Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat

advertisement
Hubungan Manusia dan
Lingkungan Akibat
Dinamika Litosfera
Indikator :
1. Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun
litosfera
2. Pengaruh tektonisme terhadap kehidupan
3. Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan
4. Pengaruh seisme terhadap kehidupan
5. Pengaruh proses eksogen terhadap kehidupan
6. Pembentukan tanah dan pemanfaatannya
Pengertian Litosfer
Bahasa Latin
Lithos = batuan
Sphere = lapisan
• Lapisan Kerak bumi paling atas/paling luar
• Lapisan-lapisan penyusun kulit bumi terluar
Lapisan ini terdiri atas zat padat dinamakan batuan yang
secara umum terbagi menjadi dua, yaitu.
a. Lapisan atas adalah SiAl (Silikat dan Alumunium)
b. Lapisan bawah adalah SiMa (Silikat dan Magnesium)
Lapisan-Lapisan Bumi
• Kerak Bumi (Crust)
• Selimut atau Selubung
(Mantle)
• Inti Bagian Luar (Outer
Core)
• Inti Bagian Dalam (Inner
Core)
Kerak Bumi (Crust)
• Merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan
bumi).
• Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan
merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batubatuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi
tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup.
• Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai
1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di
bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan
litosfer
Selimut atau Selubung (Mantle)
Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan
kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900
km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di
bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 °C.
Inti Bumi
• Terdiri dari material cair, dengan penyusun utama
logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan
ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan
inti dalam.
• a. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200
°C.
• b. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi
berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km.
Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapai 4.500 °C
1. Aktivitas manusia dalam
pemanfaatan batuan penyusun
litosfera
Batuan
Batuan adalah himpunan partikel-partikel
sejenis atau tidak sejenis yang terikat
secara gembur atau padat dan himpunan
itu membentuk kerak bumi.
Siklus batuan
Berdasarkan cara pembentukkannya,
batuan dibagi menjadi beberapa jenis
• Batuan beku : terbentuk dari magma pijar yg mmbeku
menjadi padat.
• Batuan dimen : batuan beku yg tlah terbentuk di permukaan
bumi mengalami pelapukan dan kemudian erosi. Bagianbagian yang trlepas akibat erosi diangkut oleh agen-agen
geomosfik (air,angin, es) lalu diendapkan sehingga mengalami
proses liifikasi dan membentuk batuan sedimen.
• Batuan metamorf : batuan ini berasal dari batuan sedimen atau
batuan beku yang kemudian mengalami metamorfosa atau
perubahan bentuk.
• Metamorfosa : proses rekristalisasi dalam kerak bumi, akibat
pengaruh temperatur yg sangat tinggi.
Pemanfaatan dalam kehidupan
sehari-hari
• Sebut saja misalnya yang lagi nge-trnd saat ini yaitu di jadikan
hiasan pada cincin batu akik yang digandrungi anak muda
jaman sekarang. Adapun manfaat lainn`ya dari batuan ini
yaitu:
Batuan beku: Granit (keras, besar, kuat) untuk konstruksi
bangunan, Andes`it untuk konstruksi bangunan magalitik
• Batuan sedimen: Gypsum untuk bahan dasar bangunan,
Gamping untuk pengeras jalan dan pondasi rumah
• Batuan metamorf: Batu sabak untul alat tulis, Marmer untuk
lantai dan dekorasi bangunan dan batu nisan, Emas, intan
untuk perhiasan
Tenaga/gaya geologi
Tenaga/gaya geologi dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
Endogen
Gaya angkat atau membangun. Yang termasuk gaya
endogen, antara lain tektonisme, vulkanisme, dan
seisme.
Eksogen
Gaya bersifat merusak yang berasal dari luar bumi,
yaitu berasal dari atmosfer, hidrosfer, dan biosfer.
Terdiri atas pelapukan, pengikisan (erosi), dan
sedimentasi.
Tenaga Endogen :
1. Tektonisme
2. Vulkanisme
3. Seisme
Tektonisme
• perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal.
Pada umumnya bentuk hasil tenaga tektonisme ini berupa
lipatan dan patahan.
