1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan usaha di dunia semakin maju dengan pesat dikarenakan
dinamika globalisasi dan revolusi teknologi saat ini. Di zaman era globalisasi pada
saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat dan berat. Setiap perusahaan
harus berusaha untuk meningkatkan kinerja dan kualitas karyawannya sehingga
mampu menghasilkan produk yang berkualitas, agar dapat meningkatkan daya saing
perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain. Untuk meningkatkan daya saing
perusahaan, tentunya setiap perusahaan harus untuk memiliki orang-orang yang
memberikan tenaga, bakat, kreatifitas dan usahanya kepada perusahaan
Kondisi perekonomian di Indonesia saat ini sedang tidak baik bagi dunia
bisnis. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada awalnya berada di angka
6%, kemudian direvisi menjadi 5,2% dan pada akhirnya berada pada angka 4,7%.
Kondisi ini membawa pengaruh terhadap kinerja perusahaan atau organisasi secara
keseluruhan, termasuk pada Divisi Human Resource (HR). Departemen HR dapat
membantu perusahaan dalam pengurangan biaya oprasional, lay off dan lainnya.
Kondisi ini menjadi salah satu topik dalam HR Meet dan Talk yang diselenggarakan
oleh Perhimpunan Menejemen Sumber Daya Manusia (PMSM) di Avara Lounge
Rasuna Epicentrum (http://portalhr.com, 2015).
Grafik: 1.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber:www.academia.edu/Tabel
dan
Indonesia
1
Grafik
Pertumbuhan
Ekonomi
2
Sumber Daya Manusia atau Human Resources menurut Mathis dan Jackson
dalam Web http://humancapitaljournal.com/ (2014) adalah suatu cara untuk
merancang sebuah sistem yang formal dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk
memastikan pemanfaat manusia dilakukan secara efisien dan efektif agar mencapai
tujuan organisasi. Keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan atau
organisasi sebagai tenaga kerja memegang peranan penting karena kinerja
perusahaan akan dipengaruhi oleh kualitas tenaga kerja manusia.
T
abe
Februari 2014 - 2015
l
Presentase
Peningkatan
1.1
Sektor Industri
1,000,000
6,43%
Pe
Sektor Jasa
930,000
5,03%
ny
Kemasyarakatan
era
Sektor Perdagangan
840,000
3,25%
.2
pan Tenaga Kerja Februari 2014-2015
Sumber: Badan Pusat Statistik
Pada Februari 2015, penduduk yang bekerja masih didominasi oleh mereka
yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 45,19 persen, sementara penduduk bekerja
dengan
pendidikan
Sarjana
ke
atas
hanya
sebesar
8,29
persen.
(http://www.bps.go.id/brs/view/id/1139)
Pengertian Tenaga Kerja menurut UU No 13 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat
2 adalah semua manusia yang mampu melakukan pekerjaan sehingga dapat
menghasilkan barang atau jasa untuk membiayai kehidupannya sendiri maupun
3
keluarga. Maka semua aktivitas di dalam perusahaan memerlukan tenaga manusia
untuk mengerjakan, mengendalikan, dan mengawasi agar aktivitas tersebut bisa
mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2012:521) pengertian kinerja
adalah hasil akhir dari suatu aktivitas yang dilakukan dalam satu jangka waktu
tertentu yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Saat ini baik pemerintah
maupun pengusaha akan berusaha untuk mendapatkan kinerja karyawan yang tinggi.
Ada beberapa hal yang dapat diperlu diperhatikan untuk meningkatkan
kinerja karyawan, salah satunya adalah kompensasi. Saat ini banyak perusahaan yang
memberikan kenaikan kompensasi kepada karyawan berdasarkan kinerja karyawan
atas pekerjaan mereka. Dari hasil survei online yang dilakukan oleh Mercer Human
Resource Consulting di New York kepada 982 perusahaan besar dan menengah,
karyawan yang kinerjanya bagus akan berpotensi untuk mendapatkan kenaikan gaji
yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang kinerjanya rendah. Kemudian
perusahaan akan lebih memilih untuk memberikan berbagai macam bonus dan
benefit dibandingkan dengan mengeluarkan biaya tetap. Dengan memberikan bonus
yang tetap bisa menjadi motivasi dan meningkatkan hasil bisnis (http;//portalhr.com,
2007).
