14100601_THO_modul_008

advertisement
Perencanaan dan Pengendalian
Unsur-Unsur Biaya Produksi
1. BIAYA BAHAN
Bahan sebagai salah satu input terpenting dalam suatu proses produksi
harus dikelola dengan efektif, sehingga perusahaaan dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan baik, dapat berproduksi dengan maksimal,
dan dapat mengatur jumlah persediaan sehingga dana yang tertanam
dalam kondisi stabil.
Agar pengelolaan bahan dapat berhasil, harus dikembangkan sistem yang terpadu dan terkoordinasi, yaitu meliputi prakiraan penjualan,
pembelian, penerimaan, penyimpanan di gudang, produksi, pengiriman,
dan penjualan yang sebenarnya.
Siklus perolehan dan pemakaian bahan biasanya meliputi langkah:
- Perekayasaan, perencanaan, dan penetapan cara pengerjaan
(routing); Menentukan rancangan produk, spesifikasi bahan, dan
berbagai persyaratan pada setiap tahap operasi. Menentukan jumlah
maksimum dan minimum yang digunakan, jumlah tagihan rekening
bahan untuk produk dan untuk kuantitas tertentu, serta bekerjasama
dalam mengembangkan standar yang dapat diterapkan.
-
Anggaran produksi; merupakan rencana
pengembangan rincian permintaan bahan.
induk.
-
Surat permintaan pembeli (purchase requisition); informasi kepada
bagian pembelian tentang kuantitas dan jenis bahan yang dibutuhkan.
-
Pesanan pembelian (purchase order); kontrak tentang kuantitias dan
tanggal penyerahan bahan yang diperlukan agar menjamin kesinambungan operasi.
-
Laporan penerimaan (receiving report); berisi jumlah yang diterima
dan laporan hasil penelitian dan pengujian mutu bahan.
-
Surat permintaan bahan (materials requisition); memberitahu bagian
gudang agar menyerahkan sejumlah bahan tertentu ke departemen
tertentu pada waktu tertentu.
-
Kartu buku besar bahan (materials ledger cards); sering disebut kartu
bahan. Mencatat penerimaan dan pengeluaran tiap jenis bahan dan
menyelenggarakan pencatatan persediaan secara berkelanjutan atau
perpetual.
Jadi, kegiatan pokok perusahaan yang berkaitan dengan akuntansi
biaya bahan meliputi catatan pembelian bahan, pemakain bahan, produk
rusak, produk cacat. Setiap kegiatan tersebut mempunyai formulir dan
catatan.
a. Pembelian Bahan
Bisa dilakukan oleh pimpinan atau bagian pembelian dalam perusahaan
setelah ada permintaan dari bagian penyimpanan bahan
(persediaan/gudang). Sebelumnya bagian produksi meminta ke bagian
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagai
dasar
Tata Hitung Ongkos
Perencanaan dan Pengendalian
Unsur-Unsur Biaya Produksi
Jika pemasok sudah ada, langsung dilakukan order. Jika belum ada,
fungsi pembelian membuat Surat Permintaan Penawaran Harga
kepada para pemasok. Kemudian perusahaan dapat memilih pemasok
yang dikehendaki berdasarkan surat penawaran yang diajukan para
pemasok. Surat pesanan pembelian oleh fungsi pembelian dibuat
rangkap lima:
 Untuk penjual sebagai bukti pemesanan barang.
 Untuk fungsi gudang sebagai pemberitahuan bahwa barang yang
diminta telah dilakukan pemesanan.
 Untuk fungsi utang sebagai pemberitahuan tentang pemesanan
barang dan persiapan untuk proses pembayarannya.
akuntansi
sebagai
pemberitahuan
 Untuk fungsi
pemesanan barang.
tentang
 Untuk arsip oleh fungsi pembelian.
Gambar 8.2. Contoh Surat Pesanan Pembelian
No: 2709
PT DAMARJATI
Tanggal: 22 11 2007
SURAT PESANAN PEMBELIAN
Kepada Yth,
................
................
Kami mohon dikirim barang-barang sebagai berikut,
Kepada Yth.
Tanggal pengiriman:
PT DAMARJATI
Jl. Sudirman No. 48
Syarat pembayaran:
Kalimantan
No. Nama Barang
Dibuat oleh:
Spesifikasi Satuan
Jumlah
Harga Satuan
Total
Disetujui oleh:
 Laporan penerimaan barang; jika barang yang dipesan telah diterima
oleh fungsi penerimaan, maka fungsi penerimaan barang membuat
Laporan Penerimaan Barang sebanyak empat rangkap:
Aifrid
http://www.mercubuana.ac.id
83
Tata Hitung Ongkos
Perencanaan dan Pengendalian
Unsur-Unsur Biaya Produksi
Saat bahan tiba di bagian penerimaan, biasanya perusahaan akan
menerima faktur dari penjual. Faktur ini dan selembar salinan
pesanan pembelian disimpan oleh departemen akuntansi. Setelah
laporan penerimaan dan hasil pemeriksaan tiba, dibandingkan dengan
laporan penerimaan dan faktur. Jika faktur terbukti benar atau telah
disesuaikan karena adanya penolakan yag dicatat oleh departemen
pemeriksaan, maka petugas faktur menyetujui, melampirkan pada
pesanan pembelian dan laporan penerimaan, dan mengirim kepada
pengguna untuk menyiapkan daftar bukti pembukuan (voucher).
Persetujaun faktur merupakan tahap penting dalam prosedur
pengendalian bahan karena dapat menguji dan membuktikan apakah
barang yang diterima sesuai dengan pesanan dan apakah
pembayaran dapat dilakukan.
 Jurnal pembelian;
Pembelian/penerimaan bahan
Utang dagang/kas
XXX
XXX
Masalah yang umumnya timbul dalam membuat jurnal pembelian
adalah menentukan harga pokok barang yang dibeli. Dalam hal ini
ditentukan bahwa harga pokok barang yang dibeli merupakan penjumlahan harga beli (faktur) barang, bea masuk, biaya bongkar muat,
biaya angkut pembelian, dan semua biaya yang dikeluarkan sehingga
bahan tersebut siap diolah dalam proses produksi.
(1)
permintaan
pembelian
Fungsi
gudang
Penyimpanan
(5)
barang
Fungsi
penerimaan
Fungsi
pembelian
(2)
order pembelian
Fungsi
pemasok
penerimaan barang dari penjual (3)
Laporan penerimaan
barang
Fungsi
(6)
akuntansi
(4)
penerimaan barang dari penjual
Gambar 8.4. Kegiatan Pokok Pembelian Barang
b. Pemakaian Bahan
Transaksi pemakaian bahan dimulai dari adanya order produksi dari
fungsi penjualan kepada fungsi produksi. Kemudian fungsi produksi
menyusun daftar kebutuhan bahan yang diperlukan dalam proses
produksi, yang selanjutnya mengajukan permintaan bahan kepada
gudang.
Aifrid
http://www.mercubuana.ac.id
85
Download