44205010027 Lidia Aprianti - Perpustakaan Universitas Mercu

advertisement
Skripsi
PENGARUH PENGETAHUAN ISU BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII
TERHADAP CITRA PUBLIK PADA PT NESTLE INDONESIA
“Warga Ulujami - Jakarta Selatan”
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Nama
:
Lidia Aprianti
NIM
:
44205010027
Bidang Studi :
Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2009
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Program Studi Public Relations
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
:
Lidia Aprianti
Nim
:
44205010027
Fakultas
:
Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
:
Public Relations
Judul Skripsi
:
Pengaruh Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii
Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia “Warga
Ulujami - Jakarta Selatan”
Jakarta, 15 Agustus 2009
Mengetahui,
Pembimbing
Kabid Public Relations UMB
( Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si )
( Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si )
i
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Program Studi Public Relations
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
:
Lidia Aprianti
Nim
:
44205010027
Fakultas
:
Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
:
Public Relations
Judul Skripsi
:
Pengaruh Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii
Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia “Warga
Ulujami - Jakarta Selatan”
Jakarta, 15 Agustus 2009
Mengetahui,
1. Ketua Sidang
Nama : Dra. Diah Wardhani, M.Si
(……………………………)
2. Penguji Ahli
Nama : Ida Anggraeni Ananda, S.Sos, M.Si
(……………………………)
3. Pembimbing
Nama : Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si
ii
(……………………………)
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Program Studi Public Relations
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI
Nama
:
Lidia Aprianti
Nim
:
44205010027
Fakultas
:
Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
:
Public Relations
Judul Skripsi
:
Pengaruh Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii
Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia “Warga
Ulujami - Jakarta Selatan”
Jakarta, 15 Agustus 2009
Disetujui dan Diterima Oleh
Pembimbing,
( Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si )
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UMB
Kabid Public Relations UMB
( Dra. Diah Wardhani, M.Si )
( Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si )
iii
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Program Studi Public Relations
Lidia Aprianti (44205010027)
Pengaruh Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Terhadap Citra
Publik Pada PT Nestle Indonesia “Warga Ulujami - Jakarta Selatan”
Terdiri Dari : xvi Halaman + 159 Halaman
Bibliografi : 22 Buku (Tahun 1989 - 2006), www.search.yahoo.com dan
www.google.com
ABSTRAKSI
Isu merupakan sebuah titik konflik antara perusahaan dengan publiknya.
Apabila isu tidak segera ditangani dapat menyebar dan merusak citra perusahaan.
Salah satunya seperti isu ditemukannya bakteri enterobacter sakazaakii dalam
produk susu formula Nestle yang berakibat pada citra PT Neslte Indonesia. Citra
itu sendiri merupakan tujuan pokok perusahaan. Terciptanya citra perusahaan
yang baik dimata publiknya akan banyak menguntungkan.
Perumusan masalah penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah ada
pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra publik
pada PT Nestle Indonesia. Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatif dan
metode penelitian ini adalah metode survey.
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini melalui penyebaran
kuesioner kepada 119 responden dengan menggunakan metode total sampling
serta kriteria yang telah ditentukan. Populasi yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini berada di wilayah RW 004 Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan.
Untuk menguji analisis korelasi dalam penelitian ini digunakan rumus koefisiensi
korelasi product moment.
Hasil pengujian statistik dalam penelitian ini memperoleh nilai korelasi
sebesar 0.715, yang berarti terdapat hubungan kuat antara pengetahuan isu bakteri
dengan citra perusahaan. Dan hasil uji regresi dalam penelitian ini memperoleh
nilai regresi sebesar 51.2%, yang berarti variabel citra perusahaan dipengaruhi
oleh variabel pengetahuan isu bakteri sebesar nilai tersebut sedangkan sisanya
nilai sebesar 48.8% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh
responden telah mendapatkan, mengetahui dan memahami pengetahuan isu
bakteri enterobacter sakazakii sehingga tidak berpengaruh terhadap citra
PT Nestle Indonesia.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya yang telah diberikan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan “Skripsi” ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada
waktunya.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengertahuan Isu Bakteri Enterobacter
Sakazakii Terhadap Citra Publik Pada PT Nestle Indonesia” ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu
Komunikasi. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahankesalahan dan juga kekurangan-kekurangan baik itu dalam proses penyusunan dan
penulisan “Skripsi” ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan dan berterima
kasih atas kritik serta saran yang bersifat untuk mendidik ataupun membimbing
agar penulis dapat lebih baik dalam menyusun dan menulis tugas-tugas nantinya.
Atas selesainya “Skripsi” ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Drs. Hardiyanto Jatmiko M.Si selaku dosen pembimbing serta
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Jakarta, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.
2.
Ibu Dra. Diah Wardhani M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana Jakarta.
v
3.
Ibu Marhaeni F. Kurniawati S.Sos, M.Si selaku Ketua Bidang Studi Public
Relations Universitas Mercu Buana Jakarta.
4.
Bapak Juwono Tri Atmodjo S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Bidang Studi
Public Relations Universitas Mercu Buana Jakarta.
5.
Seluruh staf dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Jakarta, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
berharga dan bermanfaat.
6.
Seluruh staf dan karyawan tata usaha Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana Jakarta, yang telah banyak membantu dalam hal
pembuatan surat-surat yang diperlukan.
7.
Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Universitas Mercu Buana Jakarta,
yang telah banyak membantu dalam hal pencarian data-data dan informasi
yang dibutuhkan.
8.
Kedua Orang Tua penulis, yang telah banyak memberikan dorongan dan
semangat baik spiritual maupun materil.
9.
Ibu Sugiarti, Mas Budi, Mbak Euis, Mas Irwan dan Mas Naufal, yang
telah banyak memberikan dukungan dalam penyusunan dan penulisan
skripsi ini.
10.
Almarhumah Ibu Sri Budianti selaku Manager Public Relation PT Nestle
Indonesia, yang telah bersedia untuk memberikan waktu dan kesempatan.
Semoga beliau berserta amal ibadah dan kebaikannya diterima disisi
Tuhan Yang Maha Esa.
vi
11.
Bapak Heryanto selaku Lurah Ulujami, Bapak Bambang Sasongko selaku
Sekretaris Lurah Ulujami dan Bapak Umar Al Hady selaku RW 004, yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di wilayah RW004
Kelurahan Ulujami - Jakarta Selatan.
12.
Nita, Tami, Aida, Eki, Ega, Pipit, Lupi, Rani, Angga dan seluruh temanteman penulis yang telah banyak membantu dan namanya tidak dapat
disebutkan satu persatu.
13.
Aray, Angga, Taufik dan team designer Maestro 90 Adv yang telah
banyak memberikan masukan dalam layout skripsi ini. “You Are The Best”
P7 (Pergi Pagi Pulang Pagi Penghasilan Pas-Pasan).
14.
Semua pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir skripsi ini dan
namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis sadar tanpa adanya bantuan dari semua pihak “Skripsi” ini tidak
akan terselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Oleh karena
itu sekali lagi penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah banyak membantu.
Akhir kata penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan-kesalahan serta kekurangan-kekurangan. Semoga “Skripsi” ini dapat
berguna atau bermanfaat nantinya dan terima kasih.
Jakarta, 15 Agustus 2009
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ................................................ i
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI................................................................... ii
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI .................................................................... iii
ABSTRAKSI ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I
BAB II
:
:
PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1.
Latar Belakang Masalah.......................................................1
1.2.
Perumusan Masalah .............................................................8
1.3.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian .........................................8
1.3.1.
Tujuan Penelitian....................................................8
1.3.2.
Kegunaan Penelitian...............................................9
1.3.2.1.
Manfaat Akademis .................................9
1.3.2.2.
Manfaat Praktis ......................................9
TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................10
2.1.
Komunikasi ........................................................................10
2.1.1.
Pengertian Komunikasi ........................................10
2.2.
Pengertian Public Relations ...............................................12
2.3.
Fungsi dan Peranan Public Relations .................................14
2.3.1.
Fungsi Public Relations........................................14
2.3.2.
Peranan Public Relations......................................15
2.3.3.
Tugas Public Relations .........................................16
2.3.4.
Kegiatan dan Sasaran Public Relations ................16
2.4.
Strategi Public Relations ....................................................17
2.5.
Pengertian Pengetahuan .....................................................21
2.6.
Pengertian Isu.....................................................................23
2.7.
Pengertian Citra..................................................................24
2.7.1.
Jenis-Jenis Citra....................................................25
viii
2.8.
Pengertian Publik ..............................................................30
2.9.
Hipotesis Penelitian............................................................33
2.9.1.
BAB III
:
METODOLOGI PENELITIAN..................................................35
3.1.
Tipe Penelitian ...................................................................35
3.2.
Metode Penelitian ..............................................................35
3.3.
Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...............36
3.4.
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep ..................38
3.5.
3.6.
BAB IV
:
Hipotesa Penelitian...............................................33
3.4.1.
Definisi Konsep ....................................................38
3.4.2.
Operasionalisasi Konsep ......................................39
Teknik Pengumpulan Data .................................................47
3.5.1.
Data Primer...........................................................47
3.5.2.
Data Sekunder ......................................................47
Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................48
3.6.1.
Validitas................................................................48
3.6.2.
Reliabilitas............................................................50
3.7.
Teknik Analisis Data..........................................................51
3.8.
Uji Koefisiensi Korelasi Product Moment .........................54
3.9.
Uji Regresi .........................................................................55
3.10.
Hipotesa Statistik ...............................................................57
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................58
4.1.
Sejarah Nestle.....................................................................58
4.2.
Sejarah PT Nestle Indonesia ..............................................58
4.3.
Visi dan Misi PT Nestle Indonesia.....................................59
4.3.1. Visi PT Nestle Indonesia..........................................59
4.3.2.
4.4.
Misi PT Nestle Indonesia .....................................59
Identitas PT Nestle Indonesia.............................................60
4.4.1.
Logo PT Nestle Indonesia ....................................60
4.4.2.
Falsafah PT Nestle Indonesia ...............................60
4.4.3.
Slogan dan Moto PT Nestle Indonesia .................61
4.5
Struktur Organisasi PT Nestle Indonesia ...........................61
4.6.
Produk PT Nestle Indonesia...............................................62
4.6.1.
Spesifikasi Produk Susu Bubuk Nestle Dancow ..63
4.6.2.
Varian Produk Susu Bubuk Nestle Dancow.........64
ix
4.7.
4.8.
BAB V
:
Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................68
4.7.1.
Uji Validitas..........................................................68
4.7.2.
Uji Reliabilitas......................................................73
Hasil Penelitian dan Pembahasan.......................................77
4.8.1.
Identitas Responden..............................................79
4.8.2.
Pengetahuan Isu Bakteri .......................................83
4.8.3.
Citra Perusahaan.................................................117
4.9.
Uji Korelasi ......................................................................146
4.10.
Uji Regresi .......................................................................147
4.11.
Pembahasan......................................................................148
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................153
5.1.
Kesimpulan ......................................................................153
5.2.
Saran-Saran ......................................................................158
5.2.1.
Saran Akademis..................................................158
5.2.2.
Saran Praktis.......................................................159
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4.2.1. Operasionalisasi Konsep Pengetahuan Isu ...................................40
Tabel 3.4.2.2. Operasionalisasi Konsep Citra Perusahaan ..................................44
Tabel 3.6.2.1. Tingkat Reliabilitas.......................................................................51
Tabel 3.8.1.
Interprestasi ..................................................................................55
Tabel 4.7.1.1. Uji Validitas Variabel Pengetahuan Isu Bakteri...........................69
Tabel 4.7.1.2. Communalities..............................................................................70
Tabel 4.7.1.3. Uji Validitas Variabel Citra Perusahaan.......................................71
Tabel 4.7.1.4. Communalities..............................................................................72
Tabel 4.7.2.1. Uji Reliabitas Variabel Pengetahuan Isu Bakteri .........................73
Tabel 4.7.2.2. Item-Total Statistics......................................................................74
Tabel 4.7.2.3. Uji Reliabilitas Variabel Citra Perusahaan...................................75
Tabel 4.7.2.4. Item-Total Statistics......................................................................76
Tabel 4.8.1.1. Data Jawaban Kuesioner Berdasarkan Usia .................................79
Tabel 4.8.1.2. Data Jawaban Kuesioner Berdasarkan Tingkat Pendidikan .........80
Tabel 4.8.1.3. Data Jawaban Kuesioner Berdasarkan Jenis Pekerjaan................81
Tabel 4.8.1.4. Data Jawaban Kuesioner Berdasarkan Jumlah Anak ...................82
Tabel 4.8.2.1. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 1 ...........................83
Tabel 4.8.2.2. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 2 ...........................84
Tabel 4.8.2.3. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 3 ...........................85
Tabel 4.8.2.4. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 4 ...........................86
Tabel 4.8.2.5. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 5 ...........................87
Tabel 4.8.2.6. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 6 ...........................88
Tabel 4.8.2.7. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 7 ...........................89
Tabel 4.8.2.8. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 8 ...........................90
Tabel 4.8.2.9. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 9 ...........................91
Tabel 4.8.2.10. Penilaian Sub Dimensi Pernah Mendapatkan Informasi ..............93
Tabel 4.8.2.11. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 10 .........................95
Tabel 4.8.2.12. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 11 .........................96
Tabel 4.8.2.13. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 12 .........................97
Tabel 4.8.2.14. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 13 .........................98
Tabel 4.8.2.15. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 14 .........................99
Tabel 4.8.2.16. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 15 .......................100
xi
Tabel 4.8.2.17. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 16 .......................101
Tabel 4.8.2.18. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 17 .......................102
Tabel 4.8.2.19. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 18 .......................103
Tabel 4.8.2.20. Penilaian Sub Dimensi Mengetahui Sumber Informasi .............104
Tabel 4.8.2.21. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 19 .......................106
Tabel 4.8.2.22. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 20 .......................107
Tabel 4.8.2.23. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 21 .......................108
Tabel 4.8.2.24. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 22 .......................109
Tabel 4.8.2.25. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 23 .......................110
Tabel 4.8.2.26. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 24 .......................111
Tabel 4.8.2.27. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 25 .......................112
Tabel 4.8.2.28. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 26 .......................113
Tabel 4.8.2.29. Data Jawaban Kusioner Pengetahuan Isu No. 27 .......................114
Tabel 4.8.2.30. Penilaian Sub Dimensi Memahami Tujuan Informasi ...............115
Tabel 4.8.3.1. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 1 ........................117
Tabel 4.8.3.2. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 2 ........................118
Tabel 4.8.3.3. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 3 ........................119
Tabel 4.8.3.4. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 4 ........................120
Tabel 4.8.3.5. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 5 ........................121
Tabel 4.8.3.6. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 6 ........................122
Tabel 4.8.3.7. Penilaian Sub Dimensi Kredibilitas............................................123
Tabel 4.8.3.8. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 7 ........................125
Tabel 4.8.3.9. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 8 ........................126
Tabel 4.8.3.10. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 9 ........................127
Tabel 4.8.3.11. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 10 ......................128
Tabel 4.8.3.12. Penilaian Sub Dimensi Terpercaya.............................................129
Tabel 4.8.3.13. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 11 ......................130
Tabel 4.8.3.14. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 12 ......................131
Tabel 4.8.3.15. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 13 ......................132
Tabel 4.8.3.16. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 14 ......................133
Tabel 4.8.3.17. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 15 ......................134
Tabel 4.8.3.18. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 16 ......................135
Tabel 4.8.3.19. Penilaian Sub Dimensi Keterandalan .........................................136
Tabel 4.8.3.20. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 17 ......................138
xii
Tabel 4.8.3.21. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No.18 .......................139
Tabel 4.8.3.22. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No.19 .......................140
Tabel 4.8.3.23. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 20 ......................141
Tabel 4.8.3.24. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 21 ......................142
Tabel 4.8.3.25. Data Jawaban Kusioner Citra Perusahaan No. 22 ......................143
Tabel 4.8.3.26. Penilaian Sub Dimensi Tanggung Jawab Sosial.........................144
Tabel 4.9.1.
Correlations ................................................................................146
Tabel 4.10.1.
Model Summary .........................................................................148
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.8.2.1. Sub Dimensi Pernah Mendapatkan Informasi.............................94
Grafik 4.8.2.2. Sub Dimensi Mengetahui Sumber Informasi ............................105
Grafik 4.8.2.3. Sub Dimensi Memahami Tujuan Penyampaian Informasi .......116
Grafik 4.8.3.1. Sub Dimensi Kredibilitas (Credibility) .....................................124
Grafik 4.8.3.2. Sub Dimensi Terpercaya (Trusworthiness)...............................129
Grafik 4.8.3.3. Sub Dimensi Keterandalan (Reliability) ...................................137
Grafik 4.8.3.4. Sub Dimensi Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)..145
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.4.1.1. Logo Nestle ..............................................................................60
Gambar 4.6.2.1. Produk Dancow Instant ............................................................64
Gambar 4.6.2.2. Produk Dancow Fullcream.......................................................64
Gambar 4.6.2.3. Produk Dancow Instant Coklat.................................................65
Gambar 4.6.2.4. Produk Dancow 1+...................................................................66
Gambar 4.6.2.5. Produk Dancow 3+...................................................................66
Gambar 4.6.2.6. Produk Dancow 5+...................................................................67
Gambar 4.6.2.7. Produk Dancow Strawberry .....................................................68
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Struktur Organisasi Nestle
Lampiran 2
Struktur Organisasi Nestle Factory
Lampiran 3
Kuesioner
Lampiran 4
Coding Variabel Pengetahuan Isu
Lampiran 5
Coding Variabel Citra Perusahaan
Lampiran 6
Hasil Penelitian
Lampiran 7
Hasil Uji Korelasi Dan Hasil Uji Regresi
Lampiran 8
Component Matrix Variabel X dan Variabel Y
Lampiran 9
Total Jawaban Variabel X dan Variabel Y
Lampiran 10
Surat Penelitian
Lampiran 11
Biodata Penulis
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan iklim ekonomi, sosial dan politik di Indonesia yang mengacu
pada pertumbuhan sektor ekonomi turut memacu pertumbuhan dalam bidang
public relations. Hal ini dikarenakan kehadiran perusahaan-perusahaan dalam
bermacam-macam jenis usaha telah menimbulkan berbagai benturan nilai,
kepentingan dan persaingan, sehingga membutuhkan praktisi di bidang public
relations agar dapat menciptakaan saling pengertian, saling menguntungkan,
adanya kemauan baik dan timbulnya citra positif bisa dicapai perusahaan.
Dalam perusahaan, public relations berperan untuk membangun atau
menjembatani hubungan komunikasi antara perusahan dengan publik, hingga pada
akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra positif yang
hendak dicapai.1 Suatu perusahaan yang menyadari pentingnya public relations
akan menempatkan public relations sebagai bagian penting yang memiliki
keleluasaan akses untuk mengikuti setiap perkembangan dari perusahaan dan
bukan hanya sebagai pelengkap.
Kegiatan public relations dimulai dari pembenahan dalam lingkungan
perusahaan dan berperan sebagai juru bicara perusahaan serta bertindak sebagai
pendukung manajemen perusahaan yang pada intinya dapat menciptakan citra
1
Rusady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra.
(Jakarta ,Ghalia Indonesia, 1999). Hal 50
1
2
positif di mata publik. Banyak perusahaan mulai memahami perlunya memberi
perhatian kepada publik untuk membangun suatu citra positif yang akan
menguntungkan bagi kelangsungan perusahaan dan tidak hanya untuk melepaskan
diri terhadap citra negatif.
Kebanyakan perusahaan meyakini bahwa citra positif perusahaan adalah
sebuah esensial sukses yang berkelanjutan dalam jangka panjang.2 Menciptakan
citra positif perusahaan merupakan tujuan pokok perusahaan dan praktisi public
relationsnya, oleh karena itu public relations bertujuan untuk mengembangkan
dan mempertahankan agar citra perusahaan tetap positif dan terhindar dari citra
perusahaan yang negatif. Dengan kata lain citra perusahaan adalah fragile
commodity (komoditas yang rapuh atau mudah pecah).
Banyak hal yang dapat menyebabkan citra positif perusahaan menjadi
negatif, antara lain dengan adanya isu yang tengah berkembang, kecelakaan pada
industri, masalah pencemaran lingkungan, produk yang terkontaminasi, unjuk rasa
para perkerja dan lain sebagainya.3 Dari semua hal tersebut, yang paling
berpotensial menyebabkan citra positif perusahaan menjadi negatif adalah dengan
adanya isu yang tengah berkembang. Tidak hanya itu, adanya isu yang tengah
berkembang juga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Pengetahuan public relations mengenai isu juga harus selalu di-update,
ini dilakukan agar public relations tidak ketinggalan informasi mengenai isu yang
tengah berkembang di publik. Peranan akan pentingnya pengetahuan menjadi
2
Soleh Sumirat & Elvinaro Ardiyanto, Dasar-Dasar Public Relations. (Jakarta, Remaja
Rosadakarya, 2002). Hal 111
3
Rusady Ruslan, Opcit. Hal 99
3
semakin menonjol, karena dengan pengetahuanlah semua perubahan yang terjadi
dapat disikapi dengan tepat. Saat ini pengetahuan telah menjadi sesuatu yang
sangat menentukan sehingga dalam perolehan dan pemanfaatannya perlu dikelola
dengan baik untuk meningkatkan pengetahuan public relations, perusahaan dan
publik.
Soerjono Soekanto mendefinisikan pengetahuan sebagai sebuah kesan
dalam pikiran manusia hasil dari penggunaan panca inderanya. Pengetahuan yang
tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran selalu dapat
diperiksa dan ditelaah oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.4 Pengetahuan
seseorang dapat mempengaruhi sikap seseorang yang pada akhirnya akan
mempengaruhi prilaku seseorang terhadap suatu objek.
Bukan hanya public relations saja yang perlu memahami pengertian dari
isu dan citra, akan tetapi publik juga perlu memahaminya agar mencegah
terjadinya kesalah pahaman. Pengertian isu menurut Hainsworth dan Meng, yaitu
sebuah konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan atau diusulkan untuk
dilakukan oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negoisasi dan
penyesuaian atau menjadi sebuah masalah kebijakan publik.5
Chase dan Jones menambahkan, isu adalah sebuah masalah yang belum
terpecahkan yang siap diambil keputusannya.6 Sebuah isu timbul sebagai
konsekuensi dari adanya problem, isu dapat berasal dari populasi yang kecil dan
tertarik terhadap inti masalah dari isu yang kemudian bergabung menjadi sebuah
4
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1990). Hal 6
Michael, Regester, Risk Issues and Crisis Management In Public Relations. (New, Delhi: Crest
Publishing House, 2003). Hal 42
6
Ibid, Hal 42
5
4
kelompok populasi yang besar dan berkembang sebagai isu publik yang dapat
merusak citra positif perusahaan dan mempengaruhi kinerja perusahaan.
Terciptanya suatu citra perusahaan yang positif dimata publiknya akan
banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan citra yang serupa kepada
semua produk barang atau jasa yang dihasilkan dan menjadi suatu kebanggaan
tersendiri bagi para karyawannya yang akan menimbulkan sense of belonging
terhadap perusahaan.7 Menurut Bill Canton citra adalah kesan, perasaan,
gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang hanya dengan sengaja
diciptakan dari suatu objek, seseorang atau perusahaan.
“image: the impression, the feeling, the conception which the public has
of company; a concioussly created impression of an object, person
or organization”8
Citra
merupakan
kesan
yang
diperoleh
seseorang
berdasarkan
pengetahuan dan pengertian tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk
mengetahui citra seseorang terhadap suatu obyek dapat diketahui melalui sikapnya
terhadap obyek tersebut.9 Citra dapat dimunculkan kapan saja termasuk ditengah
terjadinya sesuatu yang buruk dengan memberikan penjelasan secara jujur apa
yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau keliru kepada
publik.10
Publik itu sendiri terbentuk ketika perusahaan menyadari akan adanya
problem tertentu. Dengan kata lain publik selalu eksis bilamana ada problem yang
7
Rusady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra.
(Jakarta ,Ghalia Indonesia, 1999). Hal 66
8
Soleh Sumirat & Elvinaro Ardiyanto, Dasar-Dasar Public Relations. (Jakarta, Remaja
Rosadakarya, 2002). Hal 111
9
Ibid, Hal 111
10
Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan. (Jakarta, Bumi Aksara, 2005). Hal 69
5
mempunyai potensi akibat konsekuensi terhadap mereka. Istilah publik lebih tepat
dan mempunyai arti sempit, yaitu seseorang yang mewakili sekelompok individu
atau khalayak tertentu atau terbatas sebagai objek sasarannya.11 Ketika proses
komunikasi antara perusahaan dengan publik tidak berjalan dengan baik maka
akan timbul isu disana-sini yang akan berakibat negatif.
Sudah seharusnya isu ditangani secara khusus oleh praktisi public
relations dalam perusahaan untuk mempertahankan citra positifnya. Banyak
terdapat isu yang dapat merusak citra perusahaan, seperti isu ditemukannya
bakteri enterobacter sakazakii pada sejumlah produk susu formula pada awal
tahun 2008 yang mengakibatkan ibu rumah tangga yang memiliki balita menjadi
resah. Bakteri adalah makhluk hidup yang memiliki ukuran 1-2 mikron (1 mikron
sama dengan sepersejuta meter). Enterobacter sakazakii adalah bakteri berbentuk
batang, bersifat gram negatif.12
Infeksi enterobacter sakazakii dapat menyebabkan radang selaput otak dan
radang usus yang beresiko terjadi pada bayi. Pada kasus-kasus yang dilaporkan,
sebanyak 20-50% bayi yang terinfeksi enterobacter sakazakii selalu berujung pada
kematian.13 Masalah yang timbul tidak hanya itu saja, akan tetapi para produsen
susu formula juga terkena dampaknya, yaitu dengan menurunnya presentase
penjualan produk susu formula dan rusaknya citra perusahaan produsen susu
formula.
11
Rusady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi).
(Jakarta ,Rajawali Pers, 1998). Hal 65
12
http://www.google.com, Elvira Syamsir.Bakteri Enterobacter Sakazakii. Download 08 Maret
2008, 13:30 Wib
13
http://www.google.com, Elvira Syamsir.Bakteri Enterobacter Sakazakii. Download 08 Maret
2008, 14:00 Wib
6
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Institut Pertanian Bogor
telah menemukan bahwa 22,73% produk susu formula di pasaran telah
terkontaminasi oleh bakteri.14 Artinya temuan terbut tidak hanya menuju pada satu
produsen saja, melainkan banyak produsen susu formula. Namun karena pihak
terkait enggan untuk menyebutkan nama dari produsen susu formula yang
produknya terkontaminasi oleh bakteri, maka timbul isu yang menyebutkan nama
podusen tersebut, antara lain Mead Jhonson, Indomilk, Nestle dan sebagainya.
Hal ini sangat membawa dampak yang negatif bagi citra PT Nestle
Indonesia dimata publik dan untuk mengatasinya public relations PT Nestle
Indonesia segera mengadakan konfrensi perss untuk memberikan penjelasan
secara langsung yang bertujuan meyakinkan publik bahwa produk-produk yang
dihasilkan oleh PT Nestle Indonesia sudah diuji, khususnya produk susu formula
tidak tercemar oleh bakteri enterobacter sakazakii.
PT Nestle Indonesia memberikan penjelasan bahwa dalam proses produksi
produk telah melalui standar pengawasan kualitas yang tinggi dan serta secara
rutin produknya diperiksa oleh laboratorium independent yang terakreditasi.15
Bagi PT Nestle Indonesia citra perusahaan merupakan sesuatu yang sangat
penting, karena memperlihatkan hati nurani (good will) dan integritas dari langkah
PT Nestle Indonesia yang selalu mantap dan optimis dalam memandang masa
depan PT Nestle Indonesia nantinya.
14
http://www.metrotvnews.com, Sejumlah Susu Bayi Tercemar Bakteri. Download 03 Maret 2008,
18:00 Wib
15
http://www.search.yahoo.com, Nestle Media Statement. Download 10 April 2009, 14:35 Wib
7
Fungsi public relations dalam PT Nestle Indonesia sangatlah penting,
karena sebagai perusahaan yang terus berkembang, public relations PT Nestle
Indonesia tidak hanya berfungsi untuk menjaga citra PT Nestle Indonesia semata.
Melainkan berfungsi untuk memberikan penerangan kepada publik, melakukan
persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan publik serta berupaya untuk
mengitegrasikan sikap atau perbuatan PT Nestle Indonesia agar sesuai dengan
sikap dan perbuatan publik ataupun sebaliknya.
Peneliti memilih PT Nestle Indonesia sebagai objek dalam penelitian
karena apabila dibandingkan dengan Mead Jhonson dan Indomilk, produk Nestle
lebih dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal itu disebabkan karena
PT Nestle Indonesia telah lama berkiprah dalam industri susu formula serta harga
produk Neslte yang lebih terjangkau. Karena dalam penelitian ini lapisan
masyarakat yang ingin diteliti berada pada lapisan menengah kebawah. Setelah
dilakukan proses random atau acak terpilih Daerah Ulujami - Jakarta Selatan
sebagai tempat untuk pengambilan sampel selain itu Warga Ulujami - Jakarta
Selatan telah memenuhi kriteria dalam penelitian ini, yaitu : ibu rumah tangga
yang berumur 25 tahun sampai dengan yang berumur 45 tahun, ibu rumah tangga
yang memiliki balita (bayi usia lima tahun) dan ibu rumah tangga yang
mengkonsumsi susu formula Nestle (Dancow 1+ dan Dancow 3+).
Keberhasilan yang telah dicapai oleh PT Nestle Indonesia dalam
menghadapi persaingan global dari sejak berkiprah di Indonesia hingga sampai
saat ini tidak terlepas dari peranan public relationsnya. Maka penulis tertarik
untuk mengangkat masalah ini ke dalam skripsi dengan judul “Pengaruh
8
Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Terhadap Citra Publik Pada
PT Nestle Indonesia”.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan dapat
disimpulkan bahwa konsep dari public relations adalah untuk memahami dan
mengevaluasi berbagai opini atau isu publik yang berkembang terhadap suatu
perusahaan. Sehingga dalam kegiatannya public relations sebagai pemberi
masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan
dengan opini atau isu publik yang tengah berkembang.
Dalam pelaksanaannya public relations menggunakan komunikasi untuk
memberitahu, mempengaruhi serta merubah pengetahuan, sikap dan perilaku
publik sasarannya. Hasil yang ingin dicapai pada intinya adalah citra yang positif,
itikad baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai, dan
toleransi. Maka dibuat suatu perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu
“Apakah ada pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap
citra publik pada PT Nestle Indonesia ?”.
1.3.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii
dalam produk susu Nestle terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia.
9
1.3.2. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu :
1.3.2.1. Manfaat Akademis
Secara akademis dengan adanya penelitian ini diharapkan
nantinya dapat memberikan sebuah masukan bagi jurusan Ilmu
Komunikasi pada umumnya dan khususnya dalam bidang studi
Public Relations. Serta diharapkan dapat memperluas kajian ilmiah
mengenai
peranan
Public
Relations
dalam
usaha
untuk
mempertahankan citra positif perusahaan dari isu yang tengah
berkembang.
1.3.2.2. Manfaat Praktis
Dapat dijadikan sebagai sebuah bahan tambahan masukan
bagi Public Relations PT Nestle Indonesia ataupun perusahaan
lainnya dalam hal yang menyangkut tentang citra positif
perusahaan
agar
nantinya
dapat
lebih
mempertahankan citra positif dimata publik.
meningkatkan
dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi
2.1.1. Pengertian Komunikasi
Berdasarkan
sejarah
awalnya,
kata
komunikasi
atau
communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin, communis
yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang
berarti “membuat sama”. Istilah yang pertama “communis” merupakan
istilah yang disebut sebagai asal-usul kata komunikasi. Seiring dengan
berjalannya waktu istilah komunikasi semakin berkembang dengan
munculnya berbagai teori dalam mendefinisikan komunikasi dari sudut
pandang yang berbeda.
Pengertian
komunikasi
dari
beberapa
pendapat
para
ahli
komunikasi adalah sebagai berikut :
1.
Carl I. Hovland, pelopor komunikasi Amerika mendefinisikan
komunikasi sebagai :
“The process by which an individual (the communicator) transmit
stimuli (usuali verbal) to modify the behaviour of other individuals
(the audience)”
atau dalam bahasa Indonesianya suatu proses yang memungkinkan
seseorang
(komunikator)
10
untuk
menyampaikan
rangsangan
11
(biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah prilaku
orang lain (komunikate).16
2.
Onong
Uchana
Effendy,
Guru
Besar
Ilmu
Komunikasi
mendefinisikan komunikasi sebagai proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap,
pendapat atau prilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak
langsung melalui media.17
Dari banyaknya definisi mengenai pengertian komunikasi, dua
definisi diatas dianggap yang paling berhubungan dengan peranan public
relations sebagai fasilitator komunikasi. Terdapat dua proses komunikasi
yang dilakukan oleh praktisi public relations dalam mengatasi isu dan
mempertahankan citra perusahaan. Apabila isu terjadi didalam lingkungan
perusahaan maka publik relations menggunakan komunikasi internal dan
apabila isu terjadi diluar lingkungan perusahaan maka publik relations
menggunakan komunikasi eksternal.
1.
Komunikasi internal adalah komunikasi yang berlangsung dalam
lingkungan perusahaan. Komunikasi internal dapat dibedakan tiga
macam, yaitu :18
16
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung, PT Remaja Rosadakarya, 2005).
Hal 62
17
Rusady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra.
(Jakarta, Ghalia Indonesia, 1999). Hal 20
18
www.google.com
12
2.
a.
Komunikasi Vertikal;
b.
Komunikasi Horizontal;
c.
Komunikasi Diagonal.
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang belangsung antara
perusahaan dengan pihak diluar perusahaan. Komunikasi dengan
pihak diluar perusahaan dapat berbentuk :19
a.
Konfrensi Press;
b.
Siaran Televisi, Radio dan sebagainya;
c.
Bakti
Sosial,
Kepedulian
Lingkungan
Sekitar
dan
sebagainya.
2.2.
Pengertian Public Relations
Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi
yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan
semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.20
Definisi public relations menurut Rhenald Kasali adalah fungsi
manajemen
yang
melakukan
evaluasi
terhadap
sikap-sikap
publik,
mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan
19
www.search.yahoo.com
Frank Jefkins dan Daniel Yadin, Edisi Kelima, Public Relations. (Jakarta, Erlangga, 1998).
Hal 9
20
13
terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program
komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.21
Sedangkan Cutlip mengemukakan public relations merupakan fungsi
manajemen
yang
membentuk
dan
memelihara
hubungan
yang
saling
menguntungkan antara organisasi dengan masyarakat yang menjadi sandaran bagi
keberhasilan atau kegagalannya.22
Menurut F. Rachmadi, kesamaan pokok pikiran dari definisi public
relations bila disimpulkan dapat menjelaskan sebagai berikut 23
1.
Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik
dari publik atau masyarakat;
2.
Sasaran public relations adalah menciptakan opini publik yang pavorable,
menguntungkan semua pihak;
3.
Public relations merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen
guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan;
4.
Public relations adalah usaha yang continue untuk menciptakan hubungan
yang harmonis antara suatu badan dengan masyarakat melalui suatu proses
komunikasi timbal balik.
21
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta,
Grafiti, 1994). Hal 7
22
Cutlip and Center, Effective Public Relations. (Jakarta, Kencana, 2006). Hal 5
23
F. Rachmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek Aplikasi Dalam Badan Usaha Swasta
& Pemerintah. (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1996). Hal 18
14
2.3.
Fungsi dan Peranan Public Relations
2.3.1. Fungsi Public Relations
Setiap divisi yang terbentuk dalam perusahaan pastilah memiliki
fungsi masing-masing, dimana setiap divisi itu berbeda fungsinya
demikian juga divisi public relations yang memiliki fungsi sebagai
berikut :24
1.
Memberikan penerangan kepada publik;
2.
Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan publik
secara langsung dan berupaya untuk mengintegrasikan sikap;
3.
Perbuatan perusahaan sesuai dengan sikap dan perbuatan publik
atau sebaliknya.
Dari ketiga fungsi diatas, yang dapat digunakan oleh praktisi
public relations untuk mengatasi isu adalah dengan melakukan persuasi
langsung kepada publik menggunakan komunikasi eksternal. Seperti
dengan melakukan konfrensi pers untuk memberikan penjelasan secara
langsung dan kampanye kehumasan yang bertujuan agar publik dapat
mengetahui tentang apa yang diinginkan perusahaan. Tujuannya agar
nantinya publik akan memberikan perhatian dengan sendirinya dan
terbujuk untuk melakukan tindakan seperti apa yang perusahaan inginkan.
24
Rusady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi).
(Jakarta ,Rajawali Pers, 1998). Hal 18
15
2.3.2. Peranan Public Relations
Peran public relations bersifat dua arah, yaitu berorientasi
ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking). Selain itu
peranan dari public relations dalam suatu organisasi juga sebagai :25
1.
Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
Seorang public relations harus mempunyai kemampuan tinggi
dalam membantu mencarikan solusi untuk penyelesaian masalah
hubungan dengan publiknya.
2.
Fasilitator Komunikasi (Communications Fasilitator)
Public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator yang
membantu pihak manajemen dalam hal untuk mengetahui apa
yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
3.
Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process
Fasilitator)
Hal ini dimaksudkan peranan public relations dalam membantu
pimpinan organisasi baik sebagai penasehat dalam mengambil
tindakan eksekusi untuk mengatasi persoalan atau krisis yang
tengah dihadapi secara rasional dan profesional.
25
Ibid, Hal 20
16
4.
Teknik Komunikasi (Communication Technician)
Dengan menjadikan public relations sebagai jounarlis in president
yang menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan
methode of communication in organitation.
2.3.3. Tugas Public Relations
Public relations diharapkan menjadi “mata” dan “telinga” serta
“tangan kanan” bagi top manajemen perusahaan atau organisasi yang
ruang lingkup tugasnya meliputi aktivitas, antara lain :26
1.
Membina Hubungan Ke Dalam (Publik Internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi
bagian dari unit, badan, perusahaan atau organisasi itu sendiri.
Public relations mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal
yang menimbulkan gambaran negatif di dalam publik sebelum
kebijakan itu dijalankan oleh perusahaan atau organisasi.
2.
Membina Hubungan Ke Luar (Publik Eksteral)
Yang dimaksud publik eksteral adalah publik umum (masyarakat).
Public relations mengusahakan timbulnya sikap dan gambaran
yang positif dari publik terhadap perusahaan yang diwakilinya.
2.3.4. Kegiatan dan Sasaran Public Realtions
Beberapa kegiatan dan sasaran public relations menurut H. Fayol
adalah sebagai berikut :27
26
Ibid, Hal 24
17
1.
Membangun Identitas dan Citra Perusahaan
Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif serta
mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan
berbagai pihak.
2.
Menghadapi Krisis
Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan
membentuk manajemen krisis dan public relations recovery
of image yang bertugas memeperbaiki lost of image and damage.
3.
Mempromosikan Aspek Kemasyarakatan
Mempromosikan aspek yang menyangkut kepentingan publik dan
mendukung kegiatan kampanye sosial.
2.4.
Strategi Public Relations
Menurut Ahmad S. Adnanputra pengertian tentang strategi public
relations, antara lain merupakan alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh
guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka dari suatu rencana (public
relations plan).28 Public relations juga bertujuan untuk menegakkan dan
mengembangkan suatu citra yang menguntungkan (favorable image) bagi
perusahaan atau produk barang dan jasa terhadap para stakeholdernya (khalayak
sasarannya, yaitu publik internal dan publik eksternal).
Untuk mencapai tujuan tersebut maka strategi kegiatan public relations
semestinya diarahkan pada upaya menggarap persepsi para stakeholdernya
27
28
Ibid, Hal 23
Ibid, Hal 133
18
sebagai tempat akarnya sikap tindakan dan persepsi mereka. Konsekuensi dari
strategi tersebut, jika strategi penggarapan itu berhasil akan memperoleh sikap
tindakan dan persepsi yang menguntungkan dari stakeholder sebagai khalayak
sasarannya dan pada akhirnya akan tercipta suatu opini atau citra yang
menguntungkan.
Ahmad S. Adnanputra juga menyatakan bahwa landasan umum dalam
proses penyusunan strategi public relations yang berkaitan dengan fungsi-fungsi
public relations secara keseluruhan melekat pada manajemen suatu perusahaan,
yaitu :29
1.
Mengidentifikasi permasalahan yang muncul;
2.
Identifikasi unit-unit sasarannya;
3.
Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindakan unit sebagai
sasarannya;
4.
Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasarannya;
5.
Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations;
6.
Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau
peraturan pemerintahan dan lain sebagainya.
James E. Grunig dan Fred Repper mengemukakan model strategi
manajemen dalam kegiatan public relations adalah untuk menggambarkan dua
peranan public relations dalam strategi manajemen secara menyeluruh dan dalam
kegiatan public relations itu sendiri melalui tujuh tahapan dimana tiga tahapan
29
Ibid, Hal 139
19
pertama mempunyai cakupan luas sehingga lebih bersifat analisis. Empat langkah
selanjutnya merupakan penjabaran dari tiga tahap pertama yang diterapkan pada
unsur yang berbeda-beda, yaitu :30
1.
Tahap Stakeholders
Sebuah perusahaan atau organisasi mempunyai hubungan dengan
publiknya bilamana perilaku perusahaan tersebut mempunyai pengaruh
terhadap stakeholdernya atau sebaliknya. Public relations harus melakukan
survey untuk terus membaca perkembangan lingkungannya dan membaca
perilaku perusahaannya serta menganalisis konsekuensi yang akan timbul.
Komunikasi yang dilakukan secara kontinyu dengan stakeholders
ini membantu perusahaan untuk tetap dalam keadaan stabil.
2.
Tahap Publik
Publik terbentuk ketika perusahaan menyadari akan adanya problem
tertentu. Pendapat ini berdasarkan hasil peneltitian Grunig dan Hunt yang
menyimpulkan bahwa publik muncul sebagai akibat adanya problem dan
bukan sebaliknya. Dengan kata lain, publik selalu eksis bilamana ada
problem yang mempunyai potensi akibat (konsekuensi) terhadap mereka.
Publik bukanlah suatu kumpulan massa umum biasa, melainkan mereka
sangat efektif dan spesifik terhadap suatu kepentingan tertentu dan
problem tertentu. Oleh karena itu public relations perlu terus menerus
mengidentifikasi publik yang muncul terhadap berbagai problem.
30
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta,
Grafiti, 1994). Hal 46
20
3.
Tahap Isu
Publik muncul sebagai konsekuensi dari adanya problem selalu
mengorganisasi dan menciptakan isu. Yang dimaksud dengan isu di sini,
bukanlah isu dalam arti kabar burung atau kabar tak resmi yang
berkonotasi negatif (bahasa aslinya rumor), melainkan suatu tema yang
dipersoalkan. Mulanya pokok persoalan demikian luas dan mempunyai
banyak pokok tetapi kemudian akan terjadi kristalisasi sehingga pokoknya
menjadi lebih jelas karena pihak-pihak yang terkait saling melakukan
diskusi.
Dalam hal ini public relations perlu mengantisipasi dan responsif terhadap
isu-isu tersebut. Langkah ini dalam manajemen dikenal dengan
manajemen isu. Pada tahap ini media memegang peranan sangat penting
karena media akan mengangkat suatu pokok persoalan kepada publik dan
dengan cepat publik akan menanggapinya. Media mempunyai peranan
yang sangat besar dalam perluasan isu dan bahkan membelokkannya
sesuai dengan persepsinya. Media dapat melunakkan sikap publik atau
sebaliknya meningkatkan perhatian publik khususnya bagi hot isu yakni
isu menyangkut kepentingan publik yang luas.
Manajemen isu pada tahap ini perlu dilakukan secara simultan dan cepat
dengan melibatkan komunikasi personal dan sekaligus komunikasi dengan
media massa. Public relations melakukan program komunikasi dengan
kelompok stakehoders atau publik yang berbeda-beda pada ketiga tahap
diatas.
21
4.
Public relations perlu mengembangkan objektif formal seperti komunikasi,
akurasi, pemahan, persetujuan dan perilaku tertentu terhadap programprogram kampanye komunikasinya.
5.
Public relations harus mengembangkan program resmi dan kampanye
komunikasi yang jelas untuk menjangkau objektif diatas.
6.
Public relations khususnya para pelaksana harus memahami permasalahan
dan dapat menerapkan kebijakan kampanye komunikasi.
7.
Public
relations
pelaksanaan
harus
tugasnya
melakukan
untuk
evaluasi
memenuhi
terhadap
pencapaian
efektivitas
objektif
dan
mengurangi konflik yang muncul di kemudian hari.
Dari tahap satu sampai tahap tiga diatas adalah tahap yang strategis
sedangkan tahap empat sampai tahap selanjutnya merupakan tahap reguler yang
biasanya dilakukan oleh praktisi public relations dalam perusahaan.
2.5.
Pengertian Pengetahuan
Saat ini pengetahuan telah menjadi sesuatu yang sangat menentukan,
karena hanya dengan pengetahuanlah semua perubahan-perubahan yang terjadi
dapat disikapi dengan tepat. Soerjono Soekanto mendefinisikan pengetahuan
sebagai sebuah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
inderanya.
Pengetahuan
(knowledge)
tersusun
secara
sistematis
dengan
22
menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah
(dikontrol) oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.31
Pengetahuan seseorang juga dapat mempengaruhi sikap seseorang yang
pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang terhadap
suatu objek. Pengetahuan meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang
obyek tertentu dan pengetahuan mencakup knowledge maupun scince, seni dan
teknologi yang bukan hanya mengetahui tetapi juga mengetahui yang benar.
Menurut Rogers terdapat tiga tahapan pengetahuan (knowledge) :32
1.
Pengetahuan Kesadaran (Awareness-Knowledge)
Pengetahuan akan keberadaan suatu objek. Pengetahuan jenis ini akan
memotivasi individu untuk belajar lebih banyak tentang objek dan
kemudian akan mengadopsinya. Pada tahap ini objek mencoba
diperkenalkan pada publik tetapi tidak ada informasi yang pasti tentang
objek tersebut. Karena kurangnya informasi tersebut maka publik tidak
merasa memerlukan akan objek tersebut. Rogers menyatakan bahwa untuk
menyampaikan keberadaan objek akan lebih efektif disampaikan melalui
media massa seperti radio, televisi, koran atau majalah. Sehingga publik
akan lebih cepat mengetahui akan keberadaan suatu objek.
2.
Pengetahuan Teknis (How-to-Knowledge)
Pengetahuan tentang bagaimana cara menggunakan suatu objek dengan
benar. Rogers memandang pengetahuan jenis ini sangat penting dalam
31
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1990).
Hal 6
32
Everett M. Rogers, Diffusion Of Innovatios. (New York: The Free Press. 1995). Hal 165-166
23
proses keputusan inovasi. Untuk lebih meningkatkan peluang pemakaian
sebuah objek maka individu harus memiliki pengetahuan ini dengan
memadai berkenaan dengan penggunaan objek ini.
3.
Pengetahuan Prinsip (Principles-Knowledge)
Pengetahuan tentang prinsip-prinsip keberfungsian yang mendasari
bagaimana dan mengapa suatu objek dapat bekerja. Contoh dalam hal ini
adalah ide tentang teori kuman yang mendasari penggunaan vaksinasi,
kakus untuk sanitasi perkampungan dan kampanye kesehatan.
2.6.
Pengertian Isu
Menurut Hainsworth dan Meng sebuah isu muncul sebagai konsekuensi
atas beberapa tindakan yang dilakukan atau diusulkan untuk dilakukan oleh satu
atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negoisasi dan penyesuaian sektor
swasta, kasus pengadilan sipil dan kriminal atau dapat menjadi masalah kebijakan
publik melalui tindakan legislatif atau perundangan.
“As a consequence of some action taken, or proposed to be taken, by one more
parties which may result private negotioation and adjustment, civil or criminal
litigation, or it can become a matter of public policy throught legislative
or regulator action”.33
Chase dan Jones menambahkan isu sebagai sebuah masalah yang belum
terpecahkan yang siap diambil keputusannya “an issue as’an unsettled matter
which is ready for decision”.34 Pakar lain mengatakan bahwa bentuk dasarnya
sebuah isu dapat didefinisikan sebagai titik konflik antara sebuah organisasi
33
Michael, Regester, Risk Issues and Crisis Management In Public Relations. (New, Delhi: Crest
Publishing House, 2003). Hal 42
34
Ibid, Hal 42
24
dengan satu atau lebih publiknya “point of conflict between an organization
and one or more of its audience”.35 Alison Theaker dan Cutlip mendefinisikan
manajemen isu sebagai berikut :36
1.
Issues management is a long term strategic managent practice. Significant
changes or issues which may affect the organisation are identified, and
long term strategic decision are taken which may involve changes
in policy and practice.
2.
Issues management is the process of identifying issues, analysing those
issues, setting priorities, selecting programme strategy options,
implementing a programme of action and evaluating effectiveness. Its also
managing corporate to changes in operational environments.
Manajemen isu adalah proses mengidentifikasi isu, manganalisi isu-isu
yang ada, mementukan tujuan, memilih strategi yang tepat, mengimplementasikan
program tersebut serta mengevaluasi isu-isu yang dapat mempengaruhi hubungan
organisasi dengan publiknya. Pentingnya manajemen isu bagi perusahaan dalam
menjawab dan menganalisa isu-isu yang ada sehingga isu dapat terjawab dan tidak
menyebar sehingga perusahaan tidak mengalami kehancuran hanya karena isu
yang ada dan tidak segera ditangani.
2.7.
Pengertian Citra
Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan, terciptanya suatu citra
perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak atau publiknya akan
banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan citra yang serupa kepada
semua produk barang dan jasa yang dihasilkan termasuk para pekerjanya
(employee relations), sehingga akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan
35
36
Ibid, Hal 42
Alison Theaker, The Public Relations Handbook. (Routledge, Edisi ke-2, 2001). Hal 115
25
akan menimbulkan sense of belonging terhadap company tempat mereka
bekerja.37
Pengertian citra itu sendiri berisafat abstrak atau intangible tetapi
wujudnya dapat dirasakan dari penilaian baik semacam tanda respek dan rasa
hormat dari publik sekelilingnya terhadap perusahaan dilihat sebagai sebuah
badan usaha serta personelnya yang baik, dipercaya, profesional dan dapat
diandalkan dalam pemberian pelayanan yang baik. Menurut Kasali citra adalah
kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.38 Bill Canton
menyatakan bahwa citra adalah :
“image: the impression, the feeling, the conception which the public has
of company; a concioussly created impression of an object, person
or organization”
citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan
yang hanya dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, seseorang atau
organisasi.39
2.7.1. Jenis-Jenis Citra
Jenis-jenis citra menurut Frank Jefkins antara lain :40
1.
Citra Bayangan (The Mirror Image)
Citra bayangan ini biasanya melekat pada orang dalam atau
anggota organisasi, citra bayangan ini sering kali tidak tepat karena
37
Rusady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra.
(Jakarta, Ghalia Indonesia, 1999). Hal 50
38
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations. (Jakarta, PT Pustaka Utama Grafiti, 1994).
Hal 28
39
Soleh Sumirat & Elvinaro Ardiyanto, Dasar-Dasar Public Relations. (Jakarta, Remaja
Rosadakarya, 2002). Hal 111
40
Ibid, Hal 117
26
hanya berupa ilusi dan disebabkan oleh tidak memadainya
informasi, pengetahuan dan pemahaman khalayak tentang
organisasi.
2.
Citra Kini (The Current Image)
Citra ini merupakan kebalikan dari citra bayangan, citra kini
adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak
luar mengenai suatu organisasi.
3.
Citra Harapan (The Wish Image)
Citra yang ingin dicapai oleh pihak manajemen terhadap organisasi
atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal (good
awareness), menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu
positif diberikan (take and give) oleh publiknya.
4.
Citra Serbaneka (The Multiple Image)
Citra ini merupakan pelengkap dari citra organisasi karena seorang
public relations akan menampilkan pengenalan (awareness)
terhadap identitas organisasi seperti brand’s name, seragam
(uniform), sosok gedung dan lainnya.
5.
Citra Penampilan (Performance Image)
Citra penampilan ini lebih ditunjukan kepada subjeknya,
bagaimana kinerja atau penampilan diri (performance image) para
personelnya pada organisasi yang bersangkutan.
27
6.
Citra Perusahaan (Corporate Image)
Corporate image atau citra perusahaan (ada pula yang menyebut
sebagai citra lembaga) adalah citra yang berkaitan dengan sosok
perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra
perusahaan (corporate image) yang positif, kualitas pelayanan
prima, keberhasilan dalam bidang marketing, hingga berkaitan
dengan tanggung jawab sosial.
Suatu perusahaan memiliki citra yang negatif atau positif melalui
kesan yang benar berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman
atas kenyataan yang sesungguhnya. Pada saat itulah terbentuk apa yang
dinamakan citra perusahaan.41 Kumpulan citra perusahaan di benak publik
akan membentuk suatu reputasi perusahaan itu sendiri.
Reputasi perusahaan merupakan cerminan persepsi publik
mengenai tindakan-tindakan perusahaan yang telah berlalu dan prospek
perusahaan di masa datang apabila dibandingkan dengan perusahaan
sejenis atau pesaing.42 Oleh karena itu citra perusahaan dapat diukur
dengan menggunakan dimensi reputasi, karena reputasi merupakan
estimasi atau penaksiran terhadap konsistensi suatu atribut dan sebuah
entitas dari waktu ke waktu.43
41
Frank Jefkins dan Daniel Yadin, Edisi Kelima, Public Relations. (Jakarta, Erlangga, 1998).
Hal 23
42
http://www.google.com, Humas Membangun Citra dan Reputasi Perusahaan. Download
15 Agustus 2009, 00:40 Wib
43
http://www.scribd.com/doc/13374999/Brand-Extension-Factors. Download 23 Maret 2009,
21:00 Wib
28
Charles J. Fomburn mendefinisikan reputasi perusahaan sebagai :
“Corporate reputation are perceptions held by people inside and outside
a company. To acquire a reputation that is positive, enduring, and
resilent requires managers to invest heavily in building, and main taining
good relationship with their company’s contituents”
Reputasi perusahaan adalah persepsi dari publik internal dan eksternal
sebuah perusahaan. Untuk memperoleh reputasi sebuah perusahaan yang
baik dan dapat bertahan, diperlukan perhatian khusus dari pihak
manajemen untuk membangun dan menjaga hubungan yang baik antara
perusahaan dengan khalayaknya.44
Selain itu reputasi perusahaan merupakan suatu aset yang sangat
berharga bagi perusahaan, karena kepercayaan publik terhadap suatu
perusahaan dibangun berdasarkan reputasi yang dimiliki perusahaan
tersebut.
“Corporate reputation ase the overall estimation in which company is held
by its contituents. A corporate reputations represents the net affective or
emotional reaction-good ar bad, weak ar strong-of customer, investors,
employees, and the general public to the company’s name”
Reputasi perusahaan sebagai keseluruhan penilaian dimana perusahaan
berpegang kepada unsur-unsurnya. Reputasi perusahaan menghadirkan
jaringan kecendrungan (reaksi emosional yang baik atau tidak baik, lemah
atau kuat) dari pelanggan, investor, karyawan dan khalayak ramai kepada
nama perusahaan.45
44
Charles J. Fomburn, Reputation. (Harvard Businees School Press Boston, Massachusetts, 1996).
Hal 57
45
Ibid. Hal 37
29
Menurut Charles J. Fomburn, ada empat dimensi reputasi
perusahaan yang perlu ditangani secara cermat, yaitu :46
1.
Credibility (Kredibilitas)
Kredibilitas yang ditujukan kepada investor di mana kredibilitas
ini
mempunyai
tiga
karakteristik
yaitu,
memperlihatkan
profitabilitas, dapat mempertahankan stabilitas dan adanya prospek
pertumbuhan yang baik.
2.
Trustworthiness (Terpercaya)
Perusahaan mendapat kepercayaan dari karyawan, perusahaan
dapat memberdayakan karyawan dengan optimal dan perusahaan
dapat menimbulkan rasa memiliki dan kebanggaan bagi karyawan.
3.
Reliability (Keterandalan)
Keterandalan dibangun untuk konsumen, melalui selalu menjaga
mutu produk atau jasa, menjamin terlaksananya pelayanan prima
yang diterima konsumen.
4.
Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)
Tanggung jawab sosial untuk masyarakat sekitar, seberapa banyak
atau berarti perusahaan membantu pengembangan masyarakat
sekitar, seberapa peduli perusahaan terhadap masyarakat dan
jadilah perusahaan yang ramah lingkungan.
46
http://www.mercubuana.ac.id/new/news.php?mode=bacadaninfo_id=67&LastID=67. Download
07 Mei 2009, 16:00 Wib
30
Reputasi dalam bidang public relations merupakan refleksi dari
identitas perusahaan, citra perusahaan dan hasil dari upaya yang dilakukan
oleh pihak manajemen perusahaan untuk membujuk khlayak tentang
keunggulan perusahaannya. Identitas organisasi bukan hanya berbentuk
fisik atau verbal, tetapi juga hal-hal yang bersifat non fisik seperti sejarah
perusahaan, nilai-nilai, dan filosofi. Juga dalam berhubungan dengan
masyarakat, pengalaman pelanggan dan masyarakat dalam hubungan
personal dengan pimpinan dan karyawan perusahaan.
Identitas juga menyangkut pelayanan, gaya kerja dan komunikasi
baik internal maupun interaksi dengan pihak luar. Identitas organisasi
tersebut menimbulkan atau memberikan kesan pada masyarakat dan
memancarkan citra kepada publik terkait (stakeholders), citra di mata
konsumen, masyarakat sekitar, dan karyawan sendiri. Kesan-kesan yang
timbul itulah yang dinamakan citra organisasi sehingga terciptalah sebuah
citra organisasi.
2.8.
Pengertian Publik
Publik itu sendiri terbentuk ketika perusahaan menyadari akan adanya
problem tertentu. Grunig dan Hunt menyimpulkan bahwa publik muncul sebagai
akibat dari adanya problem dan bukan sebaliknya. Dengan kata lain publik selalu
eksis bilamana ada problem yang mempunyai potensi akibat konsekuensi terhadap
mereka. Istilah publik lebih tepat dan mempunyai arti sempit yang mewakili
31
sekelompok individu atau khalayak tertentu atau terbatas sebagai objek
sasarannya.47
Dapat disimpulkan publik adalah sekelompok individu atau khalayak yang
masing-masing punya kepentingan secara sosiologis. Istilah publik dalam public
relations merupakan sebuah khalayak sasaran dari kegiatan dan pelaksanaan
fungsi public relations atau dapat disebut juga stakeholder yakni sekelompok
individu atau khalayak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dalam public
relations terdapat dua macam publik yang menjadi sasaran kegiatannya :48
1.
Publik Internal
Publik yang berada didalam ruang lingkup perusahaan. Yang termasuk
dalam kategori publik internal, yaitu :
a.
Pemegam Saham
Seseorang yang memberikan bantuan dana atau mananamkan
modal pada sebuah perusahaan.
b.
Manajer dan Top Executives
Seseorang yang mempunyai keahlian dan tanggung jawab dalam
mengelola sebuah perusahaan.
47
Rusady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi).
(Jakarta ,Rajawali Pers, 1998). Hal 65
48
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Applikasinya di Indonesia. (Jakarta,
PT Pustaka Utama Grafiti, 1994). Hal 66
32
c.
Karyawan
Orang-orang di dalam perusahaan yang tidak mengemban sebuah
jabatan struktural, serta dibawah komando supervisor atau kepala
seksi atau subseksi.
d.
Keluarga Karyawan
Anggota keluarga dari para perkerja yang bekerja di sebuah
perusahaan.
2.
