BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA

advertisement
Pemerintah Kota Bengkulu
BAB 3
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1.
Kinerja Keuangan Masa Lalu
Otonomi daerah yang merupakan bagian dari reformasi kehidupan
bangsa oleh Pemerintah telah ditampung dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 UU
Nomor 32 Tahun 2004 merupakan dasar dari kebijakan otonomi daerah yang
diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Kebijakan ini membawa beberapa perubahan mendasar dalam sistem
perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah dan menuntut
dilakukannya sejumlah perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah,
terutama dalam aspek anggaran, akuntansi dan pemeriksaan.
Sebagai perwujudan dalam mengakomodasi perubahan dalam sistem
penganggaran, diterbitkan pula UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan
Keuangan
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Daerah.
Serangkaian perubahan yang dilakukan mengarahkan pengelolaan keuangan
daerah berdasarkan konsep money follow function, yaitu pengelolaan
keuangan daerah secara ekonomis, efektif, efisen, transparan, dan akuntabel
yang diimplementasikan dalam sistem anggaran berbasis kinerja. Konsep itu
sendiri mengandung tiga elemen yang harus dilakukan pemerintah daerah
dalam menjalankan fungsi pelayanan publiknya, yaitu (i) secara ekonomis
dapat meminimalisir input resources yang digunakan; (ii) efisiensi mencapai
hasil yang optimal dengan biaya yang minimal (output/input); dan (iii)
efektivitas mencapai target yang ditetapkan (outcome/output).
Penganggaran berdasarkan kemampuan keuangan daerah, diarahkan
dan dikelola berdasarkan : (i) Fungsi otorisasi, sebagai dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan; (ii)
Fungsi Perencanaan, menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan; (iii) Fungsi pengawasan, menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan; (iv) Fungsi alokasi,
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
79
Pemerintah Kota Bengkulu
mengarahkan
anggaran
daerah
untuk
menciptakan
lapangan
kerja,
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatan
efesiensi dan efektifitas perekonomian; (v) Fungsi distribusi, yaitu kebijakan
anggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan; (vi)
Fungsi stabilisasi, menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
Penyusunan pendapatan dan belanja daerah berdasarkan fungsi-fungsi
diatas, harus pula berpedoman pada sejumlah norma dan prinsip anggaran.
Norma dan prinsip anggaran yang menjadi acuan adalah sebagai berikut :
1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Daerah: merupakan persyaratan utama
untuk mewujudkan pemerintah yang baik, bersih dan bertanggung jawab. Sebagai
instrumen evaluasi pencapaian kinerja dan tanggung jawab pemerintah daerah
dalam menyejahterakan rakyat, maka APBD harus dapat menyajikan informasi
yang jelas tentang tujuan, sasaran dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari
suatu kegiatan dan atau program;
2. Disiplin Anggaran: program harus disusun dengan berorientasi pada
kebutuhan masyarakat tanpa meningalkan keseimbangan dan pelayanan
masyarakat. Oleh karena itu penyusunan anggaran dilakukan berlandaskan
azas efisensi, tepat guna, tepat waktu pelaksanaan dan penggunaannya
dapat dipertanggungjawabkan.
3. Keadilan Anggaran: pendapatan pada hakekatnya diperoleh melalui
mekanisme pajak dan retribusi atau beban lainnya yang dipikul segenap
lapisan masyarakat. Untuk itu pemerintah wajib mengalokasikan
penggunaannya secara adil dan merata berdasarkan pertimbangan yang
objektif agar dapat dinikmati seluruh kelompok masyarakat, tanpa
diskriminasi dalam pemberian pelayanan;
4. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran: dana yang tersedia harus dimanfaatkan
dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan pelayanan
dan kesejahteraan secara optimal guna kepentingan masyarakat.
Perencanaan perlu ditetapkan secara jelas arah dan tujuan, sasaran, hasil
dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan yang
diprogramkan.
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
80
Pemerintah Kota Bengkulu
Pertanggungjawaban
akuntabilitas
proses,
publik
akuntabilitas
meliputi
akuntabilitas
program,
dan
regulasi
akuntabilitas
daerah,
kebijakan.
Akuntabilitas regulasi daerah terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan lain dalam penggunaan sumberdaya publik. Akuntabilitas
proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan telah memberikan pelayanan
publik yang cepat, responsif dan murah. Akuntabilitas program terkait dengan
pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan feasible dan reliable, serta apakah
pemerintah daerah telah mempertimbangkan alternatif program yang memberikan
hasil optimal dengan biaya minimal. Akuntabilitas kebijakan terkait dengan
pertanggungjawaban pemerintahan terhadap kebijakan politik yang diambil
pemerintah dan lembaga legislatif.
