10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1. Teori

advertisement
BAB 2
LANDAS AN TEORI
2. 1. Teori-teoriDasar/Umum
Subab ini akan menerangkan berbagai teori-teori umum mengenai
pengertian data, pengertian informasi, pengertian file, pengertian sistem informasi,
pengertian sistem basis data, pengertian sistem manajemen basis data (Database
Management System – DBMS), pengertian siklus hidup basis data (Database
Lifecycle), pengertian diagram aliran data (Data Flow Diagram – DFD),pengertian
diagram transisi pernyataan (State Transition Diagram – STD), dan pengertian
diagram alir dokumen yang akan dijelaskan di bawah ini.
2. 1. 1.
Pengertian Data
M enurut Stallings (1994,
p3), definisi dari data adalah
representasi dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksi-instruksi yang
tergabung di dalam perilaku yang bersifat formal bagi komunikasi,
interpretasi, atau suatu proses yang dijalankan oleh manusia maupun hal
yang bersifat otomatis.
Disamping itu, data mengandung makna di dalamnya.Data
mengandung fakta-fakta yang bermanfaat bagi pengguna.Sebagai contoh,
data dapat berupa angka-angka waktu lamanya bekerja bagi beberapa
karyawan dalam sebuah perusahaan. Ketika data tersebut diolah untuk
satu atau berbagai proses, maka data tersebut akan berubah menjadi
informasi (M cLeod Jr., 2001, p12).
10 11
2. 1. 2.
Pengertian Informasi
Berdasarkan kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p535)
informasi adalah pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu.
M enurut Jogiyanto (1990, p8), informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
2. 1. 3.
PengertianFile
Semua sistem informasi membuat, membaca, memperbaharui, dan
menghapus data. Data disimpan di dalam file dan basis data. File adalah
sebuah kumpulan record yang serupa (Whitten, 2004, p518).
2. 1. 4.
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kombinasi yang menggabungkan orangorang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi, dan sumber
daya data yang mengoleksi, mengubah, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi (O’Brien, 2005, p4).
2. 1. 5.
Sistem berbasiskan File
Definisi dari sistem berbasiskan file adalah kumpulan dari
berbagai
program
aplikasi
yang
penggunanya seperti pencatatan
memberikan
pelayanan
laporan-laporan.
Setiap
untuk
program
mendefinisikan dan mengatur datanya sendiri (Connolly, 2002, p7).
12
Dapat dikatakan bahwa sistem ini juga membutuhkan sesuatu di
dalam sebuah file untuk bergerak dan menjalankan tugasnya. Untuk itu
dirasa perlu untuk mengenal terminology atau daftar istilah yang
digunakan untuk menjalankan sistem berbasiskan file, yang terdiri dari:
a. Definisi Records
M enurut Connolly (2002, p8), records adalah suatu kumpulan
data yang bersatu karena memiliki kesamaan logikal.
Jadi file dapat berjalan karena ada berbagai kumpulan
berbagairecords di dalamnya.
b. Definisi Fields
Records membutuhkan kumpulan berbagai fields agar dapat
berjalan dengan sempurna. Karena fields adalah fondasi dari records.
M enurut Connolly (2002, p8), fields adalah kumpulan dari
berbagai karakter yang merepresentasikan karakteristik dari objekobjek pada dunia nyata yang dibentuk menjadi suatu permodelan.
Fields mengandung berbagai karakteristik dari berbagai
properties, seperti alamat, tipe properties, dan banyaknya ruangan
(Connolly, 2002, p8).
2. 1. 6.
Basis Data
Basis data adalah sebuah kumpulan data logikal yang saling
terhubung dan mendeskrisipsikan data, yang telah didesain untuk
memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi (Connolly, 2002, p14).
13
Sedangkan menurut Date (2000,p5), sistem basis data adalah
suatu sistem yang pada dasarnya menyimpan suatu record didalam suatu
sistem yang terkomputerisasi dengan tujuan menggabungkan kumpulan
data tersebut sehingga terhubung satu dengan yang lainnya didalam suatu
Database Management System (DBMS) sehingga dapat menjadi aplikasi
yang mengizinkan pengguna untuk melakukan modifikasi, pengambilan
serta mengontrol akses kedalam data pada suatu basis data yang
kemudian dapat ditampilkan menjadi sebuah informasi yang diperlukan
oleh pengguna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem basis data adalah suatu
kumpulan data logikal yang saling terhubung dan tersimpan didalam
suatu
sistem
yang
terkomputerisasi
yang
bertujuan
untuk
menghubungkan satu sama lain kumpulan data tersebut didalam suatu
Database Management System (DBMS).
Dalam menjalankan basis data ini diperlukan beberapa komponen
yang berfungsi agar basis data dapat berjalan sempurna. M enurut Hoffer
(2009, p58), komponen-komponen dari lingkungan basis data tersebut
adalah sebagai berikut:
14
Gambar 2.1 Komponen Lingkungan Basis Data
a. Computer-Aided Software Engineering (CASE) tools
CASE adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk merancang
program basis data dan aplikasinya.
b. Repository
Repository adalah pusat pengetahuan dasar untuk semua
definisi data, data hubungan, layar dan format laporan, dan komponen
sistem lainnya.
c. Database Management System (DBMS)
DBMSadalah sistem perangkat lunak yang digunakan untuk
membuat, memelihara, dan menyediakan kendali akseske dalam basis
data user.
d. Basis Data
Basis data adalah suatu koleksi data yang terorganisir secara
logika terkait, biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari beberapa pengguna dalam sebuah organisasi.
15
e. Application Programs
Application
programsadalah
program
komputer
yang
digunakan untuk membuat dan memelihara sistem basis data dan
menyediakan informasi untuk pengguna.
f. User Interface
User interface adalah suatu tampilan seperti bahasa, menu,
dan layanan lainnya yang digunakan oleh pengguna sehinggadapat
berinteraksi dengan komponen sistem lainnya.
g. Data dan Basis Data Administrator
Ada dua buah pengertian disini, yaitu administrator data dan
administrator basis data, yaituadministrator data dan administrator
basis data.Administrator data, adalah orang yang bertanggung jawab
atas
pengelolaan
keseluruhan
sumber
data
dalam
sebuah
organisasi.Administrator basis data, orang yang bertanggung jawab
untuk desain basis data fisik dan untuk mengelola masalah-masalah
teknis di lingkungan basis data.
h. Pengembang Sistem (System Developers)
Pengembang Sistem (System developers) adalah orang yang
bekerja seperti sistem analis dan programmer yang merancang
program aplikasi baru.
i. Pengguna Akhir (End User)
Pengguna akhir (End user) adalah orang di seluruh organisasi
yang menambah, menghapus, dan memodifikasi data dalam basis data
dan yang meminta atau menerima informasi dari basis data tersebut.
16
2. 1. 7.
Pengertian Database Management System (DBMS)
Sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna
untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan menyediakan akses ke
dalam basis data (Connoly, 2002, p16). Pada dasarnya, sebuah DBMS
menyediakan fasilitas sebagai berikut:
a. Data Definition Language (DDL)
DDL adalah bahasa dalam DBMS yang digunakan untuk
mendefinisikan tipe data, struktur data, dan batasan sebuah data yang
disimpan didalam basis data (Connoly, 2002, p16).
b. Data Manipulation Language (DML)
DML adalah bahasa dalam DBMS yang digunakan pengguna
untuk melakukan modifikasi dan pengambilan data pada suatu basis
data.M odifikasi data terdiri dari: penambahan (insert), pembaruan
(update), penghapusan (delete), seleksi data (selection) dan membuat
tabel maya (view) (Connoly, 2002, p16).
c. Pengendalian Akses Ke Dalam Basis Data
Fasilitas pengendalian akses ke dalam basis data sebagai
berikut:
•
Sistem keamanan, mencegah pengguna yang tidak memiliki akses
kedalam basis data untuk mengakses basis dataintegritas.
•
Sistem integritas,
mempertahankan
disimpan.
konsistensi data yang
17
•
Pengendalian share data, mengizinkan berbagi akses didalam
basis data.
•
Sistem pengendalian recovery, mengembalikan data ke kondisi
sebelum terjadi kegagalan sistem baik perangkat keras maupun
lunak pada basis data.
•
Katalog deskripsi data bagi akses pengguna, terdiri dari deskripsi
data yang disimpan dalam basis data
d. Mekanisme View
M ekanisme viewberfungsi menampilkan data yang hanya
diperlukan saja oleh pengguna.
2. 1. 8.
Komponen Database Management System (DBMS)
M enurut
Connoly
(2002,p18),
DBMS
memiliki
berbagai
komponen, yaitu:
Gambar 2.2 Komponen DBMS
a. Perangkat Keras (Hardware)
DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras untuk
dapat digunakan. Perangkat keras dapat meliputi personal computer,
satu mainframe, sampai dengan jaringan komputer.
18
b. Perangkat Lunak (Software)
Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak
DBMS itu sendiri danprogram aplikasi, bersama dengan sistem
operasi, termasuk perangkat lunak jaringan jika DBMS sedang
digunakan pada jaringan.
c. Data
Data merupakan komponen penting dalam lingkungan DBMS.
Data pada sebuah sistem basis databaik itu single-user system maupun
multi-user system harus terintegrasi dan dapat digunakan bersama
(Integrated and Shared). Serta dapat digunakan oleh organisasi dan
deskripsi dari data disebut dengan skema (schema).
d. Prosedur (Procedures)
Prosedur mengacu pada petunjuk dan aturan yang mengatur
desain dan penggunaan data dalam basis data dan DBMS.
e. Manusia (People)
Komponen manusia merupakan suatu komponen yang
memegang peranan penting, yang berhubungan dengan DBMS antara
lain:
•
DA (Data Administrator)
DA adalah seseorang yang berwenang untuk mengelola
sumber daya data termasuk membuat keputusan, perencanaan
basis data, pengembangan dan pemeliharaan dari standarisasi,
kebijakan dan aturan, dan konseptual/logikal desain basis data.
