjaan kebenaran.137 Kapasitas ini tersedia bagi kita oleh pengurapan ketujuh Roh
Allah, melalui perantaraan Roh Kudus.
Definisi dari ketujuh Roh Allah adalah kepenuhan dari Roh Bapa, Roh anak, dan Roh
Kudus. Dan semua kapasitas yang adalah milik Bapa, Anak dan Roh Kudus ini
129
1Tim 2:5
Kol 1:18. Wah 1:5
131
Yes 55:3. Kis 13:34
132
1 Kor 15:25
133
1 Kor 15:28
134
Rom 5:5
135
Yoh 14:16-17,26
136
Yoh 16:15
137
Kis 1:8
130
27
INILAH BERITA ITU
dimultiplikasi kepada Kristus oleh persembahan. Otoritas dan kuasa dari ketujuh
Roh Allah hanya diekspresikan melalui kedaulatan nama Tuhan Yesus Kristus.138
Nama-nama kita tertulis dalam kitab kehidupan
Tuhan mengadakan Perjanjian-Nya dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal untuk
memberikan kepada kita suatu bagian dari warisan, sama seperti yang Dia lakukan
ketika Israel masuk ke tanah perjanjian. Ini adalah adopsi; permulaan dari anak bagi
mereka yang Dia perhitungkan kebenaran.139 Tuhan meneguhkan Perjanjian-Nya
dengan menegaskan kembali firman dari janji kepada benih dan pewaris dari
perjanjian supaya mereka terus di dalam firman-Nya. Tuhan mengingat perjanjianNya dengan nenek moyang supaya Dia dalam memulihkan mereka yang telah
melanggar. Dia akan ‘menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan
mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya
kepada Abraham, bapa leluhur kita’.140
Ketika kita memandang kepada Yahweh Allah, kita mulai melihat anak-anak Elohim;
yaitu, anak-anak Allah, lahir dari firman perjanjian, dan berubah dari kemuliaan
kepada kemuliaan.141 Dalam koinonia firman-Nya, daging-Nya menjadi roti kita. DarahNya adalah hidup kita, diberikan melalui persembahan dan membangkitkan kita.142
Nama-nama kita dikandung dan dimungkinkan dalam persekutuan Perjanjian
Yahweh, dan itu tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Rasul Paulus
menunjuk ini sebagai ‘Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui’.143
Tujuan perjanjian Tuhan adalah untuk menghubungkan kita semua kepada ‘nama
baru’ kita dalam perjanjian kitab kehidupan yang dituliskan ‘sebelum’ segala masa.
Tujuan kekal dari Allah adalah substansi dari Perjanjian Kekal.144 Dan ‘diketahui
sebelumnya dalam Kitab Suci’, kitab kehidupan Anak Domba. Ini adalah kitab
perjanjian.145 Oleh karena Tuhan memilih Abram, banyak anak-anak dipilih dalam
benih Abraham dan ditentukan kepada adopsi sebagai anak-anak Allah.146 Kepada
Abraham diberikan warisan sebagai suatu janji. Dan janji ini diteguhkan kepadanya
melalui sumpah ketika Tuhan bersumpah ‘demi diri-Nya sendiri’.147 Kepada Abramlah firman dari sumpah dan perjanjian dari anak diproklamirkan.
138
Fil 2:9
Rom 4:11,22
140
Luk 1:72
141
2 Kor 3:18
142
Yoh 6:53-54
143
Gal 3:8
144
Ef 3:8-12
145
Ibr 10:7
146
Gal 3:16
147
Ibr 6:13
139
28
Perjanjian-Ku dan Perjanjian Kekal
Perjanjian Tuhan memperkirakan sebelumnya sebuah nama dan suatu identitas kekal
bagi setiap laki-laki dan perempuan yang diperkirakan dan diketahui sebelumnya
dalam kitab perjanjian. Setiap nama telah dituliskan dalam kitab kehidupan Anak
Domba dan setiap nama adalah untuk menjadi milik-Nya. Seperti yang Tuhan
katakan kepada Israel, ‘jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan
firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta
kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya
seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus’.148
Firman ini telah diteguhkan oleh rasul Petrus.149
Tuhan ‘memotong’ suatu perjanjian untuk mempersembahkan kehidupan dari
perjanjian kepada mereka yang nama-namanya tertulis dalam kitab kehidupan.
Namun, tanpa kita terhubung dengan persembahan dan hidup Mereka, nama kita
akan dihapuskan dari kitab.150 Adalah suatu pemikiran yang serius bahwa nama-nama
kita dapat ‘terhapus’ atau ‘dihapuskan’ dari kitab dan tidak diingat lagi. Orang ini
memiliki eksistensi, tapi tidak akan memilik hidup-zoe. Dapat kita katakan bahwa
hidup-zoe adalah hidup dari ciptaan baru yang keluar dari perjanjian. Untuk menjadi
anak selamanya haruslah mempunyai nama, roh, dan hidup dalam suatu persekutuan
kasih yang semula. Oleh ‘roh’, maksud kami seorang anak berdiri dalam kemerdekaan
identitas melalui persembahan yang terus-menerus. Identitas anak dikenal melalui
persembahan dalam penyembahan yang sesungguhnya.
Firman perjanjian
Yesus mengatakan, ‘Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan
hidup’, karena hanya dari Perjanjian Kekal kita lahir atau dikuduskan oleh pekerjaan
Roh kepada nama yang diproklamirkan oleh firman kepada kita dari perjanjian.151
Persekutuan, koinonia, dari gereja adalah konteks di mana ketujuh Roh Allah dibuat
tersedia bagi anggota-anggota tubuh Kristus; jadi, ‘tidak ada orang Yahudi atau orang
Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka … karena kamu semua adalah satu di
dalam Kristus Yesus. … keturunan Abraham ….’152 Ini adalah korporat Kristus.
Pelayanan ketujuh Roh ini adalah oleh perantaraan yang berkuasa dari Roh Kudus
sementara Dia mengaktifkan penyembahan dari persembahan dan menguduskan
firman dari kebenaran masa kini kepada masing-masing anggota tubuh Kristus.153
Firman kebenaran masa kini adalah firman yang keluar dari perjanjian. Hidup dari
Anak adalah substansi oleh mana kita hidup. Kuasa yang mengaktifkan hidup dari
148
Kel 19:5
1 Pet 2:9
150
Wah 3:5
151
Yoh 6:63
152
Gal 3:28
153
2 Pet 1:12
149
29
INILAH BERITA ITU
anak Allah adalah Roh yang Kekal. Hidup-zoe adalah substansi dari penebusan,
substansi dari semuanya itu, tapi kuasanya adalah Roh yang Kekal.
Semua otoritas dan kuasa yang ada di dalam sorga dan bumi dirangkumkan dalam
Roh Tuhan dan telah diberikan kepada Yesus Kristus.154 Dia memerintah dengan
kapasitas Mereka sampai semua musuh diletakkan di bawah telapak kaki-Nya.155
Kuasa dari ketujuh Roh Allah adalah roti yang sesungguhnya dari sorga.156 Ini adalah
perwujudan dari hidup dan kuasa dari perjanjian. Nama-Nya mengekspresikan roti
ketaatan melalui kapasitas ketujuh Roh. Roti yang turun dari sorga mempunyai
kapasitas dari ketujuh Roh. Inilah kapasitas untuk melakukan kehendak Allah dan
menjadi ekspresi dari firman perjanjian.
Kita mempertimbangkan bahwa perjanjian anak keluar seperti sebuah sungai.
Dimulai dari ke-Allahan. Dari Perjanjian Yahweh, Perjanjian Kekal keluar oleh darah
dan benih. Perjanjian Baru adalah Perjanjian Kekal, dialog tentang kita dan proses
oleh mana banyak anak dilahirkan. Nama-nama kita didiskusikan dan
dipertimbangkan dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Dalam Perjanjian Kekal, Yahweh Anak menjadi Anak dari Bapa. Dia menjadi Benih di
dalam mana semua nama-nama dituliskan dalam kitab.157 Dan kitab kehidupan adalah
catatan yang mengikat kita kepada firman perjanjian. Kitab kehidupan dan keputusan
Yahweh adalah firman perjanjian. Perjanjian ini adalah firman tentang banyak anak.
154
Mat 28:18
Luk 20:43
156
Yoh 6:32
157
Gal 3:16
155
30
BAB 2
Perjanjian Benih/Keturunan dari
Abraham
Persembahan adalah order/peraturan oleh mana Perjanjian Kekal disingkapkan dan
diadakan di tengah-tengah manusia. Ini adalah model Abraham rintis bagi kita.
Adalah luar biasa bahwa orang ini ‘dipilih’ oleh Tuhan sementara dia hidup di UrKasdim.1 Tapi lebih luar biasa lagi bahwa Abram menemukan iman untuk bersatu
dengan Allah Bapa dan perjanjian anak. Interaksi mereka menjelaskan mengapa
Tuhan memanggil dia, ‘Abraham sahabat-Ku’.2 Dia adalah ‘sahabat Allah’, karena dia
percaya akan firman-Nya dan menaati segala yang dia perintahkan untuk dilakukan.3
Namun, Abram melakukan lebih dari mengerjakan sebuah persetujuan yang
konseptual dengan Tuhan. Dia mengerjakan iman untuk pekerjaan-pekerjaan
mempersembahkan yang benar.4 Dengan cara ini, dia didefinisikan kembali dan
dibuat menjadi sepadan dengan firman yang datang kepadanya sebagai janji dan
pengharapan akan warisan.5 Di manapun iman jenis ini aktif, ada kesetaraan dengan
‘perbuatan-perbuatan iman’. Abraham dibenarkan oleh pekerjaan-pekerjaan. Rasul
1
Kej 15:7
Yes 41:8. 2 Taw 20:7
3
Yak 2:23
4
Ibr 11:17
5
Ibr 11:8
2
INILAH BERITA ITU
Yakobus menjelaskan bahwa ‘iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan
oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna’.6
Jenis iman ini dianggap dan ‘diperhitungkan sebagai kebenaran’.7 Ini adalah substansi
dari ‘Perjanjian Tuhan’, diperhitungkan sebagai suatu ‘Perjanjian Kekal’ kepada
sahabat-sahabat Allah. Mereka yang percaya kepada Allah dengan jenis iman ini,
berdiri supaya firman dapat terhubung dengan ‘anak-anak perjanjian’.8 Mengenai
Abram, Tuhan membawa dia keluar, dan memberikan dia nama ‘Abraham’, karena Dia
‘dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan
dia’.9
Iman Abraham disempurnakan dalam contoh-contoh tertentu di mana dia
mendemonstrasikan pekerjaan-pekerjaan kebenarannya. Kitab Suci menuliskan dua
hal bagi kita. pertama-tama, rasul Paulus mengatakan kepada kita untuk ‘yang hidup
dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham’.10 Dan kedua, katanya, ‘jadi mereka
yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang
beriman itu’.11 Dimanapun kata ‘berkat’ digunakan dalam Kitab Suci, itu
menghubungkan kita kembali kepada iman Abraham dan berkat perjanjian yang
ditemukan dalam perintah-Nya untuk ‘berkembang biak dan bertambah banyak
(berbuah dan bermultiplikasi – terjemahan Inggris)’.12
Tujuh pengujian atas iman Abraham
Iman Abraham diperhitungkan sebagai kebenaran dalam tujuh ujian iman. Ujianujian ini datang atas Abraham untuk membuat dia sepadan dengan firman tentang
anak-nya dan untuk mengadakan perjanjian Tuhan sebagai suatu Perjanjian Kekal
dengan dia dan benih keturunannya.
1.
Budaya dan kewarganegaraan Abraham – ‘Berfirmanlah TUHAN kepada
Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu.’13 Tuhan Allah
memilih Abram dan membawa dia keluar dari Ur-Kasdim, dan memberikan
dia nama Abraham.14 ‘Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan
Engkau mengikat perjanjian dengan dia.’15 Tuhan membawa bapa Abraham
6
Yak 2:22
Kej 15:6. Rom 4:22-24. Maz 106:31
8
Maz 106:23.
9
Neh 9:7-8
10
Gal 3:7
11
Gal 3:9
12
Kej 9:1. Kej 35:11. Yer 23:3
13
Kej 12:1
14
Kej 17:5
15
Neh 9:7-9
7
32
Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham
2.
3.
4.
5.
6.
dari seberang sungai, dan melipatgandakan keturunannya dan memberikan
dia Ishak dan Yakub.16
Budaya keluarga Abraham – ‘Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah
dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri
yang akan Kutunjukkan kepadamu”.’17 ‘Karena iman Abraham taat, ketika ia
dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik
pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.’18
Pewaris Abraham – ‘Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian:
"Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu,
dialah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu TUHAN membawa Abram ke
luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika
engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah
banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN,
maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.’19
Persembahan Abraham – ‘Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku
tahu, bahwa aku akan memilikinya?"’ Diambilnyalah seekor lembu betina
berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor
domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak
burung merpati, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang
satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua.
Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak; ‘Lalu
turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.’ Ketika matahari telah
terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap
beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu.
Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram.’20
Daging Abraham – ‘Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu,
engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turuntemurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara
Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus
disunat.’21
Rumah Abraham – ‘Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu
Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan
kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga
16
Yos 24:4
Kej 12:1
18
Ibr 11:8
19
Kej 15:4-6
20
Kej 15:8-18
21
Kej 17:9-10
17
33
INILAH BERITA ITU
ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari
padanya." Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa’.22
7. Pengharapan Abraham – ‘Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya:
"Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang
tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan
persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran".’23
Rasul Yakobus memberikan kita sebuah rangkuman yang sangat jelas mengenai hati
dan iman Abraham, yang melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah.24 ‘Karena iman maka
Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji
itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal’25
Dua bapa dengan kasih yang menderita membuat persembahan
Semua peristiwa ini menunjukkan kita asal mulanya adopsi. Kita melihat Abraham
dan Allah Bapa bekerja bersama-sama. Mereka adalah dua bapa dengan satu anak,
Yesus Kristus.26 Dalam perjanjian, kasih Bapa adalah kasih yang semula. Paulus
menuliskan dalam suratnya kepada Roma, ‘Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya
sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia
tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?’27
Kebapaan yang menderita memberikan Dia bagi kita semua. Dan kebapaan yang
menderita menghasilkan Imam yang dapat mempersembahkan diri-Nya sendiri.28
Kasih yang menderita membuat persembahan. Jenis kasih ini adalah jelas dalam Allah
Bapa dan Abraham, bapa dari kita semua.29 Ketika Abraham diberikan janji perjanjian,
Anak Allah menjadi anaknya. Kebapaan dan keimamatan bekerja bersama-sama
supaya hidup kebangkitan dimultiplikasi melalui persembahan.30 Diperlukan
kebapaan dan keimamatan untuk menegakkan benih keturunan. Iman Abraham
sebagai bapa dapat dirumuskan dan dipahami dalam hubungan dengan kebangkitan.31
Adopsi juga dirumuskan dan dipahami dengan cara ini.
Ketika Yesus Kristus mati di kayu salib, setiap anggota dari ke-Allahan menderita.
Paulus mengatakan, ‘Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus
dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita
22
Kej 17:15-17
Kej 22:1-2
24
Yak 2:21-24
25
Ibr 11:17
26
Gal 3:16
27
Rom 8:32
28
Ibr 7:27. Yoh 10:15-17
29
Rom 4:16
30
Yoh 12:24
31
Ibr 11:19
23
34
Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham
pendamaian itu kepada kami’.32 Yohanes mengatakan kepada kita bahwa ‘Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal’.33 Dapat kita katakan bahwa ‘Allah menyerahkan Anak-Nya’ supaya
kita tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Kebapaan dan keimamatan
terhubung. Dalam hubungan dengan Ishak, Abraham adalah bapa dan imam di atas
gunung Moria.34
Pekerjaan-pekerjaan iman adalah pekerjaan-pekerjaan dari seorang anak
mempersembahkan dirinya dalam persembahan Kristus.35 Penderitaan bapa Abraham
disatukan kepada persekutuan persembahan Kristus. Abraham adalah ‘bapa’ dan
‘imam’. Dia menderita ketika dia mempersembahkan anaknya. Penderitaannya
disatukan kepada persembahan Kristus. Ketika dia mengambil pisau untuk
menyembelih Ishak, dia dibawa dalam persembahan Anak. Melalui berpartisipasi
dalam persembahan Kristus, kepada Abraham telah diberikan kebangkitan dan hidup
kekal sebagai seorang anak Allah. Penderitaan dari Bapa terlihat ketika Abraham
mempersembahkan Ishak untuk mengamankan status anak dan adopsi bagi benih
keturunannya.
Kita telah membandingkan Abraham dengan Allah Bapa, yang ‘tidak menyayangkan
Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua’.36 Dalam hubungan
dengan persembahan, kita perhatikan bahwa tindakan dari Bapa sorgawi bukanlah
tindakan keimamatan. Dia yang menerima janji-janji, mempersembahkan anak
tunggalnya. Abraham diuji ketika dia mempersembahkan Ishak. Kebapaan-Nya
ditaruh dalam ujian. Dan dia mengalami penderitaan memberikan anaknya kepada
Allah. Tapi di saat Abraham mempersembahkan anaknya kepada Allah, Bapa
memberikan Anak-Nya untuk kita.
Dalam tindakan iman ini, penderitaan Abraham paralel dengan penderitaan Allah
Bapa ketika Dia memberikan Anak Tunggal-Nya untuk kita. Kami mengemukakan
bahwa Bapa Abraham memberi persembahannya hingga kepada Kristus.37 Dia
memberikan anaknya dengan tujuan untuk mencapai anak itu. Dalam kitab Roma,
dikatakan mengenai Bapa bahwa ‘Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri,
tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua’.38 Dan sekali lagi kita membaca,
‘Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging
yang dikuasai dosa karena dosa.’39 Dalam surat Yohanes, kita dinasihatkan untuk
32
2 Kor 5:19
Yoh 3:16
34
Kej 22:1-12
35
Rom 6:3-4
36
Rom 8:32
37
Yoh 8:56
38
Rom 8:32
39
Rom 8:3
33
35
INILAH BERITA ITU
memandang dan memahami jenis kasih yang menderita yang Bapa anugerahkan ke
atas kita yang memampukan kita untuk menjadi anak-anak Allah.40 Paulus telah
meletakkan ini dengan terperinci dalam kitab Roma pasal empat dan delapan. Dia
mendefinisikan adopsi dalam hubungan dengan kebangkitan.
Kita harus memegang proposisi bahwa, ketika kita mempersembahkan diri kita
sendiri dalam pekerjaan-pekerjaan kebenaran, kita didefinisikan/ditetapkan kembali
kepada ‘perjanjian berdasarkan korban’; kepada pengadopsian. Seperti kata
Pemazmur, ‘Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian
dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!’41 Di saat kita menerima dari Dia dan
bersatu dengan persembahan-Nya kita menjadi milik Kristus.
Persembahan dari sisi bapa
Kasih yang semula adalah kasih Bapa. Dan oleh karena itu, kasih Bapa adalah kasih
yang semula. Ini adalah yang paling pertama dari yang pertama. Seorang bapa selalu
mencari sisi lain dari persembahan. Dia mengerjakan dari akhir sampai kepada
permulaan. Sisi lain dari persembahan adalah kebangkitan, kekekalan, dan anak yang
kekal. Itulah mengapa disebutkan ‘pengadopsian’. Ini adalah dasar yang menegakkan
pengadopsian sebagai permulaan. Namun, kebangkitan itu sendiri adalah
pengadopsian akhir. Ini bersumber dalam Abraham, sebagai kebapaan dan
keimamatan yang menghubungkan. Ini adalah sisi kebapaan dari persembahan.
‘Kasih Allah dalam Kristus’ mengalir keluar dari Bapa, selanjutnya, kepada Anak,
memberi kuasa kepada keimamatan-Nya dan persembahan-Nya.42 Bapa memberikan
Anak-Nya. Anak mempersembahan diri-Nya sendiri. Kebapaan dan keimamatan bekerja
bersama karena Allah ada dalam Kristus mendamaikan kepada Diri-Nya sendiri.43 Ada
perbedaan antara iman dari bapa dan iman dari seorang imam. Tuhan
menghubungkan kebapaan dengan keimamatan, dan kemudian kepada Diri-Nya
sendiri, dengan membangkitkan Anak melalui Roh yang Kekal.44 Bapa sorgawi
memiliki hidup dalam Diri-Nya sendiri, dan Dia memberikan itu kepada Anak untuk
memiliki hidup dalam Diri-Nya sebagai Imam Besar kita; supaya semua akan
menghormati Anak sebagaimana mereka menghormati Bapa.45
Tema kebapaan berhubungan dengan Abraham, dengan Allah Bapa, dan dengan Anak.
Anak Bapa menjadi anak Abraham menurut daging. Ada dua bapa yang menghasilkan
persembahan, dan satu Anak memberikan persembahan. Inilah satu-satunya masa
40
1 Yoh 3:1
Maz 50:5
42
Rom 8:39
43
2 Kor 5:18-19
44
Ibr 9:14
45
Yoh 5:23,26
41
36
Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham
dalam sejarah di mana ini terjadi. Kedua bapa bersama-sama, menghasilkan dan
memberikan satu persembahan di Gunung Moria. Ishak menjadi bayangan dari Anak
yang dilahirkan dalam daging pada waktunya.46 Yesus Kristus ‘lahir’ dalam daging
Abraham dan, oleh persembahan diri-Nya sendiri, adalah Imam menurut Peraturan
Melkizedek.47 Pekerjaan keimamatan Kristus adalah membangkitkan orang mati dan
memultiplikasi hidup-zoe melalui persembahan diri-Nya sendiri.48 Ini adalah wajah
administrasi-Nya bagi kaki dian. Dengan membangkitkan orang mati, Dia
mendemonstrasikan kuasa dan kapasitas-Nya untuk mengalahkan dosa.49 Dia
mencapai pembenaran melalui pekerjaan pendamaian, dengan demikian tiba pada
kebangkitan.50
Keimamatan Kristus menunjukkan administrasi Anak kepada gereja sebagai kerajaan
imam.51 Ketika Abraham mempersembahkan Ishak, dia menyatukan dirinya kepada
persembahan Kristus. Dia melakukan ini sebagai seorang imam, tapi juga sebagai
seorang bapa. Sebagai seorang bapa, Abraham mempersembahkan anaknya, daging
dan darahnya sendiri, sebagai korban yang hidup. Sebagai Imam, Kristus
mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang hidup. Tapi sebagai Imam dari Bapa,
Dia dibuat menjadi sama seperti kita.52 Dalam kitab Ibrani pasal kedua, kita membaca
bahwa kita tidak melihat segala sesuatu di bawah kaki dari tubuh Kristus.53 Tapi kita
melihat Imam dalam administrasi-Nya, dibuat seperti kita. Karena ‘sama dengan kita,
Ia telah dicobai’, Dia dapat merasakan belas kasihan, dan kita dapat memiliki
keyakinan teguh.54 Dalam segalanya, ‘Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia.’55
Karena persembahan-Nya, benar dan nyata, keimamatan hanya ditemukan dalam
Kristus. Allah Anak menjadi seperti Anak Allah untuk tujuan ini. Dia menjadi Imam
untuk mempersembahkan diri-Nya bagi kita. Psuche dari semua laki-laki dan
perempuan (yaitu, nama-nama mereka) telah diberikan kepada Kristus sebagai Benih
perjanjian.56 Mereka adalah kepunyaan-Nya. Setelah menyerahkan hidup-Nya kepada
perjanjian dan menerima segala kepenuhan, Dia tetap mempertahankan identitas-Nya
sendiri.57
46
Gal 4:4
Ibr 7:17
48
Yoh 5:21
49
1 Kor 15:55-56
50
Rom 4:25
51
Wah 1:6
52
Ibr 2:17
53
Ibr 2:8
54
Ibr 4:15
55
Ibr 2:17
56
Gal 3:16
57
Kol 2:9-10
47
37
INILAH BERITA ITU
Kebangkitan yang lebih baik
Abraham menemukan kebangkitan sebagai buah dari persembahannya. Sebagai
seorang bapa, dia menerima Ishak kembali dari kematian ‘sebagai tipe’ dari Kristus.58
Ini ditunjuk dalam Kitab Suci sebagai pengadopsian. Paulus mendefinisikan
pengadopsian dalam hubungan dengan ‘kebangkitan yang lebih baik’.59 Kebangkitan
yang lebih baik menunjuk kepada hidup yang lebih baik daripada hidup yang fana.60
Ini menunjuk kepada hidup yang dihidupi dalam tubuh kekal sebagai seorang anak
Allah dalam langit dan bumi yang baru. Tubuh yang tidak fana adalah yang telah
dibentuk menjadi persis seperti tubuh kebangkitan Kristus.61 Dalam Roma pasal
empat, Paulus mengajarakan kepada kita bawa hidup kebangkitan dimultiplikasi oleh
persembahan.
Sebagai Benih, Dia memiliki kepenuhan dari semua identitas kita. Dia adalah Benih
dari semua yang telah diserahkan kepada-Nya oleh Bapa, dan ini milik-Nya sebagai
kepunyaan-Nya. Semua kepenuhan ini ada dalam daging dan darah-Nya karena Dia
adalah Anak Manusia.62 Ketika Dia mengosongkan diri-Nya, satu-satunya hal yang
Dia pertahankan adalah identitas.63 Dia adalah Anak tunggal, Satu-satunya yang
memiliki identitas sebelum segala sesuatu ada.64 Tapi Dia adalah pemilik dari semua
identitas.
Dalam Abraham, hidup keputraan zoe telah dijanjikan. Ini harus dilahirkan dalam
daging dan datang dalam daging, sebagai benih dari Abraham. Dalam Abraham,
hubungan antara ‘lahir’ dan ‘pengadopsian’ ditegakkan/diadakan. Nikodemus
seharusnya memahami hal ini.65 Semua ini menjadi bayangan dari Anak yang akan
dilahirkan dalam daging. Kita perlu memahami arti dari menjadi ‘lahir’ supaya kita
tidak terhenti dalam posisi anak, yang adalah posisi ‘diadopsi’. Kita telah berproses
menjadi ‘lahir’, karena ini adalah janji dalam daging Abraham, lahir dari dia sendiri.
Allah berjanji untuk memberikan Kristus kepada Abraham untuk menjadi anaknya.
Abraham percaya akan firman Allah yang berbicara kepadanya. Dia percaya bahwa,
melalui pendamaian dan kebangkitan Kristus, laki-laki dan perempuan dari segala
bangsa dapat menjadi anak-anak Allah dan tiba kepada kekekalan dalam
kebangkitan. Abraham percaya sampai kepada pengadopsian akhir, kebangkitan
akhir. Dia percaya akan firman Allah; bahwa anak-anak manusia ditentukan untuk
58
Ibr 11:19
Ibr 11:35
60
Ibr 11:8-11
61
Fil 3:21
62
Mat 16:13
63
Fil 2:7
64
Yoh 1:18
65
Yoh 3:1-12
59
38
Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham
menjadi anak-anak Allah melalui Kristus.66 Imannya diperhitungkan kepadanya
sebagai kebenaran.67
Iman Abraham – diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran
Abraham percaya bahwa Anak Allah akan dilahirkan dari dagingnya, menjadi
persembahan Bapa dan persembahan-nya juga. Ketika dia percaya akan hal itu, itu
diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Abraham percaya akan kebangkitan,
sebagai realisasi penuh dari adopsi oleh iman, datang dari dagingnya. Ketika Abraham
percaya akan kebangkitan di atas Gunung Moria, pengadopsian ditegakkan/diadakan
di dalam Perjanjian Kekal. Menurut Yakobus, Ishak adalah meterai dan janji akan
warisan tentang anak. Oleh pekerjaan-pekerjaan imannya, kebenaran diperhitungkan
dan Abraham dibenarkan.68
Pekerjaan iman yang Abraham capai adalah ketaatannya kepada Allah ketika dia
diminta untuk mempersembahkan Ishak kepada Allah sebagai korban bakaran.69 Dia
yang telah menerima janji-janji dipersembahkan. Tuhan menunjuk kepada anak
tunggal Abraham, Ishak, yang dikatakan, ‘Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang
akan disebut keturunanmu’.70 Abraham mengambil Ishak ke gunung yang disebut
Moria dan dia mempersembahkan Ishak kepada Allah dan menerimanya dari
kematian, sebagai sebuah tipe. Supaya Ishak menerima janji pengadopsian, dia harus
disatukan dengan persembahan Kristus. Imam yang menderita mempersembahkan
diri-Nya sendiri sebagai korban yang hidup. Dan Allah ada dalam Kristus, memulihkan
dunia kepada Diri-Nya sendiri.71
Abraham adalah seorang anak melalui pengadopsian karena pembenaran. Pekerjaan
kebenaran tentang anak diperhitungkan kebenaran melalui kesatuan dengan
persembahan Kristus. Diperhitungkan sebagai anak adalah dasar dari pengadopsian,
yang adalah kebangkitan. Diperhitungkan dalam kebenaran sama dengan
diperhitungkan sebagai anak, dan ini adalah pengadopsian. Ini tidak diketahui
sebelum Abraham menerima kebenaran yang diperhitungkan.
Pertama-tama Abraham bukanlah sebagai seorang imam di Moria. Dia berdiri dalam
kebapaan. Oleh pekerjaan iman itu, Abraham menegakkan janji akan pengadopsian
akhir bagi semua keturunannya. Yakobus mengajarkan kita bahwa iman tanpa
perbuatan/pekerjaan adalah mati; yaitu tidak berguna.72 Iman Abraham dalam firman
66
Rom 8:30
Rom 4:9
68
Yak 2:21
69
Ibr 11:17
70
Ibr 11:18
71
2 Kor 5:19
72
Yak 2:17
67
39
INILAH BERITA ITU
Allah berarti dia dapat mempraktekkan tindakan ketaatan. Iman memotivasi
pekerjaannya, dan iman bekerja dengan pekerjaan-pekerjaannya.73 Sebagai hasil dari
pekerjaannya mempersembahkan Ishak, imannya disempurnakan. Menjadi lengkap.
Ini adalah iman dari serang bapa.
Melalui proses dan disiplin dari persembahan, seorang bapa menyesuaikan anaknya
kepada gambar dan budaya dari anak. Bapa menderita sementara melakukan hal itu.
Dia tidak pernah terpisah dari anaknya dalam keimamatannya sendiri. Bapa tidak
terpisah dari Anak, yang mempersembahkan diri-Nya sebagai Anak Domba Allah
untuk menghapus dosa dunia.74 Bapa sorgawi melahirkan Anak-Nya untuk menjadi
seorang Imam, dapat dicobai dan diuji dalam segala hal seperti kita.75 Dia dibuat
seperti saudara-saudara-Nya dalam segala sesuatu supaya Dia dapat menjadi Imam
Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan
dosa seluruh bangsa.76 Sebagai seorang bapa, Abraham menyatukan Ishak kepada
persembahan Kristus ketika dia dipersembahkan kepada Allah sebagai korban
bakaran. Dia melakukan ini untuk mengamankan, bagi Ishak dan benih
keturunannya, pengadopsian sebagai anak-anak Allah.
Memenuhi apa yang tertulis
Sampai Abraham percaya dan menaati Allah, Kitab suci yang dituliskan sehubungan
dengan dia tidak dapat digenapi. Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus katakan
bahwa, ‘Kitab suci melihat jauh kedepan [kitab kehidupan anak Domba], bahwa
Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih
dahulu memberitakan Injil kepada Abraham’.77 Penggunaan kata ‘Kitab Suci’ oleh
Paulus adalah menarik bagi kami. Dia menunjuk kepada semua yang tertulis dalam
kitab kehidupan Anak Domba.78 Firman Allah yang dituliskan dalam Kitab Suci
‘sebelum’ mengenai Abraham, hanya dapat digenapi oleh ketaatan kepada firman itu.
Abraham percaya Allah dan dihitung atau diperhitungkan kepadanya. Ini hanya dapat
digenapi dalam kehidupan Abraham ketika dia mempraktekkan imannya. Sudah
tertulis ‘sebelum’, dalam kitab kehidupan Anak Domba, bahwa Abraham akan
melakukan pekerjaan ini.
Sebelum zaman dalam persekutuan Perjanjian Kekal, firman Allah memproklamirkan
bahwa mereka yang percaya dan menaati firman Allah akan dihitung sebagai orang
benar. Mereka yang memiliki iman yang sama seperti Abraham dimampukan untuk
menjadi anak-anak Abraham dengan memiliki pengadopsian. Seperti yang tertulis,
73
Yak 2:22
Yoh 1:29
75
Ibr 4:15
76
Ibr 2:17
77
Gal 3:8
78
Rom 4:3
74
40
Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham
‘Olehmu segala bangsa akan diberkati’.79 Ketika seseorang percaya firman Allah dan
mereka diadopsi sebagai anak Allah, mereka telah menyelesaikan pekerjaan pertama
dari anak. Pekerjaan pertama dari anak adalah iman. Tindakan iman ini
diperhitungkan kepada mereka sebagai kebenaran. Tidak ada yang lain dapat
diperhitungkan. Hanyalah ketika firman tentang anak datang maka kita dapat
percaya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan anak. Hanya dengan demikian seorang
percaya menerima hak menjadi anak.
Ketika seseorang memiliki kebenaran diperhitungkan kepada mereka, mereka juga
memiliki hak anak yang diperhitungkan kepada mereka melalui pengadopsian. Iman
yang diselesaikan dianggap sebagai kebenaran. Abraham percaya untuk menjadi
seorang anak, bukan hanya melakukan pekerjaan dari namanya. Seperti pengharapan
dari semua orang sebelum dia, Abraham percaya akan anak. Tapi bagi Abraham,
firman tentang anak telah datang sebagai pengadopsian.
Anak menjadi kepunyaan Bapa
Anak telah menyerahkan hidup-Nya untuk menjadi Anak dan kepunyaan Bapa. Dan
sebagai Anak Bapa, Kristus menerima segala kepenuhan sebagai kepunyaan-Nya.80
Namun, Dia tetap kepunyaan Bapa. Seperti Kristus milik Bapa melalui persembahan,
demikian juga kita datang kepada Anak melalui persembahan dan kita milik
kepunyaan-Nya.81 Jadi pertanyaan ‘milik kepunyaan’ menjadi perhatian penting.
Yahweh Anak tidak kehilangan identitas-Nya, tapi Dia menyerahkannya melalui
persembahan. Dia menjadi Anak dan Hamba Bapa. Bapa mendeklarasikan, ‘Anak-Ku
Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini’.82 Identitas-Nya, sebagai
Allah Anak dengan segala kepenuhannya, menjadi kepunyaan-Nya. Tapi adalah hak
Bapa untuk memberikan kepada-Nya, dan untuk menaruhkan kuasa atas-Nya,
dengan cara yang sama Dia menaruhkan kuasa atas kita.
Sebagaimana Anak menyerahkan hidup-Nya untuk menjadi Anak dan kepunyaan
Bapa, kita juga perlu memperhatikan pertanyaan ‘kita milik siapa?’ dan ‘untuk tujuan
apa kita menjadi milik mereka?’ Paulus memproklamirkan, ‘Tetapi kamu adalah milik
Kristus dan Kristus adalah milik Allah’.83 Bagaimana Kristus menjadi milik Bapa? Dia
milik Bapa ketika Dia menjadi Benih Bapa. Oleh kriteria apa Bapa memberikan Anak?
Apakah Mereka hanya secara sepihak memberikan kepada Masing-masing Yang Lain
oleh karena kasih? Ada suatu peraturan persembahan yang ditegakkan dalam Yahweh
79
Gal 3:8
Kol 2:9-10
81
Rom 8:9
82
Kis 13:33
83
1 Kor 3:23
80
41
INILAH BERITA ITU
untuk Perjanjian Baru. Anak menjadi kepunyaan Bapa untuk diberikan, dan Bapa
memberikan Anak.
Kita harus datang kepada Anak melalui persembahan dan menjadi milik-Nya karena
kita berasal dari Dia, dari Benih itu. Sama seperti Dia mengosongkan diri-Nya kepada
Bapa, demikian juga kita datang kepada Anak, melalui persembahan, kita milik-Nya.
Kita harus datang kepada Dia karena kita berasal dari Dia, dari Benih itu. Bapa
menyerahkan segalanya kepada Anak.84 Tapi Anak bukan hanya ‘mengambilnya dari
sana’. Prinsip milik kepunyaan ini mengatakan kepada kita bahwa, tanpa Anak
menyatakan Bapa, kita bahkan tidak tahu ada Bapa. Pewahyuan mengenai Bapa
dibatasi kepada Anak, karena tidak seorangpun datang kepada Bapa tanpa Anak
menyatakan Bapa.85
Ini adalah prinsip menyerahkan kembali dan menyerahkan ke depan. Dengan ini,
maksud kami bahwa apapun yang diserahkan kepada kita, kita membalas dalam
persekutuan dan menyerahkan itu kembali kepada mereka dari siapa kita
menerimanya. Pekerjaan ‘menyerahkan’ melalui persembahan, memberkati,
memperlengkapi dan menyatakan anak dari yang lain. Pekerjaan dari para utusan
adalah menyerahkan firman kepada mereka yang mempunyai telinga untuk
mendengarkan.86 Bapa menyerahkan segala kepenuhan kepada Anak. Namun, Anak
masih kepunyaan-Nya. kemudian, Anak menyerahkan kepenuhan ini kepada kita dan
kita milik-Nya.
Tidak akan ada suatu Perjanjian Kekal tanpa Yahweh Anak mempersembahkan diriNya kepada Bapa dan Roh Kudus. Perjanjian Kekal adalah ‘seketika’ bagi
persembahan-Nya di dalam persekutuan Perjanjian Yahweh Elohim. Kristus adalah
Benih dari perjanjian.87 Ini ditegakkan ketika setiap nama dalam perjanjian, dan dalam
kitab kehidupan Anak Domba, diberikan kepada Anak sebagai kepunyaan-Nya. Nama
dan hidup kita ada dalam Kristus, Benih itu. Hidup kita ada dalam daging-Nya dan
Dia adalah hidup kita. Daging dan darah-Nya adalah roti dan anggur, memampukan
untuk taat.88
Prinsip dari penghambaan adalah hak dari seseorang untuk memberikan kepada yang lain
dan untuk memiliki hidup yang lain. Kristus adalah kepunyaan Bapa sebagai Anak, tapi Dia
juga kepunyaan Bapa sebagai Hamba. Anak dapat memberikan hidup Bapa.89 Anak
diberikan kepada Abraham sebagai benihnya. Abraham dapat memberikan Dia. Dalam
memberikan Dia sebagai suatu persembahan, kita melihat ‘dua bapa dan satu anak’.
84
Yoh 3:35
Yoh 14:6,9
86
Yoh 15:13
87
Gal 3:16
88
Yoh 6:32-33
89
Yoh 5:21
85
42
Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham
Bapa sorgawi memberikan Dia supaya Dia menjadi Benih. Dan seperti yang Paulus
katakan, ‘kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya’. Itu
diberikan kepada Abraham dan keturunan/benihnya; yaitu, satu Benih, Kristus.
Kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah
Maleakhi mengatakan, ‘Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman
TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka
sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.’90 Mari kita katakan
sekali lagi, Paulus memproklamirkan, ‘tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus
adalah milik Allah’.91 Bapa menyerahkan kepenuhan-Nya kepada Anak, supaya semua
kepenuhan ada dalam Benih sebagai kepunyaan-Nya; meskipun demikian, Anak
mempertahankan identitas-Nya. Dua hal yang diberikan. Dia diberikan segala
kepenuhan supaya Dia dapat menjadi Benih yang korporat. Dan identitas-Nya
terpelihara dan diberikan kembali kepada-Nya. Tapi sementara itu dipelihara dan
diberikan kembali, ini adalah milik Bapa oleh kepunyaan karena Dia menyerahkannya
melalui persembahan untuk menjadi Hamba Bapa sebagaimana juga menjadi Anak
Bapa.
Allah Anak mempersembahkan diri-Nya dalam Perjanjian Yahweh sebagai korban yang
terus-menerus. Model ‘mempersembahkan’ diri ini untuk persembahan adalah pusat
dari segala yang Anak lakukan di dalam perjalanan perjanjian-Nya. Ini adalah model
yang rasul Paulus letakkan bagi kita. inilah ‘jalan Tuhan’.92 Ayat ini menggambarkan
persembahan dari pembawa persembahan di mezbah dengan suatu korban; oleh
karena itu kalimatnya, ‘Apabila seseorang di antaramu hendak [yaitu, sekarang,
datang mendekat dengan] mempersembahkan persembahan …’.93
Ketika Anak menerima kembali nama dan kemuliaan-Nya yang sejak ‘sebelum’, Dia
masih milik Allah karena Dia adalah Anak Manusia.94 Dia adalah Anak Allah, tapi Dia
juga Yahweh Anak. Dia tidak berkurang sekarang sehingga Dia harus kembali ke
mana Dia ada sebelumnya. Dia tidak melepaskan hubungan-Nya dengan Bapa sebagai
Anak Allah. Dan Dia tidak melepaskan daging Daud, sebagai Anak Manusia. Dia
mengambil daging Abraham, dan daging Daud, mulai dari kematian karena dosa
sampai ke takhta di sebelah tangan kanan Bapa.95
90
Mal 3:17
1 Kor 3:23
92
Luk 3:4
93
Kel 40:32. Im 1:2-3,5
94
Yoh 17:5
95
Kis 2:33
91
43
INILAH BERITA ITU
Yesus Kristus mempunyai otoritas dari takhta Bapa sebagai ‘Anak tunggal’. Dan Dia
telah menerima dan dimuliakan dengan kemuliaan yang Dia miliki ‘sebelumnya’.96
Dengan dimuliakannya Dia ini, sebagai anak Daud, semua otoritas dari takhta-Nya
sendiri sebagai ‘Allah Anak’ telah dipulihkan kepada Dia. Dari posisi dibangkitkan ini,
pelayanan lima telah diberikan dengan otoritas tangan kanan-Nya. kita berbagi namaNya, tapi tidak berbagi identitas hakiki-Nya. Ada sesuatu yang baru melalui
persembahan. Pada kenyataannya, segala sesuatu adalah baru. Pertambahan kekal
dihasilkan.
Dalam rangkuman, Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya kepada Bapa dan menjadi
milik kepunyaan Bapa.97 Kemudian seluruh sumber dan semua harta Bapa adalah
milik-Nya melalui warisan. Mereka menjadi kepunyaan Anak. Dan dengan demikian
Dia menjadi Anak Sulung Bapa.98 Dia milik Allah Bapa. Dan kita milik Anak. Semua
harta menjadi milik kita, tapi kita menjadi kepunyaan Kristus. Melalui persembahan,
kita dikuduskan kepada kemerdekaan akan identitas kita sendiri yang dinamai.
Kemerdekaan adalah ketaatan yang dimotivasi kasih, menyatakan nama dan
pekerjaan-pekerjaan yang Bapa tentukan bagi kita.
Engkau akan menjadi kepunyaan-Ku
Dalam kitab Keluaran, Tuhan mengatakan kepada orang Israel, ‘jika kamu sungguhsungguh mendengarkan (taat – terjemahan Inggris) firman-Ku dan berpegang pada
perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara
segala bangsa’.99 Dia tidak menunjuk kepada perjanjian hukum karena itu belum
diberikan. Dia mengingatkan mereka tentang memelihara Perjanjian Yahweh, Tuhan
Allah, yang Dia buat dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Allah memberlakukan
perjanjian hukum atas orang Israel karena kegagalan mereka untuk memahami apa
yang Dia katakan di Gunung Sinai. Kita dapat menyimpulkan dari nabi Yesaya, bahwa
kegagalan mereka memelihara perjanjian itu berarti tidak ada Perjanjian Kekal yang
ditegakkan dengan mereka.100 Kita bukan di dalam perjanjian dengan Dia karena kita
pergi ke gereja atau kita beragama. Kita dalam perjanjian dengan Dia ketika kita
hidup menurut perjanjian-Nya.
Tuhan mengatakan melalui Yesaya, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan
mereka, firman TUHAN [Yahweh]: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firmanKu yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu.’101 Ayat ini
adalah mendasar dan penting bagi pemahaman kita mengenai perjanjian. Ketika kita
96
Yoh 17:5
Fil 2:7
98
Rom 8:29
99
Kel 19:5
100
Yes 61:8
101
Yes 59:21
97
44
Perjanjian Benih/Keturunan dari Abraham
masuk ke dalam perjanjian, Dia memberikan kita kepenuhan akan Roh-Nya dan Dia
meletakkan firman perjanjian dalam mulut kita. menerima pengurapan dari ketujuh
Roh Allah dan pernyataan perjanjian adalah bukti bahwa sesungguhnya Dia telah
mengadakan Perjanjian-Nya dengan kita. Yahweh Elohim tidak dapat dikenal sampai
Perjanjian-Nya ditegakkan/diadakan dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal.102
Kita memahami kebenaran ketika kita melakukan pekerjaan yang benar dari nama
kita, dan ketika kita, oleh baptisan, dikenakan dengan status anak dari Kristus.103
Yesaya memberi kesaksian, ‘Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai
di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan
menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang
mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai
perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti
kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan
menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa’104
Untuk menyimpulkan, kita harus mengikuti tema benih dari Allah. Tapi ketika kita
memandang pada benih Abraham, kita melihat kepada dua elemen. Ini adalah yang
dari Allah, dan yang dari Abraham. Dalam Galatia, kita membaca bahwa janji tentang
anak melalui pengadopsian diberikan kepada Abraham dan benih keturunannya. Jadi
Benih Abraham adalah anak yang keluar dari dia. Mereka yang adalah milik dari Benih
Abraham adalah anak-anak Abraham.105 Janji tentang anak adalah milik mereka, dan
itu melalui pengadopsian.
102
Kej 17:19
Gal 3:27
104
Yes 61:10-11
105
Yoh 8:39
103
45
BAB 3
Perjanjian tentang anak yang
dibukakan
Dalam bagian sebelumnya, kita memperhatikan perjanjian Yahweh, Perjanjian Kekal,
dan melahirkan Benih perjanjian. Ini adalah perjanjian dan tujuan Bapa untuk
membawa banyak anak kepada kemuliaan melalui Yesus Kristus, Benih perjanjian
kepada siapa semua janji-janji dibuat.1 Perjanjian Yahweh telah diadakan/ditegakkan
dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal. Ini adalah janji kepada Abraham. Tuhan
mengatakan, ‘Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta
keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi
Allahmu dan Allah keturunanmu’.2 Raja Daud memberi kesaksian bahwa Tuhan
‘menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal’.3
Dalam bab ini, kita akan memperhatikan tujuh tahap dalam pewahyuan progresif dari
Perjanjian Kekal, perjanjian tentang anak. Kitab Suci menuliskan bahwa Tuhan
membuat suatu Perjanjian Kekal dengan Adam, dengan Nuh, dengan Abraham dan
dengan Daud.4 Yesus Kristus adalah perantara dari Perjanjian Kekal ini sebagai
1
Ibr 2:10. Gal 3:16. 2 Kor 1:20
Kej 17:7
3
2 Sam 23:5
4
Kej 2:16-17. Kej 9:16. Kej 17:7. 2 Sam 23:5
2
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
Perjanjian Baru, dengan Yahudi dan non Yahudi dalam satu tubuh.5 Perjanjian Baru
berpuncak pada kesempurnaan dari gereja pada Hari Pendamaian dan kebangkitan
dari semua orang percaya pada sangkakala terakhir untuk langit dan bumi baru.6 Ini
adalah jalan utama dalam membukakan tujuan perjanjian Allah.
Kita tahu dalam masa nubuatan Tuhan ada ‘minggu penciptaan’ dan ‘minggu
penebusan’, yang diakhiri dengan hari ketujuh istirahat seribu tahun.7 Ketika kita
menggunakan istilah ‘penebusan’, ini adalah lebih dari membeli umat manusia
kembali dari kematian karena dosa. Penebusan adalah keseluruhan proses oleh mana
Tuhan memberikan warisan-Nya dalam ‘memperoleh kepemilikan’ untuk langit dan
bumi yang baru.8 Pekerjaan Tuhan selama minggu penebusan ini adalah membawa
banyak anak kepada kemuliaan dalam persiapan masa yang akan datang.9 Hari
keenam diakhiri dengan penggenapan dari pengadopsian, penebusan tubuh-tubuh
kita dalam kebangkitan di hari terakhir. Pada akhir hari ketujuh istirahat seribu
tahun, Tuhan yang mengantarkan ke dalam langit dan bumi yang baru. Allah adalah
semua di dalam semua. Pernyataan ini dibuat dalam penggenapan Perjanjian Baru,
‘Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama
dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka’.10
Tujuh tahap dari anak
Adalah penting bagi kita untuk memahami pewahyuan progresif dari Perjanjian Kekal
di sepanjang sejarah, karena ini adalah tahap-tahap yang sama dari iman yang setiap
orang percaya menegosiasikan ketika Tuhan memasukkan mereka dalam persekutuan
perjanjian. Kita diingatkan akan perkataan Yohanes, ‘kami telah melihatnya dan
sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang
ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang
telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga,
supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah
persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus’11
1. Identitas dan pertanggungjawaban diberikan kepada Adam
Dalam suratnya kepada Korintus, Paulus mengidentifikasikan permulaan dan akhir
dari jalan anak ini ketika dia mendeklarasikan, ‘yang mula-mula datang bukanlah
yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah’. Dan
5
Ibr 8:6-10. Ibr 9:15. Ef 2:11-16
Wah 11:15. 1 Tes 4:16. Wah 20:4-6. Wah 21:1
7
Wah 20:4-5
8
Ef 1:14
9
Ibr 2:10
10
Wah 21:3
11
1 Yoh 1:1-3
6
47
INILAH BERITA ITU
lebih lanjut, ‘Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia
kedua berasal dari sorga’.12 Manusia pertama adalah Adam. Yahweh Anak membentuk
tubuhnya dari debu tanah dan kemudian menghembuskan ke dalam hidungnya ‘nafas
hidup’.13 Dia menjadi makhluk hidup, dengan identitas dan hidup psuche.14 Adalah
penting supaya kita memahami bahwa Adam mempunyai sebuah nama, sebuah
pekerjaan, dan sebuah penentuan, tapi status anaknya belum lengkap. Dia adalah dari
bumi, jasmaniah, dan perlu berproses dalam iman kepada pengadopsian, kemudian
kelahiran baru oleh firman, Roh dan hidup, dan kemudian dimuliakan oleh
kebangkitan untuk menghasilkan gambar dari manusia kedua dari sorga, Tuhan
Yesus Kristus.15
Yahweh Anak memberikan kepada Adam mandat dan pertanggungjawaban menjadi
bapa bagi seluruh umat manusia. ‘Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat
manusia untuk mendiami seluruh muka bumi’.16 Kita menerima identitas dan hidup
psuche ketika kita dikandung dalam rahim ibu kita dalam garis keturunan Adam. Ini
adalah tahap pertama dari status anak bagi setiap orang. Kita dilahirkan dalam
daging, lahir sebagai anak-anak manusia, dengan kemerdekaan pertanggungjawaban
untuk memilih apakah kita akan mencari Allah untuk memahami pengharapan akan
hidup kekal, atau terus dalam jalan kita sendiri yang menghasilkan maut kekal.17 Atas
dasar ini, Paulus mengingatkan orang-orang di Roma bahwa, ‘Demikianlah setiap
orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri
kepada Allah’.18
2. Pengharapan tentang anak dipulihkan dari Habel kepada Nuh
Adam memiliki pengharapan akan hidup kekal sebelum kejatuhan. Tetapi, ketika dia
tidak taat kepada Allah, maut masuk ke dalam dunia dan pengharapan ini hilang.