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Komposisi pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah,
dana perimbangan dan pendapatan lainnya yang sah. Pada kurun waktu 2008
sampai 2011 total Pendapatan Daerah Kota Bengkulu sejumlah Rp
2.076.382.746.223,- dengan komposisi
Pendapatan Asli Daerah Sejumlah
Rp117.499.543.812,- atau sekitar 5,66 %, dana perimbangan sejumlah Rp
1.674.764.963.142,- atau sekitar 80,66 % dan lain-lain pendapatan yang sah
sejumlah Rp 284.118.239.269,- atau sekitar 13,68 % dari total Pendapatan
Daaerah.
Gambar 3.1
Komposisi Total Pendapatan Daerah Kota Bengkulu Tahun 2008-2011
13,68
5,66
Pendapatan Asli Daerah
Dana Perimbangan
80,66
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran, data diolah
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
81
Pemerintah Kota Bengkulu
Komposisi Pendapatan Daerah Kota Bengkulu sebagaimana terlihat pada
gambar 3.1, menunjukkan bahwa ketergantungan Kota Bengkulu terhadap
Pemerintah Pusat masih sangat besar.
Tabel 3.1
Pendapatan Daerah Kota Bengkulu Tahun 2008-2011
(dalam rupiah)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
1
PENDAPATAN DAERAH
2
3
4
5
453.141.761.873,98
475.664.056.169,03
535.671.774.733,62
611.905.153.447,27
24.562.456.078,99
26.941.305.683,11
26.677.744.840,91
39.318.037.209,63
Pajak Daerah
9.707.984.945,00
13.544.381.210,90
13.059.413.641,00
22.608.291.563,00
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
5.886.344.164,00
6.490.314.157,00
6.625.137.643,00
8.754.296.542,00
901.952.083,19
1.610.749.636,99
1.422.582.365,59
1.909.392.004,32
Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah Yang Sah
8.066.174.886,80
5.295.860.678,22
5.570.611.191,32
6.046.057.100,31
Dana Perimbangan
402.440.696.444,00
408.834.708.133,00
407.308.335.744,00
456.181.222.821,00
25.351.481.392,00
24.712.480.082,00
29.412.763.727,00
27.828.885.727,00
662.122.052,00
660.069.051,00
1.069.060.017,00
3.326.829.094,00
335.328.093.000,00
340.287.159.000,00
351.461.812.000,00
397.654.908.000,00
41.099.000.000,00
43.175.000.000,00
25.364.700.000,00
27.370.600.000,00
26.138.609.350,99
39.888.042.352,92
101.685.694.148,71
116.405.893.416,64
Pendapatan Hibah
6.918.330.000,00
28.016.834.000,00
-
-
Dana Darurat
4.500.000.000,00
11.871.208.352,92
-
-
15.189.661.016,71
17.412.951.216,64
86.496.033.132,00
98.992.942.200,00
Pendapatan Asli
Daerah
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Lain-Lain Pendapatan
Yang Sah
Dana Bagi Hasil / Pajak
dari Propinsi dan
Pemerintah daerah
Lainnya
Dana Penyesuaian Fiskal
14.720.279.350,99
-
-
-
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran
Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kota Bengkulu kurun waktu 2008-2011
rata-rata sebesar 10,92% dengan pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah rata-rata
sebesar 23,35%, dan dana perimbangan tumbuh rata-rata 5,66%. Pertumbuhan
Pendapatan Asli Daerah kurun waktu 2008-2011 pertahunnya mengalami fluktuasi
yang cukup bermakna, dimana pendapatan asli daerah tahun 2010 mengalami
pertumbuhan negatif sebesar 0,98 % dibandingkan tahun 2009 dan pada tahun 2011
mengalami kenaikan kembali sebesar 47,38%. Pertumbuhan pendapatan daerah
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
82
Pemerintah Kota Bengkulu
tertinggi dalam kurun waktu tersebut terjadi pada tahun 2011 sebesar 14,23% yang
dipengaruhi secara signifikan oleh pertumbuhan positif pendapatan asli daerah tahun
berkenaan.
Tabel 3.2
Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun 2008-2011
(dalam persen)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
1
2
3
4
5
PENDAPATAN DAERAH
11,88
4,97
12,62
14,23
Pendapatan Asli Daerah
37,33
9,68
(0,98)
47,38
Pajak Daerah
12,42
39,52
(3,58)
73,12
Retribusi Daerah
(0,33)
10,26
2,08
32,14
13,54
78,58
(11,68)
34,22
216,34
(34,34)
5,19
8,53
Dana Perimbangan
9,43
1,59
(0,37)
12,00
Dana Bagi Hasil Pajak
20,89
(2,52)
19,02
(5,39)
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
-
(0,31)
61,96
211,19
Dana Alokasi Umum
7,75
1,48
3,28
13,14
Dana Alokasi Khusus
15,48
5,05
(41,25)
7,91
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
34,77
52,60
154,93
14,48
Pendapatan Hibah
(13,52)
304,97
(100,00) -
Dana Darurat
1.061,36
163,80
(100,00) -
Dana Bagi Hasil / Pajak dari
Propinsi dan Pemerintah daerah
Lainnya
33,72
(100,00) -
14,64
Dana Penyesuaian Fiskal
-
-
14,45
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
-
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran, data diolah
Pertumbuhan dana perimbangan juga fluktuatif, dimana pada tahun 2010
mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,37%, hal ini disebabkan oleh adanya
pertumbuhan negatif pada Dana Alokasi Khusus. Pertumbuhan dana perimbangan
tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 12,00 %.
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
83
Pemerintah Kota Bengkulu
Proporsi PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah Kota
Bengkulu Tahun 2008-2011 masih didominasi oleh besarnya porsi Dana
Perimbangan pada setiap tahunnya. Porsi dana perimbangan periode 2008-2011
rata-rata sekitar 81,34%, Pendapatan Asli Daerah porsi rata-rata 5,62% dan Lain-lain
Pendapatan yang Sah rata-rata memberikan kontribusi sebesar 19,02% dari Total
Pendapatan Daerah dalam kurun waktu tersebut.
Proporsi PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah setiap
tahunnya menunjukkan bahwa ketergantungan Pemerintah Kota Bengkulu terhadap
Pemerintah Pusat masih relatif tinggi. Hal ini terlihat dari masih besarnya porsi Dana
Perimbangan sebagai komponen Pendapatan Daerah. Namun demikian, proporsi
dana perimbangan dari tahun 2008 sampai 2011 mengalami penurunan yang relatif
baik sehingga pada Tahun 2011 porsi Dana Perimbangan sebesar 74,55% dari
Pendapatan Daerah.
Tabel 3.3
Proporsi PAD, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Kota Bengkulu Tahun 2008-2011
(dalam persen)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
1
2
3
4
5
PENDAPATAN DAERAH
100,00
100,00
100,00
100,00
Pendapatan Asli Daerah
5,42
5,66
4,98
6,43
Pajak Daerah
2,14
2,85
2,44
3,69
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
1,30
1,36
1,24
1,43
0,20
0,34
0,27
0,31
1,78
1,11
1,04
0,99
Dana Perimbangan
88,81
85,95
76,04
74,55
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
5,59
0,15
74,00
9,07
5,20
0,14
71,54
9,08
5,49
0,20
65,61
4,74
4,55
0,54
64,99
4,47
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
5,77
8,39
18,98
19,02
Pendapatan Hibah
Dana Darurat
1,53
0,99
5,89
2,50
-
-
Dana Bagi Hasil / Pajak dari
3,25
-
2,84
2,85
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
84
Pemerintah Kota Bengkulu
Propinsi dan Pemerintah daerah
Lainnya
Dana Penyesuaian Fiskal
-
-
16,15
16,18
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran, data diolah
Ketergantungan
Pemerintah
Daerah
terhadap
Dana
Perimbangan
menunjukkan bahwa kemampuan fiskal Pemerintah Daerah Kota Bengkulu masih
cukup rendah. Peningkatan kemampuan fiskal daerah ini berangsur ditingkatkan
dengan cara peningkatan Pendapatan Asli Daerah yaitu melalui pajak daerah dan
retribusi daerah. Meski proporsi Pendapatan Asli Daerah belum tinggi namun
peningkatan yang terjadi cukup memberikan kontribusi yang berarti bagi penurunan
porsi Dana Perimbangan.
3.1.2. Neraca Daerah
Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan
keuangan pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas
dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana
pembangunan daerah.
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah
daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Sedangkan
untuk kewajiban-kewajiban jangka panjangnya digunakan rasio solvabilitas.
Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada
kegiatan pelayanan pemerintah daerah.
Jenis rasio aktivitas yang digunakan untuk pemerintah daerah antara lain :
a. Rata-rata umur piutang yaitu rasio untuk melihat berapa lama hari yang
diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas)
b. Rata-rata umur persediaan yaitu rasio untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan (menggunakan persediaan untuk
memberi pelayanan publik)
Selanjutnya mengenai gambaran neraca Pemerintah Kota Bengkulu
dalam kurun waktu tahun 2010-2011 disajikan pada tabel berikut :
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
85
Pemerintah Kota Bengkulu
Tabel 3.4
Neraca Untuk Periode Per 31 Desember 2011 Kota Bengkulu
(dalam rupiah)
Uraian
1
31 Desember
2008 (Disajikan
Kembali)
2
31 Desember
2009 (Auditan)
3
31 Desember 2010
(Auditan)
4
31 Desember 2011
(Auditan)
5
ASET
ASET LANCAR
Kas
44.736.818.697
18.664.781.816
13.219.252.556
17.483.042.246
Kas di Kas Daerah
Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Penerimaan
Investasi Jangka Pendek
Piutang
Piutang Lain-lain
Persediaan
41.871.454.970
2.865.363.727
0.00
0.00
374.379.992
776.322.193
3.467.448.258
16.785.477.889
1.879.303.927
0.00
0.00
6.399.258.416
907.449.879
6.368.425.916
1.519.719.019
0.00
0.00
0.00
2.982.532.794
1.053.034.671
4.424.139.257
552.739.243
0.00
0.00
0.00
4.333.207.227
8.073.532.606
7.133.891.749
49.354.969.140
32.339.916.027
23.198.678.297
37.576.413.071
3.469.074.150
19.935.118.250
23.404.192.400
5.055.468.170
20.673.388.250
25.728.856.420
5.599.892.034
8.687.339.821
14.287.231.855
5.801.420.595
9.187.339.821
14.988.760.416
183.180.028.000
194.165.630.000
79.971.809.463
91.442.935.090
320.378.821.950
375.116.054.450
496.521.310.750
561.614.762.164
72.685.283.146
72.810.965.646
16.473.872.500
20.391.499.840
0.00
0.00
1.169.211.125.809 1.315.541.847.190
456.300.545.147
96.344.814.805
258.548.513.472
582.174.867.823
10.513.867.762
14.991.858.250
0.00
1.418.874.467.260
475.360.229.147
132.800.816.668
304.893.321.527
637.286.099.362
14.323.966.669
25.586.538.619
0.00
1.590.250.971.992
Jumlah Aset lancar
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Investasi Permanen
Jumlah Investasi Jangka Panjang
ASET TETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
Jumlah Aset Tetap
DANA CADANGAN
Dana Cadangan
Jumlah Dana Cadangan
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Aset Tidak Berwujud
Aset Lain-lain
Jumlah Aset Lainnya
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK)
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Aset Tidak Berwujud
Aset Lain-lain
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri
Utang Luar Negeri
Utang Jangka Panjang Lainnya
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
5.882.458.885
5.882.458.885
6.261.947.848
6.261.947.848
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
19.082.000
32.866.280.000
1.038.050.000
0.00
33.923.412.000
19.082.000
38.621.508.000
1.038.050.000
0.00
39.678.640.000
19.082.000
25.141.280.000
1.038.050.000
0.00
26.198.412.000
1.247.852.746.234 1.413.795.979.485
1.496.039.017.411
1.669.014.557.478
0.00
61.350
(333.532)
68.142.068
3.426.242.293
0.00
2.141.046.821
0.00
4.196.191.064
0.00
2.456.589.977
0.00
4.290.428.235
0.00
2.527.793.623
0.00
3.986.837.021
0.00
2.737.924.914
0.00
22.185.692.000
27.752.981.114
22.421.229.935
29.074.072.326
31.924.348.000
38.742.236.326
28.203.689.933
34.996.593.936
690.407.839
0.00
374.864.683
0.00
690.407.839
374.864.683
0.00
0.00
303.661.038
303.661.038
0.00
0.00
232.457.392
232.457.392
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
86
Pemerintah Kota Bengkulu
JUMLAH KEWAJIBAN
28.443.388.953
29.448.937.009
39.045.897.363
35.229.051.328
44.736.818.697
1.150.702.185
3.467.448.258
18.664.720.466
7.306.708.295
6.368.425.916