Bagaimanapun canggihnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu
perusahaan tanpa ditunjang dengan kemampuan karyawan, mustahil suatu
perusahaan tersebut dapat maju dan berkembang. Dalam melakukan segala aktivitas
kegiatan perusahaan, keberhasilan suatu perusahaan tidak semata-mata berdasarkan
atau bergantung kepada jabatan seseorang manajer dan manajemen perusahaan tetapi
juga berdasarkan keterlibatan kinerja karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pada
umumnya
setiap
perusahaan
dalam
menjalankan
kegiatan
operasionalnya membutuhkan beberapa faktor yang mendukung untuk tercapainya
kinerja karyawan yang baik sehingga menghasilkan produktifitas yang tinggi. Tanpa
adanya peran dari sumber daya manusia yang berkualitas, segala aktifitas dalam
suatu perusahaan tidak akan dapat terlaksana secara optimal, karena sumber daya
manusia merupakan salah satu faktor terpenting.
Sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam sebuah perusahaan,
maka dari itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik. Perusahaan akan
dapat berjalan dan berfungsi sebagaimana mestiya jika sumber daya manusia
memfungsikan sumber daya yang lainnya. Menurut Gomes (2003:26), sumber daya
4
manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan,
keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya.
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling dominan dibanding
sumber daya yang lainnya yang di karenakan sumber daya manusia mengatur sumber
daya lainnya.
Ilmu management yang mengatur sumber daya manusia merupakan ilmu dari
management sumber daya manusia. Lingkup management sumber daya manusia
mencakup semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam
sebuah perusahaan. Fungsi management yang di kembangkan yaitu planning,
organizing, actuating, dan controlling yang di kenal dengan istilah POAC. Planning
merupakan
perencanaan
kegiatan
yang
akan
dating.
Organizing
atau
pengorganisasian mengatur setiap kegiatan dan sumber daya dengan tujuan agar
terorganisir dengan baik. Actuating atau penggerakan adalah pelaksanaan dengan
penuh tanggung jawab yang sesuai dengan perencanaan dan mengarah pada
pencapaian tujuan. Controlling atau pengawasan dilakukan agar pergerakan selalu
sesuai dengan rencana dang selalu mengarah pada tujuan yang telah ditentukan.
Dalam pengelolaan perusahan, terutama dalam mengelola, mengatur dan
mengurus sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan sangat
memerlukan management sumber daya manusia. Apabila terdapat management
sumber daya manusia yang baik maka perusahaan akan berjalan dengan baik, efektif,
dan efisien.
Management sumber manusia yang baik adalah menekankan pada
kemampuan untuk memacu sumber daya manusia sebagai anggota perusahaan untuk
memberikan hasil dan pelayanan yang terbaik. Bila management sumber daya
manusia tidak dilaksanakan dengan baik, maka pengelolaan, penggunaan, dan
pemanfaatan sumber daya lainnya menjadi tidak berguna.
Mengurus dan mengatur sumber daya manusia bukanlah hal yang mudah. Hal
ini dikarenakan manusia sebagai orang individu memiliki sifat, karakter, emosi,
karakter, norma-norma, dan nilai-nilai sosial yang berbeda-beda. Perbedaan latar
belakang masing-masing individu dapat mempengaruhi pola perilaku yang menuntut
penanganan secara baik dan benar, melalui manajemen sumber daya manusia yang
dilakukan oleh pimpinan perusahaan agar dapat menghasilkan kinerja yang
maksimal.
5
Menurut Siti Al Fajar dan Tri Heru (2015: 152), kompensasi adalah seluruh
extrinsic rewards yang diterima oleh karyawan dalam bentuk upah dan gaji, insetif
atau bonus, dan beberapa tunjangan (benefits). Extrinsic rewards adalah imbalan
yang dikontrol dan didistribusikan secara langsung oleh organisasi dan sifatnya
berwujud.