Suatu proses persembahan segera ditegakkan di pintu masuk taman Eden supaya
pengharapan ini dipulihkan.19 Ketika Kain menolak untuk ditetapkan oleh
persembahan, dia dikirim dari Eden kepada tanah Nod.20 Dia adalah pengembara,
terhilang dan ‘tanpa pengharapan’ dalam dunia ini. Dia menjadi apa yang Kitab Suci
sebut ‘manusia alamiah’ yang tidak dapat menerima hal-hal yang dari Roh.21 Kitab
12
1 Kor 15:46-47
Kej 2:7
14
1 Kor 15:45
15
1 Kor 15:47-49
16
Kis 17:26
17
Perhatikan contoh Paulus Fil 3:12
18
Rom 14:12-14
19
Kej 3:21
20
Kej 4:4-5,16
21
1 Kor 2:14
13
48
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
Ibrani menuliskan bahwa Habel, Henokh dan Nuh dipulihkan kepada pengharapan
tentang anak melalui iman persembahan.22
Bagi kita, tanpa Kristus, kita mati dalam pelanggaran dan dosa, ‘tanpa pengharapan’
dan tanpa Allah dalam dunia ini.23 Ketika kita mendengarkan injil diberitakan oleh
para utusan, dengan Roh Kudus, kita diterangi/diiluminasi mengenai pengharapan
tentang anak. Kita harus berlari kepada Kristus sebagai tempat perlindungan untuk
menjangkau pengharapan yang terletak di hadapan kita.24
3. Berkat adopsi diberikan kepada Abraham
Pengadopsian diberikan kepada Abraham melalui janji. Tuhan menjanjikan kepada
Abraham, ‘Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat’.25 Dia
meneguhkan janji kekal ini dengan sumpah, bersumpah demi Diri-Nya sendiri, karena
tidak mungkin bagi Allah untuk berdusta.26 Yesus menceritakan kepada Yahudi,
‘Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya
dan ia bersukacita’.27 Abraham mempunyai iman untuk kedua aspek dari adopsi;
yaitu, daging kita menjadi milik-Nya melalui inkarnasi, dan daging-Nya menjadi milik
kita melalui menerima firman dan kebangkitan-Nya. Dia percaya bahwa Yesus Kristus
akan dilahirkan dalam garis keturunannya dan, oleh karena itu, akan menyentuh
dagingnya. Dan dia juga mempercayai bahwa Yesus akan menyentuh hidup-Nya,
seperti sebuah benih jatuh ke tanah dan mati, untuk memberikan dan
melipatgandakan hidup-Nya bagi kita melalui kelahiran baru dan kebangkitan pada
akhir zaman. Kebenaran tentang anak melalui pengadopsian diperhitungkan kepada
Abraham ketika dia tidak menahan anak tunggalnya, Ishak, di Gunung Moria.28
Dalam pertemuan ini, dia bersatu dengan iman dari Bapa yang menderita, yang mau
mempersembahkan Anak tunggal-Nya, dan iman dari Yesus Kristus, yang mau
mempersembahkan diri-Nya sebagai Imam Besar kita yang agung dan berbelas
kasihan.29
Abraham percaya dalam ‘Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang
menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak
ada menjadi ada’.30 Dari sudut pandang kita, ini adalah Allah yang menempatkan kita
dalam posisi seorang anak, memanggil kita anak sebelum kita dilahirkan. Ketika kita
22
Ibr 11:4-7
Ef 2:12
24
Ibr 6:18
25
Kej 22:18
26
Ibr 6:18
27
Yoh 8:56
28
Rom 4:3. Kej 22:2,12,16-18. Gal 3:16
29
Ibr 2:17
30
Rom 4:17
23
49
INILAH BERITA ITU
berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan, kita menemukan bahwa Dia
adalah pintu rumah Bapa.31 Kita datang ke tempat rahasia Bapa melalui Dia. Yesus
mengatakan, ‘Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku’.32 Bapa menerima kita atas manfaat dari pekerjaan perantaraan Kristus dan kita
ditempatkan dalam posisi seorang anak. Seperti Abraham, kebenaran tentang anak
diperhitungkan kepada kita.
4. Berkat dari belas kasihan dan pengampunan diberikan kepada
Daud
Daud memberi kesaksian bahwa Tuhan ‘menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal’
dengan dia, ‘teratur dalam segala-galanya dan terjamin.’33 Kita akan memperhatikan
tahap tentang anak dengan Daud dalam dua cara. Pertama adalah berkat diterima
ketika belas kasihan/kemurahan diaktifkan dan dosa tidak lagi diperhitungkan.
Dalam salah satu mazmurnya, Daud menuliskan, ‘Berbahagialah orang yang diampuni
pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya
tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!’34 Rasul Paulus
mengutip perkataan Daud ini dalam suratnya kepada Roma.35 Kita perlu mengingat
bahwa Abraham hidup sebelum perjanjian hukum dan Daud hidup di bawah
perjanjian hukum. Paulus mengatakan kepada kita bahwa, ‘Sebab sebelum hukum
Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak
ada hukum Taurat’.36 Daud mengizinkan hukum menjadi gurunya untuk memimpin
dia kepada Kristus.37 Oleh pewahyuan, Daud memahami bahwa Yesus akan
memakukan hukum di kayu salib, menderita penghukumannya, memenuhi
kewajibannya, dan membawanya kembali ke dalam harmoni dengan hidup. Dia
memegang hidup dari persembahan yang terus-menerus dalam iman sehingga dia
menyatukan dirinya dengan persembahan di kayu salib, dan oleh karena itu dapat
kembali dari kematian karena dosa dengan Kristus. Dia memberi kesaksian mengenai
berkat yang datang kepada manusia yang disatukan kepada persembahan Kristus
supaya dosa tidak lagi diperhitungkan terhadapnya. Dan lebih dari ini, dia
bersukacita dalam hukum Allah, mengetahui bahwa Kristus akan memakukannya di
kayu salib dan membuatnya menjadi hukum dari Roh yang hidup.38 Daud
mendeklarasikan, ‘Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari
31
Yoh 10:9
Yoh 14:6
33
2 Sam 23:5
34
Maz 32:1-2
35
Rom 4:6-8
36
Rom 5:13
37
Gal 3:24
38
Kol 2:14. Rom 8:2
32
50
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
dari Taurat (Hukum – terjemahan Inggris)-Mu’.39 Dan dengan demikian,
‘Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat
TUHAN’.40
Perbedaan kedua antara Abraham dan Daud adalah sifat dari iman mereka. Abraham
percaya inkarnasi dari Kristus, bersama dengan kematian, penguburan, dan
kebangkitan-Nya sebagai Buah Sulung dari antara orang mati.41 Dengan cara ini, dia
percaya akan kebangkitan dari semua orang percaya pada hari terakhir. Demikian
juga Daud, percaya akan kebangkitan, yang disebut ‘kasih setia yang teguh yang
Kujanjikan kepada Daud’, tapi imannya maju lebih jauh lagi.42 Dia memandang
kenaikan dan dimuliakannya Yesus ke sebelah kanan Bapa. Dia memandang Bapa
mengatakan kepada Anak, ‘Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuhmusuhmu menjadi tumpuan kakimu’.43 Dengan cara ini, Daud memandang Yesus
duduk di sebelah kanan Bapa sebagai Kepala yang kekal dari banyak anggota tubuh
Kristus.44 Bapa telah mengaruniakan atas-Nya nama di atas segala nama, bukan hanya
masa sekarang ini, tapi juga di masa yang akan datang.45 Dia telah meletakkan segala
sesuatu di bawah kaki-Nya dan membuat Dia menjadi Kepala dari segala sesuatu bagi
gereja, yaitu tubuh-Nya.46 Daud memahami bahwa Bapa akan menyerahkan suatu
administrasi kepada Anak yang cocok untuk kegenapan waktu. Dia tahu administrasi
yang cocok untuk kegenapan waktu adalah yang merangkumkan segala sesuatu
dalam Kristus, hal-hal yang ada di sorga dan hal-hal yang ada di bumi.47
Secara singkat kita akan mengaplikasikan dua poin ini kepada pengalaman pribadi
kita. Ketika Bapa menerima kita karena pekerjaan perantara dari Kristus dan
menempatkan kita dalam posisi anak, kita merendahkan hati dan dengan
bertanggung jawab berdiri di hadapan Bapa dan mengakui kita membutuhkan
kemurahan/belas kasihan. Jika kita mengakui kita membutuhkan pengampunan, dan
kemauan kita untuk mengampuni yang lain, kita menemukan belas kasihan dan
pengampunan. Lebih lanjut dari hal ini, Bapa mulai mengajarkan kita dalam tempat
rahasia-Nya.48 Seperti Daud, kita mulai mengetahui ‘TUHAN bergaul karib (rahasia
Tuhan – terjemahan Inggris)’.49 Kita belajar bahwa kita harus bersatu dengan
administrasi persembahan dalam tubuh Kristus jika kita mau mewarisi substansi dari
39
Maz 94:12
Maz 119:1
41
1 Kor 15:20,23. 1Tes 4:14-15
42
Kis 13:34
43
Maz 110:1
44
Ef 1:20. Kol 1:18. 1 Kor 12:20
45
Fil 2:9
46
Ef 1:21-23
47
Ef 1:10
48
Mat 6:4-6
49
Maz 25:14
40
51
INILAH BERITA ITU
anak kita. Yesus mengatakan, ‘setiap orang, yang telah mendengar dan menerima
pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku’.50
5. Kelahiran baru dalam Yesus Kristus
Yesus menjelaskan kepada Nikodemus bahwa kita harus lahir dari firman perjanjian
(mulai dari pertama), lahir dari air, dan lahir dari Roh untuk melihat dan masuk
dalam kerajaan Allah.51 Sekarang setelah Kristus telah datang dan mempersembahkan
diri-Nya bagi kita, kita tidak dapat tetap dalam posisi anak melalui pengadopsian
tanpa berproses untuk dilahirkan sebagai anak Allah. Budak dosa tidak akan tetap
tinggal dalam rumah selamanya.52 Orang Yahudi tidak memahami bahwa mereka
adalah budak-budak dosa, mereka juga tidak memahami bahwa kelahiran baru adalah
penting, mereka pikir mereka dapat mewarisi janji pengadopsian, yang adalah
kebangkitan, karena mereka adalah keturunan Abraham dan dengan memelihara
hukum.53 Dalam realita, hukum hanya melayani untuk memperhitungkan dosa
mereka terhadap mereka dan ‘menutup pintu-pintu’ kepada iman tentang anak dalam
Kristus.54 Yesus menyerahkan hidup-Nya, seperti sebuah benih ke dalam tanah untuk
mati, untuk menghasilkan banyak anak.55 Ketika Bapa membangkitkan Dia dari
kematian, melalui Roh Kudus, kelahiran baru tersedia bagi semua manusia. Pada hari
kebangkitan-Nya, Yesus menghembuskan Roh dan hidup-Nya kepada murid-murid
dan mereka dilahirkan dari Roh.56
Ada tiga elemen yang penting untuk kelahiran baru. Kita dilahirkan dari firman
perjanjian ketika kita menerima firman dari semula; benih yang tidak fana dari firman
Allah yang keluar dari Perjanjian Kekal mengenai status anak kita secara individu.57
Kita lahir dari Roh ketika Bapa mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita dan
berseru, ‘Bapa Bapa’.58 Dalam transaksi ini, Bapa datang dengan Anak untuk membuat
tempat tinggal-Nya dengan kita. Yesus mengatakan, ‘Jika seorang mengasihi Aku, ia
akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang
kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia’.59 Lebih lanjut dari ini, Bapa dan Anak
memberikan kita Pribadi dari Roh Kudus untuk bersama dengan kita selamanya.60 Ini
berbeda dengan baptisan Roh Kudus, yang membawa kuasa Roh Yahweh,
50
Yoh 6:45
Yoh 3:3,5
52
Yoh 8:35
53
Luk 3:8. Yoh 8:39
54
Mat 23:13
55
Yoh 12:24
56
Yoh 20:22
57
1 Pet 1:23
58
Rom 8:15
59
Yoh 14:23
60
Yoh 14:16
51
52
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
memampukan kita untuk menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi.61 Kita
dilahirkan dari air di saat kita bersatu dengan kematian Kristus sebagai korban yang
hidup supaya kita kembali dari kematian karena dosa.62 Tiga bagian dari proses lahir
baru adalah pembahasan kita dalam bab berikut.
6. Kesempurnaan kumpulan orang banyak pada Hari Pendamaian
Yesus kembali dari kematian karena dosa ketika Dia berseru, ‘Sudah selesai’, di atas
kayu salib.63 Dia dihidupkan dari kematian dan siap mempersembahkan diri-Nya ‘tak
bernoda dan tak bercacat’ kepada Bapa.64 Dia mencapai apa yang Kitab Suci sebutkan
‘exanastasis’ yang artinya ‘bangkit-keluar atau hidup ‘keluar dari’ maut. Rasul Paulus
mendeklarasikan kerinduannya untuk ‘mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan [exanastasis] dari antara
orang mati’.65 Kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup untuk
bersatu dengan persembahan Kristus supaya kita menerima hidup-Nya dan berurusan
dengan dosa dalam tubuh kita yang fana.66 Kita mati bagi dosa dan dihidupkan bagi
Allah.67 Kita menerima hidup dari Kristus dalam manusia batiniah. Manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke
sehari.68
Sementara kita tetap dalam persekutuan tubuh Kristus, menerima firman dan
berpartisipasi dalam persembahan Kristus, tiga bagian proses lahir baru berlanjut
selama hidup kita. Jika kita mati dalam Kristus sebelum Hari Pendamaian, kita mati
dalam iman yang berseru, ‘sudah selesai’, di saat kita menghembuskan napas terakhir.
Namun, akan ada kumpulan orang banyak yang mencapai exanastasis ketika Hari
Pendamaian digenapi pada akhir zaman. Ini adalah kumpulan orang banyak yang
keluar dari kesusahan besar, yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih
di dalam darah Anak Domba.69 Mereka telah sepenuhnya mengenakan darah Kristus
untuk penyucian dosa, dan mereka berdiri lengkap dan sempurna dalam status anak
mereka di hadapan Allah.
61
Kis 1:8
Rom 12:1
63
Yoh 19:30
64
1 Pet 1:19
65
Fil 3:10-11
66
Rom 12:1
67
1 Kor 15:22
68
2 Kor 4:16
69
Wah 7:14
62
53
INILAH BERITA ITU
7. Kemuliaan banyak anak dalam kebangkitan pada hari terakhir
Perjanjian dan tujuan Allah adalah untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan.70
Kita lahir sebagai anak-anak Allah dalam hidup ini, tapi kita belum dimuliakan
sebagai anak-anak Allah sampai kebangkitan pada hari terakhir. Sekalipun mereka
yang hidup sampai Hari Pendamaian dibuat sempurna dalam ‘manusia batiniah’ tapi
belum dalam ‘manusia lahiriah’. Rasul Yohanes mengatakan, ‘Saudara-saudaraku yang
kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita
kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan
menjadi sama seperti Dia’.71 Kita membaca dalam surat Paulus kepada Kolose, ‘Apabila
Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan
diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan’.72 Dengan sangat kita menantikan
kedatangan Tuhan kedua kali, yang akan mengubahkan tubuh kita yang hina ini
sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.73 Ini adalah akhir dari perjalanan dari
alamiah kepada rohani, ketika apa yang dapat binasa mengenakan yang tidak dapat
binasa, dan yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati.74 Warisan terakhir
dari adopsi adalah penebusan tubuh kita.75 Pada hari itu, nubuatan digenapi bagi
setiap orang percaya, ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan’.76
Dari iman dan memimpin kepada iman
Kitab Roma mendeklarasikan bahwa ‘kebenaran Allah’, dalam membawa banyak
anak-anak kepada kemuliaan, telah dinyatakan dari ‘iman dan memimpin kepada
iman’.77 Inilah iman yang datang dari Allah dalam setiap tahap dari tujuan perjanjianNya. Firman memproklamirkan iman dari Allah, dan iman datang kepada orang
percaya ketika mereka menerima dan percaya akan firman. Ini adalah ‘percaya kepada
pemberitaan injil (mendengarkan dengan iman – terjemahan Inggris)’.78 Kita tahu
bahwa ‘iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus’.79 Dalam
setiap tahap, mereka yang taat kepada firman Allah hidup oleh iman dan menemukan
kasih karunia untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang benar yang adalah bagian
dari nama mereka.80 Dalam setiap masa dan generasi, Kitab Suci adalah benar, ‘Orang
70
Ibr 2:10
1 Yoh 3:2
72
Kol 3:4
73
Fil 3:21
74
1 Kor 15:54
75
Rom 8:23
76
1 Kor 15:54
77
Rom 1:17
78
Gal 3:2,5
79
Rom 10:17
80
Ef 2:10
71
54
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
yang benar akan hidup oleh iman’.81 Firman memproklamirkan nama mereka, tertulis
dalam kitab kehidupan Anak Domba, dan penerangan/iluminasi dan iman datang
melalui mendengarkan. Firman menerangi pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian
dari nama mereka dan mereka menerima kasih karunia untuk memenuhi pekerjaanpekerjaan itu.82 Sejak semula, orang benar hidup oleh iman, mendapatkan persetujuan
oleh iman, dan kemudian mati dalam iman, menantikan kebangkitan hari terakhir.83
Kita mengingat caranya dikatakan kepada Daniel untuk ‘pergilah sampai tiba akhir
zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu
pada kesudahan zaman’.84
Dalam kitab Ibrani pasal sebelas, kita mengamati perkembangan yang jelas akan iman
dari satu orang percaya kepada yang berikut, ini mendemonstrasikan kebenaran Allah
dinyatakan dari iman kepada iman.85 Dalam setiap tahap, prinsipnya sama. Firman
Tuhan memproklamirkan janji akan suatu warisan yang akan datang. Firman ini
membatasi dan ‘menutup’ yang mendengarkan kepada suatu jalan ketaatan sebelum
mereka dapat mewarisi substansi dari janji. Firman selalu memandang ke depan,
maka pendengar ‘ditutup’ kepada iman yang nanti akan dinyatakan, dimanifestasikan,
atau dibuat menjadi substansi. Inilah sifat dari iman. Ini adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.86
Penulis kepada orang-orang Ibrani menasihatkan kita, ‘Tetapi kami ingin, supaya
kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan
pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan
menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan
kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah’.87
Kebebasan dan pertanggungjawaban dari Adam
Bapa memberikan nama, identitas dan hidup dari setiap anak Allah yang dikenal
sebelumnya kepada Yahweh Anak dalam Perjanjian Kekal. Dia adalah Benih
perjanjian.88 Ketika Yahweh Anak menghembuskan ke dalam Adam ‘napas
kehidupan’, dia menjadi makhluk yang hidup dan bapa dari seluruh umat manusia.89
Yahweh Anak memberikan mandat ‘identitas yang bermultiplikasi’ kepada Adam. Dia
memberkati Adam dan memerintahkan dia untuk beranak cucu dan bertambah
81
Gal 3:11
2 Kor 6:1
83
Ibr 11:6,39
84
Dan 12:13
85
Rom 1:17
86
Ibr 11:1
87
Ibr 6:11
88
Gal 3:16
89
Kej 2:7
82
55
INILAH BERITA ITU
banyak.90 Hawa dibentuk dari tulang rusuk Adam untuk menjadi ‘penolong yang
sepadan’ dalam mandat berkat ini sebagai bejana multiplikasi dan ibu dari semua
yang hidup.91 Dengan cara ini, dari satu darah Tuhan telah membuat, setiap bangsa
dari umat manusia hidup di muka bumi.92
Mandat Adam sebagai bapa dari umat manusia adalah untuk berbuah dan
memultiplikasikan identitas-identitas dari umat manusia melalui beranak cucu. Dia
adalah satu-satunya manusia yang pernah diciptakan dari debu tanah; setiap orang
yang ada sejak Adam adalah buah dari beranak cucu. Namun setiap identitas, datang
dari Bapa segala terang dan Bapa segala roh.93 Setiap nama dan penentuan pribadi
ditetapkan sebelum segala masa dan termasuk dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Raja Daud menuliskan, ‘dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan
dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya’.94 Perjanjian pernikahan, dan perintah
berikutnya untuk ‘beranak cucu dan bertambah banyak (berbuah dan bermultiplikasi
– terjemahan Inggis), secara tidak langsung terhubung dengan tujuan Allah dalam
membawa banyak anak kepada kemuliaan. Adalah suatu pemikiran yang
menakjubkan bahwa untuk melahirkan anak-anak adalah bersatu dengan pekerjaan
Bapa dalam Perjanjian Kekal.95 Nabi Yesaya menggambarkan tanggung jawab yang
berarti ini dengan mengatakan, ‘Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma
dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, sebab mereka itu keturunan
orang-orang yang diberkati TUHAN, dan anak cucu mereka ada beserta mereka’.96
Lebih lanjut dari ini, Adam diberikan otoritas untuk memenuhi mandatnya dengan
kekuasaan atas semua ciptaan.97 Memang, dia diberikan suatu mandat besar dalam
hubungan dengan pekerjaan penciptaan. Ketika Tuhan membentuk setiap makhluk
ciptaan, Dia membawa mereka kepada Adam ‘untuk melihat, bagaimana ia
menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk
yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu’.98 Sementara Adam berjalan dalam
ketaatan kepada firman Allah, melakukan pekerjaan yang telah dipersiapkan bagi dia
oleh Bapa, dia memiliki persekutuan dengan Tuhan. Dia disebut anak Allah, sekalipun
dia tidak ‘lahir’ dari Allah.99 Adam diberikan kedua-duanya, kemerdekaan dan
90
Kej 1:28
Kej 2:21-24
92
Kis 17:26
93
Yak 1:17
94
Maz 139:16. Wah 20:12
95
Ibr 2:10. 2 Kor 6:18. Ef 1:5
96
Yes 65:23
97
Kej 1:26,28
98
Kej 2:19
99
Luk 3:38
91
56
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
pertanggungjawaban untuk memilih apakah dia akan terus berjalan dengan taat
dalam persekutuan dengan Tuhan untuk dibuat menjadi lengkap sebagai anak Allah.
Sesuai dengan penentuan dan namanya, Adam diberikan tanggung jawab atas
ciptaan.100 Tuhan mempercayakan kepada Adam dengan otoritas dan pekerjaan. Pada
masa gereja, Yesus menyamakan ini dengan ‘bepergian, yang meninggalkan rumahnya
dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan
tugasnya’.101 Sebagai hamba yang taat, menyerahkan hidup psuchenya untuk memenuhi
tanggung jawab ini, Adam dapat menyatakan Tuannya. Dan pada saat yang sama,
kebebasan yang penuh dari nama dan identitasnya dapat dinyatakan oleh ketaatannya
kepada pekerjaan ini. Namun, Adam menyalahgunakan kebebasan pilihannya. Dia
tidak taat kepada Allah dengan mengambil pengetahuan yang baik dan yang jahat ke
dalam tangannya sendiri untuk menjadi tuan dari penentuan-nya sendiri. Dia lebih
ingin menjadi ‘seperti Allah’ daripada menjadi ‘dari Allah’ dalam persekutuan
Perjanjian Kekal.102 Kita melanggar hukum Allah kapan saja kita mengambil hidup
psuche kita, bersumber kepada Allah, dan berusaha untuk hidup oleh pengetahuan
yang baik dan yang jahat. Kita berdosa melawan Allah; tapi dosa mendasar kita adalah
melawan hidup psuche kita sendiri.
Kita perlu memperhatikan saling mempengaruhi antara kebebasan dari identitas
psuche dan ketaatan seorang budak, yang sepenuhnya memberikan untuk menyatakan
tuannya.103 Yesus mengatakan, ‘Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan
nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa
memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima
dari Bapa-Ku.’104 Yesus menunjuk kepada hidup unik psuche yang kita terima dari Bapa
dan otoritas yang sepadan yang kita terima untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan
kita yang telah ditentukan. Otoritas selalu diterima, dan hanya dijalankan dalam
ketaatan terhadap perintah untuk menyerahkan hidup psuche kita untuk bersatu dan
menyatakan persembahan Kristus.
Kejatuhan dari umat manusia – pikiran duniawi
Nama ‘Hawa’ berarti ‘ibu dari semua yang hidup’. Namun, dia tidak menerima nama
ini, dan mandat ini, sampai setelah kejatuhan.105 Pertama-tama dia disebut
‘perempuan’ karena dia diambil dari laki-laki.106 Namanya tidak berubah sebagai
100
Kej 1:28. Kej 2:15
Mar 13:34
102
Kej 3:5. Luk 3:38
103
Yoh 14:9
104
Yoh 10:17-18
105
Kej 3:20
106
Kej 2:23
101
57
INILAH BERITA ITU
konsekuensi dari kejatuhan, karena dia selalu akan menerima nama ‘Hawa’ menurut
rencana dan penentuan Bapa sebelumnya. Tetapi, kesabaran diperlukan. Seperti
Yusuf, yang dijual sebagai budak di Mesir, Hawa perlu menerima bahwa akan ada
ujian bersama dengan penentuannya. ‘sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji
TUHAN membenarkannya (firman Tuhan menguji dia – terjemahan Inggris).’107 Dia
ditentukan untuk menjadi ‘penolong yang sepadan’ dalam mandat Adam; menjadi
berbuah, bermultiplikasi, dan melahirkan anak-anak Allah. tapi sementara Tuhan
menunggu mengenai tujuan ini, Hawa menjadi ‘tidak bahagia di dalam firdaus’.
Kebebasan dan tanggung jawab diberikan kepada kedua-duanya, Adam dan Hawa,
dalam daging, mengizinkan kemungkinan akan ‘hukum lain’.108 ‘Hukum lain’ ini
adalah hukum dari pikiran duniawi. Ini adalah sudut pandang daging.109 Ini adalah
logika yang berbeda; cara berpikir lain di luar dari kesederhanaan ketaatan. Tidak
diragukan bahwa Hawa suka dengan hukum Allah dalam pikirannya.110 Dia mau
percaya, taat, dan dengan sabar menantikan penggenapan dari firman Tuhan. Iman
dan ketaatan kepada Allah dalam harmoni dengan ‘pikiran yang sehat’ dari pribadi
yang bebas dan bertanggung jawab.111 Dan juga, seperti Tuhan memerlukan kesabaran
dari Hawa, ‘hukum lain’ ini mulai berperang dengan hukum pikirannya. Dia mulai
bertanya-tanya jika ada jalan yang lain. Dia menjadi ‘tidak bahagia dalam firdaus’ di
saat hukum lain ini mulai menggerogoti ‘kesukaan’nya dalam hukum Allah. Hawa
bukanlah tahanan bagi hukum dosa, tapi dia mulai berpikiran daging.
Dilema ini memberikan Iblis kesempatan untuk menawarkan firman yang lain. Dia
tidak memulai kerusuhan dalam pikiran Hawa, tapi dia mengambil kesempatan
darinya. Dia berusaha untuk memperkuat hukum lain, yang sudah bekerja dalamnya,
dengan dusta.112 Dia mengatakan kepada Hawa bahwa Hawa bisa mendapatkan
pengetahuan yang baik dan yang jahat dan mencapai hasil yang baik bagi dagingnya.
Dia mengatakan kepada Hawa bahwa Hawa tidak akan mati.113 Ketika Hawa percaya
perkataan ini, dia menjadi terperdaya/disesatkan.114 Konflik terhapus dalam
pikirannya, sementara tipu daya ini membuat semua kesadarannya menjadi berubah.
Dia melihat pohon itu dan melihat bahwa itu baik untuk dimakan, sedap
kelihatannya, dan menarik hati karena memberi pengertian. Hawa memakan buah
dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat dan kemudian memberikannya
kepada Adam dan dia memakannya. Mata mereka segera terbuka kepada konsekuensi
107
Maz 105:19
Rom 7:23
109
Rom 8:6
110
Rom 7:22
111
2 Tim 1:7
112
Rom 7:5
113
Kej 3:4
114
2 Kor 11:3
108
58
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
pilihan mereka.115 Mereka tidak menemukan hidup; hanya maut. Adam dan Hawa
telah memilih untuk berjalan di jalan mereka sendiri dan sekarang dikeluarkan dari
hidup Allah. Mereka menjadi tertawan dan tawanan kepada hukum dosa dan maut.116
Dosa sekarang memerintah dalam maut.117 Dicengkeram oleh rasa takut akan maut,
mereka telah terjun ke dalam pergumulan yang putus asa untuk kelangsungan hidup.
Mereka tidak mempunyai kapasitas untuk menemukan hidup karena setiap tindakan
yang berpusat pada diri sendiri menghasilkan maut.
Kita membaca dalam kitab Yakobus, ‘Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia
melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.’118 Hasil dari
dosa adalah maut karena kita berpegang pada hukum di jalan mana dia membunuh
kita.119 Pikiran duniawi membuat kita tertawan kepada hukum dosa karena
‘keinginan’ dikandung ketika pikiran kita pada daging. Hidup dalam cara duniawi
adalah sibuk dengan cara hidup alamiah diri sendiri. Keberadaan duniawi adalah
sibuk dengan apa yang alamiah dan fisik. Keduniawian memotivasi kita untuk
memuaskan keinginan daging. Rasul Yohanes menggambarkan buah dari pikiran
duniawi sebagai keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup.120 Kita
diingatkan dengan amsal, ‘mata manusia tak akan puas’.121 Ketika kita mengejar halhal dunia, kita segera menjadi terperdaya ke dalam pemikiran bahwa kita akan
menemukan kepuasan dalam hal-hal ini. Kita mulai mempercayai adalah mungkin
untuk menjadi tuan atas penentuan kita sendiri dan tidak mati. Keyakinan seperti ini
berperang melawan semua logika yang sehat, tapi adalah bukti bahwa pikiran
duniawi telah memenangkan perang dan membawa kita sebagai tawanan bagi hukum
dosa.
Akibat dari kejatuhan
Ketika Hawa mencapai dan memegang pengetahuan yang baik dan yang jahat, dosa
terpenuhi dalam hidup pribadinya. Dia telah memilih untuk pergi ke jalan lain dalam
ketidaktaatan kepada Allah. Ini belum kejatuhan dari umat manusia. Mandat dan
tanggung jawab untuk multiplikasi identitas-identitas telah diberikan kepada Adam.
Ketika Adam tidak taat kepada Allah, dosa masuk ke dalam dunia, dan maut melalui
dosa.122 Dosa menguasai dan mulai memerintah dalam tubuh fana mereka.123 Mereka
terpisah dari hidup Allah dan sekarat. Rasa takut akan maut sekarang ditambahkan
115
Kej 3:6-7
Rom 7:23,25
117
Rom 5:21
118
Yak 1:15
119
1 Kor 15:56
120
1 Yoh 2:16
121
Ams 27:20
122
Rom 5:12
123
Rom 6:12
116
59
INILAH BERITA ITU
kepada ‘hukum lain’. Sibuknya umat manusia, dengan pemikiran dagingnya, menjadi
kebutuhan untuk kepuasan dan kebutuhan untuk bertahan. Maut memerintah atas
segala sesuatu ketika setiap orang mulai bergumul untuk bertahan. Iblis dapat
memegang semua manusia menjadi tawanan hukum dosa dengan mempromosikan
rasa takut akan maut.124
Pikiran duniawi, disibukkan dengan kepuasan dan kelangsungan hidup duniawi,
mulai mempercayai bahwa hal-hal seperti itu adalah benar-benar mungkin.
Kebenaran ditukarkan dengan dusta.125 Pribadi yang duniawi percaya mereka dapat
mengejar suatu gambar yang mereka ciptakan untuk diri mereka sendiri dan entah
bagaimana lolos dari penghakiman Allah. Mereka hidup dalam penyangkalan. Mereka
dikendalikan oleh rasa takut dan kekuatiran, namun mengakui mereka memegang
kendali kehidupan mereka. Tidak ada takut akan Allah di mata mereka.126 Bukannya
merendahkan diri mereka dalam pertobatan di hadapan Allah, mereka mencari
perlindungan dalam cara-cara dunia untuk kenyamanan, damai sejahtera dan rasa
aman. Paulus menuliskan tentang orang seperti ini, ‘mereka menggantikan kebenaran
Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan
Penciptanya’.127 Raja Daud menggambarkan umat manusia dalam pernyataan ini,
‘Dosa (Pelanggaran/kesalahan – terjemahan Inggris) bertutur di lubuk hati orang
fasik; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu’.128 Ketika
pelanggaran/kesalahan, atau ‘pemberontakan’, menjadi nasihat manusia, dia menekan
kebenaran dengan ketidakbenaran/kefasikan.129 Akhirnya, jikalau kita bersikeras
dalam menekan kebenaran dan mengeraskan hati kita, Tuhan akan memberikan kita
kepada ‘pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak
pantas’.130
Hasilnya bagi Adam dan Hawa adalah mereka menolak iman untuk hidup oleh
persembahan dan penetapan yang Bapa berikan kepada hidup mereka. Mereka
berhenti untuk menjadi ‘dari Allah’ dan, oleh karenanya, mengeluarkan diri mereka
sendiri dari persekutuan dengan Allah. Selanjutnya, Adam dan Hawa ‘ditutup’ dari
taman Eden.131 Rasul Petrus menuliskan tentang menghujat jalan Allah dengan
berdosa terhadap identitas psuche kita. ‘Banyak orang akan mengikuti cara hidup
mereka yang dikuasai hawa nafsu [cara-cara yang menghancurkan], dan karena
mereka Jalan Kebenaran akan dihujat [berbicara jahat]’.132 Jika kita berusaha untuk
124
Ibr 2:15
Rom 1:25
126
Rom 3:18
127
Rom 1:25
128
Maz 36:1
129
Rom 1:18
130
Rom 1:28
131
Kej 3:23
132
2 Pet 2:2
125
60
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
memenuhi pekerjaan-pekerjaan anak kita menurut daging kita dengan pengetahuan
yang baik dan yang jahat, hasilnya akan menjadi suatu korupsi ‘jahat’ terhadap jalan
kebenaran.
Ketika Adam dan Hawa jatuh, mereka ‘ditutup’ dari taman Eden. Mereka tidak lagi
memiliki jalan masuk kepada pengharapan akan hidup kekal yang berbicara secara
simbolis berada di balik tirai dari bait dalam Eden ini. Tuhan menempatkan kerubim
di pintu masuk untuk menjaga jalan kepada pohon kehidupan.133 Adam memelihara
identitas dan hidup psuche-nya, tapi dia sekarang mati dalam pelanggaran dan dosa.134
Dia telah memilih untuk menjadi ‘seperti Allah’, daripada bertekun dalam iman
sampai dia lahir ‘dari Allah’. Adalah suatu pemikiran yang menakutkan bahwa
‘ditutup’ di bawah dosa dan ‘dikeluarkan’ dari persekutuan menyatakan
kemungkinan dari identitas psuche kita berada dalam isolasi/pengasingan. Akhirnya,
inilah suatu elemen dari lautan api.135 Sementara setiap elemen dari persekutuan,
komunitas, dan komunikasi dihapuskan, hidup psuche dengan diam-diam terusmenerus dengan kesadaran sendiri yang penuh di bawah penghakiman kekal.
Sementara Adam dan Hawa berhasil dalam memutiplikasikan identitas-identitas
melalui beranak cucu, mereka sekarang melahirkan anak-anak yang ‘seperti Allah’
tapi bukan ‘dari Allah’. Ketika kita berbalik kepada jalan kita sendiri dan
menyalahgunakan otoritas yang adalah milik identitas psuche kita, tanpa memandang
apakah kita berhasil atau tidak, kita memisahkan diri kita sendiri dari Allah. Kita
mengenali kondisi kita yang sesungguhnya ketika injil tentang anak diberitakan dan
kita diinsafkan oleh Roh Kudus akan dosa, kebenaran dan penghakiman.136 Kita
diterangi/diiluminasi mengenai tertawannya kita kepada hukum dosa, dan dibatasi
oleh kasih Allah untuk berlari kepada Kristus sebagai tempat perlindungan.137
Ditutup kepada iman persembahan
Setelah kejatuhan, Adam dan Hawa dikeluarkan dari taman Eden dan dibiarkan untuk
tinggal di tanah Eden. Dalam kemurahan-Nya, Tuhan menyediakan jalan pemulihan
bagi Adam dan Hawa. Mereka ‘ditutup’ di bawah dosa, namun juga, ‘ditutup’ kepada
iman dari anak untuk dinyatakan dalam Yesus Kristus. Tuhan berbicara kepada
Adam, memberikan dia firman untuk ditaati dan, oleh karena itu, iman untuk
memahami. Ini adalah iman untuk pemulihan dengan persembahan di pintu masuk ke
bait di Eden. ‘Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk
133
Kej 3:24
Ef 2:1
135
Wah 20:15
136
Yoh 16:8
137
Rom 7:25. Rom 8:2
134
61
INILAH BERITA ITU
manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka’.138 Pakaian ini
berbicara secara nubuatan tentang pakaian keimamatan yang dibuat untuk Harun
supaya dia dapat melayani sebagai imam di hadapan Tuhan.139 Kita membaca bahwa
‘Imam yang mempersembahkan korban bakaran seseorang, bagi dia juga kulit korban
bakaran yang dipersembahkannya itu’.140 Darah korban, pakaian dibuat dari kulit, dan
kerubim dengan pedang menyala di pintu masuk taman, semua mempunyai makna
yang besar. Jalan pemulihan diadakan bagi Adam dan Hawa, dengan persembahan,
untuk memulihkan mereka sekali lagi kepada persekutuan dengan Tuhan.
Selama bertahun-tahun sekarang kita memahami bahwa model mendasar dari Allah
sendiri, dan oleh karena itu juga bagi setiap orang percaya, adalah persembahan. Kita
telah memegang partisipasi dalam persembahan Kristus sebagai satu-satunya cara
bersekutu dengan Allah. Sementara ekonomi Perjanjian Lama dari korban hewan
telah digenapi dengan persembahan Yesus Kristus ‘satu kali untuk selama-lamanya’,
perintah untuk mempersembahkan diri kita kepada Tuhan sebagai korban yang
hidup tetap ada.141 Rasul Paulus menuliskan, ‘Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia
ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.’142 Mari kita memperhatikan bahwa persembahan adalah satu-satunya cara
oleh mana pikiran duniawi diubahkan. Jika pikiran duniawi tidak dibaharui, itu akan
terus memasukkan kita ke dalam penawanan kepada hukum dosa.
Sementara Adam dan Hawa membawa persembahan ke mezbah di pintu masuk
taman Eden, pikiran duniawi mereka dibaharui dan mereka dapat mendengar,
menerima dan menaati firman dari Perjanjian Kekal mengenai nama mereka.
Meskipun pemisahan umat manusia dari Allah karena kejatuhan, firman perjanjian
terus diproklamirkan. Inilah arti dari perkataan Paulus dalam suratnya kepada Ibrani,
‘Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman’.143 Tampak bahwa Adam dan
Hawa memeluk persembahan, memulihkan persekutuan mereka dengan Allah, dan
mengenali kedaulatan-Nya atas anak psuche mereka. Setelah melahirkan Kain, Hawa
memberi kesaksian, ‘Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan
TUHAN’.144 Kita dapat melihat bahwa ajaran apapun yang menunjukkan beberapa
138
Kej 3:21
Kel 28:3
140
Im 7:8
141
Im 9:12. 1 Pet 3:18
142
Rom 12:1-2
143
Ibr 12:25
144
Kej 4:1
139
62
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
orang ditentukan untuk diselamatkan, sementara beberapa ditentukan untuk
dikutuk, adalah secara mendasar menentang Kitab Suci. Dengan persembahan, semua
manusia dapat dipulihkan. Akhirnya, Kain menjadi contoh bagi manusia yang
menolak untuk ditetapkan oleh firman Tuhan. Dia dikirim dari tanah Eden ke tanah
Nod, tipe dari dunia, sebagai ‘manusia duniawi/alamiah’ yang tidak ‘menerima apa
yang berasal dari Roh Allah’.145
Kain menolak untuk ditetapkan kembali oleh persembahan
Ketika Kain lahir, dia lahir ‘seperti Allah’, mengetahui hidup hanya dari dasar
bersumber pada yang baik dan yang jahat dari diri sendiri. Dia lahir di luar taman
Eden dan, tidak seperti adiknya Habel, kita memperhatikan bahwa Kain menolak
untuk dipulihkan kepada namanya dalam hubungan kepada Allah dengan
persembahan. Dia menolak untuk supaya pikiran duniawinya dibaharui dan
ditetapkan kembali dengan mempersembahkan persembahan yang berkenan. Kain
mengikuti jejak langkah ayahnya dan menjadi petani.146 Kita ingat bahwa tanah
dikutuk, khususnya karena Adam. ‘Terkutuklah tanah karena engkau; dengan
bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak
duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu.’147 Tuhan mau memulihkan
Kain dari kesia-siaan kutuk ini dan menetapkan dia kembali sebagai yang sulung dari
semua ciptaan. Maka ketika Kain membawa persembahan kepada Tuhan dari hasil
tanah, Tuhan tidak mengindahkannya.148
Makna dari menjadi ‘anak sulung’ adalah bahwa Tuhan menginginkan setiap anak
sulung dikhususkan kepada pelayanan-Nya. Tuhan mengatakan kepada Musa,
‘kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari
kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang
empunya mereka.’149 Ketika Kain muncul di hadapan Tuhan, dia tidak mempunyai
sikap rela untuk dipisahkan kepada nama dan pekerjaan yang ditentukan bagi dia.
Sebaliknya, dia menginginkan hal untuk memilih persembahannya sendiri. Pikirannya
ditetapkan pada daging dan oleh karenanya dia adalah seteru Allah.150 Dia menuntut
supaya Tuhan menerima dan memberkati persembahan yang ditentukannya sendiri.
Kain menolak untuk ditetapkan kembali oleh persembahan karena dia ingin tetap
‘seperti Allah’, dengan kebebasan untuk terus sebagai petani. Pelajaran yang kita
pelajari dari Kain adalah bahwa kita harus ditetapkan kembali dengan persembahan,
dari menjadi ‘seperti Allah’ kembali menjadi ‘dari Allah’, dan pikiran kita perlu
145
1 Kor 2:14
Kej 4:2
147
Kej 3:17-18
148
Kej 4:3,5
149
Kel 13:2
150
Rom 8:7
146
63
INILAH BERITA ITU
dibaharui. Proses ini berlangsung selama seluruh hidup kita, setelah kita bersatu
dengan persembahan Kristus. Kita tidak pernah boleh membawa persembahan
dengan beranggapan bahwa Allah seharusnya memberkati usaha kita atau
definisi/ketetapan yang kita pilih untuk diri kita sendiri.
Persembahan Kain menggambarkan seseorang melayani gambar diri dari dirinya
sendiri. Dia menolak panggilannya sebagai iman yang sulung dari umat manusia,
terperdaya, dan menegakkan kebenaran dari dia sendiri. Tuhan mengatakan kepada
Kain setelah dia melanggar persembahan. ‘dosa sudah mengintip di depan pintu; ia
sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya’.151 Dia menjadi
tawanan dan budak dosa, namun tidak mengetahuinya. Pemazmur menuliskan, ‘aku
dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu’.152 Dosa, seperti singa
yang mengaum, menghabiskan Kain dan dia menjadi seperti binatang kasar,
membunuh saudaranya Habel dalam kemarahannya.153 Dan kemudian dia menyangkal
tanggung jawab apapun di hadapan Allah dengan mengatakan, ‘Aku tidak tahu!
Apakah aku penjaga adikku?’154 Kita harus menegaskan bahwa Kain bertanggung
jawab untuk dosanya, karena dosa keluar dari hati manusia.155 Sebagai hasilnya, Allah
mengirim Kain keluar dari tanah Eden ke tanah Nod.156
Kain tidak ditentukan untuk terkutuk. Dia ada di dalam tanah Eden dengan
kesempatan untuk ditetapkan kembali dengan persembahan, tapi dia menolak. Jika
Kain menyatukan dirinya dengan penderitaan Kristus melalui iman, pikirannya dapat
dibaharui dengan persembahan, dan dia dapat dipulihkan kepada jalan penentuannya.
Malahan, dia menolak untuk merendahkan dirinya dalam takut akan Allah dan
‘diberikan’ kepada pikiran yang jahat, ditentukan untuk berada dalam ‘gesekan yang
konstan’ dengan yang lain sementara dia bergumul untuk kelangsungan hidup. Ini
adalah penentuan dan keadaan buruk dari manusia duniawi/alamiah yang adalah
‘kehilangan kebenaran’.157 Rasul Paulus mendefinisikan manusia alamiah/duniawi,
katanya, ‘Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah,
karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya,
sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani’.158
Ada tujuh generasi dari manusia alamiah/duniawi, benih keturunan fasik, dalam garis
keturunan Kain sampai kepada keturunannya Lamekh. Lamekh menyatakan hak
untuk membenarkan perkelahian/perang dan menumpahkan darah manusia, katanya,
151
Kej 4:7
Maz 73:22
153
Pengkh 3:18. Kej 4:8
154
Kej 4:9
155
Yak 1:13-15. Mat 15:18
156
Kej 4:16
157
1 Tim 6:5
158
1 Kor 2:14
152
64
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
‘Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu
kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai
aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; sebab jika
Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat.’159
Iman Habel
Kitab Suci menceritakan bahwa anak kedua Adam dan Hawa, Habel, membawa
persembahan ‘dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka
TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu’.160 Ini adalah
pertimbangan yang luar biasa karena ditunjukkan bahwa Habel, seperti ibu dan
bapanya, memulihkan persekutuannya dengan Allah. Terbukti, Habel memegang
firman Allah dan mempersembahkan oleh iman karena dia tahu mempersembahkan
yang pertama dan terbaik dari ternaknya. Ini kemudian menjadi standar bagi bangsa
Israel dalam membawa persembahan ke tabernakel Musa.161 Persembahan Habel
berkenan dan dia memperoleh kesaksian karena persembahannya dipersembahkan
dengan iman. ‘Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang
lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian
kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan
karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.’162
Habel melakukan pekerjaan dari status anaknya dengan iman dan, sekalipun dia tidak
menerima pengadopsian yang tersedia dalam berkat Abraham, juga lahir baru dalam
Yesus Kristus, dia dinyatakan orang benar. Dia mempunyai iman untuk psuchenya, dan
Yesus sendiri menunjuk dia sebagai ‘Habel, orang benar itu’.163 Sekalipun Habel lahir
di bawah dosa, ‘seperti Allah’ dan bukan ‘dari Allah’, dia menunjukkan setiap orang
dalam kondisinya pengharapan ditetapkan kembali kepada nama dan pekerjaan
dengan persembahan. Habel dipulihkan kepada namanya, yang kita tahu tercatat
dalam kitab kehidupan Anak Domba, karena dia memperoleh kesaksian bahwa dia
adalah orang benar dengan imannya.
Habel hidup dan mempersembahkan dengan iman dan, sebagai martir pertama dalam
sejarah, darahnya masih berbicara.164 Setelah Tuhan tidak mengindahkan
persembahan Kain dan memperingatkan dia bahwa dosa mengintip di depan pintu
hatinya, Kitab Suci menceritakan tentang Kain ‘Kata Kain kepada Habel, adiknya’.165
Kita dapat menduga bahwa Habel berbagi dengan saudaranya tentang perlunya
159
Kej 4:23-24
Kej 4:4
161
Im 1:3
162
Ibr 11:4
163
Mat 23:35
164
Ibr 11:4
165
Kej 4:8
160
65
INILAH BERITA ITU
ditebus dan dipulihkan sebagai imam yang sulung dari umat manusia. Jelas bahwa
Habel mengerjakan karunia nubuatan. Kitab Ibrani mengatakan kepada kita bahwa
‘Allah berkenan akan persembahannya itu (Allah memberi kesaksian tentang
karunianya – terjemahan Inggris)’.166 Yesus mendaftarkan Habel sebagai yang pertama
dari antara semua nabi-nabi sejak dunia dijadikan.167 Sementara Tuhan berbicara
kepada Kain melalui Habel, Kain menolak untuk disesuaikan oleh saudara lakilakinya yang lebih muda. Dia bangkit berdiri dalam kemarahan dan ‘menembak
utusan’. Dia membunuh Habel karena memproklamirkan firman Tuhan.168 Darah
Habel memberikan keselamatan bagi benih ilahi, atau yang tertinggal, karena
darahnya ‘masih berbicara’.169 Sementara darah Habel berseru bagi yang tertinggal,
bagi tujuh generasi dari Kain kepada Lamekh, tidak ada benih ilahi di muka bumi.
Set – pemulihan benih ilahi
Pada titik inilah Hawa melahirkan Set. Dia memproklamirkan keibuan ilahi dalam
iman, ‘Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab
Kain telah membunuhnya’.170 Tuhan tidak membiarkan diri-Nya tanpa saksi, dan
kelahiran Set mengadakan kembali benih ilahi sebagai yang tertinggal di tengahtengah kondisi kejatuhan dunia.171 Kitab Suci kemudian menceritakan bahwa pada
zaman Enos, anak Set, ‘orang mulai memanggil nama TUHAN’.172 Terjemahan harfiah
untuk ayat ini adalah bahwa manusia memanggil diri mereka sendiri dengan nama
Tuhan. Sekali lagi mereka disebut ‘anak-anak Allah’. Benih ilahi ditegakkan kembali
oleh iman, dan kemudian berlanjut mulai Set kepada Henokh dan kepada Nuh.
Iman Henokh
Henokh adalah orang percaya kedua yang diidentifikasi oleh penulis kepada Ibrani.