• gerakan tektonik adalah semua gerak naik turun yang
menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Gerak tektonik
dibedakan menjadi dua, yaitu gerak orogenesa dan gerak
epirogenesa.
Gerak Epirogenesa.
• gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun
vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi
yang terjadi sangat lambat, berlangsung sangat lama serta
meliputi wilayah yang sangat luas.
• Ada dua macam gerak epirogenetik, yaitu gerak epirogenetik
positif dan gerak epirogenetik negatif.
gerak epirogenetik positif
gerak turunnya daratan sehingga seolah – olah permukaan air
naik.
Contoh : gerak epirogenetik
positif
• Turunnya pulau – pulau di Indonesia bagian
timur (Kepulauan Maluku dari pulau – pulau di
barat daya Maluku sampai ke pulau Banda)
• Turunnya muara sungai Hudson di Amerika yang
dapat terlihat hingga kedalaman 1.700 meter.
• Turunnya lembah sungai Kongo sampai 2.000 km
di bawah permukaan laut.
epirogenesa negatif
gerak naiknya daratan sehingga seolah – olah permukaan air
mengalami penurunan.
Contoh : gerak epirogenetik
negatif
• Naiknya pulau Timor dan Pulau Button.
• Naiknya dataran tinggi Colorado di
Amerika
• Naiknya pulau Simeulue di bagian utara
saat gempa di Aceh 26 Desember 2004
Gerak orogenesa
gerak pada permukaan bumi baik secara horizontal
maupun secara vertical akibat dari pergerakkan lempeng
bumi yang berupa pangangkatan dan penurunan
permukaan bumi yang terjadi secara sangat cepat dan
meliputi daerah yang sempit.
Geraka orogenesa ini dapat menimbulkan patahan dan lipatan.
patahan
gerakan tekanan horizontal dan vertical yang menyebabkan
lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah.
Hal ini terjadi karena tekanan yang kuat tersebut melampaui
titik patah batuan dan berlangsung dnegan sangat cepat. tidak
hanya retakan, batuanpun dapat terpisah.
Jenis – jenis dari patahan adalah sebagai berikut :
1. Tanah naik (horst) , yaitu dataran yang terletak lebih tinggi
dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya
patah. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal
memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang
menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
2. Tanah turun (graben/slenk) , yaitu kenampakan dataran
yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya,
akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi karena
tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
Jenis – jenis dari patahan adalah sebagai berikut
Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang
tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergeser. Sesar ini
dibagi menjadi dua, yaitu dekstral dan sinistral. Dekstral, yaitu
jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser
ke kanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar
di depan kita bergeser ke kiri.
Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas
beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen
yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang
naikdan ada yang turun dan ada pula yang berbentuk miring
sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yang terdiri
atas balok-balok lithosfera.
Gambar
Lipatan
Lipatan adalah gerak tekanan horizontal yang menyebabkan
kulit bumi yang elastis mengalami pengerutan, pelipatan dan
menghasilkan relief muka baru berbentuk pegunungan. Bagian
lipatan yang terlipat ke atas disebut punggung lipatan (antiklinal)
sedangkan yang melipat ke bawah disebut dengan lembah
lipatan (sinklinal). Sementara bidang yang dapat ditarik lurus
dari anticlinal dan sinklinal disebut dengan bidang aksial.
Adapaun macam – macam lipatan adalah sebagai
berikut :
1. Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh
tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan
tenaga tangensial.
2. Lipatan miring (asymmetrical fold), terjadi karena arah
tenaga horizontal tidak sama.
3. Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi Karena tenaga
tangensial saja yang bekerja.
4. Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga
horizontal dari satu arah.
5. Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena adanya
pergerakan pada sepanjang kerak bumi.
Gambar
Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan magma
yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam
kerak bumi
Kata Vulkan berasal dari “Vulcano”, suatu kawah gunung api di
Kepulauan Lipari di lepas pantai Italia. Juga berkaitan dengan
nama Dewa Api Bangsa Yunani “Vulcanus
Vulkanisme
Istilah-istilah Vulkanisme
•Vulkanologi adalah ilmu kebumian yang mempelajari
gunung api
•Kawah adalah lubang pada tubuh gunung api sebagai tempat
keluarnya magma.
