SKRIPSI SIKAP IBU-IBU RUMAH TANGGA YANG BERUSIA 20-50 TAHUN PADA TAYANGAN INFOTAINMENT SILET DI RCTI DI KRAGILAN SERANG BANTEN Periode Januari 2008 Disusun Oleh : Nama :IDA HANDAYANI Nim : 4410401-116 Jurusan : Broadcasting FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNVERSITAS MERCU BUANA LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI Nama : Ida Handayani NIM : 4410401-116 Fakultas : Ilmu Komunikasi Jurusan : Broadcasting Judul skripsi : Sikap Perempuan pada tayangan infotainment Silet di RCTI di Kragilan Serang Banten Pembimbing Juwono Tri Atmojdo,S.sos,M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI IDA HANDAYANI 4410401-116 Program Studi Broadcasting ABSTRAKSI Sikap Ibu-ibu Rumah Tangga yang berusia 20-50 tahun Pada Tayangan Infotainment Silet di RCTI di Kragilan Serang Banten (Periode Januari 2008) Dengan banyaknya stasiun televisi di Indonesia, televisi berlomba memberikan atau menyajikan tayangan-tayangan yang masyarakat butuhkan salah satunya adalah program tayangan Infotainment Silet yang membahas tentang kisah dan kasus selebritis seperti, perceraian, pernikahan, percintaan dan lain sebagainya.Infotainment Silet ditayangakan oleh stasiun RCTI setiap senin-jumat Pukul 11.00-12.00 WIB. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, metode yang diguanakan adalah metode survey terhadap 80 responden dari jumlah populasi 282 jiwa. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuisioner kepada para responden dengan menggunakan metode Simple Random Sampling, yaitu dengan menyebarkan kuisioner kepada responden yang dipilih satu-satu secara random (acak). Teori yang digunakan peneliti ini adalah (S-O-R) Hasil penelitian ini menyatakan bahwa mayoritas ibu-ibu rumah tangga yang berusia 20-50 tahun, sebanyak 8032 % yang memberikan sikap positif pada kehadiran tayangan Infotainment Silet. responden mengetahui tayangan Infotainment Silet dan menyukai tayangan tersebut dikarenakan berbeda dengan infotainment yang lainnya. iv DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI…………………………………... i LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI………………………………….. ii LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI…………………... iii ABSTRAKSI……………………………………………………………… iv KATA PENGANTAR……………………………………………………. v DAFTAR ISI………………………………………………………………. vi DAFTAR TABEL…………………………………………………………. ix BAB I. BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………………………………… 1 1.2 Perumusan Masalah …………………………………….. 7 1.3 Tujuan Penelitian………………………………………... 7 1.4 Signifikasi Penelitian……………………………………. 9 1.4.1 Signifikasi Akademis……………………………. 9 1.4.2 Signifikasi Praktis……………………………….. 9 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa……………………………………… 9 2.1.2 Media Komunikasi Massa ………………………... 12 2.1.3 Efek Komunikasi Massa…………………………... 13 2.1.4. Teori Uses and Effects……………………………. 14 2.2 Televisi Sebagai Media Massa…………………………... 15 2.2.1 Pengertian Televisi ………………………………... 15 BAB III 2.2.2 Karakteristik Televisi………………………………. 16 2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Televisi……………….. 17 2.2.4 Pungsi Televisi …………………………………….. 19 2.2.5 Khalayak Televisi…………………………………... 19 2.3 Program Televisi…………………………………………. 20 2.3.1 Karakteristik Program Televisi…………………….. 20 2.3.2 Jenis-jenis Program Televisi……………………….. 21 2.3.3 Efektifitas Program Televisi ………………………. 22 2.4 Infotainment…………………………………………….... 25 2.4.1 Ciri-ciri Infotainment ……………………………… 26 2.4.2 Perkembangan Infotainment……………………….. 26 2.5 Sikap……………………………………………………... 27 2.5.1 Ciri-ciri Sikap ……………………………………… 28 2.5.2 Struktur Sikap………………………………………. 29 2.5.3 Pembentukan Sikap………………………………… 32 2.5.4 Langkah-langkah Perubahan Sikap………………… 32 2.6 Teori S-O-R……………………………………………… 34 METODOLOGI 1. Tipe Penelitian ………………………………………………. 36 2. Metode Penelitian Kuantitatif Survey……...………………. 37 3. Tehnik Pengumpulan Data…………………………………… 38 3.3.1.Data Primer ……………………………………………. 38 3.3.2.Data sekunder………………………………………….. 38 4. Populasi dan Sampel…………………………………………. 39 3.4.1 Populasi……………………………………………........ 39 3.3.1.Sampel…………………………………………………. 40 3.3.2.Tehnik Sampling………………………………………. 41 3.3.3.Alokasi Sampling…………………………………......... 41 5. Depinisi dan Operasional Konsep………………………….... 42 3.3.1. Depinisi Konsep …………………………………….. 42 3.3.2. Operasional Konsep………………………………….. 43 6. Analisis Data ………………………………………………… 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum RCTI……………………………… 4.3.1. Profil Infotainment Silet…………………. 49 50 4.2.Gambaran Objek Penelitian …………………………. 51 4.3.Identitas Responden …………………………………. 52 4.3.2. Usia Responden………………………….. 52 4.3.3. Pendidikan Terakhir ……………………... 53 4.3.4. Jenis Pekerjaan …………………………... 54 4.4.Terpaan Media………………………………………... 54 4.3.5. Kepemilikan Media Komunikasi…………. 55 4.3.6. Stasiun Televisi yang Sering ditonton …… 56 4.3.7. Alasan Menonton Tayangan Silet………… 57 4.3.8. Tema atau Informasi yang suka ditonton … 58 4.3.9. Frekuensi menonton tayangan Silet dalam seminggu…………………………. 59 4.3.10. Dalam seminggu berapa lama menonton tayangan Silet……………………………. 59 4.5.Sikap Ibu-ibu Pada Tayangan Infotainment Silet…… 60 4.6.Pembahasan …………………………………………. 89 4.6.1 Hasil Secara Keseluruhan……………….. 93 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan……………………………………… 95 5.2 Saran …………………………………………… 96 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi DAFTAR TABEL 3.1 Populasi per RW atau RT……………………………………………… 3.2 Alokasi Sampel per RW atau RT……………………………………… 3.5.2 Operasional Konsep…………………………………………………. 4.3.1 Usia Responden……………………………………………………… 4.3.2 Pendidikan Terakhir…………………………………………………. 4.3.3 Jenis Pekerjaan ……………………………………………………… 4.4.1 Kepemilikan Media Komunikasi……………………………………. 4.4.2 Stasiun Televisi yang Sering ditonton………………………………. 4.4.3 Alasan Menonton Tayangan Silet…………………………………… 4.4.4 Tema atau Informasi yang suka ditonton……………………………. 4.4.5 Frekuensi menonton tayangan Silet dalam seminggu……………….. 4.4.6 Dalam seminggu berapa lama menonton tayangan Silet……………. 4.5.1 Saya mengetahui presenter-presenter Infotainment Silet …………… 4.5.2. Saya mengetahui jam tayang infotainment Silet ................................ 4.5.3. Saya mengetahui tema-tema tayangan infotainment Silet................... 4.5.4 Saya mengikuti kelanjutan kisah atau isi tayangan Silet ..................... 4.5.5. Pengetahuan bertambah tentang nama-nama artis.............................. 4.5.6. Saya mengetahui gaya hidup selebritis................................................ 4.5.7. Saya mengetahui kasus perceraian selebritis....................................... 4.5.8. Saya mengetahui kisah cinta selebritis................................................. 4.5.9. Saya mengetahui pekerjaan keartisan................................................... 4.5.10 Wawasan bertambah setelah tahu kehidupan rumah tangga artis... 4.5.10 awasan saya bertambah setelah mengetahui gaya hidup selebritis..... 4.5.12. Saya selalu memperhatikan tayangan Silet......................................... 4.5.11 Saya menonton TV bersama keluarga ................................................ 4.5.12 Saya fokus menonton tayangan infotainment Silet tanpa mengerjakan pekerjaan yang lain ............................................................................. 4.5.13 Infotainment Silet lebih banyak nilai yang tidak mendidik…………… 4.5.14Manfaat nonton tayangan Silet ………………………………………. 4.5.17Saya yakin dengan kebenaran informasi dalam tayangan Silet............. 4.5.18 Evaluasi gaya penyajian tayangan Silet menarik……………………. 4.5.19 Menurut saya isi atau tema tayangan Silet sangat lengkap………….. 4.5.20 Gaya atau tutur bahasa yang dibawakan dipahami…………………... 4.5.21Menonton tayangan Silet hanya untuk mengisi waktu luang ............... 4.5.22. Menurut pendapat saya tampilan tayangan Silat sudah jelas ……….. 4.5.23Kata-kata tayangan presenter dan gambar tayangan Silet serasi……… 4.5.24. Menurut saya tayangan Silet sudah cukup menghibur………………. 39 42 43 52 53 54 55 56 57 58 59 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 4.5.25. Menurut saya keseluruhan tayangan Silet menarik …………………. 4.5.26. Menurut saya tayangan Silet isi atau contentnya terpercaya………… 4.5.27Membandingkan tayangan Silet dengan kehidupan sehari-hari………. 4.5.28Meniru gaya hidup selebritis atau pakar politik, ataupun pengusaha…... 4.5.29Membahas isi tayangan Silet dengan Ibu-ibu…………………………... 4.5.30. Apakah anda sering meniru gaya busana selebritis …………………… ix 84 85 86 87 88 89 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stasiun televisi saat ini berkembang sangat pesat, sejak pemerintah membuka televisi republik Indonesia (TVRI) pada tanggal 24 agustus 1962 maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya banyak menonton satu saluran televisi. Namun dalam waktu beberapa tahun belakangan ini industri pertelevisian di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat. Bemula dari hanya satu stasiun televisi milik pemerintah kini telah berkembang menjadi belasan televisi swasta yang berada di Jakarta dan daerah. Sedangkan pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bintara untuk membuka stasiun televisi TPI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia, disusul kemudian dengan RCTI, SCTV, INDOSIAR, dan ANTV. Sejak tahun 2000 muncul hampir secara serentak lima televisi swasta baru (Metro, Transtv, TV-7, Lativi dan Global tv) serta beberapa televisi daerah antara lain jawa TV, bali TV dan Riaw TV.1 Dengan berjalannya erareformasi di indonesia ini membuat pemikiran rakyat Indinesia yang semakin demokratis dan maju perkembangan ini tidak hanya terlihat dari kehidupan politik dan kenegaraan, akan tetapi perkembangan ini, kebutuhan manusia akan informasi pun semakin meningkat. Maka dari itu komunikasi sudah menjadi bagian penting dari suatu masyarakat, sehingga 1 Morrisan, Sjumalistik, Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, Jakarta 2004 Hal 3 2 komunikasi menjadi suatu sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya. Ada beberapa jenis komunikasi dalam konteknya, dan salah satunya adalah komunikasi massa. Komunikasi massa ditunjukan kepada massa atau sejumlah sangat besar atau khalayak. Karena banyak jumlahnya khalayak dan karena sangat penting bagi media untuk memberikan apa yang diinginkan khalayak pesan dari komunikasi massa harus difokuskan kepada pemirsa atau khalayak rata-rata. Sumber komunikasi massa pada umumnya adalah organisasi besar yang memikul biaya besar yang untuk membentuk dan menyampaikan pesan. Dalam melakukan proses komunikasinya, komunikasi massa menggunakan sebuah alat komunikasi, yaitu media massa. Sehingga media massa saat ini sudah menjadi sebuah industri yang berkembang sangat pesat, maka semua orang dihadapkan berbagai macam media massa. Media massa merupakan alat yang sangat efektif bagi kelangsungan komunikasi massa untuk menyampaikan pesanpesan kepada khalayak yang ditujunya. Menurut Peter Herpond, setiap stasiun TV dapat menayangkan berbagai program hiburan seperti kuis, musik, film, talk show, infotainment, game show, variety show, dsb, akan tetapi siaran berita merupakan progran yang mengidentifikasikan suatu stasiun tv kepada pemirsanya.2 Stasiun televisi swasta pertama kali muncul atau mengudara yaitu RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987, stasiun televisi yang dibangun 2 Ibid. Hal. 2 3 diatas tanah seluas 10 hektar ini mulai mengudara dua tahun kemudian, tepatnya bulan Agustus 1989. Selain itu RCTI juga mendapatkan beberapa penghargaan seperti : Panasonic Awards 02 Desember 2005, Ami Awards 18 nopember 2005, Piala Vidia atau FFI 05 desember 2005 dan masih banyak lagi penghargam lainnya.3 Stasiun televisi tentunya memiliki berbagai program acara tentunya memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Saat ini disetiap stasiun televisi menayangkan acara infotainment merupakan salah satu program acara yang banyak diminati masyarakat , contohnya seperti : Obsesi yang ditayangkan Global TV, Espreso yang ditayangkan oleh ANTV, Insert yang ditayangkan oleh TRANS TV dan Silet yang ditayangkan oleh RCTI. Dan beberapa program infotainment lain yang dibilang cukup diminati oleh sebagian besar oleh masyarakat. Mendengar kata infotainment, mungkin pikiran kita langsung terngiang pada acara televisi yang banyak menampilkan sisi kehidupan para artis atau selebritis. Beragam berita mulai gosip perselingkuhan, pacar baru, cerai, hingga yang berbaur spiritual seperti naik haji, pindah agama dan lain-lain merupakan sajian yang banyak digandrungi oleh pemirsa dirumah.4 Ditengah semakin ketatnya persaingan infotainment saat ini, Silet merupakan salah satu acara infotainment yang masih tetap bertahan sampai sekarang ini, Silet diproduksi oleh production house (PH) Indigo Production akan 3 4 www.silet.co.id 07 Januari 2008 Iswandi Syahputra, Pilar Media Yogyakarta, 01 Juli 2006 ( www.mediaindo.co.id) 4 tetapi bekerja sama dengan stasiun RCTI. Silet ditayangkan sejak tahun 2000 lalu. Silet memiliki motto yaitu yang ditulis berisi ”dapat dikupas secara tajam setajam silet”. Program acara infotaiment Silet merupakan suatu acara program infotainment yang dikategorikan dapat mengupas kisah dan kasus dari selebritis yang dianggap tabu dan patut diperbincangkan. Kemasan acaranya yang berformat informasi, diantaranya profil para selebritis semasa kecilnya hingga sukses dan populer sampai saat ini, profil non artis, pakar politik, percintaan para artis, perceraian, persidangan, mistik, dan berita-berita orang terkenal yang menjadi perbincangan masyarakat soal kehidupan artis atau pun orang terkenal lainnya. Silet ditayangkan setiap hari, senin-jumat jam tayang sekitar 11.30 WIB, sedangkan sabtu-minggu jam 11.00-12.00 WIB di RCTI. Silet setiap penayangannya dipadu dengan 1 orang presenter, akan tetapi silet mempunyai 2 presenter yang di pandu oleh Feni Rose dan Dona Arsita. Mereka bergantian dalam membawakan program infotainment Silet.5 Peneliti tertarik untuk mengangkat infotainment sebagai bahan penelitian dikarnakan infotainment sangat menarik dengan informasi yang bersifat ringan, menyoroti kegiatan-kegiatan orang terkenal dibidang film, hiburan, dan televisi dengan didukung munculnya wajah-wajah tampan, muka-muka yang cantik serta masih banyak soaol-soal konflik yang ditonjolkan seperti : pernikahan, perceraian, percintaan, persidangan, perselingkuhan, mistik, dan lain sebagainya. Sehingga mengakibatkan infotainmen menjadi semakin marak ditelevisi swasta yang saling 5 www.silet.co.id 5 bersaing untuk mendapatkan rating walaupun masih ada kontra versi terhadap tayangan infotainment.6 Alasan peneliti kenapa mengambil infotainment Silet dikarenakan infotainment Silet berbeda dengan infotainment yang lainya, setiap hari Silet memiliki tema yang berbeda-beda. Keunggulan Silet bukan hanya dari berita tentang gosip akan tetapi Silet sering menyiarkan tentang profil-prifil artis, profil non artis, contoh pakar politikus, pejabat, pengusaha, pilot, dan lain sebagainya. Bahkan Silet sanggup menghadirkan nara sumber yang sulit ditemui sekali pun, dan mencoba menyajikan dengan pemberitaan dengan nara sumber kedua belah pihak yang bersengketa dan mampu menyajikan kronologis issu atau kasus yang diangkat berdasarkan data-data yang aktual dan faktual. Investigasi yang mendalam juga turut menjadikan Silet berbeda dari tayangn infotainment lainnya, selain itu Silet juga telah mendapatkan piala penghargaan Panasonic Awards sebanyak 3 kali. Ttidak heran jika acara yang dipadu oleh Feni Rose dan Dona Arsita ini selalu dinantikan kehadirannya oleh penonton, akan tetapi dalam mencari informasinya masih jika acara yang dipadu oleh Feni Rose dan Dona Arsita ini selalu dinantikan mengikuti kode etik jurnalistik.7 Dalam penelitian ini yang menjadi sampelnya adalah Ibu-ibu Rumah Tangga yang berusia 20-50 tahun di Kragilan Serang Banten. Alasan peneliti kenapa meneliti Ibu-ibu rumah tangga karena setelah melakukan survey pendahuluan ke beberapa ibu-ibu disana telah diperoleh hasil bahwa sebagian besar Ibu-ibu rumah tangga menyukai infotainment, bahkan mereka mengetahui 6 Jurnalisme Infotainment, Kancah Baru Jurnalistik, dalam industry televisi, Iswandi Saputra, Pilar Media Yogyakarta. 