GAIRAH PENDIDIKAN UNTUK MENCERDASKAN ANAK BANGSA DI DESA BARU MUARA KIBUL KECAMATAN TABIR BARAT Oleh: Srimabela, Evi Susanti,Andika,Tio Ervandri,Reza Fahlevi Mahasiswa Kukerta UMB Tahun 2017 ABSTRAK Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Jadi belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk dapat mewujudkan dan menciptakan situasi yang memungkinkan siswa untuk aktif dan kreatif. Pada sistem ini diharapkan siswa dapat secara optimal melaksanakan aktivitas belajar sehingga tujuan instruksional yang telah ditetapkan dapat tercapai secara maksimal. Proses belajar adalah suatu proses yang dengan sengaja di ciptakan untuk kepentingan siswa, agar senang dan bergairah belajar. Namun hal ini tidak sesuai dengan fakta dilapangan di daerah Desa Baru Kibul Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin. Sebuah desa yang sangat terpencil. Kata Kunci: Belajar dan proses belajar PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan langsung dengan tugas penyelenggaraan pendidikan adalah kepala sekolah dan guru. Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, guru sebagai profesi yang menyandang persyaratan tertentu Guru harus memiliki empat syarat yang harus dikuasai yaitu penguasaan materi pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus merupakan pribadi yang berkembang dan bersifat dinamis. Perubahan paradigma pola mengajar guru yang pada mulanya sebagai sumber informasi bagi siswa dan selalu mendominasi kegiatan dalam kelas berubah menuju paradigma yang memposisikan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dan selalu terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa dalam kelas. Kenyataan ini mengharuskan guru untuk selalu meningkatkan kemampuannya terutama memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan kinerja guru. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Untuk meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru. Akan tetapi dewasa ini banyak terjadi kepincangan pada sistem pendidikan, disebabkan pelaksanaan asas pendidikan yang kurang sempurna. Anehnya, walaupun guru-guru mempunyai ilmu dan pengalaman yang lengkap dalam teori-teori pelajaran, tetapi banyak dari mereka yang lari dari tanggung jawab pendidikan. Terdapat banyak guru yang tidak memperhatikan disiplin bekerja. Murid-murid dibiarkan saja bebas melakukan apa saja yang mereka mau. Keadaan ini terus-menerus berlangsung sepanjang hari. Akibatnya banyak murid lemah dalam masalah berfikir, membaca, dan menulis. Guruguru biasanya sibuk dengan aktivitas mereka sendiri. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upayaupaya untuk meningkatkan kinerja guru agar menjadi tenaga yang profesional. Untuk meningkatkan kinerja guru maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan. Peningkatan kinerja guru tidak semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan maupun pemberian kesempatan untuk lebih berkembang namun perlu juga memperhatikan guru dari segi yang lain seperti peningkatan disiplin, pemberian motivasi, pemberian bimbingan atau supervisi, pemberian insentif, gaji yang layak, sehingga memungkinkan guru menjadi puas dalam bekerja sebagai pendidik. Belajar menurut Spears dalam Agus Suprijono (2009:2) adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Jadi belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk dapat mewujudkan dan menciptakan situasi yang memungkinkan siswa untuk aktif dan kreatif. Pada sistem ini diharapkan siswa dapat secara optimal melaksanakan aktivitas belajar sehingga tujuan instruksional yang telah ditetapkan dapat tercapai secara maksimal. Proses belajar adalah suatu proses yang dengan sengaja di ciptakan untuk kepentingan siswa, agar senang dan bergairah belajar. Guru berusaha menyediakan dan menggunakan semua potensi dan upaya. Masalah motivasi adalah faktor yang penting bagi peserta didik. Apakah artinya anak didik pergi ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Hanya saja motivasi sangat bervariasi dari segi tinggi rendahnya maupun jenisnya. Guna mewujudkan tujuan itu bukan suatu hal yang mudah. Sehingga sangatlah dibutuhkan sebuah tekad dari berbagai pihak guna meraih kebersamaan tujuan dan visi yang sama dalam menciptakan keterpaduan pencapaian dalam tujuan pembelajaran. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN Khalayak Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri 92 di Desa Baru Kibul kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin. Siswa dan siswi diharapkan mempunyai semangat dan gairah belajar yang tinggi dalam menuntut ilmu pengetahuan dibangku sekolah. Kerangka Pemecahan Masalah Munculnya berbagai kendala yang sering terjadi pada siswa siswi baik ditingkat dasar, ternyata umumnya berkaitan dengan metode dan cara mengajar guru yang kurang optimal. Oleh karena itu kerangka pemecahan masalahnya adalah dengan : 1. Memberikan pendidikan dan latihan kepada guru-guru dalam meningkatkan kualitas mengajar. 2. Mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai kegiatan tambahan diluar jam pelajaran seperti kegiatan pramuka, Rohis, Palang Merah (Dokter kecil), Paskibra dan seni budaya berupa latihan menari, mengenalkan lagu-lagu nasional dan lagu-lagu daerah serta kegiatan-kegiatan yang lainnya yang bisa menambah pengetahuan dan memotivasi siswa siswi disekolah. Metoda Kegiatan Pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dilapangan meliputi: 1. Memberikan motivasi kepada siswa siswi berupa pertanyaan-pertanyaan dan selanjutnya diberikan reward. 2. Mengaktifkan kegiatan ekstrakurikler (Pramuka, Rohis, Paskibra, Palang merah) 3. Membudayakan seni budaya daerah berupa lagu dan tarian. Metoda Evaluasi 1. Setelah diberikan motivasi dan latihan-latihan diadakan perlombaan antar kelas sebagai penyemangat siswa. 2. Evaluasi kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan dilihat dari seberapa besar semangat siswa/i peserta. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk meningkatkan kinerja guru maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan. Peningkatan kinerja guru tidak semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan maupun pemberian kesempatan untuk lebih berkembang. dengan kompetensi yang dimiliki guru akan menghasilkan siswa yang berprestasi dan siswa lebih bersemangat untuk berangkat sekolah. Kegiatan latihan-latihan ini adalah sebagai motivasi siswa disekolah yang tidak hanya monoton belajar dikelas. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh Kukerta Kelompok X (Sepuluh) Universitas Muara Bungo di dusun Baru kibul Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin. Kegiatan ini di ikuti oleh siswa siswi dengan sangat antusias. Gambar 1. Kegiatan mahasiswa kukerta UMB dalam memotivasi siswa dengan memberikan soal-soal dan selanjutnya diberikan reward Gambar 2. Mahasiswa kukerta UMB dalam kegiatan melatih siswa siswi Senam Jambi dan senam Pramuka Gambar 3. Kegiatan Belajar Mengajar oleh Mahasiswa KUKERTA UMB Kelompok X (Sepuluh) Gambar 4. Foto bersama dengan Majelis Guru SDN. No 92 Desa Baru Kibul Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KUKERTA UMB Kelompok X (Sepuluh) diatas diharapkan mampu memberikan memotivasi dan siswa/i dalam kegiatan belajar. Dan siswa lebih bersemangat untuk berangkat sekolah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam meningkatkan mutu pendidikan memang tidak segampang membalikkan telapak tangan, butuh kerjasama yang baik dengan seluruh komponen. Para pemegang kebijakan harus mampu melihat kondisi dilapangan, karena persoalan disetiap daerah sangat berbedabeda. Sarana dan prasarana yang kurang memadai juga bisa jadi penyebab kurang semangat nya siswa siswi dalam belajar disamping guru yang tidak berkompeten. Oleh karena itu mari kita besama-sama membangun daerah kita dengan menyalurkan ilmu pengetahuan kepada daerah kita. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dilaksanakan secara rutin sehingga pengetahuan masyarakat dapat bertambah. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat dan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar http://Pengertianpendidikan.com/apa-itu-pendidikan/ Agus Suprijono. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka