Skripsi PENGARUH PENGETAHUAN ISU BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII TERHADAP CITRA PUBLIK PADA PT NESTLE INDONESIA “Warga Ulujami - Jakarta Selatan” Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Nama : Lidia Aprianti NIM : 44205010027 Bidang Studi : Public Relations FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009 Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI Nama : Lidia Aprianti Nim : 44205010027 Fakultas : Ilmu Komunikasi Bidang Studi : Public Relations Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia “Warga Ulujami - Jakarta Selatan” Jakarta, 15 Agustus 2009 Mengetahui, Pembimbing Kabid Public Relations UMB ( Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si ) ( Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si ) i Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama : Lidia Aprianti Nim : 44205010027 Fakultas : Ilmu Komunikasi Bidang Studi : Public Relations Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia “Warga Ulujami - Jakarta Selatan” Jakarta, 15 Agustus 2009 Mengetahui, 1. Ketua Sidang Nama : Dra. Diah Wardhani, M.Si (……………………………) 2. Penguji Ahli Nama : Ida Anggraeni Ananda, S.Sos, M.Si (……………………………) 3. Pembimbing Nama : Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si ii (……………………………) Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations PENGESAHAN REVISI SKRIPSI Nama : Lidia Aprianti Nim : 44205010027 Fakultas : Ilmu Komunikasi Bidang Studi : Public Relations Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia “Warga Ulujami - Jakarta Selatan” Jakarta, 15 Agustus 2009 Disetujui dan Diterima Oleh Pembimbing, ( Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si ) Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UMB Kabid Public Relations UMB ( Dra. Diah Wardhani, M.Si ) ( Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si ) iii Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations Lidia Aprianti (44205010027) Pengaruh Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia “Warga Ulujami - Jakarta Selatan” Terdiri Dari : xvi Halaman + 159 Halaman Bibliografi : 22 Buku (Tahun 1989 - 2006), www.search.yahoo.com dan www.google.com ABSTRAKSI Isu merupakan sebuah titik konflik antara perusahaan dengan publiknya. Apabila isu tidak segera ditangani dapat menyebar dan merusak citra perusahaan. Salah satunya seperti isu ditemukannya bakteri enterobacter sakazaakii dalam produk susu formula Nestle yang berakibat pada citra PT Neslte Indonesia. Citra itu sendiri merupakan tujuan pokok perusahaan. Terciptanya citra perusahaan yang baik dimata publiknya akan banyak menguntungkan. Perumusan masalah penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatif dan metode penelitian ini adalah metode survey. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner kepada 119 responden dengan menggunakan metode total sampling serta kriteria yang telah ditentukan. Populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berada di wilayah RW 004 Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan. Untuk menguji analisis korelasi dalam penelitian ini digunakan rumus koefisiensi korelasi product moment. Hasil pengujian statistik dalam penelitian ini memperoleh nilai korelasi sebesar 0.715, yang berarti terdapat hubungan kuat antara pengetahuan isu bakteri dengan citra perusahaan. Dan hasil uji regresi dalam penelitian ini memperoleh nilai regresi sebesar 51.2%, yang berarti variabel citra perusahaan dipengaruhi oleh variabel pengetahuan isu bakteri sebesar nilai tersebut sedangkan sisanya nilai sebesar 48.8% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden telah mendapatkan, mengetahui dan memahami pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii sehingga tidak berpengaruh terhadap citra PT Nestle Indonesia. iv KATA PENGANTAR Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Skripsi” ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengertahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahankesalahan dan juga kekurangan-kekurangan baik itu dalam proses penyusunan dan penulisan “Skripsi” ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan dan berterima kasih atas kritik serta saran yang bersifat untuk mendidik ataupun membimbing agar penulis dapat lebih baik dalam menyusun dan menulis tugas-tugas nantinya. Atas selesainya “Skripsi” ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Hardiyanto Jatmiko M.Si selaku dosen pembimbing serta Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini. 2. Ibu Dra. Diah Wardhani M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. v 3. Ibu Marhaeni F. Kurniawati S.Sos, M.Si selaku Ketua Bidang Studi Public Relations Universitas Mercu Buana Jakarta. 4. Bapak Juwono Tri Atmodjo S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Bidang Studi Public Relations Universitas Mercu Buana Jakarta. 5. Seluruh staf dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga dan bermanfaat. 6. Seluruh staf dan karyawan tata usaha Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta, yang telah banyak membantu dalam hal pembuatan surat-surat yang diperlukan. 7. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Universitas Mercu Buana Jakarta, yang telah banyak membantu dalam hal pencarian data-data dan informasi yang dibutuhkan. 8. Kedua Orang Tua penulis, yang telah banyak memberikan dorongan dan semangat baik spiritual maupun materil. 9. Ibu Sugiarti, Mas Budi, Mbak Euis, Mas Irwan dan Mas Naufal, yang telah banyak memberikan dukungan dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini. 10. Almarhumah Ibu Sri Budianti selaku Manager Public Relation PT Nestle Indonesia, yang telah bersedia untuk memberikan waktu dan kesempatan. Semoga beliau berserta amal ibadah dan kebaikannya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa. vi 11. Bapak Heryanto selaku Lurah Ulujami, Bapak Bambang Sasongko selaku Sekretaris Lurah Ulujami dan Bapak Umar Al Hady selaku RW 004, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di wilayah RW004 Kelurahan Ulujami - Jakarta Selatan. 12. Nita, Tami, Aida, Eki, Ega, Pipit, Lupi, Rani, Angga dan seluruh temanteman penulis yang telah banyak membantu dan namanya tidak dapat disebutkan satu persatu. 13. Aray, Angga, Taufik dan team designer Maestro 90 Adv yang telah banyak memberikan masukan dalam layout skripsi ini. “You Are The Best” P7 (Pergi Pagi Pulang Pagi Penghasilan Pas-Pasan). 14. Semua pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir skripsi ini dan namanya tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis sadar tanpa adanya bantuan dari semua pihak “Skripsi” ini tidak akan terselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu sekali lagi penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu. Akhir kata penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan-kesalahan serta kekurangan-kekurangan. Semoga “Skripsi” ini dapat berguna atau bermanfaat nantinya dan terima kasih. Jakarta, 15 Agustus 2009 Penulis vii DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ................................................ i TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI................................................................... ii PENGESAHAN REVISI SKRIPSI .................................................................... iii ABSTRAKSI ........................................................................................................ iv KATA PENGANTAR............................................................................................v DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi BAB I BAB II : : PENDAHULUAN ...........................................................................1 1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................1 1.2. Perumusan Masalah .............................................................8 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .........................................8 1.3.1. Tujuan Penelitian....................................................8 1.3.2. Kegunaan Penelitian...............................................9 1.3.2.1. Manfaat Akademis .................................9 1.3.2.2. Manfaat Praktis ......................................9 TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................10 2.1. Komunikasi ........................................................................10 2.1.1. Pengertian Komunikasi ........................................10 2.2. Pengertian Public Relations ...............................................12 2.3. Fungsi dan Peranan Public Relations .................................14 2.3.1. Fungsi Public Relations........................................14 2.3.2. Peranan Public Relations......................................15 2.3.3. Tugas Public Relations .........................................16 2.3.4. Kegiatan dan Sasaran Public Relations ................16 2.4. Strategi Public Relations ....................................................17 2.5. Pengertian Pengetahuan .....................................................21 2.6. Pengertian Isu.....................................................................23 2.7. Pengertian Citra..................................................................24 2.7.1. Jenis-Jenis Citra....................................................25 viii 2.8. Pengertian Publik ..............................................................30 2.9. Hipotesis Penelitian............................................................33 2.9.1. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN..................................................35 3.1. Tipe Penelitian ...................................................................35 3.2. Metode Penelitian ..............................................................35 3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...............36 3.4. Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep ..................38 3.5. 3.6. BAB IV : Hipotesa Penelitian...............................................33 3.4.1. Definisi Konsep ....................................................38 3.4.2. Operasionalisasi Konsep ......................................39 Teknik Pengumpulan Data .................................................47 3.5.1. Data Primer...........................................................47 3.5.2. Data Sekunder ......................................................47 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................48 3.6.1. Validitas................................................................48 3.6.2. Reliabilitas............................................................50 3.7. Teknik Analisis Data..........................................................51 3.8. Uji Koefisiensi Korelasi Product Moment .........................54 3.9. Uji Regresi .........................................................................55 3.10. Hipotesa Statistik ...............................................................57 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................58 4.1. Sejarah Nestle.....................................................................58 4.2. Sejarah PT Nestle Indonesia ..............................................58 4.3. Visi dan Misi PT Nestle Indonesia.....................................59 4.3.1. Visi PT Nestle Indonesia..........................................59 4.3.2. 4.4. Misi PT Nestle Indonesia .....................................59 Identitas PT Nestle Indonesia.............................................60 4.4.1. Logo PT Nestle Indonesia ....................................60 4.4.2. Falsafah PT Nestle Indonesia ...............................60 4.4.3. Slogan dan Moto PT Nestle Indonesia .................61 4.5 Struktur Organisasi PT Nestle Indonesia ...........................61 4.6. Produk PT Nestle Indonesia...............................................62 4.6.1. Spesifikasi Produk Susu Bubuk Nestle Dancow ..63 4.6.2. Varian Produk Susu Bubuk Nestle Dancow.........64 ix 4.7. 4.8. BAB V : Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................68 4.7.1. Uji Validitas..........................................................68 4.7.2. Uji Reliabilitas......................................................73 Hasil Penelitian dan Pembahasan.......................................77 4.8.1. Identitas Responden..............................................79 4.8.2. Pengetahuan Isu Bakteri .......................................83 4.8.3. Citra Perusahaan.................................................117 4.9. Uji Korelasi ......................................................................146 4.10. Uji Regresi .......................................................................147 4.11. Pembahasan......................................................................148 KESIMPULAN DAN SARAN...................................................153 5.1. Kesimpulan ......................................................................153 5.2. Saran-Saran ......................................................................158 5.2.1. Saran Akademis..................................................158 5.2.2. Saran Praktis.......................................................159 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x DAFTAR TABEL Tabel 3.4.2.1. Operasionalisasi Konsep Pengetahuan Isu ...................................40 Tabel 3.4.2.2. Operasionalisasi Konsep Citra Perusahaan ..................................44 Tabel 3.6.2.1. Tingkat Reliabilitas.......................................................................51 Tabel 3.8.1. Interprestasi ..................................................................................55 Tabel 4.7.1.1. Uji Validitas Variabel Pengetahuan Isu Bakteri...........................69 Tabel 4.7.1.2. Communalities..............................................................................70 Tabel 4.7.1.3. Uji Validitas Variabel Citra Perusahaan.......................................71 Tabel 4.7.1.4. Communalities..............................................................................72 Tabel 4.7.2.1. Uji Reliabitas Variabel Pengetahuan Isu Bakteri .........................73 Tabel 4.7.2.2. Item-Total Statistics......................................................................74 Tabel 4.7.2.3. Uji Reliabilitas Variabel Citra Perusahaan...................................75 Tabel 4.7.2.4. Item-Total Statistics......................................................................76 Tabel 4.8.1.1. Data Jawaban Kuesioner Berdasarkan Usia .................................79 Tabel 4.8.1.2. Data Jawaban Kuesioner Berdasarkan Tingkat Pendidikan .........80 Tabel 4.8.1.3. Data Jawaban Kuesioner Berdasarkan Jenis Pekerjaan................81 Tabel 4.8.1.4. Data Jawaban Kuesioner Berdasarkan Jumlah Anak ...................82 Tabel 4.8.2.1. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 1 ...........................83 Tabel 4.8.2.2. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 2 ...........................84 Tabel 4.8.2.3. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 3 ...........................85 Tabel 4.8.2.4. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 4 ...........................86 Tabel 4.8.2.5. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 5 ...........................87 Tabel 4.8.2.6. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 6 ...........................88 Tabel 4.8.2.7. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 7 ...........................89 Tabel 4.8.2.8. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 8 ...........................90 Tabel 4.8.2.9. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 9 ...........................91 Tabel 4.8.2.10. Penilaian Sub Dimensi Pernah Mendapatkan Informasi ..............93 Tabel 4.8.2.11. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 10 .........................95 Tabel 4.8.2.12. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 11 .........................96 Tabel 4.8.2.13. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 12 .........................97 Tabel 4.8.2.14. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 13 .........................98 Tabel 4.8.2.15. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 14 .........................99 Tabel 4.8.2.16. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 15 .......................100 xi Tabel 4.8.2.17. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 16 .......................101 Tabel 4.8.2.18. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 17 .......................102 Tabel 4.8.2.19. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 18 .......................103 Tabel 4.8.2.20. Penilaian Sub Dimensi Mengetahui Sumber Informasi .............104 Tabel 4.8.2.21. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 19 .......................106 Tabel 4.8.2.22. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 20 .......................107 Tabel 4.8.2.23. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 21 .......................108 Tabel 4.8.2.24. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 22 .......................109 Tabel 4.8.2.25. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 23 .......................110 Tabel 4.8.2.26. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 24 .......................111 Tabel 4.8.2.27. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 25 .......................112 Tabel 4.8.2.28. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 26 .......................113 Tabel 4.8.2.29. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 27 .......................114 Tabel 4.8.2.30. Penilaian Sub Dimensi Memahami Tujuan Informasi ...............115 Tabel 4.8.3.1. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 1 ........................117 Tabel 4.8.3.2. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 2 ........................118 Tabel 4.8.3.3. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 3 ........................119 Tabel 4.8.3.4. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 4 ........................120 Tabel 4.8.3.5. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 5 ........................121 Tabel 4.8.3.6. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 6 ........................122 Tabel 4.8.3.7. Penilaian Sub Dimensi Kredibilitas............................................123 Tabel 4.8.3.8. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 7 ........................125 Tabel 4.8.3.9. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 8 ........................126 Tabel 4.8.3.10. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 9 ........................127 Tabel 4.8.3.11. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 10 ......................128 Tabel 4.8.3.12. Penilaian Sub Dimensi Terpercaya.............................................129 Tabel 4.8.3.13. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 11 ......................130 Tabel 4.8.3.14. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 12 ......................131 Tabel 4.8.3.15. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 13 ......................132 Tabel 4.8.3.16. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 14 ......................133 Tabel 4.8.3.17. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 15 ......................134 Tabel 4.8.3.18. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 16 ......................135 Tabel 4.8.3.19. Penilaian Sub Dimensi Keterandalan .........................................136 Tabel 4.8.3.20. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 17 ......................138 xii Tabel 4.8.3.21. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No.18 .......................139 Tabel 4.8.3.22. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No.19 .......................140 Tabel 4.8.3.23. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 20 ......................141 Tabel 4.8.3.24. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 21 ......................142 Tabel 4.8.3.25. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 22 ......................143 Tabel 4.8.3.26. Penilaian Sub Dimensi Tanggung Jawab Sosial.........................144 Tabel 4.9.1. Correlations ................................................................................146 Tabel 4.10.1. Model Summary .........................................................................148 xiii DAFTAR GRAFIK Grafik 4.8.2.1. Sub Dimensi Pernah Mendapatkan Informasi.............................94 Grafik 4.8.2.2. Sub Dimensi Mengetahui Sumber Informasi ............................105 Grafik 4.8.2.3. Sub Dimensi Memahami Tujuan Penyampaian Informasi .......116 Grafik 4.8.3.1. Sub Dimensi Kredibilitas (Credibility) .....................................124 Grafik 4.8.3.2. Sub Dimensi Terpercaya (Trusworthiness)...............................129 Grafik 4.8.3.3. Sub Dimensi Keterandalan (Reliability) ...................................137 Grafik 4.8.3.4. Sub Dimensi Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)..145 xiv DAFTAR GAMBAR Gambar 4.4.1.1. Logo Nestle ..............................................................................60 Gambar 4.6.2.1. Produk Dancow Instant ............................................................64 Gambar 4.6.2.2. Produk Dancow Fullcream.......................................................64 Gambar 4.6.2.3. Produk Dancow Instant Coklat.................................................65 Gambar 4.6.2.4. Produk Dancow 1+...................................................................66 Gambar 4.6.2.5. Produk Dancow 3+...................................................................66 Gambar 4.6.2.6. Produk Dancow 5+...................................................................67 Gambar 4.6.2.7. Produk Dancow Strawberry .....................................................68 xv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur Organisasi Nestle Lampiran 2 Struktur Organisasi Nestle Factory Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Coding Variabel Pengetahuan Isu Lampiran 5 Coding Variabel Citra Perusahaan Lampiran 6 Hasil Penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Korelasi Dan Hasil Uji Regresi Lampiran 8 Component Matrix Variabel X dan Variabel Y Lampiran 9 Total Jawaban Variabel X dan Variabel Y Lampiran 10 Surat Penelitian Lampiran 11 Biodata Penulis xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan iklim ekonomi, sosial dan politik di Indonesia yang mengacu pada pertumbuhan sektor ekonomi turut memacu pertumbuhan dalam bidang public relations. Hal ini dikarenakan kehadiran perusahaan-perusahaan dalam bermacam-macam jenis usaha telah menimbulkan berbagai benturan nilai, kepentingan dan persaingan, sehingga membutuhkan praktisi di bidang public relations agar dapat menciptakaan saling pengertian, saling menguntungkan, adanya kemauan baik dan timbulnya citra positif bisa dicapai perusahaan. Dalam perusahaan, public relations berperan untuk membangun atau menjembatani hubungan komunikasi antara perusahan dengan publik, hingga pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra positif yang hendak dicapai.1 Suatu perusahaan yang menyadari pentingnya public relations akan menempatkan public relations sebagai bagian penting yang memiliki keleluasaan akses untuk mengikuti setiap perkembangan dari perusahaan dan bukan hanya sebagai pelengkap. Kegiatan public relations dimulai dari pembenahan dalam lingkungan perusahaan dan berperan sebagai juru bicara perusahaan serta bertindak sebagai pendukung manajemen perusahaan yang pada intinya dapat menciptakan citra 1 Rusady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. (Jakarta ,Ghalia Indonesia, 1999). Hal 50 1 2 positif di mata publik. Banyak perusahaan mulai memahami perlunya memberi perhatian kepada publik untuk membangun suatu citra positif yang akan menguntungkan bagi kelangsungan perusahaan dan tidak hanya untuk melepaskan diri terhadap citra negatif. Kebanyakan perusahaan meyakini bahwa citra positif perusahaan adalah sebuah esensial sukses yang berkelanjutan dalam jangka panjang.2 Menciptakan citra positif perusahaan merupakan tujuan pokok perusahaan dan praktisi public relationsnya, oleh karena itu public relations bertujuan untuk mengembangkan dan mempertahankan agar citra perusahaan tetap positif dan terhindar dari citra perusahaan yang negatif. Dengan kata lain citra perusahaan adalah fragile commodity (komoditas yang rapuh atau mudah pecah). Banyak hal yang dapat menyebabkan citra positif perusahaan menjadi negatif, antara lain dengan adanya isu yang tengah berkembang, kecelakaan pada industri, masalah pencemaran lingkungan, produk yang terkontaminasi, unjuk rasa para perkerja dan lain sebagainya.3 Dari semua hal tersebut, yang paling berpotensial menyebabkan citra positif perusahaan menjadi negatif adalah dengan adanya isu yang tengah berkembang. Tidak hanya itu, adanya isu yang tengah berkembang juga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pengetahuan public relations mengenai isu juga harus selalu di-update, ini dilakukan agar public relations tidak ketinggalan informasi mengenai isu yang tengah berkembang di publik. Peranan akan pentingnya pengetahuan menjadi 2 Soleh Sumirat & Elvinaro Ardiyanto, Dasar-Dasar Public Relations. (Jakarta, Remaja Rosadakarya, 2002). Hal 111 3 Rusady Ruslan, Opcit. Hal 99 3 semakin menonjol, karena dengan pengetahuanlah semua perubahan yang terjadi dapat disikapi dengan tepat. Saat ini pengetahuan telah menjadi sesuatu yang sangat menentukan sehingga dalam perolehan dan pemanfaatannya perlu dikelola dengan baik untuk meningkatkan pengetahuan public relations, perusahaan dan publik. Soerjono Soekanto mendefinisikan pengetahuan sebagai sebuah kesan dalam pikiran manusia hasil dari penggunaan panca inderanya. Pengetahuan yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran selalu dapat diperiksa dan ditelaah oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.4 Pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi sikap seseorang yang pada akhirnya akan mempengaruhi prilaku seseorang terhadap suatu objek. Bukan hanya public relations saja yang perlu memahami pengertian dari isu dan citra, akan tetapi publik juga perlu memahaminya agar mencegah terjadinya kesalah pahaman. Pengertian isu menurut Hainsworth dan Meng, yaitu sebuah konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan atau diusulkan untuk dilakukan oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negoisasi dan penyesuaian atau menjadi sebuah masalah kebijakan publik.5 Chase dan Jones menambahkan, isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya.6 Sebuah isu timbul sebagai konsekuensi dari adanya problem, isu dapat berasal dari populasi yang kecil dan tertarik terhadap inti masalah dari isu yang kemudian bergabung menjadi sebuah 4 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1990). Hal 6 Michael, Regester, Risk Issues and Crisis Management In Public Relations. (New, Delhi: Crest Publishing House, 2003). Hal 42 6 Ibid, Hal 42 5 4 kelompok populasi yang besar dan berkembang sebagai isu publik yang dapat merusak citra positif perusahaan dan mempengaruhi kinerja perusahaan. Terciptanya suatu citra perusahaan yang positif dimata publiknya akan banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan citra yang serupa kepada semua produk barang atau jasa yang dihasilkan dan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi para karyawannya yang akan menimbulkan sense of belonging terhadap perusahaan.7 Menurut Bill Canton citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang hanya dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, seseorang atau perusahaan. “image: the impression, the feeling, the conception which the public has of company; a concioussly created impression of an object, person or organization”8 Citra merupakan kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertian tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu obyek dapat diketahui melalui sikapnya terhadap obyek tersebut.9 Citra dapat dimunculkan kapan saja termasuk ditengah terjadinya sesuatu yang buruk dengan memberikan penjelasan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau keliru kepada publik.10 Publik itu sendiri terbentuk ketika perusahaan menyadari akan adanya problem tertentu. Dengan kata lain publik selalu eksis bilamana ada problem yang 7 Rusady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. (Jakarta ,Ghalia Indonesia, 1999). Hal 66 8 Soleh Sumirat & Elvinaro Ardiyanto, Dasar-Dasar Public Relations. (Jakarta, Remaja Rosadakarya, 2002). Hal 111 9 Ibid, Hal 111 10 Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan. (Jakarta, Bumi Aksara, 2005). Hal 69 5 mempunyai potensi akibat konsekuensi terhadap mereka. Istilah publik lebih tepat dan mempunyai arti sempit, yaitu seseorang yang mewakili sekelompok individu atau khalayak tertentu atau terbatas sebagai objek sasarannya.11 Ketika proses komunikasi antara perusahaan dengan publik tidak berjalan dengan baik maka akan timbul isu disana-sini yang akan berakibat negatif. Sudah seharusnya isu ditangani secara khusus oleh praktisi public relations dalam perusahaan untuk mempertahankan citra positifnya. Banyak terdapat isu yang dapat merusak citra perusahaan, seperti isu ditemukannya bakteri enterobacter sakazakii pada sejumlah produk susu formula pada awal tahun 2008 yang mengakibatkan ibu rumah tangga yang memiliki balita menjadi resah. Bakteri adalah makhluk hidup yang memiliki ukuran 1-2 mikron (1 mikron sama dengan sepersejuta meter). Enterobacter sakazakii adalah bakteri berbentuk batang, bersifat gram negatif.12 Infeksi enterobacter sakazakii dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus yang beresiko terjadi pada bayi. Pada kasus-kasus yang dilaporkan, sebanyak 20-50% bayi yang terinfeksi enterobacter sakazakii selalu berujung pada kematian.13 Masalah yang timbul tidak hanya itu saja, akan tetapi para produsen susu formula juga terkena dampaknya, yaitu dengan menurunnya presentase penjualan produk susu formula dan rusaknya citra perusahaan produsen susu formula. 