reffiEE@@@ ?ol Pengamh Reklor lsl Padangpanjang Dr. Mllrdi Bahar, S.Kai, M Hum. Pen&ggung Jard/Kopda PUSTNDOK Yumidi, S.Sn., M Sn. Pinpinan Redaksikerua Penynntitrg Edisar, S.Sn, M.Hum. Ds-IHdit?rlMrSnf 'l^ @I!@l14 a P-""il .I-E.h -- rl-- H, n: llslIPaddnmarEj prrdone\,a) I +of oi.rvi" +.r Dr.Mohtain;O-m ?ii1ft-*!6D n1Lr"i,,-hh: kib-du.*w" rVd dy.'d, E* iir,,v..r Ld;,,i!Efit; "-p.}oirs:liil*il ",6r b, D"',fiH,ait iaF{ rram*a n* iiEIffi ,Isr-li-rsr,y"iiii'liliI l*."r Prol Dr. Eoda 3-rtlriFati, 5.(411VErn:iSTSItB;lrd!, 8-l1do$L) ro,!rJir.i.r*;Dr---;;e;""r)"1(*r.1i,t v2r:Y-^r1P' K*,i:ri ndr, l-.-s6li-. M.ri, Ea Ohavianus, S.Sn.. M.S.. Arga Budaya. S.Sn., M.Pd. llhm SuSesli, S.Kom. Caraian: k i/Materi Jumal adalah t n&.lun g i awab penu I h. PENCANIARREDAKSI .ff.tPnEt1,t rV/" (l5l) Juarat llin!Pengctahuandan KaryaSeni tnenuSeni irdonesid Padanspanjans merIpxkan sebuah rempat pengungkapanpiknan t]kjran pemcfiari scni sccrra ,lrnrah, blik kdian bidaig keilnNan maupun bidans karya so.t Tenlu s.ja kchadnan frSPXa,t/jE 7 dihldapan pembaca ,ka. mcmberi Mi rc6endnt untuk informasi lcntang berbasai prcblemlik scm yans xkrrt. Dunia krcativitas 'nendapalkar bida.gkescnianscca6berkelarjutanb.rkembnsdensmbajk,m!!!nbanrrakyurgrid,k lahudengahpqkembangan itr. Beyak kdrya karya seniyangnenusenruhan{c.lur kririk dan sardn secara ilnriah, tapi karena mcdranya yang sangal terbatas, pada akhimya perknrbangan kitik scni kurdg bc*c'nbars. Aaaknya ].riP,(Es/.ttN/ sat.h sarL rc'npaL ffyRf.y.tE V/ Vol. l3 No 2, Nopember 201 I nrnghadnkan pcntr]n p€nuli yang mcnrpokit, khsanah aDresiasl scni pemblca, yaiir Dctfi Ftrida Pada kesenrpatan ini dcngxnjudullntedeDcrdcnsiseniTa,idan\,lusiktringanryaiLnat\'&inteb,h,nclilul kc?adaselarahda.pcrk.nbang,nobocsenainplcmcn6snryalelhadaFteknikpcmrainan KemudiaD p.nulis renlang scDi krya dirutis oteh Khaintrras dengln rajukBonggol Kxyu Seb0exi lvledia Rksprcsi kiya Logam Senrenl.ra dua penulis tannya melihar seni lradisi dalam hubl.ga(nra densa. pc.gmh modcm dan posrnrodem. yaitr Mei! Eliza inelllatreaterrulurkunoungtrLpaijaijanenrrladisptilredqnroden Mnnaklla Selvi K.sman men$ahaskonrodifikasi k.scnian 1'!dGionatsacana eslelika poshodem datam Pcnulis yang mcorbahas lcmang pen,lidikaD ka'akreryans lel,(udungdatanr karya sinra ad0lah Silvir rlanani dcngdn rajLk fulGanny! Sasrra Lisrn r-okat Sebagai Ienibrrsunan Pendidikan Mordl. Kenrudian pcmtis yrns mernbjlras esLerika D Lsik rddnional adal.h NadyaFtrlzi LlcnganjuduL rulkannyr Estctitra \,ltrsik TatenrporgLagr De.danediNasariLnnbanang. ScfteDlam RozaMutiarimcDskaji pcrlaNanan pcr.n1puf drlaD karraduakorcosdcraniaraHanatidan Susasira Lomvian!. penutjslainnya).ang srrgaja dalans dai furrncgaraialah Manop ursuflipalyangjnensnrfonnasiku icnlaDs nrusik Thlrland dan Cafrboja dalamjudrt Pipar Trxdirtoi Majtrtand sorrhcaslAsiatr Tradilional Mlsrc Thaihrd a.d Caorbodid. Pculislcdkhl.dalainjurnxl lni irlahSusrDdratayaying mcngereDsrh(anb,sl kar.va \,lio. .,plany!dcnganjudulPiamanDalmlRilnrc:lramdKchidupaDLakitakiDatamKonrposrsi TcnnLsajrkchldiranpenulh-pentrlisdiaks"kaidapalmenrbenkjD,naknar.recndi,i rcrkcnrbffgrh dunir ilrn pengerrhaun lan scni. Dcwrn rcdnksi E(pl??Z.t/ .trN/ !lxlu mcntrnggtr ungkap.n pikiir p,knandxi Dcmbxca. br,q, PI\III\\\RED\KS. INTENDEPENDENS! SENI ARI DAN Ml,sIK rRINCANNYA...u8126 ihal.) SEJARAH DAN PERI(EIIBANGAN OBOE SERIA ItrIPLEiI ENTASINYA 'l ER}IAD,\P TI'jK:'{IK PERMAINAN ,,.12?-140(hal.) BONCOOL (AYU SaBACAI [Il']DlA EXSPRESI KRIYA LOOAM ...I41I49 TDAI'ER TUTUR KUNOUNG'IUPAT JANJANG MENJADI SPIRIT TEATER NIODERT\ ... 150- 162 ihal.) (ON{ODIFIKASI KESENIITN \IACANA ESTETII(A TRADISIONAI POSNIODERN DALAI\I PARI\\'ISAT,\ -.161-174(hal.) SASTRA LISAN LOKAL SEBAGAI PEMBAT\CUN PEN DIDI llAN l\loRAL -.17t133(hall ESTE'I'II<A II!USIK'T/LF'M PONC DI NACARI ,,.I CU "ND,4NC ... 