BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

advertisement
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Kode Modul
Judul Modul
Kode Kompetensi
Unit Kompetensi
Tingkat
: KIP.TEK.04.00
: Pemanfaatan TIK dalam
Kegiatan Pengelolaan
Informasi Publik
: KIP.TEK.04.00
: Memahami Infrastruktur TIK
Penunjang Kegiatan
Pengelolaan Informasi dan
Dokumentasi serta Struktur
Informasi
: Dasar
 Modul Pelatihan Budaya Dokumentasi 2012
PERENCANAAN PELATIHAN
1. Latar Belakang
Pada tahun 2008, Indonesia telah tercatat sebagai negara kelima di Asia, dan ke-76 di
dunia yang secara resmi mengadopsi prinsip-prinsip keterbukaan informasi. Disahkannya
Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) telah
menempatkan
Indonesia sejajar dengan India, Jepang, Thailand dan Nepal dalam hal
pelembagaan kerangka hukum bagi pemenuhan hak-hak publik untuk mengakses prosesproses penyelenggaraan pemerintahan.
UU KIP secara jelas mengatur kewajiban badan atau pejabat publik untuk memberikan
akses informasi yang terbuka kepada masyarakat. Kewajiban untuk memberikan informasi,
dokumen dan data diintegrasikan sebagai bagian dari fungsi birokrasi pemerintahan,
diperkuat dengan sanksi-sanksi yang tegas untuk pelanggarannya. UU KIP juga mengatur
klasifikasi informasi sedemikian rupa sebagai upaya untuk memberikan kepastian hukum
tentang informasi-informasi yang wajib dibuka kepada publik, dan yang bisa dikecualikan
dengan alasan tertentu.
Penerapan UU KIP tentunya memberikan dampak terhadap sistem manajemen dan tata
kelola lembaga-lembaga publik khususnya mengenai pola kerja dan aliran data serta
informasi antar unit kerja di lembaga publik masing-masing. Tanpa adanya koordinasi dan
komunikasi dalam kerangka kerja mengelola data, informasi dan dokumentasi mustahil
kinerja lembaga dalam memberikan pelayanan informasi publik dapat dijalankan dengan
baik. Untuk dapat menjalankan pelayanan informasi yang cepat, tepat dan sederhana
setiap Badan Publik perlu menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
PPID adalah pejabat yang bertanggungjawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian,
penyediaan dan/atau pelayanan informasi di Badan Publik. Selanjutnya Tugas dan
Tanggung Jawab PPID dijabarkan dalam PP No 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Untuk menjalankan tugasnya, baik Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID
(PPID) maupun Pejabat Fungsional Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PFPID),
memerlukan kompetensi di bidang pengelolaan data, informasi dan dokumentasi lembaga
publik. Penyusunan modul ini bertujuan agar setiap personil yang memiliki tanggung jawab
dalam pengelolaan informasi dan dokumentasi pada suatu Badan Publik Negara memiliki
kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pada
modul ini akan dibahas pemahaman Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik beserta peraturan turunannya.
i
2. Unit Kompetensi
Kode Kompetensi
:
KIP.TEK.04.00
Unit Kompetensi
:
Memahami
infrastruktur
TIK
penunjang
kegiatan
pengelolaan informasi dan dokumentasi serta struktur
informasi.
Uraian
Unit
:
Kompetensi
Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
memahami infrastruktur TIK
dan struktur informasi
dalam menunjang kegiatan pengelolaan informasi publik.
3. Elemen Kompetensi
Elemen Kompetensi
Kriteria untuk Kerja
1. Memahami perkembangan TIK.
1.1 Pengertian dasar TIK dapat dijelaskan.
1.2 Perkembangan
TIK
di
Indonesia
dapat
dijelaskan.
1.3 Manfaat dan paradigma penggunaan TIK
dapat dijelaskan.
2. Memahami
infrastruktur
TIK
dasar.
2.1 Konsep peranti keras dan peranti lunak
dapat diuraikan.
2.2 Konsep penggunaan jaringan dan internet
dapat dijelaskan.
3. Memahami konsep dasar struktur
informasi.
3.1 Konsep
dasar
struktur
informasi
dapat
dijelaskan.
3.2 Konsep data dapat dijelaskan.
3.3 Elemen data dapat dijabarkan.
4. Melakukan
penyimpanan
pencarian
dan
4.1 Pencarian
informasi
melalui
dilakukan.
perangkat TIK.
informasi
di
internet
dapat
4.2 Penyimpanan informasi ke komputer dapat
dilakukan.
4.3 Etika penggunaan internet dapat diterapkan.
5. Memanfaatkan situs web sebagai
aplikasi eGovernment.
5.1 Pengertian situs web dapat diuraikan.
5.2 Penyelenggaraan
dapat dilakukan.
ii
situs
web
pemerintah
5.3 Manajemen
penyelenggaraan
situs
web
pemerintah dapat diimplementasikan.
5.4 Isi dan desain situs web pemerintah dibuat
sesuai ketentuan.
4. Batasan Variabel
1.
Unit ini berlaku pada bidang Pengelolaan Data, Informasi dan Dokumentasi untuk
pegawai fungsional dengan jabatan pranata komputer, pranata humas, arsiparis dan
pustakawan.
2.
Bahasan pada materi yang disampaikan terbatas pada:
2.1 Kegiatan pemanfaatan TIK untuk menunjang pelaksanaan pengelolaan informasi
publik.
2.2 Pemanfaatan dan penggunaan TIK dalam proses pelayanan informasi publik.
5. Panduan Penilaian
1.
Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang:
Untuk
mendemonstrasikan
kompetensi,
diperlukan
bukti
pengetahuan
dan
pemahaman mengenai:
1.1 Pengertian Badan publik, tugas pokok dan fungsinya.
1.2 UU no 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
2.
Konteks Penilaian:
Dalam penilaian unit ini harus mencakup uji pemahaman baik secara langsung atau
pun melalui soal latihan dan praktek yang tersedia di dalam modul. Unit ini harus
didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan penunjang dalam
menjalankan kegiatan pengelolaan informasi publik sesuai dengan undang-undang.
3.
Aspek Penting Penilaian:
3.1 Kemampuan memahami perkembangan dan manfaat penggunaan TIK.
3.2 Kemampuan mengenal infrastruktur TIK.
iii
3.3 Kemampuan memahami konsep dasar struktur informasi TIK.
3.4 Kemampuan menggunakan dan memanfaatkan TIK.
4.
Kaitan dengan Unit-Unit Lain:
4.1 Prasyarat untuk menguasai kompetensi ini:
o
Memahami
Peraturan
Perundang-Undangan
tentang
Keterbukaan
Informasi Publik (KIP)
o
Memahami Peraturan Perundang-Undangan tentang Kearsipan
o
Memahami
Peraturan
Perundang-Undangan
tentang
Informasi
dan
transaksi elektronik
o
4.2
Memahami Peraturan Perundang-Undangan tentang Pelayanan Publik
Unit Kompetensi ini akan mendukung penguasaan unit tingkat umum.
6. Kompetensi Kunci
NO
1
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis
informasi
TINGKAT
2
2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
1
3
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
1
4
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
1
5
Menggunakan ide-ide dan teknik matematik
1
6
Memecahkan masalah
2
7
Menggunakan teknologi
2
7. Jumlah Jam Pelajaran
Untuk jam pelajaran, dipergunakan standar Jam Pelajaran dengan aturan setiap satu jam
pelajaran (1 JP) sama artinya dengan 45 menit. Jumlah jam belajar untuk Unit Kompetensi
ini memerlukan waktu belajar selama 3 JP.
iv
8. Garis Besar Pokok Pengajaran
No
1
Elemen
Kompetensi
Materi
Memahami
perkembangan TIK
Perkemban
gan TIK
Sub Materi
o Pengertian TIK
o Perkembangan TIK di
Indonesia
o Manfaat
peradigma
penggunaan TIK
2
Memahami
infrastruktur
dasar
Infrastruktu
TIK r TIK
Tujuan Instruksional Khusus
dan
o Pengertian
dijelaskan
dasar
TIK
dapat
o Perkembangan
TIK
Indonesia dapat dijelaskan
o Manfaat
penggunaan
dijelaskan
dan
di
Metode
Penyampaian
o Penjelasan
instruktur
Durasi
1 JP
Media/
Alat Bantu
o Ruang Kelas
Sumber
Belajar
1
o Notebook
instruktur
o Diskusi
dan
tanya jawab
o LCD proyektor
paradigma
TIK
dapat
o Whiteboard
o Perangkat keras dan
perangkat lunak
o Konsep peranti keras dan
peranti lunak dapat diuraikan
o Penjelasan
instruktur
o Jaringan dan Internet
o Konsep penggunaan jaringan
dan internet dapat dijelaskan
o Diskusi
dan
tanya jawab
0.5 JP
o Ruang Kelas
1
o Notebook
instruktur
o LCD proyektor
o Whiteboard
3
Memahami
dasar
informasi
konsep
struktur
Konsep
Dasar
Struktur
Informasi
o Struktur Informasi
o Data
o Konsep
dasar
struktur
informasi dapat dijelaskan
o Penjelasan
instruktur
o Elemen Data
o Konsep Data dapat dijelaskan
o Diskusi
dan
tanya jawab
o Elemen Data dapat dijabarkan
0.5 JP
o Ruang Kelas
1
o Notebook
instruktur
o LCD proyektor
o Whiteboard
4
Melakukan
pencarian
dan
penyimpanan
informasi
melalui
perangkat TIK
Pencarian
dan
Penyimpan
an
Informasi
melalui
Perangkat
TIK
o Mencari informasi di
internet
o Pencarian informasi di internet
dapat dilakukan
o Penjelasan
instruktur
o Menyimpan informasi
o Penyimpanan
informasi
komputer dapat dilakukan
o Diskusi
dan
tanya jawab
o Notebook
instruktur dan
peserta
o Praktek
o LCD proyektor
o Etika
pengggunaan
internet
o Etika
penggunaan
dapat diterapkan
v
ke
internet
0.5 JP
o Ruang Kelas
o Whiteboard
1
No
5
Elemen
Kompetensi
Memanfaatkan situs
web sebagai aplikasi
eGovernment
Materi
Situs web
sebagai
aplikasi
eGovernme
nt.
Sub Materi
o Pengertian situs web
o Penyelenggaraan
situs web pemerintah
o Manajemen
penyelenggaraan
situs web pemerintah
o Isi dan desain situs
web pemerintah
Tujuan Instruksional Khusus
o Pengertian
diuraikan.
situs
web
dapat
Metode
Penyampaian
o Penjelasan
instruktur
Durasi
0.5 JP
Media/
Alat Bantu
o Ruang Kelas
o Penyelenggaraan situs web
pemerintah dapat dilakukan.
o Diskusi
dan
tanya jawab
o Notebook
instruktur dan
peserta
o Manajemen penyelenggaraan
situs web pemerintah dapat
diimplementasikan.
o Praktek
o LCD proyektor
o Isi dan desain situs web
pemerintah
dibuat
sesuai
ketentuan.
vi
o Whiteboard
Sumber
Belajar
1
9. Peta Jejaring Tingkat Kompetensi
Jenis
TINGKAT
Kompetensi
Dasar
Menengah
Lanjutan
Mahir
U1