11 Rusady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi). (Jakarta ,Rajawali Pers, 1998). Hal 65 12 http://www.google.com, Elvira Syamsir.Bakteri Enterobacter Sakazakii. Download 08 Maret 2008, 13:30 Wib 13 http://www.google.com, Elvira Syamsir.Bakteri Enterobacter Sakazakii. Download 08 Maret 2008, 14:00 Wib 6 Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Institut Pertanian Bogor telah menemukan bahwa 22,73% produk susu formula di pasaran telah terkontaminasi oleh bakteri.14 Artinya temuan terbut tidak hanya menuju pada satu produsen saja, melainkan banyak produsen susu formula. Namun karena pihak terkait enggan untuk menyebutkan nama dari produsen susu formula yang produknya terkontaminasi oleh bakteri, maka timbul isu yang menyebutkan nama podusen tersebut, antara lain Mead Jhonson, Indomilk, Nestle dan sebagainya. Hal ini sangat membawa dampak yang negatif bagi citra PT Nestle Indonesia dimata publik dan untuk mengatasinya public relations PT Nestle Indonesia segera mengadakan konfrensi perss untuk memberikan penjelasan secara langsung yang bertujuan meyakinkan publik bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh PT Nestle Indonesia sudah diuji, khususnya produk susu formula tidak tercemar oleh bakteri enterobacter sakazakii. PT Nestle Indonesia memberikan penjelasan bahwa dalam proses produksi produk telah melalui standar pengawasan kualitas yang tinggi dan serta secara rutin produknya diperiksa oleh laboratorium independent yang terakreditasi.15 Bagi PT Nestle Indonesia citra perusahaan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena memperlihatkan hati nurani (good will) dan integritas dari langkah PT Nestle Indonesia yang selalu mantap dan optimis dalam memandang masa depan PT Nestle Indonesia nantinya. 14 http://www.metrotvnews.com, Sejumlah Susu Bayi Tercemar Bakteri. Download 03 Maret 2008, 18:00 Wib 15 http://www.search.yahoo.com, Nestle Media Statement. Download 10 April 2009, 14:35 Wib 7 Fungsi public relations dalam PT Nestle Indonesia sangatlah penting, karena sebagai perusahaan yang terus berkembang, public relations PT Nestle Indonesia tidak hanya berfungsi untuk menjaga citra PT Nestle Indonesia semata. Melainkan berfungsi untuk memberikan penerangan kepada publik, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan publik serta berupaya untuk mengitegrasikan sikap atau perbuatan PT Nestle Indonesia agar sesuai dengan sikap dan perbuatan publik ataupun sebaliknya. Peneliti memilih PT Nestle Indonesia sebagai objek dalam penelitian karena apabila dibandingkan dengan Mead Jhonson dan Indomilk, produk Nestle lebih dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal itu disebabkan karena PT Nestle Indonesia telah lama berkiprah dalam industri susu formula serta harga produk Neslte yang lebih terjangkau. Karena dalam penelitian ini lapisan masyarakat yang ingin diteliti berada pada lapisan menengah kebawah. Setelah dilakukan proses random atau acak terpilih Daerah Ulujami - Jakarta Selatan sebagai tempat untuk pengambilan sampel selain itu Warga Ulujami - Jakarta Selatan telah memenuhi kriteria dalam penelitian ini, yaitu : ibu rumah tangga yang berumur 25 tahun sampai dengan yang berumur 45 tahun, ibu rumah tangga yang memiliki balita (bayi usia lima tahun) dan ibu rumah tangga yang mengkonsumsi susu formula Nestle (Dancow 1+ dan Dancow 3+). Keberhasilan yang telah dicapai oleh PT Nestle Indonesia dalam menghadapi persaingan global dari sejak berkiprah di Indonesia hingga sampai saat ini tidak terlepas dari peranan public relationsnya. Maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini ke dalam skripsi dengan judul “Pengaruh 8 Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia”. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa konsep dari public relations adalah untuk memahami dan mengevaluasi berbagai opini atau isu publik yang berkembang terhadap suatu perusahaan. Sehingga dalam kegiatannya public relations sebagai pemberi masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini atau isu publik yang tengah berkembang. Dalam pelaksanaannya public relations menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi serta merubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang ingin dicapai pada intinya adalah citra yang positif, itikad baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai, dan toleransi. Maka dibuat suatu perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu “Apakah ada pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia ?”. 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii dalam produk susu Nestle terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. 9 1.3.2. Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu : 1.3.2.1. Manfaat Akademis Secara akademis dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan sebuah masukan bagi jurusan Ilmu Komunikasi pada umumnya dan khususnya dalam bidang studi Public Relations. Serta diharapkan dapat memperluas kajian ilmiah mengenai peranan Public Relations dalam usaha untuk mempertahankan citra positif perusahaan dari isu yang tengah berkembang. 1.3.2.2. Manfaat Praktis Dapat dijadikan sebagai sebuah bahan tambahan masukan bagi Public Relations PT Nestle Indonesia ataupun perusahaan lainnya dalam hal yang menyangkut tentang citra positif perusahaan agar nantinya dapat lebih mempertahankan citra positif dimata publik. meningkatkan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Berdasarkan sejarah awalnya, kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin, communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”. Istilah yang pertama “communis” merupakan istilah yang disebut sebagai asal-usul kata komunikasi. Seiring dengan berjalannya waktu istilah komunikasi semakin berkembang dengan munculnya berbagai teori dalam mendefinisikan komunikasi dari sudut pandang yang berbeda. Pengertian komunikasi dari beberapa pendapat para ahli komunikasi adalah sebagai berikut : 1. Carl I. Hovland, pelopor komunikasi Amerika mendefinisikan komunikasi sebagai : “The process by which an individual (the communicator) transmit stimuli (usuali verbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience)” atau dalam bahasa Indonesianya suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) 10 untuk menyampaikan rangsangan 11 (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah prilaku orang lain (komunikate).16 2. Onong Uchana Effendy, Guru Besar Ilmu Komunikasi mendefinisikan komunikasi sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat atau prilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.17 Dari banyaknya definisi mengenai pengertian komunikasi, dua definisi diatas dianggap yang paling berhubungan dengan peranan public relations sebagai fasilitator komunikasi. Terdapat dua proses komunikasi yang dilakukan oleh praktisi public relations dalam mengatasi isu dan mempertahankan citra perusahaan. Apabila isu terjadi didalam lingkungan perusahaan maka publik relations menggunakan komunikasi internal dan apabila isu terjadi diluar lingkungan perusahaan maka publik relations menggunakan komunikasi eksternal. 1. Komunikasi internal adalah komunikasi yang berlangsung dalam lingkungan perusahaan. Komunikasi internal dapat dibedakan tiga macam, yaitu :18 16 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung, PT Remaja Rosadakarya, 2005). Hal 62 17 Rusady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1999). Hal 20 18 www.google.com 12 2. a. Komunikasi Vertikal; b. Komunikasi Horizontal; c. Komunikasi Diagonal. Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang belangsung antara perusahaan dengan pihak diluar perusahaan. Komunikasi dengan pihak diluar perusahaan dapat berbentuk :19 a. Konfrensi Press; b. Siaran Televisi, Radio dan sebagainya; c. Bakti Sosial, Kepedulian Lingkungan Sekitar dan sebagainya. 2.2. Pengertian Public Relations Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.20 Definisi public relations menurut Rhenald Kasali adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan 19 www.search.yahoo.com Frank Jefkins dan Daniel Yadin, Edisi Kelima, Public Relations. (Jakarta, Erlangga, 1998). Hal 9 20 13 terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.21 Sedangkan Cutlip mengemukakan public relations merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan masyarakat yang menjadi sandaran bagi keberhasilan atau kegagalannya.22 Menurut F. Rachmadi, kesamaan pokok pikiran dari definisi public relations bila disimpulkan dapat menjelaskan sebagai berikut 23 1. Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat; 2. Sasaran public relations adalah menciptakan opini publik yang pavorable, menguntungkan semua pihak; 3. Public relations merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan; 4. Public relations adalah usaha yang continue untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik. 21 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta, Grafiti, 1994). Hal 7 22 Cutlip and Center, Effective Public Relations. (Jakarta, Kencana, 2006). Hal 5 23 F. Rachmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek Aplikasi Dalam Badan Usaha Swasta & Pemerintah. (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1996). Hal 18 14 2.3. Fungsi dan Peranan Public Relations 2.3.1. Fungsi Public Relations Setiap divisi yang terbentuk dalam perusahaan pastilah memiliki fungsi masing-masing, dimana setiap divisi itu berbeda fungsinya demikian juga divisi public relations yang memiliki fungsi sebagai berikut :24 1. Memberikan penerangan kepada publik; 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan publik secara langsung dan berupaya untuk mengintegrasikan sikap; 3. Perbuatan perusahaan sesuai dengan sikap dan perbuatan publik atau sebaliknya. Dari ketiga fungsi diatas, yang dapat digunakan oleh praktisi public relations untuk mengatasi isu adalah dengan melakukan persuasi langsung kepada publik menggunakan komunikasi eksternal. Seperti dengan melakukan konfrensi pers untuk memberikan penjelasan secara langsung dan kampanye kehumasan yang bertujuan agar publik dapat mengetahui tentang apa yang diinginkan perusahaan. Tujuannya agar nantinya publik akan memberikan perhatian dengan sendirinya dan terbujuk untuk melakukan tindakan seperti apa yang perusahaan inginkan. 24 Rusady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi). (Jakarta ,Rajawali Pers, 1998). Hal 18 15 2.3.2. Peranan Public Relations Peran public relations bersifat dua arah, yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking). Selain itu peranan dari public relations dalam suatu organisasi juga sebagai :25 1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber) Seorang public relations harus mempunyai kemampuan tinggi dalam membantu mencarikan solusi untuk penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. 2. Fasilitator Komunikasi (Communications Fasilitator) Public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator yang membantu pihak manajemen dalam hal untuk mengetahui apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) Hal ini dimaksudkan peranan public relations dalam membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat dalam mengambil tindakan eksekusi untuk mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. 25 Ibid, Hal 20 16 4. Teknik Komunikasi (Communication Technician) Dengan menjadikan public relations sebagai jounarlis in president yang menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organitation. 2.3.3. Tugas Public Relations Public relations diharapkan menjadi “mata” dan “telinga” serta “tangan kanan” bagi top manajemen perusahaan atau organisasi yang ruang lingkup tugasnya meliputi aktivitas, antara lain :26 1. Membina Hubungan Ke Dalam (Publik Internal) Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit, badan, perusahaan atau organisasi itu sendiri. Public relations mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam publik sebelum kebijakan itu dijalankan oleh perusahaan atau organisasi. 2. Membina Hubungan Ke Luar (Publik Eksteral) Yang dimaksud publik eksteral adalah publik umum (masyarakat). Public relations mengusahakan timbulnya sikap dan gambaran yang positif dari publik terhadap perusahaan yang diwakilinya. 2.3.4. Kegiatan dan Sasaran Public Realtions Beberapa kegiatan dan sasaran public relations menurut H. Fayol adalah sebagai berikut :27 26 Ibid, Hal 24 17 1. Membangun Identitas dan Citra Perusahaan Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. 2. Menghadapi Krisis Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas memeperbaiki lost of image and damage. 3. Mempromosikan Aspek Kemasyarakatan Mempromosikan aspek yang menyangkut kepentingan publik dan mendukung kegiatan kampanye sosial. 2.4. Strategi Public Relations Menurut Ahmad S. Adnanputra pengertian tentang strategi public relations, antara lain merupakan alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka dari suatu rencana (public relations plan).28 Public relations juga bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang menguntungkan (favorable image) bagi perusahaan atau produk barang dan jasa terhadap para stakeholdernya (khalayak sasarannya, yaitu publik internal dan publik eksternal). Untuk mencapai tujuan tersebut maka strategi kegiatan public relations semestinya diarahkan pada upaya menggarap persepsi para stakeholdernya 27 28 Ibid, Hal 23 Ibid, Hal 133 18 sebagai tempat akarnya sikap tindakan dan persepsi mereka. Konsekuensi dari strategi tersebut, jika strategi penggarapan itu berhasil akan memperoleh sikap tindakan dan persepsi yang menguntungkan dari stakeholder sebagai khalayak sasarannya dan pada akhirnya akan tercipta suatu opini atau citra yang menguntungkan. Ahmad S. Adnanputra juga menyatakan bahwa landasan umum dalam proses penyusunan strategi public relations yang berkaitan dengan fungsi-fungsi public relations secara keseluruhan melekat pada manajemen suatu perusahaan, yaitu :29 1. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul; 2. Identifikasi unit-unit sasarannya; 3. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindakan unit sebagai sasarannya; 4. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasarannya; 5. Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations; 6. Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintahan dan lain sebagainya. James E. Grunig dan Fred Repper mengemukakan model strategi manajemen dalam kegiatan public relations adalah untuk menggambarkan dua peranan public relations dalam strategi manajemen secara menyeluruh dan dalam kegiatan public relations itu sendiri melalui tujuh tahapan dimana tiga tahapan 29 Ibid, Hal 139 19 pertama mempunyai cakupan luas sehingga lebih bersifat analisis. Empat langkah selanjutnya merupakan penjabaran dari tiga tahap pertama yang diterapkan pada unsur yang berbeda-beda, yaitu :30 1. Tahap Stakeholders Sebuah perusahaan atau organisasi mempunyai hubungan dengan publiknya bilamana perilaku perusahaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap stakeholdernya atau sebaliknya. Public relations harus melakukan survey untuk terus membaca perkembangan lingkungannya dan membaca perilaku perusahaannya serta menganalisis konsekuensi yang akan timbul. Komunikasi yang dilakukan secara kontinyu dengan stakeholders ini membantu perusahaan untuk tetap dalam keadaan stabil. 2. Tahap Publik Publik terbentuk ketika perusahaan menyadari akan adanya problem tertentu. Pendapat ini berdasarkan hasil peneltitian Grunig dan Hunt yang menyimpulkan bahwa publik muncul sebagai akibat adanya problem dan bukan sebaliknya. Dengan kata lain, publik selalu eksis bilamana ada problem yang mempunyai potensi akibat (konsekuensi) terhadap mereka. Publik bukanlah suatu kumpulan massa umum biasa, melainkan mereka sangat efektif dan spesifik terhadap suatu kepentingan tertentu dan problem tertentu. Oleh karena itu public relations perlu terus menerus mengidentifikasi publik yang muncul terhadap berbagai problem. 30 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta, Grafiti, 1994). Hal 46 20 3. Tahap Isu Publik muncul sebagai konsekuensi dari adanya problem selalu mengorganisasi dan menciptakan isu. Yang dimaksud dengan isu di sini, bukanlah isu dalam arti kabar burung atau kabar tak resmi yang berkonotasi negatif (bahasa aslinya rumor), melainkan suatu tema yang dipersoalkan. Mulanya pokok persoalan demikian luas dan mempunyai banyak pokok tetapi kemudian akan terjadi kristalisasi sehingga pokoknya menjadi lebih jelas karena pihak-pihak yang terkait saling melakukan diskusi. Dalam hal ini public relations perlu mengantisipasi dan responsif terhadap isu-isu tersebut. Langkah ini dalam manajemen dikenal dengan manajemen isu. Pada tahap ini media memegang peranan sangat penting karena media akan mengangkat suatu pokok persoalan kepada publik dan dengan cepat publik akan menanggapinya. Media mempunyai peranan yang sangat besar dalam perluasan isu dan bahkan membelokkannya sesuai dengan persepsinya. Media dapat melunakkan sikap publik atau sebaliknya meningkatkan perhatian publik khususnya bagi hot isu yakni isu menyangkut kepentingan publik yang luas. Manajemen isu pada tahap ini perlu dilakukan secara simultan dan cepat dengan melibatkan komunikasi personal dan sekaligus komunikasi dengan media massa. Public relations melakukan program komunikasi dengan kelompok stakehoders atau publik yang berbeda-beda pada ketiga tahap diatas. 21 4. Public relations perlu mengembangkan objektif formal seperti komunikasi, akurasi, pemahan, persetujuan dan perilaku tertentu terhadap programprogram kampanye komunikasinya. 5. Public relations harus mengembangkan program resmi dan kampanye komunikasi yang jelas untuk menjangkau objektif diatas. 6. Public relations khususnya para pelaksana harus memahami permasalahan dan dapat menerapkan kebijakan kampanye komunikasi. 7. Public relations pelaksanaan harus tugasnya melakukan untuk evaluasi memenuhi terhadap pencapaian efektivitas objektif dan mengurangi konflik yang muncul di kemudian hari. Dari tahap satu sampai tahap tiga diatas adalah tahap yang strategis sedangkan tahap empat sampai tahap selanjutnya merupakan tahap reguler yang biasanya dilakukan oleh praktisi public relations dalam perusahaan. 2.5. Pengertian Pengetahuan Saat ini pengetahuan telah menjadi sesuatu yang sangat menentukan, karena hanya dengan pengetahuanlah semua perubahan-perubahan yang terjadi dapat disikapi dengan tepat. Soerjono Soekanto mendefinisikan pengetahuan sebagai sebuah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Pengetahuan (knowledge) tersusun secara sistematis dengan 22 menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.31 Pengetahuan seseorang juga dapat mempengaruhi sikap seseorang yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang terhadap suatu objek. Pengetahuan meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang obyek tertentu dan pengetahuan mencakup knowledge maupun scince, seni dan teknologi yang bukan hanya mengetahui tetapi juga mengetahui yang benar. Menurut Rogers terdapat tiga tahapan pengetahuan (knowledge) :32 1. Pengetahuan Kesadaran (Awareness-Knowledge) Pengetahuan akan keberadaan suatu objek. Pengetahuan jenis ini akan memotivasi individu untuk belajar lebih banyak tentang objek dan kemudian akan mengadopsinya. Pada tahap ini objek mencoba diperkenalkan pada publik tetapi tidak ada informasi yang pasti tentang objek tersebut. Karena kurangnya informasi tersebut maka publik tidak merasa memerlukan akan objek tersebut. Rogers menyatakan bahwa untuk menyampaikan keberadaan objek akan lebih efektif disampaikan melalui media massa seperti radio, televisi, koran atau majalah. Sehingga publik akan lebih cepat mengetahui akan keberadaan suatu objek. 2. Pengetahuan Teknis (How-to-Knowledge) Pengetahuan tentang bagaimana cara menggunakan suatu objek dengan benar. Rogers memandang pengetahuan jenis ini sangat penting dalam 31 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1990). Hal 6 32 Everett M. Rogers, Diffusion Of Innovatios. (New York: The Free Press. 1995). Hal 165-166 23 proses keputusan inovasi. Untuk lebih meningkatkan peluang pemakaian sebuah objek maka individu harus memiliki pengetahuan ini dengan memadai berkenaan dengan penggunaan objek ini. 3. Pengetahuan Prinsip (Principles-Knowledge) Pengetahuan tentang prinsip-prinsip keberfungsian yang mendasari bagaimana dan mengapa suatu objek dapat bekerja. Contoh dalam hal ini adalah ide tentang teori kuman yang mendasari penggunaan vaksinasi, kakus untuk sanitasi perkampungan dan kampanye kesehatan. 2.6. Pengertian Isu Menurut Hainsworth dan Meng sebuah isu muncul sebagai konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan atau diusulkan untuk dilakukan oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negoisasi dan penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil dan kriminal atau dapat menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislatif atau perundangan. “As a consequence of some action taken, or proposed to be taken, by one more parties which may result private negotioation and adjustment, civil or criminal litigation, or it can become a matter of public policy throught legislative or regulator action”.33 Chase dan Jones menambahkan isu sebagai sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya “an issue as’an unsettled matter which is ready for decision”.34 Pakar lain mengatakan bahwa bentuk dasarnya sebuah isu dapat didefinisikan sebagai titik konflik antara sebuah organisasi 33 Michael, Regester, Risk Issues and Crisis Management In Public Relations. (New, Delhi: Crest Publishing House, 2003). Hal 42 34 Ibid, Hal 42 24 dengan satu atau lebih publiknya “point of conflict between an organization and one or more of its audience”.35 Alison Theaker dan Cutlip mendefinisikan manajemen isu sebagai berikut :36 1. Issues management is a long term strategic managent practice. Significant changes or issues which may affect the organisation are identified, and long term strategic decision are taken which may involve changes in policy and practice. 2. Issues management is the process of identifying issues, analysing those issues, setting priorities, selecting programme strategy options, implementing a programme of action and evaluating effectiveness. Its also managing corporate to changes in operational environments. Manajemen isu adalah proses mengidentifikasi isu, manganalisi isu-isu yang ada, mementukan tujuan, memilih strategi yang tepat, mengimplementasikan program tersebut serta mengevaluasi isu-isu yang dapat mempengaruhi hubungan organisasi dengan publiknya. Pentingnya manajemen isu bagi perusahaan dalam menjawab dan menganalisa isu-isu yang ada sehingga isu dapat terjawab dan tidak menyebar sehingga perusahaan tidak mengalami kehancuran hanya karena isu yang ada dan tidak segera ditangani. 2.7. Pengertian Citra Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan, terciptanya suatu citra perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak atau publiknya akan banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan citra yang serupa kepada semua produk barang dan jasa yang dihasilkan termasuk para pekerjanya (employee relations), sehingga akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan 35 36 Ibid, Hal 42 Alison Theaker, The Public Relations Handbook. (Routledge, Edisi ke-2, 2001). Hal 115 25 akan menimbulkan sense of belonging terhadap company tempat mereka bekerja.37 Pengertian citra itu sendiri berisafat abstrak atau intangible tetapi wujudnya dapat dirasakan dari penilaian baik semacam tanda respek dan rasa hormat dari publik sekelilingnya terhadap perusahaan dilihat sebagai sebuah badan usaha serta personelnya yang baik, dipercaya, profesional dan dapat diandalkan dalam pemberian pelayanan yang baik. Menurut Kasali citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.38 Bill Canton menyatakan bahwa citra adalah : “image: the impression, the feeling, the conception which the public has of company; a concioussly created impression of an object, person or organization” citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang hanya dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, seseorang atau organisasi.39 2.7.1. Jenis-Jenis Citra Jenis-jenis citra menurut Frank Jefkins antara lain :40 1. Citra Bayangan (The Mirror Image) Citra bayangan ini biasanya melekat pada orang dalam atau anggota organisasi, citra bayangan ini sering kali tidak tepat karena 37 Rusady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1999). Hal 50 38 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations. (Jakarta, PT Pustaka Utama Grafiti, 1994). Hal 28 39 Soleh Sumirat & Elvinaro Ardiyanto, Dasar-Dasar Public Relations. (Jakarta, Remaja Rosadakarya, 2002). Hal 111 40 Ibid, Hal 117 26 hanya berupa ilusi dan disebabkan oleh tidak memadainya informasi, pengetahuan dan pemahaman khalayak tentang organisasi. 2. Citra Kini (The Current Image) Citra ini merupakan kebalikan dari citra bayangan, citra kini adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. 3. Citra Harapan (The Wish Image) Citra yang ingin dicapai oleh pihak manajemen terhadap organisasi atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal (good awareness), menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya. 4. Citra Serbaneka (The Multiple Image) Citra ini merupakan pelengkap dari citra organisasi karena seorang public relations akan menampilkan pengenalan (awareness) terhadap identitas organisasi seperti brand’s name, seragam (uniform), sosok gedung dan lainnya. 5. Citra Penampilan (Performance Image) Citra penampilan ini lebih ditunjukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri (performance image) para personelnya pada organisasi yang bersangkutan. 27 6. Citra Perusahaan (Corporate Image) Corporate image atau citra perusahaan (ada pula yang menyebut sebagai citra lembaga) adalah citra yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang positif, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang marketing, hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial. Suatu perusahaan memiliki citra yang negatif atau positif melalui kesan yang benar berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Pada saat itulah terbentuk apa yang dinamakan citra perusahaan.41 Kumpulan citra perusahaan di benak publik akan membentuk suatu reputasi perusahaan itu sendiri. Reputasi perusahaan merupakan cerminan persepsi publik mengenai tindakan-tindakan perusahaan yang telah berlalu dan prospek perusahaan di masa datang apabila dibandingkan dengan perusahaan sejenis atau pesaing.42 Oleh karena itu citra perusahaan dapat diukur dengan menggunakan dimensi reputasi, karena reputasi merupakan estimasi atau penaksiran terhadap konsistensi suatu atribut dan sebuah entitas dari waktu ke waktu.43 41 Frank Jefkins dan Daniel Yadin, Edisi Kelima, Public Relations. (Jakarta, Erlangga, 1998). Hal 23 42 http://www.google.com, Humas Membangun Citra dan Reputasi Perusahaan. Download 15 Agustus 2009, 00:40 Wib 43 http://www.scribd.com/doc/13374999/Brand-Extension-Factors. Download 23 Maret 2009, 21:00 Wib 28 Charles J. Fomburn mendefinisikan reputasi perusahaan sebagai : “Corporate reputation are perceptions held by people inside and outside a company. To acquire a reputation that is positive, enduring, and resilent requires managers to invest heavily in building, and main taining good relationship with their company’s contituents” Reputasi perusahaan adalah persepsi dari publik internal dan eksternal sebuah perusahaan. Untuk memperoleh reputasi sebuah perusahaan yang baik dan dapat bertahan, diperlukan perhatian khusus dari pihak manajemen untuk membangun dan menjaga hubungan yang baik antara perusahaan dengan khalayaknya.44 Selain itu reputasi perusahaan merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi perusahaan, karena kepercayaan publik terhadap suatu perusahaan dibangun berdasarkan reputasi yang dimiliki perusahaan tersebut. “Corporate reputation ase the overall estimation in which company is held by its contituents. A corporate reputations represents the net affective or emotional reaction-good ar bad, weak ar strong-of customer, investors, employees, and the general public to the company’s name” Reputasi perusahaan sebagai keseluruhan penilaian dimana perusahaan berpegang kepada unsur-unsurnya. Reputasi perusahaan menghadirkan jaringan kecendrungan (reaksi emosional yang baik atau tidak baik, lemah atau kuat) dari pelanggan, investor, karyawan dan khalayak ramai kepada nama perusahaan.45 44 Charles J. Fomburn, Reputation. (Harvard Businees School Press Boston, Massachusetts, 1996). Hal 57 45 Ibid. Hal 37 29 Menurut Charles J. Fomburn, ada empat dimensi reputasi perusahaan yang perlu ditangani secara cermat, yaitu :46 1. Credibility (Kredibilitas) Kredibilitas yang ditujukan kepada investor di mana kredibilitas ini mempunyai tiga karakteristik yaitu, memperlihatkan profitabilitas, dapat mempertahankan stabilitas dan adanya prospek pertumbuhan yang baik. 2. Trustworthiness (Terpercaya) Perusahaan mendapat kepercayaan dari karyawan, perusahaan dapat memberdayakan karyawan dengan optimal dan perusahaan dapat menimbulkan rasa memiliki dan kebanggaan bagi karyawan. 3. Reliability (Keterandalan) Keterandalan dibangun untuk konsumen, melalui selalu menjaga mutu produk atau jasa, menjamin terlaksananya pelayanan prima yang diterima konsumen. 4. Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial) Tanggung jawab sosial untuk masyarakat sekitar, seberapa banyak atau berarti perusahaan membantu pengembangan masyarakat sekitar, seberapa peduli perusahaan terhadap masyarakat dan jadilah perusahaan yang ramah lingkungan. 46 http://www.mercubuana.ac.id/new/news.php?mode=bacadaninfo_id=67&LastID=67. Download 07 Mei 2009, 16:00 Wib 30 Reputasi dalam bidang public relations merupakan refleksi dari identitas perusahaan, citra perusahaan dan hasil dari upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk membujuk khlayak tentang keunggulan perusahaannya. Identitas organisasi bukan hanya berbentuk fisik atau verbal, tetapi juga hal-hal yang bersifat non fisik seperti sejarah perusahaan, nilai-nilai, dan filosofi. Juga dalam berhubungan dengan masyarakat, pengalaman pelanggan dan masyarakat dalam hubungan personal dengan pimpinan dan karyawan perusahaan. Identitas juga menyangkut pelayanan, gaya kerja dan komunikasi baik internal maupun interaksi dengan pihak luar. Identitas organisasi tersebut menimbulkan atau memberikan kesan pada masyarakat dan memancarkan citra kepada publik terkait (stakeholders), citra di mata konsumen, masyarakat sekitar, dan karyawan sendiri. Kesan-kesan yang timbul itulah yang dinamakan citra organisasi sehingga terciptalah sebuah citra organisasi. 2.8. Pengertian Publik Publik itu sendiri terbentuk ketika perusahaan menyadari akan adanya problem tertentu. Grunig dan Hunt menyimpulkan bahwa publik muncul sebagai akibat dari adanya problem dan bukan sebaliknya. Dengan kata lain publik selalu eksis bilamana ada problem yang mempunyai potensi akibat konsekuensi terhadap mereka. Istilah publik lebih tepat dan mempunyai arti sempit yang mewakili 31 sekelompok individu atau khalayak tertentu atau terbatas sebagai objek sasarannya.47 Dapat disimpulkan publik adalah sekelompok individu atau khalayak yang masing-masing punya kepentingan secara sosiologis. Istilah publik dalam public relations merupakan sebuah khalayak sasaran dari kegiatan dan pelaksanaan fungsi public relations atau dapat disebut juga stakeholder yakni sekelompok individu atau khalayak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dalam public relations terdapat dua macam publik yang menjadi sasaran kegiatannya :48 1. Publik Internal Publik yang berada didalam ruang lingkup perusahaan. Yang termasuk dalam kategori publik internal, yaitu : a. Pemegam Saham Seseorang yang memberikan bantuan dana atau mananamkan modal pada sebuah perusahaan. b. Manajer dan Top Executives Seseorang yang mempunyai keahlian dan tanggung jawab dalam mengelola sebuah perusahaan. 47 Rusady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi). (Jakarta ,Rajawali Pers, 1998). Hal 65 48 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Applikasinya di Indonesia. (Jakarta, PT Pustaka Utama Grafiti, 1994). Hal 66 32 c. Karyawan Orang-orang di dalam perusahaan yang tidak mengemban sebuah jabatan struktural, serta dibawah komando supervisor atau kepala seksi atau subseksi. d. Keluarga Karyawan Anggota keluarga dari para perkerja yang bekerja di sebuah perusahaan. 2. Publik Eksternal Publik yang bekepentingan terhadap perusahaan dan berada diluar produsen. Yang termasuk kategori publik eksternal, yaitu : a. Konsumen Pria atau wanita yang mengkonsumsi produk atau jasa dari suatu produsen, yang biasanya konsumen diperebutkan oleh banyak produsen. b. Bank Pihak yang memberikan bantuan modal berupa pinjaman berbentuk kredit kepada perusahaan. c. Pemerintah Pihak yang membantu untuk mengatur dan mengurangi ketidak pastian yang terjadi dalam dunia usaha. 33 d. Pesaing Pihak yang menjalankan usaha pada bidang yang sama untuk dapat menggerakan pasar bebas. e. Komunitas Publik yang tinggal, hidup dan berusaha di sekitar lokasi kantor atau pabrik dari suatu perusahaan. Adanya isu bakteri dalam produk susu formula tidak hanya berakibat bagi produsen susu formula semata, melainkan publik eksternal (konsumen) susu formula juga terkena dampaknya. Diamana konsumen susu formula (khususnya) ibu rumah tangga yang memiliki balita menjadi khawatir untuk mengkonsumsi susu formula dan timbulnya keraguan masyarakat terhadap produsen susu formula. Yang mengakibatkan rusaknya citra perusahaan produsen susu formula dimata konsumen atau publiknya. 2.9. Hipotesis Penelitian 2.9.1. Hipotesa Penelitian 1. Hubungan antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. H0 = Tidak ada hubungan antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. Ha = Ada hubungan antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. 34 2. Pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. H0 = Tidak ada pengaruh antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. Ha = Ada pengaruh antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini menggunakan jenis eksplanasi (hubungan kausal), yaitu periset menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang diteliti. Periset membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori. Selain itu periset perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variabel yang satu dengan yang lainnya.49 Penelitian dengan format eksplanasi ini dapat dilakukan melalui survey dan eksperimen.50 Hubungan antar variabel dengan desain kausal ini merupakan hubungan asimetris. Yang berarti hubungan sebab akibat atau pengaruh, karena uji pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain secara teoritis pasti memiliki hubungan sebaliknya atau sesuatu yang berhubungan. Sebaliknya sesuatu yang berhubungan tidak dapat dilakukan mesti sebagai hubungan sebab akibat. 3.2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian survey. Metode penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan- 49 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktisi Riset Komunikasi. (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2006). Hal 57 50 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta, Prenada Media, 2005). Hal 138 35 36 keterangan secara faktual. Metode penelitian survey merupakan sebuah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.51 3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau kelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhtumbuhan, peristiwa, sikap individu dan sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi sumber data dalam penelitian.52 Populasi dalam penelitian ini pada umumnya adalah konsumen produk susu formula Nestle dan pada khususnya populasi yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini dengan kriteria sebagai berikut, yaitu : 1. Ibu rumah tangga yang berumur 25 tahun sampai dengan yang berumur 45 tahun; 2. Ibu rumah tangga yang memiliki balita (bayi usia lima tahun); 3. Ibu rumah tangga yang mengkonsumsi produk susu formula Nestle (Dancow 1+ dan Dancow 3+). Sub populasi dalam penelitian ini dibatasi oleh kriteria seperti yang telah ditentukan diatas. Sedangkan cakupan wilayah dalam penelitian ini dipersempit dengan menggunakan metode multistage sampling (pengambilan sampel gugus bertahap). Sampling gugus bertahap digunakan karena populasi yang ingin diteliti 51 52 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai. (Jakarta, LP3ES, 1989). Hal 3 Burhan Bungin, Opcit. Hal. 99 37 letaknya tersebar secara geografis, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari semua unsur yang terdapat dalam populasi. Untuk mengatasinya maka unit-unit analisa di kelompokkan ke dalam gugus yang merupakan satuan dari lokasi sampel yang akan diambil.53 Pengambilan sampel gugus bertahap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :54 1. Populasi dalam penelitian ini mencakup wilayah Jakarta Selatan yang terbagi dalam 10 (sepuluh) Kecamatan, yaitu Kecamatan Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet dan Setiabudi. Dari ke sepuluh Kecamatan tersebut diambil satu Kecamatan secara random dan setelah dirandom diperoleh wilayah Kecamatan Pesanggrahan; 2. Kecamatan Pesanggrahan yang diperoleh secara random tersebut terdiri dari 5 (lima) Kelurahan, yaitu Kelurahan Ulujami, Petukangan Utara, Petukangan Selatan, Pesanggrahan dan Bintaro. Dari ke lima Kelurahan tersebut diambil satu Kelurahan secara random dan setelah dirandom diperoleh wilayah Kelurahan Ulujami; 3. Kelurahan Ulujami yang diperoleh secara random tersebut terdiri dari 9 (sembilan) RW (Rukun Warga). Dari ke sembilan RW tersebut diambil satu RW secara random dan setelah random diperoleh wilayah RW 004 sebagai wilayah untuk melakukan penelitian yang akan melibatkan sebagian penduduk Jakarta Selatan yang berdomosili di RW tersebut. 53 54 Masri singarimbun, Opcit.Hal 166 Sumber, Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan, Up. Bapak Bambang Sasongko 38 Jumlah populasi dalam wilayah RW 004 sejumlah 850 KK (Kepala Keluarga)55, yang kemudian dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sehingga hasilnya diperoleh jumlah populasi sejumlah 119 KK. Setelah jumlah sampel diketahui sejumlah 119 KK, maka digunakanlah cara penarikan sampel untuk menentukan urutan dari jumlah sampel yang akan menjadi responden. Cara penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total yaitu total keseluruhan populasi merangkap sebagai penelitian.56 3.4. Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1. Definisi Konsep Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kebijakan, keadaan, kelompok atau individu tertentu.57 1. Pengetahuan Pengetahuan sebagai sebuah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Terdapat tiga tahapan pengetahuan (knowledge), yaitu pengetahuan kesadaran (awareness-knowledge), pengetahuan teknis (how-to-knowledge) dan pengetahuan prinsip (principles-knowledge). 55 Sumber, Ketua Rukun Warga 004 Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan, Up. Bapak Umar Al Hady 56 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif. ( Prenada Media, Jakarta, 2005). Hal 99 57 Masri Singarimbun, Opcit. Hal 32-33 39 2. Isu Isu adalah sebagai sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya “an issue as’an unsettled matter which is ready for decision”. 3. Citra Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. 4. Publik Istilah publik lebih tepat dan mempunyai arti sempit yang mewakili sekelompok individu atau khalayak tertentu atau terbatas sebagai objek sasarannya. 5. Pemahaman Pemahaman adalah suatu titik temu antara 2 pola yang terdapat didalam diri manusia yaitu pola akal dan pola rasa, jika suatu pembelajaran dimulai dan didasari oleh suatu pemahaman terlebih dahulu maka akan lebih pembelajaran. 3.4.2. Operasionalisasi Konsep berharga dan bermakna suatu TABEL 3.4.2.1. VARIABEL X DIMENSI Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobakter Sakazakii) Awareness Knowledge (Menyadari Keberadaan Informasi) SUB DIMENSI INDIKATOR - P e r n a h - Mengenai bakteri enterobacter Mendapatkan sakazakii dalam susu formula Informasi - Mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii - Mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii - Mengenai dampak yang ditimbulakan bakteri enterobacter sakazakii seperti radang selaput otak, radang pembuluh darah dan radang usus - Mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii seperti diare, demam tinggi dan tubuh yang kekuningan - Mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii seperti menggunakan air panas bersuhu diatas 700 C untuk penyajiannya, menutup rapat tempat penyimpanan susu formula dan tidak mengkonsumsi susu yang disajikan lebih dari 2 jam - Mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii seperti melalui susu mentah sebagai bahan baku, melalui zat-zat tambahan setelah proses pasteurisasi dan pada saat susu disajikan VARIABEL X DIMENSI SUB DIMENSI INDIKATOR - Mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii seperti berbentuk batang, bersifat gram negatif dan termasuk dalam family enterobacteriaceae - Mengenai bakteri secara umum seperti bakteri berukuran 1-2 mikron, bakteri terdapat dimana-mana (udara, air, tanaman, hewan hingga pada makanan) dan sebagian bakteri tidak berbahaya melainkan bermanfaat menjaga kesehatan organ pencernaan Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobakter Sakazakii) How - To Knowledge (Mengetahui Tentang Informasi) - Mengetahui - Mengenai bakteri enterobacter S u m b e r sakazakii dalam susu formula melalui media massa Informasi - Mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii secara jelas - Mengenai balita yang beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini - Mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii melalui media massa - Mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii secara jelas - Mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini - Mengenai cara terinfeksinya susu formula oleh bakteri VARIABEL X DIMENSI SUB DIMENSI INDIKATOR enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini - Mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii secara jelas - Mengenai bakteri enterobacter sakazakii secara umum melalui media massa Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobakter Sakazakii) Principle Knowledge (Memahami Tentang Informasi) - M e m a h a m i - Mengenai bakteri enterobacter T u j u a n sakazakii dalam susu formula Penyampaian untuk mengenalinya - Mengenai karakteristik bakteri Informasi enterobacter sakazakii untuk memahaminya - Mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya - Mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk mengenalinya - Mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya - Mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya - Mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii untuk mengenalinya - Mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya - Mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi VARIABEL X DIMENSI SUB DIMENSI INDIKATOR oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya TABEL 3.4.2.2. VARIABEL Y DIMENSI Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) Reputasi Perusahaan (Reputation) SUB DIMENSI INDIKATOR - Kredibilitas - Kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan (Credibility) publik, dengan menghasilkan produk susu formula yang berkualitas tinggi - Kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik, dengan menghasilkan produk susu formula yang inovatif - Kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan menyediakan pelayanan bebas pulsa untuk keluhan publik - Kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan keramah tamahan dalam melayani keluhan publik - Kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui program sahabat Nestle - Kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui forum Dancow Parenting Center Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) Reputasi Perusahaan (Reputation) - Te r p e r c a y a - Nestle mempunyai kesan yang (Trustworthiness) baik di mata publik, dengan menghasilkan produk sesuai dengan janji yang ditawarkan - Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik, dengan memberikan rasa aman untuk mengkonsumsi produk melalui kemasan yang higienis VARIABEL Y X DIMENSI SUB DIMENSI INDIKATOR - Nestle berupaya mengutamakan kepentingan publik dengan menghasilkan produk yang terbaik bagi publik - Nestle berupaya mengutamakan kepentingan publik dengan mengutamakan kebutuhan informasi produk untuk publik Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) Reputasi Perusahaan (Reputation) - Keterandalan - Nestle berupaya menjaga kualitas produk dengan (Reliability) meningkatkan tingkat standarisasi dalam proses produksi - Nestle berupaya menjaga kualitas produk dengan penggunaan teknologi modern dalam proses produksi - Nestle berupaya mengutamakan kebutuhan publik dengan berusaha untuk memahami produk yang dibutuhkan publik - Nestle berupaya mengutamakan kebutuhan publik dengan berinteraksi secara langsung pada publik dalam kegiatan sosial - Nestle memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik dengan sikap yang tanggap dalam melayani keluhan publik - Nestle memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik dengan sikap yang terampil dalam memberikan solusi terhadap keluhan publik VARIABEL Y X DIMENSI Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) Reputasi Perusahaan (Reputation) SUB DIMENSI INDIKATOR - T a n g g u n g - Nestle memiliki tanggung Jawab Sosial jawab sosial terhadap ( S o c i a l lingkungan melalui pelestarian Responsibility) lingkungan sekitar - Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dengan menjadi sponsor bagi program pelestarian lingkungan hidup - Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik melalui program kepedulian sosial - Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik melalui upaya dalam memberikan memberikan kepuasan publik melalui kualitas produk yang dihasilkan - Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial dengan membantu program sosial secara sukarela - Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial dengan menjadi sponsor bagi program kemanusiaan seperti bencana alam dan lainnya 47 3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner adalah rangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diberikan untuk diisi oleh responden. Setelah diisi oleh responden kuesioner dikumpulkan kembali atau dikembalikan kepada peneliti. Bentuk umum sebuah kuesioner terdiri dari bagian pendahuluan yang berisikan identitas responden, seperti : nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi, petunjuk pengisian angket dan kemudian baru memasuki bagian isi dari kuesioner.58 Sedangkan metode kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kusioner langsung tertutup karena dalam metode kuesioner langsung tertutup angket yang diberikan kepada responden dirancang untuk dapat merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri dan semua alternatif jawaban yang harus dijawab oleh responden telah tertera dalam kuesioner tersebut. 3.5.2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Sumber data sekunder 58 Burhan Bungin, Opcit, Hal 123-125 48 digunakan untuk membantu memberikan keterangan atau data pelengkap dan sebagai bahan pembanding. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder anatara lain adalah literature kepustakaan melalui buku-buku, artikel dan lainnya. 3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner dibagikan seluruhnya peneliti terlebih dahulu melakukan pre sampling terhadap 30 responden untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari kuesioner yang telah disusun. Setelah dilakukan pre sampling maka peneliti dapat mengukur validitas dan reliabilitas kuesioner tersebut. Hal ini dilakukan karena di dalam sebuah penelitian terdapat dua unsur syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu keharusan sebuah kuesioner agar valid dan reliabel. Sebuah kuesioer dikatakan valid (sah) apabila pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu kuesioner dikatakan reliabel (andal) apabila jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. 3.6.1. Validitas Uji Validitas adalah tingkat kemampuan instrument penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. Dengan kata lain validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan 49 uji KMO (Kaiser Mayer Olkin). Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah metode sampling yang digunakan memenuhi syarat atau tidak. Uji KMO juga digunakan dalam analisis faktor dimana untuk mengetahui apakah data tersebut dapat dianalisis lebih lanjut atau tidak dengan analisis faktor dengan rumus sebagai berikut :59 ∑ ∑ r² ij i ≠j KMO = ; i = 1,2,...,p ; j = 1,2,...,p ∑ ∑ r² ij + ∑ ∑ a² ij i ≠j i ≠j Keterangan : rij = aij = Koefisisen Korelasi Sederhana Antara Peubah “i” dan “j” Koefisien Korelasi Parsial Antara Peubah “i” dan “j” Penilaian uji KMO dari matrik antar peubah, sebagai berikut : 1. 0.9 < KMO ≤ 1.00 Î data sangat baik untuk analisis faktor 2. 0.8 < KMO ≤ 0.9 Î data baik untuk analisis faktor 3. 0.7 < KMO ≤ 0.8 Î data agak baik untuk analisis faktor 4. 0.6 < KMO ≤ 0.7 Î data lebih dari cukup untuk analisis factor 59 www.google.com 50 5. 0.5 < KMO ≤ 0.6 Î data cukup untuk analisis faktor 6. KMO ≤ 0.5 Î data tidak layak untuk analisis faktor 3.6.2. Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi responden dari waktu ke waktu untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur dan menunjukan gejala yang sama dari hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dikatakan realibel. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : repeted measure atau ukur ulang dimana seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah seseorang tetap konsisten dengan jawabannya dan one short atau sekali saja disini pengukurannya hanya sekali yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain. Dalam penelitian ini menggunakan teknik one short dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha, sebagai berikut :60 k r = [ ][1(k-1) 60 ∑ σ b² www.search.yahoo.com ] σ t² 51 Keterangan : r = Koefisiensi Reliabilitas Instrument (cronbach alpha) k = Banyaknya Butir Pertanyaan atau Banyaknya Soal ∑ σ b² = Total Varians Butir σ t² Total Varians = Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Cronboach Alpha. Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford. Adapun skala pengukuran tingkat reliabilitas instrument penelitian dapat dipresentasikan sebagai berikut :61 Tabel 3.6.2.1. 3.7. Alpha Tingkat Reliabilitas Kurang Dari 0.20 Rendah atau Lemah Sekali 0.20 – 2.4 Rendah Tapi Pasti atau Lemah 0.40 – 0.70 Cukup Berarti 0.70 – 0.90 Sangat Tinggi atau Kuat 0.90 – 1.00 Dapat Diandalkan atau Kuat Sekali Teknik Analisis Data Teknik analisis data digunakan sebagai proses untuk mengorganisasikan dan mengurutkan data dalam pola, katagori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang 61 Triton, Riset Statistik Parametik. (Yogyakarta, Andi, 2006) Hal 248 52 disarankan oleh data.62 Analisis data merupakan bagian yang penting dalam metode ilmiah karena dengan menganalisis data akan didapatkan arti dan makna dari proses pengecekan data (editing), yang dikumpulkan (pengkodean) dan ditabulasi dalam bentuk tabel.63 Kemudian secara kuantitatif setelah data selesai dikumpulkan melalui tabulasi data secara lengkap dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan. Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan analisa data kuantitatif. Bila serangkaian observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalam angka-angka, maka kumpulan angka-angka hasil observasi atau sedemikian itu dinamakan data kuantitatif. Dalam penelitian ini digunakan skala interval, yang dimaksudkan skala interval adalah skala yang menunjukan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.64 Data diukur dengan metode skala likert, metode ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dan digunakan untuk mengatur setiap jawaban dari responden melalui pemberian skor pada setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan.65 Adapun skor nilai yang yang diberikan adalah sebagai berikut : Jawaban Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii) : 1. Responden yang menjawab sangat jelas diberi skor nilai : 5 2. Responden yang menjawab jelas diberi skor nilai : 4 62 Rachmat Kriyantono, Opcit, Hal 163 Burhan Bungin, Opcit, Hal 164 64 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika. (Bandung, Alfabeta, 2006). Hal 36 65 Riduwan, Opcit, Hal 38 63 53 3. Responden yang menjawab ragu-ragu diberi skor nilai : 3 4. Responden yang menjawab tidak jelas diberi skor nilai : 2 5. Responden yang menjawab sangat tidak jelas diberi skor nilai : 1 Jawaban Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) : 1. Responden yang menjawab sangat setuju diberi skor nilai : 5 2. Responden yang menjawab setuju diberi skor nilai : 4 3. Responden yang menjawab ragu-ragu diberi skor nilai : 3 4. Responden yang menjawab tidak setuju diberi skor nilai : 2 5. Responden yang menjawab sangat tidak setuju diberi skor nilai : 1 Seluruh pertanyaan yang telah dijawab oleh responden pada setiap pertanyaan dalam kuesioner dihitung sesuai dengan skor dan dijumlahkan seluruhnya agar dapat diketahui nilai dari setiap jawaban responden serta akan dijadikan variabel-variabel yang akan dinilai. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi objek, yaitu : 1. Variabel Bebas ( Independen Variabel) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor pengetahuan isu (variabel X). 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah faktor citra perusahaan (variabel Y). 