Kitab Suci menceritakan bahwa dia diangkat sehingga dia tidak melihat maut. Hanya
dikatakan bahwa dia ‘tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah’.173 Ini artinya
dia tidak meninggalkan tubuh jasmaninya. Jelas dia mencapai exanastasis (keluarkebangkitan) dengan persembahan, dosa seperti itu dan maut tidak lagi berkuasa
atasnya. Tuhan mengalihkan dia dalam tubuh fananya langsung ke sorga di mana dia
menantikan untuk menerima tubuh kebangkitan yang tidak fana, bersama dengan
semua orang percaya, pada akhir zaman. Henokh memperoleh kesaksian, sebelum dia
166
Ibr 11:4
Mat 23:35
168
Kej 4:8
169
Ibr 11:4
170
Kej 4:25
171
Kis 14:17
172
Kej 4:26
173
Kej 5:24. Ibr 11:5
167
66
Perjanjian tentang anak yang dibukakan
diangkat, bahwa dia berkenan kepada Allah. Kita tahu bahwa tanpa iman adalah
tidak mungkin berkenan kepada-Nya.174
Iman Nuh
Kitab Kejadian pasal kelima menyebutkan setiap generasi sejak Adam, yang lahir
dalam garis keturunan ilahi dari Adam, melalui Set. Orang-orang ini membawa
persembahan ke tempat kudus, di tanah Eden, dan memelihara persekutuan dengan
Allah. Tetapi, kita membaca, bahwa pada zaman Nuh, anak-anak Allah melihat
bahwa anak-anak perempuan manusia cantik’ dan mereka mengambil istri bagi diri
mereka sendiri, siapapun yang mereka pilih.175 Benih ilahi, ditegakkan kembali dan
dibawa dalam silsilah Set, menjadi tercampur dengan benih Kain. Hasil dari
perkawinan campur antara manusia ‘dari Allah’ dan anak-anak perempuan ‘seperti
Allah’ adalah orang-orang yang menjadi gagah perkasa di zaman purbakala, orangorang yang kenamaan.176 Orang-orang ini adalah duniawi, hidup menurut kebenaran
mereka sendiri untuk mencapai hasil kedagingan mereka sendiri. Mereka menjadi
berhasil sebagaimana mereka bisa dari sudut pandang dunia, namun Tuhan
menganggap campuran yang menghasilkan benih duniawi ini sebagai segala kejahatan
yang terbesar.
Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia sangatlah besar di atas bumi, dan bahwa
segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Dia menyesal bahwa
Dia telah membuat manusia di atas muka bumi, dan itu memilukan hati-Nya. 177
Tuhan bersedih karena benih ilahi telah terkorupsi oleh keduniawian. Dia melihat
bahwa pikiran mereka pada daging dan pemikiran mereka diperintah oleh nurani
jahat yang beroperasi dengan pengetahuan yang baik dan yang jahat mereka sendiri.
Tuhan membaca pemikiran dan kecenderungan hati, mencari akan manusia yang
hatinya ‘bersungguh hati terhadap Dia (sepenuhnya milik-Nya – terjemahan
Inggris)’.178 Rasul Paulus menuliskan kepada Ibrani, ‘Sebab firman Allah hidup dan
kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; … sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita’.179 Sebelum banjir, Tuhan menghakimi
kecenderungan pikiran manusia sebagai ‘semata-mata’ karena setiap orang cenderung
dan memandang pada menetapkan jalan mereka sendiri. Tidak ada ruang untuk
firman iman dalam hati mereka. Kita mengingat bahwa Yesus menegor orang Farisi
dengan mengatakan, ‘firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu’.180
174
Ibr 11:5-6
Kej 6:2
176
Kej 6:4
177
Kej 6:5-6
178
Yer 17:10. 1 Taw 28:9. 2 Taw 16:9
179
Ibr 4:12
180
Yoh 8:37
175
67
INILAH BERITA ITU
Ini membawa kita kepada Nuh. Tuhan mencari manusia seperti dia karena darah
Habel yang terus ‘memanggil’ untuk keselamatan bagi yang tertinggal.181 Walaupun
maksud Tuhan untuk menghapuskan umat manusia dari muka bumi, ‘Tetapi Nuh
mendapat kasih karunia di mata TUHAN’.182 Kita membaca dalam kitab Ibrani,
‘Karena iman, maka Nuh—dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum
kelihatan—dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya;
dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima
kebenaran, sesuai dengan imannya’.183 Nuh, menurut kebenaran iman, menerima kasih
karunia untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan namanya. Dia membangun sebuah
bahtera, dalam takut yang ilahi, dalam persiapan untuk banjir di seluruh bumi yang
belum pernah mengalami hujan sebelumnya. Nuh percaya dalam pengharapan tentang
anak, dan kemudian memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari namanya oleh kasih
karunia. Iman dari Nuh adalah klimaks dari tahap kedua dari status anak, ketika
orang-orang percaya memiliki iman untuk pengharapan tentang status anak. Kebenaran
iman ditegakkan dalam Habel, berkenan kepada Allah oleh iman ditegakkan dalam
Henokh, dan jalan masuk oleh iman ke dalam kasih karunia ditegakkan dalam Nuh di
mana manusia dapat bersukacita dalam pengharapan akan kemuliaan Allah.184
181
Kej 4:10
Kej 6:7-8
183
Ibr 11:7
184
Rom 5:2
182
68
BAB 4
Menjadi anak Allah melalui
adopsi
Rasul Yohanes memproklamirkan, ‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang
dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang
kita adalah anak-anak Allah’.1 Dengan cara ini, dia mengumumkan realisasi status
yang mulia melalui adopsi dan lahir baru. Dalam tahap pertama dari pengadopsian,
kita ditempatkan dalam posisi seorang anak oleh iman.2 Tapi lebih dari ini, melalui
proses yang terus-menerus dari adopsi dan lahir baru, kita menjadi anak-anak. Ada
tiga elemen yang penting bagi kita untuk dilahirkan sebagai anak-anak Allah –
firman, Roh, dan hidup.3 Melalui aplikasi dari tiga elemen ini kepada kehidupan kita,
kita bergerak dari menjadi disebut anak kepada menjadi anak. Yohanes meneruskan,
‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum
nyata apa keadaan kita kelak’.4
Proses menjadi anak Allah melalui adopsi dan lahir baru berlanjut selama hidup kita.
Tidak lengkap sampai hari kebangkitan, hari penebusan tubuh kita, yang Paulus
1
1 Yoh 3:1
Gal 4:5
3
Yoh 3:8. 1 Pet 1:3,23. 1 Yoh 2:29
4
1 Yoh 3:1-2
2
INILAH BERITA ITU
sebut ‘pengangkatan sebagai anak’.5 Itu adalah tahap akhir dari adopsi, ketika kita
dilahirkan ke dalam langit dan bumi yang baru. Adopsi adalah konteks di mana kita
menjadi anak-anak Allah sejak permulaan sampai akhir.
Dalam bab sebelumnya, kita mendiskusikan perjanjian anak yang dibukakan dari
Adam, kepada Abraham dan Daud, dan akhirnya, kepada Yesus Kristus. Dalam bab
ini, kita akan memperhatikan transaksi injil pada zaman kita sekarang. Kita
diingatkan bahwa Abraham, dan semua orang kudus zaman dulu yang datang
sebelum dia, menerima adopsi sebagai anak-anak oleh iman, tapi mereka tidak lahir
dari atas.6 Tidaklah mungkin untuk dilahirkan dari atas sebelum kematian,
penguburan dan kebangkitan Yesus dicapai.7 Kebangkitan Yesus membuktikan
kemenangan-Nya atas maut.8 Oleh kematian-Nya, Dia mengakhiri pemerintahan dosa,
membatalkan perjanjian hukum, dan menghapuskan kutuk dari hukum.9 Dia
dibangkitkan oleh karena pembenaran kita.10 Orang-orang percaya zaman dulu
mendapatkan persetujuan oleh iman di saat mereka memandang ke depan kepada
Kristus, tapi mereka tidak menerima janji lahir baru dalam hidup mereka.11
Orang-orang kudus Perjanjian Lama adalah orang-orang berdosa yang ditutup kepada
iman yang menantikan perjanjian Benih kepada siapa semua janji dibuat.12 Yesus
Kristus adalah Anak tunggal Bapa.13 Dia adalah Anak Sulung, Pewaris segala sesuatu,
dengan semua kepemilikan akan hidup-zoe.14 Yesus juga menyamakan diri-Nya
dengan sebuah benih ditabur ke dalam tanah untuk mati dan menghasilkan
multiplikasi.15 Dengan ilustrasi ini, Dia membuat jelas bahwa persembahan dan mautNya adalah penting dalam menghasilkan banyak anak-anak Allah. Yesus
mendeklarasikan, ‘Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup (hidup-zoe), dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan’.16 Sekarang, Yesus telah datang, dan iman
untuk status anak telah digenapi, Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik
untuk kita, lebih dari yang dimiliki orang-orang kudus di Perjanjian Lama. Yesus
mengatakan, ‘Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan
5
Rom 8:23. Ef 1:5
Gal 3:25-29
7
1 Pet 1:3
8
1 Kor 15:12-14, 16-17,56-57
9
Ibr 9:26. Ibr 10:4-10. Rom 8:3-4. Gal 3:13
10
Rom 4:25
11
Ibr 11:39
12
Gal 3:22-23
13
Yoh 3:16
14
Kol 1:18
15
Yoh 12:24
16
Yoh 10:10
6
70
Menjadi anak Allah melalui adopsi
hidup’.17 Perkataan firman, Roh, dan Hidup diaplikasikan dalam kehidupan kita
supaya kita lahir dari firman perjanjian, lahir dari Roh, dan lahir dari air.18
Kita lahir dari firman perjanjian di saat kita menerima benih yang tidak fana tentang
anak kita yang mengalir keluar, dalam Kristus, dari persekutuan Perjanjian Kekal.19
Inilah firman dari semula.20 Kita bertumbuh dalam status anak di saat kita menerima
roti hidup yang datang dari sorga, dan berpartisipasi dalam persekutuan perjanjian
untuk sepanjang hidup kita.21 Kita lahir dari Roh ketika Allah Bapa mengirimkan Roh
Anak-Nya ke dalam hati kita, melalui Roh Kudus, berseru, ‘Bapa Bapa’.22 Ini adalah
seruan dari anak Allah yang baru saja lahir. Inilah artinya menjadi lahir dari Roh,
memungkinkan Kristus untuk tinggal dalam hati kita oleh iman.23 Roh Kudus
bersaksi dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.24 Kita lahir dari air di
saat kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus dan di bawa kembali dari
maut karena dosa dalam tubuh-Nya. Inilah substansi dari baptisan kita, di saat kita
mengenakan status anak Kristus, sepanjang jalan sampai kepada hari kematian fisik
kita ketika kita mengenakan tubuh sorgawi, menantikan hari kebangkitan.25
Tiga tahap adopsi
Kita perlu menjadi jelas sejak awal bahwa adopsi berbeda dengan lahir baru. Ketika
seorang anak diadopsi, mereka ditempatkan dalam posisi seorang anak laki-laki atau
perempuan di dalam keluarga. Mereka menikmati semua keuntungan dari keluarga,
tapi mereka tidak lahir ke dalam keluarga. Ilustrasi ini membantu di saat kita
memperhatikan tahap pertama dari adopsi. Dalam tahap pertama dari adopsi, kita
ditempatkan dalam posisi seorang anak dalam rumah Bapa, tapi kita belum dilahirkan
sebagai anak Allah. Ini adalah perbedaan yang penting yang tidak dipahami oleh
banyak orang yang mengaku memproklamirkan injil. Kita tidak dilahirkan dari Allah
karena kita berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan, datang kepada Bapa,
dan ditempatkan dalam posisi seorang anak.26 Adopsi menjadi konteks bagi lahir baru
di saat kita datang kepada Kristus, Benih perjanjian, untuk dilahirkan dari firman
perjanjian, lahir dari Roh dan lahir dari air. Kemudian kita lahir dalam kedewasaan
sebagai anak-anak Allah selama sisa hidup kita sementara kita terus-menerus
17
Yoh 6:63
1 Pet 1:23. Yoh 3:5. 1 Yoh 5:6-8
19
Ibr 13:20. 1 Pet 1:23-25
20
2 Tes 2:13. 1 Yoh 3:11
21
Yoh 6:51
22
Rom 8:15
23
Ef 3:14-19
24
Rom 8:16
25
Gal 3:27. Gal 5:5
26
1 Pet 2:10. Gal 4:5-7
18
71
INILAH BERITA ITU
bersekutu dalam tubuh Kristus. Adopsi lengkap ketika kita menerima tubuh
kebangkitan kita, pada akhir zaman, untuk langit dan bumi yang baru.
Adopsi adalah konteks di dalam mana paket lengkap dari status anak diberikan
kepada kita jika kita bersatu dan terus-menerus berpartisipasi dalam persekutuan
persembahan Kristus. Janji dan warisan adopsi adalah lahir baru, dan akhirnya,
penebusan tubuh dalam kebangkitan pada akhir zaman.
Ada tiga tahap utama dari adopsi.
Dalam tahap pertama dari adopsi, kita berlari kepada Kristus sebagai tempat
perlindungan, dan melalui Dia, kita datang kepada Bapa.27 Bapa menempatkan kita
dalam posisi seorang anak dalam rumah-Nya, di saat kita mengakui kebutuhan kita
untuk pengampunan-Nya dan kemauan kita untuk mengampuni orang lain.28
Kebenaran Kristus dan berkat Abraham diperhitungkan kepada kita.29 Ada sukacita
besar di sorga; tapi mari kita katakan sekali lagi, kita belum dilahirkan kembali atau
lahir dari atas pada tahap ini.
Dalam tahap kedua dari adopsi, Bapa memberikan kita kepada Anak yang mulai
mengaplikasikan tiga elemen penting bagi kita untuk dilahirkan dari Allah.30 Tiga
elemen ini adalah firman, Roh dan Hidup. Sebagai akibat dari ini, kita lahir dari
firman Perjanjian, lahir dan Roh, dan lahir dari air.31 Kitab Suci jelas. Setelah menerima
Roh Kristus, kita milik-Nya. Kita telah menjadi kepunyaan-Nya.32 Kita adalah
anggota-anggota tubuh-Nya dan rumah-Nya. Baptisan menyatukan kita kepada
persembahan-Nya, dan kemudian perjamuan adalah partisipasi kita yang terusmenerus dalam persekutuan persembahan-Nya sepanjang kehidupan kita.33
Sementara kita terus-menerus berpartisipasi dalam persekutuan persembahan
Kristus, Roh Kudus, Roh adopsi, membawa warisan yang adalah milik Kristus dan
memberikan itu kepada kita. Yesus mengatakan, ‘Ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterimanya dari pada-Ku’.34
Tahap akhir dari adopsi adalah penebusan tubuh kita dalam kebangkitan pada hari
terakhir. Setelah menerima buah sulung dari Roh dalam tubuh fana kita, kita
mengeluh untuk ‘langsung dikenakan’ dengan yang dari sorga.35 Pada hari
kebangkitan, tubuh hina kita akan diubahkan dan disesuaikan dengan tubuh
27
Ibr 6:18. Yoh 6:65
Rom 8:13-17. Mat 6:14-15
29
Fil 3:9. Gal 3:13-14
30
Yoh 6:44
31
1 Pet 1:23-25. Yoh 3:5-8
32
Rom 8:9. 1 Pet 1:11. 1 Kor 6:19-20
33
Rom 6:4-5. 1 Kor 11:23-26
34
Yoh 16:14-15
35
Rom 8:23
28
72
Menjadi anak Allah melalui adopsi
kemuliaan-Nya.36 Maut akan ditelan dalam kemenangan.37 Kefanaan kita akan ditelan
oleh hidup-zoe dari Kristus di saat kita menerima tubuh kebangkitan kita dari langit
dan bumi yang baru. Ini adalah adopsi akhir. Paulus menuliskan, ‘kita juga mengeluh
dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan
tubuh kita’.38
Yesus dan Nikodemus
Diskusi antara Yesus dan Nikodemus adalah penting. Nikodemus adalah seorang
‘pemimpin agama Yahudi’ dan yang akan sepenuhnya terbiasa dengan adopsi.39
Adopsi, yang berpuncak pada kebangkitan akhir zaman, diberikan kepada
Abraham.40 Paulus mengenali bahwa adopsi milik dari saudaranya menurut daging,
keturunan Abraham.41 Krisis bagi Nikodemus, dan sesungguhnya semua Yahudi,
bukanlah adopsi. Tapi lahir baru. Dalam Perjanjian Baru, warisan dari adopsi, yang
adalah kebangkitan, hanya tersedia bagi mereka yang lahir dari atas, lahir dari air, dan
lahir dari Roh. Yesus mengatakan, ‘sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari
air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah’.42 Lebih lanjut dari ini,
kita harus tetap ‘dalam Kristus’, berpartisipasi dalam persekutuan persembahan-Nya,
selama sisa hidup kita. Yesus mengatakan, ‘Barangsiapa makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada
akhir zaman’.43
Lahir barulah yang orang Yahudi tidak mengerti dan tidak mau menerima. Mereka
percaya bahwa mereka dapat menerima warisan adopsi dengan memelihara hukum.44
Mereka tidak memahami janji akan lahir baru dalam Kristus, Benih perjanjian, kepada
siapa janji akan kebangkitan dibuat. Paulus jelas dalam suratnya kepada Galatia,
‘jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari
janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya
kepada Abraham’.45 Janji akan kebangkitan dibuat kepada Kristus, Benih, adalah satusatunya cara oleh mana warisan adopsi dapat direalisasikan. Tidak ada jalan lain
kepada kebangkitan dalam Perjanjian Baru! Oleh karena itu, Yesus mengatakan
kepada Nikodemus, ‘kamu harus dilahirkan kembali (dilahirkan dari atas)!’46 Kami
36
Fil 3:21
1 Kor 15:54
38
Rom 8:23
39
Yoh 3:1
40
Kej 22:18. Gal 3:8-9,28-29
41
Rom 9:4
42
Yoh 3:5
43
Yoh 6:54
44
Yoh 5:39-40
45
Gal 3:18
46
Yoh 3:3
37
73
INILAH BERITA ITU
telah menyinggung tiga elemen dari proses lahir baru. Elemen-elemen ini jalan
serempak satu sama lain, seperti tiga tali. Kita akan memperhatikan ini dalam
beberapa detail pada bagian terakhir dari bab ini.
Pembaharuan pikiran kita
Kita perlu dibaharui dalam roh dari pikiran kita sementara kita memperhatikan halhal ini.47 Kebenaran yang mulia mengenai lahir baru, diberitakan dan diproklamirkan
oleh rasul-rasul Perjanjian Baru, telah hilang dan dikaburkan selama berabad-abad
debat agamawi dan spekulasi mistis. Hal ini telah dikurangi maknanya kepada suatu
transaksi satu kali saja, atau sejenis ‘minimum’ untuk keselamatan. Orang Kristen
memiliki kehidupan untuk dihidupi, bukan seperangkat prinsip mekanistik untuk
diaplikasikan sebagai cara-cara untuk melarikan diri dari maut dan pergi ke sorga.
Pemulihan kepada identitas status anak adalah tujuannya. Kita bangun setiap hari
untuk hidup sebagai anak-anak Allah. Persembahan adalah modus hidup kita. Kita
bangun setiap hari untuk menghasilkan buah dari status kita sebagai anak,
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan bagi kita oleh Bapa sebelum dunia
dijadikan.48 Anak manusia yang agamawi berdasarkan pada diri sendiri
memperlakukan penyediaan Allah bagi status anak sebagai sumber untuk agenda
agamawi mereka sendiri.
Adalah penting, sementara kita memperhatikan pembahasan ini, bahwa kita mulai
dengan Kitab Suci, bukan dari pengalaman pribadi kita. Sebenar apapun kesaksian
pribadi kita, bukanlah ukuran dari kebenaran Kitab Suci. Juga bukan alat utama
dalam memahami dan menafsirkan. Kita perlu mengukur pengalaman kita, dengan
iluminasi/penerangan, pada Kitab Suci; bukan mengukur Kitab Suci pada pengalaman
kita. Ini adalah dilema Nikodemus. Yesus mengatakan kepadanya, ‘Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat
melihat Kerajaan Allah’.49 Daripada menerima pewahyuan besar ini, Nikodemus
segera mulai mengukur perkataan Yesus terhadap pengalaman pribadinya. Dia hanya
mengenal kelahiran dan adopsi alamiah, maka dia mulai mencoba merasionalisasikan
apa yang Yesus katakan ke dalam batasan itu. Secara signifikan, Yesus tidak berusaha
untuk menjawab pertanyaannya atau bersatu dengan dia pada dasar itu. Dia hanya
melanjutkan untuk menjelaskan kebenaran yang mulia mengenai lahir dari air dan
lahir dari Roh.50
47
Rom 12:2. Ef 4:23
Ef 2:10. Mat 25:20-21
49
Yoh 3:3
50
Yoh 3:5-8.
48
74
Menjadi anak Allah melalui adopsi
Kondisi kejatuhan dari umat manusia
Dalam tiga pasal pertama kitab Roma, rasul Paulus menguraikan kondisi kejatuhan
dari umat manusia. Murka Allah dinyatakan dari sorga menentang semua kefasikan
dan kejahatan.51 Semua manusia tanpa kecuali. Sejak penciptaan, sifat ilahi dan kuasa
Allah telah jelas terlihat, namun manusia tidak mencari Allah, menghormati Dia, atau
bersyukur kepada-Nya. Berbicara mengenai orang-orang bukan Yahudi, Paulus
mengatakan bahwa kita telah menjadi sia-sia dalam spekulasi-spekulasi dan
kebodohan hati yang telah gelap. Mengaku berhikmat, kita menjadi bodoh. Kita telah
menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan menyembah makhluk daripada
Pencipta.52 Paulus bertanya di tempat lain, ‘Di manakah orang yang berhikmat? Di
manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah
membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?’53
Setelah mengidentifikasi keadaan dan kondisi dari orang-orang bukan Yahudi, Paulus
mulai berbicara tentang orang Yahudi. Tidak ada sikap memihak dengan Allah. Semua
yang telah berdosa tanpa hukum juga akan binasa tanpa hukum, dan semua yang
berdosa di bawah hukum akan dihakimi oleh hukum.54 Kita harus menyimpulkan
bahwa semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah.55 ‘"Tidak ada yang benar,
seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun
yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna,
tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak’.56 Tanpa Yesus Kristus, kita mati
dalam pelanggaran dan dosa, kehilangan dan tanpa pengharapan dalam dunia ini.57
Dan mungkin yang terbesar dari semua tragedi adalah bahwa kita tidak sadar bahwa
kita menyimpan murka untuk diri kita sendiri ketika penghakiman Allah yang benar
dinyatakan.58
Injil diberitakan oleh para utusan dengan Roh Kudus
Dengan ini dalam pandangan, kita memahami mengapa Paulus mendeklarasikan,
‘Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya
kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada
yang memberitakan-Nya?’59 Permulaan dari keselamatan bagi setiap orang percaya
51
Rom 1:18
Rom 1:20-25
53
1 Kor 1:20
54
Rom 2:11-12
55
Rom 3:23
56
Rom 3:12
57
Ef 2:1,4-5
58
Rom 2:5
59
Rom 10:14
52
75
INILAH BERITA ITU
menerima, percaya dan menaati firman yang diberitakan oleh utusan dengan Roh
Kudus. Injil diberitakan kepada kita oleh para utusan Yesus Kristus, dengan Roh
Kudus diutus dari sorga. Mengenai Injil tentang anak, Petrus mengatakan, ‘segala
sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka,
yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga’.60 Utusan memproklamirkan injil
tentang anak, dan Roh Kudus melakukan pekerjaan kedaulatan-Nya untuk
menginsafkan dan meyakinkan pendengar dengan berita yang diberitakan.61
Minum dari Roh – menerima kasih Allah
Pekerjaan pertama dari Roh Kudus adalah membawa kapasitas dari Roh yang Kekal
dan, oleh karena itu, kasih karunia kepada pendengar supaya mereka dapat menerima
firman.62 Dalam kondisi kejatuhan kita, kita tidak mempunyai kapasitas untuk
menerima dan percaya firman ketika itu datang. Namun, ketika kita memilih untuk
tidak menolak firman Kristus dan pekerjaan Roh Kudus, kita menerima kasih karunia
untuk menerima, percaya dan taat kepada firman. Kasih karunia adalah sumber
spesifik dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus yang penting bagi kita untuk
menjadi anak-anak Allah.63
Ketika kita menerima firman Kristus, kita minum dari kapasitas Roh yang Kekal,
melalui Roh Kudus. Dalam konteks Kristus memberitakan damai sejahtera kepada
semua manusia dari kayu salib, Paulus mendeklarasikan, ‘karena oleh Dia kita kedua
pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa’.64 Demikian juga, dia
menjelaskan kepada Korintus, ‘kita semua diberi minum dari satu Roh’.65 Dengan cara
ini, kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus.66 Ketika kita
menerima firman yang diberitakan kepada kita oleh utusan, dengan Roh Kudus, kita
menerima kasih dari Allah dan kasih bagi Allah. Hati kita mulai terbakar ketika kasih
ini dicurahkan ke dalam hati kita, membawa penerangan/iluminasi dan menginsafkan.
Kita diingatkan dengan perkataan dari dua murid di jalan Emaus. ‘Bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia
menerangkan Kitab Suci kepada kita?’67
Ketika Kitab Suci diproklamirkan kepada kita oleh utusan Kristus, dengan Roh
Kudus, kita diterangi/diiluminasi untuk memandang Yesus Kristus sebagai Tuhan
60
1 Pet 1:12
Yoh 16:8
62
Ibr 9:14
63
Ef 2:8. Rom 4:16
64
Ef 2:18
65
1 Kor 12:13
66
Rom 5:5
67
Luk 24:32
61
76
Menjadi anak Allah melalui adopsi
dari semua, duduk di atas takhta-Nya.68 Dan lebih lanjut dari ini, kita
diterangi/diiluminasi untuk memandang pengharapan tentang status anak kita.
Ketika nama Yesus Kristus dideklarasikan, kita mendengar Bapa sorgawi memanggil
nama kita, tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba sebelum dunia dijadikan.69
Mata hati kita diterangi supaya kita mengetahui pengharapan akan panggilan-Nya.70
Nama kita dikandung dalam kasih, dalam persekutuan Perjanjian Kekal. Kasih Allah
dimanifestasikan segera sesudah nama kita diproklamirkan. Sementara kasih Allah
dicurahkan ke dalam hati kita, kita menerima kasih akan kebenaran. Kasih akan
kebenaran penting bagi keselamatan. Kita membaca dalam surat Paulus kepada
Tesalonika bahwa mereka yang binasa ‘tidak menerima dan mengasihi kebenaran
yang dapat menyelamatkan mereka’.71
Roh Kudus adalah Roh kebenaran dan, sementara Dia mencurahkan kasih Allah ke
dalam hati kita, Dia menuntun kita ke dalam segala kebenaran.72 Kasih akan
kebenaran ini membebaskan kita dari semua spekulasi imajinasi sia-sia yang telah
menawan kita kepada hukum dosa dan maut.73 Yesus mengatakan, ‘kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu’.74 Kita
dibebaskan untuk mempersembahkan diri kita sebagai budak-budak untuk
ketaatan.75 Ini adalah ketaatan kepada kebenaran dari nama kita dan pekerjaanpekerjaan dari status kita sebagai anak. Penghambaan kepada firman perjanjian dan
kepada kebapaan Allah adalah ekspresi penuh dari identitas yang bebas. Jika kita
mencoba untuk menjadi apapun selain dari apa yang Bapa tentukan untuk kita jadi
dalam perjanjian, kita hidup dalam kesesatan dan ikatan.
Roh Kudus menginsafkan dosa, kebenaran dan penghakiman
Ketika injil diberitakan, Roh Kudus menginsafkan dunia dari dosa, kebenaran dan
penghakiman yang akan datang.76
Pertama-tama, Dia menginsafkan dunia akan dosa. Roh Kudus menginsafkan dunia
dari dosa karena, dalam perkataan Yesus, ‘mereka tetap tidak percaya kepada-Ku’.77
Kita bertanggung jawab untuk memilih jalan dan hidup kita menurut sumber daya
diri kita sendiri. ‘Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil
jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita
68
Kis 2:36-37
Wah 13:8. Kel 33:17. Yes 40:26. Rom 8:30
70
Ef 1:18
71
2 Tes 2:10
72
Yoh 16:13
73
Rom 1:21. Rom 8:2
74
Yoh 8:32
75
Rom 6:16
76
Yoh 16:8
77
Yoh 16:9
69
77
INILAH BERITA ITU
sekalian’.78 Kitab Suci telah menutup semua di bawah dosa.79 Kita membaca dalam
kitab Roma, ‘Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu
orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada
semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa’.80
Kedua, Roh Kudus menginsafkan kita akan kebenaran. Dia menginsafkan kebenaran
karena Yesus telah kembali kepada Bapa dan kita tidak lagi melihat Dia.81 Ketika
Yesus Kristus ditinggikan di atas kayu salib dan disalibkan, Dia adalah pewahyuan
penuh dari kasih dan kebenaran Allah. Kebenaran-Nya didemonstrasikan dalam
ketaatan-Nya yang sempurna. Yesus mengatakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan
Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat
apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana
diajarkan Bapa kepada-Ku’.82 Ketika kita diterangi mengenai ketaatan yang sempurna
dan kebenaran dari Yesus Kristus, kita memandang jalan ketaatan kita. Kita didorong
untuk berhenti mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai hambahamba kecemaran dan kedurhakaan dan mulai mempersembahkan anggota-anggota
tubuh kita sebagai hamba-hamba kebenaran.83 Kita diinsafkan akan perlunya
memenuhi kebenaran yang adalah milik dari status kita sebagai anak. Kita rindu
untuk ditemukan dalam Kristus, bukan memiliki kebenaran kita sendiri, melainkan
kebenaran yang datang dari Allah berdasarkan iman.84
Ketiga, Roh Kudus menginsafkan kita akan penghakiman yang benar dari Allah.
Empat elemen dari penghakiman Allah
Ada empat elemen dari penghakiman Allah.
Elemen pertama dari penghakiman Allah adalah bahwa Dia telah menaklukkan
ciptaan kepada kesia-siaan dalam pengharapan bahwa manusia akan mencari Dia.85
Dalam kejatuhan, umat manusia kehilangan kekuasaan atas ciptaan. Alam dalam
konflik dengan dirinya sendiri. Berbagai makhluk berkompetisi dan membunuh satu
dengan yang lain menurut hukum kelangsungan hidup mereka sendiri. Maut sekarang
memerintah atas segala sesuatu.86 Takut akan maut mendorong umat manusia untuk
berusaha melawan kesia-siaan ini dan mendapatkan kembali kekuasaan. Keangkuhan
manusia mengatakan kepadanya bahwa itu adalah mungkin. Namun, dalam
78
Yes 53:6
Gal 3:22
80
Rom 5:12
81
Yoh 16:10
82
Yoh 8:28
83
Rom 6:19
84
Fil 3:9
85
Rom 8:20
86
Rom 5:14,17
79
78
Menjadi anak Allah melalui adopsi
perkataan dari orang bijak, ‘segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring
angin’.87
Elemen kedua adalah penghakiman yang terjadi oleh penyalahgunaan hukum Allah.
Hukum apapun, ketika dilanggar, memiliki kuasa dalam dirinya untuk menghukum
pelanggarannya. Hukum itu sendiri membawa murka atau hukumannya. Mereka yang
melanggar hukum apapun dari Allah mendatangkan hukuman dari hukum itu.88
Sebagai contoh, perhatikan hukum alam dari gravitasi. Jika anda pikir anda dapat
terbang, dan anda melemparkan diri anda sendiri dari tempat tinggi untuk
melakukannya, hukum gravitasi akan membunuh atau melukai anda.
Elemen ketiga dari penghakiman Allah adalah ketika kedaulatan-Nya bertindak. Di
sepanjang sejarah, Allah telah bertindak dan melaksanakan penghakiman-Nya.
Pertama-tama Allah memperingatkan orang-orang melalui nabi-nabi-Nya bahwa, jika
mereka bersikeras dalam dosa, penghakiman-Nya yang berdaulat akan ada atas
mereka. Ada banyak cerita mengenai hal ini dalam Kitab Suci.89 Pemazmur
memproklamirkan, ‘Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku
penghukuman-Nya’.90
Elemen keempat dan terakhir dari penghakiman Allah adalah pewahyuan akan murka
Allah terhadap kefasikan.91 Allah telah menetapkan suatu hari pada akhir zaman di
mana Dia akan menghakimi dunia melalui Yesus Kristus.92 Setiap individu akan
berdiri di hadapan takhta Allah untuk penghakiman dan akan memberikan
pertanggungjawaban kehidupan mereka.93 Semuanya tanpa kecuali.94 Mereka yang
bersikeras dalam keras kepala untuk terus berjalan di jalan mereka, dengan hati yang
tidak bertobat, sedang menyimpan murka bagi diri mereka sendiri pada hari murka
dan pernyataan dari penghakiman yang benar dari Allah.95 Pada hari penghakiman,
orang fasik akan bertekuk lutut di hadapan Yesus Kristus, mengakui dengan mulut
mereka bahwa Dia adalah Tuhan, dan dengan demikian mengaku bahwa adalah benar
dan sungguh dan adil bahwa setiap orang yang tidak percaya dibuang ke dalam lautan
api.96
87
Pengkh 1:14
Maz 89:30-34
89
Sebagai contoh, Yer 9:13-16
90
Maz 105:7
91
Rom 1:18
92
Kis 17:31
93
2 Kor 5:10. Wah 20:12
94
Rom 1:20
95
Rom 2:5
96
Yes 45:23-25. Rom 14:10-11. Fil 2:10
88
79
INILAH BERITA ITU
Kita diinsafkan dan berlari kepada Kristus untuk tempat
perlindungan
Rasa takut akan Tuhan yang murni adalah bukti bahwa kita telah diiluminasi
mengenai dosa kita, kebenaran akan status anak, dan penghakiman Allah.97 Kita
diingatkan dengan perkataan dari pencuri di atas kayu salib sementara dia diinsafkan
mengenai dosanya sendiri dan kebenaran Allah. Dia menegur pencuri yang tidak
percaya, katanya, ‘Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah …?’98 Manusia
alamiah/duniawi tidak memiliki takut akan Allah. Pemazmur mengatakan kepada
kita, ‘Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa takut kepada Allah tidak ada pada
orang itu’.99 Orang bijak mengatakan, ‘takutlah akan TUHAN dan jauhilah
kejahatan’.100 Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat.101 Ini mendorong kita
untuk berlari kepada Kristus untuk tempat perlindungan.
Penginsafan dari Roh Kudus dan rasa takut akan Tuhan yang murni membuat kita
menghasilkan buah dari pertobatan. Pertobatan artinya ‘berbalik dari’ dosa kita dan
‘berbalik kepada’ Tuhan. Yohanes Pembaptis menegur banyak orang Farisi dan
Saduki yang datang kepada dia untuk dibaptiskan. Katanya, ‘Hai kamu keturunan
ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan
diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan
pertobatan.’102 Seseorang tidak dapat memahami adopsi, dan oleh sebab itu tidak
memahami berkat Abraham, tanpa menghasilkan buah dari pertobatan. Yesus
mengatakan kepada orang Farisi ini, ‘Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat
berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami!’103 Kebalikan dari orang Farisi ini,
mereka yang tertikam hatinya oleh injil pada Hari Pentakosta berseru kepada Petrus
dan rasul-rasul yang lain, ‘Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?’104
Oleh penginsafan Roh, kita harus menerima bahwa karena kita adalah orang berdosa,
dengan adil kita berada di bawah penghakiman, menerima bahwa murka Allah telah
dinyatakan dari sorga kepada kita.105 Masing-masing dan setiap kita harus diinsafkan
secara pribadi, setelah menyimpulkan bahwa semua telah berdosa dan kehilangan
kemuliaan Allah.106 Tidak ada satu orang yang benar; seorangpun tidak.107 Semua
manusia tanpa kecuali dalam hubungan dengan tindakan-tindakan mereka yang
97
Kis 9:31. 2 Kor 5:11
Luk 23:40
99
Maz 36:1
100
Ams 3:7
101
Ams 9:6
102
Mat 3:7-8
103
Mat 3:9
104
Kis 2:37
105
Rom 1:18
106
Rom 3:23
107
Rom 3:10
98
80
Menjadi anak Allah melalui adopsi
berdosa.108 Tidak ada hal seperti konflik yang adil antara orang-orang berdasarkan
penilaian yang benar dan salah dari mereka sendiri, karena semua bersalah dalam
melakukan hal yang sama.109
Penginsafan ini harus dipahami atau jikalau tidak kita akan tetap di bawah murka.
Jika kita menghakimi satu dengan yang lain, kita tidak akan luput dari penghakiman
Allah, dan oleh karena itu, kita tidak dapat menerima penebusan yang ada dalam
Kristus.110 Jika seseorang terus menutupi dosa mereka, sementara pada saat yang sama
menghukum orang lain menurut pergolakan, kecemasan, dan kemarahan mereka
sendiri, bagaimana mungkin mereka dapat beranggapan akan diselamatkan? Jika
mereka masih menghakimi yang lain maka mereka belum diinsafkan mengenai dosa
mereka.
Kita datang kepada Bapa – ditempatkan dalam posisi seorang anak
Ketika kita berlari untuk tempat perlindungan, kita datang ke rumah Bapa. Pintunya
adalah Kristus. Yesus mengatakan, ‘Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia
akan selamat’.111 Kristus menerima kita ke dalam rumah Bapa karena kita menanggapi
berita injil, yang diproklamirkan kepada kita melalui utusan-utusan-Nya dan Roh
Kudus yang Dia utusan kepada kita.112 Bagaimanapun juga, di saat Kristus menerima
kita, Dia seketika itu membawa kita kepada Bapa. Dalam arti sebenarnya, kita bukan
‘datang kepada Kristus’ pada titik ini; kita datang kepada Bapa, melalui Kristus. Yesus
mengatakan, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.113
Kristus membawa kita kepada Bapa dan mengakui nama kita di hadapan-Nya,
memberi kesaksian bahwa kita telah menerima utusan dan berita yang diberitakan
kepada kita. Yesus mengatakan, ‘Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,
Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.’114 Bapa menerima kita
karena penebusan Kristus dan kebenaran dari kesaksian Kristus. Setelah diinsafkan
oleh Roh Kudus, pengakuan kita seperi anak yang hilang, ‘Kata anak itu kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi
disebutkan anak bapa’.115 Kita tidak layak disebut anak dari Bapa, tapi menurut kasih
dan kemurahan-Nya yang besar, Dia menerima kita dan menempatkan kita ke dalam
posisi seorang anak. Ini adalah waktu yang diberkati di saat kita pulang ke rumah,
108
Rom 1:20
Rom 2:1
110
Rom 2:3
111
Yoh 10:9
112
Yoh 16:7
113
Yoh 14:6
114
Mat 10:32
115
Luk 15:21
109
81
INILAH BERITA ITU
katakan demikian, ke pelukan Bapa sorgawi.116 Kita diingatkan dengan perkataan
Yesus, ‘Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang
bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang
tidak memerlukan pertobatan’.117 Banyak orang akan menganggap pengalaman
sukacita ini sebagai masa mereka lahir baru, namun ini adalah tahap pertama dari
adopsi, bukan lahir baru.
Yesus mengajarkan murid-murid untuk berdoa kepada Bapa, di tempat rahasia, ‘Bapa
kami yang di sorga …’118 Ini adalah doa untuk adopsi ke dalam rumah Bapa. ‘Khotbah
di bukit’, seperti yang biasanya disebut, adalah Yesus berbicara yang berkaitan
dengan tahap pertama adopsi. Dia menggambarkan berkat bagi mereka yang telah
ditempatkan dalam posisi seorang anak dalam rumah Bapa.119 Kita berdoa, ‘Bapa kami
yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga’120 Nama kita didiskusikan dalam Perjanjian Kekal dan
tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba sebelum dunia dijadikan. Kita meminta
Bapa untuk menggenapi perjanjian dan kehendak dan tujuan-Nya dalam kehidupan
kita. kita mengakui kerinduan kita untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan yang dari
status kita sebagai anak, ‘dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup
di dalamnya’.121
Lebih lanjut dari ini, kita berdoa, ‘Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya’.122 Kita mengakui bahwa kita tidak mempunyai kapasitas untuk
memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita. Kita membutuhkan roti hidup,
dianugerahkan, dengan kapasitas Roh yang Kekal, yang turun dari sorga.123
Pengampunan – kondisi dari adopsi
Kita perlu mengakui isi dari doa Tuhan sebelum kita ditempatkan dalam posisi
seorang anak oleh Bapa. Kita harus rela mengampuni orang lain. Kita berdoa, ‘dan
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami’.124 Segera, mengikuti doa itu, Yesus menguatkan poin ini lebih
lanjut dengan murid-murid. Ini adalah krisis yang harus dinegosiasikan oleh setiap
orang percaya. Yesus mengatakan, ‘Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan
orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak
116
Luk 15:22-24
Luk 15:7
118
Mat 6:9
119
Mat 5:1-12
120
Mat 6:9-10
121
Ef 2:10
122
Mat 6:11
123
Yoh 6:32-33
124
Mat 6:12
117
82
Menjadi anak Allah melalui adopsi
mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.’125 Percaya
Yesus, hanya itu sendiri, tidaklah cukup. Pengampunan adalah kondisi yang tidak
dapat ditawar dari adopsi.
Orang-orang yang tidak mau mengampuni orang yang mereka nyatakan berdosa
terhadap mereka, menurut penghakiman dari pohon pengetahuan yang baik dan yang
jahat, masih berada di bawah murka. Mereka belum tiba pada adopsi. Mereka belum
menemukan permulaan dari keselamatan. Kebenaran Allah dinyatakan dan dilihat
oleh semua ketika Allah menebus manusia dan menghakimi orang berdosa dengan
kematian Kristus di kayu salib.126 Anda tidak dapat membantah bahwa Allah tidak
adil.127 Bagi mereka yang tidak mau mengampuni, argumen pertama mereka adalah
menentang Allah. Mereka tidak menerima murka Allah adalah adil terhadap mereka
dan semua manusia. Seseorang tidak dapat menyatakan menjadi seorang Kristen
jikalau mereka terus mengeluh terhadap Allah dan orang lain. Rasul Paulus
mendeklarasikan, ‘Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi
orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang
lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain,
melakukan hal-hal yang sama’.128
Kebenaran diperhitungkan dan dosa tidak lagi diperhitungkan
Ketika kita ditempatkan dalam posisi seorang anak oleh Bapa sorgawi, kita ‘diberkati’
dengan Abraham, orang percaya.129 Adopsi adalah berkat Abraham. Kita tahu bahwa
Abraham percaya kepada Allah dan itu dianggap, atau diperhitungkan, kepadanya
sebagai kebenaran.130 Kebenaran diperhitungkan kepadanya sementara dia masih
belum disunat.131 Dia percaya Allah yang membenarkan orang durhaka. Dalam tahap
pertama dari adopsi, kebenaran diperhitungkan kepada kita berdasarkan iman kita
dalam pekerjaan Kristus yang terselesaikan, tapi kebenaran itu belum substansi di
dalam kita. Kita masih belum disunat dan durhaka. Kita masih budak dosa yang perlu
ditanamkan dalam keserupaan dari kematian Kristus supaya kita mati bagi dosa.132
Tuhan menegakkan berkat memperhitungkan kebenaran dalam Abraham. Lebih
lanjut dari ini, Dia menegakkan berkat dosa tidak diperhitungkan dalam Daud. Dalam
Roma pasal empat, Paulus menceritakan bahwa Daud juga berbicara mengenai berkat
atas manusia yang kepadanya Allah perhitungkan kebenaran. Dia kemudian mengutip
125
Mat 6:14-15
Rom 3:21-22
127
Ibr 6:10. Ul 32:4. 2 Tim 4:8
128
Rom 2:1
129
Gal 3:9
130
Yak 2:23
131
Rom 4:9-12
132
Rom 6:5-7
126
83
INILAH BERITA ITU
Daud ketika dia katakan, ‘Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaranpelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang
kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.’133 Titik kritis di sini adalah
bahwa kebenaran dan pengampunan diperhitungkan kepada kita, hanya pada kondisi
dan harapan bahwa kita berproses untuk datang ke dalam Kristus untuk dilahirkan
dari atas. Kita harus membuat pengampunan Tuhan menjadi substansi dalam
kehidupan kita dengan berhenti mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita
kepada dosa sebagai senjata kelaliman. Dan kita harus membuat kebenaran Tuhan
substansi dalam kehidupan kita dengan mempersembahkan anggota-anggota tubuh
kita sebagai senjata-senjata kebenaran bagi Allah.134
Kita tidak dapat menahan dasar dari kebenaran posisi dan menolak untuk menerima
kebenaran yang sesungguhnya dengan bersatu dalam persekutuan persembahan Kristus
dan melakukan pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita. Sama halnya, kita tidak
dapat menyatakan posisi pengampunan tanpa mengakui dosa kita dan berjalan di
dalam terang, supaya darah Kristus dapat membersihkan kita dari semua
kejahatan/kefasikan.135 Jika kita menyatakan suatu posisi diperhitungkan tanpa
melanjutkan untuk merangkul prosesnya, kita akan menjadi seperti mereka yang
datang ke pesta perkawinan tanpa pakaian pesta. Ini akan menjadi jelas bahwa
pakaian kita bernoda dengan kedagingan dan kita masih mengenakan kain kotor yang
dari kebenaran kita sendiri.136
Satu-satunya jawaban adalah baptisan ke dalam kematian, penguburan dan
kebangkitan Kristus supaya dengan sebagaimana mestinya kita mengenakan status
anak-Nya.137 Paulus mendorong orang-orang Kolose bahwa kita harus ‘mengenakan
manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang
benar menurut gambar Khaliknya’.138 Dan lebih lanjut dari ini, ‘kenakanlah belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah
kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain.’139 Dia
kemudian menyimpulkan, ‘Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan’.140 Ketika kita dibaptiskan,
kita mengenakan Kristus dan semua hal-hal yang Paulus sebutkan ini muai dibuat
menjadi substansi dalam hidup kita. Akhirnya, kita hanya akan mengenakan jubah
putih jika kita mencucinya dan membuatnya menjadi putih dalam darah Anak
133
Rom 4:7-8. Maz 32:1-2
Rom 6:13
135
1 Yoh 1:7
136
Mat 22:11-13. Yes 64:6
137
Gal 3:27
138
Kol 3:10
139
Kol 3:12-13
140
Kol 3:14
134
84
Menjadi anak Allah melalui adopsi
Domba.141 Dan lebih lanjut dari ini, kitab Wahyu menuliskan bahwa jubah putih
adalah pekerjaan-pekerjaan benar dari orang kudus.142
Adalah penting untuk memperhatikan bahwa kita tidak dapat tetap dalam posisi
anak tanpa melanjutkan untuk dilahirkan sebagai seorang anak Allah. Kita akan
beranggapan bahwa kita memiliki pengetahuan dan kapasitas untuk menjadi ‘seperti
Allah’, tanpa menjadi lahir ‘dari Allah’. Kita akan berpikir kita melayani Allah dengan
niat terbaik kita, tapi itu tidak akan lebih dari melakukan kebenaran kita sendiri. Ini
akan mendemonstrasikan perbudakan kita kepada dosa yang berlanjut. Yesus
mendeklarasikan bahwa setiap orang yang melakukan dosa adalah budak dosa, dan
seorang budak tidak tetap di dalam rumah selamanya.143 Hanya seorang anak yang
lahir dari Allah tetap di dalam rumah. Dengan tujuan untuk dilahirkan-lah Bapa
menerima kita, mengadopsi kita, dan kemudian segera memberikan kita kepada Anak.
Bapa memberikan kita kepada Anak
Bapa segera memberikan kita kepada Anak, karena Kristuslah yang mengaplikasikan
elemen-elemen yang diperlukan bagi kelahiran baru. Dan lebih lanjut dari ini, kita
harus ditanamkan dalam tubuh-Nya dan disatukan dengan persekutuan
persembahan-Nya.144 Ini adalah tesis dari Yohanes pasal enam. Yesus mengatakan,
‘Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang’.145 Mari kita katakan sekali lagi, tidaklah
mungkin untuk tetap dalam posisi anak tanpa datang kepada Kristus untuk
ditemukan dalam Dia dan lahir dari atas. Bapa memberikan kita kepada Anak. Jika
kita tidak datang kepada Kristus, kita menolak pekerjaan Bapa. Adalah kehendak
Bapa untuk memberikan kita kepada Anak. Warisan dari adopsi, tubuh kebangkitan
kita, hanya ditemukan dalam Anak. Dalam perkataan Yesus, ‘Dan Inilah kehendak Dia
yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepadaKu jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman’.146
Dalam Yohanes pasal enam, Yesus membuat dua pernyataan yang mendefinisikan
mengenai proses oleh mana kita ‘diberikan kepada-Nya’ oleh Bapa. Kita perlu
memperhatikan kedua pernyataan ini dengan baik-baik. Pertama-tama, Dia
mengatakan, ‘Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak
ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir
zaman’.147 Ini tidak menunjuk kepada sejenis bujukan atau dorongan oleh Bapa. Bapa
141
Wah 7:14
Wah 19:8
143
Yoh 8:34-35
144
Rom 6:4-7
145
Yoh 6:37
146
Yoh 6:39
147
Yoh 6:44
142
85
INILAH BERITA ITU
menanamkan kita dalam tubuh Kristus, dalam persekutuan kematian Kristus, dan
kemudian menarik kita keluar dari air penghakiman, membawa kita kembali dari
maut karena dosa. Kita diingatkan dengan perkataan dalam mazmur Mesianik, ‘Ia
menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir’.148 Implikasi
praktis di sini adalah bahwa kita tidak dapat beranggapan untuk datang kepada
Kristus tanpa menundukkan diri kita kepada proses yang diadakan oleh Bapa untuk
berurusan dengan dosa.149 Budak dosa tidak dapat tinggal di dalam rumah selamanya.
Kedua, Yesus mengatakan, ‘Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap
orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu’.150 Ketika injil diberitakan oleh utusan Kristus, dengan Roh Kudus, kita
mendengar bahwa nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba sejak
sebelum dunia dijadikan.151 Ketika kita datang ke dalam tempat rahasia Bapa, melalui
Kristus, kita mulai mendengar dan belajar rahasia nama kita. Dan lebih lanjut dari ini,
kita mulai belajar tentang pekerjaan-pekerjaan unik dari status anak kita yang Bapa
persiapkan untuk kita lakukan.152 Bapa mulai berbicara kepada kita dengan nama dan
kita belajar apa artinya menjadi seorang anak dalam rumah Bapa. Dia menempatkan
kita dalam posisi seorang anak dan kemudian berurusan dengan kita sebagai anakNya. Kita mulai mengalami disiplin dari Bapa atas kehidupan kita sementara Dia
melatih dan membatasi kita kepada jalan dari penentuan kita. Penulis kepada Ibrani
mengatakan, ‘Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak’.153
Lebih dari ini, setelah mendengarkan nama kita diproklamirkan, kita belajar bahwa
satu-satunya tempat kita dapat mewarisi substansi dari nama kita dan memenuhi
pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita ada dalam Kristus. Kita ‘belajar’ bahwa
Kristus adalah Kepala dari rumah Bapa.154 Rumah Bapa adalah suatu komunitas dari
anak-anak Allah. Rumah Anak adalah banyak anggota tubuh Kristus.155 Kristus
adalah kedua-duanya, Kepala dari rumah Bapa dan Kepala dari tubuh-Nya. Kita
belajar bahwa Dia telah diberikan nama di atas segala nama, dan nama kita ditemukan
di dalam Dia.156 Kita belajar, dan oleh karena itu kita tahu, bahwa kita harus
mengambil bagian dalam Kristus jika kita mau menerima warisan status anak.157 Kita
148
Maz 18:16. 2 Sam 22:17
Ibr 12:5-11
150
Yoh 6:45
151
Wah 13:8. Wah 17:8
152
Ef 2:10
153
Ibr 12:6
154
Yoh 14:2
155
Rom 12:4-5. 1 Kor 12:12,14,20
156
Fil 2:9. Ibr 1:4
157
Ibr 3:1,14
149
86
Menjadi anak Allah melalui adopsi
‘belajar’ bahwa tidak ada hidup-zoe di luar dari persekutuan tubuh Kristus.158 Kita
‘belajar mengenal Kristus’ dengan cara ini.159 Ketika kita datang ke dalam Kristus, kita
terus ‘mendengar tentang Dia’ dan ‘menerima pengajaran di dalam Dia’ melalui
administrasi tangan kanan-Nya yang memproklamirkan firman dari Bapa kepada kita.