U2




U3




U4




T.1



T.2



T.3









M.2


M.3


M.4


T.4


M.1
S.1

S.2

S.3

S.4

S.5

10.Sumber Belajar
1.
Puslitbang Literasi, Badan Litbang SDM, Depkominfo, Modul Pelatihan TIK ”Pengantar
Dasar TIK”, Jakarta 2009.
2.
Modul 4 – Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan
Pengelolaan Informasi Publik).
vii
DAFTAR ISI
PERENCANAAN PELATIHAN ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
BAB I PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)..................... 1
1.1
Pengertian TIK .......................................................................................... 1
1.2
Perkembangan TIK di Indonesia .................................................................. 2
1.3
Manfaat dan Paradigma Penggunaan TIK...................................................... 4
BAB II INFRASTRUKTUR TIK ................................................................................. 12
2.1
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ....................................................... 12
2.2
Jaringan dan Internet .............................................................................. 13
BAB III KONSEP DASAR STRUKTUR INFORMASI ...................................................... 16
3.1
Struktur Informasi................................................................................... 16
3.2
Data ...................................................................................................... 27
3.3
Elemen Data ........................................................................................... 28
BAB IV PENCARIAN DAN PENYIMPANAN INFORMASI MELALUI PERANGKAT TIK ........... 29
4.1
Mencari Informasi di Internet.................................................................... 29
4.2
Menyimpan Informasi .............................................................................. 41
4.3
Etika Pengggunaan Internet...................................................................... 43
BAB V SITUS WEB SEBAGAI APLIKASI EGOVERNMENT ............................................. 46
5.1
Pengertian Situs Web............................................................................... 46
5.2
Peyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah ........................................... 47
5.3
Manajemen Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah......................... 52
5.4
Isi dan Desain Situs Web Pemerintah Daerah .............................................. 60
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 72
viii
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
BAB
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
Elemen Kompetensi yang akan dicapai
Memahami perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta:
1. Dapat menjelaskan pengertian dasar TIK
2. Dapat menjelaskan perkembangan TIK di Indonesia
3. Dapat menjelaskan manfaat dan paradigma penggunaan TIK dapat dijelaskan
1.1 Pengertian TIK
Pada millenium ke-3 ini, keberadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang kerap
disebut sebagai TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (information and
communication technology) atau telematika (telematics) seringkali kurang disadari. Padahal
saat ini TIK sudah hampir sejajar dengan utilitas lain seperti jalan, listrik, dan air bersih.
Saat ini kita seolah sudah tidak dapat lepas sehari pun dari telepon/handphone, ATM,
televisi, radio, surat kabar, dan sebagainya. Berbagai fasilitas sederhana yang kerap kita
manfaatkan sehari-hari tersebut pada dasarnya dibangun di atas infrastruktur TIK yang
kompleks. Sebelum melangkah lebih lanjut, ada
baiknya kita mengeksplorasi mengenai apa itu
TIK.
Menurut
berbagai
whatis.com,
piranti
komunikasi
TIK
dan
mencakup
aplikasi,
termasuk di dalamnya: radio, televisi, telepon
seluler, komputer berikut jaringan perangkat
keras dan perangkat lunaknya, sistem satelit,
dan sebagainya. Tidak boleh pula dilupakan
beragam layanan dan aplikasi yang terkait
1
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
dengannya seperti video conferencing, pembelajaran jarak jauh berbasis TIK (distance
learning), dan lain-lain.
Menurut Komisi Eropa (European Comission), pentingnya TIK tidak hanya pada teknologi itu
sendiri, namun pada kemampuannya untuk meningkatkan akses yang lebih besar terhadap
informasi dan komunikasi pada negara berkembang. Salah satu isu yang saat ini marak
dibicarakan adalah terjadinya kesenjangan digital (digital divide) antara negara maju dan
berkembang, termasuk antara kota dan desa. Masyarakat yang lebih maju umumnya lebih
terlibat dalam pemanfaatan teknologi digital sehingga memiliki akses yang lebih besar
terhadap informasi, yang berikutnya berimplikasi pada akses yang lebih besar terhadap
sistem ekonomi pasar dan modal.
1.2 Perkembangan TIK di Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan berhadapan dengan isu-isu integrasi yang cukup
krusial. Selain integrasi fisik-ekonomi, integrasi informasi dan komunikasi perlu untuk
mendapat perhatian khusus mengingat hal sederhana dan tidak kasat mata ini dapat
menjadi ganjalan serius bagi upaya kesatuan dan pembangunan bangsa. Kita dapat amati
betapa kawasan Blok Ambalat milik Indonesia yang saat ini sedang menjadi wilayah
sengketa
antara
Indonesia
dan
Malaysia
ternyata
masyarakatnya
lebih
intensif
mendapatkan berita-berita dan siaran Malaysia ketimbang informasi dari Indonesia. Betapa
ketika terjadi Tsunami di Aceh, informasinya tidak dapat diketahui dengan segera akibat
hancurnya berbagai infrastruktur TIK di Aceh. Betapa sulitnya Indonesia memantau dan
mencegah upaya pencurian ikan dari kapal-kapal asing yang menjaring ikan di perairan
Indonesia (sedangkan ketika ada Pejabat Indonesia yang sedikit memasuki perairan
Singapura maka Angkatan Laut Singapura langsung mendeteksi dan segera memberikan
peringatan). TIK merupakan salah satu cercah cahaya yang dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kesatuan Bangsa.
Ada baiknya kita mencoba mengamati lebih jauh
mengenai perkembangan TIK di Indonesia. Pengguna
internet di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari
45 juta orang. Jauh lebih besar dibanding dengan
pelanggan
telepon
tetap.
Perkembangan
dan
kebergantungan kita kepada ICT ini patut mendapat
perhatian.
Diperlukan
pemahaman
lebih
jauh
mengenai fungsi, pemanfaatan, dan dampak beragam
sektor ICT agar pendayagunaannya dapat lebih optimal di masa yang akan datang.
2
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Saat ini dunia telah memasuki era web 2.0. Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan
pertama kali oleh O'Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web
2.0 pertama di tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua
layanan berbasis web, seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan
folksonomi
yang
menekankan
pada
kolaborasi
online
berbagi
antar
Istilah
web
dan
pengguna.
2.0
tidak
mengacu pada pembaruan
spesifkasi teknis World Wide
Web
(www)
tetapi
lebih
kepada bagaimana cara si
pengembang
system
di
dalam menggunakan platform web. Jika dahulu pengguna adalah konsumen informasi
(information consumer), di era web 2.0 ini pengguna internet telah berevolusi menjadi
procumer (producer dan consumer). Pengguna internet kini telah dengan sengaja maupun
tidak menjadi produsen informasi melalui apa yang telah ditulisnya dalam media internet
seperti blog, facebook, twitter, youtube dan jejaring social media lainnya.
Perkembangan internet di Indonesia beberapa tahun terakhir meningkat dengan luar biasa.
Maraknya jejaring social seperti Facebook dan twitter telah menjaring pengguna Indonesia
sedemikian besarnya. Dari data yang diperoleh, pengguna Facebook Indonesia hingga akhir
2011 mencapai 767,22 juta. Nomor 2 tertinggi di bawah Amerika Serikat dengan pengguna
terbanyak lainnya adalah India, Turki dan Inggris. Banyaknya pengguna Facebook di
Indonesia
dilatarbelakangi
dengan
berbagai tujuan. Ada yang hanya ingin
dirinya eksis, untuk mencari teman lama
atau baru, sebagai hiburan, e-narcism
atau sekedar hanya ingin
orang.
Sebagian
lagi
tahu
profil
menggunakan
jejaring social Facebook untuk personal
branding, jualan secara online, sharing
idea atau untuk memperluas jejaring.
Jejaring sosial lain yang tidak kalah marak
penggunaannya adalah twitter. Twitter adalah jejaring sosial berupa mikroblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan.
Pada 2011 ini, kicauan (tweet) di dunia, 15%nya berasal dari Indonesia. Membuat
Indonesia penghasil kicauan terbesar ketiga setelah Blazil dan Amerika Serikat.
3
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Dari riset yang diselenggarakan, pengguna internet di Indonesia kebanyakan adalah anakanak muda yang memiliki aktifitas social dan mobile. Penelitian dan analisis yang dilakukan
menghasilkan kesimpulan bahwa setengah pengguna internet di Indonesia adalah anakanak muda dengan rata-rata usia 20 tahuan dan kebanyakan akses internet dilakukan di
warung internet dan mobile phone.
1.3 Manfaat dan Paradigma Penggunaan TIK
Banyak sekali manfaat dari pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Peningkatan
kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang
dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi
dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan
manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya termasuk di lingkungan
pemerintah.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan pemerintah dikenal dengan
nama eGovernment. Pemerintahan elektronik atau eGovernment (berasal dari kata
Bahasa Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online
government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah penggunaan
teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi
warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.
eGovernment dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk
meningkatkan
efisiensi
internal,
menyampaikan
pelayanan
publik,
atau
proses
kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-toCitizen
atau
Government-to-Customer
(G2C),
Government-to-Business
(G2B)
serta
Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari eGovernment
adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari
pelayanan publik.
Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan konsep eGovernment pada
dasarnya adalah menjalankan sebuah manajamen transformasi (change management)
yang cukup kompleks. Seperti diketahui bersama, kebanyakan orang sangat anti dengan
perubahan (people do not like to change). Dengan kata lain, konsep implementasi
eGovernment harus disertai dengan sebuah strategi tranformasi yang baik dan efektif,
terutama yang berkaitan dengan pemberian dan penawaran insentif-insentif baru,
pembentukan struktur institusi yang mendukung lingkungan perubahan, penyiapan dana
yang cukup dan investasi untuk pengembangan keahlian dan kompetensi SDM yang
terlibat, dan lain seabagainya. Karena pada dasarnya perubahan akan sangat erat berkaitan
dengan hal-hal semacam struktur organisasi, manusia dan budaya, kebijakan dan prosedur,
4
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
ketersediaan sumber daya dan teknologi, dan hal-hal lainnya, maka beberapa prinsip
pengelolaan perubahan harus dimengerti oleh para praktisi eGovernment.
1.3.1 Transformasi eGovernment
Pada
dasarnya
implementasi
konsep
eGovernment
merupakan
sebuah
tantangan
transformasi. Fungsi teknologi informasi di dalam kerangka ini adalah tidak sekedar sebagai
penunjang manajemen pemerintahan yang ada, tetapi justru merupakan driver of change
atau sebagai hal yang justru menawarkan terjadinya perubahan-perubahan mendasar
sehubungan dengan proses penyelenggaraan pemerintahan di era moderen.
Setidak-tidaknya secara evolusi ada empat tahapan di dalam proses transformasi
sehubungan dengan jenis aplikasi eGovernment yang dipergunakan.

Pada tahap Presence yang
terjadi
hanyalah
sebuah
komunikasi pasif satu arah
antara pemerintah dengan
masyarakat
yang
dan
mereka
berkepentingan
dengan
menggunakan
teknologi
internet
semacam
websites.
Masyarakat
yang
ingin
mendapatkan informasi mengenai pemerintahan dapat melakukannya sendiri melalui
teknik browsing di internet.

Pada tahap Interaction, mulai terjadi komunikasi langsung dua arah antara
pemerintah dengan mereka yang berkepentingan dengan menggunakan teknologi
semacam intranet dan fasilitas multimedia (seperti melalui email, tele-conference,
chatting,
dan
lain
sebagainya).
Pada
lingkungan
ini,
setiap
individu
dapat
berhubungan dengan siapa saja wakil di pemerintahan secara one-on-one, namun
tetap efektif dan efisien. Jenis transformasi ketiga adalah ketika aplikasi teknologi
informasi menawarkan sebuah kemungkinan terjadinya transaksi melalui internet.

Pada tahap Transaction ini, terjadi sebuah transaksi yang merupakan proses
pertukaran barang atau jasa melalui dunia maya, yang melibatkan sumber daya
finansial (uang), manusia, informasi, dan lain sebagainya.

Dan proses yang terakhir adalah Integration, dimana pemerintah sebagai sebuah
entiti telah menyediakan dirinya untuk dihubungkan atau diintegrasikan dengan entiti5
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
entiti lain semacam perusahaan (bisnis), perguruan tinggi, lembaga-lembaga nonpemerintah, organisasi politik, pemerintah negara lain, institusi internasional, dan lain
sebagainya. Yang dimaksud dengan integrasi di sini tidak hanya terbatas pada
dibukanya jalur-jalur komunikasi digital antara pemerintah dengan lembaga-lembaga
tersebut, namun lebih jauh lagi terjadinya integrasi pada level proses, data, dan
teknologi. Di sinilah proses transformasi tersulit dilakukan, karena dibutuhkan adanya
perubahan-perubahan paradigma dan pola pikir pada seluruh jajaran birokrat di suatu
negara.
Keempat tahapan evolusi tersebut pada dasarnya merupakan tahapan transformasi yang
terdiri dari lima aspek utama.

Pertama, adalah bagaimana eGovernment dapat merubah prinsip “Service to
Citizens” menjadi “Service by Citizens”. Jika pada awal evolusi eGovernment,
pemerintah memanfaatkan teknologi informasi untuk memperbaiki kinerja dan
kualitas pelayanannya kepada masyarakat, maka pada akhir transformasi diharapkan
masyarakat melalui sistem eGovernment yang ada dapat melayani dirinya sendiri
(madani); pada kerangka ini fungsi pemerintah berubah dari pengatur menjadi
fasilitator. Hal ini dimungkinkan karena adanya beberapa aplikasi yang dapat
menggantikan fungsi manusia atau hal-hal yang memerlukan sumber daya fisik
menjadi fungsi digital.

Kedua, adalah mencoba untuk mengubah fenomena “Citizens in Line” menjadi
“Citizens on Line”, dalam arti kata bagaimana jika dahulu masyarakat harus
6
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
mengantri dan menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan maka setelah eGovernment diimplementasikan yang bersangkutan tidak harus menunggu lama dan
membayar mahal untuk mendapatkan pelayanan karena semuanya dapat dilakukan
secara on-line melalui internet (dunia maya).

Ketiga,
adalah
mencoba
untuk
mengatasi
permasalahan
“Digital
Divide”
(kesenjangan digital) dan menjamin terciptanya sebuah “Digital Democracy”
(demokrasi digital). Seperti halnya di dunia nyata dimana terjadi kesenjangan
sosial dan ekonomi antara si kaya dan si miskin, maka di dalam dunia teknologi
informasi dikenal pula fenomena kesenjangan digital, dimana terjadi jurang yang
besar antara sedikit dari mereka yang faham dan fasih menggunakan teknologi
informasi (dan memiliki akses yang mudah terhadapnya), dengan mereka yang sama
sekali tidak mampu dan tidak dapat menggunakan teknologi terkait. Keadaan ini tidak
hanya akan berpengaruh terhadap efektivitas penggunaan teknologi informasi untuk
meningkatkan kinerja pemerintah dan kualitas kehidupan masyarakat, namun lebih
jauh dapat menyebabkan terhambatnya dan tertinggalnya negara yang bersangkutan
dari kemajuan negara-negara lain yang tidak memiliki kesenjangan digital. Dalam
demokrasi digital diharapkan terjadi sebuah lingkungan “dari, oleh, dan untuk”
masyarakat yang berinteraksi secara digital, dalam arti kata terdapat pemerataan di
dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi. Tujuan akhir dari konsep
eGovernment ini adalah agar tercipta sebuah sistem informasi digital yang dapat
menunjang terciptanya demokratisasi dalam kehidupan bernegara (yang di era
moderen merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh pemerintahan setiap negara).

Keempat, adalah dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pemerintah dengan menggantikan proses-proses yang “Paper-Based” (manual,
berbasis dokumen/ kertas) dengan mengimplementasikan secara utuh
konsep “Government Online”. Yang dimaksud dengan proses manual di sini tidak
hanya terbatas pada seluruh aktivitas yang masih menggunakan dokumen atau
kertas semata, namun seluruh proses-proses konvensional yang masih menggunakan
sumber
daya
fisik
untuk
menyelesaikannya,
sementara
negara
lain
telah
memanfaatkan teknologi informasi untuk menggantikannya. Inti dari transformasi ini
adalah tidak semata untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan,
namun lebih jauh lagi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
bernegara. Dengan tersedianya hubungan online 24 jam sehari dan 7 hari seminggu,
maka pemerintah secara tidak langsung telah membuka diri sebagai mitra kerja dari
siapa saja yang membutuhkannya, dari berbagai lapisan masyarakat tanpa kecuali.

Kelima, adalah mencoba untuk menggunakan “Digital Knowledge” sebagai
pengganti dari “Physical Knowledge” yang selama ini dipergunakan sebagai
7
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
sumber daya untuk meningkatkan kualitas kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Yang dimaksud dengan digital knowledge di sini adalah bagaimana hasil pengolahan
data dan informasi yang mengalir di dalam infrastruktur eGovernment dapat
dimanfaatkan dan dijadikan sumber pengetahuan berharga bagi siapa saja yang
membutuhkan. Mengapa digital knowledge di sini dikatakan lebih baik dari physical
knowledge adalah karena proses penciptaan dan penyebaran pengetahuan secara
digital jauh lebih mudah dan murah dibandingkan dengan proses penyebaran
pengetahuan secara konvensional yang membutuhkan banyak sekali fasilitas dan aset
fisik. Dengan adanya aplikasi semacam mailing list, homepage, newgroups, dan lain
sebagainya, pengetahuan berharga dari seseorang atau lembaga secara instan dan
murah dapat disebarkan dan dinikmati oleh siapa saja yang membutuhkannya melalui
dunia maya. Harapannya adalah bahwa kualitas pengetahuan masyarakat akan
berkembang secara cepat dan signifikan melalui pemanfaatan sistem dan teknologi
informasi yang ada.
1.3.2 Kerangka Hubungan eGovernment
Dalam konsep eGovernment, dikenal empat jenis klasifikasi yaitu
G2C, G2B, G2G, dan G2E.
Government to Citizens
Tipe G-to-C ini merupakan aplikasi eGovernment yang paling umum, yaitu dimana
pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan
tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan
kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi eGovernment bertipe G-to-C adalah
untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam
8
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan
berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:

Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin
Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet
dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas
para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan
tidak
harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh
pelayanan;

Kantor Imigrasi bekerja sama dengan Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta
dan sejumlah bank-bank swasta membangun jaringan teknologi informasi sehingga
para turis lokal yang ingin melanglang buana dapat membayar fiskal melalui mesinmesin ATM sehingga tidak perlu harus meluangkan waktu lebih awal dan antre di
bandara udara;

Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk
melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat
mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai;

Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari
pekerjaan di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan
dapat dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke
Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain sebagainya.
Government to Business
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan
bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan
swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah.
Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga
kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah
entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan
kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam
menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat
menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan
industri swasta. Contoh dari aplikasi eGovernment berjenis G-to-B ini adalah sebagai
berikut:

Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasis web
untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan
melakukan pembayaran melalui internet;
9
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta
dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan
komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender,
pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme
pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender;

Proses
pengadaan
dan
pembelian
barang
kebutuhan
sehari-hari
lembaga
pemerintahan (misalnya untuk back-office dan administrasi) dapat dilakukan secara
efisien jika konsep semacam e-procurement diterapkan (menghubungkan antara
kantor-kantor pemerintah dengan para supplier-nya);

Perusahaan yang ingin melakukan proses semacam merger dan akuisisi dapat dengan
mudah berkonsultasi sehubungan dengan aspek-aspek regulasi dan hukumnya
dengan berbagai lembaga pemerintahan terkait; dan lain sebagainya.
Government to Governments
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling
berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu
pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang
berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar
negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan
lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan,
proses-proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.
Berbagai penerapan eGovernment bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain:

Hubungan administrasi antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah
kedutaan-kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data
dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing yang sedang
berada di tanah air;

Aplikasi yang menghubungkan kantor-kantor pemerintah setempat dengan bank-bank
asing milik pemerintah di negara lain dimana pemerintah setempat menabung dan
menanamkan uangnya;

Pengembangan suatu sistem basis data intelijen yang berfungsi untuk mendeteksi
mereka yang tidak boleh masuk atau keluar dari wilayah negara (cegah dan tangkal);

Sistem informasi di bidang hak cipta intelektual untuk pengecekan dan pendaftaran
terhadap karya-karya tertentu yang ingin memperoleh hak paten internasional; dan
lain sebagainya.
10
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Government to Employees
Pada akhirnya, aplikasi eGovernment juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan
kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah
institusi sebagai pelayan masyarakat. Berbagai jenis aplikasi yang dapat dibangun dengan
menggunakan format G-to-E ini antara lain:

Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk
meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga
sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan
pemerintahan;

Aplikasi terpadu untuk mengelola berbagai tunjangan kesejahteraan yang merupakan
hak dari pegawai pemerintahan sehingga yang bersangkutan dapat terlindungi hakhak individualnya;

Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang
telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik,
dan lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi,
kejuruan, dan lain-lain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta
keluarganya;