01 Juli 2000 7 Sumber Dari : (www. Suaramerdeka. Com) 6 dan pernah menonton tayangan Infotainment Silet, jadi mereka mengetahui apa dan bagaimana isi tayangan Infotainment Silet. Menurut ibu-ibu disana menonton Infotainment Silet selain mengisi waktu luang ketika berada dirumah bahkan tanpa tidak sengaja informasi yang mengenai konflik selebritis tersebut dijadikan perbincangan mereka ketika sedang berkumpul bersama keluarga di rumah. Tayangan infotainment Silet bisa membuat mereka menjadi puas dan senang ketika selebritis yang disukainya menjadi profil sehingga yang tadinya tidak tahu menjadi lebih tahu. Bertitik tolak dari uraian diatas dan didorong oleh keinginan memperdalam pengetahuan mengenai sikap ibu-ibu rumah tangga tentang tayangan Infotainment Silet, maka peneliti tertarik menjadikan sebagai objek penelitian. Oleh karena itu peneliti mengambil judul Sikap Ibu-ibu Rumah Tangga di Kragilan Serang Banten pada tayangan infotainment Silet periode Januari 2008 di RCTI ”.8 Alasan peneliti kenapa memilih Periode bulan Januari 2008 karena pada periode Januari tepatnya pada tanggal 26 Januari 2008 telah digelar pesta pernikahaan selebritis Angel Karamoy dengan Steven Rumangkang, pria asal manado yang usianya terpaut 15 tahun dengan Angele. Steven sebelumnya pernah pacaran dengan Angelina Sondakh dan Maribeth. Resepsi pernikahan Angel-Steven digelar di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC). Glamour, mewah, dan prestisius, begitulah kesan pernikahaan yang bertajuk ”Winter Of Love” Pernikahaan yang juga dihadiri oleh dua orang tertinggi dinegri ini yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 8 Sumber : Pra survey perempuan (ibu-ibu) 7 dan Wakil Presiden Jusup Kalla, semakin menegaskan kesan eksklusif pesta yang menelan biaya Rp 2 Miliar, pesta pernikahan tersebut merupakan pesta termewah di tahun 2008. sekaligus menutupi rumor dibalik membuncitnya perut Angel yang telah memasuki usia 5 Bulan. Menurut penuturan ibu Angel, mereka telah menikah pada Bulan April tahun 2007, dan kabar pernikahan tersebut terpaksa disembunyikan karena Angel dilarang untuk hamil dan menikah dulu oleh pihak managemennya.9 Peneliti mengambil Kragilan Serang Banten sebagai target penelitian karena jumlah penduduknya banyak, karena semakin banyak responden yang diambil sebagai target penelitian maka akan semakin bagus hasil yang diperoleh oleh penilis.10 1.2 Perumusan Masalah Dari fenomena infotainment yang ada maka rumusan permarsalahan dari penelitian ini adalah : Bagaimana sikap perempuan Ibu-ibu Rumah Tangga di Kragilan Serang Banten pada tayangan infotainmen Silet periode Januari 2008 di RCTI ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan diadakannya penelitian pada tayangan infotainment Silet : untuk mengetahui sikap perempuan (ibu-ibu) rumah 9 www.silet.co.id 10 Sumber : Pra survey kelurahan Kragilan Serang Banten 8 tangga di Kragialan Serang Banten pada tayangan infotainment Silet periode Januari 2008 di RCTI. 1.4 Signifikansi Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat positif secara akademis dan praktis. 1.4.1 Signifikasi Akademis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kajian mengenai Sikap Ibu-ibu Rumah Tangga Pada Tayangan Infotainment Silet di RCTI di Kragilan Serang Banten. (Periode Januari 2008). Selain itu penelitian ini digunakan sebagai bahan masukan maupun memberikan manfaat serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi diperpustakaan. 1.4.2 Signifikansi Praktis 1. Lewat penelitian ini peneliti berharap kepada pemilik TV dan pembuat program TV, agar memikirkan apa yang dibutuhkan masyarakat daripada memikirkan keuntungan semata. 2. memperkaya dan memperluas wawasan mengenai program tayangan televisi, ikut serta membangkitkan, mengembangkan, dan 3. menyemarakan program tayangan infotainment yang semakin lama semakin berkembang pesat diberbagai statiun TV swasta. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Proses Komunikasi Massa dalam model Schramm dapat diilustrasikan sebagai berikut: media menerima informasi dan berita dari berbagai sumber. Khalayak media terdiri dari individu-individu, setiap individu akan menyeleksi dan menginterprestasikan berita yang dibaca atau program yang didengar atau dilihatnya. Implikasi dari umpan yang tertunda dan bersifat dugaan, menjadi pendorong bagi media untuk menampilkan program atau pesan-pesan yang sesuai dan diminati khalayak. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima, dalam komunikasi yang efektif maka setidaknya harus diketahui bentuk-bentuk komunikasi. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut adalah komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan komunikasi media. Dalam penelitian ini penulis menitik beratkan pada masalah komunikasi massa.11 Definisi menurut Defleur dan Dennis dalam bukunya “Understanding Mass Comunication (1985), bahwa “komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus 11 Sasa Djuarsa Sendjaja. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka Jakarta, 2004. Hal. 74-78 10 menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara”.12 Komunikasi massa juga memiliki beberapa karaktristik yang dapat dijelaskan secara konsepsional. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut13: 1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditunjukan ke khalayak yang luas. Anonym, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis cultural. 2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi 3. Pola penyampaian pesan media massa 4. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung satu arah 5. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi 6. Penyampaian pesan melalui media massa 7. Isi pesan yang disampaikan oleh media massa Komunikasi massa berarti komunikasi lewat media massa, media massa sebagai elemen terpenting dalam media massa. Maka fungsi komunikasi massa juga dapat sekaligus diartikan sama dengan fungsi media massa. komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick Cfunsi. Whitney (1998) antaraa lain ; to inform (menginformasikan), to antertain (memberi hiburan), to persuade (membujuk), dan transmission of the culture (transmisi budaya). Ada pula fungsi komunikasi massa yang pernah dikemukakan oleh Harold Lasswell yakni; 12 13 Ibid hal 73 Nurdin, Komunikasi Massa, penerbit Cespur 2003 Yogyakarta hal 62 - 82 11 surveylance of environment (fungsi pengawasan), Corrlation of the part of society in responding to the environment (fungsi korelasi) dan transmission of the social hetigate from one generation to the next (fungsi pewarisan sosial). 1. Fungsi Informasi Adalah fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa Istilah informasi adalah untuk merujukkan fakta atau data yang dapat diperoleh selama tindak komunikasi.14 Fungsi informasi ini bias dalambentuk berita-berita yang disajikan oleh media massa. Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodic (J.B. Wahyudi).15 2. Fungsi hiburan Fungsi memberi hiburan adalah fungsi yang paling dominant dalam media televisi karena masyarakat Indonesia sudah menjadikan televisi sebagai media hiburan. Infotainment merupakan tayangan pemberitaan dalam bentuk hiburan yang berisi berita-berita ringan seputar dunia entertainment. Pentingnya aspek hiburan dalam komunikasi massa juga diakui oleh Charles R Wright. 3. Fungsi eduksi, dimana suatu program bersifat mendidik dan mengarahkan hal-hal yang positif. Program akan ditonton khalayak luas, maka prinsip program sama halnya dengan fungsi penyiaran yakni mendidik. 14 Jalaludin Rakhmat,Teori-teori Komunikasi, Remaja karya, hal 421 Muslimin dan Totok Djuroto, Tehnik mencari dan Menulis Berita, Dahara Prize, Semarang 2000, hal 6 15 12 4. Fungsi persuasi Fungsi persuasi dari komunikasi massa yaitu mempengaruhi sikap, pendapat, dan tingkah laku seseorang atau orang banyak Josep A Devito (1997), fungsi persuasi dianggap sebagai bentuk paling penting. Persuasi biasa datang dari berbagai macam bentuk : a. mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang b. mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seorang c. menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu d. memperkenalkan mengubah etika, pendapat, atau sikap menawarkan, dan tingkah mempengaruhi, laku (behavior) memerlukan suatu yang hendak dipengaruhi, oleh karena tingkah laku ditentukan oleh pendapat, kepercayaan, dan sikap yang sudah dimiliki oleh orang yang sudah ada padanya, serta ditentukan oleh situasi social16. 2.1.2 Media Komunikasi Massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Pola penggunaan media terhadap sikap mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagi tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat 16 Roekomy, Dasar-dasar Persuasy, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992 13 mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal yang memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Walaupun pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh interaksi individual secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, peranan media massa tidak kecil artinya.17 2.1.3. Efek Komunikasi Massa Menurut teori Depedensi mengenai Efek Komunikasi Massa secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumusksn sebagai berikut:18 1. Kognitif Menciptakan atau menghilangkan ambiguitas. Pembentukan sikap. Agenda-Setting. Perluasan system kenyakainan masyarakat. Penegasan atau penjelasan nilai-nilai. 2. Afektif Menciptakan ketakutan atau kecemasan. Meningkatkan atau menurunkan dukungan moral. 17 18 Saifuddin Azwar. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta, 1995, Hal 34. Sasa Djuarsa Sendjaja. Op. Cit. Hal 5.27 14 3. Behavioral atau konatif Mengaktipkan atau menggerakan atau meredakan . Pembentukan issu tertentu atau penyelesaiannya. Menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas. Menyebarkan perilaku dermawan (menyumbangkan uang).19 2.1.4. Teori Uses and Effects Pemikiran yang pertama kali dikemukakan oleh Sven Windal ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek. ‘use’ (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini. Dalam uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu, sementara pada uses and effects, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses kepada media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 20 Dalam buku Jalaluddin Rakhmat, menjelaskan kita tidak akan bermaksud untuk menguraikan hasil-hasil penelitian yang menggunakan uses and gratification. Karena perhatian akan kita pusatkan pada kerangka psikologis yang mendasari motif beserta pemuasaan kebutuhan melalui 19 20 Sasa Djuarsa Sendjaja. Op, Cit, Hal, 2.21 Ibid. Hal. 5.41 15 komunikasi massa. jumlah kebutuhan yang dapat dipenuhi media belum disepakati, sebagaimana para psikolog mempunyai klasifikasi motif yang bermacam-macam. Menurut Sigmund Freud menyebut dua macam motif : 1. Motif Kognitif Yaitu motif yang menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu. 2. Motif afektif Yaitu menekankan aspek perasaan dan kebutukhan pencapai tingkat emosional tertentu. 21 2.2 Televisi Sebagai Media Massa 2.2.1 Pengertian Televisi Televisi merupakan salah satu perangkat (alat tehnis) yang digunakan dalam komunikasi massa. Pesan-pesan yang disampaikan ditujukan untuk khalayak umum, sehingga siapa saja bisa menyaksikan apa yang ditayangkan oleh televisi tersebut22. Televisi merupakan suatu.system komunikasi yang merupakan suatu system komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan, dan Sejak diiringi unsur audio23. 21 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. 2004. Bandung. Hal 205208 22 Ruedi Horman, Dasar-dasar Apresiasi Program Televisi (Jakarta:Gransindo), 1999, hal 60 23 P.C.S. Sustisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario televise dan Video, gransindo, Jakarta, 1993, hal 1 16 pemerintah membuka Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada tanggal 24 agustus 1962 maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Namun dalam waktu beberapa tahun belakangan ini industri pertelevisian di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat. Bermula dari hanya satu stasiun televisi milik pemerintah kini telah berkembang menjadi belasan televisi swasta yang berada di Jakarta dan daerah. Pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia, disusul kemudian dengan SCTV, INDOSIAR, ANTV dan TPI. Sejak tahun 2000 muncul hampir secara serentak lima televisi swasta baru (METRO TV, TRANS TV, TARNS 7, LATIVI dan GLOBAL TV) serta beberapa televisi daerah antara lain jawa TV dan Riau TV ). 