Publik Eksternal
Publik yang bekepentingan terhadap perusahaan dan berada diluar
produsen. Yang termasuk kategori publik eksternal, yaitu :
a.
Konsumen
Pria atau wanita yang mengkonsumsi produk atau jasa dari suatu
produsen, yang biasanya konsumen diperebutkan oleh banyak
produsen.
b.
Bank
Pihak yang memberikan bantuan modal berupa pinjaman
berbentuk kredit kepada perusahaan.
c.
Pemerintah
Pihak yang membantu untuk mengatur dan mengurangi ketidak
pastian yang terjadi dalam dunia usaha.
33
d.
Pesaing
Pihak yang menjalankan usaha pada bidang yang sama untuk dapat
menggerakan pasar bebas.
e.
Komunitas
Publik yang tinggal, hidup dan berusaha di sekitar lokasi kantor
atau pabrik dari suatu perusahaan.
Adanya isu bakteri dalam produk susu formula tidak hanya berakibat bagi
produsen susu formula semata, melainkan publik eksternal (konsumen) susu
formula juga terkena dampaknya. Diamana konsumen susu formula (khususnya)
ibu rumah tangga yang memiliki balita menjadi khawatir untuk mengkonsumsi
susu formula dan timbulnya keraguan masyarakat terhadap produsen susu
formula. Yang mengakibatkan rusaknya citra perusahaan produsen susu formula
dimata konsumen atau publiknya.
2.9.
Hipotesis Penelitian
2.9.1. Hipotesa Penelitian
1.
Hubungan antara pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii
terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia.
H0 =
Tidak ada hubungan antara pengetahuan isu bakteri
enterobacter
sakazakii
terhadap
citra
publik
pada
PT Nestle Indonesia.
Ha =
Ada hubungan antara pengetahuan isu bakteri enterobacter
sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia.
34
2.
Pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap
citra publik pada PT Nestle Indonesia.
H0 =
Tidak ada pengaruh antara pengetahuan isu bakteri
enterobacter
sakazakii
terhadap
citra
publik
pada
PT Nestle Indonesia.
Ha =
Ada pengaruh antara pengetahuan isu bakteri enterobacter
sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe Penelitian
Tipe dari penelitian ini menggunakan jenis eksplanasi (hubungan kausal),
yaitu periset menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih
konsep (variabel) yang diteliti. Periset membutuhkan definisi konsep, kerangka
konseptual dan kerangka teori. Selain itu periset perlu melakukan kegiatan
berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variabel yang satu
dengan yang lainnya.49
Penelitian dengan format eksplanasi ini dapat dilakukan melalui survey
dan eksperimen.50 Hubungan antar variabel dengan desain kausal ini merupakan
hubungan asimetris. Yang berarti hubungan sebab akibat atau pengaruh, karena
uji pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain secara teoritis pasti memiliki
hubungan sebaliknya atau sesuatu yang berhubungan. Sebaliknya sesuatu yang
berhubungan tidak dapat dilakukan mesti sebagai hubungan sebab akibat.
3.2.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian
survey. Metode penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-
49
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktisi Riset Komunikasi. (Jakarta, Kencana Prenada Media
Group, 2006). Hal 57
50
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta, Prenada Media, 2005). Hal 138
35
36
keterangan secara faktual. Metode penelitian survey merupakan sebuah penelitian
yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data pokok.51
3.3.
Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau kelompok objek
yang menjadi sasaran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan
(universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhtumbuhan, peristiwa, sikap individu dan sebagainya sehingga objek ini dapat
menjadi sumber data dalam penelitian.52 Populasi dalam penelitian ini pada
umumnya adalah konsumen produk susu formula Nestle dan pada khususnya
populasi yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini dengan kriteria sebagai
berikut, yaitu :
1.
Ibu rumah tangga yang berumur 25 tahun sampai dengan yang berumur
45 tahun;
2.
Ibu rumah tangga yang memiliki balita (bayi usia lima tahun);
3.
Ibu rumah tangga yang mengkonsumsi produk susu formula Nestle
(Dancow 1+ dan Dancow 3+).
Sub populasi dalam penelitian ini dibatasi oleh kriteria seperti yang telah
ditentukan diatas. Sedangkan cakupan wilayah dalam penelitian ini dipersempit
dengan menggunakan metode multistage sampling (pengambilan sampel gugus
bertahap). Sampling gugus bertahap digunakan karena populasi yang ingin diteliti
51
52
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai. (Jakarta, LP3ES, 1989). Hal 3
Burhan Bungin, Opcit. Hal. 99
37
letaknya tersebar secara geografis, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan
kerangka sampel dari semua unsur yang terdapat dalam populasi. Untuk
mengatasinya maka unit-unit analisa di kelompokkan ke dalam gugus yang
merupakan satuan dari lokasi sampel yang akan diambil.53 Pengambilan sampel
gugus bertahap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :54
1.
Populasi dalam penelitian ini mencakup wilayah Jakarta Selatan yang
terbagi dalam 10 (sepuluh) Kecamatan, yaitu Kecamatan Kebayoran Baru,
Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa,
Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet dan Setiabudi. Dari ke sepuluh
Kecamatan tersebut diambil satu Kecamatan secara random dan setelah
dirandom diperoleh wilayah Kecamatan Pesanggrahan;
2.
Kecamatan Pesanggrahan yang diperoleh secara random tersebut terdiri
dari 5 (lima) Kelurahan, yaitu Kelurahan Ulujami, Petukangan Utara,
Petukangan Selatan, Pesanggrahan dan Bintaro. Dari ke lima Kelurahan
tersebut diambil satu Kelurahan secara random dan setelah dirandom
diperoleh wilayah Kelurahan Ulujami;
3.
Kelurahan Ulujami yang diperoleh secara random tersebut terdiri dari
9 (sembilan) RW (Rukun Warga). Dari ke sembilan RW tersebut diambil
satu RW secara random dan setelah random diperoleh wilayah RW 004
sebagai wilayah untuk melakukan penelitian yang akan melibatkan
sebagian penduduk Jakarta Selatan yang berdomosili di RW tersebut.
53
54
Masri singarimbun, Opcit.Hal 166
Sumber, Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan, Up. Bapak Bambang Sasongko
38
Jumlah populasi dalam wilayah RW 004 sejumlah 850 KK (Kepala
Keluarga)55, yang kemudian dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
sehingga hasilnya diperoleh jumlah populasi sejumlah 119 KK. Setelah jumlah
sampel diketahui sejumlah 119 KK, maka digunakanlah cara penarikan sampel
untuk menentukan urutan dari jumlah sampel yang akan menjadi responden. Cara
penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total yaitu
total keseluruhan populasi merangkap sebagai penelitian.56
3.4.
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1. Definisi Konsep
Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kebijakan,
keadaan, kelompok atau individu tertentu.57
1.
Pengetahuan
Pengetahuan sebagai sebuah kesan di dalam pikiran manusia
sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Terdapat tiga tahapan
pengetahuan
(knowledge),
yaitu
pengetahuan
kesadaran
(awareness-knowledge), pengetahuan teknis (how-to-knowledge)
dan pengetahuan prinsip (principles-knowledge).
55
Sumber, Ketua Rukun Warga 004 Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan, Up. Bapak Umar
Al Hady
56
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif. ( Prenada Media, Jakarta, 2005). Hal 99
57
Masri Singarimbun, Opcit. Hal 32-33
39
2.
Isu
Isu adalah sebagai sebuah masalah yang belum terpecahkan yang
siap diambil keputusannya “an issue as’an unsettled matter which
is ready for decision”.
3.
Citra
Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan; kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang
atau organisasi.
4.
Publik
Istilah publik lebih tepat dan mempunyai arti sempit yang
mewakili sekelompok individu atau khalayak tertentu atau terbatas
sebagai objek sasarannya.
5.
Pemahaman
Pemahaman adalah suatu titik temu antara 2 pola yang terdapat
didalam diri manusia yaitu pola akal dan pola rasa, jika suatu
pembelajaran dimulai dan didasari oleh suatu pemahaman terlebih
dahulu
maka
akan
lebih
pembelajaran.
3.4.2. Operasionalisasi Konsep
berharga
dan
bermakna
suatu
TABEL 3.4.2.1.
VARIABEL X
DIMENSI
Pengetahuan Isu
Bakteri
(Enterobakter
Sakazakii)
Awareness Knowledge
(Menyadari
Keberadaan
Informasi)
SUB DIMENSI
INDIKATOR
- P e r n a h - Mengenai bakteri enterobacter
Mendapatkan sakazakii dalam susu formula
Informasi
- Mengenai nama produk susu
formula yang terkontaminasi
oleh bakteri enterobacter
sakazakii
- Mengenai balita yang lebih
beresiko terinfeksi bakteri
enterobacter sakazakii
- Mengenai dampak yang
ditimbulakan
bakteri
enterobacter sakazakii seperti
radang selaput otak, radang
pembuluh darah dan radang
usus
- Mengenai gejala yang
ditimbulkan
bakteri
enterobacter sakazakii seperti
diare, demam tinggi dan tubuh
yang kekuningan
- Mengenai cara pencegahan
bakteri
enterobacter
sakazakii
seperti
menggunakan air panas
bersuhu diatas 700 C untuk
penyajiannya, menutup rapat
tempat penyimpanan susu
formula
dan
tidak
mengkonsumsi susu yang
disajikan lebih dari 2 jam
- Mengenai
bagaimana
terkontaminasinya susu
formula oleh bakteri
enterobacter sakazakii seperti
melalui susu mentah sebagai
bahan baku, melalui zat-zat
tambahan setelah proses
pasteurisasi dan pada saat
susu disajikan
VARIABEL X
DIMENSI
SUB DIMENSI
INDIKATOR
- Mengenai karakteristik bakteri
enterobacter sakazakii seperti
berbentuk batang, bersifat
gram negatif dan termasuk
dalam
family
enterobacteriaceae
- Mengenai bakteri secara umum
seperti bakteri berukuran 1-2
mikron, bakteri terdapat
dimana-mana (udara, air,
tanaman, hewan hingga pada
makanan) dan sebagian
bakteri tidak berbahaya
melainkan bermanfaat menjaga
kesehatan organ pencernaan
Pengetahuan Isu
Bakteri
(Enterobakter
Sakazakii)
How - To Knowledge
(Mengetahui
Tentang
Informasi)
- Mengetahui - Mengenai bakteri enterobacter
S u m b e r sakazakii dalam susu formula
melalui media massa
Informasi
- Mengenai nama produk susu
formula yang terkontaminasi
oleh bakteri enterobacter
sakazakii secara jelas
- Mengenai balita yang beresiko
terinfeksi bakteri enterobacter
sakazakii untuk pencegahan
secara dini
- Mengenai dampak yang
ditimbulkan
bakteri
enterobacter sakazakii melalui
media massa
- Mengenai gejala yang
ditimbulkan
bakteri
enterobacter sakazakii secara
jelas
- Mengenai cara pencegahan
bakteri enterobacter sakazakii
untuk pencegahan secara dini
- Mengenai cara terinfeksinya
susu formula oleh bakteri
VARIABEL X
DIMENSI
SUB DIMENSI
INDIKATOR
enterobacter sakazakii untuk
pencegahan secara dini
- Mengenai karakteristik bakteri
enterobacter sakazakii secara
jelas
- Mengenai bakteri enterobacter
sakazakii secara umum melalui
media massa
Pengetahuan Isu
Bakteri
(Enterobakter
Sakazakii)
Principle Knowledge
(Memahami
Tentang
Informasi)
- M e m a h a m i - Mengenai bakteri enterobacter
T u j u a n sakazakii dalam susu formula
Penyampaian untuk mengenalinya
- Mengenai karakteristik bakteri
Informasi
enterobacter sakazakii untuk
memahaminya
- Mengenai gejala yang
ditimbulkan oleh bakteri
enterobacter sakazakii untuk
menghindarinya
- Mengenai
bagaimana
terkontaminasinya susu
formula oleh bakteri
enterobacter sakazakii untuk
mengenalinya
- Mengenai balita yang lebih
beresiko terinfeksi bakteri
enterobacter sakazakii untuk
memahaminya
- Mengenai cara pencegahan
bakteri enterobacter sakazakii
untuk menghindarinya
- Mengenai karakteristik dari
bakteri enterobacter sakazakii
untuk mengenalinya
- Mengenai
gejala
yang ditimbulkan oleh
bakteri enterobacter sakazakii
untuk memahaminya
- Mengenai nama produk susu
formula yang terkontaminasi
VARIABEL X
DIMENSI
SUB DIMENSI
INDIKATOR
oleh bakteri enterobacter
sakazakii
untuk
menghindarinya
TABEL 3.4.2.2.
VARIABEL Y
DIMENSI
Citra
Perusahaan
(PT Nestle
Indonesia)
Reputasi
Perusahaan
(Reputation)
SUB DIMENSI
INDIKATOR
- Kredibilitas - Kemampuan Nestle dalam
menanamkan kepercayaan
(Credibility)
publik, dengan menghasilkan
produk susu formula yang
berkualitas tinggi
- Kemampuan Nestle dalam
menanamkan kepercayaan
publik, dengan menghasilkan
produk susu formula yang
inovatif
- Kemampuan Nestle dalam
memberikan pelayanan publik,
dengan
menyediakan
pelayanan bebas pulsa untuk
keluhan publik
- Kemampuan Nestle dalam
memberikan pelayanan publik,
dengan keramah tamahan
dalam melayani keluhan publik
- Kemampuan Nestle dalam
memberikan informasi
mengenai produknya, melalui
program sahabat Nestle
- Kemampuan Nestle dalam
memberikan informasi
mengenai produknya, melalui
forum Dancow Parenting
Center
Citra
Perusahaan
(PT Nestle
Indonesia)
Reputasi
Perusahaan
(Reputation)
- Te r p e r c a y a - Nestle mempunyai kesan yang
(Trustworthiness) baik di mata publik, dengan
menghasilkan produk sesuai
dengan janji yang ditawarkan
- Nestle mempunyai kesan yang
baik di mata publik, dengan
memberikan rasa aman untuk
mengkonsumsi produk melalui
kemasan yang higienis
VARIABEL Y
X
DIMENSI
SUB DIMENSI
INDIKATOR
- Nestle
berupaya
mengutamakan kepentingan
publik dengan menghasilkan
produk yang terbaik bagi
publik
- Nestle
berupaya
mengutamakan kepentingan
publik dengan mengutamakan
kebutuhan informasi produk
untuk publik
Citra
Perusahaan
(PT Nestle
Indonesia)
Reputasi
Perusahaan
(Reputation)
- Keterandalan - Nestle berupaya menjaga
kualitas produk dengan
(Reliability)
meningkatkan
tingkat
standarisasi dalam proses
produksi
- Nestle berupaya menjaga
kualitas produk dengan
penggunaan teknologi modern
dalam proses produksi
- Nestle
berupaya
mengutamakan kebutuhan
publik dengan berusaha untuk
memahami produk yang
dibutuhkan publik
- Nestle
berupaya
mengutamakan kebutuhan
publik dengan berinteraksi
secara langsung pada publik
dalam kegiatan sosial
- Nestle memberikan perhatian
lebih terhadap keluhan publik
dengan sikap yang tanggap
dalam melayani keluhan publik
- Nestle memberikan perhatian
lebih terhadap keluhan publik
dengan sikap yang terampil
dalam memberikan solusi
terhadap keluhan publik
VARIABEL Y
X
DIMENSI
Citra
Perusahaan
(PT Nestle
Indonesia)
Reputasi
Perusahaan
(Reputation)
SUB DIMENSI
INDIKATOR
- T a n g g u n g - Nestle memiliki tanggung
Jawab Sosial jawab sosial terhadap
( S o c i a l lingkungan melalui pelestarian
Responsibility) lingkungan sekitar
- Nestle memiliki tanggung
jawab sosial terhadap
lingkungan dengan menjadi
sponsor bagi program
pelestarian lingkungan hidup
- Nestle berusaha untuk
membangun hubungan jangka
panjang dengan publik melalui
program kepedulian sosial
- Nestle berusaha untuk
membangun hubungan jangka
panjang dengan publik melalui
upaya dalam memberikan
memberikan kepuasan publik
melalui kualitas produk yang
dihasilkan
- Nestle tidak hanya berorientasi
pada bisnis melainkan ikut
mendukung kegiatan sosial
dengan membantu program
sosial secara sukarela
- Nestle tidak hanya berorientasi
pada bisnis melainkan ikut
mendukung kegiatan sosial
dengan menjadi sponsor bagi
program kemanusiaan seperti
bencana alam dan lainnya
47
3.5.
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi data primer adalah kuesioner yang dibagikan kepada
responden. Kuesioner adalah rangkaian atau daftar pertanyaan yang
disusun secara sistematis, kemudian diberikan untuk diisi oleh responden.
Setelah diisi oleh responden kuesioner dikumpulkan kembali atau
dikembalikan kepada peneliti. Bentuk umum sebuah kuesioner terdiri dari
bagian pendahuluan yang berisikan identitas responden, seperti : nama,
alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi, petunjuk pengisian
angket dan kemudian baru memasuki bagian isi dari kuesioner.58
Sedangkan metode kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kusioner langsung tertutup karena dalam metode kuesioner
langsung tertutup angket yang diberikan kepada responden dirancang
untuk dapat merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden
sendiri dan semua alternatif jawaban yang harus dijawab oleh responden
telah tertera dalam kuesioner tersebut.
3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Sumber data sekunder
58
Burhan Bungin, Opcit, Hal 123-125
48
digunakan untuk membantu memberikan keterangan atau data pelengkap
dan sebagai bahan pembanding. Dalam penelitian ini yang menjadi data
sekunder anatara lain adalah literature kepustakaan melalui buku-buku,
artikel dan lainnya.
3.6.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner dibagikan seluruhnya peneliti terlebih dahulu
melakukan pre sampling terhadap 30 responden untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas dari kuesioner yang telah disusun. Setelah dilakukan pre sampling
maka peneliti dapat mengukur validitas dan reliabilitas kuesioner tersebut. Hal ini
dilakukan karena di dalam sebuah penelitian terdapat dua unsur syarat penting
yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu keharusan sebuah kuesioner agar valid
dan reliabel.
Sebuah kuesioer dikatakan valid (sah) apabila pertanyaan dalam kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan
suatu kuesioner dikatakan reliabel (andal) apabila jawaban responden terhadap
pertanyaan dalam kuesioner stabil atau konsisten dari waktu ke waktu.
3.6.1. Validitas
Uji Validitas adalah tingkat kemampuan instrument penelitian
untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak
diungkapkan. Dengan kata lain validitas digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk
mengetahui validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
49
uji KMO (Kaiser Mayer Olkin). Uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah metode sampling yang digunakan memenuhi syarat atau tidak.
Uji KMO juga digunakan dalam analisis faktor dimana untuk mengetahui
apakah data tersebut dapat dianalisis lebih lanjut atau tidak dengan analisis
faktor dengan rumus sebagai berikut :59
∑ ∑ r² ij
i ≠j
KMO =
; i = 1,2,...,p ; j = 1,2,...,p
∑ ∑ r² ij + ∑ ∑ a² ij
i ≠j
i
≠j
Keterangan :
rij
=
aij =
Koefisisen Korelasi Sederhana Antara Peubah “i” dan “j”
Koefisien Korelasi Parsial Antara Peubah “i” dan “j”
Penilaian uji KMO dari matrik antar peubah, sebagai berikut :
1.
0.9 < KMO ≤ 1.00
Î
data sangat baik untuk analisis
faktor
2.
0.8 < KMO ≤ 0.9
Î
data baik untuk analisis faktor
3.
0.7 < KMO ≤ 0.8
Î
data agak baik untuk analisis faktor
4.
0.6 < KMO ≤ 0.7
Î
data lebih dari cukup untuk analisis
factor
59
www.google.com
50
5.
0.5 < KMO ≤ 0.6
Î
data cukup untuk analisis faktor
6.
KMO ≤ 0.5
Î
data tidak layak untuk analisis
faktor
3.6.2. Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi responden
dari waktu ke waktu untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Bila
suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur dan menunjukan
gejala yang sama dari hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten,
maka alat pengukur tersebut dikatakan realibel.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
repeted measure atau ukur ulang dimana seseorang akan diberikan
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
apakah seseorang tetap konsisten dengan jawabannya dan one short atau
sekali saja disini pengukurannya hanya sekali yang kemudian hasilnya
dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik one short dan reliabilitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha,
sebagai berikut :60
k
r
=
[
][1(k-1)
60
∑ σ b²
www.search.yahoo.com
]
σ t²
51
Keterangan :
r
=
Koefisiensi Reliabilitas Instrument (cronbach alpha)
k
=
Banyaknya Butir Pertanyaan atau Banyaknya Soal
∑ σ b² =
Total Varians Butir
σ t²
Total Varians
=
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Cronboach
Alpha. Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan
keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford. Adapun skala
pengukuran tingkat reliabilitas instrument penelitian dapat dipresentasikan
sebagai berikut :61
Tabel 3.6.2.1.
3.7.
Alpha
Tingkat Reliabilitas
Kurang Dari 0.20
Rendah atau Lemah Sekali
0.20 – 2.4
Rendah Tapi Pasti atau Lemah
0.40 – 0.70
Cukup Berarti
0.70 – 0.90
Sangat Tinggi atau Kuat
0.90 – 1.00
Dapat Diandalkan atau Kuat Sekali
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan sebagai proses untuk mengorganisasikan
dan mengurutkan data dalam pola, katagori dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
61
Triton, Riset Statistik Parametik. (Yogyakarta, Andi, 2006) Hal 248
52
disarankan oleh data.62 Analisis data merupakan bagian yang penting dalam
metode ilmiah karena dengan menganalisis data akan didapatkan arti dan makna
dari proses pengecekan data (editing), yang dikumpulkan (pengkodean) dan
ditabulasi dalam bentuk tabel.63
Kemudian secara kuantitatif setelah data selesai dikumpulkan melalui
tabulasi data secara lengkap dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan.
Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan analisa data kuantitatif. Bila
serangkaian observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalam angka-angka,
maka kumpulan angka-angka hasil observasi atau sedemikian itu dinamakan data
kuantitatif. Dalam penelitian ini digunakan skala interval, yang dimaksudkan
skala interval adalah skala yang menunjukan jarak antara satu data dengan data
yang lain dan mempunyai bobot yang sama.64
Data diukur dengan metode skala likert, metode ini digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial dan digunakan untuk mengatur setiap jawaban dari responden
melalui pemberian skor pada setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan.65
Adapun skor nilai yang yang diberikan adalah sebagai berikut :
Jawaban Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii) :
1.
Responden yang menjawab sangat jelas diberi skor nilai
:
5
2.
Responden yang menjawab jelas diberi skor nilai
:
4
62
Rachmat Kriyantono, Opcit, Hal 163
Burhan Bungin, Opcit, Hal 164
64
Riduwan, Dasar-Dasar Statistika. (Bandung, Alfabeta, 2006). Hal 36
65
Riduwan, Opcit, Hal 38
63
53
3.
Responden yang menjawab ragu-ragu diberi skor nilai
:
3
4.
Responden yang menjawab tidak jelas diberi skor nilai
:
2
5.
Responden yang menjawab sangat tidak jelas diberi skor nilai
:
1
Jawaban Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia) :
1.
Responden yang menjawab sangat setuju diberi skor nilai
:
5
2.
Responden yang menjawab setuju diberi skor nilai
:
4
3.
Responden yang menjawab ragu-ragu diberi skor nilai
:
3
4.
Responden yang menjawab tidak setuju diberi skor nilai
:
2
5.
Responden yang menjawab sangat tidak setuju diberi skor nilai
:
1
Seluruh pertanyaan yang telah dijawab oleh responden pada setiap
pertanyaan dalam kuesioner dihitung sesuai dengan skor dan dijumlahkan
seluruhnya agar dapat diketahui nilai dari setiap jawaban responden serta akan
dijadikan variabel-variabel yang akan dinilai. Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yang menjadi objek, yaitu :
1.
Variabel Bebas ( Independen Variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor pengetahuan isu
(variabel X).
2.
Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah faktor citra perusahaan
(variabel Y).
54
3.8.
Uji Koefisiensi Korelasi Product Moment
Uji koefisiensi korelasi product moment digunakan untuk menentukan
suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat lemahnya hubungan suatu
variabel dengan variabel lain tanpa mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu
tergantung kepada variabel lain.66 Uji koefisiensi korelasi product moment yang
akan dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
variabel pengetahuan isu dengan variabel citra perusahaan. Dengan uji korelasi
dapat diketahui kuat atau lemahnya hubungan antara faktor pengetahuan
isu (varibel X) dengan faktor citra perusahaan (variabel Y). Rumus yang
digunakan untuk menghitung koefisiensi korelasi product moment “r” adalah
sebagai berikut :
N∑XY - ∑X∑Y
r
=
√ { N ∑ X2 – (∑ x)2 } {N ∑ Y2 – (∑ y}2 }
Keterangan :
r
=
Koefisien Korelasi
N
=
Jumlah Sampel
X
=
Skor Setiap Item
Y
=
Skor Total
(∑ X)² =
Kuadrat Jumlah Skor Item
∑ X2
Jumlah Kuadrat Skor Item
66
=
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. (Jakarta, Remaja Rosdakarya,
1991). Hal 169
55
(∑Y)² =
Kuadrat Jumlah Skor Total
∑Y
Jumlah Kuadrat Skor Total
=
Untuk memudahkan proses perhitungan tersebut saat ini peneliti dapat
menggunakan program komputer dengan metode statistik, yaitu dengan Statistical
Program for Social Science (SPSS V.16) for Windows. Dalam memberikan
penafsiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil hasil uji tersebut
besar atau kecil dapat digunakan pedoman pada interprestasi koefisien korelasi
sebagai berikut :67
Tabel 3.8.1.
3.9.
Interval Koefisien
Interprestasi
0.90 - 1.00
Korelasi Sangat Kuat
0.70 - 0.90
Korelasi Kuat atau Tinggi
0.40 - 0.70
Korelasi Sedang atau Cukup
0.20 - 0.40
Korelasi Lemah atau Rendah
0.00 - 0.20
Tidak Ada Korelasi
Uji Regresi
Menurut Sugiyono antara uji korelasi dan uji regresi keduanya mempunyai
hubungan yang sangat erat. Setiap uji regresi pasti ada uji korelasinya, tetapi uji
korelasi belum tentu dilanjutkan dengan uji regresi. Uji korelasi tidak dapat
dilanjutkan dengan uji regresi apabila nilai korelasi antara dua variabel tidak
mempunyai hubungan kausal atau sebab akibat atau hubungan fungsional.
67
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung, Alfabeta, 1999). Hal 216
56
Uji regresi dapat dilakukan bila terdapat hubungan anatar dua variabel yang
berupa kausal atau fungsional, rumus uji regresi adalah sebagai berikut :68
Y
=
a + bX
Keterangan :
Y
=
Variabel Tidak Bebas atau Nilai Yang Diprediksi
X
=
Variabel Babas Yang Mempunyai Nilai Tertentu
a
=
Nilai Intercept (konstan) atau Harga Y Bila X = 0
b
=
Koefisiensi Regresi
Untuk mengetahui nilai a dan nilai b, dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
∑Y (∑X²) – ∑X ∑XY
α
=
n ∑X² – (∑X)²
n∑XY – ∑X ∑XY
b
=
n ∑X² – (∑X)²
68
Ibid, Hal 203
57
3.10.
Hipotesa Statistik
1.
Korelasi (hubungan)
rxy
=
0
Î
tidak ada hubungan antara pengetahuan isu
bakteri enterobacter sakazakii (variable X)
terhadap citra publik pada PT Nestle
Indonesia (variable Y).
rxy
≠
0
Î
ada hubungan antara pengetahuan isu
bakteri enterobacter sakazakii (variable X)
terhadap citra publik pada PT Nestle
Indonesia (variable Y).
2.
Determinasi (pengaruh)
r² xy
=
0
Î
tidak ada pengaruh antara pengetahuan isu
bakteri enterobacter sakazakii (variable X)
terhadap citra publik pada PT Nestle
Indonesia (variable Y).
r² xy
>
0
Î
ada pengaruh antara pengetahuan isu
bakteri enterobacter sakazakii (variable X)
terhadap citra publik pada PT Nestle
Indonesia (variable Y).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Sejarah Nestle
Nestle didirikan oleh seorang ahli kimia Jerman bernama Henri Nestle
di Vevey, Swiss. Pada awalnya Henri Nestle merasa prihatin dengan tingginya
angka mortalitas bayi di akhir abad 19. Dari keprihatinannya Henri Nestle berhasil
menciptakan makanan pendamping bagi bayi yang tidak mendapat cukup ASI.
Produk tersebut kemudian diberi nama Farine Lactee yang telah berhasil
menyelamatkan banyak jiwa bayi pada saat itu sehingga produk Nestle
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Henri Nestle memanfaatkan nama keluarganya untuk dijadikan logo dari
perusahaannya. Yang dalam bahasa Jerman “Nestle” berarti sarang burung kecil
(little nest). Logo tersebut telah menjadi lambang rasa aman, kasih sayang,
kekeluargaan dan tradisi. Seiring dengan berjalannya waktu perusahaan Nestle
terus mengembangkan produknya dan kemudian menjadi pelopor beberapa
produk susu dan lainnya seperti susu kental di Eropa tahun 1905, susu coklat
tahun 1929, kopi instant tahun 1938 dan sebagainya.
4.2.
Sejarah PT Nestle Indonesia
Kantor pusat Nestle S.A. di Swiss, bersama sejumlah mitra lokal berkerja
sama mendirikan anak perusahaan Nestle di Indonesia pada tanggal 29 Maret
1971 dengan nama PT Food Specialities Indonesia, yang saat ini bernama
58
59
PT Nestle Indonesia. Dimana salah satu produknya, yaitu susu kental manis yang
telah dikenal dengan sebutan susu Tjap Nona, saat ini disebut dengan nama Nestle
Milkmaid. PT Nestle Indonesia saat ini telah mengoperasikan tiga pabrik yang
berlokasi di daerah Tangerang (Banten), Panjang (Lampung) dan Kejayan (Jawa
Timur).
PT Nestle Indonesia terus berkomitmen untuk tetap mengembangkan
produknya melalui inovasi dan renovasi agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat diseluruh Indonesia. Dengan kemampuan untuk selalu berinovasi dan
renovasi tersebut telah berhasil menciptakan berbagai varian produk baru di
pasaran. Beberapa merek produk yang telah dihasilkan Nestle, antara lain : Susu
Bubuk Nestle Dancow, Kopi Instant Nescafe, Nestle Milo, Nestle Bubur Bayi, Kit
Kat, Polo dan sebagainya.
4.3.
Visi dan Misi PT Nestle Indonesia
4.3.1. Visi PT Nestle Indonesia
Menjadi perusahaan makanan dan minuman terkemuka yang
dikenal masyarakat Indonesia sebagai perusahaan terpilih dan bereputasi
melalui karyawan serta produknya yang dapat diandalkan, memiliki rasa
kepedulian, berkualitas jujur dan mempunyai komimen kuat yang
berkesinambungan.
4.3.2. Misi PT Nestle Indonesia
Turut serta dalam melestarikan lingkungan hidup dengan
mendukung forum-forum kegiatan pelestarian alam, meminimumkan
60
penggunaan air, menghemat energi serta mengurangi dan mendaur ulang
limbah produksi.
4.4.
Identitas PT Nestle Indonesia
4.4.1. Logo PT Nestle Indonesia
Henry Nestle menggunakan nama belakangnya “Nestle” yang
dalam bahasa Jerman berarati sarang burung kecil sebagai logo
perusahaan. Hingga saat ini logo Nestle berupa gambar seekor burung
sedang mengawasi dua anaknya dalam sarang yang menggambarkan cinta
kasih ibu yang dalam, sekaligus mengekspresikan rasa aman, perhatian
lebih, makanan bergizi, serta ikatan dan tradisi kekeluargaan yang
sangat kuat.
Gambar 4.4.1.1.
4.4.2. Falsafah PT Nestle Indonesia
Falsafah Nestle di seluruh dunia adalah untuk tidak memproduksi
sendiri bahan baku produksi yang dibutuhkan, melainkan untuk
memperoleh bahan baku tersebut dari produsen setempat. Di Indonesia
dengan adanya kebijakan ini telah menghasilkan dampak sosial yang
positif bagi masyarakat setempat disekitar pabrik pengelolahan produk
Nestle.
61
4.4.3. Slogan dan Motto PT Nestle Indonesia
Slogan
Nestle
adalah
“Good
Food,
Good
Life”,
yang
menggambarkan komitmen dari Nestle untuk memanfaatkan kemajuan
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan ketenaran dari merek
produknya dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia barupa makanan
bermutu yang aman, berkualitas dan menyenangkan untuk dikonsumsi,
semua itu demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Sedangkan Motto Nestle adalah “Menjadi Perusahaan Makanan
Dunia Yang Mangabdikan Diri Untuk Menyediakan Makanan Terbaik
Selama Hidup Anda”.
4.5.
Struktur Organisasi PT Nestle Indonesia
Struktur organisasi adalah sarana bantu visual dan pelengkap bagi
ungkapan verbal tentang kerangka struktur. Manfaat dari struktur organisasi
adalah untuk memberikan informasi tentang pola organisasi serta untuk
memperinci tanggung jawab dari masing-masing bagian.
Organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individu yang bersamasama, melalui suatu hirarki pangkat dan pembagian kerja untuk berusaha
mencapai tujuan tertentu. PT Nestle Indonesia menjalankan organisasinya dalam
bentuk PT (Perseroan Terbatas). Perseroan terbatas adalah suatu persekutuan
dengan kapital tertentu yang diperjual belikan dalam bentuk berupa saham.
62
4.6.
Produk PT Nestle Indonesia
1.
Children Nutrition :
Nestle Dancow, Nestle Nutren Junior.
2.
Adult and Clinical Nutrition :
Nestle Calcium Plus Non-Fat, Nestle Bear Brand, Nestle Omega, Nestle
Nesvita, Nestle Nutren Diabetic, Nestle Peptamen, Nestle Nutren 1.0,
Nestle Nutren, Nestle Bonus.
3.
Beverages :
Nescafe Clasic, Nescafe 3 In 1 (cream and original), Nescafe Ice, Nestle
Cofee Mate.
4.
Other Beverages :
Nestle Milo
5.
Infant Nutrision :
Nestle Bubur Susu, Nestle Baby Biscuit, Nestle Infant Food.
6.
Culinary :
Nestle Milkmaid, Magii.
7.
Confectionery :
Fox’s, Nestle Smartries, Nestle Kitkat, Polo, Nestle Crunch, Nestle
Eclairs, Nestle Milo Nuggets, Milky Bar, Nestle Fizz.
63
8.
Out Of Home :
Nestea, Nestle Carnetation, Nestle Lemonade, Nescafe Capucino.
9.
Breakfast Cereal :
Nestle Koko Krunch, Nestle Milo, Nestle Cornflakes, Nestle Honey Stars,
Nestle Trix.
10.
Others :
Nestle Ice Cream.
4.6.1. Spesifikasi Produk Susu Bubuk Nestle Dancow
Penjualan susu bubuk Dancow di Indonesia dimulai pada awal
tahun 1930-an. Awalanya produk merek ini didatangkan secara impor
yang dilakukan oleh importer lokal. Kemudian Nestle mulai memproduksi
sendiri susu bubuk Dancow di Indonesia pada tahun 1975 dengan merk
Dancow Standard (fullcream). Pada tahun 1977 PT Nestle Indonesia mulai
meluncurkan Dancow Instant yang merupakan varian susu instant pertama
di indonesia. Semenjak saat itu Dancow mulai mendominasi segmen
produk susu instant dan terus berkembang dengan berbagai varian untuk
memenuhi kebutuhan konsumennya.
Berbagai varian mulai diluncurkan, dimulai dengan varian Dancow
Coklat
pada
tahun
1991.
Pada
tahun
2001
varaian
Dancow
Balita mengalami perubahan arsitektur dengan diluncurkannya varian
Dancow 1+, Dancow 3+ dan Dancow 5+ untuk lebih memberikan nutrisi
dalam tahap tumbuh kembang anak. Dengan inovasi yang terus menerus
64
Dancow dapat mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin pangsa pasar
dalam kategori produk susu bubuk yang secara konsisten menghasilkan
produk dengan kualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia.
4.6.2. Varian Produk Susu Bubuk Nestle Dancow
1.
Dancow Instant
Gambar 4.6.2.1.
Susu yang diperkaya dengan vitamin dan mineral tertentu yang
mendukung 10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik, diantaranya Zat
Besi, Kalsium, Zink, Vit C, Vit A, Vit B1, Vit B2, Niasin, Vit B6,
Vit B9 (Asam Folat), Vit D, Vit E, Vit K dan Biotin.
2.
Dancow Fullcream
Gambar 4.6.2.2.
Susu bergizi tinggi untuk seluruh keluarga anda dengan rasa
gurihnya yang khas. Mudah membuatnya dan juga sangat bergizi.
65
Tidak hanya baik untuk buah hati anda, tapi juga baik untuk
seluruh ke luarga, termasuk anda. Rasanya lezat dan gurih, terbuat
dari susu sapi, mengandung berbagai vitamin dan mineral penting,
terutama kalsium dan zat besi yang baik untuk pembentukan
tulang dan gigi serta pembentukan sel darah merah.
3.
Dancow Instant Coklat
Gambar 4.6.2.3.
Susu dengan Growth+ formula mengandung nutrisi penting untuk
mendukung pertumbuhan anak 1-12 tahun secara optimal. Protein
yang membantu pertumbuhan sel otot. Yodium dan zat besi yang
membantu meningkatkan kapasitas belajar. Zink untuk membantu
menjaga kondisi tubuh. Selain itu juga kaya akan kalsium untuk
pertumbuhan dan kepadatan tulang. 2 gelas Dancow Instant Coklat
memenuhi 100% kebutuhan kalsium harian buah hati anda (AKG
2000 kkal).
66
4.
Dancow 1+
Gambar 4.6.2.4.
Saat si kecil menginjak usia 1 tahun ia semakin menunjukkan rasa
ingin tahunya dengan bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya,
lewat berbagai panca indranya. Saat ini juga anda perlu
membentengi
tubuhnya
dari
segala
penyakit
yang
dapat
mengganggu tumbuh kembangnya. Daya tahan tubuh yang baik
akan menjaga tubuh si kecil dari berbagai serangan bakteri dan
virus. Dancow 1+ kini dengan formula baru Lactobacillus
Protectus, dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang, sesuai untuk
tahap pertumbuhan si kecil yang berumur 1-3 tahun.
5.
Dancow 3+
Gambar 4.6.2.5.
Saat si kecil menginjak usia 3 tahun, di samping asyik bermain
dengan kreativitasnya, dia juga mulai bersosialisasi dengan
67
lingkungan luar rumah, berkenalan dengan teman-teman baru dan
sadar akan keberadaannya sebagai bagian dari sebuah lingkungan
sosial. Maka itu, penting bagi anda untuk mempersiapkannya agar
tumbuh menjadi si cerdas yang sepenuhnya. Artinya, tak hanya
pintar pikiran, tapi juga tahu cara mengungkapkan pintarnya
dengan hati. Jadi si kecil memang masih membutuhkan nutrisi
otak, namun juga perlu didukung dengan nutrisi perlindungan
untuk membantu menjaga daya tahan tubuhnya. Dancow 3+ kini
dengan formula baru Lactobacillus Protectus, dengan nutrisi yang
lengkap dan seimbang, sesuai untuk tahap pertumbuhan si kecil
yang berumur 3-6 tahun.
6.
Dancow 5+
Gambar 4.6.2.6.
Usia 5 tahun adalah saat anak mulai memasuki usia sekolah.
Dibutuhkan nutrisi yang tepat untuk menjaga stamina dan
mendukung segala aktivitasnya. Dancow 5+ dengan Lactobacillus
ProtectusTM dapat membantu menjaga daya tahan tubuh. Kini hadir
dalam kemasan baru dan lebih banyak manfaatnya untuk
membantu memberikan perlindungan. Disamping perlindungan,
68
Dancow 5+ juga mengandung nutrisi penting lain untuk membantu
pertumbuhan anak usia sekolah secara optimal dalam jumlah yang
tepat dan komposisi seimbang.
7.
Dancow Strawberry
Gambar 4.6.2.7.
Susu dan buah-buahan, adalah sumber nutrisi utama yang
dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh sehat dan kuat. Kini anda
dapat memberikan mereka segala kebaikan susu dan buah dalam
Dancow Fruity. Dancow Fruity adalah susu dengan buah asli dan
mengandung makronutrien dan mikronutrien yang membantu
pertumbuhan optimal anak-anak. Bubuk buah aslinya menjadikan
minum susu saat menyenangkan bagi anak-anak.69
4.7.
Uji Validitas dan Reliabilitas
4.7.1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah tingkat kemampuan instrument penelitian
untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak
diungkapkan.
69
http://www.Sahabat Nestlé.mht. Download 15 Juni 2009, 10:00 Wib
69
Tabel 4.7.1.1.
Uji Validitas Variabel (X) Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter
Sakzakii)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.817
Bartlett's Test of
Approx. Chi-Square
1.757E3
Sphericity
df
351
Sig.
.000
Sumber : SPSS V.16
Berdasarkan tabel yang tertera diatas diketahui nilai KMO (Kaiser
Mayer Olkin) dan nilai MSA (Measure of Sampling Adequncy) variabel
pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakzakii) mempunyai nilai sebesar
0.817. Apabila nilai MSA diatas 0.5 maka kumpulan variabel tersebut
dapat diproses lebih lanjut, dengan tidak mengurangi pemilihan variabel.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel yang ada dalam data
penelitian dapat dikatakan valid dalam uji validitas yang telah dilakukan.
70
Tabel 4.7.1.2.
Communalities
Initial
Extraction
X1.1
1.000
.324
X1.2
1.000
.692
X1.3
1.000
.657
X1.4
1.000
.469
X1.5
1.000
.492
X1.6
1.000
.498
X1.7
1.000
.674
X1.8
1.000
.746
X1.9
1.000
.701
X1.10
1.000
.305
X1.11
1.000
.458
X1.12
1.000
.479
X1.13
1.000
.389
X1.14
1.000
.352
X1.15
1.000
.364
X1.16
1.000
.251
X1.17
1.000
.694
X1.18
1.000
.528
X1.19
1.000
.501
X1.20
1.000
.590
X1.21
1.000
.573
X1.22
1.000
.377
X1.23
1.000
.352
X1.24
1.000
.428
X1.25
1.000
.274
X1.26
1.000
.285
X1.27
1.000
.468
Extraction Method : Principal Component Analysis.
Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16
71
Tabel 4.7.1.3.
Uji Validitas Variabel (Y) Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.774
Bartlett's Test of
Approx. Chi-Square
1.210E3
Sphericity
df
231
Sig.
.000
Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16
Berdasarkan tabel yang tertera diatas diketahui nilai KMO (Kaiser
Mayer Olkin) dan nilai MSA (Measure of Sampling Adequncy) variabel
citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) mempunyai nilai sebesar 0.774.
Apabila nilai MSA di atas 0.5 maka kumpulan variabel tersebut dapat
diproses lanjut, dengan tidak mengurangi pemilihan variabel. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel yang ada dalam data
penelitian dapat dikatakan valid dalam uji validitas yang telah dilakukan.
72
Tabel 4.7.1.4.
Communalities
Initial
Extraction
Y1.1
1.000
.648
Y1.2
1.000
.463
Y1.3
1.000
.602
Y1.4
1.000
.540
Y1.5
1.000
.732
Y1.6
1.000
.584
Y1.7
1.000
.595
Y1.8
1.000
.589
Y1.9
1.000
.808
Y1.10
1.000
.633
Y1.11
1.000
.474
Y1.12
1.000
.600
Y1.13
1.000
.603
Y1.14
1.000
.655
Y1.15
1.000
.333
Y1.16
1.000
.514
Y1.17
1.000
.566
Y1.18
1.000
.601
Y1.19
1.000
.583
Y1.20
1.000
.580
Y1.21
1.000
.473
Y1.22
1.000
.572
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16
73
4.7.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi responden
dari waktu ke waktu untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner.
Tabel 4.7.2.1.
Uji Reliabitas Variabel (X) Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter
Sakzakii)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.913
27
Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16
Berdasarkan tabel yang tertera diatas dapat dilihat bahwa nilai
hasil unuk variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakzakii) adalah
sebesar 0.913. Hal ini menunjukkan variabel pengetahuan isu bakteri
(enterobacter sakzakii) dapat dikatakan reliabel (andal) karena apabila
nilai alpha diantara 0.90-1.00 maka hasilnya reliabel. Sehingga ada
pengaruh yang kuat sekali atau dapat diandalkan.
74
Tabel 4.7.2.2.
Item-Total Statistics
Corrected
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
X1.1
104.27
146.012
.418
.911
X1.2
104.06
145.361
.404
.912
X1.3
104.32
141.592
.627
.908
X1.4
104.36
143.656
.517
.910
X1.5
104.06
145.700
.512
.910
X1.6
103.97
141.211
.638
.907
X1.7
104.21
139.303
.642
.907
X1.8
104.18
139.672
.672
.907
X1.9
104.25
142.105
.514
.910
X1.10
103.42
149.229
.491
.911
X1.11
103.97
149.432
.370
.912
X1.12
104.01
141.856
.608
.908
X1.13
104.07
147.894
.326
.913
X1.14
104.44
143.316
.462
.911
X1.15
103.87
147.874
.403
.911
X1.16
104.56
144.452
.435
.911
X1.17
103.96
140.854
.530
.910
X1.18
104.14
142.259
.573
.909
X1.19
104.13
142.422
.535
.909
X1.20
104.40
140.565
.599
.908
X1.21
104.32
139.711
.624
.908
X1.22
103.83
150.260
.359
.912
X1.23
103.66
148.615
.445
.911
X1.24
104.08
143.942
.590
.909
X1.25
104.40
146.056
.351
.913
X1.26
104.33
143.273
.476
.910
X1.27
104.20
144.112
.602
.908
75
Tabel 4.7.2.3.
Uji Reliabilitas Variabel (Y) Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.873
22
Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16
Berdasarkan tabel yang tertera diatas dapat dilihat bahwa nilai
hasil unuk variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) adalah sebesar
0.873. Hal ini menunjukkan variabel citra perusahaan (PT Nestle
Indonesia) dapat dikatakan reliabel (andal) karena apabila nilai alpha
diantara 0.70-0.90 maka hasilnya reliabel. Sehingga ada pengaruh yang
sangat tinggi atau kuat.
76
Tabel 4.7.2.4.
Item-Total Statistics
Corrected
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Y1.1
87.13
74.507
.490
.867
Y1.2
86.88
75.766
.518
.866
Y1.3
87.30
71.840
.569
.864
Y1.4
87.15
73.740
.585
.863
Y1.5
87.10
75.261
.486
.867
Y1.6
87.09
75.610
.369
.872
Y1.7
86.97
76.465
.343
.872
Y1.8
86.99
76.398
.526
.866
Y1.9
87.08
77.434
.322
.872
Y1.10
86.84
73.796
.660
.861
Y1.11
87.37
74.879
.478
.867
Y1.12
86.88
77.037
.492
.867
Y1.13
87.20
77.806
.339
.871
Y1.14
86.97
76.635
.366
.871
Y1.15
86.50
78.778
.494
.868
Y1.16
86.94
76.954
.530
.866
Y1.17
87.11
77.810
.408
.869
Y1.18
87.39
76.343
.413
.869
Y1.19
87.02
77.559
.477
.868
Y1.20
87.21
75.218
.518
.866
Y1.21
86.93
77.589
.479
.868
Y1.22
87.33
75.680
.411
.870
77
4.8.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini membahas mengenai uraian dan analisis data yang diperoleh
dari data-data hasil penelitian. Data hasil penelitian merupakan data yang
diperoleh dari hasil jawaban pada kuesioner yang telah dibagikan kepada
119 responden. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari dua macam,
yaitu data responden dan data penelitian. Data responden adalah data mengenai
profil masing-masing responden meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
perkerjaan dan jumlah anak dari responden.
Sedangkan data penelitian adalah data yang diperoleh dari jawaban
responden atas pernyataan mengenai kedua variabel penelitian, yaitu variabel X
(Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii) dan variabel Y (Citra
Perusahaan PT Nestle Indonesia). Di dalam kuesioner penelitian, terdapat
27 indikator dengan 27 pernyataan untuk variabel pengetahuan isu bakteri
enterobacter sakazakii dan 22 Indikator dengan 22 pernyataan untuk variabel citra
perusahaan PT Nestle Indonesia sehingga total pernyataan dalam kuesioner
terdapat 49 pernyataan berserta jawabannya.
Sampel yang akan diambil dalam penelitian berjumlah 119 responden
untuk mewakili RW 004 Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan. Jumlah sampel
diambil dengan menggunakan sampling probabilitas, yaitu menggunakan teknik
sampel sistematis. Hal ini dimaksudkan agar hasil dari penelitian dapat mewakili
para ibu rumah tangga konsumen susu formula Nestle. Penyebaran kuesioner
dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada para responden yang telah terpilih
78
untuk dijadikan sampel dalam penelitian dan dilakukan pada bulan Mei 2009
sampai dengan bulan Juni 2009.
Untuk dapat mengukur dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X
(Pengetahuan Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii) dan variabel Y (Citra
Perusahaan PT Nestle Indonesia), digunakan kuesioner dengan Skala Likert.
Sistem penilaian skala dalam penelitian ini menggunakan pernyataan favorable
(positif) dengan nilai 5 untuk kategori sangat jelas / sangat setuju, 4 untuk kategori
jelas / setuju, 3 untuk kategori ragu-ragu, 2 untuk kategori tidak jelas / tidak
setuju, dan 1 untuk kategori sangat tidak jelas / sangat tidak setuju.
Analisis dari hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik
Koefisiensi Korelasi Product Moment yang mencari kekuatan hubungan di antara
dua variabel dalam penelitian ini. Tahap pertama adalah menyusun data yang
berasal dari jawaban responden ke dalam suatu lembar coding (coding sheet),
selanjutnya melakukan analisis deskriptif data responden dan data penelitian. Data
penelitian tersebut kemudian dikelompokkan dan dimasukkan ke dalam tabel
tunggal untuk selanjutnya dilakukan pembahasan. Dan pada tahap terakhir
dilakukan analisis statistik inferensial antara variabel X dan variabel Y.
79
4.8.1. Identitas Responden
1.
Usia
Tabel 4.8.1.1.
Responden Berdasarkan Usia
n = 119
No.
Keterangan
1
25-29 Tahun
56
47.1
2
30-34 Tahun
34
28.6
3
35-39 Tahun
21
17.6
4
40-44 Tahun
8
6.7
5
> 45 Tahun
-
-
119
100.0
Total
Frequency
Percent
Sumber : Data jawaban kuesioner berdasarkan usia
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai responden berdasarkan usia, responden yang berusia
25-29 sebanyak 56 orang (47.1%), responden yang berusia 30-34
sebanyak 34 orang (28.6%), responden yang berusia 35-39
sebanyak 21 orang (17.6%), responden yang berusia 40-44
sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang berusia > 45 tahun
tidak ada.
80
2.
Tingkat Pendidikan
Tabel 4.8.1.2.
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
n = 119
No.
Keterangan
1
SD
-
-
2
SLTP
-
-
3
SLTA
71
59.7
4
D3
33
27.7
5
S1
15
12.6
119
100.0
Total
Frequency
Percent
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai responden berdasarkan tingkat pendidikan, responden
yang berpendidikan SLTA sebanyak 71 orang (59.7%), responden
yang berpendidikan D3 sebanyak 33 orang (27.7%), responden
yang berpendidikan S1 sebanyak 15 orang (12.6%), sedangkan
responden yang berpendidikan SD dan SLTP tidak ada.
81
3.
Jenis Perkerjaan
Tabel 4.8.1.3.
Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
n = 119
No.
Keterangan
1
Karyawati
9
7.6
2
Wiraswasta
22
18.5
3
Ibu Rumah Tangga
77
64.7
4
Lainnya
11
9.2
119
100.0
Total
Frequency
Percent
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan jenis pekerjaan
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai responden berdasarkan jenis pekerjaan, responden yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 77 orang (64.7%),
responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 22 orang
(18.5%), responden yang berkerja lainnya sebanyak 11 orang
(9.2%) dan responden yang bekerja sebagai karyawati sebanyak
9 orang (7.6%).
82
4.
Jumlah Anak
Tabel 4.8.1.4.
Responden Berdasarkan Jumlah Anak Yang Dimiliki
n = 119
No.
Keterangan
1
1 Orang
57
47.9
2
2 Orang
54
45.4
3
3 Orang
8
6.7
4
> 3 Orang
-
-
119
100.0
Total
Frequency
Percent
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan jumlah anak yang
dimiliki
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai responden berdasarkan jumlah anak yang dimiliki,
responden yang memiliki 1 orang anak sebanyak 57 orang
(47.9%), responden yang memiliki 2 orang anak sebanyak
54 orang (45.4%), responden yang memiliki 3 orang anak
sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang memiliki > 3 orang
tidak ada.
83
4.8.2. Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii)
1.
Awareness - Knowledge (Menyadari Keberadaan Informasi)
Tabel 4.8.2.1.
Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu
Formula
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
10
8.4
3
Ragu-Ragu
18
15.1
4
Jelas
69
58.0
5
Sangat Jelas
22
18.5
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 1
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula,
jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak
69 orang (58.0%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 22 orang
(18.5%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 18 orang (15.1%),
yang menjawab tidak jelas sebanyak 10 orang (8.4%) dan
responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai bakteri enterobacter sakazakii
dalam susu formula.
84
Tabel 4.8.2.2.
Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi
Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
7
5.9
3
Ragu-Ragu
22
18.5
4
Jelas
45
37.8
5
Sangat Jelas
45
37.8
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 2
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh
bakteri enterobacter sakazakii, jawaban terbanyak dari responden
yang menjawab sangat jelas sebanyak 45 orang (37.8%), yang
menjawab jelas sebanyak 45 orang (37.8%), yang menjawab raguragu sebanyak 22 orang (18.5%), yang menjawab tidak jelas
sebanyak 7 orang (5.9%) dan responden yang menjawab sangat
tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai nama produk susu formula yang
terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii.
85
Tabel 4.8.2.3.
Mengenai Balita Yang Lebih Beresiko Terinfeksi Bakteri
Enterobacter Sakazakii
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
13
10.9
3
Ragu-Ragu
16
13.4
4
Jelas
70
58.8
5
Sangat Jelas
20
16.8
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 3
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter
sakazakii, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas
sebanyak 70 orang (58.8%), yang menjawab sangat jelas sebanyak
20 orang (16.8%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 13 orang
(10.9%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 16 orang (13.4%)
dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai balita yang lebih beresiko
terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii.
86
Tabel 4.8.2.4.
Mengenai Dampak Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter
Sakazakii Seperti Radang Selaput Otak, Radang Pembuluh
Darah dan Radang Usus
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
6
5.0
3
Ragu-Ragu
41
34.5
4
Jelas
46
38.7
5
Sangat Jelas
26
21.8
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 4
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai
dampak
yang
ditimbulkan
bakteri
enterobacter
sakazakii, seperti radang selaput otak, radang pembuluh darah dan
radang usus, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
jelas sebanyak 46 orang (38.7%), yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 41 orang (34.5%), yang menjawab sangat jelas sebanyak
26 orang (21.8%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 6 orang
(5.0 %) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri
enterobacter sakazakii, seperti radang selaput otak, radang
pembuluh darah dan radang usus.
87
Tabel 4.8.2.5.
Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter
Sakazakii Seperti Diare, Demam Tinggi dan Tubuh Yang
Kekuningan
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
3
2.5
3
Ragu-Ragu
16
13.4
4
Jelas
69
58.0
5
Sangat Jelas
31
26.1
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 5
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii,
seperti diare, demam tinggi dan tubuh yang kekuningan, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 69 orang
(58.0%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 31 orang (26.1%),
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 16 orang (13.4%), yang
menjawab tidak jelas sebanyak 3 orang (2.5%) dan responden yang
menjawab sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri
enterobacter sakazakii, seperti diare, demam tinggi dan tubuh yang
kekuningan.
88
Tabel 4.8.2.6.
Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii
Seperti Menggunakan Air Panas Bersuhu Diatas 700 C Untuk
Penyajiannya, Menutup Rapat Tempat Penyimpanan Susu
Formula dan Tidak Mengkonsumsi Susu Yang Disajikan
Lebih Dari 2 Jam
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
8
6.7
3
Ragu-Ragu
11
9.2
4
Jelas
54
45.4
5
Sangat Jelas
46
38.7
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 6
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii, seperti
menggunakan air panas diatas 700 C untuk penyajiannya, menutup
rapat tempat penyimpanan susu formula dan tidak mengkonsumsi
susu yang disajikan lebih dari 2 jam, jawaban terbanyak dari
responden yang menjawab jelas sebanyak 54 orang (45.4%), yang
menjawab sangat jelas sebanyak 46 orang (38.7%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 11 orang (9.2%), yang menjawab
tidak jelas sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab
sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai cara pencegahan bakteri
89
enterobacter sakazakii, seperti menggunakan air panas bersuhu
diatas 700 C untuk penyajiannya, menutup rapat tempat
penyimpanan susu formula dan tidak mengkonsumsi susu yang
disajikan lebih dari 2 jam.
Tabel 4.8.2.7.
Mengenai Bagaimana Terkontaminasinya Susu Formula Oleh
Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Melalui Susu Mentah
Sebagai Bahan Baku, Melalui Zat-Zat Tambahan Setelah
Proses Pasteurisasi dan Pada Saat Susu Disajikan
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
3
2.5
Tidak Jelas
12
10.1
3
Ragu-Ragu
6
5.0
4
Jelas
68
57.1
5
Sangat Jelas
30
25.2
119
100.0
1
Sangat Tidak Jelas
2
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 7
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri
enterobacter sakazakii, seperti melalui susu mentah sebagai bahan
baku, melalui zat-zat tambahan setelah proses pasteurisasi dan
pada saat susu disajikan, jawaban terbanyak dari responden yang
menjawab jelas sebanyak 68 orang (57.1%), yang menjawab
sangat jelas sebanyak 30 orang (25.2%), yang menjawab tidak
jelas sebanyak 12 orang (10.1%), yang menjawab ragu-ragu
90
sebanyak 6 orang (10.9%) dan responden yang menjawab sangat
tidak jelas sebanyak 3 orang (2.5%).
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai bagaimana terkontaminasinya
susu formula oleh bakteri enterobacter sakazakii, seperti melalui
susu mentah sebagai bahan baku, melalui zat-zat tambahan setelah
proses pasteurisasi dan pada saat susu disajikan.
Tabel 4.8.2.8.
Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii
Seperti Berbentuk Batang, Bersifat Gram Negatif dan
Termasuk Dalam Family Enterobacteriaceae
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
16
13.4
3
Ragu-Ragu
3
2.5
4
Jelas
70
58.8
5
Sangat Jelas
30
25.2
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 8
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii, seperti
berbentuk batang, bersifat gram negatif dan termasuk dalam family
enterobacteriaceae, jawaban terbanyak dari responden yang
menjawab jelas sebanyak 70 orang (58.8%), yang menjawab
sangat jelas sebanyak 30 orang (25.2%), yang menjawab tidak
91
jelas sebanyak 16 orang (13.4%), yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 3 orang (2.5%) dan responden yang menjawab sangat
tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai karakteristik bakteri enterobacter
sakazakii, seperti berbentuk batang, bersifat gram negatif dan
termasuk dalam family enterobacteriaceae.
Tabel 4.8.2.9.