Paulus mendeklarasikan kepada Efesus, ‘Karena kamu telah mendengar tentang Dia
dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam
Yesus’.160
158
1 Yoh 5:12
Ef 4:17-24
160
Ef 4:21
159
87
BAB 5
Menjadi anak Allah dengan lahir
baru
Lahir dari firman – Roh dan hidup
Ini membawa kita kepada pembahasan lahir baru. Kita diadopsi ke dalam rumah
Bapa, tapi kita harus berproses untuk menjadi lahir ke dalam rumah Anak, tubuh
Kristus dengan banyak anggota. Ini adalah konteks di dalam mana kita bertumbuh
dalam kedewasaan sebagai anak-anak Allah. Sedihnya, arti dari menjadi lahir kembali
atau lahir dari atas telah hampir hilang dalam gereja moderen. Ini adalah hasil dari
satu masalah. Injil tentang anak tidak lagi diberitakan! Entahkah injil tentang anak
digantikan dengan injil sosial, injil politik, atau injil kemakmuran, hasilnya adalah
sama. Bagi banyak orang, arti dari lahir baru telah dikurangi kepada tidak lebih dari
sebuah ‘tiket ke sorga’. Atau telah dikurangi kepada sebuah ‘tiket’ untuk mulai
melayani Tuhan menurut motivasi-motivasi dan idealisme-idealisme agamawi kita
sendiri.
Perjanjian Baru menunjukkan kepada kita bahwa adopsi dan lahir baru adalah
senantiasa, membukakan realita-realita yang sepenuhnya terwujud ketika kita
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
menerima tubuh kebangkitan kita dan dibawa masuk ke dalam langit dan bumi yang
baru.1 Lahir baru adalah suatu transaksi hidup yang nyata, sehingga kita menjadi
‘anak-anak yang sebenarnya’ yang lahir ‘dari Allah’. Yesus mengatakan, ‘Sebab sama
seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya
Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri’.2 Dia memberi kesaksian mengenai
kita, ‘Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan’.3 Mari kita jangan pernah mengurangi injil kepada suatu ‘minimum’.
Yesus datang untuk memberikan kita hidup dalam kelimpahan dengan proses adopsi
dan lahir baru. Sementara kita terus dalam proses ini, memastikan panggilan dan
pemilihan kita, suatu jalan masuk ke dalam kerajaan kekal Tuhan dan Juruselamat
kita Yesus Kristus disediakan dengan berlimpah bagi kita.4
Ada tiga unsur penting bagi seseorang untuk menjadi lahir dari Allah – perkataan
(firman), Roh, dan Hidup. Yesus mengatakan, ‘Rohlah yang memberi hidup, daging
sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah
roh dan hidup’.5 Yesus Kristus adalah firman, Roh yang memberikan hidup, dan
Hidup itu.6 Semua yang menerima Dia diberikan hak untuk menjadi anak-anak Allah di
saat mereka menerima firman-Nya, Roh-Nya, dan hidup-Nya.7 Firman Allah-lah yang
menyatukan kita kepada proses lahir baru dari permulaan sampai akhir. Berbicara
mengenai semua yang mati dalam pelanggaran dan dosa, Yesus mengatakan,
‘Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan
mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup …
Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang
di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya’.8 Pada hari itu, mereka yang melakukan
pekerjaan-pekerjaan baik dari status anak mereka, oleh iman, akan bangkit kepada
kebangkitan hidup dengan tubuh dengan status anak yang mulia, tidak terkorupsi,
dan kekal dari langit dan bumi yang baru.
Dalam sisa dari bab ini, dengan singkat kami akan memperhatikan bagaimana tiga
unsur ini – firman, Roh, dan Hidup – diterapkan dalam kehidupan kita supaya kita
lahir dari firman perjanjian, lahir dari Roh, dan lahir dari air. Adalah penting untuk
membedakan antara tiga proses ini. Bagaimanapun juga, kami bukan mencoba
meletakkan itu dalam urutan mekanistik, seolah-olah itu adalah batu loncatan ke
sorga. Proses dimulai dari menjadi lahir, dalam kesemua tiga aspek, akan berlanjut
sampai kita menghembuskan napas terakhir dan mati dalam Kristus, menantikan
1
Lihat sebagai contoh, 1 Pet 1:23. 1 Yoh 2:29. 1 Yoh 3:9. Rom 8:23. 1 Yoh 3:2
Yoh 5:26
3
Yoh 10:10
4
2 Pet 1:10-11
5
Yoh 6:63
6
Yoh 1:1
7
Yoh 1:12
8
Yoh 5:28-29 Lihat sebagai contoh, 1Pet 1:23. 1 Yoh 2:29. 1 Yoh 3:9. Rom 8:23. 1Yoh 3:2
2
89
INILAH BERITA ITU
kebangkitan hari terakhir. Tidaklah menolong untuk mencoba meletakkan itu dalam
suatu urutan. Cara terbaik untuk berpikir mengenai proses-proses ini adalah seperti
tiga standar, terjalin dalam seutas tali yang membentang sepanjang jalan dari
permulaan sampai akhir dari perjalanan Kekristenan kita di atas muka bumi. Kita
diingatkan dengan perkataan dari orang bijak, ‘Tali tiga lembar tak mudah
diputuskan’.9
Tiga proses lahir baru
Kita lahir dari firman perjanjian ketika kita menerima benih yang tidak terkorupsi (fana)
dari firman mengenai status anak kita yang keluar dari Perjanjian Kekal.10 Firman
sejak semula diproklamirkan kepada kita supaya kita ditarik ke dalam persekutuan
perjanjian, dan sesungguhnya, persekutuan kita adalah dengan Bapa dan dengan
Anak-Nya.11 Firman perjanjian memproklamirkan kebenaran akan nama kita yang
tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Kita diberi kuasa untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita, yang dipersiapkan bagi kita oleh Bapa
sebelum dunia dijadikan, sementara kita terus menerima roti hidup dalam
persekutuan tubuh Kristus.12 Rasul Yohanes mengidentifikasikan tiga ‘buah’ dari
seseorang yang telah lahir dari Allah. Itu semua akan menjadi bukti bersama-sama,
tapi kita mengikat salah satu dari ‘buah-buah’ ini dengan longgar pada setiap helai
dari lahir baru. Bukti praktis bahwa kita ‘menjadi lahir’ dari firman perjanjian adalah
bahwa kita terserap dengan iman dari status anak dan pekerjaan-pekerjaan dari
status anak. Ketika kita berjalan dalam status anak kita, ini menghalangi dosa pergi
ke jalan yang lain. Inilah yang Yohanes maksudkan ketika dia katakan, ‘Setiap orang
yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia
dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah’.13
Kita lahir dari Roh ketika Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, melalui
Roh Kudus, supaya kita berseru ‘Bapa Bapa!’14 Ini adalah ekspresi kasih yang murni
dan tulus dari anak Allah yang baru lahir kepada Bapa sorgawi mereka. Sementara
kita menerima Roh Kristus, Bapa juga datang untuk diam dengan kita. Yesus
mengatakan, ‘Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan
diam bersama-sama dengan dia’.15 Dan lebih lanjut dari ini, Kristus memberikan kita
Roh Kudus untuk berdiam dengan kita selamanya. Kita dimeteraikan dengan Roh
Kudus dari janji sebagai jaminan warisan kita sebagai anak-anak Allah.16 Di sepanjang
9
Pengkh 4:12
1Pet 1:23-25
11
1 Yoh 1:3
12
Ef 2:10. Yoh 6:53-54. 1 Kor 11:23-26
13
1 Yoh 3:9
14
Gal 4:6
15
Yoh 14:23
16
2 Kor 1:22
10
90
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
keseluruhan proses lahir baru, kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh
Kudus.17 Bukti praktis bahwa kita lahir dari Roh adalah kasih yang tulus akan Allah
dan kasih akan saudara-saudara.18 Yohanes menuliskan, ‘Saudara-saudaraku yang
kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap
orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah’.19
Kita lahir dari air di saat kita menanamkan diri kita dalam kematian Kristus supaya
Bapa, melalui perantaraan Roh Kudus, menarik kita keluar dari air penghakiman
dengan Kristus.20 Kita dibawa kembali dari maut karena dosa di saat kita
berpartisipasi dalam persembahan Kristus sebagai korban yang hidup.21 Sementara
kita berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan Kristus, darah Kristus
membersihkan hati kita dari nurani yang jahat dan membasuh kita dari segala yang
jahat.22 Kita menerima hidup kebangkitan Kristus sebagai ‘hidup dari antara orang
mati (hidup keluar dari maut – terjemahan Inggris)’.23 Ini adalah substansi dari
baptisan kita. ‘Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kebangkitan-Nya’.24 Dalam iman ini, Paulus menghendaki untuk ‘mengenal Dia dan
kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku
menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh
kebangkitan [exanastasis] dari antara orang mati’.25 Bukti praktis bahwa kita sedang
lahir dari air adalah bahwa kita dilepaskan dari kuasa maut yang memerintah dunia
ini. Dengan partisipasi dalam persembahan Kristus, oleh iman, kita melepaskan diri
dan mengatasi korupsi yang ada dalam dunia ini. Yohanes mengatakan, ‘sebab semua
yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan
dunia: iman kita’.26
Lahir dari firman perjanjian
Sekarang kita akan memperhatikan masing-masing dari proses lahir baru ini lebih
detail. Mari kita katakan sekali lagi, kita lahir dari firman perjanjian di saat kita
menerima benih yang tidak terkorupsi dari firman Allah yang keluar dari Perjanjian
Kekal.27 Ini adalah firman yang sejak semula. Dalam persekutuan Perjanjian Kekal,
17
Rom 5:5
1 Yoh 3:14
19
1 Yoh 4:7
20
Maz 18:16-19
21
Rom 12:2
22
Rom 8:17. Ibr 10:22. 1 Yoh 1:9
23
Rom 11:15
24
Rom 6:5
25
Fil 3:10-11
26
1 Yoh 5:4
27
1 Pet 1:23-25
18
91
INILAH BERITA ITU
Bapa, Anak dan Roh Kudus mendiskusikan nama dari setiap anak Allah yang dipilih
dan ditentukan. Ketika Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk ‘memotong’
Perjanjian Kekal, ‘permulaan’ dari ciptaan baru dilahirkan.28 Dia diperanakkan sebagai
Anak Sulung Bapa, Benih perjanjian dan Pewaris segala sesuatu.29 Sesuai dengan kasih
dan kehendak Bapa, nama dari setiap anak Allah yang dipilih diproklamirkan dan
diberikan kepada Anak dalam perjanjian.30 Doa Yesus, tertulis dalam Yohanes pasal
tujuh belas, menyediakan bagi kita pengertian yang berharga ke dalam transaksi
perjanjian ini. Yesus berdoa, ‘Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada,
mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan’.31
Berbicara mengenai ‘permulaan’ diadakan dalam Perjanjian Kekal, Yohanes membuka
injilnya dengan mengatakan, ‘Pada mulanya adalah Firman’. Dan lebih dari ini, pada
waktu yang ditentukan, Firman menjadi daging dan tinggal di antara kita.32 Dia
adalah Firman hidup.33 Dia adalah Benih perjanjian yang berisikan hidup dari setiap
anak Allah yang diperanakkan oleh Bapa di dalam Dia.34 Dan juga, Dia adalah
perwujudan dari perjanjian dan tujuan Allah. Dalam kitab Maleakhi, Dia disebut
‘Malaikat Perjanjian (Utusan dari Perjanjian – terjemahan Inggris)’.35 Kitab Suci
mencatat bahwa ketika Dia membuat janji adopsi kepada Abraham, ‘Ia bersumpah
demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya’.36
Firman dari kesaksian-Nya mendeklarasikan tujuan/maksud Allah yang tetap dan
tidak berubah untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan.37
Utusan dari perjanjian memproklamirkan firman hidup sebagai ‘firman dari
permulaan’. Ini adalah benih yang tidak terkorupsi dari firman Allah yang
memproklamirkan nama kita yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba,
bersama dengan pekerjaan-pekerjaan yang dari status anak kita. Ketika kita
menerima firman dari semula ini, kita ditarik ke dalam persekutuan Perjanjian Kekal
di mana hidup diberikan dan di multiplikasi oleh persembahan. Persekutuan kita
adalah dengan Bapa dan Anak.38 Kita menjadi ‘lahir’ sebagai anak-anak Allah di saat
kita menerima firman perjanjian sementara itu keluar dari Bapa, dalam Anak, dan oleh
28
Fil 2:7
Kol 1:15,18. Gal 3:16. Ibr 1:2
30
Fil 2:9
31
Yoh 17:24
32
Yoh 1:1. Yoh 1:14
33
1 Yoh 1:1
34
Gal 3:16
35
Mal 3:1
36
Ibr 6:13
37
Ibr 2:10
38
1 Yoh 1:3
29
92
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
Roh Kudus. Ini adalah iman dari perjamuan kudus kita dalam tubuh Kristus, setiap
minggu. Ini adalah persekutuan persembahan, di mana firman dari Bapa, firman dari
kebenaran masa kini, sedang diproklamirkan supaya kita ‘lahir’ dan kemudian
bertumbuh dan dewasa sebagai anak-anak Allah.
Yesus mengatakan, ‘Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup’.39 Disinilah
titik kritisnya. Orang Yahudi tidak mengerti perjamuan kudus tubuh Kristus. Mereka
tidak dapat memahami bagaimana mungkin mereka dapat makan daging Kristus dan
minum darah-Nya. Petrus jelas menerima iluminasi. Ketika Yesus menanyakan
kepada murid-murid kalau mereka juga akan menarik diri, Petrus menjawab, ‘Tuhan,
kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang
kekal.’40 Setelah naik ke sebelah kanan Bapa, Dia telah mentahbiskan dan
memperlengkapi suatu administrasi dari tangan kanan-Nya untuk menjadi para
utusan dari perjanjian, juga memproklamirkan firman perjanjian ini.41 Oleh karena itu,
Yohanes menuliskan dalam surat pertamanya, ‘Apa yang telah ada sejak semula, yang
telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan
dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup … kami beritakan
kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan
persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus
Kristus’.42
Persekutuan kita yang terus-menerus dalam firman perjanjian
Adalah menarik bahwa firman perjanjian pertama-tama diproklamirkan kepada kita
oleh para utusan Kristus, dengan Roh Kudus, sebelum kita secara pribadi menerima
tahap pertama dari adopsi. Firman membawa iluminasi, dan Roh Kudus
menginsafkan sejak kita mulai menerimanya. Mata hati kita diterangi untuk
mengenal pengharapan yang mulia dari panggilan-Nya.43 Ini adalah suara dari Yesus
Kristus, mencapai ujung dunia sebagai suara bagaikan desau air bah.44 Ini
mengucapkan nama dari setiap anak Allah yang dipilih dan ditentukan yang tertulis
dalam kitab kehidupan Anak Domba. Namun demikian, tidaklah mungkin untuk
mewarisi substansi dari nama kita jika kita tidak datang kepada Bapa, melalui
Kristus, untuk ditempatkan dalam posisi seorang anak dan kemudian berproses
untuk menjadi ‘lahir’. Kita tidak dapat memegang substansi dari nama kita jika kita
tidak mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup untuk
39
Yoh 6:63
Yoh 6:68
41
Kis 2:34
42
1 Yoh 1:1-3
43
Ef 1:18
44
Yeh 43:2. Wah 1:15. Wah 14:2. Wah 19:6
40
93
INILAH BERITA ITU
‘ditetapkan/didefinisikan kembali’ oleh persembahan, dari proyeksi-proyeksi yang
adalah bagian dari cara kejatuhan kita.45 Kita hanya akan dipulihkan kepada nama
kita, yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, dengan bersatu dalam
persembahan Yesus Kristus yang adalah Anak Domba Allah. Setelah mendengarkan
nama kita diproklamirkan, jika kita tidak lanjut untuk menjadi lahir dan ditetapkan
kembali oleh persembahan, kita akan lebih mencari untuk menjadi ‘seperti Allah’
daripada ‘dari Allah’.46
Kita lahir oleh benih yang tidak terkorupsi/fana dari firman perjanjian, dan kemudian
kita lanjut untuk bertumbuh ke dalam kedewasaan sebagai anak-anak Allah
sementara kita terus-menerus menerima roti hidup yang turun dari sorga dari Allah.
Ada perbedaan antara benih dan roti. Perjamuan kudus adalah persekutuan kita yang
berkelanjutan dan terus-menerus dalam persembahan Kristus dan persekutuan
tubuh-Nya. Yesus mengatakan, ‘Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan
minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup [zoe] di dalam dirimu. Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal [zoe] dan
Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.’47 Kita lahir dari firman dan kita
berproses dari kemuliaan kepada kemuliaan dalam persekutuan atau koinonia firman.48
Yesus menjelaskan bahwa daging fisik-Nya ‘sama sekali tidak berguna’, tapi kata-Nya,
‘Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup’.49 Ini
didefinisikan sebagai daging dan darah-Nya. Dan kita mempunyai jalan masuk kepada
nama kita di saat kita menerima firman-Nya dan berpartisipasi dalam persembahanNya. Kita tetap secara kolektif dalam persekutuan Roh Kristus di saat kita
memberitakan persembahan dan kematian-Nya sampai Dia datang.50
Ini adalah iman kita sementara kita bersatu bersama untuk perjamuan kudus setiap
minggu. Kita percaya kita berpartisipasi dalam persekutuan Perjanjian Kekal di mana
nama kita diproklamirkan. Kita menerima substansi dari nama kita di saat kita
menerima firman dari kebenaran masa kini, diproklamirkan oleh para utusan Kristus
dengan Roh Kudus, sebagai roti dari sorga. Roti hidup ini dianugerahkan dengan
kuasa Roh Yahweh. Kita diingatkan bahwa roti bagian ingat-ingatan dari korban
sajian selalu ‘dicampur dengan minyak’.51 Roti sorga bukan hanya menetapkan
pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita, tapi juga membawa kapasitas yang kita
perlukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita. Ini adalah roti
45
Rom 12:1-2
Kej 3:5
47
Yoh 6:53-54
48
1 Pet 1:23. 2 Kor 3:18
49
Yoh 6:63
50
1 Kor 11:26
51
Im 7:10. Im 2:9
46
94
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
dari ketaatan Kristus yang ajaib. Dengan cara ini, makanan kita adalah melakukan
kehendak Bapa, pekerjaan-pekerjaan dari status anak kita.52 Ini adalah pekerjaanpekerjaan yang Bapa telah persiapkan bagi kita sebelum dunia dijadikan, dalam
persekutuan Perjanjian Kekal.53
Lahir dari Roh
Kita sekarang akan kembali dan menjalankan tali yang lain dalam ‘tali tiga lembar’
dari lahir baru dan lebih lanjut memperhatikan apa artinya menjadi lahir dari Roh.
Pada hari kebangkitan-Nya, Kitab Suci menuliskan bahwa Yesus ‘menghembuskan’
kepada murid-murid dan berkata kepada mereka, ‘Terimalah Roh Kudus’.54 Adalah
penting kita tidak salah mengartikan dua bagian dari ayat ini. Dia menghembuskan
kepada mereka dan kemudian, sebagai suatu tindakan yang terpisah, Dia mengatakan,
‘Terimalah Roh Kudus’. Dia tidak menghembuskan Roh Kudus. Yesus
menghembuskan Roh dan hidup-Nya sendiri ke dalam murid-murid. Dengan cara ini,
Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati mereka, oleh napas Anak, melalui Roh
Kudus. Murid-murid menerima Roh Kristus ke dalam hati mereka dan lahir dari Roh.
Kami akan mengomentari lebih lanjut mengenai ini, tapi kita perlu menjadi jelas
bahwa ini bukanlah baptisan dalam Roh Kudus. Kita tidak boleh salah mengartikan
hembusan lembut dari zoe dengan tiupan angin keras dari Roh Kudus saat Dia datang,
membawa Roh Yahweh pada Hari Pentakosta.55
Yesus menjelaskan kepada Nikodemus, ‘Apa yang dilahirkan dari daging, adalah
daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh’.56 Pada permulaan ciptaan,
Yahweh Anak membentuk Adam dari debu tanah dan menghembuskan kedalamnya
napas kehidupan. Adam menjadi makhluk hidup dengan identitas dan jiwa yang
hidup.57 Identitasnya datang dari Bapa sorgawi, karena Dia adalah bapa segala roh dan
Bapa segala terang.58 Namun Yahweh Anaklah yang menghembuskan napas
kehidupan ke dalam hidungnya karena identitas dari setiap anak Allah yang
ditentukan telah diberikan kepada Anak dalam Perjanjian Kekal. Sebagai akibat dari
penghembusan ini, Adam diberikan kapasitas untuk menjadi bapa dari semua yang
lahir dari daging. Kita lahir dari daging, dan menerima identitas melalui Adam, ketika
kita dikandung dalam rahim ibu. Kita tidak menerima identitas baru ketika kita lahir
dari Roh. Tetapi, identitas kita dipulihkan dan dikembalikan oleh penebusan dan kita
menerima hidup baru dari Roh Kristus. Adalah tidak mungkin bagi siapapun untuk
menjadi lahir dari Roh sebelum kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus
52
Yoh 4:34
Ef 2:10
54
Yoh 20:22
55
Kis 2:2
56
Yoh 3:6
57
Kej 2:7
58
Yak 1:17
53
95
INILAH BERITA ITU
Kristus. Kita membaca dalam tulisan Paulus mengenai kebangkitan, ‘Manusia
pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup … Adam yang akhir [Kristus] menjadi
roh yang menghidupkan’.59
Paulus menguraikan proses menjadi lahir dari Roh dalam suratnya kepada Galatia dan
suratnya kepada Roma. Kita membaca dalam Galatia, ‘Dan karena kamu adalah anak,
maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba,
ya Bapa!"’60 ‘Papa! Papa!’ Adalah seruan dari anak Allah yang baru lahir
mengekspresikan kasih kepada Bapa sorgawi mereka. Kasih Allahlah yang membawa
kita untuk lahir, dan kita mengasihi karena Dia mengasihi kita lebih dulu.61 Yohanes
bersukacita, ‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,
sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah’.62
Kita ditempatkan dalam posisi seorang anak melalui adopsi. Kita lahir ketika kita
menerima Roh Kristus ke dalam hati kita. Dengan cara ini, Kristus sendiri tinggal di
dalam hati kita oleh iman.63 Kita tidak dapat menerima hidup Kristus tanpa menerima
Dia. Namun, sementara kita menerima Dia, kita menerima hidup-Nya, bukan
identitas-Nya. Ini adalah perbedaan yang penting karena kita lahir sebagai anak-anak
Allah dengan menerima Roh Kristus, tapi kita tidak pernah menjadi Allah Anak.
Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus menuliskan bahwa Roh Anaklah yang berseru
‘Bapa! Bapa!’64 Dalam ayat paralel dalam kitab Roma, dia menuliskan bahwa ‘kita’
berseru.65 Ini jelas menunjukkan transaksi hidup zoe dari Kristus kepada kita. Hidup
zoe Kristus menjadi milik kita sebagai milik pribadi. Penyerahan hidup dari Kristus
kepada kita ini adalah mungkin melalui Roh Kudus, yang adalah Roh adopsi. Paulus
mendeklarasikan, ‘Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu
menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama
dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah’.66 Pertama-tama, ini menjelaskan
mengapa Yesus menghembuskan Roh dan hidup-Nya ke dalam murid-murid dan
kemudian segera berlanjut dengan memberikan mereka Roh Kudus. Sebagai Paraclete
dari Bapa dan Anak, Roh Kudus terlibat dalam transaksi lahir baru.67 Dia
memungkinkan penyaluran hidup dari Kristus kepada kita, tapi pada saat yang sama,
Dia menguduskan identitas kita dari Kristus sebagai sesuatu yang sama sekali ‘baru’.
59
1 Kor 15:45
Gal 4:6
61
1 Yoh 4:19
62
1 Yoh 3:1
63
Ef 3:17
64
Gal 4:6
65
Rom 8:15
66
Rom 8:15-16
67
Yoh 15:26
60
96
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
Kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita
Semua kekayaan dan kebajikan Kristus diberikan kepada kita melalui Roh Kudus.
Dalam musim kelahiran baru kita, Roh Kudus mulai memberikan kapasitas tujuh kali
lipat dari Roh Allah yang memungkinkan hidup dari status anak kita. Ini bukanlah
baptisan dalam Roh Kudus. Aktivitas pertama dari Roh Kudus ketika kita lahir dari
atas adalah mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita.68 Kita telah memperhatikan
bahwa kita mulai meminum dari Roh dan menerima kasih Allah sejak hari pertama
kita mendengarkan dan menerima kabar baik dari injil. Kasih Allah membatasi kita
untuk berlari kepada Kristus sebagai tempat perlindungan dan kembali ke rumah
Bapa.69 Kita menerima kasih bagi Allah dan dari Allah dalam hati kita, tapi belum
menjadi milik kita oleh lahir baru. Kasih Allah adalah yang terpenting di antara
kekayaan dan kebajikan Kristus yang diberikan kepada kita sebagai kepunyaan dari
kelahiran baru. Setelah menghembuskan hidup zoe pada murid-murid, Yesus bertemu
dengan murid-murid di pinggir pantai Laut Tiberias dan memanggil mereka ‘anakanak (anak-anak kecil – terjemahan Inggris)’.70 Mereka adalah anak-anak Bapa yang
baru lahir. Yesus berbicara kepada mereka, dan khususnya kepada Petrus, untuk
menyoroti perbedaan antara kasih phileo dan kasih agape dari Allah yang sedang
dicurahkan ke dalam hati mereka melalui Roh Kudus.71 Petrus perlu mengerti dan
memahami kasih agape ini sebelum dia dapat lanjut untuk melakukan kehendak Bapa
sebagai anak Allah yang baru lahir.
Rasul Yohanes pasti diiluminasi mengenai kasih Allah. Dia menuliskan dengan
panjang lebar mengenai kasih agape dalam surat pertamanya. Tulisan Yohanes ada dua
rangkap. Pertama, kita mengasihi karena Dia mengasihi kita lebih dulu.72 Kita tidak
mempunyai kapasitas untuk mengasihi Allah dan orang lain tanpa lebih dulu
menerima kasih agape yang memotivasi semua persembahan yang dengan bebas dan
rela. Ekspresi kasih Allah yang terutama adalah persembahan.73 Kedua, jika kita
mengasihi Allah, kita akan mengasihi saudara-saudara kita.74 Kasih yang murni dan
tulus akan saudara-saudara adalah bukti bahwa kita menerima kasih Allah. ‘Saudarasaudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari
Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah’.75 Dia
juga mengatakan, ‘Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam
hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap
68
Rom 5:5
2 Kor 5:14
70
Yoh 21:5
71
Yoh 21:15-18
72
1 Yoh 4:19
73
Yoh 3:16
74
1 Yoh 3:16
75
1 Yoh 4:7
69
97
INILAH BERITA ITU
di dalam maut’.76 Ini adalah perintah yang telah kita dengar sejak semula.77 Mari kita
katakan sekali lagi bahwa kasih akan Allah dan kasih akan saudara-saudara adalah
bukti bahwa kita menjadi lahir dari Roh. Jika kasih yang tulus kepada saudarasaudara tidak ada dalam kehidupan kita, maka kita perlu bertanya beberapa
pertanyaan yang kuat dan jelas. Yohanes hanya mengatakan dengan cara ini: ‘Jikalau
seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah
pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak
mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya’.78
Roh Kudus – Roh adopsi
Roh Kudus disebut ‘Roh adopsi’ karena Dia terlibat dalam setiap tahap adopsi.79
Dialah Satu yang membawakan adopsi. Kita tidak dapat ditempatkan dalam posisi
seorang anak, menjadi lahir kembali sebagai anak Allah, atau mewarisi tubuh
kebangkitan kita untuk langit dan bumi yang baru, tanpa pekerjaan dari Roh Kudus.
Pekerjaan-Nya dimulai segera sesudah injil diproklamirkan. Dia bekerja dengan para
utusan Kristus untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.80
Ketika firman diterima, Roh Kudus membuat pendengar mulai meminum Roh dari
Tuhan supaya mereka dapat percaya firman, menaatinya, dan berlari kepada Kristus
untuk tempat perlindungan.81
Lebih lanjut dari ini, kita telah mengidentifikasi pekerjaan dari Roh Kudus dalam
kelahiran baru kita. Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita melalui Roh
Kudus. Dengan cara yang sama, kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh
Kudus. Ketika kita lahir dari Roh, Roh Kudus memberi kesaksian dengan roh kita
bahwa kita adalah anak-anak Allah.82 Paulus mendeklarasikan, ‘Semua orang, yang
dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah’.83 Dia adalah Roh kebenaran yang menuntun
setiap individu anak Allah ke dalam kebenaran mengenai status anak mereka.
Baptisan Roh Kudus adalah sesuatu yang lebih lanjut lagi. Kita perlu membedakan
antara Pribadi Roh Kudus dan sumber-sumber, kapasitas dan kuasa yang Dia berikan.
Yesus berkata kepada murid-murid, ‘Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang
dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu
diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi’.84 Demikian juga, segera sesudah
76
1 Yoh 3:14
2 Yoh 1:5
78
1 Yoh 4:20
79
Rom 8:15
80
Yoh 16:8
81
Ibr 6:18
82
Rom 8:16
83
Rom 8:14
84
Luk 24:49
77
98
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
kenaikan-Nya Dia berkata, ‘Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi’.85 ‘Kuasa’ ini adalah sumber dan
kapasitas dari Roh Yahweh. Ini adalah kepenuhan dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh
Kudus yang datang kepada kita melalui Roh Kudus. Setelah ditinggikan di sebelah
kanan Bapa, Yesus Kristus mengutus Roh Kudus untuk membawakan sumber, kasih
karunia dan kapasitas penuh dari Roh Yahweh kepada tubuh Kristus.
Ini adalah pekerjaan dari Roh Kudus bagi zaman gereja. Yesus mengatakan, ‘Ia akan
memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari
pada-Ku’.86 Bapa telah memberikan segala sesuatu kepada Anak. Dia adalah Pewaris
segala sesuatu.87 Roh Kudus adalah Paraclete dari keduanya, Bapa dan Anak. Dia
sepenuhnya berdaulat bagi zaman gereja. Adalah inisiatif dan pekerjaan dari Roh
Kudus untuk membawa ‘kekayaan’ yang diserahkan kepada Anak dalam perjanjian
Yahweh sebelum dunia dijadikan, dan memberikan itu kepada kita. Ini adalah
kekayaan kemuliaan-Nya dan kekayaan kasih karunia-Nya. Roh Kudus adalah
meterai dan jaminan warisan kita karena Dia adalah Satu yang membawa ‘kekayaan
Kristus, yang tidak terduga’ ini kepada kita.88 Dia membawa kuasa dari Roh Yahweh
kepada kita supaya kita dapat melanjutkan dalam kehendak Allah kepada warisan
penuh.
Ketika kita dibaptiskan dalam Roh Kudus, Dia mengaplikasikan kuasa Roh Yahweh
kepada status anak individu kita. Aliran-aliran air hidup mulai mengalir dari dalam
hati kita.89 Kita merasakan kuasa dari masa yang akan datang. Dan lebih dari ini, kita
diberi kuasa untuk menjadi saksi Kristus oleh pengurapan Roh Yahweh.90 Yesus
mengatakan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku’.91 Dan pengurapan yang sama dari Roh
Yahweh ini dicurahkan atas kita supaya Kristus ditinggikan di hadapan mata semua
manusia di saat kita memberitakan injil tentang anak. Inilah yang terjadi pada Hari
Pentakosta. Seratus dua puluh murid diurapi dengan Roh Yahweh sementara mereka
dibaptis dalam Roh Kudus.92 Mereka menerima kuasa untuk memproklamirkan
pekerjaan-pekerjaan ajaib dari Allah. Murid-murid ini tidak memberi kesaksian akan
status anak mereka sendiri. Digerakkan oleh Roh Kudus, dan diberi kuasa oleh Roh
Yahweh, mereka memproklamirkan firman dari perjanjian. Sementara murid-murid
yang dibaptiskan dalam Roh Kudus, berbicara dalam bahasa lidah dan bernubuat
dalam banyak bahasa berbeda, mereka yang berkumpul mendengarkan nama mereka
85
Kis 1:8
Yoh 16:14-15
87
Ibr 1:2
88
2 Kor 1:22. Ef 3:8
89
Yoh 7:38
90
Kis 1:8
91
Luk 4:18
92
Kis 2:1-4
86
99
INILAH BERITA ITU
diproklamirkan.93 Dan lebih dari ini, mereka mendengarkan tentang pekerjaanpekerjaan ajaib dari status anak yang telah tercatat bersama dengan nama mereka
dalam kitab kehidupan Anak Domba.94
Lahir dari air dan baptisan
Kita lahir dari air di saat kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus dan
memulai proses menjadi lahir dari maut karena dosa. Sementara kita menanamkan
diri kita sendiri dalam kematian-Nya, kita juga disatukan dengan Dia dalam
kebangkitan ‘keluar dari maut’.95 Bapa menarik kita keluar dari air penghakiman dan
membuat kita ‘hidup bersama’ dengan Kristus.96 Kita menerima hidup kebangkitan
Kristus di saat kita bersatu dalam persekutuan persembahan-Nya. Dalam
persekutuan persembahan, hidup Kristus membebaskan kita dari kuasa dosa,
membawa kita kembali dari kematian, dan mendamaikan kita dengan Allah. Kita
membaca dalam surat Paulus kepada Titus, ‘Dia telah menyelamatkan kita, bukan
karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus’.97 Kata ‘kelahiran kembali’ secara harfiah diterjemahkan ‘lahir kembali’.
Pada Hari Pentakosta, mereka yang meresponi injil berseru, ‘Apakah yang harus kami
perbuat, saudara-saudara?’ Petrus menjawab, ‘Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus’.98 Kita
memulai ‘pertobatan’ kita di saat kita berbalik dari jalan kita sendiri, berlari kepada
Kristus untuk tempat perlindungan, dan datang kepada Bapa untuk ditempatkan
dalam posisi seorang anak. Buah dari pertobatan kita terlihat dalam kesediaan kita
untuk bertanggung jawab bagi dosa kita sendiri dan mengampuni orang lain. Dalam
musim ini, kita berbalik dari jalan kita sendiri untuk mulai mendengarkan dan belajar
dari Bapa tentang nama kita dalam Perjanjian Kekal. Baptisan adalah proses oleh
mana kita mengenakan status anak/keputraan Kristus untuk mewarisi substansi dari
status anak kita.99 Petrus mengatakan, ‘hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis’.100 Imanlah yang meresponi dari setiap individu orang percaya untuk
secara pribadi mengenakan status anak/keputraan Kristus dan menjadi anggota dari
tubuh Kristus secara korporat. Baptisan Yohanes, yang adalah suatu baptisan
pertobatan, mempersiapkan jalan untuk baptisan Kristus, yang adalah baptisan status
93
Kis 2:8
Wah 20:12
95
Rom 6:4-6
96
Kol 2:13
97
Tit 3:5
98
Kis 2:37-38
99
Gal 3:27
100
Kis 2:38
94
100
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
anak.101 Kita membaca dalam surat Paulus kepada Galatia, ‘Karena kamu semua, yang
dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus’.102
Baptisan Kristus adalah persembahan-Nya dari taman Getsemani melalui seruan,
‘Sudah selesai’.103 Ini adalah persembahan-Nya sebagai korban yang hidup. Yesus
berkata mengenai persembahan-Nya, ‘Aku harus menerima baptisan, dan betapakah
susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!’104 Lebih dari ini, Yesus mengatakan
kepada murid-murid, ‘kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan
dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima’.105 Baptisan kita adalah realita yang
terus-menerus sementara kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang
hidup untuk memenuhi kehendak Allah setiap hari dalam hidup kita.106 Baptisan lebih
dari komitmen ‘satu kali selesai’ pada hari kita tenggelam dalam air. Ini adalah
komitmen kita setiap hari untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang
hidup. Rasul Paulus mendeklarasikan, ‘tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut
(aku mati setiap hari – terjemahan Inggris)’.107 Proses ini berkelanjutan sepanjang
hidup kita, sampai kita menghembuskan napas terakhir dan mati dalam Yesus.
Ketika kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup, kita
ditanamkan dalam keserupaan dengan kematian Kristus, penguburan-Nya, dan
kebangkitan-Nya. Paulus menuliskan kepada Roma, ‘Atau tidak tahukah kamu,
bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematianNya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.’108
Yesus menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya dan menghukum dosa dalam dagingNya.109 Ketika kita menanamkan diri kita sendiri dalam kematian-Nya, kita
dibebaskan dari kuasa dosa. Kita tidak lagi menjadi budak-budak dosa, membiarkan
dosa memerintah dalam tubuh kita yang fana.110 Kita bersatu dengan persekutuan
penderitaan Kristus supaya darah-Nya menyucikan kita dari segala dosa.111 Inilah
mengapa Petrus mendeklarasikan pada Hari Pentakosta, ‘Bertobatlah dan hendaklah
kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
101
Kis 19:3-5
Gal 3:27
103
Joh 19:30
104
Luk 12:50
105
Mar 10:39
106
Rom 12:1
107
1 Kor 15:31
108
Rom 6:3-4
109
1 Pet 2:24
110
Rom 6:12
111
1 Yoh 1:7
102
101
INILAH BERITA ITU
pengampunan dosamu’.112 Dalam tahap pertama dari adopsi ini, ketika kita ditempatkan
dalam posisi seorang anak, dosa kita tidak lagi diperhitungkan kepada kita.113
Meskipun demikian, kita harus berproses kepada menjadi ditanamkan dalam
kematian Kristus, dengan baptisan, supaya dosa diselesaikan dengan sebagaimana
mestinya dan dihapuskan.
Kita membaca dalam surat Petrus yang pertama, ‘Juga kamu sekarang diselamatkan
oleh kiasannya, yaitu baptisan—maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan
jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah—oleh
kebangkitan Yesus Kristus’.114 Ayat ini menolong karena mengidentifikasikan
pemisahan antara perjanjian hukum dan Perjanjian Baru dalam Kristus. Kita tahu
bahwa salib mengakhiri hubungan Yahudi dengan perjanjian hukum dan membuat
Perjanjian Baru dari status anak tersedia bagi mereka dalam Kristus.115 Baptisan air
mengakhiri semua kewajiban terhadap perjanjian hukum bagi orang Yahudi, dan
menyatukan semua manusia kepada pekerjaan salib. Persembahan-persembahan,
korban-korban, tata cara kedagingan dari perjanjian lama, termasuk ‘berbagai
pembasuhan’ tidak mempunyai kapasitas untuk ‘menyempurnakan mereka yang
mempersembahkannya menurut hati nurani mereka’.116 Dosa dapat diampuni dan
tidak lagi diperhitungkan, tapi tidak ada persediaan bagi nurani untuk dimurnikan
dan dibersihkan. Penulis kepada Ibrani mengembangkan ini lebih lanjut dengan
mengatakan, ‘jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu
lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara
lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup’117
Manusia alamiah yang jatuh memiliki nurani ‘jahat’ karena nuraninya beroperasi
menurut pengetahuan yang baik dan yang jahat. Dia adalah hukum bagi dirinya
sendiri. Nuraninya, memberi kesaksian kepada hukum dalam hatinya, membuat
pikiran-pikirannya menghukum tindakan-tindakannya atau membela tindakantindakannya.118 Berlawanan dengan ini, ‘nurani yang baik’, seperti Kitab Suci
menggunakan istilahnya, adalah nurani yang telah dipercikkan dan dibasuh dengan
darah Kristus.119 Nurani ini memberi kesaksian kepada iluminasi dan penginsafan dari
112
Kis 2:38
Bandingkan dengan Rom 5:13
114
1 Pet 3:21
115
Ibr 7:18-19. Ibr 8:13. Ibr 10:9
116
Ibr 9:9
117
Ibr 9:13-14
118
Rom 2:14-16
119
1 Tim 1:5. Ibr 10:22
113
102
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
Roh Kudus, bukan penerapannya sendiri akan pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Dalam suratnya kepada Roma, Paulus berbicara mengenai nuraninya ‘turut bersaksi
dalam Roh Kudus’.120 Baptisan adalah suatu permohonan kepada Allah untuk nurani
yang baik karena ketika kita bersatu dengan kematian Kristus, darah Kristus menjadi
efektif untuk menyucikan nurani dan berurusan dengan dosa.121 Setelah sepenuhnya
dan benar-benar menanamkan dirinya dalam kematian Kristus, Paulus dapat
mengatakan, ‘Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah
aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan’.122
Ketika kita dibaptis dengan Kristus, kita memperhitungkan diri kita sendiri menjadi
mati bagi dosa dan hidup bagi Allah.123 Namun, seperti murid-murid, kita masih perlu
untuk kaki kita dicuci.124 Proses lahir dari air dibuat terus-menerus oleh penyucian
dari air firman.125 Firman Allah adalah hidup dan aktif dan lebih tajam dari pedang
bermata dua manapun.126 Dia membedakan pikiran dan pertimbangan hati kita
supaya tidak ada yang tersembunyi dihadapan pandangan-Nya. Firman mendorong
kita untuk melepaskan hal-hal yang tersembunyi dalam kegelapan karena rasa malu,
dan berjalan dalam terang.127 Ketika kita berjalan dalam terang firman, kita
mempunyai persekutuan satu dengan yang lain dan darah Kristus efektif untuk
menyucikan segala dosa.128 Pencucian/pembersihan oleh air firman adalah konteks di
dalam mana darah Kristus menyucikan/membersihkan kita dari dosa, dan kita
dikuduskan dan dipulihkan kepada jalan status anak kita. Yesus Kristus
menguduskan keseluruhan tubuh Kristus dengan pencucian air firman supaya ‘Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela’.129
Bersekutu dalam penderitaan-Nya
Di saat kita menyimpulkan bab ini, mari kita perhatikan bahwa partisipasi dalam
persembahan Kristus termasuk, dengan pengertian, partisipasi dalam penderitaanNya sebagai korban yang hidup. Kitab Suci mengajarkan kita bahwa tujuan Allah
terselesaikan dalam kehidupan kita melalui penderitaan.130 Akibat dari penderitaan
bukanlah rahasia bagi kita, tapi alasan untuk menderita ya, dan bagian dari, rahasia
120
Rom 9:1
1 Pet 3:21
122
1 Kor 4:4
123
Rom 6:11
124
Yoh 13:10
125
Ef 5:26
126
Ibr 4:12
127
1 Kor 4:5
128
1 Yoh 1:7,9
129
Ef 5:26-27
130
Rom 8:17-18. 2 Kor 1:5-7. Fil 3:8. 1 Kor 11:32
121
103
INILAH BERITA ITU
Kristus. Penderitaan adalah bagian dari rahasia injil. Penderitaan adalah sebuah
kutuk, maka adalah sangat penting kita mengerti bagaimana Allah merangkul kutuk
ini di kayu salib Kristus untuk mengubahkannya menjadi berkat. Penderitaan adalah
bukti dari kutuk maut. Tapi kita membaca dalam kitab Wahyu, ‘Berbahagialah orangorang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.’131 Rahasia injil adalah suatu
pemahaman akan bagaimana, oleh persekutuan dan partisipasi dalam kematian Yesus,
seorang Kristen mengalahkan dosa, menerima upah kemuliaan yang adalah milik dari
status anak mereka, dan kemudian masuk ke dalam hidup kekal.
Roh Kudus memberikan kita kapasitas penuh dari Roh yang Kekal untuk menderita
dengan Kristus. Ini adalah kuasa yang sama yang Yesus terima untuk menanggung
penderitaan kayu salib dan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang hidup
kepada Allah. dia dikuatkan dengan kapasitas dari Roh yang Kekal di taman
Getsemani.132 Kita membaca dalam kitab Ibrani bahwa Kristus, ‘oleh Roh yang kekal
telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang
tak bercacat’.133 Banyak terjemahan memasukan ‘sang’ sebelum ‘Roh yang Kekal’ yang
tidak ada dalam teks asli dan benar-benar tidak membantu, seolah-olah untuk
mengartikan bahwa ‘Roh yang Kekal’ adalah sama seperti Roh Kudus. Roh yang
Kekal adalah kapasitas dari Bapa, Anak dan Roh Kudus untuk membuat
persembahan. Kasih karunia, kapasitas dan kuasa ini dibawakan kepada kita melalui
Pribadi Roh Kudus supaya kita dapat bersatu dengan persembahan Kristus.
Mengenai persekutuan kita dalam penderitaan Kristus, rasul Paulus meminta gereja
Efesus untuk berdoa mewakili dia agar ucapan diberikan kepadanya, supaya dia dapat
dengan berani membuat rahasia injil jelas.134 Dia menjelaskan kepada Efesus bahwa
melalui pewahyuanlah dia menerima pengetahuan akan rahasia Kristus. Dia
menuliskan kepada mereka, menjelaskan pemahamannya akan rahasia ini, mendorong
mereka untuk mempelajari surat-suratnya supaya mereka boleh mendapatkan
pengertian dalam rahasia Kristus.135 Untuk lebih spesifik, dia mengatakan bahwa dia
telah dibuat menjadi pelayan dari rahasia injil oleh kasih karunia Allah, dan telah
diperlengkapi dengan kuasa Allah yang memampukan dia untuk menghubungkan
orang-orang percaya kepada administrasi rahasia injil. Pekerjaannya adalah
menerangi, melalui pemberitaannya, kekayaan Kristus yang tak terduga. Dan lebih
dari ini, dia menghubungkan pendengar-pendengarnya kepada persekutuan
persembahan Kristus supaya mereka dapat menerima kekayaan ini dan menyesuaikan
warisan mereka sebagai anak Allah.136
131
Wah 14:13
Luk 22:43
133
Ibr 9:14
134
Ef 6:19
135
Ef 3:3-5
136
Ef 3:6-9
132
104
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
Paulus yakin bahwa ketika orang percaya mempunyai jalan masuk kepada Kristus,
mereka dapat menjadi berani dan percaya dalam iman mereka. Bapa akan menguatkan
mereka dengan Roh-Nya dalam hati mereka, memampukan mereka untuk hidup dan
mengatasi semua yang akan mereka tanggung dalam dunia sebagai anak-anak Allah.137
Berbicara kepada Korintus tentang kemuliaan dari status anak kita, dia mengatakan,
‘Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!," Ia juga yang
membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari
pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus’.138 Paulus
mengatakan bahwa Allah yang sama yang memerintahkan terang untuk bercahaya
dalam kegelapan telah menyalakan dalam hari kita terang status anak yang adalah
milik Kristus. Harta dari status anak milik Kristus telah menjadi milik kita dan
sekarang tinggal dalam tubuh fisik kita. Kita memiliki harta ini dalam bejana tanah
kita. Kita dihiburkan dengan kebenaran bahwa kuasa untuk menjadi anak Allah
datang dari Allah. Tidak ada kapasitas keluar dari kemampuan manusia kita untuk
menjadi anak Allah. Kekuatan yang melimpah-limpah adalah dari Allah dan bukan
dari kita.139
Diskusi dalam Korintus kemudian berubah kepada rahasia bersatu dengan
persekutuan persembahan Kristus. Kristus mempersembahkan diri-Nya kepada Allah
sebagai korban yang hidup dan, melalui menderita. Dia membuat pendamaian bagi
dosa. Dengan menyatukan orang-orang percaya kepada persekutuan penderitaanNya, Dia dapat menghancurkan kuasa dosa dalam kehidupan mereka. Paulus,
berbicara untuk dirinya sendiri dan semua orang percaya, mengatakan bahwa
kemanapun kita pergi sekarang sebagai orang Kristen, kita membawa kematian dalam
tubuh kita. Ini adalah kematian di mana Yesus mati, supaya hidup Yesus dapat
terlihat dalam tubuh kita yang fana.140 Sementara masih hidup, kita terus diserahkan
kedalam tangan maut karena Yesus. Dalam daging kita yang mati, hidup yang oleh
mana Yesus menaklukkan maut dinyatakan dalam kuasa.141 Paulus juga mengatakan,
‘Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan
membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan
kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.’142
Yesus mengajarkan kita bahwa kerajaan Allah adalah ‘kebenaran dari hati’.143 Kita
memiliki kerajaan ketika kita menemukan damai sejahtera kita dan sukacita kita
dalam Roh Kudus.144 Kasih karunia yang Roh Kudus berikan memampukan kita
137
Ef 3:12-19
2 Kor 4:6
139
2 Kor 4:7
140
2 Kor 4:10
141
2 Kor 4:11
142
2 Kro 4:14
143
Mat 13:43
144
Rom 14:17
138
105
INILAH BERITA ITU
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang kita derita. Yakobus mengatakan kepada
kita bahwa mereka yang kaya dalam iman memiliki kerajaan Allah.145 Kerajaan Allah
tidak terdiri dari hal-hal materi yang adalah bagian dari dunia ini. Kerajaan Allah ada
di dalam kita dan pemerintahan Kristus sekarang di tengah-tengah kita.146 Tidak ada
yang terjadi kepada kita di luar dari kedaulatan dan kontrol-Nya. Tuhan berkuasa
atas kerajaan manusia.147
Dalam bab ini, kami berusaha menjelaskan secara terperinci bagaimana kita lahir
sebagai anak-anak Allah. Ketika kita lahir dari Allah, kita bergerak melampaui posisi
diperhitungkan kebenaran diberikan kepada kita karena pengampunan Allah, kepada
mendemonstrasikan dengan sebenarnya kebajikan Kristus. Seorang Kristen dapat
mendemonstrasikan kebajikan Kristus karena mereka telah bersatu dengan
persekutuan persembahan Kristus. Kuasa Allah yang memampukan Kristus untuk
mengalahkan dosa dan maut menjadi tersedia bagi kita. Dengan cara ini, Dia
menuntun kita dalam kemenangan atas dosa kita dan menderita.148
Mati dengan Tuhan Yesus
Kitab Suci menceritakan bahwa hukum memiliki kuasa hukum atas kita selama kita
hidup.149 Ketika kita mengamati dunia di sekitar kita, kita tahu bahwa ini adalah
benar. Ketika kita mati dengan Kristus, kita mengakhiri hubungan kita dengan
hukum, dan penghakimannya yang membuat penderitaan. Ketika kita mati bagi
hukum, dosa tidak mempunyai lagi atas kita.150 Ketika kita melanggar hukum, kita
menderita konsekuensi yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan kita. Tidak ada
keuntungan atau pendamaian dalam hasilnya. Akibat dan efek telah diteruskan
kepada akhir dari alamiah mereka. Ketika penderitaan kita yang dihasilkan dari dosa
disatukan dengan Kristus, hasilnya berbeda. Penderitaan-Nya adalah cara oleh mana
hukum Allah dipuaskan. Kristus menderita hukuman dari hukum. Karena Dia tidak
berdosa, dan karena Dia menderita oleh kuasa Roh yang Kekal, Dia dapat memenuhi
persyaratan kebenaran.151 Dengan cara ini, Dia mendamaikan kita dengan Allah,
memberikan kita hidup, damai sejahtera dan ketenangan. Paulus mengatakan kepada
kita dalam suratnya kepada Roma bahwa kita menjadi mati bagi hukum melalui
penyaliban tubuh Kristus di saat kita bersatu dengan persekutuan persembahanNya.152
145
Yak 2:5
Luk 17:20-21
147
Dan 4:32
148
2 Kor 2:14
149
Rom 7:1
150
Rom 6:14
151
Mat 5:17
152
Rom 7:4
146
106
Menjadi anak Allah dengan lahir baru
Sebagai hasil dari menjadi lahir dari air, kita menyeberangi sungai Yordan dengan
Kristus di saat kita bersatu dengan persekutuan penderitaan dan kematian-Nya. Kita
mengingat bahwa bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan di saat mereka
memasuki istirahat di Tanah Perjanjian sebagai tipe dari perjalanan rohani kita.153 Kita
berjalan dengan Kristus melalui hidup ini, dan menyeberangi Yordan di saat kita
bersekutu dengan Kristus dalam persembahan dan kematian-Nya. Kita tidak memulai
penyeberangan kita di saat kita mendekati hari kematian fisik kita. Sebaliknya, hidup
akan mencapai sungai maut, meliput kita, dan mengangkat kita ke dalam tubuh
sorgawi. Di saat kita mati, maut ditelan oleh hidup.154 Pakaian kita tidak akan
dilepaskan di saat tubuh fisik kita binasa, tapi lebih lanjut mengenakan tubuh
sorgawi kita di saat kita mati dalam Yesus.155 Kita tertangkap dalam hidup kekal.