131_190 (hal.) LII{BANANO PERLAWANAN PERT]IIIPUAN DALAM KARYA DU,\ KOREOGRAI-ER: tIARTATI DA\ susAsRlTA LoRAVI{NTI.,, 191-201 PI?.AT TRi\DTTION IN NIAINLAND N TIONS: TRANITIONAI, NIUSIC I\ SOI]'I'HEi\SA ASIAN THAN,.AND AND CAIIIBODIA '" 201' 219(hal,) "PIAIIIA]I DAI,A]I1 RITME" (lrama K€[iduPnn Laki-hki dalad Konposisi lrusik lnor.ti!... 220-2ls INTERDEPENDENSI SENI TARI DAN MUSIK IRINGANNYA Oleh: Delfi Enida Abstract: Interdepence of the art of dance dan its accompanying music means interrelation between the two. The performance of a dance is usually accompanied by a music, in certain occasion the performance does not use a music at all. The definition of dance usually emphasises that dance is a human expression through rhythmic and beautiful body movement and the movement is the expression of its creator to communicate directly with the audience. Body movement in a dance performance contains rhythmic elements as can be found in music, so the performance is close related to music which also contains important rhythmic elements. Music and dance has rhythm as the basis of their movement. Music can express abstract aspects of movement. It can also express the easiness and difficulty of movement. But not all music can be use to accompany a dance performance. Basically, the selection of music for a dance performance should be based on its limitation and contribution to the performance. Keywords: interdependence, dance, movement, music, accompanying. Delfi Enida adalah Dosen Jurusan Seni Musik Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. 1 A. memandang seni, sehingga melahirkan definisi PENDAHULUAN Batasan seni sangatlah penting seni yang bebeda-beda pula. diperhatikan, karena begitu mudahnya seseorang Tari adalah salah satu cabang seni, menafsirkannya sehingga kadang-kala tidak dengan substansi dasarnya adalah gerak. Gerak- sesuai dengan arti atau definisi yang dimaksudkan gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistis, oleh kalangan kaum seniman intelektual. Seperti melainkan gerak yang telah diberi bentuk kita memandang satu gerak tari, satu garis lukisan, ekspresif. Gerak-gerak ekspresif adalah gerak- satu kata penekanan dalam teater satu frase dalam gerak yang indah yang bisa menggetarkan melodi musik. Jika sebatas pendengaran atau perasaan penglihatan tentu seni itu tidak bermasalah, namun mengemukakan definisinya bahwa tari adalah dipandang dengan keilmuannya, maka seni itu ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan akan bermakna yang cukup banyak, untuk lebih gerak-gerak yang ritmis dan indah, yang di terfokusnya pandangan tersebut tentu kita akan dalamnya mengandung ritme tertentu (R.M. membatasinya. Sebab seni bukan saja apa yang Soedarsono, 1977: 16). Adapun ekspresi ialah diperlihatkan oleh benda seni, tetapi apa yang bentuk yang diungkapkan manusia untuk terdapat di dalam seni itu. dinikmati dengan rasa (Susanne K. Langer, 1957: Setiap bidang seni apapun dapat dilihat manusia. R.M. Soedarsono 15). aspek bentuk dan isinya, maka hal inipun akan Kemudian Curt Sachs mengatakan dibicarakan tentang nilai-nilai bentuk seni dan isi bahwa tari adalah gerak yang ritmis (Curt Sachs, seni. Tafsiran tentang rekstrukrisasi benda seni 1963: 5). Definisi singkat yang dikemukakan Curt akan melahirkan tafsiran yang berbeda bila dilihat Sachs dapat memberikan inspirasi kepada para dari kandungan seni tersebut, sebab benda-benda ahli tari yang lain untuk mengemukakan definisi seni memberikan kesatuan nilai adalah melalui tari yang lebih sempurna. Corrie Hartong bentuknya dan melalui bentuk inilah akan misalnya, terungkap isi dari pelahiran sebuah seni. mengemukakan bahwa tari adalah gerak-gerak dalam bukunya Danskunst Definisi seni pada dasarnya merupakan yang diberi bentuk dan ritmis dari badan dan konsep seni itu sendiri yang mengandung ruang (Corrie Hartong, 1955: 9). Selanjutnya pemikiran-pemikiran dan gagasan ideal yang seorang ahli tari Jawa, Pangeran Suryodiningrat dibangun oleh seniman ataupun pengamat seni mengemukakan sebuah definisi tari adalah, sebagai sebuah wacana. Masing-masing para ahli gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh seni memiliki konsep yang berbeda-beda dalam manusia yang disusun selaras dengan irama 2 musik serta mempunyai