Mengenai Bakteri Secara Umum Seperti Bakteri Berukuran
1-2 Mikron, Bakteri Terdapat Dimana-Mana (Udara, Air,
Tanaman, Hewan Hingga Pada Makanan) dan Sebagian
Bakteri Tidak Berbahaya Melainkan Bermanfaat Menjaga
Kesehatan Organ Pencernaan
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
0.8
Tidak Jelas
15
12.6
3
Ragu-Ragu
12
10.1
4
Jelas
60
50.4
5
Sangat Jelas
31
26.1
119
100.0
1
Sangat Tidak Jelas
2
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan pernah
mendapatkan informasi No. 9
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai bakteri secara umum, seperti bakteri berukuran
1-2 mikron, bakteri terdapat dimana-mana (udara, air, tanaman,
hewan hingga pada makanan) dan sebagian bakteri tidak
berbahaya melainkan bermanfaat menjaga kesehatan organ
92
pencernaan, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
jelas sebanyak 60 orang (50.4%), yang menjawab sangat jelas
sebanyak 31 orang (26.1%), yang menjawab tidak jelas sebanyak
15 orang (12.6%) dan responden yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 12 orang (10.1%) dan responden yang menjawab sangat
tidak jelas sebanyak 1 orang (0.8%).
Hal ini berarti sebagian responden pernah mendapatkan
informasi dengan jelas mengenai bakteri secara umum, seperti
bakteri berukuran 1-2 mikron, bakteri terdapat dimana-mana
(udara, air, tanaman, hewan hingga pada makanan) dan sebagian
bakteri tidak berbahaya melainkan bermanfaat menjaga kesehatan
organ pencernaan.
93
Tabel 4.8.2.10.
Penilaian Sub Dimensi Pernah Mendapatkan Informasi
No.
Indikator
Sangat
Tidak
Jelas
Tidak
Jelas
RaguRagu
Jelas
Sangat
Jelas
RataRata
1.
Mengenai bakteri
enterobacter
sakazakii dalam susu
formula
0
(0%)
10
(8.4%)
18
(15.1%)
69
(58.0%)
22
(18.5%)
3.86
2.
Mengenai nama
produk susu formula
yang terkontaminasi
oleh bakteri
enterobacter
sakazakii
0
(0%)
7
(5.9%)
22
(18.5%)
45
(37.8%)
45
(37.8%)
4.07
3.
Mengenai balita yang
lebih beresiko
terinfeksi bakteri
enterobacter
sakazakii
0
(0%)
13
(10.9%)
16
(13.4%)
70
(58.8%)
20
(16.8%)
3.81
4.
Mengenai dampak
yang ditimbulakan
bakteri enterobacter
sakazakii, seperti
radang selaput otak,
radang pembuluh
darah dan radang
usus
0
(0%)
6
(5.0%)
41
(34.5%)
46
(38.7%)
26
(21.8%)
3.77
5.
Mengenai gejala yang
ditimbulkan bakteri
enterobacter
sakazakii, seperti
diare, demam tinggi
dan tubuh yang
kekuningan
0
(0%)
3
(2.5%)
16
(13.4%)
69
(58.0%)
31
(21.1%)
4.07
6.
Mengenai cara
pencegahan bakteri
enterobacter
sakazakii, seperti
menggunakan air
panas bersuhu diatas
0
70 C untuk
penyajiannya,
menutup rapat tempat
penyimpanan susu
formula dan tidak
mengkonsumsi susu
yang disajikan lebih
dari 2 jam
0
(0%)
8
(6.7%)
11
(9.2%)
54
(45.4%)
46
(38.7%)
4.15
94
7.
Mengenai bagaimana
terkontaminasinya
susu formula oleh
bakteri enterobacter
sakazakii, seperti
melalui susu mentah
sebagai bahan baku,
melalui zat-zat
tambahan setelah
proses pasteurisasi
dan pada saat susu
disajikan
3
(2.5%)
12
(10.1%)
6
(5.0%)
68
(57.1%)
30
(25.2%)
3.92
8.
Mengenai
karakteristik bakteri
enterobacter
sakazakii, seperti
berbentuk batang,
bersifat gram negatif
dan termasuk dalam
family
enterobacteriaceae
0
(0%)
16
(13.4%)
3
(2.5%)
70
(58.8%)
30
(25.2%)
3.95
9.
Mengenai bakteri
secara umum, seperti
bakteri berukuran 1-2
mikron, bakteri
terdapat dimanamana (udara, air,
tanaman, hewan
hingga pada
makanan) dan
sebagian bakteri tidak
berbahaya melainkan
bermanfaat menjaga
kesehatan organ
pencernaan
1
(0.8%)
15
(12.6%)
12
(10.1%)
60
(50.4%)
31
(26.1%)
3.88
Tabel 4.8.2.1.
Grafik Sub Dimensi Pernah Mendapatkan Informasi
5
4.5
4
3.5
3
Pernah Menadapatkan
Informasi
2.5
2
1.5
1
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
95
Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban
responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini
menunjukkan
bahwa
jawaban
pada
sub
dimensi
pernah
mendapatkan informasi area keseluruhannya cukup baik atau
positif.
2.
How - To - Knowledge (Mengetahui Tentang Informasi)
Tabel 4.8.2.11.
Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu
Formula Melalui Media Massa
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
-
-
4
Jelas
34
28.6
5
Sangat Jelas
85
71.4
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 10
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula
melalui media massa, jawaban terbanyak dari responden yang
menjawab sangat jelas sebanyak 85 orang (71.4%), yang
menjawab jelas sebanyak 34 orang (28.6%) dan responden yang
menjawab sangat tidak jelas, tidak jelas dan ragu-ragu tidak ada.
96
Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui
sumber informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam
susu formula melalui media massa.
Tabel 4.8.2.12.
Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi
Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Jelas
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
11
9.2
4
Jelas
78
65.5
5
Sangat Jelas
30
25.2
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 11
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh
bakteri enterobacter sakazakii secara jelas, jawaban terbanyak dari
responden yang menjawab jelas sebanyak 78 orang (65.5%), yang
menjawab sangat jelas sebanyak 30 orang (25.2%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 11 orang (9.2%) dan responden
yang menjawab sangat tidak jelas dan tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui
sumber informasi mengenai nama produk susu formula yang
terkontaminasi oleh bakteri enterobacter sakazakii secara jelas.
97
Tabel 4.8.2.13.
Mengenai Balita Yang Beresiko Terinfeksi Bakteri
Enterobacter Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
8
6.7
3
Ragu-Ragu
12
10.1
4
Jelas
56
47.1
5
Sangat Jelas
43
36.1
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 12
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai balita yang beresiko terinfeksi bakteri enterobacter
sakazakii untuk pencegahan secara dini, jawaban terbanyak dari
responden yang menjawab jelas sebanyak 56 orang (47.1%), yang
menjawab sangat jelas sebanyak 43 orang (36.1%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 12 orang (10.1%), yang menjawab
tidak jelas sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab
sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui
sumber informasi mengenai balita yang beresiko terinfeksi bakteri
enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini.
98
Tabel 4.8.2.14.
Mengenai Dampak Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter
Sakazakii Melalui Media Massa
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
6
5.0
3
Ragu-Ragu
16
13.4
4
Jelas
61
51.3
5
Sangat Jelas
36
30.3
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 13
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii
melalui media massa, jawaban terbanyak dari responden yang
menjawab jelas sebanyak 61 orang (51.3%), yang menjawab
sangat jelas sebanyak 36 orang (30.3%), yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 16 orang (13.4%), yang menjawab tidak jelas sebanyak
6 orang (5.0%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas
tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui
sumber informasi mengenai dampak yang ditimbulkan bakteri
enterobacter sakazakii melalui media massa.
99
Tabel 4.8.2.15.
Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter
Sakazakii Secara Jelas
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
19
16.0
3
Ragu-Ragu
21
17.6
4
Jelas
56
47.1
5
Sangat Jelas
23
19.3
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 14
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri enterobacter sakazakii
secara jelas, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
jelas sebanyak 56 orang (47.1%), yang menjawab sangat jelas
sebanyak 23 orang (19.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak
21 orang (17.6%), yang menjawab menjawab tidak jelas sebanyak
19 orang (16.0%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas
tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui
sumber informasi mengenai gejala yang ditimbulkan bakteri
enterobacter sakazakii secara jelas.
100
Tabel 4.8.2.16.
Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii
Untuk Pencegahan Secara Dini
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
15
12.6
4
Jelas
58
48.7
5
Sangat Jelas
46
38.7
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 15
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk
pencegahan secara dini, jawaban terbanyak dari responden yang
menjawab jelas sebanyak 58 orang (48.7%), yang menjawab
sangat sebanyak 46 orang (38.7%), yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 15 orang (12.6%) dan responden yang menjawab sangat
tidak jelas dan tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui
sumber informasi mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter
sakazakii untuk pencegahan secara dini.
101
Tabel 4.8.2.17.
Mengenai Cara Terinfeksinya Susu Formula Oleh Bakteri
Enterobacter Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
17
14.3
3
Ragu-Ragu
35
29.4
4
Jelas
49
41.2
5
Sangat Jelas
18
15.1
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 16
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai cara terinfeksinya susu formula oleh bakteri enterobacter
sakazakii untuk pencegahan secara dini, jawaban terbanyak dari
responden yang menjawab jelas sebanyak 49 orang (41.2%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 35 orang (29.4%), yang menjawab
sangat jelas sebanyak 18 orang (15.1%) responden yang menjawab
tidak jelas sebanyak 17 orang (14.3%) dan responden yang
menjawab sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui
sumber informasi mengenai cara terinfeksinya susu formula oleh
bakteri enterobacter sakazakii untuk pencegahan secara dini.
102
Tabel 4.8.2.18.
Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii
Secara Jelas
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
5
4.2
2
Tidak Jelas
8
6.7
3
Ragu-Ragu
-
-
4
Jelas
54
45.4
5
Sangat Jelas
52
43.7
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 17
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii secara jelas,
jawaban terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak
54 orang (45.4%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 52 orang
(43.7%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 8 orang (6.7%),
yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak 5 orang (4.2%) dan
responden yang menjawab ragu-ragu tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden pernah mengetahui
sumber informasi mengenai karakteristik bakteri enterobacter
sakazakii secara jelas.
103
Tabel 4.8.2.19.
Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Umum
Melalui Media Massa
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
14
11.8
3
Ragu-Ragu
3
2.5
4
Jelas
72
60.5
5
Sangat Jelas
30
25.2
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
mengetahui sumber informasi No. 18
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai bakteri enterobacter sakazakii secara umum melalui
media massa, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
jelas sebanyak 72 orang (60.5%), yang menjawab sangat jelas
sebanyak 30 orang (25.2%), yang menjawab tidak jelas sebanyak
14 orang (11.8%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 orang
(2.5%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui sumber
informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii secara umum
melalui media massa.
104
Tabel 4.8.2.20.
Penilaian Sub Dimensi Mengetahui Sumber Informasi
No.
Indikator
Sangat
Tidak
Jelas
Tidak
Jelas
RaguRagu
Jelas
Sangat
Jelas
RataRata
1.
Mengenai bakteri
enterobacter
sakazakii dalam susu
formula melalui
media massa
0
(0%)
0
(0%)
0
(0%)
34
(28.6%)
85
(71.4%)
4.71
2.
Mengenai nama
produk susu formula
yang terkontaminasi
oleh bakteri
enterobacter
sakazakii secara jelas
0
(0%)
0
(0%)
11
(9.2%)
78
(65.5%)
30
(25.2%)
4.15
3.
Mengenai balita yang
beresiko terinfeksi
bakteri enterobacter
sakazakii untuk
pencegahan secara
dini
0
(0%)
8
(6.7%)
12
(10.1%)
56
(47.1%)
43
(36.1%)
4.05
4.
Mengenai dampak
yang ditimbulkan
bakteri enterobacter
sakazakii melalui
media massa
0
(0%)
6
(5.0%)
16
(13.4%)
61
(51.3%)
36
(30.3%)
4.06
5.
Mengenai gejala yang
ditimbulkan bakteri
enterobacter
sakazakii secara jelas
0
(0%)
19
(16.0%)
21
(17.6%)
56
(47.1%)
23
(19.3%)
3.69
6.
Mengenai cara
pencegahan bakteri
enterobacter
sakazakii untuk
pencegahan secara
dini
0
(0%)
0
(0%)
15
(12.6%)
58
(48.7%)
46
(38.7%)
4.26
7.
Mengenai cara
terinfeksinya susu
formula oleh bakteri
enterobacter
sakazakii untuk
pencegahan secara
dini
0
(0%)
17
(14.3%)
35
(29.4%)
49
(41.2%)
18
(15.1%)
3.85
8.
Mengenai
karakteristik bakteri
enterobacter
sakazakii secara jelas
5
(4.2%)
8
(6.7%)
0
(0%)
54
45.4%)
52
(43.7%)
4.17
105
9.
Mengenai bakteri
enterobacter
sakazakii secara
umum melalui media
massa
0
(0%)
14
(11.8%)
3
(2.5%)
72
(60.5%)
30
(25.2%)
3.99
Tabel 4.8.2.2.
Grafik Sub Dimensi Mengetahui Sumber Informasi
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
Mengetahui Sumber
Informasi
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban
responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini
menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi mengetahui
sumber informasi area keseluruhannya cukup baik atau positif.
106
3.
Principle - Knowledge (Memahami Tentang Informasi)
Tabel 4.8.2.21.
Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu
Formula Untuk Mengenalinya
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
3
2.5
2
Tidak Jelas
5
4.2
3
Ragu-Ragu
16
13.4
4
Jelas
60
50.4
5
Sangat Jelas
35
29.4
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 19
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula untuk
mengenalinya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
jelas sebanyak 60 orang (50.4%), yang menjawab sangat jelas
sebanyak 35 orang (29.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak
16 orang (13.4%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 5 orang
(4.2%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak
3 orang (2.5%).
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian informasi mengenai bakteri enterobacter sakazakii
dalam susu formula untuk mengenalinya.
107
Tabel 4.8.2.22.
Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii
Untuk Memahaminya
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
3
2.5
2
Tidak Jelas
5
4.2
3
Ragu-Ragu
40
33.6
4
Jelas
44
37.0
5
Sangat Jelas
27
22.7
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 20
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai karakteristik bakteri enterobacter sakazakii untuk
memahaminya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
jelas sebanyak 44 orang (37.0%), yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 40 orang (33.6%), yang menjawab sangat jelas sebanyak
27 orang (22.7%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 5 orang
(4.2%) dan yang menjawab sangat tidak jelas sebanyak 3 orang
(2.5%).
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian
informasi
mengenai
karakteristik
enterobacter sakazakii untuk memahaminya.
bakteri
108
Tabel 4.8.2.23.
Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Bakteri
Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
14
11.8
3
Ragu-Ragu
26
21.8
4
Jelas
47
39.5
5
Sangat Jelas
32
26.9
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 21
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter
sakazakii
untuk
menghindarinya,
jawaban
terbanyak
dari
responden yang menjawab jelas sebanyak 47 orang (39.5%), yang
menjawab sangat jelas sebanyak 32 orang (26.9%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 26 orang (21.8%), yang menjawab
tidak jelas sebanyak 14 orang (11.8%) dan responden yang
menjawab sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian informasi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh
bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya.
109
Tabel 4.8.2.24.
Mengenai Bagaimana Terkontaminasinya Susu Formula Oleh
Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Mengenalinya
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
2
1.7
4
Jelas
79
66.4
5
Sangat Jelas
38
31.9
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 22
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai bagaimana terkontaminasinya susu formula oleh bakteri
enterobacter sakazakii untuk mengenalinya, jawaban terbanyak
dari responden yang menjawab jelas sebanyak 79 orang (66.4%),
yang menjawab sangat jelas sebanyak 38 orang (31.9%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 2 orang (1.7%) dan responden yang
menjawab sangat tidak jelas dan tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian informasi mengenai bagaimana terkontaminasinya
susu
formula
mengenalinya.
oleh
bakteri
enterobacter
sakazakii
untuk
110
Tabel 4.8.2.25.
Mengenai Balita Yang Lebih Beresiko Terinfeksi Bakteri
Enterobacter Sakazakii Untuk Memahaminya
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
3
2.5
4
Jelas
57
47.9
5
Sangat Jelas
59
49.6
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 23
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi bakteri enterobacter
sakazakii untuk memahaminya, jawaban terbanyak dari responden
yang menjawab sangat jelas sebanyak 59 orang (49.6%), yang
menjawab jelas sebanyak 57 orang (47.9%), yang menjawab raguragu sebanyak 3 orang (2.5%) dan responden yang menjawab
sangat tidak jelas dan tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian informasi mengenai balita yang lebih beresiko
terinfeksi bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya.
111
Tabel 4.8.2.26.
Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii
Untuk Menghindarinya
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
4
3.4
3
Ragu-Ragu
17
14.3
4
Jelas
67
56.3
5
Sangat Jelas
31
26.1
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 24
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai cara pencegahan bakteri enterobacter sakazakii untuk
menghindarinya,
jawaban
terbanyak
dari
responden
yang
menjawab jelas sebanyak 67 orang (56.3%), yang menjawab
sangat jelas sebanyak 31 orang (26.1%), yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 17 orang (14.3%), yang menjawab tidak jelas sebanyak
4 orang (3.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas
tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian informasi mengenai cara pencegahan bakteri
enterobacter sakazakii untuk menghindarinya.
112
Tabel 4.8.2.27.
Mengenai Karakteristik Dari Bakteri Enterobacter Sakazakii
Untuk Mengenalinya
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
16
13.4
3
Ragu-Ragu
24
20.2
4
Jelas
55
46.2
5
Sangat Jelas
24
20.2
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 25
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai karakteristik dari bakteri enterobacter sakazakii untuk
mengenalinya, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
jelas sebanyak 55 orang (46.2%), yang menjawab sangat jelas
sebanyak 24 orang (20.2%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak
24 orang (20.2%), yang menjawab tidak jelas sebanyak 16 orang
(13.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas
tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian informasi mengenai karakteristik dari bakteri
enterobacter sakazakii untuk mengenalinya.
113
Tabel 4.8.2.28.
Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Bakteri
Enterobacter Sakazakii Untuk Memahaminya
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
3
2.5
Tidak Jelas
10
8.4
3
Ragu-Ragu
18
15.1
4
Jelas
64
53.8
5
Sangat Jelas
24
20.2
119
100.0
1
Sangat Tidak Jelas
2
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 26
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai gejala yang ditimbulkan oleh bakteri enterobacter
sakazakii untuk memahaminya, jawaban terbanyak dari responden
yang menjawab jelas sebanyak 64 orang (53.8%), yang menjawab
sangat jelas sebanyak 24 orang (20.2%), yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 18 orang (15.1%), yang menjawab tidak jelas sebanyak
10 orang (8.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak jelas
sebanyak 3 orang (2.5%).
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian informasi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh
bakteri enterobacter sakazakii untuk memahaminya.
114
Tabel 4.8.2.29.
Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi
Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
4
3.4
3
Ragu-Ragu
22
18.5
4
Jelas
71
59.7
5
Sangat Jelas
22
18.5
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
memahami tujuan penyampaian informasi No. 27
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
mengenai nama produk susu formula yang terkontaminasi oleh
bakteri enterobacter sakazakii untuk menghindarinya, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab jelas sebanyak 71 orang
(59.7%), yang menjawab sangat jelas sebanyak 22 orang (18.5%),
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 22 orang (18.5%), yang
menjawab tidak jelas sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang
menjawab sangat tidak jelas tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden memahami tujuan
penyampaian informasi mengenai nama produk susu formula yang
terkontaminasi
menghindarinya.
oleh
bakteri
enterobacter
sakazakii
untuk
115
Tabel 4.8.2.30.
Penilaian Sub Dimensi Memahami Tujuan Penyampaian
Informasi
No.
Indikator
Sangat
Tidak
Jelas
Tidak
Jelas
RaguRagu
Jelas
Sangat
Jelas
RataRata
1.
Mengenai bakteri
enterobacter
sakazakii dalam susu
formula untuk
mengenalinya
3
(2.5%)
5
(4.2%)
16
(13.4%)
60
(50.4%)
35
(12.4%)
3.93
2.
Mengenai
karakteristik bakteri
enterobacter
sakazakii untuk
memahaminya
3
(2.5%)
5
(4.2%)
40
(33.6%)
44
(37.2%)
27
(22.7%)
3.73
3.
Mengenai gejala yang
ditimbulkan oleh
bakteri enterobacter
sakazakii untuk
menghindarinya
0
(0%)
14
(11.8%)
26
(21.8%)
47
(39.5%)
32
(26.9%)
3.81
4.
Mengenai bagaimana
terkontaminasinya
susu formula oleh
bakteri enterobacter
sakazakii untuk
mengenalinya
0
(0%)
0
(0%)
2
(1.7%)
79
(66.4%)
38
(31.9%)
4.20
5.
Mengenai balita yang
lebih beresiko
terinfeksi bakteri
enterobacter
sakazakii untuk
memahaminya
0
(0%)
0
(0%)
3
(2.5%)
57
(47.9%)
59
(49.6%)
4.47
6.
Mengenai cara
pencegahan bakteri
enterobacter
sakazakii untuk
menghindarinya
0
(0%)
4
(3.4%)
17
(14.3%)
67
(56.3%)
31
(26.1%)
4.05
7.
Mengenai
karakteristik dari
bakteri enterobacter
sakazakii untuk
mengenalinya
0
(0%)
16
(13.4%)
24
(20.2%)
55
(46.2%)
24
(20.2%)
3.73
8.
Mengenai gejala
yang ditimbulkan
oleh
bakteri enterobacter
sakazakii untuk
memahaminya
3
(2.5%)
10
(8.4%)
18
(15.1%)
64
(53.8%)
24
(20.2%)
3.87
116
9.
0
(0%)
Mengenai nama
produk susu formula
yang terkontaminasi
oleh bakteri
enterobacter
sakazakii untuk
menghindarinya
4
(3.4%)
22
(18.5%)
71
(59.7%)
22
(18.5%)
3.93
Tabel 4.8.2.3.
Grafik Sub Dimensi Memahami Tujuan Penyampaian
Informasi
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
Me ma ha mi Tujua n
P e nya mpa ia n Info rma s i
P19
P20
P21
P22
P23
P24
P25
P26
P27
Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban
responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini
menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan
penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau
positif.
117
4.8.3. Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia)
1.
Reputasi (Reputation) Perusahaan / Kredibilitas (Credibility)
Tabel 4.8.3.1.
Kemampuan Nestle Dalam Menanamkan Kepercayaan Publik
Dengan Menghasilkan Produk Susu Formula Yang
Berkualitas Tinggi
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Setuju
10
8.4
3
Ragu-Ragu
14
11.8
4
Setuju
55
46.2
5
Sangat Setuju
40
33.6
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keredibilitas (credibility) No. 1
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik,
dengan menghasilkan produk susu formula yang berkualitas tinggi,
jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
52 orang (43.7%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
43 orang (36.1%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 14 orang
(11.8%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang (8.4%)
dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas
Nestle
dalam
menanamkan
kepercayaan
publik,
menghasilkan produk susu formula yang berkualitas tinggi.
dengan
118
Tabel 4.8.3.2.
Kemampuan Nestle Dalam Menanamkan Kepercayaan Publik
Dengan Menghasilkan Produk Susu Formula Yang Inovatif
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
5
4.2
3
Ragu-Ragu
4
3.4
4
Setuju
57
47.9
5
Sangat Setuju
53
44.5
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keredibilitas (credibility) No. 2
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
kemampuan Nestle dalam menanamkan kepercayaan publik,
dengan menghasilkan produk susu formula yang inovatif, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
57 orang (47.9%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
53 orang (44.5%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang
(4.2%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang (3.4%) dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas
Nestle
dalam
menanamkan
kepercayaan
menghasilkan produk susu formula yang inovatif.
publik,
dengan
119
Tabel 4.8.3.3.
Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Pelayanan Publik
Dengan Menyediakan Pelayanan Bebas Pulsa Untuk Keluhan
Publik
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
3
2.5
Tidak Setuju
14
11.8
3
Ragu-Ragu
10
8.4
4
Setuju
56
47.1
5
Sangat Setuju
36
30.3
119
100.0
1
Sangat Tidak Setuju
2
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keredibilitas (credibility) No. 3
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan
menyediakan pelayanan bebas pulsa untuk keluhan publik,
jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
56 orang (47.1%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
36 orang (30.3%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 14 orang
(11.8%), yang menjawab sangat ragu-ragu sebanyak 10 orang
(8.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju
sebanyak 3 orang (2.5%).
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas
Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan menyediakan
pelayanan bebas pulsa untuk keluhan publik.
120
Tabel 4.8.3.4.
Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Pelayanan Publik
Dengan Keramah Tamahan Dalam Melayani Keluhan Publik
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Setuju
10
8.4
3
Ragu-Ragu
9
7.6
4
Setuju
64
53.8
5
Sangat Setuju
36
30.3
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keredibilitas (credibility) No. 4
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
kemampuan Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan
keramah tamahan dalam melayani keluhan publik, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
64 orang (53.8%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
36 orang (30.3%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang
(8.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 orang (7.6%) dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas
Nestle dalam memberikan pelayanan publik, dengan keramah
tamahan dalam melayani keluhan publik.
121
Tabel 4.8.3.5.
Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Informasi Mengenai
Produknya Melalui Program Sahabat Nestle
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
9
7.6
3
Ragu-Ragu
8
6.7
4
Setuju
63
52.9
5
Sangat Setuju
39
32.8
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keredibilitas (credibility) No. 5
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai
produknya, melalui program sahabat Nestle, jawaban terbanyak
dari responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang (52.9%),
yang menjawab sangat setuju sebanyak 39 orang (32.8%), yang
menjawab tidak setuju sebanyak 9 orang (7.6%), yang menjawab
ragu-ragu sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab
sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas
Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui
program sahabat Nestle.
122
Tabel 4.8.3.6.
Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Informasi Mengenai
Produknya Melalui Forum Dancow Parenting Center
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
0.8
Tidak Setuju
14
11.8
3
Ragu-Ragu
4
3.4
4
Setuju
51
42.9
5
Sangat Setuju
49
41.2
119
100.0
1
Sangat Tidak Setuju
2
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keredibilitas (credibility) No. 6
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
kemampuan Nestle dalam memberikan informasi mengenai
produknya, melalui forum Dancow Parenting Center, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
51 orang (42.9%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
49 orang (41.2%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 14 orang
(11.8%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang (3.4%)
dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak
1 orang (0.8%).
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui kredibilitas
Nestle dalam memberikan informasi mengenai produknya, melalui
forum Dancow Parenting Center.
123
Tabel 4.8.3.7.
Penilaian Sub Dimensi Kredibilitas (Credibility)
No.
Indikator
Sangat
Tidak
Jelas
Tidak
Jelas
RaguRagu
Jelas
Sangat
Jelas
RataRata
1.
Kemampuan Nestle
dalam menanamkan
kepercayaan publik,
dengan menghasilkan
produk susu formula
yang berkualitas
tinggi
0
(0%)
10
(8.4%)
14
(11.8%)
55
(46.2%)
40
(33.6%)
4.05
2.
Kemampuan Nestle
dalam menanamkan
kepercayaan publik,
dengan menghasilkan
produk susu formula
yang inovatif
0
(0%)
5
(4.2%)
4
(3.4%)
57
(47.9%)
53
(44.5%)
4.53
3.
Kemampuan Nestle
dalam memberikan
pelayanan publik,
dengan menyediakan
pelayanan bebas
pulsa untuk keluhan
publik
3
(2.5%)
14
(11.8%)
10
(8.4%)
56
(47.1%)
36
(30.3%)
3.90
4.
Kemampuan Nestle
dalam memberikan
pelayanan publik,
dengan keramah
tamahan dalam
melayani keluhan
publik
0
(0%)
10
(8.4%)
9
(7.6%)
64
(53.8%)
36
(30.3%)
4.05
5.
Kemampuan Nestle
dalam memberikan
informasi mengenai
produknya, melalui
program sahabat
Nestle
0
(0%)
9
(7.6%)
8
(6.7%)
63
(52.9%)
39
(32.8%)
4.10
6.
Kemampuan Nestle
dalam memberikan
informasi mengenai
produknya, melalui
forum Dancow
Parenting Center
1
(0.8%)
14
(11.8%)
4
(3.4%)
51
(42.9%)
49
(41.2%)
4.11
124
Tabel 4.8.3.1.
Grafik Sub Dimensi Kredibilitas (Credibility)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
Kredibilitas (Credibility)
P1
P2
P3
P4
P5
P6
Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban
responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini
menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan
penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau
positif.
125
2.
Reputasi
(Reputation)
Perusahaan
/
Terpercaya
(Trusworthiness)
Tabel 4.8.3.8.
Nestle Mempunyai Kesan Yang Baik Dimata Publik Dengan
Menghasilkan Produk Sesuai Dengan Janji Yang Ditawarkan
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
3
2.5
2
Tidak Setuju
5
4.2
3
Ragu-Ragu
8
6.7
4
Setuju
48
40.3
5
Sangat Setuju
55
46.2
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
terpercaya (trusworthiness) No. 7
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik, dengan
menghasilkan produk sesuai dengan janji yang ditawarkan,
jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat setuju
sebanyak 55 orang (46.2%), yang menjawab setuju sebanyak
48 orang (40.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 orang
(6.7%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang (4.2%)
dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak
3 orang (2.5%).
126
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui Nestle
terpercaya dalam menghasilkan produk sesuai dengan janji yang
ditawarkan.
Tabel 4.8.3.9.
Nestle Mempunyai Kesan Yang Baik Dimata Publik Dengan
Memberikan Rasa Aman Untuk Mengkonsumsi Produk
Melalui Kemasan Yang Higienis
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
4
3.4
3
Ragu-Ragu
4
3.4
4
Setuju
73
61.3
5
Sangat Setuju
38
31.9
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
terpercaya (trusworthiness) No. 8
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle mempunyai kesan yang baik di mata publik, dengan
memberikan rasa aman untuk mengkonsumsi produk melalui
kemasan yang higienis, jawaban terbanyak dari responden yang
menjawab setuju sebanyak 73 orang (61.3%), yang menjawab
sangat setuju sebanyak 38 orang (31.9%), yang menjawab raguragu sebanyak 4 orang (3.4%), yang menjawab tidak setuju
sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang menjawab sangat
tidak setuju tidak ada.