Saat ini banyak perusahaan yang memberikan kenaikan kompensasi kepada
karyawan berdasarkan kinerja karyawan atas pekerjaan mereka. Dari hasil survei
online yang dilakukan oleh Mercer Human Resource Consulting di New York
kepada 982 perusahaan besar dan menengah, karyawan yang kinerjanya bagus akan
berpotensi untuk mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi, dibandingkan dengan
karyawan yang kinerjanya rendah. ( http://portalhr.com/ , 2015)
Jika program kompensasi yang diberikan organisasi atau perusahaan
dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka hasilnya perusahaan akan mudah
untuk menarik karyawan yang potensial dan mudah untuk mempertahankan
karyawan. Sehingga produktivitas perusahaan akan meningkat dan mampu
menghasilkan produk yang kompetitif. Namun apabila program kompensasi dirasa
tidak adil, maka karyawan bisa melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan.
Seperti yang terjadi dalam kasus mogoknya karyawan di Universitas Indonesia.
“Ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang merupakan karyawan di Universitas
Indonesia (UI) melakukan aksi unjuk rasa menuntut tunjangan kinerja mereka
dibayarkan. (Ella Syafputri, 2014).
Menurut Mardiana dalam Ismi Nabila, et al. (2013: 3), lingkungan kerja
merupakan lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari.
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan
manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam
suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap
para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang
memuaskan bagi karyawan dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja
yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja.
Lingkungan kerja di perusahaan juga sangat menentukan kinerja karyawan
pada saat bekerja. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dia
emban atau yang menjadi tanggung jawabnya. Lingkungan kerja sangat
mempengaruhi kinerja karyawan karena lingkungan kerja yang baik akan
6
menciptakan kemudahan pelaksanaan tugas, oleh karena itu harus di dukung juga
dengan pelatihan kerja yang baik.
Pada saat pelatihan kerja, semua karyawan diberikan keterampilan terlebih
dahulu agar mampu bekerja dengan maksimal menggunakan sarana dan prasarana
yang di sediakan, namun Menurut Nitisemito (1996:35), mendefinisikan pelatihan
atau training sebagai suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan
sikap,
tingkah
laku
ketrampilan,
dan
pengetahuan
dari
karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Dengan demikian, pelatihan yang
dimaksudkan adalah pelatihan dalam pengertian yang luas, tidak terbatas hanya
untuk mengembangkan ketrampilan semata-mata.
Pelatihan kerja sangatlah penting karena sangat berpengaruh pada kinerja
karyawan. Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena
setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam
mengerjakan tugasnya. Pihak perusahaan dapat mengukur karyawan atas unjuk
kerjanya berdasarkan kualitas produk yang dihasilkan oleh karyawan. Kinerja adalah
sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen
dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya
kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan
memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja
tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang
diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam
bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang
diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu.
Bagi perusahaan, penelitian tentang kinerja karyawan akan sangat berguna
untuk membantu perusahaan menilai kualitas, efisiensi, dan motivasi para karyawan.
Serta membantu perusahaan untuk melakukan fungsi pengawasan dan perbaikan.
Kinerja karyawan yang baik dan optimal sangat diperlukan oleh perusahaan untuk
dapat meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Setiap perusahaan selalu akan mempunyai masalah pada hal pemberian balas jasa
atau kompensasi. Permasalahan tersebut merupakan salah satu masalah penting
dalam menciptakan kinerja kerja karyawan. Karena untuk meningkatkan kinerja
karyawan dibutuhkan pemenuhan kompensasi untuk mendukung motivasi para
karyawan. Dengan terbentuknya motivasi yang kuat, maka akan dapat membuahkan
7
hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang
dilaksanakannya.
PT. Bottoni Kharisma Kencana merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
pada bidang garment, namun memberikan perhatian khusus bagi management
sumber daya manusia karena dengan adanya management sumber daya manusia
yang baik dan benar maka akan menghasilkan produk yang berkualitas. . Sejarah
singkat PT. Bottoni Kharisma Kencana. Pada tahun 1999, Bapak Boy Kalisang
mencoba untuk membuat sebuah perusahaan dengan serius. Kegigihannya tersebut
mendapat dukungan dari kedua orang tuanya dan istrinya. Bersama, mereka
mendirikan sebuah perusahaan yang bernama PT. Bottoni Kharisma Kencana.