Aplikasi yang dapat membantu karyawan pemerintah dalam membantu untuk
melakukan perencanaan terhadap aspek finansial keluarganya termasuk di dalamnya
masalah tabungan dan dana pensiun; dan lain sebagainya.
Dengan menyadari adanya bermacam-macam tipe aplikasi tersebut, maka terlihat fungsi
strategis dari berbagai aplikasi eGovernment yang dikembangkan oleh sebuah negara.
Keberadaannya tidak hanya semata untuk meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah
kepada masyarakatnya, namun lebih jauh lagi untuk meningkatkan kualitas dari
penyelenggaraan pemerintahan sebuah negara, yang pada akhirnya bermuara pada
kemajuan negara itu sendiri.
11
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
BAB
INFRASTRUKTUR TIK
Elemen Kompetensi yang akan dicapai
Memahami infrastruktur TIK dasar
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta:
1. Dapat menguraikan konsep peranti keras dan peranti lunak
2. Dapat menjelaskan konsep penggunaan jaringan dan internet
2.1 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Komputer bukanlah alat yang sangat cerdas, namun bisa menangani instruksi yang
diterimanya secara cepat dan akurat. Komputer harus mengikuti arahan yang telah
ditentukan baik oleh pengguna atau programmer. Komputer tidak lebih dari sebuah
kalkulator
yang
sangat
hebat
dengan
beberapa
kemampuan
tambahan
sebagai
aksesorisnya. Bagi komputer, aplikasi komputer seperti word processor (untuk mengetik)
atau game tak lain merupakan persoalan matematik yang sangat kompleks.
Secara umum, komputer terdiri atas 2 komponen: Hardware dan Software. Hardware,
atau sering disebut juga sebagai piranti/perangkat keras, adalah komponen fisik dari
komputer kita, misalnya: monitor, keyboard, motherboard dan lain-lain. Secara umum,
hardware terbagi menjadi empat bagian utama sesuai dengan fungsinya, yaitu: input,
proses,
media
output
penyimpanan.
Input
merupakan
hardware
yang
mempunyai
untuk
dan
fungsi
memasukkan
perintah
komputer,
ke
dalam
contohnya
12
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
keyboard dan mouse. Proses adalah sekumpulan hardware yang memiliki
fungsi
menginterpretasikan perintah komputer dan mengubah sinyal-sinyal yang menyebabkan
rangkaian komputer mengerjakan tugas tertentu, misalnya prosessor. Output adalah
hardware yang berfungsi untuk menampilkan informasi dari komputer untuk anda.
Seringkali
disebut
interface
machine-to-man.
Bagian
ini
memungkinkan
komputer
“berbicara” pada Anda. Contohnya: monitor dan printer. Media Penyimpanan, atau disebut
juga storage, memungkinkan kita menyimpan hasil pekerjaan atau data kita didalam media
ini, contohnya: disket dan hrd disk.
Software, atau sering disebut juga sebagai piranti/perangkat lunak, adalah sekumpulan
perintah yang dapat membuat komputer bekerja. Software dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu perangkat lunak sistem operasi (operating system) dan perangkat lunak
aplikasi. Sistem operasi adalah program khusus yang akan bekerja secara otomatis ketika
komputer dinyalakan. Dengan sistem operasi, kita dapat menggunakan komputer dengan
lebih mudah tanpa perlu memahami secara detail bagaimana hardware bekerja. Saat ini
yang sistem operasi yang umum digunakan adalah sistem operasi berbasis GUI (Graphical
User Interface). Dengan GUI, perintah-perintah komputer diwakili oleh tampilan grafis yang
mudah digunakan, terutama dengan menggunakan mouse. Beberapa contoh sistem operasi
antara lain: Microsoft Windows, Macintosh, Linux.
Selain sistem operasi, terdapat juga software aplikasi yaitu berbagai jenis program yang
dapat kita gunakan setelah sistem operasi aktif. Beberapa contoh jenis software aplikasi ini
antara lain:

pengolah kata/word processing (Microsoft Word, Star Word)

Pengolah Angka / Spreadsheet (Microsoft Excel, OpenOffice Calc)

Presentasi (Microsoft Power Point, OpenOffice Impress)

Aplikasi dan Database (Visual Basic, Delphi, SQL Server, Oracle, MySQL)
2.2 Jaringan dan Internet
Network / Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sistem komputer yang saling
terhubung dan berinteraksi. Berinteraksi disini adalah kemampuan untuk tukar menukar
data. Jaringan komputer minimal terdiri dari :

Dua komputer atau lebih;

Media penghubung ( dapat menggunakan kabel dan nirkabel );
13
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Dalam jaringan komputer terdapat seperangkat aturan-aturan agar komunikasi antar
komputer berlangsung dengan baik. Aturan dasar dalam komunikasi komputer adalah
sebagai berikut :

Data atau informasi yang tidak boleh berkurang pada saat dikirimkan.

Jaringan komputer harus dapat mengetahui alur perjalanan data atau informasi.

Masing-masing komputer harus saling mengenal di dalam jaringan.

Harus terdapat aturan mengenai nama untuk mengidentifikasi peranti-peranti dalam
jaringan .
Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut:

Berbagi
perangkat
keras
perangkat
lunak
(hardware).

Berbagi
(software).

Berbagi
saluran
komunikasi
(internet).

Berbagi data dengan mudah.

Memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan.
Secara
singkat
dalam
jaringan
komputer,
komputer-komputer
tersebut
dapat
berkomunikasi. Gambar dibawah ini menunjukkan contoh dari jaringan jkomputer.
Gambar
di
pendekatan
samping
merupakan
sederhana
jaringan
komputer sehingga tidak terdapat
beberapa
perangkat
pengkabelan.
diagram
keras
dan
Gambar awan pada
jaringan
mewakili
komponen-komponen
jaringan
komputer. Meskipun tidak dapat
dilihat secara nyata, dalam jaringan
terjadi komunikasi antar komputer.
Pada era ini, komputer merupakan
bagian yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Komputer dapat ditemui dimana-mana dan dalam berbagai bentuk.
14
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Pada dasarnya, komputer merupakan perangkat elektronik yang bekerja berdasarkan
instruksi-instruksi yang tersimpan di dalam memorinya. Dia menerima data, mengolahnya
menjadi informasi dan memberikan serta menyimpan hasilnya. Komputer ada yang berdiri
sendiri dan ada juga yang terhubung serta dapat berkomunikasi antar satu komputer atau
lebih. Komputer yang tidak terhubung dengan komputer yang laen atau komputer yang
berdiri sendiri sering disebut dengan Stand Alone Computer. Pada komputer stand alone ini
dapat digunakan untuk membantu kita dalam memproses data, membuat grafik dan
kegiatan lain yang kita butuhkan. Ada sesuatu hal yang tidak dapat dilakukan pada
komputer yang stand alone ini, yaitu sebuah kegiatan untuk bertukar informasi atau data
bahkan menggunakan sumber daya yang tersedia secara bersamaan. Oleh karena
kebutuhan tersebut maka dibuatlah suatu jaringan komputer guna mempermudahkan kita
untuk bertukar informasi dan sharing sumber daya secara bersama – sama antara dua
komputer atau lebih.
Dari beberapa penjelasan diatas maka, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa jaringan
komputer adalah suatu kombinasi perangkat komputer yang terdiri dari hardware, software
dan pengkabelan dimana perangkat-perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi. Secara
singkat dalam jaringan komputer, komputer-komputer tersebut dapat berkomunikasi.
Gambar di bawah menunjukkan contoh dari jaringan komputer.
15
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
BAB
KONSEP DASAR STRUKTUR
INFORMASI
Elemen Kompetensi yang akan dicapai
Memahami konsep dasar struktur informasi
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta:
1. Dapat menjelaskan konsep dasar struktur informasi
2. Dapat menjelaskan konsep data
3. Dapat menjabarkan elemen data
3.1 Struktur Informasi
Struktur informasi menggambarkan organisasi data secara logika. Apakah data-data
disusun dalam bentuk tabel, hirarki atau tree. Yang diperhatikan pada struktur informasi
adalah bagaimana data item yang ada saling berhubungan.
Data secara umum adalah representasi fakta dari dunia nyata (real world). Data dapat
disajikan dalam berbagai bentuk, antara lain:

Bentuk Uraian (Deskriptif);

Bentuk Tabular;

Bentuk Grafik dan Diagram;

Bentuk Peta.
16
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Untuk menyajikan data, terdapat beberapa motode yang dapat digunakan diantaranya:

Penyajian data acak
Data yang sudah diolah kemudian disajikan. Tujuan penyajian data adalah agar para
pengguna mudah dalam membaca data.
Ada 2 cara penyajian data:
o
Tabel
Bentuk baku table:
Syarat sebuah tabel yaitu minimal terdapat:
-
Judul tabel
-
Judul baris dan atau judul kolom
-
Catatan kaki yang berisi sumber data dan atau keterangan. Sumber
adalah dari mana data tersebut diperoleh. Keterangan adalah penjelasan
singkatjika ada data yang ekstrim.
17
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Contoh penyajian data dalam bentuk tabel:
DAFTAR INFORMASI PUBLIK
BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
BIDANG
NO
1
: PENGELOLAAN & PENGEMBANGAN INFORMASI
Klasifikasi, Judul dan Ringkasan isi
informasi
Penanggung
Jawab sektor
Waktu dan Tempat
Pembuatan
Informasi
Bentuk
Informasi Yang
Tersedia
Jangka waktu
Penyimpanan
INFORMASI BERKALA
(UU 14/2008,Bab IV Bag.Kesatu Psl.9)
1.
Informasi Program/Keg. Bidang PPI th.2010
Kabid PPI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
2 tahun
Kabid PPI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
2 tahun
Subid SKDI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
2 tahun
Kabid PPI
Soreang, 2007
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2008
S/C (.pdf) dan H/C
 No.Prog/Keg, SubKeg, Dasar Hukum Pelaksanaan
Kegiatan dan Output Kegiatan
2.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan lingkup Bidang PPI
th.2010
 Th.Prog/Keg,Anggaran,Detail Kegiatan&Hasil,
Lokasi, Manfaat, Permasalahan dan Ket
3.
Informasi Pengadaan Barang/Jasa lingkup Bid.PPI
th.2010
 No.Prog/Keg,Subkeg,Jenis Pekerjaan,Anggaran,
Metode Pengadaan,Wkt Pelaksanaan
4.
Keputusan Bupati Bandung No. 555/Kep.266- KPDE/
2007 tentang Penetapan Penggunaan Nama Domain
bandungkab.go.id sebagai website Pemkab Bandung
 Dasar hukum penetapan, penetapan domain dan
aturan penamaan subdomain
5.
Keputusan Bupati Bandung No. 555.8/Kep. 191ABapapsi/ 2008 ttg Pembentukan Tim Pusat
Pelayanan Pengaduan Masyarakat berbasis
elektronik pada Pemkab Bandung
 Susunan TIM dan SOP Aplikasi SMS
18
Ket.
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
6.
Peraturan Bupati Bandung No. 45 Tahun 2010
tentang Pendayagunaan Website di lingkungan
PemKab Bandung
Kabid PPI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2009
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2009
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2009
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2009
S/C (.pdf) dan H/C
Isi :
7.
Keputusan Bupati Bandung No.489/Kep.305Bapapsi/ 2010 tentang Penetapan Tim dan Rencana
Kerja Operasional MCAP Pemerintah Kabupaten
Bandung
Isi :
8.
Surat Edaran Bupati No.555/539A/Bapapsi ttg
Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open
Source Software (OSS)
 Dasar keluarnya SE, isi SE
9.
Keputusan Ka.Bapapsi ttg Pembentukan Tim
Implementasi Open Source Software Kabupaten
Bandung th. 2009-2010 No.03/SK_FOSS/2009
Isi :
10.
Keputusan Ka Bapapsi ttg SOP Pemeliharaan
Hardware dan Network
Isi :
11.
Keputusan Ka Bapapsi tentang SOP Pemeliharaan
Software
Isi :
12.
Berita Acara Kesepakatan antara Bapapsi dengan
Kecamatan dlm kegiatan Akselerasi Daerah
Inkubator eGov’t 2009-2010
13.
Berita Acara Serah Terima Bantuan Sarana
Prasarana TIK kepada DKM Mesjid Al-Fathu dan DKM
Mesjid Besar Banjaran
Subid Sitel
Kabid PPI
serta Pengelola BIM Kec. Katapang
 no, waktu, tempat BA, maksud, tujuan dan jenis
bantuan
2
INFORMASI SERTA MERTA
(UU 14/2008,Bab IV Bag.Kedua Psl.10)
19
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
3
INFORMASI TERSEDIA SETIAP SAAT
(UU 14/2008,Bab IV Bag.Ketiga Psl.11)
1.
MoU antara Direktorat Pemberdayaan Telematika
Ditjen Aptel DEPKOMINFO dgn Pemkab Bandung dan
BAPAPSI No. 01/DJAT.5/ KOMINFO/12/2008,
No.978.2/10-BAPAPSI/ 2008, No. 073/370/UM/XII
/2008 ttg Implementasi Pemanfaatan Bantuan MCAP
Kabid PPI
Jakarta, 2008
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Jakarta, 2008
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Bandung, 2008
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2009
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
 maksud dan tujuan, ruang lingkup kesepahaman,
hak & kewajiban para pihak dan jangka waktu
kerjasama
2.
Kesepakatan Bersama DEPKOMINFO dengan YPBPI
dan Pemerintah Kab.Bandung No.
10/KB/DJAT.1/KOMINFO/12/ 2008, No. 1669/YPBPI/
1208, No. 555/11-Bapapsi/2008 ttg Pengelolaan dan
Pengoperasian Warmasif di Kab.Bandung
 tujuan dan lingkup kesepakatan,
pelaks.keg,jangka wkt kesepakatan bersama, dan
pembiayaan serta penyelesaian perselisihan
3.
MoU antara Pemerintah Prop. Jabar dengan
Pemkab/Kota di Jawa Barat ttg Penyediaan dan
Operasionalisasi Inkubator e-Gov’t dalam
Mewujudkan Jabar Cyber Province 2012 No.
120/77/Desen tgl. 17 Desember 2008
 maksud dan tujuan, ruang lingkup & pelaksanaan
keg serta jangka waktu
4.
Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten
Bandung dgn Politeknik Pos Indonesia ttg Kerjasama
dalam Pengembangan Community Access Point
(CAP) di Kab. Bandung No. 555/03-Bapapsi/ 2009,
No.680/Dir/PPI/0809
 maksud dan tujuan, ruang lingkup & pelaksanaan
keg serta jangka waktu
5.
Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten
Bandung dengan Politeknik Telkom ttg Kerjasama di
Bid. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Teknologi
Informasi No. 074/04-Bapapsi/2010, No. 001/TP.
MS/G/MoU/2010
 maksud dan tujuan, ruang lingkup & pelaksanaan
20
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
keg serta jangka waktu
6.
Perjanjian Kerjasama antara DEPKOMINFO dengan
Pemkab Bandung dan BAPAPSI No.
02/DJAT.5/KOMINFO/12/2008, No. 978.2/10BAPAPSI/2008, No. 073/370/UM/XII/2008 ttg
Implementasi Pemanfaatan Bantuan MCAP
Kabid PPI
Jakarta, 2008
S/C (.pdf) dan H/C
Subid SKDI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
 tujuan dan lingkup kerjasama, hak dan kewajiban
para pihak, pembiayaan, jk waktu,sifat kegiatan,
pemanfaatan hsl kerjasama serta resiko &
ketentuan lain2
7.
Arsip Surat Masuk/Keluar lingkup Bidang PPI
 No.No.surat masuk/keluar, dari/ke, tgl
masuk/keluar, perihal surat
8.
SOP GDM
Subid Sitel
Soreang, 2008
S/C (.pdf) dan H/C
9
SOP SIPODES
Subid Sitel
Soreang, 2008
S/C (.pdf) dan H/C
10.
RENSTRA Bidang PPI
Subid Sitel/SKDI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid Sitel
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
 Visi/Misi Bapapsi, Visi/Misi Bidang,
Tujuan,Sasaran, Program/kegiatan
11.
Rekapitulasi PKS/Kontrak Keg th.2010 lingkup
Bidang PPI
 Keg/Subkeg, Jenis Pekerjaan, Pelaksana, Nilai
Kontrak, No/tgl.kontrak, PjPK
12.
Dokumen Pengadaan (lelang) kegiatan lingkup
Bidang PPI
Subid Sitel
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
13.
CD Selayang Pandang Pemkab Bandung
Subid Sitel
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
14.
Dokumen hasil Inventarisasi TIK Pemkab Bandung
2009
Subid Sitel
Soreang, 2009
S/C (.pdf) dan H/C
 Spesifikasi teknis komputer, jenis OS dan Office
tools yang digunakan di tiap unit PC
15.
Rekapitulasi Potensi TIK SKPDF/Kecamatan di
lingkungan Pemkab Bandung tahun 2009 tk. SKPD
Kecamatan
Subid Sitel
 Jml perangkat komputer (desktop/laptop), kondisi,
jenis dan versi Operating system,Office Tools dan
aplikasi2 lainnya yg digunakan, legal/tidak legal,
jml dan kapasitas SDM berdasarkan skill keilmuan
21
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
16.
Daftar Alamat subdomain bandungkab.go.id
Subid SKDI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid Sitel
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid SKDI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid SKDI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid SKDI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid Sitel
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid SKDI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid Sitel
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid Sitel
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
 No.SKPD,Almt situs SKPD, Nama subdomain,
alamat link ke URL/IP
17.
Spesifikasi teknis/platform aplikasi-aplikasi sub
SIMDA Pemkab Bandung
 No,nama aplikasi/lokasi,platform, nama
pembangun/ pengembang, last update th, modul
18.
Daftar pemegang e-mail bandungkab.go.id
 No.Nama Pemegang e-mail bandungkab, address
e-mail
19.
Laporan jaringan intranet Pemkab Bandung
 Map LAN Intranet Pemkab, Map LAN tiap
segmen(1-7), IP Address, lokasi SKPD dan jml titik
jaringan di tiap SKPD, kondisi terakhir (last
update) tgl
20.
Laporan Operasional MCAP th.2010
 Tgl dan Lokasi kunjungan, jenis kunjungan,
dokumentasi foto, kuesioner dan kesan/pesan dr
tempat yg dikunjungi
21.
Laporan Hasil Migrasi SKPD tahap I
 No, SKPD, jmlh komputer target, jmlh realisasi,
kendala, status migrasi (closing/reschedule), ket
22.
Dokumentasi kegiatan Edukasi Masyarakat Kab.
Bandung dalam Bidang TIK, kerjasama Bapapsi
dengan PT.TELKOM
 Foto, lokasi, tgl.pelaksanaan
23.
Laporan hasil kegiatan workshop KIP di lingkungan
SKPD Pemkab Bandung (bulan April 2010)
 Materi TOT, daftar hadir, foto, form klasifikasi
informasi di lingkup SKPD
24.
Dokumentasi kegiatan TOT-OSS tahap 1 dan 2
 Materi TOT, daftar hadir, foto
25.
Modul-modul pelatihan bidang TIK (N/W, Weblog, ftp
server, portal, GDM, OSS, dll)
26.
Laporan hasil kegiatan workshop KIP di lingkungan
Subid Sitel/SKDI
Subid Sitel
22
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Bapapsi (bulan Nov 2010)
 Materi TOT, daftar hadir, foto, form daftar
informasi publik lingkup Bapapsi
27.
Draft Peraturan Bupati tentang Pemanfaatan
Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software
(OSS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung
Kabid PPI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Kabid PPI
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
Subid Sitel
Bandung, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
............
 dasar hukum, kebijakan umum, kebijakan teknis,
kebijakan non teknis, pelaksanaan migrasi dan
SOP
28.
Draft Peraturan Bupati tentang Pengelolaan dan
Pemanfaatan Jaringan Intranet di lingkungan
Pemkab Bandung
 Dasar hukum, ketentuan umum, hak & kewajiban
Bapapsi dan SKPD (aspek teknis dan non teknis),
pembiayaan
29.
Draft Keputusan Kepala Bapapsi tentang
Penunjukkan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi Pembantu lingkup Bapapsi
 struktur PPID Bapapsi, Nama PPID dan pejabat
fungsional tiap bidang/sekretariat, mekanisme
layanan informasi publik lingkup Bapapsi
4
INFORMASI DIKECUALIKAN (UU 14/2008, Bab
V Psl.17)
1.
Dokumen teknis sistem2 aplikasi yg terbangun
melalui Bidang PPI Bapapsi
 Dok. Disain Program, Dok.Pengujian, Dokumen
Manual Aplikasi (Admin/operator)
2.
CD Installer Aplikasi Sistem Informasi
Subid Sitel
Soreang, 2010
S/C (.pdf) dan H/C
.............
3.
Konfigurasi Network Intranet Pemkab Bandung dan
konfigurasi network Intranet tiap segmen (1-7)
Subid SKDI
Soreang, 2009
S/C (.pdf) dan H/C
.............
 MAP-LAN, media koneksi, IP Address, SKPD
Sumber : Badan Perpustakaan Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi (2011)
23
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
o
Grafik
Terdapat beberapa jenis grafik, diantaranya:
-
Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis
lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis
biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh
berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu X
menunjukkan
menunjukkan
waktu-waktu
nilai
data
pengamatan,
pengamatan
sedangkan
untuk suatu
sumbu
waktu
Y
tertentu.
Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY,
selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan
dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik
garis.
Contoh penyajian data dalam bentuk diagram garis:
-
Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan
gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran
menunjukkan
membuat
bagian-bagian
diagram
lingkaran,
atau
persen
terlebih
dari
dahulu
keseluruhan.
ditentukan
Untuk
besarnya
persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut
pusat sektor lingkaran.
24
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Contoh penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran:
-
Diagram Batang
Diagram
batang
umumnya
digunakan
untuk
menggambarkan
perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu.
Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batangbatang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang
terpisah.
Contoh penyajian data dalam bentuk diagram batang:
25
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
-
Diagram Batang Daun
Diagram batang daun dapat diajukan sebagai contoh penyebaran data.
Dalam diagram batang daun, data yang terkumpul diurutkan lebih dulu
dari data ukuran terkecil sampai dengan ukuran yang terbesar. Diagram
ini terdiri dari dua bagian, yaitu batang dan daun. Bagian batang memuat
angka puluhan dan bagian daun memuat angka satuan.
-
Diagram Kotak Garis
Data statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis
adalah statistik Lima Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data
terkecil dan data terbesar), Q1, Q2, dan Q3.