14.739.305.107
4.035.567.465
4.424.139.257
17.967.639.421
12.406.739.833
7.133.891.749
(27.752.981.114)
0.00
21.601.988.027
(29.074.010.976)
0.00
3.265.843.701
(38.742.569.858)
0.00
(15.543.558.029)
(34.928.451.868)
0.00
2.579.819.135
14.287.231.855
1.418.874.467.260
39.678.640.000
14.988.760.416
1.590.250.971.992
26.198.412.000
(303.661.038)
1.472.536.678.077
(232.457.392)
1.631.205.687.015
6.261.947.848
6.261.947.848
0.00
0.00
0.00
0.00
1.219.409.357.281 1.384.347.042.476
1.456.993.120.048
1.633.785.506.150
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.247.852.746.234 1.413.795.979.485
DANA
1.496.039.017.411
1.669.014.557.478
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA)
Cadangan untuk Piutang
Cadangan untuk Persediaan
Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran Utang Jangka Pendek
Pendapatan yang Ditangguhkan
Jumlah Ekuitas dana Lancar
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang
23.404.192.400
25.728.856.420
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
1.169.211.125.809 1.315.541.847.190
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
0.00
33.923.412.000
Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran hutang Jangka Panjang
(690.407.839)
(374.864.683)
Jumlah Ekuitas Dana Investasi
1.191.924.910.370 1.374.819.250.927
EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan
dalam
Dana
Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan
JUMLAH EKUITAS DANA
5.882.458.885
5.882.458.885
Sumber : DPPKA, 2012
Tabel 3.5
Analisis Rasio Keuangan Kota Bengkulu Tahun 2010-2011
No
Uraian
1.
Rasio lancar (current ratio)
0,60
1,07
2.
0,48
0,87
0,03
0,02
4.
Rasio quick (quick ratio)
Rasio total hutang terhadap total
aset
Rasio hutang terhadap modal
0,03
0,02
5.
Rata-rata umur piutang (hari)
0,92
2,29
6.
244,00
214,00
8.
Perputaran piutang (hari)
Rata-rata piutang pendapatan
daerah (Rp)
Rata-rata umur persediaan (hari)
9.
Perputaran persediaan (hari)
3.
7.
2010
2011
1.345.189.155,06 3.846.291.191,58
476,78
295,68
1
1
Dari tabel 3.5 diketahui bahwa kemampuan Pemerintah dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan rasio lancar 0,60 pada tahun 2010 berarti
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
87
Pemerintah Kota Bengkulu
kewajiban jangka pendek Rp1,- akan di back up oleh Rp0,6 aktiva dan pada tahun
2011 rasio lancar 1,07 berarti kewajiban jangka pendek Rp1,- akan di back up oleh
Rp1,07 aktiva. Rasio quick 0,48 pada tahun 2010 berarti kewajiban jangka pendek
Rp1,- akan di back up oleh
Rp0,48 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan dan
pada tahun 2011 rasio quick 0,87 berarti kewajiban jangka pendek Rp1,- akan di
back up oleh Rp0,87 aktiva setelah dikurangi persediaan.
3.2.
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Kebijakan keuangan daerah adalah suatu tatanan kelembagaan dan
kebijaksanaan anggaran daerah. Pengelolaan keuangan daerah ini terdiri dari
pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah. Semua unsur pengelolaan
keuangan daerah ini harus dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, efektif,
transparan dan bertanggung jawab serta taat pada peraturan perundangundangan dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Prinsip
pengelolaan ini akan tercermin dari proses penyusunan anggaran daerah,
struktur pendapatan dan struktur belanja daerah.
Sebelum menentukan arah pengelolaan pendapatan daerah, arah
pengelolaan belanja daerah dan kebijakan umum anggaran lima tahun yang
akan datang, maka perkembangan struktur pendapatan, belanja dan
pembiayaan daerah perlu dikaji sehingga didapatkan arah kebijakan anggaran
yang berpihak pada pelayanan masyarakat.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Total Belanja Daerah Pemerintah Kota Bengkulu selama kurun
waktu
dengan
2008-2011
seluruhnya
komposisi
belanja
berjumlah
tidak
Rp2.079.521.715.643,langsung
sebesar
Rp1.217.976.456.803,- atau sekitar 58,57% dari total belanja dan
belanja langsung sebesar Rp861.545.258.840,- atau sekitar 41,43%.
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
88
Pemerintah Kota Bengkulu
Tabel 3.6
Belanja Daerah Kota Bengkulu Tahun 2008-2011
(dalam rupiah)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
1
2
3
4
5
BELANJA DAERAH
439.848.854.619,00
500.997.884.400,00
543.456.354.281,00
595.218.622.343,00
Belanja Tidak
Langsung
228.973.079.099,00
274.418.176.708,00
332.367.740.090,00
382.217.460.906,00
218.450.383.899,00
255.807.162.858,00
315.527.254.030,00
357.489.082.481,00
Belanja Hibah
1.034.932.500,00
7.681.550.000,00
6.850.350.000,00
9.590.385.100,00
Belanja Bansos
5.499.273.500,00
6.794.518.250,00
6.595.036.060,00
8.345.172.125,00
7.489.200,00
12.835.600,00
20.100.000,00
26.628.200,00
3.350.000.000,00
3.350.000.000,00
3.350.000.000,00
6.465.500.000,00
631.000.000,00
772.110.000,00
25.000.000,00
300.693.000,00
210.875.775.520,00
226.579.707.692,00
211.088.614.191,00
213.001.161.437,00
Belanja Pegawai
25.176.594.296,00
28.314.983.150,00
26.614.265.991,00
28.744.549.567,00
Belanja Barang Dan Jasa
82.966.392.541,00
88.622.379.801,00
80.891.608.767,00
102.123.513.614,00
102.732.788.683,00
109.642.344.741,00
103.582.739.433,00
82.133.098.256,00
Belanja Pegawai
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
Belanja modal
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran, data diolah
Belanja daerah Kota Bengkulu tahun 2008 – 2011 mengalami pertumbuhan
positif dan negatif. Pada tahun 2008 pertumbuhan belanja daerah negatif dan mulai
mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2009
namun kembali mengalami
penurunan pada tahun 2010 dan meningkat lagi di tahun 2011 menjadi 9,52%.
Pertumbuhan belanja daerah yang fluktuatif ini dipengaruhi oleh belanja tidak
langsung berupa belanja pegawai, belanja hibah, belanja bagi hasil dan belanja tidak
terduga yang setiap tahunnya dalam kurun waktu 2008-2011 mengalami fluktuasi.
Selain itu, pada tahun 2011 pertumbuhan belanja daerah mengalami peningkatan
dari tahun 2010 karena pertumbuhan belanja langsung berupa belanja barang dan
jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan publik mengalami peningkatan
yang cukup signifikan sebesar 26,25%.
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
89
Pemerintah Kota Bengkulu
Tabel 3.7
Pertumbuhan Belanja Daerah Kota Bengkulu Tahun 2008-2011
(dalam persen)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
BELANJA DAERAH
(27,90)
13,90
8,47
9,52
Belanja Tidak Langsung
(0,68)
19,85
21,12
15,00
Belanja Pegawai
8,39
17,10
23,35
13,30
Belanja Hibah
(87,06)
642,23
(10,82)
40,00
Belanja Bansos
(68,61)
23,55
(2,94)
26,54
Belanja Bagi Hasil
25,29
71,39
56,60
32,48
Belanja Bantuan Keuangan
67,65
-
-
93,00
Belanja Tidak Terduga
(57,36)
22,36
(96,76)
1,102,77
Belanja Langsung
(44,43)
7,45
(6,84)
0,91
Belanja Pegawai
(87,51)
12,47
(6,01)
8,00
Belanja Barang Dan Jasa
Belanja modal
2,84
5,62
6,82
6,73
(8,72)
(5,53)
26,25
(20,71)
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran, data diolah
Belanja daerah kurun waktu 2008-2011 mempunyai proporsi rata-rata
pertahun sebesar 58,05% untuk belanja tidak langsung dan 41,95% untuk proporsi
belanja langsung. Dalam kurun waktu tersebut juga terlihat bahwa proporsi belanja
langsung mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya dan pada tahun 2011,
proporsi belanja langsung adalah sebesar 64,21% dengan porsi terbesar pada belanja
pegawai. Sedangkan belanja langsung pada tahun 2011 hanya memiliki porsi sebesar
35,79% dengan proporsi belanja barang dan jasa sebesar 17,16% terhadap porsi total
belanja daerah tahun 2011.
