1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang akan memaparkan tentang latar
belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan
sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang
penelitian ini.
1.1. Latar Belakang
Perkembangan babak baru perbankan saat ini telah memberikan dampak
kepada tingkat persaingan dalam industri perbankan kini semakin tajam, terlebih
didorong oleh perkembangan pengetahuan masyarakat yang semakin pandai dalam
memilih bank. Masyarakat kini semakin selektif dalam memilih bank, yaitu bank yang
dapat memberikan layanan keuangan berkualitas bagi bisnis dan pribadinya. Bank terbaik
adalah bank yang dapat memenuhi segala kebutuhan finansial nasabahnya, baik dari
aspek produk, fitur, tingkat bunga, layanan maupun jaringan distribusinya.
Sementara itu, kondisi perbankan nasional sendiri mengalami pasang surut
yang cukup signifikan di dalam sejarah perkembangannya. Pada masa krisis ekonomi
sepuluh tahun lalu, sektor perbankan merupakan salah satu industri yang mendapatkan
dampak langsung paling parah. Selanjutnya, perbankan terus mengalami masa-masa sulit
di mana banyak bank yang mengalami kemunduran kinerja akibat terjadinya krisis
kepercayaan dari masyarakat.
1
Seiring waktu berjalan dan dengan didorong oleh kemajuan ekonomi
maka sektor perbankan pelan-pelan kembali menggeliat. Melalui proses restrukturisasi
perbankan pada tahun 1999 banyak bank yang melakukan program restrukturisasi
operasional, merger atau akuisisi sehingga kinerja Perbankan Indonesia mulai membaik.
Indikator utama yang bisa dilihat adalah dari pertumbuhan aset perbankan yang terus
meningkat. Di samping itu, beberapa indikator lainnya juga terus membaik, misalnya laba
bersih meningkat, dana meningkat, ekspansi kredit meningkat dan tingkat kredit
bermasalah menurun.
Sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi nasional saat ini, perkembangan
dunia perbankan nasional, secara umum juga terus menunjukkan trend yang semakin
baik. Semakin kondusifnya kondisi perbankan nasional tersebut telah mendorong pada
semakin tingginya tingkat persaingan di dalam industri perbankan nasional itu sendiri.
Peningkatan intensitas persaingan dikalangan perbankan nasional telah berdampak pada
relatif samanya value yang ditawarkan oleh bank-bank tersebut. Hal ini dapat dilihat dari
standar layanan, produk dan jasa yang ditawarkan maupun fitur-fitur/fasilitas yang ada
saat ini di masing-masing bank. Dengan semakin tergeneralisasinya produk maupun
layanan/fasilitas yang disediakan oleh perbankan nasional saat ini, semakin menyulitkan
bank-bank tersebut dalam menarik minat para calon nasabahnya, kecuali bank-bank
yang mampu menghadirkan/menyediakan diferensiasi (uniqueness) atas produk, layanan
maupun fasilitas yang dimiliki. Hal ini menjadi penting karena setiap produk/fasilitas
baru yang ditawarkan oleh suatu bank, akan segera diikuti oleh bank-bank lainnya.
Dengan kondisi seperti ini, masing-masing bank dituntut untuk dapat terus
berinovasi agar produk, fasilitas, layanan maupun program-program promosi serta cara-
2
cara mengkomunikasikannya kepada nasabah/calon nasabah dapat memiliki diferensiasi
(uniqueness) yang dapat menjadi keunggulan suatu bank dibandingkan bank-bank
lainnya. Dilain pihak perkembangan ekonomi nasional, regional dan bahkan internasional
sebagai dampak globalisasi telah berakibat luas pada kehidupan masyarakat, salah
satunya adalah bentuk hubungan antara masyarakat dengan perbankan. Bank yang dahulu
umumnya hanya dianggap sebagai tempat menyimpan atau meminjam uang saja, saat ini
telah berkembang sebagai pusat aktivitas keuangan masyarakat. Sebagai contoh, produk
tabungan yang dahulu betul-betul sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyimpan
dana/menabung guna keperluan di waktu yang akan datang, saat ini telah beralih fungsi
sebagai alat transaksional dalam berbagai aktivitas keuangan sehari-hari seperti untuk
belanja dengan menggunakan kartu debit (ATM), transfer, pembayaran-pembayaran
tagihan seperti telpon,listrik, pajak dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi yang
begitu cepat semakin membuat produk tabungan dengan segala fitur-fitur/fasilitas yang
melekat padanya seperti kartu ATM, SMS banking, Internet banking, Phone banking,
Mobile banking dll, menjadi alat transaksional yang paling cepat, relatif aman, murah
dan mudah diakses.