•Kawah yang cukup besar disebut kaldera.
Bila kaldera terisi air yang cukup banyak maka akan terbentuk
danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang
ada di Indonesia, antara lain: Kawah Takubanperahu (Jawa
Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera
Gunung Batur (Bali).
Magma adalah meteri kental yang terbentuk di dalam
kerak bumi
Meterial Hasil Aktivitas
Vulkanisme
• Sesuai wujudnya, ada 3 jenis bahan yang
dikeluarkan tenaga vulkanisme, yaitu benda
padat, cair, dan gas.
Benda Padat
• Material vulkanik yang padat disebut efflata atau
piroklastik. Ukuran efflata mulai dari yang paling
halus sampai yang kasar atau besar berturutturut adalah debu, pasir, lapili (batu sebesar
kerikil), batu-batuan besar (bom), dan batu
apung
Benda Cair
• Bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme terdiri dari 3
macam, yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin
• Lava adalah aliran magma dipermukaan bumi yang menutup
permukaan disekitarnya
• Lahar panas adalah aliran lumpur panas yang merupakan campuran
lava dengan air
• Lahar dingin yaitu batu, pasir, dan debu di puncak gunung, jika hujan
lebat maka air hujan itu akan bercampur dengan debu dan pasir
yang merupakan bubur kental. Cairan ini mengalir dengan deras
kebawah melalui lereng dan jurang dan menyapu bersih semua yang
dilaluinya
Benda gas (Ekshalasi)
Terdiri atas :
• Solfatar (Belerang), yaitu gas Hidrogen Sulfida
(H2S) yang keluar dari lubang
• Fumarol, yaitu tempat yang mengeluarkan uap
air panas
• Mofet, yaitu tempat yang mengeluarkan gas
asam arang (CO2)
Erupsi (Ekstrusi Magma)
• Ekstrusi magma adalah suatu kegiatan
penerobosan magma ke permukaan bumi. Salah
satu contohnya adalah letusan gunung api
(erupsi)
Erupsi (Ekstrusi Magma)
• Berdasarkan banyaknya celah pada permukaan bumi waktu magma
keluar, erupsi dibedakan menjadi :
Erupsi Linier (Erupsi Belahan)
Gerakan magma menuju permukaan bumi melalui celah-celah atau
retakan–retakan, magma yang dikeluarkan dari gunung api tersebut
bersifat sangat encer dan menutupi wilayah yang sangat luas
Erupsi Sentral
Yaitu jika lava keluar melalui terusan kepundan yang berbentuk pipa
yang relatif kecil dan sempit. Akibatnya meterial vulkanik yang
dihasilkan berbentuk kerucut vulkanik. Tipe ini menghasilkan tiga
bentuk gunung api, yaitu gunung api perisai, gunung api maar, dan
gunung api strato
Erupsi sentral dibagi menjadi 3 macam yaitu:
 Erupsi Effusif/ aliran, terjadi pada gunung api perisai
 Erupsi Eksplosif/ ledakan, terjadi pada gunung api maar
 Erupsi Campuran (aliran dan ledakan), terjadi pada gunung api
strato
Tiga bentuk gunung api hasil
erupsi sentral
• Gunung Api Perisai
• Gunung api ini terbentuk oleh aliran magma cair encer,
sehingga pada waktu magma keluar dari lubang kepundan,
meleleh kesemua arah dalam jumlah besar dari satu kawah
besar/ kawah pusat dan menutupi daerah yang luas yang
relatif tipis. Sehingga bentuk gunung yang terbentuk
mempunyai alas yang sangat luas dibandingkan dengan
tingginya. Sifat magmanya basa dengan kentalan rendah dan
kurang mengandung gas. Karena itu erupsinya lemah,
keluarnya ke permukaan bumi secara effusif/ meleleh.