2.2.2 Karakteristik Televisi Televisi merupakan sarana komunikasi massa dimana terjadi komunikasi antara komunikator dan komunikan. Sebagai media komunikasi massa, televisi memiliki ciri sebagi berikut24: 1. Informasi disampaikan kepada komunikan melelui proses atau transmisi 24 JB. Wahyudi : Komunikasi Jurnalistik, dalam Wawan Kuswandi :Komunikasi Massa Sebuah Analisa Media Televisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1996, hal.89 17 2. Isi pesan audiovisual. Artinya, dapat didengar dan dilihat secara bersamaan pada waktu ada siaran. 3. Sifatnya periodik tidak dapat diulang 4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan). Pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas. 5. Serentak dan global 6. Meniadakan jarak dan waktu 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sering terjadi, secara langsung atau orisinal. 8. Bahasa yang digunakan formal dan non-formal (bahasa tutur) 9. Kalimat singkat, padat, jelas dan sederhana. 10. Tujuan akhir dari penyampaian pesan untuk menghibur, mendidik, control sosial, menghubungkan atau sebagai bahan infomasi.25 2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Televisi Televisi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan keunggulan televisi bisa dilihat dari sisi programatis dan teknologis26 Keunggulan televisi dari sisi programatis adalah: 25 26 JB. Wahyudi :Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Grafiti, Jakarta, 1996, hal.89 Alatas Fahmi :Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997 hal. 30-32 18 1. Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realitas dan tidak terbatas. 2. Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya, dan intim. 3. Memiliki tokoh berwatak (riil maupun rekayasa). Dibalik keunggulan televisi juga memiliki kelemehan. Kelemahan dari media televisi adalah : 1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai objek yang pasif, sebagai penerima pesan. 2. Mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat. Hal ini terjadi tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat 3. perkembangan budaya dan peradaban yang ada di wilayah jangkauannya. 4. Sifatnya sangat terbuka dan menjadikanya sulit untuk dikontrol dampak negatifnya. 5. Pergerakan teknologi penyiaran televisi yang begitu cepat mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayak pemirsanya. Hal ini pada gilirannya melehirkan pro kontra tentang implikasi cultural dan televisi. 6. Kecenderungan para pengelola televisi yang memenfaatkan kelebihan-kelebihan televisi perkembangan komersil atau bisnis, sehingga menyampingkan faktor pendididkan. 19 2.2.4 Fungsi Televisi Fungsi televisi sebagai media massa, televisi pada pokoknya mempunyai fungsi: 1 . Fungsi penerangan (The Information Function) 2. Fungsi pendidikan (The education fuction) 3. Fungsi hiburan (The entertainmentfuction) 2.2.5 Khalayak Televisi Heterogenitasnya khalayak penonton dapat dibagi menurut kelompok tertentu: 1. Usia kependudukan 2. Jenis kelamin 3. Lokasi dan tempat tinggal 4. Pekerjaan 5. Kelompok social 6. Kepentingan rekreasi 7. Kelompok suku dan kelompok bahasa Kalau kita perhatikan adanya beberapa segmentasi khalayak penonton seperti tersebut diatas, kiranya khalayak penonton dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Heterogen 2. Jumalahnya banyak 3. Saling tidak mengenal kecuali yang diorganisasikan 20 4. Sebagian besar tidak diorganisasikan 5. Tidak dikenal dan mengenal pengirim pesan 6. Tidak dapat memberikan umpan balik secara langsung 2.3 Program Televisi Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagi pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam brbagai bentuk. Sedangkan program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. 2.3.1 Karakteristik program televisi Karakteristik program mengacu pada hal sebelumnya program merupakan produk adalah output siaran televisi, maka dari itu kaedah siaran berlaku dimana program mempunyai sifat, diantaranya: 1. Informatif, dimana sebuah program siaran harus menginformasikan sebuah pesan untuk termuat dan ide-ide, gagasan dan opini. 2. Eduksi, dimana suatu program bersifat mendidik dan mengarahkan halhal yang positif. Program akan ditonton khalayak luas, maka prinsip program sama halnya dengan fungsi penyiaran yakni mendidik. 3. Persuasif, mengimbau, mengajak, dimana program bukan bersifat memprovokatif namun mengajak khalayak dengan baik untuk memahami suatu hal atau mengajak pemirsa pada hal-hal yang baik. 21 4. Akumulatif, menghitungkan. Karena khalayak yang terdiri dari demografi yang berbeda, salah satunya usia. Melihat itu program harus diperhitungkan dan melihat segmentasi yang dituju agar tetap sasaran yang ingin ditujunya. 5. Komunikatif, program yang berhasil dapat dilihat dari antusias pemirsa yang menyaksikan suatu program. 6. Simulatif, memikat, merangsang, program dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik perhatian dan memikat khalayak untuk menyaksikan tayangan tersebut. Sehingga dapat meningkatkan rating dan sharing.27 2.3.2 Jenis-jenis program televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: 1. Program informasi , dan 2. Program hiburan (entertainment) Program informasi sendiri terbagi dua yaitu: 1. Hard news (Straigh news, features, infotainment ) 2. Soft news (Current Affairs, Magazines, talk show, Documenter) Program hiburan terbagi beberapa jenis diantaranya: 1. Musik (Video klip) 27 Dedy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, Remaja Rosda Karya, 2003 22 2. Drama (Film,sinetron) 3. Permainan (Quis, ketangkasan, dan reality show) 4. Pertunjukan (Sulap, lawak, dan tarian) 2.3.3 Efektivitas Program Televisi Program yang sukses memiliki beberapa elemen-elemen seperti : konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing.28 1. Konflik Salah satu elemen pailng penting daiam keberhasilan program adalah konflik yaitu adanya benturan kepjintingan atau benturan karakter diantara tokoh-tokoh yang terlibat. Tanpa adanya konflik maka kecil kemungkinan program itu akan mampu menahan perhatian audien. 2. Durasi Suatu program yang berhasil adalah program yang dapat bertahan selama mungkin. Dengan demikian, ditinjau dari durasi atau lamanya penayangan program, suatu program itu terdiri atas program yang dapat bertahan lama (durable program) dan program yang tidak dapat bertahan lama (nondurable program). Kata kunci untuk mempertahankan selama mungkin suatu program adalah tidak boleh kehabisan ide cerita. 28 Morissan. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi,, Ramdina Prakars, 2005. Tangerang Hal 135-143 23 3. Kesukaan Sebagian audien memilih program yang menampilkan pemain utama atau pembawa acara yang mereka sukai yaitu orang-orang yang membuat audien merasa nyaman, sebagaimana dikemukakan VaneGross : "viewers tune to peopk they like and with whom they feel comfortable" Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepribadian yang hangat, suka menghibur, sekaligus sensitif dan ramah. 4. Konsistensi Suatu program harus konsisten terhadap tema dan karakter pemain yang dibawanya sejak awal. Para penulis cerita, sutradara dan pemain haruslah bertahan pada tema atau karakternya sejak awal. Dengan demikian, tidak boleh terjadi pembelokkan atau penyimpangan tema atau karakter di tengah jalan yang akan membuat audien bingung dan pada akhirnya meninggalkan program itu. Menurut Vane-Gross : "All viewers bring a certain level of anticipation to every program" (Semua penonton televisi memiliki tingkat antisipasi tertentu terhadap setiap program). Ini berarti, penonton sejak awal sudah mengharapkan sesuatu ketika menonton sesuatu. 5. Energi Setiap program harus memiliki energi yang mampu menahan audien untuk tidak mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal lain. Vane-Gross mendefinisikan energi sebagai "the quality that infuses a 24 sense of pace and excitement into a show. It is the charging of the screen with pictures that won't let the viewer turn away". (Kualitas yang menekankan pada kecepatan cerita dan semangat ke dalam cerila dengan menyajikan gam bar-gambar yang tidak bisa ditinggalkan penonton). 6. Timing Setiap program memiliki cerita yang mencerminkan nilai-nilai sosial yang hidup dan diterima oleh masyarakat saat itu. Jika suatu program tidak sesuai dengan atau bertentangan nilai-nilai itu maka besar kemungkinan program itu tidak akan berhasil atau malah ditolak oleh masyarakat. Vane-Gross menilai persoalan timing ini sangat penting : "For a program to work it must be in harmony wiht the times. Too far behind and the audience mill dismiss it as outmoded too far in front and viewers will rebel against it." (Agar suatu program dapat berhasil maka program itu haruslah harmonis dengan waktu Program yang terlalu ketinggalan zaman akan ditinggaikan penonton, namun jika terlalu maju juga akan ditinggalkan penontonnya). 7. Tren Program yang sejalan dengan tren yang berkembang akan lebih menjamin keberhasilan, sebaliknya program yang tidak seirama denga tren maka besar kemungkinan akan gagal. Tren dalam program televisi tejadi jika beberapa stasiun televisi memproduksi atau mengembangkan suatu acara yang memiliki tema, format atau isi yang sama. 25 2.4 Infotainment Infotainment awalnya berasal dari John Hopkins University (JHU), Baltimove Amerika serikat unversitas yang terkenal dengan berbagai jaringan organisasi nirlaba internasional yang bergerak dalam misi kemanusiaan meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui berbagai aspek kesehatan yang didikung oleh center of communication program (CCP) yang bertugas mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan guna nengubah perilaku kesehatan masyrakat. Untuk itu pakar komunikasi di center of communication program (CCP) merumuskan berbagai metode penyampaian pesan-peasn kesehatan yang secara afektif dapat mengubah perilaku positif dan salah satu konsep pesan yang disampaikan adalah infotainment.29 Ide dasar konsep infotainment berawal dari asumsi informasi dibutuhkan oleh masyrakat namun tidak dapat diterima begitu juga, apalagi untuk kepentingan merubah perilaku menjadi sikap positif. Karena itu diharapkan semacam pancingan khusus untuk mengambil perhatian khalayak, dan pilihannya adalah khalayak, dan pilihannya adalah dengan menyusupkan entertainmen (hiburan) yang menarik perhatian masyarakat ditengah penyampaian informasi. Dari sinilah kemudian muncul istilah infotainment, yaitu kemasan acara yang bersifat informatif namun dibungkus dan disisipkan dengan entertainment untuk menarik perhatian khalayak sehingga informasi sebagai pesan utamanya dapat diterima. 29 Iswandi Syahputra, Jurnalistik Infotainment Kancah Baru Jurnalistik dalam Industri TV. Yogyakarta, 2006. Hal. 66 26 2.4.1 Cri-ciri infotainment Ciri-ciri infotainment salah satunya yaitu: 1. Infotainment SILET yang ditayangkan di RCTI 2. Infotainment Kroscek yang ditayangkan TRANS TV 3. Infotainment INSERT yang ditayangkan di TRANS TV 4. Infotainmen Kasak-Kusuk yang ditayangkan di SCTV 5. Infotainment KISS yang ditayangkan di INDOSIAR 6. Infotainment Go Show yang di tayangkan di TPI 7. Infotainment ESPRESSO yang ditayangkan di ANTV ,dan lain-lain. 2.4.2 Perkembangan infotainment Perkembangan infotainment sekarang ini memang sangat menarik, namun bila dilihat lagi, terutama dari segi hukum, etika dan tata susila nampaknya sudah jauh dari etika Indonesia, konsep infotainment sudah sangat liberalism tanpa ada sosial responsibility and self respon (tanggung jawab terhadap diri sendiri dan terhadap sosial atau masyarakat). Liberalism bisa diterima di Indonesia diiringi adanya sosial responsibility and self responsibility. Tanpa ada kasus-kasus pemberitaan infotaiment sangat jauh dari apa yang dinamakan sosial responsibility and selg responsibility. Antara fakta, gossip, kabar, opini bahkan trial by pers sudah bercampur menjadi satu. Tengoklah berita infotainment yang cenderung sudah mencampur adukan antara gossip, fakta, opini dan kadang pula dibumbui kata-kata pro aktif dan terasa menyengat. Dari infotainment- 27 infotainment yang ada, sangat mengesampingkan apa yang ada dinamakan jurnalis atau wartawan. Berdasarkan kode etik jurnalistik wartawan Indonesia (PWI), pasal 12 menyebutkan : “Wartawan Indonesia meneliti kebenaran bahan berita dan memperhatikan kredibilitas serta kompetensi berita “. 30 2.5. Sikap Secara historis, istilah “sikap” (attitude) digunakan pertama kali oleh Herbert Spencer di tahun 1862 yang pada saat itu diartikan olehnya sebagai status mental seseorang, diawal-awal itu pula penggunakan konsep sikap sering dikaitkan dengan konsep mengenai postur fisik atau posisi tubuh seseorang.31Fenomena sikap timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang sering dihadapi tetapi juga oleh kaitannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi disaat sekarang, dan oleh harapan-harapan kita dimasa sekarang. Menurut La Pierre dalam Allen,Guy, & Edgley mendefinisikan sikap sebagi suatu pola perilaku, tendensi otau kesiapan antisipatif, predis posisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi social, atau secara sederhana, sikap adalah respon respon terhadap stimuli social yang telah terkondisikan.32 Sedangkan menurut prof. Dr. Bimo Waligito sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai obyek atau situasi yang relatif tetap, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang 30 Sumber dari : Wahyu setyo Budi. Anggapan Masyarakat tentang acara mitos di RCTI, 11 oktober 2004. 31 Saifuddin Azwar, Op Cit, Hal. 3-4 32 Ibid, Hal, 5 28 tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.33 2.5.1 Ciri-Ciri Sikap Sikap menentukan jenis atau tabiat tingkah laku dan hubungannya dengan rangsangan yang relevan, orang-orang atau kajian-kajian. Dapatlah dikatakan bahwa sikap merupakan factor internal, tetapi tidak sama factor internal adalah sikap. Adapun cirri-ciri sikap sebagai berikut 34: a. Sikap itu dipelajari Sikap merupakan hasil belajar. Beberapa sikap dipelajari secara tidak sengaja dan tanpa kesadaran kepada sebagian individu. Mempelajari sikap secara sengaja apabila individu mengerti bahwa hal itu lebih berguna bagi dirinya sendiri ataupun dapat bermanfaat bagi kelompoknya, ataupun memperoleh sesuatu nilai yang sifatnya perorangan. b. Memiliki kestabilan Sikap yang pada mulanya dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat melalui pengalaman, akhirnya menjadi tetap dan stabil. Misalnya perasaan suka atau tidak suka terhadap sesuatu warna tertentu yang spesifik dan hal ini biasanya terjadi berulang-ulang dengan frekuensi yang cukup tinggi. 