54 3.8. Uji Koefisiensi Korelasi Product Moment Uji koefisiensi korelasi product moment digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat lemahnya hubungan suatu variabel dengan variabel lain tanpa mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel lain.66 Uji koefisiensi korelasi product moment yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel pengetahuan isu dengan variabel citra perusahaan. Dengan uji korelasi dapat diketahui kuat atau lemahnya hubungan antara faktor pengetahuan isu (varibel X) dengan faktor citra perusahaan (variabel Y). Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisiensi korelasi product moment “r” adalah sebagai berikut : N∑XY - ∑X∑Y r = √ { N ∑ X2 – (∑ x)2 } {N ∑ Y2 – (∑ y}2 } Keterangan : r = Koefisien Korelasi N = Jumlah Sampel X = Skor Setiap Item Y = Skor Total (∑ X)² = Kuadrat Jumlah Skor Item ∑ X2 Jumlah Kuadrat Skor Item 66 = Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. (Jakarta, Remaja Rosdakarya, 1991). Hal 169 55 (∑Y)² = Kuadrat Jumlah Skor Total ∑Y Jumlah Kuadrat Skor Total = Untuk memudahkan proses perhitungan tersebut saat ini peneliti dapat menggunakan program komputer dengan metode statistik, yaitu dengan Statistical Program for Social Science (SPSS V.16) for Windows. Dalam memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil hasil uji tersebut besar atau kecil dapat digunakan pedoman pada interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut :67 Tabel 3.8.1. 3.9. Interval Koefisien Interprestasi 0.90 - 1.00 Korelasi Sangat Kuat 0.70 - 0.90 Korelasi Kuat atau Tinggi 0.40 - 0.70 Korelasi Sedang atau Cukup 0.20 - 0.40 Korelasi Lemah atau Rendah 0.00 - 0.20 Tidak Ada Korelasi Uji Regresi Menurut Sugiyono antara uji korelasi dan uji regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Setiap uji regresi pasti ada uji korelasinya, tetapi uji korelasi belum tentu dilanjutkan dengan uji regresi. Uji korelasi tidak dapat dilanjutkan dengan uji regresi apabila nilai korelasi antara dua variabel tidak mempunyai hubungan kausal atau sebab akibat atau hubungan fungsional. 67 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung, Alfabeta, 1999). Hal 216 56 Uji regresi dapat dilakukan bila terdapat hubungan anatar dua variabel yang berupa kausal atau fungsional, rumus uji regresi adalah sebagai berikut :68 Y = a + bX Keterangan : Y = Variabel Tidak Bebas atau Nilai Yang Diprediksi X = Variabel Babas Yang Mempunyai Nilai Tertentu a = Nilai Intercept (konstan) atau Harga Y Bila X = 0 b = Koefisiensi Regresi Untuk mengetahui nilai a dan nilai b, dapat dihitung dengan menggunakan rumus : ∑Y (∑X²) – ∑X ∑XY α = n ∑X² – (∑X)² n∑XY – ∑X ∑XY b = n ∑X² – (∑X)² 68 Ibid, Hal 203 57 3.10. Hipotesa Statistik 1. Korelasi (hubungan) rxy = 0 Î tidak ada hubungan antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii (variable X) terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia (variable Y). rxy ≠ 0 Î ada hubungan antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii (variable X) terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia (variable Y). 2. Determinasi (pengaruh) r² xy = 0 Î tidak ada pengaruh antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii (variable X) terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia (variable Y). r² xy > 0 Î ada pengaruh antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii (variable X) terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia (variable Y). BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Nestle Nestle didirikan oleh seorang ahli kimia Jerman bernama Henri Nestle di Vevey, Swiss. Pada awalnya Henri Nestle merasa prihatin dengan tingginya angka mortalitas bayi di akhir abad 19. Dari keprihatinannya Henri Nestle berhasil menciptakan makanan pendamping bagi bayi yang tidak mendapat cukup ASI. Produk tersebut kemudian diberi nama Farine Lactee yang telah berhasil menyelamatkan banyak jiwa bayi pada saat itu sehingga produk Nestle mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Henri Nestle memanfaatkan nama keluarganya untuk dijadikan logo dari perusahaannya. Yang dalam bahasa Jerman “Nestle” berarti sarang burung kecil (little nest). Logo tersebut telah menjadi lambang rasa aman, kasih sayang, kekeluargaan dan tradisi. Seiring dengan berjalannya waktu perusahaan Nestle terus mengembangkan produknya dan kemudian menjadi pelopor beberapa produk susu dan lainnya seperti susu kental di Eropa tahun 1905, susu coklat tahun 1929, kopi instant tahun 1938 dan sebagainya. 4.2. Sejarah PT Nestle Indonesia Kantor pusat Nestle S.A. di Swiss, bersama sejumlah mitra lokal berkerja sama mendirikan anak perusahaan Nestle di Indonesia pada tanggal 29 Maret 1971 dengan nama PT Food Specialities Indonesia, yang saat ini bernama 58 59 PT Nestle Indonesia. Dimana salah satu produknya, yaitu susu kental manis yang telah dikenal dengan sebutan susu Tjap Nona, saat ini disebut dengan nama Nestle Milkmaid. PT Nestle Indonesia saat ini telah mengoperasikan tiga pabrik yang berlokasi di daerah Tangerang (Banten), Panjang (Lampung) dan Kejayan (Jawa Timur). PT Nestle Indonesia terus berkomitmen untuk tetap mengembangkan produknya melalui inovasi dan renovasi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat diseluruh Indonesia. Dengan kemampuan untuk selalu berinovasi dan renovasi tersebut telah berhasil menciptakan berbagai varian produk baru di pasaran. Beberapa merek produk yang telah dihasilkan Nestle, antara lain : Susu Bubuk Nestle Dancow, Kopi Instant Nescafe, Nestle Milo, Nestle Bubur Bayi, Kit Kat, Polo dan sebagainya. 4.3. Visi dan Misi PT Nestle Indonesia 4.3.1. Visi PT Nestle Indonesia Menjadi perusahaan makanan dan minuman terkemuka yang dikenal masyarakat Indonesia sebagai perusahaan terpilih dan bereputasi melalui karyawan serta produknya yang dapat diandalkan, memiliki rasa kepedulian, berkualitas jujur dan mempunyai komimen kuat yang berkesinambungan. 4.3.2. Misi PT Nestle Indonesia Turut serta dalam melestarikan lingkungan hidup dengan mendukung forum-forum kegiatan pelestarian alam, meminimumkan 60 penggunaan air, menghemat energi serta mengurangi dan mendaur ulang limbah produksi. 4.4. Identitas PT Nestle Indonesia 4.4.1. Logo PT Nestle Indonesia Henry Nestle menggunakan nama belakangnya “Nestle” yang dalam bahasa Jerman berarati sarang burung kecil sebagai logo perusahaan. Hingga saat ini logo Nestle berupa gambar seekor burung sedang mengawasi dua anaknya dalam sarang yang menggambarkan cinta kasih ibu yang dalam, sekaligus mengekspresikan rasa aman, perhatian lebih, makanan bergizi, serta ikatan dan tradisi kekeluargaan yang sangat kuat. Gambar 4.4.1.1. 4.4.2. Falsafah PT Nestle Indonesia Falsafah Nestle di seluruh dunia adalah untuk tidak memproduksi sendiri bahan baku produksi yang dibutuhkan, melainkan untuk memperoleh bahan baku tersebut dari produsen setempat. Di Indonesia dengan adanya kebijakan ini telah menghasilkan dampak sosial yang positif bagi masyarakat setempat disekitar pabrik pengelolahan produk Nestle. 61 4.4.3. Slogan dan Motto PT Nestle Indonesia Slogan Nestle adalah “Good Food, Good Life”, yang menggambarkan komitmen dari Nestle untuk memanfaatkan kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan ketenaran dari merek produknya dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia barupa makanan bermutu yang aman, berkualitas dan menyenangkan untuk dikonsumsi, semua itu demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Sedangkan Motto Nestle adalah “Menjadi Perusahaan Makanan Dunia Yang Mangabdikan Diri Untuk Menyediakan Makanan Terbaik Selama Hidup Anda”. 4.5. Struktur Organisasi PT Nestle Indonesia Struktur organisasi adalah sarana bantu visual dan pelengkap bagi ungkapan verbal tentang kerangka struktur. Manfaat dari struktur organisasi adalah untuk memberikan informasi tentang pola organisasi serta untuk memperinci tanggung jawab dari masing-masing bagian. Organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individu yang bersamasama, melalui suatu hirarki pangkat dan pembagian kerja untuk berusaha mencapai tujuan tertentu. PT Nestle Indonesia menjalankan organisasinya dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas). Perseroan terbatas adalah suatu persekutuan dengan kapital tertentu yang diperjual belikan dalam bentuk berupa saham. 62 4.6. Produk PT Nestle Indonesia 1. Children Nutrition : Nestle Dancow, Nestle Nutren Junior. 2. Adult and Clinical Nutrition : Nestle Calcium Plus Non-Fat, Nestle Bear Brand, Nestle Omega, Nestle Nesvita, Nestle Nutren Diabetic, Nestle Peptamen, Nestle Nutren 1.0, Nestle Nutren, Nestle Bonus. 3. Beverages : Nescafe Clasic, Nescafe 3 In 1 (cream and original), Nescafe Ice, Nestle Cofee Mate. 4. Other Beverages : Nestle Milo 5. Infant Nutrision : Nestle Bubur Susu, Nestle Baby Biscuit, Nestle Infant Food. 6. Culinary : Nestle Milkmaid, Magii. 7. Confectionery : Fox’s, Nestle Smartries, Nestle Kitkat, Polo, Nestle Crunch, Nestle Eclairs, Nestle Milo Nuggets, Milky Bar, Nestle Fizz. 63 8. Out Of Home : Nestea, Nestle Carnetation, Nestle Lemonade, Nescafe Capucino. 9. Breakfast Cereal : Nestle Koko Krunch, Nestle Milo, Nestle Cornflakes, Nestle Honey Stars, Nestle Trix. 10. Others : Nestle Ice Cream. 4.6.1. Spesifikasi Produk Susu Bubuk Nestle Dancow Penjualan susu bubuk Dancow di Indonesia dimulai pada awal tahun 1930-an. Awalanya produk merek ini didatangkan secara impor yang dilakukan oleh importer lokal. Kemudian Nestle mulai memproduksi sendiri susu bubuk Dancow di Indonesia pada tahun 1975 dengan merk Dancow Standard (fullcream). Pada tahun 1977 PT Nestle Indonesia mulai meluncurkan Dancow Instant yang merupakan varian susu instant pertama di indonesia. Semenjak saat itu Dancow mulai mendominasi segmen produk susu instant dan terus berkembang dengan berbagai varian untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Berbagai varian mulai diluncurkan, dimulai dengan varian Dancow Coklat pada tahun 1991. Pada tahun 2001 varaian Dancow Balita mengalami perubahan arsitektur dengan diluncurkannya varian Dancow 1+, Dancow 3+ dan Dancow 5+ untuk lebih memberikan nutrisi dalam tahap tumbuh kembang anak. Dengan inovasi yang terus menerus 64 Dancow dapat mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin pangsa pasar dalam kategori produk susu bubuk yang secara konsisten menghasilkan produk dengan kualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia. 4.6.2. Varian Produk Susu Bubuk Nestle Dancow 1. Dancow Instant Gambar 4.6.2.1. Susu yang diperkaya dengan vitamin dan mineral tertentu yang mendukung 10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik, diantaranya Zat Besi, Kalsium, Zink, Vit C, Vit A, Vit B1, Vit B2, Niasin, Vit B6, Vit B9 (Asam Folat), Vit D, Vit E, Vit K dan Biotin. 2. Dancow Fullcream Gambar 4.6.2.2. Susu bergizi tinggi untuk seluruh keluarga anda dengan rasa gurihnya yang khas. Mudah membuatnya dan juga sangat bergizi. 65 Tidak hanya baik untuk buah hati anda, tapi juga baik untuk seluruh ke luarga, termasuk anda. Rasanya lezat dan gurih, terbuat dari susu sapi, mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, terutama kalsium dan zat besi yang baik untuk pembentukan tulang dan gigi serta pembentukan sel darah merah. 3. Dancow Instant Coklat Gambar 4.6.2.3. Susu dengan Growth+ formula mengandung nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan anak 1-12 tahun secara optimal. Protein yang membantu pertumbuhan sel otot. Yodium dan zat besi yang membantu meningkatkan kapasitas belajar. Zink untuk membantu menjaga kondisi tubuh. Selain itu juga kaya akan kalsium untuk pertumbuhan dan kepadatan tulang. 2 gelas Dancow Instant Coklat memenuhi 100% kebutuhan kalsium harian buah hati anda (AKG 2000 kkal). 66 4. Dancow 1+ Gambar 4.6.2.4. Saat si kecil menginjak usia 1 tahun ia semakin menunjukkan rasa ingin tahunya dengan bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya, lewat berbagai panca indranya. Saat ini juga anda perlu membentengi tubuhnya dari segala penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Daya tahan tubuh yang baik akan menjaga tubuh si kecil dari berbagai serangan bakteri dan virus. Dancow 1+ kini dengan formula baru Lactobacillus Protectus, dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang, sesuai untuk tahap pertumbuhan si kecil yang berumur 1-3 tahun. 5. Dancow 3+ Gambar 4.6.2.5. Saat si kecil menginjak usia 3 tahun, di samping asyik bermain dengan kreativitasnya, dia juga mulai bersosialisasi dengan 67 lingkungan luar rumah, berkenalan dengan teman-teman baru dan sadar akan keberadaannya sebagai bagian dari sebuah lingkungan sosial. Maka itu, penting bagi anda untuk mempersiapkannya agar tumbuh menjadi si cerdas yang sepenuhnya. Artinya, tak hanya pintar pikiran, tapi juga tahu cara mengungkapkan pintarnya dengan hati. Jadi si kecil memang masih membutuhkan nutrisi otak, namun juga perlu didukung dengan nutrisi perlindungan untuk membantu menjaga daya tahan tubuhnya. Dancow 3+ kini dengan formula baru Lactobacillus Protectus, dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang, sesuai untuk tahap pertumbuhan si kecil yang berumur 3-6 tahun. 6. Dancow 5+ Gambar 4.6.2.6. Usia 5 tahun adalah saat anak mulai memasuki usia sekolah. Dibutuhkan nutrisi yang tepat untuk menjaga stamina dan mendukung segala aktivitasnya. Dancow 5+ dengan Lactobacillus ProtectusTM dapat membantu menjaga daya tahan tubuh. Kini hadir dalam kemasan baru dan lebih banyak manfaatnya untuk membantu memberikan perlindungan. Disamping perlindungan, 68 Dancow 5+ juga mengandung nutrisi penting lain untuk membantu pertumbuhan anak usia sekolah secara optimal dalam jumlah yang tepat dan komposisi seimbang. 7. Dancow Strawberry Gambar 4.6.2.7. Susu dan buah-buahan, adalah sumber nutrisi utama yang dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh sehat dan kuat. Kini anda dapat memberikan mereka segala kebaikan susu dan buah dalam Dancow Fruity. Dancow Fruity adalah susu dengan buah asli dan mengandung makronutrien dan mikronutrien yang membantu pertumbuhan optimal anak-anak. Bubuk buah aslinya menjadikan minum susu saat menyenangkan bagi anak-anak.69 4.7. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.7.1. Uji Validitas Uji Validitas adalah tingkat kemampuan instrument penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. 69 http://www.Sahabat Nestlé.mht. Download 15 Juni 2009, 10:00 Wib 69 Tabel 4.7.1.1. Uji Validitas Variabel (X) Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakzakii) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .817 Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 1.757E3 Sphericity df 351 Sig. .000 Sumber : SPSS V.16 Berdasarkan tabel yang tertera diatas diketahui nilai KMO (Kaiser Mayer Olkin) dan nilai MSA (Measure of Sampling Adequncy) variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakzakii) mempunyai nilai sebesar 0.817. Apabila nilai MSA diatas 0.5 maka kumpulan variabel tersebut dapat diproses lebih lanjut, dengan tidak mengurangi pemilihan variabel. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel yang ada dalam data penelitian dapat dikatakan valid dalam uji validitas yang telah dilakukan. 70 Tabel 4.7.1.2. Communalities Initial Extraction X1.1 1.000 .324 X1.2 1.000 .692 X1.3 1.000 .657 X1.4 1.000 .469 X1.5 1.000 .492 X1.6 1.000 .498 X1.7 1.000 .674 X1.8 1.000 .746 X1.9 1.000 .701 X1.10 1.000 .305 X1.11 1.000 .458 X1.12 1.000 .479 X1.13 1.000 .389 X1.14 1.000 .352 X1.15 1.000 .364 X1.16 1.000 .251 X1.17 1.000 .694 X1.18 1.000 .528 X1.19 1.000 .501 X1.20 1.000 .590 X1.21 1.000 .573 X1.22 1.000 .377 X1.23 1.000 .352 X1.24 1.000 .428 X1.25 1.000 .274 X1.26 1.000 .285 X1.27 1.000 .468 Extraction Method : Principal Component Analysis. Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16 71 Tabel 4.7.1.3. Uji Validitas Variabel (Y) Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .774 Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 1.210E3 Sphericity df 231 Sig. .000 Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16 Berdasarkan tabel yang tertera diatas diketahui nilai KMO (Kaiser Mayer Olkin) dan nilai MSA (Measure of Sampling Adequncy) variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) mempunyai nilai sebesar 0.774. Apabila nilai MSA di atas 0.5 maka kumpulan variabel tersebut dapat diproses lanjut, dengan tidak mengurangi pemilihan variabel. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel yang ada dalam data penelitian dapat dikatakan valid dalam uji validitas yang telah dilakukan. 72 Tabel 4.7.1.4. Communalities Initial Extraction Y1.1 1.000 .648 Y1.2 1.000 .463 Y1.3 1.000 .602 Y1.4 1.000 .540 Y1.5 1.000 .732 Y1.6 1.000 .584 Y1.7 1.000 .595 Y1.8 1.000 .589 Y1.9 1.000 .808 Y1.10 1.000 .633 Y1.11 1.000 .474 Y1.12 1.000 .600 Y1.13 1.000 .603 Y1.14 1.000 .655 Y1.15 1.000 .333 Y1.16 1.000 .514 Y1.17 1.000 .566 Y1.18 1.000 .601 Y1.19 1.000 .583 Y1.20 1.000 .580 Y1.21 1.000 .473 Y1.22 1.000 .572 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16 73 4.7.2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi responden dari waktu ke waktu untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Tabel 4.7.2.1. Uji Reliabitas Variabel (X) Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakzakii) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .913 27 Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16 Berdasarkan tabel yang tertera diatas dapat dilihat bahwa nilai hasil unuk variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakzakii) adalah sebesar 0.913. Hal ini menunjukkan variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakzakii) dapat dikatakan reliabel (andal) karena apabila nilai alpha diantara 0.90-1.00 maka hasilnya reliabel. Sehingga ada pengaruh yang kuat sekali atau dapat diandalkan. 74 Tabel 4.7.2.2. Item-Total Statistics Corrected Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted X1.1 104.27 146.012 .418 .911 X1.2 104.06 145.361 .404 .912 X1.3 104.32 141.592 .627 .908 X1.4 104.36 143.656 .517 .910 X1.5 104.06 145.700 .512 .910 X1.6 103.97 141.211 .638 .907 X1.7 104.21 139.303 .642 .907 X1.8 104.18 139.672 .672 .907 X1.9 104.25 142.105 .514 .910 X1.10 103.42 149.229 .491 .911 X1.11 103.97 149.432 .370 .912 X1.12 104.01 141.856 .608 .908 X1.13 104.07 147.894 .326 .913 X1.14 104.44 143.316 .462 .911 X1.15 103.87 147.874 .403 .911 X1.16 104.56 144.452 .435 .911 X1.17 103.96 140.854 .530 .910 X1.18 104.14 142.259 .573 .909 X1.19 104.13 142.422 .535 .909 X1.20 104.40 140.565 .599 .908 X1.21 104.32 139.711 .624 .908 X1.22 103.83 150.260 .359 .912 X1.23 103.66 148.615 .445 .911 X1.24 104.08 143.942 .590 .909 X1.25 104.40 146.056 .351 .913 X1.26 104.33 143.273 .476 .910 X1.27 104.20 144.112 .602 .908 75 Tabel 4.7.2.3. Uji Reliabilitas Variabel (Y) Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .873 22 Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16 Berdasarkan tabel yang tertera diatas dapat dilihat bahwa nilai hasil unuk variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) adalah sebesar 0.873. Hal ini menunjukkan variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dapat dikatakan reliabel (andal) karena apabila nilai alpha diantara 0.70-0.90 maka hasilnya reliabel. Sehingga ada pengaruh yang sangat tinggi atau kuat. 76 Tabel 4.7.2.4. Item-Total Statistics Corrected Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted Y1.1 87.13 74.507 .490 .867 Y1.2 86.88 75.766 .518 .866 Y1.3 87.30 71.840 .569 .864 Y1.4 87.15 73.740 .585 .863 Y1.5 87.10 75.261 .486 .867 Y1.6 87.09 75.610 .369 .872 Y1.7 86.97 76.465 .343 .872 Y1.8 86.99 76.398 .526 .866 Y1.9 87.08 77.434 .322 .872 Y1.10 86.84 73.796 .660 .861 Y1.11 87.37 74.879 .478 .867 Y1.12 86.88 77.037 .492 .867 Y1.13 87.20 77.806 .339 .871 Y1.14 86.97 76.635 .366 .871 Y1.15 86.50 78.778 .494 .868 Y1.16 86.94 76.954 .530 .866 Y1.17 87.11 77.810 .408 .869 Y1.18 87.39 76.343 .413 .869 Y1.19 87.02 77.559 .477 .868 Y1.20 87.21 75.218 .518 .866 Y1.21 86.93 77.589 .479 .868 Y1.22 87.33 75.680 .411 .870 77 4.8. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagian ini membahas mengenai uraian dan analisis data yang diperoleh dari data-data hasil penelitian. Data hasil penelitian merupakan data yang diperoleh dari hasil jawaban pada kuesioner yang telah dibagikan kepada 119 responden. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari dua macam, yaitu data responden dan data penelitian. Data responden adalah data mengenai profil masing-masing responden meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, perkerjaan dan jumlah anak dari responden. Sedangkan data penelitian adalah data yang diperoleh dari jawaban responden atas pernyataan mengenai kedua variabel penelitian, yaitu variabel X (Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii) dan variabel Y (Citra Perusahaan PT Nestle Indonesia). Di dalam kuesioner penelitian, terdapat 27 indikator dengan 27 pernyataan untuk variabel pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii dan 22 Indikator dengan 22 pernyataan untuk variabel citra perusahaan PT Nestle Indonesia sehingga total pernyataan dalam kuesioner terdapat 49 pernyataan berserta jawabannya. Sampel yang akan diambil dalam penelitian berjumlah 119 responden untuk mewakili RW 004 Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan. Jumlah sampel diambil dengan menggunakan sampling probabilitas, yaitu menggunakan teknik sampel sistematis. Hal ini dimaksudkan agar hasil dari penelitian dapat mewakili para ibu rumah tangga konsumen susu formula Nestle. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada para responden yang telah terpilih 78 untuk dijadikan sampel dalam penelitian dan dilakukan pada bulan Mei 2009 sampai dengan bulan Juni 2009. Untuk dapat mengukur dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X (Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii) dan variabel Y (Citra Perusahaan PT Nestle Indonesia), digunakan kuesioner dengan Skala Likert. Sistem penilaian skala dalam penelitian ini menggunakan pernyataan favorable (positif) dengan nilai 5 untuk kategori sangat jelas / sangat setuju, 4 untuk kategori jelas / setuju, 3 untuk kategori ragu-ragu, 2 untuk kategori tidak jelas / tidak setuju, dan 1 untuk kategori sangat tidak jelas / sangat tidak setuju. Analisis dari hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik Koefisiensi Korelasi Product Moment yang mencari kekuatan hubungan di antara dua variabel dalam penelitian ini. Tahap pertama adalah menyusun data yang berasal dari jawaban responden ke dalam suatu lembar coding (coding sheet), selanjutnya melakukan analisis deskriptif data responden dan data penelitian. Data penelitian tersebut kemudian dikelompokkan dan dimasukkan ke dalam tabel tunggal untuk selanjutnya dilakukan pembahasan. Dan pada tahap terakhir dilakukan analisis statistik inferensial antara variabel X dan variabel Y. 79 4.8.1. Identitas Responden 1. Usia Tabel 4.8.1.1. Responden Berdasarkan Usia n = 119 No. Keterangan 1 25-29 Tahun 56 47.1 2 30-34 Tahun 34 28.6 3 35-39 Tahun 21 17.6 4 40-44 Tahun 8 6.7 5 > 45 Tahun - - 119 100.0 Total Frequency Percent Sumber : Data jawaban kuesioner berdasarkan usia Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai responden berdasarkan usia, responden yang berusia 25-29 sebanyak 56 orang (47.1%), responden yang berusia 30-34 sebanyak 34 orang (28.6%), responden yang berusia 35-39 sebanyak 21 orang (17.6%), responden yang berusia 40-44 sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang berusia > 45 tahun tidak ada. 80 2. Tingkat Pendidikan Tabel 4.8.1.2. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan n = 119 No. Keterangan 1 SD - - 2 SLTP - - 3 SLTA 71 59.7 4 D3 33 27.7 5 S1 15 12.6 119 100.0 Total Frequency Percent Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan tingkat pendidikan Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai responden berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang berpendidikan SLTA sebanyak 71 orang (59.7%), responden yang berpendidikan D3 sebanyak 33 orang (27.7%), responden yang berpendidikan S1 sebanyak 15 orang (12.6%), sedangkan responden yang berpendidikan SD dan SLTP tidak ada. 81 3. Jenis Perkerjaan Tabel 4.8.1.3. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan n = 119 No. Keterangan 1 Karyawati 9 7.6 2 Wiraswasta 22 18.5 3 Ibu Rumah Tangga 77 64.7 4 Lainnya 11 9.2 119 100.0 Total Frequency Percent Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan jenis pekerjaan Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai responden berdasarkan jenis pekerjaan, responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 77 orang (64.7%), responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 22 orang (18.5%), responden yang berkerja lainnya sebanyak 11 orang (9.2%) dan responden yang bekerja sebagai karyawati sebanyak 9 orang (7.6%). 82 4. Jumlah Anak Tabel 4.8.1.4. Responden Berdasarkan Jumlah Anak Yang Dimiliki n = 119 No. Keterangan 1 1 Orang 57 47.9 2 2 Orang 54 45.4 3 3 Orang 8 6.7 4 > 3 Orang - - 119 100.0 Total Frequency Percent Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan jumlah anak yang dimiliki Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai responden berdasarkan jumlah anak yang dimiliki, responden yang memiliki 1 orang anak sebanyak 57 orang (47.9%), responden yang memiliki 2 orang anak sebanyak 54 orang (45.4%), responden yang memiliki 3 orang anak sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang memiliki > 3 orang tidak ada. 83 4.8.2. Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii) 1. Awareness - Knowledge (Menyadari Keberadaan Informasi) Tabel 4.8.2.1. Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 10 8.4 3 Ragu-Ragu 18 15.1 4 Jelas 69 58.0 5 Sangat Jelas 22 18.5 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 1 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 69 orang (58.0%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 22 orang (18.5%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 18 orang (15.1%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 10 orang (8.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula. 84 Tabel 4.8.2.2. Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 7 5.9 3 Ragu-Ragu 22 18.5 4 Jelas 45 37.8 5 Sangat Jelas 45 37.8 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 2 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat jelas sebanyak 45 orang (37.8%), yang menjawab jelas sebanyak 45 orang (37.8%), yang menjawab raguragu sebanyak 22 orang (18.5%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 7 orang (5.9%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii. 85 Tabel 4.8.2.3. Mengenai Balita Yang Lebih Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter Sakazakii n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 13 10.9 3 Ragu-Ragu 16 13.4 4 Jelas 70 58.8 5 Sangat Jelas 20 16.8 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 3 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 70 orang (58.8%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 20 orang (16.8%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 13 orang (10.9%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 16 orang (13.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii. 86 Tabel 4.8.2.4. Mengenai Dampak Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Radang Selaput Otak, Radang Pembuluh Darah dan Radang Usus n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 6 5.0 3 Ragu-Ragu 41 34.5 4 Jelas 46 38.7 5 Sangat Jelas 26 21.8 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 4 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii, seperti radang selaput otak, radang pembuluh darah dan radang usus, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 46 orang (38.7%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 41 orang (34.5%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 26 orang (21.8%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 6 orang (5.0 %) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii, seperti radang selaput otak, radang pembuluh darah dan radang usus. 87 Tabel 4.8.2.5. Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Diare, Demam Tinggi dan Tubuh Yang Kekuningan n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 3 2.5 3 Ragu-Ragu 16 13.4 4 Jelas 69 58.0 5 Sangat Jelas 31 26.1 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 5 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii, seperti diare, demam tinggi dan tubuh yang kekuningan, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 69 orang (58.0%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 31 orang (26.1%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 16 orang (13.4%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 3 orang (2.5%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii, seperti diare, demam tinggi dan tubuh yang kekuningan. 88 Tabel 4.8.2.6. Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Menggunakan Air Panas Bersuhu Diatas 700 C Untuk Penyajiannya, Menutup Rapat Tempat Penyimpanan Susu Formula dan Tidak Mengkonsumsi Susu Yang Disajikan Lebih Dari 2 Jam n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 8 6.7 3 Ragu-Ragu 11 9.2 4 Jelas 54 45.4 5 Sangat Jelas 46 38.7 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 6 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii, seperti menggunakan air panas diatas 700 C untuk penyajiannya, menutup rapat tempat penyimpanan susu formula dan tidak mengkonsumsi susu yang disajikan lebih dari 2 jam, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 54 orang (45.4%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 46 orang (38.7%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 11 orang (9.2%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai cara pencegahan bakteri 89 enterobacter sakazakii, seperti menggunakan air panas bersuhu diatas 700 C untuk penyajiannya, menutup rapat tempat penyimpanan susu formula dan tidak mengkonsumsi susu yang disajikan lebih dari 2 jam. Tabel 4.8.2.7. Mengenai Bagaimana Terkontaminasinya Susu Formula Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Melalui Susu Mentah Sebagai Bahan Baku, Melalui Zat-Zat Tambahan Setelah Proses Pasteurisasi dan Pada Saat Susu Disajikan n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 3 2.5 Tidak Jelas 12 10.1 3 Ragu-Ragu 6 5.0 4 Jelas 68 57.1 5 Sangat Jelas 30 25.2 119 100.0 1 Sangat Tidak Jelas 2 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 7 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii, seperti melalui susu mentah sebagai bahan baku, melalui zat-zat tambahan setelah proses pasteurisasi dan pada saat susu disajikan, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 68 orang (57.1%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 30 orang (25.2%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 12 orang (10.1%), yang menjawab ragu-ragu 90 sebanyak 6 orang (10.9%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak 3 orang (2.5%). Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii, seperti melalui susu mentah sebagai bahan baku, melalui zat-zat tambahan setelah proses pasteurisasi dan pada saat susu disajikan. Tabel 4.8.2.8. Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Berbentuk Batang, Bersifat Gram Negatif dan Termasuk Dalam Family Enterobacteriaceae n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 16 13.4 3 Ragu-Ragu 3 2.5 4 Jelas 70 58.8 5 Sangat Jelas 30 25.2 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 8 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii, seperti berbentuk batang, bersifat gram negatif dan termasuk dalam family enterobacteriaceae, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 70 orang (58.8%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 30 orang (25.2%), yang menjawab tidak 91 jelas sebanyak 16 orang (13.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 orang (2.5%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii, seperti berbentuk batang, bersifat gram negatif dan termasuk dalam family enterobacteriaceae. Tabel 4.8.2.9. Mengenai Bakteri Secara Umum Seperti Bakteri Berukuran 1-2 Mikron, Bakteri Terdapat Dimana-Mana (Udara, Air, Tanaman, Hewan Hingga Pada Makanan) dan Sebagian Bakteri Tidak Berbahaya Melainkan Bermanfaat Menjaga Kesehatan Organ Pencernaan n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 0.8 Tidak Jelas 15 12.6 3 Ragu-Ragu 12 10.1 4 Jelas 60 50.4 5 Sangat Jelas 31 26.1 119 100.0 1 Sangat Tidak Jelas 2 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah mendapatkan informasi No. 9 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai bakteri secara umum, seperti bakteri berukuran 1-2 mikron, bakteri terdapat dimana-mana (udara, air, tanaman, hewan hingga pada makanan) dan sebagian bakteri tidak berbahaya melainkan bermanfaat menjaga kesehatan organ 92 pencernaan, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 60 orang (50.4%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 31 orang (26.1%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 15 orang (12.6%) dan responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 12 orang (10.1%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak 1 orang (0.8%). Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan informasi dengan jelas mengenai bakteri secara umum, seperti bakteri berukuran 1-2 mikron, bakteri terdapat dimana-mana (udara, air, tanaman, hewan hingga pada makanan) dan sebagian bakteri tidak berbahaya melainkan bermanfaat menjaga kesehatan organ pencernaan. 93 Tabel 4.8.2.10. Penilaian Sub Dimensi Pernah Mendapatkan Informasi No. Indikator Sangat Tidak Jelas Tidak Jelas RaguRagu Jelas Sangat Jelas RataRata 1. Mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula 0 (0%) 10 (8.4%) 18 (15.1%) 69 (58.0%) 22 (18.5%) 3.86 2. Mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii 0 (0%) 7 (5.9%) 22 (18.5%) 45 (37.8%) 45 (37.8%) 4.07 3. Mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii 0 (0%) 13 (10.9%) 16 (13.4%) 70 (58.8%) 20 (16.8%) 3.81 4. Mengenai dampak yang ditimbulakan bakteri enterobacter sakazakii, seperti radang selaput otak, radang pembuluh darah dan radang usus 0 (0%) 6 (5.0%) 41 (34.5%) 46 (38.7%) 26 (21.8%) 3.77 5. Mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii, seperti diare, demam tinggi dan tubuh yang kekuningan 0 (0%) 3 (2.5%) 16 (13.4%) 69 (58.0%) 31 (21.1%) 4.07 6. Mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii, seperti menggunakan air panas bersuhu diatas 0 70 C untuk penyajiannya, menutup rapat tempat penyimpanan susu formula dan tidak mengkonsumsi susu yang disajikan lebih dari 2 jam 0 (0%) 8 (6.7%) 11 (9.2%) 54 (45.4%) 46 (38.7%) 4.15 94 7. Mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii, seperti melalui susu mentah sebagai bahan baku, melalui zat-zat tambahan setelah proses pasteurisasi dan pada saat susu disajikan 3 (2.5%) 12 (10.1%) 6 (5.0%) 68 (57.1%) 30 (25.2%) 3.92 8. Mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii, seperti berbentuk batang, bersifat gram negatif dan termasuk dalam family enterobacteriaceae 0 (0%) 16 (13.4%) 3 (2.5%) 70 (58.8%) 30 (25.2%) 3.95 9. Mengenai bakteri secara umum, seperti bakteri berukuran 1-2 mikron, bakteri terdapat dimanamana (udara, air, tanaman, hewan hingga pada makanan) dan sebagian bakteri tidak berbahaya melainkan bermanfaat menjaga kesehatan organ pencernaan 1 (0.8%) 15 (12.6%) 12 (10.1%) 60 (50.4%) 31 (26.1%) 3.88 Tabel 4.8.2.1. Grafik Sub Dimensi Pernah Mendapatkan Informasi 5 4.5 4 3.5 3 Pernah Menadapatkan Informasi 2.5 2 1.5 1 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 95 Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi pernah mendapatkan informasi area keseluruhannya cukup baik atau positif. 2. How - To - Knowledge (Mengetahui Tentang Informasi) Tabel 4.8.2.11. Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula Melalui Media Massa n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu - - 4 Jelas 34 28.6 5 Sangat Jelas 85 71.4 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 10 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula melalui media massa, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat jelas sebanyak 85 orang (71.4%), yang menjawab jelas sebanyak 34 orang (28.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas, tidak jelas dan ragu-ragu tidak ada. 96 Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui sumber informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula melalui media massa. Tabel 4.8.2.12. Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Jelas n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu 11 9.2 4 Jelas 78 65.5 5 Sangat Jelas 30 25.2 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 11 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii secara jelas, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 78 orang (65.5%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 30 orang (25.2%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 11 orang (9.2%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas dan tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui sumber informasi mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii secara jelas. 97 Tabel 4.8.2.13. Mengenai Balita Yang Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 8 6.7 3 Ragu-Ragu 12 10.1 4 Jelas 56 47.1 5 Sangat Jelas 43 36.1 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 12 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai balita yang beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 56 orang (47.1%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 43 orang (36.1%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 12 orang (10.1%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui sumber informasi mengenai balita yang beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini. 98 Tabel 4.8.2.14. Mengenai Dampak Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Melalui Media Massa n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 6 5.0 3 Ragu-Ragu 16 13.4 4 Jelas 61 51.3 5 Sangat Jelas 36 30.3 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 13 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii melalui media massa, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 61 orang (51.3%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 36 orang (30.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 16 orang (13.4%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 6 orang (5.0%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui sumber informasi mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii melalui media massa. 99 Tabel 4.8.2.15. Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Jelas n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 19 16.0 3 Ragu-Ragu 21 17.6 4 Jelas 56 47.1 5 Sangat Jelas 23 19.3 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 14 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii secara jelas, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 56 orang (47.1%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 23 orang (19.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 21 orang (17.6%), yang menjawab menjawab tidak jelas sebanyak 19 orang (16.0%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui sumber informasi mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii secara jelas. 100 Tabel 4.8.2.16. Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu 15 12.6 4 Jelas 58 48.7 5 Sangat Jelas 46 38.7 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 15 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 58 orang (48.7%), yang menjawab sangat sebanyak 46 orang (38.7%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 15 orang (12.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas dan tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui sumber informasi mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini. 101 Tabel 4.8.2.17. Mengenai Cara Terinfeksinya Susu Formula Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 17 14.3 3 Ragu-Ragu 35 29.4 4 Jelas 49 41.2 5 Sangat Jelas 18 15.1 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 16 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai cara terinfeksinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 49 orang (41.2%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 35 orang (29.4%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 18 orang (15.1%) responden yang menjawab tidak jelas sebanyak 17 orang (14.3%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui sumber informasi mengenai cara terinfeksinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini. 102 Tabel 4.8.2.18. Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Jelas n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas 5 4.2 2 Tidak Jelas 8 6.7 3 Ragu-Ragu - - 4 Jelas 54 45.4 5 Sangat Jelas 52 43.7 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 17 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii secara jelas, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 54 orang (45.4%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 52 orang (43.7%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 8 orang (6.7%), yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak 5 orang (4.2%) dan responden yang menjawab ragu-ragu tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui sumber informasi mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii secara jelas. 103 Tabel 4.8.2.19. Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Umum Melalui Media Massa n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 14 11.8 3 Ragu-Ragu 3 2.5 4 Jelas 72 60.5 5 Sangat Jelas 30 25.2 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan mengetahui sumber informasi No. 18 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai bakteri enterobacter sakazakii secara umum melalui media massa, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 72 orang (60.5%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 30 orang (25.2%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 14 orang (11.8%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 orang (2.5%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui sumber informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii secara umum melalui media massa. 104 Tabel 4.8.2.20. Penilaian Sub Dimensi Mengetahui Sumber Informasi No. Indikator Sangat Tidak Jelas Tidak Jelas RaguRagu Jelas Sangat Jelas RataRata 1. Mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula melalui media massa 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 34 (28.6%) 85 (71.4%) 4.71 2. Mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii secara jelas 0 (0%) 0 (0%) 11 (9.2%) 78 (65.5%) 30 (25.2%) 4.15 3. Mengenai balita yang beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini 0 (0%) 8 (6.7%) 12 (10.1%) 56 (47.1%) 43 (36.1%) 4.05 4. Mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii melalui media massa 0 (0%) 6 (5.0%) 16 (13.4%) 61 (51.3%) 36 (30.3%) 4.06 5. Mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii secara jelas 0 (0%) 19 (16.0%) 21 (17.6%) 56 (47.1%) 23 (19.3%) 3.69 6. Mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini 0 (0%) 0 (0%) 15 (12.6%) 58 (48.7%) 46 (38.7%) 4.26 7. Mengenai cara terinfeksinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini 0 (0%) 17 (14.3%) 35 (29.4%) 49 (41.2%) 18 (15.1%) 3.85 8. Mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii secara jelas 5 (4.2%) 8 (6.7%) 0 (0%) 54 45.4%) 52 (43.7%) 4.17 105 9. Mengenai bakteri enterobacter sakazakii secara umum melalui media massa 0 (0%) 14 (11.8%) 3 (2.5%) 72 (60.5%) 30 (25.2%) 3.99 Tabel 4.8.2.2. Grafik Sub Dimensi Mengetahui Sumber Informasi 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Mengetahui Sumber Informasi P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi mengetahui sumber informasi area keseluruhannya cukup baik atau positif. 106 3. Principle - Knowledge (Memahami Tentang Informasi) Tabel 4.8.2.21. Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula Untuk Mengenalinya n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas 3 2.5 2 Tidak Jelas 5 4.2 3 Ragu-Ragu 16 13.4 4 Jelas 60 50.4 5 Sangat Jelas 35 29.4 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 19 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula untuk mengenalinya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 60 orang (50.4%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 35 orang (29.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 16 orang (13.4%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 5 orang (4.2%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak 3 orang (2.5%). Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula untuk mengenalinya. 107 Tabel 4.8.2.22. Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Memahaminya n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas 3 2.5 2 Tidak Jelas 5 4.2 3 Ragu-Ragu 40 33.6 4 Jelas 44 37.0 5 Sangat Jelas 27 22.7 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 20 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 44 orang (37.0%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 40 orang (33.6%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 27 orang (22.7%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 5 orang (4.2%) dan yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak 3 orang (2.5%). Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai karakteristik enterobacter sakazakii untuk memahaminya. bakteri 108 Tabel 4.8.2.23. Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 14 11.8 3 Ragu-Ragu 26 21.8 4 Jelas 47 39.5 5 Sangat Jelas 32 26.9 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 21 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 47 orang (39.5%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 32 orang (26.9%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 26 orang (21.8%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 14 orang (11.8%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya. 109 Tabel 4.8.2.24. Mengenai Bagaimana Terkontaminasinya Susu Formula Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Mengenalinya n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu 2 1.7 4 Jelas 79 66.4 5 Sangat Jelas 38 31.9 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 22 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk mengenalinya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 79 orang (66.4%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 38 orang (31.9%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 orang (1.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas dan tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula mengenalinya. oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk 110 Tabel 4.8.2.25. Mengenai Balita Yang Lebih Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Memahaminya n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu 3 2.5 4 Jelas 57 47.9 5 Sangat Jelas 59 49.6 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 23 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat jelas sebanyak 59 orang (49.6%), yang menjawab jelas sebanyak 57 orang (47.9%), yang menjawab raguragu sebanyak 3 orang (2.5%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas dan tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya. 111 Tabel 4.8.2.26. Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 4 3.4 3 Ragu-Ragu 17 14.3 4 Jelas 67 56.3 5 Sangat Jelas 31 26.1 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 24 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 67 orang (56.3%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 31 orang (26.1%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 17 orang (14.3%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya. 112 Tabel 4.8.2.27. Mengenai Karakteristik Dari Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Mengenalinya n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 16 13.4 3 Ragu-Ragu 24 20.2 4 Jelas 55 46.2 5 Sangat Jelas 24 20.2 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 25 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii untuk mengenalinya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 55 orang (46.2%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 24 orang (20.2%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 24 orang (20.2%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 16 orang (13.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii untuk mengenalinya. 113 Tabel 4.8.2.28. Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Memahaminya n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 3 2.5 Tidak Jelas 10 8.4 3 Ragu-Ragu 18 15.1 4 Jelas 64 53.8 5 Sangat Jelas 24 20.2 119 100.0 1 Sangat Tidak Jelas 2 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 26 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 64 orang (53.8%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 24 orang (20.2%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 18 orang (15.1%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 10 orang (8.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak 3 orang (2.5%). Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya. 114 Tabel 4.8.2.29. Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 4 3.4 3 Ragu-Ragu 22 18.5 4 Jelas 71 59.7 5 Sangat Jelas 22 18.5 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan memahami tujuan penyampaian informasi No. 27 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 71 orang (59.7%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 22 orang (18.5%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 22 orang (18.5%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan penyampaian informasi mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi menghindarinya. oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk 115 Tabel 4.8.2.30. Penilaian Sub Dimensi Memahami Tujuan Penyampaian Informasi No. Indikator Sangat Tidak Jelas Tidak Jelas RaguRagu Jelas Sangat Jelas RataRata 1. Mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula untuk mengenalinya 3 (2.5%) 5 (4.2%) 16 (13.4%) 60 (50.4%) 35 (12.4%) 3.93 2. Mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya 3 (2.5%) 5 (4.2%) 40 (33.6%) 44 (37.2%) 27 (22.7%) 3.73 3. Mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya 0 (0%) 14 (11.8%) 26 (21.8%) 47 (39.5%) 32 (26.9%) 3.81 4. Mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk mengenalinya 0 (0%) 0 (0%) 2 (1.7%) 79 (66.4%) 38 (31.9%) 4.20 5. Mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya 0 (0%) 0 (0%) 3 (2.5%) 57 (47.9%) 59 (49.6%) 4.47 6. Mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya 0 (0%) 4 (3.4%) 17 (14.3%) 67 (56.3%) 31 (26.1%) 4.05 7. Mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii untuk mengenalinya 0 (0%) 16 (13.4%) 24 (20.2%) 55 (46.2%) 24 (20.2%) 3.73 8. Mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya 3 (2.5%) 10 (8.4%) 18 (15.1%) 64 (53.8%) 24 (20.2%) 3.87 116 9. 0 (0%) Mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya 4 (3.4%) 22 (18.5%) 71 (59.7%) 22 (18.5%) 3.93 Tabel 4.8.2.3. Grafik Sub Dimensi Memahami Tujuan Penyampaian Informasi 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Me ma ha mi Tujua n P e nya mpa ia n Info rma s i P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau positif. 117 4.8.3. Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) 1. Reputasi (Reputation) Perusahaan / Kredibilitas (Credibility) Tabel 4.8.3.1. Kemampuan Nestle Dalam Menanamkan Kepercayaan Publik Dengan Menghasilkan Produk Susu Formula Yang Berkualitas Tinggi n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Frequency Percent - - Tidak Setuju 10 8.4 3 Ragu-Ragu 14 11.8 4 Setuju 55 46.2 5 Sangat Setuju 40 33.6 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keredibilitas (credibility) No. 1 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik, dengan menghasilkan produk susu formula yang berkualitas tinggi, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 52 orang (43.7%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 43 orang (36.1%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 14 orang (11.8%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang (8.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik, menghasilkan produk susu formula yang berkualitas tinggi. dengan 118 Tabel 4.8.3.2. Kemampuan Nestle Dalam Menanamkan Kepercayaan Publik Dengan Menghasilkan Produk Susu Formula Yang Inovatif n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 5 4.2 3 Ragu-Ragu 4 3.4 4 Setuju 57 47.9 5 Sangat Setuju 53 44.5 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keredibilitas (credibility) No. 2 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik, dengan menghasilkan produk susu formula yang inovatif, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 57 orang (47.9%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 53 orang (44.5%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang (4.2%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas Nestle dalam menanamkan kepercayaan menghasilkan produk susu formula yang inovatif. publik, dengan 119 Tabel 4.8.3.3. Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Pelayanan Publik Dengan Menyediakan Pelayanan Bebas Pulsa Untuk Keluhan Publik n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 3 2.5 Tidak Setuju 14 11.8 3 Ragu-Ragu 10 8.4 4 Setuju 56 47.1 5 Sangat Setuju 36 30.3 119 100.0 1 Sangat Tidak Setuju 2 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keredibilitas (credibility) No. 3 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan menyediakan pelayanan bebas pulsa untuk keluhan publik, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 56 orang (47.1%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 36 orang (30.3%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 14 orang (11.8%), yang menjawab sangat ragu-ragu sebanyak 10 orang (8.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (2.5%). Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan menyediakan pelayanan bebas pulsa untuk keluhan publik. 120 Tabel 4.8.3.4. Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Pelayanan Publik Dengan Keramah Tamahan Dalam Melayani Keluhan Publik n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Frequency Percent - - Tidak Setuju 10 8.4 3 Ragu-Ragu 9 7.6 4 Setuju 64 53.8 5 Sangat Setuju 36 30.3 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keredibilitas (credibility) No. 4 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan keramah tamahan dalam melayani keluhan publik, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 64 orang (53.8%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 36 orang (30.3%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang (8.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 orang (7.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan keramah tamahan dalam melayani keluhan publik. 121 Tabel 4.8.3.5. Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Informasi Mengenai Produknya Melalui Program Sahabat Nestle n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 9 7.6 3 Ragu-Ragu 8 6.7 4 Setuju 63 52.9 5 Sangat Setuju 39 32.8 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keredibilitas (credibility) No. 5 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui program sahabat Nestle, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang (52.9%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 39 orang (32.8%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 9 orang (7.6%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui program sahabat Nestle. 122 Tabel 4.8.3.6. Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Informasi Mengenai Produknya Melalui Forum Dancow Parenting Center n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 0.8 Tidak Setuju 14 11.8 3 Ragu-Ragu 4 3.4 4 Setuju 51 42.9 5 Sangat Setuju 49 41.2 119 100.0 1 Sangat Tidak Setuju 2 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keredibilitas (credibility) No. 6 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui forum Dancow Parenting Center, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 51 orang (42.9%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 49 orang (41.2%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 14 orang (11.8%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (0.8%). Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui forum Dancow Parenting Center. 123 Tabel 4.8.3.7. Penilaian Sub Dimensi Kredibilitas (Credibility) No. Indikator Sangat Tidak Jelas Tidak Jelas RaguRagu Jelas Sangat Jelas RataRata 1. Kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik, dengan menghasilkan produk susu formula yang berkualitas tinggi 0 (0%) 10 (8.4%) 14 (11.8%) 55 (46.2%) 40 (33.6%) 4.05 2. Kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik, dengan menghasilkan produk susu formula yang inovatif 0 (0%) 5 (4.2%) 4 (3.4%) 57 (47.9%) 53 (44.5%) 4.53 3. Kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan menyediakan pelayanan bebas pulsa untuk keluhan publik 3 (2.5%) 14 (11.8%) 10 (8.4%) 56 (47.1%) 36 (30.3%) 3.90 4. Kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan keramah tamahan dalam melayani keluhan publik 0 (0%) 10 (8.4%) 9 (7.6%) 64 (53.8%) 36 (30.3%) 4.05 5. Kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui program sahabat Nestle 0 (0%) 9 (7.6%) 8 (6.7%) 63 (52.9%) 39 (32.8%) 4.10 6. Kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui forum Dancow Parenting Center 1 (0.8%) 14 (11.8%) 4 (3.4%) 51 (42.9%) 49 (41.2%) 4.11 124 Tabel 4.8.3.1. Grafik Sub Dimensi Kredibilitas (Credibility) 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Kredibilitas (Credibility) P1 P2 P3 P4 P5 P6 Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau positif. 125 2. Reputasi (Reputation) Perusahaan / Terpercaya (Trusworthiness) Tabel 4.8.3.8. Nestle Mempunyai Kesan Yang Baik Dimata Publik Dengan Menghasilkan Produk Sesuai Dengan Janji Yang Ditawarkan n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju 3 2.5 2 Tidak Setuju 5 4.2 3 Ragu-Ragu 8 6.7 4 Setuju 48 40.3 5 Sangat Setuju 55 46.2 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan terpercaya (trusworthiness) No. 7 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik, dengan menghasilkan produk sesuai dengan janji yang ditawarkan, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 55 orang (46.2%), yang menjawab setuju sebanyak 48 orang (40.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 orang (6.7%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang (4.2%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (2.5%). 126 Hal ini berarti sebagian responden mengetahui Nestle terpercaya dalam menghasilkan produk sesuai dengan janji yang ditawarkan. Tabel 4.8.3.9. Nestle Mempunyai Kesan Yang Baik Dimata Publik Dengan Memberikan Rasa Aman Untuk Mengkonsumsi Produk Melalui Kemasan Yang Higienis n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 4 3.4 3 Ragu-Ragu 4 3.4 4 Setuju 73 61.3 5 Sangat Setuju 38 31.9 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan terpercaya (trusworthiness) No. 8 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik, dengan memberikan rasa aman untuk mengkonsumsi produk melalui kemasan yang higienis, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 73 orang (61.3%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 38 orang (31.9%), yang menjawab raguragu sebanyak 4 orang (3.4%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. 127 Hal ini berarti sebagian responden mengetahui Nestle terpercaya dalam memberikan rasa aman untuk mengkonsumsi produk melalui kemasan yang higienis. Tabel 4.8.3.10. Nestle Berupaya Mengutamakan Kepentingan Publik Dengan Menghasilkan Produk Yang Terbaik Bagi Publik n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 8 6.7 3 Ragu-Ragu 12 10.1 4 Setuju 56 47.1 5 Sangat Setuju 43 36.1 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan terpercaya (trusworthiness) No. 9 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle berupaya mengutamakan kepentingan publik, dengan menghasilkan produk yang terbaik bagi publik, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 56 orang (47.1%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 43 orang (36.1%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 12 orang (10.1%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui Nestle terpercaya dalam menghasilkan produk yang terbaik bagi publik. 128 Tabel 4.8.3.11. Nestle Berupaya Mengutamakan Kepentingan Publik Dengan Mengutamakan Kebutuhan Informasi Produk Untuk Publik n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 5 4.2 3 Ragu-Ragu 5 4.2 4 Setuju 50 42.0 5 Sangat Setuju 59 49.6 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan terpercaya (trusworthiness) No. 10 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle berupaya mengutamakan kepentingan publik, dengan mengutamakan kebutuhan informasi produk untuk publik, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 59 orang (46.6%), yang menjawab setuju sebanyak 50 orang (42.0%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang (4.2%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 orang (4.2%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui Nestle terpercaya dalam mengutamakan kebutuhan informasi produk untuk publik. 129 Tabel 4.8.3.12. Penilaian Sub Dimensi Terpercaya (Trusworthiness) No. Indikator Sangat Tidak Jelas Tidak Jelas RaguRagu Jelas Sangat Jelas RataRata 1. Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik, dengan menghasilkan produk sesuai dengan janji yang ditawarkan 3 (2.5%) 5 (4.2%) 8 (6.7%) 48 (40.3%) 55 (46.2%) 4.23 2. Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik, dengan memberikan rasa aman untuk mengkonsumsi produk melalui kemasan yang higienis 0 (0%) 4 (3.4%) 4 (3.4%) 73 (61.3%) 38 (31.9%) 4.21 3. Nestle berupaya mengutamakan kepentingan publik, dengan menghasilkan produk yang terbaik bagi publik 0 (0%) 8 (6.7%) 12 (10.1%) 56 (47.1%) 43 (36.1%) 4.12 4. Nestle berupaya mengutamakan kepentingan publik, dengan mengutamakan kebutuhan informasi produk untuk publik 0 (0%) 5 (4.2%) 5 (4.2%) 50 (42.0%) 59 (49.6%) 4.36 Tabel 4.8.3.2. Grafik Sub Dimensi Terpercaya (Trusworthiness) 5 4.5 4 3.5 3 2.5 Terpercaya (Trustworthiness) 2 1.5 1 P7 P8 P9 P10 130 Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau positif. 3. Reputasi (Reputation) Perusahaan / Keterandalan (Reliability) Tabel 4.8.3.13. Nestle Berupaya Menjaga Kualitas Produk Dengan Meningkatkan Standarisasi Dalam Proses Produksi n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Frequency Percent - - Tidak Setuju 12 10.1 3 Ragu-Ragu 21 17.6 4 Setuju 60 50.4 5 Sangat Setuju 26 21.8 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keterandalan (reliability) No. 11 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle berupaya menjaga kualitas produk, dengan meningkatkan standarisasi dalam proses produksi, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 60 orang (50.4%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang (21.8%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 21 orang (17.6%), yang menjawab 131 tidak setuju sebanyak 12 orang (10.1%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui keterandalaan Nestle dalam menjaga kualitas produk, dengan meningkatkan standarisasi dalam proses produksi. Tabel 4.8.3.14. Nestle Berupaya Menjaga Kualitas Produk Dengan Penggunaan Teknologi Modern Dalam Proses Produksi n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 11 9.2 4 Setuju 58 48.7 5 Sangat Setuju 50 42.0 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keterandalan (reliability) No. 12 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle berupaya menjaga kualitas produk, dengan penggunaan teknologi modern dalam proses produksi, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 58 orang (48.7%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 50 orang (42.0%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 11 orang (9.2%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada. 132 Hal ini berarti sebagian responden mengetahui keterandalaan Nestle dalam menjaga kualitas produk, dengan penggunaan teknologi modern dalam proses produksi. Tabel 4.8.3.15. Nestle Berupaya Mengutamakan Kebutuhan Publik Dengan Berusaha Untuk Memahami Produk Yang Dibutuhkan Publik n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 34 28.6 4 Setuju 50 42.0 5 Sangat Setuju 35 29.4 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keterandalan (reliability) No. 13 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle berupaya mengutamakan kebutuhan publik, dengan berusaha untuk memahami produk yang dibutuhkan publik, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 50 orang (42.0%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 35 orang (29.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 34 orang (28.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui keterandalaan Nestle dalam mengutamakan kebutuhan publik, 133 dengan berusaha untuk memahami produk yang dibutuhkan publik. Tabel 4.8.3.16. Nestle Berupaya Mengutamakan Kebutuhan Publik Dengan Berinteraksi Secara Langsung Pada Publik Dalam Kegiatan Sosial n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 8 6.7 3 Ragu-Ragu 10 8.4 4 Setuju 47 39.5 5 Sangat Setuju 54 45.4 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keterandalan (reliability) No. 14 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle berupaya mengutamakan kebutuhan publik dengan, berinteraksi secara langsung pada publik dalam kegiatan sosial, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 54 orang (45.4%), yang menjawab setuju sebanyak 47 orang (39.5%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10 orang (8.4%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui keterandalaan Nestle dalam mengutamakan kebutuhan publik, 134 dengan berinteraksi secara langsung pada publik dalam kegiatan sosial. Tabel 4.8.3.17. Nestle Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Keluhan Publik Dengan Sikap Yang Tanggap Dalam Melayani Keluhan Publik n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu - - 4 Setuju 34 28.6 5 Sangat Setuju 85 71.4 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keterandalan (reliability) No. 15 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik, dengan sikap yang tanggap dalam melayani keluhan publik, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 85 orang (71.4%), yang menjawab setuju sebanyak 34 orang (28.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu-ragu tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui keterandalaan Nestle dalam memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik, dengan sikap yang tanggap dalam melayani keluhan publik. 135 Tabel 4.8.3.18. Nestle Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Keluhan Publik Dengan Sikap Yang Terampil Dalam Memberikan Solusi Terhadap Keluhan Publik n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 10 8.4 4 Setuju 67 56.3 5 Sangat Setuju 42 35.3 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan keterandalan (reliability) No. 16 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik, dengan sikap yang terampil dalam memberikan solusi terhadap keluhan publik, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 67 orang (56.3%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 42 orang (35.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10 orang (8.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui keterandalaan Nestle dalam memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik, dengan sikap yang terampil dalam memberikan solusi terhadap keluhan publik. 136 Tabel 4.8.3.19. Penilaian Sub Dimensi Keterandalan (Reliability) No. Indikator Sangat Tidak Jelas Tidak Jelas RaguRagu Jelas Sangat Jelas RataRata 1. Nestle berupaya menjaga kualitas produk, dengan meningkatkan standarisasi dalam proses produksi 0 (0%) 12 (10.1%) 21 (17.6%) 60 (50.6%) 26 (%21.8) 3.84 2. Nestle berupaya menjaga kualitas produk, dengan penggunaan teknologi modern dalam proses produksi 0 (0%) 0 (0%) 11 (9.2%) 58 (48.7%) 50 (42.0%) 4.32 3. Nestle berupaya mengutamakan kebutuhan publik, dengan berusaha untuk memahami produk yang dibutuhkan publik 0 (0%) 0 (0%) 34 (28.6%) 50 (42.0%) 35 (29.4%) 4.00 4. Nestle berupaya mengutamakan kebutuhan publik dengan, berinteraksi secara langsung pada publik dalam kegiatan sosial 0 (0%) 8 (6.7%) 10 (8.4%) 47 (39.5%) 54 (45.4%) 4.23 5. Nestle memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik, dengan sikap yang tanggap dalam melayani keluhan publik 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 34 (28.6%) 85 (71.4%) 4.71 6. Nestle memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik, dengan sikap yang terampil dalam memberikan solusi terhadap keluhan publik 0 (0%) 0 (0%) 10 (8.4%) 67 (56.3%) 42 (35.3%) 4.26 137 Tabel 4.8.3.3. Grafik Sub Dimensi Keterandalan (Reliability) 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Keterandalan (Reliability) P11 P12 P13 P14 P15 P16 Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau positif. 138 4. Reputasi (Reputation) Perusahaan / Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) Tabel 4.8.3.20. Nestle Memiliki Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Melalui Pelestarian Lingkungan Sekitar n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 4 3.4 3 Ragu-Ragu 8 6.7 4 Setuju 79 66.4 5 Sangat Setuju 28 23.5 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan tanggung jawab sosial (social responsibility) No. 17 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, melalui pelestarian lingkungan sekitar, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 79 orang (66.4%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (23.5%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 orang (6.7%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung jawab sosial Nestle diwujudkan dengan pelestarian lingkungan sekitar. 139 Tabel 4.8.3.21. Nestle Memiliki Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Dengan Menjadi Sponsor Bagi Program Pelestarian Lingkungan Hidup n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 8 6.7 3 Ragu-Ragu 29 24.4 4 Setuju 59 49.6 5 Sangat Setuju 23 19.3 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan tanggung jawab sosial (social responsibility) No.18 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, dengan menjadi sponsor bagi program pelestarian lingkungan hidup, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 59 orang (49.6%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 29 orang (24.4%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 23 orang (19.3%) dan, yang menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung jawab sosial Nestle diwujudkan dengan menjadi sponsor bagi program pelestarian lingkungan hidup. 140 Tabel 4.8.3.22. Nestle Berusaha Untuk Membangun Hubungan Jangka Panjang Dengan Publik Melalui Program Kepedulian Sosial n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 12 10.1 4 Setuju 72 60.5 5 Sangat Setuju 35 29.4 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan tanggung jawab sosial (social responsibility) No.19 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik, melalui program kepedulian sosial, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 72 orang (60.5%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 35 orang (29.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 12 orang (10.1%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung jawab sosial Nestle diwujudkan dengan usaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik, melalui program kepedulian sosial. 141 Tabel 4.8.3.23. Nestle Berusaha Untuk Membangun Hubungan Jangka Panjang Dengan Publik Melalui Upaya Dalam Memberikan Memberikan Kepuasan Publik Melalui Kualitas Produk Yang Dihasilkan n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 9 7.6 3 Ragu-Ragu 10 8.4 4 Setuju 72 60.5 5 Sangat Setuju 28 23.5 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan tanggung jawab sosial (social responsibility) No. 20 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik, melalui upaya dalam memberikan memberikan kepuasan publik melalui kualitas produk yang dihasilkan, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 72 orang (60.5%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (23.5%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10 orang (8.4%). Yang menjawab tidak setuju sebanyak 9 orang (7.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung jawab sosial Nestle diwujudkan dengan usaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik, melalui upaya dalam 142 memberikan memberikan kepuasan publik melalui kualitas produk yang dihasilkan. Tabel 4.8.3.24. Nestle Tidak Hanya Berorientasi Pada Bisnis Melainkan Ikut Mendukung Kegiatan Sosial Dengan Membantu Program Sosial Secara Sukarela n = 119 No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 9 7.6 4 Setuju 68 57.1 5 Sangat Setuju 42 35.3 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan tanggung jawab sosial (social responsibility) No. 21 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial, dengan membantu program sosial secara sukarela, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 68 orang (57.1%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 42 orang (35.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 orang (7.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung jawab sosial Nestle diwujudkan dengan tidak hanya berorientasi 143 pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial, dengan membantu program sosial secara sukarela. Tabel 4.8.3.25. Nestle Tidak Hanya Berorientasi Pada Bisnis Melainkan Ikut Mendukung Kegiatan Sosial Dengan Menjadi Sponsor Bagi Program Kemanusiaan Seperti Bencana Alam dan Sebagainya n = 119 No. Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Frequency Percent - - Tidak Setuju 16 13.4 3 Ragu-Ragu 8 6.7 4 Setuju 69 58.0 5 Sangat Setuju 26 21.8 119 100.0 Total Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan tanggung jawab sosial (social responsibility) No. 22 Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial, dengan menjadi sponsor bagi program kemanusiaan seperti bencana alam dan sebagainya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak 69 orang (58.0%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang (21.8%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 16 orang (13.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 oarng (6.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung jawab sosial Nestle diwujudkan dengan tidak hanya berorientasi 144 pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial, dengan menjadi sponsor bagi program kemanusiaan seperti bencana alam dan sebagainya. Tabel 4.8.3.26. Penilaian Sub Dimensi Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) No. Indikator Sangat Tidak Jelas Tidak Jelas RaguRagu Jelas Sangat Jelas RataRata 1. Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, melalui pelestarian lingkungan sekitar 0 (0%) 4 (3.4%) 8 (6.7%) 79 (66.4%) 28 (23.5%) 4.18 2. Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, dengan menjadi sponsor bagi program pelestarian lingkungan hidup 0 (0%) 8 (6.7%) 29 (24.4%) 59 (29.6%) 23 (19.3%) 3.81 3. Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik, melalui program kepedulian sosial 0 (0%) 0 (0%) 12 (10.1%) 72 (60.5%) 35 (29.4%) 4.19 4. Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik, melalui upaya dalam memberikan memberikan kepuasan publik melalui kualitas produk yang dihasilkan 0 (0%) 9 (7.6%) 10 (8.4%) 72 (60.5%) 28 (23.5%) 4.0 5. Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial, dengan membantu program sosial secara sukarela 0 (0%) 0 (0%) 9 (7.6%) 68 (57.1%) 42 (35.3%) 4.27 145 6. Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial, dengan menjadi sponsor bagi program kemanusiaan seperti bencana alam dan lainnya 0 (0%) 16 (13.4%) 8 (6.7%) 69 (58.0%) 26 (21.8%) 3.88 Tabel 4.7.3.4. Grafik Sub Dimensi Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) P17 P18 P19 P20 P21 P22 Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau positif. 146 4.9. Uji Korelasi Uji koefisiensi korelasi product moment digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat lemahnya hubungan suatu variabel dengan variabel lain tanpa mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel lain. Tabel 4.9.1. Correlations Pengetahuan Pearson Isu Bakteri Correlation (Enterobacter Sig. (2-tailed) Sakazakii) N Pengetahuan Citra Isu Bakteri Perusahaan 1 .000 119 119 .715** 1 Citra Pearson Perusahaan Correlation (PT Nestle Sig. (2-tailed) .000 N 119 Indonesia) .715** 119 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat korelasi anatara variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) dengan variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Angka Sig. (2-tailed) untuk kedua variabel tersebut adalah 0.000. Karena angka tersebut jauh dibawah 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan (korelasi) yang nyata antara variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap varaibel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Nilai korelasi sebesar 0.715 dengan nilai 0.70-0.90, maka nilai variabel 147 pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) berkorelasi kuat atau tinggi terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Dari langkah diatas terlihat variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) berkorelasi dan dapat diinterpretasikan. Interpretasi (penafsiran) angka korelasi variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) sebesar 0.715, maka terdapat dua hal dalam penafsiran korelasi yaitu “+” atau “-” yang berhubungan dengan angka korelasi, serta kuat atau tidaknya korelasi. Angka korelasi variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) sebesar 0.715, maka diperoleh angka + 0.715 disertakan tanda “+” karena tidak terdapat tanda “-” pada output sehingga otomatis bernilai positif. Sehingga dapat disimpulkan hasil dari uji korelasi menunjukan bahwa publik telah memiliki pengetahuan bakteri dalam produk Nestle sehingga berpengaruh terhadap citra PT Nestle Indonesia. Dimana dengan adanya pengetahuan publik maka citra PT Nestle Indonesia tetap positif, namun apabila tidak adanya pengetahuan publik maka citra PT Nestle Indonesia akan negatif. 4.10. Uji Regresi Menurut Sugiyono antara uji korelasi dan uji regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Setiap uji regresi pasti ada uji korelasinya, tetapi uji korelasi belum tentu dilanjutkan dengan uji regresi. 148 Tabel 4.10.1. Model Summary Model 1 R Adjusted R Std. Error of Square the Estimate R Square .715a .512 .508 Predictors : (Constant), Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii) Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16 6.391 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil regresi r² = 0.512. Hal ini berarti variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) sebesar 51.2% ditentukan atau dipengaruhi oleh variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii), sedangkan sisanya sebesar 48.8% ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor lainnya. 4.11. Pembahasan Sukses atau tidaknya tujuan dan citra positif yang hendak dicapai perusahaan tidak terlepas dari peranan praktisi public relations yang berfungsi untuk : 1. Memberikan penerangan kepada publik mengenai produk yang diahasilkan serta proses produksinya yang bertujuan agar publik dapat mengetahui produk dan proses produksi secara jelas sehingga meyakinkan publik bahwa produk dan proses produksi terbebas dari bakteri karena telah melewati standarisasi yang ketat yang telah diuji oleh laboratorium independen. 2. Melakukan persuasi melalui kampanye kehumasan seperti melakukan bakti sosial sekaligus untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada publik dengan program imunisasi gratis, pemeriksaan gizi gratis 149 dan lainnya yang bertujuan agar publik dapat memberikan perhatian terhadap perusahaan sehingga publik terbujuk untuk mengkonsumsi produknya. 3. Berupaya untuk merubah sikap dan perbuatan dengan memberikan pemahaman publik mengenai proses kerja perusahaan yang dapat dilakukan melalui kujungan langsung ke pabrik, menjadikan publik sekitar pabrik sebagai pemasok bahan baku produksi atau sebagai pekerja agar nantinya dapat terjalin hubungan timbal balik antara perusahaan dengan publiknya. Selain itu sasaran dari kegiatan public relation dalam menyukseskan tujuan dan citra positif tersebut, antara lain dengan : 1. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. 2. Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage. 3. Mempromosikan aspek yang menyangkut kepentingan publik dan mendukung kegiatan kampanye sosial. Dari hasil analisis data yang diperoleh melalui penjabaran tabel dan grafik pada setiap sub dimensi variabel pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii), dengan menggunakan skala likert hasilnya menunjukan bahwa jawaban dari responden disetiap sub dimensi memperoleh nilai diatas 3 (tiga). Ini menunjukan 150 bahwa nilai keseluruhan dari setiap sub dimensi variabel pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) memperoleh nilai yang cukup baik atau positif. Sedangkan analisis data yang diperoleh dari penjabaran tabel dan grafik pada setiap sub dimensi variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Berdasarkan skala likert hasilnya menunjukan bahwa jawaban dari responden disetiap sub dimensi memperoleh nilai diatas 3 (tiga). Ini menunjukan bahwa nilai keseluruhan dari setiap sub dimensi variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) memperoleh nilai yang cukup baik atau positif. Variabel pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) diukur sebagai indikator berdasarkan dimensi awareness knowledge (menyadari keberadaan informasi), how to knowledge (mengetahui tentang informasi) dan principle knowledge (memahami tentang informasi). Variabel pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) memperoleh nilai yang tinggi karena memiliki hubungan dengan sub dimensi pernah mendapatkan informasi, mengetahui sumber informasi dan memahami tujuan penyampaian informasi. Ini menunjukan bahwa variabel pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) publik dipengaruhi oleh dapat atau tidaknya public akan informasi mengenai bakteri enterobakter sakazakii, sumber informasi mengenai bakteri enterobakter sakazakii dan paham atau tidaknya publik mengenai informasi bakteri enterobakter sakazakii. Semua itu dapat mempengaruhi pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) publik yang akan mempengaruhi penilaian dari publik. Sedangkan variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) diukur sebagai indikator berdasarkan dimensi reputasi (reputation) perusahaan. Variabel citra 151 perusahaan (PT Nestle Indonesia) memperoleh nilai yang tinggi karena memiliki hubungan dengan sub dimensi kredibilitas (credibility), terpercaya (trustworthiness), keterandalan (reliability) dan tanggung jawab sosial (social responsibility). Ini menunjukan bahwa variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dipengaruhi oleh sejauh mana kemampuan PT Nestle Indonesia, sejauh mana kepercayaan PT Nestle Indonesia, sejauh mana keterandalan PT Nestle Indonesia dan sejauh mana tanggung jawab PT Nestle Indonesia. Semua itu dapat mempengaruhi citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dimata publik yang akan mempengaruhi penilaian dari publik. Citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) akan meningkat apabila publik memiliki pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii). Selain itu publik juga tidak akan mudah terpengaruh terhadap isu yang nantinya menjadikan citra Nestle tetap positif. Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan isu dan citra perusahaan, peneliti mencoba membuat suatu analisis untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobakter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. Untuk membuat suatu analisis tersebut penulis menggunakan perhitungan dengan rumus Koefisiensi Korelasi Product Moment. Hasil dari korelasi yang telah diperoleh menunujukan bahwa hubungan antara variabel X (pengetahuan isu bakteri enterobakter sakazakii) dengan variabel Y (citra perusahaan PT Nestle Indonesia) nilai korelasinya sebesar 0.715 dengan nilai 0.70 - 0.90. Yang berarti ada hubungan yang kuat atau tinggi antara variabel 152 pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) terhadap citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Dilakukan uji regresi yang memperoleh nilai regresi sebesar 0.512 yang berarti citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dipengaruhi oleh pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) sebesar 51.2% sedangkan sisanya sebesar 48.8% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) memiliki korelasi dan pengaruh positif dalam meningkatkan citra perusahaan (PT Nestle Indonesia), karena apabila publik memililki pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk meningkatkan citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dimata publik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berdasarkan dari hasil keseluruhan data yang telah diperoleh melalui variabel-variabel dalam penelitian tentang pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia. Selanjutnya pada bab ini juga akan dibuat suatu saran yang berhubungan dengan hasil kesimpulan penelitian. Dari hasil penelitian mengenai pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia dapat disimpulkan bahwa dari 119 (seratus sembilan belas) responden hampir seluruhnya telah mendapatkan, mengetahui dan memahami pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii sehingga tidak berpengaruh terhadap citra PT Nestle Indonesia. Dan dari hasil penelitian tersebut maka peneliti mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kuantitatif, dimana angka digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian. 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data yang kemudian diolah untuk menghasilkan informasi tertentu. 153 154 3. Responden dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga yang memiliki balita dan yang mengkonsumsi susu formula Nestle (Dancow 1+ dan Dancow 3+). Jumlah populasi yang telah terpilih berdasarkan kriteria dalam penelitian ini sebanyak 119 KK. Sedangkan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total yaitu total keseluruhan populasi merangkap sebagai penelitian. 4. Pada variabel pengaruh pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) nilai rata-rata jawaban responden yang diperoleh pada setiap sub dimensinya memperoleh nilai diatas 3 (tiga). Sedangkan pada variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) nilai rata-rata jawaban responden yang diperoleh pada setiap sub dimensinya memperoleh nilai diatas 3 (tiga). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata jawaban responden dari setiap sub dimensi teesebut area keseluruhannya dinyatakan cukup baik. 5. Dalam uji validitas dengan menggunakan rumus KMO (Kaiser Mayer Olkin) yang dilakukan untuk mengetahui data yang digunakan dalam variabel pengaruh pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) dan variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Hasil dari uji validitas menunjukan hasil valid karena hasil MSA (Measure Of Sampling Adequncy) pada variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) memperoleh hasil sebesar 0.817 dan pada variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) memperoleh hasil sebesar 0.774. Apabila hasil dari 155 MSA diperoleh hasil di atas 0.5 maka hasil dari kedua variabel tersebut dinyatakan valid. 6. Dalam uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha yang dilakukan untuk mengetahui data yang digunakan dalam variabel pengaruh pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) dan variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Hasil nilai korelasi yang diperoleh pada variabel pengaruh pengetahuan isu bakteri bakteri (enterobacter sakazakii) adalah sebesar 0.913. Sedangkan hasil nilai korelasi yang diperoleh pada variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) adalah sebesar 0.873. Maka hal ini menujukkan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel. 7. Dalam uji korelasi yang dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment Peorson menunjukkan nilai sebesar 0.715, maka berarti hubungan yang terjadi antara variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dinyatakan positif karena diperoleh nilai korelasi sebesar 0.715 dengan nilai 0.70 - 0.90. Yang berarti ada hubungan yang kuat atau tinggi antara pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) terhadap citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). 8. Dalam uji regresi yang telah dilakaukan diperoleh nilai sebesar 0.512, maka pengaruh antara pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) mempunyai nilai sebesar 0.512. Yang berarti citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dipengaruhi 156 oleh pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) sebesar 51.2% dan sisanya sebesar 48.8% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari keseluruhan hasil yang diperoleh dalam penelitian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1diterima. Hal itu dikarenakan nilai probabilitas < 0.05. Maka kesimpulan dari penelitian ini, yaitu “ada pengaruh antara pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap citra perusahaan (PT Nestle Indonesia)”. Sedangkan tingkat hubungan yang terjadi antara variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) berada dalam tingkat yang kuat atau hubungan yang tinggi. Tingkat yang kuat atau hubungan yang tinggi tersebut dapat diartikan jika masyarakat (publik) memiliki pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) maka hal tersebut akan mempengaruhi citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) menjadi tetap positif. Apabila masyarakat (publik) tidak memiliki pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) maka hal tersebut akan mempengaruhi citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) menjadi negatif. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi sikap seseorang yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang terhadap suatu objek. Oleh karena itu pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii bagi publik berfungsi agar : 1. Apabila publik memiliki pengetahuan kesadaran mengenai isu bakteri enterobacter sakazakii, maka publik akan termotivasi untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang bakteri enterobacter sakazakii. 157 2. Apabila publik memiliki pengetahuan teknis mengenai isu bakteri enterobacter sakazakii, maka akan lebih meningkatkan peluang publik untuk mengetahui sumber informasi tentang bakteri enterobacter sakazakii. 3. Apabila publik memiliki pengetahuan prinsip mengenai isu bakteri enterobacter sakazakii, maka publik akan lebih didasari prinsip, fungsi dan tujuan penyampaian informasi tentang bakteri enterobacter sakazakii. Dan suatu perusahaan memiliki citra yang negatif atau positif melalui kesan yang benar berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Oleh karena itu publik bagi perusahaan berfungsi untuk: 1. Memberikan penilaian terhadap perusahaan dilihat dari usaha yang dilakukan perusahaan untuk mepertahankan stabilitas dan prospek usaha yang merupakan suatu penilaian terhadap kredibilitas sebuah perusahaan. 2. Memberikan penilaian terhadap perusahaan dilihat dari usaha yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan publik yang merupakan suatu penilaian terhadap terpercayanya sebuah perusahaan. 3. Memberikan penilaian terhadap perusahaan dilihat dari mutu produk atau jasa serta pelayanan yang merupakan suatu penilaian terhadap keterandalan sebuah perusahaan. 4. Memberikan penilaian terhadap perusahaan dilihat dari kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar perusahaan ataupun lingkungan 158 luar perusahaan yang merupakan suatu penilaian terhadap tanggung jawab sosial sebuah perusahaan. 5.2. Saran-Saran Dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan dapat dibuat suatu saran yang mungkin dapat bermanfaat nantinya, yaitu sebagai berikut : 5.2.1. Saran Akademis Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai jawaban responden yang tertinggi diperoleh pada sub dimensi keterandalan dan nilai jawaban responden yang terendah diperoleh pada sub dimensi terpercaya. Maka hendaknya agar public relations PT Nestle Indonesia dapat lebih memberikan perhatian terhadap kepercayaan publik pada PT Nestle Indonesia dengan memberikan perhatian lebih terhadap kualitas produk. Hal itu perlu dilakukan agar kedepannya public relations PT Nestle Indonesia dapat meningkatkan kepercayaan publik dengan menghasilkan produk sesuai dengan janji yang ditawarkan, memberikan rasa aman untuk mengkonsumsi produk melalui kemasan yang higienis, menghasilkan produk yang terbaik bagi publik dan mengutamakan kebutuhan informasi produk untuk publik. 159 5.2.2. Saran Praktis Untuk mengatasi isu yang tengah berkembang di publik sebaiknya public relations perusahaan memberikan penjelasan berupa pengetahuan mengenai isu yang tengah berkembang tersebut kepada publik. Karena isu merupakan suatu titik konflik yang terjadi antara perusahaan dengan publik dan dengan pengetahuan semua perubahan yang terjadi dapat disikapi. Maka dengan adanya pengetahuan publik mengenai isu yang tengah berkembang diharapkan nantinya publik menjadi tidak mudah terpancing oleh isu yang tengah berkembang tersebut. Apabila publik memiliki pengetahuan mengenai isu yang tengah berkembang suatu citra positif perusahaan tidak akan terpengaruh dan tetap positif, namun apabila publik tidak memiliki pengetahuan mengenai isu yang tengah berkembang suatu citra positif perusahaan akan terpengaruh dan menjadi negatif. Oleh karena itu diharapkan nantinya pengetahuan public relations mengenai isu yang tengah berkembang di publik dapat selalu di-update agar isu yang tengah berkembang dapat segera diatasi tanpa merusak suatu citra positif perusahaan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku Anggoro, Linggar, Teori dan Profesi Kehumasan. (Jakarta, Bumi Aksara, 2005). Bungin, Burhan, Metodologi Media, 2005). Penelitian Kuantitatif. (Jakarta, Prenada Center and Cutlip, Effective Public Relations. (Jakarta, Kencana, 2006). Fomburn, J, Charless, Reputation Harvard Businees School Press. (Boston, Massachusetts, 1996). Jefkins, Frank dan Daniel, Yadin, Edisi Kelima, Public Relations. (Jakarta, Erlangga, 1998). Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta, Grafiti, 1994). Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktisi Riset Komunikasi. (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2006). Mulyana, Deddy, Ilmu Komuniksi Suatu Pengantar. (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005). Rachmadi, F, Public Relations Dalam Teori dan Praktek Aplikasi Dalam Badan Usaha Swasta & Pemerintah. (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1996). Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Sosial. (Bandung, Rosdakarya, 1999). Regester, Michael, Risk Issues and Crisis Management In Public Relations. (New, Delhi : Crest Publishing House, 2003). Riduwan, Dasar-Dasar Statistika. (Bandung, Alfabeta, 2006). Rogers, M, Everett, Diffusion Of Innovatios. (New York: The Free Press. 1995). Ruslan, Rusady, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Konsepsi dan Aplikasi). (Jakarta ,Rajawali Pers, 1998). Ruslan, Rusady, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1999). Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survai. (Jakarta, LP3ES, 1989). Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1990). Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung, Alfabeta, 1999). Sumirat, Soleh & Elvinaro, Ardiyanto, Dasar-Dasar Public Relations. (Jakarta, Remaja Rosadakarya, 2002). Theaker, Alison, The Public Relations Handbook. (Routledge, Edisi ke-2, 2001). Triton, Riset Statistik Parametik. (Yogyakarta, Andi, 2006). Umar, Husein, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. (Jakarta, Remaja Rosdakarya, 1991). Referensi Online http://www.google.com http://www.search.yahoo.com http://www.scribd.com http://www.mercubuana.com STRUKTUR ORGANISASI Nestle President Director Director Corporate Public Affair Head of Public Relations Assistant Manager Head of Communication Relations Staff Head of Corporate Assistant Manager Assistant Manager STRUKTUR ORGANISASI Nestle Factory Factory Manager FM Secretary (Sr. Supv) IP/GLOBE Coordinator (Sup) Aplication Group Organization Development Packaging Specialist Technologist SEO (Supervisor) Administration Manager Costing Executive 1 Costing Executive 2 Accounting Executive Payroll Analyst AP Supervisor GL Supervisor QA Manager HRD Specialist Production Manager Factory Engineer MMPPC Manager QA Analyst HR Administration (Supv) Supervisor 1 Supervisor 4 Workshop Project Engineer MMPPC Manager QA Supervisor General Service Supervisor 2 Supervisor 5 Electrical Eng (Sr) MMPC Support General Affair Supervisor 3 Supervisor 6 MPCS WH Supervisor Area Engineer Supervisor 7 Planner MRP No. Responden : ... ... ... ... ... Yang Terhormat : Ibu-Ibu / Saudari-Saudari, Mohon kesediaan Ibu-Ibu / Saudari-Saudari untuk mengisi kuesioner ini. DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN ISU BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII TERHADAP CITRA PUBLIK PADA PT NESTLE INDONESIA (Warga Ulujami – Jakarta Selatan) Dalam rangka penelitian dan penyusunan skripsi yang diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Ilmu Komunikasi. Bidang Studi Public Relations – Fakultas Ilmu Komunikasi – Universitas Mercu Buana Jakarta. Dengan judul “PENGARUH PENGETAHUAN ISU BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII TERHADAP CITRA PUBLIK PADA PT NESTLE INDONESIA”. Maka saya mohon kesediaan dan bantuannya untuk mengisi kuesioner ini. Setiap jawaban yang anda berikan akan sangat membantu dalam penelitian ini, untuk itu saya ucapkan terima kasih. I. Identitas Responden 1. 2. Umur : a. 25 – 29 tahun d. 40 – 44 tahun b. 30 – 34 tahun e. > 45 tahun c. 35 – 39 tahun Tingkat pendidikan : a. SD d. D3 b. SLTP e. S1 c. SLTA 3. Pekerjaan : a. Karyawati c. Ibu Rumah Tangga b. Wiraswasta d. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... (Lainnya Sebutkan) 4. Jumlah anak : a. 1 orang c. 3 orang b. 2 orang d. > 3 orang Untuk pertanyaan berikut ini, anda cukup memberikan tanda check mark ( √ ) pada salah satu kolom jawaban, mengenai Pengetahuan Isu Bakteri dan Citra Perusahaan Keterangan Check Mark ( √ ) : • • Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii) SJ = Sangat Jelas J = Jelas R = Ragu-ragu TJ = Tidak Jelas STJ = Sangat Tidak Jelas Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju II. Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii) No. Pertanyaan a. Pernah Mendapatkan Informasi 5. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula 6. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii 7. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi oleh bakteri enterobacter sakazakii 8. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai dampak yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii seperti radang selaput otak, radang pembuluh darah dan radang usus 9. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii seperti diare, demam tinggi dan tubuh yang kekuningan 10. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii seperti dengan menggunakan air panas bersuhu diatas 700 C untuk penyajian, menutup rapat tempat penyimpanan dan tidak mengkonsumsi susu formula yang disajikan lebih dari dua jam 11. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai bagaimana cara terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii seperti melalui susu mentah pada bahan baku, melalui zat-zat tambahan setelah proses pasteurisasi dan pada saat susu formula disajikan 12. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii seperti berbentuk batang, bersifat gram negatif dan termasuk dalam family enterobacteriaceae SJ J R TJ STJ No. Pertanyaan 13. Saya pernah mendapatkan informasi mengenai bakteri secara umum seperti bakteri berukuran 1-2 mikron, bakteri terdapat dimana-mana (udara, air, tanaman, hewan hingga pada makanan) dan sebagian bakteri tidak berbahaya melainkan bermanfaat untuk menjaga kesehatan organ pencernaan b. Mengetahui Sumber Informasi 14. Saya mengetahui sumber informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula melalui media massa 15. Saya mengetahui sumber informasi mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii secara aktual 16. Saya mengetahui sumber informasi mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk melakukan pencegahan secara dini 17. Saya mengetahui sumber informasi mengenai dampak yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii melalui media massa 18. Saya mengetahui sumber informasi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii secara aktual 19. Saya mengetahui sumber informasi mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk melakukan pencegahan secara dini 20. Saya mengetahui sumber informasi mengenai cara terinfeksinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk melakukan pencegahan secara dini 21. Saya mengetahui sumber informasi mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii secara aktual SJ J R TJ STJ No. Pertanyaan 22. Saya mengetahui sumber informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii secara umum melalui media massa c. Memahami Tujuan Penyampaian Informasi 23. Saya memahami tujuan penyampaian informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula untuk dapat mengenalinya 24. Saya memahami tujuan penyampaian informasi mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii untuk dapat mengenalinya 25. Saya memahami tujuan penyampaian informasi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk dapat mengenalinya 26. Saya memahami manfaat penyampaian informasi mengenai bagaimana cara terkontaminasinya susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk lebih waspada 27. Saya memahami manfaat penyampaian informasi mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk lebih waspada 28. Saya memahami manfaat penyampaian informasi mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk lebih waspada 29. Saya memahami kegunaan penyampaian informasi mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii untuk lebih waspada 30. Saya memahami kegunaan penyampaian informasi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk lebih waspada 31. Saya memahami kegunaan penyampaian informasi mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk lebih waspada SJ J R TJ STJ III. Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) No. Pertanyaan a. Kredibilitas (Credibility) 32. Menurut saya kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik dapat dilakukan dengan menghasilkan produk susu formula yang berkualitas tinggi 33. Menurut saya kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik dapat dilakukan dengan menghasilkan produk susu formula yang inovatif 34. Menurut saya kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik dapat dilakukan dengan menyediakan layanan bebas pulsa untuk melayani keluhan publik 35. Menurut saya kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik dapat dilakukan dengan keramah tamahan dalam melayani keluhan publik 36. Menurut saya kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya dapat dilakukan melalui program sahabat Nestle 37. Menurut saya kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya dapat dilakukan melalui forum Dancow Parenting Center b. Terpercaya (Trustworthiness) 38. Menurut saya Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik dapat dilakukan dengan menghasilkan produk sesuai dengan janji yang ditawarkan 39. Menurut saya Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik dapat dilakukan dengan memberikan rasa aman dalam mengkonsumsi produk melalui kemasan yang higienis SS S R TS STS No. Pertanyaan 40. Menurut saya Nestle berupaya untuk mengutamakan kepentingan publik dapat dilakukan dengan menghasilkan produk yang terbaik bagi publik 41. Menurut saya Nestle berupaya untuk mengutamakan kepentingan publik dapat dilakukan dengan mengutamakan kebutuhan informasi publik mengenai produknya c. Keterandalan (Reliability) 42. Menurut saya Nestle berupaya untuk menjaga kualitas produk dapat dilakukan dengan meningkatkan standarisasi dalam proses produksi 43. Menurut saya Nestle berupaya untuk menjaga kualitas produk dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi modern dalam proses produksi 44. Menurut saya Nestle berupaya untuk mengutamakan kebutuhan publik dapat dilakukan dengan memahami produk apa yang dibutuhkan publik 45. Menurut saya Nestle berupaya untuk mengutamakan kebutuhan publik dapat dilakukan dengan berinteraksi secara langsung pada publik dalam kegiatan sosial 46. Menurut saya Nestle berupaya untuk memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik dapat dilakukan melalui sikap yang tanggap dalam melayani keluhan publik 47. Menurut saya Nestle berupaya untuk memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik dapat dilakukan melalui sikap yang terampil dalam memberikan solusi terhadap keluhan publik SS S R TS STS No. Pertanyaan d. Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) 48. Menurut saya Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dapat dilakukan melalui pelestarian lingkungan sekitar 49. Menurut saya Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan menjadi sponsor bagi program pelestarian lingkungan hidup 50. Menurut saya Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik dapat dilakukan melalui program kepedulian sosial 51. Menurut saya Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan publik untuk memberikan kepuasan kepada publik dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas produk 52. Menurut saya Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial dapat dilakukan dengan membantu kegiatan sosial secara sukarela 53. Menurut saya Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial dapat dilakukan dengan menjadi sponsor bagi program kemanusiaan seperti bencana alam dan lainnya SS > > SEKIAN < < DAN > > TERIMA KASIH < < S R TS STS CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 1) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 P1 4 5 4 3 2 4 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 4 3 2 3 2 4 5 4 3 P2 4 5 4 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 P3 4 5 4 3 2 4 4 5 4 4 2 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 P4 3 5 3 5 2 3 4 3 5 3 3 5 3 5 3 4 2 3 3 4 3 5 5 3 5 P5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 P6 4 5 5 5 2 3 4 5 3 4 2 5 4 5 2 3 4 5 3 4 3 4 5 4 5 P7 4 5 4 3 2 4 5 5 4 4 5 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 P8 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 2 5 P9 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 2 1 4 4 2 3 4 4 4 P 10 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 P 11 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 P 12 4 5 5 5 2 3 4 5 3 4 2 5 4 5 2 3 4 5 3 4 3 4 5 4 5 P 13 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 P 14 4 5 4 3 2 4 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 4 3 2 3 2 4 5 4 3 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 2) No. 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 P1 4 5 4 3 4 4 5 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 P2 4 5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 4 P3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 3 2 4 4 5 4 P4 3 5 3 3 4 3 4 4 5 2 3 4 2 5 4 3 4 5 4 3 5 4 3 5 3 P5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 5 4 P6 5 5 4 2 5 4 5 3 4 5 2 3 4 5 3 4 4 5 5 5 2 3 4 5 3 P7 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 3 2 4 4 5 4 P8 4 4 4 2 4 4 4 4 2 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 P9 2 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 5 2 5 4 4 4 4 4 5 2 4 2 4 2 P 10 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 P 11 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 P 12 5 5 4 2 5 4 5 3 4 5 2 3 4 5 3 4 4 5 5 5 2 3 4 5 3 P 13 4 5 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5 3 5 5 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 P 14 4 5 4 3 4 4 5 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 3) No. 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 P1 4 2 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 2 3 4 4 4 4 5 2 3 P2 4 3 5 5 4 3 5 4 5 4 2 4 4 2 5 4 4 2 4 2 5 4 2 5 5 P3 4 2 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 P4 3 2 3 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 3 4 P5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 P6 4 2 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 P7 4 2 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 P8 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 P9 4 2 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 5 5 4 4 P 10 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 P 11 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 P 12 4 2 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 P 13 4 3 4 5 5 4 5 4 3 2 4 5 5 4 4 5 3 4 4 2 4 4 5 4 4 P 14 4 2 4 3 4 3 5 3 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 3 5 3 5 4 5 3 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 4) No. 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 P1 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 P2 3 5 4 2 5 2 4 3 5 4 3 5 4 5 3 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 P3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 2 4 4 2 5 4 4 2 4 4 5 P4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 P5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 2 4 4 2 3 5 4 4 4 4 4 P6 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 P7 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 2 1 4 2 5 4 4 2 4 4 5 P8 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 2 3 4 2 5 4 5 2 5 5 5 P9 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 P 10 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 P 11 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 P 12 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 P 13 4 4 5 4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 3 P 14 5 4 5 3 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 5 4 4 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 5) No. 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 P1 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 P2 3 4 3 4 3 3 3 3 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 P3 2 4 4 4 4 3 2 3 5 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 P4 3 3 4 4 3 4 3 5 4 4 5 2 5 5 3 5 4 5 4 P5 4 5 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 P6 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 4 5 5 4 4 P7 2 4 1 4 1 4 2 4 5 4 4 2 4 5 4 5 4 4 5 P8 4 5 3 4 3 4 2 4 5 4 4 2 4 5 2 5 4 2 4 P9 3 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 2 3 4 4 4 4 5 4 P 10 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 P 11 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 P 12 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 5 4 5 5 4 4 P 13 2 4 4 5 4 4 2 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 5 5 P 14 2 4 4 2 4 3 2 3 4 2 2 2 4 5 4 4 4 3 4 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 1) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 P 15 3 5 4 4 4 3 4 3 5 3 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 5 P 16 3 5 4 4 2 2 3 5 4 4 2 3 5 4 4 2 2 3 5 4 2 3 5 4 4 P 17 4 4 4 5 2 1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 2 5 2 1 4 4 4 4 P 18 4 5 4 4 2 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 5 4 4 P 19 4 5 4 3 3 4 4 3 5 4 3 5 4 3 4 3 3 5 4 3 5 3 5 4 3 P 20 3 5 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 3 3 3 4 5 3 5 P 21 4 5 4 3 2 3 4 3 5 4 3 5 4 3 2 3 3 2 3 3 5 4 3 2 3 P 22 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 P 23 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 P 24 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 5 P 25 3 5 4 5 4 2 4 4 2 5 4 4 2 4 2 5 4 2 5 5 3 5 4 2 5 P 26 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 P 27 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 2) No. 