USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BALLAST

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works
PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di
Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status
PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) merupakan produsen peralatan listrik
khususnya perlengkapan lampu. PT. Nikkatsu tergabung dalam grup Sinar yang
pada awalnya grup Sinar tersebut memiliki 4 perusahaan yaitu PT. Nikkatsu, PT.
Ewindo, PT. Elemotor Menides Indonesia dan PT. King Hariko Putra .
PT. Nikkatsu Electric Works di dalam usianya yang telah mencapai lebih dari 29
tahun, telah ikut berperan serta dalam pembangunan ekonomi nasional di sektor
industri, khususnya industri yang menghasilkan produk ekspor yang banyak
menyerap tenaga kerja serta melaksanakan program keterkaitan kemitraan dengan
para industri kecil. Tujuan dari program tersebut adalah merupakan suatu
kepedulian perusahaan di dalam mengembangkan usaha industri kecil serta
melaksanakan program pemerintah, yaitu peningkatan kesempatan pengusaha
kecil dan golongan ekonomi lemah untuk memperluas usahanya. Hasil dari
pelaksanaan program keterkaitan kemitraan dengan para pengusaha kecil ini,
perusahaan telah mendapatkan penghargaan berupa “UPAKARTI” pada tahun
1992 dari Presiden Soeharto, sebagai jasa kepeloporan di dalam mengembangkan
industri kecil melalui program kemitraan tersebut.
PT. Nikkatsu Electric Works sejalan dengan majunya pembangunan perlistrikan
di negara kita yang bertambah pesat, perusahaan terus mengembangkan sayapnya,
diantaranya dengan melakukan perluasan pabrik dan pengembangan jenis
produksinya. Diharapkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan peralatan listrik
bagi pemakai di dalam negeri khususnya maupun di luar negeri (ekspor). Tahap
demi tahap perusahaan telah berhasil memperluas jaringan pemasarannya,
sehingga hasil produksinya tersebar dan sangat terkenal di seluruh Indonesia
dengan merk “Sinar”. Hal ini disebabkan oleh karena mutu yang diperhatikan
sebelum dipasarkan. Hal tersebut di atas ditunjang pula dengan pengembangan
1
karyawan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu dan keahliannya. Oleh karena
pengembangan SDM merupakan hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan
, apalagi di dalam. menghadapi era perdagangan bebas tahun 2003 (AFTA), maka
perusahaan giat melakukan pembinaan terhadap karyawan secara kontinyu, baik
menyangkut manajerial skill maupun teknikal, yaitu dengan melalui lembaga
khusus pelatihan. yang bernama UP3 (Unit Pelayanan Pelatihan Produktivitas).
1.2.
PT.
Lingkup Bidang Usaha
Nikkatsu
memfokuskan
lingkup
bidang
usahanya
pada
peralatan
perlengkapan lampu. Hingga saat ini PT Nikkatsu telah memproduksi 3 produk
unggulan yang akan dipasarkan ke konsumen. Produk-produk yang dihasilkan
oleh PT. Nikkatsu seperti :
1. Trafo Ballast
Trafo ballast merupakan salah satu peralatan perlengkapan lampu yang
berfungsi sebagai alat penerangan. Adapun ballast yang diproduksi PT.
Nikkatsu ada yang diproduksi untuk pasar dalam negeri dan ada yang
diproduksi untuk pasar luar negeri. Keduanya diproduksi secara terpisah pada
jalur produksi yang berbeda. Jenis yang tersedia untuk trafo ballast dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Domestic
-
TB 210 (10 Watt, 220 Volt)
-
TS 215 (15 Watt, 220 Volt)
-
TS 220 (20 Watt, 220 Volt)
-
TS 240 (40 Watt, 220 Volt)
b. Export
2
-
A1A (40 Watt, 110 Volt, 60 Hz)
-
SB1 (20 Watt, 110 Volt, 60 Hz)
-
SB3 (20 Watt, 220 Volt, 60 Hz)
-
SA1 (40 Watt, 220 Volt, 60 Hz)
2. Transformer
Transformer merupakan salah satu alat perlengkapan lampu yang berfungsi
sebagai pengatur dalam menaikkan atau menurunkan daya (Step Up and Step
Down). Tipe yang tersedia untuk Transformer yaitu :
a. AE 21 (Input 200Volt menjadi Output 100 Volt)
b. AE 41 (Input 400Volt menjadi Output 100 Volt)
c. AE 42 (Input 400Volt menjadi Output 200 Volt)
d. AE 22 (Input 200Volt menjadi Output 100 Volt)
e. AE 10 (Input 100Volt menjadi Output 200 Volt)
3. Energy Saving Lamp ( Lampu Hemat Energi)
Lampu hemat energi mempunyai beberapa jenis produk yang diproduksi
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yaitu :
a. Energy Saver 2U (5 Watt, 7 Watt, 9 Watt, 11 Watt, 13 Watt, 15 Watt, 18
Watt)
b. Energy Saver 3U (11 Watt, 15 Watt)
c. Energy Saver Spiral (20 Watt, 25 Watt)
d. Energy Saver Crystal (15 Watt, 20 Watt, 25 Watt, 30 Watt, 36 Watt)
e. Energy Saver Decor (11 Watt, 15 Watt, 20 Watt)
f. Energy Saver 4 U Jumbo (11 Watt, 15 Watt, 20 Watt)
g. Energy Saver 2U-VIP Calass (5 Watt, 7 Watt, 9 Watt, 45 Watt, 65 Watt)
1.3.