33 34 S.Sunarjo Djoenaesih, Opini Publik. Yogyakarta 1997. Hal 104 Ibid, Hal, 100 29 c. Personal-sociental significance Sikap melibatkan antara hubungan seseorang dan orang lain dan juga antara orang dan benda atau barang atau situasi tertentu. Bila seseorang merasa orang lain menyenangkan, terbuka serta hangat, maka hal ini akan sangat berarti bagi dirinya, ia akan merasa bebas dan favourable (menyenangkan). d. Berisi kognisi dan afeksi Komponen kognisi dari sikap adalah berisi informasi yang factual misanya obyek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sedangkan seperti kita ketahui komponen afeksi menyangkut perasaanperasaan tertentu misalnya ketakutan, kedengkian, simpati, antipasti, dan sebagainya. e. Approach-avoidance directionality Bila seseorang memiliki sikap yang favorable terhadap sutu obyek, mereka akan mendekati dan membantunya, sebaliknya bila seseorang memiliki sikap yang unvaforable, mereka akan menghindarinya. 2.5.2 Struktur Sikap Mengikuti skema triadik, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.35 35 Ibid, Hal, 23-28 30 a. Komponen Kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau mengenai apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan datang dari apa yang kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang telah kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide tau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari objek tertentu. Dengan demikian, interaksi kita dengan pengalaman dimasa datang serta prediksi kita mengenai pengalaman tersebut akan lebih mempunyai arti dan keteraturan. Tanpa adanya sesuatu yang kita percayai, maka penomena dunia di sekitar kita pasti menjadi terlalu kompleks untuk dihayati dan sulitlah untuk ditafsirkan artinya. Maka kepercayaanlah yang menyederhanakan dan mengatur apa yang kita lihat dan kita temui. b. Komponen Afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Namun, pengertian perasaan pribadi sering kali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap. Pada umumnya, reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagi benar dan berlaku bagi objek tersebut. 31 c. Komponen Konatif atau Perilaku Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap menunjukan bagaiman perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengarihi perilaku. Maksudnya, bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Pengertian kecenderungan berperilaku menunjukan bahwa komponen konatif meliputi bentuk perilaku yang tidak hanya dapat dilihat secara langsung saja, akan tetapi meliputi pula bentuk perilaku yang berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang. Interaksi antara ketiga komponen-komponen sikap tersebut ? Para ahli psikologi sosial banyak yang beranggapan bahwa ketiganya adalah selaras dan konsisten, dikarenakan apabila dihadapkan dengan satu objek sikap yang sama maka ketiga komponen itu harus mempolakan arah sikap yang seragam. Maka prinsip inilah yang banyak dimanfaatkan dalam manipulasi sikap guna mengalihkan bentuk sikap tertentu menjadi bentuk yang lain, yakni dengan memberikan informasi berbeda mengenai objek sikap yang dapat menimbulkan inkonsitensi diantara komponen-komponen sikap seseorang.36 36 Ibid, Hal 28. 32 2.5.3 Pembentukan Sikap Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai factor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, insituasi, atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta factor emosi dalam diri individu.37 2.5.4 Langkah-Langkah Perubahan Sikap Menurut Hovland dan kawan-kawannya (Fishbein & Ajzen, Brehm & Kassin) meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi persuasif. Dalam penelitian yang diadakan di Universitas Yale, ia mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan stimuli (yang biasanya dalam berbentul lisan) guna mengubah perilaku orang lain. Asumsi dasar yang melandasi studi Hovland dan kawan-kawannya adalah anggapan bahwa efek suatu komunikasi tertentu yang berupa perubahan sikap akan tergantung pada sejauh mana komunikasi itu diperhatikan, Difahami, dan diterima. gambar dibawah ini. 37 38 Ibid, Hal 30.s Ibid, Hal 62-63 38 Langkah ini disajikan pada 33 Stimulus ▐ ▼ Perhatian Pemahaman Respons ▬► (Perubahan Sikap) Penerimaan Pada ilustrasi gambar terlihat pada perhatian dan pemahaman subjek terhadap komunikasi pesan yang disampaikan akan menentukan apa yang akan dipelajari oleh subjek mengenai isi pesan tersebut, sedangkan proses-proses lain dianggap menentukan apakah isi yang dipelajari itu akan diterima atau diadopsi oleh subjek ataukah tidak. a. Perhatian Bila kita mengonsentrasikan diri pada salah satu alat iendra kita, dan mengesampaingkan masukan-masukan melalui alat iendra lain, maka akan terjadi yang namanya perhatian, Sedangkan perhatian adalah proses mental ketika stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. b. Pemahaman Pemahaman terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Keingin tahuan komunikasi terhadap sesuatu yang informatif bagi dirinya maka dinamakan proses kognitif. 34 c. Penerimaan Penerimaan adalah proses dimana receiver memberi makna terhadap pesan yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya, dan mengisinya dengan interprestasi yang sebenarnya dengan rangkaian stimuli sikap seseorang. 2.6. Teori S - O - R Kaitan antara teori ini dengan penelitian penulis mengenai sikap ibu-ibu pada infotainment silet adalah dimana pada proses tersebut akan terjadi adanya aksi (pemberitaanya) dan reaksi (penontonnya). Didalam pemberitaan terdapat kata-kata, gambar-gambar dan tindakan-tindakan tertentu yang akan merangsang penontonnya untuk merespon dengan cara tertentu seperti : hasrat penonton ingin selalu mengikuti perkembangan berita yang sedang hangat seperti (perceraian, persidangan, perselingkuhan, rencana pernikahan dan lain sebagainya), rasa senang ketika selebritisnya menjadi profil sehingga yang belum tahu kehidupannya menjadi lebih tahu. Teori S-O-R sebagai singkatan dari stimulus-organism-response ini semula berasal dari psikologi. Lalu kemudian menjadi teori komunikasi tidak mengherankan, karena obek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia juga jiwanya meliputi komponenkomponen : sikap, opini, perilaku, kognitip, afektif, dan konasi. 35 Prinsip teori ini adalah efek merupakan reaksi tertentu dari stimulus (rangsanagn) tertentu. Sehingga orang dapat menduga atau memperkirakan adanya hubungan erat antara isi pertanyaan media dengan reaksi khalayak.39 Unser-unsur model Stimulus – Organisme – Respons, adalah : 1. Stimilus (s) : rangsangan : massage : isi pertanyan. Pada penelitian ini adalah infotainment Silet. 2. Organisme (o) : komunikan : reveiver : penerima. Pada penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga. 3. Respon (r) : respon: efek : pengaruh. Sikap yang meliputi respon kognitif, afektif, dan konatif terhadap nilai atau opini pengetahuan ibu-ibu rumah tangga. Kaitannya dengan penelitian ini adalah efek yang terjadi pada tahap kognitif, yaitu Sikap Ibu-ibu rumah tangga yang berusia 20-50 tahun pada tayangan Infotainment Silet di Kragilan Serang Banten 39 A.M. Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 2, Yayasan Kampus Tercinta – IISIP, Jakarta, 2002. Hal. 26-27. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian peneliti adalah Deskriptif. Penelitian deskriptif disini adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel, baik satu variabel ataupun lebih (indevenden) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. 40 Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam pnelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan kepada realitas dan obyektifitas terhadap objek penelitian, sedangkan sifat deskriptif adalah metode yang berusaha melukiskan variabel satu demi satu. Deskriptif bertujuan untuk : 1. mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang menggambarkan gejala yang ada. 2. mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktekpraktek yang berlaku 3. membuat perbandingan atau evaluasi 4. menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar pengalaman mereka untuk 40 Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung 2003 37 menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.41 Dengan metode ini peneliti mencoba untuk mendeskripsikan Sikap Ibu-ibu Rumah Tangga Pada Tayangan Infotainment Silet di Kragilan Serang Banten. 3.2 Metode Penelitian Kuantitatif Survey Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian survai. Ciri khas penelitian ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.42 Pengertian survai umumnya dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sample atas populasi untuk mewakili seluruh populasi.43 Karena dalam metode survei ini peran kuisioner sebagai pengumpulan data sangatlah penting. Maka peneliti akan membuat pertanyaan-pertanyaan yang semudah mungkin yang dapat dipahami oleh responden. Agar bisa mendapatkan data-data yang dibutuhkan dengan lebih akurat. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui bagaimana Sikap Ibuibu Rumah Tangga Pada Tayangan Infotainment Silet di RCTI di Kragilan Serang Banten, yang akan diisi oleh respondenIbu-ibu rumah tangga yang berdomisili di Kragilan Serang Banten. 41 Jalaludin Rahmat, metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta,PT Gramedia Pustaka utama, 1993) hal, 26. 42 Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Metodologi Penelitian Survai, penerbit :PT Pustaka LP3ES Indonesia, anggota IKAPI 1995, Hal 25. 43 Ibid, Hal 1. 38 3.3 Tehnik Pengumpulan data 3.3.1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian hasil kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesinor merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang akan diharapkan dari responden. 44 3.3.2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan, diolah dan telah tersedia, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan sebagainya, sehingga lebih informative jika digunakan oleh pihak lain. Data yang di dapat di luar dan dipergunakan untuk melengkapi seluruh data primer, seperti melakukan studi kepustakaan yaitu membaca literature, kepustakaan untuk mencari dan menghimpun data penting seperti teori-teori, bahan-bahan publikasi, pendapat dan uraian yang berhubungan dan berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. 44 Dr. Sugiyono. Op.cit. Hal 135 39 3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 45 Populasi dalam penelitian ini yang dipilih oleh Peneliti adalah Ibu-ibu rumah tangga yang berusia 20-50 tahun di Kragilan Serang Banten. Jumlah ibu-ibu rumah tangga yang telah terdata dimasing-masing RT nya berjumlah 282 ibu.46 Berikut ini adalah data ibu rumah tangga yang tercatat di masing-masing RW dan RT: Tabel 3.1 Populasi per RW atau RT NO RW RT Jumlah 1. 03 01 57 Orang 03 54 Orang 03 78 Orang 06 20 Orang 02 31 Orang 03 42 Orang 2. 3. Jumlah 04 05 282 Orang Sumber : Data terakhir masing-masing tiap RW dan RT wilayah Kelurahan Kragilan Serang Banten. 45 46 Ibid Hal 72 Data nasing-masing Ketua RT, RW.01 Kareo Serang Banten 40 3.4.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi.47 Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian peneliti adalah Ibu-ibu Rumah Tangga yang berusia 20-50 tahun di Kragilan Serang Banten. Yang berjumlah 282 yang terdiri dari 3 RW maka dari masing-masing RW diambil 2 RT Untuk mendapatkan jumlah sampel yang disurvei penulis menggunakan rumus “Taro Yamane” dengan nilai presisi 10%. n= N Nd2+1 n = Sampel N = Jumlah Populasi d = Presisi Jadi : n = 282 (282x 0.01) + 1 = 282 2.82 + 1 = 282 3.82 47 Op. Cit, Hal 73 41 = 73.8 jadi dibulatkan menjadi 74 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sample yang akan diteliti dalam penelitian ini berjumlah 74 responden. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sample sebanyak 74 orang karena dianggap mewakili penelitian. Rumus ini juga sesuai dengan table Yamane yang ada dibuku Jalaludin Rahmat.48 3.4.3. Tehnik Sampling Tehnik penarikan sampel yang digunakan peneliti yaitu Simple Random Sampling (sample acak sederhana) adalah yang paling banyak dipakai. Untuk menarik sampel seperti ini, kita dapat menuliskan semua unsur populasi dalam secarik kertas, kemudian mengundinya sampai kita memperoleh jumlah yang dikehendaki.49 3.4.4 Alokasi Sampel Alokasi Sampel yang dipakai peneliti adalah Proposional Stratified Random Sampling. Rumus = n = Ni x n N 48 49 Jalaludin Rahmat, Op. Cit Hal, 82-83 Ibid, Hal 79 42 Tabel 3.2 Alokasi Sampel per RW atau RT Ni x n No RT Ni Sample N 1. RT 01 57 74 57 x 75= 15,2 RW 03 282 RT 03 54 2. RT 03 RW 04 78 RT 04 20 3. RT 02 RW 05 31 RT 03 42 Jumlah N = 282 74 74 Sampel per strata 16 54 x 75= 14.4 282 78 x 75= 20,8 282 16 20 x 75= 5,4 282 31 x 75= 8.3 282 6 42 x 75= 11,2 282 12 21 9 80 3.5. Definisi Dan Operasional Konsep 3.5.1 Definisi Konsep Pengertian sikap disini adalah sikap yang ditunjukan kepada Ibu-ibu ruamah tangga yang berusia 20-50 Tahun di Kragilan Serang Banten pada tayangan infotainment Silat di RCTI. Infotainment Silet merupakan sebuah program acara Infotainment Production house (PH) Indigo Production akan tetapi bekerjasama dengan stasiun RCTI. Kemasan acaranya yang berformat informasi mengenai informasi-informasi tentang artis ataupun orang terkenal yang menjadi perbincangan masyarakat, terutama menyangkut soal kehidupan artis atau orang terkenal. 43 3.5.2 Operasional Konsep Sikap ini ditunjukan kepada Ibu-ibu rumah tangga yang berusia 20-50 Tahun di Kragilan Serang Banten dalam sikap komponen kognitif, afektif, dan konatif serta komponen perilaku mereka terhadap tayangan Infotainment Silet di RCTI, sebagai lingkungan eksternal mereka, yang merupakan ukuran bagi operasionalisasi konsep tentang sikap Ibu-ibu Rumah Tangga dalam tayangan infotainment Silat di RCTI. Peneliti akan membuat pertanyaan berupa kuisioner yang berasal dari ilustrasi tayangan Silet di RCTI, untuk mengetahui Sikap Ibu-ibu Rumah Tangga di Kragilan Serang Banten. VARIABEL Sikap Perempuan (Ibu-ibu rumah tangga) DIMENSI Kognitif (Pengetahuan, wawasan, pengalaman, keyakinan). INDIKATOR 1. Saya mengetahui presenter-presenter infotainment Silet 2. Saya selalu mengetahui jam tayang infotainment Silet 3. Saya mengetahui tematema tayangan Silet 4. Saya mengikuti kelanjutan kisah atau isi tayangan Silet 5. Setelah menonton tayangan Silet pengetahuan saya bertambah tentang nama-nama artis 6. Saya mengetahui gaya hidup selebritis 7. Saya mengetahui kasus perceraian selebritis 8. Saya mengetahui kisah cinta selebritis 9. Saya mengetahui gaya SKALA Likert SS= Sangat setuju 5 S = Setuju 4 RR = Ragu-ragu 3 TS = Tidak Setuju 2 STS = Sangat tidak setuju 1 44 Afektif (Evaluasi,peras aan) hidup dan propesi keartisan 10. wawasan saya bertambah setelah menonton tayangan Slet tentang kehidupan rumah tangga artis saya 11. Wawasan bertambah setelah mengetahui gaya hidup selebritis 12. Saya selalu memperhatikan tayangan Silet 13. Saya menonton televisi bersama keluarga 14. Saya focus menonton tayangan Slet tanpa mengerjakan pekerjaan yang lain 15. Menurut saya tayangan Silet itu lebih banyak sisi atau nilai yang tidak mendidik 16. Menurut pendapat saya tayangan Silet ada manfaatnya bagi saya 17. Menurut pendapat saya, saya yakin dengan kebenaran informasi dalam tayangan Silet 1. Menurut pendapat saya evaluasi gaya penyajian tayangan Silet menarik 2. Menurut saya isi atau tema tayangan Silet sangat lengkap 3. Menurut pendapat saya gaya atau tutur bahasa yang yang dibawakan cukup dipahami 4. Menurut saya menonton tayangan Silet hanya untuk mengisi waktu luang 5. Menurut pendapat saya SS = Sangat setuju 5 S = Setuju 4 RR = Ragu-ragu 3 TS = Tidak setuju 2 STS = Sangat tidak setuju 1 45 tampilan tayangan Silat sudah jelas 6. Menurut saya antara kata-kata presenter dan gambar tayangan Silet serasi 7. Menurut saya tayangan Silet sudah cukup menghibur 8. Menurut saya keseluruhan tayangan Silet menarik 9. Menurut saya tayangan Silet isi atau content nya terpercaya 1. Menurut pendapat anda apakah anda sering membandingkan tayanga Silet dengan kehidupan sehari-hari 2. Menurut anda apakah anda sering meniru gaya hidup selebritis atau pakar politik, ataupun pengusaha 3. Apakah anda sering membahas isi tayangan Silet dengan ibu-ibu yang lain 4. Apakah anda sering meniru gaya busana selebitis Konatif Penelitian ini menggunakan tingkat ukuran SS = Sangat setuju 5 S = Setuju 4 RR = Ragu-ragu 3 TS = Tidak setuju 2 STS = Sangat tidak setuju 1 yang mencoba mengurutkan responden dari tingkat yang paling rendah ke tingkat paling tinggi. Untuk mengukur sikap seseorang, peneliti menggunakan Skala Likert, yaitu setiap pilihan jawaban yang diberikan atas setiap dari setiap item variabel mempunyai gradisi dari yang sangat tidak setuju sampai sangat setuju. 46 3.6 Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan dan kedalaman bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Karena metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, artinya setelah semua data dihimpun dan disusun secara sistematis, cermat untuk kemudian dipelajari dan dianalisa secara deskriptif.50Hanya memaparkan situasi atau peristiwa tanpa mencari atau menjelaskan hubungan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Maka pada penelitian ini, analisa data dapat dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan telah dikumpulkan dan kemudian diolah melalui tahap-tahap: 1. Data diolah dari jawaban para responden yang telah masuk setelah kuesioner dibagikan. 2. Menyederhanakan data kedalam bentuk tabel terlebih dahulu dengan membuat coding book dan coding sheet, hal ini dilakukan untuk memudahkan pembuatan tabel tunggal 3. Kemudian, data dianalisa secara kuantitatif, yaitu dengan statistik deskriptif. Maka rumus yang digunakan sebagai berikut : Rata - rata (Mean) = ∑ f X n Σx = Jumalah Skor x n = Jumlah data 80 50 Jalaluddin Rahmat, Op. Cit. Hal.24. 47 fx Proporsi = ∑ i fx x 100 ℅ ƒx = Nilai Skor frekuensi x ke i Σƒx = Jumlah nilai skor x Untuk setiap pernyataan responden diberi skor (yang sebenarnya merupakan rating) sesuai dengan skala kategori yang diberikan, skor tersebut kemudian dijumlahkan, maka metode ini dinamakan metode rating yang dijumlahkan atau Methode of summating rating oleh Bird (1940) yang dikembangkan oleh Rensis Likert, sehingga lebih dikenal dengan skala likert (Azwar,1998 :154). Total Skor jika semua responden menjawab : 1. Jumlah 2400 2. Jumlah 3200 3. Jumlah 7200 4. Jumlah 9600 5. Jumlah 12000 Maka, responden x skor terendah (1) x jumlah pertanyaan = 80 x 1 x 30 = responden x skor terendah (2) x jumlah pertanyaan = 80 x 2 x 30 = responden x skor tertinggi (3) x jumlah pertanyaan = 80 x 3 x 30 = responden x skor terendah (4) x jumlah pertanyaan = 80 x 4 x 30 = responden x skor tertinggi (5) x jumlah pertanyaan = 80 x 5 x 30 = Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara : s/d Q1 > Q1 s/d < Q2 > Q2 s/d < Q3 > Q3 s/d Q4 = = = = maka Sikap sangat negatif maka Sikap negatif maka Sikap positif maka Sangat positif Gambar 3 48 Quartil Q1= 2400 Q2 = 3200 Q3= 7200 Q4 =12000 Skor total dari responden 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum RCTI Stasiun televisi swasta pertama kali muncul atau mengudara yaitu RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987, stasiun televisi yang dibangun diatas tanah seluas 10 hektar ini mulai mengudara dua tahun kemudian, tepatnya bulan Agustus 1989. Dengan wilayah jangkauan yang luas meliputi hampir seluruh wilayah di Indonesia, serta penggunaan satelit domestik palapa B2P yang memungkinkan merelay program keseluruh pemirsanya, membuat Rcti menjadi stasiun televisi paling digemari oleh pemirsa, terbukti dari tingginya rating dan share terhadap program-program Rcti. Hal ini tentu saja membuat Rcti menjadi ladang yang subur bagi para pengiklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka. Dibawah naungan perusahan induknya MNC (Media Nusantara Citra), Rcti berhasil menempatkan posisi nomor satu diantara stasiun televisi lainnya di Indonesia. Selain itu pengembangan teknologi yang dilakukan Rcti juga memungkinkan pemirsa menikmati program-program Rcti melaliu telpon seluler dan internet. 50 Visi Media Utama Hiburan dan Informasi. Menjadi pilihan utama sebagai sumber hiburan dan informasi bagi masyarakat dan menyakinkan program yang menarik dan berkualitas dimana secara bersamaan memperhatikan keseimbangan factor bisnis dan tanggung jawab social sebagai media yang dominant ditanah air. Misi Bersama Menyediakan Layanan Pemirsa. Semangat kebersamaan dalam membangun sebuah tim kerja yang kuat dimana seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi, dan tersistimatisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan nilai terbaik dan utama. 4.1.1 Profil infotainment Silet Mendengar kata infotainment, mungkin pikiran kita langsung terngiang pada acara televisi yang banyak menampilkan sisi kehidupan para artis atau selebritis. Beragam berita mulai gosip perselingkuhan, pacar baru, cerai, hingga yang berbaur spiritual seperti naik haji, pindah agama dan lain-lain merupakan sajian yang banyak digandrungi oleh pemirsa dirumah. Ditengah semakin ketatnya persaingan infotainment saat ini, Infotainment Silet merupakan salah satu acara infotainment yang masih tetap bertahan sampai sekarang ini, Silet diproduksi oleh production house (PH) Indigo Production akan tetapi bekerja sama dengan stasiun RCTI. Infotainment Silet ditayangkan sejak 51 tahun 2000 lalu. Infotainment Silet memiliki motto yaitu yang ditulis berisi ”dapat dikupas secara tajam setajam silet”. Program acara infotaiment Silet merupakan suatu acara program infotainment yang dikategorikan dapat mengupas kisah dan kasus dari selebritis yang dianggap tabu dan patut diperbincangkan. Kemasan acaranya yang berformat informasi, diantaranya profil para selebritis semasa kecilnya hingga sukses dan populer sampai saat ini, profil non artis, pakar politik, percintaan para artis, perceraian, persidangan, mistik, dan berita-berita orang terkenal yang menjadi perbincangan masyarakat soal kehidupan artis atau pun orang terkenal lainnya. Silet ditayangkan setiap hari, senin-jumat jam tayang sekitar 11.30 WIB, sedangkan sabtu-minggu jam 11.00-12.00 WIB di RCTI. Silet setiap penayangannya dipadu dengan 1 orang presenter, akan tetapi silet mempunyai 2 presenter yang di pandu oleh Feni Rose dan Dona Arsita. Mereka bergantian dalam membawakan program infotainment Silet. 4.2 Gambaran objek penelitian Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara meringkas hasil penelitian. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan kepada Ibu-ibu Rumah Tangga yang berusia 20-50 Tahun di Kragilan Serang Banten dengan jumlah sampel yang sudah ditentukan sebanyak 74 responden. Dan untuk pengambilan sampel dari penelitian ini adalah dengan cara simple random sampling, yaitu dengan cara mengundi semua populasi yang telah kita dapatkan dari kerangka sampling yang telah penulis miliki, dan diundi atau dikocok sesuai dengan jumlah yang telah penulis hendaki yaitu 74 responden. 52 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode survey, yaitu dengan cara menyebarkan kuisioner kepada sampel penelitian sejumlah 74 orang responden. Analisa penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. 4.3 Identitas responden Berdasarkan identitas responden, maka dapat dijelaskan dalam beberapa kriteria, yaitu : Usia, pendidikan dan jenis pekerjaan, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini : 4.3.1. Usia Responden Tabel 4.3.1 Usia Sumber Kuisioner No. 1 No 1 2 3 USIA 20-30 31-40 41-50 Jumlah RESPONDEN 27 30 23 80 PERSEN (%) 33.75 % 37.50 % 28.75 % 100 % Sumber Kuisioner No. 1 Berdasarkan klasifikasi usia responden yaitu berusia antara 20 sampai 50 tahun, kelompok responden yang berusia 31-40 tahun merupakan kelompok usia dengan jumlah terbesar, yaitu sebesar 37.50 %. Sedangkan yang menjadi urutan kedua adalah responden dengan kelompok usia 20-30 tahun sebanyak 33.75 %. Yang menjadi urutan terakhir adalah kelompok responden usia 41-50 tahun yakni sebesar 28-75 %. 53 4.3.2 Pendidikan terakhir Tabel 4.3.2 Pendidikan terakhir NO PENDIDIKAN 1. 2. 3. 4. SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah RESPONDEN 13 25 34 8 80 PERSEN (%) 16.25 % 31.25 % 43 % 10 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 2 Berdasarkan hasil jawaban dari 80 responden yang menjadi sampel, maka dapat diuraikan bahwa sebanyak 13 responden atau 16.25 % berpendidikan SD (Sekolah Dasar), sebanyak 25 responden atau 31.25 % berpendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan sebanyak 34 responden atau 43 % berpendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas), dan sebanyak 8 responden atau 10 % berpendidikan Perguruan Tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak berdasarkan pendidikan terakhir adalah responden yakni yang memiliki pendidikan SMA. 54 4.3.3 Jenis Pekerjaan Tabel 4.3.3 Jenis Pekerjaan NO 1. 2. 3. 4. 5. PEKERJAAN PNS Pedagang Petani Buruh (Pabrik) Tidak Bekerja Tangga) Total (Ibu RESPONDEN Rumah 9 10 2 13 46 PERSEN (%) 11 % 13 % 3% 16 % 58 % 80 100 % Sumber : Kuisioner No. 3 Pada penelitian ini, diketahui bahwa berdasarkan hasil jawaban dari 80 responden yang menjadi sampel maka dapat diuraikan bahwa yang berjumlah 9 responden atau 11 % bekerja sebagai PNS, sedangkan sebanyak 10 responden atau 13 % bekerja sebagai Pedagang, sebanyak 2 responden atau 3 % bekerja sebagai Petani, yang berjumlah 13 responden atau 16 % adalah bekerja sebagai Buruh (Pabrik), dan sebanyak 46 responden atau 58 % Tidak Bekerja (Ibu Rumah Tangga). Dengan demikian hasil terbanyak yang telah disimpulkan oleh responden yang hanya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. 4.4 Terpaan Media Setelah mengetahui identitas responden, selanjutnya akan diuraikan bagian II yaitu kepemilikan media komunikasi, stasiun televisi yang sering ditonton. 55 4.4.1 Kepemilikan Media Komunikasi Tabel 4.4.1 Kepemilikan Media Komunikasi NO 1. 2. 3. 4. Kepemilikan Media Kounikasi TV Surat Kabar Tabloid Radio Jumlah Responden Persen( %) 62 8 7 3 80 78 % 10 % 9% 4% 100 % Sumber : Kuisioner No 4 Pada penelitian ini, diketahui bahwa media informasi yang banyak digunakan oleh responden adalah menonton Televisi dengan jumlah 62 responden atau 78 %. Selanjutnya yang menjadi urutan kedua adalah responden yang membaca Surat Kabar dengan jumlah 8 orang atau 10 %. Kemudian urutan ketiga adalah responden yang bembaca Tabloid dengan jumlah 7 orang atau 9 %. Dan yang mendengarkan Radio Merupakan urutan terakhir dengan jumlah responden 3 orang atau 4 %. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa responden lebih sering mendapatkan informasi melelui media televisi dikarenakan informasi yang didapatkan bisa dilihat secara langsung dengan gambar yang mendukung sehingga memiliki kepuasan terhadap informasi yang didapat oleh responden. Tabloid, Surat Kabar, dan Radio merupakan media yang tidak hanya digunakan setiap hari. 56 4.4.2 Stasiun TV yang sering ditonton Tabel 4.4.2 Stasiun TV yang sering ditonton NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Stasiun TV yang sering ditonton INDOSIAR TRANSTV TRANST 7 TPI SCTV ANTV GLOBAL TV TVRI RCTI METROTV Jumlah Responden 6 9 3 4 15 3 2 0 32 6 80 Sumber : Kuisioner No. 5 Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa stasiun TV yang disukai atau yang sering ditonton adalah RCTI dengan jumlah 32 orang responden. Selanjutnya yang menjadi urutan kedua yang disukai oleh responden adalah SCTV dengan jumlah 15 orang responden. Kemudian yang menjadi urutan ketiga yang disukai oleh responden adalah TRANSTV dengan jumlah 9 orang responden. Kemudian yang menjadi urutan keempat dan kelima adalah INDISIAR dan METROTV dengan masing-masing jumlah skor yang sama yaitu 6 orang responden. Dan jumlah urutan yang keenam adalah TPI dengan jumlah 4 orang responden. Yang menjadi urutan ketujuh dan kedelapan adalah stasiun TV TRANST7 dan ANTV dengan masing-masing skor yang dimiliki adalah 3 orang 57 responden. Yang menjadi urutan terakhir adalah GLOBAL TV dengan jumlah 2 orang responden. 