bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Musik adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari bunyi-bunyian
instrumental atau vokal ataupun keduanya, yang menghasilkan sebuah karya yang indah
dan harmonis. Namun demikian, definisi musik akan terus berubah mengikuti
perkembangan jaman. Tak seorang pun mengetahui kapan orang mulai membuat
musik.Boleh jadi secara alami musik sudah mulai dimainkan ketika pertama kali
manusia hadir di muka bumi ini (Rizkiansyah, 2013). Berbagai perkembangan aliran
seni musik baik dari dalam maupun luar negeri dengan tempo dan teknik bermain
masing-masing, aliran musik memiliki gaya tersendiri seperti musik klasik, jazz, blues,
country, ska, dan music reggae serta musik tradisional yang juga berpengaruh terhadap
perkembangan musik di Indonesia.
Keberadaan musik tradisional yang oleh generasi mudanya dianggap kuno justru
dikagumi oleh budayawan asing, salah satunya adalah gamelan. Gamelan adalah
seperangkat alat musik dengan nada pentatonik yang terdiri dari Kendang, Bonang
Barung, Bonang Penerus, Demung, Saron, Peking, Kethuk dan Kenong, Slenthem,
Gender, Gong, Gambang, Rebab, Siter, dan Suling (Hendarto, 2011). Secara etimologis,
gamelan berasal dari kata gamel yang berarti: cepeng, nyepeng, tabuh. Gamelan berarti
cepeng-an, tabuhan (Widodo, 2010). Dalam bahasa Indonesia cepeng berarti pegang,
sedangkan nyepeng adalah memegang. Tabuh dalam kata kerja berarti pukul,
memukul.Sedang untuk kata benda tabuh berarti alat pukul.Secara khusus tabuh
digunakan untuk memainkan alat musik gamelan.
Gamelan sebagai perangkat alat musik juga disebut gangsa. Kata gangsa
merupakan akronim dari kata tembaga dan rejasa (logam timah). Campuran dari kedua
bahan tersebut menghasilkan logam baru yang disebut perunggu, yang mana perunggu
ini adalah bahan untuk membuat gamelan.Perunggu merupakan logam terbaik untuk
membuat pencon dan bilah gamelan (Widodo, 2010). Penggunaan istilah gamelan untuk
menyebut alat musikal tradisional Jawa, Bali, dan Sunda terkait dengan cara
memainkannya yang sebagian besar dilakukan dengan di pukul. Oleh karena itu
gamelan di sebut alat musik pukul atau perkusi.
1
2
Gamelan Jawa merupakan salah satu jenis musik gamelan, yang terdiri dari
berbagai alat musik didalamnya.Masing-masing alat musik memiliki fungsinya sendiri
dalam musik gamelan (Sukinah, 2012).Gamelan Jawa alat musik kebudayaan Indonesia
peninggalan nenek moyang yang tidak diketahui secara pasti kapan dan bagaimana
terciptanya.Gamelan biasa dimainkan sebagai sebuah pertunjukan seperti Wayang Kulit
dan Ketoprak (Haryono, 2007). Gamelan Jawa merupakan seperangkat alat musik yang
menjadi salah satu objek penting dalam lingkup pembicaraan musik diantara ribuan alat
musik lain yang terdapat di dunia. Ketertarikan para ilmuan menjadikan gamelan
sebagai objek penelitian disebabkan oleh beberapa aspek keistimewaan yang terdapat
didalamnya.Beberapa aspek keistimewaan gamelan Jawa terdapat pada aspek audio dan
visualnya. Keistimewaan pada aspek audio meliputi: warna bunyi (tone colour), laras
(scale system), embat (interval), dan pelayangan (sound wave). Sedangkan
keistimewaan pada aspek visualnya meliputi: bentuk, konstruksi, keindahan material
yang dipakai, dan ornamennya. Oleh karena keistimewaan pada kedua aspek serta
dukungan kualitas musikalnya mendorong masyarakat dunia untuk mengakui gamelan
Jawa adalah ‘the most sophisticated music in the world’ (Hartono, 2010).