127
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui Nestle
terpercaya dalam memberikan rasa aman untuk mengkonsumsi
produk melalui kemasan yang higienis.
Tabel 4.8.3.10.
Nestle Berupaya Mengutamakan Kepentingan Publik Dengan
Menghasilkan Produk Yang Terbaik Bagi Publik
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
8
6.7
3
Ragu-Ragu
12
10.1
4
Setuju
56
47.1
5
Sangat Setuju
43
36.1
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
terpercaya (trusworthiness) No. 9
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle berupaya mengutamakan kepentingan publik, dengan
menghasilkan produk yang terbaik bagi publik, jawaban terbanyak
dari responden yang menjawab setuju sebanyak 56 orang (47.1%),
yang menjawab sangat setuju sebanyak 43 orang (36.1%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 12 orang (10.1%), yang menjawab
tidak setuju sebanyak 8 orang (6.7%) dan responden yang
menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui Nestle
terpercaya dalam menghasilkan produk yang terbaik bagi publik.
128
Tabel 4.8.3.11.
Nestle Berupaya Mengutamakan Kepentingan Publik Dengan
Mengutamakan Kebutuhan Informasi Produk Untuk Publik
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
5
4.2
3
Ragu-Ragu
5
4.2
4
Setuju
50
42.0
5
Sangat Setuju
59
49.6
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
terpercaya (trusworthiness) No. 10
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle berupaya mengutamakan kepentingan publik, dengan
mengutamakan kebutuhan informasi produk untuk publik, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab sangat setuju sebanyak
59 orang (46.6%), yang menjawab setuju sebanyak 50 orang
(42.0%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang (4.2%),
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 orang (4.2%) dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui Nestle
terpercaya dalam mengutamakan kebutuhan informasi produk
untuk publik.
129
Tabel 4.8.3.12.
Penilaian Sub Dimensi Terpercaya (Trusworthiness)
No.
Indikator
Sangat
Tidak
Jelas
Tidak
Jelas
RaguRagu
Jelas
Sangat
Jelas
RataRata
1.
Nestle mempunyai
kesan yang baik di
mata publik, dengan
menghasilkan produk
sesuai dengan janji
yang ditawarkan
3
(2.5%)
5
(4.2%)
8
(6.7%)
48
(40.3%)
55
(46.2%)
4.23
2.
Nestle mempunyai
kesan yang baik di
mata publik, dengan
memberikan rasa
aman untuk
mengkonsumsi
produk melalui
kemasan yang
higienis
0
(0%)
4
(3.4%)
4
(3.4%)
73
(61.3%)
38
(31.9%)
4.21
3.
Nestle berupaya
mengutamakan
kepentingan publik,
dengan menghasilkan
produk yang terbaik
bagi publik
0
(0%)
8
(6.7%)
12
(10.1%)
56
(47.1%)
43
(36.1%)
4.12
4.
Nestle berupaya
mengutamakan
kepentingan publik,
dengan
mengutamakan
kebutuhan informasi
produk untuk publik
0
(0%)
5
(4.2%)
5
(4.2%)
50
(42.0%)
59
(49.6%)
4.36
Tabel 4.8.3.2.
Grafik Sub Dimensi Terpercaya (Trusworthiness)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
Terpercaya (Trustworthiness)
2
1.5
1
P7
P8
P9
P10
130
Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban
responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini
menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan
penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau
positif.
3.
Reputasi (Reputation) Perusahaan / Keterandalan (Reliability)
Tabel 4.8.3.13.
Nestle Berupaya Menjaga Kualitas Produk Dengan
Meningkatkan Standarisasi Dalam Proses Produksi
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Setuju
12
10.1
3
Ragu-Ragu
21
17.6
4
Setuju
60
50.4
5
Sangat Setuju
26
21.8
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keterandalan (reliability) No. 11
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle berupaya menjaga kualitas produk, dengan meningkatkan
standarisasi dalam proses produksi, jawaban terbanyak dari
responden yang menjawab setuju sebanyak 60 orang (50.4%),
yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang (21.8%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 21 orang (17.6%), yang menjawab
131
tidak setuju sebanyak 12 orang (10.1%) dan responden yang
menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal
ini
berarti
sebagian
responden
mengetahui
keterandalaan Nestle dalam menjaga kualitas produk, dengan
meningkatkan standarisasi dalam proses produksi.
Tabel 4.8.3.14.
Nestle Berupaya Menjaga Kualitas Produk Dengan
Penggunaan Teknologi Modern Dalam Proses Produksi
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
11
9.2
4
Setuju
58
48.7
5
Sangat Setuju
50
42.0
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keterandalan (reliability) No. 12
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle berupaya menjaga kualitas produk, dengan penggunaan
teknologi modern dalam proses produksi, jawaban terbanyak dari
responden yang menjawab setuju sebanyak 58 orang (48.7%),
yang menjawab sangat setuju sebanyak 50 orang (42.0%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 11 orang (9.2%) dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada.
132
Hal
ini
berarti
sebagian
responden
mengetahui
keterandalaan Nestle dalam menjaga kualitas produk, dengan
penggunaan teknologi modern dalam proses produksi.
Tabel 4.8.3.15.
Nestle Berupaya Mengutamakan Kebutuhan Publik Dengan
Berusaha Untuk Memahami Produk Yang Dibutuhkan Publik
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
34
28.6
4
Setuju
50
42.0
5
Sangat Setuju
35
29.4
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keterandalan (reliability) No. 13
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle berupaya mengutamakan kebutuhan publik, dengan
berusaha untuk memahami produk yang dibutuhkan publik,
jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
50 orang (42.0%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
35 orang (29.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 34 orang
(28.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju dan
tidak setuju tidak ada.
Hal
ini
berarti
sebagian
responden
mengetahui
keterandalaan Nestle dalam mengutamakan kebutuhan publik,
133
dengan berusaha untuk memahami produk yang dibutuhkan
publik.
Tabel 4.8.3.16.
Nestle Berupaya Mengutamakan Kebutuhan Publik Dengan
Berinteraksi Secara Langsung Pada Publik Dalam Kegiatan
Sosial
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
8
6.7
3
Ragu-Ragu
10
8.4
4
Setuju
47
39.5
5
Sangat Setuju
54
45.4
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keterandalan (reliability) No. 14
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle berupaya mengutamakan kebutuhan publik dengan,
berinteraksi secara langsung pada publik dalam kegiatan sosial,
jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat setuju
sebanyak 54 orang (45.4%), yang menjawab setuju sebanyak
47 orang (39.5%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10 orang
(8.4%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang (6.7%) dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal
ini
berarti
sebagian
responden
mengetahui
keterandalaan Nestle dalam mengutamakan kebutuhan publik,
134
dengan berinteraksi secara langsung pada publik dalam kegiatan
sosial.
Tabel 4.8.3.17.
Nestle Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Keluhan
Publik Dengan Sikap Yang Tanggap Dalam Melayani Keluhan
Publik
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
-
-
4
Setuju
34
28.6
5
Sangat Setuju
85
71.4
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keterandalan (reliability) No. 15
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik,
dengan sikap yang tanggap dalam melayani keluhan publik,
jawaban terbanyak dari responden yang menjawab sangat setuju
sebanyak 85 orang (71.4%), yang menjawab setuju sebanyak
34 orang (28.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak
setuju, tidak setuju dan ragu-ragu tidak ada.
Hal
ini
berarti
sebagian
responden
mengetahui
keterandalaan Nestle dalam memberikan perhatian lebih terhadap
keluhan publik, dengan sikap yang tanggap dalam melayani
keluhan publik.
135
Tabel 4.8.3.18.
Nestle Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Keluhan
Publik Dengan Sikap Yang Terampil Dalam Memberikan
Solusi Terhadap Keluhan Publik
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
10
8.4
4
Setuju
67
56.3
5
Sangat Setuju
42
35.3
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
keterandalan (reliability) No. 16
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle memberikan perhatian lebih terhadap keluhan publik,
dengan sikap yang terampil dalam memberikan solusi terhadap
keluhan publik, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
setuju sebanyak 67 orang (56.3%), yang menjawab sangat setuju
sebanyak 42 orang (35.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak
10 orang (8.4%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju
dan tidak setuju tidak ada.
Hal
ini
berarti
sebagian
responden
mengetahui
keterandalaan Nestle dalam memberikan perhatian lebih terhadap
keluhan publik, dengan sikap yang terampil dalam memberikan
solusi terhadap keluhan publik.
136
Tabel 4.8.3.19.
Penilaian Sub Dimensi Keterandalan (Reliability)
No.
Indikator
Sangat
Tidak
Jelas
Tidak
Jelas
RaguRagu
Jelas
Sangat
Jelas
RataRata
1.
Nestle berupaya
menjaga kualitas
produk, dengan
meningkatkan
standarisasi dalam
proses produksi
0
(0%)
12
(10.1%)
21
(17.6%)
60
(50.6%)
26
(%21.8)
3.84
2.
Nestle berupaya
menjaga kualitas
produk, dengan
penggunaan teknologi
modern dalam proses
produksi
0
(0%)
0
(0%)
11
(9.2%)
58
(48.7%)
50
(42.0%)
4.32
3.
Nestle berupaya
mengutamakan
kebutuhan publik,
dengan berusaha
untuk memahami
produk yang
dibutuhkan publik
0
(0%)
0
(0%)
34
(28.6%)
50
(42.0%)
35
(29.4%)
4.00
4.
Nestle berupaya
mengutamakan
kebutuhan publik
dengan, berinteraksi
secara langsung pada
publik dalam kegiatan
sosial
0
(0%)
8
(6.7%)
10
(8.4%)
47
(39.5%)
54
(45.4%)
4.23
5.
Nestle memberikan
perhatian lebih
terhadap keluhan
publik, dengan sikap
yang tanggap dalam
melayani keluhan
publik
0
(0%)
0
(0%)
0
(0%)
34
(28.6%)
85
(71.4%)
4.71
6.
Nestle memberikan
perhatian lebih
terhadap keluhan
publik, dengan sikap
yang terampil dalam
memberikan solusi
terhadap keluhan
publik
0
(0%)
0
(0%)
10
(8.4%)
67
(56.3%)
42
(35.3%)
4.26
137
Tabel 4.8.3.3.
Grafik Sub Dimensi Keterandalan (Reliability)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
Keterandalan (Reliability)
P11
P12
P13
P14
P15
P16
Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban
responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini
menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan
penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau
positif.
138
4.
Reputasi (Reputation) Perusahaan / Tanggung Jawab Sosial
(Social Responsibility)
Tabel 4.8.3.20.
Nestle Memiliki Tanggung Jawab Sosial Terhadap
Lingkungan Melalui Pelestarian Lingkungan Sekitar
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
4
3.4
3
Ragu-Ragu
8
6.7
4
Setuju
79
66.4
5
Sangat Setuju
28
23.5
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
tanggung jawab sosial (social responsibility) No. 17
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan,
melalui pelestarian lingkungan sekitar, jawaban terbanyak dari
responden yang menjawab setuju sebanyak 79 orang (66.4%),
yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (23.5%), yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 8 orang (6.7%), yang menjawab
tidak setuju sebanyak 4 orang (3.4%) dan responden yang
menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung
jawab sosial Nestle diwujudkan dengan pelestarian lingkungan
sekitar.
139
Tabel 4.8.3.21.
Nestle Memiliki Tanggung Jawab Sosial Terhadap
Lingkungan Dengan Menjadi Sponsor Bagi Program
Pelestarian Lingkungan Hidup
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
8
6.7
3
Ragu-Ragu
29
24.4
4
Setuju
59
49.6
5
Sangat Setuju
23
19.3
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
tanggung jawab sosial (social responsibility) No.18
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan,
dengan menjadi sponsor bagi program pelestarian lingkungan
hidup, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab setuju
sebanyak 59 orang (49.6%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak
29 orang (24.4%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
23 orang (19.3%) dan, yang menjawab tidak setuju sebanyak
8 orang (6.7%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju
dan tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung
jawab sosial Nestle diwujudkan dengan menjadi sponsor bagi
program pelestarian lingkungan hidup.
140
Tabel 4.8.3.22.
Nestle Berusaha Untuk Membangun Hubungan Jangka
Panjang Dengan Publik Melalui Program Kepedulian Sosial
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
12
10.1
4
Setuju
72
60.5
5
Sangat Setuju
35
29.4
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
tanggung jawab sosial (social responsibility) No.19
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang
dengan publik, melalui program kepedulian sosial, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
72 orang (60.5%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
35 orang (29.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 12 orang
(10.1%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju dan
tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung
jawab sosial Nestle diwujudkan dengan usaha untuk membangun
hubungan jangka panjang dengan publik, melalui program
kepedulian sosial.
141
Tabel 4.8.3.23.
Nestle Berusaha Untuk Membangun Hubungan Jangka
Panjang Dengan Publik Melalui Upaya Dalam Memberikan
Memberikan Kepuasan Publik Melalui Kualitas Produk Yang
Dihasilkan
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
9
7.6
3
Ragu-Ragu
10
8.4
4
Setuju
72
60.5
5
Sangat Setuju
28
23.5
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
tanggung jawab sosial (social responsibility) No. 20
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang
dengan publik, melalui upaya dalam memberikan memberikan
kepuasan publik melalui kualitas produk yang dihasilkan, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
72 orang (60.5%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
28 orang (23.5%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10 orang
(8.4%). Yang menjawab tidak setuju sebanyak 9 orang (7.6%) dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung
jawab sosial Nestle diwujudkan dengan usaha untuk membangun
hubungan jangka panjang dengan publik, melalui upaya dalam
142
memberikan memberikan kepuasan publik melalui kualitas produk
yang dihasilkan.
Tabel 4.8.3.24.
Nestle Tidak Hanya Berorientasi Pada Bisnis Melainkan Ikut
Mendukung Kegiatan Sosial Dengan Membantu Program
Sosial Secara Sukarela
n = 119
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
9
7.6
4
Setuju
68
57.1
5
Sangat Setuju
42
35.3
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
tanggung jawab sosial (social responsibility) No. 21
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut
mendukung kegiatan sosial, dengan membantu program sosial
secara sukarela, jawaban terbanyak dari responden yang menjawab
setuju sebanyak 68 orang (57.1%), yang menjawab sangat setuju
sebanyak 42 orang (35.3%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak
9 orang (7.6%) dan responden yang menjawab sangat tidak setuju
dan tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung
jawab sosial Nestle diwujudkan dengan tidak hanya berorientasi
143
pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial, dengan
membantu program sosial secara sukarela.
Tabel 4.8.3.25.
Nestle Tidak Hanya Berorientasi Pada Bisnis Melainkan Ikut
Mendukung Kegiatan Sosial Dengan Menjadi Sponsor Bagi
Program Kemanusiaan Seperti Bencana Alam dan Sebagainya
n = 119
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Setuju
16
13.4
3
Ragu-Ragu
8
6.7
4
Setuju
69
58.0
5
Sangat Setuju
26
21.8
119
100.0
Total
Sumber : Data jawaban kusioner berdasarkan pertanyaan
tanggung jawab sosial (social responsibility) No. 22
Berdasarkan data yang tertera diatas diperoleh keterangan
Nestle tidak hanya berorientasi pada bisnis melainkan ikut
mendukung kegiatan sosial, dengan menjadi sponsor bagi program
kemanusiaan seperti bencana alam dan sebagainya, jawaban
terbanyak dari responden yang menjawab setuju sebanyak
69 orang (58.0%), yang menjawab sangat setuju sebanyak
26 orang (21.8%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 16 orang
(13.4%), yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 oarng (6.7%) dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
Hal ini berarti sebagian responden mengetahui tanggung
jawab sosial Nestle diwujudkan dengan tidak hanya berorientasi
144
pada bisnis melainkan ikut mendukung kegiatan sosial, dengan
menjadi sponsor bagi program kemanusiaan seperti bencana alam
dan sebagainya.
Tabel 4.8.3.26.
Penilaian Sub Dimensi Tanggung Jawab Sosial (Social
Responsibility)
No.
Indikator
Sangat
Tidak
Jelas
Tidak
Jelas
RaguRagu
Jelas
Sangat
Jelas
RataRata
1.
Nestle memiliki
tanggung jawab sosial
terhadap lingkungan,
melalui pelestarian
lingkungan sekitar
0
(0%)
4
(3.4%)
8
(6.7%)
79
(66.4%)
28
(23.5%)
4.18
2.
Nestle memiliki
tanggung jawab sosial
terhadap lingkungan,
dengan menjadi
sponsor bagi program
pelestarian
lingkungan hidup
0
(0%)
8
(6.7%)
29
(24.4%)
59
(29.6%)
23
(19.3%)
3.81
3.
Nestle berusaha untuk
membangun
hubungan jangka
panjang dengan
publik, melalui
program kepedulian
sosial
0
(0%)
0
(0%)
12
(10.1%)
72
(60.5%)
35
(29.4%)
4.19
4.
Nestle berusaha untuk
membangun
hubungan jangka
panjang dengan
publik, melalui upaya
dalam memberikan
memberikan
kepuasan publik
melalui kualitas
produk yang
dihasilkan
0
(0%)
9
(7.6%)
10
(8.4%)
72
(60.5%)
28
(23.5%)
4.0
5.
Nestle tidak hanya
berorientasi pada
bisnis melainkan ikut
mendukung kegiatan
sosial, dengan
membantu program
sosial secara sukarela
0
(0%)
0
(0%)
9
(7.6%)
68
(57.1%)
42
(35.3%)
4.27
145
6.
Nestle tidak hanya
berorientasi pada
bisnis melainkan ikut
mendukung kegiatan
sosial, dengan
menjadi sponsor bagi
program kemanusiaan
seperti bencana alam
dan lainnya
0
(0%)
16
(13.4%)
8
(6.7%)
69
(58.0%)
26
(21.8%)
3.88
Tabel 4.7.3.4.
Grafik Sub Dimensi Tanggung Jawab Sosial (Social
Responsibility)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
Tanggung Jawab Sosial
(Social Responsibility)
P17
P18
P19
P20
P21
P22
Berdasarkan grafik diatas diketahui rata-rata nilai jawaban
responden tidak terdapat nilai yang dibawah 3 (tiga), hal ini
menunjukkan bahwa jawaban pada sub dimensi memahami tujuan
penyampaian informasi area keseluruhannya cukup baik atau
positif.
146
4.9.
Uji Korelasi
Uji koefisiensi korelasi product moment digunakan untuk menentukan
suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat lemahnya hubungan suatu
variabel dengan variabel lain tanpa mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu
tergantung kepada variabel lain.
Tabel 4.9.1.
Correlations
Pengetahuan Pearson
Isu Bakteri
Correlation
(Enterobacter Sig. (2-tailed)
Sakazakii)
N
Pengetahuan
Citra
Isu Bakteri
Perusahaan
1
.000
119
119
.715**
1
Citra
Pearson
Perusahaan
Correlation
(PT Nestle
Sig. (2-tailed)
.000
N
119
Indonesia)
.715**
119
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat korelasi anatara variabel
pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) dengan variabel citra perusahaan
(PT Nestle Indonesia). Angka Sig. (2-tailed) untuk kedua variabel tersebut adalah
0.000. Karena angka tersebut jauh dibawah 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan (korelasi) yang nyata antara variabel pengetahuan isu bakteri
(enterobacter sakazakii) terhadap varaibel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia).
Nilai korelasi sebesar 0.715 dengan nilai 0.70-0.90, maka nilai variabel
147
pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) berkorelasi kuat atau tinggi
terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia).
Dari langkah diatas terlihat variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter
sakazakii) terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) berkorelasi
dan dapat diinterpretasikan. Interpretasi (penafsiran) angka korelasi variabel
pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap variabel citra
perusahaan (PT Nestle Indonesia) sebesar 0.715, maka terdapat dua hal dalam
penafsiran korelasi yaitu “+” atau “-” yang berhubungan dengan angka korelasi,
serta kuat atau tidaknya korelasi.
Angka korelasi variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii)
terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) sebesar 0.715, maka
diperoleh angka + 0.715 disertakan tanda “+” karena tidak terdapat tanda “-” pada
output sehingga otomatis bernilai positif.
Sehingga dapat disimpulkan hasil dari uji korelasi menunjukan bahwa
publik telah memiliki pengetahuan bakteri dalam produk Nestle sehingga
berpengaruh terhadap citra PT Nestle Indonesia. Dimana dengan adanya
pengetahuan publik maka citra PT Nestle Indonesia tetap positif, namun apabila
tidak adanya pengetahuan publik maka citra PT Nestle Indonesia akan negatif.
4.10.
Uji Regresi
Menurut Sugiyono antara uji korelasi dan uji regresi keduanya mempunyai
hubungan yang sangat erat. Setiap uji regresi pasti ada uji korelasinya, tetapi uji
korelasi belum tentu dilanjutkan dengan uji regresi.
148
Tabel 4.10.1.
Model Summary
Model
1
R
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
R Square
.715a
.512
.508
Predictors : (Constant),
Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii)
Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16
6.391
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil regresi r² = 0.512. Hal ini
berarti variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) sebesar 51.2% ditentukan
atau dipengaruhi oleh variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii),
sedangkan sisanya sebesar 48.8% ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor lainnya.
4.11.
Pembahasan
Sukses atau tidaknya tujuan dan citra positif yang hendak dicapai
perusahaan tidak terlepas dari peranan praktisi public relations yang berfungsi
untuk :
1.
Memberikan
penerangan
kepada
publik
mengenai
produk
yang
diahasilkan serta proses produksinya yang bertujuan agar publik dapat
mengetahui produk dan proses produksi secara jelas sehingga meyakinkan
publik bahwa produk dan proses produksi terbebas dari bakteri karena
telah melewati standarisasi yang ketat yang telah diuji oleh laboratorium
independen.
2.
Melakukan persuasi melalui kampanye kehumasan seperti
melakukan
bakti sosial sekaligus untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan
kepada publik dengan program imunisasi gratis, pemeriksaan gizi gratis
149
dan lainnya yang bertujuan agar publik dapat memberikan perhatian
terhadap perusahaan sehingga publik terbujuk untuk mengkonsumsi
produknya.
3.
Berupaya untuk merubah sikap dan perbuatan dengan memberikan
pemahaman publik mengenai proses kerja perusahaan yang dapat
dilakukan melalui kujungan langsung ke pabrik, menjadikan publik sekitar
pabrik sebagai pemasok bahan baku produksi atau sebagai pekerja agar
nantinya dapat terjalin hubungan timbal balik antara perusahaan dengan
publiknya.
Selain itu sasaran dari kegiatan public relation dalam menyukseskan
tujuan dan citra positif tersebut, antara lain dengan :
1.
Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif serta mendukung
kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
2.
Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan
membentuk manajemen krisis dan public relations recovery of image yang
bertugas memperbaiki lost of image and damage.
3.
Mempromosikan aspek yang menyangkut kepentingan publik dan
mendukung kegiatan kampanye sosial.
Dari hasil analisis data yang diperoleh melalui penjabaran tabel dan grafik
pada setiap sub dimensi variabel pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii),
dengan menggunakan skala likert hasilnya menunjukan bahwa jawaban dari
responden disetiap sub dimensi memperoleh nilai diatas 3 (tiga). Ini menunjukan
150
bahwa nilai keseluruhan dari setiap sub dimensi variabel pengetahuan isu bakteri
(enterobakter sakazakii) memperoleh nilai yang cukup baik atau positif.
Sedangkan analisis data yang diperoleh dari penjabaran tabel dan grafik
pada setiap sub dimensi variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia).
Berdasarkan skala likert hasilnya menunjukan bahwa jawaban dari responden
disetiap sub dimensi memperoleh nilai diatas 3 (tiga). Ini menunjukan bahwa nilai
keseluruhan dari setiap sub dimensi variabel citra perusahaan (PT Nestle
Indonesia) memperoleh nilai yang cukup baik atau positif.
Variabel pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) diukur sebagai
indikator berdasarkan dimensi awareness knowledge (menyadari keberadaan
informasi), how to knowledge (mengetahui tentang informasi) dan principle
knowledge (memahami tentang informasi). Variabel pengetahuan isu bakteri
(enterobakter sakazakii) memperoleh nilai yang tinggi karena memiliki hubungan
dengan sub dimensi pernah mendapatkan informasi, mengetahui sumber informasi
dan memahami tujuan penyampaian informasi. Ini menunjukan bahwa variabel
pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) publik dipengaruhi oleh dapat
atau tidaknya public akan informasi mengenai bakteri enterobakter sakazakii,
sumber informasi mengenai bakteri enterobakter sakazakii dan paham atau
tidaknya publik mengenai informasi bakteri enterobakter sakazakii. Semua itu
dapat mempengaruhi pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) publik
yang akan mempengaruhi penilaian dari publik.
Sedangkan variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) diukur sebagai
indikator berdasarkan dimensi reputasi (reputation) perusahaan. Variabel citra
151
perusahaan (PT Nestle Indonesia) memperoleh nilai yang tinggi karena memiliki
hubungan
dengan
sub
dimensi
kredibilitas
(credibility),
terpercaya
(trustworthiness), keterandalan (reliability) dan tanggung jawab sosial (social
responsibility). Ini menunjukan bahwa variabel citra perusahaan (PT Nestle
Indonesia) dipengaruhi oleh sejauh mana kemampuan PT Nestle Indonesia, sejauh
mana kepercayaan PT Nestle Indonesia, sejauh mana keterandalan PT Nestle
Indonesia dan sejauh mana tanggung jawab PT Nestle Indonesia. Semua itu dapat
mempengaruhi citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dimata publik yang akan
mempengaruhi penilaian dari publik.
Citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) akan meningkat apabila publik
memiliki pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii). Selain itu publik juga
tidak akan mudah terpengaruh terhadap isu yang nantinya menjadikan citra Nestle
tetap positif.
Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan isu dan citra perusahaan,
peneliti mencoba membuat suatu analisis untuk mengetahui ada atau tidak adanya
pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobakter sakazakii terhadap citra publik
pada PT Nestle Indonesia. Untuk membuat suatu analisis tersebut penulis
menggunakan perhitungan dengan rumus Koefisiensi Korelasi Product Moment.
Hasil dari korelasi yang telah diperoleh menunujukan bahwa hubungan antara
variabel X (pengetahuan isu bakteri enterobakter sakazakii) dengan variabel Y
(citra perusahaan PT Nestle Indonesia) nilai korelasinya sebesar 0.715 dengan
nilai 0.70 - 0.90. Yang berarti ada hubungan yang kuat atau tinggi antara variabel
152
pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) terhadap variabel citra
perusahaan (PT Nestle Indonesia).
Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan isu
bakteri (enterobakter sakazakii) terhadap citra perusahaan (PT Nestle Indonesia).
Dilakukan uji regresi yang memperoleh nilai regresi sebesar 0.512 yang berarti
citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dipengaruhi oleh pengetahuan isu bakteri
(enterobakter sakazakii) sebesar 51.2% sedangkan sisanya sebesar 48.8%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) memiliki korelasi dan
pengaruh positif dalam meningkatkan citra perusahaan (PT Nestle Indonesia),
karena apabila publik memililki pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii)
dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk meningkatkan citra perusahaan
(PT Nestle Indonesia) dimata publik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berdasarkan dari hasil
keseluruhan data yang telah diperoleh melalui variabel-variabel dalam penelitian
tentang pengaruh pengetahuan isu bakteri enterobacter sakazakii terhadap citra
publik pada PT Nestle Indonesia. Selanjutnya pada bab ini juga akan dibuat suatu
saran yang berhubungan dengan hasil kesimpulan penelitian.
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh pengetahuan isu bakteri
enterobacter sakazakii terhadap citra publik pada PT Nestle Indonesia dapat
disimpulkan bahwa dari 119 (seratus sembilan belas) responden hampir
seluruhnya telah mendapatkan, mengetahui dan memahami pengetahuan isu
bakteri enterobacter sakazakii sehingga tidak berpengaruh terhadap citra
PT Nestle Indonesia. Dan dari hasil penelitian tersebut maka peneliti mengambil
suatu kesimpulan sebagai berikut :
1.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pendekatan kuantitatif, dimana angka digunakan untuk mengetahui
hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian.
2.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data yang
kemudian diolah untuk menghasilkan informasi tertentu.
153
154
3.
Responden dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga yang
memiliki balita dan yang mengkonsumsi susu formula Nestle (Dancow 1+
dan Dancow 3+). Jumlah populasi yang telah terpilih berdasarkan kriteria
dalam penelitian ini sebanyak 119 KK. Sedangkan pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan sampel total yaitu total keseluruhan
populasi merangkap sebagai penelitian.
4.
Pada variabel pengaruh pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii)
nilai
rata-rata
jawaban
responden
yang
diperoleh
pada
setiap
sub dimensinya memperoleh nilai diatas 3 (tiga). Sedangkan pada variabel
citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) nilai rata-rata jawaban responden
yang diperoleh pada setiap sub dimensinya memperoleh nilai diatas
3 (tiga). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata jawaban responden
dari setiap sub dimensi teesebut area keseluruhannya dinyatakan
cukup baik.
5.
Dalam uji validitas dengan menggunakan rumus KMO (Kaiser Mayer
Olkin) yang dilakukan untuk mengetahui data yang digunakan dalam
variabel pengaruh pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) dan
variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Hasil dari uji validitas
menunjukan hasil valid karena hasil MSA (Measure Of Sampling
Adequncy) pada variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii)
memperoleh hasil sebesar 0.817 dan pada variabel citra perusahaan
(PT Nestle Indonesia) memperoleh hasil sebesar 0.774. Apabila hasil dari
155
MSA diperoleh hasil di atas 0.5 maka hasil dari kedua variabel tersebut
dinyatakan valid.
6.