Proporsi belanja aparatur berupa belanja pegawai pada penjumlahan belanja
langsung dan belanja tidak langsung rata-rata selama kurun waktu tahun 2008-2011
sebesar 59,99% dengan porsi tertinggi pada tahun 2011 sebesar 64,89% terhadap
total belanja daerah. Proporsi belanja aparatur yang cukup tinggi ini disebabkan oleh
banyaknya jumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu
sehingga kedepan diharapkan dapat dilakukan berbagai kajian mengenai jumlah
aparatur yang ada sehingga porsi belanja publik juga dapat mengalami peningkatan
yang signifikan.
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
90
Pemerintah Kota Bengkulu
Sedangkan belanja publik berupa belanja barang dan jasa serta belanja modal
pada kurun waktu 2008-2011 total sejumlah Rp752.694.865.836,- dengan rata-rata
proporsi pertahun nya sebesar 36,67%. Proporsi belanja publik tertinggi pada tahun
2008 sebesar 42,22% dari total belanja daerah. Proporsi belanja publik ini
mengalami penurunan hingga pada tahun 2011 hanya sebesar 30,96% dari total
belanja daerah.
Tabel 3.8
Proporsi Belanja Daerah Kota Bengkulu Tahun 2008-2011
(dalam persen)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
BELANJA DAERAH
100,00
100,00
100,00
100,00
Belanja Tidak Langsung 52,06
54,77
61,16
64,21
Belanja Pegawai
49,66
51,06
58,06
60,06
Belanja Hibah
0,24
1,53
1,26
1,61
Belanja Bansos
1,25
1,36
1,21
1,40
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak Terduga
0,00
0,00
0,00
0,00
0,76
0,67
0,62
1,09
0,14
0,15
0,00
0,05
Belanja Langsung
47,94
45,23
38,84
35,79
Belanja Pegawai
5,72
5,65
4,90
4,83
Belanja Barang Dan Jasa
18,86
17,69
14,88
17,16
Belanja modal
23,36
21,88
19,06
13,80
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran, data diolah
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Pembiayaan daerah adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran
yang
bersangkutan
maupun
pada
tahun-tahun
anggaran
berikutnya. Pembiayaan dapat dikategorikan sebagai kegiatan investatif
berdimensi dalam waktu jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
Penerimaan pembiayaan selama kurun waktu 2008-2011 adalah
sebesar
Rp715.763.367.413,-.
Pengeluaran
pembiayaan
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
sebesar
91
Pemerintah Kota Bengkulu
Rp116.337.450.110,36 dan pembiayaan netto sebesar Rp99.337.450.110,36.
Secara rincinya dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini :
Tabel 3.9
Pembiayaan Daerah Kota Bengkulu Tahun 2008-2011
(dalam rupiah)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
32.443.911.442,19
44.998.548.697,17
25.023.884.654,20
13.871.105.316,80
32.443.911.442,19
44.736.818.697,17
18.664.720.466,20
13.871.105.316,80
Pencairan Dana Cadangan
-
-
6.359.164.188,00
-
Hasil Pendapatan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
-
-
-
-
Penerimaan Pinjaman Daerah
-
-
-
-
Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman
-
261.730.000,00
-
-
Penerimaan Piutang Daerah
-
-
-
-
Penerimaan Piutang Lain-Lain
-
-
-
-
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
2.500.000.000,00
12.500.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
1.500.000.000,00
1.500.000.000,00
Pembayaran Pokok Hutang
-
-
1.000.000.000,00
11.000.000.000,00
Pembayaran Defisit Anggaran
Tahun Berjalan
-
-
31.443.911.442,19
43.998.548.697,17
22.523.884.654,20
1.371.105.316,80
PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pembiayaan
SILPA Tahun Anggaran
Sebelumnya
Pengeluaran Pembiayaan
Penyertaan Modal Daerah
PEMBIAYAAN NETTO
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran, data diolah
Pertumbuhan pembiayaan daerah pada kurun waktu tahun 2008-2011
mengalami fluktuasi. Penerimaan pembiayaan mengalami pertumbuhan negatif pada
tahun 2008, 2010 dan 2011 dan pertumbuhan positif hanya terjadi pada tahun 2009
yaitu sebesar 38,7% hal ini karena adanya pertumbuhan SiLPA. Pengeluaran
pembiayaan pada tahun 2010 dan 2011 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi
yaitu sebesar 150% di Tahun 2010 dan sebesar 1000% di tahun 2011.