Penyajian data berkelompok
Selain disajikan seperti penyajian data di atas, data, apalagi jika jumlahnya banyak
dapat disajikan dengan terlebih dahulu dikelompokkan atau yang di kenal dengan
nama pembuatan tabel Distribusi Frekuensi.
Salah satu kegunaan dari distribusi frekuensi adalah : dapat di lihat, seperti apakah
distribusi atau penyebaran data yang ada.
Ada tiga jenis penyebaran data:
o
Berdistribusi negatif
Data berdistribusi negatif berarti kebanyakan data berada di bawah rata- rata,
atau jika di gambarkan sebagai berikut:
o
Berdistribusi simetris
Data berdistribusi simetris berarti kebanyakan data berada di sekitar rata- rata,
atau jika di gambarkan sebagai berikut:
o
Berdistribusi positif
26
STATISTIKA DAN PROBABILITAS
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Data berdistribusi positif berarti kebanyakan data berada di atas rata-rata, atau
jika di gambarkan sebagai berikut:
3.2 Data
Data adalah hasil pengukuran yang bisa memberikan gambaran suatu keadaan. Data dapat
dibagi berdasarkan :


Bentuk
o
Kualitatif: adalah data yang berbentuk bukan angka;
o
Kuantitatif: adalah data yang berbentuk angka.
Skala Pengukuran
o
Nominal:
adalah
data
dimana
angka
hanya
merupakan
lambang
Contoh : pada variabel Jenis Kelamin : 1 untuk Laki-laki, 2 untuk Perempuan.
o
Ordinal: adalah data dimana angka selain sebagai lambang, juga menunjukkan
urutan. Contoh : pada variabel Tingkat Pendidikan: 1 SD 2 SMP 3 SMU 4 PT
ket : orang yang mempunyai angka 1 mempunyai tingkat pendidikan yang lebih
rendah dari pada orang yang mempunyai angka 2.
o
Interval: adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya, tetapi tidak
mutlak.
Contoh
:
pada
variabel
Nilai
ket : orang yang mempunyai nilai 80 adalah dua kali lebih baik dari orang yang
mempunyai nilai 40, tapi orang yang mempunyai nilai 0 belum tentu kosong.
o
Rasio: adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya dan mutlak.
Contoh : pada variabel jumlah : data yang dihasilkan adalah rasio.

Jenis
o
Internal
Data internal adalah
data yang diambil dari dalam tempat di lakukannya
penelitian. Contoh : Data penjualan perusahaan sendiri.
o
Eksternal
Data eksternal adalah data yang diambil dari luar tempat di lakukannya
27
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
penelitian. Contoh : Data penjualan perusahaan lain untuk jenis produk yang
sama dengan produk perusahaan kita.

Sumber
o
Primer
Data
primer
adalah
data
yang
di
peroleh
langsung
dari
sumbernya
Contoh : Data hasil kuesioner.
o
Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh dari hasil pengumpulan orang lain.
Contoh : Data yang diambil dari BPS

Waktu Pengumpulan
o
Data Cross-section (Acak)
Data acak adalah data yang di ambil pada satu waktu tertentu. Contoh :
Jumlah produksi.
o
Data Berkala
Data berkala adalah data yang di ambil pada interval waktu tertentu. Contoh :
Jumlah produksi perhari selama bulan Januari 2008
3.3 Elemen Data
Struktur data adalah cara penyimpanan, penyusunan dan pengaturan data di dalam media
penyimpanan komputer sehingga data tersebut dapat digunakan secara efisien.
Dalam teknik pemrograman, struktur data berarti tata letak data yang berisi kolom-kolom
data, baik itu kolom yang tampak oleh pengguna (user) atau pun kolom yang hanya
digunakan untuk keperluan pemrograman yang tidak tampak oleh pengguna. Setiap baris
dari kumpulan kolom-kolom tersebut dinamakan catatan (record). Lebar kolom untuk data
dapat berubah dan bervariasi. Ada kolom yang lebarnya berubah secara dinamis sesuai
masukan dari pengguna, dan juga ada kolom yang lebarnya tetap. Dengan sifatnya ini,
sebuah struktur data dapat diterapkan untuk pengolahan database (misalnya untuk
keperluan data keuangan) atau untuk pengolah kata (word processor) yang kolomnya
berubah secara dinamis. Contoh struktur data dapat dilihat pada berkas-berkas lembarsebar (spreadsheet), pangkal-data (database), pengolahan kata, citra yang dipampat
(dikompres), juga pemampatan berkas dengan teknik tertentu yang memanfaatkan
struktur data.
28
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
BAB
PENCARIAN DAN PENYIMPANAN
INFORMASI MELALUI PERANGKAT
TIK
Elemen Kompetensi yang akan dicapai
Melakukan pencarian dan penyimpanan informasi melalui perangkat TIK
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta:
1. Dapat melakukan pencarian informasi di internet
2. Dapat melakukan penyimpanan informasi ke komputer
3. Dapat melakukan etika penggunaan internet
4.1 Mencari Informasi di Internet
4.1.1 Mengakses Suatu Halaman Web
Untuk membuka halaman web secara langsung, kita tinggal memasukkan alamat web yang
kita inginkan ke Address Bar yang terdapat pada bagian atas Web Browser, kemudian tekan
Enter, maka situs internet yang diinginkan akan muncul.
Setelah situs internet yang kita inginkan telah terbuka, maka kita dapat menjelajahi situs
tersebut untuk dapat mencari informasi yang kita inginkan. Sebagai contoh, jika kita
membuka situs detik.com maka kita dapat mencari berita-berita serta informasi lainnya
yang terdapat di situs ini.
29
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Untuk menjelajahi suatu website kita harus mengenali link-link yang terdapat di dalam
halaman web tersebut. Sebagai contoh kita akan membuka web site Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI dengan URL : www.kominfo.go.id.
Gambar di atas adalah halaman awal dari website Kemenkominfo. Perlu diingat bahwa
desain halaman ini dapat berganti-ganti sewaktu-waktu, terutama pada beberapa situs
media seperti kompas.com dan detik.com, halaman depan akan terus berubah sesuai
dengan berita yang disampaikan.
Pada umumnya teks yang menunjukkan suatu hyperlink akan berwarna biru dan bergaris
bawah, akan tetapi pada saat ini banyak web yang sudah merubah desainnya sehingga
hyperlink tidak lagi ditunjukkan oleh teks seperti itu. Seperti pada web ini, teks yang berada
di bagian samping kiri halaman web ini merupakan hyperlink.
Untuk menjelajahi situs ini, klik salah satu teks tersebut sesuai dengan topiknya. Misalnya
jika kita mengarahkan mouse ke menu Berita kemudian klik Berita, maka akan muncul
halaman berikut:
30
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Halaman ini berita yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam
halaman ini juga tersedia beberapa hyperlink. Atau jika kita ingin kembali ke halaman
sebelumnya kita bisa meng-klik icon
.
Selain teks, gambar juga dapat menyediakan link halaman web yang lain.
TIPS:
Untuk mengetahui apakah suatu teks atau gambar merupakan link atau bukan maka arahkan
pointer dari mouse ke teks/gambar tersebut. Jika teks/gambar tersebut mengandung
hyperlink maka pointer dari mouse akan berubah menjadi
.
Jika kita ingin kembali ke halaman web yang baru dikunjungi sebelumnya, maka kita
menggunakan tombol Back untuk membukanya. Pada halaman web yang desainnya
kurang baik (dengan tidak ada link untuk pindah ke halaman lain), ini juga menjadi cara
yang paling mudah untuk keluar dari halaman tersebut.
31
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
4.1.2 Menggunakan Mesin Pencari
Search engine adalah suatu situs internet yang mempunyai kemampuan untuk mencari
halaman web di dalam internet dengan bantuan kata kunci yang diberikan.
Web Search Engine
Beberapa search engine yang cukup dikenal saat ini antara lain:
Google :
http://www.google.com atau http://www.google.co.id
Yahoo : http://www.yahoo.com
32
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Ask
: http://www.ask.com
Alta Vista
: http://www.altavista.com
Mencari dengan Search Engine
Banyak orang berpikir bahwa jika mencari menggunakan search engine, maka secara
otomatis search engine akan mencari ke seluruh Web dan menemukan informasi yang
diminta. Yang sebenarnya adalah suatu search engine hanya akan mencari dari daftar yang
dia kelola situs-situs yang telah terdaftar pada search engine tertentu. Hal ini membuat
pencarian dengan search engine yang berbeda akan menghasilkan daftar yang berbeda
pula. Selain itu setiap search engine mempunyai kriteria yang berbeda dalam pengurutan
hasil pencariannya. Pada umumnya hasil pencarian akan ditampilkan sebanyak 10 buah site
setiap halamannya.
33
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Berikut adalah halaman utama dari salah satu search engine yang banyak digemari saat ini
karena hasil pencariannya yang lengkap dan cepat yaitu Google (www.google.co.id)
Untuk mencari informasi di dalam internet dengan menggunakan search engine, tentukan
terlebih dahulu kata utama (key word)-nya. Usahakan untuk menggunakan kata yang
unik yang berhubungan dengan informasi yang dicari, sehingga hasil pencariannya lebih
spesifik. Kemudian masukkan kata tersebut ke dalam kotak yang tersedia, kemudian tekan
Enter.
Contoh:
Jika kita mencari artikel di internet yang berhubungan dengan ”internet sehat” maka pada
kotak pencarian ditulis : internet sehat.
Maka Google akan memberikan list semua situs web di internet yang mengandung kata:
internet sehat.
Kita dapat meng-klik salah satu halaman tersebut untuk melihat isinya.

Mencari gambar dengan search engine
34
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Selain mencari halaman situs web, Google juga dapat secara khusus mencari gambar
saja. Cara untuk mencari gambar yang ada di internet adalah:
o
Klik bagian/tulisan Gambar yang terdapat pada halaman utama Google.
o
Ketikan kata kunci untuk gambar yang akan dicari, misalnya: komputer. Maka
akan keluar gambar-gambar yang mengandung kata komputer di dalamnya.
o
Kita dapat memilih gambar mana yang akan diambil. Arahkan pointer mouse ke
gambar tersebut.
o
Untuk membuka, klik pada gambar tersebut, sehingga akan muncul halaman
web asal gambar tersebut.
35
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
o
Kita juga dapat melihat gambar tersebut dalam ukuran penuh. Klik tulisan
Gambar ukuran penuh.
o
Jika ingin menyimpan gambar tersebut ke dalam harddisk pada komputer, klik
kanan pada gambar yang sudah terbuka tersebut. Kemudian pilih menu Save
Image As untuk menyimpannya.

Mencari definisi dengan search engine
Kita juga dapat menggunakan Google untuk mencari definisi dari kata atau frasa.
Caranya dengan menambahkan ”define:” sebelum kata/frasa yang kita cari.
Contoh:
Jika kita ingin mencari definisi ”internet”, maka kita harus mengetikkan: ”define:
internet”.
Maka akan muncul sejumlah definisi dari ”internet” yang tersedia di internet.
36
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Mencari file dengan search engine
Google juga bisa membantu kita mencari beragam jenis file dengan format tertentu.
Ini akan sangat membantu jika kita membutuhkan artikel dalam format .doc atau
.pdf, presentasi dalam format .ppt, dan lain-lain.
Caranya dengan menambahkan perintah ”filetype:[format dokumen]” sesudah kata
kunci yang kita cari.
Contoh:
Jika kita ingin mencari artikel tentang ”UKM” dalam format pdf, maka perintah yang
harus kita masukkan adalah: ”UKM filetype: pdf”.
Maka Google akan menunjukkan daftar halaman di internet yang memuat artikel
”UKM” dalam format pdf.

Penelusuran lanjut (Advanced Search)
Penggunaan tanda +, - dan “...”
Untuk lebih menspesifikkan pencarian, biasanya digunakan dua kata atau lebih. Akan
tetapi perlu diperhatikan jika kita hanya memasukkan dua kata tersebut secara
langsung, misalnya teknologi informasi, maka Google akan mencari semua situs
internet yang mengandung kata teknologi, informasi dan teknologi informasi
(diperoleh 16.500.000 hasil).
37
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Kita dapat menggunakan simbol + di depan kata-kata tersebut agar Google mencari
web yang mengandung semua kata tersebut (teknologi informasi).
Untuk lebih menspesifikkan hasil pencarian kita juga dapat menggunakan tanda ”-”
yang berfungsi untuk menghilangkan halaman-halaman yang mengandung kata
tertentu. Misalnya dari hasil pencarian di atas Anda ingin mencari teknologi informasi
yang tidak mengandung kata internet, maka kita ketikkan: +teknologi +informasi –
internet
Selain itu dapat juga dipergunakan tanda petik (“……”). Google akan mencari web
yang mengandung frasa persis seperti yang tercantum di dalam tanda petik.

Penelusuran lanjut lainnya
Terdapat
beberapa
pilihan
untuk
penelusuran
lanjut
lainnya.
Anda
dapat
menggunakannya dengan mengklik Penelusuran Lanjutan yang terdapat pada bagian
kanan kotak pencarian.
38
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Akan muncul opsi untuk penelusuran lanjut sebagai berikut:
Berikut hal-hal yang dapat digunakan sebagai opsi penelusuran lanjut:
o
Bahasa
Opsi penelusuran bahasa digunakan untuk melakukan pencarian pada situs web
yang menggunakan bahasa tertentu sesuai pilihan yang tersedia.
39
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
o
Wilayah
Opsi penelusuran wilayah digunakan untuk mencari situs web yang
berlokasi di negara tertentu.
o
Jenis Berkas
Opsi penelusuran jenis berkas digunakan untuk mencari file dengan format
tertentu sesuai pilihan yang tersedia. Opsi ini sama dengan penggunaan
perintah “filetype:…”.
o
Tanggal
Opsi penelusuran tanggal digunakan untuk mencari situs web yang terlihat
pertama kali pada jangka waktu tertentu sesuai dengan pilihan yang tersedia.
40
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
o
Ada Di
Opsi penelusuran lokasi digunakan untuk mencari situs web dengan kata kunci
yang diberikan terletak pada bagian tertentu pada halaman web tersebut, sesuai
dengan pilihan yang tersedia yaitu: bagian judul, bagian dalam isi halaman, URL
atau link (tautan) ke halaman tersebut).
o
Domain
Opsi penelusuran domain digunakan untuk mencari kata kunci yang diberikan
pada situs/domain tertentu.
4.2 Menyimpan Informasi
Untuk menyimpan informasi dari situs yang telah kita buka di internet, terdapat beberapa
yang bisa kita lakukan, diantaranya:

Menyalin data dari halaman web
Untuk menyalin informasi yang terdapat pada halaman web yang tengah kita buka
dapat dilakukan sebagai berikut:
o
Blok teks yang berisi informasi yang kita akan disalin
o
Tekan tombol Ctrl+C (shortcut perintah copy yang dapat digunakan pada
aplikas-aplikasi windows)
o
Buka aplikasi seperti Word Processor
o
Tekan tombol Ctrl+V (shortcut perintah paste yang dapat digunakan pada
aplikas-aplikasi windows)

Menyimpan halaman web
Untuk menyimpan halaman web yang sedang kita buka, dapat dilakukan dengan cara
berikut:
o
Klik menu File pada browser
41
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
o

Pilih Save Page As
Menyimpan gambar yang terdapat pada halaman web
Umumnya suatu halaman web terdiri dari teks dan gambar. Kita dapat menyimpan
gambar yang tampil pada halaman web tersebut ke dalam komputer kita. Caranya
adalah sebagai berikut:
o
Pilih gambar yang akan kita simpan
o
Klik kanan gambar tersebut sehingga muncul menu pop-up
o
Pilih perintah Save Picture As atau Save Image As dari menu tersebut.
o
Akan muncul kotak dialog Save Picture. Tentukan folder pada komputer kita
yang akan digunakan sebagai tempat menyimpan file gambar tersebut.
Perhatikan juga nama file yang diberikan. Setelah itu tekan tombol Save.
42
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
4.3 Etika Penggunaan Internet
Hadirnya internet dalam kehidupan manusia telah membentuk komunitas masyarakat
tersendiri. Surat menyurat yang dulu dilakukan secara tradisional (merpati pos atau kantor
pos) sekarang bisa dilakukan hanya dengan duduk dan mengetik surat tersebut di depan
komputer.
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai berikut:

Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki
budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.

Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse,
yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.

Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang
untuk bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.

Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat dan
memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.
Etika dalam penggunakan internet disebut sebagai netiqquette (etiket=etika internet).
Adapun beberapa etika yang ada dalam etiket adalah sbb :

Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, mungkin
dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau
personal firewall;

Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah
mengupload data pribadi anda. ada baiknya anda harus betul-betul yakin bahwa
alamat URL yang anda tuju adalah dijamin keamanannya;

Yang paling utama adalah, hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu;
o
Jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya
plagiat;
o
Jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet,
misalnya melakukan kejahatan pencurian no kartu kredit;
o
Jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri
informasi yang sebenarnya terbatas;
o
Jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan
teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya;
43
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
o
Jangan sekali-kali menyinggung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Anatomi);
o
Dilarang membuka situs-situs berbau pornografi jika itu tidak terlalu penting;
o
Jangan memanipulasi data-data atau menyebarkan informasi palsu;
o
Jangan melakukan kegiatan HACKING baik itu pada situs-situs pribadi maupun
situs-situs pemerintahan;
Dalam berkomunikasi setiap individu dituntut untuk memahami sifat dari komunikasi itu
sendiri. Seperti tentang komunikasi yaitu interaksi yang bertujuan untuk merubah atau
mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Brey (1999) pendapat tentang penggerak
moral dalam berkomunikasi. Brey bahwa komunikasi secara virtual dapat mengakibatkan
kecenderungan yang akan kasar kepada manusia. Ini adalah posisi yang dekat dengan apa
yang disebut Media Efek
Sejak tahun 2005, internet mulai masuk dalam sistem pembelajaran nasional menjadi
bidang studi wajib di tingkat pendidikan formal, khususnya tingkat SMP dan SMA. Secara
konsep yang sesuai dengan Standard Kompetensi Dasar untuk bidang studi TIK (Teknologi
Informasi Komunikasi) di tingkat sekolah menengah pertama, seperti internet sendiri,
sebenarnya belum merambah pada ranah yang lebih jauh. Akan tetapi, gelombang
informasi yang mereka (siswa) dengar dari lingkungan di mana mereka berada tengah
mendidik mereka untuk lebih cepat memahami bagaimana internet itu bekerja. Seperti
yang pernah diungkapkan oleh Zora Julsung, seorang Psikolog asal Bandung, dalam
dialognya pada sebuah stasiun TV swasta menjelaskan bahwa internet sendiri pada
dasarnya tidak salah. Hanya saja tergantung pelakunya untuk digunakan ke perilaku seperti
apa internet tersebut. “Internet tidak akan bernilai negatif kalau si pemakainya tidak
memiliki niat untuk seperti itu. Apalagi para pelajar, tentu harus diberikan semacam
pendidikan yang baik terlebih dahulu. Karena bukan pada kebodohan mereka, melainkan
lebih kepada rasa ingin tau dalam dirinyalah yang mendorong mereka melakukan hal-hal
negatif dalam berinternet itu,”
Konsep awal teknologi adalah mempermudah pekerjaan manusia. Dengan Internet,
contohnya, para pelajar akan mudah mengakses informasi secara global. Namun dalam
batasan tertentu, internet sering disalahgunakan dan yang terjadi pada pelajar lebih
didominasi karena ketidaktahuan mereka terhadap manfaat internet secara sehat.
Jelas sudah, bahwa internet pada prinsipnya tidak salah. Bahkan membantu kita untuk bisa
mendapatkan informasi secara efektif dan efisien. Hanya saja tinggal bagaimana para guru
di sekolah mampu memberi pelajaran TIK bagi siswa secara proporsional. Dalam artian
bahwa bukan hanya kemampuan kognitif yang diterapkan sebagai bentuk pembelajaran
44
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
yang konkrit bagi para siswa namun penguasaan teknologi tersebut kerap dibarengi dengan
penanaman etika moral yang baik.
Faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika:

Perilaku dan kebiasaan individu, Kebiasaan yang terakumulasi tidak terkoreksi.

Lingkungan yang tidak Etis, Pengaruh dari komunitas disekitar.

Perilaku orang yang ditiru, Efek primordialisme yang kebablasan.
Saat ini sudah terdapat Undang-undang yang mengatur tentang informs dan transaksi
elektronik yaitu Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik yang juga memuat sanksi terkait sengketa dan penyalahgunaan informasi dan
transaksi elektronik.
45
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
BAB
SITUS WEB SEBAGAI APLIKASI
EGOVERNMENT
Elemen Kompetensi yang akan dicapai
Memanfaatkan situs web sebagai aplikasi eGovernment.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta:
1. Dapat menjelaskan kembali pengertian situs web.
2. Dapat menyelenggarakan situs web pemerintah dengan baik.
3. Dapat menjalankan manajemen penyelenggaraan situs web pemerintah.
4. Dapat menyesuaikan isi dan situs web pemerintah sesuai ketentuan.
5.1 Pengertian Situs Web
Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering dingkat dengan istilah situs adalah
sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan
berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya
ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan
seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali
sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula
sebagai Waring Wera Wanua atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun
setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas,
pada
prakteknya
tidak
semua
situs
memberikan
kebebasan
bagi
publik
untuk
mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran
sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk
dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang
menampilkan
pornografi,
situs-situs
berita,
layanan
surel
(e-mail),
dan
lain-lain.
Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati
privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.
46
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text)
yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML,
atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut
kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah
halaman pada monitor komputer.
Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi
jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek
keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan
mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.
Penemu situs web adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee, sedangkan situs web yang
tersambung dengan jaringan pertamakali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika
merancang situs web adalah untuk memudahkan tukar menukar dan memperbarui
informasi pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN
(tempat dimana Tim bekerja) mengumumkan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis
oleh publik.
Sebuah situs web bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan
kepemilikan dari suatu organisasi, perusahaan. biasanya pembahasan dalam sebuah situs
web merujuk pada sebuah ataupun beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu.
Sebuah situs web bisa berisi pranala yang menghubungkan ke situs web lain, demkian pula
dengan situs web lainnya. Hal ini terkadang membuat perbedaan antara situs web yang
dibuat oleh individu ataupun perseorangan dengan situs web yang dibuat oleh organisasi
bisnis menjadi tidak begitu jelas.
Situs web biasanya ditempatkan pada server web. Sebuah server web umumnya telah
dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak khusus untuk menangani pengaturan nama
ranah, serta menangani layanan atas protokol HTTP yang disebut sebagai Server HTTP
(bahasa Inggris: HTTP Server) seperti Apache HTTP Server, atau Internet Information
Services (IIS).
5.2 Peyelenggaraan Situs Web Pemerintah
Daerah
Situs web pemerintah daerah merupakan salah satu strategi didalam melaksanakan
pengembangan e-government secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur.
Pembuatan
situs
web
pemerintah
daerah
merupakan
tingkat
pertama
dalam
pengembangan e-Government di Indonesia dengan sasaran agar masyarakat Indonesia
47
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah daerah,
serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan
menggunakan media internet.
Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah melalui jaringan informasi, pengembangan e-government dapat
dilaksanakan melalui 4 (empat) tingkatan, yaitu:
Tingkat 1 – Persiapan

Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap lembaga.

Sosialisasi situs web untuk internal dan publik.
Tingkat 2 – Pematangan

Pembuatan situs web informasi publik yang bersifat interaktif.

Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain.
Tingkat 3 – Pemantapan

Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan publik.

Pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain.
Tingkat 4 – Pemanfaatan

Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government
(G2G), Government to Business (G2B), Government to Consumers (G2C).
Situs web pemerintah daerah provinsi dan daerah otonom (Kabupaten, dan Kota) dapat
dikatakan
sebagai
perubahan
bentuk
penggunaan
media
komunikasi
dengan
memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (Information Comummnication Technology ICT).
Pembuatan situs web pemerintah daerah sesuai dengan keinginan pemerintah di dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat yaitu :

perolehan informasi secara mudah, benar, adil, dan luas cakupan;

penyebarluasan informasi melalui media elektronik yang meliputi :
o
semua bahan yang telah diterbitkan atau bahan-bahan yang telah berada di luar
perlindungan hak cipta (boleh diketahui oleh umum);
48
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
o
semua informasi yang dibuat dan dikumpulkan sesuai undang-undang yang
berlaku (tunduk kepada pertimbangan-pertimbangan kepekaan komersial dan
rahasia pribadi);
o
semua dokumen yang diperlukan bagi kepentingan masyarakat.
Situs web pemerintah daerah dimaksudkan untuk diterapkan dan digunakan pada instansiinstansi pemerintah daerah yang secara teratur berhubungan satu sama lain, serta harus
memberikan informasi dan layanan kepada masyarakat.
5.2.1 Kriteria Situs Web Pemerintah Daerah
Didalam membangun situs web pemerintah daerah ada sejumlah kriteria yang perlu
diperhatikan, baik oleh pembuat maupun oleh pengelola situs web pemerintah daerah.
Kriteria ini merupakan gambaran ciri-ciri kunci yang akan membentuk dasar dari semua
situs web pemerintah daerah. Ciri-ciri ini ber-evolusi dan dengan sendirinya akan terus
diperbaharui secara berkala sesuai dengan perkembangan yang terjadi.

Fungsi, aksesbilitas, kegunaan
Situs-situs web pemerintah daerah sebaiknya berfokus pada keperluan pengguna, yaitu
menyediakan informasi dan pelayanan yang diinginkan oleh pengguna, dan secara terus
menerus ber-evolusi untuk memenuhi
permintaan pengguna dan mencapai aksesibilitas
dan kegunaan universal.
Tidak terjadi diskriminasi bagi pengguna, artinya situs web pemerintah daerah dapat dibuka
tanpa membedakan fasilitas dan kemampuan komputer yang dimiliki oleh pengguna. Salah
satu komitmen kunci dari pemerintah adalah memberikan jasa pelayanan masyarakat yang
responsif di dalam memenuhi kebutuhan semua kelompok yang berbeda di masyarakat.
Disain situs web pemerintah daerah sebaiknya profesional, menarik, dan berguna sesuai
dengan kebutuhan pengguna yang beragam. Berita atau artikel yang ditujukan kepada
masyarakat sebaiknya disajikan secara jelas, dan mudah dimengerti; berita atau artikel
yang disajikan sebaiknya 50% lebih pendek dari berita atau artikel yang dicetak, disusun
per paragraph yang pendek, terurut dan mudah untuk dibaca.

Bekerjasama
Situs web pemerintah daerah harus saling bekerjasama untuk menyatukan visi dan misi
pemerintah. Pengguna situs web pemerintah daerah menginginkan akses yang mudah
kepada
informasi,
dan
pelayanan
yang
dirancang
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
kepentingan masyarakat. Semua dokumen pemerintah yang penting harus memiliki URL
49
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
(Uniform Resource Locator) yang tetap, sehingga mesin pencari (search engine) dapat
menghubungkan kepada informasi yang diinginkan secara langsung.

Isi yang Efektif
Pengguna harus mengetahui bahwa informasi tertentu akan tersedia pada situs-situs
pemerintah daerah manapun. Pengguna memiliki hak untuk mengharapkan isi dari suatu
situs web pemerintah daerah adalah data terbaru dan tepat, serta mengharapkan berita
dan materi baru selalu diketengahkan. Pengelola situs web harus berusaha untuk
mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga situs web yang dikelola oleh pemerintah
daerah bisa memenuhi kebutuhan pengguna.
Diberlakukannya UU Keterbukaan Informasi Publik turut mempengaruhi stus web sebagai
sarana diseminasi informaformasi publik sebagai salah satu media pelayanan informasi
publik melalui pengumuman. Informasi yang disampaikan harus dapat ditampilkan dengan
tepat dan sesuai dengan klasifikasi informasi yang ditetapkan dalam UU KIP. Seperti
informasi apa saja yang wajib tersedia setiap saat, informasi yang harus disampaikan
secara berkala dan informasi serta-merta.
Banyak dokumen pemerintah tidak ditujukan pada masyarakat umum, atau ditulis hanya
untuk dibaca secara off-line. Pengelola situs web pemerintah daerah perlu mempertimbangkan penyediaan beberapa isi yang ditujukan kepada pengguna, yang dirancang
untuk dapat dibaca secara on-line. Situs web pemerintah daerah harus bertujuan untuk bisa
bermanfaat bagi pengguna, dan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda dari pengguna
yang berbeda.

Komunikasi Dua Arah
Pengguna mengharapkan komunikasi dalam bentuk dua arah. Situs-situs web pemerintah
daerah harus memberikan kesem-patan pengguna untuk menghubungi pihak-pihak
berwenang, menjelaskan pandangan mereka, atau membuat daftar per-tanyaan mereka
sendiri.
Aksi kebebasan informasi memerlukan jawaban segera atas pertanyaan dalam format yang
disukai, termasuk e-mail, sehingga pengelola perlu menentukan cara terbaik untuk
menangani dan merespon e-mail. Aksi kebebasan informasi meminta semua pertanyaan
dijawab dalam waktu secepatnya serta pada format yang diinginkan pengguna.

Evaluasi Kesuksesan
Situs-situs web pemerintah daerah harus memiliki sistem untuk mengevaluasi kesuksesan,
dan menentukan apakah situs webnya memenuhi kebutuhan penggunanya. Kebutuhan
50
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
pengguna akan menentukan arah perkembangan situs, sehingga jika diperlukan, disain
situs web juga harus diperbaiki. Penggunaan yang seragam dari statistik akses akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dari kebutuhan pengguna diseputar situs web
pemerintah daerah.
Situs-situs web pemerintah daerah harus mengumpulkan, minimal, statistik angka
pengguna, pengunjung, jumlah halaman, permintaan yang sukses dan tidak sukses,
halaman yang sering dikunjungi dan jarang dikunjung, halaman rujukan utama. Informasi
tambahan mengenai siapa yang menggunakan situs ini, tingkat transfer data. Evaluasi
empat bulanan sangatlah direkomendasikan.

Kemudahan Menemukan Situs
Pengelola harus mempromosikan situs web pemerintah daerah dan mendaftarkannya ke
mesin pencari. Pengguna mungkin tidak bisa menemukan suatu situs web pemerintah
daerah kecuali pengelola mempromosikannya dan memastikan bahwa mesin pencari
mendaftarkannya. Mesin pencari dari berbagai jenis menggunakan metadata untuk
menemukan lokasi dokumen dan halaman dalam situs web pemerintah daerah. Ada berjuta
situs web, oleh sebab itu perlu promosi situs web secara layak melalui mesin pencari on-line
dan direktorinya, dan juga melalui cara lain seperti pemberitahuan lewat pers, Hubungan
Masyarakat, brosur.

Pelayanan yang diatur dengan baik
Suatu situs web pemerintah daerah akan terselenggara dengan baik jika menggunakan
sumber yang terpercaya; strategi yang jelas, tujuan, dan target pengguna; serta strategi
pengembangan masa depan, termasuk langkah menuju pusat data yang dinamis dari media
digital lainnya.
Situs-situs web pemerintah daerah harus mampu menerbitkan dokumen yang lebih detail
dari situs komersial, karena memiliki tujuan dan persyaratan yang berbeda dan lebih sulit
dari situs komersial, sehingga hanya manajemen yang baik yang bisa menyeimbangkan
semua prioritas yang diperlukan pengguna. Manajemen yang baik adalah satu-satunya cara
untuk membangun dan mempertahankan kualitas situs web pemerintah daerah, karena
akan menjamin rencana situs terkait untuk perubahan, ber-evolusi memenuhi kebutuhan
pengguna, dan bergerak dari hypertext mark up language (HTML) yang statis menuju yang
lebih efisien dan dinamis.
Banyak situs web pemerintah daerah tidak memiliki sumber yang kompeten untuk
melaksanakan tugas-tugas publikasi, sehingga ketetapan editorial yang jelas perlu
didukung oleh prosedur yang jelas. Tingkat aksesibilitas tidak akan terpenuhi bila
51
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
manajemennya buruk. Beberapa situs perlu menyediakan informasi dalam bahasa
komunitas minoritas.
5.2.2 Implementasi Situs Web Pemerintah Daerah
Situs web pemerintah daerah diharapkan mempunyai kualitas tinggi, mudah di dalam
pengaksesan, dan inklusif, serta menampilkan citra yang berkaitan dengan kegiatan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota. Isi dan disain penampilan suatu situs
web pemerintah daerah dapat bervariasi, tetapi fitur-fitur (features) teknis dan manajemen
praktis yang baik tidaklah banyak berbeda antara satu pengelola dengan pengelola lain.
5.3 Manajemen Penyelenggaraan Situs Web
Pemerintah Daerah
Pada
saat
ini
manajemen
informasi
cenderung
kearah
publikasi
elektronis
dan
meninggalkan pelayanan secara analog (non elektronik). Kehadiran teknologi media online
menyebabkan perlunya seorang eksekutif yang menangani manajemen secara keseluruhan
pada tingkat tertinggi. Situs web yang efektif merupakan salah satu strategi yang harus
dijalankan oleh organisasi yang bergerak di bidang media online.
Manajemen situs web pemerintah daerah akan lebih baik dan lebih lugas jika terdapat
keterpaduan antara penerbitan elektronik dengan unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah
Daerah, yang materinya disajikan melalui situs web bersangkutan. Di dalam strategi
penyelenggaraan situs web, penting untuk memastikan bahwa berbagai tugas manajemen
yang diperlukan bagi pengelolaan situs web yang efektif telah ter-identifikasi, dan
tanggungjawab pelaksanaan telah teralokasi serta dipahami dengan jelas oleh para
pengelola.
Suatu hal penting yang harus disadari bahwa keberadaan situs web pemerintah daerah
yang dibuat, merupakan suatu bagian integral dari organisasi pemerintahan. Semua unit
yang
ada
pada
organisasi,
hendaknya
memperhatikan
bagaimana
mereka
dapat
menggunakan internet sebaik-baiknya untuk berkomunikasi dengan kelompok-kelompok
masyarakat
pengguna
internet.
Instansi
Pemerintah
Daerah
harus
membantu
perkembangan tingkat kesadaran dan pemahaman yang tinggi, bagi seluruh aparat
Pemerintah Daerah mengenai pemanfaatan internet pada organisasi pemerintahan.
Kemampuan internet untuk memberi dan menerima informasi perlu dipahami sebagai suatu
keterampilan inti dari informasi dan komunikasi. Diharapkan sebanyak mungkin aparat
pemerintah daerah dapat membaca situs web yang dibuat oleh pemerintah daerah
setempat.
52
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Terdapat lima masalah yang perlu diperhatikan di dalam membangun dan mengimplementasi-kan strategi publikasi melalui media online, yaitu :

Kegunaan – untuk keperluan apa suatu situs web pemerintah daerah dibuat ?

Tanggung jawab – siapa pemilik situs web dan siapa yang bertanggung jawab ?

Manajemen situs – bagaimana cara pemberian dan permintaan layanan ?

Isi – bagaimana materi disediakan, dipelihara, dan dipresentasikan dalam bentuk media
online ?

Pemutakhiran dan pemeliharaan – bagaimana cara melakukan pemantauan
(penggunaan dan pe-nampilan) dan pemutakhiran informasi pada situs web pemerintah
daerah ?
5.3.1 Organisasi Manajemen Situs Web
Pada suatu organisasi kecil yang masih menggunakan aturan webmaster tradisional,
mungkin hanya diperlukan satu orang sebagai penanggungjawab untuk menangani
persoalan stratejik dan implementasi praktis situs web pemerintah daerah. Hal tersebut
sudah harus diubah cara penanganannya. Adanya kompleksitas pada publikasi secara
elektronik melalui media online, dan bertambahnya kepentingan pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota untuk memberikan informasi kepada masyarakat, maka
diperlukan adanya persyaratan standar struktur organisasi yang akan menjadi pegangan
bagi penanggungjawab situs web pemerintah daerah di dalam melakukan pengawasan dan
pemantauan.
Adapaun organisasi manajemen situs web pemerintah daerah sebaiknya terdiri atas :

Pelindung (Gubernur/Bupati/Walikota)

Penanggungjawab Situs Web Pemerintah Daerah (eselon tertinggi pada organisasi
struktural Pemerin-tahan Daerah)

Manajer Situs (eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural
Pemerintahan Daerah)

Tim Pengelola (sejumlah pegawai Pemerintah Daerah yang mampu, serta mempunyai
standar kompetensi di bidang teknologi informasi). Melakukan tugas operasional situs web,
pemantauan dan pemeliharaan standar-standar situs web, terutama tanggungjawab
pemasukan informasi yang tersebar luas di dalam organisasi pemerintah daerah.

Tim Asistensi (para eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi
struktural pemerintah daerah, mewakili unit-unit kedinasan yang ada di daerah)
53
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Struktur organisasi, ukuran, dan jumlah tim yang terlibat pada suatu pengelolaan situs web
pemerintah daerah akan bervariasi tergantung pada kebutuhan organisasinya.
Seorang Manajer Situs bertanggung jawab atas manajemen secara keseluruhan dari situssitus web pemerintah daerah yang bersama-sama membentuk sajian secara online dari
organisasi pemerintahan. Mereka hendaknya bekerja sama dengan bagian-bagian lain dari
organisasi pemerintahan untuk memastikan adanya keterpaduan proses-proses online.
Diperlukan sebuah tim yang melakukan pemantauan pemeliharaan standar-standar situs
web pemerintah daerah, terutama tanggungjawab pemasukan informasi yang tersebar luas
di dalam organisasi pemerintahan.
5.3.2 Tugas Strategik Pembuatan dan Pengembangan Situs Web
Tugas-tugas stratejik yang perlu dilakukan di dalam pembuatan dan pengembangan situs
web pemerintah daerah adalah:

Identifikasi pengunjung dan non pengunjung situs web, jika dimungkinkan dapat
dilakukan melalui riset atau dialog dengan kelompok pengunjung;

Identifikasi keinginan sejumlah pengunjung situs web untuk dapat memenuhi
kebutuhan-nya pada situs web pemerintah daerah yang dibuat;

Memberi pemahaman dan respon yang memuaskan kepada pengunjung situs web
(baik melalui penilaian umpan balik maupun riset penggunaan situs web);

Penyediaan sumberdaya manusia, khususnya untuk pelaksana dengan keterampilan
dan kemampuan sesuai standar kompetensi untuk tim situs web;

Keterpaduan situs web dengan proses bisnis yang berhubungan publikasi elektronik
dan publik, seperti cara pengunjung mengakses situs web, publikasi informasi yang
disampaikan, masalah manajemen yang berhubungan dengan
penyimpanan,
informasi, dokumen, pengetahuan, serta cara rekrutmen dan konsultasi;

Keterpaduan
situs
web
kedalam
strategi
organisasi
untuk
melaksanakan
pemerintahan yang terbuka dan kemudahan memperoleh informasi;

Pemantauan pengembangan situs web dan keberhasil-annya sebagai alat untuk
memenuhi tujuan-tujuan organisasi pemerintahan;

Perancangan stratejik online untuk masa depan orga-nisasi termasuk kebutuhan
bisnis;
54
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Identifikasi posisi situs web di dalam stratejik organisasi secara keseluruhan termasuk
strategi komunikasi;

Keterpaduan antara situs web internet dengan organisasi intranet yang ada di kantor
pemerintah daerah serta sistem lainnya;

Kesesuaian dengan strategi e-government secara ke-seluruhan.
5.3.3 Manajemen Pengelolaan Situs Web
Manajer Situs harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan:

Koordinasi Pengelola yang meliputi antara lain tugas pengelolaan arsitektur informasi
secara menyeluruh, perencanaan dan penilaian kemampuan pemakaian (usability),
perencanaan isi, yang dapat membantu pengembangan pengalaman pengguna situs
web yang memenuhi tujuan pembuatan situs web.

Spesifikasi Teknis yang mendukung pencapaian tujuan pembuatan situs web,
termasuk spesifikasi persyaratan server, spesifikasi disain situs web secara keseluruhan, pemeliharaan, dan persyaratan keamanan (security).

Pengadaan dan Manajemen Pemasok, termasuk penetapan tender, pemilihan dan
manajemen tingkat layanan pemasok, penetapan panitia tender, kejelasan mengenai
hak-hak kekayaan intelektual, pemantauan dan kontrol kualitas para kontraktor, serta
waktu penyerahan.

Membangun tim dan hubungannya dengan organisasi. Manajer Situs harus menjadi
pimpinan dalam meng-identifikasi ‘staf kunci’ yang mempunyai tanggungjawab atas
pemeliharaan situs web, isi, disain, penerbitan standar pengembangan situs web
bersangkutan. Harus ada hubungan organisasi yang jelas dan efektif dengan:
o
Penanggungjawab situs web pemerintah daerah;
o
Sumberdaya editorial;
o
Pers/publikasi off-line;
o
Pusat Informasi;
o
Tim pembuat kebijakan;
o
Penulis dan penyedia informasi;
o
Staf yang menyediakan layanan publik;
o
Penanggungjawab sistem, jaringan, dan intranet;
55
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
o

Penanggungjawab pelatihan.
Bantuan online. Manajer Situs adalah penanggung jawab pengaturan suatu layanan
dan bantuan online bagi pengunjung situs web, serta kemampuan akses melalui
hubungan pada homepage situs web.