Dalam uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha yang
dilakukan untuk mengetahui data yang digunakan dalam variabel
pengaruh pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) dan variabel
citra perusahaan (PT Nestle Indonesia). Hasil nilai korelasi yang diperoleh
pada variabel pengaruh pengetahuan isu bakteri bakteri (enterobacter
sakazakii) adalah sebesar 0.913. Sedangkan hasil nilai korelasi yang
diperoleh pada variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) adalah
sebesar 0.873. Maka hal ini menujukkan bahwa kedua variabel tersebut
dinyatakan reliabel.
7.
Dalam uji korelasi yang dilakukan dengan menggunakan rumus Product
Moment Peorson menunjukkan nilai sebesar 0.715, maka berarti hubungan
yang terjadi antara variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter
sakazakii) terhadap variabel citra perusahaan (PT Nestle Indonesia)
dinyatakan positif karena diperoleh nilai korelasi sebesar 0.715 dengan
nilai 0.70 - 0.90. Yang berarti ada hubungan yang kuat atau tinggi antara
pengetahuan isu bakteri (enterobakter sakazakii) terhadap citra perusahaan
(PT Nestle Indonesia).
8.
Dalam uji regresi yang telah dilakaukan diperoleh nilai sebesar 0.512,
maka pengaruh antara pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii)
terhadap citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) mempunyai nilai sebesar
0.512. Yang berarti citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) dipengaruhi
156
oleh pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) sebesar 51.2% dan
sisanya sebesar 48.8% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dari keseluruhan hasil yang diperoleh dalam penelitian dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1diterima. Hal itu dikarenakan nilai
probabilitas < 0.05. Maka kesimpulan dari penelitian ini, yaitu “ada pengaruh
antara pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap citra
perusahaan (PT Nestle Indonesia)”. Sedangkan tingkat hubungan yang terjadi
antara variabel pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii) terhadap variabel
citra perusahaan (PT Nestle Indonesia) berada dalam tingkat yang kuat atau
hubungan yang tinggi.
Tingkat yang kuat atau hubungan yang tinggi tersebut dapat diartikan jika
masyarakat (publik) memiliki pengetahuan isu bakteri (enterobacter sakazakii)
maka hal tersebut akan mempengaruhi citra perusahaan (PT Nestle Indonesia)
menjadi tetap positif. Apabila masyarakat (publik) tidak memiliki pengetahuan isu
bakteri (enterobacter sakazakii) maka hal tersebut akan mempengaruhi citra
perusahaan (PT Nestle Indonesia) menjadi negatif.
Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi
sikap seseorang yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku dan tindakan
seseorang terhadap suatu objek. Oleh karena itu pengetahuan isu bakteri
enterobacter sakazakii bagi publik berfungsi agar :
1.
Apabila publik memiliki pengetahuan kesadaran mengenai isu bakteri
enterobacter sakazakii, maka publik akan termotivasi untuk mendapatkan
lebih banyak informasi tentang bakteri enterobacter sakazakii.
157
2.
Apabila publik memiliki pengetahuan teknis mengenai isu bakteri
enterobacter sakazakii, maka akan lebih meningkatkan peluang publik
untuk mengetahui sumber informasi tentang bakteri enterobacter
sakazakii.
3.
Apabila publik memiliki pengetahuan prinsip mengenai isu bakteri
enterobacter sakazakii, maka publik akan lebih didasari prinsip, fungsi dan
tujuan penyampaian informasi tentang bakteri enterobacter sakazakii.
Dan suatu perusahaan memiliki citra yang negatif atau positif melalui
kesan yang benar berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas
kenyataan yang sesungguhnya. Oleh karena itu publik bagi perusahaan berfungsi
untuk:
1.
Memberikan penilaian terhadap perusahaan dilihat dari usaha yang
dilakukan perusahaan untuk mepertahankan stabilitas dan prospek usaha
yang merupakan suatu penilaian terhadap kredibilitas sebuah perusahaan.
2.
Memberikan penilaian terhadap perusahaan dilihat dari usaha yang
dilakukan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan publik yang
merupakan suatu penilaian terhadap terpercayanya sebuah perusahaan.
3.
Memberikan penilaian terhadap perusahaan dilihat dari mutu produk atau
jasa serta pelayanan yang merupakan suatu penilaian terhadap
keterandalan sebuah perusahaan.
4.
Memberikan penilaian terhadap perusahaan dilihat dari kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan sekitar perusahaan ataupun lingkungan
158
luar perusahaan yang merupakan suatu penilaian terhadap tanggung jawab
sosial sebuah perusahaan.
5.2.
Saran-Saran
Dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik pengujian dan
perhitungan yang telah dilakukan dapat dibuat suatu saran yang mungkin dapat
bermanfaat nantinya, yaitu sebagai berikut :
5.2.1. Saran Akademis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
nilai jawaban responden yang tertinggi diperoleh pada sub dimensi
keterandalan dan nilai jawaban responden yang terendah diperoleh pada
sub dimensi terpercaya. Maka hendaknya agar public relations PT Nestle
Indonesia dapat lebih memberikan perhatian terhadap kepercayaan publik
pada PT Nestle Indonesia dengan memberikan perhatian lebih terhadap
kualitas produk.
Hal itu perlu dilakukan agar kedepannya public relations PT Nestle
Indonesia dapat meningkatkan kepercayaan publik dengan menghasilkan
produk sesuai dengan janji yang ditawarkan, memberikan rasa aman untuk
mengkonsumsi produk melalui kemasan yang higienis, menghasilkan
produk yang terbaik bagi publik dan mengutamakan kebutuhan informasi
produk untuk publik.
159
5.2.2. Saran Praktis
Untuk mengatasi isu yang tengah berkembang di publik sebaiknya
public relations perusahaan memberikan penjelasan berupa pengetahuan
mengenai isu yang tengah berkembang tersebut kepada publik. Karena isu
merupakan suatu titik konflik yang terjadi antara perusahaan dengan
publik dan dengan pengetahuan semua perubahan yang terjadi dapat
disikapi. Maka dengan adanya pengetahuan publik mengenai isu yang
tengah berkembang diharapkan nantinya publik menjadi tidak mudah
terpancing oleh isu yang tengah berkembang tersebut.
Apabila publik memiliki pengetahuan mengenai isu yang tengah
berkembang suatu citra positif perusahaan tidak akan terpengaruh dan
tetap positif, namun apabila publik tidak memiliki pengetahuan mengenai
isu yang tengah berkembang suatu citra positif perusahaan akan
terpengaruh dan menjadi negatif. Oleh karena itu diharapkan nantinya
pengetahuan public relations mengenai isu yang tengah berkembang
di publik dapat selalu di-update agar isu yang tengah berkembang dapat
segera diatasi tanpa merusak suatu citra positif perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Anggoro, Linggar, Teori dan Profesi Kehumasan. (Jakarta, Bumi Aksara, 2005).
Bungin, Burhan, Metodologi
Media, 2005).
Penelitian
Kuantitatif.
(Jakarta,
Prenada
Center and Cutlip, Effective Public Relations. (Jakarta, Kencana, 2006).
Fomburn, J, Charless, Reputation Harvard Businees School Press. (Boston,
Massachusetts, 1996).
Jefkins, Frank dan Daniel, Yadin, Edisi Kelima, Public Relations. (Jakarta,
Erlangga, 1998).
Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya
di Indonesia. (Jakarta, Grafiti, 1994).
Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktisi Riset Komunikasi. (Jakarta, Kencana
Prenada Media Group, 2006).
Mulyana, Deddy, Ilmu Komuniksi Suatu Pengantar. (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2005).
Rachmadi, F, Public Relations Dalam Teori dan Praktek Aplikasi Dalam Badan
Usaha Swasta & Pemerintah. (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1996).
Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Sosial. (Bandung, Rosdakarya, 1999).
Regester, Michael, Risk Issues and Crisis Management In Public Relations.
(New, Delhi : Crest Publishing House, 2003).
Riduwan, Dasar-Dasar Statistika. (Bandung, Alfabeta, 2006).
Rogers, M, Everett, Diffusion Of Innovatios. (New York: The Free Press. 1995).
Ruslan, Rusady, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Konsepsi
dan Aplikasi). (Jakarta ,Rajawali Pers, 1998).
Ruslan, Rusady, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan
Pemulihan Citra. (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1999).
Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survai. (Jakarta, LP3ES, 1989).
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada, 1990).
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung, Alfabeta, 1999).
Sumirat, Soleh & Elvinaro, Ardiyanto, Dasar-Dasar Public Relations. (Jakarta,
Remaja Rosadakarya, 2002).
Theaker, Alison, The Public Relations Handbook. (Routledge, Edisi ke-2, 2001).
Triton, Riset Statistik Parametik. (Yogyakarta, Andi, 2006).
Umar, Husein, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. (Jakarta, Remaja
Rosdakarya, 1991).
Referensi Online
http://www.google.com
http://www.search.yahoo.com
http://www.scribd.com
http://www.mercubuana.com
STRUKTUR ORGANISASI
Nestle
President Director
Director Corporate Public Affair
Head of Public Relations
Assistant Manager
Head of Communication Relations
Staff
Head of Corporate
Assistant Manager
Assistant Manager
STRUKTUR ORGANISASI
Nestle Factory
Factory Manager
FM Secretary (Sr. Supv)
IP/GLOBE Coordinator (Sup)
Aplication Group
Organization Development
Packaging Specialist
Technologist
SEO (Supervisor)
Administration Manager
Costing Executive 1
Costing Executive 2
Accounting Executive
Payroll Analyst
AP Supervisor
GL Supervisor
QA Manager
HRD Specialist
Production Manager
Factory Engineer
MMPPC Manager
QA Analyst
HR Administration (Supv)
Supervisor 1
Supervisor 4
Workshop Project Engineer
MMPPC Manager
QA Supervisor
General Service
Supervisor 2
Supervisor 5
Electrical Eng (Sr)
MMPC Support
General Affair
Supervisor 3
Supervisor 6
MPCS
WH Supervisor
Area Engineer
Supervisor 7
Planner
MRP
No. Responden : ... ... ... ... ...
Yang Terhormat : Ibu-Ibu / Saudari-Saudari,
Mohon kesediaan Ibu-Ibu / Saudari-Saudari untuk mengisi kuesioner ini.
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
PENGARUH PENGETAHUAN ISU BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII
TERHADAP CITRA PUBLIK PADA PT NESTLE INDONESIA
(Warga Ulujami – Jakarta Selatan)
Dalam rangka penelitian dan penyusunan skripsi yang diajukan untuk memenuhi persyaratan
dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Ilmu Komunikasi. Bidang Studi Public
Relations – Fakultas Ilmu Komunikasi – Universitas Mercu Buana Jakarta. Dengan judul
“PENGARUH PENGETAHUAN ISU BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII
TERHADAP CITRA PUBLIK PADA PT NESTLE INDONESIA”. Maka saya mohon
kesediaan dan bantuannya untuk mengisi kuesioner ini. Setiap jawaban yang anda berikan
akan sangat membantu dalam penelitian ini, untuk itu saya ucapkan terima kasih.
I.
Identitas Responden
1.
2.
Umur :
a.
25 – 29 tahun
d.
40 – 44 tahun
b.
30 – 34 tahun
e.
> 45 tahun
c.
35 – 39 tahun
Tingkat pendidikan :
a.
SD
d.
D3
b.
SLTP
e.
S1
c.
SLTA
3.
Pekerjaan :
a.
Karyawati
c.
Ibu Rumah Tangga
b.
Wiraswasta
d.
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(Lainnya Sebutkan)
4.
Jumlah anak :
a.
1 orang
c.
3 orang
b.
2 orang
d.
> 3 orang
Untuk pertanyaan berikut ini, anda cukup memberikan tanda check mark ( √ ) pada salah
satu kolom jawaban, mengenai Pengetahuan Isu Bakteri dan Citra Perusahaan
Keterangan Check Mark ( √ ) :
•
•
Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii)
SJ
=
Sangat Jelas
J
=
Jelas
R
=
Ragu-ragu
TJ
=
Tidak Jelas
STJ
=
Sangat Tidak Jelas
Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia)
SS
=
Sangat Setuju
S
=
Setuju
R
=
Ragu-ragu
TS
=
Tidak Setuju
STS
=
Sangat Tidak Setuju
II.
Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii)
No.
Pertanyaan
a.
Pernah Mendapatkan Informasi
5.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai bakteri enterobacter sakazakii
dalam susu formula
6.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai nama produk susu formula yang
terkontaminasi oleh bakteri enterobacter
sakazakii
7.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai balita yang lebih beresiko terinfeksi
oleh bakteri enterobacter sakazakii
8.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai dampak yang ditimbulkan oleh
bakteri enterobacter sakazakii seperti radang
selaput otak, radang pembuluh darah dan
radang usus
9.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai gejala yang ditimbulkan oleh
bakteri enterobacter sakazakii seperti diare,
demam tinggi dan tubuh yang kekuningan
10.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai cara pencegahan bakteri
enterobacter sakazakii seperti dengan
menggunakan air panas bersuhu diatas 700 C
untuk penyajian, menutup rapat tempat
penyimpanan dan tidak mengkonsumsi susu
formula yang disajikan lebih dari dua jam
11.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai bagaimana cara terkontaminasinya
susu formula oleh bakteri enterobacter
sakazakii seperti melalui susu mentah pada
bahan baku, melalui zat-zat tambahan setelah
proses pasteurisasi dan pada saat susu
formula disajikan
12.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai karakteristik dari bakteri
enterobacter sakazakii seperti berbentuk
batang, bersifat gram negatif dan termasuk
dalam family enterobacteriaceae
SJ
J
R
TJ
STJ
No.
Pertanyaan
13.
Saya pernah mendapatkan informasi
mengenai bakteri secara umum seperti bakteri
berukuran 1-2 mikron, bakteri terdapat
dimana-mana (udara, air, tanaman, hewan
hingga pada makanan) dan sebagian
bakteri tidak berbahaya melainkan
bermanfaat untuk menjaga kesehatan organ
pencernaan
b.
Mengetahui Sumber Informasi
14.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
bakteri enterobacter sakazakii dalam susu
formula melalui media massa
15.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
nama produk susu formula yang
terkontaminasi oleh bakteri enterobacter
sakazakii secara aktual
16.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
balita yang lebih beresiko terinfeksi oleh
bakteri enterobacter sakazakii untuk
melakukan pencegahan secara dini
17.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
dampak yang ditimbulkan oleh bakteri
enterobacter sakazakii melalui media massa
18.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
gejala yang ditimbulkan oleh bakteri
enterobacter sakazakii secara aktual
19.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
cara pencegahan bakteri enterobacter
sakazakii untuk melakukan pencegahan
secara dini
20.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
cara terinfeksinya susu formula oleh bakteri
enterobacter sakazakii untuk melakukan
pencegahan secara dini
21.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
karakteristik dari bakteri enterobacter
sakazakii secara aktual
SJ
J
R
TJ
STJ
No.
Pertanyaan
22.
Saya mengetahui sumber informasi mengenai
bakteri enterobacter sakazakii secara umum
melalui media massa
c.
Memahami Tujuan Penyampaian
Informasi
23.
Saya memahami tujuan penyampaian
informasi mengenai bakteri enterobacter
sakazakii dalam susu formula untuk dapat
mengenalinya
24.
Saya memahami tujuan penyampaian
informasi mengenai karakteristik dari bakteri
enterobacter sakazakii untuk dapat
mengenalinya
25.
Saya memahami tujuan penyampaian
informasi mengenai gejala yang ditimbulkan
oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk
dapat mengenalinya
26.
Saya memahami manfaat penyampaian
informasi mengenai bagaimana cara
terkontaminasinya susu formula oleh bakteri
enterobacter sakazakii untuk lebih waspada
27.
Saya memahami manfaat penyampaian
informasi mengenai balita yang lebih beresiko
terinfeksi oleh bakteri enterobacter sakazakii
untuk lebih waspada
28.
Saya memahami manfaat penyampaian
informasi mengenai cara pencegahan bakteri
enterobacter sakazakii untuk lebih waspada
29.
Saya memahami kegunaan penyampaian
informasi mengenai karakteristik dari bakteri
enterobacter sakazakii untuk lebih waspada
30.
Saya memahami kegunaan penyampaian
informasi mengenai gejala yang ditimbulkan
oleh bakteri enterobacter sakazakii untuk
lebih waspada
31.
Saya memahami kegunaan penyampaian
informasi mengenai nama produk susu
formula yang terkontaminasi oleh bakteri
enterobacter sakazakii untuk lebih waspada
SJ
J
R
TJ
STJ
III.
Citra Perusahaan (PT Nestle Indonesia)
No.
Pertanyaan
a.
Kredibilitas (Credibility)
32.
Menurut saya kemampuan Nestle dalam
menanamkan kepercayaan publik dapat
dilakukan dengan menghasilkan produk susu
formula yang berkualitas tinggi
33.
Menurut saya kemampuan Nestle dalam
menanamkan kepercayaan publik dapat
dilakukan dengan menghasilkan produk susu
formula yang inovatif
34.
Menurut saya kemampuan Nestle dalam
memberikan pelayanan publik dapat
dilakukan dengan menyediakan layanan
bebas pulsa untuk melayani keluhan publik
35.
Menurut saya kemampuan Nestle dalam
memberikan pelayanan publik dapat
dilakukan dengan keramah tamahan dalam
melayani keluhan publik
36.
Menurut saya kemampuan Nestle dalam
memberikan informasi mengenai produknya
dapat dilakukan melalui program sahabat
Nestle
37.
Menurut saya kemampuan Nestle dalam
memberikan informasi mengenai produknya
dapat dilakukan melalui forum Dancow
Parenting Center
b.
Terpercaya (Trustworthiness)
38.
Menurut saya Nestle mempunyai kesan yang
baik di mata publik dapat dilakukan dengan
menghasilkan produk sesuai dengan janji
yang ditawarkan
39.
Menurut saya Nestle mempunyai kesan yang
baik di mata publik dapat dilakukan dengan
memberikan rasa aman dalam
mengkonsumsi produk melalui kemasan
yang higienis
SS
S
R
TS
STS
No.
Pertanyaan
40.
Menurut saya Nestle berupaya untuk
mengutamakan kepentingan publik dapat
dilakukan dengan menghasilkan produk yang
terbaik bagi publik
41.
Menurut saya Nestle berupaya untuk
mengutamakan kepentingan publik dapat
dilakukan dengan mengutamakan kebutuhan
informasi publik mengenai produknya
c.
Keterandalan (Reliability)
42.
Menurut saya Nestle berupaya untuk
menjaga kualitas produk dapat dilakukan
dengan meningkatkan standarisasi dalam
proses produksi
43.
Menurut saya Nestle berupaya untuk
menjaga kualitas produk dapat dilakukan
dengan menggunakan teknologi modern
dalam proses produksi
44.
Menurut saya Nestle berupaya untuk
mengutamakan kebutuhan publik dapat
dilakukan dengan memahami produk apa
yang dibutuhkan publik
45.
Menurut saya Nestle berupaya untuk
mengutamakan kebutuhan publik dapat
dilakukan dengan berinteraksi secara
langsung pada publik dalam kegiatan sosial
46.
Menurut saya Nestle berupaya untuk
memberikan perhatian lebih terhadap
keluhan publik dapat dilakukan melalui sikap
yang tanggap dalam melayani keluhan publik
47.
Menurut saya Nestle berupaya untuk
memberikan perhatian lebih terhadap
keluhan publik dapat dilakukan melalui sikap
yang terampil dalam memberikan solusi
terhadap keluhan publik
SS
S
R
TS
STS
No.
Pertanyaan
d.
Tanggung Jawab Sosial (Social
Responsibility)
48.
Menurut saya Nestle memiliki tanggung
jawab sosial terhadap lingkungan dapat
dilakukan melalui pelestarian lingkungan
sekitar
49.
Menurut saya Nestle memiliki tanggung
jawab sosial terhadap lingkungan dapat
dilakukan dengan menjadi sponsor bagi
program pelestarian lingkungan hidup
50.
Menurut saya Nestle berusaha untuk
membangun hubungan jangka panjang
dengan publik dapat dilakukan melalui
program kepedulian sosial
51.
Menurut saya Nestle berusaha untuk
membangun hubungan jangka panjang
dengan publik untuk memberikan kepuasan
kepada publik dapat dilakukan dengan
peningkatan kualitas produk
52.
Menurut saya Nestle tidak hanya
berorientasi pada bisnis melainkan ikut
mendukung kegiatan sosial dapat dilakukan
dengan membantu kegiatan sosial secara
sukarela
53.
Menurut saya Nestle tidak hanya
berorientasi pada bisnis melainkan ikut
mendukung kegiatan sosial dapat dilakukan
dengan menjadi sponsor bagi program
kemanusiaan seperti bencana alam dan
lainnya
SS
> > SEKIAN < <
DAN
> > TERIMA KASIH < <
S
R
TS
STS
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 1)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
P1
4
5
4
3
2
4
4
5
4
4
5
4
3
2
4
4
4
3
2
3
2
4
5
4
3
P2
4
5
4
5
3
4
5
5
4
4
3
5
5
4
3
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
P3
4
5
4
3
2
4
4
5
4
4
2
3
4
4
2
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
P4
3
5
3
5
2
3
4
3
5
3
3
5
3
5
3
4
2
3
3
4
3
5
5
3
5
P5
4
5
4
4
3
4
4
3
4
4
4
5
4
4
3
4
5
4
4
4
5
4
5
3
3
P6
4
5
5
5
2
3
4
5
3
4
2
5
4
5
2
3
4
5
3
4
3
4
5
4
5
P7
4
5
4
3
2
4
5
5
4
4
5
3
4
4
2
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
P8
4
5
4
4
2
4
4
5
4
4
2
4
4
4
2
4
4
5
4
4
4
4
5
2
5
P9
4
2
4
4
2
3
4
4
4
2
3
4
3
4
2
4
2
1
4
4
2
3
4
4
4
P 10
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
P 11
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
P 12
4
5
5
5
2
3
4
5
3
4
2
5
4
5
2
3
4
5
3
4
3
4
5
4
5
P 13
4
5
4
5
3
4
5
4
5
4
5
4
5
3
4
4
5
3
4
5
4
5
4
4
5
P 14
4
5
4
3
2
4
4
5
4
4
5
4
3
2
4
4
4
3
2
3
2
4
5
4
3
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 2)
No.
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
P1
4
5
4
3
4
4
5
4
3
2
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
P2
4
5
5
3
5
5
4
4
5
5
3
4
5
5
4
4
4
5
4
5
3
4
5
5
4
P3
4
3
4
2
3
4
4
4
4
5
2
4
4
5
4
4
4
5
4
3
2
4
4
5
4
P4
3
5
3
3
4
3
4
4
5
2
3
4
2
5
4
3
4
5
4
3
5
4
3
5
3
P5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
3
4
4
3
4
4
4
3
5
4
4
3
3
4
5
4
P6
5
5
4
2
5
4
5
3
4
5
2
3
4
5
3
4
4
5
5
5
2
3
4
5
3
P7
4
3
4
2
3
4
4
4
4
5
2
4
4
5
4
4
4
5
4
3
2
4
4
5
4
P8
4
4
4
2
4
4
4
4
2
5
2
4
4
5
4
4
4
5
4
4
2
4
4
5
4
P9
2
4
4
4
4
4
4
4
5
2
2
5
2
5
4
4
4
4
4
5
2
4
2
4
2
P 10
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
P 11
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
P 12
5
5
4
2
5
4
5
3
4
5
2
3
4
5
3
4
4
5
5
5
2
3
4
5
3
P 13
4
5
5
4
5
4
5
4
5
3
4
5
3
5
5
4
3
4
4
5
3
4
4
5
4
P 14
4
5
4
3
4
4
5
4
3
2
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 3)
No.
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
P1
4
2
4
3
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
2
3
4
4
4
4
5
2
3
P2
4
3
5
5
4
3
5
4
5
4
2
4
4
2
5
4
4
2
4
2
5
4
2
5
5
P3
4
2
3
4
4
3
4
4
5
5
4
4
3
4
4
3
4
4
5
5
4
4
3
4
3
P4
3
2
3
5
4
4
4
4
5
3
3
4
4
3
4
3
5
4
4
3
3
4
4
3
4
P5
4
3
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
P6
4
2
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
P7
4
2
3
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
P8
4
2
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
P9
4
2
4
5
4
4
5
4
5
3
4
5
5
4
4
3
5
5
4
3
4
5
5
4
4
P 10
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
P 11
4
4
5
4
4
4
5
4
4
3
4
4
3
4
4
4
5
4
4
3
4
5
4
4
4
P 12
4
2
5
4
5
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
P 13
4
3
4
5
5
4
5
4
3
2
4
5
5
4
4
5
3
4
4
2
4
4
5
4
4
P 14
4
2
4
3
4
3
5
3
5
4
5
4
4
5
3
5
4
5
3
5
3
5
4
5
3
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 4)
No.
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
P1
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
4
3
4
4
5
P2
3
5
4
2
5
2
4
3
5
4
3
5
4
5
3
3
4
3
5
4
4
3
5
4
5
P3
4
4
5
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
5
2
4
4
2
5
4
4
2
4
4
5
P4
3
4
4
4
4
4
5
4
3
5
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
5
P5
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
3
2
4
4
2
3
5
4
4
4
4
4
P6
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
3
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
P7
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
2
1
4
2
5
4
4
2
4
4
5
P8
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
2
3
4
2
5
4
5
2
5
5
5
P9
4
5
5
4
5
4
5
5
3
5
5
4
4
5
5
3
4
5
5
4
4
4
5
4
5
P 10
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
P 11
5
4
5
3
3
4
5
4
4
4
4
5
5
4
3
4
4
3
4
4
4
3
5
4
4
P 12
4
4
5
4
5
4
3
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
P 13
4
4
5
4
5
4
3
4
2
3
4
4
4
4
5
2
4
4
5
4
4
4
5
4
3
P 14
5
4
5
3
5
4
5
4
5
4
3
5
4
4
2
4
2
2
4
2
4
2
5
4
4
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian A 5)
No.
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
P1
3
4
3
4
4
4
3
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
P2
3
4
3
4
3
3
3
3
5
4
4
3
5
5
4
5
4
5
5
P3
2
4
4
4
4
3
2
3
5
4
4
2
4
5
4
5
4
4
4
P4
3
3
4
4
3
4
3
5
4
4
5
2
5
5
3
5
4
5
4
P5
4
5
4
4
4
4
2
4
3
4
4
3
4
5
3
5
4
4
4
P6
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
2
4
5
4
5
5
4
4
P7
2
4
1
4
1
4
2
4
5
4
4
2
4
5
4
5
4
4
5
P8
4
5
3
4
3
4
2
4
5
4
4
2
4
5
2
5
4
2
4
P9
3
4
5
5
4
4
3
5
5
4
4
2
3
4
4
4
4
5
4
P 10
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
P 11
3
3
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
P 12
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
2
4
5
4
5
5
4
4
P 13
2
4
4
5
4
4
2
3
4
4
3
3
5
4
4
4
4
5
5
P 14
2
4
4
2
4
3
2
3
4
2
2
2
4
5
4
4
4
3
4
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 1)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
P 15
3
5
4
4
4
3
4
3
5
3
5
4
3
5
4
4
4
4
4
3
5
4
4
3
5
P 16
3
5
4
4
2
2
3
5
4
4
2
3
5
4
4
2
2
3
5
4
2
3
5
4
4
P 17
4
4
4
5
2
1
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
2
5
2
1
4
4
4
4
P 18
4
5
4
4
2
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
2
4
4
2
4
2
4
5
4
4
P 19
4
5
4
3
3
4
4
3
5
4
3
5
4
3
4
3
3
5
4
3
5
3
5
4
3
P 20
3
5
3
3
3
3
4
5
3
3
3
3
4
3
3
3
4
5
3
3
3
4
5
3
5
P 21
4
5
4
3
2
3
4
3
5
4
3
5
4
3
2
3
3
2
3
3
5
4
3
2
3
P 22
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
P 23
4
5
4
5
3
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
3
4
5
5
4
5
4
4
5
4
P 24
4
4
4
5
2
3
4
4
4
4
5
2
3
4
4
4
4
5
2
3
4
4
4
4
5
P 25
3
5
4
5
4
2
4
4
2
5
4
4
2
4
2
5
4
2
5
5
3
5
4
2
5
P 26
3
4
4
5
5
4
4
3
4
4
3
4
4
5
5
4
4
3
4
3
4
4
5
3
4
P 27
4
4
4
5
3
3
4
4
3
4
3
5
4
4
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 2)
No.
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
P 15
3
5
4
4
4
3
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
3
P 16
2
3
5
4
4
3
5
5
4
2
4
2
2
4
2
4
2
5
4
4
2
4
4
2
4
P 17
4
5
4
4
4
4
4
4
5
2
1
4
2
5
4
4
5
4
4
5
2
4
1
4
1
P 18
2
4
5
4
4
4
5
4
4
2
4
4
2
4
4
4
5
5
4
4
2
4
4
4
4
P 19
3
4
4
3
5
4
4
4
5
2
1
5
2
5
4
4
2
4
4
5
2
4
1
4
1
P 20
3
3
4
3
3
4
3
3
4
5
3
3
4
5
3
3
3
5
3
3
3
3
4
5
3
P 21
5
4
3
3
5
4
5
4
4
4
3
5
2
3
5
4
2
5
4
3
2
4
3
5
3
P 22
4
3
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
P 23
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
P 24
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
4
3
4
4
5
3
4
3
4
4
P 25
2
4
3
5
4
3
5
4
5
3
3
4
3
5
4
4
3
5
4
5
3
4
3
4
3
P 26
4
4
4
3
4
3
4
4
5
2
4
4
2
5
4
4
2
4
4
5
2
4
4
4
4
P 27
4
5
4
3
5
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
5
3
3
4
4
3
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 3)
No.