maksud dan tujuan tertentu (Pangeran Suryodiningrat, t.t: 7). Apabila tari dianalisis secara teliti, maka akan tampak bahwa di antara sekian banyak Definisi tari yang dikemukan para ahli di elemen yang terdapat di dalamnya, ada dua hal atas umumnya memberi penekanan bahwa seni penting yaitu gerak dan ritme. Gerak adalah tari merupakan ungkapan ekspresi manusia yang pengamatan fisik yang paling elementer dari disalurkan melalui gerak tubuh yang ritmis dan kehidupan manusia. Gerak tidak hanya terdapat indah dan gerak tersebut merupakan ungkapan pada denyutan-denyutan di seluruh tubuh ekspresi pencipta yang dapat berkomunikasi manusia untuk tetap dapat memungkinkan langsung dengan penikmat. Gerak-gerak tubuh manusia hidup, tetapi gerak juga terdapat pada tersebut mengandung unsur ritmis sebagaimana ekspresi dari segala pengalaman emosional yang ditemukan di dalam unsur musik, sehingga manusia (John Martin, 1965: 8). pertunjukan tari akan berkaitan erat dengan musik Gerak merupakan gejala yang paling yang memiliki unsur ritmis terpenting di primer dari manusia dan gerak merupakan media dalamnya, sebagaimana yang disampaikan yang paling tua dari manusia untuk menyatakan Pangeran Suryodiningrat dalam teorinya itu. keinginan-keinginannya, atau merupakan bentuk Di sisi lain Alma M. Hawkins refleksi spontan dari gerak batin manusia. Jika mengemukakan bahwa tari adalah satu ekspresi diperhatikan bayi yang baru saja lahir sebagai manusia yang paling dasar dan paling tua melalui bukti bahwa ia hidup, ia akan menggerakkan tubuh, manusia memikirkan dan merasakan beberapa anggota badannya, dan pada bayi yang ketegangan–ketegangan dan ritme-ritme alam di baru berusia beberapa bulan yang belum bisa sekitarnya, dan selanjutnya menggunakan tubuh berbicara, jika dia menginginkan sesuatu atau sebagai instrumen, ia mengekspresikan respon- ingin mengungkapkan refleksi batinnya, ia pasti respon perasaannya kepada alam sekitar. Melalui mengungkapkannya lewat gerak. struktur persepsi-persepsi perasaan- Tidak semua gerak dapat dipandang perasaannya ia menciptakan tari. Melalui tarinya ia sebagai gerak tari. Gerak yang dilakukan manusia dapat sesamanya dalam kehidupannya sehari-hari ada bermacam- didunianya (Alma M. Hawkins, 1990: 1). Alma macam; gerak untuk bekerja, bermain dan lain M. Hawkins memberikan penekan yang hampir sebagainya. berhubungan dan dengan bersamaan dengan para ahli di atas, tetapi dia lebih menjelaskan lagi bahwa melalui tari manusia melakukan komunikasi sesamanya. B. PEMBAHASAN 1. Penampilan seni tari akan dinikmati oleh Unsur Ritmis Tari dan Musik Sejak dari zaman Pra-sejarah sampai penonton melalui indra penglihatan atau mata, sekarang, dapat dikatakan di mana ada tari di sana sedangkan pertunjukan musik akan dinikmati ada musik. Musik di dalam tari bukan hanya oleh penonton melalui indra pendengarannya, sekedar iringan tetapi musik adalah partner dari sehingga akan terpadulah konsentrasi tari yang tidak boleh ditinggalkan. Memang ada pendengaran dan penglihatan penikmat dalam jenis-jenis tarian yang tidak diiringi dengan musik menangkap ungkapan ekspresi dari pencipta dalam arti yang sesungguhnya, tetapi ia pasti dalam menikmati sebuah pertunjukan tari dan diiringi oleh salah satu elemen musik. Apabila musik pengiringnya. elemen dasar dari tari adalah gerak dan ritmis, Mungkin saja sebuah tarian hanya maka elemen dasar dari musik adalah nada, ritme, diiringi oleh tepuk tangan saja, dan dalam hal ini timbre dan harmoni (R.M. Soedarsono, 1986: perlu diingat bahwa tepuk tangan itu sendiri 109). sudah mengandung unsur ritmis yang merupakan Dalam hal medium ekspresi seni tari dan salah satu elemen dasar dari musik. Bila hal ini seni musik mempunyai persamaan dan dikaji sesuai dengan pendapat R.M. Soedarsono perbedaan. Unsur pokok dari seni tari adalah di atas, maka hal ini boleh saja terjadi karena gerak, di mana gerak ekspresif sudah pasti penampilan tarinya sudah memiliki salah satu mengandung unsur ritmis sebagai bagian dari elemen musik . irama responsif, sedang elemen