Promosi Situs Web. Manajer Situs bertanggungjawab atas deskripsi dan hubungan
dengan situs web instansi dari situs-situs web yang sesuai (situs direktori, mesin
pencari, subyek dari spesifik situs web), penggunaan notifikasi e-mail yang baik, serta
mendorong penempatan media tradisional pada URL (Uniform Resource Locator) pada
setiap kesempatan (brosur, poster, laporan tercetak, dan sebagainya).
Manajer Situs harus memastikan adanya peraturan-peraturan yang berkaitan dengan:

Penghubung dengan penanggungjawab server;

Pemutakhiran situs web;

Penambahan, pemeliharaan, dan penghapusan informasi;

Pelaksanaan kontrol kualitas dari materi yang disajikan pada situs web;

Disain teknis dan spesifikasi;

Registrasi dan testing mesin pencari (search engine);

Pemrograman dan pembuatan naskah;

Penerimaan dan respon terhadap permintaan e-mail dan formulir web.
5.3.4 Pengelola Isi Situs
Haruslah ada pengertian yang jelas di dalam organisasi mengenai hal-hal:

Dimana letak tanggungjawab atas penyediaan isi untuk situs web;

Pemeliharaan kemutakhiran dan keakuratan informasi sepanjang waktu, seperti
persyaratan waktu tampilan rekaman informasi yang berkaitan dengan pengunjung
situs web, penyimpanan dan pemeliharaan rekaman informasi pada situs web,
transaksi berbasis web atau bisnis lainnya;

Dalam bentuk apa isi situs web diberikan kepada tim web.
Idealnya harus ada suatu tingkat keterpaduan yang tinggi antara produksi isi dalam bentuk
publikasi elektronik dan kegiatan organisasi publikasi analog (non elektronik).
56
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Pada kondisi apapun, suatu tim situs web perlu dilengkapi dengan sejumlah personil
sehingga Tim Situs Web Pemerintah Daerah mempunyai kemampuan di dalam hal:

Menyediakan dukungan teknis bagi kreatifitas isi publikasi elektronik;

Memelihara standar pemutakhiran dan koreksi bahan informasi situs web;

Menciptakan
format-format
baru
situs web untuk disampaikan kepada
yang
bertanggung-jawab atas penyediaan isi situs web;

Menetapkan standar-standar kreatifitas, disain, dan implementasi yang jelas;

Menegakkan ketataan standar yang dibuat;

Memantau secara teratur dan cermat mengenai bahan situs web yang harus selalu
baru;

Memastikan bahwa standar-standar penerbitan yang ditetapkan pada paduan ini
selalu diikuti, dan setiap peningkatan teknis yang dilakukan sesuai dengan standar
yang ada.
Tim situs web perlu mempunyai seorang penasehat hukum untuk dapat memastikan
kesesuaian informasi dengan semua peraturan yang telah berlaku, baik dari sisi publikasi
non elektronik maupun dari sisi publikasi elektronik.
5.3.5 Audit dan Pemeliharaan
Sifat
lingkungan
internet
yang
selalu
dinamis
membuat
pentingnya
pelaksanaan
pemantauan kinerja situs web pemerintah daerah dan penggunaannya secara terus
menerus.
Diperlukan
juga
laporan
tertulis
yang
dibuat
secara
teratur
dan
bertanggungjawab tentang tampilan dan penggunaan situs web pemerintah daerah kepada
Penanggungjawab Situs Web Pemerintah Daerah.
Seorang Manajer Situs haruslah memastikan adanya pengaturan-pengaturan untuk analisis
yang bila diperlukan dapat digunakan untuk pemeliharaan standar kinerja yang baik.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:

Standar penilaian kinerja atas koneksi modem low-end
(diperkirakan 9,6 kbps) pada
jalur terbuka dan melalui ISP, hal ini dimaksudkan untuk menyamakan pengaksesan
dari pengguna;

Pemeriksaan penggunaan browser dan resolusi layar yang berbeda, serta fitur-fitur
(features) seperti nas-kah dan gambar;
57
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Pemeriksaan terhadap penggunaan alat evaluasi akses;

Pemeriksaan apakah informasi yang terbaca pada situs web pemerintah daerah dapat
dicetak melalui printer berwarna maupun hitam putih (termasuk printer laser, inkjet,
dan dot matriks);

Pemeliharaan jaringan yang meliputi :
o
Hubungan jaringan internal maupun eksternal harus diperiksa masa berlakunya
secara bulanan;
o
Isi yang telah berubah lokasi pada situs web harus mempertahankan url lama
melalui kemungkinan pemindahan hubungan kembali;
o
Lebih disukai dengan pemberitahuan pemindah-an paling tidak untuk jangka
waktu 6 (enam) bulan;
o
Jaringan yang rusak harus diperbaiki dalam waktu satu hari kerja.

Penyimpanan dan pemantauan server secara statistik;

Pemantauan pesan-pesan yang salah;

Analisis lalu lintas pemakaian situs dengan memusat-kan pada waktu puncak (untuk
penilaian persyaratan bandwidth) dan waktu situs dimatikan (waktu singkat untuk
masa pemeliharaan);

Analisis file server log.
Informasi minimum statistik yang diwajibkan untuk hosts adalah:

Pencetakan halaman (berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencetak halaman
yang diminta, termasuk semua bentuk grafis/citra yang terdapat di halaman
bersangkutan. Mengukur hanya dengan “hits” saja tidak akan memberikan analisis
penggunaan yang benar;

Permintaan-permintaan yang berhasil;

Permintaan-permintaan yang tidak berhasil (berman-faat untuk mengetahui berapa
persen file yang mem-punyai masalah dan tidak bisa keluar);

Halaman-halaman yang paling sering dikunjungi (dapat menunjukan usaha-usaha
yang dilakukan dengan baik di dalam pemasaran internal);
58
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Halaman-halaman
yang
paling
sedikit
dikunjungi
(dapat
digunakan
untuk
mengevaluasi di dalam mem-buang sejumlah halaman);

Halaman yang dikunjungi pertama kali (dapat me-nunjukan bagaimana pengunjung
datang ke halaman di dalam situs web);

Halaman yang paling banyak dirujuk (melihat apakah pengunjung datang ke situs
web dari mesin pencari atau dari situs web lainnya);

Istilah-istilah untuk pencarian yang digunakan di dalam mengindentifikasi bagaimana
pengguna situs web mencari suatu pokok isi (hal ini dapat membantu khususnya di
dalam penyempurnaan metadata).
Data dan informasi statistik tersebut diatas dapat digunakan untuk:

Mengidentifikasi isi situs web yang paling terkenal dan banyak dikunjungi oleh
pengunjung;

Meninjau sistem navigasi;

Meninjau situs-situs web rujukan;

Melakukan audit terhadap respon yang telah diberikan oleh pengunjung;

Melakukan penilaian terhadap kinerja server;

Mengetahui jumlah dokumen yang diminta oleh pe-ngunjung;

Mengetahui distribusi pengunjung situs web pemerintah daerah;

Mengetahui jumlah pengunjung dan platform yang digunakan oleh pengunjung,
termasuk browser dan resolusi layar.
5.3.6 CMS (Content Management System)
Berdasarkan cara pemutakhiran data dan informasinya, terdapat dua model situs web
pemerintah daerah yaitu:

situs web dengan model statis (tradisional)

situs web dengan model dinamis
Situs web dengan model statis adalah web yang cara pemutakhirannya dilakukan secara
manual, yaitu mengganti dan menambah halaman web dengan secara langsung pada
halaman bersangkutan, sedang situs web model dinamis melakukan pemutakhirannya
59
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
secara
otomatis
dengan
dukung-an
suatu
aplikasi
yang
dikenal
sebagai
Content
Management System (CMS).
CMS adalah suatu aplikasi yang memberikan kemudahan di dalam proses distribusi
informasi. Pada organisasi pengelolaan situs web pemerintah daerah, secara internal
implementasi-nya dapat dalam bentuk intranet, sedang secara eksternal implementasinya
dilakukan melalui internet dengan meng-gunakan website.
Didalam pengelolaan situs web pemerintah daerah, peng-gunaan aplikasi CMS dimaksudkan
untuk mempermudah di dalam:

Manajemen data, karena CMS mempunyai basisdata sehingga semua isi yang
terdapat di setiap halaman situs web dapat tersimpan dengan baik, mudah dicari,
serta dapat dibuat indeks;

Melakukan perubahan secara langsung isi situs web yang diinginkan melalui grup
pengguna. Perubahan yang dilakukan tidak secara manual, melainkan dengan cara
memasukan perubahan data yang diinginkan melalui interface khusus pada browser;

Melakukan pemutakhiran dan pemeliharaan dengan menggunakan “template based”
yang memisahkan data isi dan disain tampilan. Jika terdapat perubahan, hanya file
bersangkutan yang diganti tanpa mengganti semua halaman satu persatu;

Melakukan standarisasi isi dan tampilan karena antara data dan tampilan terpisah,
sehingga secara visual setiap halaman dapat dikontrol secara mudah.
5.4 Isi dan Desain Situs Web Pemerintah
Daerah
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs web di internet adalah isi (content)
dan disain yang baik serta menarik. Organisasi yang ada di Pemerintah Daerah hendaknya
mengembangkan situs-situs web dengan isi yang selalu baru serta ditulis dengan baik,
jelas, dan singkat yang memenuhi kebutuhan masayarakat luas, serta mudah diakses.
Suatu informasi mutakhir yang dipublikasikan pada situs web di internet hendaknya
bersamaan dengan publikasi yang ada di media lain.
5.4.1 Isi Situs Web Pemerintah Daerah
Sebuah situs web pemerintah daerah mempunyai persyaratan minimal untuk isi. Pengelola
situs web pemerintah daerah harus mampu menentukan apa yang diharapkan oleh para
60
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
pengguna mengenai apa yang seharusnya ada di situs web. Organisasi-organisasi yang ada
di pemerintah daerah sendirilah yang akan menentukan bagaimana sebaiknya mengatur isi
dengan memperhatikan masyarakat pengguna situs web bersangkutan.
Analisis dan pengetahuan mengenai masyarakat pengguna untuk sebuah situs web adalah
penting, karena adanya kemungkinan perbedaan yang cukup besar antara masyarakat
untuk bagian-bagian situs web yang berbeda, atau untuk situs-situs web yang berbeda di
dalam sebuah tingkat organisasi pemerintahan daerah. Pada saat merencanakan dan
mengembangkan situs web pemerintah daerah, sebaiknya dilakukan riset pasar yang
dilakukan berulang kali untuk mendapatkan masukan tentang isi yang disajikan pada situs
web pemerintah daerah.
ISI MINIMAL SITUS WEB PEMERINTAH DAERAH
Berdasarkan hasil pengamatan pada 90 (sembilan puluh) situs web pemerintah daerah, dan
hasil Jajak Pendapat pada 90 (sembilan puluh) pengelola situs website pemerintah daerah,
isi minimal pada setiap situs web pemerintah daerah adalah:

Selayang Pandang. Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah
Daerah bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi
dalam bentuk peta, visi dan misi) dan informasi lainnya yang berkaitan dengan
Pemerintah Daerah sesuai dengan UU KIP yang mengatur jenis dan klasifikasi
infromasi publik yang wajib diumumkan dan disediakan secara berkala.

Pemerintahan Daerah. Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah
Daerah bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari
pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar
masyarakat luas mengetahuinya.

Geografi. Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan
iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam
bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber
datanya.

Peta Wilayah dan Sumberdaya. Menyajikan batas administrasi wilayah dalam
bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional – Bakosurtanal, atau instansi
pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan
juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta
sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah
yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk
keperluan para pengguna.
61
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Perlu dibedakan pengertian antara sumberdaya dan potensi daerah. Potensi daerah
adalah sesuatu yang tersimpan/ terkandung pada suatu lokasi akibat daerah tersebut
memiliki berbagai faktor, antara lain posisi atau letak, akses (misalnya, letak jauh
tetapi dapat dicapai akibat tersedianya prasarana pergerakan yang dapat dibangun
sejauh memenuhi suatu kondisi kelayakan tertentu), atau sesuatu yang tersimpan di
dalam benda tersebut; yang tersimpan inilah yang disebut sebagai sumberdaya (baik
manusia maupun natural).
Suatu potensi daerah lokasinya bisa dinyatakan oleh Pemerintah Daerah setempat
(berdasarkan hasil suatu riset), Di sisi lain, berdasarkan analisis data dan informasi
sumberdaya yang ada, pihak investor bisa juga menyatakan suatu potensi daerah di
suatu lokasi tertentu.

Peraturan/Kebijakan Daerah. Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah
daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada
masyarakat luas. Perda merupakan salah satu jenis informasi publik yang wajib
tersedia setiap saat. Oleh karena itu, akan lebih memudahkan menyediakannya dalam
situs web pemerintah.

Buku Tamu. Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web pemerintah
daerah bersangkutan.
Selain isi minimal seperti tersebut diatas, isi lainnya yang akan disajikan pada suatu situs
web pemerintah daerah diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing Penanggungjawab
Situs dan Manajer Situs web pemerintah daerah, tergantung pada kondisi setempat dan
kesediaan data serta informasi yang dimiliki oleh daerah bersangkutan.
Tidak lupa, UU KIP mewajibkan pemerintah daerah untuk menyediakan informasi yang
bersifat terbuka kepada masyarakat. Salah satu media yang dapat digunakan adalah
website. Sebaiknya, informasi yang termasuk ke dalam kategori informasi yang wajib
tersedia setiap saat, informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala dan
informasi yang wajib diumumkan secara serta merta, disajikan pula pada situs web
pemerintah. Sehingga pemanfaatan situs web menjadi salah satu bentuk pelayanan
informasi publik dapat dimaksimalkan.
Jika di dalam situs web pemerintah daerah akan dimasukkan berita, sebaiknya berita yang
disajikan adalah berita dari lingkungan eksekutif dan legislatif pemerintah daerah setempat,
bukan diambil dari surat kabar lokal. Diharapkan berita situs web pemerintah daerah
menjadi acuan atau referensi untuk berita yang diterbitkan oleh surat kabar lokal.
62
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
HOMEPAGE
Contoh Situs Web Pemerintah Daerah
Homepage pada suatu situs web identik dengan sampul suatu buku yang dipublikasi. Suatu
bentuk homepage yang menarik akan mempunyai kesan tersendiri bagi pengunjung situs
web untuk ingin mengetahui lebih jauh tentang isi dari situs web bersangkutan. Suatu
homepage dari situs web pemerintah daerah minimal menyangkut hal-hal sebagai berikut:

Nama Pemerintah Daerah;

Logo atau simbol Pemerintah Daerah;

Alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail Pemerintah Daerah;

Suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi tentang
sesuatu yang menarik dari daerah bersangkutan (landmark), bisa berbentuk
pemandangan, gedung monumental, atau produk unggulan;
63
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web pemerintah
daerah (jargon);

Kontak e-mail (alamat e-mail Manajer Situs) untuk menyampaikan suatu permintaan
atau keterangan;

Link dengan isi yang tersedia pada situs web pemerintah daerah;

Fasilitas pencarian.
Khusus untuk kontak e-mail, hanya alamat e-mail yang mempunyai domain .go.id yang
bisa digunakan. Pemakaian
alamat generik (seperti ‘manajersitus’, ‘sekda’) lebih
diutamakan daripada alamat/nama pribadi, hal tersebut dikaitkan dengan kemungkinan
terjadinya
perubahan
personil
pada
manajemen
situs
web
pemerintah
daerah.
Penanggungjawab situs web harus memastikan bahwa semua e-mail ke alamat-alamat
yang dituju dijawab dengan segera, seperti halnya komunikasi fisik atau komunikasi
elektronik lainnya dengan instansi Pemerintah Daerah setempat.
AKUNTABILITAS ISI

Sangkalan Mengenai Isi
Situs web pemerintah daerah secara umum tidak perlu memuat sangkalan tentang
suatu isi (data dan informasi) yang terdapat pada situs web Pemerintah Daerah. Tidak
ada alasan untuk memasukkan sebuah sangkalan umum pada suatu situs web seperti
halnya yang dilakukan pada bahan yang sama pada media cetak. Merupakan
tanggung jawab instansi, termasuk menyimpan bahan pada situs web secara akurat
dan mutakhir, dan secara jelas menunjukan periode waktu suatu data dan informasi
disebut baru, serta lokasi yang menggantikannya bilamana terdapat bahan-bahan
yang telah usang disajikan.
Sebuah penilaian mengenai suatu sangkalan isi apakah diperlukan atau tidak hanya
dapat dilakukan atas dasar kasus demi kasus. Pengelola situs web pemerintah daerah
perlu
mempertimbangkan
kecermatan
mengenai
bahan,
sumber
bahan,
dan
kehandalan bahan bersangkutan. Jika suatu data atau informasi bersumber dari
instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah otonom, umumnya tidak wajar untuk
disangkal.
Suatu sangkalan dapat relevan apabila data dan informasi yang disajikan berasal dari
luar pemerintah. Untuk kasus ini, dengan mempertimbangkan potensi terjadinya
pelanggaran hak cipta dan fitnah oleh pihak ketiga akibat kekurang cermatan
pengelola situs web pemerintah daerah, mungkin lebih bijaksana jika pada isi situs
web bersangkutan dicantumkan kalimat:
64
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Data dan informasi (dokumen tertentu) berikut ini disediakan sebagai bagian dari
pelayanan yang ditawarkan pada situs web pemerintah daerah. Pengelola situs web
pemerintah daerah tidak bertanggungjawab untuk kecermatan dan isinya. Para
pengunjung yang menggandalkan dan menggunakan data dan informasi ini berbuat
atas risikonya sendiri.