Peningkatan pertumbuhan pengeluaran pembiayaan ini dikarenakan adanya
peningkatan penyertaan modal daerah pada tahun 2010 dan dilakukannya
pembayaran pokok hutang. Sedangkan pada Tahun 2011 pertumbuhan yang tinggi
disebabkan
adanya
peningkatan
pembayaran
pokok
hutang
sebesar
Rp10.000.000.000,-
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
92
Pemerintah Kota Bengkulu
Tabel 3.10
Pertumbuhan Pembiayaan Daerah Kota Bengkulu Tahun 2008-2011
(dalam persen)
URAIAN
PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pembiayaan
SILPA Tahun Anggaran Sebelumnya
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Pendapatan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman
Penerimaan Piutang Daerah
Penerimaan Piutang Lain-Lain
Pengeluaran Pembiayaan
Penyertaan Modal Daerah
Pembayaran Pokok Hutang
Pembayaran Defisit Anggaran Tahun
Berjalan
PEMBIAYAAN NETTO
2008
2009
2010
2011
(2,27)
(2,27)
-
38,70
37,89
-
(44,39) (44,57)
(58,28) (25,68)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(83,98)
(80,00)
-
-
150,00
50,00
-
400,00
1,000,00
-
-
-
-
16,65
39,93
(48,81) (93,91)
Sumber : DPPKA, Laporan Realisasi Anggaran, data diolah
3.3. Kerangka Pendanaan
3.3.1. Kebijakan dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Bengkulu Tahun 20142018
Kemampuan fiskal Kota Bengkulu masih belum begitu tinggi dalam hal
pembiayaan
pembangunan
daerah
yang
dilaksanakan.
Pembiayaan
pembangunan masih sangat bergantung pada Dana Perimbangan. Kemampuan
fiskal yang belum cukup tinggi ini perlu diperbaiki melalui kebijakankebijakan yang diambil guna meningkatkan kemampuan daerah dalam
peningkatan pendapatan daerah. Kebijakan-kebijakan yang diambil antara lain
adalah :
1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
melalui
Intensifikasi
penerimaan pendapatan dengan optimalisasi penagihan pajak dan
retribusi
2. Melakukan ekstensifikasi pajak dan retribusi dengan menjaring wajib
pajak baru, antara lain retribusi parkir di lokasi Pelabuhan Pulau Baai dan
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
93
Pemerintah Kota Bengkulu
Bandar Udara Fatmawati, retribusi labuh/tambat kapal kecil dibawah 7 GT,
serta retribusi menara seluler yang mempunyai potensi besar.
3. ntensifikasi PBB dan BPHTB dengan melakukan validasi NJOP PBB.
4. Sosialisasi peraturan Daerah yang terkait dengan pajak dan retribusi
daerah.
5. Mengakomodir upaya-upaya pencarian sumber potensi baru dalam rangka
peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
6. Peningkatan kinerja yang efektive dan efisien.
7. Membentuk sistem dan prosedur adminstrasi pelayanan perpajakan dan
retribusi yang nyaman dan sederhana.
8. Pengembangan sistem teknologi informasi perpajakan daerah.
9. Pengkajian pengembangan sruktur pengelola pendapatan daerah
10. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme
sumber daya manusia (SDM) aparatur.
11. Mengupayakan peningkatan dana dari Pusat diluar DAU dan DAK ke
Daerah
12. Meningkatkan kinerja dan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Berdasarkan beberapa kebijakan di atas, maka diproyeksikan pendapatan
Kota Bengkulu selama periode 2013-2018 sebagaimana terlihat pada tabel 3.11.
berikut :
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
94
Pemerintah Kota Bengkulu
Tabel 3.11
Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Bengkulu Tahun 2014-2018
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
(dalam rupiah)
95
Pemerintah Kota Bengkulu
3.3.2. Kebijakan dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Bengkulu Tahun
2018
2013-
Belanja daerah pada periode 2013-2018 diharapkan dapat mampu
mengakomodasi program dan kegiatan yang direncanakan berdasarkan visi
dan misi Walikota dan Wakil Walikota serta mampu memberikan kontribusi
nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Bengkulu. Struktur
Belanja Daerah yang terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung
pada tahun 2018, belanja langsung diproyeksikan mencapai 44,68% dari
proyeksi belanja daerah seperti terlihat pada tabel 3.12 .
Tabel 3.12
Proyeksi Belanja Daerah Kota Bengkulu Tahun 2014-2018
(dalam rupiah)
RPJMD Kota Bengkulu | Tahun 2013-2018
96
Download