PT. Bottoni Kharisma Kencana memiliki jumlah karyawan sebanyak 60
orang, sebelum penerimaan karyawan baru maka akan ada pelatihan kerja terlebih
dahulu namun beberapa dari karyawan tersebut mengalami masalah terhadap
lingkungan kerja mereka sehingga kinerja yang mereka lakukan kurang maksimal,
dan hasil kualitas produk yang dibuat menurun.
Dengan demikian maka PT.Bottoni Kharisma Kencana akan melakukan
beberapa progam-progam khusus dalam mengatasi masalah dalam perusahaan
mengenai
sumber
daya
manusia.
Program-program
pengembangan
yang
direncanakan oleh perusahaan akan memberikan manfaat kepada karyawan berupa
peningkatan produktifitas, peningkatan moral, pengurangan biaya , dan stabilitas
serta keluwesan (fleksibilitas) karyawan yang makin besar untuk menyesuaikan diri
dengan persyaratan-persyararatan eksternal yang berubah. Program-program yang
semacam itu juga akan membantu memenuhi kebutuhan perorangan dalam mencari
pekerjaan yang bermakna bagi karir seumur hidup. Pelatihan berdampak luas
terhadap pengolahan SDM karena adanya pengelolaan SDM yang baik akan lebih
menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi
perusahaan.
Bedasarkan uraian diatas maka peneliti memutuskan untuk melakukan
penelitian
dengan
judul
“ANALISIS
PENGARUH
KOMPENSASI,
LINGKUNGAN KERJA, PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT. BOTTONI KHARISMA KENCANA DI PT> BOTTONI
KHARISMA KENCANA ”
8
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bottoni
Kharisma Kencana ?
2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bottoni
Kharisma Kencana ?
3. Apakah pelatihan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bottoni
Kharisma Kencana ?
4. Apakah ada pengaruh antara kompensasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. Bottoni Kharisma Kencana?
5. Apakah ada pengaruh antara lingkungan kerja dan pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. Bottoni Kharisma Kencana?
6. Apakah ada pengaruh antara kompensasi dan pelatihan kerja terhadap kinerja
karyawan PT. Bottoni Kharisma Kencana?
7. Apakah ada pengaruh antara kompensasi, linkungan kerja, dan pelatihan
kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bottoni Kharisma Kencana
1.3
Ruang Lingkup
1.3.1 Fokus Penelitian
1. Penelitian ini membahas tentang Pemberian Kompensasi, Lingkungan Kerja,
dan Pelatian kerja karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan di PT.
Bottoni Kharisma Kencana.
2. Wilayah penelitian berada di pabrik PT. Bottoni Kharisma Kencana.
3. Karyawan yang menjadi subjek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja
di PT. Bottoni Kharisma Kencana yang sudah bekerja minimal 1 tahun dan
merupakan karyawan tetap bukan karyawan outsourcing atau karyawan
kontrak.
1.3.2 Batas Penelitian
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan.
Namun hanya 3 faktor yang di pakai pada perusahaan PT.Bottoni Kharisma Kencana
karena faktor pelatihan kerja, kompensasi, dan lingkungan kerja menjadi faktor
utama dalam perusahaan tesebut.
9
1.4
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT.
Bottoni Kharisma Kencana
2. Untuk mengetahui pengaruh linkungan kerja terhadap kinerja kayawan PT.
Bottoni Kharisma Kencana
3. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT.
Bottoni Kharisma Kencana
4. Untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Bottoni Kharisma Kencana
5. Untuk mengetahui pengaruh antara lingkungan kerja dan pelatihan kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Bottoni Kharisma Kencana
6. Untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi dan pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. Bottoni Kharisma Kencana
7. Untuk memgetahui pengaruh antara kompensasi, linkungan kerja, dan
pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bottoni Kharisma Kencana
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat
sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti
pentingnya kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan kerja sehingga dapat mendorong
kinerja karyawan
1.5.2 Bagi dunia akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi yang membangun
dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada, dan dapat
digunakan sebagai referensi serta asset untuk peneliti atau mahasiswa lain dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
1.5.3 Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan salah satu syarat unutk menyelesaikan progam S1
Jurusan International Business and Management di Universitas Bina Nusantara.