Manusia batiniah kita akan tetapi sadar sementara kita dibangkitkan ke dalam hidup
untuk bersatu dengan Kristus dan sejumlah besar orang-orang yang bersama ditebus
yang ada di sorga.
Setelah tubuh fisik kita tidak ada, kita akan berada dalam sorga dengan Kristus,
dikenakan dengan tubuh sorgawi. Kita tidak akan menjadi wujud roh pada saat kita
mati. Tubuh sorgawi adalah tubuh kemuliaan dan upah yang diberikan pada tubuh
kebangkitan kita ketika Kristus kembali pada akhir zaman. Pada hari itu, tubuh
kebangkitan kita akan tersusun dan dibangkitkan oleh suara Yesus Kristus dari
unsur-unsur material yang adalah milik dari debu tanah bumi. Ini akan terjadi ketika
Kristus datang di akhir zaman untuk membangkitkan orang-orang percaya yang mati
dan menghakimi dunia.156 Tubuh kebangkitan kita adalah kendaraan dari ekspresi
dan kemuliaan yang adalah milik dari langit dan bumi yang baru, di dalam mana kita
akan berada untuk selamanya.
153
Ul 11:31
2 Kor 5:4
155
2 Kor 5:2-4
156
1Tes 4:16-17
154
107
BAB 6
Memahami manusia duniawi
Tantangan saat ini bagi gereja adalah untuk memahami perjalanan kita dari alamiah
kepada rohaniah, dengan adopsi dan lahir baru, tanpa tersandung dan kembali kepada
duniawi.1 Prinsip dari berjalan dalam daging dan berjalan dalam Roh adalah dua dasar
tapi prinsip berlawanan untuk melayani Tuhan. Bagaimana kita melayani Tuhan
sekarang? Apakah kita melayani Dia oleh Roh atau oleh mekanisme dan keinginan
daging?2 Setiap orang Kristen seharusnya menggunakan karunia apapun yang mereka
terima untuk melayani yang lain, dengan setia melayani kasih karunia Allah dalam
banyak dan beragam bentuk.3 Rasul Petrus mendorong kita untuk berbicara sebagai
orang-orang yang berbicara ucapan yang dari Allah, dan melayani sebagai orang-orang
yang melayani dengan kekuatan yang Allah sediakan, supaya dalam segala sesuatu
Allah dapat dimuliakan melalui Yesus Kristus.4 Berjalan dalam daging artinya hidup
oleh hukum agamawi dengan maksud yang terbaik. Namun, ini adalah pertentangan
dari hidup oleh Roh, sekalipun ideal dari hukum dan ideal dari firman yang keluar
bisa menjadi sama. Mereka yang berjalan dalam daging bisa saja bercita-cita untuk
1
1 Kor 2:14
Rom 8:1,4
3
1 Pet 4:10
4
1 Pet 4:11
2
Memahami manusia duniawi
hidup sesuai idealnya hukum Allah.5 Namun, mereka mempunyai motivasi-motivasi
dan keinginan-keinginan lain yang terkorupsi dengan aspirasi-aspirasi mereka.
Mereka berusaha untuk mengontrol inisiatif-inisiatif yang keluar dari motivasimotivasi dan keinginan-keinginan daging mereka sendiri, dengan menggunakan
hukum sebagai standar. Mereka mempromosikan idealnya hukum dari kekuatan dan
energi mereka sendiri, dan ini selalu menghasilkan kegagalan dan kekecewaan
perhubungan. Terlepas dari aspirasi-aspirasi agamawi mereka, pribadi yang duniawi
tidak berdaya untuk berjalan dalam penyesuaian dengan hukum Allah.6
Ini telah menjadi kasus sejak kejatuhan umat manusia di taman Eden. Bahkan
sebelum Iblis memperdayai Hawa dengan dusta, Hawa jelas telah menjadi rapuh
terhadap pencobaan dengan menetapkan pikirannya pada daging.7 Cara pandang
daging menjadi ‘hukum yang lain’ menciptakan suatu gejolak batin di dalam hatinya.8
Dia bersuka dengan hukum Allah di satu sisi, tapi di waktu yang sama, dia ‘tidak
bahagia dalam firdaus’. Kita perlu menjadi jelas bahwa Iblis tidak menyebabkan
ketidakbahagiaannya. Dia mengenalinya dan mempromosikan firman yang lain, dusta
yang menargetkan kerapuhan Hawa.9 Kita tidak dapat mengalihkan tanggung jawab
kejatuhan kepada Iblis. Dia menjadi kontributor besar bagi kejatuhan, tapi dia
bukanlah penyebab utama. Iblis bekerja oleh keuntungan, dan dia menawarkan dusta
yang memberikan Hawa alternatif yang bisa memenuhi keinginan dagingnya. Iblis
mengatakan kepada Hawa bahwa dia dapat menggunakan pengetahuan yang baik
dan yang jahat sebagai sumber untuk menemukan hidup.10
Hawa memilih untuk percaya dusta ini karena hal itu konsisten dengan pola pikir
dagingnya. Sebagai konsekuensi dari menerima perkataan ini, dia diperdaya.
Urutannya disini adalah penting. Tipu muslihat datang setelah mempercayai dusta.
Hawa sepenuhnya bersalah karena mempertimbangkan dan menerima
perkataan/firman yang lain ini yang dia tahu berlawanan dengan kebenaran. Dia
dicobai, diseret, dan dipikat oleh keinginannya sendiri.11 Setelah menerima dusta dari
Iblis, dia diperdaya dan pikiran sehatnya menyimpang. Dia telah menukar kebenaran
Allah dengan dusta dan dibawa kepada kesesatannya sendiri.12 Kebodohan hatinya
telah menjadi gelap. Hawa benar-benar percaya bahwa dia dapat memegang
pengetahuan yang baik dan yang jahat dan menemukan hidup.
5
Rom 7:22
Rom 8:5-8
7
Kej 3:6
8
Rom 7:23
9
Kej 3:1
10
Kej 3:4-5
11
Yak 1:14
12
Rom 1:25
6
109
INILAH BERITA ITU
Tidak diragukan bahwa prinsip yang sama diterapkan kepada Adam. Hawa
menetapkan pikirannya pada daging, mungkin dengan bertanya-tanya bagaimana dan
kapan dia dapat melahirkan anak. Mengetahui bahwa Hawa telah menjadi ‘tidak
bahagia dalam firdaus’, bisa saja Adam menetapkan pikirannya pada daging dengan
bertanya-tanya bagaimana dia dapat menyenangkan istrinya. Kita diingatkan dengan
perkataan Paulus, ‘Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara
duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya’.13 Mari kita menjadi jelas
bahwa kita bukan berbicara tentang dosa pada titik ini. Hawa ditentukan untuk
menjadi penolong Adam dalam multiplikasi ‘identitas’ dengan beranak cucu. Adam
dapat menyenangkan istrinya di saat dia mengasihi istrinya dan menyerahkan
hidupnya untuk istrinya dalam memenuhi mandat ini. Masalahnya bagi Adam dan
Hawa pertama-tama bukanlah hasilnya ini. Sejak semula, Kitab Suci jelas. Satusatunya jalan kepada hidup adalah melalui ketaatan dan persembahan, namun Iblis
menawarkan ‘jalan yang lain’ kepada Hawa. Ketika Hawa menerima perkataan ini, dia
diperdaya. Saat dia memakan buah dari pohon itu, dia menjadi duta/utusan dari dusta
ini. Iblis adalah juru bicara dari ‘perkataan/firman yang lain’ kepada Hawa, dan Hawa
menjadi ‘juru bicara’ kepada Adam. Dia menawarkan kepada Adam ‘jalan yang lain’
untuk menyenangkan dia, sebagai lawan dari memelihara hubungan dan pernikahan
mereka dalam persekutuan perjanjian dengan persembahan.14
Tanggung jawab untuk kejatuhan dengan tepat ada di pundak Adam. Hawa
terperdaya, tapi Adam tidak taat. Dia melanggar Perjanjian Kekal dan berkhianat
kepada Tuhan.15 Dan dengan demikian, dia berkhianat dengan istrinya dan sekutu
perjanjian.16 Rasul Paulus mencatat bahwa, melalui satu manusia, dosa masuk ke
dalam dunia dan maut melalui dosa.17 Maut sekarang memerintah dalam tubuh fana
mereka.18 Mata mereka segera terbuka kepada dosa dan kerapuhan mereka. Setelah
diasingkan dan mengeluarkan diri mereka sendiri dari kehidupan Allah, mereka
dengan segera menyadari mereka telah menjatuhkan diri mereka ke dalam
pergumulan yang putus asa untuk kelangsungan hidup. Rasa takut akan maut
mencengkeram hati mereka. Mereka sekarang telah menjadi tawanan hukum dosa
dan maut.19
Hukum dosa adalah ini. Ketika kita dikeluarkan dari kehidupan Allah, kita tidak
mempunyai pilihan selain dari menggunakan sumber daya kita sendiri untuk
berjuang demi kelangsungan hidup. Rasa takut akan maut mendorong kita untuk
13
1 Kor 7:33
Kej 3:6
15
Hos 6:7
16
Mal 2:14
17
Rom 5:12
18
Rom 6:12
19
Rom 8:2
14
110
Memahami manusia duniawi
menggunakan setiap sumber daya yang kita dapat dalam usaha ini. Adam dan Hawa
menyalahgunakan pada jalan mereka sendiri, mandat otoritas atas ciptaan diberikan
kepada mereka. Mereka berusaha untuk menggunakan pengetahuan yang baik dan
yang jahat yang didapatkan dari memakan buah yang dilarang, hanya untuk
menemukan bahwa mereka sepenuhnya tidak mampu menggunakan mandat mereka
di luar dari persekutuan dengan Allah. Hukum di tangan dosa menghasilkan maut.
Dilema kita adalah bahwa segala yang kita gunakan untuk mencoba hidup olehnya,
dan melepaskan diri dari maut, hanya berhasil dalam menghasilkan maut. Pada
kenyataannya, semakin kita berjuang untuk melepaskan diri dari pegangan maut,
semakin kuat cengkeramannya atas kita. Iblis mempromosikan rasa takut akan maut
dalam pengetahuan bahwa dia mengabadikan proses ini, menahan kita dalam ikatan
kepada hukum dosa selama hidup kita.20
Dalam bab ini, kita akan memperhatikan bahwa satu-satunya jalan kita bebas dari
‘jerat maut’ adalah bersatu dengan persembahan Kristus. Dan lebih dari ini, kita
memperhatikan bahwa kita perlu dibaharui dalam roh pikiran kita; kalau tidak,
‘hukum yang lain’, cara pikir daging, akan memimpin kita kembali ke dalam ikatan
hukum dosa.21 Ini adalah dilema bagi orang-orang percaya di Galatia. Mereka adalah
orang-orang percaya yang lahir kembali, penuh dengan Roh, mereka berusaha untuk
menjadi sempurna oleh daging.22 Paulus mengingatkan mereka, ‘Barangsiapa menjadi
milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh
Roh’23 Ini adalah masalah penting dalam gereja moderen. Dapatkan kita memberi
kesaksian untuk menang atas daging oleh Roh, atau ‘apakah kita masih duniawi?’24
‘Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera.’25
Israel dan hukum perjanjian
Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus menanyakan pertanyaan retoris, ‘Apakah
maksudnya hukum Taurat?’ Ditambahkan ‘oleh karena pelanggaran-pelanggaran’
supaya dosa dapat dengan jelas dinyatakan sebagai dosa dan diperhitungkan kepada
bangsa Israel.26 Dengan cara ini, dia ‘menutup’ mereka kepada ‘iman’ dalam Yesus
Kristus. Ini adalah fungsi utama dari hukum. Dia adalah ‘guru’ yang menuntun kepada
Kristus.27 Hukum mengajarkan kita bahwa bersatu dengan persembahan Kristus
20
Ibr 2:15
Rom 8:6. Rom 12:2. Ef 4:23
22
Gal 3:3
23
Gal 5:24-25
24
1 Kor 3:3
25
Rom 8:6
26
Gal 3:19
27
Gal 3:24
21
111
INILAH BERITA ITU
adalah satu-satunya jalan kepada hidup. Salib Kristus adalah satu-satunya jalan
supaya kekuasaan dan pemerintahan maut dapat dihapuskan. Rasul Paulus
berkehendak untuk ditemukan dalam Kristus, ‘berada dalam Dia bukan dengan
kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran
karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan
berdasarkan kepercayaan’.28
Ada banyak orang percaya di antara bangsa Israel, tapi mereka digambarkan dalam
Kitab Suci sebagai bangsa duniawi. Mereka telah menerima adopsi dalam Abraham,
yang menjanjikan mereka kebangkitan dan status anak yang kekal dengan Allah.
Terkandung di dalam perjanjian yang Allah buat dengan Abraham, orang-orang
percaya ini memiliki jalan masuk kepada Roh Allah. Tuhan mendeklarasikan dalam
Yesaya pasal lima puluh Sembilan, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka,
firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh
dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu … dari sekarang sampai selamalamanya, firman TUHAN.’29 Mereka memilik jalan masuk kepada Roh dan, dengan
persembahan, mereka mempunyai jalan masuk untuk diperhitungkan kebenaran
berdasarkan iman dan pengampunan dosa mereka. Tetapi, catatan alkitabiah lebih
jauh menunjukkan bahwa, di bawah hukum perjanjian yang diberikan kepada Musa,
keduniawian mereka bertambah. Mereka berusaha untuk hidup benar sebagai anakanak Allah yang diadopsi, tapi mereka berjuang dalam kekuatan mereka sendiri untuk
memelihara hukum Allah.
Dengan mengerjakan ini, bangsa Israel menjadi budak dari keinginan mereka sendiri
dan terjual di bawah dosa. Dalam pasal yang sama, nabi Yesaya meneruskan, ‘keadilan
tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menantinantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, … menanti-nantikan keselamatan,
tetapi tetap jauh dari kami. Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapanMu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan
kami dan kami mengenal kejahatan kami … Tetapi TUHAN melihatnya, dan adalah
jahat di mata-Nya bahwa tidak ada hukum.’30 Bukannya menerima hukum perjanjian
sebagai guru yang menuntun mereka kepada Kristus, bangsa Israel, secara ironis,
tanpa ‘keadilan’. Di bawah perjanjian lama, hukum adalah ukuran dari hidup benar
dan budaya ilahi dalam kerajaan Allah. Itu dimaksudkan untuk menghasilkan dalam
hidup dan kebahagiaan bagi mereka yang memeliharanya.31 Israel mengejar hukum
kebenaran untuk memperoleh hidup dan kebahagiaan, tapi tidak sampai pada
28
Fil 3:9
Yes 59:21
30
Yes 59:9-15
31
Rom 7:10
29
112
Memahami manusia duniawi
hukum.32 Mereka hanya menemukan dosa dan maut. Hukum bagi mereka hanya
menjadi batu sandungan.33
Israel menyalahgunakan hukum ketika mereka berusaha untuk memeliharanya dalam
kekuatan mereka sendiri. Ketika mereka melanggar hukum, mereka menderita
hukuman dari hukum. Hukum membukakan dosa keangkuhan dan arogansi mereka.
Mereka dapat menemukan pengampunan, penerimaan dan berkat dari Allah, dan
menerima diperhitungkan kebenaran, jika mereka berbalik kepada-Nya dalam
pertobatan dan membuat persembahan. Sementara mereka berpartisipasi dalam
ekonomi persembahan, ditegakkan oleh Allah di pintu masuk tabernakel, mereka
ditebus oleh iman melalui darah dari persembahan mereka yang menyatukan mereka
kepada Kristus. Sebelum kedatangan Kristus dan penyelesaian pekerjaan penebusanNya, Israel tetap di bawah pengawasan, ditutup kepada iman dalam kedatangan
Tuhan Yesus. Mereka terbatas kepada iman status anak yang akan dinyatakan ketika
Kristus datang dan memakukan hukum di kayu salib, mengubahkannya dari hukum
karena dosa dan maut menjadi hukum Roh kehidupan.34
Menaklukkan hukum, dosa dan maut
Jalan penderitaan dan persembahan Kristus, dimotivasi oleh ketaatan dan kasih-Nya,
menghukum dosa kita dalam dagingnya. Dia menghancurkan kuasa dosa ketika Dia
memakukan hukum di kayu salib, mengadakan suatu proses oleh mana dosa dapat
diampuni dan hukum digenapi. Maksud kami bahwa persembahan Kristus bukan
hanya menghancurkan dosa, tapi juga menghancurkan kuasa dosa dengan
menggenapi hukum. Dosa memerintah dalam maut.35 Kita ingat bahwa sengat maut
adalah dosa dan kuasa dosa adalah hukum.36 Jika kita bersekutu dengan Kristus dalam
penderitaan, dosa dan kematian-Nya dihapuskan karena ‘tetapi sekarang kita telah
dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita’.37
Daging kita dimatikan dengan Dia dan kita dihidupkan dalam Roh.38
Perjanjian hukum, diberikan kepada bangsa Israel, adalah untuk dihasilkan dalam
penebusan kepada status anak tapi terbukti menghasilkan dalam maut.39 Dosa
bangkit dan mengambil kesempatan melalui hukum, karena bangsa Israel berusaha
untuk menggenapi hukum oleh kekuatan daging mereka.40 Mereka membawa hukum
32
Rom 9:31
Rom 9:32-33
34
Rom 8:2
35
Rom 5:21
36
1 Kor 15:56
37
Rom 7:6
38
1 Pet 3:18
39
Rom 7:10
40
Rom 7:5,8,11
33
113
INILAH BERITA ITU
yang diberikan kepada mereka oleh Musa di Horeb dan mengurungnya dalam daging
mereka. Demikian halnya, pada masa kita, pada saat seseorang lahir dari Allah
berubah kepada hukum, itu membangkitkan hawa nafsu dosa dari daging dan mereka
menjadi tawanan lagi bagi hukum dosa dan maut. Ini adalah manusia duniawi. ‘Sebab
keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada
hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.’41
Persembahan Kristus mengakhiri hukum perjanjian. ‘Sebab Kristus adalah kegenapan
hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.’42 Hukum
akan memiliki kekuatan hukum atas kita selama kita hidup oleh daging. Kita hanya
dapat mengakhiri hubungan kita dengan hukum dan penghakimannya ketika kita
mati dengan Kristus. Dan ketika kita mati bagi hukum, dosa tidak lagi menguasai
kita. Dengan menanamkan diri kita dalam kematian Kristus, dan merangkul
persekutuan penderitaan-Nya, kita bersatu dengan proses oleh mana kita
disembuhkan dari kutuk maut.43
Ketika Petrus menyampaikan khotbahnya pada Hari Pentakosta, dia
mendeklarasikan, ‘Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya,
telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka’.44 Orang-orang
durhaka ini mengaku menjadi pengawas hukum Allah, tapi mereka sendiri tidak
berhukum. Dengan setiap tetes darah-Nya yang berharga, Kristus menggenapi hukum
dan kembali dari maut karena dosa dengan memanifestasikan ketaatan anak. Iman
kita adalah bahwa, di saat kita bersatu dengan persekutuan penderitaan-Nya, kita
juga kembali dari maut dosa karena kita menerima hidup-Nya dalam tubuh fana
kita.45 Ini adalah operasi dari hukum Roh kehidupan, bukan hukum yang dari
perintah daging. Hukum Roh kehidupan menghancurkan kuasa maut.46 Tindakantindakan dosa menguasai kita ketika kita dikeluarkan dari hidup Allah. Dosa
memerintah karena kita tidak mempunyai kuasa untuk hidup. Sementara kita
meresponi dalam ketaatan kepada firman Allah dan mengenakan status
anak/keputraan Kristus, hidup anak-Nya menjadi aktif di dalam kita oleh kuasa Allah,
melepaskan kita dari maut dan dosa.
Hukum dipakukan di kayu salib
Yesus lahir dari seorang perempuan, di bawah hukum, dan disalibkan oleh
penyalahgunaan hukum. 47 Ketika Yesus ditangkap dan dibawa ke hadapan gubernur
41
Rom 8:7
Rom 10:4
43
Fil 3:10
44
Kis 2:23
45
Rom 8:11
46
Ibr 2:14. 2 Tim 1:10
47
Gal 4:4,5
42
114
Memahami manusia duniawi
Roma, Pilatus tidak dapat menemukan kesalahan di dalam Dia. 48 Dia mengatakan
kepada Yahudi, ‘Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu’.49 Orang
Yahudi menyalibkan Dia di tangan orang-orang bukan Yahudi, menurut penerapan
hukum mereka yang sesat. Namun, Kitab Suci mencatat bahwa Dia dilepaskan
kepada maut oleh rencana yang telah ditentukan dan diketahui sebelumnya oleh
Allah.50 Salib adalah manifestasi dari hikmat dan kuasa Allah.51 Hukum di tangan
orang-orang durhakalah yang memakukan Kristus di kayu salib, tapi darah Kristus
yang berhargalah yang menggenapi hukum dan menjadi penyediaan bagi orang-orang
durhaka, dalam setiap masa dan generasi, untuk ditebus.52
Ketika Yesus menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya, Dia mati dalam ‘kematian kita’
di bawah kutuk hukum.53 Ini adalah yang benar untuk yang tidak benar.54 Adalah
benar-benar tidak adil bahwa Dia mati dengan cara ini, namun Dia tidak membuka
mulut-Nya.55 Dia tidak berusaha untuk membela diri-Nya sendiri atau membenarkan
diri-Nya sendiri dalam cara apapun. Dicaci, Yesus tidak membalas. Dia tidak
mengucapkan ancaman, tapi tetap mempercayakan diri-Nya kepada Allah Bapa yang
menghakimi dengan benar.56 Kita adalah budak-budak dosa, dimotivasi oleh rasa
takut akan maut mencoba menyelamatkan hidup kita.57 Yesus tidak mencoba untuk
menyelamatkan diri-Nya dalam cara apapun. Dia mati sebagai hamba yang rela, taat
kepada Bapa. Disinilah poinnya. Yesus mati dalam kematian kita, tapi bukan cara kita.
Dia mati dalam cara-Nya, dengan demikian mengubahkan kematian kita ke dalam
kematian-Nya.58 Ketika Dia dengan rela menundukkan diri-Nya untuk mati bagi dosa
kita, satu kali untuk selamanya, pada kenyataannya, Dia mati bagi dosa dan
menghukum dosa dalam daging-Nya. Dengan setiap tetes darah-Nya yang berharga,
Dia datang kembali dari maut karena dosa. Darah dari Perjanjian Kekal menebus Dia,
membawa Dia kembali, sepanjang jalan kepada seruan kemenangan, ‘Sudah selesai!’59
Yesus datang kembali dari maut karena dosa sebagai Gembala agung dari para
domba.60 Rasul Petrus mendeklarasikan, ‘Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk
segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia
48
Yoh 18:38
Yoh 18:31,38
50
Kis 2:23
51
1 Kor 1:18-21
52
Kis 2:23. Mat 5:17. 1 Pet 1:18-19
53
Gal 3:13
54
1 Pet 3:18
55
Kis 8:32
56
1 Pet 2:23
57
Rom 6:17
58
Rom 6:3,5. Fil 3:10
59
Yoh 19:30
60
Ibr 13:20
49
115
INILAH BERITA ITU
membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai
manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh’.61 Dengan cara ini, Yesus
menegakkan hukum Roh yang memberi hidup.62 Kita membaca dalam surat Paulus
kepada Roma, ‘Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang
mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari
antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya,
yang diam di dalam kamu’.63 Kita terikat dengan hukum Roh yang hidup melalui
bersatu dengan Yesus Kristus dalam kematian-Nya. Sementara kita bersekutu dalam
penderitaan-Nya, kita dimatikan dalam daging tapi dihidupkan dalam Roh.64 RohNya memberikan hidup kepada tubuh kita yang fana. Sekalipun manusia lahiriah kita
membusuk dan binasa, manusia batiniah kita dibaharui, dari sehari ke sehari, dalam
pengharapan akan kebangkitan yang mulia.65
Persembahan Yesus Kristus menggenapi hukum perjanjian dalam tubuh-Nya. Ketika
tubuh-Nya dipakukan di kayu salib, hukum itu sendiri dipakukan kembali ke tempat
yang seharusnya.66 Substansi dari hukum sekarang dapat digenapi dalam tubuh
Kristus oleh partisipasi dalam persembahan-Nya.67 Dengan menegakkan suatu proses
di dalam mana dosa dapat diurus dan dihapuskan dari kehidupan kita, Dia telah
menghapuskan
penghakiman
dari
hukum.
Dia
menghapuskan
‘permusuhan/perseteruan’, hukum dengan segala perintah dan ketentuannya yang
bermusuhan dengan kita.68 Paulus menuliskan kepada Kolose, ‘Kamu juga, meskipun
dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah
dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala
pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuanketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan
memakukannya pada kayu salib.’69 Ketika hukum dipakukan di kayu salib, Yesus
Kristus mengubahkan hukum dosa dan maut ke dalam hukum Roh yang hidup.
Hukum sekarang dalam harmoni dengan hidup karena kayu salib menegakkan suatu
proses bagi kita untuk menggenapi hukum kerajaan, oleh kuasa dari ketujuh Roh
Yahweh, dan mewarisi hidup kekal.70 Persyaratan benar dari hukum dapat digenapi
dalam kita jika kita berjalan menurut Roh, bukan menurut daging.71
61
1 Pet 3:18
Rom 8:2
63
Rom 8:11
64
1 Pet 3:18. Fil 3:10
65
2 Kor 4:16
66
Kol 2:14
67
Rom 6:3
68
Ef 2:15-16
69
Kol 2:13,14
70
Yak 2:8
71
Rom 8:4
62
116
Memahami manusia duniawi
Paulus mendeklarasikan, ‘Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam
Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.’72 Kita tahu bahwa Kristus menggenapi hukum
ketika Dia mempersembahkan diri-Nya dalam kasih bagi kita.73 Rasul Paulus
menjelaskan kasih Kristus kepada Efesus, katanya, ‘sebagaimana Kristus Yesus juga
telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai
persembahan dan korban yang harum bagi Allah’.74 Demikian juga, kia mengingat
perkataan-Nya, ‘Aku memberikan perintah [hukum] baru kepada kamu, yaitu supaya
kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu
harus saling mengasihi’.75 Rasul Yakobus menuliskan, ‘Akan tetapi, jikalau kamu
menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.’76 Demikian juga, kita membaca dalam surat Paulus kepada
Galatia, ‘Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini’, yaitu: ‘Kasih’.77
Jika kita menanamkan diri kita dalam kematian Kristus, kita bebas untuk memenuhi
hukum dari perintah baru dengan kuasa dari ketujuh Roh Yahweh.78 Kasih Allah
dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus.79
Dilema duniawi/daging
Tantangan utama bagi gereja saat ini adalah tidak berubah kepada cara pikir, sikap,
dan posisi duniawi. Paulus mengatakan kepada kita bahwa cara pikir daging adalah
permusuhan dengan Allah.80 Pribadi yang duniawi telah menetapkan pikiran mereka
pada hasil tertentu dalam daging mereka. Jika kita meninggalkan kebebasan yang kita
miliki dalam Kristus untuk berjalan dengan kapasitas dari ketujuh Roh Allah dan
berusaha untuk menetapkan jalan kita sendiri, kita membangkitkan hukum dosa dan
maut.81 Pribadi yang duniawi berusaha untuk mencapai status anak dengan berubah
kembali kepada inisiatif daging. Mereka menggunakan hukum yang dicuri dan
pengetahuan yang baik dan yang jahat untuk mencapai hasil itu.82 Ini hanya
menghasilkan pengasingan dari Allah dan maut. Sekali lagi mereka menjadi tawanan
dosa dan maut karena mereka telah, dalam simbolis dari salib dan paku itu, menarik
kembali hukum itu turun dari salib itu.
72
Rom 8:2
Mat 5:17
74
Ef 5:2
75
Yoh 13:34
76
Yak 2:8
77
Gal 5:14
78
Rom 6:4
79
Rom 5:5
80
Rom 8:5-7
81
Rom 7:8-11
82
Kej 3:6
73
117
INILAH BERITA ITU
Dalam suratnya kepada Roma, Paulus menggambarkan dilema serius dari
keduniawian ini. Dia berusaha untuk membedakan antara modus duniawi dan modus
rohani. Paulus bersaksi, ‘Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi
di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan
hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di
dalam anggota-anggota tubuhku’.83 Kita harus ingat bahwa konteks dari surat Paulus
adalah setelah Kristus memakukan hukum di salib di Kalvari. Tidak ada lagi suatu
hukum perjanjian dari Perjanjian Lama yang dapat diterapkan karena itu telah
dipakukan di kayu salib dan dikeluarkan dari jalan.84 Jadi ketika Paulus berbicara
mengenai hukum Allah, maksudnya hukum kerajaan/utama, dinyatakan dan
dimanifestasikan dalam salib Kristus.
Paulus menjelaskan bahwa orang yang duniawi ‘di dalam batinku aku suka akan
hukum Allah’.85 Dalam konteks Roma pasal tujuh, orang yang duniawi telah lahir
sebagai anak Allah. Dia telah diterangi oleh firman perjanjian mengenai namanya dan
pekerjaan-pekerjaan dalam statusnya sebagai anak. Namun, ada ‘hukum yang
berbeda’, atau ‘hukum yang lain’, yang bekerja dalam anggota-anggota tubuhnya.86
‘Hukum yang lain’ adalah pola pikir daging. Ini adalah ‘pola pikir’ yang mengatakan
adalah mungkin untuk memenuhi kehendak Allah dengan menggunakan sumbersumber dari daging kita. Juga, ini adalah pola pikir yang mengatakan adalah mungkin
untuk memenuhi kehendak Allah, sementara di saat yang sama mengejar tujuantujuan dan aspirasi-aspirasi dalam dunia. Batu sandungan kritis dalam kedua hal ini
adalah diperlukannya untuk berpartisipasi dalam penderitaan Kristus.87
Rasul Paulus mulai menegur orang Galatia dengan mengatakan, ‘Hai orang-orang
Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus
yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?’88 Adalah perlu untuk
disalibkan dengan Kristus, itu adalah masalah yang penting.89 Pola pikir daging
berusaha untuk memelihara daging dengan mencari akan suatu alternatif untuk mati
dengan Kristus. Menariknya, setelah menerima janji dari Roh dengan mendengarkan
oleh iman, orang-orang percaya tahu tidak ada jalan yang lain.90 Mereka telah
diterangi kepada kebenaran. Namun mereka mengalami gejolak dalam batin antara
apa yang mereka tahu adalah benar dan ‘hukum yang lain’ ini. Hukum yang lain dalam
anggota-anggota tubuh mereka berperang menentang hukum pikiran mereka.91
83
Rom 7:22-23
Kol 2:14
85
Rom 7:22
86
Rom 7:23
87
Yoh 6:61. 1 Kor 1:23. Gal 5:11
88
Gal 3:1
89
Rom 6:1-7
90
Gal 3:2,5
91
Rom 7:23-25
84
118
Memahami manusia duniawi
Hukum yang lain selalu memenangkan pergumulan ini, dan mereka segera tertawan
lagi kepada hukum dosa dan maut. Paulus mengatakan, ‘sebab bukan apa yang aku
kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku
kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat’.92
Banyak orang Kristen hidup dengan gejolak dalam hati ini dan menghasilkan
penghukuman selama bertahun-tahun. Kita dapat memperhatikan sejumlah contoh.
Dapat kita katakan seorang percaya meresponi firman Allah mengenai perlunya
membuat persembahan. Dengan sukacita mereka setuju dengan firman ini dalam hati
mereka.93 Hukum dalam pikiran mereka mengatakan bahwa inilah yang perlu mereka
lakukan. Namun, setiap kali mereka tiba di ambang pintu untuk sesungguhnya
membuat persembahan, ‘hukum yang lain’ mulai mengobarkan perang dengan hukum
pikiran mereka. Pola pikir duniawi yang mengatakan, ‘Jika aku berikan, maka aku
akan kekurangan,’ membuat mereka dicengkeram kekuatiran dan mereka menarik
diri dari persembahan. Mereka dipaksa untuk menggunakan pengetahuan yang baik
dan yang jahat mereka untuk membenarkan keputusan mereka, tapi pada saat mereka
melakukan ini, mereka menarik hukum turun kembali dari salib dan berada di bawah
penghakimannya. Mereka ditawan kembali kepada hukum dan maut. Setelah
mengasingkan diri mereka sendiri dari penyediaan dan pasokan dari Roh Kristus,
mereka berubah kembali kepada sumber daya mereka sendiri yang menghasilkan
maut.
Ketika kita memperhatikan dilema duniawi, ada tiga pilihan yang orang percaya
dapat pilih. Pertama adalah untuk terus-menerus hidup dengan kontradiksi dan
penghukuman melayani hukum Allah dalam pikiran mereka, tapi melayani hukum
dosa dalam daging mereka.94 Kedua adalah memegang firman salib dan mati dengan
Kristus.95 Dengan cara ini, mereka menemukan bahwa sekarang tidak ada
penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Hukum dari Roh yang
hidup dalam Yesus Kristus membebaskan mereka dari hukum dosa dan maut.96
Pilihan ketiga adalah berbalik kepada firman yang lain atau ‘injil yang lain’.97 Dalam
jangka panjang, seorang percaya duniawi yang diberatkan oleh gejolak dalam hati
yang terus-menerus dari ketidaksesuaian antara firman Allah dan tindakan-tindakan
mereka akan mencari kelegaan. Mereka akan berbalik kepada injil yang lain yang
menjanjikan hidup di luar dari persekutuan dalam penderitaan Kristus.
Ini adalah keadaan buruk dari banyak orang percaya yang berubah kepada injil
substitusi legal yang menjanjikan hidup kekal tanpa merangkul firman salib. Paulus
92
Rom 7:19
Rom 7:22
94
Rom 7:22-23
95
Rom 6:8
96
Rom 8:1-2
97
2 Kor 11:3-4
93
119
INILAH BERITA ITU
menuliskan kepada Korintus, ‘Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan
dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh
ular itu dengan kelicikannya’.98 Dia menyamakan firman yang lain ini dengan
seseorang yang memberitakan ‘Yesus yang lain’ atau injil yang lain. Jika kita
menukarkan pesan dari salib dengan injil yang lain, tidak akan lama kita akan
disesatkan, seperti Hawa, kepada pemikiran bahwa kita dapat pergi ke jalan yang lain
dan tetap mewarisi hidup kekal. Seperti Hawa, setelah percaya dengan perkataan
seperti itu, kita tidak akan tahu bahwa kita tertipu. Akal sehat kita terdistorsi. Hati
kita yang bodoh menjadi gelap dan kita tidak akan tahu bahwa kita berjalan di jalan
yang hanya memimpin kepada maut.99
Rasul Paulus memperingatkan Timotius bahwa akan datang waktunya orang tidak
dapat lagi menerima ajaran sehat. Mereka ingin ‘memuaskan keinginan telinganya’,
sehingga mereka mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya, atau dapat kita
katakan, kedagingan mereka sendiri.100 Orang agamawi yang disesatkan adalah yang
berlagak tahu, padahal tidak mengerti apa-apa.101 Mereka memiliki kepentingan
dalam pertanyaan-pertanyaan yang kontroversi dan berselisih tentang perkataan yang
memimpin kepada tidak lain dari iri hati, perselisihan dan perpecahan. Mereka
menemukan diri mereka sendiri dalam pergesekan yang terus-menerus dengan orang
lain yang telah diberikan kepada ‘tidak lagi berpikiran sehat’ dan ‘kehilangan
kebenaran’.102 Ini adalah hasilnya bagi orang Kristen duniawi yang menyangka
kesalehan adalah sarana untuk keuntungan besar. Orang percaya duniawi yang
mempercayai perkataan/firman yang lain, berakhir dengan menjadi musuh dari salib
Kristus.103 Seseorang yang memikirkan daging adalah seteru bagi Allah, dan seteru
bagi semua yang melayani Dia menurut Roh.104
Mari kita menjadi jelas bahwa jika kita menerima hidup baru dari Yesus Kristus dan
kemudian menyalahgunakan hidup itu untuk keuntungan kita sendiri, maka kita
menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang
menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia .105 Ketika kita
menyalahgunakan hidup-zoe dengan berbalik ke jalan lain, dosa menjadi lebih nyata
lagi keadaannya sebagai dosa.106 Jika kita mulai dalam Roh dan kemudian kembali
kepada daging, kita akan dikenakan penghakiman yang lebih ketat. Dan lebih dari ini,
98
2 Kor 11:3
Rom 1:21
100
2 Tim 4:3
101
1Tim 6:4
102
1 Tim 6:5
103
Fil 3:18
104
Rom 8:7
105
Ibr 10:29
106
Rom 7:13
99
120
Memahami manusia duniawi
jika kita percaya akan perkataan/firman yang lain dan menjadi disesatkan, kita tidak
akan tahu bahwa Allah telah melepaskan kita kepada keinginan hati mereka akan
kecemaran dan menimbun murka bagi diri kita sendiri pada hari penghakiman.107
Ketika kita memahami gerak majunya, kita melihat betapa petingnya pikiran kita
dibaharui.108 Tidaklah cukup dengan memulai dalam Roh.109 Kita harus terus-menerus
menyatukan diri kita kepada persembahan Kristus supaya kita dibaharui dalam roh
dan pikiran kita. Ini hanyalah jalan untuk menjawab gejolak dan kontradiksi dari pola
pikir daging. Paulus meminta kepada orang-orang di Roma untuk terus-menerus
mempersembahkan tubuh mereka sebagai korban yang hidup. Dengan cara ini, dan
satu-satunya cara ini, kita tidak lagi serupa dengan dunia, tapi diubahkan dalam
pembaharuan pikiran kita supaya membuktikan kehendak Allah yang baik, berkenan
dan sempurna dengan persembahan.110 Oleh iman, kita bersatu dengan Dia di atas
salib dan kita menerima kuasa dari Roh yang Kekal. Kita dipimpin oleh Roh Kudus
dan kita berjalan oleh kuasa dari Roh yang Kekal, Roh Yahweh. Inilah artinya menjadi
rohani.
Dilema orang Korintus
Sebagai rasul bagi gereja Korintus, Paulus menuliskan kepada mereka tentang
pertanyaan mengenai duniawi. Banyak dari perkataan Paulus kepada Korintus
menyatakan bahwa mereka telah dilahirkan sebagai anak-anak Allah dan dibaptiskan
oleh Roh Kudus, yang memberikan mereka kuasa dari ketujuh Roh Allah. Namun,
Paulus menyesali, ‘Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara
dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi,
yang belum dewasa dalam Kristus’.111 Paulus menarik perhatian kepada kebutuhan
mereka untuk mengatasi dan bertumbuh dari manusia duniawi kepada manusia
rohani. Kita mulai memahami bahwa dilema orang Korintus adalah mereka lebih suka
untuk memancarkan terang zoe individu mereka sebagai anak-anak Allah, daripada
melayani dari kapasitas Roh Yahweh. Dia meneruskan dengan mengatakan, ‘Karena
kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan
bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu
hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan
Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu
menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?’112
107
Rom 1:24. Rom 2:5
Rom 12:2
109
Gal 3:3
110
Rom 12:1-2
111
1 Kor 3:1
112
1 Kor 3:3-4
108
121
INILAH BERITA ITU
Bukti bahwa mereka masih duniawi adalah iri hati dan perselisihan di antara mereka.
Jelas, mereka mempunyai kelompok-kelompok dalam gereja yang mengampanyekan
jenis dari para utusan, para pengajar, para fungsionaris kasih karunia dan model
pertemuan tertentu.113 Mereka berusaha menggunakan firman sebagai sumber dan
kemudian membentuk program lokal independen mereka sendiri. Masalah pokoknya
adalah bahwa gereja di Korintus tidak berkomitmen untuk menerima Paulus sebagai
utusan mereka. Dia mengecewakan harapan-harapan mereka karena dia tidak datang
dengan kepandaian berbicara, kata-kata yang indah dari hikmat manusia, atau
kehadiran jasmani.114 Namun, Paulus melayani oleh kuasa Roh Yahweh ketika dia
datang ditengah-tengah mereka. Dia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di
antara kamu selain Yesus Kristus dan ‘Dia yang disalibkan’.115 Paulus tidak datang di
bawah tekanan jemaat dan merasa didorong untuk menerima kewajiban apapun yang
mereka usahakan untuk berikan atasnya menurut daging. Paulus adalah satu-satunya
sumber minyak firman kebenaran masa kini, dan oleh karenanya, satu-satunya orang
yang dapat menghubungkan mereka kepada firman zoe mereka dan kuasa dari Roh
Yahweh.
Pelayanan duniawi/daging
Sementara kita menyimpulkan bab mengenai hukum dan manusia duniawi ini, kita
akan memperhatikan pendekatan pelayanan kita. Dilema duniawi di Korintus adalah
krisis sekarang bagi gereja saat ini dan bagi mereka yang melayani firman dan hidup
dari Perjanjian Kekal. Di saat Paulus mendekati akhir dari suratnya yang kedua
kepada Korintus, dia direfleksikan pada pekerjaan pelayanannya.116 Dia memulai
dengan bebas mengekspresikan hati kebapaannya dan kecemburuan rohani bagi
mereka. Dia takut, kalau-kalau sama seperti Iblis memperdayakan Hawa, mereka
akan menerima injil yang lain.117 Bagaimana jika rasul palsu, mungkin lebih menarik,
pembicara yang karismatik, datang dan memberitakan ‘Yesus yang lain’ kepada
mereka? Dia mengangkat Hawa pada poin ini dengan ada maksud, karena
kecenderungan duniawinya kepada daging adalah katalis untuk dia disesatkan.
Paulus meneruskan, ‘jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah
demikian dalam hal pengetahuan; sebab kami telah menyatakannya kepada kamu
pada segala waktu dan di dalam segala hal. Apakah aku berbuat salah, jika aku
merendahkan diri untuk meninggikan kamu?’118 Paulus merendahkan dirinya supaya
kapasitas dari ketujuh Roh Allah, bukan menyalahgunakan hidup psuche-zoe, adalah
dasar dari pelayanannya.
113
1 Kor 11:18-19
1 Kor 2:1-5. 2 Kor 10:10
115
1 Kor 2:2
116
2 Kor 11:2-7
117
2 Kor 11:2-4
118
2 Kor 11:6-7
114
122
Memahami manusia duniawi
Paulus, yang dengan terbuka mengakui sebagai yang paling berdosa dari semua orang
berdosa, menemukan belas kasihan ketika dia masuk ke dalam persekutuan
persembahan.119 Melalui persembahan, Paulus ditetapkan kembali kepada status
anaknya dan pekerjaannya, dan dipercayakan pelayanan oleh Tuhan.120 Persembahan
adalah satu-satunya dasar dari mana seorang pelayan dalam melayani jemaat orangorang percaya. Orang Kristen duniawi/daging memiliki psuche dan zoe, dan membuat
pergerakan karir atas nama pekerjaan pelayanan. Dia melanggar dan menyalahgunakan
persembahan. Masalahnya bukan dagang lawan persembahan. Krisis sesungguhnya
adalah berdagang dengan persembahan. Berdagang dengan persembahan adalah pelanggaran
paling buruk karena persembahan disediakan untuk menetapkan/mendefinisikan kita
kembali. Oleh persembahan, kita ditetapkan/didefinisikan jauh dari anggapan
kejatuhan kita bahwa kita dapat hidup ‘seperti Allah’, menjadi ‘dari Allah’. Memegang
hidup-Nya, hidup-zoe, dan menyalahgunakan kapasitas itu untuk membangun karir
pelayanan individu adalah dosa melawan Kristus. Dalam setiap cara, kita perlu
memastikan bahwa kita terus berjalan dalam Roh. Satu-satunya pendekatan
pelayanan yang meneguhkan adalah pelayanan dari ketujuh Roh Yahweh.
119
120
1Tim 1:15
1Tim 1:12
123
BAB 7
Utusan perjanjian
Tuhan Yesus datang untuk berbicara kepada rasul Yohanes yang sudah lanjut usia di
Pulau Patmos. Dia datang kepada Yohanes dengan cara yang sama Dia datang kepada
Yesaya, ketika Dia memproklamirkan, ‘Aku, TUHAN [Yahweh], yang terdahulu, dan
bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga.’1 Yesus datang kepada kedua
utusan sebagai Dia ‘yang telah melepaskan kita dari dosa kita’.2 Melalui nabi
Perjanjian Lama, Dia mendeklarasikan, ‘Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus
Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian;
tidak ada Allah selain dari pada-Ku’.3
Ketika Yohanes mendengarkan suara keras seperti sangkakala dibelakangnya, dia
berbalik dan melihat Yesus Kristus.4 Dia berdiri sebagai ‘Rasul dan Imam Besar yang
kita akui (pengakuan kita – terjemahan Inggris)’ dan Dia memanggil utusan bagi Dia.5
Di sepanjang Kitab Suci, sangkakala menunjuk kepada suara Tuhan
memproklamirkan Perjanjian-Nya kepada gereja kaki dian dan memanggil kita untuk
1
Yes 41:4
Wah 1:5
3
Yes 44:6. Wah 22:13
4
Wah 1:10
5
Ibr 3:1
2
Administrasi takhta-Nya
mendengarkan. Kita perlu untuk ‘mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat’.6
Yohanes jatuh di kaki-Nya seperti orang mati, tapi Tuhan meletakkan tangan kanan
atasnya. Setelah menguatkan Yohanes, Tuhan mengatakan, ‘Jangan takut! Aku adalah
Yang Awal dan Yang Akhir’.7 Berbicara sebagai Yahweh, Dia mengatakan,
‘Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang Kupanggil! Akulah yang tetap
sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian! Tangan-Ku juga
meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku
menyebut namanya, semuanya bermunculan. Berhimpunlah kamu sekalian dan
dengarlah!’8
Sebagaimana pada saat itu, demikian juga saat ini; Tuhan Yesus mencari para utusan.
Dia mencari ‘orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk
melakukan titah-Nya’.9 Pemazmur mendeklarasikan, ‘TUHAN sudah menegakkan
takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah TUHAN,
hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan
firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya. Pujilah TUHAN, hai segala
tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya. Pujilah
TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN,
hai jiwaku!’10
Rasul dan Imam Besar kita
Pada awal penglihatannya, Yohanes tidak melihat kepada kaki dian. Namun, ketika
dia berbalik, dia melihat Yesus sebagai ‘yang memimpin kepada keselamatan’.11 Kata
Yunaninya adalah archegos, yang artinya ‘perintis’. Sebagai Rasul dari ‘panggilan
sorgawi’ kita, Dia memimpin gereja kaki dian.12 Yesus memanggil para utusan-Nya
untuk ‘berjalan dengan Aku dalam pakaian putih’ di antara ketujuh gereja kaki dian.13
Dia adalah Rasul kita dan Imam Besar yang diurapi.14
Sebagai Imam Besar yang agung, suara-Nya berbicara ‘dari atas tutup pendamaian,
yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub’ dalam bait tabernakel/suci
yang sesungguhnya.15 Nabi Yehezkiel mendeklarasikan, ‘Suara sayap kerub itu
6
Wah 2:7,11,17,29. Wah 3:6,13,22
Wah 1:17
8
Yes 48:12-14
9
Maz 103:18
10
Maz 103:19-22
11
Ibr 2:10
12
Ibr 3:1
13
Wah 3:4. Wah 1:13
14
Ibr 3:1
15
Bil 7:89
7
125
INILAH BERITA ITU
terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia
berfirman’.16 Pada masa Yehezkiel, kerub adalah administrator malaikat dari takhta.
Tetapi, sekarang, pada masa gereja, penatalayanan dari takhta telah diberikan kepada
administrasi penilik dan diaken dari para utusan di tangan kanan Kristus.17 Dalam hal
ini, Dia memanggil ‘semua yang mau’ untuk datang dan berlari mencari tempat
perlindungan di dalam tabir.18 Setiap orang yang mendengar suara para utusan-Nya
dapat mendekat pada tabut Perjanjian-Nya; yaitu, takhta kasih karunia dalam terang
dari kaki dian.19
Sebagai Rasul Raja, Yesus Kristus duduk di sebelah kanan yang Mulia dalam sorga,
dan Dia menantikan musuh-musuh-Nya dijadikan tumpuan di bawah kaki-Nya.20
Kita belum melihat semua musuh di bawah kaki-Nya, tapi Allah Bapa akan
menghancurkan Iblis di bawah kaki kita, segera.21 Sebagai Rasul Raja, Yesus
memegang para utusan-Nya sebagai ‘bintang di tangan kanan-Nya’, melalui siapa Dia
mengadakan suatu administrasi untuk kegenapan waktu untuk membawa semua
musuh-Nya di bawah kaki-Nya.22 Musuh terakhir untuk dihancurkan adalah maut,
dan ini akan terjadi ketika ‘kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud’
tercapai dan digenapi.23 Ini akan terjadi pada hati terakhir, pada bunyi sangkakala
terakhir, ketika banyak anak telah tiba pada kegenapan dari adopsi dan telah
menerima tubuh kebangkitan mereka.24
Pengurapan dari ketujuh Roh Allah
Yesus Kristus di tengah-tengah kaki dian memiliki ‘ketujuh Roh Allah’,25 yang adalah
istilah yang digunakan dalam kitab Wahyu. ‘ketujuh Roh Allah’ ini menunjuk kepada
kepenuhan dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus.26 Ketujuh ini juga disebut ‘Roh
Tuhan’ di sepanjang Kitab Suci nubuatan. Yesaya menubuatkan tentang Kristus, ‘Roh
TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan,
roh pengenalan dan takut akan TUHAN’.27 Tidak ada tujuh Roh individu. Roh Tuhan
adalah rangkuman dari semuanya, yang pada gilirannya termasuk kepenuhan dari roh
hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan (pengetahuan) dan takut akan
Tuhan. Yesus memproklamirkan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah
16
Yeh 10:5
Wah 1:20. Ef 1:9-10
18
Kel 25:21-22. Maz 17:7. 2 Kor 3:14-16
19
Wah 11:19. Ibr 4:16
20
Ibr 10:12-13
21
Ibr 2:8. Rom 16:20
22
Wah 1:20. Ef 1:10
23
1 Kor 15:26. Yes 55:3
24
Yoh 6:39-40. 1 Kor 15:52
25
Wah 5:6
26
Yoh 15:26. Ef 1:7. Luk 11:13
27
Yes 11:2
17
126
Administrasi takhta-Nya
mengurapi Aku’, dengan demikian menggenapi perkataan Yesaya.28 Nabi
mendeklarasikan, ‘Roh Tuhan ALLAH [Adonai Yahweh] ada padaku, oleh karena
TUHAN [Yahweh] telah mengurapi aku’.29
‘Ketujuh Roh’ tidak menunjuk kepada ketujuh pribadi Roh Allah. Dalam penyimbolan
Ibrani, ‘tujuh’ adalah kata nubuatan untuk ‘kepenuhan’ dan ‘kesempurnaan’. Ini
menunjuk kepada ekspresi penuh dari Allah yang adalah Roh. Yohanes melihat
ketujuh obor (pelita – terjemahan Inggris) menyala di hadapan takhta, dan dia
memahami bahwa itu adalah tujuh kali lipat dari Roh Yahweh – Bapa, Anak dan Roh
Kudus.30 Ketujuh Roh adalah terang dan cahaya dari Allah adanya, berarti segalanya
tentang Yahweh Elohim adanya. Arti dari ‘Yahweh’ adalah bahwa Tuhan Allah Satu
yang tidak dapat dibagi dalam kesatuan pikiran, hati dan tujuan Setiap anggota dari
Ke-Allahan – Bapa, Anak dan Roh Kudus – adalah Tuhan. Ketika kita ‘mengikatkan
dirinya pada Tuhan’, kita ‘satu Roh’ dengan Dia.31
Ketujuh pelita memancarkan Roh-Nya dalam gereja kaki dian. Allah adalah Roh, dan
mereka yang menyembah Dia berjalan dalam terang dari ketujuh Roh dengan ‘roh
hikmat dan wahyu’. Inilah artinya menyembah ‘dalam roh dan kebenaran’.32 Paulus
mengatakan, ‘Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar
oleh telinga’ itu yang diwahyukan kepada kita melalui Roh Kudus.33 Mereka yang
mendengar yang Roh katakan akan dipasok dengan minyak, dan mereka akan
‘berbuah, bertambah banyak, bertambah dalam kasih karunia, dan perkembangan
mereka akan terlihat oleh semua orang’.34 Kapasitas dari ketujuh Roh diutus kepada
melalui Roh Kudus. Kapasitas untuk memancarkan terang ditengah-tengah gerejagereja adalah manifestasi dari Roh yang diberikan kepada setiap orang.35
Yesus Kristus, dalam ‘rupa Allah’ hakiki-Nya, adalah Yahweh Anak. Dia mengajukan,
dalam persekutuan Perjanjian Yahweh, ‘sebelum’, supaya Dia dapat mengosongkan
dan membuat ruang bagi ‘banyak anak’.36 Dia menerima dari Bapa dan Roh Kudus,
pengurapan tujuh kali lipat untuk menjadi Mesias. Dia memiliki Roh tanpa batas.37
Tujuh unsur dari pengurapan adalah tujuh harta yang diberikan kepada Yesus Kristus
sebagai kepunyaan-Nya. Harta ini adalah semua ‘kekayaan kemuliaan’ dan semua
28
Luk 4:18
Yes 61:1
30
Wah 4:5
31
1 Kor 6:17. Penerjemah menambahkan ‘dengan Dia’; tetapi kita perhatikan penekanan khusus dalam
bahasanya ‘Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh (Dia yang mengikatkan
dirinya pada Tuhan adalah satu Roh – terjemahan Inggris)’.
32
Yoh 4:23-24
33
1 Kor 2:9
34
1Tim 4:14-15
35
1 Kor 12:7. 2 Kor 3:3
36
Fil 2:7. Yoh 11:52
37
Yoh 3:34
29
127
INILAH BERITA ITU
‘kekayaan kasih karunia’.38 Ketika minyak ini dicurahkan atas kepada Anak, Dia
mengosongkan diri-Nya untuk ‘memotong’ Perjanjian Kekal.39 Pengurapan dari
‘ketujuh Roh Allah’ aktif atas-Nya sebagai Anak Manusia, dan atas kaki dian melalui
perantaraan Roh Kudus. Anak Manusia adalah Rasul dan Imam Besar kita yang
berjalan dengan dua jabatan, kerajaan dan keimamatan dalam satu inisiatif
pelayanan.40
Kita tahu bahwa tiga Pribadi Ke-Allahan tidak menyatakan diri Mereka sendiri. Anak
telah menerima semua yang Bapa berikan kepada-Nya.41 Dan Roh Kudus mengambil
kepunyaan Anak dan memberikan itu kepada kita dalam pengurapan.42 Roh Tuhan
yang sama ini ada atas gereja kaki dian. Kita harus berhati-hati untuk memperhatikan
bahwa, ketika Yesus dipimpin ke padang gurun oleh Roh untuk dicobai selama empat
puluh hari, Dia dipimpin oleh Roh Kudus, bukan oleh ketujuh Roh.43 Tujuh, seperti
yang didaftarkan Yesaya, adalah atribut dan kapasitas dari Yahweh. Yesus Kristus
memiliki ‘minyak pengurapan’ karena ‘Tuhan Allah’ (Adonai Yahweh) telah mengurapi
Dia dalam perjanjian ‘sebelum’.44 Dia sekarang berdiri di tengah-tengah kaki dian,
telah dibangkitkan untuk pembenaran kita.45 Dia dikenakan untuk pelayanan-Nya
sebagai Imam Raja dan Dia memulai suatu administrasi penilik dan diaken dalam
gereja-gereja kaki dian.46
Administrasi dari rahasia
Yohanes, sebagai seorang rasul Anak Domba, diarahkan oleh Yesus untuk ‘tuliskanlah
di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat’.47 Kumpulan tulisantulisan ini menutup Kitab Suci. Tidak seorangpun dapat menambahkan atau
mengurangi dari apa yang dituliskan.48 Setelah melihat kepada Yesus sebagai Imam
Besar yang agung, rasul Anak Domba ini jatuh tersungkur seperti orang mati. Tetapi,
Tuhan meletakkan tangan kanan-Nya atas Yohanes, membangunkan dia dan
mentahbiskan dia sebagai seorang bintang utusan kepada gereja-gereja kaki dian.49
Oleh kuasa dan otoritas dari ‘ketujuh Roh’, dan seperti para utusan sebelum dia,
Yohanes dimampukan oleh Yesus untuk menuliskan kepada tujuh gereja. Isi dari
38
Rom 9:23. Ef 3:16. Ef 1:7
Fil 2:7
40
Ibr 3:1. Ibr 7:2,11,17. Zak 6:13
41
Yoh 13:3
42
Yoh 16:13-15
43
Luk 4:1
44
Kel 29:7. Wah 3:1. Luk 4:18
45
Rom 4:25
46
Ef 1:10
47
Wah 1:11
48
Wah 22:18
49
Wah 1:17-19
39
128
Administrasi takhta-Nya
‘kitab Wahyu’ adalah penggenapan dari Perjanjian Kekal, dan itu mengenai ‘apa yang
telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini’.50
Yohanes menuliskan dan meneguhkan tulisan-tulisan sebelumnya dari Paulus kepada
Efesus. Rasul ini telah berbicara kepada Efesus tentang suatu administrasi yang akan
cocok untuk kegenapan waktu dan bahwa administrasi ini akan merangkumkan
segala sesuatu dalam Kristus, di sorga dan di bumi.51 Tangan kanan Kristus dengan
tujuh bintang dalam gereja kaki dian menetapkan ‘administrasi’ itu. Kita akan
menunjuk kepada hal ini sebagai administrasi tempat minyak/mangkuk, administrasi
corot-corot/pipa-pipa, administrasi bintang-bintang, dan administrasi kaki dian.
Yesus mengatakan kepada Yohanes bahwa tujuh kaki dian adalah tujuh gereja dan
tujuh bintang adalah para malaikat atau para utusan dari tujuh gereja.52 Untuk
memahami makna dari kaki dian dan bintang, kita harus membiarkan Kitab Suci
menafsirkan Kitab Suci. Ini adalah hermeneutik kita. Kita tidak menetapkan arti dari
simbol-simbol ini secara acak.
Sementara Yesus menjelaskan penglihatan kepada rasul Yohanes, Dia
mengidentifikasikan dua rahasia dalam detail. Mengenai rahasia pertama dari tujuh
kaki dian emas ini, kita perhatikan bahwa, dalam tabernakel/bait suci Perjanjian
Lama, kaki dian bersinar dan menerangi ‘didepannya (wilayah di depannya)’.53
Pertama, terangnya bersinar ke dalam wilayah yang memungkinkan ‘semua orang di
dalam rumah itu’ melihat.54 Kemudian, bersinar atas ‘jalan orang benar’, yang dengan
demikian meng-iluminasi jalan bagi imam besar untuk masuk dan melayani di tabut
perjanjian Tuhan dalam tempat maha kudus.55 Kaki dian adalah pembawa terang dari
‘ketujuh Roh Allah’. Kita membaca dalam kitab Wahyu bahwa ‘tujuh obor (pelita –
terjemahan Inggris) menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah’.56
Kita menemukan keterangan terperinci dari prosedur dan urutan pelayanan harian
kaki dian dari imam dalam kitab Keluaran.57 Rahasia dari kaki dian menjelaskan
bagaimana keimamatan dari setiap anak Allah dalam gereja bertumbuh ke atas. Di saat
setiap anak dari Bapa mengenakan keimamatan Yesus Kristus dengan baptisan ke
dalam nama-Nya, mereka dapat mendekati ‘takhta kasih karunia’.58 Datang kepada
tutup pendamaian-Nya (kursi kemurahan-Nya) dalam terang ketujuh Roh Allah,
mereka dapat menerima hidup-zoe dari status anak mereka. Inilah artinya ‘membeli
50
Wah 1:19
Ef 1:10
52
Wah 1:20
53
Kel 25:37. Bil 8:2. Literal, Strong
54
Mat 5:15
55
Ams 4:18. Im 24:4
56
Wah 4:5
57
Kel 27:20-21. Kel 30:7-8. Bandingkan 2 Taw 13:11. 2 Taw 4:20
58
Gal 3:27
51
129
INILAH BERITA ITU
emas’, seperti yang Yesus nasihatkan kepada kaki dian Laodikia.59 Dengan cara ini,
gereja dapat secara progresif menyatakan hidup Kristus. Setiap rangkaian baru dari
kuncup, kuntum dan bunga dalam kaki dian bertumbuh ke atas sebagai ‘buah dari
terang’.60 Kepada masing-masing diberikan manifestasi dari Roh untuk kepentingan
semua.61 Kemudian manifestasi dari Roh akan dinyatakan sebagai terang dari kaki
dian.
Pasokan minyak yang terus-menerus – firman dari perjanjian
Nabi Yesaya mendeklarasikan, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka,
firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh
dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan
mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.’62
Pemazmur menuliskan, ‘Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman
yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, yang diikat-Nya dengan Abraham,
dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi
Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel.’63
Rahasia dari tujuh bintang di tangan kanan adalah rahasia dari Yesus Kristus di
antara kaki dian sebagai utusan dari perjanjian.64 Dia adalah ‘perjanjian bagi bangsabangsa’ dan administrasi kaki dian adalah ‘terang yang menjadi penyataan bagi
bangsa-bangsa lain’.65 Rahasia ini menyatakan bagaimana firman ‘perjanjian Tuhan’
dicurahkan dan dipasok kepada kita sebagai suatu Perjanjian Kekal.66 Bukti dari
perjanjian di tengah-tengah kita adalah firman Mereka Roh Mereka. Sebagai utusan
dari Perjanjian Kekal, Kristus memurnikan keimamatan kita supaya kita dapat
menjadi ‘dimurnikan oleh persembahan’ dan oleh firman mengenai status anak kita.
Dia mencari ‘mempersembahkan korban yang benar’.67 Ini lebih dari diperhitungkan
benar. Tuhan Yesus mencari buah dari status anak kita dipersembahkan sebagai
korban yang hidup.68 Seperti Paulus, Dia mencari akan persembahan yang benar yang
adalah buah dari pekerjaan-pekerjaan kita. Dia mengetahui pekerjaan iman kita dan
usaha kasih kita. Dia tahu perbuatan kita, jerih payah dan ketekunan kita.69
59
Wah 3:18
Ef 5:9
61
1 Kor 12:7
62
Yes 59:21 LITV, YLT
63
Maz 105:8-10
64
Mal 3:1
65
Luk 2:32
66
Yer 22:9
67
Mal 3:3
68
Mat 21:43. Yoh 15:16. Rom 12:1
69
Wah 2:2
60
130
Administrasi takhta-Nya
Kristus berjalan di tengah-tengah gereja-gereja-Nya sebagai Rasul dan Imam Besar.70
Dia mencari akan ‘nama-nama’ yang akan bersatu dengan administrasi keimamatanNya dan ‘berjalan dengan Aku dalam pakaian putih’ dalam gereja-gereja kaki dian.71
Kita diingatkan bahwa Dia memanggil bintang-bintang dengan nama dan menyuruh
segenap tentara keluar.72 Bukti bahwa Kristus ada di tengah-tengah kaki dian adalah
aktivitas dari lima karunia kenaikan para utusan bersama dengan para penilik dan para
diaken.73 Karunia kenaikan penilik adalah karunia dan otoritas dari Kristus kepada
gereja-gereja dan bintang-bintang ada dalam tangan-Nya.74 Dalam surat kepada tujuh
gereja, Kristus berbicara kepada bintang-bintang itu, para penilik yang murni itu,
dengan ‘telinga untuk mendengar’.
Karunia kenaikan penilik mewakili Kristus sendiri dan tangan kanan-Nya dalam
tempat sorgawi.75 Pelayanan para penilik karunia memiliki penatalayanan atas
administrasi tempat minyak/mangkuk.76 Dan mereka dibangkitkan dan
memperlengkapi para bintang dengan kepenuhan kasih karunia.77 Para bintang
memiliki penatalayanan atas administrasi empat puluh sembilan corot/pipa, supaya
memastikan bahwa ada aliran minyak ‘terus-menerus’ sebagai ‘pasokan dari Roh
Kristus’ yang tetap.78 Para penilik bintang dan diaken yang melayani kepada kaki dian
adalah bagian dari persekutuan firman dalam tangan Kristus. Adalah penting untuk
mereka tetap terhubung dengan tangan supaya ‘persembahan yang terus-menerus’
dari Kristus sendiri dibentangkan di hadapan semua mata.79
Para bintang terhubung dengan tangan dalam dua cara. Pertama, mereka tetap dalam
lingkup orbit mereka, berjalan dengan karunia kenaikan penilik dan menyalakan
minyak dalam pelita-pelita.80 Kemudian kedua, mereka tetap terhubung dalam
administrasi pipa mereka supaya ada suatu penyediaan minyak yang ‘terus-menerus’
yang adalah ‘pertolongan Roh Yesus Kristus (penyediaan dari Roh Kristus –
terjemahan Inggris)’ kepada setiap cabang dalam setiap gereja kaki dian.81 Kemudian
tujuh pelita (yaitu, tujuh Roh Allah), akan ‘membakar terus-menerus’ dan
memanifestasikan terang dari bintang.82 Sementara para penilik berjalan sebagai
70
Wah 2:1
Wah 3:4
72
Yes 40:26
73
Ef 4:11-12. Fil 1:1
74
Wah 1:16
75
Wah 1:20
76
Zak 4:2-3
77
Ef 4:12
78
Zak 4:2
79
Kel 29:42. Maz 145:15
80
2 Kor 10:13-16 dan bandingkan dengan Yud 1:13
81
Fil 1:19
82
Zak 4:2
71
131
INILAH BERITA ITU
bintang dalam tangan kanan Kristus, akan ada suatu pelayanan dari ketujuh Roh
Allah kepada semua yang menerima berita mereka. Pasokan minyak yang terusmenerus dalam tangan kanan Yesus Kristus keluar dari Perjanjian Kekal sebagai
pewahyuan Yesus Kristus. Pewahyuan Yesus Kristus, yang Allah berikan kepada-Nya,
keluar kepada tujuh bintang sebagai para utusan dari perjanjian.
Ketika kita mencari akan minyak emas dalam Perjanjian Baru, dan khususnya dalam
kitab Wahyu, kita menemukannya dalam segala kekayaan kasih karunia-Nya dalam
keimamatan dan kekayaan kemuliaan dalam kerajaan. Minyak adalah dua bagian dari
kekayaan kemuliaan-Nya dan kekayaan kasih karunia-Nya.83 Administrasi Kristus ini
dapat diidentifikasi oleh tujuh harta pengurapan atasnya, sehingga memampukan kita
untuk bertumbuh ke dalam seluruh kepenuhan Allah.84 Ingat bahwa Yesus
mengatakan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku’.85 Tujuh
pengurapan atas Yahweh Anak ini menjadi kepunyaan dari gereja kaki dian ketika
gereja terhubung oleh empat puluh Sembilan pipa kepada administrasi takhta-Nya
dalam tempat sorgawi. Kita menerima tujuh harta pengurapan sebagai minyak
mengalir dari kepala-Nya dan ke dalam gereja kaki dian.86 Administrasi takhta dari
Anak menyatakan dan melipatgandakan kasih karunia dari ketujuh Roh Allah kepada
kita.
Perjanjian Tuhan dan perjalanan kita kepada shekinah
Pelita-pelita dipasang atas kaki dian adalah memancarkan cahaya ‘ketujuh Roh Allah’.
Inilah bagaimana kita menerima kuasa dari Roh Kudus supaya kita dapat mendekati
tabut perjanjian Tuhan. Tutup pendamaian/kursi kemurahan ada di atas tabut dalam
tempat maha kudus.87 Ini adalah takhta kasih karunia.88 Rahasia dari Perjanjian
Tuhan dan Perjanjian Kekal ditemukan dalam tabut Perjanjian-Nya ini.
Perjalanan kita bukanlah untuk menjadi kaki dian. Kita berjalan dalam terang kaki
dian kepada tabut perjanjian-Nya, kepada takhta Allah. Sementara administrasi
perjanjian turun dari atas, status anak kita bertumbuh kepada kedewasaan penuh
seperti pohon badam. Pasokan minyak adalah firman dari perjanjian tentang
anak/status anak. Ini adalah pewahyuan Yesus Kristus yang Allah berikan kepadaNya dan supaya Dia mengirim kepada gereja-gereja melalui administrasi kaki dianNya. Ingat bahwa Tuhan mengadakan ‘Perjanjian-Nya dengan kita sebagai suatu
Perjanjian Kekal’ tentang anak/status anak. Seperti yang Dia katakan kepada
Abraham, ‘Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta
83
Rom 9:23. Fil 4:19. Kol 1:27. Ef 1:7. Ef 2:7
Ef 4:13
85
Luk 4:18
86
Maz 133:2
87
Kel 25:22
88
Ibr 4:16
84
132
Administrasi takhta-Nya
keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi
Allahmu dan Allah keturunanmu’.89
Ketika bait Allah dalam sorga terbuka, tabut perjanjian-Nya akan terjadi ‘di hadapan
semua mata’. Ini akan menjadi kegenapan dari ‘rahasia Kristus dan jemaat’.90
Perempuan, mempelai perempuan, akan terlihat dalam bait-Nya di tabut PerjanjianNya. Kita tahu Tuhan telah memberikan kita simbolis bagian dari perkakas
tabernakel ini yang disebut ‘tabut perjanjian Tuhan’ sebagai tempat di mana
perpindahan hidup terjadi. Pada hari perkawinan Anak Domba, perempuan
mengenakan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua
belas bintang, akan terlihat di langit, memiliki kemuliaan shekinah dari hidup zoe yang
mewakili hidup zoe dari Kristus yang sekarang adalah kepunyaan dari setiap anak
Allah. Ini adalah tanda besar dari perjanjian. Dia berteriak kesakitan, untuk
melahirkan benih dari perjanjian ke dalam kekekalan untuk langit dan bumi yang
baru.91 Ini akan menjadi akhir dari Perjanjian Tuhan sebagai janji akan ‘keturunan
(benih dari benih)’ dilahirkan. Yesus Kristus, sebagai Imam Raja, sekarang adalah
mempelai pria dengan mempelai perempuan-Nya, bersama dalam pekerjaan perjanjian
yang mengakhiri pemerintahan maut dan membawa hidup dan kekekalan kepada
terang.92 Yesaya bernubuat, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman
TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam
mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut
keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.’93
Yehezkiel mendeklarasikan, ‘Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka,
dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati
mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengahtengah mereka untuk selama-lamanya.’94 Pada Hari Pendamaian yang besar, kita akan
tinggal dalam tabut Perjanjian-Nya untuk menerima warisan penuh dari status anakzoe ketika Dia membentangkan tabernakel-Nya atas kita.95 Sebelum itu, kaki dian
adalah gereja, dipenuhi dengan Roh Kudus dan berjalan kepada Hari Raya
Tabernakel/Pondok Daun. Ketujuh pelita menyala di hadapan takhta, yang telah
diatur dan berorientasi memancarkan terang pada ‘wilayah’-nya, dan tubuh Kristus
dalam setiap tempat bertumbuh dan menjadi seperti emas. Setiap anak dapat dengan
keberanian mendekati tabut Perjanjian-Nya
sebagai takhta kasih karunia,
89
Kej 17:7
Ef 5:32
91
Wah 11:19. Wah 12:1-2
92
2Tim 1:10
93
Yes 59:21 LITV
94
Yeh 37:26
95
Wah 7:15
90
133
INILAH BERITA ITU
menemukan belas kasihan dan pertolongan untuk disesuaikan kepada status anakzoe mereka sendiri.96
Firman bertumbuh dan bermultiplikasi (bertambah banyak)
Minyak kasih karunia Allah ‘bertumbuh dan bermultiplikasi (bertambah banyak)’
sementara saudara-saudara menantikan firman.97 Ini telah menjadi model sejak
semula. Oleh karena itu, Kitab Suci mengatakan bahwa kita seharusnya
‘beranakcuculah dan bertambah banyak (berbuah-buahlah dan bermultiplikasi –
terjemahan Inggris)’.98 Sementara para penilik karunia kenaikan memberi diri mereka
untuk berdoa dan melayani firman, kita perhatikan pelipatgandaan dari firman.
Ketika dua belas rasul menetapkan untuk memberi diri mereka dengan cara ini, ‘Usul
itu diterima baik oleh seluruh jemaat’. Sebagai hasilnya, ‘Firman Allah makin tersebar
(bertambah banyak – terjemahan Inggris)’.99 Di cerita lain, kita membaca bahwa
‘Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang (terus
bertumbuh dan bermultiplikasi – terjemahan Inggris)’.100 Persekutuan dalam
firmanlah, dalam mangkuk/tempat minyak, yang membuat multiplikasi dari firman.
Sementara minyak firman bertambah banyak, demikian juga kepenuhan dari ketujuh
Roh mengalir ke dalam pipa-pipa. Minyak ditetapkan dan dibagikan kepada pelitapelita, dan kepada setiap anggota secara khusus, supaya mereka dapat melakukan
pekerjaan yang dipersiapkan bagi mereka dan tiba pada kepenuhan dari nama
mereka.101 Rasul Petrus mengatakan, ‘Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera
makin melimpah atas kamu’ dalam bahasa Inggris, ‘Kiranya kasih karunia dan damai
sejahtera menjadi milikmu dalam ukuran sepenuhnya’, dan ‘Kiranya kasih karunia dan
damai sejahtera dilipatgandakan kepadamu’.102 Ketika kita terhubung kepada Yesus
Kristus yang duduk di atas takhta, setiap anggota individu menerima kepenuhan-Nya.103
Namun, sekelompok pemimpin dapat menghalangi administrasi pipa jika mereka
mengukur minyak kepada batasan atau pemikiran pribadi mereka sendiri. Bintang
harus memastikan bahwa administrasi dari kepenuhan minyak pergi ke setiap
tempat.
Kasih karunia-Nya, dalam ukuran paling penuh, datang melalui ‘tujuh corot/pipa’
kepada pasokan penuh setiap pelita. Tidak ada batasan atas empat puluh pipa ketika
mereka bekerja dengan sebagaimana mestinya. Paulus menuliskan kepada sesama
96
Ibr 4:16
Kis 6:2
98
Kej 35:11
99
Kis 6:5,7
100
Kis 12:24. Kis 19:20
101
Ef 2:10
102
1 Pet 1:2
103
Yoh 1:16
97
134
Administrasi takhta-Nya
rasul, Timotius, bahwa ‘kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan
limpahnya’.104 Kitab Kisah para Rasul menuliskan bahwa ‘Dan dengan kuasa yang
besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka
semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah’.105 Pentingnya tujuh pipa
bagi setiap pelita tidak boleh lari dari kita. Ini bukanlah seolah-olah sejumlah tertentu
dari kasih karunia dipasok kepada mangkuk dan kemudian dibagikan di antara setiap
pelita. Pasokan minyak adalah terus-menerus dan bermultiplikasi kepada
kelimpahan. Yesus Kristus ‘penuh kasih karunia dan kebenaran’, dan ‘Karena dari
kepenuhan-Nya’ kita semua telah terima.106
Berita mempromosikan persekutuan
Firman bertumbuh dan berlipat ganda ketika para pendengar meresponi dari hati
ketika bintang memproklamirkan sebuah berita. Efeknya dari berita atas yang
mendengarkan akan menjadi kerinduan untuk bersatu dengan persekutuan firman
pada tingkat yang sebagaimana mestinya. Ketika kita memproklamirkan kepada
orang-orang yang tidak kita kenal, kita mengundang mereka untuk bersatu dengan
persekutuan ini.
Pertama, beritanya adalah persekutuan firman dari perjanjian itu sendiri. Ketika Paulus
memberi kesaksian bahwa Tuhan telah menempatkan dia sebagai terang bagi bangsabangsa, ada suatu efek seketika. Dalam kitab Kisah para Rasul, kita membawa bahwa
‘Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka
memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang
kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.’107 Dalam
persekutuan ini, kasih Allah dalam Kristus dinyatakan.108 Berita mengenai injil Allah
adalah firman dari Bapa kepada anak-anak-Nya.
Kedua, beritanya adalah persekutuan kasih yang semula. Dalam persekutuan Anak ini,
saudara-saudara menyerahkan hidup satu untuk yang lain, untuk kesaksian Yesus,
dan untuk firman kebenaran.109 Ketika dia menuliskan kepada gereja Korintus, Paulus
mengingatkan mereka bahwa ‘Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan
dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia tetapi aku menasihatkan
kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia
sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat
bersatu dan sehati sepikir’.110 Persekutuan ini memungkinkan persembahan untuk
104
1Tim 1:14
Kis 4:33
106
Yoh 1:14,16
107
Kis 13:47-49
108
Rom 8:39
109
1 Kor 1:9. Wah 20:4
110
1 Kor 1:9-10
105
135
INILAH BERITA ITU
menetapkan/mendefinisikan setiap orang yang berpartisipasi dalam iman ini. Yang
lebih tua membuat ruang bagi yang lebih muda, dan mereka dengan otoritas kasih
karunia melangkah maju dalam persembahan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang dipersiapkan bagi mereka.
Ketiga, berita ini meminta persekutuan dengan utusan. Ketika Yohanes menuliskan surat
pertamanya, dia menjelaskan beritanya bahwa ‘kami beritakan kepada kamu juga,
supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah
persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus’.111 Persekutuan dari
saudara-saudara adalah terpenting bagi rasul Paulus. Dia mengatakan kepada
Korintus bahwa ‘bukan hartamu yang kucari’, sehingga mengindikasikan bahwa
hubungan dan koneksi adalah prioritas utama.112 Dalam persekutuan ini, kita dapat
bersatu dengan inisiatif utusan sebagai teman-teman sekerja dengan Kristus dan
saudara-saudara; ‘Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya
kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima’.113
Keempat, beritanya adalah persekutuan buah sulung. Paulus berbangga mengenai
Makedonia katanya ‘menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan
mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya
mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada
orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan.
Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena
kehendak Allah juga kepada kami’.114 Kesaksian mengenai buah sulung di Korintus
familiar bagi kita. Mereka mengabdikan diri dalam pelayanan persekutuan orangorang kudus di wilayah Akhaya.115
Kelima, beritanya adalah persekutuan persembahan yang terus-menerus. Ini adalah ekspresi
paling mendasar dari hidup perjanjian. Pertama-tama, persembahan tidak
memberikan kita keuntungan materi. Namun memberikan kita hidup kekal.
Persembahan
yang
terus-menerus
adalah
karakteristik
yang
mendefinisikan/menetapkan hidup kekal, yang berkelanjutan sepanjang masa. Ini
adalah pernyataan dari pertambahan yang tetap dan tidak berhenti. Kitab Suci
menjelaskan dua belas unsur yang terus-menerus. Masing-masing memiliki
penerapannya bagi kita.116
111
1 Yoh 1:3
2 Kor 12:14
113
2 Kor 6:1
114
2 Kor 8:2-5
115
1 Kor 16:15
116
1 Korban bakaran. Kel 29:38,42
2 Api diatas mezbah. Im 6:13
3 Korban curahan. Bil 28:10
112
136
Administrasi takhta-Nya
BAB 8
Administrasi takhta-Nya
Takhta Anak dalam Perjanjian Lama ditegakkan oleh administrasi malaikat dimulai
dengan Musa.117 Penglihatan Zakharia mengenai administrasi ini adalah
pengembangan lebih lanjut dari pola yang diberikan kepada Musa dan penglihatan
yang Tuhan berikan kepada Yehezkiel.118 Administrasi para malaikat dan pola dari
hal-hal dalam sorga dinyatakan kepada Musa, dan dia mendirikan suatu
tiruan/salinan dari pola ini di atas bumi dalam bait suci/tabernakel di mana shekinah
berdiam.119 Administrasi malaikat dalam kerub mewakili takhta Anak, dan ini
4 Korban sajian buahsulung. Im 6:20
5 Minyak supaya pelita tetap menyala. Kel 27:20. Im 24:2
6 Mengatur pelita-pelita. Im 24:4
7 Dua belas roti unjukan dan kemenyannya. Kel 25:30. Im 24:8
8 Ukupan. Kel 30:8.
9 Imam-imam yang melayani di hadapan Tabut. 1 Taw 16:37. Kaki dian. Im 24:3-4
10 Patam (mahkota) keimamatan. Kel 28:38
11 Batu Urim dan Tumim. Kel 28:29-30
12 Nafiri/sangkakala. 1 Taw 16:6
117
Kej 14:7
118
Zak 1
119
Kel 25:9
137
INILAH BERITA ITU
didirikan sebagai hamba kepada Musa, kepada Harun, dan kepada administrasi
shekinah.
Minyak dalam administrasi kemah suci/tabernakel dipasok menurut pola yang Musa
lihat dalam tempat sorgawi. Kemuliaan shekinah Anak tinggal di atas tutup
pendamaian di atas tabut perjanjian Yahweh.120 Kemudian, sesuai dengan iman
mereka untuk persembahan, bangsa Israel mempersembahkan minyak zaitun tumbuk
yang murni yang untuk pelayanan kaki dian.121 Di saat orang-orang bersatu dengan
persekutuan ‘persembahan khusus’, minyak menggambarkan Roh Tuhan yang
memungkinkan Kristus untuk menjadi terang dunia dan sekarang memungkinkan
gereja untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa.122
Beberapa tahun kemudian, ketika Yahudi dalam pembuangan di Babel, administrasi
malaikat muncul kembali ketika tangan Tuhan mengangkat Yehezkiel dengan
memegang rambutnya.123 Dia dibawa dalam Roh kembali ke bait dalam Yerusalem, di
mana dia menubuatkan tentang kepenatuaan, kepemimpinan dan keimamatan yang
didiskualifikasikan sekarang di Yerusalem. Yehezkiel menjadi utusan dari perjanjian,
dan secara khusus pelanggaran terhadap perjanjian. Dia memindahkan shekinah dan itu
dibawa kembali kepada kemuliaan. Kemuliaan itu naik ke atas ambang pintu bait suci
dan kembali kepada Kristus yang telah memberikannya.124 Dengan melakukan
demikian, Yehezkiel memindahkan warisan berkat dari kehadiran zoe yang telah
tinggal di antara kerub di atas tutup pendamaian. Tangan Kristus aktif, datang untuk
membangkitkan Yehezkiel dengan memegang rambutnya dan membawa dia dalam
penglihatan dari Allah ke Yerusalem. Sesudah itu, dia didudukkan di antara para
penatua di tepi sungai Kebar dalam tekanan rohnya.125
Kita tahu bahwa administrasi malaikat ini yang Yehezkiel lihat mempunyai
administrasi yang sesuai dengan kitab Wahyu. Semua unsur dari administrasi takhta
Anak tinggal dalam semesta malaikat, dan kemah suci/tabernakel adalah salinan dari
ini dalam setiap detail. Semuanya ini digambarkan dengan detail dalam Yehezkiel
pasal 1-3. Sebagai konsekuensinya, seluruh bangsa Yahudi dibuang dalam penawanan
selama tujuh puluh tahun pada perkataan nabi Yeremia.126
120
Kel 25:22
Kel 27:20
122
Yoh 8:12. Yes 49:6
123
Yeh 8:3-18
124
Yeh 10:4,18
125
Yeh 3:14-15
126
Yer 25:11-12
121
138
Administrasi takhta-Nya
Penglihatan Zakharia
Pada masa sesudah kembalinya orang Yahudi dari pembuangan, nabi Zakharia
memiliki penglihatan mengenai Yehuda sebagai bangsa kaki dian. Pada masa sesudah
kembali dari Babel, minyak dipasok kepada kaki dian oleh administrasi malaikat
kerub di atas takhta yang sama seperti sebelumnya. Ketika bait suci dipulihkan
sepenuhnya pada masa Zakharia, ketujuh Roh Allah ada di tengah-tengah mereka tapi
shekinah tidak kembali. Dia tetap dengan Kristus, menantikan sampai Dia datang
‘dalam … seluruh kepenuhan ke-Allahan’ dalam daging dari Abraham dan Daud.127
Kristus tetap dalam sorga sementara takhta-Nya ditegakkan oleh administrasi
malaikat. Namun, Dia tetap berurusan dengan manusia individu yang adalah milik
dari administrasi itu. Administrasi malaikat dari takhta tidak mempunyai
kepemilikan atas shekinah. Hidup-zoe dari status anak kita ada dalam Kristus, duduk
di atas takhta. Sebelum ini, zoe tidak ada dalam daging manusia, sekalipun Roh Allah
sebagai ketujuh Roh datang atas mereka. Tinggal dalam tabut, ‘kotak’ di dalam
tempat maha kudus.
Atas kembalinya mereka dari penawanan di Babel, penyimbolan administrasi takhta
beralih, dan sesungguhnya berkembang, dari empat makhluk yang Yehezkiel lihat,
kepada dua pohon zaitun. Nabi Zakharia mengidentifikasikan dua pohon zaitun
sebagai sumber dari administrasi yang memasok minyak emas ke dalam tempat
minyak/mangkuk di atas kaki dian.128 Kedua pohon ini menjadi koneksi kepada
takhta Anak sebagai wajah dari administrasi Kristus sendiri. Pohon zaitun ini adalah
dua unsur dari tujuh harta-Nya. Wajah kerajaan dan wajah keimamatan dinyatakan
oleh pohon zaitun di saat mereka memasok minyak kepada mangkuk. Mangkuk,
sebagai suatu administrasi, adalah semua substansi dari dua pohon zaitun dan tujuh
pipa. Administrasi yang Zakharia lihat menyalurkan minyak sebagai kapasitas dari
kerajaan dan keimamatan Kristus kepada bangsa kaki dian. Nabi melihat keduanya
ini berdiri di samping ‘Tuhan - Adonai seluruh bumi’.129 Kedua pohon zaitun ini adalah
‘orang yang diurapi (anak-anak minyak – terjemahan Inggris)’ dengan dia pipa
mereka. Arti harfiahnya adalah ‘tangan-tangan dari pipa’. Kedua anak minyak adalah
dua jabatan dari kerajaan (rasul) dan keimamatan yang adalah milik dari Allah
Anak.130 Dan dua anak minyak ini mempunyai tangan yang, ketika disatukan bersama,
membentuk mangkuk di atas kaki dian.
Tidak ada diskusi yang jelas tentang pelita-pelita. Semua itu dianggap untuk
dimengerti sebagai pasokan dan penyediaan kasih karunia kepada bangsa. Diskusinya
tentang kaki dian dari orang Yahudi, tujuh pelita, dan administrasi, yang menjaga
127
Kol 2:9
Zak 4:2-3
129
Zak 4:14
130
Ibr 7:1-2,16
128
139
INILAH BERITA ITU
bangsa ini tetap terikat kepada takhta Kristus melalui kerajaan dan keimamatan-Nya.
Ada banyak diskusi dan nubuatan tentang keimamatan Kristus. Dan ada perhatian
tentang empat tukang besi datang untuk menggagalkan pekerjaan Iblis dan tanduktanduk pemerintahannya.131 Kerajaan telah diberikan dalam kepercayaan kepada
Zerubabel sebagai suatu ‘kerasulan’, sementara keimamatan lanjut dengan Yosua,
dipegang juga dalam kepercayaan untuk Yesus Kristus.132
Aliran minyak emas mengalir dari kedua anak minyak ini ke dalam mangkuk emas.
Mangkuk menerima minyak untuk tujuan menyalurkannya, dalam ukuran penuh,
kepada bangsa kaki dian emas. Kita akan memperhatikan dengan terperinci pada
fakta bahwa minyak dipasok kepada tiap-tiap dari tujuh pelita dari kaki dian melalui
tujuh pipa.
Orang yang diurapi (anak-anak minyak) – pelayanan Melkisedek
Kedua anak minyak, yang Zakharia lihat pada sisi-sisi dari mangkuk, memberikan
para utusan bintang suatu titik koneksi kepada takhta kasih karunia. Karena mereka
secara langsung terhubung ke takhta Anak, mereka membawa firman dari perjanjian
dan pewahyuan Yesus Kristus ke dalam mangkuk dan kepada kaki dian. Kedua yang
diurapi ini memiliki otoritas dan kasih karunia untuk memproklamirkan Peraturan
Melkisedek dari status anak. Kristus telah memberikan mereka penatalayanan dari
rahasia ini supaya mereka membawa terang pewahyuan kepada bangsa-bangsa.133
Ketika minyak dari perjanjian dicurahkan, ketujuh Roh memberikan kapasitas
kepada darah pemercikan oleh mana gereja kaki dian menang dan disempurnakan.134
Minyak dari perjanjian adalah pasokan penuh dari Roh Yahweh melalui empat puluh
Sembilan pipa dalam Peraturan Melkisedek, dan ini membawa banyak anak kepada
kemuliaan.
Minyak dikosongkan melalui tangan mangkuk ke dalam suatu administrasi empat
puluh sembilan pipa yang mengalir sebagai bahan bakar untuk tujuh pelita. Kepada
Zakharia diberitahukan bahwa minyak emas adalah Roh Tuhan (Yahweh) semesta
alam.135 Kita akan mendiskusikan empat puluh sembilan pipa yang memasok minyak
dari mangkuk kepada pelita-pelita kemudian. Pengerjaan gabungan dari Allah ini
memenuhi perkataan nubuatan Yoel, yang mengatakan, ‘Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia’.136 Minyak yang mengalir yang nabi lihat menyimbolkan
‘Roh Tuhan’, yang dengan kata lain disebut ‘Roh yang Kekal’ dan ‘ketujuh Roh Allah’.
Istilah-istilah ini secara umum dapat saling berganti/bertukar tapi mereka
131
Zak 1:18-21
Hag 1:1,12,14
133
Luk 2:32
134
Wah 12:11
135
Zak 4:4-6
136
Yoel 2:28
132
140
Administrasi takhta-Nya
mempunyai penekanan yang berbeda. Roh yang Kekal, sebagai contoh
menggambarkan kuasa dan kapasitas dari Tuhan yang memampukan Yesus untuk
mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa di Getsemani.137
Kedua anak/orang yang diurapi ini mewakili pelayanan Melkisedek dari Yesus
Kristus, mengalirkan kepada kita dari Perjanjian Kekal.138 Otoritas dari pelayanan ini
telah diberikan kepada rasul-rasul kudus Tuhan dan nabi-nabi dalam Roh, dan
mereka menegakkan persekutuan firman dalam mangkuk.139 Mereka menyerahkan
minyak firman-Nya kepada penginjil, gembala dan pengajar, ketiga pelayanan karunia
Kristus,140 dalam dialog dari mangkuk. Minyak dari Peraturan Melkisedek diatur dari
antara kedua jabatan Yesus Kristus; yaitu, jabatan kerajaan dan keimamatan-Nya.141
Minyak datang melalui dua yang diurapi ini, rasul dan nabi, digambarkan oleh pohon
zaitun. Rasul dan nabi adalah bagian dari pelayanan lima jawatan, tetapi mereka juga
membawa pewahyuan kepada mangkuk. Dengan cara ini, minyak bertumbuh dan
bermultiplikasi sebagai kepenuhan/kegenapan dari berkat Kristus.
Kedua anak/orang ini, atau pipa, sama dengan administrasi Yesus Kristus berjalan di
tengah-tengah tujuh kaki dian emas.142 Dia dinyatakan sebagai Rasul dan Imam Besar
dari pengakuan kita dengan empat wajah administrasi dari takhta-Nya.143 Pewahyuan
Yesus Kristus berjalan ini adalah penggenapan dari administrasi malaikat di dalam
mana Yehezkiel berpartisipasi. Pertama-tama, Dia memiliki wajah singa sebagai
kerajaan dan wajah lembu sebagai keimamatan, dan kasih karunia dari administrasi
ini telah diberikan kepada kaki dian dalam setiap masa.
Pelayanan dari rasul dan nabi ini terlihat dalam ‘tangan dari pipa’. Mangkuk adalah
‘tangan-tangan’, sehingga menunjukkan bahwa lima pelayanan karunia kenaikan
terhubung tidak terpisah kepada anak-anak minyak. Hanya demikian maka tangan
kanan-Nya memegang tujuh bintang dalam persekutuan mangkuk. Firman
bertumbuh dan bermultiplikasi di saat anak-anak minyak mengalirkan minyak emas
mereka melalui ‘dua tangan’ dalam suatu persekutuan di dalam firman perjanjian,
supaya firman Kristus berdiam dengan segala kekayaannya di tengah-tengah kita.144
Kedua pipa ini milik dari dua pohon zaitun; kita bukan mendiskusikan tujuh pipa.
Dalam penglihatan Zakharia, pipa-pipa dalam kedua cerita ini menggambarkan
alat/sarana pemasokan minyak kasih karunia dari satu tempat ke tempat lain.
137
Ibr 9:14. Yunani tidak mempunyai artikel sebelum ‘Roh yang Kekal’.
Zak 4:14
139
Ef 3:5
140
Ef 4:11
141
Zak 6:13
142
Wah 2:1
143
Ibr 3:1
144
Kol 3:16
138
141
INILAH BERITA ITU
Minyak keluar dari ‘Satu’; yaitu, dari Kristus yang duduk di atas takhta di sebelah
kanan Bapa. Kemudian keluar kepada ‘dua’ anak-anak minyak, dua jabatan kerajaan
dan keimamatan. Ini adalah pewahyuan ‘seketika/segera’ dari kebenaran masa kini.
Dan memberikan pengertian dan penglihatan dari Perjanjian Kekal. Dua pelayanan
dari anak-anak minyak ini menyalurkan kasih karunia Kristus ke tangan. Bintang
tidak menyediakan minyak sendiri. Setiap bintang harus tetap terhubung dengan
sebagaimana mestinya kepada anak-anak minyak.
Minyak mengalir ke dalam persekutuan mangkuk melalui kerasulan ‘dua-tujuh’. Pada
waktu gereja mula-mula, kita memperhatikan pelayanan rasul dan nabi ini dalam
Paulus dan Barnabas, dan kemudian Paulus dan Silas.145 Timotius, Titus, dan yang lain
membentuk bagian dari kerasulan yang berjalan bersama dengan Paulus. Anak-anak
minyak memasok minyak kepada mangkuk untuk penatalayanan para bintang. Tidak
perlu ada anak-anak minyak di setiap tempat jika pelayanan lima jawatan berjalan
dengan para penilik dan para diaken.
Pelayanan Paulus di Efesus
Ketika Paulus datang ke Efesus, dia menemukan dua belas murid dan kemudian
melanjutkan untuk mengajar di rumah ibadat.146 Dia mencari buah-sulung sebagai
rangkaian pertama dari kaki dian. Ketika sejumlah orang-orang buah sulung, yang dia
ajarkan, meninggalkan tempat ibadat dan bergabung dengan dia, Paulus segera
mendirikan sekolah dalam rumah Tiranus. Dia mendirikan sekolah ini supaya kaki
dian di Efesus dapat bertumbuh dari satu persekutuan dalam firman. Kita mengingat
bahwa kaki dian zaman ditempa dengan palu, dibentuk dari satu bongkahan emas.147
Paulus secara simbolis menempa kaki dian dari satu bongkahan emas sebagai pekerja
dan tukang. Dari dasar, dia menumbuhkan sebuah kuncup, kemudian sebuah
kuntum, dan sebuah bunga. Kita mungkin mengharapkan dia menempatkan sebuah
pelita dalam bunga dari rangkaian pertama itu, tetapi tidak. Dia menempatkan sebuah
kuntum, dan kemudian kuntum kedua, dan kemudian kuntum ketiga. Tiga kuntum
pusat ini mewakili Sekolah Tiranus. Kuntum-kuntum adalah kelompok-kelompok dari
saudara-saudara buah sulung yang menjadi dewasa kepada kepenatuaan. Kuntum
menjadi rangkuman dari semua kepenatuaan dan kepenilikan.
Saudara-saudara diutus dari sekolah untuk memulai pusat perjamuan lain di seluruh
wilayah Efesus.148 Namun Paulus mungkin tidak meninggalkan sekolah. Kaki dian
bercabang sementara firman disuarakan dalam mulut para utusan yang diutus oleh
Paulus. Kita ingat nubuatan Zakharia mengenai Kristus, ‘Ia akan bertunas dari
145
Kis 13:34. Kis 15:40
Kis 19:7-8
147
Kel 25:31
148
Kol 4:12-13
146
142
Administrasi takhta-Nya
tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN’.149 Ini adalah buah dari sebuah
mangkuk yang efektif, di mana kuncup-kuncup mulai bertumbuh dari kuntumkuntum dan percabangan dari sebuah kaki dian efektif. Kaki dian ditempa dari satu
bongkahan emas ini sampai akhir dari pada setiap cabang sebagai ‘tiga rangkaian dari
tiga’, menyimbolkan kelengkapan dalam persekutuan dari setiap cabang.
Dengan cara ini, Paulus memproklamirkan firman yang keluar dari Perjanjian Kekal
dalam setiap wilayah. Kitab Suci menceritakan bahwa firman disuarakan dengan cara
seperti itu sampai ‘semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan’.150 Epafras dan
yang lain memulai pekerjaan di Kolose, Hierapolis dan Laodikia.151 Tidak diragukan
bahwa Paulus membawa terang pewahyuan ke Efesus, dan seluruh wilayah Asia, oleh
Roh Kudus. Perkataannya menegakkan pelayanan lima sebagai administrasi mangkuk
untuk seluruh wilayah Asia. Sementara para penilik tetap terhubung dengan
pelayanan minyak Paulus, mereka menerima pasokan minyak dari firman kebenaran
masa kini terus-menerus. Ketika Paulus berangkat dari gereja-gereja di mana dia
melayani, dia tidak mengosongkan pekerjaannya sebagai seorang anak minyak bagi
mereka. Dia hanya menetapkan/mendefinisikan ulang kedekatannya dengan mereka.
Dia tidak pergi sampai dia telah menegakkan suatu administrasi mangkuk dan pipa
sebagai administrasi minyak. Prinsip ini terangkum dalam nasihat Paulus kepada para
penilik bintang Efesus ketika dia katakan bahwa dia tidak lalai memberitakan seluruh
maksud Allah kepadamu’.152
Mangkuk – transisi dari Yerusalem ke Efesus
Ketika Paulus dalam perjalanannya ke Frigia dan Galatia, mangkuk jelas masih di
Yerusalem. Setelah ‘Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia’,
sebuah penglihatan muncul kepada Paulus pada malam hari dan seorang dari
Makedonia berdiri dan meminta dia untuk datang ke Makedonia. Ketika dia
mendapatkan penglihatan, segera dia berusaha untuk pergi ke Makedonia,
menyimpulkan bahwa Allah memanggil dia untuk memberitakan injil di sana.153
Paulus tahu bahwa Makedonia adalah prioritas utama. Menaati firman, Paulus pergi
ke Filipi dan bertemu Lydia dari Tiatira di Asia.154 Tidak diragukan pertemuan ini
adalah penting bagi pergerakan pelayanan Paulus ke Efesus di Asia. Paulus
menghabiskan setahuan enam bulan berikutnya mengajar di Korintus.155 Adalah
149
Zak 6:12
Kis 19:10
151
Kol 4:12-13
152
Kis 20:27
153
Kis 16:6-10
154
Kis 16:14-15
155
Kis 18:11
150
143
INILAH BERITA ITU
sebelum mereka di bawah penganiayaan dari Yahudi di Korintus, Paulus
menyimpulkan bahwa dia bebas untuk pergi ke Efesus.156
Dapat kita katakan, pada waktu Paulus menyelesaikan pelayanannya di Efesus,
bintang dalam tangan Kristus untuk wilayah itu adalah seluruh majelis/penatua
jemaat Efesus yang dia panggil ke Miletus.157 Bintang adalah majelis/penatua jemaat
korporat, yang tidak diragukan mencakup banyak perjamuan lokal. Mereka telah
berkumpul kepada Paulus dan Sekolah Tiranus adalah mangkuk di tengah-tengah
Efesus.158 Pada saat Paulus meninggalkan Efesus, tidak diperlukan mangkuk
terhubung ke Yerusalem. Itu bukan karena mereka tidak terhubung atau terkoneksi
dengan Yerusalem, akan tetapi, karena orang-orang kudus di Yerusalem akan menjadi
tersebar.