Visi, Misi, Strategi dan Tujuan
1.3.1. Visi
Visi, PT. Nikkatsu Electric Works yaitu menjadi perusahaan yang terkenal dan
unggul dalam menghasilkan alat-alat listrik di Indonesia yang bertaraf nasional
dan internasional.
1.3.2. Misi
Misi, PT. Nikkatsu Electric Works yaitu menjamin kepuasan terhadap pelanggan,
masyarakat
dan
karyawan
dengan
menghasilakan
suatu
produk
yang
mengutamakan faktor : Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral, Environment.
3
1.3.3. Strategi dan Tujuan
Strategi dan tujuan yang akan dicapai oleh PT. Nikkatsu Elaectric Works untuk
mewujudkan visi dan misi, yaitu :
1. Meningkatkan penjualan produk-produk hasil produksi PT. Nikkatsu Electric
Works yang memiliki merk Sinar.
2. Memperkuat posisi kompetitif perusahaan dengan memberikan pelayanan
yang kompetitif dalam kualitas, kuantitas dan harga.
3. Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar perusahaan.
4. Mencari profit / keuntungan dengan melakukan usaha produksi.
1.4.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang berlaku di PT. Nikkatsu Electric Works adalah struktur
organisasi fungsional hirarki yaitu organisasi yang terpusat ditangan manajemen
puncak, dan delegasi wewenang manajemen tingkat bawah terbatas. Struktur
organisasi secara keseluruhan dapat digambarkan pada gambar 1.1 di bawah ini :
PRESIDENT DIRECTOR
ADVISOR
TECHNICAL
LAW & PR
SYSTEM MANAGEMENT
BUSINESS
MANAGEMENT
REPRESENTATIVE
(SHEQPRO CORDINATOR)
SAFETY
COMITEE (P2K3)
MGR.
DEPT
MGR.
DEPT
MGR.
DEPT
MGR.
DEPT
MGR.
DEPT
MGR.
DEPT
MGR.
DEPT
MGR.
DEPT
Logistic
Fabrication
(LHE & KOA)
Stator
Ballast
Transformer
Marketing
MPC
SHEQPRO
PR
P2K3
MGR.DEPT
GENERAL AFFAIR
= Manufacturing Planning and Control
= Safety, Health, Environmental,Quality,
Productivity
= Public Relation
= Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Gambar 1.1 Struktur Oganisasi PT. Nikkatsu Electric Works
4
MGR.
DEPT
MGR.
DEPT
Finance
MGR.
DEPT
Law & PR
MGR.
DEPT
Research &
Development
SHEQPRO
Quality
Assurance
MPC
Maintenance
SHEQPRO
Rancang bangun
& Rekayasa
(Engineering)
SHEQPRO
Accounting
GENERAL MANAGER FOR
PRODUCTION
Training
GENERAL MANAGER
FOR TECHNICAL
GENERAL AFFAIR
DIRECTOR
HRD
PRODUCTION DIRECTOR
SECURITY
TECHNICAL DIRECTOR
1.5
Sumber Daya
1.5.1. Sumber Daya Manusia
PT. Nikkatsu pada akhir tahun 2007 memiliki jumlah total karyawan sebesar 475
orang. Besarnya jumlah karyawan dapat dibagi berdasarkan jenjang pendidikan
yang ada dalam perusahaan yaitu: S1, Sarjana Muda, D1, SLTA/STM, SLTP dan
lain-lain. Jumlah karyawan terbanyak yang dimiliki oleh perusahaan saat ini yaitu
karyawan dengan jenjang pendidikan SLTA/STM. Gambar 1.2 memperlihatkan
komposisi SDM berdasarkan jenjang pendidikan.