Selain itu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis.
10
1.6
State of the art
Table 1.6 State of te art
No
Nama
Nama Jurnal
Judul
Kesimpulan
Penulis
1
Muhammad
International
Impact of
Hasil penelitian
Ramzan,
Journal of
Compensation
ditemukan
Hafiz M.
Business and
on Employee
Kompensasi
Kashif
Social Science
Performance
memiliki dampak
Zubair,
(Empirical
positif pada
Ghazanfar
Evidence from
kinerja karyawan
Ali,
Banking Sector
Muhammad
of Pakistan)
Arslan
2
Ilham
Review of
Effect of
Hasil penelitian
Thaief, Aris European
Training,
ini dapat
Baharuddin,
Compensation
disimpulkan
Studies; Vol. 7,
Priyono, dan No. 11; 2015
and Work
Mohamad
Discipline
ISSN
1918-7173
Syafi’i Idrus
against
E-ISSN 1918-
by
Science
Education
berada pada
kondisi yang
Job baik, terutama
Performance
pada gaji dan
kompensasi
Canadian
Center
kompensasi
Employee
7181
Published
bahwa
of
and
pelengkap.
Sedangkan untuk
unsur fasilitas
terdiri dari
kendaraan dan
tempat tinggal
perlu
ditingkatkan
11
3
Sheryl
Educational
A Snapshot of Hasil penelitian
Packman,
Measurement:
Industry
Wayne J.
Issues
Camara, dan
Paractice Fall, Profesional
tingkat
Kristen Huff
2010, Vol 29 Activities,
pendidikan,
No.3 Hal 15-24
Compensation,
faktor demografi
and
dan latar
and ditemukan
and Academic
lingkungan kerja,
Engagement in belakang dapat
4
Educational
mempengaruhi
Measurement
kompensasi
Vivi
Jurnal Ilmiah
Analisis
Hasil
penelitian
Mayangsari
Mahasiswa
Pengaruh
secara
simultan
FEB, 2014
Pelatihan
Jimfeb.ub.ac.id
Kompensasi
dan dan
variabel
parsial
12
terhadap
pelatihan
Kinerja
kompensasi
Karyawan
mempunyai
Usaha
dan
Mikro pengaruh
Kecil
terhadap kinerja
Menengah
karyawan.
(UMKM) Studi
Pada
Industri
Kerajinan
Shuttlecocks
Desa Sumengko
Kab. Nganjuk.
5
Ni Made
Fakultas
Pengaruh
Hasil penelitian
Tina
Ekonomi
Motivasi,
secara parsial
Febriani dan
Universitas
Kompensasi,
variabel
serta
motivasi,
(UNUD), Bali,
Lingkungan
kompensasi serta
Indonesia
Kerja Fisik
lingkungan kerja
terhadap
fisik juga
Kinerja
berpengaruh
Karyawan hotel
signifikan
The Niche Bali
terhadap kinerja
Ayu
Desi Udayana
Indrawati2
karyawan Hotel
The Niche Bali.
6
Ragil
Management
Penaruh
Hasil
Permansari
Analysis
Motivasi dan
penelitian
Journal 2 (2)
Lingkungan
secara parsial
(2013)
Kerja
Lingkungan
terhadap
kerja
13
Kinerja PT.
berpengaruh
Augrah
positif
Raharjo
signifikan
Semarang
terhadap
kinerja, ini
berarti semakin
baik
lingkungan
kerja yang ada
di perusahaan
berdampak
pada semakin
tinggi kinerja
perusahaan
tersebut
7
Rizki
Journal
of Pengaruh
Dwiyanti
Management
Kompensasi,
hasil perhitungan
(2015)
Lingkungan
SPSS versi 16.0
Berdasarkan
Kerja,
Dan menunjukkan
Human
bahwa
Relations
kompensasi,
Terhadap
lingkungan kerja
Produktivitas
dan
Kerja
relation terhadap
variabel
motivasi
adalah
signifikan.
human
kerja
Download