Paulus tidak memulai suatu transisi dalam mangkuk, menurut otoritas kasih
karunianya, sampai Tuhan Yesus mengizinkan dia untuk memberitakan di Asia.
Namun, sebuah transisi dalam hal mangkuk terjadi ketika Paulus akhirnya datang ke
Efesus. Transisi terjadi di Sekolah Tiranus. Disinilah Paulus mengembangkan
administrasi yang datang turun (ke bawah) dan administrasi yang bertumbuh naik
(ke atas). Sampai saat itu, mangkuk ada di Yerusalem dan Paulus terus kembali di
sana untuk tunduk dan melaporkan, memastikan bahwa dia tidak berjalan dengan
sia-sia dengan pergi ke bangsa-bangsa bukan Yahudi.159 Tidak diragukan bahwa
Paulus memahami hubungan dari pipa-pipa kepada mangkuk. Dan dia juga
memahami bahwa administrasi pelayanan adalah penting kalau minyak harus dipasok
kepada pelita-pelita, dan kapasitas penuh dari ketujuh Roh untuk bercahaya ke dalam
suatu wilayah. Minyak harus sampai kepada bunga.
Kita juga jelas bahwa Paulus memperingatkan saudara-saudara di Efesus bahwa
mereka akan menjadi bintang jatuh setelah kepergiannya karena ‘serigala-serigala
yang ganas’ akan datang di antara mereka, tidak ‘akan menyayangkan kawanan itu’.160
Maksud kami adalah, pada saat Paulus bertemu dengan saudara-saudara di Miletus,
modelnya lengkap. Apa yang kita lihat dalam Pola Efesus adalah bintang sedang
bangkit, pelita-pelita sedang diatur dan berorientasi, dan kemudian gereja kaki dian
memancarkan terang ke dalam wilayah di depan. Ini adalah model yang sekarang
sedang dipulihkan untuk waktu terakhir dan akhir zaman.
Asia adalah titik balik dalam hubungan kepada ‘mangkuk’. Inisiatif dari mangkuk
adalah dari Yerusalem, dengan dua belas, sampai Paulus pergi ke Asia. Pada waktu 70
M, inisiatif Yahudi berakhir. Yohanes pindah dekat Efesus. Sejak Patmos-lah dia
156
Kis 18:18-19
Kis 20:17
158
Kis 19:9
159
Fil 2:16
160
Kis 20:29
157
144
Administrasi takhta-Nya
menuliskan kitab Wahyu, di mana tangan ditumpangkan atasnya dan dia menjadi
bagian dari administrasi karunia kenaikan.161 Namun, Yohanes masih salah satu dari
dasar kota mempelai dan meja roti unjukan.162
Bapa memberikan kasih karunia kepada lima pelayanan
Sebagai ‘Anak tunggal’, Yesus Kristus memiliki otoritas atas takhta Bapa. Dan lebih
lanjut dari ini, Dia telah menerima dan dimuliakan dengan kemuliaan yang Dia miliki
‘sebelum dunia ada’.163 Dengan dimuliakannya Dia sebagai anak Daud, wajah singa dan
otoritas kerajaannya telah diberikan kembali kepada-Nya.164 Dia duduk di takhta
Bapa, dan takhta-Nya sendiri sebagai ‘Allah Anak’ telah dipulihkan kepada-Nya.165
Dari posisi dibangkitkan ini, administrasi ‘tangan dari pipa’ mengalirkan minyak ke
dalam mangkuk. Dibentuk oleh tangan-tangan dari anak-anak minyak, mangkuk
adalah persekutuan dari para penilik lima karunia kenaikan. Mereka dikaruniakan
dengan otoritas tangan kanan-Nya. Menuliskan kepada Efesus, Paulus
mengidentifikasikan kasih karunia Kristus ini sebagai ‘pemberian-pemberian kepada
manusia’ supaya beberapa menjadi rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil,
gembala-gembala dan pengajar-pengajar.166
Bintang-bintang yang Kristus pegang dalam tangan kanan-Nya adalah para utusan
karunia pelayanan. Sebagai Gembala Agung, Dia mengutus para penilik ini untuk
menggembalakan dan mengajarkan jemaat-jemaat yang adalah bagian dari gereja kaki
dian dalam wilayah mereka.167 Menurut Paulus, pelayanan lima adalah perantara dari
tangan kanan-Nya. Bersama dengan para penilik dalam tangan, mereka
memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan dan memenuhi
kehendak Bapa dalam pekerjaan-pekerjaan dari status anak mereka. Kita ingat bahwa
‘tangan kanan’ menunjuk kepada kuasa dan otoritas Kristus sesuai dengan firman
perjanjian dari Tuhan.168 Dengan otoritas tangan kanan-Nya, Dia dapat
membangkitkan anak-anak dan mentahbiskan mereka sesuai dengan Perjanjian
Kekal. Kita menerima bagian kita dari status anak zoe, sebagai bagian dari ‘jemaat
anak-anak sulung’, oleh tangan kanan ini.169 Rasul Paulus mengatakan bahwa
pekerjaan memperlengkapi ini telah diberikan kepada lima karunia pelayanan dari
administrasi kebangkitan dan kenaikan-Nya. Mereka melayani kekayaan kemuliaan
161
Wah 1:17
Wah 21:14
163
Yoh 17:5
164
Wah 5:5
165
Yoh 17:5
166
Ef 4:8,11
167
1Pet 5:1-4
168
1Pet 5:1-4
169
Ibr 12:23
162
145
INILAH BERITA ITU
dan kekayaan kasih karunia sebagai porsi ganda dari Peraturan Melkisedek dari
takhta.170
Sebagai inisiatif kebapaan, penumpangan tangan adalah bukti dari otoritas kasih
karunia ini. Adalah inisiatif Bapa untuk mencurahkan minyak urapan atas para
utusan bintang sesuai dengan ukuran karunia Kristus.171 Para penilik pelayanan lima
jawatan menerima kapasitas kasih karunia mereka dari Bapa. Kemudian mereka
diberikan kepada gereja oleh Yesus Kristus. Mereka mengerjakan pelayanan
administrasi penggembalaan Kristus sebagai bagian dari tangan kanan-Nya. Paulus
menghubungkan kerasulannya, sebagai bagian dari pelayanan lima jawatan, langsung
kepada Bapa.172 Dia mengatakan bahwa dia sujud kepada Allah Bapa dari siapa dia
menerima kasih karunia dan jabatan rasul.173 Kristus memberikan penilik karunia
kenaikan ini, yang Bapa telah perlengkapi dengan kasih karunia, kepada gereja
sebagai karunia. Kemudian Anak menetapkan mereka sebagai para penilik-Nya,
sebagai pelayan firman perjanjian, menurut ‘wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan
Allah kepada-Nya’.174 Saudara-saudara ini adalah teman-teman sekerja, yang telah
menerima kasih karunia Allah.175 Mereka adalah penilik-penilik yang bekerja
bersama-sama dengan Bapa.176Anak memegang mereka dalam tangan-Nya dan mereka
adalah tangan kanan-Nya bagi gereja. Kemudian, dari tangan-Nya, Kristus
menetapkan utusan-utusan bintang kepada gereja-gereja sebagai administrasi kasih
karunia-Nya.
Pekerjaan penilik adalah untuk memperlengkapi setiap anak dari Bapa dalam
hubungan kepada pekerjaan-pekerjaan dari nama dan penentuan mereka. Pengudusan
dari setiap anak Allah bersumber dalam Bapa sehingga pekerjaan-pekerjaan yang
adalah bagian dari nama mereka adalah prioritas pribadi mereka. Para penilik ini
adalah untuk menjadi teman-teman sekerja dengan Bapa dalam menciptakan,
membentuk, dan mengukir pekerjaan dari setiap anak. Pelayanan lima ini bukanlah
untuk membuat anak-anak mewakili mereka. Tetapi, mereka bekerja dengan Bapa,
dalam administrasi dari Anak, untuk membentuk/mengukir setiap orang menurut gambar
dari status anak yang Bapa telah siapkan sebelum dunia diciptakan. Tidak seorangpun
dapat menyatakan menjadi ciptaan baru di luar dari fungsi dan partisipasi mereka
yang sebagaimana mestinya dalam kemanusiaan baru dari Allah, tubuh Kristus.
Memanifestasikan ciptaan baru adalah bagian dari pekerjaan nama dan status anak
170
Rom 9:23. Ef 1:7
Ef 4:7
172
Ef 3:7. 1Kor 2:3
173
Rom 1:5
174
Wah 1:1
175
2 Kor 6:1
176
1 Kor 3:10. Ef 2:10
171
146
Administrasi takhta-Nya
kita. Oleh karena itu, kita harus tetap dalam persekutuan dengan penilik yang Kristus
utus kepada gereja-Nya.
Paulus mengidentifikasikan dirinya sendiri, dan bahkan saudara-saudara dalam
karunia kenaikan, sebagai hamba Yesus Kristus. Dia mengatakan dia adalah ‘yang
dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah’.177 Pertamatama Paulus menyebut ini ‘injil Allah’, bukan injil Anak.178 Injil Allah adalah firman
dari status anak kita, hidup-zoe kita sebagai anak-anak Bapa. Hidup-zoe ini adalah
keajaiban dalam tabut Perjanjian-Nya, di mana kita mendekat dalam terang dari
ketujuh Roh. Paulus mengatakan bahwa dia ‘dikuduskan untuk memberitakan Injil
Allah. Injil itu telah dijanjikan-Nya [yaitu, Bapa] sebelumnya dengan perantaraan
nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci’. Janji akan injil ini ada dalam Anak-Nya, yang
lahir sebagai keturunan Daud menurut daging. Dia dideklarasikan ‘menurut Roh dari
kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah
Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita’.179 Ini adalah injil Allah, dan
datang kepada kita sebagai administrasi Kristus oleh Roh Kudus, dengan kuasa dari
ketujuh Roh.
Administrasi Kristus dibawa kepada kita oleh para utusan-bintang
Kepenuhan dari administrasi Kristus datang kepada kita oleh para utusan-bintang
dari Tuhan. Para penilik karunia pelayanan ini, yang membawa firman iluminasi,
harus berfungsi oleh ketujuh Roh Allah. Kasih karunia Kristus adalah ketujuh Roh
(atau atribut) diberikan kepada kita melalui persembahan Kristus. Semua ini datang
kepada kita melalui perkataan (firman) dari para utusan. Seperti yang rasul Paulus
katakan, ‘Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia
menurut ukuran pemberian Kristus’.180 Yesus Kristus duduk di sebelah kanan Bapa.
Kita mempunyai para penilik karunia kenaikan karena Kristus naik. Dia adalah ‘Raja
di atas segala raja dan Tuan diatas segala tuan’.181
Kita membaca dalam kitab Efesus, ‘Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa
tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.’182 Kita
adalah budak-budak dosa, tapi Kristus memegang kita dan membuat kita menjadi
budak-budak kebenaran.183 Ketika Dia naik, Dia menerima kasih karunia dari Bapa
dan memberikan karunia-karunia kepada budak-budak-Nya. Dia kemudian
mengambil beberapa dari budak-budak-Nya memberikan mereka sebagai karunia-
177
Rom 1:1
Rom 15:16
179
Rom 1:2-4
180
Ef 4:7
181
1Tim 6:15
182
Ef 4:8
183
Rom 6:6
178
147
INILAH BERITA ITU
karunia bagi gereja. Contoh paling baik adalah rasul Paulus. Dia adalah musuh dari
salib, tapi Yesus Kristus memegang dia, membuat dia menjadi seorang budak dan
seorang tawanan, dan memberikan dia penatalayanan kasih karunia yang khusus.184
Paulus menuliskan kepada Efesus, ‘Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang
dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal
Allah — memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih
karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu’.185
Rasul Petrus, mengutip nabi Yoel, mengatakan bahwa pada hari-hari terakhir Dia
akan mencurahkan Roh-Nya atas hamba-hamba-Nya, laki-laki dan perempuan.186
Seperti Bapa telah memberikan ‘wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah
kepada-Nya’, hamba-hamba ini memproklamirkan injil oleh Roh Kudus yang diutus
dari sorga.187 Kasih karunia membawa penerangan dan pewahyuan ini datang sebagai
terang dari ketujuh Roh Allah.
Administrasi karunia kenaikan memampukan setiap individu untuk menerima kasih
karunia Kristus dan untuk berfungsi sebagai imam dalam rumah-Nya, melakukan
pekerjaan yang dipersiapkan bagi mereka. Setiap anak dari Bapa dapat mendekati
takhta kasih karunia dan menerima zoe status anak mereka sendiri dari Kristus, sang
Anak.188 Semua ini tersembunyi di dalam tabut Perjanjian-Nya. Kepada setiap orang,
manifestasi Roh telah diberikan untuk kepentingan semua. 189 Manifestasi dari Roh
ini bercahaya oleh terang korporat dari pelita di atas kaki dian. Ini adalah buah dari
terang dalam setiap rangkaian yang bertumbuh; dari kuncup kepada kuntum kepada
bunga dalam cabang dari gereja kaki dian.190
Pelayanan lima membangun gereja dalam empat administrasi
Para penilik karunia kenaikan membawa terang dari wahyu Yesus Kristus dalam
empat administrasi, dalam setiap masa dan generasi dari gereja. Tujuh pelita adalah
ketujuh Roh ‘di hadapan (di hadapan wajah)’ takhta-Nya.191 Dengan cara yang sama
ini, pelayanan bintang mengiluminasi wajah Dia yang duduk di atas takhta. Ketika
Yesus mengutus tujuh puluh, Dia mengutus mereka ‘mendahuluinya (di hadapan
wajah-Nya)’ ke setiap wilayah di mana Dia akan datang.192 Kemuliaan yang bekerja
184
Kis 9:15-16
Ef 3:2
186
Kis 2:16-18. Yoel 2:28-32
187
Wah 1:1
188
Ef 4:11-12. Ef 2:10
189
1 Kor 12:7
190
Ef 5:9
191
Wah 4:5
192
Luk 10:1
185
148
Administrasi takhta-Nya
dalam kita adalah kemuliaan dalam wajah Yesus Kristus.193 Sebagai akibatnya, terang
dari kaki dian mengiluminasi masing-masing dari empat administrasi Kristus.194
Inilah efek dari pelayanan yang datang dari tangan Kristus kepada gereja-gereja kaki
dian. Tangan yang menyembunyikan kuasa-Nya, mengatur persembahan dari jemaat
di pintu rumah. Menurut empat wajah singa, lembu, rajawali, dan manusia, gereja
kaki dian harus memiliki administrasi kerajaan, keimamatan, status anak/keputraan
sebagai anak sulung Allah, dan pelayanan nubuatan.
Kerajaan adalah otoritas Kristus yang memerintah. Mereka yang lahir ke dalam
kerajaan Allah dapat menemukan akses masuk dan keluar dari takhta kasih karunia,
‘menanyakan keputusan Urim bagi dia di hadapan TUHAN’ di tabut PerjanjianNya.195
Keimamatan adalah presentasi dari persembahan kita sebagai buah dari pekerjaan
kita.196 Kita dapat bersatu dengan persembahan Kristus dan melayani persembahan
dari setiap yang lain.
Pelayanan anak sulung jelas ketika kepala-kepala dari rumah-rumah berdiri sebagai buah
sulung supaya seluruh jemaat diatur dan dilayani, khususnya mengenai berjemaat
bersama-sama.197 Anak laki-laki dan perempuan diangkat dengan sayap rajawali
kepada Bapa.198
Pelayanan nubuatan adalah partisipasi kita dalam kesaksian Yesus. Ini adalah roh
nubuat.199 Terang pewahyuan dan kebenaran masa kini adalah bukti dari kasih
karunia ini di tengah-tengah kita.
Sebagaimana dengan Musa dan Harun, tangan Kristus efektif melalui pelayanan
keimamatan lima jawatan. Keimamatan ini mengatur kaki dian, memberikan orientasi
yang seharusnya kepada tujuh pelita. Tujuh bintang dalam tangan Kristus melakukan
pelayanan ini supaya ‘"Dari dalam gelap akan terbit terang!," Ia juga yang membuat
terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan
tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus’.200 Wajah-Nya bercahaya
atas empat administrasi, yang adalah ‘sinar cahaya’ dalam tangan Kristus yang
digambarkan oleh nabi Habakuk.201 Oleh pelayanan dari ketujuh Roh Allah,
‘Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian
193
2 Kor 4:6
Maz 104:15
195
Bil 27:21
196
Kol 1:10
197
1Tim 3:4-5
198
Kel 19:4. Yes 40:31
199
Wah 19:10
200
2 Kor 4:6
201
Hab 3:4
194
149
INILAH BERITA ITU
kepada-Nya’. Nabi mendeklarasikan, ‘Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari
sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya’.202
Tangan Kristus membangun bait suci sebagai penggenapan dari pekerjaan yang ada
dalam tangan Zerubabel. Zerubabel memegang batu pilihan (tali pengukur) di
tangannya sementara dia memimpin pekerjaan pembangunan kembali bangsa kaki
dian.203 Dengan cara yang sama, tangan kanan Kristus memegang tujuh bintang.
Pelayanan karunia-kenaikan ada di tangan kanan Kristus. Batu pilihan ada dalam
tangan Kristus sementara Dia membangun gereja kaki dian.
Kita dapat menyimpulkan bahwa pekerjaan dari tujuh bintang adalah mengukur
bagian-bagian, mewakili pelayanan karunia-kenaikan, supaya rumah dibangun. Rasul
Paulus menyebut dirinya ‘ahli bangunan yang cakap’.204 Pelayanan lima karuniakenaikan memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan, ‘bagi
pembangunan tubuh Kristus’.205
Kita membaca dalam kitab Wahyu bahwa pelayanan Kristus dirangkumkan dalam
sinar cahaya wajah-Nya.206 Anak Manusia, dengan wajah kemuliaan dan keperkasaan,
melayani kepada gereja-Nya dengan tangan kanan-Nya. tangan-Nya memegang tujuh
bintang dan memancarkan ‘bercahaya dari tangan-Nya’, sama seperti pada
permulaan.207 Yesaya berbicara mewakili Tuhan, katanya, ‘Tangan-Ku juga
meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit’.208 Dan, seperti
Musa mengatakan pada hari pembebasan mereka dari Mesir, ‘Tangan kanan-Mu,
TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan
musuh … Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka.’209
Wajah Kristus, dalam pelayanan-Nya kepada gereja-gereja kaki dian, dilepaskan oleh
tangan-Nya dengan tujuh bintang.
202
Hab 3:3-4
Zak 4:10
204
1 Kor 3:10
205
Ef 4:12
206
Wah 1:16
207
Wah 1:16. Wah 2:2
208
Yes 48:13
209
Kel 15:6,12
203
150
BAB 9
Bintang-bintang dan corotcorot/pipa-pipa
Kita sekarang akan mengarahkan perhatikan kita kepada bintang-bintang.1 Di tahuntahun yang akan datang, sementara kita mendekati pemulihan dari gereja-gereja kaki
dian di setiap tempat, tujuh bintang akan menjadi kelompok pelayanan kasih karunia
di seluruh dunia yang berjumlah beribu-ribu laksa hamba-hamba Yesus Kristus.2
Setiap bintang adalah sekelompok korporat dari para utusan yang menilik, yang
memproklamirkan firman kebenaran masa kini dan menggembalakan gereja kaki dian
tertentu.3 Ada satu bintang untuk setiap kaki dian, tapi Yesus Kristus memegang
semua bintang dalam tangan kanan-Nya.4 Kitab Wahyu menggambarkan Dia berjalan
di antara kaki tujuh dian emas dengan tujuh bintang dalam tangan kanan-Nya, karena
‘tujuh’ adalah angka kegenapan/kepenuhan/kelengkapan.5
Rahasia dari tujuh bintang dalam tangan kanan Kristus menyatakan bagaimana
firman perjanjian, yang Bapa berikan kepada anak, diberikan kepada para utusan
1
Wah 1:16,20
Ef 1:10. Kol 4:12
3
2 Pet 1:12. Kis 20:28
4
Wah 1:16
5
Poin ini diperkuat oleh penggunaan yang luas dari angka 7 di seluruh Kitab Suci
2
INILAH BERITA ITU
Kristus untuk memproklamirkan sebagai firman kebenaran masa kini.6 Rahasia ini
menyatakan bagaimana firman dari perjanjian Tuhan (Yahweh) datang sebagai ‘Roh
dan hidup’ kepada gereja-gereja kaki dian.7 Kita ingat bahwa Pemazmur menuliskan,
‘Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari
dalam rumah TUHAN’.8 Bintang membawa ‘jalan masuk’ dari firman. Seperti yang
dikatakan Pemazmur, ‘Bila tersingkap [jalan masuk = dibukakan], firman-firman-Mu
memberi terang’.9 Karena bintang menerima terang pewahyuan dari tangan, itu harus
tetap terhubung dengan tangan. Firman perjanjian bukan berasal dari bintang, tapi
dari dalam tangan mangkuk. Pada tingkat paling mendasar, firman datang dari dua
pelayanan Melkisedek dari anak-anak minyak.10 Kita ingat ini adalah dua kapasitas
kerajaan dan keimamatan dari Kristus, ‘perjanjian bagi umat manusia’.11
Bintang-bintang – pengertian kepada rahasia
Kitab Daniel dan kitab Wahyu perlu diperlakukan sebagai pernyataan nubuatan
tunggal. Bintang-bintang adalah kelompok dari orang-orang dengan pengertian pada
rahasia.12 Mereka bercahaya di tempat sorgawi dan memimpin banyak orang kepada
kebenaran. Mereka ‘orang-orang bijaksana di antara umat’ dan mereka memberikan
pemahaman kepada banyak orang. Bintang-bintang adalah ‘bercahaya (orang-orang
yang membawa terang)’ dalam ‘cakrawala’.13 Dalam perkataan Paulus, mereka adalah
diaken-diaken (pelayan-pelayan) dari firman, ditetapkan menurut ‘perintah Allah,
Juruselamat kita’ dan dari tangan kanan ‘Kristus Yesus, dasar pengharapan kita’ dan
Tuhan kita.14
Tulisan mengenai bintang-bintang dimulai dengan nubuatan Daniel, bahkan sebelum
penglihatan Zakharia mengenai kaki dian. Daniel menunjuk kepada bintang-bintang
dengan cara yang sama yang Yesus lakukan dalam Wahyu. Tiga kali, Daniel berbicara
mengenai mereka yang memiliki kebijaksanaan.15 Dia mengatakan bahwa orang-orang
bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.16 Dalam Perjanjian Baru, Paulus berbicara tentang memiliki
pengertian dalam rahasia.17 Yesus lebih lanjut lagi dan mengatakan bahwa ketujuh
6
Kol 1:19. Joh 1:1. Ef 3:8. 2 Pet 1:12
Kej 17:7. Yoh 6:63
8
Maz 118:26
9
Maz 119:130
10
Zak 4:14 [LITV]
11
Yes 42:6
12
Dan 11:33. Ef 3:3-4
13
Dan 12:3
14
1Tim 1:1-2
15
Strongs H7919 ‘wawasan’, ‘pengertian’, dalam tiga tempat. Dan 11:33,35. Dan 12:3
16
Dan 12:3
17
Ef 3:4
7
152
Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa
bintang adalah suatu rahasia.18 Pengertian dalam rahasia adalah apa yang
mengidentifikasikan bintang-bintang yang dikatakan Daniel. Mereka yang memiliki
pengertian ini memiliki ruang lingkup/daerah kerja di dalam mana mereka berjalan,
katakan demikian, dalam cakrawala.19 Para utusan-bintang bercahaya seperti cahaya
cakrawala dan menuntun banyak orang kepada kebenaran dengan memproklamirkan
firman kebenaran.20
Dalam tulisan pertamanya, Daniel menyebutkan orang-orang yang bijaksana yang mulai
muncul pada masa ‘diinjak-injaknya’ tempat kudus.21 Pelanggaran perjanjian ini
memimpin kepada kehancuran. Dan bintang-bintang yang menginstruksikan banyak
orang tunduk pada pedang, api, penawanan dan kemunafikan, tetapi menerima
'sedikit bantuan’.22 Dalam tulisan keduanya, Daniel menunjuk kepada bintangbintang yang jatuh, sampai akhir zaman, membuat mereka menjadi dibersihkan,
disucikan dan dibuat menjadi putih.23 Orang-orang yang bijaksana akan bercahaya
seperti bintang, seperti cahaya cakrawala. Mereka menuntun banyak orang kepada
kebenaran.24 Namun, dengan tujuan untuk menuntun ‘banyak orang kepada
kebenaran’, bintang pertama-tama harus membawa sebuah berita.25 Oleh karena itu,
bintang harus sepenuhnya dan dengan sebagaimana mestinya terhubung dengan
tangan kanan Yesus Kristus supaya dapat memproklamirkan firman kebenaran masa
kini sebagai suara-Nya dari sorga.26 Bintang-bintang ada dalam cakrawala tempat
sorgawi karena mereka dibangkitkan dengan Kristus sebagai bagian dari pemerintah
dan otoritas kenaikan-Nya.27
Bintang – menuntun banyak orang kepada kebenaran
Administrasi utusan karunia kenaikan diutus dari takhta Anak untuk mentahbiskan
para utusan-bintang.28 Yehezkiel dan Daniel menggambarkan panggilan Allah ini
sebagai tangan Tuhan atas mereka.29 Tangan Kristus mengangkat kita ke tempat
sorgawi, memberikan kita ruang lingkup/daerah kerja dan membuat kita menjadi
bintang-bintang di saat Dia memanggil segenap tentara-Nya dengan nama.30 Tanpa
18
Wah 1:20
2 Kor 10:13
20
Dan 12:3
21
Dan 9:17. Yes 1:12
22
Dan 11:33-34
23
Dan 11:35. Mat 24:39. Wah 8:10. Wah 12:4
24
Dan 12:3
25
1 Yoh 1:3
26
Kol 3:1
27
Ef 3:8
28
Ef 4:8-12
29
Yeh 1:3. Dan 10:10
30
Yes 40:26
19
153
INILAH BERITA ITU
bintang, tidak akan ada pelayanan ketujuh Roh Allah, dan kaki dian akan diambil.31
Injil bergantung pada administrasi ini untuk memberi penerangan/pencerahan bagi
setiap orang kepada terang dari nama dan penentuannya.32 Inilah tujuan dari bintang.
Tetapi, bintang yang jatuh telah menjadi tidak terhubung dengan tangan.33 Kita akan
memperhatikan ini nanti.
Sebagai bintang-bintang ‘menuntun banyak orang kepada kebenaran’, mereka membuka
‘pintu gerbang kebenaran’ ke rumah Bapa supaya banyak orang masuk melalui
mereka.34 Bintang-bintang ‘menuntun jalan’ orang benar dengan memproklamirkan
firman zoe kepada setiap anak.35 Kata ‘malaikat’, atau ‘angelos’, berarti ‘utusan’ dan
diambil dari kata yang berarti, ‘memimpin’ atau ‘membawa’.36 Ketika bintang
memimpin dalam gereja kaki dian, banyak individu anak-anak Allah akan mendengar
nama mereka diproklamirkan dan akan berjalan kepada shekinah dalam tabut
Perjanjian-Nya dan mewarisi status anak mereka.37 Jalan ini menuju kepada warisan
kebenaran anak ‘yang sesungguhnya’ yang melakukan pekerjaan-pekerjaan dari nama
mereka dan mewarisi kepenuhan Kristus.38
Ketika kita ‘mengikuti’ jalan terang, kita akan mengetahui pengudusan unik kita
sendiri sebagai anak Allah. Inilah bagaimana kita mewarisi substansi dari status anak
kita. Jika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan benar dari nama kita, buahnya akan
dilihat semua orang.39 Inilah yang dimaksud Raja Daud ketika dia meminta Tuhan
untuk ‘lepaskanlah aku sesuai dengan kebenaranku’. Dia berdoa, ‘Hakimilah aku,
TUHAN, apakah aku benar’ dan, ‘Hakimilah aku sesuai dengan keadilan-Mu, ya
TUHAN Allahku’.40 Demikian juga, dia mendeklarasikan, ‘TUHAN memperlakukan
aku sesuai dengan kebenaranku, … Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai
dengan kebenaranku’.41
Bintang-bintang – yang membawa iluminasi dari firman
Pekerjaan dari ‘bintang’ adalah menjadi utusan yang melayani firman ‘kebenaran masa
kini’ di dalam ruang lingkup/daerah kerja yang ditetapkan/ditunjuk.42 Dengan cara
31
Wah 3:1. Wah 4:5. Wah 2:5
Yoh 1:9. Ef 1:18
33
Yes 14:12
34
Maz 118:19
35
Maz 23:3. Yoh 6:63,68
36
Strongs G32
37
Kel 25:22. Kel 30:6. Im 16:2.
38
Kol 1:12. Wah 3:1. Fil 3:9. Yoh 1:16
39
1Tim 4:15
40
Maz 7:8. Maz 35:24
41
Maz 18:20,24
42
2 Kor 10:13
32
154
Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa
ini, terang pewahyuan dan kebenaran masa kini ada di tengah-tengah semua gereja.43
Di saat para bintang memproklamirkan berita dari perjanjian sejak semula, Roh
Kudus memberi kesaksian.44 Firman yang mereka beritakan diajarkan kepada kita
oleh Roh Kudus.45 Rasul berdoa supaya ‘mata hatimu terang, agar kamu mengerti
pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya
kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus’.46
Administrasi dari setiap pelita ada dalam tanggung jawab dari utusan-bintang khusus
mereka. Setiap bintang harus mengatur dan menyalakan pelita dalam wilayah mereka,
supaya ‘terang yang menjadi pernyataan’ ‘terus menyala-nyala’ dan bercahaya ke
dalam wilayah mereka.47 Bintang mengatur, memimpin dan mendukung persekutuan
dari administrasi karunia kenaikan yang memasok minyak dari ketujuh Roh Allah
kepada pipa-pipa.48 Ketika para penilik dan diaken memberikan dukungan yang
semestinya kepada pelayanan lima, maka firman akan bertumbuh dan
bermultiplikasi.49 Adalah kewajiban atas para diaken untuk memberikan dukungan
material kepada para penilik karunia kenaikan, dengan cara yang sama di mana tujuh
diaken membuat jalan yang praktis bagi dua belas pada gereja mula-mula.50
Sementara minyak berproses dari pelayanan lima dalam tangan kepada penatalayanan
tujuh bintang dan empat puluh sembilan pipa, kita harus menjaga perbedaan jelas
antara bintang-bintang dan pipa-pipa. Tujuh bintang adalah seluruh kepenatuaan
dari para penilik dan diaken. Ini adalah kelompok utusan tertentu yang Yesus berikan
tanggung jawab untuk kaki dian-Nya. Pernyataan-Nya diarahkan kepada bintang
dengan ruang lingkup/daerah kerja yang diukur dan suatu orbit sebagai ‘utusan
gereja’ dalam berbagai kota.51 Bintang, seperti Ayub, harus menjadi ‘mata bagi orang
buta’, dan ke sana kemari dalam ruang lingkup/daerah kerja pelayanannya.52 Tetapi,
sebuah bintang tidak boleh berbangga di luar dari ruang lingkup/daerah kerjanya.
Dalam suratnya kepada Korintus, rasul menuliskan, ‘kami tidak mau bermegah
melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok
Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga. Sebab dalam memberitakan
Injil Kristus kami telah sampai kepada kamu, sehingga kami tidak melewati batas
daerah kerja kami, seolah-olah kami belum sampai kepada kamu. Kami tidak
bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak
43
2 Pet 1:12
1 Yoh 1:1. 1Yoh 5:6
45
1 Kor 2:13. Yoh 14:26
46
Ef 1:18
47
Luk 2:32 LITV
48
Wah 4:5. Zak 4:2-3
49
Kis 12:24
50
Kis 6:2-4
51
Wah 2:1,8,12,18. Wah 3:1,7,14
52
Ayub 29:15
44
155
INILAH BERITA ITU
dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin
bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika
dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami. Ya, kami hidup, supaya
kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah
kamu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang
dipatok untuk mereka’.53
Sebuah bintang mempunyai ruang lingkup/daerah untuk bekerja. Dan setiap individu
bintang harus menjalankan sehingga memenuhi batas ruang lingkup/daerah kerja itu.
Sesuai dengan itu, bintang datang untuk membawa terang dan menyalakan
persembahan dalam hati dan pikiran dari yang mendengarkan mereka. Mereka datang
dengan api dari Roh untuk menyalakan minyak dari pipa-pipa supaya pelita dalam
bunga akan menjadi yang membawa terang dalam kaki dian. Kitab Suci menyebut ini
‘menjadikan terang’.54 Ini adalah pekerjaan khusus dari sebuah bintang dalam daerah
kerja mereka. Bintang menyalakan, menunjuk dan mengatur pelita supaya dapat
menyinarkan terang dari tujuh kali lipat Roh Yahweh.
Seperti yang rasul Paulus katakan, ‘Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh
Allah, di situ ada kemerdekaan’.55 Dan seperti yang nabi Yoel katakan, ‘Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia’.56 Pertama-tama, setiap bintang
berkomitmen kepada administrasi Roh. Bukti dari komitmen ini adalah komitmen
yang tidak bisa ditawar dan teguh untuk memasok minyak yang datang dari
mangkuk, melalui suatu administrasi pipa-pipa, dan kemudian kepada pelita-pelita.
Minyak dari firman kasih karunia dari Bapa dan dari Kristus ini menjadi
‘dikosongkan’ dari anak-anak minyak ke dalam mangkuk.57 Dan kemudian mengalir
kepada kaki dian melalui suatu administrasi empat puluh Sembilan pipa.58 Minyak
kasih karunia adalah suatu penyediaan kekal yang membawakan ‘perjanjian anak’
kepada setiap wilayah kaki dian. Karena sebuah bintang adalah bagian dari
persekutuan firman, mereka harus membawa minyak di dalam diri mereka sendiri,
dan ‘berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat,
supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan
penentang-penentangnya’.59
Sebuah bintang adalah utusan yang berkomitmen membawa terang, Entahkah mereka
adalah penilik perlayanan karunia kenaikan atau penilik atau diaken kaki dian.
Sebagai saudara-saudara persekutuan dalam firman perjanjian, bintang harus
53
2 Kor 10:13-16
Ef 1:18
55
2 Kor 3:17
56
Yoel 2:28
57
Fil 2:5-7
58
Zak 4:2. Wah 1:20
59
Tit 1:9
54
156
Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa
memberikan diri mereka untuk belajar dan menggali Kitab Suci untuk memperoleh
penerangan dan iluminasi pribadi akan firman hidup.60 Utusan-bintang harus
memiliki telinga untuk kebapaan. Seperti Salomo yang bijaksana mengatakan,
‘Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya
engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu;
janganlah meninggalkan petunjukku.’61 Di saat Roh berbicara, para penilik dan diaken
yang setia dimintakan untuk melayani minyak ini sebagai berita tertentu bagi kaki
dian tertentu. Para penilik pelayanan karunia berkomitmen untuk menjadi orangorang yang setia untuk mengajarkan orang lain. Laki-laki dan perempuan yang setia
jangan menjadi seperti Diotrefes, yang ‘tidak mau mengakui kami (tidak menerima
apa yang kami katakan – terjemahan Inggris)’.62
Corot-corot/pipa-pipa – administrasi firman
Pelayanan lima adalah yang menjaga tujuh bintang. Sama seperti orang Lewi melayani
Harun dan anak-anaknya, tujuh bintang adalah karunia/pemberian dari Tuhan
kepada pelayanan lima jawatan.63 Ada satu bintang untuk setiap kaki dian. Datang
dari tangan, kelompok utusan ini memimpin dan mengawasi administrasi empat
puluh Sembilan pipa. Pipa-pipa menerima minyak dari persekutuan pelayanan
karunia kenaikan di dalam tangan. Setiap pelita, dan oleh karenanya setiap anggota
gereja kaki dian, dipasok oleh pipa. Namun, fungsi dari bintang sebagai yang
membawa terang berbeda dengan fungsi dari pipa-pipa. Administrasi empat puluh
sembilan pipa adalah perantara bagi pemasokan dan perpindahan minyak dari
mangkuk.
Apapun ‘yang dikatakan Roh’ melalui para utusan adalah minyak yang penting untuk
semua keperluan di dalam gereja kaki dian.64 Minyak adalah sama bagi semua kaki
dian. Para penilik dan diaken seharusnya memberikan perhatian untuk melayani
minyak ini sebagai suatu komitmen perhubungan dan praktis untuk program wilayah
mereka. Mereka harus dengan teguh memelihara ‘rahasia iman’ sementara mereka
memimpin dalam pekerjaan ‘menyalurkan minyak’ kepada kaki dian.65 Cakupan
program wilayah ditentukan oleh terang bintang dan pelita-pelita yang bercahaya ke
dalam wilayah, baik atau tidak baik waktunya.66 Jika ada kekurangan apapun
sehubungan dengan pelita-pelita dan iluminasi, itulah pentingnya ada administrasi
yang efektif dari pipa-pipa.
60
Kis 17:11
Ams 4:1-2
62
3 Yoh 1:9
63
Bil 3:6. Bil 18:6
64
Ibr 3:7. Wah 2:7,11,17,29. Wah 3:6,13,22
65
1Tim 3:9
66
2 Tim 4:2
61
157
INILAH BERITA ITU
Adalah penting untuk memahami perbedaan antara bintang-bintang dan pipa-pipa.
Administrasi firman oleh para penilik dan diaken adalah sama dengan pipa-pipa.
Bintang mengawasi administrasi dari empat puluh sembilan pipa supaya semua
sumber-sumber firman tersedia baik atau tidak baik waktunya. Administrasi ini
menjamin dimasukkannya banyak pengaturan keahlian kedua dan ketiga, khususnya
jika pekerjaannya adalah memasok kepada wilayah-wilayah luar. Sebagai persekutuan
gereja-gereja kaki dian, kita telah memberikan diri kita untuk mendatangkan dan
menyebarkan firman. Dengan cara ini, saudara-saudara di setiap tempat akan
memerlukan penyediaan untuk ‘Beritakanlah firman … nyatakanlah apa yang salah,
tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran’.67
Ada banyak dan berbagai macam sumber daya dan keahlian yang dapat berkontribusi
untuk memasok minyak. Tujuh pipa kepada setiap kaki dian menyimbolkan banyak
dan berbagai macam cara untuk melayani persembanan-persembahan yang diberikan
jemaat. Diaken-diaken harus mampu memimpin dan mengawasi penyaluran
administrasi minyak sebagai penyediaan yang berlimpah dari bermacam-macam kasih
karunia Allah bagi kaki dian.68 Para diaken yang bertanggung jawab memberikan diri
mereka untuk melayani administrasi pipa-pipa. Ketika mereka memimpin dengan
rajin, akan ada komitmen dengan sukacita dan bersemangat dari jemaat untuk
bersatu dengan persekutuan melayani dalam administrasi praktis dari firman. Petrus
telah mendorong setiap orang yang menerima karunia untuk melayani karunia itu
dalam melayani satu dengan yang lain sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia
Allah.69
Para penilik dan diaken mengatur dan menyusun pelita-pelita di dalam tanggung
jawab mereka menurut arahan yang datang dari tangan. Para utusan-bintang
memelihara daerah kerja dan orbit mereka dalam order untuk mengawasi kawanan
domba sebagai para penilik dan diaken yang menggembalakan. Seperti yang kami
katakan tadi, bintang yang efektif akan menghubungkan seluruh wilayah kepada
persekutuan firman perjanjian oleh suatu administrasi empat puluh sembilan pipa. Ini
akan menjadi sangat penting ketika penilik karunia kenaikan tidak hadir secara
pribadi. Untuk alasan inilah Paulus menuliskan surat-surat dan mengutus kelompokkelompok dari saudara dan saudari yang melayani untuk memelihara administrasi
firman sebagai yang menyalurkan minyak. Ingat bahwa setiap hal yang baik dan
pemberian yang sempurna datang dari atas kepada kita oleh firman.70 Sebagai penilik
karunia kenaikan, Paulus memberikan firman kepada orang-orang yang setia di dalam
67
2Tim 4:2
1Pet 4:10
69
1Pet 4:11
70
Yak 1:7
68
158
Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa
administrasi yang terhubung, berkomitmen dan berfungsi supaya mereka dapat
mengajarkan yang lain juga.71
Administrasi pipa-pipa mewakili administrasi firman yang membawa sumber-sumber
minyak terus-menerus. Dengan cara ini, administrasi akan menyesuaikan setiap
individu anak supaya mereka menemukan tempat mereka dalam kuncup, kuntum dan
bunga. Setiap jemaat dapat menjadi bunga yang mampu menopang sebuah pelita.72
Kemudian pelita akan menjadi kota yang murni di atas bukit sebagai terang dunia.73
Setiap jemaat akan bercahaya atas jalan untuk menjadi anak kepada shekinah dan tabut
perjanjian-Nya. Setiap anak dalam proses pemurnian dan pertumbuhan oleh mana
mereka dapat mencapai warisan penuh dari ciptaan baru pada hari Yesus Kristus.74
Takhta Anak, digambarkan dengan tabut, akhirnya akan dinyatakan pada Hari
Pendamaian besar ketika perempuan, gereja, dinyatakan dalam tabut perjanjianNya.75
Sumber dari minyak, api dan terang
Sementara minyak emas terus bermultiplikasi, tetap hanya ada satu mangkuk, dan
sementara kaki dian bermultiplikasi, bintang-bintang juga bermultiplikasi. Berapa
banyak pipa yang akan ada dalam suatu administrasi kegenapan waktu?76 Jelas,
jumlahnya adalah kelipatan dari tujuh, artinya kegenapan dari berkat Kristus.77 Dan
meskipun ada perbedaan budaya antara kaki dian, setiap bintang harus terhubung
oleh persekutuan dalam firman kepada pelayanan-pelayanan karunia kenaikan; kalau
tidak, mereka adalah bintang yang jatuh, atau lebih parah, mereka adalah bintang
yang berkelana.78 Pelayanan lima adalah bintang-bintang itu sendiri dan mereka
hidup di dalam gereja kaki dian. Namun, pelayanan lima, sebagai bintang-bintang,
milik dari tangan Kristus. Mereka bukanlah pertama-tama milik dari kaki dian.
Pelayanan karunia kenaikan ini adalah karunia dari Kristus kepada kaki dian, tapi
mereka diberikan kepada seluruh tubuh.79 Bahkan demikian, ada suatu order otoritas
di antara pelayanan lima jawatan; ‘pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga
sebagai pengajar’.80 Mereka harus memperlengkapi orang-orang kudus untuk
pekerjaan pelayanan mereka. Semua sumber-sumber daya yang penting supaya pelita
71
2Tim 2:2
Bil 8:2-3
73
Mat 5:14
74
Mal 3:3. 2 Kor 5:17. Yoel 2:11. Zef 1:14
75
Wah 11:19. Wah 12:1
76
Ef 1:10
77
Rom 15:29
78
Yes 14:12. Yud 1:13
79
Ef 4:8,11-12
80
1 Kor 12:28
72
159
INILAH BERITA ITU
menyala terus-menerus datang dari koneksi perhubungan yang sebagaimana mestinya
antara para penilik karunia kenaikan dan bintang-bintang.
Seorang penilik akan menjadi orang yang mempersembahkan dan mezbah itu
sendiri.81 Tingkah lakunya harus menjadi teladan persembahan, sebagai seorang yang
mempersembahkan dirinya dan menyerahkan hidupnya dalam kasih yang semula di
antara saudara-saudara dan untuk kawanan domba.82 Prioritas harus diberikan untuk
menciptakan jalan pemuridan, dan melatih orang yang baru bertobat supaya mereka
tidak jatuh ke dalam jerat dan penghukuman setan.83 Zakharia menyebut ini ‘masuk
ke antara mereka yang berdiri melayani di sini (tempat untuk berjalan di antara
mereka yang berkumpul di sini – terjemahan Inggris)’.84 Kita tahu bahwa bintang
haruslah orang-orang yang murah hati mempersembahkan. Karenanya, mereka akan
berada dalam jarak dekat dengan persekutuan mezbah, dalam doa dan pemberian diri
yang terus-menerus. Mereka akan menjadi sadar/tahu akan kapasitas dan kontribusi
khusus yang sesuai dari semua yang merangkul iman persembahan. Pengerjaan dari
pengawasan yang efektif memerlukan supaya bintang memiliki kapasitas dan
pengertian untuk mengenal dan memanggil domba dengan nama supaya mereka
dapat memimpin masuk dan keluar untuk menemukan padang rumput.85 Seorang
penilik perlu memperhatikan hikmat Salomo, ketika dia mengatakan, ‘Kenallah baikbaik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu’.86
Demikian juga, bintang akan menjadi sadar akan ‘api persembahan’ datang atas
mereka yang berkomitmen, di saat mereka ada, kepada persekutuan persembahan di
mezbah. Pembawa persembahan yang murni, yang mempersembahkan dirinya di
antara saudara-saudara, akan tiba di bawah ujian iman mereka di saat mereka
membuktikan/menunjukkan kehendak Allah dengan persembahan dan korban
mereka.87 Seperti Habel, yang mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih
baik dari Kain, melalui mana dia memperoleh kesaksian, demikian juga kesaksian dan
kemajuan dari mereka yang hidup oleh persembahan akan dilihat oleh semua.88
Budaya persembahan akan memiliki dampak besar atas seluruh jemaat, dan
sesungguhnya atas seluruh cabang dari kaki dian. Para penilik harus sadar/tahu akan
efek dari persembahan ada atas mereka yang mempersembahkan. Kita tahu bahwa
kita semua didefinisikan/ditetapkan dalam status anak kita oleh persembahan.
Demikian juga, semua yang mendekat akan menemukan bidang kesempatan yang
baru di saat Tuhan sendiri mendefinisikan/menetapkan kembali yang membawa
81
Mat 23:19
1Tim 3:1-7. Tit 1:7-9. Wah 2:4
83
1Tim 3:6
84
Zak 3:7
85
Yoh 10:9
86
Ams 27:23
87
1Pet 4:12. Rom 12:2. Fil 2:15
88
Ibr 11:4
82
160
Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa
persembahan menurut perjanjian-Nya. Penilik tidak boleh mempromosikan ‘mata
yang jahat’ di antara jemaat oleh karena kekuatiran atau keinginan untuk keuntungan
yang jahat.89
Semua hak anak, atribut, dan kapasitas pelayanan Kristus ‘dipasok’ kepada gereja oleh
administrasi yang sama yang memegang tujuh bintang. Kristus mengutus bintangbintang-Nya kepada pelita-pelita. Para utusan-bintang menyalakan pelita-pelita oleh
firman kebenaran masa kini dan pewahyuan di saat Roh Kudus melayani api dari
mezbah Perjanjian Mereka.90
Memelihara dan mengatur pelita-pelita
Adalah penting untuk mengingat bahwa pelita pertama-tama bukan milik dari kaki
dian. Mari kita memperhatikan pelayanan dari kaki dian dalam kemah
suci/tabernakel zaman dulu. Kita akan membandingkan ini dengan mengacu kepada
kaki dian dalam kitab Zakharia dan kitab Wahyu. Perintah Tuhan kepada imam yang
mengurus dalam kitab Keluaran adalah memelihara dan mengatur pelita-pelita.
Diperlukan cukup minyak untuk membuat ‘lampu (pelita) agar tetap menyala’.91
Pekerjaan imam adalah untuk ‘tetap diaturnya lampu-lampu (pelita-pelita)’.92 Dalam
kitab Bilangan, ada deskripsi terperinci mengenai peralatan yang digunakan oleh
imam. Ada pelita-pelita dan sepit-sepit, penadah-penadahnya dan perkakas minyak.93
Kebanyakan sejarawan setuju bahwa pelita-pelita mempunyai sumbu, sekalipun
Kitab Suci hanya berbicara tentang sepit-sepit.94
Adalah beralasan untuk beranggapan bahwa imam-imam memiliki prioritas berbeda
dalam pelayanan kaki dian pagi dan petang. Di awal petang, pelita dipindahkan dari
kaki dian dan alat pemadam digunakan untuk mematikan nyala api.
Wadahnya penuh dengan minyak. Kemudian sumbu-sumbunya digantikan sehingga
pelita-pelita dapat menyala terus-menerus sepanjang malam hari.95 Setelah pelitapelita ‘diisi ulang’, pelita-pelita itu diangkat kepada kaki dian. Kemudian diatur dalam
bunga diarahkan oleh imam, untuk memancarkan terang ke dalam wilayah di depan
dari kaki dian (dihadapan-Nya).96 Di pagi hari, sumbu-sumbu dipangkas dengan
sepit-sepit dan pelita-pelita diisi ulang dengan minyak. Ini memungkinkan mereka
untuk terus menyala sepanjang hari. 97
89
Mar 7:21-22. Ams 23:6. Ams 28:22
Maz 18:28
91
Kel 27:20
92
Im 24:4
93
Bil 4:9
94
1 Raj 7:49
95
Kel 27:21
96
Kel 25:37
97
Kel 30:7-8
90
161
INILAH BERITA ITU
Ketika kita memperhatikan pelita dalam kitab Zakharia, kita menemukan bahwa
empat puluh sembilan pipa telah menggantikan perkakas dan pekerjaan tertentu dari
imam-imam.98 Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikan catatan Zakharia
mengenai corot-corot/pipa-pipa. Karena mereka menggantikan perkakas dari
keimamatan, kita dapat menyimpulkan bahwa administrasi dari pipa-pipa adalah
pekerjaan pelayanan yang sama dengan pekerjaan dari para imam dalam
tabernakel/kemah suci. Dalam gereja kaki dian, para diaken dan penilik telah
diberikan kepengurusan/penatalayanan untuk memasok minyak dengan cara yang
sama yang dilakukan para imam dan pipa-pipa.99 Mereka harus mengatur pelita-pelita
di atas kaki dian sehingga menunjukkan ruang lingkup dan arah jalan terang dari
pelita. Karena bunga ada dalam posisi yang tetap di atas kuntum, oleh karena itu,
pelita-pelita harus diatur dalam hubungan dengan bunga sebagai yang memantulkan
terang.