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
P 15
3
4
3
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
P 16
4
2
3
4
2
3
4
4
3
4
5
4
4
4
4
3
4
5
4
4
4
3
4
5
3
P 17
4
2
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
P 18
2
2
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
P 19
4
2
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
P 20
3
3
3
4
3
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
P 21
3
2
3
3
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
P 22
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
P 23
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
P 24
4
3
4
5
4
4
5
4
5
3
4
5
4
5
4
5
4
5
3
4
4
5
3
4
5
P 25
3
3
3
5
4
4
5
4
3
2
4
4
5
4
4
5
4
3
2
4
4
4
3
2
3
P 26
3
2
3
5
4
4
3
4
5
5
4
4
4
3
4
5
5
4
4
3
3
4
5
5
4
P 27
4
3
5
4
4
3
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 4)
No.
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
P 15
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
P 16
4
5
4
5
4
4
4
4
3
4
3
5
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
5
3
3
P 17
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
P 18
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
3
2
4
4
2
3
5
4
4
4
4
4
P 19
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
3
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
P 20
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
2
1
4
2
5
4
4
2
4
4
5
P 21
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
2
3
4
2
5
4
5
2
5
5
5
P 22
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
P 23
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
P 24
4
5
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
3
4
5
3
5
5
4
3
4
4
5
P 25
2
4
5
4
3
4
5
4
3
4
4
5
4
3
2
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
P 26
4
4
4
3
3
4
4
3
4
5
4
4
4
5
2
1
4
2
5
4
4
2
4
4
5
P 27
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
3
4
4
5
2
4
4
2
5
4
4
4
4
4
5
CODING VARIABEL PENGETAHUAN ISU (Bagian B 5)
No.
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
P 15
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
4
4
3
5
4
4
4
P 16
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
2
3
5
4
5
4
4
3
P 17
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
2
4
4
4
4
4
5
4
P 18
4
5
4
4
4
4
2
4
3
4
4
2
4
5
4
5
4
4
4
P 19
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
3
3
3
5
4
4
4
5
4
P 20
2
4
1
4
1
4
2
4
5
4
3
3
4
5
3
5
3
4
4
P 21
4
5
3
4
3
4
2
4
5
4
3
2
4
3
2
5
4
4
4
P 22
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
P 23
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
3
4
4
5
5
4
5
5
P 24
3
4
4
5
4
4
3
4
5
5
4
2
4
4
4
4
4
5
4
P 25
2
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
4
5
4
2
5
4
5
4
P 26
2
4
1
4
1
4
2
4
5
4
5
5
4
5
3
4
4
5
4
P 27
2
4
4
4
4
3
2
3
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 1)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
P1
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
P2
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
P3
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
P4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
P5
4
5
4
5
3
4
5
5
4
4
3
5
5
4
3
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
P6
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
P7
4
3
4
5
5
4
4
4
3
4
5
5
4
4
3
3
4
5
5
4
4
4
4
3
3
P8
3
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
P9
4
5
5
5
2
3
4
5
3
4
2
5
4
5
2
3
4
5
3
4
3
4
5
4
5
P 10
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
P 11
3
5
3
5
4
5
4
4
5
3
5
4
5
3
5
3
5
4
5
3
5
4
5
3
5
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 2)
No.
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
P1
5
4
5
5
5
4
5
4
3
2
4
4
2
3
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
P2
4
5
4
4
4
4
5
3
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
P3
4
5
5
5
4
4
4
4
5
2
1
4
2
5
4
4
2
4
4
5
2
4
1
4
1
P4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
2
3
4
2
5
4
5
2
5
5
5
4
5
3
4
3
P5
4
5
5
3
5
5
4
4
5
5
3
4
5
5
4
4
4
5
4
5
3
4
5
5
4
P6
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
P7
4
4
3
4
5
4
4
4
5
2
1
4
2
5
4
4
2
4
4
5
2
4
1
4
1
P8
5
4
4
5
4
3
4
4
5
2
4
4
2
5
4
4
4
4
4
5
2
4
4
4
4
P9
5
5
4
2
5
4
5
3
4
5
2
3
4
5
3
4
4
5
5
5
2
3
4
5
3
P 10
4
5
5
4
5
4
5
5
5
2
3
4
2
5
4
5
2
5
5
5
2
5
3
4
3
P 11
4
5
4
5
4
3
5
4
4
2
4
2
2
4
2
4
2
5
4
4
2
4
4
2
4
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 3)
No.
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
P1
4
2
4
3
4
4
5
5
5
2
3
4
5
3
4
2
5
4
5
2
3
4
5
3
4
P2
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
P3
4
2
4
5
4
3
5
3
5
4
5
4
4
5
3
5
4
5
3
5
3
5
4
5
3
P4
4
2
4
5
4
4
5
4
3
2
4
5
5
4
4
5
3
4
4
2
4
4
5
4
4
P5
4
3
5
5
4
4
5
4
4
2
4
4
5
4
4
2
4
4
4
2
4
4
5
4
4
P6
4
4
4
5
5
4
2
4
4
2
3
4
4
4
2
3
4
3
4
2
4
2
1
4
4
P7
4
2
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
P8
3
2
3
5
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
P9
4
2
5
4
5
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
P 10
4
2
4
5
4
4
5
4
5
3
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
3
4
5
5
4
P 11
3
2
3
4
2
4
4
4
5
2
3
4
4
4
4
5
2
3
4
4
4
4
5
2
3
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 4)
No.
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
P1
3
4
5
4
5
5
5
4
2
5
4
5
3
4
5
2
3
4
5
3
4
4
5
5
5
P2
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
2
3
4
2
5
4
5
2
5
5
5
P3
5
4
5
3
5
4
5
4
5
4
3
5
4
4
2
4
2
2
4
2
4
2
5
4
4
P4
4
4
5
4
5
4
3
4
2
3
4
4
4
4
5
2
4
4
5
4
4
4
5
4
3
P5
4
4
5
2
5
4
4
4
2
4
4
4
4
2
5
2
4
4
5
4
4
4
5
4
4
P6
2
3
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
5
2
2
5
2
5
4
4
4
4
4
5
P7
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
P8
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
P9
4
4
5
4
5
4
3
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
P 10
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
P 11
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
4
3
4
4
5
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian A 5)
No.
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
P1
2
3
4
5
3
4
2
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
3
4
P2
2
5
3
4
3
4
2
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
5
4
P3
2
4
4
2
4
3
2
3
4
2
5
5
4
4
5
4
4
5
4
P4
2
4
4
5
4
4
2
3
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
P5
2
4
4
5
4
4
2
4
4
4
4
3
5
5
4
5
4
5
5
P6
2
4
2
4
2
4
2
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
P7
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
3
4
4
5
4
P8
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
P9
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
2
4
5
4
5
5
4
4
P 10
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
P 11
3
4
3
4
4
4
3
4
5
4
3
4
4
5
3
5
4
4
4
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 1)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
P 12
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
P 13
3
4
4
3
4
5
4
4
4
4
3
4
5
4
4
4
3
4
5
3
4
5
4
5
4
P 14
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
P 15
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
P 16
4
5
5
5
4
5
3
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
P 17
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
P 18
4
5
4
4
3
4
4
5
4
4
3
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
P 19
3
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
P 20
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
P 21
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
P 22
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 2)
No.
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
P 12
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
P 13
4
4
4
3
4
3
5
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
5
3
3
3
3
3
4
3
P 14
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
P 15
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
P 16
3
5
5
4
5
4
4
4
5
3
3
4
3
5
4
4
4
4
4
5
3
4
3
4
3
P 17
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
3
5
4
2
5
4
3
2
4
3
5
3
P 18
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
3
4
4
5
4
4
4
5
4
4
3
4
4
5
4
P 19
5
5
4
5
4
3
5
4
5
3
3
4
3
5
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
3
P 20
5
4
5
4
4
4
5
4
4
2
4
4
2
4
2
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
P 21
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
P 22
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 3)
No.
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
P 12
5
4
5
5
5
4
5
4
4
3
4
4
3
4
4
4
5
4
4
3
4
5
4
4
4
P 13
3
3
3
3
4
4
5
4
5
3
4
5
5
4
4
3
5
5
4
3
4
5
5
4
4
P 14
4
4
5
5
5
4
5
4
3
2
4
4
5
4
4
5
4
3
2
4
4
4
3
2
3
P 15
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
P 16
4
3
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
P 17
3
2
3
3
5
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
P 18
4
3
4
4
4
4
5
4
3
2
3
4
3
5
4
3
5
4
3
2
3
3
2
3
3
P 19
3
3
3
5
4
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
P 20
4
2
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
3
4
4
3
4
4
5
5
4
4
3
4
3
P 21
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
5
3
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
P 22
4
4
5
4
4
3
5
4
4
2
2
3
5
4
4
2
3
5
4
4
2
2
3
5
4
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 4)
No.
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
P 12
5
4
5
3
3
4
5
4
4
4
4
5
5
4
3
4
4
3
4
4
4
3
5
4
4
P 13
4
5
5
4
5
4
5
5
3
5
5
4
4
5
5
3
4
5
5
4
4
4
5
4
5
P 14
2
4
5
4
3
4
5
4
3
4
4
5
4
3
2
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
P 15
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
P 16
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
P 17
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
P 18
5
4
3
2
3
5
4
3
3
5
4
5
4
4
4
3
5
2
3
5
4
2
5
4
3
P 19
4
4
5
4
5
4
3
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
P 20
4
4
5
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
5
2
4
4
2
5
4
4
2
4
4
5
P 21
5
5
5
4
5
3
5
5
4
5
4
4
4
5
3
3
4
3
5
4
4
4
4
4
5
P 22
2
3
5
4
4
2
3
5
4
4
3
5
5
4
2
4
2
2
4
2
4
2
5
4
4
CODING VARIABEL CITRA PERUSAHAAN (Bagian B 5)
No.
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
P 12
3
3
4
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
P 13
3
4
5
5
4
4
3
5
5
4
4
4
5
4
5
5
3
3
4
P 14
2
4
4
4
4
4
2
4
3
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
P 15
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
P 16
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
3
P 17
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
P 18
2
4
3
5
3
3
2
3
3
5
4
3
4
5
4
5
4
4
4
P 19
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
P 20
2
4
4
4
4
3
2
3
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
P 21
3
4
3
4
3
4
3
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
P 22
2
4
4
2
4
4
2
3
4
2
4
4
4
5
4
5
4
4
4
HASIL PENELITIAN
Responden Berdasarkan Usia
No.
Keterangan
1
25-29 Tahun
56
47.1
2
30-34 Tahun
34
28.6
3
35-39 Tahun
21
17.6
4
40-44 Tahun
8
6.7
5
> 45 Tahun
-
-
119
100.0
Total
Frequency
Percent
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.
Keterangan
1
SD
-
-
2
SLTP
-
-
3
SLTA
71
59.7
4
D3
33
27.7
5
S1
15
12.6
119
100.0
Total
Frequency
Percent
Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No.
Keterangan
1
Karyawati
9
7.6
2
Wiraswasta
22
18.5
3
Ibu Rumah Tangga
77
64.7
4
Lainnya
11
9.2
119
100.0
Total
Frequency
Percent
Responden Berdasarkan Jumlah Anak Yang Dimiliki
No.
Keterangan
1
1 Orang
57
47.9
2
2 Orang
54
45.4
3
3 Orang
8
6.7
4
> 3 Orang
-
-
119
100.0
Total
Frequency
Percent
Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
10
8.4
3
Ragu-Ragu
18
15.1
4
Jelas
69
58.0
5
Sangat Jelas
22
18.5
119
100.0
Total
Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri
Enterobacter Sakazakii
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
7
5.9
3
Ragu-Ragu
22
18.5
4
Jelas
45
37.8
5
Sangat Jelas
45
37.8
119
100.0
Total
Mengenai Balita Yang Lebih Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter
Sakazakii
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
13
10.9
3
Ragu-Ragu
16
13.4
4
Jelas
70
58.8
5
Sangat Jelas
20
16.8
119
100.0
Total
Mengenai Dampak Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii
Seperti Radang Selaput Otak, Radang Pembuluh Darah dan Radang Usus
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
6
5.0
3
Ragu-Ragu
41
34.5
4
Jelas
46
38.7
5
Sangat Jelas
26
21.8
119
100.0
Total
Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti
Diare, Demam Tinggi dan Tubuh Yang Kekuningan
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
3
2.5
3
Ragu-Ragu
16
13.4
4
Jelas
69
58.0
5
Sangat Jelas
31
26.1
119
100.0
Total
Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti
Menggunakan Air Panas Bersuhu Diatas 700 C Untuk Penyajiannya,
Menutup Rapat Tempat Penyimpanan Susu Formula dan Tidak
Mengkonsumsi Susu Yang Disajikan Lebih Dari 2 Jam
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
8
6.7
3
Ragu-Ragu
11
9.2
4
Jelas
54
45.4
5
Sangat Jelas
46
38.7
119
100.0
Total
Mengenai Bagaimana Terkontaminasinya Susu Formula Oleh Bakteri
Enterobacter Sakazakii Seperti Melalui Susu Mentah Sebagai Bahan Baku,
Melalui Zat-Zat Tambahan Setelah Proses Pasteurisasi dan Pada Saat Susu
Disajikan
No.
Keterangan
Frequency
Percent
3
2.5
Tidak Jelas
12
10.1
3
Ragu-Ragu
6
5.0
4
Jelas
68
57.1
5
Sangat Jelas
30
25.2
119
100.0
1
Sangat Tidak Jelas
2
Total
Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Seperti Berbentuk
Batang, Bersifat Gram Negatif dan Termasuk Dalam Family
Enterobacteriaceae
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
16
13.4
3
Ragu-Ragu
3
2.5
4
Jelas
70
58.8
5
Sangat Jelas
30
25.2
119
100.0
Total
Mengenai Bakteri Secara Umum Seperti Bakteri Berukuran 1-2 Mikron,
Bakteri Terdapat Dimana-Mana (Udara, Air, Tanaman, Hewan Hingga Pada
Makanan) dan Sebagian Bakteri Tidak Berbahaya Melainkan Bermanfaat
Menjaga Kesehatan Organ Pencernaan
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
0.8
Tidak Jelas
15
12.6
3
Ragu-Ragu
12
10.1
4
Jelas
60
50.4
5
Sangat Jelas
31
26.1
119
100.0
1
Sangat Tidak Jelas
2
Total
Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula Melalui
Media Massa
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
-
-
4
Jelas
34
28.6
5
Sangat Jelas
85
71.4
119
100.0
Total
Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri
Enterobacter Sakazakii Secara Jelas
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
11
9.2
4
Jelas
78
65.5
5
Sangat Jelas
30
25.2
119
100.0
Total
Mengenai Balita Yang Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter Sakazakii
Untuk Pencegahan Secara Dini
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
8
6.7
3
Ragu-Ragu
12
10.1
4
Jelas
56
47.1
5
Sangat Jelas
43
36.1
119
100.0
Total
Mengenai Dampak Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii
Melalui Media Massa
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
6
5.0
3
Ragu-Ragu
16
13.4
4
Jelas
61
51.3
5
Sangat Jelas
36
30.3
119
100.0
Total
Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara
Jelas
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
19
16.0
3
Ragu-Ragu
21
17.6
4
Jelas
56
47.1
5
Sangat Jelas
23
19.3
119
100.0
Total
Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk
Pencegahan Secara Dini
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
15
12.6
4
Jelas
58
48.7
5
Sangat Jelas
46
38.7
119
100.0
Total
Mengenai Cara Terinfeksinya Susu Formula Oleh Bakteri Enterobacter
Sakazakii Untuk Pencegahan Secara Dini
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
17
14.3
3
Ragu-Ragu
35
29.4
4
Jelas
49
41.2
5
Sangat Jelas
18
15.1
119
100.0
Total
Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Jelas
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
5
4.2
2
Tidak Jelas
8
6.7
3
Ragu-Ragu
-
-
4
Jelas
54
45.4
5
Sangat Jelas
52
43.7
119
100.0
Total
Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Secara Umum Melalui Media
Massa
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
14
11.8
3
Ragu-Ragu
3
2.5
4
Jelas
72
60.5
5
Sangat Jelas
30
25.2
119
100.0
Total
Mengenai Bakteri Enterobacter Sakazakii Dalam Susu Formula Untuk
Mengenalinya
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
3
2.5
2
Tidak Jelas
5
4.2
3
Ragu-Ragu
16
13.4
4
Jelas
60
50.4
5
Sangat Jelas
35
29.4
119
100.0
Total
Mengenai Karakteristik Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk
Memahaminya
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
3
2.5
2
Tidak Jelas
5
4.2
3
Ragu-Ragu
40
33.6
4
Jelas
44
37.0
5
Sangat Jelas
27
22.7
119
100.0
Total
Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii
Untuk Menghindarinya
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
14
11.8
3
Ragu-Ragu
26
21.8
4
Jelas
47
39.5
5
Sangat Jelas
32
26.9
119
100.0
Total
Mengenai Bagaimana Terkontaminasinya Susu Formula Oleh Bakteri
Enterobacter Sakazakii Untuk Mengenalinya
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
2
1.7
4
Jelas
79
66.4
5
Sangat Jelas
38
31.9
119
100.0
Total
Mengenai Balita Yang Lebih Beresiko Terinfeksi Bakteri Enterobacter
Sakazakii Untuk Memahaminya
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
-
-
3
Ragu-Ragu
3
2.5
4
Jelas
57
47.9
5
Sangat Jelas
59
49.6
119
100.0
Total
Mengenai Cara Pencegahan Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk
Menghindarinya
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
4
3.4
3
Ragu-Ragu
17
14.3
4
Jelas
67
56.3
5
Sangat Jelas
31
26.1
119
100.0
Total
Mengenai Karakteristik Dari Bakteri Enterobacter Sakazakii Untuk
Mengenalinya
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Jelas
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Jelas
16
13.4
3
Ragu-Ragu
24
20.2
4
Jelas
55
46.2
5
Sangat Jelas
24
20.2
119
100.0
Total
Mengenai Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Bakteri Enterobacter Sakazakii
Untuk Memahaminya
No.
Keterangan
Frequency
Percent
3
2.5
Tidak Jelas
10
8.4
3
Ragu-Ragu
18
15.1
4
Jelas
64
53.8
5
Sangat Jelas
24
20.2
119
100.0
1
Sangat Tidak Jelas
2
Total
Mengenai Nama Produk Susu Formula Yang Terkontaminasi Oleh Bakteri
Enterobacter Sakazakii Untuk Menghindarinya
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Jelas
-
-
2
Tidak Jelas
4
3.4
3
Ragu-Ragu
22
18.5
4
Jelas
71
59.7
5
Sangat Jelas
22
18.5
119
100.0
Total
Kemampuan Nestle Dalam Menanamkan Kepercayaan Publik Dengan
Menghasilkan Produk Susu Formula Yang Berkualitas Tinggi
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Setuju
10
8.4
3
Ragu-Ragu
14
11.8
4
Setuju
55
46.2
5
Sangat Setuju
40
33.6
119
100.0
Total
Kemampuan Nestle Dalam Menanamkan Kepercayaan Publik Dengan
Menghasilkan Produk Susu Formula Yang Inovatif
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
5
4.2
3
Ragu-Ragu
4
3.4
4
Setuju
57
47.9
5
Sangat Setuju
53
44.5
119
100.0
Total
Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Pelayanan Publik Dengan
Menyediakan Pelayanan Bebas Pulsa Untuk Keluhan Publik
No.
Keterangan
Frequency
Percent
3
2.5
Tidak Setuju
14
11.8
3
Ragu-Ragu
10
8.4
4
Setuju
56
47.1
5
Sangat Setuju
36
30.3
119
100.0
1
Sangat Tidak Setuju
2
Total
Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Pelayanan Publik Dengan Keramah
Tamahan Dalam Melayani Keluhan Publik
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Setuju
10
8.4
3
Ragu-Ragu
9
7.6
4
Setuju
64
53.8
5
Sangat Setuju
36
30.3
119
100.0
Total
Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Informasi Mengenai Produknya
Melalui Program Sahabat Nestle
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
9
7.6
3
Ragu-Ragu
8
6.7
4
Setuju
63
52.9
5
Sangat Setuju
39
32.8
119
100.0
Total
Kemampuan Nestle Dalam Memberikan Informasi Mengenai Produknya
Melalui Forum Dancow Parenting Center
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
0.8
Tidak Setuju
14
11.8
3
Ragu-Ragu
4
3.4
4
Setuju
51
42.9
5
Sangat Setuju
49
41.2
119
100.0
1
Sangat Tidak Setuju
2
Total
Nestle Mempunyai Kesan Yang Baik Dimata Publik Dengan Menghasilkan
Produk Sesuai Dengan Janji Yang Ditawarkan
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
3
2.5
2
Tidak Setuju
5
4.2
3
Ragu-Ragu
8
6.7
4
Setuju
48
40.3
5
Sangat Setuju
55
46.2
119
100.0
Total
Nestle Mempunyai Kesan Yang Baik Dimata Publik Dengan Memberikan
Rasa Aman Untuk Mengkonsumsi Produk Melalui Kemasan Yang Higienis
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
4
3.4
3
Ragu-Ragu
4
3.4
4
Setuju
73
61.3
5
Sangat Setuju
38
31.9
119
100.0
Total
Nestle Berupaya Mengutamakan Kepentingan Publik Dengan Menghasilkan
Produk Yang Terbaik Bagi Publik
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
8
6.7
3
Ragu-Ragu
12
10.1
4
Setuju
56
47.1
5
Sangat Setuju
43
36.1
119
100.0
Total
Nestle Berupaya Mengutamakan Kepentingan Publik Dengan
Mengutamakan Kebutuhan Informasi Produk Untuk Publik
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
5
4.2
3
Ragu-Ragu
5
4.2
4
Setuju
50
42.0
5
Sangat Setuju
59
49.6
119
100.0
Total
Nestle Berupaya Menjaga Kualitas Produk Dengan Meningkatkan
Standarisasi Dalam Proses Produksi
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Setuju
12
10.1
3
Ragu-Ragu
21
17.6
4
Setuju
60
50.4
5
Sangat Setuju
26
21.8
119
100.0
Total
Nestle Berupaya Menjaga Kualitas Produk Dengan Penggunaan Teknologi
Modern Dalam Proses Produksi
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
11
9.2
4
Setuju
58
48.7
5
Sangat Setuju
50
42.0
119
100.0
Total
Nestle Berupaya Mengutamakan Kebutuhan Publik Dengan Berusaha Untuk
Memahami Produk Yang Dibutuhkan Publik
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
34
28.6
4
Setuju
50
42.0
5
Sangat Setuju
35
29.4
119
100.0
Total
Nestle Berupaya Mengutamakan Kebutuhan Publik Dengan Berinteraksi
Secara Langsung Pada Publik Dalam Kegiatan Sosial
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
8
6.7
3
Ragu-Ragu
10
8.4
4
Setuju
47
39.5
5
Sangat Setuju
54
45.4
119
100.0
Total
Nestle Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Keluhan Publik Dengan
Sikap Yang Tanggap Dalam Melayani Keluhan Publik
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
-
-
4
Setuju
34
28.6
5
Sangat Setuju
85
71.4
119
100.0
Total
Nestle Memberikan Perhatian Lebih Terhadap Keluhan Publik Dengan
Sikap Yang Terampil Dalam Memberikan Solusi Terhadap Keluhan Publik
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
10
8.4
4
Setuju
67
56.3
5
Sangat Setuju
42
35.3
119
100.0
Total
Nestle Memiliki Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Melalui
Pelestarian Lingkungan Sekitar
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
4
3.4
3
Ragu-Ragu
8
6.7
4
Setuju
79
66.4
5
Sangat Setuju
28
23.5
119
100.0
Total
Nestle Memiliki Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Dengan
Menjadi Sponsor Bagi Program Pelestarian Lingkungan Hidup
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
8
6.7
3
Ragu-Ragu
29
24.4
4
Setuju
59
49.6
5
Sangat Setuju
23
19.3
119
100.0
Total
Nestle Berusaha Untuk Membangun Hubungan Jangka Panjang Dengan
Publik Melalui Program Kepedulian Sosial
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
12
10.1
4
Setuju
72
60.5
5
Sangat Setuju
35
29.4
119
100.0
Total
Nestle Berusaha Untuk Membangun Hubungan Jangka Panjang Dengan
Publik Melalui Upaya Dalam Memberikan Memberikan Kepuasan Publik
Melalui Kualitas Produk Yang Dihasilkan
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
9
7.6
3
Ragu-Ragu
10
8.4
4
Setuju
72
60.5
5
Sangat Setuju
28
23.5
119
100.0
Total
Nestle Tidak Hanya Berorientasi Pada Bisnis Melainkan Ikut Mendukung
Kegiatan Sosial Dengan Membantu Program Sosial Secara Sukarela
No.
Keterangan
Frequency
Percent
1
Sangat Tidak Setuju
-
-
2
Tidak Setuju
-
-
3
Ragu-Ragu
9
7.6
4
Setuju
68
57.1
5
Sangat Setuju
42
35.3
119
100.0
Total
Nestle Tidak Hanya Berorientasi Pada Bisnis Melainkan Ikut Mendukung
Kegiatan Sosial Dengan Menjadi Sponsor Bagi Program Kemanusiaan
Seperti Bencana Alam dan Sebagainya
No.
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Frequency
Percent
-
-
Tidak Setuju
16
13.4
3
Ragu-Ragu
8
6.7
4
Setuju
69
58.0
5
Sangat Setuju
26
21.8
119
100.0
Total
HASIL UJI KORELASI DAN HASIL UJI REGRESI
Correlations
Pengetahuan
Citra
Isu Bakteri
Perusahaan
Pengetahuan Pearson
(Enterobacter Sig. (2-tailed)
Sakazakii)
N
.000
119
119
.715**
1
Citra
Pearson
Perusahaan
Correlation
(PT Nestle
Sig. (2-tailed)
.000
N
119
Indonesia)
.715**
1
Correlation
Isu Bakteri
119
Model Summary
Model
1
R
.715a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.512
.508
Predictors : (Constant),
Pengetahuan Isu Bakteri (Enterobacter Sakazakii)
Sumber : Hasil Olah Data Dengan SPSS V.16
6.391
COMPONENT MATRIX VARIABEL X
Component
1
2
3
X1.1
.448
.182
-.301
X1.2
.471
-.352
.589
X1.3
.696
-.412
.042
X1.4
.550
.341
.225
X1.5
.561
-.143
-.395
X1.6
.701
-.057
.061
X1.7
.701
-.425
-.057
X1.8
.737
-.429
-.132
X1.9
.542
.638
.020
X1.10
.530
-.011
.154
X1.11
.410
-.241
.481
X1.12
.673
-.111
.115
X1.13
.341
.294
.432
X1.14
.511
-.114
-.279
X1.15
.448
.239
-.327
X1.16
.476
.139
-.074
X1.17
.566
.595
-.141
X1.18
.617
.031
-.382
X1.19
.579
.371
-.168
X1.20
.661
-.386
-.066
X1.21
.677
-.065
-.332
X1.22
.369
.308
.382
X1.23
.493
.266
.196
X1.24
.635
.120
.101
X1.25
.385
.218
.281
X1.26
.518
-.051
.122
X1.27
.660
-.170
.059
Extraction Method :
Principal Component Analysis.
a. 3 components extracted.
COMPONENT MATRIX VARIABEL Y
Component
1
2
3
4
Y1.1
.546
.022
.479
-.346
Y1.2
.569
.198
-.305
.081
Y1.3
.663
-.087
-.393
.032
Y1.4
.644
-.012
.266
-.234
Y1.5
.504
.341
.516
.310
Y1.6
.416
.601
-.003
-.222
Y1.7
.465
-.593
-.137
.091
Y1.8
.621
-.421
.110
-.120
Y1.9
.377
-.144
.053
.801
Y1.10
.742
-.264
.018
-.115
Y1.11
.572
-.205
.059
-.318
Y1.12
.528
.535
-.075
-.173
Y1.13
.412
-.458
.472
.013
Y1.14
.386
.696
.144
.027
Y1.15
.568
.033
-.072
.058
Y1.16
.616
-.222
-.292
-.011
Y1.17
.484
-.451
.354
.059
Y1.18
.440
.501
.305
.251
Y1.19
.566
-.368
-.257
.249
Y1.20
.597
.185
-.342
-.269
Y1.21
.548
.083
-.406
.007
Y1.22
.436
.526
-.120
.302
Extraction Method :
Principal Component Analysis.
a. 4 components extracted.
TOTAL JAWABAN VARIABEL X DAN VARIABEL Y
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Variabel
X
102
128
109
115
74
92
113
114
110
107
97
114
105
107
90
99
106
105
99
102
94
110
125
98
118
101
116
110
91
115
104
121
108
116
95
83
108
86
124
106
107
97
126
110
116
Variabel
Y
84
102
97
101
92
97
96
93
98
92
90
103
97
96
94
90
99
98
99
93
93
96
102
92
102
95
102
95
90
98
87
102
91
100
75
75
91
69
102
90
92
75
102
95
102
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
74
104
97
120
93
100
71
104
117
111
105
121
118
124
111
117
117
113
113
115
114
120
115
113
111
113
119
113
111
110
108
117
122
111
121
111
123
114
110
118
106
124
112
122
87
91
112
85
70
94
80
96
79
84
63
88
99
93
86
105
92
98
71
83
94
96
95
90
85
96
91
90
85
84
93
91
89
89
88
91
105
83
100
87
95
92
81
97
87
101
94
97
80
76
89
73
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
Total
124
114
111
89
124
113
125
85
113
97
117
97
104
77
108
122
112
110
76
110
124
98
126
110
118
113
12868
103
87
91
77
104
92
100
64
89
84
95
83
86
64
88
98
89
96
92
96
102
92
102
95
100
96
10854
BIODATA PENULIS
DATA PRIBADI :
Nama
:
Lidia Aprianti
Tempat Tanggal Lahir
:
Jakarta, 16 April 1987
Status
:
Single
Alamat
:
Jl. Ulujami Raya No. 42
Pesanggrahan, Jakarta
Selatan
Telepon
:
994 955 63 / 0856 9494
9262
E - mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL :
2005 - 2009
:
Fakultas Ilmu Komunikasi, Bidang Studi Public Relations Universitas
Mercu Buana Jakarta
2002 - 2005
:
SMK AL-Hikmah, Jakarta Selatan
1998 - 2002
:
SLTP Perwira, Jakarta Selatan
1992 - 1998
:
MI Nurul Mutaalimin, Jakarta Selatan
Download