•
DBA (Database Administrator)
19
DBA
adalah
seseorang
yang
berwenang
untuk
menyediakan dukungan teknis untuk implementasi keputusan
tersebut, dan bertanggung jawab atas keseluruhan kontrol sistem
pada level teknis.
•
Database Designer
Database designer terdiri dari dua tipe, yaitu logical
database designer, yaitu memiliki tugas yang berkaitan dengan
mengidentifikasi data (entitas dan atribut), hubungan antar data,
dan batasan pada data yang disimpan didalam basis data. Dan tipe
yang lain adalah physical database designer, yaitu memiliki tugas
untuk
memutuskan
bagaimana desain
logikal basis
data
direalisasikan.
•
Application Programmers
Tugasapplication programmers adalah bertanggung jawab
untuk membuat aplikasi basis data dengan menggunakan bahasa
pemrograman yang ada.
•
End-Users
End-users terdiri atas dua jenis, yaitu Naive Users dan
Sophisticated Users.Naive users adalah pengguna yang tidak
perlu mengerti tentang basis data dan DBMS.Sophisticated user
adalah pengguna yang sudah terbiasa dengan struktur dari basis
data dan fasilitas yang ditawarkan oleh DBMS. 20
2. 1. 9.
Fungsi Database Management System (DBMS)
M enurut Conolly (2002, p48), Database Management System
memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. Menyimpan, Mendapatkan, dan Memperbaharui Data
Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan bagi pengguna
untuk menyimpan, mendapatkan, serta memperbaharui data dalam
basis data.Dengan demikian Database Management System yang ada
mampu memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pengguna
basis data.
b. Katalog Deskripsi Data Bagi Akses Pengguna
Sebuah DBMS harus menyediakan daftar dari penjelasan
setiap bagian dari data yang disimpan dan yang diakses oleh
pengguna.
c. Mendukung Transaksi
Sebuah DBMS harus menyediakan suatu mekanisasi yang
memastikan satu dari semua proses memperbaharui data yang saling
berhubungan yang dibuat atau tidak dibuat sama sekali.
d. Persetujuan Layanan Pengendalian
Sebuah DBMS harus menyediakan suatu mekanisasi untuk
memastikan basis data yang diperbarui dengan benar ketika beberapa
pengguna memperbarui basis data.
e. Layanan Recovery
21
Sebuah DBMS harus menyediakan suatu mekanisasi untuk
mengembalikan data ke kondisi sebelum terjadi kegagalan sistem
apabila suatu saat terjadi kegagalan sistem pada basis data.
f. Layanan Otorisasi
Sebuah DBMS harus menyediakan suatu mekanisasi bahwa
hanya pengguna yang memiliki akses saja yang dapat mengakses
data.
g. Mendukung Komunikasi Data
Sebuah DBMS harus mampu menggabungkan data dengan
perangkat lunak komunikasi.
h. Layanan Integritas
Sebuah DBMSharus menyediakan suatu
mekanisasi untuk
memastikan bahwa baik data dalam basis data dan perubahan data
mengikuti aturan tertentu.
i. Layanan Untuk Mendukung Independensi Data
Sebuah DBMS harus memasukkan fasilitas untuk mendukung
suatu independensi aplikasi dari struktur aktual dari basis data.
j. Layanan Kegunaan
Sebuah DBMS harus menyediakan suatu kemampuan layanan
kegunaan.
2. 1. 10. Keuntungan dan Kerugian DBMS
Dalam menggunakan Database Management System bagi basis
data, terdapat keuntungan dan kerugiannya, yaitu:
22
a. Keuntungan DBMS M enurut Connolly (2002, p25), keuntungan DBMSadalah
sebagai berikut, yaitu M engurangi duplikasi data, Penggunaan data
bersama, M eningkatkan integritas data, M eningkatkan keamanan
data, M enjaga konsistensi data, M eningkatkan produktivitas, dan
M eningkatkan layanan backup dan recovery. Adapun menurut Raghu
(2003,p9), keuntungan DBMS adalah sebagai berikut:
•
Independensi Data
DBMS menyediakan pendekatan yang membuat perubahan
dalam data tidak membuat aplikasi harus diubah.
•
Pengaksesan yang Efisien Terhadap Data
DBMS menyediakan berbagai teknik yang canggih
sehingga penyimpanan dan pengambilan data dilakukan secara
efisien.
•
Keamanan dan Integritas Data
Karena data dikendalikan oleh DBMS, DBMS dapat
melakukan kendala integritas terhadap data. Segala sesuatu yang
tidak sesuai dengan definisi suatu field dan kekangan yang
melekat
pada field akan
ditolak.
Sebagai
contoh,
sebelum
memasukan infomasi gaji untuk pegawai, DBMS dapat memeriksa
bahwa departemen keuangan tidak memiliki hak akses melebihi
hak akses yang telah ditentukan.Dan juga DBMS dapat menolak
hak akses yang tidak diijinkan.
23
•
Administrasi Data
Jika
sejumlah
pemakai
berbagi
data,
pemusatan
administrasi dapat meningkatkan perbaikan yang sangat berarti.
Dengan cara seperti ini, duplikasi atau redudansi data dapat
diminimalkan.
•
Akses Bersamaan dan Pemulihan Terhadap Kegagalan
DBMS menyediakan mekanisme sehingga data yang sama
dapat diakses oleh sejumlah orang dalam waktu yang sama. Selain
itu, DBMS melindungi pemakai dari efek kegagalan sistem.Jika
terjadi kegagalan sistem, DBMS dapat mengembalikan data
sebagaimana kondisi saat sebelum terjadi kegagalan.
•
Waktu pengembangan aplikasi menjadi lebih cepat
DBMS
memudahkan
mendukung
dalam
banyak
menyusun
fungsi
aplikasi
penting
sehingga
yang
waktu
pengembangan aplikasi dapat diperpendek. b. Kerugian DBMS M enurut Connolly (2002, p29), kerugian DBMS adalah
sebagai berikut:
•
Rumit (Complexity)
Karena penetapan
fungsi dari DBMS
yang baik,
menyebabkan DBMS menjadi software yang cukup rumit. Seluruh
pengguna harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik.
24
•
Ukuran (Size)
Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan
DBMS memerlukan banyak piranti lunak pendukung yang
mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memory.
•
Biaya DBMS (Cost of DBMS)
Biaya
DBMSsangat
bervariasi,
tergantung
pada
lingkungan dan fungsionalitas yang disediakan.
•
Biaya Tambahan Hardware (Additional Hardware Costs)
DBMS memerlukan perangkat keras tambahan dalam
penggunaannya sehingga ada biaya tambahan yang harus
dikeluarkan oleh pengguna untuk dapat menggunakan DBMS.
•
Biaya Konversi (Cost of Conversion)
Sebelum DBMS
disimpan
ditempat
diimplementasikan,
penyimpanan
yang
data-data yang
lama
harus
dipindahkan(dikonversi) kedalam tempat penyimpanan yang baru
didalam DBMS.
•
Kinerja (Performance)
Beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya
didalam sistem yang baru seperti didalam DBMS. Aplikasiaplikasi yang ada harus disesuaikan terlebih dahulu dengan
pengaturan sistem yang baru.
•
Tingkat kegagalan tinggi (Higher Impact of a Failure)
25
Karena sistem dibuat secara terpusat, maka apabila seluruh
penggunadan aplikasi terakses dari DBMS maka apabila ada
kerusakan pada bagian manapun dari sistem, akan menyebabkan
operasi terhenti.
2. 1. 11. Database Lifecycle
M enurut Connolly, database lifecycle merupakan tahapan dalam
merancang suatu sistem basis data. Siklus hidup basis data digambarkan
seperti bagan berikut ini:
26
Gambar 2.3 Database Lifecycle
2. 1. 11. a. Database Planning
Database Planning adalah kegiatan manajemen yang
memungkinkan tahapan aplikasi basis data yang akan di
realisasikan se-efisien dan se-efektif mungkin. Perencanaan
database harus diintegrasikan dengan keseluruhan strategi IS
27
organisasi.
Ada tiga isu
utama yang terlibat
dalam
merumuskan strategi IS, yaitu:
a. Identifikasi rencana perusahaan dan tujuan dengan
penentuan berikutnya dari sistem informasi kebutuhan
b. Evaluasi sistem informasi terkini untuk menentukan
kekuatan dan kelemahan yang ada
c. Penilaian TI peluang yang mungkin menghasilkan
keuntungan kompetitif
Database
Planning
juga
harus
mencakup
pengembangan standar yang mengatur bagaimana data yang
akan dikumpulkan, bagaimana format harus ditentukan, apa
dokumentasi yang akan diperlukan, dan bagaimana desain dan
implementasi harus dilanjutkan.
2. 1. 11. b. Sistem Definisi
Sistem definisi menjelaskan ruang lingkup dan batasbatas dari aplikasi basis data dan pandangan pengguna utama.
Tampilan pengguna (user view) mendefinisikan apa yang
dibutuhkan sebuah aplikasi basis data dari perspektif peran
pekerjaan tertentu (seperti M anajer atau supervisor) atau area
aplikasi enterprise (seperti pemasaran, personil, atau kontrol
stok).
