Perencanaan dan Pengendalian Unsur-Unsur Biaya Produksi 1. BIAYA BAHAN Bahan sebagai salah satu input terpenting dalam suatu proses produksi harus dikelola dengan efektif, sehingga perusahaaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik, dapat berproduksi dengan maksimal, dan dapat mengatur jumlah persediaan sehingga dana yang tertanam dalam kondisi stabil. Agar pengelolaan bahan dapat berhasil, harus dikembangkan sistem yang terpadu dan terkoordinasi, yaitu meliputi prakiraan penjualan, pembelian, penerimaan, penyimpanan di gudang, produksi, pengiriman, dan penjualan yang sebenarnya. Siklus perolehan dan pemakaian bahan biasanya meliputi langkah: - Perekayasaan, perencanaan, dan penetapan cara pengerjaan (routing); Menentukan rancangan produk, spesifikasi bahan, dan berbagai persyaratan pada setiap tahap operasi. Menentukan jumlah maksimum dan minimum yang digunakan, jumlah tagihan rekening bahan untuk produk dan untuk kuantitas tertentu, serta bekerjasama dalam mengembangkan standar yang dapat diterapkan. - Anggaran produksi; merupakan rencana pengembangan rincian permintaan bahan. induk. - Surat permintaan pembeli (purchase requisition); informasi kepada bagian pembelian tentang kuantitas dan jenis bahan yang dibutuhkan. - Pesanan pembelian (purchase order); kontrak tentang kuantitias dan tanggal penyerahan bahan yang diperlukan agar menjamin kesinambungan operasi. - Laporan penerimaan (receiving report); berisi jumlah yang diterima dan laporan hasil penelitian dan pengujian mutu bahan. - Surat permintaan bahan (materials requisition); memberitahu bagian gudang agar menyerahkan sejumlah bahan tertentu ke departemen tertentu pada waktu tertentu. - Kartu buku besar bahan (materials ledger cards); sering disebut kartu bahan. Mencatat penerimaan dan pengeluaran tiap jenis bahan dan menyelenggarakan pencatatan persediaan secara berkelanjutan atau perpetual. Jadi, kegiatan pokok perusahaan yang berkaitan dengan akuntansi biaya bahan meliputi catatan pembelian bahan, pemakain bahan, produk rusak, produk cacat. Setiap kegiatan tersebut mempunyai formulir dan catatan. a. Pembelian Bahan Bisa dilakukan oleh pimpinan atau bagian pembelian dalam perusahaan setelah ada permintaan dari bagian penyimpanan bahan (persediaan/gudang). Sebelumnya bagian produksi meminta ke bagian http://www.mercubuana.ac.id Sebagai dasar Tata Hitung Ongkos Perencanaan dan Pengendalian Unsur-Unsur Biaya Produksi Jika pemasok sudah ada, langsung dilakukan order. Jika belum ada, fungsi pembelian membuat Surat Permintaan Penawaran Harga kepada para pemasok. Kemudian perusahaan dapat memilih pemasok yang dikehendaki berdasarkan surat penawaran yang diajukan para pemasok. Surat pesanan pembelian oleh fungsi pembelian dibuat rangkap lima: Untuk penjual sebagai bukti pemesanan barang. Untuk fungsi gudang sebagai pemberitahuan bahwa barang yang diminta telah dilakukan pemesanan. Untuk fungsi utang sebagai pemberitahuan tentang pemesanan barang dan persiapan untuk proses pembayarannya. akuntansi sebagai pemberitahuan Untuk fungsi pemesanan barang. tentang Untuk arsip oleh fungsi pembelian. Gambar 8.2. Contoh Surat Pesanan Pembelian No: 2709 PT DAMARJATI Tanggal: 22 11 2007 SURAT PESANAN PEMBELIAN Kepada Yth, ................ ................ Kami mohon dikirim barang-barang sebagai berikut, Kepada Yth. Tanggal pengiriman: PT DAMARJATI Jl. Sudirman No. 48 Syarat pembayaran: Kalimantan No. Nama Barang Dibuat oleh: Spesifikasi Satuan Jumlah Harga Satuan Total Disetujui oleh: Laporan penerimaan barang; jika barang yang dipesan telah diterima oleh fungsi penerimaan, maka fungsi penerimaan barang membuat Laporan Penerimaan Barang sebanyak empat rangkap: Aifrid http://www.mercubuana.ac.id 83 Tata Hitung Ongkos Perencanaan dan Pengendalian Unsur-Unsur Biaya Produksi Saat bahan tiba di bagian penerimaan, biasanya perusahaan akan menerima faktur dari penjual. Faktur ini dan selembar salinan pesanan pembelian disimpan oleh departemen akuntansi. Setelah laporan penerimaan dan hasil pemeriksaan tiba, dibandingkan dengan laporan penerimaan dan faktur. Jika faktur terbukti benar atau telah disesuaikan karena adanya penolakan yag dicatat oleh departemen pemeriksaan, maka petugas faktur menyetujui, melampirkan pada pesanan pembelian dan laporan penerimaan, dan mengirim kepada pengguna untuk menyiapkan daftar bukti pembukuan (voucher). Persetujaun faktur merupakan tahap penting dalam prosedur pengendalian bahan karena dapat menguji dan membuktikan apakah barang yang diterima sesuai dengan pesanan dan apakah pembayaran dapat dilakukan. Jurnal pembelian; Pembelian/penerimaan bahan Utang dagang/kas XXX XXX Masalah yang umumnya timbul dalam membuat jurnal pembelian adalah menentukan harga pokok barang yang dibeli. Dalam hal ini ditentukan bahwa harga pokok barang yang dibeli merupakan penjumlahan harga beli (faktur) barang, bea masuk, biaya bongkar muat, biaya angkut pembelian, dan semua biaya yang dikeluarkan sehingga bahan tersebut siap diolah dalam proses produksi. (1) permintaan pembelian Fungsi gudang Penyimpanan (5) barang Fungsi penerimaan Fungsi pembelian (2) order pembelian Fungsi pemasok penerimaan barang dari penjual (3) Laporan penerimaan barang Fungsi (6) akuntansi (4) penerimaan barang dari penjual Gambar 8.4. Kegiatan Pokok Pembelian Barang b. Pemakaian Bahan Transaksi pemakaian bahan dimulai dari adanya order produksi dari fungsi penjualan kepada fungsi produksi. Kemudian fungsi produksi menyusun daftar kebutuhan bahan yang diperlukan dalam proses produksi, yang selanjutnya mengajukan permintaan bahan kepada gudang. Aifrid http://www.mercubuana.ac.id 85