Kecermatan Isi dan Legitimasi
Kebutuhan akan perhatian terhadap keakuratan dan tepat waktu dari suatu data dan
informasi akan meningkat sesuai dengan peningkatan inter aktifitas dari sebuah situs
web. Pemeliharaan rutin situs web pemerintah daerah dengan demikian merupakan
suatu masalah penting, dan dapat disederhanakan dengan cara:
o
Pemberian informasi yang sederhana;
o
Bentuk sederhana untuk download;
o
Formulir online.
Informasi yang dipublikasi pada sebuah situs web pemerintah daerah harus sesuai
dengan prosedur yang berlaku pada publikasi non elektronik agar mempunyai
legitimasi yang sama. Hal ini berarti jika terdapat suatu kesalahan publikasi pada
internet akan mempunyai konsekuensi yang sama pula jika dipublikasi secara non
elektronik. Informasi yang dapat dipublikasikan pada internet harus mengacu pada
aturan yang berlaku, baik menurut Undang-Undang maupun Peraturan Daerah.
5.4.2 Desain Situs Web Pemerintah Daerah
Selain isi dari suatu situs web, hal yang perlu ditangani oleh pengelola situs web pemerintah
daerah adalah disain situs web standar penyajian (visualisasi) yang meliputi homepage dan
navigasi, bentuk standar teks dan tampilan grafis yang digunakan, HTML(Hyper Text
Markup Language). Adapun standarisasi yang disarankan adalah sebagai berikut.
HOME PAGE DAN NAVIGASI
Situs web pemerintah daerah harus mempunyai navigasi yang baik sehingga mudah untuk
digunakan. Perancang situs web
harus menggunakan navigasi yang efektif untuk dapat
melihat situs web secara keseluruhan. Informasi dan layanan pada situs web hanya akan
digunakan jika pengunjung sudah terbiasa menggunakannya. Pengelola situs web
pemerintah daerah harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
65
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Homepage sebagai panduan untuk membuka situs web dapat ditemukan pada URL
(Uniform Resource Locator) yang menyatakan nama host dengan tempat server
(contoh, www.jabarprov.go.id bukan www.jabarprov.go.id/jabar.html );

Terdapat link ke homepage dari setiap halaman (web page) pada situs web;

Menu navigasi utama dapat dibuka dari homepage;

Seksi utama (salah satu isi situs web) dari situs web dapat dengan mudah di ‘klik’ dari
homepage;

Logo atau simbol dari Pemerintah Daerah sebaiknya terdapat pada setiap halaman
web dan selalu akan mempunyai link ke homepage.
Logo dari pemerintah daerah harus ditampilkan pada home-page. Jika memungkinkan, logo
yang sama dapat muncul pada semua halaman untuk menjamin kekonsistenan dan
keakurasian informasi yang disajikan. Logo online harus dibuat dalam standar yang sama
dengan logo offline. Semua teks yang terdapat pada logo harus dapat dibaca. Logo harus
disajikan pada format .gif, kecuali jika ditampikan dalam warna penuh.
AKSESIBILITAS
Untuk memenuhi aturan yang berlaku, aksesbilitas menjadi penting karena semua
pengguna situs web pemerintah daerah harus dapat mengakses situs web bersangkutan.
Perancang harus membuat situs web agar semua pengguna dapat membaca dan
memanfaatkan data serta informasi dengan mudah dan cepat.

Teks
Data dan informasi pada situs web disajikan dalam bentuk teks. Beberapa ketentuan
yang berhubungan dengan pembuatan teks antara lain:
o
Informasi yang disajikan harus dalam bentuk format teks/HTML;
o
Teks disajikan dalam bentuk yang lebih kontras dibandingkan dengan latar
belakang berwarna yang digunakan; perancang harus menghindari latar belakang
yang terlalu mendetil;
o
Teks tidak boleh mengunakan flash; teks harus selalu dalam bentuk statis;
o
Teks sebaiknya tidak berwarna selama teks bersangkutan tidak mempunyai arti
dalam konteks informasi.
66
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Fonts
Penyajian teks menggunakan fonts yang sudah terdapat pada perangkat lunak yang
digunakan. Beberapa aturan di dalam pemilihan fonts untuk teks pada situs web,
antara lain:
o
Ukuran fonts tidak diatur/dispesifikasi;
o
Pada umumnya, fonts yang digunakan untuk teks adalah arial, helvetica, times
new roman;
o
Huruf kapital dan miring dapat digunakan di dalam pembuatan teks;
o
Huruf yang berwarna jangan menggunakan warna putih, sebab tidak dapat
dicetak;
o
Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar belakang untuk
memudahkan di dalam pembacaan.
Arial
Arial Bold
Times New Roman
Times New Roman Extra Bokl
Helvetica
Helvetica Black
Jenis-jenis fonts yang biasa digunakan didalam website
WARNA
Jumlah warna sebanyak 261 harus digunakan untuk keperluan garfis, teks dan hyperlinks.
Suatu bentuk grafis jika memungkinkan harus ditampilkan dengan menggunakan web
palette, tanpa menyertakan tampilan JPEG. Warna latar belakang harus dipilih dari web
palette, dan harus kontras dengan warna teks yang digunakan. Hindari warna merah dan
hijau bersamaan karena dapat menimbulkan masalah bagi pengguna yang buta warna.
67
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
CITRA
Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format .gif dan .jpg.
Gambar tunggal bila memungkinkan ukurannya dibawah 30 kb. Bila gambar yang
ditampilkan mempunyai ukuran besar, diperlukan tampilan peringatan dan ukuran arsip
bagi pengguna. Ukuran gambar atau citra yang besar jangan ditampilkan pada homepage.
Sebaiknya panjang dan lebar dimensi gambar disertakan dalam etiket gambar. Gambar
atau citra tidak boleh mengandung teks, terkecuali versi teks HTML yang disediakan.
Gambar yang menggunakan palette terbatas harus dalam format .gif. Total ukuran untuk
animasi .gif jangan melebihi 30 kb.
HTML
Situs web pemerintah daerah harus dirancang dengan menggunakan standar terbuka
internet yang diterima. Isi yang dibuat harus tersedia dalam format standar HTML (Hyper
Text Markup Languange). Jika informasi yang disediakan dalam format lain, versi HTML
harus juga dibuat dengan pertimbangan kemampuan dari pengguna situs web. Sebaiknya
situs jaringan yang dirancang tidak menggunakan jaringan tunggal agar dapat berfungsi
secara benar diantara para pengguna.

Hubungan ke HTML
o
Cascading Style Sheets (CSS). CSS memperkenalkan templets untuk dibuat
dan mengijinkan penulisan yang mudah dari halaman-halaman yang dirancang.
Hal ini sangat penting, karena halaman yang menggunakan CSS dapat dibaca
secara bolak balik, dan memperbolehkan isinya untuk dilihat oleh pengunjung
dari manapun. CSS mampu bagi perancang untuk menciptakan halaman yang
tampak sama pada resolusi layar dari pengunjung yang berbeda tanpa
memerlukan
suatu
tabel.
Halaman
dan
templets
yang
dibuat
dengan
menggunakan CSS terlebih dahulu diuji penggunaannya oleh pengunjung;
resolusi layar, dan akses teknologi yang bervariasi akan menjamin tingkat
aksesibilitas yang sesuai bagi pengunjung situs web.
o
Extensible Markup Language (XML). XML digunakan pada internet untuk
mampu memfasilitasi sejumlah aplikasi interaktif. XML bukanlah HTML, dan
perancang harus memperhatikan kebutuhan pengunjung dari sisi pertimbangan
teknologi, sehingga dapat digunakan oleh pengunjung yang mempergunkan
browsers
tanpa
dukungan
HTML.
memproduksi halaman berbasis HTML.
68
Situs
yang
berbasis
XML
harus
juga
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Penamaan Arsip
Ketentuan penamaan arsip berikut adalah penerapan terbaik HTML yang diterapkan
untuk membantu kelangsungan pendekatan dengan pengunjung situs web.
o
Nama arsip dalam bentuk huruf kecil.
o
Pada nama arsip tidak digunakan spasi.
o
Jika nama arsip dipisah, jangan menggunakan karakter garis bawah ( _ ).
Sejumlah aplikasi server tidak memperbolehkan penggunaan garis bawah.
o
Tidak boleh ada bentuk lain atau tanda baca yang digunakan untuk nama suatu
arsip.

o
Nama arsip harus ringkas dan tidak melebihi 50 karakter.
o
Nama arsip harus menggambarkan isinya.
o
Ekstensi HTML harus dispesifikasi dan diteliti secara cermat.
Arsip
o
Ukuran Arsip. Arsip yang mempunyai ukuran besar akan menyita waktu untuk
di download, khususnya bagi pengunjung yang menggunakan koneksi internet
yang lambat. Halaman situs web yang mempunyai memori besar mempunyai
kerugian tambahan, yaitu penggunanya tidak bisa memilih cara yang ekonomis
untuk memasuki situs web bersangkutan. Tipe halaman suatu situs web
memerlukan pembatasan ukuran arsip, yaitu:
-
Total ukuran homepage janganlah melebihi 55 kb termasuk citra foto;
-
Total ukuran arsip halaman informasi standar janganlah melebihi 100 kb,
termasuk citra foto;
-
Halaman dengan materi khusus (laporan, data statistik dan grafik) jumlah total
ukuran
arsip
tidak
boleh
melebihi
300
kb,
agar
pengunjung
dapat
memanfaatkannya dan bisa dicetak arsipnya.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan agar ukuran arsip bisa direduksi
atau diperkecil ukurannya, yaitu:
-
Memecah dokumen besar menjadi beberapa halaman, dan menyediakan tabel
yang lebih detil dari isinya;
69
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
-
menyediakan arsip alternatif yang sudah dikompres untuk di-download (zip
files).
o
Format Arsip. Format utama untuk pengantar arsip adalah HTML. Adobe Acrobat
(*.pdf) atau format lainnya seperti word atau excel bisa dimasukan sebagai
alternatif arsip, tetapi informasinya harus tersedia dalam format HTML secara
utama. Bila arsip berukuran besar tidak mungkin dihindari, versi yang sudah
dikompres haruslah disediakan. Standar kompresi yang banyak digunakan adalah
PKZip 2.04g; tetapi apapun standar yang digunakan, hubungan dengan versi
yang bisa di-download haruslah disediakan.
Perlu diketahui, format *.pdf membangkitkan isu aksesibilitas (pengguna harus
mampu merubah sebuah arsip *.pdf menjadi teks untuk pengguna yang berniat
memperbanyak) dan pencarian (kebanyakan mesin pencari tidak mampu
mengindeks arsip *.pdf secara penuh). Pengelola situs harus menyediakan
ukuran arsip dan format dalam deskripsi teks bagi tipe arsip non HTML.
Contoh file yang dapat digunakan sebagai arsip:
1.
Microsoft Word
2.
WinZip
3.
Acrobat Reader
4.
Microsoft Powerpoint
5.
Text File
6.
Microsoft Access
7.
Microsoft Excel
8.
Help File
9.
HTML File
70
MODUL 4 - PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Templets
Arsip HTML harus dirancang dalam format templets untuk mengurangi penggadaan.
Operasi find and replace bisa efektif dalam penggunaaanya bila arsip HTML ditulis
dengan menggunakan standar penyusunan. Arsip templet HTML harus menggunakan
kode untuk menggambarakan fungsinya dan versi informasi.

Metadata
Metadata bisa ditambahkan kepada judul dari dokumen HTML, dan harus disertakan
pada homepage, serta bagian utama atau halaman lain yang terdaftar pada mesin
pencari.
Terdapat
menambahkan
alat
metadata
pengatur
ke
metadata
dalam
yang
halaman.
bisa
Metadata
membantu
sendiri
di
dalam
tidap
dapat
mengandalkan pada mesin pencari untuk mendapatkan kembali data, oleh sebab itu
harus digunakan bersamaan dengan teks yang ditampilkan pada halaman itu sendiri.
Metadata harus disertakan pada halaman HTML yang menggunakan tabel.
71
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Undang-undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan.
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan
Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
daerah.
Peraturan Komisi Infomasi No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik.
Amirudin, 2011, Ketentuan dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik dan
Peraturan Turunannya, Presentasi disajikan dalam Bimbingan Teknis dan Sertifikasi
Budaya Dokumentasi, 2011.
Banyumurti, Indriyatno, 2011, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Mendukung Implementasi UU KIP, Presentasi disajikan dalam Bimbingan Teknis dan
Sertifikasi Budaya Dokumentasi, 2011.
Prasetyo, Dono, 2011, Menerapkan Standar Layanan Informasi Publik pada Pemerintah
Daerah, Presentasi disajikan dalam Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Budaya
Dokumentasi, 2011.
Ma’mun, Abdul Rahman, 2011, Implementasi UU KIP, Presentasi disajikan dalam Bimbingan
Teknis dan Sertifikasi Budaya Dokumentasi, 2011.
Prasetyo, Dono, 2011, Pokok-Pokok Undang-undang NO.14/2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik, Presentasi disajikan dalam Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Budaya
Dokumentasi, 2011.
Subiakto, Henry, 2011, Filosofi dan Pokok Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik,
Presentasi disajikan dalam Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Budaya Dokumentasi,
2011.
Subagyo, 2011, Ketentuan dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik, Presentasi
disajikan dalam Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Budaya Dokumentasi, 2011.
Subagyo, 2011, Prosedur Pengelolaan Informasi Publik, Presentasi disajikan dalam
Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Budaya Dokumentasi, 2011.
Sudibyo, Agus (dkk), ____, Panduan Sederhana Penerapan UU Keterbukaan Informasi
Publik, Jakarta: Yayasan SET.
Hanif, Hoesin, 2011, Filosofi dan Pokok Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik,
Presentasi disajikan dalam Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Budaya Dokumentasi,
2011.
Kemkominfo, 2005, Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah, Kemkominfo,
Jakarta.
Indrajit, Richardus Eko, 2005, Electronic Government -
Strategi Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital, Jakarta.
Indriyatno, Banyumurti (dkk), 2011, Internet (Browsing, Googling, Email, Chatting dan
Blogging), Jakarta.
_______, ____, Web 2.0, [online], (http://id.wikipedia.org/wiki/Web_2.0, diakses pada 12
Januari 2012).
_______,
____,
Pemerintahan
Elektronik,
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_elektronik,
diakses
[online],
pada
12
Januari
2012).
_______, ____, a Potrait of Indonesia’s Very Young, Social, Mobile Web Users
(Infographic),
[online],
(http://www.penn-olson.com/2011/12/01/indonesia-web-
users-infographic/, diakses pada 12 Januari 2012).
_______,
____,
Riset:
Standar
Layanan,
[online],
(http://ppidkemkominfo.wordpress.com/standar-layanan-ip/, diakses pada 12 Januari
2012).
______, ____, Situs Web, [online], (http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web), diakses pada
10 Februari 2012).
_______,
____,
Riset:
Data
SP2010
Menurut
Kelompok
Umur,
[pdf],
(http://www.bps.go.id/download_file/Data_SP2010_menurut_kelompok_umur.pdf,
diakses pada 12 Januari 2012).
Sosiawan, Edwi Arief, ____, Evaluasi Implementasi E-Government Pada Situs Web
Pemerintah Daerah Di Indonesia : Prespektif Content Dan Manajemen, [pdf],
(http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/manajemen%20egov.pdf, diakses pada 10 Februari
2012)
Download