Gamelan Jawa terdiri dari kurang lebih dua puluh jenis instrumen. Bila dihitung
secara keseluruhan dapat dihitung jumlah kurang lebih tujuh puluh lima buah,
tergantung pada kebutuhan dengan rincian setiap instrumen terdiri dari dua buah untuk
masing-masing laras (Lindslay, 1979). Sebagian besar merupakan alat musik yang
dikategorikan sebagai methallophone dari perunggu tetapi didalamnya juga terdapat alat
musik dari kategori lain (Nettl,1992). Lebih spesifik merupakan alat musik dengan laras
terntentu (slendro dan pelog) (Vetter, 2001).
Kajian mengenai gamelan Jawa telah banyak ditulis oleh para ahli kebudayaan
baik dari Barat maupun dari Timur. Penelitisn ilmiah terhadap Gamelan Jawa telah
dirintis oleh A.J. Ellis pada tahun 1884 mengenai selang nada pada laras slendro dan
laras pelog. Pada tahun 1993 Dr. Jaap Kunst melakukan penelitian terhadap sistem nada
gamelan Jawa dengan mengukur frekuensi nada dasar wilah-nya.Alat utama yang
digunakan pada saaat itu adalah monochord yang ketelitiannya mengandalkan pada
kemampuan
pendengaran
seseorang.
Kemudian
pada
taun
1996,
Wasisto
Surjodoningrat, P.J. Sudarjana, dan Adhi Susanto melakukan penelitian terhadap
3
frekuensi fundamental pada banyak instrumen gamelan Jawa terbaik dan representatif
yang
dimiliki
oleh
Keratonn
(Kasultanan,
Pakualaman,
Kasunanan,
dan
Mangkunegaraan), RRI, dan perorangan. Alat yang digunakan lebih modern dari
sebelumnya.
Penelitian mengenai gamelan baik yang dilakukan oleh Dr. Jaap Kunst maupun
Wasisto S. dkk.terbatas pada pengukuran pengukuran frekuensi fundamental. Selain itu,
peralatan yang digunakan relatif sederana apabila dibandingkan dengan peralatan
modern sekarang.Ilmu teknologi telah berkembang pesat terutama dalam dunia
komputer dan program-program atau perangkat lunak yang mempermudah suatu
pekerjaan dapat terpecahkan dengan cepat.Terdapat perangkat lunak yang dirancang
mampu
untuk
mengukur
besaran-besaran
fisis
dengan
lebih
teliti
dan
akurat.Perkembangan ini memudahkan siapa saja untuk mengkaji secara ilmiah tentang
karakteristik bunyi gamelan. Salah satu perangkat lunak yang dapat mengukur nilai
frekuensi gamelan adalah visual analyser. Pada tahun 2015 Meiliana melakukan
penelitian terhadap gong ageng dengan menggunakan peangkat lunak visual analyser
dengan teknik penabuhan yang relatif sama di setiap titik pengambilan data. Dengan
demikian, dalam penelitian ini akan memanfaatkan perangkat lunak Visual analyser
dengan analisis Fast Fourier Transform (FFT) untuk mengukur frekuensi diri
(karakteristik) dari salah satu jenis gamelan, yaitu Gong Suwukan. Dari hasil penelitian
yang diberi judul ” Pengukuran Frekuensi Bunyi Gong Suwukan Gamelan Jawa laras
slendro dengan Perangkat Lunak Visual analyser” diharapkan dapat dikembangkan
untuk upaya penyeragaman pembuatan Gong Suwukan dengan standarisasi yang sama.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah yang akan dipelajari antara lain :
1. Berapakah nilai rata-rata frekuensi diri (karakteristik) dan nilai ketidakpastian
pada kedelapan Gong Suwukan ini ?
2. Apakah yang menjadi faktor penyebab perbedaan frekuensi diri (karakteristik)
pada setiap Gong Suwukan ?
3. Bagaimana karakter spektrum bunyi Gong Suwukan ?
4
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengkajian akustik Gong
Suwukan dengan menggunakan perangkat lunak Visual analyser. Secara khusus, tujuan
penelitian ini adalah untuk :
1. Mengukur nilai rata-rata frekuensi diri (karakteristik) dan nilai ketidakpastian
setiap Gong Suwukan.
2. Menyelidiki faktor penyebab perbedaan frekuensi diri (karakteristik) setiap
Gong Suwukan.
3. Mengamati karakter spektrum bunyi Gong Suwukan.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini membantu untuk keperluan pe-laras-an instrumen gamelan Jawa,
yang mana dapat dijadikan model atau acuan dalam pe-laras-an instrumen gamelan
terutama pada gong
suwukan. Hasil penelitian ini dapat membantu menjelaskan
sebagian fenomena alamiah biasa yang dianggap misterius, misalnya gong tertentu
dapat menghasilkan bunyi lembut sedangkan gong
yang lain yang sejeenis
menghasilkan bunyi yang terkesan kasar, bunyi gong tertentu dapat menjalar lebih jauh
dan bergaung lebih lama daripada yang lain.
Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan
tentang gamelan Gong Suwukan laras slendro khususnya mengenai karakteristik
bunyinya kepada masyarakat. Penelitian ini juga bermanfaat untuk tinjauan penelitian
selanjutnya yang diharapkan akan menjadi acuan standar baku sehingga penalaan atau
pe-laras-an gamelan mempunyai standar nilai frekuensi yang jelas dan seragam. Selain
itu, hasil penelitian ini akan memudahkan masyarakat mempelajari gamelan, khususnya
Gong Suwukan laras slendro yang akan menambah ketertarikan untuk memainkan
gamelan sehingga kelestarian seni musik tradisional tidak tergerus oleh perkembangan
musik modern. selain itu, langkah-langkah yang dikerjakan dalam penelitian ini dapat
membantu terbangunnya model prosedur evaluasi ilmiah terhadap pengujian suatu
isntrumen gamelan.
1.5
Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian tugas akhir ini antara lain:
5
1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Visual analyser
2012.
2. Obyek yang diteliti adalah Gong Suwukan yang dibuat secara tradisonal oleh
para pengrajin Gong Suwukan khususnya yang berada di wilayah DIY.
3. Sampel objek yang diteliti yaitu Gong Suwukan dari UKM Swagayugama
Universitas Gadjah Mada, UKM Kamasetra Universitas Negeri Yogyakarta,
Balai Desa Condong Catur, Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa, SMK 1
Kasihan Bantul, dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
4. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik penabuhan dengan tekanan
yang relatif tetap di setiap nada Gong Suwukan.
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini berdasarkan metode yang
digunakan penulis untuk menyusun tugas akhir, yaitu:
1. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan dengan mempelajari kembali pengetahuan yang diperoleh
selama kuliah, pengetahuan pustaka, dan mengkaji buku, jurnal karya ilmiah dan
artikel-artikel baik dari sumber asli maupun situs-situs internet yang valid yang dapat
menjadi acuan dalam penelitian yang akan dilakukan.
2. Konsultasi, Diskusi, dan Wawancara
Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing tugas akhir dan wawancara dengan
beberapa orang yang berkompeten dan memiliki pengetahuan tentang Gong Suwukan
untuk mendapat informasi, masukan dan saran yang bermanfaat untuk jalannya
penelitian.
3. Penelitian dan Analisa
Melakukan penelitian terhadap obyek yaitu gamelan Jawa Gong Suwukan
menggunakan perangkat lunak Visual analyserdan menganalisa hasil spektrum dan
frekuensi bunyi yang ditampilkan pada Visual analyser.
4. Penulisan Laporan
Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan tugas akhir secara lengkap mengenai
penelitian yang telah dilakukan sesuai p
Download