dasar dari musik Interdependensi yaitu, keadaan saling adalah nada, ritme, timbre dan harmoni, sehingga tergantung (Hassan Shadily, 1987: 327). Tari dan seni tari dan seni musik, bila ditinjau dari segi musik mempunyai suatu keterkaitan yang erat elemen-elemen yang membentuknya, dia karena pada umumnya setiap penampilan tari mempunyai selalu diiringi oleh musik. Dalam hal ini sesuai kesamaan yaitu sama-sama memiliki elemen dasar ritme. dengan judul makalah “Interdependesi Seni Tari Di dalam penataan gerak tari, irama dan Musik Iringannya,” maka di dalam artikel ini merupakan proses pengolahan gerak yang akan dikaji keterkaitan atau saling ketergantungan terlaksana dalam batasan-batasan waktu yang antara seni tari dan musik pengiringnya. saling berhubungan. Bentuk ritmik adalah saluran 2. Tari sebagai Bentuk Seni untuk mengungkapkan pengalaman mental, dalam hal ini irama gerak ditentukan oleh irama emosi. Seni sangat erat hubungannya dengan ekspresi pribadi seorang seniman. Di dalam proses penciptaan Read pengolahan gerak yang terlaksana dalam batasan- mengemukakan bahwa secara teoritis urutan batasan waktu yang saling berhubungan. Bentuk terjadinya seni adalah: pertama, pengamatan ritmik adalah saluran untuk mengungkapkan terhadap kualitas material; kedua, penyusunan pengalaman mental, dalam hal ini irama gerak hasil ketiga, ditentukan oleh irama emosi. Pada dasarnya pemanfaatan susunan tadi untuk mengekspresikan irama itu sangat alamiah dan fisikal, untuk itu emosi atau perasaan yang dirasakan sebelumnya diperlukan latihan otot dan daya teknik yang bisa (Soedarso Sp, 1990: 42). menjadikan gerak tari yang indah, harmonis dan pengamatan seni, tersebut; Herbert dan Gerak di dalam tari merupakan medium untuk ekspresi dan bukan sebagai suatu aktifitas yang diungkapkan dengan peragaan wajar di dalam pengungkapannya. Di dalam melakukan gerak tari, badan yang manusia dapat dibagi menjadi tiga bahagian yang berfungsi sebagai gerak tubuh belaka, seperti olah masing-masing mempunyai watak yang berbeda. raga. Setiap gerak di dalam tari mengandung Bagian atas terletak dari dada ke bagian atas makna dan watak tertentu. Jelasnya setiap gerak badan, merupakan bagian yang berwatak yang diungkapkan oleh seorang penari akan intelektual dan spritual. Ungkapan-ungkapan yang menimbulkan kesan tertentu kepada penonton bersifat intelektual dan spritual akan lebih berhasil (R.M. Soedarsono, 1986: 35). apabila dipusatkan pada bagian atas. Bagian Salah satu faktor yang perlu diperhatikan tengah terletak antara bahu sampai punggung. adalah efek fisikal yang kuat dari-pada gerak Bagian tengah ini mempunyai watak yang penuh ritmik. Hal ini perlu untuk memperoleh perasaan, sehingga emosi penari lebih bisa kesungguhan perasaan dan kejelasan komunikasi dituangkan melalui bagian tengah ini, sedangkan dalam menyatakan emosi sebagai inti tari. Perlu bagian yang terletak antara bagian pinggang diketahui bahwa pemahaman irama atau ritme sampai ke lantai atau kaki. Bagian bawah adalah bentuk seni yang paling awal. Pemahaman merupakan bagian vital yang mempunyai gairah ini adalah penting bagi setiap ekspresi seni, hidup (La Meri, 1965: 24). khususnya sangat dirasakan di dalam seni tari, Jika dilihat dari garis-garis gerakannya, karena seni tari pada dasarnya bersumber pada secara garis besar gerak tari dapat dibagi menjadi persepsi gerak tubuh yang stimulatif dan ritmis. dua yaitu yang simetris dan yang asimetris. Garis Gerak ekspresi sudah pasti mengandung garis simetris mempunyai watak sederhana kokoh unsur ritmis sebagai bagian dari irama responsif. dan tenang, tetapi kalau terlalu banyak digunakan Di dalam penataan tari, irama merupakan proses akan menjadi membosankan. Garis-garis yang asimetris mempunyai watak kurang kokoh tetapi sebuah bentuk dari ekspresi. Teknik melatih jiwa dinamis dan menarik. Karena ada dua macam dan fikiran untuk mempergunakan tubuh se-bagai gerak yang berbeda, maka koreografer dianjurkan sarana ekspresi. Di dalam pengungkapan seni tari, untuk banyak menggunakan garis-garis