Akibatnya lereng gunung api ini landai (2-10°) tingginya tidak
terlalu tinggi dibanding diameternya, dan permukaan lereng
halus. Contohnya adalah gunung api di Kepulauan Hawaii
Gunung Api Perisai
Gunung Api Kerucut
• Gunung api ini dibangun oleh materi erupsi yang kebanyakan
berupa piroklastik. Magmanya bersifat masam, lebih kental
dan banyak mengandung gas sehingga erupsinya eksplosif/
meledak. Materi-meteri piroklastik itu akan diendapkan sedikit
demi sedikit sampai terbentuk suatu kerucut gunung api.
Kadang-kadang bahan erupsinya berganti-ganti antara
piroklastik dan lava sehingga kelihatannya berlapis-lapis.
Gunung api demikian disebut Composite Cone atau kerucut
campuran. Jadi bentuknya juga seperti kerucut dengan lereng
curam (10-35°) kebanyakan gunung api di Indonesia termasuk
dalam gunung api kerucut
Gunung Api Kerucut
Gunung Api Maar
• Bentuk gunung yang tergolong Maar terbentuk kerena terjadi
letusan eksplosif sebuah dapur magma yang relatif kecil dan
dangkal, sehingga dengan satu kali erupsi saja habislah
aktivitasnya. Bentuk gunung ini biasanya melingkar, disamping
itu erupsi berupa gas sehingga di sekitar lubang kepundan
habis terkikis oleh gas, dan biasanya meninggalkan lubang
besar seperti kubangan. Erupsinya lemah dan sangat
berbahaya karena gas-gas beracun yang dikeluarkan. Biasanya
pada pertama kalinya terjadi ledakan dahsyat dan
menghempaskan sebagian besar tubuh gunung, selanjutnya
aktivitas gas lebih dominan. Contohnyya dijumpai Gunung
Lamongan
Gunung Api Maar
Menurut aktivitasnya, gunung api dapat
dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
• Gunung aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang
kawahnya selalu mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.
Misalnya Gunung Merapi
• Gunung Mati, yaitu gunung api yang sejak tahun 1600 sudah
tidak meletus lagi, misalnya Gunung Patuha, Gunung Sumbing
• Gunung istirahat, yaitu gunung api yang sewaktu-waktu
meletus dan kemudian istirahat kembali, misalnya Gunung
Ciremai, Gunung Kelud
Escher membuat klasifikasi letusan gunung api yang didasarkan pada
besarnya tekanan gas, derajat kecairan magma, dan kedalaman dapur
magma sehingga melahirkan tipe-tipe letusan gunung api
Instruksi Magma
• Yaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi tidak mampu
mencapai permukaan bumi. Intrusi magma menghasilkan bentukanbentukan sebagai berikut.
Batolit, yaitu magma yang membeku di dalam dapur magma
Lakolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan
membeku diantara dua lapisan batuan erbentuk lensa cembung
Sill/ keeping intrusi, batuan beku yang terbentuk diantara dua lapisan
batuan, berbentuk pipih dan melebar
Gang/ dike, yaitu magma yang memotong lapisan batuan dengan arah
tegak/ miring, berbentuk pipih dan melebar
Apofisa, yaitu batuan beku yang bercabang-cabang banyak (seperti
menjari)
Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai
dari dapur magma sampai kepermukaan bumi
Lapolith, yaitu batuan beku yang mendesak lapisan di atas dan di
bawahnya menjadi bentuk bikonveks
Pacolith, yaitu jenis batuan beku yang mendesak lapisan di bawahnya
sehingga membentuk suatu bentukan lenssa datar-cembung
Gejala-Gejala Gunung Api Akan
Meletus
Bentukan Hasil Intrusi Magma
Gejala-Gejala Gunung Api
Akan Meletus
Terjadinya getaran bumi
Suhu disekitar kawah naik
Sumber air tiba-tiba kurang atau kering
Terdengar suara gemuruh
Binatang di puncak turun ke lereng
Pohon-pohon di sekitar kawah mengering
Gejala Pascavulkanik/
Post Vulkanik
• Gejala pascavulkanik merupakan gejala yang masih
terdapat dari sisa aktivitas vulkanisme pada gunung api
mati/ gunung api beristirahat. Gejala tersebut antara
lain:
Adanya sumber air panas
Adanya sumber air mineral
 Geyser (mata air yang memancarkan air panas secara
periodik)
Sumber gas
Fumarol ( uap air panas)
Solfatar (gas Hidrogen Sulfida)
Pengaruh vulkanisme yang
menguntungkan
Gunung api merupakan daerah penangkapan
hujan
 Abu vulkanik bersifat menyuburkan tanah
pertanian
Hancuran bahan vulkanis mengandung unsur
hara.