4.4.3 Alasan menonton tayangan silet Tabel 4.4.3 Alasan menonton tayangan silet No Alasan menonton 1. 2. 3. 4. Kebutuhan akan informasi Gaya penyajian menarik Mengisi waktu luang Tema atau isinya variatif Jumlah Responden 25 11 31 13 80 Persen (%) 31.3 13.8 38.8 16.3 100 % Sumber : Kuisioner No. 6 Mayoritas responden pada penelitian ini memberikan alasan menonton tayangn Silet karena mengisi waktu luang dengan jumlah 31 orang responden atau 38.8 %, pada urutan kedua alasannya karena kebutuhan akan informasi dengan jumlah 25 orang responden atau 31.3 %, selanjutnya urutan ketiga alasannya adalah tema atau isinya variatif dengan jumlah 13 orang responden atau 16.3 %, dan yang menjadi urutan keempat atau terakhir dengan alasan gaya penyajian menarik dengan jumlah 11 orang responden atau 13.8 %. Maka hasil yang terbanyak diperoleh yaitu dengan alasan menonton Infotainment Silet mengisi waktu luang sebanyak 31 reponden atau 38.8 %. 58 4.4.4 Tema atau informasi yang suka ditonton Tabel 4.4.4 Tema yang suka ditonton NO Tema yang suka ditonton 1. Perceraian 2. Pernikahan 3. Perselingkuhan 4. Kisah cinta pasangan selebritis 5. Profil selebritis 6. Kemewahan artis 7. Hobby 8. Lainnya Jumlah Responden 25 9 10 19 10 2 4 1 80 Sumber : Kuisioner No. 7 Mayoritas responden pada penelitian ini memberikan alasan menonton tayangan Silet karena kasus perceraian dengan jumlah 25 orang responden, pada urutan kedua alasannya karena kisah cinta pasangan selebritis dengan jumlah 19 orang responden, selanjutnya urutan ketiga dan keempat dengan jumlah skor yang sama dengan masing-masing adalah 10 orang responden atau dengan alasannya karena perselingkuhan dan profil selebritis, dan yang menjadi urutan kelima yang memilih alasannya karena pernikahan dengan jumlah 9 orang responden, urutan keenam dengan alasan hobby dengan jumlah 4 orang responden, urutan ketujuh adalah kemewahaan selebritis dengan jumlah 2 orang responden, sedangkan yang menjadi urutan terakhir dengan alasan lainnya dengan jumlah 1 orang responden. 59 4.4.5 Frekuensi menonton tayangn silet dalam seminggu Tabel 4.4.5 Frekuensi nonton dalam seminggu NO 1. 2. 3. 4. Frekuensi menonton Silet dalam seminggu 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali Selalu menonton (7 kali) Jumlah Responden Persen (%) 32 19 15 14 80 40 % 23.8 % 18.8 % 16.3 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 8 Berdasarkan hasil jawaban dari 80 responden yang menjadi sampel, maka dapat diuraikan bahwa sebanyak 32 orang responden atau 40 % meonton tayangan Silet 1-2 kali dalam seminggu, sebanyak 19 orang responden atau 23.8 % 3-4 kali dalam seminggu, sebanyak 15 orang responden atau 18.8 % 5-6 kali dalam seminggu, sedangkan yang menjadi urutan terakhir dengan jumlah 14 orang responden atau 16.3 % 7 kali atau selalu menonton dalam seminggu. 4.4.6 Dalam seminggu berapalama nonton tayangn silet Tabel 4.4.6 Berapa jam menonton silet seminggu NO 1. 2. 3. 4. Berapa jam dalam seminggu nonton silet 1 Jam 1-2 Jam 3 -4 Jam Lebih dari 5 jam Jumlah Sumber : Kuisioner No. 9 Responden 28 19 13 20 80 Persen (%) 35 % 23.8 % 16.3 % 25 % 100 % 60 Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki lama menonton tayangan Silet dengan jumlah 28 orang responden atau 35 % menonton tayangan Silet 1 jam dalam seminggu, urutan yang kedua dengan jumlah 19 orang responden atau 23.8 % 1-2 jam dalam seminggu, sebanyak 13 orang responden atau 16.3 % 3-4 jam menonton dalam seminggu, sebanyak 20 orang responden atau 25 % menonton dalam seminggu lebih dari 5 jam. 4.5 Sikap perempuan (Ibu-ibu) pada tayangan infotainment Silet Setelah mengetahui identitas responden dibagian pertama, maka berikutnya akan diuraikan pembahasan hasil penelitian dibagian kedua mengenai sikap perempuan (ibu-ibu) pada tayangan infotainment silet. Berikut ini penulis akan menguraikan hasil penelitian mengenai sikap perempuan (ibu-ibu) pada tayangan infotainment silet, dengan hasil jawaban sebagai berikut : 4.5.1. Saya mengetahui presenter-presenter infotainment Silet Tabel 4.5.1 Mengetahui presenter-presenter infotainment Silet NO 1. 2. 3. 4. 5. Saya mengetahui presenter silet Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah Sumber : Kuisioner No. 1 RESPONDEN 54 18 5 2 1 80 PERSEN (%) 67.50 % 22.50 % 6.25 % 2.50 % 1.25 % 100 % 61 Berdasarkan hasil jawaban dari 80 responden yang menjadi sampel, maka dapat diuraikan bahwa sebanyak 54 orang responden atau 67.50 % mengetahui presenter-presenter infotainment Silet, sebanyak 18 orang responden atau 22.50 % responden menjawab setuju, sebanyak 5 orang responden atau 6.25 % menjawab Ragu-ragu, sebanyak 2 orang responden atau 2.50 % menjawab Tidak setuju, sedangkan yang menjawab dengan jumlah 1 orang responden atau 1.25 % dengan alasan sangat tidak setuju. 4.5.2. Saya mengetahui jam tayang infotainment Silet Tabel 4.5.2 Mengetahui jam tayang infotainment Silet NO 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui jam tayang silet Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 26 45 7 2 0 80 PERSEN (%) 32.50 % 56.25 % 8.75 % 2.50 % 0.00 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 2 Pada penelitian ini, sebanyak 26 orang responden atau 32.50 % responden dengan alasan mengetahui jam tayang infotainment Silet, sebanyak 45 orang responden atau 56.25 % mengetahui jam tayang infotainment Silet, sebanyak 7 orang responden atau 8.75 % dengan alasan mengetahui jam tayang Silet, 62 sebanyak 2 orang responden atau 2.50 % mengetahui jam tayang infotainment Silet, yang berpendapat sangat tidak setuju dengan skor 0. 4.5.3. Saya mengetahui tema-tema tayangan infotainment Silet Tabel 4.5.3 Mengetahui tema-tema infotainment Silet NO 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahi tema silet Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 29 26 14 8 3 80 PERSEN (%) 36.25 % 32.50 % 17.50 % 10.00 % 3.75 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 3 Hasil kuisioner menunjukan bahwa responden yang mengetahui tema-tema infotainment Silet dengan alasan Sangat setuju adalah sebanyak 29 orang responden atau 36.25 %, sebanyak 26 orang responden atau 32.50 % menjawab dengan alasan Setuju, sebanyak 14 orang responden atau 17.50 % menjawab dengan alasan Ragu-ragu, sebanyak 8 orang responden atau 10.00 % menjawab dengan alasan Tidak setuju, yang terakhir dengan jumlah 3 orang responden atau 3.75 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 63 4.5.4 Saya mengikuti kelanjutan kisah atau isi tayangan Silet Tabel 4.5.4 Mengikuti kelanjutan kisah atau isi tayangan Silet NO 1. 2. 3. 4. 5. Mengikuti kelanjutan silet Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 15 42 12 5 6 80 PERSEN (%) 18.75 % 52.50 % 15.00 % 6.25 % 7.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No 4 Menurut hasil jawaban dari para responden didalam penelitian ini, sebanyak 15 orang responden atau 18.75 % mengikuti kelanjutan tayangan infotainment Silet dengan alasan Sangat setuju, dengan jumlah 42 orang responden atau 52.50 % mengikuti kelanjutan tayangan infotainment Silet dengan alasan Setuju, sebanyak 12 orang responden atau 15.00 % mengikuti kelanjutan tayangan infotainment Silet dengan alasan Ragu-ragu, sebanyak 5 orang responden atau 6.25 % menjawab dengan alasan Tidak setuju, dan yang terakhir dengan jumlah 6 orang responden atau 7.50 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 64 4.5.5. Pengetahuan bertambah tentang nama-nama artis Tabel 4.5. 5 Mengetahui nama-nama artis NO 1. 2. 3. 4. 5. Pengetahuan bertambah tentang nama artis Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 32 21 10 7 10 80 PERSEN (%) 40.00 % 26.25 % 12.50 % 8.75 % 12.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 5 Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa yang bertambah pengetahuan tentang nama-nama artis dengan jumlah 32 orang responden atau 40.00 % menjawab dengan alasan Sangat setuju, dengan jumlah 21 orang responden atau 26.25 % menjawab dengan alasan Setuju, sebanyak 10 orang responden atau 12.50 % menjawab dengan alasan Ragu-ragu, sebanyak 7 orang responden atau 8.75 % menjawab dengan alasan Tidak setuju, jawaban responden yang terakhir dengan jumlah 10 orang responden atau 12.50 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 65 4.5.6. Saya mengetahui gaya hidup selebritis Tabel 4.5.6 Mengetahui gaya hidup keartisan NO 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui gaya hidup artis Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 30 24 15 6 5 80 PERSEN (%) 37.50 % 30.00 % 18.75 % 7.50 % 6.25 % 100 % Sumber : Kuisioner No.6 Pada penelitian ini, para responden yang mengetahui Gaya hidup selebritis dengan jumlah 30 orang responden atau 37.50 % menjawab dengan alasan Sangat setuju, urutan kedua dengan jumlah 24 orang responden atau 30.00 % menjawab dengan alasan Setuju, urutan ketiga dengan jumlah 15 orang responden atau 18.75 % dengan alasan Ragu-ragu, urutan keempat dengan jumlah 6 orang responden atau 7.50 % dengan alasan Tidak setuju, urutan yang terakhir dengan jumlah 5 orang responden atau 6.25 % menjawab Sangat tidak setuju. 66 4.5.7. Saya mengetahui kasus perceraian selebritis Tabel 4.5.7 Mengetahui kasus perceraian selebritis NO 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui perceraian artis Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 27 31 14 5 3 80 PERSEN (%) 33.75 % 38.75 % 17.50 % 6.25 % 3.75 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 7 Berdasarkan hasil jawaban responden, yang mengetahui kasus perceraian selebritis dengan jumlah 27 orang responden atau 33.75 % memberi jawaban dengan alasan Sangat setuju, dengan jumlah 31 orang responden atau 38.75 % mengetahui perceraian artis dengan jawaban Setuju, sedangkan yang memberi jawaban dengan jumlah 14 orang responden atau 17.50 % dengan alasan Raguragu, dan sebanyak 5 orang responden atau 5 % menjawab Tidak setuju, yang terakhir menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju dengan jumlah 3 orang responden atau 3.75 %. 67 4.5.8. Saya mengetahui kisah cinta selebritis Tabel 4.5.8 Mengetahui kisah cinta selebritis NO 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui percintaan artis Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 22 28 16 12 2 80 PERSEN (%) 27.50 % 35.00 % 20.00 % 15.00 % 2.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 8 Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa yang mengetahui kisah cinta selebritis dengan jumlah 22 orang responden atau 27.50 % menjawab dengan alasan Sangat setuju, sebanyak 28 orang responden atau 35.00 menjawab dengan alasan Setuju, dengan jumlah 16 orang responden atau 20.00 % mengetahui percintaan selebritis dengan alasan Ragu-ragu, sebanyak 12 orang responden atau 15.00 % menjawab Sangat tidak setuju, dan yang mengetahui dengan jawaban Sangat tidak setuju berjumlah 2 orang responden atau 2.50 %. 68 4.5.9. Saya mengetahui pekerjaan keartisan NO 1. 2. 3. 4. 5. Tabel 4.5.9 Mengetahui pekerjaan keartisan Mengetahui pekerjaan artis RESPONDEN Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah 12 21 17 9 21 80 PERSEN (%) 15.00 % 26.25 % 21.25 % 11.25 % 26.25 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 9 Pada penelitian ini, yang mengetahui pekerjaan keartisan dengan jumlah 12 orang responden atau 15.00 % dengan alasan Sangat setuju, dengan jumlah 21 orang responden atau 26.25 % memberi jawaban dengan alasan Setuju, responden yang mengetahui pekerjaan keartisan dengan jumlah 17 orang responden atau 21.25 % dengan alasan Ragu-ragu, dengan jumlah 9 orang responden atau 11.25 % menjawab dengan alasan Tidak setuju, dan yang terakhir dengan alasan Sangat tidak setuju dengan jumlah skor 21 orang responden atau 26.25 %. 69 4.5.10 awasan saya bertambah setelah menonton tayangan Slet tentang kehidupan rumah tangga artis Tabel 4.5.10 Wawasan bertambah setelah tahu kehidupan rumah tangga artis NO 1. 2. 3. 4. 5. Wawasan bertambah tentang rumah tangga artis Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN PERSEN (%) 16 27 24 7 6 80 20.00 % 33.75 % 30.00 % 8.75 % 7.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 10 Hasil kuisioner menunjukan bahwa 16 orang responden atau 20.00 % mengetahui tentang kehidupan rumah tangga artis menjawab dengan alasan Sangat etuju, dengan jumlah 27 orang responden atau 33.75 % menjawab dengan alasan Setuju tentang wawasan pengetahuan tentang rumah tangga artis, kemudian dengan jumlah 24 orang responden atau 30.00 % memberi jawaban Ragu-ragu, dengan jumlah 7 orang responden atau 8.75 % menjawab Tidak setuju, dan yang terakhir memberi alasan Sangat tidak setuju dengan jumlah 6 orang responden atau 7.50 %. 70 4.5.11 Wawasan saya bertambah setelah mengetahui gaya hidup selebritis Tabel 4.5.11 Wawasan bertambah setelah mengetahui gaya hidup artis NO 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui gaya hidup artis Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 18 29 16 9 8 80 PERSEN (%) 22.50 % 36.25 % 20.00 % 11.25 % 10.00 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 11 Menurut klasifikasi diatas, telah diketahui bahwa hasil jawaban responden menunjukan bahwa yang wawasannya bertambah setelah mengetahui gaya hidup selebritis menjawab dengan alasan Sangat setuju berjumlah 18 orang responden atau 22.50 %,dengan jumlah 29 orang responden atau 36.25 % menjawab dengan alasan Setuju, kemudian yang menjawab Ragu-ragu 16 orang responden atau 20.00 %, yang menjawab tidak setuju dengan jumlah 9 orang responden atau 11.25 %, dan yang terakhir dengan jumlah 8 orang responden atau 10.00 % dengan alasan Sangat tidak setuju. 71 4.5.12. Saya selalu memperhatikan tayangan Silet Tabel 4.5.12 Selalu memperhatikan tayangan Silet NO 1. 2. 3. 4. 5. Memperhatikan tayangan silet Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 22 26 14 8 10 80 PERSEN (%) 27.50 % 32.50 % 17.50 % 10.00 % 12.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 12 Hasil kuisioner menunjukan bahwa responden yang memperhatikan tayang Silet adalah sebanyak 22 orang responden atau 27.50 % menjawab dengan alasan Sangat setuju, dengan jumlah 26 orang responden atau 32.50 % menjawab Setuju, dengan alasan Ragu-ragu menjawab 14 orang responden atau 17.50 %, dan yang menjawab Tidak setuju dengan jumlah 8 orang responden atau 10.00 %, sedangakan yang terakhir dengan aslasan Sangat tidak setuju dengan jumlah 10 orang responden atau 12.50 %. 