yang tubuh adalah instrument atau alat, sedangkan asimetris agar garapan tetap menarik (Doris gerak adalah medianya. Perasaan dan emosi perlu Humprey, 1964: 49). diarahkan dalam memberi motivasi kekuatan Garis-garis gerak juga dapat dibedakan kepada aktifitas otot. Kontraksi otot dalam lagi menjadi dua, yaitu garis silang atau bertemu hubungan dengan pengkadaran intensitas dari dan garis terpisah atau searah. Garis yang silang pada dorongan emosi yang merupakan akan mempunyai watak penuh energi dan fitalitas, pengalaman yang ingin diungkapkan. Kekuatan sedangkan garis searah akan mempunyai watak dari dalam diri perlu dijadikan motivasi halus dan lembut. Pembagian gerak simetris atau pendorong ungkapan yang kreatif. Di dalam asimetris dan gerak silang atau searah bisa menganalisa dipadukan hingga akan melahirkan gerak dihubungkan dengan pikiran dan rasa yang perwatakan baru (R.M. Soedarsono, 1986: 102). diungkapkan melalui gerak, kwalitas, kekuatan, Semua macam pewatakan gerak yang teknik dan ekspresi perlu dan iramanya menuju suatu pencapaian tertentu dikemukan para ahli di atas dapat digunakan Di dalam seni tari terkandung tiga unsur untuk mewujudkan ekspresi yang diinginkan penting yang saling berhubungan yaitu; penata dalam menata tari bagi bagi seorang koreografer. tari, penari dan penikmat atau penonton. Penata Guna mewujudkan ide-ide yang diinginkan tari memiliki bahasa gerak sebagai dasar, yang dalam sebuah ciptaan tari, penata tari harus dapat memerlukan makna analisis isi sehingga ia dapat menata dan mengolah bermacam-macam gerak mengambil gejala pola perilaku manusia, sesuai dengan watak-watak gerak yang ingin menghaluskannya, menambahnya, menyusun diwujudkan. Watak dari gerak tidak sama dengan variasi, makna dari gerak, walaupun keduanya sering menonjolkan bagian tertentu menurut kebutuhan terpadu di dalam gerak. Penata tari harus mampu komposisinya. mengolah variasi -variasi gerak untuk mewujudkan watak dan makna gerak tersebut. mengambil intisari, meluaskan, Seni tari bukanlah seni yang dikerjakan secara perorangan, namun seni ini melibatkan Dalam mewujudkan watak dan makna beberapa seniman, yaitu penata tari, penata musik gerak dibutuhkan suatu teknik pengolahan gerak, dan penari. Seorang penari sering disebut seniman yang mampu merobah pengalaman ke dalam timbal, yaitu seniman yang tidak menciptakan sendiri karya tarinya, tetapi menarikan apa yang pencipta tari, betapapun besarnya virtousitas yang sudah diciptakan oleh orang lain sebelumnya. dimilikinya, ia tidak mungkin melaksanakannya Disatu pihak tari bukanlah produk spontan sendiri. Kalau saja dia ia menggunakan elektronik, melainkan sesuatu yang harus didesain lebih dulu, misalnya agar ia bisa bekerja sendiri dalam dikoordinasikan unsur-unsur memproduksi suara, ia masih harus memilih dan pendukungnya, sehingga saat mencipta dan saat menentukan musik mana yang akan ia pakai yang melaksanakannya memang berlainan (Soedarso paling mendukung ekspresi yang sedang Sp, 1991: 138). dihayatinya ( … bukan_nya yang sedang dengan Apabila tari dinilai sebagai satu bentuk dialaminya) apalagi kalau ia masih meminta jasa seni, maka perlu kiranya untuk mengetahui sekelompok musikus untuk memainkannya tentang pengetahuan komposisi tari. Pengetahuan (Soedarso Sp, 1991: 138). komposisi yang juga lazim disebut pengetahuan koreografi, adalah pengetahuan yang harus 3. Interpedensi Musik Dengan Tarian diketahui oleh seorang koreografer mulai dari Membicarakan tari terasa tidak lengkap menggarap gerak tari sampai kepada pengetahuan tanpa ada keterkaitannya dengan musik. Tari tata cara menyiapkan pada satu program tanpa musik bisa saja terjadi, dan tari tetap diakui pertunjukan. Apabila dirinci ada beberapa elemen sebagai seni tari yang berdiri sendiri. Tetapi kalau komposisi tari yang harus diketahui, yaitu; gerak dilihat keterkaitan antara seni tari dengan musik tari, disain lantai, disain musik, disain atas, disain yang sangat istimewa dan organis antara dramatik, dinamika, koreografi kelompok, tema, keduanya, banyak sekali