Sebagai imbas dari semua itu, pangsa pasar yang semakin kompetitif serta
beragamnya fasilitas yang diberikan kepada para nasabahnya menjadikan tingkat
persaingan, khususnya di dalam penghimpunan dana masyarakat seperti pada produk
tabungan perbankan meningkat semakin tajam. Bahkan saat ini kita dapat dengan mudah
melihat iklan-iklan mengenai program-program promosi perbankan yang berusaha
mengajak/mempengaruhi masyarakat untuk membuka tabungan ataupun menambah
saldonya di bank-bank tersebut seperti progam Gebyar Tahapan BCA,
Rejeki BNI
3
Taplus, Mandiri Fiesta Bank Mandiri, Untung Beliung BRItama (BRI), dll. Tingkat
persaingan ini secara langsung maupun tidak langsung, merupakan daya tarik tersendiri
bagi masyarakat sekaligus memposisikan masyarakat (nasabah/calon nasabah) menjadi
salah satu pihak yang diuntungkan mengingat semakin banyaknya pilihan (bank) bagi
masyarakat dalam menempatkan dananya, walaupun dilain pihak menuntut masyarakat
untuk semakin selektif dan cermat agar dapat memilih bank mana yang paling dapat
mengakomodir kebutuhan-kebutuhan mereka baik dari sisi produk, channel, fitur,
pelayanan, keamanan serta tingkat pengembalian keuntungan (bunga) yang maksimal.
Berdasarkan data yang didapat dari Bank Indonesia menunjukkan bahwasanya
perkembangan penghimpunan dana perbankan nasional, khususnya tabungan selama
beberapa tahun terakhir ini menunjukkan trend yang terus meningkat .
Tabel.1.1.
Posisi Dana Nasional (Kelompok Bank)
Posisi Dana Pihak Ketiga Nasional ( berdasarkan kelompok Bank )
Rupiah dan Valas (dlm miliar rupiah)
Periode
Persero
Pemda
Swasta
Asing
Total
Des-05
429.650
85.578
485.474
133.384
1.134.086
Des-06
483.250
129.604
551.697
134.204
1.298.755
Des-07
578.041
134.917
640.111
175.115
1.528.184
Des-08
592.672
137,955
729,754
200,547
1,682,163
Des-09
715.488
147.326
825.000
200.235
1.913.571
Des-10
759.929
176.686
895.453
106.556
2.304.875
Jun-11
734.271
229.852
957.865
118.138
2.408.039
Sumber : Laporan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia BI
Tabel.1.2.
Posisi Tabungan Nasional (Kelompok Bank)
Periode
Des-05
Des-06
Des-07
Posisi Tabungan Nasional ( berdasarkan kelompok Bank )
Rupiah dan Valas (dlm miliar rupiah)
Persero
Pemda
Swasta
Asing
Total
136.290
17.334
124.916
3.217
281.757
160.543
25.343
143.828
4.666
334.380
208.638
33.671
187.861
9.201
439.371
4
Des-08
Des-09
Des-10
Jun-11
236.630
277.631
322.384
324.956
37.126
43.371
53.126
46.260
205.998
258.688
322.192
347.276
16.226
22.756
31.201
31.559
503.081
610.704
738.695
760.539
Sumber : Laporan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia BI
Tabungan yang saat ini telah berubah dari semula hanya sebagai tempat
menyimpan dana bagi masyarakat dan kini menjadi alat transaksional, di satu sisi telah
membantu dan memudahkan masyarakat dalam banyak hal, mengingat dengan segala
fasilitas yang melekat di tabungan seperti telah disinggung di atas, telah membuat
tabungan menjadi sangat mudah untuk ditarik melaui fasilitas-fasilitas yang ada saat ini
seperti ATM, SMS Banking, Phone Banking, Internet Banking, Mobile Banking guna
berbagai keperluan termasuk keperluan yang sifatnya konsumtif.