28
Dalam aplikasi basis data terdapat satu atau lebih
tampilan pengguna.M engidentifikasi pandangan pengguna
merupakan aspek penting dalam mengembangkan aplikasi
basis data karena membantu untuk memastikan bahwa tidak
ada pengguna utama dari basis data yang terlupakan ketika
mengembangkan persyaratan untuk aplikasi baru.
2. 1. 11. c. Persyaratan Pengumpulan dan Analisis
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dan
menganalisis informasi tentang bagian dari organisasi yang
harus didukung oleh aplikasi basis data, dan menggunakan
informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna
sistem baru. Ada banyak teknik untuk mengumpulkan
informasi ini disebut teknik pencarian fakta, dimana akan
dibahas pada bab 3. Informasi yang dikumpulkan untuk setiap
tampilan pengguna utama termasuk:
a. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan.
b. Rincian tentang bagaimana data akan digunakan atau
dihasilkan.
c. Persyaratan tambahan untuk aplikasi basis data baru.
Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis
untuk mengidentifikasi kebutuhan atau fitur yang untuk
dimasukkan dalam aplikasi basis data.Aktivitas penting
lainnya yang berhubungan dengan tahapan ini adalah
memutuskan bagaimana mengatur aplikasi basis data dengan
29
lebih dari satu tampilan pengguna. Ada tiga pendekatan untuk
mengatur kebutuhan terhadap aplikasi basis data dengan
tampilan pengguna yang banyak, yaitu:
a. Pendekatan Terpusat (Centralized Approach), yaitu
persyaratan untuk setiap tampilan pengguna digabungkan
menjadi satu set persyaratan untuk aplikasi basis data baru. b. Pendekatan Integrasi Tampilan (View Integration
Approach), yaitu persyaratan untuk setiap tampilan
pengguna yang digunakan untuk membangun model data
terpisah untuk mewakili pandangan pengguna. Kemudian
model data yang dihasilkan digabungkan ke dalam tahap
desain basis data.
c. Pendekatan Gabungan Centralized Approach dan View
Integration Approach
2. 1. 11. d. Desain Basis Data
Desain basis data adalah proses membuat desain untuk
basis data yang dapat mendukung operasi dan tujuan pada
perusahaan. Pendekatan dalam perancangan basis data antara
lain:
a. Top Down
Diawali dengan pembentukan model data yang
berisi beberapa tingkat tinggi entitas dan relasi, yang
kemudian menggunakan pendekatan top-down secara
30
berturut-turut untuk mengidentifikasikan tingkat rendah
entitas, relasi dan atribut lainnya.
b. Bottom Up
Dimulai dari atribut dasar (yaitu, sifat-sifat entitas
dan relasi), dengan analisis dari penggabungan antar
atribut, yang dikelompokkan ke dalam suatu relasi yang
merepresentasikan tipe dari entitas dan relasi antar entitas.
c. Inside-out
Berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi
sedikit berbeda dengan identifikasi awal entitas utama dan
kemudian menyebar ke entitas, relasi, dan atribut terkait
lainnya yang lebih dulu diidentifikasi.
d. Mixed
M enggunakan pendekatan bottom-up dan top-down
untuk bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya
digabungkan.
Perancangan basis data terdiri dari tiga tahapan yaitu:
a. Desain Basis Data Konseptual (Conceptual Database
Design)
Proses
membangun
model
informasi
yang
digunakan dalam suatu perusahaan, terlepas dari semua
pertimbangan fisik. Desain basis data konseptual adalah
31
sepenuhnya rincian implementasi seperti perangkat lunak
target DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman,
platform perangkat keras, atau pertimbangan fisik lainnya
(Connolly, 2002, p419).
Langkah 1. Membangun Model Data konseptual untuk
setiap view
•
Langkah 1.1. Mengidentifikasi tipe entitas
Tipe entitas adalah sebuah kumpulan objek
yang memiliki kesamaan properti yang teridentifikasi
oleh sebuah perusahaan dan mempunyai keberadaan
yang independen
(Connolly,
2002,
p331).Entity
occurrence adalah sebuah objek yang secara unik
dapat teridentifikasi dengan tipe entitas (Connolly,
2002, p333).
Gambar 2.4 Mengidentifikasi Tipe Entitas
•
Langkah 1.2. Mengidentifikasi tipe relasi
Tipe relasi adalah hubungan antara satu atau
lebih entitas yang saling berhubungan (Connolly,
32
2002, p334).Relationship occurence adalah hubungan
unik yang diidentifikasi, yang mencakup satu kejadian
dari setiap jenis entitas yang berpartisipasi (Connolly,
2002, p334). Biasanya dalam suatu relasi, entitas yang
berhubungan
memiliki
kata
kerja
aktif
yang
menunjukan bahwa keduanya saling berhubungan satu
sama lain.
Gambar 2.5 Mengidentifikasi Tipe Relasi
•
Langkah 1.3. Mengidentifikasi dan mengasosiasi
atribut dengan entitas dan tipe relasi
M enurut Connolly (2002, p338), atribut adalah
deskripsi data yang mengidentifikasikan entitas yang
membedakan entitas tersebut dengan entitas lainnya.
Atribut itu dapat dibedakan menjadi simple or
composite; single-valued or multi-valued; or derived,
yaitu:
o Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari
komponen
tunggal
dengan
adanya
33
independen.Atribut simple tidak dapat dibagi
menjadi komponen yang lebih kecil.
o Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari
beberapa komponen,
yang masing-masingnya
bersifat independen.
o Single-valued
Attribute adalah
atribut
yang
memegang nilai tunggal dari suatu entitas. Sebagai
contoh: nama_guru hanya boleh diisi dengan 1
nama guru. M ayoritas atribut pada entitas adalah
single-valued.
o Multi-valued attribute adalah atribut yang dapat
memegang nilai lebih dari satu nilai dari suatu
entitas. Contoh: pada field no_telp setiap orang
biasanya memiliki lebih satu nomor telepon.
o Derived attribute adalah atribut yang mewakili
nilai yang diturunkan dari nilai sebuah atribut yang
berkaitan atau seperangkat atribut, belum tentu
dalam tipe entitas yang sama.
•
Langkah 1.4. Menentukan atribut domain
Atribut domain adalah kumpulan nilai-nilai
yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut
(Connolly, 2002, p339).Domain mendefinisikan nilai-
34
nilai potensial yang dapat memegang atribut dan mirip
dengan konsep domain dalam model relasional.
•
Langkah 1.5. Menentukan atribut candidate and
primary key
Candidate key adalah suatu kumpulan atribut
kecil yang mengidentifikasikan setiap tipe entitas
(Connolly, 2002, p340). Sedangkan primary key
adalah kunci kandidat yang terpilih karena memiliki
keunikan
identifikasi
dalam
suatu
tipe
entitas
(Connolly, 2002, p341).
•
Langkah 1.6. Mempertimbangkan penggunaan
konsepenhanced modelling (langkah opsional)
Pada
tahap
mempertimbangkan
ini
bertujuan
penggunaan
untuk
konsep-konsep
pemodelanditingkatkan,seperti
spesialisasi/generalisasi,
agregasi,
dan
komposisi,
yaitu:
o S pesialisasi/Generalisasi
Konsep spesialisasi / generalisasi dikaitkan
dengan jenis khusus dari entitas yang dikenal
sebagai superclass dan subclass, dan proses
35
warisan (inheritance) atribut (Connolly, 2002,
p360).
Superclass adalah suatu entitas yang berisi
satu atau lebih pengelompokan kejadian yang
berbeda, yang perlu diwakili dalam sebuah model
data.Subclass adalahsebuah pengelompokan yang
berbeda kejadian dari suatu entitas, yang perlu
diwakili dalam sebuah model data.
Spesialisasi adalah proses memaksimalkan
perbedaan antara anggota suatu entitas dengan
mengidentifikasi
(Connolly,
karakteristik
2002,
khas
p362).Spesialisasi
mereka
adalah
pendekatan top-down untuk mendefinisikan suatu
set superclass dan subclass yang saling terkait.
Generalisasi
adalah
proses
untuk
meminimalkan perbedaan antara entitas dengan
mengidentifikasi
karakteristik
umum
mereka
(Connolly, 2002, p363). Proses generalisasi adalah
pendekatan
bottom
up
yang
menghasilkan
identifikasi sebuah superclass umum dari jenis
entitas asli.
Ada dua batasan yang berlaku untuk
spesialisasi / generalisasi yaitu:
36
¾ Participation constraints, menentukan apakah
setiap
anggota
dalam
superclass
harus
berpartisipasi sebagai anggota dari subclass.
Dua anggota tersebut adalah mandatory dan
optional. Mandatory, dimana setiap anggota
superclass
harus
menjadi
anggota
dari
subclass. Optional, dimana tidak setiap anggota
superclass harus menjadi anggota subclass.
¾ Disjoint constraintsmenggambarkan hubungan
antara anggota subclass dan menunjukkan
apakah mungkin bagi seorang anggota dari
superclass untuk menjadi anggota dari satu,
atau lebih dari satu, subclass.Ada dua tipe
disjoint constraints, yaitu or dan and. Or,
dimana setiap anggota superclass hanya boleh
menjadi salah satu anggota subclass.And,
dimana
setiap
anggota
superclass
boleh
menjadi lebih dari satu subclass.
o Agregasi
Agregasi merupakan sebuah representasi
yang
mewakili
relationship)
ofrelationship),
atau
relasi
‘memiliki’
‘bagian
dimana
dari’
salah
(has-a
(is-partsatu
37
direpresentasikan sebagai ‘keseluruhan’ dan yang
lainnya menjadi ‘bagian’ (Connolly, 2002, p371).
o Komposisi
Komposisi adalah suatu bentuk khusus dari
agregasi yang merupakan hubungan antara entitas,
dimaa
ada kepemilikan
yang kuat
‘keseluruhan’ dan ‘bagian’
diantara
(Connolly, 2002,
p372).