yang dapat diperoleh dari tata rias, dan kostum, properti tari, pementasan dan apa yang dibangun di atas hubungan ini dan tata lampu (R.M. Soedarsono, 1986: 103). membuka Penata tari tidak mungkin bisa sumber-sumber musik kepada penarinya. Sensasi-sensasi dari intensitas, tekanan mengerjakan sendiri semua elemen komposisi tari dan kecepatan yang beragam, serta di atas. Penataan musik dan tata lampu biasanya ketidakteraturan kekuatan daya gerak dan diserahkan kepada orang lain, hal ini bisa kita lihat penggunaan tubuh manusia pasti selalu memiliki pada ungkapan Jasqueline Smith yang ditulislah rasa pembawaan ritme yang nikmat dan oleh Soedarso Sp., bahwa seorang penata tari memuaskan. dengan Musik dan tari memiliki ritme sebagai iringannya yang pada umumnya digarap oleh dasar pergerakan mereka, musik mampu orang lain (Soedarso Sp, 1991: 137). Seorang mengungkapkan aspek-aspek gerak yang abstrak. harus menyamakan ciptaannya Musik mampu memberikan bayangan atau musik akan tetap bagus tanpa melodi, tanpa mengungkapkan kemudahan dan kesulitan gerak, harmoni, tetapi tanpa irama tidak bisa dikatakan seperti gerak maju atau gerak mundur, memberi musik (Lukman Efendi, 1952: 57). Irama di kesan kuat dan lemah, kegembiraan dan dalam musik adalah suatu sifat yang banyak ketegangan. Tidak semua musik bisa dijadikan berhubungan dengan sebagai musik iringan tari. Pada dasarnya berlangsungnya masing-masing nada. Ritme atau pemilihan irama merupakan hitungan musik didasari pertimbangan keterbatasan dan sumbangan khusus kepada tari. tekanan dan waktu keras lunaknya ketukan yang teratur. Cara mewujudkan irama di Sebelum kita membahas lebih lanjut dalam musik biasanya dilahirkan dengan tanda keterkaitan antara musik dan tari sebaik dibahas birama. Tanda birama ada bermacam-macam terlebih dahulu definisi daripada musik itu sendiri misalnya tanda birama 3/4, 6/8 (tanda birama dan elemen-elemen yang terkandung di terneir), tanda birama 4/4, 2/4 (tanda birama dalamnya. Adam bineir). Macam-macam tanda birama ini akan mengemukakan bahwa musik adalah ungkapan akan memberi kesan dan suasana tertentu, perasaan manusia yang disalurkan lewat nada misalnya lagu-lagu yang bertanda birama 3/4 yang ritmis dan indah (Boestanoel Arifin Adam, sering disebut dengan irama walzs. 1983: 15). Boestanoel Selanjutnya Arifin Amir Pasaribu Nada adalah bunyi yang mempunyai menyatakan pula bahwa; bahan-bahan musik frekuensi tertentu, misalnya nada a mempunyai yang merupakan satu kesatuan yang bulat dan frekwensi bunyi 440 Hz, (Thomas D. Rossing, lengkap yaitu harmoni, irama dan melodi (Amir 1990: 179). Nada mempunyai sifat tinggi dan Pasaribu, 1955: 10). rendahnya nada yang sering disebut dengan istilah Pendapat para ahli di atas memberi pitch, panjang dan pendek nada yang disebut penekan bahwa elemen dasar dari pada musik dengan duration, keras dan lembutnya nada adalah nada dan ritme. Apabila elemen dasar dari disebut dengan dinamic. Kemudian warna bunyi tari adalah gerak dan ritme, maka elemen dasar atau nada yang dihasilkan oleh masing-masing dari musik adalah nada dan ritme, sehingga dalam alat musik juga berbeda yang sering disebut hal ini antara musik dan tari mempunyai elemen dengan istilah timbre, misalnya warna bunyi dasar yang sama yaitu ritme. piano, warna bunyi biola dan lain-lain sebagainya. Ritme sering juga disebut dengan irama. Melodi adalah rangkaian kombinasi Irama adalah suatu anasir yang memberi hidup fariasi nilai nada dan fariasi tinggi rendahnya nada kepada musik. Kita dapat mengatakan bahwa yang bertumpu pada nada-nada akord dan ritme yang diinginkan, sedang harmoni adalah susunan Walaupun secara teoritis pemilihan tiga buah nada atau lebih dengan jarak ters dan musik untuk tari kelihatan sangat sederhana, tetapi kwint secara vertikal. Sebuah komposisi musik di dalam prakteknya sangat banyak hal yang harus akan terdiri dari unsur ritme, melodi, harmoni dan diperhitungkan sesuai dengan situasi yang timbre seperti diuraikan sebelumnya. Untuk lebih dihadapi sesaat, sehingga pemilihan musik