Sebagai institusi bisnis, perbankan nasional melihat ini sebagai suatu
tantangan sekaligus peluang bisnis yang harus dimanfaatkan. Menjadi tantangan karena
semakin banyak dan beragamnya fasilitas yang ditawarkan oleh bank-bank saat ini guna
mendukung kebutuhan transaksi nasabahnya akan mungkin semakin mempersingkat
pengendapan dana-dana masyarakat tersebut di bank yang bersangkutan. Selain perlu
dilakukan upaya-upaya agar kegiatan transaksi masyarakat tersebut dapat memberikan
peningkatan nasabah maupun saldodana pihak ketiga (DPK) secara signifikan dari bank
tersebut, serangkaian penyempurnaan atas produk-produk perbankan yang sudah ada
serta inovasi-inovasi baru juga perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk antisipasi dari
dampak aktifitas transaksi masyarakat di atas serta sebagai upaya untuk terus
menyediakan solusi keuangan atas kebutuhan masyarakat di waktu yang akan datang.
Salah satu dari inovasi baru dari perbankan nasional tersebut adalah dikeluarkannya
produk Tabungan Bisnis. Jenis tabungan ini sebagai jawaban dari kebutuhan masyarakat
5
atas kebutuhan monitoring keuangan khususnya terkait dengan kegiatan transaksional
nasabah yang banyak mengalami kesulitan dalam mengatur serta mengontrol jenis
pengeluaran maupun pemasukan terutama untuk nasabah-nasabah yang masuk dalam
kriteria pedagang yang belum memiliki kedisplinan dalam pengelolaan keuangannya.
Tabungan Bisnis ini memiliki fitur yang sangat fleksibel bagi nasabah dengan berbagai
fasilitas baik secara konvensional maupun e-banking.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, merupakan salah satu bank yang
melakukan inovasi baru tersebut dengan mengeluarkan produk tabungan bisnis dengan
nama Tabungan Plus Bisnis yang sekarang lebih dikenal dengan nama BNI TAPLUS
BISNIS,
yang diluncurkan pada bulan Juni 2009.
Produk ini sebenarnya bukan
merupakan produk yang dilahirkan secara independen namun merupakan produk hasil
transformasi dari produk Taplus Utama yang ditargetkan kepada nasabah pada segment
High Networth Individual (HNI) namun pada periode akhirnya telah mengalami
penurunan/declining sehingga diputuskan untuk dirubah menjadi produk baru yang lebih
memenuhi kebutuhan pasar.
Selain sebagai salah satu bentuk kepedulian BNI terhadap pengembangan
dunia usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia, bagi BNI sendiri memandang bahwa
pengembangan bisnis produk Taplus Bisnis ini berpotensi cukup besar sebagai sarana
penghimpunan dana murah , meningkatkan fee based income serta sebagai produk yang
dapat memberikan solusi bisnis kepada nasabah sehingga berdampak kepada terciptanya
persepsi BNI sebagai ‘bank untuk bertransaksi bisnis’. Dalam usulan pengembangan
BNI Taplus Bisnis pada tahun 2009, disebutkan sejumlah alasan mengapa BNI perlu
mengembangkan Taplus Bisnis, antara lain : aktivitas bisnis (kemudahan transaksi)
6
merupakan faktor utama sebagai push factor nasabah pindah ke bank lain, BNI
dipersepsikan belum mampu memberikan layanan untuk aktivitas bisnis (MARS-2008),
model tabungan bisnis yang dikembangkan oleh pesaing masih mungkin untuk diungguli
sehingga BNI memiliki kesempatan untuk menjadi bank yang terbaik di Indonesia, BNI
memiliki sejumlah kekuatan untuk mendukung pemasaran tabungan bisnis, meluncurkan
tabungan bisnis akan bermakna strategis bagi BNI yaitu meningkatkan competitive
positioning dan menciptakan sejumlah nilai baru bagi BNI.
Dalam usulan pengembangan BNI Taplus Bisnis tahun 2009, juga
disampaikan peluang bagi pengembangan bisnis produk tabungan bisnis ini, yaitu antara
lain BNI memiliki customer base yang besar, sekitar 10 juta nasabah (cfm.data MIS BNI
tahun 2009) , customer traffic yang terjadi di cabang termasuk tinggi, yang diantaranya
merupakan nasabah potensial untuk ditawari tabungan bisnis dan kelompok pedagang
existing maupun yang baru masuk kedalam industri mencapai ± 15 juta jiwa sehingga
masih sangat potensial sebagai pasar tabungan bisnis.