 Menghasilkan bahan galian, seperti belerang,
perak dan lain-lain
Hutan di daerah gunung api berfungsi menahan
erosi serta menyimpan air hujan
Pengaruh vulkanisme yang
merugikan
Letusan gunung api merusak lahan
pertanian
Hujan abu merusak semua yang dilaluinya
Lahar panas bersifat merusak kehidupan
 Awan panas merusak kehidupan
Lahar dingin mendangkalkan sungai
Gas beracun mematikan manusia
Gelombang pasang
Usaha-usaha mengurangi
bahaya gunung berapi
Membuat terowongan-terowongan air pada kepundan
yang berdanau.
Mendirikan pos-pos pengamatan di sekitar gunung
berapi.
Mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di
lereng-lereng gunung
berapi yang akan meletus.
Membuat dam-dam penampungan di daerah aliran
lahar.
Seisme
Gempa merupakan getaran keras dan terjadi
secara tiba-tiba. Gempa ini merupakan peristiwa
alam yang sangat menghancurkan. Pergeseran
daratan di Bumi selalu diikuti dengan gempa.
Secara umum, penyebab gempa bumi dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu tektonik,
vulkanik, dan runtuhan.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa
bumi sebagai berikut.
Seismologi : Ilmu yang mempelajari gempa bumi.
Hiposentrum : Pusat gempa yang terletak di dalam Bumi.
Episentrum : Pusat gempa di permukaan Bumi atau dasar laut,
dengan gelombang gempa dari dalam Bumi dirambatkan pertama
kali di permukaan Bumi atau dasar laut.
Seismograf : Alat pencatat gempa.
Seismogram: Gambaran getaran Bumi yang dicatat oleh seismograf
dalam bentuk garis patah-patah. Semakin kuat getaran, semakin
lebar penyimpangan garis patah-patah. Semakin lama getaran
sampai di tempat, semakin panjang pita seismograf menggambarkan
seismogram.
Pleistoseista: Garis batas daerah yang mengalami kerusakan
terberat yang terletak di sekitar episentrumnya.
Isoseita : Garis pada permukaan Bumi yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama akibat
gempa.
Homoseista : Garis permukaan Bumi yang mencatat gelombang
gempa primer pada waktu yang sama dan berupa garis lingkaran
atau elips.
Jenis-jenis Gempa
Gempa Tektonik
• Gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia disebabkanm oleh
gejala tektonik, yaitu gerakan lempeng tektonik pada mlapisan kulit
Bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer yang padat
dan terapung di atas lapisan selubung bergerak satu sama lain.
Gempa ini terjadi karena pelepasan tenaga yang dihasilkan oleh
pergeseran lempeng tektonik.
• Jika dua lempeng bertemu pada satu sesar (patahan), kadang dapat
bergerak saling menjauhi, mendekati, atau saling bergeser.
Selanjutnya, terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus
sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tidak lagi
kuat menahan gerakan tersebut. Akibatnya, terjadi pelepasan secara
tiba-tiba hingga dapat menggetarkan kulit Bumi dengan kekuatan
besar yang kita kenal sebagai gempa bumi tektonik.
•
Gempa Vulkanik
Gempa yang mengguncang Bumi juga dapat ditimbulkan oleh
gejala vulkanik atau gunung api. Letusan gunung api yang terjadi
disebabkan oleh aliran magma dari dalam Bumi menerobos ke
atas lapisan kerak Bumi. Letusan gunung berapi yang keras
menyebabkan getaran kulit Bumi, terutama di daerah sekeliling
gunung berapi. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai radius
jarak yang jauh. Intensitas gempa biasanya lemah sampai
sedang. Akibat yang ditimbulkan oleh gempa vulkanik juga tidak
sebesar
gempa
tektonik.
Gempa Runtuhan
Selain gempa tektonik dan vulkanik, gempa bumi dapat terjadi
karena runtuhan lapisan. Kegiatan penambangan bawah tanah
menyisakan rongga-rongga di bawah tanah berupa guagua.
Apabila runtuh, permukaan Bumi akan bergetar. Gempa jenis ini
bersifat
lokal
dan
kekuatannya
paling
lemah.
Rumus Menentukan Jarak Episentral
Gempa dengan Rumus Laska
Menentukan Jarak Episentral Gempa dengan Rumus Laska
A = [ (S-P) - 1'] x 1000 km
Keterangan:
A = jarak episentral
S = waktu terjadi gelombang skunder / kedua
P = waktu terjadi gelombang primer / pertama
1' = 1 menit = 60 detik
Jarak Episentral = [ (Gelombang Skuder - Gelombang Primer) - 1' ] x 1000 km
Contoh soal:
Stasiun gempa mencatat datangnya gelombang primer pada pukul 12 .
15' . 45 '' dan gelombang skunder pada pukul 12 . 19' . 15 '' .
Berapakah jarak episentral gempa tersebut dari stasiun pengamatan
gempa?
Diketahui:
S = gelombang skunder = pukul 12 . 19' . 15 ''
P = gelombang primer = pukul 12 . 15' . 45 ''
Ditanya :
A = jarak episentral gempa?
Jawaban
• Selisih waktu
Rumus Laska
Selisih waktu
=
3' . 30 '’
=
2' . 30 ''
- dikurangi 1' dari
Jawaban
Gerhitungan di atas menggunakan perhitungan waktu dimana 1' (1menit)
= 60'' (60 detik). Detik pada gelombang skunder 15'' tidak dapat langsung
dikurangi detik pada gelombang primer yaitu 45'' , maka dapat
memindahkan menit gelombang skunder untuk dijumlah pada detik-nya
dimana 1 ' = 60 '' Jadi detik pada gelombang skunder menjadi 15 '' + 60 ''
= 75 '' dan menitnya berkurang 1 ' menit dari 19 ' menjadi 18 ' .
2 ' 30" x 1.000 km
60" sudah ketentuan rumus
( 2 x 1000 km ) + ( 30/60 x 1000 km )
2000 km + 500 km
2500 km
Jadi jarak episentral gempa dari stasiun pengamatan adalah 2.500 km
Mencari gelombang sekunder
Diketahui jarak episentum adalah 4.250 km dengan gelombang
primer terjadi pukul 08 07' 15''.
Pukul berapa gelombang sekunder berlangsung?
E = 4.250 km
P = 08 07' 15''
S=?
Jawaban:
S = {(E/1000) + 1') + P}
S = { (4.250/1000) + 1') + 08 07' 15''}
S = { (4,250 + 1') + 08 07' 15''}
S = { (5,250) + 08 07' 15''}
S = { (5' 250/1000'') + 08 07' 15'' }
S = { 5' 15'' + 08 07' 15'' }
S = 08 12' 30''
5' (250/1000'')
5' (1/4 menit = 15'')
5' 15''
Jawaban
• Jawab :
• Δ = (S – P) – 1’ x 1000 km
• = {(05.42’.42” - 05.36’.12” )}- 1’ x 1000km
• = 6’30” – 1’ x 1000 km
• = 5’30” x 1000km
• = (5’x1000) + (30”/60”x1000)
• = 5000+500
• = 5.500km.
• Jadi jarak episentrum gempa adalah 5.500km.