•
Langkah 1.7. Memeriksa model dari redudansi
Langkah ini untuk menguji model konseptual
data
lokal
dengan
mengidentifikasi
apakah
tujuan
ada
spesifik
redundansi
untuk
dan
menghapus yang sudah ada (Connolly, 2002, p434).
Ada dua kegiatan pada langkah ini yaitu:
o Memeriksa kembali relasi one-to-one (1:1)
Dalam identifikasi entitas, kita mungkin
telah mengidentifikasi dua entitas yang mewakili
objek yang sama dalam perusahaan.
o Menghapus relasi yang redundansi
Sebuah
relasi disebut redundansi jika
informasi yang sama dapat diperoleh melalui
hubungan lain.
38
•
Langkah 1.8. Memvalidasi model konseptual lokal
terhadap transaksi pengguna
Tujuan pada langkah ini yaitu memeriksa
bahwa model konseptual lokal mendukung transaksi
yang diperlukan oleh view (Connolly, 2002, 435). Ada
dua pendekatan yang mungkin untuk memastikan
bahwa data model lokal konseptual.
o Menggambarkan transaksi
M emeriksa
bahwa
semua
informasi
(entitas, hubungan, dan atribut mereka) yang
diperlukan oleh setiap transaksi yang disediakan
oleh data model, dengan mendokumentasikan
deskripsi kebutuhan setiap transaksi.
o Menggunakan jalur transaksi
Pendekatan
kedua
untuk
memvalidasi
model data terhadap transaksi yang diperlukan
untuk melibatkan diagram yang mewakili jalur
diambil oleh setiap
transaksi langsung pada
diagram ER.
•
Langkah 1.9. Me-review model data konseptual
lokal dengan pengguna
Tujuan dari langkah ini yaitu untukmeninjau
model data konseptual lokal dengan pengguna untuk
39
memastikan bahwa model tersebut adalah benar sesuai
dengan view(Connolly, 2002, p437).
b. Logical Database Design
Logical
database
design
merupakan
proses
membangun model informasi yang digunakan dalam suatu
perusahaan yang didasarkan pada model data tertentu,
tetapi independen dari DBMS tertentu dan pertimbangan
fisik lainnya (Connolly, 2002, p441).
Langkah 2. Membangun dan memvalidasi model data
logical untuk setiap view
Tujuannya adalah untuk membangun model data
logis dan model konseptual lokal yang mewakili view
tertentu dariperusahaan dan kemudian untuk memvalidasi
model ini untuk memastikan bahwa secara struktural benar
(menggunakan teknik normalisasi) dan untuk mendukung
transaksi yang diperlukan.
•
Langkah 2.1. Menghilangkan fitur-fitur yang tidak
sesuai dengan model relasi (optional)
Langkah-langkah
yang
dilakukan
untuk
menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai, yaitu:
40
o Hilangkan tipe relasi many-to-many (*:*)
Jika
hubunganmany-to-many
(*:*)hadir
dalam model data konseptual, kita bisa mengurai
hubungan
ini untuk
mengidentifikasi
entitas
menengah yaitu dengan mengganti hubungan
many-to-many (*:*) dengan one-to-many (1:*)
sehingga
hubungan
ke
entitas
baru
dapat
diidentifikasi (Connolly, 2002, p442)
o Hilangkan tipe relasi rekursif many-to-many
(*:*)
Hubungan rekursif adalah suatu jenis
hubungan
di
mana
suatu
entitas
memiliki
hubungan dengan dirinya sendiri.Jika hubungan
rekursif
direpresentasikan
dalam model data
konseptual, kita bisa mengurai hubungan ini untuk
mengidentifikasi
suatu
entitas
menengah
(Connolly, 2002, p444)
o Hilangkan tipe relasi yang kompleks
Sebuah hubungan yang kompleks adalah
hubungan antara tiga atau lebih tipe entitas. Jika
sebuah hubungan yang kompleks direpresentasikan
dalam model data konseptual, kita bisa mengurai
hubungan
ini untuk
mengidentifikasi
entitas
menengah yaitu hubungan yang kompleks diganti
41
dengan jumlah yang diperlukan 1: * (biner)
hubungan
dengan
entitas
baru
diidentifikasi.
(Connolly, 2002, p445)
o Hilangkan atribut multi-valued
Atribut multi-valued dinilai memegang
beberapa nilai untuk satu kesatuan. Jika atribut
bernilai multi hadir dalam model data konseptual,
kita bisa terurai ini atribut untuk mengidentifikasi
suatu entitas(Connolly, 2002, p446).
•
Langkah 2.2. Membangun relasi untuk model data
logical local
Tujuannya untuk menciptakan hubungan model
data lokal logis untuk mewakili entitas, hubungan, dan
atribut yang telah diidentifikasi (Connolly, 2002,
p447). Adapun pendeskripsian bagaiman relasi dapat
diturunkan dari struktur data model yang ada, antara
lain:
¾ Tipe entitas kuat (strong entity)
Strong entity adalah tipe entitas yang dapat
berdiri sendiri yang tidak tergantung dengan entitas
lainnya. Jadi entitas dapat dikatakan kuat jika
entitas tersebut dapat tidak tergantung oleh entitas
lainnya.
42
¾ Tipe entitas lemah (weak entity)
Weak entity adalah tipe entitas yang tidak
dapat berdiri sendiri sehingga harus bergantung
pada
entitas
lainnya
yang
saling
berhubungan.Karakteristik dari weak entity yaitu
setiap
entitas
occurrence yang tidak
dapat
teridentifikasi secara unik.
¾ Tipe relasi one-to-many (1:*)
One-to-many
adalah
hubungan
relasi
seperti digambarkan pada gambar dibawah ini,
yaitu pada satu kelas dapat memiliki banyak siswa.
Gambar 2.6 Tipe Relasi one-to-many
¾ Tipe relasi one-to-one (1:1)
One-to-one merupakan hubungan relasi
seperti digambarkan pada gambar dibawah ini, satu
siswa pasti hanya memiliki satu nomor induk.
43
Gambar 2.7 Tipe Relasi one-to-one
¾ Relasi rekursif one-to-one (1:1)
Recursive Relationship adalah sebuah tipe
relasi
dimana
entitas
yang
sama
tipenya
mempartisipasi lebih dari satu peran.
¾ Tipe relasi superclass/subclass
Untuk setiap hubungan superclass/subclass
dalam
model
data
konseptual,
kami
mengidentifikasi entitas superclass sebagai entitas
induk dan entitas subclass sebagai entitas anak.
¾ Tipe relasi many-to-many
Many-to-manyadalah
hubungan
relasi
seperti yang digambarkan dibawah ini, jadi satu
siswa mempunyai banyak topik dan setiap topik
dapat dilihat atau di miliki oleh banyak siswa.
44
Gambar 2.8 Tipe Relasi many-to-many
¾ Tipe relasi kompleks
Complex Relationship adalah sebuah tipe
relasi dimana entitas yang satu berhubungan
dengan
entitas
yang
lainnya
yang
dapat
membentuk sirkulasi dalam suatu hubungan.
¾ Atribut multi-valued
Multi-valued attribute adalah atribut yang
dapat memegang nilai lebih dari satu nilai dari
suatu entitas.
•
Langkah 2.3. Memvalidasi relasi menggunakan
normalisasi
M enurut Connolly (2002, p376), normalisasi
adalah
suatu
teknik
untuk
menghasilkan
satu
kumpulan hubungan dengan sifat yang diinginkan,
mengingat
kebutuhan
data
perusahaan.
Proses
normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd
45
pada tahun 1972.Ketika kita akan mendesain suatu
hubungan basis data, tujuan utamanya adalah untuk
menciptakan suatu representasi yang akurat dari data,
hubungan, dan kendala. Proses normalisasi melibatkan
beberapa langkah, antara lain:
o Unnormalized Form (UNF)
UNF adalah tabel yang terdiri dari satu atau
lebih grup yang berulang.Bentuk UNF yaitu datadata belum memiliki relasi yang berhubungan.
Untuk mengubah dari unnormalized table ke
bentuk
normal
pertama,
kita
harus
mengidentifikasi dan menghilangkan grup yang
berulang dalam suatu tabel.
o First Normal Form (1NF)
1NF adalah suatu hubungan di mana
persimpangan setiap baris dan kolom berisi satu
dan hanya satu nilai.Pada 1NF tidak ada kumpulan
atribut yang bernilai ganda atau berulang dan
setiap atribut hanya memiliki satu pengertian.Pada
1NF sudah terbentuk primary key untuk tabel
tersebut.
o Second Normal Form (2NF)
2NF adalah suatu hubungan yang setiap
atribut non-primary key fungsional sepenuhnya
46
tergantung pada primary key (full functional
dependency).Pada tahap ini ketergantungan parsial
sudah dihilangkan.
o Third Normal Form (3NF)
3NF adalah hubungan yang masih dalam
bentuk normal pertama dan kedua, dan di mana
tidak ada atribut non primary keyyang tergantung
secara transitif (Transitive Dependency) pada
primary key.
•
Langkah 2.4. Memvalidasi hubungan terhadap
transaksi pengguna
Tujuannya untuk memastikan bahwa hubungan
dalam model data lokal logis mendukung transaksi
yang diperlukan oleh view tersebut, seperti yang
dijelaskan dalam spesifikasi kebutuhan pengguna
(Connolly, 2002, 456).
•
Langkah 2.5. Mendefinisikan integrity constraints
Tujuannya
untuk
menentukan
batasan
integritas yang diberikan pada tampilan (Connolly,
2002, p457).Ada lima tipe batasan integritas :
o Required data
47
Beberapa atribut harus selalu mengandung
nilai yang benar, dalam kata lain, mereka tidak
diperbolehkan untuk memegang null.
o Attribute domain constraints
Setiap
atribut
memiliki domain
yang
merupakansekumpulan nilai-nilai yang sah.
o Entity integrity
Primary key dari suatu entitas tidak dapat
menerima null
o Referential integrity
Sebuah foreign key yang berisi nilai
dimana nilai tersebut menunjuk pada record yang
ada pada relasi induk. Ada beberapa strategi yang
dapat digunakan:
¾ NO ACTION
M encegah
penghapusan
dari relasi
induk jika terdapat referensi ke record anak.
¾ CASCADE
Jika record induk dihapus maka secara
otomatis record anak akan dihapus.
¾ SET NULL
Jika record
induk
dihapus,
maka
foreign key pada semua record anak akan
diberikan nilai default.
48
¾ SET DEFAULT
Jika recordinduk dihapus, maka foreign
key pada semua record anak akan diberikan
nilai default.
¾ NO CHECK
Jika record induk dihapus, maka tidak
dilakukan apapun untuk meyakinkan bahwa
referential integrity terjaga.
o Enterprise con straints
Pembaharuan entitas dapat dibatasi oleh
aturan perusahaan yang mengatur transaksi dunia
nyata yang diwakili oleh pembaharuan.
•
Langkah 2.6. Meninjau ulang model data logikal
dengan pengguna
Tujuannya untuk memastikan bahwa data lokal
model
logis
dan
dokumen
pendukung
yang
menggambarkan model adalah representasi sebenarnya
dari view tersebut (Connolly, 2002,p460).
Langkah 3. Membangun dan validasi model data
logical global
Tujuannya untuk menggabungkan individu lokal
model data logis menjadi sebuah model data tunggal
49
global logis yang mewakili perusahaan (Connolly, 2002,
p463).
•
Langkah 3.1. Menggabungkan model data lokal ke
dalam model global
Tujuannya untuk menggabungkan individu
lokal model data logis menjadi sebuah model data
tunggal global logis dari perusahaan.
•
Langkah 3.2. Memvalidasikan model data logical
global
Tujuannya untuk memvalidasi hubungan yang
dibuat dari model data global logis menggunakan
teknik normalisasi dan memastikan model data yang
dibuat mendukung transaksi yang diperlukan.
•
Langkah
3.3.
Memeriksa
pertumbuhan
masa
depan
Tujuannya untuk menentukan apakah ada
perubahan yang signifikan yang mungkin di masa
mendatang dan untuk menilai apakah logis data global
model dapat mengakomodasi perubahan ini.
50
•
Langkah 3.4. Meninjau ulang model data logical
global dengan pengguna
Tujuannya untuk memastikan bahwa data
global logis model merupakan representasi yang nyata
dari perusahaan.
c. Physical Database Design
M enurut Connolly (2002, p282) Perancangan basis
data fisikal adalah proses untuk menghasilkan suatu
deskripsi pengimplementasian dari suatu basis data pada
media
penyimpanan
secondary,
yang
juga
akan
mendeskripsikan dasar dari suatu relasi, organisasi file,
dan juga indeks yang digunakan untuk mencapai suatu
efisiensi pengaksesan data dan batasan-batasan integritas
serta ukuran keamanan.
Langkah 4.Menerjemahkan model data logis global
untuk target DBMS
•
Langkah 4.1. Merancang Relasi Dasar
Tujuan
memutuskan
dari
langkah
ini
adalah
untuk
bagaimana merepresentasikan
relasi
dasar yang diidentifikasi dalam model data logikal
global pada DBMS yang dipakai. Untuk setiap relasi
51
yang diidentifikasi pada model data logikal global,
definisinya terdiri dari:
o Nama relasi
o Suatu list untuk atribut yang simple
o Primary key, alternate key, dan foreign key
o Suatu daftar dari atribut turunan dan bagaiman
pembuatannya
o Batasan integrasi untuk setiap foreign key yang
diidentifikasi.
•
Langkah 4.2. Merancang Representasi dari Data
Turunan
Tujuan
dari
langkah
ini
adalah
untuk
memutuskan bagaimana merepresentasikan suatu data
turunan pada model data logikal global pada DBMS
yang dipakai.
•
Langkah 4.3. Merancang Batasan Perusahaan
Tujuan dari langkah ini adalah merancang
batasan perusahaan untuk DBMS yang dipakai.
Langkah 5. Merancang Representasi Fisikal
•
Langkah 5.1. Analisis Transaksi
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengerti
fungsi dari suatu transaksi yang mana akan dijalankan
52
pada basis data dan untuk menganalisa transaksi yang
penting.
•
Langkah 5.2. Memilih Organisasi File
Tujuandari
langkah
ini
adalah
untuk
menentukan organisasi file yang efisien untuk setiap
relasional data. Dalam banyak kasus yang ada, suatu
relasional DBMS akan memberikan sedikit bahkan
tanpa pilihan dalam memilih organisasi file, walaupun
beberapa akan mempunyai indek yang spesifik.
Berikut ini beberapa organisasi file yang ada:
o Heap
o Hash
o Indexed Sequential Access Method (ISAM)
o B+-tree
o Clusters
•
Langkah 5.3. Memilih Indeks
Tujuan
menentukan
dari
apakah
langkah
ini
adalah
penambahan
indeks
untuk
akan
meningkatkan performasi dari suatu sistem. Biasanya
pemilihan atribut untuk indeks adalah sebagai berikut:
o Suatu atribut yang digunakan paling sering untuk
operasi penggabungan,
yang akan
penggabungan tersebut lebih efisien.
membuat
53
o Suatu atribut yang digunakan paling banyak untuk
mengakses suatu record didalam relasi yang ada.
•
Langkah 5.4. Memperkirakan Kapasitas Disk yang
Dibutuhkan Untuk Menyimpan Basis Data
Tujuan
dari
langkah
ini
adalah
untuk
mengestimasi ukuran kapasitas disk yang diperlukan
untuk sistem basis data.
Langkah 6. Merancang Tampilan Pengguna
Tujuan dari langkah ini adalah untuk merancang
tampilan
pengguna
yang
diidentifikasi
selama
pengumpulan informasi dan analisis dari siklus hidup
aplikasi sistem basis data.
Langkah 7. Merancang Mekanisme Keamanan
Tujuan dari langkah ini adalah untuk merancang
ukuran keamanan untuk basis data yang telah dispesifikasi
oleh pengguna.
Langkah8.
Mempertimbangkan
Pengenalan
Redundansi Kontrol
Pada langkah physical database design ini
mempertimbangkan denormalisasi skema relational untuk
meningkatkan performa.Hasil dari normalisasi adalah
54
perancangan basis data logikal secara struktural, konsisten,
dan menekan jumlah redundansi. Faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah:
•
Denormalisasi membuat implementasi lebih kompleks
•
Denormalisasi selalu mengorbankan fleksibilitas
•
Denormalisasi akan membuat cepat dalam retrieve
data tetapi lambat dalam update.
Ukuran performa dari suatu perancangan basis data
dapat dilihat dari sudut pandang tertentu yaitu melalui
pendekatan efisiensi data (normalisasi) atau pendekatan
efisiensi proses (denormalisasi).
Efisiensi data dimaksudkan untuk meminimalkan
kapasitas disk, dan efisiensi proses dimaksudkan untuk
mempercepat proses saat retrieve data dari basis data.
Langkah 9.Memonitor dan Memasang Sistem Operasi
Bertujuan
untuk
memonitor
sistem
operasi,
meningkatkan performa dan menentukan perancangan
sistem yang tepat atau menggambarkan
kebutuhan.
2. 1. 11. e. Pemilihan DBMS
perubahan
55
PemilihanDBMS
yang
cocok
untuk
mendukung
aplikasi basis data. Ada beberapa tahap dalam memilih
DBMS:
a. M enentukan kerangka acuan studi
b. Persiapan dua atau tiga produk
c. M engevaluasi produk
d. M erekomendasikan seleksi dan menghasilkan laporan
2. 1. 11. f. Perancangan Aplikasi
M erancang antarmuka pengguna dan program aplikasi
yang digunakan untuk memproses basis data. Desain aplikasi
basis data meliputi dua aspek:
a. Perancangan Transaksi (Transaction Design)
Perancangan transaksi adalah sebuah kumpulan
aksi yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau program
aplikasi yang mengakses atau mengubah isi konten sebuah
basis data.Kegunaan dari desain untuk mendefinisikan dan
membuat dokumen yang memiliki karakteristik high-level
yang dibutuhkan dalam basis data, yaitu:
•
Data yang akan digunakan pada transaksi
•
Karateristik fungsional dari suatu transaksi
•
Hasil output transaksi
•
Kepentingan bagi pengguna
56
•
Tingkat kegunaan yang diharapkan
Terdapat tiga tipe transaksi yaitu:
•
Retieval transaction, digunakan untuk pemanggilan
data untuk ditampilkan di layar atau menghasilkan
suatu laporan
•
Update tran saction, digunakan untuk menambahkan
record
baru,
menghapus
record
lama,
atau
memodifikasi record yang sudah ada di dalam basis
data.