Mengingat BNI bukanlah satu-satunya bank yang telah meluncurkan tabungan
bisnis, maka penting bagi BNI khususnya produk tabungan bisnis untuk memiliki
“keunggulan/uniqueness” dibandingkan produk-produk sejenis dari bank lain maupun
dari produk-produk subtitusi seperti yang ditawarkan oleh lembaga keuangan lainnya
selama ini. Hal ini terkait erat dengan strategi yang akan/telah ditempuh BNI dalam
mengembangkan produk tabungan bisnisnya. Melihat implementasi dari strategi produk
tabungan bisnis dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai oleh BNI Taplus Bisnis selama
2 tahun terakhir ini, baik dalam
hal jumlah dana yang terhimpun maupun jumlah
rekening yang telah berhasil diperoleh, maka penulis tertarik untuk menulis mengenai
7
“Analisa Strategi Bersaing Produk Tabungan Bisnis BNI (BNI TAPLUS BISNIS)”
dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu : Analisis lima kekuatan bersaing
(Porter's 5 Forces Analysis), Analisis SWOT dan Analisis PLC.
1.2. Perumusan Masalah
Atas dasar permasalahan di atas, maka perumusan masalah yang akan diteliti pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah strategi bersaing Produk Tabungan BNI Taplus Bisnis masih efektif
dalam menghadapi persaingan?
2. Apa kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan Produk Tabungan
BNI Taplus Bisnis masih efektif dalam menghadapi persaingan?
3. Bagaimana PLC Produk Tabungan BNI Taplus Bisnis ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
untuk :
1. Mengevaluasi penerapan strategi bersaing BNI Taplus Bisnis dalam
menghadapi persaingan
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan bagi BNI
dalam menghadapi tantangan persaingan
3. Menganalisis Product Life Cycle Produk BNI Taplus Bisnis
8
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam memperdalam teori
tentang manajemen stratejik yang telah diperoleh penulis selama kuliah
dikaitkan dengan implementasi dari teori-teori tersebut di dalam praktek
bisnis yang sesungguhnya.
1.4.2. Praktis
Dari segi praktis diharapkan penelitian ini akan dapat digunakan oleh
manajemen BNI
sebagai salah satu masukan di dalam pengembangan
produk Tabungan BNI, khususnya terkait dengan produk tabungan bisnis
yang akhir-akhir ini mulai ramai dilirik oleh bank-bank lain sebagai salah
satu alternatif dalam penghimpunan dana mereka
1.5. Sistimatika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab,
dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang merupakan penjabaran
dari bab yang bersangkutan sehingga membentuk satu kesatuan penulisan yang
utuh, dengan susunan sebagai berikut :
BAB I :
Pendahuluan
Bab ini berisi hal-hal yang mendasari penyusunan laporan penelitian ini yang
termuat dalam latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
9
BAB II :
Landasan Teori
Bab ini menguraikan berbagai teori yang berhubungan dengan strategi bisnis,
mulai dari pengertian strategi, misi dan tujuan utama perusahaan, keunggulan
bersaing, Porter’s five forces , SWOT Analysis, PLC Analysis , serta evaluasi
strategi.
BAB III :
Metodologi Penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan tentang metodologi penelitian dan sejarah pendirian serta
deskripsi umum PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Misi dan Visi, strategi
pengembangan produk Tabungan BNI, khususnya tabungan bisnis.
BAB IV :
Analisa dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dilakukan analisis mengenai strategi yang sudah dan sedang
diterapkan BNI dalam pengembangan produk tabungannya serta aspek-aspek yang
terkait dengan strategi tersebut dan faktor-faktor yang menjadi kunci sukses
industri perbankan, lingkungan internal perusahaan yang dilanjutkan dengan
evaluasi atas strategi yang di terapkan oleh BNI dalam pengembangan produk
Tabungannya, analisa Porter’s five forces , SWOT Analysis dan PLC Analysis.
BAB V :
Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari analisis yang telah
dilakukan dan sehubungan dengan permasalahan yang telah di bahas penulis, akan
10
diberikan sedikit saran-saran sederhana dalam rangka meningkatkan jumlah
portfolio Tabungan BNI dan jumlah pemilik rekening Tabungan BNI
11
Download