Contoh Soal
Berdasarkan tiga buah stasiun pengamatan (A, dan B) diketahui
getaran
gempa sebagai berikut:
Stasiun A
Gelombang P pertama tercatat pukul 2: 28.25
Gelombang S pertama tercatat pukul 2: 30.40
Stasiun B
Gelombang P pertama tercatat pukul 2: 30.15
Gelombang S pertama tercatat pukul 2: 33.45
Jawaban:
Episentrum A
{ (2. 30’ 40’’ – 2. 28’ 25’’) – 1’} X 1.000 km
= (2’ 15’’ – 1’) X 1.000 km
= 1’ 15’’ X 1.000 km (karena 1’ = 60’’ maka (1 X 1.000) + (15/60 X
1.000))
= 1.250 km
Artinya jarak episentrum gempa yang tercatat dari stasiun A berjarak
1.250 km.
Episentrum B
= { ( 2. 33’ 45’’ – 2. 30’ 15’’) – 1’} X 1.000 km
= (3’ 30’’ – 1’) X 1.000 km
=2’ 30’’ X 1.000 km
(2 X 1.000) + (30/60 X 1.000)
= 2.500 km
Artinya jarak episentrum gempa yang tercatat dari stasiun B berjarak
2.500 km
Dampak positif gempa bumi
meliputi;
Para ahli dapat membuat struktur perut bumi, karena hanya
gelombang gempa yang dapat menerobos lubang perut bumi dengan
cara menelurusuri jalur datangnya gempa.
Para ahli bisa mengetahui letak sumber minyak bumi.
Tektonisme akan membentuk relief bumi yang baru
Tektonisme dapat mengangkat mineral tambang ke permukaan
bumi.
Vulkanisme dapat menghasilkan mineral-mineral baru yang berguna
buat kelangsungan hidup makhluk di bumi.
Vulkanisme dapat menghasilkan bahan bangunan seperti batu, pasir
dan sebagainya.
Vulkanisme dapat menghasilkan tanah vulkanis yang subur yang
sangat berguna untuk
berbagai macam tanaman.
Vulkanisme dapat menghasilkan sumber panas bumi (geothermal)
Dampak negative gempa bumi.
Gerakan kulit bumi dapat menimbulkan patahan dan
penurunan tanah.
Goncangan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kerusakan
fatal pada bangunan dan infrastruktur masyarakat.
Letusan gunung api bisa mengakibatkan korban harta benda
dan korban jiwa manusia.
Letusan gunung api dapat menimbulkan kebakaran di sekitar
daerah tertentu.
Letusan gunung merusak perkebunan dan hutan di sekitarnya.
Gempa bumi menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa.
Gempa yang besar bisa memutuskan perhubungan.
Gempa besar dapat memicu munculnya bencana skunder
seperti kebakaran dan tanah longsor.
Gempa besar di dasar laut berpotensi menimbulkan tsunami.
Tenaga Eksogen
• Eksogen, atau tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari
luar bumi. Sifatnya merusak atau merombak permukaan bumi
yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen
juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Tenaga
eksogen dapat berasal dari tenaga air, angin, dan organisme
yang menyebabkan terjadinya proses pelapukan, erosi,
denudasi, dan sedimentasi. Contoh seperti bukit atau tebing
yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin,
sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
Tenaga Eksogen
• Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami
penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan,
pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di
permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau
vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga
pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh
tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya gravitasi bumi. Hasil
pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain
yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan
hancur dari yang kasar sampai yang halus.
•
• Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap
saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya
terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air
tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi
dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit
batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.
Secara umum tenaga eksogen
berasal dari 3 sumber, yaitu:
• Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
• Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan
gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
• Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan manusia.
• Perusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa
pelapukan, pengikisan (erosi) dan pengendapan.
Pelapukan
• Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk
gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi
hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan
sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media
penghancuran, berupa:
• Sinar matahari
• Air
• Gletser
• reaksi kimiawi
• kegiatan makhluk hidup (organisme)
Pengikisan (erosi)
Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan).
Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi
adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air
sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh
jenis tenaga perombaknya yaitu : Erosi air, Erosi gelombang laut
(abarasi / erosi marin ), Erosi angin (deflasi), Erosi gletser
(glasial)’,Erosi Akibat gaya berat.