•
Mixed
transaction,
meliputi
pemanggilan
dan
perubahan data.
b. Perancangan antarmuka pengguna (user interface
design)
2. 1. 11. g. Protoyping
M embangun model kerja suatu aplikasi basis data yang
memungkinkan
para
desainer
atau
pengguna
untuk
memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem akhir
akan terlihat dan berfungsi. Tujuan utama dari pembuatan
prototyping yaitu untuk mengidentifikasi fitur sistem yang
bekerja dengan baik atau tidak memadai, dan jika mungkin
untuk menyarankan perbaikan atau bahkan fitur baru ke
57
aplikasi basis data. Terdapat dua macam strategi prototyping
yang digunakan saat ini :
a. Requirements prototyping, menggunakan prototype untuk
menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang
diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka
prototypeakan dibuang.
b. Evolutionary prototyping, digunakan untuk tujuan yang
sama. Perbedaannya prototype tidak dibuang tetapi dengan
pengembangan lanjutan menjadi aplikasi basis data yang
digunakan.
2. 1. 11. h. Implementasi
Implementasi merupakan realisasi secara fisik dari
basis data dan desain aplikasi.Implementasi basis data
dilakukan dengan menggunakan Data Definition Language
(DDL) dari DBMS yang dipilih atau Graphical User Interface
(GUI).Aplikasi program diimplementasikan menggunakan
Third or Fourth Generation Language (3GL atau 4GL).
Bagian dari aplikasi program dan transaksi basis data, yang
diimplementasikan
menggunakan
Data
Manipulation
Language (DM L), kemungkinan sudah ada dalam host
pemrograman(Connolly, 2002, p292).
2. 1. 11. i. Data Conversion and Loading
58
Data conversion and loading yaitu melakukan transfer
data yang ada ke dalam basis data yang baru dan
mengkonversi semua aplikasi untuk berjalan pada basis data
yang baru. Tahap ini hanya dibutuhkan jika terdapat sistem
basis data yang baru yang hendak menempati sistem basis data
yang lama (Connolly, 2002, p293).
2. 1. 11. j. Pengujian
Proses menjalankan sebuah aplikasi program dengan
maksud mencari masalah dalam aplikasi program tersebut.
aplikasi basis data diuji untuk kesalahan dan divalidasi
terhadap
persyaratan
pengguna.Pengujian
tidak
yang
bisa
ditentukan
oleh
menunjukkan
adanya
kesalahan, melainkan hanya dapat menunjukkan bahwa
kesalahan aplikasi.Jika pengujian dilakukan dengan sukses, ia
akan mengungkap kesalahan dengan program aplikasi dan
mungkin struktur basis data (Connolly, 2002, p293).
2. 1. 11. k. Pemeliharaan Operasional
Pemeliharaan operasional adalah proses memantau dan
memelihara sistem aplikasi basis data (Connolly, 2002, p293).
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. M emantau performa sistem basis data.
59
b. M emelihara dan menginkatkan aplikasi basis data (saat
dibutuhkan).
2. 1. 12. Data Flow Diagram (DFD)
2. 1. 12. a. Pengertian DFD
M enurut Whitten (2004, p344),DFD merupakan salah
satu alat untuk menggambarkan aliran data yang ada dalam
sistem dan suatu proses yang dilakukan oleh suatu sistem.
Untuk dapat membuat suatu DFD diperlukan simbol-simbol
untuk menggambarkan aliran data.
M enurutJohn
Azzolini
(2000,
http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram), Data Flow
Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem,
yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami
sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
2. 1. 12. b. Simbol-simbol DFD
Data Flow Diagram (DFD) menggunakan berbagai
jenis simbol untuk menggambarkan hubungan DFD tersebut,
yaitu:
a. Proses
M enurut Whitten (2004, p347),proses adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh sistem dalam merespon
60
arus data yang masuk sehingga menjadi suatu data
keluaran yang sesuai dengan apa yang diinginkan.
Gambar 2.9 S imbol Proses
b. Aliran Data
M enurut
Whitten
(2004, p357),
aliran
data
menggambarkan suatu perpindahan masukan informasi
atau data kedalam proses atau keluaran data dari dalam
proses.
Data flow name
Gambar Simbol Aliran Data
Gambar 2.10 S imbol Aliran Data
c. Terminator/External Agent
M enurut
Whitten
(2004,
p363)
external
agentadalah sebuah simbol yang manusia, kelompok,
sistem
atau
organisasi
yang
berhubungan
dengan
sistem.External agent sering disebut juga sebagai external
entity.
61
Gambar 2.11 S imbol External Agent
d. Data Store
M enurut Whitten (2004, p366) data disimpan
dimaksudkan untuk digunakan nantinya. Sinonimnya
adalah file dan basis data.
Gambar 2.12 S imbol Data S tore
2. 1. 13. State Transition Diagram (STD)
Gambar di bawah menunjukkan perbandingan statediagram
dengan diagram alur. Sebuahstate mesin(panel (a)) melakukan tindakan
sebagai tanggapan atas peristiwa eksplisit. Sebaliknya, flowchart (panel
(b)) tidak perlu peristiwa eksplisit melainkan transisi dari node ke node
dalam grafik secara otomatis setelah selesai kegiatan.
62
Gambar 2.13 State Transition Diagram
M enurut Samek (2008, p728), Dilihat dari sudut pandang grafik
grafik, dibandingkan dengan state diagram, diagram alirmembalikan arti
dari simpul dan busur. Dalam state diagram, pengolahan dikaitkan
dengan busur (transisi), sedangkan pada diagram alir, hal ini terkait
dengan simpul. Sebuah mesin state diposisikandiam ketika berada dalam
keadaan menunggu ada peristiwa terjadi. Flowchartmenggambarkan
bahwakegiatan sedang dieksekusi dengan sibuknya ketika berada dalam
kondisi diam di sebuah node. Gambar di atas mencoba untuk
menunjukkan bahwa pembalikan peran oleh menyelaraskan busur
daristate diagram dengan tahap-tahap pengolahan diagram alir.
2. 1. 14. Diagram Aliran Dokumen
M enurut Bodnar dan Hopwood (2000, p34-37), bagan aliran
adalah diagram simbolik yang menunjukan aliran data dan urutan operasi
dalam suatu sistem. Seperti terlihat pada Tabel 2.1.
63
Tabel 2.1 Simbol Diagram Alir Dokumen
2. 2. Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas
Subab ini akan menerangkan berbagai teori-teori khusus yang berhubungan
dengan topik yang dibahas mengenai pengertian sekolah, pengertian administrasi,
pengertian pendaftaran, pengertian forum diskusi, pengertian internet, pengertian
PHP, pengertian MySQL, dan pengertian interaksi manusia dan komputer yang
akan dijelaskan di bawah ini.
64
2. 2. 1.
Pengertian Sekolah
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p1244), sekolah
adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat
menerima dan memberikan pelajaran.
2. 2. 2.
Pengertian Administrasi
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p11), administrasi
adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta
penetapan-penetapan cara penyelenggaraan pembinaan organisasi.
2. 2. 3.
Pengertian Pendaftaran
M enurut
Kamus
Besar
Bahasa Indonesia (2008,
p285),
pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan);
pencatatan nama, alamat, dan sebagainya ke dalam daftar.
2. 2. 4.
Pengertian Forum Diskusi
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p397), forum
adalah tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas.
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p334), diskusi
adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa forum diskusi adalah suatu tempat
pertemuan yang bersifat ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah secara bebas.
65
2. 2. 5.
Internet
2. 2. 5. a. Pengertian Internet
Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat
besar,
yang
menjangkau
seluruh
kawasan
di
dunia,
mengedarkan jutaan surat elektronik setiap harinya, dan
bagaikan sebagai jalan tanpa hambatan bagi info-info yang
dapat dilihat. Internet juga merupakan sebuah tempat dimana
orang dapat berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain,
saling berbagi dan bertukar pikiran dan ide-ide yang ada.
Lebih dari itu semua, internet adalah sebuah bentuk komunitas
dari sekian banyak orang yang menggunakannya untuk
menjelajahi persamaan dan perbedaan mereka melalui tulisan
tertulis (Prevost, 1995, p5).
Jadi, menurut Greenlaw (2002, p99), internet dapat
diartikan secara lebih sederhana sebagai sistem jaringan
komputer secara global yang terjaring dengan pengguna
komputer dan data-data mereka.
2. 2. 5. b. Sejarah Internet
Telekomunikasi Tahun 1960an
M enurut Greenlaw (2002, p101), awal konsep internet
adalah packet switching, dimana data yang akan dikirim
dibagi menjadi paket-paket kecil yang berisikan informasi dan
diberi
label
untuk
mengidentifikasi
pengirim
dan
66
penerimanya. Paket tersebut dikirim melalui jaringan dan
disusun kembali pada saat paket tersebut mencapai tujuan.
Jika ada paket yang tidak sampai atau tidak lengkap, maka
pengirim akan ditanyakan kembali apakah pengirim hendak
mengirim kembali atau tidak. Pada awal tahun 1960an,
beberapa teori tentang packet switching banyak ditulis.
Pada tahun 1969, Bolt, Beranek, dan Newman, Inc.,
(BBN) merancang suatu jaringan yang disebut sebagai the
Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET)
untuk Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Pihak militer
membuat ARPA untuk memberikan jalan bagi para peneliti
untuk saling berbagi kekuatan “Super-computing”.Pada saat
itu beredar isu bahwa pemerintah mengembangkan the
ARPANET sebagai respons atas ancaman serangan nuklir yang
dapat menghancurkan sistem komunikasi negara tersebut
(Greenlaw, 2002, p102).