50
13 2 10
S1
Sarjana Muda
143
257
D1
SLTA/STM
SLTP
Lain-Lain
Gambar 1.2 Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenjang Pendidikan
1.5.2. Teknologi
Saat ini PT. Nikkatsu menggunakan peralatan teknologi untuk memproduksi
barang yang berkualitas, mesin-mesin yang digunakan saat ini digunakan untuk
berbagai macam proses produksi, seperti :
1. Proses Press
Pada bagian press terdapat 7 mesin press, yang terdiri dari :
a. 4 mesin ISIS (2 ISIS 60, 2 ISIS 40)
b. 3 mesin Komatsu (Komatsu 35, Komatsu 60, Komatsu 80)
Selain 7 mesin press tersebut, masih ada mesin press lain yang berada di dekat
bagian assembly dan packing ekspor. Mesin press tersebut khusus dipakai
untuk membuat core ballast ekspor.
5
2. Proses Winding
Pada bagian winding ada 8 mesin dimana empat mesin digunakan untuk
ballast domestik, dan empat mesin lainnya digunakan untuk ballast ekspor.
3. Proses Welding
Untuk proses welding, terdapat 3 mesin welding dimana ketiga mesin tersebut
digunakan untuk ballast domestik (TS 210, TS 220, TS 240) dan untuk proses
welding
bagian
export
menggunakan
4
mesin
sinar
denki
untuk
pengerjaannya.
4. Proses Assembly Test
Untuk proses Assembly test, digunakan alat Ampere meter untuk pengetesan
arus listrik pada produk.
5. Proses Painting
Proses painting menggunakan cara pengecatan dengan menggunakan mesin
kompresor (Spray) dan cara manual.
6. Proses Oven dan Varnish
Proses oven dan varnish masing-masing mengunakan suatu ruangan yang
terdiri dari 3 pintu dimana ketiga pintu tersebut masing-masing dapat
menampung 54 jala (1 Jala 39 buah Produk).
1.6.
Isu Bisnis yang Dihadapi Perusahaan
Pada saat ini PT Nikkatsu mengalami persaingan yang sangat ketat dengan
perusahaan lain yang sejenis, banyaknya industri manufaktur yang bergerak di
bidang produksi mendorong para pengusaha yang berkecimpung di industri
manufaktur untuk meningkatkan kualitas produknya. Untuk tetap dapat diterima
konsumen, maka PT. Nikkatsu diharapkan mampu menghasilkan produk-produk
yang berkualitas tinggi sehingga kepuasan konsumen dapat terpenuhi. Pada saat
ini PT Nikkatsu masih merasa kurang maksimal dalam melakukan usaha-usaha
pengendalian kualitas produk, masalah yang dihadapi perusahaan pada saat ini
yaitu terjadinya sejumlah cacat pada produk Trafo Ballast TB 210. Dengan
adanya sejumlah cacat yang terjadi pada saat ini tentunya akan merugikan
perusahaan dalam hal waktu, biaya, bahan baku dan tenaga kerja karena dengan
6
adanya sejumlah cacat tersebut dibutuhkan waktu untuk mengerjakan ulang
(waktu rework) yang melibatkan tenaga kerja dan biaya untuk melaksanakannya.
Pihak perusahaan menginginkan adanya pengendalian kualitas terhadap sejumlah
cacat yang terjadi pada Ballast TB 210, oleh karena itu untuk membantu
perusahaan dalam mencapai misi peningkatan dan pengembangan terhadap
kualitas produk, diperlukan suatu teknik pemecahan masalah yang dapat
meminimasi jumlah cacat yang terjadi pada perusahaan saat ini. Adapun usaha
untuk meminimasi lagi jumlah cacat yang ada dimaksudkan untuk mengurangi
kerugian yang terjadi pada pihak perusahaan yang diakibatkan karena produk
cacat. Upaya untuk membantu pihak perusahaan dalam upaya mengatasi masalah
terjadinya produk cacat, maka diperlukan suatu alat pengendalian kualitas yang
mampu mengatasi masalah terjadinya produk cacat dan membantu dalam usaha
perbaikan terhadap proses produksi.
7
Download