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 P 15 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 P 16 2 3 5 4 4 3 5 5 4 2 4 2 2 4 2 4 2 5 4 4 2 4 4 2 4 P 17 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 1 4 2 5 4 4 5 4 4 5 2 4 1 4 1 P 18 2 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 P 19 3 4 4 3 5 4 4 4 5 2 1 5 2 5 4 4 2 4 4 5 2 4 1 4 1 P 20 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 4 5 3 3 3 5 3 3 3 3 4 5 3 P 21 5 4 3 3 5 4 5 4 4 4 3 5 2 3 5 4 2 5 4 3 2 4 3 5 3 P 22 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 P 23 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 P 24 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 P 25 2 4 3 5 4 3 5 4 5 3 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 3 4 3 4 3 P 26 4 4 4 3 4 3 4 4 5 2 4 4 2 5 4 4 2 4 4 5 2 4 4 4 4 P 27 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 3) No. 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 P 15 3 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 P 16 4 2 3 4 2 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 3 P 17 4 2 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 P 18 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 P 19 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 P 20 3 3 3 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 P 21 3 2 3 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 P 22 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 P 23 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 P 24 4 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 P 25 3 3 3 5 4 4 5 4 3 2 4 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 4 3 2 3 P 26 3 2 3 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 P 27 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 4) No. 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 P 15 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 P 16 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 5 3 3 P 17 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 P 18 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 2 4 4 2 3 5 4 4 4 4 4 P 19 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 P 20 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 2 1 4 2 5 4 4 2 4 4 5 P 21 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 2 3 4 2 5 4 5 2 5 5 5 P 22 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 P 23 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 P 24 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5 3 5 5 4 3 4 4 5 P 25 2 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 P 26 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 2 1 4 2 5 4 4 2 4 4 5 P 27 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 2 4 4 2 5 4 4 4 4 4 5 CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 5) No. 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 P 15 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 P 16 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 5 4 5 4 4 3 P 17 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 5 4 P 18 4 5 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 P 19 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 5 4 4 4 5 4 P 20 2 4 1 4 1 4 2 4 5 4 3 3 4 5 3 5 3 4 4 P 21 4 5 3 4 3 4 2 4 5 4 3 2 4 3 2 5 4 4 4 P 22 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 P 23 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 P 24 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 2 4 4 4 4 4 5 4 P 25 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 5 4 2 5 4 5 4 P 26 2 4 1 4 1 4 2 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 P 27 2 4 4 4 4 3 2 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 1) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 P1 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 P2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 P3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 P4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 P5 4 5 4 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 P6 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 P7 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 P8 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 P9 4 5 5 5 2 3 4 5 3 4 2 5 4 5 2 3 4 5 3 4 3 4 5 4 5 P 10 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 P 11 3 5 3 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 3 5 3 5 4 5 3 5 4 5 3 5 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 2) No. 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 P1 5 4 5 5 5 4 5 4 3 2 4 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 P2 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 P3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 2 1 4 2 5 4 4 2 4 4 5 2 4 1 4 1 P4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 2 3 4 2 5 4 5 2 5 5 5 4 5 3 4 3 P5 4 5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 4 P6 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 P7 4 4 3 4 5 4 4 4 5 2 1 4 2 5 4 4 2 4 4 5 2 4 1 4 1 P8 5 4 4 5 4 3 4 4 5 2 4 4 2 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 P9 5 5 4 2 5 4 5 3 4 5 2 3 4 5 3 4 4 5 5 5 2 3 4 5 3 P 10 4 5 5 4 5 4 5 5 5 2 3 4 2 5 4 5 2 5 5 5 2 5 3 4 3 P 11 4 5 4 5 4 3 5 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 5 4 4 2 4 4 2 4 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 3) No. 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 P1 4 2 4 3 4 4 5 5 5 2 3 4 5 3 4 2 5 4 5 2 3 4 5 3 4 P2 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 P3 4 2 4 5 4 3 5 3 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 3 5 3 5 4 5 3 P4 4 2 4 5 4 4 5 4 3 2 4 5 5 4 4 5 3 4 4 2 4 4 5 4 4 P5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5 4 4 P6 4 4 4 5 5 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 2 1 4 4 P7 4 2 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 P8 3 2 3 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 P9 4 2 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 P 10 4 2 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 P 11 3 2 3 4 2 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 5 2 3 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 4) No. 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 P1 3 4 5 4 5 5 5 4 2 5 4 5 3 4 5 2 3 4 5 3 4 4 5 5 5 P2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 2 3 4 2 5 4 5 2 5 5 5 P3 5 4 5 3 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 5 4 4 P4 4 4 5 4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 3 P5 4 4 5 2 5 4 4 4 2 4 4 4 4 2 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 P6 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 5 2 5 4 4 4 4 4 5 P7 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 P8 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 P9 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 P 10 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 P 11 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 5) No. 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 P1 2 3 4 5 3 4 2 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 P2 2 5 3 4 3 4 2 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 P3 2 4 4 2 4 3 2 3 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 4 P4 2 4 4 5 4 4 2 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 P5 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 P6 2 4 2 4 2 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 P7 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 P8 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 P9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 5 4 5 5 4 4 P 10 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 P 11 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 1) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 P 12 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 P 13 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 P 14 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 P 15 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 P 16 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 P 17 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 P 18 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 P 19 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 P 20 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 P 21 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 P 22 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 2) No. 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 P 12 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 P 13 4 4 4 3 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 P 14 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 P 15 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 P 16 3 5 5 4 5 4 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 P 17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 5 4 2 5 4 3 2 4 3 5 3 P 18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 P 19 5 5 4 5 4 3 5 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 P 20 5 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 P 21 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 P 22 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 3) No. 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 P 12 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 P 13 3 3 3 3 4 4 5 4 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 5 5 4 4 P 14 4 4 5 5 5 4 5 4 3 2 4 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 4 3 2 3 P 15 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 P 16 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 P 17 3 2 3 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 P 18 4 3 4 4 4 4 5 4 3 2 3 4 3 5 4 3 5 4 3 2 3 3 2 3 3 P 19 3 3 3 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 P 20 4 2 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 P 21 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 P 22 4 4 5 4 4 3 5 4 4 2 2 3 5 4 4 2 3 5 4 4 2 2 3 5 4 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 4) No. 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 P 12 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 P 13 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 P 14 2 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 P 15 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 P 16 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 P 17 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 P 18 5 4 3 2 3 5 4 3 3 5 4 5 4 4 4 3 5 2 3 5 4 2 5 4 3 P 19 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 P 20 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 2 4 4 2 5 4 4 2 4 4 5 P 21 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 P 22 2 3 5 4 4 2 3 5 4 4 3 5 5 4 2 4 2 2 4 2 4 2 5 4 4 CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 5) No. 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 P 12 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 P 13 3 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 P 14 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 P 15 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 P 16 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 P 17 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 P 18 2 4 3 5 3 3 2 3 3 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 P 19 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 P 20 2 4 4 4 4 3 2 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 P 21 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 P 22 2 4 4 2 4 4 2 3 4 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 HASIL PENELITIAN Responden Berdasarkan Usia No. Keterangan 1 25-29 Tahun 56 47.1 2 30-34 Tahun 34 28.6 3 35-39 Tahun 21 17.6 4 40-44 Tahun 8 6.7 5 > 45 Tahun - - 119 100.0 Total Frequency Percent Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Keterangan 1 SD - - 2 SLTP - - 3 SLTA 71 59.7 4 D3 33 27.7 5 S1 15 12.6 119 100.0 Total Frequency Percent Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan No. Keterangan 1 Karyawati 9 7.6 2 Wiraswasta 22 18.5 3 Ibu Rumah Tangga 77 64.7 4 Lainnya 11 9.2 119 100.0 Total Frequency Percent Responden Berdasarkan Jumlah Anak Yang Dimiliki No. Keterangan 1 1 Orang 57 47.9 2 2 Orang 54 45.4 3 3 Orang 8 6.7 4 > 3 Orang - - 119 100.0 Total Frequency Percent Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 10 8.4 3 Ragu-Ragu 18 15.1 4 Jelas 69 58.0 5 Sangat Jelas 22 18.5 119 100.0 Total Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 7 5.9 3 Ragu-Ragu 22 18.5 4 Jelas 45 37.8 5 Sangat Jelas 45 37.8 119 100.0 Total Mengenai Balita Yang Lebih Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter Sakazakii No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 13 10.9 3 Ragu-Ragu 16 13.4 4 Jelas 70 58.8 5 Sangat Jelas 20 16.8 119 100.0 Total Mengenai Dampak Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Radang Selaput Otak, Radang Pembuluh Darah dan Radang Usus No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 6 5.0 3 Ragu-Ragu 41 34.5 4 Jelas 46 38.7 5 Sangat Jelas 26 21.8 119 100.0 Total Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Diare, Demam Tinggi dan Tubuh Yang Kekuningan No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 3 2.5 3 Ragu-Ragu 16 13.4 4 Jelas 69 58.0 5 Sangat Jelas 31 26.1 119 100.0 Total Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Menggunakan Air Panas Bersuhu Diatas 700 C Untuk Penyajiannya, Menutup Rapat Tempat Penyimpanan Susu Formula dan Tidak Mengkonsumsi Susu Yang Disajikan Lebih Dari 2 Jam No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 8 6.7 3 Ragu-Ragu 11 9.2 4 Jelas 54 45.4 5 Sangat Jelas 46 38.7 119 100.0 Total Mengenai Bagaimana Terkontaminasinya Susu Formula Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Melalui Susu Mentah Sebagai Bahan Baku, Melalui Zat-Zat Tambahan Setelah Proses Pasteurisasi dan Pada Saat Susu Disajikan No. Keterangan Frequency Percent 3 2.5 Tidak Jelas 12 10.1 3 Ragu-Ragu 6 5.0 4 Jelas 68 57.1 5 Sangat Jelas 30 25.2 119 100.0 1 Sangat Tidak Jelas 2 Total Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Berbentuk Batang, Bersifat Gram Negatif dan Termasuk Dalam Family Enterobacteriaceae No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 16 13.4 3 Ragu-Ragu 3 2.5 4 Jelas 70 58.8 5 Sangat Jelas 30 25.2 119 100.0 Total Mengenai Bakteri Secara Umum Seperti Bakteri Berukuran 1-2 Mikron, Bakteri Terdapat Dimana-Mana (Udara, Air, Tanaman, Hewan Hingga Pada Makanan) dan Sebagian Bakteri Tidak Berbahaya Melainkan Bermanfaat Menjaga Kesehatan Organ Pencernaan No. Keterangan Frequency Percent 1 0.8 Tidak Jelas 15 12.6 3 Ragu-Ragu 12 10.1 4 Jelas 60 50.4 5 Sangat Jelas 31 26.1 119 100.0 1 Sangat Tidak Jelas 2 Total Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula Melalui Media Massa No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu - - 4 Jelas 34 28.6 5 Sangat Jelas 85 71.4 119 100.0 Total Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Jelas No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu 11 9.2 4 Jelas 78 65.5 5 Sangat Jelas 30 25.2 119 100.0 Total Mengenai Balita Yang Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 8 6.7 3 Ragu-Ragu 12 10.1 4 Jelas 56 47.1 5 Sangat Jelas 43 36.1 119 100.0 Total Mengenai Dampak Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Melalui Media Massa No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 6 5.0 3 Ragu-Ragu 16 13.4 4 Jelas 61 51.3 5 Sangat Jelas 36 30.3 119 100.0 Total Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Jelas No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 19 16.0 3 Ragu-Ragu 21 17.6 4 Jelas 56 47.1 5 Sangat Jelas 23 19.3 119 100.0 Total Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu 15 12.6 4 Jelas 58 48.7 5 Sangat Jelas 46 38.7 119 100.0 Total Mengenai Cara Terinfeksinya Susu Formula Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 17 14.3 3 Ragu-Ragu 35 29.4 4 Jelas 49 41.2 5 Sangat Jelas 18 15.1 119 100.0 Total Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Jelas No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas 5 4.2 2 Tidak Jelas 8 6.7 3 Ragu-Ragu - - 4 Jelas 54 45.4 5 Sangat Jelas 52 43.7 119 100.0 Total Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Umum Melalui Media Massa No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 14 11.8 3 Ragu-Ragu 3 2.5 4 Jelas 72 60.5 5 Sangat Jelas 30 25.2 119 100.0 Total Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula Untuk Mengenalinya No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas 3 2.5 2 Tidak Jelas 5 4.2 3 Ragu-Ragu 16 13.4 4 Jelas 60 50.4 5 Sangat Jelas 35 29.4 119 100.0 Total Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Memahaminya No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas 3 2.5 2 Tidak Jelas 5 4.2 3 Ragu-Ragu 40 33.6 4 Jelas 44 37.0 5 Sangat Jelas 27 22.7 119 100.0 Total Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 14 11.8 3 Ragu-Ragu 26 21.8 4 Jelas 47 39.5 5 Sangat Jelas 32 26.9 119 100.0 Total Mengenai Bagaimana Terkontaminasinya Susu Formula Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Mengenalinya No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu 2 1.7 4 Jelas 79 66.4 5 Sangat Jelas 38 31.9 119 100.0 Total Mengenai Balita Yang Lebih Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Memahaminya No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas - - 3 Ragu-Ragu 3 2.5 4 Jelas 57 47.9 5 Sangat Jelas 59 49.6 119 100.0 Total Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 4 3.4 3 Ragu-Ragu 17 14.3 4 Jelas 67 56.3 5 Sangat Jelas 31 26.1 119 100.0 Total Mengenai Karakteristik Dari Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Mengenalinya No. Keterangan 1 Sangat Tidak Jelas 2 Frequency Percent - - Tidak Jelas 16 13.4 3 Ragu-Ragu 24 20.2 4 Jelas 55 46.2 5 Sangat Jelas 24 20.2 119 100.0 Total Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Memahaminya No. Keterangan Frequency Percent 3 2.5 Tidak Jelas 10 8.4 3 Ragu-Ragu 18 15.1 4 Jelas 64 53.8 5 Sangat Jelas 24 20.2 119 100.0 1 Sangat Tidak Jelas 2 Total Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Jelas - - 2 Tidak Jelas 4 3.4 3 Ragu-Ragu 22 18.5 4 Jelas 71 59.7 5 Sangat Jelas 22 18.5 119 100.0 Total Kemampuan Nestle Dalam Menanamkan Kepercayaan Publik Dengan Menghasilkan Produk Susu Formula Yang Berkualitas Tinggi No. Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Frequency Percent - - Tidak Setuju 10 8.4 3 Ragu-Ragu 14 11.8 4 Setuju 55 46.2 5 Sangat Setuju 40 33.6 119 100.0 Total Kemampuan Nestle Dalam Menanamkan Kepercayaan Publik Dengan Menghasilkan Produk Susu Formula Yang Inovatif No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 5 4.2 3 Ragu-Ragu 4 3.4 4 Setuju 57 47.9 5 Sangat Setuju 53 44.5 119 100.0 Total Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Pelayanan Publik Dengan Menyediakan Pelayanan Bebas Pulsa Untuk Keluhan Publik No. Keterangan Frequency Percent 3 2.5 Tidak Setuju 14 11.8 3 Ragu-Ragu 10 8.4 4 Setuju 56 47.1 5 Sangat Setuju 36 30.3 119 100.0 1 Sangat Tidak Setuju 2 Total Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Pelayanan Publik Dengan Keramah Tamahan Dalam Melayani Keluhan Publik No. Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Frequency Percent - - Tidak Setuju 10 8.4 3 Ragu-Ragu 9 7.6 4 Setuju 64 53.8 5 Sangat Setuju 36 30.3 119 100.0 Total Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Informasi Mengenai Produknya Melalui Program Sahabat Nestle No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 9 7.6 3 Ragu-Ragu 8 6.7 4 Setuju 63 52.9 5 Sangat Setuju 39 32.8 119 100.0 Total Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Informasi Mengenai Produknya Melalui Forum Dancow Parenting Center No. Keterangan Frequency Percent 1 0.8 Tidak Setuju 14 11.8 3 Ragu-Ragu 4 3.4 4 Setuju 51 42.9 5 Sangat Setuju 49 41.2 119 100.0 1 Sangat Tidak Setuju 2 Total Nestle Mempunyai Kesan Yang Baik Dimata Publik Dengan Menghasilkan Produk Sesuai Dengan Janji Yang Ditawarkan No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju 3 2.5 2 Tidak Setuju 5 4.2 3 Ragu-Ragu 8 6.7 4 Setuju 48 40.3 5 Sangat Setuju 55 46.2 119 100.0 Total Nestle Mempunyai Kesan Yang Baik Dimata Publik Dengan Memberikan Rasa Aman Untuk Mengkonsumsi Produk Melalui Kemasan Yang Higienis No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 4 3.4 3 Ragu-Ragu 4 3.4 4 Setuju 73 61.3 5 Sangat Setuju 38 31.9 119 100.0 Total Nestle Berupaya Mengutamakan Kepentingan Publik Dengan Menghasilkan Produk Yang Terbaik Bagi Publik No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 8 6.7 3 Ragu-Ragu 12 10.1 4 Setuju 56 47.1 5 Sangat Setuju 43 36.1 119 100.0 Total Nestle Berupaya Mengutamakan Kepentingan Publik Dengan Mengutamakan Kebutuhan Informasi Produk Untuk Publik No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 5 4.2 3 Ragu-Ragu 5 4.2 4 Setuju 50 42.0 5 Sangat Setuju 59 49.6 119 100.0 Total Nestle Berupaya Menjaga Kualitas Produk Dengan Meningkatkan Standarisasi Dalam Proses Produksi No. Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Frequency Percent - - Tidak Setuju 12 10.1 3 Ragu-Ragu 21 17.6 4 Setuju 60 50.4 5 Sangat Setuju 26 21.8 119 100.0 Total Nestle Berupaya Menjaga Kualitas Produk Dengan Penggunaan Teknologi Modern Dalam Proses Produksi No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 11 9.2 4 Setuju 58 48.7 5 Sangat Setuju 50 42.0 119 100.0 Total Nestle Berupaya Mengutamakan Kebutuhan Publik Dengan Berusaha Untuk Memahami Produk Yang Dibutuhkan Publik No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 34 28.6 4 Setuju 50 42.0 5 Sangat Setuju 35 29.4 119 100.0 Total Nestle Berupaya Mengutamakan Kebutuhan Publik Dengan Berinteraksi Secara Langsung Pada Publik Dalam Kegiatan Sosial No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 8 6.7 3 Ragu-Ragu 10 8.4 4 Setuju 47 39.5 5 Sangat Setuju 54 45.4 119 100.0 Total Nestle Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Keluhan Publik Dengan Sikap Yang Tanggap Dalam Melayani Keluhan Publik No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu - - 4 Setuju 34 28.6 5 Sangat Setuju 85 71.4 119 100.0 Total Nestle Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Keluhan Publik Dengan Sikap Yang Terampil Dalam Memberikan Solusi Terhadap Keluhan Publik No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 10 8.4 4 Setuju 67 56.3 5 Sangat Setuju 42 35.3 119 100.0 Total Nestle Memiliki Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Melalui Pelestarian Lingkungan Sekitar No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 4 3.4 3 Ragu-Ragu 8 6.7 4 Setuju 79 66.4 5 Sangat Setuju 28 23.5 119 100.0 Total Nestle Memiliki Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Dengan Menjadi Sponsor Bagi Program Pelestarian Lingkungan Hidup No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 8 6.7 3 Ragu-Ragu 29 24.4 4 Setuju 59 49.6 5 Sangat Setuju 23 19.3 119 100.0 Total Nestle Berusaha Untuk Membangun Hubungan Jangka Panjang Dengan Publik Melalui Program Kepedulian Sosial No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 12 10.1 4 Setuju 72 60.5 5 Sangat Setuju 35 29.4 119 100.0 Total Nestle Berusaha Untuk Membangun Hubungan Jangka Panjang Dengan Publik Melalui Upaya Dalam Memberikan Memberikan Kepuasan Publik Melalui Kualitas Produk Yang Dihasilkan No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju 9 7.6 3 Ragu-Ragu 10 8.4 4 Setuju 72 60.5 5 Sangat Setuju 28 23.5 119 100.0 Total Nestle Tidak Hanya Berorientasi Pada Bisnis Melainkan Ikut Mendukung Kegiatan Sosial Dengan Membantu Program Sosial Secara Sukarela No. Keterangan Frequency Percent 1 Sangat Tidak Setuju - - 2 Tidak Setuju - - 3 Ragu-Ragu 9 7.6 4 Setuju 68 57.1 5 Sangat Setuju 42 35.3 119 100.0 Total Nestle Tidak Hanya Berorientasi Pada Bisnis Melainkan Ikut Mendukung Kegiatan Sosial Dengan Menjadi Sponsor Bagi Program Kemanusiaan Seperti Bencana Alam dan Sebagainya No. Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Frequency Percent - - Tidak Setuju 16 13.4 3 Ragu-Ragu 8 6.7 4 Setuju 69 58.0 5 Sangat Setuju 26 21.8 119 100.0 Total HASIL UJI KORELASI DAN HASIL UJI REGRESI Correlations Pengetahuan Citra Isu Bakteri Perusahaan Pengetahuan Pearson (Enterobacter Sig. (2-tailed) Sakazakii) N .000 119 119 .715** 1 Citra Pearson Perusahaan Correlation (PT Nestle Sig. (2-tailed) .000 N 119 Indonesia) .715** 1 Correlation Isu Bakteri 119 Model Summary Model 1 R .715a R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .512 .508 Predictors : (Constant), Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii) Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16 6.391 COMPONENT MATRIX VARIABEL X Component 1 2 3 X1.1 .448 .182 -.301 X1.2 .471 -.352 .589 X1.3 .696 -.412 .042 X1.4 .550 .341 .225 X1.5 .561 -.143 -.395 X1.6 .701 -.057 .061 X1.7 .701 -.425 -.057 X1.8 .737 -.429 -.132 X1.9 .542 .638 .020 X1.10 .530 -.011 .154 X1.11 .410 -.241 .481 X1.12 .673 -.111 .115 X1.13 .341 .294 .432 X1.14 .511 -.114 -.279 X1.15 .448 .239 -.327 X1.16 .476 .139 -.074 X1.17 .566 .595 -.141 X1.18 .617 .031 -.382 X1.19 .579 .371 -.168 X1.20 .661 -.386 -.066 X1.21 .677 -.065 -.332 X1.22 .369 .308 .382 X1.23 .493 .266 .196 X1.24 .635 .120 .101 X1.25 .385 .218 .281 X1.26 .518 -.051 .122 X1.27 .660 -.170 .059 Extraction Method : Principal Component Analysis. a. 3 components extracted. COMPONENT MATRIX VARIABEL Y Component 1 2 3 4 Y1.1 .546 .022 .479 -.346 Y1.2 .569 .198 -.305 .081 Y1.3 .663 -.087 -.393 .032 Y1.4 .644 -.012 .266 -.234 Y1.5 .504 .341 .516 .310 Y1.6 .416 .601 -.003 -.222 Y1.7 .465 -.593 -.137 .091 Y1.8 .621 -.421 .110 -.120 Y1.9 .377 -.144 .053 .801 Y1.10 .742 -.264 .018 -.115 Y1.11 .572 -.205 .059 -.318 Y1.12 .528 .535 -.075 -.173 Y1.13 .412 -.458 .472 .013 Y1.14 .386 .696 .144 .027 Y1.15 .568 .033 -.072 .058 Y1.16 .616 -.222 -.292 -.011 Y1.17 .484 -.451 .354 .059 Y1.18 .440 .501 .305 .251 Y1.19 .566 -.368 -.257 .249 Y1.20 .597 .185 -.342 -.269 Y1.21 .548 .083 -.406 .007 Y1.22 .436 .526 -.120 .302 Extraction Method : Principal Component Analysis. a. 4 components extracted. TOTAL JAWABAN VARIABEL X DAN VARIABEL Y No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Variabel X 102 128 109 115 74 92 113 114 110 107 97 114 105 107 90 99 106 105 99 102 94 110 125 98 118 101 116 110 91 115 104 121 108 116 95 83 108 86 124 106 107 97 126 110 116 Variabel Y 84 102 97 101 92 97 96 93 98 92 90 103 97 96 94 90 99 98 99 93 93 96 102 92 102 95 102 95 90 98 87 102 91 100 75 75 91 69 102 90 92 75 102 95 102 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 74 104 97 120 93 100 71 104 117 111 105 121 118 124 111 117 117 113 113 115 114 120 115 113 111 113 119 113 111 110 108 117 122 111 121 111 123 114 110 118 106 124 112 122 87 91 112 85 70 94 80 96 79 84 63 88 99 93 86 105 92 98 71 83 94 96 95 90 85 96 91 90 85 84 93 91 89 89 88 91 105 83 100 87 95 92 81 97 87 101 94 97 80 76 89 73 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 Total 124 114 111 89 124 113 125 85 113 97 117 97 104 77 108 122 112 110 76 110 124 98 126 110 118 113 12868 103 87 91 77 104 92 100 64 89 84 95 83 86 64 88 98 89 96 92 96 102 92 102 95 100 96 10854 BIODATA PENULIS DATA PRIBADI : Nama : Lidia Aprianti Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 16 April 1987 Status : Single Alamat : Jl. Ulujami Raya No. 42 Pesanggrahan, Jakarta Selatan Telepon : 994 955 63 / 0856 9494 9262 E - mail : [email protected] PENDIDIKAN FORMAL : 2005 - 2009 : Fakultas Ilmu Komunikasi, Bidang Studi Public Relations Universitas Mercu Buana Jakarta 2002 - 2005 : SMK AL-Hikmah, Jakarta Selatan 1998 - 2002 : SLTP Perwira, Jakarta Selatan 1992 - 1998 : MI Nurul Mutaalimin, Jakarta Selatan