Telekomunikasi Tahun 1980an
M enurut
Greenlaw
(2002,
p103),
dekade
ini,
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
menjadi
seuatu
keharusan
dari
pemerintah
dalam
pembangunan jaringan komunikasi the ARPANET.Untuk
pertama
kalinya,
kata
Internet
digunakan
untuk
mendeskripsikan the ARPANET.Hal keamanan menjadi fokus
67
utama saat itu, sebagai respon atas merebaknya virus dan
maraknya pembobolan online. Saat internet bertumbuh, the
Domain Name System (DNS) juga dikembangkan, agar
jaringan dapat dikembangkan dengan mudah dengan cara
memberikan
nama
kepada
komputer
host
dalam
pendistribusian fashion.
Telekomunikasi Tahun 1990an
M enurut Greenlaw (2002, p104), pada tahun 1990
banyak sekali organisasi komersial memulai on-line.Stimulasi
pertumbuhan internet saat ini diluar dari perkiraan.URLs
bermunculan di televisi dan periklanan dan, untuk pertama
kalinya, beberapa anak muda sudah dapat on-line pada angka
yang cukup signifikan.
Alat-alat browsing yang bergrafik sudah
mulai
dikembangkan, dan bahasa pemrograman HTML mengizinkan
pengguna di seluruh dunia untuk mempublikasikan apa yang
disebut sebagai the World Wide Web. Jutaan orang terhubung
on-line di pekerjaan, toko, bank, dan sangat terhibur.
2. 2. 5. c. Komponen Fisik
M enurut Greenlaw (2002, p111), sebuah router adalah
komputer yang memiliki tujuan khusus yang mengarahkan
paket-paket di dalam jaringan.Routers dapat mendeteksi
68
bagian jaringan yang rusak atau padat, sehingga dapat
mengarahkan paket ke jalur lain. Dalam perambatannya, paket
tersebut membutuhkan media fisik sebagai jalan agar paket
dapat merambat, yaitu:
a. Kabel tembaga, yang mentransmisikan pesan-pesan
seperti gerakan-gerakan elektrik. b. Kabel serat optik, yang menggunakan gelombang cahaya
untuk mentransmisikan pesan-pesan. c. Gelombang radio, gelombang mikro, cahaya infra
merah, dan cahaya yang dapat terlihat oleh mata,
semuanya dapat membawa pesan-pesan melalui udara.
2. 2. 5. d. Model Client-Server
M enurut
Hofstetter
(2003,
p11),
client-
servercomputing adalah konsep yang sangat penting dalam
internet. Jika dilihat bahwa apa itu internet, internet adalah
sebuah jaringan dunia yang menghubungkan jutaan komputer.
Dan jika dilihat apa yang komputer-komputer tersebut
lakukan,
maka
komputer-komputer
tersebut
sedang
melakukan pengiriman dan penerimaan informasi. Jadi, itulah
yang dimaksud dengan client-server computing.
Ketika komputer sedang mengirim informasi, maka
komputer tersebut adalah server.Jika komputer tersebut
menerima informasi, maka komputer tersebut disebut adalah
client. M asa waktu client-server computing bekerja adalah
69
berdasarkan bagaimana cara komputer-komputer tersebut
bertukar
informasi
dengan
mengirim
dan
menerima
(Hofstetter, 2003, p11).
2. 2. 5. e. Domains dan Subdomains
M enurut Hofstetter (2003, p12), setiap komputer yang
terhubung di internet memiliki alamat IP yang unik. Alamat
IP mungkin akan sukar untuk diingat. Sebagai contoh, alamat
IPthe National Aeronautics & Space Administration (NASA)
adalah 198.116.142.34.Jika kita harus menghafal semua
alamat IP seluruh halaman web, maka internet bukan sesuatu
hal yang bersifat user-friendly. Agar alamat IP dapat diingat dengan mudah oleh
manusia, maka ditemukanlah teknologi agar manusia dapat
menggunakan karakter alfabet daripada angka, yaitu Domain
Name System (DNS).M erujuk pada contoh di atas, alamat IP
NASA dapat digantikan dengan karakter alfabet, yaitu
www.nasa.gov (Hofstetter, 2003, p12).
M enurut Hofstetter (2003, p12), domain memiliki
format dalam penulisannya, yaitu:
Hostname.subdomain.top-level-domain
Di belahan dunia yang lain, top-level-domain biasanya
mengikuti kode suatu negara, sebagai contoh FR adalah untuk
Perancis (Hofstetter, 2003 p12).
70
2. 2. 5. f. World Wide Web
The World Wide Web (WWW) atau dapat disebut
sebagai web adalah sebuah aplikasi piranti lunak yang
membuat semua orang dapat mebuat dengan mudah untuk
menerbitkan dan menjelajah dokumen yang ber-hypertext di
internet.Web itu sendiri telah berkembang dengan pesat karena
kemudahannya dalam penggunaan dan menarik dalam
tampilan (Greenlaw, 2002, p142).
Internet dapat diibaratkan sebagai suatu jaringan
komputer yang sangat
ditransportasikan
besar.Berbagai informasi dapat
melalui
internet.Web
itu
sendiri
menggunakan internet.Web menghasilkan sebuah tuntutan lalu
lintas internet yang sangat besar, dan teknologi internet
terbaru terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keiinginan para pengguna web (Greenlaw, 2002, p142).
Web
menjalankan
protokol
HTTP.Browser
itu
memiliki banyak protokol, yang berarti mereka dapat
“berbicara”
dengan
menggunakan
banyak
cara untuk
berselancar di internet, dan banyaknya protokol yang
dimasukan ke dalam browser terus bertambah banyak. Sebuah
ide pusat untuk pengembangan web adalah the Uniform
Source Locator (URL).URL adalah
alamat web yang
mengidentifikasi sebuah dokumen secara unik di web. Sebagai
contoh seperti dokumen dapat berupa gambar, file HTML,
71
sebuah program, atau file dengan tipe lainnya (Greenlaw,
2002, p142).
2. 2. 6.
PHP
2. 2. 6. a. Pengertian PHP
M enurut Welling (2001, p2), PHP adalah bahasa
scripting server-side yang telah dirancang sedemikian rupa
untuk kebutuhan web. Dengan sebuah halaman HTML, kode
PHP dapat disisipkan dan akan dieksekusi setiap kali halaman
tersebut dikunjungi. Kode PHPakan diinterpretasikan pada
web server dan akan menghasilkan HTML atau output lain
yang dapat dilihat oleh pengguna.
PHP adalah produk open source. Hal ini menandakan
bahwa pengguna dapat mengakses source code. Pengguna
dapat
menggunakannya,
mengubahnya,
dan
mendistribusikannya kembali tanpa dikenakan biaya apapun
(Welling, 2001, p2).
PHP merupakan kependekan dari Personal Home
Page, tetapi kemudian diubah sesuai dengan penamaan
konvensional rekursif the GNU (GNU = Gnu’s Not Unix) dan
sekarang merupakan
kependekan
Preprocessor (Welling, 2001, p2).
2. 2. 6. b. Kelebihan PHP
dari
PHP Hypertext
72
M enurut Welling (2001, p4), PHP mempunyai
berbagai kelebihan, yaitu:
a. High Performance
PHP sangat efisien.PHP menggunakan sebuah
server
yang
tidak
berbiaya
besar,
namun
dapat
menghadirkan jutaan data dalam satu hari.
b. Interfaces to Many Different Database Systems
PHP memiliki hubungan yang alami dengan
banyak sistem database. Selain MySQL, PHP dapat
melakukan koneksi dengan PostgreSQL, mSQL, Oracle,
dbm, filePro, Hyperwave, Informix, Interbase, dan
database Sybase.
M enggunakan the Open Database Connectivity
Standard (ODBC), maka pengguna dapat menghubungkan
PHP dengan seluruh basis data yang mendukung driver
ODBC.
c. Built-inLibrariesfor Many Common Web tasks
Dikarenakan PHP dirancang untuk digunakan bagi
web, maka PHP memiliki banyak sekali fungsi-fungsi
yang telah terintegrasi di dalamnya, untuk memberikan
performa yang lebih dalam menjalankan web. Pengguna
dapat menghasilkan gambar GIF, menghubungkan ke
layanan kerja, mengirim surat elektronik, bekerja dengan
73
cookies, dan menghasilkan dokumen PDF, hanya dengan
menambahkan beberapa kode saja. d. Low Cost
PHP itu gratis.Pengguna dapat mengunduhnya dari
kapanpun dari www.php.net, tanpa dikenakan biaya.
e. Ease of Learning and Use
Sintaks
dari
PHP
berdasarkan
bahasa
pemrograman yang lain, terutama C dan PERL. Pengguna
yang telah mengetahui C atau PERL, atau bahasa yang
mirip dengan C seperti C++ atau Java, maka pengguna
tersebut dapat menggunakan PHP dengan produktif sekali. f. Portability
PHP dapat bekerja dengan berbagai sistem
operasi.Pengguna dapat menuliskan kode PHP pada
sistem operasi yang berbasis UNIX dan gratis, seperti
Linux dan
FreeBSD.Ataupun
pada sistem operasi
komersial yang berbasis UNIX, seperti Solaris dan IRIX,
atau dapat juga pada beberapa versi dari Microsoft
Windows.
g. Availability of Source Code
Pengguna mempunyai akses kedalam source code
PHP. Tidak seperti kode komersial yang menutup
kodenya, jika pengguna hendak menambahkan atau
74
mengubah kode ke dalamnya, maka pengguna dapat
melakukannya saat itu juga.
2. 2. 7.
MySQL
2. 2. 7. a. Pengertian MySQL
M enurut
Welling
(2001,
p3),
MySQL
adalah
Relational Database Management System (RDBMS) yang
cepat dan kuat.Sebuah basis data dapat membuat pengguna
untuk meyimpan, mencari, mengurutkan, dan mendapatkan
data dengan sangat efisien.Server MySQL mengendalikan
akses ke dalam data untuk memastikan bahwa para pengguna
dapat
bekerja
dalam
waktu
mendukung akses secara cepat,
yang
bersamaan,
untuk
dan memastikan hanya
pengguna yang telah terotorisasilah yang mendapatkan hak
akses.