Pengendapan
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan
yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin
Dampak positif tenaga eksogen bagi
kehidupan sebagai berikut.
• Memunculkan habitat . Tenaga eksogen seperti panas
matahari, sangat dibutuhkan seluruh makhluk hidup. Tanpa
panas matahari makhluk hidup tidak bisa bertahan hidup.
Tenaga eksogen, seperti panas matahari, hujan, dan angin
akan mempercepat pelapukan batuan vulkanis sehingga dapat
membentuk tanah yang subur.
• Memperluas daratan.
• Memunculkan barang-barang tambang ke permukaan bumi.
Dampak negatif tenaga eksogen
bagi kehidupan sebagai berikut.
• Angin kencang atau badai yang dapat merusak rumah dan
bangunan.
• Hujan sangat deras dapat berakibat timbulnya banjir.
• Hujan sangat deras mengakibatkan tanah longsor.
• Panas matahari yang berlebihan dapat menimbulkan
kebakaran hutan.
• Erosi tanah oleh air hujan yang terusmenerus menyebabkan
kesuburan tanah semakin berkurang.
• Abrasi (pengikisan air laut) di daerah pantai akan
menyebabkan bangunan menjadi rusak karena dihantam oleh
ombak yang terus-menerus.
Pembentukan tanah dan
pemanfaatannya
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari
bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh
gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel
halus).
Proses Pembentukan Tanah
Tanah merupakan hasil dari pelapukan yang terjadi pada batuan.
Batuan yang berada di atas permukaan tanah akan mengalami
perubahan secara terus menerus karena adanya pengaruh dari
lingkungan. Perubahan cuaca, suhu, dan tekanan udara dapat
menyebabkan batuan memuai kemudian pecah menjadi batuanbatuan yang lebih kecil lagi. Batuan-batuan ini lama kelamaan
akan menjadi butiran-butiran halus.Apabila terjadi hujan,
buitran-butiran halus tersebut kemudian akan terbawa oleh air
dan mengendap di daerah aliran. Pengendapan inilah yang
nantinya menyebabkan munculnya tumpukan atau lapisan tanah
yang kaya akan mineral.
Istilah-istilah Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai golongan
besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama
perbandingan antara fraksi-fraksi seperti pasir, debu, dan
lempung.
Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap ke
dalam tanah melalui pori-pori tanah ke arah horizontal maupun
ke arah vertikal. Cepat/lambatnya perembesan air ini sangat
ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah
maka semakin cepat perembesan air.
Istilah-istilah Tanah
Kedalaman atau solum tanah menunjukkan berapa cm tebal
tanah diukur dari permukaan sampai ke batuan induk.
Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang
terpindahkan. Lereng yang curam akan mempercepat erosi bila
lahan tanahnya gundul.
Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah
yang mencakup proses pengaturan dan pengaliran air yang
berada dalam tanah atau permukaan tanah yang menggenang.
Di daerah yang mempunyai solum tanah dalam, drainase yang
baik, tekstur halus, kemiringan lereng 1% - 2% dapat diusahakan
secara intensif tanpa bahaya erosi atau penurunan produktivitas.
Peran penting tanah bagi
kehidupan manusia
• Tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi
kepentingan manusia
• Sebagai tempat permukiman dan tempat untuk melakukan
kegiatan
• Kaya akan barang tambang atau bahan galian yang berguna
bagi manusia
• Tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi
kepentingan hidup manusia
SOAL
1. Jelaskan perbedaan tektonisme, vulkanisme, dan seisme!
2. Jelaskan perbedaan tipe gunung api kerucut, perisai, dan
maar! (Gambarkan!)
3. Jelaskan 3 material hasil aktivitas vulkanisme! (Padat, cair,
gas)
4. Jelaskan 3 tenaga eksogen! (Pelapukan, pengikisan (erosi),
pengendapan (sedimentasi)
5. Jelaskan :
a. Dampak positif dan negatif tektonisme
b. Dampak positif dan negatif vulkanisme
c. Dampak positif dan negatif seisme
d. Manfaat tanah dalam kehidupan sehari-hari
Boleh lihat catatan
Download