dapat mewujutkan ekspresi di dalam musik biasanya berobah menjadi masalah yang sangat penting dilahirkan dengan menggunakan tanda dinamik. yang harus didasari oleh latar belakang ilmu Komposisi musik bisa disajikan atau ditampilkan pengetahuan dan pengalaman. dalam bentuk vokal, instrumental atau gabungan vokal dan instrumental. Perwujudan ekspresi lewat makna dan watak, gerak bisa lebih tersosialisasi dengan Pada dasarnya pemilihan musik didasari dukungan musik pengiringnya. Penetapan musik pertimbangan-pertimbangan khusus kepada tari. iringan yang tepat dalam sebuah tari tergantung Tari adalah seni yang tak tergantung kepada kata juga kepada komunikasi antara penata tari dan yang memanfaatkan tubuh secara jasmaniah dan penata musiknya. Sebelum penata musik selalu membicarakan permasalahan manusia menggarap musik iringannya, penata tari harus dengan caranya sendiri, yang tak peduli menjelaskan terlebih dahulu beberapa hal yang bagaimanapun abstraknya. Tari bukanlah seni dianggap penting di dalam penggarapan tarinya, yang berdiri sendiri. Dengan dasar pemikiran yang misalnya hal-hal yang berkaitan dengan tema tari, sederhana pemilihan musik iringan dapat makna dan watak tari, kwalitas gerak, frasering dilakukan dengan sesungguhnya. Walaupun telah gerak tari, dalam hal ini ditentukan: di mana letak dibatasi oleh ketentuan-ketentuan di atas, masih keanekaragaman gerak, kontras, seimbang, dibutuhkan sejumlah pertimbangan jenis musik klimaks, transisi; di mana gerak yang mengalun, yang akan dipilih. Aspek melodis, ritmis, dan gerak yang tegas dan lincah; dimana letak dramatis musik merupakan hal-hal yang erat quewing pada perobahan hubungannya dengan tubuh dan kepribadian sebagainya. Dengan sendirinya penata musik manusia; melodi lewat sumber asli yang sebelum menggarap musik iringannya dia sudah terkandung di dalam suara dan nafas manusia; memiliki konsep-konsep garapan musiknya ritme matrial, lewat pergantian topangan berat sesuai dengan hal-hal yang perlu diperhatikan badan pada kaki kanan dan kaki kiri secara tersebut, demi terwujudnya ekspresi di dalam tari bergantian, juga lewat denyut nadi jantung yang akan ditampilkan . Untuk menghindari manusia. kesalahan dalam mengolah musik iringan, pada frase gerak dan saat-saat tertentu dalam proses latihan diperlukan musiknya untuk proses latihan, dan setelah cocok koreksi dari masing-masing gerak apakah sudah dan siap untuk dimainkan akhirnya dimainkan cocok dengan musik iringannya. dengan musik hidup. Bentuk melodi lagu, jenis intrumen yang Musik yang telah selesai tidak pernah digunakan, merupakan hal penting yang harus benar-benar cocok sebagai pengiring tari, tapi diperhatikan di dalam menentukan musik iringan hanya mendekati keinginan penata tari. Di dalam tari. Gerak tari yang didasarkan atas melodi musik proses mencocokkan musik dengan tari yang memberikan kesan emosional. Misalnya, sebuah akan diiringi kita harus melakukannya dengan kalimat dalam bahasa, yang memiliki frase-frase, penuh yang berakhir dengan sebuah titik ataupun koma, pelaksanaanya di samping telinga harus sensitif, demikian juga halnya frase dalam tari dan musik. harus pula diingat bahwa tari adalah seni yang Di dalam gerak tari setiap frase berakhir dengan mandiri, artinya tari memiliki hukum-hukumnya nafas. Frase-frase dari setiap gerak tari harus sama sendiri yang memungkinkan seorang penata tari frase-frase dari kalimat musik iringannya. sampai kepada gerak yang tidak tertulis dalam Gerak pada frase adalah yang paling kejujuran dan imajinasi. Dalam scor musik. dramatik, dan paling emosional untuk dilihat. Bila sebuah seni gerak dengan emosional senada C. PENUTUP dengan frase musik, hal ini sangat memuaskan 1. Elemen dasar dari tari adalah gerak dan ritmik, bagi penata tari maupun penonton. Gerak yang elemen dasar dari musik adalah ritme, melodi menegang dengan tegangan frase, biasanya dan harmoni, dalam hal ini seni tari dan musik digunakan suasana yang sama dengan musik memiliki elemen dasar yang sama yaitu ritme. iringannya. Namun hal ini tidaklah mutlak, 2. Interpendensi antara seni tari dan musik tergantung pada selera penata tarinya yang iringannya, berarti saling keterkaitan antara kadang-kadang menginginkan kontras antara seni tari dengan musik iringannya. watak gerak dengan watak musik iringannya. 3. Penampilan tari pada umumnya selalu diiringi Dalam mengambil keputusan antara apa yang dengan musik, namun pada saat-sat tertentu akan diungkapkan dan apa yang mungkin ada juga tari yang tidak menggunakan musik dilakukan, sebenarnya sangat tergantung kepada sebagai pengiringnya. penata tari. Jika ia benar-benar menginginkan 4. Untuk menentukan jenis dan gaya musik yang sebuah koroegrafer yang hanya sesuai dengan akan mengiringi tari, diperlukan saling iringan musik, maka ia harus melakukan rekam keterbukaan antara penata tari dan penata musik. 5. Penggarapan musik sebagai iringan dalam tari tidak harus selalu selaras dengan makna, watak dan gaya gerak tari, kadang-kadang boleh kontras sesuai keinginan penggarapnya. BIBLIOGRAFI Amir Pasaribu. 1955.Musik dan Sekitar Wilayahnya. Jakarta: Perpustakaan Perguruan, Kem. PPK. Boestanoel Arifin Adam. 1983. “Pengantar Pengetahuan Musik”. Padangpanjang: ASKI Padangpanjang. Carrie, Hartong. 1955. Danskust. Leiden: A.W. Sijthoff Ultgavers maatchappij. N.V. Hassan Shadily. 1987. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: P.T. Gramedia. Hawkins, Alma M. 1990. Creating Throungh Dance. Terj. Y. Sumandiyo Hadi, Yogyakarta: ISI Yogyakarta. Humprey, Doris. 1964. The Art of Making Dance. New York: Hol, Rinehart and Winson. Langer, Susanne K. 1957. Problems of Art. New York: Ten Philisofhical Lectures. Lukman Effendi. 1952. Musik Selayang Pandang. Yogyakarta: UP Indonesia. NV. Martin, John, 1965. The Modern Dance, Dance Horizon,Inc, New York, Meri, La. 1965. Dance Composition; The Basic Elementeri. Massachusetts: Jacobs Pillow Dance Festival, Inc. R.M. Soedarsono. 1977. Tari-tarian Indonesia. Jakarta: Proyek Pengembangan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rossing, Thomas D. 1990. The Science of Sound, Second Edition. New York: Addison-Wesley Publishing Company. Sachs, Curts. 1963. Wold History of Dance. New York: W.W. Norton and Company Inc. Soedarso Sp., 1991. Beberapa Catatan Tentang Perkembangan Kesenian Kita. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta. Suryodiningrat, Pangeran. Babad Lan Mekaring Djoget Djawi. Yogyakarta: Kolf Burning, tanpa tahun. Soedarso Sp. 2000. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Jakarta: CV. Studio Delapan Puluh Enterprise–bekerja sama dengan BP ISI Yogyakarta. __________. 1986. Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Departemen P&K. ___________. 1990. Tinjauan Seni, Sebuah Pengantar Untuk Aprsiasi Seni. Yogyakarta: Saku Dayar Sana. __________. 1991. Beberapa Catatan Tentang Perkembangan Kesenian Kita. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta. BIODATA Delfi Enida, S.Sn., M.Sn. Lahir di Padang Japang (Payakumbuh) pada tanggal 6 Februari 1966. Riwayat Pendidikan Diploma (D-III), ASKI Padangpanjang, lulus 1988 Sarjana (S-1), ISI Yogyakarta, lulus 1997. Magister (S-2), ISI Yogyakarta, lulus 2008. Karya Seni Ilmiah yang sudah dipublikasikan/diterbitkan: (1) “Gadih Ranti” Penggarapan komposisi Musik Untuk Orkestra, yang ditampilkan pada ujian akhir S2 Pasca ISI Yogyakarta 2008. (2) Yang Terbaik Bagimu, Cipt ;Ada Band ; Arr; Delfi Enda. Karya ini dibuat dalam bentuk orchestra, dengan Kondakter, Drs IGN, Wiryawan Budhiana, yang ditampilkan dalam acara wisuda siswa siswi SD, SMP, SMA Budi Mulia Dua yang ditampilkan gedung Auditorium UNY. Tgl 2 Juni 2009. (3) ‘Minuet In G, cipt Beathoven, Orkstra; Delfi Enida, yang dimainkan oleh ansambel gesek siswa Budi Mulia Dua.tgl 2 Juni 2009 di gedung Auditorium UNY. Burung Kakak Tua, Cipt AT. Mahmud, adp/arr Delfi Enida, Karya ini dimainkan oleh orchestra dan ditampilkan dalam acara Graduation&Elegent Night with Budi Mulia Dua, yang dilaksanakan tgl 29 May 2010 di Gedung Grha Shaba UGM. No Hp. 081328449796 E-mail. <[email protected]>.