MySQL menggunakan bahasa SQL(Structured Query
Language), yaitu bahasa query basis data yang baku bagi
seluruh dunia. MySQL kembali dipublikasikan sejak tahun
1996, tetapi sejarah pengembangannya telah dilakukan dari
tahun 1979.MySQL
tersedia dengan lisensi open source,
tetapi lisensi komersial pun tersedia apabila diperlukan
(Welling, 2001, p3).
2. 2. 7. b. Kelebihan MySQL
75
M enurut Welling (2001, p5), terdapat beberapa
kelebihan dari MySQL, yaitu:
a. Performance
MySQL begitu cepat dalam pemrosesan data.
b. Low Cost
MySQL tersedia dan dapat digunakan tanpa
dikenakan biaya, dibawah lisensi open source.Namun,
tersedia dengan biaya yang sangat murah, dibawah lisensi
komersial,
jika
aplikasi
yang
pengguna
gunakan
membutuhkannya.
c. Ease of Use
Kebanyakan dari berbagai sistem basis data
modern menggunakan SQL. Jika pengguna memiliki
RDBMS yang lain, pengguna tidak akan menghadapi
masalah yang berarti ketika beradaptasi dengan SQL.
Bahkan,
MySQL
lebih
mudah
dalam
persiapan
dibandingkan denga produk lain yang sekelas.
d. Protability
MySQL dapat digunakan dan diimplementasikan
pada berbagai sistem UNIX dan juga pada Microsoft
Windows.
e. Source Code
Sama seperti pemrograman PHP, pengguna dapat
mengubah dan menambahkan source code bagi MySQL.
76
2. 2. 8. Interaksi Manusia dan Komputer
2. 2. 8. a. Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer
Komputer yang memiliki jaringan dengan antarmuka
yang canggih sedang memaksa agar teknologi-teknologi baru
terus berkembang.Kegembiraan yang begitu luar biasa
menyebar luas setelah para perancang telah berhasil membuat
fungsi-fungsi yang baik bagi perancangan antarmuka.Seperti
peralatan fotografi pada masa lampau, komputer-komputer
zaman dahulu hanya bisa digunakan oleh para ahli yang telah
mengerti benar tentang teknologi tersebut.
Performa manusia dan pengalaman pengguna dengan
komputer
dan
sistem informasi akan
tetap
membuat
perkembangan yang begitu cepat terhadap penelitian dan
pengembangan topik pada beberapa dekade ke depan. Dan
sekarang, setelah komputer dan antarmuka pengguna menjadi
basis dari kekuatan sistem tekniksosial yang begitu cepat
berkembangnya, maka analis politik, para pakar ekonomi,
pengacara, advokat, dan pakar etika sedang memainkan
peranan yang sangat besar di dunia komputer (Shneiderman,
2005, p4).
Pada dasarnya, interaksi manusia dan komputer adalah
disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana bentuk interaksi
antara manusia dengan komputer yang berhubungan dengan
77
perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer
yang dapat berinteraktif dengan manusia. Dengan disiplin
ilmu tersebut, sangat diharapkan agar semakin banyak orangorang, selain para ahli, yang akan dapat berinteraksi dengan
baik dan benar dengan komputer sehingga menjadikan
komputer sebuah peralatan yang berdaya guna tinggi.
M enurut Shneiderman (2005, p16), terdapat lima
target atau sasaran dalam pengukuran yang harus dicapai
dalam perancangan antarmuka, agar tercapai interaksi yang
baik antara manusia dan komputer, yaitu:
a. Waktu untuk Belajar
Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pengguna untuk
belajar bagaimana menjalankan perintah atau fungsi yang
ada
b. Kecepatan performa
Bagaimana kecepatan performa yang dihadirkan oleh
suatu sistem dibandingkan dengan sistem lain
c. Tingkat Kesalahan Oleh Pengguna
Apakah bentuk kesalahan dan seberapa banyakkah
kesalahan yang dapat dilakukan oleh pengguna.Walaupun
terdapat waktu untuk mengkoreksi kesalahan tersbut,
waktu tersebut mungkin saja dapat mempengaruhi
kecepatan performa.Penanganan kesalahan adalah sesuatu
komponen yang penting dari sebuah antarmuka.
78
d. Daya Ingat Pengguna
Bagaimanakah pengguna dapat tetap menyimpan daya
ingatnya atau pengetahuannya.Apakah sejam, sehari, atau
bahkan seminggu.Daya ingat sangat berpengaruh terhadap
waktu untuk belajar dan frekuensi penggunaan.
e. Kepuasan S ubjektif
Seberapa besarkah pengguna menyukai penggunaan
berbagai aspek dalam perancangan antarmuka. Jawaban
ini hanya akan didapat dalam hasil wawancara atau
pelaksanaan survei yang mengandung skala kepuasan dan
pengisian lembar komentar.
2. 2. 8. b. 8 Aturan Emas Dalam Perancangan Antarmuka
M enurut Shneiderman (2005, p74), dalam perancangan
antarmuka, terdapan 8 prinsip, yang sering disebut “aturan
emas”,
yang dapat
diaplikasikan
antarmuka. Berikut ini adalah 8
pada semua sistem
aturan
emas untuk
perancangan antarmuka, yaitu:
a. Berusaha Untuk Konsisten
Aturan pertama ini sering kali secara tidak sengaja
dilanggar atau terlewati oleh para desainer, tetapi dengan
mengikuti aturan
ini,
tidak sedikit yang terkecoh
olehnya.Aksi dari kekonsistenan ini dibutuhkan pada
situasi yang sama. Terminologi yang indentik sebaiknya
79
digunakan pada prompts, menu, dan layar bantuan secara
bersama; dan juga warna, layout, kapitalisasi, bentuk
tulisan,
dan
lain-lain
diimplementasikan
yang
bersama.
konsisten
Sehingga
seharusnya
memudahkan
pengguna untuk dapat berinteraksi tanpa harus melihat dan
mempelajari layar yang berubah-ubah.
b. Melayani Penggunaan Secara Universal
Pengguna
dunia.Untuk
itu
melayani seluruh
antarmuka
diperlukan
tersebar
di
seluruh
antarmuka yang dapat
pengguna di seluruh
negara di
dunia.Semakin banyak fitur yang mendukung secara
universal, maka semakin baik antarmuka tersebut.
c. Memberikan Umpan Balik yang Informatif
Untuk setiap aksi dari pengguna, antarmuka yang
baik memiliki sistem yang dapat memberikan umpan balik
kepada pengguna tersebut. Sehingga, pengguna tersebut
dapat mengetahui apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
d. Mendesain Dialog Agar Memberikan Penutupan yang
Baik
Kumpulan dari aksi-aksi harus disusun dalam suatu
kelompok dimana terdapat permualaan, pertengahan, dan
akhir.Umpan balik yang informatif saat sekelompok aksi
yang telah dilakukan, sangat memberikan kepuasaan bagi
para pengguna. Hal ini membuat pengguna mengenal
80
antarmuka tersebut dan tahu akan apa yang harus ia
lakukan selanjutnya.
e. Mencegah Kesalahan
Sebaiknya, perancang sistem harus memikirkan
bagaimana caranya bagaimana agar user sebisa mungkin
tidak melakukan kesalahan jika menggunakan antarmuka
yang ada.Jika sampai pengguna melakukan kesalahan,
maka antarmuka harus dapat mendeteksi kesalahan
tersebut dan memberikan instruksi yang sederhana,
bersifat konstruktif, dan spesifik.
f. Memberikan Aksi Pengembalian yang Mudah
Sedapat mungkin, aksi yang telah dilakukan dapat
dikembalikan lagi ke dalam keadaan semula. Fitur ini
sangat memberikan kenyamanan, sejak pengguna tahu
bahwa kesalahan dapat dicegah, maka mereka akan mulai
mengeksplorasi opsi-opsi agar terhindar dari kesalahan
tersebut.
g. Mendukung Pusat Kendali Internal
Pengguna yang sudah berpengalaman sangat
menghendaki agar merekadapat merasakan bahwa mereka
sedang menggunakan sistem antarmuka tersebut, dan
antarmuka tersebut dapat merespon apa yang telah mereka
lakukan.
h. Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek
81
Keterbatasan manusia dalam memproses ingatan
jangka pendek membutuhkan tampilan yang sederhana,
halaman ganda harus diperkuat, pergerakan tampilan
dikurangi, dan waktu untuk belajar diperbanyak.
2. 2. 8. c. 10 Kesalahan Utama Pada Website
M enurut Shneiderman, terdapat 10 kesalahan utama
pada perancangan website yang dapat mengganggu pengguna.
Berikut ini adalah 10 kesalahan tersebut, yaitu:
a. Penggunaan frame dalam pembuatan halaman web
b. Penggunaan teknologi baru yang tidak sesuai
c. Penggunaan animasi dan teks yang terus-menerus berjalan
d. URL yang terlalu susah untuk diingat
e. Halaman web yang berdiri sendiri dan tidak tersambung
dengan halaman lain
f. Halaman web yang memiliki tombol gulir yang terlalu
panjang. Sehingga konten pada halaman web tersebut
terlalu banyak dan memberatkan
g. Tidak ada atau kurangnya navigasi yang mendukung
h. Warna link yang tidak sesuai
i. Halaman web tidak diperbaharui
j. Terlalu besarnya waktu untuk mengunduh dan loading
sehingga membuat pengguna akan cepat merasa bosan
Download