72 4.5.12 Saya menonton TV bersama keluarga Tabel 4.5.13 Nonton TV bersama keluarga NO 1. 2. 3. 4. 5. Nonton TV bersama keluarga Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 24 24 13 11 8 80 PERSEN (%) 30.00 % 30.00 % 16.25 % 13.75 % 10.00 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 13 Menurut klasifikasi diatas dapat disimpulkan bahwa yang menonton TV bersama keluarga dengan jumlah Sangat setuju 24 orang responden atau 30.00 %, urutan kedua dengan jumlah yang sama yaitu 24 orang responden atau 30.00 % dengan alasan Setuju, sedangkan urutan ketiga memiliki skor jumlah responden 13 orang atau 16.25 %, urutan keempat dengan jumlah 11 orang responden atau 13.75 %, dan urutan yang terakhir dengan jumlah 8 orang responden atau 10.00 % dengan alasan Sangat tidak setuju. 73 4.5.14. Saya fokus menonton tayangan infotainment Silet tanpa mengerjakan pekerjaan yang lain Tabel 4.5.14 Fokus nonton tanpa mengerjakan pekerjaan yang lain NO 1. 2. 3. 4. 5. Fokus menonton Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 26 17 19 7 11 80 PERSEN (%) 32.50 % 21.25 % 23.75 % 8.75 % 13.75 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 14 Dari hasil jawaban yang diketahui bahwa responden yang paling tertinggi dengan nilai 26 orang responden atau 32.50 % menjawab dengan alasan Sangat setuju, dengan jumlah 17 orang responden atau 21.25 % menjawab dengan alasan Setuju, dengan jumlah 19 orang responden atau 23.75 % dengan alasan Tidak setuju, selanjutnya dengan jumlah nilai 7 orang responden atau 8.75 % dengan alasan Tidak setuju, dan yang terakhir dengan jumlah skor 11 orang responden atau 13.75 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 74 4.5.15 Menurut saya tayangan Silet itu lebih banyak sisi atau nilai yang tidak mendidik Tabel 4.5.15 Infotainment Silet lebih banyak nilai yang tidak mendidik NO 1. 2. 3. 4. 5. Silet lebih banyak sisi/nilai yang tidak mendidik Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 25 18 18 5 14 80 PERSEN (%) 31.25 % 22.50 % 22.50 % 6.25 % 17.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 15 Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa menurut Ibu-ibu di Kragilan Serang Banten tayangn Silet lebih banyak sisi atau nilai yang tidak mendidik dengan jawaban terbesar dengan jumlah 25 orang responden atau 31.25 % dengan alasan Sangat setuju, selanjutnya yang menjadi urutan kedua dan ketiga dengan jumlah skor yang sama 18 orang responden atau 22.50 % menjawab dengan alasan Setuju dan Ragu-ragu, dengan jumlah 5 orang responden atau 6.25 % dengan alasan Tidak setuju, yang menjadi urutan terakhir dengan jumlah 14 orang responden atau 17.50 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 75 4.5.16 Menurut pendapat saya tayangan Silet ada manfaatnya bagi saya Tabel 16 Manfaat nonton tayangan Silet NO 1. 2. 3. 4. 5. Manfaat nonton tayangan silet Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 24 21 15 7 13 80 PERSEN (%) 30.00 % 26.25 % 18.75 % 8.75 % 16.25 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 16 Berdasarkan hasi jawaban dari 80 responden yang menjadi sampel, maka dapat diuraikan bahwa sebanyak 24 orang responden atau 30.00 % menjawab dengan alasan Sangat setuju, kemudian yang menjawab dengan alasan Setuju dengan jumlah skor 21 orang responden atau 26.25 %, dengan jumlah 15 orang responden atau 18.75 % menjawab dengan alasan Ragu-ragu, dengan jumlah 7 orang responden atau 8.75 % menjawab Tidak setuju, dan yang terakhir dengan jumlah 13 orang responden atau 16.25 % dengan alasan Sangat tidak setuju. 76 4.5.17 Menurut pendapat saya, saya yakin dengan kebenaran informasi dalam tayangan Silet Tabel 4.5.17 Saya yakin dengan kebenaran informasi dalam tayangan Silet NO 1. 2. 3. 4. 5. Kebenaran informasi tayangan silet Sangat yakin Yakin Ragu-ragu Tidak yakin Sangat tidak yakin Jumlah RESPONDEN 37 22 10 10 1 80 PERSEN (%) 46.25 % 27.50 % 12.50 % 12.50 % 1.25 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 17 Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa menurut pendapat Ibuibu di Kragilan Serang Banten, mereka merasa yakin dengan informasi yang ditayangkan oleh infotainment Silet. Dengan jumlah tertinggi 37 orang responden atau 46.25 % menjawab dengan alasan Sangat yakin, urutan kedua dengan jumlah 22 orang responden atau 27.50 % menjawab dengan alsan Yakin, kemudian yang menjadi urutan ketiga dan keempat dengan jumlah skor yang sama 10 orang responden atau 12.50 % dengan alasan Ragu-ragu dan Tidak yakin, dan yang menjadi urutan terakhir dengan jumlah 1 orang responden atau 1.25 % alasan menjawab Sangat tidak setuju. 77 4.5.18 Menurut pendapat saya evaluasi gaya penyajian tayangan Silet menarik Tabel 4.5.18 Evaluasi gaya penyajian tayangan Silet menarik NO 1. 2. 3. 4. 5. Gaya penyajian menarik Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 39 21 10 5 5 80 PERSEN (%) 48.75 % 26.25 % 12.50 % 6.25 % 6.25 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 18 Pada hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa yang disukai responden adalah Gaya penyajiannya menarik, dengan jumlah 39 orang responden atau 48.75 % memberikan alasan Sangat setuju, selanjutnya yang menjadi urutan kedua dengan jumlah 21 orang responden atau 26.25 % menjawab dengan alasan Setuju, menjadi urutan ketiga dengan jumlah 10 orang responden atau 12.50 % dengan alasan Ragu-ragu, urutan keempat dan kelima dengan jumlah skor yang sama dengan masing-masing 5 orang responden atau 6.25 % dengan alasan Tidak setuju dan Sangat tidak setuju. 78 4.5.19 Menurut saya isi atau tema tayangan Silet sangat lengkap Tema 4.5.19 Tema atau isi tayangan Silet sangatlengkap NO 1. 2. 3. 4. 5. Isi atau tema lengkap Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 26 36 8 6 4 80 PERSEN (%) 32.50 % 45.00 % 10.00 % 7.50 % 5.00 % 100 % Sumber : Kuisioner No.19 Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa Isi atau tayangan Silet sangat lengkap, dengan jumlah 26 orang responden atau 32.50 % menjawab Sangat setuju, kemudian dengan jumlah 36 orang responden atau 45.00 % menjawab dengan alasan Setuju, dan yang ketiga dengan jumlah 8 orang responden atau 10.00 % menjawab Ragu-ragu, dengan jumlah 6 orang responden atau 7.50 % dengan alasan Tidak setuju, dan yang menjadi urutan terakhir dengan jumlah 4 orang responden atau 5.00 % dengan alasan Sangat tidak setuju. 79 4.5.20 Menurut pendapat saya gaya atau tutur bahasa yang yang dibawakan cukup dipahami. Tabel 4.5.20 Gaya atau tutur bahasa yang dibawakan dipahami NO 1. 2. 3. 4. 5. Gaya tutur bahasa cukup dipahami Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 25 24 22 6 3 80 PERSEN (%) 31.25 % 30.00 % 27.50 % 7.50 % 3.75 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 20 Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa jumlah terbesar adalah responden dengan alasan Sangat setuju dengan jumlah 25 orang responden atau 31.25 % karena Gaya atau tutur bahasa yang dibawakan menarik, urutan kedua dengan jumlah 24 orang responden atau 30.00 % menjawab Setuju, kemudian yang menjadi urutan ketiga dengan jumlah 22 orang responden atau 27.50 % dengan alasan Ragu-ragu, urutan keempat dengan jumlah 6 orang responden atau 7.50 % menjawab Tidak setuju, dan urutan terakhir dengan jumlah 3 orang responden atau 3.75 % dengan alas an jawaban Sangat tidak setuju. 80 4.5.21. Menurut saya menonton tayangan Silet hanya untuk mengisi waktu luang Tabel 4.5.21 Menonton tayangan Silet hanya untuk mengisi waktu luang NO 1. 2. 3. 4. 5. Mengisi waktu luang Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 16 27 18 9 10 80 PERSEN (%) 20.00 % 33.75 % 22.50 % 11.25 % 12.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 21 Berdasarkan hasil jawaban dari responden, bahwa menonton tayangan Silet hanya untuk mengisi waktu luang, dengan jumlah 16 orang responden atau 20.00 % menjawab Sangat setuju, dan yang menjawab dengan alasan Setuju dengan jumlah 27 orang responden atau 33.75 %, dengan jumlah 18 orang responden atau 22.50 % menjawab dengan alasan Ragu-ragu, yang menjawab Tidak setuju dengan jumlah 9 orang responden atau 11.25 %, dan yang terakhir dengan jumlah 10 orang responden atau 12.50 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 81 4.5.22. Menurut pendapat saya tampilan tayangan Silat sudah jelas Tabel4.5. 22 Tampilan tayangan Silet sudah jelas NO 1. 2. 3. 4. 5. Tampilan tayangan silet jelas Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 29 22 16 7 6 80 PERSEN (%) 36.25 % 27.50 % 20.00 % 8.75 % 7.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 22 Berdasarkan hasil jawaban kuisioner diatas, maka menurut pendapat Ibuibu bahwa tampilan tayangan infotainment Silet sudah jelas. Dengan jumlah skor 29 orang responden atau 36.25 % menjawab Sangat setuju, urutan kedua dengan jumlah 22 orang responden atau 27.50 % menjawab Setuju, urutan ketiga dengan jumlah 16 orang responden atau 20.00 % dengan alasan Ragu-ragu, urutan keempat dengan nilai 7 orang responden atau 8.75 % menjawab Tidak setuju, dan yang terakhir dengan jumlah 6 orang responden atau 7.50 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 82 4.5.23. Menurut saya antara kata-kata presenter dan gambar tayangan Silet serasi Tabel 4.5.23 Kata-kata tayangan presenter dan gambar tayangan Silet serasi NO 1. 2. 3. 4. 5. Keserasian kata-kata presenter dengan gambar Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 30 23 18 4 5 80 PERSEN (%) 37.50 % 28.75 % 22.50 % 5.00 % 6.25 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 23 Pada penelitian ini, sebanyak 30 orang responden atau 37.50 % responden memberikan pendapat bahwa meneurut Ibu-ibu, kata-kata presenter dan gambar tayangan Silet serasi, yang menjawab Setuju dengan jumlah responden 23 atau 28.75 % berpendapat serasi antara kata-kata dan gambar yang ditayangkan oleh infotainment Silet, sedangkan yang menjawab Ragu-ragu dengan jumlah 18 orang responden atau 22.50 % , dan yang menjawab Tidak setuju dengan jumlah 4 orang responden atau 5.00 %, urutan yang terakhir dengan jumlah 5 orang responden atau 6.25 % berpendapat Sangat tidak setuju dengan keserasian kata-kata dan gambar presenter sudah jelas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah responden yang berpendapat Sangat setuju dengan keserasian kata-kata dan gambar tayangan Silet serasi. 83 4.5.24. Menurut saya tayangan Silet sudah cukup menghibur Tabel 4.5.24 Tayangan Silet sudah cukup menghibur NO 1. 2. 3. 4. 5. Tayangn silet menghibur RESPONDEN Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah 30 26 19 3 2 80 PERSEN (%) 37.50 % 32.50 % 23.75 % 3.75 % 2.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 24 Hasil kuisioner menunjukan bahwa responden yang berpendapat Tayangan Silet sudah cukup menghibur sebanyak 30 orang responden atau 37.50 % dengan alasan Sangat setuju, sedangkan yang menjawab 26 orang responden atau 32.50 % dengan alasan Setuju, urutan yang ketiga dengan jumlah 19 orang responden atau 23.75 % menjawab dengan alasan Ragu-ragu, dengan jumlah 3 orang responden atau 3.75 % menjawa dengan alasan Tidak setuju dengan alasan bahwa tayangn Silet sudah cukup menghibur, dan urutan terahkir dengan jumlah 2 orang responden atau 2.50 % menjawab dengan alasan bahwa Sangat tidak setuju dengan tayangan Silet yang sudah cukup menghibur. 84 4.5.25. Menurut saya keseluruhan tayangan Silet menarik Tabel 4.5.25 Keseluruhan tayangan Silet menarik NO 1. 2. 3. 4. 5. Keseluruhan tayangan silet menarik Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 25 25 13 9 8 80 PERSEN (%) 31.25 % 31.25 % 16.25 % 11.25 % 10.00 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 25 Para responden didalam penelitian ini sebanyak 25 orang responden atau 31.25 % menjawab Sangat setuju dengan keseluruhan tayangan Silet menarik, dengan jumlah yang sama 25 orang responden atau 31.25 % menjawab dengan alasan Setuju tentang Keseluruhan tayangan Silet menarik, dengan jumlah 13 orang responden atau 16.25 % menjawab Ragu-ragu, sedangakan yang menjawab Tidak setuju ada 9 orang responden atau 11.25 %, dan yang terakhir dengan jumlah Sangat tidak setuju dengan jumlah 8 orang responden atau 10.00 %. Maka dapt diketahui dengan jumlah tertinggi 25 atau 31.25 % orang responden dengan alasan Sangat setuju dan Setuju dengan keseluruhan tayangan Silet menarik. 85 4.5.26. Menurut saya tayangan Silet isi atau contentnya terpercaya Tabel 4.5.26 Tayangan Silet isi atau contentnya terpercaya NO 1. 2. 3. 4. 5. Silet isi / contentnya terpercaya Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 28 26 11 9 6 80 PERSEN (%) 35.00 % 32.50 % 13.75 % 11.25 % 7.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 26 Berdasarkan hasil jawaban dari 80 responden yang menjadi sampel, maka dapat diuraikan bahwa 28 orang responden atau 35.00 % menjawab dengan berpendapat Tayangan Silet isi atau contentnya terpercaya dengan nilai Sangat setuju, urutan kedua dengan jumlah 26 orang responden atau 32.50 % menjawab dengan alasan Setuju, urutan ketiga dengan nilai 11 orang responden atau 13.75 % menjawab dengan alasan Ragu-ragu, urutan yang keempat dengan jumlah 9 orang responden atau 11.25 % menjawab Tidak setuju, dan urutan yang terakhir dengan jumlah 6 orang responden atau 7.50 % menjawab Sangat tidak setuju.Maka berdasarkan jumlah terbesar 28 orang berpendapat bahwa tayangan Silet isi atau contennya terpercaya. 86 4.5.27 Menurut pendapat anda apakah anda sering membandingkan tayanga Silet dengan kehidupan sehari-hari Tabel 4.5.27 Membandingkan tayangan Silet dengan kehidupan sehari-hari NO 1. 2. 3. 4. 5. Membandingkan silet dengan kehidupan sehari-hari Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 24 13 18 17 8 80 PERSEN (%) 30.00 % 16.25 % 22.50 % 21.25 % 10.00 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 27 Menurut klasifikasi diatas, Ibu-ibu yang menonton tayangan Silet berpendapat bahwa mereka banyak membandingkan tayangan Silet dengan kehidupan sehari-hari, dengan jumlah tertinggi 24 orang responden atau 30.00 % menjawab Sangat setuju dengan alasan perbandingan tersebut, dengan jumlah 13 orang responden atau 16.25 % berpendapat dengan alasan Setuju, kemudian dengan jumlah 18 orang responden atau 22.50 % menjawab Ragu-ragu, dengan jumlah 17 orang responden atau 21.25 % menjawab Tidak setuju, dan yang terakhir dengan jumlah 8 orang responden atau 10.00 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 87 4.5.28. Menurut anda apakah anda sering meniru gaya hidup selebritis atau pakar politik, ataupun pengusaha Tabel 4.5.28 Meniru gaya hidup selebritis atau pakar politik, ataupun pengusaha NO 1. 