Bintang yang mengawasi
Para utusan yang mengawasi di dalam gereja kaki dian adalah angelos, bintang dalam
tangan kanan Kristus.100 Bintang adalah persekutuan dari para penilik dan diaken.
Mereka adalah kelompok korporat dari para utusan yang mengawasi yang
memproklamirkan firman di dalam gereja kaki dian. Kita perlu menjadi jelas bahwa
bintang tidak sama seperti mangkuk.101 Mangkuk dibentuk dari para penilik
pelayanan karunia kenaikan yang telah diberikan kepada seluruh tubuh Kristus.
Haruslah ada kasih karunia pelayanan lima jawatan di dalam setiap bintang yang ada.
Namun, bintang dan mangkuk bukanlah hal yang sama.
Dalam gereja kaki dian manapun, bintang menjadi penilik dan diaken dari
administrasi empat puluh sembilan pipa. Kepenilikan mereka adalah pekerjaan
pelayanan yang ‘turun’ dari atas dalam administrasi Kristus. Paulus mengatakan
bahwa barangsiapa menginginkan untuk menjadi penilik, itu adalah ‘pekerjaan yang
indah’ yang dia ingin lakukan.102 Para penilik adalah para penatua yang memperoleh
bagi diri mereka derajat yang baik dalam kepengurusan dan pelayanan pipa-pipa
mereka. Mereka melayani dalam firman yang bekerja keras dalam memberitakan dan
mengajarkan.103 Paulus menuliskan kepada Tesalonika, memperingatkan mereka
untuk ‘menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin
kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh
98
Zak 4:2
Ef 3:2. Kol 1:25
100
Wah 1:20
101
Zak 4:3
102
1Tim 3:1
103
1Tim 5:17
99
162
Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa
menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka’.104 Para diaken yang
bekerja mewakili kami layak dihormati, dihargai dan disegani.
Para penilik harus memiliki kapasitas untuk ‘melihat’ dan mengawasi kawanan
domba.105 Mereka perlu memahami pekerjaan, nama dan status anak dari setiap
anggota secara khusus. Adalah peran mereka untuk mengidentifikasi kemampuan,
otoritas dan kapasitas kasih karunia dalam jemaat.106 Jika ada kekurangan dalam
kepenilikan di dalam persekutuan kaki dian, saudara-saudara buah sulung dan
kepala-kepala dari rumah harus berjalan bersama dalam kasih yang semula dengan
para penilik karunia kenaikan. Mereka harus memperhatikan potensi bahaya yang
disebabkan oleh ragi keburukan dan kejahatan.107 Paulus memperingatkan kita
supaya tidak menjadi ‘menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu
dari pada yang lain’.108 Saudara-saudara tidak boleh menjadi tuan atas kawanan
domba dengan atas nama program, order atau disiplin.109 Adalah kejahatan besar bagi
seorang atau beberapa hamba di dalam rumah Tuhan kalau mereka bangkit dan mulai
memukul hamba-hamba yang lain.110
Anak Manusia dalam kaki dianlah yang memberikan tanggung jawab kepada hambahamba yang setia dan bijaksana. Sebagai tuan, dia memberi tanggung jawab kepada
mereka akan rumahnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya.
‘Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orangorangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba,
yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi
pengawas segala miliknya.’111 Tanggung jawab dari rumah telah diberikan kepada para
penilik dan diaken sebagai hamba-hamba. Akan ada referensi dan konferensi yang
tekun dalam nama. Kemudian akan ada suatu konsultasi yang efektif untuk
pembentukan dan pembuatan pelita menjadi pengantar minyak yang efektif.
Bermacam-macam kasih karunia di tengah-tengah para penilik dan diaken akan
menentukan bentukan cakupan dari pelita-pelita, dengan cara yang sama di mana
tukang (orang yang membentuk) membentuk pelita-pelita dalam jemaat lokal pada
awalnya. Pada diaken dan penilik memiliki karakter keilahian/kesalehan yang jelas
dalam jemaat-jemaat. Para penilik tidak boleh menjadi penyebab dari
pelarangan/pembatasan apapun; seperti yang Paulus katakan, ‘Dan bagi kamu ada
104
1Tes 5:12-13
Kis 20:28
106
1 Kor 12:27. Ef 4:8. 1 Kor 1:4
107
Wah 2:4. 1 Kor 5:8
108
1 Kor 4:6
109
Mat 10:25. 1Pet 5:3
110
Mat 24:48-49
111
Mat 24:45-47
105
163
INILAH BERITA ITU
tempat yang luas dalam hati kami (kamu tidak dibatasi/dilarang oleh kami –
terjemahan Inggris)’.112 Emas keilahian/kesalehan dimurnikan oleh ujian karena
firman.113 Bintang diberikan untuk mendapatkan emas dari karakter yang terbukti.114
Penyalaan pelita-pelita setiap hari berasal dari api korban yang terus-menerus di atas
mezbah. Arah dan orientasi dari pelayanan terang disesuaikan oleh saudara-saudara
sebagai tangan dari keimamatan.
Menggembalakan gereja Tuhan
Ketika Yohanes menuliskan kepada gereja Efesus, dia berbicara kepada mereka
mewakili ‘Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan
di antara ketujuh kaki dian emas itu’.115 Malaikat di Efesus dipuji untuk pekerjaan,
jerih payah dan ketekunan mereka. Mereka tetap sabar dan menderita oleh karena
nama Kristus dan tidak mengenal lelah. Namun, mereka ditegur karena meninggalkan
‘kasihmu yang semula’.116 Jelas bahwa Yesus menuliskan kepada ‘kelompok; utusan
yang menilik/mengawasi, bukan kepada individu. Kepada malaikat gereja di Smirna,
kata-Nya, ‘Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara’.117
Demikian juga, Dia mengatakan bahwa beberapa dari para penilik dalam gereja
Pergamus memegang pengajaran Bileam dan pengajaran Nikolaus.118 Penggunaan
‘beberapa’ mengindikasikan bahwa ada lebih dari satu. Meskipun demikian, sejarah
gereja mencatat bahwa bahkan sebelum kematian rasul Yohanes, uskup-uskup dan
penilik-penilik tunggal bangkit di setiap tempat.
Dalam tujuh surat, Yesus berbicara kepada bintang dari setiap gereja, kecuali Smirna,
dengan peringatan, ‘Aku tahu pekerjaanmu’ atau ‘Aku tahu perbuatanmu’.119 Pertamatama, Yesus tidak menunjuk kepada pekerjaan yang dari status anak individu mereka
yang Paulus sebutkan ‘pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau,
supaya kita hidup di dalamnya’.120 Yesus menunjuk kepada pekerjaan kolektif mereka
sebagai bintang untuk menggembalakan gereja-gereja kaki dian. ‘Pekerjaan yang
semula’ dari bintang adalah pekerjaan menggembalakan. Paulus memberitahukan
kepenatuaan Efesus untuk ‘jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang
ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang
diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri’.121 Bintang adalah kelompok kolektif
112
2 Kor 6:12
1Tim 4:7-8
114
Rom 5:4
115
Wah 2:1
116
Wah 2:2-4
117
Wah 2:10
118
Wah 2:14-15
119
Wah 2:2,19,23. Wah 3:1,8,15.
120
Ef 2:10
121
Kis 20:28
113
164
Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa
dari saudara-saudara yang menggembalakan dalam gereja kaki dian. Mereka ada
dalam tangan Kristus.
Bintang harus menjadi bagian dari ‘suara’ Yesus Kristus, Gembala agung.122 Yesus
mengatakan domba mengenal Gembala dengan suara-Nya. ‘siapa yang masuk melalui
pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan dombadomba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing
menurut namanya dan menuntunnya ke luar.’123 Ketika Yesus Kristus berbicara
kepada bintang Laodikia, Dia mengatakan, ‘Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok’.124 Dia berbicara sebagai Gembala agung dari domba. Yesus datang di pintu
dan mencari untuk masuk melaluinya supaya Dia dapat memanggil domba menurut
nama. Domba mengikuti karena mereka mengenal suara-Nya, dan Dia menuntun
mereka keluar. Kita diingatkan bahwa bintang-bintang akan menuntun banyak orang
kepada kebenaran. Ini artinya mereka memanggil anak-anak Allah secara individu
dengan nama, supaya orang-orang percaya itu diiluminasi mengenai ‘pekerjaanpekerjaan benar’ dari status anak mereka.
Semua persediaan bagi cabang-cabang dipasok oleh administrasi Kristus di saat
gembala-gembala-Nya yang mengawasi memberi makan dan menjaga kawanan
domba kaki dian. Sama seperti Yesus memerintahkan Petrus untuk ‘gembalakanlah
domba-domba-Ku (berilah makan kepada domba-domba-Ku – terjemahan Inggris)’
dan ‘gembalakanlah domba-domba-Ku (peliharalah anak-anak domba-Ku –
terjemahan Inggris)’, demikian juga para penilik dan diaken harus menggembalakan
kawanan domba.125 Ketika Petrus memahami mandat ini, yang diberikan kepadanya
oleh Tuhan Yesus, dia mulai menasihati pekerjaan yang sama ini kepada sesama
penatua-penatua. Dia menuliskan, ‘Aku menasihatkan para penatua di antara kamu,
aku sebagai teman penatua’ untuk ‘Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada
padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah,
dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang
dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan
domba itu’.126
Krisis kasih yang semula dan persembahan
Setiap kelompok utusan yang mengawasi sebagai bintang harus hidup dalam ‘kasih
yang semula’ dalam wilayah gereja kaki dian yang mereka awasi. Krisis dari bintang
adalah krisis kasih yang semula dan persembahan. Yesus memperingatkan bintang di
122
Ibr 13:20
Yoh 10:2-5
124
Wah 3:20
125
Yoh 21:15-17
126
1Pet 5:1-3
123
165
INILAH BERITA ITU
Efesus bahwa Dia mempunyai sesuatu yang menentang mereka. Ini adalah perintah
pertama/semula kepada setiap orang yang menerima pelayanan dari Yesus Kristus. Dia
berbicara kepada setiap kelompok utusan yang mengawasi dan meminta mereka
untuk memeluk persekutuan kasih yang semula supaya mereka dapat melakukan ‘apa
yang semula engkau lakukan (pekerjaan yang semula – terjemahan Inggris)’.127 Hidup
dalam kasih yang semula membuat kita mengenali kasih karunia yang Yesus Kristus
telah berikan di antara saudara-saudara oleh tangan kanan-Nya. Perintah untuk
merendahkan diri kita ‘di bawah tangan Tuhan yang kuat’ artinya supaya kita
berkomitmen kepada ‘persembahan yang terus-menerus’ sebagai budaya dari kasih
yang semula.128
Jika seseorang menginginkan untuk menjadi bagian dari bintang yang
menggembalakan, dia harus berkomitmen untuk menyerahkan hidupnya untuk
menyatakan yang lain, dan secara khusus yang lebih muda.129 Bintang yang adalah
bagian dari administrasi berjalan bersatu dengan ‘Gembala yang baik’ yang
menyerahkan hidup-Nya dalam kasih yang semula. Jelas bahwa bintang tidak boleh
mencari untuk menjadi yang pertama di antara saudara-saudara. Rasul Petrus
menasihatkan para penatua di antara kawanan domba untuk mengerjakan
kepenilikan dengan kerelaan, tidak menjadi tuan atas mereka yang dalam tanggung
jawab mereka.130 Sebagai gembala, bintang harus menjadi teladan bagi kawanan
domba. Mereka berjalan oleh persembahan dalam kasih yang semula, dengan taat
memproklamirkan firman tentang menjadi anak. Komitmen kepada persembahan
mendefinisikan dan mendefinisikan kembali mereka yang ‘mempersembahkan’ diri
mereka. Bintang harus menjadi teladan bagi mereka yang didefinisikan/ditetapkan
kembali oleh persembahan.
Yesus Kristus tidak menunjuk bintang sebagai pemimpin lokal dari jemaat. Jika
bintang yang menggembalakan tidak mau berjalan dan melayani seluruh kaki dian,
mereka telah jatuh dari tangan. Kita mungkin secara anekdot menyebut mereka
‘bintang yang diam di tempat’, karena mereka seharusnya berjalan dan melayani lebih
dari satu tempat. Jenis utusan ini telah menjadi tidak terhubung dengan tangan,
seperti Diotrefes, yang Yohanes katakan, ‘yang ingin menjadi orang terkemuka di
antara mereka, tidak mau mengakui kami’.131 Untuk alasan apapun, bintang jenis ini
telah berketetapan untuk tetap dalam satu tempat dan ada dalam bahaya menjadi
tuan atas kawanan domba.132 Ini adalah model dari gereja lokal independen. Krisis
yang sama menjadi jelas dengan saudara seperjalanan seperti Yohanes Markus, Demas
127
Wah 2:4-5
1Pet 5:6
129
Yoh 10:11. Yoh 15:13. 1 Yoh 3:16
130
1Pet 5:2-3
131
3 Yoh 1:9
132
1 Pet 5:3
128
166
Bintang-bintang dan corot-corot/pipa-pipa
dan yang lain, yang menarik diri dari tanggung jawab untuk berjalan.133 Kita
mengetahui akan pemulihan Yohanes Markus, tapi kita tidak jelas tentang Demas.
Rasul menyiratkan bahwa Demas takut karena dia tidak akan dicurahkan sebagai
korban curahan. Kita menyimpulkan bahwa dia telah meninggalkan kasihnya yang
semula.
Dalam suratnya kepada Timotius, Paulus menuliskan, ‘Mengenai diriku, darahku
sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku
telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan
hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya. Berusahalah supaya segera datang kepadaku, karena Demas telah mencintai
dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi
ke Galatia dan Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah
Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.’134
Ini adalah poin penting saat kita akan menutup bab ini. Para penilik pelayanan kasih
karunia harus ‘berjalan’. Dengan ‘berjalan’, kita memahami bahwa mereka yang
melayani Roh melakukannya mewakili Kristus. Mereka melayani dengan cara yang
terpisah dari persekutuan-persekutuan lokal, sekalipun mereka adalah bagian dari
persekutuan-persekutuan lokal. Komitmen untuk menjadi bintang yang berjalan
dalam tangan kanan Kristus, adalah satu-satunya cara supaya gereja kaki dian dapat
bertumbuh. Jika bintang berhenti untuk berjalan dengan Kristus, maka jelas bintang
itu telah jatuh dari tangan-Nya.
133
134
Kis 15:39
2Tim 4:6-11
167
BAB 10
Membangkitkan sebuah bintang
Wahyu Yohanes paling kurang tiga puluh tahun sesudah gereja kaki dian didirikan
oleh rasul Paulus di Efesus.1 Selama tiga tahun dia tinggal di wilayah ini, Paulus
mengatur, apa yang kita sebut, Pola/Teladan Efesus, sebagai model dari wilayah kaki
dian.2 Dengan ini, maksud kami bahwa dia mendirikan ‘mangkuk’ dalam wilayah itu.
Kita mengetahui hal ini karena dia memberitakan seluruh maksud Allah selama itu,
melalui pelayanannya siang dan malam di Ruang Kuliah/Sekolah Tiranus di mana dia
melatih, membimbing dan memperlengkapi semua yang bergabung dengan dia.3 Ada
pekerjaan karunia kenaikan yang jelas di saat Paulus memperlengkapi kelompok
besar dari saudara-saudara ini untuk pekerjaan pelayanan mereka dalam wilayah itu.
Ini memakan waktu selama dua tahun, dan pekerjaan ini tersebar di sepanjang
wilayah itu sampai kepada tingkat sehingga ‘semua penduduk Asia mendengar firman
Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani’.4 Oleh karena Paulus mendirikan
mangkuk di Efesus, firman Tuhan bertumbuh dengan kuatnya dan berlaku dengan
cara yang sama seperti di Yerusalem pada waktu awal.5
1
Wah 2:1
Kis 20:31
3
Kis 20:27. Kis 19:9
4
Kis 19:10
5
Kis 19:20
2
Membangkitkan sebuah bintang
Tuhan memegang kesaksian pada firman perjanjian yang Paulus beritakan dan
ajarkan di tengah-tengah mereka, sampai kepada tingkat bahwa ‘Allah mengadakan
mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang
pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka
lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat’.6 Ada tanggapan negatif yang
jelas mengenai ini dari orang yahudi, termasuk anak-anak dari imam besar Yahudi,
yang berusaha mengkorupsi persembahan Paulus di antara orang banyak. Tujuh orang
ini berdagang atas nama Paulus dan Yesus. Mereka mencoba untuk menyebut nama
Tuhan Yesus atas orang-orang yang kerasukan roh jahat , ‘Aku menyumpahi kamu
demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus’.7
Efek dari ‘mangkuk’ di tengah-tengah mereka dalam wilayah ini adalah besar, di
dalamnya semua motif-motif dibukakan di saat firman bertumbuh dan
bermultiplikasi dan banyak yang menggabungkan diri dengan Paulus dalam
sekolahnya.8 Efek dari firman atas mereka yang berdagang dengan cara apapun adalah
tajam. Seorang bernama Demetrius, ‘seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan
dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit
bagi tukang-tukangnya’.9 Dia berkumpul bersama dengan pekerja-pekerja yang
melakukan dagang yang sama dan mengatakan, ‘Ia mengumpulkan mereka bersamasama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudarasaudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!’10 Tanpa
menyadari apa yang dia katakan, orang ini dengan tanpa sengaja memberi kesaksian
akan pekerjaan yang ajaib yang terjadi. ‘Sekarang kamu sendiri melihat dan
mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh
Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang.’11 Disanalah seorang tukang
tembaga Yahudi bernama Aleksander ditunjuk sebagai penipu di antara orang Yahudi,
orang-orang percaya, dan orang-orang lokal.12
Paulus mencatat dalam tulisannya kepada Timotius bahwa beberapa, seperti
Aleksander, telah gagal menjaga iman dan nurani yang baik, dan bahwa mereka telah
ditolak dan menderita karam kapal berkenaan dengan iman mereka.13 Di antara
mereka ini adalah Himeneus dan Aleksander, yang telah dia berikan kepada iblis
supaya mereka jera menghujat.14 Paulus mencatat juga bahwa Aleksander tukang
tembaga telah banyak berbuat kejahatan terhadapnya dan Tuhan akan membalasnya
6
Kis 19:11-12
Kis 19:13-14
8
1 Kor 14:25. Kis 12:24
9
Kis 19:24
10
Kis 19:25
11
Kis 19:26
12
Kis 19:33
13
1Tim 1:19
14
1Tim 1:20
7
169
INILAH BERITA ITU
menurut perbuatannya.15 Dia memperingatkan Timotius supaya waspada terhadap
dia, karena dia sangat menentang ajaran mereka.16 Memang, seperti yang dibuktikan
Kitab Suci, ‘Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan’.17
Ini adalah efek dari memiliki ‘mangkuk’ di tengah-tengah mereka di Efesus. Dapat
kita katakan bahwa ‘tangan kanan dan bintang-bintang’ sangat efektif dalam kuasa
ketujuh Roh di tengah-tengah mereka. Setelah huru-hara berhenti, Paulus mengutus
murid-murid. Dan ketika dia menasihatkan mereka, dia pergi ke Makedonia.18
Dalam perjalanan terakhirnya kepada Yerusalem, Paulus memanggil kelompok
bintang dari para penilik, diaken dan penatua Efesus ke Miletus untuk
memperingatkan dan menginstruksikan mereka.19 Ketika mereka berkumpul
bersama, Paulus memberi kesaksian tentang pekerjaannya dalam menegakkan
mangkuk dalam wilayah mereka. Dia katakan bahwa, ‘aku hidup di antara kamu sejak
hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan.
Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami
pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Sungguhpun demikian
aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan
kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulanperkumpulan di rumah kamu (dari rumah ke rumah – terjemahan Inggris)’.20
Sebagaimana biasanya, Paulus menjadi ‘tawanan Roh’ saat dia pergi ke Yerusalem,
tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di sana.21 Namun, Roh Kudus memberi
kesaksian kepadanya di setiap kota, tentang penjara dan sengsara yang menantikan
dia.22 Rasul mengatakan kepada mereka bahwa dia sedang menuju Yerusalem, dan
bahwa mereka tidak akan pernah melihat wajahnya lagi.23 Dia menempatkan
tanggung jawab untuk gereja-gereja kaki dian di Asia kepada mereka.24
Sebagai kelompok penilik, diaken dan utusan kasih karunia, mereka adalah bintang,
angelos dari kaki dian di Efesus. Paulus menasihatkan mereka untuk ‘jagalah dirimu
dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi
penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah AnakNya sendiri’.25 Dia berbicara kepada administrasi penggembalaan lima jawatan yang
15
2Tim 4:14
2Tim 4:15
17
Kis 19:23
18
Kis 19:24
19
Kis 20:17
20
Kis 20:18-20
21
Kis 20:22
22
Kis 20:23
23
Kis 20:25
24
Kis 20:28
25
Kis 20:28
16
170
Membangkitkan sebuah bintang
berjalan di antara kaki dian.26 Paulus juga berbicara kepada persekutuan para penilik
dan diaken yang mengawasi dan menjaga kawanan domba sebagai penjaga-penjaga
pintu di dalam kaki dian di Efesus. Dia memperingatkan mereka, sebagai gembalagembala dan penjaga-penjaga pintu, bahwa serigala-serigala yang ganas akan masuk
ke tengah-tengah mereka, tidak akan menyayangkan kawanan itu.27 Dan lebih dari
ini, dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu
mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut
mereka.28
Bintang di Efesus telah kehilangan kasih mereka yang semula
Ketika Yesus Kristus berbicara kepada kelompok angelos ini, tiga puluh tahun
kemudian atau lebih, Dia memuji mereka karena tidak dapat sabar terhadap orangorang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul.29
Tetapi, perselisihan internal/di dalam mengancam untuk menghancurkan mereka dan
kaki dian mereka. Yesus menegur mereka karena meninggalkan kasih yang semula.30
Dia meminta mereka untuk mengingat dari mana mereka telah jatuh.31 Demikian juga,
gereja Korintus dengan jelas berubah menjadi mekanisme perhubungan kejatuhan
dan daging. Kita diingatkan dengan perkataan Paulus kepada Korintus, ‘jika di antara
kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu
manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?’32 Yakobus juga
mengatakan, ‘Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada
kekacauan dan segala macam perbuatan jahat’.33
Kehilangan kasih semula yang mendasar ini dan penginjakan pelataran rumah Tuhan
membuat bintang Efesus jatuh dari tangan kanan Kristus, dari tempat sorgawi.34
Yesus memerintahkan mereka untuk bertobat dan melakukan ‘pekerjaan yang semula’
atau Dia akan datang mengambil gereja kaki dian dari tempatnya. Mereka perlu untuk
merendahkan diri mereka di bawah tangan Allah yang kuat dan menerima para
utusan yang Kristus utus kepada mereka. Yesus mengatakan, ‘Inilah pekerjaan yang
dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus
Allah’.35 Seluruh kepenatuaan perlu untuk kembali kepada pekerjaan yang semua dari
persembahan perhubungan, khususnya di antara mereka sendiri.
26
Wah 1:13. Wah 2:1
Kis 20:29
28
Kis 20:30
29
Wah 2:2
30
Wah 2:4
31
Wah 2:5
32
1 Kor 3:3
33
Yak 3:16
34
Yes 1:12. Wah 2:5
35
Yoh 6:29
27
171
INILAH BERITA ITU
Mengapa Yesus Kristus memilih menggunakan kata ‘jatuh’ dan bukan istilah yang
lain?36 Ketika bintang jatuh dari tangan, kita mengerti bahwa itu terus ada tapi tidak
dapat berfungsi. Mandatnya dipotong dan digagalkan. Kaki dian diambil dari
tempatnya. Mari kita perhatikan kekecewaan Kristus dalam Yohanes pasal dua belas.
Sekalipun Dia telah mengadakan banyak mujizat dan tanda heran, mereka tidak
percaya kepada-Nya atau berita yang Dia sampaikan.37 Apakah yang terus
mengecewakan/membuat frustrasi berita dari gereja kaki dian? Jawabannya jelas. Seketika
kita mulai memberitakan tentang administrasi kaki dian dengan para penilik dan
diakennya, dinamika kesetaraan kolegial berusaha untuk diberi kuasa secara daging.
Tuhan berbicara melalui bintang-utusan yang Dia pegang dalam tangan-Nya. Bintang
ini adalah kelompok penilik, penatua dan diaken karunia-pelayanan yang
berkomitmen untuk berjalan dalam persekutuan. Firman kebenaran masa kini
diserahkan di tengah-tengah saudara-saudara dalam kepenatuaan. Dengan cara ini,
firman bukan miliki seorang. Tetapi, milik dari persekutuan persembahan korporat.
Firman harus diserahkan kepada saudara-saudara, bukan kepada mereka yang
mencari untuk menggunakannya sebagai sumber untuk memberi kuasa kepada diri
mereka sendiri.
Ini adalah ‘melemparkan mutiara kepada babi’. Yesus
memperingatkan kita untuk tidak memberikan apa yang kudus kepada anjing, juga
tidak melemparkan mutiara kepada babi, atau mereka akan menginjaknya, dan
berbalik mengoyak kita.38 Ini adalah dilema bagi seorang pelayan. Mereka tidak boleh
menyerahkan firman kepada ‘babi’; tapi menyerahkannya kepada saudara-saudara
dalam persekutuan kebenaran masa kini, jangan sampai hal yang memberi kuasa
kepada mereka, berbalik dan menginjak mereka di bawah kaki.
Diinjak-injaknya bala tentara sorga
Yesus berbicara kepada bintang Efesus, ‘Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh’.39 Sebagai konsekuensi dari tidak terhubungnya mereka dengan tangan
kanan Kristus, bintang ini telah jatuh dari ‘ketinggian’. Kita telah mendiskusikan
bagaimana bintang-bintang yang dibawa oleh Kristus dalam tangan kanan-Nya.
Mereka adalah jawatan korporat melalui mana pelayanan Melkisedek dari Kristus
dibawa kepada gereja kaki dian.40 Bintang dapat jatuh dalam sejumlah cara yang
berbeda, tapi hanya satu dari ini artinya ‘jatuh ke dalam dosa’. Selama zaman gereja,
bintang telah diinjak-injak, dianiaya dan dibenci. Di seluruh dunia, para utusan bagi
gereja-gereja menderita seperti ini.
36
Wah 2:5
Yoh 12:37-43
38
Mat 7:6
39
Wah 2:5
40
Maz 110:4. Ibr 7:21
37
172
Membangkitkan sebuah bintang
Dalam buku sebelum ini, kita mempelajari pembinasa keji.41 Ini adalah pelanggaran
persembahan, korupsi dari administrasi Kristus, diinjak-injaknya pelataran Tuhan,
dan pelanggaran perjanjian tentang anak.42 Daniel mengatakan kepada kita bahwa
orang-orang yang bijaksana/dengan pengertian akan mulai muncul selama masa
diinjak-injaknya tempat kudus. Dia memanggil orang-orang seperti itu ‘bintangbintang’, yang ‘akan bercahaya seperti cahaya cakrawala’.43 Mereka menginstruksikan
banyak orang dan menuntun mereka kepada kebenaran. Beberapa dari bintangbintang ini akan jatuh, sampai akhir zaman, untuk memurnikan dan membersihkan
umat Allah.44 Sesungguhnya, banyak bintang-bintang akan jatuh ketika penguasapenguasa langit diguncangkan pada akhir zaman.45
Kita membaca dalam kitab Daniel, bahwa orang-orang yang bijaksana (mereka yang
memiliki pengertian) akan jatuh oleh pedang, api, penawanan dan perampasan
beberapa waktu lamanya.46 ‘Beberapa waktu lamanya’ menunjuk kepada 2300 tahun
sampai tempat kudus dipulihkan.47 Sekalipun mereka akan diberikan ‘pertolongan
sedikit’, bintang-bintang akan binasa dan jatuh selama masa ini.48 Akan terjadi seperti
ini sampai Dia membersihkan tempat kudus dari kekejian yang menyebabkan
kebinasaan, korupsi persembahan.49
Selama seratus tahun kembalinya orang-orang Yahudi dalam pembuangan ke Babel,
mereka dikalahkan oleh korupsi persembahan.50 Oleh karena hal ini, Mikhael,
malaikat kuat yang berdiri mengawasi Israel, dan dua ratus juta yang lain,
dihempaskan ke tanah dan diinjak-injak.51 Sejak masa Kerajaan Yunani, ada sedikit
pertolongan malaikat untuk umat perjanjian Allah. Tentu saja, tidak seperti waktu
malaikat-malaikat melindungi Israel, ketika mereka maju masuk ke Tanah
Perjanjian.52
Perkataan Daniel dimeteraikan sampai akhir zaman.53 Perkataannya berlaku secara
khusus sampai ketika Mikhael dan malaikat-malaikat akan berdiri lagi setelah 2300
hari.54 Ketika tahun-tahun ini berakhir, satu tahun untuk satu hari, tempat kudus
41
Dan 11:31. Mat 24:15
Dan 11:33
43
Dan 12:3
44
Dan 12:10
45
Mat 24:29. Mar 13:25
46
Dan 11:33
47
Dan 8:14
48
Dan 11:34
49
Dan 8:13
50
Mal 1:7,10,13
51
Dan 8:11-12
52
Ul 1:30
53
Dan 12:4
54
Dan 8:14. Dan 12:1. Wah 12:7
42
173
INILAH BERITA ITU
akan dibersihkan. Kemudian zaman kerajaan akan dimulai. Ini adalah masa yang
berhubungan dengan pasal empat dan lima dalam kitab Wahyu.
Pembersihan tempat kudus akan dimulai ketika Anak Domba berdiri.55 Ini akan
menetapkan empat puluh dua tahun terakhir dari sejarah manusia. Akan ada satu
generasi sampai penyempurnaan zaman-zaman.56 Selama masa ini, para utusanbintang tidak akan lagi jatuh oleh api, pedang, kelaparan dan penganiayaan.57 Tapi
sebelum masa itu, mereka akan diinjak-injak sekalipun Kristus memerintah.58 Setelah
Tuhan memulihkan persembahan kepada tujuh gereja, Dia akan memulihkan kepada
mereka semua unsur yang dibicarakan dalam surat-surat-Nya. Ingat, surat-surat ini
tidak berbicara kepada gereja-gereja. Dia menuliskan ini kepada tujuh angelos para
utusan-bintang, termasuk mereka yang telah jatuh dari tangan-Nya.59
Otonomi gereja lokal
Untuk sebagian besar zaman gereja, administrasi penggembalaan yang sesungguhnya
telah ditolak atas nama otonomi lokal.60 Model promosi diri ini adalah model oleh
mana uskup, penatua, pendeta atau penilik lokal mengambil kedudukan tertinggi atas
gereja. Mereka yang melayani dari dasar, menolak dan keberatan dengan administrasi
berjalan dari Kristus demi mendukung otonomi atau demokrasi mereka sendiri.
Mereka memberi diri mereka untuk belajar dan menafsirkan, dengan cara ini, mereka
diberi kuasa dan menyatakan hak mereka untuk otoritas.61 Tuhan berbicara dari sorga
melalui pelayan-pelayan yang Dia utus. Tapi banyak kali, kedaulatan-Nya digantikan
dengan demokrasi dari orang banyak.
Setelah jatuh dari tangan Kristus, angelos Efesus berubah menjadi membandingkan
dan berkompetisi untuk mendirikan hierarki di tengah-tengah mereka sendiri.62
Mereka mengukur diri mereka sendiri dengan diri mereka sendiri, dan
membandingkan diri mereka sendiri di antara mereka sendiri.63 Mereka ‘saling
menantang satu dengan yang lain’, sehingga membangun superioritas, dan ‘saling iri
satu dengan yang lain’ untuk mencegah inferioritas.64
55
Wah 5:6
Mat 24:34
57
Dan 11:33-35
58
Ibr 2:14. 1 Kor 15:54-55. 2Tim 1:10
59
Wah 2:1,8,12,18. Wah 3:1,7,14
60
3 Yoh 1:9. 2 Kor 10:10
61
Yoh 5:39-40
62
Wah 2:4
63
2 Kor 10:12
64
Gal 5:26
56
174
Membangkitkan sebuah bintang
Kita perlu memperhatikan bahwa jenis rasa tidak aman dan kekuatiran ini membuka
pintu bagi orang-orang seperti Diotrefes.65 Kasih yang semula ditukarkan dengan
keinginan untuk menjadi ‘orang terkemuka di antara mereka’. Bukannya menjadi
bagian dari persekutuan dari saudara-saudara yang hidup dalam kasih yang semula,
Diotrefes berusaha untuk memiliki keistimewaan sebagai penilik-uskup tunggal
dalam lokalitasnya. Dia adalah penjaga pintu yang menunjuk diri sendiri yang tidak
mau membuka pintu untuk administrasi penggembalaan Kristus. Yohanes mencatat
bahwa dia tidak mau menerima para utusan. Pada kenyataannya, dia mendakwa para
utusan dengan ‘kata-kata kasar’.66 Dia kemungkinan besar mendakwa para utusan
memanfaatkan orang-orang dan ‘menjadi tuan atas’ iman mereka. Dan lebih dari ini,
siapapun dari saudara-saudara yang mau menerima para utusan, dia keluarkan dari
gereja. Diotrefes, dan orang lain seperti dia, menginjak-injak jemaat sementara mereka
berusaha menegakkan dan menguatkan posisi pelayanan mereka.
Paulus bertanya kepada Korintus, ‘Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau
hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?’67 Sebelum ini, dia pernah
bertanya ‘Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang
engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya,
mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?’68
Dilema bagi gereja di Korintus adalah berkenaan dengan utusan. Paulus telah
ditunjuk/diangkat oleh Yesus Kristus untuk meletakkan dasar, tapi para utusan yang
lain telah datang sesudah dia. Gereja ini mulai terpecah karena mereka memilih siapa
yang akan mereka ikuti. Beberapa menganggap diri mereka menjadi dari golongan
Paulus, beberapa Apolos, beberapa Kefas, dan beberapa Kristus.69 Paulus bingung
karena dia dan Apolos adalah bagian dari satu utusan-bintang.70 Rasul mengatakan, ‘Aku
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan .. Baik yang
menanam maupun yang menyiram adalah sama (satu – terjemahan Inggris)’.71 Para
utusan-bintang memiliki kasih karunia dan otoritas berbeda, tapi hanya satu berita.
Mereka adalah bagian dari satu korporat utusan. Paulus menghimbau kepada gereja yang
terpecah ini dengan mengatakan mereka adalah kawan sekerja dan sesama hamba
bersama dalam pelayanan injil.72
Saat ini, sama seperti kasus di Korintus, ada suatu penolakan administrasi utusan
Kristus untuk mendukung otonomi gereja atau hierarki denominasi. Para pemimpin
65
3 Yoh 1:9
3 Yoh 1:10
67
1 Kor 14:36
68
1 Kor 4:7
69
1 Kor 1:11-13
70
1 Kor 4:6
71
1 Kor 3:6,8
72
1 Kor 3:9
66
175
INILAH BERITA ITU
lokal, entahkah yang ditunjuk sendiri atau dipasangkan, telah mengambil
keistimewaan dalam melayani jemaat-jemaat lokal mereka. Kelompok-kelompok ini
menjadi otonom dan bersumber sendiri. Jika mereka menerima pelayanan utusan,
mereka melakukannya hanya untuk menambahkan kepada sumber-sumber mereka.
Sebagai hasilnya, utusan-bintang tunduk kepada tekanan jemaat yang meminta
supaya mereka melayani agenda orang banyak. Mereka lebih menjadi sumber daripada
menjadi persembahan yang murni dalam kasih yang semula. Inilah artinya menjadi
‘jatuh karena ditawan’.73 Bintang ditawan kepada agenda-agenda alternatif. Karena
mereka telah membayar perpuluhan mereka, jemaat meminta supaya para penilik
karunia-pelayanan ada untuk melayani pribadi mereka dan agenda-agenda gereja
lokal. Tetapi, perpuluhan dibayarkan kepada Kristus dan adalah sumber untuk
administrasi–Nya.74 Dia membayarnya untuk melayani saudara-saudara yang berjalan
dalam kaki dian.75 Kita harus berhenti menggunakan kasih karunia sebagai sumber
dan mengizinkan para utusan-Nya untuk berjalan dalam pelayanan ‘dia yang
berbicara dari sorga’.76
Bintang bangkit di Babel
Selama tahun-tahun penghakiman dan runtuhnya bangsa Yehuda, nabi Yehezkiel
menemukan dirinya ditengah-tengah pembuangan di Babel. Dia adalah bagian dari
bintang yang jatuh karena seluruh administrasi Yehuda telah jatuh ke dalam dosa.
Administrasi Yehuda merosot menjadi imam-imam dosa, raja-raja dosa, penatuapenatua dosa dan nabi-nabi dosa.77 Kitab Suci mencatat bahwa, di negeri orang
Kasdim di tepi sungai Kebar, firman Tuhan datang atas Yehezkiel.78 Dia melihat
administrasi malaikat dengan Kristus di atas takhta.79 Dia mendengar suara Yang
Maha Kuasa.80 Ketika Yehezkiel melihat ini, dia tersungkur dan mendengarkan suar
berbicara kepadanya. Tuhan berkata kepadanya, ‘Hai anak manusia, bangunlah dan
berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau’.81 Yehezkiel memberi kesaksian,
‘Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku (Kemudian Roh
masuk kedalamku ketika Dia berbicara kepadaku – terjemahan Inggris) dan
ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku’.82
73
Dan 11:33
Mal 3:10
75
1 Kor 9:14
76
Ibr 12:25
77
Yer 25:11. Yer 2:26. Yeh 10:18-22
78
Yeh 1:1
79
Yeh 1:26
80
Yeh 1:24
81
Yeh 2:1
82
Yeh 2:2
74
176
Membangkitkan sebuah bintang
Roh Allah mengangkat Yehezkiel ke dalam sorga oleh Roh Kudus dan Yehezkiel pergi
dengan hati panas dan dengan perasaan pahit (dalam kegusaran/kemarahan rohnya – terjemahan
Inggris).83 Dia adalah seorang yang marah pergi turun untuk bernubuat! Dia
mendeklarasikan, ‘kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat’.84 Ini adalah
bukti dan konsekuensi dari Anak Yahweh mengulurkan tangan kanan-Nya untuk
memegang dia.85 Kita mengingat perkataan dari pemazmur, ‘sebab siang malam
tangan-Mu menekan aku dengan berat’.86 Administrasi yang hidup dari sorga
membawa Yehezkiel turun ke sungai Kebar di Babel. Dia duduk di antara para
penatua selama tujuh hari dan di sana aku duduk tertegun di tengah-tengah mereka selama
tujuh hari (dan mereka dalam kekuatiran/ketakutan karena dia duduk ditengah-tengah mereka –
terjemahan Inggris).87 Setiap orang dalam kekuatiran/ketakutan ketika Allah mulai
mengulurkan tangan kanan-Nya untuk membangkitkan bintang. Dan mereka yang
memelihara sikap kolegialitas-lah, dari otonom lokal, yang tanpa diragukan akan
merasakan paling kuatir/takut.
Gereja saat ini turun di Babel. Sekalipun kita mungkin dalam debu tanah, namun,
tangan kanan-Nya ada atas kita.88 Dan perintah-Nya adalah ‘berdiri, karena Aku
hendak berbicara dengan engkau (berdiri dan dengarkan apa yang Aku akan katakan
kepadamu! – terjemahan Inggris)’89 Kristus terus-menerus meletakkan tangan-Nya
atas bintang-bintang di setiap generasi, memanggil mereka keluar dari debu tanah.
Sama seperti Kristus dilemparkan ke tanah dan kemudian dibangkitkan, bintang
perlu dibangkitkan oleh kuasa hidup kebangkitan.90 Bintang dilemparkan ke tanah
dan diinjak-injak, tapi kemudian dibangkitkan kembali untuk berdiri dan
memproklamirkan.
Diutus kepada orang-orang yang memberontak
Setelah membangkitkan dia, Tuhan mendeklarasikan kepada Yehezkiel bahwa Dia
mengutusnya kepada orang-orang yang memberontak, keras kepala dan tegar hati
yang tidak mau mendengarkan dia.91 Namun, sebagai seorang nabi di tengah-tengah
mereka, adalah kewajiban atas Yehezkiel untuk memproklamirkan firman Tuhan. Ini
adalah mandat dari bintang. ‘Haruslah kau katakan kepada mereka …. baik mereka
mendengarkan atau tidak.’92 Akan ada utusan-utusan dalam setiap generasi gereja.
83
Yeh 3:14
Yeh 3:14
85
Yeh 1:3
86
Maz 32:4
87
Yeh 3:15
88
Yeh 27:30. Maz 7:5. Maz 22:5. Yes 52:2
89
Yeh 2:1
90
Mar 8:31. Mat 12:40. Yoh 11:25. 1 Kor 6:14
91
Yeh 2:4
92
Yeh 2:5
84
177
INILAH BERITA ITU
Dan sekalipun para pendengar tidak mau menerima beritanya, ‘mereka akan
mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka’.93
Tuhan memberi semangat kepada Yehezkiel supaya jangan kecewa dengan mereka
yang tidak mau mendengarkan, juga tidak takut kepada mereka. ‘Dan engkau, anak
manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya,
biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat
kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar
melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.’94 Lebih lanjut, Dia
menginstruksikannya untuk tidak memberontak, seperti ‘kaum pemberontak’ ke
mana dia pergi.95 Ini adalah perintah kepada setiap utusan dan semuanya tanpa
kecuali.96 Panggilan-Nya adalah Dia memampukan.97 Kasih karunia diberikan melalui
penumpangan tangan.98 Tanpa menghiraukan kecemasan/kegugupan kita atau
kapasitas yang kita tetapkan sendiri, Tuhan akan memperlengkapi dan memampukan
kita untuk pekerjaan ini.99 Dia akan menetapkan wajah-wajah kita seperti batu dan
membuat wajah kita kuat terhadap wajah-wajah mereka.100
Utusan harus tekun/rajin perhatikan (masukan ke dalam hati mereka – terjemahan Inggris)
semua firman yang Tuhan sampaikan kepada mereka dan mendengar dengan baikbaik.101 Utusan ini tidak dengan cara apapun dibebaskan dari berita ini, tetapi, dia
berada di bawah kewajiban lebih lagi untuk mendengarkan dan merupakan contoh
dari apa yang dia beritakan/khotbahkan. Tidak seperti ahli Taurat dan orang Farisi
yang ‘bicara tapi tidak melakukan’, Yehezkiel diberitahukan untuk membuka
mulutnya dan memakan gulungan kitab, sama seperti yang dinstruksikan kepada
Yohanes juga dalam Wahyu pasal sepuluh.102
Ujian iman
Firman kepada bintang pada saat ini adalah merangkul kejatuhan oleh pedang, api,
penawanan dan perampasan.103 Ini adalah ujian iman bagi siapapun yang berjalan
dengan Kristus, siapapun yang membajak.104 Beberapa akan jatuh ke dalam dosa dan
tidak akan pernah bangkit kembali. Yang lain akan jatuh oleh perkumpulan dengan
93
Yeh 2:5
Yeh 2:6
95
Yeh 2:8
96
Rom 1:20
97
2 Pet 1:10. Rom 11:29
98
1 Tim 4:14
99
Yer 1:7. Kel 4:11-12
100
Yeh 3:8-9
101
Yeh 3:10
102
Mar 7:6. Yeh 2:8. Wah 10:9
103
Dan 11:33
104
Yak 1:2-4. Kis 14:22. Ibr 10:38-39. Luk 9:62
94
178
Membangkitkan sebuah bintang
orang-orang fasik yang ‘menyelusup’.105 Tapi selama bintang itu tidak membalas
musuh-musuh, mereka akan mengatasi/menang dan terpelihara.106 Perkataan ini sama
dengan yang disampaikan kepada Kain: ‘tetapi engkau harus berkuasa atasnya’.107
Dosa, seperti singa, meringkuk di depan pintu dan berusaha untuk menelan kita.
Dengan cara yang sama, Petrus memperingatkan kita supaya berhati-hati, karena
musuh kita, setan, berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum.108
Dia adalah pendakwa dari saudara-saudara dan baunya adalah korupsi dari
kematian/maut.109 Dia makan dari korupsi seperti anjing dan babi, dan berusaha
untuk menjerat kita supaya kita juga menjadi terkorupsi dan ditelan.110
Utusan-bintang tidak boleh ditarik ke dalam konflik di mana mereka mulai saling
menelan satu dengan yang lain dan menghancurkan diri mereka sendiri dengan
korupsi yang dari kuburan.111 Di mana kedurhakaan makin bertambah, maka kasih
kebanyakan orang akan menjadi dingin.112 Secara terus-menerus Tuhan
memperingatkan bintang untuk tidak tertangkap dalam jenis argumen seperti itu.
Kita harus dibangkitkan dengan Dia.113 Kita harus melibatkan diri dalam kebenaran
masa kini, bukan dalam argumen-argumen atas hal-hal yang sudah lama mati.114 Kita
tidak boleh menyibukkan diri dengan seluk beluk (hal-hal yang dalam tentang –
terjemahan Inggris) Iblis yang adalah milik dari neraka/jurang maut.115 Lawan dari
kebenaran masa kini makan dari korupsi, dan inilah caranya mereka menelan. Dalam
ujian iman, kita dapat menjadi kecewa dengan jenis perang ini dan kita dapat menarik
diri. Tapi kita tidak boleh menarik diri dalam ketidakpercayaan.116 Pencobaan dan
ujian iman yang mengikuti adalah pekerjaan utama dari setan. Kita harus berhati-hati
untuk tidak membiarkan setan ini memegang kita. Tetapi, kita harus melawan dengan
iman yang teguh!117 Mari kita memperhatikan supaya kesibukan kita adalah berjalan
dalam kebenaran masa kini. Dia yang memiliki telinga biarlah mendengarkan apa
yang Roh katakana kepada gereja-gereja saat ini.118
105
Yuh 1:4
1Pet 2:23
107
Kej 4:7
108
1Pet 5:8
109
Wah 12:10
110
Fil 3:2. Mat 7:6. 2 Pet 2:22
111
Gal 5:15. Rom 3:13. Ams 29:6
112
Mat 24:12
113
Ef 2:6
114
2 Pet 1:12. Mat 8:22. Luk 9:60
115
Wah 2:24
116
Rom 4:20
117
1Pet 5:9
118
Wah 2:7,11,17,29. Wah 3:6,13,22
106
179
INILAH BERITA ITU
Nasihat kepada gereja di Sardis
Pada musim ini, Yesus Kristus mengukur kita sesuai dengan kaki dian di Sardis.119 Dia
menginginkan kita untuk menyelaraskan diri kita kepada administrasi berjalan,
dalam kasih semula yang murni, cabang ke cabang. Surat kepada Sardis ditujukan dari
Yesus, yang memiliki ‘ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu’.120 Pelayanan dari
ketujuh bintang, oleh ketujuh Roh Allah, adalah administrasi Kristus penuh dari
sorga yang menyalurkan ketujuh pengurapan kepada gereja. Angelos di Sardis
digambarkan sebagai kelompok para penilik yang malas, tertidur.121 Mereka telah
melupakan nasihat kepada semua para penilik, ‘Hati-hatilah dan berjaga-jagalah!
Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba’.122 Setelah kembali kepada
tangan kanan Bapa, Yesus Kristus seperti orang yang pergi ke negeri yang jauh untuk
menerima kerajaan bagi di sendiri.123 Dia telah memberikan otoritas kepada hambahambanya, kepada setiap orang pekerjaannya, dan memerintahkan penjaga pintu
untuk mengawasi.
Sebagai penjaga pintu dalam rumah-Nya, Yesus mengatakan kepada angelos di Sardis
‘Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati’.124 Dia
belum menemukan pekerjaan dari kepenilikan mereka lengkap di hadapan Allah.
Yesus meminta mereka untuk mengingat firman kebenaran masa kini yang mereka
telah ‘terima dan dengar’ dari angelos-Nya yang berjalan. Dia memperingatkan mereka,
‘Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan
engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu’.125 Yesus
mengatakan kepada murid-murid-Nya, ‘Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri
akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar’.126 Jika para penilik
dengan tekun/rajin berjaga-jaga, berdoa, dan menyediakan makanan untuk seisi
rumahnya, pada musimnya Kristus akan datang sebagai Tuan dengan upah-Nya.127
Namun, jika para penilik malas, tertidur, dan memukul sesama hamba, Dia akan
datang seperti pencuri di malam hari.128 Angelos di Sardis perlu untuk ‘menjadi imam
dalam suatu keimamatan yang berkenan’ kalau tidak, Kristus akan datang seperti
pencuri dan mengambil penatalayanan dari mereka.
119
Wah 3:1-6
Wah 3:1
121
Wah 3:2-3
122
Mark 13:33
123
Kol 1:3. Mar 13:34
124
Wah 3:2
125
Wah 3:3
126
Luk 12:39
127
Wah 22:12
128
Mat 24:48-50
120
180
Membangkitkan sebuah bintang
Hanya sedikit dari angelos di Sardis telah memelihara keimamatan dan pengudusan
mereka. Hanya sedikit yang telah memelihara pakaian keimamatan mereka tidak
bercacat oleh kedagingan dan memelihara pekerjaan-pekerjaan dari status anak
mereka yang telah ditentukan.129 Yesus menganggap mereka layak untuk berjalan
dengan Dia dalam pakaian putih sebagai bagian dari angelos-Nya yang berjalan di
antara gereja-gereja kaki dian. Lebih dari ini, semua yang menang di Sardis akan
mengenakan pakaian putih.130 Mereka akan menjadi bagian dari kumpulan orang
banyak yang keluar dari kesesakan besar, yang mencuci jubah mereka dan
membuatnya menjadi putih dalam darah Anak Domba.131
Ini adalah janji untuk utusan-bintang yang dilemparkan dan diinjak-injak jika mereka
akan dibangkitkan untuk berdiri dan mendengar apa yang Kristus katakan.132 Peran
mereka akan berkelanjutan dalam akhir zaman ketika orang-orang kudus memiliki
kerajaan sorga. Mereka akan bergabung dengan suara keimamatan dan kerajaan
sebagai bagian dari suara dari sorga. Bintang-bintang terus-menerus menghadapi
konflik dengan pedang dan api. Namun, mereka harus berpegang pada rahasia iman
seperti cahaya cakrawala.133 Mereka harus memelihara terang kebenaran masa kini,
yang membuat Bintang Timur bercahaya dalam hati orang-orang.134 Dengan cara ini,
mereka akan menuntun banyak orang kepada kebenaran.135
Dalam kesimpulan penutup, adalah keyakinan kita bahwa Roh Kudus berbicara
kepada gereja-gereja saat ini, firman kebenaran masa kini. Mari kita menjadi orangorang yang berdiri di atas kaki kita untuk mendengarkan apa yang Tuhan katakan
kepada gereja-gereja.136
129
Wah 3:4
Wah 3:5
131
Wah 7:9,14
132
Yeh 2:1
133
1Tim 3:9. Dan 12:3
134
2Pet 1:19
135
Dan 12:3
136
Yeh 2:1
130
181
Download