2. 3. 4. 5. Meniru gaya hidup Artis / pakar politik dan pengusaha Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 16 14 12 22 16 80 PERSEN (%) 20.00 % 17.50 % 15.00 % 27.50 % 20.00 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 28 Berdasarkan hasil jawaban dari 80 respoden yang menjadi sampel, maka dapat diuraikan bahwa sebanyak 16 orang responden atau 20.00 % Meniru gaya hidup Artis, dengan jumlah 14 orang responden atau 17.50 % menjawab Setuju dengan meniru gaya hidup Artis, dan yang menjawab 12 orang responden atau 15.00 % menjawab dengan alasan Ragu-ragu, dengan jumlah 22 orang responden atau 27.50 % menjawab Tidak setuju, dan yang terakhir dengan jumlah 16 orang responden atau 20.00 % menjawab Tidak setuju. 88 4.5.29. Apakah anda sering membahas isi tayangan Silet dengan ibu-ibu yang lain Tabel 4.5.29 Membahas isi tayangan Silet dengan Ibu-ibu NO 1. 2. 3. 4. 5. Membahas tayangn silet dengan ibu-ibu Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah RESPONDEN 20 8 16 9 27 80 PERSEN (%) 25.00 % 10.00 % 20.00 % 11.25 % 33.75 % 100 % Sumber : Kuisioner No29 Berdasarkan hasil klasifikasi diatas, bahwa responden dengan jumlah 20 orang responden atau 25.00 % menjawab Sangat setuju jika membahas isi tayangan Silet dengan Ibu-ibu yang lain, dengan jumlah 8 orang responden atau 10.00 % berpendapat Setuju, sedangkan yang menjawab Ragu-ragu berjumlah 16 orang responden atau 20.00 %, dengan jumlah 9 orang responden atau 11.25 % menjawab Tidak setuju jika mereka membahas tayangan Silet dengan Ibu-ibu yang lain, dan yang terakhir dengan jumlah 27 orang responden atau 33.75 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. 89 4.5.30. Apakah anda sering meniru gaya busana selebritis NO 1. 2. 3. 4. 5. Tabel 4.5.30 Meniru gaya busana selebritis Meniru gaya busana selebritis RESPONDEN Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah 8 11 12 15 34 80 PERSEN (%) 10.00 % 13.75 % 15.00 % 18.75 % 42.50 % 100 % Sumber : Kuisioner No. 30 Hasil kuisioner menunjukan bahwa responden yang berpendapat bahwa yang meniru gaya busana selebritis dengan alasan Sangat setuju dengan jumlah 8 orang responden atau 10.00 %, dengan jumlah 11 orang responden atau 13.75 % menjawab dengan alasan Setuju, kemudian dengan jumlah 12 orang responden atau 15.00 % menjawab dengan alasan Ragu-ragu, dengan jumlah 15 orang responden atau 18.75 % menjawab dengan alasan Tidak setuju, dan yang terakhir dengan jumlah 34 orang responden atau 42.50 % menjawab dengan alasan Sangat tidak setuju. Dengan demikian hasil terbesar dengan jumlah 34 orang responden atau 42.50 % beralasan Sangat tidak setuju dengan meniru gaya busana selebritis. 4.6. Pembahasan Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan arus globalisasi, maka media televisi terutama sebagai media penyalur informasi kepada publik sangatlah penting. Terlepas dari berbagai kepentingan yang melatarbelakangi pemunculan suatu informasi atau pesan yang disajikan oleh media massa, kirannya tidak dapat 90 dipungkiri lagi bahwa pada massa kini pertempuan orang dengan media massa sudah tidak dapat terelakan lagi. Didalam penelitian ini yang membahas tentang Sikap Ibu-ibu Rumah Tangga Pada Tayangan Infotainment Silet di RCTI di Kragilan Serang Banten dibagi menjadi tiga bagian, yaitu identitas responden yang terbagi kedalam beberapa criteria, yaitu : Usia, pendidikan, dan pekerjaan. Sedangkan yang kedua terpaan media dan yang ketiga Sikap perempuan pada tayangan infotainment Silet di RCTI. Yang pertama dibahas adalah identitas responden, didalam bagian ini peneliti mengajukan tiga pertanyaan kepada kuisioner, yaitu usia, pendidikan dan pekerjaan. Dari hasil jawaban 80 orang responden, maka didapat hasil penelitian bahwa usia responden yang terbanyak adalah usia 31-40 tahun atau 37.50 %, sedangkan 34 responden atau 43 % berpendidikan SMA, dan jumlah 46 responden atau 58 % berprofesi sebai ibu rumah tangga karena ibu-ibu rumah tangga lebih banyak memiliki banyak waktu luang untuk menonton acara televisi. Setelah dibahas mengenai identitas responden, maka selanjutnya akan dibahas mengenai terpaan media . Dari jawaban yang peneliti dapatkan sebanyak 62 orang responden atau 78 % memiliki kepemilikan media komunikasi yaitu Televisi, karena media televisi sering digunakan oleh khalayak terutama ibu-ibu. Sebanyak 32 orang responden lebih banyak menonton stasiun televisi RCTI. Sebanyak 31 orang responden atau 38.8 % menonton tayangan Silet dengan alasan mengisi waktu luang. 91 Sebanyak 25 orang responden menonton tayangan Silet menyukai isi atau tema perceraian. Sebanyak 32 orang responden atau 40 % menonton tayangan Silet sebanyak 1-2 kali dalam seminggu. Sebanyak 28 orang responden atau 35 % menonton tayangan Silet dalam seminggu selama 1 jam. Setelah dibahas mengenai terpaan media selanjutnya yang terakhir peneliti akan membahas Sikap Ibu-ibu Rumah Tangga pada tayangan infotainment Silet di RCTI. Berdasarkan hasil kuisioner peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebanyak 54 orang responden atau 67.50 % mengetahui presenter infotainment Silet. Sebanyak 45 orang responden atau 56.25 % mengetahui jam tayang infotainment Silet. Sebanyak 29 orang responden atau 36.25 % mengetahui tema tayangan Silet. Sebanyak 42 orang responden atau 52.50 % mengikuti kelanjutan kisah atau isi tayangan Silet, Sebanyak 32 orang responden atau 40.00 % pengetahuannya bertambah tentang nama-nama artis, sebanyak 30 orang responden atau 37.50 % mengetahui gaya hidup selebritis, sebanyak 31 orang responden atau 38.75 % mengetahui kasus perceraian selebritis. Sebanyak 28 orang responden atau 35.00 % mengetahui kisak cinta selebritis, sebanyak 21 orang responden atau 26.25 % mengetahui pekerjaan selebritis, sebanyak 27 orang responden atau 33.75 % Wawasan responden bertambah tentang kehidupan rumah tangga artis, sebanyak 26 orang responden atau 32.50 % memperhatikan tayangan Silet, sebanyak 24 orang responden atau 30.00 % menonton televise bersama keluarga. 92 Sebanyak 26 orang responden atau 32.50 % focus menonton tayangan Silet tanpa mengerjakan pekerjaan yang lain, sebanyak 25 orang responden atau 31.25 % berpendapat bahwa tayangan Silet lebih banyak sisi atau nilai yang tidak mendidik, sebanyak 24 orang responden atau 30.00 % menurut pendapat responden menonton tayangn Silet ada maanfaatnya, sebanyak 37 orang responden atau 46.25 % menurut responden mereka yakin dengan kebenaran informasi dalam tayangan Silet. Sebanyak 39 orang responden atau 48.75 % berpendapat bahwa gaya penyajian tayangan Silet menarik, sebanyak 36 orang responden atau 45.00 % berpendapat isi atau tayangan Silet menarik, sebanyak 25 atau 31.25 % berpendapat gaya atau tutur bahasa yang dibawakan cukup dipahami, sebanyak 27 orang responden atau 33.75 % memberi alasan menonton tayangan Silet mengisi waktu luang. Sebanyak 29 orang responden atau 36.25 % reponden berpendapat bahwa tampilan tayangan infotainment Silet sudah jelas, sebanyak 30 orang responden atau 37.50 % kata-kata presenter dan gambar tayangan Silet serasi, sebanyak 30 orang responden atau 37.50 % bahwa tayangan Silet sudah cukup menghibur, sebanyak 25 orang responden atau 31.25 % bahwa keseluruhan tayangan Silet menarik, sebanyak 28 orang responden atau 35.00 % berpendapt bahwa tayangan Silet isi atau kontennya terpercaya. Sebanyak 24 orang responden atau 30.00 % ibu-ibu rumah tangga sering membandingkan tayangan Silet dengan kehidupan sehari-hari, sebanyak 22 orang responden atau 27.50 % tidak setuju dengan meniru gaya hidup selebritis atau 93 pakar politik, maupun pengusaha, sebanyak 27 orang responden atau 33.75 % sangat tidak setuju membahas isi tayangan infotainment Silet dengan ibu-ibu yang lain, sebanyak 34 orang responden atau 42.50 % sangat tidak setuju bila meniru gaya busana selebritis. 4.6.1 Hasil Secara Keseluruhan Setelah diperoleh hasil dari jawaban responden tersebut, peneliti kemudian mengolahnya untuk mendapatkan Sikap Ibu-ibu rumah yang berusia 20-50 tahun tangga pada tayangan Infotainment Silet yang hasilnya mayoritas responden memberikan tanggapan Sikap Positif pada tayangan Infotainment Silet dengan jumlah skor 8032 dengan alasan mereka megetahui tema atau isi tayangan Silet. Total Skor jika semua responden menjawab : 1. Jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah pertanyaan = 80 x 1 x 30 = 2400 2. Jumlah responden x skor terendah (2) x jumlah pertanyaan = 80 x 2 x 30 = 3200 3. Jumlah responden x skor tertinggi (3) x jumlah pertanyaan = 80 x 3 x 30 = 7200 4. Jumlah responden x skor terendah (4) x jumlah pertanyaan = 80 x 4 x 30 = 9600 5. Jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah pertanyaan = 80 x 5 x 30 = 12000 94 Maka, Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara : s/d Q1 = maka Sikap sangat negatif > Q1 s/d < Q2 = maka Sikap negatif > Q2 s/d < Q3 = maka Sikap positif > Q3 s/d Q4 = maka Sangat positif Gambar 3 Quartil Q1= 2400 Q2 = 3200 Q3= 7200 Q4 =12000 Skor total dari responden 8032 (lampiran 5) Dari hasil jawaban responden secara keseluruhan, sebagian responden menyukai tayangan infotainment Silet karena tema maupun isi yang diberitakan pada tayangan infotainment Silet menarik untuk ditonton dimana isi dari berita tersebut mengupas sisi lain dari kehidupan selebritis. dan bagi sebagian responden yang tidak menyukai tayangan infotainment Silet karena lebih banyak sisi atau nilai yang tidak mendidik. 95 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada Bab-bab sebelumnya, serta sesuai dengan tujuan penelitian dalam Bab 1, yaitu untuk mengetahui Sikap Ibu-ibu Rumah tangga yang berusia 20-50 tahun pada Tayangan Infotainment Silet di RCTI di Kragilan Serang Banten. Maka dari penelitian yang telah dilakukan terhadap Ibu-ibu Rumah Tangga yang berusia 20-50 tahun di Kragilan Serang Banten dengan jumlah responden sebanyak 80 orang, dan berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Secara umum pengetahuan terhadap tayangan Infotainment Silet pada responden cukup tinggi, Mayoritas responden mengetahui garis besar tentang tayangan Infotainment Silet dan mengetahui isi atau tema dalam tayangan Infotainment Silet. 2. Tingginya frekuensi responden dalam menonton, akan semakin banyak pengetahuan tentang tayangan Infotainment Silet, tayangan ini memiliki potensi sebagai suatu tayangan yang dapat menghibur dan memberikan informasi kepada khalayak mengenai permasalahan yang terjadi dimasyarakat, hal ini di karenakan tayangan Infotainment Silet dapat menyajikan informasi yang bersifat real atau kenyataan yang ada. 3. Sikap Ibu-ibu Rumah Tangga dalam melihat permasalahan yang sedang terjadi peduli dan ingin mengetahui tentang pemberitaan yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh infotainment khususnya Infotainment Silet. 96 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam menyajikan tayangan, hendaknya untuk terus meningkatkan kualitas tayangan baik dari segi informasi mengenai isi atau tema yang dibawakan ataupun presenter yang membawakan acaranya harus berpenampilan menarik, baik dari segi penampilan busana maupun tutur kata yang dibawakan enak didengar dan dapat diserap oleh pemirsa yang menonton. 2. Agar tayangan Infotainment Silet dapat terus disaksikan sebagai tayangan yang memberikan informasi dan wawasan tentang kehidupan selebritis atau pengusaha maupun pakar politik bagi pemirsa kususnya Ibu-ibu yang menonton bisa dapat menyikapi pemberitaan secara langsung, baik menganggap berita atau informasi tersebut sebagai pengetahuan atau wawasan bagi mereka yang menonton.Bahkan mereka berhak menyimpulkan tentang pemberitaan yang beranggapan positif maupun negative. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifudin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : (1995) Cangara, Hafid. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT (1998) Djoenasih, Sunarjo. Opini Publik Komunikasi. Yogyakarta : (1997) Fahmi Alatas. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa. Jakarta : (1997). Horman, Roedy. Dasar-Dasar Apresiasi Program Televisi. Jakarta : Grasindo. (1991). Muda, Dedi Iskandar. Jurnalistik Televisi. Bandung : Remaja Rosdakarya Muslimin dan Totok Djuroto. Tehnik Mencari dan Menulis Berita. Semarang : Dhara Prize Morrisan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Ramdina Prakarsa. (2004). Morrisan. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tanggerang : Ramdina Prakarsa. (2005). Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. (2001). Nurdin. Komunikasi Massa. Yogyakarta : Cespur. (2003) Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. (1993). Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. (1994). Rkhmat, Jalaludin. Teori Komunikasi. Bandung :.Remaja PT Rosdakarya. Roekomy. Dasar-dasar Persuasy. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. (1992) Sendjaja, Sasa Djuarsa,Teori Komunikasi. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas terbuka. (2004). Singarimbun Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. PT.Pustaka LP3ES Indonesia. (1995). Sustisno. P.C.S. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Jakarta : Grasindo. (1993) Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung. (2003) Wahyudi, J.B. Komunikasi Jurnalistik dalam Wawan Kuswandi : Komunkasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta : PT.Rineka Citra. (1996). Fahmi, Alatas. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa. Jakarta : YPKMD. (1997) Sumber Lain Budi, Wahyu Setyo. Anggapan Masyarakat tentang acara Mitos di RCTI. 11 Oktober 2004. Data masing-masing tiap RW /RT Wilayah Kragilan Serang Banten Syahputra, Iswandi. Jurnalisme Infotainment. Kancah Baru Jurnalistik dalam Industri Televisi. Pilar Media Yogyakarta. 01 Juli 2006. Syahputra, Iswandi. Pilar Media Yogyakarta. www.mediaindo.com. 01 Juli 2006 Pra Survey Perempuan. (Ibu-Ibu Rumah Tangga) www.rcti.co.id 07 Januari 2008 www.silet.co.id